122
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA ILUSTRASI KOMIK (Upaya meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS-Ekonomi di Kelas VII SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: Eko Prasetyo Utomo NIM: S991008004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

  • Upload
    vandan

  • View
    230

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA

DENGAN MEDIA ILUSTRASI KOMIK

(Upaya meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

IPS-Ekonomi di Kelas VII SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Eko Prasetyo Utomo

NIM: S991008004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Nama : Eko Prasetyo Utomo

NIM : S991008004

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul : Pengembangan

Lembar Kerja Siswa Dengan Media Ilustrasi Komik (Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS-Ekonomi di kelas VII SMP Negeri 2

Gondang Bojonegoro) adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya

saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2012

Yang membuat pernyataan,

Eko Prasetyo Utomo

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN MOTTO

“„Wit beyond measure is man‟s greatest treasure.‟”

(ROWENA RAVENCLAW)

Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

1. Untuk mengenang Almarhum ayah

dan Almarhumah Ibu ku yang

kusayangi, kupersembahkan

kembaran mereka dalam tinta dan

kertas,

2. Untuk Guru-guru ku dari siapa

saya banyak belajar,

3. Dan untuk murid-muridku oleh

siapa saya didorong untuk terus

belajar.

Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah segala puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah

melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Dengan Media Ilustrasi Komik (Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran IPS-Ekonomi di kelas VII SMP Negeri 2 Gondang

Bojonegoro)”. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar magister pendidikan di Program Studi Pendidikan Ekonomi

Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Keberhasilan penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S selaku Direktur Program Pasca

Sarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Prof Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof Dr. Trisno Martono, MM, selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Ekonomi Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

4. Bapak Prof. Dr. Baedhowi, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu dan kerelaan hati untuk memberikan bimbingan,

petunjuk, saran, dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini.

Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Ibu Prof. Dr. Siswandari, M.Stats selaku dosen pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktu dan kerelaan hati untuk memberikan bimbingan,

petunjuk, saran, dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini.

6. Prof. Dr. Sri Anitah. M.Pd selaku Tim Ahli Media dan Dr. Wiedy Murtini,

M.Pd selaku Tim Ahli Materi.

7. Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan

tesis ini.

8. Tim pengembang Lembar Kerja Siswa, Dadang Budi Setiawan (Ilustrator

Cover) dan Vemma (ilustrator Komik)

9. Bapak Drs. Sutjipto Santoso, M.M, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2

Gondang Bojonegoro atas ijin penelitian yang diberikan.

10. Dian Aries S, terima kasih waktu tunggu dan semangat yang telah diberikan.

11. Teman-teman MPE UNS 2010 terutama Ican, Sophi, Ismi, dan Badrus teman

bersama dalam menggapai cita-cita.

12. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tesis ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala pengorbanan dan bantuan

yang telah di berikan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan

tesis ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, kritik dan

saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga tesis ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ..................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................. iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................ vii

HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiv

HALAMAN ABSTRAK ......................................................................................... xvi

HALAMAN ABSTRACT ........................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah. ............................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 8

D. Rumusan Masalah ................................................................................. 8

E. Tujuan Peneitian ................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8

G. Spesifikasi produk yang Dikembangkan .............................................. 9

Halaman

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ............................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 11

1. Pengembangan Desain Pembelajaran ............................................. 11

2. Lembar Kerja Siswa. ...................................................................... 18

3. Media ............................................................................................. 21

4. Komik ............................................................................................. 22

5. Kriteria Kelayakan.......................................................................... 31

6. Pembelajaran Ekonomi ................................................................... 33

7. Hasil Belajar ................................................................................... 36

B. Hasil Penelitian Yang Relevan. ............................................................ 39

C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 44

B. Model Pengembangan. .......................................................................... 45

C. Prosedur Pengembangan ...................................................................... 46

D. Uji Coba Produk ................................................................................... 51

E. Jenis Data .............................................................................................. 54

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 55

G. Instrumen Pengumpulan Data............................................................... 57

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur dan Hasil Pengembangan ...................................................... 66

B. Analisis Data. ........................................................................................ 85

C.Analisis Efektifitas Lembar Kerja Siswa Dengan Media Ilustrasi

Komik ................................................................................................... 97

D. Kajian Produk Akhir ............................................................................. 99

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V SIMPULAN, KETERRBATASAN PRODUK, IMPLIKASI, DAN

SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 101

B. Keterbatasan Produk ............................................................................ 102

C. Impliasi ................................................................................................ 103

D. Saran .................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 104

LAMPIRAN .............................................................................................................. 107

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel :

2.1 Perbedaan dan Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang

dilakukan penulis ............................................................................................ 40

3.1 Subjek Uji Coba ............................................................................................. 54

4.1 Strategi Instruksional ..................................................................................... 71

4.2 Uji Kelayakan Ahli Media ............................................................................. 73

4.3 Uji Kelayakan Ahli Materi ............................................................................. 76

4.4 Uji Coba Perorangan ...................................................................................... 78

4.5 Hasil Nilai Pre-tes dan Post-Test Uji Coba Perorangan ............................... 80

4.6 Uji Coba Kelompok Kecil .............................................................................. 80

4.7 Hasil Nilai Pre-tes dan Post-Test Uji Coba Kelompok Kecil ....................... 82

4.8 Uji Coba Lapangan ........................................................................................ 83

4.9 Hasil Nilai Pre-tes dan Post-Test Uji Coba Lapangan ................................. 84

4.10 Hasil Revisi Perorangan ................................................................................. 91

4.11 Hasil pengolahan Nilai Pre-tes dan Post-Test ............................................... 97

Halaman

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Model Pengembangan desain instruksional Dick, Carey, dan Carey .......... 13

2.2 Kerangka Berfikir .......................................................................................... 43

3.1 Desain Uji Coba Produk ................................................................................ 53

4.1 Analisis Pembelajaran Kompetensi Dasar Tindakan ekonomi berdasarkan

motif dan prinsip ekonomi ............................................................................. 67

4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ...................................................... 86

4.3 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Materi ..................................................... 88

4.4 Nilai kualitas rata-rata tiap variabel Uji Coba Perorangan ........................... 90

4.5 Hasil Nilai Pre tes dan Post uji coba perorangan ........................................... 91

4.6 Nilai kualitas rata-rata tiap variabel Uji Coba Kelompok Kecil................... 93

4.7 Hasil Nilai Pre tes dan Post uji coba kelompok kecil .................................... 94

4.8 Nilai kualitas rata-rata tiap variabel Uji Coba Lapangan ............................. 95

4.9 Hasil Nilai Pre tes dan Post uji coba lapangan ................................................. 96

Halaman

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

Lampiran 1 Silabus .................................................................................................. 108

Lampiran 2 RPP ....................................................................................................... 110

Lampiran 3 Kisi – kisi soal. ..................................................................................... 130

Lampiran 4 Instrumen Tes. ...................................................................................... 131

Lampiran 5 Skor instrumen Tes. .............................................................................. 136

Lampiran 6 Reliabilitas butir soal ............................................................................ 140

Lampiran 7 Daya Pembeda ...................................................................................... 145

Lampiran 8 Tingkat kesukaran................................................................................. 146

Lampiran 9 Hasil analisis kisi-kisi soal ................................................................... 147

Lampiran 10 Soal pre-tes dan post test. ................................................................... 149

Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa Hasil Pengembangan ........................................ 153

Lampiran 12 Lembar Angket uji kelayakan ahli media ........................................... 201

Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi .......................................... 205

Lampiran 14 Lembar Angket uji coba perorangn, kelompok kecil, dan lapangan .. 208

Lampiran 15 Tabulasi Hasil Angket uji coba perorangn, kelompok kecil, dan

lapangan ............................................................................................. 211

Lampiran 16 Lembar evaluasi hasil pre-tes dan post-tes uji coba perorangan,

kelompok kecil dan lapangan ............................................................ 214

Lampiran 17 Lampiran Dokumentasi ...................................................................... 216

Lampiran 18 Lampiran Tabel Statistik .................................................................... 218

Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian ............................................................................ 220

Halaman

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian dari SMP 1 Temayang ............................ 221

Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 2 Gondang................... 222

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Eko Prasetyo Utomo. S991008004. Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Dengan Media Ilustrasi Komik (Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran IPS-Ekonomi di kelas VII SMP Negeri 2 Gondang

Bojonegoro), Januari 2012. Komisi Pembimbing I: Prof Dr Baedhowi, M.Si,

Pembimbing II: Prof Dr Siswandari, M. Stats. Tesis: Program Studi Magister

Pendidikan Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Sebelas maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa dengan

media ilustrasi komik pada mata pelajaran IPS-Ekonomi di Kelas VII SMP Negeri

2 Gondang Bojonegoro.

Penelitian pengembangan ini menggunakan Model pengembangan Dick,

Carey, dan Carey (2009). Produk pengembangan diujicobakan melalui evaluasi

formatif yang meliputi beberapa tahap yaitu: review ahli materi IPS-Ekonomi,

review ahli desain dan media pembelajaran, uji coba perorangan, uji coba

kelompok kecil, dan uji coba lapangan.

Hasil uji kelayakan tim ahli yang meliputi ahli media dan ahli materi diperoleh

hasil dari 86,67% ahli media dan 89,47% dari ahli materi, tetapi perlu direvisi.

Setelah direvisi berdasarkan tanggapan dari tim ahli selanjutnya dilakukan uji

coba perorangan yaitu 83,55%, uji coba kelompok kecil 82,27% dan uji coba

lapangan 87,65%. Hasil keseluruhan evaluasi tersebut, menempatkan Lembar

Kerja Siswa dengan media ilustrasi ini dalam kategori sangat layak. Penggunaan

Lembar Kerja Siswa ini sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dalam penguasaan materi IPS Ekonomi kelas VII semester ganjil pada materi

tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi. Hal ini dibuktikan

pada tiap-tiap tahapan uji coba, baik itu pada uji coba perorangan, kelompok

kecil, dan lapangan. Ada kenaikan rerata nilai hasil belajar dari pre-test ke post-

test yaitu pada uji coba perorangan naik 42,66 poin, uji coba kelompok kecil naik

32,66 point, dan uji coba lapangan naik 33,83 poin. Dengan kriteria ketuntasan

klaksikal minimal 80%, ketuntasan klaksikal pada uji coba perorangan 100%, uji

coba kelompok kecil 91,67% dan uji coba lapangan 100%. Uji efektifitas Lembar

Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini menggunakan uji t. Hasil uji t

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mean hasil post-tes (80,83) > pre-test

(47) dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian terbukti bahwa hasil

pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komiK ini efektif

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: Pengembangan, Lembar Kerja Siswa, Media ilustrasi komik.

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Eko Prasetyo Utomo. S991008004. The Development Lembar Kerja Siswa

Using Comic Illustration Media (The Effort to Improve Students’ Learning

Outcomes of Social Science-Economics in the Seventh Grade of SMP Negeri

2 Gondang Bojonegoro), January 2012. Main Supervisor: Prof. Dr. Baedhowi,

M.Si, Co Supervisor: Prof. Dr. Siswandari, M.Stat. Thesis: Economics Education

Post Graduate Program Sebelas Maret University, Surakarta.

The aim of this study is to develop Lembar Kerja Siswa using comic

illustration media in the Social Science-Economics for the seventh grade students

of SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro.

This research used the Research and Development design as proposed by Dick,

Carey, and Carey (2009). The product was tried out through formative assessment

including some stages: review of expert in social science material, review of

expert in design and learning media, one-to-one trial, small group trial, and field

trial.

Based on experts judgement it can be informed that of feasibility tests by the

experts are 86.67% from expert in media and 89.47% from expert in material;

however, it needs to be revised. After the revision, the result of one-to-one trial is

83.55%, 82.27% of small group trial, and 87.65% of the field trial result. The

results of the overall evaluation have placing Lembar Kerja Siswa with illustration

media in a decent category. The use of this Lembar Kerja Siswa is very effective

in improving students’ mastery of economic action based on motives and

economic principles material in seventh grade social science-economics first

semester. It is proved in each stage of trial including individual trial, group trial

and field trial. Learning achievement has improved from pre-test to post-test

results, 42.66 point for one-to-one trial, 32,66 for the small group trial, and 33,83

for the field trial. With minimum standard of classical test 80%, the classical test

of one-to-one trial has achieved 100%, 91.67% in small group trial, and 100% in

field trial. The effectiveness test applied for Lembar Kerja Siswa using comic

illustration media is t-test. The result of t-test shows, there is different mean score

of the post test (80.83) > pre-test (47) with a significant level 0.000<0.005. Thus,

Lembar Kerja Siswa using comic illustration media can effectively improve

students’ learning outcomes.

Key words: Development, Lembar Kerja Siswa, Comic Illustration Media.

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial atau selanjutnya disebut dengan IPS merupakan salah

satu mata pelajaran yang diberikan mulai SD/ MI/ SDLB sampai SMP/ MTs/

SMPLB. Dalam Permendiknas No.26 tahun 2007 tentang Standar isi, Mata

pelajaran IPS pada jenjang SMP/ MTs mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial sehingga siswa

diharapkan dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan

bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.

Lebih lanjut mata pelajaran IPS pada jenjang SMP/MTs mempunyai

karakteristik tersendiri yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya yaitu

merupakan perpaduan disiplin ilmu sosial yaitu Sosiologi, Geografi, Sejarah, dan

Ekonomi. Sehingga ruang lingkup yang yang dikaji pada mata pelajaran ini

sangatlah luas karena masing-masing disiplin ilmu mempunyai dimensi yang

berbeda sebagai objek kajian yang dipelajari, tetapi dari ke empat disiplin ilmu

tadi terdapat relasi, relevansi, dan fungsi yang cukup signifikan antara satu dengan

yang lain.

Pembelajaran ekonomi pada mata pelajaran IPS di SMP/MTs seperti yang

termuat dalam Model silabus mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang

dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa yang

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjadi objek kajiannya yaitu mencakup kebutuhan (needs) yang senantiasa

memiliki karakteristik/sifat keterbatasan (kelangkaan).

Akan tetapi, guna mewujudkan tujuan pembelajaran ekonomi tersebut tidaklah

mudah. Seperti yang dimuat dalam naskah akademik kajian pengembangan

kurikulum mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diterbitkan oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional

(2007:6) mengemukakan bahwa ada suatu kecenderungan pemahaman yang salah

bahwa materi ekonomi sebagai bagian dari mata pelajaran IPS SMP/MTs

cenderung pada hafalan. Pemahaman seperti ini berakibat pada pembelajaran yang

lebih menekankan pada verbalisme atau guru dalam menerapkan metode

pembelajaran menekankan pada aktivitas guru, bukan pada aktivitas siswa

sehingga terjadi penumpukan informasi/konsep materi pelajaran pada perta didik.

Pembelajaran bisa dikatakan berhasil apabila pembelajaran tersebut mampu

membantu siswa mencapai kompetensi yang diinginkan. Smith dan Ragan (dalam

Pribadi, 2010:18) mengemukakan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk

menentukan keberhasilan proses pembelajaran yaitu efektif, efisien, dan menarik.

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu membawa siswa

mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan. Sedangakan

makna dari pembelajaran yang efisien adalah aktivitas pembelajaran yang

belangsung menggunakan waktu dan sumber daya yang efisien. Pembelajaran

perlu diciptakan menjadi peristiwa yang menarik agar mempu meningkatkan

minat dan motivasi belajar siswa (Pribadi, 2010:19) .

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik menurut

(Pribadi, 2010:28) maka seorang guru perlu merancang sebuah proses

pembelajaran secara sistematik dan sistemik. Sistemik merujuk kepada suatu

upaya untuk melakukan tindakan secara terarah dan langkah demi langkah untuk

mencapai suatu tujuan yang telah digariskan sedangkan sistematik adalah cara

pandang yang menganggap sebuah sistem sebagai suatu kesatuan yang utuh

dengan komponen-komponenya. Proses merancang aktivitas pembelajaran disebut

dengan istilah desain sistem pembelajaran.

Upaya mengembangkan sebuah desain sistem pembelajaran dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sangatlah dianjurkan karena dalam

pengembangan kurikulum ini disesuaiakan dengan kekhasan, kondisi dan potensi

daerah, satuan pendidikan dan siswa. Guru yang profesional seperti dalam

panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikeluakan oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006:3) diharapkan dapat

menciptakan pembelajaran yang memberi kesempatan siswa belajar untuk

membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan atau lebih dikenal dengan sebutan PAKEM.

Dalam menciptakan pembelajaran yang PAKEM seorang guru salah satunya

bisa menggunakan media visual. Kelebihan dari media ini yaitu dapat

memperlancar pemahaman dan memperkuat struktur ingatan. Visual dapat pula

menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi

pelajaran dengan dunia nyata (Arsyad, 2010:91).

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Media visual yang dapat digunakan untuk dalam pembelajaran PAKEM salah

satunya adalah ilustrasi komik. Ilustrasi didefinisikan sebagai gambar atau wujud

yang menyertai teks. Gambar atau tulisan tersebut merupakan satu kesatuan yang

bertujuan memperjelas teks atau buku cetakan yang diterbitkan (Anitah, 2010:11).

Sedangkan ilustrasi dalam media visual ini yang dimaksud adalah komik. Komik

itu sendiri menurut Scott McCloud (1993:20) adalah gambar-gambar serta

lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan/bersebelahan) dalam

urutan tertentu, untuk menyampaikan informasi dan atau mencapai tanggapan

estetis dari pembacanya.

Banyak penelitian dan artikel berupa pendapat tentang komik dan media visual

lainya sebagai media pembelajaran dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini.

Beberapa penelitian diantaranya seperti yang dilakukan oleh Riska Dwi Novianti

dan M. Syaichudin dari jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakulitas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya menunjukan bahwa hasil

pemahaman siswa mengalami peningkatan setelah memanfaatkan media komik

dalam pembelajaran matematika. Penelitian lain tentang komik yang dilakukan

oleh Umi Faizah di Yogjakarta seperti yang dimuat dalam Jurnal Cakrawala

Pendidikan Universitas Negeri Yogjakarta semakin memperkuat bahwa

pembelajaran dengan menggunakan komik dapat meningkatkan nilai dan

ketrampilan berbahasa pada siswa serta menimbulkan ketertarikan dan keaktifan

yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang mengalami proses pembelajaran tanpa

menggunakan komik atau cerita bergambar. Hasil penelitian Junaidi tahun 2007

yang dimuat dalam Jurnal Guru No.1 Vol 5 Juli 2008 juga menunjukkan bahwa

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hasil belajar matematika dengan menggunakan media komik lebih baik

dibandingkan dengan yang tidak menggunakan komik, selain itu juga keberadaan

komik dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran matematika.

Dari data-data hasil penelitian diatas semua mengarah pada kesimpulan bahwa

komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan

minat dan motivasi siwa dalam belajar selain itu juga meningkatkan pemahaman

dalam proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap pembelajaran IPS

kelas VII materi ekonomi pada tahun ajaran 2010/1011 SMP Negeri 2 Gondang

Bojonegoro, diperoleh data keadaan proses belajar mengajar sebagai berikut:

1. Guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah dan

teacher centered.

2. Keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah sehingga media pembelajaran

yang mendukung pembelajaran IPS-Ekonomi kurang menarik minat dan

memotivasi siswa untuk belajar.

3. Bahan ajar dalam hal ini Lembar Kerja Siswa masih menggunakan buku teks

biasa, belum menggambarkan ciri khas sekolah atau daerah tersebut sesuai

panduan KTSP. Buku teks tersebut lebih banyak memaparkan materi yang

masih bersifat umum yang bisa berlaku pada semua sekolah atau daerah.

4. Belum dimanfaatkanya komik sebagai media dalam pembelajaran IPS materi

ekonomi.

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan pada keadaan tersebut di atas, maka siswa relatif mengalami

kesulitan dalam memahami konsep IPS-Ekonomi sehingga hasil belajar yang

diharapkan kurang yaitu hanya 61% dari kriteria ketuntasan minimal yang

ditentukan yaitu 75%. Keadaan tersebut merupakan salah satu indikator bahwa

siswa tersebut mengalami kesulitan belajar yaitu siswa tidak dapat mencapai

tujuan instruksional yang telah ditentukan (Mulyati, 2010:13)

Selain itu bila dikaji dari karakteristik mata pelajaran IPS-Ekonomi, bahan ajar

dalam hal ini Lembar Kerja Siswa yang biasa digunakan dalam pembelajaran

ekonomi di kelas kurang efektif membantu siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran ekonomi, sehingga perlu ditopang dengan bahan pembelajaran

khusus yang dirancang (by design) untuk pokok-pokok bahasan tertentu. Dengan

asumsi ini, ditawarkan pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi

komik yang diperkirakan memiliki spesifikasi dan dapat menarik minat dan

motivasi siswa untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran IPS materi ekonomi

dapat tercapai.

Selanjutnya, dengan berbagai pertimbangan keterbatasan maka pengembangan

ini mengarah pada pokok bahasan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi. Alasan

pemilihan pokok bahasan ini karena terdiri dari beberapa konsep ekonomi yang

harus dipahami siswa, yaitu 1) tindakan ekonomi rasional dan tindakan ekonomi

irasional; 2) motif ekonomi dan motif non ekonomi; dan 3) prinsip ekonomi dan

bukan prinsip ekonomi.

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari pemaparan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengadakan penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Dengan Media Ilustrasi Komik (Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPS-Ekonomi Di Kelas VII SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro)”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian penjelasan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai

berikut:

1. Kecenderungan pemahaman yang salah bahwa materi ekonomi sebagai bagian

dari mata pelajaran IPS SMP/MTs yaitu cenderung pada hafalan. Pemahaman

seperti ini berakibat pada pembelajaran yang lebih menekankan pada

verbalisme atau guru dalam menerapkan metode pembelajaran pada aktivitas

guru, bukan pada aktivitas siswa sehingga terjadi penumpukan

informasi/konsep materi pelajaran pada siswa.

2. Keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah sehingga media pembelajaran

yang mendukung pembelajaran IPS-Ekonomi kurang menarik minat dan

memotivasi siswa untuk belajar.

3. Siswa relatif mengalami kesulitan belajar dalam memahami konsep IPS

utamanya dalam hal ini materi ekonomi sehingga hasil belajar yang harapkan

kurang dari kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan.

4. Bahan ajar dalam hal ini Lembar Kerja Siswa masih menggunakan buku teks

biasa, belum menggambarkan ciri khas sekolah atau daerah tersebut sesuai

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

panduan KTSP. Sehingga perlu ditopang dengan bahan pembelajaran khusus

yang dirancang (by design) untuk pokok-pokok bahasan tertentu.

5. Kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro khususnya

dalam pembelajaran IPS-Ekonomi dikelas VII belum pernah menggunakan

Lembar kerja siswa dengan media ilustrasi komik.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah atau fokus penelitian ini adalah

1. Pada tahap penelitian pengembangan ini, hanya dilakukan sampai pada tahap

pengujian terbatas yakni uji coba lapangan tidak ada pengujian model.

2. Hasil penelitian pengembangan ini masih berupa prototipe Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik pada mata pelajaran IPS-Ekonomi pokok

bahasan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi dikelas VII.

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimanakah proses, hasil, dan dampak pengembangan Lembar Kerja Siswa

dengan media ilustrasi komik pada mata pelajaran IPS-Ekonomi di Kelas VII

SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro?

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan Lembar Kerja Siswa

dengan media ilustrasi komik pada mata pelajaran IPS-Ekonomi di Kelas VII

SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian nanti dapat

memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran ekonomi.

Disamping itu juga kepada penelitian peningkatan mutu proses dan hasil

pembelajaran IPS-Ekonomi SMP.

1. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan. Khususnya

memperkaya dunia keilmuan dalam bidang pengembangan media

pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

a. Bagi siswa, dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan media

ilustrasi komik diharapkan mampu meningkatkan efektitas belajar.

b. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam

megembangkan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik pada

mata pelajaran IPS-Ekonomi di kelas VII.

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi guru

IPS-Ekonomi kelas VII dalam alternatif pemilihan Lembar Kerja Siswa

dengan media ilustrasi komik untuk meningkatkan ketercapaian hasil

belajar.

d. Bagi sekolah, sebagai alternatif bahan ajar dan sumber informasi untuk

menemukan bahan ajar yang tepat sesuai dengan KTSP.

G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik yang

merupakan produk hasil penelitian pengembangan ini memuat: 1) Bahan cetak

berupa buku yang berisi Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik, 2)

Struktur Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik meliputi: a) judul, b)

mata pelajaran, c) semester, d) tempat, e) petunjuk belajar, f) kompetensi yang

akan dipahami, g) indikator, h) informasi pendukung, i) tugas dan langkah kerja,

dan j) penilaian.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi

Dengan digunakanya Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik

dalam pembelajaran IPS-Ekonomi pada kompetensi dasar mengidentifikasi

tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam kegiatan

sehari-hari sebagai salah satu upaya mewujudkan pembelajaran yang efektif,

efisien, dan menarik.

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Keterbatasan pengembangan

Penelitian pengembangan ini memiliki keterbatasan yaitu hanya

menghasilkan Lembar Kerja Siswa dengan media ilutrasi komik pada standar

kompetensi memahami usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan.

Kompetensi dasar yang hendak dikembangkan yaitu mengidentifikasi tindakan

ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari-hari.

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengembangan Desain Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sebuah sistem dengan komponen-komponen

yang saling berkaitan untuk melakukan sinergi, yaitu mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, tujuan pembelajaran adalah

tercapainya kompetensi atau penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

oleh siswa yang diperlukan untuk melakukan tindakan atau pekerjaan (Pribadi,

2010:24).

Lebih lanjut, dalam sebuah sistem pembelajaran terdapat beberapa model

sistem pembelajaran. Model itu sendiri adalah sesuatu yang menggambarkan

adanya pola berfikir keseluruhan konsep yang berkaitan. Model desain sistem

pembelajaran biasanya menggambarkan langkah-langkah atau prosedur yang

perlu ditempuh untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien,

dan menarik (Pribadi, 2010:86).

Model desain sistem pembelajaran menurut Gustafson (dalam Plomp,

1996:29) dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Pembagian klasifikasi

ini didasarkan pada orientasi penggunaan model, yaitu (1) classrooms oriented

model, yaitu sistem pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas yang meliputi

memilih materi/isi pelajaran yang tepat, merencanakan strategi pembelajaran,

menyampaikan isi/materi pelajaran, dan evaluasi hasil belajar; (2) product

oriented model yaitu model yang diaplikasikan untuk menciptakan produk dan

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

program pembelajaran; dan (3) system oriented model yaitu ditujukan untuk

merancang program dan desain sistem pembelajaran dalam skala besar.

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian dan pengembangan ini

penulis mengacu pada model pengembangan desain sistem pembelajaran yang

beorientasi sistem pembelajaran, dengan mengintegrasikan semua variabel

yang mempengaruhi belajar termasuk variabel keterkaitan antar variabel

pembelajaran, yakni variabel tujuan pembelajaran, variabel strategi

pembelajaran yang meliputi teknik, metode, media, serta alokasi waktu, dan

variabel penilaian hasil pembelajaran, maka pengembangan Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik ini menggunakan model pengembangan

Dick, Carey dan Carey (2009). Tahap-tahap tersebut divisualisasikan dengan

gambar 2.1

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam pengembangan desain pembelajaran ini, digunakan model Dick, Carey dan

Carey (2009), yang meliputi sembilan langkah pengembangan instruksional yaitu:

1. Identifikasi tujuan pembelajaran/ kompetensi umum

Langkah pertama model ini adalah menentukan kemampuan apa yang harus

dimiliki pebelajar setelah menyelesaikan pembelajaran. Ada dua tahap utama

dalam melakukan analisis tujuan, yaitu (1) mengklasifikasikan tujuan sesuai

dengan jenis pembelajaran yang akan dilakukan, (2) mengidentifikasi dan

sekuensi tahap-tahap utama yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Dick,

Carey dan Carey, 2009:40). Jenis pembelajaran tersebut (poin1) disebut juga

domain pembelajaran. Domain pembelajran ada emapat kategori, yaitu:

informasi verbal, ketrampilan intelektual, ketrampilan psikomotor, dan sikap.

2. Melaksanakan analisis instruksional

Menurut (Dick, Carey dan Carey, 2009:53) analisis instruksional terhadap

tujuan pembelajaran meliputi dua langkah pokok yaitu menggolongkan

pernyataan tujuan menurut jenis belajar yang akan terjadi dan menggunakan

analisis pengolah informasi yang memberikan secara tepat apa yang akan

dikerjakan pebelajar apabila mencapai tujuan.

3. Identifikasi pebelajar dan konteks

Perancang instruksional tidak hanya menentukan apa yang akan diajarkan,

tetapi juga menentukan karakteristik pebelajar, konteks dimana instruksi yang

akan disampaikan dan konteks dimana ketrampilan yang akan digunakan. Ada

delapan informasi yang dibutuhkan oleh desainer instruksional dalam rangka

menganalisis pebelajar, yaitu: (1) tingkah laku awal, (2) pengetahuan dasar

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam ruang lingkup materi, (3) sikap terhadap isi dan sitem penyampaian, (4)

motivasi akademis, (5) tingkat pendidikan dan tingkat kemampuan, (6)

pembelajaran umum, (7) sikap terhadap pengorganisasian pemberian materi,

dan (8) karakteristik kelompok (Dick, Carey dan Carey, 2009:93). Beberapa

cara pengumpulan data untuk analisis pebelajar, yaitu: (1) kunjungan ke

lapangan untuk melakukan wawancara dengan guru, (2) observasi, dan (3) tes

awal.

4. Merumuskan tujuan khusus/ performansi

Tujuan khusus pembelajaran (Dick, Carey dan Carey, 2009:113) merupakan

suatu diskripsi detail yang berkaitan dengan apa pebelajar akan kerjakan ketika

menyelesaikan satu unit instruksional. Tujuan khusus pembelajaran didasarkan

dari ketrampilan dalam analisis instruksional. Satu atau lebih objektif harus

ditulis untuk masing-masing ketrampilan yang di identifikasikan dalam analisis

instruksional. Mager mengemukakan tujuan khusus terdiri dari 3 komponen

utama, yaitu: (1) menjelaskan ketrampilan atau sikap yang di identifikasi dalam

analisis instruksional, (2) menjelaskan kondisi yang dituju selama pebelajar

melaksanakan tanggung jawabnya, dan (3) menjelaskan kriteria yang akan

digunakan untuk evaluasi kinerja pebelajar.

5. Mengembangkan instrumen penilaian

Menurut Dick, Carey dan Carey (2009:134) dua tipe kriteria tes dan cara

menggunakanya, yaitu pre-test dan post-test. Untuk mengembangkan tes acuan

patokan, membutuhkan daftar rujukan pelajaran khusus yang didasarkan pada

analisis instruksional. Kondisi, perilaku dan kriteria yang tertulis pada masing-

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masing tujuan pembelajaran dapat digunakan untuk menentukan format yang

terbaik dalam penyusunan instrumen butir tes. Kualitas instrumen butir tes

tergantung pada kualitas tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran tergantung

pada kualitas analisis instruksional dan pernyataan tujuan.

6. Mengembangkan strategi instruksional

Menurut Dick and Carey (2009:172) komponen strategi instruksional secara

umum terdiri dari (1) kegiatan prapembelajaran, (2) penyajian informasi, (3)

peran serta mahasiswa, (4) pengetesan, dan (5) kegiatan tindak lanjut. Menurut

Gagne dan Brigg dalam Dick, Carey, dan Carey (2009:171) ada 9 urutan

kegiatan instruksional, yaitu: (1) memberikan motivasi atau menarik perhatian,

(2) menjelaskan tujuan instruksional kepada peserta didik, (3) mengingatkan

kompetensi prasyarat, (4) memberi stimulus, (5) memberi petunjuk belajar, (6)

menimbulkan penampilan peserta didik, (7) memberi umapn balik, (8) menilai

penampilan, dan (9) menyimpulkan.

7. Mengembangkan dan memilih bahan instruksional

Tiga faktor yang seringkali menghubungkaan penyeleksian media dan

sistem penyampaian, yaitu: (1) tersedianya bahan instruksional, (2) produksi

dan keterbatasan implementasi, (3) jumlah fasilitas instruktur akan digunakan

selama pembelajaran.

Tahap-tahap dalam pengembangan instruksional menurut Dick, Carey dan

Carey (2009:236), yaitu (1) menelaah strategi instruksional untuk masing-

masing objektif dalam masing-masing pelajaran, (2) melakukan survei literatur

dan tanyakan kepada ahli dibidangnya untuk menentukan apakah bahan

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

instruksional telah tersedia, (3) mempertimbangkan bagaimana mengadopsi

dan mengadaptasi bahan yang tersedia, (4) menentukan apakah bahan yang

baru perlu didesain, (5) menelaah analisis pebelajar dan masing-masing

pelajaran, mempertimbangkan peranan instuktur dalam memfasilitasi

pembelajaran, (6) menelaah analisis isi pembelajaran, (7) merencanakan dan

menulis bahan instruksional yang didasarkan pada strategi instruksional, (8)

menelaah masing-masing pelajaran yang sudah selesai untuk mendapatkan ide-

ide baru, (9) menggunakan unit instruksional yang sudah lengkap, untuk

menulis instruksional pendukung untuk memandu siswa melalui kegiatan, jika

diperlukan, (10) menggunakan bahan yang sudah dikembangkan dan draft awal

untuk memulai kegiatan evaluasi, dan (11) mengembangkan bahan-bahan

untuk pegangan instruktur.

8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

Menurut Dick, Carey dan Carey (2009: 258) evaluasi formatif merupakan

suatu proses yang digunakan oleh perancang instruksional untuk mendapatkan

data yang dapat digunakan untuk memperbaiki/merevisi instruksional agar

lebih efektif dan efisien. Ada tiga dasar evaluasi formatif, yaitu (1) evaluasi

klinikal, (2) evaluasi kelompok kecil, (3) uji coba lapangan. Evaluasi formatif

harus dilaksanakan pada pengembangan bahan instruksional yang baru seperti

bahan-bahan yang telah ada yang didasarkan pada strategi instruksional.

Empat tahap evaluasi formatif yang digunakan dalam penelitian

pengembangan ini, yaitu (1) review oleh ahli bidang studi diluar pengembang

instruksonal, (2) evaluasi secara satu persatu dilakuakn antara pengembang

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

instruksional dengan dua atau tiga peserta didik secara individual, (3) setelah

direvisi berdasarkan masukan evaluasi satu-satu, produk instrusional tersebut

di evaluasi lagi dengan menggunakan sekelompok kecil peserta didik atas 8-12

orang, (4) uji coba lapangan, dengan melibatkan peserta didik satu kelas dan

melibatkan guru pengajar bidang studi.

9. Merevisi bahan ajar

Langkah akhir dari proses desain dan pengembangan adalah melakukan

revisi terhadap draf program pembelajaran . Data yang diperoleh dari prosedur

evaluasi formatif dirangkum dan ditafsirkan untuk mengetahui kelemahan-

kelemahan yang dimiliki oleh program pembelajaran (Pribadi, 2010:107).

Menurut Dick, Carey dan Carey (2009:195) ada dua tipe revisi, yakni (1)

perubahan yang dilakukan terhadap konten atau substansi bahan, agar lebih

efisien dan efektif, (2) perubahan yang dikaitkan dengan prosedur yang

digunakan dalam bahan instruksional. Revisi instruksional dapat dikelompokan

dalam tiga bidang besar, yaitu (1) isi, (2) kegiatan instruksional, dan (3)

kualitas fisik bahan instruksional.

2. Lembar Kerja siswa (LKS)

Berikut ini beberapa kajian teori tentang Lembar Kerja Siswa (LKS).

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa atau student work sheet adalah lembaran-lembaran

berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan berisi

petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kepada siswa yang dapat berupa teori dan atau praktik (Departemen

Pendidikan Nasional, 2007: dalam sosialisasi dan pelatihan KTSP).

Sedangkan menurut Prastowo (2011:24) Lembar Kerja Siswa merupakan

bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan,

dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus

dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang

harus dicapai.

Dalam penelitian ini yang dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa

dengan media ilustrasi komik dengan memperhatikan komponen penting

yaitu tugas, petunjuk, dan langkah-langkah penyelesaian.

b. Struktur Lembar Kerja Siswa

Struktur Lembar Kerja Siswa secara umum adalah sebagai berikut

(Departemen Pendidikan Nasional, 2007: dalam sosialisasi dan pelatihan

KTSP).

1) Judul, mata pelajaran, semester, tempat

2) Petunjuk belajar

3) Kompetensi yang akan dipahami

4) Indikator

5) Informasi pendukung

6) Tugas dan langkah kerja

7) Penilaian

Dengan demikian, struktur Lembar Kerja Siswa tersebut dijadikan

sebagai variabel dalam uji kelayakan perangkat oleh ahli materi.

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Langkah-langkah menyusun Lembar Kerja Siswa

Penyusunan Lembar Kerja Siswa, melalui langkah-langkah sebagai

berikut (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: dalam sosialisasi dan

pelatihan KTSP).

1) Melakukan analisis kurikulum yang meliputi standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, dan materi

2) Menyusun peta kebutuhan Lembar Kerja Siswa

3) Menentukan judul Lembar Kerja Siswa

4) Menentukan alat penilaian.

Berdasarkan uraian langkah-langkah penyusunan Lembar Kerja Siswa

dari Departemen Pendidikan Nasional tersebut dan memperhatikan langkah

pengembangan perangkat model Dick, Carey dan Carey (2009). Maka

pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik telah

masuk dalam model pengembangan Dick, Carey dan Carey.

d. Peranan Lembar Kerja Siswa sebagai bahan ajar.

Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu bentuk bahan ajar

(Departemen Pendidikan Nasional, 2007: dalam sosialisasi dan pelatihan

KTSP). Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara

sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/ suasana

yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Menurut Association for Educational Communications and Technology

atau dikenal dengan AECT (dalam Anitah, 2010:5) Bahan ajar dalam hal ini

Lembar Kerja Siswa merupakan sumber belajar yang sengaja dirancang

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atau resources by design, maksudnya direncanakan untuk keperluan

pembelajaran. Keuntungan dari sumber belajar yang dirancanag adalah

dapat dioptimalkan sedemikian rupa agar mengantarkan belajar peserta

didik lebih bermakana.

Sebagai bahan ajar, Lembar Kerja Siswa memiliki peranan dalam

pembelajran, anatara lain:

1) Ditulis dan dirancang untuk siswa

2) Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan

dicapai

3) Menimbulkan minat baca

4) Memberi kesempatan siswa untuk berlatih.

Berdasarkan uraian di atas, pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan

media ilustrasi komik ini disusun berdasarkan langkah kerja tertentu dan

terdiri dari struktur tertentu pula sebagai media pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman konsep ekonomi pada peserta didik setelah

mengikuti pembelajaran ekonomi.

3. Media

Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari

kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara du pihak atau

kutub) atau sesuatu alat. Menurut Assciation for Educational Communications

and Technology (AECT) dalam Anitah (2010:1) mendefinisikan media sebagai

segala bentuk untuk menyalurkan informasi. Sedangkan menurut Smaldino dkk

(2010:9) mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

informasi. Perhatian tersendiri dilakukan Anitah (2010:1) bahwa media adalah

setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang

memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Dari beberapa rumusan pengertian media menurut beberapa ahli, dapat

disimpulkan bahwa media adalah segala bentuk alat informasi dan kumunikasi

sebagai sumber informasi yang dapat berupa setiap orang, bahan, alat, atau

peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar

menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Dengan konsep seperti selanjunya menurut Anitah (2010:2), guru, dosen,

bahan ajar, dan lingkungan adalah media pembelajaran yang didalamnya

terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.

Informasi ini mungkin didapat dari buku-buku, rekaman, internet, film,

mikrofilm, dan sebagainya.

Dalam penelitian ini yang hendak dikembangkan adalah Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik yang merupakan bentuk lain media visual.

Media visual juga disebut media pandang, karena seseorang dapat menghayati

media tersebut melalui penglihatanya (Anitah, 2010:7). Komik merupakan

media visual yang tidak diproyeksikan. Media ini digunakan oleh guru karena

lebih mudah pembuatanya maupun penggunaanya.

4. Komik

a. Pengertian komik

Komik menurut maestro komik Will Einser pada tahun 1986 (dalam

Maharsi, 2011:3) adalah susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sesuatu atau mendramatisasi suatu ide. Sedangkan Scott McCloud dalam

bukunya Understanding Comics mendefinisikan komik sebagai “Juxtaposed

pictorial and other image in deliberate sequence, intended to convey

information and/or to produce an aesthetic response in the viewer”.

Maksudnya bahwa komik adalah gambar-gambar dan lambang-lambang lain

yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam ururtan tertentu yang

bertujuan untuk memberikan informasi atau mencapai tanggapan estetika

dari para pembaca (Scott McCloud 1993:20).

Jadi dari pengertian komik yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa komik merupakan susunan gambar dan

kata-kata dalam urutan tertentu yang menceritakan atau mendramatisasi

suatu ide tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi dan

memberikan nilai keindahan (estetika) dalam penelitian ini, Lembar Kerja

Siswa yang dikembangkan akan menyajikan soal dalam bentuk perpaduan

tulisan dan gambar.

b. Sejarah komik

Dalam kaitanya dengan sejarah perkembangan komik Indonesia tidak

bisa lepas dari relief Candi Borobudur dan wayang beber. Dua peninggalan

sejarah nusantara ini bisa dikatakan sebagai cikal bakal komik Indonesia,

walaupun formatnya tidak seperti komik modern, namun setidaknya

peninggalan-peninggalan tersebut menjadi semacam bukti sejarah akan

munculnya sebuah medium baru dalam ranah seni rupa modern yang

disebut kiomik (Maharsi, 2011:33)

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Candi Borobudur setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi

yang dibaca sesuai dengan arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam

bahasa Jawa Kuna berasal dari bahasa sansekerta daksina yang artinya ialah

timur. Dalam setiap pahatan relief tersebut terdapat semacam panel yang

berisi adegan-adegan sesuai dengan cerita yang diwakilinya dengan total

1460 panel. Urutan panel relief yang membentuk cerita dalam candi

Borobudur menjadi:

1) Karmawibhangga yang reliefnya memiliki 160 panel dan bercerita

tentang karma.

2) Lalitawistara yang memiliki 120 panel dan bercerita tentang riwayat

Budha.

3) Jataka dan Awadana yang berisis tentang perbuatan baik yang

membedakan Sang Budha dari makhluk lain.

4) Gandawyuha yang merupakan deretan relief yang berisi cerita Sudhana

berkelana dalam tujuanya mencari pengetahuan tertinggi tentang

kebenaran sejati. Visualisasinya terangkum dalam 460 panel.

Sehingga sangat pas jika Candi Borobudur dikatakan sebagai cikal bakal

komik dikarenakan gambar-gambar atau relief yang di frame (panel) saling

berurutan, bersebelahan dan berdekatan (jukstaposisi) dan bertujuan

memberikan informasi.

Sama seperti Candi Borobudur, Wayang Beber memiliki ciri-ciri sama

seperti komik. Bedanya, media yang dipakai dalam wayang beber ini sudah

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menggunakan kertas ataupun kain sedang Borobudur memakai batu dalam

bentuk relief.

Perkembangan komik di Indonesia yang dimulai dari Candi Borobudur

dan Wayang beber berkembang hingga saat ini dan dibedakan menjadi

beberapa generasi (Maharsi, 2011:40-57). Komik Indonesia tahun 1930-

1970. Generasi ini diandai dengan munculnya karakter peranakan Tionghoa

yang bernama “Put On” karya Kho Wan Gie yng terbit rutin disurat kabar

Sin Po. Kemudian tahun 1940 an mulai muncul komik karya komikus lokal

yang mengadaptasi cerita-cerita dari luar (Cina dan Amerika) pada masa ini

muncul komikus bernama Siaw Tik Kwei yang karyanya bertajuk “Sie Djin

Koei”. Munculnya komik ini menjadi pemicu komik-komik silat di tahun

1960. Mendekati tahun 1970an muncul paradigma komik bisa dijadikan

lahan hidup yang menjanjikan bagi para komikus. Disamping itu muncul

juga fenomena baru yaitu mulai adanya tulisan-tulisan yang mengupas

tentang komik misalnya “Tjara membatja Komik”.

Komik Indonesia periode tahun 1980an, muncul komik luar negeri yang

membuat komik Indonesia terpuruk. Dominasi utama saat itu adalah komik

Jepang dan amerika. Sedangkan komik Indonesia periode 1990-2000an,

banyak pemerhati komik yang menyatakan bahwa generasi 90an adalah

generasi bagi para komikus Indonesia yang ditandai maraknya dunia

teknolog komputer, sehingga generasi baru ini ditandai dengan penguasaan

alat tersebut yang bersifat digital melebihi para pendahulunya.

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan demikian, sejarah komik Indonesia berkembang sampai saat ini

seiring dengan perkembangan zaman. Selain itu sejarah juga menunjukan

komik sudah diminati oleh masyarakat Indonesia.

c. Peranan komik

Merujuk pada pengertian komik di atas bahwa komik adalah media

visual yang terdiri dari tulisan dan gambar. Menurut Anitah, (2010:9)

mengemukakan empat fungsi media, khususnya media visual yaitu:

1) Menimbulkan daya tarik bagi pebelajar, gambarr dengan berbagai warna

akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta perhatian pebelajar.

2) Mempermudah pengertian pebelajar, yaitu menjelaskan yang sifatnya

abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga pebelajar lebih mudah

memahami apa yang dimaksud.

3) Memperjelas bagian-bagiana yang penting, yaitu memperjelas bagian-

bagian yang kecil sehingga dapat di amati.

4) Menyingkat suatu uraian panjang yaitu uaraian tersebut mungkin dapat

ditunjukan dengan sebuah gambar saja.

Bonneff juga menyatakan bahwa keragaman gambar dan cerita yang

ditawarkan komik menjadikanya alat atau media untuk menyampaikan

pesan yang beragam, salah satunya adalah pesan dedaktis kepada

masyarakat awam. Sehingga hal tersebut menunjukan bahwa komik

memiliki dua fungsi sekaligus. Pertama adalah fungsi hiburan dan kedua

dapat dimanfaatkan baik langsung maupun tidak langsung untuk tujuan

edukatif (Bonnef dalam Maharsi, 2011:210)

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komik sebagai media visual

mempunyai berbagai peran salah satunya yaitu sebagai media pendidikan

dalam hal ini gambar dan tulisan dalam komik dimanfaatkan sebagai media

pendidikan untuk meningkatakan daya tarik dan mentranfer pemahaman

atau informasi dengan cepat kepada para pembaca tentang suatu hal yang

bermuatan pendidikan.

d. Bagian-bagian komik

Menurut Maharsi (2011: 75), komik mempunyai bagian-bagian sebagai

berikut:

1) Panel, yaitu kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang nantinya

membentuk sebuah alur cerita.

2) Sudut pandang dan ukuran gambar dalam panel, yaitu pemilihan sudut

pandang sesuai dengan adegan yang muncul dalam panel komik tersebut

serta ukuran gambar yang dikemas berdasarkan kebutuhan adegan yang

dihasilkan karena masing-masing gambar yang dihasilkan mempunyai

maksud dan makna tertentu.

3) Parit, yaitu ruang di antara panel.

4) Balon kata, yaitu representasi dari pembicaraan maupun narasi dari

peristiwa yang sedang terjadi atau keadaan yang sedang digambarkan

dalam panel tersebut.

5) Bunyi huruf, yaitu ekspresi dari ucapan yang dikeluarkan oleh objek.

6) Ilustrasi, yaitu gambar yang dipakai untuk memberi penjelasan atas suatu

tujuan atau maksud tertentu (Kusrianti dalam Maharsi, 2011:92)

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7) Cerita, yaitu narasi atau kalimat penjelas yang dikemukakan oleh

komikus.

8) Garis gerak, yaitu efek gerakan yang ditimbulakan oleh gestur atau

pergerakan karakter-karakter (manusia dan benda) yang muncul dalam

ilustrasi komik.

9) Symbolia, yaitu representasi ikon yang digunakan dalam komik atau

disebut juga karakter (Walker dalam Maharsi, 2011: 103).

e. Langkah-langkah pembuatan komik

Langkah-langkah pembuatan komik secara umum melalui tahap-tahap

sebagai berikut (Maharsi, 2011:125):

1) Membuat sinopsis cerita, berarti menentukan tema, naskah beserta plot

dan setting yang akan di ngkat dalam karya komik.

2) Membuat storyline, yaitu membuat rancangan dalam bentuk tulisan

tentang apa saja yang akan komikus buat baik isi teks maupun

ilustrasinya dalam tiap halaman komik. Dalam bahasa lain storyline juga

berarti penataan adegan dalam panel-panel (kotak gambar) namun masih

secara tekstual atau tulisan.

3) Membuat karakter tokoh verbal, yaitu diskripsi lengkap tokoh tersebut

mulai dari nama, jenis kelamin, usia, ciri-siri fisik beserta sifat-sifatnya.

4) Membuat karakter tokoh visual, yaitu bentuk visual tokoh yang terdapat

dalam cerita tersebut baik dilihat dari mimik muka dan karakter wajah,

bentuk tubuh, jenis kelamin, usia dan sifat-sifatnya.

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Tahap sket lay out panel, ilustrasi dan balon teks, yaitu tahap visualisasi

dengan sket berdasarkan storyline yang sudah dibuat.

6) Tahap penintaan, yaitu tahap pemberian tinta hitam dengan

menggunakan drawing pen, kuas ataupun media yang lain pada sket yang

telah dibuat.

7) Tahap pewarnaan, pemberian warna komik yang dapat dilakukan baik

black and white (hitam putih) maupun dengan full colour (banyak

warna).

f. Syarat komik sebagai media pembelajaran yang baik

Sebelum mengembangkan media visual (komik), terlebih dahulu harus

dibuat desain yang biasa diwujudkan dengan ―lay out‖ yang merupakan tata

letak (susunan gambar, garis, atau tulisan). Adapun prinsip-prinsip umum

untuk mendesain media tersebut menurut Kemp (Dalam Anitah: 2010:71):

1) Kesederhanan (Simplicity)

Bentuk media harus ringkas, sederhana, dan dibatasi pada hal-hal

yang penting saja. Konsepnya harus tergambar dengan jelas dan mudah

dipahami. Tulisan cukup jelas, sederhana dan mudah dibaca.

2) Kesatuan (Unity)

Prinsip kesatuan adalah hubungan yang ada di antara unsur-unsur

visual (komik) dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan.

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Penekanan (Emphasis)

Penekanan ditunjukan melalui penggunaan ukuran tertentu, gambar

perspektif atau dengan warna tertentu pada unsur yang paling penting

yang menjadi pusat perhatian siswa.

4) Keseimbangan (Balance)

Ada dua jenis keseimbangan yaitu: keseimbangan formal dan

informal. Kesimbangan formal dapat ditunjukan dengan adanya

pembagian secara simetris. Sedangkan keseimbangan informal bentuknya

tidak simetri dan lebih dinamis serta menarik perhatian.

5) Alat-alat visual

Alat-alat visual yang dapat membantu keberhasilan penggunaan

prinsip-prinsp pembuatan (pengembangan) media visual (komik) tersebut

di atas menurut Kemp (dalam anitah, 2010: 74) adalah: garis, bentuk,

warna, tekstur, dan ruang, sebagai berikut:

a) Garis. Suatu garis dalam media visual dapat menghubungkan unsur-

unsur bersama dan akan membimbing pembaca untuk mempelajari

media tersebut dalam suatu urutan tertentu.

b) Bentuk, bentuk yang tidak biasa akan menimbulkan suatu perhatian

khusus pada ssesuatu yang divisualkan.

c) Ruang, ruang terbuka disekeliling unsur-unsur visual dan kata-kata

akan mencegah kaesan berjejal dalam suatu media visual. Kalau ruang

itu digunakan dengan cermat, maka unsur-unsur ang dirancang

menjadi efektif.

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Tekstur, tekstur adalah unsur visual yang dijadiakn sebagai pengganti

sentuhan rasa tertentu dan dapat juga dipakai sebagai pengganti

warna, memberikan penekanan, pemisahan, atau untuk meningkatkan

penekanan.

e) Warna, warna merupan tambahan yang terpenting dalam media visual.

Penggunaan warna pada unsur-unsur visual untuk memberikan

penekanan, pemisahan, atau meningkatkan kesatuan. Pemilihan warna

yang digunakan merupakan kesatuan harmonis sebab terlampau

banyak warna yang berbeda akan menggangu pandangan dan dapat

menimbulkan perbedaan persepsi pada pesan yang disampaikan.

Berdasarkan uraian di atas, dalam pengembangan LKS dengan ilustrasi

komik perlu memperhatikan kesederhanaan, kesatuan, penekanan,

keseimbangan, dan alat-alat visual yang meliputi garis, bentuk, ruang,

tekstur, serta warna. Prinsip-prinsip yang ada dalam pengembangan media

visual digunakan sebagai acuan menentukan varabel-variabel uji

kelayakan perangkat dari ahli media.

5. Kriteria Kelayakan

Kriteria kelayakan dalam uji kelayakan perangkat didasarkan pada kriteria

komik sebagai media visual dan media pembelajaran.

a. Sebagai media visual

Sebagai media visual, komik dikatakan layak jika memenuhi kriteria

sebagai berikut (Kemp dalam anitah, 2010:71-76):

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Kesederhanaan yang meliputi gambar pada komik, teks pada komik,

huruf dalam komik dan kalimat dalam komik.

2) Kesatuan yang meliputi gambar dengan judul, antar panel, dan balon kata

dengan gambar.

3) Penekanan yang meliputi gambar pada setiap panel dan ekspresi tokoh

4) Keseimbangan yang meliputi ukuran gambar dengan judul, ukuran

gambar pada panel, ukuran huruf pada panel, dan tata letak antar gambar.

5) Garis yaitu pembuatan garis tepi

6) Bentuk yang meputi gambar tokoh, balon kata, dan huruf.

7) Ruang yaitu ukuran panel

8) Warna yaitu pilihan warna

b. Sebagai media pembelajaran

Sebagai media pembelajaran, komik dinilai layak jika memenuhi syarat

sebagai berikut (Walker & Hess dalam Arsyad, 2005: 175-176):

1) Kualitas isi dan tujuan yang meliputu: ketepatan, kepentingan,

kelengkapan, keseimbangan, minat, keadilan, dan kesesuaian dengan

situasi siswa.

2) Kualitas instruksional yang meliputi: kesemapatan belajar, bantuan

belajar, motivasi, fleksibilitas instrusksional, tes dan penilaian, efek bagi

siswa, dan efek bagi guru.

3) Kualitas teknis yang meliputi: keterbacaan, kemudahan, dan tampilan.

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Pembelajaran Ekonomi

Materi yang diberikan selama penelitian adalah tindakan ekonomi

berdasarkan motif dan prinsi ekonomi. Berikut ini adalah hal-hal yang

berkaitan dengan materi tersebut.

a. Tindakan ekonomi

Tindakan ekonomi yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia

dalam upaya memenuhi kebutuhannya (Suyanto, 2007:17). Selanjutnya

tindakan ekonomi dapat dibedakan menjadi tindakan ekonomi rasional yaitu

setiap tindakan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling

menguntungkan dan tindakan ekonomi irasional yaitu setiap tindakan yang

menurut perkiraan menguntungkan tapi kenyataanya tidak menguntungkan

(Kardiman, 2007:19).

b. Motif ekonomi

Motif berasal dari bahasa latin Motos yang artinya pengaruh atau

pendorong. Apabila dikaitkan dengan ilmu ekonomi, motif ekonomi adalah

suatu dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi (Deliarnov, 2007:18).

Motif ekonomi berdsarkan asalnya terdiri atas motif yang datang dari dalam

diri manusia disebut motif intrinsik, sedangkan motif yang datang dari luar

disebut motif ekstrinsik (Kardiman, 2007:20).

Selain motif ekonomi, dalam kajian Ilmu pengetahuan Sosial materi

ekonomi ini juga membahas motif non ekonomi adalah suatu dorongan

untuk melakukan kegiatan diluar kegiatan non ekonomi dorongan itu berupa

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kewajiban, kebiasaan, adat, perbuatan spontan, ketidaksenganjaan dan

sebagainya (Suyanto, 2007:20).

Adapun Jenis-jenis motif ekonomi menurut Kardiman (2007:20):

a) Motif memenuhi kebutuhan sendiri

Motif memenuhi kebutuhan sendiri merupakan suatu dorongan untuk

memenuhi kebutuhan hidup yang tumbuh dari dalam diri sendiri.

b) Motif memperoleh untung

Motif memperoleh untung yaitu suatu dorongan yang muncul untuk

tujuan mencari untung.

c) Motif memperoleh penghargaan

Motif ini timbul karena sesorang ingin memperoleh penghargaan dari

orang lain atau masyarakat.

d) Motif memperoleh kekuasaan

Motif ini timbul karena seseorang ingin memperoleh kedudukan atau

kekuasaan.

e) Motif sosial atau menolong sesama.

Motif ini timbul karena dorongan untuk membantu sesama, meringankan

atau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan.

c. Prinsip ekonomi

Prinsip ekonomi adalah pedoman melakukan tindakan ekonomi dimana

didalamnya terkandung azas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil

yang maksimal atau dengan pengorbanan sekecil-kecilnya diperoleh hasil

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tertentu (Kardiman, 2007:23). Contoh Penerapan prinsip ekonomi dalam

berbagai kehidupan sehari-hari.

1) Membuat skala prioritas kebutuhan, yaitu daftar urutan kebutuhan

manusia dari yang paling penting dan harus dipenuhi terlebih dahulu.

sehingga dengan uang yang dimiliki bisa dapat mencapai tingkat

kepuasan yang maksimal, karena tepat memilih tempat dan barang-

barang apa dalam pembelanjaanya

2) Untuk mencapai tingkat kepuasan tertentu, bisa dengan menggunakan

dana minimal karena tepat dalam memilih tempat dan barang-barang apa

dalam pembelanjaanya.

3) Dengan dana tertentu, bisa memproduksi barang dan jasa maksimal

karena tepat dalam penggunaanya.

4) Untuk memproduksi sejumlah barang tertentu, bisa dengan biaya yang

minimal karena tepat penggunaanya dan tidk terjadi pemborosan.

5) Menjual produk-produk yang dibutuhkan oleh asyarakat, tapi tetap

menguntungkan (Kardiman, 2007:23).

Contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak

berazaskan prinsip ekonomi yaitu

1) Hidup boros dalam pemanfaatan sumber daya

2) Dalam membelanjakan uang tidak menyusun skala prioritas kebutuhan

sehingga kebutuhan yang di anggap penting tidak terpenuhi, tetapi

kebutuhan yang yng dianggap tidak penting terbeli.

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Sudjana (2010:22) adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut

Gagne (dalam Dick, Carey dan Carey, 2009:40) membagi lima kategori hasil

belajar, yakni (a)informasi verbal, (ketrampilan intelektual, (c) strategi

kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan kognitif. Dalam Sistem Pendidikan

Nasional Indonesia rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun

tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin

Bloom yang secara garis besar membaginya dalam tiga ranah yakni ranah

kognitif, ranak afektif, dan ranah psikomotorik.

Lebih lanjut, ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek, hafalan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, evaluasi, dan mencipta. Sedangkan ranah afektif berkenaan dengan

sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,

penilaian, organisasi, dan internalisasi. Sedangkan ranah psikomotorik

berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada

enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan

dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan intrepetatif (Sudjana,

2010:22-23).

Dalam penelitian pengembangan ini tujuan yang ingin dicapai dari

pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini yaitu

ketercapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

materi ekonomi. Hasil belajar yang dimaksud yaitu hasil belajar berupa

kemampuan intelektual atau ranah kognitif.

Selanjutnya ranah kognitif yang menjadi fokus keterampilan yang harus

dikuasai oleh siswa yaitu pemahaman. Pemahaman yaitu kemampuan untuk

mengerti, mengintrepetasi, dan menyatakan kembali dalam bentuk lain

(Mudhofir, 1990:105). Sedangkan menurut Anderson (2010:105) siswa

dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dan pesan-

pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, grafis, yang disampaikan

melalui pengajaran, buku, atau komputer. Proses-proses kognitif dalam

kategori memahami, meliputi kategori mafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan

menjelaskan.

Secara umum tahap-tahap atau tingkatan belajar dalam hal ini secara khusus

belajar pemahaman yaitu yang pertama belajar fakta, kemudian konsep,

dilanjutkan dengan belajar prinsip, dan akhirnya pemecahan masalah

(Mudhofir, 1990: 109). Sedangkan menurut Anderson (2010:39) dimensi

pengetahuan (kognitif) meliputi faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif.

Pengetahuan faktual adalah pengetahuan tentang elemen-elemen yang

terpisah dan mempunyai ciri-ciri tersendiri. Sedangkan pengetahuan konseptual

adalah pengetahuan tentang bentuk-bentuk pengetahuan yang lebih kompleks

dan terorganisasi yang mencakup pengetahuan klasifikasi dan kategori, prinsip

dan generalisasi, juga teori model dan struktur. Setelah itu pengetahuan

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Dan

terakhir pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan yang meliputi

pengetahuan strategis, pengetahuan tentang proses-proses kognitif, termasuk

pengetahuan kontekstual, dan kondisional serta pengetahuan diri.

Dalam penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media

ilustrasi komik ini, hasil belajar siswa yang dimaksud adalah pengetahuan

pemahaman akan konsep pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial materi

ekonomi. Pemahaman siswa akan materi ekonomi di ukur dengan

menggunakan tes ketuntasan hasil belajar siswa. Tes sebagai alat penilaian

adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan

jawaban dari siswa dapat berupa tes lisan maupun tes tulisan, atau dalam

bentuk perbuatan atau tes tindakan (Sudjana, 2010:35).

Ketuntasan hasil belajar menunjukan penguasan siswa terhadap materi

(Dinas Pendidikan nasional dalam materi sosialisasi dan pelatihan KTSP)

ketuntasan di ukur per indikator. Tiap sekolah berhak untuk menetapkan

besarnya ketuntasan minimal yang harus di capai oleh siswa. Besarnya Kriteria

Ketuntasan Minimal tersebut disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

KKM idealnya sesuai dengan Panduan KTSP adalah 75%. Akan tetapi, sekolah

bisa menetapkan sendiri di atas atau dibawah kriteria ideal tersebut dengan

pertimbangan di atas. Akan tetapi, bagi sekolah yang KKM nya dibawah

kriteria ideal maka secara bertahap sekolah tersebut harus bisa meningkatkan

KKM sesuai dengan panduan KTSP.

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar

adalah tingkat penguasaan siswa terhadap indikator belajar yang ditetapkan

dengan KKM yang dicapai siswa. Sedangakan KKM yang digunakan dalam

penelitian adalah KKM yang berlaku di SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro.

KKM untuk kompetensi dasar tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip

ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yaitu 75%. Untuk ini siswa dikatakan

tuntas jika nilai post tes ≥ 75% atau memperoleh nilai 75. Sedangkan

ketuntasan klaksikal yang ditentukan sesuai dengan standar kompetensi lulusan

yaitu 80%.

B. Hasil penelitian yang relevan

Untuk memberikan gambaran dan kerangka berfikir dalam penelitian ini

penulis mencantumkan juga penelitian-penelitian terdahulu yang sudah pernah

dilakukan yang berhubungan dengan penelitian yang akan menjadi fokus

kajian serta analisis penulis.

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 2.2 Perbedaan dan Persamaan penelitian terdahulu dengan

penelitian yang dilakukan penulis

No Penulis dan Judul Perbedaan Persamaan

1 Novianti, Riska Dwi dan

M.Syaichudin:

Pengembangan media komik

pembelajaran matematika untuk

meningkatkan pemahaman bentuk

soal cerita bab pecahan pada siswa

kelas V SDN Ngembung

Menghasilkan sebuah

media komik

pembelajaran

Matematika

pembelajaran untuk

siswa kelas V SDN

Menghasilkan komik

sebagai media

pembelajaran untuk

meningkatkan

pemahaman siswa.

2 Junaidi:

Upaya meningkatkan hasil belajar

matematika siswa pada soal bentuk

cerita dengan menggunakan media

komik di kelas III SDN 03 Balai-

Balai Kota Padang Panjang.

Hasil belajar

matematika yang

menggunakan komik

lebih baik

dibandingkan yang

tanpa menggunakan

komik selain itu

dengan menggunakan

media komik

Menggunakan media

komik untuk

meningkatkan minat

dan pemahaman siswa

akan materi pelajaran.

3 Faizah, Umi:

Keefektifan cerita bergambar untuk

pendidikan nilai dan keterampilan

berbahasa dalam pembelajaran

Bahasa

Penggunaan cerita

bergambar memberi

pengaruh yang

signifikan terhadap

hasil belajar bahasa

Indonesia dalam hal

ini keterampilan

menyimak dan

keterampilan

membaca, serta

nilainilai kejujuran,

kesabaran dan

ketaatan beribadah

sesuai dengan isi

cerita yang

ditampilkan

Menggunakan cerita

bergambar adalah

sebuah cerita ditulis

dengan gaya

bahasa ringan,

cenderung dengan gaya

obrolan, dilengkapi

dengan gambar yang

merupakan kesatuan

dari cerita

untuk menyampaikan

fakta atau gagasan

tertentu.

4 Simatupang, Sehat dan Elvita:

Pengaruh penggunaan lembar kerja

kartun terhadap hasil belaja siswa

pada materi pokok pemuaian kelas

VII semester I SMP Negeri 17

Medan tahun ajaran 2007/2008

Menggunakan komik

dalam pengajaran

fisika

Meningkatkan hasil

belajar siswa

5 Fatra, Maifalinda:

Penggunaan KOMAT (Komik

Matematika) pada pembelajaran

Menggunakan komik

dalam pengajaran

matematika

Meningkatkan minat

belajar

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

matematika di MI

6 Hadi, Syaiful:

Pembelajaran konsep pecahan

menggunakan media komik dengan

strategi bermain peran pada siswa

SD Kkelas IV Semen Gresik

Menggunakan komik

dalam pengajaran

matematika

Menggunakan komik

dalam pengajaran

matematika untuk

meningkatkan

pemahaman konsep

materi pelajaran

7 Mediawati, Elis:

Pembelajaran akuntansi keuangan

melalui media komik untuk

meningkatkan prestasi mahasiswa

Mengukur seberapa

besar pengaruh media

pembelajaran komik

akuntansi terhadap

hasil belajar

mahasiswa

membangkitkan

motivasi dan minat

mahasiswa, media juga

dapat membantu

mahasiswa

meningkatkan

pemahaman,

menyajikan data yang

menarik dan terpercaya,

memudahkan

penafsiran data, dan

memadatkan informasi.

8 Drolet, Claude Andre:

Using comics in the development

of EFL reading and writing.

Menggunakan komik

dalam pengajaran

membaca dan

menulis dalam kelas

Bahasa Inggris

Menggunakan komik

dalam mengembangkan

kemampuan siswa

9 Graham, Steven:

Comics in the Classroom:

Something to Be Taken Seriously

Komik digunakan

sebagai media

pembelajaran bahasa

inggris di tingkat

pendidikan dasar.

Komik digunakan

sebagai media

pembelajaran.

10 Herbst, et all:

Using comics-based representations

of

teaching, and technology, to bring

practice to

teacher education courses

Komik digunakan

sebagai media

pembelajaran

matematika.

Komik digunakan

sebagai media

pembelajaran.

11 Hutchinson:

An Experiment in the use of

Comics as Instructional Material

komik sebagai bahan

pembelajaran dalam

pembelajaran

geografi, sejarah, ilmu

pengatahuan dan

bahasa.

komik sebagai bahan

pembelajaran dalam

kelas.

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan tabel tentang perbandingan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yang relevan dapat di ambil satu kesimpulan bahwa seharusnya siswa

di sekolah di dorong minat bacanya dengan bahan bacaan yang menarik. Dalam

hal ini, bacaan dalam bentuk komik dan sejenisnya bisa dimasukan dalam situasi

sekolah atau kelas. Untuk itu penulis, mengembangkan perangkat Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik dalam memotivasi siswa untuk belajar.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran ekonomi di kelas VII SMP Negeri 2 Gondang.

Siswa relatif mengalami kesulitan dalam memahami konsep IPS utamanya

dalam hal ini materi ekonomi sehingga hasil belajar yang harapkan kurang dari

kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan selain itu Lembar Kerja Siswa

yang biasa digunakan dalam pembelajaran ekonomi di kelas kurang efektif

membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran ekonomi .

2. Mendesain pembelajaran ekonomi di kelas VII SMP Negeri 2 Gondang

Mengembangkan desain sistem pembelajaran yang beorientasi sistem

pembelajaran, dengan mengintegrasikan semua variabel yang mempengaruhi

belajar termasuk variabel keterkaitan antarvariabel pengajaran, yakni variabel

tujuan pembelajaran, variabel strategi pembelajaran yang meliputi teknik,

metode, media, serta alokasi waktu, dan variabel penilaian hasil pembelajaran,

dalam penelitian ini yang dikembangkan lebih lanjut yaitu Lembar Kerja Siswa

dengan media ilustrasi komik.

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Pembelajaran ekonomi yang efektif, efisien, dan menarik

Dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik

diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siwa dalam belajar selain

itu juga meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut adalah tahapan-tahapan

kerangka berfikir:

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir (Dikembangkan oleh penulis)

Pembelajaran ekonomi di kelas VII SMP Negeri 2 Gondang belum

menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik.

Pembelajaran ekonomi yang efektif, efisien, dan menarik

Lembar Kerja siswa dengan media ilustrasi komik

Tujuan Strategi pembelajaran Penilaian

Teknik Metode Media Alokasi

Waktu

Mengembangkan desain pembelajaran ekonomi di kelas VII

SMP Negeri 2 Gondang.

Media Visual

Hasil Belajar siswa meningkat

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang memfokuskan

kajianya pada bidang desain atau rancangan, apakah itu berupa model desain dan

desain bahan ajar, produk misalnya media, dan juga proses (Setyosari, 2010:194).

Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai

berikut:

Educational Research and development (R & D) is a process used to

develop and validate educational products. The steps of this process are

usually referred to as the R & D cycle, which consists of studying research

findings pertinent to the product to be developed, developing the products

based on these findings, field testing it in the setting where it will be used

eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed

testing stage. In more rigorous programs of R&D, this cycle is repeated

until the field-test data indicate that the product meets its behaviorally

defined objectives.

Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa:

Penelitian pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D,

yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan

produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan

temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan

akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang

ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih

ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan

bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.

Menurut Sukmadinata (2010:164) Penelitian dan Pengembangan atau

Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang

telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Arifin (2011:127) produk yang dihasilkan pada penelitian

pengembangan dapat meliputi perangkat keras, seperti modul, buku teks, video

dan film pembelajaran atau perangkat keras yang sejenisnya, tetapi juga perangkat

lunak seperti kurikulum, evaluasi, model pembelajaran, prosedur dan proses

pembelajaran dan lain-lain. Dalam penelitian ini yang hendak dikembangkan yaitu

Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik.

B. Model pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik ini adalah model pengembangan Dick, Carey

dan Carey (2009). Pemilihan model ini didasarkan atas pertimbangan bahwa

model yang dikembangkan ini secara sistematis berdasarkan landasan teoritis

desain pembelajaran. Model ini disusun secara terprogram dengan urutan-urutan

kegiatan yang sitematis dalam upaya memecahkan masalah pembelajaran,

khususnya masalah ketersediaan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan

dan karakeristik siswa. Model ini terdiri dari 9 langkah, yaitu: (1)

mengidentifikasi tujuan pembelajaran/ kompetensi umum, (2) menganalisis

instruksional, (3) menganalisis pebelajar dan konteks, (4) merumuskan tujuan

khusus pembelajaran/ performansi, (5) mengembangkan instrumen penilaial, (6)

mengembangkan strategi instruksional, (7) mengembangkan dan memilih bahan

instruksional, (8) mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif, dan (9)

merevisi bahan ajar.

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Prosedur pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik ini mengikuti prosedur dan langkah-langkah

pengembangan model Dick, Carey, dan Carey (2009), dikarenakan model ini

menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus di ikuti dalam

menghasilkan produk tertentu mulai dari awal samapai akhir secara jelas sehingga

mudah untuk di ikuti, adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi tujuan pembelajaran/ kompetensi umum

Langkah identifikasi tujuan umum pembelajaran ini ditempuh dengan

melakukan analisis kurikulum yaitu pada silabus mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial yaitu menganalisis standar kompetensi. Standar

kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang

diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata

pelajaran.

2. Melakukan analisis instruksional

Berdasarkan standar kompetensi tersebut di atas, maka kemudian

dilakukan analisis pembelajaran yang disesuaikan dengan teknik analisis Dick,

Carey, dan Carey (2009) dengan mengambil salah satu bentuk analisis

pembelajaran hierikial, prosedural, pengelompokan, dan campuran sesuai

dengan kondisi peta konsep materi yang akan dikembangkan sebagai bahan

pembelajaran.

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterampilan bawahan yang

harus dikuasai oleh siswa dari standar kompetensi yang telah ditentukan yaitu

berupa kompetensis dasar. Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan

yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai

rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

3. Menganalisis pebelajar dan konteks

Langkah ini sangat penting karena gambaran awal mengenai latar

belakang, gaya belajar, dan kemampuan awal siswa mempunyai implikasi

terhadap penyusunan program pembelajaran untuk siswa yang bersangkutan.

Identifikasi yang dilakukan meliputi kegiatan ini untuk mengetahui LKS yang

menarik minat siwa, dipahami dengan jelas karena bahasanya sederhana dan

urutanya sistematis.

4. Merumuskan tujuan khusus/ performansi (unjuk kerja)

Merumuskan indikator pembelajaran. Indakator merupakan perilaku yang

dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi

dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator

pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera-

sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

keterampilan. Dari indikator pembelajaran juga dirumuskan tujuan

pembelajaran.

5. Mengembangkan instrumen penilaian

Hasil yang diperoleh dari langkah ini adalah seperangkat soal latihan yang

digunakan untuk mengukur perilaku siswa tiap-tiap indikator. Pada tahap ini

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penulis melakukan penyusunan tes berupa pertanyaan-pertanyaan untuk

mencapai indikator dan tujuan pembelajaran pada materi tindakan ekonomi

berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari-hari.

6. Mengambangkan strategi instruksional

Strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara

pengorganisasian materi pelajaran dengan siswa, peralatan dan bahan, serta

waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan

instruksional yang telah ditentukan (Suparman, 1991:141).

Berdasarkan hasil analasis strategi yang berkenaan dengan pendekatan

pengajaran dalam mengelola kegiatan instruksional secara sistematik,

didalamnya terkandung empat pengertian sebagai berikut:

a. Urutan kegiatan instruksional, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam

menyampaikan isi pelajaran pada siswa.

Sesuai dengan Permendiknas No.41 tahun 2007, Kegiatan pembelajaran

dalam proses pembelajaran meliputi:

1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran.

2) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.

Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini

dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman

atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

b. Metode instruksional, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi

pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien.

Berdasarkan hasil analisis, motode yang digunakan dalam pembelajaran ini

adalah:

1) Ceramah bervariasi berbentuk penjelasan pengajar kepada siswa dan

biasanya di ikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang belum

jelas. Yang perlu dipersiapkan pengajar adalah daftar topik yang akan

diuraikan dan media visual sederhana (Suparman, 1991:149).

2) Diskusi adalah interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan

pengajar untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan topik atau

permasalahan tertentu (Suparman, 1991:151).

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Tanya jawab adalah suatu metode yang menyajikan bahan pelajaran

dalam bentuk pernyaan dari guru dan yang harus dijawab oleh siswa atau

sebaliknya baik secara lisan maupun tertulis(Sudjana, 2010:78).

c. Media instruksional, yaitu peralatan dan bahan instruksional yang

digunakan pengajar dan siswa dalam kegiatan instruksional. Berdasarkan

hasil analisis, media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah:

1) Buku ekonomi yang relevan

2) Lembar Kerja Siswa

d. Waktu yang digunakan oleh pengajar dan siswa dalam menyelesaikan setiap

langkah dalam kegiatan instruksional.

7. Mengembangkan dan memilih bahan instruksional

Pada tahap ini dilakukan pemilihan media dan pemilihan format perangkat

yang dikembangkan. Media yang dipilih adalah Lembar Kerja Siswa pada

materi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam

kegiatan sehari-hari dengan format komik dan selanjutnya dikenal dengan

istilah Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik.

8. Merndesain dan melaksanakan evaluasi formatif

Dalam pengembangan ini, lebih lanjut materi pembelajaran dikembangkan

dalam bentuk Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik. Untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi produk pembelajaran maka diperlukan

uji coba produk.

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Merevisi produk pembelajaran

Data yang diperoleh dari prosedur evaluasi formatif dirangkum dan

ditafsirkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh

Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik.

D. Uji coba produk

Pelaksanaan uji coba produk dimaksudkan untuk mendapatkan masukan,

tanggapan, dan penilaian terhadap kelayakan produk pengembangan. Hal-hal yang

berkenaan dengan uji coba produk adalah desain uji coba produk dan subjek uji

coba.

1. Desain uji coba produk

Uji coba pengembangan dilakukan beberapa tahap. Paling tidak tahapan

yang dilaksanakan dalam uji coba produk mancakup (1) Review uji ahli, (2)

uji coba perorangan, (3) uji coba kelompok kecil, (4) uji coba lapangan/ kelas,

yakni kelompok siswa sebagai sasaran pembelajar yang sesungguhnya.

Prosedur yang dilakukan dalam evaluasi formatif untuk pengujian produk

ini meliputi:

a. Review uji ahli oleh penilaian ahli isi bidang studi penting artinya untuk

mempermudah pendapat lain tentang ketepatan isis atau materi produk

instruksional disamping itu dilakukan review ahli desain fisik oleh ahli

media. Masukan dari para ahli ini perlu segera digunakan untuk merivisi

produk instruksional tersebut.

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Evaluasi perorangan, yang dilakukan antara pengembang dengan dua atau

tiga orang secara individual. Siswa yang dipilih adalah yang mempunyai

ciri-ciri populasi sasaran. Maksud evaluasi ini untuk mengidentifikasi dan

mengurangi kesalahan-kesalahan yang secara nyata terdapat dalam bahan

instruksional. Disamping itu evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan

komentar siswa tentang isi atau materi pelajaran.

c. Evaluasi kelompok kecil, yang dilakukan pengembang dengan 8-12 siswa

orang. Evaluasi ini tidak termasuk tiga orang siswa yang telah ikut dalam

evaluasi perorangan. Maksud evaluasi kelompok kecil ini adalah

mengidentifikasi kekurangan kegiatan instruksional setelah direvisi

berdasarkan evaluasi perorangan. Masukan yang diharapkan bukan saja

tentang bahan instruksiona, melainkan juga proses instruksional.

d. Uji coba lapangan, jumlah siswa yang menjadi sampel dalam uji coba

lapangan ini lebih besar dari jumlah yang berpartisipasi dalam evaluasi

kelompok kecil. Jumlah sekitar 15-30 orang siswa. Maksud uji coba

lapangan ini adalah untuk mengidentifikasi kekurangan produk

instruksional tersebut bila digunakan dalam kondisi pada saat produk

tersebut digunakan dalam dunia sebenarnya.

Uji coba produk dilakukan dengan desain uji coba dan dapat dilihat pada

bagan berikut ini:

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.1 Desain Uji Coba Produk (Dikembangkan oleh penulis)

2. Subjek uji coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini terdiri atas (a) tahap uji coba para ahli

dibidang media pembelajaran, (b) ahli dibidang materi pembelajaran

ekonomi, (c) siswa kelas VII SMP. Adapun karakteristik subjek yang dipilih

sebagai berikut.

Langkah-langkah uji coba produk Instrumen penelitian Subjek uji coba

Draft I

Analisis dan revisi draft I

Draft II

Analisis dan revisi draft II

Draft III

Analisis dan revisi draft III

Draft IV

Analisis dan revisi draft IV

PRODUK AKHIR

1. Angket ahli

perancang

pembelajaran

2. Angket ahli

materi bidang

studi

Angket uji coba

perorangan

3 orang

1. Ahli perancang

pembelajaran

2. Ahli materi

bidang studi

Angket uji coba

Kelompok kecil

Angket uji coba

Lapangan

24 siswa

12 siswa

Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi

komik IPS-Ekonomi

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3.1 Subjek Uji Coba

No Subjek Coba Karakteristik

1 Ahli Media a. Memiliki kualifikasi keahlian minimal

S2 bidang studi teknologi pembelajaran

b. Memiliki pengetahuan dan kecakapan

yang luas tentang rancangan

pembelajaran

c. Seorang dosen senior dengan

golongan/pangkat minimal IIId/lektor

dan

d. Memiliki kemampuan dalam

melaksanakanpenilaian pengembangan

pembelajaran.

2 Ahli Materi a. Memiliki kualifikasi keahlian minimal

S2 bidang studi pendidikan ekonomi

b. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan

dibidang ekonomi

3 Siswa

a. Uji coba perorangan

berjumlah 3 orang

b. Uji coba kelompok

kecil 12 siswa

c. Uji coba lapangan

atau kelas.

a. Siswa SMP Negeri 2 Gondang kelas VII,

meliputi berkemampuan tinggi, sedang,

dan rendah.

b. Siswa SMP Negeri 2 Gondang kelas VII,

berkemampuan heterogen.

c. Siswa SMP Negeri 2 Gondang kelas VII,

berkemampuan heterogen

E. Jenis Data

Jenis data pengembangan ini berupa data kuantitaif dan kualitatif. Data

kuantitatif berupa informasi yang diperoleh dengan menggunakan angket dan

tes. Angket terdiri atas angket uji coba produk yang diisi oleh ahli media, ahli

bidang materi, dan siswa dalam menilai produk pengembangan Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik. Tes digunakan untuk mengukur

kemampuan awal siswa sebelum menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan

media ilustrasi komik dan tes akhir setelah menggunakan Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik pada uji coba kelas. Data kualitatif

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berupa masukan, tanggapan, dan saran perbaikan berdasarkan hasil penilaian

ahli yang diperoleh melalui angket/konsultasi dengan ahli perancangan

pembelajaran. Sedangkan data kuantitatif berupa informasi yang diperoleh

dari angket diubah dalam bentuk prosentase dan dijelaskan secara diskriptif.

Adapun datanya sebagai berikut: (a) aspek media dari ahli media, (b) aspek

materi atau isi dari ahli materi, dan (c) aspek isi atau tujuan, aspek

instruksional, dan aspek teknis dari siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

teknik observasi, tes, kuesioner, dokumentasi, uji kelayakan perangkan, dan

uji perorangan dan kelompok.

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2006:156).

Observasi dilakukan untuk untuk mengumpulkan data-data selama

kegiatan pembelajaran pada tahap Uji coba produk.

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2006:150). Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran menggunakan Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik.

3. Kuesioner (angket)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahuai (Arikunto, 2006:151). Teknik ini

digunakan untuk mengumpulkan data tentang validitas Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik yang akan di uji oleh ahli media, ahli

materi dan siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup.

Angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan skala likert serta

angket terbuka berupa saran.

4. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis meliputi buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,

notulen rapat, catatn harian dan sebagainya (Arikunto, 2006:158). Teknik

ini digunakan untuk mendapatkan silabus dan pengembanganya yang

digunakan di SMP Negeri 2 Gondang untuk melakukan analisis

kebutuhan.

5. Uji kelayakan Lembar Kerja Siswa

Uji kelayakan perangkat ini terdiri dari uji kelayakan ahli media, uji

kelayakan ahli materi dan uji kelayakan guru mata pelajaran. Uji

kelayakan ini digunakan untuk mengetahui penilaian dan saran dari para

ahli untuk mengadakan revisi produk hasil pengembangan.

Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Uji perorangan dan kelompok

Uji perorangan dan kelompok yang meliputi kelompok kecil dan

lapangan digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas Lembar Kerja

Siswa yang dikembangkan serta mengadakan revisi.

G. Instrumen Pengumpulan Data

1. Lembar uji kelayakan perangkat Lembar Kerja Siswa dengan media

ilustrasi komik oleh ahli media.

Lembar ini digunakan untuk mendapatkan penilaian Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik yang dikembangkan dari ahli media

yaitu Dosen pengampu mata kuliah Model dan Media Pembelajaran

Pendidikan Ekonomi.

2. Lembar uji kelayakan perangkat Lembar Kerja Siswa dengan media

ilustrasi komik oleh ahli materi.

Lembar ini digunakan untuk mendapatkan penilaian Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik yang dikembangkan dari ahli materi

yaitu Dosen pengampu mata kuliah pada program studi Pendidikan

Ekonomi.

3. Lembar uji perorangan dan kelompok kecil

Lembar ini digunakan untuk mendapatkan penilaian Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik yang dikembangkan dari siswa kelas

VII SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro.

Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Tes dalam bentuk pre tes dan pos tes

Tes yang digunakan dalam pre tes digunakan kembali pada post tes.

Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep sebelum

menggunakan dan sesudah menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan

media ilustrasi komik.

H. Teknik analisis data

1. Analisis lembar uji kelayakan dan keterbacaan perangkat

Data yang berupa skala likert yakni meliputi uji kelayakan perangkat

oleh ahli media, ahli materi dan evaluasi formatif oleh siswa, di analisis

dengan rumus sebagai berikut:

%100xN

FP

(Rinduwan, 2007:15)

Keterangan:

P = persentase penilaian

F = nilai yang diperoleh dar subjek penilitian

N = nilai ideal yang seharusnya diperoleh

Dengan intepretasi sebagai berikut:

0% - 20% : sangat tidak layak

21% - 40% : tidak layak

41% - 60% : cukup layak

61% - 80% : layak

Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81% - 100% : sangat layak

2. Analisis perangkat pembelajaran berupa tes

a. Tingkat validitas item

Suatu alat evaluasi yang di katakana valid jika alat tersebut mampu

mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi. Validasi dengan

ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai, sehingga betul-

betul memiliki apa yang yang seharusnya dimiliki.

Sebuah item memiliki validitas yang tinggi apabila jangka pada

skor memiliki kesejajaran dengan skor total. Menurut Arikunto

(2010:72) kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi product

moment sebagai berikut:

.

)(...)(.

.

2222 yynxxn

yxxynrxy

Dengan :

x = butir soal

y = skor total

rxy = koefisien korelasi antar skor butir soal dan skor total

n = banyak siswa

Berdasarkan Arikunto (2010:75) interpretasi yang dimungkinkan dari

data tersebut ada pada interval di bawah ini:

0,8 – 1,0 = sangat tinggi

Page 78: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

0,6 – 0,8 = tinggi

0,4 – 0,6 = cukup

0,2 – 0,4 = rendah

0,0 – 0,2 = sangat rnudah

Penafsiran harga koefisien korelasi ada dua cara yaitu :

1. Dengan melihat harga r dan di interpretasikan misalnya korelasi

tinggi, cukup dan sebagainya.

2. Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik product moment

sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika

harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi

tersebut tidak signifikan. Begitu juga arti sebaliknya.

Berdasarkan hasil analisis terhadap 30 item soal uji coba tes hasil

belajar IPS-Ekonomi siswa diperoleh keputusan bahwa item soal yang

invalid berjumlah 5 item yaitu item soal nomor 5, 6, 10, 19, dan 21.

Item soal yang dipakai untuk tes hasil belajar IPS-Ekonomi adalah

item soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 23, 24, 26, 27, 28, 29, dan 30.

b. Reliabilitas Instrumen

Suatu tes dikatan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi

apabila tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Hasil pengukuran

relatif serupa jika pengukuranya dilakukan pada subyek yang sama

walaupun dilaksanakan pihak yang berbeda, waktu yang berbeda, dan

Page 79: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tempat yang berbeda. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:93)

reliabilitas pengujian instrumen adalah:

xy

xy

r

xrr

1

211

Penafsiran harga koefisien korelasi ada dua cara yaitu :

1. Dengan melihat harga r dan di interpretasikan misalnya korelasi

tinggi, cukup dan sebagainya.

2. Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik product moment

sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika

harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi

tersebut tidak signifikan. Begitu juga arti sebaliknya.

Berdasarkan hasil analisis terhadap instrumen soal uji coba tes

hasil belajar IPS-Ekonomi siswa diperoleh keputusan bahwa r11 = 0,93

dan r tabel = 0,361 sehingga instrumen tes diputuskan reliabel dengan

kriteria reabilitas instrumen tes sangat sangat tinggi.

c. Tingkat kesukaran

Tingkat Kesukaran adalah sejauhmana siswa yang benar dalam

mengerjakan soal yang diteskan.sehingga dapat diketahui apakah soal

yang di ujikan nanti terlalu sulit, sedang, atau mudah bagi siswa.

Tingkat kesukaran Arikunto (2010:208) dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Page 80: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

JS

BP

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Berdasarkan Arikunto (2010:210) interpretasi yang dimungkinkan

dari data tersebut adalah, ada pada interval di bawah ini:

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah sedang

Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah

Berdasarkan hasil analisis taraf kesukaran terhadap instrumen soal

uji coba tes hasil belajar IPS-Ekonomi siswa diperoleh keputusan

bahwa item soal yang tergolong mudah yaitu item soal nomor 6 dan

19. Item soal yang tergolong sedang yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, dan

30.

c. Daya Pembeda

Daya beda suatu item adalah kemampuan item tersebut untuk

membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dengan siswa

berkemampuan rendah.angka yang menunjukan daya beda suatu item

disebut indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi akan berharga

Page 81: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

negative jika kelompok atas yang menjawab benar lebih sedikit

dibanding dengan siswa kelompok bawah yang menjawab benar.

Daya beda (Arikunto 2010:213) dapat ditentukan dengan rumus:

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD

Keterangan :

D = Daya pembeda

JA = banyak peserta kelompok atas

JB = banyak peserta kelompok bawah

BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab salah.

Dengan koefisien daya pembeda sebagai berikut:

D : 0,00 – 0,20 : jelek

D : 0,20 – 0,40 : cukup

D : 0,40 – 0,70 : baik

D : 0,70 – 1,00 : baik sekali

D : negative, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai negative dibuang saja.

Berdasarkan hasil analisis daya pembeda terhadap instrumen soal uji

coba tes hasil belajar IPS-Ekonomi siswa diperoleh keputusan bahwa yang

tergolong daya pembeda jelek yaitu item soal nomor 19. Daya pembeda

yang tergolong cukup yaitu item soal nomor 10. Daya pembeda yang

Page 82: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tergolong baik yaitu item soal nomor 1, 2, 4, 15, 17, 18, 20, 22, 25, dan 26.

Dan daya pembeda yang tergolong sangat baik yaitu item soal nomor 3, 7,

8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 20, 21, 23, 24, 27, 28, 29, dan 30.

3. Analisis tingkat ketuntasan hasil belajar siswa

Teknik yang digunakan yaitu dari penilaian hasil belajar siswa.

a) Analisis ketuntasan pre tes dan pos tes

Untuk mengetahui krtuntasan siswa dalam menjawab soal pre tes

dan pos tes digunakan rumus sebagai berikut:

%100xsoalseluruhJumlah

benaryangjawabanJumlahIndividualKetuntasan

b) Ketuntasan klasikal

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus sebagai berikut:

%100xsiswaseluruhJumlah

tuntasyangsiswaJumlahKlaksikalKetuntasan

Jika ketuntasan klaksikal ≥ 80% maka secara klaksikal di anggap

tuntas.

4. Analisis efektivitas Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik.

Teknik analisis statistika deskriptif juga digunakan untuk mengolah

data berupa hasil pre tes dan post tes, sehingga diketahui tingkat ke

efektifan produk pengembangan yang dihasilkan sebagai konsekuensi

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang materi tindakan

Page 83: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari-

hari

Analisis satistik deskriptif adalah menggunakan uji t sebagai berikut:

(Budiyono, 2009:151)

Dengan keterangan:

= mean dari perbedaan pre tes dengan post tes

sd = standar deviasi

n = subjek dalam sampel.

Page 84: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur dan Hasil Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini ( BAB III ) adalah

model prosedural yang dimodifikasi dari model pengembangan Dick, Carey, dan

Carey (2009). Secara rinci dari prosedur pengembangan ini akan dijelaskan berikut

ini :

1. Identifikasi tujuan pembelajaran/ kompetensi umum

Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum yaitu pada Silabus mata

pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial dengan Standar kompetensi yang akan

dikembangkan yaitu memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan.

2. Melakukan analisis instruksional

Dari analisis Standar Kompetensi maka selanjutnya dilakukan analisis

pembelajaran untuk mengetahui keterampilan bawahan yang harus dikuasai

oleh siswa. Keterampilan bawahan yang dimaksud yaitu kompetensi dasar

yang hendak dikembangkan yaitu mengidentifikasi tindakan ekonomi

berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari-hari. Analisis

pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 85: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Identifikasi pebelajar dan konteks

Identifikasi ini meliputi:

a. Karakteristik

1) Latar belakang pendidikan

Dari hasil survey yang dilakukan di SMP negeri 2 Gondang, dari data

yang diperoleh menunjukan bahwa siswa yang malanjutkan sekolah di

SMP tersebut berasal dari SD sekitar yang berada di kaki Gunung

Pandan.

Usaha manusia

memenuhi kebutuhan

Melakukan

Tindakan Ekonomi

Memperhatikan

Motif Ekonomi Prinsip Ekonomi

Gambar 4.1 Analisis Pembelajaran Kompetensi Dasar Tindakan ekonomi

berdasarkan motif dan prinsip ekonomi (Dikembangakan oleh

penulis)

Pengertian prinsip ekonomi

Manfaat Prinsip Ekonomi Macam motif ekonomi

Pengertian motif ekonomi

Page 86: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Gaya belajar

Dari hasil survey kepada siswa di SMP Negeri 2 Gondang kelas VII

tahun ajaran 2011/2012 diperoleh data tentang gaya belajar siswa yaitu

gaya belajar visual mendominasi sebagian besar gaya belajar siswa yaitu

69% dibanding gaya belajar auditori 26% dan kinestetik 5%. Gaya

belajar visual yaitu gaya belajar yang mengandalkan indera penglihatan

untuk bisa memahami dan mengingat materi pelajaran.

b. Kemampuan awal

Dari hasil survey di SMP Negeri 2 Gondang kelas VII tahun ajaran

2011/2012 diperoleh data tentang keterampilan membaca siswa ternyata

masih kurang baik. Indikator keterampilan membaca siswa kurang baik

yaitu:

1) Penguasaan kosa kata yang kurang. Dalam hal ini kosa kata istilah-istilah

dalam ilmu ekonomi. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai maka

semakin baik pula keterampilan membacanya.

2) Keterampilan siswa yang kurang dalam memahami makna struktur-

struktur kata dan kalimat.

3) Kecepatan membaca bacaan yang kurang yaitu artikulasi yang tidak

lancar. Sehingga tujuan dari kegiatan membaca tidak tercapai. Tujuan

membaca yaitu untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup

isi, memahami makna bacaan tentang materi ekonomi.

Dari identifikasi indikator keterampilan membaca di atas dapat diketahui

bahwa kemampuan awal siswa dalam hal keterampilan membaca siswa

Page 87: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kurang baik sehingga perlu dirancang sebuah media pembelajaran yang

dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan membaca

siswa agar siswa mampu mencari serta memperoleh informasi, mencakup

isi, memahami makna bacaan terkait dengan materi IPS-Ekonomi.

4. Merumuskan tujuan khusus/ performansi

Indikator dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

a. Mendiskripsikan perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang

terbatasuntuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan melakukan berbagai

tindakan ekonomi.

b. Mendeskripsikan berbagai tindakan ekonomi rasional yang dilakukan

manusia.

c. Mendefinisikan pengertian motif dan prinsip ekonomi.

d. Mengidentifikasi macam-macam motif dan prinsip ekonomi.

e. Mengaplikasikan kegiatan / tindakan ekonomi sehari-hari berdasar motif

dan prinsip ekonomi.

f. Mengidentifikasi manfaat /pentingnya prinsip ekonomi dalam kehidupan

sehari-hari

Dari indikator di atas maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran sebagai

berikut:

a. Siswa dapat mendiskripsikan perilaku manusia dalam memanfaatkan

sumber daya yang terbatas dalam kegiatan sehari-hari.

b. Siswa dapat menjelaskan tindakan ekonomi yang rasional dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 88: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang motif ekonomi dan prinsip

ekonomi.

d. Siswa dapat menyebutkan macam-macam motif ekonomi dan prinsip

ekonomi.

e. Siswa dapat mengamati kegiatan penduduk di sekitarnya berdasarkan motif

ekonomi dan prinsip ekonomi.

f. Siswa dapat menyebutkan 5 macam kegiatan ekonomi dalam kehidupan

sehari-hari yang berdasarkan prinsip ekonomi.

g. Siswa dapat menyebutkan manfaat / pentingnya prinsip ekonomi dalam

kehidupan sehari-hari

5. Mengembangkan instrumen penilaian

Rumusan tes untuk mendapatkan data tentang ketercapaian tujuan

pembelajaran, adalah:

a. Jelaskan pengertian tindakan ekonomi.

b. Jelaskan pengertian tindakan ekonomi rasional.

c. Jelaskan pengertian tindakan ekonomi irasional.

d. Kelompokan ttindakan ekonomi yang dilakukan, rasional atau irasional.

e. Identifikasi tindakan ekonomi rasional yang paling baik.

f. Sebutkan jenis motif ekonomi beserta contoh.

g. Kelompokan tindakan ekonomi berdasarkan motif ekonomi, motif non

ekonomi, dan atau keduanya.

h. Jelaskan pengertian motif ekonomi.

i. Jelaskan pengertian motif non ekonomi.

Page 89: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

j. Kelompokan tindakan ekonomi sesuai dengan prinsip ekonomi.

k. Buatlah skala prioritas kebutuhan mu.

l. Sebutkan cntoh tindakan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi

m. Sebutkan contoh tindakan ekonomi bukan berdasarkan prinsip ekonomi.

n. Jelaskan pengertian prinsip ekonomi

6. Mengambangkan strategi pembelajaran

Langkah pengembangan strategi pembelajaran tertuang pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.1 STRATEGI INSTRUKSIONAL

Mata pelajaran : IPS-Ekonomi

Standar kompetensi: 3. Memahami usaha manusia memenuhikebutuhan

Kompetensi dasar : 3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif

dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

Perte-

muan

Urutan Kegiatan Metode, Media, dan Waktu

Metode Media Alokasi

waktu(menit)

1 Materi : Tindakan

ekonomi

Pendahuluan

Apersepsi Tanya

jawab

Media kertas

karton

bergambar

10

Motivasi

Penyajian Eksplorasi Ceramah,

Tanya

jawab, dan

Diskusi

LKS dengan

media ilustrasi

komik

45

Elaborasi

Konfirmasi

Penutup Refleksi Tanya

jawab

15

Tindak

Lanjut

2 Materi : Motif

ekonomi

Pendahuluan

Apersepsi Tanya

jawab

Media kertas

karton

bergambar

10

Motivasi

Penyajian Eksplorasi Ceramah,

Tanya

jawab, dan

Diskusi

LKS dengan

media ilustrasi

komik

45

Elaborasi

Konfirmasi

Penutup Refleksi Tanya 15

Page 90: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tindak

Lanjut

jawab

3 Materi : Prinsip

ekonomi

Pendahuluan

Apersepsi Tanya

jawab

Media kertas

karton

bergambar

10

Motivasi

Penyajian Eksplorasi Ceramah,

Tanya

jawab, dan

Diskusi

LKS dengan

media ilustrasi

komik

45

Elaborasi

Konfirmasi

Penutup Refleksi Tanya

jawab

15

Tindak

Lanjut

Sumber: Hasil pengembangan penulis

7. Mengembangkan dan memilih bahan instruksional

Pada tahap ini pengembang memilih untuk mengembangkan bahan ajar

berupa lembar Kerja siswa. Hal ini untuk meningkatkan motivasi membaca dan

belajar siswa sehingga hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan

minimal yang disyaratkan tercapai. Lemabar Kerja Siswa ini digunakan

sebagai media pembelajaran untuk memberikan latihan-latihan yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa.

Sebagai Lembar Kerja Siswa, perangkat yang dikembangkan terdiri dari:

a. Judul, mata pelajaran, tempat

b. Petunjuk belajar

c. Kompetensi yang akan dikuasai

d. Indikator

e. Informasi pendukung

f. Tugas dan langkah kerja

g. Penilaian

Page 91: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini terdiri atas tiga

bagian yaitu bagian judul, bagian depan, dan bagian isi. Halaman judul

merupan cover Lembar Kerja siswa ini. Sedangkan halaman depan berisi

kata pengantar, petunjuk pengerjaan Lembar Kerja Siswa, standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan daftar isi

halaman. Hasil dari desain awal ini terdapat pada Lampiran I Produk awal.

8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

a. Ahli Media

1) Validasi terhadap Lembar Kerja Siswa dengan Media ilustrasi komik

Validasi ahli media terhadap produk awal Lembar Kerja Siswa

dengan media ilustrasi komik hasil pengembangan dilakukan untuk

menilai aspek media yaitu prinsip-prinsip media visual. Ahli media yang

akan menilai Lembar Kerja Siswa ini adalah Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd

yang ahli dalam hal media pembelajaran. Deskripsi penilaian ahli media

terhadap Lembar Kerja Siswa ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Uji Kelayakan Ahli Media

No Variabel dan indikator Nilai Kategori

Kesedrhanaan

1. Kesederhaan gambar yang disajikan dalam

komik

4 Baik

2. Gambar yang ada dalam komik mudah

dimengerti

5 Baik sekali

3. Gambar yang disajikan dalam komik sesuai

dengan karakteristik siswa SMP pada umumnya.

4 Baik

4. Assesoris yang digunakan dalam tokoh

sederhana

4 Baik

5. Huruf tang digunakan sederhana 5 Baik sekali

6. Kalimat yang digunakan dalam dialog mudah

dimengerti

5 Baik sekali

Page 92: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tingkat kelayakan aspek kesederhanaan yaitu 90% termasuk kategori

sangat layak

Keterpaduan

7. Gambar pada halaman depan sesuai dengan

judul komik

5 Baik sekali

8. Bentuk panel satu dengan yang lain terpadu 4 Baik

9. Balon kata dan gambar saling terpadu 4 Baik

Tingkat kelayakan aspek keterpaduan yaitu 86,67% termasuk kategori

sangat layak

Penekanan

10. Penekanan gambar pada setiap frame 4 Baik

11. Ekspresi tokoh mewakili kata yang digunakan 4 Baik

Tingkat kelayakan aspek penekanan yaitu 80% termasuk kategori sangat

layak

Keseimbangan

12 Ukuran judul dengan gambar pada halaman

depan seimbang

5 Baik sekali

13 Ukuran gambar pada setiap frame seimbang 4 Baik

14. Komposisi pada setiap frame baik 4 Baik

15. Penempatan huruf pada setiap frame seimbang 5 Baik sekali

16. Tata letak gambar yang satu dengan yang lain

seimbang

4 Baik

Tingkat kelayakan aspek keseimbangan yaitu 88% termasuk kategori

sangat layak

Garis

17. Garis tepi pada komik sudah baik 5 Baik sekali

18. Urutan pada setiap frame nya mudah dipahami 4 baik

Tingkat kelayakan aspek keseimbangan yaitu 90% termasuk kategori

sangat layak

Bentuk

19. Bentuk gambar tokoh dalam komik baik 4 Baik

20. Balon kata yang digunakan menarik 4 Baik

21. Gambar tokoh menarik 4 Baik

22. Bantuk huruf mudah dibaca 5 Baik sekali

Tingkat kelayakan aspek bentuk yaitu 85% termasuk kategori sangat

layak

Ruang

23. Ruang dalam panel digunakan dengan komposisi

baik

4 Baik

24. Ruang gambar dan ruag teks tersedia dengan

baik

4 Baik

25. Ruang antar gambar tidak berdesakan 4 Baik

Page 93: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26. Penempatan judul pada halaman depan komik

menarik

5 Baik sekali

Tingkat kelayakan aspek ruang yaitu 85% termasuk kategori sangat

layak

Warna

27. Sebagai komik tidak berwarna (hitam putih),

komik ini sudah baik

4

Tingkat kelayakan aspek warna yaitu 80% termasuk kategori sangat

layak

Tingkat kelayakan rata-rata keseluruhan variabel 86,67% termasuk

kategori Sangat layak

Sumber: Hasil angket dan data di olah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat kelayakan rata-

rata keseluruhan variabel adalah 86,67% ini berarti bahwa Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik yang dikembangkan dinilai “ Sangat

Layak” oleh ahli materi.

2) Saran-saran

Selain memberi penilaian, ahli media juga memberikan saran-saran.

Secara garis besar saran-saran dari ahli materi untuk merevisi produk

hasil pengembangan ini, yaitu :

a. Beberapa gambar kurang realistik yaitu, ilustrasi gambar sawah pada

halaman tiga persepsi pembaca seperti meja.

b. Beberapa komposisi gambar yang kurang seimbang yaitu ilustrasi

gambar yang lebih besar dibanding yang lain dan menyita ruang

panel.

b. Ahli Materi

1) Validasi Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik

Page 94: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji kelayakan terbatas dari ahli materi terhadap produk awal Lembar

Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik hasil pengembangan terdiri

dari tiga aspek, yaitu aspek isi dan tujuan, aspek instruksional, dan aspek

teknis. Ahli materi yang akan menilai Lembar Kerja Siswa ini adalah Dr.

Wiedy Murtini, M.Pd beliau dosen FKIP jurusan PIPS Prodi Pendidikan

Ekonomi. Deskripsi penelilaian ahli materi terhadap Lembar Kerja Siswa

ini, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Uji Kelayakan Ahli Materi

No Variabel dan Indikator Nilai Kategori

Kualitas isi dan tujuan

1. Isi komik sesuai dengan kurikulum 4 Baik

2. Isi komik sesuai dengan judulnya 5 Baik sekali

3. Isi komik sesuai dengan materi 5 Baik sekali

4. Kelengkapan penulisan judul, mata

pelajaran, waktu dan tempat pada halaman

depan komik

5 Baik sekali

5. Kelengkapan penulisan Standar

Kompetensi, Kompetensi dasar, indikator,

ringkasan materi, dan tugas/ tes

5 Baik sekali

6. Kelengkapan penyajian petunjuk belajar/

petunjuk pengerjaan komik

5 Baik sekali

7. Kelengkapan penyajian petunjuk belajar/

petunjuk pengerjaan LKS

5 Baik sekali

Tingkat kelayakan aspek kualitas isi dan tujuan yaitu 97,14%

termasuk kategori sangat layak

Kualitas Instruksional

8. Penggunaan kata kerja dalam penjabaran

standar kompetensi

4 Baik

9. Penggunaan kata kerja dalam penjabaran

kompetensi dasar

3 Cukup baik

10. Penggunaan kata kerja operasional dalam

penjabaran indikator

4 Baik

11. Kejelasan penjabaran indikator 4 Baik

12. Kejelasan dan keobjektifan penilaian dalam 5 Sangat baik

Page 95: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Komik yang disajikan dalam lembar

penilaian.

13. Kejelasan penyajian ringkasan materi yang

disajikan dalam kolom petunjuk

5 Sangat baik

14. Komik dapat memebantu guru dalam

penyampaian materi

5 Sangat baik

15. Tes yang disajikan sesuai dengan

kurikulum (indikator dan tujuan belajar)

4 Baik

16. Bahasa yang digunakan sederhana 4 Baik

17. Bahasa yang digunakan mudah dipahami 4 Baik

18. Istilah yang digunakan dalam Komik

mudah dipahami

4 Baik

19 Tampilan Komik menarik 5 Sangat baik

Tingkat kelayakan aspek kualitas instruksional yaitu 85% termasuk

kategori sangat layak

Tingkat kelayakan rata-rata keseluruhan variabel yaitu 89,47%

termasuk kategori sangat layak

Sumber: Hasil angket dan data di olah.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat kelayakan rata-

rata keseluruhan aspek adalah 88,95% ini berarti bahwa Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik yang dikembangkan dinilai “ Sangat

Layak” oleh ahli media.

2) Saran-saran

Selain memberi penilaian, ahli media juga memberikan saran-saran.

Secara garis besar saran-saran dari ahli materi untuk merevisi produk

hasil pengembangan ini, yaitu :

a. Bahasa disederhanakan lagi sesuai dengan kerangka berfikir siswa

SMP kelas 7 utamanya istilah-istilah sulit.

b. Huruf yang terlalu kecil bisa diperbesar lagi agar mudah di baca.

Page 96: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan data yang diperoleh dan dari saran-saran ahli media dan

ahli materi maka selanjutnya dilakukan analisis dan revisi terhadap

produk awal. Hasil dari revisi produk awal selanjutnya menjadi draft I,

sehingga bisa langsung digunakan dalam uji coba perorangan yaitu

kepada siswa-siswa yang menjadi subjek uji coba.

c. Uji coba perorangan

1) Data tanggapan siswa

Uji coba satu-satu merupakan tahap pertama uji coba produk kepada

siswa dalam hal ini yang di uji cobakan yaitu draft I hasil saran dari ahli

media dan ahli materi. Uji coba ini dilaksanakan pada tanggal 21-23

November 2011 dengan tiga (3) orang subjek uji coba. Data tanggapan

siswa dalam uji coba perorangan terhadap Lembar Kerja Siswa dengan

media ilustrasi komik hasil pengembangan, dipaparkan dalam bentuk

tabel tanggapan yang memuat nilai masing-masing butir dan rata-rata

nilai. Deskripsi tanggapan siswa dalam uji coba satu-satu dapat dilihat

pada tabel dibawah ini

Tabel 4.4 Uji Coba Perorangan

No Variabel dan Indikator Nilai Persentase

1 2 3 4 5

Kualitas Isi dan tujuan

1 Halaman depan komik menarik 2 1 86,67

2 Judul komik menarik 2 1 73,33

3 Gambar komik menarik 1 1 1 80

4 Tokoh dalam komik menarik 3 80

5 Komik ini menarik untuk

dipelajari

3 100

Total nilai rata-rata kualitas isi dan tujuan yaitu adalah 84%

Page 97: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

termasuk kategori sangat layak

Kualitas instruksional

6 Isi komik dapat membantu siswa

untuk belajar

3 100

7 Ringkasan materi dalam komik

membantu siswa ketika belajar

1 1 1 80

8 Tes yang diberikan memberikan

kesempatan /membuat siswa

untuk belajar

1 1 1 80

Total nilai rata-rata kualitas instruksional yaitu adalah 86,67%

termasuk kategori sangat layak

Kualitas teknis

9 Bahasa yang digunakan mudah

dipahami

3 80

10 Huruf yang digunakan dalam

komik mudah dipahami

1 2 73,33

11 Petunjuk belajar dalam komik

sudah jelas

2 1 86,67

12 Tes dalam komik mudah

dipahami

3 80

13 Tugas / tes dalam komik tidak

membebani siswa/ mudah

dikerjakan

3 80

14 Cerita dalam komik mudah

dipahami

1 2 86,67

15 Tampilan komik secara

keseluruhan menarik

2 1 86,67

Total nilai rata-rata kualitas teknis yaitu 81,90% termasuk kategori

sangat layak

Total nilai rata-rata dari semua variabel 83,55% masuk kategori

sangat layak

Sumber: hasil angket dan data di olah.

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam uji coba

perorangan total nilai rata-rata keseluruhan variabel adalah 83,55%, ini

berarti bahwa Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik yang

dikembangkan termasuk kategori “ Sangat Layak”.

2) Saran-saran

Page 98: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selaian memberi tanggapan, siswa juga memberi komentar terhadap

produk hasil pengembangan. Komentar untuk revisi produk yang

diberikan oleh rata-rata siswa pada uji coba satu-satu ini adalah

kesalahan penulisan pada beberapa dialog pada komik. Setelah direvisi

draft II bisa langsung digunakan dalam skala penerapan yang lebih luas

yaitu uji coba kelompok kecil.

3) Hasil pre test dan post test siswa

Tabel 4.5 Hasil Pre-test dan Post test uji coba perorangan

No Nama Pre tes Pos tes Keterangan

1 Erik Suswanto 28 76 Tuntas

2 Setiawan 40 76 Tuntas

3 Yulia Syafiratul 36 80 Tuntas

Rata-rata 34,67 77,33 Tuntas

Sumber: hasil tes dan data di olah

d. Uji coba kelompok kecil

1) Data tanggapan siswa

Uji coba kelompok kecil merupakan tahap kedua uji coba produk

kepada siswa dalam hal ini yang di uji cobakan yaitu draft II hasil

analisis dan revisi uji coba coba perorangan. Uji coba ini dilaksanakan

tanggal 26-28 November 2011 dengan subjek uji coba sebanyak 12

siswa. Data tanggapan siswa dalam uji coba kelompok kecil terhadap

Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik hasil pengembangan,

dipaparkan dalam bentuk tabel tanggapan yang memuat nilai masing-

masing butir dan rata-rata nilai. Deskripsi tanggapan siswa dalam uji

coba kelompok kecil dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 99: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.6 Uji Coba Kelompok Kecil

No Variabel dan Indikator Nilai Persentase

1 2 3 4 5

Kualitas Isi dan tujuan

1 Halaman depan komik menarik 2 1 9 91,67

2 Judul komik menarik 2 7 3 81,67

3 Gambar komik menarik 3 3 6 85

4 Tokoh dalam komik menarik 5 3 4 78,33

5 Komik ini menarik untuk

dipelajari

2 3 7 88,33

Tingkat kelayakan kualitas isi dan tujuan yaitu 85% termasuk kategori

sangat layak

Kualitas instruksional

6 Isi komik dapat membantu

siswa untuk belajar

2 5 5 85

7 Ringkasan materi dalam komik

membantu siswa ketika belajar

4 5 3 78,33

8 Tes yang diberikan memberikan

kesempatan /membuat siswa

untuk belajar

2 5 5 85

Tingkat kelayakan kualitas instruksional yaitu 82,78% termasuk

kategori sangat layak

Kualitas teknis

9 Bahasa yang digunakan mudah

dipahami

3 2 7 86,67

10 Huruf yang digunakan dalam

komik mudah dipahami

3 6 3 80

11 Petunjuk belajar dalam komik

sudah jelas

10 2 83,33

12 Tes dalam komik mudah

dipahami

6 6 70

13 Tugas / tes dalam komik tidak

membebani siswa/ mudah

dikerjakan

7 3 2 71,67

14 Cerita dalam komik mudah

dipahami

2 9 1 78,33

15 Tampilan komik secara

keseluruhan menarik

2 6 4 83,33

Tingkat kelayakan kualitas teknis yaitu 79,05% masuk kategori layak

Total kelayakan rata-rata dari variabel yaitu 82,27 termasuk kategori

sangat layak

Sumber: Hasil angket dan data di olah

Page 100: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam uji coba

kelompok kecil total nilai rata-rata keseluruhan variabel adalah 82,27%,

ini berarti bahwa Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik

yang dikembangkan termasuk kategori “ Sangat Layak”.

2) Saran-saran

Berdasarkan data yang diperoleh tidak ada revisi setelah di adakan uji

coba kelompok kecil ini. Sehingga draft III bisa langsung digunakan

dalam skala penerapan yang lebih luas yaitu uji coba lapangan.

3) Hasil pre test dan post tes siswa

Tabel 4.7 Hasil Pre test dan Pos test Uji coba Kelompok Kecil

No Nama Pre tes Pos tes Keterangan

1 Bayu F 56 84 Tuntas

2 Dadang K 32 76 Tuntas

3 Fanida Dewi 64 80 Tuntas

4 Jeki Efendi 32 80 Tuntas

5 Lilis Isnanti 60 80 Tuntas

6 Maryati 40 76 Tuntas

7 Monica Nurul 44 72 Tidak Tuntas

8 M. Ramadhan 52 76 Tuntas

9 Rajini 32 76 Tuntas

10 Rudik 40 76 Tuntas

11 Ugik Supriono 48 80 Tuntas

12 Yana Novita 48 84 Tuntas

Rata-rata 45,67 78,33 Tuntas

Sumber: Hasil tes dan data di olah.

e. Uji coba lapangan

1) Data tanggapan siswa

Page 101: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setelah uji coba kelompok kecil, uji coba dilanjutkan dengan uji coba

lapangan dalam hal ini yang di uji cobakan yaitu draft III hasil analisis

dan revisi uji coba kelompok kecil. Uji coba ini dilaksanakan pada

tanggal 1-3 Desember 20101 dengan subjek uji coba sebanyak 24 orang.

Responden pada uji coba ini tidak termasuk siswa yang ikut dalam uji

coba satu-satu maupun uji coba kelompok kecil. Tanggapan siswa dalam

uji coba lapangan terhadap multimedia ini dipaparkan dalam bentuk tabel

dibawah ini.

Tabel 4.8 Uji Coba Lapangan

No Variabel dan Indikator Nilai Persentase

1 2 3 4 5

Kualitas Isi dan tujuan

1 Halaman depan komik menarik 2 12 10 86,67

2 Judul komik menarik 8 12 4 76,67

3 Gambar komik menarik 4 12 8 83,33

4 Tokoh dalam komik menarik 3 7 14 89,17

5 Komik ini menarik untuk

dipelajari

1 7 16 92,5

Total nilai rata-rata kualitas isi dan tujuan yaitu 85,67% termasuk

kategori sangat layak

Kualitas instruksional

6 Isi komik dapat membantu

siswa untuk belajar

8 16 93,33

7 Ringkasan materi dalam komik

membantu siswa ketika belajar

1 10 13 90

8 Tes yang diberikan memberikan

kesempatan /membuat siswa

untuk belajar

2 11 11 87,5

Total nilai rata-rata kualitas instruksional yaitu adalah 90,27%

termasuk kategori sangat layak

Kualitas teknis

9 Bahasa yang digunakan mudah

dipahami

13 11 89,17

10 Huruf yang digunakan dalam

komik mudah dipahami

2 9 13 89,17

Page 102: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11 Petunjuk belajar dalam komik

sudah jelas

3 12 9 85

12 Tes dalam komik mudah

dipahami

5 14 5 77,5

13 Tugas / tes dalam komik tidak

membebani siswa/ mudah

dikerjakan

2 11 11 87,5

14 Cerita dalam komik mudah

dipahami

2 6 16 91,67

15 Tampilan komik secara

keseluruhan menarik

1 11 12 89,17

Total nilai rata-rata kualitas teknis yaitu 87,02% termasuk kategori

sangat layak

Total nilai rata-rata dari keseluruhan variabel yaitu 87,65% termasuk

kategori sangat layak

Sumber: Hasil angket dan data di olah.

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam uji coba

lapangan total nilai rata-rata keseluruhan variabel adalah 87,65%, ini

berarti bahwa Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik yang

dikembangkan termasuk kategori “ Sangat Layak”.

2) Saran-saran

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak ada revisi setelah di adakan uji

coba lapangan ini. Sehingga draft IV bisa langsung dijadikan produk

akhir yang dapat digunakan dalam skala penerapan yang lebih luas.

3) Hasil pre tes dan post test siswa

Tabel 4.9 Hasil Pre test dan Pos test Uji Coba Lapangan

No Nama Pre tes Pos tes Keterangan

1 Anggik P. 24 80 Tuntas

2 Berlian Dinda 40 80 Tuntas

3 Dicky J. 52 76 Tuntas

4 Dwi Andrian 28 80 Tuntas

5 Eka Saputri 52 80 Tuntas

6 Elista 68 88 Tuntas

Page 103: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber: Hasil tes dan data diolah

9. Merevisi produk pembelajaran

Revisi dilakukan terhadap Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi

komik atas masukan saran dari ahli media, ahli materi maupun dari uji coba

perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Selengkapnya hasil

revisi akan dibahas pada analisis data.

B. Analisis Data

1. Analisis data Uji Kelayakan Ahli Media

Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.1, secara keselurahan Lembar Kerja

Kerja siswa dengan media ilustrasi komik hasil pengembangan mendapatkan

7 Indah Sari 32 76 Tuntas

8 Jiwantoro 44 76 Tuntas

9 M. Fiantoro 64 88 Tuntas

10 Mujid Safaat 52 92 Tuntas

11 Nartini 44 84 Tuntas

12 Nur Tia RN 40 84 Tuntas

13 Paramita 36 80 Tuntas

14 Piping Andi 36 76 Tuntas

15 Puguh Santoso 56 76 Tuntas

16 Rifatul Azizah 72 84 Tuntas

17 Rina 40 84 Tuntas

18 Rini Astutik 56 80 Tuntas

19 Shinta Widya S 52 84 Tuntas

20 Sri Indawati 48 76 Tuntas

21 Tiwik 28 76 Tuntas

22 Woko Agus 44 76 Tuntas

23 Yuli Tri A. 64 88 Tuntas

24 Yusi Elvarani 56 76 Tuntas

Rata-rata 47 80,83 Tuntas

Page 104: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penilaian dari Ahli Media dengan tingkat kelayakan rata-rata 86,67% yang

berarti termasuk kategori “Sangat Layak”

Perbandingan perolehan Tingkat kelayakan pada tiap-tiap variabel penilaian

yaitu kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis dan bentuk

dapat dilihat pada gambar berikut:

74

76

78

80

82

84

86

88

9090

86.67

80

8890

85 Rata-rata

Gambar 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media

Gambar di atas menunjukkan perbandingan tingkat kelayakan rata-rata

tiap aspek yang diperoleh pada tahap uji coba ahli media. Tingkat kelayakan

aspek kesederhanaan adalah 90% artinya sangat layak, aspek keterpaduan

86.67% artinya sangat layak, aspek penekanan 80% artinya sangat layak, aspek

keseimbangan 88% artinya sangat layak, aspek garis 90% artnya sangat layak,

dan aspek bentuk 85% artinya sangat layak.

Secara garis besar saran-saran dari ahli materi untuk merevisi produk

multimedia hasil pengembangan ini, yaitu :

a. Beberapa gambar kurang realistik yaitu, ilustrasi gambar sawah pada

halaman tiga persepsi pembaca seperti meja.

Page 105: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sebelum

b. Beberapa komposisi gambar yang kurang seimbang yaitu ilustrasi gambar

yang lebih besar dibanding yang lain dan menyita ruang panel.

Sesudah

Sesudah

Sebelum

Sebelum

Sesudah

Page 106: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Analis data Uji Kelayakan Ahli Materi

Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.2, secara keselurahan Lembar

Kerja Kerja siswa dengan media ilustrasi komik hasil pengembangan

mendapatkan penilaian dari Ahli Materi dengan tingkat kelayakan 89,47%

yang berarti termasuk kategori “Sangat Layak”

Perbandingan perolehan tingkat kelayakan pada tiap-tiap variabel

penilaian yaitu kualitas isis dan tujuan dan kualitas instruksional dapat dilihat

pada gambar berikut:

78

80

82

84

86

88

90

92

94

96

98

Kualitas isi dan tujuan

Kualitas instruksional

97.14

85Rata-rata

Gambar 4.3 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Materi

Gambar di atas menunjukkan perbandingan tingkat kelayakan rata-rata

yang diperoleh pada tahap uji coba ahli materi. Tingkat kelayakan aspek

Page 107: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sebelum

Sesudah

Sebelum

Sesudah

kualitas isi adalah 97,14% artinya sangat layak dan aspek kualitas instruksional

85% artinya sangat layak.

Selain memberi penilaian, ahli media juga memberikan saran-saran. Secara

garis besar saran-saran dari ahli materi untuk merevisi produk hasil

pengembangan ini, yaitu :

a. Bahasa disederhanakan lagi sesuai dengan kerangka berfikir siswa SMP

kelas 7 utamanya istilah-istilah sulit.

b. Huruf yang terlalu kecil bisa diperbesar lagi agar mudah di baca.

Page 108: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Analisis data Uji Coba Perorangan

Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.3, secara keseluruhan Lembar

Kerja Kerja siswa dengan media ilustrasi komik hasil pengembangan

memperoleh penilaian dari uji coba perorangan dengan total nilai rata-rata

keseluruhan variabel yaitu 83,55% yang berarti termasuk kategori “Sangat

Layak”.

Perbandingan perolehan tingkat kelayakan pada tiap-tiap variabel

penilaian yaitu kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis

dapat dilihat pada gambar berikut:

79

80

81

82

83

84

85

86

87

Kualitas isi dan tujuan

Kualitas instruksional

kualitas teknis

84

86.67

81.9

Gambar 4.4 Nilai kualitas rata-rata tiap variabel Uji Coba Perorangan

Gambar di atas menunjukkan perbandingan nilai rata-rata yang diperoleh

pada tahap uji coba perorangan. Total nilai rata-rata aspek kualitas isi dan

tujuan adalah 84% artinya sangat layak, aspek kualitas instruksional

Page 109: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memperoleh 86,67% artinya sangat layak, dan aspek kualitas teknis

memperoleh 81,9% artinya sangat layak.

Selain menguji kelayakan pada uji coba perorangan, pada tahap ini juga

Komentar untuk revisi produk yang diberikan oleh rata-rata siswa pada uji

coba satu-satu ini adalah kesalahan penulisan pada beberapa dialog pada komik

yaitu:

Tabel 4.10 Hasil Revisi Perorangan

Sebelum Sesudah Halaman

Memnuhi Memenuhi 1

Beraenka Beraneka 1

sakur Sakur 37

Sumber: Hasil angket dan data di olah.

Sedangkan di akhir pembelajaran dilakukan pre test dan post test untuk

mengetahui tingkat penguasaan materi yang dikuasai siswa setelah

menggunakan Lembar Kerja siswa dengan media ilustrasi komik.

Perbandingan rata-rata nilai pre-test dan post test dapat dilihat pada gambar

berikut:

34.67

77.33

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pre test Post test

Gambar 4.5 Hasil Nilai Pre tes dan Post uji coba perorangan

Page 110: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan gambar di atas pada saat pre tes nilai rata-rata yang diraih

siswa adalah 34,67 sedangkan pada saat post test nilai rata-rata yang diraih

siswa 77,33 naik 42,66 poin. Sedangkan dari tingkat ketuntasan, pada ujicoba

perorangan ini semua dinyatakan tuntas karena semua memperoleh nilai lebih

dari 75. Ketuntasan klaksikal siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

= 100%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa ketuntasan klaksikal

untuk post test mencapai 100% melebihi ketuntasan klaksikal ideal yang

ditentukan dalam panduan KTSP yaitu 80%.

4. Analisis data Uji Coba Kelompok Kecil

Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.4, secara keselurahan Lembar

Kerja Kerja siswa dengan media ilustrasi komik hasil pengembangan

mendapatkan penilaian dari siswa dengan total nilai raa-rata keseluruhan

variabel yaitu 82,27% yang berarti termasuk kategori “Sangat Layak”

Perbandingan perolehan Tingkat kelayakan pada tiap-tiap variabel

penilaian yaitu kualitas isis dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas

teknis dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 111: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

Kualitas isi dan tujuan

Kualitas instruksional

Kualitas teknis

85

82.78

79.05

Gambar 4.6 Nilai kualitas rata-rata tiap variabel Uji Coba Kelompok

Kecil

Gambar di atas menunjukkan perbandingan nilai rata-rata yang diperoleh

pada tahap uji coba kelompok kecil. Total nilai rata-rata aspek kualitas isi dan

tujuan adalah 85% artinya sangat layak, aspek kualitas instruksional

memperoleh 82,78% artinya sangat layak, dan aspek kualitas teknis

memperoleh 79,05% artinya layak.

Selain menguji kelayakan terhadap produk akhir pada uji coba kelompok

kecil ini juga dilakukan pre test dan post test untuk mengetahui tingkat

penguasaan materi yang dikuasai siswa setelah menggunakan Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik. Perbandingan rata-rata nilai pre-test dan

post test dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 112: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4.7 Hasil Nilai Pre test dan Post test uji coba kelompok kecil

Berdasarkan gambar di atas pada saat pre tes nilai rata-rata yang diraih

siswa adalah 45,67 sedangkan pada saat post test nilai rata-rata yang diraih

siswa 78,33 naik 32,66 poin. Sedangkan dari tingkat ketuntasan, pada ujicoba

perorangan ini dari 12 siswa subjek uji coba yang dinyatakan tuntas sebanyak

11 siswa sedangkan 1 siswa dinyatakan tidak tuntas karena memperoleh nilai

kurang dari 75. Ketuntasan klaksikal siswa dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

= 91,67%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa ketuntasan klaksikal

untuk post test mencapai 91,67% melebihi ketuntasan klaksikal ideal yang

ditentukan dalam panduan KTSP yaitu 80%.

45.67

78.33

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pre test Post test

Page 113: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Analisis data Uji Coba Kelompok Lapangan

Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.5, secara keselurahan Lembar

Kerja Kerja siswa dengan media ilustrasi komik hasil pengembangan

mendapatkan penilaian dari siswa dengan total nilai rata-rata keseluruhan

variabel yaitu 87,65% yang berarti termasuk kategori “Sangat Layak”

Perbandingan perolehan Tingkat kelayakan pada tiap-tiap variabel

penilaian yaitu kualitas isis dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas

teknis dapat dilihat pada gambar berikut:

83

84

85

86

87

88

89

90

91

Kualitas isi dan tujuan

Kualitas instruksional

Kualitas teknis

85.67

90.27

87.02

Gambar 4.8 Nilai kualitas rata-rata tiap variabel Uji Coba Lapangan

Gambar di atas menunjukkan perbandingan nilai rata-rata yang diperoleh

pada tahap uji coba lapangan. Total nilai rata-rata aspek kualitas isi dan

tujuan memperoleh 85,67% artinya sangat layak, aspek kualitas instruksional

memperoleh 90,27% artinya sangat layak, dan aspek kualitas teknis

memperoleh 87,02% artinya sangat layak.

Selain menguji kelayakan terhadap produk akhir pada uji coba kelompok

kecil ini juga dilakukan pre test dan post test untuk mengetahui tingkat

Page 114: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penguasaan materi yang dikuasai siswa setelah menggunakan Lembar Kerja

siswa dengan media ilustrasi komik. Perbandingan rata-rata nilai pre-test dan

post test dapat dilihat pada gambar berikut:

47

80.83

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pre Test Post test

Gambar 4.9 Hasil Nilai Pre test dan Post test Uji coba lapangan

Berdasarkan gambar di atas, pada saat pre tes nilai rata-rata yang diraih

siswa adalah 47 sedangkan pada saat post test nilai rata-rata yang diraih siswa

80,83 naik 33,83 poin. Sedangkan dari segi tingkat ketuntasan klaksikal, pada

ujicoba lapangan pada saat pre test dari 24 siswa subjek uji coba semua

dinyatakan tuntas karena memperoleh nilai kurang dari 75. Ketuntasan

klaksikal siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

=

= 100%

Page 115: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa ketuntasan klaksikal

untuk post test mencapai 100% melebihi ketuntasan klaksikal ideal yang

ditentukan dalam panduan KTSP yaitu 80%.

C. Analisis efektivitas Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik

Keefektifan produk akhir ini juga dilakukan dengan menggunakan uji t, untuk

melihat apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar yang diperoleh siswa

sebelum dan sesudah menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi

komik dalam pembelajaran. Hasil dari uji coba tersebut adalah:

Tabel 4.11 Hasil Pengolahan Nilai Pre test dan Post test

No Nama Pre tes Pos tes Gain (D)

(Post-test

Pre-tes

Gain2

1 Anggik P. 24 80 60 3600

2 Berlian Dinda 40 80 40 1600

3 Dicky J. 52 76 24 576

4 Dwi Andrian 28 80 52 2704

5 Eka Saputri 52 80 28 784

6 Elista 68 88 20 400

7 Indah Sari 32 76 44 1296

8 Jiwantoro 44 76 32 1024

9 M. Fiantoro 64 88 14 196

10 Mujid Safaat 52 92 40 1600

11 Nartini 44 84 40 1600

12 Nur Tia RN 40 84 44 1936

13 Paramita 36 80 44 1936

Page 116: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber: Hasil tes dan data di olah

Misalnya adalah rerata hasil belajar siswa sebelum menggunakan

Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik dan adalah rerata hasil

belajar siswa setelah menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi

komik.

1. Ho: (Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik tidak dapat

meningkatkan hasil belajar siswa)

H1: ( (Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa)

2. α = 0,05

3. statistik uji yang digunakan:

14 Piping Andi 36 76 40 1600

15 Puguh Santoso 56 76 20 400

16 Rifatul Azizah 72 84 12 144

17 Rina 40 84 34 1156

18 Rini Astutik 56 80 24 576

19 Shinta Widya S 52 84 32 1024

20 Sri Indawati 48 76 28 784

21 Tiwik 28 76 48 400

22 Woko Agus 44 76 32 1024

23 Yuli Tri A. 64 88 24 576

24 Yusi Elvarani 56 76 20 400

N = 24 1128

=47

1940

∑D = 796 ∑D2=29880

Page 117: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Komputasi:

5. Daerah Kritis:

t0,05;23 = 1,714; DK = {t │t ˃ 1,714} ; dan

tobs = 13,21

6. Keputusan Uji:Ho ditolak

7. Kesimpulan: Penggunaan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik

dapat meningkatkan hasil belajar.

D. Kajian Produk Akhir

Setelah melewati beberapa tahapan uji coba, baik uji kelayakan terbatas dari

ahli materi dan ahli media, maupun uji coba kepada siswa, produk Lembar Kerja

Siswa dengan media iluastrasi komik hasil pengembangan tersebut sudah layak

menjadi produk akhir yang dapat disebarluaskan dan di implementasikan kepada

para pengguna. Kelayakan tersebut dilihat dari penilaian hampir semua tahapan,

memberi nilai dengan kategori “Sangat Layak”

Page 118: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penggunaan Lembar Kerja Siswa ini sangat efektif dalam meningkatkan hasil

belajar siswa dalam penguasaan materi IPS Ekonomi kelas VII semester ganjil.

Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan rerata nilai hasil belajar dari pre-test

ke post-test pada tiap-tiap tahapan uji coba, baik itu pada uji coba perorangan,

kelompok kecil, dan lapangan.

Hasil uji t juga menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel ( t

hitung = 13,21 > nilai t tabel = 1,714) ini menunjukkan ada perbedaan yang

signifikan antara nilai hasil belajar yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah

menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini.

Berdasarkan pengamatan dan kajian selama melakukan uji kelayakan dan uji

coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan, pengembang menemukan

beberapa kelebihan dan kekurangan produk. Kelebihan yang pertama adalah

bahwa Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini memiliki manfaat

yang nyata karena sampai saat ini belum tersedia Lembar Kerja Siswa dengan

media ilustrasi komik untuk pembelajaran IPS Ekonomi bagi siswa SMP.

Selain mempunyai kelebihan, produk hasil pengembangan ini juga

mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: (1) pembuatan Lembar Kerja Siswa

dengan media ilustrasi komik ini memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang

banyak; (2) analisis karakteristik perlu mendapat perhatian dalam pemilihan

media ilustrasi komik pada pengembangan Lembar Kerja Siswa ini yaitu terhadap

kemampuan siswa yang meliputi latar belakang dan gaya belajar siswa yang

berbeda-beda, karena belum tentu dapat memenuhi keinginan semua siswa; (3)

media ini dirancang untuk strategi pembelajaran tertentu yaitu, oleh karena itu

Page 119: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk pemanfaatan dalam strategi yang berbeda perlu mendapatkan pencermatan

lebih mendalam; (4) untuk pemanfaatan lebih luas perlu diperhatikan analisis

kebutuhan belajar terhadap kedudukan bahan pada keseluruhan.

Page 120: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN PRODUK, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk yang berupa Lembar Kerja

Siswa dengan media ilustrasi komik. Produk ini dihasilkan melalui sembilan

langkah utama yaitu: (1) identifikasi tujuan pembelajaran/ kompetensi umum,

(2) melaksanakan analisis instruksional, (3) Menganalisis pebelajar dan

konteks, (4) merumuskan tujuan khusus/ performansi, (5) mengembangkan

instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi instruksional, (7)

mengembangkan dan memilih bahan instruksional, (8) mendesain dan

melaksanakan evaluasi formatif, dan (9) merevisi bahan ajar

2. Dari hasil uji kelayakan tim ahli yang meliputi ahli media dan ahli materi

diperoleh hasil 86,67% dari ahli media dan 89,47% dari ahli materi, tetapi

perlu direvisi. Setelah direvisi berdasarkan tanggapan dari tim ahli selanjutnya

dilakukan uji coba perorangan yaitu 83,55%, uji coba kelompok kecil 82,27%

dan uji coba lapangan 87,65%. Hasil keseluruhan evaluasi tersebut,

menempatkan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi ini dalam kategori

sangat layak.

3. Penggunaan Lembar Kerja Siswa ini sangat efektif dalam meningkatkan hasil

belajar siswa dalam penguasaan materi IPS Ekonomi kelas VII semester ganjil

pada materi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi. Hal ini

dibuktikan pada tiap-tiap tahapan uji coba, baik itu pada uji coba perorangan,

kelompok kecil, dan lapangan. Ada kenaikan rerata nilai hasil belajar dari pre-

Page 121: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

test ke post-test yaitu pada uji coba perorangan naik 43,66 poin dari nilai 33,67

naik menjadi 77,33 dan uji coba kelompok kecil naik 32,66 poin dari nilai

45,67 naik menjadi 78,33 sedangkan uji coba lapangan naik 33,83 poin dari

nilai 47 naik menjadi 80,83. Dengan kriteria ketuntasan klaksikal minimal 75,

ketuntasan klaksikal pada uji coba perorangan 100%, uji coba kelompok kecil

91,67% dan lapangan 100%.

4. Uji efektifitas Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini

menggunakan uji t. Hasil uji t menunjukkan bahwa pada uji coba lapangan

terdapat perbedaan mean hasil post tes (80,17) > pre test (40) dengan taraf

signifikan 0,000 < 0,05. t hitung (13,01) > t table (1,714). Dengan demikian

terbukti Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini efektif dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. KETERBATASAN PRODUK

1. Pembuatan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini memerlukan

waktu, tenaga dan biaya yang banyak

2. Analisis karakteristik perlu mendapat perhatian dalam pemilihan media

ilustrasi komik pada pengembangan Lembar Kerja Siswa ini yaitu terhadap

karakteristik siswa yang meliputi latar belakang dan gaya belajar siswa yang

berbeda-beda, karena belum tentu dapat memenuhi keinginan semua siswa.

3. Media ini dirancang untuk strategi pembelajaran tertentu yaitu, oleh karena itu

untuk pemanfaatan dalam strategi yang berbeda perlu mendapatkan

pencermatan lebih mendalam

Page 122: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA …... · 4.2 Tingkat Kelayakan Uji Coba Ahli Media ... Lampiran 13 Lembar Angket uji kelayakan ahli materi ..... 205 Lampiran 14 Lembar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Untuk pemanfaatan lebih luas perlu diperhatikan analisis kebutuhan belajar

terhadap kedudukan bahan pada keseluruhan.

C. IMPLIKASI

Hasil pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik ini

merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat dipertimbangkan guru

dan Kepala Sekolah untuk dapat digunakan sebagai pendorong bagi peningkatan

hasil belajar siswa . Lembar Kerja Siswa ini perlu dimiliki secara individual oleh

siswa, karena penggunaanya terbukti efektif dan menarik minat siswa belajar

materi IPS-Ekonomi sehingga pada akhirnya meningkatkan hasil belajar.

D. SARAN

Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media ilustrasi komik pada mata

pelajaran IPS-Ekonomi telah dinyatakan sangat layak, sehingga dapat digunakan

di SMP Negeri 2 Gondang secara khusus, maupun diberbagai sekolah SMP/MTs

sederajat sebagai salah satu alternatif media dalam proses pembelajaran. Guru bisa

mengembangkan Lembar Kerja Siswa sesuai dengan prosedur pengembangan

seperti yang dimuat dalam sosialisasi KTSP tentang pengembangan bahan ajar.

Jika guru tidak memiliki waktu dan kompetensi dalam membuat bahan ajar

sendiri maka produk hasil pengembangan ini dapat meminimalkan kekurangan

bahan ajar yang mengacu pada KTSP.