28
PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT SEBAGAI TITIK PERTUMBUHAN BARU BERBASIS POTENSI SEKTOR PARIWISATA, PERTANIAN DAN JASA LINGKUNGAN LAPORAN FIELD TRIP SIBOLANGIT, 1-2 DESEMBER 2018 OLEH : KELOMPOK V 1. KURNIAWAN HAREFA (NIM: 187003004) 2. AGUSTINUS DUHA (NIM: 187003020) 3. BINTANG HARTINI NATARIA (NIM: 187003016) 4. SOLINARTI PANJAITAN 5. RUTH OLDRINA MARGARETH TOBING MATA KULIAH : PERENCANAAN WILAYAH SEMESTER : I (SATU) DOSEN PENGASUH: Dr. AGUS PURWOKO, S.Hut, M.Si PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN PERDESAAN SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018

PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT SEBAGAI TITIK PERTUMBUHAN

BARU BERBASIS POTENSI SEKTOR PARIWISATA, PERTANIAN DAN JASA

LINGKUNGAN

LAPORAN FIELD TRIP

SIBOLANGIT, 1-2 DESEMBER 2018

OLEH :

KELOMPOK V

1. KURNIAWAN HAREFA (NIM: 187003004)

2. AGUSTINUS DUHA (NIM: 187003020)

3. BINTANG HARTINI NATARIA (NIM: 187003016)

4. SOLINARTI PANJAITAN

5. RUTH OLDRINA MARGARETH TOBING

MATA KULIAH : PERENCANAAN WILAYAH

SEMESTER : I (SATU)

DOSEN PENGASUH: Dr. AGUS PURWOKO, S.Hut, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN PERDESAAN

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

Page 2: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

i

DAFTAR ISI

Hal.

Bab 1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan Penyusunan 1

1.3. Metode Penyusunan 2

1.4. Sistematika Penyusunan 2

Bab 2 Gambaran Umum dan Potensi Kewilayahan Kawasan

Sibolangit dan Sekitarnya

3

2.1. Gambaran Umum 3

2.1.1. Kewilayahan 3

2.1.2. Demografi 4

2.1.3. Perekonomian 5

2.1.4. Pendidikan 6

2.1.5. Kesehatan 8

2.1.6. Sosial 8

2.1.7. Infrastruktur 9

2.2. Potensi Kewilayahan 10

2.2.1 Pariwisata 10

2.2.2 Pertanian 11

2.2.3 Perkebunan 15

2.2.4 Peternakan 16

2.2.5 Perikanan 17

Bab 3 Arahan Konseptual Pengembangan Kawasan Sibolangit dan

Sekitarnya Sebagai Titik Pertumbuhan

18

3.1. Tinjauan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Deli Serdang

18

3.2. Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

Deli Serdang

19

3.2.1. Rencana Pola 19

Page 3: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

ii

3.2.2. Rencana Kawasan Strategis 20

3.3. Analisis SWOT 20

3.4. Strategi Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik

Pertumbuhan

23

Bab 4 Kesimpulan dan Saran 24

4.1. Kesimpulan 24

4.2. Saran 24

Page 4: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

1

Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Perencanaan merupakan cara berpikir yang berorientasi pada masa depan secara

metodologis, sistematis dan rasional. Perencanaan disusun dalam dokumen perencanaan

sesuai kebutuhan. Salah satu dimensi perencanaan adalah pengembangan wilayah.

Pengembangan wilayah merupakan upaya pembangunan yang dilakukan terus menerus

dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam suatu wilayah

untuk mencapai kualitas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan hidupnya .

Sibolangit merupakan salah satu dari antara 36 kecamatan di Kabupaten Deli

Serdang Provinsi Sumatera Utara. Sibolangit selama ini lebih dikenal sebagai kawasan

transit antara Medan sebagai kutub pertumbuhan di Sumatera Utara dan Berastagi

sebagai kawasan pariwisata yang sudah lama ternama. Namun seiring dengan

berjalannya waktu, posisi sebagai kawasan transit memberi keuntungan bagi Sibolangit,

selain karena jarak yang tidak terlalu jauh dari Kota Medan dan potensi kawasan yang

tidak kalah menarik dengan daerah lain termasuk Berastagi. Sibolangit bertumbuh

sebagai titik pertumbuhan baru yang memberi dampak ekonomi bagi masyarakat. Hal ini

terlihat dari perkembangan signifikan akhir-akhir ini di bidang pariwisata, pertanian dan

jasa lingkungan. Perkembangan ini sangat disayangkan bila dibiarkan berjalan begitu

saja secara alami tanpa intervensi perencanaan secara terpadu. Perlu intervensi

pemangku kebijakan untuk mengarahkan agar pengembangan wilayah Sibolangit dapat

berkelanjutan. Perumusan kebijakan didasarkan pada pendekatan ilmiah berdasarkan

data dan secara metodologis.

Laporan field trip ini disusun untuk memberikan rumusan pemikiran tentang

“Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik Pertumbuhan Baru Berbasis Potensi

Sektor Pariwisata, Pertanian dan Jasa Lingkungan”.

2.2. Tujuan Penyusunan

Tujuan penyusunan laporan ini adalah:

a. Tujuan Umum

1. Menganalisis potensi pengembangan kawasan Sibolangit sebagai titik

pertumbuhan baru berbasis potensi pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan.

Page 5: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

2

2. Merumuskan strategi pengembangan kawasan Sibolangit sebagai titik

pertumbuhan baru berbasis potensi pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan.

b. Tujuan Khusus

1. Memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Wilayah Semester I Program Studi

Perencanaan Wilayah dan Perdesaan (PWD) Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Sumatera Utara Tahun 2018.

2. Sebagai laporan field trip Semester I Program Studi Perencanaan Wilayah dan

Perdesaan (PWD) Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Tahun

2018 di Sibolangit pada tanggal 1 s.d. 2 Desember 2018.

2.3. Metode Penyusunan

Laporan ini disusun dengan metode:

1. Pengamatan atau observasi lingkungan sekitar Sibolangit.

2. Studi kepustakaan dengan menggunakan data literatur terkait.

3. Menggunakan metode analisis SWOT (Streght, Weakness, Opportunity dan Threat)

dalam memetakan kondisi potensi serta merumuskan strategi pengembangan

kawasan Sibolangit.

2.4. Sistematika Penyusunan

Laporan ini disusun dengan sistematika:

1. Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penyusunan, metode penyusunan dan

sistematika penyusunan.

2. Gambaran Umum dan Potensi Kewilayahan Sibolangit dan Sekitarnya.

3. Arahan Konseptual Pengembangan Kawasan Sibolangit dan Sekitarnya Sebagai Kota

(Titik Pertumbuhan) Baru.

4. Kesimpulan dan Saran.

Page 6: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

3

Bab II

Gambaran Umum dan Potensi Kewilayahan Kawasan Sibolangit dan Sekitarnya

2.1. Gambaran Umum

2.1.1. Kewilayahan

Sibolangit merupakan salah satu kecamatan di antara 22 kecamatan di Kabupaten

Deli Serdang, dengan luas 179,96 km2 atau 7,2% dari total luas wilayah Kabupaten Deli

Serdang yang seluas 2.497,72 km2. Perbandingan luas wilayah Kecamatan Sibolangit

dengan kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.1. Perbandingan Luas Wilayah Antar Kecamatan di Kabupaten

Deli Serdang (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017

Secara astronomi, Kecamatan Sibolangit terletak di 3024’- 3037’ Lintang Utara dan

90856’-90860’ Bujur Timur; terletak di ketinggian 350-700 m di atas permukaan laut;

berbatasan dengan:

- Sebelah utara : Kecamatan Pancur Batu

- Sebelah selatan : Kabupaten Karo

- Sebelah timur : Kecamatan Namo Rambe, Kecamatan Biru-Biru dan

Kecamatan STM Hilir

- Sebelah barat : Kecamatan Kutalimbaru

Sibolangit

Page 7: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

4

Ibu kota Kecamatan Sibolangit adalah Bandar Baru dengan jarak 61 km dari Ibu

kota Kabupaten Deli Serdang, Lubuk Pakam. Sibolangit terdiri dari 30 desa dan 87 dusun.

Peta Kecamatan Sibolangit sebagaimana gambar berikut:

Gambar 1. Peta Kecamatan Sibolangit

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017

2.1.2. Demografi

Jumlah penduduk Sibolangit pada tahun 2017 adalah sebanyak 23.532 jiwa atau

kurang lebih 1,11% dari total jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang, dengan

kepadatan penduduk 136/km2 dan laju pertumbuhan penduduk 2015-2017 sebesar 2,61%.

Jumlah penduduk Sibolangit mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan

jumlah penduduk memberi dampak peningkatan Sumber Daya Manusia dari sisi kuantitas,

seiring dengan bertambahnya permasalahan sosial yang harus diatasi seperti permasalahan

lapangan kerja, pangan, pendidikan, kesehatan dan perumahan. Gambaran jumlah

penduduk Sibolangit tahun 2010 s.d. 2017 sebagaimana grafik berikut:

Page 8: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

5

Grafik 2.2. Jumlah Penduduk Kecamatan Sibolangit

Tahun 2010 s.d. 2017 (Orang)

Sumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

2.1.3. Perekonomian

Perkembangan investasi di wilayah Sibolangit dapat dilihat dari jumlah perusahaan

yang eksis, yaitu sebanyak 7 perusahaan, terdiri dari 5 perusahaan kecil dan 2 perusahaan

besar, dengan 354 tenaga kerja terdaftar. Kondisi ini masih lebih baik dari pada

Kecamatan Gunung Meriah yang tidak memiliki sama sekali, Keamatan STM Hulu

dengan 1 perusahaan terdaftar, Kecamatan Pagar Merbau dan Kecamatan Kutalimbaru

dengan 2 perusahaan terdaftar, Kecamatan Biru-Biru dengan 3 perusahaan terdaftar, dan

Kecamatan Bangun Purba dengan 4 perusahaan terdaftar. Kondisi Sibolangit dalam hal

investasi masih jauh di bawah kondisi Kecamatan Percut Sei Tuan yang memiliki 268

perusahaan terdaftar dengan 19.708 jiwa tenaga kerja terdaftar, Kecamatan Tanjung

Morawa dengan 247 perusahaan terdaftar dan 32.912 tenaga kerja terdaftar dan

Kecamatan Sunggal dengan 179 perusahaan terdaftar dan 13.074 tenaga kerja terdaftar.

Kondisi ini menunjukkan bahwa investasi di Kecamatan Sibolangit sebagai titik

pertumbuhan baru sudah mulai bergeliat dan menampung tenaga kerja, namun masih perlu

ditingkatkan.

Dari aspek perdagangan, pada tahun 2016, di Kecamatan Sibolangit terdapat 2 pasar,

20 kios, 234 los, 116 dan kios terbuka. Kondisi ini menunjukkan bahwa perdagangan

sudah menggeliat di Kecamatan Sibolangit dan mempengaruhi perekonomian wilayah.

Gambaran jumlah perusahaan dan tenaga kerja terdaftar antar kecamatan di Kabupaten

Deli Serdang sebagaimana tabel berikut:

Page 9: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

6

Tabel 2.1. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Terdaftar Antar

Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

(Orang)

No. Kecamatan Jumlah

Perusahaan

Tenaga Kerja

Terdaftar

1. Gunung Meriah - -

2. STM Hulu 1 170

3. Sibolangit 7 354

4. Kutalimbaru 2 40

5. Pancur Batu 13 669

6. Namo Rambe 18 1.089

7. Biru-Biru 3 272

8. STM Hilir 11 727

9. Bangun Purba 4 397

10. Galang 15 2.678

11. Tanjung Morawa 247 32.912

12. Patumbak 26 3.148

13. Deli Tua 18 962

14. Sunggal 179 13.074

15. Hamparan Perak 33 2.146

16. Labuhan Deli 12 345

17. Percut Sei Tuan 268 19.708

18. Batang Kuis 8 271

19. Pantai Labu 7 124

20. Beringin 31 2.027

21. Lubuk Pakam 68 3.432

22. Pagar Merbau 2 43

Deli Serdang 2016 973 84.588

Deli Serdang 2015 818 49.004

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017

2.1.4. Pendidikan

Untuk melihat perkembangan pendidikan di Kecamatan Sibolangit, laporan ini

merujuk pada Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Kabupaten Deli Serdang. APM Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2016 yakni: SD/MI

98,54%, SMP/MTs 69,17% dan SMA/MA/SMK 70,27%. Sementara APK tahun 2016

yakni: SD/MI 113,28%, SMP/MTs 74,88% dan SMA/MA/SMK 103,11%. Data

menunjukkan bahwa tingkat partisipasi di tingkat SD sederajat dan SMA sederajat cukup

tinggi, namun di tingkat SMP sederajat tidak terlalu tinggi. APM dan APK Kabupaten

Deli Serdang tahun 2016 sebagaimana tabel berikut:

Page 10: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

7

Tabel 2.2. APM dan APK Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 (%)

Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi

Murni

Angka Partisipasi

Kasar

SD/MI 98,45 113,28

SMP/MTs 69,17 74,88

SMA/SMK/MA 70,27 103,11

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017

Data BPS menunjukkan bahwa jumlah sekolah di Kecamatan Sibolangit yakni:

PAUD sebanyak 9 unit dengan 267siswa dan 24 guru, SD/RA sebanyak 3 unit dengan

2.600 siswa dan 232 guru, SMP/MTs sebanyak 7 unit dengan 1.219 siswa dan 154 guru,

SMA sebanyak 4 unit dengan 949 siswa dan 69 guru; dibandingkan dengan jumlah

penduduk usia sekolah di Kecamatan Sibolangit cukup besar, yakni usia 0-4 tahun

sebanyak 2.329 jiwa, usia 5-9 tahun sebanyak 2.233 jiwa, usia 10-14 tahun sebanyak

2.206 jiwa dan usia 15-19 tahun sebanyak 1.939 jiwa.

Data di atas menunjukkan bahwa, jumlah penduduk usia sekolah yang cukup banyak

tidak sebanding dengan jumlah siswa yang bersekolah. Kondisi ini secara sederhana

menunjukkan bahwa tingkat partisipasi sekolah di wilayah Kecamatan Sibolangit masih

perlu ditingkatkan. Taraf pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan sebuah

wilayah karena berdampak terhadap berbagai permasalahan sosial. Jumlah penduduk

menurut kelompok usia dibandingkan dengan jumlah siswa di Kecamatan Sibolangit tahun

2016 sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia dibandingkan dengan

Jumlah Siswa Kecamatan Sibolangit Tahun 2016 (Orang)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

Page 11: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

8

2.1.5. Kesehatan

Dari aspek kesehatan, fasilitas kesehatan yang terdapat di wilayah Kecamatan

Sibolangit terdiri dari Puskesmas sebanyak 2 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 6 unit,

Posyandu sebanyak 58 unit, klinik kesehatan sebanyak 1 unit, Polindes sebanyak 3 unit,

Poskesdes sebanyak 10 unit, praktek dokter sebanyak 3 unit, praktek bidan sebanyak 5

unit.

Tenaga kesehatan yang terdapat di wilayah Kecamatan Sibolangit terdiri dari: dokter

sebanyak 9 orang (6 dokter umum dan 3 dokter gigi), perawat sebanyak 17 orang, bidan

sebanyak 64 orang, tenaga kefarmasian sebanyak 3 orang, ahli gizi sebanyak 3 orang,

teknisi medis sebanyak 2 orang, tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 2 orang. Jumlah

fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di Kabupaten Deli Serdang sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 2.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan

Sibolangit, Tahun 2016

NO FASILITAS

KESEHATAN

JUMLAH

(Unit)

NO TENAGA

KESEHATAN

JUMLAH

(Orang)

1. Puskesmas 2 1. Dokter umum 6

2. Pustu 6 2. Dokter gigi 3

3. Posyandu 58 3. Perawat 17

4. Klinik 1 4. Bidan 64

5. Polindes 3 5. Tenaga kefarmasian 3

6. Poskesdes 10 6. Ahli gizi 3

7. Praktek dokter 3 7. Teknisi medis 3

8. Praktek bidan 5 8. Tenaga kesmas 2

Jumlah 88 Jumlah 100

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017

2.1.6. Sosial

Jumlah Keluarga Sangat Miskin (KSM) di Kecamatan Sibolangit sebanyak 1.087

keluarga di antara 5.211 total jumlah keluarga atau 20,85%. Tingkat kemiskinan ini cukup

tinggi, bila dibandingkan dengan Kecamatan Gunung Meriah yang sejumlah 220 keluarga

dan Kecamatan STM Hulu yang sejumlah 679 keluarga, tetapi lebih baik dari pada

Kecamatan Hamparan Perak yang sejumlah 11.169 keluarga, Kecamatan Percut Sei Tuan

yang sejumlah 8.133 keluarga, Kecamatan Tanjung Morawa yang sejumlah 6.108 keluarga

dan beberapa kecamatan lain.

Tingginya tingkat kemiskinan di Kecamatan Sibolangit (20,85%) memerlukan

upaya kerja keras, dengan membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengeluaran

penduduk miskin, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan, serta pemenuhan

Page 12: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

9

infrastruktur dasar bagi penduduk miskin. Perbandingan jumlah keluarga sangat miskin

antar kecamatan di Kabupaten Deli Serdang tahun 2016 sebagaimaan grafik berikut:

Grafik 2.4. Jumlah Keluarga Sangat Miskin Kecamatan Sibolangit

Dibandingkan Dengan Kecamatan Lain di Kabupaten Deli Serdang,

Tahun 2016 (Keluarga)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

2.1.7. Infrastruktur

Panjang jalan di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2017 sepanjang 240,97 Km,

terdiri dari jalan dalam kondisi baik sepanjang 90,23 Km, kondisi sedang sepanjang 56,59

Km, kondisi rusak sepanjang 57,10 Km dan kondisi rusak berat sepanjang 37,55 Km.

Jembatan sebanyak 68 buah dengan panjang 308,60 M. Gambaran kondisi infrastruktur

jalan Kecamatan Sibolangit menurut kondisi tahun 2017 sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.5. Kondisi Infrastruktur Jalan Kecamatan Sibolangit Tahun 2017 (Km)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

Page 13: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

10

2.2. Potensi Kewilayahan

2.2.1. Pariwisata

Jumlah destinasi wisata di Kecamatan Sibolangit sebanyak 40 destinasi. Jumlah

destinasi wisata ini yang terbanyak di antara kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Deli

Serdang, disusul Kecamatan Namo Rambe sebanyak 11 destinasi, Kecamatan Pancur Batu

sebanyak 9 destinasi dan Kecamatan Kutalimbaru sebanyak 6 destinasi. Banyaknya

jumlah destinasi wisata di Kecamatan Sibolangit menunjukkan potensi dan pengembangan

Sibolangit sebagai daerah kunjungan wisata lebih siap dibandingkan kecamatan lain se-

Kabupaten Deli Serdang. Jumlah destinasi wisata Kecamatan Sibolangit tahun 2016

dibandingkan dengan kecamatan lain se-Kabupaten Deli Serdang sebagaimana grafik

berikut:

Grafik 2.6. Jumlah Destinasi Wisata Di Kecamatan Sibolangit Dibandingkan

Dengan Kecamatan Lain se-Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

(Destinasi)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

Jumlah hotel di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016 sebanyak 31 hotel, jumlah ini

meningkat dibandingkan kondisi tahun 2012 dengan 27 hotel. Jumlah hotel di Kecamatan

Sibolangit merupakan yang terbanyak di antara kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten

Deli Serdang, disusul Kecamatan Pancur Batu sebanyak 25 hotel. Kondisi ini

menunjukkan sektor pariwisata di Sibolangit termasuk cukup memadai dari sisi perhotelan

Page 14: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

11

dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang. Hal ini menjadi nilai plus bagi

Kecamatan Sibolangit. Perbandingan jumlah hotel di Kecamatan Sibolangit dengan

kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang tahun 2016 sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.7. Jumlah Hotel Di Kecamatan Sibolangit Dibandingkan Dengan

Kecamatan Lain se-Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 (Hotel)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

Sarana pendukung pariwisata lainnya yang tidak kalah penting adalah tempat

penyediaan makanan dan minuman. Tempat penyediaan makanan dan minuman di

Kecamatan Sibolangit terdiri dari restoran/ rumah makan sebanyak 16 tempat, warung/

kedai makan sebanyak 77 tempat, kafe 2 tempat dan warung kopi 245 tempat. Jumlah

tempat penyediaan makanan dan minuman di Sibolangit menurut jenis tahun 2017

sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.8. Jumlah Tempat Penyediaan Makanan dan Minuman Di Kecamatan

Sibolangit Menurut Jenis Tahun 2017 (Tempat)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

2.2.2. Pertanian

Lahan sawah di Kecamatan Sibolangit seluas 650 Ha yang merupakan sawah irigasi.

Luasan ini lebih luas dibandingkan dengan Kecamatan Pancur Batu yang memiliki luasan

sawah 584 Ha, Kecamatan Gunung Meriah dengan luas 484 Ha, Kecamatan Patumak

Page 15: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

12

dengan luas 460 Ha dan beberapa kecamatan lain. Namun beberapa kecamatan lain

memiliki sawah lebih luas dari pada Kecamatan Sibolangit, antara lain Kecamatan Percut

Sei Tuan yang seluas 5.361 Ha, Kecamatan Pantai Labu yang seluas 4.364 Ha dan

beberapa kecamatan lain. Perbandingan luasan sawah Kecamatan Sibolangit dibandingkan

kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.9. Luas Sawah Kecamatan Sibolangit Dibandingkan Dengan

Kecamatan Lain di Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2016 (Ha)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2016 (Data Diolah)

Luas lahan tanam padi sawah dalam setahun di Kecamatan Sibolangit tahun 2016

adalah 1.058,10 Ha, luas panen 1.012,10 Ha, dan produksi 6.048,31 Ton. Sementara luas

padi ladang tidak signifikan, hanya 10 Ha. Perbandingan luas tanam, luas panen dan

produksi padi sawah Kecamatan Sibolangit dengan kecamatan lain di Kabupaten Deli

Serdang sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.4. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Kecamatan

Sibolangit Dibandingkan Dengan Kecamatan Lain di Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2016

No. Kecamatan Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Perkiraan

Produksi

(Ton)

1. Gunung Meriah 907,40 864,90 5.168,64

2. STM Hulu 816,90 735,10 4.392,96

3. Sibolangit 1.058,10 1.012,10 6.048,31

4. Kutalimbaru 2.622,80 2.392,20 14.259,79

5. Pancur Batu 1.371,50 1.193,80 7.134,15

6. Namo Rambe 1.339,60 1.226,20 7.327,77

7. Biru-Biru 2.239,30 2.021,20 12.078,69

8. STM Hilir 2.275,90 1.879,00 11.228,90

Page 16: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

13

9. Bangun Purba 124,90 173,00 1.033,85

10. Galang 2.006,80 2.687,20 16.058,71

11. Tanjung Morawa 4.817,00 4.904,50 29.309,29

12. Patumbak 1.073,60 1.055,30 6.306,47

13. Deli Tua 33,50 20,10 120,12

14. Sunggal 4.894,90 4.936,00 29.497,54

15. Hamparan Perak 12.422,10 12.104,10 72.334,10

16. Labuhan Deli 6.804,50 6.789,10 40.571,66

17. Percut Sei Tuan 12.813,30 12.739,20 76.129,46

18. Batang Kuis 2.031,80 1.935,70 11.567,74

19. Pantai Labu 7.698,60 7.773,60 46.455,03

20. Beringin 5.512,00 5.925,10 35.408,40

21. Lubuk Pakam 3.144,70 4.281,80 25.588,04

22. Pagar Merbau 4.383,30 5.036,30 31.710,45

Deli Serdang 2016 80.847,50 81.955,50 489.766,07

Deli Serdang 2015 72.296,00 75.105,00 425.588,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017

Di sektor perkebunan, lahan di Kecamatan Sibolangit dapat dikelompokkan menjadi

lahan tegal/kebun (lahan kering) seluas 8.599 Ha, ladang/huma seluas 1.013 Ha, dan lahan

yang sementara tidak diusahakan seluas 30 Ha. Perbandingan luas lahan perkebunan di

Kecamatan Sibolangit tahun 2016 sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.10. Luas Lahan Perkebunan Kecamatan Sibolangit, Tahun 2016 (Ha)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

Di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016, luas tanam jagung seluas 306 Ha, luas

panen seluas 166 Ha dan produksi sebesar 1.022,73 Ton; kacang tanah memiliki 4 Ha luas

tanam, 6 Ha luas panen, dan 6,38 Ton produksi; dan ubi kayu terdiri dari 5 Ha luas tanam,

5 Ha luas panen dan 160,56 Ton produksi. Gambaran luas tanam, luas panen dan produksi

jagung, kacang tanah dan ubi kayu di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016

sebagaimana grafik berikut:

Page 17: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

14

Grafik 2.11. Luas Tanam (Ha), Luas Panen (Ha) dan Produksi (Ton)

Jagung, Kacang Tanah dan Ubi Kayu Kecamatan Sibolangit

Tahun 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang (Data Diolah)

Untuk tanaman hortikultura, Kecamatan Sibolangit memiliki potensi cabai besar

dengan luas panen 32 Ha dan produksi 4.050 Ton, cabai rawit dengan luas panen 23 Ha

dan produksi 3.110 Ton, kacang panjang dengan luas panen 22 Ha dan produksi 2.135

Ton, sawi dengan luas panen 8 Ha dan produksi 970 Ton, tomat dengan luas panen 14 Ha

dan produksi 4.600 Ton, timun dengan luas panen 8 Ha dan produksi 1.780 Ton, terong

dengan luas panen 14 Ha dan produksi 3.080 Ton dan buncis dengan luas panen 6 Ha dan

produksi 1.010 Ton. Luas panen dan hasil produksi tanaman hortikultura Kecamatan

Sibolangit tahun 2016 sebagaiman grafik berikut:

Grafik 2.12. Luas Panen (Ha) dan Produksi (Ton) Tanaman Hortikultura

Kecamatan Sibolangit Tahun 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

Kecamatan Sibolangit menghasilkan buah-buahan, antara lain buah alpukat,

duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, pisang, manggis, dan belimbing. Luas panen,

Page 18: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

15

produksi dan rata-rata produksi buah-buahan di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2017

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.5. Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) dan Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)

Buah-Buahan di Kecamatan Sibolangit Tahun 2017

NO. JENIS

BUAH

LUAS

PANEN (Ha)

PRODUKSI

(TON)

RATA-RATA

PRODUKSI

(TON/Ha)

1. Alpukat 0,01 2 200

2. Duku/ langsat 40,20 402 10

3. Durian 10 50 5

4. Jambu biji 0,50 0,50 1

5. Jambu air 2,50 2,50 1

6. Pisang 15 22.500 1.500

7. Manggis 28 280 10

8. Belimbing 0,01 1 100

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2018

2.2.3. Perkebunan

Pada tahun 2016, luasan tanam karet di Kecamatan Sibolangit seluas 355 Ha dengan

produksi sebesar 753,20 ton, kelapa seluas 40 Ha dengan produksi sebesar 68,18 ton,

kelapa sawit seluas 30 Ha dengan produksi sebesar 88,24 ton, kopi seluas 214 Ha dengan

produksi sebesar 145,08 ton, kakao seluas 223 Ha dengan produksi sebesar 185,83 ton,

kulit manis seluas 43,50 Ha dengan produksi sebesar 12,50 ton, pinang seluas 237 Ha

dengan produksi sebesar 135,43 ton, kemiri seluas 168 Ha dengan produksi sebesar 89,12

ton, gambir seluas 1,5 Ha dengan produksi sebesar 1,50 ton, dan aren seluas 157 Ha

dengan produksi sebesar 68,26 ton. Gambaran luasan tanam dan produksi hasil

perkebunan di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016 sebaimana grafik berikut:

Grafik 2.13. Luasan Tanam (Ha) dan Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan

Kecamatan Sibolangit, Tahun 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017(Data Diolah)

Page 19: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

16

2.2.4. Peternakan

Potensi peternakan terdapat di Kecamatan Sibolangit. Pada tahun 2016, di Kecamatan

Sibolangit terdapat sapi perah sebanyak 26 ekor, sapi potong sebanyak 774 ekor, kerbau

sebanyak 192 ekor, kambing sebanyak 1.543 ekor, domba sebanyak 6.742 ekor, babi

sebanyak 4.427 ekor. Sedangkan populasi unggas terdiri dari ayam kampung sebanyak

16.438 ekor. Jumlah hewan ternak di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016 sebagaimana

grafik berikut:

Grafik 2.14. Jumlah Hewan Ternak Kecamatan Sibolangit Tahun 2016 (Ekor)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)

Pada tahun 2016, populasi unggas di Kecamatan Sibolangit sebanyak 5.300 ekor,

mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2017 menjadi 29.301 ekor. Populasi unggas

terbanyak terdapat di Desa Rumah Pilpil sebanyak 3.260 ekor, disusul Desa Sayum Sabah

sebanyak 2.810 ekor dan Desa Sikeben dan Desa Rambung Baru masing-masing sebanyak

2.180 ekor. Jumlah unggas di Kecamatan Sibolangit menurut desa/kelurahan tahun 2017

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.6. Jumlah Unggas Di Kecamatan Sibolangit Menurut Desa/ Kelurahan

Tahun 2017

NO. Desa/ Kelurahan di

Kecamatan Sibolangit

Ayam

Kampung

Ayam

Pedaging Itik

1. Bandar Baru 2.140 - -

2. Sikeben 2.180 - -

3. Martelu 461 - -

4. Bukum 980 - -

5. Negeri Gugung 361 - -

6. Cinta Rakyat 568 - -

7. Ketangkuhen 480 - -

8. Suka Maju 681 - -

9. Buluh Anwar 1.210 - -

10. Batu Layang 316 - -

Page 20: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

17

NO. Desa/ Kelurahan di

Kecamatan Sibolangit

Ayam

Kampung

Ayam

Pedaging Itik

11. Rumah Pilpil 3.260 - -

12. Suka Makmur 2.181 - -

13. Durin Serugun 1.210 - -

14. Ujung Deleng 330 - -

15. Tanjung Beringin 410 - -

16. Tambunen 320 - -

17. Puang Aja 281 - -

18. Betimbus Mbaru 321 - -

19. Rumah Sumbul 481 - -

20. Rumah Kinangkung 310 - -

21. Sala Bulan 210 - -

22. Bengkurung 1.320 - -

23. Kuala 561 - -

24. Batu Mbelin 258 - -

25. Sibolangit 1.261 - -

26. Sembahe 1.380 - -

27. Buah Nabar 458 - -

28. Bingkawan 382 - -

29. Sayum Sabah 2.810 - -

30. Rambung Baru 2.180 - -

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2018

2.2.5. Perikanan

Potensi perikanan di Kecamatan Sibolangit merupakan perikanan air tawar. Pada

tahun 2015 produksi perikanan perairan umum di Kecamatan Sibolangit sebesar 8,27 ton

dan pada tahun 2016 sebesar 8,30 ton dengan jumlah rumah tangga yang mengusahkan

perikanan sebanyak 79 rumah tangga. Sedangkan perikanan tangkap bersumber dari kolam

dengan jumlah produksi sebesar 1.418,79 ton. Jumlah nelayan perairan umum sebanyak 6

orang dan petani ikan sebanyak 79 orang. Luas area budi daya ikan seluas 45,88 Ha.

Rangkuman informasi potensi perikanan di Kecamatan Sibolangit sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 2.7. Informasi Potensi Perikanan Kecamatan Sibolangit Tahun 2016

NO INFORMASI KUANTITAS

1. Produksi perikanan air umum 8,30 ton

2. Jumlah rumah tangga pengelola perikanan 79 RT

3. Produksi perikanan tangkap (kolam) 1.418,79 ton

4. Jumlah nelayan perairan umum 6 orang

5. Jumlah petani ikan 79 orang

6. Luas area budi daya perikanan 45,88 Ha

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017

Page 21: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

18

Bab III

Arahan Konseptual Pengembangan Kawasan Sibolangit dan Sekitarnya

Sebagai Titik Pertumbuhan

Untuk memberikan arahan konseptual pengembangan kawasan Sibolangit dan sekitarnya

sebagai titik pertumbuhan baru berbasis potensi pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan pada

bagian ini disajikan dengan meninjau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Deli Serdang sebagai landasan

pemikiran, pemaparan isu-isu strategis, analisis permasalahan dan rumusan strategis dengan

menggunakan analisis SWOT.

3.1. Tinjauan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Deli Serdang tahun 2014-2019, misi dan arah

kebijakan pembangunan daerah yang relevan mendukung pengembangan kawasan

Sibolangit adalah Misi ke-3, yakni membangun perekonomian yang kokoh dan

berkeadilan. Pada sektor pariwisata sebagai salah satu sumber penerimaan daerah dan

pendapatan masyarakat setempat langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan

daya tarik dan promosi wisata daerah sehingga dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat setempat. Hal ini perlu didukung dengan penataan dan pemiliharaan objek

wisata serta mengembangkan pola kerjasama dengan pihak swasta/investor dalam

pengelolaan objek wisata. Pada sektor pertanian (perkebunan, peternakan, perikanan dan

kelautan), dilakukan melalui pembinaan, penerapan teknologi, fasilitasi pengelolaan dan

pemasaran usaha sehingga meningkatkan produksi dan produktivitas, meningkatnya

ketahanan pangan, pada sektor tersebut. Disamping itu, sektor pertanian masih menjadi

sektor dengan daya serap tenaga kerja yang sangat besar (padat karya) maka, optimalisasi

dan revitalisasi pada sektor pertanian diarahkan menuju pengembangan potensi agribisnis

daerah yang berdaya saing.

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu Kawasan Strategis Naional (KSN)

Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo) dimana sebagai salah satu Kawasan

Strategis menjadi perhatian Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi dalam

pengembangan dan pembangunannya. Bahwsanya Kawasan Sibolangit berada di

Kabupaten Deli Serdang dan melalui SK Bupati Deli Serdang Nomor 1735 Tahun 2014

sebagai Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) memiliki isu – isu strategis. Isu – isu

strategis dalam RPJMD Deli Serdang Tahun 2014 – 2019 merupakan kondisi atau hal

yang diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan selama lima tahun

Page 22: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

19

periode pemerintahan Kepala Daerah terpilih mengingat dampaknya yang signifikan bagi

masyarakat Kabupaten Deli Serdang di masa depan. Isu-isu strategis tersebut apabila tidak

diantisipasi dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar, demikian juga jika tidak

dimanfaatkan dapat menghilangkan peluang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dalam jangka panjang.

3.2. Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Deli Serdang

Tinjauan terhadap RTRW Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010-2030 dilakukan

dalam konteks kawasan Sibolangit sebagai bagian integratif dari Kabupaten Deli Serdang

yang terikat secara hukum dan administratif pemerintahan. Tinjauan dilakukan dengan

melihat dimensi RTRW yang relevan memberikan gambaran arahan konseptual

pengembangan kawasan Sibolangit, yakni rencana pola ruang dan rencana kawasan

strategis RTRW Kabupaten Deli Serdang yang terkait mendukung pengembangan

kawasan Sibolangit.

3.2.1. Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang adalah rencana distribusi ruang wilayah yang dapat memberikan

gambaran pemanfaatan ruang suatu wilayah. Rencana pola ruang terdiri dari kawasan budi

daya dan kawasan lindung. Rencana pola ruang kawasan lindung bertujuan untuk

mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Rencana pola ruang kawasan budi daya

bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung lingkungan menciptakan pertumbuhan dan

pengembangan wilayah. Berdasarkan tinjauan RTRW Kabupaten Deli Serdang, rencana

pola ruang yang signifikan relevan memberikan arahan konseptual pengembangan

kawasan Sibolangit dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Sibolangit Sebagai Kawasan Lindung

Dari aspek rencana pola ruang kawasan lindung, Sibolangit mempunyai fungsi

sebagai:

1. Kawasan resapan air, berfungsi memberikan perlindungan terhadap kawasan

bawahannya.

2. Kawasan suaka/ cagar alam, dengan luas sekitar 3.612,77 Ha.

3. Taman wisata alam. Dalam hal ini pengembangan wisata alam Kabupaten Deli

Serdang diarahkan ke kawasan Sibolangit

b. Sibolangit Sebagai Kawasan Budi Daya

Dari aspek rencana pola ruang kawasan budi daya, Sibolangit mempunyai fungsi

sebagai:

Page 23: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

20

1. Kawasan peruntukkan hutan rakyat.

2. Kawasan peruntukkan peternakan.

3. Kawasan peruntukkan pariwisata, terdiri dari:

- Wisata alam

- Wisata buatan

3.2.2. Rencana Kawasan Strategis

Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena

mempunyai pengaruh sangat penting terhadap suatu wilayah. Dari sisi kawasan strategis,

Sibolangit memiliki posisi sebagai:

a. Kawasan strategis untuk kepentingan sosial dan budaya

Sibolangit diprioritaskan penataannya sebagai tempat pelestarian alam dan

pengembangan adat istiadat, tempat perlindungan peninggalan budaya dan

keanekaragaman budaya.

b. Kawasan strategis untuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

Sibolangit diprioritaskan penataannya sebagai tempat perlindungan keanekaragaman

hayati, memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air dan memberikan

perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro.

c. Kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi

Sibolangit sebagai kawasan agropolitan diprioritaskan penataannya sebagai kawasan

ekonomi cepat tumbuh, menggerakkan pertumbuhan ekonomi wilayah,

mempertahankan tingkat produksi pangan kabupaten, mempertahankan tingkat

produksi sumber energi dan mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

3.3. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths ), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan

ancaman (threats ) dalam suatu kegiatan pembangunan atau suatu bisnis. Keempat factor

itulah yang membentuk akronim SWOT ( streng, weakness, opportunities, dan threats).

Secara teknis, analisis SWOT dapat dilakukan dengan dua metode yaitu Mode Kuantitatif

dan Kualitatif, namun untuk penulisan ini penulis memakai Model Kualitatif dalam

menganalisis pengembangan kawasan Sibolangit.

Hasil dari analisa berupa arahan ataupun rekomendasi sebagai strategi untuk

mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada,

sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Dari pemahaman ini,

Page 24: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

21

analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi.

Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam

suatu organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

Secara kualitatif, penentuan analisis SWOT dilakukan setelah mengetahui dan

menganalisis secara deskriptif kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang ada.

Unsur-unsur SWOT meliputi: S (strength) yang berarti mengacu kepada keunggulan

kompetitif dan kompetensi lainnya, W (weakness) yaitu kelemahan yang membatasi

pilihan-pilihan pada pengembangan. strategi, O (opportunity) yakni meyediakan kondisi

yang menguntungkan atau peluang yang membatasi penghalang, T(threats) yang

berhubungan denga kondisi yang dapat menghalangi atau ancaman dalam mencapai

tujuan. Analisis SWOT memberikan output berupa matriks SWOT yang dapat

menghasilkan empat sel atau tipe. Kemungkinan alternative strategi, yaitu strategi S-O,

strategi W-O, strategi W-T dan strategi S-T.

Berdasarkan penelaahan terhadap data dan informasi tersedia serta pengamatan

lapangan, penulis merumuskan analisis SWOT pengembangan kawasan sibolangit

berbasis pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan sebagai berikut:

Page 25: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

22

Tabel 3.1. : Analisis SWOT Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik

Pertumbuhan Baru Berbasis Pariwisata, Pertanian dan Jasa

Lingkungan

Internal

STRENGTH (S)

1. Sumber Daya Alam yang potensial.

2. Posisi geografis yang strategis

(dekat dengan kutub pertumbuhan).

3. Sibolangit sebagai kawasan

strategis.

4. Partisipasi masyarakat yang tinggi

dalam pertanian.

WEAKNESS (W)

1. Kapasitas sarana dan

prasarana yang belum

memadai.

2. Kapasitas SDM yang

berkualitas tidak merata.

Eksternal

OPPORTUNITY (O)

1. Intervensi pemerintah daerah

melalui pembangunan.

2. Investasi pihak swasta.

3. Tersedianya dokumen perencanaan

yang mendukung.

THREATS (T)

1. Kerawanan bencana alam.

Page 26: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

23

3.4. Strategi Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik Pertumbuhan

Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, secara kualitatif, penulis merumuskan

strategi pengembangan kawasan Sibolangit sebagai titik pertumbuhan baru berbasis

pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan sebagai berikut:

Tabel 3.2. : Rumusan Strategi Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik

Pertumbuhan Baru Berbasis Pariwisata, Pertanian dan Jasa

Lingkungan

Internal

STRENGTH (S)

1. Sumber Daya Alam

yang potensial.

2. Posisi geografis yang

strategis (dekat dengan

kutub pertumbuhan).

3. Sibolangit sebagai

kawasan strategis.

4. Partisipasi masyarakat

yang tinggi dalam

pertanian.

WEAKNESS (W)

1. Kapasitas sarana dan

prasarana yang belum

memadai.

2. Kapasitas SDM yang

berkualitas tidak merata.

Eksternal

OPPORTUNITY (O)

1. Intervensi pemerintah

daerah melalui

pembangunan.

2. Investasi pihak swasta.

3. Tersedianya dokumen

perencanaan yang

mendukung.

STRATEGI S-O

1. Optimalisasi intervensi

pemerintah

mengembangkan potensi

alam, dengan

mendorong investasi

swasta, dan konsisten

pada penataan ruang.

2. Meningkatkan dan

menjaga kelangsungan

produksi.

3. Memelihara dan

meningkatkan

partisipasi masyarakat.

STRATEGI W-O

1. Intervensi pemerintah

dalam membenahi

infrastruktur pariwisata

dan pertanian.

2. Sinergitas pemerintah

dan swasta membenahi

sarana dan prasarana.

3. Sinergitas pemerintah

dan swasta dalam

pengembangan tenaga

kerja bidang pariwisata.

THREATS (T)

Kerawanan bencana alam.

STRATEGI S-T

Peningkatan mitigasi

bencana di tempat-tempat

wisata.

STRATEGI W-T

Pembangunan bangunan

pendukung mitigasi bencana

di kawasan rawan bencana.

Page 27: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

24

Bab IV

Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelaahan data, informasi, hasil pengamatan lapangan dan hasil analisis

SWOT, penulis merumuskan kesimpulan sebagai berikut:

a. Kawasan Sibolangit memiliki potensi alam yang cukup besar untuk dikembangkan

sebagai daerah pariwisata dan pertanian.

b. Berdasarkan perencanaan pembangunan makro Kabupaten Deli Serdang, Sibolangit

memiliki posisi sebagai kawasan cagar alam, budaya dan pariwisata.

4.2. Saran/ Rekomendasi

Saran/ rekomendasi yang disampaikan berdasarkan hasil analisis SWOT yakni strategi

pengembangan kawasan sibolangit berbasis pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan

sebagai berikut:

a. Optimalisasi intervensi pemerintah mengembangkan potensi alam Sibolangit dengan

mendorong investasi swasta dan konsisten pada rencana penataan ruang.

b. Meningkatkan dan menjaga kelangsungan produksi hasil pertanian.

c. Memelihara dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan

sektor pariwisata dan pertanian.

d. Pembenahan infrastruktur pendukung pariwisata dan pertanian.

e. Sinergitas pemerintah dengan pihak swasta dalam membangun sarana dan prasarana

pendukung.

f. Sinergitas pemerintah dengan pihak swasta dalam pengembangan pengelola dan tenaga

kerja bidang pariwisata.

g. Peningkatan mitigasi bencana di tempat-tempa wisata.

h. Pembangunan bangunan mitigasi bencana di kawasan rawan bencana.

Page 28: PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/KELOMPOK-5.pdfSumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah) 2.1.3. Perekonomian Perkembangan

Daftar Pustaka

Rahmaniyah Ayu. “Kesiapan Pengembangan Infrastruktur Untuk Mewujudkan Pengembangan

Wilayah Terpadu Kota Pasuruan Yang Berkelanjutan”.

https://www.academia.edu/36644054/KESIAPAN_PENGEMBANGAN_INFRASTRUK

TUR_UNTUK_MEWUJUDKAN_PENGEMBANGAN_WILAYAH_TERPADU_KOTA

_PASURUAN_YANG_BERKELANJUTAN. (3 Desember 2006).

Wikipedia. (2013). “Kecamatan Di Kabupaten Deli Serdang”.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Kecamatan_di_Kabupaten_Deli_Serdang. (3

Desember 2018).

Wikipedia. “Sibolangit, Deli Serdang”. https://id.wikipedia.org/wiki/Sibolangit,_Deli_Serdang.

(3 Desember 2018).

Kabupaten Deli Serdang Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka

2017. BPS Deli Serdang, Deli Serdang.

Kabupaten Deli Serdang Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Sibolangit Dalam Angka 2018.

BPS Deli Serdang, Deli Serdang.

Matondang M. Farouq Gazhali. 2017. Analisis Pengembangan Kecamatan Sibolangit Sebagai

Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.

http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma. ( 4 Desember 2018).

Referensi Gambar:

Kabupaten Deli Serdang Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Sibolangit Dalam Angka 2018.

BPS Deli Serdang, Deli Serdang.