Upload
kaji-edres-al-masyhury
View
63
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nome
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
E-learning dewasa ini merupakan suatu media pembelajaran yang sudah banyak
dikembangkan diberbagai jenjang pendidikan. Hal itu sejalan dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang semakin hari semakin maju. Untuk itu
berbagai terobosan dilakukan untuk mengkolaborasikan kegiatan belajar mengajar
(KBM) dengan teknologi yang berkembang saat ini. Hal ini tidak lain disebabkan juga
tuntutan global yang mengharuskan pendidik dan peserta didik juga menguasai
teknologi yang berkembang.
Dalam pengembangannya dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat
menguasai untuk mendesain atau merancang suatu pembelajaran berbasis LMS
(Learning Management System) dengan metode E-Learning. Salah satu jenis media E-
Learning yang sangat sering kita lihat adalah E-Learning berbasis web. Banyak aplikasi
LMS berbasis web yang dapat digunakan dalam mengembangkan pembelajaran dengan
media tersebut, baik yang berbayar ataupun gratis.
Dengan pengembangan metode E-Learning berbasis web yang digunakan untuk
mengaplikasikan pembelajaran, jaringan intranet sangatlah dibutuhkan oleh sekolah-
sekolah yang menerapkan menerapkan metode tersebut. Perangkat jaringan intranet
yang dibutuhkan dalam mengembangkan metode tersebut relatif sudah bisa dijangkau,
sehingga sekolah-sekolah sudah mampu untuk menyediakan fasilitas seperti itu.
Potensi yang dimiliki suatu daerah juga dapat digunakan sebagai bahan atau
materi yang diangkat menggunakan metode E-Learning. Hal itu bertujuan untuk
mengangkat potensi daerah dengan cara memberikan pengetahuan tentang potensi yang
dimiliki. Jenjang pendidikan SMK merupakan salah satu sasaran penggunaan E-
Learning, yang mayoritas siswa SMK memang sudah disiapkan untuk memiliki
berbagai keterampilan. Untuk itu kami mencoba membuat rancangan E-Learning yang
berbasisi Web untuk SMK Negeri 1 Kelautan, Bantul Yogyakarta. Sehingga
pembelajaran dapat lebih berkembang seiring potensi yang dimiliki oleh daerah
tersebut, khususnya dalam hal perikanan.
i
1.2 Tujuan dan manfaat
Perancangan E-Learning berbasis web yang diperuntukkan untuk SMKN 1 Kelautan,
Bantul, Yogyakarta memiliki beberapa tujuan dan manfaat.
Tujuan:
1.2.1 Menerapkan metode pembelajaran yang berorientasi kepada perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
1.2.2 Mengubah pola pembelajaran klasikal dengan pola pembelajaran yang modern
yang berorientasi kepada siswa.
1.2.3 Meningkatkan kompetensi siswa dan guru dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar yang selalu mengikuti tuntutan zaman.
1.2.4 Mengangkat potensi daerah Bantul sebagai sentra perikanan dengan memberikan
pengetahuan serta keterampilan dalam kegiatan pembelajaran.
Manfaat:
1.2.5 Siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang potensi daerah Bantul dalam
bidang perikanan yang ditunjang dengan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
1.2.6 Guru mampu menciptakan berbagai variasi materi serta media pembelajaran
sebagai salah satu sumber belajar yang dapat dipahami dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
1.2.7 Instansi atau lembaga (SMKN 1 Kelautan) mendapatkan kredibilitas sebagai salah
satu sekolah yang mampu menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi menggunakan metode E-Learning.
1.3 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, tujuan serta manfaat perancangan E-Leraning,
beberapa rumusan maslah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.3.1 Bagaimana konsep serta model perancangan E-Learning yang akan diterapkan di
SMKN 1 Kelautan Bantul, Yogyakarta?
1.3.2 Apa saja yang dibutuhkan (Software dan hardware) dalam perancangan E-learning
di SMKN 1 kelautan Bantul Yogyakarta?
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, perancangan E-Learning berbasis
web yang diterapkan di SMKN 1 Kelautan, Bantul, Yogyakarta memiliki beberapa
batasan masalah untuk menjaga konsistensi pembahasan, yakni:
1.4.1 Model perancangan E-Learning mengambil sampel salah satu mata pelajaran yang
ada di SMKN 1 Kelautan Bantul, Yogyakarta, yakni mata pelajaran budi daya
i
ikan kelas X.
1.4.2 Model perancangan E-Learning hanya membahas satu sampel software LMS
(Learning Management System) yang digunakan, yakni moodle.
i
BAB II
ISI
2.1 Landasan Teori
Dalam laporan perancangan E-Learning ini ada beberapa teori-teori pendukung yang
digunakan sebagai acuan dasar tentang tata cara pelaksanaan dan pengembangan metode
E-Learning sesuai dengan rumusan masalah yang ditentukan. Beberapa landasan teori
yang digunakan adalah; LMS (Learning Management System), E-Learning, Moodle
(Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment), Intranet, Sekolah Menengah
Kejuruan. Dengan landasan teori yang demikian, diharapakan dapat membantu
kesesuaian antara rumusan masalah dengan pembahasan.
2.1.1 LMS (Learning Management System)
LMS adalah serangkaian aplikasi yang dibangun dengan menggunakan
bahasa pemrograman tertentu yang sudah siap untuk digunakan. Yang harus
dilakukan tinggal melakukan kustomasi content, jenis tulisan, warna, bahasa,
layout, dan lain sebagainya. LMS merupakan solusi yang terbaik untuk membangun
e-learning dengan keterbatasan penguasaan teknologi dan sumber daya untuk
pengembangan sistem. Selain itu, LMS mempunyai fitur yang lengkap untuk
membangun sebuah situs e-learning secara instan dan mudah. Melalui penggunaan
LMS, organisasi yang ingin menerapkan e-learning dapat berkonsentrasi pada
content dan bukan pada pengembangan dan implementasi sistem. Meskipun
penggunaan LMS memungkinkan suatu organisasi untuk menerapkan e-learning
secara mudah dan instan, ada beberapa kelemahan atau keterbatasan pada
penggunaan LMS sebagai solusi untuk aplikasi e-learning. Beberapa kelemahan
atau keterbatasan tersebut adalah:
1) Ketergantungan terhadap vendor LMS yang digunakan
2) Organisasi harus menyesuaikan proses e-learning berdasarkan LMS yang
digunakan
3) LMS pada umumnya hanya menyangkut perencanaan, penyampaian,
administrasi, dan manajemen kegiatan para pembelajar serta proses
pembelajaran. Pembuatan, publikasi, administrasi, dan manajemen materi
pembelajaran yang digunakan LMS merupakan domain dari LCMS (Learning
i
Content Management System). Beberapa LMS juga menyediakan fasilitas
LCMS meskipun tidak lengkap. Namun bagi LMS yang tidak menyediakan
LCMS sama sekali, maka pembuat materi harus menggunakan software
external.
Ada beberapa LMS yang tersedia, baik yang komersial ataupun yang bersifat
Open Source. Beberapa LMS tersebut adalah sebagai berikut:
No
.
Close source (komersial) Open source (nonkomersial)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
ANGEL Learning
Apex Learning
Blackboard Inc.
Desire2Learn
eCollege
Learn.com
Meridian KSI
Saba Software
SAP Enterprise Learning
NetDimensions_EKP
Open Learning Environment (OLE)
ATutor
Claroline
Dokeos
eFront
Fle3
ILIAS
KEWL.nextgen
LON-CAPA
Moodle
OLAT
Sakai Project
Untuk LMS yang berbasis Open Source, Moodle telah diakui sebagai salah
satu LMS yang terbaik dan terlengkap dengan total sebanyak 38.896 situs yang
telah menerapkannya, 16.927.590 pengguna, dan 1.713.438 materi berdasarkan
statistik bulan Januari 2008.
2.1.2 E-Learning
Secara konsep, E-Learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan
komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di
dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga
penggunaan teaching materials berbasis website dan hypermedia, multimedia CD-
i
ROM atau websites, perangkat lunak kolaboratif, email, blogs, computer aided
assessment, animasi pendidikan, simulasi melalui komputer, dan lain-lain. Juga
dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda
Pada dasarnya E-Learning adalah pembelajaran yang merepresentasikan
keseluruhan kategori pembelajaran yang berbasis teknologi. Sedangkan
pembelajaran online atau juga pembelajaran berbasis website adalah bagian dari E-
Learning. Namun seiring perkembangan teknologi dan terjadinya pergeseran conten
dan adaptivity, saat ini definisi klasik E-Learning tersebut mengalami perubahan
menjadi definisi yang lebih kontemporer, yakni suatu pengelolaan pembelajaran
melalui media internet atau website yang meliputi aspek-aspek materi, evaluasi,
interaksi, komunikasi dan kerjasama.
E-Learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik.
Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan
dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan
dalam bentuk berbasis E-Learning (website), sehingga kemudian dikembangkan ke
jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah system E-Learning dengan
menggunakan internet disebut juga internet enabled learning. Penyajian E-Learning
atau berbasis website ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informsai
perkuliahan juga bisa real time.
Selain itu juga dengan komunikasinya, meskipun tidak secara langsung tatap
muka, tapi forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real time.
System E-Learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan
kegiatan belajar siswa bisa dilakukan lebih banyak waktu. Kapanpun siswa bisa
mengakses system ini. Penyampaian materi berbentuk teks, video maupun hasil
penyimpanan suara yang bisa di download, selain itu juga ada forum diskusi, bisa
juga seorang guru memberikan nilai, tugas dan pengumuman kepada siswa.
Jika dilihat dari berbagai pengertian E-Learning, kebanyakan dari para ahli
pendidikan mengatakan bahwa E-Learning merupakan pembelajaran menggunakan
sarana internet. Namun jika dilihat dari arti harfiah bahwa E-Learning yang
mempunyai kepanjangan electronic-learning berarti pembelajaran yang
menggunakan sarana elektronik. Disini, sarana elektronik ada berbagai macam,
i
radio, tape audio atau video, tv interaktif, CD-ROM, seperangkat komputer, LCD
Proyektor, OHP.
Saat ini E-Learning bahkan merupakan salah satu alternatif untuk
menyelesaikan berbagai masalah pendidikan, terlebih setelah fasilitas yang
mendukung pelaksanaan E-Learning seperti internet, komputer, listrik, telepon dan
hardware dan software lainnya tersedia dalam harga yang relatif terjangkau, maka
E-Learning sebagai alat bantu pembelajaran menjadi semakin banyak diminati. Di
samping itu, istilah E-Learning meliputi berbagai aplikasi dan proses seperti
computer-based learning, website-based learning, virtual classroom, dan
sebagainya. Sementara itu pembelajaran online adalah bagian dari pembelajaran
berbasis teknologi yang memanfaatkan sumber daya internet, intranet, dan extranet.
2.1.3 Moodle
Moodle (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning
Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar
secara online, yang berjalan melalui jaringan internet ataupun intranet. Moodle
merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang
memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep e-learning.
Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open
source) di bawah lisensi GNU.
Berdasarkan social constructionist pedagogy, cara terbaik untuk belajar
adalah dari sudut pandang murid itu sendiri. Model pengajaran berorientasi objek
(murid) ini berbeda dengan sistem pengajaran tradisional yang biasanya
memberikan informasi atau materi yang dianggap perlu oleh pengajar untuk
diberikan kepada murid. Tugas pengajar akan berubah dari sumber informasi
menjadi orang yang memberikan pengaruh (influencer) dan menjadi contoh dari
budaya kelas. Peran pengajar dalam sistem moodle ini antara lain: berhubungan
dengan murid-murid secara perorangan untuk memahami kebutuhan belajar mereka
dan memoderatori diskusi serta aktivitas yang mengarahkan murid untuk mencapai
tujuan belajar dari kelas tersebut.
Berbagai fitur yang tersedia di Moodle adalah sebagai berikut:
1) Menyediakan sarana komunikasi yang baik melalui fasilitas chatting,
messaging, dan forum.
i
2) Menyediakan fasilitas LCMS untuk pembuatan dan administrasi materi
pembelajaran.
3) Mengikuti konsep pembelajaran yang komprehensif dan fleksibel.
4) Menyediakan sarana untuk melacak dan mengikuti perkembangan kegiatan
pembelajaran (tracking data) yang menggunakan User Interface (UI) yang
intuitif dan mudah.
5) Kustomisasi yang sangat luas dan fleksibel terhadap segala komponen Moodle.
6) Ekstensibilitas plugin atau perluasan fitur yang sangat fleksibel dengan
tersedianya dokumentasi API, guideline, dan template untuk programming.
Tidak bisa disangkal lagi bahwa Moodle merupakan LMS berbasis Open
Source Software yang paling lengkap, mudah, dan fleksibel untuk menunjang
kegiatan e-learning di dalam organisasi apa pun di masa sekarang maupun di masa
yang akan datang berkat kemampuan ekstensibilitas plugin untuk penambahan
berbagai fitur baru.
2.1.4 Intranet
Intranet merupakan jaringan informasi intenal suatu perusahaan atau organisasi
yang prinsip kerjanya sama dengan internet. Intranet dapat diartikan sebagai bentuk
privat dari internet atau internet yang penggunaannya terbatas pada suatu
organisasi atau perusahaan. Akses intranet memerlukan identifikasi pengguna dan
password sehingga hanya dapat diakses oleh anggota organisasi atau karyawan
perusahaan tersebut. Teknologi dan konsep internet seperti client-server dan
protokol internet seperti HTTP dan FTP juga digunakan untuk membangun sebuah
intranet.
Intranet biasanya diterapkan dengan pembuatan web intranet, misalnya
pembuatan web pembelajaran intranet yang mana aksesnya hanya terbatas pada
sekolah yang membuat web tersebut. Intranet juga sering dimanfaatkan untuk
pembuatan jaringan yang bersifat privasi, pembuatan FTP untuk transfer data
dengan password, dan pengaksesan web intranet yang bersifat rahasia.
Intranet juga digunakan di berbagai institusi atau lembaga seperti universitas,
sekolah-sekolah menengah, organisasi atau komunitas tertentu. Intranet dibangun
dengan tujuan untuk memudahkan aktivitas orang (user) dalam satu lokasi tersebut
yang memiliki akses untuk masuk (login) sebagai salah satu user institusi atau
lembaga tersebut.
i
Berikut beberapa kelemahan dan kelebihan dari penerapan intranet yang
digunakan oleh sebuah institusi atau lembaga:
No. Kelebihan Kekurangan
1. Produktifitas, efisiensi dalam
melakukan kegiatan.
Informasi yang salah atau tidak
sesuai sehingga mengurangi
efektifitasnya.
2. Keseragaman informasi serta update
terhadap informasi baru yang
berhubungan dengan lembaga atau
institusi tertentu.
Perlu tenaga ahli untuk membangun
dan mengembangkan intranet di
sebuah organisasi atau perusahaan,
sehingga sumber daya yang tepat
dan mencukupi harus tersedia.
3. Publikasi website lokal lebih cepat
sebagai sarana penyediaan informasi
yang cepat.
Bisa terjasi overload (data penuh)
akibat pengiriman pesan antar
pengguna yang tidak terkontrol
dengan baik.
2.1.5 Sekolah Menengah Kejuruan
Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disingkat SMK adalah salah satu
jenjang pendidikan tingkat menengah yang berada di bawah naungan Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional. SMK
memiliki visi untuk menghasilkan tamatan yang memiliki jati diri bangsa, mampu
mengembangkan keunggulan lokal dan bersaing di pasar global.
Berbagai jenjang pendidikan mulai berbenah untuk menuju sebagai sekolah
yang bertaraf internasional. Untuk itu berbagai misi dan tujuan disesuaikan dengan
tuntutan-tuntutan global dan perkembangan jaman. Untuk itu SMK memiliki
berbagai jurusan atau konsentrasi disebuah bidang keahlian. Hal ini menunjukkan
bahwa SMK memang dipersiapkan untuk memberikan keterampilan hardskill dan
softskill siswa untuk menyongsong tuntutan jaman. Berbagai bidang keahlian SMK
seperti dibidang Industri, Pariwisata, TI (Teknologi Informasi), Penyiaran,
Pertanian, dan sebagainya merupakan sekian banyak konsentrasi keahlian SMK
yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Salah satu misi pendidikan di jenjang SMK yakni Memberdayakan SMK untuk
Mengembangkan Potensi Lokal menjadi Keunggulan Komparatif. Melihat
i
Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan potensi-potensi yang dimiliki
masing-masing daerah, untuk itu SMK melihat hal tersebut dapat dijadikan salah
satu dasar untuk meningkatkan SDM dengan SDA atau potensi daerah masing-
masing. SDA yang dimiliki masing-masing daerah dapat dijadikan sebagai salah
satu keunggulan yang dapat di angkat dalam taraf nasional dan taraf inetrnasional,
sehingga mampu untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia. SDM dapat
diukur melalui bagaimana pemanfaatan dan pengembangan yang dilakukan untuk
mengangkat potensi-potensi yang ada dengan berbagai keterampilan yang dimiliki.
2.2 Metodologi
Bertolak dari landasan-landasan teori yang telah diuraikan. Berikut adalah isi dari
hasil laporan perancangan E-Learning untuk SMKN 1 Kelautan Bantul, Yogyakarta yang
terkait dengan metodologi yang digunakan.
2.2.1 Analisis kebutuhan (Need Analysis)
2.2.1.1 Kebutuhan Institusi atau lembaga (Institution needs)
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jenjang pendidikan yang
akan menciptakan sumber daya manusia tingkat menengah yang terampil
dan kompenten sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Berikut
adalah analisis kebutuhan yang terdapat di lembaga SMKN 1 Kelautan
Bantul, Yogyakarta:
1) Salah satu bidang keahlian yang ada pada SMKN 1 Kelautan Bantul,
Yogyakarta ini adalah pembudidayaan hasil perikanan yang terdapat di
daerah bantul.
2) Saat ini ketersediaan materi tentang budi daya ikan di Indonesia masih
sangat terbatas untuk dapat digunakan pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di SMKN 1 kelautan Bantul, Yogyakarta ini.
3) SMKN 1 Kelautan Bantul, Yogyakarta ingin memenuhi kriteria sebagai
salah satu sekolah yang bertaraf internasional, yakni dengan
mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan
pembelajaran serta.
4) Meningkatkan potensi yang dimiliki oleh daerah Bantul dibidang
kelautan dan perikanan dengan memasukkannya ke dalam kurikulum
sekolah.
2.2.1.2 Kebutuhan Sumber daya (Resource needs)
Untuk mengembangkan E-Learning berbasis web yang digunakan dalam
i
lingkup SMKN 1 Kelautan Bantul, Yogyakarta dibutuhkan sumber daya
sebagai berikut;
1) Software
Software yang berarti perangkat lunak yang digunakan untuk
mengaplikasikan isi atau materi pembelajaran sehingga menjadi sebuah
web learning yang dapat digunakan oleh SMKN 1 Kelautan Bantul,
Yogyakarta. Moodle merupakan program LMS (Learning Management
System yang digunakan untuk membuat E-Learning berbasis web yang
berjalan online pada jaringan Intranet. Dasar penggunaan Moodle dalam
perancangan E-Learning ini karena kelebihan yang dimiliki oleh Moodle
yang sebelumnya sudah diuraikan di landasan teori.
Tidak hanya itu software yang dibutuhkan dalam perancangan E-
Learning, software lain yang dibutuhkan seperti software yang digunakan
untuk mengolah grafis, animasi, video, suara dibuthkan dalam mengisi
content E-Learning yang menggunakan Moodle. Aplikasi grafis yang
digunakan adalah Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe Flash, Corel
Video Studio, Sony Acid dan software pendukung lainnya.
E-Learning yang berjalan secara local dalam jaringan membutuhkan
software pendukung yang digunakan sebagai server local yakni XAMPP
(Apache Friends). Software ini digunakan sebagai server yang
menyimpan database serta semua konten atau materi yang akan
diterapkan dalam Moodle sebagai E-Learning.
2) Hardware
Hardware atau disebut juga perangkat keras yang digunakan untuk
menjalankan program E-Learning. Perangkat keras atau hardware yang
digunakan dalam membangun E-Learning antara lain personal computer
(PC) serta perangkat jaringan. PC merupakan seperangkat computer
stand alone yang digunakan baik oleh pengguna (user) ataupun admin
(administrator). PC yang digunakan untuk mengakses E-Learning
tersebut antara user atau admin harus berbeda, karena disesuaikan tingkat
kebutuhan. PC yang digunakan oleh admin harus lebih baik dalam
komponen-komponen yang dirakit dalam PC tersebut. Hal itu
dikarenakan PC admin harus bekerja secara real time sebagai PC server
untuk menyediakan sumber daya E-Learning dalam jumlah yang besar
untuk dapat diakses oleh semua user, baik siswa, guru, ataupun pengelola
i
pendidikan lainnya.
Perangkat jaringan mutlak dibutuhkan untuk melakukan akses
komunikasi antaruser. Perangkat jaringan yang digunakan utuk
membangun intranet seperti LAN Card, Kabel RJ-45, Switch HUB,
Router. Perangkat jaringan tersebut mutlak dibutuhkan sebagai medium
(perantara) konten E-Leraning kepada user, dalam hal ini adalah siswa.
Akan tetapi dalam perkembangan saat ini peralatan yang jaringan yang
menggunakan kabel sudah mulai bergeser ke arah penggunaan peralatan
tanpa kabel (nirkabel). Wifi (wireless fidelity) merupakan teknologi yang
sedang berkembang sebagai salah satu teknologi transfer data tanpa kabel
yang dapat digunakan dalam perangkat komunikasi elektronik. Wifi
memungkinkan orang mengakses informasi tanpa batasan tempat atau
ruang, karena wifi memungkinkan transfer informasi yang mempunyai
mobilitas tinggi selama berada dalam jangkauan kemampuan wifi
tersebut. Untuk itu perangkat jaringan yang digunakan berbeda dengan
jaringan yang menggunakan kabel, perangkat-perangkat tambahan yang
digunakan adalah wireless access point (hardware based atau software
based) serta antenna.
2.2.2 Desain perancangan dan pengembangan E-Learning
2.2.2.1 Bahan atau materi
Bahan atau materi yang digunakan sebagai sampel adalah mata pelajaran
Budi Daya Ikan Jilid 1 untuk kelas X yang disertai serta dikemas dengan
media pendukung lainnya seperti media teks dalam bentuk pdf (adobe
reader), dokumen (Ms. Word), presentasi (Ms. Power point), video.
2.2.2.2 Teknik penyampaian dan penyajian materi
Bahan atau materi yang telah tersedia akan di implementasikan ke
dalam Moodle sehingga menjadi web E-Learning yang berjalan secara
online dalam jaringan lokal SMAN 1 Kelautan Bantul, Yogyakarta. Materi
yang ada akan diberikan sesuai dengan Bab dan dibagi lagi menjadi setiap
pertemuan yang disajikan dalam media teks elektronik (pdf, dokumen),
video serta animasi. Setelah materi disampaikan perbab, siswa akan
diberikan soal-soal evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi setiap
siswa baik soal evaluasi praktek ataupun teori.
Mekanisme penyampaian materi akan dijabarkan sebagai berikut:
1) BAB I Pengantar budi daya ikan
i
- Pertemuan ke-1: Menjelaskan dasar pembelajaran mata pelajaran
budi daya ikan pada SMK.(pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-2: Menjelaskan wadah budi daya ikan serta komoditas
ikan hasil budi daya. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-3: Menjelaskan media serta pengembangan ikan budi
daya. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-4: Menjelaskan nutrisi serta hama penyakit pada ikan
budi daya. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-5: Menjelaskan analisis usaha serta K3 pada kegiatan
budi daya ikan. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-6: Evaluasi.
2) BAB II Wadah Budi Daya Ikan
- Pertemuan ke-7: Menjelaskan wadah budi daya ikan jenis kolam.
(pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-8: Menjelaskan wadah budi daya ikan jenis bak atau
tanki. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-9: Menjelaskan wadah budi daya ikan jenis akuarium
dan keramba jarring apung (KJA). (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-10: Menjelaskan konstruksi kolam. (pdf, doc. video,
animasi)
- Pertemuan ke-11: Menjelaskan konstruksi akuarium. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-12: Menjelaskan konstruksi keramba jarring apung
(KJA) (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-13: Menjelaskan persiapan wadah budi daya I. (pdf,
doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-14: Menjelaskan persiapan wadah budi daya II. (pdf,
doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-15: Evaluasi.
3) BAB III Media Budi Daya ikan
- Pertemuan ke-16: Menjelaskan air sebagai media budi daya ikan.
(pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-17: Menjelaskan parameter kualitas air berdasarkan
sifat fisik I. (pdf, doc. video, animasi)
i
- Pertemuan ke-18: Menjelaskan parameter kualitas air berdasarkan
sifat fisik II. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-19: Menjelaskan parameter kualitas air berdasarkan
sifat kimia I. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-20: Menjelaskan parameter kualitas air berdasarkan
sifat kimia II. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-21: Menjelaskan parameter kualitas air berdasarkan
sifat Biologi. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-22: Menjelaskan pengukuran kualitas air budi daya
beserta peralatan yang digunakan. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-23: Evaluasi
4) BAB IV Pengembangbiakan ikan budi daya
- Pertemuan ke-24: Menjelaskan proses seleksi induk I. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-25: Menjelaskan proses seleksi induk II. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-26: Menjelaskan teknik pemijahan ikan I. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-27: Menjelaskan teknik pemijahan ikan II. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-28: Menjelaskan proses penetasan telur I. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-29: Menjelaskan proses penetasan telur II. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-30: Menjelaskan proses pemeliharaan larva dan benih
ikan I. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-31: Menjelaskan proses pemeliharaan larva dan benih
ikan II. (pdf, doc. video, animasi)
- Pertemuan ke-32: Menjelaskan proses pembesaran ikan I. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-33: Menjelaskan proses pembesaran ikan II. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-34: Menjelaskan proses pemanenan ikan I. (pdf, doc.
video, animasi)
i
- Pertemuan ke-35: Menjelaskan proses pemanenan ikan II. (pdf, doc.
video, animasi)
- Pertemuan ke-36: Evaluasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan perancangan E-Learning untuk SMKN 1 Kelautan Bantul, Yogyakarta
menghasilkan beberapa kesimpulan yakni:
3.1.1 E-learning merupakan metode pembelajaran yang cocok digunakan untuk SMKN 1
Kelautan Bantul, Yogyakarta dalam materi pembudidayaan ikan. Melihat materi
yang memiliki komposisi teori serta praktek, sumber belajar seperti video sangat
membantu pemahaman siswa untuk menguasai materi.
3.1.2 Penggunaan software Moodle sebagai LMS sangat mendukung aplikasi E-learning
dikarenakan tools yang disediakan cukup lengkap. Sehingga perancangan sampai
kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan mudah.
3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa laporan perancangan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis memberikan saran untuk menyempurnakan isi atau materi serta format
penyusunan laporan ini:
3.2.1 Menerapkan E-Learning untuk mata pelajaran lain dalam suatu jenjang pendidikan.
3.2.2 Menambahakan konten LMS seperti animasi, video dan media yang lebih variatif
sebagai sumber belajar untuk diterapkan dalam E-Learning.
3.2.3 Melakukan perbaikan evaluasi materi E-Learning apakah sesuai dengan kompetensi
siswa atau tidak.
i
DAFTAR PUSTAKA
Cole, Jason dkk. 2008. Using Moodle. 2nd Edition. Sebastopol, USA: O’Reily Media Inc.
Holmes, Bryn dkk. 2006. E-Learning-Concept and Practice. London: Sage Publications Ltd.
www.wikipedia.com
i
KATA PENGANTAR
Puji syujur kami ucapkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “PENGEMBANGAN E-LEARNING
BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN BUDI DAYA IKAN PADA SMKN 1
KELAUTAN BANTUL-YOGYAKARTA” tanpa halangan.
Laporan perancangan E-Learning ini bertujuan untuk membantu kegiatan
pembelajaran yang optimal dalam lingkup SMK. Pola pembelajaran yang dilakukan secara
klasikal sudah mulai ditinggalkan seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang terintegrasi dengan dunia pendidikan. Untuk itu E-Learning merupakan salah satu solusi
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Melihat potensi yang dimiliki masing-masing daerah di Indonesia, sudah seharusnya
dilakukan langkah yang optimal dalam dunia pendidikan. Dengan memperbaiki strategi
pembelajaran yang digunakan untuk mengangkat muatan lokal dalam pembelajaran
khususnya pada jenjang pendidikan SMK. Diharapkan potensi-potensi yang dimiliki suatu
daerah akan dapat dipahami dan diaplikasikan dalam duania pendidikan sejak awal.
Kami menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan laporan perancangan E-
Learning ini. Demi sempurnanya laporan ini, penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Dan semoga laporan ini bisa menjadi sumber informasi yang
bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 6 Juni 2010
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER DEPAN………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan dan Manfaat …………………………………………………………… 2
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………………………... 2
1.4 Batasan Masalah ………………………………………………………………. 2
BAB II ISI ………………………………………………………………………………… 3
2.1 LANDASAN TEORI ………………………………………………………….
2.1.1 LMS (Learning Management System) ………………………………….
2.1.2 E-Learning ………………………………………………………………
2.1.3 Moodle …………………………………………………………………..
2.2 METODOLOGI ……………………………………………………………….
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………...
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….
i
PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN BUDI DAYA IKAN PADA SMKN 1
KELAUTAN BANTUL-YOGYAKARTA
Oleh:
Indra Lesmana 091024003Sabar 091024024Narulita S K 091024025Nurul Qolbi 091024035Nora Kurniawati 091024203
PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKANJURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
i
2010
i