32
GRAND DESAIN ANGKUTAN BARANG Carles Sitompul Hotna Sitorus Yogi Yusuf Wibisono Paulina Kus Ariningsih KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDRAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT ANGKUTAN JALAN WORKSHOP

Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

GRAND DESAIN ANGKUTAN BARANG

Carles Sitompul

Hotna Sitorus

Yogi Yusuf Wibisono

Paulina Kus Ariningsih

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDRAL PERHUBUNGAN DARATDIREKTORAT ANGKUTAN JALAN

WORKSHOP

Page 2: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Simatupang, T. (2020). Digitalisasi Penanggulangan Kendaraan Kelebihan

Dimensi dan Muatan atau Over Dimension dan Over Load (ODOL)

disampaikan dalam Seminar Nasional Transportasi Truk ODOL, 13 Januari

2020 UKSW Salatiga.

Priyanto, dkk (2020). Peta Jalan Kebijakan Indonesia Menuju

Zero ODOL (Over Dimension Over Loading), disampaikan dalam

Webinar 3 Desember 2020 Telaah Kritis Permasalahan ODOL di

Indonesia, UGM.

Pinard., M.I (2011). Emerging Good Practice in Overload

Control in Eastern and Southern Africa: Selected Case Studies,

World Bank.

Page 3: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Developing weighbridge

facilities at strategic

locations on the network;

Establishing a cadre of

personnel dedicated to

overload control and other

road safety enforcement;

Maintaining the efficiency

and effectiveness of overload

control through private

sector participation in the

management of over- load

control operations;

Developing a networking

system of all the

weighbridge facilities for

monitoring the operations

and minimizing human

interventions and therefore

malpractices;

Consulting stakeholders at

all stages and, in particular,

interacting with personnel

involved in the judicial

system regarding the

implications of overloading;

Encouraging joint overload

control operations across

borders and sharing of

information;

Introducing overload fees

that fully recover the cost of

damage of the road

pavement.

Pinard., M.I (2011). Emerging Good Practice in Overload Control in

Eastern and Southern Africa: Selected Case Studies, World Bank.

Page 4: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

158/PMK.04/2017 TENTANG TATALAKSANA PENYERAHAN PEMBERITAHUAN

RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA

PENGANGKUT DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT.

Page 5: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Penataan Ekosistem

Logistik Nasional

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional

terutama Diktum Keenam.

Menteri Perhubungan:

a. Mengintegrasikan sistem perizinan dan layanan ekspor, impor, dan logistik di

linkungan kerja Kementerian Perhubungan dengan sistem ekosistem logistik

nasional melalui Indonesia National Single Window (INSW); dan

b. Melakukan penataan tata ruang kepelabuhan serta jalur distribusi barang,

Page 6: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

PROGRAM KEGIATAN SEKTOR

Kolaborasi sistem-sistem layanan

logistik baik internasional maupun

domestik antar pelaku kegiatan

logistik di sektor pemerintah dan

swasta

Meningkatkan efisiensi proses

logistik dengan fasilitasi akses

layanan logistik melalui

kolaborasi platform-platform

logistik, meliputi:

a. Sektor Transportasi:

Membangun kolaborasi yang

memungkinkan pengguna jasa

untuk melakukan pemesanan

truk dalam rangka

pengangkutan barang.

Data Statistik Perhubungan tahun 2018:

91%

7%1%1%0%0%

Persentase

Truk

Angkutan Laut

Ferry

Kereta Api

Pesawat

Angkutan Sungai

Data Statistik Perhubungan tahun 2018

Page 7: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Simatupang, T. (2020). Digitalisasi Penanggulangan Kendaraan

Kelebihan Dimensi dan Muatan atau Over Dimension dan Over Load

(ODOL)

Page 8: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Dasar Hukum

2009

Undang Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

2014

Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2014 tentang Angkutan Jalan.

2019

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 60 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan AngkutanBarang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan.

Page 9: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

TUJUAN

1. Mengukur tingkat kepatuhan

pelaku pelayanan angkutan

barang

2. Mengidentifikasi ukuran

performansi yang dapat

digunakan sebagai landasan

pembuatan kebijakan

3. Mengidentifikasi atribut -

atribut pelayanan yang

dibutuhkan oleh pelaku

pelayanan angkutan barang

INSTRUMEN

SURVEY

Tingkat Kepatuhan :

Pemilik, jenis, jumlah, berat,

dimensi, asal, tujuan, ukuran,

kapasitas, tarif

Atribut Pelayanan :

Contoh dokumen, sistem yang

digunakan, pelayanan yang

diberikan, saran untuk

pemerintah

SUBJEK

SURVEY

Perusahaan pemilik barang

Perusahaan angkutan barang

Pemerintah

PELAKSANAAN

SURVEY

11 Shipper

- FMCG

- Automotive

- Electronic

11 Transporter

- Konvensional

- Digital

Instansi Pemerintah

- Dinas Perhubungan Provinsi

Asosiasi

- Asosiasi Logistik

- Asosiasi Pengusaha Truk

- Supply Chain Indonesia

Survey Penyelenggaraan Angkutan Barang

Page 10: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

- Jawa Barat menjadi provinsi asal pengiriman dengan jumlah terbanyak, diikuti oleh

Jawa TimurAnalisa : Kedua Provinsi tersebut masih merupakan pusat distribusi di Pulau Jawa.

- Bekasi, Tangerang, Jakarta Utara menjadi kota tujuan dengan frekuensi tertinggi. Analisa : Tingkat penggunaan jalan untuk keperluan angkutan barang di Bekasi, Tangerang, dan Jakarta Utara tersebut lebih

tinggi dibanding kota - kota lain.

Banten DI Yogyakarta DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur

Banten 1,8% 0,1% 1,3% 3,2% 1,3% 1,1%

DI Yogyakarta 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%

DKI Jakarta 1,5% 0,2% 2,5% 4,3% 0,6% 1,0%

Jawa Barat 10,4% 3,3% 12,2% 13,9% 13,3% 11,9%

Jawa Tengah 2,5% 0,0% 0,0% 0,8% 0,1% 0,5%

Jawa Timur 0,3% 0,0% 1,5% 3,0% 1,6% 6,0%

Provinsi TujuanP

rov

insi

Asa

l

Page 11: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Di Kota dan Kabupaten Bekasi, terdapat lebih dari 10 Kawasan

Industri besar. Seperti MM2100, EJIP, Deltamas, Marunda

Center, Bekasi International Industrial Center, Greenland

International Industrial City, Jababeka Industrial Estate, Kawasan

Industri Gobel, KITIC, Lippo Cikarang.

Hal ini yang membuat, bekasi menjadi kota asal pengiriman

dengan tonase terbesar di antara wilayah yang di survey.

Rute Bekasi - Semarang adalah rute dengan frekuensi

pengiriman tersering.

Marunda Center

MM 2100

BIIC

Sumber : bkpm.go.id

Page 12: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap pelaku bisnis serta pengamat logistik dan

transportasi di Indonesia, yaitu dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) dan Supply

Chain Indonesia (SCI).

Berdasarkan wawancara tersebut, diperoleh bahwa:

• Jalan merupakan infrastruktur utama yang dibutuhkan untuk mendukung

kegiatan transportasi angkutan barang niaga.

• Aturan penggunaan jalan perlu ditegakkan agar umur pakai jalan dapat

dimaksimasi.

• Sistem informasi angkutan barang berbasis online yang terintegrasi sangat

dibutuhkan untuk kegiatan transportasi angkutan barang niaga.

• Terbatasnya peluang untuk terus membangun jalan menyebabkan perlu

diperhatikannya upaya efisiensi pengangkutan barang yang didukung dengan

aplikasi online.

Page 13: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

PENGEMBANGAN DESAIN ANGKUTAN

BARANG

Digunakan pendekatan proses:

• Perusahaan transportasi atau user menginput data muatan barang secara

elektronik pada laman website yang tersedia.

• Program pengolah (data processing) akan mengolah data yang tersimpan

secara otomatis.

• Dinas Perhubungan atau admin menampilkan grafik-grafik hasil olahan

pada laman website yang tersedia.

InputData

ProcessingOutput

Page 14: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

PENGEMBANGAN DESAIN ANGKUTAN

BARANG

Dasbor Kinerja (performance dashboard):

1. Volume angkutan barang: menunjukkan jumlah dalam satuan ton pergerakan

barang dari satu kota ke kota lain baik antar provinsi ataupun di dalam satu provinsi

yang sama.

2. Frekuensi angkutan barang: menunjukkan frekuensi pergerakan barang dari satu

kota ke kota lain baik antar provinsi ataupun di dalam satu provinsi yang sama.

3. Persentase over dimension: menunjukkan persentase kejadian overdimension dari

satu kota ke kota lain baik antar provinsi ataupun di dalam satu provinsi yang sama.

4. Persentase over load: menunjukkan persentase kejadian overload dari dari satu

kota ke kota lain baik antar provinsi ataupun di dalam satu provinsi yang sama.

5. Utilitas jalan: menunjukkan persentase penggunaan jalan berdasarkan kelas jalan.

Page 15: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

PENGEMBANGAN DESAIN ANGKUTAN

BARANG

Sistem

Monitoring

Pergerakan

Barang

data muatan barang

konfirmasi data

muatan barang

terinput

data muatan barang

aktual

data muatan barang

versi shipper/

transporter

PemerintahShipper/Transporter

kinerja:

• volume pergerakan

• frekuensi pergerakan

• overdimension

• overload

• utilitas jalan

Page 16: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

PENGEMBANGAN DESAIN ANGKUTAN

BARANG

Hasil rancangan desain angkutan barang

diimplementasikan dalam sebuah laman website

sementara.

Dapat diakses secara oleh publik terutama pemilik

barang, pengusaha angkutan barang serta pemerintah

sebagai super-user.

Page 17: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 18: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 19: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 20: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 21: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 22: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 23: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 24: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 25: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 26: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 27: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 28: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO
Page 29: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Where to assign efficiently?

Page 30: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Model

transportasi

• Minimasi total jarak

• Pembatas:

1. Satu rute di-assign ke satujembatan timbang

2. Keseimbangan jumlah ruteyang di-assign ke jembatantimbang

3. Keseimbangan frekuensi kesetiap jembatan timbang

4. Keseimbangan volume (tonase) ke setiap jembatantimbang

Page 31: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Rekomendasi

2021 -ImplementasiManifest Elektronik

2022 -Pemanfaatan Data untuk DesainLogistikTransportasi Darat

2023 –Integrasi AliranBarang denganMulti Moda: AntarKota, Antar Pulaudan Antar Wilayah.

Page 32: Pengembangan Desain Angkutan Barang - APTRINDO

Terima Kasih