256
PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK DENGAN STRATEGI PQ4R PADA MAHASISWA SEMESTER VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Disusun oleh: Neneng Tia Ati Yanti 141224103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

  • Upload
    lekhanh

  • View
    242

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK

DENGAN STRATEGI PQ4R PADA MAHASISWA SEMESTER VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Neneng Tia Ati Yanti

141224103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

i

PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK

DENGAN STRATEGI PQ4R PADA MAHASISWA SEMESTER VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Neneng Tia Ati Yanti

141224103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

ii

PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK DENGAN

STRATEGI PQ4R PADA MAHASISWA SEMESTER VII PROGRAM

STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

Neneng Tia Ati Yanti

141224103

Disetujui oleh:

Pembimbing

Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. Tanggal: 22 Januari 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

iii

PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK

DENGAN STRATEGI PQ4R PADA MAHASISWA SEMESTER VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Neneng Tia Ati Yanti

141224103

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Pada tanggal: 24 Januari 2018

Dan telah dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ………………

Sekretaris : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. ………………

Anggota I : Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. ………………

Anggota II : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ………………

Anggota III : Septina Krismawati, S.S., M.A. ………………

Yogyakarta, 24 Januari 2018

Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

iv

MOTTO

“Mencintai diri sendiri dan selalu berdamai dengan keadaan”

(Neneng Tia Ati Yanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Januari 2018

Yang membuat pernyataan,

Neneng Tia Ati Yanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Allah SWT yang selalu memberi hidayah dan pendampingan kepada saya yang

selalu melindungi dan menyertai saya setiap saat.

Kedua orang tua saya, ayah (Tian Sutian), ibu (Naning Sudiar) yang selalu

memberi motivasi, menghibur, mendoakan, dan mendengar keluh kesahku selama

mengerjakan skripsi ini.

Kedua adik saya (Ananda Apriliyanti dan Leysha Octora Putri) yang tak hentinya

memberikan doa, dukungan, motivasi dan semangat kepada saya selama

mengerjakan skripsi ini.

Segenap sahabat kelingking PBSI 2014 dan semua pihak yang membantu saya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda terima kasih yang sebesar-besarnya

atas dukungan yang telah diberikan selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Neneng Tia Ati Yanti

Nomor Mahasiswa : 141224103

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang

berjudul:

PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK

DENGAN STRATEGI PQ4R PADA MAHASISWA SEMESTER VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta pada tanggal 22 Januari 2018

Yang menyatakan,

Neneng Tia Ati Yanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

viii

ABSTRAK

Yanti, Neneng Tia Ati. 2018. Pengembangan Budaya Baca Level Akademik

pada Mahasiswa Semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Skripsi.

Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (Reaserch and

Development) yang menghasilkan produk berupa buku ajar penerapan strategi

PQ4R untuk membangun budaya baca level akademik mahasiswa. Penelitian ini

mengkaji kondisi budaya baca mahasiswa, kemampuan membaca level akademik

mahasiswa, penerapan pengembangan budaya baca level akademik melalui

strategi PQ4R untuk meningkatkan budaya baca mahasiswa, serta

mengembangkan buku ajar untuk meningkatkan budaya baca level akademik

mahasiswa. Sumber data penelitian ini adalah 30 mahasiswa semester VII kelas A

pada mata kuliah Seminar Bahasa Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Budaya baca level akademik mahasiswa merupakan kebiasaan mahasiswa

yang sudah mengakar untuk memahami semua jenis membaca. Jenis-jenis

membaca level akademik ialah membaca pemahaman, membaca interpretatif,

membaca kritis, membaca kreatif, dan membaca reflektif. Penelitian ini

menggunakan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk

mengetahui kemampuan membaca level akademik mahasiswa, sedangkan

instrumen nontes berupa tiga angket analisis kebutuhan, yaitu angket budaya baca,

angket analisis kebutuhan, dan angket strategi PQ4R. Jadi, hasil tes dan ketiga

angket analisis kebutuhan tersebut sebagai data dalam penelitian ini. Hasil analisis

data menunjukkan bahwa rendahnya kondisi budaya baca mahasiswa tersebut. Hal

ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata tes diperoleh sebesar 50,8 dan

berkategori cukup.

Strategi PQ4R merupakan salah satu cara untuk meningkatkan budaya baca

level akademik mahasiswa melalui pemahaman konsep isi teks secara

menyeluruh. Berdasarkan data hasil analisis kebutuhan, hasil perhitungan yang

diperoleh peneliti adalah sebesar 74,7% menunjukkan mahasiswa tersebut

membutuhkan strategi PQ4R untuk mengembangkan budaya baca level akademik.

Berdasakan hasil tersebut, peneliti bermaksud mengembangkan budaya baca level

akademik mahasiswa melalui strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite

dan Review (PQ4R) yang tercantum dalam buku ajar. Dengan adanya buku ajar

diharapkan dapat mengembangkan budaya baca level akademik mahasiswa

semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Kata Kunci: budaya baca, membaca level akademik, strategi PQ4R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

ix

ABSTRACT

Yanti, Neneng Tia Ati. 2018. The Development of Reading Habit In Academic

Level on Semester VII Students of Indonesian Language and Literature

Education Study Program of Sanata Dharma University Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.

This research is development research (Research and Develompment)

which has result in the form of implementation PQ4R strategy textbook for

developing the reading habit in academic level,the implementation of developing

reading habit in academic level through PQ4R srtrategy to increase students’

reading habit, and also developing textbook to increase reading habit in academic

level. The source of the data is 30 students in semester VII, class A on Indonesian

Language and Literature Seminars course, in Indonesia Language and Literature

Study Program, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

Reading habit in academic level is a habit of students to understand all

types of reading. The types of reading in academic level are reading

comprehension, interpretive reading, critical reading, creative reading, and

reflective reading. This research using test and nontest instruments. The

researcher uses test instrument to know the ability of students’ reading in

academic level. Whereas, the researcher uses non test instrument which are three

questionaries of needs analysis. The questionaries are questionnaire needs

analysis of stratey development, reading habit questionnaire, and PQ4R strategy

questionnaire. The result of the test and also the questionnaries of needs analysis

are used as the data in this research. The result of the data shows that students

have low habit of reading. This is can be proven with the average of the test is

50,8 and the category is enough.

As an innovation, PQ4R strategy is a method to increase reading habit in

academic level through the understanding the concept of the text throughly. Based

on the data of needs analysis, the result which the researcher gets is 74,7%,

shows that students need PQ4R strategy to develop reading habit in academeic

level. Based on the data, the researcher would like to develop reading habit in

academic level using Preview, Quesion, Read, Reflect, Recite, and Review (PQ4R)

strategy which is listed in the textbook. The researcher hopes by using textbook

students can develop reading habit in academic level, especially for students in

semester VII of Indonesia Language and Literature Study Program of Sanata

Dharma University.

Keywords: reading habit, reading in academic level, PQ4R strategy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan hidayah serta bimbingan, sehingga skripsi yang berjudul

Pengembangan Budaya Baca Level Akademik pada Mahasiswa Semester VII

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata

DharmaYogyakarta dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skrisi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan,

dukungan, bimbingan, doa, nasehat, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. P. Kuswandono, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd. M.Hum., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

4. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

5. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan

bijaksana, sabar, dan penuh ketelitian membimbing, mengarahkan,

memotivasi, dan memberikan berbagai masukan yang sangat berharga

bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indoensia yang

memiliki karakteristik masing-masing membekali penulis dengan berbagai

ilmu pengetahuan yang penulis butuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xi

7. Robertus Marsidiq dan Theresia Rusmiyati selaku karyawan sekretariat

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang dengan sabar

memberikan pelayanan administrasi kepada penulis dalam menyelesaikan

urusan administrasi.

8. Seluruh mahasiswa semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia, Yogyakarta kelas A dan B yang telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

9. Bapak Tian Sutian dan Ibu Naning Sudiar, selaku kedua orang tua peneliti

yang selalu memberi kasih sayang, dukungan, dan doa untuk kelancaran

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak Maman Tarman dan Ibu Dede Pikoh, selaku kakek dan nenek

peneliti yang selalu memberi kasih sayang, doa, dan dukungan untuk

kelancaran penulisan skripsi ini.

11. Kedua saudari kandungku, Ananda Apriliyanti dan Leysha Octora Putri

yang selalu menghibur dikala jenuh datang.

12. Teman seperjuangan, Melisa Deresta, Stefania Helmon, Fitriya Ningsih,

Sicilia Citra Putri, dan Melita Eufrasia Jewaru yang bersama-sama

berjuang dengan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PBSI 2014 yang telah bersama-

sama dalam semangat, suka, dan duka untk meraih kesusksesan dari PBSI.

14. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia kelas B

yang sama-sama berjuang selama kurang lebih 4 tahun untuk meraih

kesuksesan dalam dunia akademik.

15. Teman-teman Crazy Home, khususnya Erick Hardianto yang selalu

menghibur saat jenuh datang dan selalu mendengarkan keluh-kesah yang

dirasakan oleh peneliti.

16. Rina Kurniawati selaku teman yang selalu ada dan selalu memberi

dukungan kepada peneliti.

17. Teman-teman Kos Biru 32B yang selalu menghibur saat jenuh datang dan

selalu mendengarkan keluh-kesah yang dirasakan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xii

18. Semua pihak yang belum disebutkan yang turut membantu peneliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan

memberikan inspirasi bagi peneliti lain.

Peneliti

Neneng Tia Ati Yanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR SKEMA .............................................................................................. xx

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xxi

DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... xxii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan........................................................ 7

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.6 Batasan Istilah .......................................................................................... 9

1.7 Sistematika Penelitian ............................................................................ 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xiv

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12

2.1 Penelitian Relevan .................................................................................. 12

2.2 Kajian Teori ............................................................................................ 17

2.2.1 Kondisi Budaya Baca Mahasiswa ................................................... 17

2.2.2 Membaca Level Akademik ............................................................. 20

2.2.3 Konsep Strategi PQ4R .................................................................... 32

2.2.4 Implementasi Strategi PQ4R ........................................................... 37

2.2.5 Buku Ajar ........................................................................................ 40

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 44

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 44

3.2 Sumber Data dan Data Penelitian ........................................................... 48

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 49

3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 50

3.4.1 Instrumen Tes .................................................................................. 50

3.4.2 Instrumen Nontes ............................................................................ 53

3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ............................................................. 59

3.5.1 Identifikasi Data .............................................................................. 60

3.5.2 Klasifikasi Data ............................................................................... 64

3.5.3 Interpretasi Data .............................................................................. 65

3.5.4 Pelaporan Data ................................................................................ 66

3.6 Prosedur Pengembangan Produk ............................................................ 66

3.6.1 Potensi dan Masalah ........................................................................ 68

3.6.2 Pengumpulan Data .......................................................................... 69

3.6.3 Desain Produk ................................................................................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xv

3.6.4 Validasi Desain ............................................................................... 71

3.6.5 Revisi Desain Produk ...................................................................... 71

3.6.6 Uji Coba Terbatas ........................................................................... 71

3.6.7 Produksi Produk .............................................................................. 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 73

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 73

4.2 Analisis Data .......................................................................................... 75

4.2.1 Analisis Data Observasi .................................................................. 76

4.2.2 Analisis Angket Budaya Baca ......................................................... 80

4.2.3 Analisis Tes Membaca Level Akademik ........................................ 91

4.2.4 Analisis Angket Kebutuhan .......................................................... 112

4.2.5 Analisis Angket Strategi PQ4R ..................................................... 141

4.3 Deskripsi Produk .................................................................................. 160

4.4 Analisis Data Validasi dan Revisi Produk ........................................... 162

4.4.1 Deskripsi Data Validasi Dosen Ahli ............................................. 162

4.4.2 Deskripsi Revisi Produk ................................................................ 164

4.4.3 Deskripsi Uji Coba Produk ........................................................... 164

4.5 Pembahasan .......................................................................................... 169

4.5.1 Kondisi Budaya Baca Mahasiswa ................................................. 169

4.5.2 Kemampuan Membaca Level Akademik Mahasiswa ................... 171

4.5.3 Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi PQ4R ................... 172

4.5.4 Pengembangan Buku Ajar............................................................. 173

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 175

5.1 Simpulan Penelitian .............................................................................. 175

5.2 Impikasi ................................................................................................ 178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xvi

5.3 Saran-saran ........................................................................................... 179

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 180

LAMPIRAN ....................................................................................................... 185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Membaca Level Akademik .............................................. 24

Tabel 3.1 Kisi-kisi Membaca Level Akademik .................................................. 51

Tabel 3.2Kisi-Kisi Panduan Observasi............................................................... 54

Tabel 3.3 Kisi-kisi Analisis Kebutuhan Pengembangan Strategi ....................... 55

Tabel 3.4 Kisi-kisi Budaya Baca ........................................................................ 56

Tabel 3.5 Kisi-kisi Strategi PQ4R ...................................................................... 57

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Ajar untuk Ahli ........................... 58

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Angket Umpan Balik Mahasiswa terhadap Uji

Coba Buku Ajar .................................................................................................. 59

Tabel 3.8 Interval Skala Likert ........................................................................... 61

Tabel 3.9Kategori ITK ....................................................................................... 63

Tabel 3.10Kategori Penilaian Menurut Nurgiantoro .......................................... 63

Tabel 4.1 Indikator Semangat Membaca Buku .................................................. 41

Tabel 4.2 Indikator Kesadaran Membaca Buku ................................................. 83

Tabel 4.3 Indikator Ketertarikan Membaca Buku .............................................. 85

Tabel 4.4 Indikator Pemanfaatan Waktu untuk Membaca ................................. 87

Tabel 4.5 Indikator Memilih dan Mencari Buku ................................................ 89

Tabel 4.6 Kategori ITK ...................................................................................... 93

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan ITK Butir Soal ...................................................... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xviii

Tabel 4.8 Indikator Memahami Arti Kata, Istilah dan Ungkapan ...................... 96

Tabel 4.9 Indikator Memahami Makna Tersurat ................................................ 98

Tabel 4.10 Indikator Memahami Makna Tersirat............................................... 99

Tabel 4.11 Indikator Mampu Menyimpulkan Isi Teks ....................................... 101

Tabel 4.12 Indikator Mampu Memprediksi Maksud Penulis ............................. 103

Tabel 4.13 Indikator Mampu Mengevaluasi Teks .............................................. 104

Tabel 4.14 Indikator Memberi Pertimbangan Kelebihan dan Kekurangan Teks

............................................................................................................................. 105

Tabel 4.15 Indikator Mempertanyakan Apa”, “Mengapa”, dan“Bagaimana” Teks

............................................................................................................................. 106

Tabel 4.16 Indikator Mencipta Gagasan Baru Berdasarkan Hasil Membaca Teks

Baru yang Lain .................................................................................................... 107

Tabel 4.17 Indikator Mencipta Teks Baru Berdasarkan Inspirasi Teks Lain ..... 108

Tabel 4.18 Indikator Mampu Menafsirkan Maksud yang Ingin Disampaikan oleh

Penulis ................................................................................................................. 109

Tabel 4.19 Indikator Memahami Isi Bacaan sebagai Cermin Kehidupan .......... 110

Tabel 4.20 Indikator Memaknai Isi Bacaan dalam Kehidupan Senyatanya ....... 110

Tabel 4.21 Kategori Skala Likert ....................................................................... 113

Tabel 4.22 Indikator Menemukan Arti Kata Sukar dalam Bacaan .................... 114

Tabel 4.23 Indikator Menambah Perbendaharaan Kata setelah Membaca ........ 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xix

Tabel 4.24 Indikator Menemukan Arti Idiom Atau Ungkapan dalam Bacaan ... 120

Tabel 4.25 Indikator Menemukan Gaya Bahasa yang digunakan dalam Bacaan

............................................................................................................................. 122

Tabel 4.26 Indikator Menemukan Makna Tersurat ............................................ 125

Tabel 4.27 Indikator Menemukan Makna Tersirat ............................................. 127

Tabel 4.28 Indikator Menemukan Pokok-Pokok Masalah dalam Bacaan ......... 129

Tabel 4.29 Indikator Menafsirkan Tujuan Penulis Berdasarkan Bacaan .......... 131

Tabel 4.30 Indikator Mengulas Substansi Bacaan ............................................. 134

Tabel 4.31 Indikator Memahami Isi Bacaan ...................................................... 136

Tabel 4.32 Memberikan Kritik terhadap Isi Bacaan .......................................... 138

Tabel 4.33 Kategori Skala Likert ....................................................................... 142

Tabel 4.34 Indikator Melakukan Tinjauan Awal sebelum mulai Membaca Buku

............................................................................................................................. 143

Tabel 4.35 Indikator Membuat Pertanyaan untuk Membangkitkan Minat Baca

............................................................................................................................. 146

Tabel 4.36 Indikator Mulai Membaca Bacaan dengan Teliti ............................. 149

Tabel 4.37 Indikator Merenungkan Informasi yang Sudah Diperoleh saat

Membaca ............................................................................................................. 152

Tabel 4.38 Indikator Mengungkapkan Informasi yang Telah Dipahami dengan

Membahasakan dengan Bahasa Sendiri .............................................................. 154

Tabel 4.39 Indikator Meninjau secara Keseluruhan Isi Bacaan ......................... 157

Tabel 4.40 Hasil Pehitungan Kuesioner Umpan Balik Mahasiswa .................... 164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xx

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 43

Skema 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ............................. 47

Skema 3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan ................................................. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xxi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Tingkatan Level Pembelajar ......................................................... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xxii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Membaca Level Akademik .................................................. 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir Mahasiswa PBSI USD Semester VII .................... 185

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .................................................... 190

Lampiran 3 Angket Analisis Kebutuhan ........................................................ 192

Lampiran 4 Hasil Penghitungan Angket Analisis Kebutuhan ........................ 196

Lampiran 5 Angket Budaya Baca .................................................................. 197

Lampiran 6 Hasil Budaya Baca ..................................................................... 201

Lampiran 7 Angket Strategi PQ4R ................................................................. 202

Lampiran 8 Hasil Strategi PQ4R .................................................................... 206

Lampiran 9 Tes Membaca Level Akademik ................................................. 207

Lampiran 10 Kunci Jawaban Tes Membaca Level Akademik ......................... 217

Lampiran 11 ITK Butir Soal ............................................................................. 218

Lampiran 12 Hasil Tes Membaca Level Akademik ......................................... 219

Lampiran 13 Lembar Validasi Dosen .............................................................. 221

Lampiran 14 Lembar Uji Coba Produk ............................................................ 224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca merupakan pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dilakukan

pembaca untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang bacaan itu, yang

diikuti oleh penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu

(Nurhadi, 2017: 2). Artinya, saat seseorang membaca tentu akan memiliki

pemahaman menyeluruh terhadap isi bacaan tersebut. Pembaca atau pembelajar

tersebut sedang melakukan pengolahan isi bacaan secara kritis dan kreatif. Secara

kritis berarti dapat menafsirkan isi bacaan serta mampu mempertimbangkan

kelebihan dan kekurangan teks berdasarkan proporsi isi bacaan, sedangkan secara

kreatif berarti bahwa pembaca/pembelajar tersebut mampu menciptakan gagasan

baru berdasarkan teks yang dibacanya tersebut.

Menurut Pranowo dan Antonius Herujiyanto (2017: 100), kemampuan

membaca kritis itu bukan sekadar memahami isi tersurat dan tersirat tetapi harus

ditingkatkan pada penafsiran makna bacaan dan memiliki kesanggupan

mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan teks sehingga pembaca dapat

mendudukkan permasalahan pada proporsi yang sebenarnya. Kemudian

kemampuan membaca kreatif ini bukan sekadar menyerap informasi yang terdapat

dalam teks, atau mempertautkan informasi lama yang sudah dimiliki dengan

informasi baru yang terdapat di dalam teks, tetapi dapat menciptakan teks baru

yanglain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

2

Kegiatan membaca tentu selalu memiliki hubungan dengan kemampuan

membaca seseorang. Kemampuan membaca merupakan kemampuan memahami

makna untuk memperoleh informasi pada teks yang dibaca. Untuk mengetahui

kemampuan membaca masyarakat Indonesia, diperlukan beberapa data. Berikut

beberapa data penelitian yang menunjukkan bahwa indeks minat baca dan budaya

baca di Indonesia berada dalam kondisi yang memprihatinkan.

Data pertama yaitu pada tahun 2009 merupakan hasil penelitian yang

diumumkan oleh Organisasi Pengembangan Kerja Sama Ekonomi, budaya baca

masyarakat Indonesia menempati posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia

Timur. Kemudian pada tahun 2012, berdasarkan data dari UNESCO bahwa

kondisi budaya baca di Indonesia berada pada indeks 0,001. Artinya, setiap 1000

orang Indonesia hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca baik

(kompasiana.com, 2017).

Hasil penelitian lain dilakukan oleh Titik Kismiati, Kepala Pusat Jasa

Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional RI pada salah satu media

massa KOMPAS edisi Kamis, 28 April 2016 menyatakan bahwa minat baca

penduduk Indonesia sangat rendah, yaitu merujuk data yang dikeluarkan Badan

Pusat Statistik tahun 2012, sebanyak 91,58 persen penduduk Indonesia yang

berusia 10 tahun ke atas lebih suka menonton televisi. Hanya sekitar 17,58 persen

saja penduduk yang gemar membaca buku, surat kabar, atau majalah. Tahun

2015, Perpustakaan Nasional juga melakukan kajian. Hasilnya, minat baca

masyarakat juga menunjukkan angka 25,1 atau kategori rendah," ungkap Titik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

3

saat menjadi pembicara pada acara Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di

Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarangdi Ungaran, Kamis (28/4/2016).

Berdasarkan data-data tersebut, hal ini membuktikan bahwa budaya baca

masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Budaya baca di Indonesia memang

belum pernah diwariskan oleh nenek moyang. Masyarakat Indonesia hanya

terbiasa mendengar berbagai dongeng, kisah, adat-istiadat secara verbal atau lisan

yang diceritakan oleh orang tua, nenek, dan tokoh masyarakat. Akibatnya, tidak

ada pembelajaran secara tertulis yang dapat menimbulkan kebiasaan membaca

bagi masyarakat Indonesia sendiri.

Selain itu, kebiasaan membaca juga dipengaruhi oleh faktor determinisme

genetic. Faktor determinisme genetic ini adalah faktor warisan orang

tua. Seseorang yang gemar membaca tentu dibesarkan dari lingkungan yang cinta

membaca. Lingkungan terdekatnya inilah yang akan mempengaruhi seseorang

untuk mendekatkan diri pada bacaan. Jadi, seseorang yang tidak suka membaca

karena memang sejak kecil dibesarkan dari lingkungan yang tidak mendekatkan

diri pada bacaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Debby Maharani (2016), mahasiswa PBSI

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul Pengembangan Strategi

Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Kelas B

Semester Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas.

Penelitian ini dilaksanakan terhadap 37 mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Inonesia Universitas Sanata Dharma semester IV kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

4

BSanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang dikemas dalam

sebuah modul pembelajaran. Hasil penelitian ini diketahui faktor yang

mempengaruhi kemampuan membaca mahasiswa yaitu faktor motivasi baca yang

tinggi, faktor ketertarikan bacaan dan kebermanfaatan yang dimiliki mahasiswa,

faktor intelegensi dan faktor latar belakang sosial ekonomi keluarga. Berdasarkan

penelitian, diperoleh tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa

berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 21,9.

Dengan melihat realita seperti itu, bangsa Indonesia harus berani mencari

terobosan untuk membangun budaya baca tulis. Pertama, membangun budaya

baca para mahasiswa yang ingin menjadi guru di pendidikan dasar dan menengah.

Mahasiswa yang memilih jurusan pendidikan harus dibiasakan dengan budaya

baca. Terobosan ini perlu dilakukan karena mahasiswa yang akan segera menjadi

guru juga belum memiliki budaya baca yang baik. Kedua, kebiasan membaca

yang perlu dikembangkan adalah membaca level akademik yaitu membaca

pemahaman, membaca kritis, dan membaca kreatif, membaca interpretatif, dan

membaca reflektif. Mahasiswa harus membiasakan membaca level akademik

karena setelah mereka lulus dan bekerja menjadi guru di pendidikan dasar dan

menengah, mereka harus mengembangkan budaya baca para siswanya untuk

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus untuk meningkatkan

kualitas pendidikan di Indonesia.

Mahasiswa yang saat ini sedang menempuh perkuliahan di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, khususnya Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, harus sadar

serta harus memiliki budaya baca. Budaya baca bagi mahasiswa ini tentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

5

membentuk kemampuan membaca level akademik. Kemampuan membaca

mahasiswa harus sudah sampai pada level akademik. Untuk membangun budaya

baca level akademik dibutuhkan strategi tertentu. Salah satu strategi yang tepat

untuk diterapkan dalam mengembangkan budaya baca level akademik adalah

strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review).

Menurut Yunus (2012:100), strategi PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, dan Review)bertujuan untuk membantu pembelajar mengaktifkan

dirinya dalam mempelajari sebuah konsep. Kegiatan ini dilakukan melalui

kegiatan merencanakan, memonitor dan mengevaluasi tahapan belajar

membaca. Tidak hanya itu, melalui strategi ini pembelajar juga dapat

menggunakan proses menulis sebagai alat untuk membantu mempelajari teks

bacaan. Secara ringkas, strategi ini meminta pembaca untuk melakukan hal-hal

berikut: (1) membaca sekilas; (2) membuat pertanyaan; (3) membaca dalam hati;

(4) merefleksikan; (5) menceritakan kembali; dan (6) meninjau ulang wacana.

Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti dan mengembangkan sebuah

strategi strategi PQ4R untuk meningkatkan budaya baca level akademik

mahasiswa. Penelitian dan pengembangan ini sangatlah penting untuk

dilaksanakan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah buku ajar tentang

pengembangan strategi PQ4R untuk meningkatkan budaya baca level akademik

mahasiswa. Oleh karena itu, judul penelitian ini yaitu “Pengembangan Budaya

Baca Level Akademik pada Mahasiswa Semester VII Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata DharmaYogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah utama dalam penelitian

ini adalah ”Bagaimanakah pengembangan budaya baca level akademik pada

mahasiswa semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?”. Berdasarkan rumusan masalah utama

tersebut, disusun sub-masalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah kondisi budaya baca mahasiswa semester VII Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

2) Bagaimanakah kemampuan membaca level akademik mahasiswa semester VII

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta?

3) Bagaimanakah penerapan pengembangan budaya baca level akademik melalui

strategi PQ4R untuk peningkatan budaya baca mahasiswa semester VII

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta?

4) Bagaimanakah pengembangan buku ajar berdasarkan budaya baca level

akademik dengan strategi PQ4R pada mahasiswa semester VII Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

7

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1) mendeskripsikan kondisi budaya baca mahasiswa semester VII Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta;

2) mendeskripsikan kemampuan membaca level akademik mahasiswa semester

VII Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta;

3) mendeskripsikan penerapan pengembangan membaca level akademik melalui

strategi PQ4R untuk peningkatan budaya baca mahasiswa semester VII

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta; dan

4) mengembangkan buku ajar berdasarkan budaya baca level akademik dengan

strategi PQ4R pada mahasiswa semester VII Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan produk berupa buku

ajar untuk meningkatkan budaya baca level akademik dengan strategi PQ4R.

Hasil penelitian dan pengembangan ini disajikan dalam bentuk buku ajar yang

dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

8

Sastra Indonesia. Buku ajar ini terdiri atasdelapan bab, yaitu Bab IStrategi PQ4R,

Bab II Pengembangan Budaya Baca, Bab III Membaca Level Akademik, Bab IV

Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi PQ4R melalui Membaca

Pemahaman, Bab V Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi PQ4R melalui

Membaca Interpretatif, Bab VI Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi

PQ4R melalui Membaca Kritis, Bab VII Pengembangan Budaya Baca dengan

Strategi PQ4R melalui Membaca Kreatif, dan Bab VIII Pengembangan Budaya

Baca dengan Strategi PQ4R melalui Membaca Reflektif.Masing-masing bab

memuat: 1) penjabaran kompetensi dasar dan indikator di awal setiap bab, 2)

pemaparan materi berupa teori-teori yang mendukung, 3) contoh dari setiap teori-

teori yang diberikan, 4) kegiatan atau sebagai aktivitas yang digunakan sebagai

latihan untuk meningkatkan kemampuan membaca level akademik, dan 5) latihan

pendalaman materi sebagai evaluasi materi yang telah dipaparkan sebelumnya.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat

praktis bagi mahasiswa. Manfaat tersebut tentunya akan membantu mahasiswa

untuk membangun budaya baca level akademiknya. Berikut ini merupakan

penjabaran manfaat penelitian ini.

1.5.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan landasan serta dapat membantu

penelitian selanjutnya tentang penerapan pengembangan strategi membaca dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

9

metode penelitian, sumber data maupun data yang berbeda untuk menambah

wawasan kita.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat praktis bagi:

1) Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan agar mahasiswa mampu menerapkan strategi PQ4R ini

untuk meningkatkan prestasi akademiknya. Tidak hanya itu, secara nyata strategi

PQ4R ini dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk benar-benar memahami informasi

yang diperolehnya dalam memori jangka panjang.

2) Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam penyusunan pembelajaran yang

efektif bagi dosen dan mahasiswa agar adanya keselarasan dalam pembelajaran.

1.6 Batasan Istilah

Penelitian pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi PQ4R pada

mahasiswa ini mengacu pada istilah-istilah strategi, budaya baca, membaca level

akademik, strategi PQ4R, dan buku ajar. Berikut uraian mengenai istilah-istilah

tersebut.

a. Budaya Baca

Budaya baca adalah sikap, perilaku, dan pola pikir dalam membaca seseorang

yang sudah mengakar dan tidak lagi mudah berubah (Pranowo & Herujiyanto,

2015: 153).

b. Membaca Level Akademik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

10

Membaca level akademik adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara

keseluruhan, mulai dari memahami arti kata, istilah, idiom, ungkapan, makna

tersurat makna tersirat, penyimpulan, evaluasi isi bacaan, menginterpretasi

maksud penulis dan prediksi maksud penulis (Pranowo dan Herujiyanto, 2017).

c. Strategi

Strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki

dan atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

(Rahim, 2007: 36).

d. Strategi PQ4R

Stategi PQ4R yaitu (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman yang tinggi dan dilandasi

oleh konsentrasi yang baik pada saat membaca, serta mampu digunakan untk

mengingat informasi dalam jangka waktu panjang. Strategi PQ4R dilahirkan atas

asumsi bahwa pembaca dapat mengembangkan keterampilan membacanya

melalui pemahaman struktur bacaan dan identifikasi kata kunci (Yunus, 2012:

100).

e. Buku Ajar

Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun

oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara

resmi dan disebarluaskan. (Pedoman PAK Dosen, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

11

1.7 Sistematika Penelitian

Penelitian ini akan dijabarkan dalam lima bab, berikut uraian sistematis penelitian

ini.

Bab I berisi tentang pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika

penelitian. Bab II merupakan landasan teori yang terdiri atas penelitian yang

relevan, sub-sub topik penelitian, dan kerangka berpikir. Bab III berisi tentang

metodologi penelitian terdiri dari jenis penelitian, data dan sumber data, teknik

pengumpulan data, instrumen, teknik analisis data, dan prosedur pengembangan.

Bab IV berisi tentang deskripsi data, analisis data deskripsi produk, analisis data

validasi dan revisi produk, serta pembahasan. Bab V merupakan penutup yang

berisi simpulan penelitian, implikasi, dan saran-saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Relevan

Saat ini cukup banyak ditemui penelitian mengenai penerapan strategi

kemampuan membaca pemahaman pada siswa, sedangkan penelitian penerapan

strategi kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa masih sedikit sekali.

Berikut dua penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti sekarang ini masih

relevan untuk dilaksanakan, yaitu dua peneliti yang melakukan penelitian dan

pengembangan mengenai strategi kemampuan membaca pemahaman pada

mahasiswa ialah Agatha Regina Pratiwi (2016) dan Debby Maharani (2016). Dua

penelitian terdahulu tersebut menunjukkan bahwa penelitian dan pengembangan

mengenai strategi kemampuan membaca pada mahasiswa ini masih relevan bagi

peneliti saat ini. Dua peneliti terdahulu melakukan penelitian dan pengembangan

mengenai strategi membaca pemahaman pada mahasiswa semester IV Pendidikan

Bahasa dan Sastra Universitas Sanata Dharma. Berikut ini akan diuraikan tentang

topik yang diangkat untuk penelitian, tujuan penelitian, populasi penelitian, teknik

pengumpulan data, dan hasil yang diperoleh.

Peneliti pertama, penelitian yang dilakukan oleh Agatha Regina Pratiwi

(2016), mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul

Strategi Pengembangan Budaya Baca Melalui Membaca Pemahaman pada

Mahasiswa Kelas A Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2016. Tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

13

dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah sebagai upaya

dari strategi pengembangan budaya baca melalui kemampuan membaca

pemahaman. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan yang

mengacu pada sepuluh tahapan dari Sugiono yang disederhanakan menjadi enam

tahap, yaitu studi pendahuluan, pengumpulan data, desain produk, validasi

produk, revisi desain hingga uji coba kepada mahasiswa. Data dalam studi

pendahuluan ini diperoleh melalui penyebaran angket. Angket penelitian tersebut

bertujuan mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

kemampuan membaca, hasil tes kemampuan membaca pemahaman, dan langkag-

langkah pengembangan budaya baca melalui kemampuan membaca pemahaman.

Penelitian ini dilaksanakan terhadap 47 mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Inonesia Universitas Sanata Dharma semester IV kelas A,

Yogyakarta bulan Februari 2016. Teknik pengumpulan datanya menggunakan

teknik observasi, angket, tes objektif membaca pemahaman, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi

kemampuan membaca berada dalam kategori tinggi dengan rata-rata sebesar 23.

Hasil tes kemampuan membaca pemahaman dinyatakan tinggi pula. Oleh karena

itu, langkah-langkah yang disusun oleh peneliti untuk mengembangkan budaya

baca melalui kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yaitu (1) kewajiban

membaca terus-menerus, (2) latihan secara terus-menerus, (3) adanya hadiah, (4)

adanya hukuman, (5) merencanakan langkah-langkah membaca pemahaman, (6)

membentuk kelompok diskusi, (7) menyampaikan harapan atas dasar hasil

membaca, (8) menciptakan lingkungan yang kondusif, (9) memperkaya literatur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

14

dan sumber bacaan, dan (10) membuat lomba meringkas buku dan

mempresentasikan di depan umum.

Peneliti kedua ialah Debby Maharani (2016), mahasiswa PBSI Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul Pengembangan Strategi Pembelajaran

Kemampuan Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Kelas B Semester Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengembangkan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada

mahasiswa kelas B semester IV Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang dikemas

dalam sebuah modul pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan terhadap 37

mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma semester IV kelas B. Jenis penelitian dan teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya, Agatha Regina

Pratiwi (2016). Hasil penelitian ini diketahui faktor yang mempengaruhi

kemampuan membaca mahasiswa yaitu faktor motivasi baca yang tinggi, faktor

ketertarikan bacaan dan kebermanfaatan yang dimiliki mahasiswa, faktor

intelegensi dan faktor latar belakang sosial ekonomi keluarga. Tingkat

kemampuan membaca pemahaman mahasiswa berada pada kategori cukup

dengan nilai rata-rata sebesar 21,9. Peneliti kemudian mengembangkan strategi

pembelajaran kemampuan membaca pemahaman yang diberi nama strategi

eklektik. Strategi tersebut diharapkan untuk meningkatkan kemampuan membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

15

pemahaman mahasiswa PBSI kelas B semester IV Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Berdasarkan dua penelitian dan pengembangan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa kedua penelitian di atas memiliki relevansi terhadap

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Relevansi penelitian tersebut ialah

jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian dan pengembangan.

Penelitian yang dilakukan kedua peneliti terdahulu dengan penelitian yang

dilakukan peneliti ini menghasilkan produk untuk pengembangan keterampilan

membaca mahasiswa.

Perbedaan dari kedua penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah

pada tujuan akhir penelitian ini. Penelitian ini ingin mengetahui penerapan

pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi PQ4R pada

mahasiswa semester VII kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kedua penelitian sebelumnya

hanya mengembangkan budaya baca pemahaman mahasiswa saja. Penelitian ini

dan kedua penelitian relevan sebelumnya sama-sama ingin mengembangkan

budaya baca mahasiswa, bedanya ialah penelitian ini mengklasifikasi kemampuan

membaca mahasiswa dengan tingkatan atau level. Penelitian ini ingin

mengembangkan budaya baca level akademik pada mahasiswa.Kemampuan

membaca mahasiswa harus sudah sampai pada level akademik. Artinya,

mahasiswa harus memiliki kemampuan membaca pemahaman, membaca kritis,

membaca interpretatif, membaca kreatif, dan membaca reflektif. Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

16

membangun budaya baca level akademik dibutuhkan strategi tertentu, yaitu

strategi PQ4R. Jadi, perbedaan kedua penelitian terdahulu dengan penelitian ini

ialah penelitian ini secara jelas ingin mengetahui penerapan budaya baca level

akademik dengan strategi PQ4R pada mahasiswa semester VII Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berkenaan dengan penerapan strategi PQ4R, peneliti menemukan jenis

penelitian tindak kelas yang menggunakan strategi belajar PQ4R. Penelitian ini

dilakukan oleh Fathul Mubin (2013), mahasiswa Universitas Muhammadyah

Surakarta dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD

Negeri Karangdawa Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang ini

merupakan salah satu penelitian relevan bagi peneliti saat ini. Tujuan penelitian

ini adalah meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran

IPA melalui pembelajaran PQ4R pada siswa kelas V SD Negeri Karangdawa

dengan jumlah 43 siswa. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti ialah

penelitian tindak kelas. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

dengan menggunkaan teknik deskriptif kualitatif, meliputi tahap reduksi data,

penyajian data, dan verifikasi data. Teknik pengumpulan datanya menggunakan

metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar yang berdampak pula pada

peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Karangdawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

17

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Fathul

Mubin (2013) ialah jenis penelitian yang digunakan dan subjek penelitiannya.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitan dan pengembangan sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Fathul Mubin (2013) ialah penelitian tindak kelas.

Oleh karena itu, subjek penelitiannya ialah 43 siswa kelas V SD Negeri

Karangdawa Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang.

Relevansi penelitian di atas, posisi penelitian ini merupakan penelitian

lanjutan dari kedua penelitian yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang

ingin mengembangkan budaya baca level akademik mahasiswa melalui strategi

PQ4R. Dengan demikian, peneliti mendapatkan referensi untuk melakukan

penelitian yang sama, yaitu ingin mengembangkan budaya baca mahasiswa, tetapi

pada penelitian ini telah ditentukan dengan strategi PQ4R.

2.2 Kajian Teori

Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kondisi budaya

baca mahasiswa, membaca level akademik, konsep strategi PQ4R, dan

implementasi strategi PQ4R. Teori-teori tersebut akan dijadikan acuan peneliti

untuk melaksanakan penelitian. Berikut penjabaran teori dari berbagai kajian teori

di atas.

2.2.1 Kondisi Budaya Baca Mahasiswa

Budaya baca adalah sikap, perilaku, dan pola pikir dalam membaca

seseorang yang sudah mengakar dan tidak lagi mudah berubah (Pranowo &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

18

Herujiyanto, 2015: 153). Mahasiswa yang memiliki perilaku membaca yang

sudah mengakar tentu memiliki minat baca yang tinggi. Minat baca mahasiswa

yang tinggi akan membangun budaya baca. Mahasiswa yang memiliki minat baca

yang tinggi tentu akan memiliki budaya baca yang baik. Jadi, budaya baca

mahasiswa merupakan suatu kebiasaan pada mahasiswa yang sudah mengakar

dan terjadi proses berpikir tingkat tinggi yaitu kegiatan menangkap dan

memahami, menginterpretasikan, dan mereflesikan bacaan sebagai sebuah

informasi. Dengan demikian, mahasiswa yang telah memiliki budaya baca akan

memiliki informasi-informasi yang akan disimpan dalam memori. Mahasiswa

yang memiliki budaya baca ini tentu akan terus memperbanyak informasi-

informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang.

Membaca tentu saja tidak hanya terbatas pada membunyikan atau

melafalkan lambang bahasa tertulis tetapi membaca pada tingkat yang lebih

tinggi, yaitu membaca level akademik. Mahasiswa adalah salah satu aset yang

cukup penting dalam meningkatkan budaya membaca di Indonesia. Membaca

seharusnya sudah menjadi kebutuhan utama bagi mahasiswa dalam rangka

mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan membaca, wawasan yang dimiliki

akan semakin luas dan bisa mengembangkan tingkat kekritisan mahasiswa.

Namun, kenyataannya, saat ini minat baca mahasiswa justru sangat rendah. Salah

satu bukti yang menunjukkan minimnya minat baca mahasiswa adalah masih

banyak mahasiswa yang jarang mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

19

Untuk mendeskripsikan kondisi budaya baca mahasiswa saat ini, menurut

Suryansah (dalam Pontianakpost.co.id), membaca dalam kehidupan sehari-hari

belum menjadi darah daging bagi kalangan mahasiswa pada umumnya. Hal ini

bisa dilihat dari minimnya kebiasaan mahasiswa dalam membaca di perpustakaan

daerah. Mereka lebih meminati budaya bermain internet dan menonton. Padahal,

banyak informasi-informasi dan gambar-gambar yang memuat hal-hal negatif

yang dapat menghancurkan generasi muda, mulai dari prilaku yang kurang sopan,

kekerasan, dan budaya hedonisme akan membentuk pendidikan karakter bangsa.

Menurut Gewati (dalam KOMPAS.com), kondisi minat baca bangsa

Indonesia memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most Littered

Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity

pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61

negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan

di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung

membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi

budaya baca mahasiswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini terjadi karena

belum ada motivasi dan minat yang terbentuk dalam diri mereka untuk melakukan

kegiatan membaca. Budaya dan membaca bagi kalangan mahasiswa ibaratkan dua

sisi mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya

serta saling melengkapi. Karena melalui membaca, mahasiswa dapat memperkaya

pengetahuan sehingga mampu meningkatkan kemampuan diri, berinovasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

20

penelitian, wirausaha serta dapat mengetahui informasi terkini dalam dunia

pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Buku adalah ilmunya dan

membaca adalah kuncinya. Pendidikan tanpa membaca buku bagaikan raga tanpa

ruh.

Hal yang paling memperhatinkan yaitu bila kalangan mahasiswa tidak

menyukai membaca. Sebenarnya budaya baca mahasiswa dengan informasi-

informasi baru yang mereka peroleh ini saling berkaitan. Semakin banyak

pengetahuan lama, maka semakin mudah bagi mereka untuk mengorganisasikan

antara informasi lama dengan informasi baru. Semakin banyak informasi baru

tentu menjadi indikator bahwa mahasiswa tersebut dapat dikategorikan sebagai

mahasiswa yang memiliki kemampuan membaca level akademik. Dengan

demikian, mahasiswa dapat dikatakan mampu mencapai membaca level akademik

berarti telah memiliki budaya baca yang baik. Indikator membaca level akademik

ini yaitu mahasiswa dapat dengan mudah memahami isi bacaan secara

keseluruhan.

2.2.2 Membaca Level Akademik

Peneliti memaparkanpendapat yang dikemukakan oleh seorang ahli

mengenai pengertian membaca level akademik. Menurut Pranowo (2017: 99),

membaca level akademik adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara

keseluruhan, mulai dari memahami arti kata, istilah, idiom, ungkapan, makna

tersurat makna tersirat, penyimpulan, evaluasi isi bacaan, interpretasi maksud

penulis dan prediksi maksud penulis. Pernyataan tersebut mengandung makna

bahwa ketika membaca, pembaca harus mampu memahami isi bacaan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

21

keseluruhan agar informasi yang diperoleh melalui isi bacaan tersebut dapat

tersimpan diingatan dalam jangka waktu yang panjang.

Berdasarkan pemahaman awal mengenai pengertian membaca level

akademik di atas, peneliti memberikan sebuah pandangan bahwa membaca pada

level akademik ini seharusnya sudah dimiliki oleh mahasiswa. Artinya,

mahasiswa seharusnya sudah mampu melakukan kegiatan membaca dalam

berbagai jenis kategori membaca, seperti membaca pemahaman, membaca kritis,

membaca kreatif, membaca interpretatif, sampai pada membaca reflektif. Dalam

hal ini mahasiswa bukan hanya dituntut untuk mampu melakukan semua jenis

membaca saja, tetapi kemampuan memahami isi bacaan secara keseluruhan serta

menyimpan informasi tersebut dalam memori jangka panjang ini sangat penting

untuk diperhatikan.

Menurut Pranowo (2017: 99), level membaca diklasifikasikan berdasarkan

jenjang pemahaman pembaca. Level membaca dapat dikategorikan menjadi 4

(empat), yaitu level dasar, level menengah, level lanjut, dan level akademik

1) Level dasar

Pada level dasar, membaca diartikan kemampuan melafalkan bunyi, kata,

atau kalimat yang tertulis dalam bacaan. Pada level ini, pembaca belum dituntut

untuk memahami isi bacaan tetapi dituntut sanggup melafalkan bunyi, kata, atau

kalimat secara benar. Anak-anak SD kelas I-II masih berada pada level ini.

Dengan demikian, jika anak sudah dapat melafalkan tulisan secara benar sudah

dapat dikategorikan menguasai level dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

22

Model pembelajaran membaca pada level dasar masih berupa membaca

huruf (baik vokal maupun konsonan). Dengan demikian, membaca pemahaman

yang dimaksud pada level ini pada tahap awal adalah mampu melafalkan huruf

dengan benar. Setelah mampu melafalkan huruf, pembaca dituntut untuk

membaca kata dalam arti melafalakan huruf yang digunakan untuk memebentuk

kata. Jika pembaca sudah mampu melafalkan huruf di dalam kata dengan benar,

pembaca sudah dapat dikategorikan mampu membaca. Dan membaca pada level

dasar yang terakhir adalah membaca kalimat, pembaca dituntut agar mampu

melavalkan huruf dalam kata yang dirangkai menjadi kalimat. Tentu saja kalimat

yang diajarkan untuk dibaca adalah kalimat yang sangat sederhana, dimulai dari

kalimat yang terdiri atas dua atau tiga kata.

2) Level menengah

Level menengah, pembaca mulai dituntut mampu memahami makna

tersurat isi bacaan. Pada level ini, anak seharusnya sudah tidak memiliki masalah

dengan pelafalan bunyi, kata, dan kalimat dalam suatu bacaan. Pembaca harus

mulai dapat memahami arti kata, arti kalimat yang tertera dalam bacaan. Anak-

anak SD kelas III-VI seharusnya sudah mulai masuk level ini.

3) Level lanjut

Level lanjut, pembaca sudah masuk pada pemahaman makna tersurat suatu

bacaan sampai pada pemahaman makna tersirat, penyimpulan, evaluasi bacaan

berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki. Pada level ini pembaca harus

sudah mampu melakukan kegiatan membaca ekstensif maupun membaca intensif.

Hal ini harus sudah dimulai pada anak jenjang pendidikan SMP dan SMA/SMK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

23

4) Level akademik

Level akademik, pembaca harus sudah mampu memahami isi bacaan

secara keseluruhan, mulai dari memahami arti kata, istilah, idiom, ungkapan;

makna tersurat, makna tersirat, penyimpulan, evaluasi isi bacaan, interpretasi

maksud penulis, dan prediksi maksud penulis. Pembaca pada level ini harus sudah

mampu melakukan kegiatan membaca kritis, mampu menerapkan berbagai teori

membaca untuk menganalisis isi bacaan, dan mampu menerapkan berbagai teknik

untuk membaca. Level akademik seharusnya sudah dimiliki oleh peserta didik

jenjang Perguruan Tinggi (pembelajar). Bahkan, bagi pembelajar sudah harus

mampu melakukan kegiatan membaca berbagai jenis kategori membaca, seperti

membaca pemahaman, membaca kritis, membaca interpretatif, sampai pada

membaca kreatif.

Atas dasar penjenjangan di atas, pembelajar yang telah memasuki level

akademik, seharusnya sudah menguasai seluruh persoalan membaca. Penjenisan

membaca apapun, pembelajar seharusnya sudah tidak merasa asing dengan

berbagai perbedaan pendapat para ahli, mengenai pengertian membaca,

penjenisan membaca, keterbacaan teks, penjenjangan membaca, sampai pada

interpretasi maksud penulis. Secara sederhana dapat digambarkan dalam bentuk

bagan 2.1 sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

24

Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan jenis-jenis membaca level

akademik (Pranowo, 2017: 106).

Tabel 2. 1 Jenis-jenis Membaca Level Akademik

Jenis Membaca Karakteristik Aspek Pemahaman

Membaca pemahaman Pemahaman terhadap

makna dan maksud

penulis.

Memahami arti kata, istilah,

idiom, ungkapan yang dipakai

dalam teks,

Menangkap makna tersurat yang

terdapat dalam teks,

Menangkap makna tersirat yang

terdapat dibalik isi bacaan,

Menarik kesimpulan isi bacaan,

Mampu memprediksi yang akan

terjadi setelah teks dibaca,

Mampu mengevaluasi isi maupun

bahasa yang dipakai dalam

bacaan.

Membaca kritis Membentuk makna untuk

menginterpretasi

Memberi pertimbangan kelebihan

dan kekurangan teks.

Level Membaca

Level

Menengah

Level

Lanjut

Level

Akademik

Level

Dasar

Bagan 2. 1 Tingkatan Level Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

25

terhadap hal-hal yang

tersirat dalam teks

Mempertanyakan “apa”,

“mengapa”, dan “bagaimana”

teks.

Membaca kreatif Mencipta gagasan baru

berdasarkan hasil membaca teks

baru.

Mencipta teks baru berdasarkan

inspirasi teks lain.

Membaca interpretatif Pemahaman ide dan

informasi yang tidak

secara langsung

dinyatakan dalam teks.

Mampu menafsirkan maksud

yang ingin disampaikan oleh

penulis.

Membaca reflektif Merenngkan isi bacaan

untuk bercermin dalam

kehidupan nyata.

Memahami isi bacaan sebagai

cermin kehidupan.

Memahami isi bacaan dalam

kehidupan senyatanya.

Berikut adalah penjabaran lebih lanjut mengenai jenis membaca yang

terdapat dalam kegiatan membaca level akademik.

a) Membaca Pemahaman

Menurut Lado (dalam Nurhadi, 1987: 222), kegiatan membaca

pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan

informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Berdasarkan

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang melakukan kegiatan

membaca pemahaman tentu akan benar-benar memahami isi bacaan sebagai

sebuah informasi.

Menurut Sujanto (dalam Nurhadi, 1987:222) membaca pemahaman

didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan memahami

isi bacaan. Berdasarkan pendapat Sujanto ini berarti bahwa kemampuan membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

26

sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja tetapi

juga kemampuan dalam pemahaman dan interpretasi isi bacaan.

Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca

pemahaman adalah kegiatan memahami dan menginterpretasi isi bacaan secara

mendalam. Seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman tentu

akan menguasai isi bacaan secara keseluruhan.Untuk dapat memahami isi suatu

bahan bacaan dengan baik diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman

yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam

kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat

meningkatkan ketrampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu

yang hendak dicapai.

Menurut Pranowo (2017: 50), secara konkret, membaca pemahaman pada

dasarnya melakukan kegiatan (a) memahami arti kata, istilah, idiom, ungkapan

yang dipakai dalam teks, (b) menangkap makna tersurat yang terdapat dalam teks,

(c) menangkap makna tersirat yang terdapat dibalik isi bacaan, (d) menarik

kesimpulan isi bacaan, (e) mampu memprediksi yang akan terjadi setelah teks itu

dibaca oleh masyarakat, dan (f) mampu mengevaluasi isi maupun bahasa yang

dipakai dalam bacaan.

Jadi, membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami teks dari arti

kata hingga mapu mengevaluasi isi maupun bahasa yang digunakan penulis untuk

menyampaikan pikirannya kepada pembaca. Membaca pemahaman ini menuntut

pembaca untuk memikirkan isi dari teks yang dibaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

27

b) Membaca kritis

Menurut Albert (dalam Tarigan, 1987: 89), membaca kritis atau critical

reading adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijkasana, penuh tenggang

hati, mendalam, evaluatif, serta analitis dan bukan hanya mencari kesalahan.

Membaca kritismerupakan kemampuan mengevaluasi isi bacaan. Untuk

mengevaluasi isi bacaan diperlukan pemahaman kritis. Pemahaman kritis ini pada

dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif. Dalam pemahaman ini, pembaca

membandingkan informasi yang ditemukan dalam teks dengan norma-norma

tertentu, pengetahuan, dan latar belakang pengalaman pembaca untuk menilai

teks.

Senada dengan pendapat Albert (dalam Tarigan 1987: 89), menurut

Kurland (dalam Nurhadi, 2017: 32), membaca kritis merupakan kegiatan analisis

dan membuat simpulan. Analisis teks berarti menguraikan, menjabarkan teks atas

bagian-bagiannya untuk mendapatkan pemahaman terhadap isi keseluruhan teks.

Jika dirinci, analisis dan simpulan dalam membaca kritis yang dikemukakan oleh

Kurland (2000) adalah (1) melihat apa yang dikatakan teks, ini berarti

mengungkapkan kembali teks yang dibaca, (2) melihat apa yang bisa diungkapkan

oleh teks, ini berarti mendeskripsikan, memberikan contoh, membuat

perbandingan untuk memperjelas apa yang dikemukakan dalam teks, dan (3)

melihat teks mengungkapkan makna apa, ini berarti bahwa melakukan

interpretasi-menganalisis teks dan menentukan makna teks secara keseluruhan.

Membaca kritisdiawali dari keraguan terhadap pernyataan/argumen

penulis. Secara aktif, membaca kritis ini berusaha menunjukkan kelebihan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

28

kekurangan isi teks atas dasar data, argumen, dan contoh-contoh kemudian

memberikan pertimbangan dan mendudukan posisi pikiran penulis teks diantara

pikiran-pikiran penulis lain. Dengan demikian, pembaca kritis bukan mencari

kelemahan isi teks tetapi memberikan pencerahan kepada pembaca lain dan juga

kepada penulisnya sendiri.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti memberikan sebuah kesimpulan

mengenai pengertian membaca kritis bahwa membaca kritis merupakan kegiatan

yang dilakukan secara bijaksana yang bersifat analitis dan evaluatif terhadap isi

bacaan. Analitis dan kreatif merupakan sikap yang tercipta ketika Anda memiliki

kemampuan membaca kritis. Artinya, seorang pembaca kritis adalah seorang

pembaca kritis yang dapat berpikir secara kritis.

Menurut Pranowo (2017: 50), pembaca harus belajar bukan hanya

memahami isi bacaan baik tersurat maupun tersirat tetapi harus ditingkatkan pada

penafsiran makna bacaan, dan kesanggupan mempertimbangkan kelebihan dan

kekurangan suatu teks. Pembaca kritis berbeda dengan orang kritis. Pembaca

kritis adalah pembaca yang mampu memberi pertimbangan kelebihan dan

kekurangan isi bacaan sehingga pembaca dapat mendudukkan permasalahan pada

proporsi yang sebenarnya. Dengan demikian, bacaan yang dibaca oleh pembaca

kritis akan dapat ikut memperkaya dirinya. Apa lagi, jika bacaan yang dibaca oleh

pembaca kritis kemudian ditulis dan dipublikasikan, hasil tulisan pembaca kritis

dapat memperkaya si penulis juga.

Sebaliknya, orang kritis hanyalah orang yang dapat membaca dan

menemukan kelemahan teks yang dibacanya. Orang kritis sejak awal telah apriori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

29

terhadap tulisan atau bahkan penulisnya. Sikap demikian tidak akan dapat

menambah kearifan berpikir dirinya, dan yang lebih parah lagi orang kritis tidak

pernah berani menulis karena kebiasaan yang dilakukan ibarat “mematut-matut

diri” tanpa cermin.

c) Membaca interpretatif

Menurut Pranowo (2017: 101), membaca interpretatif adalah keterampilan

menafsirkan apa yang dimaksud oleh penulis melalui teks. Kadang-kadang,

makna yang terkandung di dalam teks tidak sama dengan maksud yang

terkandung dalam benak penulis. Oleh karena itu, agar dapat menginterpretasi

maksud penulis secara benar dibutuhkan beberapa bekal tambahan bagi si

pembaca, misalnya (a) mengenal sifat dan kepribadian penulis, (b) mengenal latar

belakang budaya penulis, (c) mengenal disiplin ilmu penulis, (d) mengenal

pandangan atau idiologi penulis, (e) mengenal tingkah laku penulis sehari-hari,

dsb. Meskipun demikian, interpretasi tidak dapat dilepaskan dengan latar

belakang pengetahuan yang telah dimiliki oleh pembaca sebelumnya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan pakar di atas, membaca

interpretatif merupakan kegiatan untuk menafsirkan atau memahami maksud

penulis. Pembaca harus memahami isi bacaan secara keseluruhan. Dengan

demikian, pembaca tentu dapat memahami informasi apa yang akan disampaiakan

penulis.

Menurut Pranowo (2017: 51), tujuan membaca interpretatif sangat

ditentukan oleh jenis bacaan yang dibacanya. Jika bacaan termasuk jenis fiksi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

30

interpretasi yang dilakukan oleh pembaca harus mempertimbangkan unsur-unsur

intrinsik dan ekstrinsik karya fiksi tersebut. Di samping itu, ditentukan pula sudut

pandang dan disiplin ilmu yang dijadikan latar belakang pembaca untuk

membacanya. Karya yang sama, jika latar belakang pembaca adalah seorang ahli

kebudayaaan, hasil interpretasinya akan berbeda dengan pembaca yang memiliki

latar belakang ekologi sastra. Sebaliknya, jika bacaan yang dibaca jenis karangan

argumentatif, pembaca harus mempertimbangkan data-data, alasan, hubungan

sebab akibat, teknik penalaran, struktur organisasi tulisan yang terdapat dalam

teks.

d) Membaca kreatif

Menurut Pranowo (2017: 101), membaca kreatif merupakan membaca

dengan memaknai pikiran penulis menggunakan pengetahuan yang dimiliki

sebelumnya Membaca kreatif merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh

nilai tambah dari informasi yang terdapat dalam teks yang dibaca dengan cara

mengidentifikasi ide-ide yang mencolok atau mengombinasikan informasi yang

sebelumnya telah dimiliki. Membaca kreatif bukan sekadar membaca untuk

menangkap makna tersurat, tetapi secara kreatif mampu menerapkan hasil

membacanya untuk memperkaya pemikirannya dan menciptakan sesuatu yang

baru. Dengan kata lain, membaca kreatif dapat ditafsirkan melakukan tindak

lanjut kegiatan lain setelah membacanya. Setelah melakukan kegiatan membaca,

pembaca melakukan aktivitas lain yang bermanfaat bagi peningkatan hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

31

e) Membaca Reflektif

Menurut Pranowo (2017: 101), membaca reflektif merupakan membaca

dengan merenungkan isi bacaan untuk bercermin dalam kehidupan nyata. Dengan

kata lain, membaca reflektif bahwa membaca level akademik merupakan level

tertinggi dalam kegiatan membaca. Mahasiswa seharusnya sudah berada pada

level membaca akademik ini. Seluruh aspek pemahaman pada membaca level

akademik ini secara tidak langsung sudah ada pada semua jenis membaca di atas

yaitu mulai membaca pemahaman, membaca interpretatif, membaca kritis,

membaca kreatif, hingga membaca reflektif.

Kemampuan membaca reflektif ini dianggap sebagai jenis membaca level

yang dapat membuat mahasiswa sadar sejauhamana informasi yang telah

diperolehnya dalam memori atau ingatannya. Jadi, kemampuan membaca reflektif

ini membuat mahasiswa dapat merenungkan hasil membacanya dalam kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga melalui membaca reflektif ini bertujuan

untuk melihat apakah hasil membacanya telah mewarnai sikap, pola pikir, atau

tindakan dalam kehidupannya.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat lima jenis membaca yang tergolong ke

dalam membaca level akademik. Kelima jenis membaca tersebut ialah 1)

membaca pemahaman, 2) membaca kritis, 3) membaca kreatif, 4) membaca

interpretatif, dan 5) membaca reflektif. Seseorang yang mampu menguasai kelima

jenis membaca ini dianggap telah berada pada membaca level akademik.

Membaca level akademik ini seharusnya memang sudah dimiliki oleh mahasiswa.

Jadi, kemampuan membaca level akademik ini dianggap sebagai mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

32

menerapkan kelima jenis membaca tersebut untuk memahami bacaan secara

keseluruhan hingga dapat merefleksikan apakah hasil membacanya telah

mewarnai sikap, pola pikir, atau tindakan dalam kehidupannya.

2.2.3 Konsep Strategi PQ4R

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar

haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Menurut KBBI online, arti kata strategi dalam (http://kbbi.web.id/strategi) adalah

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Menurut Pringgawidagda (2002:88), strategi adalah suatu cara, teknik,

taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Selain itu pendapat mengenai pengertian

strategi ini dipaparkan lebih lanjut oleh Rahim (2007: 36) bahwa strategi adalah

ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan/ atau yang

dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa strategi belajar membaca

merupakan rencana secara keseluruhan berupa taktik atau siasat yang digunakan

pembelajar agar dapat memahami isi teks dan memperoleh makna dari teks yang

dibacanya.Usaha untuk memperoleh makna dan pemahaman terhadap teks,

pembaca dapat menggunakan strategi tertentu. Penentuan strategi berkaitan erat

dengan tujuan yang ingin dicapai, minat, motivasi, gaya belajar dan tingkat

kesulitan bahan bacaan. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

33

memahami isi sebuah bacaan. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk

belajar membaca ialah strategi PQ4R.

Seorang pembelajar yang hanya duduk sambil membaca tanpa memiliki

strategi tertentu, mustahil mereka dapat menguasai materi yang mereka baca.

Dengan cara demikian, mereka tidak mampu menjawab berbagai pertanyaan yang

harus mereka ketahui. Seorang pembaca yang menekuni disiplin ilmu tertentu

harus memiliki berbagai kiat atau strategi untuk memperoleh informasi dari teks

yaang dibacanya.

Sebelum memahami konsep strategi PQ4R, peneliti akan memaparkan

strategi SQ3R agar dapat mengenali ciri khas dari kedua strategi tersebut.

Menurut Pranowo (2017: 173), SQ3R adalah salah satu strategi yang dapat

diterapkan untuk memperoleh informasi terhadap teks yang dibacanya. SQ3R

merupakan strategi yang terdiri atas lima langkah membaca yang dikembangkan

di tahun 1940-an oleh Profesor Francis P. Robinson di Ohio State University.

Lima langkah tersebut yaitu 1) survei berarti kegiatan yang bertujuan untuk

mendapatkan "gambaran umum" tentang bab, bagian, atau artikel tentang topik

tertentu, 2) question atau bertanya memanfaatkan informasi yang diperoleh pada

tahap survei, 3) read (membaca), langkah selanjutnya adalah “benar-benar

melakukan kegiatan membaca”, 4) recite atau membuat rangkuman isi bacaan

dengan menggunakan bahasa sendiri tetapi tetap mencerminkan isi bacaan yang

benar, dan 5) review sebagai “perekat” informasi ke dalam memori.

Menurut Yunus (2012:100), strategi PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, dan Review)bertujuan untuk membantu pembelajar mengaktifkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

34

dirinya dalam mempelajari sebuah konsep. Kegiatan ini dilakukan melalui

kegiatan merencanakan, memonitor dan mengevaluasi tahapan belajar

membaca. Tidak hanya itu, melalui strategi ini pembelajar juga dapat

menggunakan proses menulis sebagai alat untuk membantu mempelajari teks

bacaan.

Pencetus strategi PQ4R yaitu Thomas dan Robinson. Strategi ini bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan pemahaman yang tinggi dan dilandasi oleh

konsentrasi yang baik pada saat membaca, serta mampu digunakan untuk

mengingat informasi dalam jangka waktu panjang. Strategi PQ4R dilahirkan atas

asumsi bahwa pembaca dapat mengembangkan keterampilan membacanya

melalui pemahaman struktur bacaan dan identifikasi kata kunci.

Menurut Yunus (2012: 100), strategi PQ4R dilaksanakan dalam enam

tahap, yakni: (1) membaca sekilas; (2) membuat pertanyaan; (3) membaca dalam

hati; (4) merefleksikan; (5) menceritakan kembali; dan (6) meninjau ulang

wacana. Berdasarkan pengklasifikasian enam tahap mengenai strategi PQ4R

menurut Yunus (2012), berikut pemaparan mengenai strategi PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, dan Review).

1) Preview

Langkah pertama, mahasiswa membaca sekilas dengan cepat sebelum mulai

membaca bahan bacaan. Membaca sekilas dapat memulai dengan membaca topik-

topik, subtopik utama, judul dan sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

35

suatu paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Berkenaan dengan langkah

pertama ini mahasiswa dituntut untuk memperhatikan ide pokok yang akan

menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan. Dengan demikian, ide pokok

tersebut akan membantu mahasiswa untuk menafsirkan keseluruhan ide yang ada.

2) Question

Langkah kedua, mahasiswa mengajukan atau membuat pertanyaan-pertanyaan

yang ada pada bahan bacaan. Acuan untuk membuat pertanyaan ini ialah “judul

atau sub judul atau topik dan sub topik utama. Jika pada akhir bab telah ada daftar

pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaknya dibaca terlebih dahulu.

Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seseorang membaca untuk

menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat dia membaca lebih hati-hati

serta seksama serta akan dapat membantu mengingat apa yang dibaca dengan

baik.

3) Read

Langkah ketiga, mahasiswa membaca dalam hati secara aktif, yakni

mahasiswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Mahasiswa

membuat catatan-catatan singkat. Mahasiswa mencoba untuk mencari jawaban

terhadap semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.

4) Reflect

Reflect merupakan langkah keempat dan bukanlah suatu langkah terpisah

dengan langkah ketiga (read), tetapi merupakan suatu komponen esensial dari

langkah ketiga tersebut. Selama membaca, mahasiswa tidak hanya cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

36

mengingat atau menghafal, tetapi mencoba untuk memahami informasi yang

dipresentasikan dengan cara sebagai berikut: (1) menghubungkan informasi itu

dengan hal-hal yang telah anda ketahui, (2) mengaitkan subtopik-subtopik

didalam teks dengan konsep-konsep atau prinsip-prinsip utama, (3) mencoba

untuk memecahkan kontradiksi didalam informasi yang disajikan, dan (4)

mencoba untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah-masalah

yang disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran tersebut.

5) Recite

Pada langkah kelima ini, mahasiswa menceritakan kembali informasi yang

telah diperoleh melalui bacaan. Mahasiswa merenungkan (mengingat) kembali

informasi yang telah dibaca, lalu menyatakan butir-butir penting tersebut dengan

nyaring. Mahasiswa dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat untuk

membantu menceritakan kembali informasi yang telah dipahami melalui bacaan.

6) Review

Pada langkah terakhir ini mahasiswa membaca catatan singkat (intisari) yang

telah dibuatnya dan mengulang kembali seluruh isi bacaan. Dengan kata lain,

pada tahap ini mahasiswa meninjau kembali informasi yang telah dipahami

melalui bacaan secara keseluruhan. Tujuannya agar diperoleh pemahaman yang

kompleks tentang isi bacaan tersebut.

Berdasarkan enam tahap di atas peneliti menyimpulkan bahwa dengan strategi

PQ4R ini pembaca dapat benar-benar memahami informasi konsep isi bacaan

secara mendalam dan menyeluruh untuk membangun budaya baca level

akademik. Secara ringkas, strategi ini meminta pembaca untuk melakukan hal-hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

37

berikut: (1) membaca sekilas; (2) membuat pertanyaan; (3) membaca dalam hati;

(4) merefleksikan; (5) menceritakan kembali; dan (6) meninjau ulang wacana.

Dengan demikian, peneliti dapat memberikan sebuah simpulan bahwa antara

strategi SQ3R dan strategi PQ4R tersebut masing-masing memiliki ciri khas.

Strategi SQ3R dan strategi PQ4R merupakan strategi elaborasi yang dapat

diterapkan untuk memahami bacaan secara keseluruhan. Strategi SQ3R dengan

lima langkah yang dapat diterapkan untuk memperoleh informasi terhadap teks

yang dibacanya. Strategi PQ4R merupakan strategi yang dipersiapkan dengan

enam langkah untuk memahami konsep isi bacaan secara mendalam dan

menyeluruh untuk membangun budaya baca level akademik. Perbedaannya ialah

pada strategi PQ4R ini pembaca diajak untuk merefleksikan pemahaman yang

telah diperoleh setelah membaca teks. Jadi, pada strategi PQ4R ini pembaca

bukan sekadar memperoleh informasi saja, tetapi pembaca dituntut untuk

memahami konsep isi bacaan secara mendalam dan menyeluruh sebagai sebuah

informasi bagi pembaca tersebut.

2.2.4 Implementasi Strategi PQ4R

Strategi dibuat untuk diimplementasikan sesuai dengan kebutuhannya.

Untuk meningkatkan budaya baca level akademik mahasiswa tentu dibutuhkan

strategi, salah satunya strategi PQ4R. Strategi ini berisi tahap-tahap sebagai

seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu (1) membaca sekilas; (2) membuat

pertanyaan; (3) membaca dalam hati; (4) merefleksikan; (5) menceritakan

kembali; dan (6) meninjau ulang wacana. Berdasarkan enam tahap tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

38

strategi PQ4R ini diharapkan mampu membuat mahasiswa dapat benar-benar

memahami informasi bacaan secara mendalam dan menyeluruh untuk

membangun budaya baca level akademik.

Implementasi dari strategi PQ4R ini merupakan kegiatan merencanakan,

memonitor dan mengevaluasi tahapan belajar membaca. Enam tahap tersebut

dapat digambarkan menjadi tiga tahap sederhana yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Prabaca

Pada tahap prabaca, mahasiswa dapat melakukan beberapa hal berikut (1)

mempersiapkan bahan bacaan; (2) membaca sekilas bahan bacaan; dan (3)

menyusun pertanyaan berdasarkan bahan bacaan. Pada tahap prabaca ini jelas

bahwa ada kegiatan perencanaan. Kegiatan perencanaan menjadi penting agar

mahasiswa dapat dengan mudah memahami dan menafsirkan isi bacaan.

2. Tahap Membaca

Pada tahap membaca, tahap ini merupakan kegiatan memonitor masuknya

informasi. Pada tahap membaca ini mahasiswa dapat melakukan beberapa hal

berikut (1) membaca dalam hati untuk menjawab pertanyaan yang dibuat saat

membaca sekilas kemudian menuliskan jawabannya; (2) berefleksi dengan

membandingkan informasi yang telah diperoleh berupa skemata dengan informasi

baru yang diperoleh dari hasil membaca, artinya mahasiswa mampu

mengembangkan pengetahuan baru di atas pengetahuan lama yang telah

dimilikinya; serta (3) menceritakan kembali dengan menyusun jawaban

pertanyaan sebagai hasil perpaduan antara pengetahuan lama yang dimilikinya

dengan informasi baru yang diperoleh dari kegiatan membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

39

3. Tahap Pascabaca

Tahap pascabaca merupakan tahap terakhir, yaitu melakukan tinjauan secara

keseluruhan. Pada tahap pascabaca inilah mahasiswa dapat melakukan kegiatan

evaluasi. Kegiatan evaluasi pada tahap pascabaca ini dimulai dari membaca ulang

seluruh isi bacaan hingga menceritakan kembali pemahaman isi bacaan. Untuk

menyakinkan diri terhadap informasi yang telah dibaca, mahasiswa juga dapat

melihat catatan yang dibuat sebelumnya untuk memudahkan mengingat informasi

yang telah dibuat sebelumnya.

Dari ketiga tahap tersebut, strategi PQ4R ini diharapkan dapat membantu

mahasiswa untuk memahami bacaan secara mendalam sekaligus membentuk

kemampuan membaca level akademik. Dengan demikian, mahasiswa akan

memiliki daya serap yang dilandasi oleh konsentrasi yang baik pada saat

membaca, mampu digunakan untuk mengingat informasi dalam jangka waktu

panjang, bahkan mampu melakukan kegiatan membaca kritis, mampu

menerapkan berbagai teori membaca untuk menganalisis isi bacaan, dan mampu

menerapkan berbagai teknik untuk membaca.

Strategi PQ4R dilahirkan atas asumsi bahwa pembaca dapat mengembangkan

keterampilan membacanya melalui pemahaman struktur bacaan dan identifikasi

kata kunci. Strategi ini merupakan perkembangan dari strategi SQ3R. Strategi

SQ3R adalah salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk memperoleh

informasi terhadap teks yang dibaca dengan lima langkah membaca. Strategi

PQ4R dapat membantu mahasiswa untuk memahami bacaan sebagai informasi

baru. Mahasiswa yang telah memiliki informasi baru secara terus-menerus ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

40

tentu akan memiliki banyak pengetahuan. Pengetahuan mahasiswa ini akan

disimpan dalam memori sebagai informasi lama. Semakin banyak pengetahuan

lama, maka semakin mudah bagi mereka untuk mengorganisasikan antara

informasi lama dengan informasi baru. Semakin banyak informasi baru tentu

menjadi indikator bahwa mahasiswa tersebut dapat dikategorikan sebagai

mahasiswa yang memiliki kemampuan membaca level akademik. Dengan

demikian, mahasiswa dapat dikatakan mampu mencapai membaca level akademik

berarti telah memiliki budaya baca yang baik.

2.2.5 Buku Ajar

Masyarakat pada umumnya kurang pandai membedakan antara buku ajar,

buku teks, buku referensi, dan modul. Bahkan, sebagian masyarakat menyatakan

bahwa semua jenis tersebut sama. Namun, pada kenyataannya, buku yang

disebutkan itu memiliki karakteristik masing-masing.

Buku merupakan sarana terpenting dalam dunia pendidikan. Buku

membantu dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan proses pembelajaran. Ada

beberapa buku pendidikan, diantaranya adalah buku referensi, buku ajar, buku

monograf, diktat, dan modul. Berdasarkan jenis-jenis buku pendidikan tersebut,

peneliti menguraikan beberapa karakteristik dari jenis-jenis buku pendidikan

tersebut.

Pembuatan buku referensi dan buku monograf bersumber pada hasil

penelitian. Buku referensi dan buku monograf digunakan oleh dosen untuk

mengajar dan meneliti. Substansi pembahasan isi buku referensi ini fokus pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

41

satu bidang ilmu. Proses pembelajaran buku referensi ini terbimbing. Kekhasan isi

bukunya ialah sesuai alur logika, ada peta keilmuan, ada studi kasus dan ilustrasi.

Hampir sama dengan buku referensi dan buku monograf, buku diktat ini

digunakan dosen untuk mengajar, tetapi buku ini merupakan hasil mengemas

kembali buku referensi. Buku diktat ini digunakan untuk pengajaran dan

disesuaikan dengan kebutuhan. Kekhasan isi buku diktat ini yaitu sesuai alur

logika, ada contoh soal, dan ada soal latihan.

Pembuatan buku ajar dan modul ajar bersumber dari Rencana Pembelajran

atau RPS. Fungsi dari kedua buku ini yaitu membantu mahasiswa belajar mandiri.

Substansi buku ajar dan modul ajar ini disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa.

Karakteristik buku ajar ialah sesuai RPS, ada ilustrasi, ada contoh, ada studi

kasus, dan ada latihan sebagai umpan balik. Sedangkan karakteristik modul ajar

ialah sesuai RPS, ada prosedur belajar, ada lembar kerja, dan bersifat moduler.

Berdasarkan pemaparan karakteristik di atas, peneliti mencoba menyesuaikan

karakteristik tersebut dengan penelitian yang dilakukan ini. Peneliti menetapkan

bahwa penelitian ini akan menghasilkan sebuah produk yaitu buku ajar. Produk

buku ajar dianggap relevan dengan penelitian ini karena disesuaikan dengan

kebutuhan mahasiswa. Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah

yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku

teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan (Pedoman PAK Dosen,

2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

42

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti akan menyusun unit-unit

pembelajaran yang berisi informasi, pembahasan, serta evaluasi mengenai

implementasi strategi belajar membaca level akademik dengan strategi PQ4R.

Buku ajar sebagai sebuah produk pada penelitian ini diharapkan mampu

membantu mahasiswa dan dosen ketika melaksanakan perkuliahan di kelas.

Peneliti juga berharap dengan adanya buku ajar ini akan meningatkan budaya baca

level akademik mahasiswa meningkat.

Buku ajar dapat disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester atau

RPS. Sebelum membuat buku ajar, peneliti membuat RPS terlebih dahulu. Buku

ajar ini diperuntukkan untuk mahasiswa yang memuat materi sesuai RPS, ilustrasi

materi, contoh, kegiatan, dan latihan (umpan balik). Model penyajian buku ajar ini

bersifat semi-formal dan deskripsi. Buku ajar ini berisi penjabaran materi sesuai

kebutuhan mahasiswa dan ber-ISBN supaya bisa disebarluaskan.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini akan dijelaskan pada Skema 2.2 di

bawah ini. Pembuatan kerangka berpikir ini dimaksudkan agar pembaca dapat

memahami alur penelitian. Berikut adalah skema atau bagan kerangka berpikir

dalam penelitian pengembangan strategi PQ4R melalui membaca level akademik

untuk meningkatkan budaya baca mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

43

Budaya Baca

Strategi PQ4R

Membaca Level Akdemik

Buku Ajar

Question

membuat

pertanyaan

Recite

menceritakan

kembali

Priview

membaca

sekilas

Review

meninjau

ulang

Reflection

Merefleksi-

kan

Read

membaca

dalam

hati

Skema 2. 1 Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Reaserchand

Development). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan budaya baca level

akademik mahasiswa semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakata. Berdasarkan jenis penelitian

dan pengembangan dalam penelitian ini, peneliti produk akhir yang dihasilkan

dalam penelitian ini berupa buku ajar yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa

dalam kegiatan perkuliahan.

Menurut Sugiyono (2010: 407), metode penelitian dan pengembangan

(Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Lebih

lanjut Sukmadinata (2011: 164) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan

atau Research and Development ini adalah suatu proses atau langkah-langkah

untuk mengembangkan suatu produk baru atau mengembangkan produk yang

telah ada, yang dapat dipertanggungjawabakan. Produk pengembangan khusus

dalam dunia pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, modul, alat

evaluasi, dan perangkat pembelajaran; kurikulum, kebijakan sekolah, dan lain-

lain.

Berdasarkan pernyataan di atas, hasil akhir dari penelitian ini berupa produk

yaitu buku ajar. Buku ajar ini merupakan sebuah produk dari penelitian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

45

pengembangan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengembangkan budaya baca

level akademik mahasiswa, khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam

Sugiyono (2015:47-50), disebutkan 13 langkah-langkah penelitian dan

pengembangan, yaitu:

a. Potensi dan Masalah. Potensi merupakan segala sesuatu yang akan bermanfaat

apabila diberdayakan, sedangkan masalah adalah suatu penyimpangan antara

yang diharapkan dengan yang terjadi.

b. Pengumpulan Informasi. Informasi dikumpulkan dengan cara menyebarkan

angket, tes, observasi dan wawancara. Informasi ini dikumpulkan untuk

merancang produk akan akan dibuat.

c. Rancangan Produk. Berdasarkan potensi masalah dan pengumpulan informasi,

dibuatlah rancangan produk buku ajar. Produk ini diharapkan mampu

meningkatkan kemampuan membaca level akademik mahasiswa dan

membantu dosen dalam melaksanakan proses perkuliahan di kelas.

d. Validasi Desain. Validasi dilakukan oleh dosen ahli dengan cara mengisi

lembar validasi yang berisi aspek-aspek yang akan dinnilai. Validasi ini

digunakan untuk menilai keabsahan, kelebihan, dan kekurangan produk yang

dibuat peneliti.

e. Revisi Desain. Berdasarkan hasil validasi yang berisi informasi mengenai

kelebihan dan kekurangan buku, peneliti melakukan perbaikan terhadap

produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

46

f. Pembuatan Produk. Setelah direvisi, produk akan dilengkapi dan dicetak

sesuai kebutuhan.

g. Uji Coba Terbatas. Uji coba terbatas maksudnya uji coba dilakukan pada

subjek terpilih. Misalnya dipilih 5 responden atau mahasiswa untuk

melakukan uji coba terbatas.

h. Revisi Produk 1. Biasanya, setelah uji coba terbatas, diketahui kelemahan-

kelemahan lainnya dari produk. Maka dari itu, kelemahan-kelemahan ini

dijadikan pedoman untuk merevisi buku.

i. Uji Coba Lap. Utama. Setelah revisi produk selesai, buku akan dicetak

kembali dan dilakukan uji coba ke mahasiswa dengan jumlah yang lebih

banyak dari uji coba sebelumnya.

j. Revisi Produk 2. Apabila masih ada kelemahan yang ditemukan, akan

dilakukan perbaikan lagi dari hasil uji coba lap. utama.

k. Uji Coba Lapangan Operasional. Setelah revisi kedua dilakukan, produk akan

dicetak lagi dan diujicobakan secara operasional. Biasanya dilakukan pada

10s.d. 30 sekolah.

l. Revisi Produk 3. Apabila masih ada kelemahan, produk akan direvisi dan

dicetak kembali.

m. Diseminasi dan Implementasi. Setelah proses revisi selesai, produk akan

didiseminasi/disebarluaskan dan diimplementasikan pada masyarakat,

khususnya dosen dan mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

47

Berikut skema 13 langkah tersebut.

Skema 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Pada penelitian dan pengembangan ini akan dilaksanakan langkah-langkah

penelitian yang bergantung pada situasi yang akan dihadapi peneliti saat

melaksanakan penelitian. Hal ini disesuaikan dengan judul penelitian dan situasi

lapangan. Dengan demikkian, peneliti menyederhanakan ketiga belas langkah

menurut Sugiyono tersebut menjadi tujuh langkah penelitian.

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Informasi

Rancangan

Produk

Validasi

Desain

Revisi

Desain

Pembuatan

Produk

Uji Coba

Terbatas

Revisi

Produk 1

Uji Coba

Lap. Utama

Revisi

Produk 2

Uji Coba Lap.

Operasional

Revisi

Produk 3

Diseminasi dan

Implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

48

Model pengembangan yang digunakan penelitian ini adalah (1) menentukan

potensi dan masalah yang terjadi dengan melakukan analisis kebutuhan, (2)

mengumpulkan data, (3) membuat desain produk, (4) melakukan validasi desain,

(5) melakukan revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) produksi produk.

3.2 Sumber Data dan Data Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa semester VII kelas A Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Sanata Dharma

Yogykarta. Mahasiswa semester VII kelas A ini merupakan gabungan mahasiswa

PBSI angkatan 2014 kelas A dan B yang mengambil mata kuliah Seminar Bahasa

Sastra Indonesia. Dosen pengampu mata kuliah Seminar Bahasa Sastra Indoneisa

tersebut ialah Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. Selain mahasiswa angkatan 2014

kelas A dan B, mata kuliah ini juga diikuti oleh beberapa mahasiswa angkatan

2013. Peneliti hanya menetapkan 30 mahasiswa angkatan 2014 kelas A dan B saja

yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini. Jumlah mahasiswa yang

ditetapkan oleh peneliti ini dipilih 30 orang saja dengan alasan bahwa peneliti

melihat berdasarkan kehadiran mahasiswa.

Mahasiswa sebagai sumber data yang digunakan peneliti untuk mengetahui

kemampuan mereka dalam memahami hingga menafsirkan bacaan secara

keseluruhan. Tidak hanya itu, peneliti ingin mengetahui sejauhmana penerapan

strategi PQ4R untuk meningkatkan budaya baca level akademik ini mampu

diimplementasikan melalui buku penerapan strategi PQ4R. Buku penerapan

strategi PQ4R yang akan dihasilkan bertujuan agar mahasiswa dapat membangun

budaya baca level akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

49

Berdasarkan sumber data yang telah ditetapkan, peneliti harus

mengumpulkan informasi melalui data. Data dalam penelitian ini adalah observasi

kegiatan perkulihan, hasil analisis kebutuhan, kuesioner atau angket (angket

budaya baca dan angket strategi PQ4R), dan hasil tes objektif membaca level

akademik.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2015: 308), teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan

Berdasarkan sumber data dan data yang telah ditetapkan, peneliti harus

menggunakan teknik atau cara untuk memperoleh data sebagai informasi yang

dapat diuji tingkat validitasnya. Pengumplan data penting dilakukan ketika

melakukan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah bergantung pada teknik

pengumpulan data. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data ini menjadi sangat

penting dalam penelitian karena hasilnya nanti dijadikan sebagai proses untuk

mencapai suatu hasil pada sebuah penelitian.

Teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian ilmiah harus valid atau

akurat. Untuk memperoleh hasil yang valid, teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini secara sistematis adalah sebagai berikut. Pertama

peneliti melakukan observasi, kemudian memberikan kuesioner atau angket

(angket analisis kebutuhan, angket budaya baca dan angket strategi PQ4R), dan

tes membaca level akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

50

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyanto (2015: 147), instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrumen penelitian disusun terlebih dahulu dan dibuat dengan baik dan benar

oleh peneliti. Instrumen penelitian diyakini sebagai alat yang digunakan peneliti

untuk memperoleh data. Dalam hal ini, peneliti perlu menjabarkan kisi-kisi

instrumen penelitian yang terdiri dari instrumen penelitian tes dan nontes.

Instrumen penelitian nontes meliputi observasi, dan angket (angket budaya baca

dan angket strategi PQ4R) yang ditujukan kepada responden yaitu mahasiswa,

sedangkan instrument tesnya ialah 25 butir soal pilhan ganda untuk mengukur

tingkat kemampuan membaca level akademik yang dimiliki mahasiswa.

3.4.1 Instrumen Tes

Menurut Nurkancana dan Sumartana (dalam Arifin, 2013), tes adalah

suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus

dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa tersebut

yang dapat dibandingkan dengan nilai standar yang ditetapkan. Kemudian

menurut Arikunto (2010: 193), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta

alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, peneliti memberikan sebuah

simpulan bahwa tes merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai kemampuan seseorang dengan cara pengukuran.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui tes untuk mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

51

kemampuan membaca level akademik responden. Tes kemampuan membaca level

akademik ini berbentuk tes objektif sebanyak 25 butir soal. Tes ini yang akan

memudahkan peneliti dalam mengukur kompetensi mahasiswa semester VII kelas

A Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra IndonesiaUniversitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Untuk mengetahui kemampuan membaca level akademik mahasiswa

semester VII, peneliti dapat melihat berdasarkan hasil tes membaca level

akademik. Kisi-kisi dan tes kemampuan membaca level akademik sebagai berikut.

Tabel 3.1 KISI-KISI MEMBACA LEVEL AKADEMIK

No. Jenis

Membaca Karakteristik Indikator

Nomor

Butir

Soal

1. Membaca

pemahaman

Pemahaman

terhadap

makna dan

maksud

penulis

1. Memahami arti

kata, istilah, dan

ungkapan.

1,2,3,

4

2. Memahami makna

tersurat. 5,6

3. Memahami makna

tersirat. 7,8

4. Mampu

menyimpulkan isi

teks.

9,10

5. Mampu

memprediksi

maksud penulis.

11,12

6. Mampu

mengevaluasi teks. 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

52

2. Membaca

kritis

Membentuk

makna untuk

menginterpreta

si terhadap hal-

hal yang

tersirat dalam

teks

7. Memberi

pertimbangan

kelebihan dan

kekurangan teks.

14

8. Mempertanyakan

“apa”, “mengapa”,

dan “bagaimana”

teks.

15

3. Membaca

kreatif

9. Mencipta gagasan

baru berdasarkan

hasil membaca

teks baru yang

lain.

16,17

10. Mencipta teks

baru berdasarkan

inspirasi teks lain. 18,19

4. Membaca

interpretatif

Pemahaman

ide dan

informasi yang

tidak secara

langsung

dinyatakan

dalam teks.

11. Mampu

menafsirkan

maksud yang ingin

disampaikan oleh

penulis

20,21

5. Membaca

reflektif

Merenungkan

isi bacaan

untuk

bercermin

dalam

kehidupan

nyata

12. Memahami isi

bacaan sebagai

cermin kehidupan. 22, 23

13. Memaknai isi

bacaan dalam

kehidupan

senyatanya 24, 25

Jumlah 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

53

3.4.2 Instrumen Nontes

Menurut Nurgiyantoro (2011: 54), instrumen nontes merupakan alat

penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan si

tertes (testi, tercoba, Inggris: testee) tanpa dengan alat tes. Peneliti menggunakan

instrumen nontes sebagai alat pengumpul data dan pedoman dalam menganalisis

kegiatan perkuliahan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Selain itu,

instrumen nontes juga berguna untuk mengamati setiap interaksi yang terjadi

selama proses belajar di dalam kelas berlangsung. Produk akhir yang akan

dihasilkan dalam penelitian ini juga dinilai menggunakan instrumen nontes

sebagai alat validasi yang dilakukan oleh dosen ahli. Peneliti menggunakan tiga

instrumen nontes yaitu observasi dan kuesioner atau angket (angket analisis

kebutuhan, angket budaya baca dan angket strategi PQ4R). Berikut ini merupakan

penjelasan dari instrumen nontes yang digunakan peneliti.

a. Observasi

Menurut Sukmadinata (2011: 220), observasi (observation) atau pengamantan

merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Penelitian ini

menggunakan instrumen observasi sebagai panduan untuk mengamati sikap yang

tampak antara dosen dan mahasiswa selama proses perkuliahan. Observasi ini

dilakukan dengan cara peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang mengamati

jalannya perkuliahan di kelas yang dipimpin oleh dosen mata kuliah yang sedang

berlangsung. Peneliti mengambil posisi duduk paling belakang, mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

54

jalannya proses perkuliahan sambil mencatat sesuatu yang terjadi selama proses

perkuliahan berlangsung.

Peneliti mengamati semua kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Seminar

Bahasa Indonesia. Peneliti mengamati interaksi dosen dan mahasiswa berdasarkan

kegiatan prapembelajaran, pembelajaran, dan pascapembelajaran. Beberapa hal

yang akan diamati adalah bagaiman cara dosen mengajar, cara mahasiswa

berpartisipasi dalam proses pembelajaran, cara dosen memberi tugas-tugas kepada

mahasiswa, kualitias pertanyaan mahasiswa, dan seberapa besar perhatian

mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan. Berikut ini merupakan kisi-kisi

panduan observasi.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Panduan Observasi

No. Aspek yang Diamati

Prapembelajaran

1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dosen saat mengawali pembelajaran

di kelas.

Pembelajaran

2. Pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan dosen.

3. Pemanfaatan media dan sumber belajar.

4. Sikap dosen terhadap mahasiswa.

5. Respon mahasiswa.

Pascapembelajaran

6. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dosen saat mengakhiri perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

55

b. Angket atau Kuesioner

Menurut Sukmadinata (2011: 209) suatu teknik atau cara pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden).

Kuesioner atau angket merupakan serangkaian (daftar) pertanyaan dan dapat

berupa pernyataan secara tertulis yang ditujukan kepada responden agar peneliti

memperoleh informasi yang valid berdasarkan jawaban responden. Untuk

memperoleh data yang valid, kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner budaya baca dan kuesioner strategi

PQ4R.

a) Angket Analisis Kebutuhan

Angket analisis kebutuhan merupakan angket pertama yang diberikan

kepada mahasiswa/responden untuk mengetahui kebutuhan pengembangan

strategi membaca level akademik mahasiswa. Angket tersebut berisi teknik-teknik

yang dapat digunakan oleh mahasiswa saat melakukan kegiatan membaca. Berikut

ini merupakan kisi-kisi angket analisis kebutuhan.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Analisis Kebutuhan Pengembangan Strategi

No. Butir-butir Data Jumlah

Butir

1. Strategi menemukan arti kata sukar dalam bacaan. 2

2. Strategi menambah perbendaharaan kata setelah

membaca. 2

3. Strategi menemukan arti idiom dalam bacaan. 2

4. Strategi menemukan gaya bahasa yang digunakan dalam

bacaan. 2

5. Strategi menemukan makna tersurat. 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

56

6. Strategi menemukan makna tersirat. 1

7. Strategi menemukan pokok-pokok masalah dalam bacaan. 2

8. Strategi menafsirkan tujuan penulis berdasarkan bacaan. 2

9. Strategi mengulas substansi bacaan. 2

10. Strategi memahami isi bacaan. 2

11. Strategi memberikan kritik terhadap isi bacaan. 1

Jumlah 20

b) Angket Budaya Baca

Angket budaya baca berisi pernyataan-pernyataan terkait seberapa sering

mahasiswa membaca. Angket ini berisi pernyataan untuk mengetahui apakah

mahasiswa sebagai responden memiliki budaya baca atau tidak. Berikut ini

merupakan kisi-kisi angket budaya baca.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Budaya Baca

No.

Butir-Butir Data

Jumlah

Butir

1. Semangat membaca buku

4

2. Kesadaran untuk membiasakan membaca buku

3

3. Ketertarikan untuk membaca buku 5

4. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku 5

5. Memilih dan mencari buku bacaan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

57

Jumlah 20

c) Angket Strategi PQ4R

Angket strategi PQ4R berisi pernyataan-pernyataan tekait taktik atau cara

berupa enam langkah yang dapat membantu mahasiswa untuk memahami bacaan

secara menyeluruh dan mendalam sekaligus membentuk kemampuan membaca

level akademik mahasiswa. Berikut ini merupakan kisi-kisi angket strategi PQ4R.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Strategi PQ4R

No. Butir-butir Data

Jumlah

Butir

1. Melakukan tinjauan awal sebelum mulai membaca buku 4

2. Membuat pertanyaan untuk membangkitkan minat baca 2

3. Membaca bacaan dengan teliti. 5

4. Merenungkan informasi yang sudah diperoleh saat

membaca

2

5. Mengungkapkan informasi yang telah dipahami dengan

membahasakan dengan bahasa sendiri.

3

6. Meninjau secara keseluruhan isi bacaan. 4

Jumlah 20

d) Angket Uji Validasi

Instrumen ini digunakan untuk menilai tingkat keterpercayaan atau validitas,

keabsahan, kelebihan dan kekurangan produk. Validasi ini akan menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

58

buku ajar sebagai produk penelitian memiliki kelebihan atau kekurangan. Lembar

validasi diberikan kepada dosen ahli yang akan memvalidasi produk. Dosen ahli

akan menilai berdasarkan empat aspek, yaitu aspek penyajian materi dalam buku

ajar, aspek substansi materi dalam buku ajar, aspek bahasa dan keterbacaan buku

ajar, dan aspek format buku ajar. Berikut ini kisi-kisi angket uji validasi produk.

Tabel 3.6 Kisi-kisiInstrumenValidasiBuku Ajar untukAhli

NO. Aspek Indikator

1. Penyajian Materi 1. Penyajian materi dalam strategi

pembelajaran sudah sesuai.

2. Kesesuaian contoh dengan materi dalam

buku ajar

2. Materi 1. Kesesuaian isi dengan judul dan sub

judul

2. Kelengkapan, kedalaman, dan kejelasan

materi

3. Kesesuaian evaluasi dengan materi dari

indikator

3. Bahasa dan keterbacaan 1. Keefektifan kalimat yang digunakan

2. Penggunaan tanda baca dan kalimat

sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia

4. Format produk 1. Judul Menarik

2. Ilustrasi gambar dan foto sesuai dan

tepat dengan materi

3. Kesesuaian sampul buku dengan

ilustrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

59

e) Angket Umpan Balik

Angket ini ditujukan kepada mahasiswa ketika melakukan uji coba terbatas.

Hasil angket ini akan digunakan peneliti untuk mengetahui kelayakan buku ajar

yang dirancang. Berikut ini merupakan kisi-kisi umpan balik.

Tabel 3.7 Kisi-

kisiInstrumenAngketUmpanBalikMahasiswaterhadapUjiCobaBuku Ajar

No. Butir- Butir Kuesioner Jumlah

1. Anda senang menggunakanbuku ajar ini 1

2. Katertarikan mahasiswa terhadap buku ajar strategi

pembelajaran

1

3. Teks dalam buku ajar mudah dibaca 1

4. Kejelasan penggunaan huruf, serta kombinasi warna dalam

buku ajar strategi pembelajaran 1

3.5 Teknik Analisis Data Penelitian

Menurut Furchan (1982), menganalisis data adalah langkah pertama yang

harus dilakukan untuk melihat kembali penelitian guna memeriksa rencana

penyajian dan pelaksanaan data. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti

menetapkan bahwa teknik analisis data penelitian dapat dilakukan dengan empat

tahap, yaitu: (1) mengidentifikasi data yang diperoleh, (2) mengklasifikasi data

atau mengelompokkan data, (3) menginterpretasi atau memaknai setiap klasifikasi

data yang telah dilakukan sebelumnya pada tahap mengklasifikasi data, dan (4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

60

mendeskripsikan ketiga tahap sebelumnya sebagai pelaporan data penelitian yang

diperoleh. Berikut penjelasannya.

3.5.1 Identifikasi Data

Data dalam penelitian ini adalah hasil analisis kebutuhan dan hasil tes

membaca level akademik mahasiswa. Hasil analisis kebutuhan terdiri dari tiga

angket. Pada tahap ini, peneliti mengenali data-data dengan melihat data-data

yang relevan dan tidak relevan dengan penelitian pengembangan ini. Selain itu,

identifikasi ini juga dilakukan untuk melihat apakah data yang terkumpul sudah

benar atau tidak. Peneliti juga menujukan ciri atau penanda yang berkaitan dengan

rumusan masalah. Jadi, dari angket dan tes yang ada, jawaban-jawaban responden

akan dilihat dan dikelompokkan berdasarkan penanda yang telah dibuat.

Identifikasi akan dilakukan pada angket analisis kebutuhan, angket strategi PQ4R,

angket budaya baca, dan hasil tes membaca level akademik.

Menurut Ridwan (2002), untuk menginterpretasi hasil angket. Berdasarkan

referensi tersebut, peneliti mencari skor total angket analisis kebutuhan dan

angket strategi PQ4R dengan rumus sebagai berikut.

Skor ideal (X) = skor tertinggi likert x jumlah responden

Skor rendah (Y) = skor terendah likert x jumlah responden

Agar dapat menginterpretasikan hasil angket analisis kebutuhan, angket

budaya baca dan strategi PQ4R, diperlukan rumus index %, yaitu :

Index % = total skor/skor ideal x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

61

Sebelum melakukan interpretasi, peneliti menentukan interval dan

interpretasi persen untuk mengetahui penilaian. Penentuan kategori dalam skala

ini menggunakan interval yang dilakukan dengan perhitungan rumus interval yang

adalah 100 dibagi dengan jumlah skor pada skala likert, yaitu lima. Namun, agar

semua data yang dihitung tercakup dalam kategori skala likert, seperti nilai 40,35,

maka intervalnya adalah 20,99. Berikut tabel kategori interval skala likert.

Tabel 3.8 Interval Skala Likert

Rentang Skor Kategori

81,00% - 100% Sangat tinggi

61,00% - 80,99% Tinggi

41,00% - 60,00% Sedang

21,00% - 40,99% Rendah

0% - 20,99% Sangat rendah

3.5.1.1 Identifikasi Data Angket Analisis Kebutuhan dan Angket Strategi

PQ4R

Angket analisis kebutuhan dan angket strategi PQ4R yang diberikan

kepada responden ini menggunakan lima skala pada skala likert. Dua angket

tersebut untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa terkait membaca level akademik

dan strategi apa yang bisa membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan

membaca level akademik. Untuk menginterpretasi kedua angket tersebut, peneliti

menggunakan pendapat Furchan (1982), sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

62

3.5.1.2 Identifikasi Data Angket Budaya Baca

Angket budaya baca ini berbeda dengan kedua angket analisis kebutuhan

seblumnya. Angket budaya baca ini berbentuk pilihan YA dan TIDAK.

Identifikasi data ini dilakukan dengan menghitung jumlah pilihan jawaban YA

dan jumlah pilihan jawaban TIDAK. Peneliti memodifikasi rumus dalam

mengidentikasi data angket budaya baca dengan menjumlahkan jumlah skor

jawaban YA dibagi jumlah indikator. Apabila hasil yang didapat tidak bulat,

peneliti akan membulatkan hasil penghitungan. Hasil tersebut kemudian dibagi

jumlah indikator dikali 100. Setelah peneliti menghitung, diperoleh skor 48%

untuk jawaban YA dan 52% untuk jawaban TIDAK. Berdasarkan hasil tersebut,

diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa belum memiliki budaya baca karena

pernyataan dalam angket merupakan pernyataan mengenai sikap positif mengenai

budaya baca.

3.5.1.3 Identifikasi Data Tes Kemampuan Membaca Level Akademik

Identifikasi data dilakukan dengan cara memberi skor (1) untuk jawaban

benar dan skor (0) untuk jawaban salah. Penilaian dilakukan dengan cara jumlah

jawaban benar x 4. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung rata-

rata. Peneliti mengambil rumus dari Nurgiyantoro (2010).

Rata − rata =∑n

N

Keterangan:

∑n : Jumlah nilai responden

N : Jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

63

Di dalam soal tes pasti ada Indeks Tingkat Kesulitan (ITK) setiap butir

soal. ITK ini diperlukan untuk menentukan layak tidaknya butir soal. Cara yang

digunakan untuk mencari ITK adalah jumlah jawaban benar setiap soal dibagi

jumlah responden. Berikuy ini adalah kategori ITK.

Tabel 3.9 Kategori ITK

Kategori Rentang Indeks

Sulit 0,20 – 0,40

Sedang 0,41 – 0,60

Mudah 0,61 – 0,80

Selanjutnya adalah penilaian aspek membaca level akademik. Penilaian ini

dilakukan dengan rumus:

Jumlah butir soal x jumlah responden

Berikut ini merupakan kategori penilaian menurut Nurgiyantoro (2010).

Tabel 3.10Kategori Penilaian Menurut Nurgiyantoro

No Rentang Nilai Skala Kategori

1. 81 – 100 5 Kemampuan membaca level

akademik sangat tinggi

2. 61 – 80 4 Kemampuan membaca level

akademik tinggi

3. 41 – 60 3 Kemampuan membaca level

akademik cukup

4. 21 – 40 2 Kemampuan membaca level

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

64

akademik kurang

5. 1 – 20 1 Kemampuan membaca level

akademik sangat kurang

3.5.2 Klasifikasi Data

Tahap klasifikasi data ini dilakukan oleh peneliti ketika peneliti telah

mengenali hasil analisis kebutuhan dan hasil tes membaca level akademik

mahasiswa. Hasil analisis dan hasil tes membaca level akademik mahasiswa ini

menjadi data yang akan diklasifikasikan oleh peneliti. Data yang telah

diidentifikasi kemudian diklasifikasi atau dikelompokkan. Untuk

pengklasifikasian data ini, peneliti menggolongkan data-data yang diperoleh.

Penggolongan data-data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan

data kualitatif. Berikut ini merupakan penjelasannya.

Data kuantitatif pada penelitian ini dapat dilihat dari hasil tes membaca

level akademik dan hasil ketiga angket analisis kebutuhan. Berdasarkan hasil tes

membaca level akademik dan hasil ketiga angket inilah peneliti akan

menunjukkan data kualitatif dari penelitian ini yaitu dengan menghitung total

responden yang berpendapat positif. Pendapat positif responden ini diperoleh dari

jumlah responden yang meilih setuju dan sangat setuju pada skala liket yang

disedikan peneliti.

Untuk mendeskripsikan data kualitatif yang didasarkan pada data

kuantitatif dari penelitian ini, peneliti dibantu oleh skala likert. Data kualitatif ini

diperoleh kategori yang menunjukkan sikap dan kemampuan mahasiswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

65

bersangkutan. Sikap ini diperoleh ketika responden tersebut berpendapat melalui

jawaban yang dipilih pada ketiga angket analisis kebutuhan, sedangkan

kemampuan mahasiswa diperoleh berdasarkan hasil tes membaca level akademik

mahasiswa. Data dari hasil tes membaca level akademik kemudian diklasifikasi

kedalam beberapa kelompok yang memiliki ciri yang sama. Setelah

dikelompokkan dalam satu kelompok dengan ciri penanda yang sama, selanjutnya

akan dimasukan ke dalam beberapa kategori, misalnya untuk tes membaca

pemahaman terdapat kategori tinggi, sedang, rendah, dan seterusnya, sesuai

dengan jenis membaca yang terdapat dalam membaca level akademik.

Pengklasifikasian ini didasarkan dengan melihat frekuensi membaca level

akademik mahasiswa, menarasikan hasil wawancara, dan hasil analisis kebutuhan

pengembangan strategi PQ4R. Untuk pengklasifikasian angket analisis kebutuhan,

dibagi dalam tiga kategori, yaitu kategori sangat butuh, butuh, dan tidak butuh.

Sedangkan untuk hasil analisis angket budaya baca ini dikategorikan ke dalam

baik, sedang, dan buruk. Kemudian untuk hasil tes kemampuan membaca ini juga

dibagi dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil klasifikasi

ini, kemudian diperoleh data untuk dijadikan bahan penelitian.

3.5.3 Interpretasi Data

Setelah mengklasifikasikan data, tahap selanjutnya yang harus dilakukan

peneliti ialah menginterpretasi data. Pada tahap ini, data hasil identifikasi dan

klasifikasi kemudian ditafsirkan berdasarkan pemikiran peneliti dan digabungkan

dengan pengetahuan lama peneliti. Dengan kata lain, peneliti berusaha memaknai

data yang telah diuraikan dan telah dikelompokkan pada tahap-tahap sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

66

Proses interpretasi dilakukan untuk memaknai data yang diperoleh. Proses

ini memuat kesimpulan data, misalnya responden belum memiliki budaya baca.

Selain itu, pada tahap ini bisa diketahui apa saja yang dibutuhkan mahasiswa agar

ia bisa menguasai membaca level akademik. Setelah proses ini, akan dibuat

produk dan akan divalidasi oleh dosen ahli.

3.5.4 Pelaporan Data

Tahap akhir dari teknik analisis data ini adalah pendeskripsian data.

Setelah peneliti melakukan identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi, peneliti

melakukan pendeskripsian terhadap semua hasil analisisnya. Peneliti melaporkan

semua hasil penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan

ahli untuk memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya

di lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

3.6 Prosedur Pengembangan Produk

Subbab sebelumnya telah menyebutkan bahwa penelitian ini akan

menghasilkan sebuah produk berupa buku ajar. Buku ajar dipilih peneliti dengan

berbagai pertimbangan setelah mengenali perbedaan jenis-jenis buku yang

digunakan dalam dunia pendidikan. Pada subbab sebelumnya juga telah

dipaparkan mengenai 15 langkah model pengembangan menurut Sugiyono

(2015:47), tetapi peneliti menyederhanakan model pengembangan penelitian ini

mnejadi tujuh langkah yang disesuaikan dengan kondisi, situasi, dan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

67

penelitian yang akan dilaksanakan. Berikut merupakan skema dari model

pengembangan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Skema 3.2 Prosedur Pengembangan Produk

Berikut merupakan penjabaran dari ketujuh langkah yang akan digunakan

peneliti saat akan melaksanakan penelitian dan pengembangan ini. Pertama,

peneliti akan menentukan potensi dan masalah yang menjadi latar belakang

dilakukakannya penelitian dan pengambangan ini. Kedua, peneliti mengumpulkan

informasi yang akan dijadikan data-data yang akan diolah dalam penelitian dan

pengembangan ini. Data-data tersebut diperoleh dari hasil tes membaca level

akademik mahasiswa dan ketiga jenis angket analisis kebutuhan yang akan

diberikan kepada mahasiswa atau responden. Ketiga, peneliti akan mendesain

produk awal dengan mengacu pada data-data sebelumnya. Keempat, peneliti

mendesain produk yang telah disusun dan dibuat. Setelah peneliti mendesain

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan Data

atau Informasi Desain Produk

Uji Coba Produk Revisi Desain Validasi Desain

Produksi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

68

produk tersebut hingga menjadi sebuah buku ajar, peneliti memberikan produk

buku ajar tersebut kepada dosen ahli sebagai validator. Produk kemudian

diberikan kepada dosen ahli untuk memvalidasi dan menilai produk buku ajar

yang dibuat peneliti. Kelima, melakukan revisi desain produk yang telah

divalidasi dan dinilai oleh dosen ahli tersebut. Keenam, melakukan uji coba

kepada responden atau mahasiswa dalam jumlah terbatas. Ketujuh, memproduksi

produk berupa buku ajar yang telah direvisi dan diujicobakan dalam jumlah

terbatas. Berikut ini merupakan penjabaran dari ketujuh langkah model

pengembangan yang akan dilakukan peneliti.

3.6.1 Potensi dan Masalah

Sebuah penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah.

Menurut Sugiyanto (2010: 409), potensi adalah segala sesuatu yang bila

didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi utama dalam penelitian ini

adalah serangkaian mata kuliah membaca di Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Semua mata kuliah

membaca ini tentunya dapat memiliki nilai tambah bila didayagunakan untuk

mengembangkan budaya baca. Melalui serangkaian mata kuliah ini, mahasiswa

secara intensif dapat melakukan kegiatan membaca dalam proses perkuliahannya.

Tidak hanya itu, mahasiswa mulai mengenal berbagai jenis membaca, tujuan

membaca, dan berbagai strategi membaca. Selain itu, berbagai macam materi

yang disampaikan dalam mata kuliah ini juga menjadi potensi bagi mahasiswa

dalam meningkatkan prestasi akademiknya. Mahasiswa yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

69

kemampuan membaca level akademik, cenderung dapat menyerap informasi dan

materi dari bahan bacaan dengan baik.

Potensi-potensi tersebut akan menjadi masalah jika tidak digayagunakan

dengan baik. Menurut Sugiyono (2010: 410), masalah adalah penyimpangan

antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi utama seperti yang sudah

dijelaskan di atas dapat menjadi masalah apabila mahasiwa tidak

medayagunakannya dengan maksimal. Serangkaian mata kuliah membaca yang

sebenarnya dapat menjadi sarana bagi mahasiswa mengetahui dan

mengimplementasikan berbagai strategi membaca. Bila mahasiswa tersebut tidak

menggunakan strategi yang tepat dan hal ini dapat menyebabkan informasi yang

diperoleh dari bacaan yang dibaca juga tidak maksimal.

Berdasarkan potensi dan masalah yang telah dipaparkan di atas, peneliti

mencoba mengembangkan salah satu strategi yang cocok bagi mahasiswa, yaitu

strategi PQ4R. Hasil akhir dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebuah

produk terkait penerapan strategi PQ4R. Strategi dibuat menjadi sebuah produk

berupa buku ajar yang diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran

mahasiswa, meningkatkan kemampuan membaca mahasiswa hingga mencapai

level akademik. Tidak hanya itu, berawal dari strategi ini tentu budaya baca dan

pola pikir mahasiswa juga akan meningkat.

3.6.2 Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah ditunjukan, selanjutnya peneliti perlu

mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

perencanaan produk. Produk yang akan menjadi luaran dari penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

70

buku ajar. Oleh karena itu, saat peneliti mengumpulkan informasi, peneliti

mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang semua hal yang berkaitan dengan

pengembangan strategi membaca level akademik.

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

observasi, kuesioner atau angket, dan tes membaca level akademik. Pengumpulan

informasi dilaksanakan setelah membuat paparan Bab I sampai Bab III. Informasi

pertama yang diambil adalah informasi dari hasil observasi, selanjutnya adalah

pengerjaan tes, dan pengisian angket.

3.6.3 Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development ini

bermacam-macam. Dalam dunia pendidikan produk-produk tersebut berupa

metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, dan lainnya. Produk ini

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang

banyak, berkualitas, dan relevan sesuai kebutuhan. Untuk menghasilkan produk

tersebut, peneliti merancang desain produk baru yang dianggap lengkap

karakteristiknya (Sugiyono, 2010: 412).

Desain produk atau membuat rancanganproduk ini dilakukan peneliti

setelah menghitung hasil angket, tes dan data dari pengumpulan informasi

diterima. Dari perhitungan tersebut, dibuatlah rancangan mengenai produk buku

ajar yang akan dibuat. Rancangan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan

keinginan responden. Buku ajar dirancang delapan bab yang berkaitan dengan

penerapan strategi PQ4R untuk membangun budaya baca level akademik

mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

71

3.6.4 Validasi Desain

Sugiyono (2010: 414) menjelaskan mengenai validasi desain produk

sebagai langkah dimana beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah

berpengalaman dihadirkan untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.

Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini melibatkan dosen ahli

membaca sebagai validator desain produk. Validasi dilakukan oleh dosen ahli.

Validasi dilaksanakan untuk menguji keabsahan, kelebihan dan kelemahan

produk. Draf validasi berbentuk angket dengan penyataan yang memuat isi,

format, kebahasaan, keterbacaan buku ajar.

3.6.5 Revisi Desain Produk

Seteleh melewati proses validasi, peneliti kemudian mencoba mengurangi

kekurangan pada desain produk tersebut dengan merevisi bagian-bagian yang

telah dinilai validator. Revisi ini dilakukan dengan cara menambahkan beberapa

hal yang dianggap masih kurang dan mengurangi hal yang dianggap berlebihan.

3.6.6 Uji Coba Terbatas

Dalam bidang pendidikan, desain produk dapat langsung diuji coba,

setelah divalidasi dan revisi kemudian dicetak kembali. Uji coba ini dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah strategi yang terdapat dalam

produk tersebut sudah efektif atau efisien. Uji coba ini dilakukan kepada tiga

mahasiswa yang diambil secara acak.Mahasiswa yang diambil secara acak ini

merupakan responden dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

72

3.6.7 Produksi Produk

Bila uji coba terbatas menyatakan bahwa produk tersebut efektif dan layak

produksi, maka produk dapat diproduksi. Dalam penelitian ini, produksi produk

tidak dilakukan secara masal tetapi buku ajar sebagai produk akhir penelitian

diproduksi sesuai dengan kebutuhan.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan di atas tentu tidak menjadi

ketentuan yang baku dan harus diikuti oleh peneliti dalam menghasilkan produk,

karena semua bergantung pada kondisi dan situasi yang akan dihadapi penelitian

ini. Pendapat tersebut dipertegas dengan pandangan Dwiyogo (dalam Prabowati,

2016), setiap pengembangan dapat memilih dan menentukan langkah yang paling

tepat bagi penelitiannya berdasarkan kondisi dan kendala yang dihadapi.

Berkaitan dengan judul dan kondisi lapangan, peneliti mengadaptasi dan

mnyederhanakan model pengembangan milik Sugiyono yang telah dijabarkan di

atas menjadi enam langkah penelitian tanpa mengurangi nilai penelitian dan

pengembangan itu sendiri. Oleh karena itulah peneliti penetapkan tujuh langkah

pengembangan produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi penjabaran hasil penelitian dan pengembangan. Hasil

penelitian dan pengembangan ini dibagi menjadi tiga subbab, yaitu (1) deskripsi

pelaksanaan penelitian, (2) analisis data dan (3) deskripsi produk. Berikut ini

merupakan paparan dari setiap subbab tersebut.

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini menghasilkan data berupa hasil observasi,

kuesioner, dan tes membaca level akademik. Dengan kata lain, data dalam

penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi kelas, angket budaya baca, angket

analisis kebutuhan, angket strategi PQ4R dan tes membaca level akademik.

Semua teknik pengumpulan data tersebut dilakukan pada hari yang sama yaitu

hari pada Selasa, 28 November 2017 pukul 14.00-17.30 WIB di ruang R.II/K.22

saat mata kuliah Seminar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia kelas A angkatan 2014 yang berjumlah

40 orang dan dinyatakan sebagai populasi dalam penelitian.

Saat pengambilan data sebanyak 30 mahasiswa yang hadir dan mengikuti

perkuliahan, sedangkan sebanyak 10 mahasiswa tidak hadir mengikuti

perkuliahan. Sebanyak 2 mahasiswa diantaranya sudah tidak pernah hadir sejak

awal perkuliahan dan 8 mahasiswa lainnya tidak hadir saat pengambilan data,

sehingga sebanyak 30 mahasiswa yang hadir saat itu menjadi sampel dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

74

penelitian ini. Pengumpulan data pada penelitian ini berlangsung dari pukul

14.00-17.30 WIB dengan pembagian waktu sebagai berikut.

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada hari, tempat, dan

responden yang sama. Pengambilan data pertama yaitu dengan teknik observasi

dilakukan dari pukul 14.10-15.30 WIB. Saat melakukan observasi, peneliti

berpedoman pada panduan observasi yang dipersiapkan sebelumnya. Peneliti

mengamati semua kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Seminar Bahasa

Indonesia. Peneliti mengamati interaksi dosen dan mahasiswa berdasarkan

kegiatan prapembelajaran, pembelajaran, dan pascapembelajaran.

Pengambilan data selanjutnya ialah dengan teknik tes membaca level

akademik serta ketiga angket dalam penelitian ini (angket analisis kebutuhan,

budaya baca, dan angket strategi PQ4R) berlangsung dari pukul 17.00-17.45 WIB.

Pengambilan data dengan teknik tes memiliki 25 pertanyaan dengan empat pilihan

jawaban, yaitu A, B, C, dan D yang mencakup materi membaca level akademik.

Sedangkan ketiga angket dalam penelitian ini masing-masing berjumlah 20

pernyataan. Angket analisis kebutuhan dan angket strategi PQ4R menggunakan

skala likert, sedangkan angket budaya baca tidak menggunakan skala likert.

Angket budaya baca hanya menggunakan pilihan YA atau TIDAK. Sama seperti

tes, pengisian angket berlangsung dengan lancar. Waktu pengerjaan tes dan ketiga

angket yaitu selama 45 menit. Selama pengerjaan tes, responden mengerjakan

dengan tenang dan prosesnya berjalan dengan lancar. Pengambilan data pada hari

itu berlangsung dengan baik, lancar dan kondusif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

75

4.2 Analisis Data

Hasil penelitian ini berupa data observasi, tes kemampuan membaca level

akademik, dan pemberian tiga angket atau kuesioner (angket analisis kebutuhan,

angket budaya baca, danangket strategi PQ4R). Ini berarti bahwa teknik

pengumpulan data penelitian dan pengembangan budaya baca level akademik

mahasiswa ini menggunakan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes tersebut

adalah tes mengenai membaca level akademik. Angket yang akan dianalisis yaitu

angket analisis kebutuhan, angket budaya baca, dan angket strategi PQ4R. Hasil

analisis data yang dilakukan akan dikembangkan menjadi produk yaitu buku ajar.

Produk yang dikembangkan akan disesuaikan dengan penerapan strategi Preview,

Question, Read, Reflect, Recite dan Review (PQ4R) untuk membangun budaya

baca level akademik mahasiswa. Peneliti berharap produk yang dikembangkan

akan meningkatkan kemampuan membaca level akademik para mahasiswa,

khususnya mahasiswa PBSI, Universitas Sanata Dharma.

Pada Bab III telah dipaparkan bahwa peneliti mengacu pada teori analisis data

menurut Furchan (1982), yaitu teknik analisis data penelitian pada penelitian ini

dengan empat tahap, yaitu identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan pelaporan data

penelitian. Peneliti akan menjelaskan satu per satu mengenai identifikasi,

klasifikasi, dan interpretasi data terhadap ketiga angket dalam penelitian ini.

Berikut ini merupakan penjelasannya.

Pertama, identifikasi data berarti mengidentikasi jawaban responden yaitu

mengenali jawaban responden. Sesuai dengan angket yang diberikan kepada

responden tersebut, peneliti akan mengidentifikasi jawaban setuju, netral dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

76

tidak setuju yang dipilih responden. Berdasarkan jawaban tersebut peneliti akan

diketahui seberapa besar atau berapa persen responden yang memilih setuju, netral

dan tidak setuju mengenai suatu pernyataan.

Kedua, klasifikasi data merupakan pengelompokkan. Sebelumnya sudah

dibahas bahwa angket penelitian menggunakan skala likert. Dari lima skala likert

yang digunakan, akan dikelompokkan jawaban responden dengan kategori tinggi,

cukup, dan sangat rendah. Jadi skala 1,2 dan 4,5 dibuat menjadi satu kategori

dengan kategori tinggi untuk skala 4 dan 5, kategori rendah untuk skala 1 dan 2.

Sedangkan kategori cukup untuk skala 3.

Ketiga, interpretasi data adalah penafsiran dari jawaban atau hasil yang

telah dianalisis. Artinya, setelah setiap indikator dari angket dianalisis, akan

diambil kesimpulan. Misalnya untuk angket budaya baca dinyatakan bahwa

“sebagian besar responden belum memiliki budaya baca yang baik”. Kata

“sebagian besar responden belum memiliki budaya baca yang baik” merupakan

sebuah kesimpulan dari angket budaya baca. Begitu juga dengan dua angket

lainnya. Berikut ini merupakan penjabaran dari hasil penelitian yang dilakukan

peneliti.

4.2.1 Analisis Data Observasi

Pengambilan data observasi dilaksanakan pada hari Selasa, 28 November

2017 pukul 14.00-17.30 WIB di ruang R.II/K.22 saat mata kuliah Seminar

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Responden penelitian ini adalah mahasiswa semester VII kelas A Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogykarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

77

Mahasiswa semester VII kelas A ini merupakan gabungan mahasiswa PBSI

angkatan 2014 kelas A dan B yang mengambil mata kuliah Seminar Bahasa dan

Sastra Indonesia ampuan Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. Selain mahasiswa

angkatan 2014 kelas A dan B, mata kuliah ini juga diikuti oleh beberapa

mahasiswa angkatan 2013. Peneliti hanya menetapkan 30 mahasiswa angkatan

2014 kelas A dan B saja yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini.Jumlah

mahasiswa yang ditetapkan oleh peneliti ini dipilih 30 orang saja dengan alasan

bahwa peneliti melihat berdasarkan kehadiran mahasiswa.

Pengambilan data dengan teknik observasi dilakukan peneliti untuk

mengetahui situasi pembelajaran di kelas. Peneliti melakukan observasi dengan

berpedoman pada panduan observasi yang telah dibuat berdasarkan aspek-aspek

yang ingin diamati. Peneliti membagi tiga aspek yaitu kegiatan prapembelajaran,

kegiatan pembelajaran, dan kegiatan pascapembelajaran. Berikut penjabaran

pengklasifikasian yang dilakukan peneliti.

Aspek yang diamati pada kegiatan prapembelajaran yaitu sikap dosen

terhadap mahasiswa. Saat mengamati kegiatan prapembelajaran, peneliti

mengamati bahwa dosen memperhatikan kesiapan mahasiswa dan semua sarana

dan prasarana sebelum perkuliahan dimulai.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati empat

indikator pada kegiatan pembelajaran. Empat indikator tersebut yaitu mengamati

pendekatan dan strategi dosen, pemanfaatan media dan sumber belajar, sikap

dosen terhadap mahasiswa, serta respon mahasiswa terhadap pembelajaran.

Masing-masing indikator tersebut memiliki subindikator yang dijadikan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

78

sebagai pedoman untuk melaksanakan observasi selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Berikut penjabaran dari empat indikator tersebut.

Pendekatan dan strategi yang digunakan dosen pengampu mata kuliah

Seminar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. R. Kunjana Rahardi,

M.Hum., yaitu pendekatan kooperatif dan pendekatan inkuiri. Pendekatan

kooperatif dan inkuiri ini digunakan dosen pengampu untuk mencapai kompetensi

yang dicapai, yaitu mahasiswa dilatih untuk berperan secara baik dan benar

sebagai seorang pemakalah, pembahas utama, pemandu atau moderator,

penambat, maupun sebagai peserta dalam sebuah praktik seminar. Selama

kegiatan pembelajaran, dosen pengampu berperan memberikan masukan terhadap

jalanya praktik seminar. Dosen pengampu mampu menjadi fasilitator dan

pembimbing yang baik selama kegiatan praktik seminar berlangsung.

Sebagai fasilitator, dosen memanfaatkan media dan sumber belajar yang

dapat melibatkan mahasiswa secara aktif dan efisien untuk mencapai kompetensi

yang diharapkan. Mahasiswa dituntut mampu berpraktik seminar dengan tugasnya

masing-masing berdasarkan kesepakatan awal. Dengan demikian, mahasiswa

diberikan keleluasaan untuk berpraktik sebagaimana mestinya dalam sebuah

seminar.

Saat praktik seminar berlangsung, dosen sangat menganjurkan mahasiswa

ikut ambil bagian dalam kegiatan praktik seminar ini. Dosen menginginkan

mahasiswa berperan aktif, kritis, kreatif, dan inovatif berdasarkan peran masing-

masing dalam praktik seminar tersebut. Dosen pengampu sangat menganjurkan

mahasiswa yang berperan sebagai peserta dalam praktik seminar untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

79

mengajukan pertanyaan yang berkualitas kepada pemakalah. Berdasarkan

ketentuan yang telah ditetapkan dosen pengampu mata kuliah tersebut, mahasiswa

merespon baik kegiatan praktik seminar di kelas. Mahasiswa memiliki antusias

yang baik terhadap proses pembelajaran. Mahasiswa mampu menjalankan

perannya masing-masing selama berpraktik seminar.

Aspek terakhir yang diamati oleh peneliti ialah kegiatan

pascapembelajaran. Kegiatan pascapembelajaran yang diamati oleh peneliti

menunjukkan bahwa interaksi dosen dan mahasiswa saat mengakhiri

pembelajaran berkategori baik sekali. Dosen pengampu meninjau keseluruhan

proses praktik seminar dengan baik. Secara tidak langsung dosen pengampu

mengarahkan mahasiswa pada kegiatan refleksi. Dosen pengampu memberikan

penegasan ulang dan mengarahkan mahasiswa untuk lebih baik lagi. Jadi, dosen

benar-benar mengevaluasi jalannya proses pembelajaran di kelas dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi, klasifikasi tiga kegiatan yaitu kegiatan

prapembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan pascapembelajaran ini

sangat membantu peneliti untuk benar-benar mengamati situasi proses

pembelajaran di kelas. Pemanfaatan pendekatan kooperatif dan pendekatan inkuiri

yang digunakan dosen pengampu sangat membantu mahasiswa untuk

menumbuhkan budaya baca level akademiknya. Saat praktik seminar berlangsung,

mahasiswa dilatih untuk berperan secara baik dan benar sebagai seorang

pemakalah, pembahas utama, pemandu atau moderator, penambat, maupun

sebagai peserta dalam sebuah praktik seminar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

80

4.2.2 Analisis Angket Budaya Baca

Angket budaya baca dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

sikap yang melekat pada mahasiswa terhadap kegiatan membaca. Pengisian

angket budaya baca ini diberikan kepada 30 mahasiswa sebagai responden dari

penelitian ini. Angket budaya baca dalam penelitian ini tidak menggunakan skala

likert, seperti angket analisis kebutuhan dan pengembangan strategi di atas.

Angket budaya baca ini hanya menggunakan pilihan YA dan TIDAK. Angket ini

terdiri dari lima indikator. Setiap indikator terdiri dari beberapa pernyataan.

Pernyataan dari setiap indikator tersebut terdiri dari pernyataan positif dan negatif.

Pernyataan positif pada setiap pernyataan dalam indikator menunjukkan bahwa

sikap positif terhadap budaya baca. Misalnya pada indikator semangat membaca

buku terdapat sebuah pernyataan “Saya senang membaca buku dimanapun

berada” merupakan sebuah pernyataan positif. Bila mahasiswa memilih YA pada

pernyataan tersebut, tentu saja mahasiswa tersebut memiliki budaya baca yang

baik. Bila mahasiswa menjawab TIDAK dan pilihan TIDAK tersebut lebih

dominan, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa tersebut belum memiliki

budaya baca yang baik. Berikut penjabaran dari kelima indikator tersebut.

a. Semangat Membaca Buku

Semangat membaca buku merupakan indikator pertama dari angket budaya

baca dalam penelitian ini. Indikator pertama ini berisi empat pernyataan. Berikut

tabel berisi empat pernyataan terkait indikator tesebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

81

Tabel 4.1 Indikator Semangat Membaca Buku

No. Pernyataan Pilihan

YA TIDAK

1. Saya senang membaca buku dimanapun

saya berada. 12 18

2. Saya cepat bosan jika membaca buku. 23 7

3. Saya selalu bersemangat dalam

membaca buku. 11 19

4. Bila sehari tak membaca serasa masih

ada yang kurang. 6 24

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 4 pernyataan. Berikut penjelasan

dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya senang membaca buku dimanapun saya

berada”. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan positif. Berdasarkan data di

atas, sebanyak 12 atau 40% mahasiswa berpendapat YA. Sedangkan untuk pilihan

TIDAK, sebanyak 18 atau 60% mahasiswa memilih pilihan tersebut. Jadi,

sebanyak 18 atau 60% mahasiswa tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa sebanyak 18 atau 60% mahasiswa belum memiliki budaya

baca yang baik.

Pernyataan kedua yaitu “Saya cepat bosan jika membaca buku” dan

pernyataan ini merupakan pernyataan negatif. Berdasarkan data pada tabel,

sebanyak 23 atau 76,66% mahasiswa berpendapat YA. Sedangkan untuk pilihan

TIDAK, sebanyak 7 atau 23,33% mahasiswa memilih pilihan tersebut. Artinya,

sebanyak 23 atau 76,66% mahasiswa lebih dominan dan bersikap positif terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

82

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 23 atau 76,66%

mahasiswa belum memiliki budaya baca yang baik.

Pernyataan ketiga yaitu “Saya selalu bersemangat dalam membaca buku” dan

ini merupakan pernyataan positif. Berdasarkan data di atas, sebanyak 11 atau

36,66% mahasiswa berpendapat YA. Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak

19 atau 63,33% mahasiswa memilih pilihan tersebut. Artinya, sebanyak 19 atau

63,33% mahasiswa bersikap tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa belum memiliki

budaya baca yang baik.

Pernyataan keempat yaitu “Bila sehari tak membaca serasa masih ada yang

kurang”. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan positif terhadap budaya baca.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 6 atau 20% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Artinya, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa lebih dominan dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 24 atau 80%

mahasiswa belum memiliki budaya baca yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, indikator pertama dalam analisis angket budaya

baca mahasiswa ini menunjukkan bahwa semangat membaca mahasiswa belum

baik. Pernyataan pertama hingga pernyataan keempat ini merupakan bukti bahwa

mahasiswa belum bersemangat untuk menumbuhkan budaya baca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

83

b. Kesadaran Membaca Buku

Kesadaran membaca buku merupakan indikator kedua dari angket budaya

baca dalam penelitian ini. Indikator kedua ini berisi tiga pernyataan. Berikut tabel

berisi tiga pernyataan terkait indikator tesebut.

Tabel 4.2 Indikator kesadaran membaca buku

No. Pernyataan Pilihan

YA TIDAK

1. Saya perlu nilai baik jadi saya harus rajin

baca buku. 24 6

2. Membaca buku itu wajib, karena saya

seorang mahasiswa. 27 3

3. Baca buku itu hanya untuk mahasiswa yang

pintar saja. 5 25

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 3 pernyataan. Berikut penjelasan

dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya perlu nilai baik jadi saya harus rajin baca

buku”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa berpendapat

YA. Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 6 atau 20% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Artinya, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa setuju dengan

pernyataan bahwa membaca itu perlu ketika ingin memperoleh nilai baik saja. Hal

ini menunjukkan bahwa sebanyak 24 atau 80% mahasiswa belum memiliki

budaya baca yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

84

Pernyataan kedua yaitu “Membaca buku itu wajib, karena saya seorang

mahasiswa”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 27 atau 90% mahasiswa

berpendapat YA. Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 3 atau 10%

mahasiswa memilih pilihan tersebut. Artinya, sebanyak 27 atau 90% mahasiswa

bersikap positif terhadap pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

sebanyak 27 atau 90% mahasiswa sudah memiliki kesadaran untuk membaca

buku.

Pernyataan ketiga yaitu “Baca buku itu hanya untuk mahasiswa yang pintar

saja”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 5 atau 16,66% mahasiswa berpendapat

YA. Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 25 atau 83,33% mahasiswa

memilih pilihan tersebut. Jadi, sebanyak 25 atau 83,33% mahasiswa bersikap

positif terhadap pernyataan tersebut. Mahasiswa yang tidak setuju bahwa

membaca buku itu bukan hanya untuk mahasiswa yang pintar saja. Hal ini

menunjukkan bahwa sebanyak 25 atau 83,33% mahasiswa sadar akan membaca

buku itu wajib. Artinya, mahasiswa tersesebut sudah memiliki pola pikir positif

untuk memiliki budaya baca yang baik.

c. Ketertarikan Membaca Buku

Ketertarikan membaca buku merupakan indikator ketiga dari angket budaya

baca dalam penelitian ini. Indikator ketiga ini berisi lima pernyataan. Berikut tabel

berisi lima pernyataan terkait indikator tesebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

85

Tabel 4.3 Indikator Ketertarikan Membaca Buku

No. Pernyataan Pilihan

YA TIDAK

1. Saya tertarik dengan buku-buku pengetahuan

saja. 10 20

2. Saya lebih tertarik membaca novel. 19 11

3. Saya membuat jadwal teratur untuk membaca

buku. 3 27

4. Saya selalu menambah koleksi buku saya. 14 16

5. Saya mendatangi perpustakaan yang lebih

lengkap dari perpustakaan yang ada di

kampus.

16 14

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 5 pernyataan. Berikut penjelasan

dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya tertarik dengan buku-buku pengetahuan saja”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 10 atau 33,33% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Jadi, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa setuju terhadap

pernyataan tersebut. Artinya, mereka mau membaca buku selain dari buku

pengetahuan, seperti novel, surat kabar, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa

sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa sudah memiliki ketertarikan untuk membaca

buku yang akan menumbuhkan budaya baca mereka.

Pernyataan kedua yaitu “Saya lebih tertarik membaca novel”. Berdasarkan

data di atas, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa berpendapat YA. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

86

untuk pilihan TIDAK, sebanyak 11 atau 36,66% mahasiswa memilih pilihan

tersebut. Jadi, hanya 11 atau 36,66% mahasiswa tidak setuju terhadap pernyataan

tersebut. Artinya, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa belum memiliki budaya

baca yang baik.

Pernyataan ketiga yaitu “Saya membuat jadwal teratur untuk membaca buku”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 3 atau 10% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 27 atau 90% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Jadi, hanya 3 atau 10% mahasiswa yang memiliki jadwal

membaca buku dan sisanya yaitu 27 atau 90% mahasiswa tidak memiliki jadwal

teratur untuk membaca buku. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 27 atau 90%

mahasiswa belum memiliki ketertarikan untuk membaca buku yang akan

menumbuhkan budaya baca mereka.

Pernyataan keempat yaitu “Saya selalu menambah koleksi buku saya”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 16 atau 53,33% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Artinya, sebanyak 16 atau 53,33% mahasiswa tidak menambah

koleksi bukunya. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 16 atau 53,33%

mahasiswa belum memiliki ketertarikan untuk menambah koleksi buku yang akan

menumbuhkan budaya baca mereka.

Pernyataan kelima yaitu “Saya mendatangi perpustakaan yang lebih lengkap

dari perpustakaan yang ada di kampus”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 16

atau 53,33% mahasiswa berpendapat YA. Sedangkan untuk pilihan TIDAK,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

87

sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa memilih pilihan tersebut. Artinya, sebanyak

14 atau 46,66% mahasiswa tidak berusaha mendatangi perpustakaan yang lebih

lengkap dari perpustakan yang ada di kampus. Hal ini menunjukkan bahwa

sebanyak 16 atau 53,33% mahasiswa sudah memiliki ketertarikan untuk membaca

buku yang akan menumbuhkan budaya baca mereka.

d. Pemanfaatan Waktu Membaca Buku

Pemanfaatan waktu membaca buku merupakan indikator keempat dari angket

budaya baca dalam penelitian ini. Indikator keempat ini berisi lima pernyataan.

Berikut tabel berisi lima pernyataan terkait indikator tersebut.

Tabel 4.4 Indikator Pemanfaatan Waktu Untuk Membaca

No. Pernyataan Pilihan

YA TIDAK

1. Saya selalu ingin membaca buku di

perpustakan. 12 8

2. Saya lebih baik tidur dari pada baca buku. 10 20

3. Pada saat santai di rumah, saya lebih suka

nonton TV dari pada baca buku. 21 9

4. Saya menghabiskan waktu luang dengan

belanja. 6 24

5. Setiap ada waktu luang saya perlu baca buku. 17 13

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 5 pernyataan. Berikut penjelasan

dari masing-masing pernyataan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

88

Pernyataan pertama yaitu “Saya selalu ingin membaca buku di perpustakan”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 12 atau 40% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 18 atau 60% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Jadi, sebanyak 18 atau 60% mahasiswa tidak ingin membaca

buku di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 18 atau 60%

mahasiswa belum memiliki budaya baca yang baik.

Pernyataan kedua yaitu “Saya lebih baik tidur dari pada baca buku”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 10 atau 33,33% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Jadi, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa setuju dengan

pernyataan tersebut. Artinya, mahasiswa tersebut sudah memiliki sikap yang baik

untuk memiliki budaya baca yang baik.

Pernyataan ketiga yaitu “Pada saat santai di rumah, saya lebih suka nonton TV

dari pada baca buku”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 21 atau 70% mahasiswa

berpendapat YA. Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 9 atau 30%

mahasiswa memilih pilihan tersebut. Artinya, sebanyak 21 atau 70% mahasiswa

lebih memilih nonton TV daripada membaca buku. Hal ini menunjukkan bahwa

sebanyak 21 atau 70% mahasiswa belum memiliki budaya baca yang baik.

Pernyataan keempat yaitu “Saya menghabiskan waktu luang dengan belanja”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 6 atau 20% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Artinya, hanya 6 atau 20% mahasiswa yang menghabiskan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

89

luang untuk berbelanja dan ini menandakan bahwa mahasiswa tersebut belum

memiliki budaya baca yang baik.

Pernyataan kelima yaitu “Setiap ada waktu luang saya perlu baca buku”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 17 atau 56,66% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Artinya, sebanyak 17 atau 56,66% mahasiswa sudah

memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku. Hal ini menunjukkan bahwa

sebanyak 21 atau 70% mahasiswa sudah memiliki indikator yang baik untuk

menumbuhkan budaya bacanya.

e. Memilih dan Mencari Buku

Memilih dan mencari buku merupakan indikator kelima dari angket budaya

baca dalam penelitian ini. Indikator kelima ini berisi tiga pernyataan. Berikut tabel

berisi tiga pernyataan terkait indikator tesebut.

Tabel 4.5 Indikator Memilih dan Mencari Buku

No. Pernyataan Pilihan

YA TIDAK

1. Komik lebih menarik dari buku referensi

kuliah. 11 19

2. Saya sering mengunjungi toko buku untuk

membeli buku. 13 17

3. Saya ingin mencari jawaban atas suatu

masalah melalui membaca. 28 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

90

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 3 pernyataan. Berikut penjelasan

dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Komik lebih menarik dari buku referensi kuliah”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 11 atau 36,66% mahasiswa berpendapat YA.

Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa memilih

pilihan tersebut. Jadi, hanya 11 atau 36,66% mahasiswa yang lebih tertarik dengan

komik daripada buku referensi kuliah. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 19

atau 63,33% mahasiswa sudah memiliki indikator yang baik untuk

menumbuhkan budaya bacanya.

Pernyataan kedua yaitu “Saya sering mengunjungi toko buku untuk membeli

buku”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa

berpendapat YA. Sedangkan untuk pilihan TIDAK, sebanyak 17 atau 56,66%

mahasiswa memilih pilihan tersebut.Artinya, sebanyak 17 atau 56,66%

mahasiswa jarang mengunjungi toko buku untuk membeli buku. Hal ini

menunjukkan bahwa sebanyak 17 atau 56,66% mahasiswa belum memiliki

indikator yang baik untuk menumbuhkan budaya bacanya.

Pernyataan ketiga yaitu “Saya ingin mencari jawaban atas suatu masalah

melalui membaca”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 28 atau 93,33%

mahasiswa berpendapat YA. Sedangkan untuk pilihan TIDAK, hanya 2 atau

6,66% mahasiswa memilih pilihan tersebut. Artinya, hanya 2 atau 6,66%

mahasiswa yang tidak ingin mencari jawaban atas suatu masalah melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

91

membaca dan sebanyak 93,33% mahasiswa selalu ingin mencari jawaban atas

suatu masalah melalui membaca.

Berdasarkan kelima indikator di atas yang terdiri dari beberapa pernyataan

menunjukkan budaya baca di kalangan mahasiswa tersebut masih sangat rendah.

Misalnya seperti pada indikator pertama yaitu semangat membaca buku, sebanyak

18 atau 60% mahasiswa berpendapat bahwa mereka tidak senang membaca buku

dimanapun mereka berada. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 18 atau 60%

mahasiswa belum memiliki budaya baca yang baik. Kemudian bukti lain yaitu

pada indikator kesadaran untuk membiasakan membaca buku. Sebanyak 24 atau

80% mahasiswa ingin membaca buku tetapi hanya untuk mendapatkan nilai baik

saja. Hal ini menunjukkan belum kesadaran tulus dari hati sebagai seorang

mahasiswa. Berdasarkan uraian kelima indikator dalam angket budaya baca

mahasiswa tersebut, peneliti dapat memberikan sebuah penilaian terhadap budaya

baca mahasiswa semester VII PBSI kelas A pada mata kuliah Seminar Bahasa dan

Sastra Indonesia ini masih belum memiliki budaya baca yang baik.

4.2.3 Analisis Tes Membaca Level Akademik

Tes membaca level akademik ini diberikan untuk mengetahui kemampuan

membaca level akademik para mahasiswa semester VII kelas A mata kuliah

Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia. Indikator tes kemampuan membaca level

akademik ini yaitu pemahaman mahasiswa terhadap keseluruhan isi bacaan. Soal

tes ini berjumlah 25 butir soal pilihan ganda yang berkaitan dengan aspek-aspek

membaca level akademik. Soal-soal dalam tes ini terdiri dari penggalan-penggalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

92

paragraf dan pernyataan. Soal pilihan ganda ini terdiri dari empat pilihan yaitu

pilihan jawaban A, B, C, dan D. Mahasiswa diminta untuk memberikan jawaban

dengan memilih salah satu pilihan yang tersedia.

Soal tes ini terdapat 13 indikator yang terbagi menjadi 25 soal. 13

indikator tersebut yaitu (1) memahami arti kata, istilah dan ungkapan, (2)

memahami makna tersurat, (3) memahami makna tersirat, (4) mampu

menyimpulkan isi teks, (5) mampu memprediksi maksud penulis, (6) mampu

mengevaluasi teks, (7) memberi pertimbangan kelebihan dan kekurangan teks, (8)

mempertanyakan “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana” teks, (9) mencipta gagasan

baru berdasarkan hasil membaca teks baru yang lain, (10) mencipta teks baru

berdasarkan inspirasi teks lain, (11) mampu menafsirkan maksud yang ingin

disampaikan oleh penulis, (12) memahami isi bacaan sebagai cermin kehidupan,

dan (13) memaknai isi bacaan dalam kehidupan senyatanya.

Peneliti melakukan penilaian tes kemampuan membaca level akademik dengan

menggunakan rumus:

𝑋 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 × 100

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai rata- rata dengan rumus:

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = ∑𝑛

𝑁

Keterangan:

X : Nilai Mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

93

∑𝑛 : Jumlah total skor seluruh mahasiswa

N : Jumlah Mahasiswa

Berdasarkan rumus di atas, nilai rata-rata tes kemampuan membaca level

akademik mahasiswa semester VII kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, yaitu 50,8. Rata-rata ini berkategori

cukup.

Dalam setiap tes, pasti dilakukan analisis Indeks Tingkat Kesulitan (ITK)

butir soal. Indeks tingkat kesulitan (ITK) adalah indeks yang menunjukan

seberapa mudah atau sulit suatu butir soal bagi peserta tes yang diuji

(Nurgiyantoro, 2010: 194). Perhitungan ITK dilakukan dengan cara menjumlah

jawaban benar setiap soal kemudian dibagi dengan jumlah peserta tes. Berikut

adalah kategori ITK yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.6 Kategori ITK

Kategori Rentang Indeks

Sulit 0,20 – 0,40

Sedang 0,41 – 0,60

Mudah 0,61 – 0,80

Berdasarkan tabel kategori ITK di atas, terdapat 25 soal yang dianalisis melalui

tes kemampuan membaca level akademik. Berikut akan diperlihatkan hasil

perhitungan ITK setiap butir soal pada tabel di berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

94

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan ITK Butir Soal

No. Kategori Predikat No. Butir Soal

1. Sulit Layak 7, 13, 14, 16, 18, 20, 24

2. Sedang Layak 8, 9, 10, 11, 12, 15, 19

3. Mudah Layak 2, 4, 5, 6, 23, 25

Pada tabel di atas, dapat dilihat hasil perhitungan ITK setiap butir soal.

Terdapat tujuh (7) butir soal berkategori sulit, tujuh (7) butir soal berkategori

sedang, dan sebelas (6) butir soal berkategori mudah. Jadi, terdapat 20 soal

memiliki predikat layak karena penelitian ini merupakan penelitian terpakai.

Namun, sebanyak lima soal berpredikat tidak layak. Hal ini dapat terjadi karena

berdasarkan hasil perhitungan ITK soal nomor 1, 3, 17, 21, dan 22 itu tidak

memenuhi kategori perhitungan ITK menurut Nurgiyantoro.

Selain menghitung ITK, peneliti juga menghitung penilaian terhadap 13

indikator yang terdapat dalam tes kemampuan membaca level akademik.

Perhitungan tersebut dilakukan dengan jumlah butir soal setiap indikator dikali

dengan jumlah responden. Di bawah ini adalah hasil tes diagram kemampuan

membaca level akademik mahasiswa semester VII kelas A Prodi PBSI Universitas

Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

95

Diagram 4.1 Hasil Tes Membaca Level Akademik

Diagram batang di atas menunjukkan hasil tes kemampuan membaca level

akademik yang mencakup 13 indikator. Ketigabelas indikator tersebut yaitu (1)

memahami arti kata, istilah dan ungkapan, (2) memahami makna tersurat, (3)

memahami makna tersirat, (4) mampu menyimpulkan isi teks, (5) mampu

memprediksi maksud penulis, (6) mampu mengevaluasi teks, (7) memberi

pertimbangan kelebihan dan kekurangan teks, (8) mempertanyakan “apa”,

“mengapa”, dan “bagaimana” teks, (9) mencipta gagasan baru berdasarkan hasil

membaca teks baru yang lain, (10) mencipta teks baru berdasarkan inspirasi teks

lain, (11) mampu menafsirkan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis, (12)

memahami isi bacaan sebagai cermin kehidupan, dan (13) memaknai isi bacaan

60 60 60 60 60

30 30

90

30 30 30 30

60

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Hasil Tes Membaca Level Akademik

Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

96

dalam kehidupan senyatanya. Berikut penjelasan mengenai ketigabelas indikator

tersebut.

a. Indikator Memahami Arti Kata, Istilah dan Ungkapan

Pada indikator pertama, terdapat empat butir soal di dalamnya. Soal-soal

yang termuat pada indikator ini adalah soal nomor 1, 2, 3 dan 4. Berdasarkan ITK,

hanya 2 indikator yang berpredikat layak, yaitu nomor 2 dan 4. Lebih jelasnya,

perhatikan tabel berikut.

Tabel 4.8 Indikator Memahami Arti Kata, Istilah dan Ungkapan

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1. Memahami arti

kata, istilah

danungkapan.

1 2 30 20 10

2. 1 4 30 23 7

Total 4 4 120 43 17

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator tersebut relevan dengan

rumusan masalah yang disajikan peneliti untuk mengetahui kemampuan membaca

level akademik mahasiswa yang bersangkutan. Untuk mengetahui kemampuan

membaca pemahaman responden, peneliti mengenali terlebih dahulu keempat soal

yang diujikan kepada responden tersebut merupakan jenis membaca pemahaman.

Kemudian, berdasarkan perhitungan ITK (Indeks Tingkat Kesulitan), terdapat dua

soal berkategori layak dan dua lainnya berkategori tidak layak. Soal berkategori

layak yaitu butir soal nomor 2 dan 4, sedangkan soal yang berkategori tidak layak

yaitu butir soal nomor 1 dan 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

97

Kedua, klasifikasi data bahwa data yang diperoleh tersebut dibedakan

menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Perolehan data kuantitatif

adalah pada soal nomor 2, sebanyak 20 atau 66,66% responden menjawab benar

dengan kategori tinggi dan ada 10 atau 33,33% responden menjawab salah. Pada

soal nomor 4, ada 23 atau 76,66% responden menjawab benar dengan kategori

tinggi dan ada 7 atau 23,33% responden yang menjawab salah.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif berdasarkan data sebelumnya. Hasil tes pada

indikator tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengerjakan soal tes

membaca pemahaman dengan baik. Sebagian besar responden menjawab benar

dan berkategori tinggi. Hal ini menandakan bahwa pemahaman arti kata, istilah

danungkapan responden sudah baik.

Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

b. Indikator Memahami Makna Tersurat

Pada indikator kedua, terdapat dua butir soal di dalamnya. Soal-soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 5 dan 6. Lebih jelasnya, perhatikan

tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

98

Tabel 4.9 Indikator Memahami Makna Tersurat

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1. Memahami

makna tersurat 1 5 30 21 9

2. 1 6 30 20 10

Total 2 2 60 41 19

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator tersebut relevan dengan

rumusan masalah yang disajikan peneliti untuk mengetahui kemampuan membaca

level akademik mahasiswa yang bersangkutan. Untuk mengetahui kemampuan

membaca pemahaman responden, peneliti mengenali terlebih dahulu kedua soal

yang diujikan kepada responden tersebut merupakan jenis membaca pemahaman.

Kemudian, berdasarkan perhitungan ITK (Indeks Tingkat Kesulitan), dua soal

tersebut berkategori layak.

Kedua, klasifikasi data bahwa data yang diperoleh tersebut dibedakan

menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Perolehan data kuantitatif

adalah pada soal nomor 5, sebanyak 21 atau 70% responden menjawab benar

dengan kategori tinggi dan ada 9 atau 30% responden menjawab salah. Pada soal

nomor 6, ada 20 atau 66,66% responden menjawab benar dengan kategori tinggi

dan ada 10 atau 33,33% responden yang menjawab salah.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif berdasarkan data sebelumnya. Hasil tes pada

indikator tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengerjakan soal tes

membaca pemahaman dengan baik. Sebagian besar responden menjawab benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

99

dan berkategori tinggi. Hal ini menandakan bahwa pemahaman arti kata, istilah

danungkapan responden sudah baik.

Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

c. Indikator Memahami Makna Tersirat

Pada indikator ketiga, terdapat dua butir soal di dalamnya. Soal-soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 7 dan 8. Lebih jelasnya, perhatikan

tabel berikut.

Tabel 4.10 Indikator Memahami Makna Tersirat

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1. Memahami

makna tersirat 1 7 30 10 20

2. 1 8 30 14 16

Total 2 2 60 24 36

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator tersebut relevan dengan

rumusan masalah yang disajikan peneliti untuk mengetahui kemampuan membaca

level akademik mahasiswa yang bersangkutan. Untuk mengetahui kemampuan

membaca pemahaman responden, peneliti mengenali terlebih dahulu kedua soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

100

yang diujikan kepada responden tersebut merupakan jenis membaca pemahaman.

Kemudian, berdasarkan perhitungan ITK (Indeks Tingkat Kesulitan), dua soal

tersebut berkategori layak.

Kedua, klasifikasi data bahwa data yang diperoleh tersebut dibedakan

menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Perolehan data kuantitatif

adalah pada soal nomor 7, ada 10 atau 33,33% dari 30 responden yang menjawab

benar dan berkategori rendah. Selanjutnya, pada soal nomor 8, ada 14 atau

46,66% dari 30 responden yang menjawab benar dan berkategori cukup.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif berdasarkan data sebelumnya. Hasil tes pada

indikator tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa belum mampu mengerjakan

soal tes membaca pemahaman dengan baik. Sebagian besar responden menjawab

benar dan berkategori tinggi. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar

mahasiswa belum mampu memahami makna tersirat sebuah bacaan.

Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

101

d. Indikator Mampu Menyimpulkan Isi Teks

Pada indikator keempat, terdapat dua butir soal di dalamnya. Soal-soal

yang termuat pada indikator ini adalah soal nomor 9 dan 10. Lebih jelasnya,

perhatikan tabel berikut.

Tabel 4.11 Indikator Mampu Menyimpulkan Isi Teks

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1. Mampu

menyimpulkan

isi teks

1 9 30 13 17

2. 1 10 30 17 13

Total 2 2 60 30 30

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator tersebut relevan dengan

rumusan masalah yang disajikan peneliti untuk mengetahui kemampuan membaca

level akademik mahasiswa yang bersangkutan. Untuk mengetahui kemampuan

membaca pemahaman responden, peneliti mengenali terlebih dahulu kedua soal

yang diujikan kepada responden tersebut merupakan jenis membaca pemahaman.

Kemudian, berdasarkan perhitungan ITK (Indeks Tingkat Kesulitan), dua soal

tersebut berkategori layak.

Kedua, klasifikasi data bahwa data yang diperoleh tersebut dibedakan

menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Perolehan data kuantitatif

adalah pada soal nomor 9, ada 13 atau 43,33% dari 30 responden yang menjawab

benar dan berkategori cukup. Selanjutnya, pada soal nomor 10, ada 17 atau

56,66% responden dari 30 responden yang menjawab benar dan berkategori

cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

102

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif berdasarkan data sebelumnya. Hasil tes pada

indikator tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengerjakan soal tes

membaca pemahaman. Sebagian besar responden menjawab benar dan

berkategori cukup. Jika lihat perbandingan jawaban benar yang diperoleh,

keduanya memiliki posisi setara. Hasil tes pada butir soal nomor 9 dan 10

menunjukkan bahwa keduanya berkategori cukup. Hal ini menandakan bahwa

sebagian responden mampu menyimpulkan isi teks, baik dengan bahasa sendiri

ataupun bahasa dalam buku.

Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

e. Indikator Mampu Memprediksi Maksud Penulis

Pada indikator kelima, terdapat dua butir soal di dalamnya. Soal-soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 11 dan 12. Lebih jelasnya,

perhatikan tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

103

Tabel 4.12 Indikator Mampu Memprediksi Maksud Penulis

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1. Memprediksi

maksud

penulis

1 11 30 18 12

2. 1 12 30 14 16

Total 2 2 60 32 28

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator tersebut relevan dengan

rumusan masalah yang disajikan peneliti untuk mengetahui kemampuan membaca

level akademik mahasiswa yang bersangkutan. Untuk mengetahui kemampuan

membaca pemahaman responden, peneliti mengenali terlebih dahulu kedua soal

yang diujikan kepada responden tersebut merupakan jenis membaca pemahaman.

Kemudian, berdasarkan perhitungan ITK (Indeks Tingkat Kesulitan), dua soal

tersebut berkategori layak.

Kedua, klasifikasi data bahwa data yang diperoleh tersebut dibedakan

menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Perolehan data kuantitatif

adalah pada soal nomor 11, ada 18 atau 60% dari 30 responden yang menjawab

benar dan berkategori cukup. Selanjutnya, pada soal nomor 12, ada 14 atau

46,66% dari 30 responden yang menjawab benar dan berkategori cukup juga.

Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa sebagian besar responden mampu

memprediksi maksud penulis. Hal ini dilihat dari perbandingan skor jawaban

benar dan jawaban salah yang diperoleh.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif berdasarkan data sebelumnya. Hasil tes pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

104

indikator tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengerjakan soal tes

membaca pemahaman dengan baik. Sebagian besar responden menjawab benar

dan berkategori cukup. Hal ini menandakan bahwa pemahaman menafsirkan

penulis mahasiswa sudah baik.

Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

f. Indikator Mampu Mengevaluasi Teks

Pada indikator keenam, terdapat satu butir soal di dalamnya. Soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 13. Lebih jelasnya, perhatikan tabel

berikut.

Tabel 4.13 Indikator Mampu Mengevaluasi Teks

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1.

Mampu

mengevaluasi

teks

1 13 30 7 23

Total 1 1 30 7 23

Pada tabel di atas, dapat dilihat perolehan jawaban benar dan jawaban

salah. Pada butir soal nomor 13, sebanyak 7 atau 23,33% menjawab benar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

105

berkategori rendah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah jawaban

benar yang diperoleh lebih kecil dari jumlah jawaban salah. Jadi, kemampuan

sebagian besar responden dalam mengevaluasi teks atau buku dinilai masih

kurang. Hal ini ditunjukkan dengan bukti pada tabel.

g. Indikator Memberi Pertimbangan Kelebihan dan Kekurangan Teks

Pada indikator ketujuh, terdapat satu butir soal di dalamnya. Soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 14. Lebih jelasnya, perhatikan tabel

berikut.

Tabel 4.14 Indikator Memberi Pertimbangan Kelebihan dan

Kekurangan Teks

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1.

Memberi

pertimbangan

kelebihan dan

kekurangan

teks

1 14 30 7 23

Total 1 1 30 7 23

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat perolehan jawaban benar dan

jawaban salah. Pada butir soal nomor 14, sebanyak 7 atau 23,33% responden

menjawab benar dan berkategori rendah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan

bahwa jumlah jawaban benar yang diperoleh lebih kecil dari jumlah jawaban

salah. Jadi, sebagian besar responden belum bisa memberi penilaian terhadap teks

atau buku yang dibaca. Mereka belum memberikan pertimbangan mengenai

kelebihan dan kekurangan teks atau buku.mengevaluasi teks atau buku dinilai

masih kurang. Hal ini ditunjukkan dengan bukti pada tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

106

h. Indikator Mempertanyakan “Apa”, “Mengapa”, dan “Bagaimana” Teks.

Pada indikator kedelapan, terdapat satu butir soal di dalamnya. Soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 15. Lebih jelasnya, perhatikan tabel

berikut.

Tabel 4.15 Indikator Mempertanyakan Apa”, “Mengapa”,

dan“Bagaimana” Teks

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1.

Mempertanyak

an “Apa”,

“Mengapa”,

dan

“Bagaimana”

Teks

1 15 30 18 12

Total 1 1 30 18 12

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat jumlah jawaban benar dan jumlah

jawaban yang salah. Pada butir soal nomor 15, sebanyak 18 atau 60% responden

menjawab benar dan berkategori cukup. Berdasarkan data tersebut, terlihat

perbandingan jumlah jawaban benar dan jumlah jawaban salah. Jawaban benar

merupakan jawaban dominan pada indikator ini. Jadi, dapat disimpulkan sebagian

besar responden mampu menggali teks lebih dalam dengan pertanyaan “apa”,

“mengapa” dan “bagaimana”.

i. Indikator Mencipta Gagasan Baru Berdasarkan Hasil Membaca Teks

Baru yang Lain

Pada indikator kesembilan, terdapat dua butir soal di dalamnya, yaitu

nomor 16 dan 17. Tetapi berdasarkan ITK, hanya ada satu butir soal saja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

107

berpredikat layak. Soal berpredikat layak tersebut ialah soal nomor 16. Lebih

jelasnya, perhatikan tabel berikut.

Tabel 4.16 Indikator Mencipta Gagasan Baru Berdasarkan Hasil

Membaca Teks Baru yang Lain

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1.

Mencipta

gagasan baru

berdasarkan

hasil membaca

teks baru yang

lain.

1 16 30 6 24

Total 1 1 30 6 24

Pada tabel di atas, dapat dilihat jumlah jawaban benar dan jumlah jawaban

salah yang diperoleh. Pada butir soal nomor 16, sebanyak 6 atau 20% responden

menjawab benar dan berkategori sangat rendah. Berdasarkan data tersebut, jumlah

jawaban salah lebih besar daripada jawaban benar. Hal ini menandakan bahwa

sebagian besar responden belum bisa membuat gagasan atau ide baru dari hasil

membaca.

j. Indikator Mencipta Teks Baru Berdasarkan Inspirasi Teks Lain

Pada indikator kesepuluh, terdapat dua butir soal di dalamnya. Soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 18 dan nomor 19. Lebih jelasnya,

perhatikan tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

108

Tabel 4.17 Indikator Mencipta Teks Baru Berdasarkan Inspirasi Teks

Lain

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1.

Menciptateks

baru

berdasarkan

inspirasi teks

lain.

1 18 30 8 22

2. 1 19 30 17

13

Total 2 2 30 25 35

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihan perolehan jawaban benar dan

jawaban salah responden. Pada butir soal nomor 18, sebanyak 8 atau 26,66%

responden memilih jawaban yang benar dan berkategori rendah. Berbeda halnya

dengan butir soal nomor 18, sebanyak 17 atau 56,66% responden memilih

jawaban yang benar dan berkategori cukup. Pada indikator ini, jumlah salah lebih

dominan daripada jumlah benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden belum membuat gagasan atau ide baru berdasarkan inspirasi teks lain.

k. Indikator Mampu Menafsirkan Maksud yang Ingin Disampaikan Oleh

Penulis

Pada indikator kesebelas, terdapat dua butir soal di dalamnya. Soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 20 dan 21. Tetapi berdasarkan ITK,

peneliti hanya menggunakan satu butir soal saja yaitu pada nomor 20. Untuk lebih

jelasnya, perhatikan tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

109

Tabel 4.18 Indikator Mampu Menafsirkan Maksud yang Ingin

Disampaikan oleh Penulis

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1.

Menafsirkan

maksud yang

ingin

disampaikan

oleh penulis.

1 20 30 12 18

Total 1 1 30 12 18

Pada tabel di atas, dapat dilihat peroleh jawaban benar dan jawaban salah.

Pada butir soal nomor 20, ada 12 atau 40% responden yang menjawab benar dan

berkategori rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden

belum bisa menafsirkan maksud yang ingin disampaikan penulis melalui kegiatan

membaca.

l. Indikator Memahami Isi Bacaan Sebagai Cermin Kehidupan

Pada indikator keduabelas, terdapat dua butir soal di dalamnya. Soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 22 dan nomor 23. Tetapi

berdasarkan ITK, peneliti hanya menggunakan satu butir soal saja yaitu pada

nomor 23. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

110

Tabel 4.19 Indikator Memahami Isi Bacaan Sebagai Cermin

Kehidupan

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1.

Memahami Isi

Bacaan

Sebagai

Cermin

Kehidupan

1 23 30 20 10

Total 1 1 30 20 10

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat jumlah jawaban benar dan jumlah

jawaban salah yang diperoleh. Pada butir soal nomor 23, sebanyak 20 atau

66,66% responden yang menjawab benar dan berkategori tinggi. Berdasarkan

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mampu

memahami secara mendalam isi teks, khususnya memahami isi bacaan sebagai

cermin kehidupan.

m. Indikator Memaknai Isi Bacaan Dalam Kehidupan Senyatanya

Pada indikator ketigabelas, terdapat dua butir soal di dalamnya. Soal yang

termuat pada indikator ini adalah soal nomor 24 dan 25. Lebih jelasnya,

perhatikan tabel berikut.

Tabel 4.20Indikator Memaknai Isi Bacaan dalam Kehidupan Senyatanya

No. Indikator Jumlah Butir

Soal

Jumlah

Mahasiswa

Jumlah

Benar

Jumlah

Salah

1. Memaknai isi

bacaan dalam

kehidupan

senyatanya

1 24 30 6 24

2. 1 25 30 21 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

111

Total 2 2 60 27 33

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat perolehan jawaban benar dan

perolehan jawaban salah. Pada butir soal nomor 24, sebanyak 6 atau 20%

responden menjawab benar dan berkategori sangat rendah. Selanjutnya, pada butir

soal nomor 25, sebanyak 21 atau 70% responden menjawab benar dan berkategori

tinggi. Jika dilihat perbandingan jawaban benar dan jawaban salah, maka jawaban

benar unggul satu poin. Dapat disimpulkan bahwa sebagian responden masih

belum bisa memaknai isi bacaan dalam kehidupan nyata. Artinya, mereka belum

bisa memaknai informasi yang didapat dengan mengaitkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Kesimpulan hasil analisis tes kemampuan membaca level akademik:

Setelah peneliti melakukan proses pengoreksian, diperoleh nilai masing-

masing responden. Hasil tes tidak begitu memuaskan karena tidak ada satupun

responden yang memiliki nilai di atas 70. Nilai tertingi yang diperoleh responden

yaitu 68. Rata-rata nilai yang diperoleh responden adalah 40 dan 50. Selain itu,

setelah dirata-rata, diperoleh hasil 50,8.

Dari pernyataan di atas, disimpulkan bahwa responden belum menguasai

membaca level akademik. Hal ini ditandai dengan banyaknya responden yang

memperoleh nilai di bawah rata-rata dan tidak satu pun indikator dalam membaca

level akademik memperoleh skor benar semua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

112

4.2.4 Analisis Angket Kebutuhan

Angket analisis kebutuhan diberikan kepada 30 mahasiswa yang dijadikan

sebagai responden dalam penelitian ini. Responden mengisi angket analisis

kebutuhan ini untuk mendapatkan data terkait kebutuhan yang diperlukan

mahasiswa dalam mengembangkan strategi budaya baca level akademik

berdasarkan keadaan dan kebutuhan mahasiswa tersebut. Angket analisis

kebutuhan ini, terdapat beberapa pernyataan yang berkaitan dengan strategi

PQ4R. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan budaya baca level akademik

denan strategi PQ4R sesuai kebutuhan mahasiswa.

Angket analisis kebutuhan ini berisi tentang strategi umum yang dapat

dilakukan mahasiswa saat ingin memahami isi bacaan secara keseluruhan. Angket

analisis kebutuhan ini berisi 20 subindikator atau pernyataan dan para responden

memberikan pendapat dari setiap pernyataan dengan cara memberi tanda centang

(√) pada kolom yang telah disediakan.

Angket analisis kebutuhan ini menggunakan skala likert dengan 5 skala,

yaitu skala 1= sangat tidak setuju, skala 2= tidak setuju, skala 3= cukup/ netral,

skala 4= setuju, dan skala 5= sangat setuju. Sesuai dengan 5 skala tersebut, skala

likert ini memiliki 5 kategori yaitu kategori sangat rendah, rendah, cukup, tinggi,

dan sangat tinggi.

Penentuan kategori dalam skala ini menggunakan interval atau rentang skor.

Perhitungan rumus interval yang digunakan ialah 100 dibagi jumlah skor pada

skala likert, yaitu 5. Dari perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 20.

Namun, agar semua data dapat tercakup dengan baik seperti nilai 20,01, 40,05 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

113

sebagainya, maka intervalnya adalah 20,99. Berikut tabel kategori berdasarkan

interval skala likert.

Tabel 4.21 Kategori Skala Likert

Rentang Skor

Kategori

81,00 % - 100 % Sangat tinggi

61,00 % - 80,99 % Tinggi

41,00 % - 60,99 % Cukup

21,00 % - 40,99 % Rendah

0,00 % - 20,99 % Sangat rendah

Angket analisis kebutuhan ini mencakup strategi umum untuk memahami

bacaan secara keseluruhan serta perlu tidaknya membuat strategi khusus dalam

membaca. Angket analisis kebutuhan ini terdiri dari dua aspek yang berhubungan

dengan budaya baca level akademik dan strategi khusus, yaitu strategi PQ4R yang

dikembangkan menjadi sebelas indikator. Sebelas indikator ini terkait strategi-

strategi secara umum yang dapat digunakan mahasiswa untuk memahami bacaan

secara keseluruhan agar memiliki budaya baca level akademik. Sebelas indikator

tersebut adalah mulai dari indikator menemukan arti kata sukar, indikator

menambah perbendaharaan kata, indikator menemukan arti idiom atau ungkapan,

indikator menemukan gaya bahasa penulis, indikator menemukan makna tersurat,

indikator menemukan makna tersirat, indikator menemukan pokok-pokok

informasi, indikator menafsirkan tujuan penulis, indikator mengulas substansi

bacaan, indikator memahami isi bacaan, hingga indikator memberikan kritik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

114

terhadap isi bacaan. Sebelas indikator ini kemudian dijabarkan dalam 20

subindikator yang membutuhkan pendapat mahasiswa. Berikut ini penjabaran dari

20 pernyataan tersebut.

a. Menemukan Arti Kata Sukar dalam Bacaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan budaya baca level akademik

pada mahasiswa. Untuk mengembangkan budaya baca level akademik, tentu

diperlukan pemahaman yang dalam mengenai substansi bacaan. Angket analisis

kebutuhan ini ingin mengetahui pendapat mahasiswa terkait strategi umum yang

digunakan untuk memahami substansi bacaan. Strategi umum dalam angket

analisis kebutuhan ini dimulai dari tataran terkecil yaitu arti kata sukar dalam

bacaan untuk memahami isi bacaan secara keseluruhan.

Dalam indikator ini, terdapat dua pernyataan yang termasuk dalam indikator

menemukan arti kata sukar dalam bacaan, yaitu (a) memanfaatkan kamus untuk

mencari makna kata sukar dan mencocokan makna yang ada sesuai dengan

konteks dalam bacaan, dan (b) bila menemukan kata asing pada bacaan,

mengartikan lalu menarik kesimpulan.

Tabel 4.23 Indikator Menemukan Arti Kata Sukar dalam Bacaan

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya memanfaatkan kamus untuk mencari

makna kata sukar dan mencocokan makna

yang ada sesuai dengan konteks dalam

bacaan.

2 - - 12 16

2. Bila menemukan kata asing pada bacaan,

saya artikan terlebih dahulu, kemudian saya 1 1 1 12 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

115

tarik kesimpulan.

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator pertama angket analisis

kebutuhan yaitu menemukan arti kata sukar dalam bacaan ini relevan dengan

rumusan masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2 pernyataan.

Peneliti mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat

mahasiswa yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika

pilihan setuju dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang

dipilih responden. Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Pada analisis angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap

positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif. Sebanyak 28 atau 93,33% mahasiswa berpendapat

positif terhadap pernyataan pertama dan berkategori sangat tinggi, begitu pula

pada pernyataan kedua sebanyak 27 atau 90% mahasiswa berpendapat positif dan

berkategori sangat tinggi pula. Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan

tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya memanfaatkan kamus untuk mencari

makna kata sukar dan mencocokan makna yang ada sesuai dengan konteks

dalam bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 28 atau 93,33% mahasiswa

berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu

sebanyak 12 atau 40% mahasiswa memilih setuju dan 16 atau 53,33%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 28 mahasiswa menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

116

bahwa untuk mencari makna kata sukar itu diperlukan kamus dan makna

tersebut disesuaikan dengan konteks yang ada pada bacaan. Hal ini berarti

sebanyak 28 atau 93,33% sikap positif mahasiswa berkategori sangat tinggi.

Kemudian untuk pilihan netral, tidak ada mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Bila menemukan kata asing pada bacaan, saya

artikan terlebih dahulu, kemudian saya tarik kesimpulan”. Berdasarkan data di

atas, sebanyak 27 atau 90% mahasiswa berpendapat positif. Hal ini berarti 90%

mahasiswa berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 12 atau 40%

mahasiswa memilih setuju dan 15 atau 50% mahasiswa lainnya memilih sangat

setuju. Jadi, sebanyak 27 atau 90% mahasiswa menyatakan bahwa bila

menemukan kata asing pada bacaan, diartikan terlebih dahulu kemudian

disimpulkan. Hal ini berarti sebanyak 27 atau 90% sikap positif mahasiswa

berkategori sangat tinggi. Kemudian untuk sikap netral, terdapat seorang atau

3,33% mahasiswa memilih netral.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

117

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

b. Menambah Perbendaharaan Kata Setelah Membaca

Membaca merupakan kegiatan untuk menambah informasi bagi

mahasiswa. Banyak manfaat yang diperoleh setelah membaca, salah sat

diantaranya ialah menambah perbendaharaan kata. Menambah perbendaharaan

kata setelah membaca ini merupakan indikator kedua dari angket penelitian ini.

Berikut tabel yang memuat dua pernyataan dalam indikator tersebut.

Tabel 4.24 Indikator menambah perbendaharaan kata setelah membaca

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Untuk menambah perbendaharaan kata,

saya mencari persamaan kata dari kata yang

terdapat pada bacaan.

1 2 9 11 7

2. Berdasarkan pemahaman saya mengenai

bacaan, saya membahasakan informasi yang

saya pahami dengan bahasa saya sendiri.

- 3 3 14 10

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator kedua angket analisis

kebutuhan yaitu strategi menambah perbendaharaan kata setelah membaca ini

relevan dengan rumusan masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2

pernyataan. Peneliti mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil

pendapat responden yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu

jika pilihan setuju dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

118

dipilih responden. Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Pada analisis angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap

positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif. Sebanyak sebanyak 18 atau 60% mahasiswa

berpendapat positif terhadap pernyataan pertama dan berkategori cukup,

sedangkan pada pernyataan kedua sebanyak 24 atau 80% mahasiswa berpendapat

positif yang berkategori tinggi. Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan

tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Untuk menambah perbendaharaan kata, saya

mencari persamaan kata dari kata yang terdapat pada bacaan”. Berdasarkan data

di atas, sebanyak 18 atau 60% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang

berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 11 atau 36,66% mahasiswa memilih

setuju dan 7 atau 23,33% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 18

atau 60% mahasiswa menyatakan bahwa untuk menambah perbendaharaan kata,

dapat mencari persamaan kata dari kata yang terdapat pada bacaan. Hal ini berarti

sebanyak 18 atau 60% sikap positif mahasiswa berkategori cukup. Kemudian

untuk pilihan netral, sebanyak 9 atau 30% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Berdasarkan pemahaman saya mengenai bacaan,

saya membahasakan informasi yang saya pahami dengan bahasa saya sendiri”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa berpendapat positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

119

Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 14 atau 46,66%

mahasiswa memilih setuju dan 10 atau 33,33% mahasiswa memilih sangat setuju.

Jadi, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa menyatakan bahwa berdasarkan

pemahaman seseorang mengenai bacaan, seseorang tersebut dapat membahasakan

informasi yang dipahami dengan bahasanya sendiri. Hal ini berarti sebanyak 24

atau 80% sikap positif mahasiswa berkategori tinggi. Kemudian untuk pilihan

netral, sebanyak 3 atau 10% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Ketiga,interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

c. Menemukan Arti Idiom atau Ungkapan dalam Bacaan

Menemukan arti idiom atau ungkapan dalam bacaan merupakan indikator

ketiga dalam angket analisis kebutuhan penelitian ini. Berikut tabel berisi dua

pernyataan terkait indikator ketiga tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

120

Tabel 4.24 Indikator Menemukan Arti Idiom atau Ungkapan dalam Bacaan

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya mencari arti idiom dalam

bacaan. - 2 9 17 2

2. Bila saya belum yakin mengartikan

idiom secara pasti, saya menggali

informasi melalui referensi dan

internet.

3 2 3 13 9

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator ketiga angket analisis

kebutuhan yaitu strategi menemukan arti idiom atau ungkapan dalam bacaan ini

relevan dengan rumusan masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2

pernyataan. Peneliti mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil

pendapat responden yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu

jika pilihan setuju dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang

dipilih responden. Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Pada analisis angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap

positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif. Sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa berpendapat

positif terhadap pernyataan pertama dan berkategori tinggi, begitu pula pada

pernyataan kedua sebanyak 22 atau 73,33% mahasiswa berpendapat positif yang

berkategori tinggi juga. Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

121

Pernyataan pertama yaitu “Saya mencari arti idiom dalam bacaan”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa berpendapat

positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 17 atau

56,66% mahasiswa memilih setuju dan 2 atau 6,66% mahasiswa memilih sangat

setuju. Jadi, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa menyatakan bahwa untuk

memahami bacaan, perlu mencari arti idiom dalam bacaan. Hal ini berarti

sebanyak 19 atau 63,33% sikap positif mahasiswa berkategori tinggi. Hal ini

berarti sebanyak 19 atau 63,33% sikap positif mahasiswa berkategori cukup.

Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 9 atau 30% mahasiswa yang memilih

pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Bila saya belum yakin mengartikan idiom secara

pasti, saya menggali informasi melalui referensi dan internet”. Berdasarkan data

di atas, sebanyak 22 atau 73,33% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa

yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa

memilih setuju dan 9 atau 30% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak

22 atau 73,33% mahasiswa menyatakan bahwa menggali informasi melalui

referensi dan internet dapat dilakukan bila belum yakin mengartikan idiom secara

pasti. Hal ini berarti sebanyak 22 atau 73,33% sikap positif mahasiswa

berkategori tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 3 atau 10%

mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Ketiga,interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

122

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

d. Menemukan Gaya Bahasa yang Digunakan dalam Bacaan

Menemukan gaya bahasa yang digunakan dalam bacaan merupakan indikator

keempat dalam angket analisis kebutuhan penelitian ini. Gaya bahasa merupakan

cara penulis menyampaikan isi pikirannya kepada pembaca. Berikut tabel berisi

dua pernyataan terkait indikator menemukan gaya bahasa yang digunakan dalam

bacaan.

Tabel 4.25 Indikator Menemukan Gaya Bahasa yang Digunakan dalam

Bacaan

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya mengenali pilihan kata yang

digunakan penulis untuk

mengetahui gaya bahasa yang

dipakai penulis.

- 6 5 16 3

2. Saya menentukan gaya bahasa yang

digunakan penulis untuk

memahami maksud dalam bacaan.

1 5 9 12 3

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator keempat angket analisis

kebutuhan yaitu strategi menemukan gaya bahasa yang digunakan penulis dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

123

bacaan ini relevan dengan rumusan masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui

terdapat 2 pernyataan. Peneliti mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan

dari hasil pendapat responden yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap

positif itu jika pilihan setuju dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat

netral yang dipilih responden. Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat

tidak setuju. Pada analisis angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan

sikap positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif. Sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa berpendapat

positif terhadap pernyataan pertama dan berkategori tinggi, sedangkan pada

pernyataan kedua bahwa sebanyak 15 atau 50% mahasiswa berpendapat positif ini

berkategori cukup. . Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya mengenali pilihan kata yang digunakan

penulis untuk mengetahui gaya bahasa yang dipakai penulis”. Berdasarkan data di

atas, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang

berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 16 atau 63,33% mahasiswa memilih

setuju dan 3 atau 10% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 19 atau

63,33% mahasiswa menyatakan bahwa untuk mengenali pilihan kata yang

digunakan penulis, perlu mengetahui gaya bahasa yang dipakai penulis. Hal ini

berarti sebanyak 19 atau 63,33% sikap positif mahasiswa berkategori tinggi. Hal

ini berarti sebanyak 19 atau 63,33% sikap positif mahasiswa berkategori tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

124

Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 5 atau 16,66 % mahasiswa yang

memilih pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya menentukan gaya bahasa yang digunakan

penulis untuk memahami maksud dalam bacaan”. Berdasarkan data di atas,

sebanyak 15 atau 50% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang

berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 12 atau 40% mahasiswa memilih

setuju dan 3 atau 10% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 15 atau

50% mahasiswa menyatakan bahwa untuk memahami maksud dalam bacaan

terlebih dahulu menentukan gaya bahasa yang digunakan penulis. Hal ini berarti

sebanyak 15 atau 50% sikap positif mahasiswa berkategori cukup. Kemudian

untuk pilihan netral, sebanyak 9 atau 73,33% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

125

e. Menemukan Makna Tersurat

Menemukan makna tersurat merupakan indikator kelima dalam angket analisis

kebutuhan penelitian ini. Berikut tabel berisi dua pernyataan terkait indikator

menemukan makna yang digunakan dalam bacaan.

Tabel 4.26 Indikator Menemukan Makna Tersurat

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya membaca dan memahami

keseluruhan isi teks. 1 2 6 15 6

2. Saya menuliskan inti-inti gagasan

dalam setiap paragraf untuk

membantu menemukan makna

tersurat.

- 6 5 11 6

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator kelima angket analisis

kebutuhan yaitu strategi menemukan makna tersurat ini relevan dengan rumusan

masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif bahwa sebanyak 21 atau 70% mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

126

berpendapat positif terhadap pernyataan pertama dan berkategori tinggi,

sedangkan pada pernyataan kedua bahwa sebanyak 17 atau 56,66% mahasiswa

berpendapat positif dan ini berkategori cukup. Berikut penjelasan dari masing-

masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya membaca dan memahami keseluruhan isi

teks”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 21 atau 70% mahasiswa berpendapat

positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 15 atau 50%

mahasiswa memilih setuju dan 6 atau 20% mahasiswa memilih sangat setuju.

Jadi, sebanyak 21 atau 70% mahasiswa menyatakan bahwa untuk memahami

makna tersurat, perlu membaca dan memahami keseluruhan isi teks. Hal ini

berarti sebanyak 21 atau 70% sikap positif mahasiswa berkategori tinggi.

Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 6 atau 20% mahasiswa yang memilih

pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya menuliskan inti-inti gagasan dalam setiap

paragraf untuk membantu menemukan makna tersurat”. Berdasarkan data di atas,

sebanyak 17 atau 56,66% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang

berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 11 atau 36,66% mahasiswa memilih

setuju dan 6 atau 20% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 17 atau

56,66% mahasiswa menyatakan bahwa untuk menemukan makna tersurat, perlu

menuliskan inti gagasan dari setiap paragraf. Hal ini berarti sebanyak 17 atau

56,66% sikap positif mahasiswa berkategori tinggi. Kemudian untuk pilihan

netral, sebanyak 5 atau 16,66% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

127

Ketiga,interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

f. Menemukan Makna Tersirat

Menemukan makna tersirat merupakan indikator keenam dalam angket

analisis kebutuhan penelitian ini. Berikut tabel berisi sebuah pernyataan terkait

indikator menemukan makna tersirat dalam bacaan.

Tabel 4.27 Indikator menemukan makna tersirat

Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

Saya membaca 2-3 kali agar saya

memahami makna yang ada pada bacaan. 1 3 6 9 11

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator keenam angket analisis

kebutuhan yaitu strategi menemukan makna tersirat ini relevan dengan rumusan

masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat sebuah pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

128

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif bahwa sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa

berpendapat positif dan berkategori tinggi terhadap pernyataan tersebut. Berikut

penjelasan dari pernyataan tersebut.

Berdasarkan pernyataan “Saya membaca 2-3 kali agar saya memahami makna

yang ada pada bacaan”, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa berpendapat positif.

Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 9 atau 30%

mahasiswa memilih setuju dan 11 atau 36,66% mahasiswa memilih sangat setuju.

Jadi, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa menyatakan bahwa untuk memahami

makna tersirat, perlu membaca 2-3 kali agar memahami makna yang ada pada

bacaan. Hal ini berarti sebanyak 20 atau 66,66% sikap positif mahasiswa

berkategori tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 6 atau 20%

mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

129

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

g. Menemukan Pokok-Pokok Masalah dalam Bacaan

Menemukan pokok-pokok masalah dalam bacaan merupakan indikator

ketujuh dalam angket analisis kebutuhan penelitian ini. Berikut tabel berisi dua

pernyataan terkait indikator menemukan pokok-pokok masalah dalam bacaan.

Tabel 4.28 Indikator Menemukan Pokok-pokok Masalah dalam Bacaan

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya membuat rincian pokok-pokok

informasi dalam bacaan yang saya

baca.

- 3 6 13 7

2. Saya membuat iktisar dari

penjabaran pengetahuan yang

tersedia dalam bacaan.

2 s5 8 12 3

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator ketujuh angket analisis

kebutuhan yaitu strategi pokok-pokok masalah dalam bacaan ini relevan dengan

rumusan masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2 pernyataan.

Peneliti mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat

responden yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika

pilihan setuju dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang

dipilih responden. Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Pada analisis angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap

positif mahasiswa saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

130

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif bahwa sebanyak sebanyak 20 atau 66,66%

mahasiswa berpendapat positif dan berkategori tinggi terhadap pernyataan

pertama, sedangkan pada pernyataan kedua sebanyak 15 atau 50% mahasiswa

berpendapat positif dan berkategori cukup. Berikut penjelasan dari masing-masing

pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya membuat rincian pokok-pokok informasi

dalam bacaan yang saya baca”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 20 atau

66,66% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif

tersebut, yaitu sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa memilih setuju dan 7 atau

23,33% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 21 atau 70% mahasiswa

menyatakan bahwa untuk menemukan pokok-pokok masalah dalam bacaan, perlu

membuat rincian pokok-pokok informasi dalam bacaan dibaca. Hal ini berarti

sebanyak 20 atau 66,66% sikap positif mahasiswa berkategori tinggi. Kemudian

untuk pilihan netral, sebanyak 6 atau 20% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya membuat iktisar dari penjabaran pengetahuan

yang tersedia dalam bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 15 atau 50%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 12 atau 40% mahasiswa memilih setuju dan 3 atau 10%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 15 atau 50% mahasiswa

menyatakan bahwa untuk menemukan pokok-pokok masalah dalam bacaan, perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

131

membuat iktisar dari penjabaran pengetahuan yang tersedia dalam bacaan. Hal ini

berarti sebanyak 15 atau 50% sikap positif mahasiswa berkategori cukup.

Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 8 atau 26,66% mahasiswa yang memilih

pilihan tersebut.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

h. Menafsirkan Tujuan Penulis Berdasarkan Bacaan

Menemukan tujuan penulis berdasarkan bacaan merupakan indikator

kedelapan dalam angket analisis kebutuhan penelitian ini. Berikut tabel berisi dua

pernyataan terkait indikator tesebut.

Tabel 4.29 Indikator Menafsirkan Tujuan Penulis Berdasarkan Bacaan

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya menuliskan kalimat pokok ntuk

memahami maksud penlis. - 4 6 12 8

2. Saya menarik kesimpulan mengenai

maksud penulis menggunkan bahasa 1 - 3 15 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

132

sendiri.

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator kedelapan angket analisis

kebutuhan yaitu strategi menafsirkan tujuan penulis berdasarkan bacaan ini

relevan dengan rumusan masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2

pernyataan. Peneliti mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil

pendapat responden yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu

jika pilihan setuju dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang

dipilih responden. Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Pada analisis angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap

positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif bahwa sebanyak sebanyak 20 atau 66,66%

mahasiswa berpendapat positif dan berkategori tinggi terhadap pernyataan

pertama, sedangkan pada pernyataan kedua sebanyak 26 atau 86,66% mahasiswa

berpendapat positif yang berkategori sangat tinggi. Berikut penjelasan dari

masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya menuliskan kalimat pokok ntuk memahami

maksud penulis”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa

berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak

12 atau 40% mahasiswa memilih setuju dan 8 atau 26,66% mahasiswa memilih

sangat setuju. Jadi, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa menyatakan bahwa

untuk menafsirkan tujuan penulis berdasarkan bacaan, perlu menuliskan kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

133

pokok untuk memahami maksud penulis. Hal ini berarti sebanyak 20 atau 66,66%

sikap positif mahasiswa berkategori tinggi. Kemudian untuk pilihan netral,

sebanyak 6 atau 20% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya menarik kesimpulan mengenai maksud penulis

menggunkan bahasa sendiri”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 26 atau 86,66%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 15 atau 50% mahasiswa memilih setuju dan 11 atau 36,66%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 26 atau 86,66% mahasiswa

menyatakan bahwa untukmenafsirkan tujuan penulis berdasakan bacaan, perlu

menarik kesimpulan mengenai maksud penulis menggunakan bahasa sendiri. Hal

ini berarti sebanyak 26 atau 86,66% sikap positif mahasiswa berkategori sangat

tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 3 atau 10% mahasiswa yang

memilih pilihan tersebut.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

134

i. Mengulas Substansi Bacaan

Mengulas substansi bacaan merupakan indikator kesembilan dalam angket

analisis kebutuhan penelitian ini. Berikut tabel berisi dua pernyataan terkait

indikator tesebut.

Tabel 4.30 Indikator Mengulas Substansi Bacaan

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya membaca dalam hati dan

mengulangi 2-3 kali. 1 2 2 14 11

2. Saya menganalisis sruktur kalimat

untuk memperdalam pemahaman

terhadap bacaan.

- 3 3 13 1

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator kesembilan angket analisis

kebutuhan yaitu strategi mengulas substansi bacaan ini relevan dengan rumusan

masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif. Sebanyak 25 atau 83,33% mahasiswa berpendapat

positif dan berkategori sangat tinggi terhadap pernyataan pertama, sedangkan

pada pernyataan kedua sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa berpendapat positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

135

dan berkategori cukup. Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan

tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya membaca dalam hati dan mengulangi 2-3

kali”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 25 atau 83,33% mahasiswa berpendapat

positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 14 atau

46,66% mahasiswa memilih setuju dan 11 atau 36,66% mahasiswa memilih

sangat setuju. Jadi, sebanyak 25 atau 83,33% mahasiswa menyatakan bahwa

untuk mengulas substansi bacaan, perlu membaca dalam hati dan mengulangi 2-3

kali. Hal ini berarti sebanyak 25 atau 83,33% sikap positif mahasiswa berkategori

sangat tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 2 atau 6,66% mahasiswa

yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya menganalisis sruktur kalimat untuk

memperdalam pemahaman terhadap bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak

14 atau 46,66% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat

positif tersebut, yaitu sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa memilih setuju dan 1

atau 3,33% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 14 atau 46,66%

mahasiswa menyatakan bahwa untuk mengulas substansi bacaan, perlu

menganalisis struktur kalimat untuk memperdalam pemahaman terhadap bacaan.

Hal ini berarti sebanyak 14 atau 46,66% sikap positif mahasiswa berkategori

cukup. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 3 atau 10% mahasiswa yang

memilih pilihan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

136

Ketiga,interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

j. Memahami Isi Bacaan

Memahami isi bacaan merupakan indikator keseepuluh dalam angket analisis

kebutuhan penelitian ini. Berikut tabel berisi dua pernyataan terkait indikator

tesebut.

Tabel 4.31 Indikator Memahami Isi Bacaan

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Setelah membaca, saya berdiskusi

mengenai isi bacaan bersama teman atau

dosen.

- 3 11 12 4

2. Saya memperluas pemahaman saya

dengan melakukan ekspolari terhadap

bacaan lain.

- 2 10 13 5

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator kesepuluh angket analisis

kebutuhan yaitu strategi memahami isi bacaan ini relevan dengan rumusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

137

masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif bahwa sebanyak 16 atau 53,33% mahasiswa

berpendapat positif dan berkategori cukup terhadap pernyataan pertama, begitu

pula pada pernyataan kedua sebanyak 18 atau 60% mahasiswa berpendapat positif

yang berkategori cukup pula. Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan

tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Setelah membaca, saya berdiskusi mengenai isi

bacaan bersama teman atau dosen”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 16 atau

53,33% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif

tersebut, yaitu sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa memilih setuju dan 5 atau

16,66% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 16 atau 53,33%

mahasiswa menyatakan bahwa untuk memahami isi bacaan, perlu berdiskusi

bersama teman atau dosen terkait isi bacaan. Hal ini berarti sebanyak 16 atau

53,33% sikap positif mahasiswa berkategori cukup. Kemudian untuk pilihan

netral, sebanyak 10 atau 33,33% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

138

Pernyataan kedua yaitu “Saya memperluas pemahaman saya dengan

melakukan ekspolari terhadap bacaan lain”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 18

atau 60% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif

tersebut, yaitu sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa memilih setuju dan 5 atau

16,66% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 18 atau 60% mahasiswa

menyatakan bahwa untuk memahami isi bacaan, perlu memperluas pemahaman

dengan melakukan eksplorasi terhadap bacaan lain. Hal ini berarti sebanyak 18

atau 60% sikap positif mahasiswa berkategori cukup. Kemudian untuk pilihan

netral, sebanyak 10 atau 33,33% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

k. Memberikan Kritik Terhadap Isi Bacaan

Memberikan kritik terhadap isi bacaan merupakan indikator kesebelas dalam

angket analisis kebutuhan penelitian ini. Berikut tabel berisi dua pernyataan

terkait indikator tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

139

Tabel 4.32 Indikator Memberikan Kritik Terhadap Isi Bacaan

Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

Sebelum saya mengkritik bacaan, saya

mencari dan mencatat kekurangan isi

bacaan.

2 4 5 14 5

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator kesebelas angket analisis

kebutuhan yaitu strategi memberikan kritik terhadap isi bacaan ini relevan dengan

rumusan masalah. Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat sebuah pernyataan.

Peneliti mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat

responden yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika

pilihan setuju dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang

dipilih responden. Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Pada analisis angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap

positif mahasiswa saja.

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu

data kuantitatif dan data kualitatif bahwa sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa

berpendapat positif dan berkategori tinggi terhadap pernyataan tersebut. Berikut

penjelasan dari pernyataan tersebut.

Berdasarkan pernyataan “Sebelum saya mengkritik bacaan, saya mencari dan

mencatat kekurangan isi bacaan”, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa

berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak

14 atau 46,66% mahasiswa memilih setuju dan 5 atau 16,66% mahasiswa memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

140

sangat setuju. Jadi, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa menyatakan bahwa

untuk memberikan kritik terhadap isi bacaan, perlu mencari dan mencatat

kekurangan isi bacaan. Hal ini berarti sebanyak 19 atau 63,33% sikap positif

mahasiswa berkategori tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 5 atau

16,66% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Peneliti melaporkan semua hasil

penelitiannya dalam bentuk tertulis dan pada dipresentasikan di depan ahli untuk

memperoleh masukan, tambahan, dan klarifikasi dari hasil temuannya di

lapangan. Peneliti mendeskripsikan secara keseluruhan hasil yang dilakukan

peneliti untuk menjawab pertanyaan melalui analisis, pembahasan, dan

penyimpulan. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek keabsahan penelitian.

Berdasarkan uraian mengenai hasil analisis kebutuhan di atas dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa PBSI semester VII kelas A pada mata kuliah

Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma sepakat bahwa

membaca sangat bermanfaat dan sangat menunjang berbagai kegiatan perkuliahan

mereka, baik yang bersifat akademik maupun nonakademik. Para mahasiswa juga

sepakat bahwa diperlukan sebuah strategi khusus agar mereka mampu memahami

isi bacaan secara keseluruhan untuk meningkatkan budaya baca level

akademiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

141

Berdasarkan semua data yang telah dianalisis di atas dan telah disimpulkan

pada paragraf di atas, maka dikembangkanlah sebuah strategi khusus dalam

membaca. Strategi yang cocok untuk mahasiswa yang sudah mampu belajar

secara mandiri, strategi yang dilahirkan atas asumsi bahwa pembaca dapat

mengembangkan keterampilan membacanya melalui pemahaman struktur bacaan

dan identifikasi kata kunci. Strategi yang dapat membantu mahasiswa

meningkatkan konsentrasi yang tersimpan di memori jangka panjang. Strategi

yang paling cocok untuk dapat mengintegrasikan semua itu adalah strategi PQ4R

merupakan akronim dari Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review.

4.2.5 Analisis Angket Strategi PQ4R

Penelitian ini menggunakan angket strategi PQ4R. Strategi PQ4R ini dianggap

sebagai strategi khusus untuk membantu para mahasiswa memahami isi bacaan

secara keseluruhan. Angket atau kuesioner strategi PQ4R ini digunakan untuk

mengetahui apakah strategi ini cocok bagi mahasiswa atau tidak. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengembangkan budaya baca level akademik dengan

menggunakan strategi PQ4R, maka dari itu mahasiswa perlu mengetahui apa itu

strategi PQ4R. Pada angket strategi ini terdapat 20 pernyataan yang berkaitan

dengan 6 aspek strategi PQ4R, yaitu melakukan tinjauan awal sebelum membaca

buku (preview), membuat pertanyaan untuk memabangkitkan minat baca

(question), membaca dengan baik (read), merenungkan informasi yang telah

diperoleh saat membaca (reflect), mengungkapkan informasi yang telah dipahami

dengan bahasa sendiri (recite), dan meninjau secara keseluruhan isi bacaan

(review).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

142

Angket analisis kebutuhan stretegi PQ4R ini menggunakan skala likert yaitu 5

skala. Skala 1= sangat tidak setuju, skala 2= tidak setuju, skala 3= cukup/ netral,

skala 4= setuju, dan skala 5= sangat setuju. Responden diminta untuk memberikan

pendapat dari setiap pernyataan dengan cara memberi tanda centang (√) pada

kolom yang telah disediakan. Skala likert ini memiliki 5 kategori yaitu kategori

sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Untuk menentukan

interval atau rentang skor, digunakan rumus 100 dibagi jumlah skor pada skala

likert, yaitu 5. Sehingga interval yang diperoleh adalah 20 namun agar semua data

dapat tercakup dengam baik seperti nilai 20,01, 40,05 dan sebagainya, maka

intervalnya adalah 20,99. Berikut tabel kategori berdasarkan interval skala likert.

Tabel 4.33 Kategori Skala Likert

Rentang Skor Kategori

81, 00% - 100% Sangat tinggi

61,00% - 80,99% Tinggi

41,00% - 60,99% Cukup

21,0,0% - 40,99% Rendah

0, 00% - 20,99% Sangat rendah

Angket strategi ini mencakup 6 aspek dari PQ4R. Aspek-aspek ini kemudian

dijabarkan dalam 20 pernyataan yang membutuhkan pendapat mahasiswa. Berikut

ini adalah penjabarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

143

a. Melakukan Tinjauan Awal Sebelum Mulai Membaca Buku

Melakukan tinjauan awal sebelum mulai membaca buku merupakan indikator

pertama dari angket strategi PQ4R dalam penelitian ini. Indikator pertama ini

berisi empat pernyataan. Berikut tabel berisi empat pernyataan terkait indikator

tesebut.

Tabel 4.34 Indikator Melakukan Tinjauan Awal Sebelum Mulai Membaca

Buku

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya selalu memperhatikan judul

setiap ingin memulai membaca

buku.

- - 4 15 11

2. Saya selalu memperhatikan

subjudul setiap ingin memulai

membaca buku.

- 1 5 16 8

3. Saya memastikan kembali relevansi

antara judul dan subjudul yang

sudah saya lihat.

- 1 9 13 7

4. Saya memperhatikan ide pokok

yang akan menjadi inti pembahasan

dalam bahan bacaan.

- 1 8 13 8

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator pertama angket strategi PQ4R

ini dianggap sebagai strategi khusus untuk membantu para mahasiswa memahami

isi bacaan secara keseluruhan ini relevan dengan rumusan masalah. Kedua,

klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

144

dan data kualitatif bahwa sebanyak 26 atau 86,66% mahasiswa berpendapat

positif dan berkategori sangat tinggi terhadap pernyataan pertama, pada

pernyataan kedua sebanyak 24 atau 80% mahasiswa berpendapat positif dan

berkategori tinggi, kemudian pada pernyataan ketiga sebanyak 20 atau 66,66%

mahasiswa berpendapat positif dan berkategori tinggi, serta pada pernyataan

keempat sebanyak 21 atau 70% mahasiswa berpendapat positif yang berkategori

tinggi. Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat, pelaporan data. Berikut penjelasannya.

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 4 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa.

Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya selalu memperhatikan judul setiap ingin

memulai membaca buku”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 26 atau 86,66%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 15 atau 50% mahasiswa memilih setuju dan 11 atau 36,66%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 26 atau 86,66% mahasiswa

menyatakan bahwa untuk melakukan tinjauan awal sebelum membaca, perlu

memperhatikan judul terlebih dahulu. Hal ini berarti sebanyak 26 atau 86,66%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

145

sikap positif mahasiswa berkategori sangat tinggi. Kemudian untuk pilihan netral,

sebanyak 4 atau 13,33% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya selalu memperhatikan subjudul setiap ingin

memulai membaca buku”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 24 atau 80%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 16 atau 53,33% mahasiswa memilih setuju dan 8 atau 26,66%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa

menyatakan bahwa untuk melakukan tinjauan awal sebelum membaca, perlu

memperhatikan subjudul terlebih dahulu. Hal ini berarti sebanyak 24 atau 80%

sikap positif mahasiswa berkategori tinggi. Kemudian untuk pilihan netral,

sebanyak 5 atau 16,66% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan ketiga yaitu “Saya memastikan kembali relevansi antara judul dan

subjudul yang sudah saya lihat”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 20 atau

66,66% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif

tersebut, yaitu sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa memilih setuju dan 7 atau

23,33% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 20 atau 66,66%

mahasiswa menyatakan bahwa untuk melakukan tinjauan awal sebelum membaca,

perlu memastikan kembali relevansi antara judul dan subjudul yang sudah dilihat.

Hal ini berarti sebanyak 20 atau 66,66% sikap positif mahasiswa berkategori

tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 9 atau 30% mahasiswa yang

memilih pilihan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

146

Pernyataan keempat yaitu “Saya memperhatikan ide pokok yang akan menjadi

inti pembahasan dalam bahan bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 21 atau

70% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif

tersebut, yaitu sebanyak 13 atau 43,33% mahasiswa memilih setuju dan 8 atau

26,66% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 21 atau 70% mahasiswa

menyatakan bahwa untuk melakukan tinjauan awal sebelum membaca, perlu

memperhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan

bacaan. Hal ini berarti sebanyak 21 atau 70% sikap positif mahasiswa berkategori

tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 8 atau 26,66% mahasiswa yang

memilih pilihan tersebut.

b. Membuat Pertanyaan untuk Membangkitkan Minat Baca

Membuat pernyataan untuk membangkitkan minat baca merupakan indikator

kedua dari angket strategi PQ4R dalam penelitian ini. Indikator pertama ini berisi

empat pernyataan. Berikut tabel berisi empat pernyataan terkait indikator tesebut.

Tabel 4.35 Indikator Membuat Pertanyaan untuk Membangkitkan Minat

Baca

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya selalu membuat beberapa

pertanyaan untuk membangkitkan

minat baca.

- 1 7 14 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

147

2. Saya cukup memahami bacaan tanpa

harus memikirkan atau menuliskan

pertanyaan.

1 3 9 14 3

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator kedua angket strategi PQ4R

ini dianggap sebagai strategi khusus untuk membantu para mahasiswa memahami

isi bacaan secara keseluruhan ini relevan dengan rumusan masalah. Kedua,

klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif

dan data kualitatif bahwa sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa berpendapat

positif dan berkategori tinggi terhadap pernyataan pertama dan pada pernyataan

kedua sebanyak 17 atau 56,66% mahasiswa berpendapat positif yang berkategori

cukup. Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat ialah pelaporan data. Berikut penjelasannya.

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa.

Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya selalu membuat beberapa pertanyaan untuk

membangkitkan minat baca”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 19 atau 63,33%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa memilih setuju dan 5 atau 16,66%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

148

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa

menyatakan bahwa untuk membangkitkan minat baca, perlu membuat pertanyaan

terlebih dahulu. Hal ini berarti sebanyak 19 atau 63,33% sikap positif mahasiswa

berkategori sangat tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 7 atau 23,33%

mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya cukup memahami bacaan tanpa harus

memikirkan atau menuliskan pertanyaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 17

atau 56,66% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif

tersebut, yaitu sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa memilih setuju dan 3 atau

10% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 17 atau 56,66% mahasiswa

menyatakan bahwa untukmembangkitkan minat baca, perlu memahami bacaan

tanpa memikirkan pertanyaan. Hal ini berarti sebanyak 17 atau 56,66% sikap

positif mahasiswa berkategori tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 9

atau 30% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

c. Membaca Bacaan dengan Teliti

Membaca bacaan dengan teliti merupakan indikator kedua dari angket strategi

PQ4R dalam penelitian ini. Indikator kedua ini berisi empat pernyataan. Berikut

tabel berisi empat pernyataan terkait indikator tesebut.

Tabel 4.36 Indikator Mulai Membaca Bacaan dengan Teliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

149

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya membaca dengan teknik

membaca cepat. - 4 11 13 2

2. Saya membaca tanpa bersuara agar

lebih mudah memahami isi bacaan. 1 2 4 14 9

3. Saya membaca dengan membuat

catatan-catatan mengenai isi bacaan. 1 3 10 11 5

4. Saya selalu mengulangi 2-3 kali

untuk memahami isi bacaan. - 1 9 10 10

5. Membaca sambil membuat ringkasan

atau catatan mengenai isi bacaan. - 4 12 8 6

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator ketiga angket strategi PQ4R

ini dianggap sebagai strategi khusus untuk membantu para mahasiswa memahami

isi bacaan secara keseluruhan ini relevan dengan rumusan masalah. Kedua,

klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif

dan data kualitatif. Sebanyak 15 atau 50% mahasiswa berpendapat positif dan

berkategori cukup terhadap pernyataan pertama, pada pernyataan kedua sebanyak

23 atau 76,66% mahasiswa berpendapat positif yang berkategori tinggi, pada

pernyataan ketiga sebanyak 16 atau 53,33 % mahasiswa berpendapat positif yang

berkategori cukup, kemudian pada pernyataan keempat sebanyak 20 atau 66,66%

mahasiswa berpendapat positif yang berkategori tinggi, dan pada pernyataan

kelima sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa berpendapat positif yang berkategori

cukup. Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

150

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat, pelaporan data. Berikut penjelasannya.

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 5 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa.

Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya membaca dengan teknik membaca cepat”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 15 atau 50% mahasiswa berpendapat positif.

Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 13 atau 43,33%

mahasiswa memilih setuju dan 2 atau 6,66% mahasiswa memilih sangat setuju.

Jadi, sebanyak 15 atau 50% mahasiswa bersikap positif terhadap pernyataan

tersebut dengan kategori cukup. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 11 atau

36,66% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya membaca tanpa bersuara agar lebih mudah

memahami isi bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 23 atau 76,66%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa memilih setuju dan 9 atau 30%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 23 atau 76,66% mahasiswa

bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori tinggi. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

151

untuk pilihan netral, sebanyak 4 atau 13,33% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Pernyataan ketiga yaitu “Saya membaca dengan membuat catatan-catatan

mengenai isi bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 16 atau 53,33%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 11 atau 36,66% mahasiswa memilih setuju dan 5 atau 16,66%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 16 atau 53,33% mahasiswa

bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori tinggi. Kemudian

untuk pilihan netral, sebanyak 10 atau 33,33% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Pernyataan keempat yaitu “Saya selalu mengulangi 2-3 kali untuk memahami

isi bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa

berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak

10 atau 33,33% mahasiswa memilih setuju dan 10 atau 33,33% mahasiswa

memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 20 atau 66,66% mahasiswa bersikap positif

terhadap pernyataan tersebut dengan kategori tinggi. Kemudian untuk pilihan

netral, sebanyak 9 atau 30% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan kelima yaitu “Membaca sambil membuat ringkasan atau catatan

mengenai isi bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 14 atau 46,66%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 8 atau 26,66% mahasiswa memilih setuju dan 6 atau 20%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

152

bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori tinggi. Kemudian

untuk pilihan netral, sebanyak 12 atau 40% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

d. Merenungkan Informasi yang Sudah Diperoleh Saat Membaca

Merenungkan informasi yang sudah diperoleh saat membaca merupakan

indikator keempat dari angket strategi PQ4R dalam penelitian ini. Indikator

keempat ini berisi tiga pernyataan. Berikut tabel berisi tiga pernyataan terkait

indikator tesebut.

Tabel 4.37 Indikator Merenungkan Informasi yang Sudah Diperoleh Saat

Membaca

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya membuat daftar pertanyaan

yang berkaitan dengan isi bacaan

lalu menjawabnya sendiri.

- 5 15 7 3

2. Saya membuat catatan singkat agar

mudah memahami isi bacaan. - 4 8 15 3

3. Saya menghubungkan informasi

itu dengan hal-hal yang telah

diketahui sebelumnya.

- 1 7 18 4

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator keempat angket strategi

PQ4R ini dianggap sebagai strategi khusus untuk membantu para mahasiswa

memahami isi bacaan secara keseluruhan ini relevan dengan rumusan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

153

Kedua, klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data

kuantitatif dan data kualitatif. Sebanyak 10 atau 33,33% mahasiswa berpendapat

positif terhadap pernyataan pertama yang berkategori rendah, pada pernyataan

kedua sebanyak 18 atau 60% mahasiswa berpendapat positif yang berkategori

cukup, dan pada pernyataan ketiga sebanyak 22 atau 73,33% mahasiswa

berpendapat positif yang berkategori tinggi. Ketiga, interpretasi data sekaligus

melanjutkan klasifikasi data untuk menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa

tersebut setuju dengan indikator tersebut. Keempat, pelaporan data. Berikut

penjelasannya.

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 3 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa.

Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya membuat daftar pertanyaan yang berkaitan

dengan isi bacaan lalu menjawabnya sendiri”. Berdasarkan data di atas, sebanyak

10 atau 33,33% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat

positif tersebut, yaitu sebanyak 7 atau 23,33% mahasiswa memilih setuju dan 3

atau 10% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 10 atau 33,33%

mahasiswa bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

154

Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 50% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya membuat catatan singkat agar mudah

memahami isi bacaan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 18 atau 60%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 15 atau 50% mahasiswa memilih setuju dan 3 atau 10%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 18 atau 60% mahasiswa

bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori cukup. Kemudian

untuk pilihan netral, sebanyak 8 atau 26,66% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Pernyataan ketiga yaitu “Saya menghubungkan informasi itu dengan hal-hal

yang telah diketahui sebelumnya”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 22 atau

73,33% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif

tersebut, yaitu sebanyak 18 atau 60% mahasiswa memilih setuju dan 4 atau

13,33% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 22 atau

73,33%mahasiswa bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori

tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 7 atau 23,33% mahasiswa yang

memilih pilihan tersebut.

e. Mengungkapkan Informasi yang Telah Dipahami dengan

Membahasakan dengan Bahasa Sendiri

Mengungkapkan informasi yang telah dipahami dengan membahasakan

dengan bahasa sendiri merupakan indikator kelima dari angket strategi PQ4R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

155

dalam penelitian ini. Indikator kelima ini berisi tiga pernyataan. Berikut tabel

berisi tiga pernyataan terkait indikator tesebut.

Tabel 4.38 Indikator Mengungkapkan Informasi yang Telah Dipahami

dengan Membahasakan dengan Bahasa Sendiri

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya mencoba untuk memecahkan

kontradiksi dalam informasi yang

disajikan.

1 1 18 8 2

2. Saya merenungkan (mengingat) kembali

informasi yang telah dibaca dengan

menyatakan butir-butir penting dengan

nyaring dan dengan menanyakan dan

menjawab pertanyaan-pertanyaan.

1 1 9 12 7

3. Saya mendiskusikan informasi dalam

bacaan dengan teman setelah membaca

buku.

- 1 11 14 4

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator kelima angket strategi PQ4R

ini dianggap sebagai strategi khusus untuk membantu para mahasiswa memahami

isi bacaan secara keseluruhan ini relevan dengan rumusan masalah. Kedua,

klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif

dan data kualitatif. Sebanyak 10 atau 33,33% mahasiswa berpendapat positif dan

berkategori rendah terhadap pernyataan pertama, pada pernyataan kedua sebanyak

19 atau 63,33% mahasiswa berpendapat positif dan berkategori tinggi, serta pada

pernyataan ketiga sebanyak 18 atau 60% mahasiswa berpendapat positif cukup.

Ketiga, interpretasi data sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

156

menunjukkan data kualitatif bahwa mahasiswa tersebut setuju dengan indikator

tersebut. Keempat, pelaporan data. Berikut penjelasannya.

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 3 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa.

Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan tersebut.

Pernyataan pertama yaitu “Saya mencoba untuk memecahkan kontradiksi

dalam informasi yang disajikan”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 10 atau

33,33% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif

tersebut, yaitu sebanyak 8 atau 26,66% mahasiswa memilih setuju dan 2 atau

6,66% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 10 atau 33,33%

mahasiswa bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori rendah.

Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 18 atau 60% mahasiswa yang memilih

pilihan tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya merenungkan (mengingat) kembali informasi

yang telah dibaca dengan menyatakan butir-butir penting dengan nyaring dan

dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan”. Berdasarkan data di

atas, sebanyak 19 atau 63,33% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang

berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 12 atau 40% mahasiswa memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

157

setuju dan 7 atau 23,33% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 19

atau 63,33% mahasiswa bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan

kategori tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 9 atau 30% mahasiswa

yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan ketiga yaitu “Saya mendiskusikan informasi dalam bacaan dengan

teman setelah membaca buku”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 18 atau 60%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 14 atau 46,66% mahasiswa memilih setuju dan 4 atau 13,33%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 18 atau 60% mahasiswa

bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori cukup. Kemudian

untuk pilihan netral, sebanyak 11 atau 36,66% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

f. Meninjau Secara Keseluruhan Isi Bacaan

Meninjau secara keseluruhan isi bacaan merupakan indikator keenam dari

angket strategi PQ4R dalam penelitian ini. Indikator keenam ini berisi tiga

pernyataan. Berikut tabel berisi tiga pernyataan terkait indikator tersebut.

Tabel 4.39 Indikator Meninjau secara Keseluruhan Isi Bacaan

No. Pernyataan Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya membaca ulang seluruh bacaan yang

pernah saya baca sebelumnya. - 3 11 12 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

158

2. Saya membaca kembali bagian-bagian

tertentu saja. - - 6 16 8

3. Saya membaca secara keseluruhan dan

mencatat kembali informasi penting yang

telah saya pahami.

- 2 11 7 10

Pertama, identifikasi data bahwa pada indikator keenam angket strategi PQ4R

ini dianggap sebagai strategi khusus untuk membantu para mahasiswa memahami

isi bacaan secara keseluruhan ini relevan dengan rumusan masalah. Kedua,

klasifikasi data bahwa data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif

dan data kualitatif bahwa sebanyak 16 atau 53,33% mahasiswa berpendapat

positif dan berkategori cukup terhadap pernyataan pertama, sedangkan pada

pernyataan kedua sebanyak 24 atau 80% mahasiswa berpendapat positif dan

berkategori tinggi, serta pada pernyataan ketiga sebanyak 17 atau 56,66%

mahasiswa berpendapat positif dan berkategori cukup. Ketiga, interpretasi data

sekaligus melanjutkan klasifikasi data untuk menunjukkan data kualitatif bahwa

mahasiswa tersebut setuju dengan indikator tersebut. Keempat, pelaporan data.

Berikut penjelasannya.

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 3 pernyataan. Peneliti

mengklasifikasikan tiga sikap yang ditimbulkan dari hasil pendapat responden

yaitu sikap positif, netral, dan sikap negatif. Sikap positif itu jika pilihan setuju

dan sangat setuju. Sikap netral merupakan pendapat netral yang dipilih responden.

Sikap negatif itu jika pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada analisis

angket penelitian ini hanya melihat sikap netral dan sikap positif mahasiswa.

Berikut penjelasan dari masing-masing pernyataan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

159

Pernyataan pertama yaitu “Saya membaca ulang seluruh bacaan yang pernah

saya baca sebelumnya”. Berdasarkan data di atas, sebanyak 16 atau 53,33%

mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut,

yaitu sebanyak 12 atau 40% mahasiswa memilih setuju dan 4 atau 13,33%

mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 16 atau 53,33% mahasiswa

bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan kategori cukup. Kemudian

untuk pilihan netral, sebanyak 11 atau 36,66% mahasiswa yang memilih pilihan

tersebut.

Pernyataan kedua yaitu “Saya membaca kembali bagian-bagian tertentu saja”.

Berdasarkan data di atas, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa berpendapat positif.

Mahasiswa yang berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 16 atau 53,33%

mahasiswa memilih setuju dan 8 atau 26,66% mahasiswa memilih sangat setuju.

Jadi, sebanyak 24 atau 80% mahasiswa bersikap positif terhadap pernyataan

tersebut dengan kategori tinggi. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 6 atau

20% mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

Pernyataan ketiga yaitu “Saya membaca secara keseluruhan dan mencatat

kembali informasi penting yang telah saya pahami”. Berdasarkan data di atas,

sebanyak 17 atau 56,66% mahasiswa berpendapat positif. Mahasiswa yang

berpendapat positif tersebut, yaitu sebanyak 7 atau 23,33% mahasiswa memilih

setuju dan 10 atau 33,33% mahasiswa memilih sangat setuju. Jadi, sebanyak 17

atau 56,66% mahasiswa bersikap positif terhadap pernyataan tersebut dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

160

kategori cukup. Kemudian untuk pilihan netral, sebanyak 11 atau 36,66%

mahasiswa yang memilih pilihan tersebut.

4.3 Deskripsi Produk

Hasil temuan dalam penelitian Pengembangan Budaya Baca Level Akademik

dengan Strategi PQ4R pada Mahasiswa Semester VII Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini berhasil

membuat produk buku ajar. Buku ajar berjudul “Penerapan Strategi PQ4R untuk

Membangun Budaya Baca Level Akademik Mahasiswa” ini memuat kumpulan

teori, latihan, dan penerapan strategi PQ4R yang membantu penguasaan membaca

level akademik mahasiswa. Secara khusus, buku ini ditujukan bagi mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Buku ajar ini dibuat

berdasarkan hasil pengumpulan data yang memuat hasil kemampuan membaca

level akademik mahasiswa yang berkategori cukup. Oleh karena itu, peneliti

menyusun buku ajar ini untuk membantuk mahasiswa agar budaya baca dan

kemampuan membaca level akademik mereka meningkat. Berikut deskripsi buku

ajar yang peneliti hasilkan.

a. Sampul Depan

Judul buku ajar yang akan dihasilkan adalah “Penerapan Strategi PQ4R untuk

Membangun Budaya Baca Level Akademik Mahasiswa”. Pemilihan judul buku

ajar ini disesuaikan dengan judul pada penelitian ini. Oleh karena itu, bagian

sampul depan buku ajar ini diberi judul yang disesuaikan dengan judul pada

penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti.

b. Sampul Belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

161

Sampul belakang memuat sinopsis buku yang memaparkan isi keseluruhan

buku. Selain itu, di bagian sampul belakang, terdapat harapan penulis agar buku

dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Dengan demikian, peneliti

mendesain sampul belakang agar pembaca memiliki gambaran sebelum membaca

buku ajar ini.

c. Isi

Buku ajar ini terdiri atas delapan bab, yaitu Bab IStrategi PQ4R, Bab II

Pengembangan Budaya Baca, Bab III Membaca Level Akademik, Bab IV

Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi PQ4R melalui Membaca

Pemahaman, Bab V Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi PQ4R melalui

Membaca Interpretatif, Bab VI Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi

PQ4R melalui Membaca Kritis, Bab VII Pengembangan Budaya Baca dengan

Strategi PQ4R melalui Membaca Kreatif, dan Bab VIII Pengembangan Budaya

Baca dengan Strategi PQ4R melalui Membaca Reflektif. Masing-masing bab

memuat: 1) penjabaran kompetensi dasar dan indikator di awal setiap bab, 2)

pemaparan materi berupa teori-teori yang mendukung, 3) contoh dari setiap teori-

teori yang diberikan, 4) kegiatan atau sebagai aktivitas yang digunakan sebagai

latihan untuk meningkatkan kemampuan membaca level akademik, dan 5) latihan

pendalaman materi sebagai evaluasi materi yang telah dipaparkan sebelumnya.

d. Daftar Pustaka

Daftar pustaka buku ajar ini berisi berbagai referensi yang dipakai peneliti

untuk menyusun buku ajar. Referensi tersebut diperoleh dari buku, sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

162

internet, dan koran. Peneliti menyusun dan memaparkan materi yang diperoleh

dari berbagai sumber tersebut dengan mengutip dan menyertakan dalam daftar

pustaka. Tujuannya, peneliti menghindari plagiasi.

4.4 Analisis Data Validasi dan Revisi Produk

Penelitian ini menghasilkan buku ajar yang harus divalidasi terlebih dahulu

oleh dosen ahli. Validasi produk buku ajar ini dilakukan untuk menguji keabsahan

atau tingkat validitas buku serta menemukan kelebihan dan kelemahan buku ajar.

Peneliti memberikan angket atau kuesioner kepada validator. Berdasarkan hasil

validasi buku ajar akan didapat tingkat kelayakan produk yang akan dihasilkan.

Validasi yang dilakukan dosen ahli adalah validasi dengan memberikan jawaban

YA atau TIDAK pada kolom yang tersedia serta memberikan keterangan berupa

komentar, kritik dan saran.

4.4.1 Deskripsi Data Validasi Dosen Ahli

Setelah buku ajar dicetak, peneliti melakukan validasi terhadap buku ajar

tersebut. Dosen ahli yang memvalidasi buku ajar adalah Dr. R. Kunjana Rahardi,

M.Hum., dosen ahli diberikan lembar validasi yang berisi aspek-aspek yang

dinilai. Ada empat aspek yang akan dinilai, yaitu aspek penyajian materi dalam

buku ajar, aspek materi dalam buku ajar, aspek bahasa dan keterbacaan buku ajar,

dan aspek format buku ajar.

a. Aspek Kelayakan Isi

Pada aspek kelayakan isi ini terdapat dua hal yang dinilai dalam aspek

kelayakan isi yaitu indikator penyajian materi dalam buku ajar dan substansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

163

materi dalam buku ajar. Berdasarkan analisis hasil validasi menunjukkan bahwa

dari segi penyajian materi tergolong layak sesuai dengan hasil validasi yang

menunjukkan bahwa buku ajar sesuai dengan urutan penyajian materi dan contoh

teks dalam buku ajar sudah sesuai dengan materi.

Pada indikator kedua substansi materi dalam buku ajar yang meliputi

kelengkapan, kedalaman, dan kejelasan materi juga dinyatakan layak karena isi

materi dengan judul atau subjudul dalam buku ajar perlu direvisi dengan

memperdalam substansi serta membenahi ketidakefektifan kalimat yang dignakan

oleh peneliti.

b. Aspek Kebahasaan

Aspek kebahasaan terdiri dari satu indikator yaitu bahasa dan keterbacaan.

Berdasarkan analisis kuesioner validasi, telah diketahui bahwa pemakaian bahasa

dan tingkat keterbacaan produk penelitian ini sudah baik. Hasil validasi

menunjukkan bahwa kalimat yang digunakan dalam buku ajar efektif dan

penggunaan tanda baca sesuai dengan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

Berdasarkan hasil analisis validasai dari segi kelayakan isi dapat disimpulkan

bahwa aspek kebahasaan dalam buku ajar yang berjudul yaitu “Penerapan

Strategi PQ4R untuk Membangun Budaya Baca Level Akademik Mahasiswa”

baik.

c. Aspek Penyajian

Aspek penyajian terdiri dari satu indikator yaitu format buku ajar.

Berdasarkan analisis kuesioner validasi, format buku ajar ini berkategori baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

164

Hasil validasi menunjukan bahwa judul buku ajar menarik, pemilihan gambar/

foto/ sesuai dan tepat dengan materi dan komponen tiap buku ajar, dan komposisi

sampul dan ilustrasi sesuai. Kemudian berkenaan dengan keefektifan kalimat yang

digunakan dan penggunaan tanda baca pada kalimat sesuai dengan Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI).

4.4.2 Deskripsi Revisi Produk

Berdasarkan hasil validasi, peneliti telah mengetahui kekurangan-

kekurangan yang terdapat pada buku ajar yang telah divalidasi. Kekurangan ini

akan membuat buka ajar tidak optimal dalam memberikan pengetahuan kepada

pembacanya. Oleh karena itu, peneliti melakukan revisi berdasarkan hasil validasi

dosen ahli. Di bawah ini penjabaran aspek-aspek yang perlu direvisi.

Pada tanggal 22 Januari 2018 telah diketahui kekurangan-kekurangan yang

terdapat pada produk buku ajar. Kekurangan-kekurangan itu tentu akan

menghambat penggunaan buku ajar ini. Hal yang harus direvisi adalah substansi

materi, kejelasan materi perlu diperbaiki lagi, dan judul buku ajar. Oleh karena

itu, peneliti melakukan revisi dengan menambah substansi materi dan

memperjelas bagian per bagian materi dalam buku ajar sebagai produk penelitian.

Tidak hanya itu, peneliti juga memperbaiki penggunaan kalimat agar menjadi

lebih efektif.

4.4.3 Deskripsi Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan dalam kelompok terbatas yaitu 3 mahasiswa

yang dijadikan sampel. Uji coba produk dilaksanakan pada tanggal 22 Januari

2018. Uji coba ini dilakukan setelah validasi buku ajar. Tiga mahasiswa tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

165

merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Semester VII kelas A Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sama halnya

dengan penilaian dosen ahli bahasa, penilaian uji coba produk pada mahasiswa

juga diigunakan pilihan jawaban Ya dan pilihan jawaban Tidak serta memberikan

komentar. Secara umum adapun aspek dalam deskripsi uji coba produk yaitu: 1)

aspek kelayakan isi, 2) aspek kelayakan bahasa, 3) aspek kelayakan penyajian,

dan 4) aspek kegrafisan. Keempat aspek ini kemudian diintegrasikan dalam 10

peryataan dalam angket. Berikut adalah hasil perhitungan kuesioner umpan balik

mahasiswa.

Tabel 4.40 Hasil Pehitungan Kuesioner Umpan Balik Mahasiswa

No. Aspek yang Dinilai Ya Tidak Jumlah

1. Anda senang menggunakan

buku ajar ini 3 0 3

2. Buku ajar “Penerapan Strategi

PQ4R untuk Membangun

Budaya Baca Level Akademik

Mahasiswa” menarik perhatian.

3 0 3

3. Teks dalam buku ajar mudah

dibaca 3 0 3

4. Penggunaan huruf, serta

kombinasi warna dalam buku

ajar sesuai.

3 0 3

5. Tampilan buku ajar menarik

perhatian Anda 3 0 3

6. Bahasa yang digunakan dalam

buku ajar mudah Anda pahami 3 0 3

7. Materi dalam buku ajar

pembelajaran mudah dipahami 3 0 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

166

8. Buku ajar dapat Anda gunakan

secara mandiri 3 0 3

9. Manfaat buku ajar strategi

pembelajaran untuk kemampuan

membaca level akademik bagi

mahasiswa dapat Anda rasakan

3 0 3

10. Pemilihan teks sebagai contoh

dalam buku ajar aktual. 3 0 3

Berdasarkan perhitungan di atas, angket umpan balik mahasiswa uji coba

dapat diketahui bahwa pernyataan pertama, menunjukan semua mahasiswa uji

coba senang menggunakan buku ajar tersebut. Beberapa komentar yang dituliskan

mahasiswa pada kuesioner menyatakan bahwa isi buku menarik, teks yang

digunakan juga beragam, teksnya mudah dipahami. Secara tampilan buku ajar ini

mampu menarik perhatian mereka. Hal ini membuktikan bahwa dari aspek

kemenarikan buku ajar sudah layak.

Pernyataan kedua yaitu “Buku ajar “Penerapan Strategi PQ4R untuk

Membangun Budaya Baca Level Akademik Mahasiswa” menarik perhatian”.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa semua mahasiswa uji coba

menyatakan bahwa buku ajar tersebut menarik perhatian. Ketiga mahasiswa

menyatakan bahwa buku ajar tersebut menarik bila dilihat dari cover dan

warnanya yang sesuai dengan isi buku. Hal ini membuktikan bahwa dari aspek

kegrafisan sudah layak.

Pernyataan ketiga yaitu “Teks dalam buku ajar mudah dibaca”.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa semua mahasiswa uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

167

menyatakan bahwa buku ajar tersebut mudah dibaca. Terdapat seorang mahasiswa

yang menyatakan teks yang digunakan terlalu pajang tetapi masih bisa dibaca.

Meski demikian komentar lain dalam pernyataan ini adalah teks yang digunakan

mudah dipahami dan teksnya menarik perhatian. Hal ini membuktikan bahwa dari

aspek kejelasan teks sudah layak.

Peryataan keempat yaitu “Penggunaan huruf, serta kombinasi warna dalam

buku ajar sesuai”. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa semua mahasiswa

uji coba menyatakan bahwa penggunaan huruf dan kombinasi warna buku ajar

tersebut sudah sesuai ejaan. Tidak ada komentar dalam pernyataan ini hanya

menunjukkan sikap setuju. Hal ini membuktikan bahwa dari aspek kebahasaan

sudah baik.

Peryataan kelima yaitu “Tampilan buku ajar menarik perhatian Anda”.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa ketiga mahasiswa uji coba menyatakan

bahwa buku ajar tersebut menarik dan menganggap bahwa ukuran buku sudah

sesuai. Hal ini membuktikan bahwa dari segi kegrafisan mahasiswa menggagap

bahwa ukuran buku yang besar memudahkan mereka dalam belajar dan

memahami isi bacaan terlebih lagi guna melaksanakan proses pembelajaran.

Pernyataan keenam yaitu “Bahasa yang digunakan dalam buku ajar mudah

Anda pahami”. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa semua mahasiswa

menyatakan bahasa yang digunakan dalam buku ajar mudah dimengerti

mahasiswa. Komentar yang mereka tuliskan mengatakan bahwa bahasa yang

digunakan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari. Selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

168

penulisannya juga sangat baik dan diksi yang digunakan juga tepat. Hal ini

membuktikan bahwa dari segi bahasa buku ajar ini sudah layak.

Pernyataan ketujuh yaitu “Materi dalam buku ajar pembelajaran mudah

dipahami”. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa ketiga mahasiswa

mengatakan bahwa materi dalam buku ajar pembelajaran mudah dipahami.

Mereka mengatakan bahwa mereka mudah memahaminya karena materi di dalam

buku disajikan dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa dari segi materi buku

ajar ini sudah termasuk layak.

Pernyataan kedelapan yaitu “Buku ajar dapat Anda gunakan secara

mandiri”. Berdasarkan tabel di atas, mayoritas mahasiswa uji coba menyatakan

bahwa buku ajar tersebut bisa digunakan secara mandiri. Hal ini membuktikan

bahwa strategi PQ4R ini mampu digunakan untuk belajar mandiri dan buku ajar

tersebut dapat dikatakan layak.

Pernyataan kesembilan adalah “Manfaat buku ajar strategi pembelajaran

untuk kemampuan membaca level akademik bagi mahasiswa dapat Anda

rasakan”. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa semua mahasiswa uji coba

merasakan manfaat dari buku ajar ini. Hal ini membuktikan bahwa dari aspek

manfaat, buku ajar ini sudah layak untuk dikembangkan.

Pernyataan kesepuluh adalah “Pemilihan teks sebagai contoh dalam buku

ajar aktual”. Ketiga mahasiswa menyatakan bahwa pemilihan teks dalam buku

tersebut sudah aktual, khususnya saat materi membaca kreatif, dan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

169

pembelajaran membaca reflektif. Hal ini membuktikan bahwa dari segi pemilihan

teks sudah layak.

Berdasarkan semua hasil analisis kuesioner umpan balik mahasiswa uji coba

dapat disimpulkan bahwa dari segi kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan

penyajian, dan kegrafisan buku ajar yang berjudul Penerapan Strategi PQ4R

untuk Membangun Budaya Baca Level Akademik Mahasiswa” sudah layak untuk

dikembangkan dan diproduksi tetapi dengan beberapa catatan yaitu

memperhatikan substansi materi, keefektifan kalimat, dan penggunaan kosakata

sulit agar digunakan kosakata yang tidak terlalu sulit.

4.5 Pembahasan

Peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang meliputi hasil analisis

angket budaya baca, tes membaca level akademik, analisis kebutuhan, dan angket

strategi PQ4R. Hasil tersebut menjawab rumusan masalah yang selaras dengan

tujuan penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti akan membahas empat hal yaitu 1)

kondisi budaya baca mahasiswa, 2) kemapuan membaca level akademik

mahasiswa, 3) pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi PQ4R,

dan 4) pengembangan buku ajar dengan strategi PQ4R.Berikut pemaparan hasil

analisis tersebut.

4.5.1 Kondisi Budaya Baca Mahasiswa

Angket budaya baca ini terdiri dari 5 indikator dan setiap indikator terdiri

dari 3 sampai 5 pernyataan pada setiap indikatornya. Setiap pernyataan tersebut

merupakan sikap positif terhadap budaya baca. Misalnya pada indikator pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

170

terdapat pernyataan “Bila sehari tak membaca serasa masih ada yang kurang”.

Pernyataan tersebut merupakan pernyataan positif terhadap budaya baca. Setelah

peneliti menghitung, diperoleh skor 48% untuk jawaban YA dan 52% untuk

jawaban TIDAK. Berdasarkan identifikasi data hasil analisis budaya baca,

diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa belum memiliki budaya baca karena

pernyataan dalam angket merupakan pernyataan mengenai sikap positif mengenai

budaya baca.

Berdasarkan angket budaya baca, diketahui bahwa sebagian besar

responden tidak suka membaca buku dimanapun mereka berada. Hal ini dapat

dibuktikan pada pernyataan “Saya senang membaca buku dimanapun saya

berada” bahwa sebanyak 18 atau 60% dari 30 responden memilih TIDAK untuk

pernyataan tersebut. Artinya, sebanyak 18 atau 60% dari 30 responden tersebut

belum memiliki budaya baca yang baik.

Data lain yang menunjukkan bahwa rendahnya budaya baca mahasiswa

ialah belum ada semangat mahasiswa untuk selalu membaca buku. Hal ini dapat

dibuktikan pada pernyataan “Bila sehari tak membaca serasa masih ada yang

kurang” bahwa sebanyak 24 atau 80% dari 30 responden memilih TIDAK untuk

pernyataan tersebut. Artinya, sebanyak 24 atau 80% dari 30 responden tersebut

belum memiliki budaya baca yang baik.

Data ketiga yang lebih dominan yaitu ditunjukkan dengan pernyataan

“Saya membuat jadwal teratur untuk membaca buku”. Pernyataan tersebut

merupakan sebuah penyataan positif. Berdasarkan identifikasi data analisis angket

budaya baca yang telah dipaparkan sebelumnya, sebanyak 27 atau 90% responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

171

memilih TIDAK sebagai jawaban mereka. Hal ini berarti bahwa sebanyak 27 atau

90% responden belum memiliki budaya baca yang baik.

Berdasarkan tiga data analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden belum memiliki budaya baca. Hal ini terlihat dari jawaban

mereka yang dominan tidak memiliki semangat untuk membaca. Secara

keseluruhan hasil perhitungan angket budaya baca rmenunjukkan bahwa diperoleh

skor 48% untuk jawaban YA dan 52% untuk jawaban TIDAK.Berdasarkan hasil

tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa belum memiliki budaya

baca karena pernyataan dalam angket banyak memuat pernyataan positif

mengenai budaya baca.

4.5.2 Kemampuan Membaca Level Akademik Mahasiswa

Setelah peneliti melakukan proses pengoreksian setiap tes yang dijawab

mahasiswa, tentulah diperoleh nilai masing-masing responden. Hasil tes tidak

begitu memuaskan karena tidak ada satu responden yang memiliki nilai di atas 70.

Nilai tertinggi ialah 68 dan hanya ada dua mahasiswa yang memperoleh nilai 68.

Rata-rata nilai yang diperoleh responden adalah 48 dan 56. Selain itu, setelah

dirata-rata, diperoleh hasil 50,8 dan berkategori cukup.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa responden

belum menguasai membaca level akademik. Hal ini ditandai dengan banyaknya

responden yang memperoleh nilai di bawah rata-rata dan tidak satu pun indikator

dalam membaca level akademik memperoleh skor benar semua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

172

4.5.3 Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi PQ4R

Berdasarkan hasil tabulasi data mengenai kondisi budaya baca mahasiswa

yang menyatakan bahwa mahasiswa semester VII kelas A Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia belum memiliki budaya baca level akademik

ini rmenunjukkan bahwa diperoleh skor 48% untuk jawaban YA dan 52% untuk

jawaban TIDAK.Artinya, sebagian besar mahasiswa belum memiliki budaya baca

karena pernyataan dalam angket banyak memuat pernyataan positif mengenai

budaya baca.

Setelah mengetahui kondisi budaya baca mahasiswa tersebut, peneliti

memberikan angket analisis kebutuhan pengembangan strategi yang memuat

strategi umum untuk mengembangkan budaya baca. Berdasarkan hasil tabulasi

dan perhitungan diperoleh sebesar 74,4% yang berkategori tinggi ini menyatakan

bahwa mahasiswa membutuhkan sebuah strategi khusus untuk mengembangkan

budaya baca level akademiknya. Dengan demikian, peneliti memberikan angket

strategi PQ4R dan diperoleh hasil sebesar 73,66% yang berkategori tinggi.

Artinya sebesar 73,66% mahasiswa setuju dengan penggunaan strategi PQ4R

untuk mengembangkan budaya baca level akademiknya. Jadi berdasarkan hasil

tersebut, sebesar 73,66% responden membutuhkan sebuah strategi PQ4R untuk

memahami konsep isi teks secara menyeluruh agar mampu membangun budaya

baca level akademiknya. Pengembangan budaya baca dengan strategi PQ4R ini

diimplementasikan dengan produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu

berupa buku ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

173

4.5.4 Pengembangan Buku Ajar

Pengembangan buku ajar berdasarkan budaya baca level akademik dengan

strategi PQ4R pada mahasiswa semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia yaitudilaksanakan dengan tujuh langkah, yaitu (1) menentukan

potensi dan masalah yang dihadapi responden, (2) mengumpulkan data, (3) desain

produk, (4) uji validasi, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) produksi

produk.

Berdasarkan ketujuh langkah yang telah ditetapkan peneliti, pengembangan

buku ajar ini disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan dan hasil tes membaca

level akademik. Pengembangan budaya baca dengan strategi PQ4R dapat

dilaksanakan peneliti melalui buku ajar: “Penerapan Strategi PQ4R untuk

Membangun Budaya Baca Level Akademik Mahasiswa”. Buku ajar tersebut

disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa PBSI. Buku ajar ini terdiri atas delapan

bab, yaitu Bab IStrategi PQ4R, Bab II Pengembangan Budaya Baca, Bab III

Membaca Level Akademik, Bab IV Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi

PQ4R melalui Membaca Pemahaman, Bab V Pengembangan Budaya Baca

dengan Strategi PQ4R melalui Membaca Interpretatif, Bab VI Pengembangan

Budaya Baca dengan Strategi PQ4R melalui Membaca Kritis, Bab VII

Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi PQ4R melalui Membaca Kreatif,

dan Bab VIII Pengembangan Budaya Baca dengan Strategi PQ4R melalui

Membaca Reflektif. Masing-masing bab memuat: 1) penjabaran kompetensi dasar

dan indikator di awal setiap bab, 2) pemaparan materi berupa teori-teori yang

mendukung, 3) contoh dari setiap teori-teori yang diberikan, 4) kegiatan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

174

sebagai aktivitas yang digunakan sebagai latihan untuk meningkatkan kemampuan

membaca level akademik, dan 5) latihan pendalaman materi sebagai evaluasi

materi yang telah dipaparkan sebelumnya.Buku ajar tersebut disusun semenarik

mungkin agar tumbulah budaya baca mahasiswa.

Buku ajar tersebut merupakan hasil revisi berdasarkan hasil validasi oleh

dosen ahli. Buku ajar yang telah direvisi, selanjutnya dilakukan uji coba kepada

tiga responden. Uji coba ini dilakukan untuk melihat keefektifan berdasarkan

kelayakan isi buku, kelayakan bahasa, kelayakan grafis, kelayakan penyajian, dan

kelayakan isi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

175

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan Penelitian

Simpulan penelitian ini dapat dirumuskan berdasarkan pada rumusan masalah

yang selaras dengan tujuan pada penelitian ini, kemudian pada hasil analisis dan

pembahasan pada Bab IV. Saat peneliti melakukan penelitian, kemudian

melakukan pengolahan data agar mampu memahami hasil dari pengolahan data

tersebut. Berdasarkan langkah-langkah tersebut peneliti dapat menarik simpulan

sebagai berikut.

Pertama, kondisi budaya baca mahasiswa semester VII Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta bahwa sebagian besar responden belum memiliki budaya

baca.Berdasarkan hasil analisis kebutuhan rmenunjukkan bahwa diperoleh skor

48% untuk jawaban YA dan 52% untuk jawaban TIDAK.Berdasarkan hasil

tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa belum memiliki budaya

baca karena pernyataan dalam angket banyak memuat pernyataan positif

mengenai budaya baca.Hal ini terlihat dari jawaban mereka yang dominan tidak

memiliki semangat untuk membaca.Hal ini dapat dibuktikan pada pernyataan

“Saya senang membaca buku dimanapun saya berada” bahwa sebanyak 18 atau

60% dari 30 responden memilih TIDAK untuk pernyataan tersebut. Artinya,

sebanyak 18 atau 60% dari 30 responden tersebut belum memiliki budaya baca

yang baik. Bahkan berdasarkan pernyataan “Bila sehari tak membaca serasa masih

ada yang kurang” bahwa sebanyak 24 atau 80% dari 30 responden memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

176

TIDAK untuk pernyataan tersebut. Artinya, sebanyak24 atau 80% dari 30

responden tersebut belum memiliki budaya baca yang baik. Dari dua pernyataan

ini, didapat masing-masing 18 atau 60% dan 24 atau 80% jawaban yang

menyatakan sikap negatif terhadap budaya bacanya.

Kedua, kemampuan membaca level akademik mahasiswa semester VII

kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra IndonesiaUniversitas Sanata

Dharma Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup. Hasil tersebut diperoleh

berdasarkan perhitungan rata-rata nilai tes kemampuan membaca level akademik.

Hasil tes tidak begitu memuaskan karena tidak ada satu responden yang memiliki

nilai di atas 70. Nilai tertinggi ialah 68 dan hanya ada dua mahasiswa yang

memperoleh nilai 68. Rata-rata nilai yang diperoleh responden adalah 48 dan 56.

Selain itu, setelah dirata-rata, diperoleh hasil 50,8 dan berkategori cukup. Hasil

tersebut dapat dilihat berdasarkan kemampuan para mahasiswa yang mencapai

skor maksimal, yakni pada ketigabelas indikator. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

responden belum menguasai membaca level akademik. Hal ini ditandai dengan

banyaknya responden yang memperoleh nilai di bawah rata-rata dan tidak satu

pun indikator dalam membaca level akademik memperoleh skor benar semua.

Ketiga, penerapan pengembangan budaya baca level akademik melalui

strategi PQ4R untuk peningkatan budaya baca mahasiswa semester VII Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma dapat

dilakukan berdasarkan hasil perhitungan analisis angket budaya baca. Berdasarkan

hasil tabulasi skor angket analisis kebutuhan diperoleh sebesar 74,7% yang

berkategori tinggi. Artinya, sebesar 74,7% mahasiswa membutuhkan sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

177

strategi khusus untuk membangun budaya baca level akademiknya melalui

strategi PQ4R. Hal ini terbukti sebesar 73,66% mahasiswa setuju dengan strategi

PQ4R tersebut. Peneliti menerapkan pengembangan budaya baca level akademik

dengan statergi PQ4R yaitu dengan menyusun buku ajar yang terdiri dari delapan

bab. Setiap bab terdiri dari teori, rangkuman, kegiatan, dan latihan

pendalaman.Budaya baca mahasiswa sangat mempengaruhi hasil tes membaca

level akademik. Bila mahasiswa belum memiliki budaya baca, maka hasil tes

kemampuan membaca level akademik akan berkategori rendah dan begitu juga

sebaliknya. Jadi, budaya baca mahasiswa berbanding lurus dengan hasil tes

membaca level akademik. Oleh karena itu, peneliti menerapkan pengembangan

budaya baca level akademik melalui strategi PQ4R untuk peningkatan budaya

baca mahasiswa semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Strategi PQ4R diberikan agar para

mahasiswa dapat memahami konsep bacaan dengan memahami kata kunci. Jadi,

berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan pengembangan strategi PQ4R ini

mahasiswa setuju dengan penerapan strategi PQ4R.

Keempat, pengembangan buku ajar berdasarkan budaya baca level

akademik dengan strategi PQ4R pada mahasiswa semester VII Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yaitu dengan menyesuaikan situasi saat

peneliti melakukan penelitian, yaitu (1) menentukan potensi dan masalah yang

dihadapi responden, (2) mengumpulkan data, (3) desain produk, (4) uji validasi,

(5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) produksi produk. Berdasarkan hasil

analisis kebutuhan pengembangan strategi PQ4R, analisis angket budaya baca,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

178

dan tes kemampuan membaca level akademik mahasiswa, peneliti

mengembangkan buku ajar: “Penerapan Strategi PQ4R untuk Membangun

Budaya Baca Level Akademik Mahasiswa”. Buku ajar tersebut disesuaikan

dengan kebutuhan mahasiswa PBSI. Buku ajar tersbut memuat berbagai teori,

ilustrasi atau contoh, dan latihan. Buku ajar tersebut disusun semenarik mungkin

agar tumbulah budaya baca mahasiswa. Buku ajar tersebut merupakan hasil revisi

berdasarkan hasil validasi oleh dosen ahli. Buku ajar yang telah direvisi,

selanjutnya dilakukan uji coba kepada tiga responden. Uji coba ini dilakukan

untuk melihat keefektifan berdasarkan kelayakan isi buku, kelayakan bahasa,

kelayakan grafis, kelayakan penyajian, dan kelayakan isi.

5.2 Impikasi

Buku ajar: “Penerapan Strategi PQ4R untuk Membangun Budaya Baca

Level Akademik Mahasiswa” baik sekali bila digunakan oleh mahasiswa Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Peneliti meyakini hal tersebut karena

buku ajar ini dirancang dan disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan

mahasiswa yang bersangkutan. Apabila buku ajar ini digunakan di universitas

lain, pengguna buku ajar sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut.

1. Pengguna buku ajar harus memperhatikan kesesuaian buku ajar dengan

strategi atau metode pembelajaran dengan tingkat kognitif mahasiswa agar

pemakaian buku bisa optimal sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.

2. Pengguna buku ajar harus memperhatikan strategi atau metode yang akan

dipakai dalam pembelajaran, dan melihat kesesuaian strategi yang ada dalam

buku ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

179

3. Pengguna harus memperhatikan kesesuaian materi dalam buku ajar dengan

materi yang akan dipelajari.

5.3 Saran-saran

Saran-saran yang disampaikan peneliti ini merupakan langkah terakhir yang

dilakukan peneliti setelah mampu memberikan simpulan pada akhir penelitian ini.

Berdasarkan hasil dari proses analisis, pembahasan, dan simpulan ini, peneliti

dapat memberikan saran-saran terkait penelitian yang telah dilakukan. Berikut ini

merupakan beberapa saran bagi para mahasiswa dan peneliti lain.

Peneliti menyarankan agar mahasiswa mulai menumbuhkan minat membaca

agar tumbuhlah budaya baca level akademiknya. Penguasaan membaca level

akademik sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama ketika menghadapi

permasalahan yang rumit dalam sebuah bacaan. Strategi yang dipaparkan dalam

penelitian ini dapat membantu mahasiswa memahami konsep isi secara

keseluruhan. Di samping itu, strategi PQ4R ini akan membimbing pembaca untuk

memaknai bacaan dalam kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

Buku ajar “Penerapan Strategi PQ4R untuk Membangun Budaya Baca

Level Akademik Mahasiswa” merupakan produk dari penelitian ini. Akan lebih

baik jika buku ini digunakan untuk penguasaan membaca level akademik. Buku

ini memuat strategi dan materi yang berkaitan dengan membaca level akademik.

Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa

atau peneliti lain dalam usaha mengembangkan budaya baca mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

180

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2013. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Offset.

Artanto, Dedi. 2009. Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandung: Elex

Media.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Pendidikan

Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Farida, Rahim. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Furchan. Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

Gewati, Mikhael. 2016. Minat Baca Indonesia Ada di Urutan ke-60 Dunia.

Kompas.com edisi 28/08/2016. [online]. Tersedia:

http://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia

.ada.di.urutan.ke-60.dunia. [diakses pada 31 Oktober 2017].

Hairuddin, dkk. 2007. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Depdiknas: Dirjen Dikti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

181

KBBI online. “Strategi” [online]. Tersedia: http://kbbi.web.id/strategi, [diakses

pada 10 Mei 2017].

Jurnal Faktor Dan Strategi Pengembangan Budaya Baca melalui Membaca

Pemahaman Mahasiswa Tahun Akademik 2015/2016 oleh Pranowo dan

Antonius Herujiyanto, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tahun 2016.

Maharani, Debby. 2016. Pengembangan Strategi Pembelajaran Kemampuan

Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Kelas B Semester Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: FKIP, PBSI,

Universitas Sanata Dharma.

Mubin, Fathul. 2013. Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V

SD Negeri Karangdawa Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang.

Surakarta: Universitas Muhammadyah Surakarta.

Munir, Syahrul. Gerakan Nasional Gemar Membaca di Pendopo Rumah Dinas

Bupati Semarang di Ungaran dalam Kompas.com [online].Edisi Kamis

(28/4/2016) [diakses 16 Oktober 2017].

Nurdiansyah, Beni. (2017). Buku Referensi dan Buku Ajar, Apa Saja

Perbedaannya? (Pedoman PAK Dosen, 2009. [online].Tersedia:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

182

https://www.duniadosen.com/buku-referensi-m/. [diakses 16 Oktober

2017].

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra

Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Gramedia Widya Sarana.

Nurhadi. 2017. Membaca Kritis dan Literasi Kritis. Tangerang: Tsmart Printing.

Pranowo &A. Herujiyanto. 2015. Faktor dan Strategi Pengembangan Budaya

Baca Melalui Membaca Pemahaman Mahasiswa.Jurnal Ilmiah

MasyarakatLinguistik Indonesia, Vol. Ke-33, Nomor 2, Agustus 2015;

ISSN.0215-4846.

Pranowo. 2017. Membangun Budaya Baca Melalui Membaca Level Akademik.

Yogyakarta: Amara Books.

Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta:

Adicita Karya Nusa.

Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara.

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

183

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Kuamtitatif, Kualitatif, dan R&

D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Suryansah. (2016). Rendahnya Budaya Baca di Kalangan Mahasiswa. [online].

Tersedia: http://www.pontianakpost.co.id/rendahnya-budaya-baca-di-

kalangan-mahasiswa dalam Pontianakpost.co.id. [diakses pada 16

Oktober 2017].

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur.1987. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Prabowati, Shinta. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Membaca

Pemahaman pada Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Tahun

Akademik 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: FKIP, PBSI, Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

184

Pratiwi, Agatha Regina. 2016. Strategi Pengembangan Budaya Baca Melalui

Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Kelas A Semester IV Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Ajaran 2016. Skripsi. Yogyakarta: FKIP, PBSI,

Universitas Sanata Dharma.

Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta:

Adicita Karya Nusa.

Ridwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel. Bandung: Alfabeta.

Yunus, Abidin. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Refika Aditama.

kompasiana.com, dalam http://en.unesco.org/ themes/education-21st-century

[diakses pada 16 Maret 2017].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

185

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

186

Lampiran 1 Daftar Hadir Mahasiswa PBSI USD Semester VII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

191

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi panduan observasi

No. Aspek yang Diamati

Prapembelajaran

1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dosen saat mengawali

pembelajaran di kelas.

Pembelajaran

2. Pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan dosen.

3. Pemanfaatan media dan sumber belajar.

4. Sikap dosen terhadap mahasiswa.

5. Respon mahasiswa.

Pascapembelajaran

6. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dosen saat mengakhiri

perkuliahan.

Kisi-kisi Budaya Baca

No. Butir-Butir Data Jumlah

Butir

1. Semangat membaca buku 4

2. Kesadaran untuk membiasakan membaca buku 3

3. Ketertarikan untuk membaca buku 5

4. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku 5

5. Memilih dan mencari buku bacaan 3

Jumlah 20

Kisi-kisi Analisis Kebutuhan Pengembangan Strategi

No. Butir-butir Data Jumlah

Butir

1 Strategi menemukan arti kata sukar dalam bacaan. 2

2 Strategi menambah perbendaharaan kata setelah membaca. 2

3 Strategi menemukan arti idiom dalam bacaan. 2

4 Strategi menemukan gaya bahasa yang digunakan dalam 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

192

bacaan.

5 Strategi menemukan makna tersurat. 2

6 Strategi menemukan makna tersirat. 1

7 Strategi menemukan pokok-pokok masalah dalam bacaan. 2

8 Strategi menafsirkan tujuan penulis berdasarkan bacaan. 2

9 Strategi mengulas substansi bacaan. 2

10 Strategi memahami isi bacaan. 2

Strategi memberikan kritik terhadap isi bacaan. 1

Jumlah 20

Kisi-kisi Strategi PQ4R

No. Butir-butir Data Jumlah

Butir

1 Melakukan tinjauan awal sebelum mulai membaca buku 4

2 Membuat pertanyaan untuk membangkitkan minat baca 2

3 Membaca bacaan dengan teliti. 5

4 Merenungkan informasi yang sudah diperoleh saat membaca 2

5 Mengungkapkan informasi yang telah dipahami dengan

membahasakan dengan bahasa sendiri. 3

6 Meninjau secara keseluruhan isi bacaan. 4

Jumlah 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

193

Lampiran 3 Angket Analisis Kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

197

Lampiran 4 Hasil Penghitungan Angket Analisis Kebutuhan

Indikator Skala Likert Jml

Res.

Skor Total

Skor STS TS N S SS 1 2 3 4 5

1 2 0 0 12 16 30 2 0 0 48 80 130

2 1 1 1 12 15 30 1 2 3 48 75 129

3 1 2 9 11 7 30 1 4 27 44 35 111

4 0 3 3 14 10 30 0 6 9 56 50 121

5 0 2 9 17 2 30 0 4 27 68 10 109

6 3 2 3 13 9 30 3 4 9 52 45 113

7 0 6 5 16 3 30 0 12 15 64 15 106

8 1 5 9 12 3 30 1 10 27 48 15 101

9 1 2 6 15 6 30 1 4 18 60 30 113

10 0 6 5 13 6 30 1 12 15 52 30 110

11 1 3 6 9 11 30 1 6 18 36 55 116

12 0 3 6 13 7 30 0 6 18 52 35 111

13 2 5 8 12 3 30 2 10 24 48 15 99

14 0 4 6 12 8 30 0 8 18 48 40 114

15 1 0 3 15 11 30 1 0 9 60 55 125

16 1 2 2 14 11 30 1 4 6 56 55 122

17 0 3 13 13 1 30 0 6 39 52 5 102

18 0 3 11 12 4 30 0 6 33 48 20 107

19 0 2 10 13 5 30 0 4 30 52 25 111

20 2 4 5 14 2 30 2 8 15 56 10 91

Jumlah 2241

Skor Ideal:

= (Jumlah responden x skor tertinggi) x 20

= (30 x 5) x 20

= 150 x 20

= 3000

Rumus indeks = 2241/3000 x 100%

= 74,7%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

198

Lampiran 5 Angket Budaya Baca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

202

Lampiran 6 Hasil Budaya Baca

Indikator Keterangan Jumlah

Responden Y T

1 12 18 30

2 23 7 30

3 11 19 30

4 6 24 30

5 24 6 30

6 27 3 30

7 5 25 30

8 10 20 30

9 19 11 30

10 3 27 30

11 14 16 30

12 16 14 30

13 12 18 30

14 10 20 30

15 21 9 30

16 6 24 30

17 17 13 30

18 11 19 30

19 13 17 30

20 28 2 30

Jumlah skor YA = 288

Jumlah skor TIDAK = 312

Jika skor YA dipresentasekan menjadi = (288:20) : 30 x 100 = 48%

Jika skor TIDAK dipresentasekan menjadi = (312:20) : 30 x 100 = 52%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

203

Lampiran 7 Angket Strategi PQ4R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

207

Lampiran 8 Hasil Strategi PQ4R

Indikator Skala Likert Jml

Res.

Skor Total

Skor STS TS N S SS 1 2 3 4 5

1 0 0 4 15 11 30 0 0 12 60 55 127

2 0 1 5 16 8 30 0 1 15 64 40 120

3 0 1 9 13 7 30 0 1 27 52 35 115

4 0 1 8 13 8 30 0 1 24 52 40 117

5 0 4 7 14 5 30 0 8 21 56 25 110

6 1 3 9 14 3 30 1 6 27 56 15 105

7 0 4 11 13 2 30 0 8 33 52 10 103

8 1 2 4 14 9 30 1 4 12 36 45 98

9 1 3 10 11 5 30 1 6 30 44 25 105

10 0 1 9 10 10 30 0 2 27 40 50 119

11 0 4 12 8 6 30 0 8 36 32 30 106

12 0 5 15 7 3 30 0 10 45 28 15 98

13 0 4 8 15 3 30 0 8 24 60 15 107

14 0 1 7 18 4 30 0 2 21 72 20 115

15 1 1 18 8 2 30 1 2 54 32 10 98

16 1 1 9 12 7 30 1 2 27 48 35 112

17 0 1 11 14 4 30 0 2 33 56 20 111

18 0 3 11 12 4 30 0 6 33 48 20 107

19 0 0 6 16 8 30 0 0 18 64 40 122

20 0 2 11 7 10 30 0 4 33 28 50 115

Jumlah 2210

Skor Ideal:

= (Jumlah responden x skor tertinggi) x 20

= (30 x 5) x 20

= 150 x 20 = 3000

Rumus indeks = 2210/3000 x 100%

= 73,66%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

208

Lampiran 9 Tes Membaca Level Akademik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

209

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

218

Lampiran 10 Kunci Jawaban Tes Membaca Level Akademik

Kunci Jawaban Kuesioner Tes Membaca Level Akademik

1. B

2. C

3. C

4. D

5. B

6. B

7. C

8. D

9. A

10. A

11. C

12. A

13. A

14. B

15. C

16. B

17. B

18. B

19. B

20. D

21. A

22. D

23. A

24. C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

219

Lampiran 11 Indeks Tingkat Kesulitan Butir Soal

Butir

Soal Benar Salah ITK Predikat

1 25 5 0,83 Tidak layak

2 20 10 0,66 Mudah

3 27 3 0,9 Tidak layak

4 23 7 0,76 Mudah

5 21 9 0,7 Mudah

6 20 10 0,66 Mudah

7 10 20 0,33 Sulit

8 14 16 0,46 Sedang

9 13 17 0,43 Sedang

10 17 13 0,56 Sedang

11 18 12 0,6 Sedang

12 14 16 0,46 Sedang

13 7 23 0,23 Sulit

14 7 23 0,23 Sulit

15 28 12 0,6 Sedang

16 6 24 0,2 Sulit

17 16 14 0,86 Tidak layak

18 8 22 0,26 Sulit

19 17 13 0,56 Sedang

20 12 18 0,4 Sulit

21 2 28 0, 06 Tidak layak

22 4 26 0,13 Tidak layak

23 20 10 0,66 Mudah

24 6 24 0,2 Sulit

25 21 9 0,7 Mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

220

Lampiran 12 Hasil Tes Membaca Level Akademik

Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002, Telepon : 0274-518910, 518911, 518912 – ext. 1405, Fax. : 0274-562383

Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002, Telepon.: 0274-513301, 518910 – ext. 1220, Fax. : 0274-562383

Daftar Nilai Tes Membaca Level Akdemik

MAHASISWA ANGKATAN 2014 KELAS - A

NO

IDENTITAS SISWA Jumlah

Benar Nilai

NAMA NOMOR

INDUK

1 PILIPUS WAI LAWET 141224002 - -

2 RADEN GREGORIUS A.A 141224013 5 20

3 EPIFANIA YULIATI S. 141224014 14 56

4 DOROTEA ESA SELANDIAR 141224017 16 64

5 DOROTEA SUPADMIMARIA G. 141224022 - -

6 PITRUS PUSPITO 141224029 12 48

7 FILIPUS BHAKTI W. 141224056 12 48

8 YASER KARUBA L. 141224057 - -

9 YASINTA WATAE 141224066 13 52

10 GIRALDUS ADITYA RINANDA 141224067 6 24

11 SILVERIUS CANDRA J. 141224069 - -

12 BENEDIKTA MARETCAIN 141224070 14 56

13 DHIMAS ARIO SINGGIH 141224072 - -

14 RICKY DAVID SETIAWAN 141224074 - -

15 MARIA GORETI S. 141224075 17 68

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS

SANATA DHARMA

Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

221

16 EMILINDA OKTAVIA J. 141224077 13 52

17 AGUSTINA GIDAH 141224081 11 44

18 WIDYATANTI 141224083 - -

19 SUPRAPTO 141224084 7 28

20 FEBRIANA JELITA 141224085 10 40

21 PRISCILA FELICIA ELU 141224086 17 68

22 JOHANES DE DEO P. C. 141224087 12 48

23 MELITA EUFRASIA J. 141224090 15 60

24 MARIA YOSEFINA E. 141224091 14 56

25 SEPTA NERIA 141224092 7 28

26 CAHYO PAMUNGKAS 141224093 12 48

27 RINA KURNIAWATI 141224094 14 56

28 EFRISKA KURNIA TAU 141224095 13 52

29 BARERA KENCANA PUTRA 141224096 10 40

30 OSWALDUS R. LAMUDIN 141224097 12 48

31 NATASHA SUTANTO 141224099 12 48

32 ANDOKO DYIAMBODO 141224101 12 48

33 VERONIKA HERTANIA 141224102 - -

34 DEWI PUJI LESTARI 141224105 14 56

35 PETRONELA SUSI 141224055 14 56

36 KRISTINA JAYANTI ANDANG 141224061 14 56

37 DAMARIS R. S. DAIRU 141224063 14 56

38 MARGARETA NOVERA 141224076 11 44

39 LASTRI RINDIYANTIKA 141224058 14 56

Rata-rata:

1524 : 30 = 50,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

222

Lampiran 13 Lembar Validasi Dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

225

Lampiran 14 Lembar Uji Coba Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

227

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGEMBANGAN BUDAYA BACA LEVEL AKADEMIK … · pengembangan budaya baca level akademik dengan strategi pq4r pada mahasiswa semester vii program studi pendidikan bahasa sastra indonesia

232

BIOGRAFI PENULIS

Neneng Tia Ati Yanti lahir di Bogor, 3 Maret 1996. Anak

pertama dari tiga bersaudara pasangan Tian Sutian dan Naning

Sudiar. Penulis menempuh pendidikan SD Xaverius

Lubuklinggau pada tahun 2002-2008. Penulis melanjutkan

pendidikan menengah pertama di SMP Xaverius Lubuklinggau pada tahun 2008-

2011. Penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1

Lubuklinggau pada tahun 2011-2014.

Pada tahun 2014 tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma

diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan

Budaya Baca Level Akademik Mahasiswa Semester VII Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI