27
Soft Launching Atlas One Map Pekanbaru, 27 Februari 2013 Sugeng PRIJADI Kelompok Kerja Kesekretariatan Jaringan Data Spasial Nasional Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL

PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIALredd-riau.com/.../2013/02/01-Pengelolaan-Data-dan-Informasi-PEKANB… · Kelompok Kerja Kesekretariatan Jaringan Data Spasial Nasional

  • Upload
    vodang

  • View
    242

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

PUSAT PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2012

Soft Launching Atlas One Map Pekanbaru, 27 Februari 2013

Sugeng PRIJADI

Kelompok Kerja Kesekretariatan Jaringan Data Spasial Nasional

Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial

PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

SEKILAS TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) DAN UU NO. 4 TAHUN 2012

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI

SOSIALISASI INA-GEOPORTAL| AGUNG INDRAJIT | Halaman 3

UU NO. 4 TAHUN 2011 KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI

BADAN INFORMATION GEOSPASIAL (SEBELUMNYA BAKOSURTANAL)

1. MENDUKUNG REFERENSI TUNGGAL UNTUK INFORMASI GEOSPASIAL;

2. MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN AKSES DENGAN AKUNTABILITAS;

3. MEWUJUDKAN KEBERGUNAAN IG MELALUI KERJASAMA, KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI;

4. MENDORONG PENGGUNAAN INFORMASI GEOSPASIAL DALAM KEGIATAN PEMERINTAH DAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI MASYARAKAT

UU 4/2011, PASAL 22

SOSIALISASI INA-GEOPORTAL| AGUNG INDRAJIT | Halaman 4

CAKUPAN: INFORMASI GEOSPASIAL DASAR (IGD) UU 4/2011

Pasal 5 IGD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a meliputi : a. Jaring kontrol geodesi; dan b. Peta dasar

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

TATA KELOLA IG UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL

•Land : ±2.027.087 km2

•Sea territorial : ± 3.166.163 km2 (sudah bertambah)

•ZEE : ± 2.700.000 km2

•Islands : ± 17.508 (sudah diverifikasi 13.466)

•Coastline : ± 94.623 km

INDONESIA

Map Coverage 1 : 1,000,000 : 34 nlp 1 : 250,000 : 323 nlp 1 : 50,000 : 4.045 nlp 1 : 25,000 : 14.200 nlp

a) kepastian hukum berlandaskan hukum dan peraturan perundang-undangan yang memberikan kepastian hak dan kewajiban bagi para pemangku kepentingan.

TATA KELOLA IG: KARAKTERISTIK TATA KELOLA YANG BAIK

Karakteristik Tata Kelola Informasi Geospasial secara nasional yang baik menurut Pasal 2, UU No. 4 Tahun 2011 memiliki:

b) keterpaduan dilakukan bersama-sama oleh Pemerintah, Pemerintah daerah dan setiap orang, yang harus saling mengisi dan saling memperkuat dalam memenuhi kebutuhan IG.

c) keterbukaan dapat dipergunakan oleh banyak pihak dengan memberikan akses yang mudah kepada masyarakat untuk mendapatkan IG

TATA KELOLA IG: KARAKTERISTIK TATA KELOLA YANG BAIK

d) kemutakhiran disajikan dan/atau tersedia harus dapat menggambarkan fenomena dan/atau perubahannya menurut keadaan yang terbaru.

f) kemanfaatan harus dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

g) demokratis harus dilaksanakan secara luas dengan melibatkan peran serta masyarakat.

e) keakuratan disajikan harus diupayakan untuk menghasilkan DG dan IG yang teliti, tepat, benar, dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan.

• MENGHINDARI KESULITAN DALAM INTEGRASI DATA Ketidak-sesuaian dalam integrasi data antar institusi karena speksifikasi teknik dan

metadata yang berbeda.

• MENGHINDARI KUALITAS DATA YANG DIHASILKAN TIDAK SERAGAM Kualitas data yang dihasilkan tidak akan seragam karena setiap institusi mempunyai

proses bisnis, alur kerja, alur data, norma, pedoman, standar, dan quality control masing-masing.

• MENGHINDARI TERJADINYA DUPLIKASI DATA Duplikasi data yang menyebabkan inefisiensi penggunaan sumberdaya dan

komplikasi lainnya (contoh: konflik batas wilayah), sangat memungkinkan terjadi diantara stakeholder.

Disebabkan oleh produksi data dasar/tematik yang tidak sesuai dengan tupoksinya. Pada prinsipnya kegiatan pemetaan tidak sepenuhnya diharuskan memproduksi data baru, namun bisa menggunakan data lain yang sesuai dengan spesifikasinya.

TATA KELOLA INFORMASI GEOSPASIAL: MANFAAT DARI TATA KELOLA YANG BAIK

Seluruh proses penyelenggaraan IG yang baik dan terkoordinasi menghindari:

MENGINTEGRASIKAN DAN MENYEDIAKAN METADATA YANG MENGANDUNG PERNYATAAN KUALITAS INFORMASI DAN MENGUSULKAN INA-GEOPORTAL SEBAGAI WADAH UNTUK SINERGI ANTARA PRODUSEN DENGAN PENGAMBIL KEPUTUSAN.

KUNCI SUKSES:

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PERAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL

DATA SPASIAL GEOSPASIAL

Data Spasial: Data yang memiliki referensi geografis

(dapat dinyatakan dg posisi).

Menimbulkan implikasi

negatif pada kualitas

pengambilan keputusan yg

berakibat rendahnya kualitas

tindakan yg diambil.

Ketersediaan data, akses dan pemanfaatan terhadap data geospasial yg terpercaya, up-to-date dan akurat masih menjadi masalah utama saat ini.

Peran Data dan Informasi Geospasial

PERAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL

• Pengambilan keputusan yg efisien dan efektif memerlukan informasi spasial maupun non-spasial yg up-to-date dan akurat, yg menjelaskan situasi terkini yg terjadi.

• Tidak satupun institusi yg memiliki data dan informasi lengkap untuk keperluan pengambilan keputusan di berbagai sektor data sharing merupakan sebuah keharusan.

• Diperlukan pengaturan dan penggunaan teknologi yang tepat untk mengatasi permasalahan data spasial untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang efisien dan efektif Spatial Data Infrastructure (SDI).

Instansi A

Instansi B

Instansi E

Instansi D

Instansi C

Instansi F

14

Berbagai organisasi/institusi telah mengumpulkan dan mengelola berbagai macam data dan informasi geospasial untuk memenuhi kebutuhan masing-masing membentuk pulau-pulau geoinformasi (islands of geo-information).

Kondisi Umum

Data Sharing

Base Map Fire History Stressors

Integrated Map

Network

• Menghindari duplikasi • Kualitas data di kelola oleh institusi

penanggung jawab (wali data)

• Shared Data = Shared Challanges

15

INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (IDS)

Infrastruktur: Prasarana yang memberikan kemudahan dan

kelancaran bagi berlangsungnya suatu aktivitas

Contoh: Infrastruktur jalan memberikan kemudahan dan

kelancaran bagi perpindahan atau mobilitas barang/orang dari satu tempat ke tempat lain.

Infrastruktur telekomunikasi memberikan kemudahan dan kelancaran bagi berlangsungnya komunikasi dari satu tempat ke tempat lain.

INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (IDS)

Prasarana yang memberikan kemudahan dan kelancaran bagi para penggunanya untuk memperoleh informasi keberadaan suatu data spasial maupun untuk mendapatkan data spasial yang diperlukannya (sharing of geospatial data).

Prasarana: teknologi, kebijakan, SDM dll.

Infrastruktur data spasial berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

MENGAPA IDS PENTING?

Masalah mendasar saat ini adalah dalam hal informasi ketersediaan data, kelengkapan dan akurasi serta akses terhadap data Berdampak negatif terhadap kualitas pengambilan keputusan.

Tidak ada satu organisasi/institusi manapun yang memiliki data lengkap untuk keperluan pengambilan keputusan dan aktivitas pemerintahan data sharing merupakan sebuah keharusan.

Diperlukan teknologi, kebijakan, SDM yang tepat agar dapat terjadi data sharing untuk mendukung berbagai aktivitas pemerintahan Spatial Data Infrastructure (SDI).

MANFAAT IDS

• Menghindari duplikasi dalam penyediaan data dan informasi geospasial

• Meningkatkan kualitas dan meredusir harga data dan informasi spasial

• Menjadikan data dan informasi geospasial mudah diakses oleh pihak yg memerlukan

• Membangun kemitraan antar berbagai institusi untuk meningkatkan ketersediaan data dan informasi.

TANTANGAN:

Data spasial yang akurat dan up-to-date tidak tersedia pada level yang dibutuhkan.

Ketepatan posisi, kandungan informasi, dan cakupan geografi dari data geospasial yang sangat signifikan diperlukan untuk overlay data dari berbagai sumber.

Data spasial dikelola sesuai dengan kebutuhan pemilik data tidak menggunakan standar yang disepakati.

Data spasial dimiliki dan dikelola oleh berbagai institusi, tapi seringkali sulit untuk di cari tidak ada informasi ketersediaan

data.

• Tidak tersedia deskripsi tentang data dan catatan-catatan perubahannya (metadata).

• Anggaran pembuatan dan pembaruan data spasial masih terbatas sulit untuk mendapatkan data yang lengkap dan up-to-

date.

• Pada beberapa organisasi, data digital geospasial diperlakukan sebagai komoditas harus bayar dan mahal

GIS Ready Data Geospasial?

TANTANGAN:

Perubahan Paradigma Dalam Pengelolaan Data Geopasial

Digital Maps and Data Products

Hardcopy Maps & Charts

Files and Tiles (Sheet based)

Database (seamless)

Workflow Workflow Individual Workflows

GeoDatabase

Enterprise

Products Services

Pengelolaan Data Spasial (Contoh Kasus : Bakosurtanal)

PGG

PDRTR

PSSDAL

PSSDAD

TASWIL Dat

a C

lean

ing

& In

tegr

atio

n

Spatial

Metadata

Admin

Non

Spatial

Executive Inf. System

Spatial Decision Support System

Disaster Management

Sustainable Development

Dat

a/A

pp

licat

ion

s Se

rvic

es

Browser

Client

Mobile

Client

GIS

Software

Map Production

Citra Satelit Foto Udara

Survey Dijitasi Analisis

Globe

Application

GIS Portal

Data

Sources

Spatial Data

Warehouse

Data Mart

PUSAT DATA

PSJSDS

USERS

PDKK

ATLAS

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

CAKUPAN DATA GEOSPASIAL RUPABUMI SUMATERA

PEMETAAN DIGITAL S/D 2014

TERIMA KASIH