82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE) TERHADAP FIRM VALUE DENGAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP SEBAGAI MODERATING VARIABLE SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: ARIF SETYO NUGROHO NIM. F1308514 PROGRAM S1 AKUNTANSI NON REGULER FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

  • Upload
    hadiep

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI

PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE) TERHADAP FIRM VALUE

DENGAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP SEBAGAI

MODERATING VARIABLE

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

ARIF SETYO NUGROHO

NIM. F1308514

PROGRAM S1 AKUNTANSI NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Dan cukuplah Tuhanmu sebagai pemberi petunjuk dan penolong (Q.S. Al Furqan: 31)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa

(dari kejahatan) dikerjakannya” (QS Al Baqarah : 286)

“Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagian dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa damai.

Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.”

Simple music can make you sing.. Simple hug makes you feel better...

Simple things can make you happy.... (Penulis)

Page 5: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

· Allah SWT yang telah memberikan

kesempatan pada penulis.

· Nabi Muhammad SAW.

· Ibu dan bapak serta adikku atas dorongan

semangat, doa, kasih sayang yang tulus

yang selama ini diberikan kepada penulis.

· Almamaterku.

Page 6: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Asaalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH TINGKAT

PENGUNGKAPAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL

PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE)

TERHADAP FIRM VALUE DENGAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP

SEBAGAI MODERATING VARIABLE”, sebagai tugas akhir guna memenuhi

syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenaya, penulis dengan ini

mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak selaku pembimbing dan Ketua

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com,(Hons),Ph.D,Ak selaku

pembimbing akademik.

4. Bapak dan Ibu staf pengajar fakultas ekonomi UNS serta keluarga besar

Fakultas Ekonomi UNS.

5. Ibu dan Bapak tercinta, semoga ini bukan akhir dari usahaku untuk

membahagiakan Ibu dan Bapak terinta, tapi merupakan awal dari usaha

Page 7: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

itu..terima kasih tak terhingga atas setiap doa, kesabaran, dukungan,

nasehat kepada penulis. I Love You So Much......

6. Niken, Shifa akhirnya kakakmu lulus juga. Terima kasih doa dan

dukungannya...

7. Marisa-ku, terima kasih atas cinta, kesabaran, semangat dan motivasinya

selama ini…semoga ini bisa menjadi awal untuk mewujudkan mimpi kita.

8. Bapak & Ibu ‘JETIS’, Bude Nunung yang selalu memberikan doa dan

support kepada penulis..

9. Bapak Sri Diyono yang selalu ‘setia’ memberikan ijin kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini, Mbak Wika, Mbak Imas, Mas Faisal dan

Mas Sandry…salam sukses sejahtera mulia!!

10. Ucup, Akbar, Mr. Singo, Nak Bin-bin, Anus, Ki Mentil, Mami Ocie,

Bunda Nthul, Astrid, Kebo makasih buat dukungan n doa kalian....

11. Teman-Teman S1 Swadana Transfer Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS

angkatan 2008 terimakasih atas supportnya selama ini.

12. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan kedepan,

semoga penulisan hasil penelitian ini berguna bagi kita semua, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 8: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………….

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………

MOTTO ……………………………………………………………......

PERSEMBAHAN...................................................................................

KATA PENGANTAR ………………………………………………...

DAFTAR ISI ………………………………………………………......

DAFTAR TABEL....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................

ABSTRAK...............................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………...

1.2 Perumusan Masalah …………………………………......

1.3 Tujuan Penelitian ……………………..............................

1.4 Manfaat Penelitian ………………………........................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka................................................................

2.1.1 Nilai Perusahaan (Firm Value).................................

2.1.2 Corporate Social Responsibility (CSR)

2.2 Penelitian Terdahulu .........................................................

2.3 Kerangka Pemikiran..........................................................

2.4 Hipotesis…………...........................................................

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ……………………………………......

3.2 Jenis Penelitian..................................................................

3.3 Populasi, Sampel Dan Metode Pengambilan Sampel........

3.4 Metode Pengumpulan Data...............................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

x

xi

xiii

1

9

10

10

11

11

16

28

31

31

38

38

38

39

Page 9: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

3.5 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel.................

3.6 Metode Analisis Data ........................................................

3.6.1 Uji Asumsi Klasik.....................................................

3.6.2 Uji Hipotesis.............................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data....................................................................

4.2 Statistik Deskriptif.............................................................

4.2.1 Firm Value................................................................

4.2.2 Indeks Corporate Social Responsibility………….....

4.2.3 Kepemilikan Institusional........................................

4.3 Uji Asumsi Klasik..............................................................

4.3.1 Uji Normalitas..........................................................

4.3.2 Uji Multikolinieritas. ...............................................

4.3.3 Uji Heterokedastisitas..............................................

4.3.4 Uji Autokorelasi......................................................

4.4 Pengujian Regresi Berganda.............................................

4.5 Uji Statistik.......................................................................

4.5.1 Uji F........................................................................

4.5.2 Uji t ........................................................................

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi.......................................

4.6 Pembahasan.......................................................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.......................................................................

5.2 Keterbatasan Penelitian....................................................

5.3 Saran.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

LAMPIRAN

40

41

41

44

49

50

50

51

52

53

53

54

54

56

57

59

59

60

61

61

67

67

68

70

Page 10: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Deskripsi Variabel Price Book Value (PBV) Tahun 2011…………….. 50

4.2 Deskripsi Variabel Corporate Social Responsibility Index (CSRI)

Tahun 2011………………………………………………………….....

51

4.3 Deskripsi Variabel Kepemilikan Institusional Tahun 2011...............…. 52

4.4 Hasil Uji Normalitas ……....…………………………………………... 53

4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ……………………………...…………....... 54

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas …...………………………..………...….. 55

4.7 Hasil Analisis Regresi ….………………………………………...........

4.8 Hasil Uji t…………………………………………………………........

58

60

Page 11: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Daftar Perusahaan Sampel

2. Checklist Pengungkapan CSR

3. Hasil Perhitungan Frekuensi Data

4. Hasil Asumsi Klasik

5. Hasil Perhitungan Regresi

Page 12: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ABSTRAK

Arif Setyo Nugroho NIM. F1308514

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI

PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE) TERHADAP FIRM VALUE

DENGAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP SEBAGAI

MODERATING VARIABLE

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR disclosure) dalam laporan tahunan terhadap nilai perusahaan (firm value) serta pengaruh institutional ownership sebagai variabel moderating dalam hubungan antara Corporate Social Responsibility dan firm value. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 yang memiliki data keuangan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penulis. Data yang dibutuhkan antara lain data tentang pengungkapan informasi pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR disclosure) dalam laporan tahunan terhadap nilai perusahaan (firm value) serta pengaruh institutional ownership perusahaan di situs Indonesian Capital Market Directory (www.icmd.co.id), Jakarta Stock Exchange (www.jsx.co.id). Dengan menggunakan metode purposive sampling, sampel terdiri dari 95 perusahaan. Hasilnya menunjukkan tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan (corporate social responsibility disclosure) dalam laporan tahunan berpengaruh positif dan signifikan terhadap firm value baik secara parsial maupun secara bersama-sama dengan variabel institutional owership dan interaksi CSRI dengan institutional owership, dan persentase kepemilikan manajemen (Institutional ownership) memiliki pengaruh signifikan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara Corporate Social Responsibility dan firm value.

Kata kunci: corporate social responsibility, firm value, institutional owership. Ketersediaan Data: www.icmd.co.id, www.jsx.co.id

Page 13: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAC

Arif Setyo Nugroho NIM. F1308514

EFFECT OF SOCIAL DISCLOSURE OF LIABILITY COMPANY (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE) OF FIRM VALUE

AS THE OWNERSHIP INSTITUTIONAL VARIABLE MODERATING

This study aims to examine the effect of disclosure level of corporate social responsibility (CSR disclosure) in the annual report of the company (firm value) and the influence of institutional ownership as a moderating variable in the relationship between corporate social responsibility and firm value. The sampling method using a purposive sampling, the company listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2011 to have a complete financial data in accordance with the needs of writers. The data include disclosure of data on corporate social responsibility (CSR disclosure) in the annual report of the company (firm value) and the influence of institutional ownership in the company's website Indonesian Capital Market Directory (www.icmd.co.id), Jakarta Stock Exchange (www.jsx.co.id). By using purposive sampling method, a sample of 95 companies.

Keywords : corporate social responsibility, return on asset, return on equity, earning per share

Data Availability: www.icmd.co.id, www.jsx.co.id

Page 14: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam menjaga eksistensinya, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan

masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan resiprokal (timbal

balik) antara perusahaan dengan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat adalah

pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Dua

aspek penting harus diperhatikan agar tercipta kondisi sinergis antara keduanya

sehingga keberadaan perusahaan membawa perubahan ke arah perbaikan dan

peningkatan taraf hidup masyarakat.

Dari aspek ekonomi, perusahaan harus berorientasi mendapatkan

keuntungan dan dari aspek sosial, perusahaan harus memberikan kontribusi secara

langsung kepada masyarakat. Perusahaan tidak hanya dihadapkan pada tanggung

jawab dalam perolehan keuntungan semata, tetapi juga harus memperhatikan

tanggung jawab sosial dan lingkungannya.

Jika masyarakat menganggap perusahaan tidak memperhatikan aspek

sosial dan lingkungannya serta tidak merasakan kontribusi secara langsung

bahkan merasakan dampak negatif dari beroperasinya sebuah perusahaan maka

kondisi itu akan menimbulkan resistensi masyarakat. Komitmen perusahaan untuk

berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan memperhatikan aspek finansial

atau ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line) itulah yang menjadi isu

utama dari konsep Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab

sosial perusahaan.

1

Page 15: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Ide tanggung jawab sosial pada dasarnya adalah bagaimana perusahaan

memberi perhatian kepada lingkungannya, terhadap dampak yang terjadi akibat

kegiatan operasional perusahaan. Menurut Holmes (1976) dalam Moir (2001)

menyatakan selain menghasilkan keuntungan, perusahan harus membantu

memecahkan masalah-masalah sosial terkait atau tidak perusahaan ikut

menciptakan masalah tersebut bahkan jika disana tidak mungkin ada potensi

keuntungan jangka pendek atau jangka panjang.

Menurut WBCSD (World Business Council for Sustainable

Development) dalam Moir (2001) mendefinisikan CSR sebagai :

“…CSR is the continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large.”

Dari definisi tersebut disimpulkan bahwa perusahaan harus dapat berkontribusi

terhadap pembangunan ekonomi, beriringan dengan meningkatkan kualitas hidup

tenaga kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat luas. Hal ini

bisa dilakukan dengan cara mengerti aspirasi dan kebutuhan stakeholder dan

kemudian berkomunikasi dan berinteraksi dengan para stakeholder.

Konsep CSR pada umumnya menyatakan bahwa tanggung jawab

perusahaan tidak hanya terhadap pemiliknya atau pemegang saham saja tetapi

juga terhadap para stakeholder yang terkait dan/atau terkena dampak dari

keberadaan perusahaan. Perusahaan yang menjalankan aktivitas CSR akan

memperhatikan dampak operasional perusahaan terhadap kondisi sosial dan

lingkungan dan berupaya agar dampaknya positif. Sehingga dengan adanya

konsep CSR diharapkan kerusakan lingkungan yang terjadi di dunia, mulai dari

Page 16: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

penggundulan hutan, polusi udara dan air, hingga perubahan iklim dapat

dikurangi.

Berbagai dampak dari keberadaan perusahaan ditengah-tengah

masyarakat telah menyadarkan masyarakat di dunia bahwa sumber daya alam

adalah terbatas dan oleh karenanya pembangunan ekonomi harus dilaksanakan

secara berkelanjutan, dengan konsekuensi bahwa perusahaan dalam menjalankan

usahanya perlu menggunakan sumber daya dengan efisien dan memastikan bahwa

sumber daya tersebut tidak habis, sehingga tetap dapat dimanfaatkan oleh generasi

di masa datang. Dengan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable

development), maka kegiatan CSR menjadi lebih terarah, paling tidak perusahaan

perlu berupaya melaksanakan konsep tersebut.

Perkembangan dunia usaha memiliki dampak positif terhadap

pertumbuhan suatu negara. Dampak tersebut di antaranya dapat menyerap tenaga

kerja, meningkatkan produktivitas ekonomi, dan dapat menjadi aset pembangunan

nasional maupun daerah yang sehat dengan mempertimbangkan aspek keuangan,

aspek sosial, dan aspek lingkungan hidup (Harahap, 2006).

Selama ini orientasi dari sebuah usaha adalah untuk mencari keuntungan

semata (profit-oriented). Artinya, bahwa sebuah usaha didirikan hanya untuk

menghasilkan keuntungan. Dengan berpegang pada prinsip ini, sebuah perusahaan

akhirnya menggunakan segala macam cara untuk bisa meraih keuntungan yang

sebanyak-banyaknya sehingga seringkali terjadi pergesekan kepentingan baik di

dalam pihak internal perusahaan sendiri ataupun antara perusahaan dengan pihak

eksternal (Zaelani, 2007). Anggraini (2006) mengatakan bahwa di dalam

Page 17: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

akuntansi konvensional, pusat perhatian pelayanan perusahaan adalah

stockholders dan bondholders sedangkan pihak lainnya sering kali diabaikan.

Dewasa ini tuntutan yang dihadapi perusahaan semakin besar. Perusahaan

diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik

modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan, konsumen, serta masyarakat.

Menurut Aryani (2006), desakan masyarakat atas perilaku perusahaan yang

mengabaikan tanggung jawab sosial seperti perusakan lingkungan, eksploitasi

sumber daya alam, dan menindas buruh mendorong lahirnya konsep tanggung

jawab sosial perusahaan.

Penerapan CSR dipandang sebagai sebuah keharusan. Dengan demikian,

CSR bukan merupakan tindakan yang sukarela atau hanya bentuk tanggung

jawab. CSR adalah suatu peran bisnis dan harus menjadi bagian dari kebijakan

bisnis. Maka, bisnis tidak hanya mengurus permasalahan laba, tetapi juga sebagai

sebuah institusi pembelajaran. Bisnis harus mengandung kesadaran sosial

terhadap lingkungan sekitar (Arismunandar, 2007). Melakukan program CSR

yang berkelanjutan akan memberikan dampak positif dan manfaat yang lebih

besar baik kepada perusahaan itu sendiri maupun para stakeholder yang terkait.

Stakeholder yang dimaksud di antaranya adalah para shareholder, karyawan

(buruh), pelanggan, komunitas lokal, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat

(LSM) dan lain sebagainya. Selain itu, CSR akan menjadi strategi bisnis yang

inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui

reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal

tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru

Page 18: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

oleh para pesaing. Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus

menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu iklim bisnis yang

menguntungkan semua pihak (true win win situation) yang berarti bahwa bisnis

akan memberikan keuntungan bagi semua pihak dan tidak hanya bagi satu pihak

semata, dimana konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah lingkungan

dan produsen mendapatkan profit sesuai yang diharapkan.

Hunger dan Wheelen (2003) mengungkapkan bahwa dari sudut pandang

strategis, suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab

sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya. Sejarah bisnis dan

masyarakat jelas menunjukkan bahwa ketika bisnis mengabaikan tanggung

jawabnya terhadap stakeholder, masyarakat cenderung menanggapi melalui

pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis. Organisasi bisnis harus mengenali

semua tanggung jawab sosial mereka jika mereka ingin mempunyai otonomi yang

sangat penting pengaruhnya terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi.

Pengungkapan yang merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan

menuntut lebih dari sekedar pelaporan keuangan tetapi meliputi pula penyampaian

informasi kualitatif atau nonkuantitatif (Suwardjono, 2004:578). Salah satu

informasi yang sering diminta untuk diungkapkan oleh perusahaan saat ini adalah

informasi tentang CSR. Adanya informasi tentang CSR mencerminkan

ketersediaan informasi keuangan dan non-keuangan berkaitan dengan interaksi

organisasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Informasi keuangan

dan non keuangan ini dibuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan

sosial terpisah (Sembiring, 2005).

Page 19: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Heal (2004) mengemukakan bahwa pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan dalam laporan tahunan adalah suatu bagian penting dari strategi

perusahaan yang muncul dari perpaduan antara tujuan untuk memperoleh laba

perusahaan dan tujuan sosial. Berdasarkan penelitian Becchetti et al. (2005)

menyatakan bahwa pengungkapan informasi CSR oleh perusahaan merupakan

strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan.

Pengungkapan CSR merupakan motivasi perusahaan untuk melakukan

pengungkapan sosial yang dipengaruhi oleh usaha untuk mengkomunikasikan

kinerja manajemen dalam mencapai manfaat bagi perusahaan dalam jangka

panjang kepada stakeholder. Jika dilihat dari perspektif ekonomi, suatu informasi

akan diungkapkan perusahaan apabila informasi tersebut dianggap dapat

meningkatkan nilai perusahaan (Sayekti dan Ludovicus, 2007).

CSR diyakini dapat menciptakan brand image (citra positif) dari suatu

perusahaan. Brand image tentu saja sangat berperan dalam mendongkrak volume

penjualan, mempertahankan loyalitas konsumen lama, serta membangun atau

mengembalikan citra positif perusahaan yang sebelumnya (mungkin) sempat

terdistorsi. Arismunandar (2007) mengungkapkan bahwa citra perusahaan yang

buruk, yang sering dimunculkan di media massa, jelas tidak mendukung

kelancaran operasional perusahaan dan bersifat kontra-produktif terhadap upaya

peningkatan produktivitas dan keuntungan. Kini semakin diakui bahwa

perusahaan, sebagai pelaku bisnis, tidak akan bisa terus berkembang jika menutup

mata atau tak mau tahu dengan situasi dan kondisi lingkungan sosial tempat ia

hidup. Pemikiran yang sama diungkapkan oleh Ernawan (2007) yang

menyebutkan bahwa dengan adanya pengungkapan CSR sebenarnya perusahaan

diuntungkan karena bisa menciptakan lingkungan sosial yang baik serta bisa

Page 20: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

menumbuhkan citra positif perusahaan, tentu hal ini dapat meningkatkan iklim

bisnis bagi perusahaan.

Menurut Utama (2007), selain dapat menciptakan peluang-peluang

sosial-ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang

diinginkan, pengungkapan CSR juga dapat membangun citra sebagai perusahaan

yang ramah dan peduli lingkungan. Selain itu, akan tumbuh trust (rasa percaya)

dan sense of belonging (rasa memiliki) perlahan-lahan muncul dari masyarakat

sehingga masyarakat merasakan bahwa kehadiran perusahaan berguna dan

bermanfaat. Dengan demikian, maka perusahaan akan lebih mudah memperoleh

kepercayaan dari tiap-tiap komponen masyarakat.

Becchetti et al. (2007) mengemukakan bahwa perusahaan yang lebih

banyak mengungkapkan informasi human capital (yang merupakan bagian dari

CSR) memiliki kinerja pasar yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan

yang lebih sedikit mengungkapkan informasi tersebut. Investor tertarik terhadap

informasi sosial dalam laporan tahunan perusahaan yang berupa informasi tentang

keamanan dan kualitas produk, aktivitas lingkungan, etika, serta hubungan dengan

karyawan dan masyarakat (Heal, 2004). Konsisten dengan hal ini, Mackey et al.

(2004) mengungkapkan bahwa dalam membuat keputusan investasi para investor

lebih tertarik dengan perusahaan yang memberikan informasi CSR dalam laporan

tahunannya daripada perusahaan yang hanya sekedar memaksimalkan

kekayaannya.

Suratno et al. (2006) menyatakan bahwa environmental performance

adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green).

Page 21: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Belum banyak yang dilakukan perusahaan nasional dalam konteks pemerhatian

lingkungan adalah pencitraan. Komunikasi produk yang dibuat, belum secanggih

produsen-produsen manca negara. Dalam sederet iklan di pelbagai media

internasional, mereka memberitahukan betapa produk mereka ramah lingkungan

dan menciptakan sustanbilitas bagi penduduk bumi, bukan hanya sekarang, tapi

bagi generasi mendatang. Simaklah iklan dipelbagai media internasional, banyak

produsen sejak dari minyak hingga otomotif mencantumkan “we preserve the

nature” sebagai bagian penting komunikasinya. Toyota Prius bahkan telak-telak

menjual keunggulan teknologi ramah lingkungannya pada dunia (Teguh, 2006).

Kasus lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjo Jawa Timur telah

meningkatkan kesadaran pelaku pasar tentang arti penting CSR. Kebutuhan akan

bisnis yang berorientasi sosial dan berwawasan lingkungan mulai menjadi

pertimbangan pelaku pasar. Kesalahan pengelolaan lingkungan seperti kasus

Lapindo telah menyebabkan kerugian finansial yang besar. Oleh karena itu,

pengungkapan pertanggungjawaban sosial mulai menjadi pertimbangan investor

dalam membuat keputusan investasinya. Perusahaan yang memiliki environmental

performance yang baik merupakan berita baik bagi investor maupun calon

investor. Perusahaan akan cenderung meningkatkan environmental disclosure

dalam laporan tahunan untuk menunjukkan kinerja yang baik kepada investor atau

calon investor. Environmental disclosure merupakan bagian dari pengungkapan

CSR. Environmental disclosure yang tinggi akan direspon secara positif oleh

investor melalui fluktuasi harga saham perusahaan (Suratno et al. 2006).

Page 22: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Rachmawati dan Triatmoko (2007) menyatakan bahwa bagi perusahaan

yang menerbitkan saham di pasar modal harga saham yang ditransaksikan di bursa

merupakan indikator nilai perusahaan. Hal tersebut mendasari dugaan penulis

bahwa ada hubungan antara pengungkapan informasi pertangggungjawaban sosial

perusahaan (CSR disclosure) dengan nilai perusahaan (firm value).

Operasional dalam perusahaan besar cenderung lebih efektif dan efisien

sehingga menghasilkan return on assets, tingkat penjualan, dan return on equity

perusahaan lebih tinggi. Hal ini tentu saja meningkatkan ketertarikan investor

untuk berinvestasi sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Plumlee et al. (2007) di negara-

negara maju mengindikasikan bahwa Corporate Social Responsibility dan

Institutional Ownership dapat mempengaruhi Firm Value. Namun hasil tersebut

mungkin akan berbeda bila penelitian tersebut dilakukan di Indonesia, hal ini

karena perbedaan sampel negara yang digunakan dan juga periode waktu yang

digunakan, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial

perusahaan (corporate social responsibility disclosure) dalam laporan

tahunan berpengaruh signifikan terhadap firm value?

2. Apakah persentase kepemilikan manajemen memiliki pengaruh sebagai

variabel moderating dalam hubungan antara Corporate Social

Responsibility dan firm value.

Page 23: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tingkat pengungkapan

informasi pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR disclosure) dalam

laporan tahunan terhadap nilai perusahaan (firm value) serta pengaruh institutional

ownership sebagai variabel moderating dalam hubungan antara Corporate Social

Responsibility dan firm value.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi para investor, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

gambaran tentang pengaruh pengungkapan informasi

pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR disclosure) dalam laporan

tahunan terhadap nilai perusahaan (firm value) terhadap hubungan antara

pengungkapan informasi pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR

disclosure) dalam laporan tahunan.

2. Bagi regulator, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam

membuat peraturan yang baik tentang pengungkapan CSR.

3. Bagi para akademisi, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan

dalam mengembangkan penelitian-penelitian yang lebih baik tentang

CSR.

Page 24: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Nilai Perusahaan (Firm Value)

2.1.1.1 Pengertian Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan

yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham

(Bringham Gapensi,1996), Semakin tinggi harga saham semakin tinggi

pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan

para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan

kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham

dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang

merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan

manajemen asset. Menurut Fama (1978) dalam Untung wahyudi et al.,

(2006), nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar

dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat

terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham

dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai

perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat

dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi

dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa

yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

11

Page 25: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Tujuan utama perusahaan, adalah meningkatkan nilai perusahaan

(firm value). Rendahnya kualitas laba dapat membuat kesalahan

pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor dan kreditor,

sehingga nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz

dalam Andri dan Hanung, 2007). Wahyudi dan Prameswari (2006)

menyatakan nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya.

Laba sebagai bagian dari laporan keuangan yang tidak menyajikan

fakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomis perusahaan dapat

diragukan kualitasnya. Laba yang tidak menunjukkan informasi yang

sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak

pengguna laporan. Jika laba seperti ini digunakan oleh investor untuk

membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba tidak dapat menjelaskan

nilai pasar perusahaan yang sebenarnya (Boediono, 2005).

Menurut Triyani (2007), nilai perusahaan adalah nilai yang

menggambarkan tingkat kesejahteraan pemegang saham. Nilai

perusahaan merupakan konsep penting bagi investor karena nilai

perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan

secara keseluruhan karena dalam perhitungan nilai perusahaan

dimasukkan juga faktor- faktor yang tidak dimaksukan dalam

perhitungan kapitalisasi pasar suatu perusahaan.

Nilai perusahaan di ukur dengan Price Book Value (PBV) yang

merupakan nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen

dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus

tumbuh (Rahmawati dan Triatmoko, 2007).

Page 26: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Indikator-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan

diantaranya adalah:

1) PER (Price Earning Ratio) PER yaitu rasio yang mengukur seberapa

besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan

keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. Mohammad

Usman (2001) dalam Malla Bahagia (2008), rumus yang digunakan

adalah :

PER = (1)

Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah :

a) Tingkat pertumbuhan laba,

b) Dividend Payout Ratio, dan

c) Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.

Menurut Basuki Yusuf (2005) dalam Malla Bahagia (2008),

hubungan faktor-faktor tersebut terhadap PER dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a) Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya,

dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER

nya bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa prospek

perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan

laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan

SahamlembarperLabaSahamPasaraH

arg

Page 27: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

secara efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukkan earning per

share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai tingkat

profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi

dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi

pada perusahaan tersebut, sehingga saham-saham dari perusahaan

yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang

tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena saham-saham

akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya

meningkat lebih besar.

b) Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin tinggi

PER nya. DPR memiliki hubungan positif dengan PER, dimana

DPR menentukan besarnya dividen yang diterima oleh pemilik

saham dan besarnya dividen ini secara positif dapat

mempengaruhi harga saham terutama pada pasar modal

didominasi yang mempunyai strategi mangejar dividen sebagai

target utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi PER.

c) Semakin tinggi required rate of return (r) semakin rendah PER, r

merupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investasi

saham, atau disebut juga sebagai tingkat keuntungan yang

disyaratkan. Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi

tersebut ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang

disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi tersebut kurang

menarik, sehingga dapat menyebabkan turunnya harga saham

Page 28: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tersebut dan sebaliknya. Dengan begitu r memiliki hubungan yang

negatif dengan PER,

d) semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan semakin

rendah nilai PER nya.

e) PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang

diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka

semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh

sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

2) PBV (Price Book Value)

Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan

kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah

perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 1999:92). Instrumen

pengukuran PBV dalam penelitian ini mengacu pada instrumen

yang digunakan oleh Rachmawati dan Triatmoko (2007) yang

dihitung dengan rumus:

. (2)

Notasi :

PBV : Price Book Value

sahamlembarperbukuNilaitahunanpenutupan sahamlembarperpasarHarga

PBV =

Page 29: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2.1.2 Corporate Social Responsibility (CSR)

2.1.2.1 Definisi

Commission of the European Communities (2001)

mendefinisikan CSR sebagai berikut :

“A concept whereby companies integrate social and environmental concerns in their business operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary basis.”

Dari pengertian di atas konsep CSR adalah perusahaan

seharusnya mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam

operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para

stakeholder secara sukarela. Sementara menurut WBCSD (World

Business Council for Sustainable Development) mendefinisikan CSR

sebagai

“…CSR is the continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large.”

Ini berarti bahwa perusahaan harus dapat berkontribusi

terhadap pembangunan ekonomi beriringan dengan meningkatkan

kualitas hidup tenaga kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan

masyarakat luas. Ini bisa dilakukan dengan cara mengerti aspirasi dan

kebutuhan stakeholder dan kemudian berkomunikasi dan berinteraksi

dengan para stakeholder.

Akibat banyaknya definisi CSR yang sangat beragam, lebih

lanjut dalam penelitian Dahlsrud (2006) meneliti komponen yang

terdapat dalam definisi-definisi CSR yang telah ada sebelumnya.

Page 30: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dahlsrud menggunakan metode analisis isi serta pengujian atas hasil

analisis isi melalui penghitungan frekuensi di dunia maya. Dahlsrud

menemukan bahwa berbagai definisi CSR yang diteliti secara

konsisten mengandung lima komponen, yaitu : ekonomi, sosial,

lingkungan, pemangku kepentingan dan voluntarisme. Jika hasil

analisis frekuensi diterapkan, maka urutan paling konsisten dari lima

komponen adalah pemangku kepentingan dan sosial (keduanya

memiliki rasio 88%), disusul ekonomi (86%), voluntarisme (80%) dan

lingkungan (59%)

Konsep CSR pada umumnya menyatakan bahwa tanggung

jawab perusahaan tidak hanya terhadap pemiliknya atau pemegang

saham saja tetapi juga terhadap para stakeholders yang terkait

dan/atau terkena dampak dari keberadaan perusahaan. Hal ini sesuai

dengan teori stakeholder yang menyatakan bahwa perusahaan

bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri

namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya.

Hal tersebut didukung oleh yang pernyataan bahwa,

“kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan

stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas

perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. pengungkapan

sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan

stakeholdernya” (Gray et al., 1994 dalam Chariri dan Ghozali, 2007).

Page 31: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Perusahaan harus menjaga hubungan dengan stakeholdernya

dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholdernya,

terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan

sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

misal tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain (Chariri

dan Ghozali, 2007). Salah satu strategi untuk menjaga hubungan

dengan para stakeholder perusahaan adalah dengan melaksanakan

CSR, dengan pelaksanaan CSR diharapkan keinginan dari stakeholder

dapat terakomodasi sehingga akan menghasilkan hubungan yang

harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hubungan yang

harmonis akan berakibat pada perusahaan dapat mencapai

keberlanjutan atau kelestarian perusahaannya (sustainability).

Hasibuan (2001) menyatakan bahwa tanggung jawab

perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai berikut :

1) Basic responsibility (BR)

Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang

pertama dari suatu perusahan yang muncul karena keberadaan

perusahaan tersebut seperti; perusahaan harus membayar

pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan

memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level

ini tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat

serius.

Page 32: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Organization responsibility (OR)

Pada level kedua ini menunjukan tanggung jawab perusahaan

untuk memenuhi perubahan kebutuhan stakeholder seperti

pekerja, pemegang saham, dan masyarakat di sekitarnya.

3) Sociental responses (SR)

Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika interaksi antara

bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat

sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara

berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam

lingkungannya secara keseluruhan.

Untuk dapat menentukan ruang lingkup dari tanggung jawab

sosial, mengidentifikasi isu-isu yang relevan dan menentukan

prioritasnya terhadap tanggung jawab sosial, suatu perusahaan harus

dapat mengerti elemen dasar yang terdapat dalam tanggung jawab

sosial.

Didalam ISO 26000 dijelaskan tujuh elemen dasar dari praktik

CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan, sebagai berikut:

1) Tata kelola perusahaan

Elemen ini mencakup bagaimana perusahaan harus bertindak

sebagai elemen dasar dari tanggung jawab sosial (social

responsibility) dan sebagai sarana untuk meningkatkan

kemampuan perusahaan untuk menerapkan perilaku yang

Page 33: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

bertanggung jawab sosial (socially responsible behavior) yang

berkaitan dengan elemen dasar lainnya.

2) Hak asasi manusia

Elemen ini mencakup penghormatan terhadap hak asasi

manusia. Hak asasi manusia terbagi menjadi dua katagori

utama, katagori pertama menganai hak-hak sipil dan politik

(civil and political rights) yang mencakup hak untuk hidup dan

kebebasan (right to life and liberty), kesetaraan di mata hukum

(equality before the law) dan hak untuk berpendapat (freedom

of expression). Katagori yang kedua mengenai hak-hak

ekonomi, sosial dan budaya (economic, social and cultural

rights) yang mencakup hak untuk bekerja (right to work), hak

atas pangan (right to food), hak atas kesehatan (right to

health), hak atas pendidikan (right to education) dan hak atas

jaminan sosial (right to social security).

3) Ketenagakerjaan (labour practices)

Elemen ini mencakup seluruh hal yang terdapat didalam

prinsip dasar deklarasi ILO 1944 dan hak-hak tenaga kerja

dalam deklarasi hak asasi manusia. Sebagai contohnya yaitu

pelaksanaan kondisi kerja yang baik, bermartabat, dan

kondusif; pengembangan sumberdaya manusia dan lain-lain.

Page 34: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4) Lingkungan

Elemen ini mencakup pencegahan polusi sebagai dampak

aktivitas perusahaan, pencegahan global warming,

pendayagunaan sumber alam secara efisien dan efektif, dan

penggunaan sistem manajemen lingkungan yang efektif dan

berkelanjutan.

5) Praktik operasional yang adil (fair operational practices)

Elemen ini mencakup pelaksanaan aktivitas secara etik dan

pengungkapan aktivitas perusahaan yang transparan,

pelaksanaan aktivitas pemilihan pemasok yang etis dan sehat,

penghormatan terhadap hak-hak intelektual dan kepentingan

stakeholder, serta perlawanan terhadap korupsi.

6) Konsumen (consumer issues)

Elemen ini mencakup penyediaan informasi yang akurat dan

relevan tentang produk perusahaan kepada pelanggan,

penyediaan produk yang aman dan bermanfaat bagi pelanggan.

7) Keterlibatan dan pengembangan masyarakat (community

envolvement and development)

Elemen ini mencakup pengembangan masyarakat, peningkatan

kesejahtraan masyarakat, aktivitas sosial kemasyarakatan

(philantrophy), dan melibatkan masyarakat didalam aktivitas

operasional perusahaan.

Page 35: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat memberikan

berbagai manfaat potensial bagi perusahaan. Dalam ISO 26000

disebutkan manfaat CSR bagi perusahaan yaitu :

1) Mendorong lebih banyak informasi dalam pengambilan

keputusan berdasarkan peningkatan pemahaman terhadap

ekspektasi masyarakat,

2) peluang jika kita melakukan tanggung jawab sosial (termasuk

manajemen risiko hukum yang lebih baik) dan risiko jika tidak

bertanggung jawab secara sosial.

3) Meningkatkan praktek pengelolaan risiko dari organisasi.

4) Meningkatkan reputasi organisasi dan menumbuhkan

kepercayaan publik yang lebih besar.

5) Meningkatkan daya saing organisasi.

6) Meningkatkan hubungan organisasi dengan para stakeholder

dan kapasitasnya untuk inovasi, melalui paparan perspektif

baru dan kontak dengan para stakeholder.

7) Meningkatkan loyalitas dan semangat kerja karyawan,

meningkatkan keselamatan dan kesehatan baik karyawan laki-

laki maupun perempuan dan berdampak positif pada

kemampuan organisasi untuk merekrut, memotivasi dan

mempertahankan karyawan.

8) Memperoleh penghematan terkait dengan peningkatan

produktivitas dan efisiensi sumber daya, konsumsi air dan

Page 36: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

energi yang lebih rendah, mengurangi limbah, dan

meningkatkan ketersediaan bahan baku.

9) Meningkatkan keandalan dan keadilan transaksi melalui

keterlibatan politik yang bertanggung jawab, persaingan yang

adil, dan tidak adanya korupsi.

10) Mencegah atau mengurangi potensi konflik dengan konsumen

tentang produk atau jasa.

11) Memberikan kontribusi terhadap kelangsungan jangka panjang

organisasi dengan mempromosikan keberlanjutan sumber daya

alam dan jasa lingkungan.

12) Kontribusi kepada masyarakat dan untuk memperkuat

masyarakat umum dan lembaga.

2.1.2.2 Pengungkapan CSR.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR merupakan suatu

konsep yang menyatakan bahwa organisasi seharusnya memiliki suatu

tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,

komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional

perusahaan. Anggraini (2006), menyatakan bahwa tanggung jawab

sosial perusahaan atau CSR adalah mekanisme bagi suatu organisasi

untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap

lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan

stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang

hukum.

Page 37: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Menurut Fajri (2006), penerapan CSR secara konsisten

merupakan bagian dari upaya memaksimalkan nilai perusahaan. CSR

merupakan komitmen perusahaan berperilaku etis dan berkontribusi

terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tetap

mengedepankan peningkatan kualitas hidup karyawan beserta

keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat luas. Ada dua alasan

perusahaan menerapkan CSR. Pertama, faktor eksternal yang berupa

keharusan-keharusan sosial. Hal ini berhubungan dengan

keseimbangan eksternal sebagai aspek pokok Good Corporate

Governance sebagai jawaban atas tuntutan masyarakat terhadap

perusahaan yang sifatnya ekonomis yang kadang-kadang tidak sesuai

dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kedua, faktor internal,

berkaitan dengan bagaimana perilaku pribadi pengelola perusahaan.

Internal drivers melakukan CSR berkaitan dengan peluang bisnis.

Faktor eksternal dan internal harus jalan bersama. Tanpa keharusan

dari luar dan kemauan perusahaan menerapkan CSR, program CSR

tersebut akan mengalami hambatan pelaksanaan.

Ide tanggung jawab sosial pada dasarnya adalah bagaimana

perusahaan memberi perhatian kepada lingkungannya, terhadap

dampak yang terjadi akibat kegiatan operasional perusahaan. Lebih

lanjut lagi menurut Moir (2001), menyatakan “selain menghasilkan

keuntungan, perusahan harus membantu memecahkan masalah-

masalah sosial terkait atau tidak perusahaan ikut menciptakan masalah

Page 38: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

tersebut bahkan jika disana tidak mungkin ada potensi keuntungan

jangka pendek atau jangka panjang.

Carroll (1991) mendefinisikan CSR ke dalam 4 bagian yaitu :

tanggung jawab ekonomi (economic responsibilities), tanggung jawab

hukum (legal responsibilities), tanggung jawab etis (ethical

responsibilities), tanggung jawab filantropis (philanthropic

responsibilities). Carroll menggambarkan keempat bagian CSR itu

kedalam sebuah piramida. Piramida CSR dimulai dengan tanggung

jawab ekonomi sebagai dasar untuk tanggung jawab yang lain. Pada

saat yang sama perusahaan diharapkan untuk mematuhi hukum,

karena hukum adalah kodifikasi yang dapat diterima masyarakat atas

perilaku yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima.

Selanjutnya perusahaan harus bertanggung jawab secara etis. Dan

yang terakhir, perusahaan diharapkan untuk menjadi warga

perusahaan yang baik (good corporate citizen).

Komponen CSR yang dirujuk disini adalah pemaknaan dari

Prince of Wales International Business Forum yang di Indonesia

dipromosikan dengan aktif oleh Indonesia Business Links (IBL). Ada

lima pilar aktivitas CSR, yaitu sebagai berikut:

1. Building human capital; menciptakan SDM yang handal,dan

melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui

community development.

Page 39: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Strengthening economies; turut membantu perekonomian

komunitas sekitar.

3. Assesing social cohesion; menjaga keharmonisan dengan

masyarakat setempat.

4. Encouraging good governance; menjalankan tata kelola (tata

pamong) bisnis yang baik

5. Protecting the environment; menjaga kelestarian lingkungan.

Agar praktik CSR yang dilakukan dapat diketahui oleh para

stakeholdernya, perusahaan harus melakukan pengungkapan atas

praktik CSR-nya. Pengungkapan praktik-praktik CSR yang dilakukan

oleh perusahaan menyebabkan perlunya memasukkan unsur sosial

dalam pertanggungjawaban perusahaan ke dalam akuntansi. Hal ini

mendorong lahirnya suatu konsep yang disebut sebagai Social

Accounting, Socio Economic Accounting atau pun Social

Responsibility Accounting (Indira dan Dini, 2005).

Trueblood Committee dalam Zeff (1999), menyatakan bahwa

tujuan sosial perusahaan tidak kalah penting daripada tujuan ekonomi.

Trueblood Committee Report menyatakan

An objective of financial statements is to report on those activities of the enterprise affecting society which can be determined and described or measured and which are important to the role of the enterprise in its social environment.

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa tanggung

jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bagian dari tujuan laporan

Page 40: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

keuangan. Gray et al. (1994) mendefinisikan Social and

Environmental Accounting sebagai:

The process of communicating the social and environmental effects of organizations’ economic actions to particular interest groups within society and to society at large.

Dari definisi di atas akuntansi pertanggung jawaban sosial

merupakan suatu proses pengkomunikasian dampak sosial dan

lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok

khusus yang berkepentingan dan masyarakat secara keseluruhan.

Sampai saat ini masih terdapat perbedaan pendapat mengenai isi dari

pengungkapan CSR itu sendiri (Chariri dan Ghozali, 2007). Dalam

survei yang dilakukan oleh Ernst (Ernst, 1998 dalam Chariri dan

Ghozali, 2007) menemukan bahwa pengungkapan dikatakan berkaitan

dengan isu sosial (dan lingkungan) jika pengungkapan tersebut berisi

informasi yang dapat dikatagorikan ke dalam kelompok berikut ini :

a. Lingkungan,

b. Energi,

c. Praktik bisnis yang wajar (fair),

d. Sumber daya manusia,

e. Keterlibatan masyarakat,

f. Produk yang dihasilkan, dan

g. Pengungkapan lainnya.

Ada berbagai motivasi bagi para manajer untuk sukarela

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti memutuskan untuk

Page 41: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

melaporkan informasi sosial dan lingkungan. Deegan (2002) dalam

penelitiannya merangkum beberapa alasan yang dikemukakan oleh

berbagai peneliti untuk melaporkan informasi sosial dan lingkungan

sebagai berikut :

a. Keinginan untuk mematuhi persyaratan yang ada dalam Undang-

Undang.

b. Pertimbangan rasionalitas ekonomi.

c. Keyakinan dalam proses akuntabilitas untuk melaporkan.

d. Keinginan untuk mematuhi persyaratan peminjaman.

e. Untuk memenuhi harapan masyarakat, mungkin mencerminkan

suatu pandangan yang sesuai dengan "komunitas lisensi untuk

beroperasi".

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu terkait dengan topik adalah sebagai berikut :

a. Penelitian Rimba Kusumadilaga (2010), dengan tujuan untuk

mengetahui : (1) Pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan (2) Pengaruh

CSR terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai

variabel moderating (3) Perbedaan luas pengungkapan CSR periode

sebelum dan sesudah berlakunya UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Sampel penelitian ini adalah pengungkapan

pertanggungjawaban social pada sektor tahun 2006 dan 2008 dengan

menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 21 perusahaan

pada tahun 2006 dan 42 perusahaan pada tahun 2008 yang memenuhi

Page 42: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kriteria sebagai sampel penelitian. Metode analisis pada penelitian ini

adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sebagai variable

moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan CSR

dan nilai perusahaan. Terdapat perbedaan luas pengungkapan CSR

periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

b. Penelitian Anita Satriana Dewi (2009), Penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh tingkat pengungkapan informasi

pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR disclosure) dalam

laporan tahunan terhadap nilai perusahaan (firm value) serta pengaruh

institutional ownership terhadap nilai perusahaan (firm value), Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan informasi

pertanggungjawaban sosial perusahaan (corporate social responsibility

disclosure) dalam laporan tahunan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap firm value baik secara parsial maupun secara bersama-sama

dengan variabel institutional owership dan interaksi CSRI dengan

institutional owership. Hal ini didukung bukti empiris dengan nilai t

hitung untuk CSRI sebesar 2,054 dan signifikansi 0,043, nilai t hitung

untuk interaksi CSRI dengan kepemilikan institusional sebesar 3,625

dengan signifikansi 0,001. Adapun nilai F hitung adalah sebesar 17,616

pada tingkat signifikansi 0,000. Institutional ownership tidak

Page 43: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

berpengaruh signifikan terhadap firm value secara parsial namun

berpengaruh signifikan secara bersama-sama dengan variabel CSRI dan

interaksi CSRI dengan institutional owership..

c. Penelitian Marlene Plumlee (2008), Studi ini meneliti hubungan antara

CSR dengena nilai perusahaan, dengan mengeksplorasi korelasi antara

komponen nilai perusahaan (biaya modal dan arus kas yang diharapkan)

dan kualitas pengungkapan. Menggunakan indeks inovatif untuk

menangkap variasi dalam kualitas pengungkapan lingkungan, kita

mendokumentasikan hubungan negatif antara biaya komponen modal

nilai dan kualitas pengungkapan sukarela bagi perusahaan-perusahaan

yang beroperasi di lingkungan industri sensitif atau listrik dan asosiasi

umumnya positif antara komponen arus kas nilai dan kualitas

pengungkapan sukarela bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di

lingkungan industri non-sensitif. Penelitian kami memberikan alasan

yang komprehensif untuk berbagai perusahaan untuk memberikan

kualitas tinggi pengungkapan sukarela, meskipun sarana yang nilai

perusahaan dipengaruhi bervariasi perusahaan. Selain itu, kami

dokumen yang tempat untuk pengungkapan lingkungan sukarela (dalam

sebuah laporan yang berdiri sendiri atau sebagai bagian dari laporan

tahunan) secara signifikan mempengaruhi hubungan. Secara

keseluruhan, hasil kami menunjukkan hubungan antar-kompleks antara

nilai perusahaan dan kualitas pengungkapan sukarela; yang

Page 44: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

membutuhkan pemahaman tentang hubungan antara kedua biaya arus

modal dan uang tunai dan pengungkapan CSR.

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan telaah

pustaka, maka variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan

melalui suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 1

Skema Hubungan antar Variabel

2.4 Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Firm

Value.

Windradini (2005) menyebutkan ada lima pendekatan dalam

pengukuran CSR, yaitu: pengukuran yang berdasarkan pada isi

analisis laporan tahunan, indeks polusi, pengukuran perspektual yang

diperoleh dari survey berdasarkan kuesioner, indikator-indikator

reputasi perusahaan, dan data dihasilkan oleh pengukuran organisasi.

Institutional Ownership (Kepemilikan Institusional)

Corporate Social Responsibility (CSR)

Firm Value (Nilai Perusahaan)

H2

H1

Page 45: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pendekatan pertama, pengukuran CSR dengan menggunakan analisis

laporan tahunan perusahaan. Metode pengukuran CSR ini berfokus

pada pengungkapan laporan tahunan. Pendekatan kedua, metode

pengukuran CSR yang berfokus pada satu dimensi CSR, yaitu sosial.

Metode ini pada umumnya dilaksanakan oleh bagian eksternal

perusahaan. Pendekatan ketiga, metode pengukuran CSR dengan

survey berdasarkan pada kuesioner yang merupakan sebuah wujud

pengukuran persepsi. Pendekatan keempat, menggunakan indikator

reputasi perusahaan dalam mengukur CSR. Indikator reputasi tersebut

seperti yang dirasakan oleh pihak eksternal perusahaan. Pendekatan

yang terakhir, metode dengan menggunakan data yang dihasilkan oleh

pengukuran organisasi merupakan hasil dari pengukuran CSR dari

perspektual dalam wujud pelaksanaan oleh agen eksternal

menggunakan pengukuran multidimensional.

Karena metode pengukuran yang pertama dianggap lebih lengkap

daripada yang lainnya maka beberapa peneliti memilih melakukan

pengukuran CSR berdasarkan pada laporan tahunan. Informasi yang

terkandung dalam laporan tahunan banyak memberikan manfaat bagi

pengguna apabila laporan tersebut dianalisis lebih lanjut sebelum

dimanfaatkan sebagai alat bantu pembuatan keputusan. Dari laporan

tahunan perusahaan dapat diperoleh informasi tentang kinerja

(performance), aliran kas perusahaan, dan informasi lain yang

berkaitan dengan laporan keuangan. Suatu laporan tahunan dikatakan

Page 46: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

memiliki kandungan informasi apabila publikasi laporan keuangan

tersebut menyebabkan reaksi pasar. Reaksi pasar ini direfleksikan

dengan adanya transaksi jual beli saham, yang berarti juga akan

mempengaruhi volume perdagangan saham dan harga saham

perusahaan. Reaksi pasar ini merupakan informasi yang diungkapkan

dalam laporan tahunan dapat menunjukkan seberapa besar nilai

perusahaan (firm value).

Anggraini (2006) melakukan penelitian tentang pengungkapan

informasi sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan

informasi sosial dalam laporan keuangan tahunan. Penelitian ini

menemukan bahwa industri yang high profile, yaitu industri yang

memiliki vasibilitas konsumen, risiko politis tinggi, atau menghadapi

persaingan yang tinggi akan cenderung mengungkapkan informasi

sosial yang lebih banyak dibandingkan industri yang low profile. Akan

tetapi, penelitian ini tidak berhasil membuktikan pengaruh ukuran

perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap kebijakan

pengungkapan informasi sosial oleh perusahaan.

Sayekti dan Ludovicus (2007) melakukan pengujian empiris

untuk mengetahui pengaruh tingkat pengungkapan informasi CSR

dalam laporan tahunan perusahaan terhadap Earning Response

Coefficient (ERC). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tingkat

pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan

berpengaruh negatif terhadap ERC. Hasil ini mengindikasikan bahwa

Page 47: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

investor mengapresiasi informasi CSR yang diungkapkan dalan

laporan tahunan perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah :

H1: Tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial

perusahaan (corporate social responsibility disclosure) dalam

laporan tahunan berpengaruh terhadap firm value.

2.4.2 Pengaruh Institutional Ownership (Kepemilikan Institusional) sebagai

Variabel Moderasi dalam hubungan antara Corporate Social

Responsibility dan Firm Value.

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan oleh pemegang

saham yang berasal dari luar perusahaan yang merupakan suatu

bentuk kelembagaan misalnya perusahaan asuransi, bank, perusahaan

dana pensiun, perusahaan investasi, property dan lain-lain

(Wahidahwati, 2002). Skala pengukuran variabel ini menggunakan

rasio prosentase saham yang dimiliki oleh institusi. Rasio ini diperoleh

dengan membagi jumlah saham yang dimiliki pihak institusi dengan

jumlah saham perusahaan yang beredar.

Institutional ownership (kepemilikan institusional) adalah

persentase saham biasa yang dipegang oleh semua institusi yang

dilaporkan sebagai kelompok pemegang saham yang dihitung dari

Page 48: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

total saham dimiliki institusi dibagi dengan total saham beredar

(Barnea dan Rubin, 2006).

Semakin besar institutional ownership semakin besar juga

ketertarikan investor terhadap perusahaan yang berarti peningkatan

nilai perusahaan. Karena investor yakin dengan persentase

institutional ownership besar berarti fungsi monitoring terhadap

operasional perusahaan berjalan lebih efektif dan efisien karena

institutional ownership memiliki sumber daya yang lebih menunjang,

baik dari segi financial, SDM, teknologi, dan sebagainya. Selain itu,

minat investor untuk berinvestasi juga dipicu oleh keyakinan bahwa

institutional ownership merupakan investor yang telah berpengalaman

sehingga mereka hanya akan berinvestasi pada perusahaan yang

menguntungkan.

Kepemilikan institutusi (institutional ownership) dapat

memoderasi pengaruh CSRI terhadap nilai perusahaan. Hal ini

didasari oleh pemikiran bahwa Kepemilikan institutusi (institutional

ownership) yang besar mendorong perusahaan untuk lebih

melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Hal ini disebabkan oleh

tekanan dan monitoring yang lebih efektif dalam pembuatan

keputusan dalam perusahaan oleh kepemilikan institutusi (institutional

ownership) yang lebih besar terhadap manajemen (Barnea dan Rubin,

2006).

Page 49: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Nilai perusahaan (firm value) dipengaruhi oleh tingkat

pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial. Agar

penggunaan informasi pengungkapan informasi pertanggungjawaban

sosial tersebut lebih bermanfaat dalam menunjukkan pengaruhnya

terhadap firm value maka dibutuhkan informasi lain yang dapat

meningkatkan pengaruh tingkat pengungkapan informasi

pertanggungjawaban sosial terhadap firm value. Informasi tentang

kepemilikan institusi (institutional ownership) perusahaan di duga

dapat meningkatkan pengaruh tingkat pengungkapan informasi

pertanggungjawaban sosial terhadap firm value. Dengan demikian,

kepemilikan institusi (institutional ownership) dapat menguatkan atau

melemahkan pengaruh tingkat pengungkapan informasi

pertanggungjawaban sosial terhadap firm value atau dengan kata lain,

variabel kepemilikan institusi merupakan variabel moderasi pengaruh

dalam tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial

terhadap firm value.

Lins (2002) dalam penelitiannya menyelidiki apakah hubungan

antara ownership dan firm value dipengaruhi oleh level perlindungan

external shareholders di dalam suatu negara. Dalam penelitiannya

ditemukan bahwa kelompok manajemen mengendalikan perusahaan

melebihi proporsi kepemilikan yang dimilikinya. Hasil penelitiannya

diperoleh hubungan negatif antara institutional ownership dengan

Tobin’S Q yang menunjukkan firm value dalam harga saham di pasar.

Page 50: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Wei et al. (2004) menyatakan terdapat hubungan negatif

instiutional ownerships dengan firm value. Dalam penelitiannya,

mereka tidak dapat memberikan bukti empiris terhadap teori awal

mereka yang mengasumsikan ketika kepemilikan institusional

meningkat tajam maka institutional shareholders mempunyai

incentives dan kemampuan untuk secara positif mempengaruhi

peningkatan nilai perusahaan.

Clay (2002) menemukan bahwa kepemilikan institusional akan

meningkatkan firm value lebih dari tiga kali dari kepemilikan sendiri

(perorangan). Monitoring dan disiplin yang dikenakan oleh investor

eksternal yang tampak lebih kuat dibanding institutional ownership

dianggap sebagai penyebabnya. Investor institusional akan melakukan

monitoring secara efektif sehingga tidak akan mudah diperdaya

dengan tindakan manipulasi yang dilakukan oleh manajer. Hasil

penelitian ini mendukung pandangan sebelumnya bahwa peningkatan

monitoring baik melalui peraturan maupun institutional ownership

secara konsisten menjadikan firm value lebih tinggi.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah :

H2: Persentase kepemilikan manajemen (Institutional ownership)

memiliki pengaruh sebagai variabel moderating dalam

hubungan antara Corporate Social Responsibility dan firm

value.

Page 51: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pengungkapan

informasi pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR disclosure) dalam

laporan tahunan terhadap firm value (nilai perusahaan) terhadap hubungan

antara pengungkapan informasi pertangggungjawaban sosial perusahaan

(CSR disclosure) dalam laporan tahunan dan firm value (nilai perusahaan)

dengan institutional ownership sebagai variable moderating.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang berbentuk kausal.

Sugiyono (2007:18) mengatakan bahwa “Penelitian asosiatif merupakan suatu

penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang

lain dan bentuk kausal bersifat sebab-akibat. Jadi disini ada variabel

independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi)”.

3.3 Populasi, Sampel Dan Metode Pengambilan Sampel

Sekaran (2000: 266) menyebutkan bahwa populasi adalah kelompok

yang menjadi perhatian peneliti untuk diteliti. Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011.

38

Page 52: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Sekaran (2000:267) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari

populasi yang diperoleh dari proses seleksi populasi. Sampel dalam penelitian

ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 yang memiliki

data yang lengkap sesuai kebutuhan penulis.

Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 yang

memiliki data keuangan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penulis. Data

yang dibutuhkan antara lain data tentang pengungkapan pertanggung jawaban

sosial perusahaan (CSR), data tentang saham, data akuntansi perusahaan

berupa laporan dan kepemilikan institusional perusahaan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Data pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR).

2. Data harga saham.

3. Data akuntansi perusahaan berupa ukuran perusahan dan kepemilikan

institusional perusahaan.

Data pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan dan

kepemilikan institusional perusahaan diperoleh dari laporan tahunan

perusahaan tahun 2011 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market

Directory (www.icmd.co.id), Jakarta Stock Exchange (www.jsx.co.id), pojok

Bursa Efek UNS, situs resmi perusahaan dan berbagai sumber lainnya.

Page 53: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel dependen yang dipakai dalam penelitian ini adalah Firm Value

(FV) yang diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Hal ini berdasarkan

pada pendapat Hartono (2000) bahwa salah satu jenis penilaian yang

berhubungan dengan nilai perusahaan adalah nilai intrinsik (intrinsic value).

Investor dalam mempertimbangkan pembuatan keputusan membeli atau

menjual saham dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai intrinsik

dengan nilai pasar saham bersangkutan. Salah satu pendekatan dalam

menentukan nilai intrinsik saham adalah price to book value (PBV). PBV

atau rasio harga per nilai buku merupakan hubungan antara harga pasar

saham dengan nilai buku per lembar saham (Jones, 2000:274).

Instrumen pengukuran PBV dalam penelitian ini mengacu pada

instrumen yang digunakan oleh Rachmawati dan Triatmoko (2007) yang

dihitung dengan rumus:

(3)

Notasi :

PBV : Price Book Value

Variabel independen dalam penelitian ini adalah CSR disclosure Indeks

(CSRI). Instrumen ini mengacu pada instrumen yang digunakan oleh Sayekti

dan Ludovicus (2007), yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam enam

kategori: lingkungan, energi, tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat

sahamlembarperbukuNilaitahunanpenutupan sahamlembarperpasarHarga

PBV =

Page 54: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

perusahaanberedar sahamJumlah institusiinvestor dimiliki yang sahamJumlah

=hipnal OwnersInstitutio

dan umum. Pendekatan untuk menghitung CSRI pada penelitian ini

menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen

penelitian diberi score 1 jika diungkapkan, dan score 0 jika tidak

diungkapkan. Rumus yang dipergunakan dalam perhitungan CSRI:

j

ijj n

XCSRI å=

(4)

Notasi:

CSRIj : Corporate Social Responsibility disclosure Indeks perusahaan j, nj : Jumlah item untuk perusahaan j, nj 6£ , dan

Xij : Nilai 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan.

Variabel moderasi merupakan yang mempengaruhi (memperkuat atau

memperlemah) hubungan variabel independen dan variabel dependen

(Sugiyono, 2007:33). Skala pengukuran variabel ini menggunakan rasio

persentase saham yang dimiliki oleh institusi. Intrumen ini mengacu pada

Wahidahwati (2002). Institutional ownership diproksikan dengan persentase

jumlah institusional yang menjadi investor pada tiap perusahaan. Rumus yang

dipergunakan adalah:

(5)

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan pengujian

untuk mendeteksi ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik terhadap

Page 55: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

metode analisis regresi berganda yang dilakukan. Pengujian asumsi

klasik yang dilakukan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian berasal dari populasi yang didistribusikan secara

normal atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum pengujian

hipotesis.Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel independent atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak, untuk menguji apakah

sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal maka

digunakan grafik probability-plot. Grafik normal probabilyty-plot

adalah grafik yang berisi penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi distribusi normal (Ghozali, 2001).

Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan

rasio skewness dan kurtosis dijadikan petunjuk apakah suatu data

berdistribusi normal dan tidak. Sebagai pedoman, bila rasio

skewness dan kurtosis berada di antara – 2 hingga 2, maka

distribusi data normal (Santoso, 2000:53).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terdapat adanya korelasi antar variabel independen.

Page 56: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Dalam penelitian ini, ada tiga variabel independen

yang digunakan yaitu CSRI (Corporate Social Responsibility

Index), INT (Institutional ownership), dan CSRI*INT yang

merupakan interaksi antara variabel CSRI dan INT yang

menunjukkan variabel moderasi. Dengan demikian, uji

multikolinierias menguji apakah dalam model regresi ini terdapat

korelasi antara ketiga variabel ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik

adalah apabila terdapat homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2001).

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

uji Park. Uji Park dilakukan dengan meregresi nilai logaritma dari

kuadrat residual regresi awal terhadap variabel-variabel

independennya. Kriteria pengujiannya adalah dengan melihat nilai

koefisien regresi pada persamaan hasil estimasi. Apabila nilai t

hitung < nilai t tabel atau p > 0,05, maka Ho diterima yang berarti

menunjukkan adanya homoskedastisitas (tidak menunjukkan

gejala heterokedastisitas), sebaliknya apabila t hitung > t tabel

atau p < 0,05, maka kesimpulannya adalah menolak Ho dan

menerima H1. Ini berarti bahwa dalam model yang diestimasi

menunjukkan adanya gejala heteroskedastisitas.

Page 57: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara

anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun

dalam rangkaian waktu dan rangkaian ruang. Uji autokorelasi

bertujuan untuk meguji apakah dalam suatu model analisis ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,

maka ada problem autokorelasi.

Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi ini dapat

dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson statistik (DW)

yaitu dengan melihat koefisien korelasi DW.

e. Moderating Regression Analisis

Adapun formula dari Moderating Regression Analisis adalah

sebagai berikut (Ghozali, 2005):

Y = β0 + X β1 + (X*Z) β2 (6)

Notasi:

Y = Firm Value, X = CSR, Z = Institutional Ownership, (X*Z) = Nilai interaksi antara CSR dengan Institutional Ownership, β0 = Konstanta, dan β1 = Koefisien regresi.

3.6.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis regresi

moderasian (moderated regression analysis), dimana mengandung

Page 58: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

bentuk interaksi antara variabel independen dan variabel moderasi.

Bentuk interaksi ini mewakili efek moderasi (moderating effect) dari

variabel moderating terhadap hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen (Jogiyanto, 2004:143).

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini :

PBV = α1 + β1CSRI+ β2INT + β3 CSRI*INT + e (7)

Notasi:

PBV : Firm value (nilai perusahaan) yang diproksikan dengan Price Book Value (PBV),

a : konstanta,

1b , 2b , b 3 : koefisien regresi, e : error, CSRI : Corporate Social Responsibility Index, INT : Institutional ownership, dan CSRI*INT : Interaksi antara variabel CSRI dan INT.

Pengujian koefisien regresi dilakukan dalam dua cara, yaitu:

a. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui besarnya signifikansi

pengaruh variabel X terhadap Y secara individual (parsial). Caranya

adalah dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap koefisien

regresi semua variabel independen (Algifari, 2003:228).

Hipotesis-hipotesis yang diajukan sebelumnya dirumuskan

sebagai berikut:

1) Ho : 1b = 0, berarti tidak ada pengaruh X (CSR) terhadap Firm

Value

2) Ho : 1b ≠ 0, berarti ada pengaruh X (CSR) terhadap Firm Value

Page 59: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3) Ho : 2b = 0, berarti tidak ada pengaruh M (Institutional

Ownership) terhadap Firm Value

4) Ho : 2b ≠ 0, berarti ada pengaruh M (Institutional Ownership)

terhadap Firm Value

Perhitungan uji statistik t menggunakan rumus sebagai berikut:

212

rnr

t--

= (8)

Notasi :

r = koefisien korelasi ganda, dan

n = jumlah sampel.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai t-

hitung dengan t-tabel dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai t-hitung > t-tabel maka variabel X secara individual

(parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Y.

2) Jika nilai t-hitung < t-tabel maka variabel X secara individual

(parsial) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel Y.

b. Pengujian Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh

terhadap variabel dependen. Pengujian secara bersama-sama ini perlu

Page 60: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dilakukan karena sebagaimana dalam uji regresi berganda ini, ada tiga

variabel yang digunakan yaitu CSRI (Corporate Social Responsibility

Index), INT (Institutional ownership), dan CSRI*INT yang merupakan

interaksi antara variabel CSRI dan INT yang menunjukkan variabel

moderasi, sehingga perlu diuji apakah ketiga variabel ini secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap firm value. Uji F

digunakan untuk menghitung besarnya perubahan nilai variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel

independen (Algifari, 2003: 232).

Hipotesis untuk pengujian secara simultan ini dirumuskan sebagai

berikut:

1) Ho : 1b = 2b = 0, berarti tidak ada pengaruh X (CSR) dan

M (Institutional Ownership) terhadap Y (Firm Value).

2) Ho : 1b ≠ 2b ≠ 0, berarti ada pengaruh X (CSR) dan M

(Institutional Ownership) terhadap Y (Firm Value).

Uji regresi simultan (Uji-F) dilakukan dengan tahap-tahap sebagai

berikut:

1) Menentukan F-hitung

Nilai F-hitung digunakan sebagai perbandingan terhadap nilai

F-tabel untuk menguji signifikansi pengaruh variabel X terhadap

variabel Y secara bersama-sama. Nilai F-hitung dicari dengan

mengunakan rumus berikut (Sugiyono, 2007:223):

(9)

Page 61: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Notasi :

R = koefisien korelasi ganda, k = jumlah variabel independen, dan n = jumlah anggota sampel.

Kriteria pengujian untuk hasil F-hitung adalah:

(1) Jika nilai F-hitung > F-tabel maka variabel X dan M secara

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel Y.

(2) Jika nilai F-hitung < F-tabel maka variabel X dan M secara

bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Y.

2) Menghitung Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai koefisien

determinan yang menjadi indikator untuk mengukur kemampuan

variabel independen secara bersama-sama dalam menjelaskan

perubahan yang terjadi pada variabel dependen. Penghitungan

koefisien determinasi (R²) dilakukan melalui rumus berikut

(Sugiyono, 2003) :

(10)

Notasi:

R² = koefisien determinan, JK (Reg) = jumlah kuadrat regresi, dan Y² = kuadrat total dikoreksi {JK (TD)}.

Page 62: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan dalam analisis data dimulai dengan analisis mengenai masing-

masing variabel penelitian, baik variabel bebas yang terdiri dari indeks Corporate

Social Responsibility, dan kepemilikan institusional, maupun variabel tergantung

yaitu nilai perusahaan (firm value) selama tahun 2011. Analisis dilanjutkan

dengan pembahasan mengenai uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas,

uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Setelah

penghitungan dan analisis uji asumsi klasik, analisis diakhiri dengan pembahasan

mengenai uji regresi berganda yang diikuti dengan uji statistik berupa uji F, uji t,

dan uji koefisien determinasi.

4.1 Deskripsi Data

Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 95

perusahaan. Jumlah perusahaan ini merupakan semua perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 yang memiliki data keuangan yang

lengkap sesuai dengan kriteria penelitian dalam sampling tentang pengungkapan

pertanggung jawaban sosial perusahaan (CSR), data tentang saham, data akuntansi

perusahaan berupa laporan dan kepemilikan institusional perusahaan.

Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2011 triwulan 1

berjumlah 234 perusahaan yang dapat digunakan sampel adalah 95 perusahaan.

Namun demikian, tidak semua perusahaan memiliki data-data yang lengkap yang

dibutuhkan dalam penelitian ini. Sebanyak 95 perusahaan diambil sebagai sampel

49

Page 63: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

adalah perusahaan yang memiliki data keuangan yang lengkap berkaitan dengan

pengungkapan pertanggung jawaban sosial perusahaan (CSR), data tentang

saham, data akuntansi perusahaan berupa laporan dan kepemilikan institusional

perusahaan pada tahun 2011.

4.2 Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini, ada dua variabel yang diteliti, yaitu Indeks CSR

(CSRI), Kepemilikan institusional, serta firm value (Y). Berikut ini adalah uraian

perkembangan variabel penelitian selama periode penelitian tahun 2011.

4.2.1 Firm Value

Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur berdasarkan pada Price

Book Value (PBV). Instrumen pengukuran PBV dalam penelitian ini

mengacu pada instrumen yang digunakan oleh Rachmawati dan Triatmoko

(2010). Berikut ini adalah perkembangan Price Book Value (PBV) selama

tahun 2011.

Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Price Book Value (PBV) Tahun 2011

Keterangan Price Book Value (PBV)

Nilai Minimum 0,12

Nilai Maksimum 1,04

Rata-Rata 0,9193

Median 1,000

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan pada Tabel 4.1, Price Book Value (PBV) pada perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 mencapai

rata-rata 0,9193. Ini berarti bahwa sebagian besar perusahaan yang

Page 64: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

terdaftar di BEI selama periode tersebut mempunyai perbandingan harga

pasar per lembar saham penutupan dengan nilai buku per lembar saham

sebesar rata-rata 0,9193. Adapun nilai minimum Price Book Value (PBV)

adalah 0,12 dengan nilai maksimum Price Book Value (PBV) sebesar

1,04.

4.2.2 Indeks Corporate Social Responsibility

Dalam penelitian ini, Corporate Social Responsibility Index (CSRI)

diukur dengan mengelompokkan informasi CSR ke dalam enam kategori:

lingkungan, energi, tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan

umum. Berikut ini adalah perkembangan Corporate Social Responsibility

Index (CSRI) selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2011.

Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Corporate Social Responsibility Index (CSRI) Tahun 2011

Keterangan Corporate Social Responsibility

Index (CSRI)

Nilai Minimum 0,00

Nilai Maksimum 0,18

Rata-Rata 0,0578

Median 0,0300

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan pada Tabel 4.2, Corporate Social Responsibility Index

(CSRI) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama periode tahun 2011 mencapai rata-rata 0,0578. Ini berarti bahwa

secara rata-rata pada keenam indikator CSR (lingkungan, energi, tenaga

kerja, produk, keterlibatan, dan umum) berada di bawah 0,5 yang

Page 65: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

menunjukkan rendahnya tingkat CSR pada perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011. Adapun nilai

minimum Corporate Social Responsibility Index (CSRI) adalah 0 dengan

nilai maksimum Corporate Social Responsibility Index (CSRI) sebesar

0,18.

4.2.3 Kepemilikan Institusional

Dalam penelitian ini, kepemilikan institusional diukur berdasarkan

pada tingkat kepemilikan saham untuk pihak dari luar atau pihak

institusional atau persentase jumlah institusional yang menjadi investor

pada tiap perusahaan. Berikut ini adalah perkembangan kepemilikan

institusional selama tahun 2011.

Tabel 4.3 Deskripsi Variabel Kepemilikan Institusional Tahun 2011

Keterangan Kepemilikan Institusional

Nilai Minimum 0,22

Nilai Maksimum 0,99

Rata-Rata 0,4815

Median 0,4100

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan pada Tabel 4.3, kepemilikan institusional pada

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 mencapai rata-rata 0,4815%. Ini

berarti bahwa sebagian besar perusahaan yang terdaftar di BEI selama

periode tersebut dimiliki oleh pihak dari luar atau pihak institusional yang

Page 66: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

memiliki pengaruh pada perusahaan. Adapun nilai minimum kepemilikan

institusional adalah 0,22% dengan nilai maksimum kepemilikan

institusional sebesar 0,99%.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan rasio

skewness dan kurtosis dijadikan petunjuk apakah suatu data

berdistribusi normal dan tidak. Sebagai pedoman, bila rasio skewness

dan kurtosis berada di antara – 2 hingga 2, maka distribusi data

normal (Santoso, 2000:53). Adapun hasil pengujian normalitas

dirangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas

Skewness Kurtosis Statistik Std Error Statistik Std Error

Unstandardized

Residual

- 1,673 0,847 1,427 0,890

- 1,975 1,603

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan pada hasil pengujian normalitas dengan menggunakan

dengan Rasio skewness dan kurtosis diantara -2 hingga 2 maka dapat

disimpulkan bahawa distribusi data adalah normal untuk semua

variabel yang digunakan.

Page 67: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Salah satu deteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan

melihat pada nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai VIF

diperoleh dengan melakukan regresi secara parsial dan kemudian

menghitung nilai VIF. Jika VIF dari suatu variabel melebihi 10,

dimana hal ini terjadi ketika nilai R2 melebihi 0,90, maka suatu

variabel dikatakan berkorelasi sangat tinggi. Berikut ini adalah

rangkuman nilai VIF pada periode penelitian:

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel VIF Kesimpulan

CSRI 5,540 Tidak Ada Multikolinierietas

Kepemilikan Institusional 2,095 Tidak Ada Multikolinierietas

Interaksi CSRI dengan Kepemilikan Institusional 6,058

Tidak Ada Multikolinierietas

Sumber: Lampiran 5 Dari tabel di atas terlihat bahwa semua nilai VIF dari hasil regresi

parsial masih dibawah 10. Dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan

bebas dari masalah multikolinearitas.

4.3.3 Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas adalah adanya varians yang berbeda yang

dapat membiaskan hasil yang telah dihitung, serta menimbulkan

konsekuensi adanya model yang akan menaksir terlalu rendah varians

Page 68: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

yang sesungguhnya. Heteroskedastisitas bisa dideteksi dengan

berbagai macam uji. Salah satu uji yang digunakan adalah uji Park.

Uji Park dilakukan dengan meregresi logaritma dari kuadrat

residual hasil regresi awal terhadap variabel-variabel independennya.

Kriteria pengujiannya adalah dengan melihat nilai koefisien regresi

pada persamaan. Apabila t hitung < t tabel atau signifikansi > 0,05,

maka Ho diterima yang berarti menunjukan adanya homoskedastisitas

(tidak menunjukkan gejala heterokedastisitas), sebaliknya apabila t

hitung > t tabel, maka menolak Ho dan menerima H1 yang berarti

menunjukan adanya gejala heteroskedastisitas.

Berikut ini adalah rangkuman hasil uji heteroskedastisitas dengan

Uji Park.

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel T-Hitung Sig. Kesimpulan

CSRI 0,408 0,684 Tidak ada

heteroskedastisitas Kepemilikan Institusional 1,390 0,168

Tidak ada heteroskedastisitas

Interaksi CSRI dengan Kepemilikan Institusional

-0,293 0,770 Tidak ada heteroskedastisitas

Sumber : Lampiran 5

Dari hasil perhitungan tersebut ternyata dalam model regresi

tersebut semua menunjukan t-hitung < t-tabel atau signifikansi > 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak

terjadi masalah heterokedastisitas.

Page 69: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

4.3.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila gangguan dalam periode tertentu

berhubungan dengan nilai gangguan periode sebelumnya.

Konsekuensi adanya autokorelasi adalah selang keyakinan menjadi

besar serta varians dan kesalahan standar akan ditaksir terlalu rendah.

Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson.

Pengujian Durbin Watson ini dilakukan dengan menggunakan

nilai Durbin Watson dari hasil estimasi. Menurut Durbin Watson,

besarnya koefisien Durbin Watson adalah antara 0-4. Kalau koefisien

Durbin Watson sekitar 2, dapat dikatakan tidak ada korelasi. Kalau

besarnya mendekati nol, maka terdapat autokorelasi positif, dan jika

besarnya mendekati 4, maka terdapat autokorelasi negatif. Berikut ini

tabel yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi (Gujarati, 2003):

4-dL < d < 4 Mempunyai autokorelasi negatif,

4-dU < d < 4-dL Pengujian tidak meyakinkan,

2 < d < 4-dU Tidak mempunyai autokorelasi,

dU < d < 2 Tidak mempunyai autokorelasi,

dL < d < dU Pengujian tidak meyakinkan, dan

0 < d < dL Mempunyai autokorelasi positif.

Penentuan dL dan dU tergantung dari besarnya derajat kebebasan.

Page 70: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dari tabel Durbin Watson pada tingkat a = 0,05 dan dengan

n=95, diketahui dL sebesar 1,580 dan dU sebesar 1,755 (Gujarati,

2003), sehingga batasan autokorelasinya menjadi :

2,42 < d < 4 Mempunyai autokorelasi negatif,

2,245 < d < 2,420 Pengujian tidak meyakinkan,

2 < d < 2,245 Tidak mempunyai autokorelasi,

1,755 < d < 2 Tidak mempunyai autokorelasi,

1,534 < d < 1,755 Pengujian tidak meyakinkan, dan

0 < d < 1,580 Mempunyai autokorelasi positif.

Adapun hasil perhitungan Durbin Watson untuk periode tahun

2011 diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,766. Nilai ini berada

pada daerah 1,755 < d < 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

data tersebut telah berada pada daerah pengujian tidak mempunyai

autokorelasi.

4.4 Pengujian Regresi Berganda

Analisis regresi berganda berguna untuk mengetahui pengaruh CSRI,

kepemilikan institusional dan interaksi CSRI dengan kepemilikan

institusional terhadap firm value pada perusahaan yang tergabung dalam

emiten selama tahun 2011. Berikut ini adalah rangkuman hasil regresi

berganda tahun 2011.

Page 71: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi

Variabel Koef Regresi thitung Sig. Keterangan

Konstanta 0,991 13,641 0,000 Signifikan

CSRI 0,579 2,575 0,047 Signifikan

Kepemilikan Institusional 0,124 2,851 0,043 Signifikan

Interaksi CSRI dengan Kepemilikan Institusional

0,786 2,412 0,047 Signifikan

R = 0,573

R Square = 0,500

N = 95

F hitung = 14,393

Sig. = 0,000

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil perhitungan regresi, secara keseluruhan diperoleh hasil

persamaan regresi sebagai berikut:

PBV = 0,991 + 0,579CSRI + 0,124INT + 0,786CSRI*INT

Hasil persamaan regresi secara keseluruhan ini menunjukkan hasil

interpretasi sebagai berikut:

1. Koefisien regresi CSRI menunjukkan nilai sebesar 0,579. Tanda

koefisien regresi ini adalah positif. Ini berarti peningkatan pada CSRI

akan mendorong peningkatan pada firm value. Begitu pula sebaliknya,

penurunan dalam CSRI akan mendorong pada penurunan dalam firm

value. Dengan demikian, perubahan (peningkatan atau penurunan) CSRI

sebesar 1 persen akan direspons dengan perubahan (peningkatan atau

penurunan) dalam firm value sebesar 0,579 persen.

2. Koefisien regresi kepemilikan institusional menunjukkan nilai sebesar

0,124. Tanda koefisien regresi ini adalah positif. Ini berarti

peningkatan pada kepemilikan institusional akan mendorong

Page 72: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

peningkatan pada firm value. Begitu pula sebaliknya, penurunan

dalam kepemilikan institusional akan mendorong pada penurunan

dalam firm value. Dengan demikian, perubahan (peningkatan atau

penurunan) kepemilikan institusional sebesar 1 persen akan direspons

dengan perubahan (peningkatan atau penurunan) dalam firm value sebesar

0,124 persen.

3. Koefisien regresi interaksi CSRI dengan kepemilikan institusional

menunjukkan nilai sebesar 0,786. Tanda koefisien regresi ini adalah

positif. Ini berarti peningkatan pada interaksi CSRI dengan

kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pada firm

value. Begitu pula sebaliknya, penurunan dalam interaksi CSRI

dengan kepemilikan institusional akan mendorong pada penurunan

dalam firm value. Dengan demikian, perubahan (peningkatan atau

penurunan) interaksi CSRI dengan kepemilikan institusional sebesar 1

persen akan direspons dengan perubahan (peningkatan atau penurunan)

dalam firm value sebesar 0,786 persen.

4.5 Uji Statistik

4.5.1 Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

dalam model mempengaruhi secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Dari hasil estimasi, diperoleh nilai F hitung sebesar 14,395

dengan tingkat signifikansi 0,046. Nilai ini signifikan secara statistik,

karena tingkat signifikansinya di bawah 0,05 yang berarti variabel-

variabel independennya secara bersama-sama berpengaruh terhadap

Page 73: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

variabel dependennya. Ini juga berarti bahwa variabel CSRI,

kepemilikan institusional dan interaksi CSRI dengan kepemilikan

institusional mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel firm value.

4.5.2 Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara sendiri-sendiri atau parsial terhadap variabel dependennya.

Adapun hasil rangkuman uji t untuk model diatas dapat

ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.8 Hasil Uji t

Variabel t-Hitung Sig. Kesimpulan

CSRI 2,575 0,047 Signifikan

Kepemilikan Institusional 2,851 0,043 Signifikan

Interaksi CSRI dengan Kepemilikan Institusional

2,412 0,047 Signifikan

Sumber : Lampiran 4

Dari hasil tersebut di atas dapat dilihat bahwa semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai nilai t-hitung

yang tingkat signifikansinya kurang dari 0,05. Pada keseluruhan

periode, pada a= 5%, semua variabel independen signifikan secara

statistik dan berpengaruh secara sendiri-sendiri (parsial) terhadap

variabel dependennya. Variabel CSRI, dan interaksi CSRI serta

Kepemilikan Institusional yang mempunyai pengaruh yang signifikan

secara sendiri-sendiri terhadap firm value.

Page 74: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independent dalam model mempengaruhi variabel dependent.

Nilai ini ditunjukkan dengan nilai R2 (R-square).

Dari hasil estimasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,500, yang artinya

50,0% variasi dalam variabel dependen (firm value) dapat dijelaskan

oleh variabel independen yang dimasukkan dalam model (CSRI,

Kepemilikan Institusional, dan interaksi CSRI dengan Kepemilikan

Institusional). Sedangkan sisanya sebesar 50,0% dipengaruhi oleh

variabel yang tidak dijelaskan dalam model atau selain ketiga variabel

tersebut.

4.6 Pembahasan

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan akan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila

perusahaan memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup

karena keberlanjutan merupakan keseimbangan antara kepentingan-

kepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Dengan adanya praktik

CSR yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh

investor.

Dalam penelitian ini, Corporate Social Responsibility menunjukkan

pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan thitung sebesar

2,575 pada tingkat signifikansi 0,047 atau probabilitas di bawah a = 5 %.

Artinya bahwa penerapan CSR perusahaan merupakan salah satu faktor yang

menentukan nilai perusahaan. Dengan demikian kualitas pengungkapan CSR

Page 75: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

di dalam perusahaan menjadi faktor yang menyebabkan praktik CSR

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sesuai dengan

paradigma enlightened self-interest yang menyatakan bahwa stabilitas dan

kemakmuran ekonomi jangka panjang hanya akan dapat dicapai jika

perusahaan juga memasukkan unsur tanggung jawab sosial kepada

masyarakat paling tidak dalam tingkat yang minimal (Nurlela, 2010).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Becchetti et al. (2005) yang menyatakan bahwa pengungkapan informasi

CSR oleh perusahaan merupakan strategi untuk memperbaiki dan

memaksimalkan kinerja perusahaan. Pengungkapan CSR merupakan motivasi

perusahaan untuk melakukan pengungkapan sosial yang dipengaruhi oleh

usaha untuk mengkomunikasikan kinerja manajemen dalam mencapai

manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang kepada stakeholder. Jika

dilihat dari perspektif ekonomi, suatu informasi akan diungkapkan

perusahaan apabila informasi tersebut dianggap dapat meningkatkan nilai

perusahaan.

Melakukan program CSR yang berkelanjutan akan memberikan dampak

positif dan manfaat yang lebih besar baik kepada perusahaan itu sendiri

maupun para stakeholder yang terkait. Stakeholder yang dimaksud di

antaranya adalah para shareholder, karyawan (buruh), pelanggan, komunitas

lokal, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lain sebagainya.

Selain itu, CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan

untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan

Page 76: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan

menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para

pesaing. Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus

menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu iklim bisnis

yang menguntungkan semua pihak (true win win situation) dimana konsumen

mendapatkan produk unggul yang ramah lingkungan dan produsen

mendapatkan profit sesuai yang diharapkan.

Pada penelitian ini CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan, sedangkan pengaruh kepemilikan institusional secara parsial

terhadap nilai perusahaan didukung. Hasil ini selaras dengan penelitian yang

dilakukan oleh Lins (2002) yang dalam penelitiannya menyelidiki apakah

hubungan antara ownership dan firm value dipengaruhi oleh level

perlindungan external shareholders di dalam suatu negara. Dalam

penelitiannya ditemukan bahwa kelompok manajemen mengendalikan

perusahaan melebihi proporsi kepemilikan yang dimilikinya. Hasil penelitian

Roberts dan Yuan (2006) menemukan bukti kuat bahwa institutional

ownership dapat mengurangi agency cost secara signifikan. Secara nyata,

institutional ownership mempunyai pengaruh negatif terhadap agency cost.

Artinya, apabila jumlah institutional ownership meningkat, maka agency cost

akan menurun. Hal ini dikarenakan monitoring yang dilakukan institutional

investor dengan pihak holding company efektif, dalam arti manajer (agent)

gerak-geriknya terutama dalam membuat keputusan-keputusan keuangan

merasa selalu diawasi, dan akan bekerja dengan sebaik-baiknya. Praktiknya,

Page 77: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

manajer dalam melakukan setiap keputusan keuangan harus melaporkan pada

holding company, dan holding company yang akan melakukan evaluasi

apakah keputusan keuangan tersebut reasonable (masuk akal) atau tidak.

Sebaliknya, apabila jumlah institutional investor kecil, maka monitoring yang

dilakukan tidak efektif, karena institutional investor tidak cukup berwibawa

memonitor sepak terjang manajer (agent). Keadaan tersebut membuat agent

mempunyai kecenderungan untuk menggunakan utang yang tinggi bukan

untuk memaksimumkan nilai perusahaan, melainkan untuk kepentingan

oportunistik manajer. Utang yang tinggi tersebut akan meningkatkan beban

bunga, dan dapat menyebabkan risiko kebangkrutan perusahaan meningkat.

Pada akhirnya, agency cost of debt semakin tinggi. Agency cost of debt yang

tinggi pada gilirannya akan berpengaruh pada penurunan nilai perusahaan

(Soliha & Taswan, 2002).

Ditambahkan oleh Cook dan Jeon (2006,) bahwa, institutional investor

dapat memainkan monitoring yang penting melalui usahanya yang gigih dan

informasi yang unggul, sehingga mengurangi agency problem antara

managers dan pemegang saham. Itulah sebabnya, agency theory menyatakan

bahwa institutional investor yang tinggi dapat membawa perusahaan

meningkatkan kinerja perusahaan dalam memperoleh laba, dan laba yang

besar akan mendorong pemberian dividen yang relatif besar juga. Tingginya

dividen akan menyenangkan para investor dan dapat membuat nilai

perusahaan naik.

Page 78: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Nilai perusahaan (firm value) dipengaruhi oleh tingkat pengungkapan

informasi pertanggungjawaban sosial. Agar penggunaan informasi

pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial tersebut lebih

bermanfaat dalam menunjukkan pengaruhnya terhadap firm value maka

dibutuhkan informasi lain yang dapat meningkatkan pengaruh tingkat

pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial terhadap firm value.

Informasi lain tersebut adalah informasi mengenai struktur kepemilikan

perusahaan, yang didalamnya termasuk kepemilikan institusional. Informasi

lain tentang kepemilikan institusi (institutional ownership) perusahaan dapat

meningkatkan pengaruh tingkat pengungkapan informasi

pertanggungjawaban sosial terhadap firm value.

Melaksanakan CSR secara konsisten dalam jangka panjang akan

menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran

perusahaan. Kondisi seperti ini yang pada gilirannya dapat memberikan

keuntungan ekonomi-bisnis kepada perusahaan yang bersangkutan.

Keuntungan ekonomi-bisnis perusahaan ditandai dengan meningkatnya nilai

perusahaan (firm value) dan laba perusahaan (earnings). Penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Achda (2006) yang menemukan ada

korelasi positif antara pelaksanaan CSR dengan meningkatnya apresiasi dunia

internasional maupun domestik terhadap perusahaan tersebut. Oleh karena

itu, penerapan CSR tidak seharusnya dianggap sebagai cost semata-mata,

melainkan sebagai sebuah investasi jangka panjang yang menguntungkan.

Wahyudi dan Pawestri (2006) menyatakan bahwa nilai perusahaan yang

Page 79: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

dibentuk melalui indikator nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh

peluang-peluang investasi. Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif

tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga

meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (signaling

theory).

Page 80: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat

pengungkapan informasi pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR

disclosure) dalam laporan tahunan terhadap nilai perusahaan (firm value)

serta pengaruh institutional ownership dan interaksi antara pengungkapan

informasi pertangggungjawaban sosial perusahaan (CSR disclosure) dalam

laporan tahunan terhadap nilai perusahaan (firm value). Berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

(corporate social responsibility disclosure) dalam laporan tahunan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap firm value baik secara parsial

maupun secara bersama-sama dengan variabel institutional owership dan

interaksi CSRI dengan institutional owership.

2. Persentase kepemilikan manajemen (Institutional ownership) memiliki

pengaruh signifikan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara

Corporate Social Responsibility dan firm value.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah sampel penelitian ini terbatas, perusahaan yang tidak memiliki

data yang lengkap pada tiap-tiap tahunnya.

67

Page 81: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2. Emiten (perusahaan) yang dijadikan sampel adalah perusahaan-

perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonessia (BEI). Penelitian pada

mengakomodasi perusahaan-perusahaan yang komplek kemungkinan

dapat mempengaruhi hasil analisis, keragaman dari berbagai sektor

industri yang go public di Bursa Efek Indonesia dapat berpengaruh pada

hasil analisis.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik dari hasil analisis dan

pembahasan, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini, CSR disclosure terbukti mempengaruhi nilai

perusahaan (firm value), maka perlu dukungan yang kuat dari pemerintah

(baik Kementerian Hukum dan HAM, maupun Kementerian

Perindustrian) untuk mendukung program bahwa CSR disclosure

hendaknya menjadi program setiap perusahaan sebagai langkah strategis

perusahaan untuk bisa eksis dalam jangka panjang.

2. Secara manajerial, perusahaan harus memberikan penekanan pada

variabel-variabel yang mempunyai pengaruh terhadap firm value yang

dalam penelitian ini terutama adalah dalam hal Corporate Social

Responsibility. Peningkatan Corporate Social Responsibility dapat

meningkatkan firm value yang berarti memberikan keuntungan bagi

investor dan masyarakat.

Page 82: PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i pengaruh tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3. Penelitian selanjutnya perlu memasukkan variabel lainnya yang

kemungkinan mempunyai pengaruh terhadap firm value, misalnya dengan

tidak hanya memasukkan struktur kepemilikan institusional, tetapi juga

memasukkan struktur kepemilikan manajerial yang juga diperkirakan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap firm value. Pada penelitian

selanjutnya ini perusahaan dapat diklasifikasikan dari jenis perusahaan

sehingga hasil penelitian menjadi lebih obyektif.