Upload
vunguyet
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU
TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI/AKUNTANSI SMA/MA/SMK DI KOTA
PEKALONGAN
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Happy Purwaningsih
NIM. 7101408106
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 13 September 2012
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Subkhan Agung Yulianto, S.Pd, M.Si NIP. 195003271978031002 NIP. 197407072003121002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 1 November 2012
Penguji Skripsi
Dra. Margunani, M.P NIP. 195703181986012001
Anggota I Anggota II
Drs. Subkhan Agung Yulianto, S.Pd, M.Si NIP. 195003271978031002 NIP. 197407072003121002
Mengetahui : Dekan Fakultas Ekonomi,
Dr. S. Martono, M.Si NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, 25 September 2012
Happy Purwaningsih NIM. 7101408106
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-Taubah:105)
“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al’Ankabuut:62)
“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Huud:115)
PERSEMBAHAN :
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
1. Kedua orang tuaku (Bapak Suhaji, S.Pd dan Ibu
Saparita Triwaningrum). Terimakasih untuk
doa, cinta, kasih sayang dan pengorbanannya.
2. Adik- adikku (Enggar Kesawa dan Pygasta
Bagaskara) yang kusayang.
3. Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2008 atas
kebersamaan kita
4. Almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Supervisi Kepala
Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi
SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan”, dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun telah menerima banyak
bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang tak ternilai harganya.
Jasa baik mereka tentu tidak dapat penyusun lupakan begitu saja. Dan pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang
yang memberikan kesempatan untuk dapat menuntut ilmu di UNNES.
2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk
mengadakan penelitian.
4. Drs. Subkhan, Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan
membimbing penyusunan skripsi ini dengan sabar dan penuh perhatian.
vii
5. Agung Yulianto, S.Pd, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan membimbing penyusunan skripsi ini dengan sabar dan penuh
perhatian.
6. Dra. Margunani, M.P, Dosen Penguji Skripsi yang telah memberi masukan
dan pengarahan pada penyusunan skripsi ini.
7. Kepala Sekolah SMA/ MA/ SMK di Kota Pekalongan yang telah bersedia
memberikan ijin dan fasilitas selama penyusun melakukan penelitian.
8. Seluruh guru ekonomi/ akuntansi SMA/ MA/ SMK di Kota Pekalongan yang
telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
9. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penyusun sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan
dari Allah SWT. Akhirnya penyusun berharap semoga skripsi ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi pembaca. Amien.
Semarang, 25 September 2012
Penyusun
viii
SARI Purwaningsih, Happy. 2012. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi (Akuntansi). Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Drs. Subkhan, Pembimbing II : Agung Yulianto, S.Pd., M.Si. 166 hal. Kata Kunci : Supervisi Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Guru, Kinerja Guru
Hasil observasi awal dengan media angket yang dilaksanakan dengan melibatkan guru-guru di SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan, dapat digambarkan bahwa yang masih diperlukan pengoptimalan kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran, pemahaman mengenai landasan kependidikan, serta pengembangan pengajaran yang berkaitan dengan metode dan bahan ajar. Tujuan dari penelitian: (1) mengetahui bukti empiris pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan; (2) mengetahui bukti empiris pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan , dan (3) mengetahui bukti empiris pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan populasi, yaitu seluruh guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan yang berjumlah 49 guru. Variabel dalam penelitian ini yaitu supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru sebagai variabel bebas dan kinerja guru sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, sedangkan teknik pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian: (1) ada pengaruh positif supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara simultan; (2) ada pengaruh positif supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial; (3) ada pengaruh positif motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial.
Disimpulkan bahwa hipotesis kerja diterima, pada variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru berpengaruh positif dan signifikan, baik secara simultan maupun parsial. Saran yang dapat diajukan yaitu: (1) pihak kepala sekolah dianjurkan tetap mengadakan supervisi pengajaran/pendidikan dan lebih memperhatikan teknik-teknik evaluasi pembelajaran yang tepat sehingga dapat digunakan guru dalam pembelajaran karena hal ini mampu meningkatkan rasa tanggungjawab guru sebagai pengajar; (2) guru ekonomi/akuntansi hendaknya tetap memotivasi dirinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya menjadi lebih efektif dengan lebih meningkatkan dirinya dan ulet dalam bekerja;(3) para guru dianjurkan sesering mungkin membaca, menerapkan dan membuat penelitan pendidikan yang berkaitan dengan pengajaran.
ix
ABSTRACT
Purwaningsih, Happy. 2012. The influency of Headmaster Supervision and Motivation of Work on Economic/Accounting Teacher’s Effort. Final project. Accounting Education Departement. Economic Faculty. University State of Semarang. Consultant I: Drs. Subkhan. Consultant II: AgungYulianto, S.Pd.,M.Si. 166 papers. Keyword: Headmaster Supervision, Motivationof Work, Teacher’s Effort
The result of observation by questionnaire for high school teacher’s SMA/MA/SMK in Pekalongan City, shows that still required optimalization ability of teachers in lesson planning, understanding the foundation of education, and the development of related teaching methods and materials. The purpose of this research are: (1) knows an empiric influence of headmaster supervision and motivation of work on economic/accounting teacher’s effort, (2) knows an empiric influence of headmaster supervision on economic/accounting teacher’s effort,(3) knows an empiric influence motivation of work on economic/accounting teacher’s effort.
Population approach research is used in this research, there are 49 economic/accounting teachers SMA/MA/SMK in Pekalongan City. Variables in this research include of head master supervision and motivation of work as independent variable and teacher’s effort as dependent variable. Questionnaire is used for gathering data. While, descriptive analysis percentage and double regression analysis are used as analysis method.
The result: (1) positive influence of head master supervision and motivation of work on economic/accounting teacher’s effort simultaneously; (2) a positive influence of head master supervision and motivation of work on economic/accounting teacher’s effort partially; (3) a positive influence of head master supervision and motivation of work on economic/accounting teacher’s effort partially.
The conclution of this research is hypothesis accepted, both headmaster supervision and motivation of work to teacher’s effort by positive influency and significant, simultaneously and partially. Based on the findings the writer suggest: (1) the principal is recommended still hold supervision of teaching/education and more attention to evaluation techniques appropriate learning that can be used by teachers in teaching because it is able to increase the sense of responsibility as a teacher of teachers, (2) teacher economics/accounting should remain motivated himself in the performance of duties and responsibilities to be more effective with more resilient in improving themselves and working, (3) the teachers are encouraged to read as much as possible, applying and educational research related to teaching.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................. viii
ABTRACT ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 LatarBelakangMasalah .................................................................. 11.2 PerumusanMasalah ........................................................................ 81.3 TujuanPenelitian ............................................................................ 91.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................... 9
BAB IIKERANGKA TEORITIS ..................................................................... 11
2.1 Kinerja Guru .................................................................................. 112.1.1 Pengertian Kinerja ............................................................... 112.1.2 Indikator Kinerja ................................................................. 15
xi
2.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru ............... 262.2 Supervisi Kepala Sekolah .............................................................. 31
2.2.1 Pengertian Supervisi Kepala Sekolah .................................. 312.2.2 Tujuan Supervisi .................................................................. 322.2.3 Supervisi Pendidikan ........................................................... 342.2.4 Fungsi Supervisi .................................................................. 382.2.5 Prinsip-prinsip Supervisi ..................................................... 422.2.6 Teknik Supervisi .................................................................. 43
2.3 Motivasi Kerja ............................................................................... 502.3.1 Pengertian Motivasi Kerja ................................................... 502.3.2 Ciri-ciri Motivasi ................................................................. 522.3.3 Fungsi Motivasi ................................................................... 55
2.4 Hasil Peneltian Terdahulu .............................................................. 572.5 Kerangka Berfikir dan Perumusan Hipotesis ................................. 59
2.5.1 Kerangka Berpikir ............................................................... 59
2.5.2 Perumusan Hipotesis ........................................................... 67
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 68
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 683.2 Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 683.3 Variabel Penelitian ......................................................................... 69
3.3.1 Variabel Terikat (Y) ........................................................... 693.3.2 Variabel Bebas (X) ........................................................... 70
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 723.4.1 Instrumen Penelitian .......................................................... 723.4.2 Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................... 73
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data................................... 753.5.1. Analisis Deskriptif Presentase ........................................... 753.5.2. Analisis Statistik Inferensial .............................................. 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 84
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 844.1.1 Hasil Analisis Deskriptif ..................................................... 84
xii
4.1.1 Hasil Analisis Data Penelitian Inferensial ........................... 1414.2 Pembahasan.................................................................................... 153
4.2.1 Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru ................................................ 153
4.2.2 Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru ..................................................................................... 157
4.2.3 Pengaruh Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru ....... 161
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 165
5.1 Simpulan ........................................................................................ 1655.2 Saran .............................................................................................. 166
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 167
LAMPIRAN....................................................................................................... 170
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru ...............................................69
Tabel 3.2 Kriteria Persentase Variabel Motivasi Kerja Guru ...............................77
Tabel 3.3 Kriteria Persentase Variabel Supervisi Kepala Sekolah dan Kinerja
Guru ......................................................................................................77
Tabel 4.1 Distribusi Indikator Variabel Kinerja Guru ..........................................85
Tabel 4.2 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menguasai Bahan ...........................86
Tabel 4.3 Distribusi Indikator Menguasai Bahan .................................................87
Tabel 4.4 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Program Belajar Mengajar
............................................................................................................88
Tabel 4.5 Distribusi Indikator Mengelola Program Belajar Mengajar .................89
Tabel 4.6 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Kelas..............................90
Tabel 4.7 Distribusi Indikator Mengelola Kelas ...................................................91
Tabel 4.8 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menggunakan Media/ Sumber Belajar
.............................................................................................................92
Tabel 4.9 Distribusi Indikator Menggunakan Media/ Sumber Belajar .................93
Tabel 4.10 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menguasai Landasan- Landasan
Kependidikan .....................................................................................94
Tabel 4.11 Distribusi Indikator Menguasai Landasan- Landasan
Kependidikan......................................................................................95
Tabel 4.12 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Interaksi Belajar-
Mengajar..............................................................................................96
Tabel 4.13 Distribusi Indikator Mengelola Interaksi Belajar- Mengajar ..............97
Tabel 4.14 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menilai Prestasi Siswa untuk
Kepentingan Pengajaran .....................................................................98
Tabel 4.15 Distribusi Indikator Menilai Prestasi Siswa untuk Kepentingan
Pengajaran ..........................................................................................99
xiv
Tabel 4.16 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengenal Fungsi dan Layanan
Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah ...........................................100
Tabel 4.17 Distribusi Indikator Menguasai Mengenal Fungsi dan Layanan
Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah............................................101
Tabel 4.18 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengenal dan Menyelenggarakan
Administrasi Sekolah........................................................................102
Tabel 4.19 Distribusi Indikator Mengenal dan Menyelenggarakan Administrasi
Sekolah ............................................................................................103
Tabel 4.20 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Memahami dan Menafsirkan Hasil
Penelitian Pendidikan Guna Kepentingan Pengajaran .....................104
Tabel 4.21 Distribusi Indikator Memahami dan Menafsirkan Hasil Penelitian
Pendidikan Guna Kepentingan Pengajaran ......................................105
Tabel 4.22 Distribusi Variabel Supervisi Kepala Sekolah ..................................106
Tabel 4.23 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Kunjungan Kelas ........................107
Tabel 4.24 Distribusi Indikator Kunjungan Kelas ..............................................108
Tabel 4.25 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pemberian Semangat Kerja Guru109
Tabel 4.26 Distribusi Indikator Pemberian Semangat Kerja Guru .....................110
Tabel 4.27 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Rapat-Rapat Pembinaan .............111
Tabel 4.28 Distribusi Indikator Rapat-Rapat Pembinaan ...................................112
Tabel 4.29 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pemahaman Tentang Kurikulum 113
Tabel 4.30 Distribusi Indikator Pemahaman Tentang Kurikulum .....................114
Tabel 4.31 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pengembangan Metode
Pengajaran ..........................................................................................115
Tabel 4.32 Distribusi Indikator Pengembangan Metode Pengajaran ..................116
Tabel 4.33 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pengembangan Bahan Ajar ........117
Tabel 4.34 Distribusi Indikator Pengembangan Bahan Ajar ..............................118
Tabel 4.35 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Potensi Pembelajaran ..................119
Tabel 4.36 Distribusi Indikator Potensi Pembelajaran ........................................120
Tabel 4.37 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Evaluasi Pendidikan ...................121
Tabel 4.38 Distribusi Indikator Evaluasi Pendidikan .........................................122
Tabel 4.39 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Kegiatan diluar Mengajar ...........123
xv
Tabel 4.40 Distribusi Indikator Kegiatan diluar Mengajar .................................124
Tabel 4.41 Distribusi Indikator Variabel Motivasi Kerja Guru ..........................125
Tabel 4.42 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Tekun Menghadapi Tugas ..........126
Tabel 4.43 Distribusi Indikator Tekun Menghadapi Tugas ................................127
Tabel 4.44 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan ........128
Tabel 4.45 Distribusi Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan ..............................129
Tabel 4.46 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menunjukkan Minat terhadap
Bermacam-macam Masalah .............................................................130
Tabel 4.47 Distribusi Indikator Menunjukkan Minat terhadap Bermacam-macam
Masalah ............................................................................................131
Tabel 4.48 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri ...132
Tabel 4.49 Distribusi Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri..........................133
Tabel 4.50 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Cepat Bosan pada Tugas yang Rutin
...........................................................................................................134
Tabel 4.51 Distribusi Indikator Cepat Bosan pada Tugas yang Rutin ................135
Tabel 4.52 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Dapat Mempertahankan
Pendapatnya .....................................................................................136
Tabel 4.53 Distribusi Indikator Dapat Mempertahankan Pendapatnya ..............137
Tabel 4.54 Proporsi Tiap ItemSub-Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal yang
Diyakini ............................................................................................138
Tabel 4.55 Distribusi Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini ..139
Tabel 4.56 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Senang Mencari dan Memecahkan
Masalah Soal-Soal ............................................................................140
Tabel 4.57 Distribusi Indikator Senang Mencari dan Memecahkan Masalah Soal-
Soal ...................................................................................................141
Tabel 4.58 Hasil One- Sampel Kolmogrov- Smiornov Test ...............................142
Tabel 4.59 Hasil Perhitungan Uji Linearitas Data Penelitian Compare Means ..144
Tabel 4.60 Hasil Perhitungan Regresi .................................................................145
Tabel 4.61 Besaran Nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF) ..........147
Tabel 4.62 Hasil Perhitungan Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian Pada Uji Glejser ..............................................................................................149
xvi
Tabel 4.63 Hasil Perhitungan Uji F ....................................................................150
Tabel 4.64 Hasil Perhitungan Uji t ......................................................................151
Tabel 4.65 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Simultan .........................152
Tabel 4.66 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Parsial .............................153
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................................66
Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot ......................................................................143
Gambar 4.2 Sebaran Scatterlot pada Uji Heteroskedastisitas .............................148
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.Hasil Wawancara dan Angket Observasi Awal ........................... 170
Lampiran 2.Hasil Analisis Angket Observasi Awal ........................................ 177
Lampiran 3.Kisi- Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ..................................... 178
Lampiran 4. Uji Coba Instrumen Penelitian ..................................................... 180
Lampiran 5.Validitas dan Reliabilitas Variabel Supervisi Kepala Sekolah .... 188
Lampiran 6.Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Guru ............ 190
Lampiran 7.Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru ......................... 192
Lampiran 8.Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ..................................................... 194
Lampiran 9.Instrumen Penelitian ..................................................................... 196
Lampiran 10 Distribusi Hasil Peneltian Variabel Supervisi Kepala Sekolah .. 203
Lampiran 11Distribusi Hasil Peneltian Variabel Motivasi Kerja Guru ........... 204
Lampiran 12.Distribusi Hasil Peneltian Variabel Kinerja Guru ...................... 205
Lampiran 13. Analisis Hasil Penelitian Variabel Supervisi Kepala Sekolah .. 206
Lampiran 14.Analisis Hasil Penelitian Variabel Motivasi Kerja Guru ........... 207
Lampiran 15.Analisis Hasil Penelitian Variabel Kinerja Guru ....................... 208
Lampiran 16.Analisis Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel
Supervisi Kepala Sekolah ........................................................... 209
Lampiran 17Analisis Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Motivasi
Kerja Guru .................................................................................. 210
Lampiran 18.Analisis Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel
Kinerja Guru ............................................................................... 211
Lampiran 19 Analisis Deskriptif Persentase Variabel Penelitian .................... 212
Lampiran 20 Output SPSS ............................................................................... 213
Lampiran 21 Data Guru Ekonomi/Akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan
218
Lampiran 22 Surat Ijin Penelitian ................................................................... 219
Lampiran 23Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................... 222
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia
yang baik pula. Tujuan dari pendidikan dan pengajaran tidak terlepas dari adanya
guru yang memiliki kompetensi optimal dalam dunia pendidikan. Guru tidak
semata hanya mendidik, melainkan juga mengajar dan melatih. Guru dituntut
memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik agar tugas dan tanggung
jawabnya dapat terlaksana dengan baik pula.
Pencapaian kompetensi guru yang sesuai dengan standar kualifikasi
akademik sehingga kinerja para guru sesuai dengan yang ditetapkan
Permendiknas. Standar kualifikasi akademik menjadi dasar pendidikan minimum
bagi guru pada suatu instansi kependidikan. Kualifikasi akademik bagi guru
SMA/MA/SMK harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi (Aqib,2008:40).
Ditinjau dari segi tingkat pendidikan, baik pendidikan menengah umum
maupun kejuruan, masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Pendidikan di
tingkat menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) memiliki tujuan yaitu
meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik untuk bekal melanjutkan di
2
Perguruan Tinggi, dan menumbuhkan kedisiplinan peserta didik agar memiliki
kepribadian yang baik dan kemampuan yang mantap untuk bekal kerja nantinya.
Sedangkan ditingkat menengah kejuruan (SMK) memiliki tujuan yaitu
memberikan bekal keterampilan bagi peserta didik agar siap memasuki dunia
kerja. Dilihat dari mata pelajaran ekonomi/akuntansi pendidikan memiliki tujuan
khusus yaitu membuat anak didik untuk bisa mendalami serta menguasai tentang
ekonomi dan memahamkan tentang kegiatan ekonomi/perekonomian Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, guru ekonomi/akuntansi yang mengajar
pada SMA/MA/SMK memiliki standar kompetensi yang sama, yakni menguasai
kompetensi guru pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi berupa: (1) memahami
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
ekonomi/akuntansi; (2) membedakan pendekatan-pendekatan ekonomi/akuntansi;
(3) menunjukkan manfaat mata pelajaran ekonomi/akuntansi (Aqib,2008:71).
Oleh karena itu, guru yang memiliki kompetensi tersebut dipastikan mampu
memberikan ilmu kepada peserta didik dengan optimal.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
Tentang Guru pada Bab II tentang Kompetensi dan Sertifikasi pasal 2
menyebutkan bahwa hal yang wajib bagi guru yaitu memiliki kualifikasi
akademik, memiliki kompetensi, bersertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
sehingga diharapkan guru dapat optimal dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. Dijelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
yang baik yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
3
sosial, dan kompetensi profesional, dimana kompetensi-kompetensi tersebut
merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayatai, dikuasai serta kemudian diaktualisasikan oleh guru dalam
tugasnya. Apabila guru mampu menguasai kompetensi tersebut, maka guru
tersebut dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik, sehingga mampu
memberikan dan merealisasikan harapan masyarakat dan semua pihak yang telah
mempercayai sekolah dan guru dalam mendidik peserta didik.
Guru yang dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik, dapat diartikan bahwa guru memiliki kinerja yang baik pula. Hal ini sesuai
dengan pendapat Saondi (2010:20) mengenai kinerja yang menyebutkan kinerja
merupakan tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai
tujuan dan standar yang telah ditetapkan. Kemampuan guru tersebut menjadi titik
tolak dimana seorang guru memiliki kinerja yang baik, sehingga kinerja dapat
diartikan sebagai tingkat pada tahap sejauh mana seorang guru mencapai
persyaratan-persyaratan pekerjaan (Simamora, 2001:37).
Kinerja guru memberi pengaruh bagi keberhasilan tujuan pembelajaran,
dimana didalamnya terdiri dari tiga aspek, yaitu kejelasan tugas atau pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya; kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu
pekerjaan atau fungsi; dan kejelasan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan agar hasil yang diharapkan dapat terwujud (Saondi, 2010:20).
Oleh karena itu, guru sebagai pengemban tugas dan tanggung jawab keberhasilan
tujuan pembelajaran diharuskan memiliki kinerja yang baik dan optimal agar
4
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai sepenuhnya. Kinerja guru yang optimal
berawal dari penguasaan guru dalam kompetensi-kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru pada umumnya, yang kemudian berbekal pengalaman
mengajar dan belajar akan menjadikan seorang guru matang dalam penguasaan
kompetensi-kompetensi tersebut. Sehingga pengoptimalisasian kinerja guru dalam
pembelajaran dipastikan dapat menunjang dan memiliki pengaruh yang besar bagi
keberhasilan pembelajaran.
Observasi awal yang dilaksanakan pada bulan Februari 2012 dengan
media kuesioner untuk melihat tingkat kinerja guru, khususnya kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional guru, dilaksanakan dengan melibatkan
guru-guru di SMA/MA/SMK di kota Pekalongan, terdiri dari 8 sekolah dan 8
orang guru ekonomi/akuntansi, dapat digambarkan bahwa yang masih diperlukan
pengoptimalan kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran, pemahaman
mengenai landasan kependidikan, serta pengembangan pengajaran yang berkaitan
dengan metode dan bahan ajar. Pencapaian kompetensi yang optimal akan
berimbas pada peningkatan kinerja guru yang optimal pula.
Pencapaian kinerja guru yang optimal dipengaruhi oleh adanya faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu dorongan untuk bekerja,
tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas. Sedangkan faktor eksternal
yaitu penghargaan atas tugas, peluang untuk berkembang, perhatian dari kepala
sekolah, hubungan interpersonal sesama guru, adanya pelatihan, kelompok diskusi
terbimbing, dan layanan perpustakaan (Mulyasa,2007: 227). Faktor internal dalam
kinerja yang digunakan yaitu motivasi karena terkait dengan adanya dorongan
5
dari dalam diri guru untuk melaksanakan tugas, sedangkan adanya supervisi
kepala sekolah merupakan faktor eksternal dari kinerja guru. Hal ini berkaitan
dengan penghargaan atas tugas, diskusi kelompok, perhatian kepala sekolah, dan
adanya pelatihan-pelatihan yang dibina oleh kepala sekolah. Pengambilan
motivasi dan supervisi kepala sekolah juga didasarkan pada hasil wawancara yang
telah dilakukan sebelumnya. Kurnia (2011) menambahkan bahwa faktor yang
tidak dapat diabaikan dalam meningkatkan kinerja guru adalah motivasi,
keterbukaan manajemen kepala sekolah, dan supervisi kepala sekolah yang ideal
dan sesuai dengan langkah kerja yang benar.
Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan
menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan
hasilnya (Mulyasa,2004:45). Supervisi kepala sekolah merupakan suatu proses
yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor agar
dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan
layanan kepada orang tua peserta didik dan sekolah (Wahyudi,2009:97). Maka
dari itu, kepala sekolah sebagai supervisor menjadi titik tolak dimana kinerja guru
meningkat dengan memperhatikan fungsi dari supervisi yaitu: (1) meningkatkan
mutu pembelajaran; (2) memicu unsur yang terkait dengan pembelajaran; serta (3)
membina dan memimpin (Suharsimi,2004:13), sehingga pemberian supervisi
yang efektif dan efisien akan berpengaruh pada kinerja guru yang optimal.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru yaitu motivasi kerja.
Kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu yang
menimbulkan motif atau pemberian motif, menjadikan motivasi kerja merupakan
6
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja (Anoraga,2006:34).
Adanya motivasi kerja pada diri guru juga ikut mempengaruhi tinggi atau
rendahnya kinerja yang dimiliki oleh guru, sehingga dengan adanya motivasi yang
tinggi maka kinerja guru dapat dicapai secara optimal. Motivasi yang optimal juga
harus memperhatikan fungsi untuk: (1) mendorong manusia untuk berbuat,
sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Jadi motivasi adalah
sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan; (2) menentukan arah
perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak tercapai. Motivasi memberikan arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya; serta (3)
menyeleksi perbuatan, yaitu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan-tujuan tersebut (Sardiman,2011:85), sehingga dengan
motivasi yang tinggi, guru dipastikan memiliki prestasi kerja/kinerja yang baik.
Secara logis, kegiatan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru
akan berpengaruh secara positif terhadap kinerja guru. Guru yang puas dengan
pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan memiliki motivasi kerja tinggi maka ia
akan bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat membuat produktivitas kerja
guru meningkat. Tetapi jika guru kurang puas terhadap pelaksanaan supervisi
kepala sekolah dan motivasi kerjanya rendah maka guru dalam bekerja kurang
bergairah, hal ini mengakibatkan produktivitas guru menurun. Meningkatkan
maupun menurunkan kedua hal tersebut akan berdampak pada kinerja guru yang
dicapai. Purwanto (2005) meneliti secara parsial variabel supervisi kepala sekolah
berpengaruh 2% terhadap kinerja guru, dan variabel motivasi kerja guru
berpengaruh 78,9% terhadap kinerja guru. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh
7
positif antara variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap
kinerja guru.
Teta (2011) menunjukkan bahwa secara parsial ada pengaruh positif yang
signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 70,2% dan
secara simulatn berpengaruh positif yang signifikan antara variabel supervisi
kepala sekolah dan fasilitas mengajar terhadap kinerja guru SMA Negeri 2
Sukoharjo. Pertiwi (2012) menunjukkan bahwa secara simultan ada pengaruh
signifikan antar supervisi pengajaran dan gaya kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru, serta secara parsial ada pengaruh signifikan supervisi
pengajaran terhadap kinerja guru SMA Negeri se-Kabupaten Lamongan. Widodo
(2006) juga mengungkapkan bahwa secara simultan variabel supervisi kepala
sekolah, sarana prasarana, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan sebesar
42,8% terhadap kinerja guru, secara parsial variabel supervisi kepala sekolah
berpengaruh signifikan sebesar 10,17% terhadap kinerja guru. Melita (2008) juga
menambahkan ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara variabel
kepemimpinan kognitif, supervisi, dan sarana prasarana terhadap kinerja guru,
serta secara parsial variabel supervisi terhadap kinerja guru SMA Negeri 11
Padang. Hasil dari beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa supervisi
kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.
Hakim (2012) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
sebesar 24% terhadap kinerja guru SMA PPMI Assalam Surakarta, sedangkan
secara simultan variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi
berpengaruh positif sebesar 57,9% terhadap kinerja guru. Khairuddin (2011) yang
8
menguji tentang ragam kecerdasan dan motivasi kerja terhadap kinerja guru
SMAN Kota Jayapura, menunjukkan bahwa ragam kecerdasan dan motivasi kerja
berperan penting dalam peningkatan kinerja guru. Rochmawati (2009)
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara kepemimpinan, motivasi dan
kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMAN 1 Mojolaban, baik secara simultan
maupun parsial. Ditambahkan pula Rahardja (2004), bahwa ada hubungan positif
antara komunikasi antar pribadi guru dan motivasi kerja guru secara simultan,
serta dapat disimpulkan semakin baik komunikasi antar pribadi dan semakin
tinggi motivasi guru, maka kinerja guru pun meningkat. Hal ini menunjukkan
bahwa dari beberapa hasil penelitian diatas ada pengaruh positif motivasi kerja
guru terhadap kinerja guru.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai “PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN
MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU
EKONOMI/AKUNTANSI SMA/MA/SMK DI KOTA PEKALONGAN”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru
terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan
secara simultan?
9
2. Bagaimana pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial?
3. Bagaimana pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasar rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh supervisi kepala sekolah dan
motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK
di Kota Pekalongan secara simultan.
2. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap
kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara
parsial.
3. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja
guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti agar dalam kehidupan
nyata dapat menerapkan teori yang telah dipelajari. Selain itu, penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi kepala sekolah dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait dengan
kualitas pelaksanaan tugasnya sebagai pemimpin di sekolah yang telah
10
dicapai saat ini dan ke depannya dapat dijadikan sebagai dasar dalam upaya
perbaikan kinerja guru guna peningkatan kemajuan sekolah.
2) Bagi guru, memberikan dorongan kepada para guru untuk meningkatkan
kinerjanya melalui peningkatan motivasi kerja yang nantinya dapat
meningkatkan mutu pendidik.
3) Bagi Lembaga Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang dapat
dijadikan sebagai tolak ukur kualitas lulusannya dan dasar dalam
meningkatkan kualitas akademik dan kompetensi mahasiswa program
kependidikan sebagai calon guru yang profesional.
11
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1 Kinerja
2.1.1 Pengertian Kinerja
Saondi (2010:20), mengemukakan bahwa kinerja merupakan tingkat
keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang
telah ditetapkan, serta kinerja merupakan hasil dari fungsi pekerjaan atau
kegiatan tertentu yang di dalamnya terdiri dari tiga aspek, yaitu kejelasan tugas
atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya; kejelasan hasil yang
diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi; dan kejelasan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar hasil yang diharapkan
dapat terwujud. Hal ini ditegaskan bahwa kinerja diartikan sebagai ungkapan
kemajuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, dan motivasi dalam
menghasilkan suatu pekerjaan. Mangkunegara (2001:13) mengemukakan kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh individu dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Simamora (2001:37) menerangkan kinerja adalah tingkat pada tahap
mana guru mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Umam (2010:188) juga
menambahkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu
sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungkan
12
dengan ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut
bekerja.
Beberapa pengertian kinerja diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam tugas dan tanggung
jawabnya dengan didasari aspek-aspek yang menunjukkan seseorang memiliki
kemampuan mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil kerja tersebut akan terpenuhi
dengan optimal jika standar yang ditetapkan dapat ditempuh. Guru memiliki
kinerja yang baik jika guru mampu mencapai suatu tingkatan pada tahap tertentu
yang telah ditetapkan sesuai dengan peran dan tugasnya sebagai pengajar.
Kinerja di penelitian ini adalah kinerja guru ekonomi-akuntansi pada
SMA/MA dan guru akuntansi SMK. Mata pelajaran ekonomi/ akuntansi adalah
mata pelajaran yang cukup rumit karena berkisar masalah angka dan saling
berkaitan satu dengan yang lain, memerlukan ketekunan, kesabaran, ketelitian
siswa. Karena ekonomi/akuntansi masih dianggap sebagai materi pelajaran yang
cukup sulit dan rumit untuk dimengerti maka untuk menanamkan pemahaman
setiap materi yang diajarkan menjadi tugas dan tanggung jawab yang cukup
berat bagi setiap guru ekonomi/akuntansi. Ini berarti untuk mencapai hasil
belajar yang optimal guru harus memiliki kinerja semaksimal mungkin selama
proses belajar mengajar.
Kinerja guru dapat dilihat pada saat guru melaksanakan proses belajar
mengajar dengan siswa di kelas termasuk persiapannya dalam bentuk perangkat
pembelajaran. UU No 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 (a) tentang Guru dan
Dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru berkewajiban:
13
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai
dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Usman (2005: 9) seorang guru hendaknya
mampu dan terampil dalam merumuskan rancangan pembelajaran agar dapat
mencapai belajar dengan sukses. Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan
mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap
muka.
Perencanaan pembelajaran yang dibuat guru berisi perumusan
tujuan/kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, serta penilaian hasil
akhir. Pada dasarnya sebelum melaksanakan pembelajaran hendaknya guru
membuat program perencanaan terlebih dahulu sehingga tujuan dari program
tersebut tercapai. Tujuan dari perencanaan pembelajaran yaitu :
1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan dimanfaatkan secara tepat.
2. Pokok bahasan dapat dibuat seimbang sehingga tidak ada materi pelajaran
yang dibahas terlalu mendalam atau terlalu sedikit.
3. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi pelajaran yang dapat atau
sebaiknya disajikan dalam setiap jam pelajaran.
4. Guru dapat menetapkan urutan dan rangkaian materi pelajaran secara tepat.
Artinya masing-masing materi pelajaran akan memudahkan siswa dalam
mempelajari isi pelajaran.
5. Guru dapat dengan mudah mempersiapkan berbagai keperluan, peralatan
maupun bahan dalam keperluan belajar.
6. Guru dapat dengan mudah mengukur keberhasilan siswa dalam belajar.
14
7. Guru dapat menjamin bahwa hasil belajarnya akan lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar tanpa tujuan yang jelas.
Pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan guru dalam mengelola
pembelajaran di kelas. Kegiatan ini mencakup kegiatan pra pembelajaran
(pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi,
strategi pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan
bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman dan tindak lanjut). Pelaksanaan
proses belajar mengajar yaitu terjadinya interaksi guru dengan siswa dalam
rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
pengajaran (Suryosubroto, 2002 : 36). Pelaksanaan pengajaran terdiri dari
kegiatan-kegiatan berikut : membuka pelajaran, penyampaian materi pelajaran,
menggunakan metode pengajaran, menggunakan alat peraga dalam pengajaran,
mengelola kelas, interaksi belajar mengajar, dan menutup pelajaran.
Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan
pengajaran perlu diadakan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil
belajar. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta
didik dalam hal penguasaan materi yang telah dipelajari (Suryosubroto, 2002 :
53). Penilaian hasil belajar dalam Suryosubroto (2002 : 53-54) meliputi:
1. Evaluasi formatif adalah penilaian yang dilaksanakan oleh guru setelah satu
pokok bahasan selesai dipelajari oleh siswa,
2. Evaluasi sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan oleh guru setelah satu
jangka waktu tertentu,
15
3. Pelaporan hasil evaluasi, setiap semester guru harus mengolah nilai akhir dan
memasukkan dalam buku rapor yang merupakan laporan hasil belajar,
4. Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan dapat dilakukan dengan
penjelasan kembali materi yang sedang dipelajari, pemberian tugas tambahan
kepada perorangan siswa, sedangkan pelaksanaan pengajaran pengayaan
dapat berupa membaca atau mempelajari bahan pelajaran baru atau
penyelesaian tugas pekerjaan rumah.
Evaluasi pengajaran mempunyai tujuan menentukan angka kemajuan
atau hasil belajar para siswa. Angka-angka yang diperoleh dicantumkan sebagai
laporan kepada orang tua, untuk kenaikan kelas, dan penentuan kelulusan para
siswa.
2.1.2 Indikator Kinerja
Pada organisasi atau unit kerja di mana input dapat teridentifikasi secara
individu dalam bentuk kuantitas misalnya pabrik jamu, indikator kinerja
pekerjaannya dapat diukur dengan mudah, yaitu banyaknya output yang dicapai
dalam kurun waktu tertentu. Namun untuk unit kerja kelompok atau tim, kinerja
tersebut agak sulit, dalam hubungan ini Simamora (2001:423) mengemukakan
bahwa kinerja dapat dilihat dari indiktor-indikator sebagai berikut: (1) keputusan
terhadap segala aturan yang telah ditetapkan organisasi, (2) Dapat melaksanakan
pekerjaan atau tugasnya tanpa kesalahan (atau dengan tingkat kesalahan yang
paling rendah), serta (3) Ketepatan dalam menjalankan tugas.
Dally (2010:34) mengungkapkan perlu adanya indikator kinerja yang
digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari menunjukkan
16
kemajuan dalam rangka menuju terciptanya sasaran maupun tujuan organisasi
yang bersangkutan. Terdapat lima indikator yang umum digunakan, yaitu:
1. Input
Merupakan indikator segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang ditentukan, misalnya dana, SDM,
informasi, serta kebijakan.
2. Output
Merupakan sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan
yang dapat berupa fisik maupun nonfisik.
3. Outcome
Yaitu segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan
pada jangka waktu menengah.
4. Manfaat
Yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.
5. Dampak
Merupakan pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada
setiap indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Iskandar (2011) mengemukakan tujuh indikator dari kinerja guru,
diantaranya:
1. Mengenal Peserta didik
Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di
kelasnya. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
17
Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama
pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang
berbeda. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta
didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik
lainnya. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan
peserta didik. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik
tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik
tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.).
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi
pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan
proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi. Guru selalu memastikan
tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan
menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat
pemahaman tersebut. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan
kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda
dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran. Guru menggunakan
berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik. Guru
merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain,
dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta
didik. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang
memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk
memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
18
3. Pengembangan kurikulum
Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum. Guru
merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas
materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran. Guru memilih materi pembelajaran yang: a) sesuai
dengan tujuan pembelajaran, b) tepat dan mutakhir, c) sesuai dengan usia dan
tingkat kemampuan belajar peserta didik, dan d) dapat dilaksanakan di kelas e)
sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.
4. Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan
yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut
mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya. Guru melaksanakan
aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta
didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.
Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik. Guru menyikapi
kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran,
bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan
mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju atau tidak setuju
dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban
yang benar. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum
dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Guru
19
melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup
untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan
belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik. Guru mengelola kelas
dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar
semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif. Guru mampu
menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas.
Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain. Guru mengatur
pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses
belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah
mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya. Guru
menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk TIK) untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
5. Memahami dan mengembangkan potensi
Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian
terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-
masing. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola
belajar masing-masing. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir
kritis peserta didik. Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu. Guru
20
dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan
kesulitan belajar masing-masing peserta didik. Guru memberikan kesempatan
belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan
mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang
disampaikan.
6. Komunikasi dengan peserta didik
Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan
menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka
yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan
mereka. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan
tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk
membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut. Guru
menanggapinya pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir,
sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya. Guru
menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang
baik antar pesertadidik. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian
terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap
salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. Guru memberikan
perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap
dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.
21
7. Penilaian dan evaluasi
Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP. Guru
melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain
penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta
implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi
pembelajaran yang telah dan akan dipelajari. Guru menganalisis hasil penilaian
untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui
kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan
remedial dan pengayaan. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan
merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat
membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan
pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya. Guru memanfatkan hasil
penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan
dilakukan selanjutnya.
Alit Ana (1994:35) mengemukakan indikator prestasi kerja guru/kinerja
guru berupa mutu proses pembelajaran yang sangat dipengaruhi oleh guru
dalam:
a. Menyusun desain instruksional
b. Menguasai metode-metode mengajar dan menggunakannya sesuai dengan
sifat kegiatan belajar murid
22
c. Melakukan interaksi dengan murid yang menimbulkan motivasi yang tinggi
sehingga murid-murid merasakan kegiatan belajar-mengajar yang
menyenangkan
d. Menguasai bahan dan menggunakan sumber belajar untuk membangkitkan
proses belajar aktif melalui pengembangan keterampilan proses
e. Mengenal perbedaan individual murid sehingga ia mampu memberikan
bimbingan belajar
f. Menilai proses dan hasil belajar, memberikan umpan balik kepada murid dan
merancang program belajar remedial.
Depdikbud (1997:89) mengemukakan enam unsur yang merupakan
indikator prestasi kerja guru/kinerja guru yaitu:
a. Penguasaan Landasan Kependidikan
b. Penguasaan bahan pengajaran
c. Pengelolaan Program Belajar Mengajar
d. Penggunaan Alat Pelajaran
e. Pemahaman Metode Penelitian
f. Pemahaman Administrasi Sekolah
23
Ada beberapa indikator yang dapat dilihat peran guru dalam
meningkatkan kemampuan dalam proses belajar-mengajar. Indikator kinerja
tersebut adalah (Usman,2005:10-19):
1. Kemampuan merencanakan belajar mengajar
Kemampuan ini meliputi menguasai garis-garis besar penyelenggaraan
pendidikan, menyesuaikan analisa materi pelajaran, menyusun program
semester dan menyusun program atau pembelajaran.
2. Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Kemampuan ini meliputi tahap pra intruksional, tahap intruksional, tahap
evaluasi dan tidak lanjut.
3. Kemampuan mengevaluasi
Kemampuan ini meliputi evaluasi normatif, evaluasi formatif, laporan hasil
evaluasi, dan pelakanaan program perbaikan dan pengayaan.
Jadi kinerja guru yang di atas merupakan indikator positif dari kinerja
guru. Sedangkan kinerja guru yang bersifat negatif meliputi, guru belum
menguasai penyusunan program semester, guru belum melaksanakan pra
intruksional, dan guru tidak memperhatikan evaluasi yang bersifat normatif.
Saondi (2010:23) mengutarakan indikator dalam kinerja terdiri dari
adanya unjuk kerja; penguasaan materi; pengusaan profesional keguruan dan
pendidikan; penguasaan cara-cara penyesuaian diri; dan kepribadian untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik; sehingga kinerja guru sangat penting untuk
diperhatikan dan dievalusi karena guru mengemban tugas profesional, artinya
tugas-tugas hanya dapat dikerjakan dengan kompetensi khusus yang diperoleh
24
melalui program pendidikan. Guru memiliki tanggung jawab yang secara garis
besar dapat dikelompokkan, yaitu guru sebagai pengajar, guru sebagai
pembimbing, dan guru sebagai administrator kelas. Maka dari itu, indikator
kinerja guru antara lain:
1. Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar
2. Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa
3. Penguasaan metode dan strategi mengajar
4. Pemberian tugas-tugas kepada siswa
5. Kemampuan mengelola kelas
6. Kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi
Namun dalam konteks kegunaan ada sepuluh kompetensi guru yang
dapat dijadikan indikator untuk melihat kinerja guru yang juga digunakan dalam
penelitian ini seperti yang diungkapkan Sardiman (2011: 163), diantaranya
adalah:
1. Menguasai bahan
Sebelum tampil di depan kelas, guru terlebih dahulu harus menguasai
bahan apa yang dikontakkan dan sekaligus bahan-bahan apa yang dapat
mendukung jalannya proses belajarnya.
2. Mengelola program pembelajaran
Guru yang kompeten harus mampu mengelola program belajar-
mengajar, antara lain: merumuskan tujuan instruksional/pembelajaran,
melaksanakan proses belajar mengajar, mengenal kemampuan anak didik,
merencanakan dan melaksanakan program remedial.
25
3. Mengelola kelas
Untuk mengajar suatu kelas, guru dituntut untuk mampu mengelola
kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondisional untuk berlangsungnya
proses belajar mengajar.
4. Menggunakan media/sumber belajar
Guru harus mampu menggunakan media/sumber belajar sebagai
variasi dalam menyampaikan materi agar siswa tidak mudah bosan.
5. Menguasai landasan- landasan kependidikan
Guru sebagai unsur manusiawi dalam kegiatan pendidikan harus
memahami hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan nasional baik dasar,
arah/ tujuan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pelaksanaannya.
6. Mengelola interaksi belajar mengajar
Di dalam proses belajar mengajar, kegiatan interaksi antara guru dan
siswa merupakan kegiatan yang cukup dominan.
7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
Untuk memperlancar kegiatan pengelolaan interaksi belajar mengajar,
masih diperlukan kegiatan sarana-sarana pendukung lain, termasuk antara lain
mengetahui prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
8. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah
Guru harus mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah serta harus menyelenggarakan program tersebut agar
kegiatan interaksi belajar mengajarnya bersama para siswa menjadi lebih
tepat dan produktif.
26
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
Guru harus mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.
Hal ini sebagai upaya penguasaan layanan terhadap para siswa.
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan
pengajaran
Dalam rangka pengabdiannya kepada masyarakat, nusa dan bangsa,
guru juga harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini
dalam rangka menumbuhkan penalaran dan mengembangkan proses belajar
mengajar.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Mangkunegara (2007:67), mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja yaitu faktor kemampuan dan faktor motivasi. Faktor
kemampuan secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari
kemampuan potensial (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Apabila
seorang pegawai memiliki kemampuan yang tinggi dengan pendidikan yang
memadai maka ia akan mudah untuk mencapai kinerjanya. Sedangkan faktor
motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi
situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri
pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Seorang
pegawai dapat mencapai kinerja yang maksimal apabila ia memiliki motif
berprestasi tinggi. Motif berprestasi yang perlu dimiliki oleh pegawai harus
ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan.
27
Kurnia (2011) yang menyimpulkan bahwa ada tiga hal yang menjadi
faktor penting dalam meningkatkan kinerja guru, yaitu motivasi; manajemen
kepala sekolah; dan supervisi kepala sekolah. Dampak psikologis terhadap
kinerja guru dari adanya motivasi yang tinggi dan supervisi kepala sekolah yang
baik akan meningkatkan kinerja guru. Guru yang memiliki keinginan kuat pada
pengetahuan dan berinovasi serta kreatif dalam pembelajaran, didukung pula
dengan adanya supervisi kepala sekolah, maka hasil kerja guru menunjukkan
hasil yang positif.
Peningkatan kinerja guru juga didorong oleh berbagai faktor dari internal
maupun eksternal seorang guru, seperti yang diungkapkan oleh Mulyasa
(2007:227) yaitu:
a. Dorongan untuk bekerja
Kecenderungan dan intensitas perbuatan seseorang dalam bekerja
kemungkinan besar dipengaruhi oleh jenis kebutuhan yang ada pada diri
orang yang bersangkutan. Demikian halnya guru, dalam mengembangkan
Rencana pelaksanaan pembelajaran, tentu dipengaruhi oleh keinginan-
keinginan yang kuat sesuai peranannya, maka akan berusaha melakukan
tugas-tugas yang berkaitan dengan upaya penyusunan Rencana pelaksanaan
pembelajaran secara optimal.
b. Tanggung jawab terhadap tugas
Setiap guru memiliki tanggung jawab terhadap sejumlah tugas yang
harus dilakukan sesuai dengan jabatannya. Tanggung jawab guru merupakan
tuntutan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, sehingga guru yang
28
bertanggung jawab, akan berusaha melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan baik.
c. Minat terhadap tugas
Tugas-tugas yang dikerjakan oleh seorang guru mencerminkan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan minat terhadap tugas yang
dibebankannya. Dalam kaitannya dengan minat guru terhadap pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran, berarti dalam diri guru terdapat perasaan
suka atau tidak suka untuk mengembangkan atau tidak rencana pelaksanaan
pembelajaran setiap akan melakukan pembelajaran, dan meningkatkan
kualitas pembelajaran.
d. Penghargaan atas tugas
Penghargaan atas keberhasilan yang dicapai guru dalam bekerja
merupakan salah satu motivasi yang memacu dan mendorongnya untuk
bekerja dan berprestasi lebih baik. Penghargaan dapat menumbuhkan rasa
cinta, bangga, dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan.
e. Peluang untuk berkembang
Motivasi kerja yang tinggi antara lain ditandai oleh suatu kondisi
ketika seseorang memiliki kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, serta mempunyai kesempatan untuk berkembang. Oleh karena
itu, motivasi kerja seseorang dapat dilihat dari kesempatan yang bersangkutan
untuk mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam bekerja.
29
f. Perhatian dari kepala sekolah
Perhatian kepala sekolah terhadap guru sangat penting untuk
meningkatkan profesionalisme serta kinerja guru dan tenaga kependidikan
lain di sekolah. Perhatian kepala sekolah dalam meningkatkan
profesionalisme guru dapat dilakukan melalui diskusi kelompok, dan
kunjungan kelas.
g. Hubungan interpersonal sesama guru
Hubungan interpersonal sesama guru dapat mempengaruhi kualitas
kinerja guru, karena motivasi kerja dapat terbentuk dari interaksi dengan
lingkungan sosial disekitarnya, disamping hasil perubahan yang bersifat fisik,
seperti suasana kerja, dan kondisi fisik gedung sekolah.
h. Adanya pelatihan
Melalui pelatihan yang berupa kegiatan MGMP, penataran, seminar,
dll diharapkan semua kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh guru
dalam pembelajaran dapat dipecahkan, dan diharapkan dapat meningakatkan
mutu pendidikan di sekolah melalui peningkatan mutu pembelajaran (efective
teaching).
i. Kelompok diskusi terbimbing
Untuk menunjang pengembangan guru dalam mengembangkan
kompetensi guru, perlu dibentuk kelompok diskusi terbimbing, untuk
mengatasi guru yang kurang semangat dalam melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran. Diskusi terbimbing dapat membuahkan hasil yang memuaskan,
dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja guru, dengan demikian
30
upaya ini perlu dikembangkan dengan cara mencari model-model pembinaan
yang efektif dan efisien untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja
guru.
j. Layanan perpustakaan
Salah satu sarana peningkatan profesinalisme guru adalah tersedianya
buku dan sumber yang dapat menunjang kegiatan pmbelajaran dan
pembentukan kompetensi guru. Pengadaan buku pustaka perlu diarahkan
untuk mendukung kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta
didik dan guru akan materi pembelajaran
Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam penelitian ini pada faktor
internal yaitu motivasi, karena terkait dengan adanya dorongan dari dalam diri
guru untuk melaksanakan tugas. Hal ini juga didasarkan pada teori-teori yang
telah diungkapkan bahwa motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi
kinerja guru dari aspek internal. Faktor eksternal dari kinerja guru dalam
penelitian ini adalah supervisi kepala sekolah, karena dalam faktor yang
diungkapkan oleh Mulyasa (2007:227) berkaitan dengan penghargaan atas tugas,
diskusi kelompok, perhatian kepala sekolah, dan adanya pelatihan-pelatihan
yang dibina oleh kepala sekolah. Selain itu, didukung pula teori yang
mengungkapkan bahwa supervisi kepala sekolah menjadi salah satu faktor
kinerja guru dapat meningkat.
31
2.2 Supervisi Kepala Sekolah
2.2.1 Pengertian Supervisi Kepala Sekolah
Purwanto (2005:76) mengemukakan bahwa supervisi suatu aktivitas yang
menentukan kondisi-kondisi/ syarat-syarat yang esensial, yang akan menjamin
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Sehingga supervisi merupakan segala
bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan
kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam mencapai
tujuan-tujuan pendidikan, yang berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan
bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam
usaha dan pelaksanaan pembaruan-pembaruan dalam pendidikan dan
pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang
lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses
pengajaran, dan sebagainya.
Indrafachrudi (2006:88) mengartikan supervisi sebagai berikut :
Supervision of instruction is the effort to stimulate, coordinate, and guide the
continued growth of the teachers in a school, both individually and collectively,
in better understanding and more effective performance at all the functions of
instruction so that they may be bettter able to stimulate and guide the continued
growth of every pupil toward the richest and most intelligent participation in
modern democratic society, sehingga dapat disimpulkan bahwa supervisi kepala
sekolah adalah usaha kepala sekolah untuk menstimulasi dan membimbing guru-
guru agar lebih efektif dalam mengajar, yang berupa perbaikan dalam hal belajar
dan mengajar.
32
Mulyasa (2004:45), mengungkapkan kepala sekolah sebagai supervisor
harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan melaksanakan program
supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya Wahyudi (2009:97)
menerangkan supervisi kepala sekolah merupakan suatu proses yang dirancang
secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor agar dapat
menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan layanan
kepada orang tua peserta didik dan sekolah
Kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi yang baik sebagai
pemimpin sekolah. kemampuan kepala sekolah dalam melakukan supervisi
merupakan salah satunya. Supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan dengan
efektif dan efisien akan membantu guru dalam pembelajaran serta dapat
meningkatkan kinerja guru.
2.2.2 Tujuan Supervisi
a. Tujuan Umum
Suharsimi (2004:40), Tujuan umum supervisi memberikan bantuan
teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil
tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam
melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran. Yang terpenting
adalah bahwa pemberian bantuan dan pembimbing tersebut didasarkan atas data
yang lengkap, tepat, akurat, dan rinci, serta benar-benar sesuai dengan
kenyataan.
33
b. Tujuan Khusus
Tujuan dari supervisi adalah:
1. Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik
yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar
secara optimal.
2. Meningkatkan mutu kinerja guru di sekolah sehingga berhasil membantu dan
membimbing siswa mencapai prestasi belajar dan pribadi sebagaimana
diharapkan.
3. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana
dengan baik di dalam proses pembelajaran di sekolah serta mendukung
dimilikinya kemampuan pada diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga.
4. Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada
untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu
mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa.
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung
terciptanya suasana kerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat
mencapai prestasi belajar sebagaimana diharapkan. Dalam mensupervisi
pengelolaan ini supervisor harus mengarahkan perhatiannya pada bagaimana
kinerja kepala sekolah dan para walinya dalam mengelola sekolah, meliputi
aspek-aspek yang ada kaitannya dengan faktor penentu keberhasilan sekolah.
6. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga
tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan
34
sekolah pada umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan.
Sahertian (2000:19), tujuan supervise merupakan pemberian layanan dan
bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di
kelas. Tujuan dari supervisi semakin diperjelas dan dipertegaskan oleh
Indrafachrudin (2006:88), yaitu:
1. Membantu guru melihat dengan lebih jelas tujuan pendidikan yang
sebenarnya dan peranan khusus sekolah dalam usaha mencapai tujuan.
2. Membantu guru melihat dengan lebih jelas persoalan dan kebutuhan murid
pemuda dan membantu mereka sedapat mungkin agar dapat memenuhi
kebutuhan itu.
3. Membantu guru mengembangkan kecakapan mengajar yang lebih besar.
4. Membantu guru melihat kesukaran murid belajar dan membantu
merencanakan pelajaran yang efektif.
5. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam suatu
tim efektif, bekerja sama secara intelligent, dan saling menghargai untuk
mencapai tujuan yang sama.
6. Membantu memberi pengertian kepada masyarakat mengenai program
sekolah agar mereka dapat mengerti dan membantu usaha sekolah.
2.2.3 Supervisi Pendidikan
Saud (2009:106), mengungkapkan bahwa supervisi mempunyai peranan
cukup strategis dalam meningkatkan prestasi kerja guru, yang pada gilirannya
akan meningkatkan prestasi sekolah. Ciri utama supervisi adalah perubahan ke
35
arah yang lebih baik, proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien, sehingga
supervisi pendidikan bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
belajar mengajar yang akan diimbangi dengan meningkatnya kinerja guru dan
berdampak positif terhadap prestasi sekolah. Sahertian (2000:130) mengutarakan
supervisi pendidikan meliputi supervisi kurikulum, potensi pembelajaran,
metode pengajaran, pengembangan bahan ajar, dan evaluasi pendidikan, dimana
penjabarannya sebagai berikut:
a. Supervisi Kurikulum
Merupakan bantuan bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah
maupun pengawas/penilik kepada para guru dalam menghadapi kesulitan-
kesulitan dalam pelaksanaan kurikulum. Tugas supervisor adalah:
1. Mensupervisi tentang perangkat pembelajaran yang harus dibuat guru
2. Mensupervisi terhadap pemahaman kurikulum, termasuk di dalamnya yaitu
Standar Isi (SI), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD).
b. Supervisi tentang potensi pembelajaran
Supervisi tentang potensi pembelajaran digunakan untuk memotivasi
guru agar merencanakan apa yang akan disajikan dalam proses pembelajaran.
Bantuan yang diberikan supervisor adalah:
1. Merancangkan program belajar mengajar
Guru di bawah pembinaan supervisor dapat mengembangkan model-
model rancangan belajar mengajar sesuai dengan kreatifitasnya. Misalnya:
1) Merencanakan mengenai segala apa yang akan diajarkan
2) Menetapkan bagaimana cara menyajikan pelajaran
36
3) Menyusun evaluasi hasil belajar
2. Melaksanakan proses belajar mengajar
Supervisor berfungsi memberikan motivai dan bantuan kepada guru
dalam mengahadapi kesulitan belajar siswa yang bermasalah. Salah satu
kemampuan guru yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan dalam
mengelola kelas, yaitu mengatur bagaimana agar suasana kelas hidup,
memberdayakan berbagai sumber belajar sehingga menambah dorongan-
dorongan yang kreatif dari para siswa yang belajar.
3. Menilai proses dan hasil belajar
Kunjungan kelas dapat digunakan oleh kepala sekolah sebagai salah
satu cara melihat langsung proses pembelajaran. Hal ini dapat mengetahui
kelemahan dan keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan
tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan sehingga dapat
diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat
memperbaiki kekurangan, mempertahankan maupun meningkatkan
keunggulan dalam pembelajaran.
4. Mengembangkan manajemen kelas
Supervisor membantu guru daam menganalisis faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya perilaku yang bermasalah. Siswa yang bermasalah
mungkin disebabkan karena guru yang malas, suka mengkritik, terlalu
keras dalam mendidik ataupun suka merokok, sehingga iklim belajar
menjadi tdak menyenangkan.
37
c. Supervisi metode pengajaran
Tugas supervisor adalah:
1. Menbantu guru merencanakan demontrasi mengajar dalam rangka
memperkenalkan metode-metode pengajaran baru
2. Mendiskusikan metode-metode belajar dengan guru
3. Kepala sekolah melakukan peninjauan terhadap kesesuaian metode
pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran
d. Supervisi pengembangan bahan ajar
Tugas supervisor adalah:
1. Membantu guru dalam memilih buku-buku yang diperlukan bagi murid-
murid
2. Membimbing guru dalam menyusun dan mengembangkan sumber-sumber
atau unit-unit pengajaran (pengembangan bahan ajar)
e. Supervisi evaluasi pendidikan
Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan telah tercapai.
Guru adalah pihak yang paling bertanggungjawab atas hasil yang diperoleh
dalam proses pembelajaran. Guru perlu dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu
yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar. Tugas supervisor
adalah mengevaluasi apakah hasil belajar yang telah diciptakan dari tahun ke
tahun mengalami kenaikan atau tidak, sudah memenuhi standar/ sesuai dengan
harapan yang diinginkan oleh sekolah atau belum.
38
2.2.4 Fungsi Supervisi
Fungsi utama supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik Sahertian
(2000:21). Dijelaskan juga bahwa fungsi utama supervisi bukan perbaikan
pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke
arah pertumbuhan profesi guru. Ada analisis yang lebih luas yang terbagi
menjadi delapan fungsi supervisi:
a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah
Dikerenakan perubahan yang terus-menerus terjadi, maka kegiatan
sekolah juga makin bertambah. Yang dimaksud dengan usaha-usaha sekolah
misalnya:
1. Usaha tiap guru
Jika ada guru yang mengajar bidang studi yang sama dan tiap guru
ingin mengemukakan idenya dan menguraikan materi pelajaran menurut
pandangannya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat individu itu
perlu dikoordinasi.
2. Usaha-usaha sekolah
Dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap
kegiatan sekolah termasuk program-program sepanjang tahun ajaran perlu
ada koordinasi yang baik.
3. Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan
Setiap guru ingiin bertumbuh dalam jabatannya. Melalui membaca
buku-buku dan gagasan-gagasan baru guru-guru ingin belajar terus-
39
menerus, baik melalui inservice training, extension course, workshop,
seminar guru-guru selalu berusaha meningkatkan diri sekaligus merupakan
hiburan intelektual (intelectual intertainment). Untuk itu perlu ada
koordinasi. Tugas mengkoordinasi ini adalah tugas supervisi.
b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
Dalam masyarakat demokratis kepemimpinan yang demokratis perlu
dikembangkan. Kepemimpinan itu suatu keterampilan yang harus dipelajari.
Dan itu harus melalui latihan terus-menerus. Dengan melatih dan
memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki keterampilan dalam
kepemimpinan di sekolah.
c. Memperluas pengalaman guru-guru
Akar dari pengalaman terletak pada sifat dasar manusia. Manusia
selalu ingin mencapai kemajuan yang semaksimal mungkin. Seorang yang
akan jadi pemimpin, bila ia mau belajar dri pengalaman nyata di lapangan,
melalui pengalaman baru ia dapat belajar untuk memperkaya dirinya dengan
pengalaman belajar baru.
d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif
Supervisi bertugas untuk menciptakan suasana yang memungkinkan
guru-guru dapat berusaha meningkatkan potensi-potensi kreativitas dalam
dirinya. Kemampuan untuk menstimulasi guru-guru agar mereka tidak hanya
berdasarkan instruksi atasan, tapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses
belajar-mengajar.
40
e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus
Melalui penelitian dapat diketahui kelemahan dan kelebihan dari hasil
dan proses belajar-mengajar. Penilaian itu harus bersifat menyeluruh dan
kontinu. Menyeluruh berarti penilaian itu menyangkut semua aspek kegiatan
di sekolah. Kontinu dalam arti penilaian berlangsung setiap saat, yaitu pada
awal, pertengahan di akhiri dengan melakukan sesuatu tugas. Mengadakan
penilaian secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari supervisi
pendidikan.
f. Menganalisis situasi belajar-mengajar
Analisis dilakukan agar usaha memperbaiki situasi belajar mengajar
dapat tercapai. Fungsi dari supervisi adalah menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perbaikan belajar mengajar. Penganalisisan memberi
pengalaman baru dalam menyusun strategis dan usaha ke arah perbaikan.
g. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf
Supervisi memberi dorongan stimulasi dan membantu guru agar
mengembangkan pengetahuan dalam keterampilan hal mengajar.
Kemampuan-kemampuan hanya dicapai bila ada latihan, mengulang dan
dengan sengaja dipelajari.
h. Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan
tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru
Untuk mencapai suatu tujuan yang lebih tinggi harus berdasarkan
pada tujuan-tujuan sebelumnya. Ada hierarki kebutuhan yang harus selaras.
Setiap guru pada suatu saat sudah harus mampu mengukur kemampuannya.
41
Tujuan dari supervisi adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, yang
harapan akhirnya juga pada prestasi belajar siswa. Tentu saja peningkatan
tersebut tidak dapat hanya mengenai satu aspek saja, tetapi semua unsur yang
terkait dengan proses pembelajaran, antara lain siswa itu sendiri, guru dan
personel lain, peralatan, pengelolaan, maupun lingkungan tempat belajar.
Dengan berpijak pada batasan tersebut diatas, maka disimpulkan ada tiga
fungsi dari supervisi menurut Suharsimi (2004:13), yaitu:
a. Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Supervisi yang berfungsi meningkatkan mutu pembelajaran merupakan
supervisi dengan ruang lungkup yang sempit, tertuju pada aspek akademik,
khususnya yang terjadi diruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan
dan arahan kepada siswa. Fokus utama supervisi adalah bagaimana dan
perilaku siswa yang belajar, dengan bantuan atau tanpa bantuan guru secara
langsung dan seberapa tinggi keberhasilan siswa kepada belajar.
b. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan pembelajaran
Supervisi yang berfungsi memicu atau penggerak terjadinya perubahan
tertuju pada unsur-unsur yang terkait dengan atau bahkan yang merupakan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.
c. Fungsi Membina dan Memimpin
Supervisi adalah kegiatan yang diarahkan kepada penyediaan
kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidikan lain, maka sudah jelas
bahwa supervisi mempunyai fungsi memimpin yang dilakukan oleh pejabat
yang diserahi tugas memimpin sekolah, yaitu kepala sekolah, diarahkan kepada
42
guru dan tenaga tatausaha. Namun, dipertegas lagi bahwa sasaran utama dari
supervisi adalah guru, dengan asumsi jika guru sudah baik, akan ada
dampaknya bagi siswa.
2.2.5 Prinsip-prinsip Supervisi
Besarnya tanggung jawab kepala sekolah sebagi supervisor, maka untuk
menjalankan tindakan-tindakan supervisi dengan baik hendaknya kepala sekolah
memahami prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi. Purwanto (2005:117),
mengungkapkan bahwa prinsip supervisi adalah::
a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorngan untuk bekerja.
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-
benarnya (realistis, mudah dilaksanakan)
c. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.
d. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru-guru dan
pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.
e. Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar
hubungan pribadi.
f. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin
prasangka guru-guru dan pegawai sekolah.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan antipati dari guru-guru.
h. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan, atau
kekuasaan pribadi.
43
i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan.
j. Supervisi adalah sebuah kegiatan yang hsilnya memerlukan proses yang
terkadang tidak sederhana. Oleh karena itu tidak dapat terlalu cepat
mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas merasa kecewa.
k. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif.
Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang
negatif, dengan cara mengantisipasi. Korektif berarti memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang telah diperbuat. Kooperatif berarti berusaha melakukan dan
mengatasi secara bersama-sama ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
2.2.6 Teknik Supervisi
Purwanto (2005:120), mengungkapkan bahwa supervisi dapat dilakukan
dengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang diharapkan tercapai. Secara
garis besar, cara atau teknik supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
teknik perseorangan dan teknik kelompok.
a. Teknik perseorangan
Yang dimaksud dengan teknik perseorangan ialah supervisi yang
dilakukan secara perseorangan, yaitu:
1. Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation)
Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar, apakah
sudah memenuhi syarat-syarat didaktis atau metodik yang sesuai. Dengan
kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekiranya
masih perlu diperbaiki. Setelah kunjungan kelas selesai, selanjutnya diadakan
diskusi empat mata antara supervisor dengan guru yang bersangkutan.
44
Supervisor memberikan saran-saran atau nasihat-nasihat yang diperlukan, dan
gurupun dapat mengajukan pendapat dan asal-usul yang konstruktif demi
perbaikan proses belajar-mengajar selanjutnya.
2. Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)
Guru-guru dari suatu sekolah sengaja ditugaskan untuk melihat atau
mengamati seorang guru yang sedang mendemontrasikan cara-cara mengajar
suatu mata pelajaran tertentu. Demonstran ditunjuk seorang guru dari sekolah
sendiri atau sekolah lain, yang dianggap memiliki kecakapan atau
keterampilan mengajar sesuai dengan tujuan diadakan kunjungan kelas, atau
akan lebih baik jika dilakukan oleh kepala sekolah. Pada prinsipnya hal ini
sama dengan kegiatan kunjungan kelas.
3. Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan
atau mengatasi problema yang dialami siswa
Banyak masalah yang dialami guru dalam mengatasi kesulitan-
kesulitan belajar siswa. Meskipun di sekolah telah dibentuk bimbingan dan
konseling tetapi peran dari guru akan lebih efektif jika guru menjadi
pembimbing yang utama. Oleh karena itu, peranan supervisor terutama kepala
sekolah dalam hal ini sangat diperlukan.
4. Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan kurikulum sekolah. Antara lain:
1) Menyusun Program semester
2) Menyusun atau membuat program satuan pelajaran
3) Mengorganisasi kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas
45
4) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengajaran
5) Menggunakan media dan sumber dalam proses belajar-mengajar
6) Mengorganisasi kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler,
study tour dan sebagainya.
b. Teknik kelompok
1. Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings)
Perencanaan yang didalamnya adanya rapat-rapat secara periodik
dengan guru-guru untuk membicarakan berbagai hal yang berhubungan
dengan proses dan hasil belajar-mengajar.
2. Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)
Kelompok-kelompok yang telah terbentuk itu diprogramkan untuk
mengadakan pertemuan atau diskusi guna membicarakan hal-hal yang
berhubungan dengan usaha pengembangan dan peranan proses belajar-
mengajar.
3. Mengadakan penataran-penataran (inservice training)
Memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti penataran
yang sesuai dengan bidang tugasnya, dan membimbing guru-guru dalam
mempraktekkan hasil-hasil penataran yang telah diikutinya. Kepala sekolah
berperan mengelola dan membimbing pelaksanaan tidak lanjut dari hasil
penataran agar dapat dipraktekkan oleh guru.
Sedangkan jika dari cara menghadapi guru yang dibimbing, menurut
Indrafachrudi (2006:93), dapat dibedakan menjadi teknik langsung dan teknik
tidak langsung:
46
a. Teknik langsung
1. Menyelenggarakan rapat guru
2. Menyelenggarakan workshop
3. Kunjungan kelas
4. Mengadakan conference
b. Teknik tidak langsung
1. Melalui Bulletin board
2. Questionnaire
3. Membaca terpimpin
Supervisi kepala sekolah adalah pembinaan dari kepala sekolah yang
diberikan kepada guru yang bertujuan memperbaiki dan mengoptimalkan proses
belajar mengajar. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk supervisi
kepala sekolah berdasar pendapat dan uraian diatas, peneliti menggabungkan
beberapa pendapat dari Purwanto (2005:120) dan Sahertian (2000:130), sebagai
indikator dalam penelitian ini, yaitu:
1. Kunjungan kelas
Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar, apakah
sudah memenuhi syarat-syarat didaktis atau metodik yang sesuai. Dengan kata
lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekiranya masih perlu
diperbaiki (Purwanto, 2005:120). Selama kunjungan kelas, kepala sekolah
mengambil tempat di belakang kelas dan mengamati hal yang terjadi dari
dekat. Supervisor tidak boleh mengganggu guru ketika guru itu bertugas
(Indrafachrudin, 2006:98).
47
2. Pemberian semangat kerja guru
Banyak masalah yang dialami guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
belajar siswa. Meskipun di sekolah telah dibentuk bimbingan dan konseling
tetapi peran dari guru akan lebih efektif jika guru menjadi pembimbing yang
utama. Oleh karena itu, peranan supervisor terutama kepala sekolah dalam hal
ini sangat diperlukan untuk memberikan semangat bagi guru
(Purwanto,2005:121).
3. Rapat-rapat pembinaan
Perencanaan yang didalamnya adanya rapat-rapat secara periodik
dengan guru-guru untuk membicarakan berbagai hal yang berhubungan
dengan proses dan hasil belajar-mengajar (Purwanto,2005:122). Dimana ada
pembedaan rapat berdasar waktu (Indrafachrudin;2006:99), yaitu: (1) rapat
diadakan pada waktu tertentu, seperti rapat permulaan tahun ajaran baru; rapat
akhir tahun ajaran; dan rapat mingguan, bulanan dan rapat kenaikan kelas; (2)
rapat diadakan sewaktu-waktu, karena ada kejadian atau keperluan, guru
diundang untuk berunding; (3) rapat dalam keadaan darurat, diadakan dalam
keadaan mendesak.
4. Pemahaman tentang kurikulum
Merupakan bantuan bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah
maupun pengawas/ penilik kepada para guru dalam menghadapi kesulitan-
kesulitan dalam pelaksanaan dan pemahaman kurikulum. Tugas supervisor
adalah: (1) mensupervisi tentang perangkat pembelajaran yang harus dibuat
guru; (2) mensupervisi terhadap pemahaman kurikulum, termasuk di dalamnya
48
yaitu Standar Isi (SI), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD)
(Sahertian,2000:130).
5. Pengembangan metode pengajaran
Tugas supervisor adalah: (1) membantu guru merencanakan demontrasi
mengajar dalam rangka memperkenalkan metode-metode pengajaran baru; (2)
mendiskusikan metode-metode belajar dengan guru; (3) kepala sekolah
melakukan peninjauan terhadap kesesuaian metode pembelajaran dengan
pelaksanaan pembelajaran (Sahertian,2000:130).
6. Pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar dilakukan berdasarkan suatu proses yang
sistematik agar kesahihan dan keterpercayaan bahan ajar dapat dijamin. Ada
beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap kualitas bahan ajar yaitu isi,
cakupan, keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan, dan pengemasan. Kualitas
bahan ajar sangat tergantung pada ketepatan dalam memperhitungkan faktor-
faktor tersebut dalam pengembangan bahan ajar (Wuryanto,2010).
7. Potensi pembelajaran
Supervisi tentang potensi pembelajaran digunakan untuk memotivasi
guru agar merencanakan apa yang akan disajikan dalam proses pembelajaran.
Bantuan yang diberikan supervisor adalah: (1) merancangkan program belajar-
mengajar; (2) melaksanakan proses belajar-mengajar; (3) menilai proses dan
hasil belajar; (4) mengembangkan manajemen kelas (Sahertian,2000:134).
49
8. Evaluasi pendidikan
Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan
telah tercapai. Tugas supervisor adalah mengevaluasi apakah hasil belajar yang
telah diciptakan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan atau tidak, sudah
memenuhi standar/ sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh sekolah atau
belum (Sahertian,2000:130).
9. Kegiatan diluar mengajar
Memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti penataran
yang sesuai dengan bidang tugasnya, dan membimbing guru-guru dalam
mempraktekkan hasil-hasil penataran yang telah diikutinya. Kepala sekolah
berperan mengelola dan membimbing pelaksanaan tidak lanjut dari hasil
penataran agar dapat dipraktekkan oleh guru Purwanto(2005:120).
Kepala sekolah sebagai supervisor harus mempunyai kemampuan dalam
menyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta mampu
menterjemahkan dan memanfaatkan hasil supervisi tersebut Kemampuan
menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan
program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan
kurikuler, pengembangan program supervisi perpustakaan, supervisi
laboratorium, dan supervisi ujian. Kemampuan melaksanakan supervisi
pendidikan dalam diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis,
program supervisi nonklinis, dan program supervisi kegiatan ekstrakurikuler.
Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan tercermin
50
dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan
pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah (Mulyasa, 2004:98).
2.3 Motivasi Kerja
2.3.1 Pengertian Motivasi Kerja
Anoraga (2006:34), motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang
mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu. Sedangkan pengertian
motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif. Jadi motivasi kerja adalah
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, kuat
dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar
kecilnya prestasinya.
Siagian (2004:79), motivasi menjadi dasar utama bagi seseorang
memasuki berbagai organisasi adalah dalam rangka usaha orang yang
bersangkutan memuaskan kebutuhannya, baik yang bersifat politik, ekonomi,
sosial, dan berbagai kebutuhan lainnya yang semakin lama semakin kompleks.
Hasibuan (2010:95), motivasi adalah pemberian daya gerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan. Dijelaskan bahwa motivasi bermakna kecenderungan dalam diri
seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.
Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat
diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Surya (2003:92) mendefinisikan motivasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu
51
yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Makmun (2001:37)
menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan yang kompleks (a
complex state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu
(organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu,
baik disadari maupun tidak disadari.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu
dorongan dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dengan
serangkaian gairah dan tingkah laku yang kuat atau lemah pada diri orang
tersebut juga turut mempengaruhi hasil yang akan dicapainya. Kebutuhan yang
semakin kompleks semakin membuat seseorang bergerak ke suatu tujuan
tertentu, baik disadari maupun tidak, dan akan mengintegrasikan segala daya
upaya untuk meraihnya.
Kebutuhan manusia yang kompleks dapat mempengaruhi seseorang
untuk bergerak mencapai dan memenuhi kebutuhan tersebut dengan
mengupayakan segala kemampuan. Mulyasa (2005:59) menerangkan teori
kebutuhan manusia berdasar teori Maslow secara hierarki yang mampu
memotivasi seseorang dalam mencapai suatu tujuan tertentu, yaitu: physiological
needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, and need for
self-actualization, dimana penjabarannya adalah:
a. Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
Kebutuhan ini paling rendah tingkatannya, dan memerlukan pemenuhan
yang paling mendesak. Misalnya kebutuhan akan makanan, minuman, air, dan
udara.
52
b. Kebutuhan rasa aman (safety needs)
Kebutuhan tingkat kedua ini adalah suatu kebutuhan yang mendorong
individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian, dan keteraturan dari
keadaan lingkungannya. Misalnya kebutuhan akan pakaian, tempat tinggal, dan
perlindungan atas tindakan yang sewenang-wenang.
c. Kebutuhan kasih sayang (belongingness and love needs)
Kebutuhan ini mendorong individu untuk mengadakan hubungan afektif
atau ikatan emosional dengan individu lain, baik dengan sesama jenis maupun
dengan yang berlainan jenis, di lingkungan keluarga ataupun di masyarakat.
Misalnya rasa disayangi, diterima, dan dibutuhkan oleh orang lain.
d. Kebutuhan akan rasa harga diri (esteem needs)
Kebutuhan ini terdiri dari dua bagian. Pertama adalah penghormatan atau
pengahargaan dari diri sendiri, dan kedua adalah penghargaan dari orang lain.
Misalnya hasrat untuk memperoleh kekuatan pribadi dan mendapat
penghargaan atas apa-apa yang dilakukannya.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (need for self actualization)
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi dan akan
muncul apabila kebutuhan yang ada dibawahnya sudah terpenuhi dengan baik.
Misalnya seorang pemusik menciptakan komposisi musik atau seorang
ilmuwan menemukan suatu teori yang berguna bagi kehidupan.
2.3.2 Ciri-ciri Motivasi
Sardiman (2011:83), mengatakan bahwa motivasi yang ada pada diri
setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
53
a. Tekun menghadapi tugas
Seseorang dapat bekerja keras terus menerus dalam waktu yang lama
dan tidak akan pernah berhenti sebelum selesai. Orang tersebut memiliki
ketekunan dalam mengerjakan suatu tugas yang diberikan padanya.
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
Sifat yang tidak mudah lekas putus asa merupakan hal yang harus
dimiliki dalam menghadapi sebuah masalah dan kesulitan. Bila menemui
kegagalan dia akan terus mencoba untuk dapat menyelesaikannya.
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
d. Lebih senang bekerja mandiri
Dapat mengerjakan tugas tanpa perlu menggantungkan pada orang lain.
Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin serta
tidak cepat puas untuk prestasi yang telah dicapainya.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
Menghadapi tugas yang rutin dan sama, terutama berkaitan dengan hal-
hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif
mampu membuat seseorang bosan. Dalam hal ini seseorang mampu termotivasi
untuk berinovasi dan kreatif yang meningkatkan motivasi dalam bekerja.
54
f. Dapat mempertahankan pendapatnya
Seseorang memiliki motivasi tinggi dalam mempertahankan pendapat
yang dirasa rasional. Keyakinan akan sesuatu dapat memotivasi kerja
seseorang karena dia memiliki keyakinan bahwa hal tersebut benar dan dapat
menghasilkan hal yang positif, baik bagi dirinya maupun orang lain.
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.
Jika sudah merasa yakin akan suatu hal, maka dia tidak akan mudah
melepaskan hal telah diyakini. Dalam hal ini seseorang memiliki motivasi kuat
bahwa pada suatu saat pendirian yang teguh dan kepercayaan diri yang tinggi
dapat mendukung dalam bekerja.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Kepekaan dan sikap responsif terhadap suatu masalah akan mendorong
seseorang termotivasi untuk memikirkan bagaimana cara memecahkan dan
menyelesaikan masalah. Hal ini akan menjadi salah satu titik tolak seseorang
mampu meningkatkan dirinya melalui masalah yang dihadapinya.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi berbagai jenis. Menurut
Sardiman (2011:88), ada beberapa pembagian macam-macam motivasi :
a. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
1. Motif atau kebutuhan organis, meliputi : kebutuhan makan, minum, tidur,
dan lain-lain.
2. Motif-motif darurat, seperti : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan
untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dan lain-lain.
55
3. Motif-motif objektif, motif untuk eksplorasi, manipulasi, untuk menaruh
minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk menghadapi dunia luar
secara efektif.
b. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah
Motivasi jasmaniah misalnya : refleks, insting otomatis, nafsu.
Sedangkan motivasi rohaniah yaitu kemauan.
c. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang aktif tanpa perlu dirangsang
dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Misalnya seseorang belajar, memang benar-benar ingin
mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian/ganjaran.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena
tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga
akan dapat pujian oleh pacarnya atau temannya.
2.3.3 Fungsi Motivasi
Sardiman (2011:85), mengemukakan bahwa fungsi motivasi adalah
sebagai berikut :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Jadi motivasi adalah sebagai penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dilakukan.
56
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak tercapai. Jadi
motivasi memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yaitu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan-tujuan tersebut.
Pemberian motivasi pada seseorang akan sangat mempengaruhi kinerja
seseorang tersebut. Bagi guru, dengan adanya motivasi diasumsikan guru akan
melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Tekun pada tugas serta ulet
dalam bekerja. Guru mampu untuk mempertahankan pendapat yang dirasa
rasional, responsive dan peka pada berbagai masalah umum serta mampu
mandiri dan kreatif.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja guru adalah dorongan bagi
seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar yang ditujukan untuk mencapai
suatu tujuan belajar di dalam kelas yang kondusif serta guru tersebut mampu
mengaktualisasikan dirinya dalam bekerja secara optimal penuh percaya diri
akan kemampuannya. Indikator dari motivasi kerja guru diambil dari Sardiman
(2011:83) mengenai ciri-ciri motivasi, yang mampu mewakili bentuk motivasi
yang dimiliki oleh guru dalam bekerja, antara lain:
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas yang rutin
57
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Variabel motivasi kerja diindikatorkan dengan ciri-ciri motivasi dengan
alasan hal tersebut merupakan meruapakan ciri dari orang yang memiliki
motivasi tinggi dalam bekerja. Seseorang dengan ciri diri seperti yang telah
disebutkan diharapkan mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dengan
optimal, serta mampu menginterpretasikan pengertian dan fungsi dari motivasi.
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Tahun Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
Oluseyi, A.
Shadare 2009
Motivasi Kerja,
Efektifitas
Kepemimpinan,
Manajemen Waktu,
dan Kinerja
Variabel Independen (motivasi kerja, efektifitas kepemimpinan, dan manajemen waktu) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan sebesar 27,2% terhadap kinerja, sedangkan variabel motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan sebesar 8,35% terhadap kinerja.
Alimi dan
Akinfolarin 2012
Supervisi dan
Kinerja
Menunjukkan ada pengaruh signifikan dalam pemeriksaan catatan siswa, kunjungan kelas, pemeriksaan ketepatan waktu guru dan kehadiran, serta moderasi soal-soal ujian (supervisi) yang dilakukan kepala sekolah terhadap kinerja siswa pada sekolah menengah di Negara Ondo.
58
Pertiwi, C.
Ratna 2012
Supervisi
Pengajaran, Gaya
Kepemimpinan
Kepala Sekolah,
dan Kinerja Guru
Secara simultan ada pengaruh positif yang signifikan antara supervisi pengajaran dan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Secara parsial ada pengaruh positif yang signifikan supervisi pengajaran terhadap kinerja guru SMA Negeri se-Kabupaten Lamongan.
Teta 2011
Supervisi Kepala
Sekolah, Fasilitas
Mengajar, dan
Kinerja Guru
Hasil penelitian di SMA Negeri 2 Sukoharjo menunjukkan: (1)ada pengaruh positif yang signifikan antara supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru; (2)ada pengaruh positif yang signifikan supervisi kepala sekolah terhadp kinerja guru; (3)ada pengaruh positif fasilitas mengajar terhadap kinerja guru.
Widodo 2006
Supervisi Kepala
Sekolah, Sarana
Prasarana, Kondisi
Lingkungan Kerja,
dan Kinerja Guru
Secara simultan ketiga variabel independen berpengaruh positif dan signifikan sebesar 42,2% terhadap kinerja guru, sedangkan secara parsial variabel supervisi kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan sebesar 10,17% terhadap kinerja guru.
Melita 2008
Kemampuan
Kognitif, Supervisi,
Sarana Prasarana,
dan Kinerja Guru
Secara simultan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kemampuan kognitif, supervisi kepala sekolah, dan sarana prasarana terhadap kinerja guru. Secara parsial variabel supervisi kepala sekolah terdapat pengaruh poistif yang signinifikan terhadap kinerja guru.
Khairuddin 2011
Ragam Kecerdasan,
Motivasi Kerja, dan
Kinerja Guru
Variabel ragam kecerdasan dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Secara parsial variabel motivasi kerja, yang terdiri dari dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.
59
Rochmawati 2009
Kepemimpinan,
Motivasi, Kepuasan
Kerja, dan Kinerja
Guru
Ada pengaruh positif antara kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru, baik secara simultan maupun parsial.
Hakim 2012
Gaya
Kepemimpinan,
Motivasi Kerja,
Kompensasi, dan
Kinerja Guru
Motivasi kerja berpengaruh positif sebesar 24% terhadap kinerja guru SMA PPMI Assalam Surakarta, sedangkan secara simultan variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi berpengaruh positif sebesar 57,9% terhadap kinerja guru.
Rahardja 2004
Komunikasi
Antar Pribadi
Guru, Motivasi
Kerja, dan
Kinerja Guru
Hasil yang diperoleh yaitu: (1)terdapat hubungan positif antara komunikasi antar pribadi guru dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja guru; (2)semakin baik komunikasi antar pribadi, semakin tinggi motivasi guru, maka kinerja guru pun semakin baik dan meningkat.
Purwanto 2005
Supevisi Kepala
Sekolah,
Keterbukaan
Manajemen
Sekolah, Motivasi
Kerja Guru, dan
Kinerja Guru
Secara Parsial variabel supervisi kepala sekolah berpengaruh 2% terhadap kinerja guru, dan variabel motivasi kerja guru berpengaruh 78,9% terhadap kinerja guru. Secara simultan semua variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja guru.
2.5 Kerangka Berpikir dan Perumusan Hipotesis
2.5.1 Kerangka Berpikir
Pembaharuan sumber daya manusia di masa mendatang merupakan tujuan
dari diadakannya pendidikan di bangku sekolah. Kualitas pendidikan yang baik
akan menjamin tujuan pendidikan berjalan dengan baik pula. Guru sebagai
60
pengajar sekaligus pendidik memegang peran penting bagi kemajuan
pendidikan. Secara harfiah, jika guru memiliki kualitas yang mencukupi dan
memadai serta layak, sudah dipastikan peserta didik akan memiliki kualitas yang
baik pula.
Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas merupakan perwujudan dari
tujuan pembelajaran di sekolah. Baik buruknya pelaksanaan pembelajaran di
sekolah dalam hal ini proses belajar mengajar di kelas tergantung pada
kemampuan guru dalam mengelola kelas dan bagaimana melaksanakan
pembelajaran yang baik. Sehingga keberadaan guru yang professional dan
memiliki kinerja yang baik sangat diperlukan untuk dapat menciptakan
pembelajaran yang efektif. Saondi (2010:20), menuliskan kinerja adalah tingkat
keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang
telah ditetapkan.
Pencapaian kinerja guru yang optimal dipengaruhi oleh adanya motivasi
yang tinggi baik secara internal dan eksternal. Kinerja seseorang dipengaruhi
oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu: dorongan untuk
bekerja, tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas. Sedangkan faktor
eksternal yaitu penghargaan atas tugas, peluang untuk berkembang, perhatian
dari kepala sekolah, hubungan interpersonal sesama guru, adanya pelatihan,
kelompok diskusi terbimbing, dan layanan perpustakaan Mulyasa (2007: 227).
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut, supervisi
kepala sekolah dan motivasi kerja guru diduga sebagai variabel yang
61
mempengaruhi kinerja guru. Salah satu tugas kepala sekolah adalah supervisi
pendidikan yang secara langsung berkaitan dengan pengajaran, diperlukan guru
sebagai bantuan dari kepala sekolah untuk mengoptimalkan pembelajaran.
Beberapa pendapat dari Purwanto (2005:120) dan Sahertian (2000:130), yang
akan mengoptimalkan supervisi kepala sekolah diantaranya: (1) Kunjungan
kelas; (2) Pemberian semangat kerja guru; (3) Rapat-rapat pembinaan; (4)
Pemahaman tentang kurikulum; (5) Pengembangan metode pengajaran; (6)
Pengembangan bahan ajar; (7) Potensi pembelajaran; (8) Evaluasi pendidikan;
(9) Kegiatan diluar mengajar. Secara logika, pemberian supervisi yang efektif
dan efisien akan mengoptimalkan kompetensi guru, dan hal ini akan
berpengaruh pada kinerja guru tersebut. Hal ini diperkuat Mulyasa (2004:45),
dimana kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan
menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta
memanfaatkan hasilnya. Maka dari itu, kepala sekolah sebagai supervisor
menjadi titik tolak dimana kompetensi guru dapat optimal.
Alimi (2012) bahwa supervisi yang dilakukan kepala sekolah berpengaruh
signifikan terhadap kinerja. Teta (2011) menunjukkan bahwa secara parsial ada
pengaruh positif yang signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap kinerja
guru sebesar 70,2% dan secara simulatn berpengaruh positif yang signifikan
antara variabel supervisi kepala sekolah dan fasilitas mengajar terhadap kinerja
guru SMA Negeri 2 Sukoharjo. Pertiwi (2012) menunjukkan bahwa secara
simultan ada pengaruh signifikan antar supervisi pengajaran dan gaya
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, serta secara parsial ada
62
pengaruh signifikan supervisi pengajaran terhadap kinerja guru SMA Negeri se-
Kabupaten Lamongan. Widodo (2006) juga mengungkapkan bahwa secara
simultan variabel supervisi kepala sekolah, sarana prasarana, dan lingkungan
kerja berpengaruh signifikan sebesar 42,8% terhadap kinerja guru, secara parsial
variabel supervisi kepala sekolah berpengaruh signifikan sebesar 10,17%
terhadap kinerja guru. Melita (2008) juga menambahkan ada pengaruh positif
dan signifikan secara simultan antara variabel kepemimpinan kognitif, supervisi,
dan sarana prasarana terhadap kinerja guru, serta secara parsial variabel
supervisi terhadap kinerja guru SMA Negeri 11 Padang. Hasil dari beberapa
penelitian tersebut menunjukkan bahwa supervisi kepala sekolah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja guru.
Anoraga (2006:34), motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang
mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu. Jadi motivasi kerja adalah
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Adanya motivasi
kerja pada diri guru juga ikut mempengaruhi tinggi atau rendahnya kompetensi
yang dimiliki oleh guru. Guru yang bersemangat dalam mengajar terlihat dalam:
(1) tekun menghadapi tugas; (2) ulet menghadapi kesulitan; (3) menunjukkan
minat terhadap bermacam-macam masalah; (4) lebih senang bekerja mandiri; (5)
cepat bosan pada tugas yang rutin; (6) dapat mempertahankan pendapatnya; (7)
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini; (8) senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal (Sardiman, 2011: 83), sehingga dengan adanya
motivasi yang tinggi maka kinerja dapat dicapai secara optimal sesuai yang
63
diinginkan khususnya dalam pelajaran ekonomi/akuntansi. Hal ini berdampak
pada terciptanya kinerja yang baik.
Oluseyi (2009) variabel independen (motivasi kerja, efektifitas
kepemimpinan, dan manajemen waktu) secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan sebesar 27,2% terhadap kinerja, sedangkan variabel motivasi kerja
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan sebesar 8,35% terhadap kinerja.
Hakim (2012) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif sebesar
24% terhadap kinerja guru SMA PPMI Assalam Surakarta, sedangkan secara
simultan variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi
berpengaruh positif sebesar 57,9% terhadap kinerja guru. Khairuddin (2011)
yang menguji tentang ragam kecerdasan dan motivasi kerja terhadap kinerja
guru SMAN Kota Jayapura, menunjukkan bahwa ragam kecerdasan dan
motivasi kerja berperan penting dalam peningkatan kinerja guru. Rochmawati
(2009) menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara kepemimpinan, motivasi
dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMAN 1 Mojolaban, baik secara
simultan maupun parsial. Ditambahkan pula pada hasil penelitian Rahardja
(2004), bahwa ada hubungan positif antara komunikasi antar pribadi guru dan
motivasi kerja guru secara simultan, serta dapat disimpulkan semakin baik
komunikasi antar pribadi dan semakin tinggi motivasi guru, maka kinerja
gurupun meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa dari beberapa hasil penelitian
diatas ada pengaruh positif motivasi kerja guru terhadap kinerja guru.
Adanya supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan beberapa
indikator yang menjadi titik tolak pemberian pengarahan dan pembinaan guru
64
oleh kepala sekolah dan pendorong kerja bagi guru diduga dapat mempengaruhi
dan mengoptimalkan kinerja guru dalam bekerja. Didukung dengan beberapa
penelitian terdahulu yang menguatkan adanya supervisi kepala sekolah dan
motivasi kerja guru akan mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel
kinerja guru. Meskipun ada penelitian yang menyatakan bahwa supervisi kepala
sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru, hal tersebut menjadi
landasan hasil yang dirasa perlu dikaji kembali. Begitu pula dengan motivasi
kerja guru pada salah satu hasil penelitian yang hanya berpengaruh terhadap
kinerja guru, sedangkan variabel yang lain tidak berpengaruh.
Dalam PP RI Nomor 74 tahun 2008 yang menuliskan kompetensi Guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Namun,
dalam penelitian ini dengan tidak mengesampingkan kompetensi yang lain,
peneliti hanya akan mengkaji kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional
yang diduga menjadi variabel yang dipengaruhi.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
(Mulyasa,2009:75). Sedangkan kompetensi profesional adalah kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (Mulyasa, 2009:135). Dari
65
pengertian tersebut untuk indikator dari kinerja guru Sardiman (2011: 163)
menuliskan diantaranya adalah: (1) menguasai bahan; (2) mengelola program
belajar mengajar; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media/ sumber belajar;
(5) menguasai landasan-landasan kependidikan; (6) mengelola interaksi belajar-
mengajar; (7) menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran; (8)
mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah;
(9)mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; (10) memahami
prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, diduga bahwa Supervisi Kepala Sekolah dan
Motivasi Kerja Guru berpengaruh terhadap Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi
SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan, sehingga alur pemikiran dalam penelitian
ini dapat diilustrasikan seperti gambar berikut:
66
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir
H2
H1
H3
Kinerja Guru (Y) (Kompetensi Pedagogik & Kompetensi Profesional)
Indikatornya: 1. Menguasai bahan, 2. Mengelola program belajar-
mengajar, 3. Mengelola kelas, 4. Menggunakan media/
sumber belajar, 5. Menguasai landasan-
landasan kependidikan, 6. Mengelola interaksi belajar-
mengajar, 7. Menilai prestasi siswa untuk
kepentingan pengajaran, 8. Mengenal fungsi dan layanan
bimbingan dan penyuluhan di sekolah,
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah,
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. (Sardiman,2011:163)
Supervisi Kepala Sekolah (X1) Indikatornya:
1) Kunjungan kelas 2) Pemberian semangat kerja guru 3) Rapat-rapat pembinaan 4) Pemahaman tentang kurikulum 5) Pengembangan metode
pengajaran 6) Pengembangan bahan ajar 7) Potensi pembelajaran 8) Evaluasi pendidikan 9) Kegiatan diluar mengajar
(modifikasi dari Purwanto, 2005:120 dan Sahertian, 2000:130)
Motivasi Kerja Guru (X2) Indikatornya :
1) Tekun menghadapi tugas 2) Ulet menghadapi kesulitan 3) Menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah 4) Lebih senang bekerja mandiri 5) Cepat bosan pada tugas yang
rutin 6) Dapat mempertahankan
pendapatnya 7) Tidak mudah melepaskan hal
yang diyakini 8) Senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal (Sardiman, 2011:83)
67
2.5.2 Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
yang diteliti. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis kerja dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha1: Ada pengaruh positif supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru
terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota
Pekalongan secara simultan.
Ha2: Ada pengaruh positif supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial.
Ha3: Ada pengaruh positif motivasi kerja guru terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial.
68
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan desain Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey
yang menggunakan angket (kuesioner) sebagai alat pengumpulan data kinerja
guru ekonomi/akuntansi terkait dengan kinerja guru, khususnya kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional. Penelitian ini dengan berbantuan SPSS for
windows release versi 16.0.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
Penelitian ini populasi penelitiannya berjumlah kurang dari 100, maka
dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu seluruh guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan yang berjumlah 49 orang,
sedangkan objek penelitian ini adalah kinerja guru ekonomi/akuntansi
SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan. Rincian mengenai jumlah guru dapat dilihat
pada tabel 3.1:
69
Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru
No Nama Sekolah Jumlah Guru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
SMA Negeri 1 Pekalongan SMA Negeri 2 Pekalongan SMA Negeri 3 Pekalongan SMA Negeri 4 Pekalongan MAN 2 Pekalongan MAN 3 Pekalongan SMA Dwija Praja Pekalongan SMA St. Bernadus Pekalongan SMA Hasyim Asyari Pekalongan SMA Islam Pekalongan SMA Al-Irsyad Pekalongan MA Ribatul Mutta’alamin Pekalongan MA SalafiahPekalongan MA KH. Syafi’i Pekalongan SMK Negeri 2 Pekalongan SMK Veteran Pekalongan SMK Baitussalam Pekalongan SMK Gatra Praja Pekalongan
3 3 2 2 4 3 1 2 1 2 1 1 3 1 10 3 3 4
JUMLAH 49 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan 2012 (Lampiran 21, hal 218) 3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian, Suharsimi (2006:118). Variabel dalam penelitian ini ada tiga
variabel yaitu kinerja guru, supervisi kepala sekolah, dan motivasi kerja guru,
yang terbagi menjadi:
3.3.1 Variabel terikat ( Y )
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja guru yang
merupakan kemampuan yang ditunjukkan seorang guru dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya indikator pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
70
Pengukuran terhadap variabel kinerja guru adalah dengan soal angket
yang mengungkap kinerja guru ekonomi/akuntansi. Indikator yang digunakan
pada kinerja guru (Sardiman,2011:163) terkait dengan kompetensi guru adalah:
1. Menguasai bahan,
2. Mengelola program belajar-mengajar,
3. Mengelola kelas,
4. Menggunakan media/ sumber belajar,
5. Menguasai landasan-landasan kependidikan,
6. Mengelola interaksi belajar-mengajar,
7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran,
8. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah,
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah,
10. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran.
3.3.2 Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang akan mempengaruhi variabel
terikat. Variabel bebas yang digunakan adalah supervisi kepala sekolah (X1)
dan motivasi kerja guru (X2).
a. Supervisi kepala sekolah (X1)
Supervisi kepala sekolah adalah pembinaan dari kepala sekolah yang
diberikan kepada guru yang bertujuan memperbaiki dan mengoptimalkan
proses belajar mengajar. Pengukuran variabel supervisi kepala sekolah
adalah dengan soal angket yang mengungkap supervisi kepala sekolah,
71
sedangkan indikator yang digunakan untuk supervisi kepala sekolah
(Purwanto,2005:120 dan Sahertian,2000:130) adalah:
1. Kunjungan kelas
2. Pemberian semangat kerja guru
3. Rapat-rapat pembinaan
4. Pemahaman tentang kurikulum
5. Pengembangan metode pengajaran
6. Pengembangan bahan ajar
7. Potensi pembelajaran
8. Evaluasi pendidikan
9. Kegiatan diluar mengajar
b. Motivasi Kerja Guru (X2)
Motivasi kerja guru adalah dorongan bagi seorang guru dalam
kegiatan belajar mengajar yang ditujukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dengan indicator (Sardiman,2011:83):
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas yang rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
72
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Instrumen Penelitian
Untuk mengungkap data tentang pengaruh supervisi kepala sekolah dan
motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di
Kota Pekalongan, maka data tersebut diperoleh dengan menggunakan instrumen
penelitian berupa angket atau kuesioner.
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna
(Riduwan, 2010:71). Tujuan dari angket ini adalah memperoleh data mengenai
pengaruh variabel X yaitu supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru
dengan variabel Y yaitu kinerja guru.
Dalam penelitian ini, menggunakan angket tertutup yaitu angket yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk
memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda checklist ( ). Checklist atau daftar cek adalah suatu daftar
yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati, sehingga checklist dapat
menjamin bahwa peneliti mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang
dianggap penting dengan menggunakan lima alternatif jawaban, dimana
nantinya responden dapat langsung memilih salah satu jawaban yang
menurutnya sesuai dengan kondisi/ keadaan yang dihadapi responden, yakni
pendapat guru sendiri.
73
3.4.2 Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan dan keterandalan. Uji
instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen
sehingga dapat dikatakan layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan
dalam penelitian.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi (2006:168). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis butir, yaitu
dengan mengkorelasikan tiap butir pertanyaan dengan skor total. Kemudian
dikonsultasikan antara nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5% atau taraf
kepercayaan 95%. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
SPSS for windows release versi 16.0.
Dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan pada 30 responden guru
diluar sampel penelitian, yaitu guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di
Kabupaten Pekalongan, dapat disimpulkan bahwa uji validitas yang dilakukan
untuk menguji 23 soal pada variabel supervisi kepala sekolah diperoleh
semua butir soal dinyatakan valid karena signifikan <0,05. Pada variabel
motivasi kerja guru yang terdapat 22 soal diperoleh hanya 1 butir soal yang
dinyatakan tidak valid karena nilai signifikan >0,05 yaitu soal nomor 39.
Sedangkan pada variabel kinerja guru yang terdapat 43 soal diperoleh 10 butir
soal yang dinyatakan tidak valid karena nilai signifikan >0,05. Oleh karena
74
itu, semua butir soal yang valid saja yang akan digunakan dalam penelitian
ini.
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik, Suharsimi (2006:178). Instrumen yang sudah
dapat dipercaya atau reliabel dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga.
Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
One Shot. One Shot atau pengukuran sekali, artinya pengukuran hanya
dilakukan sekali, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan, Ghozali (2006:42). Uji
reabilitas dalam penelitian ini berbantuan SPSS for windows release Versi
16.0 dengan uji statistik Cronbach Alpha. Instrumen dikatakan reliabel jika
nilai Cronbach Alpha >0,60, Nunnally dalam Ghozali (2007:42).
Dari hasil uji reliabilitas instrumen yang dilakukan pada 30 responden
diluar sampel penelitian, yaitu guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di
Kabupaten Pekalongan, dengan menggunakan program SPSS release versi
16.0 dapat disimpulkan bahwa perhitungan reliabilitas menggunakan rumus
alpha untuk variabel supervisi kepala sekolah diperoleh Cronbach Alpha
0,957>0,60. variabel motivasi kerja guru diperoleh Cronbach Alpha
0,910>0,60, dan variabel kinerja guru diperoleh Cronbach Alpha 0,922>0,60.
75
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengolah
hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase
Metode analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-
masing indikator dalam setiap variabel, yaitu supervisi kepala sekolah dan
motivasi kerja guru terhadap kinerja guru. Hal ini dimaksudkan agar lebih
mudah dalam memahaminya. Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel
supervisi kepala sekolah, motivasi kerja guru, dan kinerja guru. Dalam analisis
ini semua skor dari masing-masing variabel maupun dari setiap sub variabelnya
dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor idealnya sehingga akan diperoleh
presentase skor. Dari deskriptif presentase inilah selanjutnya dibandingkan
dengan kriteria yang digunakan dan diketahui tingkatannya. Rumus yang
digunakan untuk mendeskripsikan nilai variabel adalah sebagai berikut:
% = 100%
Keterangan:
% = Persentase
n = Nilai yang diperoleh
N = Jumlah total responden
Ali (1994:104)
Masing-masing variabel dimana pengumpulannya dengan menggunakan
angket dapat diketahui apabila setiap indikator dari data yang dikumpulkan
terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor yaitu:
76
1. Jika memilih jawaban Selalu (SL) diberi skor 5
2. Jika memilih jawaban Sering (SR) diberi skor 4
3. Jika memilih jawaban Kadang - kadang (KD) diberi skor 3
4. Jika memilih jawaban Jarang (JR) diberi skor 2
5. Jika memilih jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 1
Karena skor tertinggi masing-masing item adalah 5 dan skor terendahnya
1, maka menurut Sudjana (2005:47) untuk menentukan kategori Deskriptif
Persentase (DP) yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan
perhitungan sebagai berikut:
a. Persentase maksimal = x 100% = 100%
b. Persentase minimal = x 100% = 20%
c. Rentang persetase = 100% - 20% = 80%
d. Interval kelas persentase = = 16%
e. Menetapkan jenjang kriteria
Dengan interval kelas presentase 16% dan presentase minimal 20%, maka
susunan tabel kriteria masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
77
Tabel 3.2 Kriteria Persentase Variabel Motivasi Kerja Guru
No Interval Persentase Kriteria 1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 2 68% < % ≤ 84% Tinggi 3 52% < % ≤ 68% Sedang 4 36% < % ≤ 52% Rendah 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah
Tabel 3.3 Kriteria Persentase Variabel Supervisi Kepala Sekolah
dan Kinerja Guru No Interval Persentase Kriteria
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 2 68% < % ≤ 84% Baik 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik
Pada statistik deskriptif ini juga akan dikemukakan dalam penyajian data
dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi
disusun bila jumlah data yang disajikan cukup banyak sehingga jika disajikan
dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif (Sugiyono,2007:
32). Tabel distribusi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap
data yaitu tabel distribusi frekuensi relatif. Dimana dalam tabel distribusi
frekuensi penyajian data lebih mudah dipahami bila dinyatakan dalam persen
(%) (Sugiyono,2007:39).
3.6.2 Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan sebagai kelanjutan atau
pengembangan dari proses statistik deskriptif karena pada metode ini dilakukan
78
berbagai perkiraan berdasarkan data-data yang terkumpul serta melakukan
pengujian hipotesis.
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh supervisi
kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi-akuntansi
adalah model regresi linier berganda. Analisis data dilakukan dengan bantuan
dari program SPSS for Windows release versi 16.0 sebagai alat untuk
meregresikan model yang telah dirumuskan. Pengujian hipotesis dapat dilakukan
setelah model regresi telah memenuhi prasyarat analisis regresi dan terbebas dari
gejala asumsi klasik.
a. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
variabel supervisi kepala sekolah, motivasi kerja guru, dan kinerja guru
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang
memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat
histogram residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali
(2007:112). Uji normalitas data, juga bisa menggunakan uji statistik
Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan bantuan SPSS for windows relese Versi
79
16.0. Jika nilai signifikansi >0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi
normal.
4. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifik model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh
informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat, atau kubik Ghozali
(2007:115). Jika nilai signifikansi pada tabel ANOVA <0,05 maka model
sebaiknya berbentuk linear. Jika data berbentuk linear maka penggunaan
analisis regresi pada pengujian hipotesis dapat dipertanggungjawabkan,
namun jika tidak linear maka harus digunakan analisis non linear.
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini BLUE (Best Linier Unbias
and Estimate) memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini meliputi:
1. Multikolinearitas
Uji ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas (independen)
yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna. Salah satu
cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan
mengkorelasikan antar variabel dan apabila korelasinya signifikan maka antar
variabel bebas (independen) tersebut terjadi multikolinearitas.
Multikolinearitas artinya antara variabel bebas yang terdapat dalam model
regresi memiliki hubungan yang sempurna.
80
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini
berbantuan SPSS for windows relese Versi 16.0, dapat dilihat dari nilai
Tolerance dan nilai Variance Inflatio Factor (VIF), antara variabel bebas
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai tolerance >0,1 dan nilai
VIF <10 Ghozali (2007:92).
2. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui dan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian atau tidak konstan.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mengetahui heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik
scatter plot melalui program SPSS for windows relese Versi 16.0. Dari grafik
scatter plot jika terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik
diatas maupun dibawah 0 pada sumbu Y, berarti model regresi tersebut tidak
mengandung heteroskedastisitas Ghozali (2007:105).
c. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk membuat model matematika yang dapat
menunjukan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda. Analisis
regresi ganda dilakukan untuk membuat model matematika antara supervisi
kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan. Model regresi dalam
penelitian ini untuk variabel kinerja guru (Y) dari teori Sardiman (2011:163),
81
variabel supervisi kepala sekolah ) dari teori Purwanto (2005:120) dan
Sahertian (2000:130), dan variabel motivasi kerja guru ( ) dari teori Sardiman
(2011:83) menunjukkan ada pengaruh positif, sehingga dapat disajikan sebagai
berikut:
Keterangan:
Y = Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi
a = konstanta
= variabel supervisi kepala sekolah
= variabel motivasi kerja guru
koefisien regresi supervisi kepala sekolah
= koefisien regresi motivasi kerja guru
d. Pengujian Hipotesis
1. Uji simultan (uji F)
Uji F atau simultan digunakan untuk membuktikan kebenaran pada
hipotesis 1 secara simultan atau keseluruhan yaitu untuk mengetahui
pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-
sama atau simultan terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi. Uji F juga dapat
dilakukan menggunakan bantuan program SPSS for Windows release versi
16.0 dengan membandingkan probabilitas dan taraf signifikansi (5%), maka
secara simultan variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru
berpengaruh terhadap kinerja guru.
82
2. Uji parsial (uji t)
Uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji kebenaran pada
hipotesis 2 dan 3 yaitu untuk mengetahui pengaruh supervisi kepala sekolah
terhadap kinerja guru ekonomi-akuntansi secara parsial, dan pengaruh
motivasi kerja guru secara parsial terhadap kinerja guru ekonomi-akuntansi,
maka dapat digunakan uji t dengan membandingkan probabilitas dan taraf
signifikansi (5%). Jika nilai statistik thitung >ttabel, atau jika probabilitas <0,05
maka dapat dikatakan variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja
guru secara parsial berpengaruh terhadap kinerja guru.
3. Menentukan Koefisian determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variable kinerja guru. Nilai
determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Jika koefisien determinasi (R2)
yang diperoleh besarnya mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat
model tersebut dalam menerangkan variasi variabel supervisi kepala sekolah
dan motivasi kerja guru terhadap variabel kinerja guru. Sebaliknya, jika
besarnya koefisien determinasi (R2) mendekati nol maka semakin lemah
variasi variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru dalam
menerangkan variabel kinerja guru.
83
4. Menentukan Koefisian determinasi parsial (r2)
Koefisien determinasi parsial (r2) digunakan untuk mengetahui
besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel supervisi
kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru secara parsial.
Besarnya pengaruh tiap variabel dapat diketahui dengan mengkuadratkan r
(partial correlations) pada tabel coefficients output SPSS for windows release
Versi 16.0.
84
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui tingkat supervisi kepala
sekolah, motivasi kerja guru, dan kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK
di Kota Pekalongan. Penelitian ini melibatkan guru ekonomi/akuntansi pada 14
SMA/MA di Kota Pekalongan, baik negeri maupun swasta, dan guru akuntansi
pada 4 SMK di Kota Pekalongan, baik negeri maupun swasta, sehingga jumlah
keseluruhan guru dalam penelitian ini yaitu 49 orang guru ekonomi/ akuntansi
dari seluruh SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan. Pengumpulan data penelitian
menggunakan angket dengan skala likert. Gambaran dari masing-masing variabel
dalam penelitian ini yaitu kinerja guru sebagai variabel dependen (Y) dan
supervisi kepala sekolah (X1) dan motivasi kerja guru (X2) sebagai variabel
independen, dapat diketahui dari analisis deskriptif persentase sebagai berikut:
a. Kinerja guru
Pada variabel deskriptif kinerja guru, penilaian dilakukan dengan 10
indikator, diantaranya menguasai bahan, mengelola program belajar-mengajar,
mengelola kelas, menggunakan media/sumber belajar, menguasai landasan-
landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar-mengajar, menilai prestasi
siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah,
85
memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
kinerja guru secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baikyaitu sebesar
65,59%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka
diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Distribusi Variabel Kinerja Guru
No. Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% 0 0% Sangat Baik
65,59% 2 68% < % ≤ 84% 20 40,82% Baik 3 52% < % ≤ 68% 29 59,18% Cukup Baik 4 36% < % ≤ 52% 0 0% Kurang Baik 5 20% ≤ % ≤ 36% 0 0% Tidak Baik
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber: Data Penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel 4.1 di atas diperoleh keterangan bahwa guru telah
memiliki tingkat kinerja guru yang cukup baik. Hal ini dapat diartikan juga bahwa
guru mempunyai kemampuan yang cukup dan telah memenuhi berbagai aspek
dari kinerja guru, dimana aspek-aspek tersebut dianggap sangat penting untuk
membentuk suatu kinerja guru yang optimal. Secara lebih rinci gambaran
mengenai variabel kinerja guru ditinjau dari tiap item dan tiap indikator adalah
sebagai berikut:
1) Menguasai bahan
Data mengenai indikator menguasai bahan yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
86
penelitian sejumlah 5 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menguasai Bahan
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
45
Mempersiapkan materi yang akan
disampaikan kepada siswa sebelum
mengajar
Kadang-kadang (KD),
Sering (SR), Selalu (SL)
14 28,57
46
Mengembangkan materi sesuai dengan
kebutuhan pendidikan dan perkembangan
jaman Jarang (JR) 18 36,73
47 Memahami dan menguasai materi
pelajaran yang diampu
Kadang-kadang (KD)
25 51,02
48
Menguasai bahan pelajaran beserta
konsep-konsep keilmuan dalam
menjelaskanmateri pembelajaran secara
sistematis
Kadang-kadang (KD)
21 42,86
49 Menghubungkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan
Kadang-kadang (KD)
18 36,73
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 47
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 25 guru atau
sebesar 51,02%. Guru menyatakan dirinya kadang-kadang memahami dan
menguasai materi pelajaran yang diampu . Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan guru dalam materi pelajaran cukup baik, terlihat dari kemampuannya
untuk memahami dan menguasai materi pelajaran yang diampu .
87
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase tiap indikator,
menguasai bahan secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baiki yaitu
sebesar 59,67%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Distribusi Indikator Menguasai Bahan
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata 1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 0 0%
59,67% 2 68% < % ≤ 84% Baik 7 14,29% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 29 59,18% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 11 22,45% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 2 4,08%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18, hal 211)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan menguasai bahan yang termasuk dalam kategori cukup baik
dan dapat diartikan telah memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan dalam
menguasai bahan yang sekiranya sangat perlu untuk dimiliki antara lain
mempersiapkan materi, mengembangkan materi, memahami dan menguasai bahan
pelajaran, dan menghubungkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang lain.
Dengan kemampuan menguasai bahan yang dimiliki guru maka diharapkan akan
semakin baik kinerja yang dicapai, yang pastinya akan sangat menunjang dalam
bekerja sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
2) Mengelola program belajar-mengajar
Data mengenai indikator rmengelola program belajar-mengajar yang
dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh
88
dari angket penelitian sejumlah 4 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Program Belajar-Mengajar
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
50
Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sebelum melakukan
proses pembelajaran
Kadang-kadang (KD)
17 34,69
51 Rencana pembelajaran disusun berdasar
analisis kemampuan awal siswa Jarang (JR) 18 36,73
52
Mempersiapkan skenario penyampaian
materi pelajaran di kelas, dari
pembukaan, inti, dan penutup pada tiap
pertemuan
Jarang (JR) 19 38,78
53 Menuntaskan materi sesuai dengan
rencana pada tiap pembelajaran Sering (SR) 15 30,61
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 52
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 19 guru atau
sebesar 38,78%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan guru dalam mengelola program belajar-mengajar untuk
mempersiapkan skenario pembelajaran. Guru menyatakan jarang mempersiapkan
skenario pembelajaran pada tiap pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa guru
masih belum mempunyai kesiapan yang cukup untuk mempersiapkan skenario
pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
89
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator mengelola
program belajar-mengajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik
yaitu sebesar 59,18%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini.
Tabel 4.5 Distribusi Indikator Mengelola Program Belajar-Mengajar
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 2 4,08%
59,18% 2 68% < % ≤ 84% Baik 12 24,49% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 20 40,82% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 13 26,53% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 2 4,08%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18,hal 211)
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang cukup baik dalam mengelola program belajar-
mengajar dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru yang harus
dimiliki antara lain menyusun rencana pembelajaran, mempersiapkan skenario
pembelajaran dan dalam pembelajaran guru mampu menuntaskan seluruh materi
sesuai rencana pada tiap pembelajaran. Dengan berbagai aspek mengelola
program belajar-mengajar yang dimiliki guru maka diharapkan akan semakin baik
kinerja guru yang dicapai, dan dapat menunjang dalam pekerjaan sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
3) Mengelola kelas
Data mengenai indikator mengelola kelas yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
90
penelitian sejumlah 1 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Kelas
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
54
Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media pembelajaran
terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai
Kadang-kadang (KD)
21 42,86
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa item nomor 54 diatas,sejumlah
21 guru atau sebesar 42,86% mengungkapkan mengenai kemampuan guru dalam
mengelola kelas. Guru menyatakan kadang-kadang memeriksa kesiapan kelas
sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah
mempunyai kesiapan yang cukup untuk memeriksa kelas sebelum pembelajaran
dimulai sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase tiap indikator,
mengelola kelas secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu
sebesar 59,18%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini:
91
Tabel 4.7 Distribusi Indikator Mengelola Kelas
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 3 6,12%
59,18% 2 68% < % ≤ 84% Baik 11 22,45% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 21 42,86% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 9 26,53% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 5 10,20%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18,hal 211)
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang cukup baik dalam mengelola kelas dan memenuhi
indikator kinerja guru. Kemampuan guru yang harus dimiliki yaitu memeriksa
kesiapan ruang kelas dan alat alat dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai pada tiap pembelajaran. Berbekal
aspek tersebut, maka diharapkan akan semakin baik kinerja guru yang dicapai,
dan dapat menunjang dalam pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
4) Menggunakan media/sumber belajar
Data mengenai indikator menggunakan media/sumber belajar yang
dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.8 berikut:
92
Tabel 4.8 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menggunakan Media/Sumber Belajar
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
55 Menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan
Kadang-kadang (KD)
15 30,61
56
Memanfaatkan media pembelajaran
modern seperti laptop dan LCD pada
pokok bahasan tertentu supaya
pembelajaran lebih menarik
Kadang-kadang (KD 18 36,73
57 Mencari sumber belajar yang relevan dan
terbaru melalui internet Kadang-
kadang (KD 21 42,86
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 56
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 18 guru atau
sebesar 36,73%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan guru dalam menggunakan media/sumber belajar untuk memanfaatkan
media pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menarik. Guru menyatakan
kadang-kadang memanfaatkan media pembelajaran pada tiap pertemuan. Hal ini
menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kesiapan yang cukup untuk
memanfaatkan media pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
lebiih menarik dan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator
menggunakan media/sumber belajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori
cukup baik yaitu sebesar 67,35%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing
jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini.
93
Tabel 4.9 Distribusi Indikator Menggunakan Media/Sumber Belajar
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata 1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 8 16,33%
67,35% 2 68% < % ≤ 84% Baik 13 26,53% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 22 44,90% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 4 8,16% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 2 4,08%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18, hal 211)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menggunakan media/sumber belajar
dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru yang harus dimiliki
antara lain menerapkan metode pembelajaran, memanfaatkan media
pembelajaran,dan mencari sumber belajar yang relevan melalui internet. Dengan
berbagai aspek menggunakan media/sumber belajar yang dimiliki guru maka
diharapkan akan semakin baik kinerja guru yang dicapai, dan dapat menunjang
dalam pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
5) Menguasai landasan-landasan kependidikan
Data mengenai indikator menguasai landasan-landasan kependidikan yang
dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.10 berikut:
94
Tabel 4.10 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menguasai Landasan-landasan
Kependidikan
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
58 Memahami hubungan pendidikan dengan
pengajaran Selalu (SL) 18 36,73
59 Menguasai dan menghayati landasan dan
wawasan kependidikan dan keguruan
Kadang-kadang (KD)
17 34,69
60 Menguasai proses-proses kependidikan,
keguruan dan pembelajaran siswa Selalu (SL) 18 36,73
61 Menguasai konsep-konsep dasar
keilmuan bahan yang diajarkan Jarang (JR) 16 32,65
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 58 dan 60
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 18 guru atau
sebesar 36,73%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan guru dalam menguasai landasan-landasan kependidikan untuk
memahami hubungan pendidikan dan pengajaran serta penguasaan proses-proses
kependidikan. Guru menyatakan selalu memahami hubungan antara pendidikan
dengan pengajaran dan menguasai proses-proses kependidikan, keguruan dan
pembelajaran siswa. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai
pemahaman dan penguasaan yang sangat baik untuk menguasai landasan-landasan
kependidikan sehingga nantinya pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator menguasai
landasan-landasan kependidikan secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik
95
yaitu sebesar 68,37%, sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini.
Tabel 4.11 Distribusi Indikator Menguasai Landasan-landasan Kependidikan
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 13 26,53%
68,37% 2 68% < % ≤ 84% Baik 17 34,69% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 9 18,37% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 8 16,33% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 2 4,08%
JUMLAH 49 100% Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18, hal 211)
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang baik dalam mengusai landasan-landasan kependidikan
dan memenuhi indikator kinerja guru. Guru harus memiliki kemampuan antara
lain memahami hubungan pendidikan dengan pengajaran, menguasai dan
menghayati landasan kependidikan, menguasai proses-proses kependidikan, dan
menguasai konsep dasar keilmuan bahan yang diajar. Dengan berbagai aspek
menguasai landasan-landasan kependidikan yang dimiliki guru maka diharapkan
akan semakin baik kinerja guru yang dicapai sehingga dapat menunjang dalam
pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
6) Mengelola interaksi belajar-mengajar
Data mengenai indikator mengelola interaksi belajar mengajar yang
dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.12 berikut:
96
Tabel 4.12 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Interaksi Belajar-Mengajar
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
62
Memperhatikan perbedaan individu
peserta didik, misal perbedaan
kemampuan, latar belakang, dan sikap
terhadap sekolah sehingga memahami
karakteristik siswa
Jarang (JR) 18 36,73
63
Membentuk kelompok diskusi antar siswa
sebagai sarana agar kegiatan belajar
mengajar dapat terjalin komunikatif Sering (SR) 18 36,73
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa kedua item diatas yaitu
sejumlah 18 guru atau sebesar 36,73% mengungkapkan mengenai kemapuan guru
dalam mengelola interaksi belajar mengajar yang dinyatakan jarang oleh para
guru dalam hal memperhatikan perbedaan individu peserta didik,sehingga guru
dapat memahami karakteristik siswa. Sedangkan dalam hal membentuk kelompok
diskusi antar siswa sebagai sarana belajar di kelas, guru menyatakan sering
membentuk kelompok diskusi agar kegiatan belajar mengajar dapat terjalin
komunikatif. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kemampuan
untuk dapat mengelola interaksi pada saat belajar mengajar sehingga guru dapat
memahami siswa dan terjalin komunikasi yang baik antar guru dengan siswa.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator mengelola
interaksi belajar mengajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik
97
yaitu sebesar 66,12%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.13 Distribusi Indikator Mengelola Interaksi Belajar-Mengajar
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 6 12,24%
66,12% 2 68% < % ≤ 84% Baik 18 36,73% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 13 26,53% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 11 22,45% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 1 2,04%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18, hal 211)
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola interaksi belajar mengajar dan
memenuhi indikator kinerja guru. Guru harus memiliki kemampuan antara lain
memperhatikan perbedaan individu peserta didik sehingga dapat memahami
karakteristik siswa dan pada saat pembelajaran guru membentuk kelompok
didkusi antar siswa sebagai sarana pembelajaran yang dapat menjalin komunikasi.
Dengan berbagai aspek mengelola interaksi belajar mengajar yang dimiliki guru
maka diharapkan akan semakin baik kinerja guru yang dicapai sehingga dapat
menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
7) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
Data mengenai indikator menilai prestasi siswa untuk kepentingan
pengajaran yang dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota
Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau
98
dari masing-masing jawaban responden hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.14
berikut:
Tabel 4.14 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menilai Prestasi Siswa untuk Keperluan
Mengajar
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
64 Memberikan tugas kepada siswa diakhir
proses belajar mengajar Sering (SR) 17 34,69
65 Melakukan analisis terhadap hasil
evaluasi yang telah dilaksanakan Sering (SR) 18 36,73
66
Menyusun laporan dan program tindak
lanjut hasil penilaian prestasi belajar
siswa Sering (SR) 17 34,69
67 Menyampaikan hasil prestasi belajar
kepada siswa Sering (SR) 14 28,57
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 65
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 18 guru atau
sebesar 36,73%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan guru menilai prestasi siswa untuk keperluan mengajar dalam
melakukan analisis hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. Guru menyatakan
sering melakukan analisis terhadap hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada
tiap akhir pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai
kesiapan yang baik untuk melakukan penilaian prestasi siswa untuk keperluan
mengajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
99
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator menilai
prestasi siswa untuk keperluan pengajaran secara keseluruhan termasuk dalam
kategori baik yaitu sebesar 73,37%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing
jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.15 Distribusi Indikator Menilai Prestasi Siswa Untuk Keperluan Pengajaran
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat baik 12 24,49%
73,37%2 68% < % ≤ 84% Baik 22 44,90% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 12 26,53% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 3 6,12% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18, hal 211)
Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang baik dalam menilai prestasi siswa untuk keperluan
pengajaran dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru dalam
memeberika tugas kepada siswa diakhir proses belajar-mengajar, melakukan
analisis hasil evaluasi, menyusun laporan dan program tindak lanjut, serta
menyampaikan hasil prestasi belajar. Aspek yang dimiliki guru tersebut
diharapkan dapat menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan dan semakin baik kinerja guru yang dicapai.
8) Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah
Data mengenai indikatormengenal fungsi dan layanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah yang dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di
Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan.
100
Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang
tersaji dalam tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengenal Fungsi dan Layanan
Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
68
Memberikan bimbingan dan penyuluhan
kepada siswa yang mengalami kendala
dalam proses belajar mengajar baik dari
dalam maupun luar sekolah
Kadang-kadang (KD)
21 42,86
69
Pemberian bimbingan dan penyuluhan
disesuaikan dengan kemampuan
intelegensi masing-masing siswa
Kadang-kadang (KD)
19 38,78
70
Pemberian bimbingan dan penyuluhan
oleh guru kepada siswa juga melibatkan
guru BP
Kadang-kadang (KD)
16 32,65
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 68
mempunyai tingkat proporsi jawaban lebih tinggi, yaitu sejumlah 21 guru atau
sebesar 42,86%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
pemberian bimbingan dan penyuluhan pada siswa yang mengalami kendala dalam
belajar baik di skolah maupun diluar sekolah. Guru menyatakan kadang-kadang
untuk pemberian bimbingan dan penyuluhan pada siswa yang bermasalah. Hal ini
menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kemampuan dalam memberikan
bimbingan dan penyuluhan pada siswa sehingga diharapkan akan semakin baik
kinerja yang dimiliki oleh guru.
101
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator
tanggungjawab secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu
sebesar 66,67%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.17 Distribusi Indikator Mengenal Fungsi dan Layanan Bimbingan dan
Penyuluhan Di Sekolah
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 6 12,24%
66,67% 2 68% < % ≤ 84% Baik 12 24,49% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 27 55,10% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 3 6,12% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 1 2,04%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18,hal 211)
Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang baik dalam mengenal fungsi dan layanan bimbingan
dan penyuluhan di sekolah dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan
guru dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan pada siswa yang mengalami
kendala dan pemberian bimbingan dan penyuluhan disesuaikan dengan
kemampuan siswa serta melibatkan guru BP. Aspek-aspek yang dimiliki guru
tersebut diharapkan dapat menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan
yang diharapkan dan semakin baik kinerja guru yang dicapai.
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
Data mengenai indikator mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolahyang dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota
Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau
102
dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam
tabel 4.18 berikut:
Tabel 4.18 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengenal dan Menyelenggarakan
Administrasi Sekolah
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
71 Menaati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan sekolah
Selalu (SL) dan
Kadang-kadang (KD)
15 30,61
72 Menjalankan setiap tugas dan tidak pernah bertentangan dengan ketentuan yang telah ditentukan
Kadang-kadang (KD)
15 30,61
73 Mengikuti disiplin pegawai yang diatur pemerintah dan menerapkan kepada peserta didik maupun diri sendiri
Sering (SR) 15 30,61
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa ketiga item diatas yaitu sejumlah
18 guru atau sebesar 36,73% mengungkapkan mengenai kemampuan guru
mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. Guru menyatakan selalu
menaati dan melaksanakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, dalam
menjalankan tiap tugas guru menyatakan kadang-kadang bertentangan dengan
ketentuan yang telah ditentukan, sedangkan dalam hal mengikuti disiplin pegawai
yang diatur pemerintah guru menyatakan sering menerapkannya pada peserta
didik maupun diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai
kemampuan yang baik untuk mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
103
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator mengenal
dan menyelenggarakan administrasi sekolah secara keseluruhan termasuk dalam
kategori baik yaitu sebesar 72,38%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing
jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.19 Distribusi Indikator Mengenal dan Menyelenggarakan Administrasi Sekolah
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 15 30,61%
72,38% 2 68% < % ≤ 84% Baik 13 26,53% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 16 32,65% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 5 10,20% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18, hal 211)
Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang baik dalam mengenala dan menyelenggrakan
administrasi sekolah dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru
dalam menaati dan melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan sekolah,
menjalankan tiap tugas dan mengikuti disiplin pegawai yang telah ditetapkan dan
berusaha menerapkan pada diri sendiri maupun peserta didik. Aspek-aspek yang
dimiliki guru tersebut diharapkan dapat menunjang pekerjaan sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan dan semakin baik kinerja guru yang dicapai.
10) Memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran
Data mengenai indikator memahami dan menafsirkan hasil penelitian
pendidikan guna keperluan pengajaran yang dimiliki guru ekonomi/akuntansi
SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 4
104
butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil
seperti yang tersaji dalam tabel 4.20 berikut:
Tabel 4.20 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Memahami Dan Menafsirkan Hasil
Penelitian Pendidikan Guna Keperluan Pengajaran
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
74 Melakukan penelitian pendidikan yang
mendukung peningkatan pembelajaran Jarang (JR) 16 32,65
75 Memahami kesulitan belajar siswa dan
berusaha mencari solusinya
Kadang-kadang (KD)
18 36,73
76
Melakukan tindakan refleksi dan
perbaikan guna meningkatkan
keprofesionalan Selalu (SL) 14 28,57
77
Membaca dan memanfaatkan hasil-hasil
penelitian pendidikan guna mencapai
tujuan pendidikan yang optimal
Kadang-kadang (KD)
15 30,61
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 12, hal 205)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 75
mempunyai tingkat proporsi jawaban lebih tinggi, yaitu sejumlah 18 guru atau
sebesar 36,73%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran. Guru menyatakan kadang-kadang memahami kesulitan belajar siswa
kemudian guru berusaha mencari solusinya. Hal ini menunjukkan bahwa guru
telah mempunyai kemampuan dalam memahami dan menafsirkan hasil penelitian
pendidikan guna keperluan pengajaran dalam hal memahami kesulitan siswa
105
dalam belajar sehingga diharapkan akan semakin baik kinerja yang dimiliki oleh
guru dalam pembelajaran.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator memahami
dan menyelenggarakan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran
secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 62,96%.
Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh
hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.21 Distribusi Indikator Memahami Dan Menafsirkan Hasil Penelitian
Pendidikan Guna Keperluan Pengajaran
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 8 16,33%
62,96% 2 68% < % ≤ 84% Baik 9 18,37% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 16 32,65% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 14 28,57% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 2 4,08%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 18, hal 211)
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki kemampuan yang baik dalam memahami dan menafsirkan hasil
penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran dan memenuhi indikator kinerja
guru. Kemampuan guru dalam melakukan penelitian pendidikan, memahami
kesulitan belajar siswa, melakukan tindakan refleksi dan perbaikan, serta
membaca dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan agar tujuan
pendidikan yang optimal dapat tercapai. Aspek-aspek yang dimiliki guru tersebut
diharapkan dapat menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan dan semakin baik kinerja guru yang dicapai.
106
b. Supervisi Kepala Sekolah
Pada variabel deskriptif supervisi kepala sekolah, penilaian dilakukan
dengan 9 indikator, diantaranya adalah kunjungan kelas, pemberian semangat
kerja guru, rapat-rapat pembinaan, pemahaman tentang kurikulum, pengembangan
metode pengajaran, pengembangan bahan ajar, potensi pembelajaran, evaluasi
pendidikan, dan kegiatan diluar mengajar. Berdasarkan data hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata supervisi kepala sekolah secara keseluruhan
termasuk dalam kategori baikyaitu sebesar 71,89%. Sedangkan jika ditinjau dari
masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji
dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.22 Distribusi Variabel Supervisi Kepala Sekolah
No. Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% 4 8,16% Sangat Baik
71,89% 2 68% < % ≤ 84% 26 53,06% Baik 3 52% < % ≤ 68% 19 38,78% Cukup Baik 4 36% < % ≤ 52% 0 0% Kurang Baik 5 20% ≤ % ≤ 36% 0 0% Tidak Baik
JUMLAH 49 100% Baik Sumber: Data Penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10,hal 203)
Berdasarkan tabel 4.22 di atas diperoleh keterangan bahwa kepala
sekolah telah memiliki tingkat supervisi kepala sekolah yang baik. Hal ini dapat
diartikan juga bahwa kepala sekolah mempunyai kemampuan yang baik dan telah
memenuhi berbagai aspek dari supervisi kepala sekolah, dimana aspek-aspek
tersebut dianggap sangat penting untuk membentuk suatu kinerja guru agar lebih
107
optimal. Secara lebih rinci gambaran mengenai variabel supervisi kepala sekolah
ditinjau dari tiap item dan tiap indikator adalah sebagai berikut:
1) Kunjungan Kelas
Data mengenai indikator kunjungan kelas yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Kunjungan Kelas
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
1
Kepala sekolah melakukan kunjungan
kelas untuk mengamati seorang guru
yang sedang mengajar Selalu (SL) 29 59,18
2
Kunjungan kelas oleh kepala sekolah
dapat membantu memperbaiki cara
mengajar Selalu (SL) 18 36,73
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 1
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 29 guru atau
sebesar 59,18%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan kepala sekolah saat melakukan kunjungan kelas untuk mengamati
seorang guru yang sedang mengajar. Guru menyatakan kepala sekolah selalu
melakukan kunjungan kelas untuk mengamati seorang guru mengajar. Hal ini
menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang baik
108
untuk melakukan kunjungan kelas sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator kunjungan
kelas secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 81,63%.
Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh
hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.24 Distribusi Indikator Kunjungan Kelas
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 21 42,86%
81,63% 2 68% < % ≤ 84% Baik 21 42,86% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 6 12,24% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 1 2,04% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan kunjungan kelas dan
memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki
kepala sekolah antara lain melakukan kunjungan kelas untuk mengamati seorang
guru mengajar dan memperbaiki cara mengajar guru. Aspek yang dimiliki kepala
sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
2) Pemberian Semangat Kerja Guru
Data mengenai indikator pemberian semangat kerja guru yang dimiliki
guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari
109
angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil tabel 4.25 berikut:
Tabel 4.25 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pemberian Semangat Kerja Guru
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
3
Kepala sekolah memberikan semangat kerja
terhadap tugas pada guru yang mengalami
kesulitan dalam pekerjaan Selalu (SL) 21 42,86
4 Kepala sekolah membantu masalah yang
dihadapi guru dalam pertemuan pribadi Selalu (SL) 23 46,94
5 Kepala sekolah mengadakan kontak
dengan guru untuk pertemuan pribadi Selalu (SL) 17 34,69
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 4
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 23 guru atau
sebesar 46,94%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan kepala sekolah saat memberikan semangat kerja guru dalam
membantu masalah yang dihadapi guru terutama terkait dengan tugas mengajar
pada sebuah pertemuan pribadi. Guru menyatakan kepala sekolah selalu
membantu masalah yang dihadapi guru dalam pertemuan pribadi. Hal ini
menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang baik
untuk membantu masalah guru sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator pemberian
semangat kerja guru secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu
110
sebesar 78,10%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.26 Distribusi Indikator Pemberian Semangat Kerja Guru
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 18 36,73%
78,10% 2 68% < % ≤ 84% Baik 16 32,65% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 12 24,49% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 3 6,12% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan semangat kerja guru
dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus
dimiliki kepala sekolah antara lain memberikan semangat kerja pada guru yang
mengalami kendala dalam bertugas, membantu masalah yang dihadapi guru serta
mengadakan kontak untuk melakukan pertemuan pribadi terkait tugas. Aspek
yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
3) Rapat-Rapat Pembinaan
Data mengenai indikator rapat-rapat pembinaan yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti tabel 4.27 berikut:
111
Tabel 4.27 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Rapat-Rapat Pembinaan
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
6 Kepala sekolah mengadakan rapat
koordinasi dengan para guru Selalu (SL) 22 44,90
7
Kepala sekolah rutin mengadakan rapat
(meeting) secara periodik dengan guru-
guru berkaitan dengan KBM di sekolah.
Kadang-kadang (KD)
15 30,61
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 6
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 22 guru atau
sebesar 44,90%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan kepala sekolah saat melakukan rapat-rapat pembinaan melalui rapat
koordinasi dengan para guru. Guru menyatakan kepala sekolah selalu
mengadakan rapat koordinasi dengan para guru. Hal ini menunjukkan bahwa
kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang baik untuk mengadakan rapat
koordinasi dengan para guru terkait tugas sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator rapat-rapat
pembinaan secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar
75,92%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka
diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
112
Tabel 4.28 Distribusi Indikator Rapat-Rapat Pembinaan
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 12 24,49%
75,92% 2 68% < % ≤ 84% Baik 24 48,98% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 8 16,33% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 5 10,20% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.28 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan rapat-rapat pembinaan
dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus
dimiliki kepala sekolah antara lain mengadakan rapat koordinasi dengan para guru
dan secara rutin (periodik) mengadakan rapat berkaitan KBM di sekolah. Aspek
yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
4) Pemahaman Tentang Kurikulum
Data mengenai indikator pemahaman tentang kurikulum yang dimiliki
guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari
angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti tabel 4.29 berikut:
113
Tabel 4.29 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pemahaman Tentang Kurikulum
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
8 Kepala sekolah melakukan peninjauan
rencana pembelajaran Bapak/Ibu guru Selalu (SL) 20 40,82
9
Kepala sekolah membantu memberikan
pengarahan tentang pemahaman
kurikulum terhadap guru Selalu (SL) 20 40,82
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa kedua item diatas yaitu
sejumlah 20 guru atau sebesar 40,82% mengungkapkan mengenai kemampuan
kepala sekolah dalam memberikan pemahaman tentang kurikulum yang
dinyatakan selalu oleh para guru dalam hal peninjauan rencana pembelajaran dan
kepala sekolah membantu memberikan pengarahan tentang pemahaman
kurikulum. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai
kemampuan memberikan pemahaman kurikulum pada guru sehingga guru dapat
memahami kurikulum dengan optimal dan dapat meningkatkan kinerja guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator pemahaman
tentang kurikulum secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar
76,12%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka
diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
114
Tabel 4.30 Distribusi Indikator Pemahaman Tentang Kurikulum
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 16 32,65%
76,12% 2 68% < % ≤ 84% Baik 17 34,69% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 10 20,41% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 4 8,16% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 2 4,08%
JUMLAH 49 100% Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.30 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan pemahaman tentang
kurikulum dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang
harus dimiliki kepala sekolah antara lain melakukan peninjauan rencana
pembelajaran dan membantu memberikan pengarahan tentang pemahaman
kurikulum pada para guru. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut
diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
5) Pengembangan Metode Pengajaran
Data mengenai indikator pengembangan metode pengajaran yang dimiliki
guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari
angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti tabel 4.31 berikut:
115
Tabel 4.31 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pengembangan Metode Pengajaran
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
10 Kepala sekolah mensupervisi tentang
pengembangan metode pembelajaran Selalu (SL) 20 40,82
11
Kepala sekolah melakukan peninjauan
terhadap kesesuaian metode pembelajaran
dengan pelaksanaan pembelajaran
Kadang (KD) 15 30,61
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 10
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 20 guru atau
sebesar 40,82%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan kepala sekolah saat melakukan supervisi pengembangan metode
pernbelajaran. Guru menyatakan kepala sekolah selalu mengadakan supervisi
tentang pengembangan metode pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa kepala
sekolah telah mempunyai kemampuan yang baik untuk mengadakan supervisi
terkait pengembangan metode pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator
pengembangan metode pembelajaran secara keseluruhan termasuk dalam kategori
baik yaitu sebesar 70,20%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
116
Tabel 4.32 Distribusi Indikator Pengembangan Metode Pengajaran
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 9 18,37%
70,20% 2 68% < % ≤ 84% Baik 24 48,98% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 8 16,33% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 6 12,24% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 2 4,08%
JUMLAH 49 100% Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.32 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan pengembangan metode
pengajaran dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang
harus dimiliki kepala sekolah antara lain mengadakan supervisi terkait
pengembangan metode pembelajaran dan melakukan peninjauan terhadap
kesesuaian pengembangan metode pembelajaran dengan pelaksanaannya. Aspek
yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
6) Pengembangan Bahan Ajar
Data mengenai indikator pengembangan bahan ajar yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti tabel 4.33 berikut:
117
Tabel 4.33 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pengembangan Bahan Ajar
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
12 Kepala sekolah mensupervisi tentang
pengembangan bahan ajar
Kadang-Kadang (KD)
23 46,94
13
Kepala sekolah mensupervisi guru dalam
melaksanakan strategi pembelajaran dalam
pengembangan bahan ajar
Kadang-Kadang (KD)
16 32,65
14
Kepala sekolah melakukan peninjauan
terhadap kesesuaian pengembangan bahan
ajar dengan pelaksanaan pembelajaran Sering (SR) 17 34,69
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 12
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 23 guru atau
sebesar 46,94%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan kepala sekolah saat melakukan supervisi pengembangan bahan ajar.
Guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang mengadakan supervisi tentang
pengembangan bahan ajar. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah
mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengadakan supervisi terkait
pengembangan bahan ajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator
pengembangan bahan ajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik
yaitu sebesar 67,89%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
118
Tabel 4.34 Distribusi Indikator Pengembangan Bahan Ajar
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 8 16,33%
67,89% 2 68% < % ≤ 84% Baik 10 20,41% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 27 55,10% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 4 8,16% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.34 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan cukup baik dalam melakukan pengembangan bahan
ajar dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus
dimiliki kepala sekolah antara lain mengadakan supervisi terkait pengembangan
bahan ajar, strategi pembelajaran dan melakukan peninjauan terhadap kesesuaian
pengembangan bahan ajar dengan pelaksanaannya. Aspek yang dimiliki kepala
sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
7) Potensi Pembelajaran
Data mengenai indikator potensi pembelajaran yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti tabel 4.35 berikut:
119
Tabel 4.35 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Potensi Pembelajaran
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
15 Kepala sekolah mensupervisi guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
Kadang-kadang (KD)
19 38,78
16
Kepala sekolah memotivasi guru untuk
memanfaatkan teknologi informasi di
dalam pembelajaran
Kadang-kadang (KD)
18 36,73
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 15
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 19 guru atau
sebesar 38,78%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan kepala sekolah saat melakukan supervisi potensi pembelajaran. Guru
menyatakan kepala sekolah kadang-kadang mengadakan supervisi dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah
telah mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengadakan supervisi terkait
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator potensi
pembelajaran secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu
sebesar 67,76%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
120
Tabel 4.36 Distribusi Indikator Potensi Pembelajaran
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 27 55,10%
67,76% 2 68% < % ≤ 84% Baik 11 22,45% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 10 20,41% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 1 2,04% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.36 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan cukup baik dalam melakukan supervisi mengenai
potensi pembelajaran dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah.
Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain mengadakan supervisi
terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mampu memotivasi
guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran. Aspek yang
dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
8) Evaluasi Pendidikan
Data mengenai indikator evaluasi pendidikan yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.37 berikut:
121
Tabel 4.37 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Evaluasi Pendidikan
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
17 Kepala sekolah melaksanakan program
evaluasi pendidikan dengan baik
Kadang-kadang (KD)
20 40,82
18
Kepala sekolah melakukan supervisi
tentang teknik-teknik evaluasi
pembelajaran
Kadang-kadang (KD)
19 38,78
19
Kepala sekolah memberikan evaluasi
terhadap proses KBM untuk memotivasi
semangat kerja guru Sering (SR) 16 32,65
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 17
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 20 guru atau
sebesar 40,82%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan kepala sekolah saat melakukan program evaluasi pendidikan. Guru
menyatakan kepala sekolah kadang-kadang melaksanakan program evaluasi
pendidikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah
mempunyai kemampuan yang cukup untuk melaksanakan program evaluasi
dengan baik sehingga pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dapat berjalan
dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator evaluasi
pendidikan secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu sebesar
67,35%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka
diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
122
Tabel 4.38 Distribusi Indikator Evaluasi Pendidikan
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 5 10,20%
67,35% 2 68% < % ≤ 84% Baik 14 28,57% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 28 57,14% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 2 4,08% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.38 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan cukup baik dalam melakukan supervisi mengenai
evaluasi pendidikan dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah.
Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain melaksanakan
program evaluasi pendidikan, melakukan supervisi teknik evaluasi pembelajaran,
dan memberikan evaluasi terhadap proses KBM untuk memotivasi semanga kerja
guru. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang
kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
9) Kegiatan diluar Mengajar
Data mengenai indikator kegiatan diluar mengajar yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 4 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.39 berikut:
123
Tabel 4.39 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Kegiatan diluar Mengajar
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
20 Kepala sekolah membimbing pelaksanaan
penataran guru-guru bidang studi
Kadang-kadang (KD)
21 42,86
21 Kepala sekolah membentuk diskusi
kelompok guru bidang studi sejenis Selalu (SL) 12 24,49
22
Kepala sekolah mengarahkan guru
berperan serta menjadi pembina pramuka
dalam kegiatan ekstrakurikuler Selalu (SL) 17 34,69
23
Kepala sekolah mengarahkan guru
membimbing siswa dalam mengikuti
lomba olimpiade
Kadang-kadang (KD)
18 36,73
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 10, hal 203)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 20
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 21 guru atau
sebesar 42,86%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
kemampuan kepala sekolah saat melakukan supervisi mengenai pembimbingan
kepala sekolah pada guru bidang studi untuk melaksanakan penataran. Guru
menyatakan kepala sekolah kadang-kadang membimbing pelaksanaan penataran
guru-guru bidang studi. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah
mempunyai kemampuan yang cukup untuk melaksanakan pembimbingan
pelaksanaan penataran bagi guru bidang studi sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator kegiatan
diluar mengajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu
124
sebesar 67,55%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.40 Distribusi Indikator Kegiatan diluar Mengajar
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Baik 8 16,33%
67,55% 2 68% < % ≤ 84% Baik 12 24,49% 3 52% < % ≤ 68% Cukup Baik 21 42,86% 4 36% < % ≤ 52% Kurang Baik 8 16,33% 5 20% ≤ % ≤ 36% Tidak Baik 0 0%
JUMLAH 49 100% Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 16, hal 209)
Berdasarkan tabel 4.40 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah memiliki kemampuan cukup baik dalam melakukan supervisi mengenai
kegiatan diuluar mengajar dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah.
Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain membimbing
pelaksanaaan penataran guru bidang studi, membentuk diskusi kelompok antar
guru bidang studi sejenis, mengarahkan guru sebagai pembina pramuka dalam
kegiatan ekstrakurikulum, dan mengarahkan guru membimbing siswa dalam
mengikuti lomba olimpiade. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut
diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
c. Motivasi kerja guru
Pada variabel deskriptif motivasi kerja guru, penilaian dilakukan dengan 8
indikator, diantaranya adalahtekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan,
menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja
mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya,
125
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini dan senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
motivasi kerja guru secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi yaitu
sebesar 72,93%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.41 Distribusi Variabel Motivasi Kerja Guru
No. Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% 6 12,24% Sangat Tinggi
72,93%2 68% < % ≤ 84% 26 53,06% Tinggi 3 52% < % ≤ 68% 17 34,69% Sedang 4 36% < % ≤ 52% 0 0% Rendah 5 20% ≤ % ≤ 36% 0 0% Sangat Rendah
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel 4.41 di atas diperoleh keterangan bahwa guru telah
memiliki tingkat motivasi kerja guru yang tinggi. Hal ini dapat diartikan juga
bahwa guru mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan telah memenuhi berbagai
aspek dari motivasi kerja guru, dimana aspek-aspek tersebut dianggap sangat
penting untuk membentuk suatu kinerja guru agar lebih optimal. Secara lebih rinci
gambaran mengenai variabel motivasi kerja guru ditinjau dari tiap item dan tiap
indikator adalah sebagai berikut:
1) Tekun Menghadapi Tugas
Data mengenai indikator tekun menghadapi tugas yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.42berikut:
126
Tabel 4.42 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Tekun Menghadapi Tugas
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
24 Mengikuti pendidikan dan latihan dengan
tekun
Kadang-kadang (KD)
17 34,69
25 Menyelesaikan tugas-tugas dari kepala
sekolah dengan baik
Kadang-kadang (KD)
21 42,86
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 25
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 21 guru atau
sebesar 42,86%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
motivasi kerja guru yang mampu menyelesaikan tugas dari kepala sekolah. Guru
menyatakan kadang-kadang mampu menyelesaikan tugas dari kepala sekolah
dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kemampuan
yang cukup untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan kepala
sekolah dengan baik sehingga tugas dari kepala sekolah dapat meningkatkan
motivasi guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator tekun
menghadapi tugas secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi yaitu
sebesar 70,00%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
127
Tabel 4.43 Distribusi Indikator Tekun Menghadapi Tugas
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 8 16,33%
70,00%2 68% < % ≤ 84% Tinggi 23 46,94% 3 52% < % ≤ 68% Sedang 6 12,24% 4 36% < % ≤ 52% Rendah 12 24,49% 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah 0 0%
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 17, hal 210)
Berdasarkan tabel 4.43 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam hal tekun mengahadapi tugas yang
diberikan padanya dan memenuhi indikator motivasi kerja guru. Kemampuan
yang harus dimiliki guru antara lain ketekunan mengikuti pendidikan dan latihan
dan mampu menyelesaikan tugas dari kepala sekolah dengan baik. Aspek yang
dimiliki guru tersebut diharapkan dapat menunjang peningkatan kinerja guru
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
2) Ulet Menghadapi Kesulitan
Data mengenai indikator ulet menghadapi kesulitan yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 2 butir pernyataan.. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.44 berikut:
128
Tabel 4.44 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
26 Tidak mudah putus asa dalam
melaksanakan tugas
Kadang-kadang (KD)
21 42,86
27 Saat berhadapan dengan tugas yang berat,
lebih terdorong untuk bekerja lebih giat
Kadang-kadang (KD)
19 38,78
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 26
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 21 guru atau
sebesar 42,86%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
motivasi kerja guru yang tidak mudah putus asa dalam melaksanakan tugas. Guru
menyatakan kadang-kadang tidak mudah putus asa dalam melaksanakan tugas.
Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kemampuan yang cukup
untuk melaksanakan tugas dan memiliki motivasi untuk tidak mudah putus asa
sehingga tugas yang diberikan padanya dapat meningkatkan motivasi guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator ulet
menghadapi kesulitan secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi yaitu
sebesar 69,39%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
129
Tabel 4.45 Distribusi Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 10 20,41%
69,39%2 68% < % ≤ 84% Tinggi 18 36,73% 3 52% < % ≤ 68% Sedang 9 18,37% 4 36% < % ≤ 52% Rendah 12 24,49% 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah 0 0%
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 17, hal 210)
Berdasarkan tabel 4.45 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam hal ulet mengahdapi kesulitan dan
memenuhi indikator motivasi kerja guru. Kemampuan yang harus dimiliki guru
antara lain tidak mudah putus asa dalam melaksanakan tugas dan lebih terdorong
untuk lebih giat saat berhadapan dengan tugas yang berat. Aspek yang dimiliki
guru tersebut diharapkan dapat menunjang peningkatan kinerja guru sehingga
dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
Data mengenai indikator menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah yang dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota
Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 4 butir pernyataan. Ditinjau
dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam
tabel 4.46 berikut:
130
Tabel 4.46 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menunjukkan Minat terhadap
Bermacam-Macam Masalah
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
28
Kemauan guru untuk senantiasa
memperbaiki dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki saat ini sudah
tercapai
Kadang-kadang (KD)
23 46,94
29 Mengikuti seminar, melaksanakan dan
mengikuti secara aktif
Kadang-kadang (KD)
20 40,82
30 Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi Kadang-kadang (KD)
22 44,90
31 Berusaha untuk menguasai bahan ajar
agar dapat mengajar siswa secara optimal
Kadang-kadang (KD)
18 36,73
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 28
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 23 guru atau
sebesar 46,94%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
motivasi kerja guru yang menunjukkan kemauan guru memperbaiki dan
mengembangkan kemampuan yang sudah tercapai. Guru menyatakan kadang-
kadang menunjukkan kemauan untuk senantiasa memperbaiki dan
mengembangkan kemampuan guru yang saat ini sudah dicapai. Hal ini
menunjukkan bahwa guru telah mempunyai motivasi yang cukup untuk
mengembangkan potensi serta kemampuan yang telah dimiliki dan dicapai
sehingga hal tersebut dapat meningkatkan motivasi guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator
menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah secara keseluruhan
131
termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 70,82%. Sedangkan jika ditinjau dari
masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji
dalam berikut ini:
Tabel 4.47 Distribusi Indikator Menunjukkan Minat Terhadap Bermacam-Macam
Masalah
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 8 16,33%
70,82%2 68% < % ≤ 84% Tinggi 19 38,78% 3 52% < % ≤ 68% Sedang 20 40,82% 4 36% < % ≤ 52% Rendah 2 4,08% 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah 0 0%
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 17, hal 210)
Berdasarkan tabel 4.47 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam hal menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah dan memenuhi indikator motivasi kerja guru.
Kemampuan yang harus dimiliki guru antara lain memiliki kemauan untuk
memperbaiki dan mengembangkan kemampuan yang sudah dicapai, mengikuti
secara aktif berbagai seminar, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan berusaha
menguasai bahan ajar agar dapat lebih optimal dalam mengajar. Aspek yang
dimiliki guru tersebut diharapkan dapat menunjang peningkatan kinerja guru
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
132
4) Lebih senang bekerja mandiri
Data mengenai indikator lebih senang bekerja mandiri yang dimiliki guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban
responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.48 berikut:
Tabel 4.48 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
32
Menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang
ada tanpa menggantungkan kepada orang
lain
Kadang-kadang (KD)
28 57,14
33
Menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang
ada sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
Kadang-kadang (KD)
25 51,02
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 32
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 28 guru atau
sebesar 57,14%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
motivasi kerja guru yang menunjukkan bahwa guru mampu menyelesaikan sendiri
tugas-tugasnya tanpa mengggantungkan orang lain. Guru menyatakan kadang-
kadang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya secara mandiri
tanpa menggantungkan pada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa guru
mempunyai motivasi yang cukup untuk menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya
dengan mandiri sehingga hal tersebut dapat meningkatkan motivasi guru.
133
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator lebih senang
bekerja mandiri secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar
70,41%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka
diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.49 Distribusi Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 7 14,29%
70,41%2 68% < % ≤ 84% Tinggi 21 42,86% 3 52% < % ≤ 68% Sedang 6 32,65% 4 36% < % ≤ 52% Rendah 5 10,20% 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah 0 0%
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 17, hal 210)
Berdasarkan tabel 4.49 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam hal kemandirian dalam bekerja dan
memenuhi indikator motivasi kerja guru. Kemampuan yang harus dimiliki guru
antara lain memiliki kemampuan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya dengan
mandiri tanpa menggantungkan pada orang lain dan menyelesaikan tugas seuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Aspek yang dimiliki guru tersebut
diharapkan dapat menunjang peningkatan kinerja guru sehingga dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
5) Cepat Bosan pada Tugas yang Rutin
Data mengenai indikator cepat bosan pada tugas yang rutin yang dimiliki
guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh dari
angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.50 berikut:
134
Tabel 4.50 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Cepat Bosan pada Tugas yang Rutin
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
34 Merasa perlu meningkatkan kemampuan
menyusun bahan ajar Sering (SR) 20 40,82
35
Mengikuti kegiatan diluar sekolah seperti
pelatihan, guna pengembangan dalam
bekerja Selalu (SL) 19 38,78
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 34
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 20 guru atau
sebesar 40,82%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
motivasi kerja guru yang menunjukkan bahwa guru merasa perlu meningkatkan
kemampuan menyusun bahan ajar. Guru menyatakan sering merasa dirinya untuk
meningkatkan kemampuan menyusun bahan ajar. Hal ini menunjukkan bahwa
guru mempunyai motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kemampuan
menyusun bahan ajar dengan lebih baik lagi sehingga hal tersebut dapat
meningkatkan motivasi guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator cepat bosan
pada tugas yang rutin secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi yaitu
sebesar 76,73%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden
maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
135
Tabel 4.51 Distribusi Indikator Cepat Bosan pada Tugas yang Rutin
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 13 26,53%
76,73%2 68% < % ≤ 84% Tinggi 27 55,10% 3 52% < % ≤ 68% Sedang 5 10,20% 4 36% < % ≤ 52% Rendah 4 8,16% 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah 0 0%
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 17, hal 210)
Berdasarkan tabel 4.51 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi sehingga merasa cepat bosan pada tugas yang
rutin dan telah memenuhi indikator motivasi kerja guru. Kemampuan yang harus
dimiliki guru antara lain meningkatkan kemampuan dalam menyusun bahan ajar
dan mengikuti kegiatan diluar sekolah agar adanya tugas yang rutin tidak lekas
membuat guru cepat bosan sehingga pengembangan dalam bekerja dapat optimal.
Aspek yang dimiliki guru tersebut diharapkan dapat menunjang peningkatan
kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
6) Dapat mempertahankan pendapatnya
Data mengenai indikator dapat mempertahankan pendapatnya yang
dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.52 berikut:
136
Tabel 4.52 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Dapat Mempertahankan Pendapatnya
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
36 Mempertahankan pendapat yang dirasa
benar pada saat rapat Selalu (SL) 19 38,78
37
Mengikuti dan memberikan usulan secara
aktif pada saat rapat yang berkaitan
dengan evaluasi KBM Selalu (SL) 20 40,82
38 Tidak mudah terpengaruh pendapat orang
lain dalam pelaksanaan rapat Selalu (SL) 22 44,90
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 38
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 22 guru atau
sebesar 44,90%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
motivasi kerja guru yang menunjukkan bahwa guru tidak mudah terpengaruh
pendapat orang lain dalam pelaksanaan rapat. Guru menyatakan selalu merasa
dirinya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain pada saat mempertahankan
pendapat dalam pelaksanaan rapat. Hal ini menunjukkan bahwa guru mempunyai
motivasi yang tinggi untuk mempertahankan pendapat saat rapat dan tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain sehingga hal tersebut dapat meningkatkan motivasi
guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator dapat
mempertahankan pendapatnya secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi
yaitu sebesar 78,50%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
137
Tabel 4.53 Distribusi Indikator Dapat Mempertahankan Pendapatnya
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 22 44,90%
78,50% 2 68% < % ≤ 84% Tinggi 12 24,49% 3 52% < % ≤ 68% Sedang 14 28,57% 4 36% < % ≤ 52% Rendah 1 2,04% 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah 0 0%
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 17, hal 210)
Berdasarkan tabel 4.53 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi sehingga dapat mempertahankan pendapatnya
dan telah memenuhi indikator motivasi kerja guru. Kemampuan yang harus
dimiliki guru antara lain mampu mempetahankan pendapat yang dirasa benar,
mengiuti dan memberikan usulan, serta tidak mudah terpengaruh pendapat orang
lain pada saat rapat berlangsung. Aspek yang dimiliki guru tersebut diharapkan
dapat menunjang peningkatan kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini
Data mengenai indikator tidak mudah melepaskan hal yang diyakini yang
dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing
jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.54 berikut:
138
Tabel 4.54 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal yang
Diyakini
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
39 Saling mengingatkan ketika guru tidak
disiplin kerja dalam hal KBM
Kadang-kadang (KD)
22 44,90
40 Mempertahankan hal yang sudah diyakini Selalu (SL) 18 36,73
41 Berusaha bekerja keras karena merasa
prestasi sekolah belum optimal
Kadang-kadang (KD)
19 38,78
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 39
mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 22 guru atau
sebesar 44,90%. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai
motivasi kerja guru yang menunjukkan bahwa guru saling mengingkatkan jika
guru tidak disiplin kerja dalam hal KBM. Guru menyatakan kadang-kadang
mengingkatkan pada sesama guru ketika guru tidak disiplin dalam hal yang
berkaitan dengan KBM. Hal ini menunjukkan bahwa guru mempunyai motivasi
yang cukup untuk saling mengingkatkan satu sama lain ketika guru berlaku tidak
disiplin dalam hal KBM karena sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
motivasi guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator tidak mudah
melepaskan hal yang diyakini secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi
yaitu sebesar 70,07%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
139
Tabel 4.55 Distribusi Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 14 28,57%
70,07%2 68% < % ≤ 84% Tinggi 10 20,41% 3 52% < % ≤ 68% Sedang 18 36,73% 4 36% < % ≤ 52% Rendah 6 12,24% 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah 1 2,04%
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 17, hal 210)
Berdasarkan tabel 4.55 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi sehingga dalam dirinya tidak mudah
melepaskan hal yang telah diyakini dan telah memenuhi indikator motivasi kerja
guru. Kemampuan yang harus dimiliki guru antara lain saling mengingkatkan
pada sesama guru, mempertahankan hal yang sudah diyakini, serta memiliki tekad
dan berusaha bekerja keras karena prestasi sekolah perlu ditingkatkan lagi. Aspek
yang dimiliki guru tersebut diharapkan dapat menunjang peningkatan kinerja guru
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Data mengenai indikator senang mencari dan memecahkan masalah soal-
soal yang dimiliki guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan
diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari
masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel
4.56 berikut:
140
Tabel 4.56 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Senang Mencari dan Memecahkan
Masalah Soal-Soal
No Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak
Jumlah
F %
42 Menyelesaikan persoalan dalam hal
kedisiplinan yang ada di sekolah Selalu (SL) 17 34,69
43 Mencari hal-hal yang baru dan
bermanfaat untuk ilmu pengetahuan Sering (SR) 17 34,69
44 Berpikir inovatif dan kreatif Sering (SR) 17 34,69 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 11, hal 204)
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa ketiga item diatas yaitu
sejumlah 17 guru atau sebesar 34,69% mengungkapkan mengenai motivasi kerja
guru dimana guru menyatakan selalu menyelesaikan persoalan dalam hal
kedisiplinan di sekolah, dan sering mencari hal baru dan bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan , serta sering berpikir inovatif dan kreatif. Hal ini menunjukkan
bahwa guru telah mempunyai motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan
persoalan kedisiplinan dan berusaha mencari hal baru dengan berpikir inovatif dan
kreatif yang berguna bagi ilmu pengetahuan sehingga dapat memotivasi guru
dengan optimal dan dapat meningkatkan kinerja guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal secara keseluruhan termasuk dalam
kategori tinggi yaitu sebesar 76,46%. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing
jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
141
Tabel 4.57 Distribusi Indikator Senang Mencari dan Memecahkan Masalah Soal-Soal
No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi 17 34,69%
76,46% 2 68% < % ≤ 84% Tinggi 18 36,73% 3 52% < % ≤ 68% Sedang 10 20,41% 4 36% < % ≤ 52% Rendah 3 6,12% 5 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah 1 2,04%
JUMLAH 49 100% Tinggi Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 17, hal 210)
Berdasarkan tabel 4.57 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi sehingga guru senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal dan telah memenuhi indikator motivasi kerja
guru. Kemampuan yang harus dimiliki guru antara lain menyelesaikan persoalan
dalam hal kedisiplinan di sekolah, mencari hal baru dan bermanfaaat bagi ilmu
pengetahuan, dan berpikir inovatif dan kreatif. Aspek yang dimiliki guru tersebut
diharapkan dapat menunjang peningkatan kinerja guru sehingga dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
4.1.2 Hasil Analisis Data Penelitian Inferensial
a. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
memiliki distribusi normal sebelum data dianalisis lebih lanjut. Pada prinsipnya
normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau melihat histogram residualnya. Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
142
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2007:110). Uji normalitas data juga bisa
menggunakan uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan bantuan SPSS
Versi 16.0 dengan taraf signifikan 0,05. Jika nilai signifikansi >0,05 maka data
dalam penelitian dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji normalitas
selengkapnya dapat dilihat seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.58 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian One- Sampel
Kolmogrov- Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 49
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 7.81178068
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .056
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .431
Asymp. Sig. (2-tailed) .992
a. Test distribution is Normal. Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20,hal 213)
Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel
dependen Y memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas juga dapat dilihat pada
grafik normal P-plot berikut ini:
143
Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot Sumber : Data penelitian, diolah 2012(Lampiran 20, hal 213)
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model regresi
yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh
informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Menurut
Ghozali (2001:115) menyatakan bahwa jika nilai signifikansi pada tabel
ANOVA < 0,05 maka model sebaiknya berbentuk linear. Hasil uji linearitas
selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut.
144
Tabel 4.59 Hasil Perhitungan Uji Linearitas Data Penelitian Compare Means
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
KINERJA_GURU *
SUPERVISI_KEPSEK
Between
Groups
(Combined) 2989.614 27 110.726 1.056 .454
Linearity 1413.271 1 1413.271 13.485 .001
Deviation from Linearity 1576.343 26 60.629 .578 .907
Within Groups 2200.917 21 104.806
Total 5190.531 48
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
KINERJA_GURU *
MOTIVASI_KER_GURU
Between
Groups
(Combined) 4047.697 28 144.561 2.530 .018
Linearity 1990.539 1 1990.539 34.835 .000
Deviation from Linearity 2057.158 27 76.191 1.333 .256
Within Groups 1142.833 20 57.142
Total 5190.531 48
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20, hal 213)
Berdasarkan Tabel 4.60 dapat diketahui bahwa variabel supervisi kepala
sekolah memiliki nilai linearity yang signifikan yaitu 0,001< 0,05 dan variabel
motivasi kerja guru memiliki nilai linearity yang signifikan yaitu 0,000<0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi dalam penelitian
ini adalah linear.
145
b. Analisis Regresi Berganda
Regresi yang diperoleh pada penelitian ini sama dengan model regresi
yang diajukan yaitu:
Y = 44,838 + 0,300X1 + 0,504X2.
Model regresi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.60 Hasil Perhitungan Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 44.838 11.094
4.042 .000
SUPERVISI_KEPSEK .300 .146 .269 2.062 .045
MOTIVASI_KER_GURU .504 .138 .477 3.650 .001
a. Dependent Variable: KINERJA_GURU
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20, hal 213)
Berdasarkan tabel di atas persamaan regresi tersebut mempunyai makna
sebagai berikut:
1. Konstanta = 44,838
Jika variabel supervisi kepala sekolahdan motivasi kerja guru dianggap sama
dengan nol, maka variabel kinerja guru sebesar 44,838
2. Koefisien X1 = 0,300
Jika variable supervisi kepala sekolah mengalami kenaikan sebesar satu poin,
sementara motivasi kerja guru dianggap tetap, maka akan menyebabkan
kenaikan kinerja guru sebesar 0,300.
146
3. Koefisien X2 = 0,504
Jika variabel motivasi kerja guru mengalami kenaikan sebesar satu poin,
sementara supervisi kepala sekolah dianggap tetap, maka akan menyebabkan
kenaikan kinerja guru sebesar 0,504.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang
digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini BLUE (best linier unbias and
estimate) memenuhi asumsi klasik atau tidak.
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak
terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi
dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance>0,1 dan nilai
VIF<10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas
dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS for
windows release 16.0:
147
Tabel 4.61 Besaran Nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 44.838 11.094 4.042 .000
SUPERVISI_KEPSEK .300 .146 .269 2.062 .045 .719 1.390
MOTIVASI_KER_GURU .504 .138 .477 3.650 .001 .719 1.390
a. Dependent Variable: KINERJA_GURU
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20, hal 213) Berdasarkan tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai
tolerance 0,719>0,1 dan nilai VIF 1,390<10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang
acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16:
148
Gambar 4.2 Sebaran Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20, hal 213)
Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Selain
dengan mengamati grafik scatterplot Selain dengan mengamati grafik
scatterplot uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji Glejser. Uji
glejser yaitu pengujian dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap
variabel independen.
149
Output dari uji glejser adalah sebagai berikut:
Tabel 4.62 Hasil Perhitungan Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian Pada Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.885 6.249
1.582 .121
SUPERVISI_KEPSEK -.102 .082 -.212 -1.239 .222
MOTIVASI_KER_GURU .063 .078 .139 .815 .419
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20, hal 213)
Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan semua variabel
independen mempunyai nilai sig ≥0,05. Jadi tidak ada variabel independen yang
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen ABS_RES.Hal ini
terlihat dari nilai sig pada tiap-tiap variabel independen seluruhnya diatas 0,05.
Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
heterokedastisitas.
d. Pengujian Hipotesis
1) Pengujian hipotesis secara simultan (uji F).
Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen
secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran
persamaan regresi. Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova
dibawah ini:
150
Tabel 4.63 Hasil Perhitungan Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2261.383 2 1130.691 17.757 .000a
Residual 2929.148 46 63.677
Total 5190.531 48
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI_KER_GURU, SUPERVISI_KEPSEK
b. Dependent Variable: KINERJA_GURU Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20, hal 213)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis regresi
ganda diperoleh signifikansi 0,000<0,05, menunjukkan bahwa secara simultan
benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kinerja guru,
sehingga hipotesis kerja (Ha1) yang berbunyi “Ada pengaruh positif supervisi
kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntnasi
SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara simultan” diterima.
2) Pengujian hipotesis secara parsial (uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji
keberartian pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu supervisi kepala
sekolah dan (X1) dan motivasi kerja guru (X2) terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi (Y).Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau (α) = 0,05.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
151
Tabel 4.64 Hasil Perhitungan Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 44.838 11.094 4.042 .000
SUPERVISI_KEPSEK .300 .146 .269 2.062 .045
MOTIVASI_KER_GURU .504 .138 .477 3.650 .001
a. Dependent Variable: KINERJA_GURU Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20, hal 213)
1. Pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi
Berdasarkan hasil pada tabel diatas diperoleh nilai sig untuk variabel
supervisi kepala sekolah (X1) sebesar 0,045 < 0,05 yang berarti variabel
supervisi kepala sekolah (X1) dalam penelitian ini signifikan. Dengan
demikian hipótesis kerja (Ha2) yang berbunyi “Ada pengaruh positif
supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMK/MA/SMK di Kota Pekalongan” diterima.
2. Pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi
Berdasarkan hasil pada tabel diatas diperoleh nilai sig untuk variabel
motivasi kerja guru sebesar 0,0001< 0,05yang berarti variabel motivasi
kerja guru dalam penelitian ini signifikan. Dengan demikian hipótesis kerja
(Ha3) yang berbunyi “Ada pengaruh positif motivasi kerja guru terhadap
kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan”
diterima.
152
3) Koefisien Determinasi Ganda (R2)
Uji yang pertama dilakukan untuk mencari besarnya koefisien determinasi
(R2) keseluruhan, yang digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang
diberikan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru
secara simultan. Hasil analisis regresi untuk koefisien determinasi (R2) secara
simultan disajikan dalam Tabel 4.65 berikut.
Tabel 4.65 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Simultan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .660a .436 .411 7.97980
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI_KER_GURU, SUPERVISI_KEPSEK Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20, hal 213)
Berdasarkan Tabel 4.31 diperoleh koefisien (R) secara simultan sebesar
0,660 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,411. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas secara bersama-sama mempunyai kontribusi terhadap
variabel terikat sebesar 41,1% dan sisanya sebesar 58,9% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4) Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien
determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi
parsial ini digunakan untuk mengetahui kontribusi yang diberikan supervisi
kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara parsial terhadap kinerja guru.
153
Tabel 4.66 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) 44.838 11.094
4.042 .000
SUPERVISI_KEPSEK .300 .146 .269 2.062 .045 .522 .291 .228
MOTIVASI_KER_GURU .504 .138 .477 3.650 .001 .619 .474 .404
a. Dependent Variable:
KINERJA_GURU
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 (Lampiran 20,hal 213)
Berdasarkan hasil análisis pada Tabel 4.66 dapat diketahui besarnya
kontribusi masing-masing variabel bebas yaitu supervisi kepala sekolah dan
motivasi kerja terhadap kinerja guru dilihat dari nilai r 2 x 100%. Sehingga
besarnya kontribusi supervisi kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y)
adalah sebesar (0,291)2 x 100% = 8,47% dan besarnya kontribusi motivasi kerja
guru (X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah sebesar (0,474)2x 100% = 22,47%.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi SMA/MA/SMK di Kota
Pekalongan
Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam tugas dan
tanggung jawabnya dengan didasari aspek-aspek yang menunjukkan seseorang
memiliki kemampuan mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil kerja tersebut akan
154
terpenuhi dengan optimal jika standar yang ditetapkan dapat ditempuh. Guru
memiliki kinerja yang baik jika guru mampu mencapai suatu tingkatan pada
tahap tertentu yang telah ditetapkan sesuai dengan peran dan tugasnya sebagai
pengajar.
Ditinjau dari masing-masing indikator yang digunakan untuk mengukur
kinerja guru, diperoleh hasil bahwa sebesar 59,67% atau sebanyak 30 guru
mempunyai kemampuan menguasai bahan ajar dalam kategori cukup baik. Hal
ini menunjukkan bahwa penguasaan bahan ajar akan menunjang kinerja guru di
dalam kelas saat menyampaikan materi, serta dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam pengembangan selanjutnya. Indikator mengelola program belajar-
mengajar diperoleh hasil bahwa sebesar 59,18% atau sebanyak 29 guru yang
telah mempunyai kemampuan mengelola program belajar-mengajar dalam
kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan bprogram
belajar mengajar yang dipersiapkan sebelum mengajar akan mempermudah guru
dalam menyampaikan materi, serta mampu menuntaskan materi sesuai rencana.
Pada indikator mengelola kelas diperoleh hasil bahwa sebesar 59,18% atau
sebanyak 29 guru mempunyai kemampuan mengelola kelas dalam kategori
cukup baik. Kemampuan guru dalam memeriksa kesiapan ruang kelas dan alat
alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran sebelum pembelajaran
dimulai pada tiap pembelajaran akan menunjang guru dalam menyampaikan
materi dengan optimal.
Selain ketiga indikator diatas, kinerja guru juga dapat dilihat dari
kemampuan guru dalam menggunakan media/sumber belajar yang diperoleh
155
hasil cukup baik dengan persentase sebesar 67,35% atau sebanyak 33 guru.
Menerapkan metode pembelajaran, memanfaatkan media pembelajaran,dan
mencari sumber belajar yang relevan melalui internet dapat menambah khasanah
pembelajaran. Indikator menguasai landasan-landasan kependidikan diperoleh
hasil sebesar 68,37% atau sebanyak 34 guru yang telah mempunyai kemampuan
memahami hubungan pendidikan dengan pengajaran, menguasai dan
menghayati landasan kependidikan, menguasai proses-proses kependidikan, dan
menguasai konsep dasar keilmuan bahan yang diajar, dimana hal tersebut dapat
menambah dan mengoptimalkan kemampuan guru dalam memahami landasan
kependidikan yang berguna bagi pembelajaran. Sedangkan kemampuan guru
dalam mengelola interaksi belajar-mengajar menunjukkan hasil sebesar 66,12%
atau sebanyak 33 guru, dalam kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan dengan
pengelolaan interaksi yang baik dapat menjalin komunikasi yang baik antar guru
dan siswa sehingga guru dapat memahami karakteristik siswa.
Hasil penelitian pada indikator menilai prestasi siswa untuk keperluan
pengajaran diperoleh hasil sebesar 73,37% atau sebanyak 36 guru dalam
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam mengajar guru telah memiliki
kemampuan guru dalam memberikan tugas kepada siswa diakhir proses belajar-
mengajar, melakukan analisis hasil evaluasi, menyusun laporan dan program
tindak lanjut, serta menyampaikan hasil prestasi belajar pada siswa, yang
mampu meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran. Selain itu, pada
indikator mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah,
guru dalam katergori cukup baik dengan presentase 66,67% atau sebanyak 33
156
guru mampu memberikan layanan bimbingan dan penyuluhan yang optimal bagi
siswa yang bermasalah di sekolah. Pada indikator mengenal dan
menyelenggarakan administrasi sekolah guru termasuk dalam kategori baik,
dengan persentase 72,38% atau sebanyak 36 guru, dalam menaati dan
melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan sekolah, menjalankan tiap tugas
dan mengikuti disiplin pegawai yang telah ditetapkan dan berusaha menerapkan
pada diri sendiri maupun peserta didik. Indikator terakhir kinerja guru yaitu
memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran, dimana dari hasil penelitian diperoleh 62,96% atau sebanyak 31
guru dalam kategori cukup baik. Kemampuan yang dimiliki antara lain
melakukan penelitian pendidikan, memahami kesulitan belajar siswa, melakukan
tindakan refleksi dan perbaikan, serta membaca dan memanfaatkan hasil-hasil
penelitian pendidikan agar tujuan pendidikan yang optimal dapat tercapai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan
signifikan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja
guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan, terbukti dari hasil
uji F dimana nilai sig untuk variabel supervisi kepala sekolah (X1) dan motivasi
kerja guru (X2) kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Sedangkan dari hasil uji
koefisien determinasi simultan (R2) diperoleh hasil sebesar 41,1%, sehingga
dapat dikatakan bahwa kontribusi yang diberikan masih kurang besar karena
belum mencapai 50%. Hal ini dikarenakan masih kurang optimalnya kinerja
guru khususnya dalam mengelola program belajar-mengajar dan mengelola
kelas yang masih belum optimal dilakukan oleh guru.
157
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Sardiman (2011:53) yang
menyebutkan bahwa guru tenaga profesional di bidang kependidikan, disamping
memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui
dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis, terutama kegiatan mengelola dan
melaksanakan interaksi belajar mengajar. Guru paling tidak harus memiliki dua
modal dasar yakni kemampuan mendesain program dan keterampilan
mengkomunikasikan program itu kepada anak didik.
Supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru merupakan hal yang
perlu diperhatikan dalam meningkatkan kinerja guru. Supervisi kepala sekolah
berfokus pada bantuan yang diberikan kepala sekolah pada guru dala mengatasi
masalah dalam pembelajaran maupun binaan dari kepala sekolah yang mampu
meningkatkan kinerja para guru dalam bekerja. Motivasi kerja guru diperlukan
seorang guru dalam bekerja. Motivasi yang positif akan menjadikan guru
termotivasi melakukan hal yang positif pula bagi diri sendiri dan orang lain,
yang kemudian dapat diterapkan oleh guru saat bekerja maupun dalam
kehidupan sehari-harinya.
4.2.2 Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
Ekonomi/Akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan
Kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi yang baik sebagai
pemimpin sekolah. kemampuan kepala sekolah dalam melakukan supervisi
merupakan salah satunya. Supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan dengan
efektif dan efisien akan membantu guru dalam pembelajaran serta dapat
meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini terdiri dari 9 indikator (kunjungan
158
kelas, pemberian semangat kerja guru, rapat-rapat pembinaan, pemahaman
tentang kurikulum, pengembangan metode pengajaran, pengembangan bahan
ajar, potensi pembelajaran, evaluasi pendidikan, kegiatan diluar mengajar),
dimana indikator yang digunakan tersebut dapat meningkatkan kinerja guru.
Ditinjau dari masing-masing indikator yang digunakan untuk mengukur
supervisi kepala sekolah, diperoleh hasil sebesar 81,63% atau sebanyak 40 guru
menyatakan bahwa supervisi yang dilakukan kepala sekolah termasuk kategori
baik dalam melakukan kunjungan kelas. Hal ini menunjukkan kepala sekolah
mampu memberikan bantuan pada guru saat guru mengalami masalah dalam
mengajar melalui kegiatan kunjungan kelas yang dilakukan secara rutin. Pada
indikator pemberian semangat kerja guru diperoleh hasil 78,10% atau sebanyak
39 guru menyatakan bahwa supervisi yang dilakukan kepala sekolah dalam
kategori baik. Terlihat dari cara kepala sekolah membantu masalah guru terkait
pembelajaran dalam pertemuan pribadi dan mampu memberikan solusi dan
semangat yang baik bagi guru. Indikator rapat-rapat pembinaan diperoleh hasil
75,92% atau sebanyak 38 guru menyatakan kepala sekolah telah melakukan
supervisi terkait pengajaran dalam sebuah rapat- rapat pembinaan dalam kategori
baik. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah memiliki koordinasi yang baik
dengan para guru melalui rapat yang diadakan secara berkala untuk membahas
masalah dalam pembelajaran. Hasil penelitian pada indikator pemahaman
tentang kurikulum menunjukkan hasil 76,12% atau sebanyak 38 guru
menyatakan bahwa kepala sekolah telah dengan baik melakukan supervisi dalam
hal memberikan pemahaman tentang kurikulum. Dengan pemahaman kurikulum
159
yang baik, maka guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan optimal.
Indikator pengembangan metode pengajaran diperoleh hasil 70,20% atau
sebanyak 35 guru menyatakan kepala sekolah termasuk kategori baik dalam
melakukan peninjauan kesesuaian metode dengan pelaksanaannya, dimana hal
tersebut dapat mengoptimalkan pembelajaran di dalam kelas.
Selain kelima indikator diatas, kepala sekolah juga melakukan supervisi
dalam hal pengembangan bahan ajar, dimana pada indikator ini diperoleh hasil
67,89% atau sebanyak 34 guru menyatakan kepala sekolah dalam kategori cukup
baik. Pengembangan bahan ajar diperlukan untuk kepentingan pembelajaran
yang memerlukan peran serta guru dalam mengembangkannya, dan tentunya
kepala sekolah ikut andil memberikan saran bagi pengembangan bahan ajar.
Indikator potensi pembelajaran diperoleh hasil 67,76% atau sebanyak 34 guru
menyatakan bahwa kepala sekolah berperan cukup baik dalam memotivasi guru
untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, sehingga dapat
mengoptimalkan pengajaran dan kinerja guru. Indikator evaluasi pendidikan
diperoleh hasil 67,35% atau sebanyak 33 guru menyatakan bahwa kepala
sekolah mampu mensupervisi evaluasi pendidikan dengan cukup baik. Teknik-
teknik evaluasi yang tepat dalam pembelajaran mampu meningkatkan kinerja
guru dan mengoptimalkan hasil evaluasi pembelajaran. Indikator yang terakhir
dalam supervisi kepala sekolah yaitu kegiatan diluar mengajar, diperoleh hasil
67,55% atau sebanyak 34 guru menyatakan kepala sekolah mampu memberikan
pengarahan dan binaan pada guru terkait kegiatan diluar mengajar dalam
160
kategori cukup baik. Kepala sekolah harus dapat membimbing dan mengarahkan
guru dengan baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi
SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan, terbukti dari hasil uji t dimana nilai sig
untuk variabel supervisi kepala sekolah (X1) kurang dari 0,05 yaitu sebesar
0,045. Sedangkan dari hasil uji koefisien determinasi parsial (r2) diperoleh hasil
sebesar 8,47%, sehingga dapat dikatakan bahwa kontribusi yang diberikan masih
kurang besar karena belum mencapai 50%. Hal ini dikarenakan masih kurang
optimalnya supervisi kepala sekolah, khususnya dalam supervisi mengenai
evaluasi pendidikan.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Sahertian (2000:16-17) yang
menyebutkan supervisi bersifat alamiah yakni menggunakan alat pencatat yang
dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian
terhadap proses pembelajaran di kelas. Supervisi merupakan usaha dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan
jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan,
bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Alimi (2012) bahwa supervisi yang dilakukan kepala
sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Ditambahkan pula oleh Teta
(2011) tentang pengaruh supervisi kepala sekolah dan fasilitas mengajar
terhadap kinerja guru di SMAN 2 Sukoharjo, menunjukkan bahwa ada pengaruh
161
positif yang signifikan baik dari supervisi kepala sekolah maupun fasilitas
mengajar terhadap kinerja guru secara parsial dan simultan.
4.2.3 Pengaruh Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru
Ekonomi/Akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan
Motivasi kerja adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu dengan serangkaian gairah dan tingkah laku yang kuat
atau lemah pada diri orang tersebut juga turut mempengaruhi hasil yang akan
dicapainya. Penelitian ini terdiri dari 8 indikator (tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah,
lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutin, dapat
mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini,dan
senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal), dimana indikator tersebut
dapat meningkatkan kinerja guru.
Ditinjau dari masing-masing indikator untuk mengukur motivasi kerja
guru, pada indikator tekun menghadapi tugas diperoleh hasil 70,00% atau
sebanyak 35 guru dalam kategori tinggi. Ketekunan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh kepala sekolah mampu diselesaikan guru dengan baik serta
guru mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan tekun, dimana hal ini
menunjukkan bahwa guru memiliki ketekunan yang baik dalam bertugas.
Indikator ulet mengaadapi kesulitan diperoleh hasil 69,39% atau sebanyak 34
guru dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru tidak mudah putus
asa dan bila menemui kegagalan akan terus mencoba untuk menyelesaikan.
Indikator menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah diperoleh
162
70,82% atau sebanyak 35 guru dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa guru memiliki minat dan rasa ingin tahu yang besar pada tiap
permasalahan. Indikator lebih senang bekerja mandiri diperoleh 70,41% atau
sebanyak 35 guru dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan guru mampu
bekerja tanpa menggantungkan pada orang lain. Pada indikator cepat bosan pada
tugas yang rutin diperoleh hasil 76,73% atau sebanyak 38 guru dalam kategori
tinggi. Menghadapi tugas yang rutin dan sama, terutama berkaitan dengan hal-
hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif
akan membuat guru termotivasi untuk berinovasi dan kreatif yang meningkatkan
motivasi dalam bekerja.
Selain kelima indikator diatas, motivsi kerja guru juga memiliki indikator
dapat mempertahankan pendapat dengan hasil persentase sebesar 78,50% atau
sebanyak 39 guru dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru
memiliki motivasi yang tinggi dalam mempertahankan ppendapat yang dirasa
rasional dan dapat bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Indikator tidak
mudah melepaskan hal yang diyakini diperoleh hasil 70,07% atau sebanyak 35
guru dalam kategori tinggi. Guru memiliki keyakinan bahwa pendirian teguh dan
rasa percaya diri dalam bekerja dapat mengoptimalkan kinerjanya. Indikator
motivasi kerja guru yang terakhir yaitu senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal diperoleh hasil 76,46% atau sebanyak 38 guru dalam kategori
tinggi. Kepekaan dan sikap responsif guru terhadap suatu masalah akan
mendorong guru termotivasi untuk memikirkan bagaimana cara memecahkan
dan menyelesaikan masalah.
163
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di
Kota Pekalongan, terbukti dari hasil uji t dimana nilai sig untuk variabel
motivasi kerja guru (X2) kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,001. Sedangkan dari
hasil uji koefisien determinasi parsial (r2) diperoleh hasil sebesar 24,47%,
sehingga dapat dikatakan bahwa kontribusi yang diberikan masih kurang besar
karena belum mencapai 50%. Hal ini dikarenakan masih kurang optimalnya
motivasi kerja guru khususnya pada indikator ulet menghadapi kesulitan.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Sardiman (2011:80) yang
mengemukakan bahwa suatu kesulitan atau hambatan sebenarnya banyak
bergantung pada keadaan dan sikap lingkungan. Oleh karena itu, sehubungan
dengan ini maka peranan motivasi motivasi sangat penting dalam upaya
menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk
berusaha agar memperoleh keunggulan. Penelitian ini juga mendukung hasil
penelitian Oluseyi (2009) variabel independen (motivasi kerja, efektifitas
kepemimpinan, dan manajemen waktu) secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan sebesar 27,2% terhadap kinerja, sedangkan variabel motivasi kerja
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan sebesar 8,35% terhadap kinerja.
Rochmawati (2009) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara
kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMAN 1
Mojolaban, baik secara simultan maupun parsial. Ditambahkan pula pada hasil
penelitian Rahardja (2004), bahwa ada hubungan positif antara komunikasi antar
pribadi guru dan motivasi kerja guru secara simultan, serta dapat disimpulkan
164
semakin baik komunikasi antar pribadi dan semakin tinggi motivasi guru, maka
kinerja guru pun meningkat.
165
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh simpulan
dan saran sebagai berikut:
5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru berpengaruh positif
terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota
Pekalongan secara simultan, dimana dari uji F diperoleh nilai sig untuk
variabel supervisi kepala sekolah (X1) dan motivasi kerja guru (X2)
0,000<0,05, sedangkan dari hasil uji koefisien determinasi simultan (R2)
diperoleh hasil sebesar 41,1%.
2. Supervisi kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial,
dimana dari uji t diperoleh nilai sig untuk variabel supervisi kepala sekolah
(X1) sebesar 0,045<0,05, sedangkan dari hasil uji koefisien determinasi
parsial (r2) diperoleh hasil sebesar 8,47%,
3. Motivasi kerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA/MA/SMK di Kota Pekalongan secara parsial,
dimana dari uji t diperoleh nilai sig untuk variabel motivasi kerja guru (X2)
166
sebesar 0,001<0,05, sedangkan dari hasil uji koefisien determinasi parsial
(r2) diperoleh hasil sebesar 24,47%,
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pihak kepala sekolah dianjurkan mempertahankan dan senantiasa
melestarikan budaya menghargai, menghormati dan mengawasi kinerja para
guru dengan tetap mengadakan supervisi pengajaran/pendidikan dan lebih
memperhatikan teknik-teknik evaluasi pembelajaran yang tepat sehingga
dapat digunakan guru dalam pembelajaran karena hal ini mampu
meningkatkan rasa tanggungjawab guru sebagai pengajar.
2. Guru ekonomi/akuntansi hendaknya tetap memotivasi dirinya dalam
pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya menjadi lebih efektif dengan lebih
meningkatkan dirinya dan ulet dalam bekerja. Selain itu, usaha untuk lebih
percaya pada diri sendiri dan tidak mudah putus asa jika menemui kesulitan
sehingga mampu memecahkan masalah, dipandang sebagai salah satu cara
un tuk meningkatkan motivasi dalam bekerja.
3. Para guru dianjurkan sesering mungkin membaca, menerapkan dan
membuat penelitan pendidikan yang berkaitan dengan pengajaran. Hal ini
akan bermanfaat untuk menemukan bagaimana cara-cara pengelolaan kelas
yang baik seperti, perencanaan pembelajaran, kesiapan kelas sebelum
pengajaran dimulai serta menumbuhkan terjalinnya interaksi belajar-
mengajar yang kondusif antar siswa dengan guru.
167
DAFTAR PUSTAKA
Alimi and Akinfolarin. 2012. Impact of selected modes of instructional supervision on student’s academic performance in senior secondary schools in Ondo State, Nigeria. Dalam Education Research Journal Vol. 2 (1):1-6 January 2012.
Alit Ana, Ida Bagus. 1994. Inovasi Wawasan dan Profesionalisme Guru sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Era Pembangunan Jangka Panjang Kedua. Jember: UNEJ.
Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. 2008. Standar Kualifikasi-Kompetensi-Sertifikasi Guru-Kepala Sekolah-Pengawas Sekolah. Bandung: Yrama Widya.
Dally, Dadang. 2010. Balanced Scorecard Suatu Pendekatan Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Depdikbud. 1997. Pembinaan Profesionalisme Guru. Jakarta:Depdikbud.
Ghozali, Imam. 2006. AplikasiAnalisis Multivariate dengan program SPSS.Semarang: BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.
Hakim, A. Rahman. 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Guru SMA PPMI Assalam Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Dalam Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hasibuan, Malayu SP. 2010. Organisasi & Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Indrafachrudi, Soekanto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif. Bogor: Ghalia Indonesia.
Iskandar, Uray. 2011. Indikator Kinerja Guru. http://uray-iskandar.blogspot.com/2011/11/indikator-kinerja-guru.html.
Khairuddin, N.M. 2011. Pengaruh Ragam Kecerdasan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas. Dalam Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 91 Nomor 31 Mei 2011.
Kurnia, Ijang. 2011. Peningkatan Kinerja Guru Melalui Kegiatan Supervisi Kepala Sekolah. Dalam Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halm. 548-555.
Makmun, A.S. 2001. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
168
Melita, Irma. 2008. Pengaruh Kemampuan Kognitif, Supervisi, dan Sarana Prasarana terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di SMA Negeri 11 Padang. Dalam Jurnal Thesis Universitas Andalas.
Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS & KBK. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
-----. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
-----. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. 2008. Diunduh Tanggal 19 April 2011, 14:46 Wib.
Pertiwi, C. Ratna. 2012. Pengaruh Supervisi Pengajaran dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri se-Kabupaten Lamongan. Dalam Jurnal Skripsi Universitas Negeri Malang.
Purwanto, Joko. 2005. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah, Keterbukaan Manajemen Kepala Sekolah, dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Guru Bantu dan Guru Tidak Tetap di SMP Negeri Pracimantoro, Wonogiri). Dalam Jurnal Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahardja, Alice Tjandralila. 2004. Hubungan Antar Komunikasi Antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru. Dalam Jurnal Pendidikan Penabur No. 03/ Th. III/ Desember 2004. (diunduh 2 Oktober 2012; jam 14:15 WIB).
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rochmawati dan Siti Rahayu Binarsih. 2009. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri 1 Mojolaban. Dalam Jurnal Manajemen Bisnis Syariah No 01/ Th. III/ Januari 2009.
Sahertian, Piet, A. 2000. Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.
-----. 2000. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Saondi, Ondi dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.
Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
169
Saud, Udin Syaefudin. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Siagian, Sondang. P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Simamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2004. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.
-----. 2006. MetodePenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Surya, M. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winata.
Suryosubroto, B. 2002. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Teta, Jenar. 2011. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Fasilitas Mengajar Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. (diunduh 2 Oktober 2012; jam 13:46 WIB).
Umam, Kherul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. http://www.google.com
Usman, Moh. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Widodo. 2006. Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah, Sarana Prasarana, dan Kondisi Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru SMP di Kabupaten Karanganyar. Dalam Jurnal Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wuryanto, Agus. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/pengembangan-bahan-ajar/ (diunduh 8 Oktober 2012; jam 10:37 WIB).
170
LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara dan Angket Observasi Awal
A. Daftar Pertanyaan 1. Bagaimanakah pendapat Bapak/ Ibu guru mengenai kinerja guru?
2. Dari keempat kompetensi guru, menurut Bapak/ Ibu guru, kompetensi
manakah yang paling dikuasai dan kurang menguasai?
3. Apa alasan Bapak/ Ibu merasa kurang dalam kompetensi tersebut?
4. Menurut Bapak/ Ibu guru, hal apakah yang menjadi faktor kompetensi
tersebut dirasa kurang oleh Bapak/ Ibu? Apakah bisa dijelaskan?
5. Bagaimanakah harapan untuk kedepannya?
B. Hasil Wawancara a. Jawaban Guru Pertama
1. Kinerja guru adalah hasil kerja seorang guru dalam mengajar.
2. Wah, kalau saya masih kesulitan dalam mengajar, berarti kompetensi
pedagogik ya? Kompetensi profesional juga saya belum paham betul.
3. Saya kurang paham dengan kedua kompetensi itu. Kebetulan saya juga
merangkap menjadi guru TIK, ya mungkin itu salah satu sebabnya.
4. Faktornya mungkin internal-eksternal juga. Kalau saya jujur saja
semangat saya kurang dalam mengajar.
5. Harapannya yang baik-baik saja. Semoga tambah semangat dalam
bekerja dan dimudahkan rejeki.
b. Jawaban Guru Kedua
1. Menurut saya, kinerja guru itu ya kompetensi guru. Dimana disitu ada
empat kompetensi. Sosial, pribadi, pedagogik, dan profesional.
2. Sepertinya kompetensi pedagogik dan profesional. Kurang paham
juga.
3. Sebenarnya saya juga kurang paham. Di dalam kompetensi profesional
itu ada penelitian tindakan kelas (PTK), lha wong saya saja nggak
pernah buat, mbak.
171
4. Kalau dari saya sendiri, kurang semangat dalam mengajar. Kurang
motivasi bisa jadi. Kepala sekolah juga jarang membantu. Seperti
membantu pengembangan bahan ajar, metode, biasanya dibantu
kurikulum saja, kepala sekolah jarang melakukan semacam supervisi.
5. Ya, harapannya dalam bekerja motivasi bertambah dan kepala sekolah
turut andil dalam pembelajaran.
c. Jawaban Guru Ketiga
1. Kinerja guru itu kemajuan dan keberhasilan seorang guru dalam
mengajar. Kalo tidak salah ada empat kompetensi yang harus
terpenuhi.
2. Saya tidak ada masalah dengan kompetensi sosial, karena saya juga
berkecimpung di masyarakat sekitar rumah, begitu juga kompetensi
pribadi, itu saya rasa saya paham. Tapi kompetensi profesional saya
tidak terlalu memahami. Pedagogik juga, mbak.
3. Sebenarnya di dalam kompetensi pedagogik, itu mengharuskan saya
sebagai seorang guru untuk mengajar dengan baik, dari cara buka tutup
pelajaran, sampai mungkin metodenya. Nah, saya pribadi merasa saya
kurang di penerapan metode, bingung juga. Kebetulan saya juga
merangkap menjadi guru TIK. Saya juga belum pernah membuat PTK.
4. Mungkin dari faktor internal dan eksternal. Internal mungkin dari
dalam diri saya sendiri, motivasi dalam bekerja, mengajar. Eksternal
mungkin seperti lingkungan bisa, fasilitas bisa, dari kepala sekolahpun
bisa. Kepala sekolah jugaa jarang melakukan supervisi tentang
pengajaran, itu mungkin bisa menjadi salah satu sebabnya juga.
5. Harapannya bisa lebih baik. Yang kurang ditingkatkan, yang sudah
baik dipertahankan kalau bisa ditingkatkan akan lebih bagus.
172
Angket Observasi Awal
Kepada:
Yth. Bapak/Ibu Guru Akuntansi
Di SMA/ MA/ SMK ………
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh
Dalam kesibukan Bapak/Ibu Guru Akuntansi saat ini, perkenankanlah saya
memohon Bapak/Ibu Guru dapat menyisihkan waktu untuk mengisi angket
observasi awal seperti yang saya lampirkan.
Angket ini sebagai langkah awal saya dalam penyusunan proposal
penelitian sebagai tugas akhir studi saya di Universitas Negeri Semarang.
Angket ini semata-mata untuk tujuan ilmiah dan tidak ada pengaruhnya
terhadap profesi Bapak/Ibu Guru saat ini. Oleh karena itu, kesungguhan dan
kesediaan dalam mengisi angket ini sangat berarti bagi kelancaran penelitian saya.
Atas kesediaan Bapak/Ibu Guru dalam mengisi angket ini, saya ucapkan
terima kasih dan semoga kebaikan Bapak/Ibu Guru mendapat imbalan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh.
Semarang, Februari 2012
Hormat saya,
Happy Purwaningsih
173
I. Identitasresponden:
1. Nama :.....................................................(bolehtidakdiisi)
2. Jenis Kelamin : laki-laki/ perempuan *)
3. NamaSekolah : ..................................................................................
4. MasaKerja : ................................................................tahun
5. PendidikanTerakhir : SPG/DII/DIII/DIV/SI/SII/SIII *)
6. Pangkat/Golongan : .................................................................................. *) coret yang tidakperlu
II. Petunjukpengisian: 1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu guru untuk mengisi sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dengan memberi tanda silang (X) di depan alternatifjawaban yang tersedia.
2. Apabila sudah selesai mohon Bapak/ Ibu guru untuk mencermati semua jawaban sehingga tidak ada pernyataan yang belum terjawab.
Kompetensi Pedagogik
A. Penguasaan Teori Belajar 1. Memahami tentang teori belajar yang memperhatikan cara
pembelajaran di dalam kelas? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
2. Menguasai proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
B. Pemahaman Peserta didik
3. Rencana pembelajaran disusun berdasar analisis kemampuan awal siswa? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
4. Dalam pemberian materi pengajaran disesuaikan dengan kemampuan intelegensi siswa? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
174
5. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa yang mengalami kendala dalam proses belajar mengajar baik dari dalam maupun luar sekolah? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
6. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, misal perbedaan kemampuan, latar belakang, dan sikap terhadap sekolah sehingga memahami karakteristik siswa? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
C. Pemahaman Kurikulum 7. Mengembangkan metode pengajaran dan bahan ajar sesuai dengan
kurikulum yang berlaku? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
8. Mengkaji kurikulum bidang studi ekonomi/ akuntansi yang sedang berlaku sekarang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
D. Perencanaan Pembelajaran 9. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum
melakukan proses pembelajaran? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
10. Memeriksa kesiapan siswa, kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media pembelajaran terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
11. Mempersiapkan dan mengembangkan materi yang akan disampaikan kepada siswa sebelum mengajar? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
12. Mempersiapkan skenario penyampaian materi pelajaran di kelas, dari pembukaan, inti, dan penutup pada tiap pertemuan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
175
E. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Memanfaatkan dengan optimal media pembelajaran guna pengajaran
di dalam kelas? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
14. Mencari sumber belajar yang relevan dan terbaru melalui internet? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
F. Merancang dan melaksanakan Evaluasi Pembelajaran 15. Mengadakan penilaian prestasi belajar siswa untuk mengetahui
keberhasilan pembelajaran? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
16. Melakukan analisis terhadap hasil evaluasi yang telah dilaksanakan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
17. Menyusun laporan dan program tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar siswa? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
Kompetensi Profesional A. Penguasaan Materi
1. Menguasai bahan pelajaran beserta konsep-konsep keilmuan dalam menjelaskan materi pembelajaran secara sistematis? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
2. Mempelajari aplikasi dari bidang ilmu akuntansi ke dalam bidang ilmu lain? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
B. Pemahaman Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 3. Memahami fungsi standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
perencanaan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
4. Merancang pembelajaran berdasar standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
176
C. Pengembangan Materi, Penguasaan dan Pemahaman Landasan Kependidikan
5. Mengembangkan bahan ajar dan menyesuaikan dengan pelaksanaan pembelajaran? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
6. Menguasai dan menghayati landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan? c. Selalu c. Kadang-kadang d. Sering d. Tidak
7. Memahami hubungan pendidikan dengan pengajaran? e. Selalu c. Kadang-kadang f. Sering d. Tidak
D. Pengembangan Keprofesionalan yang Berkelanjutan 8. Melakukan penelitian pendidikan yang mendukung peningkatan
pembelajaran? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
9. Melakukan tindakan refleksi dan perbaikan guna meningkatkan keprofesionalan?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
10. Membaca dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
E. Penyelenggaraan Administrasi Sekolah 11. Mengikuti disiplin pegawai yang diatur pemerintah dan menerapkan
kepada peserta didik maupun diri sendiri? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
12. Mengolah hasil belajar siswa selama satu semester sebagai bahan informasi prestasi siswa kepada sekolah dan orang tua? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
O.1 2 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 2 1 26 38,24 Kurang Menguasai
O.2 4 2 3 1 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 35 51,47 Cukup Mengusai
O.3 3 3 3 4 1 2 4 2 1 3 4 1 3 3 3 3 3 46 67,65 Menguasai
O.4 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 1 3 3 1 41 60,29 Cukup Mengusai
O.5 3 1 2 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 1 2 1 3 46 67,65 Menguasai
O.6 1 3 2 3 2 1 2 3 1 2 1 3 2 2 1 1 1 31 45,59 Cukup Mengusai
O.7 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 2 1 1 3 1 2 2 28 41,18 Kurang Menguasai
O.8 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 3 1 27 39,71 Kurang Menguasai
1 2 7 9 10 11 12
O.1 3 4 3 3 1 2 1 26 54,17 Cukup Baik
O.2 2 3 3 2 3 1 2 18 37,50 Kurang Baik
O.3 2 3 4 2 2 3 2 21 43,75 Cukup Baik
O.4 1 1 1 1 1 2 1 12 25,00 Kurang Baik
O.5 2 3 3 4 3 2 1 20 41,67 Cukup Baik
O.6 1 3 3 2 1 1 2 12 25,00 Kurang Baik
O.7 1 3 2 2 1 1 2 11 22,92 Kurang Baik
O.8 3 1 2 1 1 3 1 15 31,25 Kurang Baik
Hasil Analisis Angket Observasi Awal
% Kriteria
KOMPETENSI PEDAGOGIK
% Kriteria
8
Pemahaman Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar
3
KOMPETENSI PROFESIONAL
Jumlah
Merancang dan Melaksanakan Evaluasi
Pembelajaran
Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Perencanaan Pembelajaran
Pemahaman Peserta DidikKode
Pemahaman Kurikulum
2
Penguasaan Teori Belajar
KodePenguasaan
Materi
111
23432
Jumlah
Penyelenggaraan Administrasi Sekolah
Pengembangan Keprofesionalan yang
Berkelanjutan
Pengembangan Materi, Penguasaan dan Pemahaman
Landasan Kependidikan
5
2
4
21131223
11413
2111
1
LAMPIRAN 2
12
6
22314114
21
177
178
LAMPIRAN 3
Kisi- Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian Variabel Indikator No. Butir
Supervisi Kepala
Sekolah
10. Kunjungan kelas
11. Pemberian semangat kerja guru
12. Rapat-rapat pembinaan
13. Pemahaman tentang kurikulum
14. Pengembangan metode pengajaran
15. Pengembangan bahan ajar
16. Potensi pembelajaran
17. Evaluasi pendidikan
18. Kegiatan diluar mengajar
1, 2
3, 4, 5
6, 7
8, 9
10, 11
12, 13, 14
15, 16
17, 18, 19
20, 21, 22, 23
Motivasi Kerja 9. Tekun menghadapi tugas
10. Ulet menghadapi kesulitan
11. Menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah
12. Lebih senang bekerja mandiri
13. Cepat bosan pada tugas yang rutin
14. Dapat mempertahankan
pendapatnya
15. Tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini
16. Senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal
24, 25
26, 27
28, 29, 30, 31
32, 33
34, 35
36, 37, 38
39, 40, 41, 42
43, 44, 45
Kinerja Guru 11. Menguasai bahan, 46, 47, 48, 49, 50
179
12. Mengelola program
belajar-mengajar,
13. Mengelola kelas,
14. Menggunakan media/
sumber belajar,
15. Menguasai landasan-
landasan kependidikan,
16. Mengelola interaksi
belajar-mengajar,
17. Menilai prestasi siswa
untuk keperluan pengajaran,
18. Mengenal fungsi dan
layanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah,
19. Mengenal dan
menyelenggarakan administrasi
sekolah,
20. Memahami prinsip-prinsip
dan menafsirkan hasil penelitian
pendidikan guna keperluan
pengajaran.
51, 52, 53, 54, 55
56, 57, 58
59, 60, 61, 62
63, 64, 65, 66
67, 68, 69, 70, 71
72, 73, 74, 75,
76, 77
78, 79, 80
81, 82, 83, 84
85, 86, 87, 88
180
LAMPIRAN 4
Uji Coba Instrumen Penelitian
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Guru Mata Pelajaran Ekonomi/ Akuntansi SMA/ MA/ SMK
Di Pekalongan.
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Supervisi
Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Ekonomi-
Akuntansi SMA/ MA/ SMK Se-Kota Pekalongan ”, maka dengan segala
kerendahan hati saya mohon bantuan dan partisipasi dari bapak/ibu guru agar
bersedia mengisi angket ini.
Untuk mendapatkan data tersebut, kiranya bapak/ibu guru berkenan mengisi
angket ini dengan lengkap dan jujur. Segala rahasia sehubungan dengan jawaban
tersebut akan saya jaga dan tidak berpengaruh terhadap kinerja bapak/ibu guru.
Atas bantuan dan partisipasi bapak/ibu guru dalam mengisi angket ini saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Happy Purwaningsih
181
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN
“PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA
GURU TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI/ AKUNTANSI SMA/
MA/ SMK SE-KOTA PEKALONGAN”
Nomor responden : ............................... (tidak usah diisi)
Nama Sekolah : ...........................................................
Jenis kelamin : L / P
Pendidikan terakhir : D3 / S1 / S2
Masa kerja : .......... tahun
Pangkat/Golongan : ...........................................................
Status jabatan : PNS / GTT
Petunjuk Pengisian
Jawablah pernyataan berikut ini dengan memberikan centang (V) sesuai dengan
pilihan bapak/ibu guru pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu:
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
JR = Jarang
TP = Tidak Pernah
182
No Pernyataan Supervisi Kepala Sekolah Skala penilaian
SL SR KD JR TP A Kunjungan kelas 1
Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas untuk mengamati seorang guru yang sedang mengajar
2 Kunjungan kelas oleh kepala sekolah dapat membantu memperbaiki cara mengajar
B Pemberian semangat kerja guru3 Kepala sekolah memberikan semangat kerja
terhadap tugas pada guru yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan
4 Kepala sekolah membantu masalah yang dihadapi guru dalam pertemuan pribadi
5 Kepala sekolah mengadakan kontak dengan guru untuk pertemuan pribadi
C Rapat-rapat pembinaan6 Kepala sekolah mengadakan rapat koordinasi
dengan para guru
7 Kepala sekolah rutin mengadakan rapat (meeting) secara periodik dengan guru-guru berkaitan dengan KBM di sekolah.
D Pemahaman tentang kurikulum8 Kepala sekolah melakukan peninjauan
rencana pembelajaran Bapak/Ibu guru
9 Kepala sekolah membantu memberikan pengarahan tentang pemahaman kurikulum terhadap guru
E Pengembangan metode pengajaran10 Kepala sekolah mensupervisi tentang
pengembangan metode pembelajaran
11 Kepala sekolah melakukan peninjauan terhadap kesesuaian metode pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran
F Pengembangan bahan ajar 12 Kepala sekolah mensupervisi tentang
pengembangan bahan ajar
13 Kepala sekolah mensupervisi guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran dalam pengembangan bahan ajar
14 Kepala sekolah melakukan peninjauan terhadap kesesuaian pengembangan bahan ajar dengan pelaksanaan pembelajaran
183
G Potensi pembelajaran15 Kepala sekolah mensupervisi guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
16 Kepala sekolah memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi di dalam pembelajaran
H Evaluasi Pendidikan17 Kepala sekolah melaksanakan program
evaluasi pendidikan dengan baik
18 Kepala sekolah melakukan supervisi tentang teknik-teknik evaluasi pembelajaran
19 Kepala sekolah memberikan evaluasi terhadap proses KBM untuk memotivasi semangat kerja guru
I Kegiatan diluar mengajar20 Kepala sekolah membimbing pelaksanaan
penataran guru-guru bidang studi
21 Kepala sekolah membentuk diskusi kelompok guru bidang studi sejenis
22 Kepala sekolah mengarahkan guru berperan serta menjadi pembina pramuka dalam kegiatan ekstrakurikuler
23 Kepala sekolah mengarahkan guru membimbing siswa dalam mengikuti lomba olimpiade
No Pernyataan Motivasi Kerja Guru Skala penilaian SL SR KD JR TP
A Tekun menghadapi tugas24 Mengikuti pendidikan dan latihan dengan
tekun
25 Menyelesaikan tugas-tugas dari kepala sekolah dengan baik
B Ulet menghadapi kesulitan26 Tidak mudah putus asa dalam melaksanakan
tugas
27 Saat berhadapan dengan tugas yang berat, lebih terdorong untuk bekerja lebih giat
C Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 28 Kemauan guru untuk senantiasa memperbaiki
dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki saat ini sudah tercapai
29 Mengikuti seminar, melaksanakan dan mengikuti secara aktif
30 Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi
184
31 Berusaha untuk menguasai bahan ajar agar dapat mengajar siswa secara optimal
D Lebih senang bekerja mandiri32 Menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang ada
tanpa menggantungkan kepada orang lain
33 Menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang ada sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
E Cepat bosan pada tugas yang rutin 34 Merasa perlu meningkatkan kemampuan
menyusun bahan ajar
35 Mengikuti kegiatan diluar sekolah seperti pelatihan, guna pengembangan dalam bekerja
F Dapat mempertahankan pendapatnya36 Mempertahankan pendapat yang dirasa benar
pada saat rapat
37 Mengikuti dan memberikan usulan secara aktif pada saat rapat yang berkaitan dengan evaluasi KBM
38 Tidak mudah terpengaruh pendapat orang lain dalam pelaksanaan rapat
G Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini39 Menganggap disiplin kerja itu sangat penting
dalam sekolah
40 Saling mengingatkan ketika guru tidak disiplin kerja dalam hal KBM
41 Mempertahankan hal yang sudah diyakini 42 Berusaha bekerja keras karena merasa
prestasi sekolah belum optimal
H Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal43 Menyelesaikan persoalan dalam hal
kedisiplinan yang ada di sekolah
44 Mencari hal-hal yang baru dan bermanfaat untuk ilmu pengetahuan
45 Berpikir inovatif dan kreatif
No Pernyataan Kinerja Guru Skala Penilaian SL SR KD JR TP
A Menguasai bahan 46 Mempersiapkan materi yang akan
disampaikan kepada siswa sebelum mengajar
47 Mengembangkan materi sesuai dengan kebutuhan pendidikan dan perkembangan jaman
48 Memahami dan menguasai materi pelajaran yang diampu
185
49 Menguasai bahan pelajaran beserta konsep-konsep keilmuan dalam menjelaskan materi pembelajaran secara sistematis
50 Menghubungkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan
B Mengelola program belajar-mengajar51 Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sebelum melakukan proses pembelajaran
52 Rencana pembelajaran disusun berdasar analisis kemampuan awal siswa
53 Mempersiapkan skenario penyampaian materi pelajaran di kelas, dari pembukaan, inti, dan penutup pada tiap pertemuan
54 Menuntaskan materi sesuai dengan rencana pada tiap pembelajaran
55 Melaksanakan program remidial untuk memperbaiki hasil ulangan siswa yang kurang memuaskan
C Mengelola kelas 56 Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media pembelajaran terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai
57 Memeriksa kesiapan siswa antara lain mencakup kehadiran, kerapian, ketertiban, da perlengkapan pembelajaran
58 Menegur siswa yang berbuat gaduh pada saat pembelajaran
D Menggunakan media/ sumber belajar59 Menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan
60 Memanfaatkan media pembelajaran modern seperti laptop dan LCD pada pokok bahasan tertentu supaya pembelajaran lebih menarik
61 Menyiapkan sumber yang relevan (modul, buku, serta sumber media yang lain) untuk digunakan dalam pembelajaran
62 Mencari sumber belajar yang relevan dan terbaru melalui internet
E Menguasai landasan - landasan kependidikan63 Memahami hubungan pendidikan dengan
pengajaran
64 Menguasai dan menghayati landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan
186
65 Menguasai proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa
66 Menguasai konsep-konsep dasar keilmuan bahan yang diajarkan
F Mengelola interaksi belajar-mengajar 67 Mengucapkan salam pada siswa sebelum
memulai pelajaran
68 Memberikan umpan balik agar siswa aktif dalam proses pembelajaran
69 Berinteraksi dengan siswa secara komunikatif dan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
70 Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, misal perbedaan kemampuan, latar belakang, dan sikap terhadap sekolah sehingga memahami karakteristik siswa
71 Membentuk kelompok diskusi antar siswa sebagai sarana agar kegiatan belajar mengajar dapat terjalin komunikatif
G Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran 72 Memberikan ulangan harian setiap selesai
proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu
73 Mengadakan penilaian prestasi belajar siswa untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
74 Memberikan tugas kepada siswa diakhir proses belajar mengajar
75 Melakukan analisis terhadap hasil evaluasi yang telah dilaksanakan
76 Menyusun laporan dan program tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar siswa
77 Menyampaikan hasil prestasi belajar kepada siswa
H Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah 78 Memberikan bimbingan dan penyuluhan
kepada siswa yang mengalami kendala dalam proses belajar mengajar baik dari dalam maupun luar sekolah
79 Pemberian bimbingan dan penyuluhan disesuaikan dengan kemampuan intelegensi masing-masing siswa
80 Pemberian bimbingan dan penyuluhan oleh guru kepada siswa juga melibatkan guru BP
187
I Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
81 Menaati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan sekolah
82 Menjalankan setiap tugas dan tidak pernah bertentangan dengan ketentuan yang telah ditentukan
83 Mengikuti disiplin pegawai yang diatur pemerintah dan menerapkan kepada peserta didik maupun diri sendiri
84 Mengolah hasil belajar siswa selama satu semester sebagai bahan informasi prestasi siswa kepada sekolah dan orang tua
J Memahami prinsip-prinsp dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran
85 Melakukan penelitian pendidikan yang mendukung peningkatan pembelajaran
86 Memahami kesulitan belajar siswa dan berusaha mencari solusinya
87 Melakukan tindakan refleksi dan perbaikan guna meningkatkan keprofesionalan
88 Membaca dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal
188
LAMPIRAN 5
Validitas Dan Reliabilitas Variabel Supervisi Kepala Sekolah
1. Validitas Instrumen Variabel Supervisi Kepala Sekolah
No No.
Item Soal
r hitung r tabel Signifikansi Keterangan
1 1 0,514 0,361 0,004 Valid 2 2 0,473 0,361 0,008 Valid 3 3 0,685 0,361 0,000 Valid 4 4 0,704 0,361 0,000 Valid 5 5 0,615 0,361 0,000 Valid 6 6 0,645 0,361 0,000 Valid 7 7 0,699 0,361 0,000 Valid 8 8 0,712 0,361 0,000 Valid 9 9 0,734 0,361 0,000 Valid 10 10 0,681 0,361 0,000 Valid 11 11 0,899 0,361 0,000 Valid 12 12 0,886 0,361 0,000 Valid 13 13 0,835 0,361 0,000 Valid 14 14 0,846 0,361 0,000 Valid 15 15 0,850 0,361 0,000 Valid 16 16 0,682 0,361 0,000 Valid 17 17 0,674 0,361 0,000 Valid 18 18 0,916 0,361 0,000 Valid 19 19 0,825 0,361 0,000 Valid 20 20 0,617 0,361 0,000 Valid 21 21 0,715 0,361 0,000 Valid 22 22 0,508 0,361 0,000 Valid 23 23 0,752 0,361 0,000 Valid
189
2. Reliabilitas Instrumen Variabel Supervisi Kepala Sekolah
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.955 .957 23
190
LAMPIRAN 6
Validitas Dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Guru
1. Validitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru
No No. Item Soal r hitung r tabel Signifikansi Keterangan
1 24 0,575 0,361 0,001 Valid 2 25 0,736 0,361 0,000 Valid 3 26 0,677 0,361 0,000 Valid 4 27 0,756 0,361 0,000 Valid 5 28 0,580 0,361 0,001 Valid 6 29 0,438 0,361 0,015 Valid 7 30 0,565 0,361 0,001 Valid 8 31 0,539 0,361 0,002 Valid 9 32 0,552 0,361 0,002 Valid 10 33 0,486 0,361 0,006 Valid 11 34 0,472 0,361 0,008 Valid 12 35 0,447 0,361 0,013 Valid 13 36 0,697 0,361 0,000 Valid 14 37 0,737 0,361 0,000 Valid 15 38 0,697 0,361 0,000 Valid 16 39 0,259 0,361 0,167 Tidak Valid 17 40 0,618 0,361 0,000 Valid 18 41 0,596 0,361 0,001 Valid 19 42 0,721 0,361 0,000 Valid 20 43 0,610 0,361 0,000 Valid 21 44 0,610 0,361 0,000 Valid 22 45 0,482 0,361 0,007 Valid
191
2. Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.905 .910 22
192
LAMPIRAN 7 Validitas Dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru
3. Validitas Instrumen Variabel Kinerja Guru
No No. Item Soal r hitung r tabel Signifikansi Keterangan
1 46 0,513 0,361 0,004 Valid 2 47 0,687 0,361 0,000 Valid 3 48 0,406 0,361 0,026 Valid 4 49 0,590 0,361 0,011 Valid 5 50 0,377 0,361 0,040 Valid 6 51 0,459 0,361 0,011 Valid 7 52 0,481 0,361 0,007 Valid 8 53 0,792 0,361 0,000 Valid 9 54 0,449 0,361 0,013 Valid 10 55 0,357 0,361 0,053 Tidak Valid 11 56 0,477 0,361 0,008 Valid 12 57 0,246 0,361 0,190 Tidak Valid 13 58 0,018 0,361 0,923 Tidak Valid 14 59 0,502 0,361 0,005 Valid 15 60 0,546 0,361 0,002 Valid 16 61 0,313 0,361 0,092 Tidak Valid 17 62 0,583 0,361 0,001 Valid 18 63 0,382 0,361 0,037 Valid 19 64 0,505 0,361 0,004 Valid 20 65 0,636 0,361 0,000 Valid 21 66 0,443 0,361 0,014 Valid 22 67 0,225 0,361 0,231 Tidak Valid 23 68 0,292 0,361 0,117 Tidak Valid 24 69 0,299 0,361 0,108 Tidak Valid 25 70 0,456 0,361 0,011 Valid 26 71 0,613 0,361 0,000 Valid 27 72 0,347 0,361 0,060 Tidak Valid 28 73 0,252 0,361 0,179 Tidak Valid 29 74 0,607 0,361 0,000 Valid 30 75 0,590 0,361 0,001 Valid 31 76 0,648 0,361 0,000 Valid 32 77 0,534 0,361 0,002 Valid 33 78 0,604 0,361 0,000 Valid 34 79 0,645 0,361 0,000 Valid 35 80 0,430 0,361 0,018 Valid 36 81 0,521 0,361 0,003 Valid 37 82 0,579 0,361 0,001 Valid 38 83 0,470 0,361 0,009 Valid 39 84 0,128 0,361 0,499 Tidak Valid 40 85 0,624 0,361 0,000 Valid 41 86 0,706 0,361 0,000 Valid 42 87 0,807 0,361 0,000 Valid 43 88 0,511 0,361 0,004 Valid
193
4. Reliabilitas Instrumen Variabel Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.920 .922 43
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
194
LAMPIRAN 8
Kisi- Kisi Instrumen Penelitian Variabel Indikator No. Butir
Supervisi Kepala
Sekolah
19. Kunjungan kelas
20. Pemberian semangat kerja guru
21. Rapat-rapat pembinaan
22. Pemahaman tentang kurikulum
23. Pengembangan metode pengajaran
24. Pengembangan bahan ajar
25. Potensi pembelajaran
26. Evaluasi pendidikan
27. Kegiatan diluar mengajar
1, 2
3, 4, 5
6, 7
8, 9
10, 11
12, 13, 14
15, 16
17, 18, 19
20, 21, 22, 23
Motivasi Kerja 17. Tekun menghadapi tugas
18. Ulet menghadapi kesulitan
19. Menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah
20. Lebih senang bekerja mandiri
21. Cepat bosan pada tugas yang rutin
22. Dapat mempertahankan
pendapatnya
23. Tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini
24. Senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal
24, 25
26, 27
28, 29, 30, 31
32, 33
34, 35
36, 37, 38
39, 40, 41, 42
43, 44, 45
Kinerja Guru 21. Menguasai bahan, 46, 47, 48, 49
195
22. Mengelola program
belajar-mengajar,
23. Mengelola kelas,
24. Menggunakan media/
sumber belajar,
25. Menguasai landasan-
landasan kependidikan,
26. Mengelola interaksi
belajar-mengajar,
27. Menilai prestasi siswa
untuk keperluan pengajaran,
28. Mengenal fungsi dan
layanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah,
29. Mengenal dan
menyelenggarakan administrasi
sekolah,
30. Memahami prinsip-prinsip
dan menafsirkan hasil penelitian
pendidikan guna keperluan
pengajaran.
50, 51, 52, 53
54
55, 56, 57
58, 59, 60, 61
62, 63
64, 65, 66, 67
68, 69, 70
71, 72, 73
74, 75, 76, 77
196
LAMPIRAN 9
Instrumen Penelitian
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Guru Mata Pelajaran Ekonomi/ Akuntansi SMA/ MA/ SMK
Di Pekalongan.
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Supervisi
Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Ekonomi-
Akuntansi SMA/ MA/ SMK Se-Kota Pekalongan ”, maka dengan segala
kerendahan hati saya mohon bantuan dan partisipasi dari bapak/ibu guru agar
bersedia mengisi angket ini.
Untuk mendapatkan data tersebut, kiranya bapak/ibu guru berkenan mengisi
angket ini dengan lengkap dan jujur. Segala rahasia sehubungan dengan jawaban
tersebut akan saya jaga dan tidak berpengaruh terhadap kinerja bapak/ibu guru.
Atas bantuan dan partisipasi bapak/ibu guru dalam mengisi angket ini saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Happy Purwaningsih
197
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN
“PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA
GURU TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI/ AKUNTANSI SMA/
MA/ SMK SE-KOTA PEKALONGAN”
Nomor responden : ............................... (tidak usah diisi)
Nama Sekolah : ...........................................................
Jenis kelamin : L / P
Pendidikan terakhir : D3 / S1 / S2
Masa kerja : .......... tahun
Pangkat/Golongan : ...........................................................
Status jabatan : PNS / GTT
Petunjuk Pengisian
Jawablah pernyataan berikut ini dengan memberikan centang (V) sesuai dengan
pilihan bapak/ibu guru pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu:
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
JR = Jarang
TP = Tidak Pernah
198
No Pernyataan Supervisi Kepala Sekolah Skala penilaian
SL SR KD JR TP A Kunjungan kelas 1
Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas untuk mengamati seorang guru yang sedang mengajar
2 Kunjungan kelas oleh kepala sekolah dapat membantu memperbaiki cara mengajar
B Pemberian semangat kerja guru3 Kepala sekolah memberikan semangat kerja
terhadap tugas pada guru yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan
4 Kepala sekolah membantu masalah yang dihadapi guru dalam pertemuan pribadi
5 Kepala sekolah mengadakan kontak dengan guru untuk pertemuan pribadi
C Rapat-rapat pembinaan6 Kepala sekolah mengadakan rapat koordinasi
dengan para guru
7 Kepala sekolah rutin mengadakan rapat (meeting) secara periodik dengan guru-guru berkaitan dengan KBM di sekolah.
D Pemahaman tentang kurikulum8 Kepala sekolah melakukan peninjauan
rencana pembelajaran Bapak/Ibu guru
9 Kepala sekolah membantu memberikan pengarahan tentang pemahaman kurikulum terhadap guru
E Pengembangan metode pengajaran10 Kepala sekolah mensupervisi tentang
pengembangan metode pembelajaran
11 Kepala sekolah melakukan peninjauan terhadap kesesuaian metode pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran
F Pengembangan bahan ajar 12 Kepala sekolah mensupervisi tentang
pengembangan bahan ajar
13 Kepala sekolah mensupervisi guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran dalam pengembangan bahan ajar
14 Kepala sekolah melakukan peninjauan terhadap kesesuaian pengembangan bahan ajar dengan pelaksanaan pembelajaran
199
G Potensi pembelajaran15 Kepala sekolah mensupervisi guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
16 Kepala sekolah memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi di dalam pembelajaran
H Evaluasi Pendidikan17 Kepala sekolah melaksanakan program
evaluasi pendidikan dengan baik
18 Kepala sekolah melakukan supervisi tentang teknik-teknik evaluasi pembelajaran
19 Kepala sekolah memberikan evaluasi terhadap proses KBM untuk memotivasi semangat kerja guru
I Kegiatan diluar mengajar20 Kepala sekolah membimbing pelaksanaan
penataran guru-guru bidang studi
21 Kepala sekolah membentuk diskusi kelompok guru bidang studi sejenis
22 Kepala sekolah mengarahkan guru berperan serta menjadi pembina pramuka dalam kegiatan ekstrakurikuler
23 Kepala sekolah mengarahkan guru membimbing siswa dalam mengikuti lomba olimpiade
No Pernyataan Motivasi Kerja Guru Skala penilaian SL SR KD JR TP
A Tekun menghadapi tugas24 Mengikuti pendidikan dan latihan dengan
tekun
25 Menyelesaikan tugas-tugas dari kepala sekolah dengan baik
B Ulet menghadapi kesulitan26 Tidak mudah putus asa dalam melaksanakan
tugas
27 Saat berhadapan dengan tugas yang berat, lebih terdorong untuk bekerja lebih giat
C Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 28 Kemauan guru untuk senantiasa memperbaiki
dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki saat ini sudah tercapai
29 Mengikuti seminar, melaksanakan dan mengikuti secara aktif
30 Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi
200
31 Berusaha untuk menguasai bahan ajar agar dapat mengajar siswa secara optimal
D Lebih senang bekerja mandiri32 Menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang ada
tanpa menggantungkan kepada orang lain
33 Menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang ada sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
E Cepat bosan pada tugas yang rutin 34 Merasa perlu meningkatkan kemampuan
menyusun bahan ajar
35 Mengikuti kegiatan diluar sekolah seperti pelatihan, guna pengembangan dalam bekerja
F Dapat mempertahankan pendapatnya36 Mempertahankan pendapat yang dirasa benar
pada saat rapat
37 Mengikuti dan memberikan usulan secara aktif pada saat rapat yang berkaitan dengan evaluasi KBM
38 Tidak mudah terpengaruh pendapat orang lain dalam pelaksanaan rapat
G Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini39 Saling mengingatkan ketika guru tidak
disiplin kerja dalam hal KBM
40 Mempertahankan hal yang sudah diyakini 41 Berusaha bekerja keras karena merasa
prestasi sekolah belum optimal
H Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal42 Menyelesaikan persoalan dalam hal
kedisiplinan yang ada di sekolah
43 Mencari hal-hal yang baru dan bermanfaat untuk ilmu pengetahuan
44 Berpikir inovatif dan kreatif
No Pernyataan Kinerja Guru Skala Penilaian SL SR KD JR TP
A Menguasai bahan 45 Mempersiapkan materi yang akan
disampaikan kepada siswa sebelum mengajar
46 Mengembangkan materi sesuai dengan kebutuhan pendidikan dan perkembangan jaman
47 Memahami dan menguasai materi pelajaran yang diampu
48 Menguasai bahan pelajaran beserta konsep-konsep keilmuan dalam menjelaskan materi pembelajaran secara sistematis
201
49 Menghubungkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan
B Mengelola program belajar-mengajar50 Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sebelum melakukan proses pembelajaran
51 Rencana pembelajaran disusun berdasar analisis kemampuan awal siswa
52 Mempersiapkan skenario penyampaian materi pelajaran di kelas, dari pembukaan, inti, dan penutup pada tiap pertemuan
53 Menuntaskan materi sesuai dengan rencana pada tiap pembelajaran
C Mengelola kelas 54 Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media pembelajaran terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai
D Menggunakan media/ sumber belajar 55 Menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan
56 Memanfaatkan media pembelajaran modern seperti laptop dan LCD pada pokok bahasan tertentu supaya pembelajaran lebih menarik
57 Mencari sumber belajar yang relevan dan terbaru melalui internet
E Menguasai landasan - landasan kependidikan58 Memahami hubungan pendidikan dengan
pengajaran
59 Menguasai dan menghayati landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan
60 Menguasai proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa
61 Menguasai konsep-konsep dasar keilmuan bahan yang diajarkan
F Mengelola interaksi belajar-mengajar62 Memperhatikan perbedaan individu peserta
didik, misal perbedaan kemampuan, latar belakang, dan sikap terhadap sekolah sehingga memahami karakteristik siswa
63 Membentuk kelompok diskusi antar siswa sebagai sarana agar kegiatan belajar mengajar dapat terjalin komunikatif
202
G Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran64 Memberikan tugas kepada siswa diakhir
proses belajar mengajar
65 Melakukan analisis terhadap hasil evaluasi yang telah dilaksanakan
66 Menyusun laporan dan program tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar siswa
67 Menyampaikan hasil prestasi belajar kepada siswa
H Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah 68 Memberikan bimbingan dan penyuluhan
kepada siswa yang mengalami kendala dalam proses belajar mengajar baik dari dalam maupun luar sekolah
69 Pemberian bimbingan dan penyuluhan disesuaikan dengan kemampuan intelegensi masing-masing siswa
70 Pemberian bimbingan dan penyuluhan oleh guru kepada siswa juga melibatkan guru BP
I Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah71 Menaati dan melaksanakan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan sekolah
72 Menjalankan setiap tugas dan tidak pernah bertentangan dengan ketentuan yang telah ditentukan
73 Mengikuti disiplin pegawai yang diatur pemerintah dan menerapkan kepada peserta didik maupun diri sendiri
J Memahami prinsip-prinsp dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran
74 Melakukan penelitian pendidikan yang mendukung peningkatan pembelajaran
75 Memahami kesulitan belajar siswa dan berusaha mencari solusinya
76 Melakukan tindakan refleksi dan perbaikan guna meningkatkan keprofesionalan
77 Membaca dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal
203
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 R-01 3 5 3 5 3 5 3 2 5 3 5 3 2 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 91 79,13% B2 R-02 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 84 73,04% B3 R-03 4 3 3 3 3 3 2 5 2 3 2 3 2 3 5 5 2 5 5 5 5 5 5 83 72,17% B4 R-04 4 3 4 4 2 5 4 3 3 4 4 4 2 2 2 1 2 4 3 3 3 3 2 71 61,74% CB5 R-05 5 3 5 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 3 3 5 2 3 3 4 3 5 4 91 79,13% B6 R-06 4 5 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 5 2 3 3 3 3 2 5 5 5 4 80 69,57% B7 R-07 5 5 5 4 4 4 4 4 5 2 3 3 2 3 4 5 4 4 2 3 4 5 5 89 77,39% B8 R-08 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 2 2 3 4 5 3 3 3 3 3 4 2 2 79 68,70% B9 R-09 4 3 4 4 4 3 4 5 3 3 3 3 5 4 4 3 3 5 3 2 5 2 3 82 71,30% B10 R-10 5 5 5 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 4 2 4 3 4 3 5 2 3 77 66,96% CB11 R-11 4 3 2 3 4 3 4 3 2 5 3 3 5 3 3 4 3 4 4 2 1 5 5 78 67,83% CB12 R-12 3 3 3 3 4 5 3 5 3 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 74 64,35% CB13 R-13 5 2 3 5 4 4 4 4 2 2 5 5 5 4 2 5 3 5 4 3 5 5 4 90 78,26% B14 R-14 5 2 5 3 4 4 4 4 5 1 2 5 5 4 2 5 3 5 4 2 5 2 4 85 73,91% B15 R-15 5 5 5 5 4 5 1 5 5 4 2 5 3 5 3 3 3 5 5 5 5 2 2 92 80,00% B16 R-16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 2 103 89,57% SB17 R-17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 112 97,39% SB18 R-18 2 2 3 2 2 3 3 5 5 4 4 3 5 5 5 5 3 4 4 3 4 3 3 82 71,30% B19 R-19 2 5 5 5 2 3 4 2 4 2 4 2 5 5 4 5 3 4 4 1 4 3 5 83 72,17% B20 R-20 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 103 89,57% SB21 R-21 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 4 76 66,09% CB22 R-22 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4 2 2 5 94 81,74% B23 R-23 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 86 74,78% B24 R-24 5 3 3 5 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 5 4 3 3 3 2 5 3 73 63,48% CB25 R-25 5 4 5 3 5 3 5 3 4 4 3 3 5 3 1 3 1 4 3 3 5 5 3 83 72,17% B26 R-26 5 5 5 5 5 5 5 2 2 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 3 5 5 100 86,96% SB27 R-27 5 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 5 5 85 73,91% B28 R-28 5 2 2 3 2 3 2 2 3 5 2 3 3 4 5 5 5 3 4 2 3 4 4 76 66,09% CB29 R-29 5 2 3 5 2 4 3 5 3 5 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 79 68,70% B30 R-30 4 2 2 2 2 3 3 5 3 5 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 74 64,35% CB31 R-31 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 3 4 3 2 3 2 1 2 3 2 3 76 66,09% CB32 R-32 3 3 3 5 2 2 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 81 70,43% B33 R-33 5 4 2 3 5 3 1 3 3 1 3 4 4 1 3 2 2 3 2 1 2 2 5 64 55,65% CB34 R-34 3 3 3 3 2 5 3 5 5 5 5 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 4 2 75 65,22% CB35 R-35 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 2 1 4 2 3 2 3 5 3 1 3 1 77 66,96% CB36 R-36 3 5 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 1 5 3 2 2 3 4 1 1 4 3 72 62,61% CB37 R-37 3 4 2 5 5 5 5 5 5 5 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 1 3 3 79 68,70% B38 R-38 5 5 5 3 3 3 2 2 1 2 2 4 1 4 2 2 2 4 5 4 2 2 5 70 60,87% CB39 R-39 3 3 3 5 3 5 3 3 5 5 2 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 76 66,09% CB40 R-40 5 3 5 3 3 5 3 3 3 5 4 2 2 3 4 4 3 4 1 2 2 3 3 75 65,22% CB41 R-41 4 3 3 3 3 5 3 2 5 5 2 3 4 2 5 1 3 3 4 2 4 4 3 76 66,09% CB42 R-42 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 87 75,65% B43 R-43 5 5 5 5 5 5 2 5 1 5 3 5 2 2 1 4 4 2 4 4 1 4 3 82 71,30% B44 R-44 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 5 4 90 78,26% B45 R-45 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 3 5 4 3 4 2 2 4 1 4 3 91 79,13% B46 R-46 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 2 5 2 3 4 2 4 4 2 2 2 2 3 83 72,17% B47 R-47 5 4 3 4 4 4 4 5 5 2 1 2 1 4 2 3 5 3 5 2 3 4 1 76 66,09% CB48 R-48 5 3 3 3 5 3 3 3 3 2 5 4 2 4 4 3 2 2 5 3 4 3 4 78 67,83% CB49 R-49 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 2 2 4 2 4 5 5 3 3 88 76,52% B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 230 0 0 0 0 0 2 0 3 3 1 0 4 2 2 2 1 0 2 3 6 0 22 6 5 2 9 1 6 9 4 7 12 8 10 6 8 7 9 10 7 13 9 12 58 15 17 16 10 19 15 10 14 10 15 23 16 15 19 18 20 19 15 21 11 10 18
10 10 6 8 13 7 14 10 8 9 14 10 5 17 14 9 14 12 16 5 11 10 1129 18 21 23 17 22 12 20 20 20 7 8 14 9 6 13 5 8 9 7 12 17 1329 18 21 23 17 22 15 20 20 20 15 23 16 17 19 18 20 19 16 21 12 17 18
59,18 36,73 42,86 46,94 34,69 44,90 30,61 40,82 40,82 40,82 30,61 46,94 32,65 34,69 38,78 36,73 40,82 38,78 32,65 42,86 24,49 34,69 36,73 %
KriteriaDISTRIBUSI PRO PO RSIO NAL PER ITEM INDIKATO R SUPERVISI KEPALA SEKO LAH
LAMPIRAN 10
Jumlah
G
B CB CB CB
490 735 735 980490Nilai maksimal 490 735 490 490662
71,89% B
Jumlah 400 574 372 373 344 499 495
A B C D E F ∑No KODEDISTRIBUSI HASIL PENELITIAN VARIABEL SUPERVISI KEPALA SEKO LAH
% Skor KriteriaH I
161
32,9%
Tidak PernahJarang
Kadang-kadangSeringSelalu
STB
Distribusi Hasil Penelitian Variabel Supervisi Kepala Sekolah
Kriteria B B B BPersentase 81,63% 78,10% 75,92% 76,12% 70,20% 67,89% 67,35% 67,55%
204
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 441 R-01 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 103 98,10% ST2 R-02 4 3 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 75 71,43% T3 R-03 5 5 5 3 2 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 95 90,48% ST4 R-04 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 5 5 5 4 4 5 4 5 5 81 77,14% T5 R-05 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 75 71,43% T6 R-06 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 78 74,29% T7 R-07 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 89 84,76% ST8 R-08 3 4 3 5 5 5 2 5 3 3 3 5 5 5 5 3 3 2 3 4 4 80 76,19% T9 R-09 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 5 67 63,81% S10 R-10 5 3 3 5 2 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 83 79,05% T11 R-11 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 69 65,71% S12 R-12 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 5 3 5 4 4 4 5 5 5 73 69,52% T13 R-13 4 4 5 4 2 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 4 3 3 4 4 4 87 82,86% T14 R-14 4 4 5 2 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 4 3 3 4 4 4 86 81,90% T15 R-15 2 3 4 3 4 3 4 3 3 1 5 5 3 5 3 4 5 3 5 3 3 74 70,48% T16 R-16 3 3 5 2 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94 89,52% ST17 R-17 2 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97 92,38% ST18 R-18 5 4 5 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 69 65,71% S19 R-19 3 5 5 3 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 4 3 3 3 82 78,10% T20 R-20 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 3 5 4 5 4 4 4 94 89,52% ST21 R-21 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 1 3 3 4 58 55,24% S22 R-22 3 4 3 3 2 4 4 5 5 3 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 83 79,05% T23 R-23 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 5 5 3 5 3 3 3 4 3 3 70 66,67% S24 R-24 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 64 60,95% S25 R-25 4 4 5 5 3 3 2 5 3 3 4 4 3 2 5 3 5 3 5 3 5 79 75,24% T26 R-26 3 5 5 3 4 4 4 3 5 4 3 5 5 5 4 2 5 4 5 5 1 84 80,00% T27 R-27 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 1 3 2 3 3 5 3 5 63 60,00% S28 R-28 5 3 3 3 5 5 3 4 2 3 4 5 3 3 4 5 5 5 5 5 3 83 79,05% T29 R-29 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 5 4 3 3 3 2 5 4 5 80 76,19% T30 R-30 4 4 3 5 5 3 3 3 2 3 4 5 4 5 4 3 5 3 4 4 3 79 75,24% T31 R-31 3 3 3 2 3 5 3 2 4 3 3 4 2 4 4 4 1 2 4 4 3 66 62,86% S32 R-32 4 3 2 3 3 3 3 5 3 5 4 4 3 3 5 1 1 1 5 3 5 69 65,71% S33 R-33 2 4 5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 1 2 5 4 4 74 70,48% T34 R-34 4 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 5 1 3 2 4 1 3 2 1 2 64 60,95% S35 R-35 3 5 4 5 3 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 72 68,57% T36 R-36 4 5 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 5 5 65 61,90% S37 R-37 5 4 4 5 3 5 3 3 3 5 4 3 3 4 3 3 1 5 5 3 4 78 74,29% T38 R-38 4 3 3 5 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 5 2 69 65,71% S39 R-39 5 3 5 5 5 4 3 4 3 5 5 5 5 3 4 3 1 2 3 4 3 80 76,19% T40 R-40 4 2 2 3 3 3 4 5 5 5 3 4 5 4 5 3 5 2 5 5 3 80 76,19% T41 R-41 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 70 66,67% S42 R-42 3 2 5 4 5 4 2 5 3 5 3 5 2 5 4 3 1 3 1 2 3 70 66,67% S43 R-43 2 3 5 3 3 5 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 5 5 1 3 2 63 60,00% S44 R-44 3 5 3 3 3 5 3 5 4 4 4 2 4 5 4 3 5 3 3 3 2 76 72,38% T45 R-45 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 5 5 2 3 5 5 3 71 67,62% S46 R-46 2 3 4 4 2 5 3 3 4 3 4 4 2 4 2 5 5 5 4 4 5 77 73,33% T47 R-47 4 3 2 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 5 5 72 68,57% T48 R-48 2 3 3 3 4 5 4 5 5 2 5 5 3 3 5 3 5 5 3 1 2 76 72,38% T49 R-49 3 4 3 2 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 2 2 2 5 1 4 4 66 62,86% S
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 440 0 0 2 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 7 2 3 2 19 6 6 9 8 2 10 6 3 3 3 5 4 2 5 3 4 7 2 1 517 21 21 19 23 20 22 18 28 25 16 13 17 14 13 22 13 19 12 15 1114 12 8 9 9 10 9 10 8 9 20 19 8 12 9 14 7 9 15 17 179 10 14 10 8 17 8 15 10 11 10 12 19 20 22 9 18 12 17 14 1517 21 21 19 23 20 22 18 28 25 20 19 19 20 22 22 18 19 17 17 17
34,69 42,86 42,86 38,78 46,94 40,82 44,90 36,73 57,14 51,02 40,82 38,78 38,78 40,82 44,90 44,90 36,73 38,78 34,69 34,69 34,69
Jumlah%
KriteriaDISTRIBUSI PRO PO RSIO NAL PER ITEM INDIKATO R MO TIVASI KERJA GURU
735
B
LAMPIRAN 11 Distribusi Hasil Penelitian Variabel Motivasi Kerja Guru
B B
490 490 490 490 735NilaiT
345 376 577 562
72,93%
343 340 694980
70,82%
EKODE
Jumlah
No
76,46%B
735
Kriteria∑DISTRIBUSI HASIL PENELITIAN VARIABEL MO TIVASI KERJA GURU
% SkorA B C D F H
515
Tidak PernahJarang
Kadang-kadangSeringSelalu
Kriteria B70,07%76,73% 78,50%
B BB70,00% 69,39%Presentase 70,41%
205
C45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
1 R-01 3 5 5 2 3 2 2 4 4 4 4 3 5 3 5 5 5 2 1 4 5 3 2 3 3 2 5 3 3 3 5 5 4 117 70,91% B
2 R-02 3 2 3 2 2 4 4 3 3 2 3 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 2 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 107 64,85% CB
3 R-03 1 4 4 4 3 5 3 2 1 1 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 5 3 5 3 3 3 3 2 3 3 2 5 3 103 62,42% CB
4 R-04 3 4 2 4 3 4 3 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 5 5 2 3 4 5 95 57,58% CB
5 R-05 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 2 3 2 3 105 63,64% CB
6 R-06 2 2 2 1 5 3 3 5 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 4 5 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 5 5 96 58,18% CB
7 R-07 3 3 3 3 4 5 5 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 5 2 3 2 2 121 73,33% B
8 R-08 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 5 5 5 3 5 2 4 5 5 2 5 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 100 60,61% CB
9 R-09 3 1 3 4 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 5 2 4 2 4 96 58,18% CB
10 R-10 2 5 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 5 5 2 5 4 4 4 2 3 5 3 4 3 3 98 59,39% CB
11 R-11 3 1 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 99 60,00% CB
12 R-12 2 2 3 2 2 4 2 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 3 3 2 4 4 104 63,03% CB
13 R-13 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 5 5 5 5 3 5 3 5 1 3 2 4 3 2 114 69,09% B
14 R-14 4 4 4 2 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 1 4 3 3 122 73,94% B
15 R-15 4 1 5 3 3 3 3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 2 2 3 4 3 1 2 2 1 2 3 1 5 1 5 5 3 106 64,24% CB
16 R-16 4 3 3 2 1 3 3 3 3 4 5 5 3 5 3 5 4 3 5 3 5 3 3 3 5 2 3 5 5 2 5 5 5 121 73,33% B
17 R-17 4 4 3 3 2 2 2 4 2 4 4 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 135 81,82% B
18 R-18 3 1 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 2 1 5 4 4 4 4 2 3 3 2 5 4 3 2 1 4 102 61,82% CB
19 R-19 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 3 4 2 4 114 69,09% B
20 R-20 4 2 4 3 3 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 1 2 2 3 3 3 4 3 2 2 5 1 4 4 119 72,12% B
21 R-21 4 3 3 3 4 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 2 1 2 1 87 52,73% CB
22 R-22 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 2 5 4 116 70,30% B
23 R-23 3 2 3 2 3 3 4 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1 3 4 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 3 3 3 3 100 60,61% CB
24 R-24 2 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 1 5 4 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 3 2 3 86 52,12% CB
25 R-25 2 3 4 1 2 5 5 2 2 3 4 3 4 3 4 5 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 3 101 61,21% CB
26 R-26 4 5 5 3 3 4 4 2 2 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 1 5 5 5 4 4 5 4 125 75,76% B
27 R-27 3 2 3 1 1 4 5 1 4 2 1 1 3 2 3 1 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 5 4 1 2 3 2 2 90 54,55% CB
28 R-28 5 2 5 3 2 3 4 2 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 3 2 2 2 2 5 3 3 2 5 5 5 120 72,73% B
29 R-29 5 4 3 3 2 3 3 3 5 3 5 5 4 5 5 2 3 2 5 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 3 1 2 112 67,88% CB
30 R-30 5 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 5 5 5 3 5 5 4 4 2 3 5 2 2 2 4 2 4 5 4 3 3 3 114 69,09% B
31 R-31 5 2 3 3 1 2 3 2 2 3 4 3 3 5 3 2 3 4 4 2 5 4 4 4 4 2 4 2 1 2 4 1 2 98 59,39% CB
32 R-32 4 2 3 3 1 2 3 2 3 3 4 5 3 3 5 5 5 1 3 3 3 3 5 5 5 4 4 3 3 2 1 1 1 103 62,42% CB
33 R-33 4 2 4 4 1 2 2 2 3 3 3 5 5 5 2 5 3 2 4 3 2 5 3 3 3 4 4 4 5 3 4 1 2 107 64,85% CB
34 R-34 5 1 4 2 1 2 4 2 4 3 3 2 5 5 2 2 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 1 3 101 61,21% CB
35 R-35 5 1 2 3 4 2 4 2 4 3 3 2 4 5 5 5 3 2 5 4 4 2 2 4 2 4 3 3 2 2 4 4 3 107 64,85% CB
36 R-36 5 1 2 4 5 2 5 4 4 4 3 2 4 5 5 1 3 4 5 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 113 68,48% B
37 R-37 5 2 2 4 4 1 3 1 5 4 5 2 3 2 2 5 5 2 4 3 3 4 5 2 5 4 3 4 4 2 2 1 5 108 65,45% CB
38 R-38 4 2 3 2 4 2 5 3 4 2 3 2 3 2 2 5 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 101 61,21% CB
39 R-39 5 5 3 2 4 1 2 4 3 5 5 3 3 4 5 5 3 3 2 5 4 3 3 3 3 5 5 5 3 2 3 1 3 115 69,70% B
40 R-40 5 5 3 1 2 1 2 4 4 5 2 3 3 3 5 2 5 4 2 3 5 4 5 2 5 4 4 5 4 4 2 3 3 114 69,09% B
41 R-41 5 3 3 4 4 2 2 3 5 4 2 1 5 5 5 3 4 3 3 4 5 4 3 4 3 2 3 4 4 5 4 5 5 121 73,33% B
42 R-42 4 3 5 3 3 4 1 3 3 4 2 1 5 5 5 5 2 3 2 5 4 5 3 4 3 2 5 2 5 3 3 1 2 110 66,67% CB
43 R-43 4 3 1 4 3 3 1 3 3 1 2 4 3 3 4 5 2 2 4 3 5 5 2 3 2 2 3 3 3 4 2 5 5 102 61,82% CB
44 R-44 5 3 3 5 2 2 4 2 3 3 5 4 3 5 4 5 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 5 4 120 72,73% B
45 R-45 5 3 3 2 2 4 2 2 3 3 5 4 3 1 2 3 4 3 3 3 3 2 5 2 5 2 4 3 4 4 5 2 2 103 62,42% CB
46 R-46 5 5 4 3 2 2 5 4 4 2 4 3 5 2 3 5 2 2 4 2 5 3 3 4 3 3 4 2 4 5 3 5 5 117 70,91% B
47 R-47 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 5 5 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 5 3 4 105 63,64% CB
48 R-48 4 2 3 3 2 3 3 2 5 2 4 5 5 3 4 5 2 2 2 4 3 4 5 5 5 3 5 5 3 2 3 5 5 118 71,52% B
49 R-49 4 2 4 3 1 3 5 5 4 3 2 2 5 5 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 5 115 69,70% B
145245
59,18%CB
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
1 8 2 6 9 3 3 4 3 5 4 3 0 3 1 3 2 2 1 1 0 1 0 0 1 1 0 3 2 4 3 9 2
6 18 7 11 13 16 18 19 11 9 9 11 4 8 8 12 16 18 6 6 4 10 9 9 7 13 8 8 4 16 8 11 10
14 11 25 21 18 17 12 15 14 21 15 18 21 15 17 10 14 13 14 13 12 12 13 21 19 16 15 15 14 15 18 11 15
14 6 10 10 7 9 9 7 15 11 12 9 11 5 10 6 9 10 18 17 18 17 14 13 10 15 11 9 15 10 13 4 11
14 6 5 1 2 4 7 4 6 3 9 8 13 18 13 18 8 6 10 12 15 9 13 6 12 4 15 14 14 4 7 14 11
14 18 25 21 18 17 18 19 15 21 15 18 21 18 17 18 16 18 18 17 18 17 14 21 19 16 15 15 15 16 18 14 15
#### #### #### #### #### #### #### #### #### 42,86 #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### #### ####
Kriteria
Jumlah%
DISTRIBUSI PRO PO RSIO NAL PER ITEM INDIKATO R KINERJA GURU
980
LAMPIRAN 12 Distribusi Hasil Penelitian Variabel Kinerja Guru
CB
CB B CBCB B
66,67% 72,38% 62,96%735 735 980735 980
65,59%
719980
73,37%B
731 495 670
67,35% 68,37%
% SkorKriter
iaI JD E F G H ∑
59,18%CB
49066,12%
CB
324
59,67%CB
1225NilaiPresentaseKriteria
DISTRIBUSI HASIL PENELITIAN VARIABEL KINERJA GURUA BNo
580 490 532 617
KODE
Jumlah
SeringSelalu
Tidak PernahJarang
Kadang-kadang
206
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 R-01 3 5 8 80,00 SR 3 5 3 11 73,33 SR 5 3 8 80,00 SR 2 5 7 70,00 SR 3 5 8 80,00 SR 3 2 5 10 66,67 KD 3 3 6 60,00 KD 5 3 5 13 86,67 SL 5 5 5 5 20 ##### SL2 R-02 4 4 8 80,00 SR 4 4 4 12 80,00 SR 4 4 8 80,00 SR 4 3 7 70,00 SR 3 4 7 70,00 SR 3 5 3 11 73,33 SR 3 3 6 60,00 KD 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 5 5 16 80,00 SR3 R-03 4 3 7 70,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 2 5 50,00 JR 5 2 7 70,00 SR 3 2 5 50,00 JR 3 2 3 8 53,33 KD 5 5 10 ##### SL 2 5 5 12 80,00 SR 5 5 5 5 20 ##### SL4 R-04 4 3 7 70,00 SR 4 4 2 10 66,67 KD 5 4 9 90,00 SL 3 3 6 60,00 KD 4 4 8 80,00 SR 4 2 2 8 53,33 KD 2 1 3 30,00 TP 2 4 3 9 60,00 KD 3 3 3 2 11 55,00 KD5 R-05 5 3 8 80,00 SR 5 4 4 13 86,67 SL 5 4 9 90,00 SL 5 3 8 80,00 SR 3 5 8 80,00 SR 5 5 3 13 86,67 SL 3 5 8 80,00 SR 2 3 3 8 53,33 KD 4 3 5 4 16 80,00 SR6 R-06 4 5 9 90,00 SL 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 2 4 6 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 4 5 2 11 73,33 SR 3 3 6 60,00 KD 3 3 2 8 53,33 KD 5 5 5 4 19 95,00 SL7 R-07 5 5 10 ##### SL 5 4 4 13 86,67 SL 4 4 8 80,00 SR 4 5 9 90,00 SL 2 3 5 50,00 JR 3 2 3 8 53,33 KD 4 5 9 90,00 SL 4 4 2 10 66,67 KD 3 4 5 5 17 85,00 SL8 R-08 5 4 9 90,00 SL 4 4 4 12 80,00 SR 5 5 10 ##### SL 3 3 6 60,00 KD 3 2 5 50,00 JR 2 3 4 9 60,00 KD 5 3 8 80,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 4 2 2 11 55,00 KD9 R-09 4 3 7 70,00 SR 4 4 4 12 80,00 SR 3 4 7 70,00 SR 5 3 8 80,00 SR 3 3 6 60,00 KD 3 5 4 12 80,00 SR 4 3 7 70,00 SR 3 5 3 11 73,33 SR 2 5 2 3 12 60,00 KD
10 R-10 5 5 10 ##### SL 5 5 3 13 86,67 SL 3 2 5 50,00 JR 3 3 6 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 3 3 1 7 46,67 JR 4 2 6 60,00 KD 4 3 4 11 73,33 SR 3 5 2 3 13 65,00 KD11 R-11 4 3 7 70,00 SR 2 3 4 9 60,00 KD 3 4 7 70,00 SR 3 2 5 50,00 JR 5 3 8 80,00 SR 3 5 3 11 73,33 SR 3 4 7 70,00 SR 3 4 4 11 73,33 SR 2 1 5 5 13 65,00 KD12 R-12 3 3 6 60,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD 5 3 8 80,00 SR 5 3 8 80,00 SR 5 3 8 80,00 SR 3 3 2 8 53,33 KD 3 3 6 60,00 KD 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 2 3 11 55,00 KD13 R-13 5 2 7 70,00 SR 3 5 4 12 80,00 SR 4 4 8 80,00 SR 4 2 6 60,00 KD 2 5 7 70,00 SR 5 5 4 14 93,33 SL 2 5 7 70,00 SR 3 5 4 12 80,00 SR 3 5 5 4 17 85,00 SL14 R-14 5 2 7 70,00 SR 5 3 4 12 80,00 SR 4 4 8 80,00 SR 4 5 9 90,00 SL 1 2 3 30,00 TP 5 5 4 14 93,33 SL 2 5 7 70,00 SR 3 5 4 12 80,00 SR 2 5 2 4 13 65,00 KD15 R-15 5 5 10 ##### SL 5 5 4 14 93,33 SL 5 1 6 60,00 KD 5 5 10 ##### SL 4 2 6 60,00 KD 5 3 5 13 86,67 SL 3 3 6 60,00 KD 3 5 5 13 86,67 SL 5 5 2 2 14 70,00 SR16 R-16 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 10 ##### SL 5 5 10 ##### SL 5 3 8 80,00 SR 2 5 5 12 80,00 SR 4 5 9 90,00 SL 5 5 5 15 ##### SL 2 5 5 2 14 70,00 SR17 R-17 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 10 ##### SL 5 5 10 ##### SL 5 5 10 ##### SL 2 5 5 12 80,00 SR 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 ##### SL 5 5 5 5 20 ##### SL18 R-18 2 2 4 40,00 JR 3 2 2 7 46,67 JR 3 3 6 60,00 KD 5 5 10 ##### SL 4 4 8 80,00 SR 3 5 5 13 86,67 SL 5 5 10 ##### SL 3 4 4 11 73,33 SR 3 4 3 3 13 65,00 KD19 R-19 2 5 7 70,00 SR 5 5 2 12 80,00 SR 3 4 7 70,00 SR 2 4 6 60,00 KD 2 4 6 60,00 KD 2 5 5 12 80,00 SR 4 5 9 90,00 SL 3 4 4 11 73,33 SR 1 4 3 5 13 65,00 KD20 R-20 5 4 9 90,00 SL 5 5 5 15 #### SL 5 4 9 90,00 SL 5 5 10 ##### SL 5 5 10 ##### SL 5 5 4 14 93,33 SL 4 4 8 80,00 SR 4 4 4 12 80,00 SR 2 4 5 5 16 80,00 SR21 R-21 3 3 6 60,00 KD 3 4 2 9 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 2 3 5 50,00 JR 2 4 6 60,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD 3 4 7 70,00 SR 4 4 4 12 80,00 SR 3 3 5 4 15 75,00 SR22 R-22 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 3 4 7 70,00 SR 4 4 8 80,00 SR 5 4 9 90,00 SL 4 5 4 13 86,67 SL 3 5 8 80,00 SR 4 4 3 11 73,33 SR 4 2 2 5 13 65,00 KD23 R-23 5 4 9 90,00 SL 4 5 5 14 93,33 SL 3 5 8 80,00 SR 5 5 10 ##### SL 5 4 9 90,00 SL 3 3 4 10 66,67 KD 3 3 6 60,00 KD 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 2 3 11 55,00 KD24 R-24 5 3 8 80,00 SR 3 5 3 11 73,33 SR 3 3 6 60,00 KD 2 1 3 30,00 TP 3 3 6 60,00 KD 3 2 3 8 53,33 KD 3 5 8 80,00 SR 4 3 3 10 66,67 KD 3 2 5 3 13 65,00 KD25 R-25 5 4 9 90,00 SL 5 3 5 13 86,67 SL 3 5 8 80,00 SR 3 4 7 70,00 SR 4 3 7 70,00 SR 3 5 3 11 73,33 SR 1 3 4 40,00 JR 1 4 3 8 53,33 KD 3 5 5 3 16 80,00 SR26 R-26 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 10 ##### SL 2 2 4 40,00 JR 4 4 8 80,00 SR 5 4 5 14 93,33 SL 4 5 9 90,00 SL 4 5 3 12 80,00 SR 5 3 5 5 18 90,00 SL27 R-27 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 3 3 6 60,00 KD 3 5 8 80,00 SR 3 3 6 60,00 KD 3 3 3 9 60,00 KD 2 3 5 50,00 JR 3 3 3 9 60,00 KD 3 4 5 5 17 85,00 SL28 R-28 5 2 7 70,00 SR 2 3 2 7 46,67 JR 3 2 5 50,00 JR 2 3 5 50,00 JR 5 2 7 70,00 SR 3 3 4 10 66,67 KD 5 5 10 ##### SL 5 3 4 12 80,00 SR 2 3 4 4 13 65,00 KD29 R-29 5 2 7 70,00 SR 3 5 2 10 66,67 KD 4 3 7 70,00 SR 5 3 8 80,00 SR 5 2 7 70,00 SR 3 4 3 10 66,67 KD 4 4 8 80,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 4 3 3 13 65,00 KD30 R-30 4 2 6 60,00 KD 2 2 2 6 40,00 JR 3 3 6 60,00 KD 5 3 8 80,00 SR 5 2 7 70,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 4 7 70,00 SR 4 2 4 10 66,67 KD 3 4 4 4 15 75,00 SR31 R-31 4 4 8 80,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 5 8 80,00 SR 5 5 10 ##### SL 5 4 9 90,00 SL 4 3 4 11 73,33 SR 3 2 5 50,00 JR 3 2 1 6 40,00 JR 2 3 2 3 10 50,00 JR32 R-32 3 3 6 60,00 KD 3 5 2 10 66,67 KD 2 5 7 70,00 SR 5 5 10 ##### SL 4 4 8 80,00 SR 3 3 4 10 66,67 KD 3 3 6 60,00 KD 4 2 4 10 66,67 KD 2 4 4 4 14 70,00 SR33 R-33 5 4 9 90,00 SL 2 3 5 10 66,67 KD 3 1 4 40,00 JR 3 3 6 60,00 KD 1 3 4 40,00 JR 4 4 1 9 60,00 KD 3 2 5 50,00 JR 2 3 2 7 46,67 JR 1 2 2 5 10 50,00 JR34 R-34 3 3 6 60,00 KD 3 3 2 8 53,33 KD 5 3 8 80,00 SR 5 5 10 ##### SL 5 5 10 ##### SL 2 2 4 8 53,33 KD 3 3 6 60,00 KD 3 2 3 8 53,33 KD 3 2 4 2 11 55,00 KD35 R-35 4 4 8 80,00 SR 5 5 4 14 93,33 SL 5 5 10 ##### SL 4 4 8 80,00 SR 4 3 7 70,00 SR 2 1 4 7 46,67 JR 2 3 5 50,00 JR 2 3 5 10 66,67 KD 3 1 3 1 8 40,00 JR36 R-36 3 5 8 80,00 SR 4 3 4 11 73,33 SR 4 4 8 80,00 SR 4 4 8 80,00 SR 1 4 5 50,00 JR 3 1 5 9 60,00 KD 3 2 5 50,00 JR 2 3 4 9 60,00 KD 1 1 4 3 9 45,00 JR37 R-37 3 4 7 70,00 SR 2 5 5 12 80,00 SR 5 5 10 ##### SL 5 5 10 ##### SL 5 2 7 70,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 4 7 70,00 SR 4 2 2 8 53,33 KD 2 1 3 3 9 45,00 JR38 R-38 5 5 10 ##### SL 5 3 3 11 73,33 SR 3 2 5 50,00 JR 2 1 3 30,00 TP 2 2 4 40,00 JR 4 1 4 9 60,00 KD 2 2 4 40,00 JR 2 4 5 11 73,33 SR 4 2 2 5 13 65,00 KD39 R-39 3 3 6 60,00 KD 3 5 3 11 73,33 SR 5 3 8 80,00 SR 3 5 8 80,00 SR 5 2 7 70,00 SR 4 3 2 9 60,00 KD 4 3 7 70,00 SR 3 3 2 8 53,33 KD 3 2 4 3 12 60,00 KD40 R-40 5 3 8 80,00 SR 5 3 3 11 73,33 SR 5 3 8 80,00 SR 3 3 6 60,00 KD 5 4 9 90,00 SL 2 2 3 7 46,67 JR 4 4 8 80,00 SR 3 4 1 8 53,33 KD 2 2 3 3 10 50,00 JR41 R-41 4 3 7 70,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 5 3 8 80,00 SR 2 5 7 70,00 SR 5 2 7 70,00 SR 3 4 2 9 60,00 KD 5 1 6 60,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD 2 4 4 3 13 65,00 KD42 R-42 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 5 4 9 90,00 SL 4 4 8 80,00 SR 4 3 7 70,00 SR 3 4 3 10 66,67 KD 4 3 7 70,00 SR 2 2 4 8 53,33 KD 3 3 3 4 13 65,00 KD43 R-43 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 5 2 7 70,00 SR 5 1 6 60,00 KD 5 3 8 80,00 SR 5 2 2 9 60,00 KD 1 4 5 50,00 JR 4 2 4 10 66,67 KD 4 1 4 3 12 60,00 KD44 R-44 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 10 ##### SL 4 4 8 80,00 SR 4 3 7 70,00 SR 3 3 4 10 66,67 KD 3 4 7 70,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 2 5 4 14 70,00 SR45 R-45 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 5 3 8 80,00 SR 5 5 10 ##### SL 5 4 9 90,00 SL 4 3 5 12 80,00 SR 4 3 7 70,00 SR 4 2 2 8 53,33 KD 4 1 4 3 12 60,00 KD46 R-46 5 5 10 ##### SL 5 5 5 15 #### SL 5 2 7 70,00 SR 4 5 9 90,00 SL 5 2 7 70,00 SR 5 2 3 10 66,67 KD 4 2 6 60,00 KD 4 4 2 10 66,67 KD 2 2 2 3 9 45,00 JR47 R-47 5 4 9 90,00 SL 3 4 4 11 73,33 SR 4 4 8 80,00 SR 5 5 10 ##### SL 2 1 3 30,00 TP 2 1 4 7 46,67 JR 2 3 5 50,00 JR 5 3 5 13 86,67 SL 2 3 4 1 10 50,00 JR48 R-48 5 3 8 80,00 SR 3 3 5 11 73,33 SR 3 3 6 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 2 5 7 70,00 SR 4 2 4 10 66,67 KD 4 3 7 70,00 SR 2 2 5 9 60,00 KD 3 4 3 4 14 70,00 SR49 R-49 5 3 8 80,00 SR 3 3 5 11 73,33 SR 5 5 10 ##### SL 5 5 10 ##### SL 5 4 9 90,00 SL 4 3 3 10 66,67 KD 2 2 4 40,00 JR 4 2 4 10 66,67 KD 5 5 3 3 16 80,00 SR
LAMPIRAN 13 Analisis Hasil Penelitian Variabel Supervisi Kepala sekolah
No KODE
ANALISIS HASIL PENELITIAN VARIABEL SUPERVISI KEPALA SEKOLAHI
∑GB C D E F
∑ % Skor
Kriteria % Skor
Kriteria∑ % Skor Kriteria ∑KriteriaH
∑ % Skor
Kriteria % Skor
∑ ∑ % Skor
Kriteria∑Kriteria% Skor
Kriteria% Skor
Kriteria% Skor
∑A
207
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 441 R-01 5 5 10 #### SL 5 5 10 #### SL 4 5 5 5 19 95,00 SL 5 5 10 #### SL 5 5 10 #### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 4 14 93,33 SL 5 5 5 15 ##### SL2 R-02 4 3 7 70,00 SR 2 2 4 40,00 JR 2 4 3 4 13 65,00 KD 3 4 7 70,00 SR 3 4 7 70,00 SR 3 3 5 11 73,33 SR 5 5 4 14 93,33 SL 4 4 4 12 80,00 SR3 R-03 5 5 10 #### SL 5 3 8 80,00 SR 2 5 5 5 17 85,00 SL 5 5 10 #### SL 3 5 8 80,00 SR 5 5 5 15 #### SL 5 5 5 15 #### SL 4 4 4 12 80,00 SR4 R-04 3 3 6 60,00 KD 3 4 7 70,00 SR 3 3 3 4 13 65,00 KD 3 4 7 70,00 SR 4 2 6 60,00 KD 5 5 5 15 #### SL 4 4 5 13 86,67 SL 4 5 5 14 93,33 SL5 R-05 4 3 7 70,00 SR 4 4 8 80,00 SR 3 4 3 4 14 70,00 SR 3 3 6 60,00 KD 3 4 7 70,00 SR 4 5 4 13 86,67 SL 3 3 3 9 60,00 KD 3 4 4 11 73,33 SR6 R-06 3 3 6 60,00 KD 3 2 5 50,00 JR 3 3 3 3 12 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 4 3 7 70,00 SR 3 5 5 13 86,67 SL 4 5 5 14 93,33 SL 5 5 5 15 ##### SL7 R-07 5 5 10 #### SL 4 5 9 90,00 SL 4 4 3 5 16 80,00 SR 4 4 8 80,00 SR 4 5 9 90,00 SL 5 5 5 15 #### SL 4 4 3 11 73,33 SR 4 3 4 11 73,33 SR8 R-08 3 4 7 70,00 SR 3 5 8 80,00 SR 5 5 2 5 17 85,00 SL 3 3 6 60,00 KD 3 5 8 80,00 SR 5 5 5 15 #### SL 3 3 2 8 53,33 KD 3 4 4 11 73,33 SR9 R-09 3 2 5 50,00 JR 2 2 4 40,00 JR 3 3 2 4 12 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 4 3 7 70,00 SR 3 4 3 10 66,67 KD 3 4 4 11 73,33 SR 4 3 5 12 80,00 SR
10 R-10 5 3 8 80,00 SR 3 5 8 80,00 SR 2 3 3 5 13 65,00 KD 4 4 8 80,00 SR 4 5 9 90,00 SL 5 5 5 15 #### SL 4 3 3 10 66,67 KD 4 4 4 12 80,00 SR11 R-11 2 2 4 40,00 JR 3 1 4 40,00 JR 3 3 3 2 11 55,00 KD 3 3 6 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 5 5 5 15 #### SL 4 4 3 11 73,33 SR 4 4 4 12 80,00 SR12 R-12 2 3 5 50,00 JR 3 1 4 40,00 JR 3 2 3 3 11 55,00 KD 3 3 6 60,00 KD 4 3 7 70,00 SR 5 3 5 13 86,67 SL 4 4 4 12 80,00 SR 5 5 5 15 ##### SL13 R-13 4 4 8 80,00 SR 5 4 9 90,00 SL 2 5 5 3 15 75,00 SR 5 5 10 #### SL 5 3 8 80,00 SR 5 5 5 15 #### SL 4 3 3 10 66,67 KD 4 4 4 12 80,00 SR14 R-14 4 4 8 80,00 SR 5 2 7 70,00 SR 5 5 5 5 20 #### SL 3 5 8 80,00 SR 5 3 8 80,00 SR 5 3 5 13 86,67 SL 4 3 3 10 66,67 KD 4 4 4 12 80,00 SR15 R-15 2 3 5 50,00 JR 4 3 7 70,00 SR 4 3 4 3 14 70,00 SR 3 1 4 40,00 JR 5 5 10 #### SL 3 5 3 11 73,33 SR 4 5 3 12 80,00 SR 5 3 3 11 73,33 SR16 R-16 3 3 6 60,00 KD 5 2 7 70,00 SR 3 5 5 3 16 80,00 SR 5 5 10 #### SL 5 5 10 #### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 5 15 ##### SL17 R-17 2 3 5 50,00 JR 4 3 7 70,00 SR 5 5 5 5 20 #### SL 5 5 10 #### SL 5 5 10 #### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 5 15 #### SL 5 5 5 15 ##### SL18 R-18 5 4 9 90,00 SL 5 2 7 70,00 SR 3 4 3 3 13 65,00 KD 3 3 6 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD 3 3 3 9 60,00 KD19 R-19 3 5 8 80,00 SR 5 3 8 80,00 SR 4 4 4 4 16 80,00 SR 3 3 6 60,00 KD 3 5 8 80,00 SR 5 4 5 14 93,33 SL 4 5 4 13 86,67 SL 3 3 3 9 60,00 KD20 R-20 5 5 10 #### SL 5 4 9 90,00 SL 5 5 5 5 20 #### SL 4 3 7 70,00 SR 4 5 9 90,00 SL 5 5 3 13 86,67 SL 5 4 5 14 93,33 SL 4 4 4 12 80,00 SR21 R-21 2 3 5 50,00 JR 3 2 5 50,00 JR 2 2 2 2 8 40,00 JR 3 3 6 60,00 KD 3 4 7 70,00 SR 4 4 3 11 73,33 SR 3 2 1 6 40,00 JR 3 3 4 10 66,67 KD22 R-22 3 4 7 70,00 SR 3 3 6 60,00 KD 2 4 4 5 15 75,00 SR 5 3 8 80,00 SR 5 5 10 #### SL 3 4 5 12 80,00 SR 4 5 4 13 86,67 SL 4 4 4 12 80,00 SR23 R-23 3 4 7 70,00 SR 2 3 5 50,00 JR 3 3 2 3 11 55,00 KD 4 3 7 70,00 SR 3 5 8 80,00 SR 5 3 5 13 86,67 SL 3 3 3 9 60,00 KD 4 3 3 10 66,67 KD24 R-24 3 2 5 50,00 JR 3 3 6 60,00 KD 1 3 3 2 9 45,00 JR 3 3 6 60,00 KD 3 2 5 50,00 JR 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 3 9 60,00 KD 5 5 5 15 ##### SL25 R-25 4 4 8 80,00 SR 5 5 10 #### SL 3 3 2 5 13 65,00 KD 3 3 6 60,00 KD 4 4 8 80,00 SR 3 2 5 10 66,67 KD 3 5 3 11 73,33 SR 5 3 5 13 86,67 SL26 R-26 3 5 8 80,00 SR 5 3 8 80,00 SR 4 4 4 3 15 75,00 SR 5 4 9 90,00 SL 3 5 8 80,00 SR 5 5 4 14 93,33 SL 2 5 4 11 73,33 SR 5 5 1 11 73,33 SR27 R-27 4 3 7 70,00 SR 3 3 6 60,00 KD 3 3 3 2 11 55,00 KD 3 3 6 60,00 KD 2 2 4 40,00 JR 4 1 3 8 53,33 KD 2 3 3 8 53,33 KD 5 3 5 13 86,67 SL28 R-28 5 3 8 80,00 SR 3 3 6 60,00 KD 5 5 3 4 17 85,00 SL 2 3 5 50,00 JR 4 5 9 90,00 SL 3 3 4 10 66,67 KD 5 5 5 15 #### SL 5 5 3 13 86,67 SL29 R-29 4 5 9 90,00 SL 4 4 8 80,00 SR 4 5 4 3 16 80,00 SR 3 3 6 60,00 KD 4 3 7 70,00 SR 5 4 3 12 80,00 SR 3 3 2 8 53,33 KD 5 4 5 14 93,33 SL30 R-30 4 4 8 80,00 SR 3 5 8 80,00 SR 5 3 3 3 14 70,00 SR 2 3 5 50,00 JR 4 5 9 90,00 SL 4 5 4 13 86,67 SL 3 5 3 11 73,33 SR 4 4 3 11 73,33 SR31 R-31 3 3 6 60,00 KD 3 2 5 50,00 JR 3 5 3 2 13 65,00 KD 4 3 7 70,00 SR 3 4 7 70,00 SR 2 4 4 10 66,67 KD 4 1 2 7 46,67 JR 4 4 3 11 73,33 SR32 R-32 4 3 7 70,00 SR 2 3 5 50,00 JR 3 3 3 5 14 70,00 SR 3 5 8 80,00 SR 4 4 8 80,00 SR 3 3 5 11 73,33 SR 1 1 1 3 20,00 TP 5 3 5 13 86,67 SL33 R-33 2 4 6 60,00 KD 5 4 9 90,00 SL 3 3 3 3 12 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 4 4 8 80,00 SR 4 5 4 13 86,67 SL 4 1 2 7 46,67 JR 5 4 4 13 86,67 SL34 R-34 4 3 7 70,00 SR 3 3 6 60,00 KD 3 3 5 3 14 70,00 SR 5 3 8 80,00 SR 5 5 10 #### SL 1 3 2 6 40,00 JR 4 1 3 8 53,33 KD 2 1 2 5 33,33 TP35 R-35 3 5 8 80,00 SR 4 5 9 90,00 SL 3 4 2 4 13 65,00 KD 4 3 7 70,00 SR 4 4 8 80,00 SR 3 2 3 8 53,33 KD 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD36 R-36 4 5 9 90,00 SL 3 3 6 60,00 KD 2 3 4 3 12 60,00 KD 2 2 4 40,00 JR 2 2 4 40,00 JR 3 3 2 8 53,33 KD 3 3 3 9 60,00 KD 3 5 5 13 86,67 SL37 R-37 5 4 9 90,00 SL 4 5 9 90,00 SL 3 5 3 3 14 70,00 SR 3 5 8 80,00 SR 4 3 7 70,00 SR 3 4 3 10 66,67 KD 3 1 5 9 60,00 KD 5 3 4 12 80,00 SR38 R-38 4 3 7 70,00 SR 3 5 8 80,00 SR 3 3 4 4 14 70,00 SR 3 4 7 70,00 SR 3 4 7 70,00 SR 3 4 2 9 60,00 KD 3 2 2 7 46,67 JR 3 5 2 10 66,67 KD39 R-39 5 3 8 80,00 SR 5 5 10 #### SL 5 4 3 4 16 80,00 SR 3 5 8 80,00 SR 5 5 10 #### SL 5 3 4 12 80,00 SR 3 1 2 6 40,00 JR 3 4 3 10 66,67 KD40 R-40 4 2 6 60,00 KD 2 3 5 50,00 JR 3 3 4 5 15 75,00 SR 5 5 10 #### SL 3 4 7 70,00 SR 5 4 5 14 93,33 SL 3 5 2 10 66,67 KD 5 5 3 13 86,67 SL41 R-41 3 4 7 70,00 SR 3 4 7 70,00 SR 4 3 2 3 12 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 4 3 7 70,00 SR 4 5 3 12 80,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD42 R-42 3 2 5 50,00 JR 5 4 9 90,00 SL 5 4 2 5 16 80,00 SR 3 5 8 80,00 SR 3 5 8 80,00 SR 2 5 4 11 73,33 SR 3 1 3 7 46,67 JR 1 2 3 6 40,00 JR43 R-43 2 3 5 50,00 JR 5 3 8 80,00 SR 3 5 3 2 13 65,00 KD 3 2 5 50,00 JR 2 3 5 50,00 JR 2 3 3 8 53,33 KD 3 5 5 13 86,67 SL 1 3 2 6 40,00 JR44 R-44 3 5 8 80,00 SR 3 3 6 60,00 KD 3 5 3 5 16 80,00 SR 4 4 8 80,00 SR 4 2 6 60,00 KD 4 5 4 13 86,67 SL 3 5 3 11 73,33 SR 3 3 2 8 53,33 KD45 R-45 3 2 5 50,00 JR 3 3 6 60,00 KD 3 3 2 3 11 55,00 KD 3 4 7 70,00 SR 4 4 8 80,00 SR 3 3 5 11 73,33 SR 5 2 3 10 66,67 KD 5 5 3 13 86,67 SL46 R-46 2 3 5 50,00 JR 4 4 8 80,00 SR 2 5 3 3 13 65,00 KD 4 3 7 70,00 SR 4 4 8 80,00 SR 2 4 2 8 53,33 KD 5 5 5 15 #### SL 4 4 5 13 86,67 SL47 R-47 4 3 7 70,00 SR 2 3 5 50,00 JR 3 5 3 3 14 70,00 SR 3 3 6 60,00 KD 3 3 6 60,00 KD 4 4 3 11 73,33 SR 3 4 4 11 73,33 SR 2 5 5 12 80,00 SR48 R-48 2 3 5 50,00 JR 3 3 6 60,00 KD 4 5 4 5 18 90,00 SL 5 2 7 70,00 SR 5 5 10 #### SL 3 3 5 11 73,33 SR 3 5 5 13 86,67 SL 3 1 2 6 40,00 JR49 R-49 3 4 7 70,00 SR 3 2 5 50,00 JR 4 3 2 4 13 65,00 KD 3 4 7 70,00 SR 4 3 7 70,00 SR 3 4 2 9 60,00 KD 2 2 5 9 60,00 KD 1 4 4 9 60,00 KD
Analisis Hasil Penelitian Variabel Motivasi Kerja GuruLAMPIRAN 14
∑ % Skor
Kriteria % Skor
KriteriaE F G HNo KODE
ANALISIS HASIL PENELITIAN VARIABEL MOTIVASI KERJA GURU
∑ % Skor
∑%
SkorKriteriaA B C D
∑ % Skor
Kriteria∑ % Skor
Kriteria∑Kriteria∑ % Skor
Kriteria∑ % Skor
Kriteria
208
C45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
1 R-01 3 5 5 2 3 18 72,00 SR 2 2 4 4 12 60,00 KD 4 4 80,00 SR 4 3 5 12 80,00 SR 3 5 5 5 18 90,00 SL 2 1 3 30,00 TP 4 5 3 2 14 70,00 SR 3 3 2 8 53,33 KD 5 3 3 11 73,33 SR 3 5 5 4 17 85,00 SL2 R-02 3 2 3 2 2 12 48,00 JR 4 4 3 3 14 70,00 SR 2 2 40,00 JR 3 2 4 9 60,00 KD 3 3 4 4 14 70,00 SR 2 3 5 50,00 JR 2 4 2 5 13 65,00 KD 5 4 4 13 86,67 SL 4 4 4 12 80,00 SR 3 3 3 4 13 65,00 KD3 R-03 1 4 4 4 3 16 64,00 KD 5 3 2 1 11 55,00 KD 1 1 20,00 TP 4 3 3 10 66,67 KD 3 3 4 4 14 70,00 SR 2 3 5 50,00 JR 3 5 3 5 16 80,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 2 3 8 53,33 KD 3 2 5 3 13 65,00 KD4 R-04 3 4 2 4 3 16 64,00 KD 4 3 3 2 12 60,00 KD 1 1 20,00 TP 3 3 2 8 53,33 KD 2 3 2 3 10 50,00 JR 2 2 4 40,00 JR 2 3 2 2 9 45,00 JR 2 3 4 9 60,00 KD 2 5 5 12 80,00 SR 2 3 4 5 14 70,00 SR5 R-05 3 2 3 3 3 14 56,00 KD 3 4 3 4 14 70,00 SR 3 3 60,00 KD 4 4 3 11 73,33 SR 3 2 2 2 9 45,00 JR 2 4 6 60,00 KD 4 4 4 4 16 80,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 4 4 5 13 86,67 SL 2 3 2 3 10 50,00 JR6 R-06 2 2 2 1 5 12 48,00 JR 3 3 5 3 14 70,00 SR 1 1 20,00 TP 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 2 2 10 50,00 JR 2 4 6 60,00 KD 5 2 2 2 11 55,00 KD 3 3 2 8 53,33 KD 2 3 3 8 53,33 KD 3 4 5 5 17 85,00 SL7 R-07 3 3 3 3 4 16 64,00 KD 5 5 2 4 16 80,00 SR 4 4 80,00 SR 4 4 4 12 80,00 SR 3 4 2 4 13 65,00 KD 5 5 10 100,00 SL 4 4 4 5 17 85,00 SL 3 4 4 11 73,33 SR 5 3 5 13 86,67 SL 2 3 2 2 9 45,00 JR8 R-08 3 3 2 2 3 13 52,00 JR 3 2 2 2 9 45,00 JR 2 2 40,00 JR 3 3 5 11 73,33 SR 5 5 3 5 18 90,00 SL 2 4 6 60,00 KD 5 5 2 5 17 85,00 SL 3 3 3 9 60,00 KD 2 2 2 6 40,00 JR 1 3 3 2 9 45,00 JR9 R-09 3 1 3 4 3 14 56,00 KD 2 2 2 1 7 35,00 TP 3 3 60,00 KD 3 3 3 9 60,00 KD 3 4 2 2 11 55,00 KD 2 3 5 50,00 JR 4 4 4 4 16 80,00 SR 4 2 3 9 60,00 KD 2 3 5 10 66,67 KD 2 4 2 4 12 60,00 KD
10 R-10 2 5 3 3 3 16 64,00 KD 3 2 2 2 9 45,00 JR 2 2 40,00 JR 1 2 2 5 33,33 TP 2 2 2 2 8 40,00 JR 2 4 6 60,00 KD 5 5 2 5 17 85,00 SL 4 4 4 12 80,00 SR 2 3 5 10 66,67 KD 3 4 3 3 13 65,00 KD11 R-11 3 1 3 3 3 13 52,00 JR 4 2 3 4 13 65,00 KD 3 3 60,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD 2 4 3 3 12 60,00 KD 4 3 7 70,00 SR 4 4 2 4 14 70,00 SR 2 2 3 7 46,67 JR 4 3 3 10 66,67 KD 2 2 3 3 10 50,00 JR12 R-12 2 2 3 2 2 11 44,00 JR 4 2 1 3 10 50,00 JR 3 3 60,00 KD 1 3 3 7 46,67 JR 3 3 3 3 12 60,00 KD 4 4 8 80,00 SR 5 4 4 3 16 80,00 SR 4 4 3 11 73,33 SR 5 5 3 13 86,67 SL 3 2 4 4 13 65,00 KD13 R-13 3 4 3 3 3 16 64,00 KD 4 2 4 2 12 60,00 KD 3 3 60,00 KD 4 4 4 12 80,00 SR 4 3 4 4 15 75,00 SR 2 3 5 50,00 JR 5 5 5 5 20 100,00 SL 3 5 3 11 73,33 SR 5 1 3 9 60,00 KD 2 4 3 2 11 55,00 KD14 R-14 4 4 4 2 1 15 60,00 KD 3 4 3 4 14 70,00 SR 4 4 80,00 SR 4 4 4 12 80,00 SR 4 3 4 4 15 75,00 SR 4 3 7 70,00 SR 5 5 5 3 18 90,00 SL 3 5 5 13 86,67 SL 5 5 3 13 86,67 SL 1 4 3 3 11 55,00 KD15 R-15 4 1 5 3 3 16 64,00 KD 3 3 5 5 16 80,00 SR 3 3 60,00 KD 5 5 5 15 100,00 SL 5 3 3 2 13 65,00 KD 2 3 5 50,00 JR 4 3 1 2 10 50,00 JR 2 1 2 5 33,33 TP 3 1 5 9 60,00 KD 1 5 5 3 14 70,00 SR16 R-16 4 3 3 2 1 13 52,00 JR 3 3 3 3 12 60,00 KD 4 4 80,00 SR 5 5 3 13 86,67 SL 5 3 5 4 17 85,00 SL 3 5 8 80,00 SR 3 5 3 3 14 70,00 SR 3 5 2 10 66,67 KD 3 5 5 13 86,67 SL 2 5 5 5 17 85,00 SL17 R-17 4 4 3 3 2 16 64,00 KD 2 2 4 2 10 50,00 JR 4 4 80,00 SR 4 4 5 13 86,67 SL 5 5 5 2 17 85,00 SL 5 5 10 100,00 SL 5 5 5 2 17 85,00 SL 5 5 5 15 100,00 SL 3 5 5 13 86,67 SL 5 5 5 5 20 ##### SL18 R-18 3 1 4 4 3 15 60,00 KD 2 2 3 4 11 55,00 KD 3 3 60,00 KD 3 3 2 8 53,33 KD 4 4 4 2 14 70,00 SR 1 5 6 60,00 KD 4 4 4 4 16 80,00 SR 2 3 3 8 53,33 KD 2 5 4 11 73,33 SR 3 2 1 4 10 50,00 JR19 R-19 3 2 4 4 3 16 64,00 KD 2 3 3 3 11 55,00 KD 3 3 60,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD 3 3 3 2 11 55,00 KD 5 5 10 100,00 SL 4 4 4 4 16 80,00 SR 4 3 3 10 66,67 KD 5 5 4 14 93,33 SL 3 4 2 4 13 65,00 KD20 R-20 4 2 4 3 3 16 64,00 KD 5 2 5 5 17 85,00 SL 5 5 100,00 SL 5 5 4 14 93,33 SL 5 5 5 3 18 90,00 SL 5 5 10 100,00 SL 1 2 2 3 8 40,00 JR 3 3 4 10 66,67 KD 3 2 2 7 46,67 JR 5 1 4 4 14 70,00 SR21 R-21 4 3 3 3 4 17 68,00 KD 2 1 1 2 6 30,00 TP 2 2 40,00 JR 2 3 2 7 46,67 JR 2 3 3 2 10 50,00 JR 3 3 6 60,00 KD 3 3 3 4 13 65,00 KD 4 2 2 8 53,33 KD 4 4 4 12 80,00 SR 2 1 2 1 6 30,00 TP22 R-22 3 3 3 3 3 15 60,00 KD 3 2 2 3 10 50,00 JR 3 3 60,00 KD 3 3 3 9 60,00 KD 3 3 2 2 10 50,00 JR 3 4 7 70,00 SR 5 4 4 5 18 90,00 SL 5 5 5 15 100,00 SL 5 5 4 14 93,33 SL 4 2 5 4 15 75,00 SR23 R-23 3 2 3 2 3 13 52,00 JR 3 4 2 2 11 55,00 KD 1 1 20,00 TP 1 2 3 6 40,00 JR 1 2 1 1 5 25,00 TP 3 4 7 70,00 SR 5 5 5 5 20 100,00 SL 4 3 3 10 66,67 KD 5 5 5 15 ##### SL 3 3 3 3 12 60,00 KD24 R-24 2 1 1 1 1 6 24,00 TP 3 2 2 1 8 40,00 JR 2 2 40,00 JR 2 2 3 7 46,67 JR 1 1 2 1 5 25,00 TP 5 4 9 90,00 SL 3 3 3 3 12 60,00 KD 3 4 4 11 73,33 SR 5 5 5 15 ##### SL 3 3 2 3 11 55,00 KD25 R-25 2 3 4 1 2 12 48,00 JR 5 5 2 2 14 70,00 SR 3 3 60,00 KD 4 3 4 11 73,33 SR 3 4 5 3 15 75,00 SR 3 4 7 70,00 SR 3 3 2 3 11 55,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD 3 3 3 9 60,00 KD 1 3 2 3 9 45,00 JR26 R-26 4 5 5 3 3 20 80,00 SR 4 4 2 2 12 60,00 KD 4 4 80,00 SR 2 3 3 8 53,33 KD 4 3 4 3 14 70,00 SR 3 4 7 70,00 SR 4 4 5 4 17 85,00 SL 5 5 1 11 73,33 SR 5 5 5 15 ##### SL 4 4 5 4 17 85,00 SL27 R-27 3 2 3 1 1 10 40,00 JR 4 5 1 4 14 70,00 SR 2 2 40,00 JR 1 1 3 5 33,33 TP 2 3 1 4 10 50,00 JR 4 3 7 70,00 SR 4 3 3 4 14 70,00 SR 4 3 2 9 60,00 KD 5 4 1 10 66,67 KD 2 3 2 2 9 45,00 JR28 R-28 5 2 5 3 2 17 68,00 KD 3 4 2 3 12 60,00 KD 4 4 80,00 SR 5 4 3 12 80,00 SR 5 5 5 5 20 ##### SL 5 3 8 80,00 SR 3 5 3 2 13 65,00 KD 2 2 2 6 40,00 JR 5 3 3 11 73,33 SR 2 5 5 5 17 85,00 SL29 R-29 5 4 3 3 2 17 68,00 KD 3 3 3 5 14 70,00 SR 3 3 60,00 KD 5 5 4 14 93,33 SL 5 5 2 3 15 75,00 SR 2 5 7 70,00 SR 4 4 4 3 15 75,00 SR 3 3 2 8 53,33 KD 3 2 4 9 60,00 KD 4 3 1 2 10 50,00 JR30 R-30 5 2 3 3 2 15 60,00 KD 3 3 3 4 13 65,00 KD 3 3 60,00 KD 3 5 5 13 86,67 SL 5 3 5 5 18 90,00 SL 4 4 8 80,00 SR 2 3 5 2 12 60,00 KD 2 2 4 8 53,33 KD 2 4 5 11 73,33 SR 4 3 3 3 13 65,00 KD31 R-31 5 2 3 3 1 14 56,00 KD 2 3 2 2 9 45,00 JR 3 3 60,00 KD 4 3 3 10 66,67 KD 5 3 2 3 13 65,00 KD 4 4 8 80,00 SR 2 5 4 4 15 75,00 SR 4 4 2 10 66,67 KD 4 2 1 7 46,67 JR 2 4 1 2 9 45,00 JR32 R-32 4 2 3 3 1 13 52,00 JR 2 3 2 3 10 50,00 JR 3 3 60,00 KD 4 5 3 12 80,00 SR 3 5 5 5 18 90,00 SL 1 3 4 40,00 JR 3 3 3 5 14 70,00 SR 5 5 4 14 93,33 SL 4 3 3 10 66,67 KD 2 1 1 1 5 25,00 TP33 R-33 4 2 4 4 1 15 60,00 KD 2 2 2 3 9 45,00 JR 3 3 60,00 KD 3 5 5 13 86,67 SL 5 2 5 3 15 75,00 SR 2 4 6 60,00 KD 3 2 5 3 13 65,00 KD 3 3 4 10 66,67 KD 4 4 5 13 86,67 SL 3 4 1 2 10 50,00 JR34 R-34 5 1 4 2 1 13 52,00 JR 2 4 2 4 12 60,00 KD 3 3 60,00 KD 3 2 5 10 66,67 KD 5 2 2 5 14 70,00 SR 4 4 8 80,00 SR 4 4 3 3 14 70,00 SR 3 3 3 9 60,00 KD 3 1 3 7 46,67 JR 3 4 1 3 11 55,00 KD35 R-35 5 1 2 3 4 15 60,00 KD 2 4 2 4 12 60,00 KD 3 3 60,00 KD 3 2 4 9 60,00 KD 5 5 5 3 18 90,00 SL 2 5 7 70,00 SR 4 4 2 2 12 60,00 KD 4 2 4 10 66,67 KD 3 3 2 8 53,33 KD 2 4 4 3 13 65,00 KD36 R-36 5 1 2 4 5 17 68,00 KD 2 5 4 4 15 75,00 SR 4 4 80,00 SR 3 2 4 9 60,00 KD 5 5 1 3 14 70,00 SR 4 5 9 90,00 SL 2 4 4 4 14 70,00 SR 3 4 3 10 66,67 KD 3 3 4 10 66,67 KD 3 3 2 3 11 55,00 KD37 R-37 5 2 2 4 4 17 68,00 KD 1 3 1 5 10 50,00 JR 4 4 80,00 SR 5 2 3 10 66,67 KD 2 2 5 5 14 70,00 SR 2 4 6 60,00 KD 3 3 4 5 15 75,00 SR 2 5 4 11 73,33 SR 3 4 4 11 73,33 SR 2 2 1 5 10 50,00 JR38 R-38 4 2 3 2 4 15 60,00 KD 2 5 3 4 14 70,00 SR 2 2 40,00 JR 3 2 3 8 53,33 KD 2 2 5 2 11 55,00 KD 3 2 5 50,00 JR 3 4 4 4 15 75,00 SR 3 4 3 10 66,67 KD 4 3 4 11 73,33 SR 3 3 2 2 10 50,00 JR39 R-39 5 5 3 2 4 19 76,00 SR 1 2 4 3 10 50,00 JR 5 5 100,00 SL 5 3 3 11 73,33 SR 4 5 5 3 17 85,00 SL 3 2 5 50,00 JR 5 4 3 3 15 75,00 SR 3 3 5 11 73,33 SR 5 5 3 13 86,67 SL 2 3 1 3 9 45,00 JR40 R-40 5 5 3 1 2 16 64,00 KD 1 2 4 4 11 55,00 KD 5 5 100,00 SL 2 3 3 8 53,33 KD 3 5 2 5 15 75,00 SR 4 2 6 60,00 KD 3 5 4 5 17 85,00 SL 2 5 4 11 73,33 SR 4 5 4 13 86,67 SL 4 2 3 3 12 60,00 KD41 R-41 5 3 3 4 4 19 76,00 SR 2 2 3 5 12 60,00 KD 4 4 80,00 SR 2 1 5 8 53,33 KD 5 5 3 4 17 85,00 SL 3 3 6 60,00 KD 4 5 4 3 16 80,00 SR 4 3 2 9 60,00 KD 3 4 4 11 73,33 SR 5 4 5 5 19 95,00 SL42 R-42 4 3 5 3 3 18 72,00 SR 4 1 3 3 11 55,00 KD 4 4 80,00 SR 2 1 5 8 53,33 KD 5 5 5 2 17 85,00 SL 3 2 5 50,00 JR 5 4 5 3 17 85,00 SL 4 3 2 9 60,00 KD 5 2 5 12 80,00 SR 3 3 1 2 9 45,00 JR43 R-43 4 3 1 4 3 15 60,00 KD 3 1 3 3 10 50,00 JR 1 1 20,00 TP 2 4 3 9 60,00 KD 3 4 5 2 14 70,00 SR 2 4 6 60,00 KD 3 5 5 2 15 75,00 SR 3 2 2 7 46,67 JR 3 3 3 9 60,00 KD 4 2 5 5 16 80,00 SR44 R-44 5 3 3 5 2 18 72,00 SR 2 4 2 3 11 55,00 KD 3 3 60,00 KD 5 4 3 12 80,00 SR 5 4 5 3 17 85,00 SL 3 5 8 80,00 SR 5 4 4 4 17 85,00 SL 4 4 4 12 80,00 SR 2 2 2 6 40,00 JR 4 3 5 4 16 80,00 SR45 R-45 5 3 3 2 2 15 60,00 KD 4 2 2 3 11 55,00 KD 3 3 60,00 KD 5 4 3 12 80,00 SR 1 2 3 4 10 50,00 JR 3 3 6 60,00 KD 3 3 2 5 13 65,00 KD 2 5 2 9 60,00 KD 4 3 4 11 73,33 SR 4 5 2 2 13 65,00 KD46 R-46 5 5 4 3 2 19 76,00 SR 2 5 4 4 15 75,00 SR 2 2 40,00 JR 4 3 5 12 80,00 SR 2 3 5 2 12 60,00 KD 2 4 6 60,00 KD 2 5 3 3 13 65,00 KD 4 3 3 10 66,67 KD 4 2 4 10 66,67 KD 5 3 5 5 18 90,00 SL47 R-47 2 2 2 1 2 9 36,00 TP 3 2 3 2 10 50,00 JR 3 3 60,00 KD 2 2 5 9 60,00 KD 5 4 3 2 14 70,00 SR 4 3 7 70,00 SR 4 3 4 4 15 75,00 SR 3 5 3 11 73,33 SR 3 4 4 11 73,33 SR 4 5 3 4 16 80,00 SR48 R-48 4 2 3 3 2 14 56,00 KD 3 3 2 5 13 65,00 KD 2 2 40,00 JR 4 5 5 14 93,33 SL 3 4 5 2 14 70,00 SR 2 2 4 40,00 JR 4 3 4 5 16 80,00 SR 5 5 3 13 86,67 SL 5 5 3 13 86,67 SL 2 3 5 5 15 75,00 SR49 R-49 4 2 4 3 1 14 56,00 KD 3 5 5 4 17 85,00 SL 3 3 60,00 KD 2 2 5 9 60,00 KD 5 4 3 3 15 75,00 SR 3 4 7 70,00 SR 4 2 3 4 13 65,00 KD 3 4 4 11 73,33 SR 3 3 4 10 66,67 KD 4 4 3 5 16 80,00 SR
LAMPIRAN 15 Analisis Hasil Penelitian Variabel Kinerja Guru
Kriteria%
Skor∑∑ %
SkorKriteria
Kriteri
aD E ∑ %
SkorKriteria∑ % SkorKriteri∑Kriteri
%
Skor∑A B
Kriteri∑ %
SkorKriteria∑
ANALISIS HASIL PENELITIAN VARIABEL KINERJA GURU%
Skor
∑%
SkorKriteria∑ %
SkorKriteri
F G H I J%
SkorNo KODE
209
SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERI SKOR % KRITERI SKOR % KRITERI SKOR % KRITERI1 R-01 8 80,00 B 11 73,33 B 8 80,00 B 7 70,00 B 8 80,00 B 10 66,67 CB 6 60,00 CB 13 86,67 SB 20 100,00 SB 91 79,13 B2 R-02 8 80,00 B 12 80,00 B 8 80,00 B 7 70,00 B 7 70,00 B 11 73,33 B 6 60,00 CB 9 60,00 CB 16 80,00 B 84 73,04 B3 R-03 7 70,00 B 9 60,00 CB 5 50,00 KB 7 70,00 B 5 50,00 KB 8 53,33 CB 10 100,00 SB 12 80,00 B 20 100,00 SB 83 72,17 B4 R-04 7 70,00 B 10 66,67 CB 9 90,00 SB 6 60,00 CB 8 80,00 B 8 53,33 CB 3 30,00 TB 9 60,00 CB 11 55,00 CB 71 61,74 CB5 R-05 8 80,00 B 13 86,67 SB 9 90,00 SB 8 80,00 B 8 80,00 B 13 86,67 SB 8 80,00 B 8 53,33 CB 16 80,00 B 91 79,13 B6 R-06 9 90,00 SB 9 60,00 CB 6 60,00 CB 6 60,00 CB 6 60,00 CB 11 73,33 B 6 60,00 CB 8 53,33 CB 19 95,00 SB 80 69,57 B7 R-07 10 100,00 SB 13 86,67 SB 8 80,00 B 9 90,00 SB 5 50,00 KB 8 53,33 CB 9 90,00 SB 10 66,67 CB 17 85,00 SB 89 77,39 B8 R-08 9 90,00 SB 12 80,00 B 10 100,00 SB 6 60,00 CB 5 50,00 KB 9 60,00 CB 8 80,00 B 9 60,00 CB 11 55,00 CB 79 68,70 B9 R-09 7 70,00 B 12 80,00 B 7 70,00 B 8 80,00 B 6 60,00 CB 12 80,00 B 7 70,00 B 11 73,33 B 12 60,00 CB 82 71,30 B10 R-10 10 100,00 SB 13 86,67 SB 5 50,00 KB 6 60,00 CB 6 60,00 CB 7 46,67 KB 6 60,00 CB 11 73,33 B 13 65,00 CB 77 66,96 CB11 R-11 7 70,00 B 9 60,00 CB 7 70,00 B 5 50,00 KB 8 80,00 B 11 73,33 B 7 70,00 B 11 73,33 B 13 65,00 CB 78 67,83 CB12 R-12 6 60,00 CB 10 66,67 CB 8 80,00 B 8 80,00 B 8 80,00 B 8 53,33 CB 6 60,00 CB 9 60,00 CB 11 55,00 CB 74 64,35 CB13 R-13 7 70,00 B 12 80,00 B 8 80,00 B 6 60,00 CB 7 70,00 B 14 93,33 SB 7 70,00 B 12 80,00 B 17 85,00 SB 90 78,26 B14 R-14 7 70,00 B 12 80,00 B 8 80,00 B 9 90,00 SB 3 30,00 TB 14 93,33 SB 7 70,00 B 12 80,00 B 13 65,00 CB 85 73,91 B15 R-15 10 100,00 SB 14 93,33 SB 6 60,00 CB 10 100,00 SB 6 60,00 CB 13 86,67 SB 6 60,00 CB 13 86,67 SB 14 70,00 B 92 80,00 B16 R-16 10 100,00 SB 15 100,00 SB 10 100,00 SB 10 100,00 SB 8 80,00 B 12 80,00 B 9 90,00 SB 15 100,00 SB 14 70,00 B 103 89,57 SB17 R-17 10 100,00 SB 15 100,00 SB 10 100,00 SB 10 100,00 SB 10 100,00 SB 12 80,00 B 10 100,00 SB 15 100,00 SB 20 100,00 SB 112 97,39 SB18 R-18 4 40,00 KB 7 46,67 KB 6 60,00 CB 10 100,00 SB 8 80,00 B 13 86,67 SB 10 100,00 SB 11 73,33 B 13 65,00 CB 82 71,30 B19 R-19 7 70,00 B 12 80,00 B 7 70,00 B 6 60,00 CB 6 60,00 CB 12 80,00 B 9 90,00 SB 11 73,33 B 13 65,00 CB 83 72,17 B20 R-20 9 90,00 SB 15 100,00 SB 9 90,00 SB 10 100,00 SB 10 100,00 SB 14 93,33 SB 8 80,00 B 12 80,00 B 16 80,00 B 103 89,57 SB21 R-21 6 60,00 CB 9 60,00 CB 6 60,00 CB 5 50,00 KB 6 60,00 CB 10 66,67 CB 7 70,00 B 12 80,00 B 15 75,00 B 76 66,09 CB22 R-22 10 100,00 SB 15 100,00 SB 7 70,00 B 8 80,00 B 9 90,00 SB 13 86,67 SB 8 80,00 B 11 73,33 B 13 65,00 CB 94 81,74 B23 R-23 9 90,00 SB 14 93,33 SB 8 80,00 B 10 100,00 SB 9 90,00 SB 10 66,67 CB 6 60,00 CB 9 60,00 CB 11 55,00 CB 86 74,78 B24 R-24 8 80,00 B 11 73,33 B 6 60,00 CB 3 30,00 TB 6 60,00 CB 8 53,33 CB 8 80,00 B 10 66,67 CB 13 65,00 CB 73 63,48 CB25 R-25 9 90,00 SB 13 86,67 SB 8 80,00 B 7 70,00 B 7 70,00 B 11 73,33 B 4 40,00 KB 8 53,33 CB 16 80,00 B 83 72,17 B26 R-26 10 100,00 SB 15 100,00 SB 10 100,00 SB 4 40,00 KB 8 80,00 B 14 93,33 SB 9 90,00 SB 12 80,00 B 18 90,00 SB 100 86,96 SB27 R-27 10 100,00 SB 15 100,00 SB 6 60,00 CB 8 80,00 B 6 60,00 CB 9 60,00 CB 5 50,00 KB 9 60,00 CB 17 85,00 SB 85 73,91 B28 R-28 7 70,00 B 7 46,67 KB 5 50,00 KB 5 50,00 KB 7 70,00 B 10 66,67 CB 10 100,00 SB 12 80,00 B 13 65,00 CB 76 66,09 CB29 R-29 7 70,00 B 10 66,67 CB 7 70,00 B 8 80,00 B 7 70,00 B 10 66,67 CB 8 80,00 B 9 60,00 CB 13 65,00 CB 79 68,70 B30 R-30 6 60,00 CB 6 40,00 KB 6 60,00 CB 8 80,00 B 7 70,00 B 9 60,00 CB 7 70,00 B 10 66,67 CB 15 75,00 B 74 64,35 CB31 R-31 8 80,00 B 9 60,00 CB 8 80,00 B 10 100,00 SB 9 90,00 SB 11 73,33 B 5 50,00 KB 6 40,00 KB 10 50,00 KB 76 66,09 CB32 R-32 6 60,00 CB 10 66,67 CB 7 70,00 B 10 100,00 SB 8 80,00 B 10 66,67 CB 6 60,00 CB 10 66,67 CB 14 70,00 B 81 70,43 B33 R-33 9 90,00 SB 10 66,67 CB 4 40,00 KB 6 60,00 CB 4 40,00 KB 9 60,00 CB 5 50,00 KB 7 46,67 KB 10 50,00 KB 64 55,65 CB34 R-34 6 60,00 CB 8 53,33 CB 8 80,00 B 10 100,00 SB 10 100,00 SB 8 53,33 CB 6 60,00 CB 8 53,33 CB 11 55,00 CB 75 65,22 CB35 R-35 8 80,00 B 14 93,33 SB 10 100,00 SB 8 80,00 B 7 70,00 B 7 46,67 KB 5 50,00 KB 10 66,67 CB 8 40,00 KB 77 66,96 CB36 R-36 8 80,00 B 11 73,33 B 8 80,00 B 8 80,00 B 5 50,00 KB 9 60,00 CB 5 50,00 KB 9 60,00 CB 9 45,00 KB 72 62,61 CB37 R-37 7 70,00 B 12 80,00 B 10 100,00 SB 10 100,00 SB 7 70,00 B 9 60,00 CB 7 70,00 B 8 53,33 CB 9 45,00 KB 79 68,70 B38 R-38 10 100,00 SB 11 73,33 B 5 50,00 KB 3 30,00 TB 4 40,00 KB 9 60,00 CB 4 40,00 KB 11 73,33 B 13 65,00 CB 70 60,87 CB39 R-39 6 60,00 CB 11 73,33 B 8 80,00 B 8 80,00 B 7 70,00 B 9 60,00 CB 7 70,00 B 8 53,33 CB 12 60,00 CB 76 66,09 CB40 R-40 8 80,00 B 11 73,33 B 8 80,00 B 6 60,00 CB 9 90,00 SB 7 46,67 KB 8 80,00 B 8 53,33 CB 10 50,00 KB 75 65,22 CB41 R-41 7 70,00 B 9 60,00 CB 8 80,00 B 7 70,00 B 7 70,00 B 9 60,00 CB 6 60,00 CB 10 66,67 CB 13 65,00 CB 76 66,09 CB42 R-42 10 100,00 SB 15 100,00 SB 9 90,00 SB 8 80,00 B 7 70,00 B 10 66,67 CB 7 70,00 B 8 53,33 CB 13 65,00 CB 87 75,65 B43 R-43 10 100,00 SB 15 100,00 SB 7 70,00 B 6 60,00 CB 8 80,00 B 9 60,00 CB 5 50,00 KB 10 66,67 CB 12 60,00 CB 82 71,30 B44 R-44 10 100,00 SB 15 100,00 SB 10 100,00 SB 8 80,00 B 7 70,00 B 10 66,67 CB 7 70,00 B 9 60,00 CB 14 70,00 B 90 78,26 B45 R-45 10 100,00 SB 15 100,00 SB 8 80,00 B 10 100,00 SB 9 90,00 SB 12 80,00 B 7 70,00 B 8 53,33 CB 12 60,00 CB 91 79,13 B46 R-46 10 100,00 SB 15 100,00 SB 7 70,00 B 9 90,00 SB 7 70,00 B 10 66,67 CB 6 60,00 CB 10 66,67 CB 9 45,00 KB 83 72,17 B47 R-47 9 90,00 SB 11 73,33 B 8 80,00 B 10 100,00 SB 3 30,00 TB 7 46,67 KB 5 50,00 KB 13 86,67 SB 10 50,00 KB 76 66,09 CB48 R-48 8 80,00 B 11 73,33 B 6 60,00 CB 6 60,00 CB 7 70,00 B 10 66,67 CB 7 70,00 B 9 60,00 CB 14 70,00 B 78 67,83 CB49 R-49 8 80,00 B 11 73,33 B 10 100,00 SB 10 100,00 SB 9 90,00 SB 10 66,67 CB 4 40,00 KB 10 66,67 CB 16 80,00 B 88 76,52 B
B B B B B CB CB CB CB B
A % B % C % D % E % F % G % H % I %21 42,86 18 36,73 12 24,49 16 32,65 9 18,37 8 16,33 8 16,33 5 10,20 8 16,3321 42,86 16 32,65 24 48,98 17 34,69 24 48,98 10 20,41 19 38,78 14 28,57 12 24,496 12,24 12 24,49 8 16,33 10 20,41 8 16,33 27 55,10 11 22,45 28 57,14 21 42,861 2,04 3 6,12 5 10,20 4 8,16 6 12,24 4 8,16 10 20,41 2 4,08 8 16,330 - 0 - 0 - 2 4,08 2 4,08 0 - 1 2,04 0 - 0 -
LAMPIRAN 16
ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE PER INDIKATOR SUPERVISI KEPALA SEKOLAH
No KODE
81,63 78,10 75,92 76,12
Sangat BaikBaik
Cukup BaikKurang BaikTidak Baik
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDENKriteria
RATA-RATA 67,35 70,20
∑F HA C D E G
Analisis Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Supervisi Kepala Sekolah
% Skor KriteriaB
67,89 67,76
I
67,55 71,89
210
SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIA1 R-01 10 100,00 ST 10 100,00 ST 19 95,00 ST 10 100,00 ST 10 100,00 ST 15 100,00 ST 14 93,33 ST 15 100,00 ST 103 98,10 ST2 R-02 7 70,00 T 4 40,00 R 13 65,00 S 7 70,00 T 7 70,00 T 11 73,33 T 14 93,33 ST 12 80,00 T 75 71,43 T3 R-03 10 100,00 ST 8 80,00 T 17 85,00 ST 10 100,00 ST 8 80,00 T 15 100,00 ST 15 100,00 ST 12 80,00 T 95 90,48 ST4 R-04 6 60,00 S 7 70,00 T 13 65,00 S 7 70,00 T 6 60,00 S 15 100,00 ST 13 86,67 ST 14 93,33 ST 81 77,14 T5 R-05 7 70,00 T 8 80,00 T 14 70,00 T 6 60,00 S 7 70,00 T 13 86,67 ST 9 60,00 S 11 73,33 T 75 71,43 T6 R-06 6 60,00 S 5 50,00 R 12 60,00 S 6 60,00 S 7 70,00 T 13 86,67 ST 14 93,33 ST 15 100,00 ST 78 74,29 T7 R-07 10 100,00 ST 9 90,00 ST 16 80,00 T 8 80,00 T 9 90,00 ST 15 100,00 ST 11 73,33 T 11 73,33 T 89 84,76 ST8 R-08 7 70,00 T 8 80,00 T 17 85,00 ST 6 60,00 S 8 80,00 T 15 100,00 ST 8 53,33 S 11 73,33 T 80 76,19 T9 R-09 5 50,00 R 4 40,00 R 12 60,00 S 6 60,00 S 7 70,00 T 10 66,67 S 11 73,33 T 12 80,00 T 67 63,81 S10 R-10 8 80,00 T 8 80,00 T 13 65,00 S 8 80,00 T 9 90,00 ST 15 100,00 ST 10 66,67 S 12 80,00 T 83 79,05 T11 R-11 4 40,00 R 4 40,00 R 11 55,00 S 6 60,00 S 6 60,00 S 15 100,00 ST 11 73,33 T 12 80,00 T 69 65,71 S12 R-12 5 50,00 R 4 40,00 R 11 55,00 S 6 60,00 S 7 70,00 T 13 86,67 ST 12 80,00 T 15 100,00 ST 73 69,52 T13 R-13 8 80,00 T 9 90,00 ST 15 75,00 T 10 100,00 ST 8 80,00 T 15 100,00 ST 10 66,67 S 12 80,00 T 87 82,86 T14 R-14 8 80,00 T 7 70,00 T 20 100,00 ST 8 80,00 T 8 80,00 T 13 86,67 ST 10 66,67 S 12 80,00 T 86 81,90 T15 R-15 5 50,00 R 7 70,00 T 14 70,00 T 4 40,00 R 10 100,00 ST 11 73,33 T 12 80,00 T 11 73,33 T 74 70,48 T16 R-16 6 60,00 S 7 70,00 T 16 80,00 T 10 100,00 ST 10 100,00 ST 15 100,00 ST 15 100,00 ST 15 100,00 ST 94 89,52 ST17 R-17 5 50,00 R 7 70,00 T 20 100,00 ST 10 100,00 ST 10 100,00 ST 15 100,00 ST 15 100,00 ST 15 100,00 ST 97 92,38 ST18 R-18 9 90,00 ST 7 70,00 T 13 65,00 S 6 60,00 S 6 60,00 S 9 60,00 S 10 66,67 S 9 60,00 S 69 65,71 S19 R-19 8 80,00 T 8 80,00 T 16 80,00 T 6 60,00 S 8 80,00 T 14 93,33 ST 13 86,67 ST 9 60,00 S 82 78,10 T20 R-20 10 100,00 ST 9 90,00 ST 20 100,00 ST 7 70,00 T 9 90,00 ST 13 86,67 ST 14 93,33 ST 12 80,00 T 94 89,52 ST21 R-21 5 50,00 R 5 50,00 R 8 40,00 R 6 60,00 S 7 70,00 T 11 73,33 T 6 40,00 R 10 66,67 S 58 55,24 S22 R-22 7 70,00 T 6 60,00 S 15 75,00 T 8 80,00 T 10 100,00 ST 12 80,00 T 13 86,67 ST 12 80,00 T 83 79,05 T23 R-23 7 70,00 T 5 50,00 R 11 55,00 S 7 70,00 T 8 80,00 T 13 86,67 ST 9 60,00 S 10 66,67 S 70 66,67 S24 R-24 5 50,00 R 6 60,00 S 9 45,00 R 6 60,00 S 5 50,00 R 9 60,00 S 9 60,00 S 15 100,00 ST 64 60,95 S25 R-25 8 80,00 T 10 100,00 ST 13 65,00 S 6 60,00 S 8 80,00 T 10 66,67 S 11 73,33 T 13 86,67 ST 79 75,24 T26 R-26 8 80,00 T 8 80,00 T 15 75,00 T 9 90,00 ST 8 80,00 T 14 93,33 ST 11 73,33 T 11 73,33 T 84 80,00 T27 R-27 7 70,00 T 6 60,00 S 11 55,00 S 6 60,00 S 4 40,00 R 8 53,33 S 8 53,33 S 13 86,67 ST 63 60,00 S28 R-28 8 80,00 T 6 60,00 S 17 85,00 ST 5 50,00 R 9 90,00 ST 10 66,67 S 15 100,00 ST 13 86,67 ST 83 79,05 T29 R-29 9 90,00 ST 8 80,00 T 16 80,00 T 6 60,00 S 7 70,00 T 12 80,00 T 8 53,33 S 14 93,33 ST 80 76,19 T30 R-30 8 80,00 T 8 80,00 T 14 70,00 T 5 50,00 R 9 90,00 ST 13 86,67 ST 11 73,33 T 11 73,33 T 79 75,24 T31 R-31 6 60,00 S 5 50,00 R 13 65,00 S 7 70,00 T 7 70,00 T 10 66,67 S 7 46,67 R 11 73,33 T 66 62,86 S32 R-32 7 70,00 T 5 50,00 R 14 70,00 T 8 80,00 T 8 80,00 T 11 73,33 T 3 20,00 SR 13 86,67 ST 69 65,71 S33 R-33 6 60,00 S 9 90,00 ST 12 60,00 S 6 60,00 S 8 80,00 T 13 86,67 ST 7 46,67 R 13 86,67 ST 74 70,48 T34 R-34 7 70,00 T 6 60,00 S 14 70,00 T 8 80,00 T 10 100,00 ST 6 40,00 R 8 53,33 S 5 33,33 SR 64 60,95 S35 R-35 8 80,00 T 9 90,00 ST 13 65,00 S 7 70,00 T 8 80,00 T 8 53,33 S 9 60,00 S 10 66,67 S 72 68,57 T36 R-36 9 90,00 ST 6 60,00 S 12 60,00 S 4 40,00 R 4 40,00 R 8 53,33 S 9 60,00 S 13 86,67 ST 65 61,90 S37 R-37 9 90,00 ST 9 90,00 ST 14 70,00 T 8 80,00 T 7 70,00 T 10 66,67 S 9 60,00 S 12 80,00 T 78 74,29 T38 R-38 7 70,00 T 8 80,00 T 14 70,00 T 7 70,00 T 7 70,00 T 9 60,00 S 7 46,67 R 10 66,67 S 69 65,71 S39 R-39 8 80,00 T 10 100,00 ST 16 80,00 T 8 80,00 T 10 100,00 ST 12 80,00 T 6 40,00 R 10 66,67 S 80 76,19 T40 R-40 6 60,00 S 5 50,00 R 15 75,00 T 10 100,00 ST 7 70,00 T 14 93,33 ST 10 66,67 S 13 86,67 ST 80 76,19 T41 R-41 7 70,00 T 7 70,00 T 12 60,00 S 6 60,00 S 7 70,00 T 12 80,00 T 9 60,00 S 10 66,67 S 70 66,67 S42 R-42 5 50,00 R 9 90,00 ST 16 80,00 T 8 80,00 T 8 80,00 T 11 73,33 T 7 46,67 R 6 40,00 R 70 66,67 S43 R-43 5 50,00 R 8 80,00 T 13 65,00 S 5 50,00 R 5 50,00 R 8 53,33 S 13 86,67 ST 6 40,00 R 63 60,00 S44 R-44 8 80,00 T 6 60,00 S 16 80,00 T 8 80,00 T 6 60,00 S 13 86,67 ST 11 73,33 T 8 53,33 S 76 72,38 T45 R-45 5 50,00 R 6 60,00 S 11 55,00 S 7 70,00 T 8 80,00 T 11 73,33 T 10 66,67 S 13 86,67 ST 71 67,62 S46 R-46 5 50,00 R 8 80,00 T 13 65,00 S 7 70,00 T 8 80,00 T 8 53,33 S 15 100,00 ST 13 86,67 ST 77 73,33 T47 R-47 7 70,00 T 5 50,00 R 14 70,00 T 6 60,00 S 6 60,00 S 11 73,33 T 11 73,33 T 12 80,00 T 72 68,57 T48 R-48 5 50,00 R 6 60,00 S 18 90,00 ST 7 70,00 T 10 100,00 ST 11 73,33 T 13 86,67 ST 6 40,00 R 76 72,38 T49 R-49 7 70,00 T 5 50,00 R 13 65,00 S 7 70,00 T 7 70,00 T 9 60,00 S 9 60,00 S 9 60,00 S 66 62,86 S
T T T T T T T T T
A % B % C % D % E % F % G % H %8 16,33 10 20,41 8 16,33 7 14,29 13 26,53 22 44,90 14 28,57 17 34,69 23 46,94 18 36,73 19 38,78 21 42,86 27 55,10 12 24,49 10 20,41 18 36,73 6 12,24 9 18,37 20 40,82 16 32,65 5 10,20 14 28,57 18 36,73 10 20,41 12 24,49 12 24,49 2 4,08 5 10,20 4 8,16 1 2,04 6 12,24 3 6,12 0 ‐ 0 ‐ 0 ‐ 0 ‐ 0 ‐ 0 ‐ 1 2,04 1 2,04
LAMPIRAN 17ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE PER INDIKATOR MOTIVASI KERJA GURU
No KODEH
Analisis Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Motivasi Kerja Guru
Kriteria
Sangat Rendah
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN
70,00 69,39 70,82 70,41 76,73 78,50
KriteriaSangat TinggiTinggiSedangRendah
RATA-RATA 72,93
∑%
SkorA B C D
70,07 76,46
E F G
211
SKOR % KRITERIASKOR % KRITERIA SKOR % KRITERIASKOR % KRITERIASKOR % KRITERI SKOR % KRITERI SKOR % KRITERIASKOR % KRITERI SKOR % KRITERI SKOR % KRITERI1 R-01 18 72,00 B 12 60,00 CB 4 80,00 B 12 80,00 B 18 90,00 SB 3 30,00 TB 14 70,00 B 8 53,33 CB 11 73,33 B 17 85,00 SB 117 70,91 B2 R-02 12 48,00 KB 14 70,00 B 2 40,00 KB 9 60,00 CB 14 70,00 B 5 50,00 KB 13 65,00 CB 13 86,67 SB 12 80,00 B 13 65,00 CB 107 64,85 CB3 R-03 16 64,00 CB 11 55,00 CB 1 20,00 TB 10 66,67 CB 14 70,00 B 5 50,00 KB 16 80,00 B 9 60,00 CB 8 53,33 CB 13 65,00 CB 103 62,42 CB4 R-04 16 64,00 CB 12 60,00 CB 1 20,00 TB 8 53,33 CB 10 50,00 KB 4 40,00 KB 9 45,00 KB 9 60,00 CB 12 80,00 B 14 70,00 B 95 57,58 CB5 R-05 14 56,00 CB 14 70,00 B 3 60,00 CB 11 73,33 B 9 45,00 KB 6 60,00 CB 16 80,00 B 9 60,00 CB 13 86,67 SB 10 50,00 KB 105 63,64 CB6 R-06 12 48,00 KB 14 70,00 B 1 20,00 TB 9 60,00 CB 10 50,00 KB 6 60,00 CB 11 55,00 CB 8 53,33 CB 8 53,33 CB 17 85,00 SB 96 58,18 CB7 R-07 16 64,00 CB 16 80,00 B 4 80,00 B 12 80,00 B 13 65,00 CB 10 100,00 SB 17 85,00 SB 11 73,33 B 13 86,67 SB 9 45,00 KB 121 73,33 B8 R-08 13 52,00 KB 9 45,00 KB 2 40,00 KB 11 73,33 B 18 90,00 SB 6 60,00 CB 17 85,00 SB 9 60,00 CB 6 40,00 KB 9 45,00 KB 100 60,61 CB9 R-09 14 56,00 CB 7 35,00 TB 3 60,00 CB 9 60,00 CB 11 55,00 CB 5 50,00 KB 16 80,00 B 9 60,00 CB 10 66,67 CB 12 60,00 CB 96 58,18 CB
10 R-10 16 64,00 CB 9 45,00 KB 2 40,00 KB 5 33,33 TB 8 40,00 KB 6 60,00 CB 17 85,00 SB 12 80,00 B 10 66,67 CB 13 65,00 CB 98 59,39 CB11 R-11 13 52,00 KB 13 65,00 CB 3 60,00 CB 10 66,67 CB 12 60,00 CB 7 70,00 B 14 70,00 B 7 46,67 KB 10 66,67 CB 10 50,00 KB 99 60,00 CB12 R-12 11 44,00 KB 10 50,00 KB 3 60,00 CB 7 46,67 KB 12 60,00 CB 8 80,00 B 16 80,00 B 11 73,33 B 13 86,67 SB 13 65,00 CB 104 63,03 CB13 R-13 16 64,00 CB 12 60,00 CB 3 60,00 CB 12 80,00 B 15 75,00 B 5 50,00 KB 20 100,00 SB 11 73,33 B 9 60,00 CB 11 55,00 CB 114 69,09 B14 R-14 15 60,00 CB 14 70,00 B 4 80,00 B 12 80,00 B 15 75,00 B 7 70,00 B 18 90,00 SB 13 86,67 SB 13 86,67 SB 11 55,00 CB 122 73,94 B15 R-15 16 64,00 CB 16 80,00 B 3 60,00 CB 15 100,00 SB 13 65,00 CB 5 50,00 KB 10 50,00 KB 5 33,33 TB 9 60,00 CB 14 70,00 B 106 64,24 CB16 R-16 13 52,00 KB 12 60,00 CB 4 80,00 B 13 86,67 SB 17 85,00 SB 8 80,00 B 14 70,00 B 10 66,67 CB 13 86,67 SB 17 85,00 SB 121 73,33 B17 R-17 16 64,00 CB 10 50,00 KB 4 80,00 B 13 86,67 SB 17 85,00 SB 10 100,00 SB 17 85,00 SB 15 100,00 SB 13 86,67 SB 20 100,00 SB 135 81,82 B18 R-18 15 60,00 CB 11 55,00 CB 3 60,00 CB 8 53,33 CB 14 70,00 B 6 60,00 CB 16 80,00 B 8 53,33 CB 11 73,33 B 10 50,00 KB 102 61,82 CB19 R-19 16 64,00 CB 11 55,00 CB 3 60,00 CB 10 66,67 CB 11 55,00 CB 10 100,00 SB 16 80,00 B 10 66,67 CB 14 93,33 SB 13 65,00 CB 114 69,09 B20 R-20 16 64,00 CB 17 85,00 SB 5 100,00 SB 14 93,33 SB 18 90,00 SB 10 100,00 SB 8 40,00 KB 10 66,67 CB 7 46,67 KB 14 70,00 B 119 72,12 B21 R-21 17 68,00 CB 6 30,00 TB 2 40,00 KB 7 46,67 KB 10 50,00 KB 6 60,00 CB 13 65,00 CB 8 53,33 CB 12 80,00 B 6 30,00 TB 87 52,73 CB22 R-22 15 60,00 CB 10 50,00 KB 3 60,00 CB 9 60,00 CB 10 50,00 KB 7 70,00 B 18 90,00 SB 15 100,00 SB 14 93,33 SB 15 75,00 B 116 70,30 B23 R-23 13 52,00 KB 11 55,00 CB 1 20,00 TB 6 40,00 KB 5 25,00 TB 7 70,00 B 20 100,00 SB 10 66,67 CB 15 100,00 SB 12 60,00 CB 100 60,61 CB24 R-24 6 24,00 TB 8 40,00 KB 2 40,00 KB 7 46,67 KB 5 25,00 TB 9 90,00 SB 12 60,00 CB 11 73,33 B 15 100,00 SB 11 55,00 CB 86 52,12 CB25 R-25 12 48,00 KB 14 70,00 B 3 60,00 CB 11 73,33 B 15 75,00 B 7 70,00 B 11 55,00 CB 10 66,67 CB 9 60,00 CB 9 45,00 KB 101 61,21 CB26 R-26 20 80,00 B 12 60,00 CB 4 80,00 B 8 53,33 CB 14 70,00 B 7 70,00 B 17 85,00 SB 11 73,33 B 15 100,00 SB 17 85,00 SB 125 75,76 B27 R-27 10 40,00 KB 14 70,00 B 2 40,00 KB 5 33,33 TB 10 50,00 KB 7 70,00 B 14 70,00 B 9 60,00 CB 10 66,67 CB 9 45,00 KB 90 54,55 CB28 R-28 17 68,00 CB 12 60,00 CB 4 80,00 B 12 80,00 B 20 100,00 SB 8 80,00 B 13 65,00 CB 6 40,00 KB 11 73,33 B 17 85,00 SB 120 72,73 B29 R-29 17 68,00 CB 14 70,00 B 3 60,00 CB 14 93,33 SB 15 75,00 B 7 70,00 B 15 75,00 B 8 53,33 CB 9 60,00 CB 10 50,00 KB 112 67,88 CB30 R-30 15 60,00 CB 13 65,00 CB 3 60,00 CB 13 86,67 SB 18 90,00 SB 8 80,00 B 12 60,00 CB 8 53,33 CB 11 73,33 B 13 65,00 CB 114 69,09 B31 R-31 14 56,00 CB 9 45,00 KB 3 60,00 CB 10 66,67 CB 13 65,00 CB 8 80,00 B 15 75,00 B 10 66,67 CB 7 46,67 KB 9 45,00 KB 98 59,39 CB32 R-32 13 52,00 KB 10 50,00 KB 3 60,00 CB 12 80,00 B 18 90,00 SB 4 40,00 KB 14 70,00 B 14 93,33 SB 10 66,67 CB 5 25,00 TB 103 62,42 CB33 R-33 15 60,00 CB 9 45,00 KB 3 60,00 CB 13 86,67 SB 15 75,00 B 6 60,00 CB 13 65,00 CB 10 66,67 CB 13 86,67 SB 10 50,00 KB 107 64,85 CB34 R-34 13 52,00 KB 12 60,00 CB 3 60,00 CB 10 66,67 CB 14 70,00 B 8 80,00 B 14 70,00 B 9 60,00 CB 7 46,67 KB 11 55,00 CB 101 61,21 CB35 R-35 15 60,00 CB 12 60,00 CB 3 60,00 CB 9 60,00 CB 18 90,00 SB 7 70,00 B 12 60,00 CB 10 66,67 CB 8 53,33 CB 13 65,00 CB 107 64,85 CB36 R-36 17 68,00 CB 15 75,00 B 4 80,00 B 9 60,00 CB 14 70,00 B 9 90,00 SB 14 70,00 B 10 66,67 CB 10 66,67 CB 11 55,00 CB 113 68,48 B37 R-37 17 68,00 CB 10 50,00 KB 4 80,00 B 10 66,67 CB 14 70,00 B 6 60,00 CB 15 75,00 B 11 73,33 B 11 73,33 B 10 50,00 KB 108 65,45 CB38 R-38 15 60,00 CB 14 70,00 B 2 40,00 KB 8 53,33 CB 11 55,00 CB 5 50,00 KB 15 75,00 B 10 66,67 CB 11 73,33 B 10 50,00 KB 101 61,21 CB39 R-39 19 76,00 B 10 50,00 KB 5 100,00 SB 11 73,33 B 17 85,00 SB 5 50,00 KB 15 75,00 B 11 73,33 B 13 86,67 SB 9 45,00 KB 115 69,70 B40 R-40 16 64,00 CB 11 55,00 CB 5 100,00 SB 8 53,33 CB 15 75,00 B 6 60,00 CB 17 85,00 SB 11 73,33 B 13 86,67 SB 12 60,00 CB 114 69,09 B41 R-41 19 76,00 B 12 60,00 CB 4 80,00 B 8 53,33 CB 17 85,00 SB 6 60,00 CB 16 80,00 B 9 60,00 CB 11 73,33 B 19 95,00 SB 121 73,33 B42 R-42 18 72,00 B 11 55,00 CB 4 80,00 B 8 53,33 CB 17 85,00 SB 5 50,00 KB 17 85,00 SB 9 60,00 CB 12 80,00 B 9 45,00 KB 110 66,67 CB43 R-43 15 60,00 CB 10 50,00 KB 1 20,00 TB 9 60,00 CB 14 70,00 B 6 60,00 CB 15 75,00 B 7 46,67 KB 9 60,00 CB 16 80,00 B 102 61,82 CB44 R-44 18 72,00 B 11 55,00 CB 3 60,00 CB 12 80,00 B 17 85,00 SB 8 80,00 B 17 85,00 SB 12 80,00 B 6 40,00 KB 16 80,00 B 120 72,73 B45 R-45 15 60,00 CB 11 55,00 CB 3 60,00 CB 12 80,00 B 10 50,00 KB 6 60,00 CB 13 65,00 CB 9 60,00 CB 11 73,33 B 13 65,00 CB 103 62,42 CB46 R-46 19 76,00 B 15 75,00 B 2 40,00 KB 12 80,00 B 12 60,00 CB 6 60,00 CB 13 65,00 CB 10 66,67 CB 10 66,67 CB 18 90,00 SB 117 70,91 B47 R-47 9 36,00 TB 10 50,00 KB 3 60,00 CB 9 60,00 CB 14 70,00 B 7 70,00 B 15 75,00 B 11 73,33 B 11 73,33 B 16 80,00 B 105 63,64 CB48 R-48 14 56,00 CB 13 65,00 CB 2 40,00 KB 14 93,33 SB 14 70,00 B 4 40,00 KB 16 80,00 B 13 86,67 SB 13 86,67 SB 15 75,00 B 118 71,52 B49 R-49 14 56,00 CB 17 85,00 SB 3 60,00 CB 9 60,00 CB 15 75,00 B 7 70,00 B 13 65,00 CB 11 73,33 B 10 66,67 CB 16 80,00 B 115 69,70 B
CB CB CB CB B CB B CB B CB B
A % B % C % D % E % F % G % H % I % J %0 - 2 4,08 3 6,12 8 16,33 13 26,53 6 12,24 12 24,49 6 12,24 15 30,61 8 16,33 7 14,29 12 24,49 11 22,45 13 26,53 17 34,69 18 36,73 22 44,9 12 24,49 13 26,53 9 18,37
29 59,18 20 40,82 21 42,86 22 44,90 9 18,37 13 26,53 12 24,49 27 55,10 16 32,65 16 32,65 11 22,45 13 26,53 9 18,37 4 8,16 8 16,33 11 22,45 3 6,122 3 6,12 5 10,2 14 28,57 2 4,08 2 4,08 5 10,20 2 4,08 2 4,08 1 2,04 0 0 1 2,04 0 0 2 4,08
Analisis Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Kinerja Guru
Kriteria
Sangat Baik
RATA-RATA
LAMPIRAN 18
No KODE
65,59
I%
Skor
ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE PER INDIKATOR KINERJA GURU∑A B C D
72,38 62,96
HE G
Tidak Baik
J
59,67 59,18 59,18 67,35 68,37 66,12 73,37 66,67
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDENKriteria
BaikCukup Baik
F
Kurang Baik
212
∑ % Kriteria ∑ % Kriteria ∑ % Kriteria1 R-01 91 79,1 B 103 98,1 ST 117 70,9 B2 R-02 84 73,0 B 75 71,4 T 107 64,8 CB3 R-03 83 72,2 B 95 90,5 ST 103 62,4 CB4 R-04 71 61,7 CB 81 77,1 T 95 57,6 CB5 R-05 91 79,1 B 75 71,4 T 105 63,6 CB6 R-06 80 69,6 B 78 74,3 T 96 58,2 CB7 R-07 89 77,4 B 89 84,8 ST 121 73,3 B8 R-08 79 68,7 B 80 76,2 T 100 60,6 CB9 R-09 82 71,3 B 67 63,8 S 96 58,2 CB10 R-10 77 67,0 CB 83 79,0 T 98 59,4 CB11 R-11 78 67,8 CB 69 65,7 S 99 60,0 CB12 R-12 74 64,3 CB 73 69,5 T 104 63,0 CB13 R-13 90 78,3 B 87 82,9 T 114 69,1 B14 R-14 85 73,9 B 86 81,9 T 122 73,9 B15 R-15 92 80,0 B 74 70,5 T 106 64,2 CB16 R-16 103 89,6 SB 94 89,5 ST 121 73,3 B17 R-17 112 97,4 SB 97 92,4 ST 135 81,8 B18 R-18 82 71,3 B 69 65,7 S 102 61,8 CB19 R-19 83 72,2 B 82 78,1 T 114 69,1 B20 R-20 103 89,6 SB 94 89,5 ST 119 72,1 B21 R-21 76 66,1 CB 58 55,2 S 87 52,7 CB22 R-22 94 81,7 B 83 79,0 T 116 70,3 B23 R-23 86 74,8 B 70 66,7 S 100 60,6 CB24 R-24 73 63,5 CB 64 61,0 S 86 52,1 CB25 R-25 83 72,2 B 79 75,2 T 101 61,2 CB26 R-26 100 87,0 SB 84 80,0 T 125 75,8 B27 R-27 85 73,9 B 63 60,0 S 90 54,5 CB28 R-28 76 66,1 CB 83 79,0 T 120 72,7 B29 R-29 79 68,7 B 80 76,2 T 112 67,9 CB30 R-30 74 64,3 CB 79 75,2 T 114 69,1 B31 R-31 76 66,1 CB 66 62,9 S 98 59,4 CB32 R-32 81 70,4 B 69 65,7 S 103 62,4 CB33 R-33 64 55,7 CB 74 70,5 T 107 64,8 CB34 R-34 75 65,2 CB 64 61,0 S 101 61,2 CB35 R-35 77 67,0 CB 72 68,6 T 107 64,8 CB36 R-36 72 62,6 CB 65 61,9 S 113 68,5 B37 R-37 79 68,7 B 78 74,3 T 108 65,5 CB38 R-38 70 60,9 CB 69 65,7 S 101 61,2 CB39 R-39 76 66,1 CB 80 76,2 T 115 69,7 B40 R-40 75 65,2 CB 80 76,2 T 114 69,1 B41 R-41 76 66,1 CB 70 66,7 S 121 73,3 B42 R-42 87 75,7 B 70 66,7 S 110 66,7 CB43 R-43 82 71,3 B 63 60,0 S 102 61,8 CB44 R-44 90 78,3 B 76 72,4 T 120 72,7 B45 R-45 91 79,1 B 71 67,6 S 103 62,4 CB46 R-46 83 72,2 B 77 73,3 T 117 70,9 B47 R-47 76 66,1 CB 72 68,6 T 105 63,6 CB48 R-48 78 67,8 CB 76 72,4 T 118 71,5 B49 R-49 88 76,5 B 66 62,9 S 115 69,7 B
∑ % ∑ % ∑ %
4 8,16 6 12,24 0 -
26 53,06 26 53,06 20 40,82
19 38,78 17 34,69 29 59,18
0 - 0 - 0 -
0 - 0 - 0 -
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
SedangCukup Baik
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Baik
Baik
KINERJA GURUKriteria
Sangat Baik
BaikTinggi
MOTIVASI KERJA GURU
SUPERVISI KEPALA
SEKOLAHKriteria Kriteria
Sangat Tinggi
LAMPIRAN 19
MOTIVASI KERJA GURU KINERJA GURU
Analisis Deskriptif Persentase Variabel Penelitian
No KodeSUPERVISI KEPALA
SEKOLAH
213
LAMPIRAN 20 Output SPSS
1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 49
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 7.81178068
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .056
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .431
Asymp. Sig. (2-tailed) .992
a. Test distribution is Normal.
214
b. Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
KINERJA_GURU *
SUPERVISI_KEPSEK
Between
Groups
(Combined) 2989.614 27 110.726 1.056 .454
Linearity 1413.271 1 1413.271 13.485 .001
Deviation from Linearity 1576.343 26 60.629 .578 .907
Within Groups 2200.917 21 104.806
Total 5190.531 48
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
KINERJA_GURU *
MOTIVASI_KER_GURU
Between
Groups
(Combined) 4047.697 28 144.561 2.530 .018
Linearity 1990.539 1 1990.539 34.835 .000
Deviation from Linearity 2057.158 27 76.191 1.333 .256
Within Groups 1142.833 20 57.142
Total 5190.531 48
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 44.838 11.094
4.042 .000
SUPERVISI_KEP
SEK .300 .146 .269 2.062 .045 .719 1.390
MOTIVASI_KER_
GURU .504 .138 .477 3.650 .001 .719 1.390
a. Dependent Variable:
KINERJA_GURU
215
b. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.885 6.249
1.582 .121
SUPERVISI_KEPSEK -.102 .082 -.212 -1.239 .222
MOTIVASI_KER_GURU .063 .078 .139 .815 .419
a. Dependent Variable: ABS_RES
3. Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 44.838 11.094
4.042 .000
SUPERVISI_KEPSEK .300 .146 .269 2.062 .045
MOTIVASI_KER_GURU .504 .138 .477 3.650 .001
a. Dependent Variable: KINERJA_GURU
216
4. Uji Hipotesis a. Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2261.383 2 1130.691 17.757 .000a
Residual 2929.148 46 63.677
Total 5190.531 48
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI_KER_GURU, SUPERVISI_KEPSEK
b. Dependent Variable: KINERJA_GURU
b. Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 44.838 11.094 4.042 .000
SUPERVISI_KEPSEK .300 .146 .269 2.062 .045
MOTIVASI_KER_GURU .504 .138 .477 3.650 .001
a. Dependent Variable: KINERJA_GURU
c. Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .660a .436 .411 7.97980
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI_KER_GURU,
SUPERVISI_KEPSEK
217
d. Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) 44.838 11.094
4.042 .000
SUPERVISI_KEPSEK .300 .146 .269 2.062 .045 .522 .291 .228
MOTIVASI_KER_GURU .504 .138 .477 3.650 .001 .619 .474 .404
a. Dependent Variable:
KINERJA_GURU
218
LAMPIRAN 21 Data Guru Ekonomi/ Akuntansi SMA/ MA/ SMK Se-Kota Pekalongan
NO NAMA ASAL SEKOLAH MAPEL YANG DIAMPU NO NAMA ASAL SEKOLAH MAPEL YANG
DIAMPU
1 Dra. Murbandiningsih SMA N 1 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 26 Muhammad Mirwan, S.Pd MA Salafiah Ekonomi-Akuntansi 2 Rita Heini, S.Pd SMA N 1 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 27 Nurhadi, S.Pd MA Salafiah Ekonomi-Akuntansi 3 Hartini, S.Pd SMA N 1 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 28 Titik Pujiatiningsih, S.Pd MA Salafiah Ekonomi-Akuntansi 4 Drs. Sucipto SMA N 2 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 29 Agus Arwani, SE, M.Ag MA KH. Syafi'i Ekonomi-Akuntansi 5 Suhaji, S.Pd SMA N 2 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 30 Fera Firasati N., S.Pd SMK Veteran Akuntansi 6 Edy Meiyanto SMA N 2 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 31 Slamet Raharjo, S.Pd SMK Veteran Akuntansi 7 Drs. Sumartono SMA N 3 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 32 Yety Yulianti, S.Pd SMK Veteran Akuntansi 8 Drs. Abu Umar SMA N 3 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 33 Ahmad Mundhofar, S.Pd SMK Baitussalam Akuntansi 9 Dra. Kuslinah SMA N 4 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 34 Prastyoani Pujiastuti, SE SMK Baitussalam Akuntansi 10 Rima Fatmawati, S.Pd SMA N 4 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 35 Cholifah, S.Pd SMK Baitussalam Akuntansi 11 Dra. Dwi Yani Ratih SMA Dwija Praja Ekonomi-Akuntansi 36 Elpriladi N., S.Pd SMK Gatra Praja Akuntansi 12 P. Lani Budi H., S.Pd SMA St. Bernadus Ekonomi-Akuntansi 37 Tutik Herawati, S.Pd SMK Gatra Praja Akuntansi 13 Anastasia Windarti, S.Pd SMA St. Bernadus Ekonomi-Akuntansi 38 Mojioso, S.Pd SMK Gatra Praja Akuntansi 14 Mahmud, S.Pd SMA Hasyim Asy'ari Ekonomi-Akuntansi 39 Rinata Mahardiani, SE SMK Gatra Praja Akuntansi 15 Drs. Eko Lusjianto, M.Pd SMA Islam Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 40 Drs Kadarisman SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 16 Suntoro, SE, M.Si SMA Islam Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 41 Wahyo, S.Pd SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 17 Dra. Diyah Budi Suryawati SMA Al Irsyad Ekonomi-Akuntansi 42 Drs. Wahyono, S.Pd SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 18 Fatni Disnawati, S.Pd MAN 2 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 43 Oo Sobikhati, S.Pd, S.Kom SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 19 Satya Jayanti, M.Pd MAN 2 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 44 Drs. Syakirin SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 20 Wiwik Hermawati, S.Pd MAN 2 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 45 Dra. Siti Tufliatun SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 21 Nurevi, S.Pd MAN 2 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 46 Dra. Sri Yuliastuti SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 22 Erni Susilowati, S.Pd MAN 3 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 47 Lina Suherlina, S.Pd SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 23 Midkaol Huda, S.Pd MAN 3 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 48 Muchammad Iqbal, S.Pd SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 24 Sudarto, S.Pd MAN 3 Pekalongan Ekonomi-Akuntansi 49 Casikin SMK N 2 Pekalongan Akuntansi 25 Sa'diah Tri Susilowati,S.Pd MA Ribatul Mutta'alimin Ekonomi-Akuntansi
219
LAMPIRAN 22 Surat Ijin Penelitian
220
221
222
LAMPIRAN 23 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239