112
i PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DIPERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Disusun oleh: RENDI ALKINDI 11.20200332 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA 2013

Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Citation preview

Page 1: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

i

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DIPERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Disusun oleh:

RENDI ALKINDI

11.20200332

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA

2013

Page 2: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ii

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Rendi Al Kindi

Nomor Induk Mahasiswa : 11.20200332

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi

Judul Skripsi : PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN

TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE

SOCIAL RESPONBILITY DIPERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA.

Dosen Pembimbing : Hj. Surifah, SE., M.Si

Yogyakarta, 16 September 2013

Dosen Pembimbing

( Hj. Surifah, SE., M.Si )

Page 3: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

iii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Penyusun : Rendi Al Kindi

Nomor Induk Mahasiswa : 11.20200332

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi

Judul Skripsi : PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN

TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE

SOCIAL RESPONBILITY DIPERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA.

Dosen Pembimbing : Hj. Surifah, SE., M.Si

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal ...........................................

Tim Penguji:

1. ..................................................... (.....................)

2. ..................................................... (......................)

3. ....................................................... (......................)

Page 4: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, RENDI AL KINDI, menyatakan

bahwa skripsi dengan judul: “PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN

TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY

DIPERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”

adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian

tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat

atau pemikiran dari penulisan lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan

saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya

salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan

pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di

atas, baik di sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi

yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. bila kemudian terbukti

bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-

olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan

oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, ...............

Yang membuat pernyataan,

(Rendi Al kindi)

Nim : 1120200332

Page 5: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

v

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of government ownership, private

ownership of national, and foreign ownership of corporate social disclousure

responbility.

Data collection using purposive sampling to banking companies listed in

Indonesia Stock Exchange in 2010, 2011, 2012, a total of 75 banking companies

are used as a sample. Methods of analysis of this study uses multiple regression.

The results of this study indicate that the dependent variabel (dependent)

in this study are: corporate social responbility variabel, while the independent

variabels in this study are: government ownership variable, the variabel national

private ownership, foreign ownership variabel.

Keyword: government ownership, private ownership of national, foreign

ownership, and corporate social responbility.

Page 6: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

vi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan

pemerintah, kepemilikan swasta nasional, dan kepemilikan asing terhadap

pengungkapan corporate social responbility.

Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling terhadap

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010, 2011,

2012, sebanyak 75 perusahaan perbankan yang digunakan sebagai sampel.

Metode analisis dari penelitian ini menggunakan regresi berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel terikat (dependen)

dalam penelitian ini adalah: variabel corporate social responbility, sedangkan

variabel independen dalam penelitian ini adalah: variabel kepemilikan pemerintah,

variabel kepemilikan swasta nasional, variabel kepemilikan asing.

Kata Kunci: kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta nasional,

kepemilikan asing, dan corporate social responbility.

Page 7: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

vii

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr.wb.

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat

perkenannya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “PENGARUH

STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY DIPERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjan (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas CokroaminotoYogyakarta.

Shalawat dan salam tidak lupa pula selalu penulis panjatkan kepada nabi

besar kita, nabi akhir jaman, junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat banyak pihak yang berperan

memberikan bimbingan, arahan, saran dan kritik, serta semangat sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Djoko Prabowo Saebani,SH., selaku Rektor Universitas Yogyakarta

yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terus

mengembangkan ilmunya.

2. Bapak Drs. H. Wendri Rusli, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Cokroaminoto Yogyakarta yang telah memberikan motivasi

kepada mahasiswa untuk terus mengembangkan ilmunya.

Page 8: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

viii

3. Ibu Hj. Retno Kurnianingsih SE., M.si selaku pembimbing akademik yang

telah memberi semangat dan memotivasi terus maju.

4. Ibu Hj. Surifah, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu

sabar membimbing penulis sampai saat ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis

selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto

Yogyakarta.

6. Seluruh karyawan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta atas bantuan

yang telah diberikan kepada penulis.

7. Kedua orang tua penulis, kepada ibunda tercinta Hj. Nana Mariana yang

selalu memberi dukungannya dengan sepenuh hati dengan rasa sayangnya

selalu, kepada almarhum ayahanda tersayang Drs. H. M. Nawawi Hepni,

M.Si yang semasa hidupnya dahulu selalu memotivasi kepada penulis agar

selalu bersemangat dalam mengejar cita-cita yang selalu memberi

semangatnya sampai akhir hayatnya.

8. Kedua mertua penulis, ayahanda Syukur dan ibunda Sae’ah yang selalu

mengingatkan tentang arti Ikhlas dan arti bersyukur juga arti istiqomah

kepada penulis dalam mengejar gelar sarjana.

9. Istri tercinta Eni Marianti, yang selalu menemani dan membantu dengan

sepenuh hati yang selalu setia disebelah penulis dengan kopi hangatnya

sehangat cintanya kepada penulis selama proses pengetikan.

Page 9: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ix

10. Kakak dan adik tersayang, Robbi Alfarabi, A.Md., Resti A.E, S.Far.,

Rahman Alfarisi, Nur Aini, Safardi, Suhardi, Sri Wahyuni, Hendryono

yang selalu menghibur penulis.

11. Teman-teman seperjuangan di Universitas Cokroaminoto khususnya di

Fakultas Ekonomi yang sama sibuknya dalam pembuatan skripsi.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu

diharapkan demi perbaikan lebih lanjut dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis

mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan, mengingat

keterbatasan pengetahuan penulis.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 01 Juni 2013

Penulis,

RENDI ALKINDI

NIM :11.20200332

Page 10: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSERUJUAN SKRIPSI ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN .......................................... iii

PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI ........................................................... iv

ABSTRACT ............................................................................................................ v

ABSTRAK .............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 6

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 6

1.3.2 Kegunaan Penelitian ............................................................ 7

1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS .................... 10

2.1 Corporate Social Responbility ....................................................... 10

2.1.1 Komponen Corporate Social Responbility ......................... 19

2.1.2 Pengungkapan Corporate Social Responbility ................... 24

2.1.3 Tujuan Pengungkapan CSR ................................................ 30

Page 11: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xi

2.1.4 Definisi Bank ...................................................................... 31

2.2 Struktur Kepemilikan ..................................................................... 31

2.2.1 Kepemilikan Pemerintah .................................................... 34

2.2.2 Kepemilikan Swasta Nasional ............................................ 35

2.2.3 Kepemilikan Asing ............................................................. 35

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 37

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu ....................................................... 37

2.4.1 Riset Tentang Corporate Social Responbility .................... 37

2.4.2 Riset Tentang Struktur Kepemilikan .................................. 38

2.5 Pengembangan Hipotesis................................................................ 43

2.5.1 Pengaruh Kepemilikan Pemerintah Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responbility ............................................ 43

2.5.2 Pengaruh Kepemilikan Swasta Nasional Terhadap

Pengungkapan Corporate Social Responbility ................... 43

2.5.3 Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responbility ............................................ 43

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 45

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................ 45

3.1.1 Variabel Penelitian.............................................................. 45

3.1.2 Definisi Operasional ........................................................... 46

3.1.2.1 Variabel Terikat (Dependen) ................................. 46

3.1.2.2 Variabel Bebas (independen) ................................. 47

3.2 Populasi dan Sampel....................................................................... 48

3.2.1 Populasi .............................................................................. 48

3.2.2 Sampel ................................................................................ 48

Page 12: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xii

3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 49

3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 49

3.5 Metode Analisis Data ..................................................................... 50

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................ 50

3.5.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 50

3.5.2.1 Uji Normalitas ....................................................... 51

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas .............................................. 52

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas .......................................... 52

3.5.2.4 Uji Autokorelasi..................................................... 53

3.5.3 Model Regresi ..................................................................... 54

3.5.4 Uji Hipotesis ....................................................................... 55

3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R2).................................... 55

3.5.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............ 56

3.5.4.3 Uji t (signifikansi Parameter Individual) .............. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 57

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 57

4.2 Analisis Data .............................................................................. 59

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................ 59

4.2.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 60

4.2.2.1 Uji Normalitas ...................................................... 60

4.2.2.2 Uji Multikolonieritas ............................................ 61

4.2.2.3 Uji Autokorelasi ................................................... 63

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 63

4.2.3 Analisis Regresi Berganda .................................................. 66

Page 13: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xiii

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................ 66

4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........... 67

4.2.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ....... 68

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 70

BAB V PENUTUP...... .......................................................................................... 74

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 74

5.2 Keterbatasan ................................................................................... 75

5.3 Saran....... ........................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 81

Page 14: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................... 40

Tabel 3.1 Autokorelasi ................................................................................... 53

Tabel 4.1 Proses Seleksi Objek Penelitian ..................................................... 58

Tabel 4.2 Daftar Data Tidak Lengkap ............................................................. 59

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ......................................................................... 59

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 61

Tabel 4.5 Uji Multikolonieritas ...................................................................... 62

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... 63

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas- Uji Glejser ..................................... 64

Tabel 4.8 Hasil Uji Determinasi (R2) ............................................................ 66

Tabel 4.9 Hasil Uji F ...................................................................................... 67

Tabel 4.10 Hasil Uji T ...................................................................................... 68

Page 15: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 37

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 65

Page 16: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

xvi

Daftar Lampiran

Daftar Bank Sample .............................................................................................. 81

Check List .............................................................................................................. 82

Data ........................................................................................................................ 86

Page 17: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Praktik tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia telah diatur dalam

Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana

tanggung jawab sosial sebagai bukti perseroan untuk berperan serta dalam

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungan yang bermanfaat baik bagi perseroan itu sendiri dan juga masyarakat.

Beberapa penelitian menemukan bahwa pengungkapan corporate social

responbility dapat memberikan manfaat untuk perusahaan.

Pengertian corporate social responbility sampai sekarang belum ada

pengertian tunggal mengenai corporate social responbility, menurut World

Bussiness Council for Sustainable Development (WBCSD), corporate social

responbility adalah keterpanggilan dunia bisnis untuk bertindak etis dan

berkontribusi dalam dunia pembangunan ekonomi berkelanjutan, bersamaan

dengan peningkatan kualitas hidup para karyawan beserta keluarganya, sekaligus

juga peningkatan kualitas komunitas setempat dan masyarakat luas.

Tanggung jawab sosial yang dilakukan suatu perusahaan dapat

memberikan jaminan akan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.

Pentingnya informasi corporate social responbility menjadikan semakin banyak

perusahaan menyadari bahwa tanggung jawab sosial dan pengungkapannya

Page 18: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2

memberikan banyak manfaat dan merupakan bagian dari strategi bisnis bagi

perusahaan.

Menurut Ahmed Belkouli (1997) dalam Mulyanita (2009), ada banyak

sikap yang dilakukan para perusahaan dalam menyikapi dampak sosial yang telah

ditimbulkannya, mulai dari tanpa keterlibatan, keterlibatan terbatas, sampai

kepada keterlibatan total terhadap lingkungan sosialnya. Ahmed Belkouli dengan

cara sistematis mengelompokkan dalam lima katagori:

1. Tanggung jawab perusahaan hanya terbatas pada usaha mencari laba

maksimal. Jika perusahaan dapat mengumpulkan laba yang sebesar-

besarnya tanpa memperhatikan efek sosialnya, berarti perusahaan sudah

memenuhi penggilan tugasnya sebagai badan usaha.

2. Disamping tujuannya untuk memaksimalkan laba, perusahaan juga harus

memperhatikan pihak lain dengan siapa perusahaan tersebut mempunyai

kepentingan. Hal ini dicontohkan dengan perbaikan kesejahteraan

karyawan, manajemen, menjalin hubungan baik dengan masyarakat

tertentu dan lain-lain.

3. Perusahaan melepaskan diri dari tujuannya yang hanya memaksimalkan

laba dengan memperluas tanggung jawab manajemen.

4. Tanggung jawab sosial perusahaan mencangkup hal yang bersifat ekonomi

dan non ekonomi. Dalam katagori ini dikenal tiga pusat lingkaran:

Page 19: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3

1) lingkaran dalam, mencangkup tanggung jawab dasar dalam

melaksanakan fungsinya dengan efisien, seperti fungsi produksi, job,

dan pertumbuhan ekonomi.

2) lingkaran tengah, mencangkup tanggung jawab untuk melaksanakan

fungsi ekonominya dengan penuh kesadaran akan perubahan nilai dan

perioritas yang berlaku dalam masyarakat, seperti konservasi

lingkungan, perbaikan kualitas hidup, hubungan dengan karyawan dan

lingkungan perusahaan.

3) lingkaran luar, mencangkup tanggung jawab yang baru muncul dan

masih berkembang.

4) Tanggung jawab sosial diperluas melewati batas tanggung jawab dan

mencangkup keterlibatan total terhadap tugas-tugas sosial. Prakash

Sethi merumuskan bentuk ini dalam tiga dimensi:

(1) Social Olbigation, merupakan tanggung jawab perusahaan

terhadap permintaan pasar sesuai dengan ketentuan hukum.

(2) Social Responbility, menggerakkan perusahaan sehingga segala

tindakannya sesuai dengan norma, nilai, dan harapan masyarakat.

(3) Social Responsiveness, merupakan respon perusahaan untuk

menjawab isu yang akan timbul di masa datang.

Menurut Wineberg, (2004:72) dalam Tamba (2011), corporate social

responbility adalah kontribusi sebuah perusahaan yang terpusat pada aktivitas

bisnis, investasi sosial dan program philantrophy, dan kewajiban dalam kebijakan

publik.

Page 20: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4

Tujuan dari adanya corporate social responbility yaitu sebagai wujud

tangggung jawab sosial perusahaan karena dampak-dampak lingkungan yang

ditimbulkan. Jadi CSR merupakan suatu bentuk kepedulian sosial sebuah

perusahaan untuk melayani kepentingan organisasi maupun kepentingan publik

eksternal. Corporate Social Responbility juga dapat diartikan sebagai komitmen

perusahaan untuk mempertanggung jawabkan dampak operasi dalam dimensi

sosial, ekonomi serta lingkungannya. Dalam pengambilan keputusan eknomi tidak

hanya menggunakan informasi laba, karena informasi laba bagi investor maupun

kreditor sangat terbatas. Hal ini ditunjukan dengan lemah dan tidak stabilnya

contemporameous korelasi antara return saham dan laba, juga rendahnya

kontribusi laba untuk memprediksi harga dan return saham (Lev, 1989 dalam

Yosefa & Ludovicus, 2007).

Kajian mengenai struktur kepemilikan sangat menarik untuk dilihat lebih

mendalam lagi. Dengan adanya pengungkapan tanggung jawab sosial (corporate

sosial responbility) yang tinggi maka akan berakibat meningkatnya nilai

perusahaan karena investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang

tingkat pengungkapan tanggung jawab sosialnya tinggi (Wien Ika Permanasari,

2010). Struktur kepemilikan yang diproksikan dengan insider ownership memiliki

hubungan dengan kinerja keuangan. Manajer yang memiliki kepemilikan mampu

mengelola kinerja keuangan perusahaan dengan baik (Dewi Kusuma Wardani dan

Sri Hermuningsih, 2011).

Page 21: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5

Perbankan adalah lembaga keuangan yang berperan sengat vital dalam

aktivitas perdagangan internasional serta pembangunan nasional. Ini dapat dilihat

dari makin maraknya minat masyarakat untuk menyimpan, berbisnis, bahkan

sampai berinvestasi melalui perbankan. Hal ini menyebabkan semakin maraknya

dunia perbankan yang dapat dilihat dari timbulnya bank-bank swasta baru

walaupun pemerintah semakin memperketat regulasi pada dunia perbankan.

Perbankan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai

pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian. Keadaan perbankan

menimbulkan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Barang dan jasa yang

dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

masyarakat. Kepedulian perbankan terhadap lingkungan sekitarnya dapat

diwujudkan dalam bentuk Corporate Sosial Responbility (CSR). Sesuai dengan

hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY

DIPERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Page 22: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6

1.2 RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang penelitian, mengenai pengaruh struktur

kepemilikan, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai

pengaruh kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta nasional, dan kepemilikan

asing.

Maka berdasarkan uraian diatas permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Apakah kepemilikan pemerintah berpengaruh dalam pengungkapan

corporate social responbility.

2. Apakah kepemilikan swasta nasional berpengaruh dalam pengungkapan

corporate social responbility.

3. Apakah kepemilikan asing berpengaruh dalam Pengungkapan corporate

social responbility.

1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara

empiris terhadap:

1. pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap pengungkapan corporate

social responbility.

2. pengaruh kepemilikan swasta nasional terhadap pengungkapan corporate

social responbility.

Page 23: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7

3. pengaruh kepemilikan asing terhadap pengungkapan corporate social

responbility.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat memberi manfaat kontribusi dalam pengembangan teori,

terutama yang berkaitan dengan praktik pengungkapan sosial dalam

laporan tahunan perbankan.

2. Bagi regulator terkait, penelitian ini diharapkan membantu untuk

mengembangkan, mengubah, menjelaskan standar yang berlaku guna

mencapai pasar modal yang efisien dan perlunya informasi yang dungkap

dalam laporan tahunan.

3. Bagi masyarakat, akan memberikan rangsangan secara proaktif sebagai

pengontrol atas perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran

masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.

4. Menyediakan informasi yang berkaitan dengan kepemilikan pemerintah,

kepemilikan swasta nasional, dan kepemilikan asing, serta pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan dapat digunakan untuk penelitian para

akademisi dan praktisi dibidang akuntansi di masa yang akan datang.

Page 24: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I pendahuluan, berisi latar belakang masalah merupakan landasan

pemikiran secara garis besar, baik secara teoritis dan atau fakta serta pengamatan

yang menimbulkan minat dan penting untuk dilakukan penelitian. Perumusan

masalah adalah pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep yang

memerlukan pemecahan dan atau memerlukan jawaban melalui suatu penelitian

dan pemikiran mendalam dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan alat-alat

yang relevan. Tujuan penelitian dan kegunaan penelitian bagi pihak-pihak yang

terkait. Sistematika penulisan merupakan bagian yang mencangkup uraian

ringkas dan materi yang dibahas setiap bab.

Bab II tinjauan pustaka, terdiri landasan teori mengenai teori yang

melandasi penelitian ini dan menjadi acuan teori dalam analisis penelitian.

Penelitian terdahulu, kerangka pemikiran yang merupakan permasalahan yang

akan diteliti dan pengembangan hipotesis adalah dugaan sementara yang

disimpulkan dari landasan teori dan penelitian terdahulu, serta merupakan

jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti.

Bab III metodelogi penelitian, berisi variabel penelitian dan definisi

operasional penelitian yaitu tentang diskripsi tentang variabel-variabel dalam

penelitian yang didefinisikan secara jelas, penentuan sampel, jenis dan sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini, metode pengumpulan data, dan metode

analisis merupakan deskripsi tentang jenis atau model analisis dan mekanisme alat

analisis yang digunakan dalam penelitian.

Page 25: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

9

Bab IV hasil dan analisis, berisi deskripsi objek penelitian, analisis data

yang dikaitkan dengan analisis statistik deskriptif dan analisis model regresi dan

interpretasi hasil sesuai dengan teknik analisis yang digunakan yaitu memakai

Aplikasi Analisis Multivariate SPSS dari Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M.Com,

Akt.

Bab V penutup, berisi kesimpulan secara singkat apa yang telah diperoleh

dari pembahasan interpretasi hasil, keterbatasan penelitian yang menguraikan

tentang kelemahan dan kekurangan yang ditemukan.

Page 26: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10

BAB II

TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Corporate Social Responbility (CSR)

Negara kita merupakan negara yang sedang berkembang dan membangun,

ditambah pula pada saat ini perekonomian Indonesia sedang dilanda krisis yang

cukup serius dan berpengaruh pada sektor perekonomian. Praktik tanggung jawab

sosial perusahaan di Indonesia telah diatur dalam Undang Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana tanggung jawab sosial sebagi

bukti perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan

guna meningkatkan kualits kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi

perseroan itu sendiri dan juga masyarakat. Di Indonesia wacana mengenai

corporate social responbility mulai mengemuka sejak tahun 2001 dan semakin

banyak perusahaan yang mengungkapkan aktivitas sosialnya meskipun belum

ada standar mengenai pengungkapannya. Selain untuk memenuhi nilai-nilai

keadilan terhadap masyarakat, beberapa penelitian menemukan bahwa

pengungkapan corporate social responbility dapat memberikan manfaat untuk

perusahaan.

Corporate Social Responbility merupakan suatu bentuk kepedulian sosial

sebuah perusahaan untuk melayani kepentingan organisasi maupun kepentingan

publik eksternal.

Page 27: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11

Corporate Social Responbility juga dapat diartikan sebagai komitmen

perusahaan untuk mempertanggung jawabkan dampak operasi dalam dimensi

sosial, ekonomi serta lingkungannya.

Perusahaan merupakan bagian dari sistem sosial yang terbentuk dari

proses yang panjang. Perusahaan merupakan subsistem dari masyarakat dimana

permasalahan yang ada di masyarakat juga merupakan masalah perusahaan,

karenanya perusahaan memiliki kewajiban atas apa yang terjadi di masyarakat.

Manajer dalam hal ini di anggap memiliki talenta untuk itu, di samping

perusahaan dalam operasionalnya menggunakan dana dari investor (stockholder)

juga menggunakan sumber dana dari masyarakat serta menggunakan sumber-

sumber alam yang juga merupakan memiliki masyarakat sehingga wajar jika

masyarakat mempunyai harapan terhadap perusahaan (Hasibuan, 2001).

Menurut Darwin (2004) dalam Retno (2006), corporate social responbility

adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan

perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya

dengan stakeholder, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum.

Nurlela dan Islahuddin (2008), Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi

antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya

adalah pelanggan atau customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor,

pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor.

Tanggung Jawab Sosial perusahaan atau corporate social responbility

(CSR) merupakan gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan

pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

Page 28: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12

(corporate value) yang direflesikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja,

tapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu juga

memperhatikan masalah sosial dan lingkungan (Daniri, 2008 dalam Badjuri,

2011).

Corporate Social Responbility adalah pendekatan dimana perusahaan

mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi dengan

para pemangku kepentingan (stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan

kemitraan (Bing, 2006 dalam Amilia, 2009).

The World Business Council for Development (WBCSD) mendifinisikan

corporate social responbility atau tanggung jawab sosial perusahaan sebagai

komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan,

melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga

mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan

kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat bagi bisnis sendiri maupun untuk

pembangunan (Nurlela dan Islahuddin, 2008 dalam Amilia, 2009).

Corporate Social Responbility adalah kegiatan yang diselenggarakan

perusahaan untuk menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat di luar kegiatan

utama perusahaan. Kedua kegiatan tersebut sama-sama bertujuan untuk

mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham namun tetap

memperhatikan pemangku kepentingan lainnya (Zarkasyi, 2008 dalam Rustiarini,

2010).

Page 29: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

13

Corporate Social Responbility adalah komitmen perusahaan atau dunia

bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan

dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan

pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan

lingkungan (Untung, 2008 hal.1 dalam Tamba, 2rabel 011).

Menurut Wineberg, (2004:72) dalam Tamba (2011), corporate social

responbility adalah kontribusi sebuah perusahaan yang terpusat pada aktivitas

bisnis, investasi sosial dan program philantrophy, dan kewajiban dalam kebijakan

publik.

Tanggung jawab sosial atau corporate social responbility (CSR)

merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan menitikberatkan pada

keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan

(Priyanto, 2008 dalam Permanasari, 2010).

Menurut Bradshaw dalam Mulyanita (2009), mengemukakan bahwa ada

tiga bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu:

1. Corporate Philantrophy, tanggung jawab perusahaan sebatas

kedermawanan belum sampai kepada tanggung jawabnya. Bentuk

tanggung jawab ini bisa berupa kegiatan amal, sumbangan atau kegiatan

lain yang mungkin saja tidak langsung berhubungan dengan kegiatan

perusahaan.

Page 30: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14

2. Corporate Responbility, kegiatan pertanggung jawaban sudah merupakan

tanggung jawab perusahaan bisa karena ketentuan Undang-Undang atau

bagian dari kemauan atau kesediaan perusahaan.

3. Corporate Policy, disini tanggung jawab sosial perusahaan itu sudah

merupakan bagian dari kebijakannya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh global reporting initiative (2008

terdapat peningkatan yang signifikan atas jumlah perusahaan yang membuat

laporan CSR yang dikenal sebagai laporan keberlanjutan (sustainbility reporting),

yaitu dari sekitar 300 di tahun 1996 menjadi 3.100 di tahun 2008. Selain itu survei

tersebut juga memperlihatkan bahwa pelaporan CSR tersebut kebanyakan

dilakukan sebagai pelaporan yang bersifat sukarela dan bukan bersikap wajib.

Oleh karenanya bentuk dan format sustainability reporting sangat bervariasi

sesuai dengan kebutuhan organisasi (Fitria dan Dwi, 2010).

Menurut Ahmed Belkouli (1997) dalam Mulyanita (2009), ada banyak

sikap yang dilakukan para perusahaan dalam menyikapi dampak sosial yang telah

ditimbulkannya, mulai dari tanpa keterlibatan, keterlibatan terbatas, sampai

kepada keterlibatan total terhadap lingkungan sosialnya. Ahmed Belkouli dengan

cara sistematis mengelompokkan dalam lima katagori:

1. Tanggung jawab perusahaan hanya terbatas pada usaha mencari laba

maksimal. Jika perusahaan dapat mengumpulkan laba yang sebesar-

besarnya tanpa memperhatikan efek sosialnya, berarti perusahaan sudah

memenuhi penggilan tugasnya sebagai badan usaha.

Page 31: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

15

2. Disamping tujuannya untuk memaksimalkan laba, perusahaan juga harus

memperhatikan pihak lain dengan siapa perusahaan tersebut mempunyai

kepentingan. Hal ini dicontohkan dengan perbaikan kesejahteraan

karyawan, manajemen, menjalin hubungan baik dengan masyarakat

tertentu dan lain-lain.

3. Perusahaan melepaskan diri dari tujuannya yang hanya memaksimalkan

laba dengan memperluas tanggung jawab manajemen.

4. Tanggung jawab sosial perusahaan mencangkup hal yang bersifat ekonomi

dan non ekonomi. Dalam katagori ini dikenal tiga pusat lingkaran:

(1) lingkaran dalam, mencangkup tanggung jawab dasar dalam

melaksanakan fungsinya dengan efisien, seperti fungsi produksi, job,

dan pertumbuhan ekonomi.

(2) lingkaran tengah, mencangkup tanggung jawab untuk melaksanakan

fungsi ekonominya dengan penuh kesadaran akan perubahan nilai dan

perioritas yang berlaku dalam masyarakat, seperti konservasi

lingkungan, perbaikan kualitas hidup, hubungan dengan karyawan dan

lingkungan perusahaan.

(3) lingkaran luar, mencangkup tanggung jawab yang baru muncul dan

masih berkembang. Dimana perusahaan harus secara luas terlibat

secara aktif untuk memperbaiki lingkungan sosial.

5. Tanggung jawab sosial diperluas melewati batas tanggung jawab dan

mencangkup keterlibatan total terhadap tugas-tugas sosial. Prakash Sethi

merumuskan bentuk ini dalam tiga dimensi:

Page 32: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

16

1) Social Olbigation, merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap

permintaan pasar sesuai dengan ketentuan hukum.

2) Social Responbility, menggerakkan perusahaan sehingga segala

tindakannya sesuai dengan norma, nilai, dan harapan masyarakat.

3) Social Responsiveness, merupakan respon perusahaan untuk menjawab

isu yang akan timbul di masa datang.

Mulyanita (2009), alasan para pendukung agar perusahaan memiliki etika

dan tanggung jawab sosial:

1. Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan

masyarakat terhadap peranan perusahaan. Dalam jangka panjang, hal ini

sangat menguntungkan perusahaan.

2. Keterlibatan sosial mungkin akan mempengaruhi perbaikan lingkungan,

masyarakat, yang mungkin akan menurunkan biaya produksi.

3. Meningkatkan nama baik perusahaan, akan menimbulkan simpati

pelanggan, simpati karyawan, investor, dan lain-lain.

4. Menghindari campur tangan pemerrintah dalam melindungi masyarakat.

Campur tangan pemerintah cenderung membatasi peran perusahaan.

Sehingga jika perusahaan memiliki tanggung jawab sosial mungkin dapat

menghindari pembatasan kegiatan perusahaan.

5. Dapat menunjukkan respon positif perusahaan terhadap norma dan nilai

yang berlaku didalam masyarakat, sehingga mendapat simpati dari

masyarakat.

6. Sesuai dengan keinginan para pemegang saham, dalam hal ini publik.

Page 33: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

17

7. Mengurangi tensi kebencian masyarakat terhadap perusahaan yang

melakukan kegiatan yang ternyata dampaknya dapat menimbulkan

kebencian pada masyarakat terhadap perusahaan tersebut.

8. Membantu kepentingan nasional, seperti konservasi alam, pemeliharaan

barang seni budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja dan

lain-lain.

Alasan ketidak setujuan terhadap konsep tanggung jawab sosial

perusahaan:

1. Mengalihkan perhatian perusahaan dari tujuan utamanya dalam

memaksimalkan laba, ini akan menimbulkan pemborosan.

2. Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap permainan kekuasaan

atau politik secara berlebihan yang sebenarnya bukan lapangannya.

3. Dapat menimbulkan lingkungan bisnis yang nonotik bukan yang bersifat

pluralistik.

4. Keterlibatan sosial memerlukan dana dan tenaga uang cukup besar yang

tidak dapat dipenuhi oleh dana perusahaan yang terbatas, yang dapat

menimbulkan kebangkrutan, atau menurunkan tingkat pertumbuhan

perusahaan.

5. Keterlibatan pada kegiatan sosial yang demikian kompleks memerlukan

tenaga dan para ahli yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan.

Menurut Retno (2006) dalam Permanasari (2010), Pertanggung jawaban

sosial perusahaan diungkapkan di dalam pelaporan yang disebut sustainablity

reporting. Sustainablity Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan

Page 34: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18

ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya

di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Sustainablity Report harus menjadi dokumen strategik yang berlevel tinggi yang

menempatkan isu, tantangan dan peluang sustainability development yang

membawanya menuju kepada core business dan sektor industrinya.

Corporate Social Responbility dalam ISO 26000 adalah: Responbility dari

sebuah organisasi terhadap dampak dari kegiatannya keputusan terhadap

masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku transfaran dan etis yang memberikan

kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, termasuk kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat; memperhitungkan harapan pemangku kepentingan,

adalah sesuai dengan hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma

perilaku internasional, dan terintegrasi di seluruh organisasi dan di praktekkan

dalam hubungannya.

(“Responbility of an organization for the impacts of its decisions activities on

society and the environment, through transparent and ethical behavior that

contributes to sustainable development, including health and the welfare of

society; takes into account the expectations of stakeholder; is an compliance with

applicable law and consistent with international norms of behavior; and is

integrated throughout the organization and practiced in its relationship”) (Joko

Prastowo, hal. 100 dalam Tamba, 2011).

Berdasarkan Undang Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007

pasal 66 ayat 1 dan 2, direksi wajib mengungkapkan aktivitas tanggung jawab

sosial perusahaan dalam laporan tahunan.

Page 35: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

19

konsep corporate social responbility yang di akomodasi dalam Undang-

Undang Perseroan Terbatas (UU PT) pasal 74 nomor 40 tahun 2007, perseroan

yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang yang berkaitan dengan sumber

daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial. Manfaat yang akan

diperoleh perusahaan yaitu meningkatkan citra positif perusahaan, akses modal,

mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas, dan mempermudah

pengelolaan menajemen risiko (Daniri, 2009 dalam Handayani, 2011).

Di Indonesia, CSR merupakan konsep yang paling banyak diterapkan

dalam tataran strategis perusahaan-perusahaan di Indonesia dan masyarakat

merasa perlu agar perusahaan melakukan aktivitas CSR (Majalah Swa, 2005

dalam Fitria dan Dwi, 2010).

2.1.1 Komponen Corporate Social Responbility

Menurut global reporting intiative (GRI) dikutip dari Tamba (2011),

dalam konten analisis terkandung tema tentang pengungkapan

pertanggungjawaban sosial, yang terdiri dari:

1. Ekonomi

Tema ini berisi sembilan item yang mencangkup laba perusahaan

yang dibagikan untuk bonus pemegang saham, kompensasi karyawan,

pemerintah, membiayai kegiatan akibat perubahan iklim serta aktivitas

terkait ekonomi lainnya.

Page 36: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20

2. Lingkungan Hidup

Tema ini berisi tiga puluh item yang meliputi aspek lingkungan

dari proses produksi, yang meliputi pengendalian polusi dalam

menjalankan operasi bisnis, pencegahan dan perbaikan kerusakan

lingkungan akibat pemrosesan sumber daya alam dan konversi sumber

daya alam.

3. Ketenagakerjaan

Tema ini empat belas item yang meliputi dampak aktivitas

perusahaan pada orang-orang dalam perusahaan tersebut. Aktivitas

tersebut meliputi: rekruitmen, program pelatihan, gaji, mutasi dan promosi

dan lainnya.

4. Hak Asasi Manusia

Tema ini berisi sembilalan item yang mencangkup berapa besar

jumlah investasi yang malibatkan perjanjian terkait hak asasi manusia,

pemasok dan kontraktor yang menjunjung hak asasi, kejadian yang

melibatkan kecelakaan atau kriminal karyawan di bawah umur, dan

aktivitas lainnya.

5. Kemasyarakatan

Tema ini berisi delapan item yang mencakup aktivitas

kemasyarakatan yang di ikuti oleh perusahaan, misalnya aktivitas yang

terkait dengan kesehatan, pendidikan dan seni serta pengungkapan

aktivitas kemasyarakatan lainnya.

Page 37: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

21

6. Tanggung Jawab atas produk

Tema ini berisi sembilan item yang melibatkan aspek kualitatif suatu

produk atau jasa.

Menurut Nurlela dan Islahuddin (2008), Pengungkapan Sosial (social

disclosure) di klasifikasikan sebagai berikut:

Tema Kemasyarakatan:

1. Dukungan pada kegiatan seni dan budaya

2. Dukungan pada kegiatan olah raga (termasuk sponsorship)

3. Partisipasi pada kegiatan masyarakat sekitar kantor pabrik

4. Dukungan ke lembaga kerohanian

5. Dukungan ke lembaga pendidikan (termasuk beasiswa, kesempatan

magang, dan kesempatan penelitian)

6. Dukungan ke lembaga sosial lain

7. Fasilitas sosial dan fasilitas umum

8. Prioritas lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar (termasuk pemberian

fasilitas dan motivasi oleh perusahaan untuk berwiraswasta)

Tema Produk dan Konsumen:

1. Mutu produk

2. Penghargaan kualitas (termasuk sertifikat kualitas, sertifikat halal dan

penghargaan)

3. Customer Satisfaction (upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen)

Tema Ketenagakerjaan:

Page 38: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

22

1. Jumlah tenaga kerja

2. Keselamatan kerja (kebijakan dan fasilitas keselamatan kerja)

3. Kesehatan (termasuk fasilitas dokter dan poliklinik perusahaan)

4. Koperasi karyawan

5. Gaji/upah

6. Tunjangan dan kesehatan lain (termasuk UMR, bantuan masa krisis,

kesejahteraan untuk karyawan, asuransi dan fasilitas transportasi)

7. Pendidikan dan latihan (termasuk kerjasama dengan perguruan tinggi

negeri)

8. Kesetaraan gender dalam kesempatan kerja dan karir

9. Fasilitas peribadatan (termasuk peringatan hari besar keagamaan)

10. Cuti karyawan (termasuk cuti yang diperlukan oleh pekerja wanita)

11. Pensiun (termasuk pembentukan atau pemilihan dana pensiun)

12. Serikat kerja

13. Kesepakatan Kerja Bersama

14. Turn over pekerja

Page 39: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23

Tema Lingkungan Hidup:

1. Kebijakan lingkungan

2. Sertifikasi lingkungan dan analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL)

3. Rating (termasuk penghargaan dibidang lingkungan)

4. Energi (termasuk energi saving, total energi yang digunakan dan

sebagainya)

5. Pencegahan atau pengolahan polusi (termasuk pengolahan limbah)

6. Dukungan pada konservasi satwa

7. Dukungan pada konservasi lingkungan

Menurut Jalal (2008), penjelasan atas komponen corporate social

responbility, yaitu: ekonomi, sosial, lingkungan, pemangku kepentingan dan sifat

voluntari. Ekonomi, sosial, lingkungan: perusahaan dalam menjalankan corporate

social responbility harus memperhitungkan keseimbangan ketiganya, tak boleh

ada trade off dalam jangka panjang diantara ketiganya, dan ketiganya harus

mengalami kemajuan. Pemangku Kepentingan: perusahaan dalam menjalankan

corporate social responbility harus memperhatikan seluruh pemangku

kepentingan internal dan eksternalnya, dan mencari keseimbangan terbaik bagi

pemuasan seluruh kepentingan mereka. Voluntari: perusahaan dalam menjalankan

corporate social responbility harus mematuhi seluruh regulasi yang berlaku

kemudian berusaha melampauinya sejauh mungkin.

Page 40: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24

Efek baik dari corporate sosial responbility tidak langsung dirasakan oleh

perusahaan akan tetapi memiliki efek jangka panjang yang sangat penting bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

2.1.2 Pengungkapan Corporate Social Responbility

Pengungkapan informasi sosial merupakan pengungkapan suatu informasi

sosial merupakan pengungkapan suatu informasi mengenai aktivitas sosial

perusahaan atau informasi tambahan yang diharapkan menambah nilai

perusahaan. Menurut Hackston dan Milne, tanggung jawab sosial perusahaan

sering disebut juga sebagai corporate social responbility atau social disclosure,

corporate social reporting. Social reporting merupakan proses

pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi

organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap

masyarakat secara keseluruhan (Sembiring, 2005 dalam Cahya, 2010). Hal

tersebut memperluas tanggung jawab organisasi dalam hal ini perusahaan, diluar

peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal,

khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa

perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari

laba untuk pemegang saham (Gray et. al, 1995 dalam Hasibuan, 2001).

Page 41: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

25

Menurut Deegan (dalam Chariri dan Ghozali, 2007) , alasan yang

mendorong praktik pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan antara

lain:

1. Mematuhi persyaratan yang ada dalam Undang-undang

2. Pertimbangan rasionalitas ekonomi

3. Mematuhi pelaporan dan proses akuntabilitas

4. Mematuhi persyaratan peminjaman

5. Mematuhi harapan masyarakat

6. Konsekuensi ancaman atas legitimasi perusahaan

7. Mengelola kelompok stakeholder tertentu

8. Menarik dana investasi

9. Mematuhi persyaratan industri

10. Memenangkan penghargaan plaporan

Gray et.al. (1995) dalam Desdiandwi (2006), mengelompokkan teori yang

dipergunakan oleh para peneliti untuk menjelaskan kecenderungan perusahaan

mengungkapkan informasi sosial sebagai berikut:

1. Decision Usefullness Studies

Sebagian dari studi yang dilakukan oleh para peneliti yang mengemukakan

teori ini menemukan bukti bahwa informasi sosial dibutuhkan oleh para

pemakai laporan tahunan. Informasi yang terdapat dalam laporan tahunan

tidak hanya terbatas pada informasi yang telah dikenai selama ini tetapi

juga memuat informasi lain yang relatif baru dalam wacana akuntansi.

Page 42: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

26

2. Economics Theory Studies

Teori ini menggambarkan manajemen sebagai agen dari interest group

dari perusahaan yang bersangkutan. Sebagai agen maka manajemen

berusaha untuk mengoperasikan perusahaan sesuai dengan keinginan

interest group yang diantaranya adalah masyarakat.

3. Social and Political Theory Studies

Studi dibidang ini social and political ini mencangkup teori, yaitu:

(1) Teori stakeholder mengasumsikan bahwa eksistensi perusahaan

ditentukan oleh para stakeholder. Perusahaan berusaha untuk mencari

pembenaran dari para stakeholder dalam menjalankan operasi

perusahaan. Semakin kuat posisi stakeholder maka semakin kuat pula

kecenderungan perusahaan untuk mengadaptasikan dirinya sesuai

dengan keinginan para stakeholdernya. Dalam hal ini, pengungkapan

informasi sosial dan lingkungan harus dianggap sebagai wujud dialog

antara manajemen dan stakeholdernya.

(2) Teori legitimasi merupakan suatu kondisi atau status manakala sistem

nilai suatu entitas sesuai dengan sistem nilai dari sistem sosial dan

merupakan tempat atau bagian dari entitas tersebut, sehingga apabila

terdapat perbedaan dari kedua sistem nilai tersebut akan dapat

mengancam legitimasi entitas itu sendiri. Teori ini menyatakan bahwa

perusahaan mempunyai kewajiban untuk melakukan aktivitas

usahanya berdasarkan nilai-nilai keadilan.

Page 43: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

27

(3) Teori ekonomi politik menyatakan bahwa aktivitas ekonomi tidak

hanya memusatkan semata-mata pada pasar, tetapi lebih dari pada itu

yakni seperti pemerintah, hukum, dan hak milik. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa pengungkapan informasi sosial dilakukan sebagai

reaksi terhadap tekanan-tekanan dari lingkungannya agar perusahaan

merasa eksistensi dan aktivitasnya terlegitimasi.

Bervariasinya cara memilih media pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan nampaknya didasarkan pada kelaziman dan untuk kepentingan

tertentu. Penyebab lain yang mengakibatkan ketidakseragaman cara

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, karena belum adanya aturan

yang jelas mengenai cara penyajiannya maupun komponen-komponen yang

termasuk biaya sosial tersebut (Mulyanita, 2009).

Nurlela dan Islahunddin (2008), Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh

perusahaan umumnya bersifat voluntary (sukarela), unaudited (belum diaudit),

dan unregulated (tidak dipengaruhi oleh peraturan tertentu).

Healy dan Pelepu (2001) dalam Agusti dan Aulia (2011), pengungkapan

merupakan upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi asimetri

informasi. Hal ini terjadi karena pengungkapan dapat menambah informasi yang

dimiliki oleh publik sehingga dapat mencegah manajemen melakukan

penyalahgunaan sumber daya perusahaan. Jika asimetri informasi dapat di

meminimalisasi, maka investor dapat merespon informasi pelaporan keuangan

dengan lebih baik yang kemudian tercermin pada harga pasar saham perusahaan.

Page 44: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

28

Salah satu pengungkapan yang dapat dilakukan perusahaan adalah berupa

pengungkapan mengenai aktivitas corporate social Rresponbility.

Pengungkapan corporate social responbility didefinisikan sebagai

ketentuan dari informasi keuangan dan non keuangan yang berhubungan dengan

interaksi organisasi dengan lingkungan sosial dan fisiknya sebagaimana yang

dinyatakan dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan sosial yang terpisah

(Guthrie dan Mathews, 1985 dalam Arthana, 2012). Pengungkapan corporate

social responbility mencangkup detail tentang lingkungan fisik, enegi, sumber

daya manusia, produk dan masalah keterlibatan masyarakat. Pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses pengkomunikasian dampak

sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi perusahaan terhadap masyarakat.

Konsep CSR melibatkan tanggung jawab kemitraan bersama antara perusahaan,

pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, serta komunitas setempat.

Kewajiban perusahaan atas CSR diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendukung terjalinnya

hubungan perusahaan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai,

norma, dan budaya masyarakat setempat. Pengaturan CSR juga bertujuan untuk

mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan

kualitas kehidupan dan lingkungannya (Rustiarini, 2010).

Heal dan Garret, 2004 dalam Lely dan Sylvia (2008), Aktivitas corporate

social responbility dapat menjadi elemen yang menguntungkan dan sebagai

strategi perusahaan, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Page 45: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

29

Beberapa perusahaan menjadikan pengungkapan corporate social

responbility sebagai strategi bisnisnya untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak

investor. Investor percaya perusahaan yang melakukan tanggung jawab sosial

akan mempunyai kelangsungan hidup yang lebih lama. Elisabet dan Domenec

(2004) menyatakan corporate social responbility sebagai strategi yang digunakan

untuk kemajuan perusahaan. Selain sebagai strategi bisnis, pengungkapan

corporate social responbility mempunyai banyak manfaat bagi perusahaan.

Sehingga semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pengungkapan

corporate social responbility (Yoseva dan Ludovieus, 2007).

Pengungkapan informasi corporate sosial responbility yang dilakukan

oleh perusahaan akan berbeda-beda tergantung pada karakteristik dari masing-

masing perusahaan (Arthana, 2012).

Menurut Robert (1992) dalam Arthana (2012), Pengungkapan sosial

perusahaan merupakan sarana yang sukses bagi perusahaan untuk menegosiasikan

hubungan dengan stakeholdernya.

Praktik pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat dipandang

sebagai wujud akuntabilitas perusahaan kepada publik untuk menjelaskan

berbagai dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan

(Ghozali dan Chariri, 2007 dalam Handayani 2011). Praktik pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan menjadi peranan penting bagi perusahaan

karena perusahaan berinteraksi dengan masyarakat dan aktivitas perusahaan

memiliki dampak sosial dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, praktik

Page 46: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan alat manajerial yang

digunakan perusahaan untuk menghindari konflik sosial dan lingkungan.

Penelitian empiris memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan

pengungkapan social dalam laporan keuangan tahunan perusahaan Indonesia

(Hartanti, 2003 dalam Fitria dan Dwi, 2010). Dan semakin banyak perusahaan di

Indonesia yang menggunakan standar global reporting initiative dalam melakukan

pelaporan corporate social responbility (Darwin, 2007 dalam Fitria dan Dwi,

2010).

2.1.3 Tujuan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut Gay, Owen, dan Maunders (1988) dalam Sulistyowati (2004)

dikutip dari Arthana (2012) bahwa tujuan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan adalah:

1. Untuk meningkatkan image perusahaan.

2. Untuk memberikan informasi kepada investor.

3. Untuk meningkatkan akuntabilitas suatu organisasi, dengan asumsi bahwa

terdapat kontrak sosial antara organisasi dengan masyarakat.

Tanggung Jawab Sosial atau corporate social responbility yang

selanjutnya disingkat CSR adalah kontribusi sebuah perusahaan yang terpusat

pada aktivitas bisnis, investasi sosial dan progam philantrophy, dan kewajiban

dalam kebijakan publik (Wineberg, 2004:72 dalam Tamba 2011).

Page 47: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

31

2.1.4 Definisi Bank

Perusahaan perbankan merupakan satu-satunya perusahaan yang

mendapatkan jaminan dari pemerintah atas aktivitas usahanya. Dalam regulasi

perbankan, bukan hanya produk dan layanan yang ditawarkan bank yang regulasi,

namun lembaga bank itu sendiri juga diatur dengan ketat. Regulasi yang

sedimikian ketat perlu disusun mengingat kegagalan bank dapat memiliki dampak

panjang yang mendalam terhadap perekonomian. (Taswan, 2006 dalam Cahya,

2010).

Menurut Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November

1998 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah sebuah lembaga atau

perusahaan yang aktifitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan

dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit)

dan kemudian menempatkannya kembali pada masyarakat yang membutuhkan

dan (deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya

dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak.

2.2 Struktur Kepemilikan

Struktur Kepemilikan (ownership structure) adalah kepemilikan saham,

yaitu perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh “orang dalam” (insider)

dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor (Jahera dan Auburn, 1996

dalam Indrayani, 2009).

Page 48: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

32

Kepemilikan Bank Menurut UU Perbankan 1992, kepemilikan suatu bank

ditentukan pula oleh jenis bank tersebut. Struktur kepemilikan merupakan salah

satu faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengungkapan CSR untuk dapat

meningkatkan reputasi dan legitimasi perusahaan di mata masyarakat.

Kepemilikan Bank Umum menurut pasal 22 UU no. 7/1992, kemudian ketentuan

pasal 13 dan 14 PP no. 70/1992, disebutkan bahwa Bank Umum dapat dimiliki

oleh:

1. Warga Negara Indonesia

2. Badan usaha di indonesia yang sepenuhnya dimiliki WNI, atau hasil

kerjasama dengan bank dari negara lain

3. Warga Negara Asing atau badan hukum asing dengan ketentuan pemilikan

hanya 49% saham yang telah dijual di Bursa Efek Indonesia.

Dari segi kepemilikannya, kita mengenal:

1. Bank Milik Pemerintah

2. Bank Milik Swasa Nasional

3. Bank Milik Asing

Menurut Puspitasari (2009) dan Amilia dalam Arthana (2012),

menunjukkan bahwa kepemilikan saham publik positif terhadap pengungkapan

corporate social responbility . Hasil yang tidak konsisten ditunjukkan bahwa

kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Lembaga Perbankan merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang

mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga

Page 49: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

33

tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan

dana (surplus of funds) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (lack of

funds). Dengan demikian perbankan akan bergerak dalam kegiatan perkreditan

dan berbagai jasa yag diberikan, serta bank juga melayani kebutuhan pembiayaan,

melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian dan

peredaran uang (Huda , 2010).

Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang

mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. proporsi

kepemilikan saham yang di miliki oleh publik / masyarakat terhadap saham

perusahaan. Nilai ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh

kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan disebut juga Kepemilikan Saham Publik (Arthana, 2012).

Menurut Na’im dan Rakhman (20000) dalam Athana (2012), semakin

besar saham yang di miliki publik, maka semakin banyak informasi yang

diungkapkan dalam laporan tahunan, investor ingin memperoleh informasi seluas-

luasnya tentang tempat berinvestasi serta dapat mengawasi kegiatan manajemen,

sehingga kepentingan dalam perusahaan terpenuhi. Nilai perusahaan akan

tercermin dari harga sahamnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, para pihak yang

berkepentingan: pemilik modal sebagai principal bisa mempercayakan kepada

para profesional (managerial) untuk mengelola perusahaan dengan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan teori keagenan (agency

theory), adanya pemisahan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat

Page 50: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34

menimbulkan masalah keagenan (agency problems), yaitu ketidaksejajaran antara

principal (pemilik atau pemegang sahan) dan agent (manajer).

Menurut Faisal (2004) dalam Kristianto (2010), Struktur kepemilikan

dapat dijelaskan dari dua sudut pandang, yaitu: pendekatan keagenan (agency

approach) dan pendekatan ketidakseimbangan informasi (asymmetric information

approach).

(1) Pendekatan Keagenan (agency approach).

Struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi

konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.

(2) Pendekatan Informasi Asimetri (asymmetric information approach).

Struktur kepemilikan sebagai salah satu cara untuk mengurangi

ketidakseimbangan antara insider dan outsider melalui pengungkapan

informasi.

2.2.1 Kepemilikan Pemerintah

Kepemilikan saham pemerintah (government shareholding) adalah jumlah

saham pemerintah yang dimiliki oleh pemerintah. Melalui kepemilikan saham ini

pemerintah berhak menetapkan direktur perusahaan. Selain itu pemerintah dapat

mengendalikan kebijakan yang diambil oleh manajemen agar sesuai dengan

kepentingan atau aspirasi pemerintah. Untuk dapat bertahan, perusahaan ini harus

dapat mensinkronkan dirinya dengan pemerintah (Amran dan Devi, 2008 dalam

Diba, 2012). Contoh bank milik pemerintah: Bank Negara Indonesia 46 (BNI),

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank

Pembangunan Daerah (BPD).

Page 51: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

35

Bank pemerintah adalah bank yang didirikan oleh pemerintah dan seluruh

atau hampir sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Dengan didukung asset

dan permodalan yang cukup besar dari pemerintah. Bank-bank pemerintah telah

menjadi salah satu pilar perbankan di Indonesia (Huda, 2010).

2.2.2 Kepemilikan Swasta Nasional

Kepemilikan swasta nasional merupkan bank yang seluruhnya atau

sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional sepenuhnya. Begitu pula

dengan pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula (Huda, 2010).

Contoh Bank swasta : Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, Bank

Muamalat, Bank Bumi Putra, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga,

Bank Universal, Bank Internasional Indonesia, dan sebagainya.

2.2.3 Kepemilikan Asing

Menurut Susanto (1992) dalam Angling (2010) dikutip dari Tamba (2011),

ada beberapa perusahaan yang memiliki kepemilikan saham asing harus

memberikan pengungkapan yang lebih dibandingkan dengan yang tidak memiliki

kepemilikan saham asing, sebagai berikut:

1. Perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik dalam bidang

akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri.

2. Perusahaan tersebut mungkin punya system informasi yang lebih efisien

untuk memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan induk.

3. Kemungkinan permintaan yang lebih besar pada perusahaan berbasis asing

dari pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum.

Page 52: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

36

Perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh asing biasanya

lebih sering menghadapi masalah asimetri informasi dikarenakan hambatan

geografis dan bahasa. Oleh sebab itu perusahaan dengan kepemilikan asing yang

besar akan terdorong untuk melaporkan atau mengungkapkan informasinya secara

sukarela dan luas (Xiao et. al., 2004 dalam Tamba, 2011).

Dilihat dari sudut pandang stakeholder, corporate social responbility

merupakan alat yang dipilih untuk memperlihatkan kepedulian perusahaan

terhadap lingkungan masyarakat (Tamba, 2011). Menurut Angling (2010) dikutip

dari Tamba (2011), apabila perusahaan memiliki kontrak dengan foreign

stakeholder baik dalam ownership dan trade, maka perusahaan akan lebih

didukung dalam melakukan pengungkapan corporate social responbility.

Kepemilikan Asing merupakan proporsi saham biasa yang di miliki oleh

perorangan, badan hukum, pemerintah serta bagian-bagiannya yang berstatus luar

negeri (Etha, 2010 dalam Tamba, 2011). Kepemilikan Asing dalam perusahaan

merupakan pihak yang dianggap concern terhadap pengungkapan pertanggung

jawaban sosial perusahaan (Djakman dan Machmud, 2008 dikutip dari Tamba,

2011).

Page 53: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

37

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar I : Kepemilikan Pemerintah, Kepemilikan Swasta, Kepemilikan

Asing terhadap Pengungkapan corporate social responbility.

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu

2.4.1 Riset Tentang Corporate Social Responbility

Sembiring (2003) dalam Badjuri (2011), menghasilkan temuan bahwa

profitabilitas tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Variabel

ukuran perusahaan terbukti signfikan berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian Sembiring (2005) dalam Badjuri

(2011) menunjukkan hasil yang hampir sama. Variabel independen yang diteliti

adalah profitabilitas, size, leverage, ukuran dewan komisaris dan profile. Hasilnya

menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dan laverage tidak berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel lainnya (ukuran dewan

komisaris, size, dan profile) menunjukkan pngaruh signifikan terhadap

pengungkapan CSR.

Page 54: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

38

Penelitian yang dilakukan Ni Wayan Rustiarini (2008) dalam Tamba

(2011) menemukan bahwa kepemilikan asing berpengaruh pada pengungkapan

corporate social responbility. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh

Novita dan Caerul (2007) dalam Tamba (2011) menemukan bahwa struktur

kepemilikan saham termasuk kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap luas

pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006.

Utama (2007) dalam Badjuri (2011), mengungkapkan bahwa saat ini

tingkat pelaporan dan pengungkapan CSR di Indonesia masih relatif rendah.

Selain itu, apa yang dilaporkan dan diungkapkan sangat beragam, sehingga

menyulitkan pembaca laporan tahunan untuk melakukan evaluasi. Pada umumnya

yang diungkapkan adalah informasi yang sifatnya positif mengenai perusahaan.

2.4.2 Riset tentang struktur Kepemilikan

Penelitian yang dilakukan Tamba (2011), menguji struktur kepemilikan

institusional dan kepemilikan asing terhadap aktivitas pengungkapan

pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan di indonesia

khususnya pada perusahaan manufacturing secondary sectors yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. Perusahaan manufactur dipilih karena

dianggap paling mewakili industri dimana kedua sektor tersebut merupakan sektor

yang paling sensitif terhadap isu sosial dan lingkungan. Pengumpulan data

menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis dari penelitian ini

mnggunakan alat statistik: uji deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

Page 55: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

39

Penelitian yang dilakukan Barth, Caprio Jr dan Levine (2002) dalam

Arianto et. al (2003) dengan menggunakan data dari 60 negara antara lain

menyimpulkan bahwa kepemilikan bank oleh lembaga non keuangan tidak

memiliki hubungan dengan kinerja bank tersebut. Selanjutnya kepemilikan bank

yang semakin besar oleh pemerintah cenderung mengalami perkembangan kinerja

yang melambat. Tujuan kajian ini adalah untuk mengumpulkan dan melaporkan

data lintas negara mengenai pengaturan dan kepemilikan bank serta mengevaluasi

hubungan antara praktek pengaturan atau kepemilikan yang berbeda dengan

kinerja sektor keuangan dan stabilitas sistem perbankan. Penelitian ini mengupas

permasalahan yang lebih luas dari sekedar hubungan antara struktur kepemilikan

dengan kinerja bank. Kesimpulan dari penelitian ini yang berkaitan dengan

struktur kepemilikan dan perkembangan bank adalah sebagai berikut:

1. Membatasi kepemilikan bank oleh perusahaan non-keuangan tidak

berkaitan dengan kerapuhan keuangan maupun kenerja bank tersebut.

2. Semakin besar industri perbankan dikontrol/dikendalikan oleh bank

pemerintah, maka inovasi di sektor perbankan akan semakin berkurang.

3. Kepemilikan pemerintah yang semakin besar pada bank cenderung

berkaitan dengan semakin banyaknya pelaksanaan sistem keuangan yang

buruk, serta berkaitan pula dengan semakin banyaknya bank yang

perkembangannya lambat/buruk.

4. Bukti empiris memperlihatkan hubungan yang negartif antara tingkat

kepemilikan bank oleh pemerintah dan perkembangan keuangan. Negara-

negara dengan kepemilikan bank oleh pemerintah semakin besar

Page 56: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

40

cenderung untuk memiliki bank-bank maju (developed banks) yang lebih

sedikit.

5. Sujoko dan Soebiantoro (2007) dikutip dari Kristianto (2010) meneliti

tentang pengaruh struktur kepemilikan saham, leverage, faktor intermal

dan faktor eksternal terhadap nilai perusahaan. Faktor internal adalah

profitabilitas, pembayaran deviden, ukuran perusahaan, dan pangsa pasar

relatif. Sedangkan faktor eksternal adalah tingkat suku bunga, keadaan

pasar modal, dan pertumbuhan pasar. Penelitian ini berfokus pada

perusahaan publik yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Metode

analisis menggunakan structural equation modelling, dan pengumpulan

data menggunakan purposive sampling dengan variabel kepemilikan

institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Penelitian Model Analisis Hasil Penelitian

Sembiring

(2003)

Variabel independen:

size, profitabilitas,

profile perusahaan,

ukuran dewan

komisaris, laverage.

Variabel dependen:

Pengungkapan

tanggung jawab sosial

Uji kualitas

data, uji

asumsi klasik,

uji hipotesis

Size, profile

perusahaan, dan

ukuran dewan

komisaris berpengaruh

terhadap

pengungkapan sosial

sedangkan leverage

dan profitabilitas tidak

berpengaruh.

Page 57: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

41

Ni Wayan

Rustuarini

(2008)

Variabel dependen:

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional, dan

kepemilikan asing.

Kepemilikan

manajerial.

Variabel dependen:

pengungkapan CSR

Regresi linear

berganda

kepemilikan asing

berpengaruh pada

pengungkapan

corporate social

responbility.

Tamba

(2011),

menguji struktur

kepemilikan

institusional dan

kepemilikan asing

terhadap aktivitas

pengungkapan

pertanggungjawaban

sosial yang dilakukan

oleh perusahaan di

indonesia khususnya

pada perusahaan

manufacturing

secondary sectors

yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2009

uji deskriptif,

uji asumsi

klasik, dan uji

hipotesis.

Kepemilikan asing

yang hanya memiliki

efek positif dan

signifikan terhadap

pengungkapan CSR.

Di sisi lain,

kepemilikan

institusional dan

kepemilikan

manajemen tidak

memiliki efek positif

dan tidak berpengaruh

signifikan terhadap

pengungkapan CSR

Page 58: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

42

Barth,

Caprio Jr

dan

Levine

(2002)

struktur kepemilikan

bank sebagai variable

bebas/independen

(pada sumbu X)

dengan kinerja bank

serta frekuensi

pelanggaran yang

dilakukan oleh bank

sebagai variable

terikat/dependen (pada

sumbu Y).

UJI

STATISTIK

a. Kofisien

Korelasi ( r )

b. Kofisien

Determinasi

(R2)

c.Uji Hipotesa

kesimpulan bahwa

tidak terdapat kaitan

antara struktur

kepemilikan bank

dengan kinerja bank

maupun terhadap

pelanggaran yang

dilakukannya

Rika

Nurlela

dan

Islahuddin

2008

Variabel Independen:

Corporate Social

Responsibility

Variabel

Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Moderating:

Kepemilikan

manajemen

Regresi linear

berganda

Corporate Social

Responsibility,

prosentase

kepemilikan

manajemen, serta

interaksi antara

Corporate Social

Responsibility dengan

prosentase

kepemilikan

manajemen secara

simultan bepengaruh

signifikan terhadap

nilai perusahaan

Page 59: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

43

2.5 Pengembangan hipotesis

2.5.1 Pengaruh Kepemilikan Pemerintah Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responbility.

Bank pemerintah adalah bank yang didirikan oleh pemerintah dan seluruh

atau hampir sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerntah. Dengan didukung asset

dan permodalan yang cukup besar dari pemerintah. Bank-bank pemerintah telah

menjadi salah satu pilar perbankan di Indonesia (Huda, 2010).

H1: Kepemilikan Pemerintah berpengaruh terhadap pengungkapan corporate

social responbility.

2.5.2 Pengaruh Kepemilikan Swasta Nasional Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responbility.

Kepemilikan swasta nasional merupakan bank yang seluruhnya atau

sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional sepenuhnya. Begitu pula

dengan pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula (Huda, 2010).

H2 : Kepemilikan swasta nasional berpengaruh terhadap pengungkapan

corporate social responbility.

2.5.3 Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Corporate

Social Responbility

Kepemilikan Asing merupakan proporsi saham biasa yang di miliki oleh

perorangan, badan hukum, pemerintah serta bagian-bagiannya yang berstatus luar

negeri (Etha, 2010 dalam Tamba, 2011). Kepemilikan Asing dalam perusahaan

merupakan pihak yang dianggap concern terhadap pengungkapan

Page 60: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

44

pertanggungjawaban sosial perusahaan (Djakman dan Machmud, 2008 dikutip

dari Tamba, 2011).

H3 : Kepemilikan Asing tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate

social responbility.

Page 61: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode pemilihan sampel digunakan

untuk penentuan sampel dalam penelitian ini, sehingga yang menjadi sampel

penelitian ini sesuai dengan kreteria yang telah ditentukan diperoleh 75 bank.

Ruang lingkup penelitian ini hanya membatasi pembahasannya pada apakah

kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta nasional, dan kepemilikan asing

berpengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Penelitian ini

menggunakan variabel pengungkapan tanggung jawab sosial sebagai variabel

dependen, kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta nasional, dan

kepemilikan asing sebagai variabel independen.

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan tiga variabel bebas dan satu variabel

terikat. Variabel bebas (indepanden) dalam penelitian ini adalah kepemilikan

pemerintah, kepemilikan swasta, dan kepemilikan asing. Sedangkan variabel

terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah corporate social responbility.

Page 62: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

46

3.1.2 Definisi Operasional

Bagian ini terdiri atas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi:

3.1.2.1 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah: corporate social

responbility. Corporate Social Responbility adalah pendekatan dimana perusahaan

mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi dengan

para pemangku kepentingan (stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan

kemitraan (Bing, 2006 dalam Amilia, 2009). Corporate Social Responbility

diukur dengan menggunakan corporate social responbility indeks (CSRI).

Perhitungan CSRI berdasarkan kriteria dari global reporting initiatives (GRI)

dipeoleh dari www.globalreporting.org. Indikator GRI meliputi economic

(ekonomi), environment (lingkungan), labor practices (praktik ketenagakerjaan),

human rights (hak asasi manusia), society and product responbility (masyarakat

dan responbility produk).

Perhitungan CSRI dilakukan dengan menggunakan pendekatan dikotomi,

yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan,

dan nilai 0 jika tidak diungkapkan, selanjutnya skor dari setiap item dijumlahkan

untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan perbankan. Rumus

perhitungan CSRI adalah sebagai berikut:

Page 63: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

47

CSRI₁ =∑ Xij

n

keterangan:

CSRI1 : Corporate Social Responbility Indeks

perusahaan perbankan j

n : jumlah item untuk perusahaan perbankan j,

nj = 75

Xij : 1 = jika item diungkapkan ; 0 = jika item

tidak diungkapkan

3.1.2.2 Variabel Bebas (Independen)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah: variabel struktur

kepemilikan pemerintah, variabel struktur kepemilikan swasta nasional, dan

variabel struktur kepemilikan asing, kepemilikan publik. Dalam penelitian ini

perhitungan persentase kepemilikan saham pada ketiga jenis struktur kepemilikan

didasarkan pada perhitungan persentase saja. Tidak ada acuan peraturan yang

pasti, karena semuanya diadopsi dari penelitian yang sudah ada sebelumnya.

1. Variabel Kepemilikan pemerintah

Kepemilikan pemerintah dalam penelitian ini menggunakan

presentase pemilikan saham pemerintah Indonesia. Besarnya saham

pemerintah diukur dari rasio dari jumlah kepemilikan saham pemerintah

terhadap total saham perusahaan.

2. Variabel Kepemilikan Swasta Nasional

Kepemilikan Swasta Nasional dalam penelitian ini menggunakan

persentase pemilikan saham Swasta Nasional. Besarnya saham pihak

Page 64: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

48

swasta nasional diukur dari rasio dari jumlah kepemilikan saham Swasta

Nasional terhadap total saham perusahaan.

3. Variabel Kepemilikan Asing

Kepemilikan asing dalam penelitian ini menggunakan persentase

pemilikan saham pihak/entitas asing (luar negeri). Besarnya saham

pihak/entitas asing diukur dari rasio dari jumlah kepemilikan saham asing

terhadap total saham perusahaan.

4. Kepemilikan Publik

Kepemilikan Publik dalam penelitian ini menggunakan persentase

pemilikan saham Publik. Besarnya saham pihak Publik diukur dari rasio

dari jumlah kepemilikan saham Publik terhadap total saham perusahaan.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank yang berbadan hukum dan

berdomisili di Indonesia yaitu bank-bank yang masuk dalam katagori pemerintah

(persero), bank swasta nasional yang telah go public, bank asing yang telah go

public dan tercatat dalam Bank Indonesia. Periode pengamatan penelitian

dilakukan dari tahun 2010-2012 yang datanya lengkap.

3.2.2 Sampel

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling, yaitu sampel ditarik dengan menggunakan pertimbangan. Kriteria

Page 65: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

49

sampel penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bank pemerintah (persero), bank

swasta nasional, dan bank asing yang dijadikan sampel harus mempublikasikan

laporan keuangan tahunan (annual report) dengan lengkap dan telah diaudit untuk

tiga tahun berturut-turut dari tahun 2010 sampai tahun 2012, (2) Bank pemerintah

(persero), bank swasta nasional, dan bank asing yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia, yang beroperasi di Indonesia, (3) Perusahaan perbankan yang dijadikan

sampel merupakan perusahaan perbankan yang mengungkapkan corporate social

responbility atau pertanggungjawaban sosial dan memenuhi kriteria GRI (global

reporting initiatives), (4) Perusahaan perbankan sampel memiliki kelengkapan

laporan keuangan yang memadai dan lengkap sesuai kebutuhan peneliti.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah data skunder. Data skunder adalah data

yang diperoleh melalui sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh

peneliti. Data yang bersumber dari laporan tahunan (annual report) perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun

2012 dan data-data tersebut dipublikasikan di situs yaitu www.idx.com.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data berupa laporan keuangan

Page 66: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

50

dari www.idx.com., penelitian terdahulu, buku dan situs internet yang

berhubungan dengan tema penelitian.

3.5 Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan melakukan analisis

statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Analisis statistik deskriptif dilakukan

untuk mengetahui dispersi dan distribusi data. Sedangkan uji asumsi klasik

dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi yang selanjutnya akan

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif dilakukan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan data sampel yang diteliti seperti mean, minimum, maksimum dan

standar deviasi. Menurut Ghozali (2006), statistik deskriptif memberikan

gambaran atau deskripsi tentang suatu data yang dilihat melalui nilai rata-rata

(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sumrange, kurtosis, dan

skewness.

Skewness mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari

distribusi data. Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness

dan kurtosis mendekati nol.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model dari

penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat

Page 67: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

51

yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak

mengandung multikoloniaritas, dan heterokedastisitas. Untuk itu sebelum

melakukan pengujian regresi linear berganda perlu dilakukan terlebih dahulu

pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang bertujuan untuk menentukan

ketepatan model. Uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen dan

variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menghindari

terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi dengan normal. Model

regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal (Ghozali,

2006). Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil.

Penelitian ini melakukan uji normalitas data dengan menggunkan one

sample kolmogorov smirnov test dan analisis grafik histogram dan P-P plot.

dengan tingkat signifikan 0,05, jika p-value < 0,05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal, tetapi apabila p-value > 0,05 maka data tersebut berdistribusi

normal. Dalam uji one sample kolmogorov smirnov test variabel-variabel yang

mempunyai asymp. Sig (2-tailed) dibawah tingkat signifikan sebesa 0,05 maka

diartikan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal dan

sebaliknya (Ghozali, 2006).

Page 68: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

52

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mnguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi (Ghozali, 2006).

Uji ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah antar variabel

bebas yang dipakai dalam model regresi terjadi korelasi atau tidak. Deteksi

adanya multikolinieritas dapat dilihat dari hasil VIF (Variance Inflation Factor).

Apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi

multikolinieritas.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2006).

Uji Heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui ketidaksamaan

varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji Heteroskedastisitas

pada penelitian ini menggunakan uji Gletser. Jika Variabel Dependen signifikan

secara statistik mempengaruhi Variabel Independen dengan signifikan di bawah

5% maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara variabel

terikat yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu SRESID. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

Page 69: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

53

pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y

yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)

yang telah di standardized. Dasar analisisnya adalah: (1) jika ada pola tertentu,

seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas, (2) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini asumsi autokorelasi diuji

dengan uji Durbin-Watson (DW test) yang digunakan untuk autokorelasi tingkat

satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan

tidak ada lagi diantara variabel independen. Pengambilan ada tidaknya

autokorelasi sebagai berikut:

Tabel 3.1

autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada

autokorelasi

positif

Tidak ada

Tolak

Tidak ada keputusan

0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du

Page 70: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

54

autokorelasi

positif

Tidak ada

autokorelasi

negatif

Tidak ada

korelasi

negatif

Tidak ada

autokorelasi

positif atau

negatif

Tolak

Tidak ada keputusan

Tidak ditolak

4 – dl < d < 4

4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

du < d < 4 – du

3.5.3 Model Regresi

Metode analisis yang digunakan untuk meneliti variabilitas luas luas

pengungkapan resiko dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda

(multiple regression analysis). Analisis regresi berganda digunakan untuk

menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi

yang dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan

dalam penelitian ini adalah:

Page 71: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

55

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Keterangan:

Y = CSR

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Kepemilikan Pemerintah

X2 = Kepemilikan Swasta Nasional

X3 = Kepemilikan Asing

e = Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga

dalam penelitian

3.5.4 Uji Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur

dari goodness of fitnya model yang dapat diukur sebegai berikut (Ghozali, 2006):

3.5.4.1 Koefisien Detrminasi (R2)

Pengukuran koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui persentase

pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Dari ini

diketahui seberapa besar variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel

independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Page 72: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

56

3.5.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang

terdapat dalam persamaan regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

nilai variabel dependen.

Dalam uji F kesimplan yang di ambil adalah dengan melihat signifikansi (α)

dengan ketentuan:

α > 5% : tidak mampu menolak H0

α < 5% : menolak H0

3.5.4.3 Uji t (Signifikansi Parameter Individual)

Uji Statistik t ini di gunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

Kesimplan diambil dalam uji t ini adalah melihat signifikansi (α) dengan

ketentuan:

α > 5% : tidak mampu menolak H0

α < 5% : menolak H0

Page 73: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan hasil penelitian, bagian awal menyajikan deskripsi

hasil penelitian, bagian kedua menyajikan statistik deskriptif dari variabel-

variabel penelitian, bagian ketiga menyajikan hasil pengujian asumsi, bagian

keempat menyajikan hasil regresi pengujian hipotesis penelitian.

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Perusahaan perbankan yang menjadi objek penelitian ini adalah semua

perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2010 sampai 2012. Jumlah total perusahaan perbankan sebanyak 25 perusahaan

perbankan atau selama 3 tahun 75 observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah

bank-bank yang berbadan hukum dan berdomisili di Indonesia yaitu bank-bank

yang masuk dalam katagori (persero) pemerintah, bank swasta nasional yang telah

go public, bank asing yang telah go public dan tercatat dalam Bank Indonesia.

Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2010 sampai tahun 2012 yang

datanya lengkap. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling, yaitu sampel ditarik dengan menggunakan pertimbangan.

Kriteria sampel penelitian sebagai berikut: (1) Bank pemerintah (persero), bank

swasta nasional, dan bank asing yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yang

beroperasi di Indonesia, (2) Bank pemerintah (persero), bank swasta nasional, dan

Page 74: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

58

bank asing yang dijadikan sampel harus mempublikasikan laporan keuangan

tahunan (annual report) dengan lengkap dan telah diaudit untuk tiga tahun

berturut-turut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, (3) Perusahaan

perbankan yang dijadikan sampel merupakan perusahaan perbankan yang

mengungkapkan corporate social responbility atau pertanggungjawaban sosial

dan memenuhi kriteria GRI (global reporting initiatives), (4) sampel memiliki

kelengkapan laporan keuangan yang memadai dan lengkap sesuai kebutuhan

peneliti. Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah observasi yang memenuhi

kriteria adalah 87 bank. Dari 87 perusahaan perbankan hanya 75 bank yang dapat

dijadikan sampel akhir karena 12 perusahaan perbankan dikeluarkan karena data

tidak lengkap dan menjadi data ekstrim atau outlier.

Tabel 4.1

Proses Seleksi Objek Penelitian

Keterangan

Sampel

Pertahun

Selama 3 Tahun

(osebvasi)

Jumlah perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI

29 87

Jumlah perusahaan perbankan

yang tidak terdapat annual

repot atau tidak lengkap

4 12

Total objek penelitian 25 75

Adapun perusahaan perbankan yang tidak lengkap adalah sebagai berikut:

Page 75: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

59

Tabel 4.2

Daftar Data Tidak Lengkap

No Nama Bank Kode Bank Tahun

1 PT. Bank Himpunan Saudara, Tbk SDRA 2011

2 PT. Bank Tabungaan Negara, Tbk BBTN 2012

3 PT. Permata, Tbk BNLI 2011

4 PT. Mayapada, Tbk MAYA 2012

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi

yang dihasilkan dari variabel penelitian. Hasil analisis dengan statistik deskriptif

menghasilkan data sebagai berikut:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CSR 75 ,03 ,90 ,4260 ,21001

Kep.Pm 75 ,00 ,67 ,0775 ,19577

Kep.Swasta 75 ,00 1,00 ,3511 ,36435

Kep.Asing 75 ,00 ,99 ,3537 ,38738

Valid N (listwise) 75

Page 76: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

60

Tabel 4.3 menggambarkan deskripsi variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini. minimum adalah nilai terkecil dari suatu rangkaian

pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian pengamatan,

mean (rata-rata) adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data dibagi dengan

banyaknya data, sementara standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat dari

selisih nilai data dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya data.

4.2.2 uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi memenuhi uji asumsi klasik

maka perlu diuji dengan: (1) uji normalitas, (2) uji multikolinearitas, (3) uji

autokorelasi, (4) uji heteroskedastisitas.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah residualnya

terdistribusi secara normal. Cara pengujiannya adalah dengan uji kolmogrov

smirnov. Jika probabilitas signifikan ≥ 0,05 maka distribusi residualnya normal

(Ghozali, 2005:110). Uji normallitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi

data normal atau mendekati normal.

Page 77: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

61

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 75

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,18901333

Most Extreme Differences Absolute ,076

Positive ,067

Negative -,076

Kolmogorov-Smirnov Z ,659

Asymp. Sig. (2-tailed) ,778

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Nilai uji kolmogorov – smirnov adalah 0,659 dan nilai probabilitas

signifikan signifikan di atas 0,05 yaitu 0,778. Sehingga model regresi sudah

memiliki distribusi normal.

4.2.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independen (Ghozali, 2006).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.

Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolonieritas. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikoloneritas adalah dengan menganalisis matriks korelasi variabel-

variabel bebas. Jika diantara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi

Page 78: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

62

(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas

(Ghozali, 2006). Salah satu cara untuk mendeteksi multikolonieritas dilakukan

dengan melihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai

cut-off yang umum dipakai adalah nilai toleran 0,10 atau sama dengan nilai VIF

diatas 10 sehingga data yang tidak terkena multikolonieritas nilai toleransinya

harus lebih dari 0,10 atau VIF kurang dari 10.

Tabel 4.5

Uji multikolonieritas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,473 ,118

Kep.Pm ,256 ,216 ,239 ,283 3,538

Kep.Swasta -,173 ,153 -,301 ,161 6,194

Kep.Asing -,016 ,143 -,029 ,165 6,059

a. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan hasil pengujian tolerance tidak ada

variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 (10%). Hasil

perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel bebas yang

memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak

ada multikorelasi antara variabel dalam model regresi.

Page 79: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji Aoutokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

sebelumnya (Ghozali, 2006). Adanya autokorelasi dalam regresi dapat diketahui

dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Untuk mengetahui ada

tidaknya autokorelasi kita harus melihat uji D-W. Dari pengujian diperoleh

sebagian berikut:

Tabel 4.6

Hasil uji autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,436a ,190 ,156 ,19297 1,959

a. Predictors: (Constant), Kep.Asing, Kep.Pm, Kep.Swasta

b. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai D-W sebesar 1,959

dengan nilai tabel dengan K3 (jumlah variabel independen dalam model) dengan

n=75 hasil tabel memberikan nilai dl (lower) diperoleh sebesar 1,543 dan du

(upper) sebesar 1,709 oleh karena nilai D-W 1,959 berada diatas du (upper) 1,709

maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.

Page 80: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

64

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Pada penelitian ini digunakan uji glejser

untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Hasil uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas – Uji Glejser

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,143 ,067 2,142 ,036

Kep.Pm -,086 ,121 -,151 -,712 ,479

Kep.Swasta -,019 ,086 -,061 -,219 ,827

Kep.Asing ,061 ,080 ,212 ,766 ,446

a. Dependent Variable: AbsUt

Hasil uji heteroskedastisitas pada model dengan uji Geljser menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan hasil mutlak residual

sehingga menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas dalam model

regresi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi tidak berada di bawah 0,05

atau diatas 5%.

Page 81: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

65

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED menunjukkan pola penyebaran, dimana

titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang akan digunakan.

Page 82: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

66

4.2.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel

independen terhadap variaber dependen.

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai adjusted R

square. Nilai adjusted R square dari model regresi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel bebas (independen) dalam menerangkan

variabel terikat (depanden).

Tabel 4.8

Hasil Uji Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,436a ,190 ,156 ,19297

a. Predictors: (Constant), Kep.Asing, Kep.Pm, Kep.Swasta

b. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan tabel 4.8 dapat di ketahui bahwa Adjusted R Square (R2)

adalah 0,156. Hal ini berarti 15,6% variabel corporate social responbility dapat di

jelaskan oleh ketiga variasi kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta, dan

kepemilikan asing. Sedangkan sisanya 84,4% di jelaskan oleh sebab lain diluar

model. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 0,19297. Semakin kecil nilai

Standar Error of Estimate (SEE) akan membuat model regresi semakin tepat

dalam memprediksi variabel dependen.

Page 83: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

67

4.2.3.2 Uji Signigikasi Simultan (Uji Statistik F)

Uji signifikasi simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependennya (Ghozali, 2009). Apabila

analisis menggunakan uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen

secara simultan merupakan penjelas yang signifikansi terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis uji simultan digunakan untuk melihat apakah secara

keseluruhan variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

variabel terikat. Dari hasil pengujian dengan nilai F diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji F

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,620 3 ,207 5,551 ,002a

Residual 2,644 71 ,037

Total 3,264 74

a. Predictors: (Constant), Kep.Asing, Kep.Pm, Kep.Swasta

b. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan tabel 4.9 didapat nilai F hitung sebesar 5,551 dengan

probabilitas signifikan 0,02. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka

dapat dikatakan bahwa kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta, kepemilikan

asing secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap corporate social

responbility.

Page 84: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

68

4.2.3.3 Uji t (Signifikansi Parameter Individual)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas dalam

model regresi berpengaruh secara individu terhadap variabel terkait. Untuk

menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak adalah dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel dan nilai tingkat signifikansi 0,05.

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,473 ,118 3,995 ,000

Kep.Pm ,256 ,216 ,239 1,189 ,239

Kep.Swasta -,173 ,153 -,301 -1,131 ,262

Kep.Asing -,016 ,143 -,029 -,110 ,913

a. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.10 terlihat bahwa Analisis

linier berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan

menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Atas dasar

hasil analisis regresi dengan menggunakan sebesar tingkat signifikasi sebesar 5%

diperoleh persamaan sebagai berikut:

Page 85: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

69

CSR = α 0,473 + 0,256 Kep.Pm – 0,173 Kep.Swasta - 0,016 Kep.Asing + e

Keterangan:

CSR : Corporate Social Responbility

α : Konstanta

Kep.Pm : Kepemilikan Pemerintah

Kep.Swasta : Kepemilikan Swasta

Kep.Asing : Kepemilikan Asing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.10, dengan probabilitas

signifikan yang menunjukkan lebih besar dari 0,05 hal ini menunjukkan bahwa

kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta, kepemilikan asing secara bersama-

sama (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate

social responbility.

Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa kepemilikan pemerintah

mempunyai t hitung sebesar 1,189 dengan probabilitas signifikan adalah 0,239.

Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikannya jauh di atas 0,05 dan

t hitung juga lebih kecil dari t tabel. Kepemilikan swasta mempunyai t hitung

sebesar -1,131 dengan probabilitas signifikan adalah 0,262. Hal tersebut

menunjukkan bahwa probabilitas signifikannya jauh di atas 0,05 dan t hitung < t

tabel. Kepemilikan asing mempunyai t hitung sebesar -0,110 dengan probabilitas

signifikan adalah 0,913. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikannya jauh di atas 0,05 dan t hitung < t tabel.

Page 86: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

70

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pengujian hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah

kepemilikan pemerintah berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social

responbility (CSR). Hasil pengujian dalam penelitian ini, seperti nampak dalam

tabel 4.10 mengenai hasil analisis regresi linear berganda, kepemilikan

pemerintah menunjukkan tidak signifikan dengan nilai t sebesar 1,189 dan

probalitas signifikan sebesar 0,239 berada lebih tinggi dari pada α=0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa kepemilikan pemerintah tidak mempengaruhi

pengungkapan corporeate social responbility dengan koefisien 0,256. Hal ini

dikarenakan kepemilikan pemerintah sangat rendah, dapat dilihat dari statistik

deskriptif yaitu rata-rata kepemilikan pemerintah sebesar 0,0775. Oleh karena itu

H1 yang menyatakan kepemilikan Pemerintah berpengaruh terhadap

pengungkapan corporate social responbility (CSR) ditolak.

Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah

kepemilikan swasta nasional berpengaruh terhadap pengungkapan corporate

social responbility (CSR). Hasil pengujian dalam penelitian ini, seperti nampak

dalam tabel 4.10 mengenai hasil analisis regresi linear berganda, kepemilikan

swasta menunjukkan tidak signifikan dengan nilai t sebesar -1,131 dan probalitas

signifikan sebesar 0,262 berada lebih tinggi dari pada α=0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa kepemilikan swasta tidak mempengaruhi pengungkapan

corporeate social responbility dengan koefisien -0,173. Rata-rata kepemilikan

swasta hanya sebesar 0,3511. Dari hasil pengujian yang dilakukan antara variabel

kepemilikan swasta dengan variabel CSR, variabel kepemilikan swasta tidak

Page 87: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

71

berpengaruh secara signifikan terhadap CSR dengan arah koefisien negatif. Oleh

karena itu H2 yang menyatakan Kepemilikan swasta berpengaruh terhadap

pengungkapan corporate social responbility (CSR) ditolak.

Pengujian hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah

Kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social

responbility (CSR). Hasil pengujian dalam penelitian ini, seperti nampak dalam

tabel 4.10 mengenai hasil analisis regresi linear berganda, kepemilikan asing

menunjukkan tidak signifikan dengan nilai t sebesar -0,110 dan probalitas

signifikan sebesar 0,913 berada lebih tinggi dari pada 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa kepemilikan asing tidak mempengaruhi pengungkapan CSR

dengan koefisien negatif. Hal ini dikarenakan kepemilikan asing cenderung tinggi

hal ini dapat dilihat dari statistik deskriptif yaitu rata-rata kepemilikan asing

sebesar 0,3537. Dari hasil pengujian yang dilakukan antara variabel kepemilikan

asing dengan variabel corporate social responbility, variabel kepemilikan asing

tidak berpengaruh terhadap corporate social responbility dengan arah koefisien -

0,016. Oleh karena itu H3 yang menyatakan Kepemilikan asing tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan corporate social responbility (CSR) diterima.

Penelitian ini didukung oleh Novita dan Caerul (2007) dalam Tamba

(2011) bahwa struktur kepemilikan saham termasuk kepemilikan asing tidak

berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan

oleh perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2006. Menurut Xiao et. al. (2004) dalam Tamba (2011), perusahaan yang

sebagian besar sahamnya dimiliki oleh asing biasanya lebih sering menghadapi

Page 88: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

72

masalah asimetri informasi dikarenakan hambatan geografis dan bahasa. Oleh

sebab itu perusahaan dengan kepemilikan asing yang besar akan terdorong untuk

melaporkan atau mengungkapkan informasinya secara sukarela dan luas. Menurut

Susanto (1992) dalam Angling (2010) dikutip dari Tamba (2011), ada beberapa

perusahaan yang memiliki kepemilikan saham asing harus memberikan

pengungkapan yang lebih dibandingkan dengan yang tidak memiliki kepemilikan

saham asing, sebagai berikut: (1) Perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang

lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri, (2)

Perusahaan tersebut mungkin punya system informasi yang lebih efisien untuk

memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan induk, (3) Kemungkinan

permintaan yang lebih besar pada perusahaan berbasis asing dari pelanggan,

pemasok, dan masyarakat umum. Namun penelitian ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan Ni Wayan Rustiarini (2008) dalam Tamba (2011)

menemukan bahwa kepemilikan asing berpengaruh pada pengungkapan corporate

social responbility.

Kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta, dan kepemilikan asing

bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate

social responbility. Kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta, dan

kepemilikan asing bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan corporate social responbility dikarenakan apa yang dilaporkan dan

diungkapkan sangat beragam, sehingga menyulitkan pembaca laporan tahunan

(annual report) melakukan evaluasi. Pada umumnya yang diungkapkan adalah

informasi yang sifatnya positif mengenai perusahaan perbankan. Laporan tersebut

Page 89: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

73

hanyalah menjadi alat public relation perusahaan perbankan dan bukan sebagai

bentuk akuntabilitas perusahaan perbankan dan bukan sebagai bentuk

akuntabilitas perusahaan ke publik.

Page 90: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

74

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kepemilikan pemerintah,

kepemilikan swasta, dan kepemilikan asing terhadap pengungkapan corporate

social responbility. Dari tiga hipotesis yang diajukan, dua hipotesis ditolak dan

satu hipotesis diterima. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

sebanyak 75 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2010 – 2012.

Secara parsial kepemilikan pemerintah tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan corporate social responbility. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa besar atau kecilnya persentase saham pemerintah belum

dapat menjadi mekanisme untuk meningkatkan pengungkapan corporate social

responbility.

Secara parsial kepemilikan swasta tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan corporate social responbility. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa besar atau kecilnya persentase saham swasta belum menjadi

mekanisme untuk meningkatkan pengungkapan corporate social responbility.

Secara parsial kepemilikan asing tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan corporate social responbility. Hasil dari penelitian ini

Page 91: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

75

menunjukkan bahwa besar atau kecilnya persentase saham asing belum menjadi

mekanisme untuk meningkatkan pengungkapan corporate social responbility.

Kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta, kepemilikan asing bersama-

sama tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social

responbility.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan penelitian ini adalah:

1. Terdapat unsur subjektivitas dalam menentukan indeks pengungkapan

CSR. Hal ini dikarenakan tidak adanya ketentuan baku yang dapat

dijadikan acuan sehingga penentuan indeks untuk indikator dalam katagori

yang sama dapat berbeda untuk setiap peneliti.

2. Penelitian ini hanya mengindentifikasi 3 kelompok kepemilikan, yaitu

kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta nasional, dan kepemilikan

asing yang mempengaruhi pengungkapan corporate social responbility

dalam laporan tahunan perusahaan perbankan, sedangkan kepemilikan

keluarga tidak menjadi pertimbangan dalam kepemilikan perbankan.

Page 92: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

76

5.3 Saran

Berdasarkan beberapa keterbatasan penelitian di atas, berikut ini adalah

beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan dan

memperluas penelitian selanjutnya yaitu:

1. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel independen yang terkait

dengan pengungkapan corporate social responbility.

2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan cara pengungkapan corporate

social responbility yang berbeda, sehingga bisa terjadi keberagaman

penelitian.

Page 93: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

77

DAFTAR PUSTAKA

Agusti R.R., Aulia F.R., 2011, “Relevansi Nilai Laba dan Nilai Buku: Peran

Pengungkapan Corporate Social Responbility dan Dewan Komisaris

Independen”, Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh.

Amilia K.E., 2009, "Pengaruh Corporate Social Responbility Terhadap Kinerja

dan Nilai Perusahaan”, skripsi, UMY, Yogyakarta,

Arianto B dan Muliaman D.H dan Agus S dan Wini P dan M. Jony H., 2003,

“Kajian Mengenai Struktur Kepemilikan Bank di Indonesia”, Biro

Stabilitas Sistem Keuangan, Dierektorat Penelitian dan Pengaturan

Perbankan, Jakarta.

Arthana R., 2012, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pada Perusahaan Yang

Terdaftar Di Indexs LQ45 Bursa Saham Indonesia (BEI)”, Skripsi S1,

Universitas Brawijaya, Malang.

Badjuri A., 2011, “Fakto-Faktor Fundamental, Mekanisme Corporate

Govermance, Pengungkapan Corporate Social Responbility (CSR)

Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya Alam di Indonesia Corporate

Govermance Mechanism, Fundamental Faktors, Corporate Social

Responbility (CSR) Disclosure Of a Natural Resource and Manufactur

Company n Indonesia”, Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No.

1, Hlm 38 - 54.

Cahya B.A., 2010, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan (corporate social responbility), skripsi, FE

UNDIP, Semarang.

Dahlia L dan Sylvia V.S., 2008, “Pengaruh Corporate Social Responbilty terhadap

Kinerja Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Page 94: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

78

Desdiandwi S., 2006, “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Financial performance

terhadap Pengungkapan Informasi Lingkungan Hidup (Environmental

Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan”, skripsi S1, Universitas

Brawijaya, Malang.

Diba F, 2012, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Regulasi Pemerintah

Terhadap Pengungkapan Laporan Corporate Social Responbility (CSR)

pada Laporan Tahunan di Indonesia, skripsi, Universitas Hasanuddin,

Makasar.

Fitria S dan Dwi H., 2010, “Islam dan Tanggung Jawab : Studi Perbandingan

Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic

Social Reporting Indeks”, Simposium Nasional Akuntansi XIII, Universitas

Jenderal Soedirman,Purwokerto.

Furqon, 2004, “Statistika Terapan untuk Penelitian, cetakan V, Alfabeta,

Bandung.

Ghozali Imam, 2006, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,

cetakan IV, Universitas Dipenogoro, Semarang.

Hadad M.D., Agus S, Wini P. M., Jony Hermanto, 2003.

Handayani F., 2011, “Hubungan Antara Karakteristik Corporate Govermance dan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”, Skripsi S1, Fakultas

Ekonomi, Universitas Dipenogoro, Semarang.

Hasibuan M.R., 2001, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Sosial (Social Disclosures) Dalam Laporan Tahunan

Emitmen di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya”, Tesis,

Universitas Dipenogoro, Semarang.

Huda N., 2010, “Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Pemerintah dan

Bank Umum Swasta Nasional Go Public, Skripsi S1, STIE PERBANAS,

Surabaya.

Page 95: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

79

Indrayani D., 2009, “Analisis Hubungan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja

Keuangan Perusahaan Perbankan Persero dan Perusahaan Perbankan

Umum Swasta Nasional Go Publik Periode 2007-2008, skripsi, FE

Gunadarma, Jakarta.

Jalal, 2008, CSR Perbankan di Indonesia: Antara Konsep dan Realitas, Temu

Forum XVII CFCD, Jakarta.

Kristianto R., 2010, “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Struktur Modal,

Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan”, skripsi,

STIE PERBANAS, Surabaya.

Mulyanita S., 2009, “Pengaruh Biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan”, skripsi S1, Fakultas Ekonomi,

Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Nurlela R dan Islahuddin, 2008, “Pengaruh Corporate Social Responbility

terhadap Nilai Perusahaan dengan prosentase Kepemilikan Manajemen

sebagai Variabel Moderating”, Simposium Nasional Akuntansi XI,

Pontianak.

Permanasari W.I., 2010, “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan

Insttusional, dan Corporate Social Responbility terhadap Nilai

Perusahaan”, skripsi, FE UNDIP, Semarang.

Retno Anggraeni, 2006, “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang

Earning Response Coefficient”, Simposium Nasional Akuntansi, Makasar.

Rustendi T. Dan Jimmi F., 2008, “Pengaruh Hutang Dan Kepemilikan Manajerial

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur”, Jurnal

Akuntansi fe unsil, Vol. 3, No. 1.

Rustiarini N.W., 2010, “Pengaruh Corporate Govermance pada Hubungan

Corporate Social Responbility”, Simposium Nasional Akuntansi XIII,

Purwokerto.

Page 96: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

80

Sugiyono, 2004, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta

cetakan V, Bandung.

Tamba E.G.H., 2011, “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”, Skripsi S1. Fakultas Ekonomi,

Universitas Dipenogoro, Semarang.

Verawati D, 2012, “Pengaruh Diversifikasi Operasi, Diservikasi Geografis,

Leverage dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2009-2010)”, skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNDIP, Semarang.

Yosefa Sayekti dan Ludovicus S. W., 2007, “Pengaruh Corporate Social

Responbility Disclosure terhadap Earning Response Coeff Icient”,

Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar.

Page 97: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

81

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 98: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

82

Daftar Bank Sample

No Nama Bank Kode Bank

1 PT Bank Agroniaga Tbk AGRO

2 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC

3 PT Bank Bukopin Tbk BBKP

4 PT Bank Bumi Artha Tbk BNBA

5 PT Bank Capital Indonesia Tbk BACA

6 PT Bank Central Asia Tbk BBCA

7 PT Bank CIMB Niaga Tbk BNGA

8 PT Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN

9 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK

11 PT Bank ICB Bumiputera Tbk BABP

12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk BNII

14 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI

15 PT Bank MEGA Tbk MEGA

16 PT Bank Mutiara Tbk BCIC

17 PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk BBNI

18 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP

19 PT Bank OCBC NISP Tbk NISP

22 PT Bank of India Indonesia Tbk BSWD

20 PT Bank PAN Indonesia Tbk PNBN

10 PT Bank Pundi Tbk BEKS

13 PT Bank QNB Kesawan Tbk BKSW

21 PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk BBRI

23 PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk BTPN

24 PT Bank Victoria Internasional Tbk BVIC

25 PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk MCOR

Sumber: idx.com

Page 99: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

83

Check List

Pengungkapan Corporate Social Responbility

KATAGORI

ATURAN PENILAIAN

Tema Kemasyarakatan

1 Dukungan pada kegiatan budayard)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

2 Dukungan pada kegiatan olah raga

(termasuk sponsorship)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

3 Partisipasi pada kegiatan masyarakat

sekitar kantorrd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

4 Dukungan ke lembaga keagamaan

(termasuk perayaan hari besar, tempat

peribadatan)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

5 Dukungan ke lembaga pendidikan

(termasuk sponsorship, beasiswa,

kesempatan magang, dan kesempatan

penelitian)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

6 Prioritas lapangan pekerjaan bagi

masyarakat sekitar(termasuk melalui

pinjaman dana atau penyaluran dana) rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

7 Sebagai sponsorship untuk proyek

kesehatan masyarakat rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

8 Dukungan ke lembaga sosialrd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

9 Dukungan pada dunia anak (termasuk

PAUD, anak-anak cacat, anak-anak panti

asuhan)rn)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

10 Dukungan Fasilitas umum (termasuk Jika mengungkapkan = 1;

Page 100: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

84

perbaikan, perawatan, sponsorship)rd)

Jika tidak = 0

11 Dukungan Fasilitas sosial (termasuk

perbaikan, perawatan, sponsorship)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

12 Dukungan sponsorship untuk konferensi

pendidikanrn)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

13 Sebagai sponsorship untuk konferensi

seminar(termasuk talkshow, workshop)rn)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

14 Dukungan pada kegatan seni (termasuk

sponsorship)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

15 Membantu riset medisri)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

Tema Produk dan Konsumen

16 Perlindungan Nasabah (termasuk

pengaduan nasabah)rn)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

17 Customer Satisfication

(upaya untuk

meningkatkan kepuasan kosnsumen /

nasabah) rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

18 Pengungkapan informasi suatu produk

yang dicerminkan dalam penerimaan

penghargaanrd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

19 Menyatakan produk bermanfaat bagi

nasabahrn)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

Tema Ketenagakerjaan

20 Pelatihan tenaga kerja melalui program

tertentu di tempat kerja (termasuk kerja

sama dengan perguruan tinggi)ri)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

21 Melaksanakan riset untuk meningkatkan

keselamatan kerjari)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

22 Keselamatan kerja (termasuk kebijakan dan

fasilitas keselamatan kerja)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

Page 101: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

85

23 Kesehatan (termasuk fasilitas dokter

berikut poliklinik)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

24 Mengungkapkan statistik kecelakaan

kerjari)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

25 Memberi bantuan keuangan pada tenaga

kerja (termasuk pinjaman darurat)ri)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

26 Kesetaraan gender dalam kesempatan kerja

dan karirrd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

27 Fasilitas peribadatan (termasuk peringatan

hari besar keagamaan)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

28 Cuti karyawan (termasuk cuti yang

diperlukan oleh pegawai wanita)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

29 Pensiunan (termasuk pembentukan atau

pemilihan dana pensiun)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

30 Kesepakatan kerja bersama dengan pihak

lainrd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

31 Koperasi karyawanrd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

32 asuransi karyawan (termasuk asuransi

sosial tenaga kerja)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

33 Gaji/upah (termasuk rasio gaji)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

34 Tunjangan kesehatan (termasuk tunjangan

kesehatan keluarga karyawan)rn)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

35 Turn over pekerjaan (termasuk pelatihan

masa pensiun, pengurangan kerja dan

rekruitmen)rn

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

Page 102: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

86

Tema Lingkungan Hidup dan Energi

36 Rating (termasuk penghargaan dibidang

lingkungan)rd)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

37 Dukungan kegiatan sosial lingkungan

masyarakat sekitarrn)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

38 Kebijakan penyelamatan lingkungan Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

39 Pembiayaan lingkunganrn)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

40 Mengungkapkan kebijakan penghematan

energi perusahaanri)

Jika mengungkapkan = 1;

Jika tidak = 0

Sumber:

rd) : Nurlela R dan Islahuddin, 2008, “Pengaruh Corporate Social Responbility terhadap

Nilai Perusahaan dengan prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel

Moderating”, Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak

rn) : Hasibuan M.R., 2001, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Sosial (Social Disclosures) Dalam Laporan Tahunan Emitmen di Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya”, Tesis, Universitas Dipenogoro, Semarang.

ri) : Cahya B.A., 2010, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan (corporate social responbility), skripsi, FE UNDIP, Semarang.

Page 103: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

87

Data

Case Processing Summarya

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

CSR 75 100,0% 0 ,0% 75 100,0%

Kepemilikan.Pemerintah 75 100,0% 0 ,0% 75 100,0%

Kepemilikan.Swasta 75 100,0% 0 ,0% 75 100,0%

Kepemilikan.Asing 75 100,0% 0 ,0% 75 100,0%

Unstandardized Residual 75 100,0% 0 ,0% 75 100,0%

Standardized Residual 75 100,0% 0 ,0% 75 100,0%

abs_res 75 100,0% 0 ,0% 75 100,0%

a. Limited to first 100 cases.

Case Summariesa

CSR

Kepemilikan.Pe

merintah

Kepemilikan.S

wasta

Kepemilikan.As

ing

Unstandar

dized

Residual

Standardi

zed

Residual AbsUt

1 ,48 ,00 ,94 ,00 ,17037 ,88289 ,17

2 ,58 ,00 ,53 ,00 ,19930 1,03283 ,20

3 ,55 ,13 ,47 ,00 ,12560 ,65090 ,13

4 ,13 ,00 ,91 ,00 -,18483 -,95786 ,18

5 ,43 ,00 ,22 ,40 ,00185 ,00960 ,00

6 ,65 ,00 ,03 ,47 ,19002 ,98473 ,19

7 ,63 ,00 ,01 ,97 ,17441 ,90383 ,17

8 ,73 ,00 ,00 ,67 ,26796 1,38865 ,27

Page 104: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

88

9 ,48 ,00 ,01 ,99 ,02472 ,12812 ,02

10 ,35 ,00 ,81 ,00 ,01783 ,09242 ,02

11 ,73 ,00 ,00 ,97 ,27267 1,41307 ,27

12 ,70 ,60 ,00 ,00 ,07374 ,38216 ,07

13 ,40 ,00 ,58 ,00 ,02797 ,14493 ,03

14 ,43 ,00 1,00 ,00 ,13077 ,67767 ,13

15 ,68 ,60 ,00 ,25 ,05767 ,29887 ,06

16 ,33 ,00 ,15 ,76 -,10463 -,54220 ,10

17 ,90 ,00 ,00 ,85 ,44079 2,28429 ,44

18 ,18 ,00 ,17 ,78 -,25084 -1,29995 ,25

19 ,63 ,00 ,46 ,39 ,24329 1,26082 ,24

20 ,50 ,00 ,68 ,24 ,14907 ,77253 ,15

21 ,45 ,00 ,20 ,70 ,02310 ,11970 ,02

22 ,80 ,57 ,00 ,00 ,18143 ,94021 ,18

23 ,25 ,00 ,58 ,00 -,12203 -,63241 ,12

24 ,70 ,00 ,58 ,09 ,32938 1,70695 ,33

25 ,33 ,00 ,19 ,67 -,09911 -,51359 ,10

26 ,28 ,00 ,94 ,00 -,02963 -,15357 ,03

27 ,48 ,00 ,53 ,00 ,09930 ,51460 ,10

28 ,68 ,13 ,47 ,00 ,25560 1,32460 ,26

29 ,10 ,00 ,91 ,00 -,21483 -1,11333 ,21

30 ,38 ,00 ,05 ,47 -,07651 -,39652 ,08

31 ,25 ,00 ,03 ,47 -,20998 -1,08818 ,21

32 ,80 ,00 ,00 ,97 ,34267 1,77583 ,34

33 ,63 ,00 ,00 ,74 ,16906 ,87612 ,17

34 ,30 ,00 ,01 ,99 -,15528 -,80470 ,16

35 ,33 ,00 ,83 ,00 ,00130 ,00674 ,00

36 ,40 ,00 ,00 ,97 -,05733 -,29708 ,06

37 ,63 ,60 ,00 ,00 ,00374 ,01940 ,00

Page 105: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

89

38 ,38 ,00 ,58 ,00 ,00797 ,04129 ,01

39 ,40 ,00 1,00 ,00 ,10077 ,52220 ,10

40 ,48 ,60 ,00 ,00 -,14626 -,75794 ,15

41 ,18 ,00 ,15 ,76 -,25463 -1,31954 ,25

42 ,68 ,00 ,00 ,85 ,22079 1,14419 ,22

43 ,13 ,00 ,17 ,78 -,30084 -1,55906 ,30

44 ,48 ,00 ,00 ,84 ,02063 ,10692 ,02

45 ,30 ,00 ,70 ,29 -,04668 -,24189 ,05

46 ,15 ,00 ,22 ,70 -,27343 -1,41702 ,27

47 ,58 ,57 ,00 ,00 -,03857 -,19989 ,04

48 ,03 ,00 ,60 ,00 -,33857 -1,75454 ,34

49 ,15 ,00 ,58 ,09 -,22062 -1,14331 ,22

50 ,18 ,00 ,00 ,82 -,27968 -1,44939 ,28

51 ,35 ,00 ,97 ,00 ,04557 ,23614 ,05

52 ,45 ,00 ,53 ,00 ,06930 ,35914 ,07

53 ,68 ,17 ,58 ,00 ,26442 1,37031 ,26

54 ,08 ,00 ,91 ,00 -,23483 -1,21697 ,23

55 ,05 ,00 ,00 ,78 -,41031 -2,12635 ,41

56 ,48 ,00 ,03 ,47 ,02002 ,10374 ,02

57 ,78 ,00 ,00 ,97 ,32267 1,67219 ,32

58 ,50 ,00 ,00 ,67 ,03796 ,19672 ,04

59 ,38 ,00 ,01 ,99 -,07528 -,39011 ,08

60 ,43 ,00 ,83 ,00 ,10130 ,52497 ,10

61 ,53 ,00 ,00 ,97 ,07267 ,37662 ,07

62 ,60 ,67 ,00 ,00 -,04419 -,22899 ,04

63 ,38 ,00 ,58 ,00 ,00797 ,04129 ,01

64 ,48 ,00 1,00 ,00 ,18077 ,93678 ,18

65 ,55 ,60 ,00 ,23 -,07264 -,37646 ,07

66 ,10 ,00 ,15 ,76 -,33463 -1,73412 ,33

Page 106: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

90

67 ,60 ,00 ,00 ,82 ,14032 ,72716 ,14

68 ,30 ,00 ,93 ,02 -,01105 -,05728 ,01

69 ,40 ,00 ,84 ,00 ,07303 ,37848 ,07

70 ,03 ,00 ,61 ,24 -,33306 -1,72602 ,33

71 ,25 ,00 ,70 ,00 -,10123 -,52462 ,10

72 ,45 ,57 ,00 ,00 -,16857 -,87359 ,17

73 ,35 ,00 ,72 ,00 ,00223 ,01158 ,00

74 ,15 ,00 ,65 ,00 -,20990 -1,08776 ,21

75 ,20 ,00 ,00 ,67 -,26204 -1,35796 ,26

Total N 75 75 75 75 75 75 75

a. Limited to first 100 cases.

Suber: data yang dolah

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CSR 75 ,03 ,90 ,4260 ,21001

Kep.Pm 75 ,00 ,67 ,0775 ,19577

Kep.Swasta 75 ,00 1,00 ,3511 ,36435

Kep.Asing 75 ,00 ,99 ,3537 ,38738

Valid N (listwise) 75

Sumber: data yang diolah

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Unstandardized Residual 75 ,0000000 ,18901333 -,41031 ,44079

Sumber: data yang diolah

Page 107: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

91

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 75

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,18901333

Most Extreme Differences Absolute ,076

Positive ,067

Negative -,076

Kolmogorov-Smirnov Z ,659

Asymp. Sig. (2-tailed) ,778

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data yang diolah

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Kep.Asing, Kep.Pm,

Kep.Swasta

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: CSR

Sumber: data yang diolah

Page 108: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

92

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,436a ,190 ,156 ,19297 1,959

a. Predictors: (Constant), Kep.Asing, Kep.Pm, Kep.Swasta

b. Dependent Variable: CSR

Sumber: data yang diolah

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,620 3 ,207 5,551 ,002a

Residual 2,644 71 ,037

Total 3,264 74

a. Predictors: (Constant), Kep.Asing, Kep.Pm, Kep.Swasta

b. Dependent Variable: CSR

Sumber: data yang diolah

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,473 ,118 3,995 ,000

Kep.Pm ,256 ,216 ,239 1,189 ,239 ,283 3,538

Kep.Swasta -,173 ,153 -,301 -1,131 ,262 ,161 6,194

Kep.Asing -,016 ,143 -,029 -,110 ,913 ,165 6,059

a. Dependent Variable: CSR

Sumber: data yang diolah

Page 109: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

93

Coefficient Correlationsa

Model Kep.Asing Kep.Pm Kep.Swasta

1 Correlations Kep.Asing 1,000 ,824 ,904

Kep.Pm ,824 1,000 ,828

Kep.Swasta ,904 ,828 1,000

Covariances Kep.Asing ,020 ,025 ,020

Kep.Pm ,025 ,046 ,027

Kep.Swasta ,020 ,027 ,023

a. Dependent Variable: CSR

Sumber: data yang diolah

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) Kep.Pm Kep.Swasta Kep.Asing

1 1 2,101 1,000 ,01 ,01 ,01 ,01

2 ,984 1,461 ,00 ,22 ,01 ,00

3 ,897 1,530 ,00 ,00 ,04 ,05

4 ,019 10,539 ,99 ,78 ,94 ,93

a. Dependent Variable: CSR

Sumber: data yang diolah

Page 110: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

94

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value ,2992 ,6442 ,4260 ,09154 75

Std. Predicted Value -1,385 2,384 ,000 1,000 75

Standard Error of Predicted Value ,025 ,072 ,043 ,011 75

Adjusted Predicted Value ,2847 ,6513 ,4257 ,09268 75

Residual -,41031 ,44079 ,00000 ,18901 75

Std. Residual -2,126 2,284 ,000 ,980 75

Stud. Residual -2,164 2,326 ,001 1,001 75

Deleted Residual -,42478 ,45719 ,00027 ,19753 75

Stud. Deleted Residual -2,223 2,403 ,000 1,011 75

Mahal. Distance ,270 9,244 2,960 2,037 75

Cook's Distance ,000 ,050 ,011 ,012 75

Centered Leverage Value ,004 ,125 ,040 ,028 75

a. Dependent Variable: CSR

Sumber: data yang diolah

Page 111: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

95

Page 112: Pengaruh Struktur Kemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

96

UJI GLEJSER

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,143 ,067 2,142 ,036

Kep.Pm -,086 ,121 -,151 -,712 ,479

Kep.Swasta -,019 ,086 -,061 -,219 ,827

Kep.Asing ,061 ,080 ,212 ,766 ,446

a. Dependent Variable: AbsUt