Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Pra Dan Pasca Kelahiran

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH DETERMINAN SOSIAL EKONOMI SERTA PRILAKU IBU PRA DAN PASCA PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA BARAT

Kelompok : 4

KELOMPOK 4ELFIRA MAYA AMELIA (2009/13085) PRADIPTA TIWI (2009/13155) KIKY DWINTA .W (2009/13101) PUJIATI (2009/13109) FIFIT MARISA (2009/13103) SHERLY APRIYANI (2009/13105) RIZKY RAMADHAN (2008/02229)

LATAR BELAKANG

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan

dibidang kesehatan adalah penurunan tingkatkematian bayi dan anak.

LATAR BELAKANG :

Tingginya tingkat kematian bayi sangat tergantung dari faktor sosial ekonomi serta perilaku ibu pra dan pasca kelahiran.

berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan faktor sosio-demografi mempengaruhi mortalitas bayi seperti: tingkat pendidikan ibu,

usia ibu saat melahirkan, jarak antar kelahiran,urutan kelahiran, serta faktor perilaku pra dan pasca persalinan.

MASALAH Angka

kematian bayi di Sumbar mencapai 47

per-1000 kelahiran hidup, sedangkan data nasional hanya 34 per-1000 kelahiran hidup.

Berarti AKB di Sumatera barat masih diatas ratarata AKB di indonesia.

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam mendeskripsikan manusia dari sisi di tingkat sebuah kesehatan pembangunan kabupaten/kota

PETA AKB SUMATERA BARAT DALAM SKALA NASIONAL

TEORI YANG DIGUNAKAN : MOSLEY TEORI MOSLEY DAN CHANDeterminan Sosial Ekonomi

Ibu

Pencemaran Lingkungan

Kurang Gizi

Luka

Kesehatan

Sakit

Pencegahan dan pengobatan penyakit perorangan

Ganguan Pertumbuhan

Pengendalian penyakit perorangan

Mortalitas

KETERANGANFaktor Sosial Ekonomi 1. Faktor Individu: a. Pendidikan b. Perilaku c. Sumber Ekonomi 2. Faktor Sosial: a. Ekologi b. Fasilitas 3. Struktur Politik/Ekonomi Faktor Biologis

Variabel Lanjutan Faktor Kesuburan Ibu:a. b.

1.

Usia Melahirkan Interval Kelahiran

2. Kontaminasi Lingkungan:a.b.

Kontaminasi UdaraKontaminasi Makanan/Air/Alat Rumah Tangga

3. Ketersediaan Gizi Balita 4. Faktor Luka/ Infeksi 5. Faktor Kontrol Penyakit: Pencegahan/Pengobatan

Kematian Bayi

VARIABEL YANG DIGUNAKANVariabel dependen (Y) : Mortalitas Bayi (infant mortality rate) Variabel Independent (X) :

X1: Bayi lahir mati (mortalitas) X2 : Kunjungan Ibu hamil dan Bayi ke rumah sakit (Ibu) X3 : Jumlah kunjungan bayi ke posyandu yang melakukan imunisasi. X4: Penggunaan Air Bersih X5 : Pendapatan Perkapita (Determinan Ekonomi) X6 : Penggunaan Air Bersih PAM (Lingkungan) X7 : Kebutuhan Kalori (Gizi).

HIPOTESIS KELOMPOK 4

Apabila ekonomi (pendapatan/kapita)

penduduk

tinggi maka berbanding terbalik dengan mortalitas bayi dan sebaliknya (berhubungan negatif).

Apabila prilaku ibu pra dan pasca kelahiran tinggi maka berbanding terbalik dengan mortalitas bayi dan sebaliknya (berhubungan negatif)

RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh determinan sosial ekonomi dengan kematian bayi?

Apakah ada pengaruh perilaku ibu pra dan pasca

persalinan dengan kematian bayi?

PDRB PERKAPITA ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 (MILYAR)No kabupaten / kota 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 rata2

Kabupaten kep. Mentawai pesisir selatan Solok swl sijunjung tanah datar padang pariaman agam 50 kota pasaman solok selatan dhamasraya pasaman barat kota padang solok sawahlunto padang panjang bukittinggi payakumbuh pariaman

7,15 4,29 5,42 5,96

7,39 4,46 5,69 6,15

6,946,83 6,50 7,67 4,72 4,39 5,64 7,19

7,337,05 6,80 8,04 4,93 4,59 5,84 7,52

12,60 8,10 8,74 6,88 8,67 7,31 9,29 7,46

12,96 8,32 9,04 7,02 8,99 7,65 9,69 7,75

ANALISIS FAKTOR EKONOMI

Semakin tinggi pendapatan perkapita masyarakat maka IMR akan rendah

Alasan kelompok yaitu karena dengan pendapatan tinggi masyarakat akan sejahtera dan hubungan dengan bayi yaitu, dengan sejahtera kebutuhan dan perawatan bayi terjaga karena dalam perawatan butuh cost (biaya). Dan dari data diatas maka pendapatan perkapita tertinggi yaitu banyak terdapat di daerah kota seperti padang, bukit tinggi, padang panjang dan beberapa daerah kabupaten seperti 50 kota, pasbar, kep mentawai. Sementara yang terndah terdapat pada kab pesisir selatan.

Jumlah Bayi Lahir Mati Kabupaten Kota 2006 -2009No1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

12 3 4 5 6 7 total

kabupaten / kota Kabupaten kep. Mentawai pesisir selatan solok swl sijunjung tanah datar padang pariaman agam 50 kota pasaman solok selatan dhamasraya pasaman barat kota padang solok sawahlunto padang panjang bukittinggi payakumbuh pariaman

20069 53 56 60 24 34 37 23 20 29 43

200721 64 58 77 45 38 55 48 43 31 37 67

200814 71 78 66 53 68 84 55 48 36 57 70

20094 98 76 61 38 33 83 16 45 20 39 46

22 9 10

6814 5 1 7 7 12 698

52 18 8

37 13 6

44 1 9 447

35 12 8 806

513 9 21 663

Jumlah Bayi Lahir Hidup dan Lahir Mati Kabupaten/Kota di Sumatera Barat 2006-2009No kabupaten / kota Kabupaten kep. Mentawai pesisir selatan solok swl sijunjung tanah datar padang pariaman agam 50 kota pasaman solok selatan dhamasraya pasaman barat kota padang solok sawahlunto padang panjang bukittinggi payakumbuh pariaman 2006Lahir Hidup1289 4380 6409 3979

2007Lahir Mati9 53 56 60

2008Lahir Mati21 64 58 77 45 38 55 48 43 31 37 67

2009Lahir Hidup677 7776 6055 4411

Lahir Hidup1904 8727 8589 4829

Lahir Hidup553 7510 5429 3559

Lahir Mati14 71 78 66

Lahir Mati4 98 76 61

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 total

54068275 7093 6309 4122 2020 2980 6177

24 34 37 23 20 29 43

63958290 9247 7224 7036 3145 3783 7300

58137210 7780 4688 5495 2951 3507 6461

5368 84 55 48 36 57 70

42906989 7719 6936 5159 2325 3613 6824

3833 83 16 45 20 39 46

14804 1142 1054 869 2165 2439 1375 82287

22 9 10 4 4 1 9 447

16997 1253 1076 899 2259 2212 1664 1002829

68 14 5 1 7

15693 1232 1027 1141 2257 2341 1632 86279

52 18 8 3 5 12 8 806

16449 1292 1090 1036 2106 2208 1569 88044

37 13 6 5 13 9 21 663

712 698

IMR Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tahun 2006 Tahun 2009Kabupaten kep. Mentawai pesisir selatan solok swl sijunjung tanah datar padang pariaman agam 50 kota pasaman solok selatan dhamasraya pasaman barat kota padang solok sawahlunto padang panjang bukittinggi payakumbuh pariaman20066,98

200711,03

200825,3

20095,90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

12,108,63 15,08 2,90 4,79 5,86 5,58 9.90 9,73 6,96

7,336,75 15,95 7,04 4,58 5,93 6,64 6,11 9,86 9,78 9,18

9,4514,37 18,54 9,12 9,43 10,8 11,73 8,74 12,2 16,25 10,83

12,6012,55 13,82 8,86 4,72 10,75 2,50 8,72 8,6 10,80 6,74

1,49 7,88 9,49 4,60 1,85

4,00 11,17 4,65 1,11 3,09

3,31 14,61 7,79 2,63 2,22

2,24 10,06 5,50 4,82 6,17

0,46,55

3,167,21

5,134,90

3,9713,38

LAJU IMR KABUPATEN/KOTA DI SUMBAR TAHUN 2006-200930 25 20 15 10 5 0 2006 2007 2008 2009

ANALISIS DINAMIKA IMR KABUPATEN/KOTA DI SUMBAR TAHUN 2006 - 2007Pada tahun 2006 IMR yang terendah terdapat pada kabupaten tanah datar yaitu tidak terdapat lahir mati, kemudian payakumbuh hanya sebesar 0,4 dan selanjutnya padang 1,49 dan urutan selanjutnya yaitu bukit tinggi sementara IMR tertinggi terdapat pada kabupaten swl sijunjung 15,08 dan pesisir selatan 12,10 Pada tahun 2007 IMR yang terendah terdapat pada padang panjang 1,11, bukit tinggi 3,09, payakumbuh 3,16 dan padang mengalami kenaikan menjadi 4,00 dan yang tertinggi yaitl sijuu masih kabupaten swl sijunjung

ANALISIS DINAMIKA IMR KABUPATEN/KOTA DI SUMBAR TAHUN 2008-2009

Pada tahun 2008 IMR terendah terdapat pada kota bukit tinggi 2,22 dan padang panjang 2,63 sementara kota padang turun menjadi 3,31. IMR tertinggi terdapat pada kota sawahlunto sijunjung 18,54 dan dharmasraya 16,25. Pada tahun 2009 IMR terendah terdapat pada kota padang yaitu 2,24 sementara yang tertinggi yaitu masih kota swl sijunjung Jadi apabila dilihat dinamika perubahan IMR dari tahun 2007-2009 maka yang memiliki dinamika terendah dan cenderung dari tahun ketahun turun yaitu kota padang, dan kabupaten 50 kota pada tahun 2009 mengalami perubahan IMR yang sangat baik karena angka IMR turun sangat dratis dan untuk kota bukit tinggi, padang panjang termasuk dalam kota yang IMR rendah sementara yang IMR nya selalu tinggi yaitu kota Swl Sijunjung.

JUMLAH KEMATIAN BAYI KABUPATEN KOTA TAHUN 2006 -2009No kabupaten / kota Kabupaten 1 kep. Mentawai 2 pesisir selatan 3 solok 4 swl sijunjung 5 tanah datar 6 padang pariaman 7 agam 8 50 kota 9 pasaman 10 solok selatan 11 dhamasraya 12 pasaman barat15 67 52 18 24 34 50 12 17 31 11

Tahun 20060-7 hari 8 hari 1 Thn 12 10 42 55 92 35 60 22 9 87 19 24

Tahun 20070-7 hari 8 hari 1 Thn

Tahun 20080-7 hari 8 38 88 28 64 57 83 40 24 22 28 71 8 hari 1 Thn 8 31 81 61 46 28 55 52 18 13 46 50

Tahun 20090-7 hari 0 6 12 12 15 8 18 17 11 4 9 13 8 hari 1 Thn 17 89 65 53 54 17 53 42 26 4 342 48

13 66 65 51 53 23 54 55 27 26 32 62 76 9 9 1 15

32 79 38 72 70 128 83 121 53 48 29 58 171 11 9 8 16

kota1 padang 2 solok 3 sawahlunto 4 padang panjang 5 bukittinggi26 8 30 8 69 13 42 9 6 1 53 8

89 5 26 8 421

153 1 524

106 14 13 676

144 9 5 8 580

21 0 2 0 137

81 4 4 8 896

6 payakumbuh7 pariaman total

1016 663

1510 524

BAYI LAHIR MATI 0 7 HARI DAN 8 HARI 1 TAHUN KABUPATEN/KOTA DI SUMBAR TAHUN 2006 - 2007 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Kabupaten/kota kep. Mentawai pesisir selatan solok swl sijunjung tanah datar padang pariaman agam 50 kota pasaman solok selatan dhamasraya pasaman barat padang solok sawahlunto padang panjang bukittinggi payakumbuh pariaman 0 - 7 hari (2006)

8 hari - 1 tahun (2006)0 - 7 hari (2007) 8 hari - 1 tahun (2007) 0 - 7 hari ( 2008) 8 hari - 1 tahun (2008) 0 - 7 hari (2009) 8 hari - 1 tahun (2009)

ANALISIS DARI BAYI LAHIR MATI 0-7 HARI DAN 8 HARI 1 TAHUN TAHUN 2006-2009

Angka IMR tertinggi yaitu di kabupaten swl sijunjung maka kematian bayi yang terbanyak yaitu pada usia 8 hari 1 tahun Angka kematian bayi 0-7 hari banyak terdapat di daerah dharmasraya dengan angka kasar yaitu 342

FAKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGI RENDAHNYA IMR DIKAITKAN DENGAN PRILAKU IBU PRA DAN PASCA PERSALINAN

Ibu yang memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali dalam masa kehamilannya, menurut kelompok kami apabila semakin tinggi jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya maka IMR akan rendah.

Alasannya :diperkirakan bayi lahir dengan selamat karena semasa kehamilan ibu, janin terjaga dengan baik dan dapat tumbuh dengan sehat karena terawat sehingga tidak banyak bayi yang lahir mati.

KUNJUNGAN IBU HAMIL DAN BAYI KE RUMAH SAKIT 2008 - 2009No Kabupaten/Kota

Ibu Hamil (2008)Kunjungan 1 Kunjungan 4 Baru

Bayi (2008)Lama + Baru

Ibu Hamil (2009)Kunjungan 1 Kunjungan 4 Baru

Bayi (2009)Lama + Baru

Kabupaten

12 3 4 5 6

kep. Mentawaipesisir selatan soslok swl sijunjung tanah datar padang pariaman

1888 8871 7338

1213 7277 5484

7113 404 404

* 4299 4299

1554 9263 7547

961 7024 5616

-

1172 4265 5137

49616580 8620 8842 6847 6527

41985944 8166 7297 5702 5493

4279* * 6179 * 2079

** * 19513 * 1458

50996364 8529 8765 7487 6707

42425700 7660 7151 6187 5797

-

60005475 9541 1920 8834 1398

78 9 10 11 12

agam50 kota pasaman solok selatan dhamasraya pasaman barat kota

30204094 7902

23743306 6150

*33507 *

*20346 *

29304105 7898

22063436 6116

-

21891560 12124

1 2 3 4 5 6 7 total

padang solok sawahlunto padang panjang bukittinggi payakumbuh pariaman

19245 1341 1151 1885 2498 2570 1769 105949

17302 1254 1025 1707 2397 2321 1726 90336

* * 656 * 1839 * * 56478

* * 3 3 3 3 * 4516 * * 57764

19520 1477 1219 1557 2398 2345 1747 106511

17546 1378 1092 1361 2279 2330 1654 89736

-

14766 1062 401 241 1390 1548 1294 40307

KUNJUNGAN IBU HAMIL DAN BAYI KE RUMAH SAKIT 2006 - 2007No Kabupaten/Kota

Ibu Hamil (2006)Kunjungan -1 Kunjungan 4

Bayi (2006)Baru Lama + Baru

Ibu Hamil (2007)Kunjungan 1 Kunjungan 2

Bayi (2007)Baru Baru + Lama

Kabupaten 1 kep. Mentawai 2 pesisir selatan 3 soslok 4 swl sijunjung 5 tanah datar 6 padang pariaman 7 agam 8 50 kota 9 pasaman 10 solok selatan 11 dhamasraya 12 pasaman barat kota 1 padang 2 solok 3 sawahlunto 4 padang panjang 5 bukittinggi 6 payakumbuh 7 pariaman total17958 1292 1232 1003 2452 2614 1481 90653 16484 1179 1041 874 2180 2488 785 73925 14324 5656 1221 1371 47850 7040 1977 1322 1655 100851 1610 951 7506 4507 6271 8817 7682 7624 5323 2472 3671 6187 992 6984 568 2681 5132 7985 2234 6634 4221 293 3081 6089 1178 8310 3479 114 3461 2006 2626 4084 3898 38947 26619 5925 2297 4411 6760 -

2118 9664 9641 5397 7084 9161 10232 8000 7784 3494 4311 8037 18772 1394 1126 990 2493 2439 1842 113979

1243 7039 5822 3924 6571 6840 6405 6304 5653 2145 3190 6055 15261 1269 1007 842 2305 2334 1613 84922

253 172 489 4204 257 446 149 397 325 82 142 292 1454 5100 13762

34250 3737 37987

JUMLAH KUNJUNGAN BAYI KE PUSKESMAS YANG IMUNISASIPuskesmas No kabupaten / kota Kabupaten 1 kep. Mentawai 2 pesisir selatan 3 Solok 4 swl sijunjung7 18 18 12 2008 9824 8763 5073 103,04 80,98 80,94 89,61 107,87 90,69 80,83 88,33 105,88 84,87 75,60 82,89 88,35 85,36 75,60 82,89 77,79 84,70 76,17 80,80 19,70 41,00 61,23 78,80

Jumlah Bayi BCGDPT1+HB3

Jenis Imunisasi DPT3+HB3 Polio Campak Hepatitis B3

5 tanah datar6 padang pariaman 7 agam 8 50 kota 9 pasaman 10 solok selatan 11 dhamasraya12 pasaman barat

2324 22 21 13 8 10 16

60958552 9302 7272 7079 3352 4100 7367

93,0691,76 83,54 93,44 50,84 78,88 89,80 99,76

92,3991,83 81,53 96,67 55,80 85,85 94,24 101,51

83,8983,51 77,16 87,72 52,15 71,63 85,71 6,34

83,8983,51 77,16 7,72 52,15 71,63 85,71 86,34

86,4380,79 74,95 87,89 54,98 68,97 84,61 90,67

43,1036,50 68,80 57,60 22,50 25,70 66,10 65,00

kota 1 padang 2 solok 3 sawahlunto 4 padang panjang 5 bukittinggi20 4 6 3 6 17652 1257 1082 1549 2377 88,71 118,46 10,00 69,66 98,19 88,49 124,18 94,64 70,11 95,71 82,63 101,31 94,55 61,27 84,10 82,63 101,31 94,55 61,27 84,10 82,56 98,73 93,72 62,43 85,74 54,80 72,00 81,10 49,20 43,20

6 payakumbuh

8

2219

102,02

103,42

101,31

101,31

98,38

93,70

ANALISIS

Apabila kunjungan bayi ke puskesmas yang melakukan imunisasi banyak maka diperkirakan lahir mati sedikit. Karena banyak diantara bayi yang mati salah satunya dikarenakan infeksi dan penyakit seperti polio, campak hepatitis dll.

PENGGUNAAN PAM KABUPATEN/KOTANo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7jml

TAHUN

2006 - 20082007 2008

kabupaten / kota Kabupaten kep. Mentawai pesisir selatan Solok swl sijunjung tanah datar padang pariaman agam 50 kota pasaman solok selatan dhamasraya pasaman barat kota padang solok sawahlunto padang panjang bukittinggi payakumbuh pariaman

2006

1026 104 782 2192 1136 1563 498

150 1022 1366 832 1975 1490 1524 530

169 1068 1366 877 2469 1682 1692 600

172596 -

119735 15 42

1954949 23 42

15349 1591 452 1183 1868 2912 31423

13420 1669 813 1198 2292 3236 _ 32428

14213 1900 846 1294 2382 3236 36802

ANALISIS

Penggunaan PAM secara tidak langsung juga mempengaruhi bayi lahir mati, faktor lingkungan dalam teori Mosley dan Chan seperti penggunaan PAM juga termasuk yang mempengaruhi, karena dalam kehidupan sehari-hari air merupakan kebutuhan konsumsi yang tinggi.

KESIMPULAN1. Dalam studi kasus yang kami analisis hipotesis satu yang

telah di kemukakan terbukti bahwa apabila faktor sosialekonomi tinggi maka, tingkat kematian bayi rendah dan sebaliknya. Ini terbukti dengan rendahnya kematian bayi di kota tingkat kematian bayi di ibu kota provinsi Sumatra barat, dilihat dari data-data yang ada jumlah bidan, sarana dan prasarana yang ada juga banyak terdapat dikota sehingga hal ini berpengaruh besar terhadap banyaknya bayi yang lahir hidup. 2. Terdapat pengaruh prilaku ibu pra dan pasca persalinan dengan tingkat kematian bayi.

KESIMPULAN

Tingginya tingkat kematian bayi sangat bergantung dari perhatiandan perawatan yang diberikan oleh kelompok penduduk dewasa dalam hal ini orang tua. dikarenakan kematian balita lebih banyak disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi akibat pencemaran lingkungan karena perilaku orang dewasa termasuk didalamnya adalah para orang tua.

Ada pun faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kematian pada studi kasus ini adalah kurangnya tingkat kesadaran ibu untuk memeriksakan 4 kali selama proses kehamilan.

PERTANYAAN1. Lola Wulandari Faktor yang sangat dominan mempengaruhi kematian kab. Swl sijunjung? Selain faktor PDRB faktor apa saja yang mempengaruhi kematian?

2. Rahayu trisna wati Hipotesis penyaji, sesuai tidak dengan data.?