45
PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Oleh : FARADIBA ALBAAR J111 10 143 BAGIAN ORTHODONTI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

  • Upload
    doananh

  • View
    231

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin

Oleh :

FARADIBA ALBAAR

J111 10 143

BAGIAN ORTHODONTI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 2: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Judul: Pengaruh Rotasi Gigi Terhadap

Oleh : Faradiba Albaar/ J111 10 143

drg. Eddy Heriyanto

HALAMAN PENGESAHAN

Rotasi Gigi Terhadap Indikasi Karies

Albaar/ J111 10 143

Telah Diperiksa dan Disahkan

Pada Tanggal 11 Maret 2014

Oleh :

Pembimbing

drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort

NIP. 19720628 200604 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin

Prof. Mansjur Nasir, DDS, Ph.D

NIP. 19540625 198403 1 001

Page 3: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…..

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanyalah dengan berkat

dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Rotasi Gigi Terhadap Indikasi Karies”. Penulisan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Kedokteran

Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Selain itu skripsi ini

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan peneliti lainnya untuk

menambah pengetahuan dalam bidang ilmu kedokteran gigi masyarakat.

Dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak hambatan yang penulis hadapi, namun

berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai belah pihak sehingga dengan segala

keterbatasan penulis, akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan walau masih

jauh dari sebuah kesempurnaan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan segala

kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. drg. H. Mansjur Nasir, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin.

2. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort, selaku dosen pembimbing penulisan

skripsi ini yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan,

petunjuk, serta bimbingan bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.

Page 4: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

3. Prof. Dr. drg. Burhanuddin Daeng Pasiga, M.kes, sebagai penasehat

akademik yang senantiasa memberikan dukungan, nasihat, motivasi dan

semangat, sehingga penulis berhasil menyelesaikan jenjang perkuliahan

dengan baik.

4. Ayahandaku tercinta Mochtar Albaar dan Ibundaku tersayang Marlia

Arilaha, yang selama ini mengorbankan segala-galanya demi pendidikanku.

Terimakasih karena kalian telah senantiasa memberikan doa, dukungan,

bantuan, didikan, nasihat, perhatian, semangat motivasi, dan cinta kasih yang

tak ada habis-habisnya. Tak ada kata atau kalimat yang mampu

mengekspresikan besarnya rasa terima kasihku. Yang pasti, saya sungguh

bersyukur dan bahagia memiliki kalian berada disisiku karena kalian telah

menjadi alasan untukku agar menjadi yang lebih baik lagi. Tak lupa pula

ketiga saudara-saudaraku yang sangat kusayangi, Fitriani Albaar, Fadel

Abdulrahman Albaar, dan Firna Fadila Albaar. Rasa terima kasih dan

penghargaan yang terdalam dari lubuk hati, penulis berikan kepada mereka

semua yang senantiasa hadir dalam setiap tawa dan tangisku. Tiada apapun

atau siapapun didunia ini yang dapat menggantikan posisi kaliaan. Sekali lagi,

terima kasih.

5. Seluruh dosen yang telah bersedia memberikan ilmu, serta staf karyawan

FKG Universitas Hasanuddin.

6. Seluruh keluarga besar Atrisi 2010, khususnya untuk sahabat-sahabatku

tercinta Nurul Asni, Fitri Aprilia Marasabessy, Andi Intami Lewa, dan

Page 5: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Hadrizaini Booy yang selalu hadir untuk membantu, menghibur dan

memberikan semangat. Banyak hal yang kita lalui bersama dan banyak kisah

yang telah kita ukir satu-persatu dengan cantik di dalam kehidupan kita

bersama-sama. Terima kasih untuk semuanya. Saya sangat senang bisa

mengenal dan berbagi bersama kalian. Takkan terlupakan pengorbanan kalian.

Sekali lagi terima kasih.

7. Terimakasih saya ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Bimo Naradipta

untuk semua semangat yang telah di berikan, terimakasih untuk bantuannya

selama ini.

8. Teman-Teman seperjuangan di bagian Orthodonti, khususnya teman satu

pembimbing Khusnul Ilma Amalia terima kasih atas kebersamaan,

kerjasama, saran, dan kekompakkannya.

9. Teman-Teman KKN, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terimakasih

untuk lembaran cerita dan bantuan kalian selama ini.

10. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini yang

namanya tidak bisa disebut satu persatu.

Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dari segala pihak yang telah

bersedia membantu penulis. Akhirnya dengan segenap kerendahan hati, penulis

mengharapkan agar kiranya tulisan ini dapat menjadi salah satu bahan pembelajaran

dan peningkatan kualitas pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi ke depannya, juga

Page 6: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

dalam usaha peningkatan perbaikan kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut masyarakat.

Amin

Makassar, 11 Maret 2014

Penulis

Page 7: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

ABSTRACT

Effect of Rotation Against Dental Caries Indication

Faradiba Albaar

Background : The conditions of teeth irregularities sometimes be polemic for some people. One of the disorder is the rotation of teeth is usually caused due arch unbalanced condition with the condition of the dental arch. This is what causes the rotation of the tooth to be one of the causes of dental caries, because the teeth are experiencing the tilt of the axis of the teeth will be crammed with adjacent teeth that have an impact on the more difficult dental cleaning done, because that is not optimal cleaning teeth then dental rotation potential as a means of plaque buildup that will eventually be used as a retention tartar so much stronger for oral bacteria that would damage the structure of dental hard tissue and lead to caries. Purpose : the purpose of this study is to see is there any indication of the effect of rotation on the occurrence of dental caries, as well as its impact on neighboring teeth of the gear rotation . Methods of study : This study is an observational study using a design research Analytical cross - sectional study . Total sample of 30 people who met the study criteria that has been set . Examination will be undertaken is a direct examination of the sample in which the researcher wants to see the effect of rotation on the dental caries and see is there any indication that the impact occurred on neighboring teeth of the gear rotation . Results of research conducted no visible effect on the cause of the rotation of the tooth because of caries in teeth rotation on 30 samples contained 21 or ( 70.0 % ) with caries were significantly positive , which means more than half of the sample rotation experienced tooth taken caries . While the non- experienced dental caries in rotation only around 9 or ( 30.0 % ) . From the statistical results obtained chi-square test p = 0.002 value which means that there is an influence on the incidence of dental caries rotation . p value is far below the alpha value of 0.05 ( p < 0.05 ) Based on the results of statistical tests of significance at the level of 73.5 % was obtained p value of 0.002 is much smaller than the alpha value of 0.005 means there is a significant relationship between the rotation of teeth as one different causes caries . Conclusion : Rotation teeth or tooth position slope factors influence the occurrence of caries for being a good retention for the remnants of food in the oral cavity . This is proved by obtaining the p value of 0.002 which means to have an effect on caries indication . Keywords : Effect of Rotation , Rotation Dental , Dental Caries

Page 8: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

ABSTRAK

Pengaruh Rotasi Gigi Terhadap Indikasi Karies

Faradiba Albaar

Latar Belakang : Kondisi ketidakteraturan gigi terkadang menjadi polemik bagi sebagian kalangan. Salah satu ketidakteraturan tersebut adalah rotasi gigi yang biasanya di sebabkan karena kondisi lengkung rahang tidak seimbang dengan kondisi lengkung gigi. Hal inilah yang menyebabkan rotasi gigi menjadi salah satu penyebab terjadinya karies gigi, karena pada gigi yang mengalami kemiringan dari sumbu gigi akan berdesakan dengan gigi tetangganya sehingga berdampak pada pembersihan gigi yang lebih sukar di lakukan, oleh karena pembersihan gigi yang tidak optimal maka rotasi gigi berpotensi sebagai sarana penumpukan plak yang lambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi bakteri rongga mulut yang akan merusak struktur keras jaringan gigi dan mengakibatkan terjadinya karies. Tujuan : tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adakah pengaruh rotasi gigi terhadap indikasi terjadinya karies gigi, serta dampaknya pada gigi tetangga dari gigi rotasi. Metode penelitian : penelitian ini merupakan penelitian Observasional Analitik dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional study. Jumlah sampel 30 orang yang memenuhi kriteria penelitian yang telah di tentukan. Pemeriksaan yang di lakukan adalah pemeriksaan langsung terhadap sampel dimana peneliti ingin melihat pengaruh rotasi gigi terhadap indikasi karies dan melihat adakah dampak yang terjadi pada gigi tetangga dari gigi rotasi tersebut. Hasil : dari penelitian yang dilakukan terlihat ada pengaruh rotasi gigi terhadap penyebab terjadinya karies di karenakan pada 30 sampel rotasi gigi terdapat 21 orang atau (70,0%) yang mengalami karies yang bermakna positif yang artinya lebih dari setengah sampel rotasi gigi yang di ambil mengalami karies. Sedangakan yang tidak mengalami karies pada rotasi gigi hanya berkisar 9 orang atau (30,0%). Dari hasil statistik uji chi-square diperoleh niali p = 0,002 yang bermakna bahwa ada pengaruh rotasi gigi terhadap kejadian karies. nilai pValue jauh dari angka nilai alpha 0,05 (p<0,05) Berdasarkan hasil uji statistik pada level signifikansi 73,5% diperoleh p value 0,002 jauh lebih kecil dari nilai alpha 0,005 bermakna ada hubungan yang signifikan antara rotasi gigi sebagai salah satu penyabab terjadinya karies. Kesimpulan : Rotasi Gigi atau kemiringan posisi gigi berpengaruh terhadap factor terjadinya karies karena menjadi retensi yang baik bagi sisa-sisa makanan di dalam rongga mulut. Hal ini di buktikan dengan diperolehnya p value 0,002 yang artinya memiliki berpengaruh terhadap indikasi karies. Kata kunci : Pengaruh Rotasi, Rotasi Gigi, Karies Gigi

Page 9: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

ABSTRAK INGGRIS .......................................................................................... vii

ABSTRAK INDONESIA ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................... 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH ...................................................................... 4

1.3 TUJUAN PENELITIAN ............................................................................ 4

1.4 MANFAAT PENELITIAN ........................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ROTASI GIGI

2.1.1 Pengertian Rotasi gigi .................................................................... 6

Page 10: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

2.1.2 Etiologi Rotasi Gigi ....................................................................... 8

2.2 KARIES GIGI

2.2.1 Pengertian Karies Gigi .................................................................. 10

2.2.2 Etiologi Karies Gigi ...................................................................... 13

2.2.3 Faktor Predisposisi ........................................................................ 16

BAB III. KERANGKA KONSEP ....................................................................... 18

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 JENIS PENELITIAN ................................................................................. 19

4.2 DESAIN PENELITIAN ............................................................................. 19

4.3 POPULASI DAN SAMPEL ...................................................................... 19

4.3.1 Populasi

4.3.2 Sampel

4.4 SUBJEK PENELITIAN ............................................................................. 20

4.5 ALAT DAN BAHAN PENELITAN ......................................................... 20

4.6 PENGUMPULAN DATA .......................................................................... 20

4.7 DEFENISI OPERASIONAL ..................................................................... 21

Page 11: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

4.7.1 Rotasi Gigi ...................................................................................... 21

4.7.2 Karies .............................................................................................. 21

4.8 PROSEDUR PENELITIAN ....................................................................... 21

4.9 ALUR PENELITIAN ................................................................................. 23

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 24

BAB VI. PENUTUP ............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32

Page 12: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

DAFTAR LAMPIRAN

1. KARTU KONTROL

2. SURAT PERNYATAAN

3. INFORMED CONSENT

4. SURAT IZIN PENELITIAN

5. SURAT KETERANGAN HASIL PENELITIAN

6. LAMPIRAN STATISTIK UJI CHI-SQUARE

7. DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 13: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gigi adalah bagian terpenting dalam sistem pengunyahan, akan tetapi gigi juga

sangat berperan untuk mempengaruhi bentuk wajah juga mempengaruhi penampilan dan

ahirnya menentukan taraf kepercayaan diri seseorang, namun pada dasarnya gigi berguna

sebagai penghancur makanan. Setiap gigi memiliki fungsinya masing-masing, untuk itu di

perlukan perhatian untuk menjaga gigi agar tetap sehat. Tidak semua orang memiliki gigi

yang sehat dan rapi, ada yang mengalami kelainan gigi atau ketidakraturan.1

Kondisi ketidakteraturan gigi terkadang menjadi polemik bagi sebagian

kalangan. Salah satu ketidak teraturan tersebut adalah rotasi gigi yang biasanya di

sebabkan karena kondisi lengkung rahang tidak seimbang dengan kondisi lengkung gigi

yang menyebabkan gigi berdesakan atau biasa di sebut dengan crowding. Dalam dunia

kedokteran gigi, ini merupakan maloklusi yang disebabkan tidak proporsionalnya

dimensi mesiodistal secara keseluruhan dari gigi geligi dengan ukuran maksila atau

mandibula sehingga akan mengakibatkan perubahan lengkung gigi. Karena kelainan gigi

disebabkan oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan

gigi jaringan sekitar mulut dan tubuh secara keseluruhannya. Sama seperti maloklusi,

Rotasi gigi juga mengganggu fungsi penyunyahan, bicara, estetik dan mengakibatkan

terjadinya penyakit gigi dan jaringan gusi, selain itu juga biasanya dampak dari rotasi gigi

akan terkena pada gigi yang bersebelahan dengan gigi rotasi itu sendiri atau biasa di sebut

Page 14: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

dengan gigi tetangga. Dalam keadaan yang parah, rotasi gigi ini dapat mengakibatkan cacat

wajah sehingga dapat mengakibatkan gangguan psikologis bagi para penderitannya.1,2

Sedangkan pengertian dari rotasi gigi itu sendiri adalah perpindahan atau pergeseran

posisi gigi akibat terganggunya keseimbangan antara factor-faktor yang memelihara posisi

gigi yang fisiologis oleh penyakit periodontal, misalnya mobilitas gigi yang menyebabkan

posisi gigi berpindah dari posisi yang sebenarnya dan susunan gigi menjadi tidak teratur serta

terjadinya maloklusi.2,3

Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab rotasi gigi adalah faktor internal dan

eksternal. Faktor Internal meliputi faktor genetik, faktor kongenital, dan factor Gangguan

keseimbangan kelenjar endokrin. sedangkan faktor eksternal yaitu Gigi yang tanggal tanpa

pengganti, Kondisi lengkung gigi dan lengkung rahang yang tidak seimbang, dan Gigi susu

yang tidak tanggal serta Bentuk gigi permanen yang tidak normal. Hal inilah yang

menyabkan Rotasi gigi merupakan salah satu penyebab terjadinya karies gigi, karena pada

gigi yang mengalami kemiringan dari sumbu gigi akan berdesakan dengan gigi tetangganya

sehingga berdampak pada pembersihan gigi yang lebih sukar di lakukan, oleh karena

pembersihan gigi yang tidak optimal maka rotasi gigi berpotensi sebagai sarana penumpukan

plak yang lambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat

bagi bakteri rongga mulut yang akan merusak struktur keras jaringan gigi dan

mengakibatkan terjadinya karies.2,3

Sedangkan pengertian dari Karies gigi berasal dari bahasa latin yaitu caries yang

artinya kebusukan. Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang di mulai dengan

larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan

Page 15: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

sekelilingnya yang di sebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga

timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya membentuk sebuah kavitas.4

Karies gigi di sebabkan oleh bakteri rongga mulut salah satunya yaitu steptococcus mutans,

bakteri ini berasal dari sisa makanan yang berubah menjadi plak jika tidak di bersihkan.

Kemudian plak inilah yang akan menjadikan gigi mengalami karies oleh proses

demineralisasi oleh asam. karies gigi pada gigi yang mengalami rotasi ini biasanya akan

berdampak pada gigi yang bersebelahan atatu gigi tetangganya.5,6

Pengertian dari gigi tetangga di sini adalah gigi yang bersebelahan mulai dari mesial

ataupun distal dengan gigi yang mengalami rotasi, biasanya gigi tetangga akan sukar di

bersihkan karena berseblahan dengan gigi yang mengalami rotasi. Hal ini lah yang menjadika

gigi tetangga biasanya terkena karies gigi walaupun gigi tersebut tidak mengalami kelainan.

Salah satu alternative pencegahan yang dapat di lakukan yaitu cara penyikatan gigi yang

baik dan benar, karena pada gigi yang mengalami rotasi akan menyebabkan penyikatan gigi

yang kurang oprimal karena terhalang oleh gigi tetangganya. sebab rotasi gigi dan gigi

tetangganya berhubungan erat dengan sarana retensi sisa makanan yang sukar di bersihkan

dan lambat laun akan terbentuk karang gigi kemudian menjadi karies gigi. maka Orang –

orang yang mengalami rotasi gigi memiliki peluang lebih besar terkena karies di bandingkan

dengan yang tidak mengalami rotasi gigi terlepas dari kebiasaan menyikat gigi itu

sendiri.7

Page 16: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah terbebut, maka di ajukan masalah menganai

adakah pengaruh rotasi gigi terhadap terjadinya karies dan apakah ada dampak dari rotasi

gigi terhadap gigi tetangga?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menjelaskan pengertian rotasi gigi.

2. Untuk menjelakan pengertian karies gigi.

3. Untuk menjelaskan etiologi rotasi gigi.

4. Untuk mejelaskan etiologi karies gigi.

5. Untuk melihat peran rotasi gigi terhadap penyebab terjadinya karies.

6. Untuk melihat banyaknya rotasi gigi yang mengalami karies.

7. Untuk melihat penyebaran karies gigi yang di sebabkan oleh gigi rotasi.

8. Untuk mengetahui keadaan gigi tetangga dari gigi yang mengalami rotasi.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan serta memberikan pengalaman

langsung pada peneliti dalam melakukan penelitian.

2. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi yang berkontribusi

pada pola pikir masyarakat mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut

seiring perkembangan jaman.

3. Penelitian ini juga di harapkan menjadi salah satu acuan untuk mengadakan

penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 17: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ROTASI GIGI

2.1.1 Pengertian Rotasi Gigi

Pengertian dari rotasi gigi adalah perpindahan atau pergeseran posisi gigi

dari sumbu gigi yang sebenarnya (normal) akibat terganggunya keseimbangan

antara faktor-faktor yang memelihara posisi gigi yang fisiologis oleh berbagai

macam faktor penyebab, salah satunya yaitu penyakit periodontal, misalnya

mobilitas gigi yang menyebabkan posisi gigi berpindah dari posisi yang sebenarnya

dan susunan gigi menjadi tidak teratur. Penyebab lain ketidakteraturan posisi gigi

ini karena adanya ketidak harmonisan antara ukuran gigi dengan rahang atau

dengan otot sekitar mulut. hal ini disebabkan oleh dua faktor antara lain oleh

faktor internal dan eksternal.2,8

nama lain dari dari rotasi gigi adalah torsiversi atau pergeseran. Ada 2 macam

rotasi gigi yaitu rotasi murni dan rotasi umum. rotasi murni adalah perpindahan gigi

di mana semua titik atau di dalam gigi bergerak melingkar, pusat lingkaran-

lingkaran ini terletak pada satu garis atau aksis yang menembus pusat resistan gigi

itu. rotasi murni terjadi pada aplikasi kopel itu sejajar dengan aksis rotasi. Bila kita

Page 18: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

memberikan sesuatu kopel maka akan berputar (spinning). Sedangkan rotasi umum

atau rotasi transversal merupakan kombinasi translasi dan rotasi murni.pada

perpindahan ini orientasi aksis panjang (angulasi) gigi berubah.rotasi umum dapat

terjadi dengan satu gaya tunggal di mana garis berputarnya tidak menembus pusat

resisten gigi. akan tetapi seiring perkembangan jaman, rotasi gigi terbagi atas arah

kemiringan gigi yaitu ke distal atau mesial gigi.8,9

Gambar 1. Rotasi Gigi

(Sumber : teks book Dasar-dasar ortodonti, pertumbuhan dan perkembangan kraniodentofasial)

Rotasi gigi merupakan anomaly dentofasial, ini merupakan suatu penyimpangan

dalam pertumbuhan dentofasial yang dapat mengganggu fungsi pengunyahan,

penelanan, bicara dan keserasian wajah. Sama seperti maloklusi crowding teeth

mengganggu fungsi penyunyahan, bicara, estetik jugamengakibatkan terjadinya

Page 19: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

penyakit gigi dan jaringan gusi. Hal inilah yang mengakibatkan cacat wajah

sehingga dapat mengakibatkan gangguan psikologis bagi para penderitanya.9

2.1.2 Etiologi Rotasi

Rotasi gigi merupakan salah satu bagian dari maloklusi gigi, etiologi atau penyebab

rotasi gigi hapir sama dengan maloklusi lainnya yaitu terbagi atas dua faktor. Faktor

dari dalam tubuh (internal) dan faktor dari luar (eksternal), ke dua faktor inilah yang

menyebabkan rotasi gigi itu terjadi atau terkadang memperparah keadaan rotasi gigi

yang sudah ada. Rotasi gigi merupakan keadaan dimana letak gigi tidak simetris

dengan keadaan normal sumbu gigi. hal ini biasanya di sebabkan oleh beberapa

faktor namun kebanyakan terjadi karena gigi berdesak-desakan dalam rongga

mulut yang di akibatkan oleh rahang yang kecil sehingga tidak cukup menampung

gigi, atau sebaliknya ukuran gigi yang terlalu besar sehingga posisi gigi menjadi

rotasi atau berputar.9,13

Faktor – faktor penyebab rotasi gigi.

Adapun factor yang menjadi penyebab rotasi gigi yaitu:

Factor internal:

1. Faktor genetik.

2. Faktor kongenital.

3. Faktor gangguan keseimbangan kelenjar endokrin.

4. Faktor penyakit periodontal.

Page 20: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

5. Faktor penyakit sistemik.

Factor eksternal:

1. Gigi yang tangggal tanpa pengganti.

2. Kondisi lengkung gigi dan lengkung rahang yang tidak seimbang.

3. Gigi susu yang tidak tanggal sedangkan gigi permanen sudah tumbuh atau biasa di

sebut dengan persistensi gigi.

4. Lengkung gigi yang kecil dan struktur gigi yang besar.

5. Bentuk gigi yang permanen yang tidak normal.13

Faktor-faktor inilah yang berperan penting dalam terjadinya rotasi gigi.

keadaan dimana gigi rotasi merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya karies

gigi. Gigi yang tanggal tanpa pengganti mengakibatkan ruang kosong di dalam

rongga mulut, sehingga gigi lainnya akan bergeser ke tempat yang kosong dan

mengakibatkan posisi gigi menjadi rotasi atau miring dari sumbu gigi normal.

Kemudian posisi lengkung gigi dan lengkung rahang tidak seimbang akan

mengakibatkan dua kemungkinan akibat yaitu yang pertama mengakibatkan ruang

kosong antara gigi geligi atau mengakibatkan penumpukan gigi di dalam rongga

mulut. Sedangkan gigi susu yang tidak tanggal atau biasa di sebut dengan persistensi

gigi adalah keadaan di mana mulainya erupsi gigi permanen yang akan

mengakibatkan gigi berlebihan atau kelebihan jumlah gigi di dalam mulut yang

Page 21: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

mengakibatkan gigi berdesakan dan mengakibatkan salah satu penyebab rotasi gigi.

Kemudian lengkung gigi yang kecil dan struktur gigi yang besar biasanya di

sebabkan oleh ras atau turunan, kondisi ini akan mengakibatkan rotasi gigi yang lebih

banyak di dalam rongga mulut. Sedangkan bentuk gigi permanen yang tidak normal

adalah kondisi anomali gigi yang menjadi faktor penyebab rotasi gigi. Penumpakan

gigi di dalam rongga mulut mengakibatkan sisa makanan yang tersangkut pada gigi

yang rotasi mengakibatkan sulitnya saliva membersihkan sisa makan tersebut.

pembersihan gigipun harus di lakukan dengan teliti karena rotasi gigi lebih sukar

di bersihkan, apabila penyikatan gigi tidak dilakukan dengan baik dan benar maka

sisa makanan tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan plak yang

berlebihan yang bila dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan terjadinya karies.14

2.2 KARIES GIGI

2.2.1 Pengertian Karies Gigi

Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan. karies

gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email

sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang

disebabkan oleh pembentukan asam microbial dari substrat sehingga timbul

destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas. dengan

perkataan lain, dimana prosesnya terjadi terus berjalan ke bagian yang lebih dalam

dari gigi sehingga membentuk lubang yang tidak dapat diperbaiki kembali oleh

tubuh melalui proses penyembuhan, pada proses ini terjadi demineralisasi yang

Page 22: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

disebabkan oleh adanya interaksi kuman, karbohidrat yang sesuai pada permukaan

gigi dan waktu lamanya sehingga karies menjadi kavitas besar. akan tetapi proses

yang sama hanya membutuhkan waktu beberapa bulan saja, kalau perkembangannya

cepat. tanda-tanda karies gigi merupakan suatu keretakan pada email atau kavitas

pada gigi, dentin di dalam kavitas lebih lunak dari pada dentin di sekelilingnya, dan

merupakan suatu daerah pada email yang mempunyai warna yang berbeda dengan

email sekelilingnya. karies yang berkembang cepat biasanya berwarna agak terang,

sedangkan karies yang berkembang lambat biasanya berwarna agak gelap. akan

tetapi pit (lekukan pada email gigi) dan fisur (bentuk lekukan email gigi pada gigi

molar dan pre molar) kadang-kadang berwarna tua, bukan karena karies gigi, tetapi

karena noda akibat beberapa makanan. Karbohidrat yang tertinggal di dalam mulut

dan mikroorganisme, merupakan penyebab karies gigi, penyebab karies gigi yang

tidak langsung adalah permukaan dan bentuk gigi tersebut.5,6,7

Page 23: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Gambar 2. Karies Gigi

(Sumber : teks book Dasar-dasar karies )

Menurut American Academy of Pediatric Dentistry, karies gigi adalah

penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada

jaringan keras permukaan mahkota dan akar gigi oleh asam organis. yang berasal

dari makanan dan minuman yang mengandung gula, sedangkan karies gigi dapat

dicegah. risiko karies adalah kemungkinan berkembangnya karies pada individu atau

terjadinya perubahan status kesehatan yang mendukung terjadinya karies pada suatu

periode tertentu. risiko karies bervariasi pada setiap individu tergantung pada

keseimbangan faktor pencetus dan penghambat terjadinya karies. risiko karies

dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu risiko karies tinggi, sedang dan rendah. karies

gigi merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut bersama-sama

Page 24: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

dengan penyakit periodontal, sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan

mulut.10,11

2.2.2 Etiologi Karies

Etiologi karies gigi adalah multifaktorial. karies terjadi dengan dimulainya

pembentukan biofilm yang menjadi perantara untuk proses dem ineralisasi pada

enamel dan dentin. karies gigi hanya akan terbentuk apabila terjadi interaksi antara

keempat faktor berikut:

a. Mikroorganisme kariogenik

Karies merupakan penyakit bakteri yang infeksi dan dapat ditransmisikan.

spesies Streptococcus mutans (S.mutans) dan Streptococcus sobrinus merupakan

bakteri yang lebih berpengaruh untuk terbentuknya karies. spesies laktobasilus juga

terlibat dalam pembentukan lesi karies dan berperan penting dalam perkembangan

lesi dan bukan pada inisiasinya. gula monosakarida dan disakarida akan

dimetabolisasi oleh bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat menyebabkan

demineralisasi pada gigi sehingga terjadinya kavitas. Proses demineralisasi ini adalah

reversible. tetapi, kehilangan mineral semasa proses tersebut yang menyebabkan

terjadinya kavitas adalah karena serangan asam yang panjang dan melampaui

ketahanan (host).11

b. Substrat yang bisa difermentasi

Penelitian Vipeholm tentang diet dan karies telah membuktikan bahwa :

Page 25: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

(1) konsumsi gula pada waktu makan bisa menyebabkan sedikit peningkatan

pada aktivitas karies,

(2) konsumsi gula di antara waktu makan menimbulkan peningkatan aktivitas

karies yang nyata

(3) gula dalam bentuk yang lengket menghasilkan peningkatan yang jelas

pada aktivitas karies

(4) aktivitas karies berbeda pada setiap individu dengan diet yang sama

(5) aktivitas karies menurun apabila gula dikeluarkan dari diet.

Perlu diingat bahwa bukan saja tipe makanan yang penting, kadar konsumsi juga

berperan penting dalam pembentukan karies. pemaparan yang lama dan berulang

kepada karbohidrat beragi dapat meningkatkan risiko karies terutama pada

permukaan licin. S. mutans akan meragi semua jenis karbohidrat tetapi,

mikroorganisme tersebut paling efisien dalam menghasilkan asam dari gula jenis

sukrosa. gula dapat membantu pelekatan plak dan merupakan sumber energi yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan dan reproduksi bakteri-bakteri tersebut. sukrosa,

glukosa dan fruktosa dapat dijumpai di kebanyakan makanan dan minuman seperti

minuman manis serta susu formula. laktosa yang terkandung dalam susu sapi

merupakan salah satu gula yang kurang kariogenik.11,12

Page 26: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

c. Host yang rentan

Terdapat beberapa faktor host yang dapat mempengaruhi gigi untuk terjadinya

karies, antara lain termasuk hiposaliva, enamel hipoplasia, perkembangan enamel

yang tidak lengkap, morfologi gigi, faktor imunologi, serta faktor genetik gigi seperti

ukuran, permukaan, dan kedalaman pit dan fisur. 10

Saliva merupakan sistem pertahanan utama host terhadap karies. saliva

menyingkirkan sisa makanan dan bakteri serta bertindak sebagai buffer terhadap

asam yang diproduksi. ia mengandung kadar kalsium dan fosfor yang sangat jenuh

oleh karena itu, saliva berperan dalam perkembangan dan pematangan enamel serta

membantu proses remineralisasi enamel yang telah didemineralisasi. sewaktu tidur,

aliran saliva yang berkurang menurunkan aktivitasnya sebagai buffer sehingga

meyebabkan gigi rentan terhadap karies.10,11,12

Setelah gigi erupsi, enamel terus menjalani proses perkembangan dan

pematangan. Pada tahap ini, gigi paling rentan terhadap karies sampai

perkembangannya sempurna. gigi desidui kurang kandungan mineralnya dibanding

gigi permanen sehingga, dapat meningkatkan kerentanan terhadap karies.

d. Waktu

Interaksi antara ketiga faktor tersebut selama suatu periode akan merangsang

pembentukan karies, yang dimulai dengan munculnya white spots pada permukaan

gigi tanpa adanya kavitas akibat proses demineralisasi pada bagian enamel. faktor

waktu yang dimaksudkan adalah lamanya pemaparan gigi terhadap penyebab-

Page 27: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

penyebab di atas yang menyebabkan terjadinya karies dan bervariasi pada setiap

orang, diperkirakan antara 6-48 bulan.12

2.2.3 Faktor Predisposisi

Selain keempat faktor di atas, terdapat juga faktor-faktor lain yang

berpengaruh terhadap pembentukan karies tetapi tidak berlaku kepada semua orang.

faktor-faktor risiko tersebut adalah:

a. Kebiasaan Makan.

b. Pendidikan dan Pengetahuan Orangtua.

c. Oral Higiene.

d. Penyakit Sistemik.

Selain faktor-faktor yg sudah di jelakan, Karies gigi juga terbagi menjadi tiga

bagian menurut kedalamannya yaitu Karies Superfisial yaitu karies yang hanya

mengenai email. Biasanya pasien belum merasa sakit. Karies Media yaitu karies

yang mengenai email dan telah mencapai setengah dentin. Menyebabkan reaksi

hiperemi pulpa, gigi biasanya ngilu, nyeri bila terkena rangsangan panas atau dingin

dan akan berkurang bila rangsanyan dihilangkan. Karies Profunda yaitu karies yang

mengenai lebih dari setengah dentin dan bahkan menembus pulpa. Menimbulkan

rasa sakit yang spontan.12,15

Page 28: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya karies yang berkaitan dengan

rotasi gigi ini, maka untuk pencegahan yang dapat di berikan agar dapat terhindar

dari karies gigi yaitu hendaknya masyarakat harus bisa lebih sadar dan memahami

tentang pentignya kesehatan gigi dan mulut bagi kelangsungan hidupnya. dengan

begitu maka masyakat akan lebih sering berkunjung ke dokter gigi sejak dini.

Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.15

Page 29: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

BAB III

KERANGKA KONSEP

Rotasi Gigi

Faktor Eksternal Faktor Internal

- Gigi yang tanggal tanpa

pengganti.

- Kondisi lengkung gigi dan

lengkung rahang yang tidak

seimbang.

- Gigi susu yang tidak tanggal.

- Bentuk gigi yang permanen

yang tidak normal.

- Faktor genetik.

- Faktor kongenital.

- Faktor gangguan

keseimbangan kelenjar

endokrin.

- Faktor penyakit

periodontal.

- Faktor penyakit

sistemik.

Karies Gigi

Gigi tetangga

Page 30: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasional Analitik, yaitu suatu rancangan

penelitian dengan melakukan pengamatan terhadap objek alamiah, tanpa melakukan

intervensi apapun terhadap objek tersebut.

4.2 DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional study, yaitu observasi

dan pengukuran variabel yang di lakukan pada saat tertentu dan tidak melakukan

tindak lanjut terhadap pengukuran yang di lakukan.

4.3 POPULASI DAN SAMPEL

4.3.1 Populasi

Anak SMA Negeri 5 Makassar,Kelas 1, 2, dan 3 berumur 14 - 16 tahun.

4.3.2 Sampel

Pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan seperti usia sampel

dan adanya rotasi gigi, adanya karies gigi pada gigi yang mengalami rotasi dan

Page 31: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

adanya rotasi gigi pada gigi tetangga. Akan diambil sampel dari 30 orang yang

memenuhi Kriteria.

4.4 SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah semua siswa-siswi SMA Negeri 5 Makassar yang

mengalami rotasi gigi.

Kriteria Inklusi:

- Siswa-siswi yang berusia 14-16tahun

- Siswa-siswi yang mengalami rotasi

- Siswa-siwi yang bersedia dan hadir saat penelitian berlangsung

Kriteria Eksklusi:

- Siswa-siswi yang tidak mengalami rotasi

- Siswa-siswi yang memakai alat orthodontic

- Pasien yang tidak bersedia untuk dilakukan perlakuan

4.5 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mirror, sonde, masker, handscoon,

dan alat tulis.

4.6 PENGUMPULAN DATA

Sebelum penelitian dilakukan peneliti memberikan penjelasan kepada sampel

mengenai prosedur penelitian. Setelah di berikan penjelasan, sampel yang bersedia

Page 32: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

berpartisipasi dalam penelitian diberikan informed concent. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan pengumpulan data sekunder dan primer dengan

memperoleh informasi dari tanya jawab dan pemeriksaan langsung antara peneliti dan

sampel.

4.7 DEFENISI OPERASIONAL

4.7.1 ROTASI GIGI

Rotasi Gigi adalah perpindahan atau pergeseran posisi gigi dari sumbu gigi yang

sebenarnya (normal) akibat terganggunya keseimbangan antara faktor-faktor yang

memelihara posisi gigi yang fisiologis oleh berbagai macam faktor penyebabnya,

salah satunya yaitu penyakit periodontal, misalnya mobilitas gigi yang

menyebabkan posisi gigi berpindah dari posisi yang sebenarnya dan susunan gigi

menjadi tidak teratur.

4.7.2 KARIES

Karies adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral

email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya

yang disebabkan oleh pembentukan asam microbial dari substrat sehingga timbul

destruksi komponen-komponen organik.

4.8 PROSEDUR PENELITIAN

1. Peneliti memberikan penjelasan mengenai prosedur penelitian kepada

Page 33: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

seluruh sampel.

2. Kemudian sampel di berikan informad consent sebagai salah satu syarat

penelitian.

3. Pemeriksaan langsung terhadap sampel (melihat adanya rotasi gigi, karies

pada gigi yang rotasi dan karies pada gigi tetangga dari gigi yang

mengalami rotasi) juga karies pada bagian distal atau mesial.

4. Pengumpulan data dari 30 jumlah sampel.

5. Kemudian data yang ada akan di analisi dengan uji korelasi che-square

menggunakan program SPSS versi 16.0.

6. Hasil yang di dapat akan di jadikan kesimpulan dari hasil penelitian.

Page 34: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

4.9 Alur Penelitian

PengumpulanSampel

Instruksi Proses Penelian

Pemeriksaan Intra Oral

Hasil

PengisianInformad Consent

Pengumpulan Data

Analisis Data

Kesimpulan

Page 35: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh rotasi gigi terhadap indikasi

karies. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 5 Makassar pada tanggal 28, 29, dan 30

Agustus 2013. Adapun, kriteria sampel dalam penelitian ini adalah siswa – siswi

berumur 14, 15, 16, dan 17 tahun yang mengalami rotasi gigi. Hal yang ingin di capai

dalam penelitian ini adalah melihat hubungan antara rotasi gigi sebagai salah satu

faktor penyebab terjadinya karies. Subjek penelitian adalah seluruh siswa – siswi

SMA Negeri 5 Makssar yang bersedia berpartisipasi, dan Seluruh sampel berjumlah

30 orang.

Pemeriksaan diawali dengan pengambilan biadata sampel, kemudikan di

lakukan metode pemeriksaan langsung oleh operator penelitian terhadap sampel.

Pemeriksaan berupa adanya rotasi gigi, adanya karies gigi pada gigi yang mengalami

rotasi dan adanya karies gigi pada gigi tetangga. Pemeriksaan di lakukan satu persatu

dengan menggunakan instrument seperti sonde dan mirror. Penelitian di lakukan dari

jam 08:00 sampai dengan 11:30 wita pada tanggal 28 - 30 agustus 2013. Sampel telah

diinstruksikan terlebih dahulu cara pemeriksaan yang akan di lakukan oleh operator

penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan meminimalisir terjadinya

variable perancu. Data yang di kumpulkan akan di jadikan data awal untuk

pengelolaan data. Seluruhhasil penelitian selanjutnya dicatat, dikumpulkan, dan

Page 36: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian

ditampilkan dalam tabel distribusiberikut di bawahini:

Tabel1.1

Distribusir Sample Rotasi Gigi Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi (n) Presentase (%)

14

15

16

17

1

9

9

11

3,3%

30,0%

30,0%

36,7%

Total 30 100%

Sumber: data diolah, 2014

Tabel1.1 di atas menggambarkan dari 30 sampel, hanya 1 orang (3,3%) yang

berusia 14 tahun, dan yang paling banyak berusia 17 tahun yaitu 11 orang (36,7%).

Sedangkan yang berusia 15 dan 16 tahun memiliki jumlah sampel yang samayaitu 9

orang (30%).

Page 37: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Tabel1.2

Distribusi Sampel Rotasi Gigi Berdasarkan Jenis Kelamin

Jeniskelamin Frekuensi (n) Presentase (%)

Laki – laki

Perempuan

12

18

40,0%

60,0%

Total 30 100%

Sumber: data diolah, 2014

Tabel 1.2 menggambarkan distribusi sample berdasarkan umur. Sebagian

besar sample berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 orang (60,0%) sedangkan

yang berjenis kelamin laki-laki hanya berjumlah 12 orang (40,0%).

Tabel1.3

Distribusi Sample Berdasarkan Rotasi Gigi yang mengalami karies.

Gigi rotasi Frekuensi (n) Presentase (%)

Karies

1. Distal

12

40,0%

Page 38: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

2. Mesial 9 30,0%

Tidakkaries 9 30,0%

Total 30 100%

Sumber: data diolah, 2014

Tabel 1.3 menggambarkan pemeriksaan sample terhadap variable gigi rotasi

yang mengalami karies. dari 30 sample yang di periksa, ada21 orang (70,0%) yang

mengalami karies dan terbagi atas 2 bagian yaitu distal sebanyak 12 orang (40,0%)

kemudian mesial 9 orang (30.0%). Dan yang tidak mengalami karies gigi sebanyak 9

orang (30.0%)

Tabel1.4

Distribusi Sample Berdasarkan Gigi Tetangga Dari Rotasi Gigi Yang Mengalami

Karies

Gigi tetangga Frekuensi (n) Presentase (%)

Karies

1. Distal

2. Mesial

7

10

23,3%

33,3%

Tidakkaries 13 43,3%

Page 39: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Total 30 100%

Sumber: data diolah, 2014

Tabel1.4 menggambarkan dari 30 sampel gigi tetangga terdapat 17 orang yang

mengalami karies (56,6%) dan terbagi atas 2 bagian yaitu distal sebanyak 7 orang

(23,3%) dan mesial sebanyak 10 orang (33,3%). Sedangkan yang tidak mengalami

karies sebanyak 13 orang (43,3%).

Tabel 2.1

Hubungan Rotasi Gigi Terhadap Indikasi karies

Gigi Rotasi Karies (n) Karies (%) Total p.value

Ya Tidak Ya Tidak

Distal

Mesila

12

9

9

40,0

30,0

30,0

100%

0,002

Total 21 9 70,0 30,0

Suber : Data di olah 2014

Page 40: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Dari tabel 2.1 di atas menggambarkan bahwa ada pengaruh rotasi gigi

terhadap penyebab terjadinya karies dikarenakan pada 30 sampel rotasi gigi terdapat

21 orang atau (70,0%) yang mengalami karies yang bermakna positif yang artinya

lebih dari setengah sampel rotasi gigi yang di ambil mengalami karies. Sedangakan

yang tidak mengalami karies pada rotasi gigi hanya berkisar 9 orang atau (30,0%).

Dari hasil statistic uji chi-square diperoleh nialip= 0,002 yang bermakna bahwa ada

pengaruh rotasi gigi terhadap kejadian karies.Nilai pValue jauh dari angka nilai

alpha 0,05 (p<0,05) Berdasarkan hasil uji statistik pada level signifikansi73,5%

diperoleh p value 0,002 jauh lebihkecil dari nilai alpha 0,005 bermakna ada hubungan

yang signifikan antara rotasi gigi sebagai salah satu penyabab terjadinya karies.

Tabel2.2

Hubungan Gigi Rotasi Dan Gigi Tetangga Terhadap Kejadian karies

Gigi tetangga

Total

P.value Distal Mesial Tidakkaries

Rotasigigi

Distal

0

0,0%

10

83,3%

2

16,7%

12

100,0%

Page 41: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Mesial

Tidakkaries

7

77,8%

0

0.0%

0

0,0%

0

0,0%

2

22,2%

9

100,0%

9

100,0%

9

100,0%

0.000

Total 7

23,3%

10

33,3%

13

43,3%

30

100,0%

Sumber : data diolah, 2014

Tabel 2.2 di atas menggambarkan hubungan rotasi gigi dan gigi tetangga

terhadap insiden karies. Dari table di atas menunjukkan bahwa jika kejadian karies

pada rotasi gigi berada di bagian distal, maka kejadian karies pada gigi tetangga akan

terjadi di bagian mesial. Begitupun sebaliknya, jika kejadian karies yang terjadi di

bagian mesial maka kejadian karies pada gigi tetangga berada di bagian distal.

Gigirotasi yang mengalami karies dibagian distal sebanyak 12 orang, di antaranya

yang mengalami karies di bagian mesial sebanyak 10 sampel (83,3%) dan yang tidak

mengalami karies sebanyak 2 orang (16,7%). Yang mengalami karies pada bagian

mesial mengalami rotasi sebanyak 9 orang di antaranya 7 oarng (77,8%) mengalami

karies pada daerah distal dan 2 orang (22,2%) tidak mengalami karies. Sedangkan

yang tidak mengalami karies pada gigi yang mengalami rotasi sebanyak 9 orang,

semuanya tidak mengalami karies pada gigi tetangga.

Page 42: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

Dari hasil statistik menggunakan uji chi-square diperoleh niali p= 0,000 yang

berarti bahwa gigi rotasi yang mengalami karies dapat memberikan efek atau dampak

pada gigi tetangga yang juga mengalami karies Karen anilai pValue jauh dari angka

nilai alpha 0,05 (p<0,05) Berdasarkan hasil uji statistik pada level signifikansi 94%

diperoleh p value 0,000 jauh lebih kecil dari nilai alpha 0,05 bermakna ada hubungan

yang signifikan antara rotasi gigi yang mengalami karies terhadap karies gigi pada

gigi tetangga.

Rotasi Gigi atau kemiringan posisi gigi berpengaruh terhadap factor terjadinya

karies karena menjadi retensi yang baik bagi sisa-sisa makanan di dalam rongga

mulut. Hal ini di buktikan dengan diperolehnya p value 0,000 yang artinya

berpengaruh terhadap indikasi karies. Gigi – geligi yang terkena karies bukan hanya

gigi yang mengalami rotasi akan tetapi gigi yeng bersebelahan atau gigi tetangganya

juga mendapatkan dampak yang sama dengan gigi yang mengalami rotasi. Hal ini di

sebabkan karena tidak proposionalnya posisi gigi sehingga memiliki sedikit celah di

antara gigi yang rotasi dan gigi tetangganya yang menjadikan makanan gampang

singgah dan menempel di antara celah gigi tersebut.

Page 43: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

BAB VI

PENUTUP

7.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh rotasi gigi terhadap indikasi atau penyebab terjadinya karies

gigi.

2. Ada hubungan antara karies pada gigi yang mengalami rotasi terhadap

karies pada gigi tetangganya.

7.2 SARAN

1. Perludilakukan penelitian lanjutan untuk lebih menyempurnakan

penelitian ini, yaitu dengan melihat apakah ada hubungannya antara

banyaknya rotasi gigi dengan banyaknya karies gigi.

2. Melihat kurang adanya kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan

mulut, perlu dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada remaja

agar terhidar dari kerusakan gigi sejak dini.

Page 44: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

DAFTAR PUSTAKA

1. Mokhtar M. Dasar – dasar ortodonti, pertumbuhan dan perkembangan

kraniodentofasial. Bina insan pustaka. Jakarta:1998.hal. 5-11.

2. Foster TDA.Teksbooks of orthodontics. Melbourne : Blackwell Scientific

Publications;2009. pp. 242-4.

3. Muir JD, Saint L, Missouri.Orthodontic application tooth rotation, London: C.V.

Mosby Co; 2007. pp. 89-93.

4. Edwina AM. Kidd, Bechal S.J. Dasar-dasar karies. Jakarta: EGC;1991. Hal 11-23

5. Pertiwi AS. Gambaran pola karies gigi permanen di tinjau dari dental neglect.

Jurnal kedokteran gigi, bagian konservasi FKG Unpad. Bandung: 2008. Hal 7-9.

6. Sabbah WA, Stewart BL, Owusu GB. Prevalensi and determinants of caries

among saudi children in tabuk. The saudi dental Journal. Saudi Arabia: 2009;

1(2) :1-2.

7. Octiara E, Roesnawi Y. karies gigi, Oral hygiene dan kebiasaan membersihkan

gigi. Dentika Dental Journal. Medan: 2009; hal. 6(1) : 18-23.

8. Koesomahardjo H. Survey pelaksanaan pencegahan maloklusi oleh kesehatan

gigi sekolah dki jakarta. Jakarta: Journal of the Indonesian dental association;

2008. hal. 55-61.

9. FedericoVT.Atlas of orthodontic appliances2nded.Hollywood:OrthoCycle

Co;2003. pp.136-8.

Page 45: PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES · PDF filelambat laun akan menjadi karang gigi sehingga dijadikan retensi yang lebih kuat bagi

10. Tarigan R. karies gigi. Hipokrates. Jakarta: 2011; hal. 43-51.

11. Sondang P, Harmada T. Menuju gigi dan mulut sehat, pencegahan dan

pemeliharaan. USU Press, Ist Ed, Medan: 2008; 1-34.

12. Dalimunthe SH. Penyebab karies gigi. Airlangga University Press, 2010: 30-55

13. GraberTM,NeumannB.Stageof eruption. 2nded. Philadelphia: W.B. Saunders Co;

2010.pp. 12-53.

14. Susetyo B. Praktek orthodonti alat cekat.Jakarta: Gudang Ilmu; 2005. hal. 10-13.

15. Sawelo IS. Karies gigi dengan berbagai faktor etiologi. Jakarta: EGC, 2011; 21-7