Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAPEFEKTIVITAS BKKBN DALAM MENEKAN LAJU
PERTUBUHAN PENDUDUKDI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
OLEHRISKA APRILIA10571 02200 15
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR2020
ii
PENGARUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAPEFEKTIVITAS BKKBN DALAM MENEKAN LAJU
PERTUBUHAN PENDUDUKDI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
RISKA APRILIA105710220015
Di ajuhkan untuk Memenuhi salah satu syarat Penelitian Pada ProgramStudi Ekonomi Pembanguna Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas
Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR202
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah “Pengaruh Program Keluarga Berencana terhadap Efektivitas
BKKBN dalam Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Makassar” ini
kupersembahkan kepada kedua orang tuaku yang tercinta Ayahanda “Dedi Yusuf
dan Ibunda “Hj. Hasnidar” yang selalu memberikan kasih saying, doa serta
dukungannya unutk semangat menyelesaikan skripsi ini. Juga untuk saudara
serta seluruh keluarga besar dan teman-teman yang selalu memberikan
dukungannya.
MOTTO HIDUP
”Hidup ini adalah perjalanan, dan hampir sepenuhnya tentang perjuangan. Tak
ada titik akhir dalam perjuangan, kecuali saat maut sudah datang. Belajarpun
sama, tak ada batasnya. Tak ada ijazah kehidupan didunia ini. Ijzasah kita ada,
tapi nanti ketika semua perbuatan kita pada waktu pertanggung jawabannya, dan
kita yang tengah menyesal menyesali semuanya. Surga atau neraka hanya
tuhan yang tahu sekarang dan kita nantinya”
Catatan untuk penulis
Rumusnya sederhana, perlakukan suatu hal kepada orang lain, dan mereka akan
melakukan hal serupa padamu. Berilah kebaikan, Insya Allah kebaikan akan
menghapirimu, tidak mesti dari siapa yang pernah kamu beri, tapi bias jadi Allah
memberikannya lewat orang lain.
ABSTRAK
RISKA APRILIA, 2020. Pengaruh Program Keluarga Berencana TerhadapEfektivitas BKKBN Dalam Menekan Laju Pertubuhan Penduduk Di KotaMakassar. Dibimbing oleh Hj Nidah dan Andi Arman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program keluargaberencana terhadap efektivitas BKKBN dalam menekan laju pertubuhanpenduduk di Kota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitianini menggunakan populasi sebanyak 63 orang dan jumlah sampel sebanyak 39orang ditentukan menggunakan persamaan Slovin. Metode analisis yangdigunakan adalah regresi linear sederhana dengan program SPSS. Hasilpenelitian ini menyatakan bahwa program BKKBN berpengaruh signifikanterhadap efektivitas BKKBN dalam mengendalikan laju pertumbuhan pendudukdi Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan terlihat dengan nilai R square 0,618,dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti bahwa program BKKBNberpengaruh sebesar 61,8% terhadap efektivitas BKKBN. Dengan Demikian,Progam BKKBN efektif dalam Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk diKota Makassar Provinsi Sulawesi selatan. Dengan demikian, Hipotesis penelitianyang menyatakan Terdapat pengaruh Program keluarga berencana terhadapefektivitas BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk. diterima.
Kata Kunci: Program KB, Efektivitas BKKBN
ABSTRACT
RISKA APRILIA, 2020. The Effect of Family Planning Programs on theEffectiveness of the BKKBN in Suppressing the Population Growth Rate of theCity of Makassar. Supervised by Hj Naidah and Andi Arman
This study aims to determine the effect of family planning programs on theeffectiveness of the BKKBN in suppressing the rate of population growth in thecity of Makassar. This research is quantitative research. This study used apopulation of 63 people and a total sample of 39 people was determined usingthe Slovin equation. The analytical method used is a simple linear regression withSPSS program. The results of this study stated that the BKKBN program had asignificant effect on the effectiveness of the BKKBN in controlling the populationgrowth rate in Makassar City, South Sulawesi Province, seen with an R squarevalue of 0.618, with a significance value of 0.001
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya. Murupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Program Keluarga
Berencana terhadap Efektivitas BKKBN dalam Menekan Laju Pertumbuhan
Penduduk di Kota Makassa”r.
Skripsi yang Penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua penulis bapak Dedi Yusuf dan ibu Hj. Hasnidar yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.
Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H Abd. Rahman Rahim, SE., MM, Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomii
Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si, selaku pembimbing 1 yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai
dengan baik.
5. Bapak Andi Arman, SE., M.Si., Ak.,CA selaku pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal telah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staf dan karyawan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiwa fakultas Ekonomi dan bisnis program studi ekonomi
pembangunan angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih untuk teman-teman IESP 3.15. Teman seperjuangan (Nurhalisa,
Muba Arfiani, Kawulah Sakiah, Besse Sulfiani Akil, A. Resky Ananda
Harfinanyanti Syam) dan teman-teman yang luar biasa. Terima kasih atas
kebersamaanya selama kurang lebih empat tahun. Semoga tetap saling
komunikasi
10. Terima kasih buat Abd. Rahman yang selama ini membantu dan
memberikan semangat bagi penulis.
Akhirnya sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikan demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada almamater kampus biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi fii Sabili Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikumwr.Wb
Makassar, 20 Januari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL ...........................................................................................................i
HALAMAN JUDUL............................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................v
SURAT PERNYATAAN.....................................................................................vi
ABSTRAK.........................................................................................................vii
ABSTRACT.......................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .........................................................................................ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................6
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................8
A. Tinjauan Teori ...................................................................................8
1. Pertumbuhan Penduduk ...............................................................8
2. Kebijakan Kependudukan .............................................................13
3. Konsep Keluarga Berencana ........................................................14
4. Konsep Efektivitas ........................................................................18
5. Indeks Kepuasan Masyarakat ......................................................10
B. Penelitian Terdahulu .........................................................................22
C. Kerangka Pikir ..................................................................................27
D. Hipotesis ...........................................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................30
A. Jenis Penelitian..................................................................................30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................30
C. Jenis dan Sumber Data .....................................................................31
D. Populasi dan Sampel.........................................................................31
E. Metode Pengumpulan Data ...............................................................33
F. Metode Analisis data..........................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................................38
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...................................................38
B. Hasil Penelitian ..................................................................................47
C. Pembahasan .....................................................................................62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................65
A. Kesimpulan........................................................................................65
B. Saran.................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................66
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kota Makassar Tahun 2012-2017.................... 3
Tabel 1.2 Jumlah Peserta KB aktif di Kota Makassar Tahun 2012 - 2017..... 4
Tabel 2.1 Tinjauan Empiris ........................................................................... 23
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 46
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 47
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 48
Tabel 4.4 Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Program BKKBN....... 49
Tabel 4.5 Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Efektivitas BKKBN .... 51
Tabel 4.6 Validitas Program BKKBN............................................................. 54
Tabel 4.7 Validitas Efektifitas BKKBN........................................................... 55
Tabel 4.8 Nilai Cronbach’s Alpha Variabel X (Program BKKBN) .................. 56
Tabel 4.9 Nilai Cronbach’s Alpha Variabel Y (Efektivitas BKKBN) ................ 56
Tabel 4.10 Uji Regresi Linear........................................................................ 59
Tabel 4. 11 Nilai Anova................................................................................. 60
Tabel 4.12 NilAI Coefficients......................................................................... 60
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep...................................................................... 29
Gambar 4.1 Grafik Histogram ....................................................................... 57
Gambar 4.3 Grafik Normal p-plots ................................................................ 58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian
Lampiran 2 Hasil Tabulasi Kuisioner Penelitian
Lampiran 3 Hasil Olah Data SPSS
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan yang berwawasan kependudukan adalah
pembangunan yang menempatkan isu perkembangan kependudukan
dan pembangunan keluarga sebagai titik pembangunan yang
berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan dimaknai
sebagai pembangunan terencana disegala bidang untuk menciptakan
perbandingan antara perkembangan kependudukan dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan
generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan
kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan
bangsa. Kesadaran pembangunan berwawasan kependudukan
dilandasi oleh permasalahan kependudukan (demografi) yang cukup
mendasar di Indonesia. Permasalahan kependudukan di Indonesia
adalah jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk
yang masih tinggi. Masalah kependudukan ini masih berdampak
kepada bidang sosial, ekonomi, politik dan pertahanan dan keamanan.
Masih tingginya tingkat perktumbuhan penduduk Indonesia dan
kurang seimbangnya struktur umur penduduk Indonesia dibeberapa
provinsi merupakan masalah pokok yang dihadapi dalam bidang
kependudukan dan Keluarga Berencana nasional. Tingkat
pertumbuhan penduduk relatif tinggi disebabkan masih tingginya tingkat
1
2
kelahiran disatu pihak dan lebih cepatnya penurunan tingkat kematian
dilain pihak. Selain itu, struktur umur penduduk yang kurang seimbang
di sebabkan karena sebagian besar penduduk berumur muda.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan laju pertumbuhan
penduduk yang tinggi.
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 258,7 juta
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,27% dan
merupakan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia setelah Cina,
India, Amerika serikat. Salah satu kebijkan kependudukan yang sangat
penting di Indonesia dan telah menujukkan keberhasilnya adalah
kebijakan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui program KB.
Mantan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), Sugiri Syarif, dalam sebuah harian media massa nasional
menyatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat
cepat dan terus meningkat. Apabila tidak ada intervensi pemerintah
dalam meningkatkan program Keluarga Berencana, Ledakan penduduk
niscaya tidak dapat dikendalikan lagi. Seluruh masyarakat juga harus
mempunyai kesadaran bahwa kemampuan manusia bereproduksi tidak
terbatas, tetapi kapasitas bumi dan seisinya untuk menghidupi manusia
baru semakin menurun. Oleh karena itu, mengendalikan reproduksi
menjadi keniscayaan yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan
eksistensi dan peradaban manusia.3 Undang-Undang No 52 tahun
3
2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menjadi masalah yang
cukup serius apabila tidak segerah mendapat pemecahannya, laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali akan
berpengaruh terhadap semakin menurunya tingkat kesejakteraan
masyarakat dan keluarga. Hal ini seperti peningkatan jumlah penduduk
di Kota Makassar yang mengalami peningkatan setiap tahunya dan
merupakan Kota dengan jumlah penduduk Tertinggi di Provinsi
Sulawesi Selatan.
Tabel 1.1Jumlah Penduduk Kota Makassar Tahun 2012-2017
Tahun Jumlah Penduduk
2012 1.352.136
2013 1.369.606
2014 1.408.072
2015 1.449.401
2016 1.469.601
2017 1.489.011
Sumber: Data BPS Kota Makassar Tahun 2018
Berdasarkan Tabel 1.1 Kota Makassar Mengalami peningkatan
Jumlah penduduk setiap tahunya. Pada tahun 2012 jumlah penduduk
Kota Makassar sebanyak 1.352.136 jiwa, dan pada tahun 2013 jumlah
penduduk sebanyak 1.369.606 jiwa, pada tahun 2014 jumlah penduduk
sebanyak 1.408.072 jiwa dan tahun 2015 jumlah penduduk sebanyak
4
1.449.401 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2014-
2015 sebesar 1,41% dan pada tahun 2016 jumlah penduduk
mengalami peningkatan menjadi 1.469.601 jiwa denganlaju
pertumbuhan penduduk pada tahun 2015-2016 sebesar 1.39%. Namun
laju petumbuhan penduduk masih tinggi dan masih perlu ditekan.
Pemerintah Kota Makassar terus berusaha untuk menekan laju
pertumbuhan yang tinggi dengan melakukan program Keluarga
Berencana yang dinaungi oleh Dinas Pengendalian penduduk dan KB
Kota Makassar dan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) Provinsi sulawesi selatan. BKKBN Kota Makassar,
memiliki cita-cita untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan
kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera.
Tabel 1.2Jumlah Peserta KB Aktif Di Kota Makassar Tahun 2012-2017
Tahun Jumlah Akseptor
2012 125.370
2013 113.892
2014 123.897
2015 121.892
2016 129.165
2017 132.222
Sumber: BPS Sulawesi Selatan tahun 2018
Berdasarkan data pada Tabel 1.2 jumlah peserta KB aktif diKota
Makassar pada tahun 2012 sebanyak 125.370 Jiwa dan mengalami
5
penurunan pada tahun 2013 yakni 113.892 jiwa, Namun pada tahun
2014 jumlah Akseptor Mengalami peningkatan kembali sebanyak
123.897, dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2015 yakni
121.892 jiwa hingga pada tahun 2016 jumlah Akseptor KB aktif kembali
mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari tahun seblumnya
yaknisebanyak 129.165 jiwa.
Jika kita lihat dari data jumlah akseptor KB Aktif di Kota Makassar
yang masih berfluktuatif. Sehingga bisa kita lihat bahwa upaya
pemerintah dalam pengendalian tingkat kelahiran terus dilakukan
sehingga pada tahun 2016 jumlah peserta KB aktif di Kota Makassar
menunjukkan peningkatan yang tinggi, yakni sebanyak 129.165 jiwa
peserta KB aktif. Dalam penelitian yang perna dilakukan oleh Purnama
Dengan Judul Penelitian ”Efektivitas Pelaksanaan Program Terpadu
Peningkatan Peran Perempuan Menuju Keluarga Sehat Sejahtera
(P3KSS) Di Kampung Onoharjo Kecamatan Terbanggi Besar
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015”. Dengan Hasil penelitian
menunjukkan efektivitas pemberdayaan sebagian besar sudah tercapai,
namun ada beberapa hal yang belum tercapai.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasrah Dkk, yang
meneliti tentang “Efektivitas Program Keluarga Berencana Dalam
Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kota Pekanbaru. Dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program keluarga berencana di
Kota Pekanbaru belum cukup efektif, Namun kesadaran Masyarakat
6
Pekanbaru untuk mengikuti program Keluarga Berencana sudah cukup
tinggi.
Permasalahan jumlah penduduk yang terus mengalami
peningkatan seperti yang terjadi di Kota Makassar dengan jumlah
penduduk terbanyak di Sulawesi Selatan dan mengalami peningkatan
setiap tahunnya, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul: “Pengaruh Efektivitas Program Keluarga Berencana
terhadap Efektivitas BKKBN dalam Menekan Laju Pertumbuhan
Penduduk di Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang diuraikan maka adapun
permasalan yang muncul adalah sebagai berikut “Apakah program KB
berpengaruh terhadap efektivitas BKKBN dalam menekan laju
pertumbuhan penduduk di Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Dan berdasarkan permasalahan yang muncul dari Latar belakang
maka tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk Mengetahui
pengaruh efektivitas Program Keluarga Berencana dalam menekan laju
pertumbuhan penduduk Di Kota Makassar.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan memperdalam
kajian kaijan teori khususnya tentang program Keluarga Berencana
Dalam menekan Laju pertumbuhan penduduk.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat untuk Masyarakat
Sebagai Acuan untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat
tentang pentingnya Program Keluarga Berencana dalam
meningkatkan kesehatan Ibu, dan Anak serta dalam pengendalian
jumlah penduduk.
b. Manfaat untuk Pemerintah
Diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya Badan
Keluarga Berencana Kota Makassar dan BKKBN dalam
melaksanakan programnya.
c. Manfaat bagi penelitianm selanjutnya
Sebagai bahan Acuan dan Referensi untuk penelitian
selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pertumbuhan Penduduk
Penduduk merupakan semua orang yang berdomisili diwilayah
geografis seperti Indonesia selama enam bulan atau lebih atau mereka
yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk
menetap.12 Menurut UU No. 52/2009 penduduk adalah warga Negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia,
Kependudukan adalah hal yang ikhwal, yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas,
dan kondisi politik, ekonomi, sosial budaya, serta lingkungan penduduk
setempat.
Sehingga dari pengertian penduduk di atas dapat disimpulkan
bahwa penduduk adalah orang-orang atau orang Indonesia yang
berdomisili didalam suatu wilayah atau negara selama enam bulan atau
mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk
menetap. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-
waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu
dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untu
pengukuran.
Pandangan Ekstrem menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk
yang terlampui cepat dipercaya sebagai hampir semua penyebab
8
9
buruknya ekonomi dan kerawanan sosial. Pertumbuhan penduduk
tanpa dibatasi sebagaimana yang tampak sekarang ini, telah dipandang
sebagai biang keladi krisis besar yang dihadapi oleh umat manusia
dewasa ini. Pertumbuhan ini disebutkan akan menjadi penyebab
kemiskinan, rendahnya taraf kehidupan, kekurangan pangan dan
rendahnya tingkat kesehatan deglarasi lingkungan, dan masalah-
masalah sosial lainya yang cukup serius.
Namun ada beberapa Argumen yang muncul yang menyatakan
bahwa permasalahan kependudukan yang sebenarnya bukanlah
masalah pertumbuhan penduduk. Argumen pertama, menyatakan
bahwa ada beberapa isu lain yang menyebabkan masalah
kependudukan yakni: Keterbelakangan, pengurasan sumber daya
dunia, dan distribusi penduduk yang tidak merata. Argumen kedua,
menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk sebagai masalah dalam
kependudukan hanyalah sebuah isu yang dibuat secara sengaja, pada
dasarnya dibuat oleh Negara-negara kaya untuk mencegah atau
menghambat pembangunan negara berkembang dengan
mempertahankan status quo yang sesuai dengan kepentingan negara-
negara kaya itu. Argumen ketiga, yang lebih konversional mengatakan
bahwa pertumbuhan penduduk itu bukanlah merupakan suatu masalah,
melainkan justru merupakan unsur-unsur yang akan memacuh
pembangunan ekonomi.
10
Kuznets melihat bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat akan
mendorong perubahan ekonomi serta kepercayaan akan penguasaan
terhadap lingkungan sekitar yang mengarah pada perubahan
kelembagaan. Menurut Boserup menyatakan pertumbuhan penduduk
akan memaksa petani bekerja lebih giat dan menggunakan tanah
secara lebih intensif.
Dari tiga Argumen yang menyatakan bahwa pertumbuhan
penduduk bukanlah suatu masalah dalam kependudukan, ekonomi,
sosial, serta pembangunan. Namun, Adapun Argumen yang
menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk adalah masalah yang
sebenarnya. Pertama, Argumentasi garis keras: populasi dan krisis
global, kubu ini menyakini laju pertumbuhan penduduk merupakan
masalah yang nyata. Kubu ini mengaitkan semua penyakit ekonomi dan
sosial dunia dengan pertumbuhan penduduk sebagai penyebabnya.
Kedua, Argumentasi Teoritis: Populasi-Kemiskinan Dan Pentingnya
Program Keluarga Berencana Teori Siklus Populasi-Kemiskinan,
berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk secara cepat
menimbulkan berbagai konsekuensi ekonomi yang merugikan, dan hal
itu merupakan masalah utama yang harus dihadapi oleh Negara-
negara dunia ketiga. Ketiga, Argumen empiris: Tujuh konsekuensi
negatif dari pertumbuhan penduduk yang pesat.
Menurut hasil penelitian Empiris, segenap konsekuensi negatif
yang potensi dari pertumbuhan penduduk terhadap terhadap
11
pembangunan ekonomi dan dapat dipilih menjadi tujuh kategori,
dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan
pendapatan,pendidikan, kesehatan, ketersediaan bahan pangan,
lingkungan hidup serta migrasi Internasional.
Teori Thomas Robert Malthus dalam bukunya yang berjudul:
Essai on Priciple of Populations (1798) bahwa laju pertumbuhan
penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui
suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan. Jika pernyataan
Malthus ini memang benar dan memiliki korelasi maka bencana akan
terjadi, kondisi ini didukung oleh teori yang dinyatakan oleh Paul R.
Ehrlich dalam bukunya yang berjudul “The Population Bomb” pada
tahun (1968) yang meramalkan adanya ledakan bencana kemanusiaan
akibat terlalu banyaknya penduduk.Teori Lingkungan yang berpendapat
bahwa penyebab utama kelaparan, pencemaran lingkungan, serta
pemborosan sumber daya adalah masalah pertumbuhan penduduk
yang tidak terkendali. Mereka menekankan bahwa kehidupan ini amat
tergantung pada kontrol yang ketat terhadap pertumbuhan penduduk
Emile Durkheim menekankan perhatianya pada faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, Durkheim menekankan
perhatianya padapenduduk merupakan masalah dalam pembangunan
serta dalam bidang ekonomi dan sosial, beberapa teori pun
menyatakan hal yang demikian.keadaan akibat dari adanya
pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ia mengatakan, pada suatu
12
wilayah dimana angka kepadatan penduduknya tinggi akibat dari
tingginya laju pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan antara
penduduk untuk dapat mempertahankan hidup.
Beberapa faktor demografi yang mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk adalah:
a. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi
yang nyata dari seseorang perempuan atau kelompok wanita.
Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi lahir hidup.
Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan dan
reproduksi manusia. Tinggi rendahnya kelahiran erat hubunganya
dan tergantung pada struktur umur, tingkat pendidikan, tingkat
perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat kelahiran,
tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan.
b. Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga
komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan
penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi
pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama
berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Dan kematian
juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program
kebijakan kependudukan.
c. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan menetap
disuatu tempat ketempat lainya, melampaui batas Politik/Negara
batas dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai
13
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka
pertumbuhan penduduk.
2. Kebijakan Kependudukan
Kebijakan kependudukan adalah langka-langka dan program
yang membantu tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, sosial, demografis,
dan tujuantujuan umumlain dengan jalan memengaruhi variabel-
variabel demografi, yaitu besaran penduduk dan pertumbuhanya.
Kebijakan kependudukan dapat dibedakan antara kebijakan
yang memengaruhi variabel-variabel kependudukan dan kebijakan
yang menanggapi perubahan dalam bidang kependudukan. Kebijakan
kependudukan yang memengaruhi variabel kependudukan adalah
keluarga berencana di Indonesia. Melalui program ini, jumlah kelahiran
di Indonesia diharapkan dapat di kontrol sehingga jumlah penduduk
Indonesia yang demikian banyak dapat ditekan pertumbuhanya.
Setiap Negara mempunyai kebijakan kependudukan yang
berbeda-beda untukmengatasi masalah penduduk yang dihadapi di
Negaranya. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap tahunya jumlah
penduduk bertambah sedangkan luas wilayah akan selalu tetap,
ditambah saat ini angka harapan hidup semakin tinggi. Itu artinya
jumlah kelahiran yang tak mungkin diimbangi dengan terjadinya
kematian karena tolak ukur pengendalian penduduk adalah saat angka
kelahiran dan kematian rendah.
14
Banyaknya jumlah penduduk sudah kita mulai rasakan berbagai
masalah yang ditimbulkanya saat ini seperti pengangguran, masalah
pangan, kemacetan, sampah, transportasi, alih fungsi lahan, dan masih
banyak persoalan lain akibat pertambahan penduduk yang tidak
terkendali. BKKBN perlu lagi untuk kembali menekankan bahwa KB
tidak semata-mata untuk kepentingan pemerintah.
Program KB yang dilaksanakan tidak bersifat memaksa, tetapi
dilaksanakan dengan menanamkan nilai-nilai pada masyarakat tentang
makna membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
3. Konsep Keluarga Berencana
a. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran
anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur jarak kehamilan,
melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Adapun
Menurut UU No 10/1992 Keluarga berencana adalah segala upaya
peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga
kecil yang bahagia dan sejahtera.
Sehingga dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa KB
adalah upaya manusia untuk mengatur atau membatasi kelahiran,
mengatur jarak kehamilan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.
15
b. Tujuan KB
Sulistiyawati membagi tujuan KB secara umum yakni
membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak diperoleh
suatu keluarga yang kecil dan bahagia. Tujuan lain meliputi
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, menurunkan
tingkat kematian ibu dan bayi. Hal ini sesuai dengan teori
pembangunan menurut Alex Inkeles dan David Smith yang
menyatakan bahwa pembangunan bukan sekedar pemasok modal
dan teknologi saja tapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu
mengembangkan sarana yang berorientasi pada masa sekarang dan
masa depan, yang memiliki kesanggupan untuk merencanakan, dan
percaya bahwa manusia dapat mengubah Alam, bukan sebaliknya.
Sejalan dengan tujuan keluarga berencana oleh Miswani,
Namun ada beberapa tujuan yang menjadi tambahan yakni,
meningkatkan pembinaan tumbuh kembang anak dibawa usia lima
tahun dan keluarga, meratanya pelaksanaan dan pencapaian
program KB, baik antara wilayah maupun antar kelompok sosial
ekonomi masyarakat.
Melalui KB diharapkan masyarakat dapat lebih terjamin dalam
kesejakteraan hidupnya. Hal ini akan mempengaruhi kualitas sumber
daya manusia yang dihasilkan oleh keluarga tersebut. Orang tua
16
akan lebih mudah memenuhi kebutuhan pangan, sandang, tempat
tinggal dan terutama pendidikan jika anaknya tidak terlalu banyak.
c. Sasaran program KB
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung
dan sasaran tidak tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin
dicapai. Sasaran langsungnya adalah pasangan usia subur yang
bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara
penggunaan alat kontrasepsi secara berkelanjutan.
Sedangkan sasara tidak langsungnya adalah pelaksana dan
program KB, dengan tujuan menurunkan tingkat fertilitas melalui
pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka
mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.
d. Metode Kontrasepsi
Pelaksana program KB diperlukan kesadaran dan kemauan
dari masyarakat. Dan tugas pemerintah adalah mendorong serta
mensosialisasikan semua hal mengenai KB. KB sendiri dilakukan
dengan metode kontrasepsi, yakni metode yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya pembuahan yang akan menyebabkan
terjadinya kehidupan baru (kehamilan). Metode kontrasepsi terbagi
menjadi metode “mekanik dan kimiawi” juga meliputi cara-cara alami
dan sterilisasi. Cara-cara Alamia dapat dilakukan secara alamia
tanpa menggunakan alat kontrasepsi seperti: Senggama Terputus,
Pantang Berkala, Puasa Penuh, Adapun metode-metode kontrasepsi
17
dengan menggunakan alat bantu seperti: Pil, Suntik, Kondom, IUD,
Implan, Diafragma, Penyemprotan, Spermisida, Dan Sterilisasi. Jadi
dapat disimpulkan Bahwa KB adalah upaya yang dilakukan
masyarakat secara sadar dalam mengurangi angka kelahiran,
dengan tindakanpencegahan dan pembatasan kehamilan dengan
menggunakan metode-metode kontrasepsi untuk mencapai tujuan
dari program Keluarga Berencana.
e. Pasangan Usia Subur (PUS)
Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang terikat
dalam perkawinan yang sah yang umur istrinya antara 15 s/d 49
tahun, karena kelompok ini merupakan merupakan pasangan yang
aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual
dapat mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap
menjadi peserta keluarga berencana yang aktif sehingga memberi
efek langsung terhadap penurunan tingkat fertilitas.
Usia antara 15-49 tahun merupakan usia subur bagi seorang
wanita, karena pada rentang usia tersebut kemungkinan wanita
melahirkan anak cukup besar. Wanita yang usianya berada pada
periode ini disebut wanita usia subur (WUS), dan apabila memiliki
status kawin maka kita dapat menyebutnya sebagai pasangan Usia
Subur (PUS).
18
f. Teori Penggunaan Alat Kontrasepsi
Dalam keluarga berencana Teori Bongaarts Mengatakan
bahwa penentu fertilitas adalah Proporsi wanita kawin 15-19 tahun,
pemakaian Kontrasepsi, Aborsi, kemandulan, Frekuensi hubungan
seksual, dan mortalitas janin Menurut Kingsley Davis dan Judith
Bike yakni penurunan Fertilitas diakibatkan oleh adanya Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya kontrasepsi salah satunya adalah
dengan pemakaian alat Kontrasepsi.
4. Konsep Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Efektivitas berasal dari
kata Efektif yang mempunyai nilai efektif, pengaruh atau akibat, bisa
diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil yang
memuaskan, dapat dikatakan juga bahwa efektivitas merupakan
keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan.
Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan
atau sasaran yang telah ditentukan didalam setiap organisasi,
kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan
ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan
pendapat H. Emerson yang menyatakan bahwa “Efektitivitas adalah
pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya”.
19
Efektivitas ditinjau dari sudut pandang pencapaian tujuan,
dimana keberhasilan suatu program harus mempertimbangkan
bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme
mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain,
penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah dan sasaran
tujuan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya indikator-
indikator yang telah ditentukan, seperti keberhasilan program,
keberhasilan sasaran, dan pencapaian tujuan secara menyeluruh.
Jadi apabila indikator-indikator tersebut tercapai baru dikatakan
efektif.
b. Ukuran Efektivitas
Efektivitas digunakan sebagai tolak ukur untuk
membandingkan antara rencana dan proses yang dilakukan dengan
hasil yang dicapai. Sehingga untukmenentukan efektif tidaknya suatu
program maka diperlukan ukuran-ukuran efektivitas.
Budiani (2007) mengatakan terdapat beberapa cara untuk
mengukur efektivitas, dan yang digunakan untuk mengukur
efektivitas keluarga berencana dalam menekan laju pertumbuhan
penduduk adalah sebagai berikut:
1) Sasaran Program
Merupakan target yang telah ditetapkan pemerintah. Dalam
hal ini sasaran program keluarga berencana terbagi menjadi dua
20
yaitu, sasaran langsung yakni pasangan usia subur (PUS), dan
sasaran tidak langsungnya adalahpelaksana program KB, dalam
menurunkan fertilitas dengan pendekatan kependudukan.
2) Sosialisasi Program
Merupakan titik awal yang menentukan keberhasilan
program dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini
sosialisasi yang dilakukan oleh badan keluarga berencana dalam
memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada yang menjadi
sasaran program tentang pentingnya program keluarga berencana
dalam menurunkan tingkat fertilitas serta tujuan-tujuan lain yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
3) Keberhasilan Tujuan program
Merupakan sejauhmana organisasi mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, sehingga program dapat dijalankan sesuai
dengan kemampuan operasionalnya dan tujuan program keluarga
berenckeana dalam menurunkan tingkat kelahiran, penurunan
tingkat mortalitas, pendewasaanusia perkawinan, serta
meningkatkan ketahanan dan kesejakteraan keluarga, dan
meratanya pelaksanaan program KB.
c. Pendekatan Efektivitas
Pendekatan Efektivitas digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktivitas tersebut efektif. Terdapat beberapa pendekatan yang
digunakan terhadap efektivitas yaitu:
21
1) Pendekatan Sasaran
Pendekatan ini digunakan untuk mengukur sejauhmana
suatu lembaga berhasil merealisasikan sasaran yang ingin di
capai. Dalam pendekatan ini pendekatan sasaran menggunakan
pengukuran efektivitas yang dimulai dengan identifikasi sasaran
organisasi dan mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam
mencapai sasaran tersebut.
2) Pendekatan Sumber
Pendekatan ini mengukur efektivitas berdasarkan
keberhasilan suatu lembaga dalam memperoleh berbagai macam
sumber yang dibutuhkannya yang juga memelihara keadaan serta
sistem, hal ini dilakukan agar dapat berjalan efektif. Pendekatan
ini berdasarkan pada teori yang mengenai keterbukaan sistem
suatu lembaga terhadap lingkunganya, karena suatu lembaga
mempunyai hubungan yang merata dengan lingkunganya dimana
dari lingkungan dapat diperoleh sumber-sumber yang merupakan
input lembaga tersebut dan output yang dihasilkan pada
lingkunganya.
3) Pendekatan Proses
Pendekatan ini digunakan sebagai efisiensi dari suatu
lembaga internal pada lembaga yang efektif, proses internal
berjalan dengan lancar dimana kegiatan bagian-bagian yang ada
dapat berjalan secara terkoordinasi.
22
B. Penelitian Terdahulu
Pasra (2014), dalam penelitianya mengenai Efektivitas Program
Keluarga Berencana Dalam Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk Di
Kota Pekanbaru. Tujuan penelitian untuk mengetahui Efektivitas
Program Keluarga Berencana Dalam Menekan Laju Pertumbuhan
Penduduk Di Kota Pekanbaru. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah. Data primer dan data
sekunder. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan program
keluarga berencana di kota Pekanbaru belum cukup efektif.
Merrynce (2013) dalam penelitianya efektivitas pelaksanaan
program keluarga berencana. Dengan tujuan penelitian untuk
mengetahui dan menganalisis faktor yang mempengaruhi efektivitas
keluarga berencana pada Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten
Kuantan Singingi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, dan observasi. Setelah data terkumpul dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan mempengaruhi efektivitas keluarga berencana
padateknik analisis data, Sejalan dengan metode penelitian yang akan
dilakukan, Serta tema penelitian tentang Keluarga Berencana.
Secara umum, kajian pustaka atau penelitian terdahulu
merupakan momentum bagi peneliti untuk mendomentrasikan hasil
23
bacaan yang ekstensif terhadap literatur-literatur yang berkaitan
dengan pokok masalahan yang akan ditelit. Kajian tentang variable-
variabel yang berkaitan dengan migrasi yang sudah banyak dilakukan
oleh peneliti sebelumnya.
Tabel 2.1. Tinjauan Empiris
NoNama/Tahun
Judul PenelitianMetodeAnalisis
Hasil Penelitian
1 Yuningisih,
2019
Pengaruh
implementasi
program Keluarga
Berencana (KB)
terhadap
penekanan angka
kelahiran (Fertilitas)
di RW 02
Kelurahan
Cipadung
Kecamatan Cibiru
Regresi
sederhana
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa Progran KB
berpengaruh
terhadap
penekanan angka
kelahiran (Fertilitas)
di RW 02 Kelurahan
Cipadung
Kecamatan Cibiru.
Hal ini terlihart
dengan besarnya
nilai R square 0,443
yang berarti bahwa
program KB
berpengaruh
sebesar 44,3% dan
sisanya dipengaruhi
oleh factor lain yang
tidak diteliti dengan
signifikansi 0,000 <
0,05
24
2. Restiyani,
2019
Efektivitas Program
Keluarga
Berencana (KB)
Dan Dampaknya
Terhadap
pertumbuhan
penduduk Di Kota
Denpasar
Deskriptif
Kuantitatif
Berdasarkan hasil
analisis di ketahui
bahwa penyuluhan
program Keluarga
Berencana (KB)
efektif dalam
memberikan
pengetahuan
kepada masyarakat
Kota Denpasar
sehingga
diharapkan mampu
mempengaruhi laju
pertumbuhan
penduduk di Kota
Denpasar.
3. Eka Putri
Efendi,
2016
Analisis
Pencapaian
Program Keluarga
Berencana (KB)
dalam menekan
laju pertumbuhan
penduduk Di
Kecamatan
Pariaman Selatan
Kota Pariaman
Tahun 2016
Analisis
Kuantittif
Untuk mengatasi
permasalahan laju
pertumbuhan
penduduk
diperlukan kebijakan
pemerintah, Salah
satunya program
keluarga Berencana
(KB). Cakupan KB
baru dan aktif di
Kecamatan
Pariaman Selatan
masih jauh dari
target nasional yaitu
63% sedangkan
25
target nasional yaitu
80 % hal ini
disebabkan oleh
beberapa 25actor
seperti minimnya
jumlah tenaga,
motivasi. Namu
besaran ini mampu
menggambarkan
kefektifan program
Keluarga Berencana
dalam menekan laju
pertumbuhan
penduduk di
Kecamatan
Pariaman Selatan
Kota Pariama tahun
2016.
4. Devi Dwi
yana utami
Pengaruh
Partisipasi
Masyarakat Dalam
Program Keluarga
Berencana (KB)
Terhadap laju
pertumbuhan
angka kelahiran Di
Desa Cinta Damai
Kecamatan
Patumbak Deli
Serdang
Regresi
sederhana
Penellitian
menggunakan
pembangunan SDM
sebagi bagian dari
program
pembangunan telah
dilakukan
pemerintahan pada
banyak aspek
kehidupan
masyarakat
termasuk termasuk
26
5 Muhammad
Rizal, 2016
Implementasi
Kebijakan Program
Keluarga
Berencana (KB)
kepada masyarakat
terhadap
pertumbuhan
penduduk di
Kabupaten Kampar
(Studi Kasus
Partisipasi KB Pria
di Kecamatan
Kampar Kiri Hilir)
Deskriptif
Kualitatif
Implementasi
Kebijakan
Program Keluarga
Berencana Di
Kabupaten Kampar
belum berjalan
optimal, dimana
upaya pembinaan
keluarga
(penyuluhan) yang
diberikan oleh
PLKB Kecamatan
Kampar Kiri Hilir
terhadap Pasangan
Usia Subur (PUS)/
sangat minim.
Upaya pembinaan
KB tersebut juga
tidak didukung oleh
peningkatan akses
informasi dan
konseling
(pendidikan) yang
berdampak
rendahnya
pemahaman dan
partisipasi dalam
ber- KB di
Kecamatan Kampar
Kiri Hilir.
27
C. Kerangka Konsep
Kota Makassar adalah Kota dengan jumlah penduduk tertinggi Di
Sulawesi Selatan, dengan laju pertumbuhan penduduk Kota Makassar
Tahun 2015-2016 sebesar 1.39% yang lebih tinggi dari pertumbuhan
penduduk Provinsi yang sebesar 1,01%. Dengan permasalahan
pertumbuhan penduduk yang masih tinggi di Kota Makassar, sehingga
pemerinta Kota Makassar terus berusaha untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan kebijakan pemerintah yakni
Program KB. Yang dinaungi oleh Dinas pengendalian penduduk dan
KB Kota Makassar dan BKKBN Sulawesi Selatan dengan cita-cita
untukmewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Dengan, Menggunakan indikator-Indikator yang digunakan untuk
mengukur efektivitas sebagai berikut:
1. Sasaran Program
Merupakan target yang telah ditetapkan pemerintah. Dalam
hal ini sasaran program keluarga berencana terbagi menjadi dua
yaitu, sasaran langsung pasangan usia subur (PUS), dan sasaran
tidak langsungnya adalah pelaksana program KB, dalam
menurunkan fertilitas dengan pendekatan kependudukan. Sasaran
program keluarga berencana dikatakan Efektif apabila jumlah
peserta KB aktif meningkat.
28
2. Sosialisasi Program
Merupakan titik awal yang menentukan keberhasilan program
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini sosialisasi
yang dilakukan oleh Badan keluarga berencana dalam memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada yang menjadi sasaran
program tentang pentingnya program keluarga berencana dalam
menurunkan tingkat fertilitas serta tujuan-tujuan lain yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Sosialisasi program dikatakan efektif
apabila Masyarakat Khususnya PUS sudah mengetahui dan
memahami arti penting dan tujuan dilakukanya program Keluarga
berencana serta mau berpartisiapasi dalam program tersebut.
3. Keberhasilan Tujuan program
Yaitu sejauhmana kesesuaian antara hasil pelaksanaan
program dengan tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan program dikatakan efektif apabila tujuan yang telah
ditetapkan tercapai yakni, menurunkan tingkat fertilitas, menurunkan
tingkat mortalitas, pendewasaan usia perkawinan, serta meratanya
program KB.
Dari beberapa indikator pengukuran program menurut budiani
(2007) yang telah dijelaskan di atas serta pengukuran ke Efektifannya
yakni, dilihat dari sasaran program, sosialisasi program, dan
pencapaian tujuan program. Apabila pelaksanaan program Keluarga
Berencana memenuhi indikator yang digunakan maka bisa dikatakan
29
efektif. Namun, apabila indikator yang digunakan tidak memenuhi maka
dikatakan tidak efektif.
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh program Keluarga Berencana terhadap
efektivitas BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
H0 : Tidak terdapat pengaruh program Keluarga Berencana terhadap
efektivitas BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk
Program BKKBN
(Variabel x)
Efektivitas BKKBN
(Variabel Y)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Deskriptif
yakni penelitian yang mengumpulkan data sebanyak-banyaknya
mengenai Pengaruh program BKKBN terhadap efektivitas BKKBN
dalam menekan laju pertumbuhan penduduk Kota Makassar provinsi
Sulawesi Selatan
Sedangkan kuantitatif adalah penelitian yang dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga
pemahaman akan kesimpulan penelitian disertai dengan tabel grafik,
bagan atau tampilan lainnya. Penelitian kuantitatif dituntut
menggunakan angka-angka.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar, karena dengan melihat
bahwa Kota Makassar adalah Kota dengan jumlah Penduduk tertinggi
yang ada di Sulawesi selatan. Serta untuk mempermudah dalam
memperoleh Data dari Istansi terkait Seperti Dinas Pengendalian
Penduduk Dan KB Kota Makassar berhubungan dengan data yang
diperlukan dalam penelitian. Penelitian Dilakukan Mulai tanggal 2
September sampai dengan 31 Oktober 2019.
30
31
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2009: 15) metode kuantitatif adalah metode menganalisis
data dalam bentuk angka dan perhitungannya menggunakan metode
statistic, sehingga memudahkan penafsiran data mentah yang
diperoleh.
2. Sumber Data
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pegawai
BKKBN melalui penyebaran kuisioner/angket.
b. Data Sekunder yaitu data yang di peroleh dari dokumen instansi
berupa laporan tertulis yang dibuat secara berkala.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010:115) bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun Populasi dalam
penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Kantor BKKBN
berjumlah 63 orang.
32
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014: 91), ”sampel ialah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi itu.
Berdasarkan hal tersebut, karena populasi 63 orang, maka
metode pengambilan sampel menggunakan persamaan Slovin yaitu:
n = ( )Dimana n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah populasi
e = Batas toleransi error yakni 10%
Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
n = ( )n = ( , )n = ( , )
n = ,n = 38,6 dibulatkan menjadi 39
Berdasarkan perhitungan pengambilan sampel diatas dengan
menggunakan rumus Slovin maka dapat diketahui bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sejumlah 39 orang.
33
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan simple random sampling atau pengambilan sampel
secara acak. Menurut Sanusi (2011) simple random sampling adalah
proses memilih dan pengambilan suatu sampling yang mana setiap
populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi
sampel.
E. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan Data yang Dilakukan dalam penelitian Ini
adalah:
1. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan yang diterbitkan, gambar, atau
karya-karya monumental seseorang. Proses Melihat kembali sumber
data dan dokumen yang ada dan digunakan untuk memperluas data
yang ada.
2. Kuesioner
Angket atau kuesioner, merupakan tehnik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Untuk
mengukur skala ini digunakan skala likert masing-masing pertanyaan
di beri Skor 1 sampai 5 dengan bobot masing-masing pertanyaan
sebagai berikut:
34
a. Jawaban A Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5
b. Jawaban B Setuju (S) dengan nilai 4
c. Jawaban C Ragu-Ragu (R) dengan nilai 3
d. Jawaban D Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2
e. Jawaban E Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1.
F. Metode Analisis Data
Pada penelitian kali ini metode analisis data yang digunakan
adalah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu analisis
penyusunan laporan data penelitian berupa angka atau data kuantitatif
yang diangkakan. Sehingga untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
variabel X terhadap Y. Pengelohan data dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS V.20
1. Uji Instrumen Data
Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen
memiliki kelayakan dan dapat dilanjutkan untuk digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian ini atau tidak. Supaya bisa digunakan
sebagai alat istrumen maka harus memenuhi uji validitas dan uji
reliabilitas. Peneliti menyebar 39 buah kuesioner kepada pegawai
yang bekerja di Kantor BKKBN Kota Makassar Provinsi Sulawesi
Selatan.
a. Uji Validitas
Uji validitas atau uji keaslian adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menguji sejauh mana ketepatan kuesioner yang digunakan
35
sebagai alat ukur. Penelitian dapat dikatakan valid apabila dapat
mengukur sesuatu yang ingin diukur sehingga dapat mengungkap
data didalam variabel-variabel yang diteliti secara konsisten.
Sejalan dengan ungkapan Sugiyono (2013) yang menjelaskan
bahwa instrument yang valid adalah instrument yang dapat
mengukur apa yang ingin peneliti ukur. Alat yang digunakan untuk
mengukur dibantu dengan software SPSS Versi 20.
b. Uji Reliabilitas
Selain melakukan uji validasi instrumen, juga harus
melakukan uji reliabilitas instrumen guna mengukur derajat
konsistensi suatu alat ukur. Hasil pengukuran bisa dikatakan
reliabel apabila alat ukur tersebut dapat dipercaya sehingga hasil
yang didapatkan tetap dan konsisten. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
Terdapat asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
menggunakan regresi linier sederhana sebagai alat untuk
menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti yaitu uji
normalitas data. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2012:171). Uji normalitas dilakukan menggunakan
uji kolomogrof smirnov, dengan kriteria:
36
a) Nilai signifikasi (p) > 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi
normal
b) Nilai signifikasi (p) < 0,05, maka data dinyatakan tidak terdistribusi
normal.
Analisis data yang digunakan adalah analisa regresi
sederhana, regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara
dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan
yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk
mengetahui bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel
dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Persamaan
regresi digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
bebas (program BKKBN) terhadap variabel terikat (efektivitas
BKKBN) dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Kota
Makassar.
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui
pengaruh program BKKB terhadap efektivitasBKKBN dalam. Secara
umum persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Efektivitas BKKBN
a = konstanta
b = koefisien x
X = Program BKKBN
Y = a +bX
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Lokasi Penelitian
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar memiliki
tugas utama membantu Walikota dalam pelaksanaan kebijakan daerah
yang bersifat Spesifik yaitu dibidang keluarga berencana Kota
Makassar. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan
implementasi dari semua badan hukum yang ada. Pemerintah Kota
Makassar telah melaksanakan penataan organisasi perangkat daerah
di lingkungan pemerintahan Kota Makassar yang tersebar dalam perda
No.6 Tahun 2005 yaitu dengan dinas pengendalian penduduk dan KB
Kota Makassar sebagai salah satu lembaga perangkat daerah.
Pemerintahan Kota Makassar menempatkan fungsi badan keluarga
berencana Kota Makassar yang mana bersekolah dibadan
pemberdayaan masyarakat, kemudian membentuk organisasi yang
berotasi, yaitu Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar
berdasarkan perda No.3 Tahun 2009.
Dasar Hukum membentuk badan keluarga berencana peraturan
pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang pedoman organisasi
perangkat daerah. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun
2009 tentang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah Kota Makassar, selain Dasar-Dasar Hukum penetapan
37
38
ruang dalam pekerjaan tugas pokok dan fungsinya badan KB Kota
Makassar pada PP. 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan
pemerintahan.
Penyelenggaraan Pemerintahan dengan semangat otonomi
daerah, sebutan pada prinsip-prinsip pemenuhan kebutuhan hak-hak
Masyarakat, peran dan masyarakat, pemerataan, keadilan, dan juga
perhatian dan kreativitas daerah berdasarkan PP. 38/2007 bahwa
badan KB Kota Makassar menjadi urusan wajib baik daerah Provinsi,
Kabupaten dan Kota.
2. Tugas Pokok dan Fungsi DPPKB Kota Makassar
Tugas Pokok Dinas pengendalian penduduk dan KB Kota
Makassar sebagai berikut:
a. Tugas Pokok
Menurut peraturan Walikota Makassar Nomor 46 Tahun 2009
tentang “Uraian tugas jabatan struktural pada Dinas Pengendalian
Penduduk Kota Makassar, memiliki tugas-tugas Pokok, membina,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan kebijakan dibidang keluarga
berencana, sejahtera dan pemberdayaan keluarga, pemindahan
masyarakat, dan pengolahan Data.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang di
maksud, Dinas pengendalian penduduk dan KB Kota Makassar
mempunyai Fungsi:
39
1) Penyusunan rumusan kebijakan teknis pengendalian program
jaminan pelayanan keluarga berencana.
2) Penyusunan kebijakan pelaksanaan kegiatan pengendalian
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
3) Penyusunan rumusan kebijakan teknis dan fasilitas kerjasama
terhadap pergerakan dan peran serta masyarakat dalam program
keluarga
4) Penyusunan rumusan kebijakan teknis pelaksanaan bidang
pengolahan data program keluarga berencana.
5) Penyusunan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan koordinasi
antar satuan kerja perangkat daerah dan penyusunan progam
keluarga berencana, kesehatan reproduksi, pemberdayaan
keluarga sejahtera.
6) Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional
pengelolaan keuangan kepegawaian dan pengurusan barang milik
daerah yang berada dalam penguasaanya.
7) Pelaksana kesekritariaan
8) Pembina unit pelaksana dan tenaga fungsional.
3. Visi dan Misi
Visi dinas pengendalian penduduk dan KB Kota Makassar
“Mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera”
Visi Kota Makassar 2025
40
Terwujudnya Kota Maritim, Niaga, pendidikan, budaya dan jasa
yang berorientasi global berwawasan lingkungan dan paling
bersahabat.
Misi Dinas pengendalain penduduk dan KB Kota Makassar
a. Mengembangankan jejaring pelayanan keluarga berencana yang
berorientasi pada akses pelayanan terjangkau, kepuasan, konsumen
secara berkesinambungan.
b. Menyiapkan dan melaksanakan pelayanan keluarga berencana dan
kesejakteraan reproduksi.
c. Meningkatkan kualitas penyelengaraan program keluarga
berencana.
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dinas pengendalain penduduk dan KB Kota
Makassar terdiri dari:
a. Kepala Dinas
Dinas pengendalian penduduk dan KB Kota Makassar
mempunyai Tugas membantu walikota melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas
pembantuan yang dutugaskan kepada Daerah.
41
b. Sekretaris
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan Tugas, pembinaan dan pelayanan administrasi kepada
semua unit organisasi di lingkungan Dinas.
1) Sub bagian perencanaan dan pelaporan;
Sub bagian perencanaan dan pelaporan mempunyai Tugas
melakukan penyiapan bahan Koordinasi dan penyusunan rencana
program Kerja, monitoring dan evaluasi serta palaporan
pelaksanaan program dan kegiatan dinas.
2) Sub bagian keuangan;
Sub bagian keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi
dan akuntansi keuangan.
3) Sub bagian Tata Usaha;
Sub bagian Tata usaha mempunyai Tugas melakukan urusan
umum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah tangga,
kehumasan, dokumnetasi dan investasi barang serta administrasi
kepegawaian.
c. Bidang pengendalian penduduk,
Bidang pengendalian penduduk mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan teknis dibidang pengendalian penduduk di
Kota Makassar.
42
1) Kasi pemanduan dan sinkronisasi kebijakan kependudukan;
Kasi pemanduan dan sinkronisasi kebijakan kependudukan
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan
dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan
kriteria serta pemantauan dan evaluasi pemanduan dan
sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk.
2) Kasi pemetaan perkiraan pengendalian penduduk;
Kasi pemetaan perkiraan pengendalian penduduk mempunyai
Tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksana kebijakan teknis, norma standar, prosedur dan kriteria
serta pemantauan dan evaluasi pemetaan perkiraan pengendalian
penduduk.
3) Kasi data dan informasi;
Kasi data dan informasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis,
norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemantauan dan
evaluasi data dan informasi pengendalian penduduk dan keluarga
berencana.
d. Bidang keluarga berencana,
Bidang keluarga berencana mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan teknis di bidang pelaksanaan keluarga berencana.
43
1) Kasi pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi;
Kasi pengendalian dan pendistribusian alkon mempunyai tugas
menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis,
norma, standar dan prosedur dan kriteria serta pemantauan dan
evaluasi pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi.
2) Kasi jaminan pelayanan keluarga berencana
Kasi jaminan pelayanan keluarga berencana mempunyai tugas
menyampaikan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar prosedur dan
kriteria serta pemantauan dan evaluasi jaminan pelayanan
keluarga berencana.
3) Kasi pembinaan dan peningkatan kesetaraan keluarga berencana;
Kasi pembinaan dan peningkatan kesetaraan keluarga berencana
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan
dan pelaksanaan kebijakan teknis, standar, prosedur dan kriteria
serta pemantauan dan evaluasi pembinaan dan peningkatan
kesertaan ber KB.
e. Bidang ketahanan dan kesejakteraan keluarga,
Bidang ketahanan dan kesejakteraan keluarga yang
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis dibidang
ketahanan dan kesejakteraan.
44
1) Kasi pemberdayaan keluarga sejahtera;
Kasi pemberdayaan keluarga sejahtera mempunyai tugas
menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan
kebijakan teknis, norma standar prosedur dan kriteria serta
pemantauan dan evaluasi pemberdayaan keluarga sejahtera.
2) Kasi bina ketahanan keluarga balita, anak dan lansia;
Kasi bina ketahanan keluarga balita, anak dan lansia mempunyai
tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan, dan
pelaksanaan, kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan
kriteria serta pemantauan dan evaluasi pembinaan ketahanan
keluarga balita anak dan lansia.
3) Kasi bina ketahanan Remaja;
Kasi bina ketahanan Remaja mempunyai tugas menyiapkan
bahan pembinaan, pembimbingan, dan pelaksanaan kebijakan
teknis norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi pembinaan ketahanan remaja.
f. Bidang penyuluhan dan penggerakan,
Bidang penyuluhan dan penggerakan mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan teknis dibidang penyuluhan dan
penggerakan.
1) Kasi penyuluhan dan KIE;
Kasi penyuluhan dan KIE mempunyai tugas menyiapkan bahan
pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis,
45
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan penyuluhan KIE.
2) Kasi advokasi dan penggerakan;
Kasi advokasi dan penggerakan mempunyai tugas menyiapkan
bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan dan advokasi dan penggerakan.
3) Kasi pendayagunaan PKB/PLKB
Kasi pendayagunaan PKB/PLKB mempunyai tugas menyiapkan
bahan pembinaan, pembimbingan, dan pelaksanaan, kebijakan
teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi pendayagunaan penyuluh keluarga berencana (PKB)
Petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dan institusi
masyarakat pedesaan (IMP).
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan funsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. Unit pelaksana teknis
Di lingkungan dinas pengendalian penduduk dan keluarga
berencana dapat dibentuk unit pelaksana teknis berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
46
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden
Berdasarkan sampel dari penelitian ini, maka penulis melakukan
penelitian pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan
karyawan pada Universitas Indonesia Timur Makassar. Dalam
penelitian ini, penulis menjadikan pengolahan data dalam bentuk
kuesioner yang terdiri dari 5 pernyataan untuk variabel program BKKBN
(X) dan 6 pernyataan untuk variabel efektivitas BKKBN (Y).
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1Karakteristik jenis responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-Laki 17 44%
2 Perempuan 22 56%
Total 39 100%Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan hasil tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa
jumlah responden berjumlah 39 orang yang terdiri dari 22 orang
perempuan dengan persentase 56% dan 17 orang laki-laki dengan
persentase 44%. Denga demikian dapat disimpulkan bahwa
respoden dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan.
47
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.2Karakteristik Jenis Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1 SMA 3 8%
2 Diploma-III 2 5%
3 Strata I 25 64%
4 Magister 9 23%
Total 39 100%Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan hasil tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa
jumlah responden berjumlah 39 orang yang terdiri dari 2 orang
responden dengan tingkat pendidikan SMA dengan persentase 8%,
2 orang responden dengan tingkat pendidikan Diploma-III dengan
persentase 5%, 25 orang responden dengan tingkat pendidikan
Strata I dengan persentase 64 % dan 9 orang responden dengan
tingkat pendidikan Magister dengan persentase 23%. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa responden dengan tingkat
pendidikan Strata I mendominasi penelitian ini.
48
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3Karakteristik Jenis Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase
1 20 - 30 Tahun 13 33%
2 31 – 40 Tahun 15 39%
3 40 – 50 Tahun 11 28%
Total 39 100%Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan hasil tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa
jumlah responden yang berusia 20 – 30 tahun berjumlah 13 orang
dengan persentase 33%, responden yang berusia 31 – 40 tahun
berjumlah 15 orang dengan persentase 39% dan responden yang
berusia 41 – 50 tahun berjumlah 11 orang dengan persentase 28%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang berusia 31 – 40
tahun mendomiansi penelitian ini.
2. Deskripsi Variabel
Analisis statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan untuk
mengetahui distribusi frekuensi dari jawaban responden terhadap hasil
angket (kuesioner) yang disebarkan. Hasil angket tersebut meliputi
variabel program BKKBN (X) dan Efektivitas BKKBN (Y) terhadap laju
pertumbuhan penduduk di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
49
a. Program BKKBN
Tabel 4.4Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Program BKKBN
PernyataanSS S CS TS STS
MeanF % F % F % F % F %
P1 22 57 17 43 0 0 0 0 0 0 4,56
P2 18 46 17 43 3 8 1 3 0 0 4,33
P3 18 46 21 54 0 0 0 0 0 0 4,46
P4 18 46 18 46 2 5 1 3 0 0 4,38
P5 18 46 15 39 4 10 2 5 0 0 4,45
Rata-Rata 4,18
Sumber: Data Primer Diolah, 2019
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada pernyataan pertama
responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 22 orang
dengan persentase 57%, yang menjawab setuju (S) sebanyak 17
orang dengan persentase 43%, dan tidak ada satupun responden
yang menjawab cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Adapun nilai mean pada pernyataan pertama adalah 4,56.
Pada pernyataan kedua, responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 17 orang dengan persentase 43%,
responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 3 orang
dengan persentase 8%, responden yang menjawab tidak setuju (TS)
sebanyak 1 orang dengan persentase 3% dan tidak ada satupun
50
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun nilai mean
pada pernyatan kedua adalah 4,33.
Pada pernyataan ketiga responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 21 orang dengan persentase 54%,
dan tidak ada satupun responden yang menjawab cukup setuju,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun nilai mean pada
pernyataan ketiga adalah 4,46.
Pada pernyataan keempat, responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%,
responden yang menjawab cukup Setuju (CS) sebanyak 2 orang
dengan persentase 5%, responden yang menjawab tidak setuju (TS)
sebanyak 1 orang dengan persentase 3% dan tidak ada satupun
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun nilai mean
pada pernyatan keempat adalah 4,38.
Pada pernyataan kelima, responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 15 orang dengan persentase 39%,
responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 4 orang
dengan persentase 10%, responden yang menjawab tidak setuju
(TS) sebanyak 2 orang dengan persentase 5% dan tidak ada
51
satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun
nilai mean pada pernyatan kelima adalah 4,45.
Secara keseluruhan rata-rata mean dari responden untuk
variabel program BKKBN adalah 4,18.
b. Efektivitas BKKBN
Tabel 4.5Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Efektivitas BKKBN
PernyataanSS S CS TS STS
MeanF % F % F % F % F %
P1 20 51 14 36 2 5 3 8 0 0 4,30
P2 10 25 19 49 5 13 5 13 0 0 3,87
P3 12 31 25 64 2 5 0 0 0 0 4,26
P4 17 44 20 51 0 0 2 5 0 0 4,33
P5 13 33 23 59 3 8 0 0 0 0 4,26
P6 17 44 20 51 2 5 0 0 0 0 4,38
Rata-Rata 4,23
Sumber: Data Primer Diolah, 2019
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada pernyataan pertama
responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 20 orang
dengan persentase 51%, yang menjawab setuju (S) sebanyak 14
orang dengan persentase 36%, responden yang menjawab cukup
setuju (CS) sebanyak 2 orang dengan persentase 5%, responden
yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 3 orang dengan
persentase 8% dan tidak ada satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju. Adapun nilai mean pada pernyataan pertama
adalah 4,30.
52
Pada pernyataan kedua, responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 10 orang dengan persentase 25%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 19 orang dengan persentase 49%,
responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 5 orang
dengan persentase 13%, responden yang menjawab tidak setuju
(TS) sebanyak 5 orang dengan persentase 13% dan tidak ada
satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun
nilai mean pada pernyatan kedua adalah 3,87.
Pada pernyataan ketiga responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 12 orang dengan persentase 31%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 25 orang dengan persentase 64%,
responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 2 orang
dengan persentase 5% dan tidak ada satupun responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun nilai mean
pada pernyataan ketiga adalah 4,26.
Pada pernyataan keempat, responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 17 orang dengan persentase 44%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 20 orang dengan persentase 51%,
responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 2 orang
dengan persentase 5% dan tidak ada satupun responden yang
menjawab cukup setuju dan sangat tidak setuju. Adapun nilai mean
pada pernyatan keempat adalah 4,33.
53
Pada pernyataan kelima, responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 13 orang dengan persentase 33%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 23 orang dengan persentase 59%,
responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 3 orang
dengan persentase 8%, dan tidak ada satupun responden yang
menjawab tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. Adapun nilai
mean pada pernyatan kelima adalah 4,38.
Pada pernyataan keenam, responden yang menjawab sangat
setuju (SS) sebanyak 17 orang dengan persentase 44%, yang
menjawab setuju (S) sebanyak 20 orang dengan persentase 51%,
responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 2 orang
dengan persentase 5%, dan tidak ada satupun responden yang
menjawab tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. Adapun nilai
mean pada pernyatan keenam adalah 4,38.
Secara keseluruhan rata-rata mean dari responden untuk
variabel efektivitas BKKBN adalah 4,23.
3. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang
diharapkan dapat secara valid mengungkapkan variabel yang diukur.
Kriteria yang digunakan untuk menyatakan suatu instrument dianggap
valid atau layaknya digunakan dalam pengujian hipotesis apabila nilai
Correted Item Total Correlation > nilai 0,30.
54
a. Program BKKBN
Hasil Uji validitas variabel program BKKBN (X) dapat dilihat
pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6Validitas program BKKBN (X)
Variabel PernyataanCorrected Item-
Total Correlation
Cut of
PointKet
Program
BKKBN
P1 0,778 0,30 Valid
P2 0,585 0,30 Valid
P3 0,652 0,30 Valid
P4 0,371 0,30 Valid
P5 0,645 0,30 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2019
Berdasarkan Tabel diatas dapat dikatakan bahwa seluruh
kuesioner mengenai variabel X (Program BKKBN) dapat dikatakan
valid karena nilai dari R-hitung dari setiap item pernyataan lebih
besar dibandingkan nilai R-tabel.
b. Efektivitas BKKBN
Hasil Uji validitas variabel program BKKBN (X) dapat dilihat
pada tabel 4.7 berikut:
55
Tabel 4.7Validitas Efektivitas BKKBN (Y)
Variabel PernyataanCorrected Item-
Total Correlation
Cut of
PointKet
Efektivitas
BKKBN
P1 0,750 0,30 Valid
P2 0,472 0,30 Valid
P3 0,631 0,30 Valid
P4 0,730 0,30 Valid
P5 0,525 0,30 Valid
P6 0,618 0,30 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2019
Berdasarkan Tabel diatas dapat dikatakan bahwa seluruh
kuesioner mengenai variabel Y (Efektivitas BKKBN) dapat dikatakan
valid karena nilai dari R-hitung dari setiap item pernyataan lebih
besar dibandingkan nilai R-tabel.
4. Uji Reliabilitas
Selain melakukan uji validasi instrumen, juga harus melakukan uji
reliabilitas instrumen guna mengukur derajat konsistensi suatu alat
ukur. Hasil pengukuran bisa dikatakan reliabel apabila alat ukur
tersebut dapat dipercaya sehingga hasil yang didapatkan tetap dan
kosisten. Suatu variabel dikatakan reliabel jikan nilai Cronbach’s Alpha
> 0,60.
56
a. Uji Reliabel program BKKBN (X)
Tabel 4.8Nilai Cronbach’s Alpha Variabel X (Program BKKBN)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.794 .819 5Sumber: Data Primer Diolah, 2019
Pada aitem kuisioner variabel program BKKBN tingkat
signifikan 5% koefisien alpha 0,819 kemudian nilai ini dibandingkan
dengan nila r tabel dengan nilai N of items = 5, ini berarti r alpha
lebih besar dari r tabel sehingga dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa aitem kuisioner yang diuji sangat reliable.
b. Uji Reliabel Efektivitas BKKBN (Y)
Tabel 4.9Nilai Cronbach’s Alpha Variabel Y (Efektivitas BKKBN)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.829 .845 6Sumber: Data Primer Diolah, 2019
Pada aitem kuisioner variabel Efektivitas BKKBN tingkat
signifikan 5% koefisien alpha 0,845 kemudian nilai ini dibandingkan
dengan nila r tabel dengan nilai N of items = 6, ini berarti r alpha
lebih besar dari r tabel sehingga dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa aitem kuisioner yang diuji sangat reliable.
57
5. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan
SPSS versi 20 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik, yaitu
analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang
membandingkan antara dua observsi dengan distribusi mendekati
distribusi normal.
1) Grafik Histogram
Gambar 4.1Grafik Histogram
Berdasarkan tampilan gambar di atas, dapat dilihat bahwa
dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak
miring kesamping kiri maupun kanan yang artinya adalah data
kusisoner yang disebar kepada pegawai BKKBN Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan berdistribusi normal.
58
2) Grafik Normal P-Plots
Kenormalan distribusi sebuah data merupakan sebuah
keharusan yang mesti terpenuhi ketika hendak melakukan statistik
parametrik (dalam hal ini analisis regresi linear).
Uji normal probabiliti plot atau ada juga yang menyebut uji
p-plots menjadi salah satu alternatif yang paling efektif untuk
mendeteksi apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau
tidak. Pedoman pengambilan keputusan dalam uji p plots ini
adalah
jika titik-titik data berada didekat atau mengikuti garis
diagonalnya maka dapat dikatakan bahwa nilai residual
berdistribusi normal
Jika titik-titk data menjauh dan tidak tersebar disekitaran garis
diagonal maka dapat dikatakan bahwa nilai residual tidak
berdistribusi normal.
Gambar 4.2Grafik Normal P-Plots
59
Berdasarkan tampilan gambar diatas, dapat dilihat bahwa
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
6. Uji Regresi Linear
Tabel 4.10Uji Regresi Linear
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .328a .618 .084 3.211
a. Predictors: (Constant), Program BKKBN
b. Dependent Variable: Efektivitas BKKBNSumber: Data Primer Diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa besarnya nilai korelasi
atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,328 dan dijelaskan besarnya
persentase pengaruh program BKKBN (X) terhadap Efektivitas BKKBN
dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk (Y) yang disebut
koefisien determinasi yang merupakan hasil kuadran dari nilai R.
Besarnya koefisien determinasi (R square) adalah 0,618 mengandung
pengertian bahwa program BKKBN berpengaruh sebesar 61,8%
terhadap Efektivitas BKKBN dalam mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
60
Tabel 4.11Nilai Anova
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 46.116 1 46.116 4.472 .001b
Residual 381.576 37 10.313
Total 427.692 38
a. Dependent Variable: Efektivitas BKKBN
b. Predictors: (Constant), Program BKKBNSumber: Data Primer Diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Pengaruh nyata
program BKKBN terhadap Efektivitas BKKBN dalam mengendalikan
laju pertumbuhan penduduk di Kota Makasar Provinsi Sulawesi Selatan
telihat dengan besarnya nilai F hitung sebesar 4.472 dengan tingkat
signifikansi/probabilitas 0,01 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi variabel Efektivitas BKKBN.
Tabel 4.12Nilai Coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 35.155 4.613 7.621 .000
Program BKKBN .441 .209 .328 2.115 .001
a. Dependent Variable: Efektivitas BKKBNSumber: Data Primer Diolah, 2019
Pada hasil analisis regresi linear diketahui bahwa nilai Constant
(a) = 35,155 sedangkan nilai b (Program BKKBN) = 0,441 sehingga
persamaan regresinya adalah
61
Y = a + bX
= 35,155 + 0,441X
Persamaan diatas dapat diterjemahkan bahwa:
Konstanta sebesar 35,155 menyatakan bahwa jika tidak ada Nilai
program BKKBN maka pengaruh efektivitas BKKBN tetap 35,155.
Kofisien regresi dari kinerja karyawan (X) sebesar 0,441 menyatakan
bahwa setiap penambahan satu nilai program