16
1 HADIAH TAK TERNILAI Untuk Anda… Selamat Tahun Baru! Inilah realisasi janji kami untuk memberikan dua hadiah surprise kepada Anda yang berpartisipasi dalam memberikan komentar terhadap isu gambar nabi Muhammad diakhir tahun. Yaitu berupa dua buah lukisan-langka secara online. Kenapa begitu bernilai? Ya, pertama-tama karena lukisan ini langka, dan berkaitan dengan sosok Nabi yang dimuliakan, dan yang sekaligus menghadirkan sebuah renungan paling dalam atas kontroversinya yang terdampak, yang belum terselesaikan … Mari kita bersama membuka hadiahnya, dimulai dengan yang pertama: (A). Lukisan wajah nabi Muhammad remaja Muhammad Remaja, hasil lukisan seorang artis wanita Iran: Oranous Ghasemi. Oranous adalah seorang Muslim yang tinggal di Teheran. Ia menjual lukisan ikonik ini secara online. Tampaknya hal ini melanggar hukum Islam dan Iran. Sebagian Muslim marah karena lukisan tersebut dianggap menghujat Nabi. Namun sebagian Muslim beranggapan bahwa lukisan ini tidak menghina kenabian Muhammad, sebab sipelukis hanya menggambarkan seorang Muhammad remaja saja, yaitu sebelum dikunjungi oleh malaikat Jibril. Ini berarti bahwa lukisan tersebut dalam konteksnya -- bukanlah lukisan terhadap seorang Nabi Muhammad, melainkan seorang anak muda Muhammad. Tak ada unsur hujatan apapun yang dapat dikaitkan kepada si pelukis.

HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

  • Upload
    doanh

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

1

HADIAH TAK TERNILAI

Untuk Anda…

Selamat Tahun Baru! Inilah realisasi janji kami untuk memberikan dua

hadiah surprise kepada Anda yang berpartisipasi dalam memberikan

komentar terhadap isu gambar nabi Muhammad diakhir tahun.

Yaitu berupa dua buah lukisan-langka secara online.

Kenapa begitu bernilai? Ya, pertama-tama karena lukisan ini langka, dan

berkaitan dengan sosok Nabi yang dimuliakan, dan yang sekaligus

menghadirkan sebuah renungan paling dalam atas kontroversinya yang

terdampak, yang belum terselesaikan …

Mari kita bersama membuka hadiahnya, dimulai dengan yang pertama:

(A). Lukisan wajah nabi Muhammad remaja

Muhammad Remaja, hasil lukisan seorang artis wanita Iran: Oranous Ghasemi.

Oranous adalah seorang Muslim yang tinggal di Teheran. Ia menjual lukisan ikonik ini

secara online. Tampaknya hal ini melanggar hukum Islam dan Iran. Sebagian Muslim

marah karena lukisan tersebut dianggap menghujat Nabi. Namun sebagian Muslim

beranggapan bahwa lukisan ini tidak menghina kenabian Muhammad, sebab sipelukis

hanya menggambarkan seorang Muhammad remaja saja, yaitu sebelum dikunjungi oleh

malaikat Jibril. Ini berarti bahwa lukisan tersebut – dalam konteksnya -- bukanlah lukisan

terhadap seorang Nabi Muhammad, melainkan seorang anak muda Muhammad. Tak ada

unsur hujatan apapun yang dapat dikaitkan kepada si pelukis.

Page 2: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

2

Pertanyaannya sekarang, bagaimana Muslim Indonesia melihat masalah

pelukisan Muhammad pribadi, sebagai manusia dan nabi? Kita lemparkan isu ini

sebagai forum diskusi bebas kita disini, secara beradab.

Pertama-tama -- kilas balik dari Al-Quran dan Hadis. Apakah teks-teks suci Islamik menyatakan bahwa penggambaran image Muhammad atau para nabi lainnya (termasuk nabi Ibrahim, Musa dan Isa dll) adalah terlarang? Adakah yang mengharamkannya secara shahih dan dan apa alasannya? Yang kita ketahui hanyalah terbatas pada beberapa pelarangan tradisional berkenaan dengan kenabian, dengan alasan khusus untuk mencegah peng-idola-an Nabi. Jadi bukan gambarnya, melainkan pengkultusannya! Tetapi karena pengidolaan demikian bisa dan telah terjadi juga lewat pemujaan oral dan tulisan – semacam bacaan puitis atau kaligrafi khusus -- maka tentu alasan pelarangan tersebut menjadi lemah, jauh dari ke-shahih-an.

Pada tahun 1999, Ahli seni Islam Wijdan Ali, menulis sebuah ikhtisar ilmiah mengenai tradisi Muslim dalam menggambarkan Muhammad. Ikhtisar ilmiah ini bisa di download di sini dalam format pdf berikut begitu banyak lukisan-lukisan sosok Muhammad. Dalam karangan itu, Ali mendemonstrasikan bahwa larangan menggambar Muhammad tidak muncul hingga akhir abad ke 16 atau 17, kendati ada klaim-klaim palsu dari media bahwa orang-orang Muslim senantiasa dilarang untuk membuat gambar Muhammad.

Illustration showing Mohammed (on the right) preaching his final sermon to his earliest converts, on Mount Ararat near Mecca; taken from a medieval-era manuscript of the astronomical treatise The Remaining Signs of Past Centuries by the Persian scholar al-Biruni;

currently housed in the collection of the Bibliotheque Nationale, Paris (Manuscrits Arabe 1489 fol. 5v). This scene was popular among medieval Islamic artists, and several nearly identical versions of this drawing (such as this one [shown in detail below] and this one) were made in the Middle Ages.

Tetapi bahkan belakangan ini, kita mendengar bahwa Dewan Fiqih dari Muslim World League (salah satu NGO Islamik terbesar, berkedudukan di Mekah,) mengeluarkan statemen perang terhadap pembuatan film tentang Muhammad dan para Sahabatnya (!) bukan karena takut pengidolaan, melainkan takut akan pelecehan dan penghujatan Islam:

Page 3: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

3

“Potret demikian akan menyebabkan pelecehan dan devaluasi dari tokoh-tokoh Islam, dan memakainya secara beralasan untuk mengolok-olok Islam”. (Darul Ihsan Media Desk)

Tampak dilemma terbesar Islam disini adalah bahwa haram-halalnya sebuah

penggambaran fisik Muhammad tergantung pada rentang waktu sejarah dan kekuasaan

dibaliknya, bukan pada ke shahihan pembenaran dari ayat-ayat sucinya. Kita tahu bahwa

penggambaran sebuah pesan berawal dari otak (imaginasi) setiap manusia, yang

kemudian dituangkan secara oral (lukisan-kata) dan non-oral yang umumnya dituangkan

secara tulisan gambar atau tulisan-huruf (seperti yang kita saksikan pada zamannya nabi

Muhammad), dimana pesan dan kesan “digambarkan” lewat goresan gambar, termasuk

tulisan Arab. Dan lewat rentang sejarah yang berjalan, dunia kemudian menyaksikan lagi

visualisasi dalam bentuk image film atau cinematic depictions! Jadi sebuah ide gambar

Muhammad yang mau diwujudkan dalam pelbagai cara goresan, lukisan atau image itu

sesungguh-nya tidak pantas didiskriminasikan haram-halalnya sepanjang ide-dasarnya

sama baiknya! Yang jauh lebih membedakan sesungguhnya adalah tafsir prejudices

(prasangka) oleh otoritas Muslim yang berbeda waktu, kuasa dan mood dibaliknya.

Tetapi, oleh otoritas Islam yang bersangkutan, pergeseran semacam ini sering diartikan

sebagai suatu kemajuan, ketika essensinya justru berupa suatu kemunduran.

Kita telah melihat betapa terbukanya deskripsi tentang Muhammad secara fisik sebelum abad 16. Tak ada pihak Islam manapun yang mengganggu gambarnya, sipelukisnya, sipenadah, atau tempat penyimpanannya. Disamping itu dunia juga menemukan banyak statemen dari para sahabat Nabi sendiri tentang “pelukisan” deskripsi fisik Muhammad dalam teks tulisan Hadis dan Sirat, yang tentu saja bermula dari oral. Banyak detail tentang kehidupannya sehari-hari, tampang fisiknya, makanan favoritnya, pakaian yang dipakai, senyum dan dampaknya kesekeliling yang melihat dia, semuanya digambarkan dalam apa yang disebut “shamail” (bentuk luar). Bahkan ditulis dan dibingkaikan secara artistic untuk memenuhi selera pemujaan! Jikalau sudah demikian, maka atas alasan apakah yang masih masuk akal untuk menggantikan status gambar Muhammad yang tadinya HALAL, kini mendadak menjadi HARAM, sepanjang spirit penggambarannya memang tidak dimaksudkan untuk menghujat sosok yang digambari? Bukankah setiap Muslim rindu akan Nabinya sedemikian sehingga bertubu-tubi menaikkan shalawat nabi setiap harinya? Kita petikkan penggambaran Nabi secara tekstual, dari otoritas sahabat Nabi yang terdekat, Ali (ra) dan Aisyah (ra).

Ketika Ali mendeskripsikan tampang Nabi, ia berkata: “Tubuhnya tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, melainkan berukuran sedang saja. Rambutnya tidak terlalu keriting maupun lurus, melainkan campuran keduanya… Ia berkulit putih kemerahan, mempunyai mata hitam yang lebar dan bulu mata yang panjang. Sendi-sendinya dan bidang bahunya menonjol…Diantara kedua bahunya terdapat sebuah tanda bercak kenabian… Ia memiliki dada yang lebih bagus ketimbang pria lainnya, mengucapkan kata-kata jujur melebih selainnya, mempunyai sifat teramat lemah

Page 4: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

4

lembut dan keturunan yang paling terhormat. Siapa yang melihatnya berdiri akan mengaguminya mendadak, dan siapa yang berbincang dengan dia akan menyukainya. Mereka yang mendeskripsikan dirinya berkata bahwa mereka belum pernah melihat seorang lainpun seperti dia, sebelum atau sesudahnya” (Hadis Tirmidhi, no.1524).

Aisyah (ra) meriwayatkan: “Rambut Rasulullah yang diberkati itu lebih panjang dari rambut yang mencapai lubang telinga, tetapi lebih pendek dari bahu” (Hadis Tirmidhi).

Bahkan teks Ali (ra) tersebut dibingkaikan seperti gambar dibawah ini dan tidak ada siapapun yang memprotesnya.

(http://www.theprophetmuhammad.org/appearance.html)

A text in which Ali (ra) describes the physical and moral beauty and

the perfect behavior of the Prophet (saas), as well as the love and

respect people feel for him.

Kedua -- respons Muhammad tentang penggambaran tampang

nabi-nabi. Bagaimana Muhammad sendiri memperlakukan

“lukisan” nabi lainnya? Ini bisa dijadikan tolok ukur kias yang

shahih! Dan ternyata beliau justru ikut terlibat dalam urusan

“melukis” tampang para nabi lainnya (!) khususnya melukis sosok

Musa dan Isa Al-Masih dalam otaknya, mimpinya, dan

pernyataannya. Jikalau gambaran tampang nabi-nabi boleh dilukiskan oleh seorang nabi

lainnya untuk diinformasikan kepada umat manusia, maka masih haram-kah gambaran

semacam itu bila diteruskan oleh manusia? Kenapa gambaran-gambaran otentik tersebut

bahkan samasekali tidak mengesankan orang Yahudi, Nasrani, maupun Muslim sendiri,

sehingga tidak tampak memberi dampak apapun terhadap mereka dan kita? Jawaban

yang masuk akal hanyalah: “Itu hanyalah side-message yang tidak berdampak kepada

Allah”, tak usah dibikin ribut oleh manusia dengan pelbagai fatwa yang saling tarik

menarik!

Nabi saw bercerita: “Pada suatu malam waktu saya tidur dekat Ka’bah saya

bermimpi. Ketika itu saya melihat ada seorang laki-laki kemerah-merahan warna

kulitnya, amat bagus sekali, rambutnya terurai antara bidang bahunya dengan

tersisir baik, kepalanya menitikkan air licin berkilat …dan ia bertawaf di Ka’bah.

Saya bertanya: “Siapakah ini?” Mereka menjawab: “Inilah Almasih anak Maryam”.

(HS Bukhari 1499).

Page 5: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

5

Diriwayatkan dari Ibn Abbas: Nabi berkata: “Pada suatu perjalanan malam saya ke Surga, saya melihat tampang Musa yang tinggi, rambut yang ikal kecoklatan, seperti salah satu lelaki dari suku Shan’awa, dan saya melihat Yesus, seorang yang tingginya sedang-sedang dengan warna wajah yang moderat putih cenderung kemerahan, dan rambut yang lurus lemas…” (Shahih Bukhari 4:54:462).

Diriwayatkan dari Abu Huraira: Rasul Allah berkata, "“Pada suatu perjalanan malam saya ke Surga, saya melihat tampang Musa yang kurus dengan rambut lurus lemas, tampak seperti salah satu lelaki dari suku Shanua; dan saya melihat Yesus yang berperawakan sedang dengan muka kemerahan seolah ia baru keluar dari kamar mandi…” (Shahih Bukhari 4:55:607).

Ketiga: absennya sensitivitas timbal-balik (resiprokal) yang adil terhadap Kristiani. Muslim selalu berkata: “Kami selalu menghormati Yesus, kenapa kalian Kristen tak menghormati Muhammad?” Inilah retorika yang amat salah dan menyesatkan banyak orang yang kurang tahu. Muslim sama sekali tidak menghormati ‘Yesus Anak Tuhan’, melainkan menghormati ‘Isa anak Maryam’. Islam menajisi Yesus sebagai Anak Allah, melecehi keilahian Yesus sampai-sampai melaknati orang Nasrani (sura 9:30, 4:171). Islam menyangkal Salib Kristus dan mengkafiri Kristen/ Ahli Kitab. Sebagai orang kafir, Kristen dikenakan pelbagai ketidak-adilan, mulai dari dalam mendirikan gereja, beribadat, menginjil, bernyanyi, bahkan sampai berbuat kebaikan yang dicap sebagai alat kristenisasi.

HEBOH FILM “YESUS” BUATAN IRAN Sebuah film Yesus yang dituturkan dari perspektif Islam telah diluncurkan di Iran, menyebabkan berbagai reaksi dari komunitas Kristen dan Muslim. Diramu dari sumber-sumber Al-Quran, Injil kanonik ditambah dengan Injil Barnabas yang berada diluar Alkitab. Direktur film ini adalah orang Iran bernama Nader Talebzadeh, melihat filmnya sebagai jawaban Islam terhadap film sejenis “The Passion of the Christ”, karya besar

Mel Gibson, namun yang dikatakannya sebagai sebuah “kesalahan”. (Wikipedia, The Messiah - Iranian film).

Sementara Muslim melarang pihak non-Muslim untuk memvisualisasikan Muhammad dan para sahabatnya, namun Muslim membiarkan dirinya menikmati film Yesus yang dikreasikan dari pelbagai sumber yang digado-gadokan (Quran, Injil Kanonik, Injil palsu Barnabas) yang sangat menyakitkan hati kaum Kristiani, karena mencampur-adukkan sosok Kristus (dengan Isa Islamik dan Isa ala Barnabas) secara tidak bertanggung jawab, kecuali menghujat. Inikah ujud visualisasi Yesus yang dibolehkan bagi Muslim, sementara mereka memerangi visualisasi dari pihak non-Muslim yang selalu dianggap menghujat Muhammad?

Page 6: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

6

Golden Rule absen disini. Semua pihak yang menuntut dan memperjuangkan keadilan sejati seharusnya memberlakukan sebuah rumusan yang paling universal: “Lakukanlah kepada orang lain apa yang Anda sendiri mau diperlakukan”. Inilah kritik terbesar ketika Islam yang selalu menuntut penghormatan dan keadilan, namun ia sendiri mengosongkan Golden Rule ini dari syariatnya yang Islam! Globalisasi bangsa-bangsa yang memimpikan satu hidup berdampingan secara damai sejahtera tanpa mengadopsi rumusan “kerjasama-doktrinal” yang paling universal dan measurable seperti Golden Rule ini, hanyalah dunia yang akan saling menghujat dan berperang dalam soal-soal yang sepele sekalipun! Semisal soal gambar menggambar. Buktinya?

Lihatlah gambar sekenanya yang di atas; maka apapun yang dilukiskan di situ akan otomatis dianggap menghujat jikalau saya katakan kepada Anda bahwa itu adalah gambar Muhammad!

Keempat – Fatwa yang membuat dunia terhenyak.

Dunia – Islam dan non-Islam -- dibingungkan dengan simpang siurnya ribuan fatwa dari pelbagai ulama di pelbagai belahan dunia setiap tahun. Breaking news tutup tahun melaporkan bahwa fatwa yang dikeluarkan oleh Uni Emirat Arab saja pada tahun 2010 melebihi 350.000 fatwa, atau rata-rata 30.000 fatwa sebulan, atau 1.000 fatwa sehari. Termasuk apakah haram atau halal mengecat tubuh dengan bahan emas, atau bolehkah saudara tiri

berjabat tangan dengan saudara mereka lainnya dari ibu yang beragama Kristen. Juga menfatwakan larangan makan bawang putih sebelum ke masjid, karena Muhammad terganggu dengan baunya (Shahih Bukhari 1:12:814 dll). Bahkan untuk turnamen sepak bola (merujuk pada World Cup musim panas di Afrika Selatan), suara terompet vuvuzela juga dikenakan fatwa, "Siapa pun yang membawa atau memperdagangkannya, harus

Page 7: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

7

memastikan bahwa kekuatan suara vuvuzela tidak boleh lebih dari 100 desibel demi menghindari kerusakan orang yang mendengarnya.

(lihat gambar di atas, dan baca lebih lengkap di http://www.dailymail.co.uk/news/article-1342140/Love-vuvuzela-dont-nap-Muslim-scholars-issue-350-000-New-Year-fatwas.html#ixzz19Z1rmXgN).

Namun simpang siur fatwa dan ketetapan untuk visualisasi Muhammad juga terjadi. Karena bermunculan fatwa-fatwa, maka sutradara asal Iran, Majid Majidi, berpacu dengan waktu untuk memproduksi film layar lebar tentang Nabi Muhammad saw, dan sejarah nabi waktu untuk memproduksi film layar lebar tentang Nabi Muhammad saw, dan sejarah nabi secara umumnya. Semua kericuhan ini turut memperlihatkan betapa penggambaran Nabi telah diprinsip-prinsipkan seolah soal hidup-matinya sebuah Islam.

HEBOH TIRU FILM YESUS: NABI MUHAMMAD DIPERANKAN OLEH AKTOR FILM MAJID MAJIDI

Namun langkah Majid Majidi terbentur dengan beberapa fatwa terbaru yang dikeluarkan oleh Al-Azhar yang mengharamkan visualisasi Rasulullah saw dan para shahabat yang mulia. Koran Kuwait "Al-Wathan" menegaskan bahwa telah ada kesepakatan di antara

sumber-sumber fiqih rujukan setingkat dunia Islam tentang larangan visualisasi pribadi Nabi Muhammad saw, bahkan menurut undang-undang Kuwait dianggap sebagai tindak kriminal.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Ulama Dunia DR Yusuf Qardhawi telah membolehkan visualisasi adegan-adegan shahabat nabi sesuai dengan ketentuan syariat kecuali para Nabi, Istri-istri Nabi, Khulafa Rasyidin, dan tiga orang shahabat yang dijamin surga (yaitu Abu Ubaidah, Thalhah bin Ubaidillah, dan Zubair bin Awwam) karena kedudukan khusus mereka di kalangan para shahabat. Namun Mufti Besar Saudi menentang pendapatnya dengan tidak membolehkan visualisasi para shahabat secara keseluruhan walaupun dengan karikatur sekalipun. [abu roidah/Alarabiya.net]. Fatwa dari para Ulama -- seperti halnya dengan Keputusan Hukum dari para hakim -- sering terbukti salah, tidak masuk akal, lucu, inkonsistent, sepele atau mubazir karena tidak relevant. Dan fatwa terhadap visualisasi Nabi bisa-bisa termasuk kedalam total dari defisiensi itu semua!

Kelima -- tampaknya semakin kita men-taboo-kan penggambaran nabi nabi, semakin kita jauh masuk dalam kegelapan spiritual dan kebodohan. Hikmat dan perilaku santun resiprokal memang diperlukan manusia dalam penayangan, namun penggambaran nabi yang wajar dalam bentuk apapun tidak pantas disangkutkan dengan iman, rukun, ibadah, pahala, murka atau laknat yang Tuhan pedulikan. Setan-lah yang mengkisruhkan substansinya sampai keluar porsi seperti kasus “hidup-mati”. Sebaliknya para ulama Muslim agaknya justru tidak usah bersusah-susah melarang

Page 8: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

8

pelukisan gambar diri Muhammad. Soalnya Muhammad sendiri telah menggariskan bahwa hanya manusia baik-baik saja yang dapat menggambar dirinya dengan benar (dan itu tidak dilarang!), sebaliknya setan dan antek-anteknya tak akan mampu menyentuh gambaran tersebut. Dan ini ditegaskan berkali-kali oleh Bukhari dalam Shahihnya:

Narasi Anas: Nabi berkata, "Siapa saja yang telah melihat aku dalam mimpinya, maka pastilah ia betul melihat sosok saya, sebab tak ada Setan yang dapat memalsukan tampang saya.” (S.Bukhari 9:87:123 /124/125/126).

Akhir kata:

Setelah Muhammad wafat, tampaknya tak ada otoritas Muslim yang dapat memutuskan

apa yang dibolehkan dan apa yang tidak boleh tentang gambar Muhammad. Namun

ulama Islam selalu bisa merujukkan dan memparalelkan isyu ini dengan kasus

pengumpulan mushaf Al-Quran sendiri, dimana tadinya Zaid bin Tsabit menolak keras

ide pengumpulan Al-Quran dalam satu mushaf dengan menolak bujukan Abu Bakar dan

Umar: “Bagaimana kalian akan melakukan suatu pekerjaan yang tidak dilakukan oleh

Rasulullah saw?” Memang Muhammad selama hidupnya tidak melakukan dan tidak

memerintahkan atau memberi contoh kepada siapapun untuk mengumpulkan ayat-ayat

lepas Quran menjadi satu mushaf komplit, namun akhirnya apa yang ditinggalkan

kosong oleh Muhammad ternyata pantas juga untuk diisi oleh umat.

Kini, melebihi nabi-nabi lainnya, Muhammad justru memberi contoh dengan menjadi

“pelukis gambar dan karikaturist ” nabi-nabi tertentu. Beliau adalah satu-satunya nabi

yang tidak risi bermimpi dan berimajinasi tentang wajah dan tongkrongan Nabi Musa

dan Isa misalnya.

“Saya melihat Nabi-nabi Isa, Musa, dan Ibrahim. Isa merah kulitnya, kriting

rambutnya, lebar dadanya. Dan Musa kemerah-merahan, tinggi besar, tiada keriting

rambutnya, seolah-olah beliau dari kaum Zuth.”

(HS. Bukhari no.1498).

Jikalau Muhammad tidak pantang untuk melukiskan tampang Isa dan Musa untuk

disebarkan kepada umatnya, bukankah para ulama lebih bebas bertindak ketimbang Zaid

yang akhirnya meloloskan juga pengumpulan “mushaf-Muhammad”, kini gambar

Muhammad?

Akhirnya, Muhammad pulalah yang tercatat pernah “mengekalkan” gambar Isa di Ka’bah!

(namun yang kini entah bagaimana nasibnya):

Sejarawan Al-Azraqi (w. 837) setelah mempelajari bukti-bukti penggalian

Page 9: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

9

arkeologis menulis sbb, ‘Mereka memasang di Ka’bah gambar-gambar para nabi,

pohon-pohon dan malaikat. Anda bisa melihat gambar Ibrahim, Yesus dan

malaikat.’ Setelah penaklukan Mekah tahun 632 M, Muhamad memasuki daerah

keramat dalam Ka’bah itu, lalu memerintahkan diambilnya air dari sumber

Zamzam. Ia kemudian meminta selembar kain kasar dan memerintahkan agar

kain tersebut dibasahi untuk menggosok/menghilangkan semua gambar. Namun,

Muhamad menaruh tangannya pada gambar-gambar Yesus dan mengatakan

‘Hapuskan semuanya kecuali gambar-gambar dibawah tangan saya.’’ (Al-Azraqi,

Akhbar Makkah, Vol 1, p.165).

Maka masihkah ulama ngotot dan sembrono memberi fatwa dihadapan ruh Muhammad

bahwa gambar Nabi junjungannya itu mutlak HARAM dilukiskan?

Bagian 2

Inilah pelunasan janji kami untuk memberikan lukisan-langka Nabi

Muhammad secara on-line.

Tentunya Anda sudah melihat lukisan keren Young Muhammad (gambar A) yang kami

hadiahkan online kepada Anda dibulan yang lalu (Hadiah Tak Ternilai Untuk Anda-A).

Yang satu full color, yang satu lagi black and white. Banyak orang senang sekali melihat

(dan membeli) lukisan tersebut, it is so beautiful! Maka tak mudah untuk mengerti

kenapa masih ada Muslim tertentu yang merasa lukisan itu bisa dianggap menghujat

Nabi-nya. Bagaimanakah mereka bisa menjawab dengan nalar baik: Siapa yang

menghujat, siapa yang dihujat, bagaimana gambar tersebut telah merusakkan sesuatu

bagi si terhujat? Toh si pembuatnya adalah Oranous Ghasemi, wanita Muslim Iran yang

baik-baik…

Oke, kita tidak mau buang waktu untuk urusan tuding menuding yang sia-sia. Mari kita meneruskan dengan Hadiah yang kedua (B). Kali ini Nabi Muhammad tidak sendirian, melainkan digambarkan bersama dengan sejumlah nabi-nabi lainnya dalam kekerabatan yang indah. Apakah maksud baik pelukis ini juga menghujat? Sayang kita tak bisa lagi menginterviewnya.

(B). Lukisan nabi Muhammad sedang bergandengan tangan

dengan para nabi lainnya

Page 10: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

10

Ini adalah sebuah gambar yang mempromosikan aliran Confutopia di Taiwan, sebuah kombinasi dari kepercayaan damai Kong Hu Cu dan Utopia. Disini nabi Muhammad dilukiskan sedang bergandengan tangan dengan Krisna (atau mungkin nabi kaum aborigin Taiwan, tidak jelas) dan Kong Hu Cu, yang bergandengan dengan Yesus, Budha, Socrates, dan Lao-Tzu. Pelukisnya tentu tidak lain mencoba menggambarkan sebuah “religious harmoni” yang paling diimpikan dunia. Kalau begitu siapa yang akan keberatan?

Nah, mari kita berdiskusi secara intelek atas isu ini.

Radikal Muslim akan berkata: Itu Haram, Islam keberatan! Itu adalah kata Muslim radikal yang sudah dan gampang diprediksikan. Yang tidak gampang diprediksi adalah atas alasan absah manakah maka itu dipastikan haram. Apakah keharaman itu dengan mengatas-namakan Islam atau Allahu Akbar, padahal sesungguhnya mereka tidak serta merta bisa mengatas-namakan nabi Muhammad atau Al-Quran?! Ya, Quran dan Nabi justru membenarkan dan mengimani banyaknya nabi dan rasul dan tidak satupun dibedakannya (2:285 dll). Dan dalam banyak kasus, beliau justru menunjukkan kerinduannya untuk bertemu dalam kebersamaan…

Saatnya Muslim untuk tidak tersandera dalam “gila-syariah”

Page 11: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

11

Makin jelas kita saksikan bahwa Muslim kian tersandera dalam “legalistik Islam” dengan mengorbankan maksud mulia dari sebuah hukum dan ajaran. Ini yang telah didamprat berulang-kali oleh Yesus kepada para Ahli Kitab ketika mereka begitu mendewakan wujud “syariat Taurat-nya”, sampai-sampai membutakan diri terhadap tujuan dan jiwa-Taurat itu sendiri: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat… Anak Manusia (Yesus) adalah juga Tuhan atas hari Sabat." (Markus 2:27-28). Hukum Tuhan itu sesungguhnya fitrah kemanusiaan yang membebaskan, bukan suatu belenggu yang memperbudak: “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32).

Nah, gambar di atas bermaksud mempromosikan religious harmoni yang dengan gampang diperlihatkan dengan mewakilkannya kepada para tokoh agama. Itu tentu baik-baik saja. Bahwa pada agama tertentu, hal itu dianggap merendahkan nabinya (karena nabinya dianggap rankingnya melebihi yang lain misalnya), itu tidak usah serta-merta menjadikan para penganutnya yang gila-syariah harus naik pitam, menteror, dan mengamuk, bahkan membunuh orang-orang dari pemuja-pemuja “nabi-inferior” lainnya! Bahkan Yesus yang dipercaya oleh pengikutnya sebagai Lord of Lord (bukan sekedar nabi manusia), tidak akan merasa diriNya terhujat oleh gambar tersebut. Kenapa? Karena dua hal: (1). Karena ketuhananNya tidak akan tergoyahkan oleh ulah si cecere. Dan (2). Karena si cecere (sesungguh-sungguhnya) tidak tahu apa yang telah diperbuatnya. Yesus berdoa kepada Bapa sorgawi ketika Ia paling hebat dihujat manusia, yaitu ketika Ia dipaku diatas kayu salib: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

Saatnya Muslim menyidik rasul-rasul yang diklaim Muhammad

Semua nabi telah datang dan pergi, yang benar-benar nabi maupun yang “nabi-nabian”. Kita tahu bahwa yang “nabi-nabian” selalu over-concern dengan jati-diri kenabiannya yang kurang terdukung oleh tanda-tanda ilahi. Maka ia cenderung berimaginasi bahkan merekayasa bual-bualan tentang superioritas-kenabiannya. Maka entah benar, entah bual dan salah, tetapi menurut versi nabi Muhammad, total ada 124.000 rasul-rasul Islamik yang diutus Allah keseluruh muka bumi (Hadis riwayat At-Tirmidzy, dari Abi Zar ra.) dan mencakupi setiap bangsa-bangsa dunia, dan yang berbicara dalam bahasa kaumnya. Wah, kisah demikian sungguh merupakan konsep pemahaman kenabian yang hebat! Sebab disitu seolah tercermin keadilan Allah bagi setiap bangsa yang mendapatkan jatah “kue-pewahyuan-Nya”!

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus seorang rasul kepada setiap bangsa

(untuk menyerukan): Sembahlah Allah dan jauhilah Thaghut (ilah)”

(Sura 16:36, terjemahan tandingan. Bandingkan dengan terjemahan Depag dll yang

tampak sengaja menghilangkan kata ‘seorang’ karena hendak mengaburkan makna

Page 12: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

12

aslinya, seolah Allah telah mengutus rasul Muhammad pada semua umat.

Pengosongan kata tersebut telah mencemarkan integritas Islam).

Jadi, yang telah diutus kesetiap bangsa disini bukanlah Muhammad, melainkan tiap-tiap

nabi lokal untuk kaumnya, yang mencapai 124.000 rasul itu! Tetapi siapakah mereka itu?

Sayang Muhammad hanya mampu menyebut 25 nama nabi dalam Quran. Dan sebagian

diantara mereka itupun tidak diketahui persis siapa, dimana, kapan, bagaimana

keabsahan (tanda kerasulan) dan perannya dalam membawa pesan-pesan wahyu Allah.

Selebihnya 123.975 rasul tidak terjelaskan selamanya oleh Islam! Tidak tercarikan Kitab

yang dibawakannya atau catatan seruannya, kecuali dikatakan bahwa setiap rasul itu

adalah “berbahasa kaumnya sendiri, supaya dia menerangkan kepada mereka…” (Sura

14:4). Semuanya kosong, padahal Kalimat Allah yang dibawa oleh setiap rasul tidak

seharusnya terhapuskan oleh manusia (jadi pasti menetap ada didunia) dan tidak ada

perubahan bagi-Nya (Sura 6:34, 10:64 dll).

Jadi untuk India apakah ia Krisna Dwaipayana Wyasa (Maharesi Abyasa) atau Siddharta

Gautama yang adalah nabinya Hindu-Budha? Untuk Tiongkok apakah ia Kong Hu Cu

atau Lao Tse? Lalu untuk Indonesia, yang belum ada “bangsa Indonesia” diabad itu,

melainkan antara lain bangsa bangsa Kutai dan Taruma, maka manakah nabi-nabinya?

Apakah Mulawarman dari Kutai atau Purnawarman dari Tarumanegara atau lainnya?

Bagaimana dengan Amerika dan Australia dengan bangsa Indian dan Aborigin-nya? Atau

bangsa dan kaum Papua dizaman jahiliah? Dimanakah ajaran lisan Kalimat-Nya atau

tulisan Kitab-Nya? Semakin diusut semakin nyata kepada kita bahwa 124.000 rasul-rasul

tadi tidak membawa dokumen kenabiannya bahkan tidak membawa jati-diri dan jejak

apapun dalam sejarah, ilmu dan arkeologi! Dengan kata lain, itu lebih merupakan hasil

sebuah bualan atau kerinduan khayalan, ketimbang pewahyuan!

Lebih jauh lagi, pertanyaan paling bagus untuk setiap Muslim yang tidak “gila syariah”:

“Benarkah 123.975 rasul itu telah betul-betul menyerukan dan menyembah Allah SWT

(monotheist) dan menjauhi thaghut, ataukah malahan sebaliknya: menyembah “thaghut”

dan tidak pernah kenal apa dan siapa itu Allah Islamik yang tauhid itu?

Menyembah Allah yang Tauhid atau Thagut?

Jangankan sosok “nabi-nabi misterius” diawal-awal peradaban yang tak tercarikan penyembahannya terhadap Allah yang tauhid, tetapi bahkan admiral Tiongkok Zheng He (Cheng Ho) yang dielu-elukan keislamannya di Indonesia dan diberi gelar Muhammad

Page 13: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

13

Cheng Ho, masih tidak betul-betul terbukti bahwa ia mengharamkan “Thaghut” yang disembah Kaisarnya.

Zheng He's tablet paid equal homage to all the religions of Sri Lanka's warring ethnic groups. Dated February 15, 1409

Di Sri Langka, ia justru membangun monumen yang berisikan satu batu prasasti dengan tiga inskripsi (The Galle Trilingual Inscription) Cina, Tamil dan Persia yang serentak memuja Budha, Shiva dan Allah dalam bobot yang sama. [Alex Perry A Testament to an Odyssey, A Monument to a Failure Set in stone: Sri Lanka].

Saat diucapkan oleh Nabi, tidak ada orang yang kritis bertanya tentang matematika

124.000 rasul yang setiapnya beriman kepada 4 entitas “surgawi” yang sama, yaitu: Allah –

malaikat – kitab – dan rasul:

“Rasul telah beriman kepada Al Quran

yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,

demikian pula orang-orang yang beriman.

Semuanya beriman kepada

*Allah,

*malaikat-malaikat-Nya,

*kitab-kitab-Nya, dan

Page 14: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

14

*rasul-rasul-Nya.

(Mereka mengatakan):

"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-

Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Sura 2:285)

Tetapi pada kenyataannya yang sejati – dan bukan retorika -- tidak ada satupun Tuhan

dari agama lain yang sama dengan Allah SWT yang diklaim oleh Muhammad. Tatkala ia

berkata : "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan

yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu” (29:46), maka

Tuhannya adalah Allah Islamik yang tidak mengasihi umat non-Islam, sementara Yahweh

Alkitab mengasihi semua tanpa kecuali, tanpa pamrih dan syarat. Juga nabi-nabinya yang

124.00 orang (dengan 124.000 kitab) tak ada yang tahu menahu. Begitu pula malaikatnya

yang punya 600 sayap, dan apalagi Kitab-kitab Suci yang pernah ada didunia, tak satupun

yang bisa diselaraskan dengan Al-Quran yang aneh. Sebab susunan wahyu/firman Allah

Islamik disini justru acak dan anti-kronologi, dan ini bertentangan dengan Kitab

manapun di dunia!

Saatnya Muslim menyimak betapa kejiwaan Muhammad itu bernatur pengkhayal

Sejak muda, Muhammad memimpikan dirinya menjadi seorang pemimpin rohani,

sekaliber nabi. Itu sebabnya beliau begitu terpesona dengan kenabian Musa, apalagi Isa

Al Masih. Mengutip salah satu buku yang sangat terkenal tentang Islam adalah Sejarah

Hidup Muhammad karangan MH. Haekal. Disitu digambarkan mimpi dan firasat

Muhammad bahwa ia bakal menjadi seorang Nabi. Haekal menulis: “Yang menyebabkan

dia (Muhammad) lebih banyak merenung dan berfikir, ialah pekerjaannya

menggembalakan kambing sejak dalam masa mudanya itu. Dia menggembalakan

kambing keluarganya dan kambing penduduk Mekah. Dengan rasa gembira ia

menyebutkan saat-saat yang dialaminya pada waktu menggembala itu. Di antaranya ia

berkata:

“Nabi-nabi yang diutus Allah itu gembala kambing.”

Dan katanya lagi: “Musa diutus, dia gembala kambing,

Daud diutus, dia gembala kambing.

Aku diutus, juga gembala kambing keluargaku di Ajyad.” (p.60)

Page 15: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

15

Beliau adalah satu-satunya nabi yang tidak risi bermimpi dan berimajinasi tentang wajah

dan tongkrongan Nabi Musa dan Isa misalnya. Dia tak sadar bahwa pengutaraan sesuatu

keghaiban yang sepele tidak bermakna dan mandek disitu secara mubazir, hanyalah akan

menempatkan kalimatnya sebagai sebuah redundant (kemubaziran) yang konyol, karena

“kalau ya, so what?” Kembali, itu hanyalah sebuah bual atau setidaknya sebuah pelipur

lara untuk naik kejenjang kenabian .

“Saya melihat Nabi-nabi Isa, Musa, dan Ibrahim. Isa merah kulitnya, kriting

rambutnya, lebar dadanya. Dan Musa kemerah-merahan, tinggi besar, tiada

keriting rambutnya, seolah-olah beliau dari kaum Zuth.” (Bukhari no.1498).

Muhammad juga mengklaim secara redundant bahwa ia tahu makam Musa tanpa

ada kepentingan dan keperluan:

“Kalau sekiranya aku ada disana, akan kutunjukkan kepadamu makamnya (Musa),

yaitu dipinggir jalan, didekat tumpukan katsbil ahmar (pasir merah)” (HS. Bukhari

694).

Muhammad juga melihat Jibril mempunyai 600 sayap (Bukhari 1437). Ia pernah kena

sihir, sehingga ia mengkhayalkan mengerjakan sesuatu, padahal beliau tidak

mengerjakannya (Bukhari 1414). Itu sebabnya mimpi atau khayalan Muhammad dalam

kisah perjalanan Israa’ (ke Baitul Maqdis-Al Aqsa di Yerusalem) perlu dikritisi, karena tak

ada Rumah Tuhan apapun disana dikala itu, sejak sejarah mencatat Bait Tuhan telah

dihancurkan oleh tentara Romawi ditahun 70 M. Diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud ra. bahwa

di Baitul Maqdis Muhammad bertemu dengan Ibrahim, Musa dan Isa ditengah-tengah

sejumlah nabi lainnya. Mereka berkumpul karena Rasulullah saw. Kemudian Muhammad

shalat bersama mereka (dalam bahasa Arab?), dimana beliau menjadi imam….

Tidakkah itu menceritakan bagaimana khayalan Muhammad untuk berkumpul dengan

para nabi, dimana kerinduannya adalah untuk menempatkan dirinya sebagai nabi nomor

satu?

Tetapi Bukhari meriwayatkan perjalanan Mi’raj ke Sidratul Muntaha secara amat berbeda

dengan Imam Muslim (HS.Bukhari 211). Dan untuk setiap tingkat langit beliau bertemu

dan bersalam-sapa dengan satu persatu nabi-nabi Allah (yang justru sudah disebutkan

shalat bersama Muhammad di Baitul Maqdis?!). Tetapi Muhammad menjadi begitu

pelupa dan menanyakan kepada Jibril siapa-siapa mereka satu persatu. Malahan menjadi

begitu tolol telah menerima hukum wajib shalat 50 x sehari dari Allah, sampai-sampai ia

DIKULIAHI Musa berturut-turut bahwa itu adalah frekwensi shalat yang mustahil dapat

ditunaikan oleh umat Islam! Bila setiap shalat (berikut persiapan wudu) memakan waktu

rata-rata 20 menit saja, maka akan tersita 1000 menit (hampir 17 jam) buat shalat setiap

hari. Itu adalah seluruh 100% waktu aktif kerja manusia sehari-semalam, diluar waktu

Page 16: HADIAH TAK TERNILAI - buktidansaksi.combuktidansaksi.com/files/Resources/articles/Muhammad... · sebagai forum diskusi bebas kita disini, ... Apakah teks-teks suci Islamik ... Ikhtisar

16

tidur! Tentu akan mencengangkan bahwa Allah kok bego terlanjur menurunkan

hukum-rodi untuk wajib shalat yang mustahil! Bahkan double bego bahwa Muhammad

kok ya menerima hukum itu dengan suka cita sebelum bertemu dengan Musa yang

mengkuliahi dia?

Bagi kita-kita yang mau berpikir wajar, kisah-kisah mustahil semacam itu hanya pantas

terjadi dalam alam mimpi, dan samasekali bukan pewahyuan Allah yang kelak malah

dijadikan dasar peribadatan Islam yang paling pokok! Semua memperlihatkan khayalan

jauh kebawah alam sadar dari seorang Muhammad, bahwa beliau sangat mengkhayalkan

untuk menampil-kan dirinya dalam satu etalase nabi-nabi secara “bergandengan

tangan”, asal saja beliau menjadi imamnya!

Maka gambaran CONFUTOPIA diatas agaknya tepat melukiskan bagian dari kerinduan

Muhammad yang terdalam. Mungkin dia harus ditempatkan ditengah-tengah

menggantikan posisi Yesus. Sayangnya kenabiannya tidak disahkan (diurapi) oleh siapa-

siapa kecuali oleh dia juga sendiri (bersama istrinya Khadijah) yang menganggapnya

harus begitu, lalu mengklaim-nya atas nama Allah. Simaklah, sebab tidak ada satupun

klaim pertemuan dirinya dengan nabi-nabi lain (yang begitu dirindukannya) yang tidak

terkesan bual atau khayal. Tanpa saksi tanpa bukti.

Ini berlainan (beda antara bumi versus langit) dengan kejadian Yesus yang sungguh

bertemu muka per muka dengan nabi nabi Musa - yang merepresentasikan hukum Tuhan

- dan Elia yang merepresentasikan penubuatan profetis, disaksikan oleh 3 orang

muridNya. Bacalah sebaik-baiknya keabsahan Yesus seperti yang dimaklumatkan oleh

suara Tuhan Elohim sendiri bahwa Yesus adalah ANAK yang wajib didengar oleh seisi

dunia!

Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya,

dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ

mereka sendiri saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya

bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia…. Dan

tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan

dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi,

kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." Mendengar itu tersungkurlah

murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan” (Matius 17:1-6).

Yesus telah berkata berulang kali kepada orang-orang yang kian bebal:

“Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar” (Matius 11:15, 13:9, 43)