157
PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Emiten Indeks Saham Syariah Indonesia Sub Sektor Barang Konsumsi Periode 2011-2014) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh DODY FRANS 1111046100082 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015

PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN

PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris pada Emiten Indeks Saham Syariah Indonesia Sub Sektor Barang Konsumsi

Periode 2011-2014)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh

DODY FRANS

1111046100082

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H/2015

Page 2: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE
Page 3: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

LEL{BAR PENGESAIIAN

Skripsi yang blrjudul'?e*garuh Profiabilitas. C*rSwrot* Gnrrer*anec-e"

Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Mmrajemen taba (Studi Empiris pada

Emiten Indeks Saham Syariah Indonesia Sub Sektor Barang Konsumsi Periode 20I l-z}ru)" telah diujikan dalam sidang manriqa;rj,ak Fakuttas Syariah dan F[ukum

Universitas Islam Negeri GI[N) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, 15 Oltober

2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gslar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.SV) pada Prograrn Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, Oktober 2015

Panitia Sidang:

Ketua : AM. Hasan Ali" M.ANiP. 197s1201 20050

Sekretaris Abdurrauf. Lc.. M.ANIP. 19731215 200501 1 002

Supriyono" S.E. M.MPembimbing :

Pengujil :

Fenguji I1

NrP. 19720111 201411 1 001

Dr. siti Hamidah Rusriana, s.E..Ak.^ M.si (.C^"=].,,*;MDN.0316045705

Dr. Abd. Aziz Hsb" M.PdNIP" [9570511 199703 1 001

ilt

Page 4: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

LBMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri GIIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ke.tentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UD{) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3" Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

,27$*k1o!e:2015

Dody h-r

iv

Page 5: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

v

ABSTRAK

Dody Frans, 1111046100082. Pengaruh Profitabilitas, Corporate Governance, Ukuran

Perusahaan dan Leverage terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Empiris pada Emiten yang

Terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia Sub Sektor Barang Konsumsi Periode 2011-2014).

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015, 144 Halaman.

Pada dasarnya manajemen perusahaan dapat memberikan kebijakan dalam penyusunan

laporan keuangan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu informasi dalam laporan

keuangan yang digunakan sebagai parameter untuk mengukur peningkatan atau penurunan

kinerja pada perusahaan adalah informasi laba. Dari informasi laba akan banyak muncul

interpretasinya. Oleh sebab itu sering kali manajemen mempunyai kecenderungan untuk

melakukan tindakan yang dapat mempengaruhi atau memanipulasi informasi laba.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, corporate

governance, ukuran perusahaan dan leverage terhadap manajemen laba. Sampel dalam penelitian

ini adalah perusahaan sub sektor barang konsumsi yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) periode 2011-2014. Terdapat 17 perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini

yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan

adalah regresi data panel yang diolah menggunakan Eviews 7.0.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel return on equity, komisaris independen,

ukuran perusahaan dan debt to asset ratio berpengaruh secara simultan terhadap manajemen

laba. Sedangkan berdasarkan pengujian secara parsial, variabel ukuran perusahaan dan debt to

asset ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Variabel return on equity

berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba dan variabel komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba.

Kata Kunci : Manajemen Laba, Profitabilitas, Leverage, Corporate Governance, Ukuran

Perusahaan, Data Panel, ISSI.

Dosen Pembimbing : Supriyono, S,E, M.M,

Daftar Pustaka : 2001-2014.

Page 6: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan karunia-Nya kepada seluruh umat manusia, khususnya kepada penulis yang

telah diberikan kekuatan dan kemudahan untuk meneyalesaikan penulisan tugas akhir ini dengan

lancar. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah

membimbing kita semua menuju arah kebenaran dan kebahagiaan.

Atas kehendak dan rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Profitabilitas, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap

Praktik Manajemen Laba”, (Studi Empiris pada Emiten yang Terdaftar pada Indeks Saham

Syariah Indonesia Sub Sektor Barang Konsumsi Periode 2011-2014), ditujukan sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E.Sy) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagiaan

yang tak ternilai bagi penulis, sehingga dapat mempersembahkan skripsi ini untuk orang-orang

yang penulis sayangi dan semua pihak yang terkait yang telah membantu dan mendukung selama

penulisan skripsi ini.

Tanpa penulis lupakan bahwa keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini atas

doa, bimbingan, dukungan, dan saran-saran dari berbagai pihak.. Oleh karena itu merupakan

suatu kebahagiaan bagi penulis yang dalam kesempatan ini dengan setulus hati mengucapkan

terima kasih kepada :

Page 7: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

vii

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA Selaku Dekan Fakaultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., selaku ketua program studi Muamalat dan Bapak H.

Abdurrauf, Lc, MA, selaku sekretaris program studi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Orang tua tercinta Sri Rachmi Ananti dan Wiyono yang selama ini tidak henti-hentinya

memberikan semangat, dukungan, dan doa agar terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih

untuk kesabaran, nasehat dan curahan kasih sayang yang selalu diberikan kepada penulis.

4. Bapak Supriono, S.E., M.M. sebagai dosen pembimbing saya yang telah meluangkan

waktu disela-sela kesibukannya untuk memberi arahan dan bimbingan selama proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Kepada teman-teman “Sahabat Koplak”, terutama kepada Sule dan Ridho. terimakasih

atas perhatian, semangat dan doanya agar terselesaikannya skripsi ini.

6. Kepada Sahabat-sahabat saya, Siti Alfi Syahrin, orang yang membuat saya percaya

bahwa power of words itu benar-benar ada dan selama ini menjadi tempat berkeluh-kesah

dan menampung isi kepala saya. Terimakasih banyak atas semangat, doa, dukungan dan

nasihat-nasihatnya dalam melewati masa-masa sulit saya. Terimakasih juga kepada Silvia

Arafah yang selama ini turut memberi semangat dan mendoakan yang terbaik untuk saya.

Semoga kita bisa sama-sama terus sampai nanti yaaaa.

7. Terimakasih banyak kepada Indri atas waktu yang telah dilalui bersama serta tidak henti-

hentinya memberi support, semangat dan mendoakan yang terbaik untuk kelancaran

skripsi saya.

Page 8: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

viii

8. Untuk mbak ida, terimakasih banyak atas semangat yang diberikan dan doanya agar saya

cepat lulus dan menjadi sarjana.

9. Kepada kawan seperjuangan Andy Azhari terimakasih banyak atas doa dan supportnya

karena telah meluangkan waktunya untuk menjadi tempat bertanya banyak hal yang

berkaitan dengan skripsi saya.

10. Assy Shella, yang sering memberikan motivasi, doa dan semangat agar cepat

menyelesaikan skripsi dan mengejar wisuda. Terimakasih juga atas pinjaman bukunya

serta bantuan lainnya selama ini.

11. Untuk Mas Ferdy dari BPS terimakasih atas konsultasi statistiknya.

12. Untuk teman-teman seperjuangan lainnya Rahmat Abdillah, Vita, Opey, Rendy, Tiwi,

Hanni, Meyga, Faisal, Ame, Hilman & Tatang. Terimakasih atas semuanya selama masa

perkuliahan.

13. Keluarga besar Perbankan Syariah C lainnya yang telah banyak menghabiskan waktu

bersama penulis selama masa perkuliahan ini. Terimakasih atas kebersamaan, canda dan

tawanya. Semoga kita semua bisa menjadi orang sukses. Amin.

14. Terimakasih juga kepada pihak lainnya karena telah membantu penulis selama ini, dan

dengan berat hati tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Jakarta, 21 September 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 15

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 17

D. Perumusan Masalah .................................................................. 17

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 18

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 20

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 22

A. Laporan Keuangan ................................................................... 22

B. Agency Theory ......................................................................... 26

C. Profitabilitas ............................................................................. 29

D. Corporate Governance .............................................................. 35

E. Ukuran Perusahaan ................................................................... 40

Page 10: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

x

F. Leverage ................................................................................... 42

G. Manajemen Laba ...................................................................... 46

H. Manajemen laba dalam Pandangan Etika Bisnis Islam ............ 62

I. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian .................................... 67

J. Matriks Penelitian Terdahulu Terdahulu .................................. 74

K. Kerangka Pemikiran ................................................................ 76

L. Hipotesis …………………………………………………….. 77

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 78

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................ 78

B. Populasi dan Sampel ................................................................ 79

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 80

D. Metode Analisis Data ................................................................ 81

2. Teknik Analisis Data ............................................................. 81

a.Keuntungan Menggunakan Data Panel ............................ 81

b. Penentuan Model Estimasi ............................................... 83

c. Tahap Analisa Data .......................................................... 84

d. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 87

e. Uji Hipotesis dan Model Summary ................................... 91

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................ 94

F. Kerangka Penelitian …………………………………………. 104

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 105

A. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 105

B. Seleksi Sampel Penelitian ....................................................... 105

Page 11: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

xi

C. Deskripsi Sampel Penelitian ..................................................... 107

D. Deskripsi Variabel ...................................................................... 108

E. Analisa dan Pembahasan ............................................................ 109

1. Statistika Deskriptif .............................................................. 109

2. Pemilihan Model Regresi Data Panel ................................... 111

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 117

4. Uji Signifikansi .................................................................... 122

F. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................ 131

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 137

A. Kesimpulan ................................................................................ 137

B. Saran .......................................................................................... 138

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 140

LAMPIRAN.................................................................................................... 143

Page 12: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

1.1 Peringkat Informasi Untuk Keputusan Saham ……………… ....... 6

1.2 Nilai Deteksi Manajemen Laba ……………………………….. .... 10

2.1 Matriks Penelitian Terdahulu ......................................................... 74

3.1 Operasionalisasi Variabel ……………………………………. ...... 103

4.1 Tahapan Seleksi Pemilihan Sampel dengan Kriteria ...................... 106

4.2 Daftar Sampel Penelitian ................................................................. 107

4.3 Statistika Deskriptif ......................................................................... 109

4.4 Hasil Regresi Data Panel Model Common Effect ........................... 113

4.5 Hasil Regresi Data Panel Model Fixed Effect................................. 114

4.6 Hasil Uji Chow ................................................................................ 116

4.7 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 119

4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Park ................................. 121

4.9 Hasil Uji F dengan Model Common Effect..................................... 123

4.10 Hasil Uji t dengan Model Common Effect ...................................... 125

4.11 Hasil Uji Adjusted R2

dengan Model Common Effect .................... 130

Page 13: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 76

3.3 Kerangka Penelitian ................................................................... 104

4.1 Uji Normalitas Data ...................................................................... 117

Page 14: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

1

BAB I

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat

pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk

pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar

modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada berbagai instrumen

keuangan. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya

sesuai dengan karakteristik keuntungan dan resiko masing-masing instrumen1.

Pasar modal dapat menjadi penggerak bagi perekonoian suatu negara. Melalui

pasar modal investor dapat mengalokasikan dana dari sektor yang kurang produktif

ke sektor ke sektor yang lebih produktif oleh karena itu pasar modal yang efisien

dapat mendukung perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, pasar

modal memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan

kesempatan bagi perusahaan untuk memanfaatkan dana langsung dari masyarakat

1 “Pengantar Pasar Modal”, artikel diakses pada 21 Oktober 2015 dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.aspx

Page 15: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

2

tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan, hal ini sesuai

dengan pengertian pasar modal (capital market) yaitu pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan dan sebagai sarana pendanaan

bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi

kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana

dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya2.

Pasar modal harus mampu menciptakan suatu mekanisme yang dapat

melindungi kepentingan pihak yang kelebihan dana (investor), yaitu dengan cara

memberikan seluruh informasi secara lengkap dan benar serta menyampaikan seluruh

perubahan-perubahan yang terjadi secara up to date dan terpercaya, sehingga investor

dapat memahami secara menyeluruh mengenai keadaan emiten bursa efek dalam

berbagai aspek yang dialami, terutama aspek keuangan dan perkembangan aktivitas

di bursa efek3.

Perusahaan sebagai badan usaha yang bertujuan untuk mencari keuntungan,

pada dasarnya tingkat produktifitas suatu perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan akan mencerminkan kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja perusahaan

adalah tingkat prestasi (karya) atau hasil yang dicapai kadang-kadang digunakan

untuk dicapainya suatu hasil yang positif. Produktifitas yang dilakukan perusahaan

sebagai kemampuan perusahaan untuk memberikan nilai terhadap perusahaan

2 Mohammad Didik Ariyanto, “Analisis Pengaruh Manajemen Laba dan Profitabilitas

terhadap Kebijakan Dividen”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 5, (September 2010) : h.15 3 Ibid., 16

Page 16: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

3

adalah kinerja perusahaan. Penilaian kinerja merupakan sangat penting bagi

perusahaan yang telah go public. Perusahaan go public adalah perusahaan yang

dimiliki oleh masyarakat, dengan pengertian lain bahwa masyarakat memiliki akses

untuk memiliki perusahaan melalui mekanisme penyertaan dalam bentuk saham.

Penilaian kinerja ini sangat penting sehingga diketahui nilai perusahaan.

Penilaian kinerja juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang mengalami

kesulitan, penilaian kinerja juga sangat berguna untuk restrukturisasi

pengimplementasian program pemulihan usaha, bagi perusahaan yang go public

penilaian kinerja sangat penting jika perusahaan akan menjual perusahaannya di

bursa harus melakukan penilaian untuk menentukan nilai wajar saham yang

akan ditawarkan kepada masyarakat. Tujuan dari pengukuran kinerja keuangan

perusahaan adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan

tingkat stabilitas suatu perusahaan4.

Akuntansi merupakan kegiatan menyediakan informasi keuangan bagi

pengambilan keputusan ekonomis. Segala sesuatu yang terjadi dalam suatu bisnis,

terutama kejadian ekonomis, harus selalu dicatat dalam laporan akuntansi. Akuntansi

pada dasarnya berhubungan erat dengan informasi dan output dari akuntansi adalah

laporan keuangan5. Menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1

mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun

4 Ibid.,. h.12.

5 Dedhy Sulistiawan, dkk, Creative Accounting : Mengungkap manajemen laba dan skandal

akuntansi, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h.9.

Page 17: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

4

menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

keuangan dari individu, asosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan

keuangan (PSAK No, 1)6.

Tujuan utama laporan keuangan adalah sebagai informasi akuntansi yang

disajikan untuk pihak-pihak terkait (Stakeholder) suatu perusahaan untuk menyajikan

keadaan tentang kondisi keuangan perusahaan, posisi keuangan perusahaan, kinerja

dan perubahan posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu sebagai

bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Para pihak terkait tersebut terdiri

dari pihak internal seperti manajemen perusahaan dan karyawan maupun eksternal

perusahaan seperti investor, kreditor, pemerintah, masyarakat dan pihak lainnya.

Teori Efficiency Market Hypothesis (EMH) atau Capital Market Efficiency

menyebutkan bahwa informasi laporan keuangan dapat mempengaruhi pasar modal7.

Salah satu informasi dalam laporan keuangan yang digunakan sebagai parameter

untuk mengukur peningkatan atau penurunan kinerja pada perusahaan adalah

informasi laba yang terkandung dalam laporan laba rugi. Dari informasi laba akan

banyak muncul interpretasinya, tergantung siapa yang menggunakan informasi

tersebut. adanya perubahan informasi atas laba melalui beberapa cara akan

memberikan dampak yang cukup berpengaruh terhadap tindak lanjut dan keputusan

6 Ibid., h, 43

7 Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi Laporan Keuangan (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2002), hlm. 65.

Page 18: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

5

yang akan diambil oleh pengguna informasi8. Karena melalui laba dapat dinilai

tingkat kinerja manajemen, tingkat kemampuan menghasilkan laba dalam jangka

waktu panjang, serta tingkat risiko investasi dalam perusahaan tersebut.

Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita akan diarahkan pada

sejauh mana dan seberapa cepat informasi tersebut dapat mempengaruhi pasar yang

tercermin dalam perubahan harga sekuritas9. Investor pasti senantiasa memperhatikan

pergerakan harga di pasar. Artinya, baik investor individual maupun institusi

mengikuti pergerakan pasar tiap saat secara seksama, dan selalu siap untuk

melakukan traksaksi beli atau jual manakala menurut perhitungan akan didapat hasil

yang menguntungkan. Dengan kata lain, investor yang secara cepat dapat mengetahui

potensi adanya nilai tambah akan dapat memperoleh keuntungan dengan

menggunakan pilihan strategi yang tepat10

.

Teori Efficiency Market Hypothesis (EMH) atau Capital Market Efficiency

diatas dapat didukung oleh data-data hasil survey tentang sumber informasi yang

paling relevan untuk pengambilan keputusan investasi saham di Indonesia. tabel 1.1

Menunjukan bahwa laporan keuangan dominan digunakan oleh investor institusi dan

analis saham/keuangan. Namun laporan keuangan bukan merupakan informas yang

utama bagi investor individu. Informasi utama bagi investor individu adalah likuiditas

8 Faizah, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Tindakan Perataan Laba (Income

Smoothing) pada Perusahaan yang Termasuk dalam Jakarta Islamic Index (JII),” (Skripsi S1 Fakultas

Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009). h,1. 9 Tatang A.G & Elok Sri Utami, “Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya”, Jurnal

AKUNTANSI & Keuangan Vol. 4, No.1 (Mei 2002): h.56. 10

Ibid.,h.57.

Page 19: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

6

pasar dan rumor11

. Walaupun laporan keuangan juga merupakan sebagai bahan

pertimbangan.

Tabel 1.1

Peringkat Informasi untuk Keputusan Investasi Saham di Indonesia

Keterangan Total Investor Analis

Keuangan Individu Institusi

Kebijakan Perusahaan yang dipublikasikan 1 3 1 2

Laporan Keuangan Tahunan 2 6 2 1

Likuidasi Pasar 3 1 2 5

Teknikal Analisis 4 3 3 3

Laporan Keuangan Intern 5 5 1 6

Rumor 6 2 4 6

Majalah dan Koran 7 7 5 4

Saran dari Broker 8 4 6 7

Prospektus 9 8 7 4

Komunikasi Dengan Manajemen 10 9 8 8 Sumber : Sulistiawan dan Feliana (2010) : Hasil Survey yang dipresentasikan dalam

seminar riset bisnis Universitas Airlangga.

Pada dasarnya manajemen perusahaan dapat memberikan kebijakan dalam

penyusunan laporan keuangan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu12

, Oleh karena

itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat

mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Laba yang meningkat dari periode

sebelumnya mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan adalah bagus dan hal ini

dapat mempengaruhi peningkatan harga saham perusahaan.

Dalam penyusunannya, laporan keuangan secara konsisten harus disusun

dengan menggunakan standar akuntansi yang dianggap sebagai informasi relevan,

11

Dedhy Sulistiawan, dkk, Creative Accounting : Mengungkap manajemen laba dan skandal

akuntansi, h.10. 12

Hadri Kusuma dan Wigiya Ayu Udiana Sari, “Manajemen Laba oleh Perusahaan

Pengakuisisi sebelum Merger dan Akuisisi di Indonesia”, JAAI, Vol. 7 NO. 1 (JUNI 2003), h. 21.

Page 20: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

7

netral, dan lengkap. Dalam suatu laporan keuangan, pihak internal perusahaan

mendapatkan kebebasan dalam pemilihan metode akuntansi yang digunakan. Selain

itu prinsip akuntansi juga memberikan kebebasan pemakainya untuk menentukan

nilai estimasi yang digunakannya. Nilai estimasi merupakan nilai yang digunakan

periode waktu alokasi harga perolehan (cost) aktiva tetap dan biaya dibayar dimuka

(differed charge), nilai residu tetap, persentase biaya kerugian piutang, dan lain-lain.

Kebebasan memilih metode akuntansi dan estimasi inilah yang memicu dan

mendorong seseorang untuk merekayasa informasi keuangan. Penyusun laporan

keuangan hanya mau memilih dan menggunakan metode akuntansi dan menentukan

nilai estimasi yang dapat mengoptimalkan kesejahteraannya. Artinya, penyusun

laporan keuangan hanya mau menggunakan suatu metode akuntansi tertentu apabila

ada manfaat yang bisa diperoleh. Sementara metode yang tidak bisa memberi manfaat

tidak akan digunakan dalam menyusun laporan keuangan.

Pada dasarnya ada dua cara yang bisa digunakan seorang manajer perusahaan

untuk mempengaruhi laporan keuangan, yang pertama dengan memilih salah satu

metode akuntansi atau nilai estimasi akuntansi, dan kedua dengan menggunakan

kedua metode akuntansi dan estimasi akuntansi. Apabila penyusun laporan keuangan

memilih menggunakan metode akuntansi maka kebijakan ini relatif lebih mudah

diketahui oleh pemakai laporan keuangan, karena setiap metode akuntansi yang

digunakan harus diungkapkan dalam laporan keuangan yang bersangkutan. Namun

jika seorang penyusun laporan keuangan memilih menggunakan nilai estimasi

akuntansi untuk mengendalikan transaksi akrual maka kebijakan ini relatif lebih sulit

Page 21: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

8

untuk diketahui pihak lain sehingga penyusun laporan keuangan cenderung memilih

kebijakan rekayasa mengendalikan berbagai akrual. Alasannya, transaksi akrual yang

diatur dengan memanfaatkan kebebasan menentukan nilai estimasi akuntansi ini

merupakan transakasi yang tidak mudah diketahui pemakai laporan keuangan.

Upaya mempengaruhi informasi keuangan inilah yang disebut dengan

manajemen laba. Secara umum manajemen laba dapat dilakukan karena dasar

pencatatan transaksi yang dilakukan akrual atau tanpa harus disertai penerimaan kas

atau pengeluaran kas. Secara umum manajemen laba didefenisikan sebagai upaya

manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi

dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin

mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Istilah intervensi dan mengelabui inilah

yang dipakai sebagai dasar sebagian pihak untuk menilai manajemen laba sebagai

kecurangan. Sementara pada pihak lain tetap menganggap aktivitas rekayasa

manajerial ini bukan sebagai kecurangan. Alasannya, intervensi itu dilakukan manajer

perusahaan dalam kerangka standar akuntansi, yaitu masih menggunakan metode

prosedur akuntansi yang diterima dan diakui secara umum13

.

Pada dasarnya praktik manajemen laba bukanlah hal baru dalam dunia

akuntansi, manajemen laba merupakan bagian dari istilah creative accounting,

Creative Accounting adalah praktik akuntansi yang berbeda dengan praktik akuntansi

yang biasa digunakan. Dalam sudut pandang profesi akuntan melihat bahwa

manajemen laba merupakan sesuatu yang legal jika yang dilakukan masih dalam

13

Sri Sulistyanto, Manajemen Laba Teori dan Model Empiris (Jakarta: Grasindo, 2008), h.14.

Page 22: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

9

kerangka standar akuntansi, tapi jika praktik akuntansi yang dilakukan melanggar

aturan maka hal itu disebut skandal akuntansi namun terlepas dari legal atau tidaknya

merupakan suatu peristiwa yang tidak mencerminkan keadaan laba perusahaan yang

sebenarnya.

Praktik manajemen laba menyebabkan angka laporan keuangan terpengaruh

dan berpihak pada kepentingan manajer. Tujuan praktik itu sudah jelas, yaitu

mengharapkan pembaca laporan keuangan yang menjadi sasaran praktik manajemen

laba agar mengambil keputusan yang menguntungkan manajer atau perusahaan. Hal

ini tentunya merugikan pihak lain. Sebabnya dalam praktik manajemen laba dapat

berimplikasi pada hilangnya kredibilitas pelaporan keuangan dan menambah bias

informasi dalam laporan keuangan14

. Karena mestinya dalam mencapai angka laba

yang diinginkan harusnya dilakukan dengan upaya aktivitas bisnis yang normal,

bukan operasi diatas kertas15

. Tabel 1.2 dibawah ini merupakan gambaran umum

mengenai praktik manajemen laba yang terjadi pada emiten syariah di Indonesia.

Secara empiris, nilai deteksi manajemen laba dapat bernilai nol, positif, atau

negatif. Nilai nol menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan pola perataan laba

(income smoothing). Sedangkan nilai positif menunjukkan adanya manajemen laba

14

Ahmad Yusuf Marzuki & Achmad Badarudin Latif, “Manajemen Laba dalam Tinjauan

Etika Bisnis Islam”, Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7 No. 1 (Maret 2010) : h.11. 15

Ibid.,h.13.

Page 23: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

10

dengan pola peningkatan laba (income increasing) dan nilai negatif menunjukkan

manajemen laba dengan pola penurunan laba (income decreasing)16

.

Tabel 1.2

Nilai Deteksi Manajemen Laba yang Pada 10 Emiten Syariah yang terdaftar

dalam Jakarta Islamic Index (JII)

NO. EMITEN Nilai Deteksi Manajemen Laba

2007 2008 2009 2010 2011

1 AALI 0.1896004413 1.575401065 0.555555904 0.490754872 0,431603005

2 ANTM 0.182786053 0.701599283 0.653609481 0.635971639 0,072323991

3 ASII 0.607992006 0.438413493 0.656960784 1.996077069 1,456907646

4 INTP 0.017076937 0.279366791 0.128392048 0.256316583 0,314867562

5 PTBA 0.827140064 0.221289187 0.842322886 0.872454376 0,730356637

6 TLKM 0.099494296 0.110148987 0.085643052 0.006399437 0,030374574

7 SMGR 0.457197415 0.416307304 0.44429853 0.121003438 0,00887056

8 TINS 0.374835455 4.887430266 0.756423211 0.422651507 2.086270775

9 UNTR 0.247127072 0.209783588 0.334751778 0.965227352 0,227235827

10 UNVR 0.349092529 0.217131717 0.290263727 0.262141335 0,092517905

Sumber : Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 1/November 2011: 1-94

Dalam pelaksanaannya pastinya berangkat dari sebuah motivasi seorang

manajer untuk mencapai tujuan tertentu yang itu erat kaitannya dengan permasalahan

etika. Etika merupakan bidang ilmu normatif yang dapat menentukan apa yang harus

dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang individu., dalam perspektif etika bisnis

islam manajemen laba adalah praktik yang sebenarnya memiliki kecenderungan tidak

16

Sri Sulistyanto, Manajemen Laba (Teori & Model Empiris), (Jakarta: Grasiondo, 2008), h.

67

Page 24: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

11

sesuai dari prinsipsyariah dengan kata lain tindakan memanipulasi laba diatas kertas

dalam bentuk manajemen laba itu tidak sesuai dengan ajaran islam17

.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya, bahwa dalam mendeteksi

penyebab manajemen laba terdapat beberapa faktor-faktor yang turut berpengaruh

terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan, salah satunya adalah

profitabilitas. Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu

perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan,

aset dan modal saham tertentu. Tingkat profitabilitas juga merupakan salah satu

motivasi manajer perusahaan dalam melakuan praktik manajemen laba. Melalui

manajemen laba. karena manajer perusahaan dapat mempengaruhi profitabilitas yang

dicapai dalam laporan keuangan. Studi penelitian sebelumnya tentang profitabilitas

dana manajemen laba menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan

antara profitabilitas dan manajemen laba18

.

Leverage merupakan rasio untuk mengetahui seberapa besar aktiva yang

dimiliki perusahaan berasal dari modal atau hutang, dengan menggunakan rasio

leverage dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap

kepada pihak lain. Apabila leverage digunakan dengan baik, leverage dapat

digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan, namun apabila digunakan untuk

17

Ibid.,h.19. 18

I Guna, Welvin & Arleen Herawaty, “Pengaruh Mekanisme Good Coprporate Governance,

Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba,” Jurnal Bisnis

dan Akuntansi Vol. 12, No.1 (April 2010) : h.65.

Page 25: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

12

menarik minat kreditur, maka leverage akan memunculkan tindakan manajemen laba.

Perusahaan yang memiliki liabilitas tinggi akan memilih kebijakan akuntansi dengan

menggeser laba masa depan ke masa sekarang.

Watts and Zimmerman (1990) menyatakan dalam debt covenant hypothesis

bahwa semakin dekat perusahaan ke arah pelanggaran persyaratan hutang yang

didasarkan atas angka akuntansi maka manajer lebih cenderung untuk memilih

prosedur-prosedur akuntansi yang memindahkan laba periode mendatang ke periode

berjalan19

. Penelitian yang dilakukan oleh Saleh et al. (2005), Tarjo (2008), dan Lin

et al. (2009) dalam Gao & Pagaling (2011 )menemukan bahwa leverage mempunyai

hubungan positif dengan manajemen laba.

Hal ini diperjelas dalam penelitian yang dilakukan oleh Klein dan Othman

dan Zhegal, (2006) dalam Diana & Dul (2011) yang menyebutkan bahwa hutang

dapat meningkatkan manajemen laba saat perusahaan ingin mengurangi kemungkinan

pelanggaran perjanjian hutang dan meningkatkan posisi tawar perusahaan selama

negosiasi hutang. Agar kreditor mau menginvestasikan dananya di perusahaan

tentunya manajer harus menunjukan performa baik dari perusahaannya. Perilaku

kreatif dari manajer untuk menampilkan performa yang baik dari laporan

keuangannya pun sering kali muncul.

Corporate governance muncul karena adanya pemisahan antara pemilik

dengan pengendalian perusahaan. Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal

19

Robert Jao & Gagaring Pagalung, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia, Jurnal Akuntansi & Auditing,

Volume 8, No. 1, (November 2011) : h. 46.

Page 26: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

13

dengan pengendalian oleh agent dalam sebuh organisasi cenderung menimbulkan

konflik keagenan diantara principal dengan agen. Pemisahan yang terjadi antara

kepemilikan dan pengelolaan perusahaan akan menimbulkan suatu konflik yang

disebut dengan agency conflict.

Dengan berperan sebagai agen, manajemen suatu perusahaan diberi

wewenang oleh pemilik untuk mengambil keputusan dan menjalankan serta

mengurus jalannya perusahaan, karena itu manajemen sebagai pengelola perusahaan

dimasa yang akan datang dibandingkan pemilik perusahaan. Manajemen

berkewajiban untuk pengungkapan informasi mengenai kondisi perusahaan. Misalnya

informasi tentang laporan keuangan. Namun terkadang informasi yang diberikan

tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kondisi ini disebut sebagai asimetri

informasi. Asimetri informasi terjadi karena antara diantara pihak-pihak terkait tidak

mempunyai sumber dan akses yang setara untuk memperoleh informasi, dalam hal ini

antara principal dan agen Asimetri informasi yang terjadi antara manajemen dan

pemilik perusahaan dapat memicu manajemen untuk melakukan praktik manajemen

laba.

Ada dua poin penting yang ditekankan dalam konsep ini, yaitu hak

stockholder dan stakeholder untuk memperoleh informasi akurat dan tepat waktu

serta akurat, tepat waktu, dan transparan semua informasi mengenai perusahaan, atau

dengan kata lain, konsep good corporate governance menekankan pentingnya

kesetaraan (fairness), transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), dan

responsibilitas (responsibility) informasi untuk meningkatkan kualitas laporan

Page 27: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

14

keuangan. Alasannya laporan keuangan merupakan alat komunikasi utama

perusahaan dengan semua pihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Andayani, 2010). Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Ujiyantho dan Pramuka (2007), Bangun dan Vincent (2008)

dalam Wulandari (2013) menunjukan bahwa corporate governance berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba.

Ukuran perusahaan yang besar dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan

mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki kinerjanya, sehingga

pasar akan mau membayar lebih mahal untuk mendapatkan sahamnya karena percaya

akan mendapatkan pengembalian yang menguntungkan dari perusahaan tersebut.

Perusahaan besar umumnya memiliki total aktiva yang besar pula, semakin tinggi

total aktiva suatu perusahaan, maka risiko yang akan ditanggung oleh investor akan

semakin kecil20

.

Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka

akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak

perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat. Perusahaan yang besar akan

lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan dan cenderung melaporkan

kondisi keuangan dengan akurat karena lebih diperhatikan oleh masyarakat.

Sedangkan perusahaan kecil mempunyai kecenderungan untuk melakukan

manajemen laba dengan melaporkan laba yang lebih besar sehingga dapat

20

Ayu Sri Mahatma Dewi & Ari Wirajaya, “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan

Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013),

h.364.

Page 28: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

15

menunjukkan kinerja perusahaan yang lebih bagus. Ini menunjukkan bahwa semakin

besar perusahaan semakin kecil pengelolaan laba yang dilakukan21

. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Robert dan gagaring (2011), Lee and Choi

(2002), Midiastuty dan Machfoedz (2003), Saleh et al. (2005), Liu dan Lu (2007),

dan Cornett et al. (2009) yang menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

negatif terhadap manajemen laba

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti melihat bahwa penelitian

mengenai manajemen laba ini layak untuk diteliti kembali oleh karena itu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Pengaruh Profitabilitas,

Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Praktik

Manajemen Laba”, (Studi Empiris pada Emiten Indeks Saham Syariah Indonesia

Sub Sektor Barang Konsumsi Periode 2011-2014).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat disimpulkan beberapa identifikasi

masalah diantaranya adalah :

1. Creative Accounting adalah praktik akuntansi yang berbeda dengan

praktik akuntansi yang biasa digunakan. Manajemen laba merupakan

bagian dari creative accounting atau diistilahkan sebagai nama lain dari

21

Robert Gao & gagaring pagalung, “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia, Jurnal Akuntansi & Auditing

Vol.8, No.1 (November 2011): h.48.

Page 29: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

16

creative accounting. Pada dasarnya manajemen laba diasumsikan sebagai

kemampuan untuk “memanipulasi” pilihan-pilihan yang tersedia dan

mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang

diharapkan. Selaras dengan definisi tersebut, dalam pendapat lain juga

hampir sama dalam mendefinisikan manajemen laba, yaitu intervensi yang

dilakukan oleh pihak internal perusahaan dalam mempengaruhi informasi

laporan keuangan untuk mendapatkan tingkat kinerja yang diinginkan

serta didasari oleh motivasi lainnya.

2. Dalam perhitungan manajemen laba terdapat bermacam-macam teknik

perhitungannya untuk mendeteksi praktik manajemen laba sebagai

variabel independen, salah satu teknik yang memberikan hasil paling kuat

dalam perhitungan manajmen laba adalah dengan discreationary accruals

sebagai proksi manajemen laba, karena teknik ini sejalan dengan

akuntansi berbasis akrual yang banyak digunakan dalam dunia usaha.

Metode ini merupakan pencatatan yang membuat munculnya komponen

akrual yang mudah untuk dipermainkan besar kecilnya. Pada penelitian ini

difokuskan untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh secara teori

terhadap praktik manajemen laba pada emiten syariah.

Page 30: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

17

C. Pembatasan Masalah

1. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor

yang dianggap dominan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya terhadap

praktik manajemen laba) emiten syariah sub sektor barang konsumsi.

2. Penelitian ini menggunakan 4 variabel bebas yang terdiri dari rasio

profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Equity (ROE), lalu Debt

to Asset Ratio (DAR) sebagai proksi leverage, Corporate Governance,

dan ukuran perusahaan terhadap praktik manajemen laba yang dideteksi

menggunakan discreationary accrual sebagai variabel terikat.

3. Objek dalam penelitian ini adalah emiten sub sektor barang konsumsi

yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) dan terdaftar dalam

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

4. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jenis data panel yaitu

perpaduan jenis data time series dan data cross section yang diambil dari

laporan keuangan tahunan emiten Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

yang telah diaudit periode tahun 2011-2014.

D. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini pembahasan terfokus kepada masalah faktor-faktor yang

mempengaruhi praktik manajemen laba pada emiten syariah sub sektor barang

konsumsi, diantara yang menjadi faktor-faktor yang dianggap dominan tersebut yang

Page 31: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

18

akan dibahas dalam penelitian ini yaitu return on equity, Corporate governance,

ukuran perusahaan dan debt to asset ratio terhadap discretionary sebagai deteksi

praktik manajemen laba. Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka dapat

ditarik beberapa pokok masalah sebagai berikut :

a. Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara variabel return on

equity, corporate governance, ukuran perusahaan dan debt to asset

ratio terhadap praktik manajemen laba pada emiten Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor barang konsumsi ?

b. Faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap praktik manajemen

laba pada emiten Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor

barang konsumsi ?

c. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara variabel return on

equity, corporate governance, ukuran perusahaan dan debt to asset

ratio terhadap praktik manajemen laba pada emiten Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor barang konsumsi ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bukti secara empiris

mengenai pengaruh variabel-variabel independen terhadap praktik manajemen

laba, serta untuk mengetahui faktor-faktor dominan diantara variabel bebas

Page 32: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

19

yang dianggap dapat mempengaruhi praktik manajemen laba pada emiten

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor barang konsumsi periode

2011-2014.

2. Manfaat penelitian

Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kegunaan bagi berbagai pihak diantaranya adalah :

a. Dapat dijadikan referensi, bacaan, dan dapat dibandingkan antara

penelitian ini, dan penelitian sebelumnya serta penelitian yang akan

datang mengenai topik yang dibahas dalam penelitian ini.

b. Penelitiian ini diharapkan dapat menambah keragaman referensi

mengenai Creative Accounting, khususnya tentang earning

management (manajemen laba) syariah guna menambah pengetahuan

dan dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian sejenis serta dapat

dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dari penelitian yang

telah ada maupun yang akan dilakukan.

c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi

khazanah keilmuan dan pengembangan kajian teoritis khususnya yang

berkaitan dengan praktik Creative Accounting yang terjadi pada

emiten penerbit saham syariah.

Page 33: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

20

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran awal dari apa yang akan dilakukan oleh

peneliti yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah rumusan masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menyediakan tentang kajian kepustakaan yang berisi tentang

landasan teori tentang perbankan syariah dan konsep manajemen laba.

Selain itu bab ini juga berisi review studi penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan manajemen laba sebagai referensi penelitian.

Melalui penelitian terdahulu maka terbentuklah kerangka konsep

sebagai miniatur penelitian yang nantinyaakan menjadi dasar dalam

pembentukan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas mengenai metode apa yang penulis gunakan

dalam penulisan skripsi .yang mencakup tempat dan waktu penelitian,

pendekatan dan desain penelitian, jenis dan sumber data penelitian,

Defenisi Operasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis data

Page 34: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

21

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pembahasan yang memaparkan hasil dari

pengujian hipotesis. dan menganalisa data-data yang diperoleh dalam

penelitian sehingga didapat hasilnya, yang kemudian dilakukan

pembahasan terhadap hasil yang didapat guna mendapatkan

kesimpulan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang ditarik dari pembuktian atau

dari uraian yang telah ditulis terdahulu dan bertalian erat dengan

pokok masalah. selain itu juga terdapat implikasi penelitian,

keterbatasan dan saran bagi kemungkinan pengembangan penelitian

lanjutan.

Page 35: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari akuntansi

karena laporan keuangan merupakan output dari akuntansi. Laporan keuangan sangat

penting untuk menggambarkan kondisi perusahaan, posisi laporan keuangan, kinerja,

dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna

laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta

menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas pernggunaan sumber-sumber

daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan menggambarkan kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu

tertentu1.

Suatu laporan keuangan akan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan.

Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua

informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan2. Laporan

keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna

1 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo,

2004), h.105 2 Earl K. Stice, dkk, Akuntansi Intermediate (Jakarta:Salemba Empat, 2004), h.12.

Page 36: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

23

laporan keuangan dalam membuat keputusan. Dalam menyusun laporan keuangan,

tidak terlepas dari perilaku manajer perusahaan yaitu sehubungan dengan pemilihan

kebijakan akuntansi. Manajer akan menerapkan kebijakan konservatif atau cenderung

liberal, tergantung nilai pelaporan laba yang diinginkan.

1. Karakteristik Laporan Keuangan

Suatu laporan keuangan akan bermanfaat jika dalam menyusun laporan

keuangan tersebut diperhatikan beberapa hal yang yang menjadi karakteristik dari

laporan keuangan. Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas

membuat informasi dalam laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai dalam

pengambilan keputusan bernilai ekonomis. Karakteristik kualitatif keuangan menurut

Ikatan Akuntansi Indonesia melalui PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

No 1 (2007:7) adalah :

a. Mudah dipahami (Understandability)

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam

hal ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang

aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari

informasi dengan ketentuan yang wajar. Namun demikian, informasi

kompleks yang seharusnya dimasukan dalam laporan keuangan tidak dapat

dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu

untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

Page 37: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

24

b. Relevan (relevance)

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas

relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi

pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa

kini, atau masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

c. keandalan (reliability)

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki

kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan

dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari

yang seharusnya disajikan, atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Selain itu informasi harus diarahkan pada kebutuhan pemakai, dan tidak

bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu.

Dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu,

maka ketidakpastian tersebut diakui dengan mengungkapkan hakikat dan

tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan akal sehat. Agar dapat

diandalkan, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus lengkap

dalam batasan materialistis dan biaya (kelengkapan). Kesenjangan untuk tidak

mengungkapkan dapat mengakibatkan informasi menjadi tidak benar dan

menyesatkan.

Page 38: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

25

d. Dapat diperbandingkan (Comparability).

Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan

keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan

posisi keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan

keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, serta

perusahaan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan

penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa

harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antara periode

yang sama, dan untuk perusahaan yang berbeda.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Pada hakikatnya laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi.

Informasi keuangan perusahaan tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan dalam

pengambilan keputusan ekonomis bagi pihak-pihak terkait. Pihak-pihak yang terkait

tersebut terdiri dari pihak intern dan pihak ekstern perusahaan. Menurut Standar

Akuntansi Keuangan (2007) “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi”. Sedangkan Menurut Accounting Principles Board

Statement No.4 tujuan dari laporan keuangan adalah sebagai berikut3 :

3 Belkaoui, Ahmed Riahi, Teori Akuntansi. Buku 1, Edisi kelima, Salemba Empat, (Jakarta :

Salemba Empat, 2006).

Page 39: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

26

a. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan

sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi

keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi

keuangan.

b. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber

daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat

mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya, menunjukkan pendanaan

dan investasinya, mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi

komitmennya, untuk menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi

pertumbuhannya.

2) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai

perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan yang

diarahkan untuk memperoleh laba.

B. Agency Theory

Teori agensi pertama kali dipopulerkan oleh Jensen dan meckling pada

tahun1976. Dalam teori ini dinyatakan bahwa hubungan keagenan muncul ketik satu

orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agen) untuk memberikan

suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada

Page 40: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

27

agen tersebut4. Dalam hal ini pemegang saham hanya tertarik pada hasil keuangan

yang bertambah atau investasi mereka didalam perusahaan. Hubungan antara agen

dan principal (pemegang saham) harus memiliki kepercayaan yang kuat dimana agen

melaporkan segala informasi perkembangan perusahaan yang dimiliki oleh principal

melalui segala bentuk informai akuntansi karena hanya pihak manajemen yang

mengetahui dengan pasti keadaan perusahaan.

Teori agensi mengasumsikan bahwa seorang manajer sebagai pengelola

perusahaan mengetahi lebih banyak informasi-informasi internal dan prospek

perusahaan kedepannya dibandingkan pemilik (pemegang saham). Karena pemilik

(pemegang saham) tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kinerja agen,

maka pemilik (pemegang saham) tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti

bagaimana usaha agen memberikan kontribusi pada hasil aktual perusahaan. Oleh

karena itu sebagai seorang manajer mempunyai kewajiban memberikan sinyal

mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan

melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Laporan

keuangan tersebut penting karena sebagai alat komunikasi perusahaan dengan pihak-

pihak yang berkepentingan baik pihak internal maupun eksternal.

Oleh karena itu informasi yang akurat mengenai kondisi perusahaan sangat

dibutuhkan agar tidak bias terutama menyangkut hal pengambilan keputusan.

Adannya ketidakseimbangan penguasaan informasi akan memicu munculnya suatu

4 Rahmita Wulandari, “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan leverage

Terhadap Manajemen Laba”, Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro (2013), h.3.

Page 41: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

28

kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi (information asymmetry). Asimetri

antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) dapat memberikan kesempatan

kepada manajer untuk melakukan manajemen laba (earning management).

Asimetri informasi ini mendorong terjadinya konflik yang biasa disebut agency

conflict yakni mendorong agent menyajikan informasi yang tidak sebenarnya seperti

menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui oleh prinsipal terutama

yang berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. Terdapat kemungkinan konflik

dalam hubungan antara prinsipal dan agen (agency conflict), konflik yang timbul

sebagai akibat keinginan manajemen (agen) untuk melakukan tindakan yang sesuai

dengan kepentingannya yang dapat mengorbankan kepentingan pemegang saham

(principal) untuk memperoleh return dan nilai jangka panjang perusahaan. Agency

conflict timbul karena5 :

1. Moral-Hazard

Manajemen memilih investasi yang paling sesuai dengan kemampuan

yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

2. Earning Retention

Manajemen cenderung mempertahankan tingkat pedapatan

perusahaan yang stabil, sedangkan pemegang saham lebih menyukai

distribusi kas yang lebih tinggi melalui beberapa peluang investasi

internal yang positif.

5 Pipin Kurnia, “Pengaruh Ukuran Dewan, Female Representation dalam Dewan, dan

Konsentrasi Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi terhadap Perusahaan Publik pada

Industri Bahan Dasar Kimia,” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2008), h.10.

Page 42: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

29

3. Risk Aversion

Manajemen cenderung mengambil posisi aman utuk mereka sendiri

dalam mengambil keputusan investasi.

4. Time-Horizon

Manajemen cenderung hanya memperhatikan cash flow perusahaan

sejalan dengan waktu penugasan mereka.

C. Profitabilitas

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya. Jika

perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan bahwa

perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif

dan efisien sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya, sebuah

perusahaan memiliki profitabilitas yang rendah menunjukan bahwa perusahaan

tersebut tidak mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan baik,

sehingga tidak mampu menghasilkan laba tinggi. Profitabilitas berhubungan dengan

kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dengan menggunakan sumber

daya yang dimilikinya.

Profitabilitas adalah ukuran mengenai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Dalam rasio profitabilitas ini

dapat dikatakan sampai sejauh mana keefektifan dari keseluruhan manajemen dalam

Page 43: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

30

menciptakan keuntungan bagi perusaaan6. Nilai profitabilitas sudah menjadi norma

ukuran bagi kesehatan perusahaan karenanya profitabilitas digunakan sebagai alat

yang untuk menganalisis kinerja manajemen. Tingkat profitabilitas akan

menggambarkan posisi laba perusahaan profitabilitas juga merupakan hasil bersih

dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk dapat mengetahui

kemampuan perusahaan didalam menghasilkan laba selama periode tertentu serta

memberikan gambaran mengenai tingkat efektifitas manajemen didalam

melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen dilihat dari laba yang

dihasilkan terhadap penjualan serta investasi perusahaan. Rasio tersebut disebut juga

dengan rasio rentabilitas7. Dalam pengertian lain disebutkan bahwa Rasio

profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan

penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya8.

Sedangkan menurut Kasmir, Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

6 Herdiani Restu Ekasiswi & Moh. Didik, Analisis Pengaruh Manajemen Laba dan

Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Go public yang

Terdaftar di BEI 2007-2009)” Jurnal (2010), h. 7. 7 Muchlisin Riadi, Rasio Profitabilitas, Artikel diakses pada 16 juni 2015 dari

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html 8 Sofyan Syafri, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2008), h.

304.

Page 44: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

31

memberikan ukuran tingkat efektivis manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan

oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi9.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah

suatu ukuran atau rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas kegiatan operasional yang dilakukan dalam periode tertentu.

Pada dasarnya terdapat 7 teknik dalam mengukur tingkat profitabilitas dalam suatu

perusahaan yaitu Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Rentabilitas

Ekonomi, Return on Investment (ROI), Return on Asset (ROA), Return on Equity

(ROE), dan Earning per Share (EPS)10

.

1. Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin Merupakan rasio yang menguur efisiensi pengendalian

harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk

berproduksi secara efisien.

9 Kasmir, Analisa Laporan Keuangan (Jakarta : Rajawali Pers, 2008), h,196.

10 Muchlisin Riadi, “Rasio Profitabilitas”, diases pada 21 Oktober 2015 dari

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html

Penjualan –HPP

GPM :

Penjualan

Page 45: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

32

2. Net Profit Margin

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin

tinggi Net Profit Margin (NPM) semakin baik operasi suatu perusahaan.

3. Return on Invesment

Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah

pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan

keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.

4. Return on Asset

Return on Asset adalah rasio rentabilitas yang menunjukan perbandingan

antara laba dengan total asset suatu perusahaan, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi

pengelolaan asset yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan11

. Dalam

pengertian lain disebutkan bahwa ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan

11

Dwi Nura’ini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Jakarta : UIN Jakarta

Press, 2013), h. 101.

Laba Bersih Setelah Pajak

NPM :

Penjualan

Laba Bersih Setelah Pajak

ROI :

Total Aktiva

Page 46: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

33

dalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan

aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukan kinerja yang semakin baik.

Nilai ROA yang semakin tinggi menunjukan suatu perusahaan semakin efisien dalam

memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan

meningkat. ROA juga menggambarkan perputaran aktiva dari volume penjualan.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan secara keseluruhan Jadi semakin tinggi nilai profitabilitas menunjukan

kinerja keuangan perusahaan semakin membaik. Profitabilitas proksi ROA secara

matematis dirumuskan sebagai berikut :

Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui bahwa semakin besar ROA suatu

perusahaan berarti semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai suatu

perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari sisi penggunaan

asset.

5. Return on Equity

Return on Equity ialah perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan

total ekuitas. Return on equity ialah suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang

tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik itu pemegang saham biasa ataupun

Laba Bersih

ROA :

Total Aktiva

Page 47: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

34

pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam suatu

perusahaan12

.

Return on equity ialah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan

tersebut mengelola modal sendiri (net worth) dengan secara efektif, mengukur tingkat

keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri ataupun

pemegang saham suatu perusahaan13

. ROE tersebut menunjukkan rentabilitas modal

sendiri atau yang sering disebut dengan rentabilitas usaha. Profitabilitas dengan

proksi ROE dirumuskan sebagai berikut :

Tingkat profitabilitas suatu perusahaan dapat menjadi tolak ukur dalam

menentukan kondisi perusahaan terutama kondisi keuangannya, sehingga perusahaan

dapat memahami secara baik kondisi yang dialami oleh perusahaan. Tingkat

profitabilitas yang tinggi menunjukan bahwa kinerja perusahaan tersebut dipandang

baik dan pengawasan serta pengontrolan operasional perusahaan berjalan dengan

baik. Sedangkan apabila tingkat profitabilitas rendah, menunjukan bahwa kinerja

perusahaan dipandang kurang baik, dan kinerja manajemen dinilai buruk atau kurang

maksimal di mata para principal (pendiri perusahaan). Dalam mengukur

12

Sofyan Syafri, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, h. 304. 13

Agnes Sawir, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2009). h.64.

Laba bersih setelah pajak

ROE :

Ekuitas

Page 48: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

35

profitabilitas, para pengguna laporan keuangan yaitu pihak-pihak yang

berkepentingan biasanya menemui berbagai kendala seperti data yang dilaporkan di

dalam laporan keuangan telah dimodifikasi dan lain-lain.

Dalam mengukur tingkat profitabilitas, ada beberapa tolak ukur yang sangat

penting karena banyak digunakan dalam perhitungan rasio-rasio yang menghitung

tingkat profitabilitas, yaitu aktiva dan laba. Profitabilitas bisa menjadi bahan acuan

untuk melihat kondisi suatu perusahaan khususnya kondisi keuangan perusahaan,

sehingga apabila tingkat profitabilitas tinggi maka para investor dan pihak-pihak lain

yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut akan menilai bahwa perusahaan

tersebut baik. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang

tinggi akan lebih disukai oleh banyak investor dan pihak-pihak lain yang memiliki

kepentingan dengan perusahaan tersebut dengan berbagai kepentingannya masing-

masing.

D. Corporate Governance

Semakin merebaknya aktivitas manajemen laba juga telah mendorong

berkembangnya perhatian publik terhadap konsep good corporate governance.

Konsep ini secara istilah merupakan tata kelola perusahaan yang baik atau dengan

kata lain sebagai suatu sstem yang mengatur dan mengandalikan perusahaan agar

selalu menciptakan nilai tambah bagi semua stockholder dan stakeholdernya. Dalam

pengertian lain disebutkan bahwa corporate governance merupakan sebuah sistem

tata kelola perusahaan yang berisi seperangkat peraturan yang mengatur hubungan

Page 49: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

36

antara pemegang saham , pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur,

pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya

dalam kaitannya dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Ada dua poin penting yang

ditekankan dalam konsep ini, yaitu hak stockholder dan stakeholder untuk

memperoleh informasi akurat dan tepat waktu (timeliness) serta kewajiban

perusahaan intuk mengungkapkan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan

transparan semua informasi mengenai perusahaan.

Corporate Governance sebagai efektivitas mekanisme yang bertujuan

meminimalisai konflik keagenan dan merupakan salah satu elemen kunci dalam

meningkatkan efisiensi ekonomis yang meliputi hubungan antara dewan komisaris,

manajemen perusahaan, dan para pemegang saham. Corporate governance adalah

salah satu konsep yang berdasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi

sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan

menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Karena pada mulanya

salah satu urgensi pentingnya corporate governance berhubungan dengan teori

keagenan yang menyatakan mengenai pentingnya pemilik perusahaan menyerahkan

pengelolaan perusahaan pada tenaga profesional (disebut agent) yang lebih mengerti

dan profesional dalam menjalankan bisnis.

Ada beberapa asumsi dasar yang membangun teori agensi yaitu agency

conflict dan agency problem. Corporate governance berkaitan dengan bagaimana

para investor yakin bahwa manajer tidak akan mencuri atau meginvestasikan dana ke

proyek-proyek yang tidak menguntungkan dan berkaitan dengan bagaimana para

Page 50: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

37

investor memonitor manajer. Dengan demikian diharapkan corporate governance

mampu mempengaruhi manajer untu tidak melakukan tindakan manajemen laba.

Corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Comittee

pada tahun 1992 dalam sebuah laporan yang kemudian dikenal dengan nama Cadbury

Report. Laporan ini kemudian menjadi titik balik yang menentukan praktik corporate

governance di dunia. Cadbury Comittee (yang digunakan dalam FCGI, (2001:1).

Pedoman GCG merupakan panduan bagi perusahaan dalam membangun,

melaksanakan dan mengkomunikasikan praktik GCG kepada pemangku kepentingan.

Dalam pedoman tersebut KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance)

memaparkan azas-azas GCG sebagai berikut :

1. Transparansi (Transparency)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus

menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses

dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif

untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan

perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh

pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Akuntabilitas (Accountability)

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara

transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur, dan

sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan

Page 51: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

38

pemegang saham dan pemegang kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat

yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3. Responsibilitas (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggung jawab masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara

kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good

corporate citizen.

4. Independensi (Independency)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas Corporate Governance, perusahaan

harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak

saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas

kewajaran dan kesetaraan. Dengan kata lain, konsep good corporate governance

menekankan pentingnya kesetaraan (fairness). Transparansi (transparency),

akuntabilitas (accountability), dan responsibilitas (responsibility) informasi untuk

meningkatkan kualitas laporan keuangan. Alasannya, laporan keuangan merupakan

alat komunikasi utama perusahaan dengan semua pihak yang mempunyai

kepentingan dengan perusahaan. Semakin berkualitas laporan keuangan semakin

berkualitas pula keputusan yang dibuat stakeholder yang menggunakan informasi itu.

Page 52: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

39

Corporate governance menjadi mekanisme pengawasan agar manajemen

melakukan kegiatan operasional untuk kepentingan pemegang saham. Menurut IICG

terdapat tujuh dimensi atau konsep penerapan good corporate governance yang

diambil dari panduan OECD dan komnas good corporate governance. Namun dalam

penelitian ini hanya menggunakan proksi komisaris independen sebagai tolak ukur

dalam mengukur Corporate Governance dalam suatu perusahaan.

Dalam sebuah peusahaan, kita mengenal adanya direksi dan manajemen.

Namun, ada sebuah peran penting lagi dalam sebuah perusahaan yaitu peran dari

komisaris independen. Komisaris Independen menjadi organ utama bagi penerapan

praktik good corporate governance, dengan melihat fungsi yang dimiliki. Oleh

karena itu, sesuai dengan nama yang diemban sebagai komisaris independen, maka

harus memiliki independensi, menjalankan fungsinya yaitu sebagai fungsi

pengawasan, memiliki profesionalisme dan kepemimpinan yang merupakan hal dasar

yang dibutuhkan dari perannya tersebut. Keberadaan komisaris independen memiliki

tujuan untuk mewujudkan objektivitas, independent, fairness, serta dapat

memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan juga

perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan sampai pada

kepentingan stakeholder lainnya. Dalam perkembangannya sendiri, telah banyak

Page 53: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

40

kajian tentang komisaris independen, dimana peran dan fungsi komisaris sangat

penting sebagai motor penggerak corporate governance14

.

Keberadaan komisaris independen dalam emiten atau perusahaan public di

Indonesia diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 33/POJK.

04/2014. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa dalam setiap emiten atau

perusahaan public sekurang-kurangnya memiliki 1 orang komisaris independen jika

dewan komisaris terdiri dari 2 orang. Namun jika jumlah dewan komisaris lebih dari

2 orang, maka jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya sebesar 30%.

E. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan suatu tolak ukur mengenai besar kecilnya

suatu perusahaan yang ditinjau dari aspek tertentu. Kencenderungan melaporkan laba

positif diduga kuat sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berukuran sedang

dan besar. Alasan yang mendasari dugaan tersebut adalah karena :

a. Mempertahankan kredibilitas mereka di dalam komunitas bisnis dan

tanggung jawab sosial, termasuk kredibilitas dalam penyajian informasi

keuangan,

b. Kemampuan untuk menggunakan kecanggihan teknologi melalui sistem

informasi yang memadai.

c. Dijadikan acuan oleh analis keuangan dalam melakukan analisa pasar.

14

Roiqul Azmi, “Menyoal Peran Penting Komisaris Independen”, artikel diakses pada 27

September 2015 dari http://www.kompasiana.com/azmiroiqul/menyoal-peran-penting-komisaris-

independen_55283ac0f17e61612a8b462a.

Page 54: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

41

d. Lebih banyak menghadapi tekanan agar kinerja mereka sesuai dengan

yang diharapkan oleh pasar dan para analis.

e. Memiliki posisi tawar kepada eksternal auditor yang memeriksanya.

Perusahaan yang berukuran besar akan memiliki kepentingan yang lebih luas

sehingga berbagai kebijakan perusahaan akan memiliki dampak yang lebih besar

terhadap kepentingan publik dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran sebuah

perusahaan akan mempengaaruhi struktur pendanaan perusahaan. Dana yang

dibutuhkan akan mengindikasi perusahaan menginginkan pertumbuhan laba dan

pertumbuhan tingkat pengembalian saham. Oleh sebab itu perusahaan yang sedang

dan besar (menengah keatas) memiliki kecenderungan terhadap manajemen laba.

Namun berdasarkan hasil penelitian, teori lainnya menunjukan bahwa

perusahaan sedang dan besar, tidak terbukti melakukan manajemen laba melalui

mekanisme pelaporan laba positif, baik untuk menghindar earning losses maupun

earning decreases. Seperti halnya Size Hypothesis, bahwa semakin besar perusahaan

akan cenderung untuk menurunkan praktik manajemen laba, karena perusahaan besar

secara politis lebih mendapat perhatian dari institusi pemerintahan dibandingkan

perusahaan kecil.

Semakin besar ukuran perusahaan biasanya informasi yang tersedia untuk

investor dalam pengambilan keputusan semakin banyak dan memperkecil

kemungkinan terjadinya asimetri informasi yang bisa menyebabkan terjadinya praktik

manajemen laba pada perusahaan. Seperti penelitian Siregar dan Utama (2005)

Page 55: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

42

dimana ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang negatif terhadap manajemen

laba. Artinya semain perusahaan maka semakin kecil pengelolaan laba yang

dilakukan.

Sebagian besar peneliti menggunakan ukuran perusahaan sebagai proksi

sensitifitas politis dan perilaku manajer dalam melaporkan kinerja keuangannya

(Pacecca 1995). Zimmerman dalam (Ardiansyah (2011) menyarankan untuk

menggunakan proksi ukuran perusahaan dalam kerangka political cost. Berdasarkan

size hypothesis yang dipaparkan oleh Watt dan Zimmerman, berasumsi bahwa

perusahaan besar secara politis, lebih besar melakukan transfer political cost dalam

kerangka politic process, dibandingkan dengan perusahaan kecil. Lebih lanjut

beberapa peneliti berhasil membuktikan bahwa political process memiliki dampak

pada pemilihan prosedur akuntansi oleh perusahaan yang berukuran besar (Watt dan

Zimmerman) dalam ardiansyah (2011).

Ukuran perusahaan dapat ditentukan berdasarkan penjualan, total asset, tenaga

kerja dan lan-lain. Namun dalam penelitian ini digunakan total aset untuk mengukur

ukuran perusahaan. Hal ini disebabkan Ini dikarenakan total aset lebih stabil dan

representatif dalam menunjukkan ukuran perusahan. misalnya dibanding pengukuran

dengan menggunakan kapitaliasi pasar dan penjualan yang sangat dipengaruhi oleh

demand and supply. Berikut ini adalah rumus dalam menghitung ukuran perusahaan

berdasarkan total aktiva.

Ukuran Perusahaan : Ln (Total Aset Perusahaan )

Page 56: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

43

Berdasarkan pemaparan teori dan pembahasan hasil penelitian sebelumnya

maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan sebagai salah satu variabel yang

digunakan untuk mengukur besar atau kecilnya suatu perusahaan (size) dan dianggap

dapat mempengaruhi praktik manajemen laba pada perusaaan.

F. Leverage

Dalam pengertian umum, leverage merupakan rasio yang menunjukkan

perbandingan dana yang dipinjam dari kreditur dibandingkan dengan dana yang

disediakan oleh pemiliknya. Menurut pendapat lain, leverage merupakan pengukur

besarnya aktiva yang dibiayai oleh hutang, yang mana hutang tersebut berasal dari

kreditor bukan dari pemegang saham ataupun investor.

Dalam pengertian lain dsebutkan bahwa leverage merupakan jumlah aset yang

tidak dibiayai oleh ekuitas pemegang saham atau dengan kata lain leverage

merupakan biaya tetap yang digunakan untuk mendanai perusahaan, biaya ini dapat

menguntungkan perusahaan apabila dapat dikelola dengan baik sehingga

menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biaya tetap yang dikeluarkan, namun,

leverage juga dapat merugikan apabila hasil yang diperoleh perusahaan tidak lebih

besar dari biaya tetapnya. Leverage dapat memberi suatu kondisi yang

menguntungkan bagi perusahaan, karena mampu menunjang keperluan perusahaan

akan kebutuhan aktiva dan biaya-biaya dengan tingkat volume yang tinggi

Kebijakan utang merupakan salah satu alternatif pendanaan perusahaan selain

menjual saham di pasar modal. Hutang yang dipergunakan secara efektif dan efisien

Page 57: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

44

akan meningkatkan nilai perusahaan. Tapi bila dilakukan dengan dalih menarik

perhatian para kreditur, maka justru memicu bagi manajer untuk melakukan

manajemen laba. Utang merupakan perjanjian antara perusahaan sebagai debitur

dengan kreditur. Dalam perjanjian hutang ini, ada kepentingan perusahaan untuk

dinilai positif oleh kreditur dalam hal kemampuan membayar hutangnya. Terdapat

kemungkinan bahwa adanya perjanjian kontrak hutang memicu manajemen untuk

meningkatkan laba dengan tujuan memperlihatkan kinerja positif pada kreditur

sehingga memperoleh suntikan dana atau untuk memperoleh penjadwalan kembali

pembayaran hutang.

Dalam Hipotesis utang/ekuitas (Debt/Equity Hypothesis) disebutkan dalam

sebagian besar perjanjian utang terdapat syarat-syarat (covenants) yang harus

dipenuhi perusahaan selama masa perjanjian. Dinyatakan pula ketika perusahaan

mulai mendekati terjadinya pelanggaran terhadap debt covenant, maka manajer

perusahaan akan berusaha untuk menghindari terjadinya debt covenant tersebut

dengan memilih metode-metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba.

Pelanggaran terhadap debt covenant dapat mengakibatkan timbulnya suatu biaya serta

dapat menghambat kerja manejemen, sehingga dengan meningkatkan laba

(melakukan income increasing) manajemen berusaha untuk mencegah atau

setidaknya menunda hal tersebut.

Watts and Zimmerman dalam Robert Gagaring (2011) menyatakan dalam

debt covenant hypothesis bahwa semakin dekat perusahaan ke arah pelanggaran

persyaratan hutang yang didasarkan atas angka akuntansi maka manajer lebih

Page 58: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

45

cenderung untuk memilih prosedur-prosedur akuntansi yang memindahkan laba

periode mendatang ke periode berjalan. Jadi perusahaan yang memiliki liabilitas

tinggi akan cenderung memilih kebijakan akuntansi dengan menggeser laba masa

depan ke masa sekarang. Intinya, apabila digunakan untuk menarik minat kreditur,

maka leverage akan memunculkan tindakan manajemen laba. Penelitian yang

dilakukan oleh Saleh et al. (2005), Tarjo (2008) menemukan bahwa leverage

berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Perhitungan leverage dalam praktiknya bisa dilakukan melalui dua

pendekatan yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi, Yakni dengan Debt to

Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio. Debt to Asset Ratio adalah sebuah rasio untuk

mengukur jumlah asset yang dibiayai oleh hutang semakin tinggi nilai DAR

mengindikasikan semakin besar jumlah asset yang dibiayai oleh hutang dan semakin

kecil jumlah asset yang dibiayai oleh modal. Debt to Equity Ratio adalah rasio yang

membandingkan seberapa besar jumlah hutang terhadap ekuitas. Semakin tinggi

angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi

terhadap likuiditas perusahaannya. Secara umum Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt

to Equity Ratio (DER) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Total Debt (Hutang)

DAR :

Total Asset (Aktiva)

Page 59: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

46

Penelitian ini mengukur leverage dengan Debt toAsset Ratio yang merupakan

rasio antara total liabilitas dengan total aset. Semakin besar rasio leverage, berarti

semakin tinggi nilai liabilitas perusahaan. Rasio leverage juga menunjukkan risiko

yang dihadapi perusahaan.

G. Manajemen Laba

1. Pengertian Manajemen

Laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu ukuran kinerja

yang sering digunakan dalam dasar pengambilan keputusan bisnis. Dinyatakan dalam

Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) nomor 2, informasi laba

merupakan unsur utama dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak-pihak

yang menggunakannya karena memiliki nilai prediktif. Hal ini membuat manajemen

melakukan manajemen laba agar kinerja perusahaan yang dikelolanya tampak baik

oleh principle15

.

Istilah lain dari manajemen laba adalah creative accounting, dalam bahasa

Indonesia istilah creative accounting disebut juga akuntansi kreatif. Pada dasarnya

15

Neni Nuraini, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba”, (Studi Empiris

Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2007-2011), (Skripsi S1 Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), h. 19.

Total Debt (Hutang)

DER :

Total Ekuitas

Page 60: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

47

aktivitas manajemen laba atau creative accounting merupakan alat atau teknik dalam

praktik akuntansi. Sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai batasan dan

defenisi manajemen laba. Perbedaan inilah yang menyebabkan setiap pihak yang

concern pada masalah aktivitas rekayasa manajerial ini mencoba untuk

mendefenisikannya, baik dari pemahaman positif maupun negatif.

Ada pihak yang mendefenisikan manajemen laba sebagai kecurangan yang

dilakukan oleh seorang manajer untuk mengelabui orang lain, sedangkan pihak lain

mendefenisikannya sebagai aktivitas yang lumrah dilakukan manajer dalam

menyusun laporan keuangan. Manajemen laba tidak bisa dikategorikan sebagai

kecurangan sejauh apa yang dilakukannya masih dalam ruang lingkup prinsip

akuntansi. Inilah yang membuat spectrum manajemen laba menjadi sedemikian luas.

Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer

perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam

laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin

mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Istilah intervensi dan mengelabui inilah

yang dipakai sebagai dasar sebagian pihak untuk menilai manajemen laba sebagai

kecurangan. Sementara pihak lain tetap menganggap aktivitas rekayasa manajerial ini

bukan sebagai kecurangan. Alasannya, intervensi itu dilakukan manajer perusahaan

dalam kerangka standar akuntansi, yaitu masih menggunakan metode dan prosedur

akuntansi yang diterima dan diakui secara umum16

.

16 Sri Sulistyanto, Manajemen Laba (Teori & Model Empiris), (Jakarta: Grasiondo, 2008), h. 6.

Page 61: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

48

Dalam pengertian lain disebutkan bahwa creative accounting atau earning

management, adalah aktivitas badan usaha untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan

akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam hal ini, hasil yang

diinginkan oleh penyusun laporan keuangan (pengelola perusahaan) dengan bantuan

akuntan, baik akuntan internal maupun eksternal dan dapat berupa penyajian nilai

laba atau asset yang lebih tinggi atau aset yang lebih rendah, bergantung pada

motivasi mereka melakukannya17

. Schipper dalam Riahi dan Belkaoui (2006:75)

melihat manajemen laba sebagai suatu intervensi yang disengaja pada proses

pelaporan eksternal dengan maksud untuk mendapatkan beberapa keuntungan

pribadi.

Jadi berdasarkan pengertian mengenai manajemen laba diatas dapat

disimpulkan defenisi manajemen laba dalam pengertian luas yaitu merupakan

tindakan manajer untuk meningkatkan atau mengurangi laba yang dilaporkan saat ini

atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan

atau penurunan profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

Informasi laba menjadi bagian dari laporan keuangan yang dianggap paling

penting, karena informasi tersebut secara umum dipandang sebagai representasi

kinerja manajemen pada periode tertentu. pentingnya informasi laba bagi pihak-pihak

yang berkepentingan, pertama karena laba dijadikan dasar bagi perusahaan dalam

menentukan kebijakan dividen. Kedua, laba merupakan dasar dalam

17 Dedhy Sulistiawan, dkk, Creative CCounting (Menungkap Manajemen Lba dan Skandal

Akuntansi), (Jakarta : Salemba Empat), h. 18.

Page 62: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

49

memperhitungkan kewajiban perpajakan perusahaan. Ketiga, laba dipandang sebagai

petunjuk dalam menentukan arah investasi dan pembuat keputusan ekonomi.

Keempat, laba diyakini sebagai sarana prediksi yang membantu dalam memprediksi

laba dan kejadian ekonomi di masa mendatang, dan kelima, laba dijadikan pedoman

dalam mengukur kinerja manajemen.

2. Pola dalam Teknik Manajemen Laba

Scott (1997) merangkum pola umum yang banyak dilakukan dalam praktik

manajemen laba, yaitu taking a bath, income minimization, income maximization, dan

income smoothing18

.

a. Taking a bath

Pola ini dilakukan dengan cara mengatur laba perusahaan tahun

berjalan menjadi sangat tinggi atau rendah dibandingkan laba periode tahun

sebelmunya atau tahun berikutnya. Pola ini biasa dipakai pada perusahaan

yang sedang mengalami masalah organisasi (organizational stress) atau

sedang dalam proses pergantian pimpinan manajemen perusahaan. Pada

perusahaan yang baru mengalami pergantian pimpinan, jika perusahaan

berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan sehingga harus melaporkan

nilai kerugian dalam jumlah yang sangat ekstrem agar pada periode

berikutnya dapat melaporkan laba sesuai target.

18

Dedhy Sulistiawan, dkk, Creative CCounting (Menungkap Manajemen Lba dan Skandal

Akuntansi), h.40.

Page 63: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

50

b. Income Minimization

Pola ini dilakukan dengan menjadikan laba periode tahun berjalan

lebih rendah dari laba sebenarnya. Secara praktis, pola ini relatif sering

dilakukan dengan motivasi perpajakan dan politis. Agar nilai pajak yang

dibayarkan tidak terlalu tinggi, manajer cenderung menurunkan laba periode

tahun berjalan, baik melalui penghapusan aset tetap maupun pengakuan biaya-

biaya periode mendatang ke periode tahun berjalan.

c. Income Maximization

Pola ini merupakan kebalikan dari pola income minimization. Menurut

pola ini, manajemen laba dilakukan dengan cara menjadikan laba tahun

berjalan lebih tinggi dari laba sebenarnya. Teknik yang dilakukan pun

beragam, mulai dari menunda pelaporan biaya-biaya periode tahun berjalan ke

periode mendatang, pemilihan metode akuntansi yang dapat memaksimalkan

laba, sampai dengan meingkatkan jumlah penjualan dan prooduksi. Pola ini

biasanya banyak digunakan oleh perusahaan yang akan melakukan IPO agar

mendapa kepercayaan dari kreditor. Hampir semua perusahaan go public

meningkatkan laba dengan tujuan menjaga kinerja saham mereka.

d. Pola income Smoothing

Pola ini dilakukan dengan mengurangi fluktuasi laba sehingga laba

yang dilaporkan relatif stabil. Untuk investor dan kreditur yang memiliki sifat

risk adverse, kestabilan laba merupakan hal penting dalam pengambilan

keputusan. Dalam dunia keuangan, fluktuasi harga saham atau fluktuasi laba

Page 64: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

51

merupakan indikator risiko. Demi menjaga agar laba tidak fluktuatif,

stabilitasnya harus dijaga. Stabilitas laba ini dapat diperoleh dengan

,emgombinasi dari dua pola tersebut, yaitu meminimalkan atau

memaksimalkan laba. Namun, tentunya harus mengikuti tren laba yang akan

dilaporkan agar terlihat stabil. Income smoothing dapat dikatakan merupakan

upaya untuk menetralka keadaan lingkungan uang yang penuh dengan

ketidakpastian.

3. Motivasi Melakukan Manajemen Laba

Perilaku manajemen laba sebagai salah satu bentuk tindakan creative

accounting dari manajer yang tentunya tidak muncul dengan sendirinya, melainkan

ada motivasi ekstrinsik dibalik perilaku tersebut. secara umum terdapat beberapa hal

yang memotivasi individu atau badan usaha melakukan tindakan manajemen laba,

diantaranya adalah sebagai berikut19

:

a. Motivasi bonus

Dalam sebuah perjanjian bisnis, pemegang saham akan memberikan

sejumlah insentif dan bonus sebagai feedback atau evaluasi atas kinerja

manajer dalam kegiatan operasionalnya. Kinerja manajemen salah satunya

diukur dari pencapaian laba usaha. Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan

skema bonus tersebut memotivasi para manajer untuk memberikan performa

terbaiknya sehingga tidak menutup peluang mereka melakukan tindakan

19

Ibid., h.31-36

Page 65: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

52

creative accounting agar dapat menampilan kinerja yang baik demi

mendapatkan bonus yang maksimal.

b. Motivasi utang

Selain melakukan kontrak bisnis dengan pemegang saham, untuk

kepentinfan ekspansi perusahaan, manajer seringkali melakukan beberapa

kontrak bisnis dengan pihak ketiga, dalam hal ini adalah kreditor. Agar

kreditor mau menginvestasikan dananya di perusahaannya, tentunya manajer

harus mau menunjukan performa yang baik dari perusahaannya. Dan untuk

memperoleh hasil maksimal, yaitu pinjaman dalam jumlah besar, perilaku

kreatif dari manajer untuk menampilkan performa yang baik dari laporan

keuangannya pun seringkali muncul.

Fenomena ini juga sebenarnya tidak hanya dilakukan perusahaan

besar, tetapi juga oleh perusahaan kecil, bahkan individu. Ketika seseorang

individu mencari pinjaman ke bank, orang tersebut berupaya keras

menyajikan jumlah penghasilan yang cenderung lebih besr dari penghasilan

yang sebenarnya. Dalam kasus ini pun, perilaku perusahaan juga sama dengan

perilaku individual.

c. Motivasi pajak

Tindakan manajemen laba tidak hanya terjadi pada perusahaan go

public dan selalu untuk kepentingan harga saham, tetapi juga untuk

kepentingan perpajakan. Kepentingan ini didominasi oleh perusahaan yang

belum go public. Perusahaan yang belum go public cenderung melaporkan

Page 66: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

53

dan menginginkan untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih rendah

dari nilai yang sebenarnya. Kecenderungan ini memotivasi manajer untuk

bertindak kreatif melakukan tindakan manajemen laba agar seolah-olah laba

fiskal yang diaporkan memang lebih rendah tanpa melanggar aturan dan

kebijakan akuntansi perpajakan. Namun meski motivasi pajak menurut

pernyataan diatas lebih banyak didominsi oleh perusahaan yang belum go

public, dalam penelitian ini hanya difokuskan untuk meneliti perusahaan yang

telah go public yang terdaftar sebagai emiten syariah di Bursa Efek Indonesia.

d. Motivasi penjualan saham

Motivasi ini banyak digunakan oleh perusahaan yang akan go public

ataupun sudah go public. Perusahaan yang akan go public akan melakukan

penawaran saham perdananya ke publik atau lebih dikenal dengan istilah

Initial Public Offering untuk memperoleh tambahan modal usaha dari calon

investor. Demikian juga dengan perusahaan yang sudah go public, untuk

kelanjutan dan ekspansi usahanya, perusahaan akan menjual sahamnya ke

publik baik melalui penawaran kedua, penawaran ketigam dan seterusnya,

melalui penjualan saham kepada pemilik lama, maupun melakukan akuisisi

perusahaan lain. Proses penjualan sham perusahaan ke public akan direspon

positif oleh pasar ketika perusahaan penerbit saham (emiten) dapat “menjual”

kinerja yang baik. Salah satu ukuran kinerja yang dilihat oleh calon investor

adalah penyajian laba pada laporan keuangan perusahaan.

Page 67: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

54

e. Motivasi Pergantian Direksi

Praktik manajemen laba biasanya terjadi pada sekitar periode pergantian

direksi atau CEO. Menjelang berakhirnya masa jabatan, direksi cenderung

bertindak kreatif dengan memaksimalkan laba agar performa kerjanya tetap

terlihat baik pada tahun terakhir ia menjabat. Perilaku ini ditunjukan dengan

terjadinya peningkatan laba yang cukup signifikan pada periode menjelang

berakhirnya masa jabatan, motivasi utama yang mendorong perilaku kreatif

tersebut adalah untuk memperoleh bonus yang maksimal.

f. Motivasi Bisnis

Motivasi ini biasanya terjadi pada perusahaan besar yang bidang

usahanya banyak menyentuh masyarkat luas, seperti perusahaan-perusahaan

industry strategis dan perminyakan, gas, listrik, dan air. Demi menjaga tetap

mendapatkan subsidi, perusahaan-perusahaan tersebut cenderung menjaga

posisi keuangannyadalam keadaan tertentu sehingga prestasi atau kinerjanya

tidak terlalau baik.

Jadi pada aspek politis ini, manajer cenderung melakukan kreativitas

akuntansi untuk menyajikan laba yang lebih rendah dari nilai yang

sebernanya, terutama selama periode kemakmuran tinggi. Hal ini dilakukan

untuk mengurangi visibilitas perusahaan sehingga tidak menarik perhatian

pemerintah, media, atau konsumen yang dapat menyebabkan meningkatnya

biaya politis perusahaan. Rendahnya biaya politis akan menguntungkan

manajemen.

Page 68: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

55

4. Deteksi Manajemen Laba

Pada prinsipnya, walaupun angka yang disajikan dalam laporan keuangan

adalah fakta, nilainya bisa saja merupakan “imajinasi” dari penyusunnya, mengingat

kebijakan akuntansi yang berbeda bisa menghasilkan nilai laba yang berbeda.

Pengguna laporan keuangan memerlukan cara untuk mendeteksi manipulasi laba agar

tidak menjadi korban dari trik akuntansi yang agresif atau skandal akuntansi yang

mungkin akan terjadi, khususnya bagi emiten saham syariah dimana praktik

manajemen laba yang masih menjadi persoalan mengenai tidak sesuainya praktik

manajemen laba menurut etika bisnis islam.

Dalam mendeteksi atau menganalisa praktik manajemen laba yang dilakukan oleh

perusahaan, pengguna laporan keuangan dapat mendeteksinya dengan cara kualitatif

dan kuantitatif. Secara kualitatif, pendeteksian dilakukan menggunakan anailisis

akuntansi, sedangkan secara kuantitatif dilakukan menggunakan beberapa indicator

manajemen laba yang diambil dari beberapa riset empiris.

a. Deteksi Manajemen Laba Secara Kualitatif

Mohanram (2003) menyatakan bahwa untuk mendeteksi praktik

manajemen laba, analisis akuntansi yang dilakukan dengan beberapa tahapan

sebagai berikut20

:

1) Mengidentifikasi kebijakan akuntansi utama yang digunakan oleh

sebuah perusahaaan atau industri. Contohnya, apa kebijakan akuntansi

20

Ibid., h. 67.

Page 69: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

56

untuk aset tetapnya atau metode apa yang digunakan untuk

persediaannya.

2) Menilai penggunaaan fleksibilitas akuntansi perusahaan, yaitu seberapa

fleksibel perusahaan menerapkan kebijakan akuntansinya, contohnya

seberapa sering perusahaan melakukan perubahan estimasi dan

kebijakan akuntansinya.

3) Menilai strategi yang dijalankan perusahaan, yaitu sejauh manakah

perbedaan kebijakan akuntansi perusahaan yang sedang dijalankan

dengan kebijakan akuntansi perusahaan lain. Karena pada prinsipnya,

pengguna laporan keuangan bisa membandingkan metode akuntansi

untuk perusahaan yang sejenis. Metode akuntansi yang lebih

konservatif dalam menentukan pendapatan bisa digunakan sebagai

acuan pembanding kualitas laba.

4) Menilai kualitas pengungkapan perusahaan, yaitu dengan menilai

apakah perusahaan telah menyediakan informasi yang memadai untuk

menilai strategi dan memahami kondisi ekonomi dari kegiatan

operasionalnya.

5) Mengidentifikasi adanya potensi permasalahan akuntansi. Menurut

mohanram (2003), yang termasuk dalam potensi permasalahan

akuntansi seperti adanya perubahan akuntansi yang tidak dapat

dijelaskan khususnya ketika perusahaan sedang dalam kondisi buruk,

adanya transaksi-transaksi pelambungan laba yang tidak dapat

Page 70: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

57

dijelaskan, adanya peningkatan gap antara laba bersih dan aliran kas

operasi, adanya peningkatan gap antara laba bersih yang dilaporkan

dari laba untuk tujuan pajak, adanya penghapusan dalam jumlah besar

secara tak terduga dan lain-lain.

b. Deteksi Manajemen Laba Secara Kuantitatif

Manajemen laba secara umum dibagi menjadi dua kategori, yaitu

manajemen laba melalui kebijakan akuntansi dan manajemen laba melalui

aktivitas riil. Manajemen laba melalui kebijakan akuntansi merujuk pada

permainan angka laba yang dilakukan menggunakan teknik dan kebijakan

akuntansi. Sementara, manajemen laba melalui aktivitas riil merujuk pada

permainan angka laba yang dilakukan melalui aktivitas-aktivitas yang berasal

dari kegiatan bisnis normal atau yang berhubungan dengan kegiatan

operasional, misalnya menunda kegiatan produk atau mempercepat penjualan

dengan pemberian diskon besar-besaran21

.

Dalam penelitian ini metode untuk mendeteksi manajemen laba yang

dilakukan oleh emiten syariah adalah deteksi melalui kebijakan akuntansi.

Pada deteksi ini, fokus pembahasannya terletak pada penjelasan model-model

deteksi manajemen laba yang banyak digunakan dalam riset empiris. Dalam

pengukuran manajemen laba digunakan deteksi melalui Akuntansi akrual

yang terdiri dari discretionary accruals (DA) dan non discretionary accruals

(NDA). DA merupakan akrual yang ditentukan manajemen (management

21

Ibid., h. 70.

Page 71: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

58

determined). NDA merupakan akrual yang ditentukan atas kondisi ekonomi

(economically determined).

Pada deteksi melalui kebijakan akuntansi fokus pembahasannya

terletak pada penjelasan model-model deteksi manajemen laba yang banyak

digunakan dalam riset empiris. Dalam penelitian ini mnajemen laba

diproksikan ke dalam Discretionary Accruals yang dihitung berdasarkan

metode modified jones model.

Pada deteksi melalui kebijakan akuntansi fokus pembahasannya

terletak pada penjelasan model-model deteksi manajemen laba yang banyak

digunakan dalam riset empiris. Secara umum ada tiga kelompok model

empiris manajemen laba yang diklasifikasikan atas dasar basis pengukuran

yang digunakan, yaitu model yang berbasis akrual (aggregate accruals),

akrual khusus (specific accruals), dan distribusi laba (distribution of

earnings). Namun sejauh ini hanya model berbasis aggregate accrual yang

diterima secara umum sebagai model yang memberikan hasil paling kuat

dalam mendeteksi manajemen laba. Alasannya, model empiris ini sejalan

dengan akuntansi berbasis akrual yang selama ini banyak dipergunakan oleh

dunia usaha. Model akuntansi ini merupakan pencatatan yang membuat

munculnya komponen akrual yang mudah intuk dipermainkan besar kecilnya.

Penyebabnya adalah komponen akrual merupakan komponen yang muncul

dari transaksi-transaksi yang tidak disertai penerimaan dan pengeluaran kas.

Page 72: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

59

Alasan yang kedua, model aggregate accrual menggunakan semua komponen

laporan keuangan untuk mendeteksi rekayasa keuangan ini.

Dalam penelitian ini manajemen laba diproksikan ke dalam

Discretionary Accruals yang dihitung berdasarkan metode modified jones

model yang juga termasuk dalam model berbasis akrual (aggregate accruals).

The Modified Jones Model dianggap dapat mendeteksi manajemen laba lebih

baik dibandingkan dengan model-model lainnya seperti model jones model

(1991), kaznik model (1999) maupun Performance-Matched Discreationary

Accruals Model (2005) sejalan dengan hasil penelitian Dechow et al. (1995)

dalam Muliati (2011).

Modified Jones Model dekembangkan oleh dechow dan kawan-kawan.

Model ini muncul untuk mengatasi kelemahan yang ada dalam Jones Model.

Kelemahan Jones Model adalah secara implisit berasumsi bahwa diskresi

manajemen tidak dilakukan terhadap pendapatan. Lalu dikembangkan

Modified Jones Model dengan mengasumsikan bahwa perubahan yang terjadi

dalam penjualan kredit pada periode berjalan merupakan objek manipulasi

laba sehingga Jones Model diperbaiki dengan menghilangkan variabel

perubahan piutang dari variabel perubahan pendapatan untuk mengestimasi

akrual nondikresioner pada saat periode kejadian22

.

22

Ibid., h.73.

Page 73: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

60

6. Teknik Manajemen Laba

Seperti dibahas pada uraian diatas bahwa manajemen laba merupakan nama

lain dari aktivitas creative accounting yang sebenarnya hal ini bukanlah istilah yang

baru. Manajemen laba merupakan sesuatu yang sudah ada sejak lama. Meskipun

dalam perspektif etika bisnis islam bahwa kegiatan manajemen laba bertentangan

dengan prinsip syariah dan masih menjadi kontroversi saat ini mengenai

kesyariahannya. Namun jika ditnjau dari sudut pandang teoritis ataupun praktis,

teknik manajemen laba sangat beragam, mulai dari teknik legal menurut bingkai

profesi akuntan dengan berdalih bahwa manajemen laba dibolehkan selama

mengikuti standar akuntansi keuangan sampai teknik ilegal yang bertentangan dan

tidak dibolehkan dalam Standar Akuntansi Keuangan. Secara umum, teknik

manajemen laba yang dianggap “legal” menurut sudut pandang profesi akuntan yang

biasanya dijumpai dalam praktik manajemen laba dapat dikelompokkan ke dalam

lima teknik23

:

a. Mengubah metode akuntasi.

Metode akuntansi merupakan pilihan-pilihan yang disediakan oleh standar

akuntansi dalam menilai asset perusahaan. Perubahan metode akuntansi ini

digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh : merubah metode

depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode

depresiasi garis lurus juga merubah juga metode penilaian persediaan dari

(First In First Out) ataupun LIFO (Last In First Out).

23

Ibid., h.43.

Page 74: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

61

b. Membuat estimasi akuntansi

Teknik ini dilakukan dengan tujuan mempengaruhi laba akuntansi

melalui kebijakan dalam membuat etimasi akuntansi. Cara manajemen

mempengaruhi laba melalui judgment (perkiraan) terhadap estimasi akuntansi

antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu

depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya

garansi, dan lain-lain.

c. Mengubah periode pengakuan pendapatan dan biaya

Teknik ini dilakukan untuk mempercepat atau menunda pengakuan

pendapatan dan biaya dengan cara menggeser atau menunda pengakuan

pendapatan dan biaya dengan cara menggeser pendapatan dan biaya ke

periode berikutnya agar memperoleh laba maksimum. Contoh rekayasa

periode biaya atau pendapatan antara lain, mempercepat/menunda

pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai pada periode

akuntansi berikutnya, mempercepat/menunda pengeluaran promosi sampai

periode berikutnya, mempercepat/menunda pengiriman produk ke pelanggan,

mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak dipakai.

d. Mereklasifikasi akun

Pada bagian ini, permainan akuntansi dilakukan dengan memindahkan

akun dari satu tempat ke tempat lainnya. Jadi, sebenarnya laporan keuangan

yang disajikan sudah lama, tetapi karena kelihaian penyajinya, laporan

Page 75: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

62

keuangan ini bisa memberikan dampak interpretasi yang berbeda bagi

penggunanya.

e. Mereklasifikasi akrual diskresioner dan akrual diskresioner.

Akrual diskresioner adalah akrual yang dapat berubah sesuai dengan

kebijakan manajemen, seperti pertimbangan tentang penentuan umur

ekonomis asset tetap atau pertimbangan pemilihan metode depresiasi. Akrual

nondikresioner adalah akrual yang dapat berubah bukan karena kebijakan atau

pertimbangan pihak manajemen, seperti perubahan piutang yang besar karena

adanya tambahan penjualan yang signifikan.

H. Manajemen Laba dalam Pandangan Etika Bisnis Islam

Praktik manajemen laba yang selama ini telah banyak dilakukan dan mungkin

menjadi hal biasa untuk dilakukan dapat ditelaah menjadi dua perspektif, diantaranya

adalah perspektif profesi akuntan dan etika bisnis islam. Sebelum dikaji mengenai

perspektif manajemen laba dalam etika bisnis islam, berikut ini akan dibahas lebih

dulu mengenai manajemen laba pada sudut pandang profesi akuntan.

Dalam manajemen laba pada dasarnya manajemen perusahaan memiliki

fleksibilitas untuk memilih diantara beberapa cara alternatif dalam mencatat transaksi

sekaligus memilih opsi-opsi yang ada dalam perlakuan akuntansi yang sama.

Fleksibilitas ini yang dimaksudkan untuk memungkinkan para manajer mampu

beradaptasi terhadap berbagai situasi ekonomi dan menggambarkan konsekuensi

Page 76: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

63

ekonomi yang sebenarnya dari transaksi tersebut, dapat juga digunakan untuk

mempengaruhi tingkat pendapatan pada suatu waktu tertentu dengan tujuan untuk

memberi keuntungan bagi manajemen dan para pemangku kepentingan (stakeholder).

Ini adalah esensi dari manajemen laba, yaitu suatu kemampuan untuk

“memanipulasi” pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat

untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan24

.

Dalam perspektif profesi akuntan, menyatakan bahwa manajemen laba yang

dilakukan melalui manajemen akrual tidak sama dengan manipulasi laba. Earnings

management dilakukan untuk memenuhi kepentingan manajemen dengan

memanfaatkan kelemahan inheren dari kebijakan akuntansi akrual dan masih berada

dalam koridor prinsip akuntansi berterima umum. karena sepanjang dilakukan tanpa

melanggar standar akuntansi keuangan, praktik manajemen laba adalah sah. Manajer

dan akuntan tidak dapat disalahkan, karena manajemen laba dengan cara seperti itu

bukan perbuatan curang. Tetapi, manajemen laba akan berubah menjadi perbuatan

curang jika ada kesengajaan manajer atau akuntan melanggar standar akuntansi,

misalnya dalam bentuk manipulasi data, perhitungan dan pelaporan. Dari penjelasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen laba yang dilakukan berbeda dengan

manipulasi laba karena manajemen laba yang dilakukan dengan cara manajemen

akrual.

24

Ahmad Yusuf Marzuqi, “Manajemen Laba dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam”, Jurnal

Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7, No.1 (Maret 2010): h.6.

Page 77: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

64

Manajemen laba melalui manajemen akrual pada dasarnya hanya

mempengaruhi angka laba di atas kertas dengan memanfaatkan aturan akuntansi yang

fleksibel25

. Kalau semuanya dilakukan tanpa melanggar aturan akuntansi tentu tidak

ada yang salah dengan manajemen laba. Karena menurut penelitian yang dilakukan

oleh Yusuf & Badarudin (2010), dalam perspektif akuntan, menggeser terjadinya

transaksi yang berdampak pada penghasilan dan biaya saja bukan merupakan suatu

pelanggaran, asalkan pencatatan dan pelaporannya konsisten dan tidak melanggar

standar akuntansi. Oleh karena itu menurut bingkai profesi akuntan manajemen laba

bukanlah merupakan fraud sepanjang dilakukan dalam koridor standar akuntansi,

karena standar akuntansi dipandang sebagai norma-norma yang diyakini tidak akan

menghasilkan informasi yang menyesatkan bagi pengguna informasi dalam laporan

keuangan.

Sedangkan menurut perspektif yang berbeda, pandangan atas praktik

manajemen laba yang dilakukan oleh Mujianto (penasihat Investasi) yang menurut

pandangannya bahwa manajemen laba merupakan suatu intervensi yang disengaja

oleh manajer atau akuntan pada proses pelaporan keuangan eksternal dengan maksud

mendapatkan keuntungan disatu pihak. Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa manajemen

laba tidak ada bedanya dengan tindakan koruptif karena praktik itu didasari oleh

motivasi dan kepentingan pribadi dengan mengesampingkan kepentingan pihak lain.

Praktik manajemen laba menyebabkan angka laporan keuangan terpengaruh dan

berpihak pada kepentingan manajer. Tujuan praktik itu sudah jelas, yaitu

25

Ibid.,h. 8.

Page 78: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

65

mengharapkan pembaca laporan keuangan yang menjadi sasaran praktik manajemen

laba agar mengambil keputusan yang menguntungkan manajer atau perusahaan. Hal

ini tentu dapat merugikan pihak lain26

.

Pandangan diatas tampak sangat konsisten dengan penyataan IAI dalam

(2007) KDPPLK paragraph 16 yang menyatakan dalam tujuan pelaporan keuangan

informasi wajib diarahkan pada kebutuhan umum pengguna dan tidak bergantung

pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk

menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut

akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan27

. Tujuan

laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi

serta menunjukkan pertanggungjawaban kepengurusan manajemen atas penggunaan

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Karena pada dasarnya tidak ada manajemen laba yang dilakukan tanpa

motivasi atau kepentingan. Baik kepentingan pribadi ataupun kepentngan perusahaan.

Tujuan praktik itu sudah jelas, yaitu mengharapkan pembaca laporan keuangan yang

menjadi sasaran praktik manajemen laba agar mengambil keputusan yang

menguntungkan manajer atau perusahaan. Hal ini merugikan pihak lain. Sebabnya

dalam praktik manajemen laba dapat berimplikasi pada hilangnya kredibilitas

26

Ibid.,h. 8. 27

Ibid.,h. 10.

Page 79: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

66

pelaporan keuangan dan menambah bias informasi dalam laporan keuangan karena

mestinya dalam mencapai angka laba yang diinginkan harusnya dilakukan dengan

upaya aktivitas bisnis yang normal, bukan operasi diatas kertas.

Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal

yang bertentangan, sebab bisnis yang merupakan simbol dari urusan duniawi juga

dianggap sebagai bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Artinya,

jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat (diniatkan sebagai ibadah dan

merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya harus

sejalan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada akhirat.

Bahkan dalam Islam, pengertian bisnis itu sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi

mencakup pula seluruh kegiatan kita di dunia yang "dibisniskan" (diniatkan sebagai

ibadah) untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat28

.

Menurut Rafik Issa Beekun, Bisnis Islami ialah serangkaian aktivitas bisnis

dalam berbagai bentuk yang tidak dibatasi jumlah kepemilikannya (barang/jasa)

termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan

hartanya karena aturan halal dan haram29

Sebagaimana firman

Allah SWT dalam surah Al-Baqarah (2) ayat 188:

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebagian yang lain di

antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa

(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian

daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal

kamu Mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 188).

28

Ibid.,h. 17. 29

Ibid.,h. 18.

Page 80: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

67

Dari paparan diatas, Islam memandang bahwa para manajer maupun akuntan

harus memiliki akhlaq/ sifat jujur, menepati amanah, dan jujur dalam melaporkan

hasil dari laporan keuangan kepada para penggunanya. Kejujuran merupakan salah

satu modal yang sangat penting dalam berbisnis karena kejujuran akan

menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat merugikan salah satu pihak. Islam juga

tidak memperbolehkan kepada siapa saja (khususnya dalam hal ini pelaku bisnis)

untuk berbuat curang/ penipuan yang mana dari perbuatan tersebut akan berdampak

merugikan pihak yang lain. Selain dari sifat shiddiq, amanah, tabligh, fathanah yang

harus dimiliki oleh para pelaku bisnis diatas ciri-ciri itu masih ditambah istiqamah.

Etika bisnis Islam menjunjung tinggi semangat saling percaya, kejujuran, dan

keadilan30

. Seperti yang ditegaskan pada ayat-ayat dibawah ini :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil.” (QS. An Nisa : 29).

“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya.” (QS. As-Syuara :

183).

I. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

1. Profitabilitas dengan Manajemen Laba

Profitabilitas merupakan salah satu indikator penting yang dapat digunakan

untuk menilai suatu perusahaan. Selain untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba, profitabilitas adalah hasil bersih dari berbagai

30

Ibid.,h. 19.

Page 81: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

68

kebijaksanaan dan keputusan. Laba merupakan faktor yang paling penting didalam

sebuah perusahaan agar perusahaan tersebut dapat bertahan. Informasi mengenai laba

perusahaan terdapat di dalam laporan keuangan perusahaan. Bagi pihak investor, laba

berarti peningkatan nilai ekonomis yang akan dibagikan melalui pembagian deviden.

Laba juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode tertentu31

. Perusahaaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi

akan cenderung mengatur labanya.

Laba perusahaan merupakan dasar dalam pembagian dividen. Dengan

demikian, dividen dapat dibagikan jika perusahaan memperoleh laba. Dengan nilai

laba yang ada akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pembagian dividen.

Namun, ada beberapa kepentingan manajemen, seperti pengembangan usaha,

eksperimen produk baru, atau bahkan untuk kepentingan manajemen pribadi, yang

berpengaruh kepada kebijakan dalam penentuan laba perusahaan. Hal ini dilakukan

untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ardiyansyah 2010), menunjukan bahwa

variabel profitabilitas yang diproksikan dengan rasio Return On Asset (ROA)

berpengaruh pada manajemen laba. Hal ini sejalan terhadap hasil penelitian yang

dilakukan oleh Tri (2011) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

terhadap manajemen laba. Perusahaan yang memiliki laba besar lebih mungkin

melakukan manajemen laba daripada perusahaan yang memiliki laba kecil, dengan

31

Muhammad Ardiansyah, Pengaruh Corporate Governance,Lleverage dan Profitabilitas

terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang

Terdaftar di BEI periode 2009-2013, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, h. 1.

Page 82: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

69

profitabilitas sebagai ukuran kinerja keuangan dan adannya teori keagenan yang

menunjukan bahwa informasi keuangan merupakan tanggung jawab yang diberikan

oleh pemegang saham kepada manajemen mendorong manajemen dalam menyajikan

laporan keuangan yang diinginkan para pemegang saham.

Dari beberapa macam proksi yang biasanya digunakan untuk mengukur

profitabilitas seperti Return on Asset, Return On Equity, Return On investment,

Earning Per Share dan lain-lain, dalam penelitian ini difokuskan untuk mengukur

tingkat profitabilitas menggunakan proksi Return on Equity (ROE), karena secara

teoritis menurut pandangan peneliti Return on Equity lebih cocok dalam mewakili

proksi profitabilitas terhadap manajemen laba pada emiten Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI), sebab dalam pasar modal investor melihat dan menilai suatu saham

dan emitennya pada kemampuannya dalam pengelolaan modalnya untuk

menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu Return on Equity lebih

tepat untuk menilai tolak ukur seberapa baik kemampuan emiten dalam memberikan

keuntungan bagi pemegang saham.

2. Corporate Governance dengan Manajemen Laba

Salah satu cara yang paling mungkin dilakukan untuk mengurangi konflik

kepentingan dan memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai pada peraturan dan

mekanisme pengendalian, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan

menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau Corporate Governance. Untuk

mengurangi perilaku manajemen laba dan meningkatkan kualitas laporan keuangan,

maka perlu dilakukan tata pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate

Page 83: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

70

governance) manajemen yaitu dengan membuat peraturan tentang keharusan bagi

perusahaan untuk mengungkapkan informasi-informasi tertentu secara wajib dan suka

rela, upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan32

.

Karena secara konseptual mekanisme Corporate Governance yaitu upaya

membangun kesetaraan, transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas dalam

mengelola sebuah perusahaan yang menerapkan prinisp good corporate governance

secara konsisten akan meningkatkan kualitas laporan keuangan dan menurunkan

tingkat manajemen labanya33

.

Kunci utama keberhasilan GCG adalah membangun sistem pengawasan dan

pengendalian yang baik. Terwujudnya keseimbangan pengawasan dan pengendalian

pengelolaan perusahaan akan menjadi penghambat bagi manajer untuk membuat

kebijakan sesuai kepentingan pribadi serta mendorong terciptanya transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan34

. Pada penelitian ini

Corporate Governance menggunakan proksi persentase jumlah komisaris independen

terhadap jumlah seluruh dewan komisaris. Berdasarkan uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara Corporate Governance terhadap

manajemen laba.

32

Sri Sulistyanto, Manajemen Laba (Teori & Model Empiris), h. 46. 33

Rahmita Wulandari, Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage

Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI tahun 2008-

2011), (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013), h.6. 34

Robert Jao & Gagaring Pagalung, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia, Jurnal Akuntansi & Auditing,

Volume 8, No. 1, (November 2011) : h. 43.

Page 84: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

71

3. Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba

Perusahaan yang berukuran besar lebih diminati oleh para analis dan broker

dimana laporan keuangan yang dipublikasi lebih bersifat transparan sehingga

memperkecil timbulnya asimetri informasi yang dapat mendukung timbulnya

manajemen laba35

. Terdapat kecenderungan melaporkan laba positif diduga kuat

sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berukuran sedang dan besar. Alasan

yang mendasari dugaan tersebut adalah karena (Kim et. al. : 2003) dalam Handayani

dan Rachadi (2009) yaitu :

a. Mempertahankan kredibilitas mereka dalam komunitas bisnis dan

tanggung jawab sosial, termasuk kredibilitas dalam penyajian informasi

keuangan.

b. Kemampuan untuk menggunakan kecanggihan teknologi melalui sistem

informasi yang memadai.

c. Dijadikan acuan oleh analisis keuangan dalam melakukan analisa pasar.

d. Lebih banyak menghadapi tekanan agar kinerja mereka sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh pasar dan para analis.

e. Memiliki posisi tawar kepada eksternal auditor yang memeriksanya.

Namun berkebalikan dari pernyataan diatas bahwa menurut penelitian

handayani dan rachadi (2009) menunjukan bahwa perusahaan sedang dan besar tidak

terbukti lebih agresif dalam melakukan manajemen laba melalui mekanisme

35

Neni Nuraini, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba”, h. 36.

Page 85: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

72

pelaporan laba positif baik untuk menhindari kehilangan laba (kerugian) atau

penurunan laba36

. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka diasumsikan terdapat

keterkaitan yang antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba dan diduga

ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

4. Leverage terhadap Manajemen Laba

Leverage adalah rasio yang menunjukkan perbandingan dana yang dipinjam

dari kreditur dibandingkan dengan dana yang disediakan oleh pemiliknya, Leverage

merupakan jumlah asset yang tidak dibiayai oleh ekuitas pemegang saham atau

dengan kata lain leverage merupakan rasio antara total hutang dengan total aset.

Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai hutang perusahaan. Sejalan

dengan yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman dalam hipotesis debt

covenant bahwa motivasi debt covenant disebabkan oleh munculnya perjanjian

kontrak antara manajer dengan perusahaan yang berbasis kompensasi manajerial.

Dengan demikian, perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi, berarti

proporsi hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya akan

cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba.

Kreditur sebagai pihak eksternal tidak dapat secara langsung mengobservasi

kegiatan perusahaan sehingga tidak dapat memastikan bahwa laporan keuangan

terhindar dari praktik-praktik yang akan merugikan kreditur. Kerugian ini dapat

terjadi karena laporan tersebut tidak mencerminkan keadaan yang terjadi pada

perusahaan. Tindakan manjemen khususnya manajer dalam melakukan manajemen

36

Ibid., h. 58.

Page 86: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

73

laba yang didasari untuk mendapatkan pinjaman yang lebih besar dari kreditur akan

membuat kecenderungan terhadap timbulnya kebangkrutan. Berdasarkan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saleh et al. (2005) dan Tarjo (2008)

menunjukan hasil bawa leverage mempunyai pengaruh yang positif terhadap

manajemen laba37

.

Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert Jao dan Gagaring

pagalung (2011) justru menunjukan hasil yang sebaliknya bahwa leverage tidak

memiliki pengaruh terhadap manajemeb laba hal ini konsisten dengan penelitan yang

dilakukan oleh Midiastuty dan Machfoedz (2003), Peasnell (2003), dan Murhadi

(2009). Hal ini dianggap dapat mungkin terjadi karena Perusahaan dengan tingkat

leverage yang tinggi akibat besarnya total hutang terhadap total modal akan

menghadapi resiko default yang tinggi yaitu perusahaan terancam tidak mampu

memenuhi kewajibannya. Tindakan manajemen laba tidak dapat dijadikan sebagai

mekanisme untuk menghindarkan default tersebut. Pemenuhan kewajiban harus tetap

dilakukan dan tidak dapat dihindarkan dengan manajemen laba.38

. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan rasio Debt to Asset Ratio (DAR) sebagai proksi dari

leverage. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotsis yang diajukan adalah :

37

Robert Jao & Gagaring Pagalung, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia, Jurnal Akuntansi & Auditing,

Volume 8, No. 1, (November 2011) : h. 43. 38

Ibid.,, h. 50.

Page 87: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

74

J. Matriks Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

No. Nama & Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Surya Wahyudi &

Sugiyarti fatma laela

(2010).

“Pengaruh Current Industry

Performance, Future Industry

Relative Performance Dan

Leverage terhadap Praktik

Manajemen Laba (Studi

Komparasi pada 3 Bank

Konvensional dan 3 Bank

Syariah”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pada Bank Konvensional berdasarkan uji

simultan, Variabel CRP, FRP dan DER

mempengaruhi praktik manajemen laba,

sedangkan pada uji parsial. Hanya

variabel CRP dan DER yang

mempengaruhi praktik manajemen laba.

Sedangkan pada Bank Syariah

berdasarkan uji simultan, Variabel CRP,

FRP, dan DER tidak ada yang

mempengaruhi praktik manajemen laba.

Lalu berdasarkan uji parsial, Variabel

CRP, FRP dan DER tidak mempengaruhi

manajemen laba.

2 Diska Arliena Hafni

(2012).

“Praktik Earning Management

dalam Perspektif Etika

Syari’ah”,

Manajemen Laba adalah ilihan bagi

manajer dalam menentukan kebijakan

akuntansi untuk mencapai tujun-tujuan

tertentu. Tujuan tersebut untuk

meningkatkan utilitas manager dan nilai

perusahaan. Unsure moralitas dan prinsip

syariah dalam akuntansi menunjukan

bahwa akuntansi tidak terlepas dari nilai

etika disamping akuntansi sebagai

disiplin ilmu. Dalam perspektif etika

Page 88: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

75

bisni islam memandang bahwa

manajemen laba etis ketika tidak

bertentangan dengan prinsip fairness,

ethichs, honesty, social responsibility dan

truth.

3 RR. Sri Handayani

dan Agustono Dwi

Rachadi (2012)

“Pengaruh Ukuran Perusahaan

terhadap Manajeman Laba”

Manajemen Laba adalah pilihan bagi

manajer dalam menentukan kebijakan

akuntansi untuk mencapai tujun-tujuan

tertentu. Tujuan tersebut untuk

meningkatkan utilitas manager dan nilai

perusahaan. Unsure moralitas dan prinsip

syariah dalam akuntansi menunjukan

bahwa akuntansi tidak terlepas dari nilai

etika disamping akuntansi sebagai

disiplin ilmu. Dalam perspektif etika

bisni islam memandang bahwa

manajemen laba etis ketika tidak

bertentangan dengan prinsip fairness,

ethichs, honesty, social responsibility dan

truth

4 Ahmad Yusuf

Marzuqi & Achmad

Badarudin Latif

(2010)

“Manajemen Laba dalam

Tinjauan Etika Bisnis Islam”

Dalam etika bisnis islam memandang

bahwa perilaku seorang manajer terhadap

manajemen laba yang dilakukan dengan

cara memanipulasi angka laba diatas

kertas belum sesuai dengan prinsip

syariah. walaupun jika laporan keuangan

tersebut telah diintervensi untuk

kepentingan tertentu dan masih dianggap

Page 89: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

76

masih sesuai dengan aturan standar

akuntansi, namun dalam perspektif islam

hal tersebut tidak dibenarkan karena hal

tersebut dilakukan atas dasar motivasi

dan kepentingan tertentu. Dalam

mencapai suatu tingkat laba perusahaan

yang diharapkan, mestinya dilakukan

dengan cara aktivitas operasi murni dan

harus sesuai dengan ajaran islam, bukan

dengan usaha untuk mempengaruhi

informasi dalam laporan keuangan.

K. Kerangka Pemikiran

Setelah menjelaskan keterkaitan antar variabel sesuai penelitian terdahulu maka

dapat dibuat sebuah kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Y : Manajemen Laba X3 : Ukuran Perusahaan

X4 : Leverage

X2 : Komisaris

Independen

X1 : Return On Equity

Page 90: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

77

L. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka, review studi terdahulu dan kerangka pemikiran

diatas dapat ditarik hipotesis penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Hipotesis 1 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2. Hipotesis 2 : Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

3. Hipotesis 3 : Ukuran Perusahaan Berpengaruh signifikan terhadap manajemen

laba.

4. Hipotesis 4 : Leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

5. Hipotesis 5 : Profitabilitas, Corporate Governance, ukuran perusahaan &

leverage berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba.

Page 91: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

78

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan verifikatif kausalitas yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta hubungan sebab akibat

antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun

pengertian penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat

induktif, objektif dan ilmiah di mana data yang di peroleh berupa angka-angka

(score/nilai) atau pernyataan-pernyataan yang di nilai, dan dianalisis dengan analisis

statistik. Penelitian Kuantitatif biasanya di gunakan untuk membuktikan dan

menolak suatu teori1.

. Penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis penelitian yakni pengaruh variabel

independen yang terdiri dari profitabilitas, corporate governance, ukuran perusahaan

dan leverage terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba pada emiten Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor barang konsumsi periode 2011-2014.

1 “Pengertian Penelitian Kuantitatif”, Artikel Diakses pada 20 Oktober 2015 dari

http://www.kamusq.com/2013/06/penelitian-kuantitatif-adalah.html

Page 92: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

79

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan penerbit saham

syariah (emiten syariah) yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masuk

ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) terhitung sejak tahun 2011 saat ISSI

diluncurkan.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 317 emiten Indeks Saham

Syariah Indonesia. Metode pengambian sampel dalam penelitian ini adalah metode

purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengambilan sampel

dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat mewakili objek yang

akan diteliti2. batasan yang mendasari pengambilan sampel dalam penelitan ini adalah

emiten saham syariah sub sektor barang konsumsi yang terdaftar sebagai saham pada

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Adapun kriteria pemilihan sampel pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang aktif dan terdaftar sebagai emiten di Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI).

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan auditan dengan tahun buku

yang berakhir pada 31 Desember antara periode tahun 2011 sampai dengan

2014.

3. Perusahaan teraktif dan selalu terdaftar dalam setiap publikasi setiap tahunnya

daftar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sejak periode 2011-2014.

2 Sofian Effendi & Tukiran, Metode Penelitian Survey, (Jakarta : LP3ES, 2012), h.172.

Page 93: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

80

4. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan

perusahaan selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.

5. Perusahaan yang memiliki data-data lengkap untuk digunakan sebagai data-

data variabel penelitian selama periode 2011-2014.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

diambil dari laporan keuangan tahunan emiten syariah yang terpilih untuk menjadi

sampel dalam penelitian ini. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder , data

sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan dan yang

tidak dipublikasikan3. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia periode 2011-2014. Pengumpulan data dalam

penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock

Exchange (IDX). Selain itu, data dan informasi lain diperoleh dari jurnal ilmiah,

buku, surat kabar, internet dam dan sumber referensi lainnya.

3 Rizki Agusta, “Data Primer & Data Sekunder”, artikel diakses pada 11 Agustus 2015 dari

http://accounting-media.blogspot.com/2014/06/data-primer-dan-data-sekunder.html.

Page 94: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

81

D. Metode Analisis Data

1. Teknik Analisis Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan dari data

cross section dan data time series, kombinasi dari gabungan kedua data tersebut

adalah data panel. Data panel adalah kumpulan data cross section yang diamati dari

waktu ke waktu secara simultan atau serentak. Teknik analisis yang dipakai adalah

dengan analisis regresi data panel dengan menggunakan EVIEWS 7.0 sebagai

program pengolah datanya.

a. Keuntungan Menggunakan Data Panel :

1) Data panel dapat memberikan peneliti jumlah pengamatan yang besar,

meningkatkan degree of freedom (derajat kebebasan), data memiliki

variabilitas yang besar dan mengurangi kolinieritas antara variabel

penjelas, di mana dapat menghasilkan estimasi ekonometri yang

efisien.

2) Panel data dapat memberikan informasi lebih banyak yang tidak dapat

diberikan hanya oleh data cross section atau time series saja.

3) Panel data dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam

inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross section.

4) Dengan mempelajari data cross section yang berulang maka data panel

lebih tepat untuk mempelajari perubahan yang dinamis.

Page 95: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

82

5) Data panel bisa mendekteksi dengan lebih baik dan mengukur dampak

yang tidak bisa diobservasi oleh data cross section maupun time

series.

6) Data panel dapat mengatasi masalah yang timbul akibat penghilang

variabel.

Mengingat data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data

time series, maka sesuai dengan judul dalam penelitian ini “Pengaruh profitabilitas,

corporate governance, ukuran perusahaan dan leverage terhadap praktik manajemen

laba pada emiten Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor barang Konsumsi

periode 2011-2014”, modelnya dituliskan dengan :

Yit = α + β X1it+ β X2it+ β X3it + εit ;

Y = Variabel dependen (Manajemen Laba/Earning Management)

α = Konstanta

X1 = Variabel independen 1 (Return On Equity)

X2 = Variabel independen 2 (Corporate Governance)

X3 = Variabel Independen 3 (Ukuran perusahaan)

X4 = Variabel Independen 4 (Debt to Asset Ratio)

b(1…2) = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

e = Error term

t = Waktu

Page 96: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

83

i = Perusahaan

b. Penentuan Model Estimasi :

Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel

dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain:

1) Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS) :

Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana

karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section.

Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu,

sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam

berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan

Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk

mengestimasi model data panel.

2) Fixed Effect Model : Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan

antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk

mengestimasi data panel model Fixed Effect menggunakan teknik

variabel dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar

perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya

kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar

perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik

Least Squares Dummy Variable (LSDV).

Page 97: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

84

3) Random Effect Model : Model ini akan mengestimasi data panel

dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu

dan antar individu. Pada model random effect perbedaan intersep

diakomodasi oleh error term masing-masing perusahaan. Keuntungan

menggunkan model random effect yakni menghilangkan

heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component

Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS) .

c. Tahap analisis data

Dalam memilih model yang paling tepat untuk digunakan dalam regresi

data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan diantaranya :

(1) Uji Chow

Uji chow adalah pengujian untuk menentukan model fixed effect atau common

effect yang lebih tepat untuk digunakan dalam estimasi data panel. Dalam uji chow

hipotesisnya adalah sebagai berikut :

Ho : Common Effect

H1 : Fixed Effect

Penguji uji chow menggunakan software Eviews adalah dengan menggunakan

uji likelihood ratio, lalu yang menjadi dasar penolakan dalam hipotesis diatas adalah

Page 98: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

85

dengan membandingkan perhitungan F hitung dengan F tabel atau membandingkan

nilai probabilitasnya dengan a = 5%. Perbandingan yang dimaksud adalah apabila F

hitung pada uji chow lebih besar dari F tabel, atau nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05 maka Ho ditolak artinya model yang lebih tepat digunakan adalah Fixed Effect,

sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau nilai probability lebih besar dari

0.05 maka Ho diterima dan model yang lebih tepat digunakan adalah common effect.

(2) Uji Hausman

Uji Hausman adalah uji yang digunakan dalam menentukan model fixed effect

atau random effect yang lebih sesuai untuk digunakan dalam estimasi data panel.

Hipotesis dalam uji hausman adalah sebagai berikut :

Ho : Random Effect

H1 : Fixed Effect

Uji ini deikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide bahwa

LSDV di dalam model fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan model OLS

adalah tidak efisien, dilain pihak alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak

efisien. Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-squares dengan

degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen.

Hipotesis null pada uji Hausman adalah model random effect lebih baik, jika nilai

statitstik Hauman lebih besar daripada nilai kritis statistik chi-square, maka hipotesis

Page 99: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

86

null akan ditolak, yang berarti model estimasi yang tepat untuk regresi data panel

adalah fixed effect. Sebaliknya apabila nilai statistik hausman lebih kecil dari nilai

kritis Chi-Squares maka hipotesis null diterima yang artinya model yang tepat untuk

regresi data panel adalah random effect.

(3). Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange Multiplier digunakan untuk mengetahui apakah model random

effect Lebh baik dari model common effect digunakan Lagrange Multiplier (LM). Uji

Signifikansi random effect ini dikembangkan oleh Breusch-Pagan. Pengujian

didasarkan pada nilai residual dari metode common effect. Uji LM ini didasarkan

pada distribusi Chi-Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel

independen. Hipotesis null-nya adalah bahwa model yang tepat untuk regresi data

panel adalah Common Effect, dan hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat

untuk regresi data panel adalah random effect.4.

Ho : Common Effect

H1 : Random Effect

Apabila nilai LM hitung lebih besar dari nilai kritis Chi-Squares maka

hipotesis null ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah

4 Sopana, “Data Panel. Diakses pada 27 September 2015 dari http://bengkeldata.com/data-

panel-pengertian-analisis-regresi-data-panel-fixed-effect-random-effect-serta-cara-olahdata-panel-uji-

chow-uji-hausman-uji-lagrange/.

Page 100: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

87

model random effect. Sebaliknya, apabila nilai LM hitung lebih kecil dari nilai kritis

chi-squares maka hipotesis null diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi

data panel adalah model common effect.

d. Uji Asumsi Klasik

Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian

bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,

tidak bias dan konsisten. Uji asumsi dasar yang dilakukan adalah :

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi variabel

dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi

tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Tidak terpenuhinya asumsi

normalitas dalam model regresi pada umumnya disebabkan karena distribusi data

tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem pada data yang diambil5.

Pada program Eviews Pengujian normalitas dilakukan dengan Jarque-Bera test.

Untuk mendeteksi normalitas data penelitian dapat dilakukan dengan melihat

koefisien Jarque-bera dan probablitasnya. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian

normalitas adalah sebagai berikut :

Ho : reisudal dari model berdistribusi normal

5 Neni Nuraini, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba”, (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2007-2011), (Skripsi S1 Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), h. 96..

Page 101: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

88

H1 : residual dari model tidak berdistribusi normal

(a) Bila nilai J - B tidak signifikan (lebih kecil dari dua), maka data

berdistribesi normal.

(b) Bila probabilitas lebih besar dari pada tingkat signifikansi atau

(5%) maka data berdistribusi normal.

(2). Multikolinearitas

Istilah kolinearitas ganda (multicolinearity) diciptakan oleh Ragner Frish di

dalam bukunya “Statictical Confluence Analysis by means of Complete Regression

Systems”. Aslinya istilah itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau

eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas6. Uji multikolinearitas

bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi ditemukan adanya korelasi yang

kuat diantara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebasnya. Meskipun demikian, adanya korelasi yang kuat

antara variabel bebas dalam pembentukan sebuah model (persamaan) sangatlah tidak

dianjurkan terjadi, karena hal itu akan berdampak kepada keakuratan pendugaan

parameter, dalam hal ini koefisien regresi dalam memperkirakan nilai yang

sebenarnya.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam

model regresi data panel menggunakan software Eviews adalah dengan cara melihat

pada nilai koefisiean korelasinya pada hasil uji correlation dengan menggunakan

matriks korelasi. Jika hasil koefisien korelasi pada output menunjukan hasil diatas 0.8

6 J. Supranto, Ekonometrkai, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004), h. 13.

Page 102: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

89

maka diduga terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah

dibawah 0.8 maka diduga model terbebas dari masalah multikolinearitas.

(3). Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variance variabel tidak sama untuk

semua pengamatan. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Data yang baik yaitu homoskedastisitas yaitu kesamaan varians dan residual. Pada

umumnya masalah hetroskedastisitas sering terjadi pada persamaan regresi yang

menggunakan data cross section. Kebanyakan data cross section mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran-

ukuran (kecil, sedang dan besar)7.

Untuk menguji masalah heteroskedastisitas, peneliti menggunakan uji park

dengan menggunakan software Eviews, yaitu dengan membuat persamaan regresi

dengan cara mengganti variabel dependen dengan residual kuadratnya. Apabila

probabilitas yang ada bernilai diatas 0.05 yang berarti tidak signifikan, maka model

regresi diasumsikan terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau model regresi

bersifat homokedastisitas.

7 Ibid., h.19

Page 103: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

90

2) Uji Autokorelasi

Istilah autokorelasi menurut Maurice G. Kendall & William R. Buckland, A

Dictionary and Statistical Terms : “Correlation between members of series of

observations ordered in time (as in time series data), or space (as in crossectional

data”)8. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya)9.

Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Masalah timbul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya10

. Dengan kata lain model regresi

yang baik adalah yang tidak terdapat korelasi antara observasi dengan data observasi

sebelumnya. Autokorelasi ini umumnya terjadi pada data time series. Konsekuensi

dari adanya autokorelasi pada model ialah bahwa penaksir tidak efisien dan uji t serta

uji F yang biasa tidak valid walaupun hasil estimasi tidak bias. Dalam mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson, dimana

hipotesis yang diuji adalah :

Ho : tidak ada autokorelasi

H1 : ada autokorelasi

8 J. Supranto, Ekonometri, h.82.

9 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS – Statistik Multivariat (Jakarta : Elex Media

Komputindo, 2002) h. 216.

10

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h.99.

Page 104: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

91

Dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai

berikut :

a) Bila nilai D-W terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada masalah autokorelasi..

b) Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl),

maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada

autokorelasi positif.

c) Bila nilai D-W lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi

lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif..

d) Bila nilai D-W terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.

Sedangkan menurut Sunyoto (2009), nilai D-W yang berada diantara -2 dan

+2 dapat dijadikan acuan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi dalam model

penelitian.

e. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan uji regresi dengan α =

5% (0,05). Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai

besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen11

.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji secara parsial dan simultan

pengaruh antar variabel.

11

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS – Statistik Multivariate, h.216.

Page 105: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

92

1). Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel

independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen (Y)12

. Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 jika nilai Fhitung > Ftabel

maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel

dependen.

Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas

lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen

secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Kemudian akan

diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini secara simultan ditolak atau diterima,

adapun bentuk hipotesis secara simultan adalah :

2). Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel-variabel independen secara individual terhadap

dependen digunakan tingkat signifikannya 0,05. jika nilai probability t lebih besar

dari 0,05 maka ada pengaruh dari variable independen terhadap variable dependen

12

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,h.88.

Page 106: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

93

(koefesien regresi tidak signifikan), sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari

0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variable dependen

(koefesien regresi sigifikan)13

.

3). Kofesien Determinasi

Koefisien determinasi (R2), digunakan untuk mengukur seberapa besar

variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Koefisien ini menunjukan

seberapa besar variasi total pada variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel

bebasnya dalam model regresi tersebut. Nilai dari koefisien determinasi ialah antara 0

hingga 1. Nilai R2 yang mendekati 1 menunjukan bahwa variabel dalam model

tersebut dapat mewakili permasalahan yang diteliti, karena dapat menjelaskan variasi

yang terjadi pada variabel dependennya. Nilai R2 sama dengan atau mendekati 0 (nol)

menunjukan variabel dalam model yang dibentuk tidak dapat menjelaskan variasi

dalam variabel terikat. Nilai koefisien determinasi akan cenderung semakin besar bila

jumlah variabel bebas dan jumlah data yang diobservasi semakin banyak. Oleh

karena itu, maka digunakan ukuran adjusted R2, untuk menghilangkan bias akibat

adanya penambahan jumlah variabel bebas dan jumlah data yang diobservasi.

Oleh karena itu penggunaan Adjusted R-Square dianggap lebih baik daripada

R2, karena nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan

variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut

dengan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti

13

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS – Statistik Multivariate, h.168..

Page 107: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

94

variabel - variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variabel–variabel dependen14

.

E. Operasional Variabel Penelitian

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus

dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel adalah

sesuatu yang mempunyai variasi nilai15

, dalam pengertian lain dikatakan bahwa

variabel adalah simbol atau konsep yang diasumsikan seperangkat nilai16

. Dalam

penelitian ini secara garis besar terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan

independen.

1. Variabel dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang memberikan

reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dependen merupakan

variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh

variabel bebas. Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah

manajemen laba (earning management).

a. Manajemen laba

Pada dasarnya manajemen laba adalah tindakan yang dilakukan oleh

manejemen yang berakibat pada pelaporan laba tidak sesuai, baik itu

14

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h.83. 15

Sofian Effendi & Tukiran, Metode Penelitian Survey, (Jakarta : LP3ES, 2012), h.186 16

Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisni s:

Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h.11.

Page 108: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

95

meningkatkan atau menurunkan laba dari laba sebenarnya perusahaan tersebut

pada periode berjalan.

Dalam penelitian ini metode untuk mendeteksi manajemen laba yang

dilakukan oleh emiten syariah adalah deteksi melalui kebijakan akuntansi.

Pada deteksi ini, fokus pembahasannya terletak pada penjelasan model-model

deteksi manajemen laba yang banyak digunakan dalam riset empiris. Dalam

pengukuran manajemen laba dalam penelitian ini model perhitungan yang

digunakan adalah Modified Model Jones.

Model ini dikembangkan oleh Dechow dkk, (!995). model ini muncul

sebagai modifikasi dan perbaikan dari model jones perbedaannya adalah

Modified Jones Model menghilangkan menghilangkan variabel perubahan

piutang dari variabel perubahan pendapatan untuk mengestimasi akrual

nondiskresioner pada saat periode kejadian.

Secara teknis perhitunga modified jones model tidak berbeda jauh

dengan Jones Model. Hal yang pertama dilakukan dalam perhitungan

modified jones model adalah menghitung seberapa besar total akrual yang

terdapat dalam informasi laporan keuangan. Pada dasarnya total akrual adalah

selisih antara laba bersih perusahaan dikurangi dengan arus kas operasi. Pada

laba bersih, biasanya metode pencatatan akuntansinya menggunakan accrual

based yang artinya pendapatan diakui pada saat terjadinya dan tidak didasari

dengan penerimaan kas. Dalam manajemen laba, informasi laporan keuangan

diintervensi dengan kebijakan akuntansi akrual yang menyebabkan

Page 109: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

96

terpengarunya angka laba. Sedangkan pada arus kas operasi

merupakanseluruh nilai transaksi riil yang disertai dengan penerimaan atau

pengeluaran kas dalam suatu perusahaan.

Langkah selanjutnya adalah dengan menghitung nilai Non

Discretionary Acrual (NDA). NDA adalah akrual yang bukan disebabkan

oleh kebijakan manajemen seperti perubahan piutang yang besar akibat

adanya peningkatan penjual secara kredit. Dengan kata lain peningkatan

dalam NDA itu murni disebabkan oleh aktivitas operasi perusahaan.

Perhitungan NDA melibatkan total aset perusahaan, selisih penjualan dengan

piutang dan Aktiva tetap perusahaan.

Selanjutnya untuk mendeteksi manajemen laba, proksi yang biasa

digunakan adalah nilai discretionary accruals yaitu akrual yang dapat

berubah sesuai dengan kehendak atau kebijakan manajemen. Jenis akrual ini

yang rawan menjadi objek intervensi manajemen dalam mempengauhi

informasi laporan keuangan. Yang termasuk jenis akrual ini adalah penentuan

ekonomis asset tetap perusahaan dan juga pertimbangan tentang pemilihan

metode penyusutan. Oleh karena itu untuk mendeteksi manajemen laba dapat

dilakukan dengan mengurangi total akrual dengan nilai NDA. Semakin

hasilnya negatif berarti manajemen cenderung melakukan strategi penurunan

laba dan sebaliknya jika hasilnya positif berarti manajemen cenderung

melakukan strategi penurunan laba. Berikut ini adalah formula untuk

menghitung manajemen laba dengan metode Modified Jones Model (MJM) :

Page 110: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

97

1) Menentukan nilai total akrual dengan formulasi :

2) Menentukan nilai parameter a1, a2, a3 menggunakan jones model (1991),

dengan formulasi :

Lalu menskala data, semua variabel tersebut dibagi dengan aset tahun

sebelumnya (A) , sehingga formulasinya berubah menjadi :

3) Menghitung nilai NDA dengan formulasi :

Nilai parameter a1, a2, a3 adalah hasil dari perhitungan pada langkah

ke-2. Isikan semua nilai yang ada didalam formula sehingga nilai NDA akan

bisa didapatkan.

4) Menentukan nilai akrual diskreasioner yang merupakan indikator manajemen

laba akrua; dengan cara mengurangi total akrual dengan akrual

nondiskresioner, dengan formulasi :

TAit = NIit - CFOit

DAit = TAit - NDAit

TA = a1 + a2 ∆ Revit + a3 PPEit + Eit

TAit / Ait-1 = a1 (1/Ait-1) + a2 (∆Revit / Ait-1 - ∆Recit / Ait-1) + a3 (PPEit/Ait-1)

NDAit = a1 (1/Ait-1) + a2 (∆Revit / Ait-1 - ∆Recit / Ait-1) + a3 (PPEit / Ait-1)

Page 111: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

98

Keterangan :

TAit : Total akrual perusahaan I dalam periode t

NIit : Laba bersih perusahaan I pada period eke t

CFOit : Arus kas operasi perusahaan I pada periode ke t.

NDAit : akrual nondiskresioner perusahaan I pada periode ke t

DAit : Akrual diskresioner perusahaan I pada period eke t.

Ait-1 : Total asset perusahaan I pada periode t-1

∆Revit : Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada period eke t-1

∆Recit : Perubahan piutang perusahaan I pada periode ke t

PPEit : Property, plant, and equipment perusahaan I pada period e ke t.

a1 + a2 + a3 : Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi

Eit : Error term perusahaan I pada periode ke t.

Secara empiris, nilai Discretionary Accrual dapat bernilai nol, positif, atau

negatif. Nilai nol menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan pola perataan

laba (income smoothing). Sedangkan nilai positif menunjukkan adanya

manajemen laba dengan pola peningkatan laba (income increasing) dan nilai

Page 112: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

99

negatif menunjukkan manajemen laba dengan pola penurunan laba (income

decreasing)17

.

2. Variabel independen

Variabel independen disebut juga variabel adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat, Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent & Variabel

Pengaruh. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan

demikian karena variabel ini bebas dalam mempengaruhi variabel lain18

. Dalam

penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel bebas yaitu Profitabilitas, Corporate

Governance, ukuran perusahaan dan leverage.

a. Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan

juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam

melaksanakan kegiatan operasinya. Penelitian ini menggunakan return on

equity sebagai proksi dalam mengukur profitabilitas dalam suatu perusahaan.

Efektifitas manajemen dalam pengukuran ROE dapat dilihat dari laba yang

dihasilkan terhadap pengelolaan modalnya. Berikut ini adalah formula dalam

menghitung return on equity :

17

Sri Sulistyanto, Manajemen Laba (Teori & Model Empiris), (Jakarta: Grasiondo, 2008), h.

67 18

Muslihin, Variabel Penelitian, Pengertian, Tujuan dan Jenis, artikel diakses pada 14 agustus

2015 dari http://www.mushlihin.com/2013/11/penelitian/variabel-penelitian-pengertian-tujuan-dan-

jenis.php

Page 113: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

100

b. Corporate Governance

Corporate governance menjadi salah satu cara untuk mengeliminasi

upaya rekayasa manajemen yaitu dengan membuat peraturan tentang

keharusan bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi-informasi

tertentu secara wajib (mandated disclosure) dan sukarela (voluntary

disclosure), Corporate governance merupakan upaya untuk mengeleminasi

manajemen laba dalam pengelolaan dunia usaha19

.

Terwujudnya keseimbangan pengawasan dan pengendalian

pengelolaan perusahaan akan mendorong terciptanya transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan. Penelitian ini

digunakan ukuran komisaris independen dalam suatu perusahaan untuk

mengukur mekanisme penerapan corporate governance bagi perusahaan,

karena berdasarkan hasil penelitian sebelumnya terbukti bahwa variabel

komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba

dibanding proksi lainnya. berikut ini adalah rumus dalam menghitung

komisaris independen :

19

Sri Sulistyanto, Manajemen Laba (Teori & Model Empiris), h. 154.

Laba Bersih

ROE :

Total Ekuitas

Page 114: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

101

c. Leverage

Leverage merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan dana

yang dipinjam dari kreditur dibandingkan dengan dana yang disediakan oleh

pemiliknya. Dalam pengertian lain menurut Kasmir, rasio leverage

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva

perusahaan dibiayai oleh hutang20

, atau dengan kata lain leverage adalah

pengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh hutang, yang mana hutang

tersebut berasal dari kreditor bukan dari pemegang saham atau investor.

Apabila leverage digunakan dengan baik, leverage dapat digunakan untuk

meningkatkan nilai perusahaan, namun apabila digunakan untuk menarik

minat kreditur, maka leverage akan memunculkan tindakan manajemen laba.

Perusahaan yang memiliki liabilitas tinggi akan memilih kebijakan akuntansi

dengan menggeser laba masa depan ke masa sekarang. Dalam penelitian ini

leverage menggunakan proksi debt to asset ratio seperti dirumuskan sebagai

berikut :

20

Kasmir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2008), h.113.

Jumlah Dewan Komisaris Independen

Ukuran Komisaris Independen :

Jumlah Seluruh Dewan Komisaris

Total Debt (Hutang)

DAR :

Total Asset (Aktiva)

Page 115: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

102

d. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar

kecil perusahaan 21

. Ukuran perusahaan dapat diukur menurut berbagai cara,

antara lain: total aktiva, nilai penjualan suatu perusahaan, nilai pasar saham, dan

lain-lain. Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dengan menggunakan total

aktiva suatu perusahaan yang dihitung dengan Logaritma Natural (Ln).

Penggunakan Ln dimaksudkan untuk menghindari data yang berdistribusi tidak

normal karena perbedaan total asset suatu perusahaan dengan perusahaan yang

lain bisa besar sekali.

21

Mirawati, “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas

pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Universitas Raja

Ali Haji, h.6.

Ukuran Perusahaan : Ln (Total Aset Perusahaan)

Page 116: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

103

F. Tabel Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Manajemen Laba TA (Total Akrual)

NDA (Non Discretionary Accrual)

CFO (Arus Kas Operasi)

NI (Laba Bersih)

PPE (Aktiva Tetap)

∆Rev (Perubahan Penjualan)

∆Rec (Perubahan Piutang)

Total Aset Perusahaan

DA (Discretionary Accrual)

Nominal

Nominal

Nominal

Nominal

Nominal

Nominal

Nominal

Nominal

Nominal

Profitabilitas Return on Equity (Laba Bersih/Total

Ekuitas)

Rasio

Corporate Governance Komisaris independen Nominal

Ukuran Perusahaan Total Aset Perusahaan Nominal

Leverage Debt to Equity Ratio (Total

Hutang/Total Ekuitas)

Rasio

Page 117: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

104

G. Kerangka Penelitian

Gambar 3.1

Emiten Saham Syariah

Laporan Keuangan

Earning Management

(Praktik Manajemen Laba)

Uji Asumsi Klasik

Uji Parsial Uji Simultan

Interpretasi

Common Effect

Kesimpulan

Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Metode EstimasI Data Panel

Pemilihan Model Regresi Panel

Profitabilitas

Leverage

Good Corporate Governance

Ukuran Perusahaan

Adjusted R2

Uji Hipotesis

Page 118: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

105

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan penerbit saham

syariah atau perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES).

Populasi dalam penelitian ialah saham yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) periode tahun 2011-2014. ISSI merupakan indeks saham yang

mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI. Konstituen

ISSI adalah keseluruhan saham syariah tercatat di BEI dan terdaftar dalam

Daftar Efek Syariah (DES) dan direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November)

yang dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. Metode perhitungan indeks

ISSI menggunakan rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar1.

B. Deskripsi Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan manufaktur sub

sektor barang konsumsi yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

dengan kriteria penentuan sampel seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Emiten-emiten syariah yang terpilih sebagai sampel penelitian ini berjumlah 17

perusahaan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode puprposive

1 “Indeks saham syariah”, diakses pada 20 Agustus 2015 dari http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/indekssahamsyariah.aspx

Page 119: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

106

sampling yaitu pemilihan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap

relevan atau dapat mewakili objek yang akan diteliti2. Data yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan daa sekunder yang diambil dari laporan keuangan emiten

syariah yang tersedia di website www.idx.co.id, perpustakaan online BEI

[email protected] serta situs resmi perusahaan yang menampilkan laporan keuangan

perusahaan. Tabel 4.1 dibawah ini merupakan rincian tahapan seleksi sampel

berdasarkan kriteria yang ditetapkan.

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Pemilihan Sampel dengan Kriteria

Keterangan Kuantitas

Jumlah perusahaan manufaktur sub sektor barang konsumsi

yang terdaftar dalam ISSI hingga publikasi terakhir

29

Jumlah emiten syariah yang selalu masuk dalam setiap

publikasi ISSI sejak tahun 2011-2014

(8)

Jumlah perusahaan manufaktur sub sektor barang konsumsi

yang data laporan keuangannya tidak berhasil diperoleh

secara lengkap dan tidak memenuhi kriteria data penelitian.

(4)

Jumlah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian. 17

Jumlah tahun pengamatan 4

Jumlah sampel total selama periode penelitian 68

2 Sofian Effendi & Tukiran, Metode Penelitian Survey, (Jakarta : LP3ES, 2012), h.172.

Page 120: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

107

Berdasarkan tebel 4.1 diatas, maka dapat dilihat bahwa terdapat 15

perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan periode pengamatan

selama 4 tahun (2011-2014). Sampel tersebut dipilih karena telah memenuhi kriteria

yag ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian.

C. Deskripsi Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 17 perusahaan (emiten syariah) manufaktur sub

sektor barang konsumsi sebagai sampel penelitian. Semua perusahaan tersebut adalah

perusahaan yang selalu konsisten masuk kedalam jajaran Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) sejak diluncurkan pada tahun 2011 hingga tahun 2014. Berikut ini

adalah daftar perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini :

Tabel 4.2

Daftar Sampel Penelitian

No. Kode Emiten Nama Perusahaan

1 DNET Indoritel Makmur Internasional Tbk

2 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk

3 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

4 KAEF Kimia Farma Tbk

5 KICI Kedaung Indah Can Tbk

6 KLBF Kalbe Farma Tbk

7 MBTO Martina Berto Tbk

8 MERK Merck Indonesia Tbk

9 MYOR Mayora Indah Tbk

Page 121: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

108

10 PYFA Pyridam Farma Tbk

11 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

12 SKLT Sekar Laut Tbk

13 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

14 STTP Siantar Top Tbk

15 TCID Mandom Indonesia Tbk

16 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk

17 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Trading Company Tbk

D. Deskripsi Variabel

Penelitian ini menggunakan kombinasi data cross section dan time series atau

disebut juga data panel. Dalam penelitian ini data diolah menggunakan software

EVIEWS 7.0 yang telah teruji dalam menganalisis pengaruh antara variabel

independen dan dependen yang menggunakan regresi data panel. Variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah praktik manajemen laba yang diproksikan

dengan akrual diskresioner yang merupakan alat deteksi manajemen laba. Sementara

variabel indpenden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang

diukur dengan return on equity, serta Firm Size (ukuran perusahaan), Corporate

Governance yang diukur dengan Komisaris Independen dan leverage dengan proksi

debt to asset ratio,

Page 122: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

109

E. Analisa dan Pembahasan

1. Statistika Deskriptif

Statistik deskriptif adalah jenis statistik yang menganalisis data populasi

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, dan

tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum (generalisasi)3. Berikut ini adalah

tabel hasil statistika deskriptif untuk setiap variabel yang digunakan dalam model

penelitian :

Tabel 4.3

Statistika Deskriptif

DA DAR KI ROE FIRM SIZE

Mean 0.228716 0.325859 0.345235 0.161141 25.85998

Median 0.073868 0.283372 0.375000 0.137187 27.25372

Maximum 1.67573 0.632617 0.75 0.499996 30.15073

Minimum -0.502882 0.062 0.33333 0.04548 17.79922

Std. Dev. 1.295773 0.147655 0.133331 0.114879 3.754376

Observations 68 68 68 68 68

Sumber : Data diolah

3 Pengertian Statistik Deskriptif, Inferensial, Parametrik dan Non Parametrik, Diakses pada

tanggal 27 September 2015 dari http://www.buatskripsi.com/2011/03/statistik-parametrik-

deskriptif.html

Page 123: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

110

Berdasarkan data diatas, pada variabel manajemen laba yang diestimasi

dengan menggunakan Discretionary Accrual menunjukan nilai rata-rata sebesar

0.228716 dengan nilai DA tertinggi sebesar 1.67573 dan nilai terendah sebesar -

0.502882. Dengan kata lain selama periode tahun 2011-2014 nilai rata-rata

manajemen laba pada emiten Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor

barang konsumsi secara rata-rata lebih condong menggunakan strategi income

maximizing karena nilai DA rata-rata menunjukan nilai yang positif.

Variabel bebas Debt to Asset ratio (DAR) menunjukan nilai rata-rata sebesar

0.325859 atau 32.58% dengan nilai tertinggi sebesar 0.632617 atau 63.26% dan nilai

terendah sebesar 0.062 atau 6.2%. Dengan kata lain nilai leverage pada emiten Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor barang konsumsi selama periode 2011-

2014 rata-rata menunjukan tingkat leverage yang aman karena masih dibawah 50%.

Komisaris Independen (KI) memiliki nilai rata-rata sebesar 0.345235 atau

34.52% dengan nilai tertinggi sebesar 0.75 atau 75% dan nilai terendah sebesar

0.33333 atau 33.33%. Dengan kata lain persentase jumlah komisaris independen

secara rata-rata masih sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh OJK bahwa

untuk kebutuhan Corporate Governance pada setiap emiten go public, komisaris

independen wajib sekurang-kurangnya berjumlah 30% dari jumlah seluruh dewan

komisaris.

Variabel profitabilitas yang diukur menggunakan rasio return on equity

menunjkan nilai rata-rata sebesar 0.161141 atau 16.11% dengan nilai tertinggi

Page 124: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

111

sebesar 0.499996 atau 49.99% dan nilai terendah sebesar 0.04548 atau 4.54%. berarti

secara rata-rata tingkat profitabilitas pada emiten Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) sub sektor barang konsumsi selama periode 2011-2014 dapat menghasilkan

keuntungan berdasarkan rasio ROE sebesar 16.11% dan merupakan nilai ROE yang

cukup baik karena berada pada kisaran 15-25%.

Berdasarkan tabel statistika deskriptif diatas Variabel Firm Size atau ukuran

Perusahaan yang dihitung berdasarkan total aset perusahaan menunjukan nilai rata-

rata sebesar 25.85998 dengan nilai tengah 27.25372. Sedangkan nilai tertinggi ukuran

perusahaan emiten Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor barang

konsumsi sebesar 30.15073 dan nilai terendahnya 17.79922.

2. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Regresi yang menggunakan data panel disebut dengan regresi data panel. Data

panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa objek dan

runtutan waktu4. Data semacam ini memiliki keunggulan terutama karena bersifat

robust (kuat) terhadap beberapa tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan

normalitas. Disamping itu, dengan perlakuan tertentu struktur data seperti ini dapat

diharapkan untuk memberikan informasi yang lebih banyak (high informational

content)5.

4 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonomertika dan Statistika dengan Eviews (Yogyakarta:

UPP STIM YKPN, 2011). Hal. 91. 5 Moch. Doddy Ariefianto, Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EVEIWS

(Jakarta: Erlangga, 2012). Hal. 148.

Page 125: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

112

Regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga model analisis yaitu dengan

common, fixed, dan random effect. Masing-masing model memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Pemilihan model tergantung pada asumsi yang

dipakai peneliti dan pemenuhan syarat-syarat pengolahan data statistik yang benar,

sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara statistik. Oleh karena itu pertama-tama

yang harus dilakukan adalah memilih model yang tepat dari ketiga model yang ada.

Data panel dalam penelitian yang telah dikumpulkan, diolah menggunakan model

common effect & fixed effect, seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 126: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

113

Tabel 4.4

Hasil Regresi Data Panel Model Common Effect

Dependent Variable: DA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/10/15 Time: 22:42

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 17

Total panel (balanced) observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.402007 1.209254 0.332442 0.7407

DAR -2.791292 1.039758 -2.684559 0.0093

KI -1.104186 1.254402 -0.880249 0.3821

ROE 2.338085 1.437937 1.725999 0.0189

SIZE -1.057782 0.043246 -3.336125 0.0363

R-squared 0.744460 Mean dependent var 0.228716

Adjusted R-squared 0.490140 S.D. dependent var 1.295773

S.E. of regression 1.235993 Akaike info criterion 3.332313

Sum squared resid 96.24383 Schwarz criterion 3.495512

Log likelihood -108.2986 Hannan-Quinn criter. 3.396977

F-statistic 2.659421 Durbin-Watson stat 2.777793

Prob(F-statistic) 0.040729

Sumber : Data diolah

Page 127: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

114

Tabel 4.5

Hasil Regresi Data Panel Model Fixed Effect

Dependent Variable: DA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/10/15 Time: 23:12

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 17

Total panel (balanced) observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -6.172890 5.759749 -2.807916 0.0072

DAR -2.764517 2.689784 -3.027784 0.0363

KI 1.587720 2.150994 0.273232 0.7859

ROE 0.054823 3.165621 0.717318 0.9863

SIZE -1.661578 0.197723 -3.345981 0.0016

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.873387 Mean dependent var 0.228716

Adjusted R-squared 0.749297 S.D. dependent var 1.295773

S.E. of regression 1.122698 Akaike info criterion 3.317634

Sum squared resid 59.24119 Schwarz criterion 4.003070

Log likelihood 91.79954 Hannan-Quinn criter. 3.589224

F-statistic 3.112482 Durbin-Watson stat 3.323050

Prob(F-statistic) 0.018003

Page 128: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

115

Sumber : Data Diolah

Setelah hasil regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed

effect didapat maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji untuk menentukan

model estimasi mana yang lebih tepat antara model commen effect atau fixed effect.

Dalam menentukan diantara kedua model tersebut maka digunakanlah uji Chow

sebagai uji pemilihan model regresi data panel.

Uji chow adalah pengujian untuk menentukan antara model fixed effect atau

common effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis

dalam uji chow dalam penelitian ini adalah :

Ho : Common Effect

H1 : Fixed Effect

Dasar penolakan terhadap hipotesis diatas adalah dengan membandingkan

perhitungan F hitung dengan F tabel. Perbandingan yang dipakai apabila hasil F

hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak yang berarti model yang lebih tepat

digunakan adalah fixed effect model.begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil

dari F tabel, maka Ho diterima dan model yang lebih tepat digunakan dalam

penelitian adalah common effect. Langkah pertama yang dilakukan sebelum

melakukan uji chow adalah melakukan regresi dengan menggunakan model common

effect dan fixed effect.

Page 129: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

116

Setelah hasil dari model common effect dan fixed effect diperoleh maka

selanjutnya dilakukan uji chow dengan melakukan uji likelihood ratio menggunakan

Eviews. Hasil dari uji likelihood ratio atau uji chow dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 4.6

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.834791 (16,47) 0.0544

Cross-section Chi-square 32.998204 16 0.0074

Sumber : Data diolah

Hasil dari uji chow pada tabel diatas menunjukan bahwa probabilitas cross

section adalah sebesar 0.544 dengan kata lain nilai probabilitas pada tabel diatas

berada diatas nilai 0.05 sehingga dengan tingkat keyakinan sebesar 95% maka dapat

disimpulkan Ho diterima dengan kata lain model yang lebih sesuai digunakan dalam

penelitian ini adalah model common effect, maka selesai sampai disini dan tidak perlu

melakukan uji signifikansi random effect.

Page 130: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

117

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel

dependen dan variabel independen maupun keduanya berdistribusi normal

atau tidak. Model yang baik adalah model yang memiliki distribusi data yang

normal. Untuk menguji normalitas data menggunakan Eviews menggunakan

dua cara, yaitu dengan menggunakan histogram dan uji Jarque-Bera. Jarque-

Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Berikut ini adalah output histogram dan nilai Jarque-berra.

Gambar 4.1

Uji Normalitas Data

0

2

4

6

8

10

12

14

-1 0 1 2

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2014

Observations 68

Mean 3.59e-17

Median -0.114479

Maximum 8.994946

Minimum -1.571088

Std. Dev. 1.198530

Skewness 0.619327

Kurtosis 3.467950

Jarque-Bera 1.967512

Probability 0.083429

Page 131: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

118

Berdasarkan output hasil jarque berra diatas dapat dilihat pada nilai

Jarque-Bera dan probabilitasnya. Dengan hipotesis yang digunakan adalah

sebagai berikut :

Ho : Reisudal dari model berdistribusi normal

H1 : Residual dari model tidak berdistribusi normal

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat diketahui nilai Jarque Bera

sebesar 1.967512 atau lebih kecil dari 2, dan nilai probabilitasnya sebesar

0.083429 yaitu lebih besar dari tingkat signifikansi 5% (0.05). sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, atau dengan kata lain data

yang dipakai dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

korelasi yang terjadi diantara variabel-variabel independen.Untuk mengetahui

ada atau tidaknya multikolinearitas digunakan uji correlation dengan

menggunakan matriks korelasi. Jika hasil koefisien korelasi pada output

menunjukan hasil diatas 0.8 maka diduga terjadi multikolinearitas. Sebaliknya

jika koefisien korelasi rendah dibawah 0.8 maka diduga model tidak

mengandung multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas yang

dilakukan dengan Eviews diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 132: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

119

Tabel 4.7

Uji Multikolinearitas

DAR KI ROE Firm Size

DAR 1 0.061462 0.13818 0.146872

KI 0.061462 1 -0.36357 0.315146

ROE 0.13818 -0.36357 1 -0.25819

Firm Size 0.146872 0.315146 -0.25819 1

Sumber : Data Diolah

Keterangan :

DAR :Debt to Equity Ratio

KI : Komisaris Independen

ROE : Return on equity

Firm Size : Ukuran Perusahaan

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada tabel diatas, dapat

dilihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai korelasi diatas 0.8.

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai tidak

terdapat masalah multikolinearitas dengan kata lain dalam penelitian ini tidak

terdapat korelasi diantara variabel bebasnya.

Page 133: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

120

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyaratan

yang harus terpenuhi dalam suatu model regresi adalah ada atau tidaknya

gejala heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variansi dari residual satu dari satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk menguji masalah heteroskedastisitas, peneliti menggunakan uji

park, yaitu dengan membuat persamaan regresi dengan cara mengganti

variabel dependen dengan residual kuadratnya. Apabila probabilitas yang ada

bernilai diatas 0.05 yang berarti tidak signifikan, maka model regresi

diasumsikan terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau model regresi

bersifat homokedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji park yang dilakukan

pada model regresi dalam penelitian ini :

Page 134: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

121

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares

Date: 09/09/15 Time: 22:56

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 17

Total panel (balanced) observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -5.366320 2.301269 -2.331896 0.0229

DAR -3.285847 1.978710 -1.660601 0.1018

KI 0.811119 2.387189 0.339780 0.7352

ROE -2.832904 2.736465 -1.035242 0.3045

FIRM SIZE 0.151356 0.082299 1.839091 0.0706

Berdasarkan hasil uji park diatas dapat dilihat bahwa semua variabel

bebas yang digunakan dalam penelitian ini berada pada tingkat probabilitas

diatas 0.05. dengan rincian variabel debt to asset ratio memiliki probabilitas

sebesar 0.1018, probabilitas Komisaris Independen sebesar 0.7352,

probabilitas return on equity sebesar 0.3045 dan probabilitas ukuran

perusahaan (Firm Size) sebesar 0.0706. dengan demikian dapat disimpulkan

Page 135: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

122

bahwa model regresi data panel dalam penelitian ini terbebas dari masalah

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara

suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Dengan kata lain model

regresi yang baik adalah yang tidak terdapat korelasi antara observasi dengan

data observasi sebelumnya. Hal ini disebebkan karena error pada individu

cenderung mempengaruhi individu yang sama pada periode berikutnya. Untuk

mendetesi ada atau tidaknya autokorelasi yang terdapat dalam penelitian ini

dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Watson statistik dengan batas

bawah (d1) dan batas atas (du) pada tabel Durbin Watson.

Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar

2.777793. sedangkan pada tabel Durbin Watson pada a=5%, n=68 dan k=5,

maka diperoleh nilai dl = 1.4537 dan nilai du = 1.7678. Dengan nilai d > dl

atau (4-d) < dl, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan

tidak terdapat masalah autokorelasi.

4. Hasil Uji Signifikansi

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian mempunyai pengaruh secara simultan terhadap

Page 136: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

123

variabel dependennya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F-

hitung dengan F-tabel. Jika hasil statistik pada F-hitung > F-tabel berarti Ho

ditolak atau semua variabel bebas yang digunakan dalam model regresi secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel bebasnya. Tetapi

sebaliknya jika F-hitung < F-tabel itu berarti Ho Diterima atau dengan kata

lain semua variabel bebas tidak berpengaruh secara simultan terhadpa variabel

bebasnya. Nilai F-hitung diperoleh dari hasil nilai F-statistik yang diperoleh

dari uji model regresi data panel yang terpilih.

Tabel 4.9

Hasil Uji F dengan Model Common Effect

R-squared 0.744460 Mean dependent var 0.228716

Adjusted R-squared 0.490140 S.D. dependent var 1.295773

S.E. of regression 1.235993 Akaike info criterion 3.332313

Sum squared resid 96.24383 Schwarz criterion 3.495512

Log likelihood -108.2986 Hannan-Quinn criter. 3.396977

F-statistic 2.659421 Durbin-Watson stat 2.777793

Prob(F-statistic) 0.040729

Berdasarkan hasil F-statistic yang diperoleh dari model diperoleh nilai

F-hitung sebesar 5.659421.Sementara dengan n = 68 dan k = 5, Nilai pada F-

tabel diperoleh nilai 2.52 dengan df1 (k-1) & df2 (n-k) sebesar 4 & 63 dan

nilai probabilita 5%. Berdasarkan hasil diatas berarti nilai F-hitung > F-tabel

Page 137: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

124

(2.659421 > 2.52) dengan hasil tersebut berarti Ho ditolak dan H1 diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Variabel debt to asset ratio, Komisaris

Independen, return on equity & Ukuran Perusahaan berpengaruh secara

simultan terhadap praktik manajemen laba pada emiten Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) sub sektor barang konsumsi periode 2011-2014.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara

variabel bebas yang dipakai dalam model regresi terhadap variabel

depedennya. Uji-t dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-

tabel. Jika t-hitung > t-tabel, berarti Ho ditolak, artinya variabel Xi

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika T-hitung

< T-tabel berarti Ho diterima atau variabel Xi tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen. Uji-t yang dilakukan menggunakan uji satu sisi (one tail

test), dengan k = 5, n = 68 dan dengan a = 5%, maka diperoleh nilai df

sebesar 1.66940.

Selain membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel, untuk

mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas

variabel independennnya terhadap tingkat signifikansi yang digunakan yaitu

5% atau 0.05. jika nilai probabilita variabel independennya bernilai dibawah

Page 138: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

125

5% (0.05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya jika nilai probabilitas

variabel bebas lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 berarti variabel bebas

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel 4.10

Hasil Uji t dengan Model Common Effect

Dependent Variable: DA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/12/15 Time: 23:22

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 17

Total panel (balanced) observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.402007 1.209254 0.332442 0.7407

DAR -2.791292 1.039758 -2.684559 0.0093

KI -1.104186 1.254402 -0.880249 0.3821

ROE 2.338085 1.437937 1.725999 0.0189

SIZE -1.057782 0.043246 -3.336125 0.0363

Page 139: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

126

Dengan membandingkan milai t-hitung dengan t-tabel sebesar 1.66940

dan melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen, maka dapat

dapat disimpulkan sebagai berikut :

(1) Uji-t terhadap variabel Retun on Equity

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan, hasil uji t-

hitung untuk variabel eturn on equity sebesar 1.725999, sementara nilai t-tabel

dengan a = 5% dan df (n-k) 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940, yang berarti

diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel

(1.725999>1.66940), sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0.0189 yang

berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.0189<0.05).

Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel return on equity berpengaruh signifikan positif terhadap

praktik manajemen laba pada emiten syariah pada sektor barang konsumsi.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Cahyani (2012) dan Nasihah & Ulya (2014). Namun hasil penelitian ini

berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2013) yang

menemukan bahwa return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap

praktik manajemen laba.

(2) Uji-t terhadap variabel Corporate Governance

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan, hasil uji t-

hitung untuk variabel corporate governance dengan proksi komisaris

Page 140: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

127

independen sebesar -0.880249, sementara nilai t-tabel dengan a = 5% dan df

(n-k) 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940 yang berarti diperoleh bahwa nilai t-

hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (0.880249<1.66940). sedangkan nilai

probabilitasnya sebesar 0.3821 yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi

0.05 (0.3821>0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris independen tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba pada emiten syariah

pada sektor barang konsumsi. Hasil ini sejalan dengan penelitian Dian (2013)

yang menyatakan bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan Robert & Gagaring (2011) yang menyatakan proporsi komisaris

independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

(3) Uji-t terhadap Variabel Ukuran Perusahaan

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan bahwa hasil uji

t-hitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar -3.336125, sementara nilai

t-tabel dengan a = 5% dan df (n-k) 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940, yang

berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel

(3.336125>1.66940), tanda negatif dalam nilai-t hitung berarti menunjukan

hubungan yang berbanding terbalik antara variabel bebas dan terikat.

Sedangkan pada nilai probabilitas ukuran perusahaan menunjukan nilai

sebesar 0.0063 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05

Page 141: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

128

(0.0063<0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan

negatif terhadap praktik manajemen laba pada Emiten Syariah pada sektor

barang konsumsi.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasution dan

Setiawan (2007), Neni (2013), Muliati (2011) dan Robert & Gagaring (2011)

yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif

terhadap praktik manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasser dan Herlina (2003)

serta Marihot & Doddy (2007), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

(4) Uji-t terhadap Variabel Debt to Asset Ratio.

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan, hasil uji t-

hitung untuk variabel Debt to Asset Ratio sebesar -2.684559, sementara nilai

t-tabel dengan a = 5% dan df (n-k) 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940 yang

berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel

(2.684559>1.66940). Sedangkan nilai probabilitasnya 0.0093 yang berarti

lebih kecil dari nilai signifikansi 0.05. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel debt to asset ratio

berpengaruh signifikan negatif terhadap praktik manajemen laba pada Emiten

Syariah pada sektor barang konsumsi. Hasil penelitian ini sejalan dengan

Page 142: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

129

penelitian yang dilakukan oleh Riko (2011) dan Neni (2013). Namun hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert

& Gagaring (2011) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba.

(5). Variabel Independen yang paling dominan terhadap Manajemen

Laba

Untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh paling

dominan terhadap manajemen laba (Discretionary Accrual), dapat dilihat pada

tabel 4.10 pada nilai hasil uji-t hitung masing-masing variabel bebasnya. Nilai

t-hitung dari variabel debt to asset Ratio sebesar -2.684559. Komisaris

Independen sebesar -0.880249, return on equity sebesar 1.725999 dan

variabel ukuran perusahaan sebesar -3.336125. berdasarkan nilai tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang mempunyai

nilai t-hitung paling besar diantara variabel lainnya yang artinya ukuran

perusahaan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap manajemen

laba.

c. Uji Adjusted R2

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan semua variabel bebas yang terdapa dalam model

regresi dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya. Penggunaan R2

Sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilainya akan selali

Page 143: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

130

meningkat dengan adanya penambahan variabel bebas dalam suatu model.

Hal ini akan menimbulkan dengan adanya penambahan variabel bebas dalam

suatu model. Hal ini menimbulkan bias dan tidak tergantung apakah variabel

bebas tambahan itu berhubungan dengan variabel dependen atau tidak.

Oleh karena itu penggunaan Adjusted R-Square dianggap lebih baik

daripada R2, karena nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun dengan

adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel

bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai Adjusted R-Square

berkisar antara 0 hingga 1, artinya semakin mendekati 1 berarti variabel-

variabel independen dalam model regresi semakin besar kemampuannya

dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya.

Tabel 4.11

Hasil Uji Adjusted R2 dengan Model Common Effect

R-squared 0.744460 Mean dependent var 0.228716

Adjusted R-squared 0.490140 S.D. dependent var 1.295773

S.E. of regression 1.235993 Akaike info criterion 3.332313

Sum squared resid 96.24383 Schwarz criterion 3.495512

Log likelihood -108.2986 Hannan-Quinn criter. 3.396977

F-statistic 2.659421 Durbin-Watson stat 2.777793

Prob(F-statistic) 0.040729

Page 144: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

131

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat diperoleh nilai Adjusted R-

Squared sebesar 0.490140. artinya menunjukan bahwa kemampuan variabel

independen (debt to asset ratio, Komisaris Independen, return on equity, dan

ukuran perusahaan) dalam menjelaskan variabel dependen (manajemen laba)

sebesar 49.01%. lalu sisanya sebesar 50.9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain

yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

5. Interpretasi Hasil Penelitian

Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

return on equity, corporate governance, firm Size & leverage terhadap manajemen

laba. Berdasarkan uji chow yaitu uji untuk menentukan model yang lebih cocok

antara common effect atau fixed effect, maka model yang terpilih adalah model

estimasi common effect. Berdasarkan model estimasi yang terpilih, aka persamaan

regresi yang terbentuk adalah :

DAit = βo + β1 ROEit + β2 KIit - β3 SIZEit + β4 DARit + e

DAit = 0.40200+2.338085ROE -1.104186KI-1.057782SIZE-2.791292DAR + e

Berikut ini adalah hasil uji signifikansi dan analisis hipotesis hubungan setiap

variabel independen yang signifikan dengan variabel manajemen laba (Discretionary

Accrual) :

Page 145: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

132

a. Konstanta

Berdasarkan persamaan regresi data panel diatas diperoleh konstanta nilai

Discretionary Accrual (Manajemen Laba) sebesar 0.40200. hal ini

mengindikasikan bahwa jika keempat variabel independen yang terdiri dari

debt to asset ratio, komisaris independen, return on equity & ukuran

perusahaan bernilai = 0 maka nilai Variabel Discretionary Accrual

(Manajemen Laba) memiliki nilai 0.40200.

b. Return on Equity

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial

dan signifikansi variabel return on equity, keputusan yang diambil adalah

tolak Ho yaitu return on equity berpengaruh signifikan positif terhadap

manajemen laba pada emiten syariah pada sektor barang konsumsi.

Nilai koefisien pada variabel return on equity sebesar 2.338085. Nilai

koefisien dari variabel return on equity memiliki tanda positif, hal ini dapat

diinterpretasikan bahwa, jika variabel return on equity mengalami kenaikan

sebesar 1% maka menyebabkan peningkatan pada nilai manajemen laba

sebesar 2.338085 persen dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap

konstan.

Hasil ini terjadi karena pada perusahaan-perusahaan yang memiliki

laba besar atau yang sedang mengalami peningkatan laba lebih

memungkinkan melakukan praktik manajemen laba dari pada perusahaan

Page 146: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

133

yang memiliki laba kecil atau yang sedang mengalami penurunan laba. Hal ini

disebabkan karena pola manajemen laba yang paling banyak digunakan dalam

perusahaan-perusahaan adalah income maximizing atau peningkatan laba

seperti hasil dalam statistika deskriptif dalam penelitian ini bahwa sebagian

besar sampel emiten syariah sub sektor barang konsumsi melakukan pola

income maximizing. Strategi peningkatan laba dapat didasari oleh berbagai

motif, seperti motivasi bonus bagi manajemen perusahaan, motivasi

peningkatan kinerja dalam rangka penjualan saham dan lain-lain.

c. Ukuran Perusahaan

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial

dan signifikansi variabel return on equity, keputusan yang diambil adalah

tolak Ho yaitu return on equity berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba pada emiten syariah pada sub sektor barang konsumsi.

Nilai koefisien pada variabel ukuran perusahaan (Firm Size)

menunjukan nilai sebesar -1.057782. Nilai koefisien dari variabel ukuran

perusahaan memiliki tanda negatif yang dapat diinterpretasikan bahwa, jika

variabel ukuran perusahaan mengalami kenaikan peningkatan sebesar 1%

maka akan menyebabkan penurunan pada nilai manajemen laba sebesar

1.057782 persen.

Page 147: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

134

Hasil ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan yang lebih besar lebih memiliki memiliki tingkat kehati-hatian

dalam melakukan pelaporan keuangan karena perusahaan yang lebih besar

lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga berdampak pada perusahaan

tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat dan memperkecil kemungkinan

tindakan manajemen laba. Sedangkan perusahaan yang lebih kecil dianggap

lebih memiliki kecenderungan terhadap manajemen laba karena ingin

memperlihatkan kondisi perusahaan yang selalu berkinerja baik agar dapat

menarik investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

d. Debt to Asset Ratio

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial

dan signifikansi variabel debt to asset ratio, keputusan yang diambil adalah

tolak Ho yaitu debt to asset ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba pada emiten syariah pada sub sektor barang konsumsi.

Nilai koefisien dari variabel debt to asset ratio adalah sebesar -

2.791292, nilai koefisien dari variabel debt to asset ratio memiliki tanda

negatif, hal ini dapat iinterpretasikan bahwa, jika variabel debt to asset ratio

mengalami kenaikan sebesar 1%, maka akan menyebabkan penurunan pada

nilai manajemen laba sebesar -2.791292 persen dengan asumsi bahwa variabel

lain dianggap konstan.

Page 148: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

135

Dari hasil ini dapat dilihat pengaruh debt to asset ratio yang negatif

terhadap manajemen laba berarti menunjukan bahwa motivasi manajemen

laba yang dilakukan oleh perusahaan tidak didasari oleh perjanjian hutang

(debt covenant). Dalam teori debt covenant dikatakan bahwa dalam hal

kaitannya dengan memperoleh pinjaman dari kreditor, manajer perusahaan

harus menunjukan kinerja yang baik agar dapat memudahkan dalam

memperoleh dana dari kreditor walaupun harus melaporkan tingkat kinerja

yang lebih besar. Berdasarkan hasil variabel debt to asset ratio yang

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba berarti bahwa motivasi emiten

dalam melakukan strategi income maximization dalam manajemen laba akrual

bisa disebabkan oleh strategi perusahaan dalam menjaga rasio hutang terhadap

asetnya. Karena peraturan yang ditetapkan oleh DSN MUI yang

mengharuskan emiten yang masuk kategori Daftar Efek Syariah untuk

menjaga rasio hutang ribawinya agar tidak lebih dari 45%. Oleh sebab itu

dalam melakukan pinjaman emiten syariah lebih cenderung selektif dalam

melakukan pinjaman agar dapat menjaga rasio hutangnya agar tetap rendah

terutama hutang yang berbasis bunga apalagi ditambah dengan terbatasnya

sumber pinjaman yang bersifat non ribawi.

Selain itu dalam hal kaitannya dengan pengaruh negatif antara rasio

hutang per aset berbanding dengan manajemen laba lebih disebabkan motivasi

penjualan saham yang dilakukan perusahaan. Karena bagi calon investor

Page 149: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

136

dalam menganalisis suatu saham terdapat beberapa aspek yang harus dilihat

pada laporan keuangan suatu emiten, selain prospek dan kinerja perusahaan

dalam menghasilkan laba juga dinilai total besaran hutangnya. Karena

semakin besar hutang bisa berarti semakin besar pula potensi resikonya jika

tingkat kemampuan membayar hutang tersebut rendah. Dengan kata lain,

semakin baik kinerja perusahaan dalam menghailkan laba dan semakin kecil

jumlah hutangnya maka akan semakin menarik pihak investor.

Page 150: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

137

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

profitabilitas, corporate governance, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap

Praktik manajemen laba pada emiten Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Penelitian ini dilakukan pada 17 emiten syariah sub sektor barang konsumsi selama

periode 2011-2014. Berdasarkan analisis hasil uji regresi data panel dengan model

common effect, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini,

antara lain :

1. Dari hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa seluruh variabel

independen dalam penelitian ini yang terdiri dari return on equity,

Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan & Debt to Asset Ratio

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2. Sementara dari hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel

return on equity berpengaruh signifikan positif. Variabel komisaris

independen tidak berpangaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba. Dan yang terakhir variabel bahwa variabel debt to asset

ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap manejemen laba.

Page 151: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

138

3. Diantara variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini,

variabel ukuran perusahaan adalah yang paling dominan dalam

mempengaruhi manajemen laba. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai

koefisien pada variabel ukuran perusahaan yang lebih besar daripada

variabel independen lainnya.

B. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan referensi khususnya

tentang praktik manajemen laba yang terdapat dalam dunia bisnis. Adapun saran-

saran yang berkaitan dengan penelitian ini dan diharapkan dapat menjadi

pertimbangan bagi berbagai pihak terkait adalah sebagai berikut :

1. Peneliti

Sampel penelitian yang dimasukan dalam penelitian ini hanya terbatas

pada emiten syariah yang bergerak dalam industri manufaktur sub sektor

barang konsumsi. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak dapat

digeneralisasikan. Oleh karena itu bagi penelitian selanjutnya mungkin

dapat mempertimbangkan untuk menambah sampel penelitian dengan

menggunakan lebih banyak emiten-emiten disektor manufaktur atau

mungkin meneliti sampel-sampel perusahaan pada sektor industri yang

lain.

Page 152: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

139

2. Investor

Fenomena manajemen laba mungkin hal ini sudah dianggap hal biasa

dalam dunia bisns khususnya dalam perusahaan-perusahaan yang sudah

go public. Oleh sebab itu diharapkan bagi investor agar dapat lebih

selektif lagi dalam menilai laporan keuangan suatu perusahaan karena

dikhawatirkan laporan keuangan yang ada tidak mencerminkan keadaan

perusahaan yang sebenarnya.

3. Manajemen Perusahaan

Bagi perusahaan-perusahaan go public khususnya perusahaan yang sudah

mendapat lisensi sebagai perusahaan penerbit saham syariah mestinya

harus lebih memperhatikan tentang kepatuhan dengan prinsip syariah.

bukan hanya terbatas pada jenis usahanya saja yang harus sesuai syariah,

tapi pada aspek lain seperti dalam proses penyusunan laporan

keuangannya hendaklah menyajikan yang sebenar-benarnya tentang

angka-angka yang tertera dalam laporan keuangannya. Karena islam

sangat menjunjung tinggi mengenai etika berbisnis. Oleh sebabnya, karena

dalam proses pelaporan keuangan juga merupakan bagian dari bisnis

hendaknya para manajer atau pihak internal perusahaan tidak berusaha

untuk mempengaruhi informasi yang ada dalam laporan keuangan karena

itu merupakan bukti bahwa tidak transparan dan ketidakjujuran dalam

proses penyususnan laporan keuangan.

Page 153: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

140

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah,Muhammad. “Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas

terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang

Konsumsi yang Terdaftar di BEI periode 2009-2013.” Jurnal Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Ardiati, Aloysia Yanti. “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Perusahaan pada

Perusahaan yang Diaudit KAP Big 5 dan KAP Non Big 5.” Vol. 8. No. 3.The Indonesian

Journal of Accouting Research, 2005.

Arliena Hafni, Diska. “Praktik Earning Management dalam Perspektif Syariah.” Ekonomika-

Bisnis Vol.. 03. No.2 (Juli 2012).

Arnawa, I Gede. “Analisa Indikasi Manajemen Laba melalui Discretionary Allowance for

Loan Loses pada Perbankan Pasca Rekapitalisasi”. Tesis Magister Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Asyik, Nur Fadjirih, Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba (Penetapan

Rasio Keuangan sebagai Discriminator), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, volume

15, No 3, hal. 313-331, 2000.

Azlina, Nur. “Analisis Faktor yang Mepengaruhi Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan

yang Terdaftar di BEI).” Pebkis Jurnal. Vol. 2 No. 3, 2010.

Azmi, Roiqul. “Menyoal Peran Penting Komisaris Independen”, artikel diakses pada 27

September 2015 dari http://www.kompasiana.com/azmiroiqul/menyoal-peran-penting-

komisaris-independen_55283ac0f17e61612a8b462a

Bambang Sutopo. Manajemen Laba dan Manfaat Kualitas Laba dalam Keputusan Investasi,

Surakarta : UNS, 2009.

Belkaoui, A. R. Accounting Theory, Alih bahasa Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dermaili,

Buku 1, Edisi 5. Jakarta. : Salemba Empat, 2004.

Benish, Messod. Earnings Management: A Perspective. Managerial Finance, Volume 27,

2001.

Didik Ariyanto, Mohammad “Analisis Pengaruh Manajemen Laba dan Profitabilitas terhadap

Kebijakan Dividen”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 5, (September 2010)

Effendi, Sofyan & Tukiran. Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 2012).

Gao, Robert & gagaring pagalung. “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage

terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia.” Jurnal Akuntansi &

Auditing Vol.8. No.1 (November 2011): h. 1-94.

Page 154: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

141

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 5. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2011.

Gujarati, Damodar. Ekonometrika Dasar. Diterjemahkan oleh Sumarno Zain. Jakarta:

Erlangga, 2001.

Hadri Kusuma dan Wigiya Ayu Udiana Sari, “Manajemen Laba oleh Perusahaan Pengakuisisi

sebelum Merger dan Akuisisi di Indonesia”, JAAI, Vol. 7 NO. 1 (Juni 2003).

I Guna, Welvin & Arleen Herawaty, “Pengaruh Mekanisme Good Coprporate Governance,

Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba,”

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No.1 (April 2010).

Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta : Salemba

Empat, 2012.

Ismatika, Nurlia. “Pengaruh Good Corporate Governance dan Manajemen Laba Terhadap

Kinerja Keuangan.” Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Jao, Robert & Gagaring Pagalung, “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage

terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia”, Jurnal Akuntansi &

Auditing Vol. 8. No.1, (November 2011).

Kasmir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2008),

Murhadi, Werner R. “Studi Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Praktik Earnings

Management pada Perusahaan Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan 11.1, 1-10, Universitas Surabaya, 2009.

Nuraini, Neni. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2007-2011).” Skripsi S1 Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Nura’ini Ihsan, Dwi. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, Jakarta : UIN Jakarta

Press, 2013.

Rahardja, M. D. Setiyanto. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur di BEI).” Jurnal Akuntansi Diponogoro, Vol.1, No.1 (Juni 2012).

Riadi, Muchlisin. “Rasio Profitabilitas”, Artikel diakses pada 16 juni 2015 dari

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html

Rochaety, Ety. dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2007.

Page 155: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

142

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS – Statistik Multivariat, Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2002.

Stice, Earl K, dkk. Akuntansi Intermediate, Jakarta: Salemba Empat, 2004.

Sulistiawan Dedhy, dkk. Creative Accounting (Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal

Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Sulistyanto, Sri. Manajemen Laba (teori dan model empiris). Jakarta : Grasindo, 2008..

Supranto, J. Ekonometrika, Buku Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

Syafri Harahap, Sofyan. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,

2008).

Tatang, A.G & Elok Sri Utami, “Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya”, Jurnal

AKUNTANSI & Keuangan Vol. 4, No.1 (Mei 2002).

Wulandari, Rahmita. “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap

Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI tahun

2008-2011).” Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013.

www.Bengkeldata.com

www.idx.co.id

Yusuf Marzuki, Ahmad & Achmad Badarudin Latif, “Manajemen Laba dalam Tinjauan Etika

Bisnis Islam”, Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7. No. 1 (Maret 2010).

Page 156: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

143

Lampiran Data Penelitian

No. Tahun

Kode

Emiten

Debt to Asset

Ratio

Return On

Equity

Ukuran

Perusahaan

Komisaris

Independen

Discretionary

Accrual

1 2011 DNET 0.25606 0.03675 23.5392078 0.33 0.5109604220954

2012 DNET 0.24492 0.01739 23.54590679 0.33 0.2416188836654

2013 DNET 0.00036 0.02683 29.60404176 0.33 1.6757338928788

2014 DNET 0.00032 0.05178 29.6571637 0.33 0.0545572373114

2 2011 DVLA 0.21585 0.16611 20.64885581 0.43 0.2135307646296

2012 DVLA 0.21694 0.17695 20.79529946 0.43 0.0587746950681

2013 DVLA 0.23138 0.13753 20.89726476 0.43 -0.0844381637545

2014 DVLA 0.22149 0.08409 20.93534644 0.43 0.0808446802924

3 2011 INDF 0.41170 0.15479 17.79922054 0.33 0.0895851391884

2012 INDF 0.42515 0.13999 17.8996264 0.38 -0.0012191426197

2013 INDF 0.51178 0.09017 18.16722509 0.38 -0.2157432981017

2014 INDF 0.52026 0.12482 18.26914696 0.38 0.0574016810620

4 2011 KAEF 0.30193 0.13714 28.215604 0.40 0.1249599079820

2012 KAEF 0.30574 0.14274 28.3616315 0.40 0.0203509379995

2013 KAEF 0.34288 0.13276 28.5360242 0.40 0.0069307562576

2014 KAEF 0.38981 0.13060 28.71897164 0.40 0.0699342767197

5 2011 KICI 0.26449 0.00555 25.1939798 0.33 0.0706530654251

2012 KICI 0.29907 0.03395 25.27667915 0.33 0.0350639225357

2013 KICI 0.24741 0.10030 25.31124634 0.33 0.0543737827561

2014 KICI 0.18673 0.05978 25.29535218 0.33 0.0664849882120

6 2011 KLBF 0.28337 0.50000 29.07802819 0.33 0.1377021271204

2012 KLBF 0.21728 0.24080 29.87363932 0.33 0.0858690133927

2013 KLBF 0.24879 0.23182 30.05715581 0.33 0.0770834731969

2014 KLBF 0.20986 0.21605 30.15073429 0.33 0.1042231625454

7 2011 MBTO 0.26055 0.10650 27.01792989 0.33 0.1006653521017

2012 MBTO 0.28701 0.10476 27.13589496 0.33 0.1507176171338

2013 MBTO 0.26227 0.03581 27.13962182 0.33 -0.1458670766030

2014 MBTO 0.26742 0.00645 27.15198979 0.33 0.1134807296217

8 2011 MERK 0.15436 0.46776 20.18607669 0.33 0.0319550077494

2012 MERK 0.26814 0.25869 20.16014809 0.33 -0.0481161257467

2013 MERK 0.26505 0.34252 20.36221895 0.33 -0.1818300166090

2014 MERK 0.22734 0.32775 20.3900277 0.33 -0.0326554638545

9 2011 MYOR 0.63262 0.19954 29.51806736 0.40 0.3091922192857

2012 MYOR 0.63049 0.24214 29.74757854 0.40 0.0605991538911

Page 157: PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30130/1/DODY... · PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE

144

2013 MYOR 0.59899 0.26029 29.90420041 0.40 -0.1376956816263

2014 MYOR 0.60154 0.09994 29.96230134 0.40 0.2669918655422

10 2011 PYFA 0.30192 0.04382 25.49423519 0.33 0.3348661495694

2012 PYFA 0.35439 0.06052 25.63481357 0.33 0.1386692297871

2013 PYFA 0.46379 0.06598 25.88873113 0.33 -0.2125345547629

2014 PYFA 0.44100 0.02752 25.87503387 0.33 0.2299501398076

11 2011 ROTI 0.28018 0.21216 27.35544799 0.33 0.3701719826513

2012 ROTI 0.44677 0.22374 27.81745477 0.33 0.1112762499556

2013 ROTI 0.56804 0.20070 28.23133403 0.33 -0.5028819508777

2014 ROTI 0.55195 0.19641 28.3931785 0.33 0.2990824180653

12 2011 SKLT 0.42634 0.04863 26.09035282 0.33 0.2301398771480

2012 SKLT 0.48154 0.06150 26.24371211 0.33 0.0188517566985

2013 SKLT 0.53757 0.08192 26.43365805 0.33 0.0145093563855

2014 SKLT 0.53746 0.10746 26.52711954 0.33 0.1200568638102

13 2011 SQBB 0.16380 0.39689 19.70648177 0.33 0.1217093831675

2012 SQBB 0.18075 0.41569 19.79981065 0.33 0.0294786439457

2013 SQBB 0.17602 0.43083 19.85858981 0.33 -0.0648199749246

2014 SQBB 0.19696 0.44678 19.94532893 0.33 0.0848889827725

14 2011 STTP 0.52427 0.09596 27.56356199 0.50 0.2598110255201

2012 STTP 0.46381 0.11136 27.85403733 0.50 0.1660022622516

2013 STTP 0.52782 0.16486 28.01632392 0.50 -0.0902982704221

2014 STTP 0.51912 0.15101 28.16176942 0.50 0.1680358037567

15 2011 TCID 0.09767 0.13724 27.754004 0.40 0.2349226522800

2012 TCID 0.13059 0.13710 27.86338043 0.40 -0.0316555745871

2013 TCID 0.19302 0.13538 28.01352629 0.40 -0.2720942571700

2014 TCID 0.30743 0.13581 28.24795406 0.40 0.2975055251559

16 2011 TSPC 0.28337 0.19251 29.07802819 0.67 0.0648120065277

2012 TSPC 0.27624 0.18943 29.16422248 0.50 0.0163550506473

2013 TSPC 0.28569 0.16530 29.31889267 0.60 -0.0728469467285

2014 TSPC 0.26112 0.14140 29.35248874 0.75 0.1259317489932

17 2011 ULTJ 0.35622 0.09159 28.4105829 0.33 0.1882872511878

2012 ULTJ 0.30745 0.21081 28.51511645 0.33 -0.0298940609927

2013 ULTJ 0.28328 0.16134 28.66478229 0.33 -0.0117830922455

2014 ULTJ 0.22351 0.12510 28.70160545 0.33 0.1917102699529