32
1 PENGARUH PROFESIONALISME KERJA TERHADAP PELAYANAN EKSPOR DAN IMPOR PADA PT. KUMAITU CARGO Imam Jayadi, SE, MM

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA TERHADAP …asmi.ac.id/e-journals/files/54_PENELITIAN.pdf · ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan anggota keluarga terhadap perjalanan dipengaruhi oleh

  • Upload
    buiphuc

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA TERHADAP

PELAYANAN EKSPOR DAN IMPOR

PADA PT. KUMAITU CARGO

Imam Jayadi, SE, MM

2

ABSTRAK

The author on this occasion concluded that the professionalism of employees to

service at PT. Kumaitu Cargo is very important to provide more services to improve

employee performance in the company. Improve the quality of employees into good

referrals, maintaining good cooperation in terms of communication knowledge and

skills. Train employees dare to do to meet the demands of the profession and realize

the obligations that must be fulfilled during the running profession.

The Theory of Professional Professionals means experts in the field. If a manager

claims to be a professional then he should be able to show that he is an expert in his

field. Professionalism Employee Professionalism of employees is determined by

the level of ability of employees who tercemin through everyday behavior in

corporate agencies. Understanding Services Based on the definition of service

above can be concluded that the service is an activity undertaken by the

organization or agency. Export is the sale of goods abroad by using the payment

system, quality, quantity and other sales terms that have been approved by the

exporter and importer Import is the process of purchasing foreign goods or services

from one country to another

Sample Sampling is done with the consideration that the population is very large in

number, so it is not possible to examine the entire population. Operational

independent variable independent (X) in this research is Professional. Variable from

Professional (X) is Variable Free is variable that mempengarui or which cause of

change. This Research Using Descriptive and Quantitative Statistics Analysis.

Descriptive analysis is one statistical method to analyze data by way of describing

or describing the data that have been collected, So based on data processing

obtained from 30 respondents then the average Professionalism of employees to

service with 10 indicators is 85% means Professionalism of employees in the

service which is given to customers very well, should also be maintained. Data

Analysis Level of Export and Import Service at PT. Kumaitu Cargo Discussion on

how to analyze Service variables, to obtain data - data to be processed, explanation

of recapitulation daa answer 30 respondents with 10 indicator services Export and

Import. Thus it can be concluded that the formulation of a third problem is evident.

This is because based on the calculation of correlation coefficient 0.69 means there

is a relationship between Proesional to Export and Import Service At PT. Kumaitu

Cargo.

Conclusion Based on the data I studied and I got in the company of PT. Kumaitu

Cargo, which engies in the field of freight services Export and Import for the

professionalism of employees must be maintained. so that service to the customer

to be better, so that work relation widespread and developed forward and beneficial

to many people.

3

PENDAHULUAN

Pengertian Profesi, Profesional dan Profesionalisme Kerja ini akan

menjelaskan tentang pengertian profesi, professional dan profesionalisme

kerja. Melalui artikel ini diharapakan dapat memahami dan mampu

menjelaskan tentang hal-hal yang terkait profesi, professional,

profesionalisme kerja.

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess",

yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas

khusus secara tetap/permanen". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

profesi diartikan sebagai "bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan

keahlian (seperti ketrampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu." Dalam

pengertian ini, dapat dipertegas bahwa profesi merupakan pekerjaan yang

harus dikerjakan dengan bermodal keahlian, ketrampilan dan spesialisasi

tertentu.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan

terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi

profesi, kode etik, serta proses sertifikasidan lisensi yang khusus untuk bidang

profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran,

keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.

Definisi Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang dalam melaksanakan

kegiatannya membutuhkan ketrampilan atau keahlian khusus yang

didapatkan dari penguasaan pengetahuan dan pendidikan tinggi untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

4

1.2 Penelitian Terdahulu

Bedasarkan Hasil penelitian sebelumnya merupakan referensi bagi peneliti untuk

melakukan penelitian ini

no Judul Variabel

1 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan pelanggan Freight Forwading Pada

PT. Ricakusuma Lestari

Pelayanan (x). kepuasan

(y).

2 Analisis Kualitas pelayanan jasa pengiriman

barang terhadap kepuasan pelanggan pada PT.

Detato Cargo

Pelayanan (x). Kepuasan

(y).

3 Pengaruh Pelayanan Penyerahan Delivery

Order Impor Terhadap kepuasan pelanggan

pada PT. Indo Nansin Express

Pelayanan (x). Kepuasan

(y).

Perbedaan antara Penelitian yang dilakukan terdahulu sebelumnya adalah

Variabel x yaitu Profesionalisme kerja dan Variabel Y yaitu Pelayanan dan

pokok permasalahanya dan mengenai tempat serta jumlah populasi yang di teliti.

Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

yang akan di identifikasi adalah:

1. Bagaimana gambaran Profesionalisme Kerja terhadap pada PT. Kumaitu

Cargo Jakarta.

2. Bagaimana Gambaran Pelayanan pada PT. Kumaitu Cargo Jakarta.

3. Seberapa besar Pengaruh Profesionalisme kerja terhadap Pelayanan pada

PT. Kumaitu Cargo Jakarta.

5

LANDADASAN TEORI

Teori Profesional

Sebelum membahas sikap profesional, ada baiknya diketahui terlebih

dahulu makna profesional dan profesionalisme, dan akhirnya baru akan

tercapai tindakan profesional. Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika

seorang manajer mengaku sebagai seorang yang profesional maka ia harus

mampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidangnya. Harus mampu

menunjukkan kualitas yang tinggi dalam pekerjaanya. Berbicara mengenai

profesionalisme mencerminkan sikap seseorang terhadap profesinya.

Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau

layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya

dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan

anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di

sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang

merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam

bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan

dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan

profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan

berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang.

Profesionalisme Pegawai

Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan

pegawai yang tercemin melalui prilakunya sehari-hari dalam instansi

perusahaan. Tingkat kemampuan pegawai yang tinggi akan lebih cepat

mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi yang telah direncakan

sebelumnya, sebaliknya apabila tingkat kemampuan pegawai rendah

kecenderungan tujuan organisasi yang akan dicapai akan lambat bahkan

menyimpang dari rencana semula. Ia mengemukakan bahwa tenaga kerja

pada hakikatnya mengandung aspek-aspek sebagai berikut:

6

1. Aspek Potensial, bahwa setiap tenaga kerja memiliki potensi-potensi yang

bersifat dinamis, yang terus berkembang dan dapat dikembangkan.

Potensi-potensi itu antara lain: daya mengingat, daya berpikir, daya

berkehendak, daya perasaan, bakat, minat, motivasi, dan potensi-potensi

lainnya.

2. Aspek Profesionalisme dan vokasional, bahwa setiap tenaga kerja memiliki

kemampuan dan keterampilan kerja atau kejujuran dalam bidang tertentu,

dengan kemampuan dan keterampilan itu, dia dapat mengabdikan dirinya

dalam lapangan kerja tertentu dan menciptakan hasil yang baik secara

optimal.

3. Aspek Fungsional, bahwa setiap tenaga kerja melaksanakan pekerjanya

secara tepat guna, artinya dia bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

dalam bidang yang sesuai, misalnya seorang tenaga kerja yang memiliki

keterampilan dalam bidang elektronik.

4. Aspek Operasional, bahwa setiap tenaga kerja dapat mendayagunakan

kemampuan dan keterampilanya dalam proses dan prosedur pelaksanaan

kegiatan kerja yang sedang ditekuninya.

5. Aspek Personal, bahwa setiap kerja harus memiliki sifat-sifat kepribadian

yang menunjang pekerjaannya, misalnya: sikap mandiri dan tangguh,

bertanggung jawab, tekun dan rajin.

6. Aspek Produktivitas, bahwa setiap tenaga kerja harus memilki motif

berprestasi, berupaya agar berhasil dan memberikan hasil dari

pekarjaannya, baik kuantitas maupun kualitas.

Pengertian Pelayanan

Berdasarkan defenisi pelayanan di atas dapatlah disimpulkan bahwa pelayanan

adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi yang ditujukan

untuk kepentingan masyarakat yang dapat berbentuk uang, barang, ide, atau

gagasan ataupun surat-surat atas dasar keikhlasan, rasa senang, jujur,

mengutamakan rasa puas bagi yang menerima layanan.

7

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service)

itu sendiri mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service)

sampai jasa sebagai suatu produk. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang jasa,

berikut pengeritan jasa menurut beberapa ahli:

1. Valarie A. Zethaml dan Mary Jo Bitner dalam Lupiyoadi “Service

Marketing”, 2011, Hal 6. Memberikan batasan tentang jasa yakni jasa

merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk

produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan konsumsi

secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan,

hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.

2. Kotler dalam Lupiyoadi,”Manajemen Pemasaran Jasa”, 2011, Hal 6

.mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa

bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.

3. Nasution “Metode Research Penelitian Ilmiah”, Jakarta, Bumi Aksara.,

2004, Hal 6. Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak

merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya

dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan

memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan,

kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi

konsumen.

Pengertian Jasa

Banyak para pakar pemasaran jasa yang telah mendefinisikan pengertian jasa.

Adapun pengertian jasa menurut para pakar sebagai berikut:

Menurut Kotler dalam Lupiyoadi , Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta

Salemba, 2014, Hal 7. “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud

8

dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa

mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.”

1. Intangibility

Jasa berbeda dengan barang. Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat

dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep

intangible ini sendiri memiliki dua pengertian yaitu:

a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami

2. Inseparability

Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah

dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat

dipisahkan) mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi

secara bersamaan. Dalam hubungan penyedia jasa dan pelanggan ini,

effektivitas individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur penting.

3. Variability

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized out-put,

artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa,

kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

4. Perishability

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

Dengan demikian apabila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut

akan berlalu begitu saja.

Kepuasan Pelanggan

Menurut Zeithaml dan Bither dalam Jasfar, Teori Kepuasan Pelanggan,

Jakarta, Hal 20-21. terdapat bermacam-macam faktor yang dapat

memengaruhi kepuasan pelanggan, sebagai berikut:

1. Aspek barang dan jasa. Kepuasan pelanggan terhadap barang atau jasa

dipengaruhi secara signifikan oleh penilaian pelanggan terhadap fitur

barang dan jasa.

9

2. Aspek emosi pelanggan. Emosi atau perasaan dari pelanggan dapat

memengaruhi persepsinya mengenai tingkat kepuasan terhadap barang dan

jasa. Emosi ini berkaitan dengan suasana hati. Pada saat seorang pelanggan

sedang mengalami suasana hati yang gembira, emosinya akan

mempengaruhi persepsi yang positif terhadap kualitas suatu jasa yang

dikonsumsi. Sebaliknya, jika seorang pelanggan sedang mengalami

suasanan hati yang buruk, emosinya akan membawa tanggapan yang

buruk terhadap suatu jasa yang sedang dimanfaatkan olehnya walaupun

penyampaian jasa tersebut tidak ada kesalahan sedikit pun.

3. Aspek pengaruh kesuksesan atau kegagalan jasa. Pelanggan terkadang

dikagetkan oleh sebuah hasil suatu jasa di mana bisa lebih baik atau lebih

buruk dari yang diharapkan. Biasanya pelanggan cenderung untuk mencari

penyebabnya. Kegiatan pelanggan dalam mencari penyebab suatu

kesuksesan atau kegagalan jasa inilah yang dapat memengaruhi tingkat

kepuasannya terhadap barang dan jasa.

4. Aspek persepsi atas persamaan atau keadilan. Pelanggan akan bertanya-

tanya pada diri mereka sendiri: “Apakah saya sudah dilayani secara adil

dibandingkan pelanggan lain? Apakah pelanggan lain mendapatkan

perlakuan yang lebih baik, harga yang lebih murah, atau kualitas jasa yang

lebih baik? Apakah saya diperlakukan secara baik dan sebanding dengan

biaya dan usaha yang saya keluarkan?” Pemikiran mengenai persamaan

dan keadilan ini dapat mengubah persepsi pelanggan pada tingkat

kepuasannya terhadap barang dan jasa tersebut.

5. Pelanggan lain, keluarga, dan rekan kerja. Kepuasan pelanggan juga

dipengaruhi oleh orang lain. Sebagai contoh, kepuasan terhadap perjalanan

liburan keluarga adalah fenomena yang dinamis, dipengaruhi oleh reaksi

dan ekspresi oleh anggota keluarga selama liburan. Kemudian, apakah

ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan anggota keluarga terhadap

perjalanan dipengaruhi oleh cerita yang diceritakan kembali di antara

keluarga dan memori mengenai suatu peristiwa.

10

Ekspor dan Impor

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem

pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah

disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses Ekspor pada umumnya

adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam

negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar

umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim

maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan

internasional. Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai

ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas

tertentu termasuk cara penanganan dan pengamanannya. Setiap negara

memiliki peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus

Ekspor komoditas pertanian dan perikanan di indonesia sebagaian besar tidak

memiliki ketentuan dan syarat yang terlalu rumit bahkan pemerintah saat ini

mempermudah setiap perusahaan untuk mengekspor hasil pertanian dan

perikanannya ke luar negeri.

Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke

negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur

tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah

bagian penting dari perdagangan internasional. Jika perusahaan menjual

produknya secara lokal, mereka dapat manfaat karena harga lebih murah dan

kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam negeri. Impor juga

sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota. Tingkat Impor

dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan

tarif (pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh

importir, yang kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa harga

lebih tinggi dari produknya. Demikianlah sebuah produk mungkin berharga

terlalu tinggi dibandingkan produk yang berasal dari dalam negeri. Ketika

pemerintah asing menerapkan tarif, kemampuan perusahaan asing untuk

11

bersaing di Negara-negara itu dibatasi. Pemerintah juga dapat menerapkan

kuota. hhttps://andriantochandra25.wordpress.com/2012/11/01/pengertian-

ekspor-dan-impor/.

12

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sample

Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang

memiliki karakteristik tertentu menurut Indriantoro dan Supomo, Meneliti

Polulasi sample, Hal 115, Jakarta 2009. Populasi menurut adalah

keseluruhan dari unit analisis yang diperoleh berdasarkan ciri – ciri yang

diduga dari sample yang hendak di generalisasikan atau dianalisi secara

umum. Tujuan ditetapkannya populasi yang dimaksud adalah untuk

menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan.Menurut DR. Prof. Sugiyono

“ Statistik nonparetis Untuk Penelitian”, Bandung 2015, Hal 135 Populasi

adalah wilayah Generalisasi yang terdiri atas Obyek / Subyek yang

Mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diteteapkan Oleh peneliti

untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Sample

Pengambilan sample dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang

ada sangat besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti

seluruh populasi yang ada. Menurut Sugiyono, Teknik Penelitian, Hal 62,

Jakarta 2013.“Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi”. Untuk pelelitian ini sample yang digunakan adalah

pelanggan PT. Kumaitu Cargo sebanyak 30 koresponden. Sumber data yang

di gunakan adalah Data Primer yaitu merupakan pengumpulan data yang

dilakukan melalui penelitian lapangan. Data primer peneliti di peroleh

langsung dari reponden berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner

serta pengamatan di perusahaan.

Variabel X

Operasional variabel bebas independent (X) dalam penelitian ini adalah

Profesional. Variabel dari Profesional (X) adalah Variabel Bebas merupakan

13

variabel yang mempengarui atau yang menjadi sebab perubahanya atau

timbulnya variabel dependent yaitu meliputi sebagai berikut :

Variabel

terikat (X)

Indikator variabel terikat Kuesioner

No.

Pelayanan 1. Aspek Potensial 1

2. Aspek Profesionalisme 2

3. Aspek fungsional 3

4. Aspek Operasional 4

5. Aspek Personal 5

6. Aspek Produktivitas 6

7. Memiliki Keterampilan 7

8. Memiliki Ilmu 8

9. Memiliki Sikap Beorientasi 9

10. Memiliki Sikap Mandiri 10

Variabel Y

Operasional variabel bebas dependent (Y) dalam penelitian ini adalah

pelayanan. Variabel dari Pelayanan (Y) adalah Dependent variabel atau

terikat merupakan Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini meliputi sebagai berikut

:

Variabel

terikat (Y)

Indikator variabel terikat Kuesioner

No.

Pelayanan 1. Atas Keramahan 1

2. Atas Kemudahan 2

3. Atas Kecepatan 3

4. Atas Kemampuan 4

5. Atas Kebersihan 5

14

6. Atas Ketelitian 6

7. Atas Fasilitas 7

8. Atas Biaya 8

9. Atas Rasa Aman 9

10. Atas Rasa Nyaman 10

Hipotesis dan Model Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas hasil penelitian, yaitu mengenai

pengaruh variabel yang diteliti. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah adanya pengaruh profesional terhadap pelayanan Ekspor dan Impor

pada PT. Kumaitu Cargo.

Model Penelitian

Model penelitian terdiri atas satu variabel independen dan variabel

dependen. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 3.1 berikut :

Metode Analisis Data

Teknik analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data yang

dikumpulkan lalu diedit, diberi kode dan dimasukkan kedalam tabel

selanjutnya melakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh, mengenai alat

analisis yang dipakai tergantung tujuan penelitian Menurut Achmadi dan

Narbuko, Analisa Data, 2009, Hal 156

Analisis Data Statistik Deskriptif Dan Kuantitatif

Penelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan

kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk menganalisis

data dengan cara mendepenelitiankan atau mengambarkan data yang sudah

terkumpul, tanpa memebuat kesimpulan yang berlaku umum. Jadi statistik

Profesional

(X)

Pelayanan

(Y)

15

deskriptif digunakan hanya untuk mendesktifkan data populasi/sample, tanpa

membuat kesimpulan yang berlaku umum untuk populasi.

Dalam Menganalisis, digunakan kuisioner untuk memperoleh data-data

yang akan diolah untuk mengetahui keterkaitan kedua unsur tersebut.

Kuisioner ini ditujukan kepada Karyawan Pada PT. Kumaitu Cargo. Jumlah

pertanyaan ini ditujukan kepada karyawan seputar Profesionalisme kerja

terhadap Pelayanan. Banyaknya Kuesioner yang di berikan adalah sebanyak

30 responden sebagai populasi dan sempel yang berasal dari Karyawan tahun

2017-2018. Dengan Karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, usia,

pendidikan, dan lama menjadi Karyawan dan Lama menjadi pelanggan. Data

kami peroleh dari responden terdiri dari 2 ( dua ) jenis data yaitu Variabel

Profesionalisme (X) dan Pelayanan (Y).

16

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Responden

Tabel

Responden Bedasarkan Jenis Kelamin

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.1 hasil jumlah responden

jenis kelamin laki-laki, 100% atau 30 responden, dan jenis kelamin

perempuan 0% atau tidak ada. Jadi bedasarkan perhitungan di atas

diketahui bahwa responden mayoritas berjenis kelamin laki-laki yang

terdapat di PT. Kumaitu Cargo

Laki - Laki

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 30 30 100% 100% 100%

Perempuan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 0 100% 100% 100%

17

Tabel

Responden Bedasarkan Usia

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.2 hasil responden Usia 17 – 25 Th ,

0% /tidak ada, usia 26 – 35 Th, 50 % atau 15 responden, usia 36 – 40 Th, 37 % atau

11 responden, dan Usia dan usia 40 – 50 yaitu 13 % atau 4 responden. Jadi

bedasarkan perhitungan di atas di ketahui mayoritas 26- 35 Th yang di uji oleh

responden

Tabel

Responden Bedasarkan Pendidikan

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SLTA 6 20% 20% 20%

D3 16 53% 53% 53%

S1 8 27% 27% 27%

Total 30 100% 100% 100%

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.3 hasil jumlah responden pendididkan

SLTA, 20% atau 6 responden, Akademi 53% atau 16 responden dan perguruan

tinggi, 27% atau 8 responden mayoritas berpendidikan akademi di PT. Kumaitu

Cargo.

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 17 – 25 Th - - - 0%

26 – 35 Th 15 50% 50% 50%

36 – 40 Th 11 37% 37% 37%

40 – 50 Th 4 13% 13% 13%

Total 30 100% 100% 100%

18

Tabel

Responden Bedasarkan Masa Kerja

Masa Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 6 Bln – 1Th - - - -

1 – 2Th 4 13% 13% 13%

2 – 3Th 5 17% 17% 17%

3 - 4Th 9 30% 30% 30%

5 – 10Th 12 40% 40% 40%

Total 30 100% 100% 100%

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Bedasarkan sumber data peneliti pada tabel 4.4 hasil jumlah responden lama

menjadi pelanggan, < 1Th, 0% atau tidak ada, lama menjadi pelanggan 1-2 Th, 13%

atau 4 responden, lama menjadi pelanggan 2-3 Th, 17% atau 5 responden, dan lama

menjadi Karyawan 3 - 4Th, 30% atau 9 reponden, lama menjadi karyawan 5Th, 40

% atau 12 responden. Jadi bedasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa

responden mayoritas mempunyai lama menjadi karyawan PT Kumaitu Cargo.

Jadi bedasarkan Pengolahan data yang diperoleh dari 30 responden maka rata-rata

indikator Mandiri adalah 80%, artinya Profesionalisme kerja karyawan dalam

memberikan kenyamanan pelayanan terhadap Pelanggan Pelanggan Pada PT.

Kumaitu Cargo adalah merasa nyaman dan sangat baik. Dengan demikian untuk

menjawab pertanyaan dari rumusan masalah tentang Profesionalisme kerja

terhadap pelayanan Pada PT. Kumaitu cargo, peneliti membuktikannya secara

kuantitatif dengan perhitungan sebagai berikut :

19

X̅ =∑ xi

𝑛 𝑥 100%

= 92+93+89+85+85+83+77+82+80 x 100 %

10

=847

10 𝑥 100

= 85 %

Jadi bedasarkan pengolahan data yang di peroleh dari 30 responden maka

rata- rata Profesionalisme kerja karyawan terhadap pelayanan dengan 10

indikator adalah 85% artinya Profesionalisme kerja karyawan dalam

pelayanan yang di berikan kepada pelanggan sangat baik, perlu juga

dipertahankan.

Analisis Data Pelayanan, Skala Nilai Indikator

Pembahasan mengenai bagaimana menganalisis variabel Pelayanan, untuk

memperoleh data – data yang akan diolah, penjelasan mengenai rekapitulasi

daa jawaban 30 responden dengan 10 indikator pelayanan Ekspor dan Impor

Pada PT. Kumaitu Cargo, Dengan demikian untuk menjawab pertanyaan dari

rumusan masalah tentang Profesionalisme kerja terhadap pelayanan Pada PT.

Kumaitu cargo, peneliti membuktikannya secara kuantitatif dengan

perhitungan sebagai berikut :

X̅ =∑ xi

𝑛 𝑥 100%

= 88+82+79+77+79+77+75+72+73+71 x 100 %

10

=773

10 𝑥 100

= 77%

20

Jadi bedasarkan pengolahan data yang di peroleh dari 30 responden maka

rata- rata Profesionalisme kerja terhadap pelayanan dengan 10 indikator

adalah 77% artinya Pelayanan terhadapa Ekspor dan Impor yang di berikan

kepada pelanggan sangat baik, perlu juga dipertahankan.

Analisis Data Koefisien Kolerasi Sederhana, Regresi linear, Determinasi dan

Penentu

Pembahasan mengenai bagaimana menganalisis koefisien korelasi sederhana,

koefisien penentu, dan uji hipotesis, untuk melihat hubungan antara Pengaruh

Profesionalisme kerja terhadap pelayanan Ekspor dan Impor pada PT.

Kuamitu Cargo,

Analisa Koefisien Korelasi

Untuk Mengetahui ada tidaknya hubungan antara Variabel Bebas

Profesioalisme ( Variabel X ) dengan variabel terikat Pelayanan ( variabel

Y ) , maka digunakan rumus koefisien korelasi sebagai berikut :

Rumus : Ґ 𝑥𝑦 =n ∑ XY− (∑ X)(∑ Y)

√{n ∑ X2− (∑ X)2}{n ∑ Y2− (∑ y)²}

=30 (49861) − (1281)(1160)

√(30(55283) − (1281) ²(30(45248) − 1160)²

=149580 − 185960

√(1658490 − (1640961)√1357440 − 1357440 − 134560)

=9870

√17529 − (√1180)

=9870

√(132)(108)

21

= 9870 = 0,69

14406

Tabel 22

Niali Kolerasi

Correlations

x y

x Pearson Correlation 1 ,685**

Sig. (1-tailed) ,000

N 30 30

y Pearson Correlation ,685** 1

Sig. (1-tailed) ,000

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Hasil perhitungan kolerasi menunjukan bahwa hubungan antara Profesional

(Variabel X ) terhadap Pelayanan ( Variabel Y ) , bedasarkan hasil yang

dicapai, yaitu 0,69 atau 69% dan postsitif.

Untuk dapat memberi interpretasi kuat hubunganya, maka dapat digunakan

pedoman inerval koefisien kolerasi pada Bab III Table 3.1 Halaman 41.

Dengan demikian untuk menjawab pertanyaan dari rumusan malasalah

hubungan antara Profesionalisme Kerja terhadap pelayanan Ekspor dan

Impor pada PT. Kumaitu Cargo, peneliti membuktikanya secara kuantitatif

sebesar 0,69 atau 69% dan positif, dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang

“Kuat”

22

Analisis regresi linear sederhana

Untuk mengetahui pengaruh kualitas Profesionalisme Terhadap Pelayanan.

diketahui dengan menggunakan Analisis Regresi Linear sederhana. Hasil

perhitungan dengan SPSS Ver. 23 adalah sebagai berikut :

Analisis Koefisien Penentu

Untuk melihat dan mengetahui seberapa besar hubungan Profesionalisme (

Independen ) terhadap Pelayanan ( Dependent ) dapat dihitung mengunakan

rumus koefisien penentu, sebagai berikut :

Rumus : KP = = r2 x 100 %

Dimana :

KP = Koefisien Penentu

r = Koefisien kolerasi antara variabel X dengan Variabel Y.

Adapun perhuitungan adalah :

Kp = Ґ x 100%

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence

Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 14,624 4,857 3,011 ,005 4,675 24,572

X ,563 ,113 ,685 4,977 ,000 ,331 ,795

a. Dependent Variable: y

23

= (0,69)² x 100 %

= 0,476. X 100% = 0,48 %

Jadi Hasil perhitungan di atas dapat diketahui besarnya hasil koefisien

penentu menunjukan bahwa hubungan antara Profesionalisme Kerja terhadap

Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo ada hubunganya

sebesar 48%.

Analisis Uji Hipotesis

Setelah Kolerasi diperoleh, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis untuk

mengetahui adanya hubungan yang nyata antara Profesionalisme terhadap

pelayanan Ekspor dan Impor diterima atau ditolak dengan memberikan

simbol Ho = daerah nol, sedangkan Ha = daerah alternatif. Untuk mengetahui

pengujian hipotesis ini dilakukan dengan mengunakan (α/2: dk = n – 2) dan

dengan tingkat nyata α ( alpa ) sama dengan 0,05

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2 Sig. F Change

1 ,685a ,469 ,450 2,735 ,469 24,769 1 28 ,000

a. Predictors: (Constant), x

24

1. Hipotesis awal

Hₒ : µ = 0, artinya tidak ada hubungan antara Profesional ( Variabel X )

dan Pelayanan ( Variabel Y )

Hₒ : µ ≠ 0, artinya tidak ada hubungan antara Profesional ( Variabel X )

dan Pelayanan ( Variabel Y )

2. Mencari 𝑡ℎ𝑖𝑡

Dengan besarnya Ґ = 0,69 maka peneliti melakukan uji kopetesis untuk

mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara Profeisonal terhadap

pelayanan dengan :

𝑡ℎ𝑖𝑡 = r √(n − 2)

√1 − r2

=0,69√30 − 2

1 − (0,69)²

=0,69 (28)

(1−0,4761)

= 0,69 ( 5,29) = 3,650 = 5,84

( 0, 5239 ) 0,7238

3. Membandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

𝑡ℎ𝑖𝑡 = 5,84

𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ( 𝛼 / 2 : dk = n – 2 )

= ( 0.05 /2 : dk = 30 – 2 )

= ( 0,0025 : dk = 28 )

= 2,02

25

Dari pengujian di atas menunjukan 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 5,8 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.02 dengan

demikian Hₒ = ditolak Hₐ = diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara

Profesional terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah yg ketiga

terbukti. Hal ini dikarenakan bedasarkan hasil perhitungan koefisien kolerasi

0,69 artinya terdapat hubungan antara Profesional terhadap Pelayanan Ekspor

dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo.

26

SIMPULAN

1. Bahwa Profesionalisme Kerja terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor Pada

PT. Kumaitu Cargo, Peneliti membuktikan kuantitatif dengan 10 indikator,

yaitu nilai Rata - rata 85 % artinya sangat Baik dan Perlu di pertahankan.

2. Bahwa Pelayanan Ekspor dan Impor pada PT. Kumaitu cargo , Peneliti

Membuktikan secara Kuantitatif dengan 10 Indikator, yaitu nilai rata – rata

77% , Artinya perlu di tingkatkan lebih baik lagi, dijaga dan dipertahankan.

3. Bahwa hubungan Profesionalisme Kerja Terhadap Pelayanan Ekspor dan

Impor Pada PT. Kumaitu Cargo :

a. Hasil Koefisien kolerasi menunjukan bahwa Profesionalisme kerja

terhadap pelayanan Ekspor dan Impor bedasarkan hasil yang di capai

yaitu 0,69 dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang “kuat”, artinya

jika Profesionalisme Kerja di tigkatkan maka tingkat Pelayanan akan

leih meningkat.

b. Pengujian koefisien penentu, besarnya hasil koefisien penentu

menunjukan bahwa Profesionalisme Kerja terhadap Pelayanan yaitu

sebesar 48%. Artinya Profesionalisme kerja terhadap Pelayanan Ekspor

dan Impor sebesar 48% sedangkan 52% dipengaruhi oleh faktor lainya

yang belum diteliti peneliti.

c. Uji Hipotesis menunjukan 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 5,84 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.02 dengan demikian

Hₒ= ditolak dan Hₐ = diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara

Profesionalisme Kerja dan Pelayanan Ekspor dan Impor. Dengan

demikian bedasarkan hasil pengujian koefisien Kolerasi 0, 69 artinya

terdapat hubungan Profesionlisme Kerja terhadap Pelayanan Ekspor dan

Impor Pada PT. Kumaitu Cargo.

27

Saran

1. Agar Profesionalisme Kerja Karyawan Tetap di pertahankan , sehingga

pelayanan terhap pelanggan menjadi lebih baik lagi.

2. Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT . Kumaitu cargo. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dan

masyarakat

3. Untuk menambah referensi karya ilmiah yang di harapkan dapat digunakan

dan bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat yang membaca serta dapat

ditindak lanjuti penelitian lebih luas dan mendalam .

28

Daftar Pusaka

Mertin Jr, “Dalam Megatasi Krisis Manusia di Perusahaan”. Jakarta : Gasindo.

Karakteristik Profesionalisme. 2008.

Kotler dalam Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran Jasa”. Jakarta : Salemba,

Empat 2014.

Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran jasa berbasis Kopetensi”. Jakarta :

Salemba Empat 2016.

Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa”. Edisi-1, Banyumedia. Malang : Jakarta

Timur 2007.

Lupiyoadi. R “Manajemen Pemaaran Jasa Berbasis Kopetensi”. Salemba

Empat Jakarta : 2013.

Lupiyoadi, “ Manajemen Pemasaran Jasa Hal 182 edisi dua”. Salemba Empat

Jakarta : 2011.

Jasfar, “Teori Kepuasan Pelanggan”. Salemba Jakarta : 2012.

Lupiyoadi Hal 228-229 Revisi “Teori Manajemen Kepuasan Pelanggan”. Salemba Jakarta : 2014.

Kotler dan Amstrong Jasfar, “Sistem Manajemen Kepuasan Pelanggan”. Jilid

II Salemba Jakarta: 2012

Alfred Hutauruk, “Sistem dan Pelaksanaan Ekspor Impor dan Lalu Lintas

Devisa di Indonesia Hal 68” . Erlangga : Jakarta 1983.

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”. Salemba Jakarta : 2007.

Sugiyono, “Teknik Penelitian Hal 62”. Salemba Jakarta : 2013.

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnia “. Bandung 2008.

Achmadi dan Narbuko,” Penelitian Analisa Data Hal 156”. Jakarta 2009.

https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi.

http://www.definisipengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pelayanan.html.

http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-ekspor-impor-

definisi.html.

29

KUISIONER

1. Profesionalisme

No Pertanyaan Jawaban

A B C D E

1 Bagaimana menurut anda Aspek

Potensial Karyawan dalam memberikan

Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT

kumaitu Cargo?

2 Bagaimana Menurut anda, Aspek

Profesionalisme karyawan dalam

melayani pelanggan Ekspor dan Impor

Pada PT kumaitu Cargo?

3 Bagaimana Menurut Anda Aspek

Fungsional Kerja karyawan dalam

Melayani Pelanggan Ekspor dan Impor

Pada PT Kumaitu Cargo

4 Apakah menurut anda, Aspek

Operasional kerja karyawan dalam

melayani keluhan pelanggan Ekspor dan

Impor pada PT Kumaitu Cargo ?

5 Apakah menurut anda, Aspek Personal

karyawan dalam melayani Ekspor dan

Impor pada PT Kumaitu Cargo ?

6 Bagaimana menurut anda, Aspek

produktivitas karyawan dalam melayani

30

pelanggan Ekspor dan Impor Pada PT

Kumaitu Cargo

7 Bagaimana menurut anda, Memiliki

Keterampilian Kerja dalam Ekspor dan

Impor Pada PT Kumaitu Cargo ?

8 Bagaimana menurut Anda, Karyawan

Memiliki Ilmu dalam Pelayanan Ekspor

dan Impor Pada PT Kumaitu Cargo

9 Bagaimana Menurut Anda, Karyawan

Memiliki Sikap Berorientasi Dalam

Ekspor Dan Impor Pada PT Kumaitu

Cargo

10 Bagaimana Menurut Anda, karyawan

Memiliki sika Mandiri dalam Ekpor dan

Impor Pada PT. Kumaitu Cargo

Keterangan : A = Sangat Baik, B = Baik, C =

Cukup Baik, D = Tidak Baik, E = Sangat Tidak

Baik,

2. Pelayanan

No Pertanyaan Jawaban

1 2 3 4 5

1 Bagaimana menurut anda atas

keramahan Karyawan dalam memberikan

Pelayanan Ekpor dan Impor Pada PT

kumaitu Cargo?

31

2 Bagaimana Menurut anda, atas

kemudahan karyawan dalam melayani

pelanggan Ekpor dan Impor Pada PT

kumaitu Cargo?

3 Bagaimana Menurut Anda atas

Kecepatan Kerja karyawan dalam

Melayani Pelanggan Ekspor dan Impor

Pada PT Kumaitu Cargo

4 Apakah menurut anda, atas kemempuan

kerja karyawan dalam melayani keluhan

pelanggan Ekspor dan Impor pada PT

Kumaitu Cargo ?

5 Apakah menurut anda, atas kerapihan

karyawan dalam melayani ekspor dan

Impor pada PT Kumaitu Cargo ?

6 Bagaimana menurut anda, atas ketelitian

karyawan dalam melayani pelanggan

Ekpor dan Impor Pada PT Kumaitu Cargo

7 Bagaimana menurut anda, atas fasilitas

ekpor dan Impor Pada PT Kumaitu Cargo

?

8 Bagaimana menurut Anda, atas biaya

Ekpor dan Impor Pada PT Kumaitu Cargo

9 Bagaimana Menurut Anda, atas

Keamanan Dalam Ekspor Dan Impor

Pada PT Kumaitu Cargo

32

10 Bagaimana Menurut Anda, atas

Kenyamanan dalam Ekpor dan Impor

Pada PT. Kumaitu Cargo

Keterangan : 1 = Sangat Puas, 2= Puas, 3 =

Cukup Puas, 4 = Tidak Puas, 5 = Sagat Tidak

Puas,