Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PERSEPSI SISWA TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Nama: Yashinta Damayanti
NIM: 2014830010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Skripsi Juli 2018
Yashinta Damayanti (2014830010)
PENGARUH PERSEPSI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
xvi + 84 halaman, 12 tabel, 1 gambar, 23 Lampiran
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh masih banyak persepsi negatif
siswa terhadap matematika yang menyebabkan siswa enggan bahkan
malas mengikuti proses pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar
siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
persepsi siswa terhadap mata pelajaran matematika terhadap hasil belajar
siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan
pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 2
dan X IPA 3 SMAN 1 Ciseeng. Instrumen dalam penelitian ini adalah
kuesioner untuk mengukur persepsi siswa dan nilai raport siswa pada
semester genap tahun ajaran 2017/2018. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa persepsi siswa berpengaruh terhadap hasil belajar matematika
siswa. Hal ini terbukti dengan perhitungan koefisien determinasi sebesar
3,3017%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran untuk
mengubah persepsi negatif siswa terhadap matematika yang dapat
mempengaruhi hasil belajar.
Kata Kunci : Persepsi Siswa, Hasil Belajar, Matematika
Daftar Pustaka (2008-2017)
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk Papah,
Mamah, Kakak dan Adikku.Tak lupa juga teman
spesial dan teman seperjuangan yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini.
viii
Motto
مؤ كا ن نؤ ر امعلم يد ر ك با لمني ما كا ن في امبر ية جا هل ا جهد
و لا تكسل و لا تك غا فلا فند مة امعقبي لمن يتكسل
“Kalau cahaya ilmu di dapat dengan cara berkhayal,
maka tidak akan ada orang bodoh di dunia ini.
Bersungguh-sungguhlah jangan malas,
dan jangan lalai karena kegagalan
itu milik orang-orang
yang malas.”
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada umatnya yang selalu
melaksanakan ajarannya.
Skripsi ini sengaja penulis ajukan sebagai syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penyusunan
skripsi ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu
penulis ingin menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa bantuan dari pihak, maka dalam kesempatan yang
baik ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr. Iswan., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti studi di fakultas ini.
2. Ibu Rahmita Nurul Muthmainnah, M.Pd, M.Sc. Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika yang telah memberikan dorongan dan arahan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
3. Ibu Arlin Astriani, M.Pd. Dosen Pembimbing Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan
bimbingan dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran,
kecermatan dan totalitas kepada penulis.
4. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika dan Staff yang
telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan
studi.
x
5. Bapak Kepala sekolah Dedy Kusniady, S.Pd, M.M, Guru Matematika
Ibu Lilis Eka Siswanti, S.Pd, Guru dan segenap karyawan SMAN 1
Ciseeng- Bogor yang telah memberikan izin kepada penulis serta
membantu dalam menyelesaikan skripsi.
6. Teristimewa untuk Ayahanda Muhammad Jaelani dan Ibunda Ade
Nurkomariah, yang senantiasa mengiringi langkah penulis dengan
untaian do’a, pengorbanan serta dukungan motivasi dan materi
dengan penuh keikhlasan dan harapan.
7. Kakak (Iqbal Noor Fadiela), serta adik (Syabilal Zidan), juga adik
sepupu (Annisa Nurhaliza) yang selalu menyemangati, menghibur dan
motivasi kedepan bagi penulis.
8. Teruntuk Bang Erwin Sulaeman, S.Pd, yang memberikan bimbingan
dan arahan tentang penyelesaian penulisan skripsi secara detail
kepada penulis.
9. Terspesial untuk PCI-GSI squad, yang selalu memberi semangat dan
motivasi untuk bisa lulus bersama-sama walaupun beda universitas.
10. Semua teman-teman yang bergabung didalam grup “Berfaedah”, yang
tak kenal pamrih membantu, mendukung, memberi motivasi dan
bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak penulis cantumkan namanya yang telah
membantu dan memberikan motivasi baik langsung maupun tidak
langsung sehingga membangkitkan semangat penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas, penulis
berdoa semoga segala amal baik yang telah mereka berikan mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Jakarta, Juli 2018
Yashinta Damayanti
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... . i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ....... ii
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ........................................... . iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... .. iv
FAKTA INTEGRITAS .............................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii
MOTTO .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… ....... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .. ........................................................... 6
C. Batasan Masalah ........ ........................................................ 7
D. Perumusan Masalah ........................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .. ............................................................ 8
G. Sistematika Penulisan ........................................................ 9
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................ 11
B. Kerangka Berpikir ........ ....................................................... 35
C. Hipotesis Penelitian ...................................... ...................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, dan Waktu Penelitian ............................................. 39
B. Metode Penelitian ................................................................ 40
C. Variabel dan Definisi Operasional ........................................ 42
D. Populasi dan Sampel ........................................................... 43
E. Kisi-kisi dan Instrumen penelitian ........................................ 45
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 48
G. Teknik Analisa Data ............................................................. 55
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................... 66
B. Hasil Analisis Data .............................................................. 68
C. Interpretasi Hasil penelitian ................................................ 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 76
B. Saran ............................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 77
LAMPIRAN ............................................................................................ 79
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Hasil Belajar .................................................................. 34
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................... 41
Tabel 3.2. Indikator dan Kisi-kisi Instrumen Pesepsi Siswa ......................... 49
Tabel 3.3 Penskoran Skala Likert ................................................................ 51
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ................................................... 55
Tabel 3.5 Tabel Penolong Uji Normalitas ..................................................... 59
Tabel 3.6 Tabel Penolong untuk Mencari Nilai Konstanta a dan b .............. 61
Tabel 3.7 Uji Linearitas dan Signifikansi ...................................................... 64
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ........................................................ 68
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 70
Tabel 4.3 Persamaan Regresi Linear Sederhana ........................................ 71
Tabel 4.4 Hasil Uji Linearitas dan Signifikansi ............................................. 73
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................... 37
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Kuisoner Persepsi Siswa ............................ 79
Lampiran 2 Kuisoner Persepsi Siswa .......................................................... 81
Lampiran 3 Uji Validasi Instrumen ............................................................... 84
Lampiran 4 Uji Realibilitas Instrumen .......................................................... 85
Lampiran 5 Perhitungan Uji Validitas Instrumen .......................................... 86
Lampiran 6 Perhitungan Uji Realibilitas Instrumen ...................................... 87
Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Kuisoner Persepsi Siswa ............................ 88
Lampiran 8 Kuisoner Persepsi Siswa .......................................................... 90
Lampiran 9 Perhitungan Statistik Kusioner Persepsi Siswa ......................... 92
Lampiran 10 Perhitungan Statistik Hasil Belajar Siswa................................ 94
Lampiran 11 Perhitungan Uji Normalitas Kuisoner Persepsi Siswa ............. 96
Lampiran 12 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika ............. 98
Lampiran 13 Perhitungan Analisis Regresi Sederhana ............................... 100
Lampiran 14 Nilai Rapor X IPA 2 ................................................................. 110
Lampiran 15 Nilai Rapor X IPA 3 ................................................................. 112
Lampiran 16 Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ................................................... 114
Lampiran 17 Tabel Distribusi F .................................................................... 115
Lampiran 18 Sebaran Kumulatif Normal Baku ............................................. 119
Lampiran 19 Tabel Nilai r Product Moment .................................................. 121
Lampiran 20 Dokumentasi ........................................................................... 122
Lampiran 21 Riwayat Hidup Penulis ............................................................ 124
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas pembelajaran di sekolah sudah dilaksanakan dari
pembelajaran tradisional menuju pembelajaran yang modern.
Perubahan ini bisa merubah cara pandang terhadap siswa sebagai
objek menjadi subjek di dalam proses pembelajaran. Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal yang bertujuan membantu
siswa mencapai perkembangan yang optimal dari seluruh
kepribadiannya.
Menurut Syaripah (2016), dunia pendidikan Indonesia saat ini
dihadapkan pada masalah yang sulit, yaitu mutu pendidikan yang
masih sangat rendah. Hal ini sangat bertentangan dengan tuntutan
era globalisasi yang menuntut agar mencapai pendidikan yang
tanggap terhadap situasi persaingan global dan memiliki
pendidikan untuk dapat membentuk pribadi yang mampu belajar
seumur hidup.
Rendahnya mutu pendidikan, khususnya matematika
membuat Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara
lain, padahal matematika merupakan ilmu universal . Mata
pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa dari
sekolah dasar hingga sekolah menengah untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kreatif,
2
serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan
agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Segala macam upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, dari mulai perubahan kurikulum, perbaikan metode
pengajaran guru, penambahan jam belajar efektif di sekolah,
penambahan buku untuk sumber belajar siswa dan lain
sebagainya. Upaya tersebut dikaitkan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi atau berhubungan dengan hasil belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan belajar
ada banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua
golongan saja yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Adapun yang
dimaksud dengan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri siswa misalnya motivasi, cita-cita, persepsi, minat dan
sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal
dari luar siswa misalnya guru, teman, sumber belajar, tata
tertib,lingkungan dan sebagainya.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat indera. Proses persepsi di dahului dengan
penerimaan stimulus pada resepstor, yaitu indera. Fungsi indera
manusia sendiri tidak langsung berfungsi setelah lahir, akan tetapi
3
berfungsi dengan perkembangan fisiknya. Al-Qur’an menerangkan
proses persepsi telah berlangsung semenjak manusia masih
berada dalam kandungan, sebagaimana Allah SWT berfirman :
مع والبصبر والف ئدة لعلكم هبتكم ل تعلمىن شيئب وجعل لكم الس أخرجكم مه بطىن أم والل
تشكرون
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. Dan dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur. (Q.S. An-
Nahl; 78)
Ayat di atas menjelaskan bahwa pada mulanya tidak
memiliki pengetahuan atas suatu apapun. Kemudian, Allah
memberikan pendengaran dan penglihatan serta indera-indera
lainnya sebagai reseptor atau alat untuk menerima stimulus.
Stimulus ini akan diteruskan ke otak sehingga manusia dapat
berfikir dan memberikan responnya melalui tindakan nyata.
Persepsi merupakan faktor yang penting dalam pencapaian
hasil belajar siswa, karena persepsi dapat menjadi sebuah
kekuatan dan memiliki daya dorong bagi siswa untuk belajar,
sekaligus menumbuhkan rasa suka dan rasa senang untuk belajar.
Persepsi yang positif perlu untuk ditumbuh kembangkan, dibina dan
dipelihara agar memberi manfaat kepada peningkatan hasil belajar,
untuk itu perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama
4
guru. Bila persepsi siswa terhadap suatu pelajaran baik, maka
dalam belajar siswa akan lebih bersemangat mengikuti pelajaran,
akan tetapi bila persepsi siswa terhadap suatu pelajaran kurang
baik maka siswa akan merasa enggan bahkan malas mengikuti
pelajaran.
Menurut pengamatan peneliti, persepsi siswa terhadap mata
pelajaran matematika disebabkan oleh beberapa faktor di
antaranya cara mengajar guru dan materi yang disampaikan. Cara
mengajar guru sangat mempengaruhi persepsi siswa terhadap
mata pelajaran tersebut. Jika cara mengajar guru hanya sekedar
ceramah atau monoton tanpa ada inovasi dan kreativitas dari
gurunya maka siswa akan menganggap pelajaran tersebut
membosankan dan menjadikan persepsi terhadap matematika
semakin buruk. Selain dari faktor guru, materi pelajaran juga sangat
berpengaruh terhadap persepsi siswa. Jika materi yang
disampaikan sulit dipahami dengan cara mengajar gurunya
membosankan, maka persepsi siswa terhadap mata pelajaran
matematika semakin negatif dan mempengaruhi hasil belajar.
Sudah banyak dilakukan penelitian pada sekolah-sekolah
untuk menanggulangi masalah tersebut. Namun kenyataannya,
masih banyak siswa yang mempunyai persepsi negatif
terhadap pelajaran matematika. Permasalahan tersebut banyak
terjadi karena persepsi merupakan pengalaman siswa yang tidak
5
bisa hilang. Oleh karena itu dibutuhkan penanggulangan melalui
bidang psikologi. Persepsi terbangun dari pengalaman-
pengalaman sejak bayi sampai saat sekarang. Semakin
besar semakin bertambahnya pengalaman anak tersebut.
Kemudian memfokuskan perhatiannya pada satu objek,
sedangkan objek-objek lain disekitarnya dianggap sebagai latar
belakang. Persepsi yang akan dimasukan dalam penelitian ini
adalah persepsi terhadap mata pelajaran matematika, yaitu sikap
seseorang atau pandangan-pandangan terhadap mata pelajaran
matematika yang dapat diketahui dari pengalaman – pengalaman
siswa baik pada saat belajar matematika di masa kini, maupun di
masa sebelumnya.
Penelitian yang terkait dengan permasalahan di atas, yaitu
oleh Syamarro, Saluky, dan Winarso (2015) berjudul : “Pengaruh
Motivasi dan Persepsi Siswa pada Matematika terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di MTs Al-Hidayah
Dukupuntang Kabupaten Cirebon (Pokok Bahasan Kubus dan
Balok)”. Hasil penelitian ini yaitu tingkat motivasi dan persepsi
siswa mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Namun
untuk motivasi siswa selain motivasi yang sudah ada dalam diri
siswa, juga motivasi ditingkatkan dengan diberikan atau
didatangkan motivasi dari luar diri siswa sehingga siswa akan
bertambah tinggi tingkat motivasiya.
6
Penelitian lain yang terkait dengan permasalahan di atas,
yaitu oleh Syaripah (2016) berjudul : “Pengaruh Persepsi
Pembelajaran Matematika terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam
Bidang Matematika di Sekolah SMA N 1 Curup Timur T.P
2015/2016 “. Hasil penelitian ini yaitu motivasi belajar siswa dalam
bidang matematika juga dipengaruhi oleh persepsi masing-masing
siswa terhadap pelajaran matematika. Semakin baik persepsi siswa
terhadap matematika maka akan semakin tinggi motivasi belajar
siswa tersebut. Motivasi yang tinggi akan mempengaruhi terhadap
hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas
maka peneliti perlu melakukan penelitian mengenai, “Pengaruh
Persepsi Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas,
maka identifkasi masalahnya :
1. Persepsi siswa terhadap mata pelajaran matematika yang masih
negatif.
2. Beberapa siswa kesulitan dalam mencapai tujuan belajar.
3. Kesadaran diri siswa untuk belajar matematika masih rendah.
4. Cara mengajar guru kurang kreatif dan inovatif yang berdampak
membosankan.
7
C. Batasan Masalah
Agar penelitian terarah dan tidak terjadi penyimpangan
terhadap masalah-masalah yang akan dibahas, maka peneliti
memberikan batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini difokuskan dan diukur pada persepsi siswa
terhadap mata pelajaran matematika.
2. Tinjauan penelitian ini adalah hasil belajar
3. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X IPA 2 dan X IPA 3
SMAN 01 Ciseeng semester genap tahun ajaran 2017/2018.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah persepsi siswa
terhadap mata pelajaran matematika berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diketahui, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum
Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada peneliti
tentang persepsi siswa terhadap mata pelajaran matematika
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa terhadap mata
pelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa.
8
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik dari segi
teoretis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Mengetahui pengaruh persepsi siswa dengan hasil belajar
matematika siswa sehingga jika persepsinya baik terhadap suatu
pelajaran maka hasil belajar yang di capai juga baik.
2. Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini memberikan manfaat
antara lain :
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru, penyelenggara,
pengembang, atau lembaga-lembaga pendidikan dalam
menjawab permasalahan dalam dunia pendidikan.
b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan masukan tentang persepsi siswa yang dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika disekolah.
c. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan
sebagai perbandingan atau sebagai refrensi untuk penelitian
yang relevan.
9
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan urutan persoalan yang
akan di bahas secara keseluruhan dari awal sampai akhir.
Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif, maka
dari itu skripsi ini menggunakan aturan sistematika penelitian
kuantitatif. Skripsi ini terdiri dari lima bab yang terbagi dalam sub-
sub bahasan.
Bagian awal dalam skripsi ini terdiri dari abtrak, lembar
persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, fakta integritas,
persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar dan daftar lampiran.
Pada bab pertama yaitu pendahuluan. Pendahuluan terdiri
dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Pada bab kedua yaitu tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka
terdiri kajian teori, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian.
Pada bab ketiga yaitu metodologi penelitian. Metodologi
penelitian terdiri dari tempat dan waktu penelitian, metode
penelitian, variabel dan definisi operasional variabel, populasi dan
sampel (teknik sampling), kisi-kisi dan instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
10
Pada bab keempat yaitu hasil penelitian dan pembahasan
yang meliputi deskripsi data, hasil analisi data dan interprestasi
hasil penelitian.
Pada bab terakhir atau bab kelima yaitu penutup. Penutup
terdiri dari kesimpulan dan saran. Selanjutnya pada bagian akhir
dalam skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Persepsi Siswa
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan
atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi
manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu
indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.
(Slameto, 2015: 102).
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris.
Namun proses itu tidak berhasil begitu saja, malainkan stimulus
tersebut diteruskan. Karena itu proses persepsi tidak dapat dari
proses pengindraan, dan pengindraan merupakan proses
pendahuluan dari proses persepsi (Walgito, 2010: 99).
Persepsi merupakan serangkaian proses rumit yang
melaluinya kita memperoleh dan meninterpretasikan informasi
indrawi. interpretasi ini memungkinkan kita mencerap
lingkungan secara bermakna (Ling dan Catling, 2012: 6).
12
Menurut Leavitt dalam Sobur (2016: 385) persepsi
(perception) dalam arti sempit adalah penglihatan, cara
seseorang melihat sesuatu sedangkan dalam arti luas adalah
13
pandangan atau pengertian, yaitu cara seseorang memandang
atau mengartikan sesuatu.
Menurut Sunaryo dalam Syamarro, dkk (2015) persepsi
merupakan proses saat seseorang mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensori mereka guna
memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Persepsi dikutip dari Gani (2015: 338) merupakan faktor
yang penting dalam pencapaian hasil belajar siswa, karena
persepsi dapat menjadi sebuah kekuatan dan memiliki daya
dorong bagi siswa untuk belajar, sekaligus menumbuhkan rasa
suka dan rasa senang untuk belajar. Persepsi yang positif perlu
untuk ditumbuh kembangkan, dibina dan dipelihara agar
memberi manfaat kepada peningkatan hasil belajar, untuk itu
perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama guru.
Bila persepsi siswa terhadap suatu pelajaran baik, maka dalam
belajar siswa akan lebih bersemangat mengikuti pelajaran,
akan tetapi bila persepsi siswa terhadap suatu pelajaran kurang
baik maka siswa akan merasa enggan bahkan malas mengikuti
pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
persepsi merupakan proses menerima, membedakan dan
memberi arti terhadap stimulus yang diterima alat indra,
14
sehingga dapat meberikan kesimpulan dan menafsirkan objek
tertentu yang diamatinya.
2. Ciri-ciri Umum Dunia Persepsi
Menurut Irwanto (2016: 72-73) terdapat ciri-ciri umum dalam
dunia persepsi, yaitu:
a. Modalitas: rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai
dengan modalitas tiap-tiap indra,yaitu sifat sensoris dasar
dan masing-masing indra(cahaya untuk penglihatan;bau
untuk penciuman;suhu bagi perasa;bunyi bagi
pendengaran;sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya).
b. Dimensi ruang: dunia persepsi mempuyai sifat ruang(dimensi
ruang);kita dapat mengatakan atas bawah,tinggi rendah,luas
sempit,latar depan,latar belakang,dan lain-lain.
c. Dimensi waktu:dunia persepsi mempunyai dimensi
waktu,seperti cepat lambat,tua muda,dan lain-lain.
d. Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu:objek-objek
atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai
struktur yang menyatu dengan konteksnya.Struktur dan
konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu.
e. Dunia penuh arti:dunia persepsi adalah dunia penuh arti.Kita
cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada
gejala-gejala yang mempunyai mekana bagi kita, yang ada
hubunganya dalam diri kita.
15
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi beberapa orang terhadap objek persepsi yang
sama, mungkin akan berbeda antara individu satu dengan yang
lain. Hal itu dikarenakan proses persepsi adalah aktivitas yang
intergraded dalam diri seseorang, sedangkan kemampuan
seseorang dalam penginderaan yang dimiliki masing-masing
tidak sama. Seperti telah di paparkan bahwa dalam persepsi
individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus
yang di terimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti
bagi individu yang bersangkutan.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus
merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi,
maka dapat dikemukakan adanya beberapa faktor menurut
Walgito (2010: 101), yaitu:
1) Adanya objek yang dipersepsi
Objek mengenai stimulus yang mengenai alat indra
atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung
mengenai alat indra (reseptor), dapat datang dari dalam,
yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris),
yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian stimulus
datang dari luar individu.
2) Alat indera atau reseptor, syaraf dan susunan syaraf
16
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk
menerima stimulus. Di samping itu harus ada pula syaraf
sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang
diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak
sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk
mengadakan respons diperlukan syaraf motoris.
3) Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi
sesuatu diperlukan pula adanya perhatian, yang
merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
dalam mengadakan persepsi. Perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekelompok objek.
a. Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi sebagai berikut: Objek
menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau
reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik).
Stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf
sensoris ke otak. Proses ini dinamakan proses fisiologis.
Kemudian terjadilah suatu proses di otak, sehingga individu
dapat menyadari apa yang ia terima dari reseptor itu, sebagai
suatu akibat dari stimulus yang diterimanya. Proses yang terjadi
dalam otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan
17
proses psikologis. Dengan demikian taraf terakhir dari proses
persepsi adalah individu menyadari tentang apa yang diterima
melalui alat indra atau reseptor. Proses ini merupakan proses
terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi yang
sebenarnya. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil
oleh individu dalam berbagai macam bentuk (Walgito, 2010:
102).
Menurut Sobur (2016: 387) dari segi psikologi dikatakan
bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari cara ia
memandang. Oleh karena itu, untuk mengubah tingkah laku
seseorang harus dimulai dari mengubah persepsinya. dalam
proses persepsi, terdapat tiga komponen utama sebagai
berikut:
1) Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap
rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat
banyak atau sedikit.
2) Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi
sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengalaman
masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian,
dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada
kemampuan sesorang untuk mengadakan pengategorian
18
informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi
infomasi yang kompleks menjadi sederhana.
3) Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam
bentuk tingkah laku sebagai reaksi. Jadi, proses persepsi
adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan
terhadap informasi yang hampir sampai.
Menurut Slameto (2015: 103-105) ada beberapa prinsip
dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang
guru agar dapat mengetahui siswanya secara lebih baik dan
menjadi komunikator yang efektif , yaitu sebagai berikut:
1) Persepsi itu relatif bukan absolut
Seorang guru dapat meramalkan dengan lebih
baik persepsi dari siswanya untuk suatu pelajaran
berikutnya karena guru tersebut telah mengetahui
lebih dahulu persepsi yang telah dimiliki oleh siswa
dari pelajaran sebelumnya.
2) Persepsi itu selektif
Dalam memberikan pelajaran seorang guru harus
dapat memilih bagian pelajaran yang perlu tekanan
agar mendapat perhatian dari siswa dan sementara
itu harus dapat menentukan bagian pelajaran yang
tidak penting sehingga dapat dihilangkan agar
perhatian siswa tidak terpikat. Seorang guru juga
19
harus dapat menjaga keadaan lingkungan, seperti
suara lalu lintas diluar kelas atau suara orang
berbicara, tiidak menyaingi pesan, yaitu pelajaran
yang sedang disampaikan. Selanjutnya seorang guru
juga harus menjaga agar dalam satu kali penyajian
atau pengajaran tidak terlalu banyak menyampaikan
hal-hal baru sehingga melebihi batas kemampuan
persepsi siswa.
3) Persepsi itu mempunyai tatanan
Pelajaran yang disampaikan harus tersusun
dalam tatanan yang baik. Jika butir-butir pelajaran
tidak tersusun baik, siswa akan menyusun sendiri
butir-butir pelajaran tersebut dalam hubungan atau
kelompok yang dapat dimengerti oleh siswa tersebut
dan yang mungkin berbeda dengan yang dikehendaki
oleh guru. Hasilnya adalah salah interpretasi atau
salah pengertian.
4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan
(penerimaan rangsangan)
Harapan dan kesiapan penerima pesan akan
menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk
diterima, selanjutnya bagaimana pesan yang dipilh itu
20
akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan
tersebut akan di interpretasi.
5) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh
berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain
sekalipun situasinya sama.
Perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada
adanya perbedaan-perbedaan individual, perbedaan
dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau
perbedaan dalam motivasi.
b. Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika
Matematika adalah ilmu yang bersifat edukatif, aksiomatif,
dan format. Matematika timbul karena pemikiran manusia
yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.
Persepsi yang baik adalah dasar belajar yang baik. Bila
seseorang memiliki persepsi yang baik, maka ia mempunyai
dasar (pondasi) belajar yang baik. Begitu juga sebaliknya,
seseorang yang memiliki persepsi yang tidak baik (negatif),
maka ia akan mengalami kesulitan dalam belajar. Bahkan
persepsi negatif bisa membuat seseorang menjadi stres.
Berdasarkan pengertian persepsi seperti yang telah
diuraikan diatas, maka persepsi peserta didik pada mata
pelajaran matematika mengandung pengertian interpretasi,
suatu pandangan, tanggapan atau penilaian peserta didik
21
pada matematika, mengenai tujuan pembelajaran matematika,
karakteristik matematika, materi yang ada dalam matematika,
serta guru yang mengajarkan matematika berdasarkan pada
informasi-informasi yang diperolehnya melalui panca indera.
c. Indikator Persepsi Siswa
Menurut Walgito (2003) dalam Rofiah (2017) persepsi siswa
terhadap mata pelajaran matematika memiliki indikator –
indikator sebagai berikut:
1) Penyerapan atau Penerimaan
Penyerapan atau penerimaan terhadap rangsang atau
objek dari luar individu. Rangsang atau objek tersebut
diserap atau diterima oleh panca indera, baik penglihatan,
pendengaran, peraba, pencium, dan pencecap secara
sendiri-sendiri maupun bersama -sama. Dari hasil
penyerapan ataupenerimaan oleh alat -alat indera tersebut
akan mendapatkan gambaran, tanggapan, atau kesan di
dalam otak. Gambaran tersebut dapat tunggal maupun
jamak, tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam
otak terkumpul gambaran -gambaran atau kesan -kesan,
baik yang lama maupun yang baru saja terbentuk. Jelas
tidaknya gambaran tersebut tergantung dari jelas tidaknya
rangsang, normalitas alat indera dan waktu, baru saja atau
sudah lama.
22
2) Pengertian atau pemahaman
Setelah terjadi gambaran-gambaran atau kesan-kesan
di dalam otak, maka gambaran tersebut diorganisir,
digolong – golongkan (diklasifikasi), dibandingkan,
diinterpretasi, sehingga terbentuk pengertian atau
pemahaman. Proses terjadinya pengertian atau
pemahaman tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian
yang terbentuk tergantung juga pada gambaran-gambaran
lama yang telah dimiliki individu sebelumnya (disebut
apersepsi).
3) Penilaian atau evaluasi
Setelah terbentuk pengertian atau pemahaman,
terjadilah penilaian dari individu. Individu membandingkan
pengertian atau pemahaman yang baru diperoleh tersebut
dengan kriteria atau norma yang dimiliki individu secara
subjektif. Penilaian individu berbeda-beda meskipun
objeknya sama. Oleh karena itu persepsi bersifat individual.
4. Hakikat Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada
pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah
dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di
taman kanak-kanak secara informal (Susanto, 2016: 183).
23
Menurut BSNP dalam Hardini dan Puspitasari (2012: 159)
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin dan dan memajukan daya pikir
manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi
dan dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori
peluang, dan matematika diskrit. Untuk menciptakan teknologi
di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat
sejak dini.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan pada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, kritis,
sistematis, dan kreatif serta kemampuan kerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan, informasi untuk bertahan hidup pada keadaan
yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif (Hardini dan
Puspitasari, 2012: 159).
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut (Hardini dan Puspitasari,
2012: 160)
24
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antara konsep dan mengaplikasikan konsep algorotma,
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan
masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang
diperoleh.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
5. Hasil Belajar
Belajar merupakan kata yang tidak asing lagi dalam
kehidupan manusia. Belajar merupakan kegiatan yang terjadi
pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan
25
berlangsung seumur hidup, serta dapat berlangsung di mana
saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai
berbagai kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai
sejak manusia lahir sampai akhir hayat (Baharuddin, 2015: 13).
Belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh
pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak
manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (Suyono
dan Hariyanto, 2014: 9).
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik (Djamarah,
2011: 12).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2015:
2).
26
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang
dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu
konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang
relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam
bertindak (Susanto, 2016: 4)
Menurut Suprijono dalam Thobroni (2015: 19) prinsip-prinsip
belajar terdiri dari tiga hal. Pertama, prinsip belajar adalah
perubahan prilaku sebagai hasil belajar yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu
perubahan yang disadari
b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya
c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup
d. Positif atau berakumulasi
e. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan
f. Permanen atau tetap
g. Bertujuan dan terarah
h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena
dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar
adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik.
Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen
27
belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman.
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta
didik dan lingkungannya.
Hasil belajar selalu menjadi topik yang menarik dalam dunia
pendidikan. Para orang tua dan guru serta peserta didik bekerja
sama agar peserta didik mendapat hasil belajar yang baik
bahkan memuaskan. Upaya yang dilakukannya dengan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Sebelum membicarakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, sesuatu yang telah dicapai oleh peserta didik dalam
kegiatan belajar atau proses belajar sering disebut dengan
hasil.
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2016:
5)
Usman dalam Jihad (2012: 16) menyatakan bahwa hasil
belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan
rumusan tujuan intruksional yang direncanakan oleh guru yang
dikelompokan kedalam tiga kategori, yaitu domain kognitif,
domain afektif, dan domain psikomotorik. Domain kognitif
mencakup dari pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode
28
pada situasi yang baru, analisa, sintesa, dan evaluasi. Domain
afektif (kemampuan sikap) mencakup dari menerima atau
memperhatikan, merespon, penghargaan, mengorganisasikan,
dan mempribadi (mewatak). Domain psikomotorik mencakup
dari menirukan, manipufasi, keseksamaan, artikulasi, dan
naturalisasi.
Nawawi dalam Susanto (2016: 5) yang menyatakan bahwa
hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah
materi pelajaran tertentu.
Hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan
perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu
tertentu (Jihad, 2012: 14).
Merujuk pemikiran Gagne dalam Thobroni (2015: 20) Hasil
belajar berupa hal-hal berikut :
a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungangkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis. Kemampuan merespos secara spesifik terhadap
rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah,
maupun penerapan aturan.
29
b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang. keterampilan
intelektual terdiri dari kemampuan mengantegorisasi,
kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep, dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan
intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas
kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini
meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolah objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap
berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi
nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan
nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Pendapat yang dikemukakan oleh Walisman dalam Susanto
(2016: 12), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
30
Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal
sebagai berikut :
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi
kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik
dan kesehatan.
b. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri perserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Keluara yang morat marit keadaan
ekonominya, pertengkaran suami-istri, perhatian orangtua
yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-
hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar
peserta didik.
Wasliman dalam Susanto (2016: 13) mengatakan bahwa
sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil
belajar siswa. semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan
kualitas pengajaran disekolah, maka semakin tinggi pula hasil
31
belajar siswa. Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan
oleh guru, sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya dalam
Susanto (2016: 13), bahwa guru adalah komponen yang sangat
menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa salah
satu faktor eksternal yang sangat berperan mempengaruhi hasil
belajar adalah guru.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik
yang dicapai setelah melaksanakan proses belajar di mana
perubahan perilku tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Perubahan perilaku tersebut disebabkan karena
pencapaian penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan
dalam proses pembelajaran. Perubahan itu dapat dilihat dari
hasil yang diperoleh peserta didik setelah melakukan tes yang
diberikan oleh guru setelah memberikan suatu materi
pembelajaran, apabila hasil belajar tercapai dengan baik, maka
sikap dan tingkah lakunya akan berubah menjadi baik pula.
Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Dengan demikian, maka hasil belajar siswa merupakan hasil
dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang
32
saling mempengaruhinya. Tinggi rendahnya hasil belajar
seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
6. Indikator Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan
pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari S.Bloom dalam
Sudjana (2010: 22-31) yang secara garis besar membaginya
menjadi 3(tiga) ranah, yakni:
a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni :
1) Pengetahuan atau ingatan (knowledge)
2) Pemahaman (comprehension)
3) Penerapan atau aplikasi (application)
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
b. Ranah Afektif , tujuan-tujuan afektif adalah tujuan-tujuan
yang banyak berkaitan dengan aspek persaan, nilai, sikap,
dan minat prilaku peserta didik atau siswa. Ranah afektif
terdiri dari lima aspek, yakni :
1) Penerimaan (reception)
2) Pemberian respon (responding)
3) Penghargaan atau penilaian (valuing)
33
4) Pengorganisasian (organization)
5) Karakterisasi (characterization)
c. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Namun
pengukuran ranah psikomotorik biasanya disatukan atau
dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus. Ada 6
aspek rana psikomotorik, yakni :
1) Gerakan reflex
2) Keterampilan gerakan dasar
3) Kemampuan perseptual
4) Keharmonisan atau ketetapan
5) Gerakan keterampilan kompleks
6) Gerakan ekspresif dan intepretatif
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasl belajar. Hasil
belajar sebagai objek penelitian dapat dibedakan kedalam beberapa
kategori. Kategori yang banyak digunakan dibagai menjadi tiga ranah,
yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari masing-masing ranah
mempunyai aspek yang berkaitan. Dianatara ketiga ranah itu, ranah
kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena
berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan
pengajaran. Surya, Barlow dalam Syah (2015: 217) menjelaskan
indikator dan cara evaluasi hasil seperti tabel 2.1 berikut :
34
Tabel 2.1
Indikator Hasil Belajar
Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah Cipta
(Kognitif)
1. Pengamatan
Dapat menunjukan
Dapat membandingkan
Dapat menghubungkan
Tes lisan
Tes tertulis
Observasi
2. Ingatan
Dapat menyebutkan
Dapat menunjukan
kembali
Tes lisan
Tes tertulis
Observasi
3. Pem
ahaman
Dapat menjelaskan
Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
Tes lisan
Tes tertulis
4. Aplikasi/Penerapan
Dapat memberikan
contoh
Dapat menggunakan
secara tepat
Tes tertulis
Pemberian
tugas
Observasi
5. Analisis
(pemeriksaan dan
pemilihan secara
teliti)
Dapat menguraikan
Dapat
mengkasifikasikan/memil
ah-milah
Tes tertulis
Pemberian
tugas
6. Sintesis (membuat
panduan baru dan
utuh)
Dapat menghubungkan
materi-materi,sehingga
menjadi kesatuan baru
Dapat menyimpulkan
Dapat
menggeneralisikan
(membuat prinsip umum)
Tes tertulis
Pemberian
tugas
B. Ranah rasa(afektif)
1. Penerimaan
Menunjukan sikap
menerima
Menunjukan sikap
menolak
Tes tertulis
Tes skala
sikap
Observasi
35
2. Sambutan
Kesediaan
berpatisipasi/terlibat
Kesediaan
memanfaatkan
Tes skala
sikap
Pemberian
tugas
Observasi
3. Apersiasi (sikap
menghargai)
Menganggap penting
dan bermanfaat
Menganggap indah dan
harmonis
Mengagumi
Tes skala
Sikap
Pemberian
tugas
Observasi
4. Internalisasi
(pendalaman)
Mengagumi dan
meyakini
Mengingkari
Tes skala
sikap
Pemberian
tugas
ekspresif dan
tugas
proyektif
5. Karakteristik
(Pengayaan)
Melembagakan atau
meniadakan
Menjelmakan dalam
pribadi dan prilaku
sehari-hari
Pemberian
tugas
ekspresif dan
tugas
proyektif
Observasi
C. Ranah karsa
(psikomotorik)
1. Keterampilan gerak
dan bertindak
Kecakapan
mengkoordinasikan
gerak
mata,tangan,kaki,dan
anggota tubuh lainnya
Observasi
Tes tindakan
2. Kecakapan
ekspresi verbal dan
non verbal
Kefasihan melafalkan
atau mengucapkan
Kecakapan membuat
mimik dan gerakan
jasmani
Tes lisan
Observasi
Tindakan
36
Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa hasil belajar
matematika adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
seseorang dengan ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,
besaran, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan fakta yang saling
berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah banyaknya bidang terbagi
kedalam 3 bidang yaitu,aljabar, analisis, dan geometri. Indikator hasil
belajar terbagi kedalam 3 ranah: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Indikator yang dipilih peneliti adalah ranah kognitif atau ranah cipta
yaitu ranah dimana hasil belajar dilihat dari pengetahuan siswa yaitu dari
segi pengamatan,ingatan dan pemahamannya
B. Kerangka Berfikir
Matematika adalah ilmu yang bersifat edukatif, aksiomatif, dan
format. Matematika timbul karena pemikiran manusia yang berhubungan
dengan ide, proses, dan penalaran. Persepsi yang baik adalah dasar
belajar yang baik. Dalam proses pembelajaran matematika siswa akan
dihadapkan dengan berbagai macam rumus hitungan dan gambar-
gambar yang membutuhkan penafsiran secara luas dan rinci sehingga
akan melibatkan pengetahuan serta pandangan siswa pada pelajaran
matematika itu sendiri.
Persepsi merupakan proses penilaian seseorang terhadap objek
tertentu. Persepsi merupakan faktor yang penting dalam pencapaian
hasil belajar siswa, karena persepsi dapat menjadi sebuah kekuatan dan
memiliki daya dorong bagi siswa untuk belajar, sekaligus menumbuhkan
37
rasa suka dan rasa senang untuk belajar. Dalam hal ini persepsi positif
sangat dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran matematika sehingga
siswa tidak ragu dan percaya diri dalam menyelesaikan tugasnya.
Persepsi positif akan menunjang siswa dalam memahami dan menerima
konsep-konsep matematika dengan baik.
Pelajaran matematika yang masih sebagian besar dianggap sulit
tersebut adalah bagian dari persepsi siswa pada matematika yang masih
negatif, hal ini akan menjadikan siswa kesulitan dalam mencapai tujuan
belajar. Kesan-kesan yang diterima dan di interpretasikannya akan
mempengaruhi perilaku siswa dalam melakukan aktivitas, karena
penilaian seseorang pada suatu objek akan mempengaruhi
keberhasilannya mencapai tujuan. Tujuan yang di maksud adalah tujuan
untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan.
38
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berfikir
Hasil Observasi
1. Beberapa siswa kesulitan dalam mencapai tujuan belajar.
2. Kesadaran diri siswa untuk belajar matematika masih
rendah.
3. Cara mengajar guru kurang kreatif dan inovatif yang
berdampak membosankan.
Persepsi Positif Persepsi Negatif
Persepsi Siswa
Hasil Belajar Siswa
39
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka
peneliti membuat hipotesis penelitian bahwa persepsi siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Ciseeng yang
beralamat di Jalan Cibeuteung Muara RT 02/06, Putat Nutug,
Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Alasan peneliti memilih sekolah ini berdasarkan hasil observasi
bahwa sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dengan
judul yang sama dengan peneliti, serta letaknya yang srategis,
sekolah tersebut sudah terakreditas A, dengan jumlah kelas
terdiri dari 8 kelas untuk kelas X, 8 kelas untuk kelas XI dan 8
kelas untuk kelas XII. Sekolah tersebut menggunakan
Kurikulum 2013 (K13).
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan pada penelitian ini dari mulai observasi
sampai dengan penulisan laporan dilaksanakan pada awal
Januari sampai dengan akhir bulan Juli 2018. Kegiatan
penelitian ini sampai dengan bulan Juli 2018 dapat dilihat
secara rinci pada tabel 3.1 sebagai berikut :
41
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust
1 Observasi
2 Penulisan Bab I Pendahuluan
3 Penulisan Bab II Tinjauan Pustaka
4 Penulisan BAB III Metodologi Penelitian
5 Insrumen
6 Uji Instrumen
7 Pengumpulan Data
8 Penulisan Bab IV Hasil dan Pembahasan
9 Penulisan Bab V Kesimpulan dan Saran
10 Uji Referensi
11 Daftar Pustaka
12 Lampiran
13 Sidang
14 Revisi
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian survei (Survey Research). Metode survei
adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk
mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu
42
persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu (Margono,
2014: 29).
Menurut Kerlingger dalam Siregar (2013: 4) karakteristik
penelitian survei sebagai berikut:
1. Objek penelitian yang dilakukan pada popuilasi besar maupun
kecil. Tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga dapat ditemukan
kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar
variabel, sosiologis maupun psikologis.
2. Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil
suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
3. Metode survei ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti
halnya pada metode eksperimen.
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2016: 60). Variabel
yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas
dan variabel terikat.
a. Variabel Bebas, yaitu persepsi siswa. Persepsi siswa
disimbolkan dengan X1.
43
b. Variabel Terikat, yaitu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa
disimbolkan dengan Y1.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Persepsi Siswa
Persepsi merupakan proses perlakuan terhadap
informasi tentang suatu obyek yang masuk pada dirinya
melalui pengamatan dengan menggunakan panca indra
yang dimilikinya dan persepsi seseorang terhadap suatu
obyek banyak tergantung kepada bagimana seseorang itu
menginterpresentasikan atau mengadakan penilaian
terhadap informasi yang diterimanya melalui
pengindraannya terhadap obyek tersebut sampai
menimbulkan pengertian dan merasakan kegunaannya serta
dapat memberi perhatian untuk menyikapi. Indikator
persepsi meliputi penyerapan, pemahaman dan evaluasi.
b. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta
didik yang dicapai setelah melaksanakan proses belajar di
mana perubahan perilku tersebut meliputi aspek kognitif,
afektif dan psikomotor.
44
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016: 117).
Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian (Riduwan, 2015: 54)
Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas X
SMAN 1 Ciseeng semester genap tahun ajaran 2017/2018 yang
terdiri dari 4 kelas X IPA dan 4 kelas X IPS.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana
hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan
untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu
populasi (Siregar, 2014: 30).
Arikunto dalam Riduwan (2015: 56) mengatakan bahwa
sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil
populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari
populasi yang di ambil sebagai sumber data dan dapat mewakili
seluruh populasi.
45
Teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah suatu
cara mengambil sampel yang representatif dari populasi.
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili
dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
(Riduwan, 2015: 57).
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan teknik
Probability Sampling. Teknik Probability Sampling adalah teknik
sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Riduwan, 2015: 57). Penelitain ini menggunakan teknik
probability sampling jenis cluster random sampling. Cluster
random sampling adalah populasi dibagi dulu atas kelompok
beradarkan area atau cluster, lalu kemudian beberapa cluster
dipilih sebagai sampel, dari cluster tersebut bisa diambil
seluruhnya atau sebagian saja untuk dijadikan sampel, anggota
pupulasi disetiap cluster tidak perlu homogen. (Siregar, 2014:
32).
Peneliti menentukan sampel penelitian dengan cara
membuat undian dari seluruh kelas x (sepuluh) yang terdiri dari
8 kelas untuk menentukan 2 kelas yang akan menjadi sampel
yang akan peneliti teliti. Peneliti di bantu dengan guru mata
pelajaran matematika untuk menentukan sampel yang akan
46
digunakan untuk diteliti agar tidak bersifat subjektif. Setelah
diundi, maka peneliti mendapatkan 2 kelas untuk di jadikan
sampel penelitian yaitu kelas X IPA 2 dan X IPA 3
E. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian
1. Instrumen Non tes
a. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan
informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-
sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang
utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh
sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada
(Siregar, 2014: 21).
Kuesioner juga merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2016: 199).
Angket (Kuisoner) adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon
(responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan
penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa
khawatir bila responden memberikan jawaban hang tidak
47
sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar
pertanyaan. Disamping itu responden mengetahui informasi
tertentu yang diminta (Riduwan, 2015: 71).
Ada beberapa jenis kuesioner yang dapat digunakan
dalam proses pengumpulan data, yaitu: (Siregar, 2014: 21)
1) Kuesioner tertutup merupkan pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk
pilihan ganda. Jadi kuesioner jenis ini responden tidak
diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat.
2) Kuesioner Terbuka merupakan angket atau pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk
memberikan keleluasaan kepada responden untuk
memberikan pendapat sesuai dengan keinginan mereka.
Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa
dalam peroses pembuatan kusioner sebagai berikut:
(Siregar, 2014: 22)
1) Gunakan bahasa atau kata-kata yang sederhana agar
dapat dipahami oleh responden.
2) Hindari menggunakan pertanyaa-pertanyaan spesifik.
3) Pertanyaan harus singkat.
4) Dalam pemilihan kata-kata, hindari pemilihan kata-kata
yang bermakna ganda.
48
5) Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat
(maksudnya orang-orang yang mampu merespon).
Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
6) Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara
teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan kuesioner
tertutup untuk mengukur bagaimana persepsi siswa
terhadap mata pelajaran matematika dengan mengajukan
berbagai pernyataan. Instrumen pernyataan di buat
berdasarkan indikator-indikator dari persepsi siswa terhadap
mata pelajaran matematika. Kisi-kisi instrumen
pernyataannya berkaitan dengan indikator persepsi yang
sudah dijelaskan di bab II.
Tabel 3.2. Indikator dan Kisi-kisi Instrumen Pesepsi Siswa
Dimensi Indikator Keterangan Pernyataan
Jumlah (+) (-)
Persepsi Siswa
Penyerapan
Kejelasan materi yang disampaikan oleh guru.
1 ,16 3 3
Kecepatan penerimaan materi yang diterima siswa.
7 26 2
Seberapa banyak materi yang diterima oleh siswa pada saat guru menjelaskan.
2 20 2
Cara siswa menerima materi yang disampaikan guru
15 , 18 , 23
- 3
49
Dimensi Indikator Keterangan Pernyataan
Jumlah (+) (-)
Pengertian atau
Pemahaman
Pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dijelaskan oleh guru.
4 19 2
Hubungan antara satu bab dengan bab yang lain.
5 21 2
Penerapan materi pembelajaran terhadap kehidupan sehari-hari.
6 , 14 - 2
Hubungan antara matematika dengan mata pelajaran yang lain.
8 , 25 - 2
Penilaian atau Evaluasi
Kesulitan mata pelajaran matematika.
12 22 2
Ketakutan terhadap mata pelajaran matematika.
17 9 , 24 3
Efek samping setelah mengikuti kegiatan pembelajaran matematika.
11 , 13 10 3
Jumlah 22 4 26
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik non tes bentuk observasi, kuisoner (angket) dan
dokumentasi. .
50
1. Kuisoner (Angket)
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2016: 199).
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut
angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden. Sama dengan pedoman
wawancara, bentuk pertanyaan bisa bermacam-macam, yaitu
pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, dan pertanyaan
berstruktur (Sukamadinata, 2011: 219).
Pada penelitian kali ini, kuesioner ditujukkan untuk
mengumpulkan data persepsi siswa terhadap mata pelajaran
matematika kelas X IPA dan X IPS. Kuesioner (angket) yang
digunakan tertutup, artinya angket yang disajikan dalam bentuk
sedekmikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih
satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan
memberikan tanda silang ( ) atau tanda checklist (√) (Riduwan,
2015: 72).
Skala yang digunakan adalah skala likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara
51
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian (Riduwan, 2015: 87).
Skala Likert memiliki dua bentuk penyataan, yaitu
pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif
diberi skor 5,4,3,2,dan 1 sedangkan berntuk pernyataan negatif
diberi skor 1,2,3,4, dan 5. Bentuk jawaban skala Likert terdiri
dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju (Siregar, 2014: 25).
Tabel 3.3 Penskoran Skala Likert
Jawaban Pernyataan
Postif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-Ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Pernyataan instrumen non tes bentuk kuisoner (angket)
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji realibilitas untuk
mengetahui apakah instrumen tersebut valid dan reliabel.
a. Uji Validitas
Arikunto dalam Riduwan (2015: 97) menjelaskan
bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid
berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk
52
mendapatkan data itu valid sehingga berarti instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur Sugiyono (2016: 173).
Instrumen yang valid harus mempunyai validitas
internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas
internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam
instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan
apa yang di ukur sedangkan instrumen yang mempunyai
validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun
beradasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada (Sugiyono,
2016: 174).
Validasi internal di bagi menjadi dua jenis, yaitu
construct validaty yang berarti disusun berdasarkan teori
yang relevan dengan konsultasi ahli sebagai uji validitasnya
dan content validity yang berarti disusun berdasarkan
rancangan atau program yang telah ada dengan
membandingkan program yang ada dan konsultasi ahli
sebagai uji validitasnya. Sedangkan Validitas eksternal atau
empiris disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah
terbukti dengan dibandingkan dengan standar yang telah
ada dilanjutkan dengan analisis fakto sebagai uji
validitasnya (Sugiyono, 2016: 175).
53
Peneliti menggunakan validitas eksternal dengan
menguji cobakan kepada satu tingkat di atas subjek
penelitian.
Teknik yang digunakan adalah Korelasi Product
Moment dengan langkah-langkah sebagai berikut (Siregar,
2014: 48):
(1) Menghitung harga korelasi setiap butir alat ukur dengan
rumus Pearson/Product Moment, yaitu:
hitung =
Keterangan:
hitung : Koefisien korelasi
: Jumlah responden
: Skor item butir pernyataan
: Jumlah skor total tiap pernyataan
(2) Mencari dengan
(3) Membuat kesimpulan, dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
Jika berarti valid;
Jika berarti tidak valid.
54
b. Uji Reliabilitas
Teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah
teknik Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan sebagai
berikut (Riduwan, 2015: 115):
Keterangan:
Nilai reliabilitas
Jumlah varians skor tiap-tiap item
Varians total
Jumlah Item
Menentukan nilai varians total:
Keterangan:
Varians skor tiap-tiap item
Jumlah kuadrat item
Jumlah item dikuadratkan
Jumlah responden
Menurut Guilford dalam Sundayana (2016: 70) koefisien
reliabilitas yang dihasilkan, selanjutnya kita interpretasikan
dengan menggunakan kriteria yaitu:
55
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi
Sangat Rendah
Rendah
Sedang/Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
Instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan
teknik ini, bila koefisien realibilitas > 0,6 (Siregar, 2014: 57).
2. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat dan tindakan
manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam
sekitar), proses kerja dan penggunaan responden kecil
(Riduwan, 2015: 76). Sedangkan menurut Sukmadinata (2011:
220) observasi merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut
bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar,
kepala sekolah yang sedang mengadakan pengarahan, personil
yang sedang mengadakan rapat, dll.
56
Pada penelitian ini teknik observasi digunakan untuk
membantu peneliti mengumpulkan data dan informasi yang
dibutuhkan peneliti sebelum melakukan penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik
(Sukmadinata, 2011: 221).
Dokumentasi ditunjukan untuk memperoleh data langsung
dari tempat penelitian, berupa foto-foto. Selain itu, teknik
dokumentasi juga digunakan peneliti untuk memperoleh data
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang
didapatkan dari guru matematikanya langsung.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian kegiatan penelitian yang
sangat penting. setelah penelitian mengumpulkan data maka
langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan dan melakukan
analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah di
tetapkan (Andriani, dkk., 2014: 6.1).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi
sederhana untuk menganalisis data. Regresi linear sederhana
digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu
variabel tak bebas (dependent). Tujuan menerapkan metode ini
57
adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel
tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas
(independent) (Siregar, 2014: 284).
1. Uji Prasyarat
Pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti
menggunakan analisis parametik, maka harus dilakukan pengujian
persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya seperti
homogenitas untuk uji perbedaan (komparatif), normalitas dan
lineritas untuk uji korelasi dan regresi (Riduwan, 2015: 119).
Pada penelitian ini uji persyaratan yang digunakan adalah uji
normalitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi normal atau
tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji chi-kuadrat.
Langkah-langkah uji chi-kuadrat (Riduwan, 2015: 121)
a. Merumuskan hipotesis statistika
H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : Data berasal dari distribusi tidak normal
b. Mengurutkan data dari nilai yang terendah ke nilai yang
tertinggi atau sebaliknya.
c. Mencari nilai rentangnya (R), dengan rumus:
R = nilai tertinggi – nilai terendah
d. Mencari banyaknya kelas (BK), dengan rumus Sturgess:
58
Keterangan:
BK = jumlah kelas interval
n = banyaknya data observasi
e. Mencari nilai panjang kelas (i)
Keterangan:
i = panjang kelas interval
R = rentang yaitu selisih nilai data terbesar dan nilai
data terkecil
f. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Tabel 3.5 Tabel Penolong Uji Normalitas
No Kelas
interval F
Nilai tengah
x1 f.xi f.xi2
1
N
Jumlah
Sumber: Riduwan (2015: 122)
g. Mencari rata-rata (mean)
h. Mencari simpangan baku
i. Membuat daftar frekuensi dengan cara:
59
1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval
pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan
kelas interval ditambah 0,5.
2) Mencari nilai Z–score untuk batas kelas interval dengan
rumus:
Keterangan :
: Bilangan Baku
: Rata-rata
: Simpangan baku
3) Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurva Normal dari 0 – Z
dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
4) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan
angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi
baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan
begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada
baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara
mengalikan luas tiap kelas interval dengan jumlah
responden.
j. Mencari chi-kuadrat hitung ( )
k. Membandingkan dengan
Kriteria pengujian:
60
Jika, maka distribusi data tidak normal.
Jika, maka distribusi data normal.
2. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regeresi sederhana mempelajari apakah antara dua
variabel atau lebih mempunyai pengaruh/hubungan atau tidak,
mengukur kekuatan pengaruhnya, dan membuat ramalan yang
didasarkan pada kuat lemahnya pengaruh/hubungan variabel
tersebut (Kadir, 2015: 176).
Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu
variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas
(dependent). Rumus regresi linear sederhana: (Siregar, 2014:
284)
= a + b.X
Dimana:
Y = Variabel Terikat.
X = Variabel bebas
a dan b = Konstanta
langkah membuat persamaan regresi linear sederhana
(Siregar, 2013: 284):
a. Membuat tabel penolong
Tabel 3.6 Tabel Penolong untuk Mencari Nilai Konstanta a dan b
61
Data (n) Variabel
bebas (X) Variabel
terikat (Y) XY X2
1 ... ... ... ...
2 ... ... ... ...
n ... ... ... ...
Jumlah = = = 2 =
Sumber: Siregar (2014: 284)
b. Mencari nilai konstanta b
Rumus:
c. Mencari nilai konstanta a
Rumus:
d. Membuat persamaan regresi
Y = a + b.X
3. Uji Linearitas dan Signifikansi Regresi Y atas X
Pengujian lineritas dan signifikansi regresi Y atas X dilakukan
dengan langkah-langkah berikut (Kadir, 2015: 179).
1) Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) beberapa sumber varians
JK(T) = c Y2
JK(a) =
62
JK(b/a) = b∑ xy
JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(b/a)
JK(G) =
2) Menentukan Derajat Bebas (db) beberapa sumber varians
db(T) = n
db(a) = 1
db(S) = n – 2
db(G) = n – k
3) Menghitung Rata – rata Jumlah Kuadrat (RJK)
RJK(a) =
RJK(b/a) =
RJK(S) =
RJK(G) =
4) Menentukan berkaitan dengan linearitas dan signifikansi
regresi
Uji Linearitas dan Signifikansi Regresi Y atas X
: β = 0 (regresi tak berarti)
: β ≠ 0 (regresi berarti)
(b/a) =
63
ditolak jika (b/a) > , yang berarti variabel X
berpengaruh terhadap Y dan bersifat linear.
5) Menyusun tabel Anova regresi
Tabel 3.7 Uji Linearitas dan Signifikansi
Sumber Varians
db JK RJK
α = 0
Total
Regresi (a) Regresi (b/a) sisa
Galat
Keterangan:
ns = non signifikan atau regresi linear
db = derajat bebas
JK = Jumlah Kuadrat
RJK = Rata – rata Jumlah kuadrat
=
=
Jika, < maka terdapat pengaruh dan pengaruhnya bersifat
linear.
64
4. Uji Koefisien Persamaan Regresi
Langkah-langkah perhitungan uji koefisien persamaan regresi
(Kadir, 2015: 181)
a. Menghitung galat baku taksiran (standar error)
b. Menghitung penduga untuk α dan β
c. Menghitung Statistik Uji-t
H0 : β ≤ 0
H1 : β > 0
Rumus menghitung uji-t (Kadir, 2013: 182):
5. Koefisien Korelasi dan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
1. Koefisien korelasi antara X dan Y
2. Uji signifikansi koefisien korelasi X dan Y
H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
65
Bandingkan dengan ttabel untuk = 0,05
3. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi adalah koefisien yang memperlihatkan
besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel bebas
(prediktor), dengan rumus (Kadir, 2015: 182):
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari sekolah SMAN 1 Ciseeng pada kelas
X IPA 2 dan X IPA 3 dan dianalisis dalam penelitian ini meliputi
kuisioner (angket) tentang persepsi siswa terhadap matematika dan
hasil belajar matematika siswa yang di ambil dari nilai rapot
semester genap tahun ajaran 2017/2018.
Instrumen non tes yang di berikan pada penelitian ini berupa
angket dengan berbagai pernyataan yang mencangkup indikator
persepsi siswa. Sebelum angket di berikan kepada siswa, maka
terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitas. Instrumen yang
diujikan terdiri dari 26 pernyataan yang disusun berdasarkan
indikator persepsi siswa. Setelah di uji oleh ahli dan instrumen
tersebut layak digunakaan, maka langkah selanjutnya adalah uji
validitas empiris, dimana instrumen tersebut di ujikan kepada
tingkatan kelas di atas yaitu kelas XI IPA 1. Setelah
67
dilakukan uji coba instrumen, selanjutnya peneliti melakukan
perhitungan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi
Product Moment dan realibilitas dengan menggunakan rumus
Cronbach Alpha pada tiap item pernyataan dengan bantuan
microsoft excel untuk perhitungannya. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh 20 pernyataan yang valid (nomor item
pernyataan 1,2,4,5,7,8,10,11,12,13,14,16,17,18,19,20,21,22,23,25)
dan 6 pernyataan yang tidak valid (nomor item pernyataan:
3,6,9,15,24,26). Untuk perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada
lampiran 2 di halaman 84. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat
pada tabel 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
No item Pernyataan
rhitung Interpretasi Keterangan
1 0,4626 Valid
Instrumen Valid, Jika rhitung > rtabel
(0,444)
2 0,4768 Valid
3 0,3451 Tidak Valid
4 0,4675 Valid
5 0,4711 Valid
6 0,3162 Tidak Valid
7 0,5947 Valid
8 0,7669 Valid
9 -0,1659 Tidak Valid
10 0,8060 Valid
11 0,7172 Valid
12 0,7070 Valid
13 0,6540 Valid
14 0,6316 Valid
15 0,4967 Tidak Valid
16 0,5309 Valid
17 0,5260 Valid
18 0,4909 Valid
19 0,6212 Valid
68
No item Pernyataan
rhitung Interpretasi Keterangan
20 0,5742 Valid
21 0,5189 Valid
22 0,7598 Valid
23 0,6732 Valid
24 0,3064 Tidak Valid
25 0,5428 Valid
26 -0,5407 Tidak Valid
Berdasarkan uji reliabilitas instrumen maka kriteria suatu
instrumen penelitian dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas
11 0,6r (Siregar, 2014: 57). Hasil perhitungan 11r = 0,90 > 0,6 maka
instrument reliabel dan berdasarkan kriteria reliabilitas, nilai 11r =
0,90 berada diantara nilai interval maka reliabilitas
instrumen memiliki kriteria sangat tinggi.
B. Analisis Data
Analisis data hasil penelitian yang berupa kuisoner (angket)
tentang persepsi siswa terhadap matematika dilakukan untuk
menguji ada atau tidaknya pengaruh antara variabel X dan variabel
Y. Sebelum menguji ada atau tidaknya pengaruh anara variabel X
dan variabel Y, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Hasil uji
normalitas hingga analisis regresi sederhana akan dipaparkan
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
69
tidak. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah
uji chi square dengan kriteria bahwa data berdistribusi normal
apabila hasil , sebaliknya jika hasil
dinyatakan tidak normal. Hasil perhitungan
uji normalitas data kuisoner dan hasil belajar adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data
No Variabel Keterangan
1 Kuisoner Persepsi
Siswa 8,5640 12,592
Berdistribusi Normal
2 Hasil Belajar Matematika
8,9019 11,070 Berdistribusi
Normal
a) Kuisoner (Angket)
Hasil perhitungan uji normalitas pada kuisioner (angket)
dengan jumlah sampel sebesar 70 siswa, diperoleh
sebesar 8,5640 dan sebesar 12,592 maka dengan
demikian = 8,5640 < 12,592 dan H0
diterima ini berarti data kuisoner tentang persepsi siswa
berdistribusi normal. Perhitungan secara detailnya dapat
dilihat di lampiran 11 pada halaman 96.
b) Hasil Belajar Matematika
Hasil perhitungan uji normalitas pada hasil belajar
matematika dengan jumlah sampel 70 siswa, diperoleh
sebesar 8,9019 dan sebesar 11,070 maka
70
dengan demikian = 8,9010 < 11,070 dan
H0 diterima ini berarti data hasil belajar matematika siswa
berdistribusi normal. Perhitungan secara detailnya dapat
dilihat di lampiran 12 pada halaman 98.
2. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana mempelajari apakah antara dua
variabel mempunyai pengaruh atau hubungan atau tidak,
mengukur kekuatan pengaruhnya dan membuat ramalan yang
didasarkan kepada kuat lemahnya pengaruh atau hubungan
tersebut. Analisis regresi sederhana terdapat beberapa tahap,
yang pertama adalah membuat persamaan atau model regresi
Y atas X. Kemudian menguji linearitas dan signifikansi regresi Y
atas X, dan koefisien korelasi dan koefisien determinasi.
a) Menentukan Persamaan Y atas X ( )
Langkah pertama untuk menentukan persamaan
regresi Y atas X adalah terlebih dahulu membuat tabel
penolong untuk memudahkan mencari nilai a dan nilai b,
dimana tabel penolong tersebut memuat variabel X dan
variabel Y dan dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.3 Persamaan Regresi Linear Sederhana Jumlah
Data (n)
70 5131 378365 5620 451942
412713 a = 55,4388 b = 0,3389
71
Berdasarkan tabel di atas, maka didapatkan persamaan
regresi = 55,4388 + 0,3389 X, dimana a sebagai variabel
bebas dengan nilai 55,4388 dan b sebagai variabel terikat
dengan nilai 0,3389. Perhitungan secara detailnya dapat
dilihat pada lampiran 13 di halaman 100. Dari persamaan
regresi tersebut, artinya setiap bertambahnya persepsi siswa
sebesar satu satuan akan menaikkan rata-rata hasil belajar
sebesar 0,3389.
b) Uji Linearitas dan Signifikansi Y atas X
Sebelum melakukan uji linearitas dan uji signifikansi
regresi Y atas X, terlebih dahulu menghitung jumlah kuadrat
(JK) dari beberapa sumber varians dilanjutkan menentukan
derajat bebas dari beberapa sumber varians, kemudian
menghitung rata-rata jumlah kuadrat, terakhir menentukan
Fhitung yang berkaitan dengan linearitas dan signifikansi
regresi.
Mencari Fhitung untuk perhitungan uji signifikansi Y atas
X didapatkan dari rata-rata jumlah kuadrat b/a dibagi dengan
rata-rata jumlah kuadrat sisa (S) dan mendapatkan hasil
. Setelah mendapatkan Fhitung, bandingkan dengan
Ftabel untuk α = 0,05 , derajat kebebasan b/a adalah 1, dan
derajat kebebasan sisa adalah 68 maka diperoleh Ftabel nya
adalah 3,9818. Sehingga Fhitung > Ftabel , hal ini berarti H0
72
ditolak pada taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian,
regresi Y atas X adalah signifikan. Kesimpulan dari
pengujian linearitas dan signifikansi regresi ini adalah
variabel X berpengaruh terhadap variabel Y dan bersifat
linear. Ringkasan hasil uji linearitas dan uji signifikansi
regresi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Linearitas dan Signifikansi
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh Fhitung (b/a) =
37,11931 > Ftabel = 3,9818, hal ini berarti H0 ditolak pada
taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian, “Persepsi siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika”.
c) Uji Signifikansi Koefisien Persamaan Regresi
Terdapat beberapa langkah untuk melakukan uji
signifikansi koefisien persamaan regresi, diantaranya adalah
menghitung galat baku taksiran (standar eror), menghitung
penduga untuk α dan β. Statistika uji yang digunakan untuk
menguji signifikansi dari koefisien a dan b pada persamaan
Sumber Varians
db JK RJK Fhit Ftab
α = 0,05
Total 70 451942 -
Regresi (a) 1 451205,7 451205,7
37,11931 3,981896 Regresi (b/a) 1 259,9943 259,9943
Sisa 68 476,2915 7,004286
Galat 41 494,1786 10,51444 -0,08101 1,784938
73
regresi = 55,4388 + 0,3389 X adalah statistika uji-t.
Setelah dihitung dengan statistika uji-t maka didapat nilai
dari ta = dan tb = . Kemudian
bandingkan dengan ttabel untuk α = 0,05 dan db (S) = 68
mendapatkan hasil 1,9954 sehingga ta < ttabel atau H0
diterima, hal ini berarti konstanta persamaan regresi tidak
signifikan. Sedangkan tb > ttabel atau H0 ditolak atau koefisien
regresi bersifat signifikan. Dengan demikian, “Persepsi siswa
berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika”.
d) Koefisien Korelasi dan Uji Signifikansi Koefisien
Korelasi X dan Y
Koefisien korelasi adalah koefisien yang
memperlihatkan tingkat keeratan hubungan antara variabel
X dan Y, dimana koefisien korelasi antara X dan Y nya
sebesar 0,1817. Kemudian menguji signifikansi koefisien
korelasi X dan Y dengan mencari thitung, dimana thitung nya
adalah , lalu bandingkan dengan ttabel untuk α = 0,05
dan db = n-2 = 70 – 2 = 68, diperoleh ttabel = 1,9954.
Sehingga thitung > ttabel atau H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa
korelasi antara X dan Y tidak signifikan. Karena koefisien
korelasi adalah positif, maka makin tinggi persepsi siswa
makin tinggi pula hasil belajar matematika yang dapat
dicapai.
74
e) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi didefiniskan sebagai kuadrat
dari koefisien korelasi dikali 100%. Sehingga untuk hasil
analisis di atas, koefisien determinasi adalah 0,18172 x
100% = 3,3017%. Koefisien ini mengandung makna bahwa
3,3017% variasi variabel hasil belajar matematika dapat
dijelaskan oleh variabel persepsi siswa. Dalam pengertian
lain, bahwa dengan mengontrol predictor lain yang juga
berhubungan dengan variabel hasil belajar matematika,
maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel persepsi
siswa terhadap variabel hasil belajar matematika sebesar
3,3017%.
C. Interpretasi Hasil Peneltian
Persepsi adalah merupakan proses menerima, membedakan
dan memberi arti terhadap stimulus yang diterima alat indra,
sehingga dapat memberikan kesimpulan dan menafsirkan objek
tertentu yang diamatinya. Hasil belajar siswa merupakan hasil dari
suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang saling
mempengaruhinya. Tinggi rendahnya hasil belajar seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah persepsi.
75
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai koefisen
determinasinya sebesar 3,3017%. Ini artinya terdapat 3,3017%
hasil belajar matematika siswa dipengaruhi oleh persepsi siswa dan
96,6983% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa untuk mendapatkan hasil belajar
yang baik maka persepsi negatif harus lebih banyak diberikan
stimulus sehingga siswa akan senang dan tertarik mempelajari
matematika, selain itu proses pembelajaran harus diimbangi
dengan fasilitas pembelajaran yang mampu menarik perhatian
siswa serta melibatkan secara aktif siswa dalam proses
pembelajaran sehingga siswa mendapatkan kesan yang baik pada
pembelajaran matematika dan persepsi siswa terhadap matematika
menjadi positif.
76
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil uji linearitas dan uji signifikansi, diperoleh
Fhitung (b/a) = 37,11931 > Ftabel = 3,9818, hal ini berarti H0
ditolak pada taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian,
“Persepsi siswa berpengaruh terhadap hasil belajar
matematika”.
2. Setiap bertambahnya persepsi siswa sebesar satu satuan akan
menaikkan rata-rata hasil belajar sebesar 0,3389.
3. Koefisien determinasi nya adalah 3,3017%. Koefisien ini
mengandung makna bahwa 3,3017% variasi variabel hasil
belajar matematika dapat dijelaskan oleh variabel persepsi
siswa.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka untuk pembaca dan
untuk peneliti selanjutnya disampaikan saran sebagai berikut:
1. Sekolah dan guru dapat memberikan stimulus yang mampu
mendorong semangat siswa dalam belajar, baik berupa video
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa
akan menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran
yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
77
2. Peneliti lain diharapkan dapat meneliti lebih dalam lagi tentang
persepsi siswa terhadap matematika yang ditinjau dari
beberapa hal dan diharapkan dapat memberikan solusi atau
tindakan merubah persepsi negatif siswa terhadap matematika
78
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahan. 2012. Departemen Agama RI. Jakarta: Kuali.
Andriani, dkk. 2014. Metode Penelitian. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Baharuddin dan Esa, Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gani, Abdul. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran dan Persepsi Tentang Matematika Terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri di Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone. Jurnal Daya Matematis, Volume 3(3) : 337-343.
Irwanto. 2016. Psikologi Umum. Jakarta: PT Total Grafika.
Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia.
Jihad, Asep dan Abdul, Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Ling, Jonathan dan Jonathan Catling. 2012. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
Margono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rahman Shaleh, Abdul. 2008. Psikologi:Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.
Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelita Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rofiah, Siti. 2017. Persepsi Pendidik PAI tentang Pembelajaran Multikultural di Madrasah Ibtidaiyah Berbasis Pesantren. Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 2(2): 29-40. ISSN: 2476-9703.
Siregar, Syofian. 2014. Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana
79
Slameto, 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sobur, Alex. 2016. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata , Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sundayana, Rostina. 2016. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Surya, Mohamad. 2013. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah,Muhibbin. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Syamarro, N., dkk. 2015. Pengaruh Motivasi dan Persepsi Siswa pada Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika SiswaKelas VIIIdi MTs Al-Hidayah Dukupuntang Kabupaten Cirebon (Pokok Bahasan Kubus dan Balok). Jurnal EduMa Vol. 4(2): 106-111. ISSN 2086 – 3918.
Syaripah. 2016. Pengaruh Persepsi Pembelajaran Matematika Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Bidang Matematika di Sekolah SMAN 1 Curup Timur T.P 2015/2016. Jurnal EduTech Vol. 2(2): 117-131. ISSN: 2442-6024, e-ISSN: 2442-7063.
Thobroni, 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV Andi Offset.
80
Lampiran 1
Kisi-kisi Instrumen Kuisoner Persepsi Siswa
Dimensi Indikator Keterangan Pernyataan
Jumlah (+) (-)
Persepsi
Siswa
Penyerapan
Kejelasan materi
yang disampaikan
oleh guru.
1 ,16 3 3
Kecepatan
penerimaan
materi yang
diterima siswa.
7 26 2
Seberapa banyak
materi yang
diterima oleh
siswa pada saat
guru menjelaskan.
2 20 2
Cara siswa
menerima materi
yang disampaikan
guru
15 , 18
, 23 - 3
Pengertian
atau
Pemahama
n
Pemahaman
siswa terhadap
materi yang sudah
dijelaskan oleh
guru.
4 19 2
Hubungan antara
satu bab dengan
bab yang lain.
5 21 2
Penerapan materi
pembelajaran
terhadap
kehidupan sehari-
hari.
6 , 14 - 2
Hubungan antara
matematika
dengan mata
pelajaran yang
lain.
8 , 25 - 2
81
Dimensi Indikator Keterangan Pernyataan
Jumlah (+) (-)
Penilaian
atau
Evaluasi
Kesulitan mata
pelajaran
matematika.
12 22 2
Ketakutan
terhadap mata
pelajaran
matematika.
17 9 , 24 3
Efek samping
setelah mengikuti
kegiatan
pembelajaran
matematika.
11 , 13 10 3
Jumlah 22 4 26
82
Lampiran 2
KUESIONER PERSEPSI SISWA TERHADAP MATEMATIKA
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
A. Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang dianggap sesuai
dengan pendapat anda.
B. Pilihlah salah satu jawaban yang terdapat pada kolom :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RG : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
C. Isilah dengan jawaban objektif.
No Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1 Saya menerima dengan jelas materi
yang dijelaskan oleh guru
2 Saya menerima secara keseluruhan
materi yang di sampaikan oleh guru
3 Saya mudah melupakan materi yang
disampaikan oleh guru
4 Saya paham secara keseluruhan
materi-materi pelajaran matematika
5
Menurut saya, pelajaran matematika
mempunyai hubungan antara satu
bab dengan bab yang lain
6
Saya bisa mengaitkan materi
matematika dengan kehidupan
sehari-hari
83
7 Saya menerima dengan cepat
materi yang di jelaskan oleh guru.
8
Menurut saya, matematika
mempunyai hubungan dengan mata
pelajaran yang lain
9 Menurut saya, pelajaran matematika
itu menakutkan
10 Saya stress karena pelajaran
matematika
11 Setelah belajar matematika, saya
merasa bahagia
12 Menurut saya pelajaran matematika
itu mudah
13 Setelah belajar matematika, saya
merasa sakit kepala dan sakit perut
14
Menurut saya, pelajaran matematika
itu banyak kegunaanya dalam
berbagai hal.
15
Saya memperhatikan dan
mendengarkan ketika guru
menjelaskam
16 Bahan pelajaran yang disampaikan
guru, saya terima dengan jelas
17 Menurut saya, pembelajaran
matematika dikelas menyenangkan
18 Ketika guru menjelaskan, saya langsung mencatat meteri yang dijelaskan
19 Menurut saya, materi yang dijelaskan guru sulit dipahami
20 Saya kurang mampu menerima materi yang di jelaskan guru
21 Menurut saya, rumus antar bab sulit dikaitkan
22 Ketika ada pr mtk, sayamenyontek jawaban teman
23 Saya mengerjakan latihan soal matematika dengan cermat
24 Saya tidak mampu mengungkapkan
84
pendapat saat diskusi pelajaran mtk berlangsung
25 Menurut saya, pelajaran fisika menerapkan ilmu matematika
26 Saya harus membaca kembali materi yang sudah dijelaskan guru
85
Lampiran 3
Uji Validasi Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 4 4 3 4 5 4 4 5 1 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 1 105
2 4 4 2 3 5 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 84
3 4 4 3 4 4 3 4 3 1 2 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 2 1 3 3 4 2 78
4 4 3 3 3 5 5 3 4 3 3 3 3 3 5 5 3 3 4 3 3 2 3 3 2 5 1 87
5 4 4 3 3 5 5 2 3 2 1 1 1 1 4 5 4 3 4 1 1 2 1 2 5 5 3 75
6 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 77
7 3 3 2 2 3 4 2 4 1 1 1 2 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 3 2 65
8 4 4 3 3 5 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 1 3 3 3 4 2 86
9 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 4 3 2 2 69
10 5 4 3 3 5 3 2 4 2 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 5 1 87
11 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 2 5 4 2 4 2 91
12 3 3 2 3 4 2 2 2 5 2 2 2 4 2 4 3 2 4 2 2 1 1 2 2 3 4 68
13 4 4 3 3 5 3 4 5 3 4 3 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 2 100
14 4 4 3 3 4 4 4 5 2 3 3 3 4 5 5 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 94
15 4 4 2 3 3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 4 4 2 84
16 4 4 3 3 4 3 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 5 1 86
17 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 85
18 5 5 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 79
19 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 5 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 77
20 4 3 2 3 5 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 4 4 1 2 3 2 3 3 4 2 76
21 4 4 2 3 4 3 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 86
22 4 4 1 3 5 4 3 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 1 88
rhitung 0,470384 0,48001 0,338649 0,45258 0,476965 0,321372 0,597553 0,769509 -0,15925 0,806014 0,703624 0,693289 0,65526 0,630039 0,178833 0,535155 0,518936 0,50175 0,61568 0,579264 0,526667 0,7571 0,66398 0,295825 0,546993 -0,53916
rtabel (n-2)
Kategori V V TV V V TV V V TV V V V V V TV V V V V V V V V TV V TV
SiswaItem Pernyataan (X)
Total (Y)
0,444
86
Lampiran 4
Uji Reliabilitas Instrumen
1 2 4 5 7 8 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 25
1 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 88 7744
2 4 4 3 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 68 4624
3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 1 3 4 62 3844
4 4 3 3 5 3 4 3 3 3 3 5 3 3 4 3 3 2 3 3 5 68 4624
5 4 4 3 5 2 3 1 1 1 1 4 4 3 4 1 1 2 1 2 5 52 2704
6 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 62 3844
7 3 3 2 3 2 4 1 1 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 49 2401
8 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 69 4761
9 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 4 2 54 2916
10 5 4 3 5 2 4 3 3 3 5 5 4 4 4 3 2 2 3 2 5 71 5041
11 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 2 5 4 4 75 5625
12 3 3 3 4 2 2 2 2 2 4 2 3 2 4 2 2 1 1 2 3 49 2401
13 4 4 3 5 4 5 4 3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 81 6561
14 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 5 5 3 4 3 3 4 3 4 3 74 5476
15 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 5 3 3 3 3 3 4 68 4624
16 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 5 71 5041
17 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 67 4489
18 5 5 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 63 3969
19 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 60 3600
20 4 3 3 5 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 1 2 3 2 3 4 62 3844
21 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 70 4900
22 4 4 3 5 3 4 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 71 5041
Total (X) 87 83 67 91 70 78 63 62 64 76 85 83 73 82 60 60 55 59 69 87 1454 98074
Sigma X^2 7569 6889 4489 8281 4900 6084 3969 3844 4096 5776 7225 6889 5329 6724 3600 3600 3025 3481 4761 7569
Si 0,485727 0,528413 0,37509 0,83355 0,795006 0,911685 1,037187 0,795006 0,75018 1,100964 0,83355 0,528413 0,5679 0,767297 0,767297 0,631085 0,963624 1,086119 0,774317 0,843873
Si^2 0,235931 0,279221 0,140693 0,694805 0,632035 0,831169 1,075758 0,632035 0,562771 1,212121 0,694805 0,279221 0,322511 0,588745 0,588745 0,398268 0,928571 1,179654 0,599567 0,712121
Sigma Si^2
St^2
reliabilitas (r11)
Kategori
Siswa Total (Y) Y^2
0,905232377
Tinggi
89,90082645
12,58874459
Item Pernyataan(X)
87
Lampiran 5
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN
Langkah Uji Validitas dengan Korelasi Product Moment
1. Menghitung nilai hitung
xy =
xy =
xy =
xy =
xy =
xy =
xy = 0,5714
2. Menghitung nilai tabel
, α = 0,05
Nilai (22 – 2) dari tabel product moment = 0,444
3. Membuat Keputusan
Karena hitung ≥ tabel (0,5714 ≥ 0,444) , maka item pernyataan no 1
Valid begitu juga untuk item pernyataan lainnya dapat di cari
dengan cara yang sama.
88
Lampiran 6
PERHITUNGAN UJI REALIBILITAS INSTRUMEN
Langkah Uji Realibilitas dengan Alpha Cronbach :
1. Menentukan varians skor tiap-tiap item soal S1
2. Menentukan nilai jumlah varians semua total ( ) dengan yang
telah dihitung di Microsoft Excel sebesar
= 12,207
3. Selanjutnya uji realibilitas instrumen dengan rumus alpha cronbach:
0,89814
Berdasarkan uji reliabilitas diatas koefisien reliabilitas yang dihasilkan
dapat diinterpretasikan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel bila
koefisien reliabilitas ˃ 0,60. Hasil perhitungan diperoleh dalam
penelitian ini 0,89814 ˃ 0,60 maka instrumen kuesioner tersebut reliabel
dan berdasarkan kriteria reliabilitas , nilai berada diantara
0,60 ˂ ˂ 1,00 dengan kriteria sangat tinggi.
\
89
Lampiran 7
Kisi-kisi Instrumen Kuisoner Persepsi Siswa
Dimensi Indikator Keterangan Pernyataan
Jumlah (+) (-)
Persepsi
Siswa
Penyerapan
Kejelasan materi
yang disampaikan
oleh guru.
1 , 12 - 2
Kecepatan
penerimaan
materi yang
diterima siswa.
5 - 2
Seberapa banyak
materi yang
diterima oleh
siswa pada saat
guru menjelaskan.
2 16 2
Cara siswa
menerima materi
yang disampaikan
guru
14 , 19 - 2
Pengertian
atau
Pemahama
n
Pemahaman
siswa terhadap
materi yang sudah
dijelaskan oleh
guru.
3 15 1
Hubungan antara
satu bab dengan
bab yang lain.
4 17 2
Penerapan materi
pembelajaran
terhadap
kehidupan sehari-
hari.
11 - 1
Hubungan antara
matematika
dengan mata
pelajaran yang
lain.
6 , 20 - 2
90
Penilaian
atau
Evaluasi
Kesulitan mata
pelajaran
matematika.
9 18 3
Ketakutan
terhadap mata
pelajaran
matematika.
13 - 1
Efek samping
setelah mengikuti
kegiatan
pembelajaran
matematika.
8,10 7 2
Jumlah 16 4 20
91
Lampiran 8
KUESIONER PERSEPSI SISWA TERHADAP MATEMATIKA
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
D. Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang dianggap sesuai
dengan pendapat anda.
E. Pilihlah salah satu jawaban yang terdapat pada kolom :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RG : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
F. Isilah dengan jawaban objektif.
No Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1 Saya menerima dengan jelas materi
yang dijelaskan oleh guru
2 Saya menerima secara keseluruhan
materi yang di sampaikan oleh guru
3 Saya paham secara keseluruhan
materi-materi pelajaran matematika
4
Menurut saya, pelajaran matematika
mempunyai hubungan antara satu
bab dengan bab yang lain
5 Saya menerima dengan cepat
materi yang di jelaskan oleh guru.
6
Menurut saya, matematika
mempunyai hubungan dengan mata
pelajaran yang lain
7 Saya stress karena pelajaran
92
matematika
8 Setelah belajar matematika, saya
merasa bahagia
9 Menurut saya pelajaran matematika
itu mudah
10 Setelah belajar matematika, saya
merasa sakit kepala dan sakit perut
11
Menurut saya, pelajaran matematika
itu banyak kegunaanya dalam
berbagai hal.
12 Bahan pelajaran yang disampaikan
guru, saya terima dengan jelas
13 Menurut saya, pembelajaran
matematika dikelas menyenangkan
14 Ketika guru menjelaskan, saya langsung mencatat materi yang dijelaskan
15 Menurut saya, materi yang dijelaskan guru sulit dipahami
16 Saya kurang mampu menerima materi yang di jelaskan guru
17 Menurut saya, rumus antar bab sulit dikaitkan
18 Ketika ada pr mtk, sayamenyontek jawaban teman
19 Saya mengerjakan latihan soal matematika dengan cermat
20 Menurut saya, pelajaran fisika menerapkan ilmu matematika
93
Lampiran 9
Perhitungan Statistik Kusioner Persepsi Siswa
A. Distribusi Frekuensi
62 63 63 64 65 65 66
67 67 68 68 68 68 68
68 69 69 69 69 69 69
70 70 70 70 70 70 70
70 71 71 72 72 73 73
73 73 73 73 74 74 75
75 75 76 76 77 77 78
78 78 78 79 79 79 79
79 79 79 80 80 80 80
81 81 82 83 83 83 86
1. Banyak Data (n) = 70
2. Rentang
R = Xmaks – Xmin
= 86 – 62
= 24
3. Banyak Kelas
BK = 1 + 3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log (70)
= 1 + 3,3 (1,845)
= 1 + 6,0888
= 7,088
= 7 (pembulatan ke bawah)
4. Interval Kelas (i)
(dibulatkan ke atas)
Tabel Tabulasi Distribusi Frekuensi
No Interval Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi (f)
fk f . f.
1 62-65 61,5 65,5 6 6 63,5 4032,25 381 24193,5
2 66-69 65,5 69,5 15 21 67,5 4556,25 1012,5 68343,75
3 70-73 69,5 73,5 18 39 71,5 5112,25 1287 92020,5
4 74-77 73,5 77,5 9 48 75,5 5700,25 679,5 51302,25
5 78-81 77,5 81,5 17 65 79,5 6320,25 1351,5 107444,3
6 82-85 81,5 85,5 4 69 83,5 6972,25 334 27889
7 86-89 85,5 89,5 1 70 87,5 7656,25 87,5 7656,25
Jumlah 70 40349,75 5133 335955
94
B. Perhitungan Mean
C. Perhitungan Median
D. Perhitungan Modus
69,5 +
E. Perhitungan Varians
F. Perhitungan Simpangan Baku
G. Perhitungan Kemiringan
Mean Median Modus Varians
Simpangan Baku Kemiringan
95
Lampiran 10
Perhitungan Statistik Hasil Belajar Matematika
H. Distribusi Frekuensi
75 75 75 75 75 76 76
76 76 76 77 77 77 77
77 77 78 78 78 78 79
79 79 79 79 79 79 79
80 80 80 80 80 80 80
81 81 81 81 81 81 81
81 82 82 82 82 82 82
82 83 83 83 83 83 83
84 84 84 84 85 85 85
85 85 85 85 85 86 86
5. Banyak Data (n) = 70
6. Rentang
R = Xmaks – Xmin
= 86 – 75
= 11
7. Banyak Kelas
BK = 1 + 3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log (70)
= 1 + 3,3 (1,845)
= 1 + 6,0888
= 7,088
= 6 (pembulatan ke bawah)
8. Interval Kelas (i)
(dibulatkan ke atas)
Tabel Tabulasi Distribusi Frekuensi
No Interv
al
Batas
Batas
Frekuensi (f)
fk f . f.
Bawah
Atas
1 75-76 74,5 76,5 10 10 75,5 5700,3 755 57003
2 77-78 76,5 78,5 10 20 77,5 6006,3 775 60063
3 79-80 78,5 80,5 15 35 79,5 6320,3 1192,5 94804
4 81-82 80,5 82,5 15 50 81,5 6642,3 1222,5 99634
5 83-84 82,5 84,5 10 60 83,5 6972,3 835 69723
6 85-86 84,5 86,5 10 70 85,5 7310,3 855 73103
Jumlah 70 5635 454328
96
I. Perhitungan Mean
J. Perhitungan Median
K. Perhitungan Modus
L. Perhitungan Varians
M. Perhitungan Simpangan Baku
N. Perhitungan Kemiringan
Mean Median Modus Varians
Simpangan Baku Kemiringan
97
Lampiran 11
Perhitungan Uji Normalitas Kuisioner Persepsi Siswa
1. Hipotesis
H0: Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1: Data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal
2. Menentukan Chi-Square tabel (2
tabel ) berdasarkan dari tabel
Kai Kuadrat (Chi Square) diman;
Jumlah Sampel = 70
Taraf Signifikansi = 5% (0,05)
Dk = K-1= 7-1 = 6
Sehingga diperoleh:
2
tabel = 12,592
3. Menentukan Chi Square hitung ( 2
hitung ) dengan
menggunakan tabulasi tabel sebagai berikut:
Karena,
2
2
1
k
hitung i
fo fe
fe
Keterangan: 2
hitung : nilai Chi-Kuadrat hitung
fe : frekuensi harapan
fo : frekuensi pengamatan
k : bawah kelas
4. Kriteria Pengujian Hipotesis
1 62 - 65 6 63,5 4032,25 381 24193,5 61,5 -1,98347 0,023658 0,070979526 4,968567 1,031433 1,063854 0,214116959
2 66 - 69 15 67,5 4556,25 1012,5 68343,75 65,5 -1,31273 0,094637 0,165802185 11,60615 3,393847 11,5182 0,99242167
3 70 - 73 18 71,5 5112,25 1287 92020,5 69,5 -0,64199 0,260439 0,251026918 17,57188 0,428116 0,183283 0,010430474
4 74 - 77 9 75,5 5700,25 679,5 51302,25 73,5 0,028746 0,511466 0,246408503 17,2486 -8,2486 68,03932 3,944629794
5 78 - 81 17 79,5 6320,25 1351,5 107444,3 77,5 0,699483 0,757875 0,156816018 10,97712 6,022879 36,27507 3,304606705
6 82 - 85 4 83,5 6972,25 334 27889 81,5 1,37022 0,914691 0,064681569 4,52771 -0,52771 0,278478 0,061505186
7 86 - 89 1 87,5 7656,25 87,5 7656,25 85,5 2,040957 0,979372 0,017280529 1,209637 -0,20964 0,043948 0,036331308
70 40349,75 5133 378849,5 89,5 2,711694 0,996653 8,564042096
Kesimpulan Karena < maka Ho diterima
Data sampel berasal dari Populasi yang berdistribusi normal
Simpangan Baku 5,96358862
8,564042096
(0,05) (dk) 12,592
fe f 0 -f e (f 0 -f e )2 (f 0 -f e )2/f e
Rata-rata 73,32857143
f. Xi f.Xi2 batas kelas Z Luas O-Z Luas Kelas Interval(Xi)2No Kelas Interval fo Nilai Tengah (Xi)
2
hitung
2
tabel2
hitung 2
tabel
98
jika
2 2
hitung tabel maka terima 0H .
jika
2 2
hitung tabel maka tolak 0H
5. Membandingkan 2
hitung dengan 2
tabel
untuk 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = k-1. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh: 2
hitung <2
tabel (8,5640 < 12,592)
6. Kesimpulan
Karena 2
hitung <2
tabel (8,5640 < 12,592) maka H0 diterima dan
H1 ditolak, ini artinya data sampel berasal dari Populasi yang
berdistribusi normal.
Lampiran 12
Perhitungan Uji Normalitas Kuisioner Hasil Belajar Siswa
7. Hipotesis
H0: Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1: Data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal
8. Menentukan Chi-Square tabel ( 2
tabel ) berdasarkan dari tabel
Kai Kuadrat (Chi Square) diman;
Jumlah Sampel = 70
Taraf Signifikansi = 5% (0,05)
Dk = K-1= 6-1 = 5
Sehingga diperoleh:
2
tabel = 11,070
9. Menentukan Chi Square hitung (2
hitung ) dengan
menggunakan tabulasi tabel sebagai berikut:
No fo Nilai Tengah (Xi) Xi2 f.Xi f.Xi2 batas kelas Z Luas 0-Z luas kelas interval fe f 0 -f e (f 0 -f e )2 (f 0 -f e )2 /f e1 75 - 76 10 75,5 5700,25 755 57002,5 74,5 -1,87045 0,030711 0,075494065 5,2845846 4,715415 22,23514 4,20754794
2 77 - 78 10 77,5 6006,25 775 60062,5 76,5 -1,24697 0,106205 0,160278644 11,219505 -1,21951 1,487193 0,13255421
3 79 - 80 15 79,5 6320,25 1192,5 94803,75 78,5 -0,62348 0,266483 0,233516769 16,346174 -1,34617 1,812184 0,11086288
4 81 - 82 15 81,5 6642,25 1222,5 99633,75 80,5 0 0,5 0,233516769 16,346174 -1,34617 1,812184 0,11086288
5 83 - 84 10 83,5 6972,25 835 69722,5 82,5 0,623484 0,733517 0,160278644 11,219505 -1,21951 1,487193 0,13255421
6 85 - 86 10 85,5 7310,25 855 73102,5 84,5 1,246968 0,893795 0,075494065 5,2845846 4,715415 22,23514 4,20754794
70 5635 454327,5 86,5 1,870452 0,969289 8,90193006
Kesimpulan Karena < maka Ho diterima
Data sampel berasal dari Populasi yang berdistribusi normal
Rata-rata 80,5
Simpangan Baku 3,207780397
8,901930055
(0,05) (dk) 11,070
Jumlah
Kelas Interval
2
hitung
2
tabel2
hitung2
tabel
99
Karena,
2
2
1
k
hitung i
fo fe
fe
Keterangan: 2
hitung : nilai Chi-Kuadrat hitung
fe : frekuensi harapan
fo : frekuensi pengamatan
k : bawah kelas
10. Kriteria Pengujian Hipotesis
jika
2 2
hitung tabel maka terima 0H .
jika
2 2
hitung tabel maka tolak 0H
11. Membandingkan 2
hitung dengan 2
tabel
untuk
0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh: 2
hitung < 2
tabel (8,90193 < 12,592)
12. Kesimpulan
Karena 2
hitung < 2
tabel (8,90193 < 12,592) maka H0 diterima
dan H1 ditolak, ini artinya data sampel berasal dari Populasi
yang berdistribusi normal.
100
Lampiran 13
Analisis Regresi Sederhana
1. Menentukan Persamaan Regresi Y atas X ( = a + b X)
Tabel. Persiapan untuk Analisis Regresi Sederhana
No X X2 Y Y2 XY
1 68 4624 76 5776 5168
2 78 6084 75 5625 5850
3 79 6241 82 6724 6478
4 86 7396 82 6724 7052
5 83 6889 81 6561 6723
6 67 4489 81 6561 5427
7 66 4356 78 6084 5148
8 79 6241 78 6084 6162
9 68 4624 78 6084 5304
10 70 4900 75 5625 5250
11 69 4761 80 6400 5520
12 70 4900 75 5625 5250
13 79 6241 85 7225 6715
14 78 6084 83 6889 6474
15 69 4761 75 5625 5175
16 77 5929 81 6561 6237
17 68 4624 78 6084 5304
18 70 4900 78 6084 5460
19 68 4624 78 6084 5304
20 64 4096 76 5776 4864
21 67 4489 76 5776 5092
22 81 6561 85 7225 6885
23 83 6889 85 7225 7055
24 68 4624 76 5776 5168
25 69 4761 78 6084 5382
26 70 4900 78 6084 5460
27 73 5329 81 6561 5913
28 75 5625 82 6724 6150
29 75 5625 83 6889 6225
30 70 4900 75 5625 5250
31 69 4761 77 5929 5313
32 79 6241 80 6400 6320
101
No X X2 Y Y2 XY
33 65 4225 77 5929 5005
34 62 3844 77 5929 4774
35 80 6400 85 7225 6800
36 76 5776 82 6724 6232
37 80 6400 82 6724 6560
38 71 5041 78 6084 5538
39 73 5329 85 7225 6205
40 78 6084 81 6561 6318
41 83 6889 84 7056 6972
42 79 6241 81 6561 6399
43 80 6400 86 7396 6880
44 68 4624 77 5929 5236
45 63 3969 80 6400 5040
46 81 6561 84 7056 6804
47 73 5329 80 6400 5840
48 72 5184 83 6889 5976
49 70 4900 75 5625 5250
50 70 4900 81 6561 5670
51 73 5329 86 7396 6278
52 75 5625 83 6889 6225
53 76 5776 83 6889 6308
54 77 5929 82 6724 6314
55 74 5476 82 6724 6068
56 73 5329 85 7225 6205
57 69 4761 77 5929 5313
58 79 6241 80 6400 6320
59 78 6084 83 6889 6474
60 69 4761 77 5929 5313
61 80 6400 81 6561 6480
62 65 4225 78 6084 5070
63 82 6724 84 7056 6888
64 71 5041 80 6400 5680
65 72 5184 80 6400 5760
66 70 4900 78 6084 5460
67 79 6241 85 7225 6715
68 74 5476 84 7056 6216
69 73 5329 78 6084 5694
70 63 3969 85 7225 5355
JUMLAH 5131 378365 5620 451942 412713
MEAN 73,3 5405,214 80,28571 6456,314 5895,9
102
Dari tabel diatas, dapat ditentukan persamaan regresi atau model
regresi sebagai berikut:
= a + b X
b = dan a = –b dimana :
= = 767
= = 2262,7
= = 736,286
b = = = 0,3389
a = –b = 80,29 – (0,3389)(73,3) = 55,4388
Jadi persamaan regresi Y atas X adalah = 55,4388 + 0,3389 X
2. Uji Linearitas dan Signifikansi Regresi Y atas X
a) Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) beberapa sumber varians
JK (T) = = 451942
JK (a) = = = 451205,7143
JK (b/a) = b = (0,3389) (767) = 259,9943
JK (S) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a) = 451942 – 451205,7143 –
259,9943 = 494,1786
103
JK (G) = , untuk itu data terlebih dahulu
diurutkan menurut variabel X:
X Kelompok n Y
62 k1 1 76
63 k2 2
75
63 82
64 k3 1 82
65 k4 2
81
65 81
66 k5 1 78
67 k6 2
78
67 78
68 k7 6
75
68 80
68
75
68 85
68 83
68 75
69
k8 6
81
69 78
69 78
69 78
69 76
69 76
70
k9 8
85
70 85
70 76
70 78
70 78
70 81
70 82
70 83
71 k10 2
75
71 77
72 k11 2
80
72 77
73
k12 6
77
73 85
73 82
73 82
73 78
104
X Kelompok n Y
73 85
74 k13 2
81
74 84
75
k14
3 81
75 86
75 77
76 k15 2
80
76 84
77 k16 2
80
77 83
78
k17 4
75
78 81
78 86
78 83
79
k18 7
83
79 82
79 82
79 85
79 77
79 80
79 83
80
k19 4
77
80 81
80 78
80 84
81 k20 2
80
81 80
82 k21 1 78
83
k22 3
85
83 84
83 78
86 k23 1 85
Selanjutnya dihitung jumlah kuadrat galat untuk data variabel Y
khusus untuk variabel X yang sama (kelompok sama) saja,
karena variabel X yang tidak sama akan bernilai nol.
Perhitungannya sebagai berikut.
105
JK(G) =
b) Menentukan derajat bebas (db) beberapa sumber varians
db (T) = n = 70
db (a) = 1
db (b/a) = 1
db (S) = n – 2 = 70 – 2 = 68
db (G) = n – k = 70 – 23 = 47
c) Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK)
RJK (a) =
RJK (b/a) =
RJK (S) =
RJK (G) =
106
d) Menentukan Fhitung berkaitan dengan linearitas dan signifikansi
regresi
Uji Linearitas dan Signifikansi Regresi Y atas X
H0 : β = 0 (regresi tak berarti)
H1 : β ≠ 0 (regresi berarti)
Fhit (b/a) =
Bandingkan dengan Ftab untuk α = 0,05 , db (b/a) = 1 , db (S) =
68 diperoleh Ftab(0,05:1;68) = 3,981896, sehingga Fhit(b/a) >
Ftab. Hal ini berarti H0 ditolak pada taraf signifikan α = 0,05.
Dengan demikian, regresi Y atas X adalah signifikan.
Kesimpulan dari pengujian linearitas dan signifikansi regresi ini
adalah variabel X berpengaruh terhadap Y dan bersifat linear.
e) Menyusun Tabel Anova Regresi
Tabel 4.4 Uji Linearitas dan Signifikansi
Keterangan :
* = regresi signifikan (Fhit = 9,82473 > Ftab = 3,981896)
ns = non signifikan atau regresi linear (Fhit = 1,139915 < Ftab =
1,759412)
Sumber Varians
Db JK RJK Fhit Ftab
α = 0,05
Total 70 451942 -
Regresi (a) 1 451205,7 451205,7
37,11931 3,981896 Regresi (b/a)
1 259,9943 259,9943
Sisa 68 476,2915 7,004286
Galat 47 494,1786 10,51444 -0,08101 1,784938
107
db = derajat bebas
JK = Jumlah Kuadrat
RJK = Rata-rata Jumlah Kuadrat
Fhit = Fhitung
Ftab = Ftabel
Dari hasil analisis seperti disarikan pada tabel diatas diperoleh
Fhit(b/a) = 37,11931 > Ftab = 3,981896 dan Fhit (Tc) = -0,08101 <
Ftab = 1,784938 . Dengan demikian, “Persepsi siswa berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika dan pengaruhnya bersifat linear”.
3. Uji Signifikansi Koefisien Persamaan Regresi
Langkah-langkah perhitungan:
a) Menghitung Galat Baku Taksiran (standard eror)
b) Menghitung Penduga untuk α dan β
c) Menghitung Statistika Uji-t
108
Hipotesis penelitian (verval) adalah “Persepsi siswa
berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika".
Sedangkan hipotesis statisikanya adalah:
H0 : β ≤ 0
H1 : β > 0
Statistika uji yang digunakan untuk menguji signifikansi dari
koefisien a dan b pada persamaan regresi = 69,073 + 0,1625
X adalah statistika uji-t.
Bandingkan dengan ttabel untuk α = 0,05 dan db (S) = 68
mendapatkan hasil 1,9954 sehingga ta < ttabel atau H0 diterima,
hal ini berarti konstanta persamaan regresi tidak signifikan.
Sedangkan tb > ttabel atau H0 ditolak atau koefisien regresi
bersifat signifikan. Dengan demikian, “Persepsi siswa
berpengaruh positif terhadap hasil belejar matematika”.
4. Koefisien korelasi dan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi X dan Y
a) Koefisien korelasi antara X dan Y
Jadi, koefisien korelasi antara X dan Y sebesar 0,1817
b) Uji signifikansi koefisien korelasi X dan Y
109
H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
Bandingkan dengan ttabel untuk α = 0,05 dan db = n – 2 = 70 –
2 = 68, diperoleh ttab(0,05;68) = 1,995469, sehingga thit < ttab atau
H0 diterima. Hal ini berarti korelasi antara X dengan Y tidak
disignifikan. karena koefisien korelasi adalah positif, maka
makin tinggi perspesi siswa makin tinggi pula hasil belajar
matematika siswa yang dapat dicapai.
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi didefinisikan sebagai kuadrat dari
koefisien korelasi dikali 100%. Sehingga untuk hasil analisis data
diatas, koefisien determinasi adalah
( . Koefisien ini
mengandung makna bahwa 3,3017% variasi variabel hasil belajar
matematika dapat dijelaskan oleh variabel persepsi siswa. Dalam
pengertian lain, bahwa dengan mengontrol predictor lain yang juga
berhubungan dengan variabel hasil belajar matematika maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh variabel persepsi terhadap variabel
hasil belajar matematika sebesar 3,3017%.
110
Lampiran 14
Nilai Rapot Kelas X IPA 2 SMAN 1 Ciseeng
No Nama Siswa
Kognitif dan Afektif Keterampilan
1 A1 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
2 A2 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
3 A3 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
4 A4 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
5 A5 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
6 A6 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
7 A7 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
8 A8 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
9 A9 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
10 A10 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
11 A11 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
12 A12 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
13 A13 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
14 A14 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
15 A15 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
16 A16 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
17 A17 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
18 A18 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
19 A19 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
20 A20 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
21 A21 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
22 A22 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
23 A23 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
24 A24 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
25 A25 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
26 A26 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
27 A27 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
28 A28 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
29 A29 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
30 A30 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
31 A31 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
32 A32 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
33 A33 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
111
No Nama Siswa
Kognitif dan Afektif Keterampilan
34 A34 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
35 A35 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
Lampiran 15
Nilai Rapot Kelas X IPA 3 SMAN 1 Ciseeng
No NAMA SISWA
Kognitif dan Afektif Keterampilan
1 B1 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
2 B2 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
3 B3 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
4 B4 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
5 B5 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
6 B6 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
7 B7 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
8 B8 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
9 B9 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
10 B10 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
11 B11 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
12 B12 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
13 B13 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81
14 B14 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
15 B15 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
16 B16 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
17 B17 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
18 B18 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
19 B19 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
20 B20 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
21 B21 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
22 B22 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
23 B23 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
24 B24 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
25 B25 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
26 B26 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
27 B27 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
112
No NAMA SISWA
Kognitif dan Afektif Keterampilan
28 B28 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
29 B29 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
30 B30 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
31 B31 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
32 B32 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
33 B33 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
34 B34 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
35 B35 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
113
Lampiran 16
114
Lampiran 17
115
116
117
118
119
Lampiran 18
120
121
Lampiran 19
122
Lampiran 20
DOKUMENTASI
Kegiatan Uji Validasi oleh kelas XI IPA 2 SMAN 1 Ciseeng
123
Kegiatan Proses Penelitian dengan Menyebar Kusioner Persepsi
Siswa
Kegiatan Proses Pembelajaran
Lam
pira
n 21
RIW
AYA
124
T HIDUP PENULIS
Nama : Yashinta Damayanti
Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 30 Juni 1996
Agama : Islam
Alamat : Pci Blok D 79 No. 10 RT 02 RW 05
Cilegon,Banten.
Riwayat Keluarga
1. Orang Tua : a. Ayah : Muhammad Jaelani
b. Ibu : Ade Nur Komariah
2. Kakak : Iqbal Noor Fadiela
3. Adik : Syahbilal Zidan
Riwayat Pendidikan
1. SDIT Raudhatul Jannah, Lulusan Tahun 2008
2. SMPIT Raudhatul Jannah, Lulusan Tahun 2011
3. SMA N 2 Krakatau Steel, Lulusan Tahun 2014
4. Diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Jakarta Tahun 2014
Riwayat Pekerjaan
1. Menjadi Guru SMA YAPAN Indonesia tahun ajaran 2018/2019
125
126
127
128
129
130