114
i PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MAHASISWA PENGGUNA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi) Oleh: Dwika Albiyanti Lestari NIM : 11140700000039 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018

PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

i

PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN

FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KESEJAHTERAAN

SUBJEKTIF PADA MAHASISWA PENGGUNA

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi (S. Psi)

Oleh:

Dwika Albiyanti Lestari

NIM : 11140700000039

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018

Page 2: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

ii

Page 3: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

iii

Page 4: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

aaasatu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UIN Syarif

aaaHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

aaadengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

aaamerupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

aaasanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Juli 2018

Dwika Albiyanti Lestari

NIM: 11140700000039

Page 5: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

v

MOTTO

“ Jika kamu benar menginginkan sesuatu, kamu akan menemukan caranya. Namun

jika tak serius, kau hanya akan menemukan alasan” – Jim Rohn

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya, Papi dan Mami yang telah

mendidik, menyayangi, mendoakan dan mendukung tanpa kenal lelah.

Page 6: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) Mei 2018

C) Dwika Albiyanti Lestari

D) Pengaruh Perbandingan Sosial, Rasa Syukur dan Faktor Demografi terhadap aaa

aaaKesejahteraan Subjektif Pada Mahasiswa Pengguna Media Sosial Instagram

E) xiii + 80 halaman + lampiran

F)aMahasiswa usia 18-24 tahun, baik laki-laki maupun perempuan cenderung

aaamerasakan kesejahteraan melalui media sosial, khususnya media sosial

aaainstagram. Akan tetapi memiliki permasalahan. Mahasiswa cenderung selalu

aaaingin mengikuti trend yang sedang marak diperbincangkan pada media sosial

aaainstagram seperti fashion (penampilan) dan bentuk tubuh. Tujuan penelitian ini

aaaadalah untuk mengetahui pengaruh variabel perbandingan sosial, rasa syukur dan

aaafaktor demografi terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna

aaamedia sosial instagram.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi

aaaberganda dengan populasi mahasiswa yang tidak teridentifikasi secara pasti

aaadengan sampel berjumlah 265 mahasiswa sebagai individu yang sudah memiliki

aaaakun instagram >6 bulan yang diambil dengan teknik non-probability sampling.

AaAlat ukur untuk mengukur kesejahteraan subjektif adalah FS (Flourishing Scale)

aaaterdiri dari 8 item dan SPANE (Scale of Positive and Negative Affect) yang terdiri

aaadari 12 item yang dimodifikasi oleh Ed Diener dan Robert Biswas-Diener

aaa(2009), untuk alat ukur perbandingan sosial adalah The Upward and Downward

aaaAppearance Comparison Scale (UDACS) oleh O’Brien (2009) yang berisi 18

aaaitem, untuk alat ukur rasa syukur adalah Gratitude, Resentment, Appreciatiton

aaaTest-Short Form (GRAT-Short Form) oleh Watkins (2003) yang berjumlah 16

aaaitem. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis

aaa(CFA) dengan bantuan software Lisrel 8.70. Sedangkan analisis data

aaamenggunakan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS

aaa20.0.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh

aaayang signifikan perbandingan sosial, rasa syukur dan faktor demografi terhadap

aaakesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram sebesar

aaa27.6%. Berdasarkan hasil uji hipotesis minor menunjukkan bahwa dua variabel

aaamemiliki pengaruh yang signifikan, antara lain sense of abundance dan

aaaappreciation for others.

Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti serta

aaamenganalisis pengaruh variabel lain seperti kepribadian yang dikaitkan dengan

aaakesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram dan

aaamelakukan ragam karakteristik sampel penelitian yang tidak hanya berusia dewasa

aaaawal, tetapi juga untuk dewasa akhir atau orang tua.

G) Bahan bacaan:33; 3 buku + 30 jurnal

Page 7: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) May 2018

C) Dwika Albiyanti Lestari

D) The Influence of Social Comparison, Gratitude and Demographic Factors on aaa

aaaSubjective Well-Being

E) xiii + 80 pages + appendix

F) Students aged 18-24 years, both men and women tend to feel the prosperity

aaathrough social media, especially social media instagram. But it has problems.

aaaStudents tend to always follow the current trends discussed on social media

aaainstagram like fashion (appearance) and body shape. The purpose of this study to

aaadetermine the influence of social comparison variables, gratitude and demographic

aaafactors on subjective wellbeing in students media social users instagram.

This research uses quantitative approach with multiple regression analysis

aaawith student population that is not identified with exact sample as many as 265

aaastudents as individuals who already have instagram account > 6 months taken with

aaanon-probability sampling technique. Measuring instrument for measuring

aaasubjective well-being is FS (Flourishing Scale) consists of 8 items and SPANE

aaa(Scale of Positive and Negative Affect) consisting of 12 items modified by Ed

aaaDiener and Robert Biswas-Diener (2009), for comparison measuring instrument

aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS) by

aaaO'Brien (2009) containing 18 item, for measuring gratitude is Gratitude,

aaaResentment, Appreciatiton Test-Short Form (GRAT-Short Form) by Watkins

aaa(2003) which amounted to 16 item. Test the validity of the measuring tool using

aaaConfirmatory Factor Analysis (CFA) technique with the help of software

aaaLisrel 8.70. While data analysis used multiple regression analysis techniques with

aaathe help of SPSS 20.0 software.

The conclusion obtained in this study is that there is a significant influence of

aaasocial comparison, gratitude and demographic factors on subjective wellbeing on

aaathe students of social media users instagram of 27.6%. Based on the result of

aaahypothesis minor test showed that two variables have significant influence, among

aaaothers sense of abundance and appreciation for others.

The authors suggest for further research to examine and analyze influence

aaaother variables such as personality associated with subjective welfare on

aaatudents of social media users instagram and do characteristics of research samples

aaathat are not only early adult age, but also for late adults or parents.

G) Reference: 33; 3 books + 30 journal

Page 8: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Perbandingan Sosial, Rasa Syukur dan Faktor Demografis terhadap

Kesejahteraan Subjetif Pada Mahasiswa Pengguna Media Sosial Instagram”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW

kepada keluarga, sahabat, tabiin, tabiut dan umat Islam yang memegang teguh

ajarannya.

Penulis menyadari tidaklah mudah untuk menyusun skripsi tanpa adanya

bimbingan, bantuan, dukungan dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof, Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M. Si Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Dr. Rena Latifa, M.Psi selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membantu memberikan arahan selama perkuliahan dari awal semester hingga

akhir semester. Penulis mengucapkan terima kasih.

3. Ilmi Amalia, M.Psi, Psikolog selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan tugas akhir ini.

4. Kedua orang tua penulis, mami dan papi, serta kakak perempuanku Laras

Fitriyanti Eka Permatahati dan adik perempuanku Rachel Triana Azzahra yang

telah memberikan dukungan dan doa sehingga skripsi ini bisa selesai. Sekali lagi

Page 9: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

ix

terimakasih atas perjuangan dan kesabaran yang sudah mau melihat anaknya

berproses. Aku sangat menyayangi kalian

5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan banyak ilmu selama proses pembelajaran maupun diluar

pembelajaran. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat dan Allah

menjadikan pahala yang tidak pernah putus.

6. Institusi yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian. Terima kasih juga

untuk mahasiswa/i yang sudah berkenan untuk mengisi kuesioner penelitian.

7. Hanny Rahmawati dan Dinda Tiara Sella teman seperjuangan kuliah yang

sekaligus sahabat tercinta yang sudah membantu dan memotivasi untuk terus

semangat dalam menyelesaikan skripsi. Terima kasih ya sahabat atas semua yang

kalian berikan. Aku sayang kalian

8. Yahya Putra Pratama, Dea Halima, Widya Rahmatika, Tiara Febriyantini dan Siti

Rofiah, keluargaku, yang selalu mendoakan dan membantu banyak atas skripsi ini

juga memotivasi agar penulis dapat segera menyelesaikan dan terus semangat

menghadapi segala rintangan untuk menyelesaikan skripsi ini. Love you both

9. Teman-teman PSikologi 2014, dan kelas A yang telah menemani peneliti setelah 4

tahun terakhir.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berkontribusi

dalam penelitian ini. Pencapaian ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari kalian

semua.

Page 10: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

x

Penulis bersyukur memiliki lingkungan yang mendukung dalam hal yang lebih baik.

Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Semoga Allah SWT

membalas kebaikan yang telah diberikan. Tidak ada hal yang sempurna di dunia ini,

begitupun dalam proses penyelesaian skripsi ini sehingga penulis menerima adanya

saran dan kritik atas penelitian yang dilakukan. Pada akhirnya, penulis mengucapkan

semoga karya tulis skripsi dapat bermanfaat untuk seluruh pihak.

Jakarta, 18 Juli 2018

Penulis

Page 11: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………. ii

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. iii

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………….……………. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………...………… v

ABSTRAK………………………………………………………………………. vi

ABSTRACT…………………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. xi

DAFTAR TABEL………………………………………………………………. xiii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...…. xiv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xv

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1 u 1.2 Latar Belakang.............................................................................................. 1

h 1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................................ 9

qq q 1.2.1 Pembatasan masalah.............................................................................. 9

qqqq 1.2.2 Perumusan masalah............................................................................... 10

aa1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian…………...................................................... 11

aaaaa1.3.1 Tujuan Penelitian.................................................................................. 11

qqqq 1.3.2 Manfaat Penelitian................................................................................ 12

BAB 2 LANDASAN TEORI................................................................................ 13

a2.1 Kesejahteraan Subjektif................................................................................... 13

aaaaa2.1.1 Definisi kesejahteraan subjektif........................................................... 15

aaaaa2.1.2 Dimensi kesejahteraan subjektif........................................................... 16

aaaaa2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif................. 17

aaaaa2.1.4 Pengukuran kesejahteraan subjektif.................................................... 19

a2.2 Perbandingan Sosial……………………………………..…………….….… 20

aaaaa2.2.1 Definisi perbandingan sosial…………………………….……….….. 20

aaaaa2.2.2 Dimensi perbandingan sosial..………………………………….……. 22

aaaaa2.2.3 Pengukuran perbandingan sosial……………………………….......... 22

a2.3 Rasa Syukur………………………………………..……………….……...... 24

aaaa 2.3.1 Definisi rasa syukur………………………………………….............. 24

aa 2.3.2 Dimensi rasa syukur………………..………………………….…….. 25

aa 2.3.3 Pengukuran rasa syukur………………………………………........... 26

a 2.4 Demografi…………………………………………….……………………. 27

2.4.1 Definisi demografi…………………………………………………... 27

2.4.2 Dimensi demografi………………………………………………….. 28

2.4.3 Pengukuran variabel demografi………………………………….….. 29

Page 12: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

xii

2.5 Kerangka Berfikir……………………………….……………….………..... 30

a2.6 Hipotesis Penelitian………………………………………….……….….…. 34

BAB 3 METODE PENELITIAN......................................................................... 37

aa3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel..................................... 37

aa3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................... 37

aa3.3 Instrumen Pengumpulan Data........................................................................ 41

aaaa 3.3.1 Skala kesejahteraan subjektif…...….................................................. 41

aaaaaa 3.3.2 Skala perbandingan sosial................................................................. 42

aaaaa 3.3.3 Skala rasa syukur…........................................................................... 43

aaaaa 3.3.4 Variabel demografi……………………………………………….… 44

a3.4 Uji Validitas Konstruk………….……………………………..……….…..... 45

aaaa 3.4.1 Uji validitas alat ukur kesejahteraan subjektif………………........... 47

aaa 3.4.2 Uji validitas alat ukur upward comparison………………................ 49

aaaa 3.4.3 Uji validitas alat ukur downward comparison……………………... 51

aaaa 3.4.4 Uji validitas alat ukur sense of abundance………………………..... 52

aaa 3.4.5 Uji validitas appreciation for others…………………………........... 54

aaaaaa 3.4.6 Uji validitas alat ukur simple appreciation…………………….…… 55

a3.5 Teknik Analisis Data…………………..……………………….……..….….. 56

BAB 4 HASIL PENELITIAN…………………………………….……………. 60

aa4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian……………………….…………….... 60

aa4.2 Hasil Analisis Deskriptif…………………………………….…………....... 61

aa4.3 Kategorisasi Skor Variabel……………………………………….………... 62

aa4.4 Hasil Uij Hipotesis Penelitian…………………………….…………...…… 63

aa4.5 Analisis Proporsi Varians pada Masing-Masing Independent Variable...…. 68

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN………….……………….…. 71

aa5.1 Kesimpulan……………………………………….……………………….... 71

aa5.2 Diskusi……………………………………………………………………… 71

aa5.3 Saran……………………………………………….……………………...... 78

aaa 5.3.1 Saran Teoritis..………………………………………………………. 78

aaaa 5.3.2 Saran Praktis…..………………………………………………….…. 79

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81

LAMPIRAN .......................................................................................................... 84

Page 13: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Flourishing Scale (FS)

and Scale of Positive and Negative Affect (SPANE)……………….…. 42

Tabel 3.2 Blue Print The Upward

and Downward Appearance comparison Scale (UDACS)…………… 43

Tabel 3.3 Blue Print Gratitude, Resentment

and Appreciation Test-Short Form (GRAT_Short Form)……….……. 43

Tabel 3.4 Muatan Faktor Item Kesejahteraan Subjektif ........................................ 48

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Upward Comparison ............................................ 50

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Downward Comparison ........................................ 52

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Sense of Abundance .............................................. 53

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Appreciation for Others ........................................ 55

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Simple Appreciation ............................................. 56

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian...................................................... 60

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif ....................................................................... 62

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor .................................................................... 62

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian................................................... 62

Tabel 4.5 R Square……………………………………………………………… 63

Tabel 4.6 Anova .................................................................................................... 64

Tabel 4.7 Koefisien Regresi .................................................................................. 65

Tabel 4.8 Proporsi Varians Sumbangan Masing-Masing Independent

Variabel .................................................................................................. 68

Page 14: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir, perbandingan sosial, rasa syukur

dan faktor demografi terhadap kesejahteraan subjektif ..................... 34

Page 15: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Alat Ukur Penelitian ........................................................................ 85

Lampiran 2 : Syntax CFA dan Path Diagram........................................................ 92

Lampiran 3 : Output Regresi Stepwise ................................................................. 98

Page 16: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media sosial merupakan media yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks,

gambar, suara, dan video informasi dengan individu lainnya (Philip Kotler & Kevin

Lane Keller, 2016). Pengguna situs media sosial telah berkembang pesat selama

dekade terakhir. Menurut Pew Internet dan American Life Project yang melacak tren

penggunaan media sosial, dilaporkan bahwa 65% dari semua individu dewasa

menggunakan situs jejaring sosial pada tahun 2015.

Mander (2015) dalam rilis penelitian oleh Global Web Index

(www.globalwebindex.net) pada tahun 2015 juga menguatkan dengan mengatakan

bahwa media sosial yang paling sering diakses oleh masyarakat Indonesia secara

spesifik adalah situs-situs media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Google+,

Line, Whatssapp, Pinterest, LinkedIn, Instagram, dan Skype. Menurut Asosiasi

Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016, aktivitas internet yang

paling populer adalah mengakses media sosial dengan jumlah 129,2 juta pengguna

(97,4%). Yang lebih menariknya, pengguna media sosial pada umumnya dapat

menghabiskan waktu rata-rata 50 menit setiap hari untuk berinteraksi di media sosial

tersebut seperti contohnya di facebook dan instagram (Stewart, 2016).

Penelitian terdahulu juga mengungkapkan bahwa yang memotivasi individu untuk

menghabiskan begitu banyak waktu berinteraksi di media sosial adalah kebanyakan

individu melaporkan untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman. (Joinson,

Page 17: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

2

2008). Alasan lain yang dilaporkan mengenai media sosial dan beserta fitur yang

tersedia didalamnya, meliputi (1) berhubungan kembali dengan teman lama yang

sebelumnya mengalami kehilangan kontak, (2) berhubungan dengan individu lain

yang memiliki hobi atau minat yang sama, (3) memiliki teman baru, (4) mengikuti

informasi selebriti, dan (5) menemukan pasangan hidup (Smith, 2011).

Individu memiliki banyak alasan untuk menggunakan situs jejaring sosial.

Jejaring sosial behubungan dengan kepuasan dan kesejahteraan yang dirasakan dalam

menggunakan media sosial. Kesejahteraan subjektif pada pengguna media sosial

tentunya sangat menarik untuk diteliti karena didasari oleh adanya suatu tujuan utama

dalam kehidupan setiap individu, yaitu mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.

Kesejahteraan subjektif memiliki implikasi langsung terhadap psikologis

individu, fisik dan perilaku. Dengan kata lain, kesejahteraan individu dapat membawa

pengaruh yang positif terhadap kehidupan individu dan sebagai evaluasi kognitif dan

afektif individu terhadap hidupnya (Diener, Lucas & Oishi, 2005). Diener (2005)

menyebutkan bahwa kesejahteraan subjektif mengacu pada semua jenis evaluasi, baik

positif maupun negatif yang dimiliki individu terhadap hidupnya.

Jenis evaluasi yang dikemukakan oleh Diener (2005) mencakup pada evaluasi

afektif refleksi, seperti kepuasan hidup dan kepuasan kerja, minat dan keterlibatan

dan afektif untuk peristiwa kehidupan, seperti sukacita dan kesedihan. Dengan

demikian, kesejahteraan subjektif merupakan istilah umum untuk evaluasi yang

berbeda pada masing-masing individu tentang kehidupan, peristiwa yang dialami,

tubuh dan pikiran dan keadaan dimana individu tinggal. Meskipun konsep

Page 18: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

3

kesejahteraan subjektif bersifat subjektif dalam arti kesejahteraan subjektif terjadi

dalam pengalaman individu, manifestasi dari kesejahteraan subjektif dapat diamati

secara objektif dalam perilaku verbal dan nonverbal, tindakan, biologi, perhatian, dan

memori.

Kepuasan atau kesejahteraan hidup pada setiap individu tentu akan berbeda-beda.

Kepuasan hidup dalam konteks pengguna media sosial khususnya instagram

dikalangan mahasiswa berhubungan dengan kesejahteraan bagi para penggunanya

dengan afeksi yang ditonjolkan lebih yaitu perasaan bahagia dan kesejahteraan

subjektif dalam menggunakan atau mengakses media sosial instagram. Selanjutnya

untuk menjadi fokus dalam penelitian adalah yang berkaitan dengan teknologi yaitu

media sosial khususnya instagram.

Instagram adalah situs jejaring sosial yang paling cepat berkembang secara global

dan merupakan layanan foto, sharing video, dan social network service (SNS) yaitu

jaringan sosial online yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil gambar

dan video, dan kemudian membagikannya di platform lain (Frommer, 2010).

Instagram saat ini merupakan jaringan situs sosial dengan pertumbuhan tercepat

(Wagner, 2015). Sebagaimana dilaporkan oleh Cnet, pengguna instagram telah

mencapai lebih dari 200 juta pengguna.

Adapun angka 200 juta pengguna media sosial instagram mengacu pada jumlah

pengguna aktif bulanan. Cnet, perusahaan yang dimiliki oleh media sosial instagram

ini juga menjelaskan bahwa para penggunanya telah mengunggah lebih dari 20 miliar

foto. Pada tahun 2016 terjadinya peningkatan dari tahun sebelumnya yang dilaporkan

Page 19: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

4

oleh Cnet. Perusahaan instagram mengungkapkan bahwa 400 juta individu masuk

setidaknya sebulan sekali ke akun instagram milik pribadi (Instagram, 2016).

Hal yang dilakukan oleh para remaja pada saat mengakses media sosial ialah

individu sering mengabadikan momen penting dengan kamera handphone, lalu

individu upload ke media sosial, agar teman dunia maya dapat mengetahui bahwa

individu sedang di suatu tempat atau sedang melakukan sesuatu hal. Fitur di media

sosial mendorong penggunanya untuk berbagi atau memposting hal-hal yang relevan

dengan yang lainnya melalui foto, musik, atau teks di profil. Individu lain yang

mengunjungi profil akun yang dicari akan mengetahui aktivitas dan informasi yang

ditampilkan di halaman profil.

Penjelasan mengenai kegiatan dalam media sosial relevan pada Whiting dan

Williams (2013). Whiting dan Williams menemukan bahwa kemudahan mengakses

informasi tentang individu lain merupakan salah satu faktor yang mendorong banyak

individu untuk menggunakan media sosial. Selanjutnya, kegiatan memposting dapat

meningkatkan pengetahuan tentang hal yang sebelumnya individu tidak diketahui

seperti informasi tentang restoran terbaru atau tempat menarik.

Namun, pengguna akan membandingkan informasinya dengan informasi milik

pengguna akun media sosial instagram lainnya ketika menerima informasi dari

individu lain (Mussweiler, Ruter, & Epstude dalam Lee, 2014) seperti

membandingkan gaya hidup atau status sosial. Ketika pengguna membandingkan

dirinya dengan pengguna lain di media sosial, keadaan individu akan terpengaruh,

sehingga terjadi penurunan efek positif dan efek negatif (Gibbons & Buunk, 1999).

Page 20: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

5

Penurunan efek positif dan negatif mengakibatkan perhatian yang lebih bahwa

munculnya efek negatif akan menimbulkan rasa iri pada diri individu (Fiske, 2010;

Hellen & Saaksjarvi, 2012).

Melakukan seperti meng-upload segala bentuk kegiatan yang sedang dilakukan

tentunya dapat memunculkan terjadinya social comparison atau perbandingan sosial.

Feinstein dkk., 2013; Haferkamp & Kramer, 2011; Lee, 2014; Vogel dkk., 2014

mengungkapkan bahwa ketika pengguna media sosial membandingkan diri sendiri

dengan beberapa pengguna media sosial lainnya yang dilihat secara selektif lebih baik

daripada dirinya, maka individu cenderung melakukan perbandingan ke atas. Namun,

melakukan perbandingan secara terus-menerus ke atas membuktikan memiliki

dampak negatif pada keadaan psikologis individu seperti depresi, harga diri, evaluasi

diri, dan kesejahteraan (Feinstein dkk., 2013; Kalpidou dkk., 2011; Lee, 2014; Vogel

dkk., 2014; Haferkamp & Kramer, 2011; Kross dkk dalam Vogel dkk, 2015).

Perilaku membandingkan diri sendiri dapat merujuk sebagai perbandingan sosial.

Perbandingan sosial adalah kecenderungan yang dilakukan dengan menggunakan

individu lain untuk mengevaluasi diri sendiri (Festinger di Patrick, Neighbours &

Knee, 2004). Evaluasi yang dilakukan adalah menilai gaya keseharian dan bentuk

tubuh dengan individu lain yang dapat dilihat melalui media sosial instagram.

Mussweiler dkk. (dalam Lee, 2014) telah menyatakan bahwa setiap kali individu

dihadapkan dengan informasi tentang kemampuan, prestasi, dan keadaan individu

lain, individu akan menghubungkan informasi dengan infomasi yang dimiliki oleh

individu. Penghubungan informasi dapat menunjukkan bahwa setiap informasi

Page 21: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

6

tentang individu lain akan membuat perbandingan individu tidak dapat dihindari

(Goethals dalam Fujita, 2008). Kajian mengenai kesejahateraan subjektif pengguna

media sosial instagram menjadi penting pada kalangan remaja dan dewasa awal.

Untuk memperkuat penjelasan yang sudah dijabarkan, penulis mencari data

dengan melakukan wawancara. Terbukti dengan hasil wawancara yang dilakukan

pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagian

dilakukan pada pekerja Rumah Sakit Hermina yang menggunakan instagram oleh

penulis pada tanggal 9 Maret 2018 terhadap delapan mahasiswa dan dua pekerja

Rumah Sakit Hermina. Tujuh dari tiga mahasiswa menyatakan cenderung puas

dengan menggunakan media sosial instagram yang dimiliki, namun memiliki

permasalahan ketika mahasiswa cenderung selalu ingin mengikuti trend yang sedang

marak diperbincangkan pada media sosial instagram seperti fashion (penampilan)

dan bentuk tubuh. Sebagian besar, tujuh dari tiga mahasiswa juga selalu mengalami

dan melakukan social comparison dengan model atau temannya yang ada di media

sosial instagram.

Kegiatan yang ada dalam media sosial instagram menyebabkan pengguna media

sosial instagram berpikir bahwa individu yang bahagia dapat terlihat dari apa yang di

post ke halaman profil akun pribadi. Berdasarkan beberapa penelitian, dapat

disimpulkan bahwa individu yang melakukan perbandingan sosial lebih sering tidak

bahagia dan memiliki dampak yang lebih rentan terhadap hasil perbandingan sosial

(Lyubomirsky & Ross, 1997; Lyubomirsky, Tucker, & Kasri, 2001; Giordano dkk,

2000; Swallow & Kuiper di White dkk., 2006). Kebahagiaan memiliki hubungan kuat

Page 22: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

7

dengan rasa syukur (Watkins dkk., 2003; Peterson & Seligman, 2004). McCullough

dkk. (2002) menemukan bahwa individu yang bersyukur memiliki tingkat emosi

positif yang lebih tinggi, puas dengan kehidupannya dan memiliki tingkat stres serta

depresi yang lebih rendah. Berdasarkan asosiasi dalam temuan sebelumnya, dapat

diasumsikan bahwa rasa syukur juga memiliki hubungan dengan perbandingan sosial.

Gratitude atau rasa syukur adalah perasaan kagum, syukur, dan penghargaan

terhadap kehidupan (Emmons, McCullough & Tsang, 2003). Emmons (2007)

menambahkan pernyataan bahwa rasa syukur adalah pilihan sikap individu dalam

menghadapi keadaan hidup, yang baik maupun yang buruk dan didasari oleh

kemampuan individu untuk mengenali dan mengakui kebaikan dalam hidup. Individu

yang bersyukur dapat menerima kehidupannya dan serta mensyukuri apa yang

individu miliki, jadi individu tidak merasa iri pada individu lain (Peterson &

Seligman, 2004).

Ketika individu dapat merasakan kepuasan dengan kehidupannya, kemungkinan

kecemburuannya akan berkurang (Krasnova dkk, 2013; Espín dkk., 2015). Syukur

juga memiliki hubungan negatif dengan rasa iri (McCullough dkk., 2002; Roberts

dalam Lambert dkk., 2009). Artinya, bahwa semakin individu memiliki rasa syukur

pada dirinya sendiri, maka individu akan cenderung tidak merasa cemburu pada

individu lain.

Faktor lain yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pengguna media sosial

instagram adalah jenis kelamin. Studi yang dilakukan Lenhart (2007) menunjukkan

adanya pengaruh jenis kelamin dalam menggunakan media sosial. Bahwa perempuan

Page 23: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

8

(89%) lebih banyak memberikan komentar kepada temannya di media sosial melalui

wall dibandingkan laki-laki. Laki-laki cenderung menggunakan situs media sosial

untuk mencari kenalan wanita atau iseng, sedangkan wanita lebih sering

menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan teman yang sebelumnya

dikenal di dunia maya (Boyd, 2007). Selanjutnya, penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Bessenhoff (2006) mengungkapkan bahwa wanita cenderung terlibat

dalam perbandingan sosial dan lebih cenderung terpengaruh secara negatif daripada

laki-laki.

Penelitian Angie Zou (2014) menyebutkan bahwa usia menjadi salah satu faktor

yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pengguna media sosial instagram. Usia

yang menjadi fokus dalam penelitiannya adalah 18-24 tahun yaitu usia remaja atau

dewasa awal. Dapat disimpulkan bahwa usia 18-24 tahun sudah dapat merasakan

kesejahteraan subjektif dalam penggunaan media sosial instagram.

Berdasarkan penjabaran yang sudah dijelaskan mengenai kesejahteraan subjektif,

menunjukkan bahwa terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kesejahteraan

subjektif pengguna media sosial instagram pada mahasiswa atau remaja. Oleh

karenanya, penulis tertarik untuk meneliti apakah terdapat pengaruh antara

perbandingan sosial, rasa syukur, jenis kelamin, dan usia terhadap kesejahteraan

subjektif pengguna media sosial instagram. Penelitian ini diberi judul “Pengaruh

Perbandingan Sosial, Rasa Syukur dan Faktor Demografi terhadap

Kesejahteraan Subjektif pada Mahasiswa Pengguna Media Sosial Instagram”.

Page 24: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

9

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis membatasi ruang lingkup masalah

penelitian pada pengaruh perbandingan sosial, rasa syukur dan faktor demografi

terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram.

Adapun pengertian yang digunakan sebagai berikut:

1.aKesejahteraan subjektif dalam penelitian ini adalah semua jenis evaluasi,abaik

aaapositif maupun negatif individu terhadap hidupnya sebagaimana dikemukakan

aaaDiener (2005). Evaluasi positif maupun negatif mencakup pada evaluasi afektif

aaarefleksi, seperti kepuasan hidup dan kepuasan kerja, minat dan keterlibatan serta

aaaafektif untuk peristiwa kehidupan, seperti sukacita dan kesedihan.

2.aPerbandingan sosial dalam penelitian ini adalah perilaku membandingkan yang

aaatimbul dari kebutuhan untuk menilai diri sendiri (self-evaluating) sebagaimana

aaadikemukakan oleh Festinger (1954). Kebutuhan untuk menilai diri sendiri dapat

aaadipenuhi dengan membandingkan penampilan dan bentuk tubuh dengan individu

aaalain yang dapat dilihat di media sosial instgram.

3. Rasa syukur dalam penelitian ini adalah kecenderungan untuk mengalami perasaan

aaaberterimakasih sebagai apresiasi terhadap kebaikan yang telah di terima

aaasebagaimana dikemukakan oleh Watkins dkk. (2003). Adapun perasaan

aaaberterimakasih dalam rasa syukur yaitu mencakup tiga aspek. Pertama adalah

aaaperasaan berkecukupan, kedua adalah apresiasi sosial dan ketiga adalah

aaaapresiasi terhadap hal sederhana.

Page 25: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

10

4. Jenis kelamin dalam penelitian ini adalah perbedaan antara perempuan dengan

aaalaki-laki secara biologis sejak individu lahir sebagaimana dikemukakan oleh

aaaHungu (2007). Dalam penelitian ini yaitu oleh laki-laki dan perempuan. Laki-laki

aaacenderung menggunakan situs media sosial untuk mencari kenalan wanita atau

aaaiseng. Sedangkan untuk wanita, wanita lebih sering menggunakan media social

aaauntuk berkomunikasi dengan teman yang sebelumnya dikenal di dunia maya.

Aa(Boyd, 2007).

5. Usia dalam penelitian ini adalah perkembangan individu yang terhitung mulai saat

aaadilahirkan sampai berulang tahun sebagaimana yang dikeumukakan oleh Elisabeth

aaaB. Hurlock (1998). Usia dalam penelitian mengacu pada penelitian Angie Zou

aaa(2014) menyebutkan bahwa usia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

aaakesejahteraan subjektif pengguna media sosial instagram. Usia yang menjadi

aaafokus dalam penelitiannya adalah (18-24) tahun yaitu usia remaja atau dewasa

aaaawal.

6. Populasi dalam penelitian yaitu mahasiswa yang dikategorikan remaja atau

aaadewasa awal dan pengguna aktif media sosial instagram.

1.2.2 Perumusan Masalah

Merajuk pada latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan variabel perbandingan sosial, rasa

aaasyukur, dan faktor demografi terhadap kesejahteraan subjektif?

Page 26: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

11

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan upward comparison pada variabel

aaaperbandingan sosial terhadap kesejahteraan subjektif?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan downward comparison pada variabel

aa perbandingan sosial terhadap kesejahteraan subjektif?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan sense of abundance pada variabel rasa

aa syukur terhadap kesejahteraan subjektif?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan appreciation for others pada variabel

aa rasa syukur terhadap kesejahteraan subjektif?

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan simple appreciation pada variabel rasa

aa syukur terhadap kesejahteraan subjektif?

7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan jenis kelamin pada variabel demografi

aa terhadap kesejahteraan subjektif?

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan usia pada variabel demografi terhadap

aa kesejahteraan subjektif?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perbandingan sosial, rasa

syukur dan faktor demografi terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa

pengguna media sosial instagram. Mengetahui besarnya sumbangan perbandingan

sosial (upward social comparison / perbandingan ke atas dan downward social

comparison / perbandingan ke bawah), rasa syukur (sense of abundance, appreciation

for others dan simple appreciation), faktor demografi (jenis kelamin dan usia)

Page 27: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

12

terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram.

Selanjutnya, penelitian yang diteliti juga untuk membuktikan variabel atau dimensi

mana yang memiliki pengaruh terbesar terhadap variabel kesejahteraan subjektif pada

mahasiwa pengguna media sosial instagram.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian mengenai kesejahteraan subjektif pengguna media sosial instagram

diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi berkembangnya ilmu pengetahuan,

khususnya dalam bidang ilmu psikologi dan diharapkan dapat memberikan informasi

serta gambaran yang semakin bervariasi pada faktor-faktor yang berpengaruh terkait

dengan tema penelitian mengenai kesejahteraan subjektif serta menjadi bahan rujukan

dalam penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat membantu dan memberikan

informasi serta digunakan sebagai bahan masukan terhadap mahasiswa dan indivu

lainnya, khususnya pengguna media sosial instagram mengenai hal-hal yang

mempengaruhi kesejahteraan subjektif mahasiswa pengguna media sosial instagram.

Page 28: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

13

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kesejahteraan Subjektif

2.1.1 Definisi Kesejahteraan Subjektif

Kesejahteraan subjektif merupakan suatu aspek yang penting dalam mengembangkan

sebuah kualitas hidup yang positif. Kesejahteraan subjektif dapat dikatakan

merupakan hasil dari teori kebahagiaan yang sudah dikembangkan. Kebahagiaan

dalam kesejahteraan subjektif berkaitan dengan tingkatan emosi dan bagaimana

individu memahami dunia dan dirinya sendiri. Sedangkan mengenai kepuasan dalam

hidup merupakan pemahaman yang lebih luas mengenai penerimaan kehidupan

individu (Compton, 2005).

Diener (2003) subjective well-being atau kesejahteraan subjektif merupakan

konsep yang meliputi emosi, pengalaman menyenangkan, rendahnya tingkat mood

negatif, dan kepuasan hidup yang tinggi. Kesejahteraan subjektif memiliki tiga aspek

pengembangan yaitu aspek positif, dan afek negatif serta kepuasan hidup. Afek

positif dan afek negatif merupakan bagian dari aspek afektif sedangkan kepuasan

hidup merupakan aspek yang mempresentasikan aspek kognitif individu.

Veenhoven (1984) mendefinisikan kesejahteraan subjektif adalah sebagai

penilaian individu terhadap kualitas hidup yang individu miliki (dalam Diener, 2009).

Andrew dan Withey (dalam Diener, 1994) mengatakan bahwa kesejahteraan subjektif

merupakan evaluasi kognitif dan sejumlah tingkatan perasaan positif atau negatif

Page 29: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

14

individu. Terdapat tiga kategori yang menghubungkan kesejahteraan subjektif dengan

teori kebahagiaan:

1.aKesejahteraan didefinisikan sebagai sebuah kondisi yang eksternal seperti

aaakebaikan dan kesucian. Kesejahteraan yang dirasakan meliputi kondisi kehidupan

aaaatau keadaan sejahtera dalam hidup. Kesejahteraan dalam keadaan sejahtera

aaameliputi terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial.

2. Kesejahteraan merupakan hal yang berhubungan dengan kepuasan hidup dan

aaakehidupan yang indah. Kepuasan dan kehidupan yang indah tentunya meliputi

aaabeberapa aspek. Aspek kesejahteraan yang dimaksud adalah suatu keadaan yang

aaaaman, keselamatan dan kemakmuran.

3. Menurut Bradburn (1969) kebahagiaan dapat disebut sebagai sebuah keadaan

aaayang terhindar dari hal-hal yang mempunyai hubungan dengan efek negatif.

aaaBradburn (1969) juga menambahkan bahwa idividu merasakan sebuah

aaapengalaman yang emosional dalam kehidupannya. Perasaan emosional meliputi

aaasuatu keadaan yang sebelumnya belum pernah terjadi dalam kehidupan, seperti

aaapengungkapan emosional yang positif yaitu mendapatkan kabar gembira.

Kepuasan hidup dan efek positif merupakan dua hal yang diteliti oleh para

peneliti kesejahteraan subjektif. Dalam penelitian kesejahteraan subjektif dijelaskan

mengacu pada semua jenis evaluasi, baik positif maupun negatif individu terhadap

hidupnya. Evaluasi positif maupun negatif mencakup pada evaluasi afektif refleksi,

seperti kepuasan hidup dan kepuasan kerja, minat, dan keterlibatan, dan afektif untuk

peristiwa kehidupan, seperti sukacita dan kesedihan. (Diener, 2005).

Page 30: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

15

2.1.2 Dimensi Kesejahteraan Subjektif

Kesejahteraan subjektif memiliki tiga dimensi, yaitu afek positif, afek negatif, dan

kepuasan hidup (Diener, 1984). Hanya saja, terdapat kontversi mengenai dimensi

pertama dan kedua, yaitu afek positif dan afek negatif yang masih diperdebatkan

apakah individu satu kesatuan atau dimensi yang bersifat independent. Kemudian

Diener (1994) menyatakan adanya dua komponen umum dalam kesejahteraan

subjektif, yaitu dimensi kognitif dan dimensi afektif. Dimensi kognitif

diidentifikasikan sebagai kepuasan hidup dan diemnsi afektif terdiri dari afek

menyenangkan dan afek tidak menyenangkan yang dikenal dengan afek positif dan

afek negatif.

2.1.2.1 Dimensi Kognitif (kepuasan hidup)

Diener (2000) menyatakan bahwa kesejahteraan subjektif terdiri dari dua komponen

yang terpisah, yaitu dimensi kognitif dan dimensi afektif. Dimensi kognitif

direpresentasikan dalam bentuk kepuasan hidup secara global/umum (lebih dikenal

dengan kepuasan hidup saja) dan kepuasan terhadap hal yang lebih spesifik seperti

pekerjaan, keluarga, dsb. Namun, penulis hanya menjelaskan tentang kepuasan hidup

secara global/umum. Kepuasan hidup (life satisfaction) merupakan bagian dari

dimensi kognitif dari kesejahteraan subjektif. Life satisfaction (Diener, 1994)

merupakan penilaian kognitif individu mengenai kehidupannya, apakah kehidupan

yang dijalaninya berjalan dengan baik atau tidak. Dimensi kognitif kesejahteraan

subjektif ini juga mencakup area kepuasan individu di berbagai bidang kehidupan,

seperti bidang yang berkaitan dengan diri sendiri, keluarga, kelompok teman sebaya,

Page 31: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

16

kesehatan, dll. Dimensi kognitif dapat dipengaruhi oleh afek namun tidak mengukur

emosi individu.

2.1.2.2 Dimensi Afektif (kebahagiaan)

1. Afek Positif

Merupakan dimensi yang merefleksikan kenikmatan individu dengan lingkungannya.

Afek positif terefleksi dari rasa antusias, tingkatan energi, kesadaran mental, rasa

tertarik, dan rasa senang (Watson dan Clark, 1988). Synder dan Lopez (2006) juga

mengungkapkan afek positif meliputi antara lain simptom antusiasme, keceriaan, dan

kebahagiaan hidup.

2. Afek Negatif

Afek negatif termasuk suasana hati dan emosi yang tidak menyenangkan yang

muncul sebagai reaksi negatif dari kejadian yang dialami oleh individu dalam hidup,

kesehatan serta lingkungan individu (Diener & Oishi, 2005). Emosi negatif yang

paling umum dirasakan adalah kesedihan, kemarahan, kecemasan, kekhawatiran,

stress, frustasi, rasa malu dan bersalah serta iri hati. Berdasarkan pengertian mengenai

dimensi dari kesejahteraan subjektif, penulis menyimpulkan bahwa kesejahteraan

subjektif merupakan persepsi dari individu terkait dengan pengalaman yang terjadi

didalam kehidupannya yang menyangkut dua komponen yakni komponen kognitif

yang berkaitan dengan kepuasan hidup dan komponen afektif yang berkaitan dengan

kebahagiaan individu.

Page 32: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

17

2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pada

individu, yaitu:

1. Perbandingan sosial

Perbandingan sosial merupakan suatu hal yang mungkin dilakukan untuk melayani

beberapa fungsi positif, termasuk peningkatan diri. Individu yang sering

membandingkan dengan individu lainnya harus memiliki rasa bahagia dan percaya

diri. Rasa bahagia dan percaya diri pada saat melakukan perbandingan sosial akan

membuat individu merasakan kepuasan dalam hidup. (Wills, 1981; Wood, Taylor, &

Lichtman, 1985).

2. Rasa syukur

Kesejahteraan yang dirasakan setiap individu memliki arti dan porsi yang berbeda

untuk menjabarkannya. Pencapaian dalam kesejahteraan yang didapat pada setiap

individu merupakan hasil untuk mendapatkan suatu kebahagiaan. Watkins pada tahun

2004 menyatakan bahwa individu yang bahagia cenderung termasuk individu yang

bersyukur. Dengan rasa bersyukur dengan apa yang telah dimiliki, maka individu

memiliki kesejahteraan subjektif yang cukup baik.

3. Jenis kelamin

Studi yang dilakukan Lenhart (2007) menunjukkan adanya pengaruh jenis kelamin

dalam menggunakan media sosial. Bahwa perempuan (89%) lebih banyak

memberikan komentar kepada temannya di media sosial melalui wall dibandingkan

laki-laki. Laki-laki cenderung menggunakan situs media sosia untuk mencari kenalan

Page 33: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

18

wanita atau iseng, sedangkan wanita lebih sering menggunakan media sosial untuk

berkomunikasi dengan teman yang sebelumnya dikenal di dunia maya (Boyd, 2007).

4. Usia

Penelitian Angie Zou (2014) menyebutkan bahwa usia menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi kesejahteraan subjektif pengguna media sosial instagram. Diener dan

Suh (1998) mengungkapkan pengaruh menyenangkan atau kepuasan hidup yang

diperoleh setiap individu dapat menurun seiring bertambahnya usia. Sehingga,

ketidakpuasan remaja pada penampilan, gaya hidup dan tubuhnya meningkat pada

awal hingga pertengahan usia remaja dan dapat menurun seiringnya bertambah usia .

5. Kepribadian

Kesejahteraan subjektif adalah sesuatu yang stabil dan konsisten, dan secara empiris

berhubungan dengan konstruk kepribadian. (Diener & Lucas, 1999) menyatakan

bahwa kepribadian mempunyai efek terhadap kesejahteraan subjektif saat itu

(immediate kesejahteraan subjektif) sebesar 50%, sedangkan pada jangka panjangnya,

kepribadian mempunyai efek sebesar 80% terhadap kesejahteraan subjektif. Sisanya

adalah efek dari lingkungan. Dua traits kepribadian yang ditentukan paling

berhubungan dengan kesejahteraan subjektif adalah extraversion dan neuroticism

(Pavot & Diener, 2004). Extraversion mempengaruhi afek positif, sedangkan

neuroticism mempengaruhi afek negatif. Menurut Pavot dan Diener (2004), banyak

peneliti berargumen bahwa extraversion dan neuroticism berhubungan dengan

kesejahteraan subjektif karena kedua traits mencerminkan tempramen individu.

Page 34: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

19

2.1.4 Pengukuran Kesejahteraan Subjektif

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen yang digunakan untuk

mengukur kesejahteraan subjektif, yaitu:

1. SWLS (Satisfaction With Life Scale).

Alat ukur SWLS dikembangkan oleh Diener, Emmons, Larsen, & Griffin (1985).

Alat ukur SWLS terdiri dari lima item. SWLS digunakan untuk mengukur nilai

individu mengenai kepuasan hidupnya.

2. PANAS (Positive Affect Negative Affect Schedule).

Alat ukur PANAS dikembangkan oleh Watson, Clark dan Tellegen (1988). Alat ukur

PANAS digunakan untuk mengukur tingkat afek positif dan afek negatif individu.

PANAS (Positive Affect Negative Affect Schedule) ini terdiri dari 20 item.

3. The flourishing scale.

Alat ukur The flourishing scale dikembangkan oleh Diener dkk (2009). The

flourishing scale digunakan untuk mengukur kesejahteraan subjektif. Skala The

flourishing scale terdiri dari delapan item yang menggambarkan aspek penting dari

fungsi manusia berkaitan dengan pemenuhan individu atau aktualisasi diri.

4. SPANE (Scale of Positive and Negative Experience)

Alat ukur SPANE digunakan untuk mengukur perasaan positif dan negatif terlepas

dari asal individu, tingkat gairah, atau sifat dalam budaya barat. SPANE memiliki

jumlah item yang terdiri dari 12 item yang digunakan untuk mengukur komponen

afektif positif terdiri dari 6 item dan negatif terdiri dari 6 item (Diener dkk., 2009).

Page 35: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

20

Alat ukur yang akan digunakan penulis untuk mengukur kesejahteraan

subjektif, digunakan FS (Flourishing Scale) terdiri dari 8 item yang diadaptasi oleh

Diener dan Biswas (2009) untuk mengukur komponen kognitif dan SPANE (Scale of

Positive and Negative Affect) yang dikembangkan oleh Diener dan Biswas (2009).

SPANE terdiri dari 12 item yang mengukur afek positif 6 item dan negatif terdiri dari

6 item yang dimodifikasi oleh Diener dan Biswas (2009). Alasan penulis

menggunakan skala FS dan SPANE karena ingin melihat kepuasan hidup individu

secara kognitif dan afektif individu, dimana Flourishing Scale (FS) untuk mengukur

komponen kognitif yang berkaitan dengan pemenuhan individu atau aktualiasi diri

dan Scale of Positive and Negative Scale (SPANE) untuk mengukur komponen

afektif, yakni afek positif dan afek negatif.

2.2 Perbandingan Sosial

2.2.1 Definisi Perbandingan Sosial

Teori perbandingan sosial dikembangkan oleh Festinger (1954) yang pada mulanya

memiliki hipotesis bahwa setiap individu mempunyai dorongan (drive). Hal itu untuk

menilai pendapat dan kemampuannya sendiri dengan cara membandingkannya

dengan pendapat dan kemampuan individu lain. Festinger (1954) berpendapat bahwa

perbandingan sosial merupakan proses saling mempengaruhi dan perilaku bersaing

dalam interaksi sosial yang ditumbulkan oleh adanya kebutuhan untuk menilai diri

sendiri (self-evaluation), dari kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan membandingkan

individu dengan individu lain.

Page 36: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

21

Menurut Festinger (1954) ada dua jenis perbandingan sosial yaitu upward

comparison dan downward comparison. Perbandingan sosial untuk downward

comparison adalah perbandingan sosial yang dilakukan dengan membandingkan

dirinya dengan individu yang berada dibawah dirinya sehingga menemukan

kekurangan yang ada pada diri individu. Sedangkan perbandingan sosial upward

comparison adalah perbandingan sosial yang dilakukan dengan membandingkan

dirinya dengan individu yang berada diatas dalam kata lain lebih baik dari dirinya

sehingga menemukan kekurangan pada dirinya sendiri.

Perbandingan sosial adalah yang mungkin dilakukan untuk melayani beberapa

fungsi positif, termasuk peningkatan diri. Perbandingan sosial yang dilakukan secara

sering bagaimanapun memiliki sisi gelap (B. White, J. Langer, Yariv dan Welch IV,

2006). Dua studi meneliti hubungan antara perbandingan sosial yang sering terjadi

dan memunculkan emosi yang tidak stabil dan menyebabkan perilaku yang dapat

merusak.

Menurut teori perbandingan sosial klasik, individu yang sering

membandingkan sosial harus memiliki rasa bahagia jika individu percaya bahwa

dirinya lebih baik daripada individu yang individu bandingkan dengan diri sendiri

(Wills, 1981; Wood, Taylor, & Lichtman, 1985). Berdasarkan pengertian yang telah

di jelaskan, penulis menggunakan teori dari Festinger (1954) yang dapat disimpulkan

bahwa perbandingan sosial merupakan perilaku membandingkan yang timbul dari

kebutuhan untuk menilai diri sendiri (self-evaluating). Kebutuhan untuk menilai diri

Page 37: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

22

sendiri dapat di penuhi dengan membandingkan penampilan dan bentuk tubuh dengan

individu lain yang dilihat di media sosial instgram.

2.2.2 Dimensi Perbandingan Sosial

Menurut Festinger (1954), teori perbandingan sosial ini dibedakan menjadi dua tipe:

1. Upward comparison atau perbandingan sosial ke atas, yaitu ketika individu

aaamembandingkan dirinya dengan individu lain yang dapat dipercaya lebih baik

aaadaripada dirinya. Festinger (1954) mengungkapkan upward comparison atau

aaaperbandingan sosial ke atas meliputi antara lain membandingkan penampilan

aaadengan yang lebih baik dan membandingkan bentuk tubuh dengan yang lebih

aaabaik. Pada intinya, upward comparison membandingkan diri sendiri dengan

aaaindividu lain yang dianggap lebih baik daripada dirinya.

2. Downward comparison atau perbandingan ke bawah, yaitu ketika individu

aaamembandingkan dirinya dengan individu lain yang dapat dipercaya lebih buruk

aaadaripada dirinya. Festinger (1954) mengungkapkan downward comparison atau

aaaperbandingan sosial ke bawah meliputi antara lain membandingkan penampilan

aaadengan yang lebih buruk dan membandingkan bentuk tubuh dengan yang lebih

aaaburuk. Pada intinya, downward comparison membandingkan diri sendiri dengan

aaaindividu lain yang dianggap lebih buruk daripada dirinya.

2.2.3 Pengukuran Perbandingan Sosial

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen yang digunakan untuk

mengukur perbandingan sosial, yaitu:

Page 38: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

23

1. The Iowa-Netherlands Comparison Orientation Scale (INCOM) yang

aaaadikembangkan oleh Gibbons & Buunk (1999). Terdiri dari 11 item yang

aaaamengukur tentang perbandingan perasaan, kemampuan, dan pendapat.

2. The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS) yang

aaa dikembangkan oleh O’Brien dkk, (2009). Terdiri dari 18 item yang mengukur

aaaatentang seberapa sering subjek melakukan perbandingan sosial atas

aaaapenampilannya.

Penulis menggunakan alat ukur yang mengacu pada The Upward and

Downward Appearance Comparison Scale (UDACS) yang dikembangkan oleh

O’Brien et.al., (2009). UDACS mengukur individu melakukan perbandingan dirinya

terhadap individu lain yang terdiri dari dua subskala, yaitu upward comparison dan

downward comparison. Untuk kedua subskala yaitu upward social comparison dan

downward social comparison, setiap item menggunakan 5 poin skala (1 = Sangat

Tidak Setuju, hingga 5 = Sangat Setuju), yang kemudian diadaptasi oleh penulis

menjadi 4 poin skala. Rata-rata item dengan skor tinggi diindikasikan dengan

keseringan subjek dalam melakukan perbandingan sosial atas penampilan, bentuk

tubuh, dan gaya hidupnya. Penulis menggunakan alat ukur UDACS dalam penelitian

ini karena dimensi dari pengukuran UDACS sesuai dengan teori yang diungkapkan

Festinger (1954).

Page 39: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

24

2.3 Rasa Syukur

2.3.1 Definisi Rasa Syukur

Kata rasa syukur atau gratitude diambil dari akar Latin gratia, yang berarti

kelembutan, kebaikan hati, atau berterima kasih. Semua kata yang terbentuk dari akar

Latin ini berhubungan dengan kebaikan, kedermawanan, pemberian, keindahan dari

memberi dan menerima, atau mendapatkan sesuatu tanpa tujuan apapun (Pruyer;

Emmons & McCullogh, 2003). Dari pernyataan yang telah dijelaskan, dapat

disimpulkan kebersyukuran adalah suatu perasaan bahagia yang muncul ketika

individu sedang membutuhkan pemberian atau perolehan dari pihak lain sehingga

individu merasa tercukupi atau menerima kelebihan (Sulistiyani, 2010).

Menurut Emmons dan McCuloogh (2003) menunjukkan bahwa

kebersyukuran merupakan sebuah bentuk emosi atau perasaan, yang kemudian

berkembang menjadi suatu sikap, sifat moral yang baik, kebiasaan, sifat kepribadian,

dan akhirnya akan mempengaruhi individu menanggapi/bereaksi terhadap sesuatu

atau situasi. Emmons juga menambahkan bahwa syukur itu membahagiakan,

membuat perasaan nyaman, dan bahkan dapat memicu motivasi. Dari penjelasan

yang telah dijabarkan, diketahui bahwa dampak dari perasaan bersyukur dapat

berkembang menjadi reaksi atau tanggapan yang berwujud sebuah sikap. Oleh

karenanya, syukur kemudian dapat mendorong atau memotivasi individu untuk

melakukan kegiatan dan bersikap yang positif.

Beberapa tokoh psikologi dalam Sligman dan Peterson (2004) mendefinisikan

rasa syukur sebagai suatu perasaan terima kasih dan menyenangkan atau respon

Page 40: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

25

penerimaan hadiah, dimana hadiah itu memberikan manfaat dari individu atau suatu

kejadian yang memberikan kedamaian. Menurut Wood (2008), menyatakan

kebersyukuran adalah sebagai bentuk ciri pribadi yang berpikir positif,

mempresentasikan hidup menjadi lebih positif. Watkins, Woodward, Stone, Kolts

(2003) juga menyatakan rasa syukur merupakan kecenderungan untuk mengalami

perasaan berterimakasih sebagai apresiasi terhadap kebaikan yang di terima.

Berdasarkan penjelasan mengenai rasa syukur, penulis menggunakan definisi

rasa syukur dari Watkins dkk. (2003) yang merupakan kecenderungan untuk

mengalami perasaan berterimakasih sebagai apresiasi terhadap kebaikan yang telah di

terima. Terdapat tiga dimensi dalam teori ini sense of abundance, appreciation for

others, dan simple appreciation. Definisi rasa syukur oleh Watkins dkk (2003)

digunakan karena didalam penelitian karena pengertiannya lebih mudah dipahami

serta lebih umum dan memiliki dimensi yang sesuai dengan kebutuhan dalam

penelitian ini.

2.3.3 Dimensi Rasa Syukur

Watkins dkk. (2003) mengungkapkan tiga dimensi dari rasa syukur. Berikut ini

penjelasannya:

1. Sense of abundance (perasaan berkecukupan)

Individu merasa bersyukur dan berkecukupan serta tidak merasa kehilangan dalam

hidup. Individu yang memiliki perasaan berkecukupan akan membuat perasaan lebih

nyaman dan bahagia. Perasaan bahagia dapat memicu motivasi pada diri individu

untuk melakukan kegiatan yang lebih positif.

Page 41: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

26

2. Appreciation for Others (apresiasi sosial)

Individu merasa bersyukur atas kontribusi individu lain terhadap dirinya. Individu

memiliki suatu perasaan bahagia yang muncul ketika individu sedang membutuhkan

pemberian atau perolehan dari pihak lain. Setelah mendapatkan pemberian atau

perolehan dari individu lain, individu akan merasa tercukupi atauamenerima

kelebihan dalam hidup.

3. Simple Appreciation (apresiasi terhadap hal sederhana)

Individu merasa bersyukur dengan mengapresiasi hal sederhana di dalam hidupnya.

Individu yang mengapresiasi hal sederhana akan lebih merasakan rasa syukur karena

individu akan mendapatkan manfaat lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat yang didapat akan berkembang menjadi suatu sikap, sifat moral yang baik,

kepribadian dan akhirnya akan mempengaruhi individu untuk menanggapi atau

bereaksi terhadap sesuatu atau situasi dengan baik.

2.3.4 Pengukuran Rasa Syukur

Ada beberapa alat ukur yang dijadikan acuan untuk mengukur rasa syukur. Beberapa

alat ukurnya diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Gratitude Adjective Cheklist (GAC)

Gratitude Adjective Cheklist (GAC) adalah skala self report yang dikembangkan oleh

McCullough (2002) dengan beberapa aspek yaitu grateful, thankful, dan appreciative.

GAC dapat digunakan untuk mengukur rasa syukur sebagai emosi, mood, atau

disposisi tergantung dengan kebutuhan.

Page 42: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

27

2. Gratitude, Resentment, Appreciation Test-Short Form (GRAT-Short Form).

GRAT awalnya dikembangkan oeh Thomas & Watkins (2003) yang terdiri dari 44

item mengukur tentang kelimpahan dalam hidup dan apresiasi individu lain.

Selanjutnya GRAT-Short Form terdiri dari 16 item yang mengukur tiga faktor yaitu

Sense of abundance (perasaan berkecukupan), Appreciation for Others (aprsiasi

sosial), Simple Aprpreciation (apresiasi terhadap hal-hal sederhana).

Penulis menggunakan pengukuran Gratitude, Resentment, Appreciatiton Test-

Short Form (GRAT-Short Form) yang dikembangkan oleh Watkins dkk. (2003)

dengan mengukur tiga dimensi yang terdiri Sense of abundance (perasaan

berkecukupan), Appreciatiton for Others (apresiasi sosial), Simple Appreciation

(apresiasi terhadap hal sederhana) yang terdiri dari 16 item. Penulis memilih alat ukur

ini karena penulis menggunakan definisi syukur dari Watkins dkk. (2003) dan untuk

sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini, digunakan juga alat ukur yang

dikembangkan oleh Watkins dkk. (2003).

2.4 Demografi

2.4.1 Definisi Demografi

Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu

demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau

menulis. Demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk ,

terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi

studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta

bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah demografi pertama

Page 43: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

28

kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya yang

berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie comparree” atau elements

of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994).

Menurut Johan Susczmilch(1962), demografi adalah ilmu yang mempelajari

hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari

kelahiran, kematian dan pertumbuhannya. Donald J. Boague (1973), menyatakan

bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika

tentang besar dan variabel demografi yang meliputi jenis kelamin dan usia, komposisi

dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui

bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),

perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Dari beberapa definisi yang dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa demografi

adalah ilmu yang mempelajari persoalan dam keadaan perubahan kependudukan

manusia yang menyangkut kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja

dan data statistik lain. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi

penduduk. Struktur penduduk selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses

demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi

penduduk (Donald J. Boague 1973).

2.4.2 Dimensi Demografi

Dimensi variabel utama dalam demografi adalah faktor yang paling berpengaruh

terhadap perubahan komposisi penduduk seperti jenis kelamin dan usia (Donald J.

Boague 1973).

Page 44: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

29

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara

biologis sejak individu lahir sebagaimana dikemukakan oleh Hungu (2007). Jenis

kelamin berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki

memproduksikan sperma, sementara perempuan menghasilkan sel telur dan secara

biologis mampu untuk menstruasi, hamil dan menyusui. Perbedaan biologis dan

fungsi biologis laki-laki dan perempuan tidak dapat dipertukarkan diantara keduanya.

2. Usia

Usia adalah perkembangan individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun sebagaimana yang dikeumukakan oleh Elisabeth B. Hurlock (1998).

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir individu. Semakin bertambah usia

akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperoleh semakin banyak. (Notoatmodjo, 2003). Menurut Huclok

(1998) semakin cukup usia, tingkat kematangan dan kekuatan akan lebih matang

dalam berfikir dan bekerja. Pembagian usia menurut Hurlock, (1999) yaitu ;

a. Dewasa awal : dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun.

b. Dewasa madya : dimulai pada umur 41 tahun sampai umur 60 tahun

c. Dewasa lanjut : dimulai pada umur 60 tahun sampai kematian

2.4.3 Pengukuran Variabel Demografi

Pengukuran pada variabel demografi dalam penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan skala nominal, yaitu skala pengukuran yang

bersifat membedakan saja. Misalnya : jenis kelamin (laki-laki atau perempuan),

Page 45: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

30

selanjutnya menggunakan pengukuran dengan dummy coding. Donald Cooper dan

Pamela Schindler (2000) mendefinisikan dummy coding sebagai sebuah variabel

nominal yang digunakan di dalam regresi berganda dan diberi kode 0 dan 1. Dalam

regresi berganda, jenis kelamin diberi coding (1 = laki-laki, 0 = perempuan) dan usia

(18-21) tahun diberi coding 1, usia (22-24) tahun diberi coding 2.

2.5 Kerangka Berfikir

Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat

dirangkum dalam suatu kerangka berpikir bahwa mahasiswa yang mengalami

kesejahteraan subjektif pada penggunaan media sosial instagram di pengaruhi

beberapa faktor.

Faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif diantaranya adalah

perbandingan sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan perbandingan sosial

untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara perbandingan sosial

terhadap kesejahteraan subjektif pengguna media sosial instagram. Perbandingan

sosial memiliki dua dimensi yang terdiri dari terdiri dari perbandingan ke atas

(upward comparison) dan perbandingan ke bawah (downward comparison).

Dari kedua dimensi yaitu upward comparison dan downward comparison,

akan diteliti dimensi manakah yang berhubungan baik secara positif maupun negatif

terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instgram.

Dimensi perbandingan ke atas (upward comparison) akan memiliki hubungan arah

yang positif dengan kesejahteraan subjektif pengguna media sosial instagram. Hal ini

dikarenakan individu selalu merasa lebih buruk dibanding individu lain setelah

Page 46: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

31

melakukan perbandingan ke atas (upward comparison) ketika sedang menggunakan

media sosial di instagram dan melihat kehidupan individu lain di fitur instagram.

Seringnya intensitas individu dalam melakukan perbandingan ke atas semakin

mempengaruhi rasa tidak puas terhadap penampilan, bentuk tubuh, dan gaya hidup.

Dimensi ini diasumsikan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kesejahteraan

subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram. Begitu pula ketika

individu melakukan perbandingan ke bawah (downward comparison). Ketika

individu melakukan perbandingan ke bawah (downward comparison) maka akan

mendapat objek perbandingan yang lebih buruk daripada dirinya.

Dengan membandingkan penampilan, bentuk tubuh, dan gaya hidup dengan

individu lain yang lebih buruk, individu berharap akan tampil lebih percaya diri

dengan penampilan dan keadaan fisik yang ada. Namun, seringkali justru reaksi

negatif yang kemudian muncul dengan implikasi rasa kecewa dan tidak puas terhadap

penampilan, bentuk tubuh, dan gaya hidup. Dimensi ini diasumsikan mempunyai

pengaruh yang positif terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna

media sosial instagram.

Selain itu faktor berpengaruh lainnya adalah rasa syukur. Dalam penelitian ini

selanjutnya penulis menggunakan rasa syukur untuk melihat apakah ada pengaruh

yang signifikan antara rasa syukur terhadap kesejahteraan subjektif pengguna media

sosial instagram. Rasa syukur memiliki tiga dimensi yang terdiri dari terdiri dari

sense of abundance (perasaan berkecukupan), appreciation for others (apresiasi

sosial) dan simple appreciation (apresiasi terhadap hal sederhana).

Page 47: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

32

Dari ketiga dimensi dari rasa syukur, akan diteliti dimensi manakah yang

berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial

instagram. Dimensi sense of abundance (perasaan berkecukupan) akan memiliki

hubungan arah yang positif terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa

pengguna media sosial instagram. Hal ini dikarenakan dengan memiliki rasa

berkecukupan, dengan apa yang dimiliki saat ini dan tidak merasa kehilangan dalam

hidup membuat individu merasakan syukur dan tidak iri atas apa yang dimiliki

individu lain.

Begitupun dengan dimensi appreciation for others (apresiasi sosial) dan

dimensi simple appreciation (apresiasi terhadap hal sederhana). Dimana individu

merasa bersyukur atas kontribusi individu lain terhadap dirinya dan akan merasakan

kedamaian dari apa yang telah didapat termasuk mensyukuri adanya pertolongan dari

individu lain yang mana ini merupakan dimensi dari appreciation for others

(apresiasi sosial). Untuk dimensi simple appreciation (apresiasi terhadap hal

sederhana), individu merasakan syukur atas nikmat yang didapat mulai dari hal

terkecil atau sederhana sampai hal terbesar.

Hal ini merupakan dasar pencapaian harapan yang harus dimiliki individu

pengguna media sosial instagram ketika melihat gaya hidup, penampilan dan bentuk

tubuh pada individu lain yang dapat terlihat di fitur media sosial instagram. Ke tiga

dimensi dari rasa syukur, yaitu appreciation for others (apresiasi sosial) simple

appreciation (apresiasi terhadap hal sederhana) dan appreciation for others (apresiasi

Page 48: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

33

sosial) diasumsikan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesejahteraan

subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram.

Variabel demografi yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pengguna

media sosial instagram adalah faktor jenis kelamin dan usia juga dianggap memiliki

pengaruh yang cukup signifikan. Mengingat studi yang dilakukan Lenhart (2007)

menunjukkan adanya pengaruh jenis kelamin dalam menggunakan media sosial.

Bahwa perempuan (89%) lebih banyak memberikan komentar kepada temannya di

media sosial melalui wall, dibandingkan laki-laki. Laki-laki lebih terkesan cuek untuk

memberikan tanggapan berupa komentar kepada teman di media sosialnya. Begitu

juga dengan usia, Diener dan Suh (1998) mengungkapkan pengaruh menyenangkan

atau kepuasan hidup yang diperoleh setiap individu dapat menurun seiring

bertambahnya usia.

Berdasarkan penjabaran di atas, dalam penelitian ini perbandingan sosial, rasa

syukur, jenis kelamin dan usia berperan sebagai faktor yang mempengaruhi

(independent variable/IV), sedangkan kesejahteraan subjektif berperan sebagai

faktor yang dipengaruhi oleh IV (dependent variable/DV). Kerangka berfikir bila

digambarkan dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut:

Page 49: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

34

Perbandingan Sosial

Upward comparison

Downward comparison

Rasa syukur

Sense of abundance

Appreciation for Others

Simple Appreciation

Faktor demografi

Jenis kelamin

Usia

Gambar 2.1

Skema Kerangka Berfikir

2.6 Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis ingin melihat apakah tingkat kesejahteraan subjektif

mahasiswa pengguna media sosial instagram yang merupakan dependent variable,

Kesejahteraan

Subjektif

Page 50: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

35

bergantung pada tinggi rendahnya skor pada independent variable yang ditetapkan

dalam penelitian ini yaitu perbandingan sosial, rasa syukur dan faktor demografi.

Hipotesis merupakan asumsi penelitian terhadap suatu permasalahan yang masih

harus diujikan. Berdasarkan kerangka berpikir penelitian di atas, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis Mayor

H1 : “Perbandingan sosial (upward social comparsion dan downward social

comparison), rasa syukur (sense of abundance, appreciation for others, dan simple

appreciation) , jenis kelamin dan usia berpengaruh secara signifikan terhadap

kesejahteraan subjektif.”

Hipotesis Minor

H2 : ada pengaruh yang signifikan upward comparison pada variabel perbandingan

aaaaa sosial terhadap kesejahteraan subjektif.

H3a:aada pengaruh yang signifikan downward comparison pada variabel aaaaa aaaaa

aaaaaaperbandingan sosial terhadap kesejahteraan subjektif.

H4 : ada pengaruh yang signifikan sense of abundance pada variabel rasa syukur

aaaaa terhadap kesejahteraan subjektif.

H5 : ada pengaruh yang signifikan appreciation for others pada variabel rasa syukur

aaaaa terhadap kesejahteraan subjektif

H6 : ada pengaruh yang signifikan simple appreciation pada rasa syukur terhadap

aaaa kesejahteraan subjektif.

Page 51: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

36

H7 : ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin pada variabel demografi terhadap

aaaa kesejahteraan subjektif.

H8a:aada pengaruh yang signifikan usia pada variabel demografi terhadap

aaaaakesejahteraan subjektif.

Page 52: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

37

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang jumlahnya tidak terdefinisikan dan

usianya (18-24) tahun serta pengguna aktif media sosial instagram. Adapun

karakteristik dari sampel penelitian ini adalah individu yang terdaftar aktif sebagai

mahasiswa dan sedang menjalani pendidikan strata 1. Instrumen pengumpulan data

menggunakan dua metode, baik pengisian kuesioner secara langsung dan juga melalui

google docs. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampling yang digunakan

bersifat non probability sampling, yaitu accidental sampling, dimana penulis

memberikan angket yang berisi beberapa item pertanyaan kepada responden yang

memenuhi syarat dan kebetulan bertemu dengan penulis. Sampel yang diambil adalah

sampel yang telah memenuhi kriteria atau tujuan yang telah ditentukan penulis.

Penetapan jumlah sampel disesuaikan dengan kemampuan penulis berdasarkan

pertimbangan waktu dan sampel dalam penelitian ini.

3.2 Variabel Penelitan

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian adalah kesejahteraan subjektif sebagai

variabel terikat (dependent variable). Sedangkan yang menjadi independent variabel

adalah dimensi perbandingan sosial (upward social comparison dan downward social

comparison), dimensi rasa syukur (sense of abundance, appreciation for others, dan

simple appreciation), jenis kelamin dan usia. Selanjutnya, penulis akan menentukan

Page 53: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

38

definisi operasional dan variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut

adalah penjelasan dan definisi operasional masing-masing variabel:

1. Kesejahteraan subjektif merupakan semua jenis evaluasi kognitif dan afektif

individu, baik positif maupun negatif terhadap penilaian hidupnya. Evaluasi positif

maupun negatif mencakup pada evaluasi afektif refleksi, seperti kepuasan hidup dan

kepuasan kerja, minat, dan keterlibatan, dan afektif untuk peristiwa kehidupan,

seperti sukacita dan kesedihan. (Diener, 2005).

2. Perbandingan sosial merupakan perilaku membandingkan yang timbul dari

kebutuhan untuk menilai diri sendiri (self-evaluating) yang dilakukan oleh individu

terhadap individu lain. Kebutuhan untuk dapat memenuhinya dengan cara

membandingkan penampilan dan bentuk tubuh yang lebih baik ataupun lebih buruk

daripada dirinya dengan individu lain (Festinger, 1954). Perbandingan sosial

memiliki 2 dimensi:

- Perbandingan ke atas (upward comparison) adalah membandingkan penampilan,

aaabentuk tubuh dan gaya hidup dengan penampilan, bentuk tubuh dan gaya hidup

aaayang lebih baik darinya. Perilaku membandingkan ke atas (upward comparison)

aa merupakan perilaku perbandingan sosial yang dilakukan dengan membandingkan

aaaindividu dengan individu lainnya yang berada di atas. Maksud dari berada di atas

aaaadalah membandingkan individu dengan yang lebih baik sehingga dapat

aaamenemukan kekurangan pada diri individu.

- Perbandingan ke bawah (downward comparison) adalah perilaku membandingkan

aaapenampilan, bentuk tubuh, dan gaya hidup dengan penampilan, bentuk tubuh,

Page 54: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

39

aaadan gaya hidup yang lebih buruk darinya. Perilaku membandingkan ke bawah

aaa(downward comparison) merupakan perilaku perbandingan sosial yang dilakukan

aaadengan membandingkan individu dengan individu lainnya yang berada di bawah.

aaaMaksud berada di bawah adalah membandingkan individu dengan yang lebih

aaaburuk sehingga menemukan kekurangan pada individu lain.

3. Rasa syukur merupakan kecenderungan untuk mengalami perasaan berterimakasih

sebagai apresiasi terhadap kebaikan yang telah di terima. Watkins dkk. (2003)

mengungkapkan tiga dimensi dari rasa syukur. Berikut penjelasannya:

- Sense of abundance (perasaan berkecukupan). Individu merasa bersyukur,

aaaberkecukupan dan tidak merasa kehilangan dalam hidup. Individu yang memiliki

aaaperasaan berkecukupan akan membuat perasaan lebih nyaman dan bahagia.

aaaPerasaan bahagia dapat memicu motivasi pada diri individu untuk melakukan

aaakegiatan yang lebih positif.`

- Appreciation for Others (apresiasi sosial). Individu merasa bersyukur atas

aaakontribusi individu lain terhadap dirinya. Individu memiliki suatu perasaan

aaabahagia yang muncul ketika individu sedang membutuhkan pemberian atau

aaaperolehan dari pihak lain. Setelah mendapatkan pemberian atau perolehan dari

aaaindividu lain, individu akan merasa tercukupi atauamenerima kelebihan dalam

aaahidup.

- Simple Appreciation (apresiasi terhadap hal sederhana). Individu merasa bersyukur

aaadengan mengapresiasi hal sederhana di dalam hidupnya. Individu yang

aaamengapresiasi hal sederhana akan lebih merasakan rasa syukur karena individu

Page 55: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

40

aaaakan mengalami manfaat subjektif lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari.

aaaManfaat yang didapat akan berkembang menjadi suatu sikap, sifat moral yang

aaabaik, kepribadian dan akhirnya akan mempengaruhi individu untuk menanggapi

aaaatau bereaksi terhadap sesuatu atau situasi dengan baik.

4. Demografi, Donald J. Boague (1973), menyatakan bahwa demografi adalah ilmu

yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar dan variabel

demografi yang meliputi jenis kelamin dan usia, komposisi dan distribusi penduduk

serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen

demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan

mobilitas sosial. Donald J. Boague (1973) mengungkapkan dua dimensi variabel

utama dalam demografi:

- Jenis kelamin merupakan perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara

aaabiologis sejak individu lahir sebagaimana dikemukakan oleh Hungu (2007). Jenis

aaakelamin berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki

aaamemproduksikan sperma, sementara perempuan menghasilkan sel telur dan secara

aaabiologis mampu untuk menstruasi, hamil dan menyusui. Perbedaan biologis dan

aaafungsi biologis laki-laki dan perempuan tidak dapat dipertukarkan diantara

aaakeduanya.

- Usia adalah perkembangan individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

aaaberulang tahun sebagaimana yang dikeumukakan oleh Elisabeth B. Hurlock

aaa(1998). Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir individu. Semakin

Page 56: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

41

aaabertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,

aaasehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak. (Notoatmodjo, 2003).

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian mengenai kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial

instagram, penulis melakukan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data

menggunakan close question. Close question merupakan pernyataan yang pilihan

jawabannya tersedia, dengan cara memberikan tanda check list (√).

Metode penelitian menggunakan kuesioner yang diberikan secara langsung

dan melalui media online. Instrumen penelitian menggunakan skala Likert rentang 1

sampai 4, yang terdiri dari sangat setuju (ss), setuju (s), tidak setuju (ts), sangat tidak

setuju (sts). Skala pengukuran terdiri atas pernyataan positif (favorable) dan

pernyataan negatif (unfavorable). Partisipan diminta untuk memilih salah satu dari

beberapa kategori skala yang disediakan. Kegiatan memilih salah satu beberapa

kategori skala yang disediakan dilakukan untuk menghindari respon yang bersifat

netral. Setiap responden dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada

jawaban yang dianggap salah.

3.3.1 Skala Kesejahteraan Subjektif

Untuk mengukur kesejahteraan subjektif, digunakan alat ukur FS (Flourishing Scale)

terdiri dari 8 item yang diadaptasi oleh Diener dan Biswas-Diener (2009) untuk

mengukur komponen kognitif dan Scale of Positive and Negative Experience

(SPANE) yang terdiri dari 12 item untuk mengukur komponen afektif positif 6 item

dan negatif terdiri dari 6 item yang dimodifikasi oleh Ed Diener dan Robert Biswas-

Page 57: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

42

Diener (2009). Penulis mengubah rentangan skala 7 menjadi 4 skala yaitu “sangat

tidak setuju”, “tidak setuju”, “setuju”, “sangat setuju”. Adapun blue print skala

kesejahteraan subjektif dijelaskan pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Blue Print skala kesejahteraan subjektif No Dimensi Indikator Fav Unfav Total

1 Kognitif Evaluasi kepuasan hidup secara global. 1,2,3,4 4

Evaluasi kepuasan hidup secara domain

(hubungan sosial, kehidupan dengan

keluarga dan kehidupan dengan

pasangankesehatan fisik dan mental,

rekreasi).

5,6,7,8

4

2 Afektif Keberadaan ada tidaknya afek positif.

9,11,13,15,18,20

6

Keberadaan ada tidaknya afek negatif. 10,12,14,16,17,19 6

Jumlah 14 6 20

3.3.2 Skala Perbandingan Sosial

Skala yang digunakan untuk mengukur perbandingan sosial yaitu menggunakan skala

yang dikembangkan oleh O’Brien dkk (2009) dengan alat ukur yang dinamakan The

Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS). Instrumen dari

UDACS terdiri dari dua subskala: upward comparison dan downward comparison.

Untuk kedua subskala yaitu upward comparison dan downward comparison, setiap

item menggunakan 5 poin skala (1 = Sangat Tidak Setuju, hingga 5 = Sangat Setuju),

yang kemudian diadaptasi oleh penulis menjadi 4 poin skala. Penulis menggunakan

alat ukur UDACS karena dimensi dari pengukuran UDACS sesuai dengan teori yang

diungkapkan oleh Festinger (1954). Adapun blue print skala perbandingan sosial

dijelaskan pada tabel 3.2 berikut:

Page 58: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

43

Tabel 3.2

Blue Print skala perbandingan sosial No Dimensi Indikator Fav Unfav Total

1 Upward

Comparison

(perbandingan ke

atas)

1. Membandingkan

penampilan dengan

yang lebih baik.

2,8,9

1,3,4,5,6,7,10

10

2. Membandingkan

bentuk tubuh dengan

yang lebih baik.

2 Downward

Comparison

(perbandingan ke

bawah)

1. Membandingkan

penampilan dengan

yang lebih buruk.

16,17,18

11,12,13,14,15

8

2. Membandingkan

bentuk tubuh dengan

yang lebih buruk.

Jumlah 18 18

3.3.3 Skala Rasa Syukur

Alat ukur yang digunakan untuk skala rasa syukur penulis menggunakan Gratitude

Resentment Appreciation Test-Short Form (GRAT-Short Form) yang dikembangkan

oleh Watkins dkk. (2003). Alat ukur GRAT-Short Form terdiri dari 3 dimensi yang

telah diadaptasi sebelumnya. Keseluruhan item yang terdapat pada skala rasa syukur

adalah sebanyak 16 item. Adapun blue print skala rasa syukur dijelaskan pada tabel

3.3 berikut:

Tabel 3.3

Blue Print skala rasa syukur No Dimensi Indikator Butir Item

Fav Unfav

Total

1 Sense of

abundance

-Individu merasa

berkecukupan.

-Individu tidak merasa

kehilangan dalam hidup.

3, 10 2,5,14,7 6

2 Apprecition for

others

Individu menghargai

individu lain atas kontribusi

terhadap dirinya.

1,8,4,6 15 5

3 Simple

appreciation

Individu mengapresiasi hal

sederhana di dalam

hidupnya.

9, 12,13

11,16

5

Jumlah 11 6 16

Page 59: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

44

3.3.4 Variabel Demografi

Dalam penelitian kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial

instagram, variabel demografi didapat dari self report. Self report dilakukan dengan

cara responden diminta untuk mengisi data diri. Variabel demografi dalam penelitian

adalah jenis kelamin dan usia.

3.4.4.1 Jenis Kelamin

Jenis kelamin dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang di jadikan

untuk pembuatan koding, sehingga pengkodingan untuk jenis kelamin ialah sebagai

berikut:

Tabel 3.4 Pengkodingan data demografi jenis kelamin

No Jenis Kelamin Koding

1 Laki-laki 1

2 Perempuan 0

3.4.4.2 Usia

Usia dalam penelitian ini dibatasi oleh penulis sesuai dari penelitian Angie Zou

(2014) untuk acuan dalam pembuatan koding yaitu usia yang menjadi fokus dalam

penelitiannya adalah (18-24) tahun, sehingga pengkodingan untuk usia ialah sebagai

berikut:

3.5 Pengkodingan data demografi usia

No Usia Koding

1 (18-21) tahun 0

2 (21-22) tahun 1

Page 60: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

45

3.4 Uji Validitas Konstruk

Sebelum melakukan analisis data, penulis melakukan pengujian terhadap validitas

instrumen yang dipakai. Untuk menguji validitas konstruk alat ukur yang digunakan

dalam penelitian, penulis menggunakan Confirmatory Faktor Analysis (CFA).

Sebagai prosedur konfirmasi, CFA merupakan metode untuk menilai validitas

konstruk pengukuran, bukan sarana untuk pengurangan data.

Validitas konstruk didukung jika struktur faktor skala konsisten dengan

konstruksi instrumen yang akan diukur. Konfirmasi hipotesis struktur faktor yang

paling memadai adalah dengan teknik analisis faktor konfirmatori. Dalam analisis

faktor konfirmatori, struktur faktor secara eksplisit dihipotesiskan dan diuji untuk

cocok dengan struktur kovarians dari variabel yang diukur.

Pendekatan dengan analisis faktor konfirmatori akan memungkinkan untuk

menguji model fit faktor. Meskipun pendekatan analisis faktor konfirmatori berguna

untuk konfirmasi teori, prosedur CFA memberikan pedoman untuk "model

pemangkasan," atau model modifikasi, yang dapat menunjukkan perubahan dalam

struktur faktor yang diusulkan. Dengan demikian, prosedur konfirmasi dapat

digunakan untuk merevisi dan menyempurnakan instrumen dan struktur faktorial

individu. Adapun logika CFA adalah sebagai berikut (Umar, 2012) :

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan secara

operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap

faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.

Page 61: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

46

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap

subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes bersifat

unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia, dapat diestimasi matriks korelasi antar item yang

seharusnya diperoleh jika memang unidimensional. Matriks korelasi ini disebut

sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris, yang

disebut matriks S. Jika teori benar (unidimensional) maka tentunya tidak ada

perbedaan antara matriks ∑ dan matriks S, atau bisa juga dinyatakan dengan ∑ - S

= 0.

4. Pernyataan dari matriks korelasi dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji

dengan chi square. Jika hasil chi square tidak signifikan (p > 0,05), maka

hipotesis nihil “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas dapat diterima

bahwa item ataupun sub tes instrument hanya mengukur satu faktor saja.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau

tidak mengukur apa yang hendak di ukur, dengan menggunakan t-test. Jika hasil

t-test tidak signifikan maka item tidak signifikan dalam mengukur apa yang

hendak diukur, sebaiknya item yang demikian di drop. Dalam penelitian kali ini,

penulis menggunakan taraf kepercayaan 95% sehingga item yang dikatakan

signifikan adalah item yang memiliki t-value lebih dari 1,96 (t > 1,96).

6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif, maka item harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan sifat item,

yang bersifat positif (favorable).

Page 62: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

47

Kemudian setelah didapat model fit dihitung faktor skornya. Faktor skor ini

adalah untuk menghindari hasil penelitian yang bisa akibat dari kesalahan

pengukuran. Jadi skor yang dianalisis dalam penelitian ini bukanlah skor yang

diperoleh dari variabel pada umumnya, melainkan justru true score yang diperoleh

dnegan memperhitungkan perbedaan validitas dari setiap item. Namun demikian,

untuk menghindari faktor skor yang bertanda negatif dan positif (Z-score) maka

penulis mentransformasikan faktor tersebut menjadi T-score dengan rumusnya yaitu

(Umar, 2012):

T skor = 50 + (10 x faktor skor)

T-score akan memiliki mean = 50 dan SD = 10 dan diharapkan seluruh skor

merupakan bilangan positif yang memiliki rentangan diperkiraan antara 0 dan 100.

Setelah didapatkan faktor skor yang telah diubah menjadi T-score, nilai baku inilah

yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Adapun pengujian

analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software LISREL 8.70.

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Kesejahteraan Subjektif

Penulis menguji apakah 20 item dari skala kesejahteraan subjektif yang bersifat

unidimensional, yang artinya benar-benar hanya mengukur kesejahteraan subjektif.

Berdasarkan hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor,

ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 1140.34.03, df = 170, P-value = 0.00000,

RMSEA = 0.147. Oleh karenanya, penulis melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain.

Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 63 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Page 63: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

48

Square = 117.18, df = 107, P-value = 0.23565, RMSEA = 0.019. Nilai Chi- Square

menghasilkan P-value > 0,05 (signifikan), yang artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu

altruisme.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang perlu di drop

atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor

dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item signifikan dan sebaliknya. Koefisien

muatan faktor untuk item pengukuran kesejahteraan subjektif disajikan pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Skala Kesejahteraan Subjektif

No. Koefisien Standar Erorr Nilai t Signifikan

Item 1 0.86 0.05 17.11 √

Item 2 0.83 0.05 15.85 √

Item 3 0.81 0.05 15.58 √

Item 4 0.54 0.06 9.49 √

Item 5 0.59 0.06 10.31 √

Item 6 0.67 0.05 12.37 √

Item 7 0.60 0.06 10.50 √

Item 8 0.55 0.06 9.66 √

Item 9 0.63 0.06 11.31 √

Item 10 0.44 0.06 7.54 √

Item 11 0.15 0.06 2.32 √

Item 12 0.26 0.06 4.44 √

Item 13 0.63 0.06 11.28 √

Item 14 0.26 0.06 4.37 √

Item 15 0.79 0.05 14.42 √

Item 16 0.36 0.06 6.10 √

Item 17 0.52 0.06 8.89 √

Item 18 0.62 0.06 10.91 √

Item 19 -0.03 0.06 -0.53 X

Item 20 0.40 0.06 6.91 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96) ; X = tidak signifikan

Page 64: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

49

Pada tabel 3.4, penulis melihat item-item yang memiliki muatan faktor

negatif. Berdasarkan tabel 3.4, pada kolom koefisien terlihat bahwa item yang

memiliki muatan negatif dan item yang memiliki t-value di bawah 1,96 (t < 1,96)

adalah item 19. Item 19 harus dieliminasi atau di-drop dan tidak disertakan dalam

pengolahan selanjutnya.

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Perbandingan Sosial

Penulis menguji apakah 18 item yang terdiri 2 aspek perbandingan sosial yaitu

upward comparison dan downward comparison yang artinya benar-benar hanya

mengukur perbandingan sosial.

3.4.2.1 Uji Validitas Konstruk Dimensi Upward Comparison

Penulis menguji apakah 10 item dari dimensi upward comparison bersifat

unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur upward comparison.

Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata

tidak fit dengan Chi- Square = 536.93, df = 35, P-value = 0.00000 dan RMSEA =

0.233. Penulis melakukan modifikasi terhadap model sebanyak 16 kali, dimana

kesalahan pengukuran pada bebebrapa item dibebaskan berkorelasi satu sama

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 24.18, df = 19, P-value =

0.18926, RMSEA = 0.0325. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0.05 (tidak

signifikan) dan RMSEA < 0.05, yang artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu

upward comparison.

Page 65: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

50

Langkah berikutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukkan apakah item tertentu perlu

untuk di-drop atau tidak. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang

koefisien muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item signifikan dan

sebaliknya. Adapun koefisien muatan faktor untuk item pengukuran upward

comparison seperti pada tabel 3.6

Table 3.6 Muatan Faktor Item Dimensi Upward Comparison

No. Koefisien Standar Erorr Nilai t Signifikan

Item 1 0.88 0.05 17.74 √

Item 2 0.70 0.05 12.76 √

Item 3 0.58 0.06 10.01 √

Item 4 0.75 0.05 14.02 √

Item 5 0.91 0.05 18.75 √

Item 6 0.76 0.05 14.52 √

Item 7 0.65 0.06 10.67 √

Item 8 0.57 0.06 9.74 √

Item 9 0.60 0.06 10.39 √

Item 10 0.72 0.05 13.29 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel 3.5, penulis melihat tidak ada muatan faktor negatif pada salah satu

item dan t-value diatas 1,96 (t > 1,96). Artinya, maka dari seluruh item dapat

digunakan dalam mengestimasi skor faktor untuk dimensi upward comparison.

Dengan demikian, secara keseluruhan item tidak ada yang di-drop dan seluruhnya 10

item akan diikut sertakan dalam analisis perhitungan skor faktor.

Page 66: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

51

3.4.2.2. Uji Validitas Konstruk Dimensi Downward Comparison

Penulis menguji apakah 8 item dari dimensi downward comparison bersifat

unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur downward comparison.

Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata

tidak fit dengan Chi- Square = 271.82, df = 20, P-value = 0.00000 dan RMSEA =

0.218. Oleh karenanya, penulis melakukan modifikasi terhadap model sebanyak 12

kali, dimana kesalahan pengukuruan pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 8.67, df = 8, P-value =

0.37117, RMSEA = 0.147. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0.05 (tidak

signifikan) dan RMSEA < 0.05, yamg artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu

downward comparison.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukkan apakah item tertentu perlu

untuk di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi

setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item signifikan dan

sebaliknya. Adapun koefisien muatan faktor untuk item pengukuran downward

comparison, seperti pada tabel 3.7

Page 67: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

52

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item Dimensi Downward Comparison No. Koefisien Standar Erorr Nilai t Signifikan

Item 11 0.79 0.06 14.14 √

Item 12 0.75 0.06 13.06 √

Item 13 0.64 0.06 11.59 √

Item 14 0.76 0.05 14.49 √

Item 15 0.59 0.05 10.81 √

Item 16 0.90 0.05 18.75 √

Item 17 0.95 0.05 20.53 √

Item 18 0.95 0.05 20.58 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel 3.6, setelah dilakukan pengujian CFA penulis melihat tidak ada

muatan faktor negatif pada salah satu item dan t-value diatas 1,96 (t > 1,96). Artinya,

maka secara keseluruhan item tidak ada yang di-drop. Dengan demikian, secara

seluruhnya 8 item akan diikut sertakan dalam analisis perhitungan skor faktor.

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Rasa Syukur

Penulis menguji apakah 16 item yang terdiri 3 aspek rasa syukur yaitu sense of

abundance, appreciation for others dan simple appreciation bersifat unidimensional

yang artinya benar-benar hanya mengukur rasa syukur.

3.4.3.1. Uji Validitas Konstruk Dimensi Sense Of Abundance

Penulis menguji apakah 6 item dari dimensi internal bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya mengukur sense of abundance. Berdasarkan hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan Chi- Square =

66.29, df = 9, P-value = 0.00000 dan RMSEA = 0.155. Setelah melakukan 4 kali

modifikasi terhadap model, kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square= 5.57, df

Page 68: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

53

= 5, P-value = 0.34983 dan RMSEA = 0.021. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value

> 0,05 (signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu sense of abundance.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikansi item dalam mengukur apa

yang hendak diukur, sekaligus menentukkan apakah item tertentu perlu untuk di-drop

atau tidak, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item.

Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor,

jika nilai t > 1,96 artinya item signifikan dan sebaliknya. Adapun koefisien muatan

faktor untuk item pengukuran sense of abundance, seperti pada tabel 3.8.

Table 3.8

Muatan Faktor Item Dimensi Sense of Abundance No. Koefisien Standar Erorr Nilai t Signifikan

Item 3 0.08 0.07 1.19 X

Item 10 -0.36 0.07 -4.83 X

Item 2 0.62 0.06 9.86 √

Item 5 0.79 0.06 12.94 √

Item 14 0.76 0.06 12.39 √

Item 7 0.45 0.06 6.86 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel 3.7, penulis melihat item-item yang memiliki muatan faktor

negatif. Berdasarkan tabel 3.7, pada kolom koefisien terlihat bahwa item yang

memiliki muatan negatif dan item yang memiliki t-value di bawah 1,96 (t < 1,96)

adalah item 3 dan 10 . Item 3 dan 10 harus dieliminasi atau di-drop dan tidak

disertakan dalam pengolahan selanjutnya.

Page 69: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

54

3.4.3.2. Uji Validitas Konstruk Dimensi Appreciation for Others

Penulis menguji apakah 5 item dari dimensi appreciation for others bersifat

unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur appreciation for others.

Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata

tidak fit dengan Chi- Square = 101.78 df = 5, P-value = 0.00000 dan RMSEA= 0.271.

Setelah melakukan modifikasi sebanyak 5 kali terhadap model, kesalahan pengukuran

pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model

fit dengan Chi- Square = 18,67, df = 0, P-value = 1.00000 dan RMSEA = 0,000 .

Nilai Chi- Square menghasilkan P-value > 0,05 (signifikan), yang artinya model

dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima di mana seluruh item mengukur

satu faktor saja yaitu appreciation for others.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukkan apakah item tertentu perlu

untuk di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi

setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item signifikan dan

sebaliknya. Adapun koefisien muatan faktor untuk item pengukuran powerfull others,

seperti pada tabel 3.9.

Page 70: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

55

Table 3.9

Muatan Faktor Item Dimensi Appreciation for Others No. Koefisien Standar Erorr Nilai t Signifikan

Item 1 0.48 0.19 2.55 √

Item 4 0.38 0.12 3.09 √

Item 6 0.30 0.12 3.07 √ Item 8 0.79 0.23 3.44 √

Item 15 -0,27 0.10 -2,79 X

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel 3.8, penulis melihat item-item yang memiliki muatan faktor

negatif. Berdasarkan tabel 3.8, pada kolom koefisien terlihat bahwa item yang

memiliki muatan negatif dan item yang memiliki t-value di bawah 1,96 (t < 1,96)

adalah item 15. Item 15 harus dieliminasi atau di-drop dan tidak disertakan dalam

pengolahan selanjutnya.

3.4.3.3 Uji Validitas Konstruk Dimensi Simple Appreciation

Penulis menguji apakah 5 item dari dimensi simple appreciation bersifat

unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur simple appreciation.

Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata

tidak fit dengan Chi-Square = 26.82, df = 5, P-value = 0.00006 dan RMSEA = 0.129.

Setelah melakukan 2 kali modifikasi terhadap model, kesalahan pengukuran pada

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit

dengan Chi-Square = 1.57, df = 3, P-value = 0.66577 dan RMSEA = 0.000. Nilai

Chi- Square menghasilkan P-value > 0,05 (signifikan), yang artinya model dengan

satu faktor (unidimensional) dapat diterima di mana seluruh item mengukur satu

faktor saja yaitu simple appreciation.

Page 71: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

56

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukkan apakah item tertentu perlu

untuk di-drop atau tidak, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item signifikan dan sebaliknya. Adapun

koefisien muatan faktor untuk item pengukuran chance, seperti pada tabel 3.10

Table 3.10

Muatan Faktor Item Dimensi Simple Appreciation

No. Koefisien Standar Erorr Nilai t Signifikan

Item 9 0.58 0.06 9.96 √

Item 12 0.62 0.06 10.64 √

Item 13 0.98 0.05 19.03 √

Item 11 0.62 0.06 10.70 √

Item 16 0.68 0.06 11.86 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel 3.12, penulis melihat tidak ada muatan faktor negatif pada salah

satu item dan t-value 1,96 (t > 1,96), maka seluruh item dapat digunakan dalam

mengestimasi skor faktor untuk dimensi simple appreciation. Dengan demikian,

secara keseluruhan item tidak ada yang di-drop dan seluruhnya 5 item akan diikut

sertakan dalam analisis perhitungan skor faktor.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian

kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram yaitu

analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Teknik analisis regresi

berganda digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk

mengetahui besarnya pengaruh dari independent variabel (IV), yaitu perbandingan

Page 72: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

57

sosial dan rasa syukur terhadap dependent variabel (DV) yaitu kesejahteraan

subjektif.

Teknik regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk

membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependent; respon; Y) dengan

lebih dari satu variabel bebas (independent; predictor; X). Pada penelitian yang

diteliti, independent variabel sebanyak 7 variabel, sedangkan dependent variabel

sebanyak 1 variabel sehingga susunan persamaan regresi penelitian adalah:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ b6X6+ b7X7+ e

Jika dituliskan variabelnya, maka:

Y = kesejahteraan subjektif

a = intersep atau konstanta

b = koefisien regresi untuk masing-masing X

x1 = perbandingan upward

x2 = perbandingan downward

x3 = sense of abundance

x4 = appreciation for others

x5 = simple appreciation

x6 = jenis kelamin

x7 = usia

e = residu

Melalui regresi berganda, maka akan diperoleh nilai yaitu koefisien korelasi

berganda atau regresi antara kesejahteraan subjektif (DV) dengan upward

comparison, downward comparison, sense of abundance, appreciation for others,

simple appreciation, jenis kelamin dan usia (IV). Kemudian besarnya kemungkinan

disebabkan oleh faktor-faktor yang telah disebutkan tadi yang ditunjukkan oleh

koefisien determinasi berganda atau R2. Fungsi R

2 ini digunakan untuk melihat

proporsi varians atau perubahan dependent variable (Y) disebabkan independent

Page 73: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

58

variable (X) atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh independent

variable (X) terhadap dependent variable (Y) atau merupakan perkiraan proporsi

varians. Untuk mendapatkan nilai R2 ini digunakan rumus sebagai berikut:

R2

= SSreg

SSy

Uji R2 diuji untuk membuktikan apakah penambahan varians dari

independent variable satu per satu signifikan atau tidak penambahannya. Berikutnya,

untuk membuktikan apakah regresi Y dan X signifikan atau tidak, maka dapat diuji

dengan menggunakan uji F. Untuk membuktikan varians independent variable satu

per satu signifikan atau tidak digunakanlah rumus sebagai berikut:

F = R2

Keterangan:

R2 = Proporsi varians

k = Banyaknya independent variable

N = Ukuran sampel

Adapun pembilang disini adalah R2 dengan df (dilambangkan sebagai k),

yaitu sejumlah independent variablel yang dianalisis, sedangkan penyebutnya (1-R2)

dibagi dengan df N – k- 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang telah

dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah predictor variabel yang diujikan memiliki

pengaruh terhadap outcome variabel.

Selanjutnya dilakukan uji koefisiensi regresi dari tiap-tiap IV yang

dianalisis. Uji koefisiensi regresi digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang

diberikan IV signifikan terhadap DV secara sendiri-sendiri atau parsial. Uji

(1-R2) / (N – k – 1)

Page 74: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

59

koefisiensi regresi juga digunakan untuk menguji apakah sebuah IV benar-benar

memberikan kontribusi terhadap DV. Sebelum didapat nilai t dari tiap IV, harus

didapat dahulu nilai standart error estimate dari b (koefisien regresi) yang didapatkan

melalui akar MSres dibagi dengan SSx. Setelah didapat nilai Sb barulah bisa

dilakukan uji t, yaitu hasil bagi dari b (koefisien regresi) dengan Sb. Dapat

dirumuskan:

T = b

Dimana b adalah koefisien regresi dan sb adalah standar deviasi sampling

dari koefisien b. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan

oleh penulis nantinya. Adapun seluruh perhitungan penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 20.

sb

Page 75: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

60

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Berikut akan diuraikan gambaran responden berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Subjek dalam penelitian berjumlah 265 mahasiswa/I yang memiliki akun media sosial

instgram. Untuk mempermudah perhitungan, penulis mengkategorikan usia

responden menjadi 2 kategori, yaitu (18 – 21 Tahun) sebagai kategori pertama dan

(22 – 24 Tahun) sebagai kategori kedua. Gambaran subjek penelitian dapat dilihat

pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Table Subjek Penelitian Kategori Frekuensi Persentase

Usia

18-21 tahun 221 83.4%

22-24 tahun 44 16.6%

Jenis Kelamin

Laki-laki 80 30.1%

Perempuan 185 69.9%

Intensitas Menggunakan

Instagram

1-3 kali/hari 72 27.16%

3-6 kali/hari 78 29.44%

Lebih dari 6 kali/hari 115 43.4%

Durasi Menggunakan Instagram

<1 jam/hari 76 28.67%

1-3 jam/hari 109 41.13%

>3 jam/hari 80 30.2%

Berdasarkan pada tabel 4.1 dilihat bahwa untuk mengetahui gambaran subjek

penelitian, penulis mengkategorisasikan usia ke dalam 2 bagian yaitu responden yang

berusia 18 hingga 21 tahun, 22 hingga 24 tahun. Sehingga dapat diketahui bahwa

responden dalam penelitian didominasi oleh mahasiswa dengan rentang usia 18 – 21

tahun (83.4%) kemudian paling sedikit dengan rentang usia 22 - 24 tahun (16.6%).

Page 76: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

61

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki

memiliki persentase sebesar 30.1% (80 individu) dan responden perempuan dengan

persentase 69.9% (185 individu). Berdasarkan intensi penggunaan instagram, subjek

dalam penelitian terdiri dari 1-3 kali/hari sebanyak 27.16% (72 individu), 3-6

kali/hari sebanyak 29.44% (78 individu) dan lebih dari 6 kali/hari sebanyak 43.4%

(115 individu). Berdasarkan durasi penggunaan instagram, subjek dalam penelitian

terdiri dari <1 jam/hari sebanyak 28.67% (76 individu), 1-3 jam/hari sebanyak

41.13% (109 individu) dan >3 jam/hari sebanyak 30.2 % (80 individu).

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Hasil analisis deskriptif adalah hasil yang memberikan gambaran data penelitian.

Dalam hasil analisis deskriptif akan disajikan nilai minimum, maksimum, mean dan

standar deviasi variabel serta kategorisasi tinggi dan rendahnya skor variabel

penelitian. Gambaran hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Tabel Analisis Deskriptif

Variable N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi

Kesejahteraan Subjektif 265 25.97 75.43 50.0000 9.37744

Upward comparison 265 23.79 73.25 50.0000 9.51899

Downward comparison 265 29.81 85.39 50.0000 9.59527

Sense od Abundance 265 34.15 80.92 50.0000 8.41899

Appreciation for Others 265 32.77 77.38 50.0000 9.99500

Simple appreciation 265 21.58 63.30 50.0000 8.93203

Page 77: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

62

4.3 Kategorisasi skor variabel

Kategorisasi variabel bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-

kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan

atribut yang diukur. Kontinum jenjang contohnya adalah dari rendah ke tinggi.

Selanjutnya penulis gunakan dalam kategorisasi variabel penelitian. Sebelum

mengkategorisasikan skor masing-masing variabel berdasarkan tingkat rendah,

sedang, dan tinggi, penulis terlebih dahulu menetapkan norma seperti tertera pada

tabel 4.3.

Tabel 4.3

Tabel Pedoman Interpretasi Skor Kategori Rumus

Rendah

Sedang X < Mean – |SD

Mean - |SD ≤ X ≤ Mean +|SD

Tinggi X > Mean + |SD

Uraian gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan rendahnya tiap

variabel yang telah disesuaikan dengan norma disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Tabel Kategorisasi Skor Variabel Variabel Frekuensi

Rendah Sedang Tinggi

Kesejahteraan Subjektif 25 (9.5%) 203 (76.6%) 37 (13.9%)

Upward Comparison 29 (10.9%) 207 (78.2%) 29 (10.9%)

Downward Comparison 39 (14.7%) 186 (70.2%) 40 (15.1%)

Sense of Abundance 60 (22.6%) 166 (62.6%) 39 (14.7%)

Appreciation for Others 34 (12.8%) 159 (60%) 72 (27.2%)

Simple Appreciation 57 (21.5%) 195(73.5%) 13 (5%)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat dari 265 jumlah subjek penelitian, dapat diketahui

bahwa subjek dengan skor rendah sebanyak 60 individu (22.6%) yaitu oleh variabel

sense of abunbdance, subjek dengan skor sedang sebanyak 203 individu (76.6%)

Page 78: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

63

yaitu oleh variabel kesejahteraan subjektif, sedangkan subjek dengan skor tinggi

sebanyak 72 individu (27.2%) yaitu oleh variabel appreciation for others.

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian

Pada tahapan uji hipotesis penelitian, penulis menggunakan teknik analisis regresi

dengan software SPSS 20 seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3. Dalam

melakukan analisis regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R Square

untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh

independent variable, yang kedua apakah keseluruhan independent variable

berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable, kemudian terakhir

melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent

variable. Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa tahapan. Langkah pertama

penulis melihat besaran R2 untuk mengetahui berapa persen varians dependent

variable yang dijelaskan oleh independent variable. Selanjutnya untuk tabel yang

berisi R2, dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Tabel R Square Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .526a .276 .257 8.08508

a. Predictors: (Constant), Usia, jenis kelamin, simple appreciation, upward

aaacomparison, appreciation for others, downward comparison, sense of abundance.

Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa perolehan R2 sebesar 0.276

atau 27.6%. Artinya proporsi varians dari kesejahteraan subjektif yang dijelaskan

oleh semua independent variable dalam penelitian (upward comparison, downward

Page 79: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

64

comparison, sense of abundance, appreciation for others, simple appreciation, jenis

kelamin dan usia) adalah sebesar 27.6 %, sedangkan 72.4 % lainnya dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian ini. Langkah kedua yang dilakukan yaitu penulis

menganalisis dampak dari seluruh independent variable terhadap kesejahteraan

subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram. Adapun hasil uji F dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Tabel Anova

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6415.501 7 916.500 14.021 .000a

Residual 16799.719 257 65.369

Total 23215.220 264

a.Dependent Variable: Kesejahteraan subjektif

b.Predictors: (Constant), usia, jenis kelamin, simple appreciation, upward

acomparison, appreciation for others, downward comparison, sense of abundance.

Berdasarkan uji F pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada kolom

paling kanan adalah p = 0.000 dengan nilai p < 0.05. Dengan demikian hipotesis nihil

yang berbunyi “tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel perbandingan sosial

(upward comparison, downward comparison), rasa syukur (sense of abundance,

appreciation for others, simple appreciation ) dan faktor demografi (jenis kelamin

dan usia) terhadap kesejahteraan subjektif pengguna media sosial instagram ditolak.

Artinya ada pengaruh yang signifikan perbandingan sosial (upward comparison,

downward comparison), rasa syukur (sense of abundance, appreciation for others,

simple appreciation ) dan faktor demografi (jenis kelamin dan usia) terhadap

kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram.

Page 80: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

65

Selanjutnya, penulis melihat koefisien regresi dari masing-masing IV. Jika sig

< 0,05 maka koefisien regresi signifikan yang berarti variabel independen memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Adapun besarnya

koefisien regresi dari masing-masing variabel independen terhadap kesejahteraan

subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram dapat dilihat pada tabel

4.7.

Tabel 4.7

Tabel Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 71.718 8.020 8.942 .000

Upward Comparison .025 .059 .025 .420 .675

Downward Comparison .051 .060 .052 .842 .401

Sense of Abundance -.397 .083 -.356 -.4777 .000*

Appreciation for Others -.206 .053 -.220 -.3871 .000*

Simple Appreciation .092 .077 .087 1.185 .237

Jenis Kelamin -1.135 1.088 -.056 -1.044 .298

Usia 2.515 1.378 .099 1.825 .069

a. Dependent Variable: Kesejahteraan Subjektif

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dipaparkan persamaan regresi sebagai berikut:

Kesejahteraan subjektif = 71.718 + 0.025 upward comparison + 0.051 downward

comparison - 3.97 sense of abundance* – 2.06 appreciation for others* + 0.092

simple appreciation – 1.135 jenis kelamin + 2.515 usia.

Keterangan :

Tanda (*) = Variabel Signifikan

Dari persamaan koefisien regresi, terdapat empat koefisien regresi yang

signifikan yaitu sense of abundance dan appreciation for others, sedangkan lima

Page 81: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

66

variabel lainnya tidak signifikan. Sementara prediktor terbesar merupakan variabel

sense of abundance dengan nilai B = -0.356. Penjelasan dari nilai koefisien regresi

yang diperoleh masing-masing independent variable adalah sebagai berikut:

1. Upward Comparison

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.025 dengan nilai signifikansi 0.675 (sig >

0.05), hal itu menunjukkan bahwa variabel upward comparison tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Artinya, variabel upward

comparison pengaruhnya tidak signifikan secara positif terhadap kesejahteraan

subjektif.

2. Downward Comparison

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.051 dengan nilai signifikansi 0.401 (sig >

0.05), hal itu menunjukkan bahwa variabel downward comparison tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Artinya, variabel downward

comparison pengaruhnya tidak signifikan secara positif terhadap kesejahteraan

subjektif.

3. Sense of Abundance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.397 dengan nilai signifikansi 0.000 (sig <

0.05), hal itu menunjukkan bahwa variabel sense of abundance berpengaruh secara

signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Artinya, variabel sense of abundance

pengaruhnya signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Arah koefisien negatif

menjelaskan bahwa semakin tinggi variabel sense of abundance maka semakin

rendah kesejehateraan subjektif.

Page 82: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

67

4. Appreciation for Others

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.206 dengan nilai signifikansi 0.000 (sig <

0.05), hal itu menunjukkan bahwa variabel appreciation for others berpengaruh

secara signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Artinya, variabel sense

appreciation for others pengaruhnya signifikan terhadap kesejahteraan subjektif.

Arah koefisien negatif menjelaskan bahwa semakin tinggi variabel appreciation for

others maka semakin rendah kesejehateraan subjektif.

5. Simple Appreciation

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.092 dengan nilai signifikansi 0.237 (sig >

0.05), hal itu menunjukkan bahwa variabel simple appreciation tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Artinya, variabel simple

appreciation pengaruhnya tidak signifikan secara positif terhadap kesejahteraan

subjektif.

6. Jenis Kelamin

Diperoleh nilai koefisien pengaruh sebesar –1.135 dengan nilai signifikansi 0.298 (sig

> 0.05), hal itu menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Artinya, variabel jenis kelamin

pengaruhnya tidak signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Arah koefisien negatif

menjelaskan bahwa semakin tinggi variabel jenis kelamin maka semakin rendah

kesejehateraan subjektif.

Page 83: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

68

7. Usia

Diperoleh nilai koefisien pengaruh sebesar 2.515 dengan nilai signifikansi 0.069 (sig

> 0.05), hal itu menunjukkan bahwa variabel usia tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kesejahteraan subjektif. Artinya, variabel usia pengaruhnya tidak signifikan

secara positif terhadap kesejahteraan subjektif.

4.3.2. Pengujian proporsi varian masing-masing independent variable

Penulis menjelaskan mengenai proporsi varians yang bertujuan untuk mengetahui

bagaimana proporsi varians dari masing-masing variabel independen yang dianalisis

satu persatu. Pada tabel 4.8 akan dipaparkan besarnya proporsi varians pada

kesejahteraan subjektif dan juga akan menjelaskan seberapa banyak sumbangan

setiap variabel independen yang digunakan dalam penelitian memberikan pengaruh

terhadap dependen variabel kesejahteraan subjektif. Besarnya proporsi varian pada

kesejahteraan subjektif dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Tabel Proporsi Varian

a. Predictors: (Constant), upward comparison, downward comparison, sense of abundance,

aaappreciation for others, simple appreciation, jenis kelamin dan usia.

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .514a .264 .250 8.12078 .004 1.246 1 259 .265

2 .517b .267 .250 8.12151 .003 .953 1 258 .330

3 .466c .217 .214 8.31165 .217 73.046 1 263 .000*

4 .506d .256 .248 8.13334 .034 12.057 1 261 .001*

5 .511e .261 .249 8.12462 .004 1.560 1 260 .213

6 .471f .222 .216 8.30318 .005 1.537 1 262 .216

7 .526g .276 .257 8.08508 .009 3.330 1 257 .069

Page 84: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

69

Keterangan:

Tanda (*) = Variabel Signifikan

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel upward comparison memberikan sumbangan sebesar 0.4% dalam varian

kesejahteraan subjektif. Sumbangan 0.4% tidak signifikan secara statistik dengan

F = 1.246, df1 = 1, df2 = 259 dan sig F. change = 0.265.

2. Variabel downward comparison memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam

varian kesejahteraan subjektif. Sumbangan 0.3% tidak signifikan secara statistik

dengan F = 0.953, df1 = 1, df2 = 258 dan sig F. change = 0.330.

3. Variabel sense of abundance memberikan sumbangan sebesar 2.17% dalam

varian kesejahteraan subjektif. Sumbangan 2.17% signifikan secara statistik

dengan F = 73.046, df1 = 1, df2 = 263 dan sig F. change = 0.000.

4. Variabel appreciation for others memberikan sumbangan sebesar 3.4% dalam

varian kesejahteraan subjektif. Sumbangan 3.4% signifikan secara statistik

dengan F = 12.057, df1 = 1, df2 = 261 dan sig F. change = 0.001

5. Variabel simple appreciation memberikan sumbangan sebesar 0.4% dalam varian

kesejahteraan subjektif. Sumbangan 0.4% tidak signifikan secara statistik dengan

F = 1.560, df1 = 1, df2 = 262 dan sig F. change = 0.213.

6. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0.5% dalam varian

kesejahteraan subjektif. Sumbangan 0.5% tidak signifikan secara statistik dengan

F = 1.537, df1 = 1, df2 = 262 dan sig F. change = 0.216.

Page 85: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

70

7. Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 0.9% dalam varian kesejahteraan

subjektif. Sumbangan 0.9% tidak signifikan secara statistik dengan F = 3.330, df1

= 1, df2 = 257 dan sig F. change = 6.9%.

Urutan independent variable yang signifikan memberikan sumbangan dari

terbesar hingga yang terkecil adalah variabel sense of abundance dengan R2 Change

2.17%, dan variabel appreciation for others dengan R2 Change 3.4%.

Page 86: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

71

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang penulis jelaskan pada bab 4, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perbandingan sosial

(upward comparison, downward comparison), rasa syukur (sense of abundance,

appreciation for others, simple appreciation) dan faktor demografi (jenis kelamin dan

usia) terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial

instagram. Kemudian dari seluruh variabel diperoleh dua yang dinyatakan signifikan

mempengaruhi kesejahteraan subjektif, yaitu sense of abundance dan appreciation

for others. Sedangkan untuk variabel upward comparison, downward comparison,

simple appreciation, jenis kelamin dan usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesejahteraan subjektif. Hipotesis minor yang menyatakan kelima variabel

memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan subjektif pengguna media sosial

instagram ditolak yang artinya hipotesis alternatif ditolak.

5.2 Diskusi

Berdasarkan kesimpulan dan hasil pengujian hipotesis yang telah dibahas pada bab 4,

diperoleh hasil yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara perbandingan sosial

(upward comparison, downward comparison) rasa syukur (sense of abundance,

appreciation for others, simple appreciation) dan faktor demografi (jenis kelamin dan

usia) terhadap kesejahteraan subjektif dengan signifikansi sebesar 0.000 dan nilai

Page 87: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

72

kontribusi independent variabel (IV) terhadap dependent variabel (DV) sebesar 0.276

atau 27.6%. Hasil yang telah didapatkan menunjukkan bahwa proporsi varians dari

kesejahteraan subjektif yang dijelaskan oleh semua independent variable dalam

penelitian (upward comparison, downward comparison, sense of abundance,

appreciation for others, simple appreciation, jenis kelamin dan usia) adalah sebesar

27.6%, sedangkan 72.4% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Hasil penelitian berdasarkan koefisien regresi pada masing-masing

independent variable (IV) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara sense of abundance dan appreciation for others terhadap kesejahteraan

subjektif. Sedangkan variabel upward comparison, downward comparison, simple

appreciation, jenis kelamin dan usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesejahteraan subjektif. Dalam penelitian yang diteliti, variabel rasa syukur

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Temuan dalam

penelitian pada variabel rasa syukur terdapat dua dimensi yang signifikan yaitu

dimensi sense of abundance dan appreciation for others.

Dimensi sense of abundance berpengaruh secara signifikan dengan arah

hubungan yang negatif terhadap kesejahteraan subjektif. Diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar -0.397 dengan nilai signifikansi 0.000 (sig < 0.05). Dapat diartikan

bahwa semakin rendah tingkat sense of abundance maka semakin tinggi tingkat

kesejahteraan subjektif. Hasil dari penelitian mengenai variabel sense of abundance

tidak sejalan dengan penelitian Langston (1994) menyatakan bahwa sense of

abundance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kesejahteraan

Page 88: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

73

subjektif. Individu yang dapat menikmati kehidupan dengan bersyukur dan merasa

berkecukupan atas pencapaian hidupnya serta memiliki pengalaman positif

didalamnya akan dapat memungkinkan untuk selalu memiliki pengalaman hidup

yang lebih memuaskan. Perasaan berkecukupan akan berpengaruh pada individu yang

menggunakan media sosial instagram dengan mensyukuri apa telah yang dimiliki dan

tidak merasa kehilangan dalam hidup. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Emmons & McCullough, pada tahun 2004. Emmons & McCullough menemukan

bahwa syukur diakui sebagai sesuatu hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan

individu yang akan menghadapi keterasingan dan kesepian. Individu yang dapat

bersyukur atas kehidupannya dan merasa berkecukupan dengan apa yang telah

dimiliki, maka rasa keterasingan akan menjadikan rasa nyaman dalam hidup. Berbeda

dengan pernyataan yang dinyatakan oleh David Gallo (1992) bahwa individu yang

tidak dapat menanamkan rasa berkecukupan dalam hidupnya bukan berarti tidak puas

dan bahagia dalam hidupnya. Semakin individu merasa kurang dalam hidupnya maka

individu akan semakin berfikir untuk menjadi individu yang lebih baik, sehingga

setelah pencapaian untuk selalu menjadi yang lebih baik daripada individu lainnya,

individu akan merasa sejahtera.

Selanjutnya dimensi appreciation for others juga berpengaruh secara

signifikan dengan hubungan arah yang negatif terhadap kesejahteraan subjektif.

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.206 dengan nilai signifikansi 0.000 (sig <

0.05). Dari arah hubungan negatif dapat diartikan bahwa semakin rendah

appreciation for others maka semakin tinggi kesejahteraan subjektif dan begitu juga

Page 89: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

74

sebaliknya. Penelitian yang dilakukan oleh Pruyer; Emmons (2003) tidak sejalan

dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Pruyer; Emmons (2003)

menyatakan bahwa appreciation for others memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesejahteraan subjektif. Pruyer menyatakan bahwa suatu perasaan bahagia

yang muncul ialah ketika individu sedang membutuhkan pemberian atau perolehan

dari pihak lain sehingga individu merasa tercukupi atau menerima kelebihan

(Sulistiyani, 2010). Senada dengan penelitian Pruyer; Emmons (2003), Diener &

Seligman (2002) menyatakan bahwa dalam sebuah studi klasik tentang kebahagiaan

menunjukkan bahwa setiap individu yang mendapat nilai tinggi pada kesejahteraan

subjektif memiliki hubungan sosial yang sangat baik, karena salah satu contohnya

adalah individu sangat dapat menghargai bantuan individu lain dan menganggap

penting atas pertolongan individu lain. Berbeda dengan Carol Dweck (2016) yang

menyatakan bahwa semakin individu mengapresiasi individu terhadap dirinya, maka

tidak akan merasakan kesejahteraan dengan baik, karena akan membuat individu

cenderung tidak dapat mempertahankan pencapaiannya. Ada beberapa faktor yang

menjadikan alasan individu tidak sejahtera dengan mengapresiasi kontribusi orang

lain, diantaranya adalah individu merasa tidak nyaman dan merasa psikologisnya

terganggu seperti malu dan takut.

Sedangkan variabel lain yang tidak signifikan pengaruhnya terhadap

kesejahteraan subjektif adalah variabel perbandingan sosial (upward comparison dan

downward comparison), variabel rasa syukur (simple appreciation), jenis kelamin

dan usia. Variabel perbandingan sosial yaitu dimensi upward comparison tidak

Page 90: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

75

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Dimensi upward

comparison menunjukkan hasil koefisien regresi sebesar 0.025 dengan nilai

signifikasi 0.675 (sig > 0.05). Hasil dalam koefisien regresi menunjukan bahwa

upward comparison tidak berpengaruh secara signifikan dan mengarah positif

terhadap kesejahteraan subjektif, Penjelasan mengenai upward comparison sesuai

dengan penelitian Feinstein et al., (2013). Feinsten et. al., (2013) menyatakan bahwa

perbandingan sosial yang dilakukan secara terus-menerus ke atas membuktikan

memiliki dampak negatif pada keadaan psikologis. Contoh keadaan psikologis yang

akan terjadi seperti depresi, harga diri, evaluasi diri dan kesejahteraan, sehingga

semakin individu melakukan perbandingan sosial ke atas, maka kecenderungan

kesejahteraan subjektifnya rendah.

Dimensi downward comparison dalam penelitian menunjukan hasil koefisien

regresi sebesar 0.051 dengan nilai signifikansi 0.401 (sig > 0.05). Hasil menunjukan

bahwa downward comparison tidak berpengaruh secara signifikan dan mengarah

positif terhadap kesejahteraan subjektif, artinya individu yang melakukan

perbandingan sosial ke bawah dan berkeyakinan bahwa yang dilakukan karena untuk

tidak tertinggal dalam popularitasnya dengan individu lain di media sosial instagram,

maka kecenderungan kesejahteraan subjektifnya rendah. Sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Kleinke dan Miller (1998) mengatakan bahwa individu

yang sering melakukan perbandingan sosial dengan cara yang sederhana contohnya

adalah individu merasa dan berpikir lebih baik daripada individu lain yang serupa

(perbandingan sosial ke bawah), maka individu akan merasa puas dalam hidupnya.

Page 91: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

76

Dimensi simple appreciation dalam penelitian menunjukan hasil koefisien

regresi sebesar 0.092 dengan nilai signifikansi 0.237 (sig > 0.05). Hasil menunjukan

bahwa simple appreciation tidak berpengaruh secara signifikan dan mengarah positif

terhadap kesejahteraan subjektif, artinya individu yang menggunakan media sosial

instagram dan berkeyakinan bahwa apa yang telah di dapatkan dalam hidupnya masih

merasakan kekurangan dan jauh daripada individu lain serta berkecenderungan

dalam hidupnya bahwa hanya berfokus pada kehidupan saat ini yang sedang berjalan

dan tidak memikirkan sesuatu hal yang lain, maka kecenderungan kesejahteraan

subjektifnya rendah. Hasil penelitian simple appreciation dalam penelitian tidak

sebada dengan penelitian yang dilakukan oleh WU & Yaou (2008) yang menyatakan

bahwa individu yang menerapkan rasa syukur dengan mengapresiasi hal sederhana

akan dapat mengurangi rasa gelisah, kesepian dan cemas dalam hidup, sehingga

kesejahteraan subjektif akan meningkat.

Dua dimensi terakhir yang berpengaruh dan tidak signifikan terhadap

kesejahteraan subjektif adalah jenis kelamin dan usia. Diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar -1.135 dengan nilai signifikansi 0.298 (sig > 0.05) pada jenis kelamin

sehingga hasilnya berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap

kesejahteraan subjektif. Temuan pada jenis kelamin dalam penelitian menunjukkan

hasil yang tidak signifikan justru tidak sejalan dengan (Frison & Eggermont, 2015;

Simoncic, Kuhlman, Vargas, Houchins, & Lopez-duran, 2014) yang menemukan

bahwa ada perbedaan rata-rata pada jenis kelamin dalam mempengaruhi

kesejahteraan subjektif penggunaan media sosial. Penelitian Frison & Eggermont

Page 92: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

77

(2015) menemukan bahwa jenis kelamin perempuan cenderung merasakan kepuasan

dalam media sosial daripada laki-laki. Penelitian yang dilakukan penulis dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Frison & Eggermont (2015) tidak sejalan

dikarenakan jumlah laki-laki dan perempuan tidak sama, laki-laki 80 individu dan

perempuan 185 individu. Ketidak seimbangan dalam jumlah responden baik laki-laki

maupun perempuan cenderung menghasilkan jenis kelamin tidak berpengaruh

signifikan terhadap kesejehateraan subjektif.

Usia berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap kesejahteraan

subjektif. Dalam penelitian, penulis membatasi usia responden yaitu (18-24) tahun

sesuai dengan penelitian Angie Zou (2014) dimana rentang usia 18-24 tahun menjadi

sampel penelitian. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 2.515 dengan nilai

signifikansi 0.069 (sig > 0.05). Penelitian tidak sejalan dengan penelitian Perrin

(2015) yang menyatakan bahwa usia terbanyak yang merasakan kesejahteraan

subjektif dalam menggunakan media sosial instagram adalah paling banyak di

rentang usia 18-29 tahun. Perrin (2015) menambahkan bahwa semakin individu tua

bahkan sampai 65 tahun maka semakin tertarik dan merasakan kepuasan dalam

menggunakan media sosial.

Dari hasil diskusi yang telah penulis jelaskan, penulis menemukan adanya

perbedaan hasil penelitian dengan penelitian terdahulu. Hal ini terjadi dikarenakan

adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian, antara lain responden yang kurang

teliti dan serius saat mengisi kuesioner atau kondisi dan situasi pada saat responden

mengisi kuesioner yang tidak mendukung seperti alasan tidak punya banyak waktu

Page 93: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

78

untuk menjawab kuesioner dengan memberikan alasan sedang diskusi atau menunggu

kelas selanjutnya, dan juga karena sebagian menggunakkan google.doc sehingga

mungkin responden yang kurang serius dalam proses pengisian skala, item yang

tersedia. Adanya keterbatasan dalam penelitian diharapkan untuk penelitian

selanjutnya akan lebih baik.

5.3 Saran

5.3.1 Saran Teoritis

1. Pada penelitian ditemukan bahwa proporsi varians dari kesejahteraan subjektif

pada mahasiswa pengguna media sosial instagram yang dijelaskan oleh semua

independent variable adalah sebesar sebesar 0.276 atau 27.6%. Hasil yang telah

didapatkan menunjukkan bahwa proporsi varians dari kesejahteraan subjektif

yang dijelaskan oleh semua independent variable dalam penelitian ini (upward

comparison, downward comparison, sense of abundance, appreciation for others,

simple appreciation, jenis kelamin dan usia) sebesar 27.6%, sedangkan 72.4%

lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Penulis menyarankan

untuk penelitian selanjutnya agar meneliti serta menganalisis pengaruh variabel

lain. Untuk mendapatkan proporsi varians yang lebih besar disarankan untuk

meneliti dan menganalisis variabel lain seperti kepribadian yang dikaitkan dengan

kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instagram.

2. Usia pada penelitian mengenai kesejahteraan subjektif mengacu pada penelitian

terdahulu oleh Angie Zou (2014) yaitu mahasiswa usia (18-24) tahun, dalam

penelitian ini didapatkan hasil tidak signifikan dengan nilai signifikansi 0.069 (sig

Page 94: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

79

> 0.05). Oleh karenanya, untuk penelitian selanjutnya disarankan melakukan

ragam karakteristik sampel penelitian yang tidak hanya mahasiswa berusia (18-

24) tahun melainkan sampel karyawan ataupun orang tua.

5.3.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua variabel yang memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial

instagram yaitu; sense of abundance dan appreciation for others

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel rasa syukur yaitu dimensi sense of

abundance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan subjektif.

Menerapkan sense of abundance dalam menggunakan media sosial instagram,

pengguna khususnya mahasiswa sudah dapat memberikan perilaku yang baik

untuk dirinya dalam menilai atas kehidupan dan tidak merasa kehilangan dalam

hidup. Penulis menyarankan individu masih perlu menanamkan sense of

abundance atau perasaan berkecukupan dengan meningkatkan sikap rendah hati

dan berbagi kasih kepada sesama, sehingga akan meciptakan kehidupan yang

lebih damai dan sejahtera. Dengan cara menanamkan perasaan berkecukupan,

individu menjadi tumbuh dengan berpikiran positif bagi perkembangan

kehidupan.

2. Berdasarkan pada peneitian, diketahui bahwa variabel rasa syukur yaitu pada

dimensi appreciation for others memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesejahteraan subjektif pada mahasiswa pengguna media sosial instgaram.

Artinya mahasiswa yang menggunakan media sosial instagram sudah memiliki

Page 95: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

80

kemampuan untuk dapat menghargai individu lain atas kontribusi terhadap

dirinya dan tidak merasa bahwa individu lain adalah saingan dari dirinya untuk

mendapatkan popularitas di media sosial. Penulis menyarankan bagi mahasiswa

untuk terus meningkatkan appreciation for others dalam kehidupan dengan selalu

melihat kebaikan individu lain yang telah individu lain berikan kepada diri kita

dan selalu mengucapkan terima kasih atas apa yang telah diterima sehingga dapat

meningkatkan pikiran yang positif serta memiliki kehidupan yang sejahtera dan

terjalinnya hubungan yang lebih baik dengan sesama.

Page 96: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

81

DAFTAR PUSTAKA

B. White, J. Langer,. Yariv., Welch IV (2006). Frequent social comparisons and

destructive emotions and behaviors: the dark side of social

aaaaaaacomparisons. Journal of Adult Development, Vol. 13, No. 1, March 2006.

Bradburn, (1969) in Ed Diener., Christie., Napa Scollon and Richard., E., Lucas. The

evolving concept of subjective well-being: the multifaceted nature of

aaaaaaahappiness. University of Illinois, USA; Michigan State University, US. Page:

aaaaaaa187-220.

Caroline, Winata., Esther Widhi., Andangsarin (2017). Dispositional

aaaaaaagratitude and social comparison orientation among social media users

aaaaaaaPsychology Department, Humanities Faculty, Bina Nusantara University,

aaaaaaVol. 8 No. 3 July 2017: 229-237.

Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L.(1999). Subjective well-being:

Three decades of progress. Psychological bulletin, 125 (2), 276.

Diener, Ed., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2005). Subjective well-being: the science of

happiness and life satisfaction. New York: Oxford University Press. Dalam

aaaaaaaC. R. Synder & S. J. Lopez (edtr). Handbook of psychology (page 63-73).

Diener, E.(2009). Assesing well-being. Springer Science and Business Media B.V.:

New York, 27-28.

Diener, E., & Biswas-Diener, R. (2009). Scale of positive and negative experience

(SPANE). 1-2.

Dohyun, Ahn., Dong-Hee Shin. (2013). Is the social use of media for seeking

connectedness or for avoiding social isolation? Mechanisms underlying media

use and subjective well-being. Journal of Computers in Human Behavior 29

(2013) 2453–2462.

Emmons, R.A., & McCullough, M.E. (2003). Counting blessings versues burdens: an

experimental investigation of gratitude and subjective well-being in daily life.

Journal of Personality and social Psychology. 84 (2), 377-389.

Festinger, L. (1954). A theory of social comparison processes. Human relation,

a117-140.

Feinstein, B. A., Hershenberg, R., Bhatia, V., Latack, J. A., Meuwly, N., & Davila, J.

(2013). Negative Social Comparison on Facebook and Depressive

Page 97: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

82

aaaaaaSymptoms: Rumination as a Mechanism. Psychology of Popular Media

aaaaaaCulture, 2(3), 161-170.

Fiske, S. T. (2010). Envy up, scorn down: How comparison divides us. American

Psychologist, 65(8), 698-706. doi: http://doi.org/10.1037/0003066X.65.8.698.

Frommer, D. (2010, November 1). Here's how to use Instagram. Business to Insider

Retrieved from: http://www.businessinsider.com/instagram-2010-11?op¼1.

Gibbons, F.X. & Buunk, B.P. (1999). Individual differences in social comparison:

The development of a scale of social comparison orientation. Journal of

aaaaa aPersonality and Social Psychology, 76, 129-142.

Indonesia Internet Service Provider Association. (2016). Statistik Pengguna dan

aaaaaaPerilaku Pengguna Internet Indonesia. Jakarta: APJII.

Kasha., van Hal. (2017). Social comparison and mental health; A study investigating

the effect of social comparison-objects on the mental health outcomes of

aaaaaaaDutch adolescents.Tilburg: University Sociology department. July 2017.

Lyubomirsky, S., & Ross, L. (1997). Hedonic consequences of social comparison: a

aaaaaaacontrast of happy and unhappy people. Journal of Personality and Social

Psychology, 73(6), 1141-1157.

McCullough, M. E., Emmons, R. A., & Tsang, J. (2002). The grateful disposition: A

aaaaaaconceptual and empirical topography. Journal of Personality and Social

aaaaaPsychology, 82, 112-127. doi: http://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/0022-

aaaaaa 3514.82.1.112.

O’Brien, K. S., Caputi, P., Minto, R., Peoples, G., Hooper, C., Kell, S., Sawley, E.

aaaaaaa(2009). Upward and downward physical appearance comparisons:

aaaaaaadevelopment of scales and examination of predictive qualities. Body image, 6,

aaaaaaa201-206.

Pavica, Sheldon., & Katherine, Bryant,. (2015). Instagram: Motives for its use and

relationship to narcissism and contextual age. Journal of Computers in

aaaaaaHuman Behavior. 58. 89-97.

Peterson dan Seligman. (2004). Section 3 gratitude. Dalam Peterson, C., & Seligman,

M.E.P. (ed). Character strength and virtues. 553-568. Newyork:Oxford

aaaaaaa university press.

Page 98: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

83

Pew Research Center. (August 17, 2015). Mobile messaging and social media 2015.

Retrieved from http://www.pewinternet.org/2015/08/19/mobile-messaging

aaaaaaaand- social-media-2015/2015-08-19_social-media-update_09/.

Teresa Correa., Amber Willard Hinsley., Homero Gil de Zúñiga. (2009). Who

interacts on the Web?: The intersection of users personality and social media

use. Center for Journalism & Communication Research, School of

aaaaaaJournalism, University of Texas at Austin, USA.

Umar, J. (2012). Statistika mentor akademik. Bahan ajar fakultas psikologi UIN

Jakarta. Tidak Dipublikasikan.

Watkins, P.C., Woodward, K., Stone, T., Kolts, R.L. (2003). Gratitude and happiness

development of a measure of gratitude, and relationships with subjective

well-being. Social behavior and personality, 31 (5), 431-452.

Watson, D., Clark LA, Tellegen A. Development and validation of brief measures of

positive and negative affect: The PANAS scales. Journal of Personality and

Social Psychology 1988;54:1063–1070.

Whiting, A., & Williams, D. (2013). Why people use social media: a uses and

aaaaaaagratifications approach. Qualitative Market Research: An International

aaaaaaJournal, 16(4), 362-369. doi: https://doi.org/10.1108/QMR-06-2013-0041.

Wills., Wood., Taylor and Lichtman (1985). Frequent social comparisons and

destructive emotions and behaviors: the dark side of social comparisons.

Journal of Adult Development, Vol. 13, No. 1, March 2006.

Wood, A. M., Joseph, S., & Maltby, J. 9 (2008). Gratitude uniquely predicts

satisfaction with life: Incremental validity above the domains and facets of the

five factor model. Personality and individual Differences. 45. 49-54.

Web:https://www.materipendidikan.info/2017/10/pengertian-dan-definisi-ilmu

aaaaaaademografi.html. Diakses pada tanggal 27 Juli (2018).

Page 99: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

84

LAMPIRAN

Page 100: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

85

KUISIONER PENELITIAN

Kepada

Yth Bapak/Ibu/Sdr/i

Di

Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Kami adalah mahasiswa Program Strata-1 Psikologi Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai bagian

dari pemenuhan tugas akademik kami. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan

Bapak/Ibu/Sdr/i untuk dapat mengisi angket ini.

Dalam menjawab angket ini tidak ada jawaban salah atau benar, maka

Bapak/Ibu bebas menentukan jawaban yang paling sesuai dengan diri Bapak/Ibu dan

tidak ada kaitannya sama sekali dengan penilaian jabatan. Setiap jawaban yang

Bapak/Ibu berikan akan terjamin kerahasiaannya dan hanya dipakai untuk

kepentingan penelitian ini saja.

Mohon baca petunjuk pengisian terlebih dahulu. Setelah selesai mengisi

angket ini mohon diteliti kembali jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i agar tidak ada

pernyataan yang tidak terjawab atau terlewati.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, April 2018

Hormat peneliti,

(Dwika Albiyanti L.)

Page 101: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

86

Data Responden

Inisial : ...............................................................

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (*)

Usia :

Pendidikan : SD/SMP/SMA/DIPLOMA/Sedang Kuliah/S1 (*)

Pendapatan/Uang Jajan : Rp ...........................................................

Jumlah Pengeluaran : Rp ...........................................................

Status : Belum/Menikah/Janda/Duda (*)

Status Pekerjaan : Bekerja/Tidak Bekerja

Jumlah Saudara : Anak Ke : ……………

Lama Menggunakan Instagram :

a. < 6 bulan

b. 6 – 12 bulan

c. > 12 bulan

Intensi Mengugunakan Instagram :

a. 1 – 3 kali per hari

b. 3 – 6 kali per hari

c. Lebih dari 6 kali per hari

Durasi Mengunakan Instagram (akumulasi):

a. < 1 jam per hari

b. 1 – 3 jam per hari

c. >3 jam per hari

Akun Sosial Media Selain Intagram (boleh lebih dari satu):

a. Facebook

b. Twitter

c. Path

d. Lainnya, sebutkan …..

Nama akun Instagram :

Jumlah followers akun Intagram :

Page 102: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

87

Jumlah foto Unggah pada akun Instagram (tidak termasuk yang di Archive) :

Jumlah likes terbanyak yang pernah di dapat pada salah satu foto :

PETUNJUK PENGISIAN

Kuesioner ini berisi pernyataan, tidak ada jawaban benar atau salah. Sebelum

mengisi pernyataan tersebut, baca dan pahamilah terlebih dahulu, kemudian berikan

tanda checklist (√) pada salah satu dari keempat kolom disamping kanan pernyataan.

Adapun pilihan kolom disamping pernyataan sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Pilihlah pernyataan yang paling menggambarkan diri Bapak/Ibu/Sdr/I dengan

memberikan tanda checklist (√) pada salah satu dari keempat kolom disamping

kanan pernyataan.

Contoh :

No Pernyataan

Pilihan jawaban

STS TS S SS

1 Saya terlibat dan tertarik pada kehidupan saya

sehari-hari saya.

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa :

Anda setuju dengan pernyataan bahwa “Saya terlibat dan tertarik pada

kehidupan saya sehari-hari saya.”

BAGIAN KESATU

Pernyataan di bawah ini menggambarkan bagaiamana Bapak/Ibu/Sdr/i menilai diri

Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini. Gunakan skala berikut untuk menunjukkan tingkat

kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan kondisi Bapak/Ibu/Sdr/i pada setiap

Page 103: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

88

pernyataan. (STS = Sangat Tidak Sesuai, TS= Tidak Sesuai, S= Sesuai, SS=

Sangat Sesuai)

No Pernyataan

Pilihan jawaban

STS TS S SS

1 Saya menjalani hidup dengan terarah dan

bermakna.

2 Hubungan sosial saya mendukung dan bermanfaat

3 Saya terlibat dan tertarik pada kegiatan sehari-hari

saya

4 Saya aktif berkontribusi pada kebahagiaan dan

kesejahteraan orang lain.

5 Saya memiliki kompetensi dan kemampuan dalam

menjalani kegiatan yang penting bagi saya.

6 Saya orang yang baik dan menjalani kehidupan

yang baik.

7 Saya optimis tentang masa depan saya.

8 Orang menghormati saya.

9 Saya merasa hal-hal positif terjadi di hidup saya.

10 Saya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif.

11 Saya mengharapkan hal baik akan terjadi dalam

hidup saya.

12 Saya sering merasa hal buruk terjadi pada hidup

saya.

13 Saya merasa nyaman dengan hidup saya saat ini.

14 Selama sebulan terkahir, saya merasa tidak nyaman

dengan diri saya.

15 Saya menjalani hidup dengan senang.

16 Kondisi kehidupan saya menyedihkan.

Page 104: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

89

17 Saya takut menghadapi masa depan.

18 Saya menjalani hari dengan riang setiap harinya.

19 Saya mudah tersinggung.

20 Saya merasa puas dengan kehidupan saya saat ini.

BAGIAN KEDUA

Pernyataan di bawah ini menggambarkan bagaiamana Bapak/Ibu/Sdr/i menilai diri

Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini. Gunakan skala berikut untuk menunjukkan tingkat

kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan kondisi Bapak/Ibu/Sdr/i pada setiap

pernyataan. (STS = Sangat Tidak Sesuai, TS= Tidak Sesuai, S= Sesuai, SS=

Sangat Sesuai)

No Pernyataan

Pilihan jawaban

STS TS S SS

1 Saya membandingkan bentuk tubuh saya dengan

bentuk tubuh orang yang lebih proposional.

2 Saya cenderung membandingkan bentuk tubuh

saya dengan model di majalah.

3 Saya berpikir tentang apakah penampilan saya

sebanding dengan model dan bintang film.

4

Di tempat-tempat berolahraga, saya

membandingkan tubuhsaya dengan orang yang

memiliki tubuh ideal.

5

Saya cenderung membandingkan bentuk tubuh

saya dengan orang yang bentuk tubuhnya terlihat

lebih baik.

6

Ketika melihat orang-orang dengan bentuk tubuh

ideal, saya cenderung bertanya bagaimana agar saya

dapat terlihat seperti mereka.

7 Ketika melihat orang-orang yang terlihat

Page 105: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

90

cantik/ganteng saya cenderung bertanya bagaimana

agar saya dapat terlihat seperti mereka.

8

Di pesta atau acara lainnya, saya membandingkan

penampilan fisik saya denganorang lain yang sangat

menarik.

9 Saya membandingkan penampilan saya dangan

orang lain yang berpenampilan lebih menarik.

10 Saya membandingkan tubuh saya dengan orang

yang memiliki tubuh lebih baik dari saya.

11

Ketika melihat seseorang yang kurang menarik

secara fisik, saya berpikir tentang bagaimana

membandingkan tubuh saya dengan mereka.

12

Saya cenderung untuk membandingkan tubuh saya

dengan orang lain yang memiliki berat badan di

bawah rata-rata.

13 Di tempat olahraga, saya membandingkan tubuh

saya dengan mereka yang bertubuh kurang atletis.

14 Saya membandingkan diri saya dengan orang lain

yang terlihat kurang menarik.

15

Saya berpikir tentang betapa menariknya tubuh saya

jika dibandingkan dengan orang lain yang kelebihan

berat badan.

16

Pada pesta atau acara lain, saya membandingkan

penampilan saya dengan orang lain yang

berpenampilan kurang menarik.

17 Saya membandingkan diri saya dengan mereka

yang kurang menarik secara fisik.

18

Saya cenderung membandingkan penampilan fisik

saya dengan orang-orang yang penampilannya

kurang menarik.

Page 106: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

91

BAGIAN KETIGA

Pernyataan di bawah ini menggambarkan bagaiamana Bapak/Ibu/Sdr/i menilai diri

Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini. Gunakan skala berikut untuk menunjukkan tingkat

kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan kondisi Bapak/Ibu/Sdr/i pada setiap

pernyataan. (STS = Sangat Tidak Sesuai, TS= Tidak Sesuai, S= Sesuai, SS=

Sangat Sesuai)

No Pernyataan

Pilihan jawaban

STS TS S SS

1 Saya tidak dapat menjadi diri saya tanpa bantuan

orang lain.

2 Kehidupan yang saya miliki baik bagi saya.

3 Saya merasa kehidupan saya belum tercukupi dan

terpenuhi.

4 Saya sering takjub dengan keindahan alam sekitar.

5

Meski penting merasa puas dengan pencapaian

saya, saya pikir penting juga untuk mengingat

bantuan yang orang lain lakukan untuk pecapaian

saya.

6 Saya berpikir bahwa saya tidak mendapatkan

seluruh kebaikan yang layak dalam hidup ini.

7 Saya menikmati indahnya langit saat matahari

terbenam.

8 Saya tidak dapat seperti sekarang tanpa bantuan

dari orang lain.

9 Menurut saya, saling menyapa dan berkomunikasi

adalah hal yang penting.

10 Banyak hal buruk yang menimpa pada diri saya.

11 Kehidupan itu baik bagi saya.

Page 107: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

92

12 Saya pikir penting untuk selalu menghitung nikmat

yang telah didapat.

13 Menurut saya, penting untuk menikmati hal-hal

sederhana yang didapatkan dalam hidup ini.

14 Saya sangat menghargai apa yang dilakukan orang

lain terhadap saya.

15

Dalam beberapa alasan, saya merasa tidak

mendapatkan keuntungan seperti yang orang lain

dapatkan.

16 Menghargai kehidupan yang saya miliki setiap hari

merupakan hal yang penting.

Harap Periksa Kembali Pekerjaan Anda Apakah Seluruh Pilihan Sudah Terisi.

Terima Kasih Atas Kesediaan Anda Menjadi Responden Penelitian Ini.

SYNTAX DAN PATH DIAGRAM

UJI VALIDITAS SWB DA NI=20 NO=265 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 PM SY FI=SWB.COR MO NX=20 NK=1 LX=FR TD=SY LK SWB FR TD 3 2 TD 9 3 TD 17 16 TD 12 10 TD 20 13 TD 13 6 TD 7 1 TD 16 14 TD 17 14 TD 16 11 FR TD 17 7 TD 8 4 TD 11 7 TD 17 6 TD 10 7 TD 19 12 TD 18 2 TD 7 5 TD 11 5 TD 11 8 TD 13 5 FR TD 18 1 TD 16 12 TD 16 10 TD 13 12 TD 14 10 TD 14 12 TD 17 12 TD 13 2 TD 7 2 TD 10 2 FR TD 20 6 TD 16 6 TD 9 8 TD 19 14 TD 17 15 TD 15 11 TD 15 1 TD 15 2 TD 13 9 TD 14 13 FR TD 20 14 TD 14 5 TD 13 4 TD 19 4 TD 11 4 TD 19 6 TD 19 15 TD 18 4 TD 16 8 TD 14 7 TD 7 6 FR TD 15 5 TD 15 3 TD 16 7 TD 8 3 TD 9 2 TD 18 11 TD 20 10 TD 19 10 TD 11 10 TD 19 11 TD

12 4 PD OU TV SS MI AD=OFF

Page 108: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

93

Path Diagram Kesejahteraan Subjektif

UJI VALIDITAS UC DA NI=10 NO=265 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 PM SY FI=UC.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY LK UC FR TD 9 8 TD 3 2 TD 7 5 TD 7 1 TD 7 4 TD 4 3 TD 10 9 TD 10 8 TD 5 3 TD 10 5 TD 9 7 TD 8 7 TD

9 4 TD 4 2 TD 10 6 TD 7 2 PD OU TV SS MI

Path Diagram Upward Comparison

Page 109: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

94

UJI VALIDITAS DOWNWARD DA NI=8 NO=265 MA=PM LA ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 PM SY FI=DOWNWARD.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR TD=SY LK DOWNWARD FR TD 7 1 TD 4 3 TD 8 1 TD 8 2 TD 7 2 TD 6 5 TD 8 4 TD 6 1 TD 3 2 TD 3 1 TD 6 4 TD 6 2 PD OU TV SS MI

Page 110: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

95

Path Diagram Downward Comparison

UJI VALIDITAS SOA DA NI=6 NO=265 MA=PM LA ITEM3 ITEM10 ITEM2 ITEM5 ITEM14 ITEM7 PM SY FI=SOA.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY LK SOA FR TD 2 1 TD 3 2 TD 4 2 TD 6 1 PD OU TV SS MI

Page 111: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

96

Path Diagram Sense Of Abundance

UJI VALIDITAS AFO DA NI=5 NO=265 MA=PM LA ITEM1 ITEM8 ITEM4 ITEM6 TEM15 PM SY FI=AFOOO.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL LK AFO FR TD 3 2 TD 2 1 TD 4 1 TD 4 3 TD 3 1 PD OU TV SS MI AD=OFF IT=1000

Page 112: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

97

Path Diagram Appreciation For Othe

rs

UJI VALIDITAS SA DA NI=5 NO=265 MA=PM LA ITEM1 ITEM8 ITEM4 ITEM6 ITEM15 PM SY FI=SA.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK SA FR TD 5 1 TD 4 1 PD OU TV SS MI

Path Diagram Simple Appreciation

Page 113: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

98

Output Regresi Stepwise

Regression

[DataSet2]

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 tscoresoab . Enter

2 JenisKelaminb . Enter

3 tscoreafob . Enter

4 tscoresab . Enter

5 tscoreupcompb . Enter

6 tscoredowncopb . Enter

7 Usiab . Enter

a. Dependent Variable: tscoreswb

b. All requested variables entered.

Page 114: PENGARUH PERBANDINGAN SOSIAL, RASA SYUKUR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · aaasocial is The Upward and Downward Appearance Comparison Scale (UDACS)

99

Model Summary

Mod

el

R R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 .526a .276 .257 8.08508 .276 14.021 7 257 .000

a. Predictors: (Constant), Usia, JenisKelamin, tscoresa, tscoreupcomp, tscoreafo, tscoredowncomp, tscoresoa

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6415.501 7 916.500 14.021 .000b

Residual 16799.719 257 65.369

Total 23215.220 264

a. Dependent Variable: tscoreswb

b. Predictors: (Constant), Usia, JenisKelamin, tscoresa, tscoreupcomp, tscoreafo,

tscoredowncomp, tscoresoa

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 71.718 8.020 8.942 .000

tscoresoa -.397 .083 -.356 -4.777 .000

JenisKelamin -1.135 1.088 -.056 -1.044 .298

tscoreafo -.206 .053 -.220 -3.871 .000

tscoresa .092 .077 .087 1.185 .237

tscoreupcomp .025 .059 .025 .420 .675

tscoredowncomp .051 .060 .052 .842 .401

Usia 2.515 1.378 .099 1.825 .069

a. Dependent Variable: tscoreswb