18
PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL TERHADAP VO 2 MAX NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: WISNU DHEWANGGA J120110080 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

  • Upload
    vudang

  • View
    249

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

TERHADAP VO2 MAX

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

WISNU DHEWANGGA

J120110080

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

HALAMAN PERSETUJUAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

TERHADAP VO2 MAX

Oleh :

Nama : Wisnu Dhewangga

NIM : J120.110.080

Telah Membaca Dan Mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, Yang Merupakan

Ringkasan Sripsi (Tugas Akhir) Dari Mahasiswa Tersebut

Surakarta, Maret 2015

Menyetujui

Pembimbing II

Dwi Rosella Komala Sari SST,FT., M.Fis., Dipl. Cid

Pembimbing I

Wahyuni, SST.FT.,SKM., M.Kes

Page 3: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

ABSTRAK

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI, 2015

WISNU DHEWANGGA

PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL TERHADAP VO2

MAX

(Dibimbingoleh: Wahyuni, SST.FT.,SKM., M.Kes dan Dwi Rosella Komala

SariSST,FT., M.Fis., Dipl. Cid)

Latar Belakang : VO2 Max adalah jumlah maksimum oksigen dalam milli liter, yang dapat

digunakan dalam satu menit per kilogram berat badan. Orang yang kebugarannya baik

mempunyai nilai VO2Max yang lebih tinggi dan dapat melakukan aktifitas lebih kuat dari

pada mereka yang tidak dalam kondisi baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

mengetahui kapasitas VO2 Max yaitu dengan latihan futsal.

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh peningkatan intensitas latihan futsal terhadap VO2

Max

Hasil : Responden sebanyak 20 orang diberikan perlakuan peningkatan intensitas latihan

futsal. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dengan frekuensi 3 kali dalam 1 minggu.

Sebelum diberikan perlakuan peningkatan intensitas latihan futsal,terlebih dahulu semua

responden diukur tingkat VO2 Max (Pre-test), setelah dilakukan peningkatan intensitas latihan

futsal kemudian dilakukan pengukuran VO2 Max (Post test). Pada penelitian ini responden

mengalami peningkatan tingkat kapasitas VO2 Max yang signifikan dapat ditunjukkan

dengan nilai mean untuk Pre-test sebesar 35,41% dan Post-test sebesar 40,28%.

Kesimpulan :Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh peningkatan intensitas latihan fusal

terhadapVO2 Max

Kata kunci : VO2 Max, Futsal.

Page 4: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

ABSTRACT

STUDY PROGRAM S1 PHYSIOTHERAPY

FACULTY OF HEALTH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

THESIS, 2015

WISNU DHEWANGGA

INFLUENCE OF EXERCISE INTENSITY INCREASES FUTSAL AGAINST VO2

MAX

(Supervised by: Wahyuni, SST.FT., SKM.,M. Kes and Dwi Rosella Komala Sari SST,

FT., M.Fis., Dipl. Cid)

Background: VO2 Max is the maximum amount of oxygen in milli liters, which can be used

in one minute per kilogram of body weight. People who have a good fitness values higher

VO2 Max and can perform stronger activity than those who are not in good condition. One

way that can be done to know the capacity of VO2 Max is the futsal training.

Objective: To determine the effect of exercise intensity increases futsal against Vo2 Max

Results: Respondents were 20 people given treatment of exercise intensity increases futsal.

This research was carried out for 2 months with a frequency of 3 times in one week. Before

being given treatment futsal training programmed, first of all respondents were measured

VO2 Max (pre-test), after of exercise intensity increases futsal then measuring VO2 Max

(Post test). In this study, respondents had increased levels of VO2 Max significant capacity

can be indicated with a mean value for the pre-test of 35.41% and Post-test of 40.28%.

Conclusion: It was concluded that there was an effect of exercise intensity increases futsal

against Vo2 Max.

Keywords: VO2 Max, Futsal

Page 5: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

1

PENDAHUUAN

Olahraga telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu

faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Olahraga terbukti pula dapat

meningkatkan derajat kesehatan dan tingkat kesegaran jasmani seseorang

(Samihardja, 2007). Kesegaran jasmani yang lebih tinggi dapat meningkatkan

penampilan para olahragawan dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera. Unsur

yang terpenting dalam kesegaran jasmani adalah daya tahan kardiorespirasi (Roji,

2004).

Daya tahan kardiorespirasi merupakan kesanggupan jantung dan paru serta

pembuluh darah yang berfungsi secara optimal dalam keadaan istirahat serta latihan

untuk mengambil oksigen kemudian mendistribusikannya ke jaringan yang aktif

untuk digunakan pada proses metabolisme tubuh (Moeloek, 2004). Oleh karena itu

daya tahan kardiorespirasi atau dengan istilah lain kebugaran kardiovaskuler dianggap

sebagai komponen kebugaran jasmani yang paling pokok (Lutan, 2002).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kegiatan ( Unit Kegiatan

Mahasiswa) FIK, olahraga yang sangat diminati kebanyakan atlet FIK adalah futsal.

Futsal merupakan salah satu cabang olahraga sejenis sepakbola yang menuntut

kemampuan fisik atau ketahanan kardiorespirasi yang tinggi dalam permainannya.

Pada dasarnya, ada dua macam ketahanan kardiorespirasi, yaitu aerobik dan

anaerobik. Pengukuran ketahanan kardiorespirasi untuk kapasitas aerobik dapat

dilakukan dengan cara mengukur konsumsi oksigen maksimal (VO2 max) (Ismayarti,

2006).

VO2 max merupakan volume oksigen tubuh yang dapat digunakan saat bekerja

keras, dinyatakan dalam liter/ menit. Hal ini memberikan indikasi bagaimana tubuh

menggunakan oksigen pada saat melakukan pekerjaan misalnya pada waktu olahraga

Page 6: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

2

terutama olahraga futsal. Di dalam UKM futsal FIK, tingkat VO2 max atletnya

sangatlah rendah, maka dari itu peneliti berkeinginan untuk meningkatkan VO2 max

atlet futsal UKM FIK dengan cara memberikan program latihan futsal secara baik dan

benar.

LANDASAN TEORI

Futsal adalah kata yang digunakan secara Internasional untuk permainan sepak

bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata futbol atau futebol (dari bahasa

Spanyol atau Portugal yang berarti permainan sepakbola) dan salon atau sala (dari

bahasa Prancis atau Spanyol yang berati dalam ruangan) (Murhananto, 2008).

Berikut ini adalah informasi mengenai ukuran lapangan futsal dan peraturan

resmi permainan futsal berdasarkan peraturan Fédération Internationale de Football

Association (FIFA) (Lhaksana, 2012):

1) Lapangan

Ukuran panjang 25-42 m x lebar 15-25 m.

2) Bola

Ukuran bola nomor 4, keliling 62-64 cm, berat 390-430 gram.

3) Jumlah pemain

Jumlah pemain maksimal 5 pemain.

4) Perlengkapan pemain

Kaos bernomor, celana pendek, kaos kaki panjang, pelindung lutut, dan sepatu.

5) Waktu permainan

Lama normal 2 x 20 menit, lama istirahat 10 menit, dan lama perpanjangan

waktu 2 x 10 menit.

Setelah melakukan latihan fisik yang terprogram dengan baik, hasil dari

latihan fisik tersebut dapat dilihat dari meningkatnya penampilan seorang pemain

Page 7: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

3

yang akhirnya berdampak positif pada penampilan tim (Lhaksana, 2012). Berikut ini

adalah hasil dari latihan fisik yang dapat dicapai, antara lain daya tahan lebih besar,

kecepatan semakin meningkat, kekuatan semakin besar, koordinasi semakin

sempurna, kelincahan lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa komponen yang harus

lebih dominan dimiliki pemain futsal adalah daya tahan (endurance), kekuatan

(strength), kecepatan (speed), dan tentunya tanpa meninggalkan komponen fisik yang

lain. VO2 max adalah jumlah maksimum oksigen dalam milli liter, yang dapat

digunakan dalam satu menit per kilogram berat badan. Orang yang kebugarannya baik

mempunyai nilai VO2 max yang lebih tinggi dan dapat melakukan aktifitas lebih kuat

daripada mereka yang tidak dalam kondisi baik (Levine, 2007).

Metode untuk menjaga dan meningkatkan VO2 max, antara lain :

1) Intensitas Latihan

Kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan disebut sebagai intensitas.

Besarnya intensitas bergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobik

menggunakan patokan kenaikan detak jatung seperti yang dikatakan Djoko

Pekik (2004: 17) secara umum intensitas latihan kebugaran adalah 60% - 90%

detak jantung maksimal dan secara khusus besarna intensitas latihan

bergantung pada tujuan latihan. Latihan untuk membakar lemak tubuh

menggunakan intensitas 65% - 75% detak jantung maksimal yang dilakukan

20 – 60 menit setiap latihan dan dilakukan 3 – 5 kali perminggu (Djoko Pekik,

2004: 83).

2) Durasi Latihan

Takaran lamanya latihan untuk olahraga prestasi adalah 45 – 120 menit

dalam training zone, sedangkan untuk olahraga kesehatan seperti program

latihan untuk menurunkan berat badan antara 20 – 30 menit dalam training

Page 8: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

4

zone. Maksudnya yaitu bahwa latihan-latihan tidak akan efisien, atau kurang

membuahkan hasil jika takaran latihan di atas tidak terpenuhi. Menurut Djoko

Pekik (2004:21) takaran lama latihan untuk meningkatkan kebugaran dan

menurunkan berat badan dilakukan selama 20 – 60 menit.

3) Frekuensi Latihan

Frekuensi latihan berhubungan erat dengan intensitas latihan dan lama

latihan. Dalam melakukan latihan sebaiknya frekuensi latihan dilaksanakan

paling sedikit tiga kali seminggu, baik untuk olahraga kesehatan maupun untuk

olahrga prestasi. Untuk meningkatkan kebugaran perlu latihan 3 – 5 kali per

minggu (Djoko Pekik, 2004: 17).

Bagi seorang pemain futsal yang memiliki kebugaran yang kuat dan baik akan

mempunyai kemampuan fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, daya tahan

jantung, daya tahan otot dan daya tahan paru-paru. Kebugaran yang optimal dapat

meningkatkan penampilan para olahragawan dan mengurangi kemungkinan terjadinya

cedera. Unsur yang terpenting dalam kebugaran adalah daya tahan kardiorespirasi. Daya

tahan kardiorespirasi adalah kesanggupan jantung dan paru serta pembuluh darah untuk

berfungsi secara optimal dalam keadaan istirahat serta latihan untuk mengambil oksigen

kemudian mendistribusikannya ke jaringan yang aktif untuk digunakan pada proses

metabolisme tubuh (Sharkey, 2003). Dapat disimpulkan bahwa dalam permainan futsal

dibutuhkan kondisi fisik yang sangat baik.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan

menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design, dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh peningkatan intensitas latihan futsal terhadap VO2 Max.

Page 9: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

5

Penelitian dilaksanakan di lapangan futsal “Hatrik” Kartasura. Peneliti

memilih tempat tersebut dengan alasan letaknya yang strategis atau dekat dengan

kampus UMS, dan ukuran lapangan sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM futsal di Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta sebanyak 30 orang. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling,

yaitu pengambilan sampel yang dilakukan atas dasar pertimbangan penelitiannya

saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota

sampel yang diambil atau sesuai kriteria inklusi (Cahyono, 2010).

Dalam penelitian ini digunakan analisis uji wilcoxon untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh antara hasil pre test dan post test yang telah dilakukan untuk

mengetahui kemampuan VO2 Max sesudah dan sebelum perlakuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Subyek Menurut Umur

Tabel 4.1 Distribusi Subyek Menurut Umur

Umur Jumlah %

19-20 6 30

21-22 14 70

Total 20 100

Dalam penelitian ini, usia responden dengan prosentase terbesar adalah usia

21-22 tahun mencapai70%. Dengan begitu dapat dilihat bahwa pemain futsal

khususnya mahasiswa FIK paling banyak berusia di atas 20 tahun.

Page 10: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

6

2. Karakteristik Subyek Menurut Tinggi Badan

Tabel 4.2 Distribusi Subyek Menurut Tinggi Badan

Tinggi Badan Jumlah %

140-150 cm 2 10

151-170 cm 16 80

171-180 cm 2 10

Total 20 100

Pada tabel 1.5 menunjukkan bahwa responden yang juga merupakan pemain

futsal FIK rata-rata tinggi badan berkisar antara 151-170cm yaitu sebesar 80%.

3. Karakteristik Subyek Menurut Berat Badan

Tabel 4.3 Distribusi Subyek Menurut Berat Badan

Berat Badan Jumlah %

50-60 kg 14 70

61-70 kg 4 20

71-80 kg 2 10

Total 20 100

Berdasarkan tabel 1.6 menunjukkan bahwa responden yang tergabung dalam

penelitian ini memiliki berat badan diatas 50 kg. Paling banyak berkisar antara 50-60

kg yaitu sekitar 70%.

ANALISIS DATA

1. Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis dianalisis dengan analisis statistik data non parametrik yaitu

dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed Ranks Test.

Tabel 4.4 Hasil Uji Wilcoxon

Perlakuan Z Ρ Keterangan

Pre futsal-post futsal -3,924 0,000 Ha diterima

Page 11: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

7

Grafik 4.1 Rerata Nilai VO2 Max Sebelum dan Sesudah

Perlakuan

Berdasarkan tabel 1.7dan grafik 2.1 diperoleh hasil bahwa nilai VO2 Max

secara bermakna p = 0,000. Hal ini terdapat pada hasil rerata nilai VO2 max sebelum

perlakuan sebesar 35,41 ml/kg/menit dan sesudah perlakuan sebesar 40,28

ml/kg/menit. Dari hasil analisis data penelitian didapat bahwa terjadi peningkatan

nilai VO2 Max sesudah perlakuan peningkatan intensitas latihan futsal pada pemain

futsal Fakultas Ilmu Kesehatan.

Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Pengaruh Peningkatan Intensitas Latihan Futsal

Terhadap VO2 Max

No Kemampuan

VO2 Max

Kategori Pre-

test

Post

-test

Presentasi

%

Peningkatan

(%)

F F Pre Post

1 >55 Sempurna

2 51-55 Sangat Baik

3 45-50 Baik 1 3 5,0 15,0 10,0

4 38-44 Cukup 5 10 25,0 50,0 25,0

5 35-37 Kurang 8 5 40,0 25,0 -15,0

6 <35 Sangat Kurang 6 2 30,0 10,0 -20,0

JUMLAH 20 20 100 100

Pre-test Post-test

35,41

40,28

VO2 Max (ml/kg/liter)

Page 12: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

8

Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Analisis Pengaruh Peningkatan Intensitas

Latihan Futsal terhadap VO2 Max

Berdasarkan tabel 1.8 dan grafik 2.2 menunjukkan bahwa nilai VO2 Max sebelum

diberikan peningkatan intensitas latihan futsal (pre-test) terbilang rendah, namun

mengalami peningkatan VO2Max setelah diberikan peningkatan intensitas latihan futsal

(post-test).

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, kapasitas Vo2 Max dari

20 orang dengan jenis kelamin laki-laki, umur 19-22 tahun pada pengukuran awal

(pre test) Vo2 Max terendah 29,5 dan Vo2 Max tertinggi 45,2 dengan rata-rata 35,41.

Pengukuran akhir (post test) kapasitas Vo2 Max terendah 33,6 dan Vo2 Max tertinggi

49,3 dengan rata-rata 40,28. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan nilai

rata-rata peningkatan Vo2 Max setelah diberikan perlakuan peningkatan intensitas

latihan futsal secara adalah 4,87. Dari data yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa

dalam memberikan perlakuan peningkatan intensitas latihan futsal dari kemampuan

maksimal selama 24 kali latihan selama 2 bulan 3 kali/minggu, kapasitas Vo2 Max

terjadi peningkatan sebesar 4,87. Salah satu bentuk tes lapangan yang digunakan

untuk mengetahui VO2 Max adalah Bleep test (multistate fitness test). Bentuk Bleep

test ini mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya data VO2 Max lebih akurat

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

pre test post test

5

15

25

50

40

25 30

10

baik

cukup

kurang

sangat kurang

Page 13: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

9

daripada tes lapangan lainnya. Dibandingkan dengan test Cooper dan Balke,

pelaksanaan test ini relatif lebih mudah dan menggunakan area atau daerah yang

tidak luas. Dari hasil post test dalam perlakuan peningkatan intensitas latihan futsal

terhadap Vo2 Max dapat diketahui seberapa besar nilai kapasitas Vo2 Max dan

termasuk dalam klasifikasi sangat kurang, kurang, cukup dan baik untuk semua

pemain futsal FIK di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dari 20 responden usia 19-22 tahun, secara keseluruhan setelah diberikan

perlakuan peningkatan intensitas latihan futsal menunjukkan bahwa klasifikasi baik

sebanyak 3 orang, sedangkan untuk klasifikasi cukup sebanyak 10 orang, untuk

klasifikasi kurang sebanyak 5 orang dan sangat kurang 2 orang. Secara keseluruhan,

semua responden dapat mengikuti penelitian dengan maksimal, namun yang masuk

dalam klasifikasi baik hanya 3 orang. Dilihat dari karakteristik ketiga responden

tersebut, masing-masing memiliki tingkat kebugaran yang lebih baik dibandingkan

yang lain. Kemudian untuk klasifikasi cukup disini paling mendominasi, sedangkan

klasifikasi kurang dan sangat kurang sudah mulai mengalami peningkatan yang

semula pre-test sejumlah 14 orang setelah diberi latihan futsal secara terprogram

post-test mengalami peningkatan sehingga jumlahnya berkurang menjadi 7 orang.

Dapat disimpulkan bahwa, untuk meningkatkan Vo2 Max kategori kronis

membutuhkan waktu yang cukup lama, disini penelitian hanya dilakukan dalam

waktu dua bulan saja sehingga hanya menimbulkan efek akut.

Alan dkk (2001) menyatakan bahwa perbedaan ketahanan fisik antar individu

tidak hanya berkaitan dengan kapasitas fisik semata, tetapi juga berhubungan dengan

kapasitas psikis untuk menekan gejala dan manifestasi kelelahan yang timbul, dimana

ketahanan psikis ini akan lebih rendah pada mereka yang ketahanan fisiknya kurang

Page 14: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

10

Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2007) mengenai pengaruh latihan

sirkuit terhadap daya tahan aerobik (VO2 Max) menunjukkan peningkatan hasil

sebesar 43,10 %. Teridentifikasi bahwa mahasiswa PKO FIK UNY untuk usia 20 s/d

22 tahun secara keseluruhan setelah melakukan latihan sirkuit (circuit training) daya

tahan aerobik (VO2 Max) dalam klasifikasi bagus (43-52) dan tinggi (> 53).

Dari hasil Uji Wilcoxon test didapatkan nilai ρ < 0,05 ( ρ = 0,000 ) yang

berarti bahwa ada pengaruh peningkatan intensitas latihan futsal terhadap Vo2 Max.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan intensitas latihan semula satu minggu satu kali

menjadi satu minggu tiga kali hal ini sangat berdampak positif dalam peningkatan

kapasitas Vo2 Max para pemain futsal. Seperti pendapat Harsono (2009), latihan

adalah “Suatu proses yang sistematis dan dilakukan secara berulang-berulang dan

yang kian hari jumlah beban latihanya kian bertambah”. Setelah diberikan perlakuan

permainan futsal secara terprogram, kualitas daya tahan paru dan jantung (VO2 Max)

mengalami peningkatan yang sebelumnya sangat kurang menjadi cukup.

Peningkatan kapasitas VO2 Max disebabkan oleh penambahan intensitas

latihan yang semula satu kali dalam satu minggu menjadi tiga kali dalam satu minggu,

kemudian diberikan latihan futsal secara sistematis dan terprogram selama dua bulan,

diketahui hasilnya cukup signifikan. Menurut Djoko (2004), dijelaskan bahwa

frekuensi latihan berhubungan erat dengan intensitas latihan dan lama latihan. Dalam

melakukan latihan sebaiknya frekuensi latihan dilaksanakan paling sedikit tiga kali

dalam satu minggu, baik untuk olahraga kesehatan maupun untuk olahraga prestasi.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Watulingas, dkk (2013) tentang

pengaruh latihan fisik aerobik terhadap VO2 Max pada mahasiswa pria, menunjukkan

bahwa nilai VO2 Max didapatkan hasil secara bermakna p = 0,005. Hal ini terdapat

pada hasil rerata nilai VO2 Max sebelum perlakuan yaitu sebesar 30,05 ml/kg/menit.

Page 15: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

11

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Peningkatan intensitas Latihan Futsa berpengaruh secara signifikan terhadap

peningkatan kapasitas Vo2 Max pemain futsal UKM FIK Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

B. Saran

1. Bagi Pemain Futsal

Daya tahan kardiorespirasi atau kapasitas Vo2 Max merupakan salah satu unsur pokok

atau hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh pemain futsal. Peningkatan

kapasitas Vo2 Max dapat dicapai dengan memberikan peningkatan intensitas latiha.

Seorang pemain futsal hendaknya selalu berupaya meningkatkan kapasitas Vo2 Max

dengan melakukan latihan-latihan yang sesuai dengan karakteristik pemain serta

ketersediaan sarana dan prasarana.

2. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penngkatan intensitas latihan futsal terbukti

berpengaruh terhadap peningkatan kapasitas Vo2 Max pemain futsal. Peneliti yang

akan datang dapat melakukan penelitian dengan menganti program latihan yang

diberikan atau menambahkan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap

peningkatan kapasitas Vo2 Max pemain futsal.

Page 16: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

DAFTAR PUSTAKA

A D Flouris, G S Metsios, Y Koutedakis, 2005. Enhacing the efficacy of the 20 m multistage

shuttle run test. Br J Sport Med 39:166-170

Adiwinanto. 2008. Pengaruh Olahraga Di Sekolah Terhadap Indeks Massa Tubuh Dan

Tingkat Kesegaran Kardiorespirasi Pada Remaja Obesitas. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Alan S, Michael IL, Timothy DN. Neural Control Of Force Output During Maximal and

Submaximal Exercise. Sport Medicine 31 (9); 2001. P. 637-50.

American College of Sport Medicine. 2008. -

. Philadelphia. PA: Lippincott Wilkins. Available from: http://ebook30.com

.science/medicine/50959/acsr-ns-health related-physical-fitness-assesment-manual.

html [accessed 16 February 2011].

Amstrong, N. Welsman, J.R. 1997. Maximal Oxygen Uptake. Age, Sex, and Maturity od

Children. Available from: http://www.sportsci.org/encyc/drafts/child_VO2

Max_Amstrong.doc [Accessed 8 March 2011].

Anggrawati. 2009. The Corelation Between Physical Fitness And Study Performance In High

School Student After 1200 M Run. Media Majalah Jual Fall Indonesia. Vol. 9 No. 1.

Ariana. 2006. Efektifitas Terapi Humor Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Mahasiswa

Baru. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Astrand. P.O.; Rodahl. K. 1986. Texbook of Work Physiology. Mc Graw. HillKogakusha,

Ltd.; 388 – 389.

Cahyono. 2010. Teknik Sampling dalam Penelitian Administrasi.

http://www.scribd.com/doc/30385769/Teknik-sampling-dalam-penelitian-

administrasi (diakses tanggal 13 Februari 2012).

Chatterjee P, Banerjee A K, Das P, Debnath P. Regression to Predict Vo2 Max in Untrained

Boys and Junior Sprinters Of Kolkata.Journal Of Exercise Science and

Physiotherapy, vol.4, No. 2 : 104-108, 2008.

Cheevers, A., Pettersen, C. 2007. Harvard Step Test Skills Lab: 6 Minute Submaximal Test

Video and Manual. Amsterdam Institute of Allied Health Education European

School of Physiotherapy, Amsterdam: 3 -9.

Daldiyono. 2009. Buku Panduan Untuk Menjadi Sarjana Yang Sadar Dan Berfikir. Jakarta:

PPT. Gramedia Pustaka Utama.

Djoko Pekik Irianto. (2004). Pedoman praktis berolahraga. Yogyakarta: Andi Offset.

Durstine, J.L., Moore, G.E. 2003. ACSM´s Exercise Management for Persons with Chronic

Diseases and Disabilities Second Edition. Windsor, ON: Human Kinetics.

Page 17: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

Ganong, W. F. 2001. Fisiologi kedokteran edisi ke-20. Terjemahan: H.M.D Widjajakusumah.

Penerbit Buku Kedokteran EGC . Jakarta

Indarjo, S. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja. Journal. Unnes 49-54

Indrawagita, L. 2009. Hubungan Status Gizi, Aktifitas Fisik Dan Asupan Gizi Dengan

Kebugaran Mahasiswa FKMUI. Skripsi, 1-2.

Irfan, Mohamad. 2007. Skripsi hubungan kekuatan otot tungkai dan kelentukan togok dengan

kemampuan menendang bola pada mahasiswa putra semester 1 PKO FIK UNNES

2005. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Jansen, Peter G. J. M, 1993. Latihan laktat denyut- nadi. Jakarta: Pustaka utama Grafiti.

Kokasih, Engkos. 2008. Olahraga : Teknik & Program Latihan. Jakarta : Akademika

Presindo.

Kuntaraf. 1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Indonesia Publishing House: 105 &

17

Levine, B.D. 2007. VO2max: What Do We Know, and What Do We Still Need to Know. J.

Physiol.586 (l): 25-34

Maud PJ dan Foster C. 1995. Fhysiological Assessment of Human Fitness 2nd ed. USA:

Sheridan Books.

Moeloek D. Tjokonegoro A. 2004. Kesehatan dan Olahraga. FK-UI. Jakarta: h. 1-31

Novita LH. 2009. Skripsi Perbedaan Pengaruh Latian Lari Aerobic Dan Latihan Renang

Terhadap Peningkatan Kebugaran. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Nugroho Sigit. 2007. Pengaruh Latihan Sirkuit (Circuit Training) Terhadap Daya Tahan

Aerobik (Vo2 Max) Mahasiswa PKO Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri

Yogyakarta . Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Pate, Russel R, dkk. 2003. Dasar – dasar ilmiah kepelatihan (terjemahan Kasiyo

Dwijowinoto). Semarang : IKIP Semarang Press.

Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Samihardja J. 1995. Peranan Ilmu-Ilmu Kedokteran Dalam Peningkatan Prestasi Olah Raga.

Dalam Buku : Simposium Dan Diskusi Panel Peningkatan Prestasi Olah Raga.

Semarang.

Sharkey, B.J. 2003. Kebugaran Dan Kesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit PT Raja

Grafindo Persada. Hal : 71-74.

Shi, JR. 2012. Cardiac Structure and Function In Young Athetes. Melboune : Victoria

University Of Technology: 6-41.

Page 18: PENGARUH PENINGKATAN INTENSITAS LATIHAN FUTSAL

Siregar, Y. I. 2010. Peranan Kebugaran Jasmani Dalam Meningkatkan Kinerja. Unimed

Journal Vol. 16 No.60 Tahun. XVI, 77-83.

Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyarto, Soni. 2008. Pengaruh pemberian latihan fisik terhadap peningkatan kadar HB

dan VO2 max. Jurnal Ilmu Olahraga. Vol.5. No.2.

Suryanto. 2011. Peranan Olahraga Dalam Mengurangi Stres. Majalah Ilmiah Populer, 1-6.

The National Coaching Foundation. 1999. Multistage Fitness Test. Surakarta.

Uliyandari A. 2009. Pengaruh Latihan Fisik Terprogram Terhadap Perubahan Nilai

Konsumsi Oksige Maksimal (Vo2 Max) Pada Siswi Sekolah Bola Voli Tugu Muda

Semarang Usia 11-13 Tahun. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro.

Watulingas Intan. Polii Hedison. Dkk. 2013. Pengaruh Latihan Fisik Aerobik Terhadap Vo2

Max Pada Mahasiswa Pria Fakultas Kedokteran. Manado : Universitas

Samaraindah Ratulangi. Juli 2003 : Vol 1. No 2.

Yudianto, Lukman. 2009. Teknik Bermain Sepak Bola dan Futsal. Visi 7