81
1 PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG INDAHNYA KEBERSAMAAN SISWA KELAS IV INPRES TINGGI MAE KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mendapatkan Gelar Sarjana (S.Pd) pada Program Studi Pendidian Guru Sekola Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH NOVIYANTI DATU 10540 6640 11 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1438 H / 2017 M

PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

1

PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP HASIL

BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG INDAHNYA KEBERSAMAAN

SISWA KELAS IV INPRES TINGGI MAE KECAMATAN SOMBA OPU

KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mendapatkan Gelar Sarjana

(S.Pd) pada Program Studi Pendidian Guru Sekola Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

NOVIYANTI DATU

10540 6640 11

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PPROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

1438 H / 2017 M

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

2

MOTTO

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk di hari tua”

“orang-orang yang sukses telah belajar membuatdiri mereka melakukan hal yang

harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak”

Ku persebahkan kepada :

Kedua orang tuaku

Ayahanda Yohanis Toding dan Ibunda Serly Rapang

Ibunda Ir. Andi B. Tenriawaru mahie

Suamiku tercinta, Rudi yang telah mencurahkan kasih saying serta

perhatian yang tiada tara, mendampingiku, menginpirasiku,

dan mendorongku untuk selalu maju dan bangkit

Dan kepada saudaraku, semua guru, dosen,

Dan teman-temanku semua,

Serta untuk negaraku Indonesia.

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

3

ABSTRAK

Noviyanti Datu, 2017. “Pengaruh penggunaan metode resitasi terhadap hasil

belajar Bahasa Indonsia tentang Indahnya kebersamaan Murid Sekolah

Dasar Inpres Tinmggi Mae Kecematan Somba Opu Kebupaten Gowa”.

Skripsi.Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh Erwin Akib

dan Tarman A. Arief.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pre-experimental Designs (Non

designs)yang akan mengkaji tentang Pengaruh penggunan metode resitasi

terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia tentang indahnya kebersamaan siswa

kelas IV SDI Tinggi Mae, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa”. Desain

penelitian yang digunakan adalah “One-Group Pretest-Posttest Design” Tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode

resitasi terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia tentang Indahnya Kebersamaan

pada murid. Penelitian dilaksanakan di SD Inpres Tinggi Mae, dengan memilih 19

orang murid, sedangkan pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi,

observasi, dan metodetes.

Disaat sekarang ini sering dijumpai para siswa yang tidak punya kesiapan

dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi pelajaran

yang akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali, sehingga ketika di

dalam kelas siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai isinya

dan sering dari mereka itu melupakannya. Selain itu dalam proses belajar

mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang salah satunya adalah

masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi

belajar mengajar menjadi tidak efektif da efesien serta tidak sesuai dengan

tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum, berdasarkan permasalahan tersebut,

maka mendorong penulis untuk meneliti lebih mengenai pembelajaran yang

terjadi.

Berdasarkan hasil analisis statistic inferensial dengan menggunakan rumus

uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitungsebesar 17,59 . Dengan frekuensi (dk)

sebesar 19- 1 = 18, pada taraf signifikansi 0,05% diperoleh ttabel = 1,734. Oleh

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

4

karena thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti bahwa ada pengaruh dalam

penggunaan metode resitasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang

indahnya kebersamaan siswa kelas IV SD Inpres Tinggi Mae.

Kata kunci: Resitasi ,Hasil belajar Bahasa Indonesia, Indahnya Kebersamaan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kita haturkan syukur kehadirat Allah Subhanallahu wa

Ta‟ala, berkat petunjuk dan hidayah-Nya lah sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah

Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. keluarga dan para sahabat-sahabatnya,

yang senantiasa konsisten menjalankan risalah tauhid.Proposal dengan judul

“Pengaruh Metode Resitasi Terhadap Hasil belajar Bahasa Indonesia Tentang

Indahnya Kebersamaan Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Inpres Tinggi Mae

Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa”. merupakan karya tulis yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis mengikuti ujian proposal guna

untuk selanjutnya dilakukan penelitian pembelajaran pada Sekolah Dasar,

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

5

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu,apabila pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah membantu penulis,terutama kepada :

Erwin Akib,S.Pd.,Ph.D. dan Dr.Tarman A.Arief,S.Pd.,M.Pd .sebagai

dosen pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi

penulis selama menyelesaikan penulisan Proposal ini. Tidak lupa juga penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

2. Erwin Akib,S.Pd.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Sulfasyah,S.Pd MA., Ph.D. sebagai ketua Program Studi Guru Sekolah

Dasar

serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat

bagi penulis. Kepada mereka tiada kata yang patut diucapkan selain ucapan terima

kasih yang tak terhingga dan do‟a yang tulus dari penulis semoga semua yang

diberikan mendapat pahala dan balasan yang setimpal dari Allah Subhanallahu wa

Ta‟ala Amin.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa uraian yang disajikan dalam skripsi ini

jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritikan dan saran dari berbagai pihak

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

6

demi perbaikan dan penyempurnaan akan penulis terima dengan baik. Sehingga

diharapkan kedepannya laporan ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan

pembelajaran, khususnya di Sekolah dasar. Kesempurnaan hanyalah milik Allah

Subhanallahu wa Ta‟ala. dan hamba hanyalah manusia yang tak luput dari

kesalahan dan kekhilafan. Akhir kata

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabikul Khaerat. Wassalam.

Makassar, 2017

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

7

SURAT PERJANJIAN ...................................................................................v

MOTTO PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................6

A. Penelitian Yang Relevan .......................................................................6

B. Kajian Pustaka .......................................................................................8

1. Pengertian Ketuntasan Belajar ........................................................8

2. Aktifitas siswa dan Guru dalam Proses Pembelajaran ....................9

3. Respon siswa terhdap pemnbelajaran ..........................................11

4. Pengertian Hasil Belajar ................................................................11

5. Macam-macam Hasil Belajar ........................................................13

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ...................................15

7. Metode Resitasi ............................................................................16

8. Hakikat Metode Resitasi ...............................................................16

9. Tahapan dalam Metode Resitasi ...................................................19

10. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi ................................20

11. Pembelajaran Bahasa Indonesia ....................................................22

12. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia ......................................22

C. Kerangka Pikir ....................................................................................24

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

8

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................27

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian .........................................27

B. Populasi dan Sampel ...........................................................................28

1. Populasi .........................................................................................28

2. Sampel ...........................................................................................28

C. Prosedur Penelitian..............................................................................29

D. Definisi Operasional Variabel .............................................................30

E. Instrumen Penelitian............................................................................30

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................32

G. Teknik Analisis Data ...........................................................................33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................36

A. Hasil Penelitian ...................................................................................36

B. Pembahasan .........................................................................................44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..............................................................47

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................49

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR GAMBAR

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

9

1. Bagan kerangka pikir ............................................................................... 49

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

10

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 ...................................................................................................37

2. Tabel 4.2 ...................................................................................................38

3. Tabel 4.3 ...................................................................................................38

4. Tabel 4.4 ...................................................................................................39

5. Tabel 4.5 ...................................................................................................40

6. Tabel 4.6 ...................................................................................................41

7. Tabel 47 ...................................................................................................42

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sejak lahir ke dunia sudah mendapat pendidikan hingga ia masuk

ke bangku sekolah. Kata pendidikan sudah tidak asing lagi ditelinga, karena

semua manusia yang hidup pasti membutuhkan pendidikan, agar tujuan hidupnya

tercapai dan dapat menghilangkan kebodohan. Menurut KBBI kata pendidikan

secara barasal dari kata “didik” dengan mendapatkan imbuhan “pe” dan akhiran

“an”, yang berarti cara, proses atau perbuatan mendidik (susanto, 2015:19).

Seperti yang kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia masih menjadi

perhatian.Hal ini terlihat dari banyaknya kendala yang mempengaruhi

peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.Sehingga perlu diteliti dan dicermati

agar kelak bangsa Indoesia dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan lancar

dan dapat bersaing di Era Globalisasi (Pramitha Sari 2016:27).

Secara umum, Edward Salis (1984) dalam Total Quality Manajement In

Education menyebutkan, kondisi yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan

dapat berasal dari berbagai macam sumbe, yaitu miskinnya perancangan

kurikulum, ketidak cocokan pengelolaan gedung, lingkungan kerja yang tidak

kondusif, ketidaksesuaian system dan prosedur (manajemen), tidak cukupnya jam

pelajaran kurangnya sumber daya, dan pengadaan staf (Syarifuddin, 2002: 14).

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

12

Menurut Mulyasa (2006 : 101), “ Kualitas pembelajaran pada suatu

sekolah dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil pembelajaran pada sekolah

tersebut. Hal ini menunjukan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilingkungan

sekolah maupun luar sekolah dapat melahirkan sumber daya manusia yang

berkualitas, apabila pendidikannya menekankan pada proses untuk memperoleh

hasil. Kualitas pembelajaran dari segi proses dapat dilihat dari selama proses

pembelajaran berlangsung. Mengembangkan metode pengajaran merupakan salah

satu upaya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Metode dalam proses

belajar mengajar merupakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, perumusan

tujuan dengan sejelas-jelasnya merupakan syarat terpenting sebelum seseorang

menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat. Apabila seorang guru

dalam memilih metode mengajar kurang tepat akan menyebabkan kekaburan

tujuan yang menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang

akan digunakan. Selain itu pendidik juga dituntut untuk mengetahui serta

menguasai beberapa metode dengan harapan tidak hanya menguasai metode

secara teoritis tetapi pendidik dituntut juga mampu memilih metode yang tepat

untuk bisa mengimplementasikannya dengan tepat (Oemar Hamalik, 2001:48).

Disaat sekarang ini sering dijumpai para siswa yang tidak punya kesiapan

dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi pelajaran

yang akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali, sehingga ketika di

dalam kelas siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai isinya

dan sering dari mereka itu melupakannya. Selain itu dalam proses belajar

mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang salah satunya adalah

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

13

masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi

belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efesien serta tidak sesuai dengan

tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum (Zuhairini Abdul Ghofir dkk, 1983:79).

Permasalahan tersebut juga terjadi di SDI Tinggi Mae Kecamatan Somba

Opu Kabupaten Gowa. Dari hasil pra observasi, dapat diambil kesimpulan

sementara siswa kelas IV SDI Tinggi Mae Kecamatan Somba Opu, Kabupaten

Gowa mengalami permasalahan pembelajaran, khususnya mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Kondisi tersebut tentu saja berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas

IVSDI Tinggi Mae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Hal ini terlihat pada

saat diadakan ulangan harian, banyak diantara siswa yang mendapat nilai di

bawah rata-rata, sehingga guru harus mengulang lagi materi yang telah diajarkan

dan diadakan remedial untuk memberi kesempatan pada siswa memperbaiki nilai

mereka. Efeknya adalah alokasi waktu untuk materi berikutnya menjadi

berkurang, sehingga waktu yang dimiliki oleh guru untuk menyampaikan materi

berikutnya juga berkurang dikarenakan waktu yang yang telah tersita untuk

mengulang materi yang sebelumnya. Resiko yang muncul kemudian adalah, siswa

akan kewalahan dalam menghadapi ujian semester dan ujian kenaikan kelas,

karena materi yang diujikan mencakup seluruh BAB pada semsester 1 dan 2.

Maka penggunaan metode resitasi merupakan salah satu upaya untuk

menanamkan konsep yang lebih dalam pada suatu materi pelajaran.

Metode resitasi (Penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas ini dapat

dilakukan dirumah, dilaboratorium, dibengkel, di dalam kelas, dihalaman sekolah,

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

14

maupun dimana saja. Asal tugas itu dapat dikerjakan oleh siswa ( Syaiful Bahri

Djamarah, 2010:85 ).

Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin

lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional. Selain tuntutan tersebut,

masyarakat menginginkan kebutuhan akan informasi dan komunikasi, dimana

informasi dan komunikasi sangat berpengaruh pada kemajuan dibidang

pendidikan.

Dengan menggunakan metode resitasi ini, diharapkan prestasi belajar

siswa dapat berjalan dengan optimal. Berdasarkan pertimbangan dan kenyataan

pembelajaran tema indahnya kebersamaan di sekolah mengenai adanya

ketidaksiapan personal, dan belum optimalnya pelaksanaan proses pembelajaran,

maka mendorong penulis untuk meneneliti lebih mengenai pembelajaran yang

terjadi dengan judul “Pengaruh penggunaan metode Resitasi terhadap hasil

belajar Bahasa Indonesia tentang indahnya kebesamaan siswa kelas IV SD

Inpres Tinggi Mae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Adakah pengaruh penggunaan

metode resitasi terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia tentang indahnya

kebersamaan siswa kelas IV SD Inpres Tinggi Mae Kecamatan Somba Opu

Kebupaten Gowa” ?

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

15

C. Tujuan Penelitian

Bedasarkan rumusan masalah di atas maka adapun tujuan dalam penelitian

ini adalah: ”Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode resitasi terhadap

hasil belajar Bahasa Indonesia kelas IV SD InpresTinggi Mae Kecamatan Somba

Opu Kabupaten Gowa”.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga

para guru dapat menerapkan metode yang tepat untuk melakukan pembelajaran

dengan lebih kreatif dan inovatif, khususnya pada pembelajaran Bahasa

Indonesia.

2. Bagi siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi belajar siswa.Oleh karena itu

diharapkan hasil belajar mereka dapat meningkat melalui metode ini.

3. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan acuan dalam

mengembangkan penelitian dimasa mendatang serta menjadi referensi yang

berharga sebagai calon peneliti.

4. Bagi Sekolah Dasar Inpres

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif untuk

pengembangan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dan

mata pelajaran lain pada umumnya.

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Penelitian yang Relevan

a. Korina Kurniasih Pamuji. Dengan judul Peningkatan Aktvitas dan Hasil

Belajar Matematika Melalui Metode Resitasi Bagi Siswa Kelas IV SDN

Sukobubuk 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati.Penelitianini bertujuan

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

matematika melalui metode resitasi bagi siswa kelas IV SDN Sukobubuk 01.

Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindkan Kelas). Subjek penelitian

ini adalah siswa kelas IV SDN Sukobubuk 01 yang berjumlah 26 siswa, dan

objek penelitiannya adalah aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode

pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dakumentasi, tes dan

wawancara. Triangulasi data dan metode digunakan untuk mengecek kembali

keabsahan data. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif. Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar

siswa. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 siswa yang aktif ada 3 orang

dengan prosentase 12%, kurang aktif 5 orang dengan prosentase 19% dan tidak

aktif 18 orang dengan prosentase 69%, sedangkan pada siklus I pertemuan 2

siswa yang aktif ada 4 orang orang dengan prosentase 15%, kurang aktif 11

orang dengan prosentase 42% dan tidak aktif 11 orang dengan prosentase 42%.

Pada siklus II peningkatan aktivitas siswa cukup signifikan, dimana pada

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

7

pertemuan pertama ada 18 siswa yang aktif dengan prosentase 69%, 7 siswa

kurang aktif dengan prosentase 27% dan 1 siswa tidak aktif dengan prosentase

4%. Sedangkan pada pertemuan ke 2 ada 23 siswa yang aktif dengan

prosentase 88%, dan 3 siswa kurang aktif dengan prosentase 12%. Untuk hasil

belajar pada siklus I pertemuan 1 ada 12 siswa yang tuntas dengan prosentase

46%, pada pertemuan 2 yang tuntas 16 siswa dengan prosentase 62%. Pada

siklus II pertemuan 1 yang tuntas ada 21 siswa dengan prosentase 81% dan

pada pertemuan 2 yang tuntas 23 siswa dengan prosentase 88%. Jadi dengan

penerapan metode resitasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

matematika pada siswa kelas IV SDN Sukobubuk 01 kecamatan Margorejo

kabupaten Pati.

b. Umi Humairoh, dengan judul Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi

Terhadap Hasil belajar IPS Siswa di MTs. Daarul Hikmah Pamulang Tahun

Pelajaran 2010/2011”.Berdasarkan dari tujuan penelitian yaitu untuk

mengetahui begaimana pengaruh metode pemberiantugas dan resitasi

terhadap hasil belajar IPS siswapada kls VII di MTs. Daarul Hikmah-

Pamulang.Untuk mengetahui tujuan penelitian, maka metodeyang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode survey melalui studi deskripftif dan

korelasional. Survey merupakan teknik pengumpulandata dengan

menggunakan instrument kuesioner. Danstudi korelasional inidigunakan

untukmenemukan atau memperjelas hubungan antara dua variabel yakni,

metode pemberian tugas dan Resitasi (sebagai variabel X), dan hasilbelajar

IPSsiswa (sebagai variabel Y).Dengan demikian, berdasarkan data yang

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

8

diperoleh melaluiobservasi, angket, dan wawancara dapat disimpulkan bahwa:

pengaruh metode pemberian tugas dan resitasi terhadaphasilbelajarIPS adalah

dapat meningkat dan memotivasi kegiatan belajar , (73%) siswa menjawab

setuju dan (27%) siswa tidak setuju. Hasil belajar IPS siswa adalah cukup baik,

(73%) siswa menjawab pertanyaan dengan benar, dan 27% siswa menjawab

tidak benar. Metode pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS

siswa mempunyai implikasi positif yang sedang atau cukup. Dan pengaruh

metode pemberian tugas dan resitasi memberikan kontribusi terhadap hasil

belajar IPS siswa di MTs Daarul Hikmah Pamulang sebesar 18%.

B. Kajian Pustaka

1. Pengertian Ketuntasan Belajar

a. Ketuntasan hasil belajar

Ketuntasan hasil belajar adalah tingkat keterampilan belajar siswa setelah

melalui proses pembelajaran. Salah satu tujuan penerapan suatu model,

pendekatan dan metode pembelajaran adalah untuk melihat ketercapaian tujuan

pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan

siswa dalam belajar atau dengan kata lain ketuntasan belajar siswayang diukur

dengan tes hasil belajar.

Kriteria ketuntasan dapat dilihat dari kriteria ketuntasan minimal

perorangan dan klasikal, yaitu:

1) Seorang siswa dikatakan telah tuntasbelajar jika siswa tersebut telah memenuhi

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah.

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

9

2) Suatu kelas dikatakan belajar tuntas secara klasikal apabila 75 % dari jumlah

siswa keseluruhan telah mencapai standar kriteria ketuntasan minimal.

2. Aktifitas siswa dan Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Aktivitas Siswa

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, (2006) aktivitas diartikan

sebagai “keaktifan, kegiatan, kesibukan”. Keaktifan peserta didik dalam menjalani

proses pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan

pendidikan. Aktivitas belajar adalah proses komunikasi antara siswa dan guru

dalam kelas, baik interaksi siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa

sehingga menghasilkan perubahan akademik, sikap, tingkah laku dan

keterampilan yang yang dapat diamati melalui perhatian siswa, kesungguhan

siswa, kedisiplinan siswa, dan keterampilan siswa dalam bertanya jawab.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran bisa positif maupun negatif.

Aktivitas siswa yang positif misalnya mengemukakan pendapat atau gagasan,

mengerjakan tugas atau soal,komunikasi dengan guru secara aktif dalam

pembelajaran dan komunikasi sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu

permasalahan yang dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif seperti

mengganggu sesama siswa pada saat proses belajar mengajar berlansung di kelas,

melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan pelajaran yang diajarkan oleh

guru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa adalah kegiatan yang

dilakukan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar atau dengan kata lain

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

10

proses interaksi antara siswa dengan guru, atau siswa dengan siswa yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam proses pembelajaran. Perubahan

tingkah laku ini diamati melalui kesungguhan siswa dalammengikuti proses

pembelajaran.

b. Aktifitas guru dalam mengelolah pembelajaran

Aktifitas guru dalam mengelolah pembelajaran adalah keterampilan guru

dalam melaksanakan setiap langkah pembelajaran. Guru merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi hasil pelaksanaan pembelajaran yang telah

diterapkan,sebab guru adalah pengajar di kelas. Untuk keperluan analitis, tugas

guru adalah sebagai pengajar,maka kemampuan guru yang banyak hubungannya

dengan usaha meningkatkan proses pembelajaran dapat diguguskan ke dalam

empat kemampuan yaitu:

a) Merencanakan program belajar mengajar

b) Melaksanakan dan memimpin/mengelolah proses belajar mengajar

c) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

d) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi atau

mata pelajaran yang dipegangnya.

Walaupun keempat fungsi tersebut di atas merupakan kegiatan terpisah

namun keempatnya harus dipandang sebagai sebuah lingkaran kegiatan yang

saling berhubungan satu sama lainnya. Keempat kemampuan guru di atas

merupakan kemampuan yang sepenuhnya harus dimiliki dan dikuasai oleh guru

yang profesional.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

11

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam

mengelolah pembelajaran adalah kemampuan guru dalam melaksanakan

serangkaian kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.Kriteria

yang ditetapkan untuk menyatakan bahwa aktivitas guru dalam mengelolah

pembelajaran efektif adalah apabila nilai kegiatan guru minimal dalam kategori

baik.

3. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

Dalam Kamus Umum bahasa Indonesia (2006) respon juga dapat

diartikan sebagai tanggapan. Tanggapan merupakan sebagai salah satu fungsi

kejiwaan yang dapat diperoleh individu setelah pengamatan selesai dilakukan

(Baharuddin,2007:104).

Respon siswa merupakan salah satu kriteria suatu pembelajaran

dikatakan efektif atau tidak.Respon siswa dibagi menjadi dua yaitu, respon positif

dan respon negatif.Respon siswa yang positif merupakan tanggapan rasa senang,

setuju atau merasakan ada kemajuan setelah pelaksanaan suatu model, pendekatan

atau metode pembelajaran.Sedangkan respon siswa yang negatif adalah

sebaliknya.

4. Pengertian Hasil Belajar

Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seorang

guru dengan tujuan untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai kebutuhan

dan minatnya. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa.

Interaksi guru dan siswa sebagai makna utama proses pembelajaran memegang

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

12

peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan

siswa dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus

sebagai objek dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran atau kegiatan

belajar mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan

pembelajaran. Hasil belajar dalam kontekstual menekankan pada proses yaitu

segala kegiatan yang dilakuakan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran

Sehubungan dengan uraian di atas,maka Sunal (Susanto,2013:5)

mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk

membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi

kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat

dijadikan feedbackatau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat

penguasaan siswa.

Menurut Nawawi (Susanto,2013:5) hasil belajar dapat diartikan sebagai

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari meteri pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi

pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Sudjana (1987:22) “ Hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh siswa setelah memperoleh pengalaman belajar”.

Menurut Mappa Nur (Khasanah, 2002:8), “hasil belajar adalah prestasi

belajar yang dicapai oleh siswa dalam bidang tertentu dengan menggunakan tes

standar sebagai pengukuran keberhasilan belajar seseorang”.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah akhir dari sebuah proses pembelajaran yang didapatkan dengan

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

13

melalui tes maupun nontes dengan memperhatikan aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.

a. Macam-Macam Hasil Belajar

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman

konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap

siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelas akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemahaman konsep

Pemaham konsep menurut Bloom (Susanto, 2013:6) diartikan sebagai

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,

menyerap, dan memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa

atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang

dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi

lansung yang ia lakukan.

Menurut Dorothy I.Skeel (Susanto, 2013:8), konsep merupakan sesuatu

yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu

pengertian.Jadi orang yang telah memiliki konsep berarti orang tersebut telah

memiliki pemahaman yang jelas tentang sesuatu konsep atau citra mental tentang

sesuatu.

Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep

guru dapat melakukan evaluasi produk.Evaluasi produk dapat dilakasanakan

dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tulisan.Dalam

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

14

pembelajaran di SD umumnya tes diselenggarakan dengan berbagai bentuk

ulangan, baik ulangan harian, ulangan semester maupun ulangan umum.

2. Keterampilan proses

Usman dan Setiawati (Susanto, 2013:9) mengemukakan bahwa

keterampilan proses merupakan keterampilan proses adalah keterampilan yang

mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu

siswa. Sedangkan menurut Indrawati (Susanto, 2013:9) keterampilan proses

merupakan keseluruhan keterampilan ilmih yang terterah (baik kognitif maupun

psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip

atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk

melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Dalam melatih keterampilan

proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki,

seperti kreativitas, kerjasama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan

penekanan bidang studi yang bersangkutan.

3. Sikap

Menurut Lange (Susanto 2013:10) sikap tidak hanya merupakan aspek

mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Sementara menurut

Sardiaman (Susanto,2013:11) sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan

sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya

baik berupa individu maupunobjek-objek tertentu. Dalam hubungannya dengan

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

15

hasil belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep

maka domain yang`1 sangat berperan adalah domain kognitif.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut teori Gestalt, (Susanto, 2013:12) belajar merupakan suatu

proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami

perkembangan.Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu yang berasal dari diri

siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil

belajar siswa dipengarihi oleh dua hal,siswa itu sendiri dan lingkungannya.

Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual,

motivasi, minat dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua,

lingkungan, yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber

sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (Susanto, 2013;12)

hasil belajar dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi dari berbagai

faktor yang mempengaruhi baik faktor internal maupun eksternal. Secara

terperinci uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

1. Faktor internal, faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri

peserta didik, yang mempengaruhi hasil belajarnya. Faktor internal meliputi

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan

belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2. Faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan

keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat marit

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

16

keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang

kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang

baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa.

Dalam Susanto 2013:14 Ruseffendi mengidentifikasi faktor-faktor yang

memengaruhi hasil belajar siswa diantaranya yaitu (1)kecerdasan, (2)kesiapan

anak, (3)bakat anak, (4)kemauan belajar, (5)minat anak, (6)model penyajian

materi, (7)pribadi dan sikap guru, (8)suasana belajar, (9)kompetensi guru, (10)

kondisi masyarakat. Dengan demikian semakin jelas bahwa hasil belajar siswa

merupakan hasil belajar dari suatu proses yang di dalamnya terlibat sejumlah

faktor yang saling mememngaruhinya, tinggi rendahnya hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

5. Metode Resitasi

a. Hakikat Metode Resitasi

Metode resitasi adalah suatu metode pembelajaran yang dikembangkan

agar siswa menemukan dan menggunakan berbagai sumber informasi dan ide-ide

untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang masalah, topik, atau isu

tertentu.Pengguaan model ini untuk siswa mampu untuk tidak hanya sekedar

menjawab pertanyaan atau mendapatkan jawaban yang benar.

Beberapa ahli telah mendefinisikan model pembelajaran resitasi yaitu

Menurut J.S. Badudu, dalam „Kamus Kata-kata Serapan Asing Dalam Bahasa

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

17

Indonesia‟ defenisi resitasi adalah bacaan yang disampaikan (dari hafalan) di

depan umum, hafalan yang diucapkan (missal oleh murid-murid) di depan kelas.

Resitasi berasal dari bahasa Inggris „to cite‟ yang artinya mengutip „re'

yang artinya kembali. Jadi resitasiartinya siswa mengutip atau mengambil sendiri

bagian-bagian pelajaran itu dari buku-buku tertentu, lalu belajar sendiri dan

berlatih hingga sampai siap sebagaimana mestinya.

Menurut Nana Sudjana, tugas atau resitasi tidak sama dengan pelajaran

rumah tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas dapat merangsang anak untuk lebih

aktif belajar baik secara individual maupun kelompok.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, “Metode resitasi

adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar

siswa melakukan kegiatan belajar.Masalah tugas yang diberikan siswa dapat

dilakukan di kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di

bengkel, di rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.

Syaiful sejalan dengan Imansjah Alipandie, dalam bukunya yang

berjudul “Didaktik Metodik Pendidikan Umum” mengemukakan bahwa Metode

resitasi adalah cara untuk mengajar yang dilakukan dengan jalan memberi tugas

khusus kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu di luar jam pelajaran.

Pelaksanaannya bisa dirumah, diperpustakaan, dilaboratorium, dan hasilnya

dipertanggungjawabkan.

Sudirman, mengemukakan pengertian metodep penugasan/resitasi adalah

cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar

siswa melakukan kegiatan belajar.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

18

Slameto mengemukakan metode resitasi adalah cara penyampaian bahan

pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di luar jadwal

sekolah dalam rentangan waktu tertentu dan hasilnya harus

dipertanggungjawabkan kepada guru.

Mulyani dan Johan Permana H, mengemukakan pengertian “Metode

resitasi adalah metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu

cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru yang

dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau

kelompok.

Roymond mengemukakan pengertian metode resitasi yang agak berbeda,

menurutnya “Metode pembelajaran resitasiadalah suatu metode pengajaran

dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri”.

Adapun beberapa pengertian metode resitasi atau definisi yang

dikemukakan oleh para ahli antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Nana Sudjana:

Tugas atau resitasi tidak sama dengan pelajaran rumah tetapi jauh lebih

luas dari itu. Tugas dapat merangsang anak untuk lebih aktif belajar baik secara

individual maupun kelompok.

2. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain:

Metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar

siswa melakukan kegiatan belajar.Masalah tugas yang diberikan siswa dapat

dilakukan di kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di

bengkel, di rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

19

3. Menurut Mulyani dan Johan Permana.H:

Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu

carainteraksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru yang

dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau

kelompok.

Berdasarkan uraian di atas pengertian metode pemberian tugas adalah

suatu cara dari guru dalam proses belajar mengajar untuk mengaktifkan siswa

dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah dan untuk dipertanggung

jawabkan kepada guru.

b. Tahapan dalam Metode Resitasi

Adapun langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus diikuti dalam

penggunaan metode pembelajaran tugas antara lain :

1. Fase Pemberian Tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan :

a) Tujuan yang akan dicapai

b) Jenis tugas jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang

ditugaskan tersebut

c) Sesuai dengan kemampuan siswa

d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa

e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

Dalam fase ini tugas yang diberikan kepada setiap anak didik harus jelas

dan petunjuk-petunjuk yang diberikan harus terarah.

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

20

2. Langkah Pelaksanaan Tugas

a) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru.

b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja

c) Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiritidak menyuruhorang lain

d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang dia perolehdengan baik

dan sistematik

Dalam fase ini anak didik belajar (melaksanakan tugas) sesuai tujuan dan

petunjuk-petunjuk guru.

3. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

a) Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telahDikerjakannya

b) Ada tanya jawab diskusi kelas

c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara

lainnya

Dalam fase ini anak didik mempertanggungjawabkan hasil belajarnya baik

berbentuk laporan lisan maupun tertulis. Karena tugas yang dikerjakan pada

akhirnya akan dipertanggung jawabkan maka siswa akan terdorong untuk

mengerjakan secara sungguh-sungguh. Dengan metode ini sehingga pengalaman

siswa dalam mempelajari sesuatu lebih mendalam.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi

Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain dan Muliyani menuliskan kelebihan

dan kekurangan metode resitasi yaitu :

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

21

1. Kelebihan metode resitasi :

1) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktifitas belajar individual

ataupun kelompok.

2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.

3) Dalam membina tanggung jawab dan disiplin siswa.

4) Dapat mengembangkan kreatifitas siswa.

5) Tugas lebih merangsang siswa untuk lebih banyak, baik waktu dikelas

maupun diluar kelas atau dengan lain, baik siswa dekat dengan guru

maupun jauh dengan guru.

6) Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa yang diperlukan

dalam kehidupannya.

7) Tugas lebih meyakinkan tentang apa yang akan dipelajari dari guru, lebih

memperdalam, memperkaya, atau memperluas pandangan tentang apa

yang dipelajari.

8) Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengelola

sendiri informasi dan komunikasi.

9) Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-

kegiatan belajar dapat dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak

membosankan.

10) Metode ini dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.

11) Metode ini dapat mengembangkan kreatifitas siswa.

2. Kekurangan Metode Resitasi

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

22

1) Siswa sulit dikontrol, apakah benar dia yang mengerjakan tugas ataukah

orang lain.

2) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan

menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota

lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.

3) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu

siswa.

4) Sering memberikan tugas yang menonton (tak bervariasi) dapat

menimbulkan kebosanan siswa.

5) Seringkali anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya

menitu hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan

sendiri.

6) Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan.

6. Bahasa Indoesia

a. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Belajar bahasa Indonesiapada hakekatnya adalah belajar berkomunikasi,

oleh karena itu pembelajaran Bahasa Indonesia diadakan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam berkomunikasi antar satu dengan yang lain. Bahasa

Indonesia di sekolah merupakan pokok dari proses pendidikan di sekolah. Belajar

merupakan alat utama dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagi unsur proses

pendidikan di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut kita harus mengetahui

tujuan dan peran pembelajaran bahasa Indonesia.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

23

Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

memungkinkan ia unggul atas makhluk-makhluk lain di muka bumi, sehingga

tidak ada tidak ada sistem komunikasi yang terintegrasi, mencakup ujaran,

membaca dan menulis, melainkan sistem kebahasaan. Pada dasarnya setiap

pengajaran bahasa bertujuan agar peserta didik atau para murid mempunyai

keterampilan berbahasa.

Menurut Tarigan (1991: 40) bahwa “Terampil dalam berbahasa meliputi

empat hal, yakni: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil menulis dan

terampil membaca”. Keempatnya merupakan catur tunggal dalam pengajaran

bahasa Indonesia. Keempat aspek tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok

besar, yaitu: keterampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi

keterampilan membaca dan menyimak, dan keterampilan yang bersifat

mengungkap (produktif) yang meliputi keterampilan menulis dan berbicara

(Muchlisoh, 1992).

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada satuan pendidikan sekolah dasar

dibagi dalam dua kelompok utama yakni peringkat pemula (kelas I–III) dan

peringkat lanjutan (kelas IV–VI).Penerapan pembelajaran bahasa untuk kedua

kelompok tersebut berbeda karena sasaran dan tujuan pengajarannyapun

berbeda.Bagi peringkat pemula penguasaan keterampilan membaca–menulis

permulaan dan menyimak–berbicara tingkat sederhana bertujuan untuk

mengarahkan pada pelatihan penggunaan keterampilan berbahasa yang lebih

kompleks dan mendekati kenyataan (Subana dan Sunarti, 2005)..

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

24

B. Kerangka Pikir

Uma Sekaran (Sugiyono, 2011: 60) mengemukakan bahwa “kerangka

berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan

dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi”. Prestasi pembelajaran Bahasa

Indonesiakadang lebih rendah dari mata pelajaran lain. Salah satu penyebabnya

adalah guru karna guru hanya mengeluarkan satu „jurus‟ saja, yaitu ceramah. Guru

tidak berani mencoba menerapkan model atau metode yang lain karna para guru

beranggapan bahwa metode ceramah inilah yang paling efektif tanpa

memperdulikan apakah siswa mengerti tentang materi yang disampaikan, siswa

tidak diberikan kesempatan untuk bertanya atau mencari sendiri sehingga

menyebabkan prestasi belajar siswa biasa-biasa saja atau rendah. Salah satu model

yang cocok diterapkan dalam pembelajaran adalah metode resitasidimana metode

tersebut mampu melibatkan siswa secara aktif guna menunjang kelancaran proses

belajar mengajar.

Dalam penelitian ini dikaji tentang pengaruh penggunaan metode

resitasiterhadap hasil belajar bahasa indonesia tentang indahnya kebersamaan

siswa kelas IV SD Inpres Tinggi Mae, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Untuk mengetahui hal tersebut penelitian ini dirancang melalui penelitian pre-

experimental Designs (Non designs)dengan desain penelitian yang digunakan

adalah“One-Group Pretest-Posttest Design.Hubungan antara hasil belajar siswa

dengan pengaruh penggunaan metode resitasidapat dilihat dari skema kerangka

pikir berikut:

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

25

Tes

Bagan kerangka piker

C. Hipotesis Penelitian

Fred N. Kerlinger (Sumanto,1995:23) Hipotesis didefinisikan sebagai

pernyataan yang merupakan terkaan mengenai hubungan antara dua variabel atau

lebih.Jadi suatu hipotesis masih merupakan jawaban sementara terhadap suatu

permasalahan yang kebenarannya masih perlu adanya pembuktian lebih lanjut.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

“Indahnya kebersamaan”

(Kurikulum 2013)

Proses Pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan untuk

mengaktifkan siswa dalam kegiatan

belajar mengajar yaitu dengan

memberikan LKS

Hasil Belajar

Analisis

Metode Resitasi

Temuan Tidak ada Pengaruh Ada Pengaruh

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

26

Hipotesis ada dua kemungkinan, yaitu kemungkinan yang benar dan

kemungkinan yang salah.Untuk mengetahui suatu itu benar atau salah, maka harus

melalui penelitian atau penyelidikan. Penelitian tersebut haruslah mengenai

sasaran terhadap masalah yang akan dihadapi berkaitan dengan hipotesis. Apakah

penelitian memperoleh hasil yang nyata sesuai dengan hipotesis yang diajukan,

maka hipotesis tersebut diterima(Ho).Sebaliknya kalau penelitian tersebut tidak

memperoleh kebenaran, maka hipotesis tersebut ditolak.

Hipotesis alternatif (Ha) yangpenulis ajukan adalah metode

resitasiberpengaruh dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang indahnya

kebersamaan siswa kelas IV SD Inpres Tinggi Mae, Kecamatan Somba Opu

Kabupaten Gowa.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu metode penelitian

yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendali. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pre-

experimental Designs (Nondesigns)yang akan mengkaji tentang Pengaruh

penggunan metode resitasi terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia tentang

indahnya kebersamaan siswa kelas IV SDI Tinggi Mae, KecamatanSomba Opu

KabupatenGowa”. Desainpenelitian yang digunakan adalah“One-Group Pretest-

Posttest Design”

Dalam penelitian ini tidak menggunakan kelompok kontrol. Desain ini

dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dengan hasil post-test. Desain

yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

Tı : Angka persentase sebelum subjek diberi perlakuan (Pretest)

X : Treatment atau perlakuan (Penggunaan resitasi)

T2 : Angka persentase setelah subjek diberi perlakuan

Pretest Treatment Posttest

T1 X T2

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

28

Adapun prosedur pelaksanaan penelitian, mulai dari penentuan subjek

penelitian, pretest, perlakuan berupa penerapan metode resitasidan posttest

adalah sebagai berikut:

1. Penentuan subjek eksperimen dilakukan terhadap siswa kelas IV SD Inpres

Tinggi Mae, Kecamatan Somba OpuKabupaten Gowa.

2. Pelaksanaan Pretest terhadap subjek penelitian berupa pemberian soal evaluasi

Bahasa Indonesia dengan tema indahnya kebersamaan.

3. Pemberian perlakuan berupa penerapan metoderesitasi.

4. Pelaksanaan Postest terhadap subjek penelitian berupa pemberian soal evaluasi

Bahasa Indonesia dengan tema indahnya kebersamaan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”. Populasi merupakan

wilayah generalisasi yang terdiriatas :objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

siswa Sekolah Dasar Inpres Tinggi Mae yang berjumlah 19 orang, yang terdiri

dari 8 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.

2. Sampel

Adapun tehknik sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampel

total (sampling total) yang artinya seluruh populasi dijadikan sampel. Adapun

sampel pada penelitian ini adalah jumlah keseluruhan siswa kelas IV SD Inpres

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

29

Tinggi Mae, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa yang berjumlah 19 orang,

yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.

C. Prosedur Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Inpres Tinggi Mae yang

beralamatkan di Kecematan Somba Opu Kebupaten Gowa.Peneliti memilih

melakukan penelitian di SekolahDasar Inpres Tinggi Mae karena di Sekolah

Inpres tersebut dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa indonesia

menerapakan teori tentang hasil belajar.

2. Data, Sumber Data

a) Data

Data adalah “informasi tentang sebuah gejala yang harus dicatat, lebih

tepatnya data merupakan rasion d’ entre’ seluruh proses pencatatan”. Data

haruslah merupakan keterkaitan antara informasi dalam arti bahwa data harus

mengungkapkan kaitan antara sumber informasi dan bentuk symbolic asli pada

satu sisi. Di sisi lain data harus sesuai dengan teori dan pengetahuan.

b) Sumber Data

Menurut sumbernya, “data dapat diedarkan menjadi dua jenis, yaitu data

intern dan data ekstern”. Data intern adalah data yang diperoleh atau bersumber

dari dalam suatu instansi (lembaga, organisasi) sedangkan data eksternaladalah

data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi. “Data ekstern dibagi

menjadi dua jenis data primer dan data skunder”. Data Primer adalah data yang

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

30

langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data

tersebut.Data yang diperoleh melalui wawancara atau memakai kuesioner

merupakan contoh data primer, Sedangkan data sekunder adalah data yang secara

tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data

tersebut Sumber data dapat diperoleh melalui responden yaitu orang yang

dijadikan sebagai subjek penelitian selain itu data bisa diperoleh melalui benda

ataupun barang yang didokumentasikan. Dalam penelitian ini responden adalah

siswa Sekolah Dasar Inpres dan dokumentasi berupa nilai rapor.

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi

penggunaan pembelajaran berdasarkan masalah pada materiyang akan dikaji

sehingga ada dua variable penelitian yaitu:

a. Adapun variable bebas dalam penelitan ini adalah penggunaan metode resitasi

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres Tinggi Mae,

Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

b. Adapun variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas

IV SD InpresTinggi Mae, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.Adapun instrument penelitian yang

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

31

digunakan dalam penelitian adalah tes hasil belajar berupa uraian soal-soal Bahasa

Indonesia tentang indahnya kebersamaan.

Instrumen yang valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila menggungkap data variabel yang

diteliti secara lengkap.Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud.

Untuk menguji validitas instrumen penelitian maka digunakan rumus

sebagai berikut ( Arikunto,2015:79):

Keterangan:

rhitung = koefisienkorelasi biserial

= rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar dari item

= rata-rata skor total

= standar deviasi

= proporsi jumlah siswa yang menjawab benar

=proporsi jumlah siswa yang menjawab salah

Kemudian hasil rhitung dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikan

5%.Jika rhitung> rtabel dikatakan valid dan jika rhitung< rtabel instrument dikatakan

tidak valid/drop.

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

32

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mencapai tujuan penelitian sangat diperlukan data-data yang

berkelanjutan yang selanjutnya data tersebut di analisa secara ilmiah.Dalam

penelitian ini terdapat beberapa metode penggumpulan data yaitu, metode

dokumentasi, metode observasi, dan metode tes.

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan Peneliti untuk mendapatkan data

tentang:

a. Keadaaan SD Inpres Tinggi Mae, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

b. Jumlah siswa kelas IV SD InpresTinggi Mae, Kecamatan Somba Opu

Kabupaten Gowa.

c. Data tersebut diperoleh dari masyarakat sekitar lokasi sekolah, Kepala

Sekolah dan Guru KelasIV SD InpresTinggi Mae, Kecamatan Somba Opu

Kabupaten Gowa.

2. Metode Observasi

Metode observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indera.Dalam penelitian ini menggunakan

observasi sistematis yaitu, metode observasi yang dilakukan dengan

menggunakan pedoman sebagai instrumen penelitian.

3. Metode Tes

Tes adalah alat pengukur yang berupa pertanyaan-pertanyaan perintah dan

petunjuk kepada tester untuk mendapatkan hasil.Respon tersebut ditentukan

dengan tinggi rendahnya skor dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif selanjutnya

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

33

dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan untuk menarik

kesimpulan.Metode tes dilakukan untuk memperoleh data mengenai hasil

pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran

tentang prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan

tema indahnya kebersamaan sebelum dan sesudah perlakuan berupa penerapan

metode resitasi. Untuk kepentingan tersebut, maka dilakukan perhitungan rata-rata

tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia dengan

tema indahnya kebersamaan berdasarkan hasil tes, dengan rumus:

Me =n

Xi (Tiro, 2008: 120)

Keterangan:

M : Mean (rata-rata)

: Jumlah

Xi : Nilai X ke i sampaike n

N : Banyaknyasubjek

Hasil belajar sebelum dan sesudah dengan metode resitasi dapat

dianalisis dengan teknik analisis presentase dengan rumus sebagai berikut:

P =N

f x 100% (Tiro, 2004: 242)

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

34

Keterangan: P = Persentase

F = Frekuensi yang dicari persentasenya

N = Jumlah subjek eksperimen

Untuk mendapatkan hasil gambaran yang jelas tentang hasil belajar

Bahasa Indonesia dengan tema indahnya kebersamaan siswa maka dibutuhkan 5

(lima) kategori penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.1.Tabel Kategori Penilaian

Kategori Interval

Sangat Tinggi 90-100

Tinggi 80- 89

Sedang 70- 79

Rendah 55-69

Sangat Rendah 0-54

2. t-tes

Untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian mengenai perbedaan hasil

belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentang indahnya

kebersamaan antara sebelum dan sesudah penerapan metode resitasi, maka

digunakan rumus t-test:

√∑ ( )

Keterangan: t = Perbedaan dua mean

Md = perbedaan mean pretest dan posttest

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

35

X2d = jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek eksperimen

db = Derajat kebebasan tertentu ditentukan dengan N-1

Jika thitung>ttabel dengan db = n – 1 dapat disimpulkan bahwa metode

resitasi memiliki pengaruh dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa

kelas IV SD Inpres Tinggi Mae. Sedangkan jika thitung< ttabel dengan db = n – 1

dapat disimpulkan bahwa metode resitasi tidak memiliki pengaruh dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia tentang indahnya kebersamaan pada siswa kelas

IV SD Inpres Tinggi Mae.

Sebelum melakukan perlakuan (pretest) terhadap pembelajaran Bahasa

Indonesia tentang indanhnya kebersamaan melalui metode resitasi. Guru

memberikan soal essay sebanyak 10 butir, jika benar mendapat 10 poin dan jika

salah 5 poin, selanjutnya pemberian posttest dengan memberikan soal essay yang

sama sebanyak 10 butir, masing-masing jika benar mendapat 10 poin dan jika

salah 5 poin.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang diperoleh

dari kegiatan penelitian tentang hasil belajar siswa melalui penerapan media cetak

yang telah dilaksanakan di SD Inpres Tinggi Mae. Penelitian ini dilaksanakan

selama enam kali pertemuan, dimana pertemuan pertama diberikan pretest untuk

mengetahui kemampuan awal siswa dan diberikan posttest setelah perlakuan.

1. Hasil Analisis Statistika Deskriptif

a. Tingkat Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Sebelum Diberikan

Perlakuan (Treatment) atau Pretest

Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil belajar bahasa Indonesia

siswa pada kelas IV yang dipilih sebagai unit penelitian. Berikut disajikan skor

hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV sebelum diberikan perlakuan.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

37

Tabel 4.1 Deskripsi Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas

IV sebelum diberikan Perlakuan (Treatment) atau Pretest

B

e

Bedasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar

Bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis puisi sebelum dilakukan perlakuan

(Pretest) adalah 47,10 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa

adalah 95 dan skor terendah 25, yang berarti bahwa skor hasil belajar Bahasa

Indonesia siswa pada Pretest di SD Inpres Tinggi Mae tersebar dari skor terendah

25 sampai skor tertinggi 95.

Jika skor tes hasil belajar Bahasa Indonesia siswa sebelum perlakuan

(Pretest) dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor

frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut:

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Skor Ideal

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

19

95

25

100

70

47,10

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

38

Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Siswa Kelas IV sebelum diberikan Perlakuan ( Treatment ) atau Pretest

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

0-54

55-64

65-79

80-89

90–100

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

13

2

1

1

2

68,42

10,52

5,26

5,26

10,52

Jumlah 19 100

Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa dari 19

siswa kelas IV SD Inpres Tinggi Mae yang hasil Pretest pada umumnya memiliki

tingkat hasil belajar Bahasa Indonesia dalam kategori rendah dengan skor rata -

rata 47,10 dari skor ideal 100.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar Bahasa Indonesia

siswa sebelum perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada Tabel 4.3berikut :

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV

SD Inpres Tinggi Mae pada Pretest

Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)

70– 100 Tuntas 4 21,05

0 – 69 Tidak Tuntas 15 78,95

Jumlah 19 100

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

39

Berdasarkan Tabel 4.3 sebelum perlakuan (Pretest) dapat digambarkan

bahwa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 orang dari jumlah

keseluruhan 19 orang dengan persentase 21,05%, sedangkan yang tidak mencapai

ketuntasan belajar sebanyak 15 orang dari jumlah keseluruhan 19 siswa dengan

persentase 78,95%.

b. Tingkat Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Setelah Diberikan

Perlakuan (Treatment) atau Posttest.

Berikut disajikan deskripsi dan persentase hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa Kelas IV setelah diberikan perlakuan atau posttest.

Tabel 4.4 Deskripsi Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV

setelah diberikan Perlakuan(Treatment) atau Posstest

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Skor Ideal

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

19

100

70

100

30

87,37

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar

bahsa indonesia dengan tema indahnya kebersamaan adalah 87,37 dari skor ideal

100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan skor terendah 70, yang

berarti bahwa skor hasil belajar Indonesia siswa pada Posttest kelas IV SD Inpres

Tinggi Mae tersebar dari skor terendah 70 sampai skor tertinggi 100.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

40

Jika skor tes hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang diajar

dikelompokkan kedalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi

dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar BahasaIndonesia

Siswa Kelas IV setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau Posstest

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1

2

3

4

5

0-54

55-64

65-79

80 -89

90–100

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

0

0

5

4

10

0

0

26,32

21,05

52,63

Jumlah 19 100

Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 di atas, dapat digambarkan bahwa dari

19 siswa kelas IV SD Inpres Tinggi Mae dijadikan sampel penelitian Posttest,

pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar Bahasa Indonesia dalam kategori

tinggi dengan skor rata-rata 87,37 dari skor ideal 100.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar Bahasa Indonesia

siswa setelah perlakuan (Posttest) dengan menerapkan media cetak dapat dilihat

pada Tabel berikut :

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

41

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV

setelah diberikan Perlakuan(Treatment) atau Posstest

Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)

70– 100 Tuntas 19 100

0 – 69 Tidak Tuntas 0 0

Jumlah 19 100

Berdasarkan Tabel 4.5setelah perlakuan (Posttest) dengan menggunakan

metode resitasi dapat digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 19 orang dari jumlah keseluruhan 19 orang dengan persentase 100%.

Apabila tabel dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Ipres

Tinggi Mae setelah menerapkan metode resitasi sudah memenuhi indikator

ketuntasan hasil belajar secara klasikal.

c. Perbandingan Tingkat Hasil Belajar Siswa Antara Pretest dan Posttest

Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dalam tabel akan terlihat jelas

perbedaaan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan perlakuan (Pretest) dan

setelah dilaksanakan perlakuan (Posttest), yang ditunjukkan Tabel 4.7 berikut ini:

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

42

Tabel 4.7 Distribusi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Hasil Pretest dan

Posttest

Statistik

Nilai Statistik

Pretest Posttest

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Skor Ideal

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

19

95

25

100

70

47,10

19

100

70

100

30

87,37

Dari Tabel 4.7 di atas digambarkan bahwa skor rata-rata siswa setelah

diterapkan metode resitasi (Posttest) lebih tinggi yaitu 87,37 dengan rentang skor

30 dibanding dengan Pretest atau sebelum dilaksanakan perlakuan yaitu 47,10

dengan rentang skor 70. Dengan demikian, hasil belajar siswa meningkat setelah

diberikan perlakuan dengan menggunakan metode resitasi.

2. Analisis statistik inferensial

a. Menguji hipotesis

Menentukan perbedaan hasil pretest dan postest kemampuan siswa dapat

dilakukan dengan menggunakan uji Paired Sample T Test. Uji ini dimaksudkan

untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok

sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya ialah dengan sebuah sampel

tetapi mengalami dua perlakuan berbeda atau dengan kata lain terdapat nilai

sebelum dan sesudah perlakuan.

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

43

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = N

d

= 19

755

= 39,74

Mencari harga “ X 2d ” dengan menggunakan rumus:

X 2d = d 2

_N

d )(

= 38.97519

755

= 38.975-19

025.570

= 38.975 - 30.001,31

= 8.973,69

2. Menetukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t =

)1(

NN

xd

Md

t =

)119(19

69,973.8

74,39

t =

342

69,973.8

74,38

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

44

t = 12,5

74,38

t = 26,2

74,38

t = 17,14

3. Menentukan harga t Tabel

Untuk mencari harga t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan 19– 1 = 18 maka diperoleh t 0,05 = 1,734 Setelah

diperoleh t Hitung = 17,14 dan t Tabel = 1,734 maka diperoleh t Hitung >t Tabel atau

17,14 >1,734Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima.

Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam penggunaan metode resitasi pada hasil

pembelajaran Bahasa Indonesia tentang indahnya kebersamaan siswa kelas IV

SD Inpres Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

B. Pembahasan Hasil Penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan

signifikan pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari pretest, nilai rata-rata siswa

47,10% dengan dikategorikan yakni sangat rendah 68,42%, Rendah 10,52%,

sedang 5,26%, tinggi 5,26% dan sangat tinggi 10,52%. Dilihat dari hasil

persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar sebelum gunakan

metode resitasi tergolong rendah.

Melihat dari hasil presentase yang diperoleh siswa tidak tuntas sebanyak

15 orang dan 4 orang dalam kategori tuntas.Maka, dari hasil yang diperoleh dapat

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

45

dikatakan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia siswa sebelum digunakan metode

resitasi tergolong rendah.

Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest adalah 87,37 jadi hasil

pembelajaran Bahasa Indonesia siswa setelah digunakan metode resitasi pada

pembelajaran Bahasa Indonesiamempunyai hasil yang lebih baik atau lebih efektif

jika dibanding dengan sebelum penggunaan metode resitasi. Selain itu, presentase

kategori kemampuan menulis puisi siswa juga meningkat tinggi yakni sangat

rendah 0%, Rendah 0%, sedang 26,32%, tinggi 21,05% dan sangat tinggi 52,63%

.Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa hasil pembelajaran

Bahasa Indonesia siswa setelah digunakan metode resitasi pada pembelajaran

Bahasa Indonesia tergolong tinggi.

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus

uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 17,14 . Dengan frekuensi (dk)

sebesar 19- 1 = 18, pada taraf signifikansi 0,05% diperoleh ttabel = 1,734. Oleh

karena thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti bahwa ada pengaruh dalam

penggunaan metode resitasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang

indahnya kebersamaan siswa kelas IV SD Inpres Tinggi Mae.

Proses pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa berkonsentrasi

pada saat pembelajaran berlangsung dan tidak lagi merasa bosan atau pun tertekan

ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang

diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

46

metode resitasi sangat efektif digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia IV

SD Inpres Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

50

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode resitasi berpengaruh dalam pembelajaran di kelas IV SD Inpres Tinggi

Mae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.Hal ini dapat dilihat dari tes hasil

belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunakan metode

resitasi. Tes hasil belajar siswa sebelum penggunaan metode resitasi berada pada

kategori rendah atau 47,10 sedangkan tes hasil belajar siswa setelah penggunaan

metode resitasi berada pada kategori tinggi atau 87,37.

Pada uji Paired Sample T Test digunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05.

Kemudian diperoleh t hitung 17,59. Untuk mencari tTabelpeneliti menggunakan

tabel distribusi t dengan taraf signifikan = 19 – 1 = 18 maka diperoleh t 0,05 =

1,734.Setelah diperoleh tHitung= 17,59 dan tTabel = 1,734 maka diperoleh

tHitung>tTabelatau17,59>1,734. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H1 diterima.Ini berarti bahwa penggunaan metode resitasi berpengaruh dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode

resitasi berpengaruh pada hasil belajar Bahasa Indonesia di Kelas IV SD Inpres

Tinggi Mae Kabupaten Gowa.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

51

B. Saran

Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

dikemukakan saran - saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya guru menggunakan metode resitasi dalam pembelajaran bahasa

Indonesia, khususnya pada pembelajaran tema karena metode resitasi dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Guru harus kreatif dan berpikir inovatif

dalam mempersiapkan media pembelajaran sesuai tuntutan materi pelajaran,

dan berupa menekankan keaktifan murid dalam belajar.

2. Bagi sekolah khususnya SD inpres Tinggi Mae pembelajaran dengan

menggunakan metode resitasi dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas IV.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

52

DAFTAR PUSTAKA

Ary Ronald, cheser luchy, jacobs, razavieh asghar, Pengantar Pendidikan dalam

Pendidikan. (Pustaka Pelajar).

Abdullah, Pius & Danu Prasetyo. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.

Jakarta: Grafindo Perdana.

Abidin Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum

2013. Bandung : PT. Refika Aditama.

Arikunto Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Asdi Maha Satya

Arikunto Suharsini. 2015. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2007. Teori Belajar & Pembelajaran.

Yogyakarta : AR-RUZZ Media

Depdikbud. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (online).

(http://www.Unimed.ac.IdPegawaidoc/02.pdf) diakses 5 April 2017

pukul 14.15) Makassar.

Emzir. 2008. Metodeologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta : PT. Rj Grafindo Persada.

Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Keatif dan

Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia.

Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Belajar & Pembelajaran SD. Referensi

(online)

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

53

Khasanah. 2002. Pengaruh Kemampuan Berpikir Abstrak Terhadap Hasil

Belajar. Bandung : Remaja Rosdya Karya.

Pramitha Sari, 2017. Kualitas Pendidikan di Indonesia (online).

(http://pramithasari27.wordpress.com/pendidikan/kualitas-di-indonesia/)

diakses 7 Juni 2017 pukul 10.15) Makassar.

Rahman Arif. 2012. Hakekat Pembelajaran Bahasa Indonesia. Surabaya :

Referensi (online)

Sagala Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Memecahkan

Problematika Belajar mengajar. Bandung : Alfabeta.

Subagyo Joko. 1991. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Usaha

Nasional.

Sugiyono. 2014 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sumanto. 1995. Metodeologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta :

Andi Offset.

Supriadi, Didi & Darmawan, Deni. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung :

PT. Remaja Rosdya Karya.

Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :

Prenada Media Group.

Suyono, Suharto, Sujoku. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta : IKIP.

Syamsuri, A. Sukri, dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar : Panrita

Press Unismuh Makassar.

Triatno. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta :

Kencana Predana Median Group.

Yamin Martinis. 2013. Strategi & Metode dalam model Pembelajaran. Jakarta :

Referensi (GP Pres Group).

Tiro Muhammad Arif. 2004. Dasar-dasar Statistika Edisi kedua. Makassar :

Andira Publisher.

Tiro Muhammad Arif. 2008. Dasar-dasar Statistika Edisi ketiga. Makassar.

Andira Publisher.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

54

L

A

M

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

55

P

I

R

A

N

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

56

DAFTAR HADIR SISWA

SD INPRES TINGGI MAE KABUPATEN GOWA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Urut NAMA SISWA L/P TANGGAL

8 9 10 11 12 13

1 AN L √ √ √ √ √ √

2 AF L √ √ √ √ √ √

3 AL P √ √ √ √ √ √

4 ARJ P √ √ √ √ √ √

5 C R P √ √ √ √ √ √

6 FJ L √ √ √ √ √ √

7 FH L √ √ √ √ √ √

8 HB L √ √ √ √ √ √

9 IY P √ √ √ √ √ √

10 KM P √ √ √ √ √ √

11 MA L √ √ √ √ √ √

12 MNM L √ √ √ √ √ √

13 NS P √ √ √ √ √ √

14 N I S P √ √ √ √ √ √

15 RN P √ √ √ √ √ √

16 RJ P √ √ √ √ √ √

17 SSM P √ √ √ √ √ √

18 SG L √ √ √ √ √ √

19 YL P √ √ √ √ √ √

DAFTAR NILAI BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS IV SD INPRES TINGGI MAE

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

57

Urut NAMA SISWA L/P Nilai

Pretest Posttest

1 AN L 30 90

2 AF L 30 95

3 AL P 60 75

4 ARJ P 85 95

5 C R P 45 70

6 FJ L 35 70

7 FH L 40 150

8 HB L 25 100

9 IY P 40 70

10 KM P 25 75

11 MA L 90 100

12 MNM L 40 85

13 NS P 25 95

14 N I S P 25 90

15 RN P 40 85

16 RJ P 70 85

17 SSM P 95 100

18 SG L 55 95

19 YL P 40 75

Nilai pretest (sebelum perlakuan)

X F F.X

25 4 100

30 2 60

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

58

Tingkat Penguasaan Materi Pretest

nilaipost-

tes

(setelah

perlakua

n)

X F F.X

70 2 140

75 4 210

80 1 80

85 3 255

90 2 180

95 4 380

100 4 400

Jumlah 19 1645

35 1 35

40 5 160

45 1 45

55 1 55

60 1 60

70 1 70

85 1 85

90 1 90

95 1 95

Jumlah 19 855

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

0-54

55-64

65-79

80-89

90–100

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

13

2

1

1

2

68,42

10,52

5,26

5,26

10,52

Jumlah 19 100

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

59

Tingkat Penguasaan Materi Post-test

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1

2

3

4

5

0-54

55-64

65-79

80 -89

90–100

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

0

0

5

4

10

0

0

26,32

21,05

52,63

Jumlah 19 100

Pengolahan Data Secara Manual Nilai Pretest Dan Post Tes Hasil Belajar Bahasa

Indonesia Kelas IV SD Ipres Tinggi Mae .

No X1 (Pree-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²

1 30 90 60 3600

2 30 95 65 4225

3 60 75 15 225

4 85 95 10 100

5 45 70 25 625

6 35 70 35 1225

7 40 100 60 3600

8 25 100 75 5625

9 40 70 30 900

10 25 75 50 2500

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

60

11 90 100 10 100

12 40 85 45 2025

13 25 95 70 4900

14 25 90 65 4225

15 40 85 45 2025

16 70 85 15 225

17 95 100 5 25

18 55 95 40 1600

19 40 75 35 1225

JUMLAH 895 1.650 755 38.975

Tabel Distribusi t

αatau α/2

0.1 0.05 0.025 0.01 0.005

db1. 3.078 6.314 12.706 31.821 63.656

2. 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925

3. 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841

4. 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604

5. 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032

6. 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707

7. 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499

8. 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355

9. 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250

10. 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169

11. 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106

12. 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055

13. 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012

14. 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977

15. 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947

16. 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

61

17. 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898

18. 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878

19. 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861

20. 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845

21. 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831

22. 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819

23. 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807

24. 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797

25. 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787

26. 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779

27. 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771

28. 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763

29. 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756

30. 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750

∞ 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576

(prima.lecturer.pens.ac.id)

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDI TINGGI MAE

Kelas / Semester : IV / 1

Tema : 1. Indahnya Kebersamaan

Subtema : 1. Keragaman Budaya Bangsaku

Pertemuan ke : 1

A. KOMPETENSI INTI

Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan

rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR

PPKn

3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat.

4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

63

masyarakat.

4.4 Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah

adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua) di

lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.

3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.

IPS

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya

dan ekonomi.

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,

budaya dan ekonomi.

SBdP

3.3 Membedakan panjang pendek bunyi, dan tinggi rendah nada dengan gerak tangan.

4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada.

Bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi

panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,

gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah kosakata baku.

C. INDIKATOR

PPKn

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

64

Menjelaskan kebergaman yang ada di Indonesia dalam bentuk tulisan.

Menjelaskan ciri khas suku Minang dalam bentuk peta pikiran.

Menuliskan contoh perilaku sebagai bentuk kebanggaan menjadi anak Indonesia.

IPS

Menjelaskan sikap yang harus ditunjukkan untuk menghormati keberagaman dalam

bentuk tulisan.

SBdP

Menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” dengan tinggi rendah nada yang

sesuai.

Bahasa Indonesia

Mengolah informasi dari teks “Mengenal Suku Minang” dalam bentuk peta pikiran.

E. MATERI AJAR

1. Mengenal keberagaman budaya Indonesia.

2. Mengamati keberagaman budaya.

3. Berekspresi dengan lagu.

F. ALOKASI WAKTU

6 x 35 menit

G. PENDEKATAN

1. Pendekatan : Scientific

2. Strategi : Cooperative Learning

3. Teknik : Example Non Example

4. Metode : Penugasan, tanya jawab, diskusi dan menyimpulkan

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

65

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Awal Mengajak siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan

masing-masing

Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.

Guru menunjukkan media belajar berupa: Peta Indonesia dan

gambar-gambar rumah adat.

Peserta didik diminta untuk mengamati gambar yang ditunjukkan

guru dan menyebutkan namanya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti Siswa membuat kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang.

Siswa mengamati peta budaya perbedaan pakaian adat,

rumahadat, tarian adat, dan alat musik tradisional.siswa

menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.

Siswa membaca teks tentang Suku Minang secara berkelompok.

Siswa menemukan berbagai macam pakaian adat/suku.

Siswa menemukan informasi tentang keragaman budaya bangsa.

Siswa melakukan diskusi tentang rumah adat, tarian, makanan

khas daerah dan pakaian adat serta penggunaannya.

Siswa menulis laporan deskriptif tentang keragaman budaya

bangsa secara berkelompok, kelompok lain menanggapi.

Guru memberikan penguatan informasi tentang keragaman

budaya bangsa untuk menjadi kebanggaan dalam kehidupan

sehari-hari.

Guru mengajak mengerjakan soal-soal berkaitan dengan

keragaman budaya bangsa.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

66

Secara individu siswa mengerjakan soal berkaitan dengan

keragaman budaya bangsa.

Siswa mengumpulkan hasil kerja mandiri.

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran

pada hari itu.

Pesan Positif:

Untuk melestarikan budaya bangsa dapat kita lakukan dengan

cara mengenakan pakaian adat disaat acara-acara tertentu. Untuk

menjaga kebersamaan kita harus saling menghormati budaya

adat masing-masing daerah/suku sesama teman.

Kegiatan Penutup Peserta didik menuliskan refleksi dari kegiatan:

Siswa mengungkapkan hal-hal baru apa yang ditemukan dari

kegiatan hari ini.

Siswa mengemukakan hal-hal yang menarik perhatiannya dalam

kegiatan hari ini.

Siswa mengemukakan kesulitan yang dialami dalam kegiatan

hari ini.

TUGAS:

Jagalah kebersamaan dalam berteman walaupun berbeda suku/ adat

istiadat dengan saling hormat menghormati dan tolong menolong sesama

teman.

I. PENILAIAN

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

67

1. Tes tulis

2. Penilaian sikap

3. Penilaian kerja prestasi

4. Produk/asli

J. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Lingkungan sekolah

2. Gambar peta rumah adat dan peta Indonesia

3. Bacaan tentang Keberagaman Suku Bangsa

4. Langkah-langkah kerja kelompok

5. Lembar pengamatan.

Gowa, Agustus

Guru Kelas

Hj.St.Saniatiah, S.Pd

NIP. 19630625 198612 2 001

Metro,

Guru Kelas IV

Noviyanti Datu

NIM.10540 6640 11

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

68

Peta Budaya

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

69

Rumah adat, baju adat, tarian adat beserta senjata tradisional

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

70

Makananan khas padang

Rendang Sate Padang

Makanan khas DKI Jakarta

Kerak Telor Soto Betawi

Makanan Khas Bali

Ayam Betutu Sate Lilit

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

71

Makanan khas Sulawesi Selatan

Sop Konro Pisang Pallu Butung

Coto

Makanan Khas Ambon

Papeda Kuah Kuning Gohu Ikan

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

72

Alat Musik Tradisional Padang

Gamelan

Alat Musik Tradisional DKI Jakarta

Tehyan

Alat Musik Tradisional Bali

Gamelan Bali

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

73

Alat Musik Tradisional Sulawesi selatan

Alat Musik Tradisional Ambon

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI TERHADAP …

74

RIWAYAT HIDUP

Noviyanti Datu, Lahir pada tanggal 22 November 1993 di Makassar.

Anak pertama dari pasangan Yohanis Toding dan Serly Rapang. Penulis

mulai menempuh pendidikaan formal TK tahun 1998 dan melanjutkan

pendidikan di SD Negeri Rangkasbitung Barat 06 dan selesai pada tahun

2005. melanjutkan pendidikan di SMPN 1 sungguminasa pada tahun yang sama, dan tamat

pada tahun 2008.Kemudian penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA Negeri 1

Sungguminasa pada tahun 2008 dan menyelesaikan study pada tahun 2011. Pada tahun yang

sama Penulis melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi di Jurusan PGSD-S1

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai

tahun 2017