122
PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS II SEMESTER GENAP SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Skripsi Oleh : Sholikhah Wahyu Nur Astuti NIM K5108010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

  • Upload
    dohanh

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR

KELAS II SEMESTER GENAP SD NEGERI MANAHAN

SURAKARTA TAHUN AJARAN

2011/2012

Skripsi

Oleh :

Sholikhah Wahyu Nur Astuti

NIM K5108010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

PENGAJUAN

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR

KELAS II SEMESTER GENAP SD NEGERI MANAHAN

SURAKARTA TAHUN AJARAN

2011/2012

Oleh :

Sholikhah Wahyu Nur Astuti

NIM K5108010

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Subagya, M.Si Drs. R. Indianto, M. Pd

NIP. 19601001198303 1 012 NIP. 19510115 198103 1 003

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan telah diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 20 Maret 2012

Tim Penguji Skripsi:

Ketua : Drs. Hermawan, M. Si ……………………

Sekretaris : Priyono, S.Pd, M. Si ……………………

Anggota 1 : Drs. Subagya, M.Si ……………………

Anggota II : Drs. R. Indianto, M. Pd ……………………

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

ABSTRAK

Sholikhah Wahyu Nur Astuti. PENGARUH PENGGUNAAN

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN

PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS II SEMESTER

GENAP SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan

penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil

belajar matematika materi perkalian pada siswa berkesulitan belajar kelas II

semester genap SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan rancangan eksperimen One group pre test-post test design, yang mana

sekelompok subyek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, dan pengaruh

perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal (pre test) dan pengukuan

akhir (post test). Populasinya adalah peserta didik dengan kesulitan belajar kelas

II di SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 10

anak. Sampel dalam penelitian ini tidak digunakan karena jumlah populasinya

kecil, sehingga semua anak dijadikan subyek penelitian. Teknik pengumpulan

data menggunakan teknik tes, yaitu tes pilihan ganda untuk mengukur

kemampuan berhitung matematika. Penelitian ini menggunakan metode analisis

statistik non-parametrik, yaitu Wilcoxon Signed Rank Test (Tes Ranking Bertanda

Wilcoxon) dengan bantuan SPSS 17.

Dari hasil analisis deskriptif dapat diperoleh nilai rata-rata post tes lebih

besar 87,20 daripada nilai rata-rata pre tes 57,90. Hasil analisis non parametrik

diperoleh nilai Z = -2.807 dengan P = 0.005. Dengan demikian hipotesis berbunyi

ada pengaruh secara signifikan penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) terhadap peningkatan hasil belajar matematika mmateri perkalian

pada siswa berkesulitan belajar kelas II SD Negeri Manahan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012 diterima kebenarannya. Kesimpulan penelitian menyatakan

bahwa ada pengaruh secara signifikan penerapan pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) terhadap hasil belajar matematika materi perkalian pada

siswa berkesulitan belajar kelas II semester genap SD Negeri Manahan Surakarta

tahun ajaran 2011/2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

ABSTRACT

Sholikhah Wahyu Nur Astuti. THE INFLUENCE USE CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) APPROACHES TO THE STUDY OF

MATHEMATIC TO STUDENT LEARNING DISABILITY

MULTIPLICATIVE THE SECOND GRADE OF MANAHAN

SURAKARTA ELEMENTARY SCHOOL ACADEMIC YEAR 2011/2012.

Skripsi, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret

University Surakarta, March. 2012.

This research’s aim is to find out the influence of Contextual Teaching and

Learning (CTL) approaches to the study of mathematic to the student learning

difficulties multiplicative in second grade, SD Negeri Manahan Surakarta,

academic year 2011/2012.

The used method in this research is experimental method with experiment

design called “One group pre test – post tes design”. It is a group of subjects

which are treatment’s influence is measurement. The population is a group of ten

students with learning disability, in second grade of SD Negeri Manahan

Surakarta, Schooling year 2011/2012.

Sample is not used in this research, in case too small populations so all students

are research subjects. Test Technique is used in colleting data technique. An

multiple choice test is used to measure the mathematic calculating ability. This

research uses statistic non – parametrix analysis method. This method is Wilcoxon

Signed rank tes with the help of SPSS 17.

From the result of Descriptive Analysis can be reached average post– test

mark is 87,20. It’s higher than average pre – test mark, which is 57,90. Non

parametrix analysis result is Z = -2,807 with p = 0,005. Can be concluded with a

hypothesa “ There is a significant influence in the use of Contextual Teaching and

Learning approaches toward the study mathematic of second grade students SD

Negeri Manahan Surakarta with learning difficulties, acceptablecorrect”. Research

conclusion says that there is a significant influence in the use of Contextual

Teaching and Learning (CTL) approaches Toward the study mathematic of

second grade students SD Negeri Manahan Surakarta with learning disability,

schooling year 2011/2012 .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan)

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) dan hanya

kepada Tuhanmulah engkau berharap.

(QS.Al Insyirah 6 – 8)

Sebuah kehidupan yang penting adalah untuk menjadi

sukses, tetapi kesuksesan abadi adalah hidup kita dapat

berguna dan berarti bagi orang yang membutuhkannya.

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

segalanya, dukungan, motivasi terutama do’a

semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan

kemuliaan di dunia dan akhirat

2. Kakak dan adikku tercinta yang selalu

memberiku semangat

3. Kekasihku Anugrah yang selalu menemani,

mendukung dan mendoakanku dalam

menyelesaikan skripsi ini

4. Bapak dan Ibu Dosen PLB yang telah banyak

memberikan ilmu

5. Teman-teman PKh angkatan 2008

6. Almamater

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karuniaNya, taufiq dan hidayahNya, penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik, sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis merasa memperoleh suatu

kebahagiaan tersendiri. Meskipun demikian tidak berarti penulisan ini tanpa

hambatan, namun setidaknya pula hambatan tersebut dapat diantisipasi dan

diatasi. Hal tersebut tidak lain berkat dorongan, motivasi, dan saran dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyusun skripsi ini

2. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si, Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyusun skripsi ini

3. Drs. Amir Fuady, M.Hum, Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin

penelitian guna menyusun skripsi ini.

4. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS

Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi

5. Drs. Hermawan, M. Si, Ketua Program Studi Pendidikan Khusus FKIP UNS

yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi

6. Drs. Subagya, M.Si Pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan

pengarahan, bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

7. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, Pembimbing II yang dengan sabar telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan selama penulis

menyelesaikan skripsi ini

8. Dra. Kusmarhaeni, M.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Manahan Surakarta yang

telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

9. Dhian Puspa K, S.Pd, selaku Guru Kelas IIB SD Negeri Manahan Surakarta

yang telah membantu jalannya penelitian ini

10. Seluruh bapak dan ibu guru SD Negeri Manahan Surakarta yang selalu ramah

dan telah ikut bekerjasama dengan peneliti selama pelaksanaan penelitian;

11. Siswa kelas II SD Negeri Manahan Surakarta yang telah membantu

pelaksanaan penelitian;

12. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Khusus yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga peneliti mampu menyelesaikan

penulisan skripsi ini

13. Berbagai pihak yang telah membantu peneliti demi lancarnya penulisan skripsi

ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Oleh sebab itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun guna perbaikan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi majunya ilmu pendidikan di sekitar kita.

Surakarta, 20 Maret 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

ABSTRACK..................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xv

DAFTAR HISTOGRAM ............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... .. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Rumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI....................................................................... ....... 6

A. Tinjauan Pustaka......................................................................... 6

1. Hakikat Anak Berkesulitan Belajar ................................... ... 6

a. Pengertian Anak Berkesulitan Belajar .......................... 6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

b. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ............................... 9

c. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar ………………. 11

d. Klasifikasi Anak Berkesulitan Belajar .......................... .13

e. Anak Berkesulitan Belajar Matematika ......................... 15

f. Asesmen Kesulitan Belajar Matematika ........................ 17

2. Tinjauan Tentang Hasil Belajar Matematika........................ 19

a. Pengertian Belajar…………………………………....... 19

b. Pengertian Hasil Belajar Matematika………………….. 20

3. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning ..... 22

a. Pendekatan CTL ……………………………………. 22

b. Strategi pembelajaran Kontekstual ……………………. 24

c. Komponen Pembelajaran Kontekstual ………………... 25

d. Tujuan Pembelajaran Kontekstual……………………... 26

e. Pendekatan Kontekstuall dalam Pembelajaran

Matematika …………………………………………… 26

f. Langkah – Langkah Pembelajaran kontekstual……………27

B. Kerangka Berfikir .................................................................... 29

C. Hipotesis .................................................................................. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... . 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 35

B. Metode Penelitian ................................................................... 35

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39

E. Teknik Analisis Data ............................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... . 45

A. Deskripsi Data…………………………………………………. 45

B. Pengujian Hipotesis …………………………………………... 52

C. Rangkuman pembuktian Hipotesis……………………………. 55

D. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….. 55

BAB V KESIMPULAN, IMPIKASI DAN SARAN....................................... 58

A. Kesimpulan…………………………………………………….. 58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

B. Implikasi ……………………………………………………… 58

C. Saran…………………………………………………………... 59

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jenis kegiatan dan waktu penelitian ................................................. 35

Tabel 2. Data peserta didik berkesulitan Belajar Matematika ........................ 46

Tabel 3. Data Nilai Pretes ............................................................................ 48

Tabel 4. Deskriptif Statistik................................................................. ............ 49

Tabel 5. Data Nilai Posttes ........................................................................... 50

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Post tes ................................................... 51

Tabel 7. Ringkasan Hasil Deskriptif Data Niai Pretes dan Posttes ............... 52

Tabel 8. Perhitungan Analisis data ............................................................... 52

Tabel 9 Hasil Tes Statistik ........................................................................... 53

Tabel 10. Kesimpulan Hasil Penelitian ......................................................... 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1. Kerangka Berpikir ........................................................................ 30

Bagan 2. Rancangan penelitian .................................................................... 37

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Histogram Perkalian sebelum Perlakuan (Pre – Test) ..................... 49

Grafik 2. HistogramPerkalian setelah Perlakuan (post - Test) ....................... 51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi Soal Try Out .............................................................. 61

Lampiran 2. Soal Try Out ............................................................................ 64

Lampiran 3. Kunci Jawaban Try Out ............................................................. 70

Lampiran 4. Perhitungan Validitas ................................................................ 71

Lampiran 5. Perhitungan Reliabilitas ............................................................ 74

Lampiran 6. Kisi-kisi Soal pre test ............................................................... 76

Lampiran 7. Soal pre test-post test ................................................................ 79

Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal pre test ...................................................... 85

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 86

Lampiran 10. Deskriptif Statistik Pre – Test………………………………. ... 91

Lampiran 11. Perhitungan uji Wilcoxon ........................................................ 91

Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 94

Lampiran 13. Permohonan ijin menyusun skripsi kepada dekan c.q

pembantu dekan 1 FKIP-UNS di Surakarta .............................. 97

Lampiran 14. Surat keputusan dekan FKIP tentang ijin penyusunan

skripsi/ makalah. ........................................................................ 98

Lampiran 15. Permohonan ijin research / try out kepada rektor

UNS di Surakarta................ ..................................................... 100

Lampiran 16. Surat kepada kepala sekolah SD Negeri Bromontakan

Surakarta untuk mengadakan try out ......................................... 101

Lampiran 17. Surat kepada kepala sekolah SD Negeri Manahan Surakarta

untuk mengadakan research……………………………………… .. 102

Lampiran 18. Surat keterangan telah mengadakan research di SD Negeri

Manahan Surakarta ................................................................... 103

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berhitung adalah salah satu penyerapan informasi, terutama dalam hal

numerik. Mustahil rasanya bila dalam pembelajaran pada sekolah–sekolah formal

meniadakan kebiasaan berhitung, sedangkan ketika kita melihat kenyataan pada

sekolah regular sering kali guru dihadapkan pada siswa yang mengalami problem

belajar atau kesulitan belajar, apalagi pada sekolah-sekolah yang notabene

berbasis inklusi yang di dalamnya terdapat beberapa individu yang memiliki

kemampuan dan tingkat hambatan berbeda pada siswa pada umumnya. Berhitung

merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran

sepanjang hayat (life long learning). Mengajarkan berhitung pada anak berarti

memberi anak tersebut sebuah masa depan, yaitu menjadi teknik bagaimana cara

memecahkan suatu masalah dengan menggunakan angka.

“Matematika sebagai ilmu dasar memegang peranan sangat penting di

sekolah dasar karena matematika memberi bekal kemampuan bernalar di samping

kemampuan berhitung kepada siswa” (Soedjadi, 1992). Peranan matematika tidak

hanya terasa dalam bidang matematika sebagai “ratu” ilmu pengetahuan.

Anak berkesulitan belajar adalah individu yang mengalami gangguan

dalam suatu proses psikologi dasar atau disfungsi sistem syaraf pusat atau

gangguan neurologis yang dimanifestasikan dalam kegagalan-kegagalan nyata

dalam hal: pemahaman, gangguan mendengarkan, bicara, membaca, mengeja,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

berpikir, menulis, berhitung, dan keterampilan sosial. Pembelajaran berhitung di

sekolah bila dikaitkan dengan belajar matematika, banyak orang memandang

matematika sebagai bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua

orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan

masalah kehidupan sehari–hari.

Berdasarkan pengamatan penulis di SD Negeri Manahan Surakarta,

khususnya pada saat melaksanakan kegiatan belajar pembelajaran matematika di

kelas II, terdapat fakta yang penulis temui yaitu tergolong dalam karakteristik

kesulitan belajar berhitung atau matematika berkenaan dengan kekeliruan yang

menerapkan konsep perkalian yang sebenarnya. Misalnya 5 x 3 = 5 + 5 + 5, cara

seperti inilah yang dapat membingungkan para siswa yang mengalami kesulitan

belajar berhitung, seharusnya dalam menguraikan perkalian 5 x 3 = angka 3

dijumlahkan sebanyak 5 jadi, 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15. Sedangkan dalam

pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran matematika masih

menggunakaan pendekatan klasik, sehingga ditemukan fakta bahwa siswa dalam

hal kemampuan memahami pengerjaan hitung matematika masih kurang bahkan

di bawah rata-rata standar ketuntasan belajar, hal ini berpengaruh terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas II B SDN Manahan Surakarta. Pembelajaran di

sekolah khususnya yang berhubungan dengan berhitung, contoh–contoh soal

masih harus ditekankan guru sehingga hal ini berdampak pada belum terciptanya

pembelajaran yang mandiri. Masih kurangnya daya ketertarikan siswa khususnya

individu berkesulitan berhitung dalam pembelajaran matematika dapat dinilai

mempengaruhi kemampuan berhitung yang dimiliki siswa-siswi kelas II B SD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Manahan Surakarta. Berkaitan dengan itu, lemahnya daya konsentrasi anak juga

akan berpengaruh terhadap kemampuan berhitung pada anak, dari realita tersebut

menurut peneliti atensi dan motivasi individu kesulitan belajar berhitung

khususnya siswa-siswi kelas II B tersebut perlu ditumbuhkan untuk

mengembangkan kemampuan berhitung.

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas belajar, tetapi yang utama

adalah guru. Hal ini memberikan asumsi bahwa guru harus mampu membuat

program belajar mengajar yang baik, melaksanakan proses pembelajaran yang

efektif, menilai dan melakukan kegiatan pengayaan dan remedial terhadap materi

kurikulum yang digariskan. Konsekuensi dari mengajar tidak selamanya

mmenggembirakan tetapi juga dapat mengecewakan.

Meningkatkan hasil belajar matematika bukanlah hal yang mudah, jika

proses pembelajaran yang terjadi tidak diarahkan pada upaya membangkitkan

pengalaman belajar siswa itu sendiri. Pembelajaran yang menempatkan peserta

didik sebagai pendengar atau penerima tanpa mengoptimalkan potensi yang

dimilki siswa hampir dipastikan tidak memberikan hasil yang menggembirakan.

Pembelajaran seperti itu membuat peserta didik menjadi pasif dan tidak kreatif.

Contohnya belajar perkalian sesungguhnya siswa telah diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Kemampuan berhitung yang rendah menyebabkan kelas II

B SD Negeri Manahan Surakarta memilki kemampuan belajar perkalian yang

rendah pula. Hal ini terlihat dari kekeliruan yang sering dilakukan oleh anak saat

menghitung perkalian. Selain kemampuan menghitung yang rendah juga

berdampak pada hasil belajar. Terlihat dari nilai matematika yang masih rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah di tetapkan SD Negeri

Manahan Surakarta yaitu 75 dari jumlah seluruh siswa yaitu 41 siswa, tetapi untuk

anak yang mengalami kesulitan dalam berhitung matematika KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) diturunkan menjadi 70. Siswa yang nilainya di bawah KKM

70 yaitu berjumlah 10 siswa atau 25% sedangkan 31 siswa atau 75% siswa

memperoleh nilai di atas KKM. Sehingga rata-rata kelas menjadi rendah yaitu 63.

Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan

menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat masalah yang

dihadapi oleh anak kesulitan berhitung.

Seperti menentukan uang kembalian setelah berbelanja beberapa

keperluan rumah tangga. Umumnya siswa diajar oleh guru hanya dengan angka–

angka maupun bilangan yang mudah dipahami oleh siswa, tanpa mencari solusi

yang tepat atas angka–angka tersebut. Maka dengan penerapan Contextual

Teaching and Learning (CTL) mereka mampu menemukan sendiri angka–angka

tersebut, misalkan dengan cara guru menugaskan mereka untuk menuliskan

rincian daftar belanjaan yang harus di beli di koperasi sekolah, guru dan siswa

menyiapkan perlengkapannya, guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok

kecil 3–4 siswa (model dan masyarakat belajar), kemudian mereka diarahkan

untuk menemukan sendiri berapa harga barang jika membeli lebih dari satu

tersebut sebagai bentuk belajar sendiri, sehingga konsep-konsep yang diajarkan

akan lebih lama mereka ingat, tentulah mereka akan bertanya tentang apa–apa

yang harus mereka hitung atas angka-angka itu? Terjadilah diskusi antara individu

dalam kelompok, antara kelompok dengan kelompoknya maupun antara peserta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

dengan guru, sebagai hasil atas pembelajaran yang berlangsung pada mereka

masing-masing.

Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) seperti memungkinkan siswa untuk

belajar kreatif dan efektif serta memikirkan sebanyak mungkin pertanyaan yang

dapat menunjang meningkatkan rasa ingin tahu, menumbuh kembangkan

kemampuan intelektual dalam berpikir induktif, kemampuan meneliti,

kemampuan berargumentasi, serta kemampuan mengembangkan teori. Harapan

untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa dapat diwujudkan jika

proses pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual dengan

menerapkan pilar–pilar Contextual Teaching and Learning atau biasa disingkat

CTL secara optimal dan memunculkan kreatifitas siswa.

Bertitik tolak dari uraian di atas, pada akhirnya membuat penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penggunaan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil

Belajar Matematika Materi Perkalian Pada Siswa Berkesulitan Belajar

Kelas II Semester Genap SDN Manahan Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat

diidentifikasin beberapa permasalahan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

1. Ketidakmampuan siswa dalam pembelajaran bidang studi matematika.

Dikarenakan matematika bidang studi yang dirasa paling sulit dan

membosankan, sehingga siswa tidak semangat belajar matematika.

2. Penggunaan metode/pendekatan yang kurang bervariasi dan masih kurang

tepat menyebabkan siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran

matematika.

3. Masih rendahnya kemampuan siswa terhadap pemahaman perkalian bilangan

menyebabkan siswa sulit mengerjakan soal matematika yang berkonsep

perkalian.

C. Pembatasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih terarah sesuai dengan tujuan yang diingin

dicapai, maka pembahasan masalah dapat diberikan batasan sebagai berikut:

1. Materi yang diajukan pada penelitian adalah pokok bahasan perkalian.

2. Sasaran atau obyek penelitian ini adalah siswa yang mengalami kesulitan

belajar matematika kelas II B SD Negeri Manahan Surakarta.

3. Pendekatan pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah

Contextual Teaching and Learning (CTL).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar masalah-masalah yang telah dipaparkan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Apakah pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika siswa berkesulitan belajar kelas IIB Semester

Genap SDN Manahan Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai sesuai

dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini yaitu :

Mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) terhadap hasil belajar matematika siswa berkesulitan belajar kelas IIB

semester Genap SDN Manahan Surakarta tahun pelajaran 2011 / 2012.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teori

a. Dapat menemukan solusi pendekatan yang tepat untuk mempengaruhi hasil

belajar matematika siswa berkesulitan belajar.

b. Mengarahkan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

1) Meningkatkan kemampuan berhitung individu berkesulitan belajar

sehingga hasil belajar matematika lebih baik.

2) Meningkatkan kreativitas individu berkesulitan belajar.

b. Manfaat bagi guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

1) Mengetahui pendekatan pembelajaran yang tepat untuk mempengaruhi

hasil belajar matematika.

2) Sebagai acuan dalam penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat

terhadap hasil belajar matematika siswa berkesulitan belajar.

c. Manfaat bagi sekolah

1) Menumbuhkan motivasi guru dalam mengembangkan pendekatan

pembelajaran yang bermutu.

2) Tumbuhnya iklim pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan di

sekolah.

d. Manfaat bagi orangtua

Sebagai informasi bagi orangtua di rumah dalam memberikan arahan dan

pendidikan kepada individu berkesulitan belajar yang sesuai dengan prinsip

tumbuh kembang anak tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Anak Kesulitan Belajar

a. Pengertian Anak Berkesulitan Belajar

Subyek utama pendidikan khusus adalah anak berkebutuhan khusus. Anak

berkebutuhan khusus memiliki pengertian yang luas dapat dilihat dari jenis dan

tingkat kelainan. Anak berkesulitan belajar merupakan salah satu ragam dari anak

anak berkebutuhan khusus. Beberapa pengertian tentang anak berkesulitan belajar

dapat disajikan beberapa berikut:

Anak berkesulitan belajar adalah anak yang secara nyata mengalami

kesulitan dalam tugas–tugas akademik khusus maupun umum, baik

disebabkan oleh adanya disfungsi neurologis, proses psikologi dasar

maupun sebab–sebab lain sehingga prestasi belajarnya rendah dan anak

tersebut berisiko tinggal kelas.

Wulanlutchuw (2010) yang diakses pada tanggal 25 Februari 2010

mengatakan kesulitan belajar LD sebagai berikut :

Anak berkesulitan belajar (LD) adalah individu yang mengalami gangguan

dalam satu atau lebih proses psikologi dasar, disfungsi system syaraf pusat,

atau gangguan neurologis yang dimanifestsikan dalam kegagalan-

kegagalan yang nyata dalam pemahaman dan penggunaaan pendengaran,

berbicara, membaca, mengeja, berpikir, menulis, berhitung, atau

keterampilan sosial.

Sunardi (2000:5) definisi anak berkesulitan belajar yaitu:

Anak berkesulitan belajar didefinisikan sebagai anak–anak yang

menunjukan perbedaan yang mencolok antara prestasi belajar dengan

tingkat kjemampuan yang sesunggunguhnya yang disebabkan oleh

gangguan dalam proses belajar, gangguan ini mungkin disertai atau tidak

disertai oleh gejala–gejala disfungsi system syaraf pusat dan bukan

merupakan akibat dari faktor lain seperti retardasi mental, gangguan

emosi, atau faktor budaya, atau layanan pendidikan tidak memadai.

Vendenberg dan Emery (2008:202) mengatakan bahwa:

Children with learning disabilities are at-risk population; there are more

likely to experience lower self – esteem, makefewer friends, and are one

and one half times more likely to drop out of school than non disabled

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

children, and adults with LD are more apt to experience unemployement

difficulties (American Psychiatric association, 2000).

Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkesulitan belajar

adalah anak–anak yang menunjukan perbedaan yang mencolok antara prestasi

belajar dengan tingkat kemampuan yang sesungguhnya yang disebabkan

gangguan dalam proses belajar, kesulitan dalam mengikuti pendidikan dan terjadi

gangguan pada satu atau lebih proses psikologis dasar, disfungsi system syaraf

pusat atau gangguan neurologis yang dimanifestasikan dalam kegagalan-

kegagalan yang nyata dalam pemahaman dan penggunaan pendengaran, berbicara,

membaca, mengeja, berpikir, menulis, berhitung atau ketrampilan sosial.

Kesulitan belajar merupakan terjemahan istilah bahasa Inggris Learning

disability. Terjemahan tersebut sesungguhnya kurang tepat karena learning artinya

belajar dan disability artinya ketidakmampuan, sehingga terjemahan yang benar

seharusnya adalah ketidakmampuan belajar (Abdurrahman 1999: 6).

Definisi kesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh United States

office of education (USOE), definisi tersebut seperti dikutip oleh Hallahan,

Kauffman (1996:6 - 7), yaitu:

Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih

proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan pengguanaan

bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri

dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca,

menulis, mengeja, atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-

kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada otak, disleksia, afasia

perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak–anak yang

memiliki problema belajar yang penyebab utamanya adalah dari admnya

hambatan penglihatan, pendengaran, atau motorik, hambatan kerena tuna

grahita, karena gannguan emosional atau karena kemiskinan lingkungan,

budaya atau ekonomi.

The National Joint Committee for Learning Disabilities (NJCLD)

mengemukakan definisi dari kesulitan belajar yang dikutip oleh Hammill dalam

Abdurrahman, (1999:7 - 8) sebagai berikut:

Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang

dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan

penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap–cakap, membaca,

menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematika.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Gangguan tersebut intrinsik dan diduga disebabkan oleh adanya disfungsi

system syaraf pusat. Meskipun suatu kesulitan belajar mungkin terjadi

bersamaan dengan adanya kondisi lain yang mengganggu (misalnya

gangguan sensoris tuna grahita, hambatan social dan emosional) atau

berbagaia pengaruh lingkungan (misalnya perbedaan budaya,

pembelajaran yang tidak tepat, faktor–faktor psikogenik), berbagai

hambatan tersebut bukan penyebab atau pengaruh langsung.

The Board of the Association for children ans Adult with Learning

disabibilities (ACALD), yang dikutip oleh Lovitt dalam Abdurrahman (1999:8)

mengemukakan pengertian pengertian kesulitan belajar, sebagai berikut:

Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga

bersumber dari neurologis yang secara selektif mengganggu

perkembangan integrasi verbal dan/atau non verbal. Kesulitan belajar

verbal khusu tampil sebagai ssuatu kondisi ketidakmampuan yang nyata

pada orang–orang yang memiliki intelegensi rata–rata hingga superior

yang memilki system sensoris yang cukup dan kesempataan untuk belajar

yang cukup pula. Berbagai kondisi tersebut bervariasi dalam perwujudan

dan derajatnya. Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap harga diri,

pendidikan, pekerjaan sosial, dan/atau aktifitas kehidupan sehari–hari

sepanjang kehidupan.

Sumber yang penulis kutip dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com

mengatakan bahwa:

Kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya : (a)

learning disorder, (b) learning disfunction; (c) underachiever, (d) slow

learner, dan (e) learning disabilities. Di bawah ini akan diuraikan dari

masing–masing pengertian tersebut.

1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana

proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang

bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar,

potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu

atau terhamabat oleh adnya respons–respons yang bertentangan

sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang

dimilikinya. Contohnya : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga

keras seperti : karate, tinju, dan sejenisnya, mungkin akan mengalami

kesulitan dalam belajar menari yang mmenuntut gerakan lemah

gemulai.

2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang

dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik,. Meskipun sebenarnya

siswa tersebut tidak menunjukan adanya subnormalitas mental,

gangguan alat dria, atauy gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

yang memilki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok

menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain

bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

baik.

3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki

tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi

prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites

kecerdasannya dan menunjukan tingkat kecerdasan sangat unggul (IQ

= 130-140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah

sangat rendah.

4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam

proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama

dibandingkan sekelompokj siswa lain yang memiliki taraf intelektual

yanag sama.

5. Learning Dissabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada

gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar,

sehingga hasil belajara di bawah potensi intelektualnya.

Berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkesulitan

belajar adalah anak yang memperoleh prestasi belajar jauh di bawah kemampuan

yang dimilikinya dan dalam keadaan tertentu, yang mana anak didik tidak dapat

belajar sebagai mana mestinya.

b. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Secara garis besar penyebab kesulitan belajar adalah disfungsi neurologis

dan gangguan proses psikologis dasar. Berikut ini penyebab terjadinya kesulitan

belajar yang dikemukakan oleh para ahli:

Adapun kesulitan belajar menurut Sunardi (2000:13-16) penyebab dapat

dikelompokkan menjafdi tiga kategori yaitu adalah sebagai berikut:

1. Faktor organik dan biologis

2. Faktor Genetik

3. Faktor lingkungan

Penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor

internal yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis, sedangkan penyebab

utma problema belajar learning (learning problems) adalah faktoe eksternal yaitu

antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatyan

(reinforcement) yang tidak tepat.

Pada gilirannya dapat menyebabkan kesulitan belajar antara lain adalah (1)

factor genetik. (2) luka pada otak karena trauma fisik atau kekurangan oksigen.

(3) biokimia yang hilang (misalnya biokimia yang dapat merusak otak), (misalnya

zat pewarna pada makanan), (4) pencemaran lingkungan (misalnya pencemaran

timah hitam), (5) gizi yang tidak memadai. Dan (6) pengaruh-pengaruh psikologis

dan social yang merugikan perkembangan anak ( deprivasi lingkungan).

Menurut Kepharth (1967) dalam Soemantri (1996:160) mengelompokkan

penyebab kesulitan belajar ini dalam tiga kategori utama yaitu:

1. Kerusakan otak

Kerusakan otak berarti terjadinya kerusakan syaraf seperti dalam kasus-kasus

encephalitis, meningitis, dan toksin.

2. Gangguan emosional

Faktor gangguan emosional yang menimbulkan kesulitan belajar terjadi

karena adanya trauma emosional yang berkepanjangan ysng menggangu

hubungan fungsional system urat syaraf.

3. Pengalaman

Faktor “pengalaman” yang dapat menimbulkan kesulitan belajar mencakup

faktor-faktor seperti kesenjangan perkembangan atau kemiskinan pengalaman

lingkungan.

Permasalahan anak berkesulitan belajar matematika sebenarnya

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menimbulkan beberapa kesulitan. Adapun

yang menjadi factor penyebab kesulitan belajar ini Sukarno dalam Lastriningsih

(2007:15), adalah sebagai berikut:

1) Penyebab neurologis.

Penyebab neurologis ini timbul karena adanya kerusakan otak atau

tidak berfungsinya otak.

2) Kemasakan terhambat.

Anak berkesulitan belajar ini seringkali terhambat dalam kemasakan

keterampilan seperti perkembangan yang lebih lambat dari keterampilan

berbahasa dan permasalahan daerah motor visual dan beberapa daerah

akademik.

3) Penyebab genetik.

Keturunan dapat menyebabakan kesulitan belajar, tetapi bukti dan laporan

hasil penelitian belum yang berbeda belum memberi tingkat bantuan tertentu

terhadap penyebab keturunan pada anak kesulitan belajar.

4) Lingkungan.

Faktor lingkungan juga akan berperan terhadap anak berkesulitan belajar.

Karena faktor lingkungan yang kurang baik akan memeberikan dampak pada

hasil belajar anak yang kurang baik juga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Para ahli seperti Cooney dkk (1975) yang dikutip oleh Shadiq, ada

beberapa faktor penyebab kesulitan belajar antara lain sebagai berikut:

1) Faktor psikologis

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait

dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagian

tubuh lain.

2) Faktor sosial

Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua dan

masyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatan

belajar dan kecerdasan siswa sebagaimana ada yang menyatakan bahwa

sekolah adalah cerminan masyarakat dan anak gambaran orang tuannya. Oleh

karena itu ada beberapa faktor penyebab kesulitan belajar yang berkaitan

dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakt sekeliling yang kurang

mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuh hati. Intinya lingkungan

disekitar siswa harus dapat membantu mereka untuk belajar di seekolah.

3) Faktor kejiwaan.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait

dengan kurang sempurna atau kurang normalnya tingkat kecerdasan siswa.

Ada siswa yang sangat sulit menghafal sesuatu, ada yang sangat lamban

menguasai materi tertentu, ada yang tidak memiliki pengetahuan prasyarat

dan juga ada yang sangat sulit membayangkan dan bernalar.

4) Faktor kependidikan

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait

dengan belum mantapnya lembaga pendidikan secara umum. Guru yang

selalu meremehkan siswa, guru yang tidak memotivasi siswanya untuk

belajar lebih giat, guru yang membiarkan siswanya yang melakukan hal-hal

yang salah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan siswa, sekolah yang

yang membiarkan para siswa bolos tanpa sanksi tertentu, adalah contoh dari

faktor-faktor penyebab kesulitan dan pada akhirnya akan menyebabkan

ketidakberhasilan siswa tersebut.

Berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab anak

berkesulitan belajar matematika adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya motivasi belajar pada anak.

2. Adanya hambatan dalam system syaraf pusat.

3. Kualitas pembelajaran yang masih kurang baik dan kurang bervariatif.

c. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Berbagai karakteristik dapat ditemukan pada anak-anak berkesulitan

belajar dan karena besar variasinya, para ahli memberikan daftar karakteristik

yang berbeda pula. Satu satuan tugas nasional yang dibentuk di Amerika Serikat

mengidentifikasi sebanyak 99 karakteristik anak berkesulitan belajar yang

ditemukan dalam berbagai pustaka yang ada (Hallahan dan Kauffman, 1986) yang

dikutip oleh Sunardi (2000 : 26) dari 99 karakteristik tersebut ada 10 buah yang

dianggap palig sering ditemukan, yaitu:

1) Hiperaktif

2) Gangguan perceptual-motorik

3) Kondisi emosi labil

4) Gangguan koordinasi umum

5) Gangguan perhatian

6) Impulsif

7) Gangguan kemampuan berpikir dan mengingat

8) Masalah akademik spesifik (membaca,menulis,berhitung)

9) Gangguan bahasa dan wicara

10) Gejala gangguan syaraf dan kelainan EEG (ada kelenjar air pada otak).

“Kesulitan belajar matematika disebut juga diskalkulia (dyscalculia)”

(Learner, 1998:430). “Istilah diskalkulia memiliki konotasi medis, yang

memandang adanya keterkaitan dengan gangguan system saraf pusat”. Kesulitan

belajar matematika yang berat oleh Kirk (1962:10) disebut akalkulia (accalculia).

Learner dalam Yusuf (2003:130) ada berbagai karakteristik anak

berkesulitan belajar berhitung sebagai berikut:

1) Kesulitan memahami konsep hubungan keruangan

2) Kesulitan memahami konsep waktu

3) Kesulitan memahami konsep kuantitas (jumlah)

4) Kesulitan memahami konsep relasasi antar nilai dalammatematika

5) Memiliki gangguan persepsi visual

6) Kesulitan melakukan asosiasi visual-motor

7) Persevaerasi

8) Kesulitan dalam mengenal dan memahami symbol

9) Memiliki gangguan penghayatan tubuh

10) Kesulitan dalam berbahasa dan membaca

11) Memiliki skor PIQ (Performance Inlelegence Quotient) yang jauh lebih

rendah daripada skor VIQ (Verbal Intelegence Quotient)

Kareteristik anak berkesulitan belajar berhitung menurut Muhammad

(2008:13) sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

1. Sulit menyusun nomor berdasar kan orientasi ruang dan tak bisa membedakan

antara kiri dan kanan.

2. Sulit memahami konsep matematika dalam kalimat.

3. Keliru mengenali nomor yang bentuknya hamper sama, seperti 7 dfengan 9,

dan 3 dengan 8.

4. Mengalami masalah mengunakan kalkulator.

5. Tek memiliki masalah membaca dan biasanya pintar dalam mata pelajaran

ilmu pasti (yang tidak membutuhkan kemampuan matematika) dan seni.

6. Sulit mengingat dan memahami konsep waktu dan arah.

7. Sulit mengingat nama orang lain.

8. Kemampuan matematika rendah memiliki kesulitan dalam aktivitas yang

berhubungan dengan penghitung uang.

9. Tidak mengingat konsep matematika, rumus, dan factor dasar operasi

matematika.

Berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak yang

mengalami kesulitan dalam hal memahami konsep hubungan keruangan, sulit

memahami konsep waktu, sulit memahami konsep kuantitas, mengalami masalah

dalam penggunaan kalkulator dan sulit menyusun nomor berdasarkan orientasi

ruang dan tak bisa membedakan antara kiri dan kanan.

d. Klasifikasi Anak Berkesulitan Belajar

Membuat klasifikasi kesulitan belajar tidak mudah karena kasulitan belajar

merupakan kelompok kesulitan yang heterogen. Tidak seperti tuna netra, tuna

rungu, atau tuna grahita yang bersifat homogeny, kesulitan belajar memiliki tipe

yang masing-masing memerlukan diagnosis dan remidiasi yang berbeda-beda.

Betapa pun sulitnya membuat klasifikasi kesulitan belajar, klasifikasi

tampaknya memang diperlukan karena bermanfaat untuk menentukan strategi

pembelajaran yang tepat.

Secara garis besar menurut Abdurrahman (2009:11) mengklasifikasikan

kesulitan belajar menjadi dua, yaitu:

1. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (Developmental

Learning Disabilities) atau kesulitan belajar pra akademik yang mencakup

kesulitan dalam berbahasa, penyesuaian perilaku social dan gangguan

emosional dan gangguan kognitif.

2. Kesulitan belajar akademik (academic Learning Disabilities) pencapaian

prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan

tersebut antara lain meliputi :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

a. Keterampilan dalam membaca.

b. Keterampilan dalam menulis.

c. Keterampilan dalam mata pelajaran matematika.

Menurut Yusuf dkk (2003:12) kesulitan belajar dikelompokkan ke dalam dua

kategori yaitu diantaranya yaitu:

1) Kesulitan belajar umum adalah kesulitan belajar ditandai dengan prestasi

belajar rendah untuk hamper semua mata pelajaran.

2) Kesulitan belajar khusus yaitu kesulitan belajarpada kemampuan tertentu

saja. Kesulitan belajar ini dapat dikelompokkan menjadi dua:

a. Kesulitan belajar akademik terdiri dari:

1. Gangguan motorik dan persepsi atau difraksia meliputi

gangguan motorik kasar, penghayatan tubuh, dan motorik halus.

2. Kesulitan belajar kognitif meliputi kesulitan dalam fungsi persepsi,

pikiran, simboloisasi, penalaran, dan pemecahan masalah.

3. Gangguan perkembangan bahasa yang ditandai keterbatasan

menggunakan symbol linguistik dalam berkomunikasi verbal.

4. Kesulitan dalam penyesuaian perilaku sosial sehingga perilaku

anak tidak dapat diterima olehh lingkungan sosial.

b. Kesulitan belajar akademik

1. Kesulitan belajar membaca (disleksia)

2. Kesulitan belajar menulis (disgrafia)

3. Kesulitan belajar berhitung (diskalkulia)

Menurut Mercer dalam Aburrahman dan Sujudi (1994: 139)

mengklasifikasikan kesulitan belajar menjadi 5 macam yaitu:

1) Kesulitan bahasa

2) Kesulitan membaca

3) Kesulitan berhitung

4) Gangguan persepsi dan perceptual motor

5) Problema sosial emosional

Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi anak

berkesulitan belajar berdasarkan atas jenis kesulitan yang dialami seseorang,

yakni kesulitan belajar pra akademik yang meliputi gangguan perkembangan

motorik, perceptual (auditori & visual), bahasa, tingkah laku sosial, dan kesulitan

belajar kognitif. Sedangkan kesulitan belajar akademik meliputi kesulitan belajar

membaca, menulis, dan berhitung. Masing-masing jenis kesulitan tersebut

memiliki assesmen dan strategi pembelajaran yang berbeda-beda.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Berdasarkan pengklasifikasian di atas, maka subjek dalam penelitian ini

adalah anak berkesulitan belajar yang mengalami kesulitan belajar matematika.

e. Anak Berkesulitan Belajar Matematika

Istilah kesulitan belajar matematika sudah sangat sering dipakai, namun

definisi atau batasan yang tegas tentang istilah tersebut belun pernah ditemui.

Untuk mengembangkan batasan yang meyakinkan mengenai kesulitan belajar

matematika, maka terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan

matematika.

Menurut Johnson dan Myklebeust dalam Abdurrahman (1999:252)

mengatakan “matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan

fungsi teroritisnya adalah untuk memudahkan berpikir”.

Menurut Paling dalam Abdurrahman (2009:252) yaitu:

Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap

masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi,

menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukura, menggunakan pengetahuan

tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam dirin

manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan.

Kesulitan belajar berhitung disebut diskalkulia. Kesulitan belajar

berhitung yang berat sering disebut akalkulia. Menurut Muhammad (2008 : 134)

penyebab diskalkulia atau kesulitan belajar berhitung yaitu:

Diskalkulia disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah kelemahan

dalam proses pengamatan, yaitu anak-anak tidak dapat mengamati nomor dan

matematika secara keseluruhan. Mereka sering mengalalami masalah dalam

mengenal nomor dan sering menukar-nukar urutan nomor. Masalah yang lain

adalah aspek penyesunuan informasi mengalami maslah dalam mengingat

fakta dan rumusn untuk menyelesaikan merhitungan matematika.

Karakteristik anak berkesulitan belajar matematika menurut Lerner dalam

Abdurrahman (2009 : 259) sebagai berikut:

1) Adanya gangguan dalam hubungan keruangan

2) Abnormalitas persepsi visual

3) Asosiasi visual-motor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

4) Perseverasi

5) Kesulitan mengenal dan memahami symbol

6) Gangguan penghayatan tubuh

7) Kesulitan dalam bahasa dan membaca dan

8) Performance IQ jauh lebih rendah daripada sekor Verbal IQ

Kekeliruan umum yang dilakukan oleh anak berkesulitan belajar matematika

menurut Lerner dalam Abdurrahman (2009 : 262) sebagai berikut:

1) Kekurangan pemahaman tentang simbol

Anak-anak umumnya tidak terlalu banyak mengalami kesulitan

jika mereka disajikan soal-soal seperti 4 + 3 = ……. , tetapi akan

mengalami kesulitan jika dihadapkan pada soal-soal seperti 3 + …..= 7.

Kesulitan semacam ini umumnya karena anak tidak memahami symbol-

simbol seperti sama dengan (= 0, tidak sama dengan (≠), tambah (+),

kurang (-) dan sebagainya.

2) Nilai tempat

Ada anak yang belum memahami nbilai tempat satuan, puluhan,

ratusan, dan seterusnya. Ketidak pahaman terhadap nilai tempat banyak

diperlihatkan oleh anak-anak seperti ini:

75 68

27- 13

── ── +

58 71

3) Perhitungan

Ada anak yang belum mengenal dengan baik konsep perkalian

tetapi tetapi mencoba menghafal perkalian tersebut. Hal ini dapat

menimbulkan kekeliruan jika hafalannya salah.

4) Penggunaan proses yang keliru

Kekeliruan dalam penggunaan proses perhitungan dapat dilihat

pada contoh berikut:

a. Mempertukarkan symbol-simbol

6 15

2 3 -

─ × ──

8 18

b. Jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa memperhatikan nilai

tempat.

83 66

67 29

── + ─── +

1410 815

c. Semua digit ditambahkan bersama (alogaritma yang keliru dan

tidak memperhatikan nilai tempat) dll

67 58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

31 12

── + ─── +

17 16

Anak-anak menghitungnya: 6+7+3+1=17

5+8+1+2=16

5) Tulisan yang tidak terbaca

Ada anak yang tidak dapat membaca tulisannya sendiri karena bentuk-

bentuk hurufnya tidak tepat atau tidak lurus mengikuti garis. Akibatnya,

anak benyak mengalami kekeliruan karena tidak mampu lagi membaca

tulisannya sendiri.

Menurut Yusuf dkk ( 2003 : 135-139 ) berbagai kekeliruan umum yang

dilakukan anak berkesulitan belajar berhitung yaitu:

1) Kekurangan Pemahaman tentang Simbol

2) Kekurangan Pemahaman tentang Nilai Tempat

3) Kekurangan Pemahaman dalam Melakukan Perhitungan (komputasi)

4) Penggunaan Proses Menghitung yang Keliru

5) Tilisan Tidak Dapat Dibaca

Berdasakan paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang

mereka alami dalam belajar matematika ada kaitannya dengan kurangnya

pemahaman simbol, kurangnya pemahaman tentang nilai tempat dan kurangnya

pemahaman dalam melakukan perhitungan (komputasi).

f. Asesmen Kesulitan Belajar Matematika

Assesmen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara formal dan

informal. Seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2009 : 265) bahwa

“informasi tentang kemampuan siswa dalam bidang studi matematika dapat

diketahui melalui assemen formal dan informal”. Adapun keterangan dari dua

jenis asesmen tersebut adalah sebagai berikut:

1) Asesmen Informal

Menurut Abdurrahman (2009 : 265) jenis asesmen informal adalah:

a. Inventori.

Inventori adalah bentuk tes yang dibuat oleh guru yang digunakan

untuk mengukur keterampilan anak dalam bidang studi matematika.

Apabila setelah tes diberikan kemudian ditemukan suatu kesulitan pada

anak, tes diagnostik yang lebih ektensif dapat diberikan pada anak.

b. Asessmen yang didasarkan atas kurikulum.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Prosedur informal asessmen yang didasarkan pada kurikulum

merupakan suatu cara yang bermanfaat untuk mengukur kemajuan

belajar matematika yang terkait langsung dengan yang diajarkan guru di

kelas.

c. Analisa kekeliruan siswa.

Guru yang mengajar anak berkesulitan matematika hendaknya

mampu mendeteksi berbagai tipe kekeliruan siswa. Dengan demikian,

pembelajaran dapat diarahkan pada perbaikan kepada siswa.

2). Asesmen Formal

Menurut Sunardi (1998 : 18) Asesmen formal dapat dilakukan dengan

menggunakan tes buku baku untuk asesmen kesulitan belajar matematika

dapat digolongkan menjadi dua tes survei atau prestasi dan tes

diagnostik. Asesmen formal yang berupa tes baku perlu terlebih dahulu

diuji validitas dan rehabilitasnya.

Menurut Hamil dkk dalam Runtakuhu (1996 : 184) “Tiga cara asesmen

yang digunakan untuk merencanakan program pengajaran matematika adalah tes,

pengamatan dan wawancara”. Asesmen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

secara formal dan informal.

Seperti yang dikemukakan oleh Yusuf dkk (2003 : 146-152) adapun

keterangan dari dua jenis tes asesmen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Asesmen formal

Instrumen asesmen formal ada yang dirancang untuk kelompok dan

ada pula yang dirancang untuk. Individu oleh karena itu, ada dua jenis

instrument assesmen berhitung dalam bentuk tes baku yaitu:

1) Tes kelompok baku

Tes kelompok baku perlu lebih dahulu diuji validitas dan

rehabilitasnya. Tes semacam ini biasanya mencanumkan tabel yang

menjelaskan macam-macam interpretasi skor kelas, usia, skor baku dan

presentil.

2) Tes klinis individual

Tes klinis individual dirancang agar lebih mampu memberikan

informasi diagnostik daripada tes kelompok.

b. Asesmen informal

Jenis asesmen informal berhitung yaitu:

1) Metode inventori

Suatu instrumen asesmen informal dalam bentuk inventori dapat

dibuat oleh guru untuk mengetahui keterampilan anak dalam bidang

berhitung secara tepat.

2) Tes penempatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Guru kadang-kadang ingin menempatakan anak ke dalam

kelompok berdasarkan jenis kesulitan atau ingin mengetahui sampai sejauh

mana penguasaan anak dalam berhitung. Berikut dikemukakan tes

penempatan untuk anak TK dan Kelas 1 SD yaitu sebagai berikut.

Keterampilan Simbol, Keterkaitan Berhitung dengan Konsep Bahasa.

3) Asesmen Yang Didasarkan Atas Kurikulum

Asesmen yang didasarkan atas kurikulum terkait langsung dengan

yang diajarkan oleh guru kelas. Ada sebelas langkah yang perlu dilalui

dala menyusun instrument asesmen yang didasarkan atas kurikulum yang

dapat membimbing guru dalam penyusunan rancangan pembelajaran.

Kesebelas langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a) Menentukan kemampuan yang diukur;

b) Menentukan urutan kemampuan dari yang sederhana sampai yang

rumit;

c) Mengembangkan instrument;

d) Melaksanakan pengukuran atau tes;

e) Memerikasa hasil pengukuran;

f) Mencatat kekeliruan dan gaya kinerja anak;

g) Menganalisis kekeliruan anak;

h) Memperkirakan penyebab kekeliruan dan mementukan hasil bidang-

bidang yang perlu diperiksa;

i) Merumuskan tujuan-tujuanpembelajaran khusus;

j) Melaksanakan program pengajaran remedial;

k) Mengevaluasi hasil pengajaran remidial;

4) Menganalisis Kekeliruan Anak

Guru bagi anak berkesulitan berhitung hendaknya dapat

mendeteksi bebagai tipe kekeliruan anak. Dengan demikian, pembelajaran

dapat diarahkan pada perbaikan berbagai kekeliruan tersebut.

Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan

belajar matematika adalah gangguan dalam tugas akademis pada siswa yang

berupa kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika yang disebabkan

oleh disfungsi neurologis, psikologis maupun sebab lain.

2. Tinjauan Tentang Hasil Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar

Sudjana (2005 : 5) menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang

ditandai dengan adanya perubahan–perubahan pada diri seseorang. Perubahan

sebagai hasil dari proses belajarb dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

perubhan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan,

kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek – aspek lain yang ada pada individu

yang belajar. Sedangkan hasil belajar diperoleh individu melalui latihan dan

pengalaman.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Belajar sebagai hasil seperti yang dikemukakan oleh Sunaryo dalam Dhari

(1996 : 3) menyatakan bahwa Belajar adalah merupakan suatu kegiatan di mana

seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku positif yang

ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mencapai

kesempurnaan hidupnya.

Dikemukakan oleh Dimyati (2002 : 7) menyatakan “bahwa belajar

merupakan tindakan dsan perilaku yang kompleks yang hanya dialami oleh

siswa itu sendiri.”

Pendapat belajar yang dipandang sebagai proses seperti dikemukakan

oleh Bahri Jamarah (2002 : 11) menyatakan bahwa “belajar adalah proses

perubahaan perilaku yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun

sikap, bakat, pengalaman, dan latihan”. Dan juga dikemukakan oleh Hamalik

(2004 : 27) menyatakan bahwa “belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan ,melalui pengalaman, yang merupakan suatu proses untuk mencapai

tujuan dengan jalan mengalami”.

Belajar sebagai hasil dan sekaligus sebagai proses seperti yang

dinyatakan oleh Chaplin dalam buku Psikologi Pendidikan Syah ( 1995 : 89 )

menyatakan bahwa belajar dibatasi oleh dua rumusan, yaitu (1) belajar adalah

perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai aakibat

latihan dan pengalaman, dan (2) belajar adalah proses memperoleh respon

sebagai akibat latihan adanya latihan khusus.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

hakikat belajar adalah suatu usaha untuk mencari ilmu pengetahuan,

mengembangkan sikap kepribadian, dan melatih keterampilan dengan cara

mempelajari lewat buku–buku atau sumber lain untuk mencapai tujuan yang

diinginkannya.

b. Pengertian Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar siswa berkenan dengan penguasaan siswa terhadap mata

pelajaran matematika dapat diketahui setelah dilakukan evaluasi. Untuk

memperoleh hasil belajar matematika sesuai ketentuan yang terdapat dalam

kurikulum, evaluasi dilaksanakan berdasarkan materi–materi yang tercakup

dalam runag lingkupnya. Pada standar isi yang berkenaan dengan standar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

kompetensi dan kompetensi dasar dinyatakan bahwa ruang lingkup mata

pelajaran matematika meliputi ; (1) bilangan ; (2) geometri dan pengukuran ;

(3) pengolahan data (Depdiknas, 2006 : 5)

Bertolak dari uraian di atas maka hasil belajar siswa tentang

Matematika dikaitkan dengan salah satu atau seluruh ruang lingkup yang ada

pada standar isi tersebut dan dilakukan evaluasi. Evaluasi ditekankan kepada

penilaian untuk kemampuan siswa setelah dilakukan proses belajar mengajar.

Terkait dengan itu maka dalam proses pembelajaran dalam proses

pembelajaran berpatokan pada standar kompetensi dab standar dasar.

Penilaian setelah proses belajar mengajar didasarkan pada

kemampuan siswa dalam menguasai setiap kompetensi dasar yang diajarkan.

Dalam standar isi yang berkenaan dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar manjadi arah dan landasan untuk mengembangkan matetri pokok,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan

standar proses dan standar penilaian (Depdiknas : 2006).

Penelitian ini difokuskan pada pelajaran matematika tingkat

SD/MI/SDLB, yang materinya meliputi matematika kelas II semester genap.

Belajar mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yaitu

pembelajaran, pengalaman belajar mengajar, dan hasil belajar.

Sudjana (1995 : 2) hasil belajar adalah bentuk suatu tindakan atau

kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan–tujuan instruksional telah dapat

dicapai atau telah dikuasai siswa yang dapat diperlihatkan setelah siswa

menempuh pengalaman belajarnya (proses balajar mengajar).

Hamalik (2003 : 159) hasil belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai

oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan merupakan prestasi belajar

yang menunjukkan adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah bentuk suatu kegiatan yang dapat mencapai tujuan

dalam pembelajaran yang menunjukan adanya tingkatan perubahan tingkah

laku siswa yang merupakan prestasi belajar siswa.

“Hasil belajar matematika adalah hasil belajar yang telah mencapai

ketuntasan belajar dikuasai siswa standar kompetensi mata pelajaran

matematika” (Depdiknas 2002 : 4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Berdasarkan pendapat–pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar yang diperoleh dari berbagai kegiatan dengan menggunakan

ketrampilan proses mencapai ketuntasan belajar dan mampu dikuasai siswa

dalam standar kompetensi mata pelajaran Matematika.

3. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

a. Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Kegiatan penelitian ini diperkenalkan suatu pendekatan

yang dinamakan Pengajaran dan Pembelajaran kontektual atau contextual

Teaching and Learning (CTL). Kesadaran perlunya pendekatan pengajaran

dan pembelajaran kontekstual didasarkan atas adanya kenyataan bahwa

sebagian besar peserta didik belum mampu menghubungkan antara apa yang

mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaataanya dalam kehidupan nyata.

Hal ini dikarenakan pemahaman konsep akademik yang mereka peroleh

hanyala merupakan sesuatu yang abstrak, belum menyentuh kebutuhan

praktis kehidupan mereka. Pembelajaran yang selama ini mereka terima

hanyalah menitik beratkan pada tingkat penghafalan dari sekian banyak

rentetan topic atau pokok bahasan, namun tidak diikuti dengan pemahaman

atau pengertian yang lebih bermakna yang bisa diterapkan ketika mereka

berhadapan dengan situasi baru dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu,

melalui pendekatan kontekstual ini diharapkan target penguasaan materi

akan lebih berhasil dan peserta didik dapat semaksimal mungkin untuk

mengembangkan kompetensinya.

Muslich, (2007:41) dalam bahwa Contextual Teaching And

Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata peserta didik dan

mendorong mereka untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Pendekatan kontekstual lebih mendorong pada peran aktif siswa dalam

pembelajaran, sehingga paserta didik dapat belajar lebih efektif dan

bermakna.

…an educational process that aims to help to help students

see meaning in the academic material they are studying by

connecting academic subjects with the context of their daily lives,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

that is, with context of their personal, social, and cultural

circumstance. To achieve this aim, the system encompasses the

following eight competens: making meaningful connactions,

critical and creative thinking, nurtuning the individual, reaching

high standars, using authenticassesment (Elaine B. Johnson, 2007 :

19)

Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah sebagai

berikut : CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong

para peserta didik melihat makna di dalam materi akademik yang mereka

pelajari dengan cara menghubungkan subjek–subjek akademik dengan

konteks dalam kehidepan keseharian mereka dengan konteks keadaan

pribadi, sosial, dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini system

tersebut meliputi delapan komponen yaitu: membuat keterkaitan–keterkaitan

yang bermakna, melakukan pekeejaan yang berarti, melakukan

pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerja sama, berpikir kritis dan

kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, mencapai

standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian autentik (Elaine B.

Johnson, 2007 : 67).

Shawn dan Linda (2004 : 51) dalam Internasional Journal of

Elementary Science Education , 8 Juli 2004 yang berjudul “Contextual

teaching and learningof science in elementary school” mengungkapkan

bahwa “CTL merupakan interaksi kolaboratif anak antara ilmu pengetahuan

dengan kondisi area anak”.

CTL is a collaborative interaction with students, a high level of

science content with other content an skill area. Furthermore, the CTL

strategies were best implemented when teachers used them in conjunction

with sound classroom management techniques.

Muchith (2008 : 2) bahwa pembelajaran kontekstual lebih

dimaksudkan dalam suatu kemampuan guru dalam melaksanakan proses

pembalajaran yang lebih mengedepankan idealitas pendidikan, sehingga

benar – benar akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang efektif dan

efisien.

Sarah (2005: 22) mengungkapkan bahwa “CTL merupakan salah

satu pendekatan yang sangat baik diterapkan di kelas dan di sini guru

diharapkan mampu meningkatkan terus prakteknya”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah

pendekatan pembelajaran yang menunjukan kondisi alamiah dari

pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar ruang kelas, suatu

pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih relevan

dan berarti bagi peserta didik dalam membangun pengetahuan yang akan

mereka terapkan dalam pembelajaran seumur hidup.

Nabisi Lapono, dkk (2008 : 4, 3) mengemukakan bahwa hakikat

pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta

didik dan mendorong anak untuk membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.

b. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual dapat diartikan sebagai sebuah

pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah

dari pengetahuan. Melaui hubungan di dalam dan di luar kelas, suatu

pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih relevan

berarti bagi peserta didik dalam membangun pengtahuan yang akan mereka

terapkan dalam pembelajaran seumur hidup. Pada pendekatan pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) sebenarnya lebih menekankan

pada berpikir tingkat lebih tinggi, transfer pengetahuan, serta pengumpulan,

penganalisaan data/informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dan

pandangan. Diperlukan suatu strategi pembelajaran kontekstual bagi para

peserta didik secara matang.

Johnson & Sears dalam Journal of Elementary Science education

(2004 : 53) menawarkan strategi pembelajaran CTL sebagai berikut: (1)

Inquiry Learning, yaitu menekankan pentingnya pada pemecahan masalah,

(2) problem based learning, yaitu mengakui perlunya proses pembelajaran

dilakukan dalam berbagai kasus/masalah, (3) Cooperative Learning, yaitu

mendorong peserta didik belajar dari sesame teman dan belajar bersama, (4)

Project-based learning, yaitu menekankan pembelajaran pada konteks

kehidupan peserta didik yang berbeda - beda serta mengajar dengan

mengarahkan pembelajaran agar menjadi peserta didik yang dapat belajar

sendiri, (5) Authentic assessment, yaitu menggunakan panilaian otentik.

COR yaitu dari Center for Occupational Research di Amerika

menyingkat kelima konsep Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam

akronim “REACT” bahwa strategi pembelajaran kontekstual itu meliputi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

empat bagian yaitu : (1) Relating, yaitu belajar dalam konteks kehidupan

nyata, (2) Experiencing, yaitu belajar dalam konteks eksplorasi, penemuan

dan penciptaa, (3) Cooperating, yaitu belajar dalam konteks interaksi

kelompok, (4) Transfering, yaitu belajar dengan menggunakan pengetahuan

dalam konteks baru atau yang lain (Muslich, 2009 : 41).

c. Komponen pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran berbasis kontekstual menurut Sugiyanto (2009:17)

melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran, yakni kontruktivisme,

bertanya, menemukan masyarakat balajar, pemodelan, refleksi dan penilaian

sebenarnya. Model pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen

yaitu:

1. Kontruktivisme, yaitu pengetahuan siswa dibangun oleh dirinya sendiri

atas dasar pengalaman, pemahaman konsep, persepsi, dan peranan

siswa, bukan dibangun atau diberikan oleh orang lain. Jadi guru hanya

berperan dalam menyediakan kondisi atau memberikan suatu

permasalahan.

2. Inquiry (menemukan), dalam hal ini sangat diharapkan bahwa apa yang

dimiliki siswa baik pengetahuan dan keterampilan diperoleh dari hasil

menemukan sendiri bukan hasil mengingat dari apa yang disampaikan

guru. Inkuiri diperoleh melaui tahap observasi (mengamati), bertanya

(menemukan dan merumuskan masalah), mengajukan dugaaan

(hipotesis), mengumpulkan data, menganalisa dan membuat kesimpulan.

3. Bertanya, dalam pembelajaran kontekstual bertanya dapat digunakan

oleh guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan

siswa. Sehingga siswa pun akan dapat menemukan berbagai informasi

yang belum diketahuinya.

4. Masyarakat Belajar, hal ini mengisyaratkan bahwa belajar itu dapat

diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain. Masyarakat belajar ini

dapat kita latih dengan kerja kelompok, diskusi kelompok, dan belajar

bersama.

5. Pemodelan, agar dalam menerima sesuaatu siswa tidak merasa samar

atau kabur dan bingung maka perlu adanya model atau contoh yang bisa

ditiru. Model tak hanya berupa benda, tetapi bisa berupa cara, metode

kerja atau hal lain yang bisa ditiru oleh siswa.

6. Refleksi yaitu cara berpikir ang apa yang telah dipelajari sebelumnya

atau apa – apa yang pernah dilakukan di masa lalu dijadikan acuan

berpikir. Refleksi ini akan berguna agar pengetahuan bisa terpatri di

benak siswa dan bisa menemukan langkah – langkah selanjutnya.

7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic asessment) yaitu penilaian yang

sebenarnya tidak hany melihat hasil akhir, tetapi kemajuan belajar siswa

dinilai dari proses, sehingga dalam penilaian sebenarnya tidak bisa

dilakukan hanya dengan satu cara tetapi menggunakan berbagaia aragam

cara penilaian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

d. Tujuan Pembalajaran Kontekstual

Model pembelajaran kontekstual bertujuan untuk meningkatkan

prestasi berlajar siswa melalui peningkatan pemahaman konsep makna metri

pelajaran yang dipelajarinya mengkaitkan materi yang dipelajari dengan

konteks kehidupan mereka sehari–hari sebagai individu, anggota keluarga,

anggota masyarakat dan anggota bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut

tentunya diperlukan guru–guru yang berwawasan kontekstual, materi

pembelajaran yang bermakna bagi siswa, alat peraga pendidikan yang

bernuansa kontekstual, sehingga situasi kehidupan sekolah dapat seperti

kehidupan nyata di lingkungan siswa.

Model pembelajaran secara kontekstual diharapkan terjadi

pembelajaran yang menyenangkan, tidak membosankan, siswa bisa bekerja

sama, belajar secara aktif, berbagai sumber disekitar siswa bisa digunakan

sehingga siswa akan lebih kritis, dan guru lebih kreatif. Kalau model

pembelajaran kontekstual ini dapat dilakukan dengan baik oleh para

pendidik, tentunya sedikit banyak akan dapat meningkatkan mutu

pendidikan. Semoga dengan model pembelajaran kontekstual standar

kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik dapa dicapai.

e. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika

Purwatiningsih (2009 : 35) mengatakan bahwa pembelajaran matematika

melaui pendekatan kontekstual terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan dengan seksama yaitu :

1. Implementasi pembelajaran matematika secara kontekstual

mementingkan aktualisasi prinsip–prinsip CTL dalam keseluruhan

tahapan pembelajaran (awal, inti, penutup).

2. Kegiatan pembelajaran yang bernuansa CTL lebih mengutamakan pada

pengembangan kemampuan berpikir dengan berhitung secara logika.

3. Pembelajaran bernuansa CTL menempatkan komunitas belajar sebagai

bagian sangat penting untuk mengaktualisasikan kemampuan berpikir

dan berhitung sekaligus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

4. Pemanfaatan beragam berbagai teknik pembelajaran teknik yang

dilaksanakan secara fungsional dan bermakna.

Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa

saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaanya.

Pendekatan pembelajaran kontekstual dalam kelas cukup mudah untuk

dilaksanakan.

f. Langkah – langkah Pembelajaran Kontekstual

Urutan kegiatan pembelajaran kontekstual menurut Gafur (2003:6-7)

diunduh dalam (http://www.sekolahku.info.com.13/02/2011) adalah sebagai

berikut :

1. Pembelajaran Pendahuluan (Pre – Instructional Activities)

Pada umumnya pembelajaran pendahuluan atau kegiatan awal

dilaksanakan dengan kegiatan apersepsi atau prates. Pembelajaran

kontekstual, selain melaksanakan kegiatan tersebut kegiatan

pembalajaran pendahuluan dikembangkan dengan kegiatan lain yang

merupakan penjabaran dari prinsip “keterkaitan” (relating). Kegiatan ini

meliputi : pemberian tujuan, ruang lingkup materi (akan lebih baik

dilengkapi peta konsep yang menggambarkan struktur atau jalinan antara

materi) manfaat atau kegunaan suatu topik baik untuk keperluan

sekarang maupun belajar yang akan datang, manfaat atau relefansinya

untuk bekerja dikemudian hari dll. Pembelajaran pendahuluan yang

melibatkan kegiatan prates, dapat diketahui kesiapan siswa untuk

menerima materi pembelajaran diperbolehkan mempelajari topik

berikutnya sedangkan siswa yang belum menguasaitopik peljaran diberi

pembekalan atau matrikulasi. Setelah itu, mereka diperbolehkan

mempelajari topic berikutnya.

2. Penyampaian Materi Pembelajaran (Presenting Instructional Materials).

Hal yang sangat penting diperhatikan oleh guru penyampaian

materi pembelajaran dalam pembelajaran kontekstual hendaknya jangan

terlalu banyak penyajian yang bersifat “ekspositori” (ceramah, dikte,),

dan deduktif. Namun sebaliknya gunakanlah sebanyak mungkin metode

penyajian atau presentasi seperti inquisitor, discovery, diskusi, inventori,

induktif, penelitian mandiri. Penyampaian materi pembelajaran

diupayakan senantiasa menantang siswa untuk dapat memperoleh

“pengalaman langsung, menemukan, menyimpulkan, serta menyusun

sendiri konsep yang dipelajari”. Sejalan dengan konsep di atas,

penyampaian materi pelajaran lebih lebih mengarah pada prinsip

penglaman langsung, penerapan, dan kerjasama. Hal lain yang tidak

kalah penting dalam pembelajran adalah alat peraga dan alat bantu

sebagai alat pemusatan perhatian seperti “paduan warna, gambar,

ilustrasi, penegas visual”. Kaitannya dengan masalah ini guru dapat

memilih dan mengembangkan sendiri alat peraga maupun alat bantu

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

3. Pemancingan Penampilan Siswa (Eliciting Performence)

Siswa merupakan subjek pembelajaran, bukan objek

pembelajaran. Oleh sebab itu, siswalah yang lebih banyak berperan aktif

dalam pembelajaran dari pada guru. Dalam hal ini, guru lebih banyak

berperan sebagai fasilitator yaitu menyiapkan fasilitas dan kondisi

pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk aktif belajar. Umtuk

dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, guru harus mampu memancing

penampilan siswa (eliciting performance). Hal ini dimaksudkan untuk

membantu siswa dalam menguasai materi atau mencapai tujuan

pembelajaran melalui kegiatan latihan (exercise) dan praktikum.

Berdasarkan konsep di atas, prinsip pembelajaran kontekstual yang

digunakan dalam kegiatan ini adalah penerapan dan alih pengetahuan.

Dengan demikian orientasi kegiatan siswa pada kegiatan pelatihan dan

penerapan konsep dan prinsip yang dipelajari dalam konteks dan situasi

yang berbeda, bukan sekedar kegiatan menghafal.

4. Pemberian Umpan Balik (Providing Feedback)

Pada umumnya pemberian umpan balik (providing feedback)

dilakukan melalui kegiatan pascates. Hasilnya kemudian diinformasikan

kepada siswa sebagai bahan umpan balik. Umpan balik itu sendiri

diartikan yaitu “informasi yang memberikan kepada siswa mengenai

kemajuan belajarnya”. Dalam prinsip pembelajaran kontekstual tidak

dinyatakan secara eksplisit mengenai prinsip pembelajaran yang

mengarah pada kegiatan umpan balik. Namun demikian, secara implisit

pemberian umpan balik dapat dilasanakan selama pembelajaran

berlangsung baik dalam bentuk penilaian prates, penilaian proses,

maupun pascates. Bahan umpan balik dapat diambil dari hasil penilaian

melalui kegiatan pengamatan guru terhadap siswa dalam menerapkan

prinsip – prinsip belajar kontekstual. Aspek–aspek yang dinilai antara

keaktifan siswa, penarikan simpulan, dan penerapan konsep. Selain itu

umpan balik dapat dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut: siswa

diberi tugas mengerjakan soal–soal latihan, lalu diberi kunci jawaban.

Dengan mengetahui kunci jawaban, mereka akan mengetahui apakah

jawabannya benar atau salah. Umpan balik yang baik adalah umpan

balik yang lengkap. Jika salah, siswa diberitahukan kesalahannya

mengapa salah kemudian dibetulkan. Jika jawaban siswa benar, mereka

diberi konfirmasi agar mereka mantap bahwa jawabannya benar. Agar

siswa dapat menemukan sendiri jawaban yang benar, ada baiknya umpan

balik diberikan tidak secara langsung (delay feedback) misalnya

“jawaban yang benar anda baca lagi pada halaman 34”. Berdasarkan

uraian di atas, pemberian umpan balik dapat melalui informasi hasil

penilaian proses dan hasil pekerjaan siswa dalam ,mengerjakan soal –

soal latihan, tugas–tugas baik individu maupun kelompok, serta

informasi dari hasil penilaian lainnya.

5. Kegiatan Tindak Lanjut (follow Up Activities)

Kegiatan tindak lanjut dalam pembelajaran kontekstual,

merupakan pembelejaran tingkat tinggi. Hal ini dikarenakan bentuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

kegiatan tindak lanjut berupa “mentransfer pengetahuan (transfering)

dan pemberian pengayaan (enrichment)”. Sebagaimana prinsip belajar

transfering dalam pembelajaran kontekstual, siswa akan belajar pada

tataran yang lebih tinggi yakni belajar untuk dapat menemukan dan

mencapai strategi kognitif. Kegiatan tindak lanjut berikutnya yakni

“pengayaan yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai prestasi

sama atau melebihi dari yang telah ditargetkan, dan alat peraga diberikan

kepada siswa yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam

mencapai target pembelajaran yang telah ditentukan”. Dengan demikian

komponen pembelajaran tindak lanjut dilaksanakan dengan cara

menemukan prinsip pembelajaran alih pengetahuan (transfering).

Menurut Halil (2009) mengemukakan langkah–langkah

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai berikut :

1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan

cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan

keterampilan barunya.

2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik

3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

4. Ciptakan masyarakat belajar

5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan

7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara

Berdasarkan uraian di atas, prinsip–prinsip model pembelajaran

kontekstual dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran yang biasa

dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sehari–hari. Bekal

pengetahuan sistem model pembelajaran kontekstual ini, guru dapat dengan

segera melakukan perubahan dan pengembangan sistem pembelajaran yang

dapat memberikan peluang lebih banyak terhadap keberhasilan belajar

siswa.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai pada

penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Penyusunan

kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut :

Anak dengan kemampuan matematika yang rendah merupakan suatu

kondisi yang menunjukkan ketidakmampuan anak untuk berhitung dengan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Ketidakmampuan tersebut dapat menjadi masalah dalam pembelajaran

matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diberikan pre-tes pada anak

agar kemampuan berhitung matematika meningkat. Akan tetapi, apabila dalam

pemberian pre-tes tersebut tidak mengalami peningkatan, maka metode

pengajaran harus diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Dalam hal ini

pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan yaitu penggunaan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL). Setelah anak dalam pembelajarannya

menggunakan pendekatan CTL, maka anak tersebut diberikan post-tes untuk

mengetahui peningkatan berhitung.

Untuk memperoleh perhatian ini, disajikan Bagan kerangka berpikir ebagai

berikut:

Bagan 1. Kerangka Berpikir

C. HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka peneliti mengajukan hipotesis:

Penggunaan pendekatan Contextual teaching and Learning (CTL) berpengaruh

secara signifikan terhadap hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa

berkesulitan belajar kelas II B semester Genap Sekolah Dasar Negeri Manahan

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Pre test (sebelum

diberi treatment)

Treatment dengan

pendekatan CTL

Post test

(setelah diberi

treatment)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Peneliti mengambil lokasi di Kelas II B SD Manahan Surakarta yang

terletak di Jalan Mliwis No. 4, Manahan, Surakarta. Penetapan lokasi penelitian

dalam penelitian ini dikarenakan adanya fenomena hasil belajar Matematika yang

kurang maksimal dan sebagian besar siswa belum dapat berhasil dalam

pengerjaan hitung bilangan matematika.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari tahun 2012 sampai

dengan bulan Februari tahun 2012, yang diperinci pada tabel berikut :

Tabel 1. Jadwal kegiatan penelitian.

Kegiatan 2011 / 2012

Des Jan Feb Mar

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Judul Menyusun Proposal Perijinan

Pengumpulan Data : Pengambilan data

Pengolahan data Analisis data Laporan Hasil

Penelitian

B. Metode Penelitian

Surakhmad (2004: 131) “Metode merupakan cara utama yang digunakan

untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis yang

mempergunakan teknik serta cara-cara tertentu”. Metode ini dikatakan baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

apabila metode tersebut sesuai dengan kemampuan peneliti dan juga sesuai

dengan situasi dan kondisi peneliti.

Hadi (2004: 4) memberikan pengertian mengenai metode atau research

sebagai berikut sesuai dengan tujuannya, research dapat didefinisikan sebagai

“Usaha menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,

usaha mana dilaksanakan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa metode

penelitian adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menemukan,

mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan

dengan suatu metode ilmiah.

Metode penelitian ada bermacam-macam, Tuwu (1993: 40) menjelaskan

“Lima metode penelitian, yaitu : metode penelitian sejarah (historis), metode

penelitian deskriptif, metode penelitian eksperimen, metode penelitian ex post

facto (juga biasa disebut kausal komparatif), dan metode penelitian partisipatori.”

Untuk memperjelas kelima metode penelitian tersebut, akan diuraikan

seperti di bawah ini:

1. Metode Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah meneliti tentang kejadian yang terjadi pada masa

lampau. Sejarah dapat membantu kita untuk menentukan strategi dan ide lain,

dan mungkin menemukan cara yang lebih baik untuk memutuskan dan

mengerjakan sesuatu.

2. Metode Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah

berdasarkan data-data. Jadi dalam penelitian ini juga disajikan data, analisis,

dan interpretasi. Metode ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis

fakta, karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu., dalam hal ini bidang

secara cermat dan aktual.

3. Metode Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan jalan

melakukan suatu treatment (perlakuan) tertentu kepada subyek. Diikuti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

dengan pengukuran terhadap treatment tersebut, untuk menentukan hubungan

kausal (sabab akibat) antara dua fenomena.

4. Metode Penelitian Ex post facto

Adalah penelitian yang dilakukan tanpa eksperimen, artinya variabel

bebas atau perlakuan telah terjadi secara apa adanya tanpa manipulasi dan

pengukuran untuk semua variabel dilakukan dalam waktu yang sama setelah

perlakuan berjalan lanjut.

5. Metode Penelitian Partisipatori

Penelitian ini melibatkan semua partisipan dalam penelitian, mulai

dari formulasi masalah sampai dengan diskusi bagaimana masalah tersebut

diatasi dan bagaimana penemuan-penemuan akan ditafsirkan.

Jenis metode deskriptif menurut Surakhmad (2004: 141) yaitu:

a) Teknik survey, b) Studi kasus, c) Studi komperatif, d) Studi waktu dan

gerak, e) analisa tingkah laku, f) Analisa kuantitatif, g) Studi

operasional. Dalam penelitian ini menitik beratkan pada analisa

kuantitatif yaitu mencari pengaruh antara variabel yang diteliti teknik

statistik.

Pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode penelitian

adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dari suatu

penyelidikan yang terorganisir dan sistematis.

Penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen.

Menurut Nawawi (1995 : 82) metode penelitian eksperimen adalah prosedur

penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua

variabel atau lebih, dengan mengendalikan pengaruh variabel yang lain.

Model desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah treatment by

subject designs (one group Pre test - post test design) ini dipilih karena treatment

diberikan pada subjek yang sama, maksudnya satu grup yang sama dijadikan satu

grup eksperimen dan grup kontrol. Bagan rancangan penelitian sebagai berikut:

Pre test Treatment post tes

Bagan 2. ( Sumadi Suryabrata, 2004 : 102)

T1 X T2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Keterangan:

T1 : tes yang diberikan sebelum diberi perlakukan atau pre test

X : perlakuan yang diberikan oleh peneliti

T2 : tes yang diberikan setelah diberi perlakuan atau post test.

Menurut Suryabrata (2004 : 102) prosedur penelitian eksperimental jenis

one group pre test- post test adalah sebagai berikut :

1) Kenakan T1, yaitu Pre test, untuk mengukur mean kesulitan belajar

matematika sebelum subyek diberi perlakuan dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL).

2) Kenakan subyek dengan simbol X, yaitu pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) untuk jangka waktu tertentu.

3) Berikan T2, yaitu Post test, untuk mengukur mean kesulitan belajar

matematika setelah subyek dikenakan variabel eksperimental X.

4) Bandingkan T1 dan T2 untuk menentukan berapa besar perbedaan yang

timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakannya variabel

eksperimental X.

5) Terapkan test statistik yang cocok dalam hal ini tes untuk menentukan apakah

perbedaan itu signifikan.

C. Populasi dan Sampel

Pelaksanaan penelitian tidak terlepas dari populasi dan sampel karena

merupakan subjek dalam penelitian. Agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan

baik, maka populasi dan sampel diambil secara tepat. Sampel yang diambil harus

representatif, yakni mewakili populasi.

1. Populasi

Populasi dapat diberikan makna yang cukup beragam. Menurut Hadi

(1993: 102), yang dimaksud populasi adalah “seluruh penduduk yang

dimaksudkan untuk diselidiki atau disebut universum.” Sedangkan menurut

Arikunto (2006: 130), populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian.”

Berdasarkan beberapa konsep tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas II B SD Manahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Surakarta. Dari data yang diperoleh dapat dikemukakan bahwa jumlah siswa

kelas II adalah 41 siswa dan yang diindikasi mengalami kesulitan belajar

terhitung ada 10 siswa.

2. Sampel

Sumanto (1995: 39), yang dimaksud dengan “Sampel adalah hanya

sebagian dari subyek penelitian dipilih dan dianggap mewakili keseluruhan”.

Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi yang jumlahnya lebih

kecil dibandingkan dengan jumlah populasi, yang dipandang representatif

terhadap populasi tersebut. Sedangkan Arikunto (2006: 131) menyatakan

bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Penelitian ini seluruh peserta didik yang mengalami kesulitan belajar di

kelas II B yang berjumlah 10 siswa dijadikan subyek penelitian, sehingga

penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus populasi / sensus dan tidak

menggunakan teknik sampling.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan

data yang dilakukan secara sistematis dan berstandar. Pemerolehan data dan

keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam suatu penelitian maka perlu

menentukan teknik pengumpulan data yang kita gunakan dalam penelitian ini

adalah tes sebagai teknik pengumpulan data tunggal. Teknik pengumpulan data

dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya observasi, wawancara, tes,

dokumentasi dll.

1. Teknik Tes

a. Pengertian Tes

Menurut Arikunto (2006:150) “Tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok”. Sedangkan menuru Nasution (1997: 2) “Tes adalah

sederetan pertanyaan atau latihan yang mengukur kemampuan, tingkah laku,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

potensi, prestasi baik sebagai hasil belajar ataupun sebagai bukan hasil

belajar”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat

untuk mengukur prestasi berupa pertanyaan atau tugas yang harus

diselesaikan oleh seseorang yang akan diukur prestasinya dengan standar

penilaian yang telah ditentukan.

b. Teknik Penyusunan Tes

1). Standar Penilaian

Standar tes pada tes pemahaman materi perkalian pada pelajaran

matematika adalah:

a. Jika jawaban benar untuk tiap nomor skor 1

b. Skor maksimal 30

c. Nilai akhir = Skor perolehan x 100

Skor maksimal

2). Validitas Tes

Menurut Arikunto (2002: 145), ”Sebuah instrumen dapat

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”. Menurut

Azwar (2004 : 5-6) ” Tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila alat tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya”.

Sesuai dengan cara pengujiannya validitas ada dua macam yaitu :

a. Validitas Eksternal

Validitas yang berasal dari luar tes yang kita selidiki.

b. Validitas internal

Validitas yang berasal dari dalam tes yang kita selidiki validitasnya,

yang berupa total skor daripada tes tersebut. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa validitas menunjukkan sejauh mana instrument

alat pengukur mampu mengukur apa yang diukur.

Mengetahui kevalidan instrumen, penelitian ini menggunakan

korelasi antara item dan total item atau korelasi product moment

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

dengan bantuan perhitungan menggunakan program SPSS version 17.

Terlampir pada lampiran 4.

3). Realibilitas Tes

Menurut Arikunto ( 2002:154 ), “ Reliabilitas adalah suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik”. Sedangkan Azwar (2004 : 4) berpendapat

bahwa “ konsep realibilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Beberapa pendekatan dalam menguji reliabilitas suatu tes yaitu :

a. Pendekatan Reliabilitas bentuk Paralel

Reliabilitas bentuk paralel ini dilakukan dengan menyusun dua tes

berdasarkan kisi-kisi dan spesifikasi yang sama. Penyusunan dua bentuk

paralel tidaklah mudah dan bila dapat dilakukan bentuk paralel ini

merupakan bentuk setimabi yang sangat mendekati konsep reliabilitas.

b. Pendekatan ulang

Pendekatan reliabilitas dengan teknik ulang ini disebut juga dengan

teknik tes retest reliability. Pendekatan disini dilakukan dengan cara

memberikan tes yang akan dicari reliabilitasnya kepada sekelompok subyek,

kemudian untuk selang beberapa waktu kita berikan kembali lagi tes itu

kepada subyek yang sama. Hasil dari pelaksanaan dua kali pengukuran

tersebut kemudian dilakukan penghitungan korelasinya.

c. Pendekatan belah dua

Pendekatan reliabilitas dengan teknik belah dua ini sering disebut

dengan teknik gasal-genap, karena pembelahan item tes dilakukan dengan

membagi tes bernomor gasal sebagai tes kedua.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini, digunakan teknik belah

dua dengan membagi soal berdasarkan nomor gasal dan nomor genap.

Untuk menguji reliabilitas tes digunakan teknik belah dua dengan rumus

Spearman-Brown dengan program SPSS version 17. Terlampir pada

lampiran 5.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik non-parametrik. Statistik non parametrik digunakan

untuk menganalisis data nominal, dan ordinal dari populasi yang bebas distriburi.

yaitu tes rangking bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Sign Rank Test) yang diberi

symbol Z. Teknik ini digunakan peneliti karena sesuai dengan jenis eksperimen

dan jenis data yang ada pada penelitian. Penelitian ini menggunakan One Group

Pre-Test Posttest Design, yaitu sekelompok subyek yang dikenai perlakuan dalam

jangka waktu tertentu, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan

diberikan, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal

( T1) dan pengukuran akhir ( T2 ).

Adapun langkah-langkah analisis Wilcoxon Sign Ranks Test adalah sebagai

berikut:

1. Perumusan Hipotesis

Rumusan hipotesis dua pihak :

Ho : T1= T2 (Tidak terdapat pengaruh antara pembelajaran menggunakan

pendekatan contextual teaching dan learning terhadap hasil belajar

matematika siswa berkesulitan belajar kelas II SD Negeri Manahan Surakarta

tahun ajaran 2011 / 2012).

Ha : T1 < T2 (Terdapat pengaruh antara pembelajaran menggunakan

pendekatan contextual teaching dan learning terhadap hasil belajar

matematika siswa berkesulitan belajar siswa kelas II SD Negeri Manahan

Surakarta tahun ajaran 2011 / 2012).

2. Pemilihan taraf signifikansi (α)

Taraf signifikansi yang dipilih adalah = 5%.

3. Penentuan Statistik Uji.

Statistik uji yang digunakan adalah Wilcoxon Sign Ranks Test dengan

program SPSS

4. Keputusan Uji.

Keputusan uji dalam penelitian adalah:

a. Jika Asymp. Sig Z ≤ 5 % (α = 0,05) maka Ho ditolak dan ha diterima.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian berbunyi: Terdapat

pengaruh antara pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Laerning (CTL) terhadap hasil belajar matematika pada

materi perkalian siswa berkesulitan belajar kelas II B SD Negeri

Manahan Surakarta tahun ajaran 2011 / 2012 adalah signifikan.

b. Jika Asymp. Sig Z ≥ 5 % (α = 0,05) maka Ho diterima dan ha ditolak.

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian berbunyi: Terdapat

pengaruh antara pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Laerning (CTL) terhadap hasil belajar matematika pada

materi perkalian siswa berkesulitan belajar kelas II B SD Negeri

Manahan Surakarta tahun ajaran 2011 / 2012 adalah tidak signifikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pembahasan hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan mengenai

deskripsi data meliputi pembahasan persiapan sebelum dilakukan penelitian,

pelaksanaan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian yang diperoleh.

Pembahasan selanjutnya adalah pengujian hipotesis dan pembahasan analisis data.

A. Deskripsi Data

Deskripsi data dimulai dengan tahap persiapan penelitian.

1. Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengurusan

administrasi yang berupa perijinan lapangan. Pembuatan proposal penelitian dan

sosialisasi rencana peneltian.

a. Persiapan Administratif.

Sebelum diadakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengurusan

administrasi yang berupa perijinan, terlebih dahulu dilakukan pengurusan

administrasi yang berupa perijinan lapangan, pembuatan proposal penelitian dan

sosialisasi rencana penelitian.

b. Persiapan Instrumental.

Insrument penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian

tentang perkalian yang sudah dikembangkan. Selanjutnya instrumen tes diuji

cobakan guna mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tes. Uji coba dan

analsis validitas dan reliabilitas instrument tes dilaksanakan pada tanggal 09

Februari 2012

Item pertanyaan tentang perkalian sebanyak 30 item. Uji coba dilakukan di

SD Negeri Bromontakan Surakarta tahun ajaran 2011/2012, kelas II. Data hasil uji

coba instrumen tes tentang perkalian setelah dianalisis dengan uji validitas

korelasi product moment dengan menggunakan komputer SPSS version 17

dinyatakan 30 item valid. Melihat hasil keseluruhan item soal yang diuji cobakan

dapat dilihat dalam lampiran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Uji reliabilitas tes nilai tempat bilangan pada siswa kelas II di SD Negeri

Bromontakan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 yang menggunakan teknik belah

dua gasal genap dengan rumus Spearman Brown, dengan menggunakan komputer

program SPSS version 17. Hasil yang diperoleh pada taraf signifikansi 5% dengan

N=38 menunjukkan koefisien reliabilitas tes=0.833 dengan koefisien reliabilitas

tes sebesar 0.833 maka dapat dikatakan 30 item yang sudah teruji kehandalannya.

Selanjutnya 30 item soal digunakan dalam penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian.

Penelitian dilaksanakan setelah penyusunan instrumen dan persiapan

lapangan selesai. Lokasi penelitian bertempat di SD Negeri Manahan Surakarta

dengan subyek penelitian sebanyak 10 siswa dan jumlah siswa dikelas II B tahun

ajaran 2011/2012 yang mengalami kesulitan belajar matematika. Dibawah ini data

dari subyek penelitian yaitu:

Tabel 2. Data Siswa Anak Berkesulitan Belajar Matematika Kelas II SD Negeri

Manahan Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 AP Perempuan

2 AA Laki-laki

3 AM Laki-laki

4 FI Perempuan

5 MQ Laki-laki

6 MP Perempuan

7 MF Laki-laki

8 NP Laki-laki

9 VT Perempuan

10 YG Laki-laki

Adapun jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen karena dalam

penelitian ini peneliti melakukan treatment terhadap siswa yang dijadikan subjek

penelitian. Metode eksperimen yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

eksperimen semu, karena subyek penelitiannya adalah manusia dan tidak

memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang

relevan.

Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu dengan memberikan tes awal

(pretest) kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi

treatment, kemudian setelah pemberian treatment dilakukan siswa diberi tes akhir

(posttest) untuk mengetahui kemapuan siswa setelah dilakukan treatment. Hasil

pretest dan posttest tersebut dijadikan dasar untuk mengetahui kemampuan siswa

setelah diadakan treatment. Pemberian treatment dilakukan pada saat pembelajran

matematika selama 2 x 30 menit.

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) berpengaruh untuk mengatasi kesulitan belajar

matematika siswa kelas II SD Negeri Manahan Surakarta, dengan menggunakan

statistik non parametrik dengan analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon dengan

menggunakan komputer program SPSS. Alasan menggunakan analisa tersebut

karena jumlah subyek yang sedikit atau kurang dari 30 (sampel kecil). Adapun

jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian sebagai berikut:

1) Pre test tentang perkalaian dilakukan pada tanggal 06 Februari 2012

2) Kegiatan perlakuan atau treatment dilaksanakan sebanyak 2 kali pada tanggal

14 dan 17 Februari 2012

3) Kegiatan postest mengenai perkalian dilakukan pada tanggal 20 Februari

2012

3. Hasil Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar

matematika materi perkalian siswa berkesulitan belajar kelas IIB semester Genap

SDN Manahan Surakarta tahun pelajaran 2011 / 2012.

Sebelum diolah menggunakan Uji Ranking Bertanda Wilcoxon yang dibantu

menggunakan komputer program SPSS version 17, terlebih dahulu dijabarkan

diskripsi data pretest dari kelompok eksperimen beserta grafik histogramnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

a. Data Kemampuan Siswa Sebelum Perlakuan

Deskripsi data nilai, deskripsi frekuensi, dan grafik histogram pemahaman

perkalian sebelum perlakuan (pretest). Data pengusaan perkalian pada anak

berkesulitan belajar matematika kelas II B sebelum dilakukan perlakuan (pretest).

Diperolah dari hasil tes treatment dalam pelaksanaan eksperimen. Dari

eksperimen tersebut diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3. Data Nilai Pretest Perkalian.

No Perkalian

1 66

2 55

3 43

4 53

5 60

6 63

7 63

8 63

9 53

10 60

Rata-rata kemampuan dasar pemahaman perkalian siswa seebesar 57.90

dengan skor tertinggi 66 dan skor terendah 43, sedangkan nilai tengah atau

median sebesar 60, nilai yang sering muncul 63 dengan simpangan baku 6.919

Berikut ini penulis sajikan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram.

Tabel 4, Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Perkalian.

No Nilai Frekuensi

Persentasi

(%)

Persentasi

Valid (%)

Prosentasi

Komulatif

(%)

1 43 1 10.0 10.0 10.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

2 53 2 20.0 20.0 30.0

3 55 1 10.0 10.0 40.0

4 60 2 20.0 20.0 60.0

5 63 3 30.0 30.0 90.0

6 66 1 10.0 10.0 100.0

7 Total 100.0 100.0

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik histogram sebagai berikut:

Grafik 1. Perkalian Sebelum Perlakuan (Pretest)

b. Data Kemampuan Siswa Setelah Perlakuan

Diskripsi data nilai, deskripsi frekuensi, dan grafik histogram pemahaman nilai

tempat bilangan sebelum perlakuan (postest). Data pengusaan perkalian pada anak

berkesulitan belajar matematika kelas II B sebelum dilakukan perlakuan (postest).

Diperolah dari hasil tes treatment dalam pelaksanaan eksperimen. Dari

eksperimen tersebut diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 5. Data Nilai Posttest Perkalian.

Pretest

70656055504540

Fre

qu

en

cy

5

4

3

2

1

0

Pretest

Mean =57.9Std. Dev. =6.919

N =10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

No Perkalian

1 93

2 86

3 86

4 86

5 86

6 93

7 83

8 90

9 86

10 83

Rata-rata kemampuan dasar pemahaman nilai tempat bilangan siswa sebesar

87.20 dengan skor tertinggi 93 dan skor terendah 83, sedangkan nilai tengah atau

median sebesar 86, nilai yang sering muncul 86 dengan simpangan baku standar

deviasi 3.615.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik

histogram sebagai berikut:

Tabel 6, Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Perkalian.

No Nilai Frekuensi

Persentase

(%)

Persentasi

Valid (%)

Persentasi

Kumulatif

(%)

Valid 83 2 20.0 20.0 20.0

86 5 50.0 50.0 70.0

90 1 10.0 10.0 80.0

93 2 20.0 20.0 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Total 100.0 100.0

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik histogram sebagai berikut:

Grafik 2. Perkalian sesudah Perlakuan (Posttest)

Tabel 7. Ringkasan Hasil Deskriptif Data Nilai Pretes dan Postes Perkalian

Variabel N Variasi Nilai

Terendah

Nilai

Tertinggi

Rata-

rata

Std

Deviasi

Penguasaan

Perkalian

10

10

Pretest

Postest

43.00

83.00

66.00

93.00

57.90

87.20

6.919

3.615

Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas diketahui bahwa rata-rata

pemahaman perkalian pada waktu pretest diperoleh 57.90 dan nilai rata-rata post

test pemahaman perkalian diperoleh 87.20 selisih nilai rata-rata yang cukup

Postest

92.59087.58582.5

Fre

qu

en

cy

5

4

3

2

1

0

Postest

Mean =87.2Std. Dev. =3.615

N =10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

banyak memperlihatkan bahwa ada perbedaan pemahaman nilai perkalian

sebelum dan setelah dilakukan perlakuan. Apakah perbedaan itu bermakna secara

statistik akan diuji pada analisis data.

B. Pengujian Hipotesis.

Untuk membuktikan hipotesis bahwa ada pengaruh penggunaan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar matematika siswa

berkesulitan belajar kelas IIB semester Genap SDN Manahan Surakarta tahun

pelajaran 2011 / 2012. Maka digunakan analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon

hasil perhitungan SPSS analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon adalah sebagai

berikut:

Tabel 8. Perhitungan Analisis Data perkalian sebelum dan sesudah perlakuan.

Wilcoxon Signed Ranks Test

Tabel 9. Hasil Tes Statistik

Descriptive Statistics

10 57.90 6.919 43 66

10 87.20 3.615 83 93

Pretest

Postest

N Mean Std. Dev iat ion Minimum Maximum

Ranks

0a .00 .00

10b 5.50 55.00

0c

10

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

Postest - Pretest

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest < Pretesta.

Postest > Pretestb.

Postest = Pretestc.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Berdasarkan tabel ranks diperoleh informasi bahwa yang memperoleh rank

negative sebanyak 0, yang memperoleh rank positif sebanyak 10 dan yang

memiliki rank sama sebanyak 0. Dari hasil uji hipotesis perhitungan nilai pretest

dan postest mengenai penguasaan perkalian dihasilkan nilai Z hitung = -2.807

dengan p=0.005 dengan taraf signifikansi (α) 5%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

mempunyai pengaruh positif dalam mengatasi kesulitan belajar berhitung pada

siswa berkesulitan belajar matematika kelas II di SD Negeri Manahan Surakarta

tahun ajaran 2011/2012.

C. Rangkuman Pembuktian Hipotesis.

Membandingkan Asymp.Sig (2-tailed) dengan taraf signifikansi (α) maka

dapat diketahui keputusan ditolak atau diterimanya hipotesis nihil. Berdasarkan

analisis di atas diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) = 0.005<0.05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Seperti tampak dalam tabel berikut ini:

Tabel 10. Kesimpulan Hasil Penelitian.

Hipotesis Asymp.Sig.

(2-tailed)

Taraf

Signifikansi

(α)

Kesimpulan

Test Statisticsb

-2.807a

.005

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Postest -

Pretest

Based on negat iv e ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Hipotesis nihil

Tidak ada pengaruh

penggunaan yang signi-

fikan pendekatan CTL

terhadap peningkatan hasil

belajar matematika kelas II

semester dua Sekolah

Dasar Negeri Manahan

Surakarta tahun ajaran

2011/2012.

0.005 0.05 Hipotesis nihil ditolak

Hipotesis alternatif:

Ada pengaruh penggunaan

yang signifikan pendekatan

CTL terhadap peningkatan

hasil belajar matematika

kelas II semester dua

Sekolah Dasar Negeri

Manahan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

Hipotesis alternatif

diterima.

Berdasarkan hasil analisis data ditas maka Ha yang berbunyi ada

pengaruh penggunaan yang signifikan pendekatan CTL terhadap peningkatan

hasil belajar matematika kelas II semester dua Sekolah Dasar Negeri Manahan

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dapat diterima kebenarannya. Analisis

deskriptif dapat diketahui nilai mean sebelum perlakuan atau treatmen 57.90

meningkat menjadi 87.20 sesudah pemberian perlakuan atau treatment, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan CTL berpengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

terhadap peningkatan hasil belajar matematika kelas II semester dua Sekolah

Dasar Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

D. Pembahasan Hasil Penelitian.

Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis kemudian

dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis data sebagai

berikut:

Hipotesis yang berbunyi: ” Ada pengaruh penggunaan yang signifikan

pendekatan CTL terhadap peningkatan hasil belajar matematika kelas II semester

dua Sekolah Dasar Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012. dapat

diterima kebenarannya, karena pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai

sebuah pendekatan pembelajaran yang menunjukan kondisi alamiah dari

pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar ruang kelas, suatu

pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih relevan dan

berarti bagi peserta didik dalam membangun pengetahuan yang akan mereka

terapkan dalam pembelajaran seumur hidup. Nabisi Lapono, dkk (2008 : 4, 3)

mengemukakan bahwa hakikat pendekatan kontekstual adalah konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia

nyata peserta didik dan mendorong anak untuk membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari –

hari.

Pada pendekatan pembelajaran CTL sebenarmnya lebih menekankan

pada berpikir tingkat lebih tinggi, transfer pengetahuan, serta pengumpulan,

penganalisaan data/informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dan

pandangan. Diperlukan suatu strategi pembelajaran kontekstual bagi para peserta

didik secara matang.

Model pembelajaran kontekstual bertujuan untuk meningkatkan prestasi

berlajar siswa melalui peningkatan pemahaman konsep makna materi pelajaran

yang dipelajarinya mengkaitkan materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan

mereka sehari – hari sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat dan

anggota bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya diperlukan guru – guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

yang berwawasan kontekstual, materi pembelajaran yang bermakna bagi siswa,

alat peraga pendidikan yang bernuansa kontekstual, sehingga situasi kehidupan

sekolah dapat seperti kehidupan nyata di lingkungan siswa.

Model pembelajaran secara kontekstual diharapkan terjadi pembelajaran

yang menyenangkan, tidak membosankan, siswa bisa bekerja sama, belajar secara

aktif, berbagai sumber disekitar siswa bisa digunakan sehingga siswa akan lebih

kritis, dan guru lebih kreatif. Kalau model pembeljaran kontekstual ini dapat

dilakukan dengan baik oleh para pendidik, tentunya sedikit banyak akan dapat

meningkatkan mutu pendidikan.

Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) seperti memungkinkan

siswa untuk belajar kreatif dan efektif serta memikirkan sebanyak mungkin

pertanyaan yang dapat menunjang meningkatkan rasa ingin tahu, menumbuh

kembangkan kemampuan intelektual dalam berpikir induktif, kemampuan

meneliti, kemampuan berargumentasi, serta kemampuan mengembangkan teori.

Menurut Sugiyanto, (2009) model pembelajaran kontekstual bertujuan untuk

meningkatkan prestasi berlajar siswa melalui peningkatan pemahaman konsep

makna metri pelajaran yang dipelajarinya mengkaitkan materi yang dipelajari

dengan konteks kehidupan mereka sehari – hari sebagai individu, anggota

keluarga, anggota masyarakat dan anggota bangsa. Untuk mencapai tujuan

tersebut tentunya diperlukan guru – guru yang berwawasan kontekstual, materi

pembelajaran yang bermakna bagi siswa, alat peraga pendidikan yang bernuansa

kontekstual, sehingga situasi kehidupan sekolah dapat seperti kehidupan nyata di

lingkungan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan Hasil Penelitian

Hasil uji hipotesis yang telah dikemukakan dalam bab IV dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel wilcoxon rank test diperoleh Z

hit = 2,087 sedangkan Asym.sig = 0.005. Asym.sig < 0,05 (α) maka ada

pengaruh penggunaan yang signifikan pendekatan CTL terhadap peningkatan

hasil belajar matematika kelas II semester dua Sekolah Dasar Negeri Manahan

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan

implikasi penelitian sebagai berikut:

Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh

penggunaan yang signifikan pendekatan CTL terhadap peningkatan hasil belajar

matematika kelas II semester dua Sekolah Dasar Negeri Manahan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012, maka hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran

dan informasi pada pendidik atau guru yang mempunyai siswa berkesulitan

belajar matematika khususnya untuk menerapkan metode pendekatan CTL.

. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam

penyampaian pelajaran matematika pada khususnya dan sebagai acuan dalam

penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat terhadap hasil belajar matematika

siswa berkesulitan belajar.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka dapat dikemukakan

saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Guru hendaknya memperluas wawasan mengenai pendekatan

pembelajaran yang tepat untuk mempengaruhi hasil belajar matematika.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Penerapan tersebut perlu memperhatikan karakteristik serta memotivasi

peserta didik sehingga peserta didik lebih termotivasi dalam belajar,

diantaranya dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL).

b. Sebagai acuan guru dalam penerapan pendekatan pembelajran yang tepat

terhadap hasil belajar matematika siswa berkesulitan belajar.

2. Bagi peserta didik

Peserta didik hendaknya meningkatkan kemampuan berhitung sehingga

hasil belajar matematika lebih baik.

3. Bagi Orang Tua

Orang tua diharapkan dapat memantau dan memberikan arahan

pendidikan kepada individu berkesulitan belajar sesuai dengan prinsip

tumbuh kembang anak tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Anas Sudjono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo

Persada.

Brian Van Denberg dan Debra Emery. 2008. Diagnosis Longitudinal Remidiasi

Learning Disabilities. International Journal of Special Education. Vol 2.

No:3

Conny semiawan, a. F. Tang yong, S. Belen, Yulaelawati Matahekemual. 1985.

Pendekayan Ketrampilan Proses. Jakarta: PT. Gramedia

Elaine B. Johnson. 2009. Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC

Hadawi Nawawi. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Hallahan dan Kaufmann. Exceptional Children: Introduction to special

Education.Needham Heights, MA: Allyn And Bacon. 1994

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

H. T Sutjihati Soemantri, Psych. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Jmaila K. a. Muhammad. 2008. Special Education For Special Children. Jakarta:

PT. Mizar Pubika.

Lastriningsih. 2007. Pengaruh Penggunaan Alat bantu Sempoa Terhadap

Penuingkatan Prestasi Belajar Matematika Berkesulitan Belajar

Matematika siswa Kelas III SD Tawangmangu Karanganyar Tahun

Ajaran 2006/2007. Surakarta: UNS FKIP.

Mulyono Abdurrahmsan dan Sudjadi S. 1994. Pendidikan Luar Biasa Umum.

Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pendidikan Akademik.

Mulyono Abdurrahman 1998. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

. 1999. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

. 2003. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

. 2009. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Munawir Yusuf dkk. 2003. Pendidikan Bagi Anak Dengan Problema Belajar.

Solo: PT Tiga Serangkai. Pustaka Mandiri.

Muslich, Masnur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja GRafindi

Persada.

Saifudin Azwar. 2004. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Shawn, M. G dan Linda. K. W. 2004. Contextual Teaching and Learning of

Science in Elementary School. Journal of Elementary Science Education.

Vol 16, No. 2 (fall 2004), PP. 51 – 63.

Suharsini Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata. 1990. Metedologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafini

Persada.

. 2004. Metedologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindi Persada.

Sunardi. 1998. Kecenderungan dalam Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Dikti.

. 2000. Ortopedagogik Umum II Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia UNS.

Wulan Lutchuw dlm: http//one. Indoskripsi. Com/ node/ 7311 diakses pada

tanggal 25 Februari 2010.

Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 1

Variabel : Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Semester Dua

KISI – KISI SOAL TRY OUT

Jenjang Pendidikan : SD Negeri Manahan Surakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Jenis Kesulitan : Kesulitan Belajar Berhitung

Kelas : II

Jumlah Soal : 30

Bentuk Soal : pilihan ganda

No Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Uraian

Materi Indikator

Jumlah

Soal

Nomor

Soal

1. Melakukan

Perkalian

sampai dua

angka

Melakukan perkalian

bilangan yang

hasilnya dua angka.

Perkalian

Bilangan

1. Mengenal

perkalian

sebagai

penjumlah

an

berulang

2. Sifat

perkalian

- Melakukan operasi perkalian

sebagai penjumlahan

berulang.

- Menghitung perkalian secara

cepat bilangan dua angka.

- Melakukan operasi perkalian

sebagai penjumlahan berulang

disertai gambar.

- Melakukan operasi sifat

pertukaran pada perkalian

1, 4, 10,

12, 19

2, 8, 9

3, 14

5, 7, 13,

16, 18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

3. Melakukan

Operasi

hitung

perkalian

4. Cara cepat

mengalika

n dua

bilangan

lebih dari

5 dengan

jari-jari

tangan

- Melakukan sifat perkalian

dengan bilangan satu (1)

- Melakukan sifat perkalian

dengan bilangan 0.

- Melakukan operasi hitung

perkalian dengan mengalikan

3 bilangan satu angka.

- Menentukan pasangan

bilangan satu angka yang hasil

kalinya ditentukan

- Mengenal tabel perkalian

sampai 9x10

6, 9, 15,

17, 20

21, 23, 25,

27, 29

22, 24, 26

28, 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 2

Soal Try Out

NAMA :

NO. ABSEN :

KELAS :

Tata cara mengerjakan:

Berdoa sebelum mengerjakan!

Bacalah dengan teliti tiap butiran soal yang tersedia!

Kerjakan dengan mandiri!

Selamat mengerjakan

1. Bentuk penjumlahan berulang dari 5 x 8 adalah ….

a. 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5

b. 8 + 8 +8 + 8 + 8

c. 5 + 8

2.

Bentuk perkalian dari kelompok benda di atas adalah ….

a. 3 x 6

b. 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3

c. 6 x 3

3. 8 x 3 = 3 x 8 hasilnya ….

a. 12

b. 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

c. 24

4. Bentuk perkalian dari 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 adalah ….

a. 6 x 7

b. 7 x 7

c. 7 x 6

5. 8 x 1 = ….

a. 1

b. 0

c. 8

6. 9 x 0 x 9 adalah ….

a. 0

b. 9

c. 18

7. 1 x 6 = …. x …. = ….

a. 6 x 1 = 6

b. 6 x 6 = 6

c. 1 x 1 = 6

8. Bilangan jika dikalikan dengan nol hasilnya ….

a. Nol

b. Satu

c. Bilangan itu sendiri

9.

Dari gambar di atas bentuk perkalian memanjangnya adalah ….

a. 4 x 9 = 9 + 9 + 9 + 9

b. 4 x 9 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4

c. 9 x 4 = 9 + 9 + 9 + 9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

10.

Bentuk perkalian dari gambar di atas adalah ….

a. 5 x 3

b. 3 x 5

c. 3 x 3

11. Roda mobil jumlahnya ada 4. Jika halaman parkir terdapat 9 mobil, maka

jumlah roda mobil seluruhnya ada ….

a. 12

b. 32

c. 36

12. Hasil dari 7 x 9 adalah ….

a. 36

b. 63

c. 49

13. 6 x 1 = ….

a. 1

b. 0

c. 6

14. 7 x 6 = …. x ….

a. 6 x 6

b. 6 x 7

c. 7 x 7

15. 7 x 5 = …. x ….

a. 5 x 7

b. 7 x 7

c. 5 x 5

16. 7 x 4 x 1 =

a. 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

b. 15

c. 28

17. 5 x 0 hasilnya ….

a. 5

b. 0

c. 1

18. 2 x 3 x 4 hasilnya ….

a. 12

b. 24

c. 36

19. 2 x 3 x 5 = (….x ….) x 5

a. 2 x 5

b. 2 x 3

c. 5 x 2

20. 4 x 5 x 3 = 4 x (….x ….)

a. 4 x 5

b. 4 x 3

c. 5 x 3

21. 9 x 9 = n, maka n adalaah ….

a. 81

b. 18

c. 9

22. 2 x 3 x 5 = ….

a. 40

b. 20

c. 30

23. 4 x 10 x 1 =

a. 40

b. 20

c. 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

24. …. x …. = 10

a. 2 x 3

b. 2 x 5

c. 2 x 4

25. …. x …. = 24

a. 3 x 8

b. 2 x 7

c. 3 x 5

26. …. x …. = 36

a. 5 x 5

b. 4 x 4

c. 6 x 6

27. 8 x 6 = ….

a. 49

b. 48

c. 47

28. Ibu membeli 3 sisir pisang. Tiap sisir berisi 10 buah. Berapa buah jumlah sisir

pisang yang dibeli ibu?

a. 25

b. 40

c. 30

29. Pak guru mempunyai 5 dos pensil. Tiap satu dos berisi 8 batang. Berapa

batang pensil yang dimiliki pak gur?

a. 30

b. 40

c. 29

30. 7 x 8 = n. hasilnya ….

a. 56

b. 57

c. 58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 3

Kunci Jawaban Soal

Try Out

1. B 16. C

2. A 17. B

3. C 18. B

4. A 19. B

5. C 20. C

6. A 21. A

7. A 22. C

8. A 23. A

9. A 24. B

10. B 25. A

11. C 26. C

12. B 27. B

13. C 28. C

14. B 29. B

15. A 30. A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 4

Validitas Item Soal

Correlations

1 .097 .159 .146 .369* .114 .438** .097 .434** .360* .505**

.561 .340 .383 .023 .496 .006 .561 .006 .026 .001

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.097 1 .033 .254 .456** .408* -.010 1.000** .243 .382* .529**

.561 .843 .124 .004 .011 .952 .000 .141 .018 .001

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.159 .033 1 .279 .303 -.084 .120 .033 .249 .348* .477**

.340 .843 .089 .064 .615 .472 .843 .131 .032 .002

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.146 .254 .279 1 .192 -.081 .217 .254 .588** -.004 .354*

.383 .124 .089 .248 .627 .191 .124 .000 .981 .029

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.369* .456** .303 .192 1 .064 .257 .456** .292 .369* .440**

.023 .004 .064 .248 .701 .119 .004 .075 .023 .006

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.114 .408* -.084 -.081 .064 1 .348* .408* .164 .114 .456**

.496 .011 .615 .627 .701 .032 .011 .324 .496 .004

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.438** -.010 .120 .217 .257 .348* 1 -.010 .482** .267 .478**

.006 .952 .472 .191 .119 .032 .952 .002 .106 .002

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.097 1.000** .033 .254 .456** .408* -.010 1 .243 .382* .529**

.561 .000 .843 .124 .004 .011 .952 .141 .018 .001

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.434** .243 .249 .588** .292 .164 .482** .243 1 .316 .611**

.006 .141 .131 .000 .075 .324 .002 .141 .054 .000

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.360* .382* .348* -.004 .369* .114 .267 .382* .316 1 .515**

.026 .018 .032 .981 .023 .496 .106 .018 .054 .001

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.505** .529** .477** .354* .440** .456** .478** .529** .611** .515** 1

.001 .001 .002 .029 .006 .004 .002 .001 .000 .001

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

S1

S2

S3

S4

S5

S6

S7

S8

S9

S10

TOTAL

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 TOTAL

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Correlations

Correlations

1 .205 .093 .221 .347* .494** .269 .465** .421** .338* .623**

.218 .577 .182 .033 .002 .102 .003 .009 .038 .000

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.205 1 .167 .567** .456** .243 -.073 .036 .016 .213 .507**

.218 .315 .000 .004 .141 .663 .831 .924 .198 .001

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.093 .167 1 .368* -.056 .292 .093 .078 .146 .276 .379*

.577 .315 .023 .740 .075 .577 .640 .382 .093 .019

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.221 .567** .368* 1 .368* .363* -.199 -.211 .066 .146 .589**

.182 .000 .023 .023 .025 .231 .203 .692 .383 .000

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.347* .456** -.056 .368* 1 .051 .093 .078 -.131 .038 .399*

.033 .004 .740 .023 .762 .577 .640 .432 .822 .013

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.494** .243 .292 .363* .051 1 -.085 .099 .310 .293 .546**

.002 .141 .075 .025 .762 .610 .556 .058 .075 .000

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.269 -.073 .093 -.199 .093 -.085 1 .465** .554** .567** .418**

.102 .663 .577 .231 .577 .610 .003 .000 .000 .009

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.465** .036 .078 -.211 .078 .099 .465** 1 .381* .509** .489**

.003 .831 .640 .203 .640 .556 .003 .018 .001 .002

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.421** .016 .146 .066 -.131 .310 .554** .381* 1 .528** .468**

.009 .924 .382 .692 .432 .058 .000 .018 .001 .003

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.338* .213 .276 .146 .038 .293 .567** .509** .528** 1 .672**

.038 .198 .093 .383 .822 .075 .000 .001 .001 .000

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.623** .507** .379* .589** .399* .546** .418** .489** .468** .672** 1

.000 .001 .019 .000 .013 .000 .009 .002 .003 .000

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

S11

S12

S13

S14

S15

S16

S17

S18

S19

S20

TOTAL

S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 TOTAL

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Validitas Item Soal Correlations

Correlations

1 .459** -.139 .218 .408* .328* .431** .011 .113 .113 .504**

.004 .405 .189 .011 .045 .007 .948 .501 .501 .001

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.459** 1 -.004 .159 .519** .382* .191 -.184 .445** .295 .545**

.004 .981 .340 .001 .018 .252 .269 .005 .072 .000

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

-.139 -.004 1 .058 .167 .088 .115 .115 .124 .475** .342*

.405 .981 .728 .318 .601 .491 .491 .457 .003 .035

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.218 .159 .058 1 .322* .033 -.049 .136 .279 .058 .418**

.189 .340 .728 .049 .843 .772 .416 .089 .728 .009

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.408* .519** .167 .322* 1 .130 .016 .016 .353* .353* .472**

.011 .001 .318 .049 .435 .922 .922 .030 .030 .003

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.328* .382* .088 .033 .130 1 .344* -.073 .254 .421** .507**

.045 .018 .601 .843 .435 .035 .663 .124 .009 .001

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.431** .191 .115 -.049 .016 .344* 1 .269 .261 .115 .457**

.007 .252 .491 .772 .922 .035 .102 .113 .491 .004

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.011 -.184 .115 .136 .016 -.073 .269 1 .115 -.177 .418**

.948 .269 .491 .416 .922 .663 .102 .491 .288 .009

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.113 .445** .124 .279 .353* .254 .261 .115 1 .300 .494**

.501 .005 .457 .089 .030 .124 .113 .491 .068 .002

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.113 .295 .475** .058 .353* .421** .115 -.177 .300 1 .424**

.501 .072 .003 .728 .030 .009 .491 .288 .068 .008

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

.504** .545** .342* .418** .472** .507** .457** .418** .494** .424** 1

.001 .000 .035 .009 .003 .001 .004 .009 .002 .008

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

S21

S22

S23

S24

S25

S26

S27

S28

S29

S30

TOTAL

S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 TOTAL

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 5

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

38 100.0

0 .0

38 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliabil ity Statistics

.816

15a

.799

15b

30

.714

.833

.833

.832

Value

N of Items

Part 1

Value

N of Items

Part 2

Total N of I tems

Cronbach's Alpha

Correlation Between Forms

Equal Length

Unequal Length

Spearman-Brown

Coeff icient

Guttman Split-Half Coef f icient

The items are: S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12,

S13, S14, S15.

a.

The items are: S16, S17, S18, S19, S20, S21, S22, S23, S24, S25,

S26, S27, S28, S29, S30.

b.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Item-Total Statistics

22.61 31.975 .444 .882

22.53 32.094 .476 .881

22.42 32.845 .435 .882

22.50 33.014 .293 .885

22.37 33.374 .408 .883

22.68 32.114 .386 .883

22.45 32.686 .431 .882

22.53 32.094 .476 .881

22.71 31.184 .554 .879

22.61 31.921 .454 .881

22.63 31.266 .570 .878

22.53 32.202 .452 .881

22.37 33.536 .345 .884

22.39 32.678 .557 .881

22.37 33.482 .366 .884

22.71 31.563 .482 .881

22.63 32.401 .349 .884

22.66 31.961 .423 .882

22.55 32.308 .408 .882

22.74 30.794 .621 .877

22.39 32.948 .468 .882

22.61 31.759 .487 .881

22.50 33.068 .281 .885

22.42 33.061 .373 .883

22.47 32.580 .421 .882

22.53 32.202 .452 .881

22.63 32.185 .390 .883

22.63 32.401 .349 .884

22.50 32.365 .441 .882

22.50 32.689 .367 .883

S1

S2

S3

S4

S5

S6

S7

S8

S9

S10

S11

S12

S13

S14

S15

S16

S17

S18

S19

S20

S21

S22

S23

S24

S25

S26

S27

S28

S29

S30

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 6

Variabel : Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Semester Dua

KISI – KISI SOAL PRE TEST – POS TEST

Jenjang Pendidikan : SD Negeri Manahan Surakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Jenis Kesulitan : Kesulitan Belajar Berhitung

Kelas : II

Jumlah Soal : 30

Bentuk Soal : pilihan ganda

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Materi Uraian Materi Indikator

Jumlah

Soal

Nomor

Soal

1. Melakukan

Perkalian

sampai dua

angka

Melaku

kan perkalian

bilangan yang

hasilnya dua

angka.

Perkalian

Bilangan

1. Mengenal

perkalian

sebagai

penjumlahan

berulang

- Melakukan operasi perkalian

sebagai penjumlahan berulang.

- Menghitung perkalian secara cepat

bilangan dua angka.

- Melakukan operasi perkalian

sebagai penjumlahan berulang

disertai gambar.

1, 4,

10, 12,

19

2, 8, 9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

2. Sifat

perkalian

3. Melakukan

Operasi

hitung

perkalian

4. Cara cepat

mengalikan

- Melakukan operasi sifat pertukaran

pada perkalian

- Melakukan sifat perkalian dengan

bilangan satu (1)

- Melakukan sifat perkalian dengan

bilangan 0.

- Melakukan operasi hitung perkalian

dengan mengalikan 3 bilangan satu

angka.

- Menentukan pasangan bilangan satu

angka yang hasil kalinya ditentukan

3, 14

5, 7,

13, 16,

18

6, 9,

15, 17,

20

21, 23,

25, 27,

29

22, 24,

26

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

dua bilangan

lebih dari 5

dengan jari-

jari tangan

- Mengenal tabel perkalian sampai

9x10

28, 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 7

Soal Pre Test

Tata cara mengerjakan:

Berdoa sebelum mengerjakan!

Bacalah dengan teliti tiap butiran soal yang tersedia!

Kerjakan dengan mandiri!

Selamat mengerjakan

1. Bentuk penjumlahan berulang dari 5 x 8 adalah ….

a. 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5

b. 8 + 8 +8 + 8 + 8

c. 5 + 8

2.

Bentuk perkalian dari kelompok benda di atas adalah ….

a. 3 x 6

b. 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3

c. 6 x 3

3. 8 x 3 = 3 x 8 hasilnya ….

a. 12

b. 20

c. 24

Hari/tanggal :

NAMA :

KELAS :

NO :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

4. Bentuk perkalian dari 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 adalah ….

a. 6 x 7

b. 7 x 7

c. 7 x 6

5. 8 x 1 = ….

a. 1

b. 0

c. 8

6. 9 x 0 x 9 adalah ….

a. 0

b. 9

c. 18

7. 1 x 6 = …. x …. = ….

a. 6 x 1 = 6

b. 6 x 6 = 6

c. 1 x 1 = 6

8. Bilangan jika dikalikan dengan nol hasilnya ….

a. Nol

b. Satu

c. Bilangan itu sendiri

9.

Dari gambar di atas bentuk perkalian memanjangnya adalah ….

a. 4 x 9 = 9 + 9 + 9 + 9

b. 4 x 9 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

c. 9 x 4 = 9 + 9 + 9 + 9

10.

Bentuk perkalian dari gambar di atas adalah ….

a. 5 x 3

b. 3 x 5

c. 3 x 3

11. Roda mobil jumlahnya ada 4. Jika halaman parkir terdapat 9 mobil, maka

jumlah roda mobil seluruhnya ada ….

a. 12

b. 32

c. 36

12. Hasil dari 7 x 9 adalah ….

a. 36

b. 63

c. 49

13. 6 x 1 = ….

a. 1

b. 0

c. 6

14. 7 x 6 = …. x ….

a. 6 x 6

b. 6 x 7

c. 7 x 7

15. 7 x 5 = …. x ….

a. 5 x 7

b. 7 x 7

c. 5 x 5

16. 7 x 4 x 1 =

a. 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

b. 15

c. 28

17. 5 x 0 hasilnya ….

a. 5

b. 0

c. 1

18. 2 x 3 x 4 hasilnya ….

a. 12

b. 24

c. 36

19. 2 x 3 x 5 = (….x ….) x 5

a. 2 x 5

b. 2 x 3

c. 5 x 2

20. 4 x 5 x 3 = 4 x (….x ….)

a. 4 x 5

b. 4 x 3

c. 5 x 3

21. 9 x 9 = n, maka n adalaah ….

a. 81

b. 18

c. 9

22. 2 x 3 x 5 = ….

a. 40

b. 20

c. 30

23. 4 x 10 x 1 =

a. 40

b. 20

c. 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

24. …. x …. = 10

a. 2 x 3

b. 2 x 5

c. 2 x 4

25. …. x …. = 24

a. 3 x 8

b. 2 x 7

c. 3 x 5

26. …. x …. = 36

a. 5 x 5

b. 4 x 4

c. 6 x 6

27. 8 x 6 = ….

a. 49

b. 48

c. 47

28. Ibu membeli 3 sisir pisang. Tiap sisir berisi 10 buah. Berapa buah jumlah sisir

pisang yang dibeli ibu?

a. 25

b. 40

c. 30

29. Pak guru mempunyai 5 dos pensil. Tiap satu dos berisi 8 batang. Berapa

batang pensil yang dimiliki pak guru?

a. 30

b. 40

c. 29

30. 7 x 8 = n. hasilnya ….

a. 56

b. 57

c. 58

-SELAMAT MENGERJAKAN-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN SOAL

PRE TEST

1. B 16. C

2. A 17. B

3. C 18. B

4. A 19. B

5. C 20. C

6. A 21. A

7. A 22. C

8. A 23. A

9. A 24. B

10. B 25. A

11. C 26. C

12. B 27. B

13. C 28. C

14. B 29. B

15. A 30. A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 9

Soal Post Test

Tata cara mengerjakan:

Berdoa sebelum mengerjakan!

Bacalah dengan teliti tiap butiran soal yang tersedia!

Kerjakan dengan mandiri!

Selamat mengerjakan

1. Bentuk penjumlahan berulang dari 5 x 8 adalah ….

a. 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5

b. 8 + 8 +8 + 8 + 8

c. 5 + 8

2.

Bentuk perkalian dari kelompok benda di atas adalah ….

a. 3 x 6

b. 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3

c. 6 x 3

3. 8 x 3 = 3 x 8 hasilnya ….

a. 12

b. 20

c. 24

Hari/tanggal :

NAMA :

KELAS :

NO :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

4. Bentuk perkalian dari 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 adalah ….

a. 6 x 7

b. 7 x 7

c. 7 x 6

5. 8 x 1 = ….

a. 1

b. 0

c. 8

6. 9 x 0 x 9 adalah ….

a. 0

b. 9

c. 18

7. 1 x 6 = …. x …. = ….

a. 6 x 1 = 6

b. 6 x 6 = 6

c. 1 x 1 = 6

8. Bilangan jika dikalikan dengan nol hasilnya ….

a. Nol

b. Satu

c. Bilangan itu sendiri

9.

Dari gambar di atas bentuk perkalian memanjangnya adalah ….

a. 4 x 9 = 9 + 9 + 9 + 9

b. 4 x 9 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

c. 9 x 4 = 9 + 9 + 9 + 9

10.

Bentuk perkalian dari gambar di atas adalah ….

a. 5 x 3

b. 3 x 5

c. 3 x 3

11. Roda mobil jumlahnya ada 4. Jika halaman parkir terdapat 9 mobil, maka

jumlah roda mobil seluruhnya ada ….

a. 12

b. 32

c. 36

12. Hasil dari 7 x 9 adalah ….

a. 36

b. 63

c. 49

13. 6 x 1 = ….

a. 1

b. 0

c. 6

14. 7 x 6 = …. x ….

a. 6 x 6

b. 6 x 7

c. 7 x 7

15. 7 x 5 = …. x ….

a. 5 x 7

b. 7 x 7

c. 5 x 5

16. 7 x 4 x 1 =

a. 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

b. 15

c. 28

17. 5 x 0 hasilnya ….

a. 5

b. 0

c. 1

18. 2 x 3 x 4 hasilnya ….

a. 12

b. 24

c. 36

19. 2 x 3 x 5 = (….x ….) x 5

a. 2 x 5

b. 2 x 3

c. 5 x 2

20. 4 x 5 x 3 = 4 x (….x ….)

a. 4 x 5

b. 4 x 3

c. 5 x 3

21. 9 x 9 = n, maka n adalaah ….

a. 81

b. 18

c. 9

22. 2 x 3 x 5 = ….

a. 40

b. 20

c. 30

23. 4 x 10 x 1 =

a. 40

b. 20

c. 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

24. …. x …. = 10

a. 2 x 3

b. 2 x 5

c. 2 x 4

25. …. x …. = 24

a. 3 x 8

b. 2 x 7

c. 3 x 5

26. …. x …. = 36

a. 5 x 5

b. 4 x 4

c. 6 x 6

27. 8 x 6 = ….

a. 49

b. 48

c. 47

28. Ibu membeli 3 sisir pisang. Tiap sisir berisi 10 buah. Berapa buah jumlah sisir

pisang yang dibeli ibu?

a. 25

b. 40

c. 30

29. Pak guru mempunyai 5 dos pensil. Tiap satu dos berisi 8 batang. Berapa

batang pensil yang dimiliki pak guru?

a. 30

b. 40

c. 29

30. 7 x 8 = n. hasilnya ….

a. 56

b. 57

c. 58

-SELAMAT MENGERJAKAN-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 10

KUNCI JAWABAN SOAL

POST TEST

1. B 16. C

2. A 17. B

3. C 18. B

4. A 19. B

5. C 20. C

6. A 21. A

7. A 22. C

8. A 23. A

9. A 24. B

10. B 25. A

11. C 26. C

12. B 27. B

13. C 28. C

14. B 29. B

15. A 30. A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD Negeri Manahan Surakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : II / 2

Alokasi Waktu : 35 menit

I. Standar Kompetensi

Melakukan perkalian bilangan sampai dua angka.

II. Kompetensi Dasar

Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua angka.

III. Indikator

A. Kognitif

1. Produk :

- Melakukan perkalian bilangan sampai dua angka

- Mengenal parkalian sebagai penjumlahan berulang

- Melakukan perkalian sebagai penjumlahan berulang

- Melakukan penghitungan cepat perkalian bilangan dua angka

- Menghafal perkalian

2. Proses :

- Mengalikan bilangan sampai dua angka

- Mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang

- Menjumlahkan bilangan secara berulang

- Menghitung cepat perkalian bilanghan dua angka

- Menghafalkan perkalian secara urut

B. Afektif

1. Perilaku berkarakter : Kreatif, mandiri, dan aktif dalam kegiatan

pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

2. Keterampilan sosial : Menjadi pendengar yang baik dan mau

bertanya

C. Psikomotorik

Penggunaan perkalian dalam pemecahan masalah

IV. Kemamapuan Awal

- Siswa telah menulis perkalian bilangan sampai dua angka

- Siswa telah dapat menggunakan perkalian dalam kehidupan sehari-hari

V. Tujuan Pembelajaran

A. Kognitif

1. Produk :

- Siswa dapat melakukan perkalian bilangan sampai dua angka

- Siswa dapat melakukan perkalian sebagai penjumlahan berulang

- Siswa dapat mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang

- Siswa dapat melakukan penghitungan cepat perkalian bilangan dua

angka

- Siswa dapat menghafal perkalian

3. Proses :

- Siswa dapat mengalikan bilangan sampai dua angka

- Siswa dapat mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang

- Siswa dapat menjumlahkan bilangan secara berulang

- Siswa dapat menghitung cepat perkalian bilanghan dua angka

- Siswa menghafalkan perkalian secara urut

B. Afektif

1. Perilaku berkarakter : Siswa dapat kreatif, mandiri, dan aktif

dalam kegiatan pembelajaran

2. Keterampilan sosial : Siswa dapat menjadi pendengar yang baik

dan mau bertanya

C. Psikomotorik

Siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

VI. Materi Ajar

Perkalian

VII. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Pemberian Tugas

VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-1

A. Kegiatan Pendahuluan

- Guru mempersiapkan materi ajar dan alat peraga

- Guru memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat

B. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

- Guru meggunakan pendekatan Contextual Teaching dan Learning

CTL

- Guru menjelaskan cara pendekatan Contextual Teaching dan

Learning dalam materi perkalian

- Guru menjelaskan perkalian bilangan sebagai penjumlahan

berulang menggunakan pendekatan CTL

- Guru menjelaskan perkalian bilangan sampai dua angka

2. Elaborasi

- Guru memberikan contoh soal perkalian bilangan

- Guru memberikan tugas pada materi perkalian bilangan

3. Konfirmasi

- Guru memberikan umpan balik dan penguatan positif terhadap

keberhasilan peserta didik

- Guru memberikan kesempatan pada peserta didik melakukan

refleksi terhadap materi yang telah diberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

C. Penutup

- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman

pelajaran

- Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

Pertemuan ke-2

A. Kegiatan Pendahuluan

- Guru mempersiapkan materi ajar dan alat peraga

- Guru memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat

B. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

- Guru menunjukkan tabel perkalian sampai 10

- Guru menjelaskan cara menyelesaikan masalah pada materi

perkalian

- Guru menjelaskan perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan

pendekatan CTL

2. Elaborasi

- Guru memberikan contoh soal perkalian bilangan

- Guru memberikan tugas pada materi perkalian bilangan

3. Konfirmasi

- Guru memberikan umpan balik dan penguatan positif terhadap

keberhasilan peserta didik

- Guru memberikan kesempatan pada peserta didik melakukan

refleksi terhadap materi yang telah diberikan

C. Penutup

- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman

pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

- Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

IX. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat : Alat peraga (tabel perkalian, sedotan)

2. Sumber : Buku ajar “Matematika Terampil Berhitung” Kelas II

X. Penilaian

Memberikan pre test dan post test. Menjawab soal pilihan ganda sebanyak

30.

a. Skor total jika benar 30 x 3, 34 = 100

b. Nilai akhir = 100

Guru Kelas II

Dhian Puspa K. S. Pd

NIP. 19840628 200902 2 003

Surakarta,

Peneliti

Sholikhah Wahyu Nur A

NIM. K5108010

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Manahan Surakarta

Dra. Kusmarhaeni, M. Pd

NIP. 19611109 198304 2 005

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 12

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Descriptive Statistics

10 57.90 6.919 43 66

10 87.20 3.615 83 93

Pretest

Postest

N Mean Std. Dev iat ion Minimum Maximum

Ranks

0a .00 .00

10b 5.50 55.00

0c

10

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

Postest - Pretest

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest < Pretesta.

Postest > Pretestb.

Postest = Pretestc.

Test Statisticsb

-2.807a

.005

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Postest -

Pretest

Based on negat iv e ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Descriptives

Frequency Table

Statistics

10 10

0 0

57.90 87.20

60.00 86.00

63 86

6.919 3.615

47.878 13.067

43 83

66 93

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Std. Dev iation

Variance

Minimum

Maximum

Pretest Postest

Pretest

1 10.0 10.0 10.0

2 20.0 20.0 30.0

1 10.0 10.0 40.0

2 20.0 20.0 60.0

3 30.0 30.0 90.0

1 10.0 10.0 100.0

10 100.0 100.0

43

53

55

60

63

66

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Postest

2 20.0 20.0 20.0

5 50.0 50.0 70.0

1 10.0 10.0 80.0

2 20.0 20.0 100.0

10 100.0 100.0

83

86

90

93

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Pretest

70656055504540

Fre

qu

en

cy

5

4

3

2

1

0

Pretest

Mean =57.9Std. Dev. =6.919

N =10

Postest

92.59087.58582.5

Fre

qu

en

cy

5

4

3

2

1

0

Postest

Mean =87.2Std. Dev. =3.615

N =10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

Lampiran 16

DOKUMEN PENELITIAN

Kegiatan Try Out Kelas II SD N Bromontakan 56 Surakarta

KEGIATAN PRE TEST

Kelas II SD N Manahan Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

KEGIATAN POST TEST

Kalas II SD N Manahan Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA . MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user