132
PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN ZAKAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN ZAKAT DI LAZIS PP MUHAMMADIYAH SKRIPSI Diajukan KepadaFakultasSyariahdanHukum UntukMemenuhiSyarat-SyaratMencapaiGelar SarjanaEkonomiSyariah (SE.Sy) Oleh RABSHANJANI R.A NIM :107046301667 KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M

PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

  • Upload
    vonhi

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

 

PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN ZAKAT

NOMOR 23 TAHUN 2011 TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN ZAKAT

DI LAZIS PP MUHAMMADIYAH

SKRIPSI

Diajukan KepadaFakultasSyariahdanHukum

UntukMemenuhiSyarat-SyaratMencapaiGelar

SarjanaEkonomiSyariah (SE.Sy)

Oleh

RABSHANJANI R.A

NIM :107046301667

KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/ 2014 M

Page 2: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap
Page 3: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap
Page 4: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 26 Agustus 2014

RABSHANJANI R.A

Page 5: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

i

ABSTRAK

RABSHANJANI R.A, NIM: 107046301667, PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN ZAKAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN ZAKAT DI LAZIS PP MUHAMMADIYAH.

Skripsi Strata satu (S1) Konsentrasi Manajemen ZISWAf, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

Untuk mengetahui sistem Undang-Undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat serta pengaruh penerapan Undang-Undang di LAZIS PP Muhammadiyah. Karena mengingat pentinganya Undang-Undang nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat untuk menjadi acuan yang ideal dalam pengelolaan zakat di Indonesia. Tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai masalah yang belum dapat di atasi mulai dari Legalitas, Regulasi sampai Pengorganisasian dan Pendistribusiaannya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif yang bersifat deskriptif dengan cara mengumpulkan data-data melalui wawancara. Selain itu data didapat juga melalui studi dokumen dan informasi yang aktual yang terkait dengan Undang-Undang nomer 23 Tahun 2011. Data-data yang telah diperoleh akan dianalisis secara deskriptif hingga terbentuk penjelasan tentang sistem Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan pengaruhnya terhadap kinerja pengelolaan zakat di LAZIS PP Muhammadiyah.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bawasannya tidak ada dampak atau pengaruh yang signifikan terhadap pengelolaan zakat di LAZIS PP Muhammadiyah. Hanya saja muncul percepatan kelembagaan dalam LAZIS PP Muhammadiyah untuk mempermudah kordinasi dengan pemerintah dan Badan Amil Zakat yang dibentuk oleh pemerintah.

Kata Kunci : Pengaruh, Pengelolaan Zakat, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, LAZIS PP Muhammadiyah

Pembimbing : Dr. H. Ahmad Juaini Syukri, Lc., MA.

Page 6: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

ii  

KATA PENGANTAR

ÉΟ ó¡Î0«!$# Ç⎯≈ uΗ ÷q §9 $# ÉΟŠ Ïm§ 

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Selanjutnya

shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi dan Rasul kita Muhammad

SAW, kepada segenap Keluarga, Sahabat serta ummatnya sepanjang zaman.

Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, penulis sangat bersyukur karena telah

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Undang-Undang

Pengelolaan Zakat No 23 Tahun 2011 Terhadap Kinerja Pengelolaan Zakat Di LAZIS

PP Muhammadiyah” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program

pendidikan strata satu dengan baik.

Banyak rintangan yang dilalui penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Namun berkat kesungguhan hati, kerja keras, berbagai bantuan dan doa dari semua

pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Yang pertama dan paling utama saya ucapkan banyak-banyak beribu

terima kasih untuk papa dan mama yaitu Bapak Raden Asli Abdullah dan

ibunda Yulina, yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya.

Semoga penulis bisa menjadi manusia yang berguna dan dapat

menyenangkan hati mereka dan suatu saat nanti penulis dapat menjadi

anak yang membuat mama dan papa bangga, dan juga untuk kakakku

Page 7: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

iii  

tersayang Leni Suryani, Andriadi, Maryulis, Pahliza Susilowati, Unzilman

Fadli, Nuriyasari, Grisman Meidi Putra, Marzuki Riska jaya, Ovilda

Susanti, Devi Listiana, Elbar Yusha, yang telah memberikan banyak

dukungan agar penulis cepat menyelesaikan penelitiannya.

2. Bapak DR. H. J.M. Muslimin phd, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H., dan Bapak Abdurrauf,

M.A., Ketua Prodi Program Studi Muamalat dan Sekertaris Konsentrasi

Manajeman Zakat dan Wakaf Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. K.H. A. Juaini Syukri, Lcs., MA., Dosen pembimbing yang

senantiasa membimbing dengan sabar dan meluangkan waktunya untuk

memberikan arahan dan saran-saran, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis

semasa kuliah, semoga amal kebaikannya mendapat balasan dari Allah

SWT.

6. Untuk Presiden Direktur Bapak Ir. M. Khoirul Muttaqin yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan wawancara di

Kantor LAZIS PP Muhammadiyah, yang telah memberikan banyak

informasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

iv  

7. Kepada para sahabat-sahabat dan teman seperjuangan yang juga

memberikan kontribusi dan masukan melalui diskusi-diskusi yang kita

lakukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima

kasih sebanyak-banyaknya, kebaikan kalian tidak akan ternilai oleh

apapun, Yaitu Agus Priyadi Bang Tampan, Hary Restu Hilmawan, Farhan

Alkatiri, Fitroh Abdul Malik, Harry Budi Pratama, Akmansyah, Emeraldy,

Andi Setiawan, Ahmad Mukhlas, Ahmad Arifin, Ilham Marullah.

8. Tak lupa kepada rekan sejawat Ust. Mukhlis yang telah memberikan

arahan dan bantuan moril dan meteril kepada penulis.

9. Kepada wanita yang selalu menemani penulis dan memberikan dukungan

serta semangat, “BONING”. Terima kasih atas segala support dan

waktunya untuk penulis, dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tak dapat disebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini masih memiliki

banyak kekurangan. Namun, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat

dan member kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.

Ciputat, 19 Mei 2014

RABSHANJANI. RA

Page 9: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ................................................................. 9

F. Tinjauan Pustaka Terdahulu ........................................................ 13

G. Teknik Penulisan ......................................................................... 15

H. Sistematika Pembahasan ............................................................. 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Zakat

1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat ..................................... 17

2. Prinsip, Fungsi dan Tujuan Zakat ......................................... 20

B. Lembaga Amil Zakat

1. Amil Zakat ............................................................................ 24

2. Peran dan Fungsi Amil Zakat ................................................ 29

C. Pengertian dan Dasar Hukum Pengelolaan

1. Pengertian Pengelolaan ......................................................... 32

Page 10: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

vi

2. Dasar Hukum Pengelolaan .................................................... 32

3. Landasan Pengelolaan ........................................................... 40

D. UU No. 23 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat .................. 40

BAB III PROFIL LAZIS PP MUHAMMADIYAH

A. Sejarah LAZIS PP Muhammadiyah ............................................ 46

B. Visi dan Misi ............................................................................... 48

C. Legalitas ...................................................................................... 48

D. Kebijakan Strategis ..................................................................... 49

E. Struktur Lembaga ........................................................................ 49

F. Program Pendayagunaan yang Dilakukan LAZISMU ................ 50

BAB IV ANALISIS PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG

NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN

ZAKAT PADA LAZIS PP MUHAMMADIYAH

A. Analisis Sistem Pengelolaan Zakat Menurut UU No. 23 Tahun

2011 ............................................................................................. 62

B. Analisis Pengaruh Undang-Undang Pengelolaan Zakat Nomor

23 Tahun 2011 Terhadap Pengelolaan Zakat LAZIS PP

Muhammadiyah .......................................................................... 75

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 80

B. Saran-saran .................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 83

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara-

negara berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan adalah penyakit sosial yang

harus diatasi, karena dapat menimbulkan dampak yang kompleks dan

berkepanjangan. Kemiskinan dapat ditanggulangi dengan suatu aktivitas yang

nyata melalui perintah formal. Aktivitas tersebut adalah zakat, karena dalam

Islam zakat merupakan transfer kekayaan dari orang kaya kepada orang yang

miskin.1 Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban yang pasti (qath’i),

yang ditetapkan oleh Allah SWT kepada ummat muslim yang mampu

membayarnya dan diperuntukan bagi mereka yang kurang mampu. Dengan kata

lain zakat juga merupakan jaminan sosial bagi seluruh ummat muslim untuk dapat

tetap hidup layak.2

Sebagai salah satu syariat dan pilar Islam, zakat juga merupakan ibadah

yang memiliki dimensi ganda yaitu individu dan sosial. Secara individu zakat

merupakan wujud komitmen keimanan kepada Allah SWT dan merupakan

                                                            1 Djarot Setiawan, Titik Temu Zakat dan Pajak (Jakarta Selatan: BAMUIS BNI ’46 dan

BAZIS DKI Jakarta 2001),cet.1 .hal 95-96. 2 IMZ, Indonesia Zakat & Development Report 2011: Kajian Empiris Peran Zakat dalam

Pengentasan Kemiskinan. (Jakarta: IMZ, 2011). h .4

Page 12: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

2  

ketaqwaan seorang muslim secara sosial, memberi kontribusi yang nyata bagi

peningkatan kesejahteraan ummat.3

Sebagai Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan angka

penduduk muslimnya Sebanyak 207,2 juta, Indonesia memiliki potensi zakat yang

sangat luar biasa. Zakat memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya

pengentasan kemiskinan atau pembangunan ekonomi jika dikelola dengan baik.

Pengelolaan zakat secara maksimal juga dapat menjadi solusi pengurangan

jumlah angka kemiskinan, hal ini dipaparkan oleh Didin Hafidhuddin dalam

bukunya The Power of Zakat, beliau menuturkan menjalankan kewajiban

pembayaran zakat, juga diyakini dapat digunakan sebagai alternatif untuk

mengentaskan kemiskinan di tengah-tengah masyarakat4.

Pada era Orde Baru rakyat Indonesia belum memiliki ketentuan hukum

yang jelas mengenai tata cara pengelolaan dan pemanfaat dana zakat. Baru pada

tahun 1999 disahkan Undang-undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat dan Undang-undang No. 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga

Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Dasar hukum ini

diperkuat lagi dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 581 tahun 1999

dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat dan Urusan Haji Nomor

D tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. Dengan demikian,

lembaga amil zakat di Indonesia memiliki ketentuan yang mengikat dalam

                                                            3 Helmi, masdar, Pedoman peraktis Memahami Zakat dan Cara menghitungnya, (Bandung:

Al-Maarif) 2001, Cet.1 hlm.1 4DidinHafidhuddin, The Power of Zakat. Malang: UIN-Malang Press, 2008. Hal. 4

Page 13: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

3  

menerima, mengelola dan menyalurkan dana zakat kepada kaum dhuafa5. Tetapi

hal ini masih dirasa belum cukup untuk memaksimalkan potensi zakat yang ada di

Indonesia.

Sebagai contoh dana zakat yang dapat terkumpul setiap tahunnya paling

besar hanya mencapai angka 1 Triliun pertahun, jumlah ini berdasarkan data yang

diperoleh dari BAZNAS pada bulan januari 2011 yang lalu. Sedangkan

berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh ADB (Asian Development Bank)

dan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) menyatakan bahwa, potensi

pengumpulan dana zakat di Indonesia dapat mencapai Rp. 217 triliun, Data

tersebut belum mencakup penyaluran zakat secara pribadi langsung ke mustahik

atau penerima zakat.6 ini membuktikan bahwa potensi zakat yang dapat

dikumpulkan belum cukup maksimal karena hanya mencapai 1% dari jumlah

potensi zakat yang ada.

Oleh karena itu guna “mendongkrak” perolehan dana zakat, Pemerintah

Indonesia merevisi Undang-Undang No 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan

Zakat menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat (UUPZ) yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

dan sudah masuk dalam Lembaran Negara Republik Indonesia (LNRI) bernomor

115 tertanggal 25 Nopember 2011. Dan struktur UUPZ yang baru ini terdiri dari

11 Bab dengan 47 pasal.

                                                            5 http://zakat.or.id/undang-undang-pengelolaan-dana-zakat-di-indonesia/ 6 http//www.voanews.com/Zakat-indonesia-berpotensi-capai-rp-217-triliun. Diakses pada

tanggal 10 Januari 2013

Page 14: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

4  

Beberapa perbedaan mendasar antara UU No. 38 tahun 1999 dengan UU

No. 23 Tahun 2011 yang baru disahkan antara lain, dalam UU No. 23 Tahun 2011

yang disahkan pada tanggal 27 Oktober 2011 terdapat 11 Bab dan 47 Pasal.

Muatan yang terkandung dalam UU Zakat baru tersebut adalah: 1.) Pengelolaan

zakat menjadi kewenangan Negara, masyarakat diperkenankan ikut mengelola

apabila ada izin dari pemerintah. 2.) Pengelolaan zakat dilakukan oleh BAZNAS

yang beroperasi dari tingkat pusat sampai dengan kota/ kabupaten secara hirarkis

(untuk selamjutnya BAZNAS dapat membentuk UPZ). 3.) Anggota BAZNAS

terdiri dari delapan orang perwakilan masyarakat dan tiga orang perwakilan

pemerintah. Perwakilan masyarakat terdiri dari Ulama, tenaga profesional, dan

tokoh masyarakat, sedangkan perwakilan pemerintah dan unsur kementerian

terkait. 4.) LAZ berperan membantu BAZNAS dalam pengelolaan zakat (untuk

selanjutnya LAZ dapat membentuk perwakilan). UU No. 23 tahun 2011 secara

tersirat mengakomodasi keberadaan LAZ daerah.7

Dalam UU No 23 Tahun 2011 ini ditegaskan kewajiban LAZ untuk

melaporkan kegiatan penghimpunan dan pendayagunaan zakat yang telah

dilakukannya kepada BAZNAS, dan bukan kewajiban untuk menyetorkan zakat

kepada BAZNAS.8 UU Pengelolaan Zakat yang baru ini lebih memberikan

kepastian dan tanggung jawab baru kepada sebuah lembaga yang (dipandang)

mampu mengkordinasikan kepentingan stake holder, dan kewenangan tersebut

                                                            7 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat 8 Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, M.Sc, dkk. Manajemen Zakat Indonesia (Jakarta: Forum Zakat

2012). Hal. 43.

Page 15: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

5  

jatuh kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang diberikan tugas dalam

melakukan perencanaan, pengumpulan, pengendalian dan pelaporan zakat. Jika

melihat dari beberapa isi undang- undang terbaru no. 23 tahun 2011, ada beberapa

poin penting yang mesti kita telaah lebih lanjut. Salah satunnya seperti persoalan

mengenai pengelolaan zakat yang kini dipusatkan pada Pemerintah atau

sentralisasi zakat pada BAZNAS.

Melihat kenyataan yang demikian, bagaimana dengan peran LAZ dalam

mengelola zakat yang sudah terlebih dahulu mengumpulkan dan mendistribusikan

zakat sebelum terbentuknya BAZNAS. Seharusnya dengan terbitnya undang-

undang ini diharapkan dapat menjadi acuan penting untuk pengelolaan zakat di

Indonesia kedepannya. Tetapi nyatanya dengan lahirnya undang- undang terbaru

ini, masih banyak menuai protes dan kecaman dari berbagai elemen dan para

praktisi zakat di Indonesia. Apalagi banyak munculnya penafsiran atas isi UU

Pengelolaan Zakat yang baru ini, sehingga mengakibatkan banyaknya pro-kontra

mengenai isi dari UU Pengelolaan Zakat itu sendiri. Diluncurkanlah UU No. 23

Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Indonesia diharapkan dapat menjawab

masalah-masalah pengelolaan zakat di Indonesia, bukan menambah permasalahan

dalam pengelolaan zakat.

Banyak harapan dari pihak LAZ terhadap UU No. 23 tahun 2011,

sehingga dapat memberikan solusi atas Pengelolaan zakat yang sebelumnya di

atur dalam UU No. 38 Tahun 1999. Tetapi kenyataannya masih banyak masalah

yang muncul dan perlu di benahi dalam pengelolan zakat di indonesia.

Page 16: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

6  

Sehubungan dengan hal itu, Penulis mengambil tema untuk skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Penerapan Undang-Undang Pengelolaan Zakat Nomor 23

Tahun 2011  Terhadap Kinerja Pengelolaan Zakat di LAZIS PP

Muhammadiyah”. Penulis mengambil objek LAZIS PP Muhammadiyah karena

LAZIS PP Muhamadiyah sudah cukup lama terjun dalam dunia Perzakatan dalam

hal pengelolaan zakat di Indonesia serta LAZIS PP Muhamadiyah sudah memiliki

berbagai cabang atau perwakilan Lembaga Zakat hampir di setiap Provinsi yang

ada di Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan mengenai

pengelolaan zakat adalah suatu hal yang sangat penting untuk dibahas, karena

zakat bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial ekonomi yang akan

menjadikan salah satu alternative penyelesaian terhadap kondisi bangsa Indonesia

yang sampai saat ini masih dilanda krisis multidimensional. Bangsa Indonesia

yang mayoritas penduduknya adalah muslim merupakan sumber yang berpotensi

dalam memecahkan krisis tersebut, yakni melalui pendayagunaan zakat, dimana

zakat juga merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim. Untuk itu

pengelolaan zakat secara professional, amanah, optimal dan transparan menjadi

suatu keharusan yang tidak dapat di tawar, oleh karenanya dengan pemberlakuan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat merupakan

langkah tepat pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat di Indonesia.

Page 17: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

7  

Berdasarkan analisa di atas penulis ingin mengetahui profesionalisme serta

strategi lembaga amil zakat PP Muhammadiyah yang merupakan salah satu

lembaga amil zakat di Indonesia baik sebelum penerapan dan perberlakuan

Undang-Undang No.23 Tahun 2011 maupun pasca diberlakukan UU tersebut.

Masalah pengaturan pengelolaan zakat yang dirancang, mungkin mempunyai

dampak yang signifikan terhadap lembaga-lembaga Amil Zakat yang dikelolah

oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan Islam.

Masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut:

1. Apa saja perubahan mekanisme yang dihasilkan oleh Undang-undang No. 23

tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

2. Bagaiamana posisi lembaga Amil Zakat yang dikelolah oleh organisasi

kemasyarakatan Islam setelah keluarnya Undang-undang No. 23 tahun 2011

tentang Pengelolaan Zakat.

3. Bagaimana sosialisasi Undang-undang No. 23 tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat agar tidak terjadi multitafsir.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan batasan-batasan

dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah berguna untuk

Page 18: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

8  

mengidentifikasi faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup

masalah penelitian.9

Penelitian ini membahasan pengaruh penerapan Udang-Undang

pengelolaan Zakat No. 23 Tahun 2011 terhadap kinerja pengelolaan Zakat di

LAZ. Sebab masih banyak pasal-pasal yang mendiskriminasikan lembaga Amil

zakat (LAZ) yang dikelola organisasi masyarakat. Untuk menjaga agar skripsi ini

lebih terfokus, penulis membatasi penelitiannya hanya mengenai pengaruh UU

No. 23 Tahun 2011 terhadap pengelolaan zakat di LAZIS PP Muhammadiyah.

Adapun perumusan masalah yang akan diteliti terdiri dari hal-hal berikut

ini:

1. Bagaimana sistem pengelolaan zakat menurut UU No. 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat?

2. Bagaimana sistem pengelolaan zakat di Lazis PP Muhammadiyah?

3. Adakah pengaruh UU Pengelolaan Zakat No. 23 Tahun 2011 tentang terhadap

pengelolaan zakat di Lazis PP Muahammadiyah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui respon LAZ terhadap Rancangan Peraturan Pemerintah

tentang pengelolaan zakat

b. Untuk menganalisa dampak UU No. 23 tentang Pengelolaan Zakat.                                                             

9 Husaini Usman dan Setiady Akbar, Metodologi Social, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), hal. 23

Page 19: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

9  

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Merupakan wadah aktualisasi diri dari pengetahuan teoritis yang diperoleh

selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk diaplikasikan ke masyarakat dan dalam dunia kerja.

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi,

serta dapat menjadi strategi pengembangan Lembaga – Lembaga Amil

Zakat yang ada di Indonesia.

c. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi, serta dijadikan

sebagai bahan perbandingan penelitian bagi peneliti yang memiliki objek

penelitian yang sama, karena sebelumnya belum ada skripsi yang

membahas mengenai judul yang penulis ambil.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam buku yang berjudul Metodologi Research karangan Sutrisno

Hadi, pengertian metode penelitian diambil dari dua kata, yaitu metode dan

penelitian. Metode dalam hal ini diartikan sebagai suatu cara yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan alat-alat tertentu.

Sedangkan penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan

Page 20: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

10  

dan menguji suatu pengetahuan yakni usaha di mana dilakukan dengan

menggunakan metode-metode tertentu.10

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif melalui pendekatan Normatif Empiris. Penelitian hukum normatif

dilakukan dengan cara mengambil dan mengakaji seluruh bahan-bahan

kepustakaan terkait masalah penelitian. Sedangkan penelitian hukum empiris

dilakukan dengan cara menggali informasi melalui wawancara terhadap

pihak-pihak yang terkait. Pendekatan ini digunakan karena penelitian ini

bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai pengaruh penerapan UU

No23 Tahun 2011 terhadap Lembaga Amil Zakat dalam hal ini Lazis PP

Muhammadiyah.

Hal-hal yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi kegiatan

pengamatan, pengumpulan data, penyusunan data, analisis, dan interpretasi

arti data yang telah diperoleh. Adapun teknik yang dilakukan untuk

mendapatkan hasil penerapan UU No23 Tahun 2011 terhadap Lembaga Amil

Zakat menggunakan teknik wawancara. Melalui pendekatan ini, peneliti

berusaha mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dari

responden yang tepat.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Lembaga Amil

Zakat (LAZ) yaitu Lazis PP Muhammadiyah (LAZISMU) yang beralamat di                                                             

10 Sutrisno Hadi,Metodologi Research. ( Yogyakarta : UGM Press, 1997), hal. 3

Page 21: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

11  

Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jl. Menteng Raya 62 Jakarta Pusat

10340, Telp. 021 - 31 50 400 Faks. 021 - 31 432 30, Email :

[email protected], Website: www.lazismu.org. Adapun objek penelitian ini

adalah mengenai pengaruh UU No 23 Tahun 2011 tentang Zakat terhadap

kinerja Lazis PP Muhammadiyah.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari

lembaga yang diteliti.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data penunjang penelitian yang diperoleh

dari kajian referensi pustaka sebagai landasan kajian teori, adapaun

sumber data itu terdiri dari buku, jurnal, artikel dan sumber-sumber lain

yang berkaitan dengan skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat beberapa teknis atau cara dalam melakukan pengumpulan

data, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Yaitu pengamatan pencatatan yang dilakukan secara langsung dari

fenomena yang diselidiki. Dalam metode ini peneliti melakukan

pengamatan langsung terhadap objek penelitian melalui pemilihan data,

Page 22: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

12  

pencatatan dan sebagainya dengan maksud memperoleh gambaran yang

jelas berkenaan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara wawancara yang dilakukan oleh

dua pihak yaitu pihak pewawancara (interviewer) dan pihak yang

diwawancarai (interview) kepala, pegawai, dan karyawan maupun pihak-

pihak yang berkaitan dengan objek penelitian, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Dengan tujuan mengetahui kejadian, kegiatan,

dan lain-lain serta dapat memperoleh informasi yang diperlukan dalam

penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu.11Peneliti meminta data-data yang sesuai dengan kebutuhan

penelitiannya kepada lembaga yang diteliti.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif

analisis, yaitu teknik analisis data terlebih dahulu memaparkan semua data

yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian menganalisanya dengan

berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis dan tidak tertulis.

                                                            11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),

Cet. Ke-6, hal. 240.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

13  

F. Tinjauan Pustaka Terdahulu

Beberapa pendapat yang harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan

sehingga penulis mengangkat kajian ini setelah melakukan diskusi dan library

search. Adapun setelah penulis mengadakan kajian kepustakaan, penulis akhirnya

menemukan beberapa skripsi yang memiliki judul yang hampir sama dengan apa

yang akan penulis teliti.

1. Adapun Penelitian yang dilakukan oleh Dzulfadli Nashby., mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah Hukum Jurusan Perbankan

Syari’ah dengan judul Kajian Perubahan Undang-Undang No.38 tahun

1999 Tentang Pengelolaan Zakat dan Pengaruhnya Terhadap

Pengelolaan Zakat di Indonesia.

Perbedaan mendasar dalam penulisan ini terdapat pada objek dan subjek

penelitian. Pada penelitian ini sodara Djulfadli meneliti Undang-Undang

No.38 tahun 1999 sedangkan Penulis mengkaji Rancangan Peraturan

Pemerintah Tentang Pengelolaan Zakat di Indonesia.

2. Skripsi dari Saudari Disfa Lidian Handayani (2011), ”Respon Perbankan

Syariah Terhadap Krisis Keuangan Global 2008 Dalam Penempatan

Dana Pada SBIS dan PUAS”

Hasil penelitian pada skripsi ini adalah berdasarkan data dari tiga Negara

yakni Amerika Serikat, Inggris dan Jepang yang mencerminkan respon

perbankan dunia.Krisis keuangan global 2008 menyebabkan peningkatan

jumlah penempatan dana pada instrument Treasury Bills (Jika di Indonesia

Page 24: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

14  

lebih dikenal sebagai SBI dan SBIS). Respon perbankan konvensional di

Indnesia juga hampir sama dengan perbankan di Negara lain, dimana

penempatan pada SBI mengalami peningkatan serta permintaan pinjaman

likuiditas di PUAB juga meningkat. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada

skripsi ini didapat hasil yang membuktikan bahwa penempatan dana pada

SBIS dan PUAS tidak berbeda secara signifikan, sekalipun sedang terjadi

krisis keuangan global pada tahun 2008.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang penulis angkat yaitu

kesamaan dalam hal membahas respon atas sebuah fenomena yang terjadi.

Namun penelitian ini juga memiliki perbedaan yang sangat substansial dengan

penelitian yang penulis angkat. Perbedaan tersebut diantaranya adalah

fenomena yang penulis akan bahas dan responden yang akan penulis jadikan

narasumber.

3. Skripsi dari Saudara M. Yusuf (2009), “Implementasi Undang-Undang

No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat oleh Badan Amil Zakat di

Kota Depok.”

Pada penelitian ini membahas tentang implementasi dari undang-undang

No.38 1999 tentang pengelolaan zakat, yang dilakukan oleh Badan Amil

Zakat Kota Depok. Dari hasil dari penelitian ini didapat bahwa hambatan

yang paling utama adalah adanya sifat keengganan atau menolak untuk

membayar kewajiban zakat dari sebagian muzaki dikarenakan kurangnya

kepercayaan dari sebagian masyarakat terhadap proses birokrasi. Untuk

Page 25: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

15  

meningkatkan jumlah pendapatan zakat yang diterima, BAZDA Kota Depok

menganggap perlu adanya regulasi lain selain undang-undang No.38 tahun

1999 yang lebih mengikat umumnya kepada masyarakat Kota Depok dan

khususnya kepada para Pegawai Negeri Sipil yang ada dilingkungan kota

Depok. Regulasi tambahan tersebut dimaksudkan agar kepada setiap PNS

yang ada di Kota Depok dapat langsung dipotong gajinya untuk disisihkan

membayar zakat, sebagai bentuk dari zakat profesi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis angkat adalah

penelitian keduanya sama-sama membahas penerapan UU mengenai zakat.

Namun terdapat pula perbedaannya yaitu dalam hal substansi yang dibahas.

Dalam penelitian yang penulis angkat, penulis membahas respon Laz terhadap

UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Selain itu terdapat juga

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis angkat, yaitu dari

metode penelitian yang digunakan.

G. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan pada skripsi ini berpedoman dan disesuaikan

dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi”

yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2013.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

16  

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan kemudahan dalam hal pembahasan dan penulisan

skripsi ini, maka penulis membaginya menjadi 5 bab. Adapun rinciannya adalah

sebagai berikut:

BAB I Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian dan teknik penulisan yang digunakan,

tinjauan pustaka terdahulu.

BAB II Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa teori-teori yang

berkaitan dengan judul skripsi ini. Diantaranya tentang zakat dan

pengelolaan zakat.

BAB III Profil Lazis PP Muhammadiyah Pada bab ini penulis akan memaparkan

tentang gambaran umum lembaga amil zakat Muhammadiyah, meliputi

sejarah, visi misi, struktural organisasi, serta produk-produk yang ada di

lembaga tersebut.

BAB IV Bab ini akan menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas

secara terperinci.

BAB V Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari hasil

penelitian serta beberapa saran yang akan ditujukan kepada para pihak

terkait dan berkepentingan dengan tema yang diteliti.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

17  

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Zakat

1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat

Secara etimologis kata zakat berasal dari kata dasar zaka yang

berartisuci, berkembang, tumbuh, bersih, baik. Tetapi yang terkuat kata zaka

berartibertambah dan tumbuh sehingga bisa dikatakan tanaman itu zaka

artinyatumbuh, sedangkan tiap sesuatu yang tumbuh disebut zaka artinya

bertambah.12

Secara terminologis zakat didefenisikan sebagai bagian tertentu dari

sebagian harta yang diwajibkan Allah SWT untuk sejumlah orang yang

berhak menerimanya, dengan syarat tertentu pula.13 Adapun Mahmud Saltut

sebagaimana yang dijelaskan oleh A. Rahman mendefenisikan zakat sebagai

ibadah kebendaan yang diwajibkan oleh Allah SWT, agar orang kaya

menolong orang yang miskin dengan sesuatu yang dapat menutupi kebutuhan

pokoknya.14

                                                            12Ali Yafie, Menggagas Fiqh Sosial dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi hingga Ukhuwah,

(Bandung: Mizan, 1995), h. 231. 13 Didin Hafidhudin, Agar Harta Berkah dan Bertambah, (Jakarta: Gema Insani, 2007), h.

108. 14 A. Rahman Ritonga dan Zainudin, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h.

171.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

18  

Dalam al-Quran zakat disebut sebanyak 82 kali.15 Antara lain terdapat

dalam surat al-Baqarah : 43, surah al-An’am : 141, yaitu:

(#θßϑŠ Ï%r& uρ nο 4θn=¢Á9 $# (#θè?# u™ uρ nο 4θx. ¨“9 $# (#θãèx. ö‘ $# uρ yì tΒ t⎦⎫ ÏèÏ.≡ §9 $# ∩⊆⊂∪

Artinya: “dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-

orang yang ruku’”. (QS. Al-Baqarah: 43)

ö* uθèδuρ ü“Ï% ©!$# r't±Σr& ;M≈ ¨Ψ y_ ;M≈ x©ρá ÷èΒ uö xî uρ ;M≈ x©ρâ ÷êtΒ Ÿ≅ ÷‚¨Ζ9 $# uρ tíö‘ ¨“9 $# uρ $ Î=tFøƒ èΧ

… ã&é#à2é& šχθçG÷ƒ ¨“9 $# uρ šχ$Β”9 $# uρ $\κ È:≈ t±tFãΒ uö xî uρ 7µ Î7≈ t±tFãΒ 4 (#θè=à2 ⎯ ÏΒ ÿ⎯ Íν ÌyϑrO !# sŒ Î) tyϑøOr&

(#θè?# u™ uρ … 絤) ym uΘöθ tƒ ⎯ Íν ÏŠ$|Áym ( Ÿωuρ (# þθèùÎô£ è@ 4 … çµ ¯ΡÎ) Ÿω = Ïtä† š⎥⎫ ÏùÎô£ ßϑø9 $# ∩⊇⊆⊇∪

Artinya: “dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakkir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (Qs. Al-An’am:141)

Selain dalam al-Quran, perintah zakat juga terdapat dalam hadis. Antara

lain yaitu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memerintahkan pada

Mu’adz ke Yaman,

اء بن اسحاق عن بن عبد يرآزحدثنا محمد اخبرنا عبد اهللا خبرنا قال : اهللا بن صيف عن ابى مولى بن عباس رضي اهللا عنهما

انك متأتى : رسول اهللا صام لمعاد بن جبل حين بعثه الى اليمن

                                                            15 Lili bariadi dkk, zakat dan wirausaha, h. 7.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

19  

إلى ان يشهدو ان ال اله اال .ادعهمقوما اهل آتاب فاءذ جئنهم فان . اهللا وان محمدا رسول اهللا فإن هم اطاعو اهللا بذلك فأخبرهم

اهللا قد فرنى عليهم صدقة تؤخد من اغنيائهم فترد على فقرائهم هم اطاعو لك بذالك فايك وآرثم الموالهم وابودعوه الظلوم فإن

16)واه البخارىر( .فإنه لبس بينه وبين اهللا حجابArtinya: “Dari Muhammad dari Abdullah berkata Rasullulah SAW kepada

Muazd bin Hambal dia diutus ke Yaman: Sesungguhnya kamu datang pada suatu kaum ahli kitab maka ketika kamu telah datang pada mereka serulah mereka pada persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Apabila mereka menaatinya maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan shalat lima waktu setiap hari dan malam. Apabila mereka menaatinya maka beri tahukanlah bahwa Allah mewajibkan kepada mereka sedekah dalam harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka lalu diberikan kepada orang miskin mereka. Apabila mereka menaatimu dalam hal itu maka hendaklah engkau berhati-hati harta terbaik mereka dan waspadalah terhadap do’adalah orang-orang yang teraniaya karena tidak ada penghalang dengan Allah.” (HR. Bukhari)

Begitu pula dalam hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia

berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بنى اإلسالم على خمس شهادة أن ال إله إال الله وأن محمدا إيتاء الزآاة ، والحج ، وصوم رسول الله، وإقام الصالة ، و

17)ومسلم واه البخارىر(. رمضانArtinya: “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah

(sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; menegakkan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan.”

                                                            16 Muhammad Ibn Ismail Abu Abdullah Al-Bukhori Al-Ja’fiy, Shahih Al-Bukhari, (Beirut:

Dar Ibnu Katsir, 1987M/1407H), Juz II, h. 544 17 Muhammad Ibn Ismail Abu Abdullah Al-Bukhori Al-Ja’fiy, Shahih Al-Bukhori, Juz I, h..

12. Lihat juga Abu Al-Husain Muslim Ibnu Al-Hajaj Ibnu Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi, Al-Jami’ As-Shahih Muslim, ( Beirut: Dar Al-Jiil, t.t ), Juz I, h. 34

Page 30: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

20  

2. Prinsip, Fungsi dan Tujuan Zakat

Zakat adalah ibadah “maaliyah ijtimaiyah” yang memiliki posisi dan

peranan yang penting dan strategis, dari sudut keagamaan, sosial, ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu zakat memiliki beberapa tujuan, antara

lain:18

a. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan

hidup serta penderitaan.

b. Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh para mustahiq.

c. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat muslim dan

manusia pada umumnya.

d. Menghilangkan sifat kikir pemilik harta.

e. Membersihkan sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dari hati orang-orang

miskin.

f. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin dalam

suatu masyarakat.

g. Mengembangkan rasa tanggungjawab sosial pada diri seseorang, terutama

pada mereka yang mempunyai harta.

h. Mendidik manusia untuk disiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan

hak orang lain yang ada padanya.

                                                            18 Mila Sartika,Pengaruh Pendayagunaan Zakat Prodiktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq

pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta,(Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 2, No. 1, Juli 2008), h. 80.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

21  

Adapun Yusuf Qhardawi membagi dua tujuan dari zakat, yaitu tujuan

untuk kehidupan individu dan tujuan untuk kehidupan sosial kemasyarakatan.

Tujuan yang pertama meliputi pensucian jiwa dari sifat kikir, mengembangkan

sifat suka berinfaq atau memberi, mengembangkan ahlak seperti ahlak Allah,

mengobati hati dari cinta dunia yang membabi buta, mengembangkan kekayaan

batin dan menumbuhkan rasa simpati serta cinta sesama manusia. Adapun tujuan

yang kedua, memiliki dampak pada kehidupan kemasyarakatan secara luas. Dari

segi kehidupan masyarakat, zakat merupakan suatu bagian dari sistem jaminan

sosial dalam Islam. Kehidupan masyarakat sering terganggu oleh problema

kesenjangan, gelandangan, problema kematian dalam keluarga, hilangnya

perlindungan, problema bencana alam, dan lain sebagainya.19

Sebagai ibadah yang mengandung prinsip multidimensional, Zakat

mengandung enam prinsip yang harus dipahami, yaitu:20

a. Prinsip keyakinan keagamaan (faith), menyatakan orang yang membayar

zakat yakin bahwa pembayarannya tersebut merupakan salah satu manifestasi

keyakinan agamanya, sehingga kalau orang yang bersangkutan belum

membayarkan zakatnya, belum merasa sempurnya ibadahnya.

b. Prinsip pemerataan dan keadilan, cukup jelas menggambarkan tujuan zakat

yaitu membagi lebih adil kekayaan yang telah diberikan tuhan kepada umat

manusia.

                                                            19 Lili bariadi, dkk, Zakat dan wirausaha, h. 16. 20 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UII Press, 1988), h.39.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

22  

c. Prinsip produktifitas dan kematangan, menekankan bahwa zakat memang

wajar harus dibayar karena kepemilikan tertentu telah menghasilkan produk

tertentu. Dan hasil (produksi) tersebut hanya dapat dipungut setelah jangka

waktu satu tahun yang merupakan ukuran normal memperoleh hasil tertentu.

d. Prinsip nalar, yaitu orang yang diharuskan bayar zakat adalah seseorang yang

berakal sehat dan bertanggung jawab. Dari sinilah ada anggapan bahwa orang

yang belum dewasa dan tidak waras bebas dari zakat yang dalam hal ini

merupakan suatu ibadat.

e. Prinsip kebebasan, menjelaskan bahwa zakat hanya dibayar oleh orang yang

bebas dan sehat jasmani dan rohaninya, yang merasa mempunyai tanggung

jawab untuk membayar zakat untuk kepentingan bersama. Zakat tidak

dipungut untuk seseorang yang dihukum atau orang yang sedang sakit jiwa.

f. Prinsip etik dan kewajaran, menyatakan bahwa zakat tidak akan diminta

secara semena-mena tanpa memperhatikan akibat yang ditimbulkannya. Zakat

tidak mungkin dipungut, kalau karena pemungutan itu orang yang

membayarnya akan menderita.

Adapun hikmah dan manfaat zakat dapat disimpulkan menjadi tujuh

aspek, yaitu:21

a. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri nikmatnya,

menumbuhkan ahlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,

                                                            21 Didin Hafidudin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 10.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

23  

menghilangkan sifat kikir, rakus dan matrealistis, menumbuhkan ketenangan

hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki.

b. Zakat berfungsi untuk menolong, membantu dan membina faqir miskin

kearah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.

c. Sebagai pilar amal sosial antara orang-orang kaya yang berkecukupan

hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad

dijalan Allah.

d. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana

yang harus dimiliki umat Islam seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan,

sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas sumber

daya manusia muslim.

e. Memasyarakatkan etika bisnis yang benar. Maksudnya disamping melakukan

kegiatan bisnis tetapi dilandasi oleh nilai-nilai Islami caranya dengan

menyisihkan penghasilan untuk zakat.

f. Sebagai salah satu instrumen pemerataan pendapatan.

g. Sebagai bukti bahwa ajaran Islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja

dan berusaha sehingga memiliki harta kekayaan yang disamping dapat

memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya dan juga berlomba-lomba

menjadi muzakki.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

24  

B. Lembaga Amil Zakat

1. Amil Zakat

Dalam hal pengelolaan zakat, al-Quran menyebutkan kata “amilin”

dalam salah satu ashnaf yang berhak menerima dana zakat. Hal ini tercantum

dalam surat At- Taubah, ayat 60, yaitu:

* $yϑΡÎ) àM≈ s%y‰¢Á9 $# Ï™!# ts) à ù=Ï9 È⎦⎫ Å3≈ |¡yϑø9 $# uρ t⎦, Î#Ïϑ≈ yèø9 $# uρ $pκ ö n=tæ Ïπ x ©9 xσ ßϑø9 $# uρ öΝ åκæ5θè=è% †Îûuρ

É>$ s%Ìh9 $# t⎦⎫ ÏΒÌ≈ tóø9 $# uρ †Îûuρ È≅‹ Î6 y™ «!$# È⎦ø⌠ $# uρ È≅‹ Î6 ¡¡9 $# ( Zπ ŸÒƒ Ìsù š∅ÏiΒ «!$# 3 ª!$# uρ íΟŠ Î=tæ

ÒΟ‹ Å6 ym ∩∉⊃∪

Artinya: “sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah mengetahui lagi maha bijaksana ” (Qs. At-Taubah9: 60)

Amil zakat yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah mereka yang

melaksanakan segala kegiatan urusan zakat mulai dari para pengumpul sampai

kepada bendahara dan para penjaganya. Juga mulai dari yang mencatat,

sampai kepada yang menghitung masuk dan keluarnya dana zakat, dan

membaginya kepada para mustahik, dengan kata lain amil adalah orang-orang

yang ditugaskan oleh imam atau kepala negara untuk mengambil, menuliskan,

menghitung dan mencatatkan zakat yang diambilnya dari para muzakki untuk

diberikan kepada yang berhak menerimanya.22

                                                            22 Yusuf Qhardawy, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, (Jakarta: Rabbani

Press, 2001), h. 51.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

25  

Dengan kata lain, amil zakat adalah orang-orang yang terlibat atau ikut

aktif dalam pelaksanakan zakat dari sejak mengumpulkan atau mengambil zakat

zakat dari muzakki, sampai membagikannya kepada yang berhak menerimanya

(mustahiq zakat). Termasuk penanggung jawab, perencana, konsultan,

pengumpul, pembagi, penulis, dan orang-orang lain seperti tenaga kasar yang

terlibat didalamnya.23

Adapun M. Rasyid Ridha, sebagaimana disampaikan oleh M. Quraish

Shihab menjelaskan amil zakat adalah mereka yang ditugaskan oleh Imam atau

pemerintah atau yang mewakilinya, untuk melaksanakan pengumpulan zakat dan

dinamai al-jubat, serta menyimpan atau memeliharanya yang dinamai dengan al-

hazanah (bendaharawan), termasuk pula para penggembala, petugas administrasi,

harus muslim.24

Sejarah Islam mencatat zakat mulai diwajibkan pada tahun ke-9 Hijrah,

sementara shadaqah fitrah pada tahun ke-2 Hijrah. Akan tetapi ahli hadis

memandang zakat telah diwajibkan sebelum tahun ke-9 Hijrah ketika Maulana

Abdul Hasan berkata zakat diwajibkan setelah Hijrah dan dalam kurun waktu

lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan, zakat bersifat sukarela dan belum ada

peraturan khusus atau ketentuan hukum. Peraturan mengenai pengeluaran zakat

diatas muncul pada tahun ke-9 Hijrah ketika dasar Islam telah kokoh, wilayah

negara berekspansi dengan cepat dan orang berbondong-bondong masuk Islam.                                                             

23 Suparman Usman, Hukum Islam: Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), h. 162.

24 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Quran, (Bandung:Mizan Pustaka, 2004), h. 326.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

26  

Peraturan yang disusun meliputi sistem pengumpulan zakat, barang-barang yang

dikenai zakat, batas-batas zakat dan tingkat persentase zakat untuk barang yang

berbeda-beda. Para pengumpul zakat bukanlah pekerjaan yang memerlukan waktu

dan para pegawainya tidak diberikan gaji resmi, tetapi mereka mendapatkan

bayaran dari dana zakat.25

Di Indonesia, menurut hafidhudin, dunia perzakatan sebelum tahun 1990

masih bersifat tradisional, antara lain karakteristiknya adalah sebagai berikut:26

a. Pada umumnya diberikan langsung oleh muzakki kepada mustahiq tanpa

melalui amil zakat.

b. Jika pun melalui amil zakat hanya terbatas pada zakat fitrah.

c. Zakat diberikan pada umumnya hanya bersifat konsumtif untuk keperluan

sesaat dan bukan bersifat produktif.

d. Harta obyek zakat hanya terbatas pada harta-harta yang secara eksplisit

dikemukakan secara rinci didalam al-Quran maupun hadis Nabi, yaitu emas,

perak, pertanian (terbatas pada tanaman yang menghasilkan makanan pokok),

peternakan (terbatas pada sapi, kambing atau domba), perdagangan (terbatas

pada komoditas-komoditas yang berbentuk barang), dan rikaz (harta temuan).

Kondisi tersebut disebabkan beberapa hal, antara lain adalah:27

                                                            25 Didin Hafidhudin, Zakat dalam Perekonomian modern, h. 126. 26 Didin Hafidhudin, The Power of Zakat: Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia

Tenggara, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 93. 27 Didin Hafidhudin, The Power of Zakat: Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia

Tenggara, h. 94.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

27  

1) Belum tumbuhnya lembaga pemungutan zakat, kecuali di beberapa daerah

tertentu.

2) Rendahnya kepercayaan masyarakat kepada amil zakat.

3) Profesi amil zakat masih dianggap profesi sambilan.

4) Sosialisasi tentang zakat, baik yang berkaitan tentang hikmah, urgensi dan

tujuan zakat, tata cara pelaksanaan zakat, obyek harta zakat, maupun

kaitan zakat dengan peningkatan kegiatan ekonomi atau peningkatan

kesejahteraan masyarakat masih jarang dilakukan.

Seiring perkembangannya, kini masyarakat Indonesia mulai memberikan

kepercayaan terhadap pengelolaan zakatnya terhadap lembaga amil zakat. Untuk

menjaga kepercayaan itu, negara mengambil langkah protektif melalui pembuatan

regulasi dalam peraturan perundang-undangan agar dana zakat yang sangat

potensial ini tidak menguap begitu saja.

Oleh karena itu dalam pasal 17 UU No. 23 tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat, dijelaskan Lembaga amil zakat yang selanjutnya disingkat

LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas untuk

membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Selain itu, pengelolaan zakat pun diatur sedemikian rupa. Antra lain dalam

UU NO. 38/1999 yang kemudian diperbaharui dengan UU No. 23/2011.

Dijelaskan bahwa amil zakat yang ditunjuk oleh pemerintah harus mempunyai

kualifikasi sebagai berikut:28

                                                            28 Didin Hafidhudin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press,

2004), h. 23.

Page 38: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

28  

a. Beragama Islam

b. Mukallaf, yaitu orang dewasa yang sehat akal dan fikirannya, serta siap

menerima tanggung jawab agama

c. Memiliki sifat amanah dan kejujuran

d. Mengerti dan memahami hukum-hukum zakat

e. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya

(profesional)

f. Memiliki kesungguhan (komitmen) waktu dalam melaksanakan tugasnya

(fulltime).

Kriteria ini ditambahkan lagi dalam pasal 18 UU No. 23 tahun 2011

tentang Pengelolaan Zakat, yaitu izin lembaga amil zakat hanya diberikan apabila

memenuhi persyaratan paling sedikit:

a. Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang

pendidikan, dakwah dan sosial;

b. Berbentuk lembaga berbadan hukum;

c. Mendapat rekomendasi dari BAZNAS;

d. Memiliki pengawas syariat;

e. Memiliki kemampuan teknis, administratif dan keuangan untuk melaksanakan

kegiatannya;

f. Bersifat nirlaba;

g. Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejateraan umat; dan

h. Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

29  

Lembaga amil zakat pun diwajibkan melaporkan pelaksanaan

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit

kepada BAZNAS secara berkala. Hal ini mempunyai tujuan penting, yaitu:29

a. Untuk menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat;

b. Untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahiq zakat apabila berhadapan

langsung untuk menerima zakat para muzakki;

c. Untuk mencapai efisien dan efektifitas, serta sasaran yang tepat dalam

penggunaan harta zakat menurut skala prioritas yang ada dalam suatu tempat;

d. Untuk memperlihatkan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan

pemerintahan yang Islami;

2. Peran dan Fungsi Amil Zakat

Sebagai fungsi sosial, dana zakat dapat digunakan secara kreatif untuk

mengatasi kemiskinan dalam masyarakat. Oleh karena itu, pemanfaatan dana

zakat sejak dahulu dapat digolongkan dalam empat bentuk, yaitu:30

a. Bersifat konsumtif tradisional, yaitu proses dimana pembagian langsung

kepada para mustahiq untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pembagian zakat

fitrah berupa beras kepada fakir miskin atau pembagian zakat mal secara

langsung.

                                                            29 Didin Hafidhudin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 39. 30 Amiruddin Inoed, Anatomi Fiqh Zakat, Potret dan Pemahaman Badan Amil Zakat

Sumatera Selatan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 3.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

30  

b. Bersifat konsumtif kreatif, yaitu proses pengkonsumsian dalam bentuk lain

dari barang yang semula, seperti diberikan dalam bentuk beasiswa, mesin-

mesin, peralatan pertaniaan, dan sebagainya.

c. Bersifat produktif tradisional, yaitu proses pemberian zakat diberikan dalam

bentuk benda atau barang yang diketahui produktif untuk suatu daerah yang

mengelola zakat. Seperti pemberian kambing, sapi, becak, dan sebagainya.

d. Bersifat produktif kreatif, yaitu proses perwujudan pemberian zakat dalam

bentuk permodalan bergulir baik untuk usaha, program sosial, home industri,

atau pemberian tambahan modal usaha kecil.

Tujuan zakat tidak hanya sekedar menyantuni orang miskin secara

konsumtif, tetapi ia mempunyai tujuan yang lebih permanen, yaitu mengentaskan

kemiskinan, seperti yang dikemukan oleh Syauqi al-Fanjari: “Tujuan utama zakat

adalah untuk mengentaskan kemiskinan (kefakiran) dan mengangkat

permasalahan dari akarnya, sehingga mereka menjadi berkemampuan”. 31

Oleh karena itu, lembaga amil zakat dituntut harus mampu menciptakan

dan merumuskan strategi pemanfaatan zakat yang berdaya guna dan berhasil

guna. Amil zakat juga harus mampu mengeksplorasikan berbagai potensi umat

sehingga dapat diberdayakan secara optimal. Dengan demikian, zakat menjadi

lebih produktif dan tidak hanya sekedar memiliki fungsi karitatif.32

                                                            31 Abdurrahman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2001), h. 220. 32http://www.bazisdki.go.id/index.cfm?fuseaction=artikel.detail_&id=234&catid=42, diakses

pada 05 januari 2014

Page 41: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

31  

Hal ini sejalan dengan amanat dan tanggung jawab yang dibebankan

kepada Badan Amil Zakat (BAZ), yaitu:33

a. Memperbaiki keadaan dan taraf perekonomian masyarakat dalam hal ini para

mustahik.

b. Menyediakan fasilitas yang akan menunjang upaya perbaikan penghasilan

bagi umat.

c. Melakukan penataan administrasi umum, personalia dan keuangan zakat.

Selain itu, lembaga amil zakat punya tugas penting lain yaitu melakukan

sosialisasi tentang zakat kepada masyarakat secara terus menerus dan

berkesinambungan, melalui berbagai forum dan media. Dengan sosialisasi yang

baik dan optimal, diharapkan masyarakat muzakki akan semakin sadar untuk

membayar zakat melalui lembaga yang kuat, amanah dan terpercaya. Materi

sosialisasi antara lain berkaitan dengan keajaiban zakat, hikmah dan fungsinya,

harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya, cara menghitung zakat yang mudah

serta cara menyalurkannya. Sejalan dengan UU No. 17 tahun 2000

tentangperubahan ketiga UU No. 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan, maka

kaitan dengan pajak ini perlu juga disosialisasikan kepada masyarakat.34

Sekiranya dari dana zakat ini belum juga mencukupi untuk menanggulangi

masalah-masalah sosial, maka atas orang-orang kaya harus dikenakan lagi

kewajiban ekstra selain zakat, seperti membayar pajak, sedekah, menyantuni

                                                            33 Departemen Agama, Fiqh Zakat, (Jakarta: Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan

Direktorat Pemberdayaan Zakat, Departemen Agama, 2008), h. 107. 34Didin Hafidhudin, Zakat dalam Perekonomian modern, h. 132.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

32  

kaum kerabat, sehingga terwujud suatu kondisi masyarakat harmonis, bebas dari

kemiskinan, kebodohan, dan berbagai tuna sosial lainnya.35

C. Pengertian dan Dasar Hukum Pengelolaan

1. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah suatu

proses atau cara melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga

orang lain atau proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan

organisasi, adapun kata pengelolaan berasal dari kata “kelola” yang berarti

mengendalikan atau menyelenggarakan. Pengelolaan dalam organisasi

pengelola zakat adalah sejumlah rangkaian proses mulai dari pengumpulan

zakat pengaturan hingga pendistribusiannya tepat sasaran yaitu benar-benar

sampai kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

2. Dasar Hukum Pengelolaan

Ketentuan pengelolaan zakat sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an

surat At-taubah ayat 103

õ‹è{ ô⎯ ÏΒ öΝ ÏλÎ;≡ uθøΒr& Zπ s%y‰|¹ öΝ èδãÎdγ sÜ è? Ν Íκ Ïj. t“ è?uρ $pκ Í5 Èe≅ |¹ uρ öΝ Îγø‹ n=tæ ( ¨βÎ) y7 s?4θn= |¹ Ö⎯ s3 y™

öΝ çλ°; 3 ª!$# uρ ìì‹ Ïϑy™ íΟŠ Î=tæ ∩⊇⊃⊂∪

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.(Q.S At-Taubah/9: 103)

                                                            35Abdurrahman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, h. 216.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

33  

Hukum pendayagunaan atau pengelolaan zakat yaitu yang dilakukan oleh

sebagian besar lembaga amil zakat yang dengan memodifikasi cara penyaluran

dari dana zakat, infak, dan shadaqah tersebut agar mempunyai dampak yang lebih

besar seperti untuk program-program kesehatan gratis bagi kaum miskin,

beasiswa, pembangunan sarana pendidikan, bantuan usaha dan lain sebagainya.

Untuk itu para ulama’ dahulu maupun sekarang, ada yang meluaskan arti

sabilillah, yaitu dengan menafsirkan kata tersebut tidak hanya khusus pada jihad

dimedan peperangan dan yang berhubungan denganya, akan tetapi ditafsirkannya

juga pada semua hal yang mencakup kemaslahatan umat muslim, takarrub dan

perbuatan-perbuatan baik, sesuai d engan penerapan asal dari kalimat tersebut.

Beberapa pendapat ulama’ tersebut antara lain:

a. Pendapat Imam Kasani dalam kitab al-Bada’i beliau menafsirkan sabilillah

dengan semua amal perbuatan yang menunjukkan takarrub dan ketaatan

kepada Allah.36

b. Ulama Mazhab Hanafi juga sepakat bahwa kefakiran dan kebutuhan

merupakan syarat utama setiap orang yang dianggap termasuk sabilillah

apakah ia tentara, jamaah haji, pencari ilmu atau orang yang berjuang di jalan

kebajikan.37

c. Imam Qaffal yang mengutip pendapat beberapa fuqaha mengatakan bahwa

mereka itu memperkenankan menyerahkan zakat kepada semua bentuk

                                                            36Wahbah al-Zuhayli, Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, Juz II (Beirut: Dar al-Fikr, 1997), h. 876 37 Syam al-Din al- Sarakhshi, al-Mabsuth, Juz. III, (Beirut: Dar al-Fikr, 1993), h. 10.

Page 44: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

34  

kebajikan, seperti mengurus mayat, mendirikan benteng, meramaikan masjid,

karena sesungguhnya firmanNya “fi sabilillah” itu bersifat umum, meliputi

semuanya.38

d. Imamiah Ja’farī dalam Mukhtasar an-Nāfi’(salah satu buku mazhab Imam

Ja’far) mengemukakan bahwa sabilillah itu artinya segala amal perbuatan

yang mendekatkan diri kepada Allah atau untuk kemaslahatan bersama.39

e. Rasyid Ridha pengarang Tafsir al-Mannār, menafsirkan ayat ini bahwa yang

benar arti sabilillah di sini adalah kemaslahatan umum kaum Muslimin, yang

denganya tegak urusan agama dan pemerintahan, dan bukan untuk

kepentingan pribadi.40

Di sisi lain, implementasi zakat dalam undang-undang RI.NO.23 tahun

2011 tentang pengelolaan zakat pada pasal 3 ditegaskan bahwa pengelolaan zakat

bertujuan.41

a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat

b. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dan penanggulangan kemiskinan.

Selanjutnya, Imam Qurtubi menafsirkan amil sebagai pengelola zakat

dalam (Qs.at-Taubah:60), merupakan orang-orang yang ditugaskan (diutus oleh

                                                            38  Wahbah al-Zuhaili, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, pengantar Jalaluddin Rahmat,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), h. 275 39 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta: Lentera Antar Nusa, 2002), h. 621. 40  Rasyid Ridha, Imam Muhammad, Tafsir al-Qur`an al-Hakim al-Syahir bi Tafsir al-Manar,

juz. 10. (Bierut: Dar al-Fikr), h. 506. 41 Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/uu23zakat.pdf, Diakses tanggal 18 September 2014

Page 45: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

35  

Imam atau pemerintah) untuk mengambil, menuliskan, menghitung dan mencatat

zakat yang diambilnya dari para muzakki, untuk selanjutnya diberikan kepada

mustahiq.42 Dengan adanya azas naqli dan aqli tersebut, dapat dimaknai bahwa

pengelolaan zakat dapat mendidik dan memberi pembelajaran untuk berbagi dan

percaya kepada Allah SWT secara mutlak dan lebih percaya dengan apa yang

berada disisi Allah SWT dari pada apa yang ada dalam gengamanya.

Setiap lembaga pengelola zakat dalam operasional kegiatanya perlu

menerapkan prinsip kerja lembaga yang intinya tercermin dalam tiga kata kunci:

Amanah, Profesional, dan Transparan.43 Amanah, adalah memiliki sifat jujur,

dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas tugas yang diembannya. Sifat

amanah merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap amil zakat.

Sebaik apapun sistem ekonomi yang ada, akan hancur juga jika pelakunya tidak

memiliki sifat amanah. Terlebih dana yang dikelola oleh pengelola zakat itu

adalah dana umat. Dana yang dikelola itu pada dasarnya adalah dana mustahiq.

Dan muzakki setelah memberikan zakatnya kepada pengelola zakat, tidak ada

keinginan sedikitpun untuk mengambil dananya itu lagi. Kondisi ini menuntut

dimilikinya sifat amanah dari para amil zakat.

Profesional, adalah kemampuan yang merupakan perpaduan antara

pengetahuan, ketrampilan dan sikap seorang amil dalam mengemban suatu tugas

                                                            42 Al-Qurtubi, al-jami’ Li Ahkam Al-qur’an, (Beirut Libanon: Daar el-Kutub ‘Ilmiyyah 1413

H/1993M Jilid VII-VIII), h. 112-113 43  Sumarni, Pengelolaan Biaya Operasional Dalam Manajemen Zakat (Studi Pada LAGZIS

Peduli Cabang Jakarta, (Jakarta: Skripsi Program Studi Muamalat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h. 18

Page 46: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

36  

tertentu dan dilaksanakan secara penuh waktu, penuh kreativitas dan inovatif.

Hanya dengan profesionalitas yang tinggi, dana zakat yang dikelola akan menjadi

efektif dan efisien, apalagi jika profesionalitas itu diimbangi dengan sifat amanah.

Transparan, adalah sifat terbuka dalam pengelolaan melalui penyertaan

semua unsur dalam pengambilan keputusan dan proses pelaksanaan kegiatan.

Dengan transparanya pengelolaan zakat, maka dapat diciptakan suatu sistem

kontrol yang baik, karena tidak hanya melibatkan pihak intern organisasi saja

tetapi akan melibatkan juga pihak ekstern seperti para muzakki maupun

masyarakat secara luas. Dengan transparansi ini akan dapat meminimalkan rasa

curiga dan ketidak percayaan masyarakat terhadap amil. 44

Pengelolaan dan pendayagunaan dana zakat mesti berorientasi pada

pemberdayaan zakat produktif dan menjadi solusi pengentasan kemiskinan bagi

setiap mustahiq. Upaya ini difokuskan pada peningkatan ekonomi produktif yang

bersifat pemberdayaan produktivitas zakat sebagai bentuk program yang

diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup mustahiq dari sisi ekonomi. Artinya,

program tersebut bisa menjadikan usaha mustahiq berkembang dan memiliki nilai

tambah serta bisa memperbaiki kondisi finansialnya. Fikih tradisional secara

umum tidak menjelaskan secara memadai persoalan manajemen pengelolaan

dana-dana zakat dan sedekah. Dalam hal pengelolaan zakat, misalnya, tidak

muncul gagasan yang memadai tentang bagaimana pendayagunaan zakat agar

                                                            44   Departemen Agama RI, Direktorat Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat,

2007, h. 20.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

37  

memiliki dampak sosial dan ekonomi yang lebih meningkat bagi kalangan

masyarakat yang tak mampu. Seperti dalam hal zakat fitrah, gagasan progresif

seperti itu terhambat oleh karena adanya doktrin yang dipegang teguh dalam fikih

bahwa zakat fitrah hanya sah bila diserahkan kepada mustahik sebelum akhir

bulan Ramadhan. Dengan terpaku pada pandangan ini, zakat fitrah mustahil untuk

dimobilisasi secara luas guna dijadikan modal bagi pendanaan kegiatan

pemberdayaan sosial ekonomi jangka panjang.

Dengan demikian pengelolaan dan pendayagunaan zakat juga didasarkan

pada firman Allah SWT yang terdapat dalam surat at-Taubah ayat 60 yang

berbunyi:

* $yϑΡÎ) àM≈ s%y‰¢Á9 $# Ï™!# ts) à ù=Ï9 È⎦⎫ Å3≈ |¡yϑø9 $# uρ t⎦, Î#Ïϑ≈ yèø9 $# uρ $pκ ö n=tæ Ïπ x ©9 xσ ßϑø9 $# uρ öΝ åκ æ5θè=è% †Îûuρ

É>$ s%Ìh9 $# t⎦⎫ ÏΒÌ≈ tóø9 $# uρ †Îûuρ È≅‹ Î6y™ «!$# È⎦ø⌠ $# uρ È≅‹ Î6 ¡¡9 $# ( Zπ ŸÒƒ Ìsù š∅ÏiΒ «!$# 3 ª!$# uρ íΟŠ Î=tæ

ÒΟ‹ Å6 ym ∩∉⊃∪

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(Q.S At-Taubah/9: 60)

Ayat ini menjelaskan tentang kelompok orang yang berhak menerimanya

dan ayat 103 yang menjelaskan tentang pentingnya zakat untuk diambil

Page 48: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

38  

(dijemput) oleh para petugas (amil) zakat.45 Demikian pula petunjuk yang

diberikan oleh Rasulullah SAW kepada Muadz bin Jabal ketika diutus ke Yaman,

beliau mengatakan”.....jika mereka telah mengucapkan dua kalimat shahadat dan

melaksanakan shalat, maka beritahukanlah bahwasanya Allah SWT telah

mewajibkan zakat yang di ambil dari orang kaya mereka dan diberikan kepada

orang-orang fakirnya...”

Membahas Tentang pengelolaan dan pendayagunaan zakat, sebelumnya

perlu diingat bahwa zakat itu mempunyai dua fungsi utama.46 Pertama, adalah

untuk membersihkan harta benda dan jiwa manusia supaya senantiasa berada

dalam keadaan fitrah. Seseorang yang telah memberikan hartanya untuk

disampaikan kepada yang berhak menerimanya berarti pula bahwa ia telah

mensucikan harta dan jiwanya dengan pemberian itu sekaligus telah menunaikan

kewajiban agama, melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Kedua, zakat itu juga

berfungsi sebagai dana masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

sosial guna mengurangi jumlah angka kemiskinan. Dalam hal fungsi yang kedua

ini pemanfaatanya mempunyai arti yang lebih penting, sebagai salah satu upaya

untuk mencapai keadilan sosial. Agar tidak terjadi kepincangan-kepincangan

sosial ekonomi ini maka dengan adanya zakat, merupakan salah satu sarana untuk

menguranginya. Yang menjadi masalah selanjutnya adalah bagaimana

                                                            45  Didin Hafidhuddin, Mimbar Agama & Budaya, (Jakarta : UIN Jakarta, Volume XIX, No.3,

2002), h. 268 46Muhammad  Daud  Ali,  Sistem  Ekonomi  Islam:  Zakat  dan  Wakaf,  (Jakarta:  Penerbit 

Universitas Indonesia (UI‐Press), 1998), h. 62‐63.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

39  

menjadikan zakat agar berfungsi sebagai amal ibadah dan juga sebagai konsep

sosial, inilah arti dari pendayagunaan zakat. Atas dasar pengamatan dan telaah

selama ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan zakat dapat lebih

dispesifikasikan atau digolongan dalam empat bentuk pendayagunaan. 47

a. Bentuk pertama bersifat konsumtif tradisional, yaitu zakat dibagikan kepada

mustahiq untuk dibagikan secara langsung, seperti zakat fitrah yang diberikan

kepada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat mal

yang dibagikan habis secara langsung kepada para mustahiq.

b. Bentuk kedua konsumtif kreatif yaitu zakat yang diwujudkan dalam bentuk

lain dari wujud barangnya semula, seperti diberikan dalam bentuk alat-alat

sekolah, beasiswa, cangkul, gerabah dan lain sebagainya.

c. Bentuk ketiga produktif tradisional, yaitu dimana zakat diberikan dalam

bentuk barang-barang yang produktif seperti kambing, sapi, alat cukur,

pertukangan, mesin jahit dan lain-lain. Pemberian dalam bentuk ini akan dapat

menciptakan suatu usaha atau memberikan lapangan kerja baru bagi fakir

miskin.

d. Bentuk keempat adalah produktif kreatif, yaitu zakat diwujudkan dalam

bentuk permodalan bergulir baik untuk permodalan proyek sosial atau untuk

membantu penambahan modal pedagang atau pengusaha kecil. Pemanfaatan

dalam bentuk ketiga dan keempat ini adalah yag mendekati pada arti

pendayagunaan, yang harus kita kembangkan, sehingga makna syari’at zakat                                                             

47 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, h. 50

Page 50: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

40  

baik dari segi fungsi ibadah maupun sosialnya dapat tercapai seperti yang kita

diharapkan bersama.

3. Landasan Pengelolaan

Dalam pengelolaan zakat terdapat berbagai macam landasan pengelolaan,

diantaranya :

a. Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat

b. Undang-Undang nomor 17 tahun 2000 tentang perubahan ketiga atas Undang-

Undang no 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

c. Keputusan Menteri Agama nomor 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan

Undang-Undang nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat yang telah

disempurnakan dengan keputusan Menteri Agama nomor 373 tahun 2003

d. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan masyarakat Islam dan urusan Haji

nomor D-291 tahun 2000 tentang pedoman teknis pengelolaan zakat.

e. Undang-Undang RI nomor 36 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas

Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan

f. Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1981 tentang pelayanan kesejahteraan

sosial bagi fakir miskin

D. Undang-Undang No. 23 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat

Pengelolaan zakat pada masa penjajahan dan kemerdekaan memberikan

gambaran buram akan fungsi zakat di Indonesia. Antara komunitas muslim

Page 51: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

41  

dengan hasil zakat tidak memberikan gambaran seimbang.48 Pada masa orde baru,

kekhawatiran terhadap Islam ideologis memaksa pemerintah untuk tidak terlibat

dalam urusan zakat. Bahkan secara struktural, pemerintah tidak secara tegas

memberikan dukungan secara legal formal. Zakat sering dikumpulkan masih

dengan cara konvensional dan musiman. Namun dimulainya sistem demokrasi

setelah jatuhnya Presiden Soeharto pada tahun 1998, UU Zakat No. 38 Tahun

1999, adalah awal dari terbukanya keterlibatan publik secara aktif. Peran lembaga

zakat, bersama dengan struktur negara telah memfasilitasi pengaturan zakat

dengan lembaga-lembaga khusus yang dilindungi oleh UU. Namun, UU zakat No.

38 tahun 1999 tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam

masyarakat sehingga perlu diganti dengan UU zakat no. 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat. 49

Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Gondo Radityo Gambiro (F-PD),

salah satu dasar pertimbangan Komisi VIII DPR mengajukan usul perubahan UU

No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat adalah pertimbangan bahwa UU

No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dianggap masih belum optimal

untuk mengakomodir penyelenggaraan kewajiban zakat dalam sistem yang

                                                            48   Trie Anis Rosyidah dan Asfi Manzilati, Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2011 Terhadap Legalitas Pengelolaan Zakat Oleh Lembaga Amil Zakat (Studi Pada Beberapa LAZ Di Kota Malang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 2

49  PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, http://pusat.baznas.go.id/wp-content/perpu/UU%20No%2023%20Tahun%202011%20(Penjelasan).pdf, Diakses tanggal 17 September 2014

Page 52: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

42  

profesional.50 Karenanya undang-undang tersebut sudah tidak sesuai dengan

perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti agar

kebijakan pengelolaan zakat dapat dilakukan secara terarah, terpadu, dan

terkoordinasi dengan baik serta disesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

Ada beberapa pokok yang diajukan dalam revisi UU no 38 tahun 1999

yaitu tata kelola zakat, sanksi mangkir zakat, dan persoalan wajib zakat dan pajak

karena diperlukan kejelasan tentang peran pengatur, pengawas, dan operator.

Sehingga ditetapkan di Jakarta oleh Menteri Agama RI Prof. DR. H. Said Agil

Husin Al Munawar, MA pada tanggal 18 Juli 2003 mencabut Keputusan Menteri

Agama Nomor 581 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Menurut Yusuf Wibisono sebagai ahli

pemohon dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi, amandemen UU 38/1999

sudah dimulai di DPR pada periode 2004-2009. Pada tahun 1999 UU 38/1999

sudah masuk di RUU Prioritas Tahun 1999 tapi gagal diselesaikan.51

Sejak awal proses amandemen, ada dua draft yang secara umum bertolak

belakang, yaitu draft RUU dari masyarakat sipil dan draft RUU dari pemerintah.

Pada awal Maret 2010 DPR menyelesaikan RUU Pengelolaan Zakat. RUU yang

dibuat oleh DPR cenderung mengakomodir masyarakat sipil. Kemudian RUU

diajukan ke pemerintah untuk dimintakan DIM (Daftar Isian Masalah). DIM dari

                                                            50  DPR  Setujui RUU Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) Menjadi Undang-Undang,

http://news.detik.com/read/2011/11/01/010003/1756911/727/dpr-setujui-ruu-zakat-infaq-dan shodaqoh--zis--menjadi-undang-undang, Diakses tanggal 17 September 2014 

51 Trie Anis Rosyidah dan Asfi Manzilati, Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Terhadap Legalitas Pengelolaan Zakat Oleh Lembaga Amil Zakat, h. 8 

Page 53: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

43  

pemerintah baru muncul di awal tahun 2011. Dua draft yang bertolak belakang

dibahas di DPR pada pertengahan 2011. Masa sidang keempat DPR pada

pertengahan 2011 berlangsung singkat, yakni tiga bulan, akhirnya amandemen

UU no 38/1999 tentang pengelolaan zakat selesai. Akhir tahun 2011 lalu, DPR RI

mensahkan UU hasil amandemen yang kemudian diberi nomor UU nomor 23

tahun 2011. Akhirnya UU no 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat disahkan

di Jakarta pada tanggal 25 November 2011 oleh Presiden Republik Indonesia,

DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 25

November 2011 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia, Amir Syamsudin.

Setelah resmi menjadi UU, terdapat penambahan pasal-pasal dalam UU

Zakat No. 23 Tahun 2011 yang belum diatur dalam UU no. 38/1999, yaitu : 52

a. Terdapat penambahan ayat, penjabaran definisi yang terkait dengan

pengelolaan zakat.

b. Pasal 5 ayat (1), untuk melaksanakan pengelolaan zakat, pemerintah

membentuk BAZNAS.

c. Pasal 7 ayat (1), dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6, BAZNAS menyelenggarakan fungsi:

1) perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

2) pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian,dan pendayagunaan zakat;

                                                            52  Trie Anis Rosyidah dan Asfi Manzilati, Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2011 Terhadap Legalitas Pengelolaan Zakat Oleh Lembaga Amil Zakat, h. 7 

Page 54: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

44  

3) pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

dan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

d. Pasal 17, untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk

LAZ.

e. Pasal 18,penjelasan mengenai ayat 1yaitupembentukan LAZ wajib mendapat

izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri dan ayat 2, izin

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan apabila memenuhi

persyaratan paling sedikit bila:

a) terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang

pendidikan, dakwah, dan sosial;

b) berbentuk lembaga berbadan hukum;

c) mendapat rekomendasi dari BAZNAS;

d) memiliki pengawas syariat;

e) memiliki kemampuan teknis, administratif dan keuangan untuk

melaksanakan kegiatannya;

f) bersifat nirlaba;

g) memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat;

dan

h) bersedia diaudit syariah dan diaudit keuangan secara berkala.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

45  

f. Pasal 38, setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat

melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa

izin pejabat yang berwenang.

g. Pasal 41, setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dipidana dengan pidana

kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Page 56: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

46  

BAB III

PROFIL LAZIS PP MUHAMMADIYAH

A. Sejarah LAZIS PP Muhammadiyah53

lazis PP Muahammadiyah yang selanjutnya disingkat LAZISMU adalah

lembaga nirlaba tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan

masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan

dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan

instansi lainnya. 54

Berdiri pada tahun 2002 yang ditandai dengan penandatangan deklarasi

oleh Prof. Dr. HA. Syafi'i Ma'arif, MA (Buya Syafi'i) dan selanjutnya dikukuhkan

oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional

melalui SK No. 457/21 November 2002.

Latar belakang berdirinya LAZISMU terdiri atas dua faktor.55 Pertama,

fakta Indonesia yang berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas,

kebodohan dan indeks pembangunan manusia yang sangat rendah. Semuanya

berakibat dan sekaligus disebabkan tatanan keadilan sosial yang lemah.

Kedua, zakat diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong keadilan

sosial, pembangunan manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan. Sebagai

                                                            53http://www.lazismu.org/index.php/profil/latar-belakang, Diakses pada tanggal 13 Februari

2014. 54 http://www.lazismupekalongan.org/tentang-kami/, Diakses pada tanggal 13 Februari 2014 55 http://lazismu.rsi.co.id/index.php/beranda/latar-belakang, Diakses pada tanggal 13 Februari

2014

Page 57: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

47  

Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi zakat,

infaq dan wakaf yang terbilang cukup tinggi. Namun, potensi yang ada belum

dapat dikelola dan didayagunakan secara maksimal sehingga tidak memberi

dampak yang signifikan bagi penyelesaian persoalan yang ada.

Berdirinya LAZISMU dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat

dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari

penyelesai masalah (problem solver) kondisi kebangsaan yang terus berkembang.

Dengan budaya kerja amanah, professional dan transparan, LAZISMU berusaha

mengembangkan diri menjadi Lembaga Zakat terpercaya. Dan seiring waktu,

kepercayaan public semakin menguat.

Dengan spirit kreatifitas dan inovasi, LAZISMU senantiasa menproduksi

programprogram pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan perubahan

dan problem sosial masyarakat yang berkembang.

Kepengurusan LAZISMU pada periode awal dipimpin oleh Prof. Dr. HM.

Din Syamsuddin, MA (Tokoh umat Islam dan pimpinan ormas terbesar,

Muhammadiyah) dengan sekretaris Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari MA. Dan

memasuki periode ke-2 ini, kepengurusan LAZISMU dipegang oleh Drs. H.

Hajriyanto Y. Thohari, MA dan Sekretarisnya adalah Ahmad Imam Mujadid Rais,

S.Ip.56

                                                            56  http://www.slideshare.net/LAZISMU/tani‐bangkit‐farmers‐empowerment, Diakses pada 

tanggal 13 Februari 2014 

Page 58: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

48  

Dalam operasional programnya, LAZISMU didukung oleh Jaringan Multi

Lini, sebuah jaringan konsolidasi lembaga zakat yang tersebar di seluruh propinsi

yang menjadikan program-program pendayagunaan LAZISMU mampu

menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara cepat, terfokus dan tepat sasaran.

B. Visi danMisi57

Adapun visi dan misi LAZISMU adalah sebagai berikut:

1. Visi : Menjadi Lembaga Amil Zakat Terpercaya.

2. Misi :

a. Optimalisasi kualitas pengelolaan ZIS yang amanah, profesional dan

transparan.

b. Optimalisasi pendayagunaan ZIS yang kreatif, inovatif dan produktif.

c. Optimalisasi pelayanan donatur

C. Legalitas58

LAZISMU memperoleh pengukuhan sebagai Lembaga Amil Zakat

Nasional sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama nomor 457 tanggal 21

Nopember 2002. Dalam operasionalnya, LAZISMU memiliki kultur kerja, yaitu

amanah, profesional, transparan, melayani, kreatif dan inovatif.

                                                            57http://www.lazismu.org/index.php/profil/visi-dan-misi, diakses pada tanggal 13-02-2014. 58http://www.lazismu.org/index.php/profil/legalitas, diakses pada tanggal 13-02-2014.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

49  

D. Kebijakan Strategis59

Kebijakan strategis program LAZISMU tahun 2010-2012difokuskan pada

pendayagunaan produktif yang terdiri atas :

1. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Micro EconomicEmpowerment)

2. Pemberdayaan Pertanian dan Peternakan (Agriculture & Livestock

Empowerment)

3. Pengembangan pendidikan (Education Development)

4. Pelayanan Sosial dan Dakwah (Social & Dakwah Services)

Kebijakan strategis ini selanjutnya dijabarkan kedalam berbagai

programpendayagunaan yang fokus pada sasaran yang disusun berdasarkan

analisakebutuhan sasaran, beroreintasi pada skala prioritas dan bertumpu

padaspirit kreatifitas dan inovasi serta azas partisipatif dengan tetap

memegangteguh prinsip-prinsip Syariah.

E. Struktur Lembaga60

1) WALI AMANAH :Prof. Dr. H.M. Amin Rais, M.A.

Prof. Dr. H.A. Syafii Maarif, M.A.

Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A.

Prof. Dr. H.A. Malik Fadjar, M.Sc.

2) DEWAN SYARIAH : Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc.,M.A.

Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.

                                                            59http://www.lazismu.org/index.php/profil/kebijakan-strategis, diakses pada tanggal 13-02-

2014. 60http://www.lazismu.org/index.php/profil/tim-manajemen, diakses pada tanggal 13-02-2014.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

50  

Prof. Dr. H. Fathurrahman Jamil, M.A.

3) BADAN PENGAWAS : Drs. H.A. Dahlan Rais, M.Hum.

Prof. Dr. H. Fasichulisan, Apt.

Drs. H. Goodwill Zuber

4) BADAN PENGURUS

Ketua : Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari, M.A.

Wakil Ketua : H. Syafruddin Anhar, S.E., M.E.

Wakil Ketua : Drs. H. Irsyadul Halim

Sekretaris : Ahmad Imam Mujadid Rais, S.Ip

5) BADAN PELAKSANA

President Director : Ir. M. Khoirul Muttaqin

Fundraising Director : Nanang Q el-Ghazal, ST

Financial Director : Upik Rahmawati, SE

Program Director : Hari Eko Purwanto, S.Sos

F. Program Pendayagunaan yang Dilakukan LAZISMU

Dalam aktivitasnya, LAZISMU memiliki program pendayagunaan yang

secara garis besar terpusat pada tiga sektor, yaitu sektor ekonomi mikro atau

micro economic empowerment, sektor pendidikan atau education development,

sektorpertanian dan peternakan atau agriculture and livestock empowerment,

Page 61: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

51  

sektor dakwah dan kemanusian atau social and dakwah services. Setiap sektor

memilik program-program yang penjabarannya sebagai berikut:61

1. Micro Economic Empowerment

a. Micro Finance Development (MFD)

Micro Finance Development adalah program pengembangan

LembagaKeuangan Mikro (LKM) yang memiliki tugas utama memberi

permodalan danpendampingan kepada pelaku usaha mikro masyarakat.

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) ini didesain secara khusus untuk

memberipermodalan usaha mikro melalui skema dana bergulir (revolving

fund sceme) dengansistem pinjaman tanggung renteng, tanpa agunan dan

tanpa bunga (qordul hasan).

Sistem pendampingan oleh lembaga keuangan mikro ini dilaksanakan

melalui polakelompok (community development) dengan menitik beratkan

pendampingan padapengelolaan usaha, manajemen keuangan, pembinaan

keluarga dan pembinaanagama.

Inilah yang membedakan lembaga ini dengan Lembaga Keuangan

Mikro (LKM)lainnya yakni pola permodalan yang tanpa agunan dan tanpa

bunga serta manfaatpendampingan yang terdiri atas bina usaha, bina keluarga

dan bina agama.Program Micro Finance Development (MFD) dirintis sejak

tahun 2004 melaluipembentukan Baitul Maal (BM) yang menjalankan

                                                            61 http://www.lazismu.org/index.php/profil/latar-belakang, Diakses pada tanggal 13 Februari

2014..

Page 62: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

52  

aktifitas kerjanya ditingkatkecamatan yang operasionalisasinya berada dalam

pembinaan PimpinanMuhammadiyah setempat.

Hingga tahun 2009, Program Micro Finance Development (MFD)

telah berhasilmendirikan 98 Baitul Maal yang tersebar diseluruh wilayah

Indonesia dan telahmelayani kurang lebih 35 ribu pelaku usaha mikro.

Dengan mempelajari operasionalisasi Baitul Maal (BM) di lapangan.

Maka tahun ini, LAZISMU membentuk BANK ZAKAT, sebuah Lembaga

Keuangan Mikro yangmemiliki aktifitas permodalan dan pendampingan

pelaku usaha kecil melalui sistemkelompok (Community Development)

dengan sasaran utama pedagang kecil di pasartradisional dan sekitarnya serta

pelaku usaha dari kelompok perempuan.

b. Youth Entrepreneurship

Dengan motto “Yang Muda Yang Berdaya”, YES Program bertujuan

untukmembangun etos kewirausahaan generasi muda dalam tiga ranah

strategis, yaitu:

1) Ranah Kognitif yaitu membangun mental dan spirit

kewirausahaangenerasi muda.

2) Ranah afektif, dengan membangun kemampuan manajerial dan

skillberwirausaha.

3) Ranah psikomotorik. Yakni membangun kemampuan untukmendirikan

dan mengelola wirausaha dengan baik.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

53  

Youth Entrepreneurship (YES!) didesain dalam beberapa aktifitas

programdiantaranya: pendidikan dan pelatihan, pemagangan,

beastudikewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi pendirian usaha serta

bantuanpermodalan usaha.Kebijakan strategis program YES! adalah

mengembangkan kewirausahaangenerasi muda dalam konteks industri kreatif.

Dimana peserta program akandidorong dan dididik untuk mampu mendirikan

dan mengembangkan usahaberbasis kreatifitas.

Pertama kali diluncurkan pada tahun 2008, YES Program telah melatih

danmemberikan modal usaha kepada 9 kelompok pemuda di 5 kota besar di

pulauJawa bekerjasama dengan Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI).YES

Program juga telah memberikan permodalan kepada anak-anak mudasecara

perseorangan untuk mendirikan usaha melalui skema pinjaman danabergulir

dengan sistim Qordhul Hasan.

c. Kampoeng Creative

“Untuk dunia !“ adalah motto Kampoeng Creative.

Bagaimanamerubah desa yang tidak dikenal dunia menjadi desa yangmampu

berpartisipasi secara global adalah visi yang diusungnya.

Kampoeng Creative adalah program pemberdayaan masyarakatdesa

melalui pengembangan industri kreatif (kerajinan, garmen,kesenian, dst)

berbasis sumber daya lokal. Program inimerupakan bagian dari upaya

mewujudkan Gerakan NasionalIndonesia Kreatif.Aktifitas program

Kampoeng Creative terdiri atas pembentukan klaster-klaster industri melalui

Page 64: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

54  

strategi Lead ofEmpowerment. Posisi LAZISMU dalam program ini

adalahsebagai lembaga intermediasi yang berperan dalam prosescommunity

development, pelatihan, permodalan dan aksespermodalan, linkage sumber

daya dan fasilitasi pemasaran.Program ini bersifat terbuka bagi Perguruan

Tinggi, Perusahaandan Instansi terkait lainnya dalam rangka kemitraan.

Muhammad Yunus mengatakan, bila kunci kesuksesannya

membangunGrameen Bank adalah berasal dari sisi keagungan para wanita.

Menurutnyaselain lebih ulet, wanita ternyata lebih tertib dalam

mengembalikan kredit.Artinya, dari sisi finansial wanita lebih bankable

dibandingkan pria.

Sisi-sisi keagungan wanita tersebutlah yang menyadarkan LAZISMU

dan PP.Aisiyah akan pentingnya pemberdayaan ekonomi keluarga bagi

kaumperempuan. Sebuah kesadaran yang terejawantahkan dengan

membentukbeberapa usaha pemberdayaan ekonomi berbasis majelis taklim

yang telahdimiliki dan tersebar di seluruh Indonesia. Sampai saat ini

LAZISMU danAisyiyah telah memiliki berbagai program pemberdayaan

perempuan dalam bentuk Baitul Maal wa Tamwil sejumlah 12,

toko/warung/kios/kantin ada 49buah, 4 lembaga Kursus ketrampilan, 87 buah

home industri, 156 buahBUEKA, dan sekitar 1587 UMKM binaan 'Aisyiyah.

Dengan visi “tertatanya kemampuan organisasi dan jaringan

aktivitaspemberdayaan ekonomi keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat”, LAZISMU dan majelis ekonomi PP. Aisiyah bergerak di

Page 65: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

55  

bidangpemberdayaan ekonomi rakyat kecil dan menengah serta

pengembangan-pengembangan ekonomi kerakyatan.Pemberdayaan

perempuan dalam sisi keuangan memang menjadi lebihstrategis, karena

dengan memberdayakan perempuan maka secara tidaklangsung

memberdayakan keluarga, pencukupan gizi bagi anak, dan jugapendidikan

pengelolaan kelompok bagi para perempuan.

2. Education Development

a. Integrated development of education (IDE)

IDEadalah programpengembangan sekolah secara terpadu yang dapat

menciptakansiswa didik unggul dalam bidang keagamaan, karakter

dankeilmuan.Bentuk program IDE yang akan dilaksanakan secara terpadu

dalam satu sasaran program adalah peningkatan sarana dan prasarana sekolah,

pengembangan sistem pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya

pengajar, dan pemberian beasiswa bagi peserta didik dari keluarga yang

tidakmampu.

Dalam operasionalnya, program IDE tidak dioreintasikan

untukmembangun sekolah baru namun lebih fokuskan padapembenahan

sekolah-sekolah yang ada, yang secara fisik sangatmemprihatinkan, kurang

sarana-prasara pendidikan dan sistempengelolaan yang lemah, namun

sebenarnya memiliki nilaistrategis ditengah masyarakat.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

56  

Sasaran utama program IDE adalah Sekolah Dasar (SD) dan

SekolahMenengah Pertama (SMP) yang berada di kawasan pinggiran

danpelosok.

b. 1000 sarjana

Program 1000 Sarjana adalah program pemberian beasiswa kepada

lulusanSLTA dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan

kejenjangkesarjanaan.Tujuan utama program 1000 Sarjana adalah pertama,

untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang memiliki kecakapan hidup,

karakter, intelektualitas dan budi pekerti yang tinggi, dan yang kedua sebagai

strategi besar memutus mata-rantai kemiskinan. Mereka yang telah

menempuh pendidikan sarja diharapkan mampu mengangkat keluarganya dari

jurang kemiskinan.

Adapun bentuk beasiswa program 1000 sarja ini adalah:

1) Beasiswa Berprestasi

Beasiswa ini akan diberikan kepada lulusan SLTA terbaik untuk

menempuhpendidikan di Perguruan Tinggi (PT) dalam negeri baik swasta

maupunnegeri.Peserta dalam bentuk ini akan mendapatkan beasiswa

penuh yang terdiri atas biaya pendidikan selama 8 semester, tunjangan

biaya hidup bulanan, dan tunjangan buku pelajaran.

2) Beasiswa Khusus

Beasiswa khusus adalah beasiswa yang akan diberikan kepada

lulusanSLTA (melalui proses seleksi) untuk menempuh program studi

Page 67: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

57  

khusus diPerguruan Tinggi (PT) di dalam negeri. Beasiswa ini ditujukan

untukmembentuk kader pelopor penggerak masyarakat dan kader

peneliti.Adapun program studi khusus tersebut diantaranya adalah

kesehatanmasyarakat, pertanian dan peternakan, kesejahteraan

masyarakat,ekonomi, sains dan teknologi.

Peserta dalam bentuk ini akan mendapatkan beasiswa penuh yang

terdiriatas biaya pendidikan selama 8 semester, tunjangan biaya hidup

bulanan, dan tunjangan buku pelajaran.

3) Beastudi Kekaryaan

Beasiswa kekaryaan diberikan kepada mereka yang sedang

menempuhpendidikan di Perguruan Tinggi (PT) dengan syarat masing-

masing memiliki prestasi, karya penelitian dan menjadi penggerak

dakwah.

Peserta dalam bentuk ini akan menjadaptan beasiswa dalam

bentuktunjangan biaya pendidikan selama 4 semester.

c. Beasiswa SLTA (BETA)

Program BETA adalah program pemberian beasiswa kepadasiswa-

siswi SLTA yang berprestasi dari keluarga kurangmampu.Program beasiswa

SLTA terdiri atas dua jenis:

1) Beasiswa Penuh adalah beasiswa yang diberikan secarapenuh kepada

penerima program selama 3 tahun.Beasiswa penuh berbentuk beasiswa

pendidikan (SPP)dan tunjangan sarana belajar.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

58  

2) Beasiswa Tahunan adalah beasiswa yang diberikanselama 1 tahun kepada

siswa-siswi SLTA berprestasi yangduduk di kelas 3. Beasiswa tahunan

berbentuk beasiswapendidikan (SPP) dan tunjangan sarana belajar.

Berjalan sejak tahun 2003, program ini telah mampumemberi beasiswa

kepada 2.344 siswa-siswi berprestasidari keluarga kurang mampu dan telah

mengkau hampirseluruh wilayah Indonesia.

3. Agriculture and livestock development

a. Tani bangkit!

Pemberdayaan pertanian memiliki nama aksi Tani Bangkit! yaitu

programpemberdayaan dengan model one stop empowerment yang terdiri

atascommunity development, pendampingan pengelolaan pertanian

danpermodalan. Visi utama pemberdayaan ini adalah membangun

kemandirian danmenciptakan sistem berkeadilan bagi Petani.Pemberdayaan

ini merupakan sinergi aksi antara MPM Muhammadiyah denganLAZISMU

yang memiliki aktifitas program pemberdayaan yang meliputi:

1) Pendampingan pengelolaan pertanian/perkebunan, yang meliputi

pendampingan pengelolaan lahan, pendampingan pemupukan organik,

pendampingan manajemen pengairan, pendampingan cara tanam, dan

pendampingan pengelolaan paska panen yang terdiri atas

produksi,packaging dan pemasaran.

2) Community Development, yangmeliputipembentukan kelompok tani,

pendampingan advokasi kebijakan pertanian, pengembangan unit usaha

Page 69: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

59  

bersama ( Koperasi Tani), dan permodalanusaha pertanian yaitu melalui

permodalan bergulir dan linkagelembaga pembiayaan.

Sinergi Tani Bangkit ini telah berhasil melakukan pendampingan

masyarakatpetani di kab. Kebumen, Pemalang, Kab. Indramayu – Jawa

Tengah dan PadangsumateraBarat.

b. Peternakan masyarakat mandiri (PMM)

Pemberdayaan peternakan dilaksanakan melalui program

peternakanmasyarakat mandiri (PMM) yaitu program pemberdayaan

masyarakatmelalui pengembangan peternakan dengan pendekatan Lead

ofEmpowerment ( Kader Pelopor Peternakan).Kader Pelopor Peternakan

adalah kader pelopor yang menetapdisebuah kawasan atau pedesaan dan

bersama-sama masyarakatmengembangkan budidaya ternak.Selain itu kader

pelopor perperan dalam proses community development, pendampingan

budidaya ternak, permodalan dan aksespermodalan serta pengembangan

saluran pemasaran bersama.

Aktifitas program Peternakan Masyarakat mandiri (PMM) meliputi

bantuan permodalan ternak untuk masyarakat, pendampingan/pelatihan

budidaya ternak, pembentukan klaster peternakan masyarakat, dan

pengembangan saluran pemasaran hasil ternak.

Hingga 2010, PMM telah dikembangkan di kab. Pandeglang

Bantendan Kab. Tasikmalaya Jawa Barat.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

60  

4. Social and dakwah service

a. Humanitarian rescue

Layanan Kemanusiaan dan kesehatan Masyarakat (Humanitarian

Rescue)dikhususkan untuk penanganan bencana (baik alam maupun

bencanapeperangan dan kelaparan) dan pelayanan kesehatan masyarakat

dikantong-kantong kemiskinan melalui unik kerja khusus yang diberi

namaPKO.

Adapun aktifitas program Layanan Kemanusiaan dan

Kesehatanmasyarakat antara lain adalah pertama, layanan kesehatan

masyarakat berupa layanan kesehatan keliling, bantuan berobat dan

pengobatan. Dan kedua, penanganan bencana yang dalam penanganannya,

baik bencana alam maupun bencanakemanusiaan seperti kelaparan dan

peperangan, PKO memiliki aktifitasprogram yang dibagi dalam 3 tahap:

1) Tahap tanggap darurat (evakuasi, bantuan makanan, pengobatan dantenda

darurat)

2) Tahap Rehabilitasi : (terapi psiko-sosial, fungsionalisasi sistem

sosialekonomi)

3) Rekonstruksi : Perbaikan infrastruktur, pengembagan ekonomimasyarakat.

b. Da’i mandiri

Da'i Mandiri adalah program pengiriman Juru Dakwah diwilayah

pedalaman dan kawasan suku terasing melaluisistem community development.

Da'i Mandiri adalah konsepgerakan dakwah melalui pendekatn

Page 71: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

61  

pemberdayaanmasyarakat.Aktifitas program Da'i Mandiri meliputi bantuan

sarana dan prasarana dakwah, pelatihan community development untuk da'i

(JuruDakwah), tunjangan hidup dan bantuan permodalan usaha untukda'i

(Juru Dakwah).

Bantuan permodalan usaha untuk da'i dimaksudkan sebagaiupaya

pembangunan kemandirian ekonomi juru dakwahsehingga mereka akan

semakin berkhitmad dalam upayasyiar Islam dan pemberdayaan masyarakat.

Program ini telah berjalan sejak tahun 204 dan telah berhasilmengirimkan

Juru Dakwah kepedalaman sebanyak 494 Da'i.

c. Komunitas hati

Pengajian Komunitas Hati adalah aktifitas pengajian yangdilaksanakan

oleh LAZISMU di gedung-gedung perkantoran.Selain pengajian, program ini

juga menfasilitasi pembentukankomunitas pengajian yang akan melakukan

aktifitasnyasecara sistematis dan rutin.Pengajian Komunitas Hati lebih

diutamakan pada pemilihantema-tema sederhana, actual dan tema

motivasional.

Tujuanprogram ini adalah menyemaikan nilai-nilai Islam untuk

membangun pribadi unggul, berkarakter dan beretos kerjatinggi. LAZISMU

juga membuka kesempatan bagi Majelis TaklimPerkantoran, kelompok

karyawan maupun komunitasekskutif untuk menyelenggarakan Pengajian

Komunitas Hati.

Page 72: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

62  

BAB IV

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23

TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PADA LAZIS PP MUHAMMADIYAH

A. Analisis Sistem Pengelolaan Zakat Menurut UU No. 23 Tahun 2011

Selama ini pengelolaan zakat berdasarkan undang-Undang Nomor 38

Tahun 1999 dinilai sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum

dalam masyarakat serta banyak pihak yang merasakan masih banyak kekurangan

dan kelemahan dalam menjawab permaslahan perzakatan di tanah air. Oleh

karena di dalam Undang-Undang Pengelolaan Zakat yang baru perlu adanya

pengelolaan zakat yang lebih terintegrasi atau terorganisir dan terarah dengan

mengedepankan perencanaan, pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan.

Maka dikeluarkanlah Undang-Undang Pengelolan Zakat yang baru yaitu Undang-

Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat yang disahkan oleh

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Tanggal 25 November 2011.

Seperti yang telah dibahas dalam Landasan teori di BAB II, Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2011 terdapat penambahan pasal-pasal dari UU Zakat

No. 23 Tahun 2011 yang belum diatur dalam UU no. 38/1999, perbedaan tersebut

adalah :62

                                                            62 Trie Anis Rosyidah, “Implementasi Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 Terhadap

Legalitas Pengelolaan Zakat Oleh Lembaga Amil Zakat”, Jurnal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.hal 7.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

63  

h. Terdapat penambahan ayat, penjabaran definisi yang terkait dengan

pengelolaan zakat.

i. Pasal 5 ayat (1), untuk melaksanakan pengelolaan zakat, pemerintah

membentuk BAZNAS.

j. Pasal 7 ayat (1), dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6, BAZNAS menyelenggarakan fungsi:

4) perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

5) pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian,dan pendayagunaan zakat;

6) pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

dan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

k. Pasal 17, untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk

LAZ.

l. Pasal 18, penjelasan mengenai ayat 1yaitupembentukan LAZ wajib mendapat

izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri dan ayat 2, izin

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan apabila memenuhi

persyaratan paling sedikit bila:

i) terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang

pendidikan, dakwah, dan sosial;

j) berbentuk lembaga berbadan hukum;

k) mendapat rekomendasi dari BAZNAS;

l) memiliki pengawas syariat;

Page 74: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

64  

m) memiliki kemampuan teknis, administratif dan keuangan untuk

melaksanakan kegiatannya;

n) bersifat nirlaba;

o) memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat;

dan

p) bersedia diaudit syariah dan diaudit keuangan secara berkala.

m. Pasal 38, setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat

melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa

izin pejabat yang berwenang.

n. Pasal 41, setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dipidana dengan pidana

kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Selanjutnya ada empat hal pokok yang dilakukan dalam sistem Lembaga

Amil Zakat pada umumnya, yaitu Pengumpulan, Pendistribusian, Pendayagunaan,

dan Pelaporan. Dalam Undang- Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat hal tersebut dijelaskan dalam BAB III yang terdiri dari beberapa pasal-pasal

sebagai berikut :63

                                                            

63 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan zakat

Page 75: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

65  

1. Bagian kesatu Pengumpulan

a. Pasal 21

(1) Dalam rangka pengumpulan zakat, muzaki melakukan penghitungan

sendiri atas kewajiban zakatnya.

(2) Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri kewajiban zakatnya, muzaki

dapat meminta bantuan BAZNAS.

b. Pasal 22 Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ

dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

c. Pasal 23

(1) BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap

muzaki.

(2) Bukti setoran zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan

sebagai pengurang penghasilan kena pajak.

d. Pasal 24, Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh BAZNAS, BAZNAS

provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota diatur dalam Peraturan Pemerintah.

2. Bagian Kedua pendistribusian

a. Pasal 25, Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai dengan syariat

Islam.

b. Pasal 26, Pendistribusian zakat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25,

dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip

pemerataan, keadilan, dan kewilayahan.

Page 76: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

66  

3. Bagian Ketiga Pendayagunaan

a. Pasal 27

(1) Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka

penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

(2) Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha

produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Menteri.

4. Bagian Keempat Pengelolaan Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan

Lainnya

a. Pasal 28

(1) Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak,

sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.

(2) Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial

keagamaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai

dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukkan yang

diikrarkan oleh pemberi.

(3) Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus

dicatat dalam pembukuan tersendiri.

Page 77: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

67  

5. Bagian Kelima Pelaporan

a. Pasal 29

(1) BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan

pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya

kepada BAZNAS provinsi dan pemerintah daerah secara berkala.

(2) BAZNAS provinsi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan

zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada

BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala.

(3) LAZ wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak,

sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan

pemerintah daerah secara berkala.

(4) BAZNAS wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat,

infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Menteri secara

berkala.

(5) Laporan neraca tahunan BAZNAS diumumkan melalui media cetak atau

media elektronik.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan BAZNAS kabupaten/kota,

BAZNAS provinsi, LAZ, dan BAZNAS diatur dalam Peraturan

Pemerintah.

Dengan dikeluarkannya Undang- Undang no. 23 tahun 2011 tentang

pengelolan zakat tersebut menunjukkan adanya perhataian pemerintah terhadap

pengelolaan zakat di Indonesia, akan tetapi hal ini perlu untuk dicermati ulang

Page 78: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

68  

oleh pemerintah, karena di dalam Undang- undang tersebut terdapat beberaapa

pasal yang harus diperbaiki demi kemajuan pengelolaan zakat kedepannya.

Adapun beberapa pasal krusial menurut penulis diantaranya sebagai berikut:64

Pasal 5 ayat (1). Untuk melaksanakan pengelolaan zakat, Pemerintah

memebentuk BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasinal). Seperti diketahui pengakuan

terhadap pengelolaan zakat oleh BAZNAS dan LAZNAS. Akan tetapi dengan

pasal 5 ayat 1 ini menandakan bahwasannya pemerintah akan melakukan

sentralisasi zakat nasional.

Dalam pasal ini dijelaskan dimana semua pengelolaan zakat nasional

dilakukan satu pintu melalui BAZNAS, artinya yang memiliki tangung jawab dan

wewenang penuh dalam pengelolaan zakat Nasional adalah BAZNAS.

Pasal 7 ayat (1). Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal

6, BAZNAS menyelenggarakan fungsi: (a) perencanaan pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat; (b) pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunan zakat; (c) pengendalian pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat; (d) pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksaan pengelolaan zakat.

Dalam pasal tidak dijelaskan secara spesifik, apakah BAZNAS sebagai

regulator ataukah sebagai operator (pelaksana) pengelolaan zakat nasional.

Tentunya ini membuat tumpang tindih antara fungsi BAZNAS dan LAZ.

                                                            64 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengeloaan Zakat

Page 79: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

69  

Pasal 17 ayat (1). Untuk membantu BAZNAS dalam pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ.

Dalam hal ini LAZNAS diposisikan dibawah BAZNAS dan bertugas membantu

pengelolaan BAZNAS.

Seperti yang kita ketahui bahwa LAZNAS telah berdiri jauh sebelum

keluarnya Undang- Undang no. 38 tahun 1999, dan sekarang LAZNAS di

posisikan sebagai pembantu BAZNAS dalam pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat.

Pasal 18 ayat (2). Pemeberian izin bagi LAZ yang harus mempersyaratkan LAZ

harus berbentuk ormas.

Dengan Undang- Undang seperti ini tentunya akan menyulitkan

perkembangan LAZ kedepannya karena untuk mendapatkan izin LAZ harus

berbentuk ormas. Karena tidak semua LAZ yang ada terbentuk dari sebuah ormas.

Pasal 29. Menjelaskan tentang “koordinasi” BAZNAZ dan BAZNAS Provinsi,

BAZNAS Kab./ Kota serta antara BAZNAS dan LAZ, perlu dijelaskan secara rinci

mekanismenya.

Pasal ini menurut penulis masih umum, karena kata “koordinasi” dalam

hal ini masih multitafsir. Tentunya hal ini akan menimbulkan kebingungan dalam

pelaksanaannya. Seharusnya dirinci saja dalam pasal tersebut, supaya langsung

jelas pelaksanaannya seperti yang diharapkan.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

70  

Pasal 38. Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat

melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa izin

pejabat yang berwenang.

Pasal ini sebenarnya tidak salah secara hukum Islam, akan tetapi jika

dilihat dari sudut pandang ke Indonesiaan tentunya hal ini akan banyak

berbenturan dengan pihak-pihak lain. Seperti yang kita ketahui Indonesia

bukanlah negara Islam, akan tetapi negara hukum. Maka dari itu mewajibkan

pemeluk Islam untuk menunaikan zakatnya, tapi kenyataannya masih sangat sulit

untuk memberikan ketertarikan dan pemahaman untuk berzakat. Sehingga

kewajiban zakat ini masih bersifat ajakan tanpa disertai hukuman bagi yang tidak

menunaikan zakat. Dengan adanya pasal 38 diatas, tentunya hal ini akan

menurunkan minat masyarakat untuk melakukan pengumpulan zakat, karena

peraturan yang ditetapkan. Misalnya pengumpulan zakat di masjid- masjid, panti

asuhan, yayasan, dan lain- lain yang akan terkena dampak atas berlakunya

Undang- Undang ini jika mereka tidak mempunyai regulasi dan badan hukum

yang sah.

Pasal 41. Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 dipidana dengan pidana

kurungan paling lama 1 (satu) tahun, dan/ atau pidana denda paling banyak

Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Dengan adanya hukuman denda seperti ini alangkah baiknya jika

dialihkan bagi orang yang tidak membayar zakat, padahal ia mampu dan memiliki

Page 81: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

71  

penghasilan yang masuk dalam kriteria wajib zakat. Tentunya hal tersebut lebih

tepat guna peningkatan pengumpulan zakat dibandingkan dengan memberikan

denda kepada yang melakukan pengelolaan zakat.

Tidak cukup banyak perbedaan dalam peraturan Undang-Undang

Pengelolaan Zakat yang lama Nomor 38 Tahun 1999 dengan Undang-Undang

Pengelolaan Zakat yang baru Nomor 23 Tahun 2011. Hanya saja dalam Undang-

Undang pengelolaan zakat yang baru telah memberikan kepastian dan tanggung

jawab baru kepada sebuah lembaga yang dipandang dapat mengkordinir

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh Lembaga Amil Zakat dan dapat

mengkordinasikan kepentingan stakeholders dan pilihan tersebut jatuh kepada

BAZNAS.65 Seperti yang diungkapkan oleh M. Khoirul Muttaqin yang menjabat

sebagai Presiden Director di Lembaga Zakat Nasional Muhammdiyah yang

mengatakan bahwa : 66

Memang yang dibutuhkan lembaga zakat saat ini adalah Badan yang bisa

menaungi dan mengkordinir Lembaga Amil Zakat yang ada sebagai regulator

seperti halnya yang ada didunia Perbankan Syariah. Tetapi pada

kenyataannya Badan yang dibentuk masih banyak kekuranga-kekurang yang

masih harus diperbaiki. Kami akan tetap mendukung karena ini merupakan

proses yang dilakukan pemerintah yang berorientasi pada penguatan

kapasitas kelembagaan misalnya dalam penertiban lembaga zakat yang

mungkin selama ini bercerai berai tidak ada kordinasi dan tidak beraturan.

                                                            65 Media Informasi Organisasi Pengelolaan Zakat, Edisi 16 TH VII Januari-Februari 2012,

Hal.4 66 wawancara pribadi bersama M. Khoirul Muttaqin (Presiden Director di Lembaga Zakat

Nasional Muhammdiyah) tanggal 8 April 2014 di kantor LAZIS PP Muhammadiyah

Page 82: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

72  

Sehingga pemerintah berupaya keras untuk menertipkan dan memfokuskan

pada wilayah pengorganisaian.

Setelah dikeluarkannya Undang- Undang Zakat No. 23 tahun 2011,

BAZNAS cukup memiliki kewenangan yang lebih. Kalau ada yang meragukan

kemampuan BAZNAS pada masa lalu itu karena mereka memiliki kewenangan

yang terbatas sehingga dari sisi pengumpulan maupun pendistrbusian kalah jauh

dengan LAZ. Tetapi dengan kewenangan yang diberikan sekarang mereka akan

sangat leluasa karena memiliki keluluasaan dan jejaring hingga tingkat struktur

yang paling bawah sampai dengan lembaga pemerintahan seperti perusahaan

BUMN dan Swasta.

BAZNAS sebagai lembaga yang diatur secara definitif dalam Undang-

Undang juga memiliki sifat mandiri. Sifat mandiri tersebut diatur dalam pasal 5

ayat (3) Undang-Undang Pengelolaan Zakat, ada dua unsur lain yang di atur

dalam pasal tersebut, yaitu BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural,

dan BAZNAS yang bertanggung jawab kepada presiden melalui menteri (dalam

hal ini Menteri Agama). Sifat mandiri dari lembaga yang dibentuk secara

definitif dari suatu undang-undang adalah lepas dari kekuasaan eksekutif,

legeslatif, maupun yudikatif.67 Namun kedudukan presiden dalam pasal 5 ayat (3)

sebagai kepala pemerintahan bukan kepala negara, karena dibantu oleh Menteri

dalam pelaksanaan tugasnya. Sehingga, dengan adanya ketentuan BAZNAS                                                             

67 Media Informasi Organisasi Pengelolaan Zakat, Edisi 16 TH VII Januari-Februari 2012, Hal.5

Page 83: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

73  

bertanggung jawab terhadap presiden melalui menteri, ini sudah

menkonstruksikan bahwa kedudukan BAZNAS berada dibawah kekuasaan

Eksekutif. Hal ini secara otomatis mereduksi makna dari sifat mandiri pada

BAZNAS itu sendiri.

Pada tanggal 16 Agustus 2012 lalu, Koalisi Masyarakat Zakat (KOMAZ)

telah mendaftarkan gugatan terhadap UU No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan

Zakat, Gugatan tersebut didaftarkan dengan empat isu utama yaitu :68

1. Adanya sentralisasi pengelolaan zakat di tangan BAZNAS, dan pasal yang

digugat adalah pasal 6 da7 UU No. 23 tahun 2011.

2. Terjadinya pelemahan terhadap LAZ, dan pasal yang digugat adalah pasal 16,

17, dan 18 UU No. 23 tahun 2011.

3. Adanya persyaratan LAZ sebagai ormas, dan pasal yang digugat adalah pasal

17 UU No. 23 tahun 2011.

4. Adanya potensi kriminalitas terhadap Amil-Amil tradisional, dan pasal yang

digugat adalah pasa 38 dan 48 UU No. 23 tahun 2011.

Berdasarkan beberapa gugatan yang di ajukan oleh Koalisi Masyarakat

Zakat ( KOMAZ ) di atas menggaambarkan, munculnya Undang-Undang No. 23

tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dirasakan ada ketidak adilan antara

Lembaga Amil Zakat yang didirikan oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat

yang didirikan oleh swata. Adanya diskriminasi, subkordinasi, antara LAZ dan

                                                            68 Kamal08111988, “Catatan Terhadap Uji Materi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011

tentang Pengelolaan Zakat”, 25 September 2012.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

74  

BAZNAS misalnya karena BAZNAS memiliki tanggung jawab penuh terhadap

pengelolaan zakat, sehingga memungkinkan BAZNAS masuk keranah operator

Lembaga Amil Zakat. Akibatnya terjadi satu fungsi antara LAZ dan BAZNAS

dan ini sangat disayangkan karena posisi BAZNAS masuk keranah operator

bukan menjadi regulator seperti yang diharapkan oleh Lembaga Amil Zakat pada

umumnya, salah satunya LAZIS PP Muhammadiyah. Seperti yang diterangkan

oleh M. Khoirul Muttaqin yang menjabat sebagai Presiden Director di Lembaga

Zakat Nasional Muhammdiyah ketika penulis menanyakan tentang apa yang

menjadi kelemahan Undang- Undang No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan

Zakat, bahwa : 69

Kelemahan yang paling vital menurut saya yang pertama ada ketidak adilan

antara lembaga swasta dan pemerintah jadi muncul subkordinasi dan

diskriminasi dengan kita Lembaga Amil Zakat Swasta yang berfungsi sebagai

pembantu, sehingga ini tidak ada posisi yang tepat. Sementara kapasitas kami

sebagai Lembaga Amil Zakat dan BAZNAS itu sama-sama berkapasitas

sebagai operator. Lalu kemudian muncul penambahan kewenangan yang ada

di BAZNAS sehingga satu fungsi antara Lembaga Amil Zakat dan BAZNAS.

Berbeda dengan perbankan syariah pemerintah mempunyai Bank Indonesia

yang berfungsi sebagai Regulator dan pemerintah mempunyai perusahan-

perusahan BUMN sendiri seperti Bank Syariah Mandiri sehingga tidak

terjadi satu fungsi. Seharusnya Lembaga Zakat juga harus seperti itu

pemerintah mendirikan Badan Zakat yang fungsi benar-benar sebagai

Regulator dan mereka juga mempunyai Lembaga Zakat sendiri yang

fungsinya terpisah sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Satu hal lagi terkait

                                                            69 wawancara pribadi bersama M. Khoirul Muttaqin (Presiden Director di Lembaga Zakat

Nasional Muhammdiyah) tanggal 8 April 2014 di kantor LAZIS PP Muhammadiyah

Page 85: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

75  

keterwakilan Lembaga Amil Zakat yang didirikan oleh Swasta di suatu

Provisi atau Kabupaten itu hanya diperbolehkan satu di setiap Provinsi atau

Kabupaten. Ini tidak dapat diterima karena sebagian LAZ yang sudah mapan

mereka pasti mempunyai keterwakilan di setiap Provinsi atau Kabupaten

lebih dari satu karena untuk mempermudah pengumpulan dan pendistribusian

zakat. Biasanya zakat dikumpulkan di lokal dan didistribusikan juga secara

lokal sesuai tepat keterwalikan Lembaga Amil Zakat itu berdiri.

Pernyataan tersebut membuktikan selain dampak positif adanya Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2011 yang memberikan kepastian dan tanggung jawab

baru kepada sebuah lembaga yang dipandang dapat mengkordinir pengelolaan

zakat sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan Lembaga Amil Zakat,

ternyata masih terdapat kekurangan. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011

awalnya diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam

pengelolaan zakat, malah menimbulkan masalah yang baru seperti terjadinya

tumpang tindih tanggung jawab dan multitafsir terhadap lembaga yang diberikan

tanggung jawab penuh untuk megkordinir pengelolaan zakat dalam hal ini adalah

BAZNAS.

B. Analisis Pengaruh Undang-Undang Pengelolaan Zakat Nomor 23 Tahun

2011 Terhadap Pengelolaan Zakat LAZIS PP Muhammadiyah

Adanya perubahan (amandemen) Undang- Undang No. 38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat menjadi Undang- Undang No. 23 Tahun 2011 yang

disahkan pada tanggal 27 Oktober 2011 diharapkan membawa perubahan yang

Page 86: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

76  

lebih baik ke arah peningkatan pengelolaan zakat dengan sistem yang terintegrasi

dan terakreditasi.70

Namun demikian kehadiran Undang- Undang No. 23 tahun 2011, hasil

amandemen dari Undang- Undang No. 38 tahun 1999 memiliki bagian pasal yang

mengandung kontroversi dan menjadi titik sentral perdebatan antara LAZ

(Lembaga Amil Zakat) dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) selama

proses amandemen Undang- Undang No. 38 tahun 1999 sampai 2011. Hal ini

merupakan sesuatu yang kontradiktif dalam dunia perzakatan di Indonesia.

Sebagaimana dalam Pasal 17, posisi LAZ hanya berperan sebagai

pembantu BAZNAS dalam melaksanakan pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat. Undang- Undang no. 23 menempatkan pemerintah melalui

BAZNAS (Nasional, Provinsi, dan Kota/ Kabupaten) sebagai pengelola tunggal

zakat di Indonesia dengan fungsi perencanaan, pengendalian, pelaporan,

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Sementara itu, LAZ

diposisikan sebagai pembantu BAZNAS. Hal ini disebut dengan sentralisasi

zakat. Pemerintah seharusnya lebih bisa menjelaskan tata kelola perzakatan

nasional, pola relasi BAZNAS dan LAZ, pemisahan rergulator, dan operator.

Sehingga tidak ada ketimpangan diantara LAZ dan BAZNAS.

                                                            70 Rohadi Abdul fatah, “Undang- Undang Pengelolaan Zakat Tahun 2011 Sebagai Landasan

Pengembangan Kebijakan Perzakatan” dalam seminar “Masa Depan Zakat Indonesia Pasca Undang- Undang Zakat Baru: Peluang dan Tantangan “ Forum Zakat, Jakarta Media Center Gd. Dewan Pers, Jakarta, Kamis 24 November 2011.

Page 87: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

77  

Jadi Undang- Undang No. 23 tahun 2011 lebih banyak membicarakan

tentang peran BAZNAS sebagai Badan Amil Zakat yang bertanggung jawab

penuh terhadap pengelolaan zakat di Indonesia. Namun di LAZIS PP

Muhammadiyah tidak terlalu banyak melakukan perubahan dalam struktur

organisasi.

Bahkan LAZIS PP Muhammadiyah tidak melakukan perubahan yang

signifikan sebelum atau sesudah diterapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2011 Tentang pengelolaan Zakat dalam sistem Pengelolaan Zakatnya. Hanya saja

mungkin muculnya Undang-Undang akan banyak melakukan percepatan potensi

yang ada di Lembaga Amil Zakat karena adanya pengawasan dan

pengkoordiniran oleh Badan Amil yang telah dibentuk Pemerintah. Serta

percepatan dalam hal kelembagaan agar mempermudah kordinasi dengan

Pemerintah dan Badan Amil Zakat yang didirikan oleh Pemerintah. Hal ini yang

di ungkapkan senidiri oleh. Presiden Director Khoirul Muttaqin di Lembaga

Zakat Nasional Muhammdiyah, sebagai berikut : 71

Munculnya Undang-Undang ini jujur dari kami Tidak ada dampak yang

signifikan pertama itu merupakan sistem yang tidak diinginkan oleh kami

karena kami mengarapkan perubahan yang penuh terhadap Undang-Undang

yaang sebelumnya atau menggugurkan Undang-Undang yang telah ada

sebelumnya namun kenyataannya Undang-Undang yang baru hanya di revisi

secara pasal per pasal dan penambahan dari pasal-pasal yang telah ada.

BAZNAS yang sebernarnya kita inginkan sebagai Regulator tapi saat ini                                                             

71 wawancara pribadi bersama M. Khoirul Muttaqin (Presiden Director di Lembaga Zakat Nasional Muhammdiyah) tanggal 8 April 2014 di kantor LAZIS PP Muhammadiyah

Page 88: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

78  

BAZNAS didorong sampai wilayah operator, jadi kita berharap kelembagaan

zakat diindonesia dibongkar abis mulai dari undang undang dan pasal per

pasal tapi dengan undang-undang yang baru kami tidak menemukan

perubahan apapun untuk memaksimalkan potensi zakat ang ada..

Melihat dari apa yang telah dipaparkan oleh Presiden Direct or

M.Khoirul Muttaqin di Lembaga Zakat Nasional Muhammadiyah, walaupun

Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat Nomor 23 Tahun 2011 tidak sesuai

dengan harapan, tapi mereka masih mempunyai semangat untuk membangun

pengelolaan zakat yang ideal di Indonesia. Sebenarnya besar harapan mereka

terhadap munculnya Undang-Undang yang baru dapat menyelesaikan

permasalahan yang ada tapi belum bisa tercapai karena masih banyak kekurangan

yang ada di dalam Undang-Undang pengelolaan zakat yang baru. Tetapi

M.Khoirul Muttaqin tetap menyampaikan saran agar pengelolaan zakat di

Indonesia dapat berjalan lebih baik, sebagai berikut :72

yang pertama yang perlu tetap dipahami oleh seluruh pegiat zakat adalah

berdirinya BAZ atau LAZ itu adalah untuk melakukan proses redistribusi

modal dari yang kaya kepada yang miskin. seandainya pola pikir itu dipahami

baik, maka tugas utama baik meraka yang ada di BAZ maupaun LAZ untuk

melakukan penggalangan dana bersama-sama untuk memaksimalkan

penghimpunan dana bukan malah berebut. Termasuk juga saling menindih

saling berbenturan, saling berhadap-hadapan. Dengan cara-cara kemitraan,

sinergi kerjasama, pemetaan dareah mana yang sudah mendapatkan atau

                                                            72 wawancara pribadi bersama M. Khoirul Muttaqin (Presiden Director di Lembaga Zakat

Nasional Muhammdiyah) tanggal 8 April 2014 di kantor LAZIS PP Muhammadiyah

Page 89: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

79  

yang belum mendapatkan dana zakat, termasuk juga dengan membuat

database bersama. Itu jauh lebih efektif sehingga mendorong tingkat

kesadaran orang untuk berzakat dan sekaligus juga untuk memaksimalkan

manfaat dari zakat agar dapat memaksimalkan potensi zakat yang ada

. Hal tersebut juga harus dipahami bahwa menjadi tugas dan kewajiban

pemerintah guna memfasilitasi aktifitas keummatan agar semua dapat berjalan

dengan baik. Tantangan terberat bagi pengelola zakat sehubungan dengan

Undang- Undang no. 23 tahun 2011 adalah pengelola LAZ harus menyesuaikan

diri karena mereka tidak lagi dipanggung utama dalam pengelolaan zakat karena

telah berdirinya BAZNAS Provinsi/ Kabupaten/Kota yang kini didorong sebagai

pemain utama, dan LAZ harus dengan cepat memperkuat kompetensi dan

kapabilitasnya. Ini bukan lah untuk kepentingan pribadi atau perusahaan baik

Lembaga ataupun Badan amil Zakat tapi ini untuk kepentingan dan kesejahteraan

umat.

Dengan demikian hasil pemaparan penulis mengenai Analisis Sistem

Pengelolaan Zakat Undang- Undang no. 23 tahun 2011, serta pemaparan

Pengaruh Penerapan Undang- Undang no. 23 tahun 2011 terhadap kinerja dan

pengelolaan zakat di LAZIS PP Muhammaddiyah. Besar harapan semoga

persoalan zakat di Indonesia kedepannya tidak lagi bergantung pada urusan

legalitas saja, tetapi lebih mengedepankan persoalan kualitas dan kuantitas. serta

tidak ada lagi perdebatan mengenai struktur pengelolaan zakat yang ideal di

Indonesia.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

80

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan. Untuk lebih

memudahkan dalam pemahaman, penulis membaginya kedalam beberapa bagian

sebagai berikut:

1. Mengenai analisis sistem pengelolaan zakat Undang- Undang no. 23 tahun

2011 tentang pengelolaan zakat, undang-Undang hanya berbentuk

penambahan dan pengurangan dari pasal-pasal yang sudah ada sebelumnya

bukan perubahan sepenuhnya. Seperti yang diharapkan oleh Lembaga Amil

Zakat pada umumnya. Serta perubahan tersebut terfokus kepada diberikanya

tanggung jawab terhadap sebuah Badan Amil Zakat untuk mengkordinir dan

mensentralisasi pengelolaan, pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat, yang

sebelumnya tidak beraturan karena tidak ada Badan yang mengkordinir dan

mengawasi jalannya pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil

Zakat.

2. Dalam pengaruh penerapan Undang- Undang no. 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat terhadap pengelolaan zakat di LAZIS PP Muhammadiyah

tidak memberikan perubahan yang signifikan terhadap struktur dan

pengorganisasian pengelolaan zakat di LAZIS PP Muhammadiyah. Hanya

Page 91: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

81

saja muncul percepatan kelembagaan dalam LAZIS PP Muhammadiyah

kerena, agar mempermudah kordinasi dengan Pemerintah dan Badan Amil

Zakat yang didirikan oleh Pemerintah.

B. Saran-saran

1. Undang- Undang no. 23 tahun 2011, terlepas dari segala kontroversi terhadap

beberapa pasal yang dibilang tidak berpihak dan menganak tirikan Lembaga

Amil Zakat (LAZ). Seharusnya dapat dilihat dari sisi baik atau positifnya,

yakni Pemerintah sebagai regulator kini telah memiliki respon yang baik

terhadap perkembangan zakat di Indonesia.

2. pemerintah sebagai regulator selayaknya memiliki kepedulian kepada

Lembaga Amil Zakat (LAZ) sehingga tidak terjadi tumpang tindih anta fungsi

LAZ dan BAZNAS. Seperti kita ketahui jauh sebelum keluarnya Undang-

Undang no. 38 tahun 1999 dan Undang- Undang no. 23 tahun 2011. LAZ

(swasta) telah memulai pengelolaan zakat secara sistematis dan modern lebih

dari satu dekade, kemudian Pemerintah ingin menghapus peran dan ruang

lingkup LAZ dengan menerapkan sentralisasi zakat melalui BAZNAS.

3. pemerintah diharapkan membentuk Badan Amil Zakat yang sesuai dengan

kapasitasnya sebagai Regulator bukan sebagai Operator. Serta memfasilitasi

keperluan Lembaga Amil Zakat bukan mengambil wewenang dan kapasitas

Lembaga Amil Zakat sehingga dapat dicapai kata mufakat tanpa ada pihak-

pihak yang dirugikan. Dalam hal ini BAZNAS yang selayaknya memberi

Page 92: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

82

solusi penting kepada para LAZ, agar kedepannya persoalan zakat di

Indonesia akan terselesaikan secara bersama, tanpa harus mengambil atau

memilih ahli fungsi dalam kegiatan pengelolaan.

4. Kepada penulis seharusnya, kita lebih memperdalam khazanah tentang dunia

perzakatan di Indonesia karena masih sangat minim. Karena zakat memiliki

potensi dan pengaruh yang besar untuk kepentingan ummat muslim di

Indonesia.

Page 93: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

83  

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UII Press, 1988

Al-Ja’fiy, Muhammad Ibn Ismail Abu Abdullah Al-Bukhori, Shahih Al-Bukhari,

Beirut: Dar Ibnu Katsir, 1978M/1407H Al-Qurtubi, al-jami’ Li Ahkam Al-qur’an, Beirut Libanon: Daar el-Kutub ‘Ilmiyyah

1413 H/1993M Jilid VII-VIII An-Naisaburi, Abu Al-Husain Muslim Ibnu Al-Hajaj Ibnu Muslim Al-Qusyairi, Al-

Jami’ As-Shahih Muslim, Beirut: Dar Al-Jiil, t.t Departemen Agama, Fiqh Zakat, Jakarta: Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan

Direktorat Pemberdayaan Zakat, Departemen Agama, 2008 Fatah, Rohadi Abdul, “Undang-Undang Pengelolaan Zakat Tahun 2011 Sebagai

Landasan Pengembangan Kebijakan Perzakatan” dalam seminar “Masa Depan Zakat Indonesia Pasca Undang-Undang Zakat Baru: Peluang dan Tantangan” Forum Zakat, Jakarta Media Center Gd. Dewan Pers, Jakarta, Kamis 24 November 2011

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: UGM Press, 1997 Hafidhuddin, Didin, dkk, Manajemen Zakat Indonesia, Jakarta: Forum Zakat 2012 Hafidhuddin, Didin, Mimbar Agama & Budaya, Jakarta : UIN Jakarta, Volume XIX, No.3,

2002 Hafidhuddin, Didin, The Power of Zakat, Malang: UIN-Malang Press, 2008 Hafidhuddin, Didin, Agar Harta Berkah dan Bertambah, Jakarta: Gema Insani, 2007 Hafidhuddin, Didin, The Power of Zakat: Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat

Asia Tenggara, Malang: UIN-Malang Press, 2008 Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani,

2002

Page 94: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

84  

Helmi, Masdar, Pedoman Praktis Memahami Zakat dan Cara Menghitungnya, Bandung: Al-Maarif, 2001

IMZ, Indonesia Zakat & Development Report 2011: Kajian Empiris Peran Zakat

dalam Pengentasan Kemiskinan, Jakarta: IMZ, 2011 Inoed, Amiruddin, Anatomi Fiqh Zakat: Potret dan Pemahaman Badan Amil Zakat

Sumatera Selatan, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005 . Kamal08111988, “Catatan Terhadap Uji Materi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011

tentang Pengelolaan Zakat”, 25 September 2012 Media Informasi Organisasi Pengelolaan Zakat, Edisi 16 TH VII Januari-Februari 2012,

Hal.4 Qadir, Abdurrahman, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2001 Qhardawy, Yusuf, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Jakarta: Rabbani

Press, 2001 Qhardawy, Yusuf, Hukum Zakat, Jakarta: Lentera Antar Nusa, 2002 Ridha, Rasyid, Imam Muhammad, Tafsir al-Qur`an al-Hakim al-Syahir bi Tafsir al-

Manar, juz. 10. Bierut: Dar al-Fikr  Ritonga, A. Rahman dan Zainudin, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997 Rosyidah, Trie Anis dan Asfi Manzilati, Implementasi Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2011 Terhadap Legalitas Pengelolaan Zakat Oleh Lembaga Amil Zakat (Studi Pada Beberapa LAZ Di Kota Malang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Sartika, Mila, Pengaruh Pendayagunaan Zakat Prodiktif terhadap Pemberdayaan

Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta,(Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 2, No. 1, Juli 2008)

Setiawan, Djarot, Titik Temu Zakat dan Pajak, Jakarta Selatan: BAMUIS BNI ’46

dan BAZIS DKI Jakarta, 2001 Shihab, M. Quraish, Membumikan al-Quran, Bandung:Mizan Pustaka, 2004

Page 95: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

85  

Sumarni, Pengelolaan Biaya Operasional Dalam Manajemen Zakat (Studi Pada LAGZIS Peduli Cabang Jakarta, Jakarta: Skripsi Program Studi Muamalat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2009, Cet. Ke-6 Syam al-Din al- Sarakhshi, al-Mabsuth, Juz. III, Beirut: Dar al-Fikr, 1993 Usman, Husaini dan Setiady Akbar, Metodologi Social, Jakarta : Bumi Aksara, 2006 Usman, Suparman, Hukum Islam: Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam

dalam Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002 Wahbah al-Zuhayli, Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, Juz II Beirut: Dar al-Fikr, 1997 Wahbah al-Zuhaili, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, pengantar Jalaluddin Rahmat,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995  Yafie, Ali, Menggagas Fiqh Sosial dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi hingga

Ukhuwah, Bandung: Mizan, 1995 Internet DPR  Setujui RUU Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) Menjadi Undang-Undang,

http://news.detik.com/read/2011/11/01/010003/1756911/727/dpr-setujui-ruu-zakat-infaq-dan shodaqoh--zis--menjadi-undang-undang, Diakses tanggal 17 September 2014 

Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/uu23zakat.pdf, Diakses tanggal 18 September 2014

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23

TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, http://pusat.baznas.go.id/wp-content/perpu/UU%20No%2023%20Tahun%202011%20(Penjelasan).pdf, Diakses tanggal 17 September 2014

http://zakat.or.id/undang-undang-pengelolaan-dana-zakat-di-indonesia. Diakses pada

tanggal 10 Januari 2013

Page 96: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

86  

http//www.voanews.com/Zakat-indonesia-berpotensi-capai-rp-217-triliun. Diakses pada tanggal 10 Januari 2013

http://www.bazisdki.go.id/index.cfm?fuseaction=artikel.detail_&id=234&catid=42,

diakses pada 05 januari 2014 http://www.slideshare.net/LAZISMU/tani-bangkit-farmers-empowerment, Diakses

pada tanggal 13 Februari 2014 http://www.lazismu.org/index.php/profil/latar-belakang, Diakses pada tanggal 13

Februari 2014 http://www.lazismupekalongan.org/tentang-kami/, Diakses pada tanggal 13 Februari

2014 http://lazismu.rsi.co.id/index.php/beranda/latar-belakang, Diakses pada tanggal 13

Februari 2014 http://www.lazismu.org/index.php/profil/visi-dan-misi, diakses pada tanggal 13-02-

2014. http://www.lazismu.org/index.php/profil/legalitas, diakses pada tanggal 13-02-2014. http://www.lazismu.org/index.php/profil/kebijakan-strategis, diakses pada tanggal 13-

02-2014. http://www.lazismu.org/index.php/profil/tim-manajemen, diakses pada tanggal 13-

02-2014.

Wawancarara M. Khoirul Muttaqin (Presiden Director di Lembaga Zakat Nasional Muhammdiyah)

tanggal 8 April 2014 di kantor LAZIS PP Muhammadiyah

Page 97: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap
Page 98: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap
Page 99: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

SURAT KETERANGAN

Nomor : 141.KET/BE/18/B/2014

Bismillahirrahmanirrahiim

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : M. Khoirul Muttaqin Jabatan : Direktur Utama Alamat : Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Lt. 3

Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta 10340. Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : Rabshanjani RA NIM : 107046301667 Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas : Syariah dan Hukum Jurusan / Konsntrasi : Muammalat / Manajemen Zakat dan Wakaf Yang bersangkutan telah melakukan Penelitian di Lazis Muhammadiyah untuk keperluan penyusunan skripsi dengan judul : “PENGARUH PENERAPAN UU No.23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN ZAKAT DI LAZIS PP MUHAMMADIYAH” Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 19 Syawwal 1435 H 15 Agustus 2014 M

M. Khoirul Muttaqin Direktur Utama

Page 100: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

FORMAT WAWANCARA

No Poin Wawancara Pertanyaan Keterangan

1. Profile Objek Wawancara Nama

Jabatan

Alamat

No. tlp

Masa Jabatan

Isi Wawancara

2. Seputar lazismu Sejarah Lazismu Berdiri

Visi dan Misi Lazismu

Program-program lazismu

Mekanisme Kinerja Lazismu

Peluang dan Kendala

Lazismu Terhadap Lembaga-lembaga

zakat lainnya

3. Inti dari pertanyaan wawancara 1. Menurut anda, hal-hal apa saja

yang dibahas dalam UU No. 23

Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat?

2. Menurut anda, apakah materi

dalam UU No. 23 Tahun 2011

Tentang Pengelolaan Zakat

relevan dengan kondisi saat

ini?

3. Menurut anda, apa dampak

yang diberikan UU No. 23

Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat terhadap

pengelolaan zakat di Lazismu?

4. Menurut anda, apa yang

menjadi kelemahan UU No. 23

Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat? Bagaimana

sebaiknya?

5. Menurut anda, bagaimana

seharusnya pengelolaan zakat

dilakukan di Indonesia?

1. Menurut anda, hal-hal apa saja yang dibahas dalam UU No. 23 Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat?

Tidak cukup banyak perbedaan dalam peraturan Undang-Undang Pengelolaan Zakat yang lama

Nomor 38 Tahun 1999 dengan Undang-Undang Pengelolaan Zakat yang baru Nomor 23 Tahun

2011. Hanya saja dalam Undang-Undang pengelolaan zakat yang baru telah memberikan kepastian

Page 101: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

dan tanggung jawab baru kepada sebuah lembaga yang dipandang dapat mengkordinir kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan oleh Lembaga Amil Zakat dan Memang yang dibutuhkan lembaga zakat

saat ini adalah Badan yang bisa menaungi dan mengkordinir Lembaga Amil Zakat yang ada sebagai

regulator seperti halnya yang ada didunia Perbankan Syariah. Tetapi pada kenyataannya Badan

yang dibentuk masih banyak kekuranga-kekurang yang masih harus diperbaiki. Kami akan tetap

mendukung karena ini merupakan proses yang dilakukan pemerintah yang berorientasi pada

penguatan kapasitas kelembagaan misalnya dalam penertiban lembaga zakat yang mungkin selama

ini bercerai berai tidak ada kordinasi dan tidak beraturan. Sehingga pemerintah berupaya keras

untuk menertipkan dan memfokuskan pada wilayah pengorganisaian

2. Menurut anda, apakah materi dalam UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat relevan dengan kondisi saat ini?

Relevan atau tidak relevan ada adaptasi selama lima tahun yang diberikan pemerintah

kepada Lembaga Amil Zakat swasta, tapi perlu diingat pasca munculnya Undang-Undang itu

maka diberlakukan Rancangan Peraturan Pemerintah yang sekarang sudah menjadi

Peraturan Pemerintahi dan teman-teman Lembaga Amil Zakat masih sangat menginginkan

proses peninjauan kembali, Undang-Undang ini tidak selesai bukan karena persoalan pasal-

perpasal yang kemaren di bahas dalam Yudisial Review dan kenapa LAZIS MU tidak ikut

didalamnya, karena menurut kami proses yang kami inginkan bukan perubahan pasal-

perasal karena tidak akan memberikan hasil yang signifikan tetapi penguguran terhadap

Undang-Undang dan merubahnya secara keseluhan atau mengganti dengan yang baru.

3. Menurut anda, apa dampak yang diberikan UU No. 23 Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat terhadap pengelolaan zakat di Lazismu?

Munculnya Undang-Undang ini jujur dari kami Tidak ada dampak yang signifikan pertama

itu merupakan sistem yang tidak diinginkan oleh kami karena kami mengarapkan perubahan

yang penuh terhadap Undang-Undang yaang sebelumnya atau menggugurkan Undang-

Undang yang telah ada sebelumnya namun kenyataannya Undang-Undang yang baru hanya

di revisi secara pasal per pasal dan penambahan dari pasal-pasal yang telah ada. BAZNAS

yang sebernarnya kita inginkan sebagai Regulator tapi saat ini BAZNAS didorong sampai

Page 102: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

wilayah operator, jadi kita berharap kelembagaan zakat diindonesia dibongkar abis mulai

dari undang undang dan pasal per pasal tapi dengan undang-undang yang baru kami tidak

menemukan perubahan apapun untuk memaksimalkan potensi zakat ang ada.

4. Menurut anda, apa yang menjadi kelemahan UU No. 23 Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat? Bagaimana sebaiknya?

Kelemahan yang paling vital menurut saya yang pertama ada ketidak adilan antara lembaga

swasta dan pemerintah jadi muncul subkordinasi dan diskriminasi dengan kita Lembaga

Amil Zakat Swasta yang berfungsi sebagai pembantu, sehingga ini tidak ada posisi yang

tepat. Sementara kapasitas kami sebagai Lembaga Amil Zakat dan BAZNAS itu sama-sama

berkapasitas sebagai operator. Lalu kemudian muncul penambahan kewenangan yang ada di

BAZNAS sehingga satu fungsi antara Lembaga Amil Zakat dan BAZNAS. Berbeda dengan

perbankan syariah pemerintah mempunyai Bank Indonesia yang berfungsi sebagai Regulator

dan pemerintah mempunyai perusahan-perusahan BUMN sendiri seperti Bank Syariah

Mandiri sehingga tidak terjadi satu fungsi. Seharusnya Lembaga Zakat juga harus seperti itu

pemerintah mendirikan Badan Zakat yang fungsi benar-benar sebagai Regulator dan mereka

juga mempunyai Lembaga Zakat sendiri yang fungsinya terpisah sehingga tidak terjadi

tumpang tindih. Satu hal lagi terkait keterwakilan Lembaga Amil Zakat yang didirikan oleh

Swasta di suatu Provisi atau Kabupaten itu hanya diperbolehkan satu di setiap Provinsi atau

Kabupaten. Ini tidak dapat diterima karena sebagian LAZ yang sudah mapan mereka pasti

mempunyai keterwakilan di setiap Provinsi atau Kabupaten lebih dari satu karena untuk

mempermudah pengumpulan dan pendistribusian zakat. Biasanya zakat dikumpulkan di lokal

dan didistribusikan juga secara lokal sesuai tepat keterwalikan Lembaga Amil Zakat itu

berdiri.

5. Menurut anda, bagaimana seharusnya pengelolaan zakat dilakukan di Indonesia?

yang pertama yang perlu tetap dipahami oleh seluruh pegiat zakat adalah berdirinya BAZ

atau LAZ itu adalah untuk melakukan proses redistribusi modal dari yang kaya kepada yang

miskin. seandainya mainset itu dipahami baik, maka tugas utama baik meraka yang ada di

Page 103: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

BAZ maupaun LAZ untuk melakukan penggalangan dana bersama-sama untuk

memaksimalkan penghimpunan dana bukan malah berebut. Termasuk juga saling menindih

saling berbenturan, saling berhadap-hadapan. Dengan cara-cara kemitraan, sinergi

kerjasama, maping dareah mana yang sudah mendapatkan atau yang belum mendapatkan

dana zaka, termasuk juga dengan membuat data base bersama. Itu jauh lebih efektif

sehingga mendorong tingkat kesadaran orang untuk berzakat dan sekaligus juga untuk

memaksimalkan manfaat dari zakat agar dapat memaksimalkan potensi zakat yang ada

Jakarta, 08 April 2014

M. Khoirul Muttaqin

(President Director)

Page 104: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu;

b. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu sesuai dengan syariat Islam;

c. bahwa zakat merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat;

d. bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam;

e. bahwa Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat;

Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 29, dan Pasal 34 ayat (1)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 105: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 2 -

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

2. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

3. Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

4. Sedekah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

5. Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat.

6. Mustahik . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 106: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 3 -

6. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.

7. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.

8. Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

9. Unit Pengumpul Zakat yang selanjutnya disingkat UPZ adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat.

10. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.

11. Hak Amil adalah bagian tertentu dari zakat yang dapat dimanfaatkan untuk biaya operasional dalam pengelolaan zakat sesuai syariat Islam.

12. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.

Pasal 2

Pengelolaan zakat berasaskan:

a. syariat Islam;

b. amanah;

c. kemanfaatan;

d. keadilan;

e. kepastian hukum;

f. terintegrasi; dan

g. akuntabilitas.

Pasal 3 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 107: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 4 -

Pasal 3

Pengelolaan zakat bertujuan:

a. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat; dan

b. meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

Pasal 4

(1) Zakat meliputi zakat mal dan zakat fitrah.

(2) Zakat mal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. emas, perak, dan logam mulia lainnya; b. uang dan surat berharga lainnya; c. perniagaan; d. pertanian, perkebunan, dan kehutanan; e. peternakan dan perikanan f. pertambangan; g. perindustrian; h. pendapatan dan jasa; dan i. rikaz.

(3) Zakat mal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan harta yang dimiliki oleh muzaki perseorangan atau badan usaha.

(4) Syarat dan tata cara penghitungan zakat mal dan zakat fitrah dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara penghitungan zakat mal dan zakat fitrah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB II . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 108: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 5 -

BAB II BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 5

(1) Untuk melaksanakan pengelolaan zakat, Pemerintah membentuk BAZNAS.

(2) BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di ibu kota negara.

(3) BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri.

Pasal 6

BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional.

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6, BAZNAS menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

b. pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

c. pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; dan

d. pelaporan . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 109: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 6 -

d. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

(2) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS dapat bekerja sama dengan pihak terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) BAZNAS melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara tertulis kepada Presiden melalui Menteri dan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Bagian Kedua Keanggotaan

Pasal 8

(1) BAZNAS terdiri atas 11 (sebelas) orang anggota.

(2) Keanggotaan BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 8 (delapan) orang dari unsur masyarakat dan 3 (tiga) orang dari unsur pemerintah.

(3) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur ulama, tenaga profesional, dan tokoh masyarakat Islam.

(4) Unsur pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditunjuk dari kementerian/instansi yang berkaitan dengan pengelolaan zakat.

(5) BAZNAS dipimpin oleh seorang ketua dan seorang wakil ketua.

Pasal 9 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 110: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 7 -

Pasal 9

Masa kerja anggota BAZNAS dijabat selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Pasal 10

(1) Anggota BAZNAS diangkat dan diberhentikan oleh

Presiden atas usul Menteri.

(2) Anggota BAZNAS dari unsur masyarakat diangkat oleh Presiden atas usul Menteri setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

(3) Ketua dan wakil ketua BAZNAS dipilih oleh anggota.

Pasal 11

Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai anggota BAZNAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 paling sedikit harus:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. bertakwa kepada Allah SWT;

d. berakhlak mulia;

e. berusia minimal 40 (empat puluh) tahun;

f. sehat jasmani dan rohani;

g. tidak menjadi anggota partai politik;

h. memiliki kompetensi di bidang pengelolaan zakat; dan

i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Pasal 12 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 111: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 8 -

Pasal 12

Anggota BAZNAS diberhentikan apabila:

a. meninggal dunia;

b. habis masa jabatan;

c. mengundurkan diri;

d. tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga) bulan secara terus menerus; atau

e. tidak memenuhi syarat lagi sebagai anggota.

Pasal 13

Ketentuan lebih lanjut mengenai, tata cara pengangkatan dan pemberhentian anggota BAZNAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 14

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibantu

oleh sekretariat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja sekretariat BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Ketiga BAZNAS Provinsi

dan BAZNAS Kabupaten/Kota

Pasal 15

(1) Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan zakat pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota.

(2) BAZNAS . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 112: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 9 -

(2) BAZNAS provinsi dibentuk oleh Menteri atas usul gubernur setelah mendapat pertimbangan BAZNAS.

(3) BAZNAS kabupaten/kota dibentuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas usul bupati/walikota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS.

(4) Dalam hal gubernur atau bupati/walikota tidak mengusulkan pembentukan BAZNAS provinsi atau BAZNAS kabupaten/kota, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat membentuk BAZNAS provinsi atau BAZNAS kabupaten/kota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS.

(5) BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota melaksanakan tugas dan fungsi BAZNAS di provinsi atau kabupaten/kota masing-masing.

Pasal 16

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,

BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota dapat membentuk UPZ pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta, dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkat kecamatan, kelurahan atau nama lainnya, dan tempat lainnya.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Keempat . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 113: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 10 -

Bagian Keempat Lembaga Amil Zakat

Pasal 17

Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ.

Pasal 18

(1) Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri

atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit:

a. terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial;

b. berbentuk lembaga berbadan hukum;

c. mendapat rekomendasi dari BAZNAS;

d. memiliki pengawas syariat;

e. memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya;

f. bersifat nirlaba;

g. memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat; dan

h. bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.

Pasal 19 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 114: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 11 -

Pasal 19

LAZ wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS secara berkala.

Pasal 20

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan organisasi, mekanisme perizinan, pembentukan perwakilan, pelaporan, dan pertanggungjawaban LAZ diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB III PENGUMPULAN, PENDISTRIBUSIAN, PENDAYAGUNAAN, DAN PELAPORAN

Bagian Kesatu Pengumpulan

Pasal 21

(1) Dalam rangka pengumpulan zakat, muzaki

melakukan penghitungan sendiri atas kewajiban zakatnya.

(2) Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri kewajiban zakatnya, muzaki dapat meminta bantuan BAZNAS.

Pasal 22

Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

Pasal 23 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 115: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 12 -

Pasal 23

(1) BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzaki.

(2) Bukti setoran zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.

Pasal 24

Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Kedua

Pendistribusian

Pasal 25

Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai dengan syariat Islam.

Pasal 26

Pendistribusian zakat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan.

Bagian Ketiga

Pendayagunaan

Pasal 27

(1) Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

(2) Pendayagunaan . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 116: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 13 -

(2) Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Keempat

Pengelolaan Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya

Pasal 28

(1) Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.

(2) Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukkan yang diikrarkan oleh pemberi.

(3) Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus dicatat dalam pembukuan tersendiri.

Bagian Kelima

Pelaporan

Pasal 29

(1) BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS provinsi dan pemerintah daerah secara berkala.

(2) BAZNAS . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 117: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 14 -

(2) BAZNAS provinsi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala.

(3) LAZ wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala.

(4) BAZNAS wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Menteri secara berkala.

(5) Laporan neraca tahunan BAZNAS diumumkan melalui media cetak atau media elektronik.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan BAZNAS kabupaten/kota, BAZNAS provinsi, LAZ, dan BAZNAS diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB IV PEMBIAYAAN

Pasal 30

Untuk melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil.

Pasal 31

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, BAZNAS provinsi

dan BAZNAS kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Hak Amil.

(2) Selain . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 118: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 15 -

(2) Selain pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dapat dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 32

LAZ dapat menggunakan Hak Amil untuk membiayai kegiatan operasional.

Pasal 33

(1) Pembiayaan BAZNAS dan penggunaan Hak Amil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31 ayat (1), dan Pasal 32 diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.

(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 34

(1) Menteri melaksanakan pembinaan dan

pengawasan terhadap BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ.

(2) Gubernur dan bupati/walikota melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ sesuai dengan kewenangannya.

(3) Pembinaan . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 119: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 16 -

(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi fasilitasi, sosialisasi, dan edukasi.

BAB VI PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 35

(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam

pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS dan LAZ.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangka:

a. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat melalui BAZNAS dan LAZ; dan

b. memberikan saran untuk peningkatan kinerja BAZNAS dan LAZ.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk:

a. akses terhadap informasi tentang pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dan LAZ; dan

b. penyampaian informasi apabila terjadi penyimpangan dalam pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dan LAZ.

BAB VII . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 120: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 17 -

BAB VII SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 36

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 19, Pasal 23 ayat (1), Pasal 28 ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 29 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara dari kegiatan; dan/atau

c. pencabutan izin.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB VIII

LARANGAN

Pasal 37

Setiap orang dilarang melakukan tindakan memiliki, menjaminkan, menghibahkan, menjual, dan/atau mengalihkan zakat, infak, sedekah, dan/atau dana sosial keagamaan lainnya yang ada dalam pengelolaannya.

Pasal 38

Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat yang berwenang.

BAB IX . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 121: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 18 -

BAB IX KETENTUAN PIDANA

Pasal 39

Setiap orang yang dengan sengaja melawan hukum tidak melakukan pendistribusian zakat sesuai dengan ketentuan Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 40

Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 41

Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pasal 42

(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 39 dan Pasal 40 merupakan kejahatan.

(2) Tindak . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 122: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 19 -

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 merupakan pelanggaran.

BAB X KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 43

(1) Badan Amil Zakat Nasional yang telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap menjalankan tugas dan fungsi sebagai BAZNAS berdasarkan Undang-Undang ini sampai terbentuknya BAZNAS yang baru sesuai dengan Undang-Undang ini.

(2) Badan Amil Zakat Daerah Provinsi dan Badan Amil Zakat Daerah kabupaten/kota yang telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap menjalankan tugas dan fungsi sebagai BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota sampai terbentuknya kepengurusan baru berdasarkan Undang-Undang ini.

(3) LAZ yang telah dikukuhkan oleh Menteri sebelum Undang-Undang ini berlaku dinyatakan sebagai LAZ berdasarkan Undang-Undang ini.

(4) LAZ sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib menyesuaikan diri paling lambat 5 (lima) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

BAB XI . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 123: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 20 -

BAB XI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 44

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan tentang Pengelolaan Zakat dan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 164; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

Pasal 45

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 164; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 46

Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 47

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 124: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 21 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 25 November 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 25 November 2011

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 115

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 125: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 23 TAHUN 2011

TENTANG

PENGELOLAAN ZAKAT

I. UMUM

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Penunaian zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu sesuai dengan syariat Islam. Zakat merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kesejahteraan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan.

Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat.

Selama ini pengelolaan zakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti. Pengelolaan zakat yang diatur dalam Undang-Undang ini meliputi kegiatan perencanaan, pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan.

Dalam upaya mencapai tujuan pengelolaan zakat, dibentuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang berkedudukan di ibu kota negara, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota. BAZNAS merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri. BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional.

Untuk . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 126: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 2 -

Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ). Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. LAZ wajib melaporkan secara berkala kepada BAZNAS atas pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit syariat dan keuangan.

Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai dengan syariat Islam. Pendistribusian dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi.

Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukan yang diikrarkan oleh pemberi dan harus dilakukan pencatatan dalam pembukuan tersendiri.

Untuk melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil. Sedangkan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Hak Amil, serta juga dapat dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Huruf a Cukup jelas.

Huruf b Yang dimaksud dengan asas “amanah” adalah pengelola zakat harus dapat dipercaya.

Huruf c . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 127: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 3 -

Huruf c Yang dimaksud dengan asas “kemanfaatan” adalah pengelolaan zakat dilakukan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mustahik.

Huruf d Yang dimaksud dengan asas “keadilan” adalah pengelolaan

zakat dalam pendistribusiannya dilakukan secara adil.

Huruf e Yang dimaksud dengan asas “kepastian hukum” adalah dalam

pengelolaan zakat terdapat jaminan kepastian hukum bagi mustahik dan muzaki.

Huruf f Yang dimaksud dengan asas “terintegrasi” adalah pengelolaan

zakat dilaksanakan secara hierarkis dalam upaya meningkatkan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Huruf g Yang dimaksud dengan asas “akuntabilitas” adalah pengelolaan

zakat dapat dipertanggungjawabkan dan diakses oleh masyarakat.

Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b Cukup jelas

Huruf c Cukup jelas.

Huruf d Cukup jelas.

Huruf e . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 128: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 4 -

Huruf e Cukup jelas.

Huruf f Cukup jelas.

Huruf g Cukup jelas.

Huruf h Cukup jelas.

Huruf i Yang dimaksud dengan “rikaz” adalah harta temuan.

Ayat (3) Yang dimaksud dengan “badan usaha” adalah badan usaha yang dimiliki umat Islam yang meliputi badan usaha yang tidak berbadan hukum seperti firma dan yang berbadan hukum seperti perseroan terbatas.

Ayat (4) Cukup jelas.

Ayat (5) Cukup jelas.

Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Yang dimaksud dengan “pihak terkait” antara lain kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau lembaga luar negeri.

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 8 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 129: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 5 -

Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Ayat (1)

Di Provinsi Aceh, penyebutan BAZNAS provinsi atau BAZNAS kabupaten/kota dapat menggunakan istilah baitul mal.

Ayat (2) Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4) Cukup jelas.

Ayat (5) Cukup jelas.

Pasal 16 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 130: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 6 -

Pasal 16 Ayat (1) Yang dimaksud “tempat lainnya” antara lain masjid dan majelis

taklim.

Ayat (2) Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas. Pasal 18

Cukup jelas. Pasal 19

Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21

Cukup jelas. Pasal 22

Cukup jelas. Pasal 23

Cukup jelas. Pasal 24

Cukup jelas. Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26 Cukup jelas.

Pasal 27 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 131: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 7 -

Pasal 27 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “usaha produktif” adalah usaha yang mampu meningkatkan pendapatan, taraf hidup, dan kesejahteraan masyarakat.

Yang dimaksud dengan “peningkatan kualitas umat” adalah peningkatan sumber daya manusia.

Ayat (2) Kebutuhan dasar mustahik meliputi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.

Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 28 Cukup jelas. Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30 Cukup jelas. Pasal 31

Cukup jelas. Pasal 32

Cukup jelas. Pasal 33

Cukup jelas. Pasal 34 Cukup jelas. Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36 . . .

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 132: PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30584/1... · pengaruh penerapan undang-undang pengelolaan zakat nomor 23 tahun 2011 terhadap

- 8 -

Pasal 36 Cukup jelas. Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38 Cukup jelas.

Pasal 39 Cukup jelas.

Pasal 40 Cukup jelas. Pasal 41 Cukup jelas. Pasal 42

Cukup jelas. Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44 Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas. Pasal 46

Cukup jelas. Pasal 47

Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5255

www.djpp.kemenkumham.go.id