Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN
MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 68 CANGADI II
KECAMATAN LILIRIAJA KABUPATEN SOPPENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Dwi Riski Oktaviani
105401114916
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTO
Jika kau dihadapkan pada suatu pekerjaan yang sulit
Janganlah kau berhenti apalagi menyerah
Tetaplah Jalani dengan hati yang ikhlas
Karena sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada Ayahanda Zainuddin dan Ibunda
tercinta Hj.Hasanatang yang telah mencurahkan kasih sayang yang tulus,
yang selalu berdoa untuk keselamatan, yang mencintai dan menyayangiku
dengan sepenuh hati sehingga menjadi tumpuan bagiku untuk meraih
kesuksesan.
Serta Kakanda Siska Sulistiani, adinda Ariel Setia Andiva, serta
sahabat- sahabatku yang telah dengan
Ikhlas mendoakan dan mendukung saya mewujudkaan harapan dan
mimpi menjadi kenyataan.
vii
ABSTRAK
DWI RISKI OKTAVIANI. 2020. Pengaruh Penerapan Model Discovery
Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar
pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten
Soppeng. Skripsi. Dibimbing oleh Haslinda dan II Tasrif Akib.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Model
Discovery Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media
Gambar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja
Kabupaten Soppeng. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental
dengan rancangan penelitian One-group pretest-posttest design. Pengumpulan
data dengan menggunakan instrument tes hasil. Analisis data menggunakan
analisis statistik inferensial. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng yang berjumlah 10
orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning
berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi menggunakan media gambar,
terlihat dari perbandingan antara nilai pretest dan posttest. Nilai rata- rata pre test
yang diperoleh sebesar 59, jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas hanya 4
orang, kriteria keberhasilan siswa hanya 40%. Sedangkan nilai rata-rata post test
yang diperoleh yaitu sebesar 77,5 jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas
ada 8 orang siswa, kriteria keberhasilan siswa mencapai 80%. Selain itu juga
digunakan perhitungan uji t-tes. Hasil penelitian diperoleh, tHitung= 7,552 dan
tTabel= 2,262 Maka tHitung ≥ tTabel atau 7,552 ≥ 2,262. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penerapan model discovery learning menggunakan media gambar pada
siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II memiliki pengaruh terhadap
keterampilan menulis puisi.
Kata Kunci: Keterampilan Menulis Puisi, Model Discovery Learning, Media
Gambar
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah Swt, yang telah
memberi kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
selesai. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi tercinta,
Muhammad Swt, serta keluarganya yang suci, yang karenannya Allah Swt
menciptakan alam semesta ini.
Motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini. Oleh karena segala rasa hormat, penulis mengucapakan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga utamanya kedua orang tua saya
Zainuddin dan Hj.Hasanatang, yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,
membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.
Ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya juga penulis sampaikan kepada
Dr. Haslinda, S,Pd., M.Pd. Pembimbing I dan Tasrif Akib, S.Pd., M.Pd.
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi
ini
Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar Prof Dr. H. Ambo Asse, M.Ag yang telah
memfasilitasi penulis selama kuliah, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas
ix
Muhammadiyah Makassar yang selalu memberi motivasi selama proses
perkuliahan . Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentrasnfer ilmunya kepada penulis.
Ucapan terima kasih kepada Hj. Hasrat, S.Pd. Kepala sekolah SD Negeri
68 Cangadi II. A.Hasnawati S.Pd, guru kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II, atas
segala bimbingan dan kerja sama selama penulis mengadakan penelitian. Bapak /
Ibu guru serta seluruh staf SD Negeri 68 Cangadi II yang telah memberikan
bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan penelitian. Siswa-siswi SD
Negeri 68 Cangadi II khususnya kelas IV atas kerjasamanya.
Rekan seperjuangan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan
2016 terkhusus Kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas
kerjasama yang baik dan saling memberikan motivasi maupun semangat. Siska
Sulistiani, Ervi Febriyanti dan Jumardi Pratama, terima kasih telah memberikan
bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam menyelesaikan skipsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Akhirnya, hanya kepada Allah Swt kita bermohon semoga. Semoga niat
baik dan suci serta usaha yang sungguh – sungguh mendapat ridha disisi – Nya.
Amin Ya Rabbal Alamin
Makassar , Agustus 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ...................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka
1. Penelitian yang relevan ...................................................... 8
2. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD ................................. 9
3. Pengertian keterampilan menulis ....................................... 10
4. Tujuan menulis .................................................................. 12
5. Manfaat menulis ................................................................ 13
6. Langkah-langkah menulis .................................................. 14
7. Hakikat puisi ..................................................................... 15
xi
8. Hakikat menulis puisi ......................................................... 19
9. Pengertian discovery learning ............................................ 21
10. Kelebihan dan kekurangan discovery learning ................... 21
11. Pengertian media gambar ................................................... 24
B. Kerangka Pikir ......................................................................... 25
C. Hipotesis .................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian ....................................................................... 27
B. Populasi dan sampel ............................................................... 28
C. Definisi operasional variabel ................................................... 30
D. Instrument penelitian ............................................................. 30
E. Teknik pengumpulan data ....................................................... 31
F. Teknik analisis data ................................................................. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................. 48
B. Saran ....................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 50
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian ............................................................... 27
Tabel 3.2 Populasi ............................................................................ 29
Tabel 3.3 Sampel............................................................................... 29
Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pretest ....................................................... 36
Tabel 4.2 Distibusi Nilai Posttest ....................................................... 39
Tabel 4.3 Daftar Nilai Pretest dan Posttest ......................................... 42
xiii
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar 2.1 Kerangka Pikir .............................................................. 26
Grafik 4.1 Grafik Pretest ................................................................ 37
Grafik 4.2 Grafik Posttest............................................................... 39
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Lembar Observasi ............................................ 53
LAMPIRAN 2 RPP dan Materi Ajar ......................................... 54
LAMPIRAN 3 Soal Pretest ....................................................... 71
LAMPIRAN 4 Soal Posttest ...................................................... 75
LAMPIRAN 5 Nilai Pretest ....................................................... 79
LAMPIRAN 6 Nilai Posttest ..................................................... 80
LAMPIRAN 7 Distribusi Nilai Pretest dan Posttest ................... 81
LAMPIRAN 8 Cara Menentukan Harga Md .............................. 82
LAMPIRAN 9 Cara Menentukan Harga ∑ 𝑋2𝑑 ......................... 83
LAMPIRAN 10 Cara Menentukan t Hitung .................................... 84
LAMPIRAN 11 Tabel Distribusi T.............................................. 85
LAMPIRAN 12 Dokumentasi ..................................................... 86
LAMPIRAN 13 Kartu Kontrol Penelitian .................................... 91
LAMPIRAN 14 Surat Izin Penelitian .......................................... 92
LAMPIRAN 15 Riwayat Hidup .................................................. 94
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 merupakan
usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Sekolah merupakan lingkungan yang sengaja dibuat untuk membina anak-
anak ke arah tujuan tertentu, khususnya untuk mengembangkan kemampuan dan
keterampilan sebagai bekal di kemudian hari. Semua itu berlaku dalam semua
jenjang pendidikan, dari perguruan tinggi sampai sekolah dasar sekalipun,
termasuk SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupataen Soppeng.
Proses pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja
Kabupataen Soppeng menggunakan kurikulum 2013.
Di dalam kurikulum terdapat berbagai macam mata pelajaran, salah
satunya adalah bahasa Indonesia. Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
komunikasi sangatlah penting.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan murid dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara
lisan maupun tulisan.
2
Menurut Tarigan (Susanto, 2013: 247) menulis merupakan suatu kegiatan
yang produktif dan efektif. Menulis dengan tulisan yang baik,menarik, itu tidak
mudah karena diperlukan kebiasaan melakukan latihan dan praktik menulis.
Sejalan dengan itu, menurut Dalman ( 2015 : 3) mengungkapkan bahwa menulis
adalah suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara
tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya.
Sedangkan .
Pada hakikatnya pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru diharapkan dapat memotivasi siswa
agar dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan
mempelajari sastra, siswa diharapkan dapat menarik berbagai manfaat dari
kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk
memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwanya.
Berbagai upaya dapat dilakukan dengan memberikan tugas untuk membuat karya
sastra, yaitu menulis puisi.
Puisi adalah karangan yang terikat. Artinya puisi terikat oleh aturan-aturan
yang ketat. Tarigan ( 2013 : 22) menulis adalah suatu kegiatan menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapa membaca lamabang-lambang
tersebut. Pada penguasaan keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat
mengungkapkan pikiran dan perasaan yang dimilikinya setelah menjalani proses
pembelajaran dalam berbagai tulisan.
3
Menurut Nurgiyantoro (2016: 312) puisi anak sudah banyak ditemukan ,
kesederhanaan puisi harus menjadi perhatian tersendiri, dan kadang keindahan
sebuah puisi justru terletak pada kesederhanaannya. Selanjutnya Nurgiyantoro
(2006: 313-314) mengungkapkan bahwa dalam puisi anak intensitas keluasan
makna belum seluas puisi dewasa, karena daya jangkau imajinasi anak dalam hal
pemaknaan puisi masih terbatas. Puisi anak juga memiliki karakteristik yang
identik dengan sastra anak yaitu pengungkapan sesuatu dari kacamata anak.
Menulis puisi perlu dikenalkan kepada siswa sejak di sekolah dasar,
sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisi dengan
baik. Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditujukan untuk penghayatan
dan pemahaman puisi, melainkan berpengaruh mempertajam terhadap kepekaan
perasaan, penalaran, serta kepekaan anak terhadap masalah kemanusiaan.
Kemampuan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor penting dalam proses
pembelajaran menulis puisi. Selain penerapan model, metode dan strategi serta
media yang tepat, serta yang sangat menentukan adalah peranan guru dalam
proses pembelajaran.
Saat menulis puisi, siswa dapat mengapresiasikan gagasan, perasaan, serta
pengalamannya secara puitis. Guru dapat membantu serta membimbing siswa
untuk memunculkan dan mengembangkan suatu gagasan, lalu mengorganisasikan
menjadi puisi sederhana. Dengan demikian, menulis puisi memerlukan beberapa
kemampuan, misalnya kemampuan memunculkan suatu gagasan, kemampuan
mengembangkan gagasan, mengembangkan kemampuan dalam pemilihan kata,
serta mengkoorganisasikannya menjadi puisi yang bermakna.
4
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas pada tanggal 28 Juli 2020 pada pembelajaran bahasa Indonesia
pada SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng kelas IV,
peneliti memperoleh gambaran bahwa kondisi siswa pada saat proses
pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung dapat diketahui bahwa hasil puisi
bebas siswa masih mendapat nilai di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yakni 70. Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa dalam pembelajaran
menulis puisi hanya 59,00. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
rendahnya kemampuan menulis puisi, sehingga siswa membutuhkan waktu yang
cukup lama melebihi jam pelajaran bahasa Indonesia, sehingga tugas menulis
puisi dijadikan PR atau pekerjaan rumah. Selain itu, dalam pembelajaran menulis
puisi, guru masih belum menggunakan model yang inovatif dalam pembelajaran.
Bahkan di dalam memberikan materi, guru tidak memberikan contoh
menulis puisi atau guru tidak pernah menunjukkan hasil karya puisinya kepada
siswa. Guru hanya menggunakan sebagian besar waktunya untuk menjelaskan
teori menulis puisi. Pada pembelajaran puisi di sini, guru hanya meminta siswa
untuk menuliskan puisi dengan cara mengkhayal. Bahkan siswa tidak
diperlihatkan dengan objeknya secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan siswa
mengalami kesulitan dan bingung saat merangkai suatu kata-kata dalam menulis
puisi.
Salah satu penunjang keberhasilan dalam pembelajaran menulis puisi
adalah pemilihan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa. Guru perlu berinovasi mengembangkan model pembelajaran yang lebih
5
menarik siswa dalam pembelajaran, serta memanfaatkan media yang jauh lebih
modern dan memudahkan guru dan siswa dalam belajar. Penggunaan model
pembelajaran dan media yang kreatif guru dapat menciptakan proses belajar yang
menyenangkan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa, peneliti mengajukan
mengenai model yang tepat dan media untuk memudahkan siswa dalam menulis
puisi, melalui Model Discovery Learning dan Media Gambar untuk mengatasi
permasalahan pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri 68
Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Penerapan model Discovery
Learning dan penggunaan media gambar dapat menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan. Media gambar diharapkan agar siswa dapat
mengikuti proses belajar dengan antusias sehingga dapat meningkatkan partisipasi
dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan yang telah diuraikan di atas, maka penulis merasa tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapan Model
Discovery Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan
Media Gambar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan
Liliriaja Kabupaten Soppeng “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh penerapan model discovery
learning terhadap keterampilan menulis puisi menggunakan media gambar pada
6
siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten
Soppeng”?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penerapan model discovery learning terhadap keterampilan menulis
puisi menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II
Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.
D. Manfaat Penelitian
Secara umum diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peserta
didik, pendidik, dan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan.
1. Manfaat Teoretis.
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran terkait penerapan model dan penggunaan media yang tepat
terhadap keterampilan menulis puisi dan mengembangkan media pembelajaran
sastra terkait menulis puisi, sehingga dapat memperbanyak interaksi dalam proses
belajar mengajar melalui latihan dan praktik dengan media yang tepat sehingga
mempengaruhi tingkat keteramppilan menulis puisi siswa.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis. Manfaat yang diharapkan dari hasil peneliti ini, yaitu:
a. Bagi Siswa, sebagai masukan bagi siswa untuk meningkatkan minat
belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
7
b. Bagi Guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model
pembelajaran dan media pembelajaran agar dapat menciptakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
c. Bagi Sekolah, sebagai masukan dalam rangka meningkatkan dan
memperbaiki mutu sekolah melalui peningkatan mutu pembelajaran
terutama pembelajaran bahasa Indonesia.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Prayogo pada tahun 2019 yang berjudul “
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Tema 6 Cita-
citaku melalui Metode Discovery Learning dan Media Gambar Pada Siswa Kelas
IV B MI Miftahun Najhin Kauman Lor Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil
penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan yang pra siklus 61,11 kemudian
pada siklus I menjadi 68,89 dan pada siklus II menjadi 727,22. Perbedaan
penelitian ini adalah Prayogo menggunakan jenis penelitian PTK sedangkan
penulis menggunakan jenis penelitian eksperimen. Adapun persamaannya yaitu
sama-sama membahas tentang menulis puisi.
Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani, mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar
terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Candipari 1 Sidoarjo”.
Hasil penelitiannya menunjukkan mengalami peningkatan karena digunakannya
media gambar.Nilai rata-rata kelas menulis puisi awalnya 65,4 meningkat menjadi
90,6 pada kelas eksperimen.Adapun persamaan pada penelitian ini adalah
keduanya menggunakan media gambar dalam penulisan puisi.
Wahyudi melakukan penelitian pada tahun 2016 yang berjudul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar Pada
Siswa Kelas V SD Negeri Suryodiningratan 2”.Hasil penelitiannya menunjukkan
9
adanya peningkatan keterampilan menulis puisi dengan nilai rata-rata awal 68,8
menjadi 69.3 dengan kategori cukup. Pebedaan penelitian ini adalah Wahyudi
menggunakan teknik penelitian PTK sedangkan penulis menggunakan teknik
penelitian eksperimen.Adapun persamaannya yaitu keduanya menggunakan
media gambar dalam pembelajaran menulis puisi.
Lutvia melakukan penelitian pada tahun 2019 yang berjudul “Aktifitas
Belajara Siswa Pada Pembelajaran Metode Discovery Inquiry Berbantuan Mind
Mapping Di SD”. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
belajar siswa dengan nilai rata-rata dari 65,28 menjadi 81,3. Perbedaan penelitian
ini adalah Lutvia menilai aktivitas belajar siswa sedangkan penulis melakukan
penelitian tentang keterampilan menulis. Adapun persamaan dari penelitian ini
adalah keduanya menggunakan discovery.
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran bahasa Indonesia disuguhkan pada peserta didik bertujuan
untuk melatih peserta didik terampil berbahasa dengan menuangkan ide dan
gagasannya secara kreatif dan kritis. Untuk mengimplementasikan tujuan mata
pelajaran bahasa indonesia maka pembelajaran bahasa indonesia dalam kurikulum
2013 disajikan dengan menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berupa
teks tertulis maupun teks lisan.
Bahasa Indonesia merupakan materi penting yang diajarkan di SD, karena
bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD sebagai wadah untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sesuai dengan
10
fungsi bahasa itu, terutama sebagai alat komunikasi. Pembelajaran bahasa
Indonesia di SD adalah siswa dituntut untuk memahami bahasa Indonesia dari
segi bentuk makna, dan fungsi serta menggunakan dengan tepat, kreatif untuk
bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan Depdiknas (Ngalimun,
2014:67). Selanjutnya menurutut Mulyasa (Ikhwantoro, 2013 : 27)
mengemukakan pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan rakyat Indonesia.
Alfulaila (2014 : 9) mengemukakan bahwa di sekolah dasar, pembelajaran
bahasa dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikan
karya sastra. Bahasa Indonesia merupakan materi penting yang diajarkan di SD
yang bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa sesuai dengan situasi
dan serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa indonesia di SD
siswa dituntut untuk memahami bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis agar siswa memiliki kemampuan
berbahasa sesuai dengan situasi dan serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.
3. Pengertian Keterampilan Menulis
Keterampilan berbahasa memiliki empat unsur pendukung yani
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,keterampilan berbicara dan
keterampilan menulis. Pada penelitian ini yang dibahas adalah mengenai
keterampilan menulis. Keterampilan seseorang dalam melakukan sesuatu
11
berkaitan dengan daya atau kemampuan yang dimiliki serta akan memberikan
manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Mulyati (2015) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara atatap muka. Sejalan dengan Jauhari (2013:24) yang
mengatakan bahwa menulis adalah pengungkapan ide ,gagasan,pikiran, dan
pengetahuan seseorang yang diwujudkan dengan lambang-lambang fonem yang
diberikan. Selanjutnya, Wiyanto (Munirah, 2015 : 2) menjelaskan bahwa menulis
adalah melahirkan atau mengungkapkan pikiran atau perasaan melalui suatu
lambang (tulisan).
Rusyana (Susanto, 2013 : 247) menulis adalah kemampuan menggunakan
pola-pola bahasa dan penyampaiannya dan penyampaiannya secara tertulis untuk
mengungkapkan gasan atau pesan. Dan menurut Kusumaningsih (2013) menulis
adalah menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa tulisan, dengan maksud dan
pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Menurut
Pranowo (2014 : 225) Keterampilan menulis merupakan kemampuan merupakan
mengungkapkan gagasan menggunakan bahasa tulis serta materi yang harus
diajarkan diajarkan mencakup menulis dengan topik tertentu yang menarik.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan
menulis merupakan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan gagasan
menggunakan bahasa tulisan.
Dalam pembelajaran bahasa kemampuan menulis memiliki arti penting.
Pertama, menulis dalam arti mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam bahasa
12
tulisan. Kedua, menulis dalam arti melahirkan bunyi-bunyi bahasa, ucapan-
ucapan dalam bentuk tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis
adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat)
dengan tulisan.
4. Tujuan Menulis
Setiap tulisan memiliki beberapa tujuan, antara lain untuk
memberitahukan atau menginformasikan, menghibur, meyakinkan, dan
mengungkapkan perasaan atau emosi. Selain itu penulis pun memiliki tujuan
tertentu atas apa yang ditulisnya.
Menurut D’Angelo (dalam Tarigan 2008), tujuan menulis adalah
memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang
Tujuan menulis. untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian
besar tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan harapan melatih keterampilan
berbahasa dengan baik secara umum, tujuan orang menulis menurut Dalman
(2015 : 13) diantaranya
a. Tujuan Penugasan
Kegiatan menulis bagi para pelajar, menulis bertujuan untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh guru atau sebuah lembaga. Bentuk tulisan ini biasanya berupa
makalah, laporan ataupun karangan bebas.
b. Tujuan estetis
Tujuan menulis bagis sastrawan, kegiatan menulis bertujuan untuk menciptakan
sebuah keindahan (estetis) dalam sebuah puisi, cerpen, maupun novel.
c. Tujuan Penerangan
13
Kegiatan menulis bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca. Dalam
hal ini, penulis harus memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan pembaca
berupa politik, ekonomi, pendidikan, agama, sosial maupun budaya.
d. Untuk Pernyataan Diri
Menulis dengan tujuan untuk menegaskan tentang apa yang telah diperbuat.
Bentuk tuliisan ini misalnya, surat perjanjian maupun surat pernyataan.
e. Tujuan Kreatif
Menulis dengan tujuan menonjolkan daya imajinasi secara maksimal ketika
mengembangkan tulisan. Menulis dalam hal ini bertujuan untuk menyampaikan
gagasan kreatif karya sastra.
f. Tujuan Konsumtif
Penulis lebih mementingkan kepuasan pada diri pembaca dan berorientasi pada
bisnis. Kegiatan menulis bertujuan untuk dijual dan dikonsumsi oleh para
pembaca.
5. Manfaat Menulis
Manfaat menulis yaitu dapat mengasah kecerdasan karena menulis
menuntut daya inisiatif dan kreatif dalam menemukan ide/ gagasan atau topik,
kemudian meraciknya menjadi suatu tulisan yang sistematis sampai
menyajikannya sehingga menimbulkan kepuasan bagi dirinya dan pembaca, serta
siap dengan segala tanggapan yang diterima atas tulisannya.
Selanjutnya Dalman (2015 : 6) mengatakan manfaat menulis diantaranya :
peningkatan kecerdasan, pengembangan daya inisiatif dan kreativitas,
penumbuhan keberanian, dan pendorongan kemauan dan kemampuan
14
mengumpulkan informasi. Menurut Suparno dalam Jauhari (2013:14) manfaat
menulis antara lain untuk :
a. Peningkatan Kecerdasan
b. Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas
c. Penumbuhan keberanian
d. Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi
6. Langkah-Langkah Menulis
Langkah-langkah menulis menurut Yunus (2015 : 28) meliputi 4 tahap
yaitu tahap pikir,tahap praktik, tahap penyuntingan dan tahap publikasi . Semi
(2007: 46) menyatakan bahwa tahap menulis ada 3 yaitu, tahap pratulis,tahap
penulisan dan tahap penyuntingan. Sedangkan menurut Kusmana (2011 : 101)
tahapan menulis yaitu, prapenulisan,proses penulisandan penyuntingan. Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan penulisan yang harus dilalui
dalam proses menulis berikut:
a. Pramenulis
Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis melakukan
berbagai kegiatan, misalnya menemukan ide gagasan, menentukan tujuan,memilih
bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka, dan mengumpulkan bahan-bahan.
b. Menulis
Tahap menulis dimulai dengan menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan. Ide-ide
itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf.
c. Merevisi
15
Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan tulisan.Koreksi
dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur dan kebahasaan.
d. Mengedit
Apabila tulisan sudah dianggap sempurna, penulis tinggal melaksanakan
pengeditan.
e. Mempublikasikan
Mempublikasikan mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama, berarti
menyampaikan tulisan kepada publik dalam bentuk cetakan, sedangkan
pengertian kedua menyampaikan dalam bentuk noncetakan. Penyampaian
noncetakan dapat dilakukan dengan pementasan, perceritaan, peragaan, dan
sebagainya.
7. Hakikat Puisi
a. Pengertian Puisi
Menurut Mihardja (2012 : 18) puisi adalah seni tertulis dimana digunakan
untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Menurut
Nurgiyantoro (2016 : 312) puisi adalah genre sastra yang amat memperhatikan
pemilihan aspek tersaring penggunaannya. Selanjutnya menurut Damayanti
(2013:12) puisi adalah jenis karya sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan
cermat sehingga mampu mempertajam kesadaran orang akan suatu pengalaman
dan membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi,irama dan makna khusus.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa puisi
adalah seni karya tulis yang menyatakan perasaan yang ditata dengan cermat
untuk mempertajam kesadaran orang akan sesuatu.
16
b. Unsur-Unsur Pembentuk Puisi
Puisi adalah mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan
yang dapat merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.
Oleh sebab itu, untuk membentuk sebuah puisi ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Puisi terbentuk atas dua struktur yakni struktur batin dan struktur
fisik. Struktur batin yang terdiri dari tema, rasa, nada, dan amanat. Struktur fisik
yang terdiri dari kata konkret, diksi, versifikasi, pengimajian, majas, dan tata
wajah/tipografi. Berikut ini adalah penjelasan dari struktur batin dan struktur fisik
puisi:
1) Struktur batin puisi adalah struktur yang berada dalam puisi tetapi secara
tersirat, yang termasuk ke dalam struktur batin puisi adalah sebagai berikut:
a) Tema, yaitu ide atau gagasan dasar atau pokok persoalan yang mendasari dalam
sebuah puisi,yang menduduki tempat utama di dalam cerita.
b) Rasa, yaitu sikap atau suasana hati penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat dalam puisi saat menciptakannya.
c) Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca melalui sebuah puisi.
d) Amanat yaitu pesan/nasehat yang ingin desampaikan pengarang kepada
pembaca melalui sebuah puisi. Pesan-pesan tersebut biasanya dihadirkan dalam
ungkapan yang tersembunyi.
2) Struktur fisik puisi adalah struktur yang terlihat dari puisi tersebut secara kasat
mata, yang termasuk ke dalam struktur fisik puisi adalah sebagai berikut:
17
a) Diksi, yaitu pemilihan kata untuk menyampaikan gagasan secara tepat,yang
dapat menentukan nuansa makna,kekuatan daya sugesti, pengimajinasian atau
ekspresi yang yang diungkapkan penyair.
b) Tipografi, yaitu penataan letak letak kata-kata, baris-baris, serta bait-bait dalam
sebuah puisi,hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf capital dan
diakhiri dengan tanda titik.
c) Pengimajian, Pengimajian dapat memberi gambaran yang jelas, menimbulkan
suasana yang khusus, membuat lebih (hidup) gambaran dalam pikiran, dan
penginderaan dan juga untuk menarik perhatian, penyair juga menggunakan
gambaran-gambaran angan (pikiran),di samping alat kepuitisan yang lain.
d) Kata-kata konkret adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama,
tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan kondisi
pemakainya. Kata kongkret merupakan kata yang dapat ditangkap dengan indera
yang memungkinkan munculnya imaji.
e) Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris
puisi.
f)Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan
efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Gaya bahasa disebut juga majas.
Sedangkan unsur pembangun puisi, adalah tema, amanat, citraan/
pengimajinasian, rima, diksi, sudut pandang.
(1) Tema adalah ide pokok yang menjiwai keseluruhan puisi.
(2) Amanat adalah pesan yang disampaikan penyair, baik secara tersirat atau
tersurat kepada pembaca atau penikmatnya.
18
(3) Citraan/ pengimajinasian adalah gambaran angan (abstrak) yang dihadirkan
menjadi sesuatu yang kongkret dalam tatanan kata-kata puisi.Citraan dapat
dibedakan ke dalam beberapa macam yang sesuai dengan indera manusia, yaitu
penglihatan (visual),citraan pendengaran (auditif), gerakan (kinestetik),
rabaan,penciuman.
(4) Rima adalah persajakan atau persamaan bunyi yang terdapat dalam puisi.
(5) Diksi adalah pilihan kata yang dipergunakan penyair dalamn membangun
puisinya. Diksi merupakan bagian penting dalamsebuah puisi sebab diksi dapat
mewakili penyair dalam mengungkapkan perasaan-perasaan yang bergejolak
dalam dirinya.
(6) Sudut pandang yaitu cara penyampaian ide atau gagasan penyair kepada
pembaca, pendengar, atau penikmat puisinya.Berdasarkan pendapat di atas,
peneliti memodifikasi unsur-unsur puisi menjadi menjadi empat aspek yaitu
judul/tema, diksi, imaji, dan amanat dengan mempertimbangkan unsur-unsur puisi
tersebut.
c. Jenis-Jenis Puisi
Berdasarkan waktu kemunculannya, puisi dibagi menjadi tiga periode,
yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi modern.
1) Puisi Lama
Puisi lama masih kental dengan ciri khas melayu. Puisi lama terkait
beberapa aturan, yaitu: jumlah suku kata dalam setiap baris, jumlah kata dalam
setiap baris, jumlah baris dalam setiap bait, rima atau persajakan, dan irama.
Contohnya: Puisi mantra, pantun, karmina, seloka, gurindam, syair, talibun.
19
2) Puisi baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi
jumlah baris, suku kata, mau pun rima. Puisi baru menurut isinya, antara lain:
balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, satire.Sedangkan puisi baru dilihat
dari bentuknya antara lain: distikon, terzina, kuatrain, kuint, sektet,septime,
oktaf/stanza, sonata.
3) Puisi Modern
Puisi modern berdasarkan cara pengungkapannya disebut puisi
kontemporer. Puisi kontemporer seringkali memakai kata kata yang kurang
memperhatikan santun bahasa, memakai kata kata makin kasar, ejekan dan lain
lain. Pemakaian kata kata simbolik atau lambing intuisi, gaya bahasa, irama, dan
sebagainya dianggap tidak begitu penting lagi dibedakan menjadi 3 yaitu, puisi
mantra, puisi mbeling, puisi konkret.
8. Hakikat Menulis Puisi
Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam
lambang-lambang tulisan. Soebachman (2014 : 27) mengemukan bahwa menulis
adalah yang kita inginkan, menyebarkan apa yang kita gagskan, dan mengajak
orang lain serta menggiring mereka untuk ikut berpikir dan berkembang.
Sedangkan menurut Pradopo (2012 : 3) menyatakan bahwa puisi adalah karangan
terikat oleh banyak baris dalam tiap bait,banyak kata dalam tiap baris, banyak
suku dalam tiap baris,eima dan irama.
Menulis puisi merupakan kegiatan yang berada pada tingkatan apresiasi
yang terakhir dala mengapresiasi karya sastra. Dengan demikian, kegiatan
20
menulis puisi merupakan tingkatan apresiasi yang terakhir karena pada tahap
tersebut proses apresiasi tidak hanya terhenti pada proses menikmati karya sastra
saja. Akan tetapi, lebih lanjut pada tahap terakhir proses apresiasi seseorang
dituntut untuk dapat memproduksi sebuah karya (puisi).
Dalam aspek kebahasaan, keruntutan alur berpikir merupakan faktor yang
sangat penting bagi keberhasilan memproduksi sebuah karya tulis (karangan).
Namun berbeda halnya dalam bidang kesastraan (terutama puisi), penyampaian
alur berpikir yang runtut maupun pemakaian bahasa yang sesuai kaidah
kebahasaan bukanlah hal yang berarti bahkan pemakaian bahasa puisi yang
cenderung multiinterpretable menjadi slah satu ciri khas dalam kegiatan menulis
puisi dan nilai lebih dalam karya tersebut. Dalam menulis puisi, aspek ekspresi
penyair yang lebih diutamakan.
Dengan demikian, dalam kegiatan menulis menulis puisi, siswa dapat
dengan bebas menggabungkan pengalaman batinnya di dalam dunia imajinasi
yang diwujudkan dalam bentuk lambang-lambang grafis berupa penggunaan kata
(diksi) yang sesuai, tipografi, persajakan, irama maupun unsur puisi lainnya yang
saling mendukung. Sistem otonom yang dimiliki puisi dalam hal penggunaan
bahasa secara bebas, disisi lain puisi tetap terikat dengan aturan. Kebebasan
penyampaian ide-ide (mengekspresikan diri) ke dalam bentuk bahasa yang bebas
tersebut hanyalah sebagai sebagai saran untuk menyampaikan pesan penyair yang
tersembunyi.
21
9. Pengertian Discovery Learning
Hosnan (2014: 282) menyebutkan bahwa discovery learning adalah suatu
model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki,maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan.
Menurut Suryosubroto (2009 :178) discovery learning merupakan
komponen praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan
cara belajar aktif, beriorentasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri
dan reflektif.
Menurut Kurniasih, dkk (2014 :64) discovery learning adalah proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajaran disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya tetapi diharapkan siswa mengorganisasikan sendiri.
Selanjutnya, menurut Hamdani (2011 : 184) berpendapat bahwa discovery
learning adalah proses mental ketika siswa mengasimilasikan suatu konsep atau
prinsip.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
discovery learning merupakan suatu model pembelajaran yang memajukan cara
belajar aktif siswa dan mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.
10. Kelebihan dan Kekurangan dari Discovery Learning
Beberapa kelebihan dari model discovery learning yang diungkapkan oleh
Hosnan (2014 : 287-288) yaitu sebagai berikut :
a. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-
keterampilan dan proses-proses kognitif
b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah.
22
c. Pengetahuan yang diperoleh melalui strategi ini sangat pribadi dan ampuh
karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer
d. Strategi ini dapatmemungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai
dengan kecepatannya sendiri.
e. Strategi ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena
memperoleh kepercayaan
f. Berpusat kepada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan
gagasan-gagasan.
g. Mendorong keterlibatan keaktifan siswa.
h. Menimbulkan rasa senang siswa, karena tumbuh rasa menyelidiki dan
berhasil
i. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang
j. Siswa akan mengerti konsep dasar ide-ide lebih baik.
k. Melatih siswa belajar mandiri
l. Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa
Hosnan ( 2014 : 288-289) juga mengungkapkan kekurangan model discovery
learning, yaitu sebagai berikut :
a. Guru merasa gagal mendeteksi masalah dan adanya kesalahpahaman antara
guru dengan siswa
b. Menyita waktu banyak, karena guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar
yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan
pembimbing siswa dalam belajar aktif.
c. Menyita pekerjaan guru
23
d. Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan
e. Tidak berlaku untuk smua topik.
Langkah-langkah operasional dalam mengaplikasikan model discovery
learning di kelas sebagai berikut :
a. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
Tahap ini peserta didik diharapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda
tanya,kemudian melanjutkanuntuk tidak memberikan generalisasi agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri . Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan
mengajukan pertanyaan,anjuran membaca buku dan aktifitas belajar lainnya yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
b. Problem Steatment (Pertanyaan/Identifikasi Masalah)
Guru memberikan kesempatan kepada murid mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,kemudian
salah satu dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
c. Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung, guru dapat memberikan kesempatan
kepada murid untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini berfungsi untukmenjawab petanyaan atau
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Konsekuensi dari tahap ini adalah
murid belajar aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi, yang secara tidak sengaja menghubungkan masalah
dengan pengetahuan yang dimiliki.
d. Data Processing (Pengelolaan Data)
24
Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagainya
diolah dan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu. Data tersebut berfungsi sebagai pembentukan konsep dan
generalisasi.
e. Verification (Pembuktian)
Murid melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan di awal.
11. Pengertian Media Gambar
Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang
terkandung di dalamnya dengan jelas,lebih jelas daripada yang diungkapkan oleh
kata-kata.Akan tetapi karena setiap orang merasa mudah untuk memperoleh
gambar, ia menganggapnya sebai “hal yang biasa atau “terlalu biasa” sehingga
melupakan manfaatnya. Walaupun hanya menekankan indera penglihatan
kekuatan gambar terletak pada kenyataan bahwa sebagian besar orang pada
dasarnya pemikir visual (Muhadi, 2013:89)
Menurut Sudjana (2007 : 68) media gambar merupakan media visual
dalam bentuk grafis. Sejalan dengan itu Sudjana dan Ahmad (2013 : 71)
mengemukakan bahwa media gambar merupakan salah satu media pengajaran
yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pengajaran. Selanjutnya menurut
Munadi (2013 : 185) menyatakan bahwa gambar secara garis besa dapat dibagi
pada tiga jenis yakni sketsa, lukisan, dan photo, Gambar adalah media yang
paling umum digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar. Media gambar
mampu memberikan detail dalam bentuk gambar apa adanya, sehingga siswa
25
dapat dengan mudah untuk mengingatnya. Karena itu, dengan menggunakan
media gambar tentunya akan membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa media
gambar adalah media pengajaran dalam bentuk grafis yang paling umum
digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar.
B. Kerangka Pikir.
Pada pembelajaran bahasa indonesia terdapat empat aspek keterampilan
berbahasa yaitu: berbicara, menulis, membaca, dan mrnyimak. Fokus pada
penelitian ini adalah menulis, tepatnya menulis puisi. Kemampuan menulis puisi
perlu diajarkan kepada siswa. Langkah awal penelitian ini adalah untuk
mengetahui kemampuan siswa menulis puisi tanpa model discovery learning
dengan menggunakan media gambar, dan selanjutnya untuk mengetahui
kemampuan siswa menulis puisi dengan menerapkan model discovery learning
menggunakan media gambar. Langkah terakhir yaitu kita dapat mengetahui model
discovery learning dengan menggunakan media gambar berpengaruh atau tidak
berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi dalam pembelajaran bahasa
indonesia. Dari uraian tersebut kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai
berikut :
26
2.1 Bagan Kerangka Pikir.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang, kajian pustaka,
maupun kerangka pikir, dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut,
Penerapan model discovery learning berpengaruh terhadap keterampilan menulis
puisi menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II
Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.
Keterampilan Menulis Puisi Tanpa
Model Discovery Learning
menggunakan Media Gambar
Keterampilan Menulis Puisi dengan
Menerapkan Model Discovery Learning
menggunakan Media Gambar
Analisis
Tidak Berpengaruh
Berbicara Menyimak
Berbicara
Membaca
Menulis
Berpengaruh
Keterampilan Menulis Puisi
Keterampilan Berbahasa Indonesia
Hasil
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis pre-
Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh
karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu
bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi,
karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
(Sugiyono, 2016: 108). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu jenis
One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam penelitian ini, hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan (treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Sumber: Sugiyono (2016:74)
Pretest
Variabel
Posttest
O1
X
O2
Keterangan:
O1 = Tes awal sebelum diberikan perlakuan (pretest)
O2 = Tes akhir setelah diberikan perlakuan (posttest)
X = Perlakuan yang diberikan
28
Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:
a) Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar) sebelum
perlakuan dilakukan.
b) Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan menggunakan
model pembelajaran Discovery Learning menggunakan media gambar
c) Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan
dilakukan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti oleh
peneliti. Menurut Sugiyono (2011 : 80) “ Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Menurut Arikunto (2013 : 173) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Sedangkan menurut Sudjana (2010 : 6) populasi adalah totalitas
semua nilai yang mungkin, hasil yang menghitung pengukuran,kuantitatif maupun
kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang
lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifatnya. Jadi yang dimaksud
populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun presentase
kesamaan sedikit, atau dengan kata lain individu yang akan dijadikan sebagai
objek penelitian.
Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas IV di SD Negeri 68
Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Jumlah keseluruhan siswa
29
kelas IV di SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng
adalah 10 orang dengan perincian sebagai berikut
Tabel 3.2
Populasi SD Negeri 68 Cangadi II Tahun 2020
NO.
Kelas
Jenis kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1. IV 5 5 10
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan
sampel tidak berdasarkan peluang (Nonprobability Sampling) dengan tehnik
pengambilan sampel berdasarkan tujuan (purposive Sampling). Dalam teknik ini,
siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan kepada pertimbangan
pengumpulan data yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara (Nonprobability Sampling)
lebih tepatnya yaitu sampling jenuh, Jadi yang menjadi sampel pada penelitian ini
yang menurut peneliti sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian adalah siswa
kelas IV yang berjumlah 10 orang dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 3.3
Sampel Penelitian Siswa Kelas IV
NO.
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1. IV 5 5 10
30
C. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2015 : 38) Variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Variabel bebas dalam penelitan ini adalah Keterampilan Menulis Puisi.
Variabel Terikat adalah variabel yang mempengaruhi variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah model discovery learning menggunakan media
gambar.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan
dan tindakan yang telah disusun serta untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang
dikehendaki.
2. Tes hasil Belajar
Tes dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan informasi guna
mengetahui peningkatan siswa mengikuti pembelajaran menulis puisi yang
baik. Tes menulis puisi dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menulis puisi.
31
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan
dilakukan sebagai berikut:
1. Tes awal (pretest)
Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk mengetahui
kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum digunakan model discovery
learning menggunakan media gambar
2. Treatment (pemberian perlakuan)
Dalam hal ini peneliti menggunakan model discovery learning menggunakan
media gambar terhadap keterampilan menulis puisi.
3. Tes akhir (posttest)
Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model discovery learning menggunakan media gambar.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistik inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi, dengan
menggunakan uji-t dengan tahapan sebagai berikut:
t = Md
√𝛴 𝑥2 𝑑
𝑁 (𝑁−1)
32
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (Pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)
D = Deviasi masing-masing subjek
𝛴𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat devisi
N = Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = 𝛴𝑑
N
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
Σd = Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel
b. Mencari harga “Σ𝑥2𝑑" dengan menggunakan rumus:
Σ𝑥2𝑑 = Σ𝑑 − (Σ𝑑)2
N
Keterangan:
Σ𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi
Σd = Jumlah dari gain (Posttest – pretest)
N = Subjek dari sampel
c. Menentukan harga tHitung dengan menggunakan rumus:
33
t = Md
√Σ x2 d
N (N−1)
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (Pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)
D = Deviasi masing-masing subjek
𝛴𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat devisi
N = Subjek pada sampel
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
kaidah pengujian signifikan:
1) Jika tHitung tTabel maka HO ditolak dan H1 diterima, berarti penggunaan
model discovery learning menggunakan media gambar berpengaruh
terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SD Negeri 68
Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.
2) Jika thitung < ttabel maka HO diterima, berarti penggunaan model
discovery learning menggunakan media gambar tidak berpengaruh
terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SD Negeri 68
Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.Menentukan
harga ttabel dengan mencari ttabel menggunakan table distribusi t dengan
taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan dk = N − 1
34
e. Membuat kesimpulan bagaimanakah pengaruh penerapan model discovery
learning menggunakan media gambar berpengaruh terhadap keterampilan
menulis puisi siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
diuraikan dan dideskripsikan secara rinci hasil penelitian tentang Pengaruh
Penerapan Model Discovery Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi
Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II
Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Untuk mengetahui pengaruh penerapan
model discovery learning terhadap keterampilan menulis puisi menggunakan
media gambar, terlebih dahulu perlu dianalisis tentang; (1) kemampuan belajar
bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II kecamatan liliriaja
kabupaten Soppeng, sebelum menerapkan model discovery learning
menggunakan media gambar (pretest) dan (2) kemampuan belajar bahasa
Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II kecamatan liliriaja kabupaten
Soppeng, setelah menerapkan model discovery learning menggunakan media
gambar (posttest). Hasil penelitian tersebut merupakan hasil kuantitatif yang
dinyatakan dengan angka.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 68 Cangadi II
kecamatan liliriaja kabupaten Soppeng, mulai tanggal 4 Agustus 2020-11 Agustus
2020, maka di peroleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes
sehingga dapat diketahui hasil belajar murid berupa nilai kelas IV SD Negeri 68
Cangadi II kecamatan liliriaja kabupaten Soppeng .
36
Penyajian yang bertujuan mengungkap kemampuan siswa tersebut, dapat
diamati pada analisis berikut ini yang dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu
penyajian data pretest dan data posttest.
1) Deskripsi Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD Negeri
68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebelum
menerapkan model discovery learning menggunakan media gambar.
(Pretest)
Berdasarkan nilai pretest hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas
IV SD Negeri 68 Cangadi II jumlah siswa 10 orang, diperoleh yaitu tidak ada
siswa yang mampu memperoleh nilai 100 sebagai nilai maksimal. Nilai yang
mencapai kkm hanya diperoleh oleh 4 orang siswa dan nilai di bawah kkm yakni
70 yang diperoleh oleh 6 orang siswa, maka deskripsi yang lebih jelas dan
tersusun rapi mulai dari nilai tertinggi menurun ke nilai terendah yang diperoleh
siswa beserta frekuesinya dapat dilihat pada tabel 4.1. Selain itu, pada tabel 4.1
diuraikan pula distribusi nilai, frekuensi, dan persentase hasil belajar bahasa
Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja
Kabupaten Soppeng.
a. Tabel 4.1.Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase hasil belajar bahasa
Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja
Kabupaten Soppeng sebelum menerapkan model discovery learning
menggunakan media gambar (Pretest).
No. Nilai Frekuensi Persentase
1. 75 1 10% 2. 70 3 30% 3. 60 1 10% 4. 55 2 20% 5. 50 1 10% 6. 45 1 10% 7. 40 1 10%
Jumlah 10 100% Sumber : Hasil Instrumen Penelitian
37
Gambar 4.1 Grafik Pretest
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, maka dapat diketahui bahwa frekuensi dari
persentase nilai hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68
Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebelum diterapkan model
discovery learning menggunakanan media gambar, yaitu siswa yang mendapat
nilai 70 ke atas sebanyak 4 orang (40%) dari jumlah sampel masih ada siswa yang
mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 6 orang (60%) dari jumlah sampel. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas
IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebelum
diterapkan model discovery learning menggunakan media gambar belum
memadai karena hanya 4 siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu
nilai 70 ke atas, maka dapat disimpulkan siswa berjumlah 10 orang, nilai yang
mencapai kriteria kemampuan siswa yaitu hanya mencapai 40% atau sebanyak 4
siswa dan 6 siswa belum mencapai kriteria.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 2 3 4 5 6 7
Nilai
Frekuensi
Persentase
38
2) Deskripsi Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD Negeri
68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng saat menerapkan
model discovery learning menggunakan media gambar. (Posttest)
Pada bagian ini peneliti memberi perlakuan kepada siswa, perlakuan yang
diberikan adalah peneliti menerapkan model discovery learning menggunakan
media gambar. Dalam penerapan model tersebut siswa aktif dalam mengikuti
pembelajaran dengan cara yang pertama yaitu guru memberikan contoh puisi yang
ditempel di papan tulis kepada siswa, kemudian siswa memperhatikan contoh
puisi tersebut, setelah itu siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur
pembangun yang ada dalam puisi tersebut yang meliputi (tema,bait,amanat, dan
rima), selanjutnya guru membagikan lembaran soal kepada siswa yang berisi
gambar untuk dibuat menjadi karangan puisi, setelah itu siswa mendiskusikan
unsur-unsur pembangun yang ada dalam puisi yang mereka tulis dengan teman
sebangkunya, kemudian siswa diminta untuk menuliskan tema dan amanat puisi
tersebut pada lembar jawaban yang telah disediakan, dan selanjutnya masing-
masing siswa mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan teman-
temannya.
Setelah diberikan perlakuan maka guru memberikan posttest berupa hasil
belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan
Liliriaja Kabupaten Soppeng yang berjumlah 10 orang, dan diperoleh gambaran
yaitu 8 siswa dikategorikan tuntas. Berdasarkan hal tersebut, maka gambaran yang
lebih jelas dan tersusun rapi mulai dari nilai tertinggi menurun ke nilai terendah
yang diperoleh siswa beserta frekuesinya dapat dilihat pada tabel 4.2. Selain itu,
pada tabel 4.2 dipaparkan pula data tentang distribusi nilai, frekuensi, dan
39
persentase hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68
Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.
Kegiatan post-test berlangsung pada hari Rabu 10 Juli 2020. Hasil post-
test mengenai hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 68
Cangadi II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
a. Tabel 4.2 Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase hasil belajar bahasa
Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja
Kabupaten Soppeng setelah menerapkan model discovery learning
menggunakan media gambar. (Posttest)
No. Nilai Frekuensi Persentase
1. 90 2 20%
2. 85 2 20%
3. 75 3 30%
4. 70 1 10%
5. 60 1 10%
6. 55 1 10%
Jumlah 10 100%
Sumber : Hasil Instrumen Penelitian
Gambar 4.2 Grafik Posstest
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, perolehan nilai beserta frekuensinya
dapat diketahui tingkat hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6
Nilai
Frekuensi
Persentase
40
Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng setelah
menerapkan model discovery learning menggunakan media gambar yaitu siswa
yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 8 orang (80%) dari jumlah sampel masih
ada siswa yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 2 orang (20%) dari jumlah
sampel. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia
pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten
Soppeng setelah menerapkan model discovery learning menggunakan media
gambar sudah cukup memadai karena 8 siswa sudah mencapai kriteria yang
ditetapkan nilai 70 ke atas, kemampuan siswa yaitu mencapai 80% dan 2 orang
siswa masih belum mencapai kriteria yang di tetapkan yaitu nilai di bawah 70
hanya (20%) maka dapat di simpulkan siswa berjumlah 10 orang, ada 2 siswa
yang masih belum memenuhi standar KKM yang di tetapkan.
3) Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II
Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng Selama Penerapan Model
Discovery Learning Menggunakan Media Gambar
Aktivitas Siswa
Jumlah Murid yang
Aktif pada
Pertemuan
Rata-
Rata
%
Kategori
1 2 3 4
1.
Siswa yang hadir dalam
pembelajaran
P
10
10
P
10
100
Aktif
2.
Memperhatikan contoh
puisi yang ditempel di
papan tulis
7
9
7,5
75
Aktif
3. Memahami penjelasan
guru mengenai unsur
pembangun dalam puisi
6 8 7 70 Aktif
41
4. Membuat karangan puisi
berdasarkan gambar R
E
T
E
S
T
7
10 O
S
T
T
E
S
T
8,5
85
Aktif
5. Mendiskusikan unsur
pembangun dalam puisi
yang telah ditulis
6
9
7,5
75
Aktif
6.
Mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka di depan
teman-temannya
8
10
9
90
Aktif
7. Menanggapi pekerjaan
temannya
6
7
6,5
65
Tidak Aktif
8. Menyampaikan pendapat
tentang pembelajaran yang
telah diikuti
6
9
7,5
70
Aktif
9. Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari pada
akhir pembelajaran
7
9
8
80
Aktif
78,88 Aktif
Hasil pengamatan untuk pertemuan 1 sampai IV menunjukkan bahwa :
a. Persentase kehadiran siswa sebesar 100%
b. Persentase siswa yang memperhatikan contoh puisi yang ditempel di papan
tulis sebesar 75%
c. Persentase siswa yang memahami penjelasan guru mengenai unsur pembangun
dalam puisi sebesar 70%
d. Persentase siswa yang mampu membuat karangan puisi berdasarkan gambar
sebesar 85%
e. Persentase siswa mendiskusikan unsur pembangun dalam puisi yang telah
42
ditulis 75%
f. Persentase siswa yang mampu mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di
depan teman-temannya sebesar 90%
g. Persentase siswa yang mampu menanggapi pekerjaan temannya sebesar 65%
h. Persentase siswa yang mampu menyampaikan pendapat tentang pembelajaran
yang telah diikuti sebesar 70%
i. Persentase siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir
pembelajaran sebesar 80%
Rata-rata persentase aktivitas siswa terhadap terhadap pelaksanaan bahasa
indonesia khususnya keterampilan menulis puisi dengan model discovery learning
menggunakan media gambar yaitu sebesar 78,88%. Karena persentasenya ≥ 70%
maka persentase aktivitas siswa dikategorikan aktif.Sesuai dengan kriteria
aktivitas yang telah dilakukan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses
pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif ≥ 70% baik untuk aktivitas siswa
perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa dari hasil pengamatan rata-rata
persentase jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu
mencapai 78,88% sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dengan
model disvovery learning menggunakan media gambar telah mencapai kriteria
aktif.
Tabel 4.3 Daftar Nilai Kelas IV SD 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja
Kabupaten Soppeng (Pre-Test& Post-Test).
No Nama Pre-test Post-test
1. A. Raden 60 75
2. Andi Nur Azizah 70 85
3. Andini Pratiwi 40 70
43
4. Nur Fatmadillah 75 90
5. Salwa Pasliana 70 90
6. Melisa Regina Putri 70 85
7. Muh. Ferdi 55 60
8. Aswar 45 55
9. Rafka Adriansyah 50 75
10. Muh. Riyas Asyarah 55 75
JUMLAH 590 775
Rata-rata 590 : 10 = 59 775 : 10 =77,5
Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas IV
SD 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebanyak 10 orang.
Jumlah nilai pretest yang diperoleh adalah 590 dan jumlah nilai posttest yang
diperoleh adalah 775.
Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah “Penerapan model
discovery learning menggunakan media gambar berpengaruh terhadap
keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II
Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebelum (pretest) dan setelah diberi
perlakuan (posttest) digunakan analisis Uji T (t-test).
a. Menentukan/mencari harga Md (Mean dari perbedaan antara pre test dan
post test)
𝑀𝑑 = ∑𝑑
𝑁=
170
10= 17
b. Menentukan/mari harga ∑ 𝑋2𝑑
Mencari harga “∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:
∑ 𝑋2𝑑 = ∑ 𝑑2 −(∑ 𝑑)2
𝑁
= 3.350 −(𝟏𝟕𝟎)2
10
44
= 3.350 −28.900
10
= 3.350 − 2. .890
∑ 𝑋2𝑑 = 460
Jadi, ∑𝑿𝟐d = 460
c. Menentukan harga t Hitung
𝑡 =𝑀𝑑
√∑ 𝑋2𝑑
𝑁 (𝑁 − 1)
=17
√460
10(𝑁 − 1)
=17
√460
10(10 − 1)
=17
√46090
=17
√5,111
=17
2,2608= 7,552
t = 7,552
d. Menentukan harga t Tabel
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan α = 0,05 dan d.b. = N – 1 = 10 – 1 = 2,262 (terlampir).
Berdasarkan tabel t, maka diperoleh t0,05= 2,262.Setelah diperoleh t Hitung = 7,552
dan t Tabel = 2,262 maka t Hitung ≥ t Tabel atau 7,552 ≥ 2,262. Sehingga dapat
dimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.Ini berarti bahwa penggunaan model
discovery learning menggunakan media gambar berpengaruh terhadap hasil
belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan
Liliriaja Kabupaten Soppeng. Dalam pengujian statistik, hipotesis ini dinyatakan
sebagai berikut:
45
𝑯𝟎 : 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 ≤ 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 lawan 𝑯𝟏 : 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 ≥ 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Berdasarkan nilai yang diuraikan, terlihat bahwa jumlah nilai dari posttest
(setelah perlakuan) lebih tinggi dibandingkan pretest (sebelum perlakuan) yang
diperoleh siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten
Soppeng. Hal ini dapat dilihat pada persentase yang diperoleh oleh siswa kelas IV
SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Setelah
perlakuan (posttest) lebih tinggi yakni mencapai 80%. Sedangkan persentase yang
diperoleh siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten
Soppeng sebelum perlakuan terlihat lebih rendah yakni hanya mencapai 40% saja.
Dengan demikian, penggunaan model discovery learning menggunakan media
gambar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV
SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan model discovery learning terhadap keterampilan menulis puisi
menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II
Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Penelitian ini termasuk penelitian
eksperimen. one group pretest-posttest design. Prosedur yang dilakukan peneliti
dalam penelitian ini adalah memberikan pengajaran dengan model discovery
learning dan media gambar guna mengetahui bagaimana pengaruh setelah
diberikan perlakuan. Pada penelitian ini tahap awal peneliti memberikan soal
pretest bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam
46
memahami materi ajar menulis puisi. Kemudian setelah pretest diberikan kepada
siswa peneliti menjelaskan materi ajar terkait pokok bahasan mengenai puisi
kemudian tahap selanjutnya siswa diberikan soal posttest. Berdasarkan dengan
tes, dalam penelitian ini peneliti memberikan tes hasil belajar yang berupa tes
menulis puisi dan sampel dari penelitian ini yaitu kelas IV SD Negeri 68 Cangadi
II.
Berdasarkan penelitian terlebih dahulu data yang diperoleh dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Dwi Sulistyorini 2010 “Peningkatan Keterampilan
Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN Sawojajar V
Kota Malang”. Hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan kemampuan
menulis puisi karena pada siklus 1 kemampuan siswa hanya mencapai 55% dan
pada siklus kedua kemampuan siswa meningkat menjadi 75%. Dari hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi meningkat jika
menggunakan media gambar.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunus
Putro Prayogo 2019 “ Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi
Menulis Puisi Tema 6 Cita-citaku melalui Metode Discovery Learning dan Media
Gambar Pada Siswa Kelas IV B MI Miftahun Najhin Kauman Lor Tahun
Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan yang
pra siklus 61,11 kemudian pada siklus I menjadi 68,89 dan pada siklus II menjadi
727,22. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model
discovery learning menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
47
Berdasarkan penyajian data dan analisis data terkait penelitian sekarang
hasilnya menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya
data dianalisis menggunakan uji t-test. Berdasarkan perhitungan hipotesis t-test.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan
posttest. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery learning
berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi menggunakan media gambar
pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten
Soppeng. Hal ini menunjukkan bahwa cukup memuaskan bila dibandingkan hasil
belajar siswa tanpa penerapan perlakuan. Hal ini dibuktikan oleh nilai rata-rata
posttest yaitu 77,5 sedangkan nilai rata-rata pretest yaitu 59. Dan dapat juga kita
lihat pada hasil pretest, jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas hanya 4
orang siswa sedangkan hasil posttest menunjukkan bahwa siswa yang mendapat
nilai 70 ke atas sebanyak 8 siswa.
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning
menggunakan media gambar cocok diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi
karena berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yang dilihat dari hasil pretest
dari 10 siswa hanya 4 siswa yang telah mencapai KKM yaitu nilai 70 ke atas dan
6 siswa masih di bawah nilai KKM..
Setelah menerapkan model discovery learning menggunakan media
gambar, terhadap hasil belajar bahasa Indonesia dikategorikan memadai karena
dapat kita lihat dari rata-rata nilai pretes siswa sebelum menerapkan model
discovery learning menggunakan media gambar hanya 59% dan nilai postes
setelah menerapkan model discovery learning menggunakan media gambar yaitu
77,5%. Jadi dapat kita simpulkan bahwa penerapan model discovery learning
menggunakan media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, diketahui
pula berdasarkan perhitungan uji t. Perbandingan hasil kemampuan pretest dan
posttest menunjukkan bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebanyak 7,552 ≥ t Tabel = 2,262. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima.
49
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka implikasi dari kesimpulan tersebut
dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang menarik dan media
gambar dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis
puisi siswa.
2. Media gambar sangat perlu diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya dalam menulis puisi.
3. Bagi peneliti agar dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan dan dapat lebih
ditingkatkan lagi dalam keterampilan menulis puisi pada siswa. Selain itu perlu
adanya penelitian lebih lanjut lagi untuk mengetahui keterampilan menulis
puisi dengan menerapkan model discovery learning menggunakan media
gambar kepada siswa yang lain.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah
Dasar. Jakarta: departemen pendidikan nasional direktorat jendral
pendidikan tinggi direktorat ketenagaan.
Alfulaila. 2014. Pembelajaran Keterampilan Bahasa Indonesia. Yogyakarta :
Aswaja Presindo
Aminuddin. 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra . Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian.: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Cahyani Isah, Khodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah
Dasar. Bandung: UPI PRESS.
Cahyani, Sinta Dwi. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Gambar terhadap
Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Candipari 1 Sidoarjo.
JPGSD. 6 (12).
Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Depok : Raja grafindo Persada.
Damayanti. 2013. Buku Pintar Sastra Indonesia. : Puisi, Sajak, Syair, Pantun, dan
Majas. Yogyakarta : Araska
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Konseptual Dalam Pembelajaran Abad.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ikhwantoro, Danang. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD
Glagahan Pandak Bantul. Skripsi ini tidak diterbitkan. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta. Hlm. 27
Jauhari. 2013. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka
Kurniasih, Sani. 2014. Strategi-Strategi Pembelajaran. Alfabeta : Bandung
Kusmana,Suherli. 2011. Guru Bahasa Indonesia Profesional. Jakarta: Multi
Kreasi Satu Delapan
51
Kusumaningsih, Dewi. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi
Offset.
Lutvia, Alvinita. 2019. Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Model
Discovery Inquiry Berbantuan Mind Mapping di SD. Jurnal Pendidikan.
4 (9).
Muhadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta :
Gaung Persada Press.
Mihardja. Ratih. 2012. Sastra Indonesia. Jakarta: PT Niaga Swadaya
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran ( Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta :
Referensi
Munirah. 2015. Sistem Pendidikan di Indonesia : Antara Keinginan dan
Realita.Auladuna,Vol 2. No. 2. 2 Desember 2015
Mulyati. 2015. Terampil Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :
Prenadamedia Group.
Ngalimun. 2014.Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo.Yogyakarta
Nurgiyantoro, Burhan. 2006. Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Rineka
Cipta.
Pradopo, rahmat Djoko. 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press
Pranowo. 2014. Teori Belajar Bahasa Untuk Guru dan Mahasiswa Jurusan
Bahasa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Prayogo, Yunus Putro. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi
Menulis Puisi Tema 6 Cita-citaku melalui Metode Discovery Learning dan
Media Gambar Pada Siswa Kelas IV B MI Miftahun Najhin Kauman Lor
Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi ini tidak diterbitkan. Salatiga:
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga.
Puteri, Fany Esharianti. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap
Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas II Di UPTD SD Negeri Tugu 5
Depok. Skripsi ini tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.
Semi. M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa
Soebachma, Agustina. 2014. 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel,
Skripsi. Yogyakarta : Syura Media Utama
52
Sudjana, Nana. 2007. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar dan Proses Belajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Sudjana, Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Algesindo
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung :
Alfabeta
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: Citra AjiParama
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rhineka
Cipta.
Tarigan. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tim penyusun. 2013. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
Sistem Pendidikan Nasional. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:
Jakarta.
Tim penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online). Tersedia di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius. Diakses 31 Januari 2020.
Wahyudi, Danang. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan
Media Gambar Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Suryodiningratan 2. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5.
Zulkarnaini. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
L
A
M
P
I
R
A
N
53
LAMPIRAN 1
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Dengan Model Discovery Learning Menggunakan Media
Gambar
c
Aktivitas Siswa
Jumlah Murid yang
Aktif pada
Pertemuan
Rata-
Rata
%
Kategori
1 2 3 4
1.
Siswa yang hadir dalam
pembelajaran
P
R
E
T
E
S
T
10
10
P
O
S
T
T
E
S
T
10
100
Aktif
2.
Memperhatikan contoh
puisi yang ditempel di
papan tulis
7
9
7,5
75
Aktif
3. Memahami penjelasan
guru mengenai unsur
pembangun dalam puisi
6 8 7 70 Aktif
4. Membuat karangan puisi
berdasarkan gambar
7
10
8,5
85
Aktif
5. Mendiskusikan unsur
pembangun dalam puisi
yang telah ditulis
6
9
7,5
75
Aktif
6.
Mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka di depan
teman-temannya
8
10
9
90
Aktif
7. Menanggapi hasil
pekerjaan temannya
6
7
6,5
65
Tidak Aktif
8. Menyampaikan pendapat
tentang pembelajaran yang
telah diikuti
6
9
7,5
70
Aktif
9. Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari pada
akhir pembelajaran
7
9
8
80
Aktif
78,88 Aktif
54
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 68 Cangadi II
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 2 : Hebatnya Cita-Citaku
Pembelajaran : 5
Alokasi Waktu : 60 Menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
55
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
Indikator :
Membuat sebuah puisi dengan menggunakan kata-kata dengan rima.
Menulis puisi dengan menuangkan gagasan-gagasan tentang cita-
citanya.
SBdP
3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah
4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah.
Indikator :
Mempraktekkan gerakan tari kreasi daerah
Menuangkan hasil pencariannya tentang bahasa daerah dan makanan
khas daerah dengan menggunakan kalimat sederhana dalam bahasa
Indonesia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan menulis siswa mampu membuat sebuah puisi dengan
menggunakan kata-kata dengan rima yang hampir sama dengan tepat.
2. Melalui kegiatan menulis puisi siswa mampu menuangkan
gagasangagasan tentang cita-citanya dengan benar.
3. Melalui kegiatan membuat poster, siswa mampu menuangkan hasil
pencariannya tentang bahasa daerah dan makanan khas daerah dengan
menggunakan kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia dengan rinci.
56
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
10 menit
Inti Guru memberikan beberapa pertanyaan
tentang puisi.
Siswa memperhatikan contoh puisi yang
tempel di papan tulis dan menjelaskan
langkah-langkah membuat puisi.
Guru meminta siswa untuk membuat puisi
berdasarkan cita-citanya masing-masing.
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru.
Setelah selesai mengerjakan soal siswa
diminta untuk mempraktikkan beberapa
gerakan tari kreasi daerah.
Guru memberi tugas kepada siswa untuk
dikerjakan di rumah mengenai ciri khas
daerah mereka masing-masing.
40 menit
57
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a.
10 menit
E. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN
Buku pedoman Guru tema Cita-citaku kelas IV Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.
Buku pedoman Siswa tema Cita-citaku kelas IV Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.
Beberapa gambar tentang profesi atau cita-cita
F. PENILIAN
Jenis Penilaian Tertulis
No
. Aspek yang dinilai Skor Deskripsi
1. Tema 20
15
10
5
0
Isi sangat sesuai tema
Isi sesuai dengan tema
Isi cukup berkaitan dengan tema
Isi kurang sesuai dengan tema
Isi tidak sesuai
2. Ide Gagasan 20
15
10
5
0
Penuangan ide sangat kreatif
Penuangan ide kreatif
Penuangan ide cukup kretaif
Penuangan ide kurang kreatif
Penuangan ide tidak kreatif
58
3. Diksi 20
15
10
5
0
Pemilihan kata sangat baik,tepat,
dan jelas
Pemilihan kata baik,tepat dan jelas
Pemilihan kata sudah baik,tepat
tapi tidak jelas
Pemilihan kata yang masih
sederhana dan belum jelas
Pemilihan kata yang sangat
sederahana dan tidak jelas
4. Penggunaan Huruf Ejaan 20
15
10
5
0
Penggunaan ejaan yang sangat
tepat dan benar dengan EYD
Penggunaan ejaan yang tepat dan
benar dengan EYD
Penggunaan ejaan yang cukup tepat
dan benar dengan EYD
Penggunaan ejaan yang kurang
tepat dan benar dengan EYD
Penggunaan ejaan tidak tepat
5. Kerapian Karya Tulis 20
15
10
5
0
Rapi, bisa dibaca dan bersih
Rapi, bisa dibaca dan kurang bersih
Kurang rapi,bisa dibaca dan bersih
Kurang rapi, bisa dibaca dan
kurang bersih
Tidak rapi,sulit dibaca dan tidak
bersih
Soppeng, Agustus 2020
Guru Kelas IV Peneliti
A. HASNAWATI, S.Pd Dwi Riski Oktaviani
NIP. 19660713 199803 2 004 NIM. 105401114916
59
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 68 Cangadi II
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 2 : Hebatnya Cita-Citaku
Pembelajaran : 5
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
60
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
Indikator :
Membuat sebuah puisi dengan menggunakan kata-kata dengan rima.
Menulis puisi dengan menuangkan gagasan-gagasan tentang cita-
citanya.
SBdP
3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah
4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah.
Indikator :
Mempraktekkan gerakan tari kreasi daerah
Menuangkan hasil pencariannya tentang bahasa daerah dan makanan
khas daerah dengan menggunakan kalimat sederhana dalam bahasa
Indonesia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan menulis siswa mampu membuat sebuah puisi dengan
menggunakan kata-kata dengan rima yang hampir sama dengan tepat.
2. Melalui kegiatan menulis puisi siswa mampu menuangkan
gagasangagasan tentang cita-citanya dengan benar.
3. Melalui kegiatan membuat poster, siswa mampu menuangkan hasil
pencariannya tentang bahasa daerah dan makanan khas daerah dengan
menggunakan kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia dengan rinci.
61
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
10 menit
Inti Guru memberikan stimulus berupa contoh
puisi kepada siswa yang ditempel di papan
tulis
“Pahlawan Tanda Jasa”
Guru .. Engkau adalah pahlwanku
Kesabaranmu yang menjadi ciri khasmu
Akan ku ingat selalu perjuanganmu
Ingin ku ucapkan terima kasih atas jasamu
Siswa memperhatikan contoh puisi yang
ada di papan tulis
Siswa mengidentifikasi masalah dengan
menyimak penjelasan guru tentang unsur-
unsur pembangun dalam puisi yang
40 menit
62
meliputi tema,bait,amanat dan rima
Pengumpulan data dilakukan dengan
membagikan soal kepada siswa yang berisi
gambar untuk dibuat menjadi karangan
puisi
Siswa melakukan pengolahan data dengan
mendiskusikan unsur pembangun yang ada
dalam puisi yang mereka tulis dengan
teman yang ada di sampingnya
Siswa diminta untuk menuliskan tema dan
makna puisi tersebut pada lembar jawaban
yang telah disediakan.
Pembuktian dilakukan dengan cara masing-
masing siswa mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka di depan teman-
temannya.
Melalui presentasi tersebut, siswa yang lain
diminta untuk memberi tanggapan.
Guru memberi tugas kepada siswa untuk
dikerjakan di rumah mengenai ciri khas
daerah mereka masing-masing.
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a.
10 menit
63
G. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN
Buku pedoman Guru tema Cita-citaku kelas IV Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.
Buku pedoman Siswa tema Cita-citaku kelas IV Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.
Beberapa gambar tentang profesi atau cita-cita
H. PENILIAN
Jenis Penilaian Tertulis
Siswa menjawab beberapa pertanyaan mengenai contoh-contoh puisi.
Tujuan kegiatan penilaian : Mengukur pemahaman siswa tentang puisi.
No
. Aspek yang dinilai Skor Deskripsi
1. Tema 20
15
10
5
0
Isi sangat sesuai tema
Isi sesuai dengan tema
Isi cukup berkaitan dengan tema
Isi kurang sesuai dengan tema
Isi tidak sesuai
2. Ide Gagasan 20
15
10
5
0
Penuangan ide sangat kreatif
Penuangan ide kreatif
Penuangan ide cukup kretaif
Penuangan ide kurang kreatif
Penuangan ide tidak kreatif
3. Diksi 20
15
10
5
Pemilihan kata sangat baik,tepat,
dan jelas
Pemilihan kata baik,tepat dan jelas
Pemilihan kata sudah baik,tepat
tapi tidak jelas
64
0
Pemilihan kata yang masih
sederhana dan belum jelas
Pemilihan kata yang sangat
sederahana dan tidak jelas
4. Penggunaan Huruf Ejaan 20
15
10
5
0
Penggunaan ejaan yang sangat
tepat dan benar dengan EYD
Penggunaan ejaan yang tepat dan
benar dengan EYD
Penggunaan ejaan yang cukup tepat
dan benar dengan EYD
Penggunaan ejaan yang kurang
tepat dan benar dengan EYD
Penggunaan ejaan tidak tepat
5. Kerapian Karya Tulis 20
15
10
5
0
Rapi, bisa dibaca dan bersih
Rapi, bisa dibaca dan kurang bersih
Kurang rapi,bisa dibaca dan bersih
Kurang rapi, bisa dibaca dan
kurang bersih
Tidak rapi,sulit dibaca dan tidak
bersih
Soppeng, Agustus 2020
Guru Kelas IV Peneliti
A. HASNAWATI, S.Pd Dwi Riski Oktaviani
NIP. 19660713 199803 2 004 NIM. 105401114916
65
MATERI AJAR
PUISI
Pengertian Puisi
Puisi: karya sastra yang terikat pada rima dan irama yang disusun dalam
bentuk baris dan
bait untuk menggambarkan perasaan pengarangnya.
Ciri-ciri Puisi:
1. Ditulis dalam bentuk baris berjajar ke bawah secara berkelompok.
Kelompok baris dalam puisi disebut bait.
2. Diksi (pemilihan kata) bersifat kias, padat, dan indah serta
mempertimbangkan rima/persajakan.
3. Penggunaan majas (gaya bahasa, perumpamaan) sangat dominan.
4. Latar, alur, dan tokoh tidak begitu ditonjolkan.
Unsur Puisi:.
1. Bait: kumpulan larik yang tersusun harmonis, mengandung makna puisi.
2. Rima: bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah
puisi, umumnya berada di suku kata akhir setiap larik. Rima bisa berupa
pengulangan bunyi (sajak a-a-a-a atau a-b-a-b) atau bunyi bebas tanpa
pola.
3. Makna/Isi: informasi utama yang disampaikan dalam puisi.
4. Amanat: pesan yang disampaikan oleh penulis puisi kepada pembaca,
tersirat di balik kata-kata dan berada di balik tema yang diungkapkan.
66
Jenis-jenis Puisi:
1. Puisi Lama: puisi yang masih terikat oleh aturan rima dengan pola
tertentu, pengaturan jumlah larik dalam setiap bait dan jumlah kata dalam
setiap larik, serta musikalitas puisi.
a. Pantun (4 larik, 2 larik pertama berupa sampiran, 2 larik terakhir berupa isi,
rima a-b-a-
b. Gurindam (2 larik, larik pertama berupa sampiran, larik terakhir berupa isi,
rima a-a-a-a)
2. Puisi Baru: tidak terikat dengan pola rima tertentu, jumlah baris, jumlah kata,
maupun jumlah bait. Tetap mengandung irama, rima, musikalitas, makna, dan
amanat.
Bahasa dan Makna Puisi
Bahasa Puisi: mengandung makna tersembunyi dan cenderung imajinatif
1. Bahasanya singkat, padat, dan bermakna
2. Menggunakan gaya bahasa (majas)
3. Memiliki rima (persamaan bunyi) yang menambah keindahan,
memberikan efek musikal, dan memberi kesan sehingga puisi mudah
diingat
4. Menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat, sesuai dengan tema yang
disampaikan, agar mudah diingat, indah didengar/dibaca, dan menciptakan
kekaguman
67
5. Tidak selamanya menggunakan kata kiasan, ada kalanya menggunakan
kata bermakna lugas. Semua bergantung pada tema puisi yang dibuat
Jenis-jenis Majas (Gaya Bahasa) dalam Puisi:
1. Personifikasi: membuat suatu benda mati seakan berperilaku seperti
manusia. Contoh: Pucuk-pucuk teh yang menggeliat
2. Metafora: menjadikan suatu benda memiliki sifat baru di luar kebiasaan.
Contoh: Batang usiaku sudah tinggi
3. Pengulangan (Repetisi): penjajaran beberapa kata, frasa, atau kalimat yang
sama. Contoh: Tak perlu sedu sedan itu
4. Hiperbola: pernyataan yang berlebihan untuk memperhebat, meningkatkan
kesan, dan daya pengaruh. Contoh: Pekik merdeka berkumandang di
angkasa.
5. Litotes: kebalikan hiperbola, mengecilkan atau mengurangi keadaan
sebenarnya. Contoh: Aku bukanlah manusia yang berada. (padahal aslinya
berada, digunakan untuk merendah)
6. Ironi: menyatakan makna yang bertentangan untuk mengolok-
olok/menyindir. Contoh: Bagus benar kelakuanmu, adikmu sendiri kau
sakiti
Memahami Makna Puisi: mempelajari dan membaca puisi untuk dapat
memahami makna
sehingga mampu mengajak pendengar terhanyut ke dalam puisi yang dibawakan.
Jenis-jenis Makna Puisi:
1. Makna lugas: makna sebenarnya, disampaikan secara jelas
68
2. Makna kias: makna yang melambangkan sesuatu, ditujukan untuk
membangun imajinasi
A. Menulis dan Mendeklamasikan Puisi
Langkah-langkah Menulis Puisi:
1. Menentukan topik utama dan judul
2. Menentukan kata kunci yang akan digunakan
3. Menentukan ide pokok untuk setiap bait
4. Menuangkan ide pokok-ide pokok ke dalam bait-bait dengan
memperhatikan gaya bahasa, diksi, dan rima
5. Mengembangkan puisi seindah mungkin
Hal yang harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi:
1. Bahasa yang digunakan harus ringkas, padat, dan indah
2. Kata-kata yang dipilih memiliki bunyi yang indah dan merdu saat dibaca
3. Makna kata bisa menimbulkan banyak arti, harus disesuaikan dengan
pesan yang ingin disampaikan
4. Mengandung imajinasi mendalam tentang topik yang dibicarakan
Deklamasi Puisi: Membaca puisi tanpa membawa teks dengan diiringi lagu,
dikuatkan
dengan ekspresi dan gerak tubuh yang sesuai dengan makna puisi tersebut.
69
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mendeklamasikan Puisi:
1. Ekspresi Wajah: penghayatan isi puisi yang digambarkan melalui raut
wajah untuk menunjukkan perasaan.
2. Lafal: penyebutan atau pengejaan kata-kata harus jelas agar mudah
dipahami.
3. Intonasi: tinggi rendahnya nada baca untuk memberi penekanan pada kata
tertentu.
4. Irama: panjang pendek, keras lembut, kuat lemahnya suara.
5. Gerak Tubuh: penggambaran perasaan yang terkandung dalam puisi
melalui gerak tubuh, melengkapi ekspresi wajah.
Langkah-langkah Mendeklamasikan Puisi:
1. Pahami isi puisi
2. Tentukan nuansa pembacaan puisi, apakah gembira atau sedih
3. Berlatih mengucapkan kata-kata sulit yang terdapat dalam puisi
4. Berlatih dengan mengombinasikan puisi, ekspresi, gerak tubuh, dan lagu
pengiring
Contoh Puisi
“Pahlawan Tanda Jasa”
Guru .. Engkau adalah pahlawanku
Kesabaranmu yang menjadi ciri khasmu
Akan ku ingat selalu perjuanganmu
Ingin ku ucapkan terima kasih atas jasamu
Tema : Cita-Cita
Rima : a-a-a-a
Amanat : Menjadi seorang guru harus sabar dalam perjuangan
Bait : terdiri dari 4 baris ( baris 1-4 )
70
Media Untuk Soal
71
LAMPIRAN 3
SOAL PRETEST
Petunjuk Tugas:
1. Siapkan alat tulis yang akan digunakan
2. Tuliskan nama, kelas, dan nomor absenmu
3. Sebelum mengerjakan, berdo‟a terlebih dahulu
Soal:
Buatlah sebuah puisi berdasarkan cita-cita kamu!
72
73
74
75
LAMPIRAN 4
SOAL POSTTEST
Petunjuk Mengerjakan soal:
1. Siapkan alat tulis yang akan digunakan!
2. Tuliskan nama, kelas, dan hari pengerjaan soal!
3. Bacalah soal dengan teliti!
4. Berdo‟alah sebelum mengerjakan
Soal :
Buatlah sebuah puisi dengan ketentuan sebagai berikut!
1. Pilihlah salah satu gambar di bawah ini kemudian buatlah puisi berdasarkan
gambar!
3. Tuliskan tema dan amanat dari puisi yang kamu tulis!
76
77
78
79
LAMPIRAN 5
Nilai Pretest Kelas IV SD NEGREI 68 CANGADI II
NO.
NAMA
PRETEST
1. A. Raden 60
2. Andi Nur Azizah 70
3. Andini Pratiwi 40
4. Nur Fatmadillah 75
5. Salwa Pasliana 70
6. Melisa Regina Putri 70
7. Muh. Ferdi 55
8. Aswar 45
9. Rafka Adriansyah 50
10. Muh. Riyas Asyarah 55
JUMLAH 590
Rata-rata 59
80
LAMPIRAN 6
Nilai Posttest Kelas IV SD NEGREI 68 CANGADI II
NO.
NAMA
POSTTEST
1. A. Raden 75
2. Andi Nur Azizah 85
3. Andini Pratiwi 70
4. Fatimah Az-Zahrah 90
5. Salwa Pasliana 90
6. Melisa Regina Putri 85
7. Muh. Ferdi 60
8. Aswan Askar 55
9. Rafka Adriansyah 75
10. Muh. Riyas Asyarah 75
JUMLAH 775
Rata-rata 77,5
81
LAMPIRAN 7
Distribusi Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas IV SD Negeri 68
Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng
Subjek NAMA Perolehan Nilai
Gain (d)
d2
Pretest Posttest
1 A. Raden 60 75
15 225
2 Andi Nur Azizah 70 85
15 225
3 Andini Pratiwi 40 70 30 900
4 Nur Fatmadillah 75 90
15 225
5 Salwa Pasliana 70 90
20 400
6 Melisa Regina Putri 70 85
15 225
7 Muh. Ferdi 55 60
5 25
8 Aswar 45 55
10 100
9 Rafka Adriansyah 50 75
25 625
10 Muh. Riyas Asyarah 55 75
20 400
n=10 590 775 ∑ 𝒅 =170 ∑ 𝒅𝟐 = 𝟑𝟑𝟓𝟎
82
LAMPIRAN 8
Menentukan Harga Md
𝑴𝒅 = ∑𝒅
𝑵=
𝟏𝟕𝟎
𝟏𝟎= 𝟏𝟕
Subjek NAMA Perolehan Nilai
Gain (d)
Pretest Posttest
1 A. Raden 60 75
15
2 Andi Nur Azizah 70 85
15
3 Andini Pratiwi 40 70
30
4 Nur Fatmadillah 75 90
15
5 Salwa Pasliana 70 90
20
6 Melisa Regina Putri 70 85
15
7 Muh. Ferdi 55 60
5
8 Aswar 45 55
10
9 Rafka Adriansyah 50 75
25
10 Muh. Riyas Asyarah 55 75
20
n=10 590 775 ∑ 𝒅 =170
83
LAMPIRAN 9
Menentukan Harga ∑ 𝑿𝟐𝒅
Mencari harga “∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:
∑ 𝑋2𝑑 = ∑ 𝑑2 −(∑ 𝑑)2
𝑁
= 3.350 −(𝟏𝟕𝟎)2
10
= 3.350 −28.900
10
= 3.350 − 2. .890
∑ 𝑋2𝑑 = 460
Jadi, ∑𝑿𝟐d = 460
84
LAMPIRAN 10
Menentukan Harga t Hitung
Menentukan harga t Hitung
𝑡 =𝑀𝑑
√∑ 𝑋2𝑑
𝑁 (𝑁 − 1)
=17
√460
10(𝑁 − 1)
=17
√460
10(10 − 1)
=17
√46090
=17
√5,111=
17
2,2608
= 7,552
t = 7,552
85
LAMPIRAN 11
Tabel Distribusi T
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1.00000
0.81650
0.76489
0.74070
0.72669
0.71756
0.71114
0.70639
0.70272
3.07768
1.88562
1.63774
1.53321
1.47588
1.43976
1.41492
1.39682
1.38303
6.31375
2.91999
2.35336
2.13185
2.01505
1.94318
1.89458
1.85955
1.83311
12.70620
4.30265
3.18245
2.77645
2.57058
2.44691
2.36462
2.30600
2.26216
31.82052
6.96456
4.54070
3.74695
3.36493
3.14267
2.99795
2.89646
2.82144
63.65674
9.92484
5.84091
4.60409
4.03214
3.70743
3.49948
3.35539
3.24984
318.30884
22.32712
10.21453
7.17318
5.89343
5.20763
4.78529
4.50079
4.29681
TTabel = 2,26216
86
LAMPIRAN 12
DOKUMENTASI
PROSES BELAJAR MENGAJAR
87
88
SEKOLAH TAMPAK DARI DEPAN
VISI DAN MISI SEKOLAH
89
KELAS TAMPAK DARI DEPAN
WC
90
RUANG PRAKTEK SHALAT
POS PIKET
91
LAMPIRAN 13
KONTROL PENELITIAN
92
LAMPIRAN 14
SURAT IZIN PENELITIAN
93
94
RIWAYAT HIDUP
DWI RISKI OKTAVIANI dilahirkan di Aluppang pada
tanggal 15 Oktober 1997, dari pasangan Ayahanda Zainuddin
dengan Ibunda Hj.Hasanatang. Penulis merupakan anak
kedua dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar tahun
2004 di SD Negeri 68 Cangadi II dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang
sama, penulis melanjutkan studi di SMP Negeri 1 Liliriaja dan tamat pada tahun
2013 dan melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Liliriaja dan tamat pada
tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata
Satu (SI) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Berkat Rahmat Tuhan yang Maha kuasa dan iringan doa restu dari orang
tua dan saudara, kerabat, serta rekan-rekan seperjuangan di bangku kuliah,
terutama mahasiswa dan dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
perjuangan panjang penulis dalam mengikuti perguruan tinggi dapat berhasil
dengan tersusunnya skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Discovery
Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar
pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten
Soppeng”.