87
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN “SADARI” SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMK N 1 KARANGANYAR SKRIPSI “Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan” Oleh : TRI VIVIYAWATI NIM. S10044 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN

“SADARI” SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI

DI SMK N 1 KARANGANYAR

SKRIPSI

“Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan”

Oleh :

TRI VIVIYAWATI

NIM. S10044

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tri Viviyawati

NIM : S10.044

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1) Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada Surakarta maupun

perguruan tinggi lain

2) Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim

Penguji.

3) Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya apabila di kemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di

perguruan tinggi ini.

Surakarta, 26 Juni 2014

Yang membuat pernyataan

Materai Rp. 6000,00

(Tri Viviyawati)

NIM. S10.044

iii

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

dengan judul “PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG

PEMERIKSAAN “SADARI” SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER

PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI

DI SMK N 1 KARANGANYAR.“

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Wahyu Rima Agustin S.Kep.,Ns., M.Kep selaku Kaprodi S1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Happy Indri Hapsari S.Kep.,Ns., M.Kep selaku penguji yang telah

memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu bc. Yeti Nurhayati, M.Kes selaku Pembimbing 1 dan Ibu Anita

Istiningtyas S.Kep.,Ns., M.Kep selaku Pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

5. Bapak Tenang Pranata S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK N 1

Karanganyar.

iv

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

6. Semua dosen Progam Studi S1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Semua responden penelitian terima kasih atas partisipasinya.

8. Kedua orangtuaku, bapak (Suyadi) yang bekerja keras dan berdoa untuk

keberhasilanku, ibu (Sri Khoiriyah) yang telah berdoa dan memberikan

perhatian serta kasih sayangnya.

9. Kakak serta adikku Utami Ningsih dan Zoqi Kurniadi terima kasih atas

semangat dan doanya.

10. Sahabat-sahabatku (Ahmad M, Ina W, Woro W, Eni S, Fefi P, Dedi C) yang

selalu ada setiap saat.

11. Teman-temanku (Aziz, Ulin, Rini, Milla, Bayu) terima kasih atas

semangatnya.

12. Teman-teman Mahasiswa Progam studi S1 Keperawatan Stikes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Surakarta, 26 Juni 2014

Penulis

v

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

MOTTO

“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, dan hanya kepada ALLAH

aku mohon pertolongan”.

“Jika ada satu alasan yang membuatmu menangis maka ada sejuta alasan yang

membuatmu tertawa”.

“Jangan melihat sesuatu dari hasilnya tetapi lihatlah dari proses kita menjalaninya,

dan tidak semua itu membutuhkan pertanyaannya”.

“Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari massa silam, kemajuan adalah

bergerak maju menuju masa depan”.

“Tiada dalang di dunia ini yang mampu memberikan kebahagiaan sejati karena

kebahagiaan sejati ada didalam dirinya sendiri”.

“Jadikan jiwamu penyayang, gunakan waktumu untuk sembhayang, jaga imanmu

jangan sampai terbuang, serahkan dirimu pada yang maha penyayang setelah pada

orang yang kamu sayang”.

“Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus

lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan

kecepatan apapun itu”.

vi

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

MOTTO ........................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

ABSTRAK .................................................................................................... xiii

ABSTRACT .................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 5

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 6

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 7

1.5. Keaslian Penelitian ............................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori .................................................................. 10

2.2. Kerangka Teori ................................................................. 44

2.3. Kerangka Konsep ............................................................. 44

2.4. Hipotesis Penelitian ......................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan penelitian ........................................ 46

3.2. Populasi dan Sampel ........................................................ 46

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 47

3.4. Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ..... 48

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ................... 49

vii

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 51

3.7. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ...................... 53

3.8. Etika Penelitian ................................................................ 55

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Analisis Univariat .................................................... 57

4.2. Hasil Analisis Bivariat ...................................................... 60

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar Sebelum

Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

SADARI ...................................................... 62

5.2. Sikap Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar Sebelum

Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

SADARI ........................................................................... 63

5.3. Pengetahuan Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar

Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang

Pemeriksaan SADARI ...................................................... 64

5.4. Sikap Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar Sesudah

Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

SADARI ........................................................................... 65

5.5. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

SADARI Terhadap Pengetahuan Remaja Putri di SMK N 1

Karanganyar ...................................................................... 66

5.6. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

SADARI Terhadap Sikap Remaja Putri di SMK N 1

Karanganyar ...................................................................... 68

5.7. Keterbatasan Penelitian .................................................... 69

BAB VI PENUTUP

1.1. Kesimpulan ....................................................................... 70

1.2. Saran ................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

DAFTAR TABEL

Nomor

Tabel

Judul Tabel halaman

1.1. Keaslian Penelitian 8

2.1. Stadium Pubertas Pada Perempuan 27

3.1. Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran 48

3.2. Kisi-Kisi Angket Pendidikan Kesehatan Tentang 50

Pemeriksaan Sadari

4.1. Karakteristik Usia Responden di SMK N 1 57

Karanganyar

4.2. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang 58

Pemeriksaan SADARI Sebelum Pendidikan Kesehatan

di SMK N 1 Karanganyar

4.3. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang 58

Pemeriksaan SADARI Sesudah Pendidikan Kesehatan

di SMK N 1 Karanganyar

4.4. Sikap Remaja Putri Tentang Pemeriksaan SADARI 59

Sebelum Pendidikan Kesehatan di SMK N 1

Karanganyar

4.5. Sikap Remaja Putri Tentang Pemeriksaan SADARI 59

Sesudah Pendidikan Kesehatan di SMK N 1

Karanganyar

4.6. Hasil Pengetahuan Pre Test dan Post Test Remaja 60

Putri Tentang Pemeriksaan di SMK N 1 Karanganyar

4.7. Hasil Sikap Pre Test dan Post Test Remaja Putri 61

Tentang Pemeriksaan di SMK N 1 Karanganyar

ix

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

2.1.

Langkah 1 Pemeriksaan SADARI

33

2.2.

Langkah 2a Pemeriksaan SADARI

35

2.3.

Langkah 2b Pemeriksaan SADARI

35

2.4.

Langkah 2c Pemeriksaan SADARI

36

2.5.

Langkah 3 Pemeriksaan SADARI

37

2.6.

Langkah 4 Pemeriksaan SADARI

38

2.7.

Kerangka Teori

44

2.8.

Kerangka Konsep

44

x

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Lampiran

Keterangan

1 F.01 Usulan Topik Penelitian

2 F.02 Pengajuan Persetujuan Judul

3 F.04 Pengajuan Izin Studi Pendahuluan

4 F.07 Pengajuan Izin Penelitian

5 Lembar Pengantar Studi Pendahuluan

6 Lembar Permohonan Uji Validitas Reliabilitas

7 Lembar Permohonan Ijin Penelitian

8 Surat Tidak Keberatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

9 Surat Rekomendasi Survey Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

10 Surat Rekomendasi Penelitian Dinas Pendidikan dan Olahraga

11 Surat Keterangan Penelitian SMK N 1 Karanganyar

12 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

13 Kuesioner Penelitian

14 Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian

15 Leaflet Pendidikan Kesehatan

16 Power Point Pendidikan Kesehatan

17 Hasil Kuesioner Uji Validitas

xi

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

18 Olah Data SPSS Uji Validitas Pengetahuan

19 Olah Data SPSS Uji Reliabilitas Pengetahuan

20 Olah Data SPSS Uji Validitas Sikap

21 Olah Data SPSS Uji Reliabilitas Sikap

22 Hasil Kuesioner Pengetahuan

23 Hasil Kuesioner Sikap

24 Olah Data SPSS Pengetahuan

25 Olah Data SPSS Sikap

26 Jadwal Penelitian

27 Lembar Konsultasi

28 Foto Dokumentasi

xii

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014

Tri Viviyawati

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan “Sadari” Sebagai

Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri

Di SMK N 1 Karanganyar

Abstrak

Kanker payudara merupakan kanker nomor dua terbanyak menyerang wanita di

Indonesia dan menjadi pembunuh nomor satu didunia. Salah satu cara mendeteksi

dini kanker payudara yaitu dengan cara SADARI. Kebanyakan wanita tidak

melakukan pemeriksaan SADARI karena kurangnya pengetahuan sehingga wanita

yang melakukan SADARI masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sebagai

deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri di SMK N

1 Karanganyar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre-

eksperimental dengan pretest-posttest design. Penelitian ini menggunakan teknik

Cluster Sampling dengan jumlah responden sebanyak 31 responden. Analisa data

dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dan uji McNemar. Hasil analisa data

tingkat pengetahuan diperoleh nilai P Value = 0.000 dan analisa data sikap diperoleh

nilai P Value = 0.000.

Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan

dan sikap remaja putri di SMK N 1 Karanganyar. Saran bagi peneliti selanjutnya

dapat dilakukan dengan cara membandingkan pendidikan kesehatan menggunakan

metode ceramah dan demonstrasi dengan metode ceramah dan metode video dan

dilakukan dengan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap dan Periksa Payudara

Sendiri

Daftar Pustaka : 28 ( 2000 – 2013 )

xiii

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA

2014

Tri Viviyawati

EFFECT OF THE HEALTH EDUCATION OF BREAST SELF-

EXAMINATION AS AN EARLY DETECTION FOR BREAST CANCER ON

THE KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF FEMALE STUDENTS OF STATE

VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 OF KARANGANYAR

ABSTRACT

Breast cancer is the second largest that attacks women in Indonesia and the

number one killer in the world. One of the early detection methods of breast cancer is

breast self-examination. Most women do not do self-examination due to their lack of

knowledge of breast self-examination. The objective of this research is to investigate

effect of the health education of breast self-examination as an early detection for

cancer on the knowledge and attitude of female students of State Vocational High

School 1 of Karanganyar.

This research used the quantitative pre-experimental research method with the

pretest-posttest design. The samples of the research were taken by using the cluster

sampling technique. They consisted of 31 respondents. The data of the research were

analyzed by using Wilcoxon’s test and McNemar’s Test.

The result of the test shows that the value of p for the variable of Knoweldge is

0.000 and that of p for the variable of attitude is 0.000, meaning that there is an effect

of the health education of breast self-examination as an early detection for cancer on

the knowledge and attitude of female students of State Vocational High School 1 of

Karanganyar. Therefore, the following researchers in the same field are

recommended to compare between the health education with lecturing and

demonstration methods and the health education with lecturing and video methods

two groups, namely: Control Group and Experimental Group.

Keywords: health education, knowledge, attitude, and breast self-examination

References: 28 (2000 – 2013)

xiv

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker payudara disebut juga carsinoma mamae merupakan kanker

yang berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunjang payudara tetapi

tidak termasuk kulit payudara. Kanker payudara adalah kanker nomor dua

terbanyak menyerang wanita Indonesia dan menjadi pembunuh nomor satu

wanita didunia (Mangan 2005).

Kanker payudara menyerang kira-kira 182.000 wanita (kira-kira 1

dari 9 wanita) di Amerika Serikat pada tahun 1995 (Potter & Perry 2005).

Data tahun 2002 wanita di Amerika Serika, sejumlah 203.500 wanita telah

terdiagnosis terkena kanker payudara, 54.300 wanita terkena tumor jinak di

seluruh payudara dan 40.000 wanita meninggal karena kanker payudara.

Data tahun 2003 menyebutkan bahwa di Amerika Serikat terdapat 180.000

kasus baru kanker payudara per tahun (Olfah, Mendri & Badi’ah 2013).

Sebanyak 178.000 wanita mengidap kanker payudara pada tahun 2008 di

Amerika Serikat (Nurcahyo 2010). Data WHO (Word Health Organization)

menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50

tahun ke atas, 6%-nya pada usia kurang dari 40 tahun, namun banyak juga

para wanita yang berusia 30 tahun terkena kanker payudara (Suryaningsih &

Sukaca 2009). Kanker payudara adalah penyebab utama kematian bagi

wanita usia 35-54 (Brashers 2007).

1

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

2

Kelompok etnis Cina memiliki insiden tertinggi kanker payudara

dengan angka kejadian 59,7 per 100.000 penduduk diikuti oleh India dan

Melayu 55,8 dari 33,9 per 100.000 penduduk (National Cancer Registry

dikutip dalam Al-Naggar dkk 2011). Sekitar 50-60 % wanita di Malaysia

hadir dalam tahap 3 dan tahap 4 dengan sedikit atau tidak ada manfaat yang

bisa diperoleh dari bentuk terapi (Al-Naggar dkk 2011).

Problem kanker payudara di Indonesia menjadi lebih besar lagi

karena lebih dari 70% penderita datang ke dokter pada stadium yang sudah

lanjut (Saryono & Pramitasari 2008). Menurut data di RSCM Jakarta Pusat

menyebutkan bahwa kanker payudara di Indonesia mencapai angka 16.000

lebih pada tahun 1994 dan jumlah ini berada di urutan kedua setelah kanker

rahim (Nurcahyo 2010). Kasus kanker payudara di kabupaten Sukoharjo

menurut data laporan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) kabupaten

Sukoharjo pada tahun 2008 terdapat 402 kasus, pada tahun 2009 meningkat

menjadi menjadi 473 kasus, tahun 2010 meningkat menjadi 515 kasus dan

tahun 2011 meningkat lagi sebanyak 685 kasus (Handayani & Sudarmiati

2012).

Kanker payudara dapat ditemukan secara dini yaitu dengan cara

pemeriksaan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Pemeriksaan SADARI

merupakan suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin adanya

benjolan pada payudara. SADARI merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari pemeriksaan payudara dan sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita.

Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Pemeriksaan

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

3

SADARI sangat penting dianjurkan kepada masyarakat khususnya wanita

karena hampir 86% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri

(Saryono & Pramitasari 2008).

Kebanyakan wanita tidak melakukan pemeriksaan SADARI karena

kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI. Hasil tingkat

pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam

kategori cukup yaitu sebanyak 87 responden (72,5%), untuk kategori tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (15,8%), sedangkan kategori

tingkat pengetahuan baik sebanyak 14 responden (11,7%) (Saputri 2012).

Pemeriksaan payudara sendiri sangat mudah untuk dilakukan akan

tetapi pada kenyataannya tidak sedikit wanita yang bersikap acuh tak acuh

dengan kondisi kesehatan organ reproduksinya. Meningkatnya pengetahuan

tentang pemeriksaan SADARI, maka akan mempengaruhi sikap para wanita

khususnya remaja putri untuk menyadari pentingnya melakukan

pemeriksaan SADARI untuk mencegah resiko kanker payudara, hal tersebut

dapat meningkatkan kesadaran wanita khususnya remaja putri untuk

memotivasi diri sendiri mempraktekkan secara langsung pemeriksaan

SADARI sehingga dapat mengetahui langsung kondisi payudaranya.

Melakukan pemeriksaan SADARI akan menurunkan tingkat

kematian akibat kanker payudara sampai 20%, namun sayangnya wanita

yang melakukan SADARI masih rendah (25%-30%) (Septiani & Suara

2013). Hasil sikap remaja putri di SMA Futuhiyyah Mranggen kabupaten

Demak tentang SADARI sebelum penyuluhan kesehatan dalam kategori

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

4

kurang yaitu 55 siswi (100%) dan sesudah penyuluhan kesehatan meningkat

menjadi baik yaitu 55 siswi (100%) (Hidayati, Salawati, Istiana 2011).

Mengingat masih banyak siswi yang belum mengetahui tentang

kesehatan reproduksi, khususnya pengetahuan tentang kanker payudara dan

praktik SADARI, sangatlah penting untuk dilakukan pendidikan kesehatan,

dengan harapan dapat mengubah pengetahuan dan sikap tentang kesehatan

reproduksi pada siswi dalam hal ini adalah siswi SMK N 1 Karanganyar.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan pendidikan

kesehatan antara lain metode ceramah, diskusi kelompok, curah pendapat,

panel, bermain peran, demonstrasi, simposium, dan seminar.

Penelitian ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi.

Alternatif metode yang dapat dipergunakan pada pendidikan kesehatan

khususnya kesehatan reproduksi tentang kanker payudara adalah

menggunakan metode ceramah. Metode ceramah, selain sederhana juga

efektif dalam upaya penyampaian informasi secara cepat kepada kelompok

sasaran yang cukup besar (Mubarak 2012). Keuntungan dari metode

ceramah yaitu dapat digunakan pada orang dewasa, penggunaan waktu yang

efisien, dapat dipakai pada kelompok yang besar, tidak terlalu banyak

melibatkan alat bantu pengajaran serta dapat dipakai untuk memberi

pengantar pada pelajaran atau suatu kegiatan (Suliha dkk 2001). Metode

yang dapat dipergunakan pada pendidikan kesehatan tentang praktik

SADARI adalah menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi

lebih mudah untuk menunjukkan pengertian, ide, dan prosedur tentang suatu

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

5

hal yang pernah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan

bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan adegan dengan menggunakan

alat peraga (Mubarak 2012). Keuntungan dari metode demonstrasi yaitu

dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret,

lebih mudah memahami sesuatu, lebih menarik, peserta didik dirangsang

untuk mengamati, menyesuaikan teori dengan kenyataan dan dapat

melakukan sendiri (Suliha dkk 2001).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada

siswi di SMK N 1 Karanganyar dengan metode wawancara terhadap 10

siswi didapatkan data 9 orang tidak mengerti tentang pemeriksaan SADARI

dan hanya 1 orang yang mengerti tentang pemeriksaan SADARI.

Selanjutnya dari 10 siswi tersebut mengakui tidak pernah melakukan praktik

SADARI, sehingga siswi di SMK N 1 Karanganyar tidak pernah melakukan

pemeriksaan SADARI. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik

untuk meneliti Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

“SADARI” Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan

dan Sikap Remaja Putri di SMK N 1 KARANGANYAR.

1.2. Rumusan Masalah

Pencegahan kanker payudara dapat menurunkan angka kematian

pada wanita, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan dan sikap

terhadap pencegahan kanker payudara, pengetahuan dan sikap dapat

diperoleh melalui pendidikan kesehatan. Salah satunya dengan pendidikan

kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

6

payudara. Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Bagaimanakah Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Tentang Pemeriksaan “SADARI” Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

Putri di SMK N 1 KARANGANYAR”.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan “SADARI” sebagai

deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap

remaja putri di SMK N 1 karanganyar.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap sebelum pendidikan

kesehatan tentang pemeriksaan SADARI.

2. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap sesudah pendidikan

kesehatan tentang pemeriksaan SADARI.

3. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI terhadap pengetahuan.

4. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI terhadap sikap.

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

7

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat bagi SMK N 1 Karanganyar

1. Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan remaja

putri tentang SADARI dan dapat meningkatkan pengetahuan

dengan penuh kesadaran untuk melakukan SADARI dengan

cara diberikan pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan

SADARI.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

remaja putri untuk melakukan pemeriksaan SADARI.

1.4.2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan

dengan memperbanyak membaca referensi tentang kanker

payudara dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

melakukan penelitian–penelitian selanjutnya.

1.4.3. Manfaat bagi peneliti lain

Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan dengan

membandingkan pendidikan kesehatan menggunakan metode

ceramah dan metode simulasi dengan metode lain tentang

pemeriksaan SADARI terhadap tingkat pengetahuan dan sikap

remaja putri.

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

8

1.4.4. Manfaat bagi Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

pelayanan kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang

Pemeriksaan SADARI.

1.4.5. Manfaat bagi Peneliti

1. Mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan remaja putri

tentang SADARI

2. Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah

dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Memberikan pengalaman peneliti dalam mengembangkan

kemampuan ilmiah.

1.5. Keaslian Penelitian

(Tabel 1.1. Keaslian Penelitian)

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Metode

Hasil Penelitian

Redhwan Ahmed Al-

Naggar,

Dhekra

Hamoud

Al-Naggar,

Yuri V

Bobryshev,

Robert

Chen, Ali

Assabri

Practice and Barriers Toward

Breast Self-

Examination

Among Young

Malaysian

Women

Cross Sectional

Study

Lebih dari setengah dari peserta (55,4%)

menyebutkan bahwa

mereka berlatih BSE

(Breast Self-

Examination). Mereka

mendapatkan informasi

tentang pemeriksaan

payudara dari radio dan

Tv yang menjadi sumber

utama informasi (38,2%),

diikuti oleh anggota

keluarga (21,1%), teman

(14,7%), dan kemudian

surat kabar (12,4 %).

Mengenai hambatan

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

9

Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Metode

Hasil Penelitian

terhadap pemeriksaan payudara sendiri,

sebagian besar peserta

yang pernah berlatih BSE

menyebutkan bahwa

kurangnya pengetahuan

adalah hambatan utama

mereka untuk berlatih

BSE (20,3 %) dan takut

didiagnosa menderita

kanker payudara (4,4 %)

Karunia Hadpha

Saputri

Tingkat Pengetahuan

Remaja Putri

Tentang Periksa

Payudara

Sendiri

(SADARI) di

Madrasah

Aliyah Negeri

(MAN) 1

Surakarta

Penelitian Deskriptif

Kuantitatif

Pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta

tentang SADARI dalam

kategori cukup yaitu

sebanyak 87 responden

(72,5%), untuk kategori

tingkat pengetahuan

kurang sebanyak 19

responden (15,8%),

sedangkan kategori

tingkat pengetahuan baik

sebanyak 14 responden

(11,7%)

Sri Handayani

dan Sari

Sudarmiati

Pengetahuan Remaja Putri

tentang Cara

Melakukan

Sadari

Penelitian kuantitatif

dengan

menggunakan

metode

deskriptif

survei.

Sebagian besar responden belum pernah

mendapatkan informasi

tentang prosedur

SADARI baik dari

internet, majalah, brosur

atau sumber informasi

lainnya sehingga

pengetahuan responden

tentang prosedur

SADARI masih kurang

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Pendidikan Kesehatan

2.1.1.1. Definisi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses penyediaan

bahwa pendidikan kesehatan adalah pengalaman belajar yang

mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku yang ada

hubungannya dengan kesehatan perseorangan atau kelompok

(A Joint Commite Terminologu in Health Education of

United States dikutip dalam Susilo 2011).

Pendidikan kesehatan adalah upaya menerjemahkan apa

yang telah diketahui tentang kesehatan kedalam perilaku

yang diinginkan dari perorangan ataupun masyarakat melalui

proses pendidikan (Grout dikutip dalam Susilo 2011).

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada

diri manusia yang ada hubungannya dengan tercapainya

tujuan kesehatan perorangan dan masyarakat (Susilo 2011).

10

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

11

2.1.1.2. Tujuan Pendidikan Kesehatan

1. Tujuan kaitannya dengan batasan sehat

Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk mengubah

perilaku orang atau masyarakat dari perilaku tidak sehat

menjadi perilaku sehat (WHO dikutip dalam Susilo 2011).

2. Mengubah perilaku sehat kaitannya dengan budaya

Sikap dan perilaku adalah bagian dari budaya. Kebiasaan,

adat istiadat, tata nilai atau norma adalah kebudayaan.

Kebudayaan adalah suatu sikap dan perilaku serta cara

berpikir orang yang terjadinya melalui suatu proses belajar

(Susilo 2011).

Perilaku kesehatan sebagai tujuan pendidikan kesehatan

menjadi 3 macam, yaitu :

a. Perilaku yang menjadikan kesehatan sebagai suatu yang

bernilai di masyarakat.

b. Secara mandiri mampu menciptakan perilaku sehat bagi

dirinya sendiri maupun menciptakan perilaku sehat

didalam kelompok.

c. Mendorong berkembangnya dan penggunaan sarana

pelayanan kesehatan yang ada secara tepat.

(Azwar dikutip dalam Susilo 2011)

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

12

2.1.1.3. Sasaran Pendidikan Kesehatan

Sasaran pendidikan kesehatan, yaitu :

1. Masyarakat umum dengan berorientasi pada masyarakat

pedesaan.

2. Masyarakat dalam kelompok tertentu.

3. Sasaran individu dengan teknik pendidikan kesehatan

individu.

(Susilo 2011)

2.1.1.4. Tahap-tahap Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Tahap-tahap kegiatan pendidikan kesehatan, yaitu :

1. Tahap Sensitisasi

Tahap ini dilakukan guna memberikan infomasi kesadaran

pada masyarakat terhadap adanya hal-hal penting

berkaitan dengan kesehatan. Misal kesadaran akan

kesehatan, pelayanan kesehatan, wabah penyakit, kegiatan

imunisasi anak.

2. Tahap Publisitas

Tahap ini adalah kelanjutan dari tahap sensitisasi, yaitu

press release dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan

untuk menjelaskan lebih lanjut jenis atau macam

pelayanan kesehatan.

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

13

3. Tahap Edukasi

Tahap ini adalah kelanjutan dari tahap sensitisasi.

Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah

sikapserta mengarahkan kepada perilaku yang diinginkan

oleh kegiatan tersebut.

4. Tahap Motivasi

Tahap ini adalah kelanjutan dari tahap edukasi.

Perorangan atau masyarakat setelah mengikuti pendidikan

kesehatan, benar-benar mengubah perilaku sehari-hari.

(Azwar dikutip dalam Susilo 2011)

2.1.2. Perilaku Kesehatan

2.1.2.1. Pengertian Perilaku Kesehatan

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus

atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai

frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun

tidak disadari. Perilaku kesehatan adalah suatu respons

seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan

dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan serta lingkungan (Wawan & Dewi 2011).

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

14

2.1.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi

setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu

obyek. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (ovent behavior) (Wawan & Dewi 2011).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia

sebagai hasil penggunaan panca inderanya.

Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui

berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap

manusia (Mubarak 2012).

b. Tingkat Pengetahuan

Ada 6 tingkat pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat memori yang

telah ada sebelumnya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami artinya suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang

diketahui dan dapat menginterprestasikan secara

benar.

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

15

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi ataupun pada kondisi riil (nyata).

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk

menjabarkan atau menyatakan materi atau suatu

obyek kedalam komponen-komponen tetapi

masih dalam struktur organisasi tersebut dan

masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah menunjukkan suatu kemampuan

untuk melaksanakan atau menghubungkan

bagian-bagian dari keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evalusi berkaitan dengan kemampuan seseorang

untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu objek tertentu.

(Notoatmodjo dikutip dalam Wawan & Dewi

2011)

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

16

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:

1) Cara Tradisional

a) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara coba salah ini dipakai orang sebelum

kebudayaan mungkin sebelum adanya peradaban.

Cara coba salah ini dilakukan dengan

menggunakan “kemungkinan” dalam

memecahkan masalah dan apabila

“kemungkinan” ini tidak berhasil maka akan

dicoba lagi.

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dikemukakan oleh

orang yang mempunyai otoritas baik berupa

pimpinan-pimpinan masyarakat formal maupun

informal, ahli agama, pemegang pemerintah,

tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan

kebenarannya baik berdasarkan fakta yang

empiris maupun pendapat sendiri.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang pernah

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

17

diperoleh dalam memcahkan permasalahan yang

dihadapi masa lalu.

(Notoatmodjo dikutip dalam Wawan & Dewi

2011)

2) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara ini disebut juga dengan metode penelitian atau

suatu metode penelitian ilmiah dan lebih popular.

(Notoatmodjo dikutip dalam Wawan & Dewi 2011)

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

1) Faktor Internal

Faktor internal dibagi menjadi 3, yaitu :

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain

menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan

manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaanya.

Pada umumnya makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus

dilakukan terutama untuk menunjang

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

18

kehidupannya dan kehidupan keluarganya.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan akan

tetapi lebih banyak merupakan cara mencari

nafkah yang membosankan, menyita waktu,

berulang dan banyak tantangan.

c) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung saat

lahir sampai berulang tahun. Semakin cukup

umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja.

(Wawan & Dewi 2011)

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang

atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat

dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima

informasi. (Wawan & Dewi 2011)

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

19

e. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

diinterpretasikan dengan skala, yaitu :

1) Baik : 76%-100%

2) Cukup : 56%-75%

3) Kurang : < 56%

(Arikunto dikutip dalam Wawan & Dewi 2011)

3. Sikap

a. Pengertian Sikap

Sikap didefinisikan sebagai satu kecenderungan

yang ditunjukkan oleh seseorang individu terhadap

suatu perkara atau benda atau peristiwa. Sikap adalah

satu proses mental yang bersifat pikiran, perasaan atau

tanggapan terhadap suatu objek, aspek atau situasi

tertentu. Justru itu, sikap adalah sesuatu yang abstrak

karena sikap tidak dapat dilihat atau dirasa dengan

panca indera (Ilhaamie & Ahmad 2008).

Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting

dalam psikologi sosial yang membahas unsur sikap

baik sebagai individu maupun kelompok. Sikap

merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap

stimulus sosial.

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

20

b. Tingkatan Sikap

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni :

1) Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa subyek mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan objek.

2) Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan

dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

3) Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu

masalah.

4) Bertanggung Jawab (Reponsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya dengan segala resiko yang ada.

(Notoatmodjo dikutip dalam Wawan & Dewi 2011)

c. Sifat Sikap

1) Sikap Positif

Cenderung untuk mendekati, menyenangi.

2) Sikap Negatif

Cenderung untuk menjauhi, menghindari,

membenci, dan tidak menyukai objek tertentu.

(Wawan & Dewi 2011)

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

21

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

1) Pengalaman pribadi

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

3) Pengaruh kebudayaan

4) Media massa

5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

6) Faktor emosional

(Wawan & Dewi 2011)

e. Cara Pengukuran sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan 2 cara,

yaitu:

1) Langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana

pendapat/pernyataan responden terhadap suatu objek

(Wawan & Dewi 2011).

2) Tidak Langsung

Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan

pernyataan-pernyataan hipotesis kemudian

ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner

(Wawan & Dewi 2011).

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil

pengukuran, yaitu :

1) Keadaan objek yang diukur

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

22

2) Situasi pengukuran

3) Alat ukur yang digunakan

4) Penyelenggaraan pengukuran

5) Pembacaan atau penilaian hasil pengukuran

(Notoatmodjo dikutip dalam Wawan & Dewi 2011)

f. Faktor-faktor Perubah Sikap

Perubahan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :

1) Sumber dari Pesan

Sumber dari pesan dapat berasal dari seseorang,

kelompok, dan institusi.

Dua ciri penting dari sumber pesan yaitu :

a) Kredibilitas

Aspek penting dalam kredibilitas yaitu : keahlian-

keahlian dan kepercayaan saling keterkaitan,

kepercayaan.

b) Daya Tarik

Efektifitas daya tark dipengaruhi oleh : daya fisik,

menyenangkan, dan kemiripan.

2) Pesan (Isi Pesan)

Umumnya berupa kata-kata dan simbol-simbol lain

yang menyampaikan informasi.

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

23

Tiga hal yang berkaitan dengan isi pesan, yaitu :

a) Usulan

Pesan dirancang dengan harapan orang akan

percaya, membentuk sikap, dan terhasut dengan

apa yang dikatakan tanpa melihat faktanya.

Contohnya : Iklan di TV

b) Menakuti

Cara lain untuk membujuk adalah dengan

menakut-nakuti. Akan tetapi jika terlalu

berlebihan maka orang akan menjadi takut,

sehingga informasi itu akan dijauhi.

c) Pesan Satu Sisi dan Dua Sisi

Pesan satu sisi paling efektif jika orang dalam

keadaan netral atau sudah menyukai suatu pesan.

Pesan dua sisi lebih disukai untuk mengubah

pandangan yang bertentangan.

3) Penerima Pesan

Ciri penerima pesan, yaitu :

a) Influenceability

Sifat kepribadian seseorang tidak berhubungan

dengan mudahnya seseorang untuk dibujuk.

Anak-anak lebih mudah dipengaruhi daripada

orang dewasa, sedangkan orang yang

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

24

berpendidikan rendah lebih mudah dipengaruhi

daripada yang berpendidikan tinggi.

b) Arah Perhatian dan Penafsiran

Pesan akan berpengaruh pada penerima,

tergantung dari persepsi dan penafsirannya.

Yang terpenting : pesan yang dikirim ke tangan

orang pertama mungkin akan berbeda jika info

tersebut sampai ke penerima kedua.

(Wawan & Dewi 2011)

2.1.3. Remaja

2.1.3.1. Pengertian Remaja

Remaja atau adolesens adalah suatu periode

perkembangan selama dimana individu mengalami perubahan

dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara

usia 13-20 tahun (Potter & Perry 2005).

Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa

kanak-kanak dan masa dewasa merupakan waktu kematangan

fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang cepat pada anak

laki-laki untuk mempersiapkan diri menjadi laki-laki dewasa

dan pada anak perempuan untuk mempersiapkan diri menjadi

wanita dewasa (Wong 2008).

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

25

2.1.3.2. Perubahan Fisik Pada Remaja

Masa remaja, terjadi perubahan fisik yang cepat disertai

banyak perubahan, termasuk didalam perubahan tersebut

terjadi perubahan organ–organ reproduksi (organ seksual)

sehingga tercapai kematangan yang ditunjukkan dengan

kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi (Widyastuti

dikutip dalam Saputri 2012). Perubahan yang terjadi pada

pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda- tanda berikut:

1. Tanda-Tanda seks primer

Semua organ wanita tumbuh selama masa puber.

Namun tingkat kecepatannya antara organ satu dan

lainnya berbeda. Berat uterus pada anak usia 11 atau 12

tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata

beratnya 43 gram.

2. Tanda seks sekunder

a. Pada Remaja Perempuan

1) Rambut

Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti

halnya laki-laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini

terjadi setelah pinggul dan payudara mulai

berkembang, bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah

mulai tampak setelah haid.

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

26

2) Pinggul

Pinggul menjadi berkembang, membesar dan

menguat.

3) Kulit

Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi kasar,

lebih tebal, pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda

dengan laki-laki kulit pada wanita tetap lebih

lembut.

4) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat

Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih

aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan

jerawat.

5) Otot

Menjelang masa puber, otot semakin membesar dan

kuat.

6) Suara

Suara berubah menjadi merdu. Suara serak jarang

terjadi pada wanita.

7) Payudara

Pertumbuhan buah dada (payudara) pada saat

pubertas, buah dada berkembang. Pertumbuhan buah

dada dapat dipakai sebagai salah satu indikator

sebagai berikut :

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

27

Tabel 2.1. Stadium Pubertas Pada Perempuan

(Widyastuti dikutip dalam Saputri 2012)

Stadium Keterangan

Stadium I Hanya berupa penonjolan puting, dan

sedikit pembengkakan jejaring

dibawahnya, stadium ini terjadi pada

usia 10- 12 tahun

Stadium II Payudara mulai sedikit membesar di

sekitar puting dan areola (daerah hitam

disekitar puting), disertai dengan

perluasan aereola

Stadium III Areola, puting susu dan jejaring

payudara tampak semakin menonjol

dan membesar, tetapi areola dan

puting masaih belum tampak terpisah

dari jejaring sekitarnya

Stadium IV Stadium matang, papila menonjol,

areola melebar, jejaring payudara

membesar dan menonjol membentuk

payudara dewasa

2.1.4. Kanker Payudara

2.1.4.1. Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara disebut juga dengan Carcinoma Mamae

adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan

payudara (Suryaningsih & Sukaca 2009).

Kanker payudara adalah salah satu keganasan pada

manusia yang paling sering ditemukan sekaligus paling dapat

diobati (Harrison 2000).

Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar,

saluran dan jaringan penunjang payudara tetapi tidak

termasuk kulit payudara (Mangan 2005).

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

28

Kanker payudara terjadi karena terganggunya sistem

pertumbuhan sel didalam jaringan payudara. Kanker

payudara sebagaimana sel kanker lainnya, memiliki

perkembangan prakanker yang sangat lambat dan tidak

menimbulkan gejala, sehingga seringkali seorang pengidap

tidak merasa jika ia tengah dijangkiti sel kanker (Nurcahyo

2010).

2.1.4.2. Penyebab Kanker Payudara

Penyebab kanker belum diketahui namun banyak sekali

pemicunya antara lain adanya pertumbuhan tidak normal sel

dalam payudara dan terjadi penuaan sel (Suryaningsih & Sukaca

2009).

2.1.4.3. Jenis-jenis Kanker Payudara

Jenis-jenis kanker payudara antara lain :

1. Tumor Jinak (Fibroadenoma Mamae)

Tumor jinak berkembang di jaringan dan kelenjar susu.

2. LCIS (Lobular Carcinoma In Situ)

LCIS ini tidak meluas, melainkan hanya terjebak pada

kelenjar susu.

3. DCIS (Ductal Carcinoma In Situ)

DCIS adalah perkembangan sel abnormal yang menyerang

sel-sel pada saluran susu.

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

29

4. ILC (Infiltrating Lobular Carcinoma)

Kanker jenis ini menyerang jaringan payudara di bawah

kulit, didalam kelenjar susu dan menyebar ke jaringan

lemak serta jaringan penyangga payudara.

5. IDC (Infiltrating Ductal Carcinoma)

Jenis kanker ini yang paling banyak menyerang. IDC

berawal dari saluran susu dan menyebar melalui aliran

darah serta jaringan limfa ke bagian tubuh lainnya.

(Nurcahyo 2010)

2.1.4.4. Pemicu Kanker Payudara

Faktor pemicu atau faktor resiko tumbuhnya sel kanker

payudara antara lain :

1. Keturunan

2. Usia Reproduksi

3. Penggunaan Hormon Buatan

4. Konsumsi Lemak Berlebih

5. Radiasi

6. Periode Usia Subur (Menstruasi)

7. Faktor Usia dan Ras

8. Kepadatan Payudara

9. Masa Menyusui

10. Pemakaian Obat DES (Diethilstilbestrol)

11. Konsumsi Alkohol

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

30

12. Kebiasaan Merokok

13. Makanan

(Nurcahyo 2010)

Faktor risiko timbulnya kanker payudara pada wanita

adalah :

1. Mendapat haid pertama saat berumur kurang dari 10 tahun

2. Menopause setelah umur 50 tahun

3. Wanita yang menikah tetapi tidak punya anak (tidak

pernah melahirkan)

4. Tidak pernah menyusui anak

5. Mengalami trauma berulangkali pada payudara

6. Diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker

payudara

7. Konsumsi obat yang mengandung estrogen jangka panjang

(pil KB, HRT)

(Mangan 2005) dan (Saryono & Pramitasari 2008)

2.1.4.5. Gejala Umum Kanker Payudara

Gejala-gejala yang dapat dirasakan penderita kanker

adalah sebagai berikut :

1. Timbul Benjolan.

2. Bentuk dan ukuran atau berat salah satu payudara berubah.

3. Tahapan benjolan per stadium.

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

31

4. Timbul benjolan kecil di bawah ketiak.

5. Keluar darah, nanah atau cairan encer dari puting susu.

6. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk.

7. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan

Berat Badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

(Suryaningsih & Sukaca 2009)

2.1.4.6. Penatalaksanaan Kanker Payudara

1. Pencegahan

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling

utama. Caranya adalah dengan upaya menghindarkan

diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan

melaksanakan pola hidup sehat (Suryaningsih &

Sukaca 2009).

Hal-hal yang dapat dilakukan dengan pencegahan

primer, yaitu :

1) Pahami keadaan diri anda

2) Mengatur usia reproduksi

3) Berikan ASI pada anak anda

4) Menjaga berat badan

5) Hindari alkohol dan rokok

6) Diet makanan sehat / kurangi lemak

7) Menghindari stress

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

32

8) Olahraga

9) Makanan lebih banyak buah dan sayuran

10)Cukupi kebutuhan vitamin D

(Nurcahyo 2010) dan (Olfah, Mendri & Badi’ah

2013)

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu

yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara.

Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan

deteksi dini melalui beberapa metode seperti

mammografi atau SADARI (periksa payudara sendiri)

(Olfah, Mendri & Badi’ah 2013).

1) Pemeriksaan SADARI

a) Pengertian

SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan

sebagai deteksi dini kanker payudara untuk

mengetahui adanya benjolan yang kemungkinan

besar berkembang menjadi kanker ganas (Olfah,

Mendri & Badi’ah 2013).

b) Tujuan

Tujuan SADARI yaitu untuk mendeteksi dini

sedini mungkin ada tidaknya kanker dalam

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

33

payudara wanita (Olfah, Mendri & Badi’ah

2013).

c) Waktu SADARI

(1) Waktu terbaik untuk melakukan SADARI

minimal satu kali dalam sebulan, dilakukan

pada hari ke 7 sampai ke 10 dari awal mula

haid, atau 3 hari setelah haid berhenti (Olfah,

Mendri & Badi’ah 2013).

(2) Waktu : ± 10 menit, setiap bulan periksa

payudara.

d) Cara melakukan pemeriksaan SADARI

Langkah 1

Langkah pertama adalah :

(1) Memulainya dengan melihat payudara anda

di cermin.

(2) Posisi pundak tegap.

(3) Kedua tangan di pinggang.

Gambar 2.1.

langkah 1

pemeriksaan

SADARI

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

34

Yang harus diperhatikan adalah :

(1) Ukuran payudara

(2) Bentuk payudara (3)

Warna payudara

Payudara normal adalah :

Payudara dengan bentuk sempurna tanpa

perubahan bentuk dan pembengkakan.

Payudara yang bermasalah jika :

(1) Kulit mengkerut.

(2) Terjadi lipatan.

(3) Ada tonjolan.

(4) Puting berubah posisi biasanya seperti

tertarik kedalam.

(5) Kemerahan.

(6) Nyeri.

(7) Ruam-ruam atau bengkak.

(Suryaningsih & Sukaca 2009)

Langkah 2

Langkah kedua adalah :

(1) Angkat kedua lengan ke atas.

(2) Amati jika ada perubahan-perubahan

payudara.

(Suryaningsih & Sukaca 2009)

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

35

Gambar 2.2. langkah 2a

pemeriksaan sadari

(3) Gunakan tangan kiri untuk memeriksa

payudara kanan dengan cara merabanya dan

juga sebaliknya. Angkat tangan kanan,

gunakan tiga atau empat jari tangan kiri

untuk merasakan payudara kanan dengan

teliti dan menyeluruh.

Gambar 2.3. langkah 2b

pemeriksaan SADARI

(4) Dimulai dari ujung bagian luar, tekan dengan

bagian jari dalam gerakan melingkar kecil,

bergerak perlahan di sekitar payudara. Anda

dapat memulai pada bagian ujung payudara

dan secara perlahan bergerak ke bagian

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

36

puting, atau sebaliknya. Perlu diperhatikan

adalah meraba seluruh bagian payudara,

termasuk daerah ketiak. Kemudian, tekan

tangan anda erat pada pinggul dan sedikit

menunduk ke depan cermin ketika anda

menarik punggung dan sikut ke depan

(Olfah, Mendri & Badi’ah 2013).

Gambar 2.4. langkah 2c

pemeriksaan SADARI

Langkah 3

Langkah ketiga adalah :

(1) Saat anda bercermin, anda cermati puting

anda.

(2) Periksalah ada cairan yang keluar dari kedua

puting atau tidak (baik itu cairan bening

seperti susu, berwarna kuning atau

bercampur darah).

(3) Periksalah puting anda apakah terdapat

tanda-tanda yang tidak wajar seperti luka

atau koreng.

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

37

(4) Pencet putting dan perhatikan cairan yang

keluar

(Suryaningsih & Sukaca 2009)

Gambar 2.5. langkah 3

pemeriksaan SADARI

Puting yang baik adalah :

Jika anda tidak menyusui maka tidak akan

keluar cairan apapun. Namun jika anda menyusui

tentunya akan mengeluarkan ASI.

Puting yang bermasalah adalah :

(1) Puting yang bermasalah adalah berwarna

kuning bercampur darah.

(2) Mengoreng. (Suryaningsih & Sukaca 2009)

Langkah 4

Kemudian berbaringlah, raba payudara kanan

dengan tangan kiri untuk merasakan perubahan

yang ada di payudara sebelah kanan dan

sebaliknya. Tekan secara halus dengan jari-jari

secara datar & serentak. Selubungi dengan jari

payudara kita dari arah atas sampai bawah, dari

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

38

tulang selangka ke bagian atas perut,dari ketiak

ke leher bagian bawah. Kini mulai pada puting.

Buat lingkaran yang makin lama makin besar

hingga mencapai seluruh tepi payudara.

Menggunakan jari, buatlah gerakan keatas dan

kebawah berpindah secara mendatar /

menyamping seperti sedang memotong rumput.

Sambil rasakan seluruh jaringan payudara,

dibawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan

yang sedikit lebih menekan.

Gambar 2.6. langkah 4

pemeriksaan SADARI

(Olfah, Mendri & Badi’ah 2013)

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko

datangnya kanker payudara adalah dengan cara, yaitu :

1) Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap tiga bulan

sekali.

2) Usia 35-40 tahun melakukan mammografi.

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

39

3) Diatas usia 40 tahun melakukan chek-up pada dokter

ahli atau melakukan Cancer Risk Assessement

Survey.

4) Usia lebih dari 50 tahun chek-up rutin dan

mammografi setiap tahun.

Waktu terbaik melakukan mammografi adalah

seminggu setelah menstruasi (Suryaningsih & Sukaca

2009).

e) Cara Melakukan Perawatan Pada Payudara

(1) Selalu gunakan BH agar bentuk dan

kepadatan payudara bisa optimal. BH juga

dapat mencegah turunnya payudara lebih

dini. Namun BH tidak untuk 24 jam non-

stop, saat tidur BH hendaknya ditanggalkan

tujuannya agar peredaran darah di payudara

tetap lancar

(2) Selalu menjaga kebersihan BH. Jika BH

lembab, payudara akan gatal dan iritasi.

(3) Masker payudara

Bertujuan untuk menambah dan

mempertahankan kesegaran, kelenturan dan

kekenyalan.

(4) Massage

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

40

Bertujuan untuk memperlancar peredaran

darah. Dimulai dari arah atas. Sekitar putting

tidak perlu dipijat.

(5) Minum Air Putih

(6) Minum Jamu

Sebagai upaya mengencangkan payudara

dengan perawatan dari dalam.

(7) Olahraga Teratur

Khususnya gerakan seputar payudara.

(Saryono & Pramitasari 2008)

f) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan

SADARI

(1) Kurangnya pengetahuan tentang SADARI.

(2) Kurangnya minat untuk melakukan

pemeriksaan SADARI.

(3) Persepsi terhadap pemeriksaan SADARI

c. Pencegahan Tertier

Pencegahan ini ditujukan pada individu yang telah

positif menderita kanker payudara dan penting untuk

meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah

komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan.

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

41

Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah

dengan :

1) Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak

terhadap ketahanan hidup penderita.

2) Tindakan kemoterapi dengan sitostatika.

3) Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya

berupa simptomatik.

4) Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.

(Suryaningsih & Sukaca 2009)

2. Pengobatan

Metode pengobatan kanker payudara adalah sebagai

berikut :

a. Lumpectomy

Lumpectomy adalah prosedur pengangkatan jaringan

tumor dan sebagian jaringan normal di sekitarnya.

b. Mastektomi

Mastektomi adalah prosedur pengangkatan seluruh

jaringan payudara pengidap kanker sehingga ia tidak

lagi memiliki payudara.

1) Mastektomi Preventif

Cara ini, jaringan payudara pasien akan diangkat

semua, jika wilayah puting dirasa aman maka

putingnya akan dipertahankan.

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

42

2) Mastektomi Sederhana

Cara ini merupakan prosedur pengangkatan seluruh

jaringan payudara hingga ke bagian putting susunya

namun tetap mempertahankan jaringan limfa.

3) Mastektomi Radikal Termodifikasi

Prosedur ini disebut juga mastektomi total karena

mengangkat seluruh jaringan dan bagian payudara

termasuk simpul jaringan limfa dibawah ketiak.

4) Mastektomi Radikal

Cara ini merupakan prosedur paling total. Seluruh

jaringan payudara, jaringan limfa, kulit, otot

penyangga payudara, bahkan sampai ke otot dinding

dada diangkat.

5) Mastektomi Parsial

Prosedur ini dengan melakukan pengangkatan

sebagian jaringan payudara.

6) Quadrantectomi

Prosedur ini dengan melakukan pengangkatan

seperempat bagian payudara.

7) Mastektomi Sayatan Lebar

8) Excisional Biopsy

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

43

c. Terapi Radiasi

Terapi radiasi atau terapi penyinaran adalah sebuah

metode terapi dengan menembakkan sinar X atau

partikel ion lainnya ke tumor.

Terapi ini dapat dilakukan untuk beberapa tujuan,

misalnya :

1) Mengecilkan sel tumor sebelum pengangkatan tumor

melalui mastektomi atau lumpektomi.

2) Mematikan sel tumor dengan kombinasi pengobatan

kemoterapi.

3) Mematikan sel kanker yang tersisa setelah sel tumor

utama diangkat (pascaoperasi)

d. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat

yang diberikan secara oral maupun disuntikkan.

Kemoterapi umumnya menggunakan obat dosis tinggi

yang bekerja didalam sel. Kemoterapi bertujuan untuk

melemahkan sel kanker dan menghambat

pembelahannya atau bahkan mematikan sel kanker.

(Nurcahyo 2010)

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

44

2.2. Kerangka Teori

Pencegahan pimer :

menghindarkan diri

dari keterpaparan pada

berbagai faktor resiko

dan melaksanakan pola

hidup sehat

Remaja

Usia 16-17

tahun

Perilaku Kesehatan

pengetahuan

Sikap

Kanker

Payudara

Pencegahan sekunder :

pemeriksaan SADARI

dan mencegah resiko

datangnya kanker

payudara

Pencegahan Tertier :

pengobatan / operasi

Persepsi

Tindakan yang

nyata atau

practice

Gambar 2.7. Kerangka teori penelitian

(Sumber : Wawan & Dewi (2011); Ilhaami & Ahmad (2008); Suryaningsih &

Sukaca (2009); Nurcahyo (2010); Saputri (2012) dan Olfah, Mendri &

Badi’ah (2013)).

2.3. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pre Pengetahuan

Pre Sikap

Pendidikan Kesehatan

tentang Pemeriksaan

SADARI

Pengetahuan

Sikap

Variabel

dependen

Variabel Idependen Variabel

dependen

Gambar 2.8. Kerangka konsep penelitian

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

45

2.4. Hipotesis Penelitian

H0 : Tidak ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

“SADARI” Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap

Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri di SMK N 1 KARANGANYAR.

H1 : Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan “SADARI”

Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan dan

Sikap Remaja Putri di SMK N 1 KARANGANYAR.

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

penelitian pre eksperimental dimana penelitian ini digunakan untuk mencari

hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan peneliti dalam

melakukan manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam 2011). Penelitian

ini menggunakan metode pretest-posttest design yaitu dengan cara

memberikan pretest (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikan

intervensi, setelah diberikan intervensi, kemudian dilakukan posttest

(pengamatan akhir) (Hidayat 2007).

3.2. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah siswi

SMK N 1 Karanganyar dengan jumlah 900 siswi.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat 2007).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik sampling Cluster Sampling, yaitu pengelompokan

46

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

47

sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi (Nursalam 2011),

sehingga yang diambil dalam penelitian ini adalah remaja putri usia 16-

17 tahun di SMK N 1 KARANGANYAR sebanyak 35 siswa.

a. Kriteria Inklusi

1) Usia 16-17 tahun

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Karanganyar, pemilihan tempat

penelitian ini karena belum ada penelitian serupa sebelumya di sekolah

tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2013 sampai

tanggal 20 Juni 2014.

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

48

3.4. Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Tabel 3.1. Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi

Operasional

Parameter/ indikator

penilaian

Alat Ukur

Skala Data

Skor

Pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan

SADARI

(Idependen )

Suatu proses perubahan pada

diri manusia

tentang

pemeriksaan

SADARI

Pendidikan kesehatan diberikan selama 1x 1

jam

Metode ceramah dan

metode

demonstrasi

Nominal 1 : Diberi pendidikan kesehatan

2 : Tidak diberi pendidikan

kesehatan

Pengetahuan

(Dependen)

Pemahaman responden atau

siswa tentang cara

Pemeriksaan

SADARI

1. Pengertian SADARI

2. Tujuan SADARI

3. Waktu SADARI

4. Cara melakukan

pemeriksaan

SADARI

Kuesioner Ordinal 1 : Baik : 76 % - 100 % 2 : Cukup : 56 % - 75 %

3 : Kurang : < 56 %

(Wawan & Dewi 2011)

Sikap

(Dependen)

Tanggapan responden atau

siswa tentang cara

Pemeriksaan

SADARI

1. Melakukan pemeriksaan secara

rutin 1 bulan sekali

2. Tidak melakukan

pemeriksaan secara

rutin

Kuesioner Nominal 1 : Pre Test

Positif ≥ 22,12 Negatif < 22,12

2 : Post Test

Positif ≥ 35,77 Negatif < 35,77

48

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

49

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Alat Penelitian

Peneliti menggunakan alat untuk menunjang pengumpulan data

yaitu buku tulis, ballpoint, pensil, penghapus dan lain-lain, yang

digunakan untuk mencatat informasi yang dianggap penting untuk

keperluan penelitian yang didapat dilapangan.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner

kepada responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

dibuat sendiri oleh peneliti dan kuesioner ini merupakan kuesioner

tertutup (closed ended question) yang mempunyai keuntungan mudah

mengarahkan jawaban responden dan juga mudah diolah atau ditabulasi

dengan variasi Multiple Choice untuk pengetahuan dan Likert scale

untuk sikap.

Kuesioner untuk menggali pengetahuan disusun sendiri oleh

peneliti berdasarkan teori dan terdiri dari 7 pertanyaan multiple choice.

Kuesioner pengetahuan menggunakan pernyataan positif (favorable).

Jika jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai

0. Kuesioner sikap disusun sendiri oleh peneliti dengan 9 pertanyaan

berskala Likert. Pernyataan positif (favorable) jika jawaban sangat

setuju mendapatkan nilai 4, jawaban setuju mendapatkan nilai 3,

jawaban tidak setuju mendapatkan nilai 2 dan jawaban sangat tidak

setuju mendapatkan nilai 1. Penyataan negatif (unfavorable) jika

jawaban sangat setuju mendapatkan nilai 1, jawaban setuju

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

50

mendapatkan nilai 2, jawaban tidak setuju mendapatkan nilai 3 dan

jawaban sangat tidak setuju mendapatkan nilai 4. Isi kuesioner terdiri

dari pengetahuan kanker payudara dan pemeriksaan SADARI,

pemahaman tentang pemeriksaan SADARI, penerapan pemeriksaan

SADARI, analisa pemeriksaan SADARI serta sikap pemeriksaan

SADARI.

Tabel 3.2. kisi-kisi angket pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan sadari

Variabel Indikator Nomor

Pernyataan

Favorable

Nomor

Pernyataan

Unfavorable

Jumlah

Pendidikan

Kesehatan

tentang

Pemeriksaan

SADARI

Pendidikan

Kesehatan

tentang

Pemeriksaan

SADARI

Pengetahuan 1, 2, 3, 4, 5, - 7

6, 7

Sikap 1, 2, 4,5,6, 7, 3 9

8, 9,

2. Cara Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan cara untuk mengumpulkan data yaitu

memberikan lembar persetujuan (informed consent) dan membagikan

kuesioner pada siswi di SMK N 1 Karanganyar, kemudian menjelaskan

tentang cara pengisiannya. Responden diminta untuk mengisi kuesioner

sampai selesai kemudian kuesioner diambil untuk diolah datanya

apakah pengetahuan responden kurang, cukup atau baik. Jika kurang

maka peneliti akan kembali lagi ke SMK N 1 Karanganyar untuk

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

51

memberikan pendidikan kesehatan tentang Pemeriksaan SADARI

dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi, pendidikan

kesehatan tentang cara pemeriksaan SADARI peneliti menggunakan

alat bantu phantom payudara untuk memudahkan responden dalam

memahami cara pemeriksaan SADARI, pendidikan kesehatan

dilaksanakan di kelas dan dengan waktu pendidikan kesehatan ± 1 jam.

Satu minggu setelah penyuluhan peneliti kembali lagi ke SMK N 1

Karanganyar dan membagikan kuesioner untuk mengetahui

pengetahuan dan sikap responden terhadap Pemeriksaan SADARI.

3.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto dikutip

dalam Saputri 2012). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Uji validitas akan

dilakukan di SMK N 1 Karanganyar dengan jumlah 30 siswa. Penelitian

ini menggunakan uji validitas dengan rumus pearson product momen.

Pernyataan dikatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan nilai taraf

signifikan 5%.

a. Pengetahuan

Kuesioner sebelum dilakukan uji validitas sebanyak 21

pertanyaan, dan pertanyaan yang tidak valid adalah P9 (˗0,047),

P10 (0,313), P17 (0,238), P21 (0,281) dihapus dari kuesioner,

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

52

sehingga jumlah kuesioner yang dipakai sebanyak 17 pertanyaan

dan siap untuk diujikan ke responden.

b. Sikap

Kuesioner sebelum dilakukan uji validitas sebanyak 21

pertanyaan, dan pertanyaan yang tidak valid adalah P2 (0,012), P3

(0,145), P10 (˗0,387), P15 (˗0,167) dihapus dari kuesioner,

sehingga jumlah kuesioner yang dipakai sebanyak 17 pertanyaan

dan siap untuk diujikan ke responden.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto dikutip dalam Saputri

2012).

Uji reliabilitas instrumen ini, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach yang dapat digunakan baik untuk instrument yang

jawabannya berskala maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal

jawaban yang benar dan salah). Dengan menggunakan Alpha

Chronbach, kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7

(Priyatno, 2012).

a. Pengetahuan

Kuesioner yang sudah valid sebanyak 17 pertanyaan kemudian

dilakukan uji reliabilitas maka didapatkan 7 pertanyaan yang

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

53

reliabel dan dapat digunakan dengan nilai Alpha Chronbach 0,775.

10 pertanyaan yang tidak reliabel dihapus dari kuesioner.

b. Sikap

Kuesioner yang sudah valid sebanyak 17 pertanyaan kemudian

dilakukan uji reliabilitas maka didapatkan 9 pertanyaan yang

reliabel dan dapat digunakan dengan nilai Alpha Chronbach 0,854.

8 pertanyaan yang tidak reliabel dihapus dari kuesioner.

3.7. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah

penolahan data, adalah :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini semua responden

menjawab semua pertanyaan yang diberikan.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pada pengetahuan

dikatakan baik apabila nilai 76-100%, cukup apabila nilai 56-75%,

dan kurang apabila nilai < 56%, sedangkan untuk sikap positif diberi

kode 1 dan sikap negatif diberi kode 0.

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

54

c. Entri Data

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel

kontigensi.

d. Tabulating

Tabulating merupakan proses mengklarifikasi data menurut kriteria

tertentu sehingga frekuensi dari masing-masing item.

2. Analisa Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisa tiap

variabel dari hasil penelitian, disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi dan persentase. Analisis dalam penelitian ini adalah data

remaja putri yang diberi pendidikan kesehatan meliputi tingkat

pengetahuan dan sikap remaja putri sebelum pendidikan kesehatan

pemeriksaan SADARI dan data remaja putri yang diberi pendidikan

kesehatan meliputi tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri

sesudah pendidikan kesehatan pemeriksaan SADARI.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan untuk mengetahui

keterkaitan dua variabel. Analisa ini digunakan untuk menguji

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja

putri tentang pemeriksaan SADARI dan pengaruh pendidikan

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

55

kesehatan terhadap sikap remaja putri tentang pemeriksaan SADARI.

Menganalisis data secara bivariat untuk menguji pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja putri tentang

pemeriksaan SADARI menggunakan Uji Wilcoxon, sedangkan untuk

menguji pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja putri

tentang pemeriksaan SADARI menggunakan Uji McNemar.

Menghitung rata-rata peningkatan pengetahuan dan sikap setelah

mendapat teknik dengan pendidikan kesehatan dihitung dengan nilai

taraf signifikan (P-Value = 0,05). Kaidah keputusannya yaitu jika nilai

signifikan P-Value > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, dan

sebaliknya jika nilai signifikan P-Value < 0,05 maka H0 ditolak dan

H1 diterima.

3.8. Etika Penelitian

Peneliti membuat informed consent atau surat persetujuan menjadi

responden terlebih dahulu dengan menuliskan jati diri, identitas diri, tujuan

penelitian, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi

dalam penelitian. Pelaksanaan penelitian ini mendapat ijin dari STIkes

Kusuma Husada Surakarta, kepala sekolah SMK N 1 Karanganyar dan dari

responden sendiri melalui informed consent yang terjamin rahasianya.

Pelaksanaan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian

adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

56

penelitian akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan

manusia. Penelitian ini menekankan pada masalah etika yang meliputi :

1. Informed Consent (persetujuan)

Informed consent menrupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya.

(Hidayat 2007)

Page 70: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan

kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara

terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri di SMK N 1 Karanganyar.

Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian yang dilakukan selama 8 hari

yaitu mulai dari tanggal 19 Mei 2014 sampai 26 Mei 2014, terdapat 31 responden

yang memenuhi kriteria inklusi dan diberikan pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.

Intervensi dilakukan selama 1 hari dengan melakukan pre test dan post test

kemudian hasilnya dibandingkan. Pengumpulan data dan pelaksanaan penelitian

dilakukan sendiri oleh peneliti. Data yang memenuhi syarat dianalisis dan

disajikan berdasarkan analisis Univariat dan analisis Bivariat.

4.1. Hasil Analisis Univariat

4.1.1. Karakteristik Responden

Hasil analisis karakteristik pada penelitian ini menggambarkan

distribusi responden berdasarkan usia. Hasil data karakteristik

responden didapatan sebagai berikut :

Tabel 4.1. Karakteristik Usia Responden di SMK N 1 Karanganyar

No. Variabel Kelompok Intervensi

Usia N %

1. 16 16 52

2. 17 15 48

Total 31 100

57

Page 71: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

58

Bedasarkan tabel 4.1. dapat digambarkan bahwa sebagian besar

usia responden adalah usia 16 tahun yaitu sebanyak 16 responden

(52%) dan paling sedikit adalah usia 17 tahun yaitu sebanyak 15

responden (48%).

4.1.2. Hasil Pengetahuan Sebelum Pendidikan Kesehatan

Tabel 4.2. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan SADARI

Sebelum Pendidikan Kesehatan

di SMK N 1 Karanganyar

(N=31)

No. Tingkat Pengetahuan Jumlah

(N)

Persentase

(%)

1. Baik 0 0

2. Cukup 26 84

3. Kurang 5 16

Total 31 100

Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja

putri di SMK N 1 Karanganyar sebelum diberikan pendidikan

kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sebagian besar dalam

kategori cukup yaitu sebesar 26 responden (84%).

4.1.3. Hasil Pengetahuan Sesudah Pendidikan Kesehatan

Tabel 4.3. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan SADARI

Sesudah Pendidikan Kesehatan

di SMK N 1 Karanganyar

(N=31)

No. Tingkat Pengetahuan Jumlah (N)

Persentase

(%)

1. Baik 31 100 2. Cukup 0 0

3. Kurang 0 0

Total 31 100

Page 72: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

59

Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja

putri di SMK N 1 Karanganyar sesudah diberikan pendidikan

kesehatan tentang pemeriksaan SADARI semuanya dalam kategori

baik dengan jumlah 31 responden (100%).

4.1.4. Hasil Sikap Sebelum Pendidikan Kesehatan

Tabel 4.4. Sikap Remaja Putri Tentang Pemeriksaan SADARI

Sebelum Pendidikan Kesehatan

di SMK N 1 Karanganyar

(N=31)

No. Sikap Jumlah (N)

Persentase

(%)

1. Positif 4 13

2. Negatif 27 87

Total 31 100

Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui bahwa sikap remaja putri

di SMK N 1 Karanganyar sebelum diberikan pendidikan kesehatan

tentang pemeriksaan SADARI sebagian besar dalam kategori negatif

yaitu sebanyak 27 responden (87%).

4.1.5. Hasil Sikap Sesudah Pendidikan Kesehatan

Tabel 4.5. Sikap Remaja Putri Tentang Pemeriksaan SADARI

Sesudah Pendidikan Kesehatan

di SMK N 1 Karanganyar

(N=31)

No. Sikap Jumlah (N)

Persentase

(%)

1. Positif 24 77

2. Negatif 7 23

Total 31 100

Page 73: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

60

Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa sikap remaja putri

di SMK N 1 Karanganyar sesudah diberikan pendidikan kesehatan

tentang pemeriksaan SADARI sebagian besar dalam kategori positif

yaitu sebanyak 24 responden (77%).

4.2. Hasil Analisis Bivariat

4.2.1. Hasil Pengetahuan Pre Test Dan Post Test Remaja Putri di SMK N 1

Karanganyar

Tabel 4.6. Pengetahuan Pre Test Dan Post Test Remaja Putri

Tentang Pemeriksaan di SMK N 1 Karanganyar (N=31)

Pengetahuan Setelah

Pendidikan Kesehatan

Baik Cukup Kurang Total P

Pengetahuan Baik 0 0 0 0 0.000 Sebelum

Pendidikan Cukup 26 0 0 26

Kesehatan Kurang 5 0 0 5

Total 31 0 0 31

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat hasil uji statistik dengan

menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai P = 0.000

karena nilai P < 0,05 maka H1 diterima yaitu ada pengaruh

pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sebagai deteksi

dini kanker payudara terhadap pengetahuan remaja putri di SMK N 1

Karanganyar.

Page 74: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

61

Negatif Positif Total P

Sikap Sebelum Negatif 7 20 27 0.000

4.2.2. Hasil Sikap Pre Test Dan Post Test Remaja Putri di SMK N 1

Karanganyar

Tabel 4.7. Sikap Pre Test Dan Post Test Remaja Putri Tentang

Pemeriksaan di SMK N 1 Karanganyar

(N=31)

Sikap Setelah

Pendidikan Kesehatan

Pendidikan

Kesehatan

Positif 0 4 4

Total 7 24 31

Berdasarkan tabel 4.7. dapat dilihat hasil uji statistik

menggunakan McNemar Test diperoleh nilai P = 0.000 karena nilai p

< 0,05 maka H1 diterima yaitu ada pengaruh pendidikan kesehatan

tentang pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara

terhadap sikap remaja putri di SMK N 1 Karanganyar.

Page 75: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar Sebelum Diberikan

Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan SADARI

Berdasarkan data hasil penelitian terhadap 31 responden di SMK N 1

Karanganyar sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar

dalam kategori cukup yaitu sebesar 26 responden (84%) dan dalam

kategori kurang yaitu sebesar 5 responden (16%). Responden yang

berpengetahuan cukup sebagian besar kurang mengetahui manfaat dan

cara pemeriksaan SADARI.

Kurangnya pengetahuan tentang manfaat dan prosedur pemeriksaan

SADARI karena kurangnya minat responden untuk mencari informasi

tentang kanker payudara dan cara pemeriksaan SADARI baik melalui

internet, majalah, brosur ataupun media massa. Pengetahuan tentang

manfaat dan cara pemeriksaan SADARI sangat penting untuk diketahui

oleh responden karena manfaat dan cara pemeriksaan SADARI merupakan

yang bagian terpenting dalam SADARI. Pengetahuan yang baik tentang

cara pemeriksaan SADARI yang sangat penting dimiliki oleh remaja putri

karena merupakan salah satu alasan untuk mengaplikasikan pemeriksaan

SADARI sebagai kegiatan rutin dalam upaya mencegah kanker payudara.

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi

62

Page 76: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

63

yang riil (nyata) (Wawan & Dewi 2011). Pemeriksaan SADARI dapat

dilakukan dengan cara melihat payudara, meraba seluruh payudara serta

memeriksa dan memencet putting (Suryaningsih & Sukaca 2009).

Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan

SADARI juga didikung oleh hasil penelitian Saputri (2012) bahwa

pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan SADARI sebagian besar

dalam kategori cukup.

5.2. Sikap Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar Sebelum Diberikan

Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan SADARI

Berdasarkan data hasil penelitian terhadap 31 responden di SMK N 1

Karanganyar sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar

dalam kategori negatif yaitu sebesar 27 responden (87%) dan dalam

kategori positif yaitu sebanyak 4 responden (13%). Sikap yang negatif dari

responden karena responden kurang mengerti cara pemeriksaan SADARI,

responden kurang memahami fungsi peran orang tua khususnya ibu dan

seorang teman, serta berkurangnya minat untuk mencari informasi

mengenai kesehatan reproduksi khususnya cara pemeriksaan SADARI.

Pengetahuan yang kurang akan berdampak pada sikap yang negatif

karena kurang mengetahui cara melakukan pemeriksaan SADARI

sehingga minat untuk melakukan pemeriksaan SADARI juga berkurang,

hal ini didukung oleh teori bahwa sikap tertentu terhadap suatu objek

menunjukkan tentang pengetahuan orang terhadap objek sikap yang

bersangkutan (Wawan & Dewi 2011). Fungsi peran dari orang tua

Page 77: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

64

khusunya ibu sangat penting untuk melakukan pemeriksaan SADARI

dirumah, serta teman sebagai informasi untuk berbagi ilmu tentang cara

pemeriksaan SADARI. Mencari informasi mengenai kesehatan reproduksi

khususnya cara pemeriksaan SADARI sangat penting karena dapat

melakukan cara pemeriksaan SADARI sesuai prosedur dan dilakukan

secara berurutan.

Sikap positif yang harus dimiliki remaja putri yaitu mau menerima cara

pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara dan dilakukan

secara rutin. Menerima dapat diartikan bahwa subjek mau dan

memperhatikan yang diberikan objek (Wawan & Dewi 2011).

Hasil penelitian sikap remaja putri tentang pemeriksaan SADARI juga

didikung oleh hasil penelitian Hidayati et.al (2011) bahwa sebagian besar

sikap remaja putri tentang pemeriksaan SADARI dalam kategori kurang

baik.

5.3. Pengetahuan Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar Sesudah Diberikan

Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan SADARI

Berdasarkan data hasil penelitian terhadap 31 responden di SMK N 1

Karanganyar sesudah dilakukan pendidikan kesehatan semuanya dalam

kategori baik yaitu sebesar 31 responden (100%). Faktor yang

mempengaruhi meningkatnya pengetahuan yaitu bertambahnya usia

seseorang yang mengalami perubahan aspek fisik dan mental (Mubarak

2012). Usia dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang karena

semakin cukup usia, tingkat tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

Page 78: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

65

akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Wawan & Dewi 2011).

Usia 16-17 tahun merupakan usia reproduksi dimana saat itu termasuk

periode usia subur (menstruasi) seorang wanita, dan hal tersebut dapat

memicu terjadinya kanker payudara (Nurcahyo 2010).

Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan

SADARI juga didikung oleh hasil penelitian Hidayati et.al (2011) bahwa

sebagian besar pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan SADARI

dalam kategori baik.

5.4. Sikap Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar Sesudah Diberikan

Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan SADARI

Berdasarkan data hasil penelitian terhadap 31 responden di SMK N 1

Karanganyar sesudah dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar

dalam kategori positif yaitu sebesar 24 responden (77%) dan dalam

kategori negatif yaitu sebesar 4 responden (13%).

Pengalaman pribadi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

sikap seseorang. Teori menyebutkan bahwa untuk dapat menjadi dasar

pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan

yang kuat. Media massa juga berpengaruh terhadap sikap seseorang karena

berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung

dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya akan berpengaruh terhadap

sikap konsumennya (Wawan & Dewi 2011). Selain faktor pengalaman

pribadi dan media massa, ada tahap motivasi yang merubah seseorang

Page 79: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

66

setelah mengikuti pendidikan kesehatan benar-benar mengubah perilaku

sehari-hari (Azwar dikutip dalam Susilo 2011).

Hasil penelitian sikap remaja putri tentang pemeriksaan SADARI juga

didikung oleh hasil penelitian Hidayati et.al (2011) bahwa sebagian besar

sikap remaja putri tentang pemeriksaan SADARI dalam kategori baik.

5.5. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan SADARI Terhadap

Pengetahuan Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.000 karena nilai p < 0,05, dan

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara terhadap

pengetahuan remaja putri di SMK N 1 Karanganyar. Hasil penelitian

pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI terhadap

pengetahuan juga didukung oleh hasil penelitian Awaliana (2011) bahwa

ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang

pemeriksaan Pemeriksaan Payudara Sendiri.

Pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sangat

mempengaruhi terhadap pengetahuan remaja putri. Pendidikan kesehatan

merupakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan (Adnani

2011). Pendidikan kesehatan terjadi karena adanya perubahan kesadaran

dari dalam diri individu sendiri untuk penambahan pengetahuan dan

kemampuan melalui teknik praktek belajar dengan tujuan untuk mengingat

fakta/kondisi nyata dengan cara memberikan dorongan terhadap

pengarahan diri (Mubarak et.al 2007). Pengetahuan merupakan hasil dari

Page 80: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

67

tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Pengetahuan sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian persepsi terhadap obyek (Wawan & Dewi 2011). Remaja putri di

SMK N 1 Karanganyar saat pendidikan kesehatan berlangsung, remaja

putri memperhatikan dengan seksama sehingga dapat menambah

pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI. Alasan terjadinya

peningkatan skor pengetahuan pada remaja putri karena ketertarikan

remaja putri untuk memperhatikan pendidikan kesehatan tentang SADARI

menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Keuntungan dari metode

ceramah yaitu dapat digunakan pada orang dewasa, penggunaan waktu

yang efisien, dapat dipakai pada kelompok yang besar, tidak terlalu

banyak melibatkan alat bantu pengajaran serta dapat dipakai untuk

memberi pengantar pada pelajaran atau suatu kegiatan, sedangkan

keuntungan dari metode demonstrasi yaitu dapat membuat proses

pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, lebih mudah

memahami sesuatu, lebih menarik, peserta didik dirangsang untuk

mengamati, menyesuaikan teori dengan kenyataan dan dapat melakukan

sendiri (Suliha dkk 2001).

. Berdasarkan keterangan dari wakil kurikulum SMK N 1 Karanganyar

bahwa di SMK N 1 Karanganyar belum pernah ada kegiatan pendidikan

kesehatan tentang pemeriksaan SADARI, sehingga hal ini mendorong

remaja putri untuk memperhatikan materi yang disampaikan. Pemeriksaan

SADARI sangat penting dianjurkan kepada masyarakat khususnya wanita

Page 81: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

68

karena hampir 86% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri

(Saryono & Pramitasari 2008). Deteksi dini kanker payudara merupakan

salah satu upaya pencegahan untuk terjadinya kanker payudara.

5.6. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan SADARI Terhadap

Sikap Remaja Putri di SMK N 1 Karanganyar

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.000 karena nilai p < 0,05, dan

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara terhadap

sikap remaja putri di SMK N 1 Karanganyar. Hasil penelitian pengaruh

pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI terhadap sikap juga

didukung oleh hasil penelitian Sulastri et. al (2012) bahwa ada pengaruh

penyuluhan terhadap sikap tentang SADARI.

Pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sangat

mempengaruhi terhadap sikap remaja putri. Pendidikan kesehatan

merupakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan sikap dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (Adnani 2011).

Pengetahuan akan berpengaruh terhadap sikap seseorang karena

pengetahuan akan terus bertambah sesuai dengan proses pengalaman yang

dialami (Mubarak 2012). Proses kognitif dapat terjadi pada saat individu

memperoleh informasi mengenai objek sikap. Sikap dapat terjadi melalui

pengalaman langsung, media massa, pengaruh orang lain yang dianggap

penting, lembaga pendidikan (Wawan & Dewi 2011). Sikap yang didasari

Page 82: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

69

oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada sikap tanpa didasari

pengetahuan.

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang terhadap suatu stimulus

atau objek (Mubarak et.al 2007). Alasan terjadinya peningkatan skor sikap

pada remaja putri disini adalah karena terjadi peningkatan aspek afektif

(sikap) yang diberi pendidikan kesehatan menggunakan metode

demonstrasi. Metode demonstrasi lebih mudah untuk menunjukkan

pengertian, ide, dan prosedur tentang suatu hal yang pernah dipersiapkan

dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu

tindakan adegan dengan menggunakan alat peraga (Mubarak 2012).

Keuntungan dari metode demonstrasi yaitu dapat membuat proses

pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, lebih mudah

memahami sesuatu, lebih menarik, peserta didik dirangsang untuk

mengamati, menyesuaikan teori dengan kenyataan dan dapat melakukan

sendiri (Suliha dkk 2001).

Melakukan pemeriksaan SADARI akan menurunkan tingkat kematian

akibat kanker payudara sampai 20%, namun sayangnya wanita yang

melakukan SADARI masih rendah (25%-30%) (Septiani & Suara 2013).

5.7. Keterbatasan Penelitian

1. Jumlah responden terlalu sedikit sehingga hasil penelitian kurang

memuaskan

2. Waktu penelitian terlalu sedikit sehingga tidak dapat mengumpulkan

data secara maksimal

Page 83: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan remaja putri sebelum pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI di SMK N 1 Karanganyar sebagian besar dalam

kategori cukup, dan Sikap remaja putri sebelum pendidikan kesehatan

tentang pemeriksaan SADARI di SMK N 1 Karanganyar sebagian besar

dalam kategori negatif.

2. Tingkat pengetahuan remaja putri sesudah pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI di SMK N 1 Karanganyar semuanya dalam kategori

baik, dan sikap remaja putri sesudah pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan SADARI di SMK N 1 Karanganyar sebagian besar dalam

kategori positif.

3. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI

terhadap pengetahuan remaja putri di SMK N 1 Karanganyar.

4. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI

terhadap sikap remaja putri di SMK N 1 Karanganyar.

70

Page 84: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

71

6.2. Saran

1. SMK N 1 Karanganyar

Sebaiknya sekolah selalu melakukan sosialisasi tentang kesehatan pada

wanita dan bekerjasama dengan petugas kesehatan terutama tentang

pemeriksaan SADARI.

2. Institusi pendidikan

Sebaiknya dipublikasikan untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang

pemeriksaan SADARI dan sebagai bahan referensi untuk penelitian –

penelitian selanjutnya.

3. Peneliti lain

Sebaiknya peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan dengan cara

membandingkan pendidikan kesehatan dengan penggunaan metode

ceramah dan metode demonstrasi dengan metode ceramah dan metode

video, dan dengan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok

intervensi dan dengan jumlah responden minimal 50 responden.

4. Pelayanan kesehatan

Sebaiknya memberikan pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan

SADARI ke sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan derajat kesehatan

wanita.

5. Perawat

Sebaiknya saat melakukan pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan

SADARI menggunakan metode ceramah dan demonstrasi agar lebih

mudah untuk dimengerti.

Page 85: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

DAFTAR PUSTAKA

Adnani, H 2011, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Nuha Medika, Yogyakarta

Al-Naggar et.al 2011, ‘Practice and Barriers Toward Breast Self-Examination

Among Young Malaysian Women’,

<http://www.apocpcontrol.com/paper_file/issue_abs/Volume12_No5/117

3-78%20c%203.14%20Redhwan%20Ahmed%20Al-Naggar.pdf>

Diakses tanggal 6 Desember 2013.

Awaliana, UN 2011, ‘Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan

Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Ibu-Ibu di RW II Desa

Krikilan Masaran Sragen’

<http://eprints.uns.ac.id/10141/1/193881511201104071.pdf>

Diakses tanggal 7 Juni 2014.

Brasher, VL 2007, Aplikasi Klinis Patofisiologi : Pemeriksaan dan Manajemen,

Edisi 2, EGC, Jakarta

Chandra, Y 2009, ‘Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang SADARI Sebagai

Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Petisah Tengah Tahun

2009’,

<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14269/1/09E02892.pdf

> Diakses tanggal 6 Januari 2014.

Handayani, S & Sudarmiati S 2012, ‘Pengetahuan Remaja Putri tentang Cara

Melakukan Sadari’, <http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing>

Diakses tanggal 8 Mei 2013.

Harrison 2000, Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 4, EGC, Jakarta

Hidayat AA 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data,

Salemba Medika, Jakarta

Hidayati, Salawati, Istiana 2011, ‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui

Metode Ceramah dan Demonstrasi dalam Meningkatnya Pengetahuan

Tentang Kanker Payudara dan Keterampilan Praktik SADARI’

<http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/551/601>

Diakses tanggal 31 Desember 2013.

Ilhaamie & Ahmad Wan SW 2008, ‘Pengaruh Sikap dan Demografi Ke Atas

Produktiviti Kerja Pensyarah Muslim : Kajian Di Universiti Malaya’

<http://e-journal.um.edu.my/filebank/published_article/2590/932.pdf>

diakses tanggal 6 Desember 2013.

Page 86: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

Mangan, Y 2005, Cara Bijak Menaklukan Kanker, AgroMedia Pustaka, Jakarta

Mubarak et.al 2007, Promosi Kesehatan,Graha Ilmu, Yogyakarta

Mubarak, WI 2012, Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Salemba Medika,

Jakarta

Nurcahyo, J 2010, Awas!!! Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara

(Mengenal, Mencegah, dan Mengobati Sejak Dini Dua Kanker

Pembunuh Paling Ditakuti Wanita), Wahana Totalita, Yogyakarta

Nursalam, 2011, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

keperawatan, Edisi 2, Salemba Medika, Jakarta

Olfah, Y, Mendri, NK & Badiah, A. 2013, Kanker Payudara & SADARI, Nuha

Medika, Yogyakarta

Potter, PA & Perry AG 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,

Proses dan Praktik, Edisi Keempat, Volume 1, EGC, Jakarta

Priyatno, D 2012, Belajar Praktis Analisis Parametrik Dan Non Parametrik

Dengan SPSS, Gava Media, Yogyakarta

Purba, JR 2011, ‘Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Melakukan Pemeriksaan

Payudara Sendiri (SADARI) di Lingkungan Linggarjati

Pematangsiantar’,

<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24632/1/Appendix.pdf>

Diakses tanggal 6 Januari 2014.

Saputri, KH 2012, ‘Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Periksa Payudara

Sendiri (SADARI) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta’,

<http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/download.php?id=148>

Diakses tanggal 8 Mei 2013.

Saryono & Pramitasari R.D 2008, Perawatan Payudara Dilengkapi Dengan

Deteksi Dini Terhadap Penyakit Kanker Payudara, Mitra Cendikia,

Yogyakarta.

Septiani, S & Suara M 2013, ‘ Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku

Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Pada Siswa SMAN 62 Jakarta

2012’,

<http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/artikel%206.%20vol%205%20no%20

1_sari.pdf> Diakses 2 Januari 2014

Page 87: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triviviyaw... · “Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari ... 7 Lembar Permohonan

Sulastri et.al 2012, ‘Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Video Dalam

Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Terhadap Perubahan

Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Di Sman 9 Balikpapan Tahun

2012’

<http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d85029

7f.pdf> Diakses tanggal 7 Juni 2014

Suliha, U et.al 2001, Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, EGC, Jakarta

Suryaningsih, EK & Sukaca BE 2009, Kupas Tuntas Kanker Payudara,

Paradigma Indonesia, Yogyakarta.

Susilo, R 2011, Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, Nuha Medika,

Yogyakarta.

Wawan, A & Dewi M 2011, Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta.

Wong, DL 2008, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi keenam, Volume 1,

EGC, Jakarta