114
PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP KESADARAN BERAGAMA NARAPIDANA (Studi kasus di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA, Tangerang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Oleh: Novalian Kesumasari 109011000063 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM

TERHADAP KESADARAN BERAGAMA NARAPIDANA (Studi kasus di Lembaga Pemasyarakatan Wanita

Kelas IIA, Tangerang)

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Novalian Kesumasari 109011000063

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh
Page 3: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh
Page 4: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Novalian Kesumasari

Nim : 109011000063

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Angkatan Tahun : 2009/2010

Alamat : Jalan Teratai No.18a, Stadion Sukung, RT:003/RW:008,

Kelapa Tujuh Kotabumi Selatan, Kotabumi, Lampung Utara,

Lampung.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Kesadaran

Beragama Narapidana (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A,

Tangerang adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama : Marhamah Saleh, Lc., MA

NIP : 19720313 200801 2 010

Dosen Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima

segala konsekuensi apabila pernyataan skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, 2 Desember 2013

Menyatakan,

NOVALIAN KESUMASARI

Page 5: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Maka Nikmat Tuhan Kamu Yang Manakah Yang Kamu

Dustakan?”

(QS. Ar-Rahman)

“Berdoa tanpa usaha adalah bohong

Berusaha tanpa berdoa adalah sombong”

(Pepatah)

Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala nikmat yang

telah diberikan sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi

ini. Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua

saya tercinta, karena ketulusan cinta dan kasih sayangnya

pula-lah hingga sampai saat ini saya masih mampu

menjalani hari-hari penuh kebahagiaan dan keberkahan atas

Ridho-Nya melalui setiap do’a-do’a yang dengan tulus

dimohonkan kepada-Nya.

Page 6: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

iv

Abstrak

Pengaruh Pembinaan Kerohanian Islam Terhadap Kesadaran Beragama Narapidana (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A, Tangerang ) Kata kunci: Pembinaan Kerohanian Islam dan Kesadaran Beragama Narapidana.

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kegelisahan yang selama ini dirasakan apakah ada pengaruh antara Pembinaan Kerohanian Islam dengan Kesadaran Beragama Narapidana. Studi penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan (1) bagaimana pelaksanaan Pembinaan Kerohanian Islam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A, Tangerang dan (2) adakah pengaruh antara Pembinaan Kerohanian Islam dengan Kesadaran Beragama Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A, Tangerang. Permasalahan tersebut dibahas melalui sebuah penelitian kualitatif sebagai deskripsi kenyataan di lapan dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional sebagai pembanding nilai pengaruh yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tangerang. Proses pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data ini dianalisis dengan pendekatan rumus statistik product moment.

Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Pembinaan Kerohanian Islam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang berbentuk program pengajaran, pelatihan, dan pembinaan, seperti kegiatan pelaksanaan pembinaan kerohanian yang selalu dilaksanakan setiap senin hingga sabtu mulai pukul 08.00 pagi s/d 12.00 siang dengan agenda kegiatan pembacaan Iqro dan Al-Qur’an serta dilanjutkan dengan pengajian bersama dan tausiah yang dipimpin langsung oleh Ustad dan Ustadzah yang terpercaya. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembinaan Kerohanian Islam Terhadap Kesadaran Beragama Narapidana Wanita Kelas IIA Tangerang, hal ini terlihat dari hasil perolehan angka korelasi yang menunjukkan r hitung (rh) = 0,58 lebih besar dari r tabel (rt) 5% = 0,361. Sehingga dapat dinyatakan bahwa semakin sering seorang Narapidana mengikuti kegiatan pembinaan kerohanian Islam berupa materi Pendidikan Agama Islam dengan membaca Al-Qur’an dan mengikuti tausiyah agama , maka lebih baik pula kesadaran beragama Narapidana. NOVALIAN KESUMASARI (PAI)

Page 7: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam

yang menggenggam setiap kejadian, penyempurna setiap kebahagiaan, tempatku

bersandar dan bersyukur atas seluruh nikmat tanpa batas. Shalawat dan Salam

senantiasa menyelimuti baginda Nabi Muhammad SAW tercinta beserta keluarga,

sahabat, dan pengikut sampai akhir zaman.

Selama penulisan skripsi yang berjdul Pengaruh Pendidikan Agama Islam

Terhadap Kesadaran Beragama Narapidana (Studi kasus di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita, Tangerang, penulis menyadari sepenuhnya

bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja

keras, doa dan kesungguhan hati serta dukungan dari berbagai pihak untuk

menyelesaikan skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Akuan Mansyur dan Roslini Hartawi, yang selalu

penulis banggakan karena telah memberikan dukungan secara moril dan

materil. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan cinta yang selalu

diberikan beliau kepada penulis.

2. Prof. Dr. Komarudin Hidayat., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D.,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. H. Abdul Majid Khon. M.Ag., Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.

FakultasIlmu Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Marhamah Saleh, Lc. MA., Sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Marhamah Saleh Lc., MA., Pembimbing skripsi yang penuh keikhlasan

dalam membagi waktu, tenaga, dan pikiran beliau dalam upaya memberikan

Page 8: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

vi

bimbingan, petunjuk, serta mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian

skrpsi ini dengan sebaik-baiknya.

7. Cipriana Murbihastuti, Bc.IP, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Wanita Tangerang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di lembaga yang beiau pimpin.

8. Yusmarni, SE., MH dan Nuraini P.Amd., IP., MH selaku subseksi Binapi dan

Subseksi Bimpas sekaligus observer yang telah membantu penulis

melaksanakan penelitian ini.

9. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan yang telah memberikan fasilitas berupa kemudahan dalam

peminjaman buku.

10. Para Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita Tangerang

yang telah bersedia sebagai subyek dalam Penelitian.

11. Abang dan Adikku dialah Alfredo dan Irdini, terima kasih atas doa dan

dukungannya selama ini, serta telah memberi keceriaan yang mampu

menghilangkan penatku.

12. Sahabat-sahabatku, Merina Ayi, Alena, Aviana, Aufa, Eva Faizah, Mufliha,

Nur Sa’adah, Nurul, Septiara, Nisa, dan Reni. Terimakasih atas doa,

dukungan, bantuan dan kebersamaan selama ini yang kalian berikan.

13. Sahabat-sahabat seperjuangan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan

2009, kelas PAI-B dan Fiqih-B. Terimakasih atas kebersamaannya,

dukungan, bantuan dan motivasi. Tiada hal yang terindah kecuali mengenang

masa kita berjuang bersama di kampus tercinta.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan yang sangat bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi

ini.

Tiada ucapan yang dapat penulis haturkan kecuali “Jazakumullah

Ahsanal Jazaa” semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT.

Penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang konstruktif

dari pembaca demi memperbaiki karya tulis ini, semoga dapat membawa manfaat

bagi para pengkaji/pembaca dan bagi penulis sendiri. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Page 9: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .......................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................ x

BAB I – PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 8

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9

F. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 9

BAB II – KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik ............................................................................ 10

1. Pembinaan Kerohanian Islam .............................................. 10

a. Pengertian Kerohanian Islam ......................................... .......... 10

b. Dasar-dasar Kerohanian Islam ...................................... ........... 11

c. Ruang Lingkup Kerohanian Islam ............................................ 13

2. Kesadaran Beragama ........................................................... 14

a. Pengertian Kesadaran Beragama ......................................... ..... 14

b. Fungsi dan Tujuan Agama....................................................... 15

c. Kebutuhan Terhadap Agama bagi Manusia ............................. 16

d. Faktor yang Mempengaruhi Sikap Keagamaan ........................ 17

Page 10: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

viii

e. Indikator Sikap Keagamaan ..................................................... 22

3. Narapidana .......................................................................... 24

a. Pengertian Narapidana ............................................................. 24

b. Tujuan Pembinaan Hukum Pidana ........................................... 24

c. Penggolongan Narapidana ....................................................... 25

d. Hak dan Kewajiban Narapidana ............................................... 25

B. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................................... 26

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 28

D. Hipotesis penelitian ........................................................................... 29

BAB III – METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 30

B. Metode Penelitian .............................................................................. 30

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 32

E. Teknik Analisa Data .......................................................................... 35

F. Hipotesis Statistik .............................................................................. 39

BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ....................................................................................... 40

1. Gambaran Umum Lapas .......................................................... 40

2. Gambaran Umum Narapidana.. ................................................ 41

3. Gambaran Kegiatan Lapas ....................................................... 41

4. Prosentase Hasil Angket Penelitian .......................................... 43

B. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 60

C. Pembahasan hasil Penelitian .............................................................. 63

1. Interpretasi Data Statistik ......................................................... 63

Page 11: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

ix

2. Keterkaitan Temuan dengan Variabel yang Membatasi ............ 65

3. Komparasi dengan Penelitian Terdahulu .................................. 66

D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 66

BAB V – KESIMPULAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 67

B. Implikasi ............................................................................................ 67

C. Saran ................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

Lampiran-lampiran ..............................................................................

Page 12: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Observasi.......................................................................... 44

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen ............................................................................ 45

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara ......................................................................... 46

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai r ............................................................................. 49

Tabel 4.1 Diajarkan Pendidikan Agama Islam sejak dini................................... 53

Tabel 4.2 Mempelajari Pendidikan Agama Islam ketika berada di Lapas .......... 54

Tabel 4.3 Meyakini bahwa Allah SWT dan malaikat-Nya mengawasi............... 54

Tabel 4.4 Meyakini setiap kehendak Allah SWT .............................................. 55

Tabel 4.5 Bersedekah mengajarkan untuk selalu rendah hati ............................. 55

Tabel 4.6 Berpuasa mengajarkan agar selalu bersabar ....................................... 56

Tabel 4.7 Sholat mengajarkan agar disiplin waktu ............................................ 57

Tabel 4.8 Zakat mengajarkan untuk membersihkan hati .................................... 57

Tabel 4.9 Mengikuti ulil amri saat perayaan Idul Fitri ....................................... 58

Tabel 4.10 Mampu mempraktikan tata cara wudhu dan sholat ............................ 58

Tabel 4.11 Menyempatkan waktu mempelajari Al-Qur’an .................................. 59

Tabel 4.12 Menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an ................................ 59

Tabel 4.13 Mengikuti pengkajian Al-Qur’an di Lapas ........................................ 60

Tabel 4.14 Menghafal Asmaul Husna dan maknanya .......................................... 60

Tabel 4.15 Meneladani Rasulullah saw. .............................................................. 61

Tabel 4.16 Meyakini hari kiamat ........................................................................ 62

Page 13: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

xi

Tabel 4.17 Menyukai pembelajaran Pendidikan Agam Islam .............................. 62

Tabel 4.18 Membiasakan khusu’ dalam melaksanakan sholat ............................. 63

Tabel 4.19 Membiasakan membaca doa agar mendapatkan keberkahan .............. 63

Tabel 4.20 Meminta maaf jika melakukan kesalahan kepada sesama .................. 64

Tabel 4.21 Membiasakan membaca Al-Qur’an ................................................... 64

Tabel 4.22 Hati menjadi tenang dan tentram ketika mendengar lantunan ayat suci

Al-Qur’an ......................................................................................... 65

Tabel 4.23 Membaca buku Pendidikan Agama Islam sebagai media penambah

ilmu pengetahuan agama .................................................................. 66

Tabel 4.24 Rutin dalam mengikuti pengajian di dalam Lapas .............................. 66

Tabel 4.25 Mampu memimpin pengajian di Lapas .............................................. 67

Tabel 4.26 Mengakui kesalahan sehingga mendapatkan hukuman dari negara .... 67

Tabel 4.27 Takut akan dosa jika melakukan kedalahan yang dilarang oleh

agama .............................................................................................. 68

Tabel 4.28 Mmenyesali kesalahan yang pernah dilakukan .................................. 68

Tabel 4.29 Merasa bersalah kepada Allah SWT, diri sendiri, dan keluarga karena

telah melakukan tindak pidana .......................................................... 69

Tabel 4.30 Terpaksa mengikuti pengajian di dalam Lapas .................................. 69

Tabel 4.31 Uji Korelasi ...................................................................................... 71

Page 14: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah bagian dari proses yang diharapkan untuk mencapai

suatu tujuan.1 Dalam definisi tersebut tercermin suatu proses kegiatan mendidik.

Dengan demikian dalam praktiknya pendidikan adalah suatu usaha, proses,

bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh pendidik kepada

anak didiknya guna membantu anak didik tersebut memiliki kecakapan-kecakapan

dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Agama merupakan risalah yang disampaikan Allah SWT kepada Nabi

SAW sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk

dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta

mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah SWT, dirinya

sebagai hamba Allah SWT, manusia dan masyarakat serta alam sekitarnya.2

Hukum yang dimaksud disini ialah sebagai alat keseimbangan kehidupan manusia

di dunia dan di akhirat yang mengatur pemeliharaan hubungan antara manusia

dengan Sang Khalik, manusia dengan manusia, dan manusia dengan

lingkungannya.

1 Fadilah Suralaga dkk, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), cet ke-1, h.39. 2 Zakiyah Darajat, dkk, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1984), h.58.

Page 15: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

2

Sebagaimana firman-Nya dalam surat Adz-Dzariyat: 56:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Pendidikan agama menyangkut manusia seutuhnya, ia tidak hanya

membekali dengan pengetahuan agama dan mengembangkan intelektual anak

didik saja, serta tidak pula mengisi dan menyuburkan perasaan (sentiment) agama

saja. Akan tetapi, melalui pendidikan agamalah kepribadian anak didik akan

terbentuk secara keseluruhan mulai dari pengetahuan agama, latihan-latihan

amaliah sehari-hari, sikap keberagamaannya dan perilaku (akhlak), yang sesuai

dengan ajaran, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia

dengan manusia lainnya, manusia dengan alam serta manusia dengan dirinya

sendiri.3

Dalam Islam, pendidikan mempunyai posisi yang sangat signifikan

sebagai bagian dari suksesnya dakwah agama ini. Hal ini terlihat dari turunnya

wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw., dalam surat al-Alaq

yaitu Iqra yang biasa diterjemahkan dengan bacalah! Kata ini merupakan pintu

gerbang bagi terbukanya ilmu pengetahuan. Perintah membaca merupakan

perintah yang paling berharga yang dapat diberikan kepada ummat manusia.

Membaca merupakan jalan yang mengantar manusia mencapai derajat

kemanusiaannya yang sempurna. Sehingga, wajarlah bila dikatakan bahwa

membaca adalah syarat utama guna membangun peradaban, dan bila diakui bahwa

semakin luas pembacaan semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya.4

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapi peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati

3 Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2009), h. 124. 4M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: mizan, 2003), cet. XXVI, h. 170.

Page 16: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

3

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat

beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.5 Dengan kata lain,

Pendidikan Agama Islam memberikan arti yang sangat penting sebagai sarana

pembentukan tingkah laku anak didik, karena mereka merupakan penerus generasi

bangsa, negara, dan agama. Banyak bekal pengetahuan dan kesiapan mental yang

matang yang harus dimiliki anak didik dalam rangka melaksanakan tugasnya agar

dapat memiliki dedikasi yang tinggi dan bertanggug jawab.

Melalui pendidikanlah para pendidik Islam menghasilkan pribadi-pribadi

yang nanti menjadi pendidik pula, menyebarkan agama Islam kepada generasi

yang akan datang, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.

kepada para sahabatnya, sehingga pada tiap-tiap diri para sahabat terpancar ke-

Islaman yang utuh.

Mengenai keutamaan belajar, Allah SWT mengangkat derajat orang-orang

yang berilmu dan mengembangkan ilmunya, salah satu ayat yang menjelaskan

tentang keutamaan pendidikan yaitu dalam surat Al-Mujadalah: 11:

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”,

(QS. Al-Mujadalah:11).

Dengan demikian pendidikan Islam mentransfer nilai-nilai atau keilmuan

Islam harus mampu membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai ajaran Islam yang

telah disampaikan tersebut.

5 Abdul Majid, dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosda Karya, 2004), Cet. 1, h. 130.

Page 17: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

4

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan mempunyai fungsi

serta tujuan tertentu. Seperti dijelaskan dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.6

Tujuan ini sangat sesuai dengan fitrah manusia, salah satunya fitrah

beragama. Dengan demikian pendidikan agama sangat penting bagi manusia,

terutama Pendidikan Agama Islam.

Manusia hidup di dunia ini pastilah mempunyai tujuan hidup yang sama

yaitu bahagia dunia dan akhirat. Salah satu cara yang akan membawa manusia

kepada kebahagiaan adalah melalui ilmu pendidikan. Ilmu dapat diperoleh dengan

adanya pendidikan, baik pendidikan yang dimulai dari dalam rumah atau

keluarga, di sekolah, maupun di dalam masyarakat. Oleh karena itu pendidikan

sangat berperan penting dalam mencapai tujuan hidup yang dicita-citakan.

Bimbingan kerohanian Islam berupa pendidikan agama Islam sebaiknya

telah ditanamkan sejak manusia berada dalam kandungan seperti misalnya

seorang ibu yang sedang mengandung bayi dianjurkan untuk lebih banyak

berdzikir dan membaca Al-Qur’an serta berdoa demi perkembangan janin dan

keselamatannya kelak. Manusiapun sejak lahir hingga akhir hayatnya selalu

membutuhkan agama sebagai bagian dari kebutuhan jiwanya. Misalnya sejak

seorang calon bayi yang telah ditiupkan ruhnya oleh Allah SWT sejak itu pula ia

selalu berdzikir kepada Tuhannya, dilahirkan oleh ibunya, kemudian tumbuh dan

berkembang menjadi anak-anak, remaja, dewasa, hingga sebelum ia di

kuburkanpun seseorang tetap bersinggungan dengan agama.

6 Undang-undang SISDIKNAS, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003), Cet. 1, h. 7.

Page 18: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

5

Oleh karena itulah pembinaan kerohanian Islam berupa pendidikan agama

Islam sangat penting sebab dengan bimbingan kerohanian Islam, orang tua atau

guru berusaha secara sadar memimpin dan mendidik anak serta mengarahkan

kepada perkembangan jasmani dan rohaninya sehingga mampu membentuk

kepribadian yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Pada prinsipnya bimbingan kerohanian Islam berupa pendidikan agama

Islam baik di lembaga pendidikan non formal maupun formal bertujuan untuk

membekali seseorang agar memiliki pengetahuan lengkap tentang agama Islam

dan mampu mengaplikasikannya dalam bentuk amalan praktis. Dengan demikian

seseorang dapat melaksanakan ritual-ritual ibadah secara benar menurut ajaran

Islam sesuai dengan ibadah yang dipraktikan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW.

baik itu berupa ibadah secara akhlak maupun ibadah praktis seperti sholat dan

sebagainya.

Dengan bimbingan kerohanian Islam, seseorang diharapkan dapat

memahami berbagai teori ibadah dan tatacara pelaksanaannya. Sehingga dengan

teori-teori tersebut secara sadar mereka mampu melaksanakan ibadah secara baik

dan benar.

Kebutuhan pokok lainnya adalah kebutuhan rasa kasih sayang dan rasa

aman. Untuk melindungi serta menunjang hidupnya hingga ia mampu berdiri dan

mandiri menjalani kehidupannya di dalam bermasyarakat. Dalam hal ini orang

pertama yang mempengaruhi sikap dan tingkahlaku seseorang ialah kedua orang

tuanya, keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.

Keluarga merupakan sumber utama pembentuk kepribadian seseorang yang sesuai

dengan fitrahnya sejak lahir, maka apabila didalam suatu keluarga tidak adanya

keseimbangan dan kesadaran serta tanggungjawab dalam mendidik anak-anak

didiknya akan menimbulkan sebab dari penyimpangan sosial yang dilakukan

seseorang. Dengan kata lain, hendaklah minimal dalam lingkungan keluarga telah

tertanam kesadaran beragama dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Page 19: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

6

Arus modernisasi di samping berdampak positif bagi kehidupan ummat

manusia, namun di sisi lain ternyata telah melahirkan dampak yang negatif pula

bagi kehidupan manusia itu sendiri, yaitu dengan menggejalanya berbagai

problema yang semakin kompleks, baik yang bersifat personal maupun yang

bersifat sosial. Manusia modern telah terpedaya oleh produk pemikirannya sendiri

karena kurang mampu mengontrol efek dari hasil pemikiran itu sendiri.

Derasnya arus modernisasi membutuhkan penanganan serius dimuali dari

penanaman rohani Islam yang terkandung dalam Pendidikan Agama Islam. Oleh

karena itu bimbingan kerohanian Islam sangat berperan penting dalam

perkembangan seorang anak didik sedini mungkin guna tidak terjerumusnya

seseorang kelak dalam permasalahan-permasalahan negatif yang khas seperti

pertumbuhan pribadi, perkembangan emosi, pergaulan sosial yang menyimpang

dalam masyarakat.

Untuk menuju kesadaran keagamaan yang utuh, setiap umat beragama

harus memenuhi dimensi-dimensi keagamaan secara keseluruhan. Dimensi-

dimensi itu ialah: dimensi keyakinan, dimensi peribadatan, dimensi pengalaman,

dimensi pengamalan, dan dimensi pengetahuan. Dari dimensi tersebut, dimensi

pengetahuan akan sangat berperan terhadap munculnya kesadaran keagamaan.

Agar kesadaran keagamaan itu muncul dengan baik dalam kehidupan seorang

penganut agama, maka model pendidikan agama sangat menentukan.Untuk itu,

model pendidikan agama yang harus dikembangkan tidak semata bersifat

doktrinal, dengan menekankan serangkaian ajaran dan kewajiban kepada pemeluk

agama, melainkan pendidikan agama harus dilakukan dengan melibatkan emosi

dan rasionalitas para penganutnya.

Faktor lainnya yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah

pendidikan baik formal maupun non formal dan lingkungan sekitarnya. Dalam hal

pendidikan, ada seorang anak didik yang sejak kecil telah diajarkan tentang ilmu

pendidikan agama oleh orang tuanya dan mereka tinggal di lingkungan

masyarakat yang mempunyai nilai kesadaran beragama yang memadai.

Page 20: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

7

Ada pula seorang anak didik yang hampir tidak pernah dikenalkan tentang

ilmu agama oleh orang tuanya, namun ia tinggal di dalam lingkungan masyarakat

yang mempunyai nilai kesadaran beragama yang tinggi sehingga anak tersebut

mempelajari ilmu agama bersama teman sepermainannya serta warga sekitarnya,

namun ada pula seorang anak didik yang jarang sekali diberikan pengetahuan

keagamaan oleh orang tuanya, kemudian di dalam masyarakat pula ia sering

merasa asing karena sangat jarang bertemu dan bersosialisasi di lingkungan

sekitarnya sehingga ia lebih memilih menyendiri dan asik dengan dunianya

sendiri.

Pada kondisi yang memprihatinkan inilah seorang anak didik yang kurang

kontrol terhadap agama, orang tua, dan masyarakat sekitarnya yang akan berefek

negatif pada diri anak didik itu sendiri. Sebagai contoh, seorang anak didik yang

akhirnya mengkonsumsi narkoba dan sejenisnya dengan dalih kurangnya

perhatian dari kedua orang tuanya serta mengikuti trend teman-teman sekitarnya

yang akhirnya anak didik tersebut terbuai oleh perilaku menyimpang yang

menyebabkan ia menjadi pelaku tindak pidana sehingga terhampaslah

kemerdekaannya di dalam bermasyarakat dan menjadi narapidana guna menebus

kesalahannya.

Kesenjangan antara pendidikan dan moral ini bukan semata-mata karena

unsur ketidaksengajaan, namun setiap perilaku seseorang ialah bergantung pada

kesadaran seorang tersebut terhadap agamanya. Jika seseorang yang

berpendidikan secara sadar bahwa setiap tindakan yang dapat merugikan orang

lain, adalah suatu keburukan dan takut akan dosa dari Tuhannya, maka dapat

diartikan bahwa seseorang tersebut telah mengamalkan keyakinan keagamaan

yang ada pada dirinya, namun jika seseorang yang berpendidikan dan telah

mendapatkan bimbingan kerohanisn Islam sedari kecil, namun karena terlenanya

ia akan suatu hal yang menyebabkan ia melakukan perbuatan yang merugikan diri

sendiri bahkan merugikan orang lain dan kurang menyadari perbuatannya

tersebut, maka patut dipertanyakan bahwa kemanakan pendidikan agama Islam

yang telah dipelajarinya.

Page 21: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

8

Dari kronologis diatas terlihat bahwa selain perhatian orang tua, keluarga,

dan masyarakat dalam mendidik anak didik, peran agama yang telah tertanam

pada dirinya pula akan menjadi kontrol dalam setiap tindakannya. Jika seseorang

mempunyai kesadaran bahwa perbuatan yang dilakukannya merupakan perbuatan

penyimpangan tindak pidana serta diharamkan pula oleh agama karena hal

tersebut di qiyaskan dengan khamr yang dapat merusak akal, maka hal tersebut

mungkin tak akan pernah terjadi. Dengan melihat kejadian tersebut yang

menyebabkan perilaku menyimpang sebagai bagian dari kepribadian beragama

tatkala seseorang menunjukkan hal-hal yang tidak dapat dimaklumi sebagai

perilaku yang mencerminkan kesadaran beragama, sehingga timbulah upaya-

upaya untuk memperbaikinya.

Selama ini upaya yang telah dilakukan untuk menangani pelaku tindak

pidana yaitu dengan pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan (LAPAS)

dengan tujuan untuk membina warga binaan kembali menjadi pribadi yang lebih

baik dari sebelumnya dan dapat diterima kembali di dalam masyarakat.Pembinaan

di dalam lembaga pemasyarakatan bukan hanya pemberian hukuman, penanaman

bakat dan keterampilan, namun juga terdapat pembinaan moral dan kerohanian

berupa pembinaan kesadaran beragama guna menunjang jiwa keagamaan anak

binaan. Banyak hal yang dilaksanakan dalam kegiatan pembinaan kerohanian

Islam pada narapidana misalnya, pada setiap harinya narapidana selalu

melaksanakan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibimbing langsung oleh

beberapa ustadzah, kemudian setelah masing-masing narapidana mengaji,

kegiatan selanjutnya yaitu berupa tausiah-tausiah keagamaan yang berguna untuk

mengembangkan pengetahuan para anak binaan memahami ilmu agama yang

benar.

Dengan pembinaan kerohanian Islam, seorang narapidana diharapkan

dapat memahami berbagai teori ibadah dan tata cara pelaksanaannya. Dengan

teori-teori tersebut mereka secara sadar mampu melaksanakan ibadah secara baik,

benar, dan bagus, namun terkadang masih ada saja seorang Narapidana yang telah

mendapatkan pembinaan kerohanian Islam berupa pendidikan agama Islam

Page 22: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

9

didalam Lembaga Pemasyarakatan, ketika seorang tersebut telah bebas hukuman

dan kembali di masyarakat, mantan Narapidana tersebut tidak melaksanakan

kewajiban agamanya seperti yang biasa ia lakukan di dalam Lembaga

Pemasyarakatan sebelumnya. Bahkan ironisnya lagi adalah, ketika berada di

dalam Lembaga Pemasyarakatan seorang Narapidana bahkan bisa lebih

meluaskan jaringannya karena bertemu dengan Narapidana lain yang terjerat

dengan kasus yang sama bahkan lebih profesional. Disinilah seharusnya kontrol

agama dalam dirinya yang berperan dalam setiap tindakannya. Oleh karena itu

patut dipertanyakan bahwa kemanakah kesadaran beragama terhadap dirinya

Maka dari itu akan ada pengaruh antara teori pembinaan kerohanian Islam dengan

kesadaran beragama seseorang.

Atas dasar pemikiran itulah, untuk lebih jauh mengetahui adanya pengaruh

antara Pendidikan Agama Islam yang dimiliki seseorang dengan Kesadaran

Beragamanya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP

KESADARAN BERAGAMA NARAPIDANA (STUDI KASUS di

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A WANITA,

TANGERANG)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dalam

hal ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Banyaknya individu-individu yang salah dalam pergaulan.

2. Belum tertanamnya nilai agama dalam diri seseorang sehingga melakukan

tindak pidana.

3. Kurang efektifnya

4. Pendekatan atau metode penyampaian pendidikan agama Islam yang

kurang menarik bagi narapidana.

Page 23: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

10

C. Pembatasan Masalah

Kegiatan penelitian ini terbatas pada masalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Agama Islam yang dimaksud adalah materi Pendidikan Agama

Islam yang diberikan kepada para Narapidana dalam pembinaan kesadaran

beragama yang dilaksanakan di lembaga pemasyarakatan wanita

Tangerang.

2. Kesadaran beragama tujuannya adalah agar para Narapidana secara sadar

melaksanakan tugas dan kewajiban pribadinya sebagai hamba Allah SWT.

3. Narapidana yang akan menjadi sampel peneliti selanjutnya adalah

narapidana muslim yang mengikuti kegiatan pembinaan kesadaran

beragama di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Wanita, Tangerang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka peneliti merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita, Tangerang?

2. Apakah ada pengaruh pendidikan agama Islam terhadap kesadaran

beragama para Narapidana?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita, Tangerang.

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh pendidikan agama Islam terhadap

kesadaran beragama para Narapidana.

Page 24: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

11

F. Kegunaan Penelitian

1. Berguna bagi penulis dalam menyelesaikan karya ilmiyahnya sebagai

tugas akhir perkuliahan.

2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan,

guna lebih meningkatkan pentingnya Pendidikan Agama Islam dalam

kesadaran beragama.

3. Dengan mengetahui informasi tentang tingkat kesadaran beragama,

lembaga dapat berusaha melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan

kesadaran beragama para narapidana

4. Dengan data ini, diharapkan menjadi bahan informasi bagi lembaga

pemasyarakatan tentang tingkat kesadaran beragama para narapidana.

5. Serta sebagai bahan rujukan pembaca lainnya dalam pembahasan

Pendidikan Agama Islam dan Kesadaran Beragama.

Page 25: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

12

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Pembinaan Kerohanian Islam

a. Pengertian Pembinaan

Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan pemberian awalah “pe”

dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan” hal, cara, dan sebagainya. Istilah

pendidikan ini semula berasal dari bahasa yunani, yaitu paedagogie, yang berarti

bimbingan yang di berikan kepada anak. Istilah ini dalam bahasa Inggris dikenal

dengan education yang berasal dari kata Latin educare, educatie. Kata educare

dalam bahasa Inggris berarti proses menghasilkan dan mengembangkan, yang

mengacu kepada yang bersifat fisik dan materil.1

Dalam literatur Pendidikan Islam, istilah pendidikan mengandung

pengertian al-Tarbiyah, al-Ta’dib, dan al-Ta’lim.2

Adapun pengertian pendidikan sebagaimana yang di kutip oleh Hasbullah,

adalah:3

1 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 1990), h.3 (al-Tarbiyah=pendidik, al-Ta’dib=mendidik, al-Ta’lim=mengetahui) 2 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam PendekatanHistoris, Teoritis, dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.25.

Page 26: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

13

1) Menurut Langeveld

Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan

bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan

anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap

melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

2) John Dewey

Pendidikan adalah proses pebentukan kecakapan-kecakapan

fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan

sesama mmanusia.

3) J.J Rousseau

Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada

masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya ketika

dewasa.

4) Driyarkarya

Pendidikan ialah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan

manusia muda ke taraf insani.

5) Ki. Hajar Dewantara

Mendidik ialah mengerahkan segala potensi di dalam diri seorang

anak agar dia mencapai kebahagiaannya dan keselamatan di

dalam dirinya dan di dalam masyarakatnya.4

6) Menurut UU No.2 Tahun 1989

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi

peranannya di masa yang akan datang.5

7) Menurut UU No. 20 Tahun 2003

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat 3 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999), h. 2-3. 4 M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999), cet. Ke-1, h. 6 5 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,.... h.4

Page 27: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

14

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.”6

Dari beberapa pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

pendidikan adalah suatu usaha, proses, bimbingan, tuntunan dan pembekalan yang

secara sadar oleh pendidik kepada anak didiknya guna membantu anak didik

tersebut cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri baik secara intelektual dan

emosional yaitu memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan ketika

ia dewasa yang hidup di dalam bermasyarakat, bangsa, dan negara.

b. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Kehadiran Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

SAW.diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera

lahir dan batin.

Dalam Al-Quran ditegaskan bahwa Allah SWT.telah menganugerahkan kepada manusia suatu kelebihan dan keutamaan di atas makhluk lainnya yaitu fitrah, kebebasan, ruh yang kekal, dan akal.

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan dilautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (Al-Isra: 70).

6Undang-undang SISDIKNAS…, h. 7.

Page 28: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

15

Kemudian diterangkan pula dalam firman-Nya bahwa pendidikan telah tercipta sejak adanya makhluk (manusia) yang pertama:

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”

(QS. Al-Baqarah: 31).

Para ahli pendidikan Islam telah mencoba memformulasi pengertian

pendidikan agama Islam, di antara batasan yang sangat variatif tersebut adalah:

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat

beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.7

Pendidikan agama Islam menurut Zuhairini adalah usaha-usaha sistematis

dan pragmatis dalam membentuk anak didik agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama

Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama

Islam sebagai suatu pandangan dalam hidupnya untuk keselamatan dan

kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.8

Menurut Zakiyah Darajat seperti yang dikutip oleh Abdul Majid dkk,

pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh

peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.

7 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2006), Cet. III, h. 130. 8 Zuhairini, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Biro Ilmiah Fak.Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983), h.27.

Page 29: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

16

Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.9

Dari beberapa pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa,

pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana untuk menyiapkan

peserta didik agar terbentuknya pribadi yang beragama dan toleransi terhadap

agama lain, serta mampu mengamalkan agama Islam untuk keselamatan dirinya di

dunia dan di akhirat.

c. Dasar-dasar Kerohanian Islam

Dalam firman-Nya dinyatakan bahwa Allah SWT. mengangkat derajat

ummatnya yang berilmu, bahkan ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT

melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. bukanlah ayat yang

menerangkan tentang shalat, puasa, ataupun zakat, melainkan perintah “Iqra”

yaitu membaca, menelaah, merenungkan, dan mengkaji yang merupakan salah

satu upaya dalam mencerdaskan manusia melalui pendidikan.

Adapun dasar-dasar Pendidikan Agama Islam menurut M. Arifin dalam

bukunya Filsafat Pendidikan Islam, yaitu:

1) Al-Quran. Merupakan kalam Allah SWT yang telah diwahyukan-

Nya kepada Nabi Muhammad SAW. bagi seluruh ummat

manusia. Al-Quran merupakan petunjuk yang lengkap, pedoman

bagi manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan

bersifat universal.

Dengan demikian Al-Qur’an merupakan pedoman atau kitab suci yang berisi petunjuk Allah SWT bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama pada masa pertumbuhan Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar pendidikan agama Islam disamping sunnah. Kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber pokok

9 Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,..h.130

Page 30: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

17

pendidikan dapat dipahami dari ayatAl-Qur’an surat An-Nahl:64, yaitu:

Artinya: “dan Kami tidak menurunkan kepadamu al-Kitab (Al-ur’an) ini melainkan agarkamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (Q.S. an-Nahl:64)

2) Hadits (As-Sunnah). Dasar yang kedua selain al-Quran adalah

Sunnah Rasulullah SAW. Yaitu perbuatan, perkataan, dan taqrir

yang pernah di contohkan Nabi Muhammad SAW. dalam

perjalanan hidupnya melaksanakan dakwah Islam.10

Dalam lingkup pendidikan, sunnah mempunyai dua faidah, yaitu: pertama, menjelaskan system pendidikan agama Islam sebagaimana terdapat di dalam Al-Qur’an dan menerangkan hal-hal rinci yang tidak terdapat di dalamnya. Kedua, menggariskan metode-metode pendidikan yang dapat dipraktekan. Pribadi Rasul sendiri, merupakan contoh hidup serta bukti konkrit dari hasil pendidikan agama Islam. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 21:

Artinya: “sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW. itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu)bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah SWT.” (Q.S. l-Ahzab:21)

Pada zaman konseptual sekarang ini, kita tidak bisa terlepas dari

ijtihad, termasuk dalam bidang pendidikan agama Islam. Ijtihad

10. Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), cet 1, hlm 95-97

Page 31: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

18

dalam agama Islam harus tetap bersumber pada Al-Qur’an dan

Hadis yang di olah oleh akal sehat dari para ahli pendidikan

agama Islam. Contoh lain pada ijtihad dalam pendidikan agama

Islam, yaitu belajar-mengajar di dalam kelas, pembaruan

kurikulum, dan pemakaian berbagai teknologi terutama dalam

proses kegiatan belajar-mengajar.

d. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Segala usaha yang dilakukan tentu mempunyai tujuan tertentu, sebab

tujuan merupakan salah satu cara yang diharapkan setelah usaha atau kegiatan

selesai dilaksanakan. Tujuan merupakan faktor yang penting dalam suau kegiatan

atau usaha. Demikian pula dengan proses pendidikan, tanpa adanya suatu tujuan

dalam pelaksanaannya maka akan menimbulkan ketidaktentuan dalam prosesnya.

Menurut Fadilah Suralaga dkk, tujuan pendidikan Islam sejajar dengan

pandangan bahw manusia merupakan makhluk Allah yang mulia dengan akal dan

perasaan serta ilmu dan kebudayaannya yang pantas menjadi khalifah Allah SWT

di bumi. Sedangkan tujuan umum proses pendidikan ini berkaitan dengan upaya

permunculan seluruh potensi ruhiyah dan jasmaniyah yang merupakan fitrah

manusia dalam mencapai bentuk-bentuk pribadi Insan Kamil dalam setiap diri

seseorang.11

Berdasarkan Undang-undang SISDIKNAS NO 20 Tahun 2003, Pasal 3,

Bab II tentang dasar, fungsi, dan tujuan, menjelaskan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab; “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

11 Fadilah Suralaga dkk, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam...h.39-40.

Page 32: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

19

mengambangkan anusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”12

Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam menurut para ahli pendidikan

seperti yang di kutip oleh Zakiyah Darajat, yaitu:13

1) Menurut Muhammad Quraish Shihab, tujuan pendidikan Islam

adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok, sehingga

mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba dan khalifahnya

guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan

Allah SWT.

2) Menurut Ibnu Sina, bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan

pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang

kearah perkembbangannya yang sempurna, yaitu perkembangan

fisik, intelektual dan budi pekerti.

3) Menurut Zakiyah Darajat bahwa tujuan pendidikan Islam yaitu

kepribadian yang membuatnya menjadi “Insan Kamil” dengan

pola taqwa Insan Kamil artinya manusia utuh jasmani dan rohani,

dapat hidup berkembang secara wajar dan normal karena

taqwanya kepada Allah SWT.

Dari berbagai pendapat diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

fungsi dan tujuan pendidikan agama islam yaitu membina dan mengembangkan

segala potensi yang secara fitrah telah dimiliki oleh setiap manusia agar anak

didik dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Tuhan didalam

hidup bermasyarakat serta membentuk kepribadian manusia seutuhnya menjadi

Insan Kamil.

12Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional)…, h 7 13 Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet ke 5, h. 29

Page 33: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

20

Dengan tercantumnya kata “beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan berakhlak mulia”, dalam rumusan tersebut menunjukkan bahwa

pendidikan agama sangat diharapkan berperan langsung dalam upaya pencapaian

tujuan pendidikan nasional, karena tanpa melalui pendidikan agama, keimanan

dan ketaqwaaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tersebut tak akan mungkin dapat

terwujud, oleh karena itu pendidikan agama Islam mempunyai peran yang sangat

penting dalam sistem pendidikan Nasional, yaitu merupakan bagian dari sistem

pendidikan Nasional.

e. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan,

dan keseimbangan antara: Hubungan manusia dengan Allah SWT. Hubungan

manusia dengan sesama manusia. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Hubungan manusia dengan makhluk lainnya dan alam semesta.14

Dalam rangka menjelaskan ruang lingkup pelaksanaan pembinaan

kerohanian Islam, berikut ini akan dikemukakan beberapa bidang pembahasan

pengajaran agama yang menjadi pedoman dalam pembelajaran yang dilaksanakan

dalam pembinaan. Ruang lingkup pembelajaran dalam pembinaan kerohanian

Islam hampir sama halnya dengan kurikulum yang diajarkan seperti di sekolah-

sekolah atau di lembaga informal lainnya yaitu berupa pembelajaran Aqidah-

Akhlak, Fiqh, Al-Quran-Hadis, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Materi agama Islam yang diberikan tidak disusun dalam bentuk silabus

atau rencana pembelajaran terlebih dahulu, akan tetapi ustadzah yang mempunyai

peran penuh dalam menentukan materi dengan topik yang akan disampaikan pada

setiap pertemuan dalam pelaksanaan pembinaan kerohanian Islam di Lembaga

Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang.

14 Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 2008), h.59

Page 34: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

21

1) Pengajaran Aqidah-akhlak, meliputi:

a) Pengajaran Keimanan, meliputi keperayaan kepada Allah

SWT, kepada Rasulullah saw., kepada para Malaikat, kepada

Kitab-kitab Allah SWT, kepada Hari Akhir, dan kepada

Qadha dan Qadar.

b) Pengajaran Akhlak, meliputi sifat-sifat terpuji dan tercela dan

hal yang langsung ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat

itu pada diri seseorang secara umum.

c) Pengajaran Ibadat, meliputi semua rukun Islam,

membicarakan hal-hal yang wajib, sunnat, hukum

melaksanakan ibadah, rukun, syarat, kaifiyat, dan bai’atnya.

2) Pengajaran Fiqh, meliputi:

a) Fiqh, meliputi hukum yang diatur dalam fiqh Islam itu terdiri

dari hukum wajib, sunnat, mubah, makruh, dan haram,

disamping itu ada pula dalam bentuk lain seperti sah, batal,

benar, salah, berpahala, berdosa dan sebagainya.

b) Pengajaran Ushul Fiqh, meliputi bentuk-bentuk dan macam-

macam hukum, mahkumfih, mahkum’alaih, awaridl

muktasabah dan awaridl samawiyah, masalah istinbath dan

istidlal, masalah ra’yu, ijtihad, ittiba dan taqlid, masalah

adillah syar’iyah, serta masalah ra’yu dan Qiyas.

3) Pengajaran Al-Qur’an-Hadits, meliputi:

a) Qiraat Qur’an, meliputi keterampilan membaca Al-Qur’an

dengan baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu

Tajwid.

b) Pengajaran Tafsir, menjelaskan uraian penjelasan terhadap

arti teks Al-Qur’an; yang berarti lebih luas dan lebih jelas dari

alih bahasa.

Page 35: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

22

c) Pengajaran Ilmu Tafsir, menjelaskan tentang sejumlah teori

atau ilmu yang berhubungan dengan berbagai petunjuk dan

ketentuan untuk menafsirkan Al-Qur’an.

d) Pengajaran Hadis, meliputi ajaran Islam yang berhubungan

dengan masalah yang dibicarakan.

e) Pengajara Ilmu Hadis, berisi bagaimana menilai sesuatu teks

hadis untuk dijadikan sumber hukum dalam ajaran Islam.

4) Pengajaran Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI), meliputi:

a) Tarikh Islam, membahas tentang sejarah yang berhubungan

dengan pertumbuhan dan perkembangan ummat Islam.

b) Tarikh Tasyri, membahas tentang pertumbuhan dan

perkembangan ajaran hukum Islam

2. Kesadaran Beragama

a. Pengertian Kesadaran Beragama

Kesadaran berasal dari kata “sadar” yang berarti insaf, ingat kembali, dan

bangun. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kesadaran adalah

keadaan atau hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang.15

Sedangkan agama, berasal dari kata “al-Din”, menurut Quraish Shihab,

dalam bahasa arab terdiri dari huruf dal, ya, dan nun. Dari huruf-huruf ini bisa

dibaca dengan dain yang berarti hutang, dan dengan Din yang mengandung arti

agama, menguasai, menundukkan, patuh, kebiasaan, dan hari kiamat. Ketiga arti

tersebut sama-sama menunjukkan adanya dua pihak yang berbeda. Pihak pertama

berkedudukan lebih tinggi, berkuasa, ditakuti, dan disegani oleh pihak kedua.

15 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) Cet. Ke-2, h.975.

Page 36: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

23

Dalam agama, Tuhan adalah sebagai pihak utama yang lebih tinggi daripada

manusia.16

Menurut Zakiyah Darajat, kesadaran beragama adalah aspek mental dari

aktivitas agama. Aspek ini merupakan bagian atau segi agama yang hadir (terasa)

dalam pikiran dan dapat diuji melalui introspeksi. Dengan adanya kesadaran

agama dalam diri seseorang yang akan di tunjukkan melalui akifitas keagamaan,

maka munculah pengalaman beragama. Adapun yang di maksud dengan

pengalaman beragama ialah unsur perasaan dalam kesadaran agama, yaitu

perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan dalam tindakan

(amaliyah) nyata.17

Dengan demikian, Kesadaran Beragama adalah keadaan sadar seorang

hamba terhadap penciptanya sehingga keberadaan Tuhannya tercipta di dalam

dirinya yang dengan keadaan tersebut ia melaksanakan segala perintah Tuhannya

dan menjauhi larangan-Nya.

Kesadaran Beragama dalam tulisan ini meliputi rasa keagamaan,

pengalaman ke-Tuhanan , keimanan, sikap dan tingkah laku keagaman, yang

terorganisasi dalam sistem mental dari kepribadian. Karena agama melibatkan

seluruh fungsi jiwa raga manusia, maka kesadaran beragamapun mencapai aspek-

aspek afektif, konatif, kognitif dan motorik. Keterlibatan fungsi afektif dan

konatif terlihat didalam pengalaman ke-Tuhanan, rasa keagamaan dan rindu

kepada Tuhan. Aspek kognitif nampak dalam keimanan dan kepercayaan.

Sedangkan keterlibatan fungsi motorik nampak dalam perbuatan dan gerakan

tingkah laku dan keagamaan. Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai aspek

16 Achmad Gholib, Studi Islam (Pengantar Memahami Agama, Al-Quran, Al-Hadis, Dan Sejarah Peradaban Islam), (Jakarta: Faza Media, 2006), cet ke 2, hlm 4 17 Ramayulis,Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), cet ke 9, hlm 8.

Page 37: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

24

tersebut sukar dipisahkan karena merupakan suatu sistem kesadaran beragama

yang utuh dalam pribadi seseorang.18

b. Fungsi dan tujuan agama

Menurut Abudin Nata seperti yang dikutip oleh Achmad Gholib dalam

bukunya study Islam, sekurang-kurangnya ada tiga alasan perlunya manusia

terhadap agama, yakni: Pertama, latar belakang fitrah manusia. Kenyataan bahwa

manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut untuk pertama kali ditegaskan dalam

ajaran islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan manusia. Kedua, alasan

tentang kelemahan dan kekurangan manusia. Alasan inipun kelihatannya bisa

diterima, disamping karena keterbatasan akal manusia untuk menentukan hal-hal

yang diluar kekuatan pikiran manusia itu sendiri, juga karena manusia sendiri

merupakan makhluk dhaif (lemah) yang sangat memerlukan agama. Ketiga,

adanya tantangan manusia. Manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi

berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam

berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan syetan, sedangkan tantangan dari luar

dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara

sengaja berupaya memalingkan manusia dari Tuhan.19

Dijelaskan pula dalam referensi lain, bahwa seorang sosiolog agama

bernama Elizabeth K. Nottingham sebagaimana yang dikutip oleh Bambang

Syamsul Arifin menurut gambarannya, agama adalah gejala yang begitu sering

“terdapat dimana-mana”dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk

mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam

semesta. Selain itu, agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang palng 18Abdul Aziz Ahyadi, .Psikologi Agama.(Bandung:Sinar Baru Al gensindo.1995). hlm 37 19 Achmad Gholib, Studi Islam (Pengantar Memahami Agama, Al-Quran, Al-Hadis, Dan Sejarah Peradaban Islam)…, hlm 10-11

Page 38: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

25

sempurna dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju kepada

adanya suatu dunia yang tak dapat dillihat (akhirat), namun agama melibatkan

dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia, baik kehidupan

individu maupun kehidupan sosial.20

Ditinjau dari segi tujuannya, agama berfungsi untuk membeimbing ummat

manusia agar hidup tenang dan bahagia di dunia dan di akhirat. Menurut

Murtadha Muthari, ada tiga bagian pengaruh dan manfaat-manfaat keyakinan

keagamaan terhadap manusia. Pertama, agama akan memberi manfaat untuk

memperoleh kebahagiaan dan kegembiraan. Kedua, agama berfungsi dalam

mempererat hubungan-hubungan sosial dan kemasyarakatan. Ketiga, agama

berfungsi sebagai penawar tekanan jiwa.21

c. Kebutuhan Terhadap Agama Bagi Manusia

Dalam buku karya Prof. Dr. Abudin Nata, mengatakan bahwasannya ada

tiga alasan yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama, yaitu sebagai

berikut:22

1. Latar belakang fitrah manusia.

Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan ditegaskan

dalam ajaran islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusia.

Setiap anak yang dilahirkan memiliki potensi beragama, maka kedua

orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut menjadi Islam, Kristen,

Hindu, maupun Budha.

Bukti bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi agama

yaitu pada manusia primitif yang tidak pernah mendapat informasi

20Bambang Syamsul arifin, Psikologi Agama, (Bandung, pustaka setia, 2008), h.142-143. 21 Achmad Gholib, Studi Islam (Pengantar Memahami Agama, Al-Quran, Al-Hadis, dan Sejarah Peradaban Islam)…, hlm 11-12 22 Abudin Nata, Metodology Study Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.16.

Page 39: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

26

mengenai Tuhan, ternyata mereka mempercayai adanya Tuhan, meskipun

yang mereka percayai itu terbatas pada khayalan.

Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa, dalam diri manusia

sudah terdapat potensi beragama yang di berikan Tuhannya kepada kita,

namun potensi ini harus di kembangkan akan dibawa kemana jiwa yang

mempunya potensi agama tersebut.

2. Kelemahan dan Kekurangan manusia

Disamping manusia memiliki berbagai kesempurnaan manusia juga

memiliki kekurangan. Dalam pandangan al-Qur’an, manusia diciptakan

oleh Allah dalam keadaan sempurna, namun diperoleh pula manusia

berpotensi positif dan negatif, sedangkan daya tarik keburukan lebih kuat

dari pada kebaikan.

Sifat-sifat keburukan yang ada pada manusia antara lain sombong,

inkar, iri, dan lain sebagainya, karena itu manusia dituntut untuk menjaga

kesuciaannya, hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuciannya

dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan dengan bimbingan agama dan

disinilah letak kebutuhan manusia terhadap agama.

3. Tantangan Manusia

Manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai

tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari

dalam berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan, sedangkan

tantangan dari luar berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan

manusia dengan sengaja ingin memalingkan manusia dari Tuhan.

Upaya mengatasi dan membentengi manusia adalah dengan mengajar

mereka agar taat menjalankan agama. Jadi upaya mengagamakan

masyarakat menjadi sangat penting, agar masyarakat mampu menghadapi

tantangan baik dari luar maupun dari dalam.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Keagamaan

Page 40: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

27

Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna, yang diberikan

kelebihan berupa akal yang istimewa dan tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan

yang lainnya. Dari akal tersebutlah manusia mampu mengenal Tuhannya, yang

terlahir sebagai ummat beragama. Dan keduanya ini merupakan fitrah yang

dianugerahkan oleh Tuhan dalam diri manusia.

Dengan kemampuan mengenal Tuhan, manusia dapat memenuhi kebtuhan

jiwanya seperti kebutuhan kebebasan, kebutuhan akan rasa kasih sayang,

kebutuhan rasa aman, dan sebagainya. Namun demikian, tidak semua orang

mampu memaksimalkan kerja akalnya, yang menyebabkan mereka tidak

mengenal agamanya. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan karena kurangnya

pengetahuan orang tua terhadap agama yang menyebabkan anak didikannya

menjadi minim pemahaman agamanya serta kurang efektifnya pendidikan agama

Islam yang di terima oleh masing-masing individu, ditambah lagi dengan keadaan

lingkungan yang mungkin jauh dari nilai-nilai dan norma-norma agama. Selain itu

ada juga yang mendapat kesempatan untuk mengenal agama, baik dari pendidikan

orang tuanya di rumah, pendidikan agama islam di bangku sekolah, maupun

pendidikan yang di terimanya dalam pergaulan di lingkungan masyarakat.

Agama menyangkut batin manusia, oleh karena itu kesadaran beragama

dan pengalaman seseorang lebih menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan

yang ada kaitannya dengan sesuatu yang sakral dan ghaib. Dari kesadaran

beragama dan pengalaman beragamalah yang kemudian munculah sikap

keagamaan yang ditampilkan seseorang.

Jadi, dapat disimpulkan bahwasannya sikap keagaman seseorang dapat di

pengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Berikut akan di

jelaskan mengenai dua faktor tersebut:

1. Faktor intern, yaitu faktor yang terdapat dari manusia itu sendiri,

karena manusia adalah homo religius (makhluk beragama) yang

sudah memiliki fitrah untuk beragama.23

23. Jalaludin-Ed.Rev, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo, 2010), h. 304-311.

Page 41: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

28

Di sumber lain di katakan bahwa secara garis besar faktor-

faktor yang ikut berpengaruh terhadap perkembangan jiwa

keagamaan antara lain adalah sebagai berikut:

a. Hereditas

Jiwa keagamaan memang bukan secara langsung sebagai faktor

bawaan yang diwariskan secara turun-temurun, melainkan

terbentuk dari berbagai unsur lainnya yang mencakup kognitif,

afektif, dan konatif. Menurut Sigmund Freud sebagaimana yang

dikutip oleh Jalaludin, perbuatan yang buruk dan tercela jika di

lakukan akan menimbulkan rasa bersalah (sense of guilt) dalam diri

seseorang. Bila pelanggaran yang dilakukan terhadap larangan

agama, maka dalam diri pelakunya akan timbul rasa berdosa dan

perasaan seperti ini barangkali yang ikut mempengaruhi

perkembangan jiwa keagamaan seseorang sebagai unsur hereditas,

sebab dari berbagai kasus pelaku zina sebagaian besar memiliki

latar belakang keturunan dengan kasus yang sama.

b. Tingkat Usia

Meskipun tingkat usia bukan merupakan satu-satunya faktor

perkembangan jiwa keagamaan seseorang, tetapi kenyataannnya ini

dapat dilihat dari perbedaan pemahaman agama dari tingkat usia

yang berbeda.

c. Kepribadian

Kepribadian menurut pandangan psikologi terdiri dari dua

unsur, yaitu unsur hereditas dan pengaruh lingkungan. Hubungan

antara unsur herditas dan pengaruh lingkungan inilah yang

membentuk kepribadian, dan setiap manusia memiliki kepribadian

yang unik dan berbeda-beda, sehingga perbedaan tersebut

membawa pengaruh terhadap perkembangan jiwa keagamaan

seseorang.

d. Kondisi Jiwa Seseorang

Page 42: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

29

Bagaimanapun juga kondisi jiwa seseorang akan berpengaruh

pada pandangan tentang agama, seseorang yang mengidap phobia

akan dicekam rasa takut yang irrasional sehingga pandangannya

terhadap agama akan dipengaruhi oleh hal yang demikian juga.

Sedangkan seseorang yang normal akan memandang agama secara

sadar dan dapat berpikir sehat.

2. Faktor ekstern, yaitu lingkungan yang dinilai berpengaruh dalam

perkembangan jiwa keagamaan seseorang, karena lingkungan

merupakan tempat dimana seseorang itu hidup dan berinteraksi,

lingkungan disini dibagi menjadi tiga, yaitu keluarga, institusi, dan

masyarakat.24

a. Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan

dan perkembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan

menyenangkan, maka anak akan tumbuh baik pula, begitupun

sebaliknya.

Berdasarkan Al-Quran dan Sunnah, tujuan terpenting dari

pembentukan keluarga ialah sebagai berikut:

1) Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah

tangga.

2) Mewujudkan ketentraman dan ketenangan psikologis.

3) Mewujudkan sunnah Rasulullah.

4) Memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak.

5) Menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan

penyimpangan-penyimpangan.25

Jadi, keluarga adalah orang yang pertama yang bertanggung jawab terhadap perkembangan atau pendidikan anak yang sedang tumbuh. Hal tersebut sebagaimana firman-Nya dalam surat At-Tahrim ayat 6:

24 Jalaludin, Psikologi Agama... h.311-313 25Abdurrahman, An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, (jakarta: gema insani, 1995), cet.1. hlm.139

Page 43: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

30

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim:6)

Banyak alasan mengapa pendidikan agama di rumah sangat

penting. Pertama, karena pendidikan di sekolah, di masyarakat, di

rumah ibadah seperti masjid hanya berlangsung beberapa jam saja

setiap minggunya, sedangkan di sekolah hanya berlangsung selama

dua sampai empat jam pelajaran saja di setiap minggunya. Kedua,

bahwasannya inti dari pendidikan agama Islam adalah penanaman

iman ke dalam diri seseorang, dan penanaman iman itu hanya

mungkin di lakukan di rumah, karena pendidikan agama intinya

adalah pendidikan keberimanan, yaitu usaha menanamkan

keimanan di hati anak didik.26

Pembentukan kesadaran beragama ini sangat erat kaitannya

dengan peran orang tua sebagai teladan dalam pembentukan pribadi

anak, karena orang tua adalah panutan dan cermin pertama kali

yang mereka lihat dan mereka tiru sebelum mereka berpaling

kepada lingkungan sekitarnya, sehingga dari kesadaran beragama

tersebut akan menimbulkan sikap atau tingkah laku beragama.

b. Lingkungan Institusional

26Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), cet. IV, h. 134.

Page 44: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

31

Lingkungan institusional yang ikut mempengaruhi

perkembangan jiwa keagamaan dapat berupa institusi formal

seperti sekolah maupun non formal seperti perkumpulan atau

organisasi.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang

melaksanakan pembinaan pendidikan dan pengajaran dengan

sengaja, teratur dan terencana.

Zakiyah Darajat mengatakan, bahwa:

Lembaga pendidikan yang melaksanakan pembinaan

pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur dan terencana

adalah sekolah. Guru-guru yang melaksanakan tugas pembinaan,

pendidikan dan pengajaran tersebut adalah orang-orang yang telah

dibekali dengan pengetahuan tentang anak didik, dan mempunyai

kemampuan untuk melaksanakan tugas pendidikan. Guru masuk

kedalam kelas, membawa seluruh unsur kepribadiannya,

agamanya, akhlaknya, pemikirannya, sikap, dan ilmu pengetahuan

yang dimilikinya. Penampilan guru, pakaiannya, cara berbicara,

bergaul, dan memperlakukan anak bahkan emosi dan keadaan jiwa

yang dialaminya, ideologi dan paham yang dianutnya terbawa

tanpa disengaja ketika ia berhadapan dengan anak didiknya.

Seluruhnya akan terserap oleh si anak tanpa disadari oleh guru dan

orang tua, bahkan anak sampai kagum dan sayang kepada

gurunya.27

c. Lingkungan Masyarakat

Dalam kehidupan, manusia tidak akan lepas dari orang lain,

karena manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya saling

membutuhkan satu sama lain. Untuk itu, lingkungan masyarakat

merupakan salah satu faktor yang juga ikut mempengaruhi

perkembangan sikap dan perilaku seseorang.

27Abudin Nata, Pendidikan dalam Persepektif Al-Quran, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005), Cet. 1, h. 270.

Page 45: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

32

Masyarakat disini dapat diartikan sebagai komunitas yang

amat heterogen dengan berbagai aspeknya. Di dalamnya terdapat

berbagai kegiatan dalam bidang agama, sosial, ekonomi, politik,

seni budaya, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Semuanya itu

merupakan ligkungan yang dapat digunakan untuk kegiatan

pendidikan.28

Adapun lingkungan masyarakat yang dapat memberi pengaruh

terhadap perkembangan sikap keagamaan anak dapat dibedakan

menjadi tiga kelompok, yaitu:29

1. Lingkugan yang acuh tak acuh terhadap agama.

Lingkungan seperti ini biasanya tidak peduli terhadap segala

aspek kegiataan yang bersifat keagamaan bagi masyarakatnya.

Masyarakat seperti ini menganggap bahwasannya urusan

agama merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing.

2. Lingkungan yang berpegang teguh pada tradisi agama, tetapi

tanpa dorongan batin.

Biasanya lingkungan seperti ini menghasilkan anak-anak

beragama tanpa kritik, atau beragama secara kebetulan.

3. Lingkungan yang mempunyai tradisi agama dengan sadar dan

hidup dalam lingkungan agama.

Bagi lingkungan yang kurang kesadarannya, anak-anak akan

mengunjungi tempat-tempat ibadah dan ada dorongan orang tua,

tetapi tidak kritis dan tidak ada bimbingan. Sedangkan bagi

lingkungan agama yang kuat, kemungkinan hasilnya akan lebih

baik dan bergantung kepada baik buruknya pimpinan dan

kesempatan yang diberikan.

e. Indikator Sikap Keagamaan

28Abudin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Al-Quran..., h.276 29Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. 2, h.175

Page 46: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

33

Agama menyangkut kehidupan manusia. Kesadaran agama dan

pengalaman agama seseorang menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan

yang berkaitan dengan sesuatu yang sakral dan ghaib. Dari kesadaran dan

pengalaman agama inilah timbulnya sikap keagamaan yang ditampilkan oleh

seseorang.

Untuk dapat menilai apakah seseorang mempunyai sikap keagamaan atau

tidak dapat dilihatdari lima dimensi, yaitu:30

1. Dimensi keyakinan (ideologis) yang disejajarkan dengan akidah.

Dimensi ini merujuk pada seberapa jauh tingkat keyakinan seorang

muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya, terutama

terhadap ajaran-ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik. Di

dalam islam, dimensi ini menyangkut keyakinan tentang Allah SWT,

para Malaikat, Nabi/Rasul, kitab-kitab Allah SWT, surga dan neraka

dan lain-lain. Contoh: Apakah mereka percaya pada Allah SWT, para

Malaikat, Nabi/Rasul, Kitab-kitab Allah SWT, surga dan neraka dan

lain-lain.

2. Dimensi peribadatan/praktek agama (ritualistik) yang disejajarkan

dengan syariah.

Dimensi merujuk pada seberapa jauh tingkat kepatuhan seseorang

muslim dalam mengerjakan kegiatan ritual sebagaimana diperintahkan

dan dianjurkan oleh agamanya, dalam Islam dimensi peribadatan

menyangkut pelaksanaan shalat, zakat, membaca Al-Qur’an, berdoa,

dan lain-lain. Contoh: apakah mereka shalat, puasa, zakat, membaca

Al-Qur’an, berdoa, dan lain-lain.

3. Dimensi penghayatan (eksperiensal)

Dimensi ini merujuk pada seberapa jauh tingkat seorang muslim

dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman

religius, dalam Islam dimensi ini terwujud dalam perasaan dekat atau

akrab dengan Allah SWT, perasaan doa-doa terkabul, perasaan

30Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam; Solusi Islam akan Problem Psikologi, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2005), Cet. 1, h. 77

Page 47: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

34

bersyukur pada Allah dan lain-lain. Contoh: Apakah mereka memiliki

perasaan dekat atau akrab dengan Allah dan lain-lain.

4. Dimensi pengetahuan

Dimensi ini merujuk pada seberapa jauh tingkat pengetahuan dan

pemahaman seorang muslim terhadap ajaran-ajarannya, terutama

mengenai ajaran-ajaran pokok dari agamanya, dalam Islam dimensi

ini menyangkut pengetahuan tentang isi Al-Qur’an, pokok-pokok

ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan (rukun Iman dan rukun

Islam), hukum-hukum Islam dan sebagainya. Contoh: Apakah mereka

mengikuti pengajian, kegiatan-kegiatan keagamaan, membaca buku-

buku keagamaan dan lain-lain.

5. Dimensi pengamalan (konsekuensial) yang disejajarkan dengan

akhlak.

Dimensi ini merujuk pada seberapa jauh tingkat pengalaman seorang

muslim berprilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya yaitu

bagaimana seorang manusia berinteraksi dengan alam dan manusia

lain. Dalam Islam, dimensi ini meliputi suka menolong, bekerjasama

menegakkan keadilan, berlaku jujur, bersikap sopan santun,

memaafkan, tidak mencuri dan lain-lain.

Secara umum cerminan sikap keagamaan dinyatakan dalam tiga hal, yaitu

akidah, syariah, dan akhlak. Akidah merupakan pondasi utama yang akan

menentukan sikap seseorang dengan keimanan yang tertanam dalam dirinya.

Obyek keimanan yang tidak akan berubah dan tidak akan pernah hilang adalah

keimanan yang ditentukan oleh agama. Akhlak itu sendiri merupakan tingkah laku

manusia atau sikap hidup mansia dengan pergaulan hidup, sedangkan syariah

merupakan peraturan-peraturan yang diciptakan Allah SWT atau pokok-pokok

supaya manusia berpegang teguh kepadanya di dalam hubungannya dengan

Tuhannya dan dengan kehidupannya.31

Dari berbagai uraian tentang sikap keagamaan, maka yang dimaksud

dengan sikap keagamaan pada narapidana dalam penelitian ini adalah suatu 31Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam..., h.42-43

Page 48: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

35

keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah

laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Sikap keagamaan tersebut

terjadi oleh adanya konsistensi antara pemahaman terhadap keagamaan dan

prilaku terhadap keagamaannya.

Dengan demikian sikap keagamaan dari seorang yang berkepribadian muslim

adalah suatu perwujudan dari keseluruhan totalitas manusia, baik sikap dan

karakternya, tabiatnya, dan tindakannya sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam,

karena Islam bukan hanya diwujudkan dalam ibadah ritual saja, tetapi juga dalam

bentuk aktivitas lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

3. NARAPIDANA

a. Pengertian Narapidana

Narapidana adalah orang yang sedang menjalani pidana hilang

kemerdekaan di dalam lembaga pemasyarakatan.32 Sesuai dengan UU No. 12

Tahun 1995, pasal 1 angka ke 7 bahwa narapidana adalah terpidana yang

menjalani pidana hilang kemerdekaannya, tapi ada hak-hak narapidana yang tetap

dilindungi dalam sistem pemasyarakatan Indonesia.

Narapidana bukan hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subyek yang

tidak berbeda dengan manusia lainnyayang sewaktu-waktu dapat melakukan

kesalahan atau kekhilafan yang dapat dikenakan pidana, sehingga tidak harus

diberantas. Yang harus diberantas adalah faktor-faktor yang dapat dikenakan

pidana.33

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, narapidana adalah

orang yang pada waktu tertentu dalam konteks suatu budaya, prilakunya dianggap 32Andi Hamzah. Terminologi Hukum Pidana(Jakarta: Sinar Grafika, 2009), cet: ke-2, hlm 107. 33Dwidja Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Indonesia, (Bandung: Refika Aditama, 2006), h.103

Page 49: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

36

tidak dapat ditoleransi dan harus diperbaiki dengan penjatuhan sanksi

pengambilan kemerdekaannya sebagai penegakkan norma-norma (aturan-aturan)

oleh alat-alat kekuasaan (negara) yang ditunjukkan untuk melawan dan

memberantas prilaku yang mengancam keberlakuan norma tersebut.

b. Tujuan Pembinaan Narapidana

Dijelaskan dalam Rancangan Undang-undang tentang Asas-asas dan

Dasar-dasar Pokok tata hukum Indonesia, pada BAB II tentang pidana, pasal 7:

“Kepada tindak pidana dijatuhkan pidana, berupa suatu penderitaan,

dengan tujuan untuk menjadikannya bertaubat dan insaf serta

membimbingnya sebagai warga masyarakat yang baik menuju ke

pembangunan masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur”.

c. Penggolongan Narapidana

Dalam UU RI Nomor 12 Tahun 1995 pada BAB III tentang Narapidana,

pada pasal 12 disebutkan:

1. Dalam rangka pembinaan narapidana di LAPAS dilakukan penggolongan

atas dasar:

a) Jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin dibedakan berdasarkan perbedaan

antara pria dan wanita.

b) Usia

Berdasarkan usia, narapidana digolongkan menjadi dua, yang

pertama usia dewasa yaitu mereka yang sudah berumur 18 tahun

keatas, dan yang kedua usia anak-anak yaitu mereka yang berusia

kurang dari 18 tahun.

c) Jenis kasus

Berdasarkan jenis kasus di lembaga pemasyarakatan, narapidana

di pisahkan dalam beberapa jenis kasuskejahatan, yaitu kejahatan

politik dan kejahatan kriminal dengan kekerasan seperti perampokan,

Page 50: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

37

penodongan, serta kriminal tanpa kekerasan seperti penipuan, dan

lain-lain.

d) Lama hukuman

Berdasarkan lama hukuman narapidana digolongkan berdasarkan

lamanya masa hukuman yang dijatuhkan vonis pengadilan yang

terhadapnya, yaitu: seumur hidup, 1-20 tahun (klasifikasi B-I), 4-12

bulan (klasifikasi klas IIa), 1-3 bulan (klasifikasi B-IIb), pidana denda

(klasifikasi B-IIIc) yang sudah ditentukan pengadilan.

2. Pembinaan narapidana wanita di laksanakan di LAPAS wanita.

d. Hak-hak dan kewajiban Narapidana

Yang telah diatur pula dalam UU RI Nomor 12 Tahun 1995 pada BAB III

tentang Narapidana, pasal 14 ayat 1:34

1. Narapidana berhak:

a) Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

b) Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani.

c) Mendapatkan pendidikan dan pengajaran.

d) Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang

layak.Menyampaikan keluhan.

e) Mendapat bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya

yang tidak dilarang.

f) Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2. Pada pasal 15, narapidana wajib:

a) Narapidana wajib mengikuti secara tertib program pembinaan dan

kegiatan tertentu.

34 Dwidja Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Indonesia...h.167

Page 51: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

38

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Berdasarkan hasil penelitian yang ditulis oleh Setiawan dengan judul

“Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Beragama Remaja

Arrojan Pasir Putih, Depok”, menyimpulkan bahwa Masjid Roudhatul

Jannah memiliki organisasi remaja Arrojan yang berkontribusi cukup

besar dalam membina sikap keberagamaan remaja yang menjadi anggota

Arrojan tersebut. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menyatakan

80,58% dan ini berarti kegiatan pendidikan agama Islam organisasi

Arrojan memiliki kontribusi yang cukup baik terhadap sikap

keberagamaan remaja. Kontribusi tersebut dapat terlihat dari kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan oleh organsasi Arrojan.35

2. Berdasarkan hasil penelitian yang ditulis oleh Siti Shofiyah dengan judul

“Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Kehidupan Anak Jalanan”, maka

dapat disimpulkan bahwa:

a. Pembinaan kesadaran beragama pada komunitas anak jalanan yang

diselenggarakan pada Rumah Singgah Anak Kurnia berpengaruh

pada tingkah laku anak jalanan.

b. Efektivitas pembinaan kesadaran anak jalanan dalam beragama pada

Rumah Singgah Anak Kurnia menunjukkan hasil yang baik (78,8%),

hal ini membuktikan bahwa pembinaan yang ada berpengaruh pada

anak jalanan khususnya dalam kesadaran beragama agar lebih

ditingkatkan supaya hasil yang didapat lebih maksimal.

c. Berdasarkan hasil hipotesis mengenai pembinaan kesadaran

beragama pada kehidupan anak jalanan yang dilaksanakan pada di

Rumah Singgah Anak Kurnia menunjukkan hasil yang cukup, hal ini

menunjukkan sebagai bukti bahwa teori yang penulis ajukan dapat

35 Setiawan, Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Beragama Remaja Arrojan Pasir Putih Depok, Faktultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, h.63

Page 52: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

39

diterima walaupun belum sepenuhnya dikarenakan adanya faktor-

faktor penghambat.36

3. Berdasarkan hasil penelitian yang ditulis oleh Hari Kohari Permasandi

dengan judul “Peranan pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah

Shalat Pada Lansia Di Balai Perlindungan Sosial Dinas Provinsi Banten”,

maka dapat dismpulkan bahwa:

a. Implementasi pembimbing agama dalam meningktakan ibadah shalat

pada lansia adalah tidak terlepas dari beberapa aspek yaitu waktu

pelaksanaan, materi yang diberikan dan cara penyampaiannya.

b. Metode pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada

lansia, adalah:

1) Metode ceramah

2) Metode Tanya jawab

3) Metode pama-pami

c. Faktor pendukung serta faktor penghambat dalam meningkatkan

ibadah sholat pada lansia adalah sebagai berikut:

1) Adanya dukungan dari berbagai phak, baik pihak lembaga,

pembimbing agama, dan para lansia yang iikut berpartisipasi

dalam kelancaran kegiatan ini. Adapun bagi pembimbing agama

pribadi yang menjadi factor pendukung dalam ibadah sholat

pada lansia adalah adanya pedoman yaitu Al-Qur’an dan Hadis.

2) Kurang adanya kesadaran dari para lansia akan pentingnya

bimbingan agama, yang tujuan dan kepentingannya untuk

mereka pribadi bagi kehidupannya di dunia dan di akhirat

kelak.37

C. Kerangka Berfikir

36Siti Shofiah, Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Kehidupan Anak Jalanan (Studi Kasus di Rumah Singgah Anak Kurnia), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hlm: 90. 37 Hari kohari Permasandi, Peranan Pembimbing Agama Dalam meningkatkan Ibadah Sholat Pada Lansia di Balai Perlindunngan Sosial Propinsi Banten, FDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hlm: 57-58.

Page 53: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

40

Dari uraian di atas nampak jelas kiranya pendidikan mempunyai peranan

penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kegiatan antara

manusia yang dilakukan secara sadar yaitu untuk membimbing, mengarahkan,

mengajarkan, latihan, pembiasaan, kepada peserta didik untuk mengembangkan

kepribadian, bakat, kemampuan, minat pada tingkat kedewasaan.

Agama yang didirikan oleh Allah SWT melalui Nabi dan Rasul adalah

untuk memberi solusi kepada manusia atas masalahnya, namun terkadang apa

yang kita lihat bahwa agama itu sendiri identik dengan api manusia, dengan

agamanya ada sebab, konflik, kebencian, kehancuran, dan lainnya yang

menggambarkan bahwa agama pada manusia sangatlah lemah. Salah satu cara

perenungan bukan kembali ke Allah SWT, melainkan kepada diri sendiri, karena

intisari semua agama itu pasti sama, bahwa agama mempercayai Tuhan, agama

mengajarkan nilai-nilai luhur, dan agama tidak mentolerir perbuatan mencuri,

berbohong, dan perbuatan negatif lainnya. Kalau karena agama menjadikan orang

berkelahi maka bisa jadi dikarenakan ajaran yang dia terima sebelumnya yang

mempunyai kesalahan.

Dalam hal ini, pendidikan agama Islam yang diterima seseorang baik

dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di dalam masyarakat sangatlah

berpengaruh terhadap kesadaran agama manusia itu sendiri. Jika sejak dini

seorang anak sudah diberikan pengetahuan yang memadai tentang agamanya,

maka kelak anak tersebut akan senantiasa melaksanakan kewajibannya sebagai

ummat beragama. Begitupun bagi seorang narapidana, jika seorang narapidana

yang sebelumnya mereka telah mendapatkan ilmu pendidikan agama Islam,

namun dengan sadar atau tidak sadarnya narapidana ini melakukan tindak pidana

yang kemudian mereka dituntut untuk menebus kesalahannya di Lembaga

Pemasyarakatan, dan di dalam Lembaga Pemasyarakatan tersebut mereka

mendapatkan kembali pembinaan keagamaan yang bertujuan untuk menyadarkan

kesalahan yang lama agar tak terulang serta kembali ke jalan yang benar. Maka

terdapat pengaruh positif bahwa, “jika seorang narapidana menjalani pembinaan

Page 54: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

41

keagamaan secara tertib dan sebaik mungkin, maka kesadaran beragamanya pun

akan semakin baik.”

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari 2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “di bawah” dan

“thesa” yang artinya “kebenaran”.38 Hipotesis adalah dugaan yang kemungkinan

benar atau juga kemungkinan salah setelah dilakukan penelitian oleh penguji.

Hipotesis akan diterima jika bukti-bukti membenarkan dan akan dikelola jika

tidak benar. Penolakan dan penerimaan hipotesis tergantung pada penyelidikan

bukti-bukti yang di kumpulkan.

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Nol (Ho), yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan antara

Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran beragama narapidana.

2. Hipotesis alternatif (Ha), yaitu adanya pengaruh yang signifikan

antara pendidikan agama Islam terhadap kesadaran beragama

narapidana.

38Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI), (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet-13, h.71

Page 55: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang akan menjadi objek peneliti adalah Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II Wanita Tangerang, jalan Moh. Yamin,

Tangerang.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian sudah dimulai sejak tanggal 18 Oktober 2013 s/d 30

November 2013 pengamatan diawali dengan cara mengikuti kegiatan

pengajian rutin para narapidana didalam mushola Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II Wanita Tangerang.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu mix method atau

metode campuran antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Pendekatan

utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang

merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang menekankan pada data

yang bersifat kumulatif untuk menghasilkan penafsiran yang kokoh. Untuk

mendukung pemahaman lebih kuat, maka dilengkapi pula dengan metode

Page 56: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

43

kualitatif guna melengkapi data-data yang belum dapat terjelaskan melalui metode

kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode korelasi, yakni melihat bentuk hubungan antara variabel-variabel yang

diteliti. Metode korelasi ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada

satu faktor berkaitan dengan faktor lainnya.

Disamping pendekatan kuantitatif, penelitian ini juga menggunakan

penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, yang bertujuan menggambarkan

keadaan sebenarnya.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran

ataupun perhitungan, kualitatif maupun kuntitatif mengenai karakteristik tertentu

dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajarai sifat-

sifatnya.1

Menurut terminology riset populasi adalah “keseluruhan subyek

penelitian. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data

yang memeiliki karakteristik tertentu dalam sebuah peneliti anggota populasi”.

Sedangkan yang dimaksud dengan sample, bagian yang diambil dari

sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut.2 Dalam

pengambilan sampel kali ini peneliti akan menggunakan cara random sampling

yaitu pengambilan sampel secara acak.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

narapidana muslimah di Lapas Kelas IIA Wanita Tangerang sebanyak 306

1 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistic 1 (statistic deskriptif), (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet ke 3, hlm 12 2 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistic 1 (statistic deskriptif)…,hlm 12

Page 57: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

44

narapidana dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu narapidana

muslimah yang mengikuti kegiatan pembinaan kesadaran beragama yang

diadakan di dalam lapas tersebut, yaitu diambil sebanyak 10% dari 308 populasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini diperlukan beberapa teknik,

adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan adalah:

1. Observasi langsung kelapangan dengan melakukan pengamatan dan

pencatatan, adapun obyek observasinya adalah:

Tabel 3.1

Pedoman Observasi

No Obyek Observasi 1 Keadaan lingkungan Lembaga 2 Fasilitas Lembaga Pemasyarakatan 3 Struktur organisasi 4 Keadaan petugas lapangan 5 Keadaan para narapidana Lembaga Pemasyarakatan

6 Jenis-jenis kegiatan narapidana

2. Angket, teknik ini dapat dipandang sebagai interview tertulis, dengan

berbagai pertanyaan untuk dijawab tertulis pula oleh responden.

Dengan teknik ini pula akan memudahkan peneliti dalam mengambil

kesimpulan menngenai Pendidikan Agama Islam dengan kesadaran

beragama narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita II,

Tangerang.

Page 58: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

45

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen

No Variabel Dimensi Indikator No Soal Jml 1 PAI Dimensi

Pengalman

Dimensi Pemahaman

Dimensi Keterampilan

Latar belakang keagamaan keluarga dan lingkungan sekitar.

Membina keagamaan.

Keimanan, ibadah, fiqh, ushul fiqh, Al-Qur’an-Hadis, dan tafsir.

Berakhlak dan pergaulan.

Keterammpilan mempelajari Al-Qur’an.

1, 2, 3, 4. 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20. 7, 9, 14, 15, 18.

4 11 5

2

Kesadara

n Beragam

a

Dimensi

keyakinan

Dimensi peribadatan

Dimensi

pengetahuan

Kesadaran

meyakini ajaran agama

Kesadaran melatih diri dalam melaksanakan kewajiban sebagai hamba

Kesadaran

menuntut ilmu pengetahuan

Kesadaran bersosialisasi

1, 2, 15 4, 5, 14 3, 8, 9, 10, 12, 13, 20

3 3 7

Page 59: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

46

Dimensi

penghayatan

Dimensi pengamalan

untuk saling berbagi ilmu agama

Kesadaran

menghayati kehidupan

Bersikap menerima dalam keadaan apapun yang diberikan oleh Allah SWT

Kesadaran

berprilaku baik Menunjukkan

sikap pemaaf Berpakaian

dan penampilan yang syar’i

8, 16, 17, 19 6, 11, 18

4 3

3. Interview atau wawancara, interview merupakan alat pengumpul

informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang diajukan

secara lisan. Ciri uatama pada interview ini adalah si peneliti bertatap

langsung dengan objek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti akan

mengadakan wawancara langsung denggan kepala Lembaga

Pemasyarakatan (LP) Wanita II, Tangerang.

Table 3.3

Kisi-kisi Wawancara

No Objek

Wawancara

Indikator Jumlah

Soal

1 SubSeksi

Bimpas

1. Jenis kasus

2. Jenis pemberian pertimbangan

3. Jenis-jenis kegiatan

4

Page 60: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

47

4. Controling kegiatan

2 Ustadzah 1. Materi pembelajaran

2. Pola penyampaian materi

2

3 Narapidana

1. Materi

2. Ketertarikan belajar

3. Pemahaman

3

4. Dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari

data yang sudah direkomendasikan oleh kepala Lembaga

Pemasyarakatan (LP) Wanita II, Tangerang.

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah

sebagai berikut:3

1. Editing, yaitu memeriksa data pertanyaan yang telah diserahkan oleh

responden. Tujuannya untuk merapikan data agar bersih dan rapih

sehingga dapat mengadakan pengolahan lebih lanjut. Langkah dalam

kegiatan ini antara lain:

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

b. Mengecek kelengkapan data.

c. Mengecek macam isian data.

2. Tabulating, bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam

setiap item yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah tabel yang

mempunyai kolom setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang

satu dengan yang lain. Langkah dalam kegiatan ini antara lain:

a. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI)...h.235-237.

Page 61: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

48

b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.

c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan

teknik analisis yang akan digunakan.

d. Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika

akan menggunakan komputer.

3. Penerapan data sesuai sesuai dengan Pendekatan Penelitian.

Analisa data adalah proses penyederhanaan kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Tujuan analisa data dalam

penelitian ini yaitu untuk membatasi penemuan-penemuan sehingga

mudah dipahami bukan hanya oleh penulis tetapi oleh orang lain yang

ingin mengetahui hasil dari penelitian ini.

Analisa data dilakukan dengan menggunakan bentuk tabel dengan

menggunakan teknik deskriftif prosentase dengan rumus sebagai berikut:

%100xNFP

Keterangan:

P= Presentase

F= Frekuensi

N= Jumlah responden4

Dalam analisis penelitian ini dengan menggunakan korelasi product

moment, adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment,

secara operasional, analisa data tersebut dilakukan melalui tahap:

1. Mencari angka korelasi dengan rumus:

2222

r

Y YNX - X

X - XYNxy

N

Y

4 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), Cet. X, h.43

Page 62: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

49

rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment

N = Jumlah responden

XY= Julah hasil perkalian skor X dan skor Y

X= Jumlah seluruh skor X

Y= Jumlah seluruh skor Y5

2. Memberikan interprestasi terhadap angka indeks korelasi “r” product

moment

a. Interprestasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan

perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment,

seperti dibawah ini:

Tabel 3.4

Interpretasi nilai r

Besarnya “r”

Product

Moment (rxy)

Interprestasi

0,00 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)

0,20 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi,

yang lemah/ rendah

0,40 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi,

yang sedang/ cukup

5 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan...., h. 205-206

Page 63: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

50

0,70 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi,

yang kuat/ tinggi

0,90 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi,

yang sangat kuat/ tinggi

b. Interprestasi menggunakan tabel nilai “r” product moment (rt),

dengan terlebih dahulu mencari derajat bebesnya (db) atau

degrees of freedom (df) yang rumusnya adalah:

df= N-nr

Keterangan:

df = Degress of freedom

N = Number of Cases

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan.6

Untuk mencari konstribusi variabel X terhadap variabel Y penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 X 100%

Keterangan:

KD = Konstribusi variabel X terhadap Y

R = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

F. Hipotesis Statistik

H0 : 휌 = 0

H1 : 휌 ≠ 0

6 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan..., h.192-194

Page 64: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi data

1. Gambaran Umum Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA

Tangerang

Lembaga pemasyarakatan kelas IIA wanita tangerang terletak di jalan

Moh. Yamin tangerang. Bangunan ini diresmikan oleh direktur Jendral

pemasyarakatan Ahmad Arief, SH., MPH., luas keseluruhan areal tanah Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita Tangerang ini seluas 16.900 M2. Lembaga

Pemasyarakatan ini mulai digunakan sejak tanggal 05 Februari 1981.

Bentuk bangunan lembaga pemasyarakatan wanita kelas IIA tengerang ini

merupakan lembaga pemasyarakatan percontohan, kerna disesuaikan dengan

sistem lembaga pemasyarakatan. Secara umum, bentuk bangunan lembaga

pemasyarakatan wanita kelas IIA tangerang ini dikelompokkan menjadi 3 fungsi,

yaitu bangunan yang digunakan untuk kegiatan perkantoran, bangunan untuk

tempat tinggal penghuni, dan bangunan untuk kegiatan pembinaan.

Page 65: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

52

2. Gambaran Umum Narapidana

Keadaan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA

Tangerang, pada 30 November 2013 berjumlah 424 orang yang seharusnya

kapasitas penghuni hanya 250 orang, dengan keterangan WNI 351 Narapidana

dan 73 tahanan, serta WNA 27 Narapidana dan 6 tahanan.

“Menurut Yusmarni, salah satu petugas seksi Binapi: mayoritas para

Narapidana maupun tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas

IIA Tangerang ini beragama Islam, namun beberapa ada yang beragama

lain. Jenis kasus yang sering terjadi dari dulu hingga sekarang masih

tentang Narkoba, baik itu pemakai, pengedar, ataupun keduanya.”

3. Gambaran Kegiatan LAPAS

Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang juga memiliki

berbagai macam kegiatan yang harus diikuti oleh para narapidana, yaitu

pembinaan olah raga, hiburan/rekreasi, dan pembinaan kerohanian, salah satunya

yaitu pembinaan kerohanian Islam. Kegiatan ini meliputi pengajian Iqra dan Al-

Qur’an mulai pukul 08.00-10.00 kemudian dilanjutkan kembali dengan siraman

rohani Islam mulai pukul 10.00-12.00, keseluruhan kegiatan keagamaan ini

diajarkan langsung oleh ustadzah-ustadzah terpercaya dan berpengalaman dalam

pembinaan Narapidana.

Kewajiban mengikuti pembinaan ini bertujuan untuk membentuk

kepribadian muslimah sebagai bentuk kesadaran dalam beragama dan menjadikan

pribadi selalu lebih baik agar kelak menjadi Warga Negara yang patuh dan

bermoral dalam menjalani hukum yang berlaku serta sebagai pedoman bagi

narapidana untuk mendapatkan keringanan hukuman bagi hukumannya. Agar

kelak dapat diterima kembali di masyarakat, menjadi warga negara yang aktif,

produktif, dan mandiri.

“Pernyataan diatas berdasarkan hasil wawancara petugas bagian subseksi

Bimpas Ibu Nuraini: kewajiban seluruh Narapidana disini ialah wajib

Page 66: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

53

mematuhi segala macam peraturan dan kegiatan yang telah diatur dan

dijadwalkan sebagaimana mestinya. Salah satu kegiatan yang mendukung

Narapidana agar dapat memperbaiki keimanan dan ketaqwaannya yaitu

dengan mengikuti kegiatan pembinaan kerohanian Islam yang telah

dijadwalkan setiap senin hingga sabtu, mulai pukul 08-12 siang, mulai dari

membaca Al-Quran hingga mengikuti tausiyah dari para ustadzah terpilih.

Kedisiplinan dalam keikutsertaan dalam setiap kegiatan juga berfungsi

untuk mendapatkan remisi hukuman.”

Kurikulum yang digunakan oleh pelaksana pembinaan kerohanian Islam di

Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang adalah berdasarkan

kreativitas dan inovasi pembina kerohanian Islam yang bertugas, tidak berstandar

pada Diknas atau Departemen Pendidikan.

“Ustadzah: Materi pembelajaran yang diajarkan dalam kegiatan ini tidak

mengikuti sebagaimana kurikulum yang berlaku, namun kami memberikan

materi yang memang secara umum mampu dipahami oleh narapidana,

dengan metode ceramah yaitu dengan tausiyah-tausiyah dan

penggambaran umum dunia-akhirat. Baik itu tentang fiqh, akidah-akhlak,

sejarah kebudayaan Islam, serta Al-Quran-Hadis. Kalau materi

pengetahuan agama secara teoritis, narapidananya diberikan seperti

handout untuk mereka pelajari bersama.”

Pernyataan salah satu ustadzah pembinaan kerohanian Islam diatas, bahwa

pendidikan yang diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA

Tangerang adalah pendidikan orang dewasa (andragogi). Pendidikan dewasa

dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya

dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup dan berhubungan dengan

bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya, dan

Narapidana mengikuti peraturan yang berlaku.

Page 67: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

54

”Kalau pengajian Iqra dan Al-Quran, langsung dibimbing oleh para

Ustadzah terpilih yang diadakan sebelum memulai materi ceramah yaitu

pukul 08.00-10.00, setelah itu barulah materi ceramah keagamaan yang

diawali dengan shalawat-shalawat Nabi dan Rasul serta Asma’ul Husna.

Namun yang lebih ditekankan adalah Narapidana minimal mampu

menghafal Asma’ul Husna dan surat-surat pendek.”

4. Prosentase hasil angket penelitian

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap

Kesadaran Beragama Narpidana”,data-data dalam penelitian ini diperoleh dari

hasil observasi, wawancara, dan angket. Untuk mendapatkan gambaran mengenai

pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Kesadaran Beragama Narapidana,

maka dapat diketahui dari hasil distribusi. Hasil dari angket dianalisis dengan cara

diuraikan dalam bentuk table prosentase.

Setelah diperoleh berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada

Narapidana kelas IIA wanita Tangerang, maka langkah pertama yang dilakukan

adalah mencari angka prosentse dalam bentuk tabel dengan menggunakan teknik

prosentase sebagai berikut:

%100xNFP

Keterangan:

P= Presentase

F= Frekuensi

N= Jumlah responden1

Berikut penulis sajikan hasil angket dari 30 pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden (10% dari 308 Narapidana Kelas IIAwanita yang Muslim).

1 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), Cet. X, h.43

Page 68: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

55

Tabel 4.1

Diajarkan PAI sejak dini

Pertanyaan Kategori F % 1 Selalu 28 93,33

Sering 2 6,67 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (93,33%)

menyatakan selalu terhadap pernyataan diajarkan pendidikan agama Islam sejak

dini. Sisanya yaitu (6,67%) menyatakan sering, dan sama sekali tidak ada (0%)

yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula (0%) menyatakan tidak

pernah diajarkan PAI sejak dini. Hal ini menunjukan seluruh narapidana telah

diajarkan Pendidikan Agama Islam sejak dini.

Tabel 4.2

Mempelajari PAI ketika berada di dalam Lapas

Pertanyaan Kategori F %

2 Selalu 23 76,7

Sering 7 23,3

Jarang 0 -

Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Page 69: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

56

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 23 responden (76,7%)

menyatakan selalu. 7 responden (23,3%) menyatakan sering, dan tidak ada

responden (0%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada (0%) yang

menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa para narapidana juga

mempelajari Pendidikan Agama Islam ketika berada di dalam Lapas.

Table 4.3

Meyakini bahwa Allah dan malaikatnya selalu mengawasi

Pertanyaan Kategori F % 3 Selalu 24 80

Sering 5 16,7 Jarang 1 3,3 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 24 responden (80%)

menyatakan selalu terhadap keyakinan bahwa Allah SWT dan malaikatnya selalu

mengawasi. Sisanya yaitu sebanyak (16,7%) menyatakan sering, dan sisanya 1

responden (3,3%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada (0%)

menyatakan tidak pernah terhadap pernyataan diatas. Hal ini menunjukan bahwa

narapidana meyakini bahwa Allah SWT dan malaikat-Nya selalu mengawasi

setiap tindakan mereka.

Tabel 4.4

Meyakini setiap kehendak Allah SWT

Pertanyaan Kategori F % 4 Selalu 26 86,7

Sering 3 10 Jarang 1 3,3 Tidak Pernah 0 -

Page 70: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

57

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 26 responden (86,7%)

menyatakan selalu, 3 responden (10%) menyatakan sering, dan hanya 1 responden

(3,3%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada (0%) menyatakan tidak

pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sangat meyakini setiap sesuatu

yang terjadi didalam kehidupan adalah kehendak dari Allah SWT.

Tabel 4.5

Bersedekah mengajarkan untuk rendah hati

Pertanyaan Kategori F % 5 Selalu 28 93,33

Sering 2 6,67 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden (93,33%)

menyatakan selalu bersedekah, karena mengajarkan untuk rendah hati. Sisanya

yaitu (6,67%) menyatakan sering, dan sama sekali tidak ada (0%) yang

menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula (0%) menyatakan tidak pernah.

Hal ini menunjukan bahwa hampir seluruh narapidana selalu bersedekah karena

mengajarkan agar selalu rendah hati.

Tabel 4.6

Berpuasa mengajarkan untuk selalu bersabar

Pertanyaan Kategori F % 6 Selalu 22 73,3

Sering 8 26,7

Page 71: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

58

Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 22 responden (73,3%)

menyatakan selalu berpuasa karena mengajarkan mereka untuk selalu bersabar.

Sisanya yaitu sebanyak 8 responden (26,7%) menyatakan sering, dan sama sekali

tidak ada (0%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula (0%)

menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa seluruh narapidana sudah

melaksanakan berpuasa karena mengajarkan untuk selalu bersabar.

Tabel 4.7

Sholat mengajarkan untuk disiplin waktu

Pertanyaan Kategori F % 7 Selalu 18 60

Sering 11 36,7 Jarang 1 3,3 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas terlihat bahwa sebanyak 18 responden (60%) menyatakan

selalu melaksanakan sholat karena mengajarkan mereka agar disiplin. Sebanyak

11 responden (36,7%) menyatakan sering, dan 1 responden (3,3%) yang

menyatakan bahwa jarang serta tidak ada (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini

Page 72: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

59

menunjukan bahwa dengan sholat mereka mendapatkan ibrah agar selalu disiplin

terhadap waktu.

Tabel 4.8

Ber-Zakat mengajarkan untuk membersihkan hati

Pertanyaan Kategori F % 8 Selalu 15 50

Sering 15 50 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa setengah responden (50%) menyatakan

sangat selalu. Setengah lainnya (50%) menyatakan sering, dan sama sekali tidak

ada (0%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula (0%) menyatakan

tidak pernah terhadap pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa narapidana

melaksanakan berzakat karena berguna untuk membersihkan hati.

Tabel 4.9

Jadwal Idul Fitri mengikuti waktu dari pemerintah

Pertanyaan Kategori F % 9 Selalu 13 43,4

Sering 16 53,3 Jarang 1 3,3 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden (30%)

menyatakan selalu. Selanjutnya 13 responden (43,3%) menyatakan sering, dan

sebanyak 8 responden (26,7%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada

Page 73: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

60

(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa para narapidana juga

mengikuti jadwal yang ditetapkan pemerintah sebagai salah satu cara untuk

mengikuti ulil amri dan ijtihad dari para ulama.

Tabel 4.10

Mampu mempraktikan tata cara wudhu dan sholat

Pertanyaan Kategori F % 10 Selalu 10 33,3

Sering 17 56,7 Jarang 3 10 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden (33,3%)

menyatakan sangat setuju. 17 responden (56,7%) menyatakan setuju, dan hanya 3

responden (10%) yang menyatakan bahwa tidak setuju serta tidak ada (0%) yang

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa para narapidana sudah

baik pengalaman beribadah dan bersuci.

Tabel 4.11

Menyempatkan waktu mempelajari Al-Qur’an

Pertanyaan Kategori F % 11 Selalu 11 36,7

Sering 19 63,3 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian responden (36,7%)

menyatakan selalu. Sisanya yaitu 19 responden (63,3%) menyatakan sering, dan

Page 74: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

61

sama sekali tidak ada (0%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula

(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah

sangat baik dalam menyempatkan waktunya untuk mengkaji dan mempelajari Al-

Qur’an.

Tabel 4.12

Menghafal surat-surat pendek di dalam Al-Qur’an

Pertanyaan Kategori F % 12 Selalu 9 30

Sering 13 43,3 Jarang 8 26,7 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden (30%)

menyatakan selalu. Selanjutnya 13 responden (43,3%) menyatakan sering, dan

sebanyak 8 responden (26,7%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada

(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar para

narapidana telah mempelajari menghafal surat-surat pendek di dalam Al-Qur’an

sebagai bacaan ketika melaksanakan ibadah sholat.

Tabel 4.13

Mengikuti pengkajian Al-Qur’an di Lapas

Pertanyaan Kategori F % 13 Selalu 9 30

Sering 11 70 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Page 75: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

62

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian responden (30%)

menyatakan selalu. Sisanya yaitu (70%) menyatakan sering, dan sama sekali tidak

ada (0%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula (0%) menyatakan

tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa seluruh narapidana diwakili oleh

beberapa responden sudah mengikuti pengkajian Al-Qur’an di dalam Lapas

sebagai tanda menambah ilmu pengetahuan keagamaan.

Tabel 4.14

Mengafal Asma Al-Husna dan maknanya

Pertanyaan Kategori F % 14 Selalu 8 26,7

Sering 16 53,3 Jarang 6 20 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (26,7%)

menyatakan selalu. Sebagiannya yaitu 16 responden (53,3%) menyatakan sering,

dan sisanya sebanyak 6 responden (20%) yang menyatakan bahwa jarang dan

tidak ada responden (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa

narapidana sudah dapat menghafal asma-asma Allah SWT serta maknanya.

Tabel 4.15

Meneladani Rasulullah

Pertanyaan Kategori F % 15 Selalu 6 20

Sering 21 70 Jarang 3 10 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Page 76: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

63

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 6 responden (20%)

menyatakan selalu. Sisanya yaitu 21 responden (70%) menyatakan sering, dan 3

responden (10%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada (0%)

menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah baik

dalam meneladani Rasulullah saw sebagai suri tauladan yang patut ditiru.

Tabel 4.16

Meyakini hari kiamat

Pertanyaan Kategori F % 1 Selalu 18 60

Sering 10 33,3 Jarang 2 6,7 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 18 responden (60%)

menyatakan selalu meyakini hari kiamat. Sisanya yaitu sebanyak (33,3%)

menyatakan sering, dan hanya 2 responden (6,7%) yang menyatakan bahwa

jarang serta tidak ada (0%) yang menyatakan tidak pernah terhadap pernyataan

diatas. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah meyakini akan adanya hari

kiamat.

Tabel 4.17

Suka mempelajari agama Islam

Pertanyaan Kategori F % 2 Selalu 22 73,3

Sering 8 26,7 Jarang 0 -

Page 77: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

64

Tidak Pernah 0 - Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 22 responden (73,3%)

menyatakan sangat setuju suka mempelajari PAI. Sisanya yaitu sebanyak 8

responden (26,7%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden (0%) yang

menyatakan bahwa tidak setuju serta tidak ada pula (0%) menyatakan tidak

pernah terhadap pernyataan diatas. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah

menyukai pembelajaran pendidikan agama Islam.

Tabel 4.18

Membiasakan khusu’ dalam melaksanakan sholat

Pertanyaan Kategori F % 3 Selalu 16 53,3

Sering 12 40 Jarang 2 6,7 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden (53,3%)

menyatakan selalu terhadap pernyataan diatas. Sisanya yaitu sebanyak12

responden (40%) menyatakan sering, dan sisanya 2 responden (6,7%) yang

menyatakan jarang serta tidak ada (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini

menunjukan bahwa narapidana sudah menyadari untuk membiasakan khusu’

dalam melaksanakan ibadah sholat.

Page 78: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

65

Tabel 4.19

Membiasakan berdoa ketika memulai kegiatan agar berkah

Pertanyaan Kategori F % 4 Selalu 16 53,3

Sering 13 43,4 Jarang 1 3,3 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden (53,3%)

menyatakan selalu terhadap pernyataan diatas. Sisanya yaitu sebanyak 13

responden (43,4%) menyatakan sering, dan sisanya 1 responden (3,3%) yang

menyatakan jarang serta tidak ada (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini

menunjukan bahwa narapidana sudah membiasakan berdoa sebelum memulai

aktivitas agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Tabel 4.20

Meminta maaf jika melakukan kesalahan kepada sesama

Pertanyaan Kategori F % 5 Selalu 21 70

Sering 9 30 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 21 responden (70%)

menyatakan selalu terhadap pernyataan diatas. Sisanya yaitu sebanyak 9

responden (30%) menyatakan sering, dan tidak ada responden (0%) yang

menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula responden (0%) menyatakan tidak

Page 79: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

66

pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah mempunyai akhlak yang

baik karena jika melakukan kesalahan mereka meminta maaf.

Tabel 4.21

Membiasakan membaca Al-Qur’an

Pertanyaan Kategori F % 6 Selalu 16 53,3

Sering 13 43,4 Jarang 1 3,3 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden (53,3%)

menyatakan selalu terhadap pernyataan di atas. Sisanya yaitu sebanyak 13

responden (43,4%) menyatakan selalu, dan sisanya 1 responden (3,3%) yang

menyatakan bahwa jarang serta tidak ada (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini

menunjukan bahwa narapidana sudah membiasakan untuk membaca Al-Quran.

Tabel 4.22

Hati menjadi tenang dan tentram ketika mendengar lantunan ayat Al-

Qur’an

Pertanyaan Kategori F % 7 Selalu 21 70

Sering 9 30 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 21 responden (70%)

menyatakan selalu terhadap pernyataan di atas. Sisanya yaitu sebanyak 9

Page 80: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

67

responden (30%) menyatakan sering, dan tidak ada responden (0%) yang

menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula responden (0%) menyatakan tidak

pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana merasa tenang hatinya ketika

mendengar lantunan ayat suci Al-Quran.

Tabel 4.23

Membaca buku-buku PAI sebagai penambah pengetahuan

Pertanyaan Kategori F % 8 Selalu 10 33,3

Sering 20 66,7 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden (33,3%)

menyatakan selalu terhadap pernyataan diatas. Sisanya yaitu sebanyak 20

responden (66,7%) menyatakan sering, dan tidak ada responden (0%) yang

menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula responden (0%) menyatakan tidak

pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah membiasakan untuk

membaca buku-buku keagamaan yaitu pendidikan agama Islam.

Tabel 4.24

Rutin mengikuti pengajian

Pertanyaan Kategori F % 9 Selalu 8 26,7

Sering 19 63,3 Jarang 3 10 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Page 81: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

68

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (26,7%)

menyatakan sangat selalu. Sebanyak 19 responden (63,3%) menyatakan sering,

dan sisanya yaitu 3 responden (10%) yang menyatakan jarang serta tidak ada

responden (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana

sudah sangat baik dalam menyempatkan waktunya untuk mengikuti pengajian

sebagai wadah berbagi ilmu pengetahuan agama.

Tabel 4.25

Mampu memimpin pengajian di Lapas

Pertanyaan Kategori F % 10 Selalu 15 50

Sering 15 50 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian responden (50%)

menyatakan selalu. Sebagian lainnya (50%) menyatakan sering, dan sama sekali

tidak ada (0%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula (0%)

menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah

mempunyai kemampuan untuk memimpin pengajian didalam Lapas.

Tabel 4.26

Mengakui kesalahan sehingga mendapat hukuman dari Negara

Pertanyaan Kategori F % 11 Selalu 13 43,4

Sering 9 30 Jarang 4 13,3 Tidak Pernah 4 13,3

Jumlah 30 100

Page 82: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

69

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 6 responden (43,3%)

menyatakan selalu. Sisanya yaitu 21 responden (30%) menyatakan sering, dan

sama sekali tidak ada (13,3%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada

pula (13,3%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa sebagian

besar narapidana sudah menyatakan bahwa ketika ia telah melakukan kesalahan

yang fatal maka patutlah mendapat hukuman dari Negara.

Tabel 4.27

Takut dosa jika melakukan hal yang dilarang Allah SWT

Pertanyaan Kategori F % 12 Selalu 19 63,3

Sering 11 26,7 Jarang 0 - Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 19 responden (63,3%)

menyatakan selalu. Sisanya yaitu 11 responden (26,7%) menyatakan sering, dan

sama sekali tidak ada (0%) yang menyatakan bahwa jarang serta tidak ada pula

(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah

menyepakati dan meyakini bahwa melakukan sebuah perbuatan yang dilarang

oleh Allah SWT adalah perbuatan dosa.

Tabel 4.28

Menyesali kesalahan yang telah dilakukan

Pertanyaan Kategori F % 13 Selalu 10 33,3

Sering 18 60

Page 83: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

70

Jarang 2 6,7 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden (33,3%)

menyatakan selalu. Sisanya yaitu 18 responden (60%) menyatakan sering, dan 2

responden (6,7%) yang menyatakan jarang, dan tidak ada (0%) reponden

menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana sudah baik

dalam bertaubat, yakni mengakui kesalahan yang telah dilakukan dan tidak akan

mengulanginya kembali.

Tabel 4.29

Merasa bersalah pada Tuhan, diri sendiri, dan keluarga karena melakukan

tindak pidana

Pertanyaan Kategori F % 14 Selalu 16 53,3

Sering 13 43,4 Jarang 1 3,3 Tidak Pernah 0 -

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden (53,3%)

menyatakan selalu. Sebanyak 13 responden (43,4%) menyatakan sering, dan 1

responden (0%) yang menyatakan bahwa jarang, dan tidak ada (0%) responden

menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa narapidana telah menyesali

perbuatan yang telah merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain.

Page 84: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

71

Tabel 4.30

Terpaksa mengikuti pengajian di Lapas

Pertanyaan Kategori F % 15 Selalu 2 6,7

Sering 3 10 Jarang 15 50 Tidak Pernah 10 33,3

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya 2 responden (6,7%)

menyatakan selalu. 3 responden (10%) menyatakan sering, dan sebanyak 15

responden (50%) yang menyatakan bahwa jarang serta sebanyak 10 responden

(33,3%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa hampir seluruh

narapidana tidak terpaksa dalam mengikuti pengajian yang diadakan di Lapas.

B. Pengujian Hipotesis

Dalam menganalisis data, terlebih dahulu penulis memaparkan skor dari

tiap variable dalam sebuah tabel. Hal ini agar data mudah dipahami. Berikut data

dari tiap-tiap variabel.

Untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara variabel X

(pendidikan agama Islam) dengan variabel Y kesadaran beragama narapidana)

maka terlebih dahulu dirumuskan hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

sebagai berikut:

Ho : Tidak ada pengaruh antara pembinaan kerohanian Islam dengan

kesadara beragama narapidana

Ha : Terdapat pengaruh antara pembinaan kerohanian Islam dengan

kesadaran beragama narapidana.

Page 85: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

72

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi

product moment dengan menggunakan kriteria:

1. Terima Ho, jika r hit<r tabel

2. Terima Ha, jika r hit>r tabel

Tabel 4.31

Uji korelasi antara

Pembinaan kerohanian Islam dan kesadaran beragama Narapidana

No X Y Xy X2 Y2

1 55 57 3135 3025 3249

2 53 59 3127 2809 3481

3 56 50 2800 3136 2500

4 53 46 2438 2809 2116

5 54 53 2862 2916 2809

6 59 60 3540 3481 3600

7 52 57 2964 2704 3249

8 45 47 2115 2025 2209

9 48 44 2112 2304 1936

10 50 53 2650 2500 2809

11 53 55 2915 2809 3025

12 55 53 2915 3025 2809

13 38 46 1748 1444 2116

14 45 44 1980 2025 1936

15 53 55 2915 2809 3025

16 56 50 2800 3136 2500

17 53 52 2756 2809 2704

18 57 48 2736 3249 2304

19 50 42 2100 2500 1764

20 49 50 2450 2401 2500

Page 86: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

73

21 56 60 3360 3136 3600

22 57 51 2907 3249 2601

23 59 60 3540 3481 3600

24 48 44 2112 2304 1936

25 55 53 2915 3025 2809

26 54 55 2970 2916 3025

27 57 48 2736 3249 2304

28 56 60 3360 3136 3600

29 54 53 2862 2916 2809

30 56 50 2800 3136 2500

Jumlah 1586 1555 82620 84464 81425

Diketahui:

N= 30 X=1586 Y=1555

XY= 82620 X2=84464 Y2=81425

Selanjutnya hasil perhitungan itu akan diuji keabsahannya dengan

menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

푟푥푦 =N∑xy − (∑x)(∑y)

{N∑x − (∑x) }{{N∑y − (∑y) }

= . ( )( ). ( ) }{ . ( ) }

= { }{ }

= { )( )

Page 87: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

74

= √

= ,

= 0,58

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa korelasi antara

Pembinaan Kerohanian Islam terhadap Kesadaran Beragama Narapidana sebesar

0,58.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1) Interpretasi Data Hasil Statistik

Untuk mengetahui hubungan antara kedua variable maka dilakukan

dengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan indeks korelasi ‘r” product

moment, dengan berpedoman pada nilai interpretasi, sebagai berikut:

Besarnya “r”

Product

Moment (rxy)

Interprestasi

0,00 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)

0,20 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi,

yang lemah/ rendah

0,40 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi,

yang sedang/ cukup

0,70 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi,

yang kuat/ tinggi

Page 88: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

75

0,90 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi,

yang sangat kuat/ tinggi

Dari perhitungan di atas diperoleh angka korelasi antara variabel X dan

variabel Y atau rxy adalah 0,58 berdasarkan interpretasi nilai rxy berada pada

rentangan antara 0,40-0,70 yang berarti antara variabel X (Pendidikan Agama

Islam) dengan variabel Y (Kesadaran Beragama Narapidana) terdapat korelasi

atau pengaruh yang sedang atau cukup. Dengan demikian secara sederhana

penulis dapat memberi interpretasi terhadap rxy tersebut, yaitu bahwa terdapat

korelasi yang positif antara variable X dan variable Y dengan taraf korelasi yang

sedang atau cukupan.

Untuk mengetahui kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah

diajukan sebelumnya, yaitudengan cara memperbandingkan besarnya “r” yang

telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” hitung dengan besarnya “r”

yang tercantumdalam table nilai “r” product moment atau “rt”, terlebih dahulu

mencari derajat kebebasannya atau df dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Df= N-nr

Df= 30-2

= 28

Dengan df sebesar 28 maka diperoleh r tabel pada taraf signifikansi 5%

sebesar 0,361 dan taraf signifikansi 1% sebesar 0,463, karena rxy pada taraf

signifikansi 5% adalah lebih besar dari r tabel (0,58>0,361), maka pada taraf

signifikansi 5%Ha diterima sedangkan Ho ditolak, ini berarti terdapat korelasi

yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

Dari hasil konsultasi antara rxy dan r tabel maka penulis berkesimpulan

bawha ada korelasi atau pengaruh antara Pendidikan Agama Islam terhadap

Kesadaran Beragama Narapidana.

Page 89: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

76

Perhitungan Koefesien Determinasi (KD) yang penulis manfaatkan untuk

mengertahui kontribusi variabel X dan variabel Y sebagai berikut:

KD= 푟 x 100%

= (0,58) x 100%

= 0.3364x100%

= 33,64%

Kesimpulan yang dapat diambil adalah kesadaran beragama Narapidana

kelas II wanita dipengaruhi oleh Pendidikan Agama Islam sebesar 33,64%, dan

sisanya 66,36% dipengaruhi oleh faktor lain, baik intern maupun ekstren dari

narapidana tersebut.

2) Keterkaitan Temuan dengan Teori yang Melandasi Variable-

Variabel Penelitian

Berdasarkan konsep dan teori yang telah dikemukakan pada landasan teori

di bab II bahwasannya kesadaran beragama seseorang dipengaruhi oleh berbagai

factor, baik itu factor intern yaitu pada hereditas, tingkat usia, kepribadian, dan

kondisi jiwa seseorang, maupun factor ekstern baik itu lingkungan keluarga,

institusi pendidikan, serta masyarakat yang ikut mempengaruhi kesdaran

beragama seseorang, dan penellitian ini terfokus pada keterkaitan pendidikan

agama Islam yang mempengaruhi kesadaran beragama narapidana dan

mendapatkan hasil yaitu adanya pengaruh yang signifikan antara variable bebas

(PAI) dan variable terikat (kesadaran beragama).

3. Komparasi antara Temuan Penelitian dengan Hasil Penelitian

Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitian yang

peneliti ajukan hasilnya tidak jauh berbeda, yakni mempunyai taraf signifikasi

yang cukup antara variable-variabel yang di komparasikan, namun pada penelitian

ini peneliti menggunakan objek yang sangat menarik, yaitu narapidana wanita

dewasa. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa, ibu dan calon ibu adalah orang

Page 90: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

77

pertama dan utama pembentuk kepribadian anak didiknya, oleh karena itu peneliti

sangat tertarik untuk mengambil objek penelitian yaitu narapidana wanita.

Yang dapat saya komparasikan antara penelitian terdahulu dengan hasil

penelitian yang peneliti dapatkan ialah pada penelitian sebelumnya, objek yang

diambil dalam penelitian tersebut yaitu para siswa-siswi yang mendapatkan

pendidikan agama Islam di sekolah, maupun penerapan kesadaran beragama anak

yatim yang memang sudah diajarkan sejak dini, namun pada penelitian ini peneliti

hanya terfokus pada kegiatan kesadaran beragama narapidana yang memang rutin

dilaksanakan sebagai upaya dari lembaga pemasyarakatan untuk mengembalikan

dan menumbuhkembangkan keagamaan dalam diri narapidana agar kelak dapat

menjadi manusia seutuhnya dan dapat diterima kembali di dalam bermasyarakat.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai keterbatasan hanya berupa jarak

yang cukup jauh dari tempat tinggal peneliti yang dekat dengan daerah kampus

UIN Syarif Hidayatullah, sehingga demi melaksanakan penelitian ini secara

maksimal,maka peneliti harus mempunyai prediksi yang tepat terhadap waktu

serta membuat perjanjian kepada pengurus lembaga yang bertugas agar dapat

bertemu dan melakukan penelitian sebagaimana mestinya.

Page 91: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan pembinaan kerohanian Islam di Lembaga Pemasyarakatan

Wanita Kelas IIA Tangerang berbentuk program pengajaran, pelatihan,

dan pembinaan, yang selalu dilaksanakan setiap senin hingga sabtu mulai

pukul 08.00 pagi s/d 12.00 siang dengan agenda kegiatan pembacaan iqro

dan Al-Qur’an serta dilanjutkan dengan pengajian bersama dan tausiah

yang dipimpin langsung oleh ustadzah yang terpercaya.

2. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara peminaan Kerohanian

Islam terhadap kesadaran beragama narapidana Wanita Kelas IIA

Tangerang, hal ini terlihat dari hasil perolehan angka korelasi yang

menunjukkan r hitung (rh) lebih besar dari r tabel (rt). Sedangkan

persentase kontribusi kesadaran beragama Narapidana kelas II wanita

yang dipengaruhi oleh pembinaan kerohanian Islam sebesar 33,64%, dan

sisanya 66,36% dipengaruhi oleh faktor lain, baik intern maupun ekstren

narapidana tersebut.

B. Implikasi

Dikarenakan adanya pengaruh positif pembinaan kerohanian Islam

terhadap kesadaran beragama Narapidana, maka pemberian materi pendidikan

agama Islam di Lapas sudah baik dan struktur acara sudah jelas, namun yang

perlu ditingkatkan lagi adalah, penyadaran keagamaan bukan hanya sekedar

pemberian materi keagamaan saja dengan metode diskusi, tanya jawab, ataupun

ceramah saja, tetapi juga demi meningkatkan kesadaran beragama Narapidana

Page 92: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

78

dalam melaksanakan tugasnya sebagai hamba, maka perlu ditingkatkan bahwa

Narapidana bukan hanya sebagai objek penerima materi ajar, namun bisa pula

sebagai subjek pembelajaran, misalnya dengan memberikan kesempatan kepada

Narapidana berbagi pengalaman spiritualnya ataupun memberikan kesempatan

untuk memimpin sebuah pengajian.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran

antara lain:

1. Kepada pengurus yang telah menyusun kegiatan pembinaan kerohanian

Islam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang sudah

sangat baik, seperti membuat kurikulum pembinaan kesadaran beragama

dan kebutuhan-kebutuhan rohani yang diberikan kepada warga binaan

serta subyek yang akan memberikan materi keagamaan.

2. Kepada pelaksana kegiatan pembinaan kerohanian Islam di dalam

Lembaga Pemasyarakatan sudah baik dalam pelaksanaannya, namun

yang perlu ditingkatkan lagi adalah penggunaan metode-metode

pendidikan dalam pemberian materi. Misalnya, menggunakan diskusi

kelompok yang memberikan kesempatan kepada Narapidana untuk

berbagi dan bertukar pikiran antar warga binaan.

3. Kepada warga binaan yang menjadi narapidana di Lembaga

Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang agar senantiasa

meningkatkan keaktifannya dalam mengikuti pembinaan keagamaan

yang telah dijadwalkan. Karena dengan kegiatan pembinaan kerohanian

Islam dapat membantu kita memperbaiki sikap kesadaran beragama kita

dan dengan kesadaran beragama yang kita butuhkan maka akan sangat

dirasakan manfaatnya dalam bersikap dan berprilaku sepanjang hayat.

Page 93: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

DAFTAR PUSTAKA

Ahyadi, Abdul Aziz. Psikologi Agama. Bandung: Sinar Baru Al-Gensindo.1995.

An Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat. Jakarta:

Gema Insani. 1995.

Andayani, Dian., dan Majid, Abdul. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006.

Arifin, Bambang Syamsul. Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia. 2008.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI).

Jakarta:Rineka Cipta. 2006.

Darajat, Zakiyah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

. Dasar-dasar Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang. 1984.

. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT. Bulan Bintang. 2009.

. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 2004.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

2002.

Gholib, Achmad. Studi Islam (Pengantar Memahami Agama, Al-Quran, Al-Hadis, Dan

Sejarah Peradaban Islam). Jakarta: Faza Media. 2006.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

1999.

Hamzah, Andi. Terminologi Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika. 2009.

Page 94: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistic 1 (statistic deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara.

2005.

Jalaludin. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo. 2010.

Majid, Abdul, dkk. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya.

2004.

Nata, Abudin. Metodology Study Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006.

. Pendidikan dalam Persepektif Al-Quran. Ciputat: UIN Jakarta Press. 2005.

Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta:

Ciputat Press. 2002.

. Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media

Pratama. 2001.

Priyatno, Dwidja. Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

2006.

Ramayulis. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 1990.

. Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia. 2009.

Sabri, M. Alisuf. Ilmu Pendidikan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya. 1999.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan

Masyarakat. Bandung: mizan. 2003.

Suralaga, Fadilah dkk. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam. Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2005.

Page 95: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Sudjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2008.

Suroso, Fuad Nashori., dan Ancok, Djamaludin. Psikologi Islam; Solusi Islam akan Problem

Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005.

Tafsir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1999.

Undang-undang SISDIKNAS. Jakarta: Sinar Grafika. 2003.

Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 1995.

. Metode Khusus Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Biro Ilmiah Fak.Tarbiyah

IAIN Sunan Ampel. 1981.

Page 96: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

HASIL OBSERVASI

A. Keadaan Narapidana

Keadaan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA

Tangerang, pada 30 November 2013 berjumlah 424 orang yang seharusnya

kapasitas penghuni hanya 250 orang, dengan keterangan WNI 351 Narapidana

dan 73 tahanan, serta WNA 27 Narapidana dan 6 tahanan.

B. Sarana Prasarana

Lembaga pemasyarakatan wanita kelas IIA tangerang ini terdiri dari 5

gedung utama, blok hunian dan fasilitas umum lainnya. Perincian gedung sebagai

berikut:

Gedung Utama I

No Ruang Lantai

1 Kalapas Lantai

2 2 Kasubag Tata Usaha

3 Kaur Kepegawaian/Keuangan

Lantai

1

4 Kasi Binapi

5 Kasimin Kamtib dan Kasubsiennya

6 KPLP dan Ruang Besukan

7 Registrasi dan Letter D

8 Kantin dan Kamar Mandi

9 Sekretariat Hak Asasi Manusia

Page 97: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Gedung Utama II

Yaitu gedung aula yang dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan khusus

seperti kunjungan tamu luar, tarawih bersama, kebaktian bersama, dan

lain-lain.

Gedung Utama III

No Ruang

1 Kasi Kegiatan Kerja

2 Kasubsi Sarana Kerja

3 Kasubsi Bimlohja

4 Salon

5 Keterampilan Menjahit

6 Keterampilan Menyulam

7 Penyimpanan Hasil Kerja

8 Gudang Barang dan Peralatan Kerja

9 Kamar Mandi

Gedung Utama IV

No Ruang

1 Kasubsi Bimaswat dan Staff

2 Perpustakaan

3 Keterampilan Menjahit

4 Mushola

Page 98: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Gedung Utama V

No Ruang

1 Praktek Memasak

2 Pembagian Makanan Warga Bianaan

3 Penyimpanan Beras

4 Penyimpanan Peralatan Keterampilan Memasak

5 Kamar Mandi

Blok Hunian Narapidana/Tahanan

No Blok

1

7 Blok Hunian Narapidana

Paviliun Melati

Paviliun Mawar

Paviliun Kenanga

Paviliun Anyelir

Paviliun Anggrek

Paviliun Dahlia

2 1 Blok Menara 6 Kamar Hunian dan

Karantina

Page 99: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

C. Struktur Organisasi dan Kepegawaian

Struktur Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA

Tangeran

a. Pegawai LPW

Kalapas

Cipriana Murbihastuti, Bc., IP

Ka.KPLP

Tri Winiarsih, BC., IP., S.Sos

Kasubag TU

Sri Setiati, BC.,IP., SH

Kaur Reg.

Tri Nurbaiti

Kaur Umum

Arosmiati, S.sos., M.si

Seksi Binapi

Yusmarni, SE., MH

Sub Seksi Registrasi

Rita E, Amd., IP., SH., MH

SubSeksi Bimpas&Kepg

Nuraini P. Amd., IP., SH

Kasi Kegiatan Kerja

Widiarti, BC., IP

Kasubsi Bimlohja

Indri Y, Amd., IP., S.Sos

Seksi Adm. Keamanan

Retno Y, BC., IP., SH

Sub Seksi Keamanan

Sa’adah

Kasubsi Pelaporan & Tatib

Kuswanto, SH

Page 100: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang, berdasarkan

data pada bulan November 2013 memiliki 103 jumlah pegawai yang terdiri

atas sarjana (S2) 4 orang, sarjana (S1) 29 orang, sarjana muda (D3) 8

orang, SLTA 61 orang, dan SLTP 1 orang. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 10

Rekapitulasi Data Pegawai LPW Kelas Tangerang, November 2013

No Gol/R

uang

Jumlah Pendidikan Juml

ah

L P SLT

P

SLTA D3 S1 S2 S3

L P L P L P L P L P L P

1 IV/e

2 IV/d

3 IV/c

4 IV/b

5 IV/a 1 2 1 2 3

6 III/d 7 7 7

7 III/c 1 8 1 1 5 2 9

8 III/b 11 33 9 24 3 8 44

9 III/a 2 6 3 2 3 8

10 II/d 3 1 2 3

11 II/c 1 6 1 1 4 1 7

12 II/b 5 8 5 8 13

13 II/a 6 3 6 3 9

Jumlah 26 77 - 1 21 40 1 7 6 23 - 4 - - 103

Page 101: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Hasil Wawancara

No Objek

Wawancara

Indikator Jumlah

Soal

1 SubSeksi

Bimpas

1. Jenis kasus

2. Jenis pemberian pertimbangan

3. Jenis-jenis kegiatan

4. Controling kegiatan

4

2 Ustadzah 1. Materi pembelajaran

2. Pola penyampaian materi

2

3 Narapidana

1. Materi

2. Ketertarikan belajar

3. Pemahaman

3

Jawaban

A. Subseksi Bimpas 1. Jenis kasus yang sering terjadi atau narapidana yang berada di lapas ini banyak yang

melakukan tindak pidana obat-obatan terlarang seperti narkoba dan sebagainya, yang

banyaknya sekitar 75%, baik itu pengedar ataupun pemakai, semua ada disini.

2. Narapidana yang ingin mendapatkan remisi atau pertimbangan dan sebagainya adalah

dengan cara selalu berkelakuan baik, tidak melakukan pelanggaran yang diatur di

Lapas, dan aktif mengikuti semua kegiatan.

3. Jenis kegiatan yang mendukung kesadaran beragama narapidana disini adalah dengan

mengikuti pengajian yang terdapat pula di dalamnya ceramah-ceramah dari ustadz

dan ustadzah, pesantren kilat, ESQ, karena salah satu upaya pembinaan disini

bertujuan untuk mmengubah para narapidana menjadi manusia yang produktif, aktif,

dan mandiri.

4. Saya tidak terlalu sering mengontrol secara langsung untuk kegiatan keagamaan ini,

karena ada petugas yang sudah disiapkan untuk terjun langsung mengawasi kegiatan

Page 102: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

yang berlangsung dan kemudian baru mmelaporkan kepada saya dan mengisi lembar

kegiatan sebagaimana mestinya.

B. Ustadzah

1. Materi pembelajaran yang diajarkan dalam kegiatan ini tidak mengikuti sebagaimana

kurikulum yang berlaku, namun kami memberikan materi yang memang secara umum

mampu dipahami oleh narapidana. Baik itu tentang fiqh, akidah-akhlak, sejarah

kebudayaan Islam, serta Al-Quran-Hadis. Kalau materi pengetahuan agama secara

teoritis yang tadi, narapidananya diberikan seperti handout untuk mereka pelajari

bersama.

2. Kalau pengajian Iqra dan Al-Quran, langsung dibimbing oleh para Ustadzah terpilih

yang diadakan sebelum memulai materi ceramah yaitu pukul 08.00-10.00, setelah itu

barulah materi ceramah keagamaan yang diawali dengan shalawat-shalawat Nabi dan

Rasul serta Asma’ul Husna. Namun yang lebih ditekankan adalah Narapidana

minimal mampu menghafal Asma’ul Husna dan surat-surat pendek.

C. Narapidana

1. Kalau materi pembelajaran disini hampir sama saja seperti yang ada di sekolah-

sekolah seperti ibadah, akhlak, keimanan, dan sebagainya yang berkaitan dengan

pelajaran agama Islam.

2. Iya. Saya menyukai setiap kegiatan keagamaan yang diadakan disini, karena saya juga

jarang belajar kalau dirumah, jadi kalau disini ya seperti diajarkan di pesantren

mungkin, jadi saya suka mempelajarinya.

3. Kalau dari cara mmengajar para Ustadzah dan saya juga ikut baca-baca materinya, ya

saya mengerti dan faham.

Page 103: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator No Soal Jml Soal 1 Pembinaan

kerohanian Islam

Dimensi Pengalman

Dimensi Pemahaman

Dimensi Keterampilan

Latar belakang keagamaan keluarga dan lingkungan sekitar.

Membina keagamaan.

Keimanan, ibadah, fiqh, ushul fiqh, Al-Qur’an-Hadis, dan tafsir.

Berakhlak dan pergaulan.

Keterammpilan mempelajari Al-Qur’an.

1, 2, 3, 4. 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20. 7, 9, 14, 15, 18.

4 11 5

2

Kesadaran Beragama

Dimensi

keyakinan

Dimensi peribadatan

Dimensi

pengetahuan

Dimensi

penghayatan

Kesadaran

meyakini ajaran agama

Kesadaran melatih diri dalam melaksanakan kewajiban sebagai hamba

Kesadaran

menuntut ilmu pengetahuan

Kesadaran bersosialisasi untuk saling berbagi ilmu agama

Kesadaran

menghayati

1, 3, 15 4, 5, 14 2, 8, 9, 10, 11, 13, 20 8, 16, 17, 19

3 3 7 4

Page 104: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Dimensi pengamalan

kehidupan Bersikap

menerima dalam keadaan apapun yang diberikan oleh Allah SWT

Kesadaran

berprilaku baik Menunjukkan

sikap pemaaf Berpakaian dan

penampilan yang syar’i

6, 12, 18

3

Page 105: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

ANGKET SEBELUM DI UJI

VALIDITAS DAN REABILITAS

Page 106: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Quesioner untuk Narapidana Wanita

Pengaruh Pembinaan Kerohanian Islam

Terhadap Kesadaran Beragama

(Study Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita,

Tangerang)

Persetujuan sebagai responden:

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya bersedia

menjadi responden dalam penelitian skripsi yang peneliti ajukan.

Tertanda

Responden

Petunjuk Pengisian Angket

1. Awali dengan membaca Basmallah.

2. Mohon dijawab semua pertanyaan di bawah ini sejujur-jujurnya dengan

memberi tanda contreng (√) pada jawaban yang paling cocok dengan

keadaan Anda, pada kolom SS (apabila sangat setuju), S (apabila setuju),

TS (apabila tidak setuju), dan STS (apabila sangat tidak setuju).

3. Kerahasiaan jawaban Anda dijamin oleh peneliti.

4. Diharapkan semua soal yang terdapat dalam angket ini dapat terisi secara

keseluruhan dan penulis mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.

5. Akhiri dengan membaca Hamdallah.

Page 107: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Pertanyaan Mengenai Pembinaan Kerohanian Islam

No Sl Sr Jr TP

1 Lingkungan keluarga saya sangat memahami

pengetahuan agama Islam.

2 Masyarakat sekitar saya sering mengadakan kegiatan

keagamaan.

3 Saya diajarkan pai sejak dini.

4 Saya mendapatkan pendidikan agama islam ketika

saya berada di lembaga pemasyarakatan.

5 Saya yakin bahwa setiap saya sholat selalu dilihat

oleh Allah SWT serta selalu diawasi oleh para

malaikat.

6 Saya yakin bahwa semua yang terjadi adalah

kehendak Allah SWT.

7 Bersedekah mengajarkan saya untuk selalu rendah

hati.

8 Berpuasa mengajarkan saya untuk selalu bersabar.

9 Saya selalu menolong orang yang membutuhkan

pertolongan saya.

10 Sholat mengajarkan saya untuk selalu disiplin

terhadap waktu.

11 Zakat mengajarkan saya untuk membersihkan hati.

12 Saya mengikuti waktu yang ditetapkan pemerintah

saat merayakan Idul fitri.

13 Saya sering melaksanakan ibadah sunnah

14 Saya mampu mempraktikan tata cara wudhu dan

sholat.

15 Saya menyempatkan waktu mempelajari Al-Quran.

16 Saya menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.

Page 108: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

17 Saya selalu mengikuti pengkajian Al-Quran di dalam

Lapas.

18 Saya hafal asma Allah dan maknanya.

19 Nabi saw sebagai suri teladan bagi ummat manusia,

oleh karena itu segala perkataan, perbuatan, dan

keputusan yang berasal dari Nabi harus diteladani

dan ditiru.

20 Rasulullah saw mengajarkan saya untuk selalu

berdakwah.

Pertanyaan Mengenai Kesadaran Beragama

No Pertanyaan Sl Sr Jr TP

1 Saya meyakini akan adanya hari kiamat.

2 Saya meyakini qadha dan qadar.

3 Saya suka mempelajari pendidikan agama Islam.

4 Membiasakan khusu’ dalam sholat dan berdoa

sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

5 Saya selalu membaca doa ketika ingin memulai

akfititas agar mendapat keberkahan.

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

kepada orang lain dan memaafkan kesalahan orang

lain terhadap saya.

7 Hati saya menjadi tenang dan tentram ketika

mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an.

8 Saya membiasakan membaca Al-Qur’an dengan

harapan dapat lancar membacanya.

9 Saya merasa bangga mmemunyai ilmu agama Islam

yang memadai.

10 Membaca buku-buku agama Islam sebagai penambah

Page 109: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

pengetahuan.

11 Saya memarahi orang yang mmelakukan kesalahan

kepada saya.

12 Rutin mengikuti pengajian sebagai tempat berbagi

ilmu pengetahuan agama.

13 Saya mampu memimpin kegiatan pengajian didalam

lembaga pemasyarakatan.

14 Saya suka belajar kepemimpinan seperti Rasulullah

saw.

15 Saya takut akan dosa kepada Allah jika saya

melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.

16 Saya mengakui kesalahan yang saya lakukan

sehingga mendapat hukuman dari negara.

17 Saya menyesali perbuatan saya dan tak akan

mengulanginya lagi.

18 Saya selalu bersikap sopan kepada orang yang lebih

tua.

19 Saya merasa bersalah kepada Tuhan, diri saya, dan

keluarga kerena telah melakukan tindak pidana.

20 Saya terpaksa mengikuti pembinaan kesadaran

beragama (pengajian) di dalam Lembaga

Pemasyarakatan.

Page 110: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

ANGKET SETELAH DI UJI

VALIDITAS DAN REABILITAS

Page 111: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Quesioner untuk Narapidana Wanita

Pengaruh Pembinaan Kerohanian Islam

Terhadap Kesadaran Beragama

(Study Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita,

Tangerang)

Persetujuan sebagai responden:

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya bersedia

menjadi responden dalam penelitian skripsi yang peneliti ajukan.

Tertanda

Responden

Petunjuk Pengisian Angket

1. Awali dengan membaca Basmallah.

2. Mohon dijawab semua pertanyaan di bawah ini sejujur-jujurnya dengan

memberi tanda contreng (√) pada jawaban yang paling cocok dengan

keadaan Anda, pada kolom SS (apabila sangat setuju), S (apabila setuju),

TS (apabila tidak setuju), dan STS (apabila sangat tidak setuju).

3. Kerahasiaan jawaban Anda dijamin oleh peneliti.

4. Diharapkan semua soal yang terdapat dalam angket ini dapat terisi secara

keseluruhan dan penulis mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.

5. Akhiri dengan membaca Hamdallah.

Page 112: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Pertanyaan Mengenai Pembinaan Kerohanian Islam

No Sl Sr Jr TP

1 Saya diajarkan pai sejak dini.

2 Saya mempelajari pendidikan agama islam ketika

saya berada di lembaga pemasyarakatan.

3 Saya yakin bahwa setiap saya sholat selalu dilihat

oleh Allah SWT serta selalu diawasi oleh para

malaikat.

4 Saya yakin bahwa semua yang terjadi adalah

kehendak Allah SWT.

5 Bersedekah mengajarkan saya untuk selalu rendah

hati.

6 Berpuasa mengajarkan saya untuk selalu bersabar.

7 Sholat mengajarkan saya untuk selalu disiplin

terhadap waktu.

8 Zakat mengajarkan saya untuk membersihkan hati.

9 Saya mengikuti waktu yang ditetapkan pemerintah

saat merayakan Idul fitri.

10 Saya mampu mempraktikan tata cara wudhu dan

sholat.

11 Saya menyempatkan waktu mempelajari Al-Quran.

12 Saya menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.

13 Saya selalu mengikuti pengkajian Al-Quran di dalam

Lapas.

14 Saya hafal asma Allah dan maknanya.

15 Nabi saw sebagai suri teladan bagi ummat manusia,

oleh karena itu segala perkataan, perbuatan, dan

keputusan yang berasal dari Nabi harus diteladani

dan ditiru.

Page 113: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

Pertanyaan Mengenai Kesadaran Beragama

No Pertanyaan Sl Sr Jr TP

1 Saya meyakini akan adanya hari kiamat.

2 Saya suka mempelajari pendidikan agama Islam.

3 Membiasakan khusu’ dalam sholat dan berdoa

sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4 Saya selalu membaca doa ketika ingin memulai

akfititas agar mendapat keberkahan.

5 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

kepada orang lain dan memaafkan kesalahan orang

lain terhadap saya.

6 Saya membiasakan membaca Al-Qur’an dengan

harapan dapat lancar membacanya.

7 Hati saya menjadi tenang dan tentram ketika

mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an.

8 Membaca buku-buku agama Islam sebagai

penambah pengetahuan.

9 Rutin mengikuti pengajian sebagai tempat berbagi

ilmu pengetahuan agama.

10 Saya mampu memimpin kegiatan pengajian didalam

lembaga pemasyarakatan.

11 Saya mengakui kesalahan yang saya lakukan

sehingga mendapat hukuman dari negara.

12 Saya takut akan dosa kepada Allah jika saya

melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.

13 Saya menyesali perbuatan saya dan tak akan

mengulanginya lagi.

14 Saya merasa bersalah kepada Tuhan, diri saya, dan

keluarga kerena telah melakukan tindak pidana.

15 Saya terpaksa mengikuti pembinaan kesadaran

Page 114: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24606/3/NOVALIAN... · bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh

beragama (pengajian) di dalam Lembaga

Pemasyarakatan.