Upload
phamdiep
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM
METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT
DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA
TAHUN 2008
(KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL)
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh: Veronica Ari Haryanti
NIM: 058114089
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
ii
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM
METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT
DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA
TAHUN 2008
(KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL)
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh: Veronica Ari Haryanti
NIM: 058114089
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
iii
iv
v
Karya Kecil ini Kupersembahkan kepada:
Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus Penyelamat dan Penopang Hidupku, Bunda
Maria yang mendoakanku.
Suamiku tercinta, Didit Aditya.
Papa, Mama, Kakak-kakakku dan adikku.
Sahabat dan teman-temanku,
Almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala anugerah dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Edukasi (Tahap II) tentang
Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan,
Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar Kolesterol Total)”
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelas sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan
Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini bukanlah suatu hal yang
mudah, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas berkat, bimbingan dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
2. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi dan dosen
pembimbing utama atas kesabaran dalam memberikan bimbingan, nasihat,
dukungan dan kesediaaan waktunya untuk berkonsultasi.
3. Ibu dr. Fenty, M. Kes, Sp. PK atas kesediaan menguji dan memberikan
masukan yang berharga bagi penulis.
4. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. atas kesediaan menguji dan
memberikan masukan yang berharga bagi penulis.
vii
5. Walikota Yogyakarta c.q BAPPEDA Sleman yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian ini di dusun Krodan, Maguwoharjo-
Sleman,Yogyakarta.
6. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan UGM yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini terutama dr. Rustamaji, M.
Kes yang telah bersedia membantu dalam penelitian ini.
7. Bapak Kepala Desa Maguwoharjo, Bapak Dukuh dan Bapak RW/RT yang
telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
8. Suamiku tercinta, Didit Aditya, atas segala cinta, motivasi, semangat, kasih
sayang, perhatian, dan nasihat nya bagi penulis selama ini
9. Kedua orang tuaku tercinta atas kasih sayangnya yang sangat berharga dalam
hidupku, kepercayaan, bimbingan, doa, semangat dan dukungannya setiap
waktu.
10. Masyarakat dusun Krodan, Dosen dan Karyawan Kampus III Paingan atas
kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
11. Laboratorium Prodia Yogyakarta yang telah bersedia untuk bekerjasama
dalam pengambilan sampel darah terutama mas Yudi yang telah membantu
mendapatkan informasi.
12. Temen-temen sekelompok: Sr. Amandine, mb Ivone, Ina atas kerjasama dan
semangatnya dari awal sampai selesai penelitiannya selama ini.
13. Kakak-kakakku, Avianita dan Lucia, serta adikku Margareta atas kasih sayang
dan dukungan yang diberikan selama ini.
viii
14. Sahabat- sahabatku tercinta: Vita, Imelda, Tami, Bembi, Rio, Sita, Lini, Kaka,
Ela, Kak Berta, Ani, Silvi, Roni, Chrisye atas semangat, kasih, saran, canda
tawa, dan dukungannya.
15. Teman-temanku FKK angkatan 2005 kelas B serta kelompok praktikum B
FKK 2005 atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini
16. Anak-anak kost Aulia: Intan Josi adekku tercinta, Joice, Maria, Icha, Berta,
Heni, Lia, Dini, Kak icha, Kak Kiki, Carol, Atik, Novi, dan Yudith atas
kebersamaan dan keceriaannya selama ini.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa tidak ada
yang sempurna dalam mengerjakan sesuatu dalam kehidupan ini. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini
dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan
Yogyakarta, 13 Maret 2009
Penulis
ix
x
INTISARI
Sindrom metabolik merupakan sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non lipid yang dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler. Prevalensi sindrom metabolik meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi penderita obesitas abdominal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman,Yogyakarta yang terkait dengan kadar kolesterol total.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu. Rancangan penelitian non-randomized pretest-postest control group design. Metode survei dengan instrumen penelitian kuisioner dan wawancara terstruktur terhadap sampel. Analisis menggunakan uji Mann Whitney taraf kepercayaan 90%.
Dari hasil penelitian secara statistik diperoleh hasil berbeda bermakna ((p)<0,1) pada profil responden sesudah edukasi antara kelompok edukasi dan non edukasi meliputi kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT), rasio lingkar pinggang-pinggul responden laki-laki, pengukuran lingkar pinggang, dan pengukuran kadar gula darah puasa. Untuk kriteria rasio lingkar pinggang-pinggul untuk responden perempuan, tekanan darah dan kadar kolesterol, diperoleh hasil berbeda tidak bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi dan non edukasi. Berdasarkan nilai rata-rata kuisioner, terdapat perubahan perilaku pada responden edukasi dibandingkan non edukasi meskipun tidak signifikan. Pada observasi III, profil kadar kolesterol total untuk responden edukasi = 203,7±36,9mg/dl dan non edukasi = 199,7±32,8mg/dl, untuk uji statistikanya diperoleh nilai signifikansi (p)>0,1(0,879), yang menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi maupun non edukasi hasilnya berbeda tidak bermakna setelah diberi edukasi tahap II ini.
Kata kunci: sindrom metabolik, kadar kolesterol total, pemberian edukasi, perilaku
xi
ABSTRACT
Metabolic Syndrome is a group of metabolic disorder both lipid and non lipid, that could increase the risk of cardiovascular disease. The prevalence of metabolic syndrome is increasing along with the prevalence of abdominal obesity. The purpose of this research is to investigate the effect of education delivery about metabolic syndrome towards people attitudes at Dusun Kodran, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta, related with total level of cholesterol.
This research is a pseudo experimental. It is a non-randomized pretest-postest control group design. The method is survey with research instruments such questionnaire and structured interview to the samples. The analysis is done by using Mann Whitney with 90% of confidence.
In this research, found that statistically there is a significant difference ((p)<0.1) on the respondents' profile after education, between education and non education group including Body Weight Index, rational number of waist-hip measurement on male respondents, waist measurement, and measurements on fast diabetes level on blood. While on female's, from rational number of waist-hip measurement, blood pressure and cholesterol measurement, resulted insignificant difference (p>0.1) between education group and non education group. Based on the average score of questionnaire, there is an attitude changing on education group respondents compare to non education group although not significant. On the third observation resulted total level of cholesterol for education respondents is 203.7±36.9mg/dl and for non education is 199.7±32.8mg/dl, for its statistical experiment resulted significance (p)>0.1(0.879), this shows that the different between education and non education group the result is not significant after the second education. Key word: Metabolic Syndrome, total level of cholesterol, education delivery, attitude
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. ix
INTISARI ............................................................................................................... x
ABSTRACT .............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1. Perumusan Masalah ............................................................................... 3
2. Keaslian Penelitian ................................................................................. 4
3. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
B. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
1. Tujuan Umum ........................................................................................ 5
2. Tujuan Khusus ....................................................................................... 5
xiii
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ...................................................................... 6
A. Sindrom Metabolik .................................................................................... 6
1. Definisi ................................................................................................... 6
2. Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik .................................................. 7
3. Patogenesis Sindrom Metabolik ............................................................. 8
4. Faktor Risiko..........................................................................................9
5. Penatalaksanaan Sindom Metabolik.....................................................10
B. Kolesterol.................................................................................................12
C. Dislipidemia..............................................................................................13
D. Edukasi ..................................................................................................... 15
E. Perilaku ..................................................................................................... 15
1. Pengetahuan .......................................................................................... 15
2. Sikap ..................................................................................................... 16
3. Praktik atau Tindakan ........................................................................... 16
F. Landasan Teori ......................................................................................... 17
G. Hipotesis ................................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 19
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 19
B. Variabel Penelitian ................................................................................... 20
1. Variabel bebas ...................................................................................... 20
2. Variabel tergantung .............................................................................. 20
C. Definisi Operasional ................................................................................. 20
D. Subyek Penelitian ..................................................................................... 22
xiv
E. Tempat Penelitian ..................................................................................... 24
F.Ruang Lingkup..........................................................................................25
G. Teknik Sampling ...................................................................................... 26
H. Instrumen Penelitian ................................................................................ 27
I. Tata Cara Penelitian ................................................................................... 27
1. Analisis Situasi ..................................................................................... 27
2. Pembuatan Kuisioner ........................................................................... 27
a. Pembuatan Kuisioner ....................................................................... 27
b. Uji Coba Kuisioner .......................................................................... 29
c. Uji Validitas ..................................................................................... 29
d. Uji Reliabilitas ................................................................................. 29
3. Pembuatan Informasi Tertulis atau Leaflet ........................................... 30
4. Penyebaran Kuisioner ........................................................................... 30
5. Pemberian Edukasi/Informasi ............................................................... 30
6. Wawancara Terstruktur ........................................................................ 31
7. Pengukuran Kadar Kolesterol Total ..................................................... 31
8. Pengolahan Data ................................................................................... 31
9. Analisis Data Penelitian ........................................................................ 31
J. Kesulitan Penelitian ................................................................................... 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 34
A. Profil Responden ..................................................................................... 34
B. Pengaruh Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap
Perilaku (Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan) ......................................... 40
xv
C. Profil Kadar Kolesterol Total Pada Saat Sebelum Edukasi
(Observasi Awal) dan Sesudah Edukasi (Observasi I&III)
Tentang Sindrom Metabolik .................................................................... 47
D. Rangkuman Pembahasan.......................................................................... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 57
A. Kesimpulan .............................................................................................. 57
B. Saran ......................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 59
LAMPIRAN ........................................................................................................... 62
BIOGRAFI PENULIS ......................................................................................... 167
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar1. Seseorang yang Beresiko Terkena Sindrom Metabolik (Obesitas Sentral
/ Apple Shape).....................................................................................6
Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian Non-Randomized Pretest-Posttest
Control GroupDesign Tahap II ......................................................... 20
Gambar 3. Skema Subyek penelitian .................................................................. 24
Gambar 4. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 25
Gambar 5. Nilai rata-rata kuisioner .................................................................... 41
Gambar 6. Nilai kuisioner obervasi III-observasi awal vs nomor soal terkait
kadar kolesterol total.........................................................................44
Gambar 7. Nilai kuisioner observasi III- observasi I vs nomor soal terkait kadar
kolesterol total…………………………………………….………..44
Gambar 8. Nilai rata-rata kadar kolesterol total responden................................. 49
Gambar 9. Selisih Rata-rata Kadar Kolesterol Total Observasi III- Observasi
awal dan Observasi III-Observasi I Responden Edukasi dan Non
Edukasi…...........................................................................................50
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO Tahun 1998 .................. 7
Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III
Tahun2001..........................................................................................7
Tabel III. Panduan Praktis Pola Hidup Bagi Penderita Sindrom Metabolik......11
Tabel IV. Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, dan HDL .................................... ......14
Tabel V. Kriteria Sindrom Metabolik dalam Penelitian .................................. 22
Tabel VI. Distribusi Pertanyaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan yang
Terdapat Dalam Kuisioner ................................................................ 28
Tabel VII. Profil Pada Observasi Awal Responden Berdasarkan IMT, Rasio
Lingkar Pinggang- Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan
Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total ............ . 34
Tabel VIII. Profil Observasi I Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar
Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah,
Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total..........................35
Tabel IX. Profil Observasi III Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar
Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar
Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total...................................…35
Tabel X. Jumlah Faktor Risiko Observasi wal Responden Edukasi dan Non
Edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non
Laboratorium………… .............. …………………………………...37
xviii
Tabel XI. Jumlah Faktor Risiko Observasi I Responden Edukasi dan Non
Edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non
Laboratorium............................................................................. ..... . 38
Tabel XII. Jumlah Faktor Risiko Observasi III Responden Edukasi dan Non
Edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non
Laboratorium.....................................................................................38
Tabel XIII. Nilai Rata-rata Kuisioner terkait Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan
Responden Saat Observasi Awal, Kedua, dan Akhir .................... ...42
Tabel XIV. Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal, Observasi I, dan
Observasi III…………………… ... ………………………………...47
Tabel XV. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi III
Mengalami Peningkatan dan atau berada di atas Nilai Normal
dibandingkan dengan Observasi Sebelumnya……………………...52
Tabel XVI. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi III
Mengalami Penurunan dan atau Berada dalam Ambang Nilai Normal
dibandingkan Observasi Sebelumnya……………………….…..…52
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Kedokteran ............................... 62
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Bappeda Sleman ........................................... 63
Lampiran 3. Kuisioner Penelitian ...................................................................... 64
Lampiran 4. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik
Observasi awal ............................................................................... 68
Lampiran 5. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik
Observasi I ..................................................................................... 70
Lampiran 6. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik
Observasi II ................................................................................... 72
Lampiran 7. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik
Observasi III ................................................................................. 74
Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik
Observasi awal ............................................................................... 76
Lampiran 9. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik
Observasi I ..................................................................................... 78
Lampiran 10. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik
Observasi II ................................................................................... 80
Lampiran 11. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik
Observasi III ................................................................................. 82
Lampiran 12. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah
xx
Puasa Observasi awal ..................................................................... 84
Lampiran 13. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah
Puasa Observasi I ........................................................................... 86
Lampiran 14. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah
Puasa Observasi III ........................................................................ 88
Lampiran 15. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol
Total Observasi awal ( Independent Sample T-Test) .................... 90
Lampiran 16. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol
Total Observasi I ( Independent Sample T-Test) ........................... 91
Lampiran 17. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol
Total Observasi III ( Independent Sample T-Test) ........................ 92
Lampiran 18. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal
(Mann-Whitney Test)…………………………………………….94
Lampiran 19. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi I
(Mann-Whitney Tes)……………………………………………..95
Lampiran 20. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi III
(Mann-Whitney Test)…………………………………………….96
Lampiran 21. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Kolesterol Total
Observasi III-Observasi Awal........................................................97
Lampiran 22. Uji normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Kolesterol Total
Observasi III- Observasi I..............................................................99
Lampiran 23. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner
Observasi III-Observasi awal ....................................................... 101
xxi
Lampiran 24. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner
Observasi III-Observasi I ............................................................. 103
Lampiran 25. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa
Observasi III-Observasi Awal ............................................. …….105
Lampiran 26. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa
Observasi III-Observasi I ..................................................... .......107
Lampiran 27. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang
dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul
Responden Perempuan Observasi awal ....................................... 109
Lampiran 28. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang
dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul
Responden Perempuan Observasi I ............................................. 112
Lampiran 29. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang
dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul
Responden Perempuan Observasi II ............................................ 115
Lampiran 30. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang
dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul
Responden Perempuan Observasi III ........................................... 118
Lampiran 31. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang
dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul
Responden Laki-laki Observasi awal ........................................... 121
Lampiran 32. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang
dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul
xxii
Responden Laki-laki Observasi I ................................................. 124
Lampiran 33. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang
dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul
Responden Laki-laki Observasi II ............................................... 127
Lampiran 34. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang
dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul
Responden Laki-laki Observasi III .............................................. 130
Lampiran 35. Hasil Wawancara Responden ...................................................... 133
Lampiran 36. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III
Responden Edukasi Non Laboratorium ....................................... 153
Lampiran 37. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III
Responden Non Edukasi Laboratorium ....................................... 155
Lampiran 38. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III
Responden Edukasi Laboratorium ............................................... 157
Lampiran 39. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III
Responden Non Edukasi Non Laboratorium ............................... 159
Lampiran 40. Informed Consent Responden Edukasi Non Laboratorium ......... 161
Lampiran 41. Informed Consent Responden Edukasi Laboratorium ................ 162
Lampiran 42. Informed Consent Responden Non Edukasi
Non Laboratorium ........................................................................ 163
Lampiran 43. Informed Consent Responden Non Edukasi Laboratorium ......... 164
Lampiran 44. Leaflet Penelitian .......................................................................... 165
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Menurut National Cholesterol Education Program Expert Panel on
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults, Adults
Treatment Panel III (NCEP ATP III) tahun 2001, sindrom metabolik adalah
sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non lipid yang merupakan faktor
resiko penyakit jantung koroner, yang terdiri atas kegemukan sentral,
dislipidemia, hipertensi, dan glukosa plasma yang abnormal.
Sindrom metabolik dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang
berkaitan dengan penyakit kardiovaskuler. Seiring dengan perubahan pola hidup
masyarakat, angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler di Indonesia
mengalami peningkatan yang signifikan. Pola hidup tidak sehat akan
menyebabkan kegemukan yang mengarah pada kondisi sindroma metabolik dan
selanjutnya akan menimbulkan penyakit jantung koroner, stroke, diabetes mellitus
dan sebagainya.
Di Indonesia, adanya peningkatan gaya hidup mewah dengan konsumsi
makanan tinggi gula dan lemak semakin meningkatkan kejadian obesitas yang
menjadi salah satu gejala sindrom metabolik. Penelitian yang dilakukan oleh
Indonesian Society for Study of Obesity (ISSO) pada tahun 2004, di Indonesia
menunjukkan jumlah pria yang tergolong obesitas yaitu sebesar 9,16% dan pada
wanita sebesar 11,02% (Anonim, 2007c).
2
Suatu penelitian di Makassar pada tahun 2002 yang memeriksa
pengunjung klinik untuk pemeriksaan kesehatan rutin ditemukan prevalensi
sindroma metabolik sebesar 35,6%, jumlah pada wanita lebih banyak
dibandingkan pria yaitu masing-masing sebesar 42,3% dan 29,8% (Anonim,
2007c).
Farmasis, sebagai salah satu tenaga kesehatan, mempunyai peran yang
cukup penting dalam mengubah perilaku pasien dengan mempromosikan
kesehatan melalui konseling pada pasien. Peran seorang farmasis adalah
memberikan pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi). Dengan
informasi-informasi yang diberikan oleh farmasis, pasien dapat menjadi
berperilaku lebih sehat dibandingkan sebelumnya, sehingga diharapkan tingkat
kesehatan pasien menjadi lebih baik.
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Krodan karena berdasarkan data
puskesmas pada periode Juli-Desember 2007, diketahui angka kejadian stroke dan
penyakit degeneratif di Dusun Krodan tinggi, sebanyak 12 orang dari 63 orang
(19,05%) masyarakat dusun ini mengalami penyakit degeneratif yang
kemungkinan dapat mengarah ke sindrom metabolik. Pemberian edukasi pada
penelitian ini diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler khususnya
yang terkait dengan kadar kolesterol total. Dengan meningkatnya pengetahuan
masyarakat diharapkan dapat mengubah perilaku sehubungan dengan
pandangannya terhadap sindrom metabolik. Masyarakat akan lebih
3
memperhatikan kesehatannya dan meningkatkan kesadarannya akan bahaya
sindrom metabolik, serta menciptakan pola hidup sehat.
Penelitian ini merupakan penelitian tahap II, sebelumnya telah dilakukan
penelitian serupa, yaitu pada tahap I. Pada tahap I lama waktu edukasi, yaitu 3
bulan, sedangkan pada tahap II ini lama edukasinya adalah 4 bulan (dengan
frekuensi 4 kali dalam 4 bulan dengan jarak antara edukasi satu dengan edukasi
berikutnya yaitu 1 bulan). Diharapkan dengan diperpanjangnya lama edukasi akan
semakin meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait dengan sindrom
metabolik, mengingat juga bahwa sindrom metabolik ini terkait dengan penyakit
kronik dan edukasi yang diberikan ini berhubungan dengan perubahan perilaku
pada responden sehingga diharapkan dengan diperpanjangnya lama edukasi ini
dapat lebih efektif dalam memantau dan mendampingi para responden.
1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitan ini sebagai berikut:
a. Seperti apakah profil subyek secara keseluruhan, meliputi Indeks Massa
Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul,
tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total?
b. Adakah pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik
terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta ?
c. Seperti apakah profil kadar kolesterol total sesudah pemberian edukasi pada
tahap II?
4
2. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu “Pengaruh Pemberian
Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun
Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar Kolesterol Total)”
dengan lama masa penelitian 3 bulan (Dewi, 2008).
Penelitian ini merupakan lanjutan penelitian sebelumnya dengan
menggunakan metode kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian
edukasi (informasi) tentang Sindrom Metabolik berupa leaflet, selain itu
dilakukan juga wawancara terstruktur dengan masyarakat.
Perbedaan penelitian ini dibandingkan penelitian tahap I terletak pada
lamanya penelitian yang lebih panjang ( kurang lebih selama 6 bulan).
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran atau referensi
dan pengetahuan tentang pemberian edukasi sindrom metabolik khususnya yang
terkait dengan kadar kolesterol total pada masyarakat di Dusun Krodan,
Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta.
b. Manfaat praktis
Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pihak-
pihak terkait dalam menangani masalah sindrom metabolik terkait dengan kadar
kolesterol total dan dapat memberikan informasi tentang sindrom metabolik
sehingga diharapkan dapat mencegah dan menekan jumlah penderita sindrom
metabolik.
5
B.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi
tahap II tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun
Krodan, Sleman, Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui profil subyek secara keseluruhan terkait sindrom metabolik
meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar
pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar
kolesterol total.
b. Mengetahui pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik
terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta yang
dilihat berdasarkan nilai kuisionernya.
c. Mengetahui profil kadar kolesterol total sesudah pemberian edukasi tahap II.
6
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Sindrom Metabolik
1. Definisi
Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik
yang berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler
artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia
atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma,
keadaan protrombotik, dan proinflamasi (Semiardji, 2004).
Gambar 1. Seseorang yang Beresiko Terkena Sindrom Metabolik (Obesitas Sentral / Apple Shape)
(Anonim, 2007b)
7
2. Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik
Saat ini ada 2 kriteria diagnosis sindrom metabolik yang banyak
digunakan, yaitu kriteria WHO tahun 1998 dan NCEP ATP III tahun 2001.
Diantara kedua kriteria tersebut, NCEP ATP III lebih mudah diterapkan di klinik
karena menggunakan parameter yang mudah diperiksa oleh dokter. Kriteria
diagnosis sindrom metabolik WHO lebih menekankan adanya toleransi glukosa
dan resistensi insulin (Ardiansjah dan Adam, 2004).
Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO Tahun 1998
Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III Tahun 2001
(Ardiansjah dan Adam, 2004).
Toleransi glukosa terganggu atau diabetes melitus dan/atau resistensi insulin dengan dua/atau lebih keadaan berikut: Tekanan darah meningkat ≥ 160/90 mmHg Trigliserida plasma meningkat ≥ 150 mg/dl Dan/atau Kolesterol high density lipoprotein rendah Pria Wanita
< 35 mg/dl < 39 mg/dl
Obesitas sentral Pria ratio lingkar pinggang-pinggul Wanita ratio lingkar pinggang-pinggul
> 0,9 > 0,85
Indeks Massa Tubuh > 30 kg/m2
Mikroalbuminuria rerata ekskresi albumin urin Ratio albumin : kreatinin
> 20 g/menit ≥ 30 mg/gr
Diagnosis sindrom metabolik ditegakkan bila didapatkan 3 atau lebih faktor resiko tersebut dibawah ini: Obesitas abnormal (lingkar pinggang): Pria Wanita
> 90 cm > 80 cm
Trigliserida ≥ 150 mg/dl Kolesterol HDL: Pria Wanita
< 40 mg/dl < 50 mg/dl
Tekanan Darah ≥ 130 / ≥85 mmHg Glukosa plasma puasa ≥ 110 mg/dl
8
3. Patogenesis Sindrom Metabolik
Menurut Adult Treatment Panel III (ATP III), penyakit kardiovaskular
merupakan outcome primer dari sindrom metabolik. Ada enam komponen
sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular menurut
ATP III, yaitu sebagai berikut ini.
a. Obesitas abdominal, yang dapat dilihat dengan meningkatnya ukuran lingkar
pinggang.
b. Dislipidemia aterogenik, yang manifestasinya berupa peningkatan trigliserida
dan rendahnya konsentrasi HDL pada analisis lipoprotein rutin.
c. Meningkatnya tekanan darah, yang dihubungkan dengan obesitas dan
umumnya terjadi pada orang yang mengalami resistensi insulin.
d. Resistensi insulin dengan atau tanpa intoleransi glukosa, yang terutama terjadi
pada orang dengan sindrom metabolik.
e. Stadium proinflamasi, yang secara klinis dapat diperhatikan dengan adanya
peningkatan C-reactive protein (CRP). Salah satu penyebabnya adalah
obesitas, karena kelebihan jaringan adiposa akan mendatangkan sitokin
inflamatori yang akan menyebabkan meningkatnya level CRP.
f. Stadium protrombotik, yang dikarakteristikkan dengan peningkatan plasma
plasminogen activator inhibitor (PAI)-1 dan fibrinogen, juga dihubungkan
dengan sindrom metabolik. Fibrinogen, suatu fase akut reaktan seperti CRP,
mengalami peningkatan sebagai respon terhadap tingginya stadium sitokin.
(Scott, Bryan, James, Sidney, Claude, 2004).
9
4. Faktor Risiko
Lima kondisi dibawah ini terdaftar sebagai faktor risiko metabolik
gangguan jantung. Sindrom metabolik didiagnosis ketika seseorang mempunyai
minimal tiga faktor risiko gangguan jantung dibawah ini:
a. Ukuran pinggang yang lebar. Hal ini disebut dengan kegemukan perut atau
mempunyai perut bulat seperti apel (“having an apple shape”). Kelebihan
lemak pada area perut sangat berisiko mengalami gangguan jantung
dibandingkan dengan kelebihan lemak pada bagian tubuh lain, seperti pada
pinggul.
b. Tingginya tingkat kadar trigliserida di dalam darah. Trigliserida merupakan
jenis lemak yang ada di dalam darah.
c. Rendahnya HDL kolesterol di dalam darah. HDL adalah kolesterol yang
“baik” dipertimbangkan karena rendahnya HDL kolesterol dapat
menyebabkan gangguan jantung.
d. Tingginya tekanan darah. Tekanan darah diketahui dengan adanya dua angka,
biasanya ditulis satu di atas dan satunya di bawah, contoh 120/80 mmHg.
Nomor yang di atas menunjukkan tekanan darah sistolik, yang
menggambarkan tekanan aliran darah ketika jantung kontraksi. Nomor yang di
bawah menunjukkan tekanan darah diastolik yang menggambarkan tekanan
aliran darah ketika jantung relaksasi.
e. Tingginya kadar gula (glukosa) puasa. Tingginya kadar gula dapat menjadi
peringatan terkena diabetes.
(Anonim, 2007a)
10
5. Penatalaksanaan Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik terdiri atas dua komponen utama, yaitu obesitas sentral
dan beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner baik berupa kelainana lipid
maupun non lipid. Oleh karena itu, NCEP membagi penatalaksanaan tersebut
yang ditujukan pada penyebab utama sindrom metabolik (yaitu menurunkan berat
badan dan meningkatkan aktivitas tubuh) dan terapi yang ditujukan kepada faktor
risiko lipid dan non lipid yang didapatkan pada penderita. Walaupun obesitas
merupakan masalah utama pada sindrom metabolik, sesuai kesepakatan NCEP
ATP III, dalam penatalaksanaan sindrom metabolik tetap harus didahulukan
mencapai sasaran kolesterol LDL yang diinginkan sesuai jumlah faktor risiko
yang ditemukan pada penderita.
Penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas fisik pada penderita
obesitas penting karena terbukti dapat memperbaiki profil lipid serum, yaitu
menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, meningkatkan kadar kolesterol
HDL, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar glukosa plasma, dan
memperbaiki keadaan resistensi insulin. Sasaran yang ingin dicapai penderita
obesitas adalah menurunkan berat badan sekitar 5-10% dari berat badan awal,
terbukti faktor risiko penyakit jantung koroner dapat dikurangi (Adam, Adam,
Ardiansjah, 2004).
Jangka waktu untuk melakukan hal ini adalah 6 bulan. Setelah 6 bulan,
biasanya penurunan berat badan menurun dan berat badan akan tetap berada di
garis datar karena rendahnya atau berkurangnya penggunaan energi tubuh pada
berat badan yang lebih rendah. Tahap selanjutnya adalah usaha untuk menjaga
11
kestabilan penurunan berat badan yang sudah dicapai sehingga tidak terjadi
kenaikan berat badan kembali. Apabila hal ini tercapai, usaha untuk menurunkan
berat badan lebih lanjut dapat dilakukan berdasarkan indikasi dan kebutuhan
penderita (Ridjab, Ridwan, Judio, dan Hermansjah, 2006).
Beberapa studi menekankan bahwa untuk mengontrol berbagai faktor
risiko kardiovaskular dibutuhkan usaha yang intensif. Dalam mewujudkan usaha
tersebut, National Clinical Guidelines menyarankan pengurangan gaya hidup
yang berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Saran tersebut yaitu “Therapeutic
Lifestyle Change” atau “TLC” yang terdiri dari olahraga dan latihan bersama
pakar nutrisi dan berhenti merokok (Anonim, 2005b).
Tabel III. Panduan Praktis Pola Hidup Bagi Penderita Sindrom Metabolik
HINDARI makanan berkadar gula yang tinggi merokok
KURANGI
berat badan (dengan berolahraga sedang (jogging) selama 30 menit setiap hari) makanan yang berlemak, khususnya yang berlemak jenuh seperti daging merah dan mentega, atau makanan penuh lemak lainnya konsumsi alkohol konsumsi total karbohidrat dengan mengganti karbohidrat murni (roti putih, kentang, pasta) dengan kacang polong, padi-padian, dan lemak tak jenuh tunggal (kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun) dan mengganti minuman soda dan jus dengan air, dan minuman diet konsumsi garam dapur sampai kurang dari 2,4 gram per hari dengan banyak menggunakan rempah-rempah dalam masakan
KONSUMSI asam lemak omega 3 dengan memakan ikan 1 kali seminggu Perbanyak makan serat (30 gram per hari), buah-buahan, serta makanan berkadar gula rendah
(Santoso, Ndraha, Jeffry, dan Gunarso, 2004).
12
B. Kolesterol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang ditemukan di setiap sel tubuh
kita. Ada dua cara dari mana tubuh kita mendapatkan kolesterol, yaitu dengan
cara dibuat di hati dan didapatkan dari asupan makanan. Hati adalah organ yang
membuat sebagian besar kolesterol dalam tubuh, dan hanya sebagian kecil yang
berasal dari makanan. Makanan yang kaya dengan kolesterol adalah produk susu,
daging berlemak, kuning telur dan makanan laut (terutama kerang). Kolesterol
berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari, antara lain membuat hormon
dan vitamin tertentu, memastikan sistem pencernaan bekerja dengan baik dengan
membentuk empedu. Selain berbagai fungsinya, kolesterol merupakan komponen
terbesar membran sel.
Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri di dalam tubuh karena tidak larut
dalam air. Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai bagian dari struktur yang
bernama lipoprotein. Ada berbagai jenis lipoprotein, tetapi dua jenis lipoprotein
yang perlu diperhatikan adalah Lipoprotein densitas rendah (Low Density
Lipoprotein, LDL) dan Lipoprotein berdensitas tinggi ( High Density Lipoprotein,
HDL).
Kolesterol LDL mengangkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi, ke
jaringan tubuh yang memerlukan. LDL merupakan transporter terbanyak di dalam
darah. Kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan
membawanya kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.
Kadar trigliserida dalam darah sering kali dikelompokkan bersama kadar
kolesterol. Trigliserida merupakan lemak yang terdapat pada daging, produk susu,
13
dan minyak goreng, serta merupakan sumber energi bagi tubuh. Trigliserida juga
ditemukan dalam simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati.
Seperti kolesterol, trigliserida merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah.
Kolesterol LDL, HDL, dan triglisrida disebut ”lipid darah” (Bull dan Morrell,
2007).
C. Dislipidemia
Dislipidemia yaitu kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai
dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi
lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,
kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL (Anonim, 2006b).
Semakin lama LDL akan menumpuk di bagian dalam dinding arteri yang
memasok organ tubuh dengan oksigen dan nutrisi, jika terdapat terlalu banyak
kolesterol LDL yang bersirkulasi dalam aliran darah. Penumpukan kolesterol LDL
ini dapat mempersempit dan menyumbat arteri melalui pembentukan arteroma.
Proses tersebut dinamakan arterosklerosis.
Berbeda dengan kolesterol LDL, koesterol HDL justru membawa
kelebihan kolesterol dari dinding arteri ke hati, dimana kolesterol akan
dikeluarkan dari tubuh sebagai empedu yang keluar melalui kotoran.
Trigliserida termasuk ”si jahat” yang juga perlu diwaspadai, kadar
trigliserida yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung
dan penyakit vaskular lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi, sering kali
memiliki kadar kolesterol total tinggi, kadar kolesterol LDL tinggi, dan kadar
14
kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai. Walaupun kadar
trigliserida yang tinggi membawa risiko tersendiri, namun risiko itu semakin
bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL yang rendah.
Kenaikan kadar kolesterol (terutama LDL teroksidasi) merusak endotelium
dini pada proses aterosklerosis dan dibawa oleh makrofag (sel busa) ke dalam inti
lipid dari plak yang telah terbentuk. Menurunkan kadar kolesterol-LDL dapat
mengurangi deposisi kolesterol menjadi plak aterosklerosis dan bisa membalikkan
proses ini. Sangat penting untuk menurunkan kadar kolesterol karena akan
menstabilkan plak, menurunkan risiko ruptur plak akut (Davey, 2006).
The National Cholesterol Education Program (NCEP) Adult Treatment
Panel III (ATP III) mempublikasikan laporan kesimpulan ketiga dan mendapatkan
rekomendasi untuk pengaturan hiperkolesterimia. Kadar kolesterol total di dalam
tubuh dapat diklasifikasikan sebagai berikut pada tabel IV.
Tabel IV. Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, dan HDL
Kolesterol total < 200 mg/dl Kadar yangdiinginkan 200 - 239 mg/dl Batas tinggi ≥ 240 mg/dl Tinggi
LDL kolesterol < 100 mg/dl Optimal 100 – 129 mg/dl Mendekati atau diatas optimal 130 – 159 mg/dl Batas tinggi 160 – 189 mg/dl Tinggi ≥ 190 mg/dl Sangat tinggi
HDL kolesterol < 40 mg/dl Rendah ≥ 60 mg/dl Tinggi
(Tarbelt, 2005).
15
D. Edukasi
Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan
dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi,
memberikan kesadaran, dan sebagainya melalui kegiatan yang disebut pendidikan
atau penyuluhan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Pendidikan kesehatan adalah
suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku
tersebut konduksif untuk kesehatan. Dengan perkataan lain pendidikan kesehatan
mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai
pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo,
2003).
E. Perilaku
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang
(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan
(Notoatmodjo, 2003).
Benyamin Bloom, seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku
manusia ke dalam 3 domain, ranah atau kawasan, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk
pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yaitu:
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi
16
melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, indera pendengaran,
indera penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).
2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap
stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang
bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb, salah seorang ahli
psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan
merupakan reaksi terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap
obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek.
3. Praktik atau Tindakan
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian
mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut praktik kesehatan
atau dapat dikatakan perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2003).
17
F. Landasan Teori
Perilaku manusia merupakan hasil segala macam pengalaman serta
interaksi manusia yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Dengan kata lain, perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang individu
terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Sarwono,
1997). Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organisme)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan (kognitif)
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(Notoatmojo, 2003). Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup
dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup (Notoatmojo, 2003).
Pemberian edukasi adalah pemberian informasi tertulis tentang sindrom
metabolik dengan media berupa leaflet dan wawancara terstruktur kepada
responden. Pemberian edukasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap
seseorang terhadap sesuatu yang baru bagi orang tersebut atau memperjelas
sesuatu yang telah diketahui. Dengan berubahnya tingkat pengetahuan dan sikap
seseorang akan mempengaruhi tingkah laku atau tindakan seseorang terhadap
sesuatu hal agar menjadi lebih baik atau hal yang lebih positif.
18
Pemberian edukasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan responden
tentang sindrom metabolik. Bertambahnya pengetahuan responden tentang
sindrom metabolik, akan mempengaruhi perubahan sikap dan tindakannya
sehingga diharapkan munculnya kesadaran dari diri responden untuk mencegah
sindrom metabolik dan mengusahakan kualitas hidup yang lebih baik. Perubahan
perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) dapat digambarkan dari hasil jawaban
kuisioner serta penurunan nilai kadar kolesterol totalnya.
G. Hipotesis
Pemberian edukasi atau informasi tentang sindrom metabolik akan
mempengaruhi responden dengan meningkatkan nilai kuisioner dan meningkatkan
kualitas hidup untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik khususnya untuk
parameter kadar kolesterol total.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu (kuasi) dengan
rancangan penelitian yang digunakan adalah non-randomized pretest-postest
control group design dan deskriptif evaluatif. Rancangan penelitian deskriptif
evaluatif digunakan untuk menggambarkan profil responden secara keseluruhan
yang terkait sindrom metabolik meliputi meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT),
lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula
darah puasa, dan kadar kolesterol total (Pratiknya, 2007).
Penelitian eksperimental berarti adanya intervensi peneliti terhadap
responden penelitian. Istilah intervensi yang dimaksudkan di sini adalah setiap
tindakan terhadap responden penelitian, dengan adanya tindakan tersebut akan
menimbulkan efek, dan efek inilah yang kemudian dipelajari. Tindakan yang
dimaksudkan di sini adalah pemberian edukasi tentang sindrom metabolik,
sehingga akan menimbulkan efek yang dapat berupa perubahan perilaku
(Pratiknya, 2007).
Penelitian eksperimental semu di sini maksudnya adalah pengelompokan
subyek yang dilakukan tidak menggunakan teknik random. Rancangan non-
randomized pretest-postest control group design yaitu dengan melakukan
pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada subyek, serta
pembagian subyek dalam kelompok tidak dilakukan secara random.
20
0>............(X1).............01>————— (X2)—————02
0>............( - )..............01>————— ( - )—————02
Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian Non- Randomized Pretest-Postest Control Group Design
(Tahap II) Keterangan:
01 = Observasi I
..... = Garis kegiatan kelompok sebelumnya
0 = Observasi awal
02 = Observasi III
(X1&2) = Perlakuan/edukasi
( - ) = non edukasi
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
a. Pemberian edukasi (informasi) tentang Sindrom Metabolik kepada masyarakat
di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta.
2. Variabel tergantung
a. Perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat tentang Sindrom
Metabolik).
C. Definisi Operasional
1. Masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta adalah mereka yang
tinggal dan atau bekerja di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta baik laki-laki
maupun perempuan yang memiliki kriteria inklusi sesuai dengan penelitian
ini.
21
2. Profil subyek pada penelitian ini meliputi Indeks Massa Tubuh ( IMT), lingkar
pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah
puasa, dan kadar kolesterol total .
3. Edukasi adalah pemberian informasi tertulis atau lisan tentang sindrom
metabolik dengan media berupa leaflet subyek penelitian.
4 Kadar kolesterol yang diteliti dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol total
terkait dengan keterbatasan biaya penelitian.
5 Perilaku adalah semua aktivitas dari masyarakat yang merupakan respon dari
adanya stimulus dari luar yang akan berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap,
dan tindakan dari setiap orang.
6. Observasi pada penelitian ini ( tahap I sampai dengan tahap II) dilakukan 4 X
yaitu observasi awal, observasi I, observasi II, dan observasi III sedangkan
pengambilan darah untuk pengukuran kadar gula darah puasa dan kadar
kolesterol total hanya dilakukan 3 X yaitu pada observasi awal, observasi I,
dan observasi III. Pada observasi II hanya dilakukan pengukuran Indeks
Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar
pinggul, dan tekanan darah dikarenakan keterbatasan biaya.
7. Profil kadar kolesterol total sebelum dan sesudah edukasi merupakan selisih
antara kadar kolesterol total pada saat observasi awal, observasi I, serta
observasi III.
8. Standar sindrom metabolik yang dipergunakan dalam penelitian ini
merupakan gabungan antara NCEP ATP III tahun 2001 dan WHO 1998,
kriterianya dapat dilihat pada tabel IV.
22
Tabel V . Kriteria Sindrom Metabolik dalam Penelitian
No. Kriteria sindrom metabolik gabungan antara kriteria NCEP ATP III tahun 2001 dan kriteria WHO 1998
1. Lingkar pinggang Wanita Pria
≥ 80 cm ≥ 90 cm
2. IMT (Indeks Massa Tubuh) ≥ 23
3. Tekanan darah > 130/80
4. Kolesterol total > 200 mg/dL
5. Kadar gula puasa < 100 mg/dL
6. Obesitas sentral Pria ratio lingkar pinggang-pinggul Wanita ratio lingkar pinggang-panggul
> 0,9 > 0,85
D. Subyek Penelitian
Subyek pada penelitian tahap I adalah sebanyak 80 masyarakat yang
memenuhi kriteria inklusi yaitu antara lain tinggal dan atau bekerja di Dusun
Krodan, Sleman, Yogyakarta baik laki-laki maupun perempuan, berusia 40 ± 5
tahun, memiliki BMI ≥ 23, tidak sedang menjalani terapi farmakologi terkait
sindrom metabolik dan telah menjadi responden pada penelitian tahap I termasuk
juga yang memiliki faktor resiko, serta bersedia untuk diajak bekerjasama dalam
penelitian ini dengan terlebih dahulu menyetujui surat perjanjian bekerjasama
selama 6 bulan dengan mengisi informed consent.
Nilai BMI yang digunakan adalah =23 kg/m2, karena menurut klasifikasi
berat badan yang diusulkan berdasarkan BMI untuk penduduk dewasa Asia
nilai=23kg/m2 termasuk dalam kategori overweight. Nilai BMI didapat dari berat
badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam meter persegi (m2).
23
Subyek pada penelitian ini disebut responden.
Kriteria eksklusinya antara lain sedang menjalani terapi farmakologi
terkait sindrom metabolik, responden di tengah penelitian hamil, tidak bersedia
mengikuti penelitian sampai selesai, serta tidak tinggal dan atau tidak bekerja di
Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta. Subyek pada penelitian ini dikelompokkan
menjadi 2, kelompok yang diberi edukasi dan kelompok yang tidak diberi
edukasi, kedua kelompok ini (edukasi dan non edukasi) masing-masing dibagi
lagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang dilakukan uji pengukuran gula
darah puasa dan kolesterol total oleh laboratorium Prodia® dan yang tidak.
Dari 80 responden, ternyata yang berhasil mengikuti penelitian sampai
selesai tahap observasi I adalah sebanyak 78 responden, sedangkan yang berhasil
mengikuti sampai selesai pada tahap observasi III yaitu sebanyak 66 responden,
pengurangan jumlah responden ini terjadi dikarenakan ada beberapa responden
yang tidak bisa melanjutkan penelitian dikarenakan mendapat terapi farmakologi
terkait sindrom metabolik, ada yang pindah tempat tinggal, ada pula yang tidak
bersedia lagi menjadi reponden pada penelitian tahap II ini. Di bawah ini
ditampilkan mengenai pembagian responden pada penelitian ini:
24
Gambar 3. Skema Subyek penelitian
E. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Krodan, kecamatan Maguwoharjo,
Kabupaten Sleman,Yogyakarta. Dusun ini berada di dekat kampus III Universitas
Sanata Dharma. Dusun Krodan ini terbagi menjadi lima tempat, 14 RT, dan 6 RW
yaitu Krodan termasuk RW 03 dan RT 01 dan 02, Timbul Rejo termasuk RW 04
dan RT 03 dan 04, Paingan termasuk RW 06 dan RT 08 dan 09, serta Taman
Cemara yang terdiri dari RT 10,11,12,13,14.
80 RESPONDEN
41 RESPONDEN EDUKASI 21 LAB 20 NON LAB
36 RESPONDEN EDUKASI 18 LAB 18 NON LAB
30 RSPONDEN NON EDUKASI 14 LAB 16 NON LAB
40 RESPONDEN EDUKASI 20 LAB 20 NON LAB
38 RESPONDEN NON EDUKASI 18 LAB 20 NON LAB
39 RESPONDEN NON EDUKASI 19 LAB 20 NON LAB
9 RESPONDEN TIDAK DAPAT MELANJUTKAN
4 RESPONDEN TIDAK DAPAT MELANJUTKAN PENELITIAN
1 RESPONDEN TIDAK DAPAT MELANJUTKAN
OBSERVASI AWAL
OBSERVASI III
OBSERVASI I
1 RESPONDEN TIDAK DAPAT MELANJUTKAN
25
F. Ruang Lingkup
Penelitian yang berjudul: “Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang
Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan,
Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta” merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik
terhadap perilaku responden. Penelitian ini dilakukan secara berkelompok dengan
jumlah anggota sebanyak 4 orang dengan kajian yang berbeda-beda untuk diteliti.
Kajian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Indeks Massa Tubuh
(IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul, tekanan darah, kadar
gula darah puasa, dan kadar kolesterol total. Namun pada penelitian ini peneliti
lebih berfokus pada kadar kolesterol total. Di bawah ini ditampilkan mengenai
pembagian kajian yang digunakan pada penelitian tahap II ini:
Keterangan : * : Kajian yang diteliti oleh peneliti
Gambar 4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian Sindrom Metabolik
DAMPAK EDUKASI
Kajian Lingkar Pinggang IMT Rasio Lingkar Pinggang-
Kajian Tekanan Darah
Kajian Gula Darah Puasa
Kajian Kadar Kolesterol Total*
26
G. Teknik Sampling
Strategi pengambilan sampel (teknik sampling) penelitian ini adalah
secara non-randomized sampling (pengambilan sampel secara non-acak) dengan
jenis quota sampling dan purposive sampling. Quota sampling yaitu peneliti
terlebih dahulu menentukan jumlah responden yang akan mengikuti penelitian ini.
Dalam pengambilan sampel secara kuota, kita mengidentifikasikan kumpulan
karakteristik penting dari populasi dan kemudiaan memilih sampel yang
diinginkan secara non-acak .
Menurut Gay untuk penelitian korelasi minimal diperlukan 30 subyek,dan
pada penelitian ini telah memenuhi persyaratan, pada observasi awal yang diberi
edukasi 40 responden dan yang tidak diberi edukasi 40 responden juga, sedangkan
pada akhir observasi (observasi III) yang diberi edukasi sebanyak 36 dan non
edukasi 30 orang. Kelebihan subyek pada masing-masing perlakuan dimaksudkan
sebagai cadangan, misalnya bila subyek ternyata tidak bersedia untuk bekerja
sama. Proporsi subyek pada masing-masing kelompok diusahakan sama atau
hampir sama (cit., Sevilla, dkk, 1993).
Purposive sampling yaitu merupakan teknik sampling yang digunakan
peneliti karena mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam
pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.
Pertimbangan lain dalam purposive sampling ini yaitu adalah masalah lokasi atau
tempat responden yang akan diteliti lebih mudah dikunjungi dan efisiensi waktu
penelitian (Ridwan, 2008).
27
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner, leaflet,
mengenai Sindrom Metabolik, dan panduan wawancara terstruktur. Pemeriksaan
fisik menggunakan timbangan Camry ®, alat pengukur tinggi badan Stature Meter
@M ®, meteran Butterfly ®, sphygmomanometer mercurial Nova®, dan alat
pengukur kadar kolesterol serta kadar gula darah dengan merk Hitachi ®.
I. Tata Cara Penelitian
1. Analisis Situasi
Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai
kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian lanjutan tahap II ini, dan melihat
keseharian subyek sebelum dilakukan penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan
persiapan penelitian dengan permohonan izin pada Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan
BAPPEDA Sleman Yogyakarta.
2. Pembuatan Kuesioner
a. Pembuatan Kuesioner
Pembuatan kuisioner berdasarkan tujuan penelitian, perumusan masalah,
dan definisi operasional. Dalam pembuatan kuisioner ada beberapa item yang
disusun berkelompok terkait dengan variabel penelitian yang ingin diketahui
meliputi pengetahuan, sikap, tindakan. Dalam penelitian ini, pembuatan kuisioner
dilakukan oleh kelompok peneliti sebelumnya dengan melakukan konsultasi
dengan dosen pembimbing dan salah satu dosen Psikologi.
28
Jumlah pertanyaan yang terdapat didalam kuisioner sebanyak 38 item,
jenis pertanyaannya adalah pertanyaan yang bersifat obyektif dengan 4 peringkat
jawaban antara lain : sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak
setuju (STS). Disusun demikian karena dalam penelitian ini menggunakan skala
pengukuran ordinal agar dapat mengetahui pemahaman perilaku responden secara
lebih mendalam terkait variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap
sindrom metabolik. Untuk distribusi variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan
dapat dilihat lebih jelas pada tabel dibawah ini.
Tabel VI. Distribusi Pertanyaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan yang
Terdapat Dalam Kuisioner
Pengetahuan F 3, 4, 7, 11, 12, 15, 21, 24, 25, 6, 30, 37 NF 20, 30
Sikap F 1, 2, 6, 8, 13, 32, 28, NF 5, 10, 16, 19, 27, 38
Tindakan F 9, 14, 17, 18, 22, 33, 34, 36 NF 23, 29, 31
Untuk satu pertanyaan hanya ada satu satu jawaban benar, per item skor
yang diberikan untuk jawaban sangat setuju adalah 4, setuju diberi skor 3, tidak
setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju hanya mendapat skor 1. Hal tersebut
berlaku untuk jenis item yang favourable. Sedangkan untuk jenis item non
favourable berlaku hal yang sebaliknya yaitu skor 4 untuk jawaban sangat tidak
setuju, skor 3 untuk tidak setuju, skor 2 untuk jawaban setuju, dan jawaban sangat
setuju mendapat skor 1. Dari 38 item pertanyaan, sebanyak 27 item termasuk jenis
favourable dan 11 item termasuk jenis non favourable.
29
b. Uji coba kuesioner
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner dilakukan uji coba terlebih
dahulu, supaya pertanyaan yang diajukan pada kuesioner dapat dipahami oleh
responden. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal,
maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Uji
coba kuesioner meliputi uji validitas dan uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh
tim peneliti pada tahap I. Responden untuk uji coba adalah yang memiliki
karakteristik hampir sama dengan responden untuk penelitian (Notoatmodjo,
2003).
c. Uji Validitas
Setelah kuisioner disusun kemudian diuji validitasnya.. Pengujian validitas
ini penting dilakukan untuk memenuhi syarat ketepatukuran. Valid disini
maksudnya berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur.
d. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya, yaitu
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali
terhadap responden yang sama (Azwar, 2000). Uji reliabilitas dalam penelitian ini
telah dilakukan oleh kelompok penelitian sebelumnya.
Dilakukan dengan cara mengujikan kuisioner pada responden yang sama
saat uji coba kuisioner sebanyak 20 orang. Uji reliabilitas dalam penelitian
ditinjau dari segi pemahaman bahasa kuisioner apakah mudah dimengerti oleh
responden atau sulit dipahami oleh responden.
30
Pembuatan kuesioner, uji coba kuesioner, uji validitas, dan uji reliabilitas
kuisioner telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya (peneliti tahap I). Lembar
kuisioner yang digunakan pada penelitian tahap II ini sama dengan lembar
kuisioner yang digunakan pada penelitian tahap I.
3. Pembuatan Informasi Tertulis atau Leaflet
Leaflet berfungsi sebagai media pemberian edukasi tentang sindrom
metabolik pada masyarakat. Berisi tentang hal-hal yang terkait dengan sindrom
metabolik. Dibuat semenarik mungkin, jelas, singkat dan lengkap dengan bahasa
sesimpel mungkin agar mudah dipahami oleh responden.
Leaflet pada penelitian ini dibuat dengan 4 seri edukasi dengan urutan
edukasi sebagai berikut: pola makan, olahraga, cek kesehatan rutin (general
medical check up), dan review dari seluruh edukasi yang telah dilakukan
sebelumnya.
4. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner ditujukan kepada responden yaitu masyarakat, dengan
melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu. Kuesioner diberikan sebelum
dan sesudah pemberian edukasi oleh peneliti pada tahap I, dan kemudian pada
tahap II ini kuesioner diberikan lagi setelah edukasi tahap II selesai.
5. Pemberian Edukasi/Informasi
Dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang sindrom metabolik
yang berupa leaflet atau informasi tertulis. Diberikan secara berulang untuk
mengingatkan responden. Lamanya penelitian tahap II ini selama kurang lebih 6
bulan, dengan 2 bulan tanpa pemberian edukasi kemudian pemberian edukasi
31
dilakukan selama kurang lebih 4 bulan (dengan frekuensi sebulan sekali). Materi
edukasi yang diberikan berbeda-beda tiap pertemuan, dilakukan dengan cara door
to door, dan dengan 4 seri materi edukasi yaitu bulan pertama tentang pola makan,
bulan kedua tentang olahraga, bulan ketiga tentang cek kesehatan rutin (general
medical check up), dan bulan keempat review dari kesuluruhan materi.
6. Wawancara Terstruktur
Dilakukan dengan bantuan kerangka atau garis-garis besar yang
dibutuhkan dan berkaitan dengan permasalahan, melalui pembicaraan informal
dan pembicaraan yang dikaitkan dengan permasalahan.
7. Pengukuran Kadar Kolesterol Total
Pengukuran kolesterol dilakukan dengan mengambil spesimen darah
subyek, sebanyak kurang lebih 2 ml yang dilakukan oleh petugas dari
laboratorium klinik, kemudian di uji di laboratorium klinik pada saat sesudah
pemberian edukasi, kepada 40 orang subyek uji.
8. Pengolahan Data
Dilakukan dengan cara kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun data dan
menggolongkannya dalam kategori-kategori. Setelah itu dilakukan interpretasi.
9. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan membandingkan
hasil data yang diperoleh pada pemberian perlakuan tahap 2 (observasi III)
dengan data sebelum pemberian perlakukan (observasi awal) dan data sesudah
pemberian perlakuan (observasi I) kelompok peneliti sebelumnya. Analisis
32
statistik menggunakan statistik yang sesuai, yaitu menggunakan Uji Mann
Whitney dengan taraf kepercayaan 90%.
Langkah pertama sebelum dilakukan analisis statistik yaitu perlu
dilakukan uji normalitas pada data yang ada sehingga dapat dilihat distribusi
sebaran data. Distribusi data dikatakan normal bila nilai probabilitas (Asymp. Asg)
lebih besar dari 0,1 selanjutnya dapat dilakukan analisis statistik yang sesuai,
sebenarnya dalam penelitian ini sebaran data yang didapatkan normal dan
seharusnya digunakan uji Independent Samples T-Test untuk analisa statistiknya,
namun kemudian dalam penelitian ini digunakan uji Mann-Whitney, karena
adanya keterkaitan data dalam 4 kajian yang dilakukan secara terintegritas pada
penelitian yang berjudul“Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom
Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan, Maguwoharjo,
Sleman, Yogyakarta”. Uji statistika menggunakan Mann Whitney dengan cara
melihat nilai Asymp.Sig (2-tailed). Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > α maka Ho
diterima yang berarti berbeda tidak bermakna pada perilaku responden terkait
sindrom metabolik (Trihendradi, 2006).
Analisis dengan metode statistik deskriptif digunakan untuk melihat
persentase perubahan nilai kuisioner, perubahan kadar kolesterol total sebelum
dan sesudah pemberian edukasi tahap I. Analisis data dilakukan dengan
menghitung rata-rata selisih antara nilai observasi III dan observasi awal dan
selisih antara observasi III dan observasi I yang dicari dengan cara
menjumlahkan nilai selisih observasi III dan observasi awal kemudian hasilnya
33
dibagi dengan jumlah responden, serta menjumlahkan nilai selisih observasi III
dan observasi I kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah responden.
J. Kesulitan Penelitian
Kesulitan dalam penelitian ini adalah pada waktu pendekatan pada
responden, dan pemberian edukasi. Ada beberapa responden yang menolak untuk
diajak kerjasama pada tahap II ini beberapa dari mereka menyatakan diri enggan
diajak bekerjasama lagi menjadi responden pada penelitian tahap II ini. Ada pula
responden yang terlihat acuh tak acuh saat diberi edukasi serta sulitnya menemui
beberapa responden karena kesibukan dari responden tersebut. Selain itu pada
tahap pengambilan sampel darah, peneliti harus kehilangan data beberapa
responden karena masuk dalam kriteria eksklusi.
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden
. Profil responden di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta dalam penelitian
ini meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar
Pinggang-Lingkar Pinggul, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, dan Kadar
Kolesterol Total. Dalam penelitian ini terdapat 3 profil yang akan dibandingkan,
yaitu profil responden pada observasi awal, observasi I, dan observasi III
Tabel VII. Profil Pada Observasi Awal Responden Berdasarkan IMT,
Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total
Kriteria Edukasi Non edukasi
p n X ±SD n X ±SD IMT 66 27 ± 3,4 66 26,03 ± 3,7 0,107 rasio lingkar pinggang-
pinggul laki-laki 35 0,9± 0,03 35 0,9 ± 0,04 0,065
perempuan 31 0,9 ± 0,06 31 0,8 ± 0,05 0,645 Lingkar Pinggang
laki-laki 35 95,9 ± 7,2 35 88,9 ± 5,9 0,001 perempuan 31 96,3 ± 7,3 31 88,5± 10,8 0,104
Tekanan Darah
36
30
Sistolik 117,5 ± 11,4 116,4 ± 15,6 0,417
Diastolik 80,8± 12,04 81,7 ± 11,8 0,634 Kadar Gula Darah Puasa 18 100,3± 26,7 14 91,0 ± 10,8 0,458 Kadar Kolesterol Total 18 205,0±34,4 14 196,8±23,4 0,392
35
Tabel VIII. Profil Observasi I Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total
Tabel IX . Profil Observasi III Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar
Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total
Kriteria Edukasi Non edukasi
p n X ±SD n X ±SD IMT 66 26,7 ± 3,5 66 25,1 ± 4,1 0,017rasio lingkar pinggang-
pinggul laki-laki 35 0,9 ± 0,03 35 0,87± 0,05 0,002
perempuan 31 0,9 ± 0,06 31 0,87± 0,04 0,128Lingkar Pinggang
laki-laki 35 93,61 ± 7,10 35 85,8 ± 9,6 0,005perempuan 31 93,5± 9,3 31 87,4 ± 10,7 0,017
Tekanan Darah
36
30
Sistolik 122,6 ± 15,4 120,5 ± 18,5 0,406
Diastolik 80,4 ± 10,10 79,3 ± 9,0 0,602Gula Darah Puasa 18 108,1 ± 54,1 14 78,6 ± 6,6 0,01 Kadar Kolesterol Total 18 203,7±36,9 14 199,7±32,8 0,879
Edukasi Non edukasi
p n X ±SD n X ±SD IMT 66 27,2 ± 3,6 26,07 ± 4,16 0,065 rasio lingkar pinggang-
pinggul laki-laki 35 0,9± 0,04 35 0,9 ± 0,05 0,062
perempuan 31 0,9 ± 0,2 31 0,9 ± 0,05 0,459 Lingkar Pinggang
laki-laki 35 94,9 ± 7,2 35 88,1 ± 7,7 0,007 perempuan 31 92,2 ± 6,9 31 89,8 ± 9,9 0,237
Tekanan Darah
36
30
Sistolik 114,3 ± 12,4 119,80± 20,2 0,230
Diastolik 79,8 ± 9,02 80,0± 12,18 0,946 Gula Darah Puasa 18 95,3± 26.7 14 85.7 ± 5.9 0,553 Kadar Kolesterol Total 18 198.8±33.1 14 205.3±27.2 0,398
36
Keterangan : n = Jumlah Responden SD = Standar Deviasi X = Nilai rata-rata P = Nilai Signifikansi
Pada tabel di atas, bagian yang dipertebal menunjukkan fokus
permasalahan penelitian ini. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa responden
dikelompokkan menjadi kelompok edukasi dan kelompok non edukasi. Uji
statistika dilakukan untuk mengetahui adanya signifikansi nilai kriteria pada tiap
kelompok responden. Untuk profil pada observasi awal responden sebagian besar
diperoleh nilai signifikansi (p) > 0,1 ini berarti bahwa profil responden secara
keseluruhan berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi maupun non
edukasi kecuali pada 2 profil yaitu pada profil lingkar pinggang laki-laki dan rasio
lingkar pinggang pinggul laki-laki yang mempunyai nilai signifikansi (p) < 0,1
sehingga dapat dikatakan profil lingkar pinggang responden laki-laki dan rasio
lingkar pinggang pinggul laki-laki pada kedua kelompok perlakuan adalah
berbeda bermakna.
Profil pada observasi I tidak jauh berbeda dengan profil pada observasi
awal hanya saja pada profil observasi I ini menjadi 3 kriteria profil yang memiliki
nilai signifikansi p<0,1 yaitu memiliki perbedaan pada nilai IMT nya yang
memiliki nilai signifikansi p <0,1 (dimana pada profil observasi awal nilai IMT
menunjukkan signifikansi sebesar >0,1), yang berarti setelah adanya edukasi pada
tahap I memberikan pengaruh pada nilai IMT nya sehingga berbeda bermakna
antara kelompok edukasi dan non edukasi pada nilai IMT nya.
37
Jika dibandingkan dengan data pada profil responden observasi III
didapatkan peningkatan jumlah kriteria yang memiliki nilai signifikansi p<0,1,
yaitu terdapat 5 kriteria profil antara lain terdapat pada data untuk kriteria IMT ,
rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul untuk responden laki-laki, pengukuran
lingkar pinggang untuk perempuan dan laki-laki, serta pengukuran kadar gula
darah puasa. Hal ini berarti setelah adanya edukasi tahap II dapat memberikan
pengaruh pada responden dilihat dari profil akhir yang didapatkan ini, sehingga
hasilnya berbeda bermakna antara kelompok edukasi dan non edukasi pada 5
kriteria profil tersebut (yang memiliki nilai signifikansi p <0,1 ) sedangkan yang
menunjukkan nilai signifikansi (p) > 0,1 terdapat pada kriteria rasio lingkar
pinggang-lingkar pinggul untuk responden perempuan, pengukuran tekanan darah
dan kadar kolesterol total, hal ini berarti berbeda tidak bermakna antara kelompok
edukasi dan non edukasi.
Tabel X. Jumlah Faktor Risiko Observasi Awal Responden Edukasi dan Non edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non laboratorium
Faktor Risiko
Test Laboratorium Non laboratorium
Edukasi Non edukasi Edukasi Non edukasi < 2 faktor - 2 orang (14.3%) 1 orang (5.6%) 6 orang
(37.5%) ≥ 2 faktor 18 orang (100%) 12 orang (85,7%) 17 orang
(94.4%) 10 orang (62.5%)
38
Tabel XI. Jumlah Faktor Risiko Observasi I Responden Edukasi dan Non edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non laboratorium
Tabel XII. Jumlah Faktor Risiko Observasi III Responden Edukasi dan Non edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non laboratorium
Dari data yang diperoleh jumlah responden pada tahap observasi III yang
memiliki faktor risiko ≥ 2 faktor dengan jumlah terbanyak terdapat pada
kelompok edukasi yaitu sebanyak 34 responden (94,4%), untuk responden yang
memiliki faktor risiko < 2 faktor sebanyak 2 (5,6%). Sedangkan pada kelompok
non edukasi, yang memiliki faktor risiko ≥ 2 faktor sebanyak 21 responden (70%),
responden yang memiliki < 2 faktor sebanyak 9 (30%).
Faktor risiko merupakan petunjuk seberapa besar responden memiliki
risiko menderita sindrom metabolik serta risiko penyakit kardiovaskuler..
Jika dilihat dari data pada tahap observasi III jumlah untuk kelompok
edukasi tes laboratorium yang memiliki ≥ 2 faktor risiko mengalami kenaikan atau
jumlahnya kembali sama seperti tahap observasi awal setelah sebelumnya pada
Faktor Risiko
Test Laboratorium Non laboratorium
Edukasi Non edukasi Edukasi Non edukasi < 2 faktor 1orang ( 5.6%) 2 orang
(14.3%) 2 orang (11.1%) 6 orang (27.5%)
≥ 2 faktor 17 orang (94.4%) 12orang (85.7%)
16 orang (88.9%) 10 orang (62.5%)
Faktor Risiko
Test Laboratorium Non laboratorium
Edukasi Non edukasi Edukasi Non edukasi < 2 faktor - 2 orang
(14,3%) 2 orang (11,1%) 7 orang
(43,75%) ≥ 2 faktor 18 orang (100%) 12 orang
(85,7%) 16 orang (88,9%) 9 orang
(56,25%)
39
tahap observasi I terjadi pengurangan sebanyak 1 responden. Sedangkan untuk
kelompok edukasi non laboratorium jumlahnya masih tetap sama dengan tahap
observasi I , yaitu berkurang 1 responden dari tahap observasi awal. Kesamaan
data dari tahap observasi awal sampai tahap observasi III dapat ditemui pada
kelompok non edukasi tes laboratorium, untuk kelompok non edukasi non
laboratorium pada tahap observasi III ini mengalami pengurangan sebanyak 1
responden yang memiliki faktor risiko ≥ 2 faktor.
Dari data yang didapatkan di atas dapat dikatakan bahwa lamanya edukasi
yang diperpanjang ini tidak memberikan pengaruh dalam menurunkan faktor
resiko yang dimiliki responden, hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang
tidak bisa kita kendalikan dalam penelitian ini antara lain niat dari dalam diri
responden sendiri untuk memperbaiki pola hidupnya menjadi pola hidup yang
lebih sehat, sebagian responden (±20 responden) masih memiliki pola pikir atau
paradigma yang salah mengenai obesitas, bagi mereka selama mereka belum
pernah mengalami sakit yang kronik dan serius, mereka masih saja beranggapan
bahwa obesitas itu sehat dan sebagai salah satu parameter kemakmuran bagi
mereka, hal ini dapat diketahui ketika wawancara dengan responden dan ketika
pemberian edukasi berlangsung. Ada pula responden yang mengalami kendala-
kendala dalam mempraktekkan pola hidup yang lebih baik sesuai dengan yang
telah diedukasikan dikarenakan keterbatasan–keterbatasan yang mereka miliki,
antara lain keterbatasan waktu, yang banyak tersita untuk bekerja, sehingga
terkadang lupa untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat, serta keterbatasan
ekonomi sehingga untuk menerpakan pola makan yang sehat pun juga mengalami
40
kendala, terkadang mereka ada yang harus berpuasa dikarenakan ekonomi yang
sulit sehingga untuk memikirkan pola makan yang sehat pun sudah tidak mereka
anggap penting lagi, karena bagi mereka yang penting adalah bisa makan dalam
porsi banyak tanpa memperdulikan menu sehatnya.
B. Pengaruh Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku (Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan) Responden
Dalam penelitian ini nilai kuisioner digunakan sebagai alat ukur untuk
menilai perubahan perilaku pada responden. Nilai kuisioner diperoleh dengan
menghitung skor per item kemudian dicari rata-ratanya. Nilai rata-rata ini lalu
dilihat perbandingannya pada observasi awal, observasi I, dan observasi III.
Selain itu, nilai kuisioner dilihat pula dengan cara mencari selisih nilai
antara kuisioner yang dibagikan pada tahap observasi III dengan tahap observasi
awal dan kuisioner tahap observasi III dengan tahap observasi I. Kemudian selisih
nilai diuji statistik untuk mengetahui nilai signifikansi yang menunjukkan
perubahan perilaku dari 2 kelompok perlakuan.
Hasil yang didapat kemudian dianalisis secara statistik dengan
menggunakan uji statistika Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 90%.
Kemudian didapatkan nilai signifikansi (p) > 0,1 untuk kedua selisih nilai
kuisioner baik observasi III dengan observasi awal maupun observasi III dengan
observasi I. Hal tersebut menunjukkan bahwa berbeda tidak bermakna antara
kelompok edukasi dan non edukasi setelah pemberian edukasi, baik edukasi tahap
1 maupun tahap II. Berbeda tidak bermakna antara dua kelompok tersebut
disebabkan beberapa faktor yaitu: pengaruh kondisi psikologis responden pada
41
saat mengisi kuisioner dan responden merasa malas untuk mengisi lembar
kuisioner yang dianggap terlalu melelahkan karena harus berpikir dulu, hal
tersebut sempat dikeluhkan oleh responden sewaktu mengisi kuisioner tersebut.
Hasil yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai kuisioner observasi III
terhadap nilai kuisioner observasi awal dan observasi I didapatkan peningkatan
pada observasi III dibandingkan pada observasi I dan observasi awal. Untuk
kelompok edukasi, rata-rata nilai kuisioner pada observasi III sebesar 120,9; pada
observasi awal hanya sebesar 117,9 dan pada observasi I sebesar 120,7. Sehingga
terjadi peningkatan sebesar 0,2 dari observasi I, dan peningkatan sebesar 3,0 dari
observasi awal. Sebaliknya pada kelompok non edukasi menunjukkan penurunan
rata-rata nilai kuisioner yang pada observasi III ini hanya sebesar 114,2; observasi
I sebesar 115,8 dan observasi awal sebesar 115,4. Hasil yang lebih jelas dapat
dilihat pada gambar 5.
117,9
115,4
120,7
115,8
120,85
114,2
110
112
114
116
118
120
122
edukasi non edukasi
Kelompok Perlakuan
Nilai Rata-rata Kuisioner
observasi awal observasi I observasi III
Gambar 5. Nilai rata-rata kuisioner
42
Berdasarkan gambar 5 di atas maka apabila dibandingkan antara kelompok
edukasi dan non edukasi terdapat perbedaan perilaku yang dinilai dari kuisioner
yang diisi oleh responden, sehingga dapat dikatakan edukasi ini memberikan
pengaruh pada perilaku responden di Dusun Krodan dalam hal hidup sehat.
Perubahan perilaku responden yang meliputi pengetahuan, sikap, dan
tindakan juga dapat ditunjukkan dari distribusi pertanyaan yang ada didalam
kuisioner terkait pengetahuan, sikap, dan tindakan responden. Berdasarkan data
yang diperoleh, pada kelompok edukasi dan non edukasi terjadi sedikit perubahan
baik pengetahuan, sikap, dan tindakan responden terkait adanya edukasi tentang
sindrom metabolik.
Tabel XIII. Nilai Rata-rata Kuisioner terkait Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Saat Observasi Awal, Kedua, dan Akhir
Dari tabel di atas didapatkan perubahan pada perilaku responden dilihat
dari nilai pengetahuan, sikap, dan tindakan yang meningkat baik pada kelompok
edukasi maupun kelompok non edukasi, namun peningkatan lebih banyak terjadi
pada kelompok edukasi, hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari edukasi yang
diberikan pada responden baik edukasi yang 7 bulan, dimulai sejak observasi awal
Perlakuan
Pengetahuan Sikap Tindakan
Responden Edukasi
Responden Non
edukasi
Responden Edukasi
Responden Non
edukasi
Responden Edukasi
Responden Non
edukasi observasi awal
44,19 42,13 40,75 38,35 33,81 30,74
observasi I
44,36 42,29 41,22 38,35 34,14 31,52
observasi III 56.64 50.31 55.82 50.58 42.36 34.81
43
hingga observasi III ataupun edukasi yang hanya 4 bulan saja, dimulai dari
observasi I hingga observasi III.
Pada kelompok yang non edukasi tetap ada peningkatan perilaku yang
jauh lebih kecil dibandingkan peningkatan perilaku pada kelompok edukasi.
Peningkatan perilaku ini dikarenakan banyak faktor antara lain, karena pengaruh
tempat atau lokasi rumah yang berdekatan, misalnya ada responden yang
mendapat edukasi dan non edukasi letak rumahnya berdekatan, sehingga
responden yang mendapat edukasi memberikan informasi pada responden non
edukasi. Ada responden yang non edukasi menjadi rutin berolahraga yang
sebelumnya jarang berolahraga, dikarenakan responden mungkin mempelajari
leaflet yang diberikan pada responden edukasi tetangganya, kemudian
melaksanakannya.
Jika dilihat dari hasil kuisioner khususnya yang terkait dengan kadar
kolesterol total maka rata-rata responden mendapatkan skor 3 dalam menjawab
pertanyaan. Hal tersebut berarti bahwa perilaku responden secara keseluruhan
terkait dengan kolesterol cukup baik. Pada kuisioner, item soal yang terkait
dengan kadar kolesterol adalah item 2, 4, 6, 7, 9, 11, 17, 18, 20 ,21, dan 36.
Adanya beberapa pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah
responden memahami dan mengetahui tentang kadar kolesterol total yang menjadi
fokus penelitian ini, juga untuk mengetahui adakah usaha dari responden dalam
melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit yang berkaitan dengan kadar
kolesterol total yang akan terwujud di dalam sikap dan tindakan. Item no 2 dan 6
merupakan item yang terkait dengan sikap, item no 4,7,11,20,21 terkait dengan
44
pengetahuan, sedangkan item yang terkait dengan tindakan adalah item no 9,17,
18 ,36
Grafik Nilai Kuisioner Observasi III- Observasi Awal ( selisih 1 ) vs Nomor Soal terkait Kadar Kolesterol Total
-0,30-0,20-0,100,000,100,200,300,40
s2 s4 s6 s7 s9 s11 s17 s18 s20 s21 s36
Nomor Soal
Nilai Kuisioner
edukasi non edukasi
Gambar 6. Nilai kuisioner observasi III- observasi awal vs nomor soal terkait kadar kolesterol total
Grafik Nilai Kuisioner Observasi III- Observasi I ( selisih 2 ) vs Nomor Soal terkait Kadar Kolesterol Total
-0,20
0,00
0,20
s2 s4 s6 s7 s9 s11 s17 s18 s20 s21 s36
Nomor Soal
Nilai Kuisioner
edukasi non edukasi
Gambar 7. Nilai kuisioner observasi III- observasi I vs nomor soal terkait
kadar kolesterol total
Dari gambar di atas dapat dilihat selisih nilai kuisioner yang dapat
menggambarkan apakah terjadi perubahan perilaku pada responden secara
keseluruhan terkait dengan kadar kolesterol total, yang meliputi perubahan
pengetahuan, sikap, dan tindakan. Apabila diperoleh nilai selisih yang positif
menunjukkan adanya perubahan perilaku setelah edukasi dilakukan, namun jika
45
diperoleh nilai selisih yang negatif maka menunjukkan edukasi yang diberikan
tidak memberi pengaruh pada responden.
Berdasarkan gambar 6 dan 7 tersebut jika dibandingkan selisih nilai
kuisioner terkait kadar kolesterol total antara observasi III – observasi awal
dengan observasi III – observasi I pada responden edukasi, jumlah item soal yang
menunjukkan perubahan perilaku yang positif lebih banyak terdapat pada selisih
nilai kuisioner terkait kadar kolesterol total observasi III – observasi awal untuk
responden edukasi jika dibandingkan dengan responden non edukasi. Hal ini
dapat dilihat pada gambar 6 yang menunjukkan adanya 7 item soal pada
responden edukasi yang memiliki nilai positif yaitu pernyataan pada item soal no
2,6,9,17,20,21, dan 36. Sedangkan pada gambar 7, responden edukasi yang
memiliki nilai positif hanya pada 3 item soal saja, yaitu pernyataan pada item soal
no 6,9, dan 20. Jika dibandingkan pada gambar 6 responden edukasi memiliki
nilai positif lebih banyak dibandingkan dengan gambar 7, hal ini berarti edukasi
dengan waktu yang diperpanjang lebih memberi pengaruh terhadap perubahan
perilaku responden meliputi pengetahuan, sikap dan tindakannya jika
dibandingkan dengan edukasi yang hanya 4 bulan saja.
Pada kuisioner tersebut, distribusi pernyataan mengenai kadar kolesterol
total terkait dengan pengetahuan responden yaitu pada item no 4, 7, 11, 20 dan 21.
Jika dibandingkan antara gambar 6 dan gambar 7 secara keseluruhan jumlah item
soal pada gambar 6 yang terkait dengan pengetahuan responden edukasi mengenai
kadar kolesterol total, yang memiliki nilai positif berjumlah 2 item soal, yaitu
pada item soal no 20 dan 21 sedangkan pada gambar 7, item soal yang
46
menunjukkan nilai positif berjumlah 1 item soal saja, yaitu item soal no 20. Jadi
dapat dikatakan bahwa lamanya edukasi yang diperpanjang lebih dapat
memberikan pengaruh atas pengetahuan yang dimiliki responden edukasi
mengenai kadar kolesterol total.
Distribusi pernyataan pada kuisioner yang terkait dengan sikap
responden mengenai kadar kolesterol total terletak pada item no 2 dan 6. Jika
dilihat pada gambar 6 dan 7, jumlah item soal responden edukasi yang memiliki
nilai positif lebih banyak terdapat pada gambar 6 dibandingkan gambar 7, yaitu
sebanyak 2 item soal memiliki nilai positif (item soal no 2 dan 6). Sedangkan
pada gambar 7 responden edukasi kaitannya dengan sikap mengenai kadar
kolesterol total yang memiliki nilai positif hanya item no 6. Hal ini berarti bahwa
lamanya edukasi yang diperpanjang menjadi 7 bulan (gambar no 6) lebih memberi
pengaruh terhadap perilaku responden edukasi dalam hal sikap yang terkait
dengan kadar kolesterol total jika dibandingkan dengan lamanya edukasi yang
hanya 4 bulan (gambar 7).
Pernyataan dari kuisioner yang menunjukkan tindakan responden terkait
dengan kadar kolesterol total yaitu terdapat pada item soal no 9,17,18, dan 36.
Jika dibandingkan secara keseluruhan pada item-item soal tersebut (item soal no
9,17,18, dan 36) pada gambar 6 dan 7, maka didapatkan nilai positif pada
responden edukasi lebih banyak terdapat pada gambar 6 ( lama edukasi 7 bulan)
yaitu sebanyak 3 item soal yaitu item soal no 9,17, dan 36. Sedangkan pada
gambar 7, item soal yang menunjukkan nilai positif hanya terdapat pada item soal
no 9. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya edukasi 7 bulan lebih dapat
47
memberikan pengaruh jika dibandingkan lama edukasi yang hanya 4 bulan
(gambar no 7) terkait dengan tindakan responden mengenai kadar kolesterol
totalnya. Item soal no 9, baik pada gambar 6 maupun pada gambar 7
menunjukkan nilai positif. Item ini berbunyi” Saya akan mulai memeriksakan
kadar guka darah, kolesterol, dan tekanan darah secara rutin. ” Hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya edukasi (7 bulan maupun 4 bulan) dapat
memberikan manfaat positif pada responden yaitu adanya perubahan perilaku
mereka. Para responden menjadi sadar untuk mulai mengambil tindakan akan
pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin mengenai kadar gula darah,
kolesterol, dan tekanan darah mereka.
C. Profil Kadar Kolesterol Total Pada Saat Sebelum Edukasi (Observasi
Awal) dan Sesudah Edukasi (Observasi I&III) Tentang Sindrom Metabolik
Tabel XIV. Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal, Observasi I,
dan Observasi III
Berdasarkan tabel di atas, apabila dilihat dari rata-rata nilai kadar kolesterol total
responden pada kelompok edukasi mengalami penurunan pada observasi I
sedangkan pada observasi III mengalami kenaikan lagi kadar kolesterol totalnya,
namun peningkatan ini tetap tidak lebih besar nilainya dibandingkan pada
observasi awal. Hal ini menunjukkan bahwa, edukasi tahap II ini memiliki
pengaruh dibandingkan jika sebelum di edukasi (observasi awal), meskipun tetap
Profil Edukasi Non edukasi p n X±SD n X±SD Obsevasi awal 18 205.00±34.445 14 196.79±23.387 0.392
Observasi I 18 198.78±33.149 14 205.29±27.167 0.398 Observasi III 18 203.67±36.901 14 199.71±32.834 0.879
48
terjadi kenaikan jika dibandingkan dengan nilai kadar kolesterol total pada
observasi I. Peningkatan kadar kolesterol total ini bisa diakibatkan banyak faktor
antara lain, ketika dilakukan pengukuran kadar kolesterol observasi III ini
dilakukan 2 minggu setelah hari raya Lebaran dan para responden mengakui
bahwa setelah Lebaran pun menu harian mereka masih banyak makanan yang
mengandung kolesterol, hal ini terjadi karena mereka masih menjamu kerabat-
kerabat yang masih bertamu atau menginap di rumah mereka dalam rangka
liburan Hari Raya Lebaran selama kurang lebih 2 minggu. Selain itu, masih
adanya paradigma kuat dari sebagian responden yang beranggapan bahwa obesitas
belum tentu tidak sehat, karena mereka berpikir bahwa selama ini sudah berpuluh-
puluh tahun mereka mengalami obesitas dan memiliki kadar kolesterol yang
tinggi, namun mereka tetap merasa sehat-sehat saja, hal ini peneliti ketahui ketika
mengadakan wawancara dengan responden.
Jika dibandingkan dengan kelompok non edukasi, maka didapatkan data
mengenai kadar kolesterol total total pada observasi III yang justru mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan data pada observasi I, namun jika
dibandingkan dengan observasi awal maka dapat dikatakan responden non
edukasi ini mengalami peningkatan nilai kadar kolesterol totalnya, baik pada
observasi I maupun pada observasi III.
Adanya penurunan nilai kolesterol total pada kelompok non edukasi ini
juga disebabkan karena adanya beberapa faktor yang tidak dapat dikendalikan
oleh peneliti, antara lain yaitu responden yang non edukasi bertetangga dekat
dengan responden edukasi kemudian mereka saling bercerita mengenai edukasi
49
yang didapat oleh responden edukasi, kemudian responden non edukasi ini
mempraktekkan pola hidup sehat sesuai dengan yang diedukasikan pada
tetangganya, hal ini terlihat dengan adanya kegiatan olahraga bersama (lari-lari
pagi) yang dilakukan oleh responden non edukasi bersama dengan responden
edukasi (tetangganya) setelah responden edukasi ini menceritakan mengenai
edukasi yang telah didapat, dan mengajak tetangganya tersebut untuk berolahraga
bersama, selain itu adanya voli bersama antar ibu-ibu PKK yang dulunya kegiatan
ini sempat tidak aktif kemudian menjadi aktif lagi kegiatanya setelah beberapa
dari ibu-ibu PKK ini diberi edukasi mengenai olahraga, padahal dalam kegiatan
voli PKK yang telah diaktifkan kembali ini tidak hanya beranggotakan ibu-ibu
yang merupakan responden edukasi saja, responden non edukasi pun juga menjadi
anggota ibu-ibu PKK yang aktif voli ini, sehingga secara tidak langsung menjadi
berpengaruh pada nilai rata-rata kadar kolesterol total kelompok non edukasi.
Selain itu, adanya kesadaran dari dalam diri responden non edukasi sendiri yang
tidak dapat dikendalikan oleh peneliti yaitu kesadaran untuk menurunkan nilai
kolesterol total dengan berbagai cara, diet rendah lemak, faktor makanan yang
dikonsumsi, faktor ekonomi, serta faktor peningkatan aktivitas.
205
198,78
203,67
196,79
205,29
199,71
192
194196198200202204
206
observasi awal observasi I observasi IIIKelompok Perlakuan
Rata-rata Kadar kolesterol total
(mg/dl)
edukasi non edukasi
Gambar 8.Nilai rata-rata kadar kolesterol total responden
50
edukasinon edukasi
-1,33
4,89
2,93
-5,57-6
-4
-2
0
2
4
6
Selisih Rata-rata Kadar Kolesterol
Total (mg/dl)
Kelompok perlakuan
observasi III-observasi aw al observasi III-observasi I
Gambar 9. Selisih Rata-rata Kadar Kolesterol Total Observasi III-
Observasi awal dan Observasi III-Observasi I Responden Edukasi dan Nonedukasi
Dari gambar di atas diketahui selisih rata-rata kadar kolesterol total
responden pada observasi III– observasi awal yaitu terjadi penurunan sebesar -
1,33 dan observasi III– observasi I untuk kelompok edukasi yaitu terjadi
peningkatan sebesar 4,89. Sedangkan untuk selisih rata-rata kadar kolesterol total
responden kelompok non edukasi terjadi perubahan pada observasi III– observasi
awal sebesar 2,93 mg/dl dan pada observasi III– observasi I sebesar-5,57 mg/dl.
Apabila dilihat dari hasil pada responden yang diedukasi, maka dapat
dikatakan bahwa perbandingan selisih rata-rata kadar kolesterol total
menunjukkan hasil yang lebih baik pada lama waktu edukasi 7 bulan (observasi
51
awal sampai dengan observasi III) dibandingkan hasil pada lama waktu edukasi 4
bulan (observasi I sampai dengan observasi III ). Dari gambar 9 dapat dilihat
terjadi penurunan selisih rata-rata kadar kolesterol total sebesar -1,33 mg/dl untuk
kelompok edukasi pada lama waktu edukasi 7 bulan dibanding dengan lama
waktu edukasi 4 bulan yang justru terjadi peningkatan sebesar 4,89mg/dl. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian edukasi dalam jangka waktu lebih panjang
memberi pengaruh yang baik terhadap perubahan kadar kolesterol total
responden.
Pengujian secara statistik kadar kolesterol total pada tahap observasi III
menggunakan uji Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 90%, didapatkan nilai
signifikansi (p) sebesar 0,879 (p > 0,1). Uji statistik ini digunakan untuk
mengetahui nilai signifikan kadar kolesterol total antara kelompok edukasi dengan
kelompok non edukasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya edukasi tahap II
memberikan hasil yang berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi dengan
kelompok non edukasi.
Pada uji statistik selisih kadar kolesterol total tahap observasi III-
observasi awal diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0,718 (p > 0,1), hal yang
sama juga terjadi pada uji statistik selisih kadar kolesterol total tahap observasi
III– observasi I nilai signifikansi yang didapatkan sebesar 0,138 (p > 0,1) yang
menunjukkan berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi dan nonedukasi
setelah diberi edukasi tentang sindrom metabolik selama 7 bulan maupun 4 bulan
lamanya. Begitu pula pada pengujian secara statistik kadar kolesterol total
observasi I dan observasi awal yang nilai signifikansi (p) nya >0,1 yaitu berturut –
52
turut: 0.398 dan 0.392. Hal ini membuktikan bahwa pemberian edukasi terhadap
kelompok edukasi dalam penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang
bermakna, baik untuk lama waktu edukasi 7 bulan (observasi awal sampai dengan
observasi III) maupun yang 4 bulan (observasi I sampai dengan observasi III).
Tabel XV. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi III
Mengalami Peningkatan dan atau berada di atas Nilai Normal dibandingkan dengan Observasi Sebelumnya
Perlakuan No Observasi Awal ( dalam mg/dl)
Observasi I ( dalam mg/dl)
Observasi III ( dalam mg/dl)
Edukasi
1 294 298 311 2 226 201 212 3 223 224 222 4 215 194 228 5 230 216 222 6 224 219 207 7 222 224 250 8 211 200 225
Non Edukasi
1 188 196 202 2 208 218 219 3 228 243 233 4 230 227 244 5 222 225 234 6 226 255 251 7 186 211 207
Tabel XVI. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi
III Mengalami Penurunan dan atau Berada dalam Rentang Nilai Normal dibandingkan Obervasi Sebelumnya
Perlakuan No Observasi Awal ( dalam mg/dl)
Observasi I ( dalam mg/dl)
Observasi III ( dalam mg/dl)
Edukasi
1 148 160 171 2 206 219 186 3 213 196 168 4 189 184 184 5 141 178 171 6 164 158 161 7 189 195 190
53
8 206 182 192 9 185 162 166
Non Edukasi
1 198 221 174 2 184 180 197 3 179 174 153 4 184 195 161 5 200 175 180 6 159 183 182 7 163 171 159
Tabel di atas menunjukkan profil kadar kolesterol total responden baik
responden edukasi maupun non edukasi yang mengalami peningkatan nilai
kolesterol totalnya dari observasi awal hingga pada observasi III serta yang
berhasil mengalami penurunan kadar kolesterol totalnya hingga tetap
mempertahankan nilai kolesterolnya pada batas normal (< 200 mg/dl). Pada tabel
XVI terlihat responden edukasi no 3 (yang diberi warna kuning), berhasil
menurunkan kadar kolesterolnya, pada observasi awal responden tersebut nilai
kolesterol totalnya masih di atas nilai normal ( 213 mg/dl), namun pada observasi
I berhasil turun nilai kadar kolesterol totalnya menjadi 196 mg/dl , hingga pada
observasi III pun masih berada di ambang nilai normal, kadarnya yaitu 168 mg/dl
( kadar normal < 200 mg/dl ).
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah responden edukasi yang
berhasil mempertahankan kadar kolesterol totalnya dalam keadaan normal
sebanyak 9 responden, sedangkan responden edukasi yang justru mengalami
peningkatan kadar koelsterol totalnya hingga observasi III sebanyak 8 orang. Hal
ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dari edukasi yang telah
diberikan, terbukti dengan adanya beberapa responden edukasi yang berhasil
54
mempertahankan kadar kolesterol totalnya dalam batas normal, meskipun
pengaruh ini secara statistik tidak berbeda bermakna.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa responden telah memahami materi
edukasi tentang pola hidup sehat secara keseluruhan, yaitu pola makan yang
teratur, olahraga rutin, istirahat teratur, menghindari stress, dan cek kesehatan
rutin. Untuk kegiatan olahraga, responden pada awalnya sudah mencoba untuk
menjalankan namun sebagian responden mengeluhkan kesibukan serta lelah
sehabis pulang kerja sehingga menghambat rencana mereka untuk menjalankan
olahraga rutin dan istirahat teratur. Sedangkan untuk pola makan, sebagian besar
dari responden telah menjalankan pola makan yang teratur serta kaya akan serat
baik dari buah-buahan ataupun sayuran, kendala yang mereka alami adalah
susahnya menghilangkan kebiasaan untuk mengurangi makanan yang berupa
goreng-gorengan. Untuk responden yang mendapat test laboratorium, setelah
melihat hasil test tersebut mereka menjadi semakin termotivasi untuk menjaga
kesehatan mereka.
Mengenai pemahaman responden mengenai sindom metabolik
menunjukkan adanya peningkatan, terbukti dengan hasil wawancara yang berhasil
mereka jawab dengan benar mengenai sindrom metabolik yang mereka ketahui
serta kaitannya dengan kegemukan di perut, penyakit hipertensi, diabetes,
kurangnya aktivitas, maupun kurangnya olahraga. Sewaktu diwawancarai ada
pula responden yang mengaku telah meghentikan kebiasaan merokoknya setelah
mendapat edukasi, dikarenakan sudah mulai memahami akan bahaya-bahaya
merokok tersebut bagi kesehatan.
55
D. Rangkuman Pembahasan
Dari hasil penelitian ini diperoleh profil responden untuk kriteria Indeks
Massa Tubuh (IMT), rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul responden laki-laki,
pengukuran lingkar pinggang, dan pengukuran kadar gula darah puasa nilai
signifikansinya (p) < 0,1 yang berarti berbeda bermakna antara 2 kelompok
perlakuan. Nilai signifikansi (p) > 0,1 diperoleh dari kriteria rasio lingkar
pinggang-lingkar pinggul untuk responden perempuan, pengukuran tekanan darah
dan kadar kolesterol total yang menunjukkan berbeda tidak bermakna antara
kelompok edukasi dan non edukasi untuk kriteria tersebut.
Hasil yang ditunjukkan dari rata-rata nilai kuisioner observasi III terhadap
nilai kuisioner observasi awal dan observasi I. Untuk kelompok edukasi
menunjukkan sedikit peningkatan, rata-rata nilai kuisioner pada observasi III
sebesar 120,9; pada observasi awal hanya sebesar 117,9 dan pada observasi I
sebesar 120,7. Sebaliknya pada kelompok non edukasi menunjukkan penurunan
rata-rata nilai kuisioner yang pada observasi III ini hanya sebesar 114,2;
observasi awal sebesar 115,4 dan observasi I sebesar 115,8 sehingga jika
dibandingkan dengan kelompok non edukasi, maka dapat dikatakan bahwa
edukasi tersebut memberikan pengaruh pada perubahan perilaku responden.
Pada profil kadar kolesterol total responden jika dilihat dari nilai rata-rata
kadar kolesterol total responden pada kelompok edukasi mengalami penurunan
pada observasi I sedangkan pada observasi III mengalami kenaikan lagi kadar
kolesterol totalnya, namun peningkatan ini tetap tidak lebih besar nilainya
dibandingkan pada observasi awal. Hal ini menunjukkan bahwa, edukasi tahap II
56
ini memiliki pengaruh dibandingkan jika sebelum di edukasi (observasi awal), dan
diperpanjangnya lama edukasi memberikan hasil berbeda tidak bermakna pada
nilai rata-rata kadar kolesterol total responden.
Ditinjau dari profil kadar kolesterol total responden pada observasi akhir
pada kelompok edukasi vs non edukasi adalah 203,7±36,9 vs 199,7±32,8 (mg/dl)
dan diperoleh nilai p > 0,1 berarti berbeda tidak bermakna antara kelompok
edukasi dan non edukasi setelah diberi edukasi tentang sindrom metabolik tahap
II.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil dan analisis data didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Profil responden pada penelitian ini meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT),
lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul responden laki-laki,
dan kadar gula darah puasa, dan pada saat penelitian akhir (Observasi III)
menunjukkan nilai p < 0,1 yang berarti antar dua kelompok perlakuan yakni
edukasi dan nonedukasi berbeda bermakna, nilainya cenderung lebih baik
bagi kelompok non edukasi. Profil responden untuk kriteria rasio lingkar
pinggang-pinggul responden perempuan, tekanan darah, dan kadar kolesterol
total pada saat penelitian akhir (Observasi III) menunjukkan nilai p > 0,1
berarti berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi dan non edukasi
2. Jika dilihat dari nilai rata-rata kuisioner kelompok edukasi dan non edukasi,
pada kelompok edukasi terjadi peningkatan sebesar 0,2 dari observasi I, dan
peningkatan sebesar 3,0 dari observasi awal sedangkan pada kelompok non
edukasi terjadi penurunan sebesar 1,2 jika dibandingkan dengan observasi
awal dan jika dibandingkan observasi I terjadi penurunan sebesar 1,6,
sehingga dapat dikatakan bahwa edukasi tersebut memberikan pengaruh pada
perubahan perilaku responden, meskipun pengaruhnya berbeda tidak
bermakna (nilai p=0,317).
58
3. Profil kadar kolesterol total responden pada observasi akhir pada kelompok
edukasi vs non edukasi adalah 203,7±36,9 vs 199,7±32,8 (mg/dl) dan hasilnya
menunjukkan berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi dan non
edukasi.
B. Saran
1. Jika dilakukan edukasi sejenis, pemberian edukasi dibuat sekreatif mungkin
agar responden merasa tidak jenuh dan lebih tertarik.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengukuran kolesterol darah yang
lebih spesifik misalnya kolesterol HDL atau kolesterol LDL serta kadar
trigliserida pada responden.
3. Untuk penelitian yang akan datang sebaiknya kriteria inklusi mengenai subyek
penelitian ditambahkan dengan dibatasi pada jenis pekerjaan tertentu .
59
DAFTAR PUSTAKA Adam, J.M.F., Adam, F.M.S., dan Ardiansjah, H., 2004, Penatalaksanaan
Penderita Sindrom Metabolik, Medika, Volume XXX, No 12, 779 Anonim, 2004, Definition of Metabolic Syndrom,
http://circ.ahajurnals.org/cgi/content/full/109/3/433, diakses tanggal 20 Desember 2008
Anonim, 2005a, Diagnosis and Management of Metabolic Syndrome, Amerika,
http://ciec.ahajournals.org/cgi/content/full/112/17/e285#TBL1, diakses pada tanggal 16 Juli 2007
Anonim, 2005b, Change Your Life, Change Your Mind,
http://www.psych.ku.edu/tlc/Therapeutic%20Lifestyle%20Change%20article.pdf, diakses tanggal 19 November 2008
Anonim, 2006a, Sindrom Metabolik Pengertian, Epidemiologi, dan Kriteria
Diagnosis, http://www.prodia.co.id/files/II.2006/infolab042006.pdf, diakses tanggal 26 September 2008
Anonim, 2006b, DISLIPIDEMIA Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Koroner
danStroke, http://www.prodia.co.id/files/IL/IL2006/info_lab_04_2006.pdf, diakses tanggal 26 Februari 2008
Anonim, 2007a, What Is Metabolic Syndrome, http://www.nhlbi.nih.gov, diakses
tanggal 25 Juni 2008 Anonim, 2007b, All About Body Fat, http://adln.lib.unair.ac.id/, diakses pada
tanggal 19 Maret 2008 Anonim, 2007c, Sindrom X membunuh tanpa Anda Sadari,
http://www.pjnhk.go.id/content/view/580/32, diakses tanggal 18 Januari 2008
Ardiansjah, H.,dan Adam, J.M.F., 2004, Sindrom Metabolik: Pengertian,
Epidemiologi, dan Kriteria Diagnosis, Medika, volume XXX, No 11,739;741
Azwar, S., 2000, Validitas dan Reliabilitas, Pustaka Belajar, Yogyakarta Bull, E., dan Morrell, J., 2004, Kolesterol, diterjemahkan oleh Yasmine, E., 2-
5,10-14, Erlangga, Jakarta
60
Dewi, M.A.S., 2008, Pengaruh Pemberian Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar Kolesterol Total), Yogyakarta
Dahlan, 2004, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, 62,73, Penerbit
Arkans, Jakarta Davey, P., 2006, Hiperlipidemia dalam At a Glance Medicine, diterjemahkan oleh
Rahmalia dan Novianti, 69-70, Erlangga, Jakarta Narbuko, Cholid, Achmadi dan Abu, 2005, Metodologi Penelitian, Cetakan 7, 83,
Bumi Aksara, Jakarta Notoatmojo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, 13,117,121,130-131,
Rineka Cipta, Jakarta Poedjiadi, A., 2006, Dasar – Dasar Biokimia, 74-75, Penerbit UI Press, Jakarta Pratiknya, A. W., 2007, Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, 134-136, Ed.1, Cet. 4, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta Richard, N. dan Foqoro, 2007, Kolesterol dan Trigliserida, New York
http://heartdisease.about.com/cs/cholesterol/a/choltri.htm006., diakses tanggal 12 Juli 07
Ridjab D.A., Ridwan, C., Judio, G., dan Hermansjah, M., 2006, Kelebihan Berat
Badan dan Sistem Kardiovaskular: Efek Kelebihan Berat Badan dan Manfaat Penurunan Berat Badan, Medika, Volume XXXII, No 10,632
Ridwan, 2008, Dasar Statistika, 16-21, CV Alfabeta, Bandung Santoso, Mardi., Suzanna, N., Jeffry, dan Agustina M., 2004, Prevalensi Sindrom
Metabolik Non DM di RSUD KOJA, Jakarta Periode Tahun 2000-2004, Meditek, Vol 12, No 31, 20-22, Mei- Agustus 2004, FK UKRIDA, Jakarta
Sarwono, S., 1997, Sosiologi Kesehatan, Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya,
Gajah mada University Press, Yogyakarta Grundy, S.M., Brewer, H.B., Cleeman, J.I., Smith, S.C., and Lenfant, C., 2004,
Definition of Metabolic Syndrom, http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/109/3/4333, diakses tanggal 23 November 2008
Semiardji, 2004, The Significant of Viseral Fat in Metabolic Syndrome, Jakarta:
Diabetes meeting 9-10 Oktober
61
Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalon,T.E., Regala, B.P., and Uriate, G. G., 1993, Pengantar Metodologi Penelitian, diterjemahkan oleh Tuwu, A., Edisi I,163, UI Press, Jakarta
Sugiono, 2006, Statistik untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung Tarbelt, L., 2005, Hyperlipidemia, dalam Pharmacotheraphy A Pathophisiologic
Approach, Sixth Edition, 429-430, Edited By J.T. Dipiro, McGraw-Hill Companie, Inc
Trihendradi, C., 2007, Langkah Mudah Menguasai SPSS 15, 127, Andi Offset,
Yogyakarta
62
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Kedokteran
63
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Bappeda Sleman
64
Lampiran 3. Kuisioner Penelitian
Lembar kuesioner yang diisi oleh subjek dan kategori jawaban
Identitas responden
Nama :
Jenis kelamin : laki-laki / perempuan*
Umur : …….tahun
Pendidikan :
Jenis pekerjaan :
Merokok : ya/ tidak*
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat penyakit :
* coret yang tidak perlu
Lembar kuesioner ini terdiri dari 50 butir pertanyaan. Baca dan pahami setiap
pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang telah
tersedia. Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai
berikut :
STS : jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
TS : jika pilihan TIDAK SETUJU
S : jika pilihan SETUJU
SS : jika pilihan SANGAT SETUJU
Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan jujur. Jawaban yang Anda
berikan tidak ada yang benar ataupun salah
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa olahraga bukan suatu keharusan X
Atas partisipasi dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih
65
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya sadar stress dalam pekerjaan dapat
mempengaruhi kesehatan
2 Meskipun saya tidak memiliki riwayat penyakit keluarga (kolesterol, hipertensi, diabetes), saya tetap harus mengatur pola makan
3 Saat mengalami stress, orang akan lebih mudah terserang penyakit
4 Pemeriksaan kesehatan (kolesterol,gula darah, tekanan darah) sebaiknya dilakukan sedini mungkin
5 Meskipun alkohol tidak baik untuk kesehatan, saya akan tetap meminumnya karena dapat membuat saya merasa santai (rilex
6 Menurut saya pemantauan kolesterol, gula darah dan tekanan darah perlu dilakukan sejak dini
7 Salah satu cara untuk menghindari penyakit kolesterol dan diabetes yaitu dengan menjaga pola makan yang sehat setiap hari
8 Menurut saya orang yang merokok lebih mudah terserang penyakit
9 Saya akan mulai memeriksakan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara rutin
10 Makanan yang berserat baik dikonsumsi setiap hari, tetapi saya tidak terlalu mempedulikannya
11 Orang yang sangat gemuk (obesitas) akan cenderung lebih mudah terserang penyakit jantung, kolesterol, diabetes
12 Pada usia 40 tahunan kecenderungan perut membesar (gemuk sentral) lebih meningkat
13 Menurut saya mengatur pola makan penting walaupun dalam keadaan sehat
66
14 Saya selalu mengontrol berat badan, karena orang yang gemuk umumnya tidak sehat (memiliki banyak penyakit)
15 Makanan cepat saji (fast food) merupakan penyebab utama timbulnya penyakit hipertensi, diabetes
16 Meskipun merokok berbahaya bagi kesehatan, hal itu tidak bermasalah bagi saya (saya tetap merokok)
17 Saya akan mengatur pola makan 4 sehat 5 sempurna dengan susu yang kandungan lemaknya rendah
18 Saya mulai mengurangi makan makanan yang banyak mengandung garam dan lemak
19 Saya merasa tidak perlu memeriksa tekanan darah karena saya tidak hipertensi
20 Orang yang relatif tidak gemuk kadar kolesterolnya pasti rendah
21 Semakin tua umur, kesehatan akan semakin menurun, sehingga semakin berisiko terserang penyakit hipertensi, kolesterol, dan diabetes
22 Saya tidak merokok karena tahu bahaya rokok bagi kesehatan
23 Saya tidak memantau berat badan saya karena tidak mempengaruhi kesehatan saya
24 Orang yang mengalami stess mudah terserang penyakit hipertensi
25 Mengkonsumsi alkohol dapat memperparah penyakit jantung
26 Kebiasaan merokok dapat memicu timbulnya penyakit jantung
27 Lingkar pinggang yang besar dapat mempengaruhi kesehatan, tetapi menurut saya tidak masalah
28 Saya merasa olah raga penting untuk menjaga kesehatan
67
29 Saya jarang berolahraga karena olahraga tidak mempengaruhi kesehatan saya
30 Kebiasaan berolahraga yang dilakukan secara rutin dapat membuat tubuh lebih sehat.
31 Saya tidak pernah mengatur pola makan karena saya merasa sehat
32 Saya merasa olahraga yang baik tidak selalu olahraga berat (bulutangkis, volley, sepakbola)
33 Semakin tua umur seseorang akan lebih mudah terserang penyakit hipertensi, saya mulai mengurangi makanan yang bayak mengandung garam
34 Saya berolahraga setiap hari untuk menjaga kesehatan
35 Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang bergizi dan baik untuk kesehatan
36 Saya mengatur pola makan dan rajin berolahraga, meskipun saya tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit degeneratif (hipertensi, kolesterol, diabetes)
37 Olahraga setiap hari lebih menyehatkan, meskipun hanya olahraga ringan (jalan kaki, lari pagi)
38 Pengaturan porsi makan perlu dilakukan setiap hari namun bagi saya hal itu tidak penting
68
Lampiran 4. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi
Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest Tekanan Sistolik
N 66Normal Parametersa Mean 117.0455
Std. Deviation 13.41002Most Extreme Differences
Absolute .201Positive .201Negative -.148
Kolmogorov-Smirnov Z 1.630Asymp. Sig. (2-tailed) .010Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .000c
90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .034
a. Test distribution is Normal. c. Based on 66 sampled tables with starting seed 1310155034.
69
Mann-Whitney Test Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Pretest Tekanan Sistolik
Edukasi 36 35.21 1267.50
Non Edukasi
30 31.45 943.50
Total 66
Test Statisticsb
Pretest Tekanan Sistolik
Mann-Whitney U 478.500Wilcoxon W 943.500Z -.812Asymp. Sig. (2-tailed) .417Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .379a
90% Confidence Interval
Lower Bound .281Upper Bound .477
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .044Upper Bound .168
Sig. .106a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 2048628469.
b. Grouping Variable: kelompok
70
Lampiran 5. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Posttest 1
Tekanan Sistolik
N 66Normal Parametersa Mean 116.7727
Std. Deviation 16.50715Most Extreme Differences
Absolute .210Positive .210Negative -.159
Kolmogorov-Smirnov Z 1.709Asymp. Sig. (2-tailed) .006Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .000c
90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .034
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 508741944.
71
Mann-Whitney Test Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest 1 Tekanan Sistolik
Edukasi 36 30.99 1115.50
Non Edukasi
30 36.52 1095.50
Total 66
Test Statisticsb
Posttest 1 Tekanan Sistolik
Mann-Whitney U 449.500Wilcoxon W 1115.500Z -1.201Asymp. Sig. (2-tailed) .230Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .273a
90% Confidence Interval
Lower Bound .183Upper Bound .363
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .091Upper Bound .242
Sig. .167a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 726961337.
b. Grouping Variable: kelompok
72
Lampiran 6. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi
II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tekanan Sistolik Awal Penelitian
Tahap II
N 66Normal Parametersa Mean 114.2424
Std. Deviation 12.29141Most Extreme Differences
Absolute .153Positive .153Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.244Asymp. Sig. (2-tailed) .091Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .045c
90% Confidence Interval
Lower Bound .003Upper Bound .088
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 113410539.
73
Mann-Whitney Test Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Tekanan Sistolik Awal Penelitian Tahap II
Edukasi 36 34.14 1229.00
Non Edukasi
30 32.73 982.00
Total 66
Test Statisticsb
Tekanan Sistolik Awal Penelitian
Tahap II
Mann-Whitney U 517.000Wilcoxon W 982.000Z -.303Asymp. Sig. (2-tailed) .230Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .833a
90% Confidence Interval
Lower Bound .758Upper Bound .909
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .295Upper Bound .493
Sig. .394a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1585587178.
b. Grouping Variable: kelompok
74
Lampiran 7. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi
III
Tekanan Sistolik
Posttest 2
N 66Normal Parametersa Mean 121.6515
Std. Deviation 16.78414Most Extreme Differences
Absolute .145Positive .145Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.180Asymp. Sig. (2-tailed) .123Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .212c
90% Confidence Interval
Lower Bound .129Upper Bound .295
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 257291219.
75
Mann-Whitney Test Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Tekanan Sistolik Posttest 2
Edukasi 36 35.26 1269.50
Non Edukasi
30 31.38 941.50
Total 66
Test Statisticsb
Tekanan Sistolik Posttest 2
Mann-Whitney U 476.500Wilcoxon W 941.500Z -.831Asymp. Sig. (2-tailed) .406Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .455a
90% Confidence Interval
Lower Bound .354Upper Bound .555
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .142Upper Bound .312
Sig. .227a
76
Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik
Observasi Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tekanan
Diastolik Pretest
N 66Normal Parametersa Mean 79.9242
Std. Deviation 9.56646Most Extreme Differences
Absolute .194Positive .194Negative -.155
Kolmogorov-Smirnov Z 1.575Asymp. Sig. (2-tailed) .014Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .000c
90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .034
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 403768731.
77
Mann-Whitney Test Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Tekanan Diastolik Pretest
Edukasi 36 34.58 1245.00
Non Edukasi
30 32.20 966.00
Total 66
Test Statisticsb
Tekanan Diastolik Pretest
Mann-Whitney U 501.000Wilcoxon W 966.000Z -.521Asymp. Sig. (2-tailed) .602Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .667a
90% Confidence Interval
Lower Bound .571Upper Bound .762
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .156Upper Bound .329
Sig. .242a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 213798720.
b. Grouping Variable: kelompok
78
Lampiran 9. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik
Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tekanan Diastolik Posttest 1
N 66Normal Parametersa Mean 79.8939
Std. Deviation 10.48681Most Extreme Differences
Absolute .238Positive .238Negative -.201
Kolmogorov-Smirnov Z 1.937Asymp. Sig. (2-tailed) .001Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .000c
90% Confidence Interval
Lower Bound
.000
Upper Bound
.034
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 1451419960.
79
Mann-Whitney Test Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Tekanan Diastolik posttest 1
Edukasi 36 33.64 1211.00
Non Edukasi 30 33.33 1000.00
Total 66
Test Statisticsb Tekanan
Diastolik postest 1
Mann-Whitney U 535.000Wilcoxon W 1000.000Z -.068Asymp. Sig. (2-tailed) .946Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .955a
90% Confidence Interval
Lower Bound .912Upper Bound .997
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .310Upper Bound .509
Sig. .409a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1487459085.
b. Grouping Variable: kelompok
80
Lampiran 10. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik
Observasi II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tekanan Diastolik Awal
Penelitian Tahap II
N 66Normal Parametersa Mean 72.6970
Std. Deviation 9.39717Most Extreme Differences
Absolute .221Positive .174Negative -.221
Kolmogorov-Smirnov Z 1.794Asymp. Sig. (2-tailed) .003Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .000c
90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .034
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 754262874.
81
Mann-Whitney Test Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Tekanan Diastolik Awal Penelitian Tahap II
Edukasi 36 35.85 1290.50
Non Edukasi
30 30.68 920.50
Total 66
Test Statisticsb
Tekanan Diastolik Awal
Penelitian Tahap II
Mann-Whitney U 455.500Wilcoxon W 920.500Z -1.136Asymp. Sig. (2-tailed) .256Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .227a
90% Confidence Interval
Lower Bound .142Upper Bound .312
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .079Upper Bound .224
Sig. .152a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1066061003.
b. Grouping Variable: kelompok
82
Lampiran 11. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik Observasi III
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tekanan Diastolik Posttest 2
N 66Normal Parametersa Mean 81.2879
Std. Deviation 11.80973Most Extreme Differences
Absolute .149Positive .149Negative -.138
Kolmogorov-Smirnov Z 1.214Asymp. Sig. (2-tailed) .105Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .030c
90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .065
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 1507486128.
83
Mann-Whitney Test Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Tekanan Diastolik Posttest 2
Edukasi 36 34.50 1242.00
Non Edukasi
30 32.30 969.00
Total 66
Test Statisticsb
Tekanan Diastolik Posttest 2
Mann-Whitney U 504.000Wilcoxon W 969.000Z -.476Asymp. Sig. (2-tailed) .634Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .697a
90% Confidence Interval
Lower Bound .604Upper Bound .790
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .295Upper Bound .493
Sig. .394a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 442399356.
b. Grouping Variable: kelompok
84
Lampiran 12. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah Puasa Observasi Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kadar gula darah
puasa pretest
N 32
Normal Parametersa Mean 96.22
Std. Deviation 21.503
Most Extreme Differences Absolute .292
Positive .292
Negative -.212
Kolmogorov-Smirnov Z 1.653
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .031c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .082a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.
85
Mann-Whitney Test Ranks
responden edukasi nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
kadar gula darah puasa pretest
edukasi 18 17.58 316.50
nonedukasi 14 15.11 211.50
Total 32
Test Statisticsc
kadar gula darah puasa pretest
Mann-Whitney U 106.500
Wilcoxon W 211.500Z -.742Asymp. Sig. (2-tailed) .458Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .464a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .438b
90% Confidence Interval Lower Bound .293Upper Bound .582
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .099Upper Bound .339
Sig. .219b
a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 926214481. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi
86
Lampiran 13. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah Puasa Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kadar gula darah
puasa posttest1
N 32
Normal Parametersa Mean 91.12
Std. Deviation 20.755
Most Extreme Differences Absolute .320
Positive .320
Negative -.264
Kolmogorov-Smirnov Z 1.810
Asymp. Sig. (2-tailed) .003
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .069a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
87
Mann-Whitney Test Ranks
responden edukasi nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
kadar gula darah puasa posttest1
edukasi 18 17.36 312.50
nonedukasi 14 15.39 215.50
Total 32
Test Statisticsc
kadar gula darah puasa posttest1
Mann-Whitney U 110.500Wilcoxon W 215.500Z -.594Asymp. Sig. (2-tailed) .553Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .561a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .625b
90% Confidence Interval Lower Bound .484Upper Bound .766
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .151Upper Bound .412
Sig. .281b
a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi
88
Lampiran 14. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah Puasa Observasi III
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kadar gula darah
puasa posttest2
N 32
Normal Parametersa Mean 95.28
Std. Deviation 42.977
Most Extreme Differences Absolute .341
Positive .341
Negative -.270
Kolmogorov-Smirnov Z 1.926
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .069a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
89
Mann-Whitney Test Ranks
Responden edukasi nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
kadar gula darah puasa posttest2
Edukasi 18 21.14 380.50
Nonedukasi 14 10.54 147.50
Total 32
Test Statisticsc
kadar gula darah puasa posttest2
Mann-Whitney U 42.500Wilcoxon W 147.500Z -3.185Asymp. Sig. (2-tailed) .001Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000Upper Bound .069
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000Upper Bound .069
Sig. .000b
a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi
90
Lampiran 15. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal (Independent Samples T-Test)
T-Test
Group Statistics
responden edukasi non edukasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai kadar kolesterol pretest edukasi 18 205.00 34.445 8.119
non edukasi 14 196.79 23.387 6.250
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
nilai kadar kolesterol pretest
N 32Normal Parametersa Mean 201.41
Std. Deviation 29.952Most Extreme Differences Absolute .139
Positive .139Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .784Asymp. Sig. (2-tailed) .570Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .688c
90% Confidence Interval Lower Bound .553Upper Bound .822
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)Mean
Difference Std. Error Difference
90% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Nilai kadar kolesterol pretest
Equal variances assumed
.461 .502 .764 30 .451 8.214 10.746 -10.024 26.453
Equal variances not assumed
.802 29.549 .429 8.214 10.246 -9.185 25.613
91
Lampiran 16. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi I (Independent Samples T-Test)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
nilai kadar kolesterol posttest1
N 32Normal Parametersa Mean 201.62
Std. Deviation 30.379Most Extreme Differences Absolute .108
Positive .108Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z .611Asymp. Sig. (2-tailed) .849Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .938c
90% Confidence Interval Lower Bound .867Upper Bound 1.000
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
T-Test
Group Statistics
responden edukasi non edukasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai kadar kolesterol posttest1
edukasi 18 198.78 33.149 7.813
non edukasi 14 205.29 27.167 7.261
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error
Difference
90% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
nilai kadar kolesterol posttest1
Equal variances assumed
.000 .984 -.595 30 .556 -6.508 10.940 -25.076 12.060
Equal variances not assumed
-.610 29.890 .546 -
6.508 10.666 -24.613 11.598
92
Lampiran 17. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi III (Independent Samples T-Test)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
nilai kolesterol posttest2
N 32Normal Parametersa Mean 201.94
Std. Deviation 34.681Most Extreme Differences Absolute .083
Positive .083Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .471Asymp. Sig. (2-tailed) .979Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .938c
90% Confidence Interval Lower Bound .867Upper Bound 1.000
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
93
T-Test
Group Statistics
responden edukasi non edukasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai kolesterol posttest2 edukasi 18 203.67 36.901 8.698
non edukasi 14 199.71 32.834 8.775
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean Differen
ce
Std. Error Difference
90% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
nilai kolesterol posttest2
Equal variances assumed
.000 .990 .315 30 .755 3.952 12.54
2 -17.335 25.240
Equal variances not assumed
.320 29.395 .751 3.952 12.35
5 -17.031 24.936
94
Lampiran 18. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal
(Mann-Whitney Test)
Ranks
responden
edukasi non
edukasi N Mean Rank Sum of Ranks
nilai kadar kolesterol pretest edukasi 18 17.75 319.50
non edukasi 14 14.89 208.50
Total 32
Test Statisticsc
nilai kadar
kolesterol pretest
Mann-Whitney U 103.500
Wilcoxon W 208.500
Z -.855
Asymp. Sig. (2-tailed) .392
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .398a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .469b
90% Confidence Interval Lower Bound .324
Upper Bound .614
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .074
Upper Bound .301
Sig. .188b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi
95
Lampiran 19. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi I
(Mann-Whitney Tes)
Ranks
responden
edukasi non
edukasi N Mean Rank Sum of Ranks
nilai kadar kolesterol
posttest1
edukasi 18 15.22 274.00
non edukasi 14 18.14 254.00
Total 32
Test Statisticsc
nilai kadar
kolesterol
posttest1
Mann-Whitney U 103.000
Wilcoxon W 274.000
Z -.874
Asymp. Sig. (2-tailed) .382
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .398a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .344b
90% Confidence Interval Lower Bound .206
Upper Bound .482
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .074
Upper Bound .301
Sig. .188b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi
96
Lampiran 20. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi III (Mann-Whitney Test)
Ranks
responden
edukasi non
edukasi N Mean Rank Sum of Ranks
nilai kolesterol posttest2 edukasi 18 16.72 301.00
non edukasi 14 16.21 227.00
Total 32
Test Statisticsc
nilai kolesterol
posttest2
Mann-Whitney U 122.000
Wilcoxon W 227.000
Z -.152
Asymp. Sig. (2-tailed) .879
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .896a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .906b
90% Confidence Interval Lower Bound .821
Upper Bound .991
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .234
Upper Bound .516
Sig. .375b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi
97
Lampiran 21. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Kolesterol Total Observasi III-Observasi Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
selisih kadar
kolesterol
posttest2 dgn
pretest
N 32
Normal Parametersa Mean .53
Std. Deviation 18.933
Most Extreme Differences Absolute .147
Positive .091
Negative -.147
Kolmogorov-Smirnov Z .834
Asymp. Sig. (2-tailed) .491
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .656c
90% Confidence Interval Lower Bound .518
Upper Bound .794
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
98
Mann-Whitney Test
Test Statisticsc
selisih kadar
kolesterol
posttest2 dgn
pretest
Mann-Whitney U 116.500
Wilcoxon W 287.500
Z -.361
Asymp. Sig. (2-tailed) .718
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .722a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .719b
90% Confidence Interval Lower Bound .588
Upper Bound .849
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .293
Upper Bound .582
Sig. .438b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi
Ranks
responden
edukasi non
edukasi N Mean Rank Sum of Ranks
selisih kadar kolesterol
posttest2 dgn pretest
edukasi 18 15.97 287.50
non edukasi 14 17.18 240.50
Total 32
99
Lampiran 22. Uji normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Kolesterol Total Observasi III- Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
nilai selisih
posttest2
dengan
posttest1
N 32
Normal Parametersa Mean .31
Std. Deviation 18.793
Most Extreme Differences Absolute .107
Positive .066
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z .608
Asymp. Sig. (2-tailed) .854
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .938c
90% Confidence Interval Lower Bound .867
Upper Bound 1.000
a. Test distribution is Normal.
Mann-Whitney Test
Ranks
responden
edukasi non
edukasi N Mean Rank Sum of Ranks
nilai selisih posttest2 dengan
posttest1
edukasi 18 18.67 336.00
non edukasi 14 13.71 192.00
Total 32
100
Test Statisticsc
nilai selisih
posttest2
dengan
posttest1
Mann-Whitney U 87.000
Wilcoxon W 192.000
Z -1.482
Asymp. Sig. (2-tailed) .138
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .145a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .188b
90% Confidence Interval Lower Bound .074
Upper Bound .301
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .069
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi
101
Lampiran 23. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner Observasi III-Observasi Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
selisih nilai
kuisioner
posttest2-pretest
N 66
Normal Parametersa Mean 1.05
Std. Deviation 9.784
Most Extreme Differences Absolute .099
Positive .059
Negative -.099
Kolmogorov-Smirnov Z .804
Asymp. Sig. (2-tailed) .537
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .485c
90% Confidence Interval Lower Bound .384
Upper Bound .586a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 2000000.
102
Mann-Whitney Test Ranks
responden
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
selisih nilai kuisioner
posttest2-pretest
edukasi 36 36.56 1316.00
nonedukasi 30 29.83 895.00
Total 66
Test Statisticsb
selisih nilai
kuisioner
posttest2-pretest
Mann-Whitney U 430.000
Wilcoxon W 895.000
Z -1.419
Asymp. Sig. (2-tailed) .156
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .136a
90% Confidence Interval Lower Bound .067
Upper Bound .206
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .012
Upper Bound .109
Sig. .061a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 299883525.
b. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi
103
Lampiran 24. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner Observasi III-Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
selisih nilai
kuisioner
posttest2-
posttest1
N 66
Normal Parametersa Mean -.65
Std. Deviation 8.312
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .088
Negative -.120
Kolmogorov-Smirnov Z .972
Asymp. Sig. (2-tailed) .301
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .288c
90% Confidence Interval Lower Bound .196
Upper Bound .380a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 926214481.
104
Mann-Whitney Test
Ranks
responden
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
selisih nilai kuisioner
posttest2-posttest1
edukasi 36 34.67 1248.00
nonedukasi 30 32.10 963.00
Total 66
Test Statisticsb
selisih nilai
kuisioner
posttest2-
posttest1
Mann-Whitney U 498.000
Wilcoxon W 963.000
Z -.542
Asymp. Sig. (2-tailed) .588
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .621a
90% Confidence Interval Lower Bound .523
Upper Bound .719
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .295
Upper Bound .493
Sig. .394a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1314643744.
b. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi
105
Lampiran 25. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa Observasi III-Observasi Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
selisih kadar
gula darah
puasa posttest2
pretest
N 32
Normal Parametersa Mean -.94
Std. Deviation 27.802
Most Extreme Differences Absolute .285
Positive .285
Negative -.202
Kolmogorov-Smirnov Z 1.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .011
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .031c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .082a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
106
Mann-Whitney Test
Ranks
responden
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
selisih kadar gula darah
puasa posttest2 pretest
edukasi 18 20.97 377.50
nonedukasi 14 10.75 150.50
Total 32
Test Statisticsc
selisih kadar
gula darah
puasa posttest2
pretest
Mann-Whitney U 45.500
Wilcoxon W 150.500
Z -3.063
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .069
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .069
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi
107
Lampiran 26. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa Observasi III-Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
selisih kadar
gula darah
puasa posttest2
posttest1
N 32
Normal Parametersa Mean 4.16
Std. Deviation 27.000
Most Extreme Differences Absolute .318
Positive .318
Negative -.208
Kolmogorov-Smirnov Z 1.801
Asymp. Sig. (2-tailed) .003
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .069a. Test distribution is Normal.
c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.
108
Mann-Whitney Test
Ranks
responden
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
selisih kadar gula darah
puasa posttest2 posttest1
Edukasi 18 21.86 393.50
nonedukasi 14 9.61 134.50
Total 32
Test Statisticsc
selisih kadar
gula darah
puasa posttest2
posttest1
Mann-Whitney U 29.500
Wilcoxon W 134.500
Z -3.674
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .069
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .069
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi
109
Lampiran 27. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Perempuan Observasi Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP pretest cew
N 31
Normal Parametersa Mean 89.226
Std. Deviation 8.8269
Most Extreme Differences Absolute .175
Positive .175
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .973
Asymp. Sig. (2-tailed) .300
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .323c
90% Confidence Interval Lower Bound .184
Upper Bound .461a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP pretest cew edukasi 18 18.03 324.50
nonedukasi 13 13.19 171.50
Total 31
110
Test Statisticsc
LP pretest cew
Mann-Whitney U 80.500
Wilcoxon W 171.500
Z -1.468
Asymp. Sig. (2-tailed) .142
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .146a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .226b
90% Confidence Interval Lower Bound .102
Upper Bound .349
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .053
Upper Bound .270
Sig. .161b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP cew
pretest
N 31
Normal Parametersa Mean .862
Std. Deviation .0608
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .096
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .536
Asymp. Sig. (2-tailed) .936
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .903c
90% Confidence Interval Lower Bound .816
Upper Bound .991a. Test distribution is Normal. c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
111
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP cew pretest edukasi 18 16.64 299.50
nonedukasi 13 15.12 196.50
Total 31
Test Statisticsc
RLPP cew
pretest
Mann-Whitney U 105.500
Wilcoxon W 196.500
Z -.460
Asymp. Sig. (2-tailed) .645
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .650a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .677b
90% Confidence Interval Lower Bound .539
Upper Bound .816
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .213
Upper Bound .496
Sig. .355b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
112
Lampiran 28. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Perempuan Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP cew postes 1
N 31
Normal Parametersa Mean 91.194
Std. Deviation 8.2155
Most Extreme Differences Absolute .106
Positive .106
Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z .591
Asymp. Sig. (2-tailed) .876
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .839c
90% Confidence Interval Lower Bound .730
Upper Bound .947
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP cew postes 1 edukasi 18 17.64 317.50
nonedukasi 13 13.73 178.50
Total 31
113
Test Statisticsc
LP cew postes 1
Mann-Whitney U 87.500
Wilcoxon W 178.500
Z -1.183
Asymp. Sig. (2-tailed) .237
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .242a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .387b
90% Confidence Interval Lower Bound .243
Upper Bound .531
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .053
Upper Bound .270
Sig. .161b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP cew
postest 1
N 31
Normal Parametersa Mean .908
Std. Deviation .1663
Most Extreme Differences Absolute .339
Positive .339
Negative -.221
Kolmogorov-Smirnov Z 1.887
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
114
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP cew postest 1 edukasi 18 14.97 269.50
nonedukasi 13 17.42 226.50
Total 31
Test Statisticsc
RLPP cew
postest 1
Mann-Whitney U 98.500
Wilcoxon W 269.500
Z -.741
Asymp. Sig. (2-tailed) .459
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .465a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .387b
90% Confidence Interval Lower Bound .243
Upper Bound .531
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .077
Upper Bound .310
Sig. .194b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
115
Lampiran 29. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Perempuan Observasi II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP cew waktu
kosong
N 31
Normal Parametersa Mean 92.935
Std. Deviation 9.6331
Most Extreme Differences Absolute .168
Positive .168
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .936
Asymp. Sig. (2-tailed) .345
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .419c
90% Confidence Interval Lower Bound .274
Upper Bound .565a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP cew waktu kosong edukasi 18 18.25 328.50
nonedukasi 13 12.88 167.50
Total 31
116
Test Statisticsc
LP cew waktu
kosong
Mann-Whitney U 76.500
Wilcoxon W 167.500
Z -1.626
Asymp. Sig. (2-tailed) .104
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .106a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .129b
90% Confidence Interval Lower Bound .030
Upper Bound .228
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .084
Sig. .032b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP cew waktu
kosong
N 31
Normal Parametersa Mean .861
Std. Deviation .1678
Most Extreme Differences Absolute .342
Positive .204
Negative -.342
Kolmogorov-Smirnov Z 1.905
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
117
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP cew waktu kosong edukasi 18 16.03 288.50
nonedukasi 13 15.96 207.50
Total 31
Test Statisticsc
RLPP cew waktu
kosong
Mann-Whitney U 116.500
Wilcoxon W 207.500
Z -.020
Asymp. Sig. (2-tailed) .984
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .984a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. 1.000b
90% Confidence Interval Lower Bound .928
Upper Bound 1.000
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .243
Upper Bound .531
Sig. .387b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
118
Lampiran 30. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Perempuan Observasi III
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP cew postest 2
N 31
Normal Parametersa Mean 90.774
Std. Deviation 10.0985
Most Extreme Differences Absolute .130
Positive .130
Negative -.090
Kolmogorov-Smirnov Z .721
Asymp. Sig. (2-tailed) .675
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .645c
90% Confidence Interval Lower Bound .504
Upper Bound .787a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
Mann-Whitney Test
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP cew postest 2 edukasi 18 19.31 347.50
nonedukasi 13 11.42 148.50
Total 31
119
Test Statisticsc
LP cew postest 2
Mann-Whitney U 57.500
Wilcoxon W 148.500
Z -2.386
Asymp. Sig. (2-tailed) .017
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP cew
postest 2
N 31
Normal Parametersa Mean .891
Std. Deviation .0610
Most Extreme Differences Absolute .131
Positive .131
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .731
Asymp. Sig. (2-tailed) .659
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .613c
90% Confidence Interval Lower Bound .469
Upper Bound .757a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
120
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP cew postest 2 edukasi 18 18.11 326.00
nonedukasi 13 13.08 170.00
Total 31
Test Statisticsc
RLPP cew
postest 2
Mann-Whitney U 79.000
Wilcoxon W 170.000
Z -1.521
Asymp. Sig. (2-tailed) .128
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .135a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .065b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .137
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
121
Lampiran 31. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Laki-laki Observasi awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP cow pretest
N 35
Normal Parametersa Mean 92.343
Std. Deviation 7.5535
Most Extreme Differences Absolute .171
Positive .171
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z 1.009
Asymp. Sig. (2-tailed) .260
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .371c
90% Confidence Interval Lower Bound .237
Upper Bound .506a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
Mann-Whitney Test
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP cow pretest edukasi 18 23.44 422.00
nonedukasi 17 12.24 208.00
Total 35
122
Test Statisticsc
LP cow pretest
Mann-Whitney U 55.000
Wilcoxon W 208.000
Z -3.244
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP cow
pretest
N 35
Normal Parametersa Mean .916
Std. Deviation .0378
Most Extreme Differences Absolute .142
Positive .142
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .841
Asymp. Sig. (2-tailed) .479
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .600c
90% Confidence Interval Lower Bound .464
Upper Bound .736a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
123
Mann-Whitney Test
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP cow pretest edukasi 18 21.11 380.00
nonedukasi 17 14.71 250.00
Total 35
Test Statisticsc
RLPP cow
pretest
Mann-Whitney U 97.000
Wilcoxon W 250.000
Z -1.849
Asymp. Sig. (2-tailed) .065
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .067a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .143b
90% Confidence Interval Lower Bound .046
Upper Bound .240
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .075
Sig. .029b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
124
Lampiran 32. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Laki-laki Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP cow postest 1
N 35
Normal Parametersa Mean 91.629
Std. Deviation 8.1099
Most Extreme Differences Absolute .099
Positive .099
Negative -.048
Kolmogorov-Smirnov Z .587
Asymp. Sig. (2-tailed) .881
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .857c
90% Confidence Interval Lower Bound .760
Upper Bound .954a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
Mann-Whitney Test
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP cow postest 1 edukasi 18 22.53 405.50
nonedukasi 17 13.21 224.50
Total 35
125
Test Statisticsc
LP cow postest 1
Mann-Whitney U 71.500
Wilcoxon W 224.500
Z -2.696
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .006a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP cow
postest 1
N 35
Normal Parametersa Mean .910
Std. Deviation .0473
Most Extreme Differences Absolute .108
Positive .075
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .641
Asymp. Sig. (2-tailed) .806
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .771c
90% Confidence Interval Lower Bound .655
Upper Bound .888a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
126
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP cow postest 1 edukasi 18 21.14 380.50
nonedukasi 17 14.68 249.50
Total 35
Test Statisticsc
RLPP cow
postest 1
Mann-Whitney U 96.500
Wilcoxon W 249.500
Z -1.865
Asymp. Sig. (2-tailed) .062
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .062a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .171b
90% Confidence Interval Lower Bound .067
Upper Bound .276
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .075
Sig. .029b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
127
Lampiran 33. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Laki-laki Observasi II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP cow waktu
kosong
N 35
Normal Parametersa Mean 92.629
Std. Deviation 10.2069
Most Extreme Differences Absolute .075
Positive .075
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .444
Asymp. Sig. (2-tailed) .989
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .943c
90% Confidence Interval Lower Bound .878
Upper Bound 1.000a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
Mann-Whitney Test
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP cow waktu kosong edukasi 18 23.33 420.00
nonedukasi 17 12.35 210.00
Total 35
128
Test Statisticsc
LP cow waktu
kosong
Mann-Whitney U 57.000
Wilcoxon W 210.000
Z -3.172
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP cow waktu
kosong
N 35
Normal Parametersa Mean .933
Std. Deviation .0963
Most Extreme Differences Absolute .175
Positive .175
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z 1.035
Asymp. Sig. (2-tailed) .234
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .343c
90% Confidence Interval Lower Bound .211
Upper Bound .475a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
129
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP cow waktu kosong edukasi 18 20.83 375.00
nonedukasi 17 15.00 255.00
Total 35
Test Statisticsc
RLPP cow waktu
kosong
Mann-Whitney U 102.000
Wilcoxon W 255.000
Z -1.683
Asymp. Sig. (2-tailed) .092
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .096a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .143b
90% Confidence Interval Lower Bound .046
Upper Bound .240
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .008
Upper Bound .164
Sig. .086b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
130
Lampiran 34. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Laki-laki Observasi III
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP cow postest 2
N 35
Normal Parametersa Mean 89.714
Std. Deviation 9.0540
Most Extreme Differences Absolute .101
Positive .101
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .599
Asymp. Sig. (2-tailed) .866
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .857c
90% Confidence Interval Lower Bound .760
Upper Bound .954a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
Mann-Whitney Test
Ranks
edukasi
nonedu
kasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP cow postest 2 1 18 22.67 408.00
2 17 13.06 222.00
Total 35
131
Test Statisticsc
LP cow postest 2
Mann-Whitney U 69.000
Wilcoxon W 222.000
Z -2.777
Asymp. Sig. (2-tailed) .005
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .005a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP cow
postes 2
N 35
Normal Parametersa Mean .895
Std. Deviation .0488
Most Extreme Differences Absolute .139
Positive .073
Negative -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .824
Asymp. Sig. (2-tailed) .506
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .600c
90% Confidence Interval Lower Bound .464
Upper Bound .736a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
132
Ranks
edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP cow postes 2 edukasi 18 23.22 418.00
nonedukasi 17 12.47 212.00
Total 35
Test Statisticsc
RLPP cow
postes 2
Mann-Whitney U 59.000
Wilcoxon W 212.000
Z -3.102
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
133
Lampiran 35. HASILWAWANCARA RESPONDEN Responden 1 X : Peneliti Y : Responden Usia : 37 tahun Pendidikan : SMA
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Pola hidup yang sehat itu, mengatur pola makan, olahraga yang teratur dan sering cek kesehatan
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Kadang-kadang lari pagi, jalan-jalan pagi tapi Cuma seminggu sekali,
soalnya saya sibuk, pola makan juga saya atur 3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan? Y : Yang rutin itu jalan kaki, yang disekitar rumah 1 kali sehari, kalau
yang rada jauh 1 kali 1 minggu, soalnya kesibukan itu lho mbak 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Ya…pola makan yang seimbang itu, konsumsi sayur,lauk, telur, tapi
kalu minum susu jarang, konsumsi buah setiap hari 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan
berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Ya misalnya seperti sayur sawi, dan buah-buahan. Ya kayaknya ya iya 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa
rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Kalau saya ke apotik, sekali seminggu saat beli obat ini beli obat itu
dan saya juga tensi mbak 7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor
keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Berdasarkan faktor umur, karena dulunya Saya kecil, Ibu saya dan
Bapak Saya juga kecil, atau mungkin juga karena KB suntik itu. Ada peningkatan itu saat umur 25 tahun, dulunya saya 40an Kg dan sekarang sekitar 62 Kg
134
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Kok saya kayaknya gemuk di bagian perut ya... Yang bahaya yang di bagian perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan?Misalnya apa?
Y : Ada. Olahraga, porsi makan mulai saya kurangi, dulu waktu ada raket saya main badminton
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. Yang saya lakukan itu cek tekanan darah, saya kan hipertensi
mbak, habis konsumsi kaptopril saya langsung ukur tensi 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Gak menemui
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Ya.. kesadaran diri sendiri dan dari orang lain juga,saya itu jarang sakit
ya..hanya tensi tinggi itu 15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan
kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Ya..kalau ada keluhan saja, kalau kita sehat kan kita gak tahu, jadi gak
rutin 16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : Ada ya..jelas ada karena itu keinginan saya. Mengusahakan untuk
makan makan yang tidak mengandung gula, soalnya saya juga tidak suka yang manis-manis mungkin karena faktor lain
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : Menahan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak
mendukung
135
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : Ya.. ada takutnya tapi sekaligus termotivasi untuk menjadi lebih baik 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : Sindrom metabolik itu karena kegemukan itu, lingkar pinggang dan
berat badan, dan pola makan yang tidak teratur, dan kegemukan yang hanya dibagian perut saja, olahraga yang tidak teratur
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?
Y : Ya.. itu tadi penyakit Jantung, stroke Responden 2 X : Peneliti Y : Responden Usia : 37 tahun Pendidikan : S1
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Pola makannya teratur, banyak makan sayuran berserat, ya olahraga
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Sejauh ini belum ada, ya menurutku masih seperti dulu
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?
Y : Tidak pernah 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Menghindari goreng-gorengan, mengurangi yang berlemak-lemak,
makan sayur dan buah-buahan 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan
berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Ya..sayuran misalnya sawi, kangkung, buah-buahan misalnya papaya. Menurut saya ada yang mengandung serat
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Kadang setiap hari, kadang tiga hari sekali, pokoknya kalu saya mau
136
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Berdasarkan faktor umur, terjadi peningkatan pada umur 31 tahun
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : kegemukan di perut saja. Yang berbahaya itu kegemukan di perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan?Misalnya apa?
Y : Mengurangi makanan, 2 kali sehari, dari segi olahraga belum 10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting..belum pernah selain penelitian ini, tapi menimbang berat
badan rutin 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Ya..malas itu tadi
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Dari kesadaran diri sendiri
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Tidak. Pada waktu ada keluhan saja
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : Keinginan untuk berusaha itu ada
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : Malas itu tadi
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : Makin termotivasi untuk normal
137
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Ya.. itu kalau berat badannya besar, rasio lingkar pinggang-pinggul besar, pola makan yang tidak teratur
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?
Y : Diabetes
Responden 3 X : Peneliti Y : Responden Usia : 43 tahun Pendidikan : S1
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Yang benar itu makan teratur, olahraga, minum air putih yang banyak
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Ya kalu saya sendiri jalan pagi dan terkadang lari pagi sekitar 20 menit
dan sebelumnya saya minum air putih sekuatnya 3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan? Y : Kalau selama ini setiap pagi selama 20-30 menit
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Gizi seimbang, meskipun lauknya seadanya tapi lengkap dengan sayur
dan buah 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan
berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Menurut saya makanan berserat itu makanan yang mudah dicerna. Saya rasa sudah mengkonsumsi makanan yang berserat
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Ya..tidak tentu, kalau ada timbangan ya nimbang
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Kalau menurut saya faktor umur, peningkatan terjadi saat saya
melahirkan pertama, sekitar umur 26 tahun
138
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Ya menurut saya kegemukan saya merata. Menurut saya kegemukan
diperut yang berbahaya 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa? Y : Ya olahraga itu…, mengurangi porsi makan
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Saya merokok saat saya mengandung anak ketiga, itu karena mengidam tapi setelah itu sudah gak doyan lagi
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan? Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting untuk antisipasi. Saat dengan mbak-mbak farmasi itu dan kalau
ke puskesmas tapi gak tentu 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Gak menemui
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Dari dokter, dari pengalaman-pengalaman, dari TV dan radio
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Menurut saya tidak. Kalau ada keluhan saja
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : Ya jelas ada, karena aku punya rasa takut kalau ada kelebihan gula
darah dan kolesterol 17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Gak menemui 18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium
tersebut? (menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : Ya.. termotivasi untuk memperbaiki
139
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Ya.. lupa eh mbak
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?
Y : tidak tahu Responden 4 X : Peneliti Y : Responden Usia : 44 tahun Pendidikan :
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Ya..apa ya..makan empat sehat lima sempurna
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Memperbaiki pola makan dengan olahraga
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?
Y : Kalau aku setiap hari itu jalan-jalan…setiap pagi muter-muter kampung
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Mungkin ya makan teratur, Cuma sedikit tapi teratur, porsinya
dikurangi tapi tetap tiga kali 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan
berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Seperti itu lho..buah-buahan dan sayur-sayuran. Kelihatannya sudah 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa
rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Aku itu gak mesti…kadang sebulan sekali ya kadang 2 bulan sekali
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Kelihatannya faktor umur, kalau keturunan gak ada eh..pada umur 40
tahun naik drastis 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
140
Y : Kelihatannya merata. Lebih berbahaya yang diperut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa? Y : Yang saya alami, puasa senin dan kamis, porsi dikurangi
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. Satu bulan sekali ya.. cek up kesehatan badan, tensi dan tes
kadar kolesterol 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Gak menemui
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Ya dari mbak-mbaknya ini, ya dari dokter dan perawat juga tapi lebih
sering dari mahasiswa 15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan
kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Ya termasuk rutin. Ya saat masih sehat tapi kadang udah sakit dulu
baru periksa 16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : Kalau aku ada usaha. Sebelum aku di cek itu aku mengusahakan
mengkonsumsi bawang putih dan porsi makan saya kurangi 17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Makan tidak terkontrol, suka ngemil 18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium
tersebut? (menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : Ya terdorong untuk menormalkan berat badan, untuk memperbaikinya 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : Ya itu perut besar itu, penyumbatan pembuluh darah..ya berbahayalah
141
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?
Y : Sakit gula, stroke Responden 5 X : Peneliti Y : Responden Usia : 38 tahun Pendidikan : SMA
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Mengatur pola makan sehari-hari dan diimbangi dengan berolahraga
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Ya olahraga itu tadi, jalan kaki kalau minggu pagi
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?
Y : Kalau minggu itu jalan pagi, kalau sore itu main volley, badminton 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Banyak makan sayur-sayuran
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Seperti buah-buahan, jeruk, semangka dan sayur-sayuran. Saya rasa sudah
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Setiap bulan karena setiap bulan ada posyandu anak balita
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Mungkin karena suntik KB, karena dulu saya itu kecil. Peningkatan
terjadi saat saya berusia 28 tahun 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Kegemukan yang merata. Yang berbahaya yang kegemukannya di
perut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa? Y : Mengurangi makanan berlemak dan olahraga
142
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. 3 X selama penelitian ini dan 1 kali pernah periksa kolesterol
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin?
Y : Gak menemui 14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Informasi dari mahasiswa farmasi sadhar dan saat ikut papsmear
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Belum rutin karena saya juga gak pernag sakit. Aku gak pernah periksa
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : Ada
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : Tidak ada. kalau ada kelebihan berusaha saja menguranginya
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : Ya merasa senang saja, kalau ada kelebihan saya berusaha lagi untuk menormalkan
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Aduh aku lupa mbak…pokoknya aku menyediakan makanan bergizi untuk keluarga
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?
Y : Hipertensi, Stroke, penyakit gula
143
Responden 6 X : Peneliti Y : Responden Usia : 42 tahun Pendidikan : SD
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Ya menjaga kesehatan, olahraga rutin, mengatur pola makan
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Jalan kaki setiap hari
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?
Y : Minimal 3X…ya Cuma jalan kaki itu 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Mengatur pola makan yang gak berlemak dan makan buah-buahan
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Makan nasi, ketela, kentang. Menurut saya udah lumayan 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa
rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : sebulan sekali
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Menurut saya faktor umur. Mulai saya umur 30an ada peningkatan
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Kegemukan perut, dan yang berbahaya setahuku yang perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan? Misalnya apa?
Y : Menurut saya olahraga, dan mengatur pola makan itu 10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
144
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. Satu kali satu bulan, seperti tensi itu
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin?
Y : Gak menemui 14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Saat pertemuan PKK, dari puskesmas
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Menurut saya iya, kalau ada keluhan sedikit saja aku langsung ke
dokter 16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : ada
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : gak ada
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : termotivasi untuk lebih baik 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : aku lupa eh mbak
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?
Y : Penyakit jantung, penyakit gula darah
Responden 7 X : Peneliti Y : Responden Usia : 37 tahun Pendidikan : S1
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Menurut saya yang penting teratur. Makan tiga kali sehari dan tidak
lompat-lompat. Dan yang penting seimbang dan banyak makan sayuran
145
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Kalau olahraga secara khusus belum mungkin karena sibuk, tapi aku
melakukan pekerjaan harian rumah dan kuusahakan sampai berkeringat
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?
Y : belum 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Mengurangi makan-makanan yang pedas, berlemak tinggi, dan
bersantan kentaldan aku juga mengurangi yang dibakar 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan
berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Buah-buahan dan sayur-sayuran. Ya udah 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa
rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Paling tidak sebulan sekali
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y :Faktor umur. Mulai usia 30 tahun
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Kalau saya merasa gemuk merata. Kalau menurut saya berbahaya yang gemuk diperut karena gak seimbang
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan? Misalnya apa?
Y : Ada,misalnya tidak terlalu banyak ngemil, makan malam 3 jam sebelum tidur
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Saya tidak merokok 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Menurut saya penting untuk mengantisipasi penyakit. Kalau saya 4
kali, 3 kali dengan mbak-mbak ini dan 1 kali periksa sendiri, kolesterol dan gula darah
146
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin?
Y : Kendalanya tempatnya jauh 14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Saya kiranya semuanya itu ada, baik pandangan dari dokter lewat
televise dan radio 15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan
kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Saya kira belum rutin. Kalau sekedar tensi kalau ada keluhan
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : Kalau tensi saya tinggi, saya minta obat
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : Saya kira gak ada
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : Saya kira makin termotivasi kalau normal distabilkan dan kalau tinggi dinormalkan
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Penyakit karena kelebihan-kelebihan zat-zat seperti kolesterol, asam urat
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?
Y : Yang saya ketahui yang paling fatal itu kematian dan juga stroke, dan penyakit gula
147
Responden 8 X : Peneliti Y : Responden Usia : 42 tahun Pendidikan : S1
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Pola hidup yang sehat itu, teratur seimbang olahraga teratur,
menghindari makan-makanan berlemak, banyak konsumsi buah-buahan, istirahat yang cukup
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Olahraga itu baru kemarin, saya senang setrika, jalan kaki
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?
Y : Belum ada olahraga khusus yang saya lakukan 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Mengurangi porsi makan, dan mengurangi konsumsi garam
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Makanan berserat itu ya sayur-sayuran dan buah-buahan. Saya rasa saya kurang mengkonsumsi makanan berserat
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Seminggu dua kali
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Orangtua saya dan saudara-saudara saya semua gemuk. Berarti lebih
besar faktor keturunan 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : menurut saya, saya agak merata. Yang paling berbahaya kegemukan di
perut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa? Y : Mengurangi gorengan dan cemilan
148
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Dulu setahun yang lalu. Sekarang gak lagi 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. Saat bersama mbak-mbaknya ini tapi dulu aku pernah sekali
periksa kolesterol 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Malas dan rasa takut
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Informasi dari internet
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Ya..kalau tensi saya rutin. Ya kalau ada keluhan
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : Ya mengurangi konsumsi daging-dagingan
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : tidak ada
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : Sebelum mengetahuinya ada ketakutan, tapi kalau jelek diperbaiki kalau normal dipertahankan
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Tensi tinggi, kadar gulanya tingggi 20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui? Y : Dampak biasanya stroke
149
Responden 9 X : Peneliti Y : Responden Usia : tahun Pendidikan : SMA
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Pola hidup yang sehat itu, makan harus teratur, paling tidak olahraga,
makan-makanan yang bergizi dan menghindari yang berkolesterol 2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)? Y : Kalau olahraga itu ya jelas tapi bukan lari pagi tapi senam, saya
penganut silat 3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan? Y : Saya latihan silat itu seminggu tiga kali
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Sebenarnya penting juga sih, tapi untuk menstandarkan arti sehat untuk
masing-masing individu kan berbeda-beda 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan
berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Makanan berserat itu, seperti papaya, jambu, mangga, ketela atau buah-buahan. Saya kira sudah karena setiap minggu saya udah mengkonsumsi ketela dan jagung
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Rutin sih gak, tapi kalau ketemu timbangan saya mesti nimbang
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : faktor perilaku hidup, pada usia 23 tahun saya mengalami kegemukan
perut karena waktu mau tidur saya minum sprite dicampur telur 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Kegemukan di bagian perut. Menurut saya yang berbahaya itu
kegemukan di perut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa? Y : Ada. Sepak bola untuk memperkecil perut
150
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Ya..saya masih merokok, saya mulai merokok sejak keluar dari SMA sampai sekarang
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda sudah tahu bahaya merokok?
Y : faktor kebiasaan 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Bisa penting bisa gak. Aku periksa kesehatan sudah ada 10X ke atas,
cek darah, ukur tekanan darah 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Kendalanya pekerjaan
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Saya suka membaca
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Saya kira tidak. Kalau diambil perbandingan kalau saat sehat
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : Pertama saya harus happy dulu…usaha yang pertama dilakukan itu
gerak dulu untuk mengatur peredaran darah 17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Gak ada 18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium
tersebut? (menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : Biasa aja, gak terdorong juga 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : Sindrom itu kesannya menakutkan, menurut saya sindrom metabolik
itu sekian banyak penyakit terkumpul jadi satu 20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
151
Y : Dari yang saya baca kesannya bahaya, kayaknya biasanya kanker, termasuk penyakit gula juga
Responden 10 X : Peneliti Y : Responden
Usia : 41 tahun Pendidikan :
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Mengurangi kebiasaan buruk misalnya merokok, mengkonsumsi
makanan bergizi, menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Terkadang olahraga lari sekali seminggu
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?
Y : Seminggu sekali bermain tennis 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Makan nasi sekali sehari…padahal itu tidak teratur ya
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
Y : Makanan seperti buah-buahan. Tidak terlalu saya perhatikan 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa
rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : tidak rutin
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Aku rasa faktor umur karena waktu muda aku kurus. Terjadi
peningkatan pada usia 32 tahun 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Aku rasa kegemukan di bagian perut. Yang berbahaya itu kegemukan
di bagian perut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa? Y : Ada..ya olahraga tadi seperti lari
152
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Semoga udah gak lagi. Dalam 2 minggu kemarin udah gak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting sekali. Periksa itu kalau ada yang gak enak di tubuh baru
periksa 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Menemui yaitu waktu dan pekerjaan
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Kesadaran diri. Informasi dari mahsiswa
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat
kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : tidak rutin
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau
mengontrolnya menjadi normal? Y : ya ada
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : masalah waktu
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
Y : : Saya termotivasi untuk memperbaiki 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : Sindrom metabolik itu seperti adanya kegemukan, tekanan darah
tinggi, lingkar pinggang besar 20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui? Y : Dampaknya itu penyakit jantung, stroke
153
Lampiran 36. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi Non Lab
res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
s1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
s2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
s3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3
s4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3
s5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 3 4 3
s6 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3
s7 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
s8 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3
s9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4
s10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2
s11 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
s12 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2
s13 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
s14 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
s15 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 1 3 3
s16 3 4 3 4 3 4 4 3 1 4 3 4 4 2 4 3 3 3
s17 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4
s18 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4
s19 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3
154
s20 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2
s21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
s22 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4
s23 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3
s24 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3
s25 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4
s26 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4
s27 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2
s28 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4
s29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3
s30 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
s31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
s32 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3
s33 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3
s34 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3
s35 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3
s36 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4
s37 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4
s38 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 3
116 123 117 130 115 125 132 118 123 132 114 131 127 117 147 107 129 123
155
Lampiran 37. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi Laboratorium
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
s1 3 4 1 3 3 3 3 1 1 4 4 4 3 3
s2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
s3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
s4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
s5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
s6 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
s7 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
s8 3 3 4 2 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3
s9 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
s10 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
s11 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
s12 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
s13 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
s14 2 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 2
s15 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3
s16 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
s17 3 3 1 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3
s18 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
s19 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3
156
s20 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
s21 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3
s22 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
s23 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s24 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
s25 3 3 2 3 4 3 3 1 4 3 2 3 3 3
s26 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3
s27 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
s28 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3
s29 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
s30 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
s31 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
s32 4 4 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3
s33 2 3 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
s34 3 3 1 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
s35 3 4 2 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3
s36 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s37 3 4 1 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3
s38 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3
116 126 96 107 119 114 117 105 121 125 117 113 109 112
157
Lampiran 38. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi Laboratorium
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19
s1 3 4 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
s2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
s3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
s4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
s5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3
s6 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
s7 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s8 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
s9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s10 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2
s11 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
s12 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s13 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
s14 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s15 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
s16 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3
s17 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
158
s19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3
s20 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
s21 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
s22 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s23 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s24 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3
s25 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
s26 4 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3
s27 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s28 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
s29 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s30 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 1
s31 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s32 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
s33 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s34 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s35 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1
s36 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3
s37 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
s38 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3
149 119 110 110 107 124 117 114 126 113 117 114 99 136 116 125 115 112
159
Lampiran 39 . Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi Non Tes Laboratorium
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
s1 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3
s2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4
s3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3
s4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s5 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4
s6 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s7 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
s8 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2
s9 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2
s10 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4
s11 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3
s12 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2
s13 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
s14 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2
s15 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2
s16 4 1 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 2 1 4 2
s17 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3
s18 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 4 3 3 2 3 2
s19 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4
160
s20 3 2 3 3 2 2 1 4 2 3 2 3 3 3 3 4
s21 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 4
s22 4 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 1 3 2
s23 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3
s24 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
s25 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
s26 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
s27 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 2 2
s28 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4
s29 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
s30 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
s31 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
s32 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3
s33 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2
s34 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
s35 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 3 4 3 3
s36 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
s37 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
s38 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3
111 111 121 117 113 115 120 131 112 106 122 114 103 101 117 114
161
Lampiran 40. Informed Consent Responden Edukasi Non Laboratorium
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul
”Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik” yang
akan dilaksanakan selama ±6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,
Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan
edukasi setiap bulan, dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan
tekanan darah.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
162
Lampiran 41. Informed Consent Responden Edukasi Laboratorium
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul
”Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik” yang
akan dilaksanakan selama ±6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,
Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan
edukasi setiap bulan, dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan,
tekanan darah dan bersedia diambil sampel darah untuk pengukuran kadar gula
darah dan kolesterol selama waktu penelitian, yang dibutuhkan sebagai data
penelitian. Dalam hal ini pengukuran kadar gula darah dan kolesterol akan
dilakukan oleh petugas laboratorium klinik.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
163
Lampiran 42. Informed Consent Responden Non Edukasi Non Laboratorium Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul
”Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik” yang
akan dilaksanakan selama ±6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,
Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia dilakukan
pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan tekanan darah.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
164
Lampiran 43. Informed Consent Responden Non Edukasi Laboratorium Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul
”Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik” yang
akan dilaksanakan selama ±6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,
Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan
edukasi setiap bulan, dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan
tekanan darah.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
165
Lampiran 44. Leaflet Penelitian
Tampak Depan
166
Tampak Belakang
167
BIOGRAFI PENULIS
Penulis Skripsi bernama lengkap Veronica Ari
Haryanti. Penulis lahir di Surakarta, Jawa Tengah,
tanggal 7 Februari 1987, dan merupakan anak ketiga
dari empat bersaudara pasangan Stefanus Suharno dan
Yuliana Budiyanti. Pendidikan awal penulis dimulai di
TK Kristen Hosanna Surakarta (1991-1993), SD
St.Maria Marsudirini Surakarta (1993-1999).
Dilanjutkan ke jenjang SLTP Negeri 4 Surakarta (1999-
2002), kemudian melanjutkan pendidikan di SMU
Negeri I Surakarta (2002- 2005). Selanjutnya pada tahun 2005 penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh kuliah, penulis juga
aktif sebagai anggota Divisi Organisasi BEM Farmasi 2005/2006, anggota Paduan
Suara Farmasi ”Veronika”(2006), mengikuti kepanitiaan di Campus Ministry
untuk acara perayaan Tri Hari Suci (2006), humas Pharmacy Performance
”REAKSI” 2005/2006, seksi Dana & Usaha Panitia Wisuda Farmasi 2005/2006,
seksi Dana & Usaha Sumpahan Apoteker 2006/2007, seksi Dana & Usaha Pekan
Budaya 2007, Konseptor ”TITRASI” 2006/2007, Koordinator Seksi Dana dan
Usaha Pharmacy Performance 2007, anggota ISMAFARSI 2005-2007, seksi Dana
& Usaha Kampanye Informasi Obat 2007, dan asisten dosen pada Praktikum
Farmasetika Dasar 2007.