190
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2008 (KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Veronica Ari Haryanti NIM: 058114089 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM

METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT

DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA

TAHUN 2008

(KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL)

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh: Veronica Ari Haryanti

NIM: 058114089

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

ii

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM

METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT

DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA

TAHUN 2008

(KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL)

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh: Veronica Ari Haryanti

NIM: 058114089

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

iii

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

iv

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

v

Karya Kecil ini Kupersembahkan kepada:

Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus Penyelamat dan Penopang Hidupku, Bunda

Maria yang mendoakanku.

Suamiku tercinta, Didit Aditya.

Papa, Mama, Kakak-kakakku dan adikku.

Sahabat dan teman-temanku,

Almamaterku.

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi
Page 7: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala anugerah dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Edukasi (Tahap II) tentang

Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan,

Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar Kolesterol Total)”

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelas sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan

Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini bukanlah suatu hal yang

mudah, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas berkat, bimbingan dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

2. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi dan dosen

pembimbing utama atas kesabaran dalam memberikan bimbingan, nasihat,

dukungan dan kesediaaan waktunya untuk berkonsultasi.

3. Ibu dr. Fenty, M. Kes, Sp. PK atas kesediaan menguji dan memberikan

masukan yang berharga bagi penulis.

4. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. atas kesediaan menguji dan

memberikan masukan yang berharga bagi penulis.

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

vii

5. Walikota Yogyakarta c.q BAPPEDA Sleman yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian ini di dusun Krodan, Maguwoharjo-

Sleman,Yogyakarta.

6. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan UGM yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini terutama dr. Rustamaji, M.

Kes yang telah bersedia membantu dalam penelitian ini.

7. Bapak Kepala Desa Maguwoharjo, Bapak Dukuh dan Bapak RW/RT yang

telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

8. Suamiku tercinta, Didit Aditya, atas segala cinta, motivasi, semangat, kasih

sayang, perhatian, dan nasihat nya bagi penulis selama ini

9. Kedua orang tuaku tercinta atas kasih sayangnya yang sangat berharga dalam

hidupku, kepercayaan, bimbingan, doa, semangat dan dukungannya setiap

waktu.

10. Masyarakat dusun Krodan, Dosen dan Karyawan Kampus III Paingan atas

kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

11. Laboratorium Prodia Yogyakarta yang telah bersedia untuk bekerjasama

dalam pengambilan sampel darah terutama mas Yudi yang telah membantu

mendapatkan informasi.

12. Temen-temen sekelompok: Sr. Amandine, mb Ivone, Ina atas kerjasama dan

semangatnya dari awal sampai selesai penelitiannya selama ini.

13. Kakak-kakakku, Avianita dan Lucia, serta adikku Margareta atas kasih sayang

dan dukungan yang diberikan selama ini.

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

viii

14. Sahabat- sahabatku tercinta: Vita, Imelda, Tami, Bembi, Rio, Sita, Lini, Kaka,

Ela, Kak Berta, Ani, Silvi, Roni, Chrisye atas semangat, kasih, saran, canda

tawa, dan dukungannya.

15. Teman-temanku FKK angkatan 2005 kelas B serta kelompok praktikum B

FKK 2005 atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini

16. Anak-anak kost Aulia: Intan Josi adekku tercinta, Joice, Maria, Icha, Berta,

Heni, Lia, Dini, Kak icha, Kak Kiki, Carol, Atik, Novi, dan Yudith atas

kebersamaan dan keceriaannya selama ini.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa tidak ada

yang sempurna dalam mengerjakan sesuatu dalam kehidupan ini. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini

dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan

Yogyakarta, 13 Maret 2009

Penulis

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

ix

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

x

INTISARI

Sindrom metabolik merupakan sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non lipid yang dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler. Prevalensi sindrom metabolik meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi penderita obesitas abdominal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman,Yogyakarta yang terkait dengan kadar kolesterol total.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu. Rancangan penelitian non-randomized pretest-postest control group design. Metode survei dengan instrumen penelitian kuisioner dan wawancara terstruktur terhadap sampel. Analisis menggunakan uji Mann Whitney taraf kepercayaan 90%.

Dari hasil penelitian secara statistik diperoleh hasil berbeda bermakna ((p)<0,1) pada profil responden sesudah edukasi antara kelompok edukasi dan non edukasi meliputi kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT), rasio lingkar pinggang-pinggul responden laki-laki, pengukuran lingkar pinggang, dan pengukuran kadar gula darah puasa. Untuk kriteria rasio lingkar pinggang-pinggul untuk responden perempuan, tekanan darah dan kadar kolesterol, diperoleh hasil berbeda tidak bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi dan non edukasi. Berdasarkan nilai rata-rata kuisioner, terdapat perubahan perilaku pada responden edukasi dibandingkan non edukasi meskipun tidak signifikan. Pada observasi III, profil kadar kolesterol total untuk responden edukasi = 203,7±36,9mg/dl dan non edukasi = 199,7±32,8mg/dl, untuk uji statistikanya diperoleh nilai signifikansi (p)>0,1(0,879), yang menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi maupun non edukasi hasilnya berbeda tidak bermakna setelah diberi edukasi tahap II ini.

Kata kunci: sindrom metabolik, kadar kolesterol total, pemberian edukasi, perilaku

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xi

ABSTRACT

Metabolic Syndrome is a group of metabolic disorder both lipid and non lipid, that could increase the risk of cardiovascular disease. The prevalence of metabolic syndrome is increasing along with the prevalence of abdominal obesity. The purpose of this research is to investigate the effect of education delivery about metabolic syndrome towards people attitudes at Dusun Kodran, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta, related with total level of cholesterol.

This research is a pseudo experimental. It is a non-randomized pretest-postest control group design. The method is survey with research instruments such questionnaire and structured interview to the samples. The analysis is done by using Mann Whitney with 90% of confidence.

In this research, found that statistically there is a significant difference ((p)<0.1) on the respondents' profile after education, between education and non education group including Body Weight Index, rational number of waist-hip measurement on male respondents, waist measurement, and measurements on fast diabetes level on blood. While on female's, from rational number of waist-hip measurement, blood pressure and cholesterol measurement, resulted insignificant difference (p>0.1) between education group and non education group. Based on the average score of questionnaire, there is an attitude changing on education group respondents compare to non education group although not significant. On the third observation resulted total level of cholesterol for education respondents is 203.7±36.9mg/dl and for non education is 199.7±32.8mg/dl, for its statistical experiment resulted significance (p)>0.1(0.879), this shows that the different between education and non education group the result is not significant after the second education. Key word: Metabolic Syndrome, total level of cholesterol, education delivery, attitude

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. ix

INTISARI ............................................................................................................... x

ABSTRACT .............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

1. Perumusan Masalah ............................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian ................................................................................. 4

3. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

B. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

1. Tujuan Umum ........................................................................................ 5

2. Tujuan Khusus ....................................................................................... 5

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xiii

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ...................................................................... 6

A. Sindrom Metabolik .................................................................................... 6

1. Definisi ................................................................................................... 6

2. Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik .................................................. 7

3. Patogenesis Sindrom Metabolik ............................................................. 8

4. Faktor Risiko..........................................................................................9

5. Penatalaksanaan Sindom Metabolik.....................................................10

B. Kolesterol.................................................................................................12

C. Dislipidemia..............................................................................................13

D. Edukasi ..................................................................................................... 15

E. Perilaku ..................................................................................................... 15

1. Pengetahuan .......................................................................................... 15

2. Sikap ..................................................................................................... 16

3. Praktik atau Tindakan ........................................................................... 16

F. Landasan Teori ......................................................................................... 17

G. Hipotesis ................................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 19

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 19

B. Variabel Penelitian ................................................................................... 20

1. Variabel bebas ...................................................................................... 20

2. Variabel tergantung .............................................................................. 20

C. Definisi Operasional ................................................................................. 20

D. Subyek Penelitian ..................................................................................... 22

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xiv

E. Tempat Penelitian ..................................................................................... 24

F.Ruang Lingkup..........................................................................................25

G. Teknik Sampling ...................................................................................... 26

H. Instrumen Penelitian ................................................................................ 27

I. Tata Cara Penelitian ................................................................................... 27

1. Analisis Situasi ..................................................................................... 27

2. Pembuatan Kuisioner ........................................................................... 27

a. Pembuatan Kuisioner ....................................................................... 27

b. Uji Coba Kuisioner .......................................................................... 29

c. Uji Validitas ..................................................................................... 29

d. Uji Reliabilitas ................................................................................. 29

3. Pembuatan Informasi Tertulis atau Leaflet ........................................... 30

4. Penyebaran Kuisioner ........................................................................... 30

5. Pemberian Edukasi/Informasi ............................................................... 30

6. Wawancara Terstruktur ........................................................................ 31

7. Pengukuran Kadar Kolesterol Total ..................................................... 31

8. Pengolahan Data ................................................................................... 31

9. Analisis Data Penelitian ........................................................................ 31

J. Kesulitan Penelitian ................................................................................... 33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 34

A. Profil Responden ..................................................................................... 34

B. Pengaruh Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap

Perilaku (Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan) ......................................... 40

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xv

C. Profil Kadar Kolesterol Total Pada Saat Sebelum Edukasi

(Observasi Awal) dan Sesudah Edukasi (Observasi I&III)

Tentang Sindrom Metabolik .................................................................... 47

D. Rangkuman Pembahasan.......................................................................... 55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 57

A. Kesimpulan .............................................................................................. 57

B. Saran ......................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 59

LAMPIRAN ........................................................................................................... 62

BIOGRAFI PENULIS ......................................................................................... 167

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar1. Seseorang yang Beresiko Terkena Sindrom Metabolik (Obesitas Sentral

/ Apple Shape).....................................................................................6

Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian Non-Randomized Pretest-Posttest

Control GroupDesign Tahap II ......................................................... 20

Gambar 3. Skema Subyek penelitian .................................................................. 24

Gambar 4. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 25

Gambar 5. Nilai rata-rata kuisioner .................................................................... 41

Gambar 6. Nilai kuisioner obervasi III-observasi awal vs nomor soal terkait

kadar kolesterol total.........................................................................44

Gambar 7. Nilai kuisioner observasi III- observasi I vs nomor soal terkait kadar

kolesterol total…………………………………………….………..44

Gambar 8. Nilai rata-rata kadar kolesterol total responden................................. 49

Gambar 9. Selisih Rata-rata Kadar Kolesterol Total Observasi III- Observasi

awal dan Observasi III-Observasi I Responden Edukasi dan Non

Edukasi…...........................................................................................50

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO Tahun 1998 .................. 7

Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III

Tahun2001..........................................................................................7

Tabel III. Panduan Praktis Pola Hidup Bagi Penderita Sindrom Metabolik......11

Tabel IV. Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, dan HDL .................................... ......14

Tabel V. Kriteria Sindrom Metabolik dalam Penelitian .................................. 22

Tabel VI. Distribusi Pertanyaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan yang

Terdapat Dalam Kuisioner ................................................................ 28

Tabel VII. Profil Pada Observasi Awal Responden Berdasarkan IMT, Rasio

Lingkar Pinggang- Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan

Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total ............ . 34

Tabel VIII. Profil Observasi I Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar

Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah,

Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total..........................35

Tabel IX. Profil Observasi III Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar

Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar

Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total...................................…35

Tabel X. Jumlah Faktor Risiko Observasi wal Responden Edukasi dan Non

Edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non

Laboratorium………… .............. …………………………………...37

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xviii

Tabel XI. Jumlah Faktor Risiko Observasi I Responden Edukasi dan Non

Edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non

Laboratorium............................................................................. ..... . 38

Tabel XII. Jumlah Faktor Risiko Observasi III Responden Edukasi dan Non

Edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non

Laboratorium.....................................................................................38

Tabel XIII. Nilai Rata-rata Kuisioner terkait Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

Responden Saat Observasi Awal, Kedua, dan Akhir .................... ...42

Tabel XIV. Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal, Observasi I, dan

Observasi III…………………… ... ………………………………...47

Tabel XV. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi III

Mengalami Peningkatan dan atau berada di atas Nilai Normal

dibandingkan dengan Observasi Sebelumnya……………………...52

Tabel XVI. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi III

Mengalami Penurunan dan atau Berada dalam Ambang Nilai Normal

dibandingkan Observasi Sebelumnya……………………….…..…52

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Kedokteran ............................... 62

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Bappeda Sleman ........................................... 63

Lampiran 3. Kuisioner Penelitian ...................................................................... 64

Lampiran 4. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik

Observasi awal ............................................................................... 68

Lampiran 5. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik

Observasi I ..................................................................................... 70

Lampiran 6. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik

Observasi II ................................................................................... 72

Lampiran 7. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik

Observasi III ................................................................................. 74

Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik

Observasi awal ............................................................................... 76

Lampiran 9. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik

Observasi I ..................................................................................... 78

Lampiran 10. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik

Observasi II ................................................................................... 80

Lampiran 11. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik

Observasi III ................................................................................. 82

Lampiran 12. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xx

Puasa Observasi awal ..................................................................... 84

Lampiran 13. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah

Puasa Observasi I ........................................................................... 86

Lampiran 14. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah

Puasa Observasi III ........................................................................ 88

Lampiran 15. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol

Total Observasi awal ( Independent Sample T-Test) .................... 90

Lampiran 16. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol

Total Observasi I ( Independent Sample T-Test) ........................... 91

Lampiran 17. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol

Total Observasi III ( Independent Sample T-Test) ........................ 92

Lampiran 18. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal

(Mann-Whitney Test)…………………………………………….94

Lampiran 19. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi I

(Mann-Whitney Tes)……………………………………………..95

Lampiran 20. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi III

(Mann-Whitney Test)…………………………………………….96

Lampiran 21. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Kolesterol Total

Observasi III-Observasi Awal........................................................97

Lampiran 22. Uji normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Kolesterol Total

Observasi III- Observasi I..............................................................99

Lampiran 23. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner

Observasi III-Observasi awal ....................................................... 101

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xxi

Lampiran 24. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner

Observasi III-Observasi I ............................................................. 103

Lampiran 25. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa

Observasi III-Observasi Awal ............................................. …….105

Lampiran 26. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa

Observasi III-Observasi I ..................................................... .......107

Lampiran 27. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang

dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

Responden Perempuan Observasi awal ....................................... 109

Lampiran 28. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang

dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

Responden Perempuan Observasi I ............................................. 112

Lampiran 29. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang

dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

Responden Perempuan Observasi II ............................................ 115

Lampiran 30. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang

dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

Responden Perempuan Observasi III ........................................... 118

Lampiran 31. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang

dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

Responden Laki-laki Observasi awal ........................................... 121

Lampiran 32. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang

dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

xxii

Responden Laki-laki Observasi I ................................................. 124

Lampiran 33. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang

dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

Responden Laki-laki Observasi II ............................................... 127

Lampiran 34. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang

dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

Responden Laki-laki Observasi III .............................................. 130

Lampiran 35. Hasil Wawancara Responden ...................................................... 133

Lampiran 36. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III

Responden Edukasi Non Laboratorium ....................................... 153

Lampiran 37. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III

Responden Non Edukasi Laboratorium ....................................... 155

Lampiran 38. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III

Responden Edukasi Laboratorium ............................................... 157

Lampiran 39. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III

Responden Non Edukasi Non Laboratorium ............................... 159

Lampiran 40. Informed Consent Responden Edukasi Non Laboratorium ......... 161

Lampiran 41. Informed Consent Responden Edukasi Laboratorium ................ 162

Lampiran 42. Informed Consent Responden Non Edukasi

Non Laboratorium ........................................................................ 163

Lampiran 43. Informed Consent Responden Non Edukasi Laboratorium ......... 164

Lampiran 44. Leaflet Penelitian .......................................................................... 165

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Menurut National Cholesterol Education Program Expert Panel on

Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults, Adults

Treatment Panel III (NCEP ATP III) tahun 2001, sindrom metabolik adalah

sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non lipid yang merupakan faktor

resiko penyakit jantung koroner, yang terdiri atas kegemukan sentral,

dislipidemia, hipertensi, dan glukosa plasma yang abnormal.

Sindrom metabolik dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang

berkaitan dengan penyakit kardiovaskuler. Seiring dengan perubahan pola hidup

masyarakat, angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler di Indonesia

mengalami peningkatan yang signifikan. Pola hidup tidak sehat akan

menyebabkan kegemukan yang mengarah pada kondisi sindroma metabolik dan

selanjutnya akan menimbulkan penyakit jantung koroner, stroke, diabetes mellitus

dan sebagainya.

Di Indonesia, adanya peningkatan gaya hidup mewah dengan konsumsi

makanan tinggi gula dan lemak semakin meningkatkan kejadian obesitas yang

menjadi salah satu gejala sindrom metabolik. Penelitian yang dilakukan oleh

Indonesian Society for Study of Obesity (ISSO) pada tahun 2004, di Indonesia

menunjukkan jumlah pria yang tergolong obesitas yaitu sebesar 9,16% dan pada

wanita sebesar 11,02% (Anonim, 2007c).

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

2

Suatu penelitian di Makassar pada tahun 2002 yang memeriksa

pengunjung klinik untuk pemeriksaan kesehatan rutin ditemukan prevalensi

sindroma metabolik sebesar 35,6%, jumlah pada wanita lebih banyak

dibandingkan pria yaitu masing-masing sebesar 42,3% dan 29,8% (Anonim,

2007c).

Farmasis, sebagai salah satu tenaga kesehatan, mempunyai peran yang

cukup penting dalam mengubah perilaku pasien dengan mempromosikan

kesehatan melalui konseling pada pasien. Peran seorang farmasis adalah

memberikan pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi). Dengan

informasi-informasi yang diberikan oleh farmasis, pasien dapat menjadi

berperilaku lebih sehat dibandingkan sebelumnya, sehingga diharapkan tingkat

kesehatan pasien menjadi lebih baik.

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Krodan karena berdasarkan data

puskesmas pada periode Juli-Desember 2007, diketahui angka kejadian stroke dan

penyakit degeneratif di Dusun Krodan tinggi, sebanyak 12 orang dari 63 orang

(19,05%) masyarakat dusun ini mengalami penyakit degeneratif yang

kemungkinan dapat mengarah ke sindrom metabolik. Pemberian edukasi pada

penelitian ini diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai

sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler khususnya

yang terkait dengan kadar kolesterol total. Dengan meningkatnya pengetahuan

masyarakat diharapkan dapat mengubah perilaku sehubungan dengan

pandangannya terhadap sindrom metabolik. Masyarakat akan lebih

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

3

memperhatikan kesehatannya dan meningkatkan kesadarannya akan bahaya

sindrom metabolik, serta menciptakan pola hidup sehat.

Penelitian ini merupakan penelitian tahap II, sebelumnya telah dilakukan

penelitian serupa, yaitu pada tahap I. Pada tahap I lama waktu edukasi, yaitu 3

bulan, sedangkan pada tahap II ini lama edukasinya adalah 4 bulan (dengan

frekuensi 4 kali dalam 4 bulan dengan jarak antara edukasi satu dengan edukasi

berikutnya yaitu 1 bulan). Diharapkan dengan diperpanjangnya lama edukasi akan

semakin meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait dengan sindrom

metabolik, mengingat juga bahwa sindrom metabolik ini terkait dengan penyakit

kronik dan edukasi yang diberikan ini berhubungan dengan perubahan perilaku

pada responden sehingga diharapkan dengan diperpanjangnya lama edukasi ini

dapat lebih efektif dalam memantau dan mendampingi para responden.

1. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitan ini sebagai berikut:

a. Seperti apakah profil subyek secara keseluruhan, meliputi Indeks Massa

Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul,

tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total?

b. Adakah pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik

terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta ?

c. Seperti apakah profil kadar kolesterol total sesudah pemberian edukasi pada

tahap II?

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

4

2. Keaslian Penelitian

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu “Pengaruh Pemberian

Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun

Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar Kolesterol Total)”

dengan lama masa penelitian 3 bulan (Dewi, 2008).

Penelitian ini merupakan lanjutan penelitian sebelumnya dengan

menggunakan metode kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian

edukasi (informasi) tentang Sindrom Metabolik berupa leaflet, selain itu

dilakukan juga wawancara terstruktur dengan masyarakat.

Perbedaan penelitian ini dibandingkan penelitian tahap I terletak pada

lamanya penelitian yang lebih panjang ( kurang lebih selama 6 bulan).

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran atau referensi

dan pengetahuan tentang pemberian edukasi sindrom metabolik khususnya yang

terkait dengan kadar kolesterol total pada masyarakat di Dusun Krodan,

Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta.

b. Manfaat praktis

Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pihak-

pihak terkait dalam menangani masalah sindrom metabolik terkait dengan kadar

kolesterol total dan dapat memberikan informasi tentang sindrom metabolik

sehingga diharapkan dapat mencegah dan menekan jumlah penderita sindrom

metabolik.

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

5

B.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi

tahap II tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun

Krodan, Sleman, Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui profil subyek secara keseluruhan terkait sindrom metabolik

meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar

pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar

kolesterol total.

b. Mengetahui pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik

terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta yang

dilihat berdasarkan nilai kuisionernya.

c. Mengetahui profil kadar kolesterol total sesudah pemberian edukasi tahap II.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Sindrom Metabolik

1. Definisi

Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik

yang berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler

artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia

atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma,

keadaan protrombotik, dan proinflamasi (Semiardji, 2004).

Gambar 1. Seseorang yang Beresiko Terkena Sindrom Metabolik (Obesitas Sentral / Apple Shape)

(Anonim, 2007b)

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

7

2. Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik

Saat ini ada 2 kriteria diagnosis sindrom metabolik yang banyak

digunakan, yaitu kriteria WHO tahun 1998 dan NCEP ATP III tahun 2001.

Diantara kedua kriteria tersebut, NCEP ATP III lebih mudah diterapkan di klinik

karena menggunakan parameter yang mudah diperiksa oleh dokter. Kriteria

diagnosis sindrom metabolik WHO lebih menekankan adanya toleransi glukosa

dan resistensi insulin (Ardiansjah dan Adam, 2004).

Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO Tahun 1998

Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III Tahun 2001

(Ardiansjah dan Adam, 2004).

Toleransi glukosa terganggu atau diabetes melitus dan/atau resistensi insulin dengan dua/atau lebih keadaan berikut: Tekanan darah meningkat ≥ 160/90 mmHg Trigliserida plasma meningkat ≥ 150 mg/dl Dan/atau Kolesterol high density lipoprotein rendah Pria Wanita

< 35 mg/dl < 39 mg/dl

Obesitas sentral Pria ratio lingkar pinggang-pinggul Wanita ratio lingkar pinggang-pinggul

> 0,9 > 0,85

Indeks Massa Tubuh > 30 kg/m2

Mikroalbuminuria rerata ekskresi albumin urin Ratio albumin : kreatinin

> 20 g/menit ≥ 30 mg/gr

Diagnosis sindrom metabolik ditegakkan bila didapatkan 3 atau lebih faktor resiko tersebut dibawah ini: Obesitas abnormal (lingkar pinggang): Pria Wanita

> 90 cm > 80 cm

Trigliserida ≥ 150 mg/dl Kolesterol HDL: Pria Wanita

< 40 mg/dl < 50 mg/dl

Tekanan Darah ≥ 130 / ≥85 mmHg Glukosa plasma puasa ≥ 110 mg/dl

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

8

3. Patogenesis Sindrom Metabolik

Menurut Adult Treatment Panel III (ATP III), penyakit kardiovaskular

merupakan outcome primer dari sindrom metabolik. Ada enam komponen

sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular menurut

ATP III, yaitu sebagai berikut ini.

a. Obesitas abdominal, yang dapat dilihat dengan meningkatnya ukuran lingkar

pinggang.

b. Dislipidemia aterogenik, yang manifestasinya berupa peningkatan trigliserida

dan rendahnya konsentrasi HDL pada analisis lipoprotein rutin.

c. Meningkatnya tekanan darah, yang dihubungkan dengan obesitas dan

umumnya terjadi pada orang yang mengalami resistensi insulin.

d. Resistensi insulin dengan atau tanpa intoleransi glukosa, yang terutama terjadi

pada orang dengan sindrom metabolik.

e. Stadium proinflamasi, yang secara klinis dapat diperhatikan dengan adanya

peningkatan C-reactive protein (CRP). Salah satu penyebabnya adalah

obesitas, karena kelebihan jaringan adiposa akan mendatangkan sitokin

inflamatori yang akan menyebabkan meningkatnya level CRP.

f. Stadium protrombotik, yang dikarakteristikkan dengan peningkatan plasma

plasminogen activator inhibitor (PAI)-1 dan fibrinogen, juga dihubungkan

dengan sindrom metabolik. Fibrinogen, suatu fase akut reaktan seperti CRP,

mengalami peningkatan sebagai respon terhadap tingginya stadium sitokin.

(Scott, Bryan, James, Sidney, Claude, 2004).

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

9

4. Faktor Risiko

Lima kondisi dibawah ini terdaftar sebagai faktor risiko metabolik

gangguan jantung. Sindrom metabolik didiagnosis ketika seseorang mempunyai

minimal tiga faktor risiko gangguan jantung dibawah ini:

a. Ukuran pinggang yang lebar. Hal ini disebut dengan kegemukan perut atau

mempunyai perut bulat seperti apel (“having an apple shape”). Kelebihan

lemak pada area perut sangat berisiko mengalami gangguan jantung

dibandingkan dengan kelebihan lemak pada bagian tubuh lain, seperti pada

pinggul.

b. Tingginya tingkat kadar trigliserida di dalam darah. Trigliserida merupakan

jenis lemak yang ada di dalam darah.

c. Rendahnya HDL kolesterol di dalam darah. HDL adalah kolesterol yang

“baik” dipertimbangkan karena rendahnya HDL kolesterol dapat

menyebabkan gangguan jantung.

d. Tingginya tekanan darah. Tekanan darah diketahui dengan adanya dua angka,

biasanya ditulis satu di atas dan satunya di bawah, contoh 120/80 mmHg.

Nomor yang di atas menunjukkan tekanan darah sistolik, yang

menggambarkan tekanan aliran darah ketika jantung kontraksi. Nomor yang di

bawah menunjukkan tekanan darah diastolik yang menggambarkan tekanan

aliran darah ketika jantung relaksasi.

e. Tingginya kadar gula (glukosa) puasa. Tingginya kadar gula dapat menjadi

peringatan terkena diabetes.

(Anonim, 2007a)

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

10

5. Penatalaksanaan Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik terdiri atas dua komponen utama, yaitu obesitas sentral

dan beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner baik berupa kelainana lipid

maupun non lipid. Oleh karena itu, NCEP membagi penatalaksanaan tersebut

yang ditujukan pada penyebab utama sindrom metabolik (yaitu menurunkan berat

badan dan meningkatkan aktivitas tubuh) dan terapi yang ditujukan kepada faktor

risiko lipid dan non lipid yang didapatkan pada penderita. Walaupun obesitas

merupakan masalah utama pada sindrom metabolik, sesuai kesepakatan NCEP

ATP III, dalam penatalaksanaan sindrom metabolik tetap harus didahulukan

mencapai sasaran kolesterol LDL yang diinginkan sesuai jumlah faktor risiko

yang ditemukan pada penderita.

Penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas fisik pada penderita

obesitas penting karena terbukti dapat memperbaiki profil lipid serum, yaitu

menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, meningkatkan kadar kolesterol

HDL, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar glukosa plasma, dan

memperbaiki keadaan resistensi insulin. Sasaran yang ingin dicapai penderita

obesitas adalah menurunkan berat badan sekitar 5-10% dari berat badan awal,

terbukti faktor risiko penyakit jantung koroner dapat dikurangi (Adam, Adam,

Ardiansjah, 2004).

Jangka waktu untuk melakukan hal ini adalah 6 bulan. Setelah 6 bulan,

biasanya penurunan berat badan menurun dan berat badan akan tetap berada di

garis datar karena rendahnya atau berkurangnya penggunaan energi tubuh pada

berat badan yang lebih rendah. Tahap selanjutnya adalah usaha untuk menjaga

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

11

kestabilan penurunan berat badan yang sudah dicapai sehingga tidak terjadi

kenaikan berat badan kembali. Apabila hal ini tercapai, usaha untuk menurunkan

berat badan lebih lanjut dapat dilakukan berdasarkan indikasi dan kebutuhan

penderita (Ridjab, Ridwan, Judio, dan Hermansjah, 2006).

Beberapa studi menekankan bahwa untuk mengontrol berbagai faktor

risiko kardiovaskular dibutuhkan usaha yang intensif. Dalam mewujudkan usaha

tersebut, National Clinical Guidelines menyarankan pengurangan gaya hidup

yang berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Saran tersebut yaitu “Therapeutic

Lifestyle Change” atau “TLC” yang terdiri dari olahraga dan latihan bersama

pakar nutrisi dan berhenti merokok (Anonim, 2005b).

Tabel III. Panduan Praktis Pola Hidup Bagi Penderita Sindrom Metabolik

HINDARI makanan berkadar gula yang tinggi merokok

KURANGI

berat badan (dengan berolahraga sedang (jogging) selama 30 menit setiap hari) makanan yang berlemak, khususnya yang berlemak jenuh seperti daging merah dan mentega, atau makanan penuh lemak lainnya konsumsi alkohol konsumsi total karbohidrat dengan mengganti karbohidrat murni (roti putih, kentang, pasta) dengan kacang polong, padi-padian, dan lemak tak jenuh tunggal (kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun) dan mengganti minuman soda dan jus dengan air, dan minuman diet konsumsi garam dapur sampai kurang dari 2,4 gram per hari dengan banyak menggunakan rempah-rempah dalam masakan

KONSUMSI asam lemak omega 3 dengan memakan ikan 1 kali seminggu Perbanyak makan serat (30 gram per hari), buah-buahan, serta makanan berkadar gula rendah

(Santoso, Ndraha, Jeffry, dan Gunarso, 2004).

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

12

B. Kolesterol

Kolesterol merupakan zat berlemak yang ditemukan di setiap sel tubuh

kita. Ada dua cara dari mana tubuh kita mendapatkan kolesterol, yaitu dengan

cara dibuat di hati dan didapatkan dari asupan makanan. Hati adalah organ yang

membuat sebagian besar kolesterol dalam tubuh, dan hanya sebagian kecil yang

berasal dari makanan. Makanan yang kaya dengan kolesterol adalah produk susu,

daging berlemak, kuning telur dan makanan laut (terutama kerang). Kolesterol

berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari, antara lain membuat hormon

dan vitamin tertentu, memastikan sistem pencernaan bekerja dengan baik dengan

membentuk empedu. Selain berbagai fungsinya, kolesterol merupakan komponen

terbesar membran sel.

Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri di dalam tubuh karena tidak larut

dalam air. Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai bagian dari struktur yang

bernama lipoprotein. Ada berbagai jenis lipoprotein, tetapi dua jenis lipoprotein

yang perlu diperhatikan adalah Lipoprotein densitas rendah (Low Density

Lipoprotein, LDL) dan Lipoprotein berdensitas tinggi ( High Density Lipoprotein,

HDL).

Kolesterol LDL mengangkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi, ke

jaringan tubuh yang memerlukan. LDL merupakan transporter terbanyak di dalam

darah. Kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan

membawanya kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.

Kadar trigliserida dalam darah sering kali dikelompokkan bersama kadar

kolesterol. Trigliserida merupakan lemak yang terdapat pada daging, produk susu,

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

13

dan minyak goreng, serta merupakan sumber energi bagi tubuh. Trigliserida juga

ditemukan dalam simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati.

Seperti kolesterol, trigliserida merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah.

Kolesterol LDL, HDL, dan triglisrida disebut ”lipid darah” (Bull dan Morrell,

2007).

C. Dislipidemia

Dislipidemia yaitu kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai

dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi

lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,

kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL (Anonim, 2006b).

Semakin lama LDL akan menumpuk di bagian dalam dinding arteri yang

memasok organ tubuh dengan oksigen dan nutrisi, jika terdapat terlalu banyak

kolesterol LDL yang bersirkulasi dalam aliran darah. Penumpukan kolesterol LDL

ini dapat mempersempit dan menyumbat arteri melalui pembentukan arteroma.

Proses tersebut dinamakan arterosklerosis.

Berbeda dengan kolesterol LDL, koesterol HDL justru membawa

kelebihan kolesterol dari dinding arteri ke hati, dimana kolesterol akan

dikeluarkan dari tubuh sebagai empedu yang keluar melalui kotoran.

Trigliserida termasuk ”si jahat” yang juga perlu diwaspadai, kadar

trigliserida yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung

dan penyakit vaskular lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi, sering kali

memiliki kadar kolesterol total tinggi, kadar kolesterol LDL tinggi, dan kadar

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

14

kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai. Walaupun kadar

trigliserida yang tinggi membawa risiko tersendiri, namun risiko itu semakin

bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL yang rendah.

Kenaikan kadar kolesterol (terutama LDL teroksidasi) merusak endotelium

dini pada proses aterosklerosis dan dibawa oleh makrofag (sel busa) ke dalam inti

lipid dari plak yang telah terbentuk. Menurunkan kadar kolesterol-LDL dapat

mengurangi deposisi kolesterol menjadi plak aterosklerosis dan bisa membalikkan

proses ini. Sangat penting untuk menurunkan kadar kolesterol karena akan

menstabilkan plak, menurunkan risiko ruptur plak akut (Davey, 2006).

The National Cholesterol Education Program (NCEP) Adult Treatment

Panel III (ATP III) mempublikasikan laporan kesimpulan ketiga dan mendapatkan

rekomendasi untuk pengaturan hiperkolesterimia. Kadar kolesterol total di dalam

tubuh dapat diklasifikasikan sebagai berikut pada tabel IV.

Tabel IV. Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, dan HDL

Kolesterol total < 200 mg/dl Kadar yangdiinginkan 200 - 239 mg/dl Batas tinggi ≥ 240 mg/dl Tinggi

LDL kolesterol < 100 mg/dl Optimal 100 – 129 mg/dl Mendekati atau diatas optimal 130 – 159 mg/dl Batas tinggi 160 – 189 mg/dl Tinggi ≥ 190 mg/dl Sangat tinggi

HDL kolesterol < 40 mg/dl Rendah ≥ 60 mg/dl Tinggi

(Tarbelt, 2005).

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

15

D. Edukasi

Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan

dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi,

memberikan kesadaran, dan sebagainya melalui kegiatan yang disebut pendidikan

atau penyuluhan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Pendidikan kesehatan adalah

suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku

tersebut konduksif untuk kesehatan. Dengan perkataan lain pendidikan kesehatan

mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai

pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo,

2003).

E. Perilaku

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang

(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan

penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan

(Notoatmodjo, 2003).

Benyamin Bloom, seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku

manusia ke dalam 3 domain, ranah atau kawasan, yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk

pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yaitu:

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

16

melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, indera pendengaran,

indera penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).

2. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung

dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang

bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb, salah seorang ahli

psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan

untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi

tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan

merupakan reaksi terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap

obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek.

3. Praktik atau Tindakan

Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian

mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses

selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang

diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut praktik kesehatan

atau dapat dikatakan perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2003).

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

17

F. Landasan Teori

Perilaku manusia merupakan hasil segala macam pengalaman serta

interaksi manusia yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.

Dengan kata lain, perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang individu

terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Sarwono,

1997). Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organisme)

terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan

kesehatan, makanan, serta lingkungan.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan (kognitif)

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang

(Notoatmojo, 2003). Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup

dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat

langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

tertutup (Notoatmojo, 2003).

Pemberian edukasi adalah pemberian informasi tertulis tentang sindrom

metabolik dengan media berupa leaflet dan wawancara terstruktur kepada

responden. Pemberian edukasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap

seseorang terhadap sesuatu yang baru bagi orang tersebut atau memperjelas

sesuatu yang telah diketahui. Dengan berubahnya tingkat pengetahuan dan sikap

seseorang akan mempengaruhi tingkah laku atau tindakan seseorang terhadap

sesuatu hal agar menjadi lebih baik atau hal yang lebih positif.

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

18

Pemberian edukasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan responden

tentang sindrom metabolik. Bertambahnya pengetahuan responden tentang

sindrom metabolik, akan mempengaruhi perubahan sikap dan tindakannya

sehingga diharapkan munculnya kesadaran dari diri responden untuk mencegah

sindrom metabolik dan mengusahakan kualitas hidup yang lebih baik. Perubahan

perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) dapat digambarkan dari hasil jawaban

kuisioner serta penurunan nilai kadar kolesterol totalnya.

G. Hipotesis

Pemberian edukasi atau informasi tentang sindrom metabolik akan

mempengaruhi responden dengan meningkatkan nilai kuisioner dan meningkatkan

kualitas hidup untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik khususnya untuk

parameter kadar kolesterol total.

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu (kuasi) dengan

rancangan penelitian yang digunakan adalah non-randomized pretest-postest

control group design dan deskriptif evaluatif. Rancangan penelitian deskriptif

evaluatif digunakan untuk menggambarkan profil responden secara keseluruhan

yang terkait sindrom metabolik meliputi meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT),

lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula

darah puasa, dan kadar kolesterol total (Pratiknya, 2007).

Penelitian eksperimental berarti adanya intervensi peneliti terhadap

responden penelitian. Istilah intervensi yang dimaksudkan di sini adalah setiap

tindakan terhadap responden penelitian, dengan adanya tindakan tersebut akan

menimbulkan efek, dan efek inilah yang kemudian dipelajari. Tindakan yang

dimaksudkan di sini adalah pemberian edukasi tentang sindrom metabolik,

sehingga akan menimbulkan efek yang dapat berupa perubahan perilaku

(Pratiknya, 2007).

Penelitian eksperimental semu di sini maksudnya adalah pengelompokan

subyek yang dilakukan tidak menggunakan teknik random. Rancangan non-

randomized pretest-postest control group design yaitu dengan melakukan

pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada subyek, serta

pembagian subyek dalam kelompok tidak dilakukan secara random.

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

20

0>............(X1).............01>————— (X2)—————02

0>............( - )..............01>————— ( - )—————02

Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian Non- Randomized Pretest-Postest Control Group Design

(Tahap II) Keterangan:

01 = Observasi I

..... = Garis kegiatan kelompok sebelumnya

0 = Observasi awal

02 = Observasi III

(X1&2) = Perlakuan/edukasi

( - ) = non edukasi

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

a. Pemberian edukasi (informasi) tentang Sindrom Metabolik kepada masyarakat

di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta.

2. Variabel tergantung

a. Perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat tentang Sindrom

Metabolik).

C. Definisi Operasional

1. Masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta adalah mereka yang

tinggal dan atau bekerja di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta baik laki-laki

maupun perempuan yang memiliki kriteria inklusi sesuai dengan penelitian

ini.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

21

2. Profil subyek pada penelitian ini meliputi Indeks Massa Tubuh ( IMT), lingkar

pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah

puasa, dan kadar kolesterol total .

3. Edukasi adalah pemberian informasi tertulis atau lisan tentang sindrom

metabolik dengan media berupa leaflet subyek penelitian.

4 Kadar kolesterol yang diteliti dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol total

terkait dengan keterbatasan biaya penelitian.

5 Perilaku adalah semua aktivitas dari masyarakat yang merupakan respon dari

adanya stimulus dari luar yang akan berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap,

dan tindakan dari setiap orang.

6. Observasi pada penelitian ini ( tahap I sampai dengan tahap II) dilakukan 4 X

yaitu observasi awal, observasi I, observasi II, dan observasi III sedangkan

pengambilan darah untuk pengukuran kadar gula darah puasa dan kadar

kolesterol total hanya dilakukan 3 X yaitu pada observasi awal, observasi I,

dan observasi III. Pada observasi II hanya dilakukan pengukuran Indeks

Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar

pinggul, dan tekanan darah dikarenakan keterbatasan biaya.

7. Profil kadar kolesterol total sebelum dan sesudah edukasi merupakan selisih

antara kadar kolesterol total pada saat observasi awal, observasi I, serta

observasi III.

8. Standar sindrom metabolik yang dipergunakan dalam penelitian ini

merupakan gabungan antara NCEP ATP III tahun 2001 dan WHO 1998,

kriterianya dapat dilihat pada tabel IV.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

22

Tabel V . Kriteria Sindrom Metabolik dalam Penelitian

No. Kriteria sindrom metabolik gabungan antara kriteria NCEP ATP III tahun 2001 dan kriteria WHO 1998

1. Lingkar pinggang Wanita Pria

≥ 80 cm ≥ 90 cm

2. IMT (Indeks Massa Tubuh) ≥ 23

3. Tekanan darah > 130/80

4. Kolesterol total > 200 mg/dL

5. Kadar gula puasa < 100 mg/dL

6. Obesitas sentral Pria ratio lingkar pinggang-pinggul Wanita ratio lingkar pinggang-panggul

> 0,9 > 0,85

D. Subyek Penelitian

Subyek pada penelitian tahap I adalah sebanyak 80 masyarakat yang

memenuhi kriteria inklusi yaitu antara lain tinggal dan atau bekerja di Dusun

Krodan, Sleman, Yogyakarta baik laki-laki maupun perempuan, berusia 40 ± 5

tahun, memiliki BMI ≥ 23, tidak sedang menjalani terapi farmakologi terkait

sindrom metabolik dan telah menjadi responden pada penelitian tahap I termasuk

juga yang memiliki faktor resiko, serta bersedia untuk diajak bekerjasama dalam

penelitian ini dengan terlebih dahulu menyetujui surat perjanjian bekerjasama

selama 6 bulan dengan mengisi informed consent.

Nilai BMI yang digunakan adalah =23 kg/m2, karena menurut klasifikasi

berat badan yang diusulkan berdasarkan BMI untuk penduduk dewasa Asia

nilai=23kg/m2 termasuk dalam kategori overweight. Nilai BMI didapat dari berat

badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam meter persegi (m2).

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

23

Subyek pada penelitian ini disebut responden.

Kriteria eksklusinya antara lain sedang menjalani terapi farmakologi

terkait sindrom metabolik, responden di tengah penelitian hamil, tidak bersedia

mengikuti penelitian sampai selesai, serta tidak tinggal dan atau tidak bekerja di

Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta. Subyek pada penelitian ini dikelompokkan

menjadi 2, kelompok yang diberi edukasi dan kelompok yang tidak diberi

edukasi, kedua kelompok ini (edukasi dan non edukasi) masing-masing dibagi

lagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang dilakukan uji pengukuran gula

darah puasa dan kolesterol total oleh laboratorium Prodia® dan yang tidak.

Dari 80 responden, ternyata yang berhasil mengikuti penelitian sampai

selesai tahap observasi I adalah sebanyak 78 responden, sedangkan yang berhasil

mengikuti sampai selesai pada tahap observasi III yaitu sebanyak 66 responden,

pengurangan jumlah responden ini terjadi dikarenakan ada beberapa responden

yang tidak bisa melanjutkan penelitian dikarenakan mendapat terapi farmakologi

terkait sindrom metabolik, ada yang pindah tempat tinggal, ada pula yang tidak

bersedia lagi menjadi reponden pada penelitian tahap II ini. Di bawah ini

ditampilkan mengenai pembagian responden pada penelitian ini:

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

24

Gambar 3. Skema Subyek penelitian

E. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Krodan, kecamatan Maguwoharjo,

Kabupaten Sleman,Yogyakarta. Dusun ini berada di dekat kampus III Universitas

Sanata Dharma. Dusun Krodan ini terbagi menjadi lima tempat, 14 RT, dan 6 RW

yaitu Krodan termasuk RW 03 dan RT 01 dan 02, Timbul Rejo termasuk RW 04

dan RT 03 dan 04, Paingan termasuk RW 06 dan RT 08 dan 09, serta Taman

Cemara yang terdiri dari RT 10,11,12,13,14.

80 RESPONDEN

41 RESPONDEN EDUKASI 21 LAB 20 NON LAB

36 RESPONDEN EDUKASI 18 LAB 18 NON LAB

30 RSPONDEN NON EDUKASI 14 LAB 16 NON LAB

40 RESPONDEN EDUKASI 20 LAB 20 NON LAB

38 RESPONDEN NON EDUKASI 18 LAB 20 NON LAB

39 RESPONDEN NON EDUKASI 19 LAB 20 NON LAB

9 RESPONDEN TIDAK DAPAT MELANJUTKAN

4 RESPONDEN TIDAK DAPAT MELANJUTKAN PENELITIAN

1 RESPONDEN TIDAK DAPAT MELANJUTKAN

OBSERVASI AWAL

OBSERVASI III

OBSERVASI I

1 RESPONDEN TIDAK DAPAT MELANJUTKAN

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

25

F. Ruang Lingkup

Penelitian yang berjudul: “Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang

Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan,

Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta” merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik

terhadap perilaku responden. Penelitian ini dilakukan secara berkelompok dengan

jumlah anggota sebanyak 4 orang dengan kajian yang berbeda-beda untuk diteliti.

Kajian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Indeks Massa Tubuh

(IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul, tekanan darah, kadar

gula darah puasa, dan kadar kolesterol total. Namun pada penelitian ini peneliti

lebih berfokus pada kadar kolesterol total. Di bawah ini ditampilkan mengenai

pembagian kajian yang digunakan pada penelitian tahap II ini:

Keterangan : * : Kajian yang diteliti oleh peneliti

Gambar 4. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian Sindrom Metabolik

DAMPAK EDUKASI

Kajian Lingkar Pinggang IMT Rasio Lingkar Pinggang-

Kajian Tekanan Darah

Kajian Gula Darah Puasa

Kajian Kadar Kolesterol Total*

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

26

G. Teknik Sampling

Strategi pengambilan sampel (teknik sampling) penelitian ini adalah

secara non-randomized sampling (pengambilan sampel secara non-acak) dengan

jenis quota sampling dan purposive sampling. Quota sampling yaitu peneliti

terlebih dahulu menentukan jumlah responden yang akan mengikuti penelitian ini.

Dalam pengambilan sampel secara kuota, kita mengidentifikasikan kumpulan

karakteristik penting dari populasi dan kemudiaan memilih sampel yang

diinginkan secara non-acak .

Menurut Gay untuk penelitian korelasi minimal diperlukan 30 subyek,dan

pada penelitian ini telah memenuhi persyaratan, pada observasi awal yang diberi

edukasi 40 responden dan yang tidak diberi edukasi 40 responden juga, sedangkan

pada akhir observasi (observasi III) yang diberi edukasi sebanyak 36 dan non

edukasi 30 orang. Kelebihan subyek pada masing-masing perlakuan dimaksudkan

sebagai cadangan, misalnya bila subyek ternyata tidak bersedia untuk bekerja

sama. Proporsi subyek pada masing-masing kelompok diusahakan sama atau

hampir sama (cit., Sevilla, dkk, 1993).

Purposive sampling yaitu merupakan teknik sampling yang digunakan

peneliti karena mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam

pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.

Pertimbangan lain dalam purposive sampling ini yaitu adalah masalah lokasi atau

tempat responden yang akan diteliti lebih mudah dikunjungi dan efisiensi waktu

penelitian (Ridwan, 2008).

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

27

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner, leaflet,

mengenai Sindrom Metabolik, dan panduan wawancara terstruktur. Pemeriksaan

fisik menggunakan timbangan Camry ®, alat pengukur tinggi badan Stature Meter

@M ®, meteran Butterfly ®, sphygmomanometer mercurial Nova®, dan alat

pengukur kadar kolesterol serta kadar gula darah dengan merk Hitachi ®.

I. Tata Cara Penelitian

1. Analisis Situasi

Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai

kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian lanjutan tahap II ini, dan melihat

keseharian subyek sebelum dilakukan penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan

persiapan penelitian dengan permohonan izin pada Komisi Etik Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan

BAPPEDA Sleman Yogyakarta.

2. Pembuatan Kuesioner

a. Pembuatan Kuesioner

Pembuatan kuisioner berdasarkan tujuan penelitian, perumusan masalah,

dan definisi operasional. Dalam pembuatan kuisioner ada beberapa item yang

disusun berkelompok terkait dengan variabel penelitian yang ingin diketahui

meliputi pengetahuan, sikap, tindakan. Dalam penelitian ini, pembuatan kuisioner

dilakukan oleh kelompok peneliti sebelumnya dengan melakukan konsultasi

dengan dosen pembimbing dan salah satu dosen Psikologi.

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

28

Jumlah pertanyaan yang terdapat didalam kuisioner sebanyak 38 item,

jenis pertanyaannya adalah pertanyaan yang bersifat obyektif dengan 4 peringkat

jawaban antara lain : sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak

setuju (STS). Disusun demikian karena dalam penelitian ini menggunakan skala

pengukuran ordinal agar dapat mengetahui pemahaman perilaku responden secara

lebih mendalam terkait variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap

sindrom metabolik. Untuk distribusi variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan

dapat dilihat lebih jelas pada tabel dibawah ini.

Tabel VI. Distribusi Pertanyaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan yang

Terdapat Dalam Kuisioner

Pengetahuan F 3, 4, 7, 11, 12, 15, 21, 24, 25, 6, 30, 37 NF 20, 30

Sikap F 1, 2, 6, 8, 13, 32, 28, NF 5, 10, 16, 19, 27, 38

Tindakan F 9, 14, 17, 18, 22, 33, 34, 36 NF 23, 29, 31

Untuk satu pertanyaan hanya ada satu satu jawaban benar, per item skor

yang diberikan untuk jawaban sangat setuju adalah 4, setuju diberi skor 3, tidak

setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju hanya mendapat skor 1. Hal tersebut

berlaku untuk jenis item yang favourable. Sedangkan untuk jenis item non

favourable berlaku hal yang sebaliknya yaitu skor 4 untuk jawaban sangat tidak

setuju, skor 3 untuk tidak setuju, skor 2 untuk jawaban setuju, dan jawaban sangat

setuju mendapat skor 1. Dari 38 item pertanyaan, sebanyak 27 item termasuk jenis

favourable dan 11 item termasuk jenis non favourable.

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

29

b. Uji coba kuesioner

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner dilakukan uji coba terlebih

dahulu, supaya pertanyaan yang diajukan pada kuesioner dapat dipahami oleh

responden. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal,

maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Uji

coba kuesioner meliputi uji validitas dan uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh

tim peneliti pada tahap I. Responden untuk uji coba adalah yang memiliki

karakteristik hampir sama dengan responden untuk penelitian (Notoatmodjo,

2003).

c. Uji Validitas

Setelah kuisioner disusun kemudian diuji validitasnya.. Pengujian validitas

ini penting dilakukan untuk memenuhi syarat ketepatukuran. Valid disini

maksudnya berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur.

d. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya, yaitu

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali

terhadap responden yang sama (Azwar, 2000). Uji reliabilitas dalam penelitian ini

telah dilakukan oleh kelompok penelitian sebelumnya.

Dilakukan dengan cara mengujikan kuisioner pada responden yang sama

saat uji coba kuisioner sebanyak 20 orang. Uji reliabilitas dalam penelitian

ditinjau dari segi pemahaman bahasa kuisioner apakah mudah dimengerti oleh

responden atau sulit dipahami oleh responden.

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

30

Pembuatan kuesioner, uji coba kuesioner, uji validitas, dan uji reliabilitas

kuisioner telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya (peneliti tahap I). Lembar

kuisioner yang digunakan pada penelitian tahap II ini sama dengan lembar

kuisioner yang digunakan pada penelitian tahap I.

3. Pembuatan Informasi Tertulis atau Leaflet

Leaflet berfungsi sebagai media pemberian edukasi tentang sindrom

metabolik pada masyarakat. Berisi tentang hal-hal yang terkait dengan sindrom

metabolik. Dibuat semenarik mungkin, jelas, singkat dan lengkap dengan bahasa

sesimpel mungkin agar mudah dipahami oleh responden.

Leaflet pada penelitian ini dibuat dengan 4 seri edukasi dengan urutan

edukasi sebagai berikut: pola makan, olahraga, cek kesehatan rutin (general

medical check up), dan review dari seluruh edukasi yang telah dilakukan

sebelumnya.

4. Penyebaran Kuesioner

Kuesioner ditujukan kepada responden yaitu masyarakat, dengan

melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu. Kuesioner diberikan sebelum

dan sesudah pemberian edukasi oleh peneliti pada tahap I, dan kemudian pada

tahap II ini kuesioner diberikan lagi setelah edukasi tahap II selesai.

5. Pemberian Edukasi/Informasi

Dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang sindrom metabolik

yang berupa leaflet atau informasi tertulis. Diberikan secara berulang untuk

mengingatkan responden. Lamanya penelitian tahap II ini selama kurang lebih 6

bulan, dengan 2 bulan tanpa pemberian edukasi kemudian pemberian edukasi

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

31

dilakukan selama kurang lebih 4 bulan (dengan frekuensi sebulan sekali). Materi

edukasi yang diberikan berbeda-beda tiap pertemuan, dilakukan dengan cara door

to door, dan dengan 4 seri materi edukasi yaitu bulan pertama tentang pola makan,

bulan kedua tentang olahraga, bulan ketiga tentang cek kesehatan rutin (general

medical check up), dan bulan keempat review dari kesuluruhan materi.

6. Wawancara Terstruktur

Dilakukan dengan bantuan kerangka atau garis-garis besar yang

dibutuhkan dan berkaitan dengan permasalahan, melalui pembicaraan informal

dan pembicaraan yang dikaitkan dengan permasalahan.

7. Pengukuran Kadar Kolesterol Total

Pengukuran kolesterol dilakukan dengan mengambil spesimen darah

subyek, sebanyak kurang lebih 2 ml yang dilakukan oleh petugas dari

laboratorium klinik, kemudian di uji di laboratorium klinik pada saat sesudah

pemberian edukasi, kepada 40 orang subyek uji.

8. Pengolahan Data

Dilakukan dengan cara kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun data dan

menggolongkannya dalam kategori-kategori. Setelah itu dilakukan interpretasi.

9. Analisis Data Penelitian

Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan membandingkan

hasil data yang diperoleh pada pemberian perlakuan tahap 2 (observasi III)

dengan data sebelum pemberian perlakukan (observasi awal) dan data sesudah

pemberian perlakuan (observasi I) kelompok peneliti sebelumnya. Analisis

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

32

statistik menggunakan statistik yang sesuai, yaitu menggunakan Uji Mann

Whitney dengan taraf kepercayaan 90%.

Langkah pertama sebelum dilakukan analisis statistik yaitu perlu

dilakukan uji normalitas pada data yang ada sehingga dapat dilihat distribusi

sebaran data. Distribusi data dikatakan normal bila nilai probabilitas (Asymp. Asg)

lebih besar dari 0,1 selanjutnya dapat dilakukan analisis statistik yang sesuai,

sebenarnya dalam penelitian ini sebaran data yang didapatkan normal dan

seharusnya digunakan uji Independent Samples T-Test untuk analisa statistiknya,

namun kemudian dalam penelitian ini digunakan uji Mann-Whitney, karena

adanya keterkaitan data dalam 4 kajian yang dilakukan secara terintegritas pada

penelitian yang berjudul“Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom

Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan, Maguwoharjo,

Sleman, Yogyakarta”. Uji statistika menggunakan Mann Whitney dengan cara

melihat nilai Asymp.Sig (2-tailed). Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > α maka Ho

diterima yang berarti berbeda tidak bermakna pada perilaku responden terkait

sindrom metabolik (Trihendradi, 2006).

Analisis dengan metode statistik deskriptif digunakan untuk melihat

persentase perubahan nilai kuisioner, perubahan kadar kolesterol total sebelum

dan sesudah pemberian edukasi tahap I. Analisis data dilakukan dengan

menghitung rata-rata selisih antara nilai observasi III dan observasi awal dan

selisih antara observasi III dan observasi I yang dicari dengan cara

menjumlahkan nilai selisih observasi III dan observasi awal kemudian hasilnya

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

33

dibagi dengan jumlah responden, serta menjumlahkan nilai selisih observasi III

dan observasi I kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah responden.

J. Kesulitan Penelitian

Kesulitan dalam penelitian ini adalah pada waktu pendekatan pada

responden, dan pemberian edukasi. Ada beberapa responden yang menolak untuk

diajak kerjasama pada tahap II ini beberapa dari mereka menyatakan diri enggan

diajak bekerjasama lagi menjadi responden pada penelitian tahap II ini. Ada pula

responden yang terlihat acuh tak acuh saat diberi edukasi serta sulitnya menemui

beberapa responden karena kesibukan dari responden tersebut. Selain itu pada

tahap pengambilan sampel darah, peneliti harus kehilangan data beberapa

responden karena masuk dalam kriteria eksklusi.

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Responden

. Profil responden di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta dalam penelitian

ini meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar

Pinggang-Lingkar Pinggul, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, dan Kadar

Kolesterol Total. Dalam penelitian ini terdapat 3 profil yang akan dibandingkan,

yaitu profil responden pada observasi awal, observasi I, dan observasi III

Tabel VII. Profil Pada Observasi Awal Responden Berdasarkan IMT,

Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total

Kriteria Edukasi Non edukasi

p n X ±SD n X ±SD IMT 66 27 ± 3,4 66 26,03 ± 3,7 0,107 rasio lingkar pinggang-

pinggul laki-laki 35 0,9± 0,03 35 0,9 ± 0,04 0,065

perempuan 31 0,9 ± 0,06 31 0,8 ± 0,05 0,645 Lingkar Pinggang

laki-laki 35 95,9 ± 7,2 35 88,9 ± 5,9 0,001 perempuan 31 96,3 ± 7,3 31 88,5± 10,8 0,104

Tekanan Darah

36

30

Sistolik 117,5 ± 11,4 116,4 ± 15,6 0,417

Diastolik 80,8± 12,04 81,7 ± 11,8 0,634 Kadar Gula Darah Puasa 18 100,3± 26,7 14 91,0 ± 10,8 0,458 Kadar Kolesterol Total 18 205,0±34,4 14 196,8±23,4 0,392

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

35

Tabel VIII. Profil Observasi I Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total

Tabel IX . Profil Observasi III Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar

Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total

Kriteria Edukasi Non edukasi

p n X ±SD n X ±SD IMT 66 26,7 ± 3,5 66 25,1 ± 4,1 0,017rasio lingkar pinggang-

pinggul laki-laki 35 0,9 ± 0,03 35 0,87± 0,05 0,002

perempuan 31 0,9 ± 0,06 31 0,87± 0,04 0,128Lingkar Pinggang

laki-laki 35 93,61 ± 7,10 35 85,8 ± 9,6 0,005perempuan 31 93,5± 9,3 31 87,4 ± 10,7 0,017

Tekanan Darah

36

30

Sistolik 122,6 ± 15,4 120,5 ± 18,5 0,406

Diastolik 80,4 ± 10,10 79,3 ± 9,0 0,602Gula Darah Puasa 18 108,1 ± 54,1 14 78,6 ± 6,6 0,01 Kadar Kolesterol Total 18 203,7±36,9 14 199,7±32,8 0,879

Edukasi Non edukasi

p n X ±SD n X ±SD IMT 66 27,2 ± 3,6 26,07 ± 4,16 0,065 rasio lingkar pinggang-

pinggul laki-laki 35 0,9± 0,04 35 0,9 ± 0,05 0,062

perempuan 31 0,9 ± 0,2 31 0,9 ± 0,05 0,459 Lingkar Pinggang

laki-laki 35 94,9 ± 7,2 35 88,1 ± 7,7 0,007 perempuan 31 92,2 ± 6,9 31 89,8 ± 9,9 0,237

Tekanan Darah

36

30

Sistolik 114,3 ± 12,4 119,80± 20,2 0,230

Diastolik 79,8 ± 9,02 80,0± 12,18 0,946 Gula Darah Puasa 18 95,3± 26.7 14 85.7 ± 5.9 0,553 Kadar Kolesterol Total 18 198.8±33.1 14 205.3±27.2 0,398

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

36

Keterangan : n = Jumlah Responden SD = Standar Deviasi X = Nilai rata-rata P = Nilai Signifikansi

Pada tabel di atas, bagian yang dipertebal menunjukkan fokus

permasalahan penelitian ini. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa responden

dikelompokkan menjadi kelompok edukasi dan kelompok non edukasi. Uji

statistika dilakukan untuk mengetahui adanya signifikansi nilai kriteria pada tiap

kelompok responden. Untuk profil pada observasi awal responden sebagian besar

diperoleh nilai signifikansi (p) > 0,1 ini berarti bahwa profil responden secara

keseluruhan berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi maupun non

edukasi kecuali pada 2 profil yaitu pada profil lingkar pinggang laki-laki dan rasio

lingkar pinggang pinggul laki-laki yang mempunyai nilai signifikansi (p) < 0,1

sehingga dapat dikatakan profil lingkar pinggang responden laki-laki dan rasio

lingkar pinggang pinggul laki-laki pada kedua kelompok perlakuan adalah

berbeda bermakna.

Profil pada observasi I tidak jauh berbeda dengan profil pada observasi

awal hanya saja pada profil observasi I ini menjadi 3 kriteria profil yang memiliki

nilai signifikansi p<0,1 yaitu memiliki perbedaan pada nilai IMT nya yang

memiliki nilai signifikansi p <0,1 (dimana pada profil observasi awal nilai IMT

menunjukkan signifikansi sebesar >0,1), yang berarti setelah adanya edukasi pada

tahap I memberikan pengaruh pada nilai IMT nya sehingga berbeda bermakna

antara kelompok edukasi dan non edukasi pada nilai IMT nya.

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

37

Jika dibandingkan dengan data pada profil responden observasi III

didapatkan peningkatan jumlah kriteria yang memiliki nilai signifikansi p<0,1,

yaitu terdapat 5 kriteria profil antara lain terdapat pada data untuk kriteria IMT ,

rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul untuk responden laki-laki, pengukuran

lingkar pinggang untuk perempuan dan laki-laki, serta pengukuran kadar gula

darah puasa. Hal ini berarti setelah adanya edukasi tahap II dapat memberikan

pengaruh pada responden dilihat dari profil akhir yang didapatkan ini, sehingga

hasilnya berbeda bermakna antara kelompok edukasi dan non edukasi pada 5

kriteria profil tersebut (yang memiliki nilai signifikansi p <0,1 ) sedangkan yang

menunjukkan nilai signifikansi (p) > 0,1 terdapat pada kriteria rasio lingkar

pinggang-lingkar pinggul untuk responden perempuan, pengukuran tekanan darah

dan kadar kolesterol total, hal ini berarti berbeda tidak bermakna antara kelompok

edukasi dan non edukasi.

Tabel X. Jumlah Faktor Risiko Observasi Awal Responden Edukasi dan Non edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non laboratorium

Faktor Risiko

Test Laboratorium Non laboratorium

Edukasi Non edukasi Edukasi Non edukasi < 2 faktor - 2 orang (14.3%) 1 orang (5.6%) 6 orang

(37.5%) ≥ 2 faktor 18 orang (100%) 12 orang (85,7%) 17 orang

(94.4%) 10 orang (62.5%)

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

38

Tabel XI. Jumlah Faktor Risiko Observasi I Responden Edukasi dan Non edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non laboratorium

Tabel XII. Jumlah Faktor Risiko Observasi III Responden Edukasi dan Non edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non laboratorium

Dari data yang diperoleh jumlah responden pada tahap observasi III yang

memiliki faktor risiko ≥ 2 faktor dengan jumlah terbanyak terdapat pada

kelompok edukasi yaitu sebanyak 34 responden (94,4%), untuk responden yang

memiliki faktor risiko < 2 faktor sebanyak 2 (5,6%). Sedangkan pada kelompok

non edukasi, yang memiliki faktor risiko ≥ 2 faktor sebanyak 21 responden (70%),

responden yang memiliki < 2 faktor sebanyak 9 (30%).

Faktor risiko merupakan petunjuk seberapa besar responden memiliki

risiko menderita sindrom metabolik serta risiko penyakit kardiovaskuler..

Jika dilihat dari data pada tahap observasi III jumlah untuk kelompok

edukasi tes laboratorium yang memiliki ≥ 2 faktor risiko mengalami kenaikan atau

jumlahnya kembali sama seperti tahap observasi awal setelah sebelumnya pada

Faktor Risiko

Test Laboratorium Non laboratorium

Edukasi Non edukasi Edukasi Non edukasi < 2 faktor 1orang ( 5.6%) 2 orang

(14.3%) 2 orang (11.1%) 6 orang (27.5%)

≥ 2 faktor 17 orang (94.4%) 12orang (85.7%)

16 orang (88.9%) 10 orang (62.5%)

Faktor Risiko

Test Laboratorium Non laboratorium

Edukasi Non edukasi Edukasi Non edukasi < 2 faktor - 2 orang

(14,3%) 2 orang (11,1%) 7 orang

(43,75%) ≥ 2 faktor 18 orang (100%) 12 orang

(85,7%) 16 orang (88,9%) 9 orang

(56,25%)

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

39

tahap observasi I terjadi pengurangan sebanyak 1 responden. Sedangkan untuk

kelompok edukasi non laboratorium jumlahnya masih tetap sama dengan tahap

observasi I , yaitu berkurang 1 responden dari tahap observasi awal. Kesamaan

data dari tahap observasi awal sampai tahap observasi III dapat ditemui pada

kelompok non edukasi tes laboratorium, untuk kelompok non edukasi non

laboratorium pada tahap observasi III ini mengalami pengurangan sebanyak 1

responden yang memiliki faktor risiko ≥ 2 faktor.

Dari data yang didapatkan di atas dapat dikatakan bahwa lamanya edukasi

yang diperpanjang ini tidak memberikan pengaruh dalam menurunkan faktor

resiko yang dimiliki responden, hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang

tidak bisa kita kendalikan dalam penelitian ini antara lain niat dari dalam diri

responden sendiri untuk memperbaiki pola hidupnya menjadi pola hidup yang

lebih sehat, sebagian responden (±20 responden) masih memiliki pola pikir atau

paradigma yang salah mengenai obesitas, bagi mereka selama mereka belum

pernah mengalami sakit yang kronik dan serius, mereka masih saja beranggapan

bahwa obesitas itu sehat dan sebagai salah satu parameter kemakmuran bagi

mereka, hal ini dapat diketahui ketika wawancara dengan responden dan ketika

pemberian edukasi berlangsung. Ada pula responden yang mengalami kendala-

kendala dalam mempraktekkan pola hidup yang lebih baik sesuai dengan yang

telah diedukasikan dikarenakan keterbatasan–keterbatasan yang mereka miliki,

antara lain keterbatasan waktu, yang banyak tersita untuk bekerja, sehingga

terkadang lupa untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat, serta keterbatasan

ekonomi sehingga untuk menerpakan pola makan yang sehat pun juga mengalami

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

40

kendala, terkadang mereka ada yang harus berpuasa dikarenakan ekonomi yang

sulit sehingga untuk memikirkan pola makan yang sehat pun sudah tidak mereka

anggap penting lagi, karena bagi mereka yang penting adalah bisa makan dalam

porsi banyak tanpa memperdulikan menu sehatnya.

B. Pengaruh Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku (Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan) Responden

Dalam penelitian ini nilai kuisioner digunakan sebagai alat ukur untuk

menilai perubahan perilaku pada responden. Nilai kuisioner diperoleh dengan

menghitung skor per item kemudian dicari rata-ratanya. Nilai rata-rata ini lalu

dilihat perbandingannya pada observasi awal, observasi I, dan observasi III.

Selain itu, nilai kuisioner dilihat pula dengan cara mencari selisih nilai

antara kuisioner yang dibagikan pada tahap observasi III dengan tahap observasi

awal dan kuisioner tahap observasi III dengan tahap observasi I. Kemudian selisih

nilai diuji statistik untuk mengetahui nilai signifikansi yang menunjukkan

perubahan perilaku dari 2 kelompok perlakuan.

Hasil yang didapat kemudian dianalisis secara statistik dengan

menggunakan uji statistika Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 90%.

Kemudian didapatkan nilai signifikansi (p) > 0,1 untuk kedua selisih nilai

kuisioner baik observasi III dengan observasi awal maupun observasi III dengan

observasi I. Hal tersebut menunjukkan bahwa berbeda tidak bermakna antara

kelompok edukasi dan non edukasi setelah pemberian edukasi, baik edukasi tahap

1 maupun tahap II. Berbeda tidak bermakna antara dua kelompok tersebut

disebabkan beberapa faktor yaitu: pengaruh kondisi psikologis responden pada

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

41

saat mengisi kuisioner dan responden merasa malas untuk mengisi lembar

kuisioner yang dianggap terlalu melelahkan karena harus berpikir dulu, hal

tersebut sempat dikeluhkan oleh responden sewaktu mengisi kuisioner tersebut.

Hasil yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai kuisioner observasi III

terhadap nilai kuisioner observasi awal dan observasi I didapatkan peningkatan

pada observasi III dibandingkan pada observasi I dan observasi awal. Untuk

kelompok edukasi, rata-rata nilai kuisioner pada observasi III sebesar 120,9; pada

observasi awal hanya sebesar 117,9 dan pada observasi I sebesar 120,7. Sehingga

terjadi peningkatan sebesar 0,2 dari observasi I, dan peningkatan sebesar 3,0 dari

observasi awal. Sebaliknya pada kelompok non edukasi menunjukkan penurunan

rata-rata nilai kuisioner yang pada observasi III ini hanya sebesar 114,2; observasi

I sebesar 115,8 dan observasi awal sebesar 115,4. Hasil yang lebih jelas dapat

dilihat pada gambar 5.

117,9

115,4

120,7

115,8

120,85

114,2

110

112

114

116

118

120

122

edukasi non edukasi

Kelompok Perlakuan

Nilai Rata-rata Kuisioner

observasi awal observasi I observasi III

Gambar 5. Nilai rata-rata kuisioner

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

42

Berdasarkan gambar 5 di atas maka apabila dibandingkan antara kelompok

edukasi dan non edukasi terdapat perbedaan perilaku yang dinilai dari kuisioner

yang diisi oleh responden, sehingga dapat dikatakan edukasi ini memberikan

pengaruh pada perilaku responden di Dusun Krodan dalam hal hidup sehat.

Perubahan perilaku responden yang meliputi pengetahuan, sikap, dan

tindakan juga dapat ditunjukkan dari distribusi pertanyaan yang ada didalam

kuisioner terkait pengetahuan, sikap, dan tindakan responden. Berdasarkan data

yang diperoleh, pada kelompok edukasi dan non edukasi terjadi sedikit perubahan

baik pengetahuan, sikap, dan tindakan responden terkait adanya edukasi tentang

sindrom metabolik.

Tabel XIII. Nilai Rata-rata Kuisioner terkait Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Saat Observasi Awal, Kedua, dan Akhir

Dari tabel di atas didapatkan perubahan pada perilaku responden dilihat

dari nilai pengetahuan, sikap, dan tindakan yang meningkat baik pada kelompok

edukasi maupun kelompok non edukasi, namun peningkatan lebih banyak terjadi

pada kelompok edukasi, hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari edukasi yang

diberikan pada responden baik edukasi yang 7 bulan, dimulai sejak observasi awal

Perlakuan

Pengetahuan Sikap Tindakan

Responden Edukasi

Responden Non

edukasi

Responden Edukasi

Responden Non

edukasi

Responden Edukasi

Responden Non

edukasi observasi awal

44,19 42,13 40,75 38,35 33,81 30,74

observasi I

44,36 42,29 41,22 38,35 34,14 31,52

observasi III 56.64 50.31 55.82 50.58 42.36 34.81

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

43

hingga observasi III ataupun edukasi yang hanya 4 bulan saja, dimulai dari

observasi I hingga observasi III.

Pada kelompok yang non edukasi tetap ada peningkatan perilaku yang

jauh lebih kecil dibandingkan peningkatan perilaku pada kelompok edukasi.

Peningkatan perilaku ini dikarenakan banyak faktor antara lain, karena pengaruh

tempat atau lokasi rumah yang berdekatan, misalnya ada responden yang

mendapat edukasi dan non edukasi letak rumahnya berdekatan, sehingga

responden yang mendapat edukasi memberikan informasi pada responden non

edukasi. Ada responden yang non edukasi menjadi rutin berolahraga yang

sebelumnya jarang berolahraga, dikarenakan responden mungkin mempelajari

leaflet yang diberikan pada responden edukasi tetangganya, kemudian

melaksanakannya.

Jika dilihat dari hasil kuisioner khususnya yang terkait dengan kadar

kolesterol total maka rata-rata responden mendapatkan skor 3 dalam menjawab

pertanyaan. Hal tersebut berarti bahwa perilaku responden secara keseluruhan

terkait dengan kolesterol cukup baik. Pada kuisioner, item soal yang terkait

dengan kadar kolesterol adalah item 2, 4, 6, 7, 9, 11, 17, 18, 20 ,21, dan 36.

Adanya beberapa pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah

responden memahami dan mengetahui tentang kadar kolesterol total yang menjadi

fokus penelitian ini, juga untuk mengetahui adakah usaha dari responden dalam

melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit yang berkaitan dengan kadar

kolesterol total yang akan terwujud di dalam sikap dan tindakan. Item no 2 dan 6

merupakan item yang terkait dengan sikap, item no 4,7,11,20,21 terkait dengan

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

44

pengetahuan, sedangkan item yang terkait dengan tindakan adalah item no 9,17,

18 ,36

Grafik Nilai Kuisioner Observasi III- Observasi Awal ( selisih 1 ) vs Nomor Soal terkait Kadar Kolesterol Total

-0,30-0,20-0,100,000,100,200,300,40

s2 s4 s6 s7 s9 s11 s17 s18 s20 s21 s36

Nomor Soal

Nilai Kuisioner

edukasi non edukasi

Gambar 6. Nilai kuisioner observasi III- observasi awal vs nomor soal terkait kadar kolesterol total

Grafik Nilai Kuisioner Observasi III- Observasi I ( selisih 2 ) vs Nomor Soal terkait Kadar Kolesterol Total

-0,20

0,00

0,20

s2 s4 s6 s7 s9 s11 s17 s18 s20 s21 s36

Nomor Soal

Nilai Kuisioner

edukasi non edukasi

Gambar 7. Nilai kuisioner observasi III- observasi I vs nomor soal terkait

kadar kolesterol total

Dari gambar di atas dapat dilihat selisih nilai kuisioner yang dapat

menggambarkan apakah terjadi perubahan perilaku pada responden secara

keseluruhan terkait dengan kadar kolesterol total, yang meliputi perubahan

pengetahuan, sikap, dan tindakan. Apabila diperoleh nilai selisih yang positif

menunjukkan adanya perubahan perilaku setelah edukasi dilakukan, namun jika

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

45

diperoleh nilai selisih yang negatif maka menunjukkan edukasi yang diberikan

tidak memberi pengaruh pada responden.

Berdasarkan gambar 6 dan 7 tersebut jika dibandingkan selisih nilai

kuisioner terkait kadar kolesterol total antara observasi III – observasi awal

dengan observasi III – observasi I pada responden edukasi, jumlah item soal yang

menunjukkan perubahan perilaku yang positif lebih banyak terdapat pada selisih

nilai kuisioner terkait kadar kolesterol total observasi III – observasi awal untuk

responden edukasi jika dibandingkan dengan responden non edukasi. Hal ini

dapat dilihat pada gambar 6 yang menunjukkan adanya 7 item soal pada

responden edukasi yang memiliki nilai positif yaitu pernyataan pada item soal no

2,6,9,17,20,21, dan 36. Sedangkan pada gambar 7, responden edukasi yang

memiliki nilai positif hanya pada 3 item soal saja, yaitu pernyataan pada item soal

no 6,9, dan 20. Jika dibandingkan pada gambar 6 responden edukasi memiliki

nilai positif lebih banyak dibandingkan dengan gambar 7, hal ini berarti edukasi

dengan waktu yang diperpanjang lebih memberi pengaruh terhadap perubahan

perilaku responden meliputi pengetahuan, sikap dan tindakannya jika

dibandingkan dengan edukasi yang hanya 4 bulan saja.

Pada kuisioner tersebut, distribusi pernyataan mengenai kadar kolesterol

total terkait dengan pengetahuan responden yaitu pada item no 4, 7, 11, 20 dan 21.

Jika dibandingkan antara gambar 6 dan gambar 7 secara keseluruhan jumlah item

soal pada gambar 6 yang terkait dengan pengetahuan responden edukasi mengenai

kadar kolesterol total, yang memiliki nilai positif berjumlah 2 item soal, yaitu

pada item soal no 20 dan 21 sedangkan pada gambar 7, item soal yang

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

46

menunjukkan nilai positif berjumlah 1 item soal saja, yaitu item soal no 20. Jadi

dapat dikatakan bahwa lamanya edukasi yang diperpanjang lebih dapat

memberikan pengaruh atas pengetahuan yang dimiliki responden edukasi

mengenai kadar kolesterol total.

Distribusi pernyataan pada kuisioner yang terkait dengan sikap

responden mengenai kadar kolesterol total terletak pada item no 2 dan 6. Jika

dilihat pada gambar 6 dan 7, jumlah item soal responden edukasi yang memiliki

nilai positif lebih banyak terdapat pada gambar 6 dibandingkan gambar 7, yaitu

sebanyak 2 item soal memiliki nilai positif (item soal no 2 dan 6). Sedangkan

pada gambar 7 responden edukasi kaitannya dengan sikap mengenai kadar

kolesterol total yang memiliki nilai positif hanya item no 6. Hal ini berarti bahwa

lamanya edukasi yang diperpanjang menjadi 7 bulan (gambar no 6) lebih memberi

pengaruh terhadap perilaku responden edukasi dalam hal sikap yang terkait

dengan kadar kolesterol total jika dibandingkan dengan lamanya edukasi yang

hanya 4 bulan (gambar 7).

Pernyataan dari kuisioner yang menunjukkan tindakan responden terkait

dengan kadar kolesterol total yaitu terdapat pada item soal no 9,17,18, dan 36.

Jika dibandingkan secara keseluruhan pada item-item soal tersebut (item soal no

9,17,18, dan 36) pada gambar 6 dan 7, maka didapatkan nilai positif pada

responden edukasi lebih banyak terdapat pada gambar 6 ( lama edukasi 7 bulan)

yaitu sebanyak 3 item soal yaitu item soal no 9,17, dan 36. Sedangkan pada

gambar 7, item soal yang menunjukkan nilai positif hanya terdapat pada item soal

no 9. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya edukasi 7 bulan lebih dapat

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

47

memberikan pengaruh jika dibandingkan lama edukasi yang hanya 4 bulan

(gambar no 7) terkait dengan tindakan responden mengenai kadar kolesterol

totalnya. Item soal no 9, baik pada gambar 6 maupun pada gambar 7

menunjukkan nilai positif. Item ini berbunyi” Saya akan mulai memeriksakan

kadar guka darah, kolesterol, dan tekanan darah secara rutin. ” Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya edukasi (7 bulan maupun 4 bulan) dapat

memberikan manfaat positif pada responden yaitu adanya perubahan perilaku

mereka. Para responden menjadi sadar untuk mulai mengambil tindakan akan

pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin mengenai kadar gula darah,

kolesterol, dan tekanan darah mereka.

C. Profil Kadar Kolesterol Total Pada Saat Sebelum Edukasi (Observasi

Awal) dan Sesudah Edukasi (Observasi I&III) Tentang Sindrom Metabolik

Tabel XIV. Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal, Observasi I,

dan Observasi III

Berdasarkan tabel di atas, apabila dilihat dari rata-rata nilai kadar kolesterol total

responden pada kelompok edukasi mengalami penurunan pada observasi I

sedangkan pada observasi III mengalami kenaikan lagi kadar kolesterol totalnya,

namun peningkatan ini tetap tidak lebih besar nilainya dibandingkan pada

observasi awal. Hal ini menunjukkan bahwa, edukasi tahap II ini memiliki

pengaruh dibandingkan jika sebelum di edukasi (observasi awal), meskipun tetap

Profil Edukasi Non edukasi p n X±SD n X±SD Obsevasi awal 18 205.00±34.445 14 196.79±23.387 0.392

Observasi I 18 198.78±33.149 14 205.29±27.167 0.398 Observasi III 18 203.67±36.901 14 199.71±32.834 0.879

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

48

terjadi kenaikan jika dibandingkan dengan nilai kadar kolesterol total pada

observasi I. Peningkatan kadar kolesterol total ini bisa diakibatkan banyak faktor

antara lain, ketika dilakukan pengukuran kadar kolesterol observasi III ini

dilakukan 2 minggu setelah hari raya Lebaran dan para responden mengakui

bahwa setelah Lebaran pun menu harian mereka masih banyak makanan yang

mengandung kolesterol, hal ini terjadi karena mereka masih menjamu kerabat-

kerabat yang masih bertamu atau menginap di rumah mereka dalam rangka

liburan Hari Raya Lebaran selama kurang lebih 2 minggu. Selain itu, masih

adanya paradigma kuat dari sebagian responden yang beranggapan bahwa obesitas

belum tentu tidak sehat, karena mereka berpikir bahwa selama ini sudah berpuluh-

puluh tahun mereka mengalami obesitas dan memiliki kadar kolesterol yang

tinggi, namun mereka tetap merasa sehat-sehat saja, hal ini peneliti ketahui ketika

mengadakan wawancara dengan responden.

Jika dibandingkan dengan kelompok non edukasi, maka didapatkan data

mengenai kadar kolesterol total total pada observasi III yang justru mengalami

penurunan jika dibandingkan dengan data pada observasi I, namun jika

dibandingkan dengan observasi awal maka dapat dikatakan responden non

edukasi ini mengalami peningkatan nilai kadar kolesterol totalnya, baik pada

observasi I maupun pada observasi III.

Adanya penurunan nilai kolesterol total pada kelompok non edukasi ini

juga disebabkan karena adanya beberapa faktor yang tidak dapat dikendalikan

oleh peneliti, antara lain yaitu responden yang non edukasi bertetangga dekat

dengan responden edukasi kemudian mereka saling bercerita mengenai edukasi

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

49

yang didapat oleh responden edukasi, kemudian responden non edukasi ini

mempraktekkan pola hidup sehat sesuai dengan yang diedukasikan pada

tetangganya, hal ini terlihat dengan adanya kegiatan olahraga bersama (lari-lari

pagi) yang dilakukan oleh responden non edukasi bersama dengan responden

edukasi (tetangganya) setelah responden edukasi ini menceritakan mengenai

edukasi yang telah didapat, dan mengajak tetangganya tersebut untuk berolahraga

bersama, selain itu adanya voli bersama antar ibu-ibu PKK yang dulunya kegiatan

ini sempat tidak aktif kemudian menjadi aktif lagi kegiatanya setelah beberapa

dari ibu-ibu PKK ini diberi edukasi mengenai olahraga, padahal dalam kegiatan

voli PKK yang telah diaktifkan kembali ini tidak hanya beranggotakan ibu-ibu

yang merupakan responden edukasi saja, responden non edukasi pun juga menjadi

anggota ibu-ibu PKK yang aktif voli ini, sehingga secara tidak langsung menjadi

berpengaruh pada nilai rata-rata kadar kolesterol total kelompok non edukasi.

Selain itu, adanya kesadaran dari dalam diri responden non edukasi sendiri yang

tidak dapat dikendalikan oleh peneliti yaitu kesadaran untuk menurunkan nilai

kolesterol total dengan berbagai cara, diet rendah lemak, faktor makanan yang

dikonsumsi, faktor ekonomi, serta faktor peningkatan aktivitas.

205

198,78

203,67

196,79

205,29

199,71

192

194196198200202204

206

observasi awal observasi I observasi IIIKelompok Perlakuan

Rata-rata Kadar kolesterol total

(mg/dl)

edukasi non edukasi

Gambar 8.Nilai rata-rata kadar kolesterol total responden

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

50

edukasinon edukasi

-1,33

4,89

2,93

-5,57-6

-4

-2

0

2

4

6

Selisih Rata-rata Kadar Kolesterol

Total (mg/dl)

Kelompok perlakuan

observasi III-observasi aw al observasi III-observasi I

Gambar 9. Selisih Rata-rata Kadar Kolesterol Total Observasi III-

Observasi awal dan Observasi III-Observasi I Responden Edukasi dan Nonedukasi

Dari gambar di atas diketahui selisih rata-rata kadar kolesterol total

responden pada observasi III– observasi awal yaitu terjadi penurunan sebesar -

1,33 dan observasi III– observasi I untuk kelompok edukasi yaitu terjadi

peningkatan sebesar 4,89. Sedangkan untuk selisih rata-rata kadar kolesterol total

responden kelompok non edukasi terjadi perubahan pada observasi III– observasi

awal sebesar 2,93 mg/dl dan pada observasi III– observasi I sebesar-5,57 mg/dl.

Apabila dilihat dari hasil pada responden yang diedukasi, maka dapat

dikatakan bahwa perbandingan selisih rata-rata kadar kolesterol total

menunjukkan hasil yang lebih baik pada lama waktu edukasi 7 bulan (observasi

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

51

awal sampai dengan observasi III) dibandingkan hasil pada lama waktu edukasi 4

bulan (observasi I sampai dengan observasi III ). Dari gambar 9 dapat dilihat

terjadi penurunan selisih rata-rata kadar kolesterol total sebesar -1,33 mg/dl untuk

kelompok edukasi pada lama waktu edukasi 7 bulan dibanding dengan lama

waktu edukasi 4 bulan yang justru terjadi peningkatan sebesar 4,89mg/dl. Hal ini

menunjukkan bahwa pemberian edukasi dalam jangka waktu lebih panjang

memberi pengaruh yang baik terhadap perubahan kadar kolesterol total

responden.

Pengujian secara statistik kadar kolesterol total pada tahap observasi III

menggunakan uji Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 90%, didapatkan nilai

signifikansi (p) sebesar 0,879 (p > 0,1). Uji statistik ini digunakan untuk

mengetahui nilai signifikan kadar kolesterol total antara kelompok edukasi dengan

kelompok non edukasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya edukasi tahap II

memberikan hasil yang berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi dengan

kelompok non edukasi.

Pada uji statistik selisih kadar kolesterol total tahap observasi III-

observasi awal diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0,718 (p > 0,1), hal yang

sama juga terjadi pada uji statistik selisih kadar kolesterol total tahap observasi

III– observasi I nilai signifikansi yang didapatkan sebesar 0,138 (p > 0,1) yang

menunjukkan berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi dan nonedukasi

setelah diberi edukasi tentang sindrom metabolik selama 7 bulan maupun 4 bulan

lamanya. Begitu pula pada pengujian secara statistik kadar kolesterol total

observasi I dan observasi awal yang nilai signifikansi (p) nya >0,1 yaitu berturut –

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

52

turut: 0.398 dan 0.392. Hal ini membuktikan bahwa pemberian edukasi terhadap

kelompok edukasi dalam penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang

bermakna, baik untuk lama waktu edukasi 7 bulan (observasi awal sampai dengan

observasi III) maupun yang 4 bulan (observasi I sampai dengan observasi III).

Tabel XV. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi III

Mengalami Peningkatan dan atau berada di atas Nilai Normal dibandingkan dengan Observasi Sebelumnya

Perlakuan No Observasi Awal ( dalam mg/dl)

Observasi I ( dalam mg/dl)

Observasi III ( dalam mg/dl)

Edukasi

1 294 298 311 2 226 201 212 3 223 224 222 4 215 194 228 5 230 216 222 6 224 219 207 7 222 224 250 8 211 200 225

Non Edukasi

1 188 196 202 2 208 218 219 3 228 243 233 4 230 227 244 5 222 225 234 6 226 255 251 7 186 211 207

Tabel XVI. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi

III Mengalami Penurunan dan atau Berada dalam Rentang Nilai Normal dibandingkan Obervasi Sebelumnya

Perlakuan No Observasi Awal ( dalam mg/dl)

Observasi I ( dalam mg/dl)

Observasi III ( dalam mg/dl)

Edukasi

1 148 160 171 2 206 219 186 3 213 196 168 4 189 184 184 5 141 178 171 6 164 158 161 7 189 195 190

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

53

8 206 182 192 9 185 162 166

Non Edukasi

1 198 221 174 2 184 180 197 3 179 174 153 4 184 195 161 5 200 175 180 6 159 183 182 7 163 171 159

Tabel di atas menunjukkan profil kadar kolesterol total responden baik

responden edukasi maupun non edukasi yang mengalami peningkatan nilai

kolesterol totalnya dari observasi awal hingga pada observasi III serta yang

berhasil mengalami penurunan kadar kolesterol totalnya hingga tetap

mempertahankan nilai kolesterolnya pada batas normal (< 200 mg/dl). Pada tabel

XVI terlihat responden edukasi no 3 (yang diberi warna kuning), berhasil

menurunkan kadar kolesterolnya, pada observasi awal responden tersebut nilai

kolesterol totalnya masih di atas nilai normal ( 213 mg/dl), namun pada observasi

I berhasil turun nilai kadar kolesterol totalnya menjadi 196 mg/dl , hingga pada

observasi III pun masih berada di ambang nilai normal, kadarnya yaitu 168 mg/dl

( kadar normal < 200 mg/dl ).

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah responden edukasi yang

berhasil mempertahankan kadar kolesterol totalnya dalam keadaan normal

sebanyak 9 responden, sedangkan responden edukasi yang justru mengalami

peningkatan kadar koelsterol totalnya hingga observasi III sebanyak 8 orang. Hal

ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dari edukasi yang telah

diberikan, terbukti dengan adanya beberapa responden edukasi yang berhasil

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

54

mempertahankan kadar kolesterol totalnya dalam batas normal, meskipun

pengaruh ini secara statistik tidak berbeda bermakna.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa responden telah memahami materi

edukasi tentang pola hidup sehat secara keseluruhan, yaitu pola makan yang

teratur, olahraga rutin, istirahat teratur, menghindari stress, dan cek kesehatan

rutin. Untuk kegiatan olahraga, responden pada awalnya sudah mencoba untuk

menjalankan namun sebagian responden mengeluhkan kesibukan serta lelah

sehabis pulang kerja sehingga menghambat rencana mereka untuk menjalankan

olahraga rutin dan istirahat teratur. Sedangkan untuk pola makan, sebagian besar

dari responden telah menjalankan pola makan yang teratur serta kaya akan serat

baik dari buah-buahan ataupun sayuran, kendala yang mereka alami adalah

susahnya menghilangkan kebiasaan untuk mengurangi makanan yang berupa

goreng-gorengan. Untuk responden yang mendapat test laboratorium, setelah

melihat hasil test tersebut mereka menjadi semakin termotivasi untuk menjaga

kesehatan mereka.

Mengenai pemahaman responden mengenai sindom metabolik

menunjukkan adanya peningkatan, terbukti dengan hasil wawancara yang berhasil

mereka jawab dengan benar mengenai sindrom metabolik yang mereka ketahui

serta kaitannya dengan kegemukan di perut, penyakit hipertensi, diabetes,

kurangnya aktivitas, maupun kurangnya olahraga. Sewaktu diwawancarai ada

pula responden yang mengaku telah meghentikan kebiasaan merokoknya setelah

mendapat edukasi, dikarenakan sudah mulai memahami akan bahaya-bahaya

merokok tersebut bagi kesehatan.

Page 78: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

55

D. Rangkuman Pembahasan

Dari hasil penelitian ini diperoleh profil responden untuk kriteria Indeks

Massa Tubuh (IMT), rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul responden laki-laki,

pengukuran lingkar pinggang, dan pengukuran kadar gula darah puasa nilai

signifikansinya (p) < 0,1 yang berarti berbeda bermakna antara 2 kelompok

perlakuan. Nilai signifikansi (p) > 0,1 diperoleh dari kriteria rasio lingkar

pinggang-lingkar pinggul untuk responden perempuan, pengukuran tekanan darah

dan kadar kolesterol total yang menunjukkan berbeda tidak bermakna antara

kelompok edukasi dan non edukasi untuk kriteria tersebut.

Hasil yang ditunjukkan dari rata-rata nilai kuisioner observasi III terhadap

nilai kuisioner observasi awal dan observasi I. Untuk kelompok edukasi

menunjukkan sedikit peningkatan, rata-rata nilai kuisioner pada observasi III

sebesar 120,9; pada observasi awal hanya sebesar 117,9 dan pada observasi I

sebesar 120,7. Sebaliknya pada kelompok non edukasi menunjukkan penurunan

rata-rata nilai kuisioner yang pada observasi III ini hanya sebesar 114,2;

observasi awal sebesar 115,4 dan observasi I sebesar 115,8 sehingga jika

dibandingkan dengan kelompok non edukasi, maka dapat dikatakan bahwa

edukasi tersebut memberikan pengaruh pada perubahan perilaku responden.

Pada profil kadar kolesterol total responden jika dilihat dari nilai rata-rata

kadar kolesterol total responden pada kelompok edukasi mengalami penurunan

pada observasi I sedangkan pada observasi III mengalami kenaikan lagi kadar

kolesterol totalnya, namun peningkatan ini tetap tidak lebih besar nilainya

dibandingkan pada observasi awal. Hal ini menunjukkan bahwa, edukasi tahap II

Page 79: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

56

ini memiliki pengaruh dibandingkan jika sebelum di edukasi (observasi awal), dan

diperpanjangnya lama edukasi memberikan hasil berbeda tidak bermakna pada

nilai rata-rata kadar kolesterol total responden.

Ditinjau dari profil kadar kolesterol total responden pada observasi akhir

pada kelompok edukasi vs non edukasi adalah 203,7±36,9 vs 199,7±32,8 (mg/dl)

dan diperoleh nilai p > 0,1 berarti berbeda tidak bermakna antara kelompok

edukasi dan non edukasi setelah diberi edukasi tentang sindrom metabolik tahap

II.

Page 80: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil dan analisis data didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Profil responden pada penelitian ini meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT),

lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul responden laki-laki,

dan kadar gula darah puasa, dan pada saat penelitian akhir (Observasi III)

menunjukkan nilai p < 0,1 yang berarti antar dua kelompok perlakuan yakni

edukasi dan nonedukasi berbeda bermakna, nilainya cenderung lebih baik

bagi kelompok non edukasi. Profil responden untuk kriteria rasio lingkar

pinggang-pinggul responden perempuan, tekanan darah, dan kadar kolesterol

total pada saat penelitian akhir (Observasi III) menunjukkan nilai p > 0,1

berarti berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi dan non edukasi

2. Jika dilihat dari nilai rata-rata kuisioner kelompok edukasi dan non edukasi,

pada kelompok edukasi terjadi peningkatan sebesar 0,2 dari observasi I, dan

peningkatan sebesar 3,0 dari observasi awal sedangkan pada kelompok non

edukasi terjadi penurunan sebesar 1,2 jika dibandingkan dengan observasi

awal dan jika dibandingkan observasi I terjadi penurunan sebesar 1,6,

sehingga dapat dikatakan bahwa edukasi tersebut memberikan pengaruh pada

perubahan perilaku responden, meskipun pengaruhnya berbeda tidak

bermakna (nilai p=0,317).

Page 81: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

58

3. Profil kadar kolesterol total responden pada observasi akhir pada kelompok

edukasi vs non edukasi adalah 203,7±36,9 vs 199,7±32,8 (mg/dl) dan hasilnya

menunjukkan berbeda tidak bermakna antara kelompok edukasi dan non

edukasi.

B. Saran

1. Jika dilakukan edukasi sejenis, pemberian edukasi dibuat sekreatif mungkin

agar responden merasa tidak jenuh dan lebih tertarik.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengukuran kolesterol darah yang

lebih spesifik misalnya kolesterol HDL atau kolesterol LDL serta kadar

trigliserida pada responden.

3. Untuk penelitian yang akan datang sebaiknya kriteria inklusi mengenai subyek

penelitian ditambahkan dengan dibatasi pada jenis pekerjaan tertentu .

Page 82: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

59

DAFTAR PUSTAKA Adam, J.M.F., Adam, F.M.S., dan Ardiansjah, H., 2004, Penatalaksanaan

Penderita Sindrom Metabolik, Medika, Volume XXX, No 12, 779 Anonim, 2004, Definition of Metabolic Syndrom,

http://circ.ahajurnals.org/cgi/content/full/109/3/433, diakses tanggal 20 Desember 2008

Anonim, 2005a, Diagnosis and Management of Metabolic Syndrome, Amerika,

http://ciec.ahajournals.org/cgi/content/full/112/17/e285#TBL1, diakses pada tanggal 16 Juli 2007

Anonim, 2005b, Change Your Life, Change Your Mind,

http://www.psych.ku.edu/tlc/Therapeutic%20Lifestyle%20Change%20article.pdf, diakses tanggal 19 November 2008

Anonim, 2006a, Sindrom Metabolik Pengertian, Epidemiologi, dan Kriteria

Diagnosis, http://www.prodia.co.id/files/II.2006/infolab042006.pdf, diakses tanggal 26 September 2008

Anonim, 2006b, DISLIPIDEMIA Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Koroner

danStroke, http://www.prodia.co.id/files/IL/IL2006/info_lab_04_2006.pdf, diakses tanggal 26 Februari 2008

Anonim, 2007a, What Is Metabolic Syndrome, http://www.nhlbi.nih.gov, diakses

tanggal 25 Juni 2008 Anonim, 2007b, All About Body Fat, http://adln.lib.unair.ac.id/, diakses pada

tanggal 19 Maret 2008 Anonim, 2007c, Sindrom X membunuh tanpa Anda Sadari,

http://www.pjnhk.go.id/content/view/580/32, diakses tanggal 18 Januari 2008

Ardiansjah, H.,dan Adam, J.M.F., 2004, Sindrom Metabolik: Pengertian,

Epidemiologi, dan Kriteria Diagnosis, Medika, volume XXX, No 11,739;741

Azwar, S., 2000, Validitas dan Reliabilitas, Pustaka Belajar, Yogyakarta Bull, E., dan Morrell, J., 2004, Kolesterol, diterjemahkan oleh Yasmine, E., 2-

5,10-14, Erlangga, Jakarta

Page 83: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

60

Dewi, M.A.S., 2008, Pengaruh Pemberian Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar Kolesterol Total), Yogyakarta

Dahlan, 2004, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, 62,73, Penerbit

Arkans, Jakarta Davey, P., 2006, Hiperlipidemia dalam At a Glance Medicine, diterjemahkan oleh

Rahmalia dan Novianti, 69-70, Erlangga, Jakarta Narbuko, Cholid, Achmadi dan Abu, 2005, Metodologi Penelitian, Cetakan 7, 83,

Bumi Aksara, Jakarta Notoatmojo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, 13,117,121,130-131,

Rineka Cipta, Jakarta Poedjiadi, A., 2006, Dasar – Dasar Biokimia, 74-75, Penerbit UI Press, Jakarta Pratiknya, A. W., 2007, Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, 134-136, Ed.1, Cet. 4, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta Richard, N. dan Foqoro, 2007, Kolesterol dan Trigliserida, New York

http://heartdisease.about.com/cs/cholesterol/a/choltri.htm006., diakses tanggal 12 Juli 07

Ridjab D.A., Ridwan, C., Judio, G., dan Hermansjah, M., 2006, Kelebihan Berat

Badan dan Sistem Kardiovaskular: Efek Kelebihan Berat Badan dan Manfaat Penurunan Berat Badan, Medika, Volume XXXII, No 10,632

Ridwan, 2008, Dasar Statistika, 16-21, CV Alfabeta, Bandung Santoso, Mardi., Suzanna, N., Jeffry, dan Agustina M., 2004, Prevalensi Sindrom

Metabolik Non DM di RSUD KOJA, Jakarta Periode Tahun 2000-2004, Meditek, Vol 12, No 31, 20-22, Mei- Agustus 2004, FK UKRIDA, Jakarta

Sarwono, S., 1997, Sosiologi Kesehatan, Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya,

Gajah mada University Press, Yogyakarta Grundy, S.M., Brewer, H.B., Cleeman, J.I., Smith, S.C., and Lenfant, C., 2004,

Definition of Metabolic Syndrom, http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/109/3/4333, diakses tanggal 23 November 2008

Semiardji, 2004, The Significant of Viseral Fat in Metabolic Syndrome, Jakarta:

Diabetes meeting 9-10 Oktober

Page 84: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

61

Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalon,T.E., Regala, B.P., and Uriate, G. G., 1993, Pengantar Metodologi Penelitian, diterjemahkan oleh Tuwu, A., Edisi I,163, UI Press, Jakarta

Sugiono, 2006, Statistik untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung Tarbelt, L., 2005, Hyperlipidemia, dalam Pharmacotheraphy A Pathophisiologic

Approach, Sixth Edition, 429-430, Edited By J.T. Dipiro, McGraw-Hill Companie, Inc

Trihendradi, C., 2007, Langkah Mudah Menguasai SPSS 15, 127, Andi Offset,

Yogyakarta

Page 85: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

62

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Kedokteran

Page 86: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

63

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Bappeda Sleman

Page 87: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

64

Lampiran 3. Kuisioner Penelitian

Lembar kuesioner yang diisi oleh subjek dan kategori jawaban

Identitas responden

Nama :

Jenis kelamin : laki-laki / perempuan*

Umur : …….tahun

Pendidikan :

Jenis pekerjaan :

Merokok : ya/ tidak*

Riwayat penyakit keluarga :

Riwayat penyakit :

* coret yang tidak perlu

Lembar kuesioner ini terdiri dari 50 butir pertanyaan. Baca dan pahami setiap

pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang telah

tersedia. Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai

berikut :

STS : jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU

TS : jika pilihan TIDAK SETUJU

S : jika pilihan SETUJU

SS : jika pilihan SANGAT SETUJU

Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan jujur. Jawaban yang Anda

berikan tidak ada yang benar ataupun salah

Contoh :

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa olahraga bukan suatu keharusan X

Atas partisipasi dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih

Page 88: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

65

No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya sadar stress dalam pekerjaan dapat

mempengaruhi kesehatan

2 Meskipun saya tidak memiliki riwayat penyakit keluarga (kolesterol, hipertensi, diabetes), saya tetap harus mengatur pola makan

3 Saat mengalami stress, orang akan lebih mudah terserang penyakit

4 Pemeriksaan kesehatan (kolesterol,gula darah, tekanan darah) sebaiknya dilakukan sedini mungkin

5 Meskipun alkohol tidak baik untuk kesehatan, saya akan tetap meminumnya karena dapat membuat saya merasa santai (rilex

6 Menurut saya pemantauan kolesterol, gula darah dan tekanan darah perlu dilakukan sejak dini

7 Salah satu cara untuk menghindari penyakit kolesterol dan diabetes yaitu dengan menjaga pola makan yang sehat setiap hari

8 Menurut saya orang yang merokok lebih mudah terserang penyakit

9 Saya akan mulai memeriksakan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara rutin

10 Makanan yang berserat baik dikonsumsi setiap hari, tetapi saya tidak terlalu mempedulikannya

11 Orang yang sangat gemuk (obesitas) akan cenderung lebih mudah terserang penyakit jantung, kolesterol, diabetes

12 Pada usia 40 tahunan kecenderungan perut membesar (gemuk sentral) lebih meningkat

13 Menurut saya mengatur pola makan penting walaupun dalam keadaan sehat

Page 89: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

66

14 Saya selalu mengontrol berat badan, karena orang yang gemuk umumnya tidak sehat (memiliki banyak penyakit)

15 Makanan cepat saji (fast food) merupakan penyebab utama timbulnya penyakit hipertensi, diabetes

16 Meskipun merokok berbahaya bagi kesehatan, hal itu tidak bermasalah bagi saya (saya tetap merokok)

17 Saya akan mengatur pola makan 4 sehat 5 sempurna dengan susu yang kandungan lemaknya rendah

18 Saya mulai mengurangi makan makanan yang banyak mengandung garam dan lemak

19 Saya merasa tidak perlu memeriksa tekanan darah karena saya tidak hipertensi

20 Orang yang relatif tidak gemuk kadar kolesterolnya pasti rendah

21 Semakin tua umur, kesehatan akan semakin menurun, sehingga semakin berisiko terserang penyakit hipertensi, kolesterol, dan diabetes

22 Saya tidak merokok karena tahu bahaya rokok bagi kesehatan

23 Saya tidak memantau berat badan saya karena tidak mempengaruhi kesehatan saya

24 Orang yang mengalami stess mudah terserang penyakit hipertensi

25 Mengkonsumsi alkohol dapat memperparah penyakit jantung

26 Kebiasaan merokok dapat memicu timbulnya penyakit jantung

27 Lingkar pinggang yang besar dapat mempengaruhi kesehatan, tetapi menurut saya tidak masalah

28 Saya merasa olah raga penting untuk menjaga kesehatan

Page 90: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

67

29 Saya jarang berolahraga karena olahraga tidak mempengaruhi kesehatan saya

30 Kebiasaan berolahraga yang dilakukan secara rutin dapat membuat tubuh lebih sehat.

31 Saya tidak pernah mengatur pola makan karena saya merasa sehat

32 Saya merasa olahraga yang baik tidak selalu olahraga berat (bulutangkis, volley, sepakbola)

33 Semakin tua umur seseorang akan lebih mudah terserang penyakit hipertensi, saya mulai mengurangi makanan yang bayak mengandung garam

34 Saya berolahraga setiap hari untuk menjaga kesehatan

35 Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang bergizi dan baik untuk kesehatan

36 Saya mengatur pola makan dan rajin berolahraga, meskipun saya tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit degeneratif (hipertensi, kolesterol, diabetes)

37 Olahraga setiap hari lebih menyehatkan, meskipun hanya olahraga ringan (jalan kaki, lari pagi)

38 Pengaturan porsi makan perlu dilakukan setiap hari namun bagi saya hal itu tidak penting

Page 91: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

68

Lampiran 4. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi

Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest Tekanan Sistolik

N 66Normal Parametersa Mean 117.0455

Std. Deviation 13.41002Most Extreme Differences

Absolute .201Positive .201Negative -.148

Kolmogorov-Smirnov Z 1.630Asymp. Sig. (2-tailed) .010Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .000c

90% Confidence Interval

Lower Bound .000Upper Bound .034

a. Test distribution is Normal. c. Based on 66 sampled tables with starting seed 1310155034.

Page 92: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

69

Mann-Whitney Test Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Pretest Tekanan Sistolik

Edukasi 36 35.21 1267.50

Non Edukasi

30 31.45 943.50

Total 66

Test Statisticsb

Pretest Tekanan Sistolik

Mann-Whitney U 478.500Wilcoxon W 943.500Z -.812Asymp. Sig. (2-tailed) .417Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .379a

90% Confidence Interval

Lower Bound .281Upper Bound .477

Monte Carlo Sig. (1-tailed)

90% Confidence Interval

Lower Bound .044Upper Bound .168

Sig. .106a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 2048628469.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 93: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

70

Lampiran 5. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Posttest 1

Tekanan Sistolik

N 66Normal Parametersa Mean 116.7727

Std. Deviation 16.50715Most Extreme Differences

Absolute .210Positive .210Negative -.159

Kolmogorov-Smirnov Z 1.709Asymp. Sig. (2-tailed) .006Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .000c

90% Confidence Interval

Lower Bound .000Upper Bound .034

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 508741944.

Page 94: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

71

Mann-Whitney Test Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Posttest 1 Tekanan Sistolik

Edukasi 36 30.99 1115.50

Non Edukasi

30 36.52 1095.50

Total 66

Test Statisticsb

Posttest 1 Tekanan Sistolik

Mann-Whitney U 449.500Wilcoxon W 1115.500Z -1.201Asymp. Sig. (2-tailed) .230Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .273a

90% Confidence Interval

Lower Bound .183Upper Bound .363

Monte Carlo Sig. (1-tailed)

90% Confidence Interval

Lower Bound .091Upper Bound .242

Sig. .167a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 726961337.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 95: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

72

Lampiran 6. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi

II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tekanan Sistolik Awal Penelitian

Tahap II

N 66Normal Parametersa Mean 114.2424

Std. Deviation 12.29141Most Extreme Differences

Absolute .153Positive .153Negative -.135

Kolmogorov-Smirnov Z 1.244Asymp. Sig. (2-tailed) .091Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .045c

90% Confidence Interval

Lower Bound .003Upper Bound .088

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 113410539.

Page 96: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

73

Mann-Whitney Test Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Tekanan Sistolik Awal Penelitian Tahap II

Edukasi 36 34.14 1229.00

Non Edukasi

30 32.73 982.00

Total 66

Test Statisticsb

Tekanan Sistolik Awal Penelitian

Tahap II

Mann-Whitney U 517.000Wilcoxon W 982.000Z -.303Asymp. Sig. (2-tailed) .230Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .833a

90% Confidence Interval

Lower Bound .758Upper Bound .909

Monte Carlo Sig. (1-tailed)

90% Confidence Interval

Lower Bound .295Upper Bound .493

Sig. .394a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1585587178.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 97: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

74

Lampiran 7. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi

III

Tekanan Sistolik

Posttest 2

N 66Normal Parametersa Mean 121.6515

Std. Deviation 16.78414Most Extreme Differences

Absolute .145Positive .145Negative -.097

Kolmogorov-Smirnov Z 1.180Asymp. Sig. (2-tailed) .123Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .212c

90% Confidence Interval

Lower Bound .129Upper Bound .295

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 257291219.

Page 98: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

75

Mann-Whitney Test Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Tekanan Sistolik Posttest 2

Edukasi 36 35.26 1269.50

Non Edukasi

30 31.38 941.50

Total 66

Test Statisticsb

Tekanan Sistolik Posttest 2

Mann-Whitney U 476.500Wilcoxon W 941.500Z -.831Asymp. Sig. (2-tailed) .406Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .455a

90% Confidence Interval

Lower Bound .354Upper Bound .555

Monte Carlo Sig. (1-tailed)

90% Confidence Interval

Lower Bound .142Upper Bound .312

Sig. .227a

Page 99: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

76

Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik

Observasi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tekanan

Diastolik Pretest

N 66Normal Parametersa Mean 79.9242

Std. Deviation 9.56646Most Extreme Differences

Absolute .194Positive .194Negative -.155

Kolmogorov-Smirnov Z 1.575Asymp. Sig. (2-tailed) .014Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .000c

90% Confidence Interval

Lower Bound .000Upper Bound .034

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 403768731.

Page 100: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

77

Mann-Whitney Test Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Tekanan Diastolik Pretest

Edukasi 36 34.58 1245.00

Non Edukasi

30 32.20 966.00

Total 66

Test Statisticsb

Tekanan Diastolik Pretest

Mann-Whitney U 501.000Wilcoxon W 966.000Z -.521Asymp. Sig. (2-tailed) .602Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .667a

90% Confidence Interval

Lower Bound .571Upper Bound .762

Monte Carlo Sig. (1-tailed)

90% Confidence Interval

Lower Bound .156Upper Bound .329

Sig. .242a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 213798720.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 101: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

78

Lampiran 9. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik

Observasi I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tekanan Diastolik Posttest 1

N 66Normal Parametersa Mean 79.8939

Std. Deviation 10.48681Most Extreme Differences

Absolute .238Positive .238Negative -.201

Kolmogorov-Smirnov Z 1.937Asymp. Sig. (2-tailed) .001Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .000c

90% Confidence Interval

Lower Bound

.000

Upper Bound

.034

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 1451419960.

Page 102: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

79

Mann-Whitney Test Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Tekanan Diastolik posttest 1

Edukasi 36 33.64 1211.00

Non Edukasi 30 33.33 1000.00

Total 66

Test Statisticsb Tekanan

Diastolik postest 1

Mann-Whitney U 535.000Wilcoxon W 1000.000Z -.068Asymp. Sig. (2-tailed) .946Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .955a

90% Confidence Interval

Lower Bound .912Upper Bound .997

Monte Carlo Sig. (1-tailed)

90% Confidence Interval

Lower Bound .310Upper Bound .509

Sig. .409a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1487459085.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 103: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

80

Lampiran 10. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik

Observasi II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tekanan Diastolik Awal

Penelitian Tahap II

N 66Normal Parametersa Mean 72.6970

Std. Deviation 9.39717Most Extreme Differences

Absolute .221Positive .174Negative -.221

Kolmogorov-Smirnov Z 1.794Asymp. Sig. (2-tailed) .003Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .000c

90% Confidence Interval

Lower Bound .000Upper Bound .034

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 754262874.

Page 104: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

81

Mann-Whitney Test Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Tekanan Diastolik Awal Penelitian Tahap II

Edukasi 36 35.85 1290.50

Non Edukasi

30 30.68 920.50

Total 66

Test Statisticsb

Tekanan Diastolik Awal

Penelitian Tahap II

Mann-Whitney U 455.500Wilcoxon W 920.500Z -1.136Asymp. Sig. (2-tailed) .256Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .227a

90% Confidence Interval

Lower Bound .142Upper Bound .312

Monte Carlo Sig. (1-tailed)

90% Confidence Interval

Lower Bound .079Upper Bound .224

Sig. .152a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1066061003.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 105: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

82

Lampiran 11. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik Observasi III

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tekanan Diastolik Posttest 2

N 66Normal Parametersa Mean 81.2879

Std. Deviation 11.80973Most Extreme Differences

Absolute .149Positive .149Negative -.138

Kolmogorov-Smirnov Z 1.214Asymp. Sig. (2-tailed) .105Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .030c

90% Confidence Interval

Lower Bound .000Upper Bound .065

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 1507486128.

Page 106: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

83

Mann-Whitney Test Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Tekanan Diastolik Posttest 2

Edukasi 36 34.50 1242.00

Non Edukasi

30 32.30 969.00

Total 66

Test Statisticsb

Tekanan Diastolik Posttest 2

Mann-Whitney U 504.000Wilcoxon W 969.000Z -.476Asymp. Sig. (2-tailed) .634Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig. .697a

90% Confidence Interval

Lower Bound .604Upper Bound .790

Monte Carlo Sig. (1-tailed)

90% Confidence Interval

Lower Bound .295Upper Bound .493

Sig. .394a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 442399356.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 107: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

84

Lampiran 12. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah Puasa Observasi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar gula darah

puasa pretest

N 32

Normal Parametersa Mean 96.22

Std. Deviation 21.503

Most Extreme Differences Absolute .292

Positive .292

Negative -.212

Kolmogorov-Smirnov Z 1.653

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .031c

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .082a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.

Page 108: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

85

Mann-Whitney Test Ranks

responden edukasi nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

kadar gula darah puasa pretest

edukasi 18 17.58 316.50

nonedukasi 14 15.11 211.50

Total 32

Test Statisticsc

kadar gula darah puasa pretest

Mann-Whitney U 106.500

Wilcoxon W 211.500Z -.742Asymp. Sig. (2-tailed) .458Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .464a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .438b

90% Confidence Interval Lower Bound .293Upper Bound .582

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .099Upper Bound .339

Sig. .219b

a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 926214481. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi

Page 109: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

86

Lampiran 13. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah Puasa Observasi I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar gula darah

puasa posttest1

N 32

Normal Parametersa Mean 91.12

Std. Deviation 20.755

Most Extreme Differences Absolute .320

Positive .320

Negative -.264

Kolmogorov-Smirnov Z 1.810

Asymp. Sig. (2-tailed) .003

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .069a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 110: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

87

Mann-Whitney Test Ranks

responden edukasi nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

kadar gula darah puasa posttest1

edukasi 18 17.36 312.50

nonedukasi 14 15.39 215.50

Total 32

Test Statisticsc

kadar gula darah puasa posttest1

Mann-Whitney U 110.500Wilcoxon W 215.500Z -.594Asymp. Sig. (2-tailed) .553Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .561a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .625b

90% Confidence Interval Lower Bound .484Upper Bound .766

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .151Upper Bound .412

Sig. .281b

a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi

Page 111: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

88

Lampiran 14. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah Puasa Observasi III

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar gula darah

puasa posttest2

N 32

Normal Parametersa Mean 95.28

Std. Deviation 42.977

Most Extreme Differences Absolute .341

Positive .341

Negative -.270

Kolmogorov-Smirnov Z 1.926

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .069a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 112: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

89

Mann-Whitney Test Ranks

Responden edukasi nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

kadar gula darah puasa posttest2

Edukasi 18 21.14 380.50

Nonedukasi 14 10.54 147.50

Total 32

Test Statisticsc

kadar gula darah puasa posttest2

Mann-Whitney U 42.500Wilcoxon W 147.500Z -3.185Asymp. Sig. (2-tailed) .001Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000Upper Bound .069

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000Upper Bound .069

Sig. .000b

a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi

Page 113: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

90

Lampiran 15. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal (Independent Samples T-Test)

T-Test

Group Statistics

responden edukasi non edukasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai kadar kolesterol pretest edukasi 18 205.00 34.445 8.119

non edukasi 14 196.79 23.387 6.250

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

nilai kadar kolesterol pretest

N 32Normal Parametersa Mean 201.41

Std. Deviation 29.952Most Extreme Differences Absolute .139

Positive .139Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .784Asymp. Sig. (2-tailed) .570Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .688c

90% Confidence Interval Lower Bound .553Upper Bound .822

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)Mean

Difference Std. Error Difference

90% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Nilai kadar kolesterol pretest

Equal variances assumed

.461 .502 .764 30 .451 8.214 10.746 -10.024 26.453

Equal variances not assumed

.802 29.549 .429 8.214 10.246 -9.185 25.613

Page 114: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

91

Lampiran 16. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi I (Independent Samples T-Test)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

nilai kadar kolesterol posttest1

N 32Normal Parametersa Mean 201.62

Std. Deviation 30.379Most Extreme Differences Absolute .108

Positive .108Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .611Asymp. Sig. (2-tailed) .849Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .938c

90% Confidence Interval Lower Bound .867Upper Bound 1.000

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

T-Test

Group Statistics

responden edukasi non edukasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai kadar kolesterol posttest1

edukasi 18 198.78 33.149 7.813

non edukasi 14 205.29 27.167 7.261

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference

90% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

nilai kadar kolesterol posttest1

Equal variances assumed

.000 .984 -.595 30 .556 -6.508 10.940 -25.076 12.060

Equal variances not assumed

-.610 29.890 .546 -

6.508 10.666 -24.613 11.598

Page 115: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

92

Lampiran 17. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi III (Independent Samples T-Test)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

nilai kolesterol posttest2

N 32Normal Parametersa Mean 201.94

Std. Deviation 34.681Most Extreme Differences Absolute .083

Positive .083Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z .471Asymp. Sig. (2-tailed) .979Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .938c

90% Confidence Interval Lower Bound .867Upper Bound 1.000

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 116: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

93

T-Test

Group Statistics

responden edukasi non edukasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai kolesterol posttest2 edukasi 18 203.67 36.901 8.698

non edukasi 14 199.71 32.834 8.775

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error Difference

90% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

nilai kolesterol posttest2

Equal variances assumed

.000 .990 .315 30 .755 3.952 12.54

2 -17.335 25.240

Equal variances not assumed

.320 29.395 .751 3.952 12.35

5 -17.031 24.936

Page 117: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

94

Lampiran 18. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal

(Mann-Whitney Test)

Ranks

responden

edukasi non

edukasi N Mean Rank Sum of Ranks

nilai kadar kolesterol pretest edukasi 18 17.75 319.50

non edukasi 14 14.89 208.50

Total 32

Test Statisticsc

nilai kadar

kolesterol pretest

Mann-Whitney U 103.500

Wilcoxon W 208.500

Z -.855

Asymp. Sig. (2-tailed) .392

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .398a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .469b

90% Confidence Interval Lower Bound .324

Upper Bound .614

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .074

Upper Bound .301

Sig. .188b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi

Page 118: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

95

Lampiran 19. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi I

(Mann-Whitney Tes)

Ranks

responden

edukasi non

edukasi N Mean Rank Sum of Ranks

nilai kadar kolesterol

posttest1

edukasi 18 15.22 274.00

non edukasi 14 18.14 254.00

Total 32

Test Statisticsc

nilai kadar

kolesterol

posttest1

Mann-Whitney U 103.000

Wilcoxon W 274.000

Z -.874

Asymp. Sig. (2-tailed) .382

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .398a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .344b

90% Confidence Interval Lower Bound .206

Upper Bound .482

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .074

Upper Bound .301

Sig. .188b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi

Page 119: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

96

Lampiran 20. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi III (Mann-Whitney Test)

Ranks

responden

edukasi non

edukasi N Mean Rank Sum of Ranks

nilai kolesterol posttest2 edukasi 18 16.72 301.00

non edukasi 14 16.21 227.00

Total 32

Test Statisticsc

nilai kolesterol

posttest2

Mann-Whitney U 122.000

Wilcoxon W 227.000

Z -.152

Asymp. Sig. (2-tailed) .879

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .896a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .906b

90% Confidence Interval Lower Bound .821

Upper Bound .991

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .234

Upper Bound .516

Sig. .375b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi

Page 120: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

97

Lampiran 21. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Kolesterol Total Observasi III-Observasi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

selisih kadar

kolesterol

posttest2 dgn

pretest

N 32

Normal Parametersa Mean .53

Std. Deviation 18.933

Most Extreme Differences Absolute .147

Positive .091

Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z .834

Asymp. Sig. (2-tailed) .491

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .656c

90% Confidence Interval Lower Bound .518

Upper Bound .794

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 121: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

98

Mann-Whitney Test

Test Statisticsc

selisih kadar

kolesterol

posttest2 dgn

pretest

Mann-Whitney U 116.500

Wilcoxon W 287.500

Z -.361

Asymp. Sig. (2-tailed) .718

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .722a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .719b

90% Confidence Interval Lower Bound .588

Upper Bound .849

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .293

Upper Bound .582

Sig. .438b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi

Ranks

responden

edukasi non

edukasi N Mean Rank Sum of Ranks

selisih kadar kolesterol

posttest2 dgn pretest

edukasi 18 15.97 287.50

non edukasi 14 17.18 240.50

Total 32

Page 122: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

99

Lampiran 22. Uji normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Kolesterol Total Observasi III- Observasi I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

nilai selisih

posttest2

dengan

posttest1

N 32

Normal Parametersa Mean .31

Std. Deviation 18.793

Most Extreme Differences Absolute .107

Positive .066

Negative -.107

Kolmogorov-Smirnov Z .608

Asymp. Sig. (2-tailed) .854

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .938c

90% Confidence Interval Lower Bound .867

Upper Bound 1.000

a. Test distribution is Normal.

Mann-Whitney Test

Ranks

responden

edukasi non

edukasi N Mean Rank Sum of Ranks

nilai selisih posttest2 dengan

posttest1

edukasi 18 18.67 336.00

non edukasi 14 13.71 192.00

Total 32

Page 123: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

100

Test Statisticsc

nilai selisih

posttest2

dengan

posttest1

Mann-Whitney U 87.000

Wilcoxon W 192.000

Z -1.482

Asymp. Sig. (2-tailed) .138

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .145a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .188b

90% Confidence Interval Lower Bound .074

Upper Bound .301

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .069

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: responden edukasi non edukasi

Page 124: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

101

Lampiran 23. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner Observasi III-Observasi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

selisih nilai

kuisioner

posttest2-pretest

N 66

Normal Parametersa Mean 1.05

Std. Deviation 9.784

Most Extreme Differences Absolute .099

Positive .059

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .804

Asymp. Sig. (2-tailed) .537

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .485c

90% Confidence Interval Lower Bound .384

Upper Bound .586a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 125: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

102

Mann-Whitney Test Ranks

responden

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

selisih nilai kuisioner

posttest2-pretest

edukasi 36 36.56 1316.00

nonedukasi 30 29.83 895.00

Total 66

Test Statisticsb

selisih nilai

kuisioner

posttest2-pretest

Mann-Whitney U 430.000

Wilcoxon W 895.000

Z -1.419

Asymp. Sig. (2-tailed) .156

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .136a

90% Confidence Interval Lower Bound .067

Upper Bound .206

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .012

Upper Bound .109

Sig. .061a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 299883525.

b. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi

Page 126: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

103

Lampiran 24. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner Observasi III-Observasi I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

selisih nilai

kuisioner

posttest2-

posttest1

N 66

Normal Parametersa Mean -.65

Std. Deviation 8.312

Most Extreme Differences Absolute .120

Positive .088

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z .972

Asymp. Sig. (2-tailed) .301

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .288c

90% Confidence Interval Lower Bound .196

Upper Bound .380a. Test distribution is Normal.

c. Based on 66 sampled tables with starting seed 926214481.

Page 127: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

104

Mann-Whitney Test

Ranks

responden

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

selisih nilai kuisioner

posttest2-posttest1

edukasi 36 34.67 1248.00

nonedukasi 30 32.10 963.00

Total 66

Test Statisticsb

selisih nilai

kuisioner

posttest2-

posttest1

Mann-Whitney U 498.000

Wilcoxon W 963.000

Z -.542

Asymp. Sig. (2-tailed) .588

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .621a

90% Confidence Interval Lower Bound .523

Upper Bound .719

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .295

Upper Bound .493

Sig. .394a

a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1314643744.

b. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi

Page 128: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

105

Lampiran 25. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa Observasi III-Observasi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

selisih kadar

gula darah

puasa posttest2

pretest

N 32

Normal Parametersa Mean -.94

Std. Deviation 27.802

Most Extreme Differences Absolute .285

Positive .285

Negative -.202

Kolmogorov-Smirnov Z 1.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .011

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .031c

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .082a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 129: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

106

Mann-Whitney Test

Ranks

responden

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

selisih kadar gula darah

puasa posttest2 pretest

edukasi 18 20.97 377.50

nonedukasi 14 10.75 150.50

Total 32

Test Statisticsc

selisih kadar

gula darah

puasa posttest2

pretest

Mann-Whitney U 45.500

Wilcoxon W 150.500

Z -3.063

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .069

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .069

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi

Page 130: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

107

Lampiran 26. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa Observasi III-Observasi I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

selisih kadar

gula darah

puasa posttest2

posttest1

N 32

Normal Parametersa Mean 4.16

Std. Deviation 27.000

Most Extreme Differences Absolute .318

Positive .318

Negative -.208

Kolmogorov-Smirnov Z 1.801

Asymp. Sig. (2-tailed) .003

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .069a. Test distribution is Normal.

c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 131: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

108

Mann-Whitney Test

Ranks

responden

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

selisih kadar gula darah

puasa posttest2 posttest1

Edukasi 18 21.86 393.50

nonedukasi 14 9.61 134.50

Total 32

Test Statisticsc

selisih kadar

gula darah

puasa posttest2

posttest1

Mann-Whitney U 29.500

Wilcoxon W 134.500

Z -3.674

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .069

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .069

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi

Page 132: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

109

Lampiran 27. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Perempuan Observasi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LP pretest cew

N 31

Normal Parametersa Mean 89.226

Std. Deviation 8.8269

Most Extreme Differences Absolute .175

Positive .175

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z .973

Asymp. Sig. (2-tailed) .300

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .323c

90% Confidence Interval Lower Bound .184

Upper Bound .461a. Test distribution is Normal.

c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.

Mann-Whitney Test Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

LP pretest cew edukasi 18 18.03 324.50

nonedukasi 13 13.19 171.50

Total 31

Page 133: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

110

Test Statisticsc

LP pretest cew

Mann-Whitney U 80.500

Wilcoxon W 171.500

Z -1.468

Asymp. Sig. (2-tailed) .142

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .146a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .226b

90% Confidence Interval Lower Bound .102

Upper Bound .349

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .053

Upper Bound .270

Sig. .161b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RLPP cew

pretest

N 31

Normal Parametersa Mean .862

Std. Deviation .0608

Most Extreme Differences Absolute .096

Positive .096

Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z .536

Asymp. Sig. (2-tailed) .936

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .903c

90% Confidence Interval Lower Bound .816

Upper Bound .991a. Test distribution is Normal. c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 134: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

111

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

RLPP cew pretest edukasi 18 16.64 299.50

nonedukasi 13 15.12 196.50

Total 31

Test Statisticsc

RLPP cew

pretest

Mann-Whitney U 105.500

Wilcoxon W 196.500

Z -.460

Asymp. Sig. (2-tailed) .645

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .650a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .677b

90% Confidence Interval Lower Bound .539

Upper Bound .816

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .213

Upper Bound .496

Sig. .355b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

Page 135: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

112

Lampiran 28. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Perempuan Observasi I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LP cew postes 1

N 31

Normal Parametersa Mean 91.194

Std. Deviation 8.2155

Most Extreme Differences Absolute .106

Positive .106

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .591

Asymp. Sig. (2-tailed) .876

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .839c

90% Confidence Interval Lower Bound .730

Upper Bound .947

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.

Mann-Whitney Test Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

LP cew postes 1 edukasi 18 17.64 317.50

nonedukasi 13 13.73 178.50

Total 31

Page 136: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

113

Test Statisticsc

LP cew postes 1

Mann-Whitney U 87.500

Wilcoxon W 178.500

Z -1.183

Asymp. Sig. (2-tailed) .237

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .242a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .387b

90% Confidence Interval Lower Bound .243

Upper Bound .531

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .053

Upper Bound .270

Sig. .161b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RLPP cew

postest 1

N 31

Normal Parametersa Mean .908

Std. Deviation .1663

Most Extreme Differences Absolute .339

Positive .339

Negative -.221

Kolmogorov-Smirnov Z 1.887

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .072

a. Test distribution is Normal.

c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 137: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

114

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

RLPP cew postest 1 edukasi 18 14.97 269.50

nonedukasi 13 17.42 226.50

Total 31

Test Statisticsc

RLPP cew

postest 1

Mann-Whitney U 98.500

Wilcoxon W 269.500

Z -.741

Asymp. Sig. (2-tailed) .459

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .465a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .387b

90% Confidence Interval Lower Bound .243

Upper Bound .531

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .077

Upper Bound .310

Sig. .194b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

Page 138: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

115

Lampiran 29. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Perempuan Observasi II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LP cew waktu

kosong

N 31

Normal Parametersa Mean 92.935

Std. Deviation 9.6331

Most Extreme Differences Absolute .168

Positive .168

Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z .936

Asymp. Sig. (2-tailed) .345

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .419c

90% Confidence Interval Lower Bound .274

Upper Bound .565a. Test distribution is Normal.

c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.

Mann-Whitney Test Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

LP cew waktu kosong edukasi 18 18.25 328.50

nonedukasi 13 12.88 167.50

Total 31

Page 139: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

116

Test Statisticsc

LP cew waktu

kosong

Mann-Whitney U 76.500

Wilcoxon W 167.500

Z -1.626

Asymp. Sig. (2-tailed) .104

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .106a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .129b

90% Confidence Interval Lower Bound .030

Upper Bound .228

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .084

Sig. .032b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RLPP cew waktu

kosong

N 31

Normal Parametersa Mean .861

Std. Deviation .1678

Most Extreme Differences Absolute .342

Positive .204

Negative -.342

Kolmogorov-Smirnov Z 1.905

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .072a. Test distribution is Normal.

c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 140: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

117

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

RLPP cew waktu kosong edukasi 18 16.03 288.50

nonedukasi 13 15.96 207.50

Total 31

Test Statisticsc

RLPP cew waktu

kosong

Mann-Whitney U 116.500

Wilcoxon W 207.500

Z -.020

Asymp. Sig. (2-tailed) .984

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .984a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. 1.000b

90% Confidence Interval Lower Bound .928

Upper Bound 1.000

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .243

Upper Bound .531

Sig. .387b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

Page 141: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

118

Lampiran 30. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Perempuan Observasi III

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LP cew postest 2

N 31

Normal Parametersa Mean 90.774

Std. Deviation 10.0985

Most Extreme Differences Absolute .130

Positive .130

Negative -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .721

Asymp. Sig. (2-tailed) .675

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .645c

90% Confidence Interval Lower Bound .504

Upper Bound .787a. Test distribution is Normal.

c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.

Mann-Whitney Test

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

LP cew postest 2 edukasi 18 19.31 347.50

nonedukasi 13 11.42 148.50

Total 31

Page 142: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

119

Test Statisticsc

LP cew postest 2

Mann-Whitney U 57.500

Wilcoxon W 148.500

Z -2.386

Asymp. Sig. (2-tailed) .017

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .072

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .072

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RLPP cew

postest 2

N 31

Normal Parametersa Mean .891

Std. Deviation .0610

Most Extreme Differences Absolute .131

Positive .131

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .731

Asymp. Sig. (2-tailed) .659

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .613c

90% Confidence Interval Lower Bound .469

Upper Bound .757a. Test distribution is Normal.

c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 143: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

120

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

RLPP cew postest 2 edukasi 18 18.11 326.00

nonedukasi 13 13.08 170.00

Total 31

Test Statisticsc

RLPP cew

postest 2

Mann-Whitney U 79.000

Wilcoxon W 170.000

Z -1.521

Asymp. Sig. (2-tailed) .128

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .135a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .065b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .137

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .072

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

Page 144: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

121

Lampiran 31. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Laki-laki Observasi awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LP cow pretest

N 35

Normal Parametersa Mean 92.343

Std. Deviation 7.5535

Most Extreme Differences Absolute .171

Positive .171

Negative -.078

Kolmogorov-Smirnov Z 1.009

Asymp. Sig. (2-tailed) .260

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .371c

90% Confidence Interval Lower Bound .237

Upper Bound .506a. Test distribution is Normal.

c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.

Mann-Whitney Test

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

LP cow pretest edukasi 18 23.44 422.00

nonedukasi 17 12.24 208.00

Total 35

Page 145: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

122

Test Statisticsc

LP cow pretest

Mann-Whitney U 55.000

Wilcoxon W 208.000

Z -3.244

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RLPP cow

pretest

N 35

Normal Parametersa Mean .916

Std. Deviation .0378

Most Extreme Differences Absolute .142

Positive .142

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .841

Asymp. Sig. (2-tailed) .479

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .600c

90% Confidence Interval Lower Bound .464

Upper Bound .736a. Test distribution is Normal.

c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 146: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

123

Mann-Whitney Test

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

RLPP cow pretest edukasi 18 21.11 380.00

nonedukasi 17 14.71 250.00

Total 35

Test Statisticsc

RLPP cow

pretest

Mann-Whitney U 97.000

Wilcoxon W 250.000

Z -1.849

Asymp. Sig. (2-tailed) .065

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .067a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .143b

90% Confidence Interval Lower Bound .046

Upper Bound .240

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .075

Sig. .029b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

Page 147: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

124

Lampiran 32. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Laki-laki Observasi I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LP cow postest 1

N 35

Normal Parametersa Mean 91.629

Std. Deviation 8.1099

Most Extreme Differences Absolute .099

Positive .099

Negative -.048

Kolmogorov-Smirnov Z .587

Asymp. Sig. (2-tailed) .881

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .857c

90% Confidence Interval Lower Bound .760

Upper Bound .954a. Test distribution is Normal.

c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.

Mann-Whitney Test

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

LP cow postest 1 edukasi 18 22.53 405.50

nonedukasi 17 13.21 224.50

Total 35

Page 148: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

125

Test Statisticsc

LP cow postest 1

Mann-Whitney U 71.500

Wilcoxon W 224.500

Z -2.696

Asymp. Sig. (2-tailed) .007

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .006a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RLPP cow

postest 1

N 35

Normal Parametersa Mean .910

Std. Deviation .0473

Most Extreme Differences Absolute .108

Positive .075

Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z .641

Asymp. Sig. (2-tailed) .806

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .771c

90% Confidence Interval Lower Bound .655

Upper Bound .888a. Test distribution is Normal.

c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 149: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

126

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

RLPP cow postest 1 edukasi 18 21.14 380.50

nonedukasi 17 14.68 249.50

Total 35

Test Statisticsc

RLPP cow

postest 1

Mann-Whitney U 96.500

Wilcoxon W 249.500

Z -1.865

Asymp. Sig. (2-tailed) .062

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .062a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .171b

90% Confidence Interval Lower Bound .067

Upper Bound .276

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .075

Sig. .029b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

Page 150: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

127

Lampiran 33. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Laki-laki Observasi II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LP cow waktu

kosong

N 35

Normal Parametersa Mean 92.629

Std. Deviation 10.2069

Most Extreme Differences Absolute .075

Positive .075

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .444

Asymp. Sig. (2-tailed) .989

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .943c

90% Confidence Interval Lower Bound .878

Upper Bound 1.000a. Test distribution is Normal.

c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.

Mann-Whitney Test

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

LP cow waktu kosong edukasi 18 23.33 420.00

nonedukasi 17 12.35 210.00

Total 35

Page 151: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

128

Test Statisticsc

LP cow waktu

kosong

Mann-Whitney U 57.000

Wilcoxon W 210.000

Z -3.172

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RLPP cow waktu

kosong

N 35

Normal Parametersa Mean .933

Std. Deviation .0963

Most Extreme Differences Absolute .175

Positive .175

Negative -.111

Kolmogorov-Smirnov Z 1.035

Asymp. Sig. (2-tailed) .234

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .343c

90% Confidence Interval Lower Bound .211

Upper Bound .475a. Test distribution is Normal.

c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 152: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

129

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

RLPP cow waktu kosong edukasi 18 20.83 375.00

nonedukasi 17 15.00 255.00

Total 35

Test Statisticsc

RLPP cow waktu

kosong

Mann-Whitney U 102.000

Wilcoxon W 255.000

Z -1.683

Asymp. Sig. (2-tailed) .092

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .096a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .143b

90% Confidence Interval Lower Bound .046

Upper Bound .240

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .008

Upper Bound .164

Sig. .086b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

Page 153: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

130

Lampiran 34. Uji Normalitas dan Hipotesis Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Responden Laki-laki Observasi III

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LP cow postest 2

N 35

Normal Parametersa Mean 89.714

Std. Deviation 9.0540

Most Extreme Differences Absolute .101

Positive .101

Negative -.073

Kolmogorov-Smirnov Z .599

Asymp. Sig. (2-tailed) .866

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .857c

90% Confidence Interval Lower Bound .760

Upper Bound .954a. Test distribution is Normal.

c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.

Mann-Whitney Test

Ranks

edukasi

nonedu

kasi N Mean Rank Sum of Ranks

LP cow postest 2 1 18 22.67 408.00

2 17 13.06 222.00

Total 35

Page 154: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

131

Test Statisticsc

LP cow postest 2

Mann-Whitney U 69.000

Wilcoxon W 222.000

Z -2.777

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .005a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RLPP cow

postes 2

N 35

Normal Parametersa Mean .895

Std. Deviation .0488

Most Extreme Differences Absolute .139

Positive .073

Negative -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .824

Asymp. Sig. (2-tailed) .506

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .600c

90% Confidence Interval Lower Bound .464

Upper Bound .736a. Test distribution is Normal.

c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.

Page 155: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

132

Ranks

edukasi

nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks

RLPP cow postes 2 edukasi 18 23.22 418.00

nonedukasi 17 12.47 212.00

Total 35

Test Statisticsc

RLPP cow

postes 2

Mann-Whitney U 59.000

Wilcoxon W 212.000

Z -3.102

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b

90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .064

Sig. .000b

a. Not corrected for ties.

b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.

c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi

Page 156: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

133

Lampiran 35. HASILWAWANCARA RESPONDEN Responden 1 X : Peneliti Y : Responden Usia : 37 tahun Pendidikan : SMA

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Pola hidup yang sehat itu, mengatur pola makan, olahraga yang teratur dan sering cek kesehatan

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Kadang-kadang lari pagi, jalan-jalan pagi tapi Cuma seminggu sekali,

soalnya saya sibuk, pola makan juga saya atur 3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa

yang Anda lakukan? Y : Yang rutin itu jalan kaki, yang disekitar rumah 1 kali sehari, kalau

yang rada jauh 1 kali 1 minggu, soalnya kesibukan itu lho mbak 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk

menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Ya…pola makan yang seimbang itu, konsumsi sayur,lauk, telur, tapi

kalu minum susu jarang, konsumsi buah setiap hari 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan

berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Ya misalnya seperti sayur sawi, dan buah-buahan. Ya kayaknya ya iya 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa

rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Kalau saya ke apotik, sekali seminggu saat beli obat ini beli obat itu

dan saya juga tensi mbak 7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor

keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Berdasarkan faktor umur, karena dulunya Saya kecil, Ibu saya dan

Bapak Saya juga kecil, atau mungkin juga karena KB suntik itu. Ada peningkatan itu saat umur 25 tahun, dulunya saya 40an Kg dan sekarang sekitar 62 Kg

Page 157: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

134

8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?

Y : Kok saya kayaknya gemuk di bagian perut ya... Yang bahaya yang di bagian perut

9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan?Misalnya apa?

Y : Ada. Olahraga, porsi makan mulai saya kurangi, dulu waktu ada raket saya main badminton

10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun

Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. Yang saya lakukan itu cek tekanan darah, saya kan hipertensi

mbak, habis konsumsi kaptopril saya langsung ukur tensi 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Gak menemui

14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Ya.. kesadaran diri sendiri dan dari orang lain juga,saya itu jarang sakit

ya..hanya tensi tinggi itu 15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan

kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Ya..kalau ada keluhan saja, kalau kita sehat kan kita gak tahu, jadi gak

rutin 16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai

yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : Ada ya..jelas ada karena itu keinginan saya. Mengusahakan untuk

makan makan yang tidak mengandung gula, soalnya saya juga tidak suka yang manis-manis mungkin karena faktor lain

17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : Menahan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak

mendukung

Page 158: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

135

18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?

(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : Ya.. ada takutnya tapi sekaligus termotivasi untuk menjadi lebih baik 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,

yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : Sindrom metabolik itu karena kegemukan itu, lingkar pinggang dan

berat badan, dan pola makan yang tidak teratur, dan kegemukan yang hanya dibagian perut saja, olahraga yang tidak teratur

20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?

Y : Ya.. itu tadi penyakit Jantung, stroke Responden 2 X : Peneliti Y : Responden Usia : 37 tahun Pendidikan : S1

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Pola makannya teratur, banyak makan sayuran berserat, ya olahraga

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Sejauh ini belum ada, ya menurutku masih seperti dulu

3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?

Y : Tidak pernah 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk

menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Menghindari goreng-gorengan, mengurangi yang berlemak-lemak,

makan sayur dan buah-buahan 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan

berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Ya..sayuran misalnya sawi, kangkung, buah-buahan misalnya papaya. Menurut saya ada yang mengandung serat

6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Kadang setiap hari, kadang tiga hari sekali, pokoknya kalu saya mau

Page 159: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

136

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Berdasarkan faktor umur, terjadi peningkatan pada umur 31 tahun

8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : kegemukan di perut saja. Yang berbahaya itu kegemukan di perut

9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan?Misalnya apa?

Y : Mengurangi makanan, 2 kali sehari, dari segi olahraga belum 10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,

sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun

Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting..belum pernah selain penelitian ini, tapi menimbang berat

badan rutin 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Ya..malas itu tadi

14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Dari kesadaran diri sendiri

15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Tidak. Pada waktu ada keluhan saja

16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : Keinginan untuk berusaha itu ada

17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : Malas itu tadi

18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?

(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : Makin termotivasi untuk normal

Page 160: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

137

19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?

Y : Ya.. itu kalau berat badannya besar, rasio lingkar pinggang-pinggul besar, pola makan yang tidak teratur

20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?

Y : Diabetes

Responden 3 X : Peneliti Y : Responden Usia : 43 tahun Pendidikan : S1

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Yang benar itu makan teratur, olahraga, minum air putih yang banyak

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Ya kalu saya sendiri jalan pagi dan terkadang lari pagi sekitar 20 menit

dan sebelumnya saya minum air putih sekuatnya 3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa

yang Anda lakukan? Y : Kalau selama ini setiap pagi selama 20-30 menit

4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Gizi seimbang, meskipun lauknya seadanya tapi lengkap dengan sayur

dan buah 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan

berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Menurut saya makanan berserat itu makanan yang mudah dicerna. Saya rasa sudah mengkonsumsi makanan yang berserat

6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Ya..tidak tentu, kalau ada timbangan ya nimbang

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Kalau menurut saya faktor umur, peningkatan terjadi saat saya

melahirkan pertama, sekitar umur 26 tahun

Page 161: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

138

8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Ya menurut saya kegemukan saya merata. Menurut saya kegemukan

diperut yang berbahaya 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat

badan? Misalnya apa? Y : Ya olahraga itu…, mengurangi porsi makan

10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Saya merokok saat saya mengandung anak ketiga, itu karena mengidam tapi setelah itu sudah gak doyan lagi

11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda sudah tahu bahaya merokok?

12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan? Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting untuk antisipasi. Saat dengan mbak-mbak farmasi itu dan kalau

ke puskesmas tapi gak tentu 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Gak menemui

14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Dari dokter, dari pengalaman-pengalaman, dari TV dan radio

15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Menurut saya tidak. Kalau ada keluhan saja

16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : Ya jelas ada, karena aku punya rasa takut kalau ada kelebihan gula

darah dan kolesterol 17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?

Y : Gak menemui 18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium

tersebut? (menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : Ya.. termotivasi untuk memperbaiki

Page 162: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

139

19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?

Y : Ya.. lupa eh mbak

20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?

Y : tidak tahu Responden 4 X : Peneliti Y : Responden Usia : 44 tahun Pendidikan :

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Ya..apa ya..makan empat sehat lima sempurna

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Memperbaiki pola makan dengan olahraga

3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?

Y : Kalau aku setiap hari itu jalan-jalan…setiap pagi muter-muter kampung

4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Mungkin ya makan teratur, Cuma sedikit tapi teratur, porsinya

dikurangi tapi tetap tiga kali 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan

berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Seperti itu lho..buah-buahan dan sayur-sayuran. Kelihatannya sudah 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa

rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Aku itu gak mesti…kadang sebulan sekali ya kadang 2 bulan sekali

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Kelihatannya faktor umur, kalau keturunan gak ada eh..pada umur 40

tahun naik drastis 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut

atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?

Page 163: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

140

Y : Kelihatannya merata. Lebih berbahaya yang diperut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat

badan? Misalnya apa? Y : Yang saya alami, puasa senin dan kamis, porsi dikurangi

10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun

Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. Satu bulan sekali ya.. cek up kesehatan badan, tensi dan tes

kadar kolesterol 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Gak menemui

14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Ya dari mbak-mbaknya ini, ya dari dokter dan perawat juga tapi lebih

sering dari mahasiswa 15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan

kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Ya termasuk rutin. Ya saat masih sehat tapi kadang udah sakit dulu

baru periksa 16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai

yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : Kalau aku ada usaha. Sebelum aku di cek itu aku mengusahakan

mengkonsumsi bawang putih dan porsi makan saya kurangi 17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?

Y : Makan tidak terkontrol, suka ngemil 18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium

tersebut? (menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : Ya terdorong untuk menormalkan berat badan, untuk memperbaikinya 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,

yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : Ya itu perut besar itu, penyumbatan pembuluh darah..ya berbahayalah

Page 164: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

141

20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?

Y : Sakit gula, stroke Responden 5 X : Peneliti Y : Responden Usia : 38 tahun Pendidikan : SMA

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Mengatur pola makan sehari-hari dan diimbangi dengan berolahraga

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Ya olahraga itu tadi, jalan kaki kalau minggu pagi

3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?

Y : Kalau minggu itu jalan pagi, kalau sore itu main volley, badminton 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk

menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Banyak makan sayur-sayuran

5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Seperti buah-buahan, jeruk, semangka dan sayur-sayuran. Saya rasa sudah

6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Setiap bulan karena setiap bulan ada posyandu anak balita

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Mungkin karena suntik KB, karena dulu saya itu kecil. Peningkatan

terjadi saat saya berusia 28 tahun 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut

atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Kegemukan yang merata. Yang berbahaya yang kegemukannya di

perut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat

badan? Misalnya apa? Y : Mengurangi makanan berlemak dan olahraga

Page 165: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

142

10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun

Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. 3 X selama penelitian ini dan 1 kali pernah periksa kolesterol

13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin?

Y : Gak menemui 14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu

penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Informasi dari mahasiswa farmasi sadhar dan saat ikut papsmear

15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Belum rutin karena saya juga gak pernag sakit. Aku gak pernah periksa

16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : Ada

17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : Tidak ada. kalau ada kelebihan berusaha saja menguranginya

18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?

(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : Ya merasa senang saja, kalau ada kelebihan saya berusaha lagi untuk menormalkan

19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?

Y : Aduh aku lupa mbak…pokoknya aku menyediakan makanan bergizi untuk keluarga

20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?

Y : Hipertensi, Stroke, penyakit gula

Page 166: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

143

Responden 6 X : Peneliti Y : Responden Usia : 42 tahun Pendidikan : SD

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Ya menjaga kesehatan, olahraga rutin, mengatur pola makan

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Jalan kaki setiap hari

3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?

Y : Minimal 3X…ya Cuma jalan kaki itu 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk

menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Mengatur pola makan yang gak berlemak dan makan buah-buahan

5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Makan nasi, ketela, kentang. Menurut saya udah lumayan 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa

rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : sebulan sekali

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Menurut saya faktor umur. Mulai saya umur 30an ada peningkatan

8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Kegemukan perut, dan yang berbahaya setahuku yang perut

9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan? Misalnya apa?

Y : Menurut saya olahraga, dan mengatur pola makan itu 10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,

sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Tidak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun

Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Page 167: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

144

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. Satu kali satu bulan, seperti tensi itu

13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin?

Y : Gak menemui 14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu

penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Saat pertemuan PKK, dari puskesmas

15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Menurut saya iya, kalau ada keluhan sedikit saja aku langsung ke

dokter 16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai

yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : ada

17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : gak ada

18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?

(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : termotivasi untuk lebih baik 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,

yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : aku lupa eh mbak

20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?

Y : Penyakit jantung, penyakit gula darah

Responden 7 X : Peneliti Y : Responden Usia : 37 tahun Pendidikan : S1

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Menurut saya yang penting teratur. Makan tiga kali sehari dan tidak

lompat-lompat. Dan yang penting seimbang dan banyak makan sayuran

Page 168: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

145

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Kalau olahraga secara khusus belum mungkin karena sibuk, tapi aku

melakukan pekerjaan harian rumah dan kuusahakan sampai berkeringat

3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?

Y : belum 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk

menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Mengurangi makan-makanan yang pedas, berlemak tinggi, dan

bersantan kentaldan aku juga mengurangi yang dibakar 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan

berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Buah-buahan dan sayur-sayuran. Ya udah 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa

rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Paling tidak sebulan sekali

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y :Faktor umur. Mulai usia 30 tahun

8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?

Y : Kalau saya merasa gemuk merata. Kalau menurut saya berbahaya yang gemuk diperut karena gak seimbang

9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan? Misalnya apa?

Y : Ada,misalnya tidak terlalu banyak ngemil, makan malam 3 jam sebelum tidur

10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Saya tidak merokok 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun

Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Menurut saya penting untuk mengantisipasi penyakit. Kalau saya 4

kali, 3 kali dengan mbak-mbak ini dan 1 kali periksa sendiri, kolesterol dan gula darah

Page 169: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

146

13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin?

Y : Kendalanya tempatnya jauh 14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu

penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Saya kiranya semuanya itu ada, baik pandangan dari dokter lewat

televise dan radio 15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan

kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Saya kira belum rutin. Kalau sekedar tensi kalau ada keluhan

16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : Kalau tensi saya tinggi, saya minta obat

17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : Saya kira gak ada

18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?

(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : Saya kira makin termotivasi kalau normal distabilkan dan kalau tinggi dinormalkan

19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?

Y : Penyakit karena kelebihan-kelebihan zat-zat seperti kolesterol, asam urat

20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda ketahui?

Y : Yang saya ketahui yang paling fatal itu kematian dan juga stroke, dan penyakit gula

Page 170: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

147

Responden 8 X : Peneliti Y : Responden Usia : 42 tahun Pendidikan : S1

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Pola hidup yang sehat itu, teratur seimbang olahraga teratur,

menghindari makan-makanan berlemak, banyak konsumsi buah-buahan, istirahat yang cukup

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Olahraga itu baru kemarin, saya senang setrika, jalan kaki

3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?

Y : Belum ada olahraga khusus yang saya lakukan 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk

menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Mengurangi porsi makan, dan mengurangi konsumsi garam

5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Makanan berserat itu ya sayur-sayuran dan buah-buahan. Saya rasa saya kurang mengkonsumsi makanan berserat

6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Seminggu dua kali

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Orangtua saya dan saudara-saudara saya semua gemuk. Berarti lebih

besar faktor keturunan 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut

atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : menurut saya, saya agak merata. Yang paling berbahaya kegemukan di

perut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat

badan? Misalnya apa? Y : Mengurangi gorengan dan cemilan

Page 171: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

148

10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Dulu setahun yang lalu. Sekarang gak lagi 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun

Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting. Saat bersama mbak-mbaknya ini tapi dulu aku pernah sekali

periksa kolesterol 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Malas dan rasa takut

14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Informasi dari internet

15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Ya..kalau tensi saya rutin. Ya kalau ada keluhan

16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : Ya mengurangi konsumsi daging-dagingan

17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : tidak ada

18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?

(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : Sebelum mengetahuinya ada ketakutan, tapi kalau jelek diperbaiki kalau normal dipertahankan

19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini?

Y : Tensi tinggi, kadar gulanya tingggi 20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda

ketahui? Y : Dampak biasanya stroke

Page 172: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

149

Responden 9 X : Peneliti Y : Responden Usia : tahun Pendidikan : SMA

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Pola hidup yang sehat itu, makan harus teratur, paling tidak olahraga,

makan-makanan yang bergizi dan menghindari yang berkolesterol 2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda

(misalnya;olahraga)? Y : Kalau olahraga itu ya jelas tapi bukan lari pagi tapi senam, saya

penganut silat 3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa

yang Anda lakukan? Y : Saya latihan silat itu seminggu tiga kali

4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Sebenarnya penting juga sih, tapi untuk menstandarkan arti sehat untuk

masing-masing individu kan berbeda-beda 5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan

berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Makanan berserat itu, seperti papaya, jambu, mangga, ketela atau buah-buahan. Saya kira sudah karena setiap minggu saya udah mengkonsumsi ketela dan jagung

6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : Rutin sih gak, tapi kalau ketemu timbangan saya mesti nimbang

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : faktor perilaku hidup, pada usia 23 tahun saya mengalami kegemukan

perut karena waktu mau tidur saya minum sprite dicampur telur 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut

atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Kegemukan di bagian perut. Menurut saya yang berbahaya itu

kegemukan di perut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat

badan? Misalnya apa? Y : Ada. Sepak bola untuk memperkecil perut

Page 173: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

150

10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Ya..saya masih merokok, saya mulai merokok sejak keluar dari SMA sampai sekarang

11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda sudah tahu bahaya merokok?

Y : faktor kebiasaan 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Bisa penting bisa gak. Aku periksa kesehatan sudah ada 10X ke atas,

cek darah, ukur tekanan darah 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Kendalanya pekerjaan

14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Saya suka membaca

15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : Saya kira tidak. Kalau diambil perbandingan kalau saat sehat

16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : Pertama saya harus happy dulu…usaha yang pertama dilakukan itu

gerak dulu untuk mengatur peredaran darah 17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?

Y : Gak ada 18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium

tersebut? (menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : Biasa aja, gak terdorong juga 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,

yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : Sindrom itu kesannya menakutkan, menurut saya sindrom metabolik

itu sekian banyak penyakit terkumpul jadi satu 20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda

ketahui?

Page 174: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

151

Y : Dari yang saya baca kesannya bahaya, kayaknya biasanya kanker, termasuk penyakit gula juga

Responden 10 X : Peneliti Y : Responden

Usia : 41 tahun Pendidikan :

1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa? Y : Mengurangi kebiasaan buruk misalnya merokok, mengkonsumsi

makanan bergizi, menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi

2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)? Y : Terkadang olahraga lari sekali seminggu

3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?

Y : Seminggu sekali bermain tennis 4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk

menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda

lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)? Y : Makan nasi sekali sehari…padahal itu tidak teratur ya

5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?

Y : Makanan seperti buah-buahan. Tidak terlalu saya perhatikan 6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa

rutin Anda menimbang berat badan Anda? Y : tidak rutin

7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi? Y : Aku rasa faktor umur karena waktu muda aku kurus. Terjadi

peningkatan pada usia 32 tahun 8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut

atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana? Y : Aku rasa kegemukan di bagian perut. Yang berbahaya itu kegemukan

di bagian perut 9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat

badan? Misalnya apa? Y : Ada..ya olahraga tadi seperti lari

Page 175: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

152

10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)

Y : Semoga udah gak lagi. Dalam 2 minggu kemarin udah gak 11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun

Anda sudah tahu bahaya merokok? 12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?

Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja? Y: Penting sekali. Periksa itu kalau ada yang gak enak di tubuh baru

periksa 13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin? Y : Menemui yaitu waktu dan pekerjaan

14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri) Y : Kesadaran diri. Informasi dari mahsiswa

15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat

kondisi sehat atau waktu ada keluhan? Y : tidak rutin

16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau

mengontrolnya menjadi normal? Y : ya ada

17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol? Y : masalah waktu

18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?

(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?

Y : : Saya termotivasi untuk memperbaiki 19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,

yang telah kita pelajari bersama selama ini? Y : Sindrom metabolik itu seperti adanya kegemukan, tekanan darah

tinggi, lingkar pinggang besar 20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda

ketahui? Y : Dampaknya itu penyakit jantung, stroke

Page 176: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

153

Lampiran 36. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi Non Lab

res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

s1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4

s2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4

s3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3

s4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3

s5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 3 4 3

s6 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3

s7 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4

s8 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3

s9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4

s10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2

s11 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3

s12 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2

s13 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

s14 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3

s15 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 1 3 3

s16 3 4 3 4 3 4 4 3 1 4 3 4 4 2 4 3 3 3

s17 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4

s18 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4

s19 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3

Page 177: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

154

s20 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2

s21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3

s22 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4

s23 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3

s24 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3

s25 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4

s26 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4

s27 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2

s28 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4

s29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3

s30 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3

s31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3

s32 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3

s33 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3

s34 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3

s35 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3

s36 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4

s37 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4

s38 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 3

116 123 117 130 115 125 132 118 123 132 114 131 127 117 147 107 129 123

Page 178: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

155

Lampiran 37. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi Laboratorium

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

s1 3 4 1 3 3 3 3 1 1 4 4 4 3 3

s2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3

s3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3

s4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

s5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

s6 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

s7 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

s8 3 3 4 2 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3

s9 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3

s10 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3

s11 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

s12 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2

s13 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

s14 2 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 2

s15 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3

s16 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3

s17 3 3 1 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3

s18 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3

s19 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3

Page 179: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

156

s20 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3

s21 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3

s22 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

s23 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

s24 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

s25 3 3 2 3 4 3 3 1 4 3 2 3 3 3

s26 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3

s27 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3

s28 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3

s29 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

s30 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3

s31 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

s32 4 4 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3

s33 2 3 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3

s34 3 3 1 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3

s35 3 4 2 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3

s36 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3

s37 3 4 1 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3

s38 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3

116 126 96 107 119 114 117 105 121 125 117 113 109 112

Page 180: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

157

Lampiran 38. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi Laboratorium

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19

s1 3 4 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3

s2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3

s3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

s4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4

s5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3

s6 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4

s7 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

s8 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

s9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

s10 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2

s11 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

s12 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

s13 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3

s14 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

s15 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4

s16 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3

s17 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

s18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3

Page 181: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

158

s19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3

s20 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

s21 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

s22 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3

s23 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3

s24 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3

s25 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3

s26 4 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3

s27 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3

s28 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

s29 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

s30 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 1

s31 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3

s32 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3

s33 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3

s34 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3

s35 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1

s36 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3

s37 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3

s38 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3

149 119 110 110 107 124 117 114 126 113 117 114 99 136 116 125 115 112

Page 182: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

159

Lampiran 39 . Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi Non Tes Laboratorium

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

s1 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3

s2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4

s3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3

s4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

s5 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4

s6 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

s7 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3

s8 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2

s9 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2

s10 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4

s11 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3

s12 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2

s13 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

s14 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2

s15 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2

s16 4 1 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 2 1 4 2

s17 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3

s18 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 4 3 3 2 3 2

s19 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4

Page 183: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

160

s20 3 2 3 3 2 2 1 4 2 3 2 3 3 3 3 4

s21 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 4

s22 4 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 1 3 2

s23 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3

s24 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3

s25 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

s26 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2

s27 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 2 2

s28 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4

s29 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

s30 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4

s31 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3

s32 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3

s33 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2

s34 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3

s35 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 3 4 3 3

s36 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3

s37 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4

s38 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3

111 111 121 117 113 115 120 131 112 106 122 114 103 101 117 114

Page 184: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

161

Lampiran 40. Informed Consent Responden Edukasi Non Laboratorium

Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

No telp/HP :

Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul

”Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik” yang

akan dilaksanakan selama ±6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,

Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan

edukasi setiap bulan, dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan

tekanan darah.

Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam

penelitian ini.

Yogyakarta,

Mengetahui

Peneliti Responden

( ) ( )

Page 185: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

162

Lampiran 41. Informed Consent Responden Edukasi Laboratorium

Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

No telp/HP :

Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul

”Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik” yang

akan dilaksanakan selama ±6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,

Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan

edukasi setiap bulan, dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan,

tekanan darah dan bersedia diambil sampel darah untuk pengukuran kadar gula

darah dan kolesterol selama waktu penelitian, yang dibutuhkan sebagai data

penelitian. Dalam hal ini pengukuran kadar gula darah dan kolesterol akan

dilakukan oleh petugas laboratorium klinik.

Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam

penelitian ini.

Yogyakarta,

Mengetahui

Peneliti Responden

( ) ( )

Page 186: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

163

Lampiran 42. Informed Consent Responden Non Edukasi Non Laboratorium Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

No telp/HP :

Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul

”Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik” yang

akan dilaksanakan selama ±6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,

Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia dilakukan

pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan tekanan darah.

Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam

penelitian ini.

Yogyakarta,

Mengetahui

Peneliti Responden

( ) ( )

Page 187: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

164

Lampiran 43. Informed Consent Responden Non Edukasi Laboratorium Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

No telp/HP :

Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul

”Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik” yang

akan dilaksanakan selama ±6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,

Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan

edukasi setiap bulan, dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan

tekanan darah.

Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam

penelitian ini.

Yogyakarta,

Mengetahui

Peneliti Responden

( ) ( )

Page 188: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

165

Lampiran 44. Leaflet Penelitian

Tampak Depan

Page 189: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

166

Tampak Belakang

Page 190: PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG … · PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT ... bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi

167

BIOGRAFI PENULIS

Penulis Skripsi bernama lengkap Veronica Ari

Haryanti. Penulis lahir di Surakarta, Jawa Tengah,

tanggal 7 Februari 1987, dan merupakan anak ketiga

dari empat bersaudara pasangan Stefanus Suharno dan

Yuliana Budiyanti. Pendidikan awal penulis dimulai di

TK Kristen Hosanna Surakarta (1991-1993), SD

St.Maria Marsudirini Surakarta (1993-1999).

Dilanjutkan ke jenjang SLTP Negeri 4 Surakarta (1999-

2002), kemudian melanjutkan pendidikan di SMU

Negeri I Surakarta (2002- 2005). Selanjutnya pada tahun 2005 penulis

melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh kuliah, penulis juga

aktif sebagai anggota Divisi Organisasi BEM Farmasi 2005/2006, anggota Paduan

Suara Farmasi ”Veronika”(2006), mengikuti kepanitiaan di Campus Ministry

untuk acara perayaan Tri Hari Suci (2006), humas Pharmacy Performance

”REAKSI” 2005/2006, seksi Dana & Usaha Panitia Wisuda Farmasi 2005/2006,

seksi Dana & Usaha Sumpahan Apoteker 2006/2007, seksi Dana & Usaha Pekan

Budaya 2007, Konseptor ”TITRASI” 2006/2007, Koordinator Seksi Dana dan

Usaha Pharmacy Performance 2007, anggota ISMAFARSI 2005-2007, seksi Dana

& Usaha Kampanye Informasi Obat 2007, dan asisten dosen pada Praktikum

Farmasetika Dasar 2007.