17
i PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH PISANG AMBON (Musa x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze) ASAL TAWANGMANGU Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Oleh: Resha Gracika Susanto NIM. M0410052 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

i

PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP

MASA SIMPAN BUAH PISANG AMBON (Musa x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze)

ASAL TAWANGMANGU

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh:

Resha Gracika Susanto

NIM. M0410052

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

iii

PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP

MASA SIMPAN BUAH PISANG AMBON

(Musa x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze)

ASAL TAWANGMANGU

Resha Gracika Susanto

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

ABSTRAK

Pisang Ambon (Musa× paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze)

merupakan salah satu buah penting di Indonesia. Buah ini tumbuh baik di

Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Pisang tergolong buah klimaterik yang

mudah busuk sehingga diperlukan penanganan pascapanen yang tepat untuk

memperpanjang masa simpan sehingga dapat dipasarkan ke tempat yang lebih

jauh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi

pelapis kitosan terhadap masa simpan serta menentukan perlakuan konsentrasi

kitosan yang optimal dalam memperpanjang masa simpan buah Pisang Ambon

asal Tawangmangu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan variasi konsentrasi kitosan yang terdiri atas empat taraf

(0, 0,5, 1, 1,5, dan 2 %) sebanyak lima ulangan pada masing-masing kelompok

perlakuan. Pengamatan parameter fisiologis setiap hari yaitu susut bobot.

Kemudian pada hari ke-4 dan 8 HSP (Hari Setelah Penyimpanan) dilakukan

pengamatan terhadap gula reduksi, kekerasan buah, vitamin C, dan pigmen

klorofil buah. Data penelitian kemudian dianalisis mengunakan analisis varians

dan jika terdapat beda nyata di antara perlakuan dilanjutkan dengan Duncan

Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa aplikasi pelapis kitosan tidak berpengaruh nyata terhadap

susut bobot, kadar gula reduksi, kadar vitamin C, dan pigmen klorofil buah

namun berpengaruh nyata terhadap kekerasan buah. Pelapis kitosan konsentrasi 1

– 2 % berperan dalam memperpanjang masa simpan buah Pisang Ambon (Musa

x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze) asal Tawangmangu karena dapat

mempertahankan kekerasan pisang tetap tinggi hingga 4 HSP.

Kata Kunci : Musa x paradisiaca var. sapientum (L.) Kuntze, Pisang Ambon

kitosan, masa simpan buah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

iv

THE EFFECT OF CHITOSAN COATING

TO THE STORAGE LIFE AMBON BANANA

(Musa x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze)

FROM TAWANGMANGU

Resha Gracika Susanto

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,

Sebelas Maret University, Surakarta

ABSTRACT

“Ambon” banana (Musa x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze) is

one of important fruit in Indonesia. This plant grow well in Tawangmangu

Karanganyar regency. Banana is a climateric fruit which easily rotten so require

proper post harvest handling to extend shelf life and can be marketed to another

distant place. The aims of this research were to find out effect of chitosan coating

and determine the optimal chitosan concentration in extending Ambon banana

(Musa x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze) storage life. This research

used Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments i.e 0, 0,5, 1, 1,5,

and 2 % of chitosan and five replication. Weight loss was observed every day.

Reduction sugar, firmness, vitamin C, and total chlorophyl were observed after 4

and 8 days after treatment. Data collected were analyzed using Anava then

followed by DMRT in 95% confidence level to determine the significant

difference between treatments. The result showed that chitosan concentrations

didn’t have significant effect to weight loss, reduction sugar level, vitamin C

level, total chlorophyl but had significant effect to fruit firmness. Chitosan coating

1 - 2 % concentration have role extending Ambon banana (Musa x paradisiaca L.

var. sapientum (L.) Kuntze) storage life based on it’s firmness.

Keywords: Musa x paradisiaca var. sapientum (L.) Kuntze, Ambon Banana,

chitosan, storage life of fruit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

5

PENDAHULUAN

Subsektor hortikultura di Indonesia berpotensial untuk menunjang

pembangunan perekonomian nasional karena produk hortikultura seperti buah-

buahan dapat tumbuh di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu buah yang

dapat tumbuh di Indonesia adalah buah pisang. Dari berbagai kultivar, Pisang

Ambon merupakan salah satu kultivar buah pisang yang penting di Indonesia

(Simmonds, 1966). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prihatin et

al. (2013) pisang yang berasal dari Kabupaten Karanganyar merupakan komoditas

basis pertanian yang pertumbuhannya cepat, memiliki daya saing tinggi dan dapat

dipertimbangkan untuk dilakukan pengembangan pada buah tersebut.

Buah pisang mudah busuk dan tidak dapat disimpan lama karena laju

respirasi yang tinggi dan produksi etilen yang terus berlangsung selama

pemanenan (Suprayatmi, 2005). Oleh karena itu diperlukan penanganan

pascapanen buah pisang yang tepat untuk menjaga kualitas buah. Penanganan

pascapanen ini bertujuan untuk memperpanjang masa simpan buah pisang

sehingga dapat dipasarkan lebih luas ke tempat lain (Sholihati, 2004). Selain itu,

berdasarkan survei yang telah dilakukan Mahani (2002), pedagang pengumpul

pisang tidak melakukan penambahan zat atau perlakuan tertentu untuk

memperpanjang masa simpan pisang karena tidak mengetahui perlakuan apa saja

yang dapat memperpanjang masa simpan buah pisang.

Untuk memperpanjang masa simpan pisang dapat menggunakan edible

coating. Peran edible coating adalah memodifikasi atmosfer selama penyimpanan

dan berfungsi sebagai lapisan barrier untuk mencegah perpindahan gas dari dalam

buah ke lingkungan sekitarnya (Turhan, 2010). Salah satu jenis edible coating

berasal dari bahan kitosan.Untuk itu diperlukan adanya penelitian aplikasi kitosan

pada Pisang Ambon asal Tawangmangu. Dengan adanya penelitian ini diharapkan

akan memberikan informasi ilmiah untuk meningkatkan masa simpan Pisang

Ambon asal Tawangmangu sehingga dapat meningkatkan pengembangan

pemasarannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

6

BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain buah pisang Ambon

(Musa × paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze) asal Tawangmangu, akuades,

kitosan, gliserin, aseton 80%, asam asetat 1%, fenol, NaOH, asam askorbat,

kertas saring, akuabides, kertas label, tissue, tissue basah, alumunium foil,

dinitrosalisilat (DNS), Na-metabisulfit, garam rocelle (KNa-tartrat), dan glukosa

anhidrat. Penelitian ini bersifat eksperimen menggunakan metode Rancangan

Acak Lengkap (RAL) menggunakan konsentrasi kitosan 5 taraf (0, 0,5, 1, 1,5, 2

%) sebanyak 5 kali ulangan pada masing-masing variasi kelompok perlakuan

dengan suhu penyimpanan 27oC.

Persiapan Bahan

Persiapan terdiri atas 2 tahap yaitu meliputi sortasi buah dan pembersihan

kulit buah. Buah yang digunakan adalah buah pisang yang diambil dari lahan di

wilayah Tawangmangu yang telah mencapai derajat kemasakan optimal yakni

hijau matang.

Pembuatan Larutan Kitosan

Larutan kitosan 0,5 %, 1 %, 1,5 %, 2 % dibuat dengan cara masing-masing

melarutkan 5 g, 10 g, 15 g, 20 g kitosan dalam 1000 ml asam asetat 1 %.

Proses Pelapisan pada Buah

Buah Pisang Ambon dicelupkan ke dalam larutan kitosan dengan

konsentrasi 0,5 %, 1 %, 1,5 %, 2 % selama 5 menit.

Penyimpanan Buah

Buah Pisang Ambon disimpan pada suhu 27°C. Penyimpanan pisang yaitu

selama 8 hari dan dilakukan pengukuran susut bobot setiap hari, pengukuran gula

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

7

reduksi, vitamin C, pigmen klorofil total, kekerasan dilakukan pada hari ke-4 dan

hari ke-8 penyimpanan.

Pengukuran Parameter Fisiologis dan Biokimia Buah

Susut Bobot

Susut bobot buah = bobot buah awal − bobot buah akhir

(Bastian et al., 2004)

Total Gula Reduksi dengan Metode DNS

Sebanyak 1 g sampel buah yang telah dihaluskan dilarutkan dalam 10 ml

akuades. Larutan tersebut diambil 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung

reaksi kemudian ditambahkan 2 ml reagen DNS 1 % lalu divorteks. Tabung reaksi

yang berisi sampel dan reagen DNS 1 % dimasukkan ke dalam air yang sudah

didihkan selama 5 menit, kemudian didinginkan dalam air. Sebanyak 1 ml KNa-

tartrat 40 % ditambahkan ke dalam tabung reaksi kemudian diukur absorbansinya

pada panjang gelombang 540 nm menggunakan spektrofotometer UV Vis Lambda

25 Perkin Elmer (Miller, 1959).

Klorofil Total Dengan Metode Spektrofotometri

Kulit buah seberat 1 g digerus dalam mortar kemudian ditambah aseton 80

% sebanyak 10 ml. Filtrat yang diperoleh diukur absorbansinya pada panjang

gelombang 645 dan 663 nm dengan spektrofotometer UV Vis Lambda 25 Perkin

Elmer kemudian dihitung dengan rumus:

Klorofil total (mg/l) = 8,02 x A663 + 20,2 x A645

(Hendry dan Grime, 1993)

Pengukuran Kekerasan Buah

Data pada tiga titik yang berbeda (pangkal, tengah, ujung buah) kemudian

dihitung rata-ratanya menggunakan penetrometer. Nilai kekerasan buah

dinyatakan dalam satuan kg/cm2 .

(Suryana, 1999)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

8

Pengukuran Kadar Vitamin C

Daging buah pisang ditimbang 5 g dan dihaluskan. Filtrat buah yang telah

terbentuk kemudian ditambah akuabides 10 mL, dihomogenkan dan diukur

serapannya pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 264 nm.

(Wardani, 2012)

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova (Analysis of variance)

untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diukur. Jika

terdapat beda nyata di antara perlakuan dilanjutkan dengan Duncan Multiple

Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95 %.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Susut Bobot

Buah Pisang Ambon selama mengalami kenaikan susut bobot yang ditandai

dengan adanya penurunan berat basah (Gambar 1).

Gambar 1. Pengaruh pelapis kitosan terhadap berat basah buah Pisang Ambon (g)

Penurunan berat basah terjadi karena respirasi dan transpirasi. Proses

respirasi yang masih berlangsung pasca panen akan menyebabkan karbohidrat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

9

dalam buah dirombak menjadi CO2 dan H2O yang mudah menguap sehingga buah

kehilangan susut bobotnya (Muchtadi, 1992). Hasil Anova menunjukkan bahwa

pelapisan kitosan tidak berpengaruh nyata terhadap susut bobot pisang (Tabel 1).

Hal ini dikarenakan kitosan yang tersusun dari polisakarida hanya efektif

mengontrol difusi CO2 dan O2 dan sedikit menahan penguapan air (Falahuddin,

2009) sehingga kitosan tidak berpengaruh nyata dalam menahan penguapan air

hasil respirasi dan transpirasi.

Tabel 1. Hasil Anova variasi konsentrasi kitosan terhadap parameter susut bobot

buah Pisang Ambon (Musa x paradisiaca L. var. sapientum L.)

Kuntze) asal Tawangmangu

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak

berbeda nyata pada DMRT 95 %.

b. Kekerasan Buah

Setelah pasca panen buah pisang akan mengalami perubahan kekerasan.

Teskstur kulit dan daging buah akan mengalami perubahan dari tekstur keras

menjadi lunak (Rohmana, 2002). Hasil Anova terhadap parameter kekerasan

perlakuan kitosan 1 %, 1,5 %, 2 % menunjukkan beda nyata dibandingkan dengan

perlakuan kitosan 0 % dan 0,5 % pada penyimpanan hari ke-4 (Tabel 2) namun

pada hari ke-8 tidak berbeda nyata antar konsentrasi kitosan. Menurut Qanytah

(2004), kondisi seperti ini sama seperti yang terjadi pada kulit manggis (Garciana

mangostana) yaitu mengalami laju kehilangan air yang cepat dalam suhu ruang

karena nampaknya tidak memiliki lapisan lilin sehingga menyebabkan kulit

manggis menjadi keras dan kering kemudian sulit dibelah.

Kadar

Kitosan

(%)

Susut bobot per hari (g) (x̅ ± SD)

1 HSP 2 HSP 3 HSP 4 HSP 5 HSP 6 HSP 7 HSP

0 2,56a±0,27 2,93a±0,46 2,94a±0,40 2,84a±0,37 2,90a±0,39 3,00a±0,58 3,12a ±0,59

0,5 2,56a±0,70 3,16a±0,28 302a ±0,31 3,16a±0,36 3,06a±0,42 3,02a±0,66 3,12a ±0,68

1 3,02a±0,47 3,04a±0,49 3,14a±0,36 3,16a±0,47 3,20a±0,36 2,98a±0,22 2,80a ±0,20

1,5 3,18b±0,44 3,12a±0,35 3,00a±0,44 3,00a±0,45 3,00a±0,33 2,82a±0,30 2,92a±0,69

2 2,30a±0,57 2,82a±1,08 2,68a±0,57 2,64a±0,58 2,64a±0,65 2,60a±0,55 2,74a±0,63

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

10

Buah pisang yang awalnya nilai kekerasan tinggi akan menjadi lunak karena

adanya pemecahan makromolekul menjadi mikromolekul untuk bahan respirasi

yang masih berjalan selama pascapanen. Pemecahan karbohidrat untuk bahan

respirasi yakni pektin dan hemiselulosa akan melemahkan dinding sel dan adanya

gaya kohesi menyebabkan antar sel terikat satu dengan yang lain (Wills, 1981).

Tabel 2. Kekerasan buah Pisang Ambon (Musa x paradisiaca L. var. sapientum

(L.) Kuntze) asal Tawangmangu selama penyimpanan dengan pelapisan

kitosan

Kadar Kitosan

(%)

Kekerasan

(kg/cm2) (x̅ ± SD)

4 HSP 8 HSP

0 0,33a ± 0,58 0,32a ± 0,03

0,5 0,34a ± 0,37 0,33a ± 0,02

1 0,40b ± 0,27 0,32a ± 0,01

1,5 0,40b ± 0,24 0,33a ± 0,02

2 0,40b ± 0,34 0,34a ± 0,03

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak

berbeda nyata pada DMRT 95 %.

c. Kadar Gula Reduksi

Gula reduksi yang berupa glukosa dan sukrosa terbentuk karena hidrolisis

sukrosa yang tidak dapat balik sehingga degradasi sukrosa juga merupakan salah

satu faktor yang dapat digunakan untuk menentukan masa simpan buah yakni

dengan pengukuran gula reduksi. Hasil Anova menunjukkan bahwa variasi

konsentrasi pelapisan kitosan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar gula reduksi

buah selama 8 hari penyimpanan (Tabel 3). Kandungan gula reduksi yang tidak

berbeda nyata antar konsentrasi pelapisan kitosan karena pada hari ke-4 dan ke-8

diperkirakan buah telah memasuki tahap senesence. Karbohidrat sudah digunakan

dalam proses respirasi yang berjalan cepat sebelum tahap senesence (Winarno,

2002).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

11

Tabel 3. Kadar gula buah Pisang Ambon (Musa x paradisiaca L. var. sapientum

(L.) Kuntze) asal Tawangmangu selama penyimpanan dengan pelapisan

kitosan

Kadar Kitosan (%)

Kadar gula reduksi hari ke- (mg/mL) (x̅ ± SD)

4 HSP 8 HSP

0 1,49a ± 0,27 1,35a ± 0,38

0,5 1,19a ± 0,40 1,16a ± 0,31

1 1,02a ± 0,26 1,24a ± 0,40

1,5 1,12a ± 0,17 0,85a ± 0,82

2 1,07a ± 0,39 1,16a ± 0,35

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak

berbeda nyata pada DMRT 95 %.

d. Kadar Vitamin C (Asam Askorbat)

Selama penyimpanan buah Pisang Ambon terjadi perubahan biokimiawi

seperti perubahan kadar vitamin C. Vitamin C berperan dalam melawan oksigen

reaktif yang terbentuk selama proses fotosintesis dan respirasi. Hasil Anova

menunjukkan bahwa variasi konsentrasi pelapisan kitosan tidak berpengaruh

nyata terhadap kadar vitamin C hingga 8 hari penyimpanan (Tabel 4). Beberapa

reaksi yang masih berjalan menyebabkan produksi vitamin C makin tinggi karena

vitamin C berperan sebagai aksi antioksidan untuk mencegah kerusakan dalam sel

(Soares et al., 2004). Selain itu produksi D-glukosa dari laju respirasi juga

mempengaruhi sintesis vitamin C. Semakin tinggi respirasi maka makin tinggi

pembentukan vitamin C hal ini dikarenakan D-glukosa merupakan bahan awal

dalam pembentukan asam askorbat (Goodman, 1991)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

12

Tabel 4. Kadar vitamin C buah Pisang Ambon (Musa x paradisiaca L. var.

sapientum (L.) Kuntze) asal Tawangmangu selama penyimpanan

dengan pelapisan kitosan

Kadar Kitosan

(%)

Kadar vitamin C

(ppm) (x̅ ± SD)

4 HSP 8 HSP

0 10,72a ± 1,37 11,31a ± 1,31

0,5 10,18a ± 1,81 10,52a ± 0,87

1 8,57a ± 3,06 10,29a ± 1,93

1,5 7,70a ± 2,79 10,11a ± 1,54

2 7,60a ± 2,35 9,84a ± 1,75

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak

berbeda nyata pada DMRT 95 %.

e. Kandungan Klorofil Total

Selama proses pematangan, terjadi perubahan warna pada kulit pisang yakni

ketika mentah berwarna hijau dan pada saat matang berwana kuning hingga

akhirnya menjadi busuk hal ini terjadi karena proses degradasi klorofil. Hasil

Anova perlakuan kitosan tidak memberikan beda nyata terhadap kandungan

klorofil total dalam buah pada hari ke-4 dan ke-8 hari penyimpanan (Tabel 5). Hal

ini dikarenakan pada hari ke-4 hingga ke-8 buah sudah mengalami kerusakan

akibat degradasi klorofil dan rusaknya sel penyusun buah selama pematangan

yang telah berlangsung (Yanto, 2007). Karena buah sudah mengalami kerusakan,

maka pemberian kitosan tidak berpengaruh nyata terhadap klorofil total.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

13

Tabel 5. Klorofil total buah Pisang Ambon (Musa x paradisiaca L. var.

sapientum (L.) Kuntze) asal Tawangmangu selama penyimpanan

dengan pelapisan kitosan

Kadar Kitosan

(%)

Pigmen klorofil total

(mg/g) (x̅ ± SD)

4 HSP 8 HSP

0 1,59a ± 1,78 0,65a ± 0,40

0,5 1,77a ± 1,17 0,85a ± 0,43

1 3,21a ± 2,34 1,20a ± 0,64

1,5 2,47a ± 0,99 1,09a ± 0,62

2 2,55a ± 0,92 0,91a ± 1,85

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak

berbeda nyata pada DMRT 95 %.

f. Mekanisme Pengaruh Kitosan Terhadap Masa Simpan Buah Pisang

Ambon (Musa x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze) Asal

Tawangmangu

Lapisan kitosan memodifikasi atmosfir internal dalam buah yakni dengan

cara menurunkan serapan kadar O2 dan menjaga kadar CO2 dalam buah tetap

tinggi (El Ghaouth et al., 1992). Kitosan dapat menutup permukaan Pisang

Ambon sehingga menghambat masuknya O2 masuk dalam buah sehingga proses

respirasi dan transpirasi terhambat (Han, 2004), menekan produksi gula reduksi

serta menciptakan kondisi anaerob sehingga hasil respirasi yang berupa panas dan

H2O sehingga dapat menurunkan produksi vitamin C. Kitosan juga berperan

dalam menjaga kadar CO2 internal dalam buah tetap tinggi. Tingginya CO2 dapat

menghambat laju respirasi dan menghambat aktivitas hormon etilen sehingga

dapat menjaga kekerasan buah tetap tinggi dan menghambat degradasi klorofil

total.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

14

KESIMPULAN

1. Aplikasi pelapis kitosan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar gula

reduksi, susut bobot, kadar vitamin C, kadar klorofil namun berpengaruh

nyata pada kekerasan buah Pisang Ambon asal lokal Tawangmangu pada

hari ke-4 penyimpanan.

2. Konsentrasi kitosan 1 - 2 % dapat menjaga kekerasan buah Pisang Ambon

asal lokal Tawangmangu tetap tinggi hingga hari ke-4 penyimpanan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ibu Dra. Endang Anggarwulan, M.Si., Ibu Siti Lusi Arum Sari,

M.Biotech. yang telah memberikan saran dan bimbingan selama penelitian

dan penyusunan skripsi serta Ibu Widya Mudyantini, M.Si. yang telah

membantu dukungan moril serta materiil dari awal penelitian hingga

terselesaikannya penyusunan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, F., A.B. Tawali, dan A. Laga. 2004. Mempelajari Pengaruh Suhu

Penyimpanan Terhadap Mutu Buah Apel Varietas Red Delicious (Malus

sylvetris). Seminar Hasil Penelitian. Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar.

El-Ghaouth, A., R. Ponnamapalam, F. Castaigene, and J. Arul. 1992. Chitosan

coating to extend the storage life of tomatoes. Horticultural Science 27:

1016–1018.

Falahuddin, A. 2009. Kitosan Sebagai Edible Coating Pada Otak - Otak Bandeng

(Chanos chanos Forskal) Yang Dikemas Vakum. Skripsi. Program Studi

Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

15

Goodman, S. 1991. Vitamin C: The Master Nutrient. Diterjemahkan oleh: Muhilal

dan Komari. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Han, C., Y. Zhao, S.W. Leonard, and M.G. Traber. 2004. Edible coating to

improve storability and enhance nutritional value of fresh and frozen

strawberrries (Fragaria x ananassa) and raspberries. Journal Postharvest

Biology Technology 32: 67-78.

Hendry, G.A.F. and J.P. Grime. 1993. Methods in Comparative Plant Ecology: A

Laboratory Manual. Chapman and Hill, London.

Mahani. 2002. Studi Spesifikasi Mutu Konsumen dan Spesifikasi Mutu Industri

Pisang Ambon. Tesis. Program Studi Ilmu Pangan Sekolah Pasca Sarjana

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Miller, G.C. 1959. Use of the dinitrosalicylic acid reagent for the determination of

reducing sugar. Journal Analitic Chemists 31: 420-428.

Muchtadi, D. 1992. Fisiologi Pasca Panen Sayuran Dan Buah-Buahan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Qanytah. 2004. Kajian Perubahan Mutu Manggis (Garcinia mangostana) Dengan

Perlakuan Precooling dan Penggunaan Giberelin Selama Penyimpanan.

Tesis. Program Studi Teknologi Pascapanen Sekolah Pasca Sarjana Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Rohmana. 2000. Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Dalam Penanganan Pascapanen

Pisang Cavendish (Musa cavendishii L.) Skripsi. Departemen Budidaya

Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Sholihati. 2004. Kajian Penggunaan Bahan Penyerap Etilen Kalium Permanganat

Untuk Memperpanjang Umur Simpan Pisang Raja (Musa paradisiaca var.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

16

sapientum L.). Tesis. Program Studi Teknologi Pascapanen Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Simmonds, N.W. 1966. Bananas. 2nd Edition. Longmans, London.

Soares, A.D.B., M.L.P.A Gomez, C.H. de Mesquita and F.M. Lajolo. 2004.

Ascorbic acid biosynthesis: a precursor study on plants. Brazilian Journal

Plant Physiology 16 (3): 147-154.

Suprayatmi, M. 2005. Aplikasi 1-MCP (1-methylcyclopropene) Untuk

Memperpanjang Masa Simpan Buah Pisang Ambon Pada Penyimpanan

Suhu Ruang (20-25oC). Tesis. Program Studi Ilmu Pangan Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suryana, K. 1999. Pengaruh jenis bahan pelapis dan suhu simpan terhadap daya

simpan dan kualitas buah pisang Cavendish (Musa cavendishii). Skripsi.

Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian,

Bogor.

Turhan, K.N. 2010. Is edible coating an alternative to map for fresh and minimally

processed fruits?. Acta Horticulture 876: 299-305.

Wardani, L.A. 2012. Validasi metode analisis dan penentuan kadar vitamin C

pada minuman buah kemasan dengan spektrofotometri UV-Visible. Skripsi.

Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia, Depok.

Wills, R.H., T.H. Lee., W.B. Graham, Glasson and E.G. Hall. 1981. Post Harvest,

An Introduction to the Phisiology and Handling of Fruit and Vegetables.

New South Wales University Press, New Wales.

Winarno, F.G. 2002. Fisiologi Lepas Panen Produk Hortikultura. M-Brio Press,

Bogor.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH …

17

Yanto, A. 2007. Karakterisasi Optik Buah Pisang Lampung Selama Pematangan

Dengan Metode Reflektansi VIS-NIR. Skripsi. Departemen Fisika Fakultas

Matematika dan Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user