44
i PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp.) SISTEM BIOFLOK TERHADAP KEPADATAN BAKTERI DAN VOLUME FLOK (Skripsi) Oleh RICKY NUR ISKANDAR PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

i

PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA

BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp.) SISTEM BIOFLOK TERHADAP

KEPADATAN BAKTERI DAN VOLUME FLOK

(Skripsi)

Oleh

RICKY NUR ISKANDAR

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

ii

ABSTRACT

The Effect of Feed with Different C / N Ratios on Catfish Cultivation

(Clarias sp.) Biofloc System on Bacteria Density and Flock Volume

By

Ricky Nur Iskandar

Catfish cultivation with high stocking density will meet market demand more

optimally. The appropriate technology is using biofloc. The biofloc system is

related to the provision of C/N ratio for bacterial growth that influences the structure

of floc formation in increasing production yields and improving the quality of

aquaculture containers. The purpose of this study is to analyze the effect of giving

feed with different C/N ratios to catfish (Clarias sp.) Biofloc systems on bacterial

density and floc volume and study the growth of fish that are maintained in biofloc

systems. The study design used was a completely randomized design (RAL) with

three treatments, namely A (Giving C/N Ratio 15), B (Giving C/N Ratio 20), C

(Giving C/N Ratio 25) each repeated three times. The results showed that giving

feed with different C/N ratio had no effect on bacterial density but affected the floc

volume in the C/N Ratio 25 treatment with an average value of 60.56 ml/l. In the

linear regression test treatments B and C have a relationship effect with R values

of 0.7818 and 0.8359, which means that the effect of bacterial density on floc

capacity is 78.18% and 83.59%. The growth of fish in research with biofloc culture

Page 3: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

iii

systems did not have significant differences but controlled water quality in the

optimal range.

Keywords: Biofloc, C/N Ratio, Bacteria and Floc

Page 4: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

iv

ABSTRAK

Pengaruh Pakan dengan Rasio C/N Berbeda pada Budidaya Ikan Lele

(Clarias sp.) Sistem Bioflok terhadap Kepadatan Bakteri dan Volume Flok

Oleh

Ricky Nur Iskandar

Budidaya ikan lele dengan padat tebar yang tinggi akan memenuhi permintaan

pasar dengan lebih optimal. Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok.

Sistem bioflok berkaitan dengan pemberian rasio C/N untuk pertumbuhan bakteri

yang berpengaruh terhadap struktur pembentukan flok dalam peningkatan hasil

produksi dan perbaikan kualitas air wadah budidaya. Tujuan penelitian ini yaitu

menganalisa pengaruh pemberian pakan dengan rasio C/N berbeda pada budidaya

ikan lele (Clarias sp.) sistem bioflok terhadap kepadatan bakteri dan volume flok

serta mengkaji pertumbuhan ikan yang dipelihara pada sistem bioflok. Rancangan

penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga

perlakuan yaitu A (Pemberian rasio C/N 15), B (Pemberian rasio C/N 20), C

(Pemberian rasio C/N 25) masing-masing diulang tiga kali. Hasil penelitian

menunjukkan pemberian pakan dengan rasio C/N yang berbeda tidak berpengaruh

nyata terhadap kepadatan bakteri namun berpengaruh nyata terhadap volume flok

pada perlakuan rasio C/N 25 dengan nilai rata-rata 60,56 ml/l. Pada Uji Regresi

linear perlakuan B dan C memiliki pengaruh hubungan dengan nilai R yaitu sebesar

Page 5: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

v

0,7818 dan 0,8359, yang berarti bahwa pengaruh kepadatan bakteri terhadap

volume flok sebesar 78,18% dan 83,59%. Pertumbuhan ikan pada penelitian dengan

sistem budidaya bioflok tidak memiliki perbedaan yang nyata namun kualitas air

terkontrol pada kisaran optimal.

Kata kunci : Bioflok, Rasio C/N, Bakteri dan Flok

Page 6: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

vi

PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA

BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp.) SISTEM BIOFLOK TERHADAP

KEPADATAN BAKTERI DAN VOLUME FLOK

Oleh

Ricky Nur Iskandar Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Program Studi Budidaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 7: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan
Page 8: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan
Page 9: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan
Page 10: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

v

RIWAYAT HIDUP

Ricky Nur Iskandar lahir pada 20 Maret 1995, merupakan

anak sulung dari tiga bersaudara. Ricky lahir dari pasangan

bapak Muhammad Nasir dan ibu Rusminah. Bersekolah di

TK ABA Poncowarno tahun 2001, SD N 1 Poncowarno tahun

2001-2007, SMP N 1 Kalirejo tahun 2007-2010, SMA N 1

Kalirejo 2010-2013, dan terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Budidaya

Perairan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung pada tahun 2013 melalui SNMPTN prestasi.

Pengalaman organisasi yang diikuti oleh penulis antara lain sebagai

Keluarga Muda FOSI FP Unila (Forum Studi Islam Fakultas Pertanian) periode

2013-2014, anggota Biro Dakwah FOSI FP Unila periode 2014-2015, anggota

HIDRILA (Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Unila) Bidang Kerohanian

Periode 2014-2015, dan menjadi Wakil Ketua Umum HIDRILA periode 2015-

2016.

Dalam PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), penulis pernah menjadi

ketua tim dan lolos dalam program PKM-Kewirausahaan dengan judul “Budidaya

Ikan Lele (Clarias sp.) Padat Tebar Tinggi Di Lahan Sempit Perkotaan Dengan

Menerapkan Teknologi Bioflok Sebagai Solusi Usaha Yang Menguntungkan” dan

mendapatkan pendanaan dari DIKTI sebesar Rp 7.500.000,- pada tahun 2016 lalu.

Page 11: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

vi

Penulis juga pernah berhasil menjadi Juara 1 Kategori Umum se-provinsi

sebagai anggota tim dalam judul “Penerapan Teknologi Bioflok Dengan Variasi

Rasio C/N Dan Alat Pemberi Pakan Otomatis Berbasis Mikrokontroler Pada

Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) Sistem Intensif” pada lomba Anugerah Inovasi

Daerah yang diadakan oleh BALITBANGDA Provinsi Lampung pada bulan Mei-

Juni 2018. Ricky juga berhasil menembus PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa

Nasional) sebagai anggota tim PKM-Penelitian yang berjudul ”Pemanfaatan Tetes

Tebu Legi Sebagai Alternatif Media Kultur Bakteri Lokal yang Lebih Ekonomis

dan Ramah Lingkungan untuk Meningkatkan Pertumbuhan Udang Vaname

(Litopenaeus vannamei)”

Pada tahun 2020 untuk mencapai gelar Sarjana Perikanan (S.Pi.), penulis

melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tugas akhirnya dalam bentuk skripsi

yang berjudul “Pengaruh Pakan dengan Rasio C/N Berbeda Pada Budidaya Ikan

Lele (Clarias sp.) Sistem Bioflok Terhadap Kepadatan Bakteri Dan Volume Flok”,

dilaksanakan di Laboratorium Lapang Fakultas Pertanian Universitas lampung.

Page 12: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

vii

KARYA TULIS INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

Kalian Yang Bertanya

“Kapan?”

Dan

Almamater Universitas Lampung

Page 13: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

viii

MOTTO

‘DAN ALLOH MENGELUARKAN KAMU DARI

PERUT IBUMU DALAM KEADAAN TIDAK

MENGETAHUI SESUATUPUN, DAN DIA MEMBERI

KAMU PENDENGARAN, PENGELIHATAN DAN

HATI, AGAR KAMU BERSYUKUR’

(QS. AN NAHL : 78)

Page 14: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

ix

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat

dan Karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan judul

“Pengaruh Pemberian Rasio C/N Berbeda Pada Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.)

Sistem Bioflok Terhadap Kepadatan Bakteri Dan Volume Flok”, dilaksanakan di

Laboratorium Lapang Fakultas Pertanian Universitas lampung dengan waktu yang

telah ditentukan.

Terselesainya penulisan laporan ini adalah berkat dukungan dari semua

pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

(1) Dekan Pertanian Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.,

(2) Kedua Orang tua penulis, Bapak Muhammad Nasir dan Ibu Rusminah, dan

adik adiku, Maulana Gilang Ramadhan dan Novrica Arafah Adha.

(3) Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Universitas Lampung

(4) Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi Budidaya

Perairan.

(5) Bapak Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si., selaku dosen pembimbing

akademik dan dosen penguji.

(6) Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang selalu

membantu baik di kehidupan kampus maupun di luar kampus.

Page 15: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

x

(7) Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si.selaku dosen pembimbing II atas segala

kesabaran dalam mengarahkan dan membimbing skripsi.

(8) Ayu Novitasari wanita yang selalu mendukung dan setia meskipun selalu

direpotkan oleh penulis.

(9) Teman-teman jamaah mushola Al-Ikhlas Bumi Manti 3 Kampung Baru.

(10) Teman-teman seperjuangan angkatan 2013.

(11) Abang-abang, Mbak-mbak, Teman-teman dan Adik-adik Jurusan Perikanan

dan Kelautan yang telah berbagi pengalaman bersama dan semua pihak yang

telah memberikan dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan

laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penyusun

harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi

segala usaha kita.Aamiin.

Bandar Lampung, 18 Maret 2020

Ricky Nur Iskandar

NPM. 1314111044

Page 16: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

xiv

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2

C. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 2

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 3

E. Hipotesis ....................................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5

A. Ikan Lele (Clarias sp.) ................................................................................. 5

1. Biologi Ikan Lele .................................................................................... 5

2. Makanan dan Kebiasaan Makan ............................................................. 6

3. Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Lele.......................................... 7

B. Bioflok ......................................................................................................... 8

C. Bakteri Bioflok ............................................................................................. 8

D. Molase (Tetes Tebu) .................................................................................... 9

E. Rasio C/N ................................................................................................... 10

F. Kualitas air ................................................................................................. 12

III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 14

A. Waktu dan Tempat ..................................................................................... 14

B. Alat dan Bahan ........................................................................................... 14

1. Alat ....................................................................................................... 14

2. Bahan .................................................................................................... 15

C. Rancangan Penelitian ................................................................................. 15

Page 17: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

xiv

D. Prosedur Penelitian..................................................................................... 16

1. Persiapan Alat dan Bahan ..................................................................... 16

2. Persiapan Hewan Uji ............................................................................ 16

3. Pembuatan Bioflok ............................................................................... 16

E. Parameter Pengamatan ............................................................................... 17

F. Analisis Data .............................................................................................. 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 19

A. Rasio C/N terhadap Kepadatan Bakteri ..................................................... 19

B. Rasio C/N terhadap Volume Flok .............................................................. 20

C. Hubungan Kepadatan Bakteri terhadap Volume Flok ............................... 22

D. Pertumbuhan dan Kualitas Air Sistem Bioflok .......................................... 24

V. SIMPULAN ............................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29

LAMPIRAN .......................................................................................................... 35

Page 18: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

xv

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Kerangka pikir ................................................................................................... 4

Gambar 2. Ikan lele (Clarias sp.) ........................................................................................ 6

Gambar 3. Molase ............................................................................................................. 10

Gambar 4. Penempatan wadah percobaan penelitian ........................................................ 15

Gambar 5. Hasil uji anova rasio C/N terhadap kepadatan bakteri selama penelitian ....... 19

Gambar 6. Hasil uji anova rasio C/N terhadap volume flok selama penelitian ................ 21

Gambar 7. Grafik regresi perlakuan A kepadatan bakteri terhadap volume flok ............. 22

Gambar 8. Grafik regresi perlakuan B kepadatan bakteri terhadap volume flok .............. 23

Gambar 9. Grafik regresi perlakuan C kepadatan bakteri terhadap volume flok .............. 23

Gambar 10. Hasil uji anova pertumbuhan mutlak (gr) ..................................................... 25

Gambar 11. Hasil uji anova pertumbuhan harian (gr/hari) ............................................... 25

Page 19: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

xvi

DAFTAR TABEL

halaman

Table 1. Kandungan molase .................................................................................. 10

Table 2. Kisaran optimum kualitas air pada budidaya lele (Clarias sp.) .............. 13

Table 3. Alat penelitian ......................................................................................... 14

Table 4. Bahan penelitian ...................................................................................... 15

Table 5. Data hasil kualitas air .............................................................................. 27

Page 20: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan komoditas yang sangat digemari oleh

masyarakat di Indonesia. Permintaan pasar terhadap kebutuhan ikan lele yang tinggi

membuat produksi ikan lele budidaya semakin meningkat mencapai 200.000 ton

(KKP, 2009). Penggunaan teknologi yang modern dapat meningkatkan padat tebar

benih ikan lele dalam suatu wadah budidaya sehingga produksi yang dihasilkan

jumlahnya melimpah.

Teknologi bioflok dapat berperan dalam peningkatan hasil produksi,

mengefesienkan pemberian pakan buatan sehingga menekan biaya, perbaikan

kualitas air, dan pembentukan biosecurity (Avnimelech, 2007; Ekasari, 2008; Hari

dkk., 2006; Kuhn dkk., 2009; Taw, 2005). Bioflok merupakan teknologi

penggunaan bakteri baik heterotrof maupun autotrof yang dapat mengkonversi

limbah organik secara intensif menjadi kumpulan mikroorganisme yang berbentuk

flok (De Schryver dan Verstraete, 2009).

Kandungan dalam flok terdapat beberapa organisme pembentuk seperti

bakteri, plankton, jamur, alga, dan partikel-partikel tersuspensi yang memengaruhi

struktur dan kandungan nutrisi, namun komunitas bakteri merupakan

mikroorganisme paling dominan (De Schryver dkk.,2008) berperan menghasilkan

polyhydroxy alkanoat sebagai pembentuk ikatan bioflok (Avnimelech, 2009).

Page 21: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

2

Pembentukan bioflok oleh bakteri bertujuan untuk meningkatkan

pemanfaatan nutrien, menghindari stress lingkungan dan predasi (De Schryver

dkk., 2008). Volume flok yang terbentuk menunjukan bahwa bakteri pada wadah

pemeliharaan dapat memanfaatkan sumber karbon (molase) untuk pertumbuhan

dan sebagai sumber energi.

Keberadaan bakteri heterotrof di perairan dapat terus stabil jumlah dan

kondisinya apabila terdapat unsur-unsur C, N, P. Karbon dimanfaatkan oleh bakteri

heterotrof sebagai penambah kelimpahan bakteri (Purnomo, 2012), dan juga

sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Sedangkan nitrogen dan fosfor

merupakan penyusun senyawa-senyawa penting dalam sel yang menentukan

aktivitas pertumbuhan mikrooganisme. Rasio C/N yang tepat dapat menjaga jumlah

dan sifat bakteri heterotrof. Rasio C/N untuk menumbuhkan kumpulan bakteri

adalah rasio C/N lebih dari 10 (Ma’in dkk., 2013).

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui pengaruh pemberian pakan dengan rasio C/N berbeda

pada budidaya ikan lele (Clarias sp.) sistem bioflok terhadap

kepadatan bakteri dan volume flok.

2. Mengkaji pertumbuhan ikan yang dipelihara pada sistem bioflok.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat tentang pengaruh

pemberian pakan dengan rasio C/N berbeda pada budidaya ikan lele (Clarias sp.)

sistem bioflok terhadap kepadatan bakteri dan volume flok.

Page 22: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

3

D. Kerangka Pemikiran

Budidaya ikan lele dengan padat tebar yang tinggi akan memenuhi

permintaan pasar dengan lebih optimal. Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan

bioflok. Teknologi bioflok dapat berperan dalam peningkatan hasil produksi,

mengefesienkan pemberian pakan buatan sehingga menekan biaya, perbaikan

kualitas air, dan pembentukan biosecurity (Avnimelech , 2007; Ekasari, 2008; Hari

dkk., 2006; Kuhn dkk., . 2009; Taw, 2005). Pada sistem bioflok, bakteri berperan

sangat dominan sebagai organisme heterotrof yang menghasilkan polyhydroxy

alkanoat sebagai pembentuk ikatan bioflok (Avnimelech, 2009).

Hubungan mekanisme kerja bakteri dengan rasio C/N yaitu bakteri

memperoleh makanan melalui substrat karbon dan nitrogen dengan perbandingan

tertentu (Toi dkk,. 2013). Rasio C/N yang tepat menjadikan bakteri dapat

mendegradasi ammoniak dengan baik. Karbon yang terlalu berlebih membuat

bakteri sulit berkembang biak, sedangkan nitrogen yang berlebih akan menghambat

proses degradasi. Rasio C/N yang tepat untuk menumbuhkan flok adalah lebih dari

10 (Ma’in dkk., 2013).Volume flok yang terbentuk menunjukan bahwa bakteri pada

wadah pemeliharaan dapat memanfaatkan sumber karbon (molase) untuk

pertumbuhan dan sebagai sumber energi. Kerangka pikir dalam penelitian ini

terdapat pada Gambar 1.

Page 23: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

4

E. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

H0= M0 = 0 : Pemberian pakan dengan rasio C/N berbeda pada budidaya ikan lele

(Clarias sp.) sistem bioflok tidak berpengaruh nyata terhadap

kepadatan bakteri dan volume flok.

H1= M0 ≠ 0 : Pemberian pakan dengan rasio C/N berbeda pada budidaya ikan lele

(Clarias sp.) sistem bioflok berpengaruh nyata terhadap kepadatan

bakteri dan volume flok.

Budidaya Intensif

Bioflok

Rasio C/N Teknik pemberian

bioflok

Meningkatkan Produksi Memperbaiki kualitas

perairan

Kepadatan bakteri dan volume flok dalam

budidaya ikan lele dengan perbedaan rasio C/N

pada sistem bioflok

Gambar 1. Kerangka pikir

Page 24: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan Lele (Clarias sp.)

1. Biologi Ikan Lele

Perkembangan produksi ikan lele mengalami peningkatan dari 144.755 ton

(40,18%) ditahun 2009 sampai 543.774 ton ditahun 2013 dan meningkat lagi pada

tahun 2014 menjadi 613.120 ton (12,75%) (KKP, 2014). Tingginya produktifitas

berbanding lurus dengan permintaan masyarakat akan konsumsi ikan lele yang

meningkat. Budidaya ikan lele dengan kepadatan tinggi dapat memenuhi

permintaan pasar. Klasifikasi ikan lele (Setiaji, 2009) sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Sub-kingdom : Metazoa

Phylum : Chordata

Sub-phylum : Vertebrata

Class : Pisces

Sub-class : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub-ordo : Siluroidea

Family : Clariidae

Genus : Clarias

Species : Clarias sp.

Page 25: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

6

Bentuk tubuh ikan lele (Gambar 2) memanjang, agak silindris (membulat)

dibagian depan dan mengecil ke bagian ekornya. Kulitnya tidak memiliki sisik,

berlendir, dan licin. Mulut ikan lele relatif lebar, yaitu sekitar seperempat dari

panjang total tubuhnya (Khairuman dan Khairul, 2002). Ikan lele memiliki alat

pernapasan tambahan (accesory breathing organ) yang disebut dengan

arborescent. Alat berupa kulit tipis menyerupai spons (Suyanto, 2007) dapat

membantu ikan lele untuk memanfaatkan kadar oksigen yang rendah dan mampu

bertahan hidup pada perairan di daerah yang sulit mendapatkan air bersih serta

dapat tumbuh dengan cepat pada volume kepadatan penebaran yang tinggi

(Khairuman, 2008).

Gambar 2. Ikan lele (Clarias sp.)

2. Makanan dan Kebiasaan Makan

Ikan lele adalah pemakan hewan dan pemakan bangkai (carnivorous

scavanger). Makanannya berupa binatang-binatang renik, seperti kutu-kutu air

(daphnia, cladocera, copepoda), cacing, larva (jentik-jentik serangga), siput kecil

dan sebagainya. Lele tidak mengalami kesulitan saat mencari makanan karena

mempunyai alat peraba (sungut) yang sangat peka terhadap keberadaan makanan,

baik di dasar, pertengahan maupun permukaan perairan. Pertumbuhan lele dapat

dipacu dengan pemberian pakan berupa pelet yang mengandung protein minimal

Page 26: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

7

25% (SNI 01-4087-2006). Jika ikan lele diberi pakan yang banyak mengandung

protein nabati, maka pertumbuhannya lambat (Ghufran, 2010). Ikan lele bersifat

nokturnal, tetapi pada kolam pemeliharaan terutama budidaya secara intensif lele

dapat dibiasakan diberi pakan pelet pada pagi atau siang hari walaupun nafsu

makannya tetap lebih tinggi jika diberi pada waktu malam hari.

3. Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Lele

Pertumbuhan ikan dapat terjadi apabila didukung dengan pemberian pakan

yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi ikan dan memiliki nilai kecernaan yang

tinggi. Ikan memerlukan pakan dengan nutrien yang sesuai dengan kebutuhan ikan

untuk pemeliharaan tubuh serta pertumbuhan (Amalia, 2013).

Pakan yang diberikan tidak semua termakan sebagian pakan hanya 25%

yang dikonversi sebagai hasil produksi dan yang lainnya terbuang sebagai limbah

(62% berupa bahan terlarut dan 13% berupa partikel terendap) (Suryaningrum,

2014). Ketersediaan protein dalam pakan sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan

baik pertumbuhan panjang maupun pertumbuhan berat. Baik tidaknya suatu pakan

ditentukan oleh kandungan nutrisinya (Sukandi, 2003).

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan akan bertahan jika adanya

makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi ikan. Makanan yang dimakan oleh ikan

digunakan untuk kelangsungan hidup dan selebihnya akan dimanfaatkan untuk

pertumbuhan (Effendi, 2003). Tingkat kelangsungan hidup ikan lele yang baik

berkisar antara 73,5-86,0%. Kelangsungan hidup ikan ditentukan oleh beberapa

faktor, diantaranya rasio antara jumlah pakan, kepadatan, serta kualitas air meliputi

suhu, kadar amoniak dan nitrit, oksigen yang terlarut, dan tingkat keasaman (pH)

perairan (Yuniarti, 2006). Meskipun demikian, kondisi media budidaya yang

Page 27: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

8

optimum sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan budidaya. Salah satu inovasi

yang dapat digunakan adalah dengan sistem bioflok (Riani dkk., 2012).

B. Bioflok

Bioflok (BioFloc Technology, BFT) merupakan sekumpulan berbagai jenis

mikroorganisme (bakteri pembentuk flok, bakteri filamen, fungi), partikel-partikel

tersuspensi, berbagai koloid dan polimer organik, berbagai kation dan sel-sel mati

(De Schryver dkk.,2008). Proses mikrobial tersebut dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan kualitas air dan mengurangi beban cemaran limbah budidaya ikan ke

perairan sekitarnya. Bioflok terbentuk dari sisa pakan, metabolisme dan feses dari

kegiatan budidaya (Avnimelech, 1999).

Prinsip dasar bioflok yaitu mengubah senyawa organik dan anorganik yang

mengandung senyawa karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan

sedikit fosfor (P) menjadi masa sludge berupa bioflok dengan memanfaatkan

bakteri pembentuk flok yang mensintesis biopolimer sebagai bioflok (McIntosh,

2000). Bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik dalam kolam budidaya menjadi

nitrogen organik yang tidak bersifat toksik. Sistem bioflok dalam budidaya perairan

menekankan pada pertumbuhan bakteri pada kolam untuk menggantikan

komunitas autotrofik yang di dominasi oleh fitoplankton (Supono, 2014).

C. Bakteri Bioflok

Bakteri heterotrof merupakan salah satu pembentuk komunitas biofloc yang

paling dominan selain fitoplankton, pemakan bakteri, kumpulan bahan organik

hidup dan mati (Hargreaves, 2006). Beberapa jenis bakteri yang sering digunakan

dalam bioflok adalah Bacillus sp., Bacillus subtilis, Pseudomonas sp., Bacillus

lichenoformis, Bacillus pumilus (Zao dkk., 2012); Lactobacillus sp. (Anand

Page 28: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

9

dkk.,2014); Bacillus megaterium (Otari dan Gosh, 2009; Suprapto dan Samtafsir,

2013); Zooglea ramigera, Escherichia intermedia, Paracolobacterium

aerogenoids, Bacillus cereus, Flavo bacterium, Sphaerotillus natans, Tetrad dan

Tricoda (Ayuroshita, 2009).

Ciri khas bakteri pembentuk bioflok yaitu kemampuannya untuk mensintesa

senyawa polihidroksi alkanoat (PHA), terutama yang spesifik seperti poli ß-

hidroksi butirat. Senyawa ini diperlukan sebagai bahan polimer untuk pembentukan

ikatan polimer antara substansi substansi pembentuk bioflok (Aiyushirota, 2009).

Bakteri heterotrof dapat tumbuh dengan baik apabila persyaratan

lingkungan hidup terpenuhi berupa perbandingan antara unsur karbon (C) dengan

nitrogen (N) atau dikenal dengan istilah rasio C:N. Rasio C:N yang ideal untuk

pertumbuhan bioflok adalah 15:1 sampai dengan 20:1, artinya ada 15 gram karbon

untuk setiap 1 gram nitrogen (Maulina, 2009). Bakteri heterotrof akan tumbuh

maksimal melalui peningkatan rasio C/N dengan menambahkan sumber karbon

organik secara kontinu (Avnimelech, 1999; Ebeling dkk., 2006).

D. Molase (Tetes Tebu)

Molase (Gambar 3) dapat dijadikan alternatif pengganti gula dalam

pembuatan media penumbuhan bakteri yang lebih efisien (Simanjuntak, 2009).

Molase dapat digunakan pada budidaya udang baik dalam mencampur pada pakan

maupun pada media air, dan dapat digunakan sebagai sumber korbon secara

langsung ke beberapa tambak pembesaran udang (Erler et al. ,2005).

Page 29: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

10

Gambar 3. Molase

Molase merupakan produk sampingan dari pengolahan gula tebu (tetes tebu)

yang masih memiliki kandungan gula 48-56% (sukrosa 30-40% dan glukosa 4-9%)

(Paturau, 1982) dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan Mono Sodium

Glutamat (MSG), gula cair, arak, spirtus dan alkohol (Ratningsih, 2008). Berikut

merupakan komposisi molase (Tabel 1) menurut Saputra (2008).

Table 1. Kandungan molase

E. Rasio C/N

Rasio C/N diperlukan untuk menyeimbangkan kondisi air dalam sistem

budidaya bioflok. Perbandingan antara unsur karbon (C) dengan nitrogen (N) (C/N

rasio) diperlukan dalam sistem bioflok supaya bakteri dapat tumbuh dengan baik

yang berpengaruh terhadap struktur pembentukan flok (Maulina, 2009).

Hubungan rasio C/N dengan mekanisme kerja bakteri yaitu bakteri

memperoleh makanan melalui substrat karbon dan nitrogen dengan perbandingan

No Komponen Kisaran (%) Rata-rata (%)

1 Air 17 – 25 20

2 Sukrosa 30 – 40 35

3 Glukosa 4 – 9 7

4 Fruktosa 5 – 12 9

5 Abu 7 – 25 12

6 Komponen nitrogen 2 – 6 4.5

Page 30: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

11

tertentu. Bakteri heterotrof diketahui dapat merubah buangan amonia-nitrogen

budidaya menjadi biomass bakteri yang potensial sebagai sumber pakan untuk ikan

(Toi dkk. ,2013).

Peningkatan rasio C:N dalam air untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri

heterotrof dilakukan dengan mengurangi kandungan protein dan meningkatkan

kandungan karbohidrat dalam pakan atau dengan penambahan sumber karbohidrat

secara langsung ke dalam air (Avnimelech, 2007). Sumber karbohidrat yang dapat

digunakan sebagai sumber karbon (C) untuk pembentukan bioflok seperti tepung

tapioka, tepung singkong, gula pasir, tepung jagung, sorgum (Hari dkk. ,2004) dan

molase (Septiani, 2014). Molase merupakan produk samping dari hasil pengolahan

gula tebuyang sudah tidak dapat dikristalkan, dan memiliki kandungan gula yang

tinggi (75%), asam amino, serta mineral (Dellweg, 1983) dan berwarna coklat

kehitaman (Paturau, 1982). Pakan buatan yang digunakan dalam kegiatan budidaya

umumnya mengandung protein yang cukup tinggi dengan kisaran 18 - 50% (Craig

dan Helfrich, 2002).

Nitrogen dalam sistem akuakultur berasal dari pakan buatan yang biasanya

mengandung protein dengan kisaran 13 - 60% (2 - 10% N) tergantung pada

kebutuhan dan stadia organisme yang dikultur (Gross dan Boyd, 2000; Stickney,

2005). Protein dalam pakan akan dicerna namun hanya 20 - 30% dari total nitrogen

dalam pakan dimanfaatkan menjadi biomassa ikan, sisa nitrogen pada pakan berupa

sisa metabolisme berupa urine dan feses serta pakan yang tidak termakan (Brune

dkk. ,2003).

Page 31: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

12

F. Kualitas air

Kualitas air merupakan variabel yang mempengaruhi kelulushidupan,

pertumbuhan, pengelolaan, dan produksi ikan/udang meliputi suhu, pH, DO,

salinitas dan senyawa lainnya (Boyd, 1982). Suhu merupakan faktor yang

mempengaruhi laju metabolisme dan kelarutan gas dalam air (Zonneveld dkk

.,1991). Suhu yang semakin tinggi akan meningkatkan laju metabolisme ikan

sehingga respirasi yang terjadi semakin cepat.

Ikan lele mempunyai alat bantu pernafasan yang disebut organ arborescen,

yang memungkinkan ikan lele dapat bernafas dengan tingkat oksigen terlarut (DO)

yang rendah. Meskipun demikian, nilai oksigen terlarut yang optimal dalam proses

budidaya merupakan faktor penting untuk menunjang proses metabolisme yang

berhubungan erat dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme.

Skala pH adalah antara 0-14 dengan pH normal yaitu 7, tidak asam dan tidak

basa. Hubungan keasaman air dengan kehidupan ikan sangat besar. Titik kematian

ikan pada pH asam adalah 4 dan pada pH basa adalah 11. Air yang memiliki pH

rendah akan merusak kulit ikan sehingga akan memudahkan terjadinya infeksi.

Sisa makanan dan kotoran ikan akan terurai antara lain menjadi nitrogen

dalam bentuk amoniak (NH3). Jumlah amoniak dalam air akan bertambah, sesuai

dengan peningkatan aktivitas dan kenaikan suhu air. Kandungan amoniak dalam air

yang baik tidak lebih dari 1,0 ppm. Air yang mengandung amonia tinggi bersifat

toksik karena akan menghambat ekskresi pada ikan (Chen dan Kou, 1993). Pada

sistem budidaya dilakukan pengendalian nitrogen anorganik melalui penambahan

karbon dengan tujuan amoniak dalam kolam akan menurun dan diikuti dengan

Page 32: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

13

peningkatan pertumbuhan ikan. Kualitas perairan yang baik untuk budidaya ikan

lele dapat dilihat dalam Tabel 2.

Table 2. Kisaran optimum kualitas air pada budidaya lele (Clarias sp.)

No Parameter Satuan Kisaran

Optimum

1 Suhu oC 25-30

2 Ph - 6,5-8

3 Oksigen Terlarut mg/l Min 3

4 Amonia (NH3) mg/l Mak 0,1

5 Kecerahan Cm 25-30

Sumber : SNI 6484-3-2014

Page 33: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

14

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan selama 60 hari pada bulan Mei-Juli 2017 yang

bertempat di Laboratorium Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 3 yaitu:

Table 3. Alat penelitian

No Alat Kegunaan Satuan (unit)

1 Bak Fiber Diameter

3 m

Sebagai wadah budidaya

ikan lele

9

2 Selang Air 50 m Untuk mengalirkan air 1

3 Scope net Untuk menjaring lele 3

4 Blower/ Aeraror Sebagai sumber oksigen 2

5 DO meter (ppm) Untuk mengukur kadar

oksigen terlarut

1

6 pH meter Untuk mengukur asam basa

perairan budidaya

1

7 Timbangan Digital

(gr)

Untuk mengukur berat ikan

lele

1

8 Termometer (°C) Untuk mengukur suhu 1

9 Spektrofotometer Untuk menghitung bakteri 1

Page 34: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

15

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 4 yaitu:

Table 4. Bahan penelitian

No Bahan Kegunaan

1 Ikan Lele ukuran 3-5 cm Sebagai hewan uji

2 Bakteri Komersil Sebagai bakteri heterotrof

3 Pakan Pelet Sebagai pakan buatan

4 Molase Sebagai sumber karbon tambahan

5 Kapur Dolomit Sebagai sumber nitrogen

6 Asam Humat Sebagai pupuk

C. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

yang terdiri dari 3 perlakuan dengan masing-masing 3 kali ulangan yaitu :

a. Perlakuan A : Pemberian rasio C/N 15

b. Perlakuan B : Pemberian rasio C/N 20

c. Perlakuan C : Pemberian rasio C/N 25

Rumus perhitungan rasio C/N (lampiran 1):

Rasio C/N = ( C pakan + C tambahan )

N pakan+N tambahan

Keterangan.

Rasio C/N : rasio yang ditentukan

C pakan : tingkat karbon dalam pakan

C tambahan : tingkat karbon yang perlu ditambah

N pakan : tingkat nitrogen dalam pakan

Penempatan setiap satuan percobaan dilakukan secara acak pada Gambar 4.

C2 B1 C1 A3 B3 A2 A1 B2 C3

Gambar 4. Penempatan wadah percobaan penelitian

Page 35: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

16

D. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Alat dan Bahan

Wadah berupa bak berdiameter 3 m dicuci menggunakan sabun. Keringkan

wadah budidaya dengan cara diangin-anginkan atau dijemur selama 24 jam.

Selanjutnya air tawar dimasukan ke dalam bak sebanyak ±2,5 m3 dan diberi aerasi

yang kuat sehingga dapat berfungsi sebagai sumber oksigen juga sebagai pengaduk

bioflok agar tidak mengendap di dasar bak.

2. Persiapan Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan adalah ikan lele masamo yang didapat dari

hatchery di Kabupaten Pesawaran. Jumlah ikan lele yang digunakan yaitu 18.000

ekor dengan ukuran 3-5 cm dimana untuk setiap bak ditebar 2000 ekor. Ikan lele

diaklimatisasi terlebih dahulu selama 30 menit. Kemudian dimasukkan ke dalam

wadah bak budidaya.

Ikan lele dipelihara selama 60 hari. Pemeliharan meliputi pemberian pakan

rutin selama 3 kali dalam sehari yaitu pada pagi hari pukul 08.00-09.00 WIB, sore

hari 16.00-17.00 WIB, dan malam hari pukul 21.00-24.00 WIB. Pemberian pakan

tidak dilakukan pada siang hari ikan lele yang bersifat nokturnal. Ikan nokturnal

seperti lele aktif bergerak mencari makan pada saat kondisi lingkungan gelap

(Sudirman dan Malawa, 2004).

3. Pembuatan Bioflok

Pembuatan bioflok yaitu menggunakan probiotik komersil yang

mengandung bakteri Bacillus sp. Bakteri dengan kepadatan 5 x 1014 sebanyak 500

ml/100 m2 dimasukkan kedalam wadah perlakuan. Penambahan dilakukan rutin

sebanyak satu kali dalam seminggu

Page 36: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

17

E. Parameter Pengamatan

Parameter pengamatan yang dilakukan selama penelitian ini yaitu :

• Kepadatan Bakteri

Pengamatan kepadatan bakteri dilakukan setiap 10 hari sekali dengan

metode turbidimetri menggunakan Spectrophotometer dengan panjang

gelombang 625nm (Septiani, 2016).

• Volume Flok

Pengukuran volume flok dilakukan setiap 10 hari sekali. Pengambilan

sampel air budidaya sebanyak 1 liter kemudian diendapkan dalam Imhoff

Cone selama 20 menit (Ombong, 2016)

• Pertumbuhan

Pengukuran pertumbuhan ikan lele dilakukan dengan menimbang bobot

ikan lele sebanyak 10 ekor setiap wadah budidaya setiap 10 hari sekali.

Pertambahan Bobot Mutlak (W)

Pengukuran bobot tubuh rata-rata lele dihitung berdasarkan rumus

(Effendie, 1997):

W= 𝑾𝒕 − 𝑾𝒐

Keterangan:

W : pertambahan bobot tubuh (g/ekor)

Wo : bobot lele pada awal penelitian (g/ekor)

Wt : bobot lele pada akhir penelitian (g/ekor)

Laju Pertumbuhan Harian (GR)

Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus (Purnomo,

2012) sebagai berikut :

Page 37: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

18

𝑮𝑹 = 𝑾𝒕 − 𝑾𝒐

𝑻

Keterangan :

GR : Laju pertumbuhan harian (g/ekor/hari)

Wt : Berat rata-rata lele pada akhir penelitian (g/ekor)

Wo : Berat rata-rata lele pada awal penelitian (g/ekor)

T : Waktu pemeliharaan (hari) individu pada penelitian (ekor)

• Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur adalah suhu, pH, DO dan amoniak

(NH3). Pengukuran suhu, pH, dan DO, dan uji amoniak dilakukan setiap 10

hari sekali selama masa pemeliharaan. Pada pengukuran amoniak

menggunakan metode spectrophotometer (Rizawati, 2016).

F. Analisis Data

Data hasil penelitian berupa pengaruh perbedaan rasio C/N terhadap

kepadatan bakteri, rasio C/N terhadap volume flok, dan data pertumbuhan mutlak

serta pertumbuhan harian diolah dengan menggunakan Anova, apabila adanya

pengaruh maka diuji lanjut menggunakan Duncan. Selanjutnya kepadatan bakteri

dan flok diuji Regesi untuk mengetahui pengaruh hubungan pada tiap perlakuan

disetiap sampling. Sedangkan kualitas air diuji secara deskriptif.

Page 38: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

28

V. SIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :

• Pemberian pakan dengan rasio C/N yang berbeda pada budidaya ikan lele

(Clarias sp.) sistem bioflok tidak berpengaruh nyata terhadap kepadatan

bakteri namun berpengaruh nyata terhadap volume flok pada perlakuan

rasio C/N 25 dengan nilai rata-rata 60,56 ml/l.

• Pertumbuhan ikan pada penelitian dengan sistem budidaya bioflok tidak

memiliki perbedaan yang nyata namun kualitas air terkontrol pada kisaran

optimal.

Page 39: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

29

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. (2013). Pengaruh Penggunaan Papain terhadap Tingkat Pemanfaatan

Protein Pakan dan Pertumbuhan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Journal

of Aquaculture Management and Technology, 2(1): 136-143.

Anand, P.S.S., Kohli, M.P.S., Kumar, S., Sundaray, J.K., Roy, S.D.,

Venkateshwarlu, G., Sinha, A., and Pailan, G.H. (2014). Effect of Dietary

Supplementation of Biofloc on Growth Performance and Digestive Activities

in Penaeus monodon. Aquaculture.418-419: 108-115.

Avnimelech Y. (1999). Carbon Nitrogen Ratio as a Control Element in Aquaculture

Systems. Israel Institute of Technology. Aquaculture, 176: 227-235.

Avnimelech, Y. (2007). Feeding with Microbial Flocs by Tilapia in Minimal

Discharge Bio-Flocs Technology Ponds. Aquaculture, 264: 140-147.

Avnimelech. (2009). Biofloc Technology: A Practical Guide Book. World

Aquaculture Society: Louisiana, USA. 120p.

Aiyushirota. (2009). Konsep Budidaya Udang Sistem Bakteri Heterotrof dengan

Bioflocs. Artikel Sains. Hal 2-5. Dikutip dari www.aiyushirotabiota.com

diakses pada 31 Oktober 2019.

Boyd, C. E. (1982). Water Quality Management for Pond Fish Culture.

Amsterdam. Netherlands: Elsevier Scintific Comp.

Beristain BT. 2005. Organic Matter Decomposition in Simulated Aquaculture

Ponds. PhD. Thesis. Fish Culture and Fisheries Group.Wageningen Institute

of Animal Sciences.Wageningen University, The Netherlands. 138 pp.

Brune D.E, G Schwartz, AG Eversole, JA Collier, and TE Schwedler. (2003).

Intensification OfPond Aquaculture And High Rate Photosynthetic System.

Aquaculture Engineering. 28: 65-86.

Brett, J. R. (1979). Environmental Factors and Growth. p. 599-675. In: W. S. Hoar,

D. J. Randall and J. R Brett (editors), Fish Physiology. Vol. VIII, Academic

Press, New York.

Page 40: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

30

Briggs, M. (2007). Biofloc prawns culture systems.

www.dpi.qld.gov.au/cps/rde/xchg/dpi/hs.xsl/30_7271_ENA_HTML.htm.

Diakses tanggal 8 April 2019.

Chen, J. C. dan Y. Z. Kou. (1993). Accumulation of Ammonia in the Haemolymph

of Penaeus monodon exposed to ambient ammonia. Aquaculture, 109 (2):

177-185.

Cheremisinoff, N.P., 1996. Biotechnology for Waste and Wastewater Treatment.

Noyes Publications. Westwood. New Jersey 07675. ISBN. 0-8155-1409-3.

Crab, R., T. Defoirdt, P. Bossier, and W. Verstraete. (2012). Biofloc technology in

aquaculture: Beneficial effects and future challenges. Aquaculture, 351-356.

Craig, S. and Helfrich, L.A. (2002). Understanding Fish Nutrition, Feeds, and

Feeding. Virginia Cooperative Extension, Virginia Polytechnic Institute and

State University, Publication 420-256.

Dellweg. (1983). Biotechnology. Vol 3 Chemie. Weinheim.

De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon, N., and Verstraete, W. (2008). The

Basics of Bioflocs Technology: The Added Value for Aquaculture.

Aquaculture, 277(3-4) : 125-137.

De Schryver, P.,and Verstraete,W. (2009). Nitrogen Removal from Aquaculture

Pond Water by Heterotrophic Nitrogen Assimilation in Lab-Scale

Sequencing Batch Reactors. Bioresource Technology, 100: 1162-1167.

Ebeling, J.M., Timmons, M.B., and Bisogni, J.J. (2006). Engineering Analysis of

the Stoichiometry of Photoautotrophic, Autotrophic, and Heterotrophic

Removal of Ammonia-Nitrogen in Aquaculture Systems. Aquaculture, 257:

346-358.

Effendie, M. I. (1997). Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius. Hal 168-169.

Ekasari.J. (2008). Bio-Flocs Technology: The Effect Of Different Carbon Source,

Salinity And The Addition Of Probiotics On The Primary Nutritional Value

Of The Bio-Flocs. Tesis. Gent: Faculty Of Bioscience Engineering.Ghent

University. (FAO) Food and Agricultural Organization. 2007. The State of

World Fisheries.

Erler, D., Putth, S., Teeyaporn, K., and Kanit, C. (2005). Preliminary Investigation

into The Effect of Carbon Addition on Growth, Water Quality and Nutrient

Dynamics in Zero Exchange Shrimp (Penaeus monodon) Culture System.

Asian Fisheries Science, 18 (3/4), 195.

Page 41: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

31

Fry, F. J. 1971. The Effect of Environmental Factors on The Physiology of Fish. P.

1-98 In W. S. Hoar and D. J. Randall (editors). Fish Physiology, Vol. 6.

Academic Press, New York.

Ghufran M. (2010). Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal. Penerbit ANDI.

Yogyakarta.

Gross A, and C.E Boyd. (2000). Nitrogen Transformations And Balance In Chanel

Catfish Ponds. Aquaculture Engineering, 24: 1-14.

Halver, .J. E. 1988. Fish Nutrition. School of Fisheries University of Washington

USA.

Hargreaves, J.A., (2006). Photosynthetic suspended-growth sistemsin aquaculture.

Aquae. Eng. 34,344-363.

Hari. B., B.M. Kurup, J.T. Varghese, J.W. Schrama and M.C.J. Verdegem. (2004).

Effects of Carbohidrate Addition on Production in Extensive Shrimp Culture

Systems. Aquaculture. 241: 179-194.

Hari, B., Kurup, B.M.,Varghese, J.T., Schrama, J.W., Verdegem, M.C.J., (2006).

The effect of carbohydrate addition on water quality and the nitrogen budget

in extensive shrimp culture sistems. Aquaculture 252, 248-263

Husain, Nasir., Putri, Berta., dan Supono.(2014). Analisis Rasio C :N Berbeda pada

Sistem Bioflok terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Merah (Oreochromis

niloticus). e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Volume III

No 1 Oktober 2014 ISSN: 2302-3600

Heriadi, U.F dkk (2019). Perbedaan Interval Waktu Pemberian Probiotik Pada

Sistem Bioflok terhadap Pertumbuhan ikan Nila Salin. Universitas Riau.

Jurnal Ruaya Vol 7 (2) ISSN 2541-3155 : 1-10

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2009). Statistik Akuakultur di

Indonesia.

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Statistik Kelautan dan

Perikanan 2014. Jakarta: KKP RI. 301 p.

Khairuman, and K. Amri. (2002). Budidaya Ikan Lele Secara Intensif. Jakarta.

Agro. Media Pustaka. 49 hlm.

Khairuman SP, (2008). Budidaya Lele Dumbo di Kolam Terpal. Agromedia

Pustaka.

Kuhn, D.D., Boardman, G.D., Lawrence, A.L., Marsh, L., Flick Jr., G.J. (2009).

Microbial floc meal as a replacement ingredient for fish meal and soybean

protein in shrimp feed. Aquaculture 296, 51-57.

Page 42: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

32

Ma’in, Anggoro, S., & Sasongko, S. B. (2013). Kajian dampak lingkungan

penerapan teknologi bioflok pada kegiatan budidaya udang vaname dengan

metode Life Cycle Assessment. Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(2), 110-119.

Maulina, N. (2009). Aplikasi Teknologi Bioflok dalam Budidaya Udang Putih

(Litopenaeus vannamei Boone). ITB. Bandung.

McIntosh RP. (2000). Changing Paradigms in Shrimp Farming : establishment of

Heterotrophic Bacterial Communities. Global Aquaculture Alliance : April

2000.

Middlebeek, E.J., Jenkins, R.O., and Drijver-de Haas, J.S. (1992). Growth in Batch

Culture. In Vitro Cultivation of Micro-organisms. Biotechnology by Open

Learning: Oxford Butterworth-Heinemann.

Ombong, F. Dan Indra R. N. S. (2016). Aplikasi Teknologi Bioflok (BFT) pada

Kultur Ikan Nila (Orechromis niloticus).Program Studi Budidaya Perairan,

FPIK, UNSRAT. Budidaya Perairan Mei 2016. Vol. 4 No. 2: 16 – 25.

Otari SV, and Ghosh JS. (2009). Production and Characterization of The Polymer

Polyhydroxybutyrate-co-polyhydroxyvalerat by Bacillus megaterium NCIM

2475. Current Research Journal of Biological Sciences. 1(2): 23-26.

Paturau, J.M. (1982). By-Products of The Cane Sugar Industry: an Introduction to

Their Industrial Utilization. Amstrerdam: Elsevier Scientific Publishing

Company.

Purnomo, P. D. (2012). Pengaruh Penambahan Karbohidrat pada Media

Pemeliharaan terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromis

niloticus). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Diponegoro.

Rangka, A. N. dan Gunarto, (2012). Pengaruh Penumbuhan Bioflok pada Budidaya

Udang Vannamei Pola intensif di Tambak. Jurnal Ilmiah Perikanan dan

Kelautan Vol. 4, No. 2, November 2012: 141-149.

Ratningsih, N. (2008). Uji Toksisitas Molase pada Respirasi Ikan Mas (Cyprinus

carpioL.). Jurnal Biotika, 6 (1), 22-33.

Riani, H., Rostika, R. dan Lili, W. 2012. Efek pengurangan pakan terhadap

pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei) PL – 21 yang diberi

bioflok. Perikanan dan Kelautan, 12: 207-211.

Rizawati, H, S. (2016). Tingkat Kelulushidupan Post Larva Udang Putih

(Litopenaeus vannamei) yang dipelihara pada Media Salinitas Rendah

dengan menggunakan Metode Aklimatisasi Bertingkat. Skiripsi. Fakultas

Pertanian. Universitas Lampung.

Page 43: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

33

Saputra, W.H. (2008). Pengaruh penambahan molase terhadap kelangsungan hidup

dan pertumbuhan udang windu, Penaeus Monodon Fab. yang diberi bakteri

probiotik Vibrio SKT-b. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Septiani, N. (2014). Pemanfaatan Bioflok Dari Limbah Budidaya Lele Dumbo

(Clarias gariepinus) Sebagai Pakan Nila (Oreochromis Niloticus). Skripsi.

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

Septiani, D. R. (2016). Uji Kinetika dan Aktivitas Anti bakteri dari Bakteri

Biokontrol D2.2 pada Salinitas Dan pH yang Berbeda. Skripsi. Jurusan

Perikanan dan Kelautan. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.

Setiaji, A. (2009). Efektifitas Ekstrak Daun Pepaya Carica papaya L. Untuk

Pencegahan dan Pengobatan Ikan lele dumbo Clarias sp. yang Diinfeksi

Bakteri Aeromonas hydrophila. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Simanjuntak, R. (2009). Studi Pembuatan Etanol dari Limbahn Gula (Molase).

Skripsi. Universitas Sumatra Utara.

SNI (Standar Nasional Indonesia). (2006). Pakan Buatan untuk Ikan Lele Dumbo

(Clarias gariepinus) pada Budidaya Intensif. Jakarta: Badan Standarisasi

Nasional. SNI 01-4087-2006.

SNI (Standar Nasional Indoneisa). (2014). Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3:

Produksi induk. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. SNI 6484-3-2014.

Sudirman dan Mallawa, A. (2004). Teknik Penangkapan Ikan. PT. Rineka Cipta.

Jakarta.

Sukandi, U. (2003). Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia Pustaka.

Tangerang.

Suprapto, and Samtafsir SL. (2013). Biofloc-165 Rahasia Sukses Teknologi

Budidaya Lele. Depok (ID): AGRO 165.

Supono. (2014). Manajemen Kualitas Air Untuk Budidaya Perairan. Buku Ajar.

Universitas Lampung. Lampung.

Suryaningrum, F.M. 2012. Aplikasi Bioflok pada Pemeliharaan Benih Ikan Nila

(Oreochromis niloticus). Tesis. Universitas Terbuka. Jakarta

Suryaningrum, F.M. (2014). Aplikasi Teknologi Bioflok pada Pemeliharaan Benih

Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Tesis. Program Pascasarjana Universitas

Terbuka.

Page 44: PENGARUH PAKAN DENGAN RASIO C/N BERBEDA PADA …digilib.unila.ac.id/61959/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teknologi yang sesuai yaitu menggunakan bioflok. Sistem bioflok berkaitan

34

Suyanto, S.R. (2007). Budidaya Ikan Lele. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

92 hal.

Stickney. R.R. (2005). Aquculture: An Introductory Text. USA: CABI Publishing.

Sya’bani N, dkk (2015). Frekuensi Penambahan Probiotik Bacillus sp. Dan

Staphylococcus sp. Pada Media Pemeliharaan Benih Ikan Lele Dumbo

(Clarias gariepinus) untuk Ketahanan terhadap Aeromonas hydropila.

Universitas Padjajaran. Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VI No 2 (1) : 130-140

Taw, N., (2005). Shrimp farming in Indonesia: Evolving industry responds to varied

issue. Global Aquaculture Advocate Magazine. August 2005, 65 -67.

Toi H. T, Boeckx P, Sorgeloos P, Bossier P, and Stappen GV. (2013). Bacteria

Contribute to Artemia Nutrition in Algae-Limited Conditions: A laboratory

study. Aquaculture, 388–391: 1-7.

Widayat, W. (2010) Penyisihan Amoniak Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Air

Baku PDAM-IPA Bojong Renged Dengan Proses Biofiltrasi Menggunakan

Media Plastik Tipe Sarang Tawon. IPB. Jurnal JAI Vol 6. No. 1. Hal 1-13

Wulan PP, Gozan M, Arby B and Achmad B. 2015. Penentuan Rasio Optimum

C:N:P Sebagai Nutrisi Pada Proses Biodegradasi Benzena-Toluena Dan Scale

Up Kolom Bioregenerator Penentuan Rasio Optimum C:N:P Sebagai Nutrisi

Pada Proses Biodegradasi Benzena-Toluena Dan Scale Up Kolom

Bioregenerator. Jurnal Respositori UI, Research Gate, (May 2015).

Yuniarti. (2006). Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.)

Terhadap Produksi pada Sistem Budi daya dengan Pengendalian Nitrogen

melalui Penambahan Tepung Terigu. Skripsi. Bogor. Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Zonneveld, N., Huisman, E.A., and Boon, J. H. (1991). Prinsip-Prinsip Budidaya

Ikan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Zao P, Huang J, Wang XH, Song XL, Yang CH, Zhan XG, and Wang GC. (2012).

The Application of Bioflocs Technology in High-Intensive, Zero Excange

Farming System of Marsupenaeus japonicus. Aquaculture. 354-355: 97-106