109
PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Dhio Adityawarman NIM: 11150700000082 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2019 M

PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL

TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Dhio Adityawarman

NIM: 11150700000082

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2019 M

Page 2: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIALTERHADAP SELF-E FFIC.4CY ANAK JALANAN

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Dhio AdityawarmanNIM: 11150700000082

Pembim bing:

Dr. Diana Mutiah. M.Si.NIP: 196710291996032001

FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTAt44tIJt20t9ls{

Page 3: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul "PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL

TERHADAP SELF-EFFICACv ANAK JALANAN" telah diujikan dalam

sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 23 September 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana psikologi (S.Psi) pada Fakultas Psikologi.

lakarta, 23 Septernber 201 9

Sidang Munaqasyah

Dekan/Ketua Merangkap Anggota

Dr. Rachmat Mulvono. M.Si. PsikolosNrP. 196s0220 199903 1 003

Anggota

Dr. Diana Mutiah" M.SiNIP. 19671029 199603 2 001

Wakil DekadSekretaris Merangkap Anggota

NIP. 19720415 199903 2 001

111

Dr. Zahrotun Ni//vahNLP.19620724 198903 2 001

Bambans Sur

Page 4: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

1.

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkaa

sesuai dengan keterrtuan yang berlaku.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asii saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Dhio AciitvarvarmanNIM: i 1 150700000082

lv

Page 5: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

v

MOTTO

“Orang yang gagal dalam usahanya, masih tetap lebih baik

daripada orang yang sama sekali tidak mau mencoba.”

-James Douglas

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk lingkungan sosial yang

senantiasa memberikan dukungan serta doa kepadaku.

Terimakasih.

Page 6: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

vi

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi

(B) Oktober 2019

(C) Dhio Adityawarman

(D) Pengaruh optimisme dan dukungan sosial terhadap self-efficacy anak

jalanan

(E) Xv + 94 halaman

(F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara

optimisme dan dukungan sosial terhadap self-efficacy pada anak jalanan.

Sampel berjumlah 103 anak jalanan yang diambil dari tujuh rumah singgah

yang tersebar di DKI Jakarta dan Tangerang. Penelitian ini

menggunakan teknik non-probability sampling, dengan metode yang

digunakan purposive sampling. Penulis menggunakan alat ukur General

Self-Efficacy Scale (GSES-12) oleh Bosscher dan Smit (1998) untuk

mengukur self-efficacy, alat ukur berdasarkan konstruk teori Seligman

(2006) untuk mengukur optimisme dan alat ukur berdasarkan konstruk teori

Sarafino (2011) untuk menukur dukungan sosial. Uji validitas alat ukur

menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA), analisis data

menggunakan teknik analisis regresi berganda dalam SPSS.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari

optimisme dan dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan dengan

R-square 0,729. Artinya, proporsi varians terhadap variabel self-efficacy

yang diberikan oleh variabel optimisme dan dukungan sosial dalam

penelitian ini sebesar 72.9%, sedangkan 27.1% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian ini. Hasil uji hipotesis minor ditemukan

bahwa terdapat satu dimensi dari optimisme yang berpengaruh secara

signifikan terhadap self-efficacy anak jalanan, yaitu permanence, dan

terdapat satu dimensi dari dukungan sosial berpengaruh secara signifikan

terhadap self-efficacy anak jalanan, yaitu dukungan nyata atau instrumental.

Penulis berharap implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikaji kembali dan

dikembangkan pada penelitian selanjutnya dengan menambahkan variabel-

variabel lainnya.

(G) 61; buku: 25 + jurnal: 34 + skripsi: 2

Page 7: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

vii

ABSTRACT

(A) Faculty of Psychology

(B) October 2019

(C) Dhio Adityawarman

(D) The effect optimism and social support on the self-efficacy of street children

(E) Xv + 94 pages

(F) This study aims to determine the effects of optimism and social support on

self-efficacy of street children. The sample were 103 street childrens from

seven halfway houses in DKI Jakarta and Tangerang. This study used

purposive sampling which was classified into non probability sampling

model. The author used the General Self-Efficacy Scale (GSES-12)

measurement tool by Bosscher and Smit (1998) to measure self-efficacy, a

measurement tool based on the construct of Seligman's theory (2006) to

measure optimism and a measurement tool based on the construct of

Sarafino theory (2011) to measure social support. The validity test of the

measuring instrument used was confirmatory factor analysis (CFA), the data

analyzed using multiple regression analysis in SPSS.

The results of this study indicate that there is a significant influence of

optimism and social support on self-efficacy of street children with 0.729 R-

square. That is, the proportion of variance on the self-efficacy variable

provided by the optimism and social support variables in this study

amounted to 72.9%, while the remaining 27.1% was influenced by other

variables outside this study. The results of the minor hypothesis test found

that there is one dimension of optimism that significantly influences the

self-efficacy of street children, that is permanence, and there is one

dimension of social support that has a significant effect on self-efficacy of

street children, that is tangible or instrumental support. The author hopes the

implications of the results of this study can be reviewed and developed in

subsequent studies by adding other variables.

(G) 61; books: 25 + journals: 34 + thesis: 2

Page 8: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun masih jauh

dari kesempurnaan. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW beserta pengikutnya.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periode 2019-2024, sekaligus selaku dosen

pembimbing akademik yang telah membantu dan mendukung, penulis

sejak awal perkuliahan, serta senantiasa memberikan motivasi kepada

penulis untuk menjalankan perkuliahan dengan baik.

2. Dr. Diana Mutiah, M. Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan banyak waktu dan tenaganya untuk memberikan bimbingan

kepada penulis serta mengarahkan penulis dengan sangat baik selama

proses penyusunan skripsi ini, dan senantiasa memberikan ilmu yang

sangat bermanfaat kepada penulis yang bersifat moral maupun akademik.

3. Seluruh dosen dan staf Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani perkuliahan

dan menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

ix

4. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI

Jakarta yang telah memberikan rekomendasi izin penelitian untuk

melaksanakan angket/kuesioner.

5. Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pintu Provinsi DKI Jakarta yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan

memfasilitasi penulis dengan memberikan data penyebaran anak jalanan

yang berada di DKI Jakarta.

6. Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 4, Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 3, Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 2, Yayasan Dilts,

Yayasan taruna Pertiwi, Save Street Child dan Rumah Belajar Walad yang

memberikan waktu dan tempat kepada penulis untuk melakukan

pengambilan data responden.

7. Kedua orang tua penulis, Bapak Herman dan Ibu Ita Eva Kartika, serta

adik penulis, Fadillah Nur Azizah, yang tidak hentinya memberikan

seluruh waktu, tenaga, kasih sayang serta doa kepada penulis.

8. Desri Rodhiatun Mardhiah S. Psi yang senantiasa memberikan bantuan

berupa materiil maupun moril kepada penulis.

9. Keluarga besar Komunitas Pecinta Alam Mahachala yang telah

memberikan dukungan emosional, instrumental dan informasional serta

dukungan persahabatan kepada penulis selama masa perkuliahan.

10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, pencapaian ini

tidak akan terwujud tanpa dukungan serta doa dari kalian.

Page 10: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

x

Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih

banyak sekali kekurangannya dalam penulisan maupun penyusunan karena

adanya keterbatasan pengalaman, pengetahuan, serta analisis. Maka dari itu

dengan sangat terbuka penulis menerima adanya saran dan kritik dari pembaca

sebagai masukkan yang membangun untuk penyusunan skripsi dengan lebih baik

lagi. Penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Jakarta, 03 Oktober 2019

Penulis

Page 11: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1-12

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............................. 9

1.2.1 Pembatasan masalah ............................................................. 9

1.2.2 Perumusan masalah .............................................................. 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 11

1.3.1 Tujuan penelitian .................................................................. 11

1.3.2 Manfaat penelitian ................................................................ 11

BAB 2 LANDASAN TEORI ....................................................................... 13-32

2.1 Self-Efficacy ................................................................................... 13

2.1.1 Definisi self-efficacy ............................................................. 13

2.1.2 Dimensi self-efficacy ............................................................ 14

2.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi self-efficacy ..................... 16

2.1.4 Pengukuran self-efficacy ....................................................... 18

2.2 Optimisme ..................................................................................... 19

2.2.1 Definisi optimisme ............................................................... 19

2.2.2 Dimensi optimisme ............................................................... 21

2.2.3 Pengukuran optimisme ......................................................... 22

2.3 Dukungan Sosial ............................................................................ 23

2.3.1 Definisi dukungan sosial ...................................................... 23

2.3.2 Dimensi dukungan sosial ...................................................... 24

2.3.3 Pengukuran dukungan sosial ................................................ 25

2.4 Kerangka Berpikir ......................................................................... 26

2.5 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 31

2.5.1 Hipotesis mayor .................................................................... 31

2.5.2 Hipotesis minor..................................................................... 32

Page 12: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

xii

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................ 33-52

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 33

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 34

3.2.1 Variabel penulisan ................................................................ 34

3.2.2 Definisi operasional .............................................................. 34

3.3 Prosedur dan Instrumen Pengumpulan Data ................................. 37

3.4 Uji Validitas Konstruk ................................................................... 41 3.4.1 Uji validitas konstruk skala self-efficacy........................................ 43

3.4.2 Uji validitas konstruk skala permanence ....................................... 44

3.4.3 Uji validitas konstruk skala pervasiveness ..................................... 45

3.4.4 Uji validitas konstruk skala personalization .................................. 46

3.4.5 Uji validitas konstruk skala dukungan emosional atau penghargaan 47

3.4.6 Uji validitas konstruk skala dukungan nyata atau instrumental ..... 48

3.4.7 Uji validitas konstruk skala dukungan informasional .................... 48

3.4.8 Uji validitas konstruk skala dukungan persahabatan ..................... 49

3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 50

BAB 4 HASIL PENELITIAN ..................................................................... 53-62

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ............................................. 53

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................... 54

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ........................................... 55

4.4 Uji Hipotesis Penelitian ................................................................. 56

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian ....................................... 56

4.4.2 Pengujian proporsi varians masing-masing variabel............. 60

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ..................................... 63-70

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 63

5.2 Diskusi ........................................................................................... 63

5.3 Saran .............................................................................................. 68

5.3.1 Saran metodologis ................................................................. 68

5.3.2 Saran praktis .......................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 71-75

LAMPIRAN .................................................................................................. 76-94

Page 13: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue print skala self-efficacy ........................................................ 39

Tabel 3.2 Blue print skala optimisme .......................................................... 40

Tabel 3.3. Blue print skala dukungan sosial ................................................ 41

Tabel 3.4 Muatan faktor item self-efficacy .................................................. 44

Tabel 3.5 Muatan faktor item permanence .................................................. 45

Tabel 3.6 Muatan faktor item pervasiveness................................................ 46

Tabel 3.7 Muatan faktor item personalization ............................................. 46

Tabel 3.8 Muatan faktor item dukungan emosional atau penghargaan ....... 47

Tabel 3.9 Muatan faktor item dukungan nyata atau instrumental ................ 48

Tabel 3.10 Muatan faktor item dukungan informasi ...................................... 49

Tabel 3.11 Muatan faktor item dukungan persahabatan ................................ 49

Tabel 4.1 Penyebaran subjek penelitian ....................................................... 53

Tabel 4.2 Deskripsi statistik variabel penelitian .......................................... 54

Tabel 4.3 Norma skor variabel penelitian .................................................... 55

Tabel 4.4 Kategorisasi skor variabel penelitian ........................................... 55

Tabel 4.5 R-square ....................................................................................... 56

Tabel 4.6 Anova ........................................................................................... 57

Tabel 4.7 Koefisien regresi .......................................................................... 58

Tabel 4.8 Proporsi varians self-efficacy pada setiap independent variable . 61

Page 14: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan kerangka berpikir ........................................................... 31

Page 15: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................... 76

Lampiran 2 Syntax dan Path Diagram ........................................................... 82

Lampiran 3 Hasil Uji Regresi ........................................................................ 86

Lampiran 4 Data Rekapitulasi Rumah Singgah Provinsi DKI Jakarta .......... 88

Lampiran 5 Data PSAA Dinas Sosial ............................................................ 92

Lampiran 6 Surat Rekomendasi Izin Penelitian ............................................. 93

Page 16: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

UNICEF mendefinisikan anak jalanan sebagai anak dengan usia maksimal 18

tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga, sekolah dan lingkungan

masyarakat terdekat, larut dalam kehidupan yang berpindah-pindah. Dalam

Peraturan Kementerian Sosial Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012, anak

jalanan dijelaskan sebagai anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja

di jalanan, dan/atau anak yang bekerja dan hidup di jalanan. Pasal 34 ayat (1)

UUD 1945 menyebutkan bahwa anak jalanan dipelihara oleh negara, bermakna

bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan

pembinaan dalam perkembangan kehidupan anak-anak jalanan.

Definisi anak jalanan tetap menjadi masalah yang menantang karena ada

beragam anak dengan berbagai pengalaman hidup, latar belakang keluarga, dan

keadaan lingkungan yang berbeda (Sanji, 2018). Hidup menjadi anak jalanan pada

dasarnya bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, mereka berada dalam

kondisi yang serba terbatas dan banyak pihak seperti keluarga dan masyarakat

memiliki stigma buruk terhadap keberadaannya. Anak jalanan juga adalah

kelompok yang memiliki kehidupan yang rentan terhadap masalah-masalah sosial,

seperti pelecehan seksual, eksploitasi anak, dan perdagangan narkoba (Sanji,

2018).

Page 17: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

2

Anak jalanan yang sebagian besar hidupnya berada di jalan, secara

simultan terpapar oleh lingkungan jalanan. Lingkungan yang apatis, keras dan

eksploitatif hampir selalu dihadapi oleh anak jalanan (Astuti, 2004). Namun dari

kehidupan jalanan yang keras, anak menjadi pribadi yang kuat dan berkeinginan

keras untuk maju serta memperbaiki kehidupan mereka. Berbagai macam

stimulasi dari lingkungan jalanan inilah yang selanjutnya membentuk persepsi

anak jalanan tentang situasi pembelajaran (Walgito, 2010).

Lima variabel telah digunakan untuk menyelidiki kondisi anak jalanan.

Variabel tersebut adalah hope, resiliensi, self-esteem dan self-efficacy (Sanji,

2018). Pada penelitan ini, penulis memilih variabel self-efficacy untuk diteliti

lebih lanjut. Sanji (2018) menjelaskan bahwa self-efficacy memberikan anak

jalanan kesempatan untuk melakukan tugas dalam jangkauan kemampuan mereka,

kemudian self-efficacy akan semakin kuat jika LSM dan pemerintah membuka

peluang bagi anak-anak setelah program studi mereka.

Chairani, Hamid, Sahar dan Budhi (2019) menemukan bahwa self-efficacy

menjadi prediktor terkuat dalam mendorong anak-anak jalanan (usia 12-20 tahun)

memanfaatkan layanan untuk mereka. Self-efficacy menjadi faktor predisposisi

internal yang dapat memotivasi anak jalanan untuk memecahkan masalah

mereka. Anak jalanan dengan self-efficacy yang tinggi akan berusaha untuk

mengembangkan fungsi kognitif dan moral untuk membentuk persepsi positif

tentang diri mereka sendiri dan keyakinan tentang kemampuan mereka dalam

mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 18: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

3

Teori self-efficacy telah banyak dipelajari dalam berbagai bidang

psikologi. Teori ini telah banyak mengalami perkembangan dari pengembang

awal teori yaitu Bandura (1997) yang self-efficacy yang mendefinisikan keyakinan

akan kemampuan individu untuk dapat mengorganisasi dan melaksanakan

serangkaian tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai suatu hasil yang

diinginkan. Keyakinan ini akan menentukan pola pikir, bagaimana individu

berperilaku, dan reaksi emosional dalam berbagai situasi. Individu akan

menghindari situasi yang mereka yakini tidak mampu menangani. Tingkat self-

efficacy mereka akan menentukan seberapa banyak usaha yang mereka lakukan

dan seberapa lama bertahan dalam menghadapi kegagalan.

Rustika (2012) menjelaskan bahwa teori self-effiacy mudah dapat

diterapkan sejalan dengan teori-teori lainnya. Apabila dikaitkan dengan teori

perkembangan, dimana terdapat krisis-krisis psikososial yang harus dilalui dalam

tahap perkembangan, maka teori self-efficacy dengan mudah masuk ke dalam

perkembangan anak. Dalam tahap awal misalnya, seorang anak akan menghadapi

krisis otonomi melawan keragu-raguan untuk mencoba menghadapi suatu

tantangan. Faktor pengalaman keberhasilan seorang anak akan meningkatkan self-

efficacy, kebanggaan terhadap kemampuan dirinya akan membantu mereka

menguatkan otonomi karena berhasil melewati suatu permasalahan yang

menantang.

Schunk dan Hanson (1985) dengan fokus pada perolehan keterampilan

pada anak-anak (usia 8-10 tahun), menyajikan model motivasi belajar di mana

ditemukan bahwa self-efficacy memainkan peran pusat. Hal itu terjadi sebagai

Page 19: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

4

hasil dari bakat dan pengalaman masa lalu, anak-anak mengembangkan self-

efficacy dan hasil harapan untuk berbagai tugas kognitif. Penelitian, yang

dilakukan dengan sampel anak-anak sekolah dasar tersebut secara umum telah

mendukung hubungan yang dihipotesiskan antara keyakinan self-efficacy anak,

motivasi, dan kinerja.

Anak yang memiliki self-efficacy tinggi akan lebih siap berpartisipasi,

bekerja lebih keras, bertahan lebih lama dan memiliki reaksi emosional merugikan

yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang memiliki self-efficacy yang lebih

rendah (Zimmerman, 2000). Berdasarkan pengalaman penulis menjadi pengajar di

salah satu komunitas pendamping anak-anak jalanan, tergambar keseriusan dari

anak-anak jalanan saat mengikuti kegiatan belajar yang diberikan. Mereka mampu

berpartisipasi dengan baik dan cenderung sopan. Namun, ada kala dimana mereka

tidak mengikuti kegiatan belajar bersama komunitas karena memilih melakukan

kegiatan ekonomi seperti mengamen, mengasong atau ojek payung.

Barbaranelli (2001) meneliti struktur self-efficacy pada anak usia 10-15

tahun, ditemukan bahwa self-efficay pada anak dapat menahan tekanan sosial

mereka ketika terlibat dalam tatanan kehidupan yang semakin sulit

diprediksi. Self-efficay tidak hanya beroperasi untuk satu bidang tetapi berada di

berbagai bidang fungsi, mereka memengaruhi fungsi sosial lainnya, seperti

penentu kognitif dan emosional. Pajares (2005) yang membahas tentang self-

efficacy anak dan remaja mengatakan bahwa ketika peneliti menguji kontribusi

self-efficacy dan kecerdasan terhadap prediksi prestasi, mereka menemukan

bahwa keyakinan self-efficacy membuat kekuatan kontribusi penuh dan

Page 20: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

5

independen terhadap prediksi kinerja anak. Jelas, ini bukan hanya soal seberapa

cakap anak; ini juga soal seberapa mampu anak yakin pada dirinya.

Rentangan umur anak jalanan sebagian telah masuk ke dalam masa remaja.

Batasan usia masa remaja menurut Hurlock (2003) berlangsung dari usia 13 tahun

sampai 18 tahun. Masa remaja (adolescence) adalah merupakan masa yang sangat

penting dalam rentang kehidupan manusia, merupakan masa transisi atau

peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Istilah adolescence

yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang mencangkup kematangan

mental, sosial dan emosional. Urdan dan Pajares (2006) dalam bukunya yang

berjudul “Self-Efficacy Beliefs of Adolescents” mengatakan bahwa self-efficacy

menyentuh hampir setiap aspek kehidupan remaja; apakah mereka berpikir secara

produktif, apakah mereka pesimis atau optimis, seberapa besar usaha yang mereka

keluarkan untuk suatu kegiatan, seberapa baik mereka memotivasi diri mereka dan

bertahan dalam menghadapi kesulitan, bagaimana mereka mengatur pemikiran

dan perilaku mereka, dan bagaimana kerentanan mereka terhadap stres dan

depresi.

Salah satu faktor internal yang mungkin memengaruhi self-efficacy pada anak

jalanan adalah optimisme. Alfianita (2016) menjelaskan bahwa optimisme

merupakan suatu pertahanan diri yang dilakukan oleh anak jalanan untuk

meningkatkan keyakinan dan melakukan suatu perubahan yang lebih baik di masa

yang akan datang. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa anak jalanan

memiliki optimisme yang ditunjukkan oleh anak jalanan dengan berusaha

sungguh-sungguh dan kerja keras. Usaha dan kerja keras yang ditunjukkan anak

Page 21: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

6

jalanan membuat mereka yakin bahwa dirinya dapat menjadi lebih baik. Sikap

optimis yang berisi daya tahan dan daya juang dapat membuat anak jalanan

bertahan saat kesulitan datang dan berusaha untuk menyelesaikan masalah sebaik

mungkin.

Yeo (2012) menemukan hubungan yang signifikan antara optimisme dan self-

efficacy dengan arah positif. Partisipan dalam penelitian tersebut adalah 533 siswa

kelas tujuh: 294 anak laki-laki (usia rata-rata 12,9 tahun, SD = 0,34) dan 239 anak

perempuan (usia rata-rata 12,9 tahun, SD = 0,44). Seluruh dimensi optimisme

pada penelitian tersebut yaitu permanence, pervasiveness dan personalization

berkorelasi positif dengan variabel self-efficacy. Anak dan remaja yang

memberikan makna positif dari setiap peristiwa dalam hidupnya cenderung

memiliki self-efficacy yang tinggi. Optimisme anak dan remaja tercermin pada

kepercayaannya yang penuh semangat dalam memenuhi harapan-harapan dalam

kehidupannya.

Agustika dan Hary (2012) menemukan bahwa otimisme menyumbangkan

pengaruh sebesar 14% terhadap variabel self-efficacy pada anak (usia dibawa 16

tahun) yang menjadi siswa sekolah sepak bola (SSB). Optimisme

mengimplikasikan bahwa anak meyakini dirinya memiliki kemampuan untuk

mengatasi adveisitas yang tidak dapat dielakkan di masa yang akan datang.

Dengan demikian, anak yang optimis memandang masa depannya relatif lebih

cerah.

Page 22: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

7

Optimisme akan memotivasi individu untuk bekerja keras mencari solusi dan

memperbaiki keadaan. Optimisme membuat individu mengantisipasi dan

mengatasi segala ancaman melalui keyakinan yang ada dalam dirinya (Reivich &

Shatte, 2002). Pada dasarnya optimisme adalah keadaan yang selalu

berpengharapan baik. Seligman (1995) dalam bukunya “The Optimistic Child”

menjelaskan optimisme sebagai suatu pandangan dalam melihat hal yang baik,

berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi diri sendiri. Anak dengan

optimisme yang kuat akan lebih mudah memahami dirinya dan kemampuan yang

dimilikinya. Anak yang optimis merasa lebih baik tentang dirinya sendiri karena

dia tahu cara memperbaiki keadaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Multasih (2013), terdapat

beberapa dukungan yang didapatkan oleh anak jalanan yaitu kepedulian dan

perhatian, penilaian positif dan dorongan semangat dan bantuan materi yang

dibantu oleh Dinas Sosial dan Kementrian Sosial RI serta bantuan jasa, nasehat

serta interaksi sosial di berbagai aktivitas sosial. Ketika anak jalanan merasa

dihargai, dinilai positif serta diberikan semangat oleh orang di sekitarnya

khususnya dalam penelitian ini pihak Rumah Singgah, maka mereka akan lebih

yakin dalam memandang masa depan. Anandar, R., Wibhawa, B., Wibowo, H.

(2015) mengatakan bahwa kebutuhan anak jalanan akan dukungan sosial sangat

penting. Dengan adanya dukungan sosial maka kesehatan anak jalanan baik

kesehatan fisik serta mental akan terjaga dan lebih baik.

Hasan (2017) memberikan gambaran yang relatif kuat tentang bagaimana anak

jalanan di Bangladesh meyakini dirinya mampu melewati pelecehan sehari-hari

Page 23: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

8

dengan memanfaatkan dukungan sosial. Dukungan social memberikan kekuatan

anak jalanan untuk dapat meningkatkan keyakinan bahwa dirinya mampu

menghadapi masalah. Peterson, S., Hannah G., Dawn K., Fairchild, A., dan Horn,

M. L. (2013) menemukan bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh

signifikan terhadap aktivitas fisik remaja melalui variabel self-efficacy. Self-

efficacy secara langsung dipengaruhi oleh dukungan sosial untuk meningkatkan

aktivitas fisik seorang remaja. Penelitian tersebut memaparkan bahwa dukungan

sosial memberikan prediksi 10-25% pada variabel self-efficacy.

Zulfia (2018) menemukan hubungan antara dukungan sosial dengan self-

efficacy pada siswa SMP dengan arah koefisien korelasi yang positif. Artinya,

apabila tingkat dukungan sosial tinggi maka tingkat self-efficacy juga tinggi.

Koefisien korelasi sebesar 0,513 yang memiliki arti bahwa kedua variabel

memiliki hubungan yang kuat. Dukungan sosial yang diterima anak dan remaja

yang diberikan oleh lingkungannya memberikan efek rasa nyaman, merasa

dicintai, diperhatikan, dihargai dan dianggap keberadaanya. Hal tersebut mampu

membantunya untuk menumbuhkan keyakinan akan kemampuan yang

dimilikinya dalam mencapai suatu hasil atau tujuan.

Individu yang memiliki keyakinan untuk menyelesaikan masalahnya adalah

ketika individu tersebut selalu mendapat dukungan positif dari orang-orang

terdekatnya (Amjad, 2008). Dukungan sosial membuat individu memiliki

keyakinan bahwa dirinya dapat melewati hambatan yang terlihat sulit. Sarafino

(2011) mendefinisikan dukungan sosial sebagai persepsi individu pada rasa

nyaman, perhatian, penghargaan, informasi ataupun bantuan yang diterima dari

Page 24: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

9

orang lain. Dukungan sosial sangat efektif ketika jenis dukungan yang ditawarkan

cocok dengan penerima, beberapa situasi memerlukan berbagai bentuk dukungan

yang berbeda (Cutrona, 1990). Dukungan sosial adalah pemenuhan atas

kebutuhan dasar dari orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan disetiap situasi

dengan bentuk dukungan yang tidak sama. Dukungan sosial menjadi akses untuk

memenuhi jenis-jenis kebutuhan individu.

Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan dan uraian dari penelitian

sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Optimisme dan Dukungan Sosial terhadap Self-efficacy Anak Jalanan”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ketidakjelasan dan melebarnya permasalahan penelitian ini,

maka penulis perlu memberikan batasan penelitian sebagai berikut:

1. Self-efficacy yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keyakinan

seseorang akan pemahaman kemampuannya untuk mengatasi hambatan

dalam kehidupan (Sherer, 1982). Dari kehidupan jalanan yang keras, anak

dapat menjadi pribadi yang kuat dan berkeinginan keras untuk maju serta

memperbaiki kehidupan mereka dengan keyakinan yang ada dalam dirinya.

2. Optimisme dalam penelitian ini dibatasi pada suatu pandangan secara

menyeluruh dalam melihat hal yang baik, berfikir positif, dan mudah

memberikan makna bagi diri sendiri (Seligman, 1995).

Page 25: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

10

3. Dukungan sosial dalam penelitian ini dibatasi pada persepsi individu pada

rasa kenyamanan, perhatian, penghargaan, informasi ataupun bantuan yang

diterima dari orang lain (Sarafino, 2011).

4. Sampel pada penelitian ini adalah anak jalanan dengan kriteria: (1) berusia

13 hingga 18 tahun, (2) tidak tinggal menetap dengan keluarga, dan (3)

memiliki kegiatan ekonomi dijalan maupun tempat umum.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh optimisme dan dukungan sosial terhadap self-

efficacy anak jalanan?

2. Apakah ada pengaruh dimensi permanence dalam variabel optimisme

terhadap self-efficacy anak jalanan?

3. Apakah ada pengaruh dimensi pervasiveness dalam variabel optimisme

terhadap self-efficacy anak jalanan?

4. Apakah ada pengaruh dimensi personalization dalam variabel optimisme

terhadap self-efficacy anak jalanan?

5. Apakah ada pengaruh dimensi dukungan emosional atau penghargaan

dalam variabel dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan?

6. Apakah ada pengaruh dimensi dukungan nyata atau instrumental dalam

variabel dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan?

Page 26: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

11

7. Apakah ada pengaruh dimensi dukungan informasi dalam variabel

dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan?

8. Apakah ada pengaruh dimensi dukungan persahabatan dalam variabel

dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan?

9. Berapa besar sumbangan optimisme dan dukungan sosial terhadap self-

efficacy anak jalanan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variabel optimisme

(permanence, pervasiveness dan personalization) dan dukungan sosial (dukungan

emosional atau penghargaan, dukungan nyata atau instrumental, dukungan

informasi dan dukungan persahabatan) terhadap self-efficacy anak jalanan serta

mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh masing-masing

variabel terhadap self-efficacy anak jalanan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun

praktis, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan psikologi,

khususnya bagi psikologi positif mengenai self-efficacy, dan juga

Page 27: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

12

diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan anak jalanan.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui fakta mengenai self-efficacy

anak jalanan. Bagi pihak pihak-pihak terkait seperti rumah singgah, panti

sosial, masyarakat dan orang tua, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan pengetahuan mengenai seputar self-efficacy anak jalanan. Penelitian

ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rancangan pengembangan

program pembinaan anak jalanan. Penelitian ini juga diharapkan dapat

menjadi pertimbangan bagi para peneliti lain untuk mengadakan penelitian

lebih lanjut.

Page 28: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

13

BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Self-Efficacy

2.1.1 Definisi self-efficacy

Self-efficacy menjadi penggerak motivasi, kemampuan kognitif dan

tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan situasi untuk menuju

kesuksesan. Self-efficacy adalah tentang keyakinan menilai kemampuan diri

sendiri, apakah dapat melakukan suatu tindakan, tepat atau salah, bisa atau tidak

mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Self-efficacy memegang peran

yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Individu akan mampu

menggunakan potensi dalam dirinya secara optimal apabila self-efficacy

mendukungnya. Untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, individu

perlu meningkatkan keyakinan terhadap kemampuannya (Rustika, 2012).

Bandura (1997) mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan akan

kemampuan individu untuk dapat mengorganisasi dan melaksanakan serangkaian

tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.

Hampir sama dengan yang didefiniskan oleh Bandura, Bosscher dan Smit (1998)

yang mengembangkan self-efficacy berdasarkan teori Sherer (1982)

mendefiniskan self-efficacy sebagai keyakinan seseorang akan pemahaman

kemampuannya. Perbedaan antara keduanya adalah Bosscher dan Smit (1998)

Page 29: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

14

menekankan keyakinan tersebut pada individu yang mengatasi hambatan atau

kesulitan dalam kehidupan.

Gibson, Ivancevich & Donnelly (2000) menjelaskan bahwa self-efficacy

merupakan keyakinan bahwa seseorang dapat berprestasi dalam segala situasi.

Jika Bandura (1997) dan juga Bosscher dan Smit (1998) mendefinisikan self-

efficacy sebagai keyakinan akan kemampuan individu, namun Gibson et.al (2000)

mendefinisikannya sebagai keyakinan terhadap tercapainya tujuan yang telah

individu tetapkan. Definisi self-efficacy juga diberikan oleh Schultz dan Schultz

(1994), menurutnya self-efficacy adalah perasaan individu terhadap kecukupan,

efisiensi dan kemampuan dalam menjalani kehidupan. Schultz dan Schultz (1994)

mendefinisikan self-efficacy sebagai suatu perasaan yang ada pada individu saat

dirinya merasa memiliki kemampuan yang cukup

Berdasarkan definisi-definisi di atas, penulis menggunakan definisi yang

dikemukakan oleh Bosscher dan Smit (1998) yaitu self-efficacy sebagai keyakinan

seseorang akan pemahaman kemampuannya untuk mengatasi hambatan atau

kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Alasan penulis menggunakan definisi

tersebut yaitu karena penulis menganggap bahwa definisi tersebut sesuai dengan

tujuan penulisan. Penulis ingin melihat bagaimana keyakinan anak jalanan dalam

memahami kemampuan dirinya yang digunakan untuk melewati hambatan atau

kesulitan dalam kehidupannya sehari-hari.

Page 30: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

15

2.1.2 Dimensi self-efficacy

Bosscher dan Smit (1998) mengungkapkan tiga dimensi dari self-efficacy, yaitu:

a. Initiative

Initiative merupakan kesediaan seseorang untuk berperilaku atau

mengerjakan sesuatu lebih dulu dari orang lain. Dimensi ini mengacu

pada perilaku anak jalanan untuk siap menghadapi suatu situasi.

Beberapa anak jalanan percaya bahwa mereka hanya mampu

menghasilkan beberapa perilaku tertentu dalam keadaan tertentu saja.

Sementara itu ada juga anak jalanan yang mampu beradaptasi dengan

kondisi apapun.

b. Effort

Effort merupakan kesediaan untuk berusaha dalam menyempurnakan

sesuatu, berkaitan dengan keyakinan dalam menghadapi tantangan.

Pandangan, penerimaan dan keyakinan seseorang terhadap suatu tugas

berbeda-beda, mungkin anak jalanan hanya terbatas pada tugas-tugas

yang sederhana, menengah atau bahkan yang sulit. Ada yang

menganggap suatu tugas itu sulit, sedangkan anak jalanan lain

mungkin tidak merasa demikian. Lalu pengalaman, harapan dan

dukungan dari pihak lain menjadi kekuatan anak jalanan untuk terus

berusaha menyempurnakan perilaku.

c. Persistence

Persistence merupakan ketekunan dalam menghadapi kesulitan.

Dimensi ini berkaitan dengan ketekunan anak jalanan dalam

Page 31: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

16

menghadapi kesulitan yang dihadapi. Anak jalanan yang memiliki

keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya untuk mengerjakan

suatu tugas akan terus bertahan dalam usahanya menghadapi dan

mengatasi rintangan ataupun tantangan. Begitu pula sebaliknya, anak

jalanan dengan keyakinan lemah akan lebih mudah jatuh dalam

menghadapi tantangan yang datang.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-efficacy

Beberapa faktor yang memengaruhi self-efficacy yaitu:

1. Pengalaman Keberhasilan

Faktor pengalaman keberhasilan seorang anak akan meningkatkan self-

efficacy, kebanggaan terhadap kemampuan dirinya akan membantu mereka

menguatkan otonomi karena berhasil melewati suatu permasalahan yang

menantang (Rustika, 2012). Keberhasilan yang didapatkan dengan melalui

hambatan yang besar dan merupakan hasil perjuangan sendiri, maka hal itu

akan membawa pengaruh pada peningkatan self-efficacy (Bandura 1997).

2. Optimisme

Optimisme merupakan suatu pertahanan diri yang dilakukan oleh anak

jalanan untuk meningkatkan keyakinan dan melakukan suatu perubahan

yang lebih baik di masa yang akan datang (Afianita, 2016). Optimisme

akan memotivasi individu untuk bekerja keras mencari solusi dan

memperbaiki keadaan. Optimisme membuat individu mengantisipasi dan

Page 32: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

17

mengatasi segala ancaman melalui keyakinan yang ada dalam dirinya

(Reivich & Shatte, 2002).

3. Pengalaman Orang Lain

Self-efficacy anak tumbuh seiring dengan pengalaman ketika orang-orang

di sekitar mereka memperoleh hasil yang memuaskan dari layanan yang

juga mereka terima (Chairani et.al., 2019). Pengalaman yang diperoleh dari

orang lain akan menjadi pemodelan sosial, anak yang mengalami

pemodelan sosial ini terjadi karena melihat orang lain atau mengamati cara

kerja yang menimbulkan keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan

yang sama baiknya (Oktaviani, 2018). Pengalaman keberhasilan orang lain

yang memiliki kemiripan dengan pengalaman individu dalam mengerjakan

suatu tugas akan meningkatkan self-efficacy seseorang dalam mengerjakan

tugas yang sama (Bandura, 1997).

4. Persuasi Sosial

Bandura (1997) mengemukakan bahwa informasi tentang kemampuan yang

disampaikan secara verbal oleh seseorang yang berpengaruh akan

meyakinkan seseorang bahwa dirinya cukup mampu melakukan suatu

tugas. Komunikasi yang dibangun dapat mempengaruhi keyakinan

individu. Penguatan kepada anak akan meningkatkan self-efficacy (Feist &

Feist, 2008).

Page 33: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

18

5. Dukungan sosial

Faktor eksternal yang bisa membuat individu yakin bisa menyelesaikan

masalah adalah ketika individu tersebut selalu mendapat dukungan positif

dari orang-orang terdekatnya. Ketika keyakinan dalam diri individu

mengendur, maka akan ada pemberi dukungan positif yang memberikan

dampak dalam proses pencapaiannya. Individu yang memiliki keyakinan

untuk menyelesaikan masalahnya adalah ketika individu tersebut selalu

mendapat dukungan positif dari orang-orang terdekatnya (Amjad, 2008).

Dukungan sosial yang diterima anak dan remaja yang diberikan oleh

lingkungannya memberikan efek rasa nyaman, merasa dicintai,

diperhatikan, dihargai dan dianggap keberadaanya. Hal tersebut mampu

membantunya untuk menumbuhkan keyakinan akan kemampuan yang

dimilikinya dalam mencapai suatu hasil atau tujuan (Zulfia, 2018).

2.1.4 Pengukuran self-efficacy

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen yang digunakan untuk

mengukur self-efficacy, yaitu:

1. General Self-Efficacy Scale (GSE), dikembangkan pada tahun 1995 oleh

Ralf Schwarzer dari Universitas Freie, Berlin. Alat ukur ini disusun

berdasarkan dimensi yang dikeluarkan Bandura (1986) yaitu magnitude,

strength dan generality. Realibilitas alat ukur ini berkisar dari 0,76 hingga

0,90 alpha cronbach. Untuk validitasnya, alat ukur ini berkorelasi dengan

Page 34: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

19

emosi dan kepuasan kerja, sedangkan koefisien negatif ditemukan untuk

depresi, stres, keluhan kesehatan, kelelahan, dan kecemasan.

2. General Self-Efficacy Scale Sherer (GSES), alat ukur ini merukapan alat

ukur self-efficacy yang dikembangkan oleh Sherer (1982). Alat ukut ini

terdiri dari 17 item yang mengukur keyakinan seseorang akan pemahaman

kemampuannya dalam mengatasi hambatan untuk sukses. Alat ukur ini

disusun berdasarkan dimensi initiative, effort dan persistence.

Untuk mengukur self-efficacy pada penelitian ini, penulis menggunakan

alat ukur yang bernama General self-efficacy Scale (GSES-12) yang

dikembangkan oleh Bosscher dan Smit (1998). Alat ukur ini dipilih karena telah

digunakan oleh beberapa penelitian sebelumnya dengan sampel anak. Reliabilitas

yang baik dari alat ukur juga merupakan alasan mengapa alat ukur ini dipilih

untuk mengukur self-efficacy dalam penelitian ini (α: 0,69). Penulis mengadaptasi

item-item dalam alat ukur ini agar sesuai dengan tujuan penelitian.

2.2 Optimisme

2.2.1 Definisi optimisme

Optimisme berasal dari kata bahasa inggris yaitu Optimism yang berarti keadaan

selalu berpengharapan baik. Selama ini pandangan umum masyarakat mengenai

optimisme adalah cara memandang suatu hal seperti melihat gelas yang tidak

penuh sebagai gelas yang setengah berisi, dan bukan setengah kosong atau

bersikap menguatkan diri dengan kalimat-kalimat positif kepada dirinya sendiri.

Page 35: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

20

Tetapi makna optimisme sebetulnya lebih dalam dari itu. Dasar dari optimisme

adalah bagaimana cara berpikir seseorang ketika menghadapi suatu masalah.

Seligman (1995) mendefinisikan optimisme sebagai suatu pandangan

dalam melihat hal yang baik, berfikir positif, dan mudah memberikan makna bagi

diri sendiri. Seligman menjelaskan bagaimana sikap individu dalam memandang

hal baik dalam segala situasi. Individu yang memiliki optimisme yang tinggi akan

memberikan makna yang positif pada setiap kejadian yang menimpanya.

Sedangkan Scheier, Carver dan Bridges (1994) menggambarkan optimisme

sebagai kecenderungan individu untuk mengharapkan hasil positif. Berbeda

dengan Seligman, definisi optimsme tersebut digambarkan sebagai tindakan yang

diinginkan atau tidak diinginkan individu untuk mencapai tujuan. Jika Seligman

menekankan optimisme sebagai pemberian pemberikan makna pada setiap

kejadian yang menimpa individu, Scheier et.al (1994) menekankan penyesuaian

tindakan individu dengan apa yang dia inginkan dan menjauhkan diri dari apa

yang tidak dia inginkan. Sementara itu, Goleman (2000) melihat optimisme

melalui titik pandang kecerdasan emosional, yakni suatu pertahanan diri pada

seseorang agar tidak terjatuh ke dalam masa kebodohan, putus asa dan depresi

bila mendapat kesulitan. Goleman (2000) menjelaskan optimisme sebagai sikap

yang memiliki pengharapan yang kuat, secara umum segala sesuatu dalam

kehidupan akan beres, kendati ditimpa kemunduran dan kefrustasian.

Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas, penulis

menggunakan definisi optimisme yang dikemukakan oleh Seligman (1995) yaitu

optimisme sebagai suatu pandangan secara menyeluruh dalam melihat hal yang

Page 36: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

21

baik, berfikir positif, dan mudah memberikan makna bagi diri sendiri. Alasan

penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Seligman (1995) yaitu karena

definisi ini sesuai dengan tujuan penelitian. Penulis ingin melihat bagaimana anak

jalanan menjelaskan dan memberikan makna pada setiap keberhasilan yang

didapatkan dalam keadaan hidupnya. Penulis ingin melihat bagaimana anak

jalanan memandang keberhasilan pada kondisi hidupnya yang terbatas.

2.2.2 Dimensi optimisme

Seligman (2006) mendeskripsikan sikap optimis berdasarkan dimensi-dimensi

dibawah ini.

a. Permanence

Permanence adalah sikap individu yang memandang hal baik bersifat

menetap dalam dirinya, sedangkan hal buruk bersifat sementara. Anak

jalanan yang optimis melihat peristiwa baik sebagai suatu hal yang bersifat

menetap, sedangkan anak jalanan yang tidak optimis melihat peristiwa baik

tidak akan bertahan lama.

b. Pervasiveness

Pervasiveness adalah sikap individu yang memandang hal baik bersifat

mudah menyebar ke seluruh area kemampuan dirinya, sedangkan hal buruk

bersifat khusus atau hanya ada dalam satu area dirinya dan tidak akan

menyebar. Anak jalanan yang optimis bisa saja tidak berdaya pada satu

area kemampuan dirinya, tapi ia melangkah dengan mantap dengan area

kemampuannya yang lain.

Page 37: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

22

c. Personalization

Personalization adalah sikap individu yang memandang hal baik bersumber

dari faktor internal dirinya, sedangkan hal buruk berasal dari faktor

eksternal. Anak jalanan yang optimis akan menganggap peristiwa yang

baik merupakan berasal dari dalam dirinya. Anak jalanan yang optimis

akan menganggap peristiwa yang baik merupakan hal yang disebabkan

oleh faktor dalam dirinya dan akan berpikir bahwa peristiwa yang buruk

sebagai hal yang disebabkan oleh faktor eksternal.

2.2.3 Pengukuran optimisme

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen yang digunakan untuk

mengukur optimisme, yaitu:

1. Life Orientation Test – Revisi (LOT-R), dirancang oleh Scheier, Carver

dan Bridges (1994). Alat ukur ini disusun berdasarkan dimensi goal dan

expectancy. Nilai realibilitas alat ukur ini 0.78 alpha cronbach. Validitas

alat ukur ini ditunjukkan dengan korelasi signifikan dalam arah yang

positif dengan konstruk lainnya; depresi, pengambilan keputusasaan, harga

diri dan stres (Herzberg, Glaesmer & Hoyer, 2006).

2. Rotter’s I-E Scale, dirancang oleh Rotter pada tahun 1966. Alat ukur ini

memerkenalkan konsep pengendalian internal versus penguatan eksternal.

Alat ukur ini memiliki nilai realibilitas sebesar 0.57 alpha cronbach

(Cherlin & Bourque, 1974).

Page 38: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

23

Untuk mengukur optimisme pada penelitian ini, penulis menggunakan alat

ukur berdasarkan konstruk teori Seligman (2006) yang terdiri dari dimensi

permanence, pervasiveness dan personalization. Penulis mengembangkan

beberapa indikator yang merepresentasikan dimensi sesuai dengan tujuan

penelitian. Alat ukur ini terdiri dari 17 item. Penulis menguji validitas konstruk

alat ukur dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), diperoleh t-

value yang signifikan (t > 1,96) dari seluruh item.

2.3 Dukungan Sosial

2.3.1 Definisi dukungan sosial

Sarafino (2011) mendefinisikan dukungan sosial sebagai bentuk kenyamanan,

perhatian, penghargaan, informasi ataupun bantuan materi yang diterima individu

dari orang lain. Sarafino menekankan pembagian dukungan sosial menjadi bentuk

yang berbeda-beda walaupun dari sumber yang sama. Taylor (2006)

mendefinisikan dukungan sosial sebagai pengalaman individu bahwa ada orang

lain yang mencintai dan memperhatikan dirinya. Jika Sarafino (2011)

menekankan bentuk-bentuk dukungan sosial, Taylor lebih menekankan perasaan

yang diterima individu penerima dukungan, seperti dihargai dan dianggap

bernilai.

Cohen (2004) mengatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada

ketersediaan hubungan sosial dari sumber psikologis dan materi yang

dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan dan kemampuan individu dalam

mengatasi tekanan. Cohen dukungan sosial menjadi dua jenis yaitu dukungan

Page 39: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

24

yang diterima dan dukungan yang benar-benar dibutuhkan oleh individu.

Dukungan sosial juga diartikan sebagai ketersediaan, penghargaan, kasih sayang,

dan kepedulian dari orang-orang yang diandalkan oleh seseorang (Sarason, 1981).

Sarason menekankan dukungan sosial kepada sumber-sumber (orang lain) yang

dapat diandalkan saat dibutuhkan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, penulis menggunakan definisi yang

dikemukakan oleh Sarafino (2011) yaitu dukungan sosial sebagai bentuk

kenyamanan, perhatian, penghargaan, informasi ataupun bantuan yang diterima

individu dari orang lain. Alasan penulis menggunakan teori yang dikemukakan

oleh Sarafino (2011) yaitu karena penulis menganggap bahwa definisi tersebut

sesuai dengan tujuan penelitian. Penulis ingin melihat bagaimana anak jalanan

mengenali dan menafsirkan bentuk-bentuk dukungan sosial berupa rasa nyaman,

perhatian, penghargaan, informasi ataupun bantuan materi dari lingkungannya.

2.3.2 Dimensi dukungan sosial

Sarafino (2011) mengemukakan empat dimensi dukungan sosial, yaitu:

a. Dukungan emosional atau penghargaan

Bentuk dukungan ini berupa rasa empati, pendampingan, suasana

kehangatan dan rasa diperhatikan. Hal tersebut akan membuat anak jalanan

memiliki perasaan nyaman, diyakinkan, dipedulikan dan dicintai oleh

sumber dukungan sosial sehingga anak jalanan dapat menghadapi masalah

dengan lebih baik.

Page 40: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

25

b. Dukungan nyata atau instrumental

Bentuk dukungan berupa penyediaan barang dan jasa yang dapat digunakan

untuk memecahkan masalah-masalah secara praktis, seperti pinjaman atau

sumbangan uang dari orang lain.

c. Dukungan informasi

Dukungan infromasi adalah bentuk dukungan berupa pemberian informasi

baik berupa nasihat, saran atau cara-cara yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah.

d. Dukungan persahabatan

Dukungan persahabatan adalah dukungan teman sebaya, bentuk dukungan

ini membuat anak jalanan merasa memiliki teman senasib sebagai anggota

dari kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial

dengannya.

2.3.3 Pengukuran dukungan sosial

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen yang digunakan untuk

mengukur dukungan sosial, yaitu:

1. Social Support Questionnaire (SSQ) yang dikembangkan oleh Sarason.,

Levine dan Basham (1983). Alat ukur ini mengukur tipe kebutuhan

dukungan sosial (emosional, interpersonal, dan material) dan selanjutnya

mengevaluasi kepuasan dukungan sosial yang diterima. Sedangkan nilai

Page 41: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

26

realibilitas alat ukut ini adalah 0,91 alpha cronbach (Furukawa, Harai,

Hirai, Kitamura &Takahashi, 1999)

2. Interpersonal Support Evaluation List (ISEL) yang dikembangkan oleh

Dunkel, Folkman, dan Lazarus (1987). Alat ukur ini terdiri dari 40 item

yang mengukur empat dimensi, yaitu tangible support, belonging support,

self-esteem support dan appraisal support. Validitas alat ukur ini

ditunjukan dalam korelasinya dengan depresi, psikotik dan kepekaan

interpersonal. Alat ukur ini memiliki nilai realibilitas sebesar 0.45–0.75

alpha cronbach (Delistamati, et.al., 2006).

Untuk mengukur optimisme pada penelitian ini, penulis menggunakan alat

ukur berdasarkan konstruk teori Sarafino (2011) yang terdiri dari dimensi

dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan

persahabatan. Penulis mengembangkan beberapa indikator yang

merepresentasikan dimensi sesuai dengan tujuan penelitian. Alat ukur ini terdiri

dari 14 item. Penulis menguji validitas konstruk alat ukur dengan menggunakan

Confirmatory Factor Analysis (CFA), diperoleh t-value yang signifikan (t > 1,96)

dari seluruh item.

2.4 Kerangka Berpikir

Self-efficacy menentukan seberapa besar usaha yang akan dilakukan dan seberapa

lama individu mampu bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman

yang kurang menyenangkan. Individu yang memiliki self-efficacy tinggi akan

memandang tugas yang sulit sebagai suatu tantangan yang harus dikuasai, bukan

Page 42: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

27

sebagai ancaman yang harus dihindari. Individu akan mengatur sendiri orientasi

yang penuh tantangan dan mempertahankan komitmen yang kuat untuk dirinya

jika memiliki self-efficacy yang tinggi. Individu tersebut juga akan mempertinggi

dan meningkatkan usahanya dalam menghadapi kegagalan dan secara cepat pula

akan memulihkan kembali self-efficacy nya setelah mengalami kegagalan.

Sebaliknya dengan self-efficacy yang rendah akan menghindari tugas-tugas yang

sulit yang dianggapnya merupakan ancaman bagi dirinya.

Jika individu memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuannya,

maka individu tersebut akan memandang tugas yang sulit sebagai suatu tantangan

yang harus dikuasai, bukan sebagai ancaman yang harus dihindari. Self-efficacy

perlu dimiliki oleh individu untuk menggerakan motivasi, sumber-sumber kognitif

dan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dari

situasi yang dihadapi.

Anak jalanan yang memiliki self-efficacy tinggi akan mengatur

kehidupannya yang penuh tantangan dan mempertahankan komitmen yang kuat

untuk dirinya. Anak jalanan dengan self-efficacy tinggi juga akan meningkatkan

usahanya dalam menghadapi kegagalan dan secara cepat pula akan memulihkan

kembali self-efficacy-nya setelah mengalami kegagalan. Sebaliknya, anak jalanan

dengan self-efficacy yang rendah akan menghindari tugas-tugas yang sulit, mereka

menganggap tugas tersebut merupakan ancaman bagi dirinya untuk melakukan

suatu pencapaian hidup.

Page 43: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

28

Diperlukan sebuah optimisme agar anak jalanan dapat meraih suatu hasil

yang baik. Sikap optimis juga adalah energi yang dapat digunakan untuk

melakukan tindakan-tindakan terbaik dalam mewujudkan hidup yang lebih baik.

Penulis menggunakan teori optimisme yang dikemukakan oleh Seligman (1995).

Seligman menjelaskan behawa terdapat tiga dimensi dari variabel optimisme,

yaitu permanence, pervasiveness dan personalization.

Dimensi optimsme yang pertama adalah permanence, dimensi ini

menggambarkan sikap individu yang memandang hal baik memiliki sifat menetap

dalam diri, sedangkan hal buruk bersifat sementara. Penulis berasumsi bahwa

ketika anak jalanan memandang suatu kebaikan menetap dalam dirinya, anak

jalanan tersebut akan lebih mudah untuk memahami kemampuannya dan yakin

bahwa dirinya mampu menghadapi hambatan atau kesulitan pada kehidupannya

sehari-hari. Dimensi optimisme selanjutnya adalah pervasiveness, dimensi ini

menggambarkan sikap individu yang memandang suatu kebaikan bersifat mudah

menyebar ke seluruh area kemampuan diri dan keburukan hanya ada dalam satu

area kemampuan dirinya dan tidak akan menyebar. Penulis berasumsi bahwa

ketika anak jalanan memiliki pervasiveness yang tinggi maka anak jalanan

tersebut akan mengolah sebuah kejadian dengan mengetahui area kemampuan

dirinya. Dengan mengetahui area kemampuan dirinya, kemudian anak jalanan

tersebut akan memiliki keyakinan untuk mampu melewati hambatan tertentu

dalam hidupnya. Dimensi optimisme yang terakhir adalah personalization,

dimensi ini mengacu pada sikap individu yang memandang kebaikan bersumber

dari faktor internal dirinya. Dengan kata lain, dimensi ini menggambarkan

Page 44: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

29

individu yang memiliki keyakinan atas potensi yang dimilikinya. Peneliti

berasumsi bahwa semakin tinggi personalization maka semakin tinggi pula

keyakinan anak jalanan bahwa kemampuan dirinya akan dapat mengatasi

hambatan dalam kehidupannya.

Selain optimisme, self-efficacy juga dipengaruhi dari faktor eksternal.

Orangtua dan lingkungan adalah faktor yang penting dalam proses pencapaian

anak. Anak jalanan memerlukan rasa nyaman, perhatian, penghargaan, informasi

ataupun bantuan yang diterima dari orang lain agar kesehatan fisik serta

mentalnya akan terjaga dan lebih baik. Dukungan sosial memberikan informasi

serta rasa dicintai, diperhatikan, dihormati dan dihargai melalui orang tua, kekasih

atau kerabat, teman, jaringan lingkungan sosial serta dalam lingkungan

masyarakat. Ada beberapa jenis dukungan dalam dukungan sosial, jenis dukungan

yang berbeda akan cocok dengan penerima dengan situasi berbeda. Penulis

menggunakan teori dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino (2011).

Sarafino membagi bentuk dukungan sosial menjadi empat dimensi, yaitu dimensi

dukungan emosional atau penghargaan, dukungan nyata atau instrumental,

dukungan informasi dan dukungan persahabatan.

Dimensi dukungan sosial yang pertama adalah dukungan emosional atau

penghargaan, dimensi ini berbentuk perasaan empati, nyaman dan diperhatikan.

Individu yang merasakan dukungan ini akan memiliki perasaan nyaman,

dipedulikan dan dicintai. Penulis berasumsi bahwa ketika anak jalanan memiliki

perasaan bahwa dirinya diberikan rasa nyaman, dipedulikan dan dicintai,

kesehatan anak jalanan baik kesehatan fisik serta mental akan terjaga dan lebih

Page 45: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

30

baik. tersebut akan lebih mudah untuk meyakini dirinya bahwa dirinya memiliki

kemampuan untuk melewati sebuah kesuliatan dalam hidup. Dimensi dukungan

sosial yang selanjutnya adalah dukungan nyata atau instrumental, dimensi ini

berbentuk penyediaan barang dan jasa seperti pinjaman atau sumbangan uang dari

orang lain. Dimensi ini membantu individu memecahkan masalah dengan praktis.

Penulis berasumsi bahwa ketika anak jalanan mendapatkan bantuan berupa barang

dan jasa, anak jalanan tersebut akan lebih mudah untuk meyakini dirinya bahwa

dia mampu menghadapi sebuah hambatan.

Selanjutnya terdapat dimensi dukungan informasional, dukungan ini

berbentuk pemberian informasi. Dukungan pada dimensi ini berupa nasihat atau

saran. Peneliti berasumsi bahwa nasihat atau saran yang diberikan orang lain

mampu meningkatkan keyakinan anak jalanan bahwa dia mampu memahami

kemampuannya untuk melewati suatu hambatan. Dimensi yang terakhir adalah

dukungan persahabatan, dukungan ini membuat anak jalanan merasa memiliki

teman senasib. Dukungan ini menjadikan individu memiliki kesamaan minat dan

aktifitas sosial dengan sumber dukungan. Dengan begitu, peneliti berasumsi

bahwa keyakinan anak jalanan akan kemampuannya dalam menghadapi masalah

akan meningkat ketika dia menjadi anggota dari suatu kelompok tertentu.

Berdasarkan pemaparan kerangka berpikir di atas, pada penelitian kali ini

penulis ingin melihat bagaimana pengaruh dari optimisme dan dukungan sosial

terhadap self-efficacy yang secara singkat diilustrasikan pada bagan berikut ini.

Page 46: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

31

Gambar 2.1. Bagan kerangka berpikir

2.5 Hipotesis Penulisan

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

penulis membuat hipotesis penulisan, sebagai berikut:

2.5.1 Hipotesis mayor

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari optimisme dan dukungan sosial

terhadap self-efficacy anak jalanan.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari optimisme dan dukungan sosial

terhadap self-efficacy anak jalanan.

Page 47: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

32

2.5.2 Hipotesis minor

Ha-1 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi permanence dalam variabel

optimisme terhadap self-efficacy anak jalanan.

Ha-2 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi pervasiveness dalam variabel

optimisme terhadap self-efficacy anak jalanan.

Ha-3 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi personalization dalam

variabel optimisme terhadap self-efficacy anak jalanan.

Ha-4 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan emosional atau

penghargaan dalam variabel dukungan sosial terhadap self-efficacy anak

jalanan.

Ha-5 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan nyata atau

instrumental dalam variabel dukungan sosial terhadap self-efficacy anak

jalanan.

Ha-6 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan informasi dalam

variabel dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan.

Ha-7 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan persahabatan

dalam variabel dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan.

Page 48: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

33

BAB 3

METODE PENULISAN

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penulisan ini adalah 2.975 jiwa anak jalanan yang dibina di 24

rumah singgah yang tersebar di DKI Jakarta. Data populasi tersebut didapatkan

penulis dari Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta yang

beralamat di Jalan Gunung Sahari II No. 6, Jakarta Pusat pada tahun 2019.

Kemudian penulis juga melakukan pengambilan data di dua rumah singgah yang

berada di Tangerang Selatan, total keseluruhan anak jalanan yang ada di dua

rumah singgah tersebut berjumlah 90 anak. Data penyebaran populasi pada

penulisan ini dapat dilihat dibagian lampiran penulisan.

Anak jalanan yang dijadikan responden penulisan ini merupakan 103

sampel anak jalanan yang diambil dengan teknik non-probability sampling

dengan bentuk sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Penggunaan purposive sampling dipakai agar penulis

mendapatkan sampel dengan kriteria yang ditentukan dari hasil observasi penulis

di rumah singgah dan panti sosial sebelum dilakukannya penyebaran kuesioner.

Berikut adalah kriteria sampel yang telah penulis tentukan:

a. Berusia 13-18 tahun

b. Tidak tinggal menetap dengan keluarga

c. Memiliki kegiatan ekonomi dijalan maupun ditempat umum

Page 49: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

34

3.2 Variabel Penulisan dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel penulisan

a. Variabel self-efficacy dalam penulisan ini berperan sebagai dependent variable

(DV)

b Variabel optimisme yang terdiri dari dimensi initiative, effort dan persistence

dan variabel dukungan sosial yang terdiri dari dimensi dukungan emosional

atau penghargaan, dukungan nyata atau instrumental, dukungan informasional

dan dukungan persahabatan berperan sebagai independent variable (IV)

3.2.2 Definisi operasional

Penulis menjelaskan definisi operasional yang akan digunakan dalam penulisan ini

berdasarkan penentuan dependent variable dan independent variable. Adapun definisi

operasional masing-masing variabel dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.

1. Self-efficacy

Self-efficacy adalah keyakinan individu akan pemahaman kemampuannya untuk

mengatasi hambatan dalam kehidupan. Keyakinan tersebut adalah suatu sikap

yang dimiliki oleh individu saat ia merasa tahu akan setiap kemampuan yang

dimiliki dirinya yang akan digunakan untuk mengatasi kesulitan. Pada penulisan

ini self-efficacy terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu initiative, effort dan

persistence (Bosscher & Smit, 1998). Berikut adalah definisi dari setiap dimensi.

a. Initiative: individu bersedia untuk berperilaku atau mengerjakan

sesuatu lebih dulu dari orang lain

Page 50: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

35

b. Effort: individu bersedia untuk berusaha dalam menyempurnakan

sesuatu yang sedang dikerjakan.

c. Persistence: individu tekun dalam menghadapi kesulitan.

2. Optimisme

Optimisme adalah suatu pandangan secara menyeluruh dalam melihat hal baik,

berfikir positif, dan mudah memberikan makna bagi diri sendiri. Pandangan

tersebut bersifat positif sehingga individu dapat memberikan makna yang baik

dalam setiap kejadian di kehidupannya. Pada penulisan ini optimisme terbagi

menjadi tiga dimensi, yaitu permanence, pervasiveness dan personalization

(Seligman, 2006). Berikut adalah definisi dari setiap dimensi.

a. Permanence: individu memandang keberhasilan atau kebaikan yang

didapat akan menetap dalam dirinya, sedangkan hal buruk bersifat

sementara.

b. Pervasiveness: individu memandang keberhasilan atau kebaikan yang

didapat akan menyebar ke seluruh area kemampuan dirinya, sedangkan

hal buruk bersifat khusus atau hanya ada dalam satu area dirinya dan

tidak akan menyebar.

c. Personalization: individu memandang keberhasilan atau kebaikan

yang didapat bersumber dari faktor internal dirinya, sedangkan hal

buruk berasal dari faktor eksternal.

Page 51: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

36

3. Dukungan sosial

Dukungan sosial adalah bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan, informasi

ataupun bantuan materi yang diterima dari orang lain. Individu mengenali dan

menafsirkan bentuk-bentuk dukungan sosial dari sumber yang sama ataupun

berbeda. Pada penulisan ini dukungan sosial terbagi menjadi empat dimensi, yaitu

dukungan emosional atau penghargaan, dukungan nyata atau instrumental,

dukungan informasional dan dukungan persahabatan (Sarafino, 2011). Berikut

adalah definisi dari setiap dimensi.

a. Dukungan emosional atau penghargaan: individu mendapatkan

dukungan berbentuk rasa empati, pendampingan, suasana kehangatan

dan rasa diperhatikan.

b. Dukungan nyata atau intrumental: individu mendapatkan dukungan

berbentuk penyediaan barang dan jasa yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah-masalah secara praktis.

c. Dukungan informasional: individu mendapatkan dukungan berbentuk

pemberian informasi baik berupa nasihat atau saran.

d. Dukungan persahabatan: individu mendapatkan dukungan berbentuk

rasa memiliki teman senasib karena individu memiliki kesamaan minat

dan aktifitas sosial dengan teman tersebut.

Page 52: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

37

3.3 Prosedur dan instrumen pengumpulan data

Pada awal penulisan, penulis melakukan pengumpulan fenomena dan penulisan

sebelumnya terkait dengan subjek penulisan. Penulis juga melakukan studi

pendahuluan berupa wawancara untuk memperkuat asumsi. Setelah

mengemukakan masalah dan variabel pada subjek penulisan, penulis menetapkan

judul beserta populasi subjek penulisan.

Penulis mengajukan surat izin penelitian yang diberikan pihak universitas

kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 25 Maret 2019. Izin penelitian tersebut

mengacu pada Undang-Undang Nomer 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional

Penulisan, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Selanjutnya pihak pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut mengeluarkan Surat

Rekomendasi Izin Penelitian pada tanggal 02 April 2019 dengan nomer surat:

228/AF.1.31/-1.862.9/2019. Surat Rekomendasi Izin Penelitian tersebut

digunakan sebagai izin untuk melaksanakan Angket/Kuesioner pada subjek

penulisan. Menggunakan surat tersebut, penulis juga mendapatkan Data

Rekapitulasi Rumah Singgah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 dari Dinas Sosial

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta jumlah anak pada setiap rumah singgah.

Penulis melakukan pengambilan data penelitian pada subjek berdasarkan kriteria

sampel yang telah ditetapkan penulis.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini

berbentuk kuesioner dengan menggunakan model Likert. Pada skala Penulisan ini

Page 53: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

38

digunakan empat alternatif pilihan jawaban menggunakan empat pilihan jawaban

yaitu “Sangat Sesuai” (SS), “Sesuai” (S), “Tidak Sesuai” (TS), dan “Sangat Tidak

Sesuai” (STS).

1. Sangat sesuai, apabila subjek merasa sangat sesuai berdasarkan pernyataan

yang diberikan.

2. Sesuai, apabila subjek merasa sesuai berdasarkan pernyataan yang diberikan.

3. Tidak sesuai, apabila subjek merasa tidak sesuai berdasarkan pernyataan yang

diberikan.

4. Sangat tidak sesuai, apabila subjek merasa sangat tidak sesuai berdasarkan

pernyataan yang diberikan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya jumlah respon yang

bersifat netral dan memudahkan responden dalam memilih. Model ini terdiri dari

pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable). Skor

tertinggi untuk pilihan sangat setuju dan skor terendah untuk pilihan sangat tidak

setuju pada pernyataan favourable. Sedangkan skor tertinggi untuk pernyataan

unfavourable untuk pilihan sangat tidak setuju dan skor terendah untuk pilihan

sangat setuju.

Didalam kuesioner terdapat lembar pengisian data responden berupa

kategori jenis kelamin, usia, tingkat Pendidikan, tingkat kelahiran, hobi, prestasi

dan frekuensi pertemuan dengan orangtua. Data kategori tersebut diolah dengan

uji t-test untuk mengetahui perbedaan tingkat self-efficacy pada setiap

Page 54: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

39

kategorinya. Selanjutnya responden memilih empat pilihan jawaban yang ada

pada 44 pernyataan. Pernyataan yang digunakan terdiri dari tiga skala, yaitu skala

self-efficacy, skala optimisme, dan skala dukungan sosial. Berikut adalah

penjelasan dari setiap skala.

1. Skala self-efficacy

Untuk mengukur variabel self-efficacy pada penelitian ini, penulis

memodifikasi alat ukur yang bernama General self-efficacy Scale (GSES-

12) oleh Bosscher dan Smit (1998). Penulis menambahkan 1 item menjadi

13 item untuk mengantisipasi gugurnya item karena hanya ada 3 item (1

item favourable dan 2 item unfavourable) pada salah satu dimensi. Item

yang ditambahkan penulis berada pada nomor item ke 13. Penulis

melakukan perubahan bahasa pada alat ukur ini dari english ke bahasa

indonesia. Alat ukur ini mengukur ketiga dimensi self-efficacy dari

penulisan ini, yaitu initiative, effort dan persistence.

Tabel 3.1

Blue Print Skala Self-Efficacy

No. Dimensi Indikator No. Item

Jumlah Fav Unfav

1. Initiative Siap menghadapi berbagai

situasi

7, 13 1, 4 4

2. Effort Bersedia untuk berusaha

menyempurnakan sesuatu

2, 10, 12 5, 8 5

3. Persistence Tekun dalam menghadapi

kesulitan

6, 11 3, 9 4

Total 13

Page 55: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

40

2. Skala optimisme

Untuk mengukur variabel optimisme pada penelitian ini, alat ukur yang

digunakan adalah alat ukur yang dibuat oleh penulis yang mengacu pada

teori Seligman (2006). Alat ukur ini disusun penulis berdasarkan dimensi-

dimensi optimisme dari teori tersebut yaitu permanence, pervasiveness

dan personalization.

Tabel 3.2

Blue Print Skala Optimisme

No. Dimensi Indikator No. Item

Jumlah Fav Unfav

1. Pemanence Memandang keberhasilan

atau kebaikan yang didapat

akan menetap dalam diri

1, 13 7 6

Memandang kegagalan atau

keburukan yang didapat

tidak akan menetap dalam

diri

8, 14 2

2. Pervasiveness Memandang keberhasilan

atau kebaikan yang didapat

akan menyebar ke seluruh

area kemampuan diri

3, 15 9 6

Memandang kegagalan atau

keburukan yang didapat

tidak akan menyebar ke

seluruh area kemampuan

diri

10, 16 4

3. Personalization Memandang keberhasilan

atau kebaikan yang didapat

bersumber dari faktor

internal diri

5, 17 11 5

Memandang kegagalan atau

keburukan berasal dari

faktor eksternal

12 6

Total 17

Page 56: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

41

3. Skala dukungan sosial

Untuk mengukur variabel dukungan sosial pada penelitian ini, alat ukur

yang digunakan adalah alat ukur yang dibuat oleh penulis yang mengacu

pada teori Sarafino (2011). Alat ukur ini disusun penulis berdasarkan

dimensi-dimensi dukungan sosial dari teori tersebut yaitu dukungan

emosional atau penghargaan, dukungan nyata atau instrumental, dukungan

informasional dan dukungan persahabatan.

Tabel 3.3

Blue Print Skala Dukungan Sosial

No. Dimensi Indikator No. Item Jumlah

Fav Unfav

1. Dukungan

emosional atau

penghargaan

Mendapatkan rasa empati dari

orang lain

1 7 4

Mendapatkan kasih sayang 8 2

2. Dukungan nyata

atau instrumental

Mendapatkan bantuan berupa

materi

3 9 4

Mendapatkan bantuan berupa

jasa

10 4

3. Dukungan

informational

Mendapatkan informasi berupa

nasihat atau saran dari untuk

memecahkan masalah

5, 13 11 3

4. Dukungan

persahabatan

Merasa memiliki teman senasib 6, 12 14 3

Total 14

3.4 Uji validitas konstruk

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis statistik yang disebut

Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software LISREL 8.70

Page 57: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

42

untuk pengujian validitas intrumen. Analisis ini mengharuskan penulis

memiliki harapan khusus mengenai (a) jumlah faktor, (b) variabel mana

yang mencerminkan faktorfaktor yang ada, dan (c) apakah faktor-faktor

berkorelasi. CFA secara eksplisit dan langsung digunakan untuk menguji

kecocokan dari model faktor (Thompson, 2004).

Thompson (2004) menyatakan bahwa CFA lebih bermanfaat dikarenakan

(a) teori secara langsung diuji oleh analisis dan (b) tingkat ketepatan model dapat

diukur dengan berbagai cara. Adapun kriteria item yang baik pada CFA

adalah sebagai berikut (Umar, 2012):

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang

didefinisikan secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau

pernyataan untuk mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan

pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas

itemitemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga

tiap subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun

subtes bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.

Matriks korelasi ini disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan matriks

dari data empiris, yang disebut matriks S. Jika teori tersebut benar

Page 58: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

43

(unidimensional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks ∑ -

matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan ∑ - S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan

chisquare. Jika hasil chi square tidak signifikan p > 0.05, maka hipotesis nihil

tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat diterima

bahwa item ataupun sub tes instrument hanya mengukur satu faktor saja.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan

atau tidak mengukur apa yang hendak di ukur, dengan menggunakan t-

value. Jika hasil t-value tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan

dalam mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian

dikeluarkan dan sebaliknya.

6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan

faktornya negatif, maka item tersebut harus di keluarkan. Sebab hal ini tidak

sesuai dengan sifat item, yang bersifat positif (favorable).

3.4.1 Uji validitas konstruk skala self-efficacy

Penulis menguji apakah tiga belas item yang terdapat dalam skala self-efficacy

bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel tersebut. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor didapatkan nilai yang belum

fit. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model dengan cara

membebaskan parameter kesalahan pengukuran sehingga dapat saling berkolerasi.

Maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square=49.95, df=41, P-value=0.15935,

RMSEA=0.046.

Page 59: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

44

Tabel 3.4

Muatan Faktor Item Self-Efficacy

Item Koefisien Standar Error T-value Signifikan

1 0.39 0.10 4.00 √

2 0.81 0.09 9.36 √

3 0.58 0.10 6.06 √

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

0.43

0.35

0.55

0.82

0.56

0.34

0.45

0.77

0.70

0.73

0.10

0.10

0.09

0.08

0.09

0.10

0.10

0.08

0.09

0.09

4.36

3.41

5.85

9.99

5.95

3.22

4.77

9.09

8.08

7.94

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.4, dapat diketahui bahwa seluruh item

signifikan (t > 1,96) dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya, seluruh

koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian, item

dalam variabel self-efficacy tidak ada yang di-drop dan dapat diikutsertakan dalam

analisis selanjutnya.

3.4.2 Uji validitas konstruk skala permanence

Penulis menguji apakah enam item yang terdapat dalam skala permanence bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi tersebut. Dari hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor didapatkan nilai yang belum fit. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model dengan cara membebaskan

parameter kesalahan pengukuran sehingga dapat saling berkolerasi. Maka diperoleh

model fit dengan nilai Chi-Square=7.36, df=6, P-value=0.28923, RMSEA=0.047.

Page 60: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

45

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Permanence

Item Koefisien Standar Error T-value Signifikan

1 0.74 0.09 8.52 √

2 0.64 0.10 6.22 √

3

4

5

6

0.43

0.65

0.78

0.96

0.09

0.09

0.08

0.08

4.54

7.09

9.17

12.24

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.5, dapat diketahui bahwa seluruh item

signifikan (t > 1,96) dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya, seluruh

koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian, item

dalam dimensi permanence tidak ada yang di-drop dan dapat diikutsertakan dalam

analisis selanjutnya.

3.4.3 Uji validitas konstruk skala pervasiveness

Penulis menguji apakah enam item yang terdapat dalam skala pervasiveness bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi tersebut. Dari hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor didapatkan nilai yang belum fit. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model dengan cara membebaskan

parameter kesalahan pengukuran sehingga dapat saling berkolerasi. Maka diperoleh

model fit dengan nilai Chi-Square=3.07, df=5, P-value=0.68920, RMSEA=0.000

Page 61: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

46

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item Pervasiveness

Item Koefisien Standar Error T-value Signifikan

1 0.80 0.10 8.10 √

2 0.51 0.10 5.27 √

3

4

5

6

0.55

0.64

0.60

0.60

0.13

0.09

0.10

0.10

4.15

6.75

5.84

5.86

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.6, dapat diketahui bahwa seluruh item

signifikan (t > 1,96) dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya, seluruh

koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian, item

dalam dimensi pervasiveness tidak ada yang di-drop dan dapat diikutsertakan dalam

analisis selanjutnya.

3.4.4 Uji validitas konstruk skala personalization

Penulis menguji apakah lima item yang terdapat dalam skala personalization bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi tersebut. Dari hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor didapatkan nilai yang belum fit. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model dengan cara membebaskan

parameter kesalahan pengukuran sehingga dapat saling berkolerasi. Maka diperoleh

model fit dengan nilai Chi-Square=0.92, df=4, P-value=0.92115, RMSEA=0.000.

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item Personalization

Item Koefisien Standar Error T-value Signifikan

1 0.76 0.13 5.93 √

2 0.79 0.13 6.20 √

3

4

5

0.52

0.29

0.58

0.11

0.10

0.11

4.90

2.85

5.39

Page 62: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

47

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.7, dapat diketahui bahwa seluruh item

signifikan (t > 1,96) dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya, seluruh

koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian, item

dalam dimensi personalization tidak ada yang di-drop dan dapat diikutsertakan dalam

analisis selanjutnya.

3.4.5 Uji validitas konstruk skala dukungan emosional atau penghargaan

Penulis menguji apakah empat item yang terdapat dalam skala dukungan emosional

atau penghargaan bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi

tersebut. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor didapatkan

nilai yang belum fit. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model

dengan cara membebaskan parameter kesalahan pengukuran sehingga dapat saling

berkolerasi. Maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square=0.02, df=1, P-

value=0.90019, RMSEA=0.000.

Tabel 3.8.

Muatan Faktor Item Dukungan Emosional atau Penghargaan

Item Koefisien Standar Error T-value Signifikan

1 0.84 0.13 6.31 √

2 0.57 0.11 5.22 √

3

4

0.58

0.56

0.14

0.11

4.22

5.11

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.8, dapat diketahui bahwa seluruh item

signifikan (t > 1,96) dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya, seluruh

koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian, item

Page 63: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

48

dalam dimensi emosional atau penghargaan tidak ada yang di-drop dan dapat

diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.6 Uji validitas konstruk skala dukungan nyata atau instrumental

Penulis menguji apakah tiga item yang terdapat dalam skala dukungan informasional

bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi tersebut. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor didapatkan nilai Chi-

Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000, yang artinya model sudah fit

dan tidak perlu dilakukan modifikasi.

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Dukungan Nyata atau Instrumental

Item Koefisien Standar Error T-value Signifikan

1 0.09 0.12 0.75 √

2 0.82 0.12 6.78 √

3

4

0.94

0.33

0.13

0.10

7.39

3.20

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.9, dapat diketahui bahwa seluruh item

signifikan (t > 1,96) dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya, seluruh

koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian, item

dalam dimensi dukungan nyata atau instrumental tidak ada yang di-drop dan dapat

diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.7 Uji validitas konstruk skala dukungan informasional

Penulis menguji apakah tiga item yang terdapat dalam skala dukungan informasional

bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi tersebut. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor didapatkan nilai Chi-

Page 64: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

49

Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000, yang artinya model sudah fit

dan tidak perlu dilakukan modifikasi.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Dukungan informasional

Item Koefisien Standar Error T-value Signifikan

1 0.56 0.11 4.99 √

2 0.57 0.11 5.06 √

3 0.87 0.13 6.68 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.10, dapat diketahui bahwa seluruh item

signifikan (t > 1,96) dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya, seluruh

koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian, item

dalam dimensi dukungan informasional tidak ada yang di-drop dan dapat

diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.8 Uji validitas konstruk skala dukungan persahabatan

Penulis menguji apakah tiga item yang terdapat dalam skala dukungan persahabatan

bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi tersebut. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, didapatkan nilai Chi-

Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000, yang artinya model sudah fit

dan tidak perlu dilakukan modifikasi.

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Dukungan Persahabatan

Item Koefisien Standar Error T-value Signifikan

1 0.76 0.13 5.74 √

2 0.86 0.14 6.11 √

3 0.36 0.11 3.38 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Page 65: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

50

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.11, dapat diketahui bahwa seluruh item

signifikan (t > 1,96) dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya, seluruh

koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian, item

dalam dimensi dukungan persahabatan tidak ada yang di-drop dan dapat

diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk melihat pengaruh independent variable terhadap

dependent variable. Teknik analisis data yang dilakukan dalam Penulisan ini

adalah multiple regression analysis atau analisis regresi berganda. Analisis regresi

berganda merupakan analisis regresi dengan satu variabel dependen dan lebih dari

satu variabel independen. Rumus regresi berganda pada Penulisan ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

Keterangan:

Y = Self-efficacy

a = Konstan

b = Koefisien regresi

X1 = Permanence

X2 = Pervasiveness

X3 = Personalization

X4 = Dukungan emosional atau penghargaan

Page 66: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

51

X5 = Dukungan nyata atau instrumental

X6 = Dukungan informasional

X7 = Dukungan persahabatan

e = Residu

Penilaian terhadap model regresi yang dihasilkan ditinjau pada beberapa

pengujian berikut:

1. R2 (Koefisien Determinasi)

Nilai R2 menunjukkan besarnya proporsi pengaruh independent variable terhadap

dependent variable. Dalam melihat proporsi, R2 dikalikan dengan 100% sehingga

didapatkan nilai proporsi pengaruh dalam bentuk persen. Sisa dari persentasi R2

merupakan faktor lain yang mempengaruhi dependent variable yang tidak diuji

dalam Penulisan. Tabel model summary dalam SPSS juga menunjukkan nilai

Standard Error of Estimate dimana semakin kecil nilai SEE, maka model regresi

semakin tepat dalam memprediksi dependent variable. Nilai R2 diperoleh dari

rumus berikut:

2. Uji F

Pada tabel ANOVA akan diperoleh nilai F dan nilai signifikansi (Sig). Nilai Sig <

0.05 menunjukkan bahwa keseluruhan independent variable secara simultan

memiliki pengaruh terhadap dependent variable. Nilai Sig < 0.05 juga

Page 67: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

52

menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) signifikan. Rumus dalam

penghitungan nilai F sebagai berikut:

K merupakan jumlah IV dan N merupakan jumlah sampel.

3. Uji t

Interpretasi koefisien parameter independent variable dapat dilakukan dengan

menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized coefficients. Nilai

koefisien yang didapatkan dari masing-masing dimensi pada variabel

menunjukkan arah hubungan serta besaran koefisien masing-masing dimensi pada

model regresi. Adapun terdapat nilai signifikansi untuk mengetahui apakah

masing-masing dimensi berpengaruh secara signifikan terhadap dependent

variable. Uji t dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai b pada rumus tersebut adalah koefisien regresi dan Sb adalah standard error

dari b.

Page 68: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

53

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 103 anak jalanan di rumah singgah yang

berada di DKI Jakarta dan Tangerang. Subjek dipilih berdasarkan kriteria: (1)

Berusia 13-18 tahun, (2) Tidak tinggal menetap dengan keluarga (3) Memiliki

kegiatan ekonomi dijalan maupun ditempat umum. Rentangan umur anak jalanan

sebagian telah masuk ke dalam masa remaja.

Penulis memilih subjek dengan usia 13-18 tahun karena menurut Hurlock

(2001) usia tersebut merupakan masa perkembangan remaja. Pada masa tersebut

individu memiliki kematangan mental, sosial dan emosional yang lebih baik

dibanding usia dibawahnya, sehingga diasumsikan dapat menghasilkan skor

penelitian yang lebih akurat.

Selanjutnya penyebaran subjek berdasarkan rumah singgah dan domisili

disebutkan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1

Penyebaran Subjek Penelitian

Rumah Singgah Domisili Jumlah Subjek

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 4 Jakarta Barat 32

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 2 Jakarta Utara 19

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Jakarta Timur 12

Yayasan Dilts Jakarta Selatan 11

Yayasan Taruna Pertiwi Jakarta Selatan 14

Save Street Child Tangerang 4

Rumah Belajar Walad Tangerang 11

Jumlah 103

Page 69: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

54

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Untuk lebih detail, dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor analisis

statistika dengan skor faktor yang dihitung untuk menghindari estimasi bias dari

kesalahan pengukuran. Perhitungan skor faktor pada tiap variabel tidak

menjumlahkan item-item seperti pada umumnya, tetapi dihitung dengan

menggunakan maximum likelihood, skor ini disebut dengan true score. Item-item

yang dianalisis oleh maximum likelihood adalah item yang bermuatan positif dan

signifikan.

Adapun true score yang dihasilkan oleh maximum likelihood satuannya

berbentuk Z-score. Untuk menghilangkan bilangan negatif dari z-score, semua

skor ditransformasikan ke skala T yang semuanya positif dengan menetapkan nilai

mean = 50 dan standar deviasi = 10, selanjutnya melakukan proses komputasi

melalui formula T-score= 50 +10*Z, seperti yang sudah dijelaskan di bab

sebelumnya. Nilai-nilai tersebut disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Self-Efficacy 103 16.14 64.07 50.0005 9.33285

Permanence 103 16.88 60.53 49.9997 9.20978

Pervasiveness 103 19.14 63.85 49.9996 8.66078

Personalization 103 19.61 62.58 50.0006 8.12870

Dukungan emosional atau penghargaan 103 23.57 62.30 49.9996 8.05481

Dukungan nyata atau instrumental 103 26.81 62.89 49.9999 9.35566

Dukungan informasional 103 25.81 61.63 49.9997 8.50014

Dukungan persahabatan 103 25.19 59.80 49.9995 8.54130

Valid N (listwise) 103

Page 70: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

55

4.3 Kategorisasi skor variabel penelitian

Kategorisasi skor variabel bertujuan untuk menempatkan individu dalam

kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum

berdasarkan atribut yang diukur. Adapun norma yang ditetapkan untuk

penghitungan ini dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Norma Skor Variabel Penelitian

Kategorisasi Rumus

Rendah X < M – 1 SD

Tinggi X ≥ M + 1 SD

Setelah norma kategorisasi didapatkan, selanjutnya akan dipaparkan

perolehan nilai persentase kategorisasi skor untuk setiap variabel dalam penelitian

ini dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Variabel Frekuensi

Tinggi (%) Rendah (%)

Self-efficacy 61 59.2% 42 40.8%

Permanence 56 54.4% 47 45.6%

Pervasiveness 63 61.2% 40 38.8%

Personalization 59 57.3% 44 42.7%

Dukungan emosional atau penghargaan 56 54.4% 47 45.6%

Dukungan nyata atau instrumental 72 69.9% 31 30.1%

Dukungan informasional 53 51.5% 50 48.5%

Dukungan persahabatan 54 52.4% 49 47.6%

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 4.4, dapat dilihat bahwa nilai

kategorisasi yang lebih dominan pada kategori tinggi berada pada seluruh variabel

penelitian.

Page 71: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

56

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi dengan

bantuan software SPSS 20.0. Seperti yang telah dijelaskan pada bab tiga, dalam

regresi ada tiga hal yang perlu dilihat, pertama adalah besaran R-square (R2) untuk

mengetahui berapa persen (%) varians variabel terikat (dependent variable) yang

dijelaskan oleh variabel bebas (independent variable), kedua apakah keseluruhan

variabel bebas (independent variable) berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat (dependent variable), dan terakhir melihat signifikansi koefisien

regresi dari masing-masing variabel bebas (independent variable).

Pengujian hipotesis pertama adalah melihat besaran R-square (R2) untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependen variabel yang dijelaskan oleh

independen variabel. Selanjutnya untuk tabel R-square, dapat dilihat pada tabel

4.5. berikut.

Tabel 4.5

R-Square

Model R R-square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .854a .729 .709 5.03626

Sebagaimana disebutkan dalam table 4.5, dapat dilihat bahwa perolehan

R-square sebesar 0.729 atau 72.9%. Artinya, proporsi varians terhadap variabel

self-efficacy yang diberikan oleh variabel optimisme dan dukungan sosial dalam

penelitian ini sebesar 72.9%, sedangkan 27.1% sisanya dipengaruhi oleh variabel

lain diluar penelitian ini.

Page 72: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

57

Langkah selanjutnya, penulis menguji apakah keseluruhan independent

variable dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-

efficacy dari hasil uji F. Adapun hasil uji F tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6

berikut ini.

Tabel 4.6

Anova

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6474.847 7 924.978 36.468 .000b

Residual 2409.574 95 25.364

Total 8884.420 102

a. Dependent variable: self-efficacy

b. Predictors: (constant), permanence, pervasiveness, personalization, dukungan

emosional atau penghargaan, dukungan nyata atau instrumental, dukungan

informasional, dukungan persahabatan

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.)

pada kolom paling kanan adalah p = 0.000 dengan nilai p < 0.05. Sedangkan

diketahui bahwa syarat terpenuhinya nilai Sig. Adalah < 0.05, maka hipotesis

mayor yang berbunyi “ada pengaruh yang signifikan dari optimisme (permanence,

pervasiveness dan personalization) dan dukungan sosial (dukungan emosional

atau penghargaan, dukungan nyata atau instrumental, dukungan informasional dan

dukungan persahabatan) terhadap self-efficacy” diterima.

Langkah terakhir yang peneliti lakukan adalah melihat koefisien regresi

dari masing-masing variabel bebas (independent variable). Jika nlai p < 0,05

maka koefisien regresi yang dihasilkan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap penggunaan media sosial, begitupun sebaliknya. Besaran koefesien

regresi dari masing-masing variabel bebas (independent variable) terhadap

penggunaan media sosial untuk informasi dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini.

Page 73: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

58

Tabel 4.7

Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std.

Error Beta

(Constant) -7.092 3.693 -1.920 .058

Permanence .252 .089 .248 2.813 .006

Pervasiveness .154 .087 .143 1.771 .080

Personalization .083 .103 .072 .807 .422

Dukungan emosional atau

penghargaan .186 .111 .160 1.667 .099

Dukungan nyata atau instrumental .254 .065 .255 3.886 .000

Dukungan informasional .076 .091 .069 .842 .402

Dukungan persahabatan .137 .086 .126 1.604 .112

self-efficacy = -7.092 + 0.248 (permanence) + 0.143 (pervasiveness) + .072

(personalization) + 0.160 (dukungan emosional atau penghargaan) + 0.255 (dukungan

nyata atau instrumental) + 0.069 (dukungan informasional) + 0.126 (dukungan

persahabatan) + e.

Sebagaimana disebutkan dalam tabel hasil tabel 4.7, uji regresi dalam

penelitian ini melihat ada dua dimensi yang memengaruhi self-efficacy (sig <

0.050); satu dimensi dari variabel optimisme yaitu permanence (0.006) dan satu

dimensi dari variabel dukungan sosial yaitu dukungan nyata atau instrumental

(0.000). Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh dari

masing-masing independent variable adalah sebagai berikut.

1. Permanence

Permanence memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.248 dengan

signifikansi sebesar 0.006 (sig < 0.050). Artinya Permanence memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy. Nilai koefisien variabel

permanence menunjukan arah positif, artinya bahwa semakin tinggi

Page 74: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

59

permanence dalam diri seorang individu, maka semakin tinggi self-

efficacy individu tersebut. Sebaliknya, semakin rendah permanence dalam

diri seorang individu, maka semakin rendah self-efficacy individu tersebut

2. Pervasiveness

Pervasiveness memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.143 dengan

signifikansi sebesar 0.080 (sig > 0.050). Artinya, pervasiveness tidak

memiliki pengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy.

3. Personalization

Personalization memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.072 dengan

signifikansi sebesar 0.080 (sig < 0.050). Artinya, pervasiveness tidak

memiliki pengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy.

4. Dukungan emosional atau penghargaan

Dukungan emosional atau penghargaan memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 0.160 dengan signifikansi sebesar 0.099 (sig > 0.050). Artinya,

dukungan emosional atau penghargaan tidak memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap self-efficacy.

5. Dukungan nyata atau instrumental

Dukungan nyata atau instrumental memiliki nilai koefisien regresi sebesar

0.255 dengan signifikansi sebesar 0.000 (sig < 0.050). Artinya dukungan

nyata atau instrumental memiliki pengaruh secara signifikan terhadap self-

efficacy. Nilai koefisien variabel dukungan nyata atau instrumental

menunjukan arah positif, artinya bahwa semakin tinggi dukungan nyata

atau instrumental yang diterima seorang individu, maka semakin tinggi

Page 75: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

60

self-efficacy individu tersebut. Sebaliknya, semakin rendah dukungan

nyata atau instrumental yang diterima seorang individu, maka semakin

rendah self-efficacy individu tersebut

6. Dukungan informasi

Dukungan informasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.069 dengan

signifikansi sebesar 0.402 (sig > 0.050). Artinya, dukungan informasi

tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy.

7. Dukungan persahabatan

Dukungan persahabatan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.126

dengan signifikansi sebesar 0.112 (sig > 0.050). Artinya, dukungan

persahabatan tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap self-

efficacy.

4.4.2 Pengujian proporsi varians masing-masing variabel

Selanjutnya, peneliti ingin mengetahui besarnya sumbangan proporsi varians dari

masing-masing variabel bebas (independent variable) terhadap self-efficacy. Pada

tabel 4.8 akan diketahui proporsi varians dari masing-masing variabel bebas

(independent variable) dengan melihat nilai R-square Change, kemudian kolom

F-Change merupakan hasil uji F dari masing-masing variabel bebas (independent

variable), serta kolom Sig. F-change digunakan untuk melihat signifikan atau

tidaknya hasil uji F yang telah dilakukan. Berikut ini adalah tabel proporsi varians

penggunaan media sosial untuk informasi pada setiap variabel bebas (independent

variable)

Page 76: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

61

Tabel 4.8

Proporsi Varians Self-Efficacy pada Setiap Independent Variable

Model R R-

Square

Adjusted

R Square

Change Statistics Sig. F

Chang

e R-Square

Change

F

Change

Permanence .722a .521 .516 .521 109.813 .000

Pervasiveness .771b .594 .586 .073 18.081 .000

Personalization .791c .626 .615 .032 8.493 .004

Dukungan emosional atau

penghargaan .820d .672 .659 .046 13.799 .000

Dukungan nyata atau instrumental .848e .719 .704 .046 15.875 .000

Dukungan informasional .849f .721 .704 .003 1.010 .317

Dukungan persahabatan .854g .729 .709 .007 2.574 .112

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 4.8, dapat diperoleh informasi proporsi

varians setiap variabel bebas (independent variable) sebagai berikut ini.

1. Permanence

Permanence memiliki sumbangan sebesar 0.521 atau 52.1% terhadap

varians self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan karena secara

statistik nilai sig. F change = 0.000 (sig < 0.050).

2. Pervasiveness

Pervasiveness memiliki sumbangan sebesar 0.073 atau 7.3% terhadap

varians self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan karena secara

statistik nilai sig. F change = 0.000 (sig < 0.050).

3. Personalization

Personalization memiliki sumbangan sebesar 0.032 atau 3.2% terhadap

varians self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan karena secara

statistik nilai sig. F change = 0.004 (sig < 0.050).

Page 77: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

62

4. Dukungan emosional atau penghargaan

Dukungan emosional atau penghargaan memiliki sumbangan sebesar

0.046 atau 4.6% terhadap varians self-efficacy. Sumbangan tersebut

signifikan karena secara statistik nilai sig. F change = 0.000 (sig <

0.050).

5. Dukungan nyata atau instrumental

Dukungan nyata atau instrumental memiliki sumbangan sebesar 0.046

atau 4.6% terhadap varians self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan

karena secara statistik nilai sig. F change = 0.000 (sig < 0.050).

6. Dukungan informasional

Dukungan informasional memiliki sumbangan sebesar 0.003 atau 0.3%

terhadap varians self-efficacy. Sumbangan tersebut tidak signifikan

karena secara statistik nilai sig. F change = 0.317 (sig > 0.05).

7. Dukungan persahabatan

Dukungan persahabatan memiliki sumbangan sebesar 0.007 atau 0.7%

terhadap varians self-efficacy. Sumbangan tersebut tidak signifikan

karena secara statistik nilai sig. F change = 0.112 (sig > 0.05).

Page 78: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

63

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian ini, terdapat pengaruh yang signifikan

dari optimisme dan dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan.

Berdasarkan proporsi varian seluruhnya, sumbangan independen variable pada

penelitian ini dalam mempengeruhi variabel self-efficacy sebesar 72.9%.

Berdasarkan hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi masing-

masing koefisien regresi yang signifikan dari persamaan regresi tersebut, dapat

diketahui bahwa terdapat dua variabel yang nilai koefisien regresinya signifikan

yaitu: (1) permanence dan (2) dukungan nyata atau instrumental. Kedua variabel

tersebut memiliki pengaruh secara positif, artinya ketika permanence dan

dukungan nyata atau instrumental tinggi, maka semakin tinggi pula self-efficacy

anak jalanan tersebut.

5.2 Diskusi

Penelitian ini berusaha untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan

sebelumnya yaitu mengetahui pengaruh optimisme dan dukungan sosial terhadap

self-efficacy anak jalanan. Self-efficacy dengan sangat jelas memberi wawasan

baru tentang suatu aspek mental yang menjadi penghubung antara potensi yang

dimiliki seseorang dengan hasil akhir. Mengingat variabel self-efficacy memegang

peran penting dalam mengoptimalkan potensi individu, hal ini tentu tidak terlepas

Page 79: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

64

dari faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi variabel tersebut. Oleh

karenanya, penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh internal yaitu

optimisme dan pangaruh eksternal yaitu dukungan sosial terhadap variabel self-

efficacy.

Berdasarkan hasil penelitian, self-efficacy dikategorikan pada tingat tinggi,

artinya anak jalanan yang memiliki self-efficacy yang kuat berjumlah lebih dari

setengah populasi yang diteliti. Hal ini berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Chairani et.al (2019) bahwa self-efficacy menjadi faktor yang

memotivasi anak jalanan dapat memecahkan masalah mereka. Anak jalanan

dengan self-efficacy yang tinggi akan berusaha untuk mengembangkan fungsi

kognitif dan moral untuk membentuk persepsi positif tentang diri mereka sendiri

dan keyakinan tentang kemampuan mereka dalam mencapai tujuan yang

diharapkan.

Salah satu variabel bebas dalam penelitian ini adalah optimisme.

Ditemukan bahwa optimisme secara signifikan berpengaruh terhadap self-efficacy.

Hal ini berhubungan dengan penelitian yang dilakukan Robinson dan Snipes

(2009), Yeo (2012), Saleem, Ghayas, dan Adil (2013) dan Harjot (2015) yang

menemukan korelasi possitif antara variabel optimisme dan self-efficacy. Temuan

ini juga sesuai dengan literatur coping remaja yang mengungkapkan bahwa

remaja dengan optimisme yang baik cenderung menampilkan perilaku dan strategi

yang lebih efektif ketika berurusan dengan tekanan di sekolah dan situasi lain

(Roesch, Vaughn, Aldridge, & Villodas, 2009; Suldo, Shaunessy, & Hardesty,

2008)

Page 80: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

65

Ditemukan bahwa satu dari tiga dimensi optimisme secara signifikan

memengaruhi self-efficacy, yaitu dimensi permanence. Dimensi permanence

memiliki nilai koefisien regresi dengan arah positif yang menjelaskan bahwa

semakin tinggi permanence maka semakin tinggi self-efficacy individu. (Yeo

(2012) menemukan bahwa adanya keterkaitan yang kuat antara permanence dan

self-efficacy pada remaja. Weiner (1972) menjelaskan bahwa permanence

berkontribusi terhadap tingkat motivasi dan harapan yang lebih besar dari

keberhasilan untuk masa depan. Anak jalanan dengan permanence yang tinggi

akan berusaha lebih keras setelah mereka mengalami keberhasilan, sedangkan

remaja dengan permanence yang rendah melihat sebuah kesuksesan sebagai suatu

kebetulan. Semakin tinggi permanence anak jalanan maka semakin tinggi pula

keyakinan bahwa dirinya mampu melewati kesulitan atau hambatan.

Sementara itu, dimensi pervasiveness pada penelitian ini ditemukan tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap self-efficacy. Temuan ini tidak sejalan

dengan penelitian Flammer (2001) yang mengungkapkan bahwa pervasiveness

penting untuk membantu individu membangun dan mempertahankan keyakinan

self-efficacy pada tingkat tinggi, dan untuk membimbing individu yang gagal

mengekspos pada pengalaman positif. Pervasiveness akan menunjukkan

kecenderungan untuk menghancurkan kegagalan dengan harapan bahwa hal-hal

negatif tidak akan terjadi dalam aspek kehidupan lainnya (Kelley, 1972). Temuan

ini dapat terjadi karena pandangan negatif dari keluarga, masyarakat dan diri

sendiri dapat menghambat anak jalanan untuk mengetahui dalam mengetahui area

kemampuan dalam dirinya. Stigma tersebut memiliki kecenderungan dengan

Page 81: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

66

pemecahan masalah yang buruk, keterasingan sosial, dan pengambilan keputusan

yang berhubungan dengan pengetahuan akan kemampuan diri (Peterson, Maier &

Seligman, 1993)

Kemudian dimensi personalization pada penelitian ini juga tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap self-effcacy. Hal ini tidak sejalan dengan

penelitian Yeo (2012) yang menemukan korelasi positif antara personalization

dan self-efficacy. Seharusnya individu yang memiliki keyakinan adalah ketika

individu tersebut memiliki kendali atas sesuatu yang sedang dijalaninya dan

kemudian percaya bahwa faktor dari dirinya yang menciptakan suatu keberhasilan

(Seligman, 1975). Temuan ini dapat terjadi karena kehidupan yang cenderung

rentan terhadap masalah-masalah sosial, seperti pelecehan seksual, eksploitasi

anak, dan perdagangan narkoba membuat anak jalanan kesulitan dalam

mengetahui sumber keberhasilan yang telah didapatkan. Sementara itu, mereka

yang dapat menghindari penyalahgunaan narkoba atau masalah-masalah sosial

lainnya seringkali dapat mengembangkan keterampilan pribadi dan harga diri

yang cukup besar (Aptekar, 1994; Ribeiro & Ciampone, 2001).

Variabel independen selanjutnya dalam penelitian ini adalah dukungan sosial.

Ditemukan bahwa dukungan secara signifikan berpengaruh terhadap self-efficacy

dengan arah korelasi positif, artinya semakin tinggi dukungan sosial yang diterima

anak jalanan maka semakin tinggi pula self-efficacy pada anak jalanan tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Peterson et.al (2013) yang

menemukan bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh yang signifikam

terhadap self-efficacy remaja. Teori sosial kognitif ( Bandura, 1989)

Page 82: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

67

mengemukakan bahwa dukungan sosial yang kuat akan meningkatkan self-

efficacy individu untuk mengatasi hambatan. Dukungan sosial yang diterima anak

jalanan akan membantu anak jalanan menguatkan self-efficacy yang digunakannya

untuk mengatasi kesulitan.

Yang menarik pada hasil penelitian ini adalah hanya terdapat satu jenis

dukungan sosial yang berpengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy yaitu

dukungan nyata atau instrumental. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Peterson (2013) yang menemukan bahwa dukungan nyata atau

instrumental memiliki pengaruh terhadap self-efficacy remaja. Cutrona (1990)

yang menjelaskan bahwa dukungan sosial sangat efektif ketika jenis dukungan

yang ditawarkan cocok dengan penerima, beberapa situasi memerlukan berbagai

bentuk dukungan yang berbeda. Sarafino (2011) menjelaskan bahwa dukungan

nyata atau instrumental adalah dukungan yang paling efektif dalam kasus individu

yang berada dalam tekanan atau rintangan.

Dukungan nyata atau instrumental melibatkan bantuan langsung, seperti

ketika orang lain memberi atau meminjamkan uang, atau membantu dengan

menyelesaikan tugas-tugas disaat stress. Anak jalanan memiliki status marjinal

(terpinggirkan) dan merasakan kerasnya jalanan, dan karenanya dia tidak bisa

berbuat banyak untuk melindungi diri dari masalah-masalah sosial. Untuk dapat

menangani masalah tersebut, anak jalanan akan mencari keadilan dengan

kapasitas mereka yang sederhana yaitu mencari bantuan nyata dari pihak rumah

singgah, panti sosial, masyarakat dan orang tua. Dukungan instrumental

merupakan bentuk dukungan protektif telah dilaporkan efektif dalam menangani

Page 83: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

68

kasus anak jalanan beberapa penelitian lain (Conticini, 2005; Mizen & Ofosu,

2010).

Sementara itu, dukungan emosional, informasional dan persahabatan dalam

penelitian ini ditemukan pengaruh yang tidak signifikan terhadap self-efficacy

anak jalanan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan

(2017) yang memberikan gambaran yang relatif kuat tentang bagaimana anak

jalanan di Bangladesh meyakini dirinya mampu melewati pelecehan sehari-hari

dengan memanfaatkan dukungan emosional, informasional, dan persahabatan dari

jaringan sosial mereka. Temuan ini dapat terjadi karena penelitian yang dilakukan

penulis berada di Indonesia dan memiliki budaya yang berbeda. Ditambah kriteria

responden yang ditetapkan adalah anak jalanan yang dibina di rumah singgah atau

panti sosial, di mana pada tempat tersebut keseharian anak jalanan relatif lebih

terhindar dari pelecehan.

5.3 Saran

5.3.1 Saran teoritis

1. Dalam penelitian ini ditemukan proporsi varian dari self-efficacy yang

dijelaskan oleh variabel optimisme dan dukungan sosial adalah sebesar

72.9%, sedangkan 27,1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar

penelitian ini. Artinya, masih ada variabel lain di luar penelitian ini yang

dapat memberikan pengaruh terhadap self-efficacy anak jalanan, seperti

konsep diri, orientasi masa depan, serta variabel demografi.

Page 84: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

69

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti memasukan kategori usia

anak jalanan dibawah 13 tahun sebagai subjek, sehingga dapat dilihat

perbandingan diantara usia perkembangan anak jalanan tersebut.

3. Penelitian selanjutnya juga diharapkan agar menggunakan jumlah responden

yang lebih banyak, sehingga hasil penelitian yang dilakukan memiliki

tingkat generalisasi yang lebih tinggi.

5.3.2 Saran praktis

1. Diharapkan kepada pihak-pihak terkait seperti rumah singgah, panti sosial,

masyarakat dan orang tua agar dapat lebih mengingatkan kepada anak

jalanan akan pentingnya sikap yang optimis. Sikap optimis yang berisi daya

tahan dan daya juang dapat membuat anak jalanan bertahan saat kesulitan

datang dan berusaha untuk menyelesaikan masalah sebaik mungkin.

2. Pihak-pihak tersebut juga diharapkan tidak berhenti memberi dukungan

kepada anak jalanan. Ketika anak jalanan merasa dihargai, dinilai positif

serta diberikan semangat oleh orang di sekitarnya, maka mereka akan lebih

yakin bahwa dirinya mampu mengatasi kesulitan dan hambatan.

3. Berdasarkan dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa dimensi

permanence secara signifikan memengaruhi self-efficacy anak jalanan. Hal

ini menunjukan pentingnya kesadaran akan sikap anak jalanan bahwa

keberhasilan yang mereka capai akan membawa kebaikan untuk jang waktu

panjang. Untuk dapat meningkatkan self-efficacy, anak jalanan diharapkan

dapat memaknai keberhasilan yang mereka capai sebagai suatu kebaikan

Page 85: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

70

yang akan menetap dalam dirinya dengan cara mengadakan konseling atau

seminar dengan tema optimisme.

4. Kemudian penelitian ini juga menemukan pengaruh yang signifikan dari

dukungan nyata atau instrumental terhadap self-efficacy anak jalanan.

Penulis mengharapkan agar anak jalanan dapat memanfaatkan dukungan

nyata dan instrumental dengan baik dan juga melihat seluruh bentuk

dukungan sosial sebagai sesuatu yang berharga untuk dirinya.

Page 86: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

71

DAFTAR PUSTAKA

Amjad, Q. (2008). Hafal al-qur’an dalam sebulan. Solo: Qiblat Press.

Anandar, R., Wibhawa, B., & Wibowo, H. (2015). Dukungan sosial terhadap anak

jalanan di rumah singgah. Share Social Work Journal, 5(1), 1.

doi:10.24198/share.v5i1.13122.

Agustika, I. W. P. & Hary, T. A. (2012). Pengaruh optimisme dan empati

terhadap efikasi diri siswa sekolah sepak bola. Jurnal Spirits, 3 (1), 1.

doi:10.30738/spirits.v3i1.1125.

Alfianita, N. (2016). Optimisme anak jalanan dalam menghadapi masa depan.

Skripsi. Fakultas Psikilogi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/46677/1/naskah%20publikasi.pdf

Aptekar, L. (1994). Street children in the developing world: a review of their

condition. Cross-Cultural Research. 28(3), 195-224.

doi:10.1177/106939719402800301.

Astuti, D. (2004). Upaya pemberdayaan anak jalanan. Surabaya: Unair.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy the exercise of control. New York: W. H.

Freeman and Company.

Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social

cognitivetheory. New York: Prentice Hall.

Barbaranelli, C. (2001). The Structure of Children's Perceived Self-Efficacy: A

Cross-National Study. European Journal of Psychological Assessment,

17(2), 87-97. doi:10.1027//1015-5759.17.2.87.

Bosscher, R. J. & Smit, J. H. (1998). Confirmatory factor analysis of the general

self-efficacy scale. Behaviour Research and Therapy, 36(3), 339-343.

doi:10.1016/S0005-7967(98)00025-4.

Chairani, R., Hamid, A. Y. S., Sahar J. & Budhi, T. E., (2019). Self-efficacy of

street children in jabodetabek in utilizing health services. IOP Conf.

Series: Earth and Environmental Science, 1, 248. doi:10.1088/1755-

1315/248/1/012023.

Cherlin, A., & Bourque, L. B. (1974). Dimensionality and reliability of the Rotter

IE scale, 37(4), Sociometry, 565-582. doi:10.2307/2786428

Conticini, A. (2005). Urban livelihoods from children’s perspectives: Protecting

and promoting assets on the streets of Dhaka. Environment and

Urbanization, 17, 69–81. doi:10.1177/095624780501700206

Page 87: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

72

Cohen, S. (2004). Social relationships and health. American Psychologist, 59(8),

676-684. doi:10.1037/0003-066X.59.8.676.

Cutrona, C. E. (1990). Stress and social support—In search of optimal matching.

Journal of Social and Clinical Psychology, 9(1), 3–14.

doi:10.1521/jscp.1990.9.1.3

Delistamati, E., Samakouri, M. A., Davis, A. E. Vorvolakos, T., Xenitidis, K. &

Livaditis, M. (2006). Interpersonal support evaluation list (isel) – college

version: validation and application in a greek sample. International

Journal of Social Psychiatry, 52(6), 552-60.

doi:10.1177/0020764006074184

Feist, J. & Feist, G. (2008). Theories of personality. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Flammer, A. (2001). Self-efficacy: self-development in childhood. International

Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences. 13812-13815.

doi:10.1016/B0-08-043076-7/01726-5

Furukawa, T. A., Harai, H., Hirai, T., Kitamura, T., & Takahashi, K. (1999).

Social Support Questionnaire among psychiatric patients with various

diagnoses and normal controls. Soc Psychiatry Psychiatr Epidemio. 34(4),

216-222. doi:10.1007/s001270050136

Gibson, L., Ivancevich, J. & Donnelly, J. (2000). Organizations behavior

structure processes: tenth edition. Boston: McGraw-Hill.

Goleman, D. (2000). Emotional intelligence. Jakata: Gramedia Pustaka Utama.

Harjot, K. D. (2015). Study of self-efficacy and optimism of b.ed. students.

European Journal of Academic Essays, 2(9), 102-107. Retrieved from

https://www.academia.edu/25288553/Study_of_Self-

efficacy_and_Optimism_of_B.Ed._Students

Hasan, M. D. (2017): Street children's use of social support against everyday

abuse in Bangladesh. Child & Youth Services.

doi:10.1080/0145935X.2017.1326307

Herzberg, P. Y., Glaesmer, H., & Hoyer, J. (2006). Separating optimism and

pessimism: A robust psychometric analysis of the Revised Life

Orientation Test (LOT-R). Psychological assessment, 18(4), 433.

doi:10.1037/1040-3590.18.4.433

Hurlock, E. B. (2003). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Kelly, H. H. (1972). Causal schemata and the attribution process. Morristown,

NJ: General Learning Press.

Mizen, P., & Ofosu, K., Y. (2010). Asking, giving, receiving: Friendship as

survival strategy among Accra’s street children. Childhood, 17, 441–454.

doi:10.1177/0907568209350511

Page 88: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

73

Multasih, E. (2013). Pengaruh Self-Esteem dan Dukungan Sosial Terhadap

Optimisme Masa Depan Anak Jalanan di Rumah Singgah Jakarta Selatan.

Tazkiya: Journal of Psychology, 1 ,1. doi:10.15408/tazkiya.v18i1.9377

Pajares, F. (2005). Self-efficacy during childhood and adolescence: self-efficacy

beliefs of adolescents. Information Age Publishing, 15, 339–367.

Retrieved from

https://pdfs.semanticscholar.org/bb2f/53f4ba6dd197ce64673f880869286e

b4ebed.pdf

Peraturan Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2012). Pedoman pendataan

dan pengelolaan data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan

potensi dan sumber kesejahteraan sosial. No. 08 Hal. 02. Retrieved from

https://www.slideshare.net/IdnJournal/permensos-no-08-tahun-2012-idn-

journal

Peterson, S., Hannah G., Dawn K., Fairchild, A., dan Horn, M. L. (2013). The

Association of Self-Efficacy and Parent Social Support on Physical

Activity in Male and Female Adolescents. Health Psychology, Vol. 32, No.

6, 666-674. doi:10.1037/a0029129

Peterson, C., Maier, S. F., & Seligman, M. E. P. (1993). Learned helplessness: A

theory for the age of personal control. New York: Oxford University

Press.

Reivich, K & Shatte, A. (2002). The resilience factor; 7 essential skill for

overcoming life's inevitable obstacle. New York, Broadway Books.

Ribeiro, O. M. and Ciampone, T. M. H. (2001), Homeless Children: The Lives of

a Group of Brazilian Street Children, Journal of Advanced Nursing 35(1),

42-49. doi:10.1046/j.1365-2648.2001.01847.x

Robinson, C. & Snipes, K. (2009). Hope, optimism and self-efficacy: A system of

competence and control enhancing African American college student’s

academic well-being. Multiple linear regression viewpoints, 35(2), 16-26.

Retrieved from https://www.semanticscholar.org/paper/Hope%2C-

Optimism-and-Self-Efficacy%3A-A-System-of-and-

Robinson/c9beed42ada032e35c94db522271c23882200b74#paper-header

Roesch, S.C., Vaughn, A.A., Aldridge, A.A., & Villodas, F. (2009). Daily diaries

and minority adolescents: Random coefficient regression modeling of

attributional style, coping, and affect. International Journal of Psychology,

44, 393–400. doi: 10.1080/00207590802644758

Russel, J. C. (2015). The differential impact of social support types in promoting

new entrant job search self-efficacy and behavior. Communication

Research Reports, 32 (2), 170–179. doi:10.1080/08824096.2015.1016150

Rustika, I. (2012). Efikasi diri: tinjauan teori albert bandura. Yogyakarta: Buletin

Psikologi Universitas Gajah Mada.

Page 89: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

74

Saleem, A., Ghayas, S. & Adil, A. (2013). Self-efficacy and optimism a predictors

of organizational commitment among bank employees. International

Journal of Research Studies in Psychology. doi: 10.5861/ijrsp.2012.131

Sanji, W. M. (2018). Resilience and the re-integration of street children and youth

in sub-saharan africa. Cameroon: SpringerBriefs in Psychology.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence: perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

Sarafino, E. P., Timothy W. Smith. (2011). Health psychology biopsychosocial

interactions seventh edition. United States of America: Laserwords.

Sarason, I. G., Levine, H. M., Basham, R. B., & Sarason, B. R. (1983). Assessing

social support: the social support questionnaire. Journal of Personality and

Social Psychology, 44(1), 127-139. Doi: 10.1037/0022-3514.44.1.127

Scheier, M. F., Carver, C. S., & Bridges, M. W. (1994). Distinguishing optimism

from neuroticism (and trait anxiety, self-mastery, and self-esteem): a

reevaluation of the life orientation test. Journal of Personality and Social

Psychology , 67 (6), 1063-1078. doi:10.1037//0022-3514.67.6.1063

Schultz, D., & Schultz, S.E. (1994). Theories of Personality 5th Edition.

California: Brooks/Cole Publishing Company.

Schunk, D. H., &. Hanson, A. R. (1985). Peer models: Influence on

children's self-efficacy and achievement. Journal of Educational

Psychology, 77, 313-322. doi:10.1037/0022-0663.77.3.313

Schwarzer, R., & Jerusalem, M. (1995). Generalized self-efficacy scale, measures

in health psychology: A user’s portfolio, causal and control beliefs. United

Kingdom: NFER-NELSON.

Seligman, M. E. P. (1975). Helplessness. on depression, development and death.

San Francisco: Freeman.

Seligman, M. E .P. (1995). The optimistic child. New York: Houghton Mifflin

Company

Seligman, M. E. P. (2006). Learned optimism: how to change your mind and your

life. New York: Vintage Books

Sherer, M., Maddux, J. E., Mercandante, B., Prentice-Dunn, S., Jacobs, B., &

Rogers, R. W. (1982). The self-efficacy scale: construction and validation.

Psychological Reports, 51. 663-671. doi:10.2466/pr0.1982.51.2.663

Suldo, S.M., Shaunessy, E., & Hardesty, R. (2008). Relationships among stress,

coping, and mental health in high-achieving high school students.

Psychology in the Schools, 45, 273–290. doi:10.1002/pits.20300

Thompson, B. (2004). Exploratory and confirmatory factor analysis:

understanding concepts and applications. Washington DC: American

Psychological Association.

Page 90: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

75

Umar, J. (2012). Confirmatory factor analysis. Bahan Ajar Perkuliahan. Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah

Urdan, T., & Pajares, F. (2006). Self-efficacy beliefs of adolescents. USA:

Information Age Publishing

Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Weiner, B. (1972). Theories of motivation: From mechanism to cognition.

Morristown, NJ: General Learning Press.

Yeo, L. S. (2012). Attributional style and self-efficacy in singaporean adolescents.

National Institute of Education, Nanyang Technological University,

Singapore, 22 (1), 82–101. doi:10.1017/jgc.2012.1

Zimmerman, B. J. (2000). Self-Efficacy: an Essential Motive to

Learn. Contemporary Educational Psychology, 25 (1), 82-91.

doi:10.1006/ceps.1999.1016

Zulfa, M. (2018). Hubungan Dukungan Sosial dan Efikasi Diri pada Siswa SMP.

Skripsi. Fakultas Psikologi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Retrieved from http://etheses.uin-malang.ac.id/12432/1/14410086.pdf

Page 91: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

76

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL

TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 92: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

77

INFORMED CONSENT

Bissmillahirahmanirahiim.

Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengadakan penelitian dalam bidang psikologi. Saya mengharapkan kesediaan

anda untuk turut serta menjadi responden penelitian ini. Informasi atau data yang

anda berikan akan sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

khususnya bidang ilmu perilaku (psikologi). Data penelitian akan dijamin

kerahasiaannya serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berilah tanda

checklist () pada kolom pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda,

dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

1. Sangat Tidak Sesuai (STS)

2. Tidak Sesuai (TS)

3. Sesuai (S)

4. Sangat Sesuai (SS)

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya semangat pergi belajar. √

Dengan pengisian seperti contoh tersebut, artinya anda sangat setuju bahwa anda

adalah seorang yang semangat pergi belajar.

Terima kasih atas kesediaan waktu yang anda berikan untuk mengisi angket

penelitian ini.

Jakarta, April 2019

Tanda Tangan Kesediaan Responden

(……………….…….)

Page 93: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

78

DATA RESPONDEN

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *

Usia : ............. tahun ............. bulan

Pendidikan : SD/SMP/SMA *

Anak ke : ……. Dari: ……. bersaudara

Hobi :

Prestasi (jika ada) :

Apa anda masih rutin bertemu orang tua? (Ya/Tidak) *

Jika ya, berapa kali sekali anda bertemu orang tua? *

(1) 1 minggu

(2) 2 minggu

(3) 1 bulan

(4) Lainnya ……

(*) Lingkari salah satu

Page 94: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

79

SKALA 1

No Pernyataan STS TS S SS

1.

Saya tidak akan mencoba suatu tugas yang

terlihat sulit.

2.

Saya yakin rencana yang saya buat akan

berjalan dengan baik.

3.

Saya tidak pernah mencapai tujuan-tujuan yang

saya tetapkan untuk diri saya.

4.

Saya tidak akan mencoba hal baru jika terlihat

sulit.

5.

Saya tidak akan terus menyelesaikan suatu

tugas jika pada awalnya saya mendapatkan

kesulitan.

6. Saya mampu menangani sebagian besar

kesulitan yang muncul dalam hidup saya.

7.

Saya tidak akan menyerah dalam mempelajari

hal baru meskipun pada awalnya saya

mendapatkan kesulitan.

8.

Saya tidak akan menyelesaikan tugas yang

tidak menyenangkan bagi saya.

9.

Saya tidak dapat menangani masalah dengan

baik.

10.

Saya akan langsung mengerjakan tugas yang

saya ingin kerjakan.

11. Saya merasa yakin dengan kemampuan saya.

12.

Saya akan berusaha lebih keras jika saya

mengalami kegagalan.

13. Saya selalu menyiapkan diri untuk menghadapi

situasi buruk.

Page 95: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

80

SKALA 2

No Pernyataan STS TS S SS

1.

Setiap kebaikan yang saya dapat adalah awal

dari keberhasilan saya di masa depan.

2.

Karena kemampuan saya minim, bagaimana

pun saya berusaha saya tidak akan berhasil.

3.

Bila kelak saya mendapat pekerjaan yang

layak, itu dikarenakan saya bisa diandalkan.

4.

Saya tidak dapat berprestasi karena saya selalu

sial.

5.

Nilai bagus yang saya dapat adalah hasil dari

kemampuan saya.

6. Saya mendapatkan kebaikan karena banyak

orang yang kasihan dengan saya.

7. Keberhasilan saya merupakan suatu kebetulan.

8.

Jika saya mengalami kegagalan saat ini, belum

tentu besok saya gagal lagi.

9.

Saya dapat menyelesaikan suatu tugas karena

saya memang hanya mampu di bidang tersebut.

10.

Saya mampu belajar dengan baik walaupun

saya berasal dari keluarga miskin.

11.

Nilai bagus yang saya dapat adalah karena

usaha orang lain.

12.

Saya mendapatkan nilai buruk bukan karena

saya bodoh.

13. Saya yakin kebaikan akan terus berlanjut jika

saya tidak pernah putus asa.

14. Saya yakin nasib buruk saya masih bisa dapat

diubah dengan usaha dan doa.

15.

Saya bisa menghasilkan uang karena saya

banyak menghabiskan waktu dan energi untuk

berusaha.

16.

Saya tidak mahir bahasa inggris, namun saya

memiliki kemampuan lain sebagai modal

mendapat pekerjaan yang bagus.

17. Jika saya berusaha keras, saya pasti akan

Page 96: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

81

mendapatkan pekerjaan yang layak.

SKALA 3

No Pernyataan STS TS S SS

1.

Saya mendapatkan kepedulian dari orang-orang

di lingkungan saya ketika saya sedang

menghadapi kesulitan.

2. Saya dijauhi oleh orang-orang di lingkungan

saya ketika saya mendapatkan kesulitan.

3. Saya sering menerima bantuan berupa uang.

4.

Saya dijauhi oleh orang-orang dilingkungan

ketika saya butuh bantuan dalam

menyelesaikan pekerjaan.

5. Saya mendapatkan nasihat dari orang-orang di

lingkungan saya.

6. Saya memiliki teman untuk melakukan

kegiatan bersama.

7. Saya merasa orang-orang di lingkungan saya

tidak peduli dengan kesulitan yang saya hadapi.

8. Saya mendapatkan kasih sayang dari orang-

orang di lingkungan saya.

9.

Saya dijauhi oleh orang-orang dilingkungan

ketika saya membutuhkan bantuan berupa

uang.

10. Saya menerima bantuan dalam menyelesaikan

perkerjaan saya.

11.

Saya tidak memiliki orang yang dapat

memberikan saya saran ketika menghadapi

kesulitan.

12.

Saya dan teman-teman saya sering meluangkan

waktu untuk melakukan kegiatan bersama-

sama

13.

Saya sering diberikan saran dari orang-orang di

lingkungan saya ketika saya menghadapi

kesulitan.

14. Saya tidak memiliki seorang teman untuk

melakukan kegiatan yang saya sukai.

Page 97: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

82

LAMPIRAN 2

SYNTAX DAN PATH DIAGRAM

Syntax dan Path Diagram Self-Efficacy

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF EFFICACY DA NI=13 NO=103 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 PM SY FI=SE.COR MO NX=13 NK=1 LX=FR TD=SY LK SE FR LX(1,1) LX(2,1) LX(3,1) LX(4,1) LX(5,1) LX(6,1) LX(7,1) LX(8,1)

LX(9,1) FR LX(10,1) LX(11,1) LX(12,1) LX(13,1) TD(3,1) TD(6,2) TD(7,6)

TD(9,1) TD(9,7) FR TD(10,6) TD(12,4) TD(13,3) TD(13,5) TD(5,8) TD(9,3) TD(12,9)

TD(13,4) TD(8,4) TD(10,8) TD(2,1) TD(9,6) TD(5,3) TD(8,7) TD(5,1)

TD(13,2) TD(13,8) TD(12,2) TD(10,7) PD OU TV SS MI

Page 98: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

83

Syntax dan Path Diagram Permanence

UJI VALIDITAS KONSTRUK PERMANENCE DA NI=6 NO=103 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 PM SY FI=ENCE.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY LK PERMANENCE FR TD 6 2 TD 4 2 TD 3 1 PD OU TV SS MI

Syntax dan Path Diagram Pervasiveness

UJI VALIDITAS KONSTRUK PERVASIVENESS DA NI=6 NO=103 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 PM SY FI=NESS.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY LK PERVASIVENESS FR TD 3 1 TD 6 3 TD 5 3 TD 6 2 PD OU TV SS MI

Syntax dan Path Diagram Personalization

UJI VALIDITAS KONSTRUK PERSONAIZATION DA NI=5 NO=103 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 PM SY FI=TION.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK PERSONALIZATION FR TD 2 1 PD

Page 99: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

84

Syntax dan Path Diagram Dukungan Emosional atau Penghargaan

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN EMOSIONAL DA NI=4 NO=103 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 PM SY FI=DE.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY LK EMOSIONAL FR TD 3 1 PD OU TV SS MI

Syntax dan Path Diagram Dukungan Nyata atau Instrumental

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN NYATA DA NI=4 NO=103 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 PM SY FI=DN.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY LK NYATA FR TD 4 1 TD 3 1 PD OU TV SS MI

Syntax dan Path Diagram Dukungan Informasional

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN INFORMASIONAL DA NI=3 NO=103 MA=PM LA X1 X2 X3 PM SY FI=DI.COR MO NX=3 NK=1 LX=FR TD=SY LK INFORMASIONAL PD OU TV SS MI

Page 100: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

85

Syntax dan Path Diagram Dukungan Persahabatan

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN PERSAHABATAN DA NI=3 NO=103 MA=PM LA X1 X2 X3 PM SY FI=DP.COR MO NX=3 NK=1 LX=FR TD=SY LK PERSAHABATAN PD OU TV SS MI

Page 101: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

86

LAMPIRAN 3

HASIL UJI REGRESI

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .854a .729 .709 5.03626 .729 36.468 7 95 .000

a. Predictors: (Constant), permanence, pervasiveness, personalization, emosional, nyata, informasional,

persahabatan.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -7.092 3.693

-1.920 .058

PERMANENCE .252 .089 .248 2.813 .006

PERVASIVENESS .154 .087 .143 1.771 .080

PERSONALIZATION .083 .103 .072 .807 .422

EMOSIONAL .186 .111 .160 1.667 .099

NYATA .254 .065 .255 3.886 .000

INFORMASIONAL .076 .091 .069 .842 .402

PERSAHABATAN .137 .086 .126 1.604 .112

a. Dependent Variable: self-efficacy

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6474.847 7 924.978 36.468 .000b

Residual 2409.574 95 25.364

Total 8884.420 102

a. Dependent Variable: self-efficacy

b. Predictors: (Constant), permanence, pervasiveness, personalization, emosional, nyata, informasional,

persahabatan.

Page 102: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

87

Model Summary (Proporsi Varians)

Mod

el

R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .722a .521 .516 6.49182 .521 109.813 1 101 .000

2 .771b .594 .586 6.00394 .073 18.081 1 100 .000

3 .791c .626 .615 5.79092 .032 8.493 1 99 .004

4 .820d .672 .659 5.44937 .046 13.799 1 98 .000

5 .848e .719 .704 5.07763 .046 15.875 1 97 .000

6 .849f .721 .704 5.07738 .003 1.010 1 96 .317

7 .854g .729 .709 5.03626 .007 2.574 1 95 .112

A. Predictors: (constant), permanence

B. Predictors: (constant), permanence, pervasiveness

C. Predictors: (constant), permanence, pervasiveness, personalization

D. Predictors: (constant), permanence, pervasiveness, personalization, emosional

E. Predictors: (constant), permanence, pervasiveness, personalization, emosional, nyata

F. Predictors: (constant), permanence, pervasiveness, personalization, emosional, nyata, informasional

G. Predictors: (constant), permanence, pervasiveness, personalization, emosional, nyata, informasional,

persahabatan

Page 103: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

LAMPIRAN 4

DATA REKAPITULASI RUMAH SINGGAH

PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2018

No. Provinsi Kab./Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Jenis

Pelayanan Nama LKSA Alamat LKSA

Status

Kepemilika

n

Telepon

LKSA

Nama

Pimpinan

HP Pimpinan atau

Staff

Jumlah

Anak di

Luar

LKSA/

Non

Panti

1 DKI Jakarta Jakarta Timur Jatinegara Cipinang Besar

Utara 3

Rumah Singgah

SWARA

Jl. Bekasi Timur

VI No. 24 Rt.

001/011

5

021-

8591535

3

Endang

Mintaraja 085283474974 164

2 DKI Jakarta Jakarta Timur Matraman Pisangan Baru 3 Rumah Singgah

Sahabat Kita

Jl. Pisangan

Baru Utara Rt.

009/014

5

021-

9150627

3

Nurhayati,

S.Pd 08161987434 85

3 DKI Jakarta Jakarta Timur Jatinegara Kamp. Melayu 3 Rumah Singgah

Permata

Jl. Kebon Pala

II Rt. 006/05 5

021-

2962174

4

Oseng

Supriatna,

S.Sos

081290470874 57

4 DKI Jakarta Jakarta Timur Cakung Penggilingan 3 Balarenik

Jl. Pahlawan

Komarudin II

Dalam No. 61

Rt. 04/05

5

021-

4870391

2

Agusman

A.Ks 08137834959 75

5 DKI Jakarta Jakarta Timur Jatinegara Cipinang 3

Rumah Singgah

Al-Muanah

Paskam

Jl. Otista III

Dalam Rt. 02/01 5

021-

2982798

7

Umi

Rohmawati 081310134804 139

6 DKI Jakarta Jakarta Timur Kramat Jati Cempedak Tengah 3 Rumah Singgah

Akur Kurnia

Jl. H Sidih No.

66 Rt. 04/07 5

021-

8412848

H Otong

Suryana 082260773225 80

7 DKI Jakarta Jakarta Timur Cakung Penggilingan 3 Balarenik

Jl. Pahlawan

Komarudin II

Dalam No. 61

Rt. 04/05

5

021-

4870391

2

Agusman

A.Ks 081317834959 75

Page 104: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

.: , ,. ,. ,A!'

"'.....' .' '.', :J;'-~-C.:' :,,::~:.vp-<:"--::y>(.:~;~,,'~,~t ~:.,.-e. :":'... ;;. "-'~l

.. .... .•.•,<. , .,_'"0.'.' .": o. .,·i (',; ·.iil':: .

1/:'.,:. ,J.::L:-.~· .. '.:.t .;,>.f,,'\~[_~~; J:~, .' .:.. c,~;:·}< :.-;~~~",~J~: "j"l'A;' :~;:t\·~K~~ .. t }~.·; Jr~r.r:':_ '13

Duren JI. Rawadas Rt 0038' DKI IJakarta I I Pondok 1235 1YAYASAN 5Jakarta Timur Sawit Kopi ' , ERBE Rw03

Abdul 0897214886

- 1/0838770041 - 1 194 Rohim

515

9

10

lOKI Jakarta

,DKI JAKARTA

IJakarta Ipenjaringanl Penjaringan IUtara

IJAKARTA ITANJUNG IKEBON BAWANGUTARA PRIOK

3

3

JUMLAH

Jl.Tanah Pa!;ir No 15 setia Kawan Rt 008 Rw ('09

1Raharja(SEK Kel/Kec AR) Penjaringan,Jakarta

Utara

JL. UPAY~, I JTARA KUMALA NO.110 RT 013 RW

Ino/;

,

I 5

5

i • i i

1081281114621 Wardoyo 108128111462 I

BUOI HERMAWA 1081287284363 1 N c; q

-

-

I i

1

869

74

60

11 DKl

IJakarta IJakarta Utara 1Koja

IRawa Badak Selatan

3 Yayasan Himmata

JI.Plumpang B No.30 5 0214303949 Sarkono, S.Sos I

1°8121863977, , 087885820203

_ I 120

Ora.Semper RSG JI. Kenari Kebon BaruOKl IJAKARTA CHincing 3 5 021-4403139 INondang 081284888308 19912 IJAKARTA UTARA Barat KENARl NO.5 RT. 002/010

Ritonga

KELAPA 0811333416PEGANGSAA SANGGAR IJL. BANYO RAYA NO SRIDKI IJAKARTA 3 6 5913 IJAKARTA UTARA N DUA KARTINI N34 RTOOB/008 ROSYATIGADING 02

Page 105: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

'I'

"\ " ".

~,1"'"., ·..... ··f : . 'l-~-':~-'(_": ':'.' '~~

-.' '. . . ..' '.. ',' .,(,~~:a I :;~)~;itk~> ", .•. 'l' .,-_._'piSl~~? :.. ' •• ·-'-.m. ..' ". ,:~f. '::~. A~' . No jProvinsi ',1 Kab/Kota I KeCarilatanl"'~\f:;~:h\'::' ::Pi:!·~v.a· <Nama UClA· '. A1anlat lKSA; . -Keperil.1lj:'relepon lKSA""p( ~;l' " ...lemb~giil·Yang, ~b;"i,l.· ,luar

,~l:Ir~arh,~,tfiiif,;:", . .""; '.. kari,'" , mp nan,¥Uda~ .' ~.a LKsA/Non

. Dlhubungt tlC$A Pantl

"'1" -''1.' I

.t:: , ~,.,,;.~~ t~1tt~"t, ''; - " .'~". 2:1: ;) ....1:."•• . .{IL "'-'_ .-...~,' " ":\"'.

't,>. ,~)~;~';~:':J;: ·:.·]~L.L}8~ ,L: i1 .\2<t 13 " ..:~~.:""'.,,'.

Tugu Kurnia Mukhtar ,08128679427JakartaDKI JI. Balai Rakyat IX 021 ­Koja 2,3,5 5 177Haji Yasin (Mukhtar 'Haji 14 'Jakarta Utara Selatan Jakarta 03/03 No. 66 4372214

Yasin)

JUMLAH 689

JI. Manggarai Utara 2 021­No. 009/0~ Kel.

D!G \ Jakarta , .,

I

I II83705120/ wy~~~ 0813·8117·Manggara; kec. 5Tebet 3 9315 I Jakarta Selatan Manggaral 021- A D 7510I I Cil~~ng I Tebet, Jakarta 83705120 N ,S.sOS

Selatan

DKI IJakarta Ipasar Ipejaten 1 Yayasan IJI. Swadaya 1/11 5 1021 7805134 IwahYu , 10856~4020504 60I 316 'Jakarta 5elatan Minggu Timur Dilts RT003/09 1 Setyowatl (Surdlyana)

Lentera JI. Karet Karya II No 26JakartaDKl

2 INusantara 5 021-52921121 IMuhyidin5etiabudi Karet 085811733517 10617 'Jakarta Rt 3/5 Selatan Raya

jl.Masjid A!rnakmur 0812941392 AliTarunaPasar Pejaten 08788868690DK! Jakarta 5 8118 l LKSA 'Pertiwi Rt01j08 03 AmbranMinggu Timur 3jakarta Selatan

Page 106: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

--

~

, _. ,~ 1 f. I ... ,""

....-:"", IT~\,; r":'(tT :::: ..." ., [1\" .,. C,'" .•",,,",,' .' '.- .' " - L· . _ .LA"."" . . . . 'iiiiit.;~-

Rumah Singgah

021-4288KI 9028JI.Perc.Negara IX AIKPIM (KaryaIJakarta Icempaka Rawasari19 b I I 3 5 HP.0838akarta Pusat Putih Putra No.74 Rt.OOS/004

Indonesia 7079 8835 Mandiri)

I M r1-42889028 . 95SUHERMA HP - 0878 8756

N 2640

JI. Rawa selat3n G~..,. 081284647799MayaI Jakarta IJh B I Kampung I I KESUMA3 Kenanga RT. 1:-01/0;·20 I DK! 5 021-4250242 1009/- Pusat 0 ar aru Rawa SyafrlnlNo.2i' 085210898997

JUMLAH 195.--­'...~

I 21 I . DK! I jakarta Icen karen ICengkarengI 3 IUswataun IJI cendrawasih 2 N°'1 5

Jakarta barat 9 9 Barat Hasanah 1 Cengkareng

Yay.

Pengemban

I JI. Tanjung Pura RTII

gan Ternak 004/08 Kel.OK] (ota AdmI I I I22 I Jakarta J::a~ Kalideres Pegadungan 3 5

Terpadu Pegadungan Kec. (RSg Binus Kalideres Kalideres)

I I I I I

JUMLAH~=~

I (TIp) 021­I 5457149 IMuhamma (Fax) 021- d Sidik

54396437

I IM. ArifI 021 Arachman,41212415

S.Ag

- 164I 8129.:l34836

r81297470189 / 82

021.99866096

246

JUMLAH TOTAL 2.339

Page 107: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

LAMPIRAN 5

DATA PSAA DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2018

No. Nama Alamat Jumlah Anak No. Tlp

1. PSAA PU 1 Jl. KH. Maisin No. 107,

Jaktim 240 021 8614102

2. PSAA PU 2 Jl. Jati IX Rawa Gelam

Plumpang, Jakut 100 021 6505131

3. PSAA PU 3 Jl. Tebet Barat Raya,

Jaksel 170 021 8291582

4 PSAA PU 4 Jl. Kamal Cengkareng,

Jakbar 126 021 8291582

Page 108: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

YU'-ltKlf'J I AH fJKUVIN~1 UAERAH KHUSUS fBUKOTA JAKARTA

DrNAS PENANAMA MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU C;edung Mal Pelayanan Publik JL HR Rasuna Said Kav C 22 Telepon : 021-5081090-0

JAKARTA Kode Pos : 12940

Z'+ • REKOMENDASIIZIN PENELITIAN

!'JOMOR: 228/AF.l/31/-1.862.9/2019

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem r\)(1sional Penelitian, Pengc:mba"gan rl2n Penprapan IImu Penpctahu,,'l 0iV Tr'kn~lngj·

2. h'ratw:,'l Menteri Dalam N"'l;pri ''':l'1l0 c G!l Tahul" 2G] =- tcnlclllg Pcdoman ?,:nel u,u n

Rekomendasi Penelitian sebagaiman2 telah diubah dellg,?~)i Deratu:':;n Mcnteri Da!J:~l Nrg,'ri

"Jamor 7 tahun 2014; 3. Peraturan Oaerah Provinsi DKI JakJrta Nomor 12 Tahun 2013 tenlang PenyelcnggarJiln

Pelavanan Terpadu Satu Pintu;

4. PNaturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 281 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

5. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jai<arta Nomor 47 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelava'l:in

Izin Per.eiitian.

6. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomcr 549 Tahun 2016 tentang Tim Pemantauan

Orang Asing, Organisasi Masyarakat Asing dan Tenaga Kerja Asing.

iVlenimbang a. Bahwa sesuai surat Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Svarif Hidayatullah Jakarta Nomor B·175/D/DI/KM.0l.03/lll/2019 tanggal25 Maret 2019;

b. Bahwa untuk tertib administrasi dan pengendalian pelaksanaan penelitian serta pengembangan __p_S'rl_u. diterbitk<in SlIr"t l:>inllr"!g~9VV:C:;'::8~2~;

c. Sahwa berdasarkar. pertimbangan sebagaimCina dimaksud dalam huruf a dan b, serta hasli verifikasi da.n validasi Dina, Penanaman Modal dan Pe1ayanan Terpadu Satu Pintu Provinsl 0,(/

Jakarta, berkas persvaratan administrasi sur"t izin penelitian telah memenuhi svarat.

j(er:;ala Oi;l; Penanaman Modal dan Peiayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi OKI Jakarta,memberikan Surat Rekomendasi Izin Penelitian kepada : 1. Nama . Dio Aditvawarman

2. No. KTP 3674040310960010 3. Alamat Kf..I PR Benying RT 004/003 Kel Serua Kec Ciputat, Tangerang Selatan 4. Pekerjaan Ma~3sis\'Va

Untuk melaksanakan AngketjKuisioner, dengan rincic:n sebagai berikut:

a. Judul Penelitian Pengaru~ Optimisme dan Social Support terhadap Self-Efficacy Anak Jalanan

b. Tempat/Lokasi Rumah Singgah (Anak Jalanan) Prov DKI Jakarta

C. Bidang Penelitian PsikCllogi

d. Waktu 01 April 2019 s.d 31 Mei 2019 e. Nama Lembaga Universitas Islam Negeri SVarif Hidayatullah Jakarta

Oengan ketentuan vang harus ditaati sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu melaporkan kepada Pejabat setempat/lembaga swasta vang akan

dijadikan obyek lokasi;

7... Mematuhi ketentuan peraturan vang berlaku di daerah/wilayah setempat;

3. Tidak dibenaikan melakukan penelitia:l yang materinva bertentangan dengan topik/judu! penelitian dimaksud;

4. Rekomendasi Izin Penelitian vang diberikan dapat dibatalkan sewaktu-waktu apabila tidak sesuai dengan ketentuan

vang berla ku.

Demikian Surat Izin Penelitian ini dibuat untuk dipergunakan seperlunva

Jakarta, 2 April 2019

a.n Kep_~Qjnas Penanaman Modal dan

_;R~(a.¥:~~n:T:~rpadu Satu Pintu <Pr(ri/irisTUae~.a'h:'Kh'l'J-susIbukota Jakarta

,/ i·;G)·~;iY,'\ ! ; ; .;.' V!/.f.:.~.. f"'b.".: {'''':',','.:'''''' 1\ fj·_If.~ .. I ....\f~

'. Denny Wahyu Haryan~~ . :>NIPl·97112041991011001

Tembusan:

I(epala Badan Kesatuan Bangsa dan PoUtik Provinsi DKI Jakarta.

Page 109: PENGARUH OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50266/1/DHIO... · TERHADAP SELF-EFFICACY ANAK JALANAN Skripsi Diajukan untuk

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS SOSIAL

Jalan Gunung Sahari II NO.6 - Jakarta Pusat Telp. (021) 4265115 - 4222497 - 4222498,4264679,4264678 Fax 4253639

Website: www.dinsos.jakarta.go.id e-mail: [email protected] JAKARTA

Kode Pos : 10610

Nomor : .2206/-1.851.8 12 April 2019 Sifat : Biasa Lampiran: Hal : Jawaban Permohonan Ijin Kepada

Penelitian Yth. Oekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

di Jakarta

~v~8~;~dCik:CiiijUli i:>ura( Saudara tanggai 25 Maret 2019

nomor B-175/D/DIIKM.01.03/1I1/201 9 hal seperti tersebut pada pokok surat,

pada prinsipnya kami memberikan izin kepada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah yang akan melaksanakan Penelitian Pengaruh Optimisme dan

Social Support terhadap Self-Effcacy anak Jalanan di Bidang Rehabilitasi Sc>sial

Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta atas nama Dio Adityawarman yang akan

dilaksanakan pada tanggal 1 April s.d 31 Mei 2019.

Sefll~Q.ungan dengan h~' rt~rsebut di atas, kami minta agar para

praktikafif'mEmgik~tj tata tertib yang '~erlaku di tempat praktik dan melaporkan ~ j;.-.

hasilnya' kepada Kepala Dinas Sosi~1 Provinsi OK! Jakarta cq .Ka Sub Bagian . .

Umum dan Kepegawaian Dinas Sosial Provinsi OKI Jakarta.

Atas perhatian Saudara disampalkan terima kasih.

na, M.Si 1993032005

Tembusan: <a. Bidang Rehabilitasi Sosial