139
Pengaruh Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia SKRIPSI OLEH : MUHAMMAD FATURINALDI NIM. 141310249 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2018

Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

Pengaruh Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap

Earning Per Share Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

SKRIPSI

OLEH :

MUHAMMAD FATURINALDI

NIM. 141310249

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2018

Page 2: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating
Page 3: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

i

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh variabel

Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage secara

parsial terhadap Earning Per Share. Data yang digunakan dalam penelitian adalah

data sekunder, yang diperoleh dari BEI yaitu laporan keuangan dari tahun 2014-

2016. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 48 perusahaan jasa

sub sektor properti dan real estate yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014-2016. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode purposive

sampling dan diperoleh 41 perusahaan jasa sub sektor properti dan real estate

yang digunakan sebagai sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda.

Bedasarkan hasil analisis data, secara parsial Operating Leverage tidak

berpengaruh terhadap Earning Per Share, Financial Leverage juga tidak

berpengaruh terhadap Earning Per Share, dan Combination Leverage juga tidak

berpengaruh terhadap Earning Per Share. Hasil uji simultan menunjukan bahwa

model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Earning Per Share dibuktikan

dengan nilai signifikan F sebesar 0,988. Nilai R-Square sebesar 0,001

menunjukan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen adalah sebesar 0,1% dan sisanya sebesar 99,9% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian.

Kata kunci : Operating Leverage, Financial Leverage, Combination Leverage,

Earning Per Share.

Page 4: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat, hidayah,

dan karunia-Nya, sehingga dengan izin-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh Operating Leverage, Financial Leverage, dan

Combination Leverage Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Jasa

Sub Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”. Penulisan skripsi ini disusun sebsagi salah satu syarat yang harus

dikerjakan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, peneliti mendapatkan

bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini

peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak H. Helman Fachri, SE, MM, selaku Rektor Universitas

Muhammadiayah Pontianak.

2. Bapak Samsuddin, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammdiyah Pontianak.

3. Bapak Dedi Hariyanto, SE, MM, selaku wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak.

4. Bapak Fenni Supriadi, SE, MM, selaku ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Page 5: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

iii

5. Bapak Edy Suryadi, SE, MM, selaku pembimbing utama yang telah

memberikan bimbingan, petunjuk dan nasehat yang sangat berharga dalam

penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir.

6. Ibu Heni Safitri, SE, MM, selaku pembimbing kedua yang telah memberikan

bimbingan, petunjuk dan motivasi kepada peneliti sampai penelitian ini

selesai.

7. Seluruh Dosen dan Citivas Akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang

telah membantu dan membimbing peneliti sampai pada akhirnya

menyelesaikan skripsi ini.

8. Terimakasih yang tidak terhingga secara khusus peneliti sampaikan kepada

Ibunda dan Ayahanda tercinta Ibu Susniwati dan Bapak Eddy Suryadi yang

selalu senantiasa mendoakan, memberikan semangat, nasehat serta bantuan

moril dan materil kepada peneliti hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya

kepada keduanya. Serta kepada seluruh keluarga besar tercinta yang telah

banyak membantu, memfasilitasi, memberikan dukungan dan doa dalam

pembuatan skripsi ini. Semoga amal baik dari semuanya mendapatkan balasan

yang lebih baik dari Allah SWT.

9. Teman-teman seperjuangan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak kelas 01 Angkatan 2014,

teman-teman di the cool 3, dan teman-teman mabar di WCD serta seluruh

teman yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah ikhlas membagikan

Page 6: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

iv

segala ilmu dan waktunya yang bermanfaat dan dapat membantu penulis

seama menempuh pendidikan di Program Studi Manajemen.

Peneliti menyadari skirpsi ini masih terdapat banyak keterbatasan serta

kelemahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

positif demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga pada akhrinya skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan bisa dikembangkan lebih lanjut.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pontianak, Agustus 2018

Peneliti

Muhammad Faturinaldi

NIM. 141310249

Page 7: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

i

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of variable Operating

Leverage, Financial Leverage and partial leverage leverage on Earning Per Share.

The data used in the study is secondary data, obtained from the IDX, namely the

financial statements from 2014-2016. The population used in this study amounted

to 48 service companies in the property and real estate sub-sectors that are still

listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2014-2016 period. The sample

selection technique uses purposive sampling method and obtained 41 service

companies in the property and real estate sub-sectors used as samples. The data

analysis technique used is multiple linear regression analysis.

Based on the results of data analysis, partially Operating Leverage had no

effect on Earning Per Share, Financial Leverage did not affect Earning Per Share,

and Combination Leverage did not affect Earning Per Share. Simultaneous test

results show that the regression model can be used to predict Earning Per Share as

evidenced by a significant value of F of 0.988. R-Square value of 0.001 shows

that the ability of independent variables in explaining the variation of the

dependent variable is 0.1% and the remaining 99.9% is explained by other

variables outside the research model.

Keywords : Operating Leverage, Financial Leverage, Combination Leverage,

Earning Per Share.

Page 8: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

i

Page 9: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

ii

Page 10: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

iii

Page 11: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

iv

Page 12: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

v

Daftar Isi

Abstark .......................................................................................................... i

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar isi ........................................................................................................v

Daftar Tabel .................................................................................................. vii

Daftar Gambar .............................................................................................. ix

Daftar Lampiran ............................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Permasalahan .................................................................. 12

C. Pembatasan Masalah ....................................................... 13

D. Tujuan Peneltian ............................................................. 13

E. Manfaat Penelitian .......................................................... 14

F. Kerangka Pemikiran ........................................................14

G. Metode Penelitian ........................................................... 17

1. Jenis Penelitian ..........................................................17

2. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 17

3. Populasi dan Sampel ................................................. 17

4. Alat Analisis Data ..................................................... 20

5. Uji Asumsi Klasik ..................................................... 21

6. Analisis Regresi Linier Berganda ............................. 24

7. Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 25

8. Koefisien Korelasi Berganda .................................... 25

9. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) .................................. 26

10. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) .......................................27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan .................................................... 29

B. Laporan Keuangan .......................................................... 29

C. Pasar Modal .................................................................... 30

D. Bursa Efek ....................................................................... 32

E. Sektor .............................................................................. 33

F. Leverage .......................................................................... 34

G. Operating Leverage ........................................................ 35

H. Financial Leverage ......................................................... 36

I. Combination Leverage .................................................... 37

J. Earning Per Share .......................................................... 38

Page 13: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

vi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ........................ 40

B. Sektoral Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ......... 41

1. Pertanian ................................................................... 41

2. Pertambangan ............................................................ 42

3. Industri Dasar dan Kimia .......................................... 42

4. Aneka Industri ........................................................... 42

5. Industri Barang Konsumsi ........................................ 43

6. Property, Real Estate dan Kontruksi Bangunan ........ 43

7. Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi ..................... 43

8. Keuangan .................................................................. 44

9. Perdagangan Jasa dan Investasi ................................ 44

C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ...................... 44

D. Profil Perusahaan ............................................................ 54

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan Operating Leverage .................................... 76

B. Perhitungan Financial Leverage ..................................... 84

C. Perhitungan Combination Leverage ............................... 89

D. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 92

1. Uji Normalitas ........................................................... 92

a. Data Outlier ......................................................... 93

2. Uji Autokorelasi ........................................................ 96

3. Uji Multikolinieritas ..................................................97

4. Uji Heteroskedastisitas ..............................................98

5. Uji Linieritas ............................................................. 99

6. Analisis Regresi Linier Berganda ............................. 100

7. Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 101

8. Koefisien Korelasi Berganda .................................... 102

9. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) .................................. 103

10. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) .......................................104

11. Interpretasi Hasil Penelitian ...................................... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................... 108

B. Saran ............................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 111

LAMPIRAN .................................................................................................114

Page 14: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

vii

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate ....... 4

Tabel 1.1 Lanjutan ........................................................................................ 5

Tabel 1.2 Data Penjualan .............................................................................. 7

Tabel 1.2 Lanjutan ........................................................................................ 8

Tabel 1.3 Data Earning Before Interest and Tax (EBIT) ............................. 9

Tabel 1.3 Lanjutan ........................................................................................ 10

Tabel 1.4 Data Earning Per Share ................................................................ 11

Tabel 1.4 Lanjutan ........................................................................................ 12

Tabel 1.5 Jumlah sampel penelitian .............................................................. 19

Tabel 1.5 Lanjutan ........................................................................................ 19

Tabel 1.6 Tabel Hubungan antar variabel ..................................................... 26

Tabel 3.1 Sektor dan Jumlah emiten ............................................................. 41

Tabel 4.1 Persentase Perubahan EBIT .......................................................... 77

Tabel 4.1 Lanjutan ........................................................................................ 78

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Penjualan ................................................... 79

Tabel 4.2 Lanjutan ........................................................................................ 80

Tabel 4.3 Data Degree Of Operating Leverage ............................................ 82

Tabel 4.3 Lanjutan ........................................................................................ 83

Tabel 4.4 Persentase Perubahan Earning Per Share ................................... 85

Tabel 4.4 Lanjutan ........................................................................................ 86

Tabel 4.5 Data Degree Of Financial Leverage ............................................. 87

Tabel 4.5 Lanjutan ........................................................................................ 88

Tabel 4.6 Data Degree Of Combination Leverage ....................................... 90

Tabel 4.6 Lanjutan ........................................................................................ 91

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas pertama ....................................................... 92

Page 15: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

viii

Tabel 4.8 Hasil Uji Data Outlier ................................................................... 93

Tabel 4.8 Lanjutan ........................................................................................ 94

Tabel 4.8 Lanjutan 2 ..................................................................................... 95

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas kedua ...........................................................95

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 96

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................... 97

Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedasitas .......................................................... 98

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................................100

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 102

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Korelasi Berganda ...................................... 102

Tabel 4.16 Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji F) .......................................... 103

Tabel 4.17 Hasil Uji Pengaruh Parsial (Uji t) ............................................... 104

Page 16: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

ix

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 16

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ................................ 45

Gambar 4.1 Hasil Uji Linieritas .................................................................... 99

Page 17: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

x

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Tabel Distribusi T Statistika ...................................................... 114

Page 18: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang

cepat perkembangannya, ini terlihat semakin banyaknya anggota bursa

yang tercatat selamat 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan,

seperti pada 2014 anggota bursa efek sebanyak 509 perusahaan, meningkat

pada tahun 2015 sebanyak 525 perusahaan, dan pada 2016 jumlah

perusahaan anggota bursa sebanyak 539 perusahaan, juga dapat dilihat dari

perubahan kapitalisasi pasarnya yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

Terdapat 9 sektor di Bursa Efek Indonesia, yaitu sektor Pertanian,

Pertambangan, Industri Dasar dan Kimia, Aneka Industri, Industri Barang

Konsumsi, Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan, Infrastruktur,

Utilitas dan Transportasi, Keuangan, dan Perdagangan, Jasa dan Investasi.

Bursa Efek Indonesia menjadi wadah bagi pasar modal sebagai

alternatif perusahaan antara lain, dana yang dapat dihimpun berjumlah

besar, dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana

selesai, tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam

pengelolaan dana atau perusahaan, solvabilitas perusahaan tinggi sehingga

memperbaiki citra perusahaan, dan ketergantungan emiten terhadap bank

menjadi lebih kecil.

Saham (stock) telah menjadi alternatif yang menarik bagi investor

untuk investasi mereka dan merupakan salah satu instrumen pasar

Page 19: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

2

keuangan yang paling populer. Saham telah menambah pilihan bagi

investor lokal, yang sebelumnya hanya menginvestasikan uangnya di

lembaga perbankan.

Meningkatnya persaingan saat ini menuntut setiap perusahaan

untuk mampu menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi dan menuntut

setiap perusahaan untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-

fungsi yang ada dalam perusahaan sehingga dapat lebih unggul dalam

persaingan yang dihadapi. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana

untuk menjalankan bisnisnya, apapun bentuk bidang usaha yang

dijalankan oleh perusahaan tersebut dalam setiap kegiatan operasionalnya

selalu memanfaatkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki secara

optimal untuk memperoleh keuntungan dalam rangka meningkatkan

pertumbuhan dan menjaga kelangsungan hidup usahanya dengan cara

meningkatkan nilai perusahaan.

Riyanto (2001:209) menyatakan bahwa “Pemenuhan dana tersebut

berasal dari sumber intern (internal source) maupun dari sumber ekstern

(external source)”. Dana yang berasal dari sumber intern adalah dana yang

terbentuk atau dihasilkan oleh perusahaan sendiri yaitu laba ditahan dan

depresiasi. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang

berasal dari kreditur, pemilik dan pengambil bagian dalam perusahaan.

Modal dari kreditur merupakan utang bagi perusahaan yang bersangkutan

yang sering disebut juga modal asing.

Page 20: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

3

Properti merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi

kehidupan manusia, dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari manusia

tidaklah lepas dari sektor ini dan yang paling penting adalah rumah atau

apartemen tempat ia tinggal. Properti khususnya perumahaan merupakan

kebutuhan papan yang merupakan salah satu kebutuhan dasar (primer)

manusia, disamping kebutuhan akan pangan dan sandang, sehingga setiap

orang harus berhubungan dengan sektor properti yang satu ini, pada

kondisi perekonomian yang sedang terjadi semua orang harus memiliki

rumah tempat ia tinggal untuk memenuhi salah satu kebutuan utamanya.

Industri sektor properti mengandung risiko tinggi, hal ini

disebabkan pembiayaan atau sumber dana utama sektor ini pada umumnya

diperoleh melalui kredit perbankan, sementara sektor ini beroperasi

dengan dengan menggunakan aktiva tetap berupa tanah dan bangunan.

Meskipun tanah dan bangunan dapat digunakan untuk melunasi hutang

tetapi aktiva tersebut tidak dapat dikonversikan ke dalam kas dalam waktu

yang singkat, sehingga banyak pengembang (developer) tidak dapat

melunasi hutangnya pada waktu yang telah ditentukan.

Permasalahan utama yang sering dialami oleh perusahaan properti

ialah dimana melonjaknya harga produk tersebut diakibatkan lahan yang

tersedia semakin terbatas beragam produk properti diantaranya rumah,

perhotelan, pertokoan, dan gedung lainnya akibat permintaan konsumen

yang terlalu tinggi. Pertumbuhan sektor dari industri properti dapat

dijadikan salah satu tolak ukur untuk menilai pertumbuhan ekonomi suatu

Page 21: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

4

negara. Sektor ini sangat tergantung kondisi ekonomi. Jika inflasi tinggi,

bunga kredit naik, maka penjualan menurun. Setelah sektor perbankan,

sektor ini paling terdampak apabila suku bunga naik. Kenaikan tingkat

suku bunga di suatu negara dapat mendorong terjadinya pengalihan dana

dari mata uang dengan tingkat bunga rendah ke mata uang dengan tingkat

bunga yang lebih tinggi. (https://finance.detik.com).

Adapun daftar perusahaan jasa sub sektor Properti dan Real Estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tanggal Initial Public Offering

(IPO) dapat dilihat di tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Bursa Efek Indonesia

Perusahaan Jasa (Sub Sektor Properti dan Real Estate)

Periode 31 Desember 2017

No Kode Nama Perusahaan Tanggal IPO

1 ARMY Armidian Karyatama Tbk 21-Jun-2017

2 APLN Agung Podomoro Land Tbk 11-Nop-2010

3 ASRI Alam Sutera Reality Tbk 18-Des-2007

4 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 14-Jan-2008

5 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 11-Des-2009

6 BEST Bekasi Fajar Indusrial Estate Tbk 10-Apr-2012

7 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk 14-Jul-2015

8 BIPP Bhuawanatala Indah Permai Tbk 23-Okt-1995

9 BKDP Bukit Darmo Property Tbk 15-Jun-2007

10 BKSL Sentul City Tbk 28-Jul-1997

11 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 06-Jun-2008

12 COWL Cowell Development Tbk 19-Des-2007

13 CTRA Ciputra Development Tbk 28-Mar-1994

14 DART Duta Anggada Realty Tbk 08-Mei-1990

15 DILD Intiland Development Tbk 04-Sep-1991

16 DMAS Puradelta Lestari Tbk 29-Mei-2015

Page 22: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

5

Tabel 1.1 (Lanjutan)

17 DUTI Duta Pertiwi Tbk 02-Nop-1994

18 ELTY Bakrieland Development Tbk 30-Okt-1995

19 EMDE Megapolitan Development Tbk 12-Jan-2011

20 FORZ Forza Land Indonesia Tbk 28-Apr-2017

21 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk 30-Jun-2000

22 GAMA Gading Development Tbk 11-Jul-2012

23 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk 11-Des-2000

24 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 10-Okt-2007

25 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 23-Des-2011

26 JPRT Jaya Real Property Tbk 29-Jun-1994

27 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 10-Jan-1995

28 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk 13-Jul-2007

29 LPCK Lippo Cikarang Tbk 24-Jul-1997

30 LPKR Lippo Karawaci Tbk 28-Jun-1996

31 MDLN Modernland Realty Tbk 18-Jan-1993

32 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 10-Jul-2009

33 MMLP Mega Manunggal Property Tbk 12-Jun-2015

34 MTLA Metropolitan Land Tbk 20-Jun-2011

35 MTSM Metro Realty Tbk 08-Jan-1992

36 NIRO Nirvana Development Tbk 13-Sep-2012

37 OMRE Indonesia Prima Property Tbk 22-Agu-1994

38 PPRO PP Properti Tbk 19-Mei-2015

39 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 15-Jun-1992

40 PUDP Pudjiati Prestige Tbk 18-Nop-1994

41 PWON Pakuwon Jati Tbk 19-Okt-1989

42 RBMS Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk 19-Des-1997

43 RDTX Roda Vivatex Tbk 14-Mei-1990

44 RODA Pikko Land Development Tbk 22-Okt-2001

45 SCBD Dadanayasa Arthatama Tbk 19-Apr-2002

46 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk 12-Okt-1995

47 SMRA Summmarecon Agung Tbk 07-Mei-1990

48 TARA Sitara Propertindo 11-Jul-2014

Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2017

Dari tabel 1.1, menunjukan daftar emiten sub sektor Properti dan

Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2017

yaitu sebanyak 48 emiten.

Page 23: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

6

Menurut Brigham dan Houston (2006:36), “Penggunaan hutang

akan mengakibatkan perubahan laba per lembar saham, dan juga

mengakibatkan perubahan harga saham perusahaan”. Hutang yang

digunakan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal suatu

perusahaan dapat mempengaruhi Earning Per Share bagi pemilik

perusahaan dan juga berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.

Hutang tersebut bisa berupa hutang operasi (operating leverage) dan

hutang keuangan (financial leverage).

Earnings Per Share sangat penting untuk diperhitungkan bagi

investor yang akan menginvestasikan dananya dalam bentuk saham.

Perhitungan Earnings Per Share dapat digunakan sebagai alat ukur untuk

mengevaluasi prospek sebuah saham. Semakin besar jumlah saham yang

beredar, maka peluang untuk meraup Earnings Per Share juga akan

semakin besar, sebaliknya semakin kecil jumlah saham yang beredar,

maka peluang untuk meraup Earnings Per Share juga akan semakain

kecil. Earnings Per Share dapat dipengaruhi oleh kinerja keuangan

perusahaan dimana dalam penelitian ini menggunakan variabel Operating

Leverage yang diproksikan menggunakan Degree of Operating Leverage,

Financial Leverage yang diproksikan menggunakan Degree of Financial

Leverage dan Combination Leverage yang diproksikan menggunakan

Degree of Combination Leverage. Untuk menghitung Operating Leverage,

Financial Leverage dan Combination Leverage dibutuhkan beberapa data

yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, seperti data Earning

Page 24: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

7

Before Interest and Tax (EBIT), data penjualan dan data Earning Per

Share dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.

Adapun data penjualan atau sales perusahaan jasa sub sektor

Properti dan Real Estate pada tahun 2013 sampai 2016 dapat dilihat pada

Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

Bursa Efek Indonesia

Data Penjualan (Sales)

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 31 Desember 2013 – 31 Desember 2016

NO Kode

Emiten

Penjualan (Dalam Jutaan Rupiah)

2013 2014 2015 2016 Rata - Rata

1 APLN 4.901.191 5.296.565 5.971.581 6.006.952 5.544.072

2 ASRI 3.684.761 3.630.914 2.783.700 2.715.689 3.203.766

3 BAPA 40.154 45.436 24.144 34.023 35.939

4 BCIP 179.872 215.987 170.737 227.824 198.605

5 BEST 1.333.134 839.637 686.981 824.408 921.040

6 BIPP 57.596 98.673 111.644 113.883 95.449

7 BKDP 11.385 107.391 60.101 52.413 57.823

8 BKSL 961.988 712.472 559.801 1.206.575 860.209

9 BSDE 5.741.264 5.613.890 6.209.574 6.521.770 6.021.625

10 COWL 330.837 566.385 583.329 570.072 512.656

11 CTRA 5.077.062 6.340.242 7.514.286 6.739.315 6.417.726

12 DART 829.383 1.287.984 842.706 754.737 928.703

13 DILD 1.510.005 1.827.944 2.200.900 2.276.459 1.953.827

14 DUTI 1.604.535 1.543.419 1.686.812 2.019.459 1.713.556

15 ELTY 3.200.099 1.579.947 1.395.604 1.688.248 1.965.975

16 EMDE 225.135 311.280 325.314 330.445 298.044

17 FMII 50.720 44.485 238.861 402.073 184.035

18 GAMA 124.065 154.188 119.811 53.678 112.936

19 GMTD 301.085 316.639 319.045 290.019 306.697

20 GPRA 518.770 565.400 416.124 429.023 482.329

21 GWSA 31.550 176.001 83.739 141.440 108.183

22 JRPT 1.315.680 1.936.340 2.150.207 2.381.023 1.945.813

Page 25: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

8

Tabel 1.2 (Lanjutan)

23 KIJA 2.739.598 2.799.065 3.139.920 2.931.015 2.902.400

24 LCGP 70.359 144.288 41.672 21.545 69.466

25 LPCK 1.327.909 1.802.970 2.120.553 1.544.898 1.699.083

26 LPKR 6.666.214 11.655.042 8.910.178 10.537.827 9.442.315

27 MDLN 1.739.441 2.725.007 2.849.685 2.360.531 2.418.666

28 MKPI 999.233 1.154.895 2.094.491 2.564.831 1.703.363

29 MTLA 854.974 1.117.732 1.089.217 1.143.372 1.051.324

30 MTSM 39.096 20.978 23.588 24.809 27.118

31 NIRO 263.490 245.386 505.051 263.634 319.390

32 OMRE 252.661 247.296 262.235 242.237 251.107

33 PLIN 1.393.191 1.521.681 1.644.546 1.659.204 1.554.656

34 PUDP 95.024 84.605 136.480 144.017 115.032

35 PWON 3.029.797 3.872.273 4.625.053 4.841.105 4.092.057

36 RBMS 20.545 49.251 16.970 17.945 26.178

37 RDTX 418.119 431.415 422.254 406.873 419.665

38 RODA 640.033 685.034 1.055.923 514.177 723.792

39 SCBD 2.730.845 963.242 1.041.197 1.042.958 1.444.561

40 SMDM 329.307 416.619 577.756 494.723 454.601

41 SMRA 4.093.789 5.756.983 5.623.561 5.397.949 5.218.071

Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2017

Dari tabel diatas menunjukan bahwa perusahaan dengan nilai rata-

rata penjualan tertinggi yaitu terdapat pada perusahaan PT. Lippo

Karawaci Tbk dengan kode emiten LPKR dengan nilai rata-rata sebesar

Rp9.442.315.000.000. Sedangkan nilai rata-rata penjualan terendah yaitu

terdapat pada perusahaan PT. Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk dengan

kode emiten RBMS dengan nilai rata-rata sebesar Rp26.178.000.000.

Adapun data Earning Before Interest and Tax perusahaan jasa sub

sektor Properti dan Real Estate pada tahun 2013 sampai 2016 dapat dilihat

pada Tabel 1.3 berikut ini :

Page 26: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

9

Tabel 1.3

Bursa Efek Indonesia

Earning Before Interest and Tax (EBIT)

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 31 Desember 2013 – 31 Desember 2016

No Kode

Emiten

EBIT (Dalam Jutaan Rupiah)

2013 2014 2015 2016 Rata - Rata

1 APLN 1.177.175 938.383 1.138.920 960.933 1.053.853

2 ASRI 1.081.775 1.385.766 758.957 591.353 954.463

3 BAPA 6.794 7.115 1.332 1.961 4.301

4 BCIP 34.845 42.054 14.630 60.785 38.079

5 BEST 811.535 393.882 214.526 340.510 440.113

6 BIPP 115.248 25.047 130.633 33.408 76.084

7 BKDP -57.792 14.667 -22.787 -24.226 -22.535

8 BKSL 640.129 39.131 62.046 562.390 325.924

9 BSDE 3.278.954 3.997.294 2.362.081 2.065.442 2.925.943

10 COWL 76.611 206.079 -137.598 12.501 39.398

11 CTRA 2.147.368 1.843.149 1.885.084 1.325.727 1.800.332

12 DART 241.451 495.034 240.176 233.675 302.584

13 DILD 528.467 436.255 419.201 299.286 420.802

14 DUTI 854.167 700.022 671.879 844.375 767.611

15 ELTY -36.702 481.470 -757.227 -556.834 -217.323

16 EMDE 30.002 45.095 61.268 67.279 50.911

17 FMII -2.604 4.433 171.450 296.952 117.558

18 GAMA 25.772 54.380 10.314 3.815 23.570

19 GMTD 107.122 120.729 119.428 87.506 108.696

20 GPRA 130.517 93.319 73.831 47.331 86.250

21 GWSA 154.311 577.116 1.269.144 215.111 553.921

22 JRPT 631.664 733.661 876.618 1.027.479 817.356

23 KIJA 204.165 498.442 345.057 512.499 390.041

24 LCGP 11.811 24.684 1.307 7.946 11.437

25 LPCK 665.682 861.026 930.517 549.870 751.774

26 LPKR 1.924.830 3.323.959 1.284.830 1.557.747 2.022.842

27 MDLN 2.548.597 714.210 960.109 550.569 1.193.371

28 MKPI 464.484 437.955 890.259 1.199.799 748.124

29 MTLA 291.879 315.607 242.005 321.897 292.847

30 MTSM 576 -10 -2.311 -605 -588

31 NIRO 27.521 -87.370 -5.259 -8.568 -18.419

Page 27: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

10

Tabel 1.3 (Lanjutan)

32 OMRE -871 109.767 239.089 316.304 166.072

33 PLIN 134.545 370.233 272.322 397.530 293.658

34 PUDP 29.360 16.478 31.357 26.424 25.905

35 PWON 1.331.191 2.609.233 1.425.142 1.780.254 1.786.455

36 RBMS -12.956 9.550 -228 -152 -947

37 RDTX 231.714 233.052 256.034 257.364 244.541

38 RODA 407.176 517.435 467.146 64.428 364.046

39 SCBD 1.903.572 170.846 202.116 170.825 611.840

40 SMDM 42.353 44.324 76.808 20.293 45.945

41 SMRA 1.319.425 1.618.174 1.066.009 616.140 1.154.937

Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2017

Dari tabel diatas menunjukan bahwa dari 41 perusahaan, nilai rata-

rata Earning Before Interest and Tax tertinggi yaitu terdapat pada

perusahaan PT. Bumi Serpong Damai Tbk dengan kode emiten BSDE

dengan nilai rata-rata sebesar Rp2.925.943.000.000. Sedangkan nilai rata-

rata Earning Before Interest and Tax terendah yaitu terdapat pada

perusahaan PT. Bakrieland Development Tbk dengan kode emiten ELTY

dengan nilai rata-rata sebesar (RP217.323.000.000) atau rugi

217.325.000.000.

Sedangkan data Earning Per Share pada perusahaan jasa sub

sektor Properti dan Real Estate pada tahun 2013 sampai 2016 dapat dilihat

pada tabel 1.4 berikut ini :

Page 28: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

11

Tabel 1.4

Bursa Efek Indonesia

Earning Per Share (EPS)

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 31 Desember 2014 – 31 Desember 2016

NO Kode

Emiten

Earning Per Share (dalam rupiah)

2013 2014 2015 2016 Rata-Rata

1 APLN 45,38 47,99 54,47 45,84 48,42

2 ASRI 45,27 59,90 34,82 25,97 41,49

3 BAPA 7,59 10,65 1,82 2,51 5,64

4 BCIP 22,86 21,34 2,63 34,57 20,35

5 BEST 77,35 40,57 21,97 34,86 43,69

6 BIPP 36,01 6,48 33,40 257,80 83,42

7 BKDP -8,66 1,05 -4,13 -4,24 -3,99

8 BKSL 19,27 1,30 1,79 16,28 9,66

9 BSDE 166,07 217,53 122,17 105,86 152,91

10 COWL 10,00 33,95 -36,68 -4,81 0,61

11 CTRA 93,20 118,30 122,96 75,90 102,59

12 DART 57,55 129,91 56,59 61,08 76,28

13 DILD 31,80 41,72 40,43 28,69 35,66

14 DUTI 409,11 379,27 362,68 454,41 401,37

15 ELTY -5,34 10,91 -16,69 -12,59 -5,93

16 EMDE 10,15 13,44 18,29 19,54 15,35

17 FMII -2,92 0,89 58,62 101,77 39,59

18 GAMA 2,05 4,72 0,50 0,12 1,85

19 GMTD 904,54 1181,83 1167,00 885,98 1034,84

20 GPRA 24,91 21,42 17,04 10,99 18,59

21 GWSA 18,51 22,02 162,02 26,94 57,37

22 JRPT 39,73 51,97 63,26 74,03 57,25

23 KIJA 5,19 19,47 16,38 21,08 15,53

24 LCGP -4,74 3,10 -1,29 1,17 -0,44

25 LPCK 848,59 1212,82 1314,64 775,57 1037,90

26 LPKR 69,01 135,85 44,38 53,18 75,60

27 MDLN 195,62 56,75 69,69 40,00 90,51

28 MKPI 385,54 456,75 938,24 1264,90 761,36

29 MTLA 31,79 40,80 31,35 41,35 36,32

30 MTSM -8,92 -4,70 -20,09 -10,16 -10,97

31 NIRO 0,40 -6,02 -1,26 -1,41 -2,07

32 OMRE -13,69 61,35 -13,26 182,46 54,21

33 PLIN 11,42 100,91 78,79 204,40 98,88

Page 29: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

12

Tabel 1.4 (Lanjutan)

34 PUDP 82,74 43,04 83,73 69,55 69,76

35 PWON 23,60 53,97 29,08 36,97 35,90

36 RBMS -42,80 9,20 -9,44 -20,55 -15,90

37 RDTX 737,46 865,47 953,36 967,30 880,90

38 RODA 27,72 38,08 35,29 4,50 26,40

39 SCBD 528,14 39,60 47,97 101,11 179,20

40 SMDM 5,55 9,23 15,77 4,28 8,71

41 SMRA 75,96 96,18 73,76 41,94 71,96

Rata - Rata 166,09 182,45 190,17 191,31 -

Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2017

Dari tabel 1.4 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata Earning Per Share

(EPS) tertinggi terdapat pada perusahaan PT. Lippo Cikarang Tbk dengan

kode emiten LPCK dengan nilai rata-rata sebesar Rp1037,90. Sedangkan

nilai rata-rata Earning Per Share (EPS) terendah terdapat pada perusahaan

PT. Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk dengan kode emiten RBMS dengan

nilai rata-rata sebesar Rp-15,90 atau rugi Rp15,90.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin mengadakan

penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Operating Leverage,

Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap Earning Per

Share Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah Operating Leverage,

Financial Leverage dan Combination Leverage berpengaruh terhadap

Page 30: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

13

Earning Per Share pada perusahaan jasa sub sektor Properti dan Real

Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari permasalahan yang

ditetapkan, maka penulis membatasi permasalahan yaitu :

1. Variabel yang digunakan dalam penelitiatian ini yaitu Operating

Leverage yang diproksikan dengan Degree of Operating Leverage,

Financial Leverage yang diproksikan dengan Degree of Financial

Leverage dan Combination Leverage yang diproksikan dengan Degree

of Combination Leverage.

2. Objek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti

dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia periode 31 Desember 2017

3. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data dalam laporan

keuangan periode 31 Desember 2013 sampai dengan 31 Desember

2016.

D. Tujuan Peneltian

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya,

maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Operating

Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage berpengaruh

terhadap Earning Per Share pada perusahaan jasa sub sektor Properti dan

Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 31: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

14

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Bagi penulis hasil penilitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan pemahaman dalam rangka penerapan ilmu yang

penulis peroleh selama perkuliahan serta dapat menambah

pengetahuan mengenai Operating Leverage, Financial Leverage dan

Combination Leverage serta penggunaanya.

2. Bagi Investor

Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination

Leverage dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

investasi dengan cara melihat kinerja keuangan perusahaan dalam

menggunakan biaya tetap dan biaya varibelnya dan juga melihat

perusahaan dalam memanfaatkan hutang untuk meningkatnya

penjualan perusahaan.

3. Bagi Almamater

Penelitian ini diharapkan akan menjadi tambahan pengetahuan dan

acuan bagi penelitian berikutnya.

F. Kerangka Pemikiran

Operating Leverage menurut Irawati (2006:173) merupakan :

“Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk

menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya tetap dan

variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas”.

Page 32: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

15

Financial Leverage menurut Warsono (2003:217) : “Sebagai

penggunaan potensial biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan

pengaruh perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak terhadap EPS”.

Combination Leverage menurut Sartono (2008:267) : “Terjadi

apabila perusahaan memiliki baik Operating Leverage maupun Financial

Leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi

pemegang saham biasa”.

Earning Per Share menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:195) :

“Rasio yang menunjukan bagian laba untuk setiap saham yang diperoleh

investor”.

Penelitian yang dilakukan oleh Fahmi (2014) yang berjudul

“Pengaruh Financial Leverage, Operating Leverage dan Total Asset

Turnover terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Oil and Gas dan

Coal Mining yang ada di Bursa Efek Indonesia”, menyimpulkan bahwa

secara bersama-sama atau simultan Financial Leverage, Operating

Leverage dan Total Aset Turnover berpengaruh signifikan terhadap

Earning Per Share (EPS). Sedangkan secara parsial Financial Leverage

berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share, Operating Leverage

berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share, sedangkan Total

Asset Turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putra (2013) berjudul

“Analisis Pengaruh Operating Leverage dan Financial Leverage Terhadap

Earning Per Share (EPS) Di Perusahaan Properti Yang Terdaftar DI BEI

Page 33: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

16

(2007-2011)”, menyimpulkan bahwa secara simultan Operating Leverage

dan Financial Leverage berpengaruh positif terhadap Earning Per Share.

Secara parsial Operating Leverage tidak berpengaruh terhadap Earning

Per Share, sedangkan Financial Leverage berpengaruh terhadap Earning

Per Share.

Kerangka pemikiran dalam penulisan ini dapat digambarkan secara

sistematis sebagai berikut:

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Keterangan :

X1 : Operationg Leverage

X2 : Financial Leverage

X3 : Combination Leverage

Y : Earning Per Share (EPS)

X1

Y

X2

X3

Page 34: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

17

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:35) : “Metode kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan”. Penelitian ini banyak dituntut

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang diperoleh dengan teknik dokumentasi yaitu

meneliti dan mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh penulis dalam

melakukan penelitian seperti data nama perusahaan, kode emiten dan

tanggal Initial Public Offering (IPO), data Earning Before Interest and

Tax (EBIT), data penjualan atau sales, dan data Earning Per Share

(EPS).

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:148) populasi adalah : “Wilayah

generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek, yang

Page 35: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

18

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

perusahaan jasa sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 48 emiten.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:149) sampel adalah bagian dari

jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Syarat

umum dalam pengambilan sampel suatu populasi adalah sampel

harus mewakili populasi dan harus dalam bentuk kecil. Sampel

dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa sub sektor properti dan

real estate yang sudah dan masih tercatat di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2014-2016. Teknik pengambilan sampel dengan

purposive sampling, yaitu dengan pengambilan sampel

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud

adalah:

1) Perusahaan jasa sub sektor Properti dan Real Estate yang sudah

dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun

2013-2016.

2) Perusahaan jasa sub sektor Properti dan Real Estate yang

melakukan Initial Public Offering (IPO) sebelum tahun 2014.

Untuk jumlah sampel dapat dilihat di tabel 1.5 berikut ini :

Page 36: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

19

Tabel 1.5

Jumlah Sampel Penelitian

Perusahaan Sub Sektor Properti dan Real Estate

No Nama Perusahaan

Kriteria sampel

Emiten masih

terdaftar

Melakukan IPO sebelum tahun 2014

1 Armidian Karyatama Tbk -

2 Agung Podomoro Land Tbk

3 Alam Sutera Reality Tbk

4 Bekasi Asri Pemula Tbk

5 Bumi Citra Permai Tbk

6 Bekasi Fajar Indusrial Estate Tbk

7 Binakarya Jaya Abadi Tbk -

8 Bhuawanatala Indah Permai Tbk

9 Bukit Darmo Property Tbk

10 Sentul City Tbk

11 Bumi Serpong Damai Tbk

12 Cowell Development Tbk

13 Ciputra Development Tbk

14 Duta Anggada Realty Tbk

15 Intiland Development Tbk

16 Puradelta Lestari Tbk -

17 Duta Pertiwi Tbk

18 Bakrieland Development Tbk

19 Megapolitan Development Tbk

20 Forza Land Indonesia Tbk -

21 Fortune Mate Indonesia Tbk

22 Gading Development Tbk

23 Gowa Makassar Tourism Development Tbk

24 Perdana Gapura Prima Tbk

25 Greenwood Sejahtera Tbk

26 Jaya Real Property Tbk

27 Kawasan Industri Jababeka Tbk

28 Eureka Prima Jakarta Tbk

29 Lippo Cikarang Tbk

30 Lippo Karawaci Tbk

31 Modernland Realty Tbk

32 Metropolitan Kentjana Tbk

Page 37: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

20

Tabel 1.5 (Lanjutan)

33 Mega Manunggal Property Tbk -

34 Metropolitan Land Tbk

35 Metro Realty Tbk

36 Nirvana Development Tbk

37 Indonesia Prima Property Tbk

38 PP Properti Tbk -

39 Plaza Indonesia Realty Tbk

40 Pudjiati Prestige Tbk

41 Pakuwon Jati Tbk

42 Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk

43 Roda Vivatex Tbk

44 Pikko Land Development Tbk

45 Danayasa Arthatama Tbk

46 Suryamas Dutamakmur Tbk

47 Summmarecon Agung Tbk

48 Sitara Propertindo -

Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2017

Dari tabel 1.5 di atas, dapat simpulkan bahwa jumlah sampel

sebanyak 41 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel, yaitu perusahaan

yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan perusahaan yang

melakukan Initial Public Offering (IPO) dibawah tahun 2014.

4. Alat Analisis Data

a. Menghitung Operating Leverage

- Persentase perubahan EBIT =

- Persentase perubahan Sales =

- Degree of Operating Leverage (DOL) =

(Kamaludin dan Rini Indriani, 2012:96)

Page 38: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

21

b. Menghitung Financial Leverage

- Persentase perubahan EPS =

- Degree of Financial Leverage (DFL) =

(Kamaludin dan Rini Indriani, 2012:103)

c. Menghitung Combination Leverage

Degree of Combination Leverage (DCL) =

(Manahan P. Tampubolon, 2013:54)

5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2011:60): “Uji normalitas data dilakukan

sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian yang

diajukan”. Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi

distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam

penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-

model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi

normal. Uji normalitas juga bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan salah satu alat

statistik yang dikenal dengan uji One Sample Kolmogorv-Smirnov

Test. Seperti diketahui bahwa uji T dan uji F mengansumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil.

Page 39: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

22

Maka hipotesis yang akan diuji :

Ho : b1 = 0, Data tidak berdistribusi normal.

Ha : b1≠ 0, Data berdistribusi normal.

Jika nilai sig. > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika nilai sig. < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode −1

(sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan terdapat

problem autokorelasi. Akibat yang terjadi pada penaksiran-

penaksiran apabila metode kuadrat terkecil diterapkan pada data

yang mengandung autokorelasi adalah varian dari taksiran terkecil

akan bias ke bawah atau underestimeted. Akibat yang lain adala

peramalan (prediksi) akan menjadi lebih efisien. Dengan kata lain

prediksi yang dilakukan atas dasar penaksiran kuadrat terkecil akan

keliru, karena prediksi tersebut mempunyai varian-varian besar.

Pengujian autokorelasi pada model regresi dilaksanakan dengan

Uji Run Test. Dasar acuan pengambilan keputusan ada tidaknya

autokorelasi:

a. Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 terdapat autokorelasi.

b. Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 tidak terdapat autokorelasi.

Page 40: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

23

c. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independent yang satu dengan yang lain

dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara

sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada

tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai

Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program

SPSS 24.0. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance>

0,1 atau nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

atau pengamatan ke pengamatan lain. Penelitian ini menggunakan

metode uji Park untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah

heteroskedastisitas. Uji Park ini dikembangkan oleh Park pada

tahun 1966 pengujian ini dilakukan dengan meregesikan nilai

logresidual kuadrat sebagai variabel dependen dengan variabel

independennya. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan untuk

menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu jika nilai t

hitung < t tabel atau nilai Sig. > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

e. Uji Linieritas

Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui antara variabel

bebas dan variabel terikat harus bersifat linier. Menurut Santoso

Page 41: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

24

(2009:346) : “Asumsi ini menyatakan bahwa seharusnya hubungan

antara satu variabel dependen dengan variabel independen bersifat

linier. Linier disini dapat diartikan hubungannya positif atau

negatif”. Pada penelitian ini uji linieritas menggunakan grafis

scatter plot antara satu variabel dependen dengan variabel

independen. Jika indikasi arah hubungan positif atau negatif,

asumsi terpenuhi. Namun, jika arah tidak jelas, asumsi tidak

terpenuhi.

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh

secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap

kejadian lainnya (variabel Y). Adapun persamaan regresi berganda

dalam penelitian ini dituliskan sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3

Keterangan:

Y : Earning Per Share

α : Konstanta

β1 : Koefisien regresi 1

β2 : Koefisien regresi 2

β3 : Koefisien regresi 3

X1 : Operating Leverage

X2 : Financial Leverage

X3 : Combination Leverage

Page 42: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

25

7. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Dinyatakan dalam persentase yang nilainya berkisar antara

0 < R2 < 1. Nilai R

2 yang kecil berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Jika koefisien determinasi

sama degan nol, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

8. Koefisien Korelasi Berganda

Analisis korelasi dilakukan dalam rangka menguji hipotesis

asosiatif, yaitu dugaan hubungan antar variabel dalam populasi melalui

data hubungan variabel dalam sampel. Rumus untuk menghitung

koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Ry.x1.x2.x3 : Korelasi berganda antara variabel X1, X2 dan X3

secara bersama-sama dengan variabel Y

ryx1 : Korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 : Korelasi product moment antara X2 dengan Y

ryx3 : Korelasi product moment antara X3 dengan Y

rx1x2 : Korelasi product moment antara X1 dengan X2

Page 43: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

26

rx1x3 : Korelasi product moment antara X1 dengan X3

rx2x3 : Korelasi product moment antara X2 dengan X3

(Suharyadi dan Purwanto, 2011:217)

Tabel 1.6

Tabel Hubungan Antar Variabel

Nilai Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0.20 - 0,399 Rendah

0.40 - 0.599 Cukup Kuat

0.60 - 0.799 Kuat

0.80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Riduwan (2010:228)

9. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji F merupakan uji koefisien regresi yang secara bersama-sama

untuk menguji signifikan pengaruh X1 (Operating Leverage), X2

(Financial Leverage) dan X3 (Combination Leverage) terhadap Y

(Earning Per Share).

Langkah-langkah untuk melakukan uji F sebagai berikut :

Menentukan Hipotesis :

Ho : b1 = 0, Operating Leverage, Financial Leverage dan

Combination Leverage tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Earning Per Share.

Ha : b1 ≠ 0, Operating Leverage, Financial Leverage dan

Combination Leverage mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Earning Per Share.

Jika nilai sig. > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika nilai sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 44: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

27

Rumus Uji statistik F ditunjukkan untuk mengetahui apakah semua

variabel dependen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara simultan terhadap variabel independen. Rumus

untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Widarjono, 2005:88):

10. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Langkah-langkah untuk melakukan uji t sebagai berikut :

Menentukan Hipotesis :

a. Operating Leverage :

Ho : b1 = 0, Operating Leverage secara individual tidak mempunyai

pengaruh terhadap Earning Per Share.

Ha : b1 ≠ 0, Operating Leverage secara individual mempunyai

pengaruh terhadap Earning Per Share.

b. Financial Leverage :

Ho : b2 = 0, Financial Leverage secara individual tidak mempunyai

pengaruh terhadap Earning Per Share.

Ha : b2 ≠ 0, Financial Leverage secara individual mempunyai

pengaruh terhadap Earning Per Share.

c. Combination Leverage :

Ho : b3 = 0, Combination Leverage secara individual tidak

mempunyai pengaruh terhadap Earning Per Share.

Page 45: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

28

Ha : b3 ≠ 0, Combination Leverage secara individual mempunyai

pengaruh terhadap Earning Per Share.

Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka Ha ditolak. (koefisien regresi tidak

signifikan). Artinya secara parsial Operating Leverage, Financial

Leverage dan Combination Leverage tidak mempunyai pengaruh

secara signifikan terhadap Earning Per Share.

Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ha diterima (koefisien regresi

signifikan). Artinya secara parsial Operating Leverage, Financial

Leverage dan Combination Leverage terdapat pengaruh secara

signifikan terhadap Earning Per Share.

Rumus uji statistik T ditunjukkan untuk menunjukkan apakah masing-

masing variabel dependen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara parsial terhadap variabel independen. Rumus untuk

mencari nilai t hitung adalah sebagai berikut (Suharyadi dan Purwanto,

2011:229) :

Page 46: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

29

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Keuangan

Menurut Kamaludin dan Rini Indriani (2012:1) : “Manajemen

keuangan yaitu masalah investasi sebagai pengalokasian dana, masalah

bagaiman memperoleh dana, dan bagaimana pengelolaan dana agar dapat

menciptakan dan meningkatkan nilai manfaat bagi perusahaan”. Adapun

definisi manajemen keuangan menurut Sartono (2008:6) : “Manajemen

keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan

dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi atau

pembelanjaan secara efisien”.

Manajemen keuangan dapat juga dipandang sebagai suatu

manajemen yang mempelajari fungsi-fungsi dengan tujuan untuk

memaksimumkan nilai perusahaan. Agar tujuan tercapai maka manajer

keuangan harus dapat menjalankan fungsi-fungsi dari manajemen dengan

baik.

B. Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan meliputi ikhtisar-ikhtisar yang

menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas serta

perubahan ekuitas sebuah organisasi dalam periode waktu tertentu. Tiap

ikhtisar tersebut dibuat dalam satu format sendiri secara terpisah.

Definisi laporan keuangan menurut Kamaludin dan Rini Indriani

(2012:34) : “Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses

Page 47: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

30

pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang

terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”. Adapun definisi laporan

keuangan menurut Sadeli (2000:18) : “Adalah laporan tertulis yang

memberikan serta hasil yang dicapai selama periode tertentu”.

C. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Definisi pasar modal menurut Samsul (2006:43) : “Tempat atau

sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen

keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun”. Adapun

definisi pasar modal menurut Brigham dan Houston (2010:190) :

“Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk utang jangka

menengah dan jangka panjang serta saham perseroan”. Sedangkan

desinisi pasar modal menurut Darmaji dan Fakhruddin (2012:1) :

“Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun

institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan

berinvestasi”. Definisi pasar modal Tampubolon (2013:6) : “Pasar

modal (Capital Market) adalah pasar tempat pertemuan antara pencari

dana (emiten) dan penanam modal (investor) untuk melakukan

transaksi”.

Menurut Samsul (2006:43) tujuan dan manfaat pasar modal dapat

dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu :

a. Sudut Pandang Negara

Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakan

perekonomian negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi

beban negara. Negara memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk

mengatur bidang perekonomian tetapi tidak harus memiliki

perusahaan sendiri. Jika kegiatan ekonomi dapat dilaksanakan oleh

Page 48: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

31

pihak swasta, maka negara tidak perlu ikut campur agar tidak

membuang-buang biaya.

Di negara yang sudah maju, pasar modal merupakan sarana

utama dalam pembangunan perekonomiannya. Negara maju tidak

butuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi butuh usaha

swasta yang profesional yang tercermin dalam pasar modal.

b. Sudut Pandang Emiten

Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan

modal. Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan

biaya yang lebih murah dan hal itu hanya bisa diperoleh di pasar

modal. Modal pinjaman dalam bentuk obligasi jauh lebih murah

daripada kredit jangka panjang perbankan. Meningkatkan modal

sendiri jauh lebik baik daripada meningkatkan modal pinjaman,

khususnya untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam di era

globalisasi.

Perusahaan yang pada awalnya memiliki utang lebih tinggi

daripada modal sendiri dapat berbalik memiliki modal sendiri yang

lebih tinggi daripada utang apabila memasuki pasar modal. Jadi

pasar modal merupakan sarana untuk memperbaiki struktur

permodalan perusahaan.

c. Sudut Pandang Masyarakat

Masyarakat memiliki sarana baru untuk menginvestasikan

uangnya. Investasi yang semula dilakukan dengan bentuk deposito,

emas, tanah, atau rumah sekarang dapat dilakukan dalam bentuk

saham dan obligasi. Jika investasi dalam bentuk rumah atau atau

tanah butuh uang ratusan juta rupiah, maka investasi dalam bentuk

efek dapat dilakukan dengan dengan dana di bawah Rp. 5 (lima)

juta. Jadi pasar modal merupakan sarana yang baik untuk

melakukan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar bagi

kebanyakan masyarakat. Jika pasar modal berjalan baik, jujur,

pertumbuhannya stabil, dan harganya tidak terlalu bergejolak, maka

sarana itu akan mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat. Akan

tetapi, dalam kenyataannya pasar modal di Indonesia jatuh bangun,

banyak terjadi penipuan harga, dan ada kasus Bank Duta, Bank

Pikko, serta banyaknya emiten yang dikeluarkan dari bursa atau

delisting sehingga mencerminkan bahwa pasar modal itu tidak

dikelola dengan baik.

2. Jenis – Jenis Pasar Modal

Menurut Tandelilin (2010:13) Pasar modal di Indonesia terbagi

dalam dua jenis, yaitu : (1) Pasar Perdana, dalam pasar inilah untuk

pertama kalinya perusahaan menjual sekuritasnya, dan proses itu

disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO) atau penawaran

umum, atau dapat juga dikatakan pasar perdana terjadi pada saat

perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk

Page 49: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

32

pertama kalinya. (2) Pasar Sekunder, setelah sekuritas emiten dijual di

pasar perdana, selanjutnya sekuritas emiten tersebut kemudian bisa

diperjualbelikan oleh dan antar investor di pasar sekunder. Dengan

adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan

sekuritas untuk mendapatkan keuntungan.Oleh karena itu, pasar

sekunder memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada

perusahaan. Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan di dua

jenis pasar, yaitu : (a) Pasar Lelang (Auction Market), pasar sekunder

yang lelang adalah pasar sekuritas yang melibatkan proses pelelangan

(penawaran) pada sebuah lokasi fisik. Transaksi antara pembeli dan

penjual menggunakan perantara (broker) yang mewakili masing-

masing pihak pembeli dan penjual. (b) Pasar Negosiasi (Negotiated

Market), pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai dealer yang

menciptakan pasar tersendiri di luar jaringan lantai bursa bagi

sekuritas, dengan cara membeli dan menjual dari investor”.

3. Instrumen Pasar Modal

Menurut Sjahrial (2009:19) : “Instrumen yang ada di pasar modal

yaitu efek yang terdiri dari saham, obligasi dan obligasi konversi, bukti

right, dan waran. Kegiatan di pasar modal adalah membeli produk

(instrumen) yang diperdagangkan di pasar modal dengan harapan

memperoleh return di masa yang akan datang”.

Adapun menurut Tandelilin (2010:30) : Pasar modal merupakan

pasar bagi instrumen finansial jangka panjang. intrumen yang

dimaksud adalah semua surat berharga yang di perdagangkan di bursa.

Intrumen pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak dikenal

dengan sebutan sekuritas. Sekuritas (securities), atau juga disebut efek

atau surat berharga, merupakan aset finansial (financial aset)

menyatakan klaim keuangan.

D. Bursa Efek

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:41) : “Bursa efek adalah

lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan/menyediakan fasilitas sistem

(pasar) untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antar berbagai

Page 50: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

33

perusahaan/perorangan yang terlibat dalam tujuan perdagangan efek

perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di bursa efek”.

Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 : “Bursa efek adalah

pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan saran untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan

tujuan memperdagangkan efek diantara mereka”.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:42) tugas bursa efek

terdiri dari 2 hal, yaitu:

1) Tugas bursa efek sebagai fasilitator

a. Menyediakan sarana perdangangan efek.

b. Mengupayakan likuiditas instrumen, yaitu mengalirnya dana secara

cepat pada efek-efek yang dijual.

c. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat.

d. Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan

perusahaan go public.

e. Menciptakan instrumen dan jasa baru.

2) Tugas bursa efek sebagai SRO (Self Regulatory Organizations)

a. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa.

b. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan

fungsi pengawasan.

c. Ketentuan bursa efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat

bagi pelaku pasar modal.

E. Sektor

Menurut Bursa Efek Indonesia terdapat 9 sektor di Bursa Efek

Indonesia, yaitu:

1) Pertanian adalah sektor utama dalam Bursa Efek Indonesia, yang

dimana sektor ini merupakan penghasil bahan baku yang diperoleh

dari hasil bumi berupa perkebunan, peternakan, dan perikanan.

2) Pertambangan juga termasuk sektor utama dalam Bursa Efek

Indonesia, yang dimana sektor ini merupakan penghasil bahan baku

yang diperoleh dari eksploitasi bumi / barang tambang berupa

barubara, minyak bumi dan gas, logam dan mineral lainnya.

3) Industri Dasar dan Kimia adalah sektor industri dan manufaktur dalam

Bursa Efek Indonesia, yang dimana sektor industri dasar dan kimia

adalah sektor yang memproduksi produk berupa, semen, keramik,

porselen dan kaca, logan dan sejenisnya, kimia, plastik dan kemasan,

pakan ternak, serta kayu dan pengolahannya.

Page 51: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

34

4) Aneka Industri adalah sektor industri dan manufaktur dalam Bursa

Efek Indonesia, yang dimana sektor ini memproduksi produk berupa,

otomotif dan komponennya, tekstil dan garmen, alas kaki, kabel, dan

elektronika.

5) Industri Barang Konsumsi adalah sektor industri dan manufaktur

dalam Bursa Efek Indonesia, yang dimana sektor ini memproduksi

produk berupa, makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan

keperluan rumah tangga, serta peralatan rumah tangga.

6) Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan adalah sektor jasa

dalam Bursa Efek Indonesia, yang dimana sektor ini menghasilkan jasa

berupa, perumahan, perhotelan, serta kontruksi dan bangunan

7) Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi adalah sektor jasa dalam Bursa

Efek Indonesia, yang dimana sektor ini menghasilkan jasa berupa,

energi, infrastruktur transportasi, telekomunikasi, transportasi, serta

konstruksi non-bangunan.

8) Keuangan adalah sektor jasa dalam Bursa Efek Indonesia, yang

dimana sektor ini menghasilkan jasa berupa, perbankan, lembaga

pembiayaan, perusahaan efek, serta asuransi.

9) Perdagangan, Jasa dan Investasi adalah sektor jasa dalam Bursa Efek

Indonesia, yang dimana sektor ini menghasilkan jasa berupa,

perdagangan barang besar, eceran, restoran, hotel dan pariwisata,

advertising, printing dan media, kesehatan, jasa komputer, serta

perusahaan investasi.

F. Leverage

Hadirnya leverage dalam struktur modal sebuah perusahaan

menandakan perusahaan tersebut menghimpun pendanaan dari luar

perusahaan dengan harapan meningkatkan laba perusahaan kedepannya.

Leverage adalah suatu tingkat kemampuan perusahaan dalam

menggunakan aktiva dan atau dana yang mempunyai beban tetap (hutang

dan atau saham istimewa) dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan

untuk memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan.

Definisi leverage menurut Sartono (2008:257) : “Leverage adalah

penggunaan aset dan sumber dana (source of funds) oleh perusahaan yang

memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan

Page 52: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

35

keuntungan potensial pemegang saham”. Adapun definisi leverage

menurut Sudana (2011:165) : “Leverage merupakan penggunaan aset atau

dana yang kemudian akibat dari penggunaan dana tersebut perusahaan

harus mengeluarkan biaya tetap atau membayar beban tetap”. Dan definisi

Leverage menurut Sutrisno (2012:217) : “Rasio Leverage menunjukan

seberapa besar kebutuhan dana perusahaann dibelanjai dengan hutang”.

Sedangkan menurut Sawir (2005:13) “Rasio Leverage mengukur tingkat

solvabilitas, rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut

pada saat itu likuidasi”.

Berdasarkan definisi di atas, bahwa leverage merupakan

penggunaan dari sejumlah asset atau dana oleh suatu perusahaan dimana

dalam penggunaan asset tersebut perusahaan harus mengeluarkan beban

biaya tetap, dan penggunaan dari asset tersebut ditujukan agar dapat

meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham.

G. Operating Leverage

Operating leverage menurut Irawati (2006:173) : “Penggunaan

aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan

yang cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel serta dapat

meningkatkan profitabilitas”. Adapun definisi operating leverage menurut

Syamsuddin (2001:107) : “Operating Leverage adalah kemampuan

perusahaan di dalam menggunakan fixed operating cost untuk

memperbesar pengaruh dari perubahan volume penjualan terhadap earning

Page 53: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

36

before interest and taxes (EBIT)”. Teori tersebut menjelaskan Operating

Leverage adalah suatu penggunaan aktiva yang menimbulkan beban tetap

operasional.

Perusahaan yang menggunakan biaya tetap dalam proporsi yang

tinggi dikatakan menggunakan operating leverage yang tinggi. Dapat

dikatakan, Degree of Operating Leverage (DOL) untuk perusahaan

tersebut tinggi. Perubahan penjualan yang kecil akan mengakibatkan

perubahan pendapatan yang tinggi (lebih sensitif). Jika perusahaan

mempunyai Degree of Operating Leverage yang tinggi, tingkat penjualan

yang tinggi akan menghasilkan pendapatan yang tinggi. Tetapi sebaliknya,

jika tingkat penjualan turun secara signifikan, perusahaan tersebut akan

mengalami kerugian.

Adapun kegunaan dari operating leverage yaitu untuk mengukur

perubahan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan.

Operating leverage sebagai alat untuk mengukur perubahan laba operasi

sebagai akibat perubahan penjualan, sehingga perusahaan dapat

mengetahui keuntungan operasi perusahaan.

H. Financial Leverage

Financial leverage terjadi akibat penggunaan sumber dana yang

berasal dari hutang, sehingga menyebabkan perusahaan harus menanggung

hutang serta dibebani oleh biaya bunganya.

Financial leverage menurut Warsono (2003:217) : “Sebagai

penggunaan potensial biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan

Page 54: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

37

pengaruh perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak terhadap EPS”.

Adapun definisi financial leverage menurut Sartono (2008:263) :

“Penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan beranggapan

bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari pada

beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia

bagi pemegang saham”.

Financial leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban

finansial yang bersifat tetap (fixed financial charges) yang harus

dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan menggunakan dana dengan

beban tetap dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan

(favorable financial leverage) atau efek yang positif kalau pendapatan

yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban

tetap dari penggunaan dana tersebut. Sebaliknya financial leverage itu

merugikan (unfavorable leverage) kalau perusahaan tidak dapat

memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut sebanyak beban

tetap yang harus dibayar.

Bedasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

finacial leverage merupakan usaha memperbesar efek perubahan atas laba

sebelum bunga dan pajak atau Earning Before Interests and Taxes (EBIT)

terhadap Earning Per Share atau pendapatan per saham.

I. Combination Leverage

Combination leverage adalah pengaruh perubahan penjualan

terhadap laba setelah pajak untuk mengukur secara langsung efek

Page 55: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

38

perubahan penjualan terhadap perubahan laba rugi pemegang saham

dengan Degree of Combination Leverage (DCL) yang di defenisikan

sebagai persentase perubahan pendapatan per lembar saham sebagai akibat

persentase perubahan penjualan. Menurut Sartono (2008:267) :

“Combination leverage terjadi apabila perusahaan memiliki baik operating

leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan

keuntungan bagi pemegang saham biasa”. Adapun definisi combination

leverage menurut Syamsuddin (2011:120) : “Combination Leverage

merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan biaya tetap

operasional dan biaya tetap finansial untuk memperbesar pengaruh

perubahan volume penjualan terhadap pendapatan per lembar saham”.

J. Earning Per Share

Earning per share (EPS) atau laba per lembar saham adalah tingkat

keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih

perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Adapun definisi Earning

per share menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:195) : “Rasio yang

menunjukan bagian laba untuk setiap saham yang diperoleh investor”.

Adapun definisi Earning Per Share menurut Widoatmodjo (2007:102) :

“Earning Per Share adalah rasio pendapatan setelah pajar dengan jumlah

saham beredar”.

Earnings Per Share yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan

yang baik, dan hal ini tentu saja akan menarik minat para pemegang saham

dan calon pemegang saham, akan tetapi nantinya tidak semua laba dalam

Page 56: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

39

operasi perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham, karena

hal ini akan diputuskan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham

tentang kebijakan pembagian dividen.

Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa Earning Per Share (EPS) adalah rasio untuk mengukur keuntungan

yang diterima dari setiap per lembar saham nya.

Page 57: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

40

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

Secara historis, bursa efek telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada 1912 di Batavia. Bursa efek ketika itu didirikan

oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial

atau VOC. Meskipun bursa efek telah ada sejak 1912, perkembangan dan

pertumbuhan bursa efek tidak berjalan seperti diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan bursa efek mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik

Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek

tidak dapat berjalan normal.

Jumlah perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang memperoleh

pernyataan efektif menawarkan saham dan obligasi kepada masyarakat

umum dari 1977 sampai dengan 15 Februari 2018 sebanyak 568 emiten

dan diklasifikasikan ke dalam 9 sektor yang di dasarkan klasifikasi industri

yang di tetapkan oleh NEJ yang disebut JASICA (Jakarta Stock Exchange

Industrial Classification). Adapun sektor dan jumlah emiten dapat dilihat

pada tabel 3.1:

Page 58: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

41

Tabel 3.1

Bursa Efek Indonesia

Sektor dan Jumlah Emiten

2018

SEKTOR JUMLAH EMITEN

Pertanian 21

Pertambangan 41

Industri Dasar dan Kimia 69

Aneka Industri 43

Industri Barang Konsumsi 44

Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan 64

Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 60

Keuangan 95

Perdagangan, Jasa dan Investasi 129

TOTAL 566

Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2018

Bursa Efek Indonesia bersama seluruh pelaku pasar modal terus

mempersiapkan diri demi meningkatkan daya saing di tingkat regional.

Persiapan meliputi seluruh aspek pasar modal, yaitu aspek infrastruktur,

aspek penawaran dan aspek permintaan. Persaiapan dan pengembangan

terbaru yang dilakukan oleh BEI adalah mengembangkan pelaporan

perusahaan tercatat dan anggota bursa dengan berbasis Extensible Bussines

Reporting Language (EBRL).

B. Sektoral Yang Terdaftar dperi Bursa Efek Indonesia

1. Pertanian

Sektor Pertanian memiliki 5 sub-sektor yang terdaftar, diantaranya

sub-sektor tanaman pangan berjumlah 1 perusahaan, sub-sektor

perkebunan berjumlah 16 perusahaan, sub-sektor perternakan belum

Page 59: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

42

ada perusahaan yang terdaftar, sub-sektor perikanan berjumlah 3

perusahaan, sub-sektor kehutanan belum ada perusahaan yang

terdaftar, dan terdapat 1 perusahaan di sub-sektor lainnya.

2. Pertambangan

Sektor Pertambangan memiliki 4 sub-sektor yang terdaftar,

diantaranya sub-sektor batubara berjumlah 22 perusahaan, sub-sektor

minyak dan gas bumi berjumlah 7 perusahaan, sub-sektor logam dan

mineral lainnya berjumlah 10 perusahaan, dan sub-sektor batu-batuan

berjumlah 2 perusahaan.

3. Indutri Dasar dan Kimia

Sektor Industri Dasar dan Kimia memiliki 8 sub-sektor yang

terdaftar, diantaranya sub-sektor semen berjumlah 6 perusahaan, sub-

sektor keramik, porselin dan kaca berjumlah 7 perusahaan, sub-sektor

logam dan sejenisnya berjumlah 16 perusahaan, sub-sektor kimia

berjumlah 11 perusahaan, sub-sektor plastik dan kemasan berjumlah

14 perusahaan, sub-sektor pakan ternak berjumlah 4 perusahaan, sub-

sektor kayu dan pengolahannya berjumlah 2 perusahaan, dan sub-

sektor pulp dan kertas berjumlah 9 perusahaan.

4. Aneka Industri

Sektor Aneka Industri memiliki 6 sub-sektor yang terdaftar,

diantaranya sub-sektor mesin dan alat berat berjumlah 3 perusahaan,

sub-sektor otomotif dan komponen berjumlah 13 perusahaan, sub-

sektor tekstil dan garment berjumlah 18 perusahaan, sub-sektor alas

Page 60: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

43

kaki berjumlah 2 perusahaan, sub-sektor kabel berjumlah 6

perusahaan, dan sub-sektor elektonika berjumlah 1 perusahaan.

5. Industri Barang Konsumsi

Sektor Industri Barang Konsumsi memiliki 5 sub-sektor yang

terdaftar, diantaranya sub-sektor makanan dan minuman berjumlah 18

perusahaan, sub-sektor rokok berjumlah 4 perusahaan, sub-sektor

farmasi berjumlah 11 perusahaan, sub-sektor kosmetik dan keperluan

rumah tangga berjumlah 6 perusahaan, dan sub-sektor peralatan rumah

tangga berjumlah 4 perusahaan, serta terdapat 1 perusahaan di sub-

sektor lainnya.

6. Property, Real Estate dan Kontruksi Bangunan

Sektor Property, Real Estate dan Kontruksi Bangunan memiliki 2

sub-sektor yang terdaftar, diantaranya sub-sektor property dan real

estate berjumlah 48 perusahaan dan sub-sektor kontruksi dan

bangunan berjumlah 16 perusahaan.

7. Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi

Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi memiliki 5 sub-

sektor yang terdaftar, diantaranya sub-sektor energi berjumlah 7

perusahaan, sub-sektor jalan tol, bandara, pelabuhan dan sejenisnya

berjumlah 3 perusahaan, sub-sektor telekomunikasi berjumlah 5

perusahaan, sub-sektor transportasi berjumlah 35 perusahaan, dan sub-

sektor kontruksi non bangunan berjumlah 10 perusahaan.

Page 61: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

44

8. Keuangan

Sektor Keuangan memiliki 4 sub-sektor yang terdaftar, diantaranya

sub-sektor bank berjumlah 43 perusahaan, sub-sektor lembaga

pembiayaan berjumlah 17 perusahaan, sub-sektor perusahaan efek

berjumlah 12 perusahaan, dan sub-sektor asuransi berjumlah 14

perusahaan, serta terdapat 9 perusahaan di sub-sektor lainnya.

9. Perdagangan Jasa dan Investasi

Sektor Perdagangan Jasa dan Investasi memiliki 8 sub-sektor yang

terdaftar, diantaranya sub-sektor perdagnan besar barang produksi

berjumlah 37 perusahaan, sub-sektor perdagangan eceran berjumlah 25

perusahaan, sub-sektor hotel, restoran dan pariwisata berjumlah 25

perusahaan, sub-sektor advertising printing media berjumlah 15

perusahaan, sub-sektor kesehatan berjumlah 5 perusahaan, sub-sektor

jasa komputer dan perangkat lainnya berjumlah 6 perusahaan, sub-

sektor perusahaan investasi berjumlah 10 perusahaan, dan sub-sektor

perdagangan lainnya berjumlah 6 perusahaan.

C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Struktur Organisasi di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada

gambar 3.1 berikut ini :

Page 62: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

45

Gambar 3.1

Bursa Efek Indonesia

Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2018

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka diperlukan suatu

sistem pembagian tugas/kerja (Job Description) BEI yaitu sebagai berikut:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan organ

Kepatuhan Anggota

Bursa

Direktur Pengawas

Trasaksi dan

Kepatuhan

Direktur

Pengembangan

Direktur Teknologi

Informasi dan

Manajemen Resiko

Direktur

Perdagangan dan

Pengaturan Anggota

Bursa

Direktur Penilaian

Perusahaan

Direktur Keuangan

dan Sumber Daya

Manusia

Penilaian

Perusahaan 1

Penilaian

Perusahaan 2

Penilaian

Perusahaan 3

Manajemen Informasi

dan Pengembangan

Emiten

Privatisasi, Start – up,

SME, dan Foreign

Listing

Operasional

Perdagangan

Pendukung

Perdagangan

Pengaturan dan

Pemantauan

Anggota Bursa

Pengawasan

Transaksi

Riset dan

Pengembangan

Pengembangan

Investor

Pengembangan

Wilayah

Pengembangan

Calon Emiten

Operasional

Teknologi Informasi

Perencanaan dan

Pengembangan

Teknologi Informasi

Project Management

Office – Teknologi

Informasi

Manajemen Resiko

Keuangan

Akuntansi

Sumber Daya

Manusia

Umum

Dewan Komisaris

Direktur Utama Proyek Khusus

Hukum

Strategic Management Office

Sekretaris Perusahaan

Komunikasi Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS)

Satuan Pemeriksa Internal

Page 63: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

46

yang memiliki kewenangan khusus yang tidak diberikan kepada

Dekom atau Direksi terkait penetapan keputusankeputusan penting

yang berhubungan dengan kebijakan Bursa.

2. Dewan Komisaris

Bertanggung jawab atas pengawasan dan pengarahan Direksi

dalam. mengelola Bursa sehari-hari. Dekom bertugas mengarahkan

pengelolaan tersebut sesuai dengan visi dan misi Bursa yang telah

digariskan, serta kebijakan dan panduan tata kelola perusahaan yang

berlaku, dalam rangka mengupayakan pertumbuhan nilai jangka

panjang yang berkesinambungan bagi segenap pemangku kepentingan.

3. Direktur Utama

Bertanggung jawab untuk mengkordinasikan para Direktur serta

kegiatan-kegiatan Satuan Pemeriksa Internal.

a. Divisi Hukum

1) Bertanggung jawab untuk memastikan produk hukum yang

akan dikeluarkan oleh perseroan sesuai dengan kaidah-kaidah

hukum yang berlaku dan kepentingan perseroan terlindungi

dalam hubungan kerjasama atau kontraktual antara perseroan

dengan pihak lain.

2) Memastikan pemberian pendapat hukum sebagai legal advisor

atas permasalahan hukum berkenaan dengan produk hukum

yang telah diberlakukan oleh perseroan.

Page 64: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

47

b. Satuan Pemeriksa Internal

1) Bertanggung jawab sebagai quality assurance terhadap

pelaksanaan pencapaian sasaran perusahaan dengan

mempertimbangan aspek efektifitas dan efisiensi melalui

pemeriksaan berkala maupun insidentil terhadap kegiatan

internal organisasi.

2) Bertanggung jawab atas pemantauan kegiatan tindak lanjut dari

rekomendasi yang dibangun berdasarkan hasil pemeriksaan

internal yang dilakukan.

c. Sekretaris Perusahaan, bertanggung jawab atas tersedianya rencana

kerja perusahaan dan terciptanya kerjasama serta komunikasi yang

harmonis dan efektif antara direksi dengan stakeholder lainnya

dalam rangka mencapai tujuan serta meningkatkan citra

perusahaan.

4. Direktur Penilaian Perusahaan

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan:

- Penilaian pendahuluan perusahaan

- Pencatatan perusahaan

- Penilaian keterbukaan perusahaan

- Penelaahan aksi korporasi perusahaan dan

- Pembinaan emiten (termasuk edukasi perusahaan).

Page 65: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

48

a. Divisi Penilaian Perusahaan – Sektor Riil

1) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan pencatatan

saham di Bursa.

2) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai

dengan pencatatan saham di bursa.

3) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan

yang berlaku.

4) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada publik.

5) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan

pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk

meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sektor riil

yang mencatatkan saham.

b. Divisi Penilaian Perusahaan – Sektor Jasa, bertanggung jawab

untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan:

1) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan pencatatan

saham di Bursa termasuk ETF.

2) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai

dengan pencatatan saham di Bursa

3) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan

yang berlaku.

4) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten termasuk

corporate action.

Page 66: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

49

5) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan

pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk

meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sektor riil

yang mencatatkan saham.

c. Divisi Penilaian Perusahaan – Surat Utang, bertanggung jawab

untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan:

1) Proses Evaluasi pendahuluan calon emitan penerbit surat utang

sampai dengan pencatatan di Bursa, baik efek surat utang,

sukuk maupun EBA.

2) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan

yang berlaku.

3) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada publik.

4) Pembinaan perusahaan tercatat (termasuk pemberian sanksi).

5) Penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatata sesuai

dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan

kualitas dan integritas perusahaan sektor riil dan jasa yang

mencatatkan surat utang.

5. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perdagangan saham,

perdagangan informasi pasar (data feed), perdagangan surat utang dan

derivatif serta pelaporan transaksi surat utang dan pengelolaan

aktivitas-aktivitas yang terkait dengan anggota bursa dan partisipan.

Page 67: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

50

a. Divisi Perdagangan Saham

1) Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan perdagangan

saham setiap hari bursa dengan melakukan koordinasi kegiatan

pengembangan dan operasional perdagangan saham.

2) Bertanggung jawab atas kegiatan pengembangan dan

operasional penyebaran data dan informasi.

b. Divisi Perdagangan Surat Utang

1) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan operasional

perdagangan surat utang dan derivatif, penyempurnaan,

pengembangan sistem dan sarana pasar perdagangan surat

utang dan derivatif sehingga tercipta pasar surat utang.

2) Bertanggung jawab untuk memastikan terselenggaranya

kegiatan pelaporan surat utang, penyempurnaan,

pengembangan sistem dan sarana pelaporan surat utang

sehingga tercipta sistem pelaporan surat utang yang teratur dan

efisien.

c. Divisi Keanggotaan, bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi

calon angota Bursa dan partisipan, pemantauan, pembinaan,

pengembangan, penegakan disiplin anggota bursa serta membantu

anggota bursa dan partisipan untuk membentuk, memiliki dan

menjaga kredibilitas serta integritas di pasar modal.

Page 68: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

51

6. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan

Bertanggung jawab untuk memastikan dan mengkoordinasikan

kegiatan pengawasan dan analisis terhadap aktivitas perdagangan efek

di bursa untukmewujudkan perdagangan efek yang teratur dan wajar,

sehingga dapat menjaga integritas dan kredibilitas bursa efek dan pasar

modal.

a. Divisi Pengawasan Transaksi, bertanggung jawab untuk

memastikan dan mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan

analisis terhadap aktivitas perdagangan efek di bursa untuk

mewujudkan perdagangan efek yang teratur dan wajar.

b. Divisi Kepatuhan Anggota Bursa, bertanggung jawab untuk

memastikan kepatuhan anggta bursa terhadap peraturan

perundangundangan yang berlaku dibidang pasar modal termasuk

pengendalian internal melalui kegiatan pemeriksaan berkala dan

pemeriksaan sewaktu-waktu guna meminimalisasi risiko yang

mungkin timbul terhadap nasabah, anggota bursa, dan industri

pasar modal.

7. Direktur Pengembangan

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan:

- Pengelolaan riset pasar modal dan ekonomi

- Pengembangan produk dan usaha

- Kegiatan pemasaran

- Kegiatan edukasi dan sosialisasi.

Page 69: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

52

a. Divisi Riset

1) Bertanggung jawab untuk mengolah dan menyajikan data

statistik perdagangan, emiten dan anggota bursa, melakukan

analisis pasar untuk mencapai efisiensi dan pengembangan

bursa serta mengelola data historis perdagangan dan publikasi

rutin lainnya.

2) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pengelolaan

Pusat Referensi Pasar Modal.

b. Divisi Pengembangan Usaha, bertanggung jawab atas

pengembangan produk-produk bursa dan kegiatan pengembangan

pasar untuk meningkatkan likuiditas pasar dan daya saing.

c. Divisi Pemasaran, bertanggung jawab dalam merencanakan,

mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pemasaran,

edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas dalam rangka

mencari dan menambah investor dalam emiten.

8. Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Resiko

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan:

- Pengembangan solusi bisnis teknologi informasi

- Operasional teknologi informasi

- Manajemen risiko.

a. Divisi Operasional Teknologi Informasi, bertanggung jawab atas

perncanaan, implementasi, operasi, kepatuhan kebijaan,

pengawasan, evaluasi dan pemeliharaan kinerja infrastruktur

Page 70: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

53

berbasis teknologi secara efektif dan efisien sesuai dengan visi,

misi dan strategi BEI.

b. Divisi Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi,

bertanggung jawab untuk memastikan berjalannya kegiatan

perencanaan, evaluasi, pengembangan dan pemutakhiran sistem

aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi.

c. Divisi Manajemen Risiko

1) Memastikan perencanaan, pengukuran, monitoring

pengelolaan dan pengendalian risiko di dalam organisasi

secara sistematis dan terintegrasi.

2) Bertanggung jawab dalam membangun strategi dan

implementasi penerapan good corporate governance (GCG) di

dalam organisasi.

9. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan,

pengelolaan keuangan perusahaan, pengelolaan dan pengembangan

Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan administrasi dan kegiatan

umum lainnya.

D. Sub-Sektor Properti dan Real Esate

Pada sub-sektor properti dan real estate terdapat 48 perusahaan

yang terdaftar pada sektor tersebut. Terdapat beberapa alasan mengapa

perusahaan-perusahaan tersebut termasuk dalam golongan sub-sektor

properti dan real estate:

Page 71: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

54

- Awal mula berdirinya perusahaan bergerak pada bidang

properti dan real estate.

- Pendapatan terbesar pada perusahaan tersebut berasal dari

bisnis di bidang properti dan real estate.

E. Profil Perusahaan

1. PT. Agung Podomoro Land Tbk

PT. Agung Podomoro Land Tbk (APLN) didirikan tanggal 30 Juli

2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Kantor

pusat APLN beralamat di APL Tower, Jl. Letjen S. Parman Kav. 28,

Jakarta Barat 11470, Indonesia. Pada tanggal 1 Nopember 2010,

APLN memperoleh pernyataan efektif Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham APLN (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 6.150.000.000 saham dengan nilai nominal

Rp100,- per saham serta harga penawaran Rp365,- per saham. Pada

tanggal 11 Nopember 2010, saham tersebut telah dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia.

2. PT. Alam Sutera Realty Tbk

PT. Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) didirikan dengan nama PT

Adhihutama Manunggal tanggal 3 November 1993 dan mulai

melakukan kegiatan operasional dengan pembelian tanah dalam tahun

1999. Kantor pusat ASRI terletak di Wisma Argo Manunggal, Lt. 18,

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22, Jakarta 12930, Indonesia. Pada

tanggal 7 Desember 2007, ASRI memperoleh pernyataan efektif dari

Page 72: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

55

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

ASRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 3.142.000.000 saham

dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran sebesar

Rp105,- per saham. Pada tanggal 18 Desember 2007, saham tersebut

telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

3. PT. Bekasi Asri Pemula Tbk

PT. Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) didirikan tanggal 20 Oktober

1993 dan mulai melakukan kegiatan komersial sejak tahun 2004.

Kantor pusat BAPA beralamat di Gedung Tomang Tol Lt. 2, Jalan

Arjuna Nomor 1, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat 11470,

Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 2007, BAPA memperoleh

pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham BAPA (IPO) kepada masyarakat sebanyak

150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham serta

harga penawaran Rp150,- per saham. Saham-saham tersebut telah

dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Januari 2008.

4. PT. Bumi Citra Permai Tbk

PT. Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) didirikan 03 Mei 2000 dan

mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada 2003. Kantor

pusat BCIP berlokasi di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta

Pusat 10450, Indonesia. Pada tanggal 30 Nopember 2009, BCIP

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham BCIP (IPO) kepada masyarakat

Page 73: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

56

sebanyak 500.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

dengan harga penawaran Rp110,- per saham, dan disertai 245.000.000

Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 11 Juni 2010 sampai

dengan 10 Desember 2012 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp110,-

per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Desember 2009.

5. PT. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

PT. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) didirikan tanggal 24

Agustus 1989 dan mulai beroperasi secara komersial tahun 1989.

Kantor pusat BEST berkedudukan di Kawasan Industri MM 2100, Jl.

Sumatera, Cikarang Barat, Bekasi 17520 dengan kantor perwakilan di

Wisma Agro Manunggal Lt. 10, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22,

Jakarta Selatan 12930, Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 2012, BEST

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BEST (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 1.765.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per

saham saham dengan harga penawaran Rp170,- per saham disertai

dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai

insentif sebanyak 882.500.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp200,-

per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham

perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 Oktober

2012 sampai dengan 10 April 2015. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 April 2012.

Page 74: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

57

6. PT. Bhuawanatala Indah Permai Tbk

PT. Bhuawanatala Indah Permai Tbk (BIPP) didirikan 21

Desember 1981 dengan nama PT Bandung Indah Plaza. Kantor pusat

BIPP beralamat di Graha BIP Lt. 6, Jl. Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta

12930, Indonesia. Pada tanggal 29 Juni 1991, Perusahaan memperoleh

pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

(Bapepam) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I)

dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak

24.000.000 saham. Saham-saham PUT I dicatatkan pada Bursa Paralel

Indonesia pada tanggal 2 September 1991. Pada tanggal 23 Oktober

1995, BIPP mulai memindahkan pencatatan sahamnya dari Bursa

Paralel Indonesia ke Bursa Efek Indonesia.

7. PT. Bukit Darmo Property Tbk

PT. Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) didirikan 12 Juli 1989

dengan nama PT Adhibaladika dan beroperasi secara komersial mulai

tahun 2003. Kantor pusat BKDP berdomisili di Jalan Khairil Anwar

No. 21, Surabaya 60241, Indonesia. Pada tanggal 07 Juni 2007, BKDP

memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham BKDP (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 2.000.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

dengan harga penawaran Rp120,- per saham dan disertai

1.400.000.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 15

Januari 2008 sampai dengan 14 Juni 2010 dengan harga pelaksanaan

Page 75: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

58

sebesar Rp135,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Juni

2007.

8. PT. Sentul City Tbk

PT. Sentul City Tbk (BKSL) didirikan 16 April 1993 dengan nama

PT Sentragriya Kharisma dan memulai kegiatan komersialnya sejak

tahun 1995. Kantor pusat BKSL berlokasi Gedung Menara Sudirman,

Lantai 25, Jl.Jend.Sudirman Kav.60, Jakarta 12190, Indonesia di

kantor operasional berdomisili di Sentul City Building, Jl. MH.

Thamrin Kavling 8, kawasan perumahan Sentul City, Bogor 16810,

Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 1997, BKSL memperoleh pernyataan

efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum

Perdana Saham BKSL (IPO) kepada masyarakat sebanyak

400.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga

penawaran Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Juli 1997.

9. PT. Bumi Serpong Damai Tbk

PT. Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) didirikan 16 Januari 1984

dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor pusat

BSD City terletak di Sinar Mas Land Plaza, BSD Green Office Park,

Tangerang. Proyek real estat BSDE berupa Perumahan Bumi Serpong

Damai yang berlokasi di Kecamatan Serpong, Kecamatan Legok,

Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan, Propinsi Banten. Pada

Page 76: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

59

tanggal 28 Mei 2008, BSDE memperoleh pernyataan efektif dari

BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

BSDE (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.093.562.000 dengan nilai

nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 06 Juni 2008.

10. PT. Cowell Development Tbk

PT. Cowell Development Tbk (COWL) didirikan tanggal 25

Maret 1981 dengan nama PT Internusa Artacipta dan memulai

kegiatan operasi komersialnya sejak 1981. Kantor pusat Cowell

berlokasi di Graha Atrium. Lantai 6. Suite 6.01A. Jalan Senen Raya

No. 135. Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Desember 2007, COWL

memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham COWL (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 250.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

dengan harga penawaran Rp130,- per saham dan disertai sebanyak

150.000.000 Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Desember 2007.

11. PT. Ciputra Development Tbk

PT. Ciputra Development Tbk (CTRA) didirikan 22 Oktober 1981

dengan nama PT Citra Habitat Indonesia dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1984. Kantor pusat CTRA berlokasi di

Ciputra World 1 DBS Bank Tower Lantai 39, Jl. Prof. DR. Satrio Kav.

Page 77: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

60

3-5, Jakarta 12940, Indonesia. Pada tanggal 18 Februari 1994, CTRA

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham CTRA (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 50.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp5.200,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Maret

1994.

12. PT. Duta Anggada Realty Tbk

PT. Duta Anggada Realty Tbk (DART) didirikan tanggal 30

Desember 1983 dengan nama PT Duta Anggada Inti Pratama dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984. Kantor pusat

DART berlokasi di Gedung Chase Plaza, Lantai 21, Jalan Jenderal

Sudirman Kav. 21, Jakarta, sedangkan proyek apartemen, perkantoran

dan pusat perbelanjaan berlokasi di Jakarta dan Bali. Pada tahun 1990,

DART memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DART (IPO)

Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai

nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 08 Mei 1990.

13. PT. Intiland Development Tbk

PT. Intiland Development Tbk (DILD) didirikan tanggal 10 Juni

1983 dan memulai kegiatan usaha komersialnya sejak 01 Oktober

Page 78: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

61

1987. Kantor pusat DILD beralamat di Intiland Tower, Lantai

Penthouse, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 32, Jakarta 10220, Indonesia.

Pada tanggal 02 Agustus 1991, DILD memperoleh pernyataan efektif

dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham DILD (IPO) kepada masyarakat sebanyak 12.000.000 dengan

nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.500,-

per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 04 September 1991.

14. PT. Duta Pertiwi Tbk

PT. Duta Pertiwi Tbk (DUTI) didirikan tanggal 29 Desember 1972

dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981. Kantor

pusat DUTI beralamat di Gedung ITC Mangga Dua Lt. 8, Jalan

Mangga Dua Raya, Jakarta. Pada tanggal 26 September 1994, DUTI

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham DUTI (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 25.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp3.150,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 02

Nopember 1994.

15. PT. Bakrieland Development Tbk

PT. Bakrieland Development Tbk (ELTY) didirikan dengan nama

PT Purilestari Indah Pratama pada tanggal 12 Juni 1990 dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat ELTY

Page 79: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

62

berlokasi di Gedung Wisma Bakrie 1 Lantai 6 dan 7, Jalan H.R.

Rasuna Said Kav. B1, Jakarta Selatan. Pada tanggal 13 Oktober 1995,

ELTY memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) Perusahaan

kepada masyarakat sebanyak 110.000.000 dengan nilai nominal

Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp625,- per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tanggal 30 Oktober 1995.

16. PT. Megapolitan Development Tbk

PT. Megapolitan Development Tbk (EMDE) didirikan tanggal 10

September 1976 dan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun

1978. EMDE berdomisili di Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega

Kuningan Barat Kav. E4 No.3, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta

Selatan 12950, Indonesia. Pada tanggal 30 Desember 2010, EMDE

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham EMDE (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 850.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham

dengan harga penawaran Rp250,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Januari

2011.

17. PT. Fortune Mate Indonesia Tbk

PT. Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) didirikan tanggal 24 Juni

1989 dalam rangka Penanaman Modal Asing “PMA” dan memulai

Page 80: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

63

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1989. Kantor pusat FMII

terletak di Gedung Gozco, Lantai 3, Jln. Raya Darmo No. 54-56,

Surabaya 60265, Indonesia. Pada tanggal 15 Mei 2000, FMII

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham FMII (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 66.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan

harga penawaran Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juni 2000.

18. PT. Gading Development Tbk

PT. Gading Development Tbk (GAMA) didirikan tanggal 18

Desember 2003 dengan nama PT Artha Asia Pratama dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2009. Kantor pusat GAMA

beralamat di Gedung Office 8, Lt. 5 Unit E-F, SCBD Lot 28, Jl. Jend

Sudirman Kav.52-53, Jakarta Selatan 12190, Indonesia. Pada tanggal

29 Juni 2012, GAMA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-

LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GAMA (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 dengan nilai nominal

Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp105,- per saham dan

disertai 2.000.000.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari

11 Januari 2013 sampai dengan 16 Juli 2015 dengan harga pelaksanaan

sebesar Rp105,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Juli 2012.

Page 81: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

64

19. PT. Gowa Makassar Tourism Development Tbk

PT. Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) didirikan

tanggal 14 Mei 1991 dengan nama PT Gowa Makassar Tourism

Development Corporation dan memulai kegiatan usaha komersialnya

pada tanggal 21 Juni 1997. Kantor pusat GMTD berlokasi di Jalan

Metro Tanjung Bunga Mall GTC GA-9 No. 1B Tanjung Bunga,

Makassar 90134, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pada tahun 2000,

GMTD memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GMTD (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 35.538.000 dengan nilai nominal Rp500,- per

saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham. Saham-saham

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11

Desember 2000.

20. PT. Perdana Gapura Prima Tbk

PT. Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) didirikan tanggal 21 Mei

1987 dengan nama PT Perdana Gapura Mas dan memulai kegiatan

usaha komersialnya pada tahun 1994. Kantor pusat GPRA terletak di

The Bellezza, Permata Hijau, Jl. Arteri Permata Hijau No. 34, Jakarta

12210. Pada tanggal 02 Oktober 2007, GPRA memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham GPRA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 962.000.000 dengan

nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp310,- per

saham dan disertai dengan penerbitan 192.400.000 Waran Seri I.

Page 82: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

65

Saham Waram Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 10 Oktober 2007.

21. PT. Greenwood Sejahtera Tbk

PT. Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) didirikan tanggal 16 April

1990 dan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 2010.

Kantor pusat Greenwood berlokasi di Gedung TCC Batavia-Tower

One Lantai 45, Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Tanah Abang, Jakarta

Pusat 10220, Indonesia. Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham GWSA (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 1.600.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

saham dengan harga penawaran Rp250,- per saham. Saham-saham

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23

Desember 2011.

22. PT. Jaya Real Property Tbk

PT. Jaya Real Property Tbk (JPRT) didirikan tanggal 25 Mei 1979

dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1980. Kantor

pusat Jaya Property terletak di CBD Emerald Blok CE/A No. 1,

Boulevard Bintaro Jaya Tangerang 15227, Banten dan proyek

berlokasi di Jakarta dan Tangerang. Pada tanggal 02 Juni 1994, JRPT

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham JRPT (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 35.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

Page 83: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

66

dengan harga penawaran Rp5.200,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 29 Juni

1994.

23. PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk

PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) didirikan tanggal 12

Januari 1989 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal

1989. Kantor pusat Jababeka berdomisili di Menara Batavia, Lantai 25,

Jln. K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220, Indonesia. Pada

tanggal 05 Desember 1994, KIJA memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

KIJA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 dengan nilai

nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.950,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 10 Januari 1995.

24. PT Eureka Prima Jakarta Tbk

PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) didirikan tanggal 17 Mei

2004 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2004.

Kantor pusat LCGP berdomisili di Equity Tower, Lantai 19, suite 19B

SCBD Lot.9, Jl. Jendral Sudirman Kavling 52-53, Jakarta 12190,

Indonesia. Pada tanggal 29 Juni 2007, LCGP memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham LCGP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 300.000.000 dengan

nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp125,- per

Page 84: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

67

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 13 Juli 2007.

25. PT. Lippo Cikarang Tbk

PT. Lippo Cikarang Tbk (LPCK) didirikan tanggal 20 Juli 1987

dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 20 Mei 1989.

Kantor pusat LPCK berdomisili di Easton Commercial Center, Jalan

Gunung Panderman Kav. 05, Lippo Cikarang, Bekasi 17550,

Indonesia. Pada tanggal 27 Juni 1997, LPCK memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham LPCK (IPO) kepada masyarakat sebanyak 108.588.000 dengan

nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp925,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 24 Juli 1997.

26. PT. Lippo Karawaci Tbk

PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober

1990 dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR

terletak di Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai

22-23, Lippo Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten, Indonesia.

Pada tanggal 03 Juni 1996, LPKR memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

LPKR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 30.800.000 dengan nilai

nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp3.250,- per

Page 85: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

68

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 28 Juni 1996.

27. PT. Modernland Realty Tbk

PT. Modernland Realty Tbk (MDLN) didirikan tanggal 12

Nopember 1983 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun

1989. Kantor pusat MDLN terletak di Green Central City, Commercial

Area, Lantai 5, Jalan Gajah Mada No. 188, Jakarta Barat 11120,

Indonesia. Pada tanggal 18 Desember 1992, MDLN memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham MDLN (IPO) kepada masyarakat sebanyak

22.800.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp4.650,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Januari 1993.

28. PT. Metropolitan Kentjana Tbk

PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) didirikan 29 Maret 1972

dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat

MKPI berlokasi di Jalan Metro Duta Niaga Blok B5 Pondok Indah,

Jakarta Selatan. Pada tanggal 29 Juni 2009, MKPI memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham MKPI (IPO) kepada masyarakat sebanyak

95.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga

penawaran Rp2.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Juli 2009.

Page 86: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

69

29. PT. Metropolitan Land Tbk

PT. Metropolitan Land Tbk (MTLA) didirikan tanggal 16 Pebruari

1994 dan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994.

Kantor pusat Metland beralamat di Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10,

Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5, Jakarta 12950 – Indonesia. Pada

tanggal 09 Juni 2011, MTLA memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

MTLA kepada masyarakat sebanyak 1.894.833.000 dengan nilai

nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp240,-

per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Juni 2011.

30. PT. Metro Realty Tbk

PT. Metro Realty Tbk (MTSM) didirikan 07 Februari 1980 dengan

nama PT Melawai Indah Plaza dan mulai beroperasi secara komersial

pada tahun 1982. Kantor pusat MTSM berlokasi di Gedung Metro

Pasar Baru, Lt. 10, Jl. H Samanhudi, Jakarta 10710 – Indonesia. Pada

tanggal 30 Nopember 1991, MTSM memperoleh pernyataan efektif

dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

MTSM (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.500.000 dengan nilai

nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.000,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 08 Januari 1992.

Page 87: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

70

31. PT. Nirvana Developmnt Tbk

PT. Nirvana Development Tbk (NIRO) didirikan tanggal 18

Desember 2003 dengan nama PT Adipura Artha Pratama dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2009. Kantor pusat NIRO

beralamat di Gedung Office 8, Lantai 33, SCBD Lot 28, Jln. Jend.

Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190, Indonesia. Pada tanggal

31 Agustus 2012, NIRO memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

NIRO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 6.000.000.000 dengan nilai

nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp105,- per

saham dan disertai dengan 4.200.000.000 Waran I, yang diberikan

secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham dengan

harga pelaksanaan waran Rp 110 dengan periode pelaksanaan mulai

tanggal 13 Maret 2013 sampai dengan 11 September 2015. Saham dan

Waran I ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal

13 September 2012.

32. PT. Indonesia Prima Property Tbk

PT. Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) didirikan dengan nama

PT Triyasa Tamihan pada 23 April 1983 dan mulai beroperasi secara

komersial pada bulan April 1983. Kantor pusat OMRE berlokasi di

Gedung Capital Place, Lantai 5, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 18,

Jakarta 12710, Indonesia. Pada tanggal 29 Juni 1994, OMRE

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Page 88: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

71

Penawaran Umum Perdana Saham OMRE (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 35.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp2.050,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Agustus

1994.

33. PT. Plaza Indonesia Property Tbk

PT. Plaza Indonesia Property Tbk (PLIN) didirikan dengan nama

PT Bimantara Eka Santosa pada 05 Nopember 1983 dan mulai

beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat PLIN The

Plaza Office Tower Lt. 10, Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat.

Pada tanggal 02 Mei 1992, PLIN memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

(IPO) PLIN kepada masyarakat sebanyak 35.000.000 dengan nilai

nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.950,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 15 Juni 1992.

34. PT. Pudjiati Prestige Tbk

PT. Pudjiati Prestige Tbk (PUDP) didirikan dengan nama PT

Pudjiadi Prestige Limited pada tanggal 11 September 1980 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981. Kantor pusat

PUDP terletak di Jayakarta Tower lt. 21 Jl. Hayam Wuruk 126 Jakarta.

Pada tanggal 28 September 1994, PUDP memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Page 89: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

72

Saham PUDP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 26.000.000 dengan

nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.500,-

per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Nopember 1994.

35. PT. Pakuwon Jati Tbk

PT. Pakuwon Jati Tbk (PWON) didirikan tanggal 20 September

1982 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 1986.

Kantor Jakarta Pakuwon terletak di Gandaria 8 Office Tower, Lantai

32, Jl. Sultan Iskandar Muda 8, Jakarta Selatan 12240, Indonesia dan

kantor Surabaya berlokasi di Eastcoast Center Lt. 5, Pakuwon Town

Square, Pakuwon City, Jl. Kejawan Putih Mutiara No. 17, Surabaya

60112, Indonesia. Pada tanggal 22 Agustus 1989, PWON memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham (IPO) PWON kepada masyarakat sebanyak

3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Oktober 1989.

36. PT. Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk

PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) didirikan 22 Mei

1985 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Februari 1994.

Kantor pusat RBMS berlokasi di Gedung Ribens Autocars, Jl. R.S.

Fatmawati No. 188, Jakarta Selatan. Pada tanggal 04 Desember 1997,

RBMS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

Page 90: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

73

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham RBMS (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 70.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per

saham dengan harga penawaran Rp500,- per saham dan disertai Waran

Seri I sebanyak 27.500.000. Saham dan Waran Seri I tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Desember

1997.

37. PT. Roda Vivatex Tbk

PT. Roda Vivatex Tbk (RDTX) didirikan 27 September 1980 dan

mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Kantor pusat

RDTX berlokasi di Menara Standard Chartered Lt. 32 Jl. Prof. Dr.

Satrio No. 164 Jakarta Selatan sedangkan pabrik berlokasi di Jl.

Pahlawan Km 1, Citeureup, Bogor. Pada tanggal 03 April 1990, RDTX

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham RDTX (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 1.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan

harga penawaran Rp7.500,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Mei

1990.

38. PT. Pikko Land Development Tbk

PT. Pikko Land Development Tbk (RODA) didirikan 15 Oktober

1984 dengan nama PT Roda Panggon Harapan dan mulai beroperasi

secara komersial pada tahun 1995. Kantor pusat RODA berlokasi di

Sahid Sudirman Residence Lt. 3 Jl. Jend. Sudirman No. 86, Jakarta

Page 91: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

74

Pusat. Pada tanggal 28 September 2001, RODA memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham RODA (IPO) kepada masyarakat sebanyak

150.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga

penawaran Rp120,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Oktober 2001

39. PT. Danayasa Arthatama Tbk

PT. Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) didirikan 01 April 1987 dan

mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor pusat

SCBD berlokasi di Gedung Artha Graha, Lantai 12, Kawasan Niaga

Terpadu Sudirman (KNTS), Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52-53,

Jakarta Selatan. Pada tanggal 28 Maret 2002, SCBD memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham SCBD (IPO) kepada masyarakat sebanyak

100.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga

penawaran Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 April 2002.

40. PT. Suryamas Dutamakmur Tbk

PT. Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) didirikan 21 September

1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993. Kantor

pusat SMDM berlokasi di Sudirman Plaza Business Complex, Plaza

Marein Lt. 16, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910,

Indonesia. Pada tanggal 18 September 1995, SMDM memperoleh

Page 92: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

75

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham (IPO) SMDM kepada masyarakat sebanyak

80.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga

penawaran Rp850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Oktober 1995.

41. PT. Summarecon Agung Tbk

PT. Summarecon Agung Tbk (SMRA) didirikan tanggal 26

November 1975 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun

1976. Kantor pusat SMRA berkedudukan di Plaza Summarecon, Jl.

Perintis Kemerdekaan Kav. No. 42, Jakarta 13210, Indonesia. Pada

tanggal 1 Maret 1990, SMRA memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana SMRA

kepada masyarakat sebanyak 6.667.000 saham dengan nilai nominal

Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp6.800 per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tanggal 07 Mei 1990.

Page 93: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

76

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan Operating Leverage

Dalam melakukan perhitungan Operating Leverage ada beberapa

perhitungan yang harus dihitung terlebih dahulu. Menurut Kamaludin dan

Rini Indriani (2012:96) cara perhitungan Operating Leverage yang

diproksikan menggunakan Degree Of Operating Leverage (DOL) sebagai

berikut:

1. Menghitung Persentase Perubahan Earning Before Interest and

Tax (EBIT)

Rumus menghitung persentase perubahan Earning Before Interest and

Tax (EBIT):

Seperti contoh pada PT. Agung Podomoro Land Tbk, mencari

persentase perubahan dari EBIT tahun 2014:

EBIT2014 = Rp938.383.000.000

EBIT2013 = Rp1.177.175.000.000

∆EBIT2014 = -20,28%

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase perubahan EBIT tahun

2014 pada PT Agung Podomoro Land Tbk sebesar -20,28%, yang

artinya adalah EBIT tahun 2014 lebih kecil dari pada EBIT tahun

Page 94: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

77

2013, sehingga persentase perubahan EBIT pada tahun 2014

menunjukan bahwa terjadi penurunan EBIT pada tahun 2014 sebesar

20,28%.

Untuk mengetahui hasil perhitungan persentase perubahan dari

EBIT perusahaan lainnya dapat dilihat secara lengkap pada tabel

berikut:

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Persentase Perubahan Earning Before Interest and Tax

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 2014 – 2016

No Kode

Emiten

∆EBIT (Dalam Persen)

2014 2015 2016 Rata-Rata

1 APLN -20,28 21,37 -15,63 -4,73

2 ASRI 28,10 -45,23 -22,08 -13,07

3 BAPA 4,72 -81,28 47,22 -9.78

4 BCIP 20,68 -65,21 315,48 90,32

5 BEST -51,46 -45,53 58,73 -12,75

6 BIPP -78,27 412,55 -74,43 86,62

7 BKDP -125,38 -255,36 6,31 -124,81

8 BKSL -93,89 58,56 806,41 257,03

9 BSDE 21,91 -40,91 -12,56 -10,52

10 COWL 168,99 -66,77 -109,08 -2,29

11 CTRA -14,17 2,27 -29,67 -13,86

12 DART 105,02 -51,48 -2,71 16,94

13 DILD -17,45 -3,91 -28,60 -16,65

14 DUTI -18,05 -4,02 25,67 1,20

15 ELTY -1411,83 -257,28 -26,46 -565,19

16 EMDE 50,31 35,86 9,81 31,99

17 FMII -270,24 3767,58 73,20 1190,18

18 GAMA 111,00 -81,03 -63,01 -11,01

19 GMTD 12,70 -1,08 -26,73 -5,04

20 GPRA -28,50 -20,88 -35,89 -28,42

21 GWSA 273,99 119,91 -83,05 103,62

Page 95: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

78

Tabel 4.1 (Lanjutan)

22 JRPT 16,15 19,48 17,21 17,61

23 KIJA 144,14 -30,77 48,52 53,96

24 LCGP 108,99 -94,70 507,96 174,08

25 LPCK 29,34 8,07 -40,91 -1,17

26 LPKR 72,69 -61,35 21,24 10,86

27 MDLN -71,98 34,43 -42,65 -26,73

28 MKPI -5,71 103,28 34,77 44,11

29 MTLA 8,13 -23,32 33,01 5.94

30 MTSM -101,74 23010,00 -73,82 7611,48

31 NIRO -417,47 -93,98 62,92 -149,51

32 OMRE -12702,41 117,81 32,29 -4184,10

33 PLIN 175,17 -26,44 -45,98 34,25

34 PUDP -43,88 90,30 -15,73 10,23

35 PWON 96,01 -45,38 24,92 25,18

36 RBMS -173,71 -102,39 -33,33 -103,14

37 RDTX 0,58 9,86 0,52 3,65

38 RODA 27,08 -9,72 -86,21 -22,95

39 SCBD -91,02 18,30 -15,48 -29,40

40 SMDM 4,65 73,29 -73,58 1,45

41 SMRA 22,64 -34,12 -42,20 -17,89

Sumber : Data Olahan, 2017

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata persentase

perubahan dari EBIT terbesar adalah pada PT. Metro Realty Tbk

dengan kode emiten MTSM yaitu sebesar 7611,48%, sedangkan nilai

rata-rata persentase perubahan dari EBIT terkecil yaitu pada PT.

Indonesia Prima Property Tbk dengan kode emiten OMRE sebesar -

4184,10%.

2. Menghitung Persentase Perubahan Penjualan (Sales)

Rumus menghitung persentase perubahan penjualan (sales)

Page 96: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

79

Seperti contoh pada PT. Agung Podomoro Land Tbk, mencari

persentase perubahan dari Sales tahun 2014:

SALES2014 = Rp5.296.565.000.000

SALES2013 = Rp4.901.191.000.000

∆SALES2014 = 8,07%

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase perubahan Sales

tahun 2014 pada PT Agung Podomoro Land Tbk sebesar 8,07%, yang

artinya adalah Sales tahun 2014 lebih besar dari pada Sales tahun 2013,

sehingga persentase perubahan Sales tahun 2014 menunjukan bahwa

terjadi peningkatan Sales pada tahun 2014 yaitu sebesar 8,07%.

Untuk mengetahui hasil perhitungan persentase perubahan

sales atau penjualan perusahaan lainnya dapat dilihat secara lengkap

pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Persentase Perubahan Penjualan (Sales)

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 2014 – 2016

No Kode

Emiten

∆Penjualan (Dalam Persen)

2014 2015 2016 Rata-Rata

1 APLN 8,07 12,74 0,59 7,13

2 ASRI -1,46 -23,33 -2,44 -9,08

3 BAPA 13,15 -46,86 340,92 102,40

4 BCIP 20,08 -20,95 33,43 10,85

5 BEST -37,02 -18,18 20,00 -11,73

6 BIPP 71,32 13,14 2,00 28,79

Page 97: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

80

Tabel 4.2 (Lanjutan)

7 BKDP 843,27 -44,03 -12,79 262,15

8 BKSL -25,93 -21,43 115,54 22,73

9 BSDE -2,22 10,61 5,03 4,47

10 COWL 71,20 2,99 -2,27 23,97

11 CTRA 24,88 18,52 5,03 16,14

12 DART 55,29 -34,57 -10,44 3,43

13 DILD 21,05 20,40 3,43 14,96

14 DUTI -3,81 9,29 19,72 8,4

15 ELTY -50,63 -11,67 20,97 -13,78

16 EMDE 38,26 4,51 1,58 14,78

17 FMII -12,29 436,95 68,33 164,33

18 GAMA 24,28 -22,29 -55,20 -17,74

19 GMTD 5,16 0,76 -9,10 -1,06

20 GPRA 8,99 -26,40 3,10 -4,77

21 GWSA 457,85 -52,42 68,90 158,11

22 JRPT 47,17 11,04 10,73 22,98

23 KIJA 2,17 12,18 -6,65 2,57

24 LCGP 105,07 -71,12 -48,30 -4,78

25 LPCK 35,77 17,61 -27,15 8,74

26 LPKR 74,84 -23,55 18,27 23,19

27 MDLN 56,66 4,57 -17,16 14,69

28 MKPI 15,58 81,36 22,46 39,80

29 MTLA 30,73 -2,55 4,97 33,15

30 MTSM -46,34 12,44 5,18 -9,57

31 NIRO -6,87 105,82 -47,80 17,05

32 OMRE -2,12 6,04 -7,62 -1,23

33 PLIN 9,22 8,07 0,89 6,06

34 PUDP -10,96 61,31 5,52 18,62

35 PWON 27,81 19,44 4,67 17,31

36 RBMS 139,72 -65,54 5,74 26,63

37 RDTX 3,18 -2,12 -3,64 -0,86

38 RODA 7,03 54,14 -51,30 3,29

39 SCBD -64,73 8,09 0,17 -18,82

40 SMDM 26,51 38,68 -14,37 16,94

41 SMRA 40,63 -2,32 -4,01 11,43

Sumber : Data Olahan, 2017

Page 98: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

81

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata persentase

perubahan dari penjualan atau sales terbesar adalah pada PT. Bukit Darmo

Property Tbk dengan kode emiten BKDP yaitu sebesar 262,15%,

sedangkan nilai rata-rata persentase perubahan dari penjualan atau sales

terkecil yaitu pada PT. Roda Vivatex Tbk dengan kode emiten RDTX

sebesar -0,86%.

Cara perhitungan Operating Leverage yang diproksikan

menggunakan Degree Of Operating Leverage (DOL) sebagai berikut:

Seperti contoh pada PT. Agung Podomoro Land Tbk, mencari

Operating Leverage yang diprosikan menggunakan Degree Of Operating

Leverage tahun 2014:

∆EBIT 2014 = -20,28%

∆SALES 2014 = 8,07%

DOL2014 = -2,51%

Berdasarkan perhitungan diatas nilai DOL pada tahun 2014 yaitu

sebesar -2,51%, hal ini menunjukan bahwa setiap 8,07% perubahan

volume Sales/penjualan pada tahun 2014 akan mempengaruhi persentase

perubahaan EBIT yang diperoleh pada tahun 2014 sebesar -2,51%.

Page 99: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

82

Untuk mengetahui hasil perhitungan Operating Leverage yang

diproksikan menggunakan Degree Of Operating Leverage pada

perusahaan lainnya dapat dilihat secara lengkap pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Degree Of Operating Leverage

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 2014 – 2016

No Kode

Emiten

DOL (Dalam Persen)

2014 2015 2016 Rata-Rata

1 APLN -2,51 1,68 -26,38 -9,07

2 ASRI -19,23 1,94 9,04 -2,75

3 BAPA 0,36 1,73 1,15 1,08

4 BCIP 1,03 3,11 9,43 4,52

5 BEST 1,39 2,50 2,93 2,27

6 BIPP -1,10 32,07 -37,11 -2,05

7 BKDP -0,15 5,80 -0,49 1,72

8 BKSL 3,62 -2,73 6,98 2,62

9 BSDE -9,87 -3,85 -2,50 -5,41

10 COWL 2,37 -55,77 48,05 -1,78

11 CTRA 56,94 0,12 2,88 19,98

12 DART 1,90 1,49 0,26 1,22

13 DILD -0,83 -0,19 -8,34 -3,12

14 DUTI 4,74 -0,43 1,30 1,87

15 ELTY 27,88 22,04 -1,26 16,22

16 EMDE 1,31 7,95 6,21 5,16

17 FMII 21,99 8,62 1,07 10,56

18 GAMA 4,57 3,63 1,14 3,11

19 GMTD 2,46 -1,42 2,94 1,33

20 GPRA -3,17 0,79 -11,58 -4,65

21 GWSA 0,60 -2,29 -1,20 -0,96

22 JRPT 0,34 1,76 1,60 1,23

23 KIJA 66,42 -2,53 -7,30 18,86

24 LCGP 1,04 1,33 -10,52 -2,72

25 LPCK 0,82 0,46 1,51 0,93

26 LPKR 0,97 2,60 1,16 1,58

27 MDLN -1,27 7,53 2,48 2,91

Page 100: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

83

Tabel 4.3 (Lanjutan)

28 MKPI -0,37 1,27 1,55 0,82

29 MTLA 0,26 9,14 6,64 5,35

30 MTSM 2,20 1,85 -14,25 -3,4

31 NIRO 60,77 -0,89 -1,32 19,52

32 OMRE 5991,70 19,50 -4,24 2002,32

33 PLIN 19,00 -3,28 51,67 22,46

34 PUDP 4,00 1,47 -2,85 0,87

35 PWON 3,45 -2,33 5,34 2,15

36 RBMS -1,24 1,56 -5,81 -1,83

37 RDTX 0,18 -4,65 -0,14 -1,54

38 RODA 3,85 -0,18 1,68 1,78

39 SCBD 1,41 2,26 -91,06 -29,13

40 SMDM 0,17 1,89 5,12 2,39

41 SMRA 0,56 14,71 10,52 8,60

Sumber : Data Olahan, 2017

Berdasarkan tabel diatas nilai rata-rata DOL tertinggi yaitu pada

PT. Indonesia Prima Property Tbk dengan kode emiten OMRE yaitu

sebesar 2002,32%, sedangkan nilai rata-rata DOL terendah yaitu pada PT.

Dadayanasa Arthatama Tbk dengan kode emiten SCBD yaitu sebesar -

29,13%.

Jika Degree of Operating Leverage perusahaan semakin besar,

maka semakin besar fluktuasi naik turunnya laba operasi terhadap

perubahan volume penjualan. Semakin tinggi operating leverage

perusahaan, maka semakin tinggi pula sensitivitas Earning Before Interest

and Tax terhadap tingkat penjualan. Apabila terjadi perubahan pada

tingkat Earning Before Interest and Tax akan mempengaruhi tingkat

Earning Per Share.

Page 101: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

84

B. Perhitungan Financial Leverage

Dalam melakukan perhitungan Financial Leverage ada beberapa

perhitungan yang harus dihitung terlebih dahulu. Menurut Kamaludin dan

Rini Indriani (2012:103) cara menghitung Financial Leverage yang

diproksikan menggunakan Degree Of Financial Leverage (DFL) sebagai

berikut:

1. Menghitung Persentase Perubahan Earning Per Share (EPS)

Rumus menghitung persentase perubahan Earning Per Share

Seperti contoh pada PT. Agung Podomoro Land Tbk, mencari

persentase perubahan dari Earning Per Share tahun 2014:

EPS2014 : Rp47,99

EPS2013 : Rp45,38

∆EPS2014 = 5,75%

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase perubahan Earning

Per Share tahun 2014 pada PT Agung Podomoro Land Tbk sebesar

5,75%, yang dimana maksudnya adalah Earning Per Share tahun 2014

lebih besar dari pada Earning Per Share tahun 2013, sehingga

persentase perubahan Earning Per Share tahun 2014 menunjukan

bahwa terjadi peningkatan Earning Per Share pada tahun 2014 yaitu

sebesar 5,75%.

Page 102: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

85

Untuk mengetahui hasil perhitungan persentase perubahan EPS

perusahaan lainnya dapat dilihat secara lengkap pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Persentase Perubahan Earning Per Share (EPS)

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 2014 – 2016

No Kode

Emiten

∆Earning Per Share

(Dalam Persen)

2014 2015 2016 Rata-Rata

1 APLN 5,75 13,50 -15,84 1,14

2 ASRI 32,32 -41,87 -25,42 -11,66

3 BAPA 40,32 -82,91 37,91 -1,56

4 BCIP -6,65 -87,67 1214,45 373,38

5 BEST -47,55 -45,85 58,67 -11,58

6 BIPP -82,00 415,43 671,86 335,10

7 BKDP -112,12 -493,33 2,66 -200,93

8 BKSL -93,25 37,69 809,50 251,31

9 BSDE 30,99 -43,84 -13,35 -8,73

10 COWL 239,50 -208,04 -86,89 -18,48

11 CTRA 26,93 3,94 -47,06 -5,40

12 DART 125,73 -56,44 7,93 25,74

13 DILD 31,19 -3,09 -29,04 -0,31

14 DUTI -7,29 -4,37 25.29 -5,83

15 ELTY -304,31 -252,98 -24,56 -193,95

16 EMDE 32,41 36,09 6,83 25,11

17 FMII -130,48 6486,52 73,61 2143,22

18 GAMA 130,24 -89,41 -76,00 -11,72

19 GMTD 30,65 -1,25 -24,08 1,77

20 GPRA -14,01 -20,45 -35,50 -23,32

21 GWSA 18,96 635,78 -83,37 190,46

22 JRPT 30,81 21,72 17,02 23,18

23 KIJA 275,14 -15,87 28,69 95,99

24 LCGP -165,40 -141,61 -190,7 -165,90

25 LPCK 42,92 8,39 -41,00 3,44

26 LPKR 96,85 -67,33 19,83 16,45

27 MDLN -70,99 22,80 -42,60 -30,26

28 MKPI 18,47 105,42 34,82 52,90

Page 103: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

86

Tabel 4.4 (Lanjutan)

29 MTLA 28,34 -23,16 31,90 12,36

30 MTSM -47,31 327,45 -49,43 76,90

31 NIRO -1605,00 -79,07 11,90 -557,39

32 OMRE -548,14 -121,61 -1476,00 -715,25

33 PLIN 783,62 -21,92 159,42 307,04

34 PUDP -47,98 94,54 -16,93 9,88

35 PWON 128,69 -46,12 27,13 36,57

36 RBMS -121,49 -202,61 117,69 -68,80

37 RDTX 17,36 10,15 1,46 9,66

38 RODA 37,37 -7,33 -87,25 -19,07

39 SCBD -92,5 21,14 110,78 13,14

40 SMDM 66,31 70,85 -72,86 21,43

41 SMRA 26,62 -23,31 -43,14 -13,28

Sumber : Data Olahan, 2017

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata persentase

perubahan dari Earning Per Share terbesar adalah pada PT. Fortune Mate

Indonesia dengan kode emiten FMII yaitu sebesar 2143,22%, sedangkan

nilai rata-rata persentase perubahan dari Earning Per Share terkecil yaitu

pada PT. Indonesia Prima Property Tbk dengan kode emiten OMRE

sebesar -715,25%.

Cara perhitungan Financial Leverage yang diproksikan

menggunakan Degree Of Financial Leverage (DFL) sebagai berikut:

Seperti contoh pada PT. Agung Podomoro Land Tbk, mencari

Operating Leverage yang diprosikan menggunakan Degree Of Financial

Leverage tahun 2014:

∆EPS 2014 = 5,74%

Page 104: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

87

∆EBIT 2014 = -20,28%

DFL2014 = -0,28%

Berdasarkan perhitungan diatas nilai DFL pada tahun 2014 yaitu

sebesar -0,28%, hal ini menunjukan bahwa setiap -20,28% perubahan

volume Earning Before Interest and Tax pada tahun 2014 akan

mempengaruhi persentase perubahan Earning Per Share yang diperoleh

pada tahun 2014 sebesar -0,28%.

Untuk mengetahui hasil perhitungan Financial Leverage yang

diproksikan menggunakan Degree Of Financial Leverage pada perusahaan

lainnya dapat dilihat secara lengkap pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Degree Of Financial Leverage

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 2014 – 2016

No Kode

Emiten

DFL (Dalam Persen)

2014 2015 2016 Rata-Rata

1 APLN -0,28 0,63 1,01 0,45

2 ASRI 1,15 0,92 1,15 1,07

3 BAPA 8,54 1,02 0,80 3,45

4 BCIP -0,32 1,34 3,85 1,62

5 BEST 0,92 1,01 1,00 0,98

6 BIPP 1,05 1,01 -9,03 -2,32

7 BKDP 0,89 1,93 0,42 1,08

8 BKSL 0,99 0,64 1,00 0,88

9 BSDE 1,41 1,07 1,06 1,18

10 COWL 1,42 3,11 0,80 1,78

11 CTRA -1,90 1,73 1,59 0,47

12 DART 1,20 1,10 -2,93 -0,21

13 DILD -1,79 0,79 1,01 0,01

Page 105: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

88

Tabel 4.5 (Lanjutan)

14 DUTI 0,40 1,09 0,98 0,82

15 ELTY 0,21 0,98 0,93 0,71

16 EMDE 0,64 1,01 0,70 0,78

17 FMII 0,48 1,72 1,00 1,07

18 GAMA 1,17 1,10 1,21 1,16

19 GMTD 2,54 1,16 0,90 1,53

20 GPRA 0,49 0.98 0,99 0,74

21 GWSA 0,07 5,30 1,00 2,12

22 JRPT 1,42 1,11 0,99 1,17

23 KIJA 1,91 0,51 0,59 1,00

24 LCGP -1,52 1,49 -0,37 -0,13

25 LPCK 1,46 1,04 1,00 1,17

26 LPKR 1,33 1,10 0,93 1,12

27 MDLN 0,99 0,66 1,00 0,88

28 MKPI -3,23 1,02 1,00 -0,40

29 MTLA 3,48 0,99 0,97 1,81

30 MTSM 0,46 0,01 0,67 0,38

31 NIRO 3,84 0,84 0,19 1,62

32 OMRE 0,04 -1,03 -45,71 -15,57

33 PLIN 4,47 0,83 -3,47 0,61

34 PUDP 1,09 1,05 1,08 1,07

35 PWON 1,34 1,02 1,09 1,15

36 RBMS 0,70 1,98 -3,53 -0,28

37 RDTX 29,93 1,03 2,81 11,26

38 RODA 1,38 0,75 1,01 1,05

39 SCBD 1,02 1,15 -7,16 -1,66

40 SMDM 14,26 0,97 0,99 5,41

41 SMRA 1,17 0,68 1,02 0,96

Sumber : Data Olahan, 2017

Berdasarkan tabel diatas nilai rata-rata DFL tertinggi yaitu pada

PT. Roda Vivatex Tbk dengan kode emiten RDTX yaitu sebesar 11,26%,

sedangkan nilai rata-rata DFL terendah yaitu pada PT. Indonesia Prima

Property Tbk dengan kode emiten OMRE yaitu sebesar -15,57%.

Page 106: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

89

Degree of Financial Leverage memiliki pengaruh yang tinggi

untuk mengasilkan Earning Per Share. Jika Degree of Financial Leverage

semakin tinggi, maka akan menghasilkan Earning Per Share yang tinggi

pula, dan juga sebaliknya jika Degree of Financial Leverage semakin

rendah, maka Earning Per Share yang dihasilkan juga akan semakin

rendah.

C. Perhitungan Combination Leverage

Dalam melakukan perhitungan Combination Leverage ada

beberapa perhitungan yang harus dihitung terlebih dahulu. Menurut

Manahan P. Tampubolon (2013:54) cara menghitung Combination

Leverage yang diproksikan menggunakan Degree Of Combination

Leverage (DCL) sebagai berikut:

Seperti contoh pada PT. Agung Podomoro Land Tbk, mencari

Combination Leverage yang diprosikan menggunakan Degree Of

Combination Leverage tahun 2014:

∆EPS 2014 = 5,74%

∆SALES 2014 = 8,07%

DCL2014 = 0,71%

Berdasarkan perhitungan diatas nilai DCL pada tahun 2014 yaitu

sebesar 0,71%, hal ini menunjukan bahwa setiap 8,07% perubahan volume

Page 107: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

90

Sales/penjualan pada tahun 2014 akan mempengaruhi persentase

perubahan Earning Per Share yang diperoleh pada tahun 2014 sebesar

0,71%.

Untuk mengetahui hasil perhitungan Combination Leverage yang

diproksikan menggunakan Degree Of Combination Leverage pada

perusahaan lainnya dapat dilihat secara lengkap pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Degree Of Combination Leverage

Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate

Periode 2014 – 2016

No Kode

Emiten

DCL (Dalam Persen)

2014 2015 2016 Rata-Rata

1 APLN 0,71 1,06 -26,85 -8,36

2 ASRI -22,14 1,79 10,42 -3,31

3 BAPA 3,07 1,77 0,11 1,65

4 BCIP -0,33 4,18 36,33 13,39

5 BEST 1,28 2,52 2,93 2,24

6 BIPP -1,15 31,61 335,93 122,13

7 BKDP -0,13 11,20 -0,21 3,62

8 BKSL 3,60 -1,76 7,01 2,95

9 BSDE -13,96 -4,13 -2,65 -6,91

10 COWL 3,36 -69,58 38,28 -9,31

11 CTRA 1,08 0,21 -9,35 -2,69

12 DART 2,27 1,63 -0,76 1,05

13 DILD 1,48 -0,15 -8,47 -2,38

14 DUTI 1,91 -0,47 1,28 0,91

15 ELTY 6,01 21,68 -1,17 8,84

16 EMDE 0,85 8,00 4,32 4,39

17 FMII 10,62 14,84 1,08 8,85

18 GAMA 5,36 4,01 1,38 3,58

19 GMTD 5,94 -1,64 2,65 2,32

20 GPRA -1,56 0,77 -11,45 -4,08

21 GWSA 0,04 -12,13 -1,21 -4,43

Page 108: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

91

Tabel 4.6 (Lanjutan)

22 JRPT 0,65 1,97 1,59 1,40

23 KIJA 126,79 -1,30 -4,31 40,39

24 LCGP -1,57 1,99 3,95 1,46

25 LPCK 1,20 0,48 3,95 1,88

26 LPKR 1,29 2,86 1,08 1,74

27 MDLN -1,25 4,99 2,48 2,07

28 MKPI 1,19 1,29 1,55 1,34

29 MTLA 0,92 9,08 6,42 5,47

30 MTSM 1,02 26,32 -9,54 5,93

31 NIRO 233,62 -0,75 -025 69,29

32 OMRE 258,56 -20,13 193,70 144,04

33 PLIN 84,99 -2,72 179,12 87,13

34 PUDP 4,38 1,54 -3,07 0,95

35 PWON 4,63 -2,37 5,81 2,69

36 RBMS -0,87 3,09 20,50 7,57

37 RDTX 5,46 -4,79 -0,40 0,09

38 RODA 5,31 -0,13 1,70 2,29

39 SCBD 1,43 2,61 651,65 218,56

40 SMDM 2,50 1,83 5,07 3,13

41 SMRA 0,65 10,05 10,76 7,15

Sumber : Data Olahan, 2017

Berdasarkan tabel diatas nilai rata-rata DCL tertinggi yaitu pada

PT. Dadanayasa Arthatama Tbk dengan kode emiten SCBD yaitu sebesar

218,56%, sedangkan nilai rata-rata DCL terendah yaitu pada PT. Cowell

Development Tbk dengan kode emiten COWL yaitu sebesar -9,31%.

Degree of Combination Leverage mengukur keseluruhan risiko

perusahaan baik risiko bisnis maupun risiko financial. Bagi investor yang

ingin menanamkan dananya pada perusahaan akan melihat Degree of

Combination Leverage dalam hubungnnya untuk menentukan tingkat

keuntungan yang dimintanya. Apabila Degree of Combination Leverage

Page 109: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

92

nya tinggi maka risikonya tinggi maka investor akan meminta keuntungan

yang tinggi.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data

dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang

baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut

adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas juga

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi

normalitas yaitu dengan salah satu alat statistik yang dikenal dengan

uji One Sample Kolmogorv-Smirnov Test. Hasil perhitungan uji

normalitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 123

Normal Parametersa,b

Most Extreme

Differences

Mean ,0000000

Std. Deviation 300,74731720

Absolute ,341

Positive ,341

Negative -,277

Test Statistic ,341

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

Sumber : Data Olahan/2018

Page 110: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

93

Pada tabel 4.7 menunjukan bahwa semua data terdistribusi tidak

normal dengan asymp. sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 artinya data

berdistribusi tidak normal. Untuk mengubah data menjadi normal

maka peneliti akan menggunakan uji outlier untuk mengetahui data

outlier, agar dapat dihapus sehingga menghasilkan normalitas yang

lebih baik.

a. Uji Outlier

Menurut Ghozali (2012:41) : “Data outlier adalah data yang

memiliki karakteristik unik terlihat sangat berbeda jauh dari

observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai

ekstrim”. Adapun menurut Sufren dan Natanael (2013:51) : “Data

outlier ini harus dihapus dari pengamatan. Adapun batasan kurva

normal adalah memiliki nilai Z-score dengan rentang -2,5 sampai

dengan 2,5. Batasan nilai tersebut cenderung menghasilkan

normalitas yang lebih baik”.

Berikut adalah daftar data sampel yang dihapuskan karena

memiliki data outlier dengan nilai Z-score diluar rentang -2,5

sampai dengan 2,5, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Daftar Sampel Dengan Data Oulier

NO Nomor

Sampel

Daftar Sampel Yang Dihapus Nilai Z-score diluar

rentang -2,5 sampai 2,5 Kode Emiten Tahun

1 2 ASRI 2014 -2,73249

2 3 BAPA 2014 3,88688

3 9 BSDE 2014 2,75140

4 11 CTRA 2014 3,83131

Page 111: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

94

Tabel 4.8 (Lanjutan)

5 12 DART 2014 2,68106

6 13 DILD 2014 -2,57485

7 14 DUTI 2014 5,30709

8 15 ELTY 2014 3,36055

9 17 FMII 2014 2,59876

10 19 GMTD 2014 3,45092

11 23 KIJA 2014 4,85223

12 24 LCGP 2014 -4,02625

13 25 LPCK 2014 3,55390

14 26 LPKR 2014 2,84920

15 28 MKPI 2014 2,88779

16 29 MTLA 2014 4,16384

17 31 NIRO 2014 2,79346

18 32 OMRE 2014 10,99499

19 33 PLIN 2014 3,18766

20 37 RDTX 2014 2,75052

21 40 SMDM 2014 6,84736

22 47 BIPP 2014 3,90247

23 51 COWL 2015 -4,24414

24 55 DUTI 2015 5,04494

25 56 ELTY 2015 2,16670

26 58 FMII 2015 2,68574

27 60 GMTD 2015 3,40163

28 61 GPRA 2015 9,35255

29 62 GWSA 2015 4,27853

30 66 LPCK 2015 3,89228

31 69 MKPI 2015 2,64140

32 71 MTSM 2015 2,66865

33 73 OMRE 2015 -4,24661

34 78 RDTX 2015 2,69165

35 82 SMRA 2015 2,80264

36 83 APLN 2016 -3,08320

37 86 BCIP 2016 3,75152

38 88 BIPP 2016 4,11909

39 92 COWL 2016 3,19435

40 94 DART 2016 -3,67680

41 96 DUTI 2016 2,87048

42 101 GMTD 2016 6,06243

43 102 GPRA 2016 -2,82753

44 106 LCGP 2016 -2,60053

Page 112: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

95

Tabel 4.8 (Lanjutan 2)

45 107 LPCK 2016 5,24582

46 110 MKPI 2016 3,72698

47 113 NIRO 2016 -2,88307

48 114 OMRE 2016 -4,58572

49 115 PLIN 2016 3,45372

50 118 RBMS 2016 -4,25678

51 119 RDTX 2016 2,73798

52 121 SCBD 2016 8,20988

Sumber : Data Olahan, 2018

Pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat setelah dilakukan uji

outlier, terdapat 52 data sampel yang harus dihapuskan dikarenakan

memiliki nilai Z-score diluar rentang -2,5 sampai dengan 2,5. Dan

hasil uji normalitas setelah dilakukan uji outlier dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 71

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation

31,14265252

Most Extreme

Differences

Absolute ,080

Positive ,080

Negative -,060

Test Statistic ,080

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c

Sumber : Data Olahan, 2018

Page 113: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

96

Pada tabel 4.9 diatas menunjukan data yang terdistribusi

normal dengan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 > 0,05 artinya data

terdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode −1 (sebelumnya). Jika terjadi

autokorelasi, maka dinamakan terdapat problem autokorelasi.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Run Test dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 terdapat autokorelasi.

b. Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 tidak terdapat autokorelasi.

Hasil uji autokorelasi dengan Uji Run Test dapat dilihat melalui tabel

berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardiz

ed Residual

Test Valuea

-106,27084

Cases < Test Value 61

Cases >= Test Value 62

Total Cases 123

Number of Runs 63

Z ,091

Asymp. Sig. (2-tailed) ,927

a. Median

Sumber : Data Olahan, 2018

Page 114: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

97

Berdasarkan pada tabel 4.10 menunjukan tidak ada gejala

autokorelasi yang terjadi. Hal ini disimpulkan dari nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,927 > 0,05. Jadi secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi.

3. Uji Multikolinieritas

Artinya variabel independent yang satu dengan yang lain dalam

model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau

mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala

multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor) melalui program SPSS 24.0. Nilai umum

yang bisa dipakai adalah nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10,

maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinieritas

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 143,902 28,751

OL -,013 ,053 -,024 ,922 1,085

FL ,481 2,728 ,016 ,960 1,041

CL -,031 ,379 -,008 ,887 1,127

a. Dependent Variable : Earning Per Share

Sumber : Data Olahan, 2018

Berdasarkan tabel 4.11 diatas hasil perhitungan nilai tolerance

menujukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai < 0,10

Page 115: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

98

dan hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukan hal yang sama tidak

ada satu variabel independen yang memiliki nilai > 10. Jadi dapat

disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen

dalam model regresi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau

pengamatan ke pengamatan lain. Penelitian ini menggunakan metode

uji Park untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan untuk

menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu nilai t hitung < t

tabel atau nilai Sig. > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Hasil pengujian yang

diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,826 ,267 36,776 ,000

Lnx1 -,315 ,169 -,296 -1,864 ,066

Lnx2 ,231 ,183 ,144 1,261 ,212

Lnx3 ,097 ,192 ,079 ,504 ,616

a. Dependent Variable: Lnei2

Sumber : Data Olahan, 2018

Page 116: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

99

Berdasarkan tabel 4.12 diatas menunjukan dari ketiga regresi

diatas, dapat dilihat masing-masing nilai t hitung dan dibandingkan

dengan t tabel pada DF N-3 yaitu dalam hal ini t pada DF 120 dan

batas kritis 0,05 dua sisi. Sebagian besar nilai t hitung < t tabel, maka

tidak ada gejala heteroskedastisitas. Nilai t tabel adalah 1,657,

sedangkan nilai t hitung adalah -1,864, 1,261 dan 0,504. Dan dapat

dilihat nilai Sig. > 0,05 maka tidak ada gejala heteroskedastisitas.

5. Uji Linieritas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak. Uji linieritas dapat dilakukan

dengan melihat gambar diagram pancar (scatter diagram) dengan

kriteria bahwa apabila plot titik-titik mengikuti pola tertentu maka

berarti tidak linier dan sebaliknya apabila plot titik-titik tidak mengikut

pola tertentu maka berarti linier. Berikut ini hasil uji liniertitas dengan

gambar grafik:

Gambar 4.1

Hasil Uji Linieritas

Page 117: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

100

Dari gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa plot titik-titik tidak

mengikut pola tertentu dikarena plot titik-titik di atas bergerak tidak

menentu, dari bawah bagian bawah garis miring, lalu naik ke atas

kemudian turun kembali ke bawah dan terakhir bergerak naik ke atas

lagi.

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh

secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap

kejadian lainnya (variabel Y). Hasil perhitungan uji regresi linier

berganda dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.13

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 143,902 28,751 5,005 ,000

OL -,013 ,053 -,024 -,252 ,801

FL ,481 2,728 ,016 ,176 ,860

CL -,031 ,379 -,008 -,081 ,935

a. Dependent Variable: EPS

Sumber : Data Olahan, 2018

Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut :

Y = 143,902 – 0,013X1 + 0,481X2 - 0,031X3

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut

dalam bentuk persamaan regresi standardized adalah sebagai berikut :

Page 118: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

101

1) Nilai konstanta (α) sebesar 143,902 menjelaskan apabila

Operating Leverage, Financial Leverage, dan Combination

Leverage sama dengan nol, maka pengaruh terhadap Earning Per

Share adalah sebesar 143,902.

2) Nilai Operating Leverage sebesar -0,013 menunjukan bahwa

apabila Operating Leverage meningkat sebesar satu satuan maka

pengaruh terhadap Earning Per Share akan turun sebesar 0,013.

3) Nilai Financial Leverage sebesar 0,481 menunjukan bahwa

apabila Financial Leverage meningkat sebesar satu satuan maka

pengaruh terhadap Earning Per Share akan naik sebesar 0,481.

4) Nilai Combination Leverage sebesar -0,031 menunjukan bahwa

apabila Combination Leverage meningkat sebesar satu satuan

maka pengaruh terhadap Earning Per Share akan turun sebesar

0,031.

7. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat pada tabel berikut :

Page 119: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

102

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,033a ,001 -,024 304,51465

a. Predictors: (Constant), CL, FL, OL

b. Dependent Variable: EPS

Sumber : Data Olahan, 2018

Dari tabel 4.14 dapat diketahui hasil uji R Square pada penelitian

ini diperoleh nilai sebesar 0,001. Hal ini menunjukan bahwa Earning

Per Share di pengaruhi oleh variabel independen sebesar 0,1% sisanya

sebesar 99,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

8. Koefisien Korelasi Berganda

Analisis korelasi dilakukan dalam rangka menguji hipotesis

asosiatif, yaitu dugaan hubungan antar variabel dalam populasi melalui

data hubungan variabel dalam sampel. Hasil perhitungannya dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.15

Hasil Uji Koefisien Korelasi Berganda

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,033a ,001 -,024 304,51465

a. Predictors: (Constant), CL, FL, OL

b. Dependent Variable: EPS

Sumber : Data Olahan/2018

Page 120: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

103

Dari tabel di atas dapat dilihat R (korelasi) yang diperoleh sebesar

0,033 hal ini berarti bahwa hubungan antara Operationg Leverage,

Financial Leverage dan Combination Leverage terhadap Earning Per

Share sebesar 0,033 yang berarti memiliki hubungan yang sangat

rendah.

9. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji F merupakan uji koefisien regresi yang secara bersama-sama

untuk menguji signifikan pengaruh X1 (Operating Leverage), X2

(Financial Leverage) dan X3 (Combination Leverage) terhadap Y

(Earning Per Share). Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel

berikut :

TABEL 4.16

Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

ANNOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11916,994 3 3972,331 ,043 ,988b

Residual 11034771,760 119 92729,174

Total 11046688,750 122

a. Dependent Variable: EPS

b. Predictors: (Constant), CL, FL, OL

Sumber : Data Olahan, 2018

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa secara bersama-sama variabel

independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 0,043

serta memiliki nilai probabilitas (sig) sebesar 0,988 yang lebih besar

dari 0,05, artinya dapat dikatakan variabel Operating Leverage,

Page 121: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

104

Financial Leverage, dan Combination Leverage secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share.

10. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing

atau secara parsial variabel independen atau Operating Leverage,

Financial Leverage dan Combination Leverage terhadap variabel

dependen atau Earning Per Share. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 4.17

Hasil Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 143,902 28,751 5,005 ,000

OL -,013 ,053 -,024 -,252 ,801

FL ,481 2,728 ,016 ,176 ,860

CL -,031 ,379 -,008 -,081 ,935

a. Dependent Variable: EPS

Sumber : Data Olahan, 2018

Dari tabel 4.17 menunjukan hasil uji pengaruh parsial (Uji t)

menghasilkan nilai sig. yang akan diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Hasil dari uji t (parsial) antara variabel Operating Leverage (X1)

terhadap variabel Earning Per Share (Y) menunjukan nilai

signifikan (sig) sebesar 0,801 > 0,05 berarti Operating Leverage

tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Earning Per Share

secara parsial.

Page 122: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

105

2) Hasil dari uji t (parsial) antara variabel Financial Leverage (X2)

variabel Earning Per Share (Y) menunjukan nilai signifikan (sig)

sebesar 0,860 > 0,05 berarti Financial Leverage tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Earning Per Share secara parsial.

3) Hasil dari uji t (parsial) antara variabel Combination Leverage

(X3) terhadap variabel Earning Per Share (Y) menunjukan nilai

signifikan (sig) sebesar 0,935 > 0,05 tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Earning Per Share secara parsial.

11. Interpretasi Hasil Penelitian

a. Pengaruh Operating Leverage Terhadap Earning Per Share

Hasil uji t untuk Operating Leverage menunjukan nilai t

sebesar -0,252 dengan tingkat signifikan sebesar 0,801 > 0,05,

sehingga hasil penelitian ini menunjukan bahwa Operating

Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Earning

Per Share. Berdasarkan teori menyatakan Operating Leverage

mempengaruhi tingkat penjualan dan laba sebelum bunga dan

pajak, tetapi tidak berpengaruh secara langsung terhadap Earning

Per Share. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Putra (2013) yang menyatakan bahwa secara

parsial Operating Leverage tidak berpengaruh terhadap Earning

Per Share.

Page 123: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

106

b. Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share

Hasil uji t untuk Financial Leverage menunjukan nilai t

sebesar 0,176 dengan tingkat signifikan sebesar 0,860 > 0,05.

Berdasarkan teori menyatakan Financial Leverage terjadi akibat

penggunaan sumber dana berasal dari hutang, Financial Leverage

dikatakan baik jika perusahaan memperoleh pendapatan lebih

besar dari penggunaan hutang tersebut, tetapi jika perusahaan

tidak dapat memperoleh pendapatan lebih besar dari penggunaan

hutang tersebut dapat menyebabkan perusahaan mengalami gagal

bayar, sehingga Financial Leverage dapat dikatakan merugikan.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Financial Leverage tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share dan

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra (2013)

yang menyatakan bahwa secara parsial Financial Leverage

berpengaruh positif terhadap Earning Per Share. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa teori yang mengatakan Financial Leverage

dikatakan merugikan, dikarenakan perusahaan tidak dapat

memperoleh pendapatan yang lebih besar dan perusahaan

mengalami gagal bayar, hal ini menyebabkan perusahaan tidak

dapat meningkatkan profitabilitasnya, hal ini sejalan dengan hasil

penelitian ini yang menunjukan bahwa Financial Leverage tidak

berpengaruh terhadap Earning Per Share pada perusahaan sektor

properti dan real estate.

Page 124: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

107

c. Pengaruh Combination Leverage Terhadap Earning Per Share

Hasil uji t untuk Combination Leverage menunjukan nilai t

sebesar -0,081 dengan tingkat signifikan sebesar 0,935 > 0,05.

Bedasarkan teori menyatakan Combination Leverage terjadi

apabila perusahaan memiliki baik Operating Leverage maupun

Financial Leverage dalam usahanya untuk meningkatkan

keuntungan bagi pemegang saham biasa. Hal ini dapat dilihat dari

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa secara

parsial Operating Leverage dan Financial Leverage tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share,

sehingga membuat Combination Leverage juga ikut tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share.

Page 125: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

108

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh Operating

Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage terhadap

Earning Per Share pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real

Estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,001 atau 0,1%. Hal

ini menunjukan bahwa variabel Operating leverage, Financial

Leverage, dan Combination Leverage secara bersama-sama mampu

mempengaruhi Earning Per Share sebesar 0,1% dan nilai R (korelasi)

yang diperoleh sebesar 0,033 hal ini berarti bahwa hubungan antara

Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage

terhadap Earning Per Share sebesar 0,033 yang berarti memiliki

hubungan yang sangat rendah.

2. Hasil uji F menunjukan nilai F hitung sebesar 0,043 serta memiliki

nilai probabilitas (sig) sebesar 0,988 yang lebih besar dari 0,05, artinya

dapat dikatakan variabel Operating Leverage, Financial Leverage dan

Combination Leverage secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap Earning Per Share.

3. Hasil uji t menunjukan bahwa Operating Leverage tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Earning Per Share, hal ini ditunjukan

Page 126: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

109

dengan koefisien regresi yang diperoleh yaitu sebesar -0,013 dan t

hitung sebesar -0,252 dengan probabilitas tingkat kesalahan sebesar

0,801 lebih besar dibandingkat tingkat signifikan yang diharapkan

yaitu lebih dari 0,05. Financial Leverage juga tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Earning Per Share, hal ini ditunjukan

dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0,481 dan t hitung

sebesar 0,176 dengan probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,860

lebih besar dibandingkan tingkat signifikan yang diharapkan yaitu

lebih dari 0,05. Combination Leverage juga tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Earning Per Share, hal ini ditunjukan dengan

koefisien regresi yang diperoleh sebesar -0,031 dan t hitung sebesar

0,081 dengan probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,935 lebih besar

dibandingkan tingkat signifikan yang diharapkan yaitu lebih besar dari

0,05.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas pada penelitian ini, maka dapat

disimpulkan beberapa saran sebegai berikut :

1. Bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham, perlu

memperhatikan faktor lain selain ketiga variabel yang diteliti oleh

peneliti dikarenakan terbukti ketiga variabel tersebut tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Jasa

Sub Sektor Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Page 127: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

110

2. Bagi peneliti dengan topik sejenis perlu dilakukan penambahan

variabel lainnya, selain Operating Leverage, Financial Leverage, dan

Combination Leverage sehingga hal ini akan mampu menjelaskan

secara umum Earning Per Share di Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian ini memiliki nilai R Square

sebesar 0,1% berarti masih ada

99,9% pengaruh dari variabel independen yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah

variabel dan periode penelitian, seperti, ROE, Rasio Profitabilitas dan

Total Asset Turnover. Sehingga diperoleh daya prediksi yang lebih

baik.

Page 128: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

111

Daftar Pustaka

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Edisi Kesepuluh. Cetakan Pertama. Erlangga, Jakarta.

______________________________________. 2010. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

Britama. 2017. Data Sejarah dan Profil Perusahaan (On Line) tersedia di

www.britama.com.

Bursa Efek Indonesia. 2017. Data Laporan Keuangan Tahunan (On Line) tersedia

di http://www.idx.co.id.

_________________. 2018. Data Sektor Yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia

(On Line) tersedia di http://www.idx.co.id.

Darmadji, T dan Fakhruddin, H. M. 2006. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi

Kedua. Salemba Empat, Jakarta.

_______________________________. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi

Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

Detik Finance. 2016. Dampak Suku Bunga Terhadap Sektor Properti dan

Perbankan (On Line) tersedia di http://finance.detik.com.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 19. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Pustaka, Bandung.

Kamaludin, Rini Indriani. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi. Cetakan

Kedua. Mandar Maju, Bandung.

Putra, Indo Ratmana. 2013. Analisis Pengaruh Operating Leverage dan Financial

Leverage Terhadap Earning Per Share (EPS) Di Perusahaan Properti Yang

Terdaftar di BEI (2007-2011). Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 01 (01), 1-11.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta,

Bandung.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BEP,

Yogyakarta.

Sadeli, Lili M. 2000. Dasar-Dasar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Saham Ok. 2017. Data Emiten Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real

Estate (On Line) tersedia di https://www.sahamok.com.

Page 129: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

112

Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Potofolio. Erlangga,

Jakarta.

Santoso, Singgih. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS.

PT. Elex media Komputindo, Jakarta.

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori, dan Aplikasi. BPFE

Yogyakarta, Yogyakarta.

Sawir, Agnes. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. PT Gramedia Pustata Utama, Jakarta.

Seputar Forex. 2018. Data Jumlah Emiten (On Line) tersedia di

www.seputarforex.com.

Sjahrial, Dermawan 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Mitra

Wacana Media, Jakarta.

Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek.

Erlangga, Jakarta.

Sufren, Natanael. 2013. Mahir Menggunakan SPSS secara Otodidak. Elex

Media Computindo, Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Alfabeta, Bandung.

Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Cetakan

Kedelapan. Ekonisia, Yogyakarta.

Syamsudin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Tiga. Mitra Wacana

Media. Jakarta.

_________________. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Tampubolon, Manaham P. 2013. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media,

Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Edisi

Pertama. Kanisius, Jakarta.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1998 tentang Bursa Efek. Lembaran Negara RI

Tahun 1992, No. 115. Sekretariat Negara, Jakarta.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Ketiga. Cetakan

Pertama. Bayumedia Publishing, Malang.

Page 130: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

113

Widarjono, Agus. 2005. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis. Ekonisia, Yogyakarta.

Widoatmodjo, Sawidji. 2007. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Page 131: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

114

Lampiran 1

Tabel Distribusi T Statistika

Pr

df

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392

82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262

83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135

84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011

85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890

86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772

87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657

88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544

89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434

90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327

91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222

92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119

93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019

94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921

95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825

96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731

97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639

98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549

99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460

100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374

101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289

102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206

103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125

104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045

105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967

Page 132: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

115

106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890

107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815

108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741

109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669

110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598

111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528

112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460

113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392

114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326

115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262

116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198

117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135

118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074

119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013

120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

Page 133: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

Kata kunci :

Operating Leverage,

Financial Leverage,

Combination Leverage,

Earning Per Share

rr oo

Jurnal Produktivitas 7 (2018)

JURNAL PRODUKTIVITAS Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Pontianak

www.openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/jp

Pengaruh Operating Leverage, Financial Leverage, dan Combination Leverage Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Muhammad Faturinaldi

Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia

I N F O A R T I K E L A B S T R A C T

The purpose of this study was to determine the effect of variable Operating

Leverage, Financial Leverage and partial leverage leverage on Earning Per Share.

The data used in the study is secondary data, obtained from the IDX, namely the

financial statements from 2014-2016. The population used in this study amounted to

48 service companies in the property and real estate sub-sectors that are still listed on

the Indonesia Stock Exchange in the 2014-2016 period. The sample selection

technique uses purposive sampling method and obtained 41 service companies in the

property and real estate sub-sectors used as samples. The data analysis technique

used is multiple linear regression analysis. Based on the results of data analysis,

partially Operating Leverage had no effect on Earning Per Share, Financial Leverage

did not affect Earning Per Share, and Combination Leverage did not affect Earning

Per Share. Simultaneous test results show that the regression model can be used to

predict Earning Per Share as evidenced by a significant value of F of 0.988. R-

Square value of 0.001 shows that the ability of independent variables in explaining

the variation of the dependent variable is 0.1% and the remaining 99.9% is explained

by other variables outside the research model.

1. Pendahuluan

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat perkembangannya, ini terlihat semakin

banyaknya anggota bursa yang tercatat selamat 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan, seperti pada 2014 anggota bursa

efek sebanyak 509 perusahaan, meningkat pada tahun 2015 sebanyak 525 perusahaan, dan pada 2016 jumlah perusahaan

anggota bursa sebanyak 539 perusahaan, juga dapat dilihat dari perubahan kapitalisasi pasarnya yang terus bertambah dari

tahun ke tahun.

Meningkatnya persaingan saat ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi

dan menuntut setiap perusahaan untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan

sehingga dapat lebih unggul dalam persaingan yang dihadapi. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana untuk

menjalankan bisnisnya, apapun bentuk bidang usaha yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dalam setiap kegiatan

operasionalnya selalu memanfaatkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki secara optimal untuk memperoleh

keuntungan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan menjaga kelangsungan hidup usahanya dengan cara meningkatkan

nilai perusahaan.

Properti merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dalam melaksanakan aktivitasnya

sehari-hari manusia tidaklah lepas dari sektor ini dan yang paling penting adalah rumah atau apartemen tempat ia tinggal.

Properti khususnya perumahaan merupakan kebutuhan papan yang merupakan salah satu kebutuhan dasar (primer) manusia.

Industri sektor properti mengandung risiko tinggi, hal ini disebabkan pembiayaan atau sumber dana utama sektor ini pada

umumnya diperoleh melalui kredit perbankan, sementara sektor ini beroperasi dengan dengan menggunakan aktiva tetap

berupa tanah dan bangunan. Meskipun tanah dan bangunan dapat digunakan untuk melunasi hutang tetapi aktiva tersebut tidak

dapat dikonversikan ke dalam kas dalam waktu yang singkat, sehingga banyak pengembang (developer) tidak dapat melunasi

hutangnya pada waktu yang telah ditentukan.

*Kontak penulis

E-mail: [email protected]

http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/jp

Page 134: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

M.uhammad Faturinadi Jurnal Produktivitas 7 (2018) 2. Metode Penelitian

2.1 Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:35) : “Metode kuantitatif

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Penelitian ini banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dengan teknik

dokumentasi yaitu meneliti dan mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh penulis dalam melakukan penelitian seperti data

nama perusahaan, kode emiten dan tanggal Initial Public Offering (IPO), data Earning Before Interest and Tax (EBIT), data

penjualan atau sales, dan data Earning Per Share (EPS).

2.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan jasa sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang berjumlah 48 emiten. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 41 emiten.

2.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitan dalam penelitian ini ada 2 yaitu, Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini terdapat 3

variabel bebas yaitu, Operating Leverage, Financial Leverage, dan Combination Leverage sedangkan Variabel terikat

(dependent variable) dalam penelitian ini adalah Earning Per Share.

2.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung operating leverage, financial leverage,

combination leverage, uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji linieritas, analisis

regresi linier berganda, koefisien determinasi (R2), koefisien korelasi berganda, uji F, dan uji t

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian,

dan diperoleh hasil:

Tabel 1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 71

Normal Parametersa,b

Mean 0,0000000

Std. Deviation 31,14265252

Most Extreme

Differences

Absolute 0,080

Positive 0,080

Negative -0,060

Test Statistic 0,080

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c

Pada tabel diatas menunjukan data yang terdistribusi normal dengan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 > 0,05 artinya data

terdistribusi normal.

3.2 Uji Autokorelasi

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode −1 (sebelumnya).

Page 135: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

M.uhammad Faturinadi Jurnal Produktivitas 7 (2018)

Tabel 2. Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardiz

ed Residual

Test Valuea

-106,27084

Cases < Test Value 61

Cases >= Test Value 62

Total Cases 123

Number of Runs 63

Z 0,091

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,927

a. Median

Berdasarkan pada tabel diatas menunjukan tidak ada gejala autokorelasi yang terjadi. Hal ini disimpulkan dari nilai Asymp.

Sig. (2-tailed) sebesar 0,927 > 0,05. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi.

3.3 Uji Multikolinieritas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor) melalui program SPSS 24.0.

Tabel 3. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 143,902 28,751

OL -0,013 0,053 -0,024 0,922 1,085

FL 0,481 2,728 0,016 0,960 1,041

CL -0,031 0,379 -0,008 0,887 1,127

a. Dependent Variable : Earning Per Share

Berdasarkan tabel diatas hasil perhitungan nilai tolerance menujukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai <

0,10 dan hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai >

10. Jadi dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

atau pengamatan ke pengamatan lain.

Tabel 4. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,826 0,267 36,776 0,000

Lnx1 -0,315 0,169 -0,296 -1,864 0,066

Lnx2 0,231 0,183 0,144 1,261 0,212

Lnx3 0,097 0,192 0,079 0,504 0,616

a. Dependent Variable: Lnei2

Berdasarkan tabel 4.12 diatas menunjukan dari ketiga regresi diatas, dapat dilihat masing-masing nilai t hitung dan

dibandingkan dengan t tabel pada DF N-3 yaitu dalam hal ini t pada DF 120 dan batas kritis 0,05 dua sisi. Sebagian besar nilai t

Page 136: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

M.uhammad Faturinadi Jurnal Produktivitas 7 (2018)

hitung < t tabel, maka tidak ada gejala heteroskedastisitas. Nilai t tabel adalah 1,657, sedangkan nilai t hitung adalah -1,864,

1,261 dan 0,504. Dan dapat dilihat nilai Sig. > 0,05 maka tidak ada gejala heteroskedastisitas.

3.5 Uji Linieritas

Gambar 1. Uji Linieritas

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa plot titik-titik tidak mengikut pola tertentu dikarena plot titik-titik di atas bergerak

tidak menentu, dari bawah bagian bawah garis miring, lalu naik ke atas kemudian turun kembali ke bawah dan terakhir bergerak

naik ke atas lagi.

3.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel

X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y).

Tabel 5. Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 143,902 28,751 5,005 0,000

OL -0,013 0,053 -0,024 -0,252 0,801

FL 0,481 2,728 0,016 0,176 0,860

CL -0,031 0,379 -0,008 -0,081 0,935

a. Dependent Variable: EPS

Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 143,902 – 0,013X1 + 0,481X2 - 0,031X3

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi standardized adalah sebagai

berikut :

1) Nilai konstanta (α) sebesar 143,902 menjelaskan apabila Operating Leverage, Financial Leverage, dan

Combination Leverage sama dengan nol, maka pengaruh terhadap Earning Per Share adalah sebesar 143,902.

2) Nilai Operating Leverage sebesar -0,013 menunjukan bahwa apabila Operating Leverage meningkat sebesar

satu satuan maka pengaruh terhadap Earning Per Share akan turun sebesar 0,013.

3) Nilai Financial Leverage sebesar 0,481 menunjukan bahwa apabila Financial Leverage meningkat sebesar

satu satuan maka pengaruh terhadap Earning Per Share akan naik sebesar 0,481.

4) Nilai Combination Leverage sebesar -0,031 menunjukan bahwa apabila Combination Leverage meningkat

sebesar satu satuan maka pengaruh terhadap Earning Per Share akan turun sebesar 0,031.

3.6 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen.

Page 137: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

M.uhammad Faturinadi Jurnal Produktivitas 7 (2018)

Tabel 6. Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 0,033a 0,001 -0,024 304,51465

a. Predictors: (Constant), CL, FL, OL

b. Dependent Variable: EPS

Dari tabel diatas dapat diketahui hasil uji R Square pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,001. Hal ini menunjukan

bahwa Earning Per Share di pengaruhi oleh variabel independen sebesar 0,1% sisanya sebesar 99,9% dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3.7 Koefisien Korelasi Berganda

Analisis korelasi dilakukan dalam rangka menguji hipotesis asosiatif, yaitu dugaan hubungan antar variabel dalam populasi

melalui data hubungan variabel dalam sampel.

Tabel 7. Koefisien Korelasi Berganda (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 0,033a 0,001 -0,024 304,51465

a. Predictors: (Constant), CL, FL, OL

b. Dependent Variable: EPS

Dari tabel di atas dapat dilihat R (korelasi) yang diperoleh sebesar 0,033 hal ini berarti bahwa hubungan antara Operationg

Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage terhadap Earning Per Share sebesar 0,033 yang berarti memiliki

hubungan yang sangat rendah.

3.8 Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji F merupakan uji koefisien regresi yang secara bersama-sama untuk menguji signifikan pengaruh X1 (Operating

Leverage), X2 (Financial Leverage) dan X3 (Combination Leverage) terhadap Y (Earning Per Share).

Tabel 8. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

ANNOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11916,994 3 3972,331 0,043 0,988b

Residual 11034771,760 119 92729,174

Total 11046688,750 122

a. Dependent Variable: EPS

b. Predictors: (Constant), CL, FL, OL

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 0,043 serta memiliki nilai probabilitas (sig) sebesar 0,988

yang lebih besar dari 0,05, artinya dapat dikatakan variabel Operating Leverage, Financial Leverage, dan Combination Leverage

secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share.

3.9 Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing atau secara parsial variabel independen atau Operating

Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage terhadap variabel dependen atau Earning Per Share.

Page 138: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

M.uhammad Faturinadi Jurnal Produktivitas 7 (2018)

Tabel 9. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 143,902 28,751 5,005 0,000

OL -0,013 0,053 -0,024 -0,252 0,801

FL 0,481 2,728 0,016 0,176 0,860

CL -0,031 0,379 -0,008 -0,081 0,935

a. Dependent Variable: EPS

Dari tabel diatas menunjukan hasil uji pengaruh parsial (Uji t) menghasilkan nilai sig. yang akan diinterpretasikan sebagai

berikut:

1) Hasil dari uji t (parsial) antara variabel Operating Leverage (X1) terhadap variabel Earning Per Share (Y)

menunjukan nilai signifikan (sig) sebesar 0,801 > 0,05 berarti Operating Leverage tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Earning Per Share secara parsial.

2) Hasil dari uji t (parsial) antara variabel Financial Leverage (X2) variabel Earning Per Share (Y) menunjukan

nilai signifikan (sig) sebesar 0,860 > 0,05 berarti Financial Leverage tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap Earning Per Share secara parsial.

3) Hasil dari uji t (parsial) antara variabel Combination Leverage (X3) terhadap variabel Earning Per Share (Y)

menunjukan nilai signifikan (sig) sebesar 0,935 > 0,05 tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Earning

Per Share secara parsial.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage

terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2014-2016 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,001 atau 0,1%. Hal ini menunjukan bahwa variabel Operating

leverage, Financial Leverage, dan Combination Leverage secara bersama-sama mampu mempengaruhi Earning Per

Share sebesar 0,1% dan nilai R (korelasi) yang diperoleh sebesar 0,033 hal ini berarti bahwa hubungan antara Operating

Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage terhadap Earning Per Share sebesar 0,033 yang berarti

memiliki hubungan yang sangat rendah.

2. Hasil uji F menunjukan nilai F hitung sebesar 0,043 serta memiliki nilai probabilitas (sig) sebesar 0,988 yang lebih

besar dari 0,05, artinya dapat dikatakan variabel Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage

secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share.

3. Hasil uji t menunjukan bahwa Operating Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share, hal

ini ditunjukan dengan koefisien regresi yang diperoleh yaitu sebesar -0,013 dan t hitung sebesar -0,252 dengan

probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,801 lebih besar dibandingkat tingkat signifikan yang diharapkan yaitu lebih

dari 0,05. Financial Leverage juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share, hal ini ditunjukan

dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0,481 dan t hitung sebesar 0,176 dengan probabilitas tingkat kesalahan

sebesar 0,860 lebih besar dibandingkan tingkat signifikan yang diharapkan yaitu lebih dari 0,05. Combination Leverage

juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share, hal ini ditunjukan dengan koefisien regresi yang

diperoleh sebesar -0,031 dan t hitung sebesar 0,081 dengan probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,935 lebih besar

dibandingkan tingkat signifikan yang diharapkan yaitu lebih besar dari 0,05.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa saran sebegai berikut :

1. Bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham, perlu memperhatikan faktor lain selain ketiga variabel yang diteliti

oleh peneliti dikarenakan terbukti ketiga variabel tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Earning Per

Share pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi peneliti dengan topik sejenis perlu dilakukan penambahan variabel lainnya, selain Operating Leverage, Financial

Leverage, dan Combination Leverage sehingga hal ini akan mampu menjelaskan secara umum Earning Per Share di

Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian ini memiliki nilai R Square sebesar 0,1% berarti masih ada 99,9% pengaruh dari variabel independen yang

tidak diteliti dalam penelitian ini. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel dan periode penelitian,

seperti, ROE, Rasio Profitabilitas dan Total Asset Turnover. Sehingga diperoleh daya prediksi yang lebih baik.

Page 139: Pengaruh Operating Leverage , Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap ...repository.unmuhpnk.ac.id/666/1/SKRIPSI DAN OUTLINE.pdf · 2018. 12. 11. · Pengaruh Operating

M.uhammad Faturinadi Jurnal Produktivitas 7 (2018) Daftar Pustaka Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Cetakan Pertama. Erlangga,

Jakarta.

______________________________________. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

Britama. 2017. Data Sejarah dan Profil Perusahaan (On Line) tersedia di www.britama.com.

Bursa Efek Indonesia. 2017. Data Laporan Keuangan Tahunan (On Line) tersedia di http://www.idx.co.id.

_________________. 2018. Data Sektor Yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia (On Line) tersedia di http://www.idx.co.id.

Darmadji, T dan Fakhruddin, H. M. 2006. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta.

_______________________________. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

Detik Finance. 2016. Dampak Suku Bunga Terhadap Sektor Properti dan Perbankan (On Line) tersedia di

http://finance.detik.com.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Pustaka, Bandung.

Kamaludin, Rini Indriani. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi. Cetakan Kedua. Mandar Maju, Bandung.

Putra, Indo Ratmana. 2013. Analisis Pengaruh Operating Leverage dan Financial Leverage Terhadap Earning Per Share (EPS)

Di Perusahaan Properti Yang Terdaftar di BEI (2007-2011). Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 01 (01), 1-11.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BEP, Yogyakarta.

Sadeli, Lili M. 2000. Dasar-Dasar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Saham Ok. 2017. Data Emiten Perusahaan Jasa Sub Sektor Property dan Real Estate (On Line) tersedia di

https://www.sahamok.com.

Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Potofolio. Erlangga, Jakarta.

Santoso, Singgih. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS. PT. Elex media Komputindo, Jakarta.

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori, dan Aplikasi. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Sawir, Agnes. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustata Utama,

Jakarta.

Seputar Forex. 2018. Data Jumlah Emiten (On Line) tersedia di www.seputarforex.com.

Sjahrial, Dermawan 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Erlangga, Jakarta.

Sufren, Natanael. 2013. Mahir Menggunakan SPSS secara Otodidak. Elex Media Computindo, Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Cetakan Kedelapan. Ekonisia, Yogyakarta.

Syamsudin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Tiga. Mitra Wacana Media. Jakarta.

_________________. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tampubolon, Manaham P. 2013. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Kanisius, Jakarta.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1998 tentang Bursa Efek. Lembaran Negara RI Tahun 1992, No. 115. Sekretariat Negara, Jakarta.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Ketiga. Cetakan Pertama. Bayumedia Publishing, Malang.

Widarjono, Agus. 2005. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis. Ekonisia, Yogyakarta.

Widoatmodjo, Sawidji. 2007. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Elex Media Komputindo, Jakarta.