Upload
doankhue
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH LAPORAN KEUANGAN PANITIA
PEMBANGUNAN TERHADAP BESARAN KOLEKTE
PEMBANGUNAN
(Studi Kasus di Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Mistika Agtresna Amat
NIM: 122114053
PROGRAM STUDI AKUTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH LAPORAN KEUANGAN PANITIA
PEMBANGUNAN TERHADAP BESARAN KOLEKTE
PEMBANGUNAN
(Studi Kasus di Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Mistika Agtresna Amat
NIM: 122114053
PROGRAM STUDI AKUTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN JUDUL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Belajarlah untuk setia pada perkara kecil yang Tuhan percayakan dan
lihatlah perkara besar yang akan Tuhan percayakan didalam kehidupan
kita”,
Kupersembahkan skripsi ini
untuk:
Allah Bapa Yang Maha Kuasa
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Bapak dan Mama Tercinta
Adik-adik yang tersayang
Segenap keluarga tercinta
Teman-teman yang kusayangi
Terimakasih banyak atas doa, dukungan,
motivasi dan cinta yang sudah diberikan untuk
menyelesaikan skripsiku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
“PENGARUH LAPORAN KEUANGAN PANITIA PEMBANGUNAN
TERHADAP BESARAN KOLEKTE PEMBANGUNAN” studi kasus di
Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Maria Mistika Agtresna Amat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Mistika Agtresna Amat
Nomor Mahasiswa : 122114053
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH LAPORAN KEUANGAN PANITIA PEMBANGUNAN
TERHADAP BESARAN KOLEKTE PEMBANGUNAN
(Studi Kasus di Gereja Paroki Kristus Raja BaciroYogyakarta)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang menyatakan
Maria Mistika Agtresna Amat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasihnya yang
senantiasa membimbing, mendampingi dan memberkati penelitian sehingga
peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Penerbitan Informasi Keuangan Paroki Tehadap Keputusan Pengguna”. Skripsi
ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini dapat selesai dengan baik karena
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan hati yang
tulus dan rasa syukur penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, Msc., QIA selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian Penulis.
2. YP. Supardiyono, M.Si., Ak.,QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. A. Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA., selaku Dosen Pebimbing yang telah
membantu serta membimbing Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Rm.Adolfus Suratmo Atmomartaya Pr. selaku Romo Paroki Gereja
Kristus Raja Baciro dan Pak Budi selaku Bendahara Romo Paroki Gereja
Kristus Raja Baciro yang telah memberikan izin penelitian dan
bimbingannya selama penelitian sehingga penelitian ini dapat di selesaikan
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
6. Orang tua peneliti, Ayahku Gaspar Amat dan Mamaku Maria Erosfita
Woda yang selalu mendoakan, memberi semangat, dukungan, nasihat dan
cinta kasih yang luar biasa sehingga dapat menghantarkan saya dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Untuk keluarga tercinta, Adik Yopi Amat dan Ista Amat. Terimakasih atas
segala dukungan dan pengertian kalian yang luar biasa.
8. Untuk sahabatku Desi Ekawati, Yasrin Sipi, Nia Roma, Ninik Samat, Ira
Seran dan Bebi Stevani. Terimakasih atas kebersamaan dan dukungan dari
kalian semua.
9. Untuk teman dekat saya Doni Christian Ora. Terimakasih untuk semua
dukungan,perhatian dan pengertian yang diberikan selama ini.
10. Teman-teman Haniel Revalino Siska Nunuk R, Christin Embu, Terre
Ndeno, Wenda Barus, Fherny Dheno,Asty Taeteti, Vista Gagi, Rani
Pratiwi, Yemima dan teman-teman Akuntansi 2012. Terimakasih untuk
setiap kebersamaan dan candatawa yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
Yogyakarta, 12 April 2017
Maria Mistika Agtresna Amat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................. iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... ivi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9
A. Organisasi Nirlaba .................................................................................... 9
B. Organisasi Gereja (Paroki) ..................................................................... 11
C. Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki (PKAP) .............................. 15
D. Bangunan Dalam Proses (Paroki) .......................................................... 20
E. Aktiva Bersih Pembangunan Paroki ...................................................... 22
F. Umat Paroki ............................................................................................ 25
G. Perilaku Pengguna Laporan Keuangan .................................................. 26
H. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Penelitian ............. 29
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 31
B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 31
C. Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 32
D. Data yang dicari ..................................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 33
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 34
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI .................................................. 35
A. Sejarah Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta .................................... 35
B. Lokasi Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta ..................................... 41
C. Skema Dewan Paroki Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta ............. 41
D. Pengelompokan Umat ............................................................................ 45
E. Demografi Umat ..................................................................................... 50
F. Visi dan Misi .......................................................................................... 54
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 55
A. Sajian Data ............................................................................................. 55
B. Pembahasan ............................................................................................ 59
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 66
A. Kesimpulan ............................................................................................. 66
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 66
C. Saran ....................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN .......................................................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Daftar Kepengurusan Paroki Baciro Periode 2012-2014 ....................... 45
Tabel 2. Keadaan Umat pada tahun 2010-2011 .................................................... 50
Tabel 3. Jenis Kelamin Umat pada tahun 2010-2011 ........................................... 50
Tabel 4. Data Usia Umat pada tahun 2010-2011 .................................................. 51
Tabel 5. Jenis Pekerjaan Umat pada tahun 2010-2011 ......................................... 51
Tabel 6. Perolehan Kolekte 1 (umum) .................................................................. 57
Tabel 7. Perolehan Kolekte 2 (Pembangunan)...................................................... 58
Tabel 8. Perolehan Kolekte I (umum) dan Kolekte II (pembangunan)Gereja
Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta tahun 2012 ............................................. 61
Tabel 9. Laporan Kolekte 2 (Pembangunan)bulan Januari – Juni tahun 2012 ..... 63
Tabel 10. Laporan Kolekte 2 (Pembangunan) Bulan Juli – Desember 2012 ........ 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Desain Model Penelitian ..................................................................... 30
Gambar 2: Skema Dewan Paroki .......................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
PENGARUH PENERBITAN INFORMASI KEUANGAN
TERHADAP BESARAN KOLEKTE PEMBANGUNAN
(Studi Kasus di Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta)
Maria Mistika Agtresna Amat
NIM: 122114053
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerbitan informasi
keuangan panitia pembangunan gereja mempengaruhi keputusan umat dalam
memberikan sumbangan. Penelitian ini merupakan studi kasus di Paroki Kristus
Raja Baciro Yogyakarta. Latar belakang penelitian ini adalah Gereja Paroki
Baciro yang sedang dalam proses pembangunan (relokasi gereja). Pembangunan
tersebut dilakukan karena adanya gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006,
dimana pembangunan gereja menempati lahan kosong yang lebih strategis dan
bisa menampung seluruh umat dalam beribadah di gereja. Pada saat pembangunan
gereja, panitia pembangunan menerbitkan informasi keuangan yang kemudian
disampaikan pada umat paroki.
Data diperoleh dengan cara wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis
data untuk melihat pengaruh penerbitan laporan keuangan paroki terhadap
keputusan umat paroki adalah Deskriptif Kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada selisih antara jumlah kolekte
sebelum dan setelah penerbitan informasi keuangan. Dimana kolekte sebelum
penerbitan informasi keuangan lebih kecil dari jumlah kolekte setelah penerbitan
informasi keuangan paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF COMMITTEE’S FINANCIAL REPORT TO THE
QUANTITIES OF DONATIONS COLLECTED
(Case Study at the Parish Church of Christ King Baciro Yogyakarta)
Maria Mistika Agtresna Amat
NIM: 122114053
University of Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
This research aims to determine whether publishing financial information
of the church’s building committee influences the decision of the parishioners to
donate. The background of this research is that the Baciro Parish Church was
under construction (church relocation), due to the earthquake in Yogyakarta in
2006, and the previous plan to move the building to a vacant land that is more
strategic and can accommodate the whole community in worship. At the time of
church construction, committee published financial information which was then
delivered to the parishioners.
This type of research is a case study. Data were obtained by interview and
documentation. Data analysis techniques used to see the effect of publishing
parish financial statements on parishioners' decisions was by using the Microsoft
Excel Calculation Method.
The results showed that the publication of the financial information of the
church building committee influenced the decision of the Baciro Parish to
contribute by looking at the difference in the number of donatios on the collection
report of the comittee in 2012. This difference between January-June and July-
December was obtained: (Rp. 85.747.800) - (Rp. 94.929.000) = Rp. 9.181.200. It
can be concluded that the quantity of donation was influenced by the issuance of
financial information.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi, baik organisasi berorientasi laba maupun nirlaba
wajib membuat laporan keuangan dengan lengkap dan sesuai standar yang
telah di tentukan. Salah satu contoh organisasi nirlaba adalah gereja
(selanjutnya disebut paroki). Akuntansi juga diperlukan gereja dalam hal
memperoleh data-data keuangan yang penting, dan kemudian
menyampaikannya dalam bentuk laporan, sehingga dapat dijadikan
landasan untuk mengambil keputusan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi
keuangan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pihak intern dan pihak
ekstern. Pihak intern adalah kelompok yang secara langsung berhubungan
dengan aktivitas gereja sehari-hari, yaitu dewan–dewan paroki yang
terdapat dalam struktur organisasi paroki. Sedangkan kelompok pihak
yang eksternal adalah kelompok yang tidak berhubungan langsung dengan
aktivitas paroki sehari-hari tetapi berkepentingan terhadap paroki, Pihak-
pihak eksternal antara lain; dermawan dan umat paroki.
Melalui akuntansi dapat diketahui aktivitas paroki masa lalu,
sekarang, dan prospek masa yang akan datang. Hasil dari proses akuntansi
merupakan laporan keuangan yang berisi informasi keuangan. Pada
umumnya laporan keuangan terdiri dari laporan neraca, laporan perubahan
modal, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keuangan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.1,
par. 05), Tujuan Laporan Keuangan Paroki adalah memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka
membuat keputusan-keputusanekonomi serta menunjukan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya–sumber
daya yang di percayakan kepada mereka.Oleh karena itu, paroki wajib
membuat laporan keuangan. Laporan keuangan paroki terdiri dari laporan
neraca, laporan aktivitas bulanan, laporan aktivitas tahunan, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan. Jenis-jenis laporan keuangan pada
paroki ini sesuai dengan PSAK No.45 tentang Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba yang menyatakan bahwa laporan keuangan organisasi
nirlaba meliputi posisi keuangan (neraca) pada akhir periode laporan,
laporan aktivitas, serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan dan
catatan atas laporan keuangan (PSAK No.45, par. 09).
Secara umum, tujuan utama laporan keuangan organisasi nirlaba
adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan
para penyumbang, anggota organisasi, kreditor, dan pihak lain yang
menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba (PSAK nomor 45,
2007). Salah satu bentuk organisasi nirlaba yang membuat laporan
keuangan adalah organisasi Gereja, atau yang lebih dikenal dengan Paroki.
Paroki adalah persekutuan paguyuban-paguyuban umat beriman sebagai
bagian dari Keuskupan dalam batas-batas wilayah tertentu yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memiliki Pastor Kepala, yang berdomisili di Parokinya sendiri
(Keuskupan Agung Semarang, 2008). Paroki-paroki di Keuskupan Agung
Semarang dapat dikategorikan sebagai organisasi nirlaba karena
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
aktivitas operasinya dari sumbangan para anggota (umat) dan para
penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari Paroki
tersebut, walaupun tidak mengharapkan imbalan apapun, tetapi para
penyumbang dan para anggota (umat) membutuhkan informasi tentang
keberadaan dan kondisi dari Paroki yang disumbangnya. Sebagai bentuk
dari organisasi nirlaba Paroki juga mempunyai kegiatan dalam hal
pengelolaan keuangan.
Keuangan Paroki dalam hal ini adalah uang dan harta benda Paroki
yang berasal dari kolekte, amplop persembahan, sumbangan dan usaha-
usaha lain yang halal sesuai dengan peraturan gereja yang berlaku, dimana
tanggung jawab pengelolannya berada langsung dan personal berada
ditangan Pastor Kepala Paroki, serta pengelolaannya dijalankan oleh
Pastor Kepala Paroki dengan dibantu oleh Bendahara Paroki. Harta benda
paroki diperoleh melalui pembelian, penghasilan, kolekte, amplop
persembahan, derma, pemberian dan usaha-usaha lain yang halal sesuai
dengan prinsip-prinsip kristiani.
Pengelolaan harta benda Gerejawi diharapkan dilaksanakan secara
bertanggung jawab, denganpedoman (dasar, cara, dan tujuan) yang baik
dan benar, semata-mata demi pengabdian kepada Tuhan. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mendukung wacana tersebut Keuskupan Agung Semarang (KAS)
menghendaki adanya transparasi dan akuntabilitas termasuk dalam
pembuatan dan penyampaian laporan keuangan gereja. Tujuan utama dari
transparasi dan akuntabilitas adalah agarumat dapat mengetahui posisi dan
penggunaan keuangan gereja secara lebih terinci.
Untuk menyeragamkan laporan keuangan antar paroki maka
dibuatlah suatu pedoman khusus dalam pembuatan laporan keuangan
paroki yang dituangkan dalam Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi
Paroki (PTKAP). Paroki juga dianjurkan untuk membuat laporan
keuangan menggunakan software dengan nama General Ledger
(GL)paroki.
Gereja Paroki Baciro merupakan lokasi penelitian pada skripsi ini,
dimana gereja paroki baciro melakukan pembangunan (relokasi gereja)
pada tahun 2012. Pembangunan tersebut dilakukan karena adanya gempa
bumi di Yogyakarta pada tahun 2006. Pemasukan gereja paroki baciro
meliputi sumbangan dan kolekte dari umat paroki gereja baciro. Pada
gereja paroki baciro terdapat laporan keuangan atau informasi laporan
keuangan, dimana ingin meneliti ada atau tidaknya perbedaan jumlah
kolekte sebelum dan setelah penerbitan informasi keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diangkat dari penelitian ini adalah :
“Apakah ada perbedaan jumlah kolekte pembangunan sebelum dan setelah
penerbitan informasi keuangan?”
C. Batasan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penulisan ini dibatasi sebagai berikut :
Informasi keuangan paroki dalam penelitian ini adalah informasi keuangan
panitia pembangunan gereja.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adatidaknya perbedaan yang
signifikan terkait jumlah kolekte sebelum dan setelah penerbitan informasi
keuangan.
E. Manfaat Penelitian
Bagi Paroki
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atausaran
bagi paroki untuk mempertahankan penerapan prinsip transparansi dan
akuntabilitas dalam setiap kegiatan paroki.
Bagi Umat Paroki
Penelitian ini diharapkan agar umat paroki dapat mengetagui setiap
pemasukan dan pengeluaran kas yang di lakukan oleh gereja.
Bagi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
yang ingin meneliti mengenai paroki atau bagi mereka yang ingin
mengembangkan penelitian ini.
Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
akuntansin paroki dan akuntansi keprilakuan. Dan dapat mengetahui
tujuan dan manfaatdari penerbitan informasi keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang menjadi acuan dalam
melakukan penelitian ini.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek penelitian, objek penelitian,
sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
BAB IV Gambaran Umum Organisasi
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum organisasi
dalam hal ini yaitu sejarah singkat gereja, visi dan misi
gereja, kegiatan/program gereja, Skema Dewan Paroki
Gereja, dan struktur organisasi gereja.
BAB V Analisi Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai analisi data yang telah
diperoleh dan observasi lapangan dan membahas mengenai
jawaban dari rumusan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB VI Penutup
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil
penelitian yaitu analisis dan pembahasan, serta saran bagi
organisasi, dan yang terakhir yaitu keterbatasan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Organisasi Nirlaba
1. Pengertian Organisasi Nirlaba
Menurut PSAK 45 “Organisasi nirlaba atau organisasi non
profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk
mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik publik untuk
suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap
hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter)”.
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu
organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau
perihal di dalam menarik publik untuk suatu tujuan yang tidak
komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
mencari laba (moneter).
Menurut PSAK No.45 bahwa organisasi nirlaba
memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para
penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
organisasi tersebut. (IAI, 2004: 45.1)Lembaga atau organisasi
nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa
individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan tadi, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka
lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan
semata (Pahala Nainggolan,2005:01). Lembaga nirlaba atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
organisasi non profit merupakan salah satu komponen dalam
masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak era
reformasi,tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kini semakin
banyak keterlibatan lembaga nirlaba.
2. Karakteristik Organisasi Nirlaba
Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi
bisnis. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari
sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak
mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Perbedaan
utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas
operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari
sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak
mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.
Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi
nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak
pernah terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan
sumbangan.
Organisasi nirlaba memiliki karakteristik yang membedakannya
dengan organisasi – organisasi lainnya. Menurut PSAK No. 45
(par.01), karakterstik – karakteristik organisasi nirlaba antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat
ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang
diberikan.
b. Menghasilkan barang atau jasa tanpa bertujuan memupuk
laba dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka
jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau
pemilik entitas tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi
nirlaba, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi
nirlaba tidak dapat dijual, diahlikan, atau ditebus kembali
atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atatu
pembubaran entitas.
B. Organisasi Gereja (Paroki)
1. Pengertian Paroki
Pengertian paroki menurut Pedoman Keuangan dan
Akuntansi Paroki (PKAP, 2008: 7) seperti yang dikutip dari PDDP
(PDDP KAS 2004, pasal 4: 1), paroki adalah persekutuan
penguyuban-penguyuban umat beriman sebagai bagian dari
keuskupan dalam batas-batas wilayah tertentu yang sudah memiliki
Pastor Kepala, yang berdomisili di parokinya sendiri. Karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Paroki merupakan organisasi nirlaba dan juga merupakan
yayasan Gerejawi, maka Paroki termasuk organisasi sektor publik
(Mahsun dkk, 2007). Sebagai bentuk dari organisasi nirlaba Paroki
juga mempunyai kegiatan dalam hal pengelolaan keuangan.
2. Laporan Keuangan Paroki
Menurut Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki
(PTKAP, 2008: 6), Laporan keuangan adalah suatu susunan
informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan berbagai kebijakan reksa pastoral peroki.
Selain itu, Kerangka Dasar Laporan menurut PTKAP (2008:6)
yaitu:
a. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan,
arus kas, perubahan aktiva bersih dan informasi lainnya
yang bermanfaat bagi penggua laporan dalam rangka
membuat keputusan ekonomi serta menunjukan
pertanggungjawaban Dewan Paroki atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepadannya.
b. Tanggungjawab atas Laporan Keuangan
1) Dewan Paroki bertanggungjawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Laporan keuangan ditandatangani oleh
Bendahara Dewan Paroki dan Pastor Kepala
Paroki
c. Informasi yang disajikan pada laporan keuangan harus
dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan
antara lain meliputi: donatur, umat, dewan paroki,
Keuskupan Agung Semarang, kreditur, pemerintahan.
d. Komponen Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari (bdk.
PASK No. 45 par. 09, PKAI 14.3.2 ):
1) Laporan posisi keuangan yang bisa disebut
Neraca
2) Laporan Aktivitas
3) Laporan Arus Kas
4) Laporan Realisasi Anggaran
5) Catatan ata Laporan Keuangan
6) Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya
(RAPB) dan Rancangan Anggaran Investasi
(RAI) untuk tahun yang akan datang.
3. Keuangan Paroki
Keuangan Paroki adalah uang dan harta benda Paroki yang
berasal dari kolekte, amplop persembahan, sumbangan dan usaha-
usaha lain yang halal sesuai dengan peraturan Gereja yang berlaku,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dimana tanggung jawab pengelolannya berada langsung dan
personal ditangan Pastor Kepala Paroki, serta pengelolaannya
dijalankan oleh Pastor Kepala Paroki dengan dibantu oleh
Bendahara Paroki (Mahsun dkk, 2007). Harta benda paroki
diperoleh melalui pembelian, penghasilan, kolekte, amplop
persembahan, derma, pemberian dan usaha-usaha lain yang halal
sesuai dengan prinsip-prinsip kristiani dan peraturan Gereja yang
berlaku. (Keuskupan Agung Semarang, 1991 : 8). Tanggung jawab
pengelolaan harta benda Paroki berada ditangan Pastor Paroki.
Menurut PTKAP (2008: 10), Keuangan Paroki terdiri dari:
a. Keuangan Paroki adalah uang dan harta benda gerejawi lain
yang dikelola oleh Dewan Paroki.
b. Paroki dan Paroki Administratif wajib membuat laporan
keuangan dan melaporkan secara bulanan kepada Dewan
Paroki Pleno, Keuskupan serta pihak lain yang berkepentingan.
4. Fungsi Harta Benda dalam Gereja
Magisterium Konsili Vatikan II menegaskan bahwa Gereja
membutuhkan material resources untuk mengemban karya
perutusannya di dunia. Kebutuhan dana itu sangat esensial untuk
menyelenggarakan peribadatan, membiayai penghidupan yang
layak bagi para klerikus, dan para petugas gerejawi lainnya, serta
untuk karya karitatif bagi mereka yang berkekurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kanon 1254 ayat 1 menegaskan bahwa hak asli Gerejawi
untuk memperoleh, memiliki, mengelola, dan mengalihmilikkan
harta benda dimaksudkan semata-mata untuk mengejar tujuan-
tujuan khas Gereja, terutama; (i) untuk mengatur ibadat ilahi, (ii)
memberi penghidupan yang layak bagi para klerikus serta pelayan
lain yang mengabdikan hidupnya bagi pelayanan Gereja, (iii)
melaksanakan karya-karya kerasulan suci, (iv) melaksanakan karya
amal kasih, terutama bagi para miskin.
C. Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki (PKAP)
Menurut Keputusan Uskup Agung
SemarangNo:0010/C/I/a-4/08 tentang Pedoman Keuangan dan
Akuntansi Paroki, terdiri dari:
1. Kewajiban Paroki Dalam Hal Keuangan
a. Setiap Paroki berupaya mandiri secara finansial untuk
memenuhi kebutuhan rutin, program, dan pengembangan.
b. Dengan semangat sense of belonging Paroki meningkatkan
semangat menjalin solidaritas antar umat seiman dan antar
paguyuban umat seiman yang juga menjadi kesukaan bagi
orang-orang lain.
c. Ungkapan solidaritas pertama-tama diwujudkan dalam
pengiriman Dana Solidaritas Paroki dan Kolekte Khusus
kepada Keuskupan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
d. Ungkapan solidaritas yang lain diwujudkan dalam program
kerja yang menjawan keprihatinan kehidupan sehari-hari
dengan mengutamakan yang kecil, lemah, miskin, dan
tersingkir.
e. Paroki wajib bertindak sebagai administrator yang baik
dalam: Perhitungan Dana Solidaritas Paroki, Pengumpulan
Dana APP, Kolekte Umum, Kolekte Khusus, dan
Sumbangan untuk kepentingan Gereja Regional atau
kepentingan Gereja Universal yang telah ditetapkan oleh
Uskup.
f. Penyaluran dana/bantuan/subsidi dari segenap pihak yang
berkehendak baik kepada umat atau segenap pihak yang
membutuhkan.
g. Paroki wajib menyelenggarakan pencatatan akuntansi
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan dengan
sistem yang ditentukan oleh Keuskupan Agung Semarang.
h. Paroki mengirimkan kepada Keuskupan laporan keuangan
dan dana yang diwajibkan secara utuh dan tepat waktu.
2. Hak Paroki Dalam Hal Keuangan
a. Paroki berhak menyuarakan kebutuan keuangannya, dalam
rangka mengupayakan kesejahteraan umat dan masyarakat
sekitar, kepada seluruh Umat, Keuskupan, Lembaga
Gerejawi, dan Lembaga Donor yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Dalam menyuarakan kebutuhan keuangan tersebut, Paroki
harus melaksanakan sesuai dengan mekanisme dan
prosedur yang telah ditetapkan.
c. Paroki berhak meminta bantuan keuangan dari Keuskupan
dan lembaga donor sesuai dengan mekanisme dan prosedur
yang ditetapkan oleh Keuskupan atau masing-masing
lembaga donor.
d. Paroki berhak mendapatkan layanan adminitrasi keuangan
dalamhubungannya dengan Keuskupan sesuai mekanisme
dan prosedur yang telah ditetapkan.
3. Penanggungjawab Keuangan Paroki
a. Secara legal-formal penanggungjawab keuangan Paroki
adalah PGPM Paroki.
b. Pengelola keuangan Paroki adalah Bendahara Dewan
Paroki, sedangkan pengelola keuangan Stasi adalah
Bendahara Stasi.
c. Apabila dipandang perlu, Paroki/Stasi dapat membentuk
Tim Akuntanasi yang bertugas memberikan
pendampingan/bimbingan penyelenggaraan proses
akuntansi Paroki/Stasi dan beranggotakan umat yang
paham akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Penyimpanan Uang
1) Penyelenggaraan penyimpanan uang berprinsip :
a) Likuiditas berarti mengutamakan kelancaran pembayaran.
b) Keamanan dan administratif yang berarti tidak mudah
hilang atau diselewengkan dan
dapatdipertanggungjawabkan secara administratif yang
kontinyu.
c) Efisien dan efektif yang berarti tidak membiarkan uang
berhenti (idle cash) dan menghindari penggunaan uang
yang tidak wajar.
2) Tata cara penyimpanan uang
a) Kas (uang tunai di tangan) hanya boleh disimpan sesuai
dengan jumlah yang ditetapkan.
b) Saldo rekening bank dalam bentuk tabungan dan giro harus
dibatasi sesuai dengan proyeksi pembayaran dan kelebihan
atas jumlah tersebut harus diinvestasikan dalam bentuk
deposito atau jenis investasi lain yang diputuskan dalam
rapat Dewan Paroki/Stasi harian dan disetujui oleh Uskup.
3) Penyimpanan uang dalam Tabungan, Giro, dan Deposito :
a) Untuk Paroki, Paroki Administratif, dan Stasi yang sah
sebagai badan hukum publik, rekening tabungan/giro atau
deposito harus dibuka atas nama PGPM yang bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dengan kuasa pengambilan yang melibatkan minimal 2
orang anggota pengurus.
b) Untuk Paroki Administratif, dan Stasi yang belum sah
sebagai badan hukum publik, rekening tabungan/giro dan
deposito harus dibuka atas nama PGPM Paroki dengan
kuasa pengambilan yang melibatkan minimal 2 orang
anggota pengurus Paroki Administratif atau Stasi.
c) Bank yang digunakan untuk menyimpan uang harus
mengakui kewenangan Uskup sesuai pasal 3.9.
5. Penggunaan Uang
a) Penggunaan uang harus sesuai dengan prinsip umum dan
kriteria yang tercantum.
b) Penggunaan uang harus direncanakan dalam RAPB dan
RAI.
6. Sumber Keuangan
1) Sumber Keuangan
a) Kolekte Umum dan Persembahan setelah dikurangi
kewajiban setor Dana Solidaritas Paroki.
b) Duapuluh lima persen (25%) dana APP.
c) Kolekte Khusus yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu
berdasarkan keputusan Uskup.
d) Persembahan Khusus yang diselenggarakan berdasarkan
keputusan Dewan Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e) Sumbangan Bebas.
f) Sumbangan dengan Maksud Tertentu
g) Subsidi dari Keuskupan, Lembaga Gerejawi dan Lembaga
Donor yang lain.
h) Usaha pengumpulan uang yang diselenggarakan
berdasarkan keputusan Dewan Paroki.
2) Setiap usaha penggalangan dana pada tingkat Paroki harus
disetujui oleh Dewan Paroki.
3) Sumber keuangan harus direncanakan dalam RAPB dan RAI
tahunan.
D. Bangunan Dalam Proses (Paroki)
1. Pengertian
Sesuai yang ada di PTKAP (2008: 30),”Bangunan dalam
proses adalah aktiva tetap dalam bentuk gedung dan atau
prasarana yang masih dalam proses pembangunan”.
Gedung dan prasaan yang masih dalam proses
pembangunan,setelah proses pembangunan dinyatakan selesai
dan siap digunakan harus dipindahkan ke dalam rekening pos
Gedung atau rekening/pos Prasarana dalam bentuk aktiva tetap
dengan mengkredit rekening/pos Gedung atau Prasarana dalam
prosess dam mendebet rekening/ pos Gedung atau Prasarana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Dasar Pengaturan
Menurut PTKAP (2008:31), dasar pengaturan yang ditentukan
terkait dengan harta gereja adalah sebagai berikut:
a. Aktiva tetap adalah aktiva berwuwud yang diperoleh
dalam bentuk siap dipakai atau dengan dibangun lebih
dulu, yang digunakan dalam operasi paroki, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
normal dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun (bdk.PSAK 16 paragraf 05).
b. Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi
untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokan
sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur
bedasarkan harga perolehan yang terdiri dari harga
belinya dan semua biaya yang timbul untuk
memperoleh aktiva tersebut sampai aktiva tetap
tersebut siap digunakan (bdk.PSAK 16 paragraf05 dan
14).
c. Rekening/pos yang tidak dapat secara layak
digolongkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak dapat
digolongkan aktiva lancar, investasi/ penyertaan
maupun aktiva tidak berwujud disajikan dalam
kelompok aktiva lain-lain (PSAK 16 paragraf 76).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Perlakuan Akuntansi
Menurut PTKAP (2008: 31), Perlakuan Akuntansi untuk
Bangunan dalam Proses sebagai berikut:
a. Pengungkapan dan Pengukuran
Bangunan dalam proses dicatat pada saat transaksi
terjadi sebesar harga perolehan. Harga perolehan
bangunan dalam proses sama dengan pengeluaran-
pengeluaran pembangunan yang dibayarkan selama
proses pembangunan.
b. Penyajian
Bangunan dalam proses disajikan dalam kelompok
aktiva lain-lain.
E. Aktiva Bersih Pembangunan Paroki
1. Definisi
Menurut PTKAP (2008: 53),”Aktiva Bersih Pembangunan
adalah aktiva bersih yang berasal dari penerimaan sumbangan
dan atau pendapatan lain yang khusus digunakan untuk
pembangunan”.
2. Dasar Pengaturan
Neraca menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva
bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh
penyumbang yaitu terikat sementara dan tidak terikat
(bdk.PSAK 45 paragraf 14).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Penjelasan
Menurut PTKAP (2008: 53), Penjelasan terkait Aktiva Bersih
Pembangunan Paroki yaitu:
a. Aktiva Bersih Pembangunan dalam neraca merupakan
akumulasi penerimaan dana yang secara khusus ditujukan
untuk digunakan dalam rangka pembangunan mulai sejak
kegiatan pembangunan dimulai sampai dengan selesainya
kegiatan pembangunan.
b. Penerimaan pembangunan periode akuntansiberjalan
disajikan pada Pos Aktiva Bersih Pembangunan periode
akuntansi berjalan dengan rincian terdiri dari:
1) Kolekte Pembangunan yaitu penerimaan dana
pembangunan yang berasal dari hasil kolekte
misa/ibadat yang ditetapkan penggunaannya untuk
pembangunan.
2) Persembahan Bulanan Pembangunan yaitu dana
pembangunan yang berasal dari hasil persembahan
bulanan umat yang khusus untuk pembangunan.
3) Sumbangan Pembangunan Umat yaitu sumbangan
yang diterima dari umat dengan tujuan khusus untuk
pembangunan.
4) Subsidi Pembangunan KAS yaitu subsidi yang
diterima dari KAS untuk tujuan pembangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5) Subsidi Pembangunan Tarekat yaitu subsidi yang
diterima dan tarekat untuk tujuan pembangunan.
6) Sunsidi Pembangunan Paroki yaitu subsidi yang
diterima dari Paroki untuk tujuan pembangunan.
7) Sumbangan Pembangunan Lembaga Gereja Lain
yaitu sumbangan yang diterima lembaga gereja lain
selain dari KAS dan Paroki untuk tujuan
pembangunan.
8) Sumbangan Pembangunan Pemerintah yaitu
sumbangan untuk pembangunan yang diterima dari
pemerntah.
9) Hasil Kegiatan Usaha Dana Pembangunan yaitu
surplus yang diperoleh dari kegiatan usaha yang
bertujuan untuk membiayai pembangunan.
10) Penerimaan Pembangunan Lain-lain yaitu
penerimaan pembangunan yang bukan berasal dari
sumber penerimaan berdasarkan klasifikasi di atas,
seperti misalnya hasil bunga tabubungan
pembangunan, jasa giro pembangunan, bunga
deposito pembangunan, dan sebagainya.
c. Pada setiap awal periode akuntansi, setelah laporan
keuangan tahunan periode sebelumnya dicetak, setiap
rincian rekening/pos aktiva bersih pembangunan periode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berjalan dipindahkan ke dalam rekening/pos aktiva Bersih
Pembangunan periode lalu.
4. Perlakuan Akuntansi
Perlakuan akuntansi untuk gereja sangat diperlukan.
Sesuai dengan riset yang dilakukan oleh William H. Leach
(1960:78), bahwa gereja juga harus menerapkan akuntansi
dalam segala aktivitasnya. Menurut Leach (1960:78),
akuntansi gereja merupakan tanggungjawab dari bendahara
atau sekretaris keuangan gereja. Menurut PTKAP (2008:
54),”Perlakuan akuntansi untuk aktiva bersih pembangunan
adalah aktiva bersih pembangunan dalam neraca
merupakan akumulasi peneriamaan dana yang secara
khusus ditujukan untuk digunakan dalam rangka
pembangunan dicatat berdasarkan nilai historisnya”. Aktiva
bersih pembangunan disajikan dalam neraca pada urutan
setelah Aktiva bersih terikat sementara.
F. Umat Paroki
Seperti halnya pada setiap organisasi, gereja atau paroki
juga memiliki anggota di dalamnya. Anggota dalam organisasi
gereja lebih dikenal dengan istilah umat (umat Allah). Definisi
umat secara umum (KBBI) dapat diartikan sebagai para penganut
(pemeluk, pengikut) suatu agama. Sedangkan definisi umat dari
sisi kitab suci (biblis) yang dikutip Prasetya (2007:15),”Umat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Allah adalah seluruh umat beriman Katolik, baik Hierarki maupun
kaum awan yang karena satu Tuhan, satu Iman,saat babtisan (Ef
4:5) mempunyai martabat dan tugas perutusan yang sama untuk
mengambil bagian dalam tugas imamat, kenabian, dan rajawi
Yesus Kristus”.
G. Perilaku Pengguna Laporan Keuangan
1. Pengertian Perilaku
Menurut Jogiyanto (2007: 11)
Perilaku (behavior) adalah tindakan-tindakan (actions) atau
reaksi-reaksi (reactions) dari suatu obyek atau organisma.
Perilaku dapat berupa sadar (conscious) atau tidak sadar
(unconscious), terus terang (overt) atau diam-diam (covert),
sukarela (voluntary) atau tidak sukarela (involuntary).
2. Ruang Lingkup Akntansi Keperilakuan
Menurut Suartana (2010: 1), “Akuntansi keperilakuan
merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang mengkaji
hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta
dimensi keperilakuan dari organisasi di mana manusia dan sistem
akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya”.
Dengan demikian, definisi akuntansi keperilakuan adalah
suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang
dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan. Akuntansi
keperilakuan menekankan pada pertimbangan dan pengambilan
keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(misalnya partisipasi penganggaran, keketatan anggaran, dan
karakter sistem informasi) dan fungsi auditing terhadap perilaku,
misalnya pertimbangan (judgement) dan pengambilan keputusan
auditor dan kualitas pertimbangan dan keputusan auditor, dan
pengaruh dari keluaran dari fungsi-fungsi akuntansi berupa laporan
keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan pengambilan
keputusan.Akuntansi adalah informasi, atau lebih tepatnya sistem
informasi akuntansi. Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi
tidak lepas dari perilaku manusia selaku pemakai dan yang
memberikan responnya. Perkembangan akuntansi pun tak lepas
dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya
peranan manusia (akuntan dan auditor) dalam bidang akuntansi,
maka dengan mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu
psikologi khususnya psikologi kognitif, antropologi dan sosial,
lahirlah akuntansi keperilakuan. Banyak bukti empiris yang
dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang
akuntansi keperilakuan. Dua jurnal terkenal, yaitu Behavioral
Research in Accounting (BRIA) dan Auditing: A Journal of
Practice & Theory, sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi
keperilakuan sampai saat ini.
Akuntansi keperilakuan merupakan cabang ilmu akuntansi
yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan
sistem informasi akuntansi. Istilah sistem informasi akuntansi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dimaksud di sini dalam arti luas meliputi seluruh desain alat
pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian,
sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggungjawaban,
desain organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain
kolektibilitas biaya, penilaian kinerja, serta laporan keuangan.
Secara lebih terperinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan
meliputi:
a) Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap
konstruksi, bangunan, dan penggunaan sistem informasi
yang diterapkan dalam perusahaan dan organisasi, yang
berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan
manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi
dan desain organisasi; apakah desain sistem pengendalian
akuntansi bisa diterapkan secara universal atau tidak.
b) Mempelajari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap
perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi
mempengaruhi kinerja, motivasi, produktivitas, pengam
bilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama.
c) Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku
manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti
bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi perilaku, dan bagaimana mengatasi
resistensi itu. Disini muncul istilah freezing (membekukan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dan unfreezing (mencairkan). Contohnya perubahan
sistem. Perubahan sistem bukanlah sesuatu yang mudah,
tetapi perlu upaya untuk sampai pada aplikasi sistem itu
sendiri karena bisa jadi ada resistensi di situ.
H. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Penelitian
Pada skripsi Enworo Susanti yang berjudul “Pengaruh
Penerbitan Informasi Keuangan Paroki Terhadap Keputusan
Pengguna”, dimana pada skripsi tersebut bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penerbitan informasi keuangan panitia pembangunan gereja
terhadap keputusan umat dalam memberikan sumbangan. Untuk
mencapai tujuan tersebut penelitian dilakukan terhadap 366 responden
yang merupakan umat tetap di Gereja Paroki Baciro Yogyakarta.
Hasil penelitian dari skripsi tersebut secara keseluruhan
mendukung Theory Reasoned Action (TRA). Hal tersebut didukung
oleh adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada konstruk-
konstruk TRA (terdukungnya hipotesis 1 sampai 3). Namun demikian,
ada hasil penelitian yang tidak sesuai hipotesis yaitu penerbitan
informasi keuangan panitia pembangunan gereja tidak memoderasi
pengaruh minat untuk umat paroki terhadap perilaku umat paroki
dalam memberikan sumbangan untuk pembangunan gereja (hipotesis
4).
Hal itu diduga karena umat Paroki Baciro membaca atau
memahami informasikeuangan panitia pembangunan untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bentuk pertanggungjawaban gereja dalam melaporkan keuangan
gereja (transparasi keuangan gereja), informasi keuangan panitia
pembangunan gereja sebagai media untuk memantau pengelolaan
keuangan pembangunan gereja, kegiatan memberikan sumbangan
merupakan wujud kepedulian umat untuk gereja, dan besarnya
sumbangan dipengaruhi oleh kemampuan umat itu sendiri. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penerbitan informasi keuangan panitia
pembangunan gereja tidak mempengaruhi keputusan pengguna untuk
memberikan sumbangan dan variabel penerbitan informasi keuangan
bukan merupakan variabel moderasi.
Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan ada atau
tidaknya pengaruh penerbitan informasi keuangan paroki terhadap
keputusan umat, dilihat dari jumlah kolekte pembangunan gereja pada
masa itu. Maka model penelitian ini adalah:
Gambar 1: Desain Model Penelitian
Sumber: Kerangka Penelitian.
Kolekte Setelah
Penerbitan
Informasi
Keuangan
Kolekte Sebelum
Penerbitan
Informasi
Keuangan
Penerbitan
Informasi
Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan mendalam dan berfokus pada subjek
penelitian untuk mengetahui pengaruh penerbitan informasi keuangan
panitia pembangunan terhadap keputusan umat paroki dalam
memberikan sumbangan dan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan jumlah kolekte sebelum dan setelah penerbitan informasi
keuangan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diamati adalah dewan paroki, panitia pembangunan
dan umat paroki.
2. Objek Penelitian
Objek yang di amati adalah perilaku umat paroki yang terkait
dengan keputusan dalam memberikan sumbangan untuk
pembangunan gereja.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gereja Paroki Kristus Raja Baciro yang
beralamat di Jalan Melati Wetan No.47 Yogyakarta 55225.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai bulan
Januari.
C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif
Menurut Kuncoro (2007: 1), “metode penelitian adalah
pendekatan ilmiah terhadap keputusan manajerial dan ekonomi
dengan menggunakan data”. Dari defenisi tersebut dapat dikatakan
bahwa penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan data
statistik. Data tersebut bisa diperoleh dengan menggunakan
kuesioner.
2. Desain Penelitian
Dari uraian mengenai TRA pada bagian sebelumnya, desain
penelitian yang dapat diajukan untuk menguji pengaruh penerbitan
informasi keuangan paroki terhadap keputusan pengguna informasi
keuangan adalah uji beda rata-rata.
D. Data yang dicari
Data yang dicari dalam penelitian ini adalah:
1. Gambaran umum gereja meliputi: sejarahgereja, susunan dewan
paroki, susunan panitia pembangunan.
2. Laporan jumlah kolekte umum (1) dan jumlah kolekte
pembangunan (2) Paroki Baciro pada saat pembangunan gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012:137) berdasarkan teknik pengumpulan data
penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan cara:
Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondenya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan
secara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur
(peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul
datanya) dan dapat dilakukan secara langsung (tatap muka)
maupun secara tidak langsung (melalui media seperti telepon).
Dari teknik ini, data yang dikumpulkan adalah data mengenai
gambaran umum paroki dan seputar kegiatan pembangunan gereja.
Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013:240), dokumentasi bisa berbentuk
tulisan, gambar atau karya-karya monumentel dari seseorang.
Dokumentasi merupakan pengumpulan data oleh peneliti dengan
cara mengumpulkan dokumen-dokumen dari sumber terpercaya
yang mengetahui tentang narasumber, misal LSM. Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dokumentasi menurut Arikunto (2006:231) yaitu mencari data
mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Berdasarkan kedua pendapat para ahli dapat ditarik
kesimpulan bahwapengumpulan data dengan cara dokumentasi
merupakan suatu hal dilakukan olehpeneliti guna mengumpulkan
data dari berbagai hal media cetak membahas mengenai
narasumber yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan metode
dokumentasi untukmencari data tentang laporan jumlah kolekte
sebelum dan sesudah penerbitan informasi keuangan Gereja Paroki
Kristus Raja Baciro.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang diginakan ialah dengan
menjumlahkan data menggunakan Microsoft Excel. Dengan
menggunakan Microsoft Excel dapat menguji apakah ada perbedaan
jumlah kolekte sebelum dan sesudah penerbitan informasi keuangan
padaGereja Paroki Baciro Yogyakarta
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV
GAMBARAN UNUM ORGANISASI
A. Sejarah Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
Sejarah Paroki Baciro bermula dari peristiwa pemekaran
kring-kring Paroki St. Antonius Kota Baru. Baciro merupakan Kring
yang wilayahnya meliputi Kecamatan Gondokusuman dan
Umbulharjo. Keberadaan Kring ini ditetapkan sejak tahun 1943.
Pertambahan jumlah umat katolik di Kring ini tergolong sangat cepat
karena keberadaan lembaga pendidikan katolik yang dikelola oleh para
Suster Dominikan, yakni SD dan SMP Johanes Bosco dan Bruder-
bruder FIC, yakni SMP Pengudi Luhur. Sejak di tetapkan sebagai
Kring baru, setiap hari minggu dan hari raya gerejawi, umat Kring
Baciro mendapatkan Pelayanan Perayaan Ekaristi. Mengingat belum
tersediannya kapel atau gereja, perayaan Ekaristi dilaksanakan di
Aula Pabrik Cerutu Taru Martani Jl. Kompol Bambang Suprapto No.
2A Yogyakarta. Sekitar 300 umat katolik hadir dalam perayaan
Ekaristi Mingguan.
Tahun 1961 menjadi tahun yang cukup penting dan
bersejarah bagi perjalanan Paroki Baciro, karena pada tahun inilah
pertama kalinya terbentuk PGPM (Pengurus Gereja Papa Miskin),
dengan pelindung St. Petrus Rasul. Romo Arcadius Dibjawahjana S.J.
yang saat itu menjadi pastor di Gereja St. Yusup Bintaran, menjabat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sebagai ketua PGPM yang baru terbentuk tersebut. Pengurus
PGPM ini melanjutkan usaha pengumpulan dana untuk membeli tahan
dan membangun gereja yang permanen. Pada tahu 1960, PGPM
berhasil membeli sebidang tahan di daerah Gedeng Cantel. Namun
karena lokasinya dinilai kurang strategis, pada tahun 1961 PGPM
menjual tanah tersebut dan kemudian membeli tahan di lokasi yang
lebih strategis, yaitu di kampung Gendeng Baciro sampai
dengan saat ini. Dari tahun 1960 sampai dengan 1963, sejarah paroki
baciro di tandai dengan gerakan umat untuk mewujudkan
pembangunan Balai Pertemuan dan persiapan stasi Baciro menjadi
Paroki mandiri.
Pada tanggal 27 Oktober 1963, Paroki Kristus Raja Baciro
diresmikan bersamaan dengan bangunan panti paroki yang beralamat
di Jl.Melati Weran No.13 Yogyakarta. Pada tahun itu juga, suster dari
Ordo Dominikan (OP), pimpinan Moeder Tomasina mulai berkarya di
Paroki Kristus Raja Baciro. Selain itu pada tahun 1964, Paroki juga
mempertahankan pendidikan masyarakat sekitarnya dengan cara
demikian Sekolah Dasar Katolik di wilayah Paroki Baciro yakni
Sorowajan, Colombo dan Baciro.
Perjalanan umat Paroki Kristus Raja Baciro terkait dengan
dinamika kehidupan sosial politik pada zamannya. Pada tahun 1966
terjadi konflik antara Paroki Kristus Raja Baciro dengan Barisan Tani
Indonesia (BTI), suatu ORMAS dari Parti Komunis Indonesia. BTI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tidak menyetujui rencana pembangunan Pastoran dan Susteran di atas
lahan pertanian milik PGPM. BTI tidak menyetujui rencana
pembangunan tersebut dan berhasil merebut tanah tersebut untuk lahan
pertanian. Pembangunan Pastoran dan Komunitas Susteran Dominikan
yang sempat tertunda dapat dikerjakan kembali dengan lancar.
Pada bulan januari 1987 mulailah diadakan misa
lingkungan sebagai ganti pertemuan kelompok “Purnaman” yang
dipelopori oleh Rm. Aloysius Santjaka Wahjasudibja, Pr bersama
Rm.Petrus Soeprijanta,Pr. Selain itu istilah Kring diganti menjadi
“Lingkungan” (berdasarkan Pedoman Dasar KAS). Pada tahun 1997,
Rm. Yoseph Maria Bintoro,Pr mulai berkarya di wilayah Lanud.Adi
Sutjipto dan mempunyai karya khusus membina generasi muda calon
perwira TNI AU, sedangkan tugas Pastoral adalah menjadi pelayan
pada umat wilayah Pangkalan dan warga Katolik AU. Pada tahun 1998
sampai 2002, Rm. Heribertus Subiyanto, Pr sangat memperhatikan
orang miskin dan dibantu dengan pengurus gereja. Selain itu, untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat wilayah Baciro, dibentukan CU
Sapu Lidi dan membuka hati para dermawan untuk membantu orang-
orang sakit melalui perayaan ekaristi khusus.
Pada tahun 2002 sampai 2005, Rm.Simon Atas
Wahyudi,Pr. merintis pemikiran relokasi gedung gereja serta langkah-
langkah penggalangan dana melalui kartu pembangunan relokasi.
Peletakan batu pertama Relokasi Gereja dilakukan oleh Uskup Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Semarang Mgr.Ignatius Suharyo,Pr. Setelah itu, Rm.Simon Atas
Wahyudi,Pr. Diganti oleh Rm.Gregorius Suprayitno,Pr.
Rm.Gregorius Suprayitno,Pr. mulai berkarya tahun 2005,
melanjutkan dan menyempurnakan karya perintisan relokasi gereja.
Adapun kegiatan yang dilakukan seperti mengaktifkan kunjungan
umat untuk perayaan ekaristi di setiap lingkungan, membisakan doa
dalam keluarga dan renovasi pada Hari Kudus Yesus pada malam
Jumat pertama serta pengaturan kembali tata gerak liturgi.
Pada hari sabtu 2006 gempa bumi menggoncang wilayah
DIY dan sebagian Jawa Tengah. Banyak bangunan bangunan hancur
dan korban meninggal dunia. Semenjak ada gempa, gereja sudah tidak
dapat digunakan lagi. Maka untuk perayaan ekaristi dan peribadatan
lain diselenggarakan di gereja darurat (tenda) selama setahun.
Kegiatan-kegiatan baik di paroki maupun di lingkungan tidak berjalan
dengan lancar karena untuk berkonsentrasi pada perbaikan rumah
masing-masing. Mulai bulan September 2006,Rm.Gregorius
Suprayitno,Pr berkarya dan tinggal di Paroki Kristus Raja Baciro.
Dalam karyannya, beliau menghidupkan kembali kaum muda,
membenahi administrasi paroki dan sosialisasi hukum perkawinan
perkawinan gereja. Pada bulan Januari 2007, Rm.Gregorius
Suprayitno,Pr berkarya dan tinggal di Stasi Florentinus Babarsari
untuk memulai perintisan Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Proses renovasi gedung Balai Pertemuan yang rusak akibat
gempa memerlukan sekitar setahun. Pada tanggal 27 Mei 2007,
gedung balai pertemuan yang sekaligus menjadi rumah ibadat itu
diberkati oleh Rm. Bernardinus Saryanto Wiryaputra, Pr. (Vikep DIY)
sekaligus peringatan satu tahun para korban gempa. Perista gempa
mendorong Paroki Baciro menata kembali kawasan gereja. Rumah
ibadat yang semula memang berupa balai pertemuan akan
dikembalikan fungsinya sebagai balai pertemuan atau panti paroki
setelah pembangunan gereja selesai. Mulai pertengahan tahun 2007,
berbagai kegiatan hidup menggereja mulai menggeliat kembali. Dewan
Paroki mulai menata kembali jadwal rapat, administrasi, laporan-
laporan keuangan, pembangunan gedung fisik gereja (relokasi),
pengembangan tanah dan perintisan Stasi St.Florentinus Babarsari, dan
pemekaran lingkungan dan wilayah. Berbagai kegiatan kelompok dan
panguyuban umat mulai hidup kembali. Pembangunan gedung
pastoran dilaksanakan segera setelah pemberkatan rumah ibadat lama.
Akhirnya, pastoran dan gedung pastoral diresmikan oleh Uskup Agung
Semarang, Mrg. Ignatius Suharyo pada bulan Juli 2008.
Disela-sela penggalangan dana untuk membangun gedung
gereja yang baru, pada tanggal 20 September 2009, Paroki Kristus
Raja Baciro dimekarkan menjasi 3 (tiga) Paroki, yaitu:
1. Paroki Kristus Raja Baciro dengan Pastor Paroki Rm.
Gregorius Suprayitno, Pr.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Paroki Maria Assumpta Babarsari dengan Pastor Paroki Rm.
Gregorius Kriswanto, Pr.
3. Paroki St. Mikael Pangkalan dengan Pastor Paroki Rm.Yoseph
Maria Bintoro, Pr.
Pada tahun 2010, pembangunan gereja baru (relokasi)
masih berjalan dan aktivitas Paroki semakin berkembang. Aktivitas
tersebut diantaranya aktivitas kehidupan beriman dan menyelesaikan
proses pembangunan gereja baru secara bersama-sama.
Pada tahun 2011, Rm. Antonius Banu Kurnianto Pr. Mulai
ditugaskan sebagai pastor di Karina KAS dan bertempat tinggal di
Pastoran Baciro. Selama setahun Rama Bhanu ikut membantu
pelayanan umat Baciro. Mulai bulan Agustus 2012 tugas Rm.
Antonius Banu Kurnianto Pr. Sebagai Direktur sebagai Direktur
Karitas Indonesia Keuskupan Agung Semarang dan bertempat tinggal
di Pastoran Kristus Raja Baciro Yogyakarta. Pada bulan Agustus 2012
Rama Bhanu Kurnianto berpindah tempat ke Paroki Albertus Agung
Jetis. Bapak Uskup menugaskan Rm. Evaristus Rusgiharto Pr. dan Rm.
Carolus Borromeus Mulyatno Pr. untuk menjadi pastor pembantu di
Paroki Kristus Raja Baciro sejak bulan Agustus 2012.
Setelah menunggu cukup lama,yakni sekitar 6 tahun,
akhirnya pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, 25 November
2012 gedung gereja baru Paroki Kristus Raja Baciro diresmikan dan
diberkati oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
serta diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri
Sultan Hamengkubuwono X. Sejak tahun 2012, umat Paroki Baciro
untuk pertama kalinya memiliki gedung gereja. Gedung Gereja yang
baru bisa menampung sekitar 1000 umat. Umat menjalankan suasana
peribadatan dengan khidmat.
B. Lokasi Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
Gereja Kristus Raja Baciro
Jln. Melati Wetan No. 47,
Yogyakarta 55225
C. Skema Dewan Paroki Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
1. Dewan Paroki
Dewan Paroki adalah Persekutuan para pelayan umat Allah yang
terdiri dari para imam sebagai wakil Uskup dan kaum awam serta
biarawan-biarawati sebagai wakil umat bersama-sama
melaksanakan tugas dan panggilan untuk terlibat dalam Tritugas
Kristus, yakni sebagai imam (menguduskan), nabi (mewartakan)
dan raja (mengembalakan).
2. Susunan Dewan Paroki
a. Dewan Harian
1) Ketua (Pastor Kepala ex officio)
2) Wakil Ketua I (Pastor Pembantu ex officio)
3) Wakil Ketua II (awam)
4) Ketua-ketua Bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5) Koordinator Ketua-ketua Wilayah
6) Sekretaris I dan II
7) Bendahara I dan II
b. Dewan Inti
1) Dewan Harian
2) Ketua-ketua Wilayah
3) Ketua-ketua Koordinasi Kategorial
4) Koordinator-koordinator Tim Kerja
c. Dewan Pleno
1) Dewan Inti
2) Ketua-ketua Lingkungan
3) Ketua-ketua Kelompok Kategorial
4) Wakil Organisasi: WKRI
5) Wakil Biara: OP, SFD, SMFA, FJC, FSGM, OSF Sibolga,
SJ, SSCC
6) Wakil Karya Pastoral Khusus: TK Indriyasa Baciro, SD
Johannes Bosco, TK Kanisius Sorowajan, SD Kanisius
Sorowajan, SMP Pangudi Luhur I, SMP Johannes Bosco,
SMA St. Thomas, SMA Kolese Johanes de Baciro
7) Tokoh-tokoh
3. Tim Kerja
Tim Kerja adalah kelompok yang bekerja bersama dalam pola
kerja satu kesatuan tim. Prinsip tim kerja adalah membicarakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
melaksanakan segala sesuatu bersama-sama dalam tim,sedemikian
rupa sehingga setiap anggota tim ikut terlibat. Suatu tim kerja
memiliki seorang koordinator.
Tim kerja di Paroki terdiri dari:
a. Bidang Liturgi dan Peribadatan, yaitu: Tim Kerja Koor/Paduan
Suara dan Dirigen, Musik Liturgi, Lektor, Pemazmur, Putra
Altar, Prodiakon Paroki, Ekaristi Harian, Devosi, Panduan
Liturgi, Paramenta/Peralatan Misa, Kolekte, Dekorasi Altar,
dan Tatalaksana.
b. Bidang Pewartaan, yaitu: Tim Kerja Katekis, Baptisan Bayi,
Sakramen Inisiasi, Pendampingan Iman Anak (PIA),
Pendampingan Iman Remaja (PIRA), Pendampingan Iman
Orang Remaja, Kerasulan Kitab Suci, Pemandu, dan
Komunikasi Sosial (KOMSOS).
c. Bidang Pelayanan Kemasyarakatan, yaitu: Tim Kerja
Kesehatan, Pengruktilaya, PSE, Pendampingan Keluarga, APP,
Pendidikan, Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan, dan
Karya Kerasulan Kemasyarakatan.
d. Bidang Payuguban dan Tata Organisasi, yaitu: Tim Kerja
Lansia, Mudika, dan Ibu-ibu Paroki.
e. Bidang Sarana dan Prasarana, yaitu: Inventarisasi Harta Benda,
Pemeliharaan Gedung, Pemeliharaan Taman, Keamanan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Rumah Tangga Pastoran, Rumah Tangga Paroki, Listrik,
Telepon, Air dan Sound System.
f. Bidang Penelitian dan Pengembangan, yaitu: Tim Kerja
Pengembangan Teritori, Kerja Data, dan Sumber Day
Skema Dewan Paroki
Gambar 2: Skema Dewan Paroki
Sumber: Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 1: Daftar Kepengurusan Paroki Baciro Periode 2012-2014
No Jabatan Nama
1. Ketua Rm. Gregorius Suprayanyo,Pr
2. Wakil Ketua I Bpk.Ag. Yoseph Oelin Marliyantoro
3. Sekretaris I Sdri. Lucia Dwi Rini Harjanti
4. Sekretaris II Ibu Margaretha Lies Endarwati
5. Bendahara I Bpk. F.A Karsono
6. Bendahara II Bpk. Y.H Sismono
7. Bendahara III Bpk. Markus Aris Susanto
8. Ka.Bidang I Bpk. Bonifatius Aditya Kurniawan
9. Ka.Bidang II Sdri.Maria Dewi Sukmawati
10. Ka.Bidang III Bpk. Y Bambang T. Suyahyo
11. Ka.Bidang IV Ibu Monica Dewi Sucipto
12. Ka.Bidang V Bpk. FX. Bambang Ananto Purnomo
13. Ka.Bidang VI Bpk. Damai Markus Widiatmoko
14. Koordinator ketua Wilayah Bpk. C.Karyono
Sumber: Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
D. Pengelompokan Umat
1. Lingkungan
Lingkungan adalah paguyuban umat beriman yang bersekutu
berdasarkan kedekatan tempat tinggal dengan batas-batas teritori
yang sudah ditentukan, dengan jumlah antara 15-40 KK (Kepala
Keluarga). Bila jumlah KK dalam lingkungan lebih dari 40, maka
lingkungan itu dimekarkan. Demi pelayanan yang lebih intensif,
lingkungan dapat dibagi menjadi persekutuan yang lebih kecil
dengan nama blok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Paroki terdiri dari 36 lingkungan yaitu:
1) Lingkungan St.Maria Assumpta, Perumka Timur
2) Lingkungan St.Maria Ratu Rosari, Perumka Barat
3) Lingkungan St.Paulus, Demangan
4) Lingkungan St.Francesco de Sales, Balapan
5) Lingkungan St.Fransiscus Xaverius, Sapen
6) Lingkungan St.Basilius Agung, Gendeng Timur
7) Lingkungan St.Yohanes Pemandi, Gendeng Utara
8) Lingkungan St.Antonius, Gendeng Selatan
9) Lingkungan St.Albertus Agung, Gendeng Barat
10) Lingkungan St.Petrus, Sanggrahan GK Petrus
11) Lingkungan St.Aloysius Gonzaga, Sanggrahan GK Aloysius
Gonzaga
12) Lingkungan St.Matheas, Pengok Kidul Matheas
13) Lingkungan St.Heribertus, Pengok Kidul Heribertus
14) Lingkungan St.Gabriel, Semaki Kulon
15) Lingkungan St.Yustinus, Baciro Utara
16) Lingkungan St.Yusuf, Baciro Lama
17) Lingkungan St.Gerardus Mayela, Sanggrahan UH
18) Lingkungan St.Andreas, Miliran Timur
19) Lingkungan St.Johanes Don Bosco, Miliran Selatan
20) Lingkungan St.Simon Zelot, Miliran Barat
21) Lingkungan St.Agustinus, Semaki Gede
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
22) Lingkungan St.Vicentius, Muja Muju Vincebtius
23) Lingkungan St.Benedictus, Muja Muju Benedictus
24) Lingkungan St.Rafael, Sorowajan Timur
25) Lingkungan St.Dominicus, Gowok
26) Lingkungan St.Theresia Avila, Sorowajan Baru
27) Lingkungan St.Ignatius Loyola, Sokowaten
28) Lingkungan St.Mikael, Sorowajan Barat
29) Lingkungan St.Yakobus, Sorowajan Utara
30) Lingkungan St.Yohanes Rasul, Ambarukmo
31) Lingkungan St.Thomas Aquino, Gedong Kuning
32) Lingkungan St.Agatho, Tegal Baru
33) Lingkungan St.Leonardus, Kanoman
34) Lingkungan St.Bernardus, Sorowajan Selatan
35) Lingkungan St.Carolus Boromeus, Plumbon
36) Lingkungan St.Fransiskus Asisi, Babadan
Kepengurusan:
1) Pengurus Lingkungan Harian adalah Ketua, Sekretaris, dan
Bendahara
2) Tim Kerja Lingkungan terdiri dari Liturgi, Sakramen Inisiasi,
Pengembangan Sosek, Pemandu, Pendampingan Keluarga,
Pengrukti Laya dan Ibu Lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3) Bila lingkungan mempunyai kemampuan lebih dan sesuai
dengan kebutuhan, maka lingkungan boleh membuat Tim Kerja
lain.
2. Wilayah
Wilayah adalah persekutuan lingkungan-lingkungan yang
berdekatan dengan jumlah antara 4-8 lingkungan. Paroki Kristus
Raja Baciro Yogyakarta terdiri dari 6 wilayah yaitu:
a. Wilayah I yaitu: Lingkungan St. Maria Assumpta; Perumka
Timur;Lingkungan St.Maria Ratu Rosari, Perumka
Barat;Lingkungan St.Paulus, Demangan;Lingkungan
St.Francesco de Sales, Balapan; Lingkungan St.Fransiscus
Xaverius, Sapen.
b. Wilayah II yaitu: Lingkungan St.Basilius Agung, Gendeng
Timur; Lingkungan St.Yohanes Pemandi, Gendeng Utara;
Lingkungan St.Antonius, Gendeng Selatan; Lingkungan
St.Albertus Agung, Gendeng Barat; Lingkungan St.Petrus,
Sanggrahan GK Petrus; Lingkungan St.Aloysius Gonzaga.
c. Wilayah III yaitu: Lingkungan St.Matheas, Pengok Kidul
Matheas; Lingkungan St.Heribertus, Pengok Kidul Heribertus;
Lingkungan St.Gabriel, Semaki Kulon; Lingkungan
St.Yustinus, Baciro Utara; Lingkungan St.Yusuf, Baciro Lama;
Lingkungan St.Gerardus Mayela, Sanggrahan UH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
d. Wilayah IV yaitu:Lingkungan St.Andreas, Miliran Timur;
Lingkungan St.Johanes Don Bosco, Miliran Selatan;
Lingkungan St.Simon Zelot, Miliran Barat; Lingkungan
St.Agustinus, Semaki Gede; Lingkungan St.Vicentius, Muja
Muju Vincebtius; Lingkungan St.Benedictus, Muja Muju
Benedictus.
e. Wilayah V yaitu: Lingkungan St.Rafael, Sorowajan Timur;
Lingkungan St.Dominicus, Gowok; Lingkungan St.Theresia
Avila, Sorowajan Baru; Lingkungan St.Ignatius Loyola,
Sokowaten; Lingkungan St.Mikael, Sorowajan Barat;
Lingkungan St.Yakobus, Sorowajan Utara; Lingkungan
St.Yohanes Rasul, Ambarukmo.
f. Wilayah VI yaitu: Lingkungan St.Thomas Aquino, Gedong
Kuning; Lingkungan St.Agatho, Tegal Baru; Lingkungan
St.Leonardus, Kanoman; Lingkungan St.Bernardus, Sorowajan
Selatan; Lingkungan St.Carolus Boromeus, Plumbon;
Lingkungan St.Fransiskus Asisi, Babadan.
Kepengurusan di wilayah hanya terdiri dari Ketua. Fungsi
utamannya hanya berurusan dengan koordinasi, konsolidasi
yang secara konkrit menjalankan fungsi fasilitator dari
lingkungan-lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
E. Demografi Umat
Tabel 2. Keadaan Umat pada tahun 2010-2011
No Wilayah/Lingkungan KK dan Umat
Jumlah KK Jumlah Umat
1. Wilayah I 172 553
2. Wilayah II 246 795
3. Wilayah III 137 444
4. Wilayah IV 258 850
5. Wilayah V 247 789
6. Wilayah VI 196 663
Total per Paroki 1.256 4.094
Sumber: Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
Tabel 3. Jenis Kelamin Umat pada tahun 2010-2011
No. Wilayah Jenis Kelamin Jumlah
Umat Laki-laki Perempuan
Jumlah (%) Jumlah (%)
1. Wilayah I 240 48,1 259 51,9 499
2. Wilayah II 308 46,2 359 53,8 667
3. Wilayah III 182 46,4 210 53,6 392
4. Wilayah IV 367 47,2 411 52,8 778
5. Wilayah V 342 47,5 378 52,5 720
6. Wilayah VI 288 47,9 313 52,1 601
Total 1.727 47,2 1.930 52,8 3.657
Sumber: Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4. Data Usia Umat pada tahun 2010-2011
No Batas Usia (tahun) Jumlah (%)
1. 0-16 227 6,2
2. 7-12 289 7,9
3. 13-15 149 4,1
4. 16-18 152 4,2
5. 19-24 270 7,4
6. 25-29 261 7,1
7. 30-39 560 15,3
8. 40-49 565 15,5
9. 50-59 540 14,8
10. 60-69 342 9,4
11. ≥ 70 301 8,2
Total 3.656 100
Sumber: Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
Tabel 5. Jenis Pekerjaan Umat pada tahun 2010-2011
No Nama Pekerjaan Jumlah %
1. Ibu Rumah Tangga 259 8,1
2. Pensuiun (pernah pegawai) 207 6,4
3. Mahasiswa 298 9,3
4. Tidak Bekerja 298 9,3
5. Pelajar 305 9,5
6. Pekerja Kasar/buruh/tukang becak 288 8,9
7. PNS (pegawai) 164 5,1
8. Usaha Jasa 215 6,7
9. Pedagang Kecil 111 3,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 5 lanjutan
No Nama Pekerjaan Jumlah %
10. Tenaga Pemasaran, Penjualan, Sales 92 2,9
11. Sedang Mencari Kerja 122 3,8
12. Pejabat Pelaksana, Pengawas Tata
Usaha, Administrasi
79 2,5
13. Teknisi, Operator/Ahli Mesin 63 2,0
14. Tenaga Management: Manager 49 1,5
15. Juru Masak, Pelayan Restoran,
Pengolahan Makanan
38 1,2
16. Pengajar Universitas 36 1,1
17. Pekerja Rumah Tangga 35 1,1
18. Pengajar SD 33 1,0
19. Satpam 29 0,9
20. Pengajar SLTA 29 0,9
21. Sopir 28 0,9
22. Pekerja Sosial 27 0,8
23. Pemilik Usaha Dagang Besar 24 0,7
24. Pengajar SLTP 20 0,6
25. Tua/Cacat/Invalid: Tidak Bekerja 121 3,8
26. Tukang Jahit 17 0,5
27. Pemborong 15 0,5
28. Kontraktor 13 0,4
29. Pemelihara/Tenaga Gedung 12 0,4
30. Pemegang Kas 11 0,3
31. Dokter Umum/Ahli 11 0,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 5 Lanjutan
No Nama Pekerjaan Jumlah %
32. Buruh Tani Dan Ternak 9 0,3
33. Pengajar Prasekolah 9 0,3
34. Tukang Batu 9 0,3
35. Tukang Las 8 0,2
36. Pemahat, Pelukis, Seniman 12 0,4
37. Petani dan Peternak 7 0,2
38. Tukang Pasang Listrik 7 0,2
39. Ahli Ekonomi 7 0,2
40. Apoteker 7 0,2
41. Tukang Kayu 0 0,0
42. Anak Berusia Kurang dari 6 tahun 49 1,5
43. Ahli Hukum: Pengacara, Hakim, Jaksa
Dan Notaris
6 0,2
44. Ahli Perpustakaan 5 0,2
45. Pengarang, Wartawan, Penulis 5 0,2
46. PHK 4 0,2
47. Dokter Gigi 4 0,1
48. Guide Turis 3 0,1
49. Tukang Cat 2 0,1
50. Bidan Ahli 2 0,1
51. Pandai Besi 2 0,1
52. Pengajar SLB 1 0,1
53. Dokter Hewan 1 0,0
54. Olahragawan 1 0,0
55. Pejabat DPR 0 0,0
56. Penerbang (Pilot,Pramugari,dsb) 1 0,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 5 lanjutan
No Nama Pekerjaan Jumlah %
57. Psikolog 0 0,0
58. Jasa “Uang” 0 0,0
Jumlah 3.210 100
Sumber: Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta
F. Visi dan Misi
1. Visi
Semakin menjadi penguyuban umat beriman yang bersumber pada
Tri Tunggal Maha Kudus dalam menghadirkan Kerajaan Allah,
dengan mengahargai nila-nilai budaya dan bersaudara dengan
semua orang, terutama KLMTD.
2. Misi
Mengembangkan panguyuban-panguyuban yang
beriman mendalam dan saling peduli untuk
menghadirkan misteri keselamatan.
Meningkatkan penghayatan iman berbasis budaya local.
Membangun kerja sama dengan berbagai pihak yang
berkehendak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sajian Data
Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta merupakan
persekutuan penguyuban-penguyuban sebagai bagian dari keuskupan
Agung Semarang yang sudah memiliki Pastor Kepala. Gereja Paroki
Kristus Raja Baciro sendiri menjadi wadah bagi umat katolik dalam
berkumpul dan bermusyawarah. Setiap kegiatan yang yang
diselenggarakan oleh Paroki baik yang berhubungan dengan pembangunan
dan renovasi gereja selalu di pertanggungjawabkan kepada Keuskupan
Agung Semarang. Bukti pertanggungjawaban kepada Keuskupan Agung
Semarang tersebut berupa Laporan Keuangan. Dengan adanya Laporan
Keuangan dapat diketahui aktivitas paroki masa lalu, sekarang, dan
prospek masa yang akan datang. Hasil dari proses akuntansi merupakan
laporan keuangan yang berisi informasi keuangan.
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari laporan neraca,
laporan perubahan modal, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK No.1, par. 05), Tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya-sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
daya yang dipercayakan kepada mereka. Oleh karena itu, paroki wajib
membuat laporan keuangan. Laporan keuangan paroki terdiri dari laporan
neraca, laporan aktivitas bulanan, laporan aktivitas tahunan, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Jenis-jenis laporan keuangan pada paroki ini sesuai dengan PSAK
No.45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba yang menyatakan
bahwa laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi posisi keuangan
(neraca) pada akhir periode laporan, laporan aktivitas, serta laporan arus
kas untuk suatu periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan
(PSAK No.45, par. 09).
Pada tahun 2010-2012 Gereja Paroki Kristus Raja Baciro
Yogyakarta, melakukan pembangunan gereja baru. Dalam melakukan
pembangunan gereja, Paroki memperoleh dana dari hasil kolekte dan
sumbangan dari Umat Paroki Kristus Raja Baciro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6. Perolehan Kolekte 1 (umum)
Paroki Kristus Raja Baciro Tahun 2012
No Bulan Minggu 1 Minggu2 Minggu3 Minggu4 Minggu5 Jumlah Jumlah tanpa Kol.
Khusus
keterangan
1. Januari xxx xxx xxx xxx - xxx xxx KKR
2. Februari xxx xxx xxx xxx - xxx
3. Maret xxx xxx xxx xxx - xxx
4. April xxx xxx xxx xxx - xxx
5. Mei xxx xxx xxx xxx - xxx xxx KOMSOS
6. Juni xxx xxx xxx xxx - xxx xxx KK-SRI-PAUS
7. Juli xxx xxx xxx xxx xxx xxx
8. Agustus xxx xxx xxx xxx - xxx
9. September xxx xxx xxx xxx xxx xxx
10. Oktober xxx xxx - xxx - xxx
11. November xxx xxx xxx xxx - xxx
12. Desember xxx xxx xxx xxx - xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7. Perolehan Kolekte 2 (Pembangunan)
Paroki Kristus Raja Baciro Tahun 2012
No Bulan Minggu 1 Minggu2 Minggu3 Minggu4 Minggu5 Jumlah Jumlah tanpa KPG
1. Januari xxx xxx xxx xxx - xxx xxx
2. Februari xxx xxx xxx xxx - xxx xxx
3. Maret xxx xxx xxx xxx - xxx xxx
4. April xxx xxx xxx xxx - xxx xxx
5. Mei xxx xxx xxx xxx - xxx xxx
6. Juni xxx xxx xxx xxx - xxx xxx
7. Juli xxx xxx xxx xxx - xxx xxx
8. Agustus xxx xxx xxx xxx - xxx xxx
9. September xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
10. Oktober xxx xxx - xxx - xxx xxx
11. November xxx xxx xxx xxx xxx xxx
12. Desember xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. Pembahasan
1. Laporan Keuangan Paroki
Menurut Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki
(PTKAP, 2008: 6), Laporan keuangan adalah suatu susunan
informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan berbagai kebijakan reksa pastoral paroki.
Berdasarkan laporan keuangan Gereja Paroki Kristus Raja Baciro
Yogyakarta, yang di sajikan dalam laporan kolekte pembangunan
tahun 2012 sudah sesuai dengan PTKAP, 2008:6.
Informasi yang disajikan pada laporan penerbitan keuangan
Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta pada pertengahan
tahun 2012 yaitu pada bulan Juni sudah dapat dipahami oleh pihak-
pihak yang berkepentingan antara lain meliputi: donatur, umat,
dewan paroki, Keuskupan Agung Semarang, kreditur, dan
pemerintahan.
2. Penerbitan Informasi keuangan
Informasi Keuangan merupakan komponen yang penting
bagi Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta, karena dengan
adanya informasi keuangan paroki dapat mengetahui segala bentuk
pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam proses
pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta.
Informasi keuangan Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta
memfokuskan pada peristiwa-peristiwa masa lalu tidak dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
sendirinya dapat mengubah dampaknya, kecuali jika hal itu
dilakukan melalui proses pengambilan keputusan dimana kejadian
masa depan beserta konsekuensinnya ditentukan.
Penerbitan informasi keuangan merupakan bentuk
tranparasi yang dilakukan oleh pihak Gereja Paroki Kristus Raja
Baciro Yogyakarta kepada umat Gereja Paroki Kristus Raja Baciro
Yogyakarta. Dengan adanya penerbitan informasi keuangan
seluruh umat paroki yang termasuk didalamnya seluruh donatur
dapat mengetahui segala relokasi dan penggunaan dana yang
dilakukan untuk pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Baciro
Yogyakarta.
3. Laporan Kolekte
Laporan kolekte merupakan arsip bagi Gereja Paroki
Kristus Raja Baciro Yogyakarta dan laporan kepada Keuskupan
Agung Semarang. Pada tahun 2012 terjadi pembangunan gereja
induk pada Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta. Dimana
dana yang digunakan untuk pembangunan gereja di dapat dari hasil
kolekte II (pembangunan) yang di edarkan tiap hari minggu pada
saat perayaan ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 8. Perolehan Kolekte I (umum) dan Kolekte II (pembangunan)Gereja
Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta tahun 2012
No. Tahun/Bulan/Minggu Kolekte I Kolekte II
1 2012/Januari/1 Rp4.850.000 Rp3.806.000
2 2012/Januari/2 Rp4.950.000 Rp4.708.000
3 2012/Januari/3 Rp6.275.000 Rp2.693.000
4 2012/Januari/4 Rp5.563.000 Rp2.620.000
5 2012/Januari/5 - -
6 2012/Februari/1 Rp6.179.000 Rp3.225.000
7 2012/Februari/2 Rp5.511.000 Rp2.188.000
8 2012/Februari/3 Rp7.087.000 Rp2.615.000
9 2012/Februari/4 Rp6.846.000 Rp3.151.000
10 2012/Februari/5 - -
11 2012/Maret/1 Rp6.509.000 Rp2.759.000
12 2012/Maret/2 Rp6.754.000 Rp3.059.000
13 2012/Maret/3 Rp6.711.000 Rp2.558.000
14 2012/Maret/4 Rp6.841.000 Rp3.432.000
15 2012/Maret/5 - -
16 2012/April/1 Rp7.107.000 Rp7.042.000
17 2012/April/2 Rp10.089.000 Rp8.409.800
18 2012/April/3 Rp8.580.000 Rp2.641.000
19 2012/April/4 Rp6.239.000 Rp3.138.000
20 2012/April/5 - -
21 2012/Mei/1 Rp6.116.000 Rp2.349.000
22 2012/Mei/2 Rp6.600.000 Rp3.345.000
23 2012/Mei/3 Rp5.913.000 Rp2.623.000
24 2012/Mei/4 Rp6.353.000 Rp3.523.000
25 2012/Mei/5 - -
26 2012/Juni/1 Rp7.353.000 Rp4.454.000
27 2012/Juni/2 Rp7.171.000 Rp3.939.000
28 2012/Juni/3 Rp6.911.000 Rp2.831.000
29 2012/Juni/4 Rp6.104.000 Rp4.639.000
30 2012/Juni/5 - -
31 2012/Juli/1 Rp6.631.000 Rp3.387.000
32 2012/Juli/2 Rp6.062.000 Rp3.067.000
33 2012/Juli/3 Rp7.200.000 Rp3.001.000
34 2012/Juli/4 Rp6.801.000 Rp3.600.000
35 2012/Juli/5 Rp6.167.000 -
36 2012/Agustus/1 Rp7.573.000 Rp3.790.000
37 2012/Agustus/2 Rp7.004.000 Rp3.528.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 8 Lanjutan
No. Tahun/Bulan/Minggu Kolekte I Kolekte II
38 2012/Agustus/3 Rp8.351.000 Rp3.594.000
39 2012/Agustus/4 Rp7.195.000 Rp3.623.000
40 2012/Agustus/5 - -
41 2012/September/1 Rp6.530.000 Rp4.116.000
42 2012/September/2 Rp6.603.000 Rp3.566.000
43 2012/September/3 Rp7.598.000 Rp3.270.000
44 2012/September/4 Rp8.462.000 Rp4.400.000
45 2012/September/5 Rp7.236.000 Rp3.508.000
46 2012/Oktober/1 Rp7.555.000 Rp3.713.000
47 2012/Oktober/2 Rp6.170.000 Rp3.113.000
48 2012/Oktober/3 - -
49 2012/Oktober/4 Rp6.518.000 Rp4.068.000
50 2012/Oktober/5 - -
51 2012/November/1 Rp7.055.000 Rp3.408.000
52 2012/November/2 Rp7.596.000 Rp4.017.000
53 2012/November/3 Rp7.034.000 Rp2.903.000
54 2012/November/4 Rp7.707.000 Rp4.688.000
55 2012/November/5 - -
56 2012/Desember/1 Rp7.533.000 Rp4.064.000
57 2012/Desember/2 Rp7.969.000 Rp4.748.000
58 2012/Desember/3 Rp8.038.000 Rp4.278.000
59 2012/Desember/4 Rp8.611.000 Rp5.124.000
60 2012/Desember/5 Rp4.355.000
4. Jumlah Kolekte Pembangunan Tahun 2012
Berdasarkan laporan kolekte Gereja Paroki Kristus Raja
Baciro pada tahun 2012 terjadi penerbitan informasi keuangan
pada bulan Juni tahun 2012. Maka dari itu peneliti melakukan
penjumlahan pada laporan kolekte pembangunan
sebelumpenerbitan informasi keuangan (Bulan Januari-Mei) dan
sesuah penerbitan informasi keuangan (Bulan Juli-November)
tahun 2012.
Tabel 8. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 9. Laporan Kolekte 2 (Pembangunan)bulan Januari – Juni tahun
2012
No. Tahun/Bulan/Minggu Kolekte II
1 2012/Januari/1 Rp3.806.000
2 2012/Januari/2 Rp4.708.000
3 2012/Januari/3 Rp2.693.000
4 2012/Januari/4 Rp2.620.000
5 2012/Januari/5 -
6 2012/Februari/1 Rp3.225.000
7 2012/Februari/2 Rp2.188.000
8 2012/Februari/3 Rp2.615.000
9 2012/Februari/4 Rp3.151.000
10 2012/Februari/5 -
11 2012/Maret/1 Rp2.759.000
12 2012/Maret/2 Rp3.059.000
13 2012/Maret/3 Rp2.558.000
14 2012/Maret/4 Rp3.432.000
15 2012/Maret/5 -
16 2012/April/1 Rp7.042.000
17 2012/April/2 Rp8.409.800
18 2012/April/3 Rp2.641.000
19 2012/April/4 Rp3.138.000
20 2012/April/5 -
21 2012/Mei/1 Rp2.349.000
22 2012/Mei/2 Rp3.345.000
23 2012/Mei/3 Rp2.623.000
24 2012/Mei/4 Rp3.523.000
25 2012/Mei/5 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 9 lanjutan
No. Tahun/Bulan/Minggu Kolekte II
26 2012/Juni/1 Rp4.454.000
27 2012/Juni/2 Rp3.939.000
28 2012/Juni/3 Rp2.831.000
29 2012/Juni/4 Rp4.639.000
30 2012/Juni/5 -
JUMLAH Rp85.747.800
Tabel 10. Laporan Kolekte 2 (Pembangunan) Bulan Juli – Desember 2012
No. Tahun/Bulan/Minggu Kolekte II
1 2012/Juli/1 Rp3.387.000
2 2012/Juli/2 Rp3.067.000
3 2012/Juli/3 Rp3.001.000
4 2012/Juli/4 Rp3.600.000
5 2012/Juli/5 -
6 2012/Agustus/1 Rp3.790.000
7 2012/Agustus/2 Rp3.528.000
8 2012/Agustus/3 Rp3.594.000
9 2012/Agustus/4 Rp3.623.000
10 2012/Agustus/5 -
11 2012/September/1 Rp4.116.000
12 2012/September/2 Rp3.566.000
13 2012/September/3 Rp3.270.000
14 2012/September/4 Rp4.400.000
15 2012/September/5 Rp3.508.000
16 2012/Oktober/1 Rp3.713.000
17 2012/Oktober/2 Rp3.113.000
18 2012/Oktober/3 -
19 2012/Oktober/4 Rp4.068.000
20 2012/Oktober/5 -
21 2012/November/1 Rp3.408.000
22 2012/November/2 Rp4.017.000
23 2012/November/3 Rp2.903.000
24 2012/November/4 Rp4.688.000
Tabel 10 Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No. Tahun/Bulan/Minggu Kolekte II
25 2012/November/5 -
26 2012/Desember/1 Rp4.064.000
26 2012/Desember/1 Rp4.064.000
28 2012/Desember/3 Rp4.278.000
29 2012/Desember/4 Rp5.124.000
30 2012/Desember/5 Rp4.355.000
JUMLAH Rp94.929.000
Selisih antara bulan Januari – Juni dan Bulan Juli – Desember
diperoleh:
(Rp85.747.800) – (Rp94.929.000) = Rp. 9.181.200
Penerbitan Informasi Keuangan Paroki terjadi pada tangal
29 Juni 2012, maka dapat di simpulkan bahwa jumlah kolekte
pembangunan sebelum dan setelah penerbitan informasi keuangan
terdapat perbedaan. Dimana jumlah kolekte pembangunan sebelum
penerbitan informasi keuangan lebih kecil dari pada jumlah kolekte
pembangunan setelah penerbitan informasi keuangan.
Tabel 10. Lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penerbitan informasi keuangan panitia pembangunan gereja terhadap
keputusan umat dalam memberikan sumbangan. Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa penerbitan informasi keuangan
panitia pembangunan gereja mempengaruhi keputusan umat dalam
memberikan sumbangan. Hal ini bisa dilihat dari adannya perbedaan
jumlah kolekte sebelum dan setelah penerbitan informasi keuangan
dimana jumah jumlah kolekte setelah penerbitan informasi keuangan
panitia lebih besar dari pada jumlah kolekte sebelum penerbitan informasi
keuangan.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam melakukan penelitian ini yaitu penulis
mendapatkan data tentang Penerbitan Informasi Laporan Keuangan Gereja
Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta berdasarkan hasil wawancara.
C. Saran
Untuk Gereja Paroki Kristus Raja Baciro agar tetap
mempertahankan prinsip transparasi dan akuntabilitas pembuatan dan
penyampaian laporan keuangan paroki maupun informasi keuangan
panitia pembangunan gereja kepada pengguna laporan keuangan termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
umat paroki. Dan juga sebaiknya Gereja Paroki Kristus Raja Baciro
melampirkan informasi terkait laporan pemasukan dan pengeluaran terkait
dengan pembangunan gereja pada teks misa setiap minggunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi., 2006.Metode Penelitian: Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahas Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Dewan Paroki Kristus Raja Baciro. 2011. Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki.
Yogyakarta.
IAI. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 2009. Jakarta.
Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan.
Jakarta:Salemba Empat.
Jogiyanto, H. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Keuskupan Agung Semarang. 2008. Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki.
Semarang.
Keuskupan Agung Semarang. 2008. Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi
Paroki. Semarang.
Pramesti. G. 2016. Statistika Lengkap secara Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Prasetya, L.P. 2007. Karya Pengembalaan Dewan Paroki. Yogyakarta: Kanisius.
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS Statistika Multivariat. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Siagian, Dergibson dan Sugiarto. 2002. Metode Statistika untuk Bisnis dan
Ekonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Konsep Statistika Yang Lebih
Komprehensif. Jakarta: Change Publication.
Sugiarto, Dergibson S. 2000. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Supranto, J. 2003. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Susanti, Enworo. 2012. “Pengaruh Penerbitan Informasi Keuangan Paroki
Terhadap Keputusan Pengguna Studi Kasus Pada Gereja
Kristus Raja Baciro”. Universitas Sanata Dharma. Skripsi.
Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2008. Petunjuk Teknis Keuangan
dan AkuntansiParoki. Yogyakarta:Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
DAFTAR WAWANCARA
A. Gambaran Umum Organisasi
1. Bagaimana Sejarah Pendirian Gereja Paroki Kristus Raja
Baciro Yogyakarta?
2. Bagaimana Struktur Organisasi yang ada di Gereja Paroki
Kristus Raja Baciro Yogyakarta?
3. Apa Visi dan Misi Gereja Paroki Kristus Raja Baciro
Yogyakarta?
4. Berapa Banyak Jumlah Lingkungan dan Wilayah pada
Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta?
B. Laporan Kolekte dan Informasi Penerbitan Laporan
Keuangan
1. Apakah semua Dana Pembangunan Gereja Gereja Paroki
Kristus Raja Baciro Yogyakarta, berasal dari Umat?
2. Kapan Pertama kali Laporan Kas Panitia Relokasi
dilampirkan pada Teks Warta Paroki?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI