Upload
hadat
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL
TERHADAP KINERJA GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK
DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN TEGAL BARAT
KOTA TEGAL
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Retno Wihyanti
1401411241
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain), dan hanya kepada tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah: 5 dan 8)
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
(QS. Ar-Rahman: 25)
PERSEMBAHAN
Almarhumah Ibu dan Bapak yang telah menjadi
perantara sumber motivasi yang luar biasa.
Saudara, teman-teman, dan semua pihak yang telah
memberikan banyak dukungan.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan
Emosional terhadap Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk
memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Semarang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan kesempatan dan arahan selama pendidikan, penelitian, serta
penyusunan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan
kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di
Jurusan PGSD dalam penelitian ini.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah
memberikan kesempatan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
vii
5. Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sejak permulaan sampai dengan terselesaikannya
skripsi ini.
6. Dosen PGSD UPP Tegal yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu
kepada penulis selama menempuh pendidikan.
7. Staf TU dan karyawan yang telah membantu kegiatan administrasi dalam
penyusunan skripsi.
8. Mahasiswa PGSD UPP Tegal angkatan 2011, yang telah memberikan bantuan
dan kerja sama sejak mengikuti perkuliahan sampai dengan penyusunan
skripsi.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi
pembaca.
Tegal, 10 Juni 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Wihyanti, Retno. 2015. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Guru
Bersertifikat Pendidik Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tegal Barat Kota
Tegal. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing: Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: Guru Bersertifikat Pendidik; Kecerdasan Emosional; Kinerja Guru
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang berperan penting dalam
meningkatkan pembangunan bangsa. Komponen yang memberikan peranan
penting dalam pendidikan salah satunya yaitu guru. Pentingnya peran guru
menyebabkan kinerjanya menjadi hal yang perlu diperhatikan. Oleh sebab itu,
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru perlu ditingkatkan. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu kecerdasan emosional. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional dan kinerja
guru serta untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja
guru bersertifikat pendidik di sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
Penelitian ini menggunakan metode survei. Variabel dalam penelitian ini
yaitu kecerdasan emosional sebagai variabel bebas dan kinerja sebagai variabel
terikat. Populasi penelitian berjumlah 172 guru yang tersebar di 31 sekolah dasar
negeri, sedangkan jumlah sampel penelitian yaitu 123 guru. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi. Pengujian
instrumen dilakukan terhadap 30 responden di luar sampel, tetapi masih di dalam
populasi penelitian. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Uji prasyarat analisis yang digunakan yaitu uji normalitas dan uji
linearitas. Hasil uji menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan linear.
Dengan demikian, dilakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan
analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana. Kegiatan uji prasyarat
analisis dan uji hipotesis menggunakan bantuan komputer program SPSS for
Windows 20.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan
kinerja guru berada dalam kategori tinggi dengan persentase 58,5% dan 39%.
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 <0,05, artinya
ada pengaruh secara signifikan telah positif antara kecerdasan emosional terhadap
kinerja guru, sedangkan koefisien determinasi menunjukkan 9,8%. Hal tersebut
menunjukkan kecerdasan emosional dan kinerja guru yang sebelumnya
dinyatakan rendah, telah terbukti sebenarnya tinggi. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa: (1) kecerdasan emosional dalam kategori tinggi; (2)
kinerja guru dalam kategori tinggi; (3) ada pengaruh positif dan signifikan antara
kecerdasan emosional terhadap kinerja guru; dan (4) kinerja guru dipengaruhi
9,8% oleh kecerdasan emosional dan 90,2% lainnya dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain. Disarankan guru selalu mengembangkan kecerdasan emosional.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
PRAKATA ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
Bab
1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................................ 8
1.3 Pembatasan Masalah ....................................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 10
1.5 Tujuan penelitian .......................................................................................... 10
1.5.1 Tujuan Umum ............................................................................................... 10
1.5.2 Tujuan Khusus .............................................................................................. 10
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11
x
1.6.1 Manfaat Teoritis............................................................................................ 11
1.6.2 Manfaat Praktis ............................................................................................ 11
2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 13
2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 13
2.1.1 Guru .............................................................................................................. 13
2.1.2 Sertifikasi Guru ............................................................................................. 20
2.1.1 Kinerja Guru ................................................................................................. 22
2.1.2 Kecerdasan Emosional.................................................................................. 30
2.1.3 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Guru ............................ 33
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................... 35
2.3 Kerangkan Berpikir ...................................................................................... 40
2.4 Hipotesis ....................................................................................................... 42
3 METODE PENELITIAN ............................................................................ 43
3.1 Metode Penelitian ........................................................................................ 43
3.2 Variabel Penelitian........................................................................................ 44
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 44
3.4 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 44
3.4.1 Populasi ........................................................................................................ 44
3.4.2 Sampel .......................................................................................................... 46
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 48
3.5.1 Angket........................................................................................................... 48
xi
3.5.2 Dokumentasi ................................................................................................. 49
3.6 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 49
3.6.1 Instrumen Variabel Kinerja Guru ................................................................. 49
3.6.2 Instrumen Variabel Kecerdasan Emosional.................................................. 50
3.6.3 Pengujian Instrumen ..................................................................................... 51
3.7 Metode Analisis Data ................................................................................... 51
3.7.1 Analisis Deskriptif ........................................................................................ 52
3.7.2 Uji Validitas .................................................................................................. 54
3.7.3 Uji Reliabilitas .............................................................................................. 55
3.8 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 55
3.8.1 Uji Normalitas .............................................................................................. 56
3.8.2 Uji Linearitas ................................................................................................ 56
3.9 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ........................................................... 57
3.9.1 Analisis Korelasi .......................................................................................... 57
3.9.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................................... 58
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 61
4.1 Gambaran Umum Penelitian ........................................................................ 61
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................ 62
4.2.1 Distribusi Frekuensi Identitas Responden ................................................... 62
4.2.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 66
4.2.3 Analisis Distribusi Jawaban Responden ...................................................... 69
4.2.4 Pengujian Persyaratan Analisis ................................................................... 78
xii
4.2.5 Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 80
4.3 Pembahasan ................................................................................................ 84
4.3.1 Deskripsi Umum Hasil Penelitian ................................................................ 85
4.3.2 Kinerja Guru di SD Negeri Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal ................ 86
4.3.3 Kecerdasan Emosional Guru di SD Negeri Kecamatan Tegal Barat Kota
Tegal ............................................................................................................ 87
4.3.3 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Guru .......................... 88
4.3.5 Besar Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Guru SD Negeri
Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal ............................................................. 89
5 PENUTUP ................................................................................................... 90
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 90
5.2 Saran ........................................................................................................... 91
LAMPIRAN ........................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 92
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Populasi Penelitian .................................................................................... 45
3.2 Sampel Penelitian ..................................................................................... 47
3.3 Kisi-kisi Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Kinerja Guru ...... 50
3.4 Kisi-kisi Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Kecerdasan
Emosional .................................................................................................. 50
4.1 Demografi Responden Menurut Usia ........................................................ 62
4.2 Demografi Responden Menurut Jenis Kelamin ........................................ 63
4.3 Demografi Responden Menurut Tingkat Pendidikan ................................ 64
4.4 Demografi Responden Menurut Masa Kerja ............................................ 65
4.5 Demografi Responden Menurut Jabatan Pekerjaan .................................. 66
4.6 Uji Validitas Variabel Kinerja Guru ......................................................... 67
4.7 Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional .......................................... 68
4.8 Realibility Statistics Variabel Kinerja Guru .............................................. 68
4.9 Realibility Statistics Variabel Kecerdasan Emosional .............................. 69
4.10 Descriptive Statistics Variabel Kinerja Guru ............................................ 73
4.11 Distribusi Variabel Kinerja Guru .............................................................. 74
4.12 Descriptive Statistics Variabel Kecerdasan Emosional ............................. 77
4.13 Distribusi Variabel Kecerdasan Emosional ............................................... 78
4.14 Tabel ANOVA Hasil Uji Linearitas .......................................................... 79
4.15 Hasil Uji Korelasi Sederhana .................................................................... 81
xiv
4.16 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ......................................................... 82
4.17 Hasil Koefisien Determinasi ..................................................................... 84
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Paradigma Penelitian .................................................................................... 41
4.1 Diagram Karakteristik Usia ........................................................................ 63
4.2 Diagram Karakteristik Jenis Kelamin .......................................................... 63
4.3 Diagram Karakteristik Pendidikan .............................................................. 64
4.4 Diagram Karakteristik Masa Kerja .............................................................. 65
4.5 Diagram Karakteristik Jabatan Pekerjaan .................................................... 66
4.6 Diagram Pengaruh Faktor Kinerja ............................................................... 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Data nama SD Negeri di Kecamatan Tegal Barat ....................................... 99
2 Data Nama responden sebagai Sampel Penelitian ....................................... 98
3 Data Nama responden untuk Uji Coba Instrumen ..................................... 101
4 Instrumen Penelitian .................................................................................. 102
5 Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 110
6 Distribusi jawaban Instrumen Uji Coba Variabel Kecerdasan Emosional 111
7 Distribusi jawaban Instrumen Uji Coba Variabel Kinerja Guru ............... 113
8 Output SPSS Uji Validitas Instrumen Kecerdasan Emosional .................. 117
9 Output SPSS Uji Validitas Instrumen Kinerja .......................................... 118
10 Jawaban Responden Instrumen Variabel Kinerja ...................................... 120
11 Jawaban Responden Instrumen Variabel Kecerdasan Emosional ............. 124
12 Output SPSS Uji Normalitas Data Cara Normal P-P Plots ....................... 130
13 Output SPSS Uji Normalitas Data Cara Histogram .................................. 131
14 Output SPSS Casewise Diagnostics .......................................................... 132
15 Distribusi Jawaban Instrumen Kinerja Guru ............................................. 135
16 Distribusi Jawaban Instrumen Kecerdasan Emosional .............................. 139
17 Dokumentasi Kegiatan ............................................................................... 141
18 Surat Izin menggunakan Instrumen Kecerdasan Emosional ..................... 145
19 Surat pemberian izin menggunakan instrumen kecerdasan emosional ..... 146
20 Surat Izin penelitian ke BAPPEDA Kota Tegal ........................................ 147
21 Surat Pemberian Izin Penelitian dari BAPPEDA Kota Tegal .................. 148
Lam
piran
4
Lam
piran
4
Lam
piran
8
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
Lam
piran
9
xvii
22 Surat Izin Penelitian dari UPPD Kecamatan Tegal Barat ........................ 149
23 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Sekolah ............... 150
Lam
piran
9
Lam
piran
9
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang
penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian. Berikut ini merupakan pembahasan
selengkapnya:
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang memiliki peranan
penting dalam meningkatkan pembangunan bangsa, tidak terkecuali pelaksanaan
pendidikan di Sekolah Dasar (SD). Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 17,
“Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.”. Pentingnya peran
tersebut disebabkan sumber daya siswa dapat dikembangkan dan dioptimalkan
melalui proses pendidikan, sehingga mampu berkontribusi dalam kegiatan
pembangunan bangsa.
Proses pendidikan sebagai sebuah sistem dalam pelaksanaannya
melibatkan berbagai komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Komponen-komponen dari pendidikan salah satunya yaitu guru.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
2
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik,
pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”.
Guru merupakan komponen terpenting dari pelaksanaan pendidikan
untuk mengembangkan sumber daya siswa. Pentingnya peran guru juga
disampaikan Ho Chi Minh (t.t.) dalam Surya (2013:3) “tanpa adanya guru, maka
pendidikan tidak akan ada, dan apabila pendidikan tidak ada maka tidak ada
perkembangan ekonomi dan sosial”. Oleh karena itu, berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 42 ayat (1), “Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.
Menurut Darwis (2006:22), guru adalah orang dewasa yang memiliki
keunggulan daripada manusia dewasa lain. Keunggulan yang dimaksud yaitu: (1)
Guru sudah dididik serta dipersiapkan khusus di bidang pendidikan. (2) Guru
menguasai sejumlah pengetahuan dan keterampilan beserta metodologi
pembelajaran yang dapat dijadikan stimulus bagi proses perkembangan anak. Jadi,
guru adalah subjek yang telah dipersiapkan di bidang pendidikan dengan
penguasaan pengetahuan dan keterampilan. Bekal tersebut digunakan guru untuk
memberikan pendidikan, pengajaran, pelatihan, pembimbingan, pengarahan,
penilaian hingga tindakan evaluasi pada subjek didikan.
Pentingnya peran guru dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia,
menjadi salah satu dasar adanya kebijakan sertifikasi guru. Meskipun banyak guru
3
yang sudah mendapatkan sertifikasi, pola pembelajaran sebagai seorang
profesional belum terlihat secara signifikan perubahannya (Masaong 2012:202).
Tidak sedikit guru yang kehilangan jiwa keteladanannya sebagai pendidik. Jiwa
keteladanan sebagai pendidik yang dimaksud menurut Suyatno (2007:18-9) yaitu:
(1) Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang
bermutu. (2) Meningkatkan kualitas akademik dan kompetensi sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. (3) Objektif terhadap
peserta didik dalam proses pembelajaran. (4) Menjujung tinggi hukum. (5)
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun, pada kenyataannya menurut Masaong (2012:202), muncul
permasalahan pada guru bersertifikat pendidik seperti: (1) Masih rendahnya hasil
uji kompetensi awal. (2) Sikap jujur suatu sekolah dalam penyelenggaraan ujian
nasional masih ada yang belum ditegakkan. (3) Tunjangan profesi yang diberikan
belum signifikan mengangkat sebagian besar kinerja guru dalam pembelajaran.
(4) Sistem penilaian yang belum berorientasi penilaian otentik (kinerja siswa). (5)
Tingkat kesadaran guru tersertifikasi untuk mengembangkan profesinya dalam
kegiatan-kegiatan ilmiah masih rendah. dan (6) Tunjangan profesi oleh sebagian
guru lebih dimaknai sebagai tunjangan kesejahteraan sehingga anggaran untuk
peningkatan profesi pendidik masih rendah.
Menurut Stoner dan Freeman (1994) dalam Usman (2008:487), kinerja
harus berfungsi efektif agar organisasi dapat berhasil. Hal sama juga disampaikan
Usman (2008:488), kinerja mengarah pada usaha untuk mencapai prestasi yang
lebih baik. Menurut Wibowo (2007:100), pelaksanaan kinerja dipengaruhi
4
beberapa faktor, baik yang bersumber dari pekerja maupun dari organisasi. Faktor
yang bersumber dari pekerja dipengaruhi oleh kemampuan atau kompetensinya.
Menurut Goleman (1994) dalam Efendi (2005:173), kecerdasan emosional juga
memiliki peranan penting terhadap keberhasilan seseorang karena intelektualitas
saja tidak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa kecerdasan emosional.
Dengan demikian, selain mengembangkan intelektual dan spiritual, guru perlu
meningkatkan kecerdasan emosional.
Kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional merupakan tiga
kecerdasan yang harus dikembangkan secara seimbang. Pada kenyataannya, saat
ini meningkatkan kemampuan intelektual dianggap sebagai keputusan paling baik
untuk menjadi guru bagi siswa-siswanya. Hal tersebut dikarenakan sekolah adalah
tempat menuntut ilmu pengetahuan dan guru berperan sebagai penyampai
informasi, sehingga guru harus mengetahui segala informasi pengetahuan.
Informasi pengetahuan dalam hal ini berarti ilmu-ilmu yang ada di dalam
mata pelajaran atau tema. Padahal, seperti yang telah ditulis sebelumnya, menurut
Goleman (1994) dalam Efendi (2005:181), perlu adanya perhatian khusus
terhadap pengembangan kecerdasan emosional. Hal tersebut dikarenakan
kecerdasan emosional menjadi faktor yang lebih banyak menentukan kesuksesan
daripada kecerdasan intelektual.
Goleman (2003) dalam Masaong (2012:204) menegaskan bahwa dengan
mengoptimalkan pengelolaan kecerdasan emosional akan menghasilkan empat
domain kompetensi yang efektif. Empat domain kompetensi yang perlu dikelola
guru agar berjalan efektif yaitu: (1) kesadaran diri; (2) pengelolaan diri; (3)
5
kesadaran sosial; dan (4) pengelolaan relasi. Kompetensi tersebut terdiri dari
berbagai komponen yang akan menunjang profesi guru ketika dikembangkan
seperti: (1) Guru perlu memiliki kepercayaan diri, dapat dipercaya. (2) Memiliki
komitmen, inisiatif, dan selalu optimis. (3) Mampu memahami orang lain baik
rekan sesama guru, siswa, dan yang lainnya. (4) Mampu menciptakan kerja sama
di tempat kerja; dan sebagainya.
Menurut Goleman (1998) dalam Efendi (2005:183), kecerdasan
emosional sangat diperlukan agar dapat berprestasi, sehingga guru-guru yang
mampu mengembangkan kecerdasan ini cenderung akan berkinerja lebih baik.
Kecakapan yang ditemukan dan terbukti menjadi kunci utama keberhasilan
seseorang yaitu kecerdasan emosi. Kecerdasan emosional guru yang kurang
dikembangkan menyebabkan guru tidak dapat menggunakan kognitif dan [sic]
intelektual mereka sesuai dengan potensinya.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Kepala Unit
Pelayanan Pendidikan Dasar (UPPD) Kecamatan Tegal Barat pada Kamis, 22
Januari 2015, Kecamatan Tegal Barat merupakan salah satu kecamatan yang
memiliki jumlah SD tertinggi kedua setelah Kecamatan Tegal Timur. Guru adalah
pelaku pendidikan yang penting dalam sistem pendidikan. Masih ada guru yang
lebih mengutamakan mengembangkan kecerdasan intelektual, tetapi
mengesampingkan peran penting kecerdasan emosi. Oleh karena itu, secara
psikologis, kecerdasan emosi guru di kecamatan tersebut berbeda-beda dan
mengakibatkan adanya kesenjangan dalam proses pendidikan di sekolah yang satu
dengan yang lain.
6
Sehubungan dengan peran pengawas terhadap pengembangan kualitas
guru, peneliti juga telah melakukan wawancara kepada pengawas Daerah Binaan
(Dabin) 1 Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal pada Jumat, 19 Desember 2014.
Meskipun demikian, masih ada saja guru-guru yang bertindak tidak seharusnya
seperti tidak menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membantu
siswa kelas 6 menentukan jawaban soal Ujian Nasional, hadir di sekolah tidak
sesuai jadwal yang ditentukan, dan sebagainya. Selain itu, guru tidak hanya harus
pintar, tetapi juga harus cerdas karakter, emosi, spiritual, dan juga sosial. Guru di
Kecamatan Tegal Barat juga masih ada yang belum lulus sertifikasi, sehingga
kualitas pelayanan guru dianggap akan kurang optimal karena secara formal
belum dinyatakan sebagai guru yang profesional.
Berkaitan dengan hal tersebut, masih ada guru-guru yang tidak
menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara baik, sehingga mempengaruhi
kinerjanya. Dengan demikian, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan
rendahnya kinerja guru di Kecamatan Tegal Barat, tetapi belum diketahui secara
pasti deskripsinya.
Harapan yang muncul dari adanya guru yang sudah bersertifikat pendidik
yaitu meningkatnya mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan
(Suyatno 2007:24). Hal tersebut didasarkan hasil sertifikasi bahwa guru sebagai
peserta sertifikasi berhasil memenuhi kriteria masa kerja, usia, golongan (bagi
PNS), beban mengajar, tugas tambahan, dan prestasi kerja. Kemudian, peserta
mampu memenuhi nilai standar dari penilaian portofolio yang terdiri dari 10
komponen.
7
Menurut (Suyatno 2007:14), sepuluh komponen yang dimaksud yaitu: (1)
kualifikasi akademik; (2) pendidikan dan pelatihan; (3) pengalaman mengajar; (4)
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; (5) penilaian atasan dan pengawas;
(6) prestasi akademik; (7) karya pengembangan profesi; (8) keikutsertaan dalam
forum ilmiah; (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan
(10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Selain itu, peserta juga
dinilai berhasil memenuhi nilai standar dalam pelaksanaan pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri ujian yang mencakup 4
kompetensi guru.
Empat kompetensi guru yang terdiri dari (1) pedagogik, (2) kepribadian,
(3) sosial, dan (4) profesional masing-masing memiliki indikator penilaian dan
peserta mampu melewati penilaian tahap ini (Suyatno 2007:15). Berdasarkan
mekanisme penilaian sertifikasi tersebut, guru yang telah bersertifikat pendidik
memiliki tanggung jawab lebih terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk
pengembangan mutu pendidikan. Kecerdasan emosional guru bersertifikat
pendidik tersebut menjadi hal yang perlu dikaji lebih dalam melalui kegiatan
penelitian untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja guru. Pengkajian
mengenai kecerdasan emosional dengan kinerja pada penelitian sebelumnya juga
sudah pernah dilakukan.
Penelitian Wahyuni (2013) yang berjudul Pengaruh Komitmen
Organisasional, Kecerdasan Emosional dan Kepribadian terhadap Kinerja Guru
SMK Swasta di Wilayah Surabaya Barat menghasilkan kesimpulan bahwa
komitmen organisasional tidak mempengaruhi kinerja karyawan, sedangkan
8
Kecerdasan emosional dan kepribadian mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja guru SMK Swasta di Surabaya Barat.
Penelitian Javidparvar, dkk. (2013) yang berjudul The Relationship
between Emotional Intelligence and Leadership Performance in Primary Schools
Managers of Isfahan (Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Kinerja
Kepemimpinan Manager di Sekolah Dasar Isfahan) menghasilkan kesimpulan
bahwa kecerdasan emosional dan komponennya, sebaik kinerja manajer. Selain
itu, koefisien determinasi antara komponen-komponen kecerdasan emosional dan
kinerja signifikan (R2= 0.443 dan ρ=0,000). Dengan demikian, secara empiris
pada hasil penelitian terdahulu yang relevan, kecerdasan emosional memiliki
pengaruh pada pengembangan kinerja guru.
Berdasarkan permasalahan guru di bidang pendidikan, amanah Undang-
Undang, tugas guru yang sudah bersertifikat pendidik, kinerja guru, dan
kecerdasan emosional, maka perlu pengkajian lebih lanjut. Pengkajian tersebut
yaitu lebih kepada mengenai kondisi psikologis guru dalam bentuk penelitian.
Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk menindaklanjuti pengkajian tersebu dalam
bentuk penelitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap
Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik di sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat Kota
Tegal”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti mengidentifikasi
beberapa masalah yang muncul, di antaranya:
9
(1) Sekolah dasar di Kota Tegal, baik berstatus negeri maupun swasta terdiri
dari komponen guru yang memiliki tingkat kecerdasan emosional berbeda-
beda. Kondisi tersebut akan menimbulkan kesenjangan.
(2) Guru di sekolah dasar di Kota Tegal ada yang sudah bersertifikat pendidik
dan ada yang belum, sehingga kualitas pelayanan guru dianggap kurang
optimal.
(3) Deskripsi faktor penyebab rendahnya kinerja guru SD bersertifikat pendidik
di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal belum diketahui.
(4) Guru bersertifikat pendidik masih ada yang belum melakukan tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) sesuai dengan aturan yaitu sebagai guru penyandang
sertifikat pendidik.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, diperlukan
pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus serta lebih efektif dan efisien.
Pembatasan pada penelitian ini yaitu:
(1) Kecerdasan yang dikaji yaitu ranah kecerdasan emosional menurut teori
Goleman.
(2) Guru yang menjadi subjek penelitian yaitu guru yang telah memperoleh
sertifikat pendidik di sekolah dasar negeri di Kecamatan Tegal Barat.
(3) Penilaian kinerja guru dalam penelitian ini merujuk kepada perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran yang telah dilakukan guru
sebelum adanya penelitian ini berlangsung.
10
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut:
(1) Bagaimana tingkat kecerdasan emosional guru bersertifikat pendidik di
sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal?
(2) Bagaimana kinerja guru bersertifikat pendidik di sekolah dasar Kecamatan
Tegal Barat Kota Tegal?
(3) Adakah pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja guru bersertifikat
pendidik di sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal?
(4) Seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja guru
bersertifikat pendidik di sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang dikelompokkan menjadi
tujuan umum dan tujuan khusus. Penjabaran dari setiap tujuan tersebut yaitu:
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
emosional terhadap kinerja guru sekolah dasar bersertifikat pendidik di
Kecamatan Tegal Barat.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilaksanakannya penelitian ini yaitu:
(1) Untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional guru bersertifikat pendidik
di sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
11
(2) Untuk mengetahui tingkat kinerja guru bersertifikat pendidik di sekolah
dasar Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
(3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kinerja guru bersertifikat pendidik di sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat
Kota Tegal.
(4) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kinerja guru bersertifikat pendidik di sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat
Kota Tegal.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Berikut ini merupakan penjabarannya:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis pelaksanaan penelitian ini yaitu hasil penelitian akan
dapat memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya bidang psikologi pendidikan.
Selain itu, dapat digunakan juga sebagai pedoman dalam penelitian lebih lanjut,
khususnya yang berkaitan dengan kecerdasan emosional dan kinerja guru.
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari pelaksanaan penelitian ini terdiri dari manfaat bagi
peneliti, guru, dan sekolah.
1.6.2.1 Bagi Guru
Manfaat praktis yang dapat diperoleh guru yaitu menjadi masukan bagi
guru dalam rangka mengembangkan kecerdasan emosional untuk memperoleh
12
pengembangan kinerja guru. Dengan demikian, pengembangan kualitas
profesional guru akan semakin baik.
1.6.2.2 Bagi Sekolah
Manfaat praktis yang dapat diperoleh sekolah dari penelitian ini yaitu
sekolah sebagai lingkungan pendidikan di jalur formal akan memiliki sumber
daya guru yang memiliki kecerdasan emosional dan kinerja guru yang terus
berkembang. Dengan demikian, sekolah sebagai tempat belajar akan semakin
mendukung proses pendidikan yang berkualitas.
1.6.2.3 Bagi Peneliti
Manfaat praktis yang dapat diperoleh peneliti dari penelitian ini yaitu
peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan di
lapangan khususnya tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja
guru. Dengan demikian, di masa yang akan datang peneliti dapat mengembangkan
penelitian mengenai unsur psikologi lainnya.
13
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan dalam
penelitian ini, hasil penelitian terdahulu yang relevan, kerangka berpikir, dan
hipotesis. Berikut ini merupakan penjabaran selengkapnya:
2.1 Landasan Teori
Bagian ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.
Teori yang terdapat dalam landasan teori adalah guru, kinerja guru, kecerdasan
emosional, sertifikasi guru, dan pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja
guru.
2.1.1 Guru
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai guru yang meliputi
pengertian, peran, dan karakteristik guru.
2.1.1.1 Pengertian Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, guru adalah “pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah”. Menurut Darwis (2006:22), guru adalah orang
dewasa yang memiliki keunggulan daripada manusia dewasa lain.
Jadi, guru adalah subjek yang telah dipersiapkan di bidang pendidikan
dengan kemampuan tertentu, sehingga memiliki penguasaan pengetahuan dan
14
keterampilan untuk memberikan pendidikan, pengajaran, pelatihan,
pembimbingan, pengarahan, penilaian hingga tindakan evaluasi pada siswa.
Menurut Permadi dan Arifin (2013: 23-24), guru sebagai profesi memiliki ciri-ciri
di antaranya: (1) Memiliki fungsi dan signifikansi sosial bagi masyarakat. (2)
Menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan dan
pelatihan dari lembaga yang bertanggung jawab. (3) Memiliki kompetensi yang
didukung disiplin tertentu; (4) Memiliki kode etik. (5) Berhak memperoleh
imbalan finansial atau material. Selain itu, salah satu ciri guru yang sangat penting
yaitu mempunyai kemampuan sesuai standar kompetensi yang ditetapkan.
Berdasarkan berbagai pendapat, dapat disimpulkan bahwa guru adalah
orang dewasa yang sudah menjadi pendidik profesional. Oleh karena itu, sebagai
seorang profesional guru memiliki berbagai kemampuan standar dan bertanggung
jawab terhadap tugas-tugas utama sebagai pendidik profesional.
2.1.1.2 Peran Guru
Menurut Surya (2013:192), peran guru adalah semua perilaku yang harus
dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Peranan guru tidak
hanya ada di sekolah, tetapi juga di keluarga, dan di masyarakat. Guru
mempunyai peran sebagai: (1) perancang pengajaran; (2) pengelola pengajaran;
(3) penilai hasil pembelajaran; (4) pengarah pembelajaran; dan (5) sebagai
pembimbing siswa di sekolah, sedangkan guru mempunyai peran sebagai
pendidik di dalam keluarga. Kemudian, peran guru di lingkungan masyarakat
yaitu sebagai: (1) pembina masyarakat; (2) pendorong masyarakat; (3) penemu
masyarakat; dan (4) sebagai agen masyarakat. Hal tersebut menandakan bahwa
15
guru tidak hanya memiliki peranan di sekolah saja, tetapi juga di lingkungan
masyarakat.
Artinya, ketika guru mampu menjalankan semua peranannya, baik di
sekolah, keluarga, maupun di masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa guru
tersebut adalah guru yang baik dan efektif. Selain itu, peranan guru juga dapat
digolongkan berdasarkan beberapa hal, salah satunya berdasarkan hubungannya
dengan aktivitas pengajaran dan administrasi pendidikan, orientasi dirinya pribadi,
dan psikologis guru.
Peranan guru berdasarkan hubungannya dengan aktivitas pengajaran dan
administrasi pendidikan yaitu: (1) Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai
aktivitas-aktivitas pendidikan. (2) Wakil masyarakat di sekolah. (3) Seorang pakar
dalam bidangnya. (4) Seseorang yang menegakkan disiplin. (5) Pelaksana
administrasi pendidikan. (6) Pemimpin generasi muda. (7) Penerjemah kepada
masyarakat. Peranan guru menurut Djamarah (2010 (43-48), terdiri dari: (1)
korektor, (2) inspirator, (3) informator, (4) organisator, (5) motivator, (6) inisiator,
(7) fasilitator, (8) pembimbing, (9) demonstrator, (10) pengelola kelas, (11)
mediator, (12) supervisor, dan (13) evaluator.
Peranan guru berdasarkan psikologisnya yaitu: (1) pakar psikologi
pendidikan; (2) seniman dalam hubungan antarmanusia, (3) menjadi inovator, dan
(4) sebagai petugas kesehatan mental. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa peran guru merupakan berbagai perilaku dalam menjalankan tugasnya
sebagai guru. Tugas tersebut berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.
Perilaku yang dimaksudkan yaitu: (1) perancang dan pengelola pengajaran; (3)
16
penilai hasil pembelajaran; (4) pengarah pembelajaran; dan (5) sebagai
pembimbing siswa di sekolah.
Menurut Permadi dan Arifin (2013: 64-69), dalam pembelajaran guru
memiliki beberapa peran. Peran yang dimaksudkan yaitu sebagai: (1) pendidik,
(2) pengajar, (3) pengembang kurikulum, (4) pembimbing, (5)
pembaharu/inovator, (6) model dan teladan, dan (7) peneliti. Selain itu, dalam
pengelolaan pembelajaran siswa, guru harus mampu menguasai baik pemahaman
siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, maupun
pengembangan siswa.
2.1.1.2 Karakteristik Perkembangan Psikologis Guru
Menurut Surya (2013:234-242), guru merupakan seorang individu yang
berada pada taraf perkembangan yaitu masa dewasa. Berdasarkan karakteristik
yang menonjol, masa dewasa dibagi menjadi tiga tahapan yaitu: (1) masa dewasa
awal; (2) masa dewasa madya; dan (3) masa dewasa akhir. Tahapan tersebut
dibedakan berdasarkan rentang usia guru. Masa dewasa awal berlangsung pada
rentang usia antara 24 sampai dengan 40 tahun, masa dewasa madya berada pada
rentang usia 40 sampai dengan 60 tahun, dan masa dewasa akhir berlangsung
pada rentang usia 60 tahun dan seterusnya. Selain itu, Surya (2013:242)
menyatakan bahwa pada setiap tahapan-tahapan yang ada ini, memiliki karakter
dan tugas perkembangan yang berbeda.
1) Masa dewasa awal
Karakteristik pokok dari masa ini yaitu ditandai dengan karakteristik
sebagai berikut:
17
(1) Periode produktif, yaitu suatu periode yang ditandai dengan kemampuan
untuk menghasilkan keturunan. Guru laki-laki maupun perempuan telah
memasuki dunia pernikahan, membentuk keluarga, dan mempunyai anak.
(2) Periode kemantapan, artinya individu mencapai suasana yang lebih tenang
dan mencapai kemantapan dalam perjalanan hidupnya. Pada umumnya
individu telah memperoleh kemantapan dalam kehidupan keluarga,
kemapanan pekerjaan, sosial, pribadi, dan ekonomi.
(3) Periode bermasalah, artinya bahwa dalam periode ini individu dituntut
untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan perkembangan
terutama dalam segi pribadi, sosial, keluarga, dan pekerjaan. Tantangan
penyesuaian ini sering dapat menimbulkan konflik dan ketegangan yang
dapat menimbulkan sejumlah masalah.
(4) Periode ketegangan-ketegangan emosional, artinya dalam periode ini sering
terjadi ketegangan emosional sebagai konsekuensi dari perubahan-
perubahan yang terjadi di dalam periode ini.
(5) Periode isolasi sosial, yaitu guru akan merasakan adanya keterpencilan
sosial karena harus mengurangi kehidupan-kehidupan kelompok sebaya
seperti yang biasa dilakukan pada masa remaja
(6) Periode perubahan, yaitu dengan memasuki dunia dewasa dengan pola dan
karakteristik tertentu, maka nilai-nilai yang mendasari perilakunya
mengalami perubahan.
(7) Periode kreatif, yaitu dalam periode ini guru dituntut untuk lebih kreatif
dalam menghadapi tuntutan kehidupan dewasa. Tuntutan tersebut seperti:
18
(1) kreativitas dalam mengelola rumah tangga; (2) masalah ekonomi; (3)
mendidik anak; (4) hubungan sosial; dan (5) masalah pekerjaan.
Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa madya tahap awal ini yaitu
ketertarikan guru untuk mulai terlibat dalam mengikuti organisasi persatuan guru.
Selain itu, guru juga mulai menyadari bahwa pelaksanaan tugas sebagai guru
bukan lagi sebatas pemenuhan kewajiban, tetapi pemenuhan tanggung jawab
profesi. Dengan demikian, guru menjalankan tugas mengajar sebagai perwujudan
kontribusi terhadap perkembangan kualitas peserta didik sebagai generasi yang
akan datang.
2) Masa dewasa madya
Karakteristik pokok dari masa ini yaitu ditandai dengan karakteristik
sebagai berikut:
(1) Masa transisi, yaitu adanya penyesuaian terhadap perubahan fisik pada masa
dewasa madya meliputi penyesuaian terhadap perubahan penampilan
kecakapan pengindraan, fungsi-fungsi fisiologis, kesehatan, dorongan dan
perilaku seksual. Menurunnya kondisi fisik sering diikuti dengan berbagai
sikap untuk menangani kekecewaan yang sifatnya cenderung menunjukkan
kehebatan dirinya dan keinginan menjadi pusat perhatian. Peristiwa ini
sering disebut sebagai “puber kedua”.
(2) Usia yang berbahaya, yaitu adanya perubahan fisik yang terjadi pada guru
yaitu menopouse pada wanita dan klimaterik pada laki-laki. Perubahan
tersebut menjadikan timbulnya sikap khawatir yang diikuti dengan perasaan
trauma.
19
(3) Usia yang penuh kecanggungan, yaitu keadaan yang menyebabkan guru
mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri baik terhadap perubahan dalam
dirinya maupun hubungan pihak lain. Dinamika fisik yang cenderung mulai
menurun membuat terjadinya berbagai perubahan sikap dan perasaan.
(4) Masa berprestasi, artinya meskipun dalam hal aspek fisik terjadi perubahan
dan cenderung penurunan, namun dalam aspek kecakapan kognitif atau
intelektual cenderung menjadi lebih baik terutama di kalangan yang
tergolong memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.
(5) Masa penilaian, yaitu cara berpikir dan penalaran menjadi lebih jernih dan
wawasan menjadi luas, sehingga mampu membuat pilihan tindakan yang
lebih bijaksana, perubahan minat pada masa ini timbul terutama karena
perubahan perasaan yang diakibatkan oleh berkurangnya pendapatan.
(6) Masa membosankan, yaitu ketika minat-minat mulai mengalami perubahan.
Perubahan tersebut berkenaan dengan penampilan, cara berpakaian, uang,
agama, rekreasi, dan sebagainya.
Kemudian, masa dewasa madya juga memiliki tugas-tugas perkembangan.
Tugas perkembangan pada masa dewasa madya yaitu berkaitan dengan perubahan
fisik, perubahan minat, penyesuaian, pekerjaan, dan perubahan dalam kehidupan
keluarga.
3) Masa dewasa akhir
Masa dewasa akhir berlangsung pada rentang usia 60 tahun ke atas. Masa
dewasa akhir merupakan masa-masa seseorang akan disebut sebagai lansia yang
tentunya pada tahap ini seseorang sudah memiliki berbagai pengalaman hidup
20
yang bervariasi. Selain itu, pada masa ini pula, individu yang berprofesi sebagai
guru sudah berada pada masa pensiun, sehingga akan timbul berbagai masalah
setelah pensiun. Masalah-masalah yang dimaksud yaitu penyesuaian diri
menghadapi berbagai aspek baik aspek ekonomi, psikologis, fisik, dan sosial.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seorang individu
menjalankan profesinya sebagai guru hanya sampai dengan usia 60 tahun (sampai
usia pensiun). Masa perkembangan psikologis seorang guru yang masih produktif
dalam bekerja menjalani profesinya berada pada masa dewasa awal hingga masa
dewasa madya. Tugas perkembangan dan karakter seorang guru pada setiap
tahapan baik masa dewasa maupun masa madya juga memiliki perbedaan.
2.1.2 Sertifikasi Guru
Menurut Suyatno (2007:12), sertifikasi guru adalah pemberian sertifikat
pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik yang dimaksudkan adalah sebuah
sertifikat yang telah ditandatangani salah satu Perguruan Tinggi penyelenggara
sertifikasi. Sertifikat tadi dijadikan bukti formal atas pengakuan profesionalitas
guru yang kemudian diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.
Dasar hukum penyelenggaraan sertifikasi guru yaitu Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam Undang-undang tersebut
dinyatakan bahwa “sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi
yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh Pemerintah”.
Sertifikasi guru mempunyai beberapa tujuan yaitu: (1) Menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan
21
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Meningkatkan proses dan mutu hasil
pendidikan; meningkatkan martabat guru. (3) Meningkatkan profesionalitas guru.
Selanjutnya, sertifikasi guru juga mempunyai manfaaf. Manfaat yang
dimaksudkan yaitu: (1) Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak
kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru. (2) Melindungi masyarakat dari
praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional. (3)
Meningkatkan kesejahteraan guru. Oleh karena itu, kebijakan sertifikasi guru akan
memiliki manfaat yang dapat dirasakan apabila pemilik dari sertifikat pendidik
tersebut dapat menggunakannya kepada peningkatan kualitas.
Selain tujuan dan manfaat, kebijakan sertifikasi guru juga mempunyai
prinsip. Berikut ini merupakan prinsip sertifikasi guru menurut Suyatno (2007:
26-9): (1) Pelaksanaannya bersifat objektif, transparan, dan akuntabel. (2)
Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional melalui pengangkatan guru
dan kesejahteraan guru. (3) Dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan. (4) Dilaksanakan secara terencana dan sistematis. (5) Jumlah peserta
sertifikasi guru ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Suyatno (2007:12), pelaksanaan sertifikasi guru dilakukan
melalui mekanisme tertentu melalui dua jalur. Jalur yang dimaksudkan yaitu:
2.1.2.2 Penilaian Portofolio bagi Guru dalam Jabatan
Penilaian portofolio digunakan sebagai pengakuan terhadap pengalaman
profesional guru dalam bentuk penilaian kumpulan dokumen yang menjabarkan
10 jenis komponen. Sepuluh komponen tersebut yaitu: (1) kualifikasi akademik;
(2) pendidikan dan pelatihan; (3) pengalaman mengajar; (4) perencanaan dan
22
pelaksanaan pembelajaran; (5) penilaian atasan dan pengawas; (6) prestasi
akademik; (7) karya pengembangan profesi; (8) keikutsertaan dalam forum
ilmiah; (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan (10)
penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
2.1.2.3 Pendidikan Profesi bagi Calon Guru
Pendidikan dan pelatihan profesi guru merupakan kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang diadakan oleh Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi tersebut
tentunya sudah memiliki otoritas untuk melaksanakan sertifikasi guru bagi peserta
sertifikasi yang belum lulus penilaian portofolio. Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan profesi guru diakhiri dengan ujian yang meliputi 4 kompetensi guru.
Empat kompetensi tersebut yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sertifikasi guru adalah
pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah dinyatakan profesional
melalui proses atau mekanisme yang telah ditentukan. Pelaksanaan sertifikasi
guru melalui dua jalur yaitu penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan dan
pendidikan profesi bagi calon guru.
2.1.3 Kinerja Guru
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai kinerja guru yang meliputi
pengertian dari berbagai tokoh dan komponen kinerja guru.
2.1.2.1 Pengertian Kinerja Guru
Menurut Badudu (1994) dalam Susanto (2013:27), secara etimologis
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) adalah unjuk
kerja. Secara terminologis, Westra dkk. (1977) dalam Susanto (2013:28), kinerja
23
adalah pelaksanaan tugas pekerjaan pada waktu tertentu dan suatu proses untuk
mencapai hasil kerja. Kinerja menurut Departemen Pendidikan Nasional (2004)
dalam Susanto (2013:29), kinerja seorang pegawai berkaitan dengan unjuk kerja,
hasil kerja, dan prestasi yang diperlihatkan pada waktu tertentu. Tujuannya untuk
memenuhi sasaran kerja pegawai yang nantinya akan memberikan sumbangan
kepada sasaran organsisasi.
Menurut Rachmawati dan Abdullah (2013:16), kinerja guru adalah
kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaannya. Kinerja yang baik yaitu ketika hasil yang dicapai sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Menurut Peter (1991) dalam Usman (2008:488),
kinerja digunakan apabila seseorang menjalankan tugas atau proses dengan
terampil sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja
guru adalah hasil atau prestasi yang dicapai guru. Pencapaian hasil atau prestasi
tersebut tentunya berkaitan dengan pelaksanaan guru dalam tugas dan fungsinya
yang dilakukan secara profesional.
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Menurut Wibowo (2007:97-98), pelaksanaan kinerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik yang bersumber dari pekerja sendiri maupun yang bersumber
dari organisasi. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan,
menghasilkan kesimpulan bahwa kinerja yang diteliti pada karyawan dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Penelitian Bashir dan Ramay (2010) menyatakan bahwa
stress dengan signifikan mengurangi kinerja. Selain itu, menurut Kamis,
24
Noermijati, dan Susilowati (2013) menyatakan bahwa komitmen organisasi dan
kompetensi individual memberikan pengaruh yang positif secara signifikan
terhadap kinerja guru.
Menurut Armstrong dan Baron (1998) dalam Wibowo (2007:99), faktor
yang mempengaruhi kinerja yaitu:
(1) Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang
dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.
(2) Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan
dukungan yang dilakukan manajer dan team leader.
(3) Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh
rekan sekerja.
(4) System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi.
(5) Contextual/situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan
dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Menurut Rachmawati dan Abdullah (2013:19-44), keberadaan guru dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lepas dari pengaruh faktor internal
dan faktor eksternal yang membawa dampak pada perubahan kinerja guru. Faktor
yang mempengaruhi kinerja guru tersebut yaitu:
1) Kepribadian atau dedikasi
Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis
dan fisik, sehingga menentukan tinggi rendahnya martabat guru. Menurut
Djamarah (2010:40), kepribadian merupakan keseluruhan dari diri individu yang
25
terdiri dari unsur psikis dan fisik. Artinya, seluruh sikap dan perbuatan seseorang
merupakan gambaran dari kepribadiannya. Kepribadian guru sangat menentukan
tinggi rendahnya kewibawaan guru dalam pandangan siswanya. Selain itu,
keakraban hubungan dengan siswa ternyata juga ditentukan oleh kepribadian
guru..
Meikeljohn (t.t) dalam Djamarah (2010:41), seorang individu akan
menjadi guru yang baik ketika menjadikan dirinya sebagai bagian dari siswanya
yang berusaha untuk memahami semua siswa dan kata-katanya. Menurut
Agustian (2011:64), sikap memahami orang lain, memiliki tekad yang tangguh,
konsisten, dan lain-lain merupakan sikap dalam kecerdasan emosional.
Semakin baik kepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Pengaruh aspek
kepribadian dan dedikasi yang tinggi terhadap kinerja yaitu dapat meningkatkan
kesadaran pekerjaan dan mampu menunjukkan kinerja yang memuaskan dalam
suatu organisasi. Guru yang memiliki kepribadian yang baik dapat
membangkitkan kemauan serta dedikasinya dalam melakukan pekerjaan
mendidik. Guru yang mampu memberikan motivasi atau penguatan yang positif
kepada siswa dengan pembawaan yang baik, maka siswa akan mendapatkan
rangsangan yanng positif.
2) Pengembangan profesi
Semakin sering profesi guru dikembangkan melalui berbagai kegiatan,
maka pencapaian predikat guru profesional semakin baik. Menurut Cruickshank,
dkk. (2014:115), sikap profesional sebagai guru yang dapat mengajarkan siswa
26
secara efektif cenderung cekatan dan berorientasi pada tugas, juga fleksibel dan
adaptif ketika diperlukan demi membantu keberhasilan siswa. Mereka
berpengetahuan tidak hanya materi yang akan diajarkan, tetapi dalam hal
pedagogi dan siswanya. Dengan demikian, harapan kinerja guru akan lebih baik
akan tercapai.
3) Kemampuan mengajar
Kemampuan mengajar yang baik, akan mendorong guru melakukan
inovasi dari materi yang ada dalam kurikulum. Dengan demikian, guru maupun
peserta didik akan lebih efektif dalam menjalankan tugas masing-masing dalam
setiap kegiatan belajar dan mengajar.
4) Antar hubungan dan komunikasi
Hubungan dan komunikasi yang dikembangkan guru di sekolah memberi
peluang terciptanya situasi yang kondusif untuk dapat memperlancar pelaksanaan
tugas. Tanpa adanya hubungan dan komunikasi yang baik di dalam lingkungan
sekolah, guru akan mengalami hambatan.
5) Hubungan dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan usaha kooperatif untuk
menjaga dan mengembangkan saluran informasi efisien. Kerja sama tersebut
dapat dilakukan guru dengan mengembangkan kemampuan dalam membawa diri.
Kemampuan guru membawa diri baik di masyarakat dapat mempengaruhi
penilaian masyarakat terhadap guru. Oleh karena itu, guru harus mampu
menempatkan diri baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat
agar guru dapat menjadi teladan bagi masyarakat.
27
6) Kedisiplinan
Tujuan disiplin menurut Arikunto (1993) dalam Rachmawati dan Abdullah
(2013:38), agar kegiatan sekolah berlangsung efektif dan setiap guru beserta
karyawan dalam organisasi sekolah merasa puas karena terpenuhi kebutuhannya.
Apabila guru bekerja dengan kedisiplinan yang baik, maka akan mempengaruhi
penyelesaian tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien. Hal tersebut dikarenakan
guru yang disiplin akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam kerjanya.
7) Kesejahteraan
Langkah strategis yang dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan
kinerja guru yaitu memberikan kesejahteraan yang layak sesuai volume kerja guru
dan memberikan intensif pendukung. Dengan demikian, apabila kesejahteraan
terpenuhi, maka guru akan lebih fokus dalam menjalankan kerjanya di sekolah.
Artinya, guru tidak lagi mencari tambahan pekerjaan di luar mengajar untuk
memenuhi kebutuhan. Selain itu, guru lebih optimal untuk senantiasa
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung kerjanya,
seperti membeli komputer, buku, dan lain-lain.
8) Iklim kerja
Iklim kerja adalah hubungan timbal balik antara faktor pribadi, sosial, dan
budaya yang mempengaruhi sikap individu dan kelompok dalam lingkungan
sekolah. Hal tersebut tercermin dari suasana hubungan kerjasama yang harmonis
dan kondusif. Apabila suasana di lingkungan kerja atau sekolah mendukung, hal
tersebut akan memberikan dampak yang positif pula bagi kerja seorang guru,
sehingga akan memberikan pengaruh tertentu terhadap kinerja.
28
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor
yang mempengaruhi kinerja ada yang berasal dari dalam dan dari luar. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu: (1) kepribadian atau dedikasi; (2)
pengembangan profesi; (3) kemampuan mengajar; (4) antar hubungan dan
komunikasi; (5) hubungan dengan masyarakat; (6) kedisiplinan; (7) kesejahteraan,
dan (8) iklim kerja.
2.1.2.2 Penilaian Kinerja Guru
Menurut Rachmawati dan Abdullah (2013:121), kinerja guru dapat diukur
berdasarkan kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Berkaitan dengan
kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses
pembelajaran. Proses tersebut yaitu bagaimana seorang guru merencanakan
pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
Usman (2008: 490) menyatakan bahwa tujuan penilaian kinerja yaitu: (1)
Menjamin objektivitas dalam pembinaan calon pegawai (capeg) dan pegawai
sesuai sistem karier dan sistem prestasi kerja. (2) Memperoleh bahan
pertimbangan objektif dalam pembinaan capeg dan PNS pada pembuatan
kebijakan. (3) Memberi masukan untuk mengatasi masalah yang ada. (4)
Mengukur validitas metode penilaian kinerja yang digunakan. (5) Mendiagnosa
masalah organisasi; (6) Umpan balik bagi capeg dan pegawai, serta pimpinan.
Menurut Usman (2008:490), manfaat penilaian kinerja adalah: (1)
Meningkatnya objektivitas dan keefektifan penilaian kinerja pegawai. (2)
Meningkatnya kinerja pegawai. (3) Mendapatkan bahan pertimbangan objektif
dalam pembinaan pegawai. Menurut Rachmawati dan Abdullah (2013:121-126),
29
indikator penilaian terhadap kinerja guru dilakukan terhadap tiga kegiatan
pembelajaran di kelas yaitu:
1) Perencanaan program kegiatan pembelajaran
Tahap ini berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar.
Kemampuan guru dapat dilihat dari proses penyusunan program kegiatan
pembelajaran yang dilakukan yaitu mengembangkan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Menurut Susanto (2013:40), perencanaan
pembelajaran meliputi kegiatan memilih dan mengembangkan bahan pelajaran,
merumuskan tujuan pembelajaran, merencanakan kegiatan pembelajaran, dan
merencanakan penilaian.
2) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di kelas merupakan inti penyelenggaraan
pendidikan yang ditandai dengan adanya pengelolaan kelas, penggunaan media
dan sumber belajar, dan penggunaan metode serta strategi pembelajaran. Menurut
Susanto (2013:49), pelaksanaan pembelajaran harus mencakup membuka,
melaksanakan, dan menutup pelajaran. Tugas tersebut merupakan tanggung jawab
guru yang secara optimal dalam pelaksanaan menuntut kemampuan guru.
3) Evaluasi atau penilaian pembelajaran
Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui
tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Pada tahap ini guru dituntut memiliki
kemampuan dalam menentukan pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan
alat-alat evaluasi, pengolahan, dan penggunaan hasil evaluasi. Dengan demikian,
melalui evaluasi atau penilaian pembelajaran, perkembangan siswa lebih terukur.
30
2.1.3 Kecerdasan Emosional
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai kecerdasan emosional yang
meliputi definisi dan komponen kecerdasan emosional:
2.1.3.1 Pengertian Kecerdasan Emosional
Menurut Chaplin (2009:165), emotional (emosi) adalah (1) berkaitan
dengan ekspresi emosi, atau dengan perubahan-perubahan yang mendalam yang
menyertai emosi. (2) mencirikan individu yang mudah terangsang untuk
menampilkan tingkah laku emosional. Goleman (1999) dalam Efendi (2005:82)
mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai “kemampuan mengenali perasaan
diri kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri, dan hubungannya
dengan orang lain”.
Menurut Agustian (2009:64), kecerdasan emosional adalah kemampuan
memahami emosi dan menjadikan sumber informasi yang pokok untuk
memahami diri sendiri dan orang lain, sebagai langkah untuk mencapai tujuan.
Cooper & Sawaf (1997) dalam Masaong (2012:207) mendefinisikan kecerdasan
emosional sebagai “kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif
menetapkan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh
manusiawi”. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat dikembangkan dari waktu
ke waktu. Hal tersebut pula yang menjadi pembeda kecerdasan emosional yang
dapat terus berkembang daripada kecerdasan intelektual.
Dengan demikian, kecerdasan emosional adalah kemampuan guru dalam
memahami gejala emosi secara tepat. Pemahaman gejala emosi tersebut yaitu:
31
mengenali emosi diri sendiri dan orang lain, mampu memotivasi dan mengelola
emosi diri sendiri, serta mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain.
2.1.3.2 Komponen Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional memiliki komponen-komponen tertentu.
Komponen kecerdasan emosional menurut Goleman (1995) dalam Efendi
(2005:203) yaitu:
1) Kesadaran diri
Komponen kesadaran diri mencakup guru mengetahui tentang dirinya
sendiri, mengamati diri sendiri, mengenali perasaan sendiri, menghimpun
kosakata perasaan, menerima diri sendiri, mengenali hubungan antara diri,
lingkungan, dan tuhan, serta mengenali hubungan antara gagasan, perasaan, dan
reaksi .
2) Pengaturan diri
Menurut Goleman (2015:38), aspek ini merupakan penanganan perasaan
agar dapat terungkap dengan tepat. Komponen pengaturan diri mencakup
beberapa aspek. Aspek tersebut di antaranya: (1) Guru mampu memahami apa
yang ada di balik perasaan. (2) Guru mengetahui cara menangani kecemasan,
amarah, dan kesedihan, tanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan, serta
tindak lanjut kesepakatan.
Kecakapan ini bergantung pada kesadaran diri. Oleh karena itu, apabila
guru sebagai makluk individu dan sosial, yang kurang baik dalam keterampilan
ini akan terus menerus melawan perasaan murung, sementara yang memiliki
keterampilan dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat (Goleman 2015:38).
32
3) Motivasi
Komponen motivasi mencakup beberapa aspek. Aspek yang dimaksud di
antaranya guru mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menurut Goleman
(2015:38), menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang
sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri
sendiri dan menguasai diri sendiri, serta untuk berkreasi. Kendali diri emosional
yang menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati
merupakan landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Artinya, tidak
terkecuali dengan bidang pendidikan yang menjadi tempat guru bekerja. Apabila
guru mampu menyesuaikan diri, maka akan memungkinkan terwujudnya kinerja
yang tinggi dalam segala bidang. Dengan demikian, guru yang memiliki
keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun
yang mereka kerjakan
4) Empati dan keterampilan sosial
Komponen empati dan keterampilan sosial mencakup beberapa aspek.
Aspek yang dimaksud di antaranya: (1) guru mampu memahami perasaan orang
lain; (2) menerima sudut pandang orang lain; (3) menghargai perbedaan pendapat;
(4) komunikasi; (5) membina hubungan dengan orang lain; (6) cara
mengungkapkan perasaan yang baik; (7) bertanya yang baik; (8) ketegasan; (9)
membedakan antara apa yang dikatakan dan penilaian kita atas itu; (10) kerja
sama dan ukhuwah; (11) dinamika kelompok; (12) konflik dan pengelolaannya;
(13) tanggung jawab pribadi; (14) membuka diri; (15) menerima diri sendiri; dan
(16) merundingkan kompromi.
33
Menurut Goleman (2015: 56-57), empati merupakan kemampuan yang
bergantung pada kesadaran diri emosional dan merupakan keterampilan bergaul.
Guru yang memiliki empati yang baik akan lebih mampu peka pada hal sosial
yang tersembunyi, tetapi mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki
orang lain. Berkaitan dengan keterampilan sosial atau membina hubungan dengan
orang lain, menurut Goleman merupakan keterampilan mengelola emosi orang
lain. keterampilan ini menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan
antar pribadi. Guru yang baik dalam keterampilan ini akan sukses dalam
kinerjanya, terutama yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang
lain.
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, komponen kecerdasan emosional
guru ada lima. Kelima komponen tersebut yaitu: (1) mengenali emosi diri
(kesadaran diri); (2) mengelola emosi (pengelolaan diri); (3) memotivasi diri
sendiri (motivasi); (4) mengenali emosi orang lain (empati); dan (5) membina
hubungan dengan orang lain (kesadaran sosial). Kemudian, pada masing-masing
komponen kecerdasan emosional tersebut, memiliki aspek atau indikator
tersendiri.
2.1.5 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Guru
Menurut Rachmawati dan Abdullah (2013:16), kinerja guru adalah
kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaannya. Kemampuan tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil belajar siswa. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila hasil
yang dicapai pada setiap kemampuan baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan,
34
maupun penilaian hasil belajar siswa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Menurut Rachmawati dan Abdullah (2013:19-20), kepribadian adalah keseluruhan
dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik, artinya seluruh sikap dan
perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang itu.
Kepribadian tersebut yang akan menentukan apakah menjadi pendidik
dan pembina yang baik atau tidak, sehingga menjadi faktor yang menentukan
tinggi rendahnya martabat guru. Oleh karena itu, semakin baik kepribadian guru,
semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung
jawabnya sebagai pendidik. Menurut Goleman (1998) dalam Efendi (2005:191-
192), sikap etik dasar dalam kehidupan baik guru maupun profesi lainnya berasal
dari kecerdasan emosional.
Selain itu, Goleman (1998) dalam Efendi (2005:183), kecerdasan
emosional merupakan kecakapan utama. Kecakapan tersebut berupa kemampuan
yang secara mendalam dapat mempengaruhi semua kemampuan lainnya.
Komponen yang termasuk ke dalam kemampuan yang ada di dalam kecerdasan
emosional yaitu: (1) kesadaran diri; (2) pengendalian diri; (3) motivasi; (4)
empati; dan (5) membina hubungan baik dengan orang lain.
Menurut Goleman (1998) dalam Efendi (2005:183),“kecerdasan emosi
merupakan kecakapan utama, kemampuan yang secara mendalam mempengaruhi
kemampuan lainnya, baik memperlancar maupun menghambat kemampuan-
kemampuan itu”. Hal tersebut telah dibuktikan melalui kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh Widyaningrum (2013) dengan judul Pengaruh Kecerdasan Kinerja,
Emosional, dan Spiritual terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Surabaya.
35
Penelitian tersebut menyatakan secara empirik bahwa kecerdasan emosional
memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja guru SMP Negeri Surabaya.
Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan tersebut, aspek-aspek kecerdasan
emosi terdiri dari lima komponen. Lima komponen tersebut terdiri dari kesadaran
diri, pengendalian diri, empati, motivasi, dan berhubungan baik dengan orang lain
memiliki pengaruh terhadap pengembangan kinerja guru.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian ini:
Saptoto (2010) melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kecerdasan
Emosi dengan Kemampuan Coping Adaptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: “terdapat korelasi antara EI dengan Kemampuan Coping Adaptif”.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Menggunakan dua
variabel. (2) Menjadikan kecerdasan emosi sebagai variabel bebas. (3) Jenis
rumusan masalah yang digunakan yaitu asosiatif. (4) Analisis statistik yang
digunakan melalui uji korelasi sederhana.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Variabel terikat
dalam penelitian tersebut yaitu Kemampuan Coping Adaptif, sedangkan dalam
penelitian ini yaitu kinerja. (2) Penelitian tersebut hanya sampai pada uji korelasi
sederhana karena rumusan masalah hanya mencari ada tidaknya hubungan,
sedangkan dalam penelitian ini setelah melakukan uji korelasi dilanjutkan dengan
uji regresi. (3) Hipotesis penelitian yang terbentuk dalam penelitian tersebut yaitu
36
ada dan tidak adanya hubungan, sedangkan dalam penelitian ini ada atau tidak
adanya pengaruh.
Wibowo (2014) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Komunikasi Organisasi, Kecerdasan Emosi dan Pengambilan Keputusan terhadap
Implementasi Peran Kepemimpinan Kepala SD dengan seluruh kepala sekolah
dasar baik negeri maupun swasta di Kecamatan Wonosari Kabupaten
Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan komunikasi
organisasi (adjusted r2 = 48,1%), kecerdasan emosi (adjusted r2=
55,3%) dan pengambilan keputusan (adjusted r2= 63,6%) terhadap
implementasi peran kepemimpinan kepala sekolah dasar se-
kecamatan Wonosari kabupaten Gunungkidul, dan secara bersama-
sama pengaruhnya (adjusted R2) sebesar 66,5%.”
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Menjadikan
kecerdasan emosi sebagai variabel bebas. (2) Jenis rumusan masalah yang
digunakan yaitu asosiatif. (3) Analisis statistik yang digunakan melalui uji regresi
sederhana. (4) Lokasi penelitian yaitu meliputi sekolah dasar negeri se-kecamatan.
(5) Hipotesis penelitian yang terbentuk yaitu ada dan tidak adanya pengaruh.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Penelitian tersebut
terdiri dari 3 variabel, sedangkan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 2 variabel.
(2) Variabel terikat dalam penelitian tersebut yaitu implementasi peran
kepemimpinan, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kinerja. (3) Penelitian
tersebut meliputi sekolah dasar negeri dan swasta, sedangkan dalam penelitian ini
hanya meliputi sekolah dasar negeri saja.
Penelitian Wahyuni (2013) yang berjudul Pengaruh Komitmen
Organisasional, Kecerdasan Emosional dan Kepribadian terhadap Kinerja Guru
37
SMK Swasta di Wilayah Surabaya Barat menghasilkan kesimpulan bahwa
komitmen organisasional tidak mempengaruhi kinerja karyawan. Namun,
kecerdasan emosional dan kepribadian mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja guru SMK Swasta di Surabaya Barat.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Kecerdasan
emosi sebagai variabel bebas. (2) Jenis rumusan masalah asosiatif. (3) Analisis
statistik yang digunakan melalui uji regresi sederhana. (4) Hipotesis penelitian
yaitu kausal. (5) Variabel terikatnya yaitu kinerja guru. Perbedaan penelitian
tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Penelitian tersebut terdiri dari 4 variabel,
sedangkan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 2 variabel. (2) Lokasi penelitian
tersebut yaitu di SMK, sedangkan dalam penelitian ini di SD.
Penelitian Yogaswara (2010) yang berjudul Kontribusi Manajerial Kepala
Sekolah dan Sistem Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru
(Analisis Deskriptif pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Purwakarta Kabupaten Purwakarta) menghasilkan kesimpulan bahwa:
Terdapat kontribusi yang siginifikan antara kemampuan managerial
kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada kategori
sedang (45, 10%) dan sistem informasi kepegawean terhadap
kinerja mengajar guru pada kategori rendah (61,60%) dan
kemampuan manajerial kepala sekolah dan sisrem informasi
kepegawean secara bersama-sama terhadap kinerja mengajar guru
pada kategori sedang (65,30%).
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Menjadikan
kinerja sebagai variabel terikat. (2) Jenis rumusan masalah yang digunakan yaitu
deskriptif. (3) Menggunakan analisis deskriptif. (4) Subjek penelitian yaitu guru
se-kecamatan. (5) Hanya sekolah negeri yang dijadikan lokasi penelitian.
38
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Penelitian
tersebut terdiri dari 3 variabel, sedangkan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 2
variabel. (2) Jenis penelitian tersebut yaitu penelitian deskriptif, sedangkan
penelitian ini yaitu survei. (3) Rumusan masalah dalam penelitian tersebut hanya
rumusan masalah deskriptif saja, sedangkan dalam penelitian ini selain rumusan
masalah deskriptif juga ada rumusan masalah asosiatif. Variabel bebas dalam
penelitian tersebut yaitu manajerial kepala sekolah dan sistem informasi
kepegawaian, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (4)
Penelitian tersebut diadakan SMP, sedangkan dalam penelitian ini hanya
dilakukan terhadap SD saja.
Penelitian Fitriani (2014) yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Guru dalam Menjalankan Tugas di SDN 001 Teratak Kecamatan
Rumbiojaya menghasilkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja guru di SDN 001 Teratak adalah motivasi kerja, iklim kerja, kedisiplinan
kerja dan kesejahteraan guru. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini
yaitu: (1) Mengkaji kinerja guru. (2) Lokasi penelitiannya yaitu di SD.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Penelitian
tersebut hanya dilakukan di satu sekolah saja, sedangkan penelitian ini di 31
sekolah. (2) Penelitian tersebut mengarah kepada analisis faktor, sedangkan
penelitian ini mengarah kepada mencari pengaruh.
Penelitian Barinto (2012) yang berjudul Hubungan Kompetensi Guru dan
Supervisi Akademik dengan Kinerja Guru SMP Negeri se-Kecamatan Percut Sei
Tuan menghasilkan kesimpulan bahwa:
39
1) terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi guru
dengan kinerja guru. 2) terdapat hubungan yang signifikan antara
supervisi akademik dengan kinerja guru, dan 3) terdapat hubungan
yang signifikan antara kompetensi guru dan supervisi akademik
secara bersama-sama dengan kinerja guru. Persamaan regresi yang
diperoleh adalah Y = 7,731 + 0,303 X1 + 0,434 X2.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Menjadikan
kinerja sebagai variabel terikat. (2) Jenis rumusan masalah yang digunakan yaitu
asosiatif. (3) Analisis statistik yang digunakan melalui uji korelasi sederhana. (4)
Lokasi penelitian dilakukan se-kecamatan. Subjek penelitian yaitu guru yang
mengajar di sekolah negeri.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Variabel
bebas dalam penelitian tersebut yaitu kompetensi guru dan supervisi akademik,
sedangkan dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional. (2) Penelitian tersebut
hanya sampai pada uji korelasi sederhana karena rumusan masalah hanya mencari
ada tidaknya hubungan, sedangkan dalam penelitian ini setelah melakukan uji
korelasi dilanjutkan dengan uji regresi. (3) Hipotesis penelitian yang terbentuk
dalam penelitian tersebut yaitu ada dan tidak adanya hubungan, sedangkan dalam
penelitian ini ada atau tidak adanya pengaruh. (4) Lokasi penelitian tersebut di
SMP, sedangkan dalam penelitian ini di SD.
Penelitian Ahmad (2012) yang berjudul Hubungan antara Kecerdasan
Emosional dengan Kompetensi Kepribadian Guru menghasilkan kesimpulan
bahwa:
Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan kompetensi
kepribadian. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara
kecerdasan emosional dengan kompetensi kepribadian. Semakin
tinggi kecerdasan emosional, maka semakin tinggi kompetensi
kepribadian.
40
Persamaan penelitiannya yaitu: (1) Dua variabel dan kecerdasan emosi
sebagai variabel bebas. (2) Rumusan masalah asosiatif. (3) Analisis statistik
melalui uji korelasi sederhana. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini
yaitu: (1) Variabel terikat penelitian tersebut Kompetensi Kepribadian Guru. (2)
Hipotesis penelitian tersebut yaitu ada dan tidak adanya hubungan.
Penelitian Bahri (2011) yang berjudul Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Guru SD di Dataran Tinggimoncong Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan
menghasilkan kesimpulan bahwa:
Tingkat kinerja guru berada pada kategori baik (rerata = 100,93
dari skor maksimum 119). Hasil analisis korelasi parsial
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel
kemampuan mengajar, persepsi tentang lingkungan kerja, dan
motivasi kerja terhadap kinerja guru berturut-turut: r1y (2,3)
sebesar 0,647; r2y (1,3) sebesar 0,367; r3y (1,2) sebesar 0,271.
Hasil analisis regresi ganda menunjukkan koefisien korelasi R
sebesar 0,774. Besarnya pengaruh Ry(1,2,3) teramati dari besarnya
koefisien determinasi (R2) sebesar 59,29%. Besarnya sumbangan
efektif tersebut diperoleh dari kemampuan mengajar 52%; persepsi
tentang lingkungan kerja sebesar 4,8%; motivasi kerja sebesar
3,2%.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Mengkaji
kinerja guru. (2) Penelitian di lingkungan sekolah dasar. Perbedaan penelitian
tersebut dengan penelitian ini yaitu penelitian tersebut mengarah kepada analisis
faktor, sedangkan penelitian ini mengarah kepada mencari pengaruh.
2.3 Kerangka Berpikir
Guru merupakan subjek penting dalam sistem pendidikan, sehingga
kinerjanya menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan. Kinerja guru dapat diamati
41
dari indikatornya. Indikator dari kinerja guru yaitu kemampuannya pada
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Pelaksanaan kinerja guru
akan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kecerdasan emosional
guru.
Apabila guru memiliki komponen kecerdasan emosional yaitu: (1)
kesadaran diri; (2) pengendalian diri; (3) motivasi; (4) empati, dan (5) hubungan
dengan orang lain yang terus berkembang, maka kinerja akan berkembang pula.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti di objek penelitian,
peneliti menemukan adanya kesesuaian antara teori yang dikaji yaitu mengenai
kecerdasan emosional dengan kinerja guru serta hasil penelitian yang relevan
memiliki kesesuaian dengan objek.
Oleh karena itu, kerangka pemikiran penelitian ini yaitu apabila
kecerdasan emosional merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru,
maka pengaruh tersebut akan dapat membangkitkan, mendorong, dan memelihara
perilaku seseorang mencapai tujuan.
Gambar 2.1 Paradigma penelitian
Kecerdasan Emosional (X)
-kesadaran diri
-pengendalian diri
-motivasi
-empati
-hubungan sosial
Kinerja (Y)
-merancang pembelajaran
-melaksanakan pembelajaran
-menilai hasil belajar siswa
42
Berdasarkan pola hubungan antara kecerdasan emosional dengan kinerja guru
yang akan diteliti tersebut, maka penelitian ini memiliki paradigma penelitian
seperti pada gambar 2.1.
2.5 Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka
hipotesis penelitiannya yaitu:
Ho: Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional
dan kinerja guru bersertifikat pendidik di sekolah dasar Kecamatan Tegal
Barat Kota Tegal.
Ho: ρ= 0
Ha: Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan
kinerja guru bersertifikat pendidik di sekolah dasar Kecamatan Tegal Barat
Kota Tegal.
Ha: ρ ≠ 0
43
43
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian, variabel,
definisi operasional, populasi dan sampel, metode penelitian, teknik pengambilan
sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
Berikut ini merupakan penjabarannya:
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan metode
yang digunakan, yaitu metode survai. Menurut Sukmadinata (2005:82-83),
“survai ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik
populasi,” yang mana “dapat digunakan untuk mengumpulkan data berkenaan
dengan sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian, keinginan, cita-cita,
perilaku, kebiasaan, dll.”. Menurut Sugiyono (2011:12), peneliti dalam penelitian
survei mengumpulkan data dari beberapa orang sebagai responden. Data yang
terkumpul berisi mengenai perilaku diri sendiri baik yang telah lalu maupun
sekarang masih terjadi.
Menurut Kline (1980) dalam Sugiyono (2011:12), pengamatan dalam
penelitian survei dilakukan secara tidak mendalam, tetapi apabila sampel yang
digunakan bersifat representatif maka generalisasi yang dilakukan akan lebih
akurat daripada menggunakan metode eksperimen. Oleh karena itu, agar dalam
penelitian ini generalisasi akan lebih akurat, maka metode yang digunakan yaitu
metode survai.
44
3.2 Variabel penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel
bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional, sedangkan
variabel bebasnya yaitu kinerja guru.
3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional bertujuan untuk pengujian hipotesis, mengukur
variabel, dan menyamakan persepsi terhadap pendefinisian perbedaan variabel
yang dianalisis. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecerdasan
emosional dan kinerja guru. Definisi operasional dari variabel-variabel tersebut
adalah sebagai berikut:
(1) Kinerja guru adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugas profesinya
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
(2) Kecerdasan emosional adalah kemampuan guru dalam memahami gejala
emosi secara tepat yang terdiri dari kesadaran diri, pengendalian diri,
motivasi, empati, dan keterampilan sosial.
3.3 Populasi dan Sampel
Berikut ini akan dijabarkan populasi dan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini:
3.3.1 Populasi
Berikut ini sebaran populasi guru bersertifikat pendidik sekolah dasar
negeri se-kecamatan Tegal Barat.
45
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
NO Nama Sekolah
Jumlah Guru
Bersertifikat
Pendidik
1 SD Negeri Tegalsari 01 5
2 SD Negeri Tegalsari 02 5
3 SD Negeri Tegalsari 03 7
4 SD Negeri Tegalsari 04 7
5 SD Negeri Tegalsari 05 6
6 SD Negeri Tegalsari 06 4
7 SD Negeri Tegalsari 08 6
8 SD Negeri Tegalsari 10 8
9 SD Negeri Tegalsari 11 5
10 SD Negeri Tegalsari 12 2
11 SD Negeri Tegalsari 13 6
12 SD Negeri Pekauman 01 5
13 SD Negeri Pekauman 02 5
14 SD Negeri Pekauman 03 6
15 SD Negeri Pekauman 05 5
16 SD Negeri Pekauman 07 5
17 SD Negeri Pekauman 08 5
18 SD Negeri Kraton 01 4
19 SD Negeri Kraton 02 5
20 SD Negeri Kraton 03 6
21 SD Negeri Kraton 04 5
22 SD Negeri Kraton 05 5
23 SD Negeri Kraton 06 6
24 SD Negeri Kemandungan 01 6
25 SD Negeri Kemandungan 02 8
26 SD Negeri Kemandungan 03 4
27 SD Negeri Pesurungan Kidul 01 3
28 SD Negeri Pesurungan Kidul 02 6
29 SD Negeri Muarareja 01 7
30 SD Negeri Muarareja 02 10
31 SD Negeri Debong Lor 5
JUMLAH 172
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar negeri di
Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal yang telah bersertifikat pendidik. Kecamatan
ini dijadikan populasi penelitian karena berdasarkan wawancara pendahuluan,
46
karakteristik guru SD di kecamatan ini memiliki permasalahan berkaitan dengan
guru bersertifikat pendidik di SD Negeri.
Status PNS dan telah bersertifikat pendidik menjadi penting karena status
tersebut menjadikan seorang guru memiliki tanggung jawab yang lebih besar.
Guru yang telah PNS dianggap memiliki kemampuan lebih daripada yang belum.
Demikian pula yang telah bersertifikat pendidik. Guru yang telah lulus dari uji
sertifikasi, secara formal dianggap sebagai guru profesional.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam situs
Lumbung Pendidikan Jawa Tengah tahun 2014, Kecamatan Tegal Barat memiliki
172 guru bersertifikat pendidik yang mengajar di SD Negeri. Dalam hal ini,
kepala sekolah diikutsertakan dalam populasi, sehingga jumlah 172 tersebut
terdiri dari kepala sekolah, guru kelas, dan guru olahraga. Dengan demikian,
populasi penelitian berjumlah 172 guru yang telah bersertifikat pendidik di
seluruh SD Negeri Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal yang telah bersertifikat
pendidik.
3.3.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
probability sampling. Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan kesempatan
bagi setiap anggota populasi untuk dipilih (Sugiyono 2011:122). Teknik
probability sampling yang diterapkan yaitu teknik proportionate stratified
random sampling. Teknik ini dipilih karena guru-guru bersertifikat pendidik di
Kecamatan Tegal Barat sebagai anggota populasi penelitian dinilai peneliti tidak
homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono 2011:123).
47
Berikut ini sebaran jumlah sampel guru bersertifikat pendidik SD negeri
di Kecamatan Tegal Barat:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
NO Nama Sekolah Sampel pada
setiap SD
1 SD Negeri Tegalsari 01 4
2 SD Negeri Tegalsari 02 3
3 SD Negeri Tegalsari 03 5
4 SD Negeri Tegalsari 04 5
5 SD Negeri Tegalsari 05 4
6 SD Negeri Tegalsari 06 3
7 SD Negeri Tegalsari 08 4
8 SD Negeri Tegalsari 10 5
9 SD Negeri Tegalsari 11 4
10 SD Negeri Tegalsari 12 1
11 SD Negeri Tegalsari 13 4
12 SD Negeri Pekauman 01 4
13 SD Negeri Pekauman 02 4
14 SD Negeri Pekauman 03 4
15 SD Negeri Pekauman 05 4
16 SD Negeri Pekauman 07 4
17 SD Negeri Pekauman 08 4
18 SD Negeri Kraton 01 3
19 SD Negeri Kraton 02 4
20 SD Negeri Kraton 03 4
21 SD Negeri Kraton 04 4
22 SD Negeri Kraton 05 4
23 SD Negeri Kraton 06 4
24 SD Negeri Kemandungan 01 4
25 SD Negeri Kemandungan 02 6
26 SD Negeri Kemandungan 03 3
27 SD Negeri Pesurungan Kidul 01 2
28 SD Negeri Pesurungan Kidul 02 4
29 SD Negeri Muarareja 01 5
30 SD Negeri Muarareja 02 7
31 SD Negeri Debong Lor 3
JUMLAH 123
Menurut panduan yang dibuat Krejcie dan Morgan dalam Wibisono
(2013:108-109) ukuran sampel yang digunakan ketika populasi berjumlah 172
48
yaitu 123. Berdasarkan teknik proportionate stratified random sampling, sampel
yang berjumlah 123 guru diambil dari setiap SD di Kecamatan Tegal Barat secara
proporsional menggunakan rumus berikut ini:
Keterangan:
N 1,2,3, ... = Sampel setiap stratum
N 1,2,3, ... = Populasi setiap stratum
N = Total populasi
n = Total sampel
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data
primer dalam hal ini berupa data yang diperoleh dari para responden yaitu guru,
baik mengenai kecerdasan emosional maupun kinerja guru. Kemudian, untuk data
sekunder yaitu data guru bersertifikat pendidik, data nama-nama SD, jurnal dan
dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk kelengkapan data penelitian dan
penyusunan proposal. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu:
3.4.1 Angket
Instrumen angket digunakan untuk mengumpulkan data kecerdasan
emosional dan kinerja guru. Angket yang dibagikan kepada guru bersertifikat
pendidik sebagai responden disediakan pengantar dan petunjuk pengisian serta
hanya terdiri dari satu pesan pada setiap butir-butir pernyataan. Selain itu,
49
jawaban langsung diberikan pada kolom jawaban yang bersatu dengan pernyataan
(Qudratullah 2005:219-220).
3.4.2 Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang
mendukung penelitian. Data-data tersebut berupa daftar nama-nama sekolah dasar
negeri di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal beserta alamat lengkapnya dan data
nama-nama guru yang telah bersertifikat pendidik di sekolah tersebut.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket, baik untuk
variabel bebas maupun variabel terikat. Menurut Sugiyono (2011:139), menyusun
instrumen variabel tertentu menggunakan butir pernyataan dalam bentuk kalimat
baik positif, negatif, maupun netral. Hal tersebut akan mendorong responden
untuk menjawab secara serius dan konsisten. Selain itu, bentuk checklist yang
digunakan dalam skala Likert pada penelitian ini juga akan mengurangi responden
cenderung hanya menjawab kolom tertentu saja.
Berikut ini akan diuraikan secara lengkap mengenai angket di setiap
variabel:
3.5.1 Instrumen Variabel Kinerja guru
Angket ini disusun menggunakan skala Likert. Skala Likert yang
digunakan berbentuk check list dan dimodifikasi dengan menggunakan empat
alternatif jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), dan
Tidak Pernah (TP). Skala nilai yang digunakan yaitu 4, 3, 2, 1 untuk jawaban
50
positif dan 1, 2, 3, 4 untuk jawaban yang negatif. Penelitian ini menggunakan
instrumen bukan tes karena mengukur sikap. Oleh karena itu, jawaban dari
instrumen ini bersifat positif dan negatif bukan benar dan salah.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru
Variabel Indikator Nomor item
Kinerja Guru Merencanakan pembelajaran 1-14
Melakukan proses pembelajaran yang
bermutu
16-30
Mengevaluasi hasil pembalajaran 31-45
Sumber: Rachmawati dan Abdullah (2013) dan Susanto (2013)
3.5.2 Instrumen Kecerdasan Emosional
Angket variabel ini merupakan adaptasi dari angket kecerdasan emosi
yang dikembangkan oleh Mauludin (2014) dalam penyusunan tesisnya sesuai
dengan indikator kecerdasan emosional teori Goleman. Skala Likert berbentuk
check list dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skala nilai
yang digunakan untuk alternatif jawaban tersebut yaitu 4, 3, 2, 1 untuk jawaban
positif dan 1, 2, 3, 4 untuk jawaban yang negatif.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional
Variabel Indikator Nomor item
Kecerdasan Emosional Kesadaran diri 1-4
Pengaturan diri 5-8
Motivasi 9-12
Empati 13-17
Keterampilan Sosial 18-20
Sumber: Mauludin (2014)
51
3.5.3 Pengujian Instrumen
Instrumen yang telah disusun dan telah diuji validitas konstruk oleh ahli,
selanjutnya dilakukan uji coba. Hal tersebut agar instrumen yang diberikan
kepada responden dalam anggota sampel dapat dipahami. Berdasarkan populasi
dan sampel dalam penelitian ini, maka jumlah anggota populasi yang menjadi
responden untuk untuk uji coba instrumen sebanyak 30 guru. Data guru
bersertifikat pendidik sekolah dasar negeri di Kecamatan Tegal Barat yang
menjadi responden uji coba terlampir di lampiran 3 halaman 103.
3.6 Metode Analisis Data
Menurut Arikunto (2013:278-281), analisis data meliputi 3 langkah yaitu:
(1) Persiapan yaitu kegiatan yang mana peneliti mengecek nama dan
kelengkapan identitas responden, kelengkapan data, dan mengecek macam
isian data.
(2) Tabulasi yaitu kegiatan terdiri dari: peneliti memberikan skor terhadap item-
item yang perlu diberi skor, memberikan kode terhadap item yang tidak
diberi skor, mengubah jenis data yang disesuaikan dengan teknik analisis,
dan memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika
menggunakan komputer.
(3) Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian yaitu kegiatan
mengolah data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus sesuai
dengan pendekatan penelitian yang diambil.
Metode analisis data yang digunakan yaitu sebagai berikut:
52
3.6.1 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2011:199), “untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi”. Berdasarkan hal tersebut, akan dihitung secara kuantitatif, kemudian
dimaknai secara kualitatif dalam bentuk kriteria dari rendah sampai dengan tinggi,
baik kecerdasan emosional maupun kinerja guru dari guru yang diteliti.
Analisis deskriprtif digunakan untuk menyajikan data meliputi mean,
standar deviasi, range, skor maksimum, skor minimum, tabel distribusi frekuensi,
dan grafik distribusi frekuensi dari setiap variabel (Sugiyono, 2011:200).
Penelitian ini merujuk penggunaan rumus analisis deskriptif persentase yang
digunakan Winarti (2010) dalam skripsinya yaitu:
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi
N = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap
Penghitungan deskriptif persentase terdiri dari langkah-langkah berikut ini:
(1) Mengoreksi jawaban kuesioner dari responden,
(2) Menghitung frekuensi jawaban responden,
53
(3) Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 123 orang.
(4) Masukkan ke dalam rumus persentasi dari tiap-tiap kategori:
Kemudian, untuk mengetahui tingkat tingkat kecenderungan data setiap
variabel dalam kategori tinggi, sedang, kurang, atau rendah, maka menggunakan
distribusi frekuensi data berkelompok. Dengan demikian, penentuan interval ke
dalam setiap kategori menyesuaikan data yang diperoleh dari lapangan. Rumus
dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas telah ditentukan
yaitu 4 di antaranya menentukan Range (R), mencari nilai Interval Kelas (i),
membuat batas-batas kelas (Riana 2012:3-4). Penyusunan tabel distribusi
frekuensi tersebut hingga dapat ditentukan interval pada empat kategori dilakukan
dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows.
54
3.6.2 Uji Validitas
Instrumen yang digunakan harus valid agar dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono 2011:168). Instrumen nontest yang digunakan untuk
mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk (Sugiyono 2011:170).
Menurut Riduwan (2004:97-98), pengujian validitas dilakukan menggunakan
rumus Pearson Product Moment yang mana memiliki rumus sebagai berikut:
Keterangan:
r XY = korelasi product moment
N = jumlah subyek
ΣX = jumlah item
ΣY = jumlah total
ΣXY = jumlah skor perkalian item dan skor total
X2 = jumlah kuadrat skor item
Y2 = jumlah kuadrat skor total
Kemudian, dihitung menggunakan uji-t dengan distribusi (tabel t) untuk
alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2). Namun, dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara: jika t hitung > dari t tabel,
menunjukkan item valid dan sebaliknya jika t hitung < dari t tabel, menunjukkan item
tidak valid. Peneliti melakukan uji coba instrumen kepada 30 guru bersertifikasi
55
(n), maka dapat dihitung nilai dk=30-2= 28 dengan alpha 0,05. Kemudian,
berdasarkan tabel r-tabel, dapat diketahui pula bahwa r tabel=0,361.
3.6.3 Uji Reliabilitas
Tujuan dari menggunakan instrumen yang reliabel menurut Sugiyono
(2011:168) yaitu “... bila instrumen digunakan untuk mengukur obyek [sic] yang
sama, akan menghasilkan data yang sama”. Menurut Sunyoto (2011:68),
pengukuran keandalan butir pernyataan ini dilakukan hanya dengan sekali
menyebarkan angket pada responden. Menurut Riduwan (2004:115), mencari
reliabilitas dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran,
rumus yang digunakan adalah Alpha. Rumus dari Alpha Cronbach yaitu:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Σσb = jumlah varians butir
σ2
t = varians total
Namun, dalam penelitian ini, pengukuran reliabilitas item akan
menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows. Konstruk
reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3.6.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas
dan uji linearitas. Berikut ini merupakan penjabaran dari keduanya:
56
3.6.4.1 Uji Normalitas
Penghitungan menggunakan statistik parametris mengharuskan datanya
berdistribusi normal. Oleh karena itu, dilakukan uji normalitas terlebih dahulu
dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows. Selain itu, menurut
Sunyoto (2011:84), “uji asumsi ini akan menguji data variabel bebas (X) dan data
variabel terikat (Y) ada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi
normal atau berdistribusi tidak normal”. Persamaan regresi yang baik yaitu ketika
data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali.
Menurut Riduwan (2004:121), penghitungan uji normalitas menggunakan
bantuan komputer akan lebih cepat, sehingga peneliti menggunakan bantuan
komputer program SPSS 20.0 for windows. Uji asumsi klasik normalitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara Normal Probability Plots. Menurut Sunyoto
(2011:89-90) menggunakan cara probability plot lebih andal daripada cara grafik
histogram karena cara ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal
secara komulatif. Data dikatakan berdistribusi normal apabila garis data riil
mengikuti garis diagonal.
3.6.4.2 Uji Linearitas
Menurut Qudratullah (2013:40), “meskipun untuk mengestimasi a dan b
tidak diperlukan observasi berulang dalam Y untuk suatu harga X, ada suatu
keuntungan jika terdapat observasi berulang dalam Y yaitu dapat melakukan uji
apakah model regresi yang dipilih cukup baik (cocok) atau tidak”. Pengujian
linearitas dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0 for
57
windows. Penarikan kesimpulan menurut (Setyadarma 2010:12) dilakukan dengan
cara:
(1) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y
adalah linear.
(2) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y
adalah tidak linear.
3.7 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji
secara empiris. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis
tersebut. Dalam suatu penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang
dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang
dinyatakan dalam hipotesis tersebut. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian
ini menggunakan langkah-langkah uji berikut ini:
3.8.1 Uji Korelasi
Hubungan antara variabel-variabel dinamakan korelasi digunakan untuk
menguji dan menjawab hipotesis yang berbentuk asosiatif. Menurut Sudjana dan
Ibrahim (2012:146-147), analisis korelasi digunakan untuk menemukan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan demikian, apabila dapat
diketahui antarvariabel berhubungan, dapat dilanjutkan uji regresi. Penelitian ini
menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson yaitu:
58
Keterangan:
r XY = korelasi product moment
N = jumlah subyek
ΣX = jumlah item
ΣY = jumlah total
ΣXY = jumlah skor perkalian item dan skor total
X2 = jumlah kuadrat skor item
Y2 = jumlah kuadrat skor total
Semakin dekat nilai korelasi r dengan +1 atau -1, semakin kuat hubungan
antara kedua variabel. Nilai korelasi r = 1 menunjukkan hubungan yang signifikan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai korelasi r = 0 menunjukkan
tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
3.8.2 Uji Regresi Linear Sederhana
Menurut Sudjana dan Ibrahim (2012:159), regresi linear sederhana yaitu
regresi linear dimana variabel yang terlibat di dalamnya hanya dua yaitu satu
variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y) serta berpangkat satu. Analisis
regresi dan korelasi mempunyai hubungan yang sangat erat. Analisis korelasi
digunakan untuk menemukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau
lebih sedangkan regresi digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat
berdasarkan nilai variabel bebas. Penelitian tentang “Pengaruh Kecerdasan
59
Emosional terhadap Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik di Sekolah dasar
Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal” ini mempunyai dua variabel yaitu variabel X
(Kecerdasan Emosional) dan variabel Y (Kinerja Guru). Oleh karena itu
menggunakan rumus Regresi Linear Sederhana untuk menganalisis data yang
telah diperoleh peneliti. Bentuk persamaannya yaitu:
Keterangan:
Y = nilai-nilai taksiran untuk variabel tak bebas (Y)
X = nilai-nilai variabel terikat
a = intercep (pintasan) bilamana X=0
b = koefisien arah atau slop dari garis regresi
a dan b merupakan koefisien regresi (Riana 2012:298).
Menurut Qudratullah (2013:3-4), ada beberapa tahap dalam analisis
regresi. Tahap-tahap tersebut, yaitu: (1) Identifikasi model dengan cara melihat
diagram sebar. (2) Melakukan estimasi terhadap parameter-parameter dalam
model sementara, yaitu menggunakan metode kuadrat kecil. (3) Melakukan
pengujian terhadap koefisien-koefisien regresi baik dengan uji-t maupun uji-F.
(4) Melakukan prediksi yang dapat dipercaya, sehingga dapat dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan. Pengujian ini agar lebih mudah, maka peneliti
menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows.
Berdasarkan hasil pengujian yang menghasilkan kesimpulan adanya
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja guru, selanjutnya dihitung
60
besarnya kontribusi pengaruh variabel X terhadap Y. Penghitungan koefisien
determinasi dapat dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:
KP = r2 x 100%
Keterangan:
KP = Nilai Koefisien Determinasi
r = Nilai Koefisien Korelasi
(Riduwan dan Akdon 2005:125)
Namun, pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer program
SPSS 20.0 for windows, sehingga untuk mengetahui besarnya koefisien
determinasi cukup dengan melihat tabel hasil uji regresi linear sederhana.
Keterangan pada tabel yang menunjukkan angka koefisien determinasi, yaitu
angka R Square.
Pengujian hipotesis untuk menentukan apakah berpengaruh positif secara
signifikan atau tidak juga menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0
for windows. Pengujian dilakukan dengan melihat kolom signifikansi pada
Output SPSS yang dihasilkan. Kriteria pengambilan keputusan dalam uji hipotesis
dengan tingkat signifikansi 5% yaitu:
(1) Jika nilai signifikansi >0,05, Ho diterima atau tidak ada pengaruh positif
secara signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.
(2) Jika nilai signifikansi <0,05, Ho ditolak atau ada pengaruh positif secara
signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.
90
BAB 5
PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai simpulan berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan sebelumnya yang menjawab rumusan masalah penelitian. Selain itu,
dijabarkan pula mengenai saran bagi pihak-pihak terkait. Berikut ini merupakan
penjabarannya:
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh tentang
pengaruh kecerdasan emosional guru bersertifikat pendidik terhadap kinerja guru
dapat diambil kesimpulan bahwa:
(1) Kecerdasan emosional guru di SD Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal
termasuk ke dalam kategori tinggi yaitu dengan jumlah persentase sebesar
58,5%. Meskipun demikian, masih ada guru yang masuk ke dalam kategori
rendah.
(2) Deskripsi mengenai kinerja guru di SD Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal
yaitu berada pada kategori tinggi. Kategori tersebut berada pada jumlah
persentase 39 %.
(3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional
terhadap kinerja guru SD Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
(4) Besar pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja yaitu 9,8%,
sedangkan 90,2% lainnya dipengaruhi oleh faktor kinerja di luar model
regresi dalam penelitian ini.
91
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diajukan saran-
saran sebagai berikut:
(1) Pihak guru hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dari
waktu ke waktu dalam menjalankan tugas sebagai guru yang profesional.
Hal tersebut dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi senantiasa
berkembang dari tahun ke tahun, sehingga guru harus dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan yang ada sesuai dengan kode etik profesi guru. Selain
itu, guru perlu mengembangkan kecerdasan emosional. Pengembangan ini
dalam hal terus belajar mengenali, mengelola emosi, dan memotivasi diri
sendiri, berempati serta kemampuan berhubungan atau berinteraksi yang
baik dengan orang lain.
(2) Pihak kepala sekolah hendaknya senantiasa memberikan dukungan kepada
guru, sehingga diharapkan dapat membantu guru dalam mengembangkan
kinerjanya.
(3) Pihak Dinas Pendidikan Kota Tegal diharapkan untuk membuat dan
menjalankan program-program bagi guru sebagai upaya mengembangkan
kinerjanya yang bervariasi secara berkelanjutan
(4) Perlu dilakukan penelitian tindak lanjut, sehingga dapat ditemukan hasil-
hasil penelitian terbaru lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin lama semakin mutakhir.
92
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, A. G. 2009. Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power Sebuah Innes
Journey melalui Al-Ihsan. Jakarta: Arga Publishing.
Ahmad. 2012. Hubungan antara Kek]cerdasan Emosional dengan Kompetensi
Kepribadian Guru. Ikhtiyar, 10/2. Online
http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/1/unm-digilib-unm-ahmad-1-1-jurnala-
d.pdf [diakses 04/06/2015].
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bahri. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru SD di Dataran
Tinggimoncong Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal
MEDTEK, 3/ 2. Online
http://ftunm.net/medtek/Jurnal_MEDTEK_Vol.3_No.2_Oktober_2011_pd
f/PAk%20Ancu.pdf [diakses 04/06/2015].
Barinto. 2012. Hubungan Kompetensi Guru dan Supervisi Akademik dengan
Kinerja Guru SMP Negeri se-Kecamatan Percut Sei Tuan. JURNAL
TABULARASA PPS UNIMED, 9/2. Online
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23935-Barinto.pdf
[diakses 04/06/2015].
Bashir dan Ramay. 2010. Impact of Stress on Employees Job Performance A
Study on Banking Sector of Pakistan. International Journal of Marketing
Studies, 2/1. Online www.ccsenet.org/ijms. [diakses 03/20/2015]
BPTIK Dinas Pendidikan Jawa Tengah. 2014. Jumlah Data Satuan
Pendidikan/Sekolah Berdasarkan Jenjang Sekolah Dasar di Kota Tegal.
Online
http://dapodik.pdkjateng.go.id/npsn_pddk_dasar/kecamatan/036500
[diakses 01/01/2015].
Chaplin, J. P. 2009. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartini Kartono.
Jakarta: Rajawali Pers.
Cruickshank, D. R., D. B. Jenkins, dan K. K. Metcalf. 2014. Perilaku Mengajar.
Terjemahan Gisella Tani Pratiwi. Jakarta: Salemba Humanika.
Darwis, A. 2006. Pengubahan Perilaku Menyimpang Murid Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdiknas.
93
Djamarah, S. B. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis). Jakarta: Rineka Cipta.
Efendi, A. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21 Kritik MI, EI, SQ, AQ, &
Successfull Intelligence Atas IQ. Bandung: Alfabeta.
Fitriani, A. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru dalam
Menjalankan Tugas di SDN 001 Teratak Kecamatan Rumbiojaya. Jom
FISIP 1/ 2. Online
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/viewFile/3063/2965
[diakses 04/06/2015].
Goleman, D. 2015. Emotional Intelligence. Terjemahan T. Hermaya. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Javidparvar, L., T. A. Hosseini, dan R. Berjisian. 2013. The Relationship between
Emotional Intelligence and Leadership Performance in Primary Schools
Managers of Isfahan. International Journal of Scientific and Research
Publications, 3/8. Online http://www.ijsrp.org/research-paper-0813/ijsrp-
p20126.pdf. [diakses 04/05/2015].
Kamis, Noermijati, dan Susilowati. 2013. The Influence of Organizational
Commitment and Individual Competence on Teacher Performance: In the
Learning Organization Perspective: (A Study on Elementary School
Teachers in Ternate City). International Journal of Business and
Behavioral Sciences, 3/8. Online
http://cprenet.com/uploads/archive/IJBBS_12-1267.pdf.[diakses
04/06/2015]
Masaong, K. 2012. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru:
Memberdayakan Pengawas sebagai Gurunya Guru. Bandung: Alfabeta.
Mauludin, S. 2014. Peran Kemampuan Profesional dan Kecerdasan Emosional
terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Pemalang. Tesis
Universitas Negeri Semarang.
Permadi, D. dan D. Arifin. 2013. Panduan menjadi Guru Profesional. Bandung:
Nuansa Aulia.
Qudratullah, M. F. 2013. Analisis Regresi Terapan Teori, Contoh Kasus, dan
Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.
Rachmawati, T. dan S. Abdullah. (ed). 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan
Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.
Riana, D. 2012. Statistika Deskriptif itu Mudah. Tangerang: Jelajah Nusa.
94
Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan dan Akdon. 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Saptoto. 2010. Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Coping
Adaptif. JURNAL PSIKOLOGI, 1/6: 13 – 22. Online
http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/36/26 [diakses
01/26/2015].
Setyadharma, A. 2010. Uji Asumsi Klasik dengan SPSS 16.0. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sunyoto, D. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Jakarta: Caps.
Surya, M. 2013. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasinya. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Suyatno. (ed). 2007. Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: Indeks.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. 2006. Jakarta: Diperbanyak oleh BP Pustaka Karya.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Usman, H. 2008. Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 3.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyuni, D. U. Pengaruh Komitmen Organisasional, Kecerdasan Emosional dan
Kepribadian terhadap Kinerja Guru SMK Swasta di Wilayah Surabaya
Barat. Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis4/1:69-75. Online
http://idei.or.id/jurnal/5%20Dewi%20Urip%20Wahyuni%20april%202013
.pdf [diakses 02/27/2015].
Wibisono, D. (ed). 2013. Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis & Disertasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
95
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Wibowo. 2014. Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kecerdasan Emosi, dan
Pengambilan Keputusan terhadap Implementasi Peran Kepemimpinan
Kepala SD. Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan, 2/2: 147-158.
Online http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/viewFile/2445/2031
[diakses 01/26/15].
Wibowo, M. E., dkk. (ed). 2010. Panduan Penulisan Karya Ilmiah (edisi ke-5). .
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Widyaningrum, M. E. 2013. Pengaruh Kecerdasan Kinerja, Emosional, dan
Spiritual terhadap Kinerja Guru SMP Negeri diSurabaya. Akuntansi &
Manajemen24/1:13-22. Online
http://www.stieykpn.ac.id/downloads/journal/jam/jam_vol_24_no_1_april
_2013.pdf[diakses 02/27/2015].
Winarti. I. 2010. Pengaruh Area Hotspot(Wi-Fi) bagi Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Pemustaka di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara.
Skripsi Universitas Diponegoro. Online http://eprints.undip.ac.id/24056/
[diakses 02/12/2015].
Yogaswara, A. 2010. KontriBusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem
Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru (Analisis
Deskriptif pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Purwakarta Kabupaten Purwakarta). Jurnal Penelitian Pendidikan11/2.
Online http://jurnal.upi.edu/file/6-Atep_Yogaswara.pdf
[diakses 02/27/2015].
96
LAMPIRAN
97
Lampiran 1
Data Nama SD Negeri di Kecamatan Tegal Barat
NO Nama Sekolah
1 SD Negeri Tegalsari 01
2 SD Negeri Tegalsari 02
3 SD Negeri Tegalsari 03
4 SD Negeri Tegalsari 04
5 SD Negeri Tegalsari 05
6 SD Negeri Tegalsari 06
7 SD Negeri Tegalsari 08
8 SD Negeri Tegalsari 10
9 SD Negeri Tegalsari 11
10 SD Negeri Tegalsari 12
11 SD Negeri Tegalsari 13
12 SD Negeri Pekauman 01
13 SD Negeri Pekauman 02
14 SD Negeri Pekauman 03
15 SD Negeri Pekauman 05
16 SD Negeri Pekauman 07
17 SD Negeri Pekauman 08
18 SD Negeri Kraton 01
19 SD Negeri Kraton 02
20 SD Negeri Kraton 03
21 SD Negeri Kraton 04
22 SD Negeri Kraton 05
23 SD Negeri Kraton 06
24 SD Negeri Kemandungan 01
25 SD Negeri Kemandungan 02
26 SD Negeri Kemandungan 03
27 SD Negeri Pesurungan Kidul 01
28 SD Negeri Pesurungan Kidul 02
29 SD Negeri Muarareja 01
30 SD Negeri Muarareja 02
31 SD Negeri Debong Lor
JUMLAH
98
Lampiran 2
Data Nama Responden sebagai Sampel Penelitian
No. Nama Guru Nama Sekolah
1 Dwi Ery Santoso
SD Negeri Tegalsari 01 2 Edy Murtono
3 Mastuti Handayani
4 Asih Yuliani
5 Sri Hastutiningsih SD Negeri Tegalsari 02 6 Risno
7 Jaenudin
8 Sumiarti
SD Negeri Tegalsari 03
9 Maryati
10 Sri Andrianingsih
11 Umy Mustakiroh
12 Basitoh
13 Eni Renah
SD Negeri Tegalsari 04
14 Sri Hardiana
15 Sumiyati
16 Aniti Sustiyowati
17 Tibyana
18 Pribudi
SD Negeri Tegalsari 05 19 Yusuf
20 Mulyanti Simanjntak
21 Wasilah
22 Sri Irianingsih
SD Negeri Tegalsari 06 23 Nur Atikah
24 Orbayanto
25 Windu Budiati
SD Negeri Tegalsari 08 26 Siti Rokhanah
27 Mujahidin
28 Sri Kadar Utami
29 Kusriharsih
SD Negeri Tegalsari 10
30 Lina Verawati
31 Saidah Sugiartiningsih
32 Herry Riyanto
33 Kadarwati
34 Ending Puryanti
SD Negeri Tegalsari 11 35 Irawati
36 Kusnendar
37 Bambang Sumiarto
38 Akhmad Maskur SD Negeri Tegalsari 12
99
No. Nama Guru Nama Sekolah
39 Puspandari
SD Negeri Tegalsari 13 40 Muminah
41 Fatimah
42 Trisnu Rusul
43 Ahmad Qusaeri
SD Negeri Pekauman 01 44 Siskuntari
45 Umi Azizah
46 Nok Fitriyah
47 Tri Rejekiningsih
SD Negeri Pekauman 02 48 Emy Risyanti
49 Amalia Widiaastuti
50 Siwi Budiarti
51 Akhmad Fatkhuroji
SD Negeri Pekauman 03 52 Sumardiati
53 Efi Alifah
54 Harry Pramuaji
55 Sayid S.Pd
SD Negeri Pekauman 05 56 Anifah
67 Faridah
58 Solichin
59 Indah Tri Suharti
SD Negeri Pekauman 07 60 Mahmudah
61 Darman
62 Sukartono
63 Zaetun
SD Negeri Pekauman 08 64 Rochayah Sulistyowati
65 Bambang Krsnoadji
66 Martono
67 Suhaemi
SD Negeri Kraton 01 68 Dyah Retno A
69 Lies Warni
70 Ending Lestari
SD Negeri Kraton 02 71 Sri Baetillah
72 Ermawati
73 Solikha
74 Tri Tularsih
SD Negeri Kraton 03 75 Budi Sunarsih
76 Nurhayati R
77 Evaristin M
78 M.G. Sutarni
SD Negeri Kraton 04 79 Suharmini
80 Jaetun
81 Esti Lestari
100
No. Nama Guru Nama Sekolah
82 Rini Utami
SD Negeri Kraton 05 83 Ning Basyiroh
84 Ety Setyaningsih
85 Faizah S
86 Edi Raharjo
SD Negeri Kraton 06 87 Endang Sumarsih
88 Sunarti
89 Komariyah
90 Suciati
SD Negeri Kemandungan 01 91 Sriyati
92 Jaenudin
93 Nur Shobah
94 Agus Heri
SD Negeri Kemandungan 02
95 Aam Salmah
96 Aji Dwi Prasetyo
97 Suharti
98 Nuenaela
99 Herma Kusumarsih
100 Arumi Rusnani
SD Negeri Kemandungan 03 101 Anisah
102 Sartono
103 Tuti Rosanti SD Negeri Pesurungan Kidul
01 104 Hartini S
105 Ending Rusilawati
SD Negeri Pesurungan Kidul
02
106 Subekti Pertiwi
107 Suranto
108 Sunaryo
109 Hediyati
SD Negeri Muarareja 01
110 Komariyatun
111 Sri Suawarti
112 Sunarni
113 Abdul Mutolib
114 Mujahidah
SD Negeri Muarareja 02
115 Siti Jamilah
116 Kiswanto
117 Ahmad Royani
118 Sri Wahyuningsih
119 Wiwik Kataringsih
120 Dasuki Kristanto
121 Sri Asih
SD Negeri Debong Lor 122 Sudarmo
123 Mastur Alwi
101
Lampiran 3
Data Nama Responden untuk Uji Coba Instrumen
No Nama Sekolah Nama Guru
1 SD Negeri Tegalsari 02 Widyawati
2 SD Negeri Tegalsari 02 Moh. Chaerudin
3 SD Negeri Tegalsari 03 Warhati
4 SD Negeri Tegalsari 05 M. M. Kistarti
5 SD Negeri Tegalsari 06 Laila Nuryatin
6 SD Negeri Tegalsari 08 Zahroh
7 SD Negeri Tegalsari 08 Apriliana
8 SD Negeri Tegalsari 10 Suwarni
9 SD Negeri Tegalsari 10 Irawati
10 SD Negeri Tegalsari 11 Dewati Siti
11 SD Negeri Tegalsari 12 Poniman
12 SD Negeri Tegalsari 13 Tine Sudartina
13 SD Negeri Tegalsari 13 Rianti
14 SD Negeri Pekauman 01 Darsa’an
15 SD Negeri Pekauman 02 Suyanti
16 SD Negeri Pekauman 03 Joko Suseno
17 SD Negeri Pekauman 08 Siswadi
18 SD Negeri Muarareja 01 Justiwati
19 SD Negeri Muarareja 02 Sumantri
20 SD Negeri Muarareja 02 Eni Ermawati
21 SD Negeri Kemandungan 01 Anita Septiana
22 SD Negeri Kemandungan 02 Sri Warsiti
23 SD Negeri Kemandungan 02 Zaeni Bin Tarwud
24 SD Negeri Kemandungan 03 Wiwin Sutiastuti
25 SD Negeri Pesurungan Kidul 02 Endang Mulatsih
26 SD Negeri Pesurungan Kidul 02 Sri Permati
27 SD Negeri Karton 01 Sri Mulyati
28 SD Negeri Kraton 03 Winarni
29 SD Negeri Debong Lor Sri Umi Liswati
30 SD Negeri Debong Lor Faridah
102
Lampiran 4
Instrumen Penelitian
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL
TERHADAP KINERJA GURU
1. Kuesioner ini hanya untuk kepentingan penelitian semata dan tidak
berkaitan dengan penilaian diri Bapak/Ibu, sehingga tidak mempengaruhi
pekerjaan Bapak/Ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau
pandangan Bapak/Ibu terhadap Kinerja Guru dan Kecerdasan Emosional di
sekolah tempat Bapak/Ibu bekerja dan sebagai langkah dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Peneliti mohon dengan hormat bantuan Bapak/Ibu agar dapat mengisi
kuesioner ini dalam jangka waktu 1 hari sejak kuesioner diterima,
kemudianpeneliti akan mengubungi Bapak/Ibu.
3. Kerjasama Bapak/Ibu sangat diperlukan untuk menjawab kuesioner
penelitian dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Atas kerjasama
Bapak/Ibu peneliti sampaikan terimakasih.
Hormat kami,
Retno Wihyanti
NIM. 1401411241
No. Angket:
103
DATA RESPONDEN
Silakan memberikan tanda (V) pada kotak yang tersedia!
1. Jenis Kelamin:
Pria
Wanita
4. Pengalaman kerja:
< 5 tahun
6 – 10 tahun
> 11 tahun
2. Usia:
< 30 tahun
31 – 40 tahun
> 41 tahun
5. Jabatan Pekerjaan:
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Guru Olahraga
Lainnya
3. Pendidikan Terakhir:
D3
S1
S2
S3
104
KECERDASAN EMOSIONAL
Petunjuk Pengisian Angket:
Silakan menyatakan persepsi Anda tentang Kecerdasan Emosional di sekolah
tempat Anda bekerja dengan memberi tanda (V) pada kolom yang disediakan.
Jika Anda pilih:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Dapat mengungkapkan perasaan pada teman
guru dengan tepat.
2 Ketika merasa kesal pada seseorang dapat
menyalurkan ke hal lain.
3 Dapat menghibur diri ketika ditimpa kesedihan
karena kesalahan yang dibuat dalam pekerjaan.
4 Dapat mengungkapkan keinginan pada orang
lain tanpa orang tersebut tersinggung pada kita.
5 Mudah kembali bangkit dengan cepat dari
kesedihan yang menimpa.
6 Selalu optimis dapat bekerja dengan baik dan
berkarir.
7 Dapat memotivasi diri sendiri untuk terus maju
dan berkarir.
8 Dapat mengendalikan dorongan hati pada hal-
hal yang positif.
9 Berpikir positif terhadap tindakan diri sendiri
mapun tindakan orang lain.
10 Meskipun sedang mengalami masalah tetapi
dapat fokus pada pekerjaan.
11 Dapat menghibur rekan kerja yang mengalami
masalah.
12 Dapat merasakan apa yang sedang dirasakan
orang lain.
13 Dapat menyesuaikan diri terhadap apa yang
harus dilakukan ketika bersama-sama dengan
rekan kerja.
105
No Pernyataan SS S TS STS
14 Berusaha menenangkan bila ada rekan guru
yang bertengkar di kantor.
15 Dapat mengungkapkan secara tepat perasaan
pada rekan guru.
16 Tahu kapan saya harus melakukan kritik
terhadap kinerja tempat kerja/sekolah.
17 Dapat menempatkan posisi kapan saya sebagai
teman dan kapan saya sebagai guru di sekolah.
18 Saya tidak menyadari akan akibat dati setiap
tindakan yang dilakukan di sekolah.
19 Sebagai seorang guru tahu tanggung jawab di
sekolah.
20 Tidak bisa menunggu waktu yang tepat untuk
menyampaikan sesuatu pada rekan guru.
106
KINERJA GURU
Petunjuk Pengisian Angket:
Silakan menyatakan persepsi Anda tentang Kinerja Guru di sekolah tempat Anda
bekerja dengan memberi tanda (V) pada kolom yang disediakan. Jika Anda pilih:
(1) Selalu (SL), apabila responden melakukan sesuai item 6 hari dalam satu
minggu.
(2) Sering (SR), apabila responden melakukan sesuai item 3-5 hari dalam satu
minggu.
(3) Kadang-kadang (KD), apabila responden melakukan sesuai item 1-2 hari
dalam 1 minggu.
(4) Tidak Pernah (TP), apabila responden tidak pernah melakukan sesuai item.
No Pernyataan SL SR KD TP
1 Saya merencanakan pembelajaran dengan
merumuskan tujuan pembelajaran secara
jelas.
2 Saya menguasai materi yang akan
disampaikan dengan baik.
3 Saya mengajar tanpa menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebelumnya.
4 Saya memilih media yang tepat sehingga
memungkinkan siswa sangat tertarik
terhadap materi yang disampaikan.
5 Saya dalam memberikan evaluasi kepada
siswa tidak memiliki standar yang jelas.
6 Saya membiarkan siswa duduk di tempat
yang mereka inginkan.
7 Saya menetapkan tujuan pembelajaran untuk
menentukan bentuk perubahan perilaku yang
dikehendaki.
8 Saya merumuskan metode pembelajaran
sesuai dengan kemauan saya.
107
No Pernyataan SL SR KD TP
9 Saya menggunakan bahan pembelajaran
yang sesuai dengan kurikulum.
10 Saya memilih sumber belajar yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
11 Saya menganggap menentukan cara-cara
yang dapat memotivasi tidak perlu
dilakukan.
12 Saya membuat alat penilaian lengkap dengan
kunci jawaban pada setiap pertemuan.
13 Saya menentukan tujuan pembelajaran tanpa
menyesuaikan kebutuhan siswa dalam
belajar.
14 Saya memilih bahan pelajaran tanpa
memperhatikan karakteristik siswa.
15 Saya menghubungkan materi baru dengan
sesuatu yang baru dipelajari.
16 Saya menggunakan metode yang sama di
setiap pertemuan.
17 Saya melakukan kegiatan apersepsi di setiap
mengawali kegiatan pembelajaran.
18 Saya melakukan absensi kepada siswa setiap
memulai pembelajaran.
19 Saya merasa saat saya mengajar, siswa ramai
sendiri.
20 Saya menggunakan media yang sudah
tersedia.
21 Saya menggunakan media yang bervariasi.
22 Saya membantu siswa agar lebih percaya
diri.
23 Saya memberikan pertanyaan yang
menantang kepada siswa mengenai materi
yang berhubungan.
24 Saya menggunakan alat peraga yang sudah
ada untuk pembelajaran tanpa saya
kembangkan.
25 Saya mengondisikan siswa untuk merasakan
senang dalam mengikuti pembelajaran.
108
No Pernyataan SL SR KD TP
26 Saya mengajar sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditentukan, tetapi minimal 75 %
siswa mampu mencapai tujuan
pembelajaran.
27 Saya tidak melakukan penilaian selama
proses pembelajaran.
28 Saya menghargai keragaman yang dimiliki
antarsiswa.
29 Saya mengajak siswa untuk aktif mengikuti
setiap pembelajaran.
30 Saya memberikan motivasi kepada siswa.
31 Saya melakukan pengecekan mengenai
pemahaman siswa.
32 Saya tidak menyediakan waktu khusus untuk
melakukan bimbingan pada siswa saya.
33 Saya menyimpulkan hasil pembelajaran
bersama siswa.
34 Saya melaksanaan penilaian pada akhir
pembelajaran.
35 Saya menggunakan alat tes yang sesuai
dalam RPP yang telah disusun.
36 Saya melakukan penilaian hasil belajar
berdasarkan aspek kognitif.
37 Saya melakukan penilaian hasil belajar
berdasarkan aspek afektif.
38 Saya melakukan penilaian hasil belajar
berdasarkan aspek psikomotorik.
39 Saya menganalisis hasil penilaian siswa.
40 Saya melakukan tindak lanjut (memberi
tugas/memberi PR/mempelajari materi
tertentu/memberi saran agar dipelajari lagi di
rumah)
41 Saya melakukan remedial pada siswa yang
sebagian kecil belum berhasil mencapai
tujuan pembelajaran.
42 Saya tidak mengadakan tambahan jam
pelajaran ketika siswa saya belum mencapai
tujuan pembelajaran.
109
No Pernyataan SL SR KD TP
43 Saya tidak melakukan perbaikan terhadap
program pembelajaran, khusus pada yang
sulit dipahami siswa ketika sebagian besar
siswa belum berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
44 Saya tidak melakukan pengajaran pengayaan
pada siswa yang berhasil mencapai KKM.
45 Saya memberikan umpan balik berupa hasil
penilaian belajar yang sudah dianalisis
kepada siswa.
110
Lampiran 5
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Hari, Tanggal Kegiatan
6 April 2015 s.d. 8 April 2015: Pembagian instrumen penelitian ke
setiap sekolah
8 April 2015 s.d. 27 Mei 2015 Pengambilan Instrumen dari 31 SD
8 April 2015 s.d. 28 Mei 2015 Tabulasi data
29 Mei 2015 Analisis Data
10 April 2015 s.d. 8 Juni 2015 Penyusunan Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4,
dan Bab 5
111
Distribusi Jawaban Uji Coba Instrumen Kecerdasan Emosional
No.
Resp.
ITEM PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 68
2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 58
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 79
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 58
5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 70
6 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 71
7 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 68
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 61
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 56
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 60
11 3 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 62
12 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 68
13 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
14 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
15 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 67
16 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 66
17 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
18 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 72
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 59
Lam
piran
6
112
No.
Resp.
ITEM PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 60
21 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 55
22 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 55
23 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 63
24 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 70
25 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 60
26 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 64
27 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 65
28 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 65
29 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 61
30 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 66
113
Distribusi Jawaban Uji Coba Instrumen Kinerja Guru
N
o
ITEM PERNYATAAN
S 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 1 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3
1
4
7
2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3
1
2
9
3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1
7
4
4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3
1
5
0
5 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 1 3 4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 1 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 1 4 4
1
4
7
6 4 4 4 3 1 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
1
5
6
7 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 2
1
5
3
8 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 2
1
4
1
Lam
piran
7
114
N
o
ITEM PERNYATAAN
S 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
9 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
1
3
5
1
0 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2
1
4
6
1
1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
1
5
8
1
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 4 2 4
1
6
4
1
3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 2 4 4 3 3
1
2
9
1
4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3
1
5
6
1
5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 3 4
1
6
2
1
6 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
1
6
7
115
N
o
ITEM PERNYATAAN
S 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
1
7 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
1
6
8
1
8 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
1
6
8
1
9 4 4 3 2 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
1
6
5
2
0 4 4 3 2 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4
1
6
2
2
1 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3 4 2 4 4 3
1
5
0
2
2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
1
3
1
2
3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
1
3
4
2
4 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 2 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3
1
4
0
2
5 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4
1
5
5
116
N
o
ITEM PERNYATAAN
S 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
2
6 4 4 3 3 4 3 3 1 4 3 2 3 1 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3
1
3
2
2
7 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 3
1
6
2
2
8 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 4 4 3
1
4
0
2
9 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1
4
6
3
0 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1
7
4
117
Lampiran 8
Output SPSS Uji Validitas Instrumen
Kecerdasan Emosional
Item-Total Statistics
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
X1 123,87 134,671 ,494 ,745
X2 124,00 131,310 ,602 ,739
X3 123,87 130,878 ,660 ,737
X4 124,20 131,614 ,548 ,740
X5 123,83 134,075 ,454 ,745
X6 123,60 133,559 ,546 ,743
X7 123,80 135,269 ,471 ,746
X8 123,60 131,903 ,609 ,740
X9 123,73 135,168 ,442 ,746
X10 123,83 134,213 ,395 ,745
X11 123,73 130,064 ,717 ,735
X12 124,00 134,759 ,455 ,746
X13 123,73 133,513 ,598 ,743
X14 123,73 134,064 ,546 ,744
X15 124,07 135,651 ,375 ,748
X16 124,00 132,759 ,635 ,741
X17 123,70 132,286 ,603 ,740
X18 124,07 134,133 ,361 ,746
X19 123,47 132,809 ,537 ,742
X20 124,17 132,213 ,523 ,741
SKOR 63,67 37,885 ,964 ,886
118
Lampiran 9
Output SPSS Uji Validitas Instrumen
Kinerja
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Y1 299,07 732,202 ,580 ,733
Y2 299,03 731,551 ,616 ,732
Y3 299,40 736,731 ,381 ,735
Y4 299,67 728,368 ,519 ,732
Y5 299,00 740,621 ,227 ,736
Y6 299,57 747,289 ,072 ,739
Y7 299,47 727,706 ,536 ,731
Y8 300,07 757,099 -,134 ,744
Y9 298,90 740,024 ,460 ,736
Y10 299,17 733,661 ,576 ,733
Y11 298,90 740,852 ,295 ,736
Y12 299,43 722,047 ,718 ,729
Y13 299,33 722,782 ,498 ,730
Y14 298,93 740,616 ,334 ,736
Y15 299,53 731,568 ,361 ,733
Y16 299,70 732,562 ,426 ,733
Y17 298,97 740,240 ,394 ,736
Y18 298,87 746,947 ,137 ,738
Y19 299,67 742,506 ,214 ,737
Y20 299,73 733,444 ,418 ,733
Y21 299,57 715,495 ,792 ,726
Y22 299,33 728,230 ,694 ,731
Y23 299,77 733,909 ,422 ,734
Y24 299,53 738,257 ,303 ,735
Y25 299,20 726,786 ,732 ,731
Y26 299,67 733,816 ,358 ,734
Y27 299,30 727,734 ,511 ,731
Y28 299,03 738,516 ,431 ,735
Y29 298,93 736,547 ,586 ,734
Y30 298,90 737,128 ,601 ,734
Y31 299,30 722,838 ,671 ,729
Y32 299,60 729,559 ,496 ,732
119
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Y33 299,27 730,754 ,544 ,732
Y34 299,17 730,695 ,504 ,732
Y35 299,37 720,585 ,797 ,728
Y36 299,63 728,102 ,548 ,731
Y37 299,77 726,737 ,541 ,731
Y38 300,00 722,690 ,561 ,730
Y39 299,47 719,016 ,758 ,728
Y40 299,23 739,082 ,373 ,735
Y41 299,57 727,082 ,514 ,731
Y42 299,50 746,879 ,051 ,739
Y43 299,27 738,754 ,261 ,736
Y44 299,37 746,171 ,092 ,738
Y45 299,50 730,948 ,541 ,732
SKOR 151,37 187,413 1,000 ,911
120
Jawaban Responden Instrumen Kinerja Guru
No. ITEM PERNYATAAN KINERJA
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 117
2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 107
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 118
4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 2 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 2 4 100
5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
6 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
7 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
8 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
9 3 4 3 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 99
10 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 118
11 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 110
12 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 106
13 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 109
14 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 108
15 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 108
16 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 107
17 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 107
18 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 98
19 3 3 3 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 95
20 2 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 101
21 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 105
22 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 111
23 4 3 3 2 1 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 105
24 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 114
25 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
26 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 112
27 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 106
28 4 2 4 4 3 4 3 3 1 4 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 101
29 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 109
30 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 107
Lam
piran
10
121
No. ITEM PERNYATAAN KINERJA
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
31 4 4 3 3 3 4 4 3 1 3 4 2 3 3 3 3 1 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 100
32 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 108
33 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 112
34 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 109
35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 110
36 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 109
37 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 109
38 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 105
39 2 3 1 3 4 4 4 3 2 1 4 3 3 2 3 4 1 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 99
40 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 111
41 4 4 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 3 3 3 101
42 3 4 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 109
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128
44 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 112
45 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 109
46 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 112
47 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
48 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 92
49 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 92
50 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 92
51 2 4 2 3 4 4 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 97
52 2 4 2 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 102
53 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 99
54 2 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 2 4 3 3 101
55 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 120
56 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
57 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
58 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
59 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 120
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 123
61 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 115
62 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 109
63 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 113
64 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 98
122
No. ITEM PERNYATAAN KINERJA Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
65 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 93
66 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 109
67 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99
68 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 117
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 126
70 3 4 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
71 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
72 3 4 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 107
73 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 127
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 118
77 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
78 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 117
79 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
80 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 117
81 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
82 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 100
83 4 4 1 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 116
84 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 108
85 4 4 1 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 116
86 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 1 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 91
87 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 2 101
88 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 112
89 4 3 4 3 4 4 3 1 4 4 2 2 2 4 2 3 4 2 4 3 2 4 2 3 2 2 2 2 4 4 2 4 95
90 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 116
91 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 112
92 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 112
93 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 112
94 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117
95 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 2 2 107
96 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 115
97 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 117
98 4 4 4 3 4 4 4 4 2 1 4 3 3 4 1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 104
123
No. ITEM PERNYATAAN KINERJA
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
99 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 118
100 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 119
101 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 117
102 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 3 4 3 4 1 4 4 116
103 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 111
104 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 110
105 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 122
106 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 115
107 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 113
108 4 4 2 4 4 3 4 2 4 1 2 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 106
109 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 106
110 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 89
111 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 112
112 3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 107
113 3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 107
114 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 115
115 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 102
116 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 123
117 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 119
118 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 99
119 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 102
120 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107
121 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
122 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 105
123 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 106
124
Jawaban Responden Instrumen Kecerdasan Emosi
NO. Resp. ITEM PERNYATAAN EQ
skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 72
2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 66
3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 62
4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 62
5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 61
6 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 64
7 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 62
8 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 57
9 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 56
10 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 58
11 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 60
12 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 66
13 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 71
14 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 71
15 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 71
16 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 71
17 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 69
18 2 1 1 3 3 4 4 3 3 4 2 1 3 2 2 2 3 4 3 50
Lam
piran
11
125
NO. Resp. ITEM PERNYATAAN EQ
skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
19 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 64
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 59
21 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 61
22 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 70
23 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 71
24 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 69
25 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 71
26 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 69
27 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 67
28 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 4 4 3 3 61
29 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 62
30 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 64
31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 61
32 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 64
33 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 62
34 4 1 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 62
35 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64
36 3 1 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 61
37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 58
38 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 65
39 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2 2 1 3 2 2 2 1 4 3 49
126
NO. Resp. ITEM PERNYATAAN EQ
skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
40 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 60
41 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 65
42 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 60
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 73
44 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 63
45 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 63
46 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 67
47 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 70
48 3 1 4 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 56
49 3 1 4 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 56
50 3 1 4 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 56
51 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 1 3 2 4 4 65
52 2 4 4 4 2 3 4 4 2 1 4 3 3 4 1 3 2 4 4 58
53 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 68
54 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 54
55 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 64
56 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 65
57 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 67
58 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 68
59 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 59
60 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 63
127
NO. Resp. ITEM PERNYATAAN EQ
skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
61 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 52
62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 55
63 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 67
64 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 67
65 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 64
66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 55
67 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 62
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
69 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 73
70 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 66
71 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 67
72 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 65
73 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 66
74 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 69
75 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
76 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 59
77 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 58
78 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 61
79 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 68
80 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 61
81 4 3 1 4 2 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 62
128
NO. Resp. ITEM PERNYATAAN EQ
skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
82 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 71
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 73
84 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 70
85 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 73
86 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 60
87 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 61
88 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 67
89 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 59
90 3 3 2 2 3 3 4 1 3 4 4 1 3 3 2 3 4 4 3 55
91 3 3 2 2 3 3 4 1 3 4 4 1 3 3 2 3 4 4 3 55
92 3 3 2 2 3 3 4 1 3 4 4 1 3 3 2 3 4 4 3 55
93 3 3 2 2 3 3 4 1 3 4 4 1 3 3 2 3 4 4 3 55
94 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 64
95 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 66
96 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 63
97 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 68
98 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 57
99 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 70
100 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 63
101 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 63
102 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 65
129
NO. Resp. ITEM PERNYATAAN EQ
skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
103 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 60
104 4 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 59
105 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 57
106 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 55
107 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 66
108 2 1 4 3 1 4 4 4 3 4 3 1 3 3 2 2 4 4 2 54
109 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 63
110 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 61
111 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 64
112 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 52
113 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 51
114 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 59
115 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 65
116 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 63
117 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 57
118 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 56
119 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 2 3 2 38
120 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 60
121 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 70
122 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 63
123 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 60
130
130
Lampiran 12
Output SPSS Uji Normalitas Data Cara Normal P-P Plots
131
131
Lampiran 13
Output SPSS Uji Normalitas Data Cara Histogram
132
132
Lampiran 14
Output SPSS Casewise Diagnostics
Casewise Diagnosticsa
Case Number Std. Residual Y Predicted Value Residual
1 ,252 117 114,82 2,181
2 -,583 107 112,03 -5,033
3 ,906 118 110,18 7,824
4 -1,178 100 110,18 -10,176
5 1,654 124 109,71 14,288
6 1,146 121 111,10 9,895
7 1,253 121 110,18 10,824
8 1,869 124 107,85 16,145
9 -,971 99 107,39 -8,391
10 1,121 118 108,32 9,681
11 ,087 110 109,25 ,752
12 -,698 106 112,03 -6,033
13 -,620 109 114,35 -5,355
14 -,736 108 114,35 -6,355
15 -,736 108 114,35 -6,355
16 -,851 107 114,35 -7,355
17 -,744 107 113,43 -6,426
18 -,765 98 104,61 -6,605
19 -1,864 95 111,10 -16,105
20 -,901 101 108,78 -7,783
21 -,546 105 109,71 -4,712
22 -,335 111 113,89 -2,890
23 -1,083 105 114,35 -9,355
24 ,066 114 113,43 ,574
25 1,232 125 114,35 10,645
26 -,165 112 113,43 -1,426
27 -,752 106 112,50 -6,498
28 -1,009 101 109,71 -8,712
29 -,136 109 110,18 -1,176
30 -,475 107 111,10 -4,105
31 -1,124 100 109,71 -9,712
32 -,359 108 111,10 -3,105
33 ,211 112 110,18 1,824
34 -,136 109 110,18 -1,176
35 -,128 110 111,10 -1,105
36 -,082 109 109,71 -,712
37 ,079 109 108,32 ,681
38 -,760 105 111,57 -6,569
39 -,595 99 104,14 -5,141
40 ,203 111 109,25 1,752
133
133
Case Number Std. Residual Y Predicted Value Residual
41 -1,224 101 111,57 -10,569
42 -,029 109 109,25 -,248
43 1,472 128 115,28 12,717
44 ,157 112 110,64 1,359
45 -,190 109 110,64 -1,641
46 -,058 112 112,50 -,498
47 ,939 122 113,89 8,110
48 -1,782 92 107,39 -15,391
49 -1,782 92 107,39 -15,391
50 -1,782 92 107,39 -15,391
51 -1,687 97 111,57 -14,569
52 -,732 102 108,32 -6,319
53 -1,616 99 112,96 -13,962
54 -,632 101 106,46 -5,462
55 1,030 120 111,10 8,895
56 1,671 126 111,57 14,431
57 1,216 123 112,50 10,502
58 1,278 124 112,96 11,038
59 1,299 120 108,78 11,217
60 1,431 123 110,64 12,359
61 1,096 115 105,53 9,466
62 ,240 109 106,93 2,074
63 ,058 113 112,50 ,502
64 -1,678 98 112,50 -14,498
65 -2,096 93 111,10 -18,105
66 ,240 109 106,93 2,074
67 -1,294 99 110,18 -11,176
68 ,038 117 116,68 ,324
69 1,241 126 115,28 10,717
70 ,343 115 112,03 2,967
71 ,753 119 112,50 6,502
72 -,529 107 111,57 -4,569
73 ,112 113 112,03 ,967
74 1,571 127 113,43 13,574
75 1,241 126 115,28 10,717
76 1,067 118 108,78 9,217
77 2,047 126 108,32 17,681
78 ,844 117 109,71 7,288
79 ,815 120 112,96 7,038
80 ,844 117 109,71 7,288
81 1,137 120 110,18 9,824
82 -1,662 100 114,35 -14,355
83 ,083 116 115,28 ,717
84 -,682 108 113,89 -5,890
85 ,083 116 115,28 ,717
134
134
Case Number Std. Residual Y Predicted Value Residual
86 -2,113 91 109,25 -18,248
87 -1,009 101 109,71 -8,712
88 -,058 112 112,50 -,498
89 -1,596 95 108,78 -13,783
90 1,050 116 106,93 9,074
91 ,587 112 106,93 5,074
92 ,587 112 106,93 5,074
93 ,587 112 106,93 5,074
94 ,682 117 111,10 5,895
95 -,583 107 112,03 -5,033
96 ,505 115 110,64 4,359
97 ,467 117 112,96 4,038
98 -,446 104 107,85 -3,855
99 ,476 118 113,89 4,110
100 ,968 119 110,64 8,359
101 ,736 117 110,64 6,359
102 ,513 116 111,57 4,431
103 ,203 111 109,25 1,752
104 ,141 110 108,78 1,217
105 1,638 122 107,85 14,145
106 ,935 115 106,93 8,074
107 ,112 113 112,03 ,967
108 -,053 106 106,46 -,462
109 -,537 106 110,64 -4,641
110 -2,398 89 109,71 -20,712
111 ,104 112 111,10 ,895
112 ,170 107 105,53 1,466
113 ,224 107 105,07 1,931
114 ,720 115 108,78 6,217
115 -1,108 102 111,57 -9,569
116 1,431 123 110,64 12,359
117 1,290 119 107,85 11,145
118 -,971 99 107,39 -8,391
119 ,343 102 99,03 2,966
120 -,260 107 109,25 -2,248
121 1,055 123 113,89 9,110
122 -,653 105 110,64 -5,641
123 -,376 106 109,25 -3,248
a. Dependent Variable: Y
135
Distribusi Jawaban Instrumen Kinerja Guru
No Pernyataan SL SR KD TP
f % f % f % f %
1 Saya merencanakan pembelajaran dengan merumuskan
tujuan pembelajaran secara jelas. 85 69,1 32 26 6 4,8 0 0
2 Saya menguasai materi yang akan disampaikan dengan
baik. 94 76,4 27 22 2 1,6 0 0
3 Saya mengajar tanpa menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebelumnya. 9 7,3 17 13,8 57 46,3 40 32,5
4 Saya memilih media yang tepat sehingga memungkinkan
siswa sangat tertarik terhadap materi yang disampaikan. 47 38,2 65 52,8 11 9 0 0
5 Saya menetapkan tujuan pembelajaran untuk menentukan
bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki. 61 49,6 37 30 22 17,9 3 2,4
6
Saya menggunakan bahan pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum. 106 86,2 17 13,8 0 0 0 0
7
Saya memilih sumber belajar yang akan digunakan dalam
pembelajaran. 100 81,3 22 17,9 1 0,8 0 0
Lam
piran
15
136
No Pernyataan SL SR KD TP
f % f % f % f %
8
Saya membuat alat penilaian lengkap dengan kunci
jawaban pada setiap pertemuan. 55 44,7 44 35,8 23 18,7 1 0,8
9
Saya menentukan tujuan pembelajaran tanpa
menyesuaikan kebutuhan siswa dalam belajar. 5 4,0 5 4,1 18 14,6 95 77,2
10
Saya menggunakan metode yang sama di setiap
pertemuan. 5 4,0 12 9,8 65 52,8 41 33,3
11
Saya melakukan kegiatan apersepsi di setiap mengawali
kegiatan pembelajaran. 102 83 17 13,8 4 3,3 0 0
12 Saya menggunakan media yang sudah tersedia. 30 24,4 69 56,1 24 19,5 0 0
13 Saya menggunakan media yang bervariasi. 40 32,5 64 52 19 15,4 0 0
14 Saya membantu siswa agar lebih percaya diri. 77 62,6 45 36,6 1 0,8 0 0
15
Saya memberikan pertanyaan yang menantang kepada
siswa mengenai materi yang berhubungan. 28 22,8 70 56,9 20 16,3 5 4,1
137
No Pernyataan SL SR KD TP
f % f % f % f %
16 Saya mengondisikan siswa untuk merasakan senang
dalam mengikuti pembelajaran. 85 69,1 37 30,1 1 0,8 0 0
17 Saya tidak melakukan penilaian selama proses
pembelajaran. 3 2,4 4 3,3 28 22,8 88 71,5
18 Saya menghargai keragaman yang dimiliki antarsiswa. 87 70,7 28 2,3 7 5,7 1 0,8
19 Saya mengajak siswa untuk aktif mengikuti setiap
pembelajaran. 114 92,7 9 7,3 0 0 0 0
20 Saya memberikan motivasi kepada siswa. 109 88,6 14 11,4 0 0 0 0
21 Saya melakukan pengecekan mengenai pemahaman
siswa. 70 56,9 50 40,7 2 1,6 1 0,8
22 Saya tidak menyediakan waktu khusus untuk
melakukan bimbingan pada siswa saya. 3 2,4 12 9,8 44 35,8 64 52
23 Saya menyimpulkan hasil pembelajaran bersama
siswa. 64 52 53 43,1 5 4,1 1 0,8
24 Saya melaksanaan penilaian pada akhir pembelajaran. 74 60,2 45 36,6 3 2,4 1 0,8
25 Saya menggunakan alat tes yang sesuai dalam RPP
yang telah disusun. 66 53,7 49 39,8 8 6,5 0 0
26 Saya melakukan penilaian hasil belajar berdasarkan
aspek kognitif. 48 39 54 43,9 21 17,1 0 0
138
No Pernyataan SL SR KD TP
f % f % f % f %
27 Saya melakukan penilaian hasil belajar berdasarkan
aspek afektif. 41 33,3 53 43,1 29 23,6 0 0
28 Saya melakukan penilaian hasil belajar berdasarkan
aspek psikomotorik. 42 34,1 45 36,6 36 29,3 0 0
29 Saya menganalisis hasil penilaian siswa. 60 48,8 46 37,4 17 13,8 0 0
30
Saya melakukan tindak lanjut (memberi
tugas/memberi PR/mempelajari materi
tertentu/memberi saran agar dipelajari lagi di rumah) 74 60,2 44 8 4 3,3 1 0,8
31 Saya melakukan remedial pada siswa yang sebagian
kecil belum berhasil mencapai tujuan pembelajaran. 62 50,4 42 4 19 15,4 0 0
32
Saya memberikan umpan balik berupa hasil penilaian
belajar yang sudah dianalisis kepada siswa. 64 52,0 42 34,1 17 13,8 0 0
Keterangan: SL = Selalu KD = Kadang-kadang
SR = Sering TP = Tidak Pernah
139
Distribusi Jawaban Instrumen Kecerdasan Emosional
No Pernyataan
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
f % f % f % f %
1 Dapat mengungkapkan perasaan pada
teman guru dengan tepat. 43 35 73 59,3 7 5,7 0 0
2 Ketika merasa kesal pada seseorang dapat
menyalurkan ke hal lain. 29 23,6 75 61 12 9,8 7 5,7
3
Dapat menghibur diri ketika ditimpa
kesedihan karena kesalahan yang dibuat
dalam pekerjaan. 45 36,6 69 56,1 7 5,7 2 1,6
4
Dapat mengungkapkan keinginan pada
orang lain tanpa orang tersebut
tersinggung pada kita. 43 35 68 55,3 12 9,8 0 0
5 Mudah kembali bangkit dengan cepat dari
kesedihan yang menimpa. 42 34,1 65 52,8 14 11,4 2 1,6
6 Selalu optimis dapat bekerja dengan baik
dan berkarir. 69 56,1 52 42,3 2 1,6 0 0
7 Dapat memotivasi diri sendiri untuk terus
maju dan berkarir. 67 54,5 54 44 2 1,6 0 0
8 Dapat mengendalikan dorongan hati pada
hal-hal yang positif. 57 46,3 57 46,3 5 4,1 4 3,3
Lam
piran
16
140
No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju
f % f % f % f %
9 Berpikir positif terhadap tindakan diri sendiri
mapun tindakan orang lain. 51 41,7 69 56,1 3 2,4 0 0
10 Meskipun sedang mengalami masalah tetapi
dapat fokus pada pekerjaan. 40 32,5 70 56,9 12 9,8 1 0,8
11 Dapat menghibur rekan kerja yang
mengalami masalah. 51 41,5 69 56,1 2 1,6 1 0,8
12 Dapat merasakan apa yang sedang dirasakan
orang lain. 22 17,9 85 69,1 9 7,3 7 5,7
13
Dapat menyesuaikan diri terhadap apa yang
harus dilakukan ketika bersama-sama dengan
rekan kerja. 52 42,3 71 57,7 0 0 0 0
14 Berusaha menenangkan bila ada rekan guru
yang bertengkar di kantor. 57 46,3 60 48,8 4 3,3 2 1,6
15 Dapat mengungkapkan secara tepat perasaan
pada rekan guru. 53 43,1 69 56,1 19 15,4 2 1,6
16 Tahu kapan saya harus melakukan kritik
terhadap kinerja tempat kerja/sekolah. 25 20,3 87 70,7 10 8,1 1 0,8
17
Dapat menempatkan posisi kapan saya
sebagai teman dan kapan saya sebagai guru
di sekolah. 61 49,6 58 47,2 3 2,4 1 0,8
18 Sebagai seorang guru tahu tanggung jawab di
sekolah. 91 74 31 25,2 0 0 1 0,8
19 Tidak bisa menunggu waktu yang tepat untuk
menyampaikan sesuatu pada rekan guru. 2 1,6 15 12,2 76 61,8 30 24,4
141
141
Lampiran 17
Dokumentasi Kegiatan
142
142
143
143
144
144
145
145
Lampiran 18
Surat Izin Menggunakan Instrumen Kecerdasan Emosional
146
146
Lampiran 19
Surat Pemberian Izin Menggunakan Instrumen Kecerdasan Emosional
147
147
Lampiran 20
Surat Izin Penelitian ke Bapeda Kota Tegal
148
148
Lampiran 21
Surat Pemberian Izin Penelitian dari Bapeda Kota Tegal
149
149
Lampiran 22
Surat Izin Penelitian dari UPPD Kecamatan Tegal Barat
150
150
Lampiran 23
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Sekolah
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180