Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KEBERAGAMAN GENDER, USIA DAN
KEWARGANEGARAAN DALAM DEWAN DIREKSI
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK
UMUM SYARIAH PERIODE 2011-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
DEWI SRI LESTARI
NIM 21314084
PROGAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Dewi Sri Lestari
NIM : 21314084
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/ S1 Perbankan
Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Pengaruh Keberagaman
Gender, Usia dan Kewarganegaraan Dalam Dewan Direksi Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Bank Umum Syariah Periode 2011-2018” benar bebas dari
plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Salatiga, 30 Agustus 2019
Yang membuat pernyataan,
Dewi Sri Lestari
NIM. 21314084
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“selama ada keyakinan, semua akan menjadi
mungkin”
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut
untuk kebaikan dirinya sendiri”_ Qs. Al-Ankabut :6 )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku yang telah melahirkan dan
memberikan segalanya untuk masa depan putrinya.
Saudara-saudaraku yang selalu mendukung penulis
dalam menempuh pendidikan.
Untuk sahabat-sahabatku yang selalu memberi
semangat, yang membantu penulis dalam
mengerjakan skripsi.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. WR. WB.
Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyang, puji
syukur hanya bagi Allah SWT atas segala hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH KEBERAGAMAN
GENDER, USIA DAN KEWARGA NEGARAAN DALAM DEWAN
DIREKSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM
SYARIAH PERIODE 2011-2018” ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga terlimpahkan pada jujungan Nabi Besar Muhammad SAW, sahabat dan
keluarganya.
Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (S.E) pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa dukungan,
bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini
berlangsung. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof Dr. Zakiyyudin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
ix
3. Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku dosen pembimbing dengan penuh
kesabaran telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan
bimbingan serta bantuan dalam penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir.
4. Bapak Drs. Taufiqul Mu”in, M.Ag selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi dan masukan selama penulis menjalani perkuliahan di
IAIN Salatiga.
5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua saya, kakak, serta keluarga yang senantiasa memberikan
semangat, doa, dan menjadi alasan penulis untuk menyelesaikan studi stara
satu.
7. Saudara – saudaraku yang telah memberikan doa dan dukungannya.
8. Sahabat-sahabat saya tercinta yang telah banyak memberikan bantuan,
dukungan dan doa kepada saya, yang tanpa enggan memberikan kritik ketika
saya salah, yang tanpa lelah mengingatkan saya.
9. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu per satu, tanpa mengurangi
rasa hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga
karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan
bersama.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dan memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi
x
lebih baik dalam penyusunan dimasa mendatang. Penulis berharap semoga karya
yang sederhana ini dapat bermanfaat dengan baik bagi semua pihak.
Salatiga, 30 Agustus 2019
Penulis
Dewi Sri Lestari
NIM. 213 14 084
xi
ABSTRAK
Lestari, Dewi Sri. 2019. Pengaruh Keberagaman Gender, Usia,
Kewarganegaraan dalam Dewan Direksi Terhadap Kinerja Keuangan Bank
Umum Syariah Periode 2011-2018. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodgram Studi S1- Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing : Dr. Hikmah
Endraswati, M.Si.
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh Keberagaman
Gender terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah periode 2011-2018, 2)
untuk mengetahui pengaruh Keberagaman Usia terhadap Kinerja Keuangan Bank
Umum Syaraih periode 2011-2018, 3) untuk mengetahui pengaruh Keberagaman Kewarganegaraan terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syaraih periode 2011-
2018. Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data laporan keuangan
tahunan Perbankan Syariah tahun 2011-2018. Populasi dalam penelitian ini adalah
Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan berjumlah 13.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga didapat 9
sampel Bank Umum Syariah. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi
linier berganda, analisis koefisien determinasi (Adj R2), uji F dan uji t.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pengaruh Keberagaman Gemder
Usia dan Kewarganegaraan berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan.
Kata Kunci: Keberagaman Gender, Keberagaman Usia, Keberagaman
Kewarganegaraan, Kinerja Keuangan Perusahan
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN KELULUSAN ............................ Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 7
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 7
BAB II ................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 10
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 10
B. Kerangka Teory .......................................................................................... 17
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 27
D. Hipotesis ..................................................................................................... 28
BAB III.................................................................................................................. 33
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 33
A. Data dan Sumber Data ............................................................................... 33
B. Populsi dan Sampel .................................................................................... 33
1. Populasi ...................................................................................................... 33
xiii
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 37
D. Definisi Oprasional dan Pengukuran Variabel ........................................... 37
BAB IV ................................................................................................................. 49
ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN ............................................................ 49
A. Gambaran Umum ....................................................................................... 49
B. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 51
C. Analisis Data .............................................................................................. 55
D. Pembahasan ................................................................................................ 57
2. Pengaruh Usia Terhadap Kinerja Keuangan .............................................. 59
BAB V ................................................................................................................... 62
PENUTUP ............................................................................................................. 62
A. Kesimpulan ................................................................................................ 62
B. Saran ........................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI .............................................................. 74
DECLARATION ................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 76
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research Gab........... ...........................................................................21
Tabel 3.1 Daftar Populasi ..................................................................................32
Tabel 3.2 Hasil Pemilihan Sampel ....................................................................34
Tabel 3.3 Daftar Sampel......................................................................................34
Tabel 4.1 Data Bank...........................................................................................44
Tabel 4.2 Uji Deskriptif.......................................................................................45
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas...........................................................................46
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi... ..............................................................................47
Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas.......................................................................48
Tabel 4.6 Uji Normaltas.....................................................................................49
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi.. ....................................................................50
Tabel 4.8 Uji F..................................................................................................51
Tabel 4.9Uji ......................................................................................................53
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 2018 industri perbankan syariah mencatat perolehan
laba bersih senilai 5,1 triliun rupiah melesat 65,98% dibandingkan dengan
tahun 2017 sebesar 3 triliun rupian. Namun demikian ada tiga hal yang
harus diperhatikan dari kinerja perbankan syariah pada tahun 2018.
Pertama, naiknya biaya dana akibat likuditas perbankan syariah yang
mengetat. pertumbuhan laba bersih yang sangat baik pada 2018 sulit
diulang apabila perebutan dana kian brutal. Kedua, pertumbuhan laba
bersih yang cukup signifikan kemungkinan ditopang oleh pendapatan
provisi dari pencadangan pembiayaan bermasalah.
Ketiga, penurunan net interest margin demi penyesuaian biaya
dana untuk menyerap dana pihak ketiga. Pengetatan likuiditas berimbas
pada naiknya bunga simpanan pada bank-bank kecil dan bank-bank
syariah. Jika persaingan penghimpuan dana tetap sama pada tahun ini,
pertumbuhan laba bersih tersebut sulit untuk diteruskan pada tahun ini
(Andi M. Arief, 2019).Perbankan syariah setiap tahunnya dituntut untuk
dapat bersaing dengan industri perbankan lainnya.
2
Hal tersebut mendorong perbankan syariah untuk melakukan
efisiensi dalam kegiatan bisnisnya Salah satu cara dengan melakukan
perubahan kerja berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi
berdasarkan pengetahuan (knowledge based business).Ketika basis
perusahaan berubah menjadi knowledge-based business, maka otomatis
sistem manajemen perusahaan pun akan berubah berdasarkan
pengetahuan.Sistem manajemen pengetahuan, modal konvensional atau
modal yang berwujud seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan,
dan aktiva fisik lainnya menjadi kurang penting dibanding dengan modal
yang berbasis pada pengetahuan dan teknologi karena penghargaan pasar
terhadap nilai perusahaan lebih dilihat dari modal-modal yang tidak
berwujud (Restuti dan Sudibya 2014).
Kinerja keuangan perbankan syariah merupakan ukuran penting
keberhasilan perusahaan. Kinerja keuangan secara umum dapat diartikan
sebagai prestasi yang diraih oleh perusahaan pada periode tertentu yang
biasanya diukur dengan laba operasi perusahaan. Kinerja keuangan
perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang disusun oleh
perusahaan secara periodik. Keberhasilan perusahaan dalam meraih
kinerja keuangannya ditentukan oleh diversitas dewan direksi perusahaan.
Dewan direksi memainkan peranan penting dalam tata kelola bank yang
kompleks dan diversitas dewan direksi merupakan hal penting dalam
corporate governance (Meca et al,2015).
3
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2014) dalam Kartikaningrum
(2016) untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan maka diperlukan
suatu sistem pengelolaan yang baik, yang mampu memberikan
perlindungan efektif kepada para pemegang saham, sehingga mereka dapat
meyakinkan dirinya akan memperoleh keuntungan investasi yang wajar
dan bernilai tinggi, selain itu juga harus dapat menjamin terpenuhinya
kepentingan karyawan serta perusahaan itu sendiri.Upaya pengawasan
terhadap perusahaan pada sektor keuangan dapat diwujudkan dengan
adanya implementasi praktik tata kelola peusahaan atau Good Corporate
Governance (GCG).
Pengawasan terhadap GCG yang diterapkan di dalam perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan baik secara finansial
maupun operasional,sehingga Indonesia dapat memiliki sistem keuangan
yang sehat secara fundamental dan berkesinambungan (Kartikaningrum
2016). Menurut Sessa dan Jackson (1995) dalam penelitian Kim, Burns,
dan Prescott (2009) berpendapat bahwa dalam Teori Tata Kelola
perusahaan, struktur dewan memiliki pengaruh yang kuat pada tindakan
yang dilakukan dewan dan menajemen puncak yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan.
4
Salah satunya melalui komposisi Dewan Komisaris, dan Dewan
Direksi yang beragam (diversity) Keberagaman pada Dewan Komisaris
dan Dewan Direksi diharapkan dapat mendorong pengambilan keputusan
yang obyektif dan komprehensift karena keputusan dapat diambil dari
berbagai macam sudut pandang.
Menurut Widjaja (2003: 19) perusahaan tidak dapat bertindak
sendiri, tidak memiliki kehendak untuk menjalankan dirinya sendiri, untuk
itu maka diperlukan orang-orang yang mempunyai kehendak, yang
menjalankan perusahaan tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan
pendirian perusahaan. Orang-orang yang menjalankan, mengelola dan
mengurus perusahaan, dalam UU PT No 40 tahun 2007 disebut dengan
organ perseroan, yang terdiri dari RUPS, Direksi dan Dewan Komisarisi.
Wheelen (2000) dalam Johannes (2002) mendefinisikan tata kelola
perusahaan sebagai hubungan antara Dewan Direksi, manajemen puncak,
dan pemegang saham dalam menentukan arah dan kinerja perusahaan.
Tata kelola perusahaan dalam hal ini banyak diperankan oleh Direksi
(Widjaja, 2003).
5
Hanani dan Aryani (2011) menyebutkan Dewan Direksi dalam
suatu perusahaan akan menentukan kebijakan yang akan diambil atau
strategi perusahaan tersebut secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Semakin tinggi keragaman dari struktur Dewan Direksi akan menambah
keyakinan bahwa keputusan yang diambil perusahaan dapat
memaksimalkan kinerja perusahaan. Jika persepsi, pandangan dan latar
belakang anggota dewan relatif homogen, maka ada kemungkinan besar
strategi-strategi pembuatan keputusan dari mekanisme tata kelola
perusahaan menjadi single minded, dapat ditebak dan tidak fleksibel.
Menurut Caragih (2013) dalam penelitian Kartikaningrum (2016)
karakteristik merupakan ciri atau karakter yang secara alamiah melekat
pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, ras/ suku,
pengetahuan dan agama/ kepercayaan. Keragaman usia dan gender dalam
dunia kerja saat ini, telah menjadi suatu fenomena yang lazim. Banyak
jabatan penting yang memiliki kewenangan sebagai pembuat keputusan
diduduki oleh kaum perempuan dan pemuda. Penelitian yang berkaitan
dengan keragaman budaya, termasuk didalamnya keragaman gender dan
keragaman kewarganegaraan (nationality), menunjukkan bahwa kelompok
dengan tingkat keragaman yang tinggi cenderung memiliki pengetahuan
dan pengalaman yang lebih beragam, sehingga mampu
mempertimbangkan dan mendiskusikan beragam proyek yang lebih besar,
memproduksi hasil yang lebih berkualitas dan menciptakan lebih banyak
solusi inovatif (Noorkhaista, 2017).
6
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya pada
variabel independen dengan menambahkan dua variabel yaitu
keberagaman usia dan kewarganegaraan sebagai variabel independen
sedangkan pada penelitian sebelumnya hanya mencantumkan gender
diversity saja. Adanya keberagawam kewarganegaraan cenderung
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih beragam sehingga
mampu mempertimbangkan dan mendiskusikan beragam proyek yang
lebih besar, memproduksi hasil yang berkualitas dan lebih banyak
menciptakan solusi inovatif (Nagawa, 2014). Selain itu pada sampel dan
tahun penelitian serta jenis data dalam penelitian ini lebih disempurnakan
agar mendapat data lebih valid. Penelitian ini mengambil sampel seluruh
bank umum syariah di indonesia yang terdaftar pada Otoritas Jasa
Keuangan pada tahun 2011-2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah
sebelumnya, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah :
1. Bagaimana pengaruh keberagaman gender terhadap kinerja keuangan
syariah yang terdaftar di Bank umum syariah periode 2011-2018?
2. Bagaimana pengaruh keberagaman usia terhadap kinerja keuangan
syariah yang terdaftar di Bank Umum Syaraih periode 2011-2018?
3. Bagaimana pengaruh keberagaman kewarganegaraan terhadap kinerja
keuangan syariah yang terdaftar di Bank Umum Syariah periode 2011-
2018?
7
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian untuk menguji dan menganalisis adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh keberagaman gender terhadap kinerja
keuangan Bank Umum Syariah periode 2011-2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh keberagaman usia terhadap kinerja
keuangan syariah Bank Umum Syariah periode 2011-2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh keberagaman kewarganegaraan terhadap
kinerja keuangan syariah yang terdaftar di Bank Umum Syariah
periode 2011-2018.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi beberapa pihak
1. Bagi kalangan akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris,
menambah keyakinan akan kegunaan, Sebagai bahan evaluasi dari
teori dengan keadaan yang ada di lapangan dan menambah wawasan
yang baru dalam perbendaharaan ilmu pengetahuan dan saling
melengkapi hasil penelitian sebelumnya.
2. Bagi investor
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan gambaran kepada
investor tentang pentingnya mempertimbangkan aspek-aspek yang
berkaitan dengan memaksimalkan laba perusahaan dengan
8
menganalisis secara lebih mendalam ketika investor akan melakukan
kegiatan investasi atau melakukan penanaman modal pada perusahaan.
3. Bagi Perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan, khususnya mengenai pengaruh kinerja keuangan dan
pengaruh salah satu isu yang berkaitan dengan corporate governance.
Selain tu sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka
mengoptimalkan nilai perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab. Adapun
masing-masing bab secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I merupakan pendahuluan, dalam bab ini berisi penjelasan
mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II merupakan kajian pustaka, dalam bab ini terdapat empat
bagian yaitu pertama landasan teori yang berisi uraian telaah pustaka,
referensi, jurnal, artikel, dan lain-lain, yang berkaitan dengan topik
penelitian ini. Referensi ini juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan
analisis terhadap masalah. Kedua penelitian dan pengkajiaan yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang
dibahas dalam penelitian ini. Ketiga kerangka pemikiran berisi kesimpulan
dari telaah pustaka yang digunakan untuk menyusun asumsi atau hipotesis.
Dan bagian keempat adalah hipotesis yang dikemukakan.
9
BAB III merupakan metode penelitian, dalam bab ini menguraikan
tentang metode pengkajian masalah, data penelitian yang berisi antara lain
variabel penelitian, karakterisktik data, populasi dan sampel, disertai
penjelasan tentang prosedur pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV adalah analisis penelitian, dalam bab ini dibahas secara
lebih mendalam tentang uraian penelitian yang berisi deskripsi objek
penelitian dan analisis data serta pembahasan hasil dan interprestasi yang
diperoleh dari penelitian.
BAB V adalah penutup, bab ini merupakan penutup dari penulisan
penelitian dan berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab-bab yang
telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dapat diberikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut beberapa
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan
variabel yang digunakan dalam penelitian.
Fransisca (2013) studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia menunjukan hasil bahwa keberagamana dewan
direksi wanita berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Hal tersebut juga di buktikan oleh Rompis, Noval dan Krisender (2018)
studi kasus Bank Umum Syariah di Indonesia dengan variabel
keberagaman dewan direksi menunjukan hasil bahwa keberagaman gender
berpengaruh positf terhadap kinerja keuangan. Pelitian ini didukung oleh
Kartikaningrum (2016) studi kasus Bank Syariah di Indonesia dengan
variabel Proporsi wanita dewan direksi yang menunjukan hasil bahwa
proporsi wanita berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Dan
Penelitian dari Sri, Dewi (2018) studi kasus perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI dengan variabel diversitas gender menunjukan hasil
bahwa keberagaman gender/ diversitas gender berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Hal yang berbeda dikemukakan oleh Sidik, Ihsan (2016) studi
kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukan
bahwa variabel perbedaan gender tidak berpengaruh positif terhadap
11
kinerja keuangan. Kondisi ini mendukung penelitian yang dilakukan
Kusuma (2018), dan Ramadhani (2015) yang menyatakan bahwa
keberagaman gender tidak mampu mempengaruhi kinerja keuangan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Oxelhein dan Ranboy (2002) studi
kasus perusahaan yang terdaftar di BEI menyatakan bahwa keberagaman
gender dewan direksi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Dan Gianti (2016) studi kasus pada industri perbankan konvensional
menunjukan hasil bahwa gender diversity tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
Darmadi (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa usia
Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Di dukung
oleh penelitian yang dilakukan Tulung dan Ramdani (2016) yaitu The
Influence of Top Management Team Characteristics on BPD Performance
menunjukan bahwa komposisi anggota dewan dan keberagaman usia dari
anggota dewan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan BPD.
Penelitian ini didukung oleh Kartikaningrum (2016) pada studi kasus Bank
Syariah di Indonesia yang menyatakan bahwa variabel usia dewan direksi
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan.
Penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian Kusumastuti et.
al. (2007), Hovart dan Spirollari (2012), dan Ness et. al. (2010) yang
menyimpulkan bahwa usia Dewan Direksi tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Selviani (2018) studi
kasus pada perusahaan yang terdaftar di BEI menunjukan bahwa diversitas
12
usia tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Toyyibah (2012) studi kasus kinerja
keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Syariah dengan variabel
usia dewan direksi berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.
Penelitian yang dilakukan Oxelheim (2001) pada perusahaan
manufaktur di indonesia menyatakan bahwa variabel kewarganegaraan
asing menunjukan pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian tersebut didukung oleh Sidik (2016) pada perusahan yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dengan keberagaman
kewarganegaraan asing menjelaskan bahwa variabel tersebut berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Toyyibah (2012) studi
kasus kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Syariah
dengan variabel dewan direksi asing tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan. Penelitian yang didukung oleh Fransisca (2013) pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menjelaskan bahwa variabel
keberadaan dewan direksi asing tidak berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
Tabel 2.1
Tabel Research Gap
ISU Adanya pengaruh keberagaman gender dewan direksi
terhadap kinerja keuangan
GAP Adanya perbedaan hasil penelitian sebelumnya mengenai
pengaruh keberagaman gender dewan direksi terhadap
kinerja keuangan
N0. Peneliti Meto
de
Lokasi
Sampel
Variabel Hasil
Penelitian
13
Penelitian yang berkaitan dengan gender
1. Sidik,
Ihsan
(2016)
Kuant
itatif
perusahaan-
perusahaan
LQ45
dibursa efek
indonesia
thn 2012-
2015)
Dependen :
Kinerja keuangan
Independen :
Perbedaan gender
,kewarganegaraan
dewan ireksi
Variabel
keberagaman
gender tidak
ada pengaruh
terhadap
kinerja
keuangan
perusahaan.
2. Sri,
Dewi
(2018)
Kuant
itatif
Perusahaan
yang
terdaftar di
BEI
Dependen :
Kinerja keuangan
independen:
Gender pada
direksi
Hasil
penelitian
bahwa
perbedaan
gender/
diversitas
gender
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja
keuangan
3. Kusum
a
(2018)
kuanti
tati
Perbankan
yang
terdaftar di
BEI
Dependen :
Kinerja keuangan
Independen :
Keberagaman
gender Dewan
Direksi
Gender
wanita tidak
berpengaruh
terhadap
kinerja
keuangan.
4. Rompis,
Noval
krisende
r dkk
2018
Kuant
itatif
Bank umum
syariah di
indonesia
Dependen :
Kinerja keuangan
Independen:
Usia dan
keragaman
gender
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa secara
partial
keberagaman
gender
berpengaruh
signifikan
terhadap
14
kinerja
keuangan
perbankanda
n
keberagaman
gender
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
perbankan.,
5. Endras
wati,
Hikmah
2018
Kuant
itatif
Bank
Syariah di
indonesia
Dependen :
Kinerja keuangan
Independen :
Keragaman
gender
Proporsi
wanita
berpengaruh
negatif
terhadap
kinerja
perbankan
syariah
Penelitian yang berkaitan dengan usia
6. Rompis,
Noval
krisende
r dkk
2018
Kuant
itatif
Bank umum
syariah di
indonesia
Dependen :
Kinerja keuangan
Independen:
Usia dan
keragaman
gender
Secara
simultan
ukuran
dewan,
keberagaman
usia,
7. Toyyib
ah
(2012)
Kuant
itatif
Perusahaan
yang
terdaftar di
BEI
Dependen :
kinerja keuangan
independen :
karakteristik
direksi mencakup
(direksi
perempuan,
direksi asing dan
usia)
usia direksi
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
kinerja
15
keuangan.
8. Hovart
dan
Spriroll
ari
(2012)
kuanti
tatif
performance
The U.S.
evidence
Independen :
Usia direksi
Dependen :
Kinerja keuangan
peruhaan.
Usia Direksi
tidak
berpengaruh
terhadap
kinerja
perushaan
Penelitian yang berkaitan dengan kewarganegaraan
9 Sidik,
Ihsan
(2016)
Kuant
itatif
perusahaan-
perusahaan
LQ45
dibursa efek
indonesia
thn 2012-
2015)
Dependen :
Kinerja keuangan
Independen :
Perbedaan gender
,kewarganegaraan
dewan ireksi
Variabel
kwarganegar
aan asing
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
kinerja
keuangan
perusahaan.
10. Kuant
itatif
Perusahaan
yang
terdaftar di
BEI
Dependen :
Kinerja keuangan
Independent :
11. Fransis
ca, May
(2013)
Kuant
itatif
Perusahaan
Manufaktur
yang
terdaftar di
BEI
Dependen :
kinerja keuangan
perusahaan
Independen:
Board of Director
Diversity
Keberadaan
dewan direksi
asing tidak
berpengaruh
sighnifikan
terhadap
kinerja
keuangan
perusahaan.
12. Toyyib
ah
Kuant
itatif
Perusahaan
yang
terdaftar di
Dependen :
kinerja keuangan
Temuan
penelitian
16
(2012) BEI independen :
karakteristik
direksi mencakup
(direksi
perempuan,
direksi asing dan
usia)
menunjukan
bahwa direksi
asing tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
keuangan .
13 Oxelhei
m dan
Randoy
(2003)
Kuant
itatif Perusahaan
manufaktur
di Bursa
Efek
indonesia
Dependen :
kinerja keuangan
Independen :
Keberagaman
gender dan
Keberagaman
kwaganegaraan
Keragaman
kewarganega
raan dalam
dewan direksi
yang diukur
dengan
persentase
kewarganega
raan dan
variabel
dummy
menunjukkan
pengaruh
positif
terhadap
kinerja
perusahaan
manufaktur
di
Indonesia.
Sumber : Penelitian-penelitian sebelumnya yang disarikan
Hal pertama yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
penelitiansebelumnya :
1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya pada variabel
independen dengan menambahkan dua variabel yaitu keberagaman
usia dan kewarganegaraan sebagai variabel independen sedangkan
17
pada penelitian sebelumnya hanya mencantumkan gender diversity
saja.
2. Lebih terfokus pada pengaruh Objek penelitian yang digunakan
adalah Bank Umum Syariah di Indonesia dengan periode 2011-2018.
3. Variabel dependen pada penelitian ini kinerja keuangan diukur
dengan ROA.
4. Pengukuran variabel gender dan kewarganegaraan menggunakan
dummy.
B. Kerangka Teory
1. Resource Dependence Theory
Resource Dependence Theory merupakan studi tentang
sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan dalam meningkatkan
kinerja dan potensi untuk menciptakan kemakmuran (Hanani dan Aryni
(20012). Dasar pemikiran resource dependence theory yang awalnya
dikembangkan oleh ( Pfeffer dan Salancik, 1978) bahwa perusahaan harus
bergantung pada organisasi eksternal untuk mendapatkan sumber daya
utama.
Hal ini akan mendorong perusahaan meningkatkan kinerja dan
potensi penciptaan kemakmuran (Mitchell, 2001 dalam Sudiartana, 2011).
Diversifikasi struktur sumberdaya manusia yang berkaitan dengan
campuran gender seringkali dipandang sebagai hal penting untuk
memaksimalkan sumberdaya penting perusahaan (Siciliano, 1996). Dalam
literatur corporate governance dan teori resource dependence, sering kali
18
diungkapkan bahwa tim manajemen yang diversed dan well-ballanced
dapat secara signifikan meningkatkan kinerja perusahaan (Mitchell, 2001
dalam Sudiartana, 2011).
Noorkhaista (2017) Keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan
yang baik berhubungan dengan bagaiman perusahaan memperoleh,
mengelola, dan menggunakan aset-aset yang bersifat strategis, baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud. Aset – aset ini berperan vital
dalam mengembangkan keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan yang
lebih baik. Belkaoui (2003) dan Wijayanti (2013) menyatakan bahwa
strategi yang berpotensi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan
keunggulan bersaing perusahaan adalah dengan menyatukan aset berwujut
dan tidak berwujud.
Masing-masing anggota akan memberikan kumpulan dari
pengalaman, attachment, dan pandangan yang unik dan berbeda-beda bagi
tim manajemen. Jika persepsi, pandangan dan latar belakang manajer
relatif homogen, maka ada kemungkinan besar strategi-strategi pembuatan
keputusan dari mekanisme corporate governance akan menjadi single-
minded, dapat ditebak dan tidak fleksibel. Manajemen yang memiliki
diversitas anggota yang lebih tinggi akan lebih mampu menghadapi
tantangan dan dinamika lingkungan bisnis. Perbedaan tipe dewan direksi
memberikan manfaat yang berbeda bagi perusahaan (Meca et al, 2015).
Diversitas memiliki tujuan untuk meningkatkan berbagai ide dan
perspektif, pemasaran yang lebih baik, dan hasil organisasi yang lebih
19
baik, (Summer dan Nowichi, 2004). Perempuan dalam dewan direksi
memiliki latar belakang yang berbeda dan kemampaun sumber daya yang
berbeda sehingga memiliki pengaruh yang berbeda pula terhadap kinerja
bank (Meca et al, 2015).
2. Dewan Direksi
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal
1 Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Agar pelaksanaan tugas direksi dapat berjalan secara efektif, salah satu
prinsip yang perlu dipenuhi adalah komposisi direksi harus sedemikian
rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif,
tepat, dan cepat, serta dapat bertindak independen (Komite Nasional
Kebijakan Governance, 2006).
Menurut Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/PBI/2009, Dewan
Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di
dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Ketentuan mengenai jumlah anggota dan
kriteria untuk menjadi seorang direksi tunduk pada peraturan Bank
20
Indonesia. Pengangkatan dan penggantian direksi dalam RUPS haruslah
memperhatikan rekomendasi dari komite remunerasi dan nominasi.
Anggota direksi dilarang memberikan kuasa umum kepada pihak
lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi direksi. Selain itu
direksi dilarang untuk mendapat keuntungan pribadi maupun
memanfaatkan bank untuk kepentingan pribadi, keluarga atau pihak lain
yang dapat mengurangi asset bank selain dari fasilitas yang bisa ia
dapatkan sesuai yang ditetapkan dalam RUPS (PBI No. 33/11/PBI/2009).
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Kauangan (POJK) Nomor 33/
POJK.04/2014 direksi emiten atau perusahaan publik paling kurang terdiri
dari dua orang anggota direksi, satu diantara anggota direksi diangkat
menjadi direktur utama atau presiden direktur. Pengangkatan anggota
direksi berdasarkan pada RUPS dan telah memenuhi persyaratan, yaitu
mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik, serta cakap melakukan
perbuatan hukum. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,
direksi wajib mengadakan rapat direksi secara berkala minimal satu kali
setiap bulannya. Rapat direksi dapat berlangsung apabila telah dihadiri
oleh mayoritas anggota direksi.
3. Keberagaman Gender
Variabel jenis kelamin merupakan salah satu bagian dari board
diversity yang penting untuk diteliti. Beberapa ahli tata kelola menyatakan
bahwa keberagaman demografi yang lebih besar diantara anggota dewan
perusahaan akan menyebabkan perbaikan dalam kinerja keuangan
21
perusahaan (Daily, Certo, & Dalton, 1999). Salah satu bagian dari
keberagaman demografi adalah jenis kelamin anggota dewan direksi yang
direpresentasikan dengan adanya keterwakilan perempuan dalam jajaran
direksi. Kehadiran seorang perempuan dalam dewan direksi perusahaan
akan membawa perbedaan persepsi sosiologi dan pemahaman dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan di meja dewan (Swartz, 2006).
Gianti (2016 )Isu perempuan menduduki peran penting dalam
dunia bisnis merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Tidak
dijelaskan dengan pasti alasan mengapa dikatakan abadnya kaum
perempuan, tetapi hanya diungkapkan bahwa perempuan-perempuan di
Amerika dan beberapa negara di Asia serta Eropa telah banyak
memenangkan kompetisi dengan lawan jenisnya (pria) dalam mengisi
posisi-posisi manajemen puncak di beberapa perusahaan terkemuka.
Kecenderungan yang sama sebenarnya juga terjadi di Indonesia. Sepuluh
tahun terakhir beberapa majalah di Indonesia memuat topik perempuan
manajer (eksekutif) sebagai laporan utamanya (Teg dan Utami, 2013).
Perbedaan gaya kepemimpinan laki-laki dan perempuan merupakan faktor
yang dapat kita lihat sebagai ukuran pengaruh kinerja suatu perusahaan.
Isu diversitas gender mencuat ke permukaan dikarenakan keberadaan
perempuan yang sering mendapat perhatian dalam dunia kerja. Namun
sebaliknya kebergaman gender atau keberadaan perempuan dalam
manajamen puncak bukan sebagai ancaman melainkan dapat mendorong
kinerja dan meningkatkan inovasi perusahaan. Perusahaan yang memilikit
22
tingkat diversitas gender yang tinggi cenderung dapat memiliki pandangan
yang luas dalam mengambil keputusan (Kartikaningrum 2016).
Gender merupakan status yang dibangun melalui sosial, budaya,
psikologis berarti berdasarkan ciri-ciri pribadi. Persepsi secara umum
terdapat perbedaan antara pria dan wanita walaupun sudah mulai
berkurang (Rohail Hassan dan Maran Marimutu, 2015 dalam Fathonah
2018). Pedoman yang mempengaruhi bagaimana mereka berfikir dan
berperilaku. Berbicara mengenai propors direksi wanita memiliki sikap
kehati-hatian yang sangat tinggi, cenderung menghindari resiko dan lebih
teliti tidak terburu-buru dalam mengambil suatu keputusan. Dengan
adanya direksi wanita dalam jajaran dewan direksi maka dalam proses
pengambilan keputusan cenderung akan lebih berhati hati sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan (Puji et,. Al 2017 dalam Fatonah 2018).
Perempuan dianggap memiliki rasa terhadap gaya kognitif yang
berfokus pada harmoni dan kemampuan untuk memfasilitasi penyebaran
informasi (Darmadi, 2012). Berbagai argumen yang berbeda tentang
hadirnya perempuan di dalam dewan direksi berhubungan dengan
kompetitif perusahaan (Darmadi, 2012). Beberapa argumen mendukung
keterwakilan perempuan di dewan direksi akan membawa keuntungan
bagi perusahaan karena perempuan memiliki kepekaan sosial yang baik
dan menunjukkan perilaku etis yang lebih baik daripada laki-laki
(Hanefah, 2016). Namun, perempuan juga dianggap sulit karena harus
23
menghadapi berbagai tantangan sebelum mendapatkan kursi di dewan
(Darmadi, 2012).
(Low et,. Al 2015) membuktikan kinerja perusahaan meningkat
lebih tinggi ketika dipimpin oleh CEO perempuan dan risikonya lebih
kecil dibandingkan dengan yang dipimpin oleh laki-laki. Peningkatan
jumlah dewan direksi wanita berhubungan positif dengan kinerja
perusahaan. Negaranegara yang bersikap sportif dan moderat terhadap
wanita dalam pekerjaannya dapat meningkatkan diversitas gender dalam
dewan direksi dan juga meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Keberagaman Usia
Usia dapat dianggap sebagai proksi untuk tingkat pengalaman dan
cara pengambilan resiko (Herman dan Datta, 2005), Hambrick dan Mason
(1984) mengemukakan bahwa manajer yang muda itu lebih cenderung
melakukan strategi berusiko, dan perusahaan dengan manajer muda akan
mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dari pada rekan mereka dengan
manajer yang lebih tua. Ini bisa dipahami sejak itu manajer yang lebih tua
cenderung lebih enggan mengambil risiko (Barker dan Mueller, 2002) dan
“mungkin berada pada a titik dalam kehidupan mereka di mana keamanan
finansial dan keamanan karier adalah penting ”(Hambrick dan Mason,
1984, hal. 198), sementara manajer yang lebih muda cenderung memiliki
kemampuan yang lebih tinggi untuk memproses ide yang baru, kemauan
lebih rendah untuk menerima status quo, dan kurang minat dalam stabilitas
karir (Cheng et al., 2010). Dalam literature teori manajemen dan
24
organisasi Herman dan Datta (2005) menunjukan bahwa eksekutif yang
lebih muda mengarah pada tingkat diversifikasi internasional yang lebih
tinggi, menurunkan usia rata-rata tim manajemen puncak juga
berhubungan positif dengan perubahan strategi (Wiersema dan Bantel,
1992).
Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun, masa
awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa Madya adalah
41 sampai 60 tahun, dewasa lanjut >60 tahun, umur adalah lamanya hidup
dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan (Hurlock, 2004). Masa dewasa
madya adalah menurunnya keterampilan fisik dan semakin besarnya
tanggung jawab, selain itu masa ini merupakan masa ketika orang
mencapai dan mempertahankan kepuasan dalam karirnya (Kusumastuti et.
al., 2007).
Menurut Robbins (2007) hubungan antara usia dan kinerja
pekerjaan kemungkinan akan menjadi masalah yang lebih penting selama
dekade mendatang. Para pekerja yang lebih tua memiliki kualitas positif
pada pekerjaan mereka, khususnya pengalaman, penilaian, etika kerja yang
kuat, dan komitmen terhadap kualitas (Kusumastusti et.al., 2007).
Keberagaman atau diversitas menurut Campbell dan Minguez-
Vera, (2008) merujuk pada heterogenitas, penyebaran, perbedaan,
campuran sifat yang baik, dll. Sedangakan usia Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu usia
pertengahan (middle age) 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) 60-74 tahun,
25
lanjut usia tua (old) 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90
tahun (Rompis 2018).
Perusahaan yang mempekerjakan pekerja dalam rentang usia yang
lebar memiliki keuntungan menciptakan suasana dinamis, tenaga kerja
multi-generasi-dengan beragam keahlian-yang bermanfaat bagi perusahaan
(Ararat et al 2010) dalam (Fathonah 2018). Sebuah studi oleh Zajac dan
Westphal dalam Van Ness et al mengemukakan bahwa usia seseorang
mungkinberkaitan denganketerbukaan untuk ide-ide baru. Age Diversity
menggambarkan persebaran pada usia anggota dewandi dalam struktur
dewan perusahaan (Anggraeni 2014).
5. Keberagaman Kwarganegaraan
Penelitian terkait keragaman budaya, termasuk didalamnya
keragaman gender dan keragaman kewarganegaraan (nationality),
menunjukkan bahwa kelompok dengan tingkat keragaman yang tinggi
cenderung memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih beragam,
sehingga mampu mempertimbangkan dan mendiskusikan beragam proyek
yang lebih besar, memproduksi hasil yang lebih berkualitas dan
menciptakan lebih banyak solusi inovatif (Nagawa, 2014). Penelitian
Ramirez (2003) terhadap 500 perusahaan terbaik di Amerika
menyimpulkan bahwa keragaman yang dikelola dengan baik dapat
meningkatkan fungsi dan kualitas pengambilan keputusan dewan direksi.
Noorkhaista (2017) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa
dewan direksi dengan keragaman kewarganegaraan dipercaya memiliki
26
kinerja yang lebih baik karena homogenesis dalam dewan direksi
mengarah pada kebudayaan yang cenderung menghindari konflik (avoids
conflicts), menghindari ketidak sopanan (avoids impoliteness) dan sebagai
hasilnya, cenderung tidak mempertanyakan secara mendalam isu-isu yang
muncul dalam perusahaan.
Keuntungan dari keberagaman direksi asing, diantaranya : tersedia
kandidat anggota dewan yang berkualifikasi secara lebih luas dengan
pengalaman industri yang lebih luas, dengan latar belakang yang berbeda,
dewan direksi asing bisa menambah pengalaman yang lebih beragam dan
berharga, yang tidak dimiliki oleh dewan direksi domestik dan anggota
dewan direksi asing bisa membantu meyakinkan investor asing bahwa
perusahaan dikelola secara profesional (Krisna dan Dewi 2017).
6. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang dapat
mengukur efektivitas dan efisiensi suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Kinerja keuangan juga menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan pada periode tertentu yang dapat diukur dengan berbagai
macam indikator. Salah satu indikator yang sering digunakan pada
pengukuran kinerja keuangan adalah profitabilitas. Bodie, Kane dan
Marcus (1996) berpendapat bahwa profitabilitas merupakan salah satu
indikator untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Profitabilitas juga dapat menggambarkan sebagai
penggunaan total aktiva dan aktiva bersih secara efektif (Zhafarina 2014).
27
Kesehatan atau kondisi keuangan dan non keuangan bank
merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola
(manajemen) bank, masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia
selaku otoritas pengawasan bank maupun pihak lainnya. Kondisi bank
tersebut digunakan untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan
prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap prinsip syariah, kepatuhan
terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko.Seperti pada Bank
Umum Konvensional, Bank Syariah juga memiliki Rasio Keuangan untuk
mengukur kinerja dan Tingkat Kesehatan Bank. Hal ini telah diatur pula
dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah.
C. Kerangka Pemikiran
H1
H2
H
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang sudah diuraikan, maka
kerangka penelitian dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel
independen yaitu:
Keberagaman Gender
Keberagaman Usia
Keberagaman
Kewarganegaraan
Kinerja Keuangan
ROA (Y)
28
1. Keberagaman Gender
2. Keberagaman Usia
3. Keberagaman Kwarganegaraan
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang
diukur menggunakan ROA (Return on Aset) digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan
berdasarkan aset yang dimiliki. Pada penelitian ini ROA digunakan untuk
mengukur tingkat profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia
(Muljono, 1996).
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-
fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban empirik (Sugiyono, 2010: 64). Berdasarkan
rumusan masalah, tujuan, penelitian terdahulu, teori, dan kerangka
pemikiran maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Keberagaman Gender Dewan Direksi terhadap Kinerja
Keuangan
29
Darmadi (2011) yang meneliti hubungan keragaman gender,
kebangsaan, dan usia anggota dewan dengan kinerja keuangan perusahaan
di Indonesia. Proporsi wanita, orang asing dan anggota dewan berusia < 50
tahun sebagai variabel-variabel penjelas. Juga digunakan variabel dummy
untuk mengindikasikan kehadiran tiga kelompok dimaksud, sebagaimana
Blau index untuk menilai tigkat keragaman. Ukuran perusahaan, jumlah
dewan, dan proporsi komisaris independen juga dimasukkan sebagai
variabel kontrol. Analisis regresi dilakukan dengan sampel 169 perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Desember 2007.
Hasilnya, proporsi pemuda berpengaruh positif pada kinerja pasar
walaupun Blau index keragamanusia tidak berpengaruh pada Tobin’s Q.
Sedangkan keragaman kebangsaan tidak berpengaruh baik
terhadap kinerja pasar maupun kinerja keuangan. Menggunakan Return on
Asset (ROA) sebagai pengukuran kinerja, tidak ada satu pun yang
berpengaruh pada kinerja perusahaan kecuali proporsi pemuda di dewan
direksi. Akan tetapi, proporsi wanita ditemukan berpengaruh negatif pada
kinerja perusahaan dengan menggunakan ROA dan Tobin’s Q.
Gender merupakan salah satu atribut keragaman yang paling
banyak diteliti. Atribut yang dapat diobservasi lainnya adalah usia (Kilduff
et al, 2000) dan kebangsaan (Oxelheim dan Randoy, 2003). Terdapat
argumen berbeda mengenai hubungan antara keragaman gender dan
keuntungan kompetitif organisasi. Beberapa argumen mendukung
anggapan bahwa keragaman yang lebih besar akan membawa keuntungan
30
bagi organisasi disebabkan beberapa alasan yang pantas. Wanita dianggap
memiliki perasaan kognitif yang berfokus pada harmoni (Hurst et al,
1989), kemampuan memfasilitasi penyebaran informasi (Earley dan
Mosakowski, 2000), serta dianggap tangguh karena harus menghadapi
berbagai tantangan sebelum menduduki suatu posisi jabatan. Berdasarkan
uraian tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
H1: Keragaman gender berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan
2. Keberagaman usia anggota Dewan Direksi terhadap kinerja
keuangan.
Menurut Hurlock (1999) dalam Darmadi (2011), masa
dewasa seseorang dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu masa
dewasa dini yang dimulai dari usia 18-40 tahun, dewasa madya
yang dimulai pada usia 40-60 tahun, dan dewasa lanjut yang
dimulai pada usia 60 hingga saat kematian. Pada usia 40 tahun,
seseorang akan mencapai masa karirnya. Masa dewasa madya
adalah suatu masa menurunnya keterampilan fisik dan semakin
besarnya tanggung jawab, selain itu masa ini merupakan masa
ketika orang mencapai dan mempertahankan kepuasan dalam
karirnya.
Dari penjelasan di atas, usia anggota Dewan Direksi
berkaitan dengan kebijaksanaan yang dimiliki. Semakin bertambah
usia, semakin bijaksana seseorang. Jika dilihat dari tahapan dewasa
31
seseorang yang dikaitkan dengan kinerja, maka seorang yang
berada dalam kelompok usia dewasa madya merupakan masa
ketika seseorang mencapai dan mempertahankan kepuasan dalam
karirnya, mereka cenderung fokus terhadap pekerjaan daripada
berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini
memperlihatkan bahwa usia dapat mempengaruhi kinerja
seseorang dalam perusahan yang kemudian dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan itu sendiri (Kusumastutiet. al., 2007).
Darmadi (2011) menemukan hubungan positif antara usia
dewan terhadap kinerja 16 perusahaan yang terdaftar di BEI.
Anggota dewan yang lebih muda akan lebih termotivasi untuk
menghadapi tantangan baru dan perubahan stategi yang mengarah
pada kinerja yang lebih baik. Dari uraian tersebut, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H2: Keberagaman usia anggota Dewan Direksi berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan.
3. Keragaman Kewarganegaraan terhadap Dewan Direksi
Ramirez (2003) mengungkapkan dalam penelitiannya
bahwa dewan direksi dengan keragaman kewarganegaraan
dipercaya memiliki kinerja yang lebih baik karena homogenesis
dalam dewan direksi mengarah pada kebudayaan yang cenderung
menghindari konflik (avoids conflicts). menghindari
ketidaksopanan (avoids impoliteness) dan sebagai hasilnya,
32
cenderung tidak mempertanyakan secara mendalam isu-isu yang
muncul dalam perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Oxelheim dan Randoy (2001)
menunjukkan bahwa dengan adanya dewan direksi
berkewarganegaraan asing, perusahaan telah membuat proses
globalisasi dan pertukaran informasi dalam jaringan bisnis secara
internasional. Informasi merupakan salah satu bentuk aset tidak
berwujud yang akan menambah nilai modal perusahaan. Dengan
demikian, diduga bahwa keragaman kewarganegaraan memberikan
pengaruh positif pada kinerja keuangan perusahaan.
H3: Keragaman kewarganegaraan dalam dewan direksi
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Data dan Sumber Data
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan data berupa angka, yang kemudian diolah dan
dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka- angka
tersebut (Martono,2011).
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder
adalah data yang disediakan suatu instansi atau lembaga-lembaga milik
negara maupun swasta (Martono, 2011). Dalam penelitian ini data
sekunder yang digunakan meliputi laporan tahunan publikasi Bank Umum
Syariah periode 2011-2018 yang terdapat di website resmi Bank Indonesia
dan pada website masing-masing Bank Umum Syariah.
B. Populsi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan pleh penelitu untuk dipelajari dan jemudian ditarik
kesimpulannya.
34
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/ subyek yang dipelajari tetapi melipusti seluruh karakteristik
atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek yang diteliti itu
Sugiyono(2010:61). Populasi dalam penelitian ini yaitu 13 Bank
Umum Syariah yang ada di Indonesia.
Tabel 3.1
Daftar Populasi
No. Nama Bank
1. PT. Bank Muamalat Indonesia
2. PT. Bank Syariah Mandiri
3. PT. Bank Victoria Syariah
4. PT. Bank BRI Syariah
5. PT. Bank Jabar Banten Syariah
6. PT. Bank BNI Syariah
7. PT. Bank Aceh Syariah
8. PT. Bank Mega Syariah
9. PT. Bank Panin Dubai Syariah
10. PT. Bank Syariah Bukopin
11. PT. BCA Syariah
12. PT. Maybank Syariah Indonesia
13. PT. Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
Sumber : www.OJK.co.id
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
35
dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul- betul
representif atau mewakili. Sampel merupakan bagian dari populasi
yang memiliki ciri-ciri yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang
ingin diteliti. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling.
a. Dimana Bank merupakan Bank Umum Syariah yang masuk dalam
data statistik di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
b. Bank Merupakan Bank Umum Syariah yang sudah
mempublikasikan laporan tahunan di websitenya masing-masing
yang bisa di akses dari tahun 2011-2018.
c. Laporan tahunan yang dipublikasikan memuat informasi mengenai
struktur dalam Dewan Direksi diantaranya gender, usia dan
kewarganegaraan
Penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan
kriteria sebagai berikut :
36
Tabel 3.2
Hasil Pemilihan Sampel
No Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah
1. BUS yang masuk dalam data statistik di Otoritas Jasa
Keuangan
13
2. BUS yang tidak mempublikasikan laporan tahunan
dari tahun 2011-2018 yaitu Bank Aceh Syariah
(1)
3. BUS yang tidak memuat informasi mengenai struktur
dalam Dewan Direksi diantaranya gender, usia dan
kewarganegaraan diantaranya Bank Muamalat, Bank
Tabungan Pensiun Nasional Syariah dan Bank Jabar
Banten Syariah.
(3)
Jumlah Sampel 9
Sumber: Data yang diolah, 2019
Tabel 3.3
Daftar Sampel
No Nama Bank Umum Syariah
1. PT. Bank Panin Syariah
2. PT. Bank BNI Syariah
3. PT. Maybank Syariah Indonesia
4. PT. Bank Syariah Mandiri
5. PT. Bank Syariah Bukopin
6. PT. Bank BRI Syariah
7. PT. Bank BCA Syariah
8. PT. Bank Mega Syariah
9. PT. Bank Victoria Syariah
37
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan
data melalui observasi tidak langsung, yaitu dengan mengumpulkan
laporan keberagaman gender, usia, kewarganegaraan Bank Umum Syariah
tahun 2011-2018 dari laman tiap-tiap bank yang telah dipublikasikan.
Penulis memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, artikel, jurnal, laporan penelitian, tesis, internet dan
perangkat lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Penulis juga
mengumpulkan data lewat laman resmi dari Bank Indonesia maupun
website resmi bank yang bersangkutan.
D. Definisi Oprasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional merupakan definisi untuk setiap variabel dengan
memberikan arti sehingga dapat memberikan gambaran tentang bagaimana
variabel tersebut diukur. Pengertian variabel penelitian menurut Sugiyono
(2010) adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat 2
variabel yaitu :
1. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel ini
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
38
adanya variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian ini adalah
kinerja keuangan sugion (2010:4).
Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental
perusahaan. Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan
sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja keuangan
perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan Return
on Asset (ROA).
Menurut Lestari dan Sugiharto (2017) ROA digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh
perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan
tersebut dari segi penggunaan aset. Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan
(laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan
semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan
aset. Menurut Dendawijaya, 2009 rumus ROA yaitu:
39
2. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedemt. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas.
Variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian
ini diantaranya gende, usia dan kewarganegaraan yang diukur
menggunakan variabel dummy.
Cara memberi kode dummy umumnya menggunakan kategori
yang dinyatakan dalam angka 1 atau 0. Kelompok yang diberi nilai
dummy 0 (nol) disebut excluded group, sedangkan kelompok yang
diber nilai dummy 1 (satu) disebut included group (Ghozali, 2013).
a. Keberagaman Gender
Salah satu bagian dari keberagaman demografi adalah jenis
kelamin anggota dewan direksi yang di representasikan dengan
adanya keterwakilan permpuan dalam jajaran direksi.
Kehadiran seseorang perempuan dalam dewan direksi
perusahaan akan membawa perbedaan persepsi sosiologi dan
pemahaman dalam pengambilan keputusan yang dilakukan di
meja dewan (sward 2006). Perempuan dianggap memiliki rasa
terhadap gaya kognitif yang berfokus pada harmoni dan
kemampuan untuk memfasilitasi penyebaran informasi,
(Darmadi 2012).
40
Variabel keberagaman gender dalam penelitian ini
diperhitungkan menggunakan persentase dan dummy.
Persentase keragaman gender dihitung dengan membandingkan
proporsi perempuan dalam dewan direksi terhadap seluruh
anggota dewan direksi. Sedangkan variabel dummy untuk
keberagaman gender bernilai 1 jika memiliki gender yang
beragam (heterogen) dalam dewan direksi dan 0 untuk yang
tidak beragam, (Noorkhaista 2017).
b. Usia
Usia adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun,
masa awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40, dewasa
madya adalah 41-60 tahun, dewasa lanjut lebih dari 60 tahun,
umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitug sejak
dilahirkan (Hurlock, 2004).
Masa dewasa madya adalah menurunnya ketrampilan fisik
dan semakin besarnya tanggung jawab, selain itu masa ini
merupakan masa ketika orang mencapai dan mempertahankan
kepuasan dalam karirnya, Usia dewan direksi diukur dengan
jumlah anggota dewan direksi yang bernilai >50 tahun
dibandingkan jumlah direksi (Kusumastuti et, al., 2007).
41
c. Kewarganegaraan
Komposisi dewan direksi warga negara asing dapat melihat
hasil dari diversifikasi etnis dalam suatu perusahaan. Dengan
adanya dewan direksi warga negara asing, maka perusahaan
mampu mengangkat citra perusahaan karena kesan warga
negara asing lebih memiliki kompetensi dan profesionalitas di
bidangnya. Yang pada akhirnya hal ini akan meningkatkan
nilai perusahaan Eni (2017).
Keberadaan warga negara asing dalam komposisi dewan
direksi menurut Branco dan Rodrigues (2008) dalam Khan
(2010), dapat mengangkat isu kausalitas pengungkapan. Fields
dan Keys (2003) juga menemukan bahwa heterogenitas
individu-individu dari segi pengalaman, ide, dan inovasi dapat
memberikan dampak yang baik pada kinerja perusahaan.
Erhardt, N.L., D.W. James, dan B.S. Charles., (2003)
berpendapat bahwa representasi etnis dalam dewan direksi
dapat meningkatkan kinerja keuangan dari bisnis tersebut.
Variabel keberagaman kewarganegaraan dalam penelitian
ini diperhitungkan menggunakan persentase dan dummy.
Persentase keragaman kewarganegaraan dihitung dengan
membandingkan proporsi dewan direksi berkewarganegaraan
selain indonesia (asing) terhadap seluruh anggota dean direksi.
Sedangkan variabel dummy untuk keberagaman
42
kewarganegaraan bernilai 1 jika kelompok dewan direksi
memiliki kewarganegaraan yang beragam (heterogen) dan nilai
0 untuk yang tidak beragam, Noorkhaista (2017).
E. Analisis Data
Secara garis besar, metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari uji deskriptif, uji asumsi klasik dan uji regresi.
1. Analisis Deskripif
Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skenewss
(kemencengan distribusi) Ghozali (2013)
Menurut Indriantoro dan Supomo (2009) analisis statistik
deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam
bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diintrepetasikan.
Statistik deskriptif umumnya digunakan oleh peneliti untuk
memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian
yang utama dan demografi responden (jika ada). Untuk
memberikan gambaran secara umum, data penelitian akan
diadakan analisis statistik deskriptif mengenai variabel-variabel
penelitian, good corporate governance dan kinerja keuangan.
Deskripsi variabel tersebut disajikan dalam bentuk frekuensi
absolut yang menyajikan angka rata-rata, median, kisaran dan
standar deviasi.
43
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen) (Ghozali, 2013:105). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi dapat dilihat dari Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah :
1). Jika nilai Tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas atas variabel
independen dalam model regresi.
2). Jika nilai Tolerance < 0.10 dan nilai VIF > 10, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat multikolonieritas atas variabel
independen dalam model regresi.
b. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013) uji autokolerasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi linier antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik
44
adalah model regresi yang tidak terkena penyakit autokorelasi.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokoelasi, diantaranya yaitu dengan menggunakan uji
Durbin-Watson, uji Lagrange-Multiplier (LM test) atau
Breusch-Godfrey test (BG test), uji statistik Q, run test.
Dalam penelitian ini yang uji digunakan adalah Uji Durbin
– Watson (DW). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan
mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model
regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel
independen.
c. Uji Heteroskedasitas
Menurut Ghozali (2013), uji heteroskendastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain melihat grafik plot, uji Park, uji Glejser dan uji
White.
45
Dalam penelitian ini, uji yang digunakan ialah uji Glejser.
Menurut Gujarati dalam Ghozali (2013), uji Glejser dilakukan
dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel
independen. Apabila variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
terjadi Heteroskedastisitas.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atauresidual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
3. Analisis Regresi
Menurut Gujarati dalam Ghozali (2013), analisis regresi
ialah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan
satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk
mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai
variabel independen yang diketahui. Persamaan regresi dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
46
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y =Kinerja Keuangan Perbankan (ROA)
a = Konstanta
b(1,2,3,...) = Koefisien variabel X(1,2,3,...)
X1 = Keberagaman Gender
X2 = Keberagaman usia
X3 = Keberagaman Kwarganegaraan
E = Random error
Dalam penelitian ini, uji regresi dilakukan untuk menguji
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian hipotesis ini
dapat dilakukan dengan menggunakan uji R2, uji t dan uji F.
a. Uji Koefisien Determinan (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel–
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen terbatas. Sedangkan nilai R2 yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen dapat memberikan
47
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.(Ghozali, 2013:97).
b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Ghozali, 2013:98). Kriteria pengujian uji
statistik F adalah sebagai berikut:
1) Jika F-signifikan < 5% artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.
2) Jika F-signifikan > 5% artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).Kriteria
pengujian uji statistik t adalah sebagai berikut:
1) Jika t-signifikan < 5% artinya secara parsial ada
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
48
2) Jika t-signifikan > 5% artinya secara parsial tidak ada
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
49
BAB IV
ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Bank Umum Syariah
Dalam Penelitian ini digunakan untuk mengethui dan menguji
pengaruh Keberagaman gender, Usia Dan Kewarganegaraan dalam
dewan direksi tehadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. Obyek
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bank umum
syariah yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PERIODE
2011-2018. Dengan . kriteria yang memenuhi sampling maka diproleh
9 Bank Umum Syariah diantaranya adalah :
Tabel 4.1
Data Bank yang dijadikan sampel
2. Statistik Deskriptif Objek Penelitian
No Nama Bank
1 Bank Panin Syariah
2 BNI Syariah
3 May Bank Syariah
4 Mandiri syariah
5 Bank Bukopin Syariah
6 BRI Syariah
7 BCA Syariah
8 Bank Mega Syariah
9 Bank Victoria Syariah
50
Hasil uji statistik diperoleh sebanyak 72 data pengamatan laporan
keuangan yang berasal dari perkalian antar periode penelitian (periode
pengamatan 8 tahun, dari 2011 sampai 2018 pada 9 Bank Umum
Syariah). Objek penelitian dalam penelitian ini adalah :
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Gender 72 .00 .67 .1789 .21741
Usia 72 .00 1.00 .6567 .29944
Kewarganegaraan 72 .00 1.00 .0417 .20123
ROA 72 -.20 .07 .0046 .03521
Valid N (listwise) 72
Sumber : Data sekunder yang diolah (2019)
Tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 72 sampel data yang diambil dari annual
report dan laporan keuangan 9 Bank Umum Syariah yang berada di
website masing- masing Bank Umum Syariah dan website Bank Indonesia
periode 2011-2018. Secara rinci deskripsi masing-masing variabel dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa variabel ukuran gender
memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum 0,67 serta rata-
rata (mean) sebesar 0,1789 dan standar deviasi sebesar 0,21741.
51
Variabel Usia memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan memiliki
nilai maksimum 1,00 serta memiliki rata-rata (mean) sebesar 0,6567 dan
standar deviasi sebesar 0,29944.
Variabel kewarganegaraan memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai
maksimum 1,00, nilai rata-rata berjumlah .0417 dan jumlah standar deviasi
sebesar .20123.
B. Uji Asumsi Klasik
a. Uji multikolinieritas
Multikolinieritas pada penelitian ini digunakan untuk mengukur
tingkat asosisi (keeratan) hubungan antara variabel bebas tersebut
melalui besaran koefisien korelasi (r). Pada umumnya jika VIF lebih
besar dari 10 atau nilai tolerance < 0,10, maka variabel tersebut
memiliki hubungan Multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya.
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toler
ance
VIF
1
(Constant) .017 .295 .058 .954
Gender .539 .258 .164 2.09
1
.040 .903 1.108
Usia .506 .111 .481 4.56
6
.000 .499 2.005
Kewarganegar
aan
5.253 1.661 .321 3.16
2
.002 .538 1.860
a. Dependent Variable: ROA
52
Sumber : Data sekunder yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai VIF
variabel gender 1,108, VIF variabel usia 2,005 dan nilai VIF dari
variabel kewarganegaraan 1,860 karena nilai seluruh variabel
kurang dari 10. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas.
b. Uji Autokorelasi
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .790a .624 .607 2.06488 1.717
a. Predictors: (Constant), Kewarganegaraan, Gender, usia
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data sekunder diolah tahun (2019)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin –Watson
adalah sebesar 1,717. Santoso (2005) mengatakan bahwa untuk
mendeteksi adanya autokorelasi menggunakan nilai D-W secara
umum dapat diambil acuan sebagai berikut :
- Jika angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
- Jika angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada
autokorelasi.
- Jika angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Karena nilai D-W dalam pengujian ini adalah 1,717 dimana D-W
lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari +2 (-2<D-W<2), maka dapat
53
disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak ditemui adanya
autokorelasi.
c. Uji Heteroskedasitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model
regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah
Heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan Uji
Heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser, yaitu
meregresikan nilai residual (Absolute) dengan masing-masing
variabel independen. Gozhali (2013).
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedasitas
umber : Data sekunder yang diolah (2019).
Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
ketiga variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .845 .205 4.131 .000
Gender -.148 .179 -.105 -.826 .412
Usia .011 .077 .025 .145 .885
Kewarganegara
an
.315 1.152 .045 .273 .786
a. Dependent Variable: glejser
54
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedasitas pada
model regresi.
d. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari
sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Uji Normalitas dilakukan menggunakan teknik uji (K-S)
atau Kolmogorov-Smirnov.Kriteria dari uji normalitas adalah,
bahwa distribusi normal jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05.
Data tidak berdistribusi normal jika nilai probabilitas signifikansi <
0,05. Adapun hasil uji normalitas sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.10071972
Most Extreme Differences
Absolute .084
Positive .084
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .712
Asymp. Sig. (2-tailed) .691
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data skunder yang diolah (2019)
Tabel diatas menunjukan nilai Asymp.sig sebesar 0,691
berada diatas 0,05. Disimpulkan data berdistribusi normal.
55
C. Analisis Data
1. Koefisien Determinasi (Adj R2)
Koefisiensi Determinasi (Adj R2) Digunakan untuk menunjukan
sejauh mana tingkat hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen atau sejauh ana variabel independent mempengaruhi
variabel dependent (Bawono, 2006: 92-93).
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .790a .624 .607 2.06488 1.717
a. Predictors: (Constant), Kewarganegaraan, Gender, usia
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun (2019).
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Adjusted R Square
0,607 (60,7%) artinya 60,7% dari variabel gender, usia dan
kewarganegaraan dapat menjelaskan variabel kinerja keuangan, dan
sisanya 39,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti didalam
penelitian ini.
2. Uji F
Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebass secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat atau sebagai
prasyarat model regresi atau seberapa jauh semua variabel independent
56
secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependent
(Bawono, 2006: 91-92).
Tabel 4.8
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 480.354 3 160.118 37.554 .000b
Residual 289.933 68 4.264
Total 770.287 71
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), Kewarganegaraan, Gender, usia
Sumber : Data sekunder yang diolah (2019)
Dari hasil output spss pada tabel 4,8 dapat diambil
kesimpulan bahwa F hitung sebesar 37,554 dengan nilai
signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel gender, usia dan
kewarganegaraan secara signifikan bersama-sama berpengaruh
terhadap ROA.
57
3. Uji T
Tabel 4.9
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toler
ance
VIF
1
(Constant) .017 .295 .058 .954
Gender .539 .258 .164 2.091 .040 .903 1.108
Usia .506 .111 .481 4.566 .000 .499 2.005
Kewarganegaraa
n
5.253 1.661 .321 3.162 .002 .538 1.860
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data sekunder diolah, (2019).
Dari hasil output diatas dilihat bahwa uji T masing-masing
variabel terdapat variabel gender, usia dan kewarganegaraan yang
memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05, sehingga variabel
tersebut menunjukan pengaruh terhadap kinerja keuangan ROA.
D. Pembahasan
1. Pengaruh Gender Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarkan pengujian parsial (uji T) terdapat pengaruh positif
sighnifikan antara keberagaman gender terhadapkinerja keuangan.
Pada tabel gendert diperoleh thitung sebesar 2,091 lebih besar dari ttabel
1,99547 dengan nilai sighnifikan 0,04 lebih kecil dari 0,05. Maka H1
diterima. Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif sighnifikan
antara variabel gender terhadap kinerja keuangan. Kondisi ini
mendukung penelitian Siciliano (1996) yang meneliti perusahaan
nirlaba bahwa diversitas gender dalam dewan direksi berpengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan.
58
Keberadaan perempuan dalam dewan direksi membuktikan bahwa
tidak ada diskriminasi terhadap peran wanita dan laki-laki. Mereka
semua memiliki kesempatan yang sama dalam mengambil peran dalam
perusahaan. Hasil penelitian Mc, kinsey (2007) menunjukan bahwa
lebih besar jumlah keberagaman gender berkorelasi dengan kinerja
ekonomi yang lebi h baik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
wanita terbukti memiliki dampak positif terhadap keunggulan
organisasional dan kinerja keuangan.
Penelitian yang dikemuka oleh Kusumastuti (2007) menyatakan
bahwa keberagaman gender berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan hal ini dikarenakan wanita lebih memiliki sifat
kehati-hatian yang sangat tinggi, cenderung menghindari resiko, dan
lebih teliti dibandingkan pria. Sisi inilah yang membuat wanita tidak
terburu-buru dalam mengambil keputusan. Untuk itu dengan adanya
wanita dalam dewan direksi dikatakan mampu dalam membantu
mengambil keputusan yang lebih tepat dan resiko yang lebih rendah.
59
Selain itu penelitian Utami dan Wayan (2013) menunjukan bahwa
gender diversity, ukuran direksi berpengaruh positif terhadap kinerja
internal perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa semakin besar
keragaman gender dalam suatu perusahaan maka semakin
mempengaruhi kinerja perusahaan. Pada penelitian Luh Gde Krisna
Dewi (2016) yang menyatakan bahwa wanita dalam jajaran dewan
direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang
berarti bahwa semakin bertambah keberadaan anggota dewan wanita
dalam jajaran direksi maka semakin tinggi nilai perusahaan yang
dinilai oleh investor.
2. Pengaruh Usia Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarkan pengujian parsial (uji T) terdapat pengaruh positif
yang signifikan antara usia terhadap kinerja keuangan. Pada tabel
coefficient diperoleh thitung sebesar 4.566 lebih besar dari ttabel 1,99547
dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecl dari 0,05. Maka H2 diterima,
artinya secara parsial terdapat pengaruh positif sighnifikan antara
keberagaman usia terhadap kinerja keuanagan. Penelitian ini sesuai
dengan Siagian (2002) yakni terdapat pengaruh positif antara usia
dengan kinerja perusahaan. Terdapat korelasi antara kinerja dan
kepuasan kerja dengan usia karyawan, artinya kecenderungan yang
sering dilihat bahwa semakin lanjut usia karyawan, kinerja dan tingkat
kepuasan kerjanyapun. semakin tinggi. Sehingga dengan kinerjanya
yang baik tersebut, mampu meningkatkan nilai perusahaan.
60
Darmadi (2011) mengemukakan bahwa usia anggota direksi
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan karena anggota dewan
yang lebih muda akan lebih termotivasi untuk menghadapi tantangan
baru dan perubahan strategi yang lebih baik. Penelitian Kusumastiti
dkk (2007) menyatakan bahwa usia dewan direksi berpengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dikare nakan bahwa <60 tahun
adala h kelompok usia yang paling sehat, paling tenang, paling bisa
mengontrol diri dan paling bertanggung jawab. Pada masa dewasa
akhir, kemampuan seseorang untuk memproses informai mengalam
penurunan, serta kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang
telah disimpan dalam ingatan.
3. Pengaruh Kewarganegaraan Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarkan pengujian parsial (uji T), terdapat pengaruh positif
yang sighnifikan antara keberagaman kewarganegaraan terhadap
kinerja keuangan. Pada tabel coefficient diperoleh thitung 3.162 lebih
besar dari ttabel 1,99547 dengan nilai sighnifikansi .002 lebih kecil dari
0,05 maka H3 diterima. Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara keberagaman kewarganegaraan terhadap kinerja
keuangan. Dalam penelitian Ujunwa (2012) mengemukakan bahwa,
direktur asing berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja finansial
karena mampu dalam memonitoring dan memiliki informasi yang
lebih baik.
61
Kondisi ini mendukung penelitian dari Noorkhaista (2017)
keberagaman kewarganegaraan berdampak positif erhadap kinerja
keuangan perusahaan. Karena keberagaman kewarganegaraan
menimbulkan keragaman budaya dimana budaya positif dapat ditiru
dan menjadi buddaya kerja perusahaan. Untuk itu dalam proses
pengangkatan direksi, keberagaman kewarganegaraan dapat menjadi
faktor yang dipertimbangkan dengantetap memperhatikan faktor lain
seperti keahlian, pengalaman dan lain-lain. Sedangkan penelitia
Oxelheim (2003) kewarganegaraan berpengaruh positif terhadap
perusahaan hal ini karena kehadiran anggota dewan mampu
memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, atau biasa
disebut international network, comitmen to shareholder rights, dan
managerial entrechment avoidance, sehingga keunggulan tersebut
mampu memberikan kinerja positif bagi perusahaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
pengaruh Keberagaman Gender, Usia dan Kewarganegaraan terhadap
Kinerja Keuangan maka dapat ditarik Kesimpulan sebagai berikut :
1. Keberagaman gender berpengaruh positif signifkan terhadap
kinerja keuangan Bank Umum Syariah periode 2011-2018.
2. Keberagaman usia berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja keuangan Bank Umum Syariah periode 2011-2018.
3. Keberagaman kewarganegaraan berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah periode 2011-
2018.
B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagaimana
disampaikan pada manfaat penelitian. Untuk penelitian selanjutnya,
pertama disarankan untuk meneliti hal yang sama dengan metode yang
sama namun berbeda objek penelitian. Kedua, disarankan untuk
memberikan tambahan variabel yang mungkin bisa memperkuat hubungan
antar variabel dependen dan independennya. Ketiga, diharapkan untuk
penelitian selanjutnya menambah periode yang digunakan agar hasil dari
peneliltian lebih baik model regresinya. Keempat, diharapkan untuk
melakukan analisis tambahan untuk menguji apakah hasil penelitian dapat
63
diterapkan pada semua tingkatan ROA, baik untuk ROA di tingkatan
rendah maupun ROA di tingkatan tinggi.
64
DAFTAR PUSTAKA
Ade, Nur Selviani. 2018. Pengaruh Diversitas Dewan Direksi terhadap Kinerja
Perusahaan di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Anggraeni, Dea Fennia. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Manajemen
Laba Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam
Negeri
Bantel and Wiersema. 1992. Top Management Team Demography and Corporate
Strategic Change. The Acording Of Management Journal. Vol. 35 No.1 pg
91-121.
Barker and Mueller. 2002. CEO Characteristics and Firm R&D Spending.
Managemen Sciense. Vol 48 No 6 ABI/ Inform Complete pg 782.
Belkaoui. 2003. Intellectual Capital and Firm Performance of Us Multinational
Firm. Journal of Intellesctual Capital. Vol 4 No. 2 hal 215-226.
Daily, C.M. Certo dkk. 1999. Board Gender Diversity, Earning Quality and Stock
Price Informativness. Management Journal. Vol.8 No.2 pg 93-99.
Darmadi, Salim. 2011. Board Diversity and Firm Performance: The Indonesian
Evidence. Journal Corporate Ownership and Control. Vol 8. 1-38.
Dedi, Ramdani dan Joe,Elly Tulung. 2016. The Influence of Top Management
Team Characteristic On BPD Performance. Publich On International
Reseach Of Business Studies. Vol 8. No 3 pg 155-166.
Dewi, Krisna. 2016. Pengaruh Diversitas Dewan Komisaris dan Direksi Pada
Nilai Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar DI Bursa Efek 2009-
2013. E- Journal Akuntansi. V0l 16 no 1 812-836. ISSN: 2302-8556.
Endraswati, Hikmah. 2018. Gender Diversity in Board of Directors and Firm
Performance: A Study in Indonesia Sharia Banks. Review of Integrative
Business and Economics Research. Vol 7. Supplementary Issue 1 pg 299-
311.
Fathonah A,. N. 2018. Pengaruh Gender Diversity dan Age Diversity Terhadap
Kinerja Keuangan. Journal Riset Akuntansi dan Keuangan. Vol 6 No. 3
HAL 373-380.
Fransisca, May.2013. Analisis Pengaruh Board Of Director Diversiy Terhadap
Kinerja Perusahaan Dalam Perspektif Corporate Governance Perusahaan
Manufaktur di BEI 2011. Skripsi. Jakarta : Fakultas Ekonomi.
Gianti. 2016. pengaruh Intelectual Capital, Gender Diversity, Age Diversity, dan
Tenure Diversity Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Study Towards
65
Industry Of Convenstional Private Banking Sector Lisred In The
Indonesian Stock Exchange 2011-2014. e-Proceeding of Management :
Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 1657. ISSN : 2355-9357.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gracia, Meca, , et al .2015. Board Diversity on its Effect on Bank Performance.
An International Analysis Journal Of Banking and Finance. 53. 202-214.
Hambrick, D, C dan Mason, P, A. 1984. Upper Echelons : The Organization As a
Reflection Of its Top Managers. The Academy Of Manajemen Review. Vol
9 No 2 hal 193-206.
Hanani, Famera dan Y Anni Aryani. 2011. Pengaruh Gender Dewan Komisaris,
Gender Dewan Direksi, dan Kepemilikan Manajerial terhdap Kinerja
Perusahaan. Jurnal Ekonomi. Vol 14 No 1 hal 25-36.
Herman, p dan Datta. 2005. Relationships Beetwen Top Management Team
Characteristics and International Diversification An Empirical
Investigation. British Journal of Management. Vol.16 No. 1 pg 67-78.
Ihsan,Sidik. 2016. Pengaruh Perbedaan Gender dan Kewarganegaraan Asing pada
Dewan Direksi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan pada Perusahaan-
Bursa Efek Indonesia 2012-2015. Skripsi . Universitas Andalas.
Kartikaningrum. 2016. Pengaruh Karakteristik Dewan Direksi Terhadap Kinerja
Keuangan Bank Syariah Di Indonesia. Skripsi. Salatiga : Institute Agama
Islam Negri.
Kim, Burns, dan Prescott. 2009. The Strategic Role Of The Board : The Impact Of
Board Of Board Structure on Top Managemen Team Strategic Action
Capability. Corporate Governance : An International Review, 17: hal 728-
743.
Kusuma, Sudarman. 2018. Penaruh Diversitas Gender Dewan terhadap Kinerja
Keuangan pada Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi
Syariah. Vol 6, No 2 2018, hal 253-269. P ISSN : 2355-0228, E- ISSN:
2502-8316.
Kusumastuti, sari dkk. 2007. Pengaruh Board Diversity terhadap Nilai Perusahaan
dalam Perspektif Corporate Governance. Journal Akuntansi dan
Keuangan. Vol. 9 No. 2.
Luh, Gde Krisna Dewi. 2016. Pengaruh Diversitas Dewan Komisaris dan Direksi
pada Perusahaan yang terdaftar di BEI TAHUN 2009-2013. E-Jurnal
Akuntansi. Universitas Udayana. Vol.15 no.1 812-836.
66
MC, Kinsey.2007. Woman Matter: Gender Diversity a corporate Performance
Driver.
Noorkhaista. 2017. Kinerja Modal Intelectual, Keragaman Gendr, dan
Keragaman Kewarganegaraan dalam Dewan Direksi. Jurnal Akuntansi.
Vol 9 No 1 oktober 2017 hal 1-19. P ISSN 2085-9643.
Oxelheim, Randoy. 2003. The Impact Of Foreign Board Membership on Firm
Value. Journal of Bamkimg and Finance 27 (2003) 2369-2392.
Pfeffer dan Salancik, G. 1978. The External control of Organization : A Resource
Dependence Perspective, New York: Harper and Row. Theoretical
Economics Letters. Vol 6 No 4 August.
Ramadhani, Desi. 2017. Pengaruh Keberagaman Gender Pada Dewan Komisaris
dan Dewan Direksi terhadap Kinrja Keeuangan Perusahaan Publik
Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol 21, No 1 januari 2017.
Hlm 1-13
Restuty, Sudibya. 2014. Pengaruh Modal Intelellectual Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. BENEFIT. Jurnal
Manajemen dan Bisnis. Vol 18. No 01. Juni hal14-29.
Rompis. Dkk. 2018. Pengaruh Ukuran Dewan, Keberagaman Usia dan
Keberagaman Gender Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pembangunan
Daerah DI Seluruh Indonesia Buku 2 Tahun 2014-2016. Jurnal EMBA.
Vol 6, No 4 September 2018. Hal 2628-2637. ISSN 2303-1174.
Siagian,S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Siciliano. 1996. The Relationship of Board Member Diversity to Organization
Performance. YMCA Organizations. Journal of Business Ethics. Vol.15 :
1313-1320.
Sri., Dewi. 2018. Analisa Pengaruh Diversitas Gender, Kepemilikan Institusional
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Keuangan
dan Bisnis. Vol 16 N o 2 hal 123-137
Sugiyono. 2010.Statistik untuk Penelitian, Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta
Toyyibah, Jamiyatu. 2012. Pengaruh Karakteristik Dewan Direksi. Skripsi.
Depok: Universitas Indonesia.
Ujunwa, A,. 2012. Board Characteristic and the Financial Performance of
Nigerian Quoted Firm, Corporate Governance. The International Journal
of Bussines in Societ. Vol 12 no 5 pg 656-674.
Utami, Wiwikk dan Wayan. 2013. Pengaruh Gender Diversity dan Remunerasi
Direksi terhadap Kinerja Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Sentra
67
Dinamika Solusi. http;//sdsgroup.co.id/ pegaruh-gender-diversity-
terhadap-perusahaan. diakses tanggal 01 september 2019.
Widjaja,Gunawan. 2003. Tanggung Jawab Direksi atas Kepailitan Perseroan.
Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.
Widyati, Maria Fransisca. 2013. Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris Independen,
Komite Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional
Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen. 1 (1) 234-249.
www.bcasyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.maybanksyariah..co.id
www.megasyariah.co.id
www.ojk.co.id
www.paninsyariah.co.id
www.syariahbukopin.co.id
www.syariahmandiri.co.id
www.victoriasyaria.co.id
68
LAMPIRAN
69
Data Laporan Bank Umum Syariah
NO NAMA BANK TAHUN GENDER USIA KW ROA
1 BANK PANIN SYARIAH 2011 0,25 0,25 0 0,0175
2012 0,25 0,5 0 0,0348
2013 0,25 0,5 0 0,0103
2014 0,25 0,75 0 0,0199
2015 0,25 0,75 0 0,0114
2016 0,25 0,75 0 0,0037
2017 0 1 0 -0,1077
2018 0 0,67 0 0,0026
2 BANK BNI SYARIAH 2011 0 0,67 0 0,0129
2012 0 0,5 0 0,0148
2013 0 0,5 0 0,0137
2014 0 0,75 0 0,0127
2015 0 0,75 0 0,0143
2016 0,25 0,33 0 0,0144
2017 0,33 0,75 0 0,0131
2018 0,33 0,67 0 0,0142
3 MAY BANK SYARIAH 2011 0,33 0 0 0,0357
2012 0,33 0 0 0,0288
2013 0,33 0 0 0,0287
2014 0,33 0,33 0 0,0361
2015 0,33 0,33 1 -0,2013
2016 0,25 0,25 1 -0,0951
2017 0,25 0,25 1 0,055
2018 0,33 0,33 0 -0,0686
4
BANK MANDIRI
SYARIAH 2011 0 0,33 0 0,0195
2012 0 0,33 0 0,0225
2013 0 0,5 0 0,0152
2014 0 0,4 0 -0,0003
2015 0 0,71 0 0,0056
2016 0 0,83 0 0,0059
2017 0 0,85 0 0,0059
2018 0 0,8 0 0,0088
5
BANK BUKOPIN
SYARIAH 2011 0 1 0 0,0052
2012 0 1 0 0,0055
2013 0 1 0 0,0069
70
2014 0 1 0 0,0027
2015 0 1 0 0,0079
2016 0 1 0 -0,0112
2017 0 1 0 0,0002
2018 0 1 0 0,0002
6 BRI SYARIAH 2011 0 1 0 0,002
2012 0 1 0 0,0119
2013 0 1 0 0,0115
2014 0 1 0 0,008
2015 0 1 0 0,0077
2016 0 1 0 0,0095
2017 0 1 0 0,0051
2018 0 1 0 0,0043
7 BCA SYARIAH 2011 0,67 0,67 0 0,009
2012 0,67 0,67 0 0,008
2013 0,67 0,67 0 0,01
2014 0,67 0,67 0 0,008
2015 0,67 0,67 0 0,01
2016 0,67 0,67 0 0,011
2017 0 0,67 0 0,012
2018 0 1 0 0,012
8 BANK MEGA SYARIAH 2011 0,4 0 0 0,0158
2012 0 0,2 0 0,0382
2013 0 0,25 0 0,0233
2014 0 0,75 0 0,0029
2015 0,33 0,65 0 0,003
2016 0,33 1 0 0,0263
2017 0 1 0 0,0156
2018 0 1 0 0,0093
9 BANK VICTORIA 2011 0,33 0,33 0 0,0693
2012 0,5 0,5 0 0,0143
2013 0,5 0,5 0 0,005
2014 0,5 0,5 0 -0,0187
2015 0,33 0,33 0 -0,0236
2016 0,25 0,75 0 -0,0219
2017 0,25 0,75 0 0,0036
2018 0,25 0,75 0 0,0032
71
Uji Deskripsi Statistic
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Gender 72 .00 .67 .1789 .21741
Usia 72 .00 1.00 .6567 .29944
Kewarganegaraan 72 .00 1.00 .0417 .20123
ROA 72 -.20 .07 .0046 .03521
Valid N (listwise) 72
Uji multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) .017 .295 .058 .954
Gender .539 .258 .164 2.091 .040 .903 1.108
usia .506 .111 .481 4.566 .000 .499 2.005
Kewarganegara
an
5.253 1.661 .321 3.162 .002 .538 1.860
a. Dependent Variable: ROA
Uji autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .790a .624 .607 2.06488 1.717
a. Predictors: (Constant), Kewarganegaraan, Gender, usia
b. Dependent Variable: ROA
72
Uji heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .845 .205 4.131 .000
Gender -.148 .179 -.105 -.826 .412
Usia .011 .077 .025 .145 .885
Kewarganegara
an
.315 1.152 .045 .273 .786
a. Dependent Variable: glejser
Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 72
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
2.10071972
Most Extreme
Differences
Absolute .084
Positive .084
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .712
Asymp. Sig. (2-tailed) .691
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji koefisien determinasi (Adj R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .790a .624 .607 2.06488 1.717
a. Predictors: (Constant), Kewarganegaraan, Gender, usia
b. Dependent Variable: ROA
73
Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 480.354 3 160.118 37.554 .000b
Residual 289.933 68 4.264
Total 770.287 71
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), Kewarganegaraan, Gender, usia
Analalisi regresi berganda / uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) .017 .295 .058 .954
Gender .539 .258 .164 2.091 .040 .903 1.108
usia .506 .111 .481 4.566 .000 .499 2.005
Kewarganegara
an
5.253 1.661 .321 3.162 .002 .538 1.860
a. Dependent Variable: ROA
74
75
76
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dewi Sri Lestari
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Boyolali, 08 Agustus 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Dsn. Sruwoh 04/02 Ds. Andong Kec. Andong Kab. Boyolali
E-mail : [email protected]
No. Telepon/HP : 082243042072
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Andong 1 2002 - 2009
2. MTs N Andong 2009 - 2011
3. SMA N 1 Andong 2011 - 2014
4. IAIN Salatiga 2014 - 2019
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya,
Salatiga, 30 Agustus 2019
Penulis,
Dewi Sri Lestari
NIM. 213 14 084
77