123
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO PERUSAHAAN DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Agias Maulidya Susanti NIM: 1113082000045 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO PERUSAHAAN

DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Agias Maulidya Susanti

NIM: 1113082000045

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

ii

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO PERUSAHAAN

DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PRAKTIK PENGHINDARAN

PAJAK

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Agias Maulidya Susanti

NIM : 1113082000045

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Selasa, 7 Maret 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Agias Maulidya Susanti

2. NIM : 1113082000045

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Karakterisik Perusahaan, Risiko Perusahaan dan

Koneksi Politik Terhadap Praktik Penghindaran Pajak

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Maret 2017

1. Reskino,S.E.,Ak.,M.Si.,CA

NIP. 19740928 200801 2 004

(_________________________)

Penguji 1

2. Ismawati Haribowo,S.E.,M.Si

NIP. 19800909 201411 2 003

(_________________________)

Penguji 2

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari Kamis, 26 Juli 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Agias Maulidya Susanti

2. NIM : 1113082000045

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Karakterisik Perusahaan, Risiko Perusahaan dan

Koneksi Politik Terhadap Praktik Penghindaran Pajak

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 Agustus 2018

1. Yessi Fitri, S.E.,M.Si.,Ak.,CA

NIP. 19760924 200604 2 002

(_________________________)

Ketua

2. Fitri Damayanti, S.E.,M.Si

NIP. 19810731 200604 2 003

(__________________________)

Pembimbing

3. Reskino, S.E.,M.Si.,Ak.,CA

NIP. 19740928 200801 2 004

(__________________________)

Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Agias Maulidya Susanti

NIM : 1113082000045

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Risiko Perusahaan dan

Koneksi Politik Terhadap Penghindaran Pajak

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 7 Juni 2018

Agias Maulidya Susanti

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Agias Maulidya Susanti

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 15 Agustus 1995

3. Alamat : Jalan Ir. H. Juanda, Gg. Karyawan, RT/RW

002/001 No. 53, Kecamatan Ciputat,

Tangerang Selatan

4. Telepon : 085884430195/083874900357

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK Islam Al Jihad, Ciputat Tahun 2000-2001

2. SD Negeri Ciputat 9 Tahun 2001-2007

3. SMP Negeri 2 Ciputat Tahun 2007-2010

4. SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan Tahun 2010-2013

5. S1 Akuntansi UIN Jakarta Tahun 2013-2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Mading (FURESSION) SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Periode 2010/2012.

2. Anggota Divisi Data dan Informasi HMJ Akuntansi Periode 2014/2015.

3. Anggota Divisi Penelitian dan Ilmu Pengembangan HMJ Akuntansi

Periode 2015/2016.

4. Ketua Pelaksana OPAK (Orientasi Pengenalan Akademis dan

Kemahasiswaan) Tahun 2015.

5. Sekretaris Umum HMJ Akuntansi Periode 2016/2017.

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi “ One Think, One Step, One

Purpose is Accounting”. 23 September 2013 .

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

vii

2. Peserta dalam kegiatan Visit Company BPK RI, HMJ Akuntansi FEB

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 28 Mei 2014.

3. Peserta pada kegiatan “Sosialisasi Perkembangan Terkini Profesi Di

Bidang Akuntansi dan Ujian Sertifikasi Akuntan (CA) dan Akuntan

Publik (CPA), Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Sekretariat

Jenderal Kementerian Keuangan dan FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 29 September 2015.

4. Internal Audit Discussion bersama Otoritas Jasa Keuangan. 18 April

2017.

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Budiman

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Agustus 1958

3. Ibu : Khamisah

4. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 25 Desember 1965

5. Alamat : Jalan Ir. H. Juanda, Gg. Karyawan, RT/RW

002/001 No.53, Kecamatan Ciputat,

Tangerang Selatan.

6. Anak Ke Dari : 4 dari 4 bersaudara

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

viii

ABSTRACT

This research aimed to analyze the effect of characteristics of company,

corporate risks, and political connections on tax avoidance. Characteristics of

company was measured by firm size, profitability, leverage, sales growth, and

capital intensity. The population in this research were property, real estate, and

construction companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2012-2016. By

using purposive sampling method, the total amount of samples obtained in the

research were 110 fiancial statements from 22 companies. The data were

analyzed by using multiple liner regression method.

The result of this research showed that firm size, profitability, leverage,

corporate risk, and plotical connection have significant effect on tax avoidance.

Meanwhile, sales growth and capital intensity have no significant effecton tax

avoidance. Also, the characteristics of company, corporate risk, and political

connection have simultaneous and significant effect on tax avoidance,

Keywords: characteristics of company, corporate risk, political connections, and

tax avoidance.

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

ix

ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik perusahaan, risiko perusahaan,

dan koneksi politik terhadap penghindaran pajak. Karakteristik perusahaan

dicerminkan dengan ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, sales growth, dan

capital intensity. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti, real

estate, dan konstruksi yang terdaftar di BEI periode 2012 sampai 2016. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling,

total sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 110 laporan

keuangan dari 22 perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas,

leverage, risiko perusahaan dan koneksi politik berpengaruh signifikan.

Sedangkan, pertumbuhan penjualan dan intensitas modal tidak berpengaruh.

Kemudian karakteristik perusahaan, risiko perusahaan dan koneksi politik secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.

Kata Kunci: karakteristik perusahaan, risiko perusahaan, koneksi politik dan

penghindaran pajak.

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala

rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi berjudul “Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Risiko

Perusahaan dan Koneksi Politik terhadap Penghindaran Pajak”, skripsi ini

disusun sebagai pemenuhan syarat kelulusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW selaku panutan dalam serangkaian

perjalanan hidup kita, beserta para sahabat, keluarga dan pengikutnya.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai hambatan dan rintangan,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu baik secara moril

maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini, penulis berikan kepada:

1. Keluarga tercinta Abi dan Umi, serta kakak-kakakku, Nur Wachidah, Ade

Fauzan, Alifikri Alghazali, Adi Setio dan Ka Ayu yang telah memberikan doa

dan dukungannya kepada penulis sehingga penulis dapat meraih gelar

sarjananya. Serta krucil-krucilnya ante, Annisa, Nadira, Sabrina, Tiffany, dan

Habibi. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan memberi kebahagiaan

kepada kita semua. Amin.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Fitri Damayanti,SE.,M.Si selaku pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan saran-

saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

4. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

xi

6. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba,MBA.,Ak selaku pembimbing akademik yang

telah banyak memberikan motivasi selama perkuliahan penulis.

7. Ibu Reskino,SE.,M.Si.,Ak.,CA dan Ibu Ismawati Haribowo,SE.,M.Si selaku

dosen penguji komprehensif yang telah banyak membantu penulis untuk

meraih gelar sarjananya.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Dosen Jurusan Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

9. Teman-teman seperjuangan Alen, Dhila, Lia, Dyah, Meli, Dea, Astriana, Sapta,

Dinda, Rafny, Adam, Shalahuddin, Dimas, Rahman, Neza, Vivi, Riska, Pipih,

Nihla dan teman-teman lainnya yang telah banyak membantu penulis selama

proses penyusunan skripsi.

10. Terimakasih teman-teman Akuntansi A 2013 dan teman-teman Akuntansi 2013

Kalian luar biasa! See u on top ☺

11. Teman-teman KKN POSSIBLE 2016. Dito, Aul, Fathiya, Amel, Hani, Syifa,

Jibril, Panjul, Ryan, dan Bang Rivay. Terima kasih untuk segala pengalaman

selama KKN.

12. Teman-teman HMJ Akuntansi periode 2015-2016 dan periode 2016-2017.

Terimakasih untuk pengalaman dan ilmu dalam berorganisasinya. Bangga bisa

menjadi bagian dari kalian.

13. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih

untuk bantuan dalam penyelesain skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka, serta amal, ilmu dan

iman yang kita miliki dapat diterima di sisi-Nya. Akhirnya, dengan segala

kerendahan hati, penulis mempersembahkan skripsi ini kelak dapat bermanfaat

kepada semua pihak yang berkepentingan. Semoga Allah SWT senantiasa

mengiringi setiap langkah kita. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 7 Juni 2018

Agias Maulidya Susanti

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

xii

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 14

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 17

A. Tinjauan Literatur ....................................................................... 17

1. Teori Agensi (Agency theory) ............................................. 17

2. Pajak .................................................................................... 19

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

xiii

3. Perencanaan Pajak ............................................................... 20

4. Penghindaran Pajak ............................................................ 22

5. Ukuran Perusahaan .............................................................. 25

6. Profitabilitas ........................................................................ 26

7. Leverage .............................................................................. 27

8. Sales Growth ....................................................................... 29

9. Capital Intensity .................................................................. 30

10. Risiko Perusahaan ............................................................... 31

11. Koneksi Politik .................................................................... 33

B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 35

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 40

D. Keterkaitan Antar Variabel ......................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 48

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 48

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 48

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 49

D. Metode Analisis Data ................................................................. 49

1. Statistik Deskriptif ............................................................... 49

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 49

3. Analisi Regresi Berganda .................................................... 54

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian .......................................... 56

1. Variabel Dependen

Penghindaran Pajak (Y) ....................................................... 56

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

xiv

2. Variabel Independen ............................................................ 57

a. Ukuran Perusahaan......................................................... 57

b. Profitabilitas ................................................................... 57

c. Leverage ......................................................................... 58

d. Sales Growth .................................................................. 58

e. Capital Intensity ............................................................. 58

f. Risiko Perusahaan .......................................................... 59

g. Koneksi Politik ............................................................... 59

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 62

A. Deskriptif Populasi Penelitian ................................................... 62

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian .............................................. 64

1. Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 64

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 67

a. Uji Normalitas .............................................................. 67

b. Uji Multikolinearitas .................................................... 69

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 71

d. Uji Autokolerasi ........................................................... 72

3. Hasil Uji Hipotesis penelitian .............................................. 73

a. Uji Koefisien determinasi ............................................. 73

b. Uji Statistik F ............................................................... 74

c. Uji Statistik t ................................................................. 75

C. Pembahasan ................................................................................ 76

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 85

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

xv

A. Kesimpulan ................................................................................. 85

B. Implikasi ..................................................................................... 86

C. Keterbatasan ............................................................................... 87

D. Saran ........................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 89

LAMPIRAN- LAMPIRAN ............................................................................. 92

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak ................................................ 2

1.2 Kasus-Kasus Penghindaran Pajak ........................................................ 7

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 35

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................... 60

4.1 Sampel Terpilih ................................................................................... 62

4.2 Daftar Nama Perusahaan yang Outlier ................................................. 63

4.3 Daftar Nama Perusahaan yang dapat diolah ......................................... 63

4.4 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif ..................................................... 64

4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test ..................................................... 69

4.6 Hasil Uji Multikolonearitas ................................................................... 70

4.7 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 72

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .................................... 73

4.9 Hasil Uji Statistik F .............................................................................. 74

4.10 Hasil Uji Statistik t ............................................................................... 75

4.11 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ................................................... 84

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................... 40

4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram .............................................. 67

4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Probability Plots ................................... 68

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 71

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Keterangan Halaman

1. Daftar Sampel Perusahaan ................................................... 93

2. Data Mentah Penelitian ........................................................ 96

3. Data Output SPSS ............ ................................................... 102

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya pembangunan adalah proses pembaharuan untuk

mencapai suatu keadaan yang dianggap lebih baik. Pembangunan diartikan

sebagai upaya untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memanfaatkan

sumber daya yang tersedia, baik berupa sumber daya alam maupun sumber

daya manusia, yang hasilnya ditujukan untuk kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat. Pembangunan dilaksanakan melalui rangkaian

investasi yang di dapat dengan dukungan dana yang besar. Dana

pembangunan dapat diperoleh dari berbagai sumber, pemerintah dan swasta,

baik dari dalam negeri maupun dari manca negara. Salah satu sumber dana

tersebut berasal dari pajak (Pohan C. A., 2015).

Kontribusi pajak dalam beberapa tahun terakhir ini terlihat besarnya

realisasi penerimaan negara dari sektor pajak pada tahun 2012 sebesar

96,4%, 2013 sebesar 93,8%, 2014 sebesar 91,7%, 2015 sebesar 83% dan

2016 sebesar 71,1%. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa realisasi penerimaan

pajak dari tahun 2012 hingga 2016 menggambarkan kenaikan atau

pertumbuhan, namun realisasi dan target penerimaan tidak sesuai dengan

yang diharapkan.

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

2

Tabel 1.1

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2012-2016

(Dalam Triliunan Rupiah)

Penerimaan

Perpajakan

2012 2013 2014 2015 2016

Target 1016 1148,4 1246,1 1489,3 1539,2

Realisasi 981 1077 1146,9 1240,4 1094,2

Presentase

(%)

96,4 93,8 91,7 83 71,1

Sumber:www.bps.go.id

Dikarenakan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara

yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan

nasional. Maka dari itu, pajak harus lebih diberdayakan seiring dengan

meningkatnya kegiatan sektor rill. Berbagai upaya dilakukan oleh

pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara terutama dari pajak

guna mencapai sasaran pembangunan ekonomi.

Upaya tersebut seperti memberikan fasilitas perpajakan antara lain

melalui penurunan tarif pajak badan yang ditetapkan oleh pemerintah yang

sebelumnya diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat

(1) huruf b yang berisi tarif pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri dan

bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen).

Kemudian pemerintah melakukan perubahan tarif pajak badan yang diatur

dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat (2) huruf a yang

berisi tarif pajak penghasilan wajib pajak badan adalah sebesar 25% (dua

puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010 (Wiguma &

Jati, 2017). Selain upaya tersebut, sistem perpajakan juga berubah dari office

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

3

assessment menjadi self assessment. Dengan sistem tersebut, wajib pajak

memiliki hak dan kewajiban, baik dalam menghitung, membayar, dan

melaporkan sendiri jumlah kewajiban perpajakannya.

Apabila di lihat dari jumlah wajib pajak yang semakin bertambah dari

waktu ke waktu, hal tersebut sebagai cerminan untuk meningkatkan

kesadaran dan kepatuhan wajib pajak untuk melaksanakan dan mengelola

hak dan kewajiban perpajakan secara baik dan benar dengan ikut

berkontribusi dengan membayar pajak untuk negara. Peningkatan

pendapatan negara dapat terlaksana dengan baik apabila wajib pajak

mematuhi peraturan perpajakan sesuai undang-undang.

Namun dalam hal ini, terlihat adanya perbedaan sudut pandang antara

pemerintah dan wajib pajak. Apabila dilihat dari sudut pandang pemerintah,

jika pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak lebih kecil dari yang

seharusnya dibayarkan, maka pendapatan negara dari sektor pajak akan

berkurang. Sebaliknya, jika dilihat dari sisi wajib pajak, jika pajak yang

dibayarkan besar maka akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan

tersebut (Pohan C. A., 2015).

Di era globalisasi ekonomi sekarang ini dan besarnya tantangan di masa

yang akan datang, dimana kompetitor bermunculan dari berbagai negara

dengan berbagai produk yang menarik dan kompetitif, untuk bisa survive

perusahaan dituntut untuk menyesuaikan produknya dengan membangun

posisi kepemimpinan biaya sebagai basis strategi bisnisnya.

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

4

Bila perusahaan membangun posisi kepemimpinan biaya, perusahaan

dapat menggunakan keunggulannya untuk mengalahkan kompetitornya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan pengusaha yaitu dengan

meminimalkan beban pajak dalam batas yang tidak melanggar aturan.

Semakin besar penghasilan, semakin besar pajak yang terutang. Oleh karena

itu, perusahaan atau wajib pajak membutuhkan perencanaan pajak atau tax

planning yang tepat agar perusahaan membayar pajak dengan efisien. Salah

satu cara perencanaan pajak (tax planning) yaitu dengan melakukan

penghindaran pajak (tax avoidance).

Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah sebuah strategi dan teknik

penghindaran pajak yang dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan (grey

area) yang terdapat dalam undang-undang dan peraturan perpajakan itu

sendiri. Penghindaran pajak ini dilakukan karena banyak wajib pajak badan

maupun pribadi merasa terbebani untuk membayar pajak. Maka dari itu,

wajib pajak berusaha untuk meringankan kewajiban pembayaran pajak

dengan cara meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar (Dewi & Sari,

2015).

Terdapat fenomena mengenai kasus penghindaran pajak pada sektor

properti dan real estate di Indonesia. Potensi penerimaan pajak dari sektor

properti dan real estate berasal dari pajak penghasilan (PPh) Final Pasal 4

ayat 2 yaitu penghasilan yang diterima penjual (developer) karena

melakukan transaksi jual beli tanah/bangunan sebesar 5% dan Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) atas transaksi barang kena pajak berupa

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

5

tanah/bangunan yang bukan kategori rumah sangat sederhana sebesar 10%.

Sedangkan, pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dalam transaksi

properti adalah Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

sebesar 5%. Ditjen Pajak menemukan adanya potensial loss penerimaan

pajak akibat tidak dilaporkan transaksi sebenarnya. Hal ini terjadi karena

pajak yang dibayarkan menggunakan transaksi berbasis Nilai Jual Objek

Pajak (NJOP) bukan berbasis transaksi sebenarnya atau rill

(www.finance.detik.com/2018/1/6).

Pada tahun 2011-2012 diadakan uji silang data Real Estate (REI) oleh

Direktorat Jendral Pajak, terdapat potensi pajak penghasilan (PPh) sebesar

Rp 30 Triliun, angka belum termasuk PPN, namun kenyataannya setoran

pajak dari sektor properti tahun tersebut hanya sekitar Rp 9 Triliun

(www.finance.detik.com/2018/1/6). Pertumbuhan subsektor properti, real

estate¸dan konstruski juga mengalami peningkatan sebesar 29% tahun 2010,

tahun 2011 meningkat menjadi 32% dan tahun 2012 sebesar 51%, namun

pertumbuhan tersebut tidak diikuti dengan meningkatnya effective tax rate

(Hanafi & Harto, 2014).

Menurut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (Kakanwil

Ditjen Pajak Sumut) I Medan, Harta Indra Tarigan mengungkapkan bahwa

Ditjen Pajak menemukan tujuh modus yang dilakukan para pengembang

properti untuk menghindari pajak. Pertama, penggunaan harga dibawah

harga jual sebenarnya dalam menghitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP).

Kedua, tidak mendaftarkan diri menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

6

namun menagih Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ketiga, tidak melaporkan

seluruh penjualan. Keempat, tidak memotong dan memungut Pajak

Penghasilan (PPh). Kelima, mengkreditkan pajak masukan secara tidak sah.

Keenam, penghindaran PPn-Barang Mewah dan PPh Pasal 22 atas hunian

mewah. Ketujuh, menjual tanah dan bangunan, namun yang dilaporkan

hanya penjualan tanah (Siregar, 2013) dalam (Saputro D. A., 2017).

Kasus lainnya yang berkaitan dengan penghindaran pajak seperti pada

perusahaan IKEA, perusahaan yang bergerak di bidang industri peralatan

rumah tangga ini dikabarkan melakukan upaya penghindaran pajak dengan

nilai lebih dari $ 1 miliyar. Upaya penghindaran pajak dalam skala besar ini

terjadi dalam kurun waktu 2009 hingga 2014.

Lalu pada tahun 2016, IKEA kembali terlibat dalam usaha

penghindaran pajak, pada kasus ini IKEA melakukan pergeseran laba, atau

memindahkan miliaran euro labanya dari negara-negara berpajak tinggi

seperti Inggris, Perancis, dan Jerman ke anak perusahaan atau penerima-

penerima lain di negara-negara dengan pajak rendah atau bahkan tidak ada

seperti Linchtenstein atau Luxembourg. IKEA membebankan biaya royalti

dari suatu perusahaan ke perusahaan lain dalam lingkup kepemilikan yang

sama dengan tujuan meminimalisi pajak secara keseluruhan. IKEA diduga

melakukan penghindaran pajak senilai $39 juta di Jerman, $29 Juta di

Perancis, dan $13 Juta di Inggris (www.forumpajak.org/2018/1/6).

Kasus penghindaran pajak semakin menguat apabila perusahaan

memiliki akses yang kuat dengan orang yang berada di dalam pemerintahan

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

7

atau yang bekerja dilingkungan perpajakan seperti Direktorat Jendal Pajak.

Seperti halnya dengan Gayus tambunan yang merupakan pegawai pajak

yang terbukti menerima suap sebesar Rp 925 juta dari Roberto Santonius

terkait kepengurusan gugatan keberatan pajak PT Metropolitan Retailmart

dan menerima 3,5 juta dollar Amerika dari Alif Kuncoro terkait

kepengurusan pajak tiga perusahaan Grup Bakrie, yakni PT Arutmin, PT

Kaltim Prima Coal dan PT Bumi Resource. Gayus Tambunan dinilai telah

terbukti menerima suap dan melakukan tindak pencucian uang dari tiga

perusahaan Bakrie Grup senilai 7 juta dollar AS, lalu membagikannya ke

pejabat-pejabat Ditjen pajak yang lainnya. Selain Gayus Tambunan, Hadi

Poernomo selaku pegawai Dirjen Pajak diduga memanipulasi telaah

direktorat PPH mengenai keberatan SKPN PPH BCA (Siregar, 2014) dalam

(Utami, 2016).

Berikut beberapa perusahaan yang memiliki skandal penghindaran

pajak (Chew, 2016) dalam (Zahra, 2017).

Tabel 1.2

Kasus-Kasus Penghindaran Pajak

No Nama Perusahaan Tuduhan Kasus Kecurangan

1. Google Pada tahun 2014, Google

memindahkan pendapatan senilai $12

miliar ke sebuah perusahaan

penampung di Bermuda, afiliasi

terdaftar Irish yang dikenal dengan

Google Ireland Holdings. Google

menggunakan strategi yang dikenal

dengan istilah “Double Irish With a

Dutch Sandwich”, yang membantu

perusahaan induknya, Alphabet,

menikmati tarif pajak efektif hanya

6% dari keuntungan di luar AS.

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

8

2. Apple Dituduh sebagai salah satu yang

pertama menggunakan metode yang

rumit untuk menghindari membayar

pajak yang lebih.

3. Starbucks Starbucks telah diduga memotong

beban pajak hingga €30 juta sejak

2008, membayar Belanda €2,6 juta di

pajak perusahaan pada laba sebelum

pajak dari €407 juta, tarif pajak

kurang dari 1%.

4. Ikea Dituduh tidak membayar pajak lebih

dari €1 miliar selama enam tahun

terakhir. Menurut Greens/European

Free Alliance, pada tahun 2014, Ikea

tidak membayar €35 juta pajak di

Jerman, €24 juta di Perancis, dan

€11,6 juta di Inggris.

5. Amazon Ditemukan bahwa Amazon membayar

$5,86 juta dari total penjualan $6

triliun. Di Inggris, Amazon

dilaporkan bisa lolos dengan

pembayaran pajak yang rendah.

6. Microsoft Pada tahun 2011, dilaporkan

membayarkan pajak 19 juta pound,

yang mana hanya 2,8% dari

pendapatan. Menghindari membayar

pajak di Inggris dengan penjualan

sebesar $2,4 triliun pada tahun 2012.

Sumber: diolah dari berbagai referensi

Dari kasus-kasus tersebut, terlihat bahwa adanya faktor-faktor yang

menjadi alasan timbulnya keinginan perusahaan untuk melakukan tax

planning atau bahkan melakukan penghindaran pajak yang keluar dari

ketentuan perpajakan, hal tersebut dilakukan guna untuk meminimalkan

jumlah pajak yang harus dibayar. Karakteristik perusahaan merupakan

faktor utama dalam melakukan tindakan penghindaran pajak. Namun dalam

melakukan hal tersebut tentu saja juga melalui kebijakan atau keputusan

yang diambil oleh pemimpin perusahaan itu sendiri. Di dalam perusahaan

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

9

pasti memiliki seorang pemimpin yang menduduki posisi teratas baik

sebagai top eksekutif maupun top manajer, dimana setiap pemimpin

memiliki karakter-karakter tertentu untuk memberikan arahan dalam

menjalankan kegiatan usaha dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

Pemimpin perusahaan biasanya memiliki dua karakter yaitu, risk taker dan

risk averse. Pemimpin perusahaan yang memiliki karakter risk taker dan

risk averse tercermin pada besar kecilnya risiko perusahaan yang ada

(Budiman & Setiyono, 2011).

Eksekutif yang memiliki karakter risk taker biasanya adalah eksekutif

yang lebih berani dalam mengambil keputusan bisnis, sedangkan eksekutif

yang memiliki karakter risk averse adalah eksekutif yang cenderung tidak

menyukai risiko sehingga kurang berani dalam mengambil keputusan bisnis.

Untuk dapat melihat tinggi rendahnya risiko perusahaan dapat dilihat dari

volatilitas earning perusahaan, yang bisa diukur dengan rumus deviasi

standar. Semakin besar deviasi standar earning perusahaan mengindikasikan

semakin besar pula risiko perusahaan yang ada (Paligorova, 2010).

Menurut Leuz dan Gee (2006) dalam Butje & Tjondro (2014) dalam

menyusun strategi bersaing dalam bisnis, perusahaan sering kali mencari

celah dan memanfaatkan peluang dalam lingkungan bisnis, salah satunya

melalui koneksi politik. Koneksi politik merupakan suatu kondisi dimana

terjalin suatu hubungan antara pihak tertentu dengan pihak yang memiliki

kepentingan dalam politik yang digunakan untuk mencapai suatu hal

tertentu yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

10

Menurut Faccio (2006) dalam Butje & Tjondro (2014), perusahaan

dikatakan memiliki koneksi politik apabila minimal salah satu pemegang

saham utama (orang yang memiliki paling tidak 10 persen dari total hak

suara) atau salah satu pimpinan (CEO, presiden, wakil presiden, ketua atau

sekretaris) merupakan anggota parlemen, menteri atau memiliki relasi

dengan politikus atau partai politik.

Di Indonesia, koneksi politik sudah menjadi hal yang umum dilakukan

dengan menempatkan orang yang mempunyai kedekatan dengan pemerintah

ke dalam struktur organisasi perusahaan, baik komisaris maupun direksi.

Hal ini sering terjadi pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pengisian sejumlah komisaris BUMN yang memiliki koneksi politik dengan

pemerintah sudah dilakukan sejak rezim presiden Susilo Bambang

Yudhoyono dan pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, dengan

mengangkat komisaris BUMN yang berasal dari partai politik ataupun

relawan untuk menduduki jabatan sebagai komisaris BUMN. Hal ini

menunjukkan bahwa koneksi politik merupakan hal yang umum terjadi

dalam struktur organisasi perusahaan BUMN di Indonesia (Wicaksono,

2017).

Penelitian Kim & Zhang (2014) menghubungkan koneksi politik

perusahaan terhadap tindakan pajak agresif dan menemukan hasil penelitian

bahwa perusahaan yang memiliki koneksi politik akan mendapat

perlindungan dari pemerintah, memiliki akses mudah untuk memperoleh

pinjaman modal, risiko pemeriksaan pajak rendah sehingga membuat

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

11

perusahaan makin agresif melakukan perencanaan pajak yang berakibat

pada keburaman transparasi keuangan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2011) yang

didapat bahwa koneksi politik tidak berpengaruh terhadap penghindaran

pajak. Perusahaan dengan kepemilikan atas pemerintah yang berperan

sebagai principal yaitu BUMN atau BUMD dianggap sebagai perusahaan

yang mematuhi peraturan dalam hal perpajakan, karena nama yang

dipegang sebagai Badan Usaha Milik Negara mencerminkan sikap yang

patuh terhadap peraturan-peraturan yang sudah ditentukan dan tidak akan

menyalahgunakan kekuasaan tersebut untuk melakukan penghindaran pajak

yang akan mencoreng nama lembaga pemerintah. Sikap yang ditunjukkan

oleh principal untuk patuh terhadap peraturan juga diturunkan kepada agent

demi menjaga nama baik perusahaan maupun lembaga pemerintah di mata

masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian ini karena penghindaran pajak masih menarik untuk diteliti secara

ilmiah dan hasil penelitan ini masih beragam. Penelitian ini merupakan

pengembangan dari beberapa penelitian sebelumnya, yaitu Butje & Tjondro

(2014); Budiman & Setiyono (2011) dan Puspita & Febrianti (2017).

Penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian terdahulunya,

yaitu:

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

12

1. Populasi Penelitian

populasi penelitian Budiman & Setiyono (2011) dan Butje &

Tjondro (2014) adalah seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan penelitian Puspita & Febrianti (2017)

menggunakan perusahaan manufaktur. Namun populasi yang digunakan

pada penelitian ini adalah perusahaan properti, real estate, dan konstruksi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan menggunakan perusahaan

tersebut karena sektor properti, real estate, dan konstruksi merupakan

salah satu sektor yang memberikan sinyal berkembangnya perekonomian

suatu negara, sektor properti yang meliputi sektor konstruksi dan real

estate merupakan salah satu sektor yang penting karena mampu menarik

dan mendorong kegiatan di berbagai sektor ekonomi, mempengaruhi

perkembangan sektor keuangan, serta berdampak pada pertumbuhan

ekonomi dan lapangan pekerjaan.

Bisnis properti mengindikasikan ada potensi penerimaan pajak

yang sangat menjajinkan. Menyadari adanya potensi penerimaan pajak

tersebut, Direktorat Jendral Pajak (DJP) menetapkan sektor properti

sebagai salah satu sektor prioritas penggali potensi pajak di tahun 2013

hingga sekarang ini (majalahpajak.net/1/6/2018).

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang dilakukan Budiman & Setiyono (2011)

adalah karakter eksekutif terhadap penghindaran pajak. Penelitian Butje

& Tjondro (2014) adalah karakter eksekutif dan koneksi politik terhadap

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

13

penghindaran pajak (tax avoidance) dan penelitian Puspita & Febrianti

(2017) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penghindaran pajak

yang dilihat dari karekteristik perusahaan, yaitu ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, sales growth dan capital intensity. Penelitian ini

merupakan penggabungan dari penelitian tersebut yaitu ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, sales growth, dan capital intensity,

risiko perusahaan, dimana karakter eksekutif merupakan bagian dari

risiko perusahaan dan koneksi politik terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance).

3. Periode Penelitian

Periode penelitian yang dilakukan Budiman & Setiyono (2011)

menggunakan periode 2006-2010. Butje & Tjondro (2014) menggunakan

periode 2009-2013 dan Puspita & Febrianti (2017) menggunakan periode

2012-2014. Sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2012-2016.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Risiko

Perusahaan dan Koneksi Politik terhadap Penghindaran Pajak”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang

akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

3. Apakah leverage berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

Page 32: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

14

4. Apakah sales growth berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

5. Apakah capital intensity berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

6. Apakah risiko perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

7. Apakah koneksi politik berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disimpulkan sebelumnya, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap penghindaran

pajak.

2. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap penghindaran pajak.

3. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap penghindaran pajak.

4. Untuk menganalisis pengaruh sales growth terhadap penghindaran pajak.

5. Untuk menganalisis pengaruh capital intensity terhadap penghindaran

pajak.

6. Untuk menganalisis pengaruh risiko perusahaan terhadap penghindaran

pajak.

7. Untuk menganalisis pengaruh koneksi politik terhadap penghindaran

pajak.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang membutuhkan, antara lain :

1. Kontribusi Teoritis

a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Page 33: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

15

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wacana bagi segenap

civitas ekonomi, khususnya jurusan akuntansi agar memiliki

pemahaman tentang karakteristik perusahaan, risiko perusahaan dan

koneksi politik serta hubungannya dengan penghindaran pajak (Tax

Avoidance).

b. Ilmu Akuntansi Perpajakan

Penelitian ini diharapkan menambah literatur pembendaharaan ilmu

pengetahuan dan acuan penelitian pada bidang studi perpajakan

terutama untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penghindaran pajak.

c. Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti dapat menerapkan

teori dan memperoleh pemahaman mengenai karakteristik

perusahaan, risiko perusahaan dan koneksi politik serta

pengaruhnnya terhadap penghindaran pajak.

2. Kontribusi Praktis

a. Pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan-

kebijakan perpajakan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan-

kebijakan perpajakan selanjutnya sehingga dapat memaksimalkan

potensi penerimaan negara dari sektor pajak.

Page 34: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

16

b. Perusahaan

Sebagai bahan tambahan pertimbangan pihak manajemen dalam

melakukan penghindaran pajak yang benar dan efisien tanpa

melanggar undang-undang perpajakan yang berlaku. Sehingga dapat

lebih efisien dalam masalah pajak perusahaan di masa mendatang.

c. Investor

Sebagai tambahan informasi bagi para investor dalam pengambilan

keputusan investasi di pasar modal.

Page 35: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Jensen & Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam

teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan

kontrak antara pemilik sumber daya ekonomi (principal) dan manajer

(agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya

tersebut. Prinsipal merupakan pihak yang memberikan arahan kepada

agen untuk bertindak atas nama pemilik, sedangkan agen merupakan

pihak yang diberi amanat oleh pemilik untuk menjalankan perusahaan.

Agen berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah

diamanahkan oleh prinsipal kepadanya.

Agen sebagai pihak yang bertugas untuk mengelola perusahaan

mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas perusahaan,

lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Di sisi lain,

prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agen. Hal

inilah yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi anatar

prinsipal dan agen. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut

dengan asimetri informasi (asymmetric information). Terjadinya

informasi yang tidak seimbang (asimetri) ini dapat menimbulkan dua

permasalahan (Jensen & Meckling, 1976).

Page 36: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

18

a. Moral Hazard, yaitu permasalahan yang muncul jika agen tidak

melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak

kerja.

b. Adverse selection, yaitu suatu keadaan dimana prinsipal tidak dapat

mengetahui apakah suatu keputusan yang diamnil oleh agen benar-

benar didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya atau terjadi

sebagai sebuah kelalaian dalam tugas.

Adanya pihak manajemen yang dapat melakukan kecurangan untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi membuat para pemilik

perusahaan atau pemegang saham menjadi tidak percaya dengan setiap

tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Dengan timbulnya

berbagai masalah maka akan menambah konflik antara pemegang saham

dengan manajemen yang membawa dampak buruk terhadap perusahaan.

Konflik ini dikenal dengan agency problem.

Agency problem dapat berupa adanya tindakan individualisme antara

kedua pihak, untuk saling menguntungkan dirinya sendri dan

menomorduakan kepentingan perusahaan. Dalam hal informasi yang

berkaitan dengan perusahaan, pihak manajemen lebih unggul daripada

pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan akan lebih fokus pada

peningkatan nilai saham perusahaan sedangkan manajemen aka lebih

fokus pada kepentingan mereka sendiri yang cenderung akan mengambil

kebijakan secara sepihak yang dapat merugikan perusahaan (Utami,

2016). Adanya perbedaan kepentingan dan ketidakseimbangan mengenai

Page 37: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

19

informasi informasi, hal tersebut yang membuat manajemen lebih agresif

dalam melakukan perencanaan pajak. Praktik penghindaran pajak

merupakan bagian dari perencanaan pajak, dimana praktik penghindaran

pajak adalah sebuah strategi dan teknik yang dilakukan secara legal dan

aman karena tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan. Seringkali

metode yang digunakan adalah dengan memanfaatkan kelamahan (grey

area) yang terdapat dalam undang-undang dan peraturan perpajakan itu

sendiri (Pohan C. A., 2015).

Pada penelitian ini, teori agensi menjelaskan tentang perbedaan

kepentingan yang muncul antara pemilik utama perusahaan yang

berperan sebagai pembuat regulasi dalam hal perpajakan dengan pihak

manajemen perusahaan yang berperan sebagai wajib pajak. Dalam hal

ini, pemerintah sebagai pemilik utama perusahaan berharap adanya

peningkatan yang besar dari sektor pajak, disisi lain dari pihak

manajemen memiliki pandangan bahwa perusahaan harus menghasilkan

laba yang signifikan dengan beban pajak yang rendah. Perbedaan sudut

pandang tersebut yang tentunya akan menghasilkan konflik diantara

pemerintah dengan manajemen perusahaan (Wicaksono, 2017).

2. Definisi Pajak

Berdasarkan Pasal 1 UU No. 28 tahun 2007 menyebutkan bahwa :

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan negara dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”.

Page 38: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

20

Definisi Pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapati jasa timbal

balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Resmi, 2014).

Berdasarkan definisi-definisi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

pengertian pajak adalah iuran wajib dari orang pribadi maupun badan

kepada negara yang bersifat memaksa dan tanpa adanya imbalan

langsung dengan tujuan untuk pembangunan negara.

3. Perencanaan Pajak (Tax Planning)

Menurut Pohan C.A., (2015) Tax Planning adalah proses

mengorganisasi usaha wajib pajak orang pribadi maupun badan usaha

sedemikan rupa dengan memanfaatkan berbagai celah kemungkinan yang

dapat ditempuh perusahaan dalam koridor ketentuan peraturan

perpajakan (loopholes), agar perusahaan dapat membayar pajak dalam

jumlah minimum.

Achmad Tjahyono dan Muhammad F Husein (1997), mengemukakan

“Perencanaan pajak adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak atau

kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik

pajak penghasilan, maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi

yang minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh undang-undang”.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pajak

adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak atau badan untuk

Page 39: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

21

meminimumkan jumlah pajak yang dibayarkan tanpa melanggar

peraturan perpajakan atau masih di dalam koridor ketentuan perpajakan.

Hal yang sama dengan tujuan dari perencanaan pajak itu sendiri yaitu

merekayasa agar beban pajak dapat ditekan serendah mungkin dengan

memanfaatkan peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan dari

pembuat undang-undang itu sendiri. Maka dalam hal ini, perencanaan

pajak sama dengan tax avoidance karena secara ekonomis sama-sama

berusaha untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak karena pajak

merupakan unsur pengurang laba yang tersedia baik untuk dibagikan ke

pemagang saham maupun untuk diinvestasikan kembali.

Untuk meminimumkan kewajiban pajak dapat dilakukan dengan

berbagai cara, baik yang masih memenuhi ketentuan perpajakan (lawful)

maupun yang melanggar peraturan perpajakan (unlawful).

Dalam tax planning ada 3 macam cara yang dapat dilakukan oleh

wajib pajak untuk menekan jumlah beban pajaknya, yaitu :

a. Tax Saving (Penghematan Pajak)

Tax saving atau penghematan pajak merupakan suatu tindakan

penghematan pajak yang dilakukan secara legal dan aman karena

tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan.

b. Tax Avoidance (Penghindaran Pajak).

Tax avoidance atau penghindaran pajak adalah sebuah strategi dan

teknik penghindaran pajak yang dilakukan secara legal dan aman

karena tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan. Metode dan

Page 40: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

22

teknik yang digunakan adalah dengan memanfaatkan kelemahan (grey

area) yang terdapat dalam undang-undang dan peraturan perpajakan

itu sendiri.

c. Tax Evasion (Penyelundupan Pajak)

Tax evasion atau penyelundupan pajak adalah kebalikan dari tax

avoidance, sebuah strategi dan teknik penghindaran pajak yang

dilakukan secara ilegal dan tidak aman bagi wajib pajak. Cara

penyelundupan pajak ini bertentangan dengan ketentuan perpajakan,

karena metode dan teknik yang digunakan tidak berada dalam koridor

undang-undang dan peraturan perpajakan (Suandy, 2006).

4. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan salah satu bagian dari

perencanaan pajak (tax planning) yang digunakan oleh manajemen

perusahaan untuk meminimalkan beban pajak perusahaan.

Dalam penelitiannya Annisa & Kurniasih (2012) dan Maharani &

Suardana (2014) memaparkan tax avoidance adalah salah satu cara untuk

menghindari pajak secara legal atau dengan menuruti peraturan yang ada

dan tidak melanggar peraturan perpajakan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penghindaran

pajak (tax avoidance) merupakan upaya mengefisiensikan beban pajak

dengan cara menghindari pengenaan pajak dengan mengarahkannya pada

transaksi yang bukan objek pajak.

Page 41: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

23

Maharani & Suardana (2014) menjelaskan bahwa persoalan mengenai

penghindaran pajak merupakan masalah yang rumit, karena

diperbolehkan namun tidak diinginkan. Prakosa (2014) menjelaskan

tidak sedikit perusahaan yang melakukan perencanaan pajak (tax

planning) dengan tujuan untuk meminimalkan pajak yang harus dibayar

oleh perusahaan. Namun sebenarnya tindakan penghematan pajak yang

dilakukan oleh sejumlah perusahaan di Indonesia tidak dimaksudkan

untuk menggelapkan pajak, tapi lebih pada tujuan penghematan besarnya

beban pajak yang dibayar oleh perusahaan dengan cara memanfaatkan

celah pada peraturan perpajakan yang ada di Indonesia (Annisa &

Kurniasih, 2012).

Komite urusan fiskal dari Organization for Economic Cooperation

and Development (OECD) yang dikutip Suandy (2006) menyebutkan

karakteristik dari tax avoidance mencakup tiga hal, yaitu:

a. Adanya unsur artifisial dimana berbagai pengaturan seolah–olah

terdapat didalamnya padahal tidak, dan ini dilakukan karena ketiadaan

faktor pajak.

b. Skema semacam ini sering memanfaatkan loopholes dari undang–

undang atau menerapkan ketentuan–ketentuan legal untuk berbagai

tujuan, padahal bukan itu yang sebetulnya dimaksudkan oleh pembuat

undang–undang.

c. Kerahasiaan juga sebagai bentuk dari skema ini dimana umumnya

para konsultan menunjukkan alat atau cara untuk melakukan

Page 42: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

24

penghindaran pajak dengan syarat wajib pajak menjaga serahasia

mungkin (Council of Executive Secretaries of Tax Organizations,

1991).

Menurut Pohan C.A. (2015) dan Suandy (2006) terdapat beberapa hal

yang memengaruhi perilaku wajib pajak untuk meminimalkan kewajiban

pembayaran pajak mereka atau memotivasi mereka untuk menghindari

pajak, baik secara legal maupun ilegal, yang bisa disebut dengan

Propensity of Dishonesty yaitu:

a. Tinggi kerumitan suatu peraturan (complexity of rule). Maka semakin

rumitnya suatu peraturan mengenai perpajakan, membuat wajib pajak

cenderung menghindarinya karena biaya untuk mengetahuinya

menjadi tinggi.

b. Besarnya pajak yang dibayar (Tax required to pay). Semakin besar

jumlah pajak yang harus dibayarkan maka semakin besar pula

kemungkinan wajib pajak untuk melakukan kecurangan guna

menghindar, memperkecil atau menggelapkaan pajak.

c. Biaya untuk negosiasi (Cost of bribe). Terkadang secara disengaja

atau tidak disengaja wajib pajak melakukan negosiasi dengan fiskus

dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Oleh

karenanya, apabila uang untuk negosiasi semakin tinggi, maka

semakin kecil pula kecenderungan wajib pajak untuk melakukan

pelanggaran.

Page 43: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

25

d. Risiko deteksi (Probability of detection). Menjelaskan mengenai

kemungkinan besarnya pelanggaran dari ketentuan perpajakan itu.

5. Ukuran Perusahaan

Menurut Hormati (2009) dalam Dewi & Jati (2014) mendefinisikan

ukuran perusahaan sebagai skala atau nilai yang dapat

mengklasifikasikan suatu perusahaan ke dalam kategori besar atau kecil

berdasarkan total asset, log size, dan sebagainya. Ukuran perusahaan

umumnya dibagi dalam 3 kategori, yaitu large firm, medium firm, dan

small firm (Kurniasih dan Sari, 2013). Penentuan ukuran perusahaan

didasarkan kepada total aset perusahaan. Semakin besar total asset maka

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek baik dalam jangka

waktu yang relatif panjang. Hal ini juga menggambarkan bahwa

perusahaan lebih stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba

dibandingkan dengan perusahaan dengan total asset yang kecil

(Ngadiman & Puspitasari, 2014). Semakin besar total asset

mengindikasikan semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.

Semakin besar ukuran perusahaannya maka transaksi yang diakukan

akan semakin kompleks. Jadi hal itu memungkinkan perusahaan untuk

memanfaatkan celah-celah yang ada untuk melakukan tindakan tax

avoidance dari setiap transaksi (Rego, 2003) dalam (Dewi & Jati, 2014).

Menurut Nicodeme (2007) dalam Darmadi (2013) Semakin besar

ukuran perusahaan, akan lebih mempertimbangkan risiko dalam hal

mengelola beban pajaknya. Perusahaan yang termasuk dalam perusahaan

Page 44: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

26

besar cenderung memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan

perusahaan yang memiliki skala yang lebih kecil untuk melakukan

pengelolaan pajak. Sumber daya manusia yang ahli dalam perpajakan

diperlukan agar dalam pengelolaan pajak yang dilakukan oleh

perusahaan dapat maksimal untuk menekan beban pajak perusahaan.

Sedangkan, perusahaan berskala kecil tidak dapat optimal dalam

mengelola beban pajaknya dikarenakan kekurangan ahli dalam

perpajakan.

Menurut Darmawan dan Sukartha (2014) dalam Musyarofah (2016)

Banyaknya sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan berskala besar

maka akan semakin besar biaya pajak yang dapat dikelola oleh

perusahaan.

6. Profitabilitas

Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba sebesar-besarnya.

Rasio profitabilitas dapat melihat kinerja keuangan perusahaan. Menurut

Kasmir (2008) dalam Ridho (2016) “Rasio profitabilitas merupakan rasio

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan

dan pendapatan investasi. Pada dasarnya penggunaan rasio ini yakni

menunjukkan tingkat efesiensi suatu perusahaan. Tingkat profitabilitas

yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar

perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan profit tinggi akan membuka

Page 45: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

27

lini atau cabang yang baru, kemudian cenderung memperbesar investasi

atau membuka investasi baru terkait dengan perusahaan induknya.

Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan

adalah dengan menggunakan Return On Asset (ROA), karena Return On

Asset (ROA) menunjukkan efektifitas perusahaan dalam mengelola

struktur aktiva, baik modal sendiri maupun modal pinjaman, investor

akan melihat seberapa efektif perusahaan dalam mengelola aset. Return

On Asset (ROA) menggambarkan kemampuan manajemen untuk

memperoleh keuntungan (laba).

Menurut Chen (2010) dalam Ridho (2016) Semakin tinggi nilai dari

Return On Asset (ROA), berarti semakin tinggi nilai dari laba bersih

perusahaan dan semakin tinggi profitabilitasnya. Perusahaan yang

memiliki profitabilitas tinggi memiliki kesempatan untuk memposisikan

diri dalam tax planning yang mengurangi jumlah beban kewajiban

perpajakan.

7. Leverage

Menurut Kasmir (2011) dalam Carolina, Natalia, & Debbianita,

(2014) leverage menunjukkan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai

dengan utang. Hal ini berarti leverage akan menunjukkan perbandingan

sumber pembiayaan yang digunakan perusahaan untuk membiayai

kegiatan usahanya, antara menggunakan uang dengan menggunakan

modal sendiri. Menurut Suyanto & Supramono (2012) dalam Musyarofah

(2016) perusahaan dimungkinkan menggunakan utang untuk memenuhi

Page 46: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

28

kebutuhan operasional dan investasi perusahaan. Akan tetapi, utang akan

menimbulkan beban tetap (fixed rate return) yang disebut dengan bunga.

Semakin besar utang maka laba kena pajak akan menjadi lebih kecil

karena insentif pajak atas bunga utang semakin besar. Hal tersebut

membawa implikasi meningkatnya penggunaan utang oleh perusahaan.

Menurut Darmawan dan Sukartha (2014) dalam Musyarofah (2016)

leverage (struktur utang) merupakan rasio yang menunjukkan besarnya

utang yang dimiliki oleh perusahaan untuk membiayai bisnis operasinya.

Penambahan jumlah utang akan mengakibatkan munculnya beban bunga

yang harus dibayar oleh perusahaan. Komponen beban bunga akan

mengurangi laba sebelum kena pajak perusahaan, sehingga beban pajak

yang harus dibayar perusahaan akan berkurang. Sehingga penggunaan

utang akan memberikan manfaat pajak bagi perusahaan (Carolina,

Natalia, & Debbianita, 2014).

Menurut Zuesty (2016) Leverage merupakan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi pembayaran semua kewajibannya, baik

kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Tingkat

pengelolaan kewajiban (leverage) berkaitan dengan bagaimana

perusahaan didanai, apakah perusahaan didanai lebih banyak

menggunakan kewajiban atau modal yang berasal dari pemegang saham.

Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan maka akan semakin

besar pula agency cost. Dalam hal ini perusahaan akan cenderung

mengungkapkan mengapa kondisi kewajiban mereka berada pada angka

Page 47: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

29

tersebut kepada publik sehingga diharapkan investor cukup jelas

mengetahui kondisi kewajiban perusahaan.

8. Sales Growth (Pertumbuhan Penjualan)

Menurut Budiman & Setiyono (2011), pertumbuhan penjualan (sales

growth) menunjukkan perkembangan tingkat penjualan dari tahun ke

tahun. Oleh karenanya perkembangan itu bisa meningkat atau menurun.

Pertumbuhan yang meningkat memungkinkan perusahaan akan lebih

dapat meningkatkan kapasitas operasi perusahaan. Sebaliknya bila

pertumbuhannya menurun, perusahaan akan menemui kendala dalam

rangka meningkatkan kapasitas operasinya.

Pertumbuhan penjualan (sales growth) juga dapat mempengaruhi

aktivitas penghindaran pajak (tax avoidance). Hal ini dibuktikan dari

penelitian Budiman & Setiyono (2011) yang menjelaskan bahwa sales

growth berpengaruh signifikan pada Cash Effetive Tax Rate (CETR)

yang merupakan indikator dari adanya aktivitas penghindaran pajak (tax

avoidance). Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Swingly & Sukartha (2015) yang menjelaskan bahwa sales growth tidak

memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak.

9. Capital Intensity (Intensitas Modal)

Intensitas modal merupakan salah satu bentuk keputusan keuangan

yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan

profitabilitas perusahaan. Intensitas modal mencerminkan seberapa besar

Page 48: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

30

modal yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan

(Mulyani & Darminto, 2013).

Capital intensity adalah sejumlah uang yang diinvestasikan untuk

mendapatkan output satu dolar. Semakin besar modal digunakan untuk

menghasilkan unit yang sama, dapat dikatakan bahwa semakin intens

modal perusahaan (Shaheen & Malik, 2012) dalam (Zahra, 2017). Pada

umumnya, capital intensity dikaitkan dengan jumlah modal yang dimiliki

perusahaan yang berupa aset tetap, sehingga capital intensity ratio diukur

dengan berapa proporsi aset tetap dari total aset yang dimiliki

perusahaan. Zarai (2013) dalam Zahra (2017) menyebutkan bahwa rasio

ini menggambarkan intensitas modal dari aktivitas yang dijalankan

perusahaan. Kraft (2014) dalam Zahra (2017) juga menyebutkan bahwa

perusahaan dengan modal yang intensif memiliki kesempatan yang lebih

besar untuk perencanaan perpajakan atau strategi penghindaran pajak

daripada perusahaan lain, misalnya mereka dapat memutuskan apakah

akan membeli atau leasing dalam memperoleh aset.

Delgado et al. (2014) dalam Zahra (2017) menyebutkan bahwa

komposisi aset dapat memiliki efek yang jelas pada Effective Tax Rate,

khususnya aset tetap yang memungkinkan perusahaan untuk memotong

beban pajak yang berasal dari biaya penyusutan dari aset tetap setiap

tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset

tetap yang banyak, cenderung memiliki tarif efektif pajak yang rendah.

Page 49: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

31

10. Risiko Perusahaan

Perusahaan yang melakukan penghindaran pajak tentu saja juga

melalui kebijakan yang diambil oleh pemimpin perusahaan itu sendiri

karena keputusan dan kebijakan perusahaan diambil oleh pemimpin

perusahan tersebut. Pemimpin perusahaan biasanya memiliki dua

karakter yaitu, risk taker dan risk averse. Dalam penelitiannya Low

(2006) dalam Budiman & Setiyono (2011) menjelaskan bahwa dalam

menjalankan tugasnya sebagai pimpinan perusahaan, eksekutif memiliki

dua karakter yakni sebagai risk taker dan risk averse. Eksekutif yang

memiliki karakter risk taker adalah eksekutif yang lebih berani dalam

mengambil keputusan bisnis dan biasanya memiliki dorongan kuat untuk

memiliki penghasilan, posisi, kesejahteraan, dan kewenangan yang lebih

tinggi. (Budiman & Setiyono, 2011). Dalam hal ini, eksekutif yang

memiliki karakter risk taker tidak ragu-ragu untuk melakukan

pembiayaan dari hutang (Lewellen, 2003) dalam (Budiman & Setiyono,

2011).

Sedangkan, eksekutif yang memiliki karakter risk averse adalah

eksekutif yang cenderung tidak menyukai risiko sehingga kurang berani

dalam mengambil keputusan bisnis. Eksekutif risk averse jika

mendapatkan peluang maka dia akan memilih risiko yang lebih rendah

(Low, 2006) dalam (Budiman & Setiyono, 2011). Bila dibandingkan

dengan risk taker, eksekutif risk averse lebih menitikberatkan pada

keputusan-keputusan yang tidak mengakibatkan risiko yang lebih besar.

Page 50: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

32

Jika dilihat dari karakter eksekutif di suatu perusahaan dapat

dikatakan bahwa risiko perusahaan (corporate risk) merupakan cermin

dari policy yang diambil oleh pimpinan perusahaan. Policy yang diambil

pimpinan perusahaan bisa mengindikasikan apakah mereka memiliki

karakter risk taker atau risk averse. Semakin tinggi corporate risk maka

eksekutif semakin memiliki karakter risk taker, dan begitupun sebaliknya

(Coles, Daniel, & Lalitha, 2004).

Dalam penelitiannya Paligorova (2010) mengartikan bahwa risiko

perusahaan (corporate risk) merupakan volatilitas earning perusahaan,

yang bisa diukur dengan rumus deviasi standar. Dengan demikian dapat

dimaknai bahwa risiko perusahaan (corporate risk) merupakan

penyimpangan atau deviasi standar dari earning baik penyimpangan itu

bersifat kurang dari yang direncanakan (downside risk) atau mungkin

lebih dari yang direncanakan (upside potential), semakin besar deviasi

earning perusahaan mengindikasikan semakin besar pula risiko

perusahaan yang ada. Tinggi rendahnya risiko perusahaan ini

mengindikasikan karakter eksekutif apakah termasuk risk taker atau risk

averse.

Page 51: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

33

11. Koneksi Politik

Koneksi politik merupakan suatu kondisi di mana terjalin suatu

hubungan antara pihak tertentu dengan pihak yang memiliki kepentingan

dalam politik yang digunakan untuk mencapai suatu hal tertentu yang

dapat menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan yang mempunyai

koneksi politik adalah perusahaan yang dengan cara-cara tertentu

mempunyai ikatan secara politik atau mengusahakan adanya kedekatan

dengan politisi atau pemerintah.

Faccio (2006) dalam Butje & Elisa (2014) menyatakan sebuah

perusahaan dikatakan memiliki koneksi politik jika paling kurang satu

pemegang saham utama (orang yang memiliki setidaknya 10 persen hak

suara berdasarkan jumlah saham yang dimiliki) atau satu dari pemimpin

(CEO, presiden direktur, wakil presiden direktur, kepala bagian atau

sekretaris) merupakan anggota parlemen, menteri atau memiliki

hubungan dekat dengan tokoh atau partai politik. Lebih lanjut dijelaskan

bahwa hubungan dekat yang dimaksud meliputi :

1. Perusahaan yang top eksekutifnya atau pemegang saham utamanya

memiliki hubungan pertemanan dengan kepala negara, menteri atau

anggota parlemen.

2. Koneksi dengan pejabat yang pernah menjabat sebagai kepala daerah

atau menteri pada periode sebelumnya.

3. Perusahaan yang top eksekutif atau pemegang saham terlibat secara

langsung dalam dunia politik.

Page 52: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

34

Perusahaan yang melakukan koneksi politik, pada umumnya

seringkali melakukan tindakan agresivitas pajak. Hal tersebut dilakukan

perusahaan tersebut agar memiliki risiko deteksi yang lebih rendah

karena politisi juga memberikan perlindungan terhadap perusahan yang

terhubung dengannya agar risiko penghindaran pajaknya bisa lebih

rendah.

Page 53: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

35

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1

Penelitian-Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Agung Prasetya

Nugroho

Wicaksono

(2017)

Koneksi Politik dan

Aggresivitas Pajak:

Fenomena di

Indonesia

• Variabel koneksi

politik, aggresivitas,

profitabilitas,

leverage, capital

intesity dan ukuran

perusahaan

• Pengukuran

aggresivitas

menggunakan Cash-

ETR.

• Sampel penelitian

menggunakan

perusahaan BUMN

dan BUMS yang telah

go public.

• Menggunakan

pengukuran

aggresivitas lain

seperti GAAP-ETR

dan Current-ETR.

Hasil dari pengujian koneksi

politik melalui aspek

kepemilikan pemerintah adalah

berpengaruh positif namun

tidak signifikan, sedangkan

koneksi politik melalui

hubungan komisaris

menunjukkan hasil yang

signifikan dengan berpengaruh

positif terhadap agresivitas

pajak. Hal ini menunjukkan

perushaan yang berkoneksi

politik lebih efektif dibanding

yang tidak berkoneksi politik.

Dan untuk variabel kontrol

yang berpengaruh signifikan

yaitu pertumbuhan laba, ukuran

perusahaan, roa, dan inventory

intensity ratio.

Page 54: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

36

2. Deanna Puspita

dan Meiriska

Febrianti (2017)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Penghindaran Pajak

Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia (BEI)

• Variabel

independen: Firm

Size, Return On

Asset, Leverage,

Capital Intensity,

dan Sales Growth

• Variabel dependen:

penghindaran pajak.

Pengukuran

menggunaka Cash-

ETR

• Sampel perusahaan:

perusahaan

manufaktur

Hasil penelitian menujukkan

bahwa ukuran perusahaan,

return on aset, dan sales growth

memiliki pengaruh terhadap

penghindaran pajak. Sedangkan

leverage dan capital intensity

tidak memiliki pengaruh

terhadap penghindaran pajak.

3. Ronald

Tehupuring dan

Ellia Rossa

(2016)

Pengaruh Koneksi

Politik dan Kualitas

Audit Terhadap

Praktik Penghindaran

Pajak di Lembaga

Perbankan yang

Terdaftar di Pasar

Modal Indonesia

Periode 2012-2014

• Variabel

independen: Koneksi

Politik

• Variabel Dependen:

Penghindaran Pajak

• Variabel Kualitas

Audit

• Sampel: Perusahaan

Perbankan

• Periode penelitian

2012-2014

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa koneksi politik

berpengaruh negatif terhadap

praktik penghindaran pajak,

sedangkan kualitas audit tidak

berpengaruh terhadap praktik

penghindaran pajak

4. Calvin Swingly

dan I Made

Sukartha (2015)

Pengaruh Karakter

Eksekutif, Komite

Audit, Ukuran

Perusahaan, Leverage

Dan Sales Growth

Pada Tax Avoidance.

• Variabel

Independen:

Karakter Eksekutif ,

Ukuran Perusahaan,

Leverage dan Sales

Growth.

• Sampel : Perusahaan

Manufaktur tahun

2011-2013

• Variabel lain : komite

audit.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa karakter

eksekutif dan ukuran

perusahaan berpengaruh positif

pada tax avoidance, sedangkan

leverage berpengaruh negatif

Page 55: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

37

• Variabel Dependen:

Tax Avoidance

Pengukuran Tax

Avoidance

menggunakan Cash-

ETR.

pada tax avoidance. Variabel

komite audit dan sales growth

tidak berpengaruh pada tax

avoidance.

5. Stella Butje dan

Elisa Tjondro

(2014)

Pengaruh Karakteristik

Eksekutif dan Koneksi

Politik Terhadap Tax

Avoidance

• Variabel: Karakter

eksekutif dan

koneksi politik, tax

avoidance , ukuran

perusahaan, leverage

dan pertumbuhan

penjualan

• Pengukuran

penghindaran pajak

menggunakan Cash-

ETR

• Sampel : Perusahaan

non keuangan 2009-

2013

• Variabel yang

berbeda: sektor

industri

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa karakter eksekutif dan

koneksi politik berpengaruh

signifikan terhadap tax

avoidance. Sedangkan untuk

variabel kontrol ukuran

perusahaan, leverage,

pertumbuhan penjualan dan

sektor industri kecuali industri

7 berpengaruh signifikan

terhadap tax avoidance

6. Ni Nyoman

Kristiana Dewi

& I Ketut Jati

(2014)

Pengaruh Karakter

Eksekutif,

Karakteristik

Perusahaan, Dan

Dimensi Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik

Pada Tax Avoidance

Di Bursa Efek

Indonesia

• Variabel Independen

: Karakter eksekutif

dan ukuran

perusahaan

• Variabel Dependen :

Tax Avoidance

• Variabel lain : tata

kelola perusahaan

yang baik.

• Sampel : Perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

periode 2009-2012.

Hasil penelitian terdapat tiga

variabel yang berpengaruh

terhadap tax avoidance

perusahaan di Bursa Efek

Indonesia periode 2009-2012.

Variabel tersebut antara lain

risiko perusahaan, kualitas

audit, dan komite audit.

Sedangkan sisanya yaitu

Page 56: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

38

ukuran perusahaan,

multinational company,

kepemilikan institusional, dan

proporsi dewan komisaris tidak

berpengaruh terhadap tindakan

tax avoidance yang dilakukan

perusahaan.

7. Chansong

(Francis) Kim

dan Liandong

Zhang

(2014)

Corporate Political

Connections and Tax

Aggressiveness

• Variabel

Independen: Koneksi

Politik

• Variabel Dependen:

Tax Aggressivenes

• Penelitian ini

menggunakan

pengukuran

penghindaran pajak

menggunakan DTAX

(Total BTD-

Temporary

BTD),SHELTER, TA

ETR

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa perusaahaan yang

mempunyai koneksi politik

lebih memiliki agresivitas

pajak dibanding perusahaan

yang tidak mempunyai koneksi

politik.

8. Judi Budiman

dan Setiyono

(2012)

Pengaruh Karakter

Eksekutif Terhadap

Penghindaran Pajak

(Tax Avoidance)

• Variabel : Karakter

Eksekutif, size,

leverage, dan sales

growth

• Variabel Dependen :

Penghindaran Pajak

• Sampel : Perusahaan

Manufaktur tahun

2006-2010.

Hasil penelitian ini

membuktikan adanya pengaruh

Risk terhadap CASH ETR.

Artinya semakin eksekutif

bersifat risk taker maka akan

semakin tinggi tingkat

penghindaran pajak (tax

avoidance). Serta size, leverage

dan sales growth sebagai

variabel kontrol berpengaruh

terhadap penghindaran pajak.

Page 57: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

39

9. Sri Mulyani,

Darminto, dan

M.G Wi

Endang N.P

(2012)

Pengaruh Karakteristik

Perusahaan, Koneksi

Politik dan Reformasi

Perpajakan Terhadap

Penghindaran Pajak.

• Variabel

Independen: Koneksi

Politik, Leverage,

dan Capital

Intensity.

• Variabel Dependen:

Penghindaran Pajak

• Variabel Reformasi

Perpajakan

• Sampel : perusahaan

manufaktur tahun

2002-2012.

Hasil penelitian menunjukkan

variabel leverage, capital

intensity, koneksi politik dan

reformasi perpajakan secara

simultan berpengaruh

signifikan terhadap

penghindaran pajak. Secara

partial variabel leverage dan

koneksi politik berpengaruh

signifikan terhadap

penghindaran pajak, sedangkan

capital intensity dan reformasi

perpajakan tidak berpengaruh

signifikan terhadap

penghindaran pajak.

10. Scott D.

Dyreng,

Michelle

Hanlon, dan

Edward L.

Maydew (2010)

The Effects of

Executives on

Corporate Tax

Avoidance

• Variabel Independen:

Karakter Eksekutif

• Variabel Dependen:

Tax Avoidance

• Metode analisis :

Regresi Linear

Berganda

• Sampel : 1.138

perusahaan tahun

1992-2006

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dari setiap individu

eksekutif akan menentukan

seberapa besar tingkat

agresifitas yang dilakukan

perusahaan dalam melakukan

penghindaran pajak.

Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya.

Page 58: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

40

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan dalam gambar 2.1.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Risiko Perusahaan dan Koneksi

Politik Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Teori Dasar : Teori Keagenan (Agency Theory).

Metode Analisis Data : Model Regresi Linear Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Populasi : Perusahaan properti, real estate, dan konstruksi

yang Listing di BEI

Variabel Dependen Variabel Independen

Penghindaran Pajak

(Tax Avoidance)

7. Koneksi Politik

6. Risiko

Perusahaan

Karakteristik

Perusahaan:

1. Ukuran

Perusahaan

2. Profitabilitas

3. Leverage

4. Sales Growth

5. Capital Intensity

Page 59: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

41

D. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan dengan Penghindaran Pajak.

Hormati (2009) dalam Ridho (2016) mendefinisikan ukuran

perusahaan sebagai sekala atau nilai yang dapat diklasifikasikan suatu

perusahaan ke dalam kategori besar atau kecil berdasarkan total asset,

log size, dan sebagainya. Semakin besar total aset makan akan

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek baik dalam jangka

waktu yang relatif panjang. Hal ini juga menggambarkan bahwa

perusahaan besar lebih stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba

dibanding dengan perusahaan dengan total aset yang kecil.

Siegfried (1972) dalam Kurniasih & Sari (2013) menyatakan bahwa

semakin besar perusahaan maka akan semakin rendah Cash Effective Tax

Rate (CETR) yang dimilikinya, hal ini dikarenakan perusahaan besar

lebih mampu menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk

membuat suatu perencanaan pajak yang baik (political power theory).

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran

pajak.

2. Pengaruh Profitabilitas dengan Penghindaran Pajak.

Profitabilitas diukur menggunakan laba bersih setelah pajak dengan

total aset. Menurut Richardson & Lanis (2007) dalam Maesarah, et al

(2015) perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan

dikenai pajak yang tinggi pula, sehingga semakin besar pajak

Page 60: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

42

penghasilan yang diterima perusahaan akan menyebabkan semakin besar

pajak penghasilan yang dikenakan kepada perusahaan, sehingga

membuat perusahaan semakin matang dalam melakukan perencanaan

pajak untuk menghasilkan pajak yang optimal (Puspita & Febrianti,

2017).

Hasil penelitian Kurniasih & Sari (2013) dan Puspita & Febrianti

(2017) melihat adanya pengaruh antara profitabilitas dengan

penghindaran pajak. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi

memiliki kesempatan untuk memposisikan diri dalam tax planning yang

mengurangi jumlah beban kewajiban perpajakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

3. Pengaruh Leverage dengan Penghindaran Pajak.

Leverage diukur menggunakan total hutang dengan total aset

sebagai sumber pendanaan. Perusahaan yang menggunakan hutang pada

komposisi pembiayaan maka akan menimbulkan adanya beban bunga

yang harus dibayar. Beban bunga merupakan biaya yang dapat

dikurangkan (deductible expense) terhadap penghasilan kena pajak

sehingga menyebabkan laba kena pajak perusahaan menjadi berkurang

dan akhirnya akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh

perusahaan (Puspita & Febrianti, 2017).

Penelitian Ozkan (2001) dalam Prakoso (2014) memberikan bukti

bahwa perusahaan yang memiliki kewajiban pajak tinggi akan memilih

Page 61: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

43

untuk berhutang agar mengurangi pajak. Secara logika, semakin tinggi

nilai dari rasio Leverage, berarti semakin tinggi jumlah pendanaan dari

utang pihak ketiga yang digunakan perusahaan dan semakin tinggi pula

biaya bunga yang timbul dari utang tersebut. Biaya bunga yang semakin

tinggi akan memberikan pengaruh berkurangnya beban pajak perusahaan.

Semakin tinggi nilai utang perusahaan makan nilai Cash Effective

Tax Rate (CETR) perusahaan akan semakin rendah (Prakoso, 2014).

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Leverage berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

4. Pengaruh Sales Growth dengan Penghindaran Pajak.

Swastha dan Handoko (2001) dalam Nurfathiya (2015) mengatakan

bahwa pertumbuhan atas penjualan merupakan indikator penting dari

penerimaan pasar atas produk dan/atau jasa perusahaan tersebut, dimana

pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk

mengukur tingkat pertumbuhan penjualan.

Penjualan yang telah dilakukan perusahaan akan menghasilkan

pendapatan. Harga yang telah dibebankan kepada pembeli untuk barang

dagangan yang telah diserahkan merupakan pendapatan perusahaan.

Pertumbuhan penjualan (sales growth) dapat mempengaruhi aktivitas tax

avoidance karena semakin tinggi tingkat penjualan, maka akan semakin

tinggi pula pendapatan dari operasional perusahaan yang dihasilkan.

Maka akan muncul kegiatan penghindaran pajak demi menstabilkan

pendapatan perusahaan (Noviani, Diana, & Mawardi, 2016).

Page 62: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

44

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Sales Growth berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

5. Pengaruh Capital Intensity dengan Penghindaran Pajak.

Intensitas modal didefinisikan sebagai rasio antara aktiva tetap

seperti peralatan, mesin dan berbagai properti terhadap total aktiva.

Intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan

perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang diperoleh dari

penurunan aktiva tetap atau peningkatan aktiva tetap. Perusahaan yang

memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk aset tetap dapat

menjadikan biaya penyusutan sebagai biaya yang dapat dikurangkan dari

penghasilan atau bersifat deductible expense. Biaya penyusutan yang

bersifat deductible akan menyebabkan laba kena pajak perusahaan

menjadi berkurang yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah pajak

yang harus dibayar perusahaan (Mulyani & Darminto, 2013).

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5: Capital Intensity berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

6. Pengaruh Risiko Perusahaan dengan Penghindaran Pajak.

Perusahaan yang melakukan penghindaran pajak tentu saja juga

melalui kebijakan yang diambil oleh pemimpin perusahaan itu sendiri

karena keputusan dan kebijakan perusahaan diambil oleh pemimpin

perusahan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Dyreng, Hanlon, &

Maydew (2009) dilakukan untuk menguji apakah individu Top Executive

memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan. Hasil

Page 63: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

45

penelitian tersebut adalah bahwa individu memiliki peran yang signifikan

terhadap tingkat penghindaran pajak perusahaan.

Dalam penelitiannya, Paligorova (2010) menjelaskan bahwa ada

keterkaitan antara karakteristik eksekutif dengan risiko perusahaan.

Paligorova (2010) mengartikan risiko perusahaan sebagai penyimpangan

atau deviasi standar dari earning, baik penyimpangan itu bersifat kurang

dari yang direncanakan (downside risk) atau mungkin lebih dari yang

direncanakan (upside potential), semakin besar deviasi earning

perusahaan mengindikasikan semakin besar pula risiko perusahaan yang

ada. Tinggi rendahnya risiko perusahaan ini mengindikasikan karakter

eksekutif apakah termasuk risk taker atau risk averse.

Budiman & Setiyono (2011) dan Dewi & Jati (2014) menemukan

adanya pengaruh antara karakteristik eksekutif dengan tax avoidance.

Hal ini menandakan bahwa apabila eksekutif bersifat risk taker maka

akan semakin besar pula tindakan tax avoidance yang dilakukan. Tingkat

risiko yang besar mengindikasikan bahwa pimpinan perusahaan lebih

bersifat risk taker. Sebaliknya tingkat risiko yang kecil mengindikasikan

bahwa pimpinan perusahaan lebih bersifat risk averse yang cenderung

untuk menghindari risiko.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H6 : Risiko perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

Page 64: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

46

7. Pengaruh Koneksi Politik dengan Penghindaran Pajak.

Koneksi Politik mampu memberikan dampak positif maupun

negatif terhadap tax aggressiveness. Dampak positif dari koneksi politik

adalah mendapatkan perlakuan istimewa dari pemerintah dalam hal

perpajakan seperti penghindaran pajak (Kim & Zhang, 2015). Pada sisi

lain, koneksi politik juga berpengaruh negatif terhadap tax

aggressiveness.

Perusahaan dengan koneksi politik mampu melakukan perencanaan

pajak (tax planning) yang lebih agresif karena berdampak pada

menurunnya transparasi laporan keuangan. Keburaman laporan keuangan

membawa dampak buruk bagi perusahaan seperti kebutuhan modal yang

tinggi karena kurangnya investor atau risiko terjadinya pemeriksaan.

Namun perusahaan dengan koneksi politik tampak tidak peduli dengan

konsekuensi yang terjadi karena adanya hubungan politik yang dimiliki

sehingga mampu mengurangi bahkan menghilangkan konsekuensi

negatif yang ada (Kim & Zhang, 2014).

Koneksi politik yang dimiliki membuat perusahaan memperoleh

perlakuan khusus, seperti kemudahan dalam memperoleh pinjaman

modal, risiko pemeriksanaan pajak rendah yang membuat perusahaan

makin agresif dalam menerapkan perencanaan pajak (tax planning) yang

berakibat pada menurunnya transparasi laporan keuangan. Kehilangan

investor akibat penurunan transparasi laporan keuangan dapat digantikan

dengan peran pemerintah sebagai penyandang dana utama.

Page 65: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

47

Penelitian yang dilakukan oleh Butje & Tjondro (2014),

Tehepuring & Ellia Rossa (2016) dan Mulyani & Darmanto (2013)

menyimpulkan koneksi politik berpengaruh signifikan terhadap

penghindaran pajak (tax avoidance), namun berbeda dengan hasil

penelitian dari Nugroho (2011) yang menyimpulkan bahwa koneksi

politik tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax avoidance).

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H7 : Koneksi Politik berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

Page 66: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu karakteristik

perusahaan yang diproksikan dengan variabel ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, sales growth dan capital intensity, risiko perusahaan

dan koneksi politik terhadap variabel dependen yaitu penghindaran pajak (tax

avoidance). Objek penelitian ini adalah perusahaan properti, real estate and

konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan

sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh menggunakan

pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan penelitian

(Indriantoro & Supomo, 2011) dalam (Zuesty, 2016). Dengan metode tersebut,

sampel dipilih berdasarkan karakteristik yang akan ditentukan. Adapun kriteria

pemilihan sampel adalah sebagai berikut :

1. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan properti, real

estate and konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Memiliki data laporan keuangan pada tahun 2012-2016, disajikan dalam

mata uang rupiah dan menggunakan akhir periode pelaporan 31 Desember.

Page 67: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

49

3. Tidak mengalami kerugian atau pre-tax income negatif pada tahun 2012-

2016. Dan memiliki nilai Cash Effective Tax Rate kurang dari 1 (CETR<1)

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

data sekunder. Peneliti memperoleh data sekunder yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti melalui buku dan majalah, publikasi pemerintah, ikhtisar

statistik, basis data, media, laporan keuangan perusahaan dan sebagainya.

Selain itu juga menggunakan data laporan keuangan yang tersedia di dalam

Bursa Efek Indonesia (BEI).

D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif.

Statistik deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum

(Ghozali, 2013).

2. Uji Asumsi Klasik.

1) Normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat

dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013).

Seperti yang diketahui uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual

Page 68: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

50

mengikuti distribusi normal. Bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

a) Analisis Grafik.

Salah satu cara mendeteksi melalui grafik histogram apakah

variabel terdistribusi secara normal, yaitu dengan melihat penyebaran

data pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari

residualnya. Dasar dalam pengujian normalitas ini adalah :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b) Uji Statistik.

Apabila pendeteksian normalitas hanya dengan cara melihat grafik,

maka hasil yang didapat akan menyesatkan karena kemungkinan ketidak

hati-hatian secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik

menunjukan ketidak normalan dalam pendistribusian. Oleh sebab itu,

dalam pengujian normalitas selain uji grafik harus dilengkapi dengan uji

statistik.

Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik

kolmogorov-smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat

hipotesis :

Page 69: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

51

H0 : Data residual berdistribusi normal.

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.

2) Multikolinieritas.

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel (Ghozali, 2013).

Multikolinieritas adalah situasi adanya variabel-variabel bebas diantara

satu sama lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

a) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel

dependen.

b) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (di atas 0,90),

maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.

c) Multikolinieritas juga dapat terlihat dari nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10

atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013).

3) Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

Page 70: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

52

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini

sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) yang terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Ghazali, 2013).

Run test sebagai bagian dari statistik non-parametik dapat pula

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi. Jika antar residul tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan

untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak

(sistematis).

H0 : residual (res_1) random (acak)

H1 : residual (res_1) tidak random

4) Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2013) mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dan residual menghasilkan tetap dari satu pengamatan ke

pengamatan lain, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang

tidak heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadinya

Page 71: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

53

Homoskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas pada model regresi yang akan diuji, yaitu dengan

melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi

– Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013). Dasar

analisis dalam pengujian ini adalah :

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pengujian menggunakan Grafik Plots memiliki kelemahan yang cukup

signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil

ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit

menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu perlu dilakukan

uji statistik yang lebih dapat menjamin ke akuratan hasil (Ghozali,

2013).

Terdapat beberapa uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi ada

tidaknya heterokedastisitas. Salah satunya yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji glejser. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali

(2013) uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel

Page 72: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

54

independen terhadap nilai absolut residual. Persamaan regresinya adalah :

|Ut|= α+βXt+vt

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Apabila

nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas namun apabila kurang dari 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas.

3. Analisis regresi berganda (multiple regression).

Prasyarat pengujian dengan analisis regresi berganda adalah dengan

dilakukannya uji asumsi klasik, untuk memastikan bahwa data penelitian

valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien

(Ghozali, 2013).

Persamaan regresi berganda untuk hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + ε

Keterangan :

Y = Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

α = Kostanta

X1 = Ukuran Perusahaan

X2 = Profitabilitas

X3 = Leverage

X4 = Sales Growth

X5 = Capital Intensity

Page 73: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

55

X6 = Risiko Perusahaan

X7 = Koneksi Politik

ε = Error

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur

dari nilai kofisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t (Ghozali,

2013).

a. Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu

yang kecil berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variansi variabel dependen.

Jika jumlah variabel independen lebih dari dua, sebaiknya menggunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu adjusted R2.

b. Uji statistik F

Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Pengujian hipotesis dengan uji

statistik F dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0.05 (α=5%).

Adapun kreteria penerimaan atau penolakan hipotesis adalah jika nilai F >

4.00 dan nilai signifikan ≤ 0.05, maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan).

Page 74: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

56

c. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013). Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji

adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:

Ho : bi = 0

Artinya adalah apakah suatu variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel independen. Hipotesis

alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

Ha : bi ≠ 0

Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel independen. Pengujian hipotesis dengan uji statistik t dilakukan

dengan menggunakan significance level 0.05 (α=5%). Adapun kriteria

penerimaan atau penolakan hipotesis adalah jika nilai signifikan ≤ 0.05

maka hipotesis Ha diterima (koefisien regresi signifikan) dan sebaliknya.

Dalam penelitian ini t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan variabel

ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, sales growth, capital intensity,

risiko perusahaan dan koneksi politik terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance), yang dimuat dalam bursa saham di Indonesia yaitu di

www.idx.com.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

a. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Page 75: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

57

Pengukuran tax avoidance dalam penelitian ini mengikuti Dyreng et,al

(2009) yang menggunakan CETR (Cash Effective tax rate) dengan

membagi cash tax paid dengan pretax income. Semakin besar nilai

CETR mengindikasikan perusahaan tidak melakukan penghindaran pajak

(tax avoidance).

𝐶𝐸𝑇𝑅 =𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑇𝑎𝑥 𝑃𝑎𝑖𝑑

𝑝𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

2. Variabel Independen

a. Karakteristik Perusahaan

1) Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran Perusahaan sebagai gambaran besar kecilnya suatu

perusahaan. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan

Natural logarithm dari total asset yang dimiliki suatu perusahaan

(Budiman & Setiyono, 2011).

𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡)

2) Profitabilitas

Dalam penelitian ini Return On Asset (ROA) sebagai proksi untuk

mengukur profitabilitas. Return On Asset (ROA) diukur dengan

membagi laba bersih setelah pajak terhadap total aset (Puspita &

Febrianti, 2017).

𝑅𝑂𝐴 =Laba Bersih setelah pajak

Total Aset x 100%

Page 76: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

58

3) Leverage

Leverage merupakan sumber pendanaan perusahaan eksternal dari

hutang. Variabel leverage diukur dengan membagi total hutang

dengan total asset perusahaan (Mulyani & Darminto, 2013)

𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =Total 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Total 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

4) Sales Growth (pertumbuhan penjualan)

Sales growth (Pertumbuhan penjualan) menunjukkan

perkembangan tingkat penjualan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu

perkembangan tersebut bisa meningkat atau menurun. Pertumbuhan

penjualan diukur dengan cara penjualan akhir periode dikurangi

dengan penjualan awal periode dibagi dengan penjualan awal periode

(Budiman & Setiyono, 2011).

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ =sales akhir − sales awal

sales awal

5) Capital intensity (Intensitas Modal)

Capital intensity dikaitkan dengan jumlah modal yang dimiliki

perusahaan yang berupa aset tetap, sehingga rasio intensitas aset tetap

diukur dengan beberapa proporsi aset tetap dari total aset yang

dimiliki perusahaan (Mulyani & Darminto, 2013).

𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 =Total Aset Tetap

Total Aset

b. Risiko Perusahaan

Risiko perusahaan mencerminkan penyimpangan atau deviasi standar

dari earning baik penyimpangan itu bersifat kurang dari yang

Page 77: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

59

direncanakan atau mungkin lebih dari yang direncanakan, semakin besar

deviasi earning perusahaan mengindikasikan semakin besar pula risiko

perusahaan yang ada. Untuk mengukur risiko perusahaan dihitung

melalui standar deviasi dari EBITDA (Earning Before Income Tax,

Depreciation, and Amortization) dibagi dengan total asset perusahaan

(Budiman & Setiyono, 2011).

Dimana E adalah EBITDA dibagi dengan total asset yang dimiliki

perusahaan. Besar kecilnya risiko perusahaan mencerminkan apakah

eksekutif perusahaan termasuk dalam kategori risk-taking atau risk-

averse, semakin besar risiko perusahaan menunjukkan eksekutif

perusahaan tersebut adalah risk-taking, sebaliknya semakin kecil risiko

perusahaan menunjukkan eksekutif perusahaan tersebut adalah risk-

averse.

c. Koneksi Politik

Untuk menghubungkan ada tidaknya koneksi politik didalam

perusahaan properti, real estate and konstruksi, maka peneliti

menggunakan proksi kepemilikan langsung yang dimiliki oleh

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mulyani & Darminto

(2013).

Page 78: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

60

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Variabel

Dependen

Pengukuran tax avoidance menggunakan CETR (Cash

Effective tax rate) dengan membagi cash tax paid

dengan pretax income (Dyreng, Hanlon , & Maydew,

2009).

𝐶𝐸𝑇𝑅 =𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑇𝑎𝑥 𝑃𝑎𝑖𝑑

𝑝𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

Rasio

Variabel

Independen

Ukuran

Perusahaan

Ukuran Perusahaan diukur dengan menggunakan

Natural logarithm total asset yang dimiliki

perusahaan. (Budiman & Setiyono, 2011)

Size = 𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡)

Rasio

Variabel

Independen

Profitabilitas

Dalam penelitian ini ROA sebagai proksi untuk

mengukur profitabilitas. ROA diukur dengan membagi

laba bersih setelah pajak dengan total aset (Puspita &

Febrianti, 2017).

𝑅𝑂𝐴 =Laba Bersih setelah pajak

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Rasio

Variabel

Independen

leverage

Variabel leverage diukur dengan membagi total hutang

dengan total aset perusahaan (Mulyani & Darminto,

2013).

𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =Total Hutang

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Rasio

Variabel

Independen

sales growth

Sales Growth atau Pertumbuhan penjualan diukur

dengan cara penjualan akhir periode dikurangi dengan

penjualan awal periode dibagi dengan penjualan awal

periode. (Budiman & Setiyono, 2011)

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ =sales akhir − sales awal

sales awal

Rasio

Variabel

Independen

capital

intensity

Capital Intensity atau intensitas modal. Rasio

intensitas aset tetap diukur dengan bebrapa proporsi

aset tetap dari total aset yang dimiliki perusahaan

(Mulyani & Darminto, 2013).

𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 =Total Aset Tetap

Total Aset

Rasio

Page 79: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

61

Lanjutan Tabel 3.1

Variabel

Independen

Risiko

Perusahaan

Risiko perusahaan ini dihitung melalui deviasi

standar dari EBITDA (Earning Before Income

Tax, Depreciation, and Amortization) dibagi

dengan total aset perusahaan (Paligorova, 2010).

Rasio

Variabel

Independen

Koneksi

Politik

Koneksi Politik menggunakan proksi kepemilikan

langsung yang dimiliki oleh pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah. Penelitian ini

menggunakan variabel dummy, yaitu 1 apabila

perusahaan memiliki kepemilikan saham

pemerintah dan 0 jika tidak memiliki kepemilikan

saham pemerintah (Mulyani & Darminto, 2013).

Nominal

Sumber : diolah dari beberapa penelitian.

Page 80: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

62

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskrpsi Populasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan properti, real estate, dan

konstruksi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 5 tahun dari

2012 hingga 2016. Dalam penelitian ini, laporan keuangan perusahaan

yang telah diaudit digunakan sebagai bahan untuk dianalisis oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, sampel yang berhasil dipilih dengan metode

purposive sampling adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Sampel Terpilih

No Kriteria Penetuan Sampel Jumlah

1. Perusahaan property, real estate, dan building

construction yang Listing di BEI tahun 2012-

2016

56

2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan

keuangan dan tidak menggunakan mata uang

rupiah

(12)

3. Pelaporan bukan per tanggal 31 Desember (0)

4. Mengalami kerugian atau pre-tax income

negatif

(8)

5. Cash Effective Tax Rate lebih dari 1

(CETR>1)

(5)

6. Total sampel perusahaan 31

7. Data Outlier (9)

8. Perusahaan yang dapat diolah 22

9. Total keseluruhan sampel selama 5 tahun 110

Peneliti mengambil sampel sebanyak 31 perusahaan dan mengambil

rentang waktu 5 tahun dalam penelitiannya, sehingga total sampel

penelitian sebanyak 155 sampel.

Page 81: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

63

Dalam penelitian ini, terdapat data outlier yang berakibat pada

tereliminasinya 9 sampel perusahaan dan untuk melanjutkan ke tahap

selanjutnya sampel yang tersisa adalah sebanyak 22 perusahaan dengan

rentang waktu 5 tahun yaitu ada 110 data yang dapat diolah. Berikut

adalah daftar nama perusahaan yang outlier dan perusahaan yang dapat

diolah.

Tabel 4.2

Daftar nama perusahaan yang outlier

No Kode Nama Perusahaan

1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

2 APLN Agung Podomoro Land Tbk

3 ASRI ALAM SUTERA REALTY Tbk

4 EMDE Megapolitan Developments Tbk

5 KPIG MNC Land Tbk

6 RODA Pikko Land Development Tbk

7 SCBD Danayasa Arthatama Tbk

8 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk

9 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 4.3

Daftar nama Perusahaan yang dapat diolah

No Kode Nama Perusahaan

1 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

2 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk

3 CTRA Ciputra Development Tbk

4 DART Duta Anggada Realty Tbk

5 DILD Intiland Development Tbk

6 DUTI Duta Pertiwi Tbk

7 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

8 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk

9 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

10 LPCK Lippo Cikarang Tbk

11 LPKR Lippo Karawaci Tbk

12 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk

Page 82: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

64

13 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk

14 MTLA Metropolitan Land Tbk

15 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

16 PTPP PP (Persero) Tbk

17 PWON Pakuwon Jati Tbk

18 RDTX Roda Vivatex Tbk

19 SMRA PT Summarecon Agung Tbk

20 TOTL Total Bangun Persada Tbk

21 WIKA Wijaya Karya Tbk

22 WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Sumber: data sekunder yang diolah

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan

nilai minimum.

Hasil statistik deskriptif atas seluruh variabel dalam penelitian ini adalah

seperti terlihat dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4

Uji Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CETR 110 ,00015 ,73813 ,2384878 ,16789632

SIZE 110

12079052803

50

61425181722

030

113743149090

90,91

11098780911

869,566

ROA 110 ,0081 ,2565 ,079902 ,0499050

LEV 110 ,0560 ,8434 ,460095 ,1803875

SALES_G 110 -,8712 1,7659 ,213687 ,3517554

CAPINT 110 ,0028 ,8464 ,122247 ,1809995

RISK 110 ,0337 ,5552 ,167477 ,1058268

KOPOL 110 0 1 ,14 ,345 Valid N (listwise) 110

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 83: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

65

Berdasarkan tabel 4.4 hasil analisis statistik deskriptif atas variabel

penghindaran pajak (CETR) menunjukkan nilai minimun penghindaran

pajak sebesar 0,00015 adalah PT Roda Vivatex Tbk, sedangkan nilai

maksimum sebesar 0,73813 adalah PT PP (Persero) Tbk dan rata-rata

perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini yang melakukan

penghindaran pajak sebesar 0,2384878.

Hasil pengujian statistik deskriptif pada variabel ukuran

perusahaan (size) menunjukkan nilai minimum ukuran perusahaan

sebesar Rp 1.207.905.280.350 adalah PT Roda Vivatex Tbk, sedangkan

nilai maksimum sebesar Rp 61.425.181.722.030 adalah PT Waskita

Karya (Persero) Tbk dan rata-rata ukuran perusahaan yang diteliti sebesar

29,641964.

Hasil pengujian statistik deskriptif pada variabel profitabilitas

menunjukkan nilai minimum profitabilitas sebesar 0,0081 adalah PT

Plaza Indonesia Realty Tbk, sedangkan nilai maksimum sebesar 0,2565

diladalah PT Modernland Realty Ltd Tbk dan rata-rata profitabilitas

perusahaan yang diteliti sebesar 0,079902.

Hasil pengujian statistik deskriptif pada variabel leverage

menunjukkan nilai minimum leverage sebesar 0,0560 adalah PT

Greenwood Sejahtera Tbk, sedangkan nilai maksimum sebesar 0,8434

adalah PT PP (Persero) Tbk dan rata-rata leverage perusahaan yang

diteliti sebesar 0,460095.

Page 84: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

66

Hasil pengujian statistik deskriptif pada variabel sales growth

menunjukkan nilai minimum sales growth sebesar -0,8712 adalah PT

Greenwood Sejahtera Tbk, sedangkan nilai maksimum sebesar 1,7659

adalah PT Greenwood Sejahtera Tbk dan rata-rata sales growth

perusahaan yang diteliti sebesar 0,213687.

Hasil pengujian statistik deskriptif pada variabel capital intensity

menunjukkan nilai minimum capital intensity sebesar 0,0028 adalah PT

Duta Anggada Realty Tbk, sedangkan nilai maksimum sebesar 0,8464

adalah PT Roda Vivatex Tbk dan rata-rata capital intensity perusahaan

yang diteliti sebesar 0,122247.

Hasil pengujian statistik deskriptif pada variabel risiko perusahaan

menunjukkan nilai minimum risiko perusahaan sebesar 0,0337 adalah PT

Greenwood Sejahtera Tbk, sedangkan nilai maksimum sebesar 0,5552

adalah PT Plaza Indonesia Realty Tbk dan rata-rata risiko perusahaan

yang diteliti sebesar 0,167477 .

Hasil pengujian statistik deskriptif pada variabel koneksi politik

yang menggunakan skala nominal menunjukkan nilai minimum koneksi

politik sebesar 0 sebanyak 19 perusahaan, sedangkan nilai maksimum

sebesar 1 sebanyak 3 perusahaan dan rata-rata koneksi politik perusahaan

yang diteliti sebesar 0,14.

Page 85: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

67

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2013). Jika terdapat normalitas, maka

residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal.

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa grafik

histogram memberikan pola distribusi yang dapat disimpulkan bahwa

data normal. Namun untuk meyakinkan kesimpulan, peneliti melihat

kembali grafik normal plot.

Dasar pengambilan keputusan pada grafik normal plot dapat dilihat

dari titik penyebaran data pada sumbu diagonal pada grafik. Jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika

Gambar 4.1

Uji Grafik Histogram Normalitas

Page 86: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

68

data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Ghozali, 2013). Adapun hasil uji normalitas dengan menggunakan

grafik normal plot dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar

4.2.

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, hasil dari uji grafik normal plot

menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-

hati, karena secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik

bisa sebaliknya (ghozali, 2009). Oleh karena itu dalam penelitian ini

juga menggunakan metode uji non-parametric Kolomogorov-Smirnov

Gambar 4.2

Uji Grafik Normal Plot

Page 87: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

69

(K-S). Uji K-S ini adalah dengan melihat nilai probabilitas

signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05

maka variabel ini tidak terdistribusi secara normal. Sebaliknya, bila

angka probabilitas di atas 0,05 maka Ha ditolak yang berarti data

berdistribusi secara normal (Ghozali, 2013). Adapun hasil uji

normalitas penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.5.

S

u

m

S

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini dapat

terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,096 dan nilainya di atas α =

0,05. Hal ini berarti Ha ditolak dan data terdistribusi secara normal,

sehingga model penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik

normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dengan melihat nilai

Tabel 4.5

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 110

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,11512740

Most Extreme Differences Absolute ,078

Positive ,078

Negative -,067

Test Statistic ,078

Asymp. Sig. (2-tailed) ,096c

Page 88: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

70

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Regresi yang terbebas dari

masalah multikolinearitas apabila nilai VIF <10 dan nilai Tolerance >

0,10, maka data tersebut tidak ada multikolinearitas. Berikut ini disajikan

hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolonearitas

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa data dalam

penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas atau tidak terdapat

hubungan antara variabel independen dalam penelitian ini. Hal ini dapat

dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) semua variabel berada

di kisaran 1 hingga 10 yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,

sales growth dan capital intensity, risiko perusahaan, koneksi politik,

yang memiliki nilai masing-masing sebesar 1,390, 1,925, 1,946, 1,116,

1,794, 2,580, dan 1,767. Selain itu nilai Tolerance setiap variabel lebih

dari 0,10 yaitu CETR, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, sales

Coefficientsa

Model

Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1 SIZE ,720 1,390

ROA ,520 1,925

LEV ,514 1,946

SALES_G ,896 1,116

CAPINT ,557 1,794

RISK ,388 2,580

KOPOL ,566 1,767

a. Dependent Variable: CETR

Page 89: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

71

growth dan capital intensit, risiko perusahaan, koneksi politik yang

memiliki nilai sebesar 0,720, 0,520, 0,514, 0,896, 0,557, 0,388, dan

0,566. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

multikolinearitas dalam penelitian ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan gambar 4.3 di atas grafik scatterplots menunjukkan

bahwa titik-titik menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

Page 90: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

72

dipakai untuk memprediksi praktik penghindaran pajak berdasarkan

masukan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, sales

growth and capital intensity, risiko perusahaan dan koneksi politik.

d. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji

adanya autokorelasi dapat menggunakan Run Test (Ghozali, 2013).

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardize

d Residual

Test Valuea -,00383

Cases < Test Value 55

Cases >= Test Value 55

Total Cases 110

Number of Runs 59

Z ,575

Asymp. Sig. (2-tailed) ,565

a. Median

Sumber: Output SPSS yang diolah

Hasil dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa Nilai Test (Test Value)

adalah -0,00383 dengan probabilitas 0,565 signifikansi pada 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa H0 gagal ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

Page 91: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

73

3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

a. Hasil Uji Regresi Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model

analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu

dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F, dan uji

statistik t.

1) Hasil Uji Koefisien determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinan (Adjusted R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menerangkan pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Adapun hasil uji koefisien

Adjusted R Square disajikan dalam tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,728a ,530 ,498 ,11901230

Sumber: Output SPSS yang diolah

Dari tabel 4.8 memperlihatkan Adjusted R Square adalah sebesar

0,498. Hal ini berarti 49,8% variabel penghindaran pajak dapat

dijelaskan oleh variabel ukuran perusahaan (size), profitabilitas (roa),

leverage, sales growth, dan capital intensity, risiko perusahaan, dan

koneksi politik. Sedangkan sisanya sebesar 50,2% (100% - 49,8%)

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam analisa

regresi pada penelitian ini seperti corporate social responsibilty,

Page 92: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

74

mekanisme tata kelola perusahaan, struktur kepemilikan, insentif

pajak dan lain-lain.

2) Hasil Uji F

Uji statistik Fisher (F) digunakan untuk mengetahui pengaruh

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi

secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05

maka Ho diterima dan menolak Ha. Berikut ini adalah tabel 4.8 yang

menunjukkan hasil uji statistik F.

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik F

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa hasil uji

ANOVA atau F test memiliki nilai F hitung sebesar 16,419 dengan

probabilitas 0.000. karena probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0.05,

maka model regresi dapat digunakan unutk memprediksi

penghindaran pajak atau dapat dikatakan ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, sales growth, capital intensity, risiko

perusahaan, dan koneksi politik secara bersama-sama berpengaruh

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance).

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1,628 7 ,233 16,419 ,000b

Residual 1,445 102 ,014

Total 3,073 109

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 93: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

75

3) Hasil Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen. Tabel 4.10 berikut ini menyajikan hasil uji statistik

t dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 4.10

Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,082 ,425 2,547 ,012

SIZE -,033 ,014 -,183 -2,290 ,024

ROA -1,312 ,317 -,390 -4,141 ,000

LEV ,387 ,088 ,415 4,387 ,000

SALES_G -,038 ,034 -,079 -1,100 ,274

CAPINT -,125 ,084 -,135 -1,480 ,142

RISK ,372 ,173 ,234 2,150 ,034

KOPOL ,122 ,044 ,251 2,784 ,006

a. Dependent Variable: CETR Sumber: Output SPSS yang diolah

Pengujian regresi berganda untuk menguji pengaruh ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, sales growth, dan capital intensity,

risiko perusahaan dan koneksi politik terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance) yang diukur menggunakan Cash Effective Tax Rate (CETR)

dengan total aset.

Page 94: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

76

Hasil Uji regresi pada tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut :

C. Pembahasan

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance).

Hasil Uji Hipotesis 1: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (Tax avoidance).

Hasil analisis menunjukkan nilai signifikan yang dihasilkan ukuran

perusahaan (size) memiliki tingkat signifikansi 0,024 lebih kecil dari

0,05 dan beta yang dihasilkan adalah negatif sebesar 0,033. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa H1 diterima, hal ini menandakan

bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

variabel penghindaran pajak (tax avoidance).

Hasil analisis penelitian menunjukkan pengaruh negatif pada

penghindaran pajak yang menunjukkan bahwa semakin besar total aset

yang dimiliki suatu perusahaan maka akan menurunkan tingkat

penghindaran pajak di perusahaan tersebut. Perusahaan dengan ukuran

yang relatif besar akan dilihat kinerjanya oleh publik, sehingga

perusahaan tersebut akan melaporkan kondisi keuangannya lebih

berhati-hati, lebih transparan dalam memperlihatkan informasi

keuangan yang sebenarnya. Oleh karena itu, perusahaan akan lebih

CETR = 1,082–0.033SIZE– 1,312ROA + 0,387LEV –0,038SALES_G

– 0,125CAPINT + 0,372RISK+ 0,122KOPOL

Page 95: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

77

sedikit dalam melakukan penghindaran pajak. Sedangkan perusahaan

yang mempunyai ukuran kecil mempunyai kecenderungan untuk

melakukan penghindaran pajak dengan memperlihatkan laba yang besar

untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang memuaskan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Butje & Tjondro (2014), Budiman & Setiyono (2011), Wicaksono

(2017) dan Puspita & Febrianti (2017).

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance).

Hasil Uji Hipotesis 2: Profitabilitas berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (Tax avoidance).

Hasil analisis menunjukkan profitabilitas memiliki tingkat

signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan beta yang dihasilkan adalah

negatif sebesar -1,312. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H2

diterima, hal ini menandakan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap variabel penghindaran pajak (tax avoidance).

Hasil analisis penelitian menunjukkan pengaruh negatif terhadap

penghindaran pajak yang menunjukkan bahwa semakin tinggi

profitabilitas maka akan semakin rendah tindakan penghindaran pajak.

Hal itu dikarenakan, perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi

cenderung akan melaporkan pajaknya dengan jujur daripada perusahaan

dengan profitabilitas rendah. Perusahaan yang memiliki profitabilitas

tinggi cenderung memposisikan diri dalam tax planning yang baik

untuk memperoleh pajak yang optimal, sehingga kecenderungan

Page 96: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

78

perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak akan menurun.

Berbeda halnya dengan perusahaan dengan profitabilitas rendah pada

umumnya mengalami kesulitan keuangan dan cenderung akan

melakukan ketidakpatuhan terhadapa peraturan perpajakan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Zahra (2017),

Wicaksono (2017) dan Puspita & Febrianti (2017).

3. Pengaruh Leverage terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance).

Hasil Uji Hipotesis 3: Leverage berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (Tax avoidance).

Hasil analisis menunjukkan leverage memiliki tingkat signifikansi

0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai beta positif sebesar 0,387. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa H3 diterima, hal ini menandakan

bahwa variabel Leverage berpengaruh signifikan terhadap variabel

penghindaran pajak (tax avoidance).

Hasil analisi penelitian menunjukkan pengaruh positif terhadap

penghindaran pajak yang menunjukkan bahwa semakin tinggi leverage,

semakin tinggi pula penghindaran pajak. Perusahaan yang

menggunakan hutang pada komposisi pembiayaan maka akan

menimbulkan adanya beban bunga yang harus dibayar. Beban bunga

merupakan biaya yang dapat dikurangkan (deductible expense) terhadap

penghasilan kena pajak, sehingga menyebabkan laba kena pajak

perusahaan menjadi berkurang dan pada akhirnya akan mengurangi

Page 97: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

79

jumlah pajak yang seharusnya dibayar oleh perusahaan (Puspita &

Febrianti, 2017)..

Hasil penelitian ini mendukung penelitian oleh Budiman &

Setiyono (2011), Swingly & Sukartha (2015) dan Zuesty (2016) yang

membuktikkan bahwa leverage berpengaruh terhadap penghindaran

pajak. Namun tidak mendukung dengan hasil penelitian Butje &

Tjondro (2014) bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

4. Pengaruh Sales Growth terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance).

Hasil Uji Hipotesis 4: Sales growth berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (Tax avoidance).

Hasil analisis menunjukkan sales growth memiliki tingkat

signifikansi 0,142 lebih besar dari 0,05 dan beta yang dihasilkan adalah

negatif sebesar -0,038. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H4

ditolak, hal ini menandakan bahwa variabel Sales Growth belum

berpengaruh signifikan terhadap variabel penghindaran pajak (tax

avoidance).

Hasil analisis menunjukkan bahwa besar kecilnya pertumbuhan

penjualan perusahaan tidak mempengaruhi keputusan perusahaan untuk

melakukan penghindaran pajak, karena perusahaan dengan penjualan

yang meningkat atau menurun, memiliki kewajiban yang sama dalam

membayar pajak (Ridho, 2016).

Page 98: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

80

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ridho (2016) dan

Swingly & Sukartha (2015). Namun tidak mendukung penelitian

Budiman & Setiyono (2011).

5. Pengaruh Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance).

Hasil Uji Hipotesis 5: Capital Intensity berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (Tax avoidance).

Hasil analisis menunjukkan capital intensity memiliki tingkat

signifikansi 0,274 lebih besar dari 0,05 dan beta yang dihasilkan adalah

negatif sebesar -0,125. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H5

ditolak, hal ini menandakan bahwa variabel Capital Intensity belum

berpengaruh signifikan terhadap variabel penghindaran pajak (tax

avoidance).

Hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan aset

tetapnya untuk kegiatan operasional perusahaan, bukan semata-mata

untuk memanfaatkan beban penyusutan aset tetap. Oleh karena itu

beban penyusutan yang berasal dari aset tetap perusahaan tidak

berpengaruh terhadap pengurangan pajak pengahasilan perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Mulyani & Darminto (2013) dan Puspita dan Febrianti (2017).

6. Pengaruh Risiko Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance).

Page 99: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

81

Hasil Uji Hipotesis 6: Risiko Perusahaan berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (Tax avoidance).

Hasil analisis menunjukkan nilai signifikan yang dihasilkan risiko

perusahaan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,034 lebih kecil dari

0,05 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,372. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa H6 diterima. Hal ini menandakan

bahwa variabel risiko perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

variabel penghindaran pajak (tax avoidance).

Hasil analisis penelitian menunjukkan pengaruh positif terhadap

penghindaran pajak yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

risiko perusahaan, semakin tinggi tingkat penghindaran pajak. Tingkat

risiko perusahaan tinggi mengindikasikan bahwa karakter eksekutif

memiliki sifat risk taker (Budiman dan Setiyono, 2012).

Eksekutif yang memiliki karakter risk taker adalah eksekutif yang

lebih berani dalam mengambil keputusan bisnis dan biasanya memiliki

dorongan yang kuat untuk memiliki penghasilan, posisi, kesejahteraan

dan kewenangan yang lebih tinggi dengan mampu mendatangkan cash

flow yang tinggi guna memenuhi tujuan pemilik perusahaan yakni

mendapatkan cash flow dari operasi yang dilakukan. Penghindaran

pajak (tax avoidance) bermanfaat untuk memperbesar tax saving yang

berpotensi mengurangi pembayaran pajak sehingga akan menaikkan

cash flow perusahaan (Saputro D. A., 2017).

Page 100: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

82

Sejalan dengan penelitian Jati & Dewi (2014) yang

mengindikasikan apabila eksekutif semakin bersifat risk taker maka

akan semakin besar tindakan penghindaran pajak (tax avoidance),

karena pimpinan perusahaan yang lebih bersifat risk taker lebih berani

mengambil risiko dibanding dengan risk averse yang cenderung

menghindari risiko.

Hasil penelitian Budiman & Setiyono (2011) menjelaskan bahwa

naik-turunya Cash-ETR mengindikasikan naik-turunya tingkat

penghindaran pajak (tax avoidance). Tingkat Cash-ETR yang

meningkat atau naik mengindikasikan adanya penurunan atau

berkurangnya tingkat penghindaran pajak (tax avoidance), sebaliknya

jika Cash-ETR turun atau berkurang mengindikasikan adanya kenaikan

atau peningkatan penghindaran pajak (tax avoidance). Oleh karena itu,

semakin eksekutif bersifat risk taker maka akan semakin tinggi tingkat

penghindaran pajak (tax avoidance).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Butje & Tjondro (2014),

Budiman & Setiyono (2011), Swingly & Sukartha (2015) dan Jati &

Dewi (2014) yang menunjukkan bahwa risiko perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap praktik penghindaran pajak (tax avoidance).

7. Pengaruh Koneksi Politik terhadap Penghindaran Pajak (Tax

avoidance).

Hasil Uji Hipotesis 7: Koneksi Politik berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (Tax avoidance).

Page 101: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

83

Hasil analisis menunjukkan nilai signifikan yang dihasilkan

koneksi politik memiliki tingkat signifikansi 0,006 lebih kecil dari 0,05

dan beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,122. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa H7 diterima, hal ini menandakan bahwa variabel

koneksi politik berpengaruh signifikan terhadap variabel penghindaran

pajak (tax avoidance).

Hasil analisis penelitian menujukkan pengaruh yang positif pada

penghindaran pajak yang menunjukkan bahwa semakin tinggi koneksi

politik, semakin tinggi tingkat penghindaran pajak. Perusahaan BUMN

atau BUMD diduga tidak akan mungkin melakukan penghindaran pajak

dan dianggap wajib pajak berisiko rendah justru merupakan pihak yang

mempraktikan penghindaran pajak. Penghindaran pajak yang dilakukan

merupakan perilaku individu yang mempunyai niat atau keinginan

untuk melakukan hal tersebut dan sifat dasar manusia yang tidak dapat

dihilangkan untuk memperoleh manfaat dari kelemahan peraturan yang

berlaku, tidak terkecuali untuk Badan Usaha Milik Negara,

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Mulyani & Darmanto (2013), Butje & Tjondro (2014), Tehupuring &

Rossa (2016), dan Utari & Supadmi (2017) yang menunjukan bahwa

koneksi politik berpengaruh signifikan terhadap praktik penghindaran

pajak. Namun tidak mendukung penelitian Nugroho (2011) yang

menunjukan bahwa koneksi politik tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (tax avoidance).

Page 102: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

84

Hasil ringkasan pengujian hipotesis penelitian ditunjukkan pada tabel

4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

No Hipotesis Hasil Pengujian

Hipotesis

1. Hipotesis 1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh

terhadap penghhindaran pajak.

Diterima

2. Hipotesis 2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Diterima

3. Hipotesis 3 : Leverage berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Diterima

4. Hipotesis 4 : Sales Growth berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Ditolak

5. Hipotesis 5: Capital Intensity berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Ditolak

6. Hipotesis 6 : Risiko Perusahaan berpengaruh

terhadap penghindaran pajak.

Diterima

7. Hipotesis 7 : Koneksi Politik berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Diterima

Page 103: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah

dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda, dan pembahasan

pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil analisis, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Butje & Tjondro (2014),

Budiman & Setiyono (2011), Wicaksono (2017) dan Puspita &

Febrianti (2017).

2. Berdasarkan hasil analisis, profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zahra (2017), Wicaksono

(2017) dan Puspita & Febrianti (2017).

3. Berdasarkan hasil analisis, leverage berpengaruh signifikan terhadap

penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Budiman & Setiyono (2011), Swingly &

Sukartha (2015) dan Zuesty (2016).

4. Berdasarkan hasil analisis, sales growth belum berpengaruh signifikan

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil penelitian ini

Page 104: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

86

5. mendukung penelitian Ridho (2016) dan Swingly & Sukartha (2015).

Namun tidak mendukung penelitian Budiman & Setiyono (2011).

6. Berdasarkan hasil analisis, capital intensity belum berpengaruh

signifikan terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mulyani &

Darminto (2013) dan Puspita dan Febrianti (2017).

7. Berdasarkan hasil analisis, risiko perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Butje & Tjondro (2014), Budiman & Setiyono

(2011), Swingly & Sukartha (2015) dan Jati & Dewi (2014).

8. Berdasarkan hasil analisis, koneksi politik berpengaruh signifikan

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Butje & Tjondro (2014),

Tehupuring & Rossa (2016), Utari & Supadmi (2017) dan Mulyani &

Darmanto (2013). Namun tidak mendukung penelitian Nugroho (2011)

yang menunjukan bahwa koneksi politik tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (tax avoidance).

B. Implikasi

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan implikasi

bagi beberapa pihak diantaranya yaitu:

1. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambahkan

pengetahuan dan wawasan perusahaan mengenai penghindaran pajak,

sehingga manajemen perusahaan bisa merancang mekanisme

Page 105: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

87

pelaksanaan kelanjutan perusahaannya dengan baik, dengan tidak

melakukan perencanaan pajak yang ilegal yang dapat merugikan negara

dan mencoreng nama baik perusahaan tersebut di mata masyarakat.

2. Bagi investor, dalam mengambil keputusan investasi ada baiknya untuk

mengkaji terlebih dahulu bagaimana kinerja suatu perusahaan tersebut,

seperti mematuhi peraturan perpajakan dengan tidak melakukan

penghindaran pajak yang ilegal, karena hal tersebut akan membawa

dampak yang kurang baik untuk beberapa pihak yang bersangkutan

baik dari pihak investor, perusahaan maupun pemerintah.

3. Bagi pemerintah, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai acuan untuk mengindikasikan perusahaan-perusahaan yang

melakukan penghindaran pajak, sehingga dapat mengambil kebijakan

untuk mencegah terjadinya tindakan penghindaran pajak.

4. Bagi akademis, peneliti serta pembaca diharapkan untuk dapat

melanjutkan penelitian yang berkaitan mengenai penghindaran pajak

berserta dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tindakan

penghindaran pajak.

C. Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu hanya menggunakan

sampel perusahaan properti, real estate, dan konstruksi. Sehingga hanya

melihat tindakan penghindaran pajak hanya dari satu sektor saja. Berbeda

dengan penelitian Budiman & Setiyono (2011) yang menggunakan seluruh

perusahaan non keuangan yang ada di BEI, sehingga mampu melihat lebih

Page 106: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

88

luas tindakan penghindaran pajak dari berbagai sektor perusahaan. Serta

kurang mampu melihat kuatnya koneksi politik di perusahaan karena

hanya menggunakan sampel satu sektor saja.

D. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan ilmu akuntansi yang khususnya berada pada bidang pajak

mengenai dampak dari aktivitas penghindaran pajak (tax avoidance).

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil yang

lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya :

1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran selain CETR

(Cash Effective Tax Rate) dalam mengukur tax avoidance. Seperti

dengan menggunakan pengukuran book tax gap (BTG) atau book tax

difference (BTD).

2. Sampel perusahaan hanya perusahaan properti, real estate dan

konstruksi, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti

penghindaran pajak perusahaan pada seluruh perusahaan sektor yang

ada.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti

variabel yang berkaitan dengan praktik penghindaran pajak (tax

avoidance) seperti insentif pajak atau biaya utang.

Page 107: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

89

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, N. A., & Kurniasih, L., "Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax

Avoidance", (2012).

Budiman, J., & Setiyono.,"Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap Penghindaran

Pajak (Tax Avoidance)", (2011).

Butje, S., & Tjondro, E., "Pengaruh Karakteristk Eksekutif Dan Koneksi Politik

Terhadap Tax Avoidance", Tax and Accounting Review, (2014).

Carolina, V., Natalia, M., & Debbianita, ”Karakter Eksekutif Terhadap Tax

Avoidance dengan Leverage Sebagai Variabel Intervening." Jurnal

Keuangan dan Perbankan, 409–419, ( 2014).

Coles, J. L., Daniel, N., & Lalitha.,"Managerial Incentives And Risk-Taking", The

Accounting Review, (2004).

Dewi, G. A., & Sari, M. R, "Pengaruh Insentif Eksekutif, Corporate Risk Dan

Corporate Governance Pada Tax Avoidance", E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, (2015).

Dewi, N. N., & Jati, I., "Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan,

Dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Tax Avoidance Di

Bursa Efek Indonesia", E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, (2014).

Dyreng, S., Hanlon , M., & Maydew, E., "Long Run Corporate Tax avoidance",.

The Accounting Review. 83 (1), (2009).

Ghozali, I., "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS". (2013).

Hanafi, U., & Harto, P., "Analisis Pengaruh Kompensasi Eksekutif, Kepemilikan

Saham Eksekutif dan Preferensi Risiko Eksekutif Terhadap Penghindaran

Pajak Perusahaan", Diponegoro Journal Of Accounting. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Diponegoro, (2014).

Heryuliani, N., "Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Kepemilikan Keluarga

Terhadap Penghindaran Pajak", SKRIPSI, (2015).

Jensen, M. C., & Meckling, W., "Theory Of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Cost and Ownership Structure", Journal of Financial Economics, 3,

305-360, (1976).

Juniarti, & Sentosa, A. A., "Pengaruh Penghindaran Pajak, Good Corporate

Governance Terhadap Biaya Utang (Cost of Debt)", Jurnal Akuntansi Dan

Keuangan, Vol. 11, No. 2, (2009).

Kim, C. F., & Zhang, L., "Corporate Political Connections and Tax

Aggresiveness", (2014).

Page 108: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

90

Kurniasih, T., & Sari, M. R, "Pengaruh Return On Assets, Leverage,Corporate

Governance, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax

Avoidance", Buletin Studi Ekonomi , Volume 18, (2013).

Maesarah, Y., Atikah, S., & Husnaini, W, "Pengaruh Karakteristik Perusahaan

dan Corporate social responsibility terhadap penghindaran pajak", (2015).

Maharani, I. G., & Suardana, K. A., "Pengaruh Corporate Governance,

Profitabilitas Dan Karakteristik Eksekutif Pada Tax Avoidance Perusahaan

Manufaktur", E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Issn : 2302-8556,

(2014).

Mulyani, S., & Darminto., "Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Koneksi Politik

Dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efektahun 2008-2012)",

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, (2013).

Musyarofah, E., "Pengaruh Derivatif Keuangan, Leverage dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)", SKRIPSI,

(2016).

Ngadiman, & Puspitasari, C., "Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional,

Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia 2010-2012", Jurnal Akuntansi, Volume Xviii, No. 03, (2014).

Noviani, L., Diana, N., & Mawardi, M., "Pengaruh Karakteristik Eksekutif,

Komite Audit, Ukuran Perusahan, Leverage Dan Sales Growth Pada Tax

Avoidance", Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Islam Malang, (2016).

Nugroho, A. A., "Pengaruh Hubungan Politik Dan Reformasi Perpajakan

Terhadap Tarif Pajak Efektif Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2008-2009", Fakultas Ekonomi, Proram Studi Akuntansi.

Universitas Indonesia, (2011).

Paligorova, T., "Corporate Risk Taking and Ownership Structure", (2010).

Pohan, C. A., "Manajemen Pajak.", Jakarta, (2015).

Prakoso, K. B., "Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga, dan Corporate

Governance Terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia", SNA XVII

Mataram, (2014).

Pranoto, B. A., & Widagdo, A. K., "Pengaruh Koneksi Politik dan Corporate

Governance Terhadap Tax Aggressiveness", Seminar Nasional dan The 3rd

Call for Syariah Paper, (2016).

Puspita, D., & Febrianti, M., "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penghindaran

Pajak Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia", Jurnal Bisnis

dan Akuntansi, (2017).

Page 109: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

91

Resmi, S., "Perpajakan: Teori dan Kasus (8 ed.)", Jakarta: Salemba Empat,

(2014).

Ridho, M., "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, dan Sales

Growth Terhadap Penghindaran Pajak ( Tax Avoidance) Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014", SKRIPSI,

(2016).

Saputro, D. A., "Pengaruh Kompensasi Eksekutif dan Karakter Eksekutif

Terhadap Penghindaran Pajak", SKRIPSI. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syraif Hidayatullah Jakarta, (2017).

Suandy, E, "Perecanaan Pajak (3 ed.)", Jakarta: Salemba Empat, (2006).

Swingly, C., & Sukartha, I, "Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran

Perusahaan, Leverage Dan Sales Growth Pada Tax Avoidance", E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, (2015).

Tehupuring, R., & Rossa, E., "Pengaruh Koneksi Politik dan Kualitas Audit

Terhadap Praktik Penghindaran Pajak Di Lembaga Perbankan Yang

Terdaftar Di Pasar Modal Indonesia Periode 2012-2014", Prosiding

Seminar Nasional INDOCOMPAC, (2016).

Utami, M, "Pengaruh kepemilikan keluarga dan corporate social responsibility

terhadap agresivitas pajak dengan manajemen laba sebagai variabel

pemoderasi, SKRIPSI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, (2017).

Utari, N. Y., & Supadmi, N. "Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas

Dan Koneksi Politik Pada Tax Avoidance", E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, (2017).

Wicaksono, A. P., "Koneksi Politik dan Aggresivitas Pajak: Fenomena di

Indonesia", Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi, (2017).

Wiguma, I. P., & Jati, I., "Pengaruh Corporate Social Responsibility, Preferensi

Risiko Eksekutif dan Capital Intensity pada Penghindaran Pajak",(2017).

Zahra, F., "Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas, dan Capital Intensity

Terhadap Penghindaran Pajak", SKRIPSI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (2017).

Zuesty, A, "Pengaruh Kepemilikan Institusional, Risiko Perusahaan dan

Leverage Terhadap Tindakan Tax Avoidance”, SKRIPSI, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (2016).

Page 110: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

92

Lampiran-Lampiran

Page 111: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

93

Lampiran Sampel

Perusahaan

Page 112: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

94

Daftar nama perusahaan yang memenuhi

kriteria

No Kode Nama Perusahaan

1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

2 APLN Agung Podomoro Land Tbk

3 ASRI ALAM SUTERA REALTY Tbk

4

BEST

Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk

5 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk

6 CTRA Ciputra Development Tbk

7 DART Duta Anggada Realty Tbk

8 DILD Intiland Development Tbk

9 DUTI Duta Pertiwi Tbk

10 EMDE Megapolitan Developments Tbk

11 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

12 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk

13 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

14 KPIG MNC Land Tbk

15 LPCK Lippo Cikarang Tbk

16 LPKR Lippo Karawaci Tbk

17 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk

18 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk

19 MTLA Metropolitan Land Tbk

20 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

21 PTPP PP (Persero) Tbk

22 PWON Pakuwon Jati Tbk

23 RDTX Roda Vivatex Tbk

24 RODA Pikko Land Development Tbk

25 SCBD Danayasa Arthatama Tbk

26 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk

27 SMRA PT Summarecon Agung Tbk

28 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

29 TOTL Total Bangun Persada Tbk

30 WIKA Wijaya Karya Tbk

31 WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Page 113: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

95

Daftar nama perusahaan yang di outlier

Daftar nama perusahaan yang dapat diolah

No Kode Nama Perusahaan

1 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

2 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk

3 CTRA Ciputra Development Tbk

4 DART Duta Anggada Realty Tbk

5 DILD Intiland Development Tbk

6 DUTI Duta Pertiwi Tbk

7 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

8 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk

9 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

10 LPCK Lippo Cikarang Tbk

11 LPKR Lippo Karawaci Tbk

12 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk

13 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk

14 MTLA Metropolitan Land Tbk

15 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

16 PTPP PP (Persero) Tbk

17 PWON Pakuwon Jati Tbk

18 RDTX Roda Vivatex Tbk

19 SMRA PT Summarecon Agung Tbk

20 TOTL Total Bangun Persada Tbk

21 WIKA Wijaya Karya Tbk

22 WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk

No Kode Nama Perusahaan

1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

2 APLN Agung Podomoro Land Tbk

3 ASRI ALAM SUTERA REALTY Tbk

4 EMDE Megapolitan Developments Tbk

5 KPIG MNC Land Tbk

6 RODA Pikko Land Development Tbk

7 SCBD Danayasa Arthatama Tbk

8 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk

9 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

Page 114: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

96

Lampiran Data

Mentah

Page 115: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

97

Data Mentah Penelitian Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Tahun 2012-2016 No TAHUN KODE NAMA PERUSAHAAN C-ETR SIZE ROA LEV SALES_G CAPINT RISK KOPOL

1 2012 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 0,07499 28,458 0,20578 0,22559 1,02773 0,03324 0,2360 0

2 2012 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 0,13106 30,450 0,08825 0,37149 0,32835 0,02479 0,1540 0

3 2012 CTRA Ciputra Development Tbk 0,23768 30,341 0,05654 0,43550 0,52533 0,08254 0,1172 0

4 2012 DART Duta Anggada Realty Tbk 0,40435 29,088 0,04212 0,33901 1,01999 0,00364 0,1679 0

5 2012 DILD Intiland Development Tbk 0,27348 29,438 0,03290 0,35143 0,34379 0,04558 0,0996 0

6 2012 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0,11006 29,517 0,09304 0,21791 0,40396 0,02058 0,1947 0

7 2012 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0,25331 27,901 0,04295 0,46343 -0,08438 0,00804 0,1014 0

8 2012 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk 0,06826 28,361 0,20932 0,20457 1,76591 0,05294 0,2302 0

9 2012 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0,17963 29,588 0,05369 0,43833 0,21973 0,30212 0,1113 0

10 2012 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0,38410 28,672 0,14372 0,56622 0,12257 0,01706 0,1784 0

11 2012 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0,33630 30,845 0,05319 0,53878 0,47037 0,08936 0,1131 0

12 2012 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0,00568 29,155 0,05672 0,51523 1,16260 0,09175 0,0940 0

13 2012 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0,18786 28,568 0,14219 0,33044 0,07549 0,65733 0,4287 0

14 2012 MTLA Metropolitan Land Tbk 0,13291 28,332 0,10115 0,22916 0,25278 0,08606 0,2319 0

15 2012 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0,17618 29,061 0,09196 0,42060 0,79294 0,21115 0,4269 0

16 2012 PTPP PP (Persero) Tbk 0,73813 29,777 0,03622 0,80635 0,28434 0,00851 0,0748 1

17 2012 PWON Pakuwon Jati Tbk 0,19026 29,655 0,10131 0,58570 0,46498 0,11163 0,2228 0

18 2012 RDTX Roda Vivatex Tbk 0,20341 27,820 0,10333 0,21088 0,11372 0,76951 0,4060 0

19 2012 SMRA PT Summarecon Agung Tbk 0,31253 30,018 0,07283 0,64920 0,46786 0,02597 0,1559 0

20 2012 TOTL Total Bangun Persada Tbk 0,26285 28,356 0,08804 0,65804 0,16852 0,04828 0,1693 0

21 2012 WIKA Wijaya Karya Tbk 0,13570 30,031 0,04748 0,74282 0,27944 0,10739 0,1105 1

22 2012 WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk 0,64345 29,755 0,03036 0,76010 0,21092 0,02868 0,0742 1

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 116: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

98

No Tahun KODE NAMA PERUSAHAAN C-ETR SIZE ROA LEV SALES_G CAPINT RISK KOPOL

1 2013 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 0,07504 28,843 0,22165 0,26291 0,38132 0,02280 0,2494 0

2 2013 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 0,10528 30,748 0,12873 0,40579 0,54012 0,01938 0,1900 0

3 2013 CTRA Ciputra Development Tbk 0,06371 30,632 0,07027 0,51451 0,52801 0,08971 0,1286 0

4 2013 DART Duta Anggada Realty Tbk 0,27774 29,193 0,03792 0,38574 -0,01932 0,00276 0,1534 0

5 2013 DILD Intiland Development Tbk 0,28291 29,651 0,04374 0,45580 0,19648 0,05442 0,0996 0

6 2013 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0,10038 29,642 0,10127 0,18976 0,02253 0,02194 0,2035 0

7 2013 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0,15047 27,918 0,07992 0,40398 0,45473 0,01256 0,1420 0

8 2013 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk 0,09357 29,176 0,03079 0,05602 -0,87124 0,03323 0,0337 0

9 2013 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0,48071 29,742 0,01265 0,49465 0,95600 0,26259 0,0766 0

10 2013 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0,35963 28,980 0,15324 0,52688 0,31078 0,01364 0,1874 0

11 2013 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0,25653 31,075 0,05086 0,54745 0,08214 0,08978 0,1113 0

12 2013 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0,03447 29,889 0,25645 0,51137 0,71793 0,11947 0,2840 0

13 2013 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0,22375 28,674 0,12877 0,32783 0,12462 0,67476 0,4351 0

14 2013 MTLA Metropolitan Land Tbk 0,16212 28,673 0,08501 0,37787 0,25967 0,07993 0,1907 0

15 2013 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0,60237 29,049 0,00808 0,47669 -0,14572 0,20676 0,3924 0

16 2013 PTPP PP (Persero) Tbk 0,43340 30,148 0,03456 0,84336 0,45628 0,02983 0,0711 1

17 2013 PWON Pakuwon Jati Tbk 0,17094 29,861 0,12223 0,55843 0,39919 0,07239 0,2477 0

18 2013 RDTX Roda Vivatex Tbk 0,14874 28,069 0,12791 0,26031 0,26873 0,84637 0,3936 0

19 2013 SMRA PT Summarecon Agung Tbk 0,20174 30,288 0,07688 0,64941 0,18210 0,02478 0,1532 0

20 2013 TOTL Total Bangun Persada Tbk 0,24472 28,431 0,09575 0,64207 0,24722 0,04189 0,1873 0

21 2013 WIKA Wijaya Karya Tbk 0,18146 30,164 0,04957 0,75073 0,19984 0,13023 0,1209 1

22 2013 WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk 0,72044 29,804 0,04187 0,73547 0,09970 0,04727 0,0937 1

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 117: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

99

No TAHUN KODE NAMA PERUSAHAAN C-ETR SIZE ROA LEV SALES_G CAPINT RISK KOPOL

1 2014 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 0,14908 28,927 0,10713 0,21995 -0,37018 0,02096 0,1166 0

2 2014 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 0,07435 30,971 0,14160 0,34625 -0,02219 0,02152 0,1822 0

3 2014 CTRA Ciputra Development Tbk 0,15312 30,790 0,07433 0,50497 0,24880 0,09991 0,1370 0

4 2014 DART Duta Anggada Realty Tbk 0,23087 29,263 0,07978 0,36464 0,55294 0,00461 0,1384 0

5 2014 DILD Intiland Development Tbk 0,24592 29,829 0,04805 0,50392 0,21055 0,02868 0,0901 0

6 2014 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0,12386 29,727 0,08596 0,23120 -0,03809 0,03261 0,1764 0

7 2014 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0,31796 28,048 0,06077 0,41977 0,08989 0,01135 0,1086 0

8 2014 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk 0,03332 29,306 0,10677 0,06377 0,91480 0,03891 0,1093 0

9 2014 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0,17764 29,772 0,04687 0,45414 0,02171 0,26186 0,1229 0

10 2014 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0,20218 29,110 0,19268 0,39001 0,35775 0,01237 0,2119 0

11 2014 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0,13550 31,265 0,08294 0,53453 0,74837 0,08476 0,1398 0

12 2014 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0,14436 29,969 0,06818 0,48618 0,56660 0,10920 0,0888 0

13 2014 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0,38115 29,093 0,10145 0,50261 0,15578 0,48710 0,3099 0

14 2014 MTLA Metropolitan Land Tbk 0,03170 28,810 0,09520 0,37527 0,30733 0,09714 0,1841 0

15 2014 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0,25293 29,145 0,07899 0,47935 0,09223 0,18801 0,4535 0

16 2014 PTPP PP (Persero) Tbk 0,27353 30,311 0,03659 0,83998 0,06619 0,04868 0,0818 1

17 2014 PWON Pakuwon Jati Tbk 0,00052 30,451 0,15496 0,50649 0,27806 0,05750 0,2482 0

18 2014 RDTX Roda Vivatex Tbk 0,01292 28,128 0,14157 0,17750 0,03180 0,79046 0,3096 0

19 2014 SMRA PT Summarecon Agung Tbk 0,14464 30,396 0,10190 0,59575 0,40627 0,02319 0,1693 0

20 2014 TOTL Total Bangun Persada Tbk 0,38189 28,541 0,06660 0,69085 -0,07912 0,02858 0,1266 0

21 2014 WIKA Wijaya Karya Tbk 0,32451 30,398 0,04675 0,69346 0,04868 0,16821 0,1154 1

22 2014 WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk 0,50002 30,160 0,04079 0,77954 0,06196 0,04958 0,0810 1

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 118: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

100

No TAHUN KODE NAMA PERUSAHAAN C-ETR SIZE ROA LEV SALES_G CAPINT RISK KOPOL

1 2015 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 0,11857 29,164 0,04576 0,34313 -0,18181 0,02365 0,0554 0

2 2015 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 0,13870 31,215 0,06528 0,38658 0,10611 0,02230 0,1027 0

3 2015 CTRA Ciputra Development Tbk 0,19539 30,899 0,06628 0,50301 0,18517 0,11280 0,1319 0

4 2015 DART Duta Anggada Realty Tbk 0,52395 29,378 0,03097 0,40270 -0,34572 0,00478 0,0753 0

5 2015 DILD Intiland Development Tbk 0,29438 29,962 0,04073 0,53630 0,20403 0,02190 0,0803 0

6 2015 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0,14452 29,830 0,07443 0,24225 0,09291 0,03432 0,1647 0

7 2015 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0,40208 28,085 0,04631 0,39827 -0,26402 0,02975 0,1007 0

8 2015 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk 0,06020 29,549 0,18572 0,07881 -0,52421 0,03128 0,1892 0

9 2015 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0,25512 29,907 0,03403 0,48897 0,12177 0,22508 0,1054 0

10 2015 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0,26294 29,332 0,16707 0,33660 0,17614 0,01479 0,1863 0

11 2015 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0,47265 31,353 0,02478 0,54226 -0,23551 0,06610 0,0908 0

12 2015 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0,18147 30,184 0,06801 0,52835 0,04575 0,08784 0,0941 0

13 2015 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0,21729 29,373 0,15582 0,50446 0,81358 0,40086 0,3361 0

14 2015 MTLA Metropolitan Land Tbk 0,01154 28,918 0,06628 0,38874 -0,02551 0,10051 0,1566 0

15 2015 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0,41023 29,172 0,05988 0,48479 0,08074 0,17635 0,4679 0

16 2015 PTPP PP (Persero) Tbk 0,46239 30,584 0,04413 0,73134 0,14404 0,15601 0,1011 1

17 2015 PWON Pakuwon Jati Tbk 0,00378 30,564 0,07458 0,49649 0,19440 0,07760 0,1731 0

18 2015 RDTX Roda Vivatex Tbk 0,00015 28,258 0,13816 0,15095 -0,02123 0,70443 0,3083 0

19 2015 SMRA PT Summarecon Agung Tbk 0,22090 30,563 0,05673 0,59859 -0,02318 0,02242 0,1257 0

20 2015 TOTL Total Bangun Persada Tbk 0,43818 28,677 0,06721 0,69562 0,07587 0,06827 0,1242 0

21 2015 WIKA Wijaya Karya Tbk 0,63797 30,607 0,03586 0,72258 0,09282 0,16245 0,0861 1

22 2015 WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk 0,21841 31,042 0,03456 0,67983 0,37582 0,06345 0,0604 1

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 119: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

101

No TAHUN KODE NAMA PERUSAHAAN C-ETR SIZE ROA LEV SALES_G CAPINT RISK KOPOL

1 2016 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 0,08636 29,281 0,06460 0,34859 0,20004 0,03313 0,0752 0

2 2016 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 0,15425 31,276 0,05321 0,36402 0,05028 0,02150 0,0948 0

3 2016 CTRA Ciputra Development Tbk 0,20171 31,001 0,04027 0,50819 -0,10313 0,10436 0,1047 0

4 2016 DART Duta Anggada Realty Tbk 0,17236 29,434 0,03163 0,40270 -0,10439 0,01247 0,0645 0

5 2016 DILD Intiland Development Tbk 0,43158 30,103 0,02511 0,57285 0,03433 0,02057 0,0635 0

6 2016 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0,10276 29,902 0,08673 0,19596 0,19720 0,03546 0,1791 0

7 2016 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0,33955 28,082 0,02995 0,35629 0,03100 0,02643 0,0934 0

8 2016 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk 0,07075 29,572 0,03018 0,06872 0,68905 0,02908 0,0353 0

9 2016 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0,21260 30,004 0,03974 0,47469 -0,06653 0,21494 0,1236 0

10 2016 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0,10071 29,363 0,09549 0,24950 -0,27146 0,01550 0,1173 0

11 2016 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0,34697 31,451 0,02691 0,51594 0,18267 0,06364 0,0989 0

12 2016 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0,35616 30,308 0,03448 0,54640 -0,17165 0,08075 0,0572 0

13 2016 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 0,15115 29,520 0,18139 0,43817 0,22456 0,40673 0,3564 0

14 2016 MTLA Metropolitan Land Tbk 0,00299 29,000 0,08049 0,36367 0,04972 0,09863 0,1796 0

15 2016 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 0,34854 29,154 0,15821 0,50175 0,00891 0,17465 0,5552 0

16 2016 PTPP PP (Persero) Tbk 0,59143 31,072 0,03687 0,65433 0,15766 0,13377 0,1089 1

17 2016 PWON Pakuwon Jati Tbk 0,01972 30,660 0,08611 0,46698 0,04671 0,08221 0,1881 0

18 2016 RDTX Roda Vivatex Tbk 0,00060 28,374 0,12371 0,13003 -0,03643 0,64888 0,2914 0

19 2016 SMRA PT Summarecon Agung Tbk 0,48192 30,666 0,02907 0,60762 -0,04012 0,02169 0,1044 0

20 2016 TOTL Total Bangun Persada Tbk 0,34463 28,713 0,07500 0,68053 0,04980 0,06321 0,1394 0

21 2016 WIKA Wijaya Karya Tbk 0,53400 31,068 0,03689 0,59807 0,15042 0,11145 0,0791 1

22 2016 WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk 0,40784 31,749 0,02952 0,72693 0,68083 0,05332 0,0508 1

Sumber : Data sekunder telah diolah

Page 120: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

102

Lampiran Data

Output SPSS

Page 121: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

103

Hasil Uji Deskriptif

Hasil Uji Multikolonieritas

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CETR 110 ,00015 ,73813 ,2384878 ,16789632 SIZE

110 1207905280350 61425181722030 11374314909090,

91 1109878091186

9,566 ROA 110 ,0081 ,2565 ,079902 ,0499050 LEV 110 ,0560 ,8434 ,460095 ,1803875 SALES_G 110 -,8712 1,7659 ,213687 ,3517554 CAPINT 110 ,0028 ,8464 ,122247 ,1809995 RISK 110 ,0337 ,5552 ,167477 ,1058268 KOPOL 110 0 1 ,14 ,345 Valid N (listwise) 110

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 110

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,11512740

Most Extreme Differences Absolute ,078

Positive ,078

Negative -,067

Test Statistic ,078

Asymp. Sig. (2-tailed) ,096c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 SIZE ,720 1,390

ROA ,520 1,925

LEV ,514 1,946

SALES_G ,896 1,116

CAPINT ,557 1,794

RISK ,388 2,580

KOPOL ,566 1,767

a. Dependent Variable: CETR

Page 122: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

104

Hasil Uji Heterokedastisitas

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,439 ,247 1,777 ,079

SIZE -,013 ,008 -,163

-

1,566 ,121 ,720 1,390

ROA -,157 ,184 -,104 -,851 ,397 ,520 1,925

LEV ,080 ,051 ,193 1,564 ,121 ,514 1,946

SALES_G ,011 ,020 ,050 ,538 ,591 ,896 1,116

CAPINT -,030 ,049 -,073 -,616 ,539 ,557 1,794

RISK ,017 ,101 ,023 ,165 ,870 ,388 2,580

KOPOL ,064 ,026 ,296 2,521 ,013 ,566 1,767

a. Dependent Variable: absut

Hasil Uji Autokolerasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,00383

Cases < Test Value 55

Cases >= Test Value 55

Total Cases 110

Number of Runs 59

Z ,575

Asymp. Sig. (2-tailed) ,565

a. Median

Page 123: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, RISIKO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40841/2/AGIAS... · Bangga bisa menjadi bagian dari kalian. 13. Pihak-pihak lain yang

105

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil Uji Statistik F

Hasil Uji Statistik t

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,728a ,530 ,498 ,11901230

a. Predictors: (Constant), KOPOL, SALES_G, CAPINT, SIZE, ROA,

LEV, RISK

b. Dependent Variable: CETR

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1,628 7 ,233 16,419 ,000b

Residual 1,445 102 ,014 Total 3,073 109

a. Dependent Variable: CETR

b. Predictors: (Constant), KOPOL, SALES_G, CAPINT, SIZE, ROA, LEV, RISK

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,082 ,425 2,547 ,012

SIZE -,033 ,014 -,183 -2,290 ,024

ROA -1,312 ,317 -,390 -4,141 ,000

LEV ,387 ,088 ,415 4,387 ,000

SALES_G -,038 ,034 -,079 -1,100 ,274

CAPINT -,125 ,084 -,135 -1,480 ,142

RISK ,372 ,173 ,234 2,150 ,034

KOPOL ,122 ,044 ,251 2,784 ,006

a. Dependent Variable: CETR