29
Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya Hidup dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Kosmetik Wardah di Kabupaten Wonosobo) Awaludin Ahmad Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo Bimin Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo Ratna Wijayanti Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh isu lingkungan,sikap lingkungan,gaya hidup dan harga terhadap keputusan pembelian studi kasus konsumen kosmetik wardah diWonosobo. Dalam penelitian ini populasinya adalah perempuan atau gadis yang berumur 15 tahun keatas. Penarikan sampel dari populasi menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria perempuan atau gadis yang dijadikan sampel adalah perempuan atau gadis yang mengkonsumsi produk kosmetik wardah sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.Jumlah sampelsebanyak 89.Alat analisis menggunakan Regresi Linear Berganda.Lokasi penelitian di Kabupaten wonosobo.Hasil dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa (1)isu lingkungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (2) sikap terhadap lingkungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (3) gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian (4) harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian (5) secara simultan isu lingkungan, sikap lingkungan, gaya hidup, dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kata Kunci: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Lingkungan, Gaya Hidup, Harga Terhadap Keputusan Pembelian PENDAHULUAN Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan dan kesehatan, telah merubah cara pandang dan pola hidup dari manusia dan para pelaku usaha. Hal ini ditujukan pada perubahan pola pendekatan bisnis yang mulai mengarahkan usaha dengan pendekatan aktivitas bisnis berbasis kelestarian lingkungan. Begitu juga dengan produk kosmetik, dimana isu-isu lingkungan menjadi pembicaraan dan peluang yang terjadi pada industri kosmetik menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, konsumen akan menginginkan produk yang alami dan dapat didaur ulang serta ramah lingkungan ( Green Product Cosmetics). Di Indonesia sendiri, produk hijau belum begitu dikenal oleh

Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya Hidup

dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

(Studi Pada Konsumen Kosmetik Wardah di Kabupaten Wonosobo)

Awaludin Ahmad

Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo

Bimin

Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo

Ratna Wijayanti

Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh isu lingkungan,sikap

lingkungan,gaya hidup dan harga terhadap keputusan pembelian studi kasus

konsumen kosmetik wardah diWonosobo. Dalam penelitian ini populasinya adalah

perempuan atau gadis yang berumur 15 tahun keatas. Penarikan sampel dari

populasi menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria perempuan

atau gadis yang dijadikan sampel adalah perempuan atau gadis yang

mengkonsumsi produk kosmetik wardah sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 3

bulan terakhir.Jumlah sampelsebanyak 89.Alat analisis menggunakan Regresi

Linear Berganda.Lokasi penelitian di Kabupaten wonosobo.Hasil dari penelitian

ini dapat di simpulkan bahwa (1)isu lingkungan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian (2) sikap terhadap lingkungan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian (3) gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian (4) harga

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (5) secara simultan isu lingkungan,

sikap lingkungan, gaya hidup, dan harga berpengaruh terhadap keputusan

pembelian

Kata Kunci: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Lingkungan, Gaya Hidup, Harga

Terhadap Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN

Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan dan kesehatan, telah merubah cara

pandang dan pola hidup dari manusia dan para pelaku usaha. Hal ini ditujukan pada

perubahan pola pendekatan bisnis yang mulai mengarahkan usaha dengan

pendekatan aktivitas bisnis berbasis kelestarian lingkungan. Begitu juga dengan

produk kosmetik, dimana isu-isu lingkungan menjadi pembicaraan dan peluang

yang terjadi pada industri kosmetik menyebabkan persaingan yang semakin ketat.

Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, konsumen akan menginginkan produk

yang alami dan dapat didaur ulang serta ramah lingkungan (Green Product

Cosmetics). Di Indonesia sendiri, produk hijau belum begitu dikenal oleh

Page 2: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

konsumen. Walaupun demikian, terdapat beberapa produk hijau yang diterima

dengan baik oleh pasar Indonesia seperti kosmetik hijau (Yulindo 2013). Salah

satunya adalah Wardah Kosmetik.

Konsumen akan menentukan mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi suatu

produk dilandasi oleh keputusan untuk membeli atau tidak membeli produk

tersebut. Dalam konteks proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen

berwawasan lingkungan, produk ramah lingkungan merupakan salah satu bentuk

stimulus eksternal bagi konsumen, di samping iklan berwawasan lingkungan.

Faktor isu lingkungan merupakan faktor yang dianggap mampu mempengaruhi

keputusan pembelian.

Sikap lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan

konsumen sebelum membeli suatu produk. Klaim ramah lingkungan yang ada pada

ecolabel akan membentuk sikap dan periku konsumen terhadap lingkungan.

Gaya hidup juga mempengaruhi keputusan pembelian. Gaya hidup menurut Engel,

Blackwel dan Miniard 1995 adalah pola dimana orang hidup danmenggunakan

uang dan waktunya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian

adalah harga. Menurut (Monroe 2005) harga merupakan pengorbanan ekonomis

yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya Hidup dan Harga

Terhadap Keputusan Pembelian” pada Konsumen Kosmetik Wardah di kabupaten

Wonosobo. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahuipengaruh

isu lingkungan terhadap keputusan pembelian, pengaruh sikap terhadap lingkungan

terhadap keputusan pembelian, pengaruh gaya hidup terhadap keputusan

pembelian, pengaruh harga terhadap keputusan pembelian, serta pengaruh secara

simultan isu lingkungan, sikap terhadap lingkungan, gaya hidup, dan harga

terhadap keputusan pembelian.

TINJAUAN PUSTAKA

Keputusan pembelian

Menurut SemuelSchiffman dan Kanuk (2004) keputusan pembelian adalah

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan yang ada, artinya bahwa syarat seseorang

dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan

untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan

keputusan tersebut itu dilakukan.

Persepektif pengambilan keputusan menekankan pendekatan pemrosesan

informasi yang rasional terhadap perilaku pembelian konsumen (Mowen dan Minor

2002). Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu

produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan

keinginan disebut need arousal (Sutisna 2003). Jika sudah disadari adanya kebutuhan

dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk

yang diinginkannya.

Isu Lingkungan

Page 3: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan yang dimilik konsumen

tentang lingkungan. Thompson dan Barton (1994)mengatakan bahwa setidaknya

terdapat dua motif atau nilai yang mendasari dukungan terhadap isu lingkungan,

antroposentris dan ekosentris, keduanya mengekspresikan dukungan terhadap isu

lingkungan dengan alasan yang berbeda. Antroposentrisme menganggap manusia

sebagai bentuk kehidupan paling penting dan bentuk kehidupan lainnya hanyalah

menjadi penting sejauh dapat berdampak pada atau berguna bagi manusia sedangkan

ekosentris menganggap bahwa alam memiliki nilai intrinsik, nilai yang tidak bergantung

pada kebergunaan bagi manusia(Kortenkamp dan Moore).

Kedua sikap tersebut mendukung perilaku lingkungan berupa akuntabilitas

lingkungan namun dengan motivasi yang berbeda. Antroposentris mendukung

akuntabilitas lingkungan agar perilaku perusahaan terkendali sehingga tidak

membahayakan kehidupan

manusiatermasukgenerasiyangakandatang.Sementaraitu,sikapekosentrisakan

mendukung akuntabilitas lingkungan agar perilaku perusahaan terkendali karena

perusahaan tidak punya hak untuk mengeksploitasi lingkungan kecuali untuk memenuhi

kebutuhan

vitalsehinggakeanekaragamanhayatitetapterlindungidemialamitusendiri.Motivasiyangbe

rbeda ini akan mempengaruhi tingkat dukungan akuntabilitas lingkungan, dalam hal ini

ekosentris akan lebih mendukung terkendalinya perilaku perusahaan daripada

antroposentris. Hal ini dikarenakan oleh dukungan antroposentris terbatas pada syarat

bahwa hal itu tidak akan menurunkan kualitas hidup manusia.

Sikap terhadap lingkungan

Sikap merupakan predisposisi yang telah dipelajari untuk berperilaku konsisten

dalam cara yang menguntungkan atau merugikan terhadap suatu obyek (Sciffman dan

Kanuk2007). Environmental attitudes adalah perhatian pada lingkungan nampak seperti

suatu kepercayaan yang spesifik yang mana sebagian besar melekat pada struktur

kognitif dan harus dipertimbangkan sebagai suatu pendapat dibandingkan sikap.

Sikap terhadap lingkungan (environmental attitudes) juga berarti sebuah konsep

dari teori sikap yang dibentuk dari kepercayaan dan pengaruh dari objek tertentu.

Lingkungan lah yang menjadi objek disini (environmental), namun sangat sulit untuk

didefinisikan dan telah memiliki implikasi dalam penelitian umum mengenai sikap

terhadap lingkungan (environmental attitudes). Sedangkan sikap (attitudes) berdasarkan

kepada nilai, yaitu memiliki struktur horizontal dan vertikal dan cenderung dari umum

menjadi lebih spesifik. Secara keseluruhan pernyataan diatas dapat mempengaruhi

keseluruhan dari struktur (Heberlein1980).

Gaya hidup

Menurut Sutisna (2002), gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup

yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktifitas),

apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apayang

mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat).

Gaya hidup didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu

serta uangnya (Engel 1994). Gaya hidup mencerminkan

polakonsumsiyangmenggambarkanpilihanseseorangbagaimanaia menggunakan waktu

dan uang (Solomon 1994).

Page 4: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

MenurutKasali(1998)gayahidupakanmempengaruhikeinginan seseorang untuk

berperilaku dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

Engel (1995) mendefinisikan gaya hidup sebagai pola dimana orang hidup dan

menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi konsumen dan

pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lain. Gaya hidup adalah

konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen.” Sedangkan menurut Assael

(1995) gaya hidup didefinisikan sebagai “A mode of living that is identified by how

people spend their time (activities), what they consider important in their environment

(interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions).”

Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) harga didefinisikan secarasempit adalah

jumlah uang yang dibebankanatassuatuprodukatau jasa. Secara luas didefenisikan

sebagai sejumlah uang yang dibebankan atas suatuprodukataujasa,ataujumlah dari nilai

yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan

produk jasa tersebut. Dari defenisi tersebut dapat disimpulkanbahwauntukmemiliki atau

memperoleh manfaat dari suatu produkataujasa,konsumen/ pelanggan dibebankan

sejumlah uang untuk ditukarkan

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sumarsono, Yayat Giyatno tahun 2012, hasil

penelitian menunjukkanTidak terdapat pengaruh positif dari pengetahuan konsumen

terhadap informasi-informasi lingkungan yang terdapat pada kemasan produk terhadap

keputusan pembelian produk detergen ramah lingkungan. Terdapat pengaruh positif dari

sikap konsumen terhadap dampak perilaku konsumsi pada lingkungan terhadap

keputusan pembelian produk detergen ramah lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Fathor. A. S tahun 2012,Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Variabel nilai individu tidak berpengaruh terhadap perilaku

ekologis konsumen. Variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap perilaku ekologis

konsumen. Variabel gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku ekologis konsumen.

Page 5: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

45

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di kabupaten Wonosobo, Populasinya adalah

perempuan atau gadis yang berumur 15 tahun keatas dengan jumlah sampel

perempuan atau gadis yang berumur 15 tahun keatas yang tinggal di Kabupaten

Wonosobo. Penarikan sampel dari populasi menggunakan metode purposive

sampling dengan kriteria perempuan atau gadis yang dijadikan sampel adalah

perempuan atau gadis yang mengkonsumsi produk kosmetik wardah sebanyak 3

kali dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, dengan asumsi bahwa perempuan atau

gadis yang mengkonsumsi produk kosmetik wardah telah mengenal kualitas bahan

bahan yang di pakai dalam pembuatan produk kosmetik wardaah yaitu sebanyak

89.

Teknik pengambilan sampling dengan metode purposive sampling dengan

memberikankuesioner yang dibuat dalam bentuk skala likert. Setiap pernyataan

disediakan 5 alternatif jawaban yang memiliki skor 1 s/d 5, yaitu Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Kuesioner akan dibagikan secara langsung kepada responden dengan harapan

tingkat response rate tinggi.

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis

kuantitatif yaitu hasil penelitian ini diperoleh dari angka-angka statistik yang

kemudian di deskripsikan kedalam kalimat.

Uji analisis data yang digunakan adalah Uji kualitas data (uji validitas, uji

reliabilitas), Uji asumsi klasik ( uji multikolonieritas, uji Heteroskedastisitas, uji

Normalitas, Autokorelasi),analisis regresi berganda serta uji hipotesis (uji t dan uji

F)dan Koefisien Determinasi (R²).

Adapun bentuk persamaan regresinya adalah:

Y= a + b1X1 +b2X2 + b3X3 +b4X4 +ei

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b1,......., b5 =Koefisien Regresi

X1 = Isu lingkungan

X2 = Sikap terhadap lingkungan

X3 = Gaya hidup

X4 = Harga

e = Error

Page 6: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

46

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Data Penelitian

Pengumpulandatadilakukandenganmembagikankuesioner

kepadamasyarakat di Kabupaten Wonosobo.perempuan atau gadis yang

berumur 15 tahun keatas yang tinggal di Kabupaten Wonosobo. Penarikan

sampel dari populasi menggunakan metode purposive sampling dengan

kriteria perempuan atau gadis yang dijadikan sampel adalah perempuan

atau gadis yang mengkonsumsi produk kosmetik wardah sebanyak 3 kali

dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Adapun batas waktu penyebaran

kuesioner adalah1minggu dan kuesioner yang dibagikan berjumlah 89.

Tabel 1

Jumlah Sampel Dan Tingkat Pengembaliannya Kuesioner

Responden Diseb

ar

Kem

bali Gugur

Dipak

ai

Konsumen

Wardah 89 89 0 89

Jumlah 89 89 0 89

Sumber:Data Primer diolah

Dari seluruh kuesioner yang dibagikan kepada responden sebanyak 89

orang. Sebanyak 89 kuesioner yang kembali (100%). Dari 89 kuesioner

yang kembali tidak ada yang cacat, sehingga semua data digunakan dalam

penelitian ini.

KarakteristikResponden

1. Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkanumur dibedakan menjadi 5

kelompok yaitu 15-25 Tahun, 26-35 tahun, 36-45 tahun, 46-55 tahun

dan >55 tahun. Berdasarkan umur responden disajikan dalam tabel 4.2

berikut ini :

Page 7: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

47

Tabel 2

Umur Responden

Frequ

ency

Perc

ent

Vali

d

Perc

ent

Cumulati

ve

Percent

V

ali

d

15-25

Tahun

5 5.6 5.6 5.6

26-35

Tahun

10 11.2 11.2 16.9

36-45

Tahun

57 64.0 64.0 80.9

46-55

Tahun

5 5.6 5.6 86.5

>55

Tahun

12 13.5 13.5 100.0

Total 89 100.

0

100.

0

Sumber : Data Primer diolah

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa responden terbanyak adalah

yang berumur36-45 tahunsebanyak 57 (64%) responden, yang

berumur>55 tahun sebanyak 12 (13,5%), yang berumur26-35 tahun

sebanyak 10 (11,2%), yang berumur15-25 tahun sebanyak 5 (5,6%)

dan yang berumur46-55 Tahun sebanyak 5 (5,6%) responden.

2. Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkanpendidikan dibedakan menjadi

5 kelompok yaitu SD, SMP, SMA, Diploma dan Sarjana. Berdasarkan

pendidikan responden disajikan dalam tabel 3 berikut ini :

Page 8: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

48

Tabel 3

Pendidikan

Frequ

ency

Perc

ent

Valid

Percen

t

Cumulative

Percent

V

ali

d

SD 9 10.1 10.1 10.1

SMP 27 30.3 30.3 40.4

SM

A

40 44.9 44.9 85.4

Dipl

oma

8 9.0 9.0 94.4

Sarja

na

5 5.6 5.6 100.0

Total 89 100.

0

100.0

Sumber : Data Primer diolah

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang

terbanyak adalah SMA sebanyak 40 (44,9%) responden, responden

yang berpendidikan SMP sebanyak 27 (30,3%) responden, responden

yang berpendidikan SD sebanyak 9 (10,1%) responden,responden

yang berpendidikan Diploma sebanyak 8 (9,0%) dan responden yang

berpendidikan Sarjana sebanyak 5 (5,6%) responden.

Hasil Analisis Data

Uji Sikap lingkungan Data

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Uji validitas yang

digunakan adalah dengan menghitung korelasi bivariate antara

masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Suatu

indikator dikatakan valid apabila korelasi antara masing-masing

indikator menunjukkan hasil yang signifikan pada tingkat 0,00 dan

0,05. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.

Page 9: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

49

Tabel 4

Hasil Uji Validitas

Variabel Kisaran

Korelasi

Signifikansi Keterangan

Isu

lingkungan

0,473**

-

0,792**

0,00 Valid

Sikap

terhadap

lingkungan

0,618**

-

0,864**

0,00 Valid

Gaya

hidup

0,939**-

0,951** 0,00 Valid

Harga

0,840**

-

0,905**

0,00 Valid

Keputusan

pembelian

0,708**

-

0,891**

0,00 Valid

Variabel kompetensi mempunyai kisaran korelasi antara 0,473

sampai 0,792 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa pertanyaan-pertanyaan tentang Isu lingkungan yang mengukur

variabel kompetensi dapat dinyatakan valid. Variabel Sikap

lingkungan mempunyai kisaran korelasi antara 0,618 sampai 0,864 dan

signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan-

pertanyaan tentang Sikap lingkungan yang mengukur variabel Sikap

lingkungan dapat dinyatakan valid. variabel Gaya hidup mempunyai

kisaran korelasi antara 0,939 sampai 0,951 dan signifikan pada tingkat

0,000. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tentang

Gaya hidup yang mengukur variabel Gaya hidup dapat dinyatakan

valid. Variabel harga mempunyai kisaran korelasi antara 0,840 sampai

0,905 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa

pertanyaan-pertanyaan tentang harga yang mengukur variabel harga

dapat dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji konsistensi internal (uji reliabilitas) dilakukan dengan

menghitung koefisien (Cronbach) alpha dari masing-masing variabel.

Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dikatakan andal

(reliabel) bila memiliki koefisiencronbach alpha lebih dari 0,60

(Nunnaly dalam Imam Ghozali, 2001).

Page 10: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

50

Tabel 5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel -hit T

a

n

d

a

-

bata

s

Keteran

gan

Isu

lingkungan

0,745 > 0,7 Reliabel

Sikap

terhadap

lingkungan

0,900 > 0,7 Reliabel

Gaya hidup 0,961 > 0,7 Reliabel

Harga 0,940 > 0,7 Reliabel

Keputusan

pembelian

0,916 > 0,7 Reliabel

Sumber : Data Primer diolah

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji

reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai

koefisien cronbach alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,70 sehingga

dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari

kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

Uji AsumsiKlasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan dengan menganalisis korelasi

antar variabel independen pada nilai Tolerance dan nilai Variance

Inflation Factor (Ghozali, 2006). Jika hasil uji nilai Tolerance

menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai

Tolerance kurang dari 0,10 berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen yang nilainya lebih dari 95% (Ghozali, 2006). Selanjutnya

dengan melihat VIF jika tidak terdapat nilai VIF yang lebih dari 10

menunjukkan bahwa antar variabel independen dalam model regresi

tidak terdapat multikolinieritas. Tabel 6 di bawah ini menunjukkan

ringkasan dari hasil uji multikolinieritas.

Page 11: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

51

Tabel 6

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel

Independen

Collinearity Statistics Kesimpulan

Tolerance VIF

Isu lingkungan .946 1.057 Tidak ada

multikolinieritas

Sikap terhadap

lingkungan .982 1.018

Tidak ada

multikolinieritas

Gaya hidup .953 1.050 Tidak ada

multikolinieritas

Harga .988 1.013 Tidak ada

multikolinieritas

Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan pada tabel 6 di atas, terlihatbahwa tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10.

Selanjutnya hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama

yaitu tidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai VIF

lebih besar dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

melakukan pengujian terhadap asumsi ini dilakukan dengan

menggunakan analisis dengan grafik plots. Apabila titik-titik menyebar

secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y

maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

Page 12: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

52

Gambar 2.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang

digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi, variabel residual memiliki harga normal. Uji normalitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non-parametik

One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test. Nilai signifikansi dari residual

yang terhargakan secara normal adalah jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

dalam uji One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test lebih besar dari α =

0,05. Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 7.

Page 13: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

53

Tabel 7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandar

dized

Residual

N 89

Normal

Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.3484844

3

Most Extreme

Differences

Absolute .148

Positive .077

Negative -.148

Kolmogorov-

Smirnov Z

1.396

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.081

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan

normalitas dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorof-Smirnof

Test memiliki probabilitas tingkat signifikansi di atas batas α = 0,05

yaitu 0,081. Hal ini berarti dalam model regresi terdapat variabel

residual atau variabel pengganggu yang terharga secara normal.

4. Uji Autokorelasi

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson

menunjukkan angka 1,579. Nilai dl dan du didapat dengan melihat

tabel Durbin Watson dengan n = 89 dan k = 4. Nilai dl sebesar 1,5627

dan nilai du sebesar 1,7501. Dengan demikian nilai DW berada pada

daerah ketidakpastian yang ditunjukkan dengandl< dw< du

(1,5627<1,579<1,7501).

Page 14: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

54

Gambar 3

Pengujian Asumsi Autokorelasi

5. Uji Linearitas

Uji terhadap linieritas berguna untuk mengetahui kebenaran

bentuk model empiris yang digunakan dan menguji variabel yang

relevan untuk dimasukkan dalam model empiris. Dengan kata lain uji

linier bermanfaat untuk mengetahui adanya kesalahan dalam

spesifikasi model. Uji linier yang digunakan adalah Ramsey, dimana

kriterianya bila probabilitas F hitung > a (5 %), maka spesifikasi model

sudah benar (Ghazali, 2005).

Tabel 8

Pengujian Linearitas

Model

F Sig.

Isu lingkungan 1,630 0,114

Sikap terhadap

lingkungan

0,955 0,510

Gaya hidup 1,329 0,194

Harga 1,316 0,237

dw

1,579

0 dL

1,5

627

dU

1,7

501

(4-dU)

2,24

99

(4-dL)

2,43

73

Daerah

Penolakan

Ho

Daerah

Penolakan

Ho

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Ketidak

pastian

Daerah

Ketidak

pastian

4

Page 15: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

55

Dari table 8 terlihat bahwa nilai F hitung < dari nilai F table 2,73

dan nilai signifikansi > 0,05, maka asumsi Linearitas dapat diterima

(hubungan antara X dengan Y bersifat Linear)

4.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh isu lingkungan,

Sikap lingkungan, gaya hidup, Hargaterhadap keputusan pembelian.

Adapun bentuk persamaan regresinya adalah:

Y= a + b1X1 +b2X2 + b3X3 +b4X4 +ei

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b1,......., b5 =Koefisien Regresi

X1 = Isu lingkungan

X2 = Sikap terhadap lingkungan

X3 = Gaya hidup

X4 = Harga

e = Error

Page 16: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

56

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program

komputer, hasil output dapat diringkas sebagai berikut:

Tabel 9

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Sta

nda

rdi

zed

Co

effi

cie

nts

B

Std.

Error

Bet

a t Sig.

1 (Constant) -11.858 2.568 -4.617 .000

Isu

lingkunga

n

.571 .109 .36

3

5.227 .000

Sikap

terhadap

lingkunga

n

.386 .064 .41

3

6.061 .000

Gaya

hidup

.770 .113 .47

2

6.809 .000

Harga .267 .071 .25

6

3.764 .000

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik

komputer SPSSfor Windows Release 17.00 diperoleh hasil persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = -11,856+ 0,571X1+0,386X2+0,770X3 +0,267X4 +Interprestasi

Koefisien Regresi

a. = -11,858

Artinya apabila isu lingkungan(X1),Sikap terhadap

lingkungan(X2), gaya hidup(X3),Harga(X4), sama dengan nol, maka

Page 17: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

57

keputusan pembelian(Y) turun sebesar 11,858 dengan asumsi variabel

lain adalah konstan (cateris paribus).

b. b1 = 0,571

Koefisien regresi untuk variabel isu lingkungan (X1) sebesar

0,571 (searahpositif) artinya jika isu lingkungan(X1) meningkat satu

persen, maka keputusan pembelian(Y) akan meningkat sebesar 0,571

persen dengan ketentuan variabel Sikap lingkungan(X2), gaya

hidup(X3),Harga(X4) konstan.

c. b2 = 0,386

Koefisien regresi untuk variabel Sikap lingkungan (X2) sebesar

0,386 (searahpositif) artinya jika Sikap lingkungan (X2) meningkatsatu

persen, maka keputusan pembelian(Y) akan meningkat sebesar

0,386persen dengan ketentuan variabel isu lingkungan (X1), gaya

hidup(X3),Harga(X4) konstan.

d. b3 = 0,770

Koefisien regresi untuk variabel gaya hidup (X3) sebesar 0,770

(searahpositif) artinya jika gaya hidup (X3) meningkatsatu persen, maka

keputusan pembelian(Y) akan meningkat sebesar 0,770 persen dengan

ketentuan variabel isu lingkungan (X1), Sikap lingkungan(X2),

Harga(X4) konstan.

e. b4 = 0,267

Koefisien regresi untuk variabel Harga (X4) sebesar 0,267

(searahpositif) artinya jika Harga (X4) meningkatsatu persen, maka

keputusan pembelian(Y) akan meningkat sebesar 0,267 persen dengan

ketentuan variabel isu lingkungan (X1), Sikap lingkungan(X2), gaya

hidup(X3) konstan.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis 1, 2, 3, dan 4 yaitu

dugaan adanya pengaruh antara variabel independen isu

lingkungan(X1),Sikap lingkungan(X2), gaya hidup(X3),Harga(X4)

secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependenKeputusan pembelian (Y). Berikut ini pengujian untuk

masing-masing variabel independen:

a. Pengaruh isu lingkunganterhadap keputusan pembelian

Langkah-langkah pengujian:

1) Ho: b1 = 0 ( variabelisu lingkungan secara individu tidak

mempunyaipengaruhterhadap variabel keputusan pembelian )

Ho: b1 0 ( variabelisu lingkungan secara individu

mempunyaipengaruhterhadap variabel keputusan pembelian )

2) Menentukan tingkat signifikansi

level of significant = 5% = 0,05,

ttabel(df = n-k = 89-4= 85;0,05) = 1,987 3) Kriteria pengujian:

Page 18: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

58

Ho diterima dan Ha ditolak apabila : - t tabel thitung ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila: -thitung - ttabelatau thitung ttabel

Gambar 4. Daerah Penerimaan Ho dan Penolakan Ho

isu lingkungan

4) Kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak dan Ha

diterima

Dari hasil olahan data pada tabel 4.6 dapat diketahui nilai

thitung adalah 5,799. Apabila koefisien tersebut diuji dengan cara

membandingkan thitungdengan ttabel( = 5% = 0,05, df = n-k = 89-

4= 85), maka didapatkan hasil bahwa thitung (5,799) > ttabel(1,987)

yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa variabel

isu lingkungan secara individumempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan isu lingkungan

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian diterima.

b. Pengaruh sikap terhadap lingkunganterhadap keputusan pembelian

Langkah-langkah pengujian:

1) Ho: b2 = 0 (variabel Sikap lingkungan secara individu tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian)

Ho: b2 0 (variabel Sikap terhadap lingkungan secara individu mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian)

2) Menentukan tingkat signifikansi

level of significant = 5% = 0,05,

ttabel(df = n-k = 89-4= 85;0,05) = 1,987

3) Kriteria pengujian:

Ho diterimadan Ha ditolak apabila : - t tabel thitung ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila: -thitung - ttabelatau thitung

ttabel

Daerah

Ho ditolak

Daerah

Ho diterima

ttabel

1,987

thitung5,79

9

ttabel -1,987

Daerah

Ho ditolak 0

Page 19: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

59

Gambar 5 Daerah Penerimaan Ho Dan Penolakan Ho Variabel Sikap lingkungan

4) Kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak dan Ha

diterima

Dari hasil olahan data pada tabel 4.6 dapat diketahui nilai

thitung adalah 9,002. Apabila koefisien tersebut diuji dengan cara

membandingkan thitung dengan ttabel( = 5% = 0,05, df = n-k =

89-4= 85), maka didapatkan hasil bahwa thitung9,002 ttabel1,987

yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa variabel

Sikap terhadap lingkungan secara individumempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel Keputusan pembelian.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan sikap

lingkungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

diterima.

c. Pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian

Langkah-langkah pengujian:

1) Ho: b3 = 0( variabel gaya hidup secara individu tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian )

Ho: b3 0 (variabel gaya hidup secara individu mempunyaipengaruhterhadap variabel keputusan pembelian)

2) Menentukan tingkat signifikansi

level of significant = 5% = 0,05,

ttabel(df = n-k = 89-4= 85;0,05) = 1,987

3) Kriteria pengujian:

Ho diterima dan Ha ditolak apabila : - t tabel thitung ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila: -thitung - ttabelatau thitung

ttabel

Gambar 6 Daerah Penerimaan Ho dan Penolakan Ho Variabel Gaya hidup

Daerah

Ho ditolak

Daerah

Ho diterima

ttabel

1,987

thitung9,00

2

ttabel -1,987

Daerah

Ho ditolak 0

Daerah

Ho ditolak

Daerah

Ho diterima

ttabel

1,987

thitung

6,539

ttabel -1,987

Daerah

Ho ditolak 0

Page 20: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

60

4) Kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak dan Ha

diterima

Dari hasil olahan data pada tabel 4.6dapat diketahui nilai

thitungadalah 6,539. Apabila koefisien tersebut diuji dengan cara

membandingkan thitung dengan ttabel( = 5% = 0,05, df = n-k =

89-4= 85), maka didapatkan hasil bahwa thitung ( 6,539) ttabel( 1,987 ) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa

variabel gaya hidup secara individu mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa H3 yang menyatakan gaya hidup

berpengaruh terhadap Keputusan pembelian diterima.

d. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

Langkah-langkah pengujian:

1) Ho: b4 = 0 ( variabel harga secara individu tidak

mempunyaipengaruhterhadap variabel keputusan pembelian )

Ho: b4 0 ( variabel harga secara individu

mempunyaipengaruhterhadap variabel keputusan pembelian )

2) Menentukan tingkat signifikansi

level of significant = 5% = 0,05,

ttabel(df = n-k = 89-4= 85;0,05) = 1,987 3) Kriteria pengujian:

Ho diterima dan Ha ditolak apabila : - t tabel thitung ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila : -thitung - ttabel atau thitung ttabel

Gambar 7 Daerah Penerimaan Ho dan Penolakan Ho

Variabel Harga

4) Kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak dan Ha

diterima

Dari hasil olahan data pada tabel 4.6 dapat diketahui nilai

thitung adalah 5,702. Apabila koefisien tersebut diuji dengan cara

membandingkan thitung dengan ttabel( = 5% = 0,05, df = n-k =

89-4= 85), maka didapatkan hasil bahwa thitung (5,702) ttabel( 1,987 ) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa

variabel harga secara individu mempunyai pengaruh yang

Daerah

Ho ditolak

Daerah

Ho diterima

ttabel

1,987

thitung5,70

2

ttabel -1,987

Daerah

Ho ditolak 0

Page 21: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

61

signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa H4 yang menyatakan harga

berpengaruh terhadap keputusan pembelian diterima.

2. Pengujian Secara Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel atribut

produk secara simultan terhadap keputusan pembelian.

Tabel 10

Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 779.006 4 194.752 33.706 .000a

Residual 485.353 84 5.778

Total 1264.360 88

a. Predictors: (Constant), Harga, Isu lingkungan, Sikap lingkungan,

Gaya hidup

b. Dependent Variable: Kepuasan

Perumusan hipotesis a. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel isu lingkungan, Sikap terhadap lingkungan, gaya

hidup,Harga, terhadap keputusan pembeliansecara simultan).

b. Ha : b1 = b2 = b3 = b4 ≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan antara

variabel isu lingkungan, Sikap terhadap lingkungan, gaya

hidup,Hargaterhadap keputusan pembeliansecara simultan).

Kriteria pengujian a. Bila Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak, artinya secara simultan

variabel isu lingkungan, Sikap lingkungan, gaya

hidup,Hargaberpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian .

b. Bila Fhitung> Ftabel, maka Ho diterima, artinya secara simultan

variabel isu lingkungan, Sikap terhadap lingkungan, gaya

hidup,Hargatidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian.

Dengan level of significant (α) 5 % dan df = n-k- = 89-4-1 = 84, diperoleh F-tabel = 2,48.

Statistik uji F = 33,706.

Hasil uji : Diperoleh nilai Fhitung= 33,706> Ftabel = 2,48, maka Ho ditolak

atau Ha diterima, artinya ada pengaruh secara simultan antara isu

Page 22: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

62

lingkungan(X1), Sikap terhadap lingkungan(X2), gaya

hidup(X3),Harga(X4), terhadap keputusan pembelian(Y).

Gambar 8 Kurva Normal Penentuan Daerah Penerimaan Uji F

3. Pengujian R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien Determinasi (R2) ini digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

secara komprehensif terhadap variabel dependen. Nilai Koefisien

Determinasi (R2)mempunyai range antara 0-1. Semakin besar R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen.

Tabel.11

Uji Determinasi

Model Summaryb

M

od

el

R

R

Squar

e

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .785a .616 .598 2.404

a. Predictors: (Constant), Harga, Gaya Hidup, Sikap Lingkungan,

Isu Lingkungan

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Hasil dari regresi diperoleh R2 (Koefisien Determinasi) sebesar

0,616 artinya variabel dependen (Y) dalam model keputusan

pembelian(Y) dijelaskan oleh variabel independen (X) yaitu isu

lingkungan (X1), Sikap terhadap lingkungan(X2), gaya hidup (X3),

Harga(X4)sebesar 61,6%, sedangkan sisanya sebesar 38,6% dijelaskan

oleh faktor lain yang tidak dimasukkan di dalam model.

Ftabel2,48 Fhitung33,706

Daerah

penerimaan Ho Daerah penolakan

Ho

Page 23: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

63

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh isu lingkungan, sikap

lingkungan, gaya hidup dan harga terhadap keputusan pembelianadalah sebagai

berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitungisu lingkungan sebesar

5,799 lebih besar dari ttabel(1,987), maka nilai thitung berada di daerah penolakan

Ho sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Isu

lingkungan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis 1

diterima

2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitungsikap terhadap lingkungan

sebesar 9,002 lebih besar dari ttabel(1,987), maka nilai thitung berada di daerah

penolakan Ho sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan

sikap terhadap lingkungan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian

hipotesis 2 diterima

3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitunggaya hidup sebesar 6,539

lebih besar dari ttabel1,987, maka nilai thitung berada di daerah penolakan Ho

sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan gaya hidup

terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis 3 diterima

4. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitungharga sebesar 5,702 lebih

besar dari ttabel(1,987), maka nilai thitung berada di daerah penolakan Ho

sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara harga

terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis 4 diterima

5. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 337,06lebih besar

daripada Ftabel (2,48) dengan signifikansi F sebesar 0,000< 0,05. maka

keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Dengan demikian secara

simultan kelima variabel independen yaitu variabel isu lingkungan (X1), sikap

terhadap lingkungan (X2), gaya hidup (X3), harga (X4) secara bersama-sama

signifikan mempengaruhi keputusan pembelian(Y).Dengan demikian hipotesis

5 diterima.

Saran

Ada beberapa saran yang dapat diajukan dalam penelitian inikepada produsen

kosmetik Wardah maupun produsen kosmetik yang ramah lingungan lainnya

antara lain:

1. Isu lingkungan dan sikap terhadap lingkungan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga Perusahaan harus tetap

melakukan edukasi dan kampanye kepada maysarakat tentang pentingnya

kesadaran akan lingkungan dan manfaat yang bisa mereka ambil dari

pemakainan produk kosmetik ramah lingkungan.caranya dengan mengiklankan

produk merek kepada masyarakat baik melalui media televisi, media

Page 24: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

64

cetak,maupun media luar ruang sebagai sarana yang efektif untuk menyadarkan

masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan lingkungan. Dengan semakin

banyaknya masyarakat yang sadar akan pelestarian dan pemeliharaan

lingkungan maka akan meningkatkan keputusan pembelian terhadap produk

ramah lingkungan.

2. Gaya hidup menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi seseorang dalam

melakukan pembelian produk ramah lingkungan.Perusahaan dapat

memanfaatkan hal ini dengan menciptakan produk produk yang inovatif dan

berkelas sehingga orang yang memakai produk mereka akan merasa bangga

dan meningkatkan status sosial mereka.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara harga terhadap keputusan

pembelian.Kami sarankan kepada perusahaan dalam penetapan harga suatu

produk agar memperhatikan antara kualitas produk dan harga jual yang di

tetapkan.Buat harga yang kompetitif tapi tetap dengan menyuguhkan produk

yang lebih baik dan tentu saja ramah lingkungan.

4. Karena secara simultan kelima variabel independen yaitu variabel isu

lingkungan, sikap lingkungan, gaya hidup dan harga secara bersama-sama

signifikan mempengaruhi keputusan pembelianmaka perusahaan dapat

mengkombinasikan kelima hal tersebut di dalam strategi produksi dan

pemasarannya untuk meningkatkan keputusan pembelian produk ramah

lingkungan.

Agenda penelitian mendatang

Bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang sejenis hasil yang

ditemukan dalam penelitian ini agar dapat dijadikan sumber ide dan masukan

bagi pengembangan penelitian ini dimasa yang akan datang, maka perluasan yang

disarankan dari penelitian ini antara lain adalah:

1. menambah variabel independen yang mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Untuk alat analisis yang dianjurkan dalam penelitian mendatang bisa

menggunakan analisis SEM agar hasilnya lebih dapat bisa digeneralisasikan.

3. Menggunakan produk lain sebagai bahan penelitian selain produk kosmetik

wardah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. 2014. Pengaruh Variable Antesden Perilaku Konsumen Berwawasan

Lingkungan Mahasiswa Universitas Sains Al Quran Jawa Tengah di Wonosobo

dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior. Tesis. Universitas Jenderal

Soedirman. Purwokerto.

Page 25: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

65

Assael, Henry, 1995. Costumer Behavior And Marketing Action.Keat Publishing

Company, Boston.

Attayaya. 2009.Pemasaran berwawasan lingkungan hidup di akses dari

http://members.fortunecity.com/lingkungan/artikel/gerakan

khijau.html.Tuesday,Oktober 27,2009 jam 19:00

Ayu dan Noviasari, Marhadi, Nursyamsi 2013.Pengaruh Strategi Green Marketing

Pada Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli

Rumah Di Perumahan PT. Asta Karya Pekanbaru

Campbell IM. 1983. Biomass, Catalyst and Liquid Fuels. Technomic Publishing Co.

Inc, Pensylvania.

Cason TN, Gangadharan L. 2002.Environmental labeling and incomplete consumer

information in laboratory marketsJournal of Environmental Economics and

Management.Volume 43 Pages113-134.Academic Press

Chan, Y.K.R. 1999, "Environmental attitudes and behaviour of consumers in China:

survey findings and implications".Journal of International Consumer Marketing,

Vol. 11 No. 4, pp. 25-53. Chan 2001

______Corporate Social Responsibility.Jakarta: The Jakarta Consulting Group,

2006.

De Young, R. 1986.Some psychological aspects of recycling: The structure of

conservation satisfactions. Environment and Behavior, 18, 435-449

Engel 1995

Engel, dkk. 1994. Perilaku Konsumen. Terjemahan, Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.

Engel,J.F.,Blackwel,R.D., Miniard,P.W. 1995.Consumer Behavior.Vol.8 Edition.Forth

Worth,Texas:The Dryden Press.

Page 26: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

66

Fang Chen,Mei.2009.Attitude toward organic foods among taewanese as related to

health consciousness,environmental attitudes and the mediating effect of a

healthy lifestyle.British food Journal.Vol.III No.pp.165-178

Fathor. A. S 2012. Pengaruh Nilai Individu, Pengetahuan Dan Gaya Hidup Terhadap

Penentu Perilaku Ekologis Konsumen.

Ferdinand, Augusty 2006.Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang.

Fryxell, G. and C. Lo. 2003 The influence of environmental knowledge and values on

managerial behaviors on behalf of the environment: an empirical examination

of managers in China. Journal of Business Ethics, 46, pp: 45–59.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haryadi,Hendi. 2009.Administrasi perkantoran untuk manajemen dan staf.Jakarta

Selatan:Trans Media Pustaka.

Hawkins, Best, Coney. 2005. Consumer Behavior : Building Marketing Strategy. USA,

Boston : Mc Graw-Hill.

Heberlein,Thomas A.Madison,Wisconsin. 1980 Enfironmental Attitudes 2/81,241-270.

Kasali, Rhenald. 1995, Manajemen Pergaya hidupan: Konsep dan Aplikasinya

diIndonesia, Edisi empat. PAU Ekonomi UI, Jakarta.

Kohlberg, L. 1969, Stage and Sequence: The Cognitive Development Approach

Page 27: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

67

Kortenkamp dan Moore. 2006.time,Uncentainty,and indifidual Differences in decisions

to Coperate in Recource Dillemans.Personality and SociallPsicology

Bulletin.Vol 32,603-615.

Kotler dan Armstrong 2008. Dasar – dasar pemasaran. Jakarta : Prenhallindo.

Kotler, Philip 2004.Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian ,

Edisi Kedelapan, Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Kontrol. Jakarta : PT. PrehallindoKotler, Philip 2002. Manajemen Pemasaran :

Alih Bahasa, Alexander Sindoro, Jakarta : Prenhalindo.

Laroche, M., Bregeron, J., & Forleo, G.B. 2001. Targeting consumers who are willing

to pay more for environmentally friendly product. Journal of Consumer

Marketing, 18, 6, 503-520.

Monroe, Allard C.R. Van Riel et al., 2005. Marketing Antecedent of Industrial Brand

Equity: An Empirical Investigation in Spesialty Chemical. Industrial Marketing

Management (12) 841- 847.

Mowen dan Minor 1998.Consumer Behavior Vol.5 Edition New Jersey:Prentice Hall.

Mowen, John, C., dan Minor, M., (2002), Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima

(terjemahan), Erlangga, Jakarta.

Naess,Arne. 1973. The Shallow and the deep,Long-Range Ecology Movemen

Nawawi. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta: UGM Press

Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. 2002. Perilaku konsumen dan strategi pemasarann.

Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Page 28: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

68

Piaget 1958. The Growth of Logical Thinking from Childhood to Adolescence. New

York: Basic Books.

Purwati, Heri Setiawan dan Rohmawati 2012. Pengaruh Isu lingkungan Dan Sikap

lingkungan TerhadapKeputusan pembelian Motor Honda Matic Beat (Studi

Kasus Pada PT. Nusantara Solar Sakti).

Rahmansyah,Deka 2013.Analisis factor factor Yang Mempengaruhi pembelian Ulang

produk Pada Toko Tauko Medan.Universitas Sumatra Utara.

Ranogejec et al. 2009. Consumers' attitudes analysis regarding organic food in Eastern

Croatia. University of J. J. Strossmayer in Osijek, Faculty of agriculture,

Department for agricultural economics, Trg Svetog Trojstva 3, HR-31000

Osijek, Croatia.

Schifferstein, H. N. J., & Oude Ophuis P. A. M. (1998). Health-related determinants of.

Consumer Behavior.Vol 5. New Jersey:Prentice Hall.

Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L. 1991. Consumer Behaviour. 4th Ed. New Jersey :

Prentice Hall.

Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L. 1994. Consumer Behaviour. 5th Ed. New Jersey :

Prentice Hall.

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. 1997. Consumer behavior 6th ed.. USA: Prentice

Hall Inter-national, Inc.

Solomon.M.R 1994.Consumer Behavior,Buying,Having and Being 4th Editions.New

Jersey Prentice Hall.

Sproles G. B. & Kendall, E. L. 1986. A methodology for profiling consumers’

decision making styles. Journal of Consumer Affairs, 20(2), 267-279.

Sugiyono 2000. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Page 29: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Ekonomi/2016/Volume 1… · stimulus eksternal bagi konsumen, ... pengaruh

69

Sumarsono, Yayat Giyatno 2012.Analisis Sikap Dan Pengetahuan Konsumen Terhadap

Ecolabelling Serta Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian Produk Ramah

Lingkungan.

Sumarwan, Ujang. 2003. “ Perilaku Konsumen “. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sutisna,2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, cetakan kedua, PT

Remaja Rosdakarya.

Swasta.Basu.1997.Azas-azas Marketing,Liberty:Jakarta.

Swastha, Basu DH. 2006, Asas-asas Marketing, Edisi IV, Yogyakarta : Liberty.

Swastha, Basu DH. 2007, Asas-asas Marketing, Edisi V , Yogyakarta : Liberty.

Swastha,Basu DH. 2003. Asas-asas Marketing, Edisi III , Yogyakarta : Liberty.

Thompson, S.C., Cagnon and Barton, M.A., 1994. Ecocentric and athroposentric

attitudes toward the environtment, Journal of Environment Psychology, Vol 14,

149-157.

Tjiptono, Fandi 2002. Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga, Jogjakarta, Andi Offset.

Wibowo, S.F. dan Karimah, M.P. 2012. Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap

Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei pada Pengunjung Mega Bekasi

Hypermall). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia(JRMSI). Vol. 3, No. 1.

h.1-15. Yulindo 2013.

Zulkarnain, Windi Yulisa Dan Ulfah. 2013.Pengaruh Kemasan, Kualitas, Merek Dan

Isu lingkungan Terhadap Keputusan pembelian Sampo Pantene Pada

Mahasiswa. Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.