Upload
truongthuan
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, KUALITAS AUDIT, MANAJEMEN
LABA, DAN RETURN SAHAM TERHADAP FUTURE STOCK RETURN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
SHOFA FAJRYAMANTIKA
NIM: 11140820000055
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/ 2018 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Shofa Fajryamntika
2. Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 7 Maret 1996
3. Alamat : Perumahan Jatimulya
Jalan Rambutan 2
Blok G 69 RT 003
RW 012, Kelurahan
Jatimulya, Kecamatan
Tambun Selatan,
Bekasi Timur, 17510
4. Telepon : 085890790641
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD (2002-2008) : SDN 11 Jatimulya
2. SMP (2008-2011) : SMPN 4 Tambun Selatan
3. SMA (2011-2014) : SMAN 5 Tambun Selatan
4. S1 (2014-2018) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Suyatman
2. Ibu : Sukarti
3. Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Departemen Kemahasiswaan Himpunan
Mahasiswa Akuntansi Periode 2015-2016
2. Sekretaris Koordinasi Bidang Kemahasiswaan Himpunan
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Periode 2016-2017
vi
vii
ABSTRACT
THE EFFECT OF INTELLECTUAL CAPITAL, AUDIT QUALITY, EARNING
MANAGEMENT, RETURN STOCK ON FUTURE STOCK RETURN
(Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock
Exchange Period 2013-2015)
This research to examine the effect of intellectual capital, audit quality,
earnings management, and stock return on future stock return. This reserach
used the sample manufacturing companies listed on the Indonesia Stock
Exchange during the period 2013-2015. The number of manufacturing
companies that became the sample of this research were 27 companies for 3
years. Based to purposive sampling method, total of research sample is 153
annual report. Hypothesis testing used in this research used multiple linear
regression analysis with the help of SPSS software version 22.
Based on the results of multiple linear regression analysis, the result of
this research indicate that intellectual capital and stock return have an effect
on future stock return, while audit quality and earnings management have no
effect on future stock return.
Keywords: Intellectual Capital, Kualitas Audit , Manajemen Laba, Return
Saham, Future Stock Return.
vii
viii
ABSTRAK
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, KUALITAS AUDIT,
MANAJEMEN LABA, RETURN SAHAM TERHADAP FUTURE STOCK
RETURN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)
Oleh
Shofa Fajryamantika
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital,
kualitas audit, manajemen laba, dan return saham terhadap future stock return.
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015. Jumlah perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel penelitian ini yaitu 27 perusahaan selama 3
tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah
153 laporan tahunan. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS
versi 22.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa intellectual capital dan return saham memiliki pengaruh
terhadap future stock return, sementara kualitas audit dan manajemen laba
tidak memiliki pengaruh terhadap future stock return.
Kata kunci : Intellectual Capital, Kualitas Audit , Manajemen Laba, Return
Saham, Future Stock Return.
vii
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya.
Skripsi dengan jurul “Pengaruh Intellectual Capital, Kualitas Audit,
Manajemen Laba, Return Saham Terhadap Future Stock Return (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2015)” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang paling saya cintai yaitu Ayah Suyatman dan Ibu
Sukarti yang dengan sepenuh hati memberikan dukungan, perhatian,
cinta, bimbingan, nasihat, dukungan moril dan materil, serta doa yang
tiada henti untuk penulis.
2. Kakak adik penulis yaitu Ressy Nindyamantika dan Jauza Byasmantika
serta seluruh keluarga besar terutama Nony Dwie Wahyuningsih yang
selalu memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
x
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si.,Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan
Ketua Jurusan Akuntansi yang telah meluangkan waktu, mencurahkan
perhatian, membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis.
Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu berikan selama proses
penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.
5. Bapak Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
6. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.
7. Seluruh staff Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan bantuan kepada penulis.
8. Keluarga keduaku yang telah memberikan tempat tinggal selama
perkuliahan Bapak dan Ibu Suyatno, Sujanto, dan Sugianto. Terima kasih
telah selalu menjadi keluarga terdekat selama masa perkuliahan.
9. Sahabat seperjuangan dari awal semester hingga sekarang Riana, Risda ,
Pri dan Tika yang saling membantu dan mendukung dalam
menyelesaikan tugas-tugas kuliah serta Wahyu yang selalu menemani
dalam keadaan suka ataupun duka. Terimakasih telah menjadi sahabat
terbaik dan mewarnai masa perkuliahan penulis.
10. Untuk sahabat-sahabatku Soraya, Ayu, Riska, Luthfi, dan Rahma yang
selalu menemani suka dan duka serta memberikan canda tawa, serta
dukungan dan doa hingga 7 tahun ini.
11. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2014 khususnya Akuntansi B.
x
xi
12. Teman-teman KKN SEMPURNA 90 yang telah memberikan banyak
kenangan dan pembelajaran khusunya Anggy, Qonita, Yasmine, Infa,
Dewi, Risma, Nafi, dan Cahaya.
13. Pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan,
baik dari segi bahasa, pengolahan maupun penyusunan. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Demikianlah, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi yang membacanya.
Jakarta,1 April 2018
Shofa Fajryamantika
xi
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIN KOMPREHENSIF .............................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I ................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Perumusan Masalah ..........................................................................11
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................11
D. Manfaat Penelitian ............................................................................11
BAB II ............................................................................................................15
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................15
A. Tinjauan Literatur .............................................................................15
1. Agency theory ............................................................................15
2. Resorced Based Theory .............................................................18
3. Signalling Theory .......................................................................20
4. Future Stock Return ...................................................................22
5. Intellectual Capital ....................................................................24
6. Kualitas Audit ............................................................................27
7. Manajemen Laba ........................................................................30
8. Return Saham .............................................................................32
xii
xiii
B. Penelitian Terdahulu .........................................................................36
C. Kerangka Pemikirian ........................................................................40
D. Keterkaitan Variabel dan Pengembangan Hipotesis .........................42
1. Pengaruh intellectual capital terhadap future stock return ........42
2. Pengaruh kualitas audit terhadap future stock return ................43
3. Pengaruh manajemen laba terhadap future stock return ............44
4. Pengaruh return saham terhadap future stock return .................45
BAB III ...........................................................................................................46
METODELOGI PENELITIAN ...................................................................46
A. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................46
B. Metode Pemilihan Sampel ................................................................46
C. Metode Pengumpulan Data ...............................................................47
D. Operasionalisasi dan Variabel Penelitian ..........................................47
1. Variable Dependen: ...................................................................48
a. Future Stock Return ...........................................................49
2. Variable Independen: .................................................................49
a. Intellectual Capital .............................................................49
b. Kualitas Audit .....................................................................54
c. Manajemen Laba ...............................................................55
d. Return Saham ......................................................................56
E. Metode Analisis Data ........................................................................57
1. Analisisi Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ......................58
2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................58
a. Uji Normalitas ....................................................................58
b. Uji Multikolineritas ............................................................59
c. Uji Autokorelasi ..................................................................60
d. Uji Heterokedstisitas ...........................................................61
3. Uji Analisis Regresi Berganda ...................................................62
4. Pengujian HIpotesis ...................................................................63
a. Koefisien Determinasi ........................................................63
b. Uji Statistik F ......................................................................64
xiii
xiv
c. Uji Stastistik t .....................................................................64
BAB VI ...........................................................................................................66
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................................66
A. Sekilas Gambaran umum Objek Penelitian ......................................66
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ..........................................................68
1. Uji Analisi Statistik Deskriptif ..................................................68
a. Variabel Independen ............................................................69
1) Intellectual Capital ......................................................69
2) Kualitas Audit ..............................................................70
3) Manajemen Laba ........................................................70
4) Return Saham...............................................................70
b. Variabel Dependen ..............................................................71
1) Future Stock Return.......................................................71
2. Uji Asmsi Klasik ........................................................................71
a. Hasil Uji Normalitas ............................................................71
b. Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................74
c. Hasil Uji Autokorelasi .........................................................75
d. Hasil Uji Heterokesrisitas ....................................................76
3. Analisis Hasil Regresi Linear Berganda ....................................78
4. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ..............................79
a. Koefisien Determinasi .........................................................80
b. Uji Signifikansi Parametes Simultan (Uji Statistik F) .........80
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ........81
1) Pengaruh Intellectual Capital terhadap
Future Stock Return .......................................................83
2) Pengaruh Kualitas Audit terhadap
Future Stock Return .......................................................85
3) Pengaruh Manajemen Laba terhadap
Future Stock Return .......................................................86
4) Pengaruh Return Saham terhadap
Future Stock Return .......................................................88
xiv
xv
BAB V .............................................................................................................90
PENUTUP ......................................................................................................90
A. Simpulan .............................................................................................90
B. Saran ....................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................93
LAMPIRAN ...................................................................................................99
xv
xvi
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 36
3.1 Pengukuran Operasional Variabel Penelitian ........................................... 57
4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian ....................................................... 67
4.2 Sampel Data Penelitian ............................................................................. 67
4.3 Statistik Deskriptif .................................................................................... 69
4.4 Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Kolmogrov – Smirnov ........................ 74
4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 75
4.6 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 76
4.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ........................................................... 78
4.8 Hasil Uji Koefisien Detreminasi............................................................... 80
4.9 Hasil Uji Signifikasi F .............................................................................. 81
4.10 Hasil Uji Statistik t ................................................................................. 82
4.11 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................... 89
xvi
xvii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 41
4.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram Normal .................................... 72
4.2 Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot ................................... 73
4.3 Uji Heterokedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ......................... 77
xvii
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Sampel Data Perusahaan .......................................................................... 100
2. Pengukuran Gabungan .............................................................................. 102
3. Pengukuran Intellectual Capital ............................................................... 103
4. Pengukuran Kualitas Audit ....................................................................... 110
5. Pengukuran Manajemen Laba .................................................................. 113
6. Pengukuran Return Saham ....................................................................... 118
7. Pengukuran Future Stock Return .............................................................. 121
8. Hasil Uji SPSS .......................................................................................... 124
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi saat ini telah menjadikan pasar modal sebagai faktor
penting yang menunjang perekonomian sebuah negara. Pasar modal
memfasilitasi pertemuan dua para pihak yang berkepentingan yaitu pihak
yang memiliki dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer)
(Wanto, 2016). Investor memerlukan informasi untuk menilai kemampuan
dan kinerja perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi (Uswati dan
Mayangsari, 2012).
Kinerja perusahaan dapat diukur dari sisi keuangan maupun non
keuangan. Dalam penelitian ini, ukuran kinerja perusahaan yang digunakan
adalah future stock return. Dasar pertimbangan pemilihan ukuran future stock
return bahwa pemegang saham memiliki motivasi untuk menanamkan
modalnya dengan harapan memperoleh imbal balik (return) yang sesuai
dengan modal yang ditanamkan.
Menurut Beylin (2012) upaya dalam memaksimalkan stock return
merupakan tujuan utama dari suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan return
yang tinggi dalam suatu perusahaan mencerminkan kemampuan dari
perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang
dimaksud adalah keuntungan yang dapat digunakan perusahaan untuk
melakukan pengembangan pada kinerja perusahaan dimasa depan. Selain itu,
2
keuntungan ini dapat menentukan besar atau kecilnya dividen yang
dibayarkan kepada investor. Oleh karena itu, return dinilai dapat menarik
investor untuk berinvestasi (Beylin, 2010).
Maka future stock return dapat diartikan sebagai suatu harapan tingkat
pengembalian saham sesuai investasi yang telah dilakukan. Return yang
tinggi akan berdampak bagi investor, yang dimana hal tersebut akan membuat
investor tertarik untuk menanamkan dananya di pasar modal. Jika dilihat dari
tingkat pengembalian yang tinggi yang akan diberikan perusahaan kepada
para investor, akan memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan tersebut dapat
dikatakan baik, selain itu dengan tingginya tingkat pengembalian dapat
memberikan suatu efek positif pada saham yang investor telah tanamkan di
pasar modal.
Terjadinya beberapa kasus skandal akuntansi yang terjadi di dalam
negeri, kasus pelanggaran oleh beberapa auditor, serta kurangnya
pengungkapan intellectual capital. Menurut Wanto (2016) inovasi teknologi
saat ini memunculkan suatu pandangan baru dalam dunia bisnis yaitu
kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada penciptaan transformasi
dan kapitalisasi dari pengetahuan, yang disebut intellectual capital (modal
intelektual).
Penyebab terjadinya beberapa kasus skandal akuntansi yang terjadi di
dalam negeri disebabkan kasus pelanggaran oleh beberapa akuntan, serta
kurangnya pemahaman di pasar modal. Yang menjadi fenomena dalam
penelitian ini adalah dikarenakan menurunnya opini publik, kepercayaan dan
3
penilaian publik terhadap kinerja perusahaan serta keterbatasan atas penilaian
kinerja perusahaan dalam pengungkapan aspek penting dalam laporan
keuangan. Khususnya perusahaan-perusahaan yang berada di pasar modal.
Selain itu, belum optimalnya kepuasan opini publik terhadap investor, emiten,
sekuritas, dan juga analis.
Kasus rekayasa keuangan bukanlah permasalahan baru dalam dunia bisnis
seperti halnya kasus PT Inovisi Infracom (INVS) pada tahun 2015. Dalam
kasus ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan indikasi salah saji dalam
laporan keuangan INVS periode September 2014 yang telah diaudit oleh
KAP non Bigfour. Bursa Efek Indonesia meminta INVS untuk merevisi nilai
aset tetap, laba bersih per saham, laporan segmen usaha, kategori instrumen
keuangan, dan jumlah kewajiban dalam informasi segmen usaha.
Selain itu, Bursa Efek Indonesia juga menyatakan manajemen INVS
salah saji item pembayaran kas kepada karyawan dan penerimaan
(pembayaran) bersih utang pihak berelasi dalam laporan arus kas. Pada
periode semester pertama 2014 pembayaran gaji pada karyawan Rp1,9 triliun.
Namun, pada kuartal ketiga 2014 angka pembayaran gaji pada karyawan
turun menjadi Rp59 miliar.
Dalam revisinya tersebut, beberapa nilai pada laporan keuangan
mengalami perubahan nilai, salah satu contohnya adalah penurunan nilai aset
tetap menjadi Rp1,16 triliun setelah revisi dari sebelumnya diakui sebesar
Rp1,45 triliun. Inovisi juga mengakui laba bersih per saham berdasarkan laba
periode berjalan. Praktik ini menjadikan laba bersih per saham INVS tampak
4
lebih besar. Padahal, seharusnya perseroan menggunakan laba periode
berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
(http://www.bareksa.com, diposting pada: 25 Februari 2015, diakses pada: 23
Januari 2018, pukul 13.30 WIB).
Kasus tersebut disebabkan karena kurangnya kualitas audit dan
terindikasi adanya praktik manajamen laba. Dari kasus yang telah terjadi
menghasilkan beberapa pemikiran yang mendukung diperlukannya kualitas
audit yang berarti KAP Big 4 yang melakukan pengauditan pada laporan
keuangan perusahaan tersebut, karena pihak-pihak yang berkepentingan
menginginkan adanya keandalan dalam laporan keuangan yang telah go
public dalam melaporkan hasil usahanya.
Adapun terdapat kasus lain di Bank Panin tahun 2012 dan Bank BRI
2014 dimana bank tersebut melakukan tindaka PHK secaar besar-besarab
tanpa memberikan uang pesangon yang memang menjadi hak karyawan
PHK bank tersebut. Kemudian karyawan melakukan demo buruh untuk
menuntut adanya informasi tambahan di laporan keuangan dengan kondisi
perusahaan khususnya jumlah rincian biaya yang dibelanjakan unuk
karyawan. Hal ini berkaitan dengan adanya suatu pengungkapan intellectual
capital di dalam laporan kinerja perusahaan. Meskipun memang belum ada
standar yang berlaku namun beberapa perusahaan sudah sadar akan
pentingnya suatu pengungkapan atas intellectual capital.
Intellectual capital merupakan sumber daya yang dimiliki perusahaan
berupa keahlian, pengetahuan dan keterampilan dari karyawan perusahaan
5
tersebut. Intellectual capital juga berupa sistem informasi, hak paten,
kebijakan, proses dan sistem perusahaan dari waktu ke waktu. Selain kedua
hal tersebut, intellectual capital juga berupa kemampuan perusahaan dalam
mengelola dana yang dimiliki. Semua hal tersebut apabila dikelola dengan
optimal oleh perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
(Tarigan, 2011).
Chen et al., (2004) menyatakan ekonomi industri dengan fitur kombinasi
optimal faktor produksi dan kekayaan ekonomi, yaitu aset tidak berwujud dan
fisik. Hal ini telah memberikan tempat untuk ekonomi berbasis pengetahuan
sebagai faktor kunci dalam memainkan peran penting dalam menciptakan
nilai dan kekayaan. Di Indonesia, intellectual capital mulai berkembang
setelah munculnya PSAK No.19 (revisi 2000) tentang aset tidak berwujud.
Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai intellectual capital,
namun intellectual capital merupakan bagian dari aset tak berwujud (Tarigan,
2011). Namun, pada kenyataannya pengungkapan intellectual capital di
Indonesia masih rendah meskipun telah ditetapkan dalam PSAK No. 19
(Revisi 2000). Hal ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran perusahaan
Indonesia terhadap pentingnya intellectual capital dalam menciptakan dan
mempertahankan keuntungan kompetitif, dan shareholder value (Suhardjanto
dan Wardhani, 2010).
Peningkatan pengenalan dan pemanfaatan intellectual capital akan
membantu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga kepercayaan
stakeholder terhadap going concern turut meningkat yang dapat
6
mempengaruhi return saham perusahaan. Menurut Wanto (2016) karena pada
saat ekonomi berbasis pengetahuan, intellectual capital menjadi jauh lebih
penting daripada modal yang disetor.
Serta adanya kurang pemaham di pasar modal. Pasar modal merupakan
suatu tempat bertemunya investor dan isuuer. Dimana pihak investor
membutuhkan suatu informasi yang memberikan kinerja perusahaan supaya
membantu investor dalam mengambil suatu keputusan. Namun pihak
manajemen biasanya membuat laporan keuangan yang telah dimanipulasi hal
ini membuat lpaoran kinerja perusahaan terlihat baik. Yang nantinya investor
salah menilai atas laporan keuangan yang sesungguhnya memiliki kinerja
perusahaan tidak cukup baik.
Menurut Uswati dan Mayangsari (2012) salah satu sumber informasi yang
diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi adalah laporan
keuangan. Di dalam laporan keuangan terdapat laba yang berperan sebagai
sinyal dari kinerja perusahaan dan sangat dipengaruhi oleh sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki oleh perushaan. Laba yang berkualitas
mencerminkan nilai perusahaan yang sesungguhnya, kemudian akan direspon
oleh pasar saham (Wanto, 2016).
Kualitas dari laporan keuangan juga harus diperiksa oleh pihak luar,
dalam penelitian ini kantor akuntan publik yang menjadi pihak ketiga yang
independen. Pihak luar harus memiliki sikap independensi maka akan
dihasilkan kualitas audit yang baik, namun jika sebaliknya hal yang mungkin
terjadi adalah adanya kasus manipulasi.
7
Dengan adanya manipulasi data dalam suatu laporan keuangan akibatnya
adalah profesi akuntan kurang dipercaya, sehingga kualitas audit yang
dihasilkan akan dipertanyakan dan kurang dipercaya kewajarannya
(Setiawan, 2011). Kualitas audit menurut Kane dan Velury (2005) dalam
Simanjuntak (2008), merupakan suatu tingkat yang merujuk kepada
kemampuan kantor akuntan memahami bisnis dari kliennya.
DeAngelo (1981) menyatakan kualitas audit sebagai suatu probabilitas
yang dimana dalam hal ini seorang auditor menemukan dan juga melaporkan
apabila terdapat suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi pada sistem
akuntansi kliennya. Informasi dapat dihasilkan untuk pengambilan keputusan
jika kualitas audit yang dihasilkan sudah baik (Aiisiah, 2012). Maka bisa
dikatakan bahwa kecenderungan manajer melakukan praktik manajemen laba
dapat dikurangi apabila auditor memiliki kualitas audit yang baik. Hal
tersebut dikarenakan seorang auditor yang telah memiliki kualitas audit yang
baik akan menjaga sikap independensi dan objektivitasnya.
Informasi laba juga merupakan salah satu unsur utama yang sangat
penting dari laporan keuangan, karena laba dipercaya memiliki nilai prediktif.
Respon positif ditandai denga peningkatan nilai saham dan dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, respon negatif ditandai dengan
penurunan nilai saham dan akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan
sampai kebangkrutan (Uswati dan Mayangsari, 2012).
Scott (2015) menyatakan bahwa manajemen laba adalah pengaturan
manajemen dengan penyajian laba yang bertujuan untuk memaksimalkan
8
nilai pasar melalui pemilihan set kebijakan akuntansi. Mulford and Comiskey
(2010) menyatakan bahwa untuk menghindari salah duga oleh pasar,
dilakukan langkah-langkah manajemen laba agar sesuai dengan tren yang
diharapkan. Intinya manajemen laba dilakukan untuk menyampaikan apa
yang seharusnya merupakan informasi di dalam perusahaan tentang trend
laba jangka panjang.
Scott (2015) juga menyatakan bahwa manajemen laba dapat merupakan
alat komunikasi manajemen didalam perusahaan kepada investor. Manajemen
laba oleh beberapa pihak dianggap sebagai suatu hal yang negatif, hal
tersebut dikarenakan laporan keuangan yang disajikan tidak mencerminkan
keadaan yang sesungguhnya. Manajemen laba identik dengan perilaku yang
ingin mementingkan kepentingan pribadi (opportunistic).
Dalam memprediksi laba masa depan ataup investor hanya mengacu
pada informasi keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya berfokus
pada informasi keuangan, karena dengan penyajian laporan keuangan
mengenai informasi laba saja belum cukup kaitannya dalam memprediksi
laba di masa mendatang (Aditya, 2012). Hal ini membuktikan bahwa laporan
kinerja perusahaan atas suatu tingkat engembalian saham serta dividen yang
dibagikan menjadi salah satu pertimbangan atas investor dalam mengambil
suatu keputusan.
Dalam memperhatikan tingkat pertumbuhan return saham pada periode
sekarang maka dapat dilihat prospek perusahaan di masa yang akan datang,
sehingga akan mempengaruhi investor dalam berinvestasi (Irmawati, Dinar
9
2010). Jika return saham sekarang besar maka pandangan investor tentang
keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang juga semakin besar,
sehingga investor lebih berani menawar saham dengan harga lebih tinggi
dengan demikian return saham yang diperoleh akan naik (Nurrohman dan
Zulaikha, 2013).
Maka return saham mampu memprediksi kinerja perusahaan di masa
yang akan datang dengan return yang tinggi mampu menghasilkan
keuntungan, dimana keuntungan tersebut mampu mengembangkan kineja
perusahaan dimasa depan. Selain itu juga mampu menentukan besar kecilnya
pembagian dividen yang dibayarkan kepada investor.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian ini karena pertama sebagian besar penelitian sebelumnya mengenai
intellectual capital berhubungan dengan kinerja perusahaan sedangkan
penelitian ini menghubungkan dengan future stock return. Dengan artian
apakah laporan keuangan yang memiliki pengungkapan terhadap intellectual
capital dapat mempengaruhi future stock return, karena seperti yang kita tahu
bahwa di Indonesia sifat pengungkapannya masih bersifat sukarela. Kedua,
menggambungkan intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba, dan
return saham sebagai variabel independen yang menjadi suatu hal baru di
dalam suatu penelitian. Ketiga, sampai dengan tahap penyelesaian penelitian
ini, peneliti belum menemukan penelitian yang menaruh perhatiannya pada
pengaruh intellectual capital , kualitas audit, manajemen laba, dan return
saham terhadap future stock return.
10
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Tendi Wanto (2016)
yang diterapkan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital dan
manajemen laba riil terhadap future stock return. Peneliti menggunakan
variabel independen yang sama yaitu intellectual capital dan variabel
dependen yaitu future stock returns. Namun ada penambahan di sisi variabel
independen yakni kualitas audit, manajemen laba, dan return saham.
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini diharapkan para pembaca
dapat memperoleh informasi yang relevan dalam usaha mereka untuk dapat
bekerja yan memiliki kinerja yang tinggi dan inovatif. Dengan demikian
peneliti memberi judul skripsi ini sebagai “Pengaruh Intellectual Capital,
Kualitas Audit, Manajemen Laba, Dan Return Saham Terhadap Future
Stock Return Pada Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2015)”
11
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini bermaksud untuk
menguji bukti empiris mengenai Pengaruh Intellectual Capital, Kualitas
Audit, Manajemen Laba, dan Return Saham Terhadap Future Stock Return.
Permasalahan penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh intellectual capital terhadap future stock
return?
2. Apakah terdapat pengaruh kualitas audit terhadap future stock return?
3. Apakah terdapat pengaruh manajemen laba terhadap future stock return?
4. Apakah terdapat pengaruh return saham terhadap future stock return?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka secara rinci,
tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap future stock return
2. Menganalisis pengaruh kualitas audit terhadap future stock returns
3. Menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap future stock returns
4. Menganalisis pengaruh return saham terhadap future stock returns
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan
paraktis, sebagai berikut:
12
1. Manfaat Teoritis
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi dan
manajemen keuangan serta sebagai bahan refrensi dan bahan
pertimbangan untuk mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya
a. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding
untuk ilmu pengetahuan.
b. Bagi Penulis
Sebagai sarana memperluas wawasan serta menambah referensi
mengenai dari kinerja atas laporan keuangan, terutama tentang
faktor yang mempegaruhi perubahan future stock return baik
dengan adanya intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba,
dan return saham sehingga diharapkan dpat bermanfaat bagi
penulis dimasa yang akan datang.
c. Bagi Peneliti Berikutnya
Berkontribusi untuk menambah bukti empiris dalam pengembangan
ilmu akuntansi terkait bidan auditing mengenai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi future stock return berkaitan intellectual
capital, kualitas audit, manajemen laba, dan return saham.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara
13
teoritis berupa penambahan pengetahuan mengenai future stock
return dengan memberikan bukti empiris yang lebih
komprehensif atas pengaruhnya terhadap intellectual capital,
kualitas audit, manajemen laba, dan return saham.
b. Bagi Regulator
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan dan umpan balik bagi regulator untuk mengevaluasi
kualitas pelaporan keuangan perusahaan yang go public di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Jadi secara khusus penelitian ini dapat memberikan kontribusi
bagi regulator dalam hal meningkatkan pengawasan terhadap
fleksibilitas kebijakan atas metode dan estimasi akuntansi yang
berlaku.
Secara umum, kebijakan atas metode dan estimasi akuntansi
yang diaplikasikan terhadap intellectual capital, kualitas audit,
manajemen laba, dan return saham. Perlu dipantau secara lebih
ketat sehingga regulator diharapkan dapat menciptakan
lingkungan kondusif bagi investor agar pasar modal menjadi
lebih stabil dan iklim investasi di Indonesia dapat meningkat.
c. Bagi Praktisi Keuangan
Peneliti ini diharapkan memberikan kontribusi secara praktis
bagi para pemakai laporan keuangan terutama seperti investor
dalam menganalisis dan membuat keputusan investasi kedalam
14
perusahaan melalui instrumen pasar modal (khususnya saham)
secara lebih bijaksana. Bagi manajemen diharapkan memberikan
manfaat khususnya peningkatan wawasan tentang penggunaan
berbagai ukuran dari intellectual capital, kualitas audit,
manajemen laba, dan return saham. Dengan demikian,
manajemen dapat melaporkan kinerja perushaan dengan kualitas
yang lebih baik dan tidak menyesatkan para pengguna laporan
keuangan.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Agency Theory
Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan agency theory merupakan
suatu teori yang menjelaskan masalah keagenan yang timbul ketika
pemilik perusahaan (principal) memberikan wewenang kepada
manajemen (agent). Pemilik dan perusahaan bertugas untuk mengelola
sumber daya yang dimiliki oleh pemilik, menjalankan kegiatan
operasional, dan mengambil keputusan-keputusan strategis sebagai upaya
pengembangan perusahaan. Pendelegasian tugas ini terjadi akibat
keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemilik karena seiring
dengan berkembangnya perusahaan, pemilik semakin sulit untuk
mengontrol seluruh kegiatan operasional. Oleh karena itu manajer wajib
mempertanggungjawabkan semua upayanya dalam mengelola
perusahaan dan menginformasikan kepada pemilik atau pemegang
saham.
Konteks pendelegasian wewenang memberi suatu kebebasan kepada
agen yang bertindak dan berlaku atas nama pemilik, dampaknya
seringkali ditemukan banyak agen yang bertindak tidak sesuai dengan
keinginan pemilik. Dorongan mendapat imbalan yang lebih dapat
memicu agen bertindak opportunis melanggar aturan dan memicu
16
konflik. Dalam konteks teori keagenan, semua individu bertindak atas
kepentingan sendiri. Dengan demikian terjadi perbedaan kepentingan
antara agen dan pemilik. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya
asimetri informasi (Uswati dan Mayangsari, 2012).
Asimetri informasi berada dalam kaitannya dengan manajemen laba.
Manajemen laba sendiri terdapat dua teori besar yang mendasarinya yaitu
stewardship theory untuk manajemen laba yang bersifat efisien dan
agency theory untuk manajemen laba yang bersifat oportunistik.
Stewardship theory berpendapat bahwa manajer merupakan penjaga
amanah yang baik sehingga praktik manajemen laba yang dilakukannya
akan menguntungkan pemilik, sedangkan agency theory berpendapat
terdapat perbedaan kepentingan antara manajer dan pemilik perusahaan.
Dengan demikian bahwa agency theory dalam penelitian ini akan
berfokus pada praktik manajemen laba yang bersifat oportunistik karena
praktik manajemen laba yang umum terjadi, termasuk di Indonesia
merupakan praktik manajemen laba oportunistik seperti diprediksi oleh
teori keagenan (Gumanti, 2004).
Kontrak atau perjanjian yang baik antara investor dan manajer
adalah kontrak yang mampu menjelaskan apa saja yang harus dilakukan
manajer dalam melakukan pengelolaan dana yang diinvestasikan dan
pembagian return antara manajer dan investor. Shabrian dan Fuad (2013)
menyebutkan manajer akan melakukan pengelolaan dana yang telah
diinvestasikan oleh investor dan berusaha meningkatkan kinerja
17
perusahaan yang nantinya akan tercermin di laporan keuangan. Di lain
pihak, investor akan memberikan informasi yang terkandung di dalam
laporan keuangan perusahaan dan menggunakan informasi yang
terkandung di laporan keuangan tersebut untuk memprediksi seberapa
besar saham yang akan diperolehnya di masa depan.
Permasalahan juga muncul ketika manajer memiliki kepetingan yang
berbeda dengan pemilik yang kemudian disebut dengan agency problem.
Agency problem kemudian akan memunculkan biaya keagenan atau yang
biasa disebut dengan agency cost. Agency cost merupakan biaya yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan yang akan menurunkan kekayaan
principal untuk memastikan bahwa agen bertindak sesuai dengan
kepentingan principal. Salah satu biaya yang harus dikeluarkan adalah
biaya pengawasan, baik pengawasan internal (misalnya melalui komite
audit dan audit internal) maupun pengawasan eksternal (misalnya melalui
audit eksternal).
Menurut Wibowo dan Rossieta (2009) untuk menyelesaikan
permasalahan benturan kepentingan dan mengurangi adanya biaya
keagenan antara principal dan agen dibutuhkan pihak ketiga yang
independen sebagai mediator principal dan agen. Pihak ketiga berfungsi
untuk memonitor perilaku agen dan memastikan agen sudah bertindak
sesuai dengan kepentingan principal.
18
2. Resources Based Theory
Keberhasilan pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan, akan
bergantung pada pengembangan sumber daya baru sama seperti
mengeksploitasi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Resources Based Theory (RBT) dipelopori oleh Penrose (1959),
mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan bersifat heterogen, tidak
homogen, dan jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya
perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan.
Asumsi resourced based theory yaitu bagaimana sumber daya dapat
secara umum didefinisikan untuk memasukkan aset, proses organisasi,
atribut perusahaan, informasi, atau pengetahuan yang dikendalikan oleh
perusahaan yang dapat digunakan untuk memahami dan menerapkan
strategi mereka. Dengan kata lain bagaimana suat perusahaan mencapai
keunggula komparatif yang berkelanjutan dan mendapatkan keuntungan
yang lebih dengan memiliki atau mengendalikan asset berwujud serta
tidak berwujud secara strategis.
Jackson dan Schuler (1995) mengungkapkan bahwa sumber daya
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu modal sumber daya fisik
(teknologi, pabrik, dan peralatan), modal sumber daya manusia
(pelatihan, pengalaman, wawasan), dan modal sumber daya organisasi
(struktur formal). Indah dan Warganegara (2013) menyebutkan sumber
daya harus memenuhi kriteria-kriteria agar dapat memberikan
keunggulan kompetitif dan kinerja yang berkelanjutan. Kriterianya yaitu
19
sumber daya yang unik yaitu sumber daya yang memerlukan waktu lama
dan biaya yang besar untuk memperolehnya, sumber daya unik yang sulit
dimiliki dan dimanfaatkan oleh pesaing, dan sumber daya yang
memerluhkan investasi modal yang besar untuk mendapatkan serta
membangun kapasitas produksi dalam skala ekonomis.
Melalui penjelasan tersebut menurut resources based theory,
intellectual capital memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya unik
yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga
dapat menciptakan value added bagi perusahaan. Pengetahuan dan
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki karyawan merupakan bentuk
dari intellectual capital. Sumber daya manusia atau karyawan merupakan
asset strategic perusahaan yang dapat menciptakan kompetensi
perusahaan atas pengetahuan yang mereka miliki. (Indah dan
Warganegara, 2013)
Perusahaan harus dapat mengelola karyawannya agar karyawan
tersebut dapat memaksimalkan kemampuannya dan juga agar karyawan
tersebut tidak meninggalkan perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa
penting untuk mengelola intellectual capital yang dimiliki. Apabila
perusahaan dapat memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, maka
perusahaan tersebut akan memiliki suatu value added yang dapat
memberikan suatu karateristik tersendiri.
Oleh karena itu, dengan adanya karateristik yang dimiliki,
perusahaan mampu mencapai keunggulan kompetitif yang nantinya
20
hanya dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Dan perusahaan pastinya akan
mendapatkan nilai tambah yang berupa peningkatan kinerja perusahaan.
3. Signalling Theory
Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku
bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan
atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan
masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan
bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan
tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat
analisis untuk mengambil keputusan investasi (Nurrohman dan Zulaikha,
2013). Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik
dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian
pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik
dan buruk (Goodfrey dkk., 2010).
Shabrina dan Fuad (2013) menyatakan perusahaan-perusahaan
yang go public akan memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan
keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan yang berkualitas adalah
laporan keuangan yang telah diaudit oleh suatu Kantor Akuntan Publik
sehingga ketepatan waktu penyajian dan kewajaran dari laporan
keuangan tidak diragukan. Laporan keuangan tersebut akan
dipublikasikan untuk kepentingan investor, kreditor, pemerintah, dan
21
masyarakat. Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang
penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Informasi
yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi
akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan
informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan
laporan keuangan.
Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan
memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan
pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Dalam teori sinyal (signal theory) dijelaskan bahwa pada waktu
informasi diumumkan dan semua pelaku pasar telah menerima informasi
tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan
menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau
sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman tersebut sebagai sinyal baik
bagi investor, maka akan terjadi perubahan volume perdagangan saham.
Salah satu sinyal yang terkandung di dalam laporan keuangan
adalah informasi future stock return yang merupakan sinyal mengenai
return di masa yang akan datang. Informasi inilah yang sangat diperlukan
oleh pengguna laporan keuangan, dikarenakan informasi tersebut
mengandung prediksi atas return saham perusahaan di masa yang akan
datang sebagai bahan pertimbangan bagi stakeholders untuk mengambil
suatu keputusan.
22
Informasi lainnya yaitu adanya pengungkapan intellectual capital
di dalam suatu laporan keuangan membuat perusahaan tersebut
diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif tetapi
juga menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan (Yuskar dan
Novita, 2014). Integritas informasi dalam suatu laporan keuangan
mencerminkan kinerja perusahaan merupakan sinyal positif yang dapat
mempengaruhi opini investor dan kreditor serta pihak-pihak yang
berkepentingan (Goodfrey dkk., 2010).
Jika signal positif, pasar bereaksi sehingga meningkatkan harga
saham yang selanjutnya mempengaruhi kinerja perusahaan. Selanjutnya
peningkatan nilai saham mencerminkan peningkatan kinerja perusahaan,
dalam hal ini return saham, tingkat pengembalian ekuitas dan laba per
saham akan meningkat.
4. Future Stock Return
Return merupakan hasil laba yang diperoleh dari perbedaan natar
nilai investasi awal dengan realisasi investasi setelah periode tertentu.
Return merupakan informasi penting dalam laporan keuangan yang
digunakan investor sebagai dasar untuk mengukur kinerja perusahaan
sebagai dasar penentuan return dan risiko mendatang yang masih bersifat
tidk pasti. Pada pasar yang normal, semakin besar return yang diharpkan
kana diperoleh dari investasi, semakin besra pula risikonya, sehingga
dikatakan future return memiliki hubungan positif dengan risiko. Tetapi
return yang tinggi tidak selalu harus disertai dengan investasi yang
23
berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang rasional.
Return yang diterima oleh investor di pasar modal dibedakan
menjadi dua jenis yaitu pendapatan lancar misalnya dividen dan
keuntungan selisih harga saham. Hartono (2014) dalam Mayangsari dan
Uswati (2016) menyatakan para investor termotivasi untuk melakukan
investasi pada suatu instrumen yang diinginkan dengan harapan untuk
memperoleh pengembalian investasi yang sesuai. Return merupakan
hasil yang diperoleh dari investasi yang dilakukan. Membagi return
saham dalam dua jenis yaitu pertama return realisasi merupakan return
yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis dan kedua
return ekspektasi merupakan return harapan terjadi di masa yang akan
datang yang bersifat prediksi dan belum pasti.
Saham (stocks) adalah suatu kepemilikan disebuah perusahaan.
pemegang saham yang berhak atas pendapatan perusahaan dan
bertanggung jawab untuk risiko atas bagian dari perusahaan yang
mewakili masing-masing saham ada dua jenis saham yaitu saham biasa
dan saham preferen. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih
dalam mengambil keputusan, seperti apakah akan atau tidak untuk
bergabung dengan perusahaan lain, dan menerima dividen ditentukan
oleh manajemen. Pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak
suara, tetapi menerima dividen minimum. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
future stock return merupakan laba saham yang diharapkan melalui
waktu sebagai informasi pasar saat ini.
24
Vestari (2012) dalam penelitiannya mendapat hasil bahwa
predikbilitas earnings dengan tanpa memperhatikan kualitas laba yang
tinggi tidak memiliki pengaruh terhadap respon pasar. Demikian juga
prediktabilitas return tidak mempengaruhi respon pasar. Dalam
menghitung future stock return menggunakan total return untuk periode
t+1 dan t+2. Dengan horizon yang lebih pendek maka analisis menjadi
konsisten dan fokus dalam peramalan laba masa depan. Karena
penelitian ini adalah future stock return maka total return dihitung dalam
jangka waktu 12 bulan setelah periode laporan keuangan, serta dividen
yang bagikan di tahun berikutnya sebagaimana penelitian yang dilakukan
sebelumnya.
5. Intelllectual Capital
Ulum (2008) menyatakan intellectual capital merupakan salah satu
sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Intellectual capital pada
umumnya didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai pasar perusahaan
dan nilai buku dari aset perusahaan tersebut atau dari financial
capitalnya. Intellectual capital seringkali menjadi faktor penentu utama
perolehan laba suatu perusahaan. Sebuah perusahaan dapat mengetahui
penilaian pasar dengan menggunakan metode pengukuran Value Added
Intellectual Capital (VAIC™), yaitu dengan melihat kemampuan
intelektual yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dan nilai yang dimiliki
perusahaan tersebut.
25
Menurut Stewart (1997) adalah sebuah konsep modal yang
merujuk pada modal tidak berwujud yang terkait dengan pengetahuan
dan pengalaman manusia serta teknologi yang digunakan. Namun,
menurut Bontis et al (2000) dalam Ulum (2008) menyatakan bahwa pada
umumnya para peneliti membagi intellectual capital menjadi tiga
komponen, yaitu:Human Capital (HC), Structural Capital (SC), dan
Capital Employed (CE). Selanjutnya menurut (Bontis et al, 2000), secara
sederhana human capital mencerminkan individual knowledge stock
suatu organisasi yang dipresentasikan oleh karyawannya. Human capital
ini termasuk kompetensi, komitmen dan loyalitas karyawan terhadap
perusahaan. Lebih dalam organisasi. Termasuk dalam struktur capital
adalah database, organizational chart, process manual, strategies,
routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar dari
nilai materialnya. Sedangkan capital employed adalah pengetahuan yang
melekat dalam marketing channels dan customer relationship.
Dapat disimpulkan bahwa intellectual capital merupakan suatu
konsep penting yang dapat memberikan sumber daya berbasis
pengetahuan dan mendeskripsikan aset tak berwujud yang jika digunakan
secara optimal memungkinkan perusahaan untuk menjalankan
strateginya dengan efektif dan efisien. Dengan demikian modal
intelektual merupakan pengetahuan yang memberikan informasi tentang
nilai tak berwujud perusahaan yang dapat mempengaruhi daya tahan dan
memberikan kontribusi pada keunggulan kompetitif perusahaan. Berikut
26
dijelaskan komponen dari intellectual capital:
a. Human Capital
Human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual.
Disinilah tercipta sumber inovasi dan kemajuan suatu perusahaan,
tetapi modal manusia merupakan komponen intellectual capital yang
sulit diukur. Human Capital merupakan tempat sumbernya
pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan kompetensi,
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human capital merupakan
kemampuan perusahaan secara kolektif untuk menghasilkan solusi
yang terbaik berdasarkan penguasaan pengetahuan dan teknologi
dari sumber daya manusia yang dimilikinya.
Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu
menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya.
Menurut Bontis, et.al, (2000), human capital merepresentasikan
individual knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan
oleh karyawannya. Human capital merupakan kombinasi dari
genetic inheritance, education, experience, and attitude tentang
kehidupan dan bisnis. Human capital ini yang nantinya akan
mendukung structural capital dan capital employed (Ulum, 2008).
b. Structural Capital
Structural capital merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam
dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang
berkaitan dengan usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja
27
intelektual perusahaan yang optimal serta kinerja bisnis secara
keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses
manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua
bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. Seorang
individu memiliki intelektualitas yang tinggi, tetapi jika perusahaan
memiliki sistem operasi dan prosedur yang buruk maka intellectual
capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang
ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Menurut Bontis, et.al., (2000), structural capital meliputi
seluruh non-human storehouses of knowledge dalam organisasi.
Dalam hal ini termasuk adalah database, organisational charts,
process manuals, strategies, routines dan segala hal yang membuat
nilai perusahaan lebih besar daripada nilai materialnya dalam (dalam
Ulum, 2008).
c. Capital Employed
Elemen ini merupakan komponen intellectual capital yang
memberikan nilai nyata bagi perusahaan. Relational capital
merupakan hubungan harmonis yang dimiliki oleh perusahaan
dengan pihak di luar perusahaan. Baik yang berasal dari para
pemasok yang berkualitas, pelanggan yang loyal dan merasa puas
akan pelayanan perusahaan, hubungan perusahaan dengan
pemerintah maupun kerjasama rekan bisnis. Relational capital dapat
muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan dalam
28
meningkatkan kerjasama bisnis yang dapat memberikan keuntungan
bagi kedua pihak, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan nilai
perusahaan.
6. Kualitas Audit
Audit dapat mempermudah pemakai laporan keuangan dalam hal
kontrol dan juga dapat menghindari terjadinya penyelewengan, serta
menghindari manipulasi data. Dalam mendapatkan suatu hasil laporan
audit sebagai tahap akhir dari keseluruhan proses audit diperlukan suatu
standar yang menentukan kualitas audit. Audit merupakan suatu proses
guna mendapatkan dan juga mengevaluasi suatu bukti secara lebih
objektif tentang suatu asersi kegiatan ataupun kejadian ekonomi guna
menetapkan suatu tingkat kesesuaian diantara asersi tersebut dengan
kriteria yang sudah ditentukan, yang nantinya hasilnya akan diperoleh
dan akan disampaikan kepada pengguna yang memiliki kepentingan akan
hasil tersebut (Taylor dan Glezen, 1991) dalam Simanjuntak (2008).
International Auditing and Assurance Standards Boards (IAASB)
(2014) menyebutkan terdapat 3 faktor yang menyebabkan kompleksitas
dalam mendeskripsikan dan mengevaluasi kualitas audit yaitu pertama
adalah keberadaan atau ketiadaan missatement dalam laporan keuangan
yang diaudit hanya menyediakan sebagian pengertian dalam kualitas
audit, kedua adalah ragam audit dan apa yan dipertimbangkan untuk
menjadi bukti audit yang cukup memadai sebagai pendukung opini
bersifat pertimbangan atau pendapat pribadi auditor, dan ketiga adalah
29
perspektif kualitas audit bermacam-macam diantara stakeholders.
Menurut SPAP audit yang berkualitas jika memenuhi ketentuan
atau standar pengauditan. Kualitas audit meggambarkan pelaksanaan
audit yan dilakukan sesuai standar, sehingga auditoor mampu
mengungkapkan dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran yang
dilakukan klien.
Dapat disimpulkan dari pengertian kualitas audit diatas bahwa
terdapat suatu kemungkinan (probability) auditor dapat menemukan
suatu pelanggaran pada saat melakukan audit suatu laporan keuangan dan
melaporkan temuan pelanggaran tersebut dalam laporan auditor, dengan
catatan bahwa seorang auditor sudah bekerja dengan independen sesuai
dengan pedoman standar audit dan kode etik akuntan publik.
Pemakai laporan keuangan akan lebih percaya dengan hasil audit
yang dilakukan oleh auditor profesional yang berasal dari The Big Four.
Kualitas audit dari laporan keuangan diukur dari kemampuan pemakai
laporan keuangan dalam mengantisipasi keuntungan yang akan diperoleh
di masa depan akan jauh lebih tinggi jika laporan keuangan tersebut
diaudit oleh salah satu Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di The Big
Four seperti Deloitte, PricewaterhouseCoopers, Ernst dan Young, dan
KPMG.
Telihat jelas bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh The Big
Four dapat memberi gambaran yang jelas bagi investor untuk
memprediksi laba di masa depan. Namun tidak seluruh pemakai laporan
30
keuangan mengetahui satu Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di The
Big Four yang menyebabkan membuat respon pasar dan investor
semakin negative yang membah biaya atas bagi perusahaan.
7. Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan setiap tindakan manajemen yang
dapat mempengaruhi angka laba yang dilaporkan. Rahayu dan
Darmawati (2011) menyatakan bahwa earning management merupakan
pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang
ada dan secara alami dapat memaksimalkan utilitas atau nilai pasar
perusahaan. Terdapat dua cara memahami manajemen laba, yaitu:
a. Memahami manajemen laba sebagai perilaku oportunistik manajer
untuk memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak
kompensasi, hutang, dan political cost.
b. Memandang manajemen laba dari perspektif efficient contracting,
artinya manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk
melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi
kejadian-kejadian yang tak terduga demi keuntungan pihak-pihak
yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian manajer mungkin
dapat mempengaruhi nilai pasar saham perusahaan melalui
manajemen laba, misalnya perataan laba dan pertumbuhan laba
sepanjang waktu.
Akuntansi akrual bertujuan untuk memberi informasi kepada
pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas
31
perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan kepastian yang layak.
Maka wajar jika akuntansi akrual ini menjadi pilihan bagi para manajer dalam
kebijakan manajerialnya. Konsep akrual ini memungkinkan dilakukan rekayasa
laba atau earnings management oleh manajer untuk menaikkan atau menurunkan
angka akrual dalam laporan laba rugi (Hidayati dan Zulaikha, 2003).
Perekayasaan laba juga dapat dilakukan dengan mendistorsi laba dengan cara
menggeser periode pengakuan biaya dan pendapatan (Fischer dan Rosenzweig,
1995).
Konsep akrual terdiri atas akrual diskresioner (discretionary
accrual) dan akrual nondiskresioner (nondiscretionary accrual).
Discretionary accrual adalah pengakuan laba akrual atau beban yang
bebas, tidak diatur, dan merupakan pilihan kebijakan manajemen,
sedangkan nondiscretionary accrual adalah pengakuan laba akrual yang
wajar, tidak dipengaruhi kebijakan manajemen, serta tunduk pada suatu
standar atau prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan jika standar
tersebut dilanggar akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan
(Hidayati dan Zulaikha, 2003).
Healy dan Wahlen (1999) menyatakan bahwa manajemen laba
terjadi ketika manajer menggunakan penilaian dalam pelaporan keuangan
dan dalam struktur transaksi untuk mengubah laporan keuangan sehingga
menyesatkan pemegang saham dalam menilai prestasi ekonomi yang
dicapai oleh perusahaan.
Manajemen laba merupakan fenomena yang sukar dihindari karena
fenomena ini merupakan dampak dari penggunaan dasar akrual dalam
32
penyusunan laporan keuangan. Manajemen laba timbul sebagai dampak
dari penggunaan akuntansi sebagai salah satu alat komunikasi antara
pihak-pihak yang berkepentingan dan kelemahan inheren yang ada pada
akuntansi yang menyebabkan adanya judgement (Setiawati, 2002).
De Angelo (1986) menyatakan konsep model akrual memiliki dua
komponen, yaitu komponen non-discretionary dan discretionary.
Komponen discretionary accruals merupakan bagian dari akrual yang
memungkinkan manajer melakukan intervensinya dalam memanipulasi
laba perusahaan.
Hal ini disebabkan karena manajer memiliki kemampuan untuk
mengontrolnya dalam jangka pendek. Komponen discretionary accruals
diantaranya terdiri dari penilaian piutang, pengakuan biaya garansi
(future warranty expense) dan asset modal (capitalization assets).
Sedangkan komponen non discretionary accruals ditentukan oleh faktor-
faktor lain yang tidak dapat diawasi oleh manajer.
8. Return Saham
Pentingnya pengukuran kinerja perusahaan dapat dijelaskan dengan
teori agensi. Menurut teori agensi, pihak prinsipal selaku pemilik
perusahaan dan agen selaku manajemen yang mengelola perusahaan
sangat tergantung pada kinerja perusahaan (Jensen danMeckling, 1976).
Manajemen selaku agen bertujuan memberikan kekayaan kepada
prinsipal atau pemilik perusahaan. Dalam hubungan ini prinsipal
menuntut pengembalian investasi yang dipercayakan untuk dikelola oleh
33
manajemen. Demikian juga, kinerja perusahaan yang baik dapat
berpengaruh positif terhadap kompensasi yang diterima agen dari
prinsipal, dan sebaliknya kinerja perusahaan yang buruk akan
berpengaruh negatif terhadap kompensasi yang diterima agen dari
prinsipal.
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran secara utuh dan
menyeluruh atas hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan
operasional dalam memanfaakan sumber daya yang dimiliki perusahaan
selama periode waktu tertentu. Dengan kata lain, kinerja perusahaan
adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan hal penting
dalam hubungan antara perusahaan dengan para pemangku perusahaan.
Menurut Hartono (2013) dalam Febrianti, 2017 return terdiri dari
yield (kas yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen), dan keuntungan (kerugian) modal (selisih antara
harga saham pada saat pembelian dan penjualan). Pengertian return
menurut Brigham et al., (2011) dalam Febrianti, (2017) adalah ukuran
kinerja keuangan dari suatu investasi, sedangkan Van Horne dan
Wachowicz, (2008) dalam Febrianti, (2017) mendefinisikan return
sebagai manfaat yang terbaik dengan kepemilikan termasuk didalamnya
dividen kas yang dibayarkan tahun lalu, bersamaan dengan apresiasi
biaya atau keuntungan modal yang direalisasi pada akhir tahun.
34
Return saham merupakan pengembalian saham beserta hasilnya
dari pihak broker atau perusahaan kepada investor yang telah melakukan
investasi pada perusahaan tersebut akibat suatu hal. Dalam dunia pasar
saham, seorang investor yang melakukan investasi dengan membeli
saham tentu telah yakin betul dengan segala risiko dan segala
ketidakpastian yang akan didapatkan di masa mendatang. Sebab,
permainan bursa saham sedikit banyak memang mengandalkan
keberuntungan, meskipun ada cara cara teknis yang dapat digunakan oleh
investor untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Dalam literatur kebijakan bisnis ada dua aliran utama penelitian
tentang faktor-faktor penentu dari kinerja perusahaan, yaitu pertama,
faktor penentu keberhasilan berdasarkan pada tradisi ekonomi,
menekankan pentingnya faktor pasar eksternal dalam menentukan
keberhasilan perusahaan, dan kedua adalah berdasarkan pada paradigma
perilaku dan sosiologis dan faktor organisasi, dimana ketiganya cocok
dengan lingkungan sebagai faktor penentu utama kesuksesan. Penelitian
ini menggunakan proksi return saham untuk mengukur kinerja
perusahaan.
Acheampong et al.(2014) menyatakan return menunjukkan financial
rewards yang diperoleh sebagai hasil melakukan investasi. Sifat return
tergantung pada bentuk investasi. Sebagai contoh, perusahaan yang
menginvestasikan dalam aset tetap dan operasi bisnis mengharapkan
return dalam bentuk laba sebelum bunga dan pajak dan dalam bentuk
35
kenaikan arus kas. Investor yang membeli saham biasa mengharapkan
return dalam bentuk pembayaran dividen dan capital gain (jika harga
saham mengalami kenaikan), sedangkan investor yang membeli obligasi
perusahaan mengharapkan pembayaran bunga. Maka, return
dihubungkan dengan saham yang dimiliki oleh investor
Return merupakan tingkatan keuntungan pada investasi oleh
investor. Para investor termotivasi untuk berinvestasi dalam instrumen
yang diinginkan dengan harapan memperoleh return yang sesuai. Tanpa
keuntungan yang telah diklaim sebagai karakteristik investasi, investor
tentu tidak akan berinvestasi. Dengan demikian, setiap investasi dengan
harapan memperoleh manfaat yang diberikan baik dalam jangka pendek
ataupun jangka panjang, memiliki tujuan utama agar mendapatkan return
baik secara langsung ataupun tidak langsung.
36
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan peneliti ini dapat
dilihat dalam tabel 2.1
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penlitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Tendi Wanto
(2016)
Pengaruh Modal Intelektual
Terhadap Manajemen Laba
Riil Dan Future Stock Return
- Variabel
intellectual capital dan
Future Stock Return
- Alat ukur modal
intelektual
- Variabel dependen
manajemen laba yang
diubah menjadi
variabel independen
- Periode penelitian
-
Modal intelektual
terhadap manajemen
laba riil dan modal
intelektual terhadap
future stock return
semua memiliki
pengaruh
2 Sriranga Vishnu
dan Vijay
Kumar Gupta
(2013)
Intellectual Capital and
Performance of
Pharmaceutial Firms in India
- Intellectual Capital - Negara India Intellectual Capital
memiliki pengaruh
yang signifikan dengan
performance
Bersambung pada halaman selanjutnya
36
37
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Hasil-Hasil Penlitian Terdahulu
No Penelti
(Tahun) Judul Penelitian
Meode Penlitian Hasil Penlitian
Persamaan Perbedaan
3 Jesica Indah dan
Dezie L.
Warganegara
(2013)
Pengaruh intellectual capital
terhadap kinerja keuangan
pada sub sector restaurant,
hotel and tourism perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007 – 2011
- Intellectual Capital
- Alat ukur intellectual
capital
- Kinerja Keuangan
- Sample Perusahaan
Iintellectual capital
mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan
baik saat ini maupun
kinerja keuangan
perusahaan di masa
yang akan datang
4 Kinantya
Komala Nur
Sabrian dan
Faud (2013)
Pengaruh Kualitas Audit
Tehadap Kemampuan
Investor Memprediksi Laba
Di Masa Depan
- Kualitas Audit
- Future Stock Return
- Kemampuan
Investor Memprediksi
Laba Di Masa Depan
Laporan keuangan
yang di audit oleh KAP
Big 4 tidak memiliki
pengaruh terhadap
kemampuan investor
untuk memprediksi
laba
Bersambung pada halaman selanjutnya
38
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Hasil-Hasil Penlitian Terdahulu
No Penelti
(Tahun) Judul Penelitian
Meode Penlitian Hasil Penlitian
Persamaan Perbedaan
5 Muhammad
Husni
Nurrohman dan
Zulaikha (2013)
Pengaruh Eraning Per Share,
Return Saham, Kualitas
Audit, dan Hasil Laba
Terhadap Return Saham Satu
Tahun Ke Depan
- Future Stock Return
- Kualitas Audit
- Alat ukur future stock
return
- Alat ukur kualitas
audit
- Eraning Per Share
- Return Saham
- Hasil Laba
Hasil pengujian EPS
tidak berpengaruh,
return saham
berpengaruh, kualitas
audit berpengaruh, dan
laba opersional tidak
berpengaruh terhadap
return saham satu
tahun ke depan
6 Sekar
Mayangsari
(2004)
Bukti Empiris Pengaruh
Spesialisasi Industri Auditor
terhadap Earnings Response
Coefficient
- Kualitas Audit
- Return Saham
- Abnormal Return
Kualitas audit mampu
memberikan respon
negatif terhadap
earnings response
coefficient
Bersambung pada halaman selanjutnya
39
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Hasil-Hasil Penlitian Terdahulu
No Penelti
(Tahun) Judul Penelitian
Meode Penlitian Hasil Penlitian
Persamaan Perbedaan
7 Luluk uswati
2012
Pengaruh Manajemen Laba
Terhadap Future Stock
Return Dengan Asimetri
Informasi Sebagai
Pemoderasi
- Variabel manajemen
laba dan future stock
return
- Alat ukur future stock
return
- Periode penelitian
- Asimetri Informasi
Sebagai Pemoderasi
Manajemen laba akrual
berpengaruh positif.
Manajemen laba riil
tidak berpengaruh.
Asimetri informasi
tidak dapat
memoderasi
manajemen laba akrual
dan riil terhadap future
stock return
8 Indri Rahayu
dan Deni
Darmawati
(2013)
Pengaruh Kualitas Audit
Terhadap Hubungan
Earnings Management Dan
Return Saham
- Alat ukur manajemen
laba
- Return saham Earnings management
berpengaruh negatif
terhadap return saham.
Sumber:Diolah dari berbagai sumber
40
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh intellectual capital , kualitas
audit, manajemen laba, dan return saham terhadap future stock return.
Berdasarkan tinjauan literatur yang disajikan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa future stock return dipengaruhi intellectual capital, kualitas audit,
manajemen laba, dan return saham.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka teoritis yang diajukan
dalam penelitian ini disajikan dalam gambar. Gambar 2.1. menunjukan bahwa
future stock return dipengaruhi oleh faktor-faktor intellectual capital, kualitas
audit, manajemen laba, dan dan return saham.
40
41
Gambar 2.1
Kerangka Pemikrian
Model analisis : Regresi Berganda
Pengaruh Intellectual Capital, Kualitas Audit , Manajemen Laba, Return
Saham terhadap Future Stock Return
Basis Teori :
1. Agency theory
2. Resourced Based Theory
3. Signalling Theory
4. Future Stock Return
5. Intellectual Capital
6. Kualitas Audit
7. Manajemen Laba
8. Return Saham
Menurunnya opini investor,
kepercayaan, serta
penilaian publik
Keterbatasan atas penilaian kinerja
perusahaan dalam pengungkapan aspek
penting dalam laporan keuangan
GAP
Hasil yang diharapkan
Kesimpulan dan Saran
Intellectual Capital
Kualitas Audit
Manajemen Laba
Future Stock
Return
Return Saham
42
D. Keterkaitan Variabel dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Future Stock Return
Purnomosidhi (2006) menyatakan bahwa praktik pengungkapan
intellectual capital dalam laporan tahunan berdasarkan hasil content
analysis terhadap laporan tahunan dapat disimpulkan rerata jumlah
atribut intellectual capital yang diungkapkan dalam laporan tahunan
sebanyak 14 atribut (56 persen). Meskipun, praktik pengungkapan
intellectual capital diantara perusahaan sangat bervariasi. Persentase ini
menggambarkan bahwa perusahaan go public sudah memiliki kesadaran
terhadap arti pentingnya intellectual capital bagi peningkatan keunggulan
kompetitif.
Wanto (2016) hasil penelitian mennujukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara intellectual capital dengan future stock return
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Vishnu dan Gupta (2013) dan
Wanto (2016) mengatakan bahwa intellectual capital mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan baik saat ini maupun kinerja keuangan
perusahaan di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tersebut, maka
hipotesis alternatif sebagai berikut:
H1: Intellectual capital berpengaruh terhadap future stock return
43
2. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Future Stock Return
Hussainey (2009) menyatakan bahwa kantor akuntan besar
menyediakan kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi daripada
kantor akuntan kecil. Dengan demikian, investor dapat mengantisipasi
laba masa depan hingga satu tahun ke depan untuk perusahaan yang
laporan keuangannya diaudit oleh kantor akuntan publik Big Four. Hal
ini berarti bahwa kualitas audit kantor akuntan publik Big Four
mempunyai kemampuan yang lebih tinggi untuk menghasilkan informasi
laba yang berkualitas yaitu informasi laba yang tidak terlambat
dilaporkan dan wajar dalam penyajiannya.
Sikap independensi bermakna bahwa auditor tidak mudah
dipengaruhi, Standar Profesional Akuntan Publik atau SPAP (2001),
sehingga auditor akan melaporkan hasil yang ditemukannya selama
proses pelaksanaan audit secara wajar. Keadaan ini akan meningkatkan
kepuasan klien terhadap auditor tersebut. Menurut Nurrohman dan
Zulaikha (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara kualitas audit dan future stock return.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:
H2: Kualitas audit bepengaruh terhadap future stock return
44
3. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Future Stock Return
Manajemen laba bukan merupakan suatu hal yang baru, hal ini telah
lama terjadi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang biasanya
mempunyai tujuan dan landasan keuntungan bagi pihak perusahaan
(Rahayu dan Darmawati, 2011). Salah satu dilakukannya manajemen
laba adalah untuk memenuhi ekspektasi pasar yang telah dianalisis oleh
para analis pasar modal untuk mencapai target dan sasaran yang
diinginkan pihak investor dan shareholders untuk pengembalian
keuntungan yang diharapkan. Penelitian mengenai manajemen laba
dikaitkan pada suatu hipotesis mengenai future stock return. Menurut
hasil penelitian Indarayanti dan Wirakusuma (2017), Rahayu dan
Darmawati (2011), dan Mulford dan Comiskey (2010). manajemen laba
memiliki pengaruh secara positif terhadap future stock return .
Manajemen laba marak terjadi dikarenakan mereka para manajer
beranggapan bahwa para kompetitornya juga sejalan melakukan hal yang
sama. Melihat hal tersebut, kinerja dari kompetitor juga menjadi sorotan
pemicu terjadinya manajemen laba, dikarenakan dari investor maupun
kreditur pasti melakukan perbandingan guna menentukan atau memilih.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:
H3: Manajemen laba berpengaruh terhadap future stock return
45
4. Pengaruh Return Saham Terhadap Future Stock Return
Dalam memperhatikan tingkat pertumbuhan return saham pada
periode sekarang maka dapat dilihat prospek perusahaan di masa yang
akan datang, sehingga akan mempengaruhi investor dalam berinvestasi
(Nurrohman dan Zulaikha, 2013), (Adityo, 2012) dan (Hussainey, 2009).
Jika return saham sekarang besar maka pandangan investor tentang
keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang juga semakin besar,
sehingga investor lebih berani menawar saham dengan harga lebih tinggi
dengan demikian return saham yang diperoleh akan naik. Berdasarkan
uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:
H4: Return saham berpengaruh terhadap future stock return
46
BAB III
METODE PENELTIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan yang menyoroti pengaruh
antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini.
Penelitian ini didesain untuk menganalisis mengenai pengaruh variabel
independen yaitu intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba, dan
return saham terhadap variabel dependen yaitu future stock return.
Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana
data yang digunakan berupa angka-angka yang diperoleh dengan mengakses
website Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
manufaktur yang terdaftar dan mempublikasikan laporan tahunannya di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Sedangkan pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel yang terbatas pada kriteria atau pertimbangan tertentu
yang dapat memberikan informasi yang diinginkan. Kriteria yang digunakan
untuk memilih sampel adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
2013-2015.
47
2. Perusahaan manufaktur telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak
Januari 2013 dan tidak mengalami delisting selama periode penelitan.
3. Perusahaan manufaktur yang tersedia data-data laporan keuangan secara
lengkap.
4. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen selama 2013-2015.
5. Data laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan tersedia dan lengkap
selama 2013-2015.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara teknik pengumpulan
dokumenter, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen
yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran dan
pencatatan informasi yang diperlukan pada data sekunder berupa laporan
keuangan dan laporan tahunan perusahaan sampel. Data pendukung lainnya
diperoleh dengan menggunakan studi pustaka dari jurnal-jurnal ilmiah serta
literatur yang memuat pembahasan berkaitan dengan penelitian ini. Data
diperoleh dari www.idx.co.id yang berupa laporan tahunan (annual report),
dan laporan keuangan perusahaan.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan 5 variabel yaitu 1 variabel dependen dan 4
variabel independen.
48
1. Variabel Dependen
a. Future Stock Return
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
future stock return. Return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi yang dilakukan (Hartono, 2014 dalam Uswati dan
Mayangsari, 2016). Return total merupakan return keseluruhan dari
suatu investasi dalam suatu periode tertentu, terdiri dari capital gain
(loss) dan yield . Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga
investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Yield
merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga
investasi periode tertentu dari suatu investasi.
Penelitian ini menggunakan investasi dalam bentuk saham,
sehongga yield sah merupakan presentase dividen terhadap harga
saham sebelumnya. Penelitian ini menghitung future stock return
dengan menggunakan penelitian Nurrohman dan Zulaikha (2013).
Penelitian ini menghitung total return dengan menghitung dalam
menghitung return t+1 (satu tahun ke depan). Future stock return
dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:
FSRt+1 = Pt+1 – Pt +Dt+1
Pt
Keterangan:
FSRt+1 = Future return stock periode t+1
Pt+1 = Harga saham periode t+1
49
Pt = Harga saham periode t
Dt+1 = Dividen periode t+1
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Ghozali,
2014).
a. Intellectual Capital
Variabel independen dalam penelitian ini adalah modal
intelektual (intellectual capital). Modal intelektual adalah informasi
dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk
menciptakan nilai (Williams, 2001 dalam Purnomosidhi, 2006). Saat
ini upaya memberikan penilaian terhadap modal intelektual
merupakan hal yang penting.
Pulic (1998) mengusulkan Koefisien Nilai Tambah Intelektual
(Value added Intellectual Coeffisient/ ) untuk menyediakan
informasi tentang efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan
tidak berwujud dalam perusahaan. Konsep ini telah diuji dan
diadopsi oleh Firer dan Williams (2003); Chen et al., (2005); dan
Ulum (2008).
adalah sebuah prosedur analitis yang dirancang untuk
memungkinkan manajemen, pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain yang terkait untuk secara efektif memonitor dan
mengevaluasi efisiensi nilai tambah dengan total sumber daya
50
perusahaan dan masing-masing komponen sumber daya utama.
Dalam mengukur intellectual capital menggunakan Model Value
Added Intellectual Coefficient ( ). Dari Ante Public pada
tahun 1993 (Pulic,2000) dengan menggunakan konsep nilai tambah
atau added value sebagai parameter keberhasilan bisnis.
Formulasi dan tahapan perhitungan adalah
menghitung nilai tambah atau value added (VA) adalah perbedaan
antara penjualan (OUT) dan input (IN). Rumus untuk menghitung
VA yaitu (Pulic, 1998 dalam Wanto, 2016) sebagai berikut:
VA = OUT – IN
Keterangan:
VA = Value Added
OUT = Total pendapatan
IN = Beban usaha kecuali gaji dan tunjangan karyawan
Model ( ) mengukur efisiensi intellectual capital serta
physical dan financial capitals suatu perusahaan. Metode
mengukur efisiensi tiga jenis input perusahaan: modal manusia,
modal struktural serta modal fisik dan finansial, yaitu:
1) Capital employed efficiency (VACA)
Didefinisikan sebagai total modal yang dimanfaatkan dalam
aset tetap dan lancar suatu perusahaan (Firer dan Williams, 2003),
51
diukur dengan Capital employed efficiency (VACA) yang
merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value added/VA)
modal yang digunakan. Rumus untuk menghitung VACA
merupakan tahap kedua (Pulic, 1998 dalam Wanto, 2016) sebagai
berikut:
VACA = VA/CA
Keterangan:
VACA = Capital employed efficiency (VACA)
VA = Value Added
CA = Dana yang tersedia (jumlah ekuitas dan laba bersih)
Pulic (1998) dalam Wanto (2016) mengansumsikan bahwa
jika sebuah unit CA menghasilkan return yang lebih besar di
sebuah perusahaan daripada perusahaan yang lain, maka
perushaan pertama lebih baik pemanfaatan CA nya. Ketika
membandingkan lebih dari sebuh kelompok perusahaan, VACA
menjadi sebuah indicator kemampuan intelektual
perusahaanuntuk memanfaatkan modal fisik lebih baik.
2) The Human Capital Coefficient (VAHU)
Mengacu pada nilai kolektif dari modal intelektual perusahaan
yaitu kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan (Firer dan
Williams, 2003), diukur dengan Human capital Efisiensi (VAHU)
52
yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value added/VA)
modal manusia. Rumus untuk menghitung VAHU merupakn tahap
ketiga (Pulic, 1998 dalam Wanto,2016) sebagai berikut:
VAHU = VA/HC
Keterangan:
VAHU = The Human Capital Coefficient
VA = Value Added
HC = Gaji dan tunjangan karyawan
Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan
yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa
dan hasil kerjanya. Tunjangan adalah unsur-unsur balas jasa yang
diberikan dalam nilai rupiah secara langsung kepada karyawan
individual dan dapat diketahui secara pasti. Tunjangan diberikan
kepada karyawan dimaksud agar dapat menimbulkan atau
meningkatkan semangat kerja bagi para karyawan.
3) Structural Capital Coefficient (STVA)
Dapat didefinisikan sebagai competitive intelligence, formula,
sistem informasi, hak paten, kebijakan, proses, dan sebagainya,
hasil dari produk atau sistem perusahaan yang telah diciptakan
dari waktu ke waktu (Firer dan Williams, 2003), diukur dengan
Structural capital efficiency (STVA) yang merupakan indikator
53
efisiensi nilai tambah (Value added/VA) modal struktural. Rumus
untuk menghitung STVA (Pulic, 1998 dalam Wanto, 2016)
sebaagai berikut:
STVA = SC/VA
Keterangan:
STVA = Structural Capital Coefficient
Structural Capital (SC) = (VA – HC)
VA = Value Added
Rasio-rasio tersebut merupakan kalkulasi kemampuan
intelektual sebuah perusahaan. Formulasi ini merupakan jumlah
koefisien yang disebutkan sebelumnya. Hasilnya sebuah indikator
baru dan unik yaitu the VAIC™, yaitu sebagai berikut:
VAIC™ = VACA + VAHU + STVA
Keterangan:
VAICTM
= Value Added Intellectual Coefficient
VACA = Capital employed efficiency
VAHU = The Human Capital Coefficient
STVA = Structural Capital Coefficient
54
b. Kualitas Audit
Hussainey (2009) dalam Irmawati (2010) menunjukkan bahwa
return saham saat ini mencerminkan informasi laba masa depan
lebih kuat bagi perusahaan dengan laporan keuangan yang diaudit
oleh salah satu dari kantor akuntan publik Big Four daripada
perusahaan dengan laporan keuangan yang diaudit oleh kantor
akuntan publik selain Big Four.
Kualitas audit mencerminkan seberapa baik pemeriksaan yang
dilakukan oleh seorang auditor. Sesui dengan SPAP, audit yang
berkualitas baik dilihat apabila telah memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan (standar pengauditan). Penelitian ini dalam mengukur
kualitas audit digunakan variabel dummy (Hussainey, 2009)
Variabel dummy adalah variabel yang berukuran kategori atau
dikotomi dengan memberi kode 0 (nol) untuk kelompok yang
disebut dengan excluded group yaitu yang tidak masuk ke dalam
kelompok dan memberi kode 1 (satu) untuk kelompok yang disebut
dengan included group (Ghozali, 2014). Excluded group merupakan
kelompok yang tidak termasuk dalam kategori yaitu Kantor Akuntan
Publik non Big Four, sedangkan included group merupakan
kelompok yang termasuk dalam kategori yaitu Kantor Akuntan
Publik The Big Four.
55
c. Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan suatu tindakan yang dilakukan
secara sengaja proses pelaporan keuangan yang ditujukan terhadap
eksternal perusahaan dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan
pribadi bagi sebagian pihak, dalam hal ini perusahaan. Manajemen
laba diproksikan dengan akrual diskresioner (discreationary accrual)
yang dihasilkan dari model yang dikembangkan oleh Kaznik (1999).
Kaznik (1999) menggunakan model yang dikembangkan oleh Jones
(1991) dan Dechow (1995).
Pengukuran manajemen laba menggunakan penelitian Rahayu
dan Darmawanti (2011) rumus akrual diskresioner (discreationary
accrual) yang dihasilkan oleh model Kaznik (1999) model regresi
sebagai berikut:
TAC = β0+ β1 (ΔREVit- ΔRECit) + β2PPEit + β3"CFOit + ε
Keterangan:
TAC = Total akrual
ΔREVit = Perubahan pendapatan i pada periode ke t
ΔRECit = Perubahan piutang i pada periode ke t
PPE = Aktiva tetap kotor
CFO = Perubahan arus kas operasi
56
d. Return Saham
Return saham merupakan penghasilan yang diperoleh oleh
pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu
(Hartono, 2013 dalam Febrianti, 2017 ). Return total merupakan return
keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu, terdiri dari
capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) merupakan selisih dari
harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Yield
merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi
periode tertentu dari suatu investasi.
Penelitian ini menggunakan investasi dalam bentuk saham,
sehingga yield saham merupakan persentase dividen terhadap harga saham
periode sebelumnya. Penelitian ini menghitung return saham dengan
menggunakan return total (total return). Penelitian ini menghitung return
total dengan menjumlahkan capital gain (loss) dan dividen yield saham
sesuain dengan perhitungan Nurrohman an Zulaikha (2013) sebagai
berikut:
RS = P(t) – P(t-1) + D(t)
P(t-1)
Keterangan:
RS = Return Saham
P(t) = Harga saham satu periode (t)
P(t-1) = Harga saham satu periode (t-1)
D(t) = Dividen satu periode (t)
57
Tabel 3.1
Pengukuran Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator Skala Refrensi
Intellectual
Capital (X1)
VA = OUT – IN
VACA= VA/CA
VAHU = VA/HC
STVA = SC/VA
VAIC™ = VACA + VAHU + STVA
Rasio
Pulic (2000)
Kualitas Audit
(X2)
BIG4 = 1
Non BIG4= 0
Dummy Hussainey (2009)
Manajemen Laba
(X3)
TAC = β0+ β1 (ΔREVit- ΔRECit)
+ β2PPEit + β3"CFOit + ε
Rasio Rahayu dan
Darmawanti
(2011)
Return Saham
(X4)
RS = P(t) – P(t-1) + D(t)
P(t-1)
Rasio Nurrohman dan
Zulaikha (2013)
Future Stock
Return (Y)
FSRt+1 = Pt+1 – Pt +Dt+1
Pt
Rasio Nurrohman dan
Zulaikha (2013)
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
E. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan lebih dari dua variabel independen, dengan
metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda (multiple
linear regression). Regresi linier berganda merupakan teknik analisis data
yang digunakan untuk melihat pengaruh dari dua atau lebih variabel bebas
terhadap variabel terikat. Hasil ini dikatakan valid dan tidak bias jika asumsi
klasik terpenuhi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai tahapan-
tahapan pengujian dalam penelitian ini:
58
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemelencengan
distribusi) (Ghozali, 2014). Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk mengetahui gambaran ringkas atas variabel yang digunakan
dalam penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji kualitas dan kelayakan model regresi yang
digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diuji
telah terdistribusi secara normal dan tidak mengandung
multikolinearitas, heteroskedastitas dan autokorelasi yang secara
rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel dependen dan variabel independen
keduanya memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa
uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar, maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Adapun
dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan uji statistik dan analisis grafik (Ghozali,
59
2014).
Uji statistik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov
test. Kriteria nilai tersebut ditentukan jika signifikansi (α) < 5%
maka data tersebut tidak berdistribusi normal, sebaliknya jika
signifikansi (α) > 5% maka data berdistribusi normal.
Sedangkan analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Sedangkan jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2014).
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian asumsi kedua adalah uji multikolinearitas yang
bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen. Apabila variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Ghozali (2014) menjelaskan cara untuk mendeteksi ada atau
60
tidaknya gejala multikolinearitas di dalam model regresi, yaitu:
1) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini mengindikasikan
adanya multikolonieritas.
2) Multikoloniaritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Regresi
bebas dari masalah multikoloniaritas jila nilai Tolerance >
0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2014).
c. Uji Autokorelasi
Pengujian asumsi keempat adalah uji autokorelasi. Uji
autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini
timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari
61
satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2014).
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan penggunaan uji
Durbin- Watson (DW test). Jika d lebih kecil dibandingkan
dengan dL atau lebih besar dari dU (4-dL), maka dapat
dikatakan H0 ditolak karena terdapat autokorelasi. Namun, jika
nilai DW berada diantara dL dan dU berarti tidak terjadi
autokorelasi (Ghozali, 2014).
d. Uji Heterokedastisitas
Pengujian asumsi ketiga adalah heteroskedastisitas yang
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2014).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilihat dengan menggunakan uji gletser. Dalam uji gletser
pengujian dapat dikatakan terbebas dari masalah
heteroskedastisitas jika nilai sig > 0,05. Selain itu pengujian
heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu,
62
seperti titik-titik yang membentuk gelombang, melebar,
kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Tetapi, jika tidak ada pola yang jelas serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) terhadap satu atau lebih
variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang
diketahui (Ghozali, 2014). Dalam upaya menjawab permasalahan
dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi berganda
(multiple regression).
Analisis regresi linear berganda berguna untuk meramalkan
pengaruh dua variabel prediktor atau lebih terhadap satu variabel
atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional
antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah
variabel terikat (Y), dalam penelitian ini dirumuskan persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
63
Y = α + β1 X 1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Keterangan:
Y = Future Stock Return
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
X1 = Intellectual Capital
X2 = Kualitas Audit
X3 = Manajemen Laba
X4 = Return Saham
e = error
Setelah diketahui persamaan regresi maka hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat ditafsirkan berdasarkan nilai
koefisien dari variabel bebas.
4. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
Koefisien detreminasi (R2) bertujuan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisen determinasi adalah anatar nol
dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dan menjelaskan variasi variabel dependen
sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
64
dibutuhkan untuk memprediksivariasi variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Statistik F)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
memiliki pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen.
Untuk mengui hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria
pengabilan keputsan bahwa apabla nilai signifikasi > 0,05 maka
Ha ditolak,sedangkan apabila nilai signifikasi <0,05 maka Ha
diterima (Ghozali, 2014).
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Stastistik t)
Pengujian parsial statistik T digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual
dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05
(α=5%).
Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung
dengan t hitung > t tabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal
ini ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih kecil dari alpha.
Artinya suatu variabel independen mempunyai pengaruh secara
parsial terhadap variabel dependen. Dan sebaliknya, jika t
hitung < t tabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. Hal ini juga
ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih besar dari nilai
alpha. Artinya suatu variabel independen tidak mempunyai
65
pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen (Ghozali,
2014).
66
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk
menentukan sampel. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengambil sampel selama
3 tahun, yaitu dari tahun 2013 – 2015. Penelitian secara purposive sampling
mengindikasi bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
representasi dari populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian.
Data yang digunakan berasal dari annual report tahun 2013 – 2015 yang
diakses melakui website seperti : yahoo.finance.com, dan www.idx.co.id.
Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia yang bergerak pada bidang manufaktur. Jumlah
populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015
sebesar 153 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data perusahaan selama
periode 2013 – 2015. Variabel- variabel future stock return, intellectual
capital, kualitas audit, manajemen laba, dan return saham memerlukan
pengukuran dengan periode waktu masa lalu (t-1) ,masa depan (t+1), dan
dividen di masa depan (t+1), sehingga periode sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 2013 - 2015. Ringkasan pemilihan sampel disajikan pada
Tabel 4.1 berikut:
67
Tabel 4.1
Rincian Perolehan Sampel Penelitian
No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-
2015 153
2 Perusahaan manufaktur telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sejak Januari 2013 dan mengalami delisting
selama periode penelitan
(10)
3 Perusahaan manufaktur yang tidak tersedia data-data laporam keuangan secara lengkap
(36)
4 Perusahaan manufaktur yang tidak membagikan dividen (80)
5 Jumlah Perusahaan yang memenuhi kriteria 27
Total sampel data selama tiga tahun penelitian dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2015 81
Sumber:Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 27 perusahaan. Sampel tersebut
dipilih karena telah memenuhi kriteria yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan analisis penelitian. Daftar nama perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini yang dijelaskan dalam tabel 4.2 dengan nama perusahaan
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Sampel Data Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
3 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
4 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
Bersambung ke halaman berikutnya
68
Tabel 4.2 (lanjutan)
Sampel Data Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
5 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
6 EKAD Ekadharma International Tbk
7 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
8 TALF Tunas Alfin Tbk
9 TRST Trias Santosa Tbk
10 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
11 AUTO Astra Otoparts Tbk
12 BRAM Indo Kordsa Tbk
13 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
14 SMSM Selamat Sempurna Tbk
15 TRIS Trisula International Tbk
16 BATA Sepatu Bata Tbk
17 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
18 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk
19 ICBP Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk
20 INDF Indoood Sukses Makmur Tbk
21 SKBM Sekar Bumi Tbk
22 SKLT Sekar Laut Tbk
23 GGRM Gudang Garam Tbk
24 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
25 KLBF Kalbe Farma Tbk
26 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk
27 TCID Mandom Indonesia Tbk
Sumber:Diolah dari berbagai sumber
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode dimana semua data yang
69
berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan dikelompokkan untuk
kemudian dianalisis dan diinterprestasikan secara objektif dengan
membandingkan nilai minimum, nilai maksimum dan rata-rata dari
sampel.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba, dan return saham.
Future stock return sebagai variabel independen. Berikut Tabel 4.3
merupakan analisis deskriptif untuk variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FSR 81 -94,00 105,00 4,6173 39,31494
IC 81 -541,00 1014,00 124,9877 266,71926
KA 81 0 1 ,70 ,459
ML 81 1144,00 1913,00 1469,7284 196,17760
RS 81 -73,00 216,00 13,3333 51,48786
Valid N (listwise) 81
Sumber:Output SPSS yang diolah.
a. Variabel Independen
1) Intellectual Capital
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa intellectual
capital dengan jumlah sampel (N) 81 memiliki nilai minimum
sebesar -541,00 yang diperoleh dari Sepatu Bata Tbk pada tahun
2013 sedangkan nilai maksimum 1014,00 yang diperoleh dari
Gudang Garam Tbk pada tahun 2015. Nilai rata-rata (mean) bahwa
70
intellectual capital sebesar 124,9877 dan standar deviasi sebesar
266,71926.
2) Kualitas Audit
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa kualitas audit
dengan jumlah sampel (N) 81 memiliki nilai minimum sebesar 0
yang diperoleh dari seluruh perusahaan yang tidak menggunakan
KAP Non The Big Four dijadikan sample sedangkan nilai
maksimum 1 yang diperoleh dari seluruh perusahaan yang tidak
menggunakan KAP The Big Four yang dijadikan sample. Nilai
rata-rata (mean) bahwa kualitas audit sebesar 0,70 dan standar
deviasi sebesar 0,459.
3) Manajemen Laba
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa manajemen laba
dengan jumlah sampel (N) 81 memiliki nilai minimum sebesar
1144,00 yang diperoleh dari Trisula International Tbk pada tahun
2013 sedangkan nilai maksimum 1913,00 yang diperoleh dari Tunas
Alfin Tbk pada tahun 2014. Nilai rata-rata (mean) bahwa manajemen
laba sebesar 1469,7284 dan standar deviasi sebesar 196,17760.
4) Return Saham
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa manajemen laba
dengan jumlah sampel (N) 81 memiliki nilai minimum sebesar -
73,00 yang diperoleh dari Indal Aluminium Industry Tbk Tbk pada
tahun 2014 sedangkan nilai maksimum 216,00 yang diperoleh dari
Sepatu Bata Tbk pada tahun 2013. Nilai rata-rata (mean) bahwa
71
manajemen laba sebesar 13,3333 dan standar deviasi sebesar
51,48786.
b. Variabel Dependen
1) Future Stock Return
Variabel Dependen pada penelitian ini adalah Future Stock Return.
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel future stock
return memiliki nilai minimum sebesar -94,00 yang diperoleh dari
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun 2015 sedangkan nilai
maksimum sebesar 105,00 yang diperoleh dari Sekar Bumi Tbk tahun
2013. Nilai rata-rata (mean) return saham sebesar 4,6173 dan standar
deviasinya sebesar 39,31494.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Sebab model regresi yang baik
memiliki data yang berditribusi normal. Ada 2 cara untuk mendeteksi
normalitas data yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk
menguji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan analisis
grafik histogram dan grafik normal plot serta menggunakan uji statistik
dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov (K-S).
Berikut ini grafik histogram dan grafik normal plot dari hasil
pengujian menggunakan SPSS:
72
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram Normal
Sumber:Output SPSS yang diolah.
Tampilan histogram pada Gambar 4.1 diatas menunjukkan pola
lonceng yang berati bahwa grafik tersebut memberikan pola lonceng
yang terdistribusi normal dan berbentuk simetris tidak melenceng ke
kanan atau ke kiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yan
digunakan dalam penelitian ini memilik data yan terdistribusi normal
dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Untuk mendukung
hasil analisis grafik histogram diatas, maka dilakukan analisis terhadap
grafik normal probability plot seperti pada Gambar 4.2 berikut:
73
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot
Sumber:Output SPSS yang diolah.
Berdasarkan Gambar 4.2 grafik normal probability plot
memberikan pola distribusi data yang normal serta dapat dilihat bahwa
titik-titik menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal. Maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas dan
layak digunakan untuk pengujian selanjutnya.
Uji normalitas data juga dilakukan melalui uji statistik yaitu uji
Kolmogorov-Smirnov untuk melengkapi uji grafik histogram dan grafik
normal P-Plot dalam mendeteksi normalitas data. Berikut Tabel 4.4
menunjukan hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov:
74
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Kolmogrov – Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 81
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 36,69032983
Most Extreme Differences Absolute ,062
Positive ,045
Negative -,062
Test Statistic ,062
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber:Output SPSS yang diolah.
Tabel Kolmogrov-Smirnov diatas menunjukkan nilai Asymp. Sig
(2-tailed) pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai signifikannya yaitu 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal atau
konsisten dengan uji grafik histogram dan grafik normal P-Plot, maka
model regresi dapat digunakan untuk pengujian berikutnya.
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi
korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika nilai
Tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas. Berikut Tabel 4.5 menunjukan
hasil dari uji multikolinieritas.
75
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
IC ,877 1,141
KA ,757 1,320
ML ,709 1,411
RS ,933 1,072
a. Dependent Variable: FSR
Sumber:Output SPSS yang diolah
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa
variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi, karena
memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Maka dapat dikatakan
tidak terjadi gejala multikolineritas antar variabel independen dalam
model regresi.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini
timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya.
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya autokorelasi
adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Nilai Durbin
Watson yang berada diantara nilai du dan 4 - du menunjukkan model
76
yang tidak terkena masalah autokorelasi. Adapun hasil pengujian
autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin–Watson (DW test) yaitu
di Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,359a ,129 ,083 37,64348 1,904
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber:Output SPSS yang diolah.
0 dL dU 4- dU 4-dL
1,5146 1,7724 2,2276 2,4854
Nilai DW : 1,904
Uji autokorelasi dengan Durbin Watson menyatakan bahwa
autokorelasi tidak terjadi jika nilai du < d hitung < 4-du, dimana nilai d
hitung berada diantara nilai du dan 4-du. Berdasarkan tabel 4.5 diatas
dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson
adalah 1,904. Nilai tersebut berada di antara nilai du dan 4-du dimana
nilai d hitung lebih besar dari (du) 2.2276 dan kurang dari (4-du)
2,4854 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung
gejala autokorelasi.
d. Hasil Uji Heterokedasrisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
Autokorelasi Positif
Ragu-ragu Tidak Ada Korelasi
Ragu- Ragu
Autokorelasi negatif
77
pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi
ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik
scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas
dengan menggunakan grafik scatterplot:
Gambar 4.3
Uji Heterokedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Sumber:Output SPSS yang diolah.
Dari Gambar 4.3 uji heterokedastisitas menggunakan grafik
scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi
heteroskedastisitas, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk
memprediksi variabel dependen berdasarkan variabel-variabel
independen yang digunakan.
78
3. Analisis Hasil Regresi Linear Berganda
Setelah model penelitian memenuhi uji asumsi klasik yang meliputi
normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedasitas maka
langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis regresi linear berganda untuk
mengetahu pengaruh intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba,
dan return saham terhadap fuutre stock return. Hasil analisis regresi
berganda dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 47,846 34,414 1,390 ,168
IC ,034 ,017 ,232 2,033 ,046
KA -18,957 10,525 -,222 -1,801 ,076
ML -,025 ,025 -,124 -,979 ,331
RS ,186 ,085 ,244 2,197 ,031
a. Dependent Variable: FSR
Sumber:Output SPSS yang diolah.
Berdasarkan hasil analissi regresi linear berganda diatas maka
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 47,846 + 0,034X1 - 18,957X2 – 0,025X3 + 0,186X4 + e
Keterangan:
Y = Future Stock Return
X1 = Intellectual Capital
X2 = Kualitas Audit
X3 = Manajemen Laba
X4 = Return Saham
79
Persamaan regresi diatas memiliki makna sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 47,846 menyatakan bahwa jika variabel
independen yaitu intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba,
dan return saham dianggap konstan, maka nilai future stock return
sebesar 47,846.
2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,034 menunjukkan tanda positif. Hal ini
dapat diartikan bahwa setiap penamabahan intellectual capital sebesar
1 poin akan menaikan future stock return.
3. Koefisien regresi X2 sebesar -18,957 menunjukkan tanda negatif. Hal
ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan kualitas audit sebesar 1
poin akan menurunkan future stock return.
4. Koefisien regresi X3 sebesar - 0,025 menunjukkan tanda negatif. Hal
ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan manajemen laba sebesar
1 poin akan menurunkan future stock return.
5. Koefisien regresi X4 sebesar 0,186 menunjukkan tanda positif. Hal ini
dapat diartikan bahwa setiap penambahan return saham sebesar 1 poin
akan menaikkan future stock return.
4. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan model analisis regresi berganda. Regresi berganda
digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap
satu variabel terikat.
80
a. Koefisien Determinasi
Uji Koefisien determinasi (R2) dugunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Koefisien determinasi (Adjusted R Square).
Dapat dilihat pada table 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8
Koefisien Detreminasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,359a ,129 ,083 37,64348 1,904
a. Predictors: (Constant), RS, IC, KA, ML
b. Dependent Variable: FSR
Sumber:Output SPSS yang diolah
Hasil regresi memiliki nilai Adjusted R Square sebesar 0,083
atau 8,3%. Jadi dapat dikatakan bahwa 8,3% besarnya
pengungkapan future stock return perusahaan manufaktur pada
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 yang dipengaruhi oleh
intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba, dan return
saham. Sedangkan 91,7% besarnya pengungkapan future stock
return disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini seperti earning per share dan hasil laba
(Shabrina dan Fuad, 2013) dan pertumbuhan total asset dan
pertumbuhan laba (Hussainey, 2009).
b. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)
Uji F bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh bersama-
sama antar variabel independen (intellectual capital, kualitas audit,
81
manajemen laba, dan return saham) terhadap variabel dependen
(future stock return). Apabila nilai signifikasi < 0,05 maka Ha
diterima. Nilai F dapat dilihat dari tabel ANOVA berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikasi Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 15958,712 4 3989,678 2,816 ,031b
Residual 107694,424 76 1417,032
Total 123653,136 80
a. Dependent Variable: FSR
b. Predictors: (Constant), RS, IC, KA, ML
Sumber:Output SPSS yang diolah
Pada tabel 4.9 menunjukkan hasil uji signifikansi (Uji F)
terhadap variabel independen dan variabel dependen. Tabel
tersebut menunjukkan bahwa intellectual capital, kualitas audit,
manajemen laba, dan return saham secara seimultan berpengaruh
terhadap future stock return. Hal ini dibuktikan dengan tingkat
signifikansi 0,031 yang lebih kecil dari 0,05.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian parsial atau uji t digunakan untuk menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menjelaskan variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikansi 0,05. Hasil uji t ditunjukan dalam Tabel 4.10 berikut ini:
82
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 47,846 34,414 1,390 ,168
IC ,034 ,017 ,232 2,033 ,046
KA -18,957 10,525 -,222 -1,801 ,076
ML -,025 ,025 -,124 -,979 ,331
RS ,186 ,085 ,244 2,197 ,031
a. Dependent Variable: FSR
Sumber:Output SPSS yang diolah.
Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa ada empat variabel independen
yaitu intelectual capital, kualitas audit, manajemen laba, dan return
saham. Dari empat variabel independen terdapat dua variabel
independen yang berpengaruh terhadap future stock return yaitu
intellectual capital dengan nilai signifikansi 0,046 dan return saham
dengan nilai signifikansi yaitu 0,031. Sedangkan variabel kualitas audit
dan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap future stock return
karena nilai signifikansi yaitu 0,076 dan 0,331. Berikut ini akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai hasil dari tabel 4.10:
83
1) Pengaruh Intellectual Capital terhadap Future Stock Return
Pengaruh intellectual capital yang dilambangkan dengan IC
berdasarkan tabel 4.10 memiliki nilai thitung 2,033 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,046. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkat signifikasinya dibawah 0,05. Penelitian ini menunjukkan
arah positif, dilihat nilai standardized coefficient beta sebesar
0,232. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima, artinya
intellectual capital berpengaruh terhadap future stock return.
Semakin besar intellectual capital maka semakin besar pula kinerja
perusahaan yang akan berpengaruh pada future stock return.
Hipotesis ini menunjukkan seberapa baik perusahaan
melakukan dalam memperoleh dan menerapkan pengetahuan akan
menjadi faktor kompetitif. Manajer harus mampu menentukan
faktor penentu intellectual capital dan pengetahuan yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk tetap kompetitif di
pasar global baru. Jika tinggi nilai intellectual capital maka
perusahaan juga diprediksi semakin tinggi kinerja masa depan
perusahaan, kemudian kepercayaan stakeholders meningkat maka
meingkat pula tingkat going concern.
Hasil lebih memperkuat pendukung intellectual capital sebagai
alat kompetitif dan bahwa perusahaan harus mengelola dan
mengembangkan intellectual capital mereka untuk tetap
kompetitif. Serta mengungkapkan bahwa dalam menggunakan
84
intellectual capital seperti tenaga profesional (CEO, CFO,
Direktur, dan lain lain) dengan tujuan untuk mengembangkan
perusahaan untuk mencapai suatu target keuntungan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dimana pencapaian suatu target dari suatu
perusahaan dilihat dari laba yang yang berkualitas juga akan
mengakibatkan kenaikan atas future stock return.
Hasil penelitian ini juga mendukung teori resourced based
yakni, perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif dalam mengelola sumber daya
yang dimiliki oleh suatu perusahaan sesuai dengan perusahaan itu
sendiri. Sumber daya yang mampu dikelola yaitu modal sumber
daya perusahaan berupa pengetahun, pengalaman, dan wawasan
yang dimiliki oleh para karyawan di dalam suatu perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak konsisten terhadap beberapa
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa intellectual capital
tidak berpengaruh terhadap future stock return, seperti penelitian
yang dilakukan oleh Indah dan Warganegara (2013) dan Firer dan
Williams (2003). Penelitian ini mendukung Vishnu dan Gupta
(2013) dan Wanto (2016) yang menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh intellectual capital terhadap future stock return.
2) Pengaruh Kualitas Audit terhadap Future Stock Return
Pengaruh kualitas audit yang dilambangkan dengan KA
berdasarkan tabel 4.10 memiliki nilai thitung -1,801 dengan tingkat
85
signifikasinya sebesar 0,76. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian
hipotesis kedua (H2) ditolak, artinya kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap future stock return.
Hipotesis kedua menunjukkan bahwa perusahaan yang
memiliki future stock return yang semakin rendah dengan yang
diaudit oleh KAP Big Four tidak mampu membantu investor dalam
memprediksi future stock return, sehingga hasilnya menunjukkan
bahwa kualitas audit atas perusahaan yang menggunakan jasa
auditor baik yang menggunakan KAP Big Four atau KAP non Big
Four tidak memiliki pengaruh terhadap future stock return.
Dengan adanya penggunaan KAP Big Four akan membuat
respon pasar dan respon investor semakin negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa kemungkinan investor atau pemakai laporan
keuangan yang tidak memahami manfaat kualitas audit dari KAP
Big Four yang dipilih sebagai pihak auditor. Investor mungkin
beranggapan bahwa penggunaan KAP Big Four hanya akan
menambah biaya lebih bagi perusahaan yang berdampak negatif
pada laba perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak konsisten terhadap beberapa
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa kualitas audit
berpengaruh terhadap future stock return, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Hussainey (2009) dan Nurrohman dan Zualikha
86
(2013). Penelitian ini mendukung penelitian Shabrina dan Fuad
(2013) dan yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
kualitas audit terhadap future stock return karena proses audit oleh
KAP Big Four sebagai auditor eksternal mampu meyakinkan
mereka dalam memprediksi return saham yang akan diperoleh di
masa yang akan datang. Semakin berkualiatas auditor eksternal
maka investor akan yakin dalam menanamkan modalnya.
3) Pengaruh Manajemen Laba terhadap Future Stock Return
Pengaruh manajemen laba yang dilambangkan dengan ML
berdasarkan tabel 4.10 memiliki nilai thitung -0,979 dengan tingkat
signifikasinya sebesar 0,331. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian
hipotesis kedua (H3) ditolak, artinya manajemen laba tidak
berpengaruh terhadap future stock return.
Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa nilai future stock return
yang rendah karena minimnya tindakan memanipulasi hasil laba
perusahaan. Perusahaan yang lebih besar kurang memiliki
dorongan untuk bertindak agresif dan opportunis melakukan
manajemen laba meskipun hanya memanipulasi sedikit nominal
yang diduga sulit dideteksi, namun karena dipandang lebih kritis
oleh pemegang saham dari luar, maka dorongan bertindak
opportunis dan agresif ditekan. Kesadaran manajemen yang tinggi
akan risiko manipulasi yang agresif kemungkinan menjadi
87
pertimbangan khusus sehingga tidak dilakukan manipulasi dengan
secara agresif.
Laporan keuangan tidak memiliki cukup bukti untuk
menyimpulkan bahwa perusahaan yang mencapai earning
benchmark dengan melakukan manipulasi memiliki pengaruh
terhadap kinerja masa mendatang pada tahun mendatang serta
tidak dapat membuktikan bahwa perusahaan yang berada pada titik
kritis akan melakukan tindakan manajemen laba.
Kemungkinan konsistensi pembagian dividen yang menjadi
syarat dalam penelitian ini mendukung teori bahwa dividen
merupakan salah satu faktor yang mampu mengurangi konflik
keagenan, sehingga meminimalisasi manajemen laba dan membuat
manajemen tidak bertindak opportunis dengan melakukan
manipulasi.
Hasil penelitian ini tidak konsisten terhadap beberapa
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa mnajemen laba
berpengaruh terhadap future stock return, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Indarayanti dan Wirakusuma (2017) dan Rahayu
dan Darmawati (2011). Penelitian ini mendukung penelitian Uswati
(2012), Hastuti (2012), Tarigan et al. (2014) yang menunjukkan
bahwa tidak terdapat pengaruh manajemen laba terhadap future
stock return karena menyatakan bahwa laba yang dihasilkan
mempengaruhi respon pasar dimana ditandai dengan adanya
88
volume perdagangan saham yang mampu menaikan tingkat
pengembalian saham.
4) Pengaruh Return Saham terhadap Future Stock Return
Pengaruh return saham yang dilambangkan dengan RS
berdasarkan tabel 4.10 memiliki nilai thitung 2,197 dengan tingkat
signifikasinya sebesar 0,031. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05. Dilihat nilai
standardized coefficient beta sebesar 0,186. Dengan demikian
hipotesis kedua (H4) diterima, artinya manajemen laba tidak
berpengaruh terhadap future stock return.
Hipotesis keempat menunjukkan bahwa nilai future stock
return yang rendah karena return saham yang dihasilkan juga
rendah. Maka hubungan antara future stock return dan return
saham sejajar atau ketika return saham naik maka future stock
return pun akan terjadi kenaikan begitupun ketika return saham
turun maka future stock return pun akan menurun.
Terdapat hubungan postif antara return saham periode
sekarang terhadap return saham tahun berikutnya. Dalam
memperhatikan tingkat pertumbuhan return saham pada periode
sekarang maka dapat dilihat prospek perusahaan di masa yang akan
datang, sehingga akan mempengaruhi investor dalam berinvestasi
Irmawati (2010) dalam Nurrohman dan Zulaikha (2013). Jika
return saham sekarang besar maka pandangan investor tentang
89
keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang juga semakin
besar, sehingga investor lebih berani menawar saham dengan harga
lebih tinggi dengan demikian return saham yang diperoleh akan
naik.
Demikian sebaliknya, jika return saham periode sekarang yang
diperoleh kecil maka pandangan investor terhadap keberhasilan
perusahaan juga akan menurun, sehingga investor tidak berani
menawar saham dengan harga tinggi dan akibatnya return saham
yang diperoleh juga akan menurun. Maka disimpulkan return
saham pasti akan selalu berpengaruh terhadap future stock return.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian ini mendukung
penelitian Nurrohman dan Zulaikha (2013), Adityo (2012), dan
Hussainey (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
return saham terhadap future stock return.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan diatas maka
ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pda Tabel 4.11
berikut:
Tabel 4.11
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Peryatan Hasil
H1 Intellectual capital berpengaruh
terhadap future stock return
Diterima
H2 Kualitas audit tidak berpengaruh
terhadap future stock return
Ditolak
H3 Manajemen laba tidak berpengaruh
terhadap future stock return
Ditolak
H4 Return saham berpengaruh terhadap
future stock return
Diterima
90
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital,
kualitas audit, manajemen laba, dan return saham terhadap future stock
return. Model penelitian ini menggunakan model regresi untuk
menjelaskan kinerja perusahaan dengan ukuran future stock return. Modal
empiris tersebut diuji menggunakan model regresi berbasis interaksi.
Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menghasilkan temuan yang
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa variabel
intellectual capital (X1) berpengaruh terhadap future stock return.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian Wanto (2016) dan Vishnu
dan Gupta (2013). Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
penelitian Indah dan Warganegara (2013) dan Firer dan Williams
(2003).
2. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa variabel kualitas
audit (X2) tidak berpengaruh terhadap future stock return. Penelitian
ini konsisten dengan penelitian Shabrina dan Fuad (2013). Namun
hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Hussainey (2009)
dan Nurrohman dan Zualikha (2013).
90
91
3. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa variabel
manajemen laba (X3) tidak berpengaruh terhadap future stock return.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian Uswati (2012), Hastuti
(2012), Tarigan et al. (2014). Namun hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan penelitian Indarayanti dan Wirakusuma (2017), dan
Rahayu dan Darmawati (2011) .
4. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa variabel return
saham (X4) berpengaruh terhadap future stock return. Penelitian ini
konsisten dengan penelitian Nurrohman dan Zualikha (2013), Adityo,
2012, dan Hussainey (2009).
B. Saran
Saran untuk penelitian selanjunya adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian ini seperti earning per share,hasil laba,
pertumbuhan total asset, dan pertumbuhan laba.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan menggunakan metode alternatif
lain dalam mealnjutkan penelitian ini dengan tidak terpaku pada
perusahaan yang hanya membagi dividen berturut-turut sehingga bisa
mendapat sampel yang lebih banyak dalam rangka memperoleh hasil
yang lebih maksimal, sehingga hasilnya akan lebih memberikan
metode terbaik dalam melakukan pengukuran.
92
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah sampel penelitian secara
lebih luas dengan menggunakan sample industri lain seperti
perusahaan-perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia seperti
sektor penambangan dan pertanian supaya memberkan hasil lebih
general.
4. Bagi penelitian selanjutnya menambahkan variabel kontrol seeprti
leverage, size, dan book to market sehingga diharapkan hasil estimasi
dan perhitungan akhir yang berbeda.
93
DAFTAR PUSTAKA
Acheampong, P., Agalega, E. dan Shibu, A.K. 2014. “The Effect of Financial
Leverage and Market Size on Stock Returns on the Ghana Stock Exchange:
Evidence from Selected Stock in the Manufacturing Sector.” International
Journal of Financial Research,
Adityo. 2012. “ Analisis Pengaruh Corporate Responbility, Beta, Firm Size, dan
Book to Market Ratio terhadap Return Sahamn (Studi Kasus Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2011 )”. Skripsi. Universitas
Diponegoro.
Aiisiah, Nurul. 2012. “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan,
Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going
Concern”. Skripsi. Universitas Diponegoro:Semarang.
Aisyah, Istiqomah dan Desi Adhariani. 2017. ”Pengaruh Manajemen Laba
Terhadap Stock Return Dengan Kualitas Audit Dan Efektivitas Komite Audit
Sebagai Variabel Moderasi”. Universitas Indonesia, Depok.
Beylin, Ilya. 2010. “Tax Authority As Regulator And Equity Holder: How
Shareholder’ Control Right Could Be Adapted To Serve The Tax Authority.
Vol. 84;851.Chen J, Zhu Z, dan Xie HY. (2004). Measuring Intellectual
Capital: A New Model and Empirical Study", Journal of Intellectual Capital.
5(1): 238-247
Bontis, N. 1998. “Intellectual capital: an exploratory study that develops
measures and models”, Management Decision, Vol. 36 No. 2, p. 63.
Bontis, N. 2000. ”Intellectual Capital and Bussiness Performance in Malaysian.
Industries,”. Journal of Intellectual Capital, 1 (1): 85-100
Brennan, N. dan Connell, B. 2000, “Intellectual capital: current issues and policy
implications”, Journal of Intellectual Capital, Vol. 1 No. 3, pp. 206-40.
Chen J, Zhu Z, dan Xie HY. 2004. “Measuring intellectual Capital: A New Model
and Empirical Study.”, Journal of Intellctual Capital. (5(1); 238-247
93
94
DeAngelo, L.E 1981.”Auditor independence, low balling, and disclosure
regulation. Journal of Accounting and Economics”. Aug. 113-127.
Dechow, Patricia 1995. “Detecting Earnings Management. The Accounting
Review”, April Vol. 70 No.2.
Firer, S dan Williams, M. 2003. “Intellectual Capital and Traditional Measures
of. Corporate Performance”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3,
pp. 348-.
Fischer, M., dan Rosenzweig, K. 1995. “Attitudes of Students and Accounting
Practitioners concerning the Ethical Acceptability of Earnings
Management”. Journal of Business. Ethics, Vol 14, No. 6, 433 - 444.
Febrianti, F.R. 2017, “Pengaruh Konservatisme Akuntansi, Real Earnings
Management dan Information Asymetry Terhadap Return Saham”.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2014. “Aplikasi analisis Multivariate dengan Program SPSS”,
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Grant, R.M., 2002. “The Resource-Based Theory of Competitive Advantage:
Implications for Strategy Formulation. California Management Review”;
33, (3), pp. 114–135.
Goodfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, and Scott Holmes.
“Accounting Theory”. 7th
Ed. John Wiley & Sons. 2010.
Gumanti, T. A. 2004. “Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan”, 2(2), 99-104.
Harvey, Campbell R. dan Akhtr Siddiqu. 2000. “Conditional Skewness in sset
Pricing Test”. Journal pf Finance 55, 1263-1296.
Hastuti, S. 2011. “Titik Kritis Manajemen Laba pada Perubahan Tahap Life
Cycle Perusahaan: Analisis Manajemen Laba Riil dan Manajemen Laba
Akrual”. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh. Universitas Syiah Banda
Aceh.
95
Healy, P.M., and J.M. Wahlen. 1999. “A Review of The Earnings Management.
Literature and Its Implications for Standard Setting”. Accounting Horizons.
Vol. 13 (4) : 365-383.
Herawaty, V. 2009. “Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating
Variabel Dari Pengaruh Earnings Management Terhadao Nilai Perusahan”.
Jurnal Akuntansi dan Keuanfan. 10(2), 90-97
Hidayati, S. M. dan Zulaikha. 2003. “Analisis Perilaku Earning Management :
Motivasi Minimalisasi Income Tax”. Simposium Nasional Akuntansi VI.
Surabaya.
Hussainey, Khaled. 2009. “The Impact of Audit Quality on Earnings
Predictability”. Managerial Auditing Journal 24 (4), pp. 340-351.
Indah dan Warganegara.(2013). ”Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Sub Sector Restaurant, Hotel and Tourism Perusahaan yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 – 2011”.
Indrayanti, Ni Putu Ayu Desy dan Made Gede Wirakusuma. “Pengaruh
Manajemen Laba Pada Return Saham Dengan Kualitas Audit Dan
Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Bali.
Irmawati, Dinar. 2010. “Pengaruh kualitas audit terhadap kemampuan
memprediksi laba dengan model Collins et.al (1994)”. Skripsi. Universitas
Diponegoro.
Jackson, E., dan Schuler, R. 1995. “Understanding Human Resource
Management in the Context of Organizations and Their Environment”,
Annual Review Psychology 46 , 237-264
Jeffrey L. Callen, Mozaffar Khan, dan Hai Lu. 2010. “Accounting Quality, Stock
Price Delay and Future Stock Returns”. University of Toronto
Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. “Theory of the Firm: Managerial
Behavior ,Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial
Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360.
96
Kinantya Komala Nur Shabrina dan Fuad. 2013. “Pengaruh Kualitas Audit
Terhadap Kemampuan Investor Memprediksi Laba Di Masa Depan”.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Mayangsari. 2004. “Bukti Empiris Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor
Terhadap Earnings Response Coefficient”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia
7 (2), hal. 154- 178.
Nurrohman dan Zulaikha. 2013. “Pengaruh Earning Per Share, Return Saham,
Kualitas Audit, dan Hasil Laba terhadap Return Saham Satu Tahun Ke
Depan”.. Diponegoro Journal of Accounting 2(3): 1-9. ISSN (online) :
2337-3806.
Nuryaman. 2013. “The Influence of Earnings Management on Stock Return and
the Role of Audit Quality as a Moderating Variable”. International Journal
of Trade, Economics and Finance
Pasaribu, Hiras., Dian Indri Purnamasari., dan Indri Tri Hapsari.2012.”The Role
of Corporate Intellectual Capital”. American International Journal of
Contemporary Research Vol. 2 No. 9; September 2012.
Penrose, E. T. (1959). “The Theory of the Growth of the Firm”. New York: John
Wiley.
Pulic, A. (1998). “Measuring The Performance Of Intellectual Potential In
Knowledge Economy”. Croation-IC Centre.
Pulic, A. (2000), “VAIC™ – An Accounting Tool For IC Management”,
International Journal of Technology Management, 20 (5-8), 702-714.
Purnomosidhi, Bambang. 2006. “Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada.
Perusahaan Publik di BEJ.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 9, No.1.
Rahayu dan Darmawati. 2011. “Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Hubungan
Earnings Management Dan Return Saham”, Media Riset Akuntansi,
Auditing & Informasi, Vol.11 No.2.
Setiawan W, Liswam. 2011. “Pengaruh Workload dan Spesialisasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit Dengan Kualitas Komite Audit Sebagai Variabel
Pemoderasi”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.8 No 1
97
Setiawati, Lilis.2002. ”Manajemen Laba dan IPO Di bursa Efek Jakarta”. Jurnal.
Akuntansi dan Manajemen,hal 1-16.
Suhardjanto, D dan Wardhani. 2010. “praktik intellectual capital disclosure
perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia”. Universitas Sebelas
Maret: Solo
Simanjuntak, Piter. 2008. “Pengaruh Time Budget Pressure dan Resiko
Kesalahan terhadap Penurunan Kualitas Audit”. Tesis. Universitas
Diponegoro Semarang.
Sloan, R. G. 1996. “Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and
Cash. Flows About Future Earnings?”. The Accounting Review 71: 289-315
Tarigan, Timotious. 2011. “Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Perusahaan Sector Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006-2010”. Skripsi Universitas Diponegoro: Semarang.
Tarigan, Juliana dan S. V. Siregar. 2014. “Analisis Hubungan Manipulasi Akti-
vitas Riil dan Kinerja Operasi Masa Depan: Bukti dari Pencapaian Earnings
Benmarck”. SNA 17 Mataram Lombok. Universitas Mataram
Ulum, Ihyaul. 2008. “Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di.
Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2.
Uswati, Luluk dan Sekar Mayangsari. 2012. ”Pengaruh Manajemen Laba
Terhadap Future Stock Return Dengan Asimetri Informasi Sebagai Variabel
Moderating”. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta.
Vestari, M. 2012. “Pengaruh Earnings Surprise Benmark Terhadap
Prediktabilitas Laba dan Return Saham”. Preatasi 9(1). ISSN 1411-1497
Wanto, Tendi. 2016. “Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Manajemen Laba
Riil dan Future Stock Returns”. Media Riset Akuntansi, Auditing &
Informasi, Vol. 16
Wibowo, Arie dan Hilda Rossieta. 2010. “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas
Audit – Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark”.
Jurnal Ilmu akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.
98
Vishnu, Sriranga., dan Vijay Kumar Gupta. (2013). “Intellectual Capital And
Performance Of Pharmaceutical Firms In India”.
www.emeraldinsight.com/1469-1930.htm
Yuskar, dan Novita, D. “Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening Pada
Perusahaan Perbankan di Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.
Vol 12, No.4, 331-356. 2014.
99
LAMPIRAN
99
100
Lampiran 1
DAFTAR SAMPEL SELURUH PERUSAHAAN
No Kode Nama Perusahaan
1 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
3 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
4 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
5 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
6 EKAD Ekadharma International Tbk
7 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
8 TALF Tunas Alfin Tbk
9 TRST Trias Santosa Tbk
10 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
11 AUTO Astra Otoparts Tbk
12 BRAM Indo Kordsa Tbk
13 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
14 SMSM Selamat Sempurna Tbk
15 TRIS Trisula International Tbk
16 BATA Sepatu Bata Tbk
17 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
18 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk
19 ICBP Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk
20 INDF Indoood Sukses Makmur Tbk
21 SKBM Sekar Bumi Tbk
22 SKLT Sekar Laut Tbk
23 GGRM Gudang Garam Tbk
24 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
25 KLBF Kalbe Farma Tbk
Bersambung ke halaman berikutnya
101
DAFTAR SAMPEL SELURUH PERUSAHAAN
(Lanjutan)
No Kode Nama Perusahaan
26 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk
27 TCID Mandom Indonesia Tbk
102
Lampiran 2
PENGUKURAN GABUNGAN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2013-2015
INTELLECTUAL CAPITAL, KUALITAS AUDIT, MANAJEMEN LABA,
RETURN SAHAM, DAN FUTURE STOCK RETURN
Keterangan:
IC : Intellectual Capital
KA : Kualitas Audit
ML : Manajemen Laba
RS : Return Saham
FSR : Future Stock Return
Bersambung ke halaman berikutnya
NO KODE TAHUN IC KA ML RS FSR
1 ARNA 2013 4.99 1 13.82 -0.48 -0.04
2 AMFG 2013 0.93 1 14.48 0.20 0.16
3 SMGR 2013 3.12 1 17.11 0.15 0.17
4 TOTO 2013 5.13 1 14.17 -0.10 -0.46
5 INAI 2013 1.21 0 12.60 -0.73 -0.33
6 EKAD 2013 -0.91 0 11.76 -0.08 0.34
7 AKPI 2013 0.05 1 13.82 0.04 0.07
8 TALF 2013 1.82 0 18.62 0.15 0.19
9 TRST 2013 -0.38 1 14.53 0.46 0.54
10 TKIM 2013 4.32 1 15.48 0.23 0.48
11 AUTO 2013 1.12 1 15.84 0.00 0.18
12 BRAM 2013 1.24 1 15.34 -0.22 0.14
13 IMAS 2013 -0.87 1 16.14 0.09 -0.65
14 SMSM 2013 3.09 1 13.86 -0.09 0.42
15 TRIS 2013 3.34 0 11.44 -0.13 -0.09
16 BATA 2013 -5.41 1 12.52 2.16 0.07
17 IKBI 2013 2.82 1 15.25 0.67 0.15
18 SCCO 2013 0.60 0 11.49 -0.02 -0.05
19 ICBP 2013 1.58 1 16.28 -0.20 0.32
20 INDF 2013 1.36 1 17.73 -0.09 0.04
21 SKBM 2013 -1.00 0 11.90 -0.16 1.05
22 SKLT 2013 -0.90 0 12.07 -0.12 0.69
23 GGRM 2013 6.25 1 16.71 0.36 0.46
24 HMSP 2013 3.59 1 16.93 0.04 0.15
25 KLBF 2013 4.32 1 15.34 -0.14 0.48
103
Bersambung ke halaman berikutnya
NO KODE TAHUN IC KA ML RS FSR
26 DVLA 2013 -1.97 1 12.83 -0.21 -0.31
27 TCID 2013 0.09 0 14.15 -0.09 0.50
28 ARNA 2014 4.69 1 13.74 0.77 0.76
29 AMFG 2014 2.13 1 14.65 -0.12 -0.18
30 SMGR 2014 2.35 1 17.19 -0.10 -0.27
31 TOTO 2014 5.17 1 13.46 0.99 0.79
32 INAI 2014 1.64 0 12.57 0.86 0.31
33 EKAD 2014 -4.78 0 11.60 -0.23 -0.21
34 AKPI 2014 1.86 1 14.34 0.02 0.06
35 TALF 2014 2.86 0 19.13 -0.15 -0.22
36 TRST 2014 -1.31 1 14.65 -0.33 -0.17
37 TKIM 2014 0.31 1 16.11 -0.31 -0.27
38 AUTO 2014 -0.88 1 16.04 -0.11 -0.60
39 BRAM 2014 2.89 1 15.70 1.26 0.02
40 IMAS 2014 -0.79 1 16.11 1.93 -0.62
41 SMSM 2014 3.68 1 13.94 -0.24 0.03
42 TRIS 2014 -0.65 0 11.63 0.15 -0.13
43 BATA 2014 -5.28 1 12.79 -0.01 -0.17
44 IKBI 2014 2.76 1 15.54 -0.10 0.02
45 SCCO 2014 2.26 0 13.00 0.18 -0.02
46 ICBP 2014 0.60 1 16.53 -0.19 0.06
47 INDF 2014 2.25 1 17.85 0.00 -0.20
48 SKBM 2014 -0.97 0 12.84 -0.49 -0.01
49 SKLT 2014 -0.77 0 12.12 -0.39 0.25
50 GGRM 2014 5.22 1 16.95 -0.29 -0.08
51 HMSP 2014 2.76 1 16.73 -0.04 0.40
52 KLBF 2014 0.31 1 15.70 -0.31 -0.27
53 DVLA 2014 -0.97 1 12.89 0.48 -0.11
54 TCID 2014 -3.01 0 13.97 -0.30 -0.04
55 ARNA 2015 -0.49 1 13.62 -0.02 -0.03
56 AMFG 2015 -0.51 1 14.92 0.24 0.04
57 SMGR 2015 0.66 1 17.33 0.45 -0.17
58 TOTO 2015 3.88 1 14.09 -0.40 -0.91
59 INAI 2015 7.44 0 12.23 0.00 0.70
60 EKAD 2015 -2.04 0 12.28 0.31 0.50
61 AKPI 2015 1.18 1 14.38 -0.04 0.04
62 TALF 2015 1.24 0 18.49 0.31 0.06
63 TRST 2015 -1.18 1 14.69 0.24 -0.02
104
NO KODE TAHUN IC KA ML RS FSR
64 TKIM 2015 0.28 1 14.71 0.40 0.16
65 AUTO 2015 1.61 1 18.38 1.69 0.30
66 BRAM 2015 3.55 1 15.81 -0.04 -0.30
67 IMAS 2015 -0.66 1 16.20 1.67 -0.03
68 SMSM 2015 3.19 1 14.14 0.02 -0.76
69 TRIS 2015 1.74 0 12.28 0.22 0.15
70 BATA 2015 -3.18 1 12.66 0.25 -0.12
71 IKBI 2015 0.65 1 15.79 0.02 -0.66
72 SCCO 2015 2.49 0 13.49 0.10 1.01
73 ICBP 2015 0.56 1 16.59 0.01 0.31
74 INDF 2015 0.51 1 17.75 0.35 0.56
75 SKBM 2015 1.88 0 13.03 0.04 -0.31
76 SKLT 2015 -1.00 0 12.26 -0.18 -0.15
77 GGRM 2015 10.14 1 17.04 0.12 0.19
78 HMSP 2015 2.20 1 15.53 -0.25 -0.94
79 KLBF 2015 0.28 1 15.81 0.40 0.16
80 DVLA 2015 -0.78 1 13.17 0.18 0.38
81 TCID 2015 3.74 0 13.83 0.09 -0.22
105
Lampiran 3
PENGUKURAN INTELLECTUAL CAPITAL
PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2013-2015
VAICTM
Bersambung ke halaman berikutnya
NO KODE TAHUN IN BEBAN HC OUT VA EKUITAS VACA VAHU SC STVA VAIC
1 ARNA
2013 237697 157837 25537 132300 105397 768489 1006186 0.104749 4.127227 0.757707 4.989683
2014 261651 174848 30414 144434 117217 912230 1173881 0.099854 3.854047 0.740533 4.694434
2015 71209 178519 36597 141922 -70713 894728 965937 -0.07321 -1.93221 1.517543 -0.48787
2 AMFG
2013 338358 343156 101536 241620 96738 2760727 3099085 0.031215 0.952746 -0.0496 0.934363
2014 458635 382628 112395 270233 188402 3184642 3643277 0.051712 1.676249 0.40343 2.131391
2015 341346 408312 132517 275795 65551 3390223 3731569 0.017567 0.494661 -1.02159 -0.50936
3 SMGR
2013 5354298 3971708 955985 3015723 2338575 21803976 27158274 0.086109 2.446247 0.59121 3.123566
2014 5573577 4644863 1120381 3524482 2049095 25002451 30576028 0.067016 1.828927 0.453231 2.349175
2015 4525441 4746621 1317940 3428681 1096760 27440798 31966239 0.03431 0.832177 -0.20167 0.664821
4 TOTO
2013 332815 139921 60527 79394 253421 1035650 1368465 0.185186 4.186908 0.76116 5.133255
2014 298083 142426 47552 94874 203209 1231192 1529275 0.132879 4.273406 0.765995 5.17228
2015 285236 166745 56329 110416 174820 1491542 1776778 0.098392 3.103552 0.677789 3.879733
5 INAI
2013 5019 60209 30343 29866 -24847 126317 131336 -0.18919 -0.81887 2.221194 1.213136
2014 22058 80370 34676 45694 -23636 145842 167900 -0.14077 -0.68162 2.467084 1.644686
2015 28615 72276 37922 34354 -5739 239820 268435 -0.02138 -0.15134 7.607771 7.435055
106
Bersambung ke halaman berikutnya
NO KODE TAHUN IN BEBAN HC OUT VA EKUITAS VACA VAHU SC STVA VAIC
6 EKAD
2013 39450 56081 28702 27379 12071 237707 277157 0.043553 0.420563 -1.37776 -0.91365
2014 40756 69258 34238 35020 5736 273199 313955 0.01827 0.167533 -4.96897 -4.78316
2015 47040 74323 38790 35533 11507 291961 339001 0.033944 0.296649 -2.37099 -2.0404
7 AKPI
2013 34620 51488 45051 6437 28183 1029336 1063956 0.026489 0.62558 -0.59852 0.053552
2014 34690 115181 48810 66371 -31681 1035845 1070535 -0.02959 -0.64907 2.540671 1.86201
2015 27644 110693 43724 66969 -39325 1107565 1135209 -0.03464 -0.89939 2.111863 1.17783
8 TALF
2013 38389053 31547937 15577614 15970323 22418730 272311067 310700120 0.072156 1.439163 0.305152 1.816471
2014 57653818 34588571 19217724 15370847 42282971 326581298 384235116 0.110045 2.200207 0.545497 2.855749
2015 33717725 31811667 19373385 12438282 21279443 350202023 383919748 0.055427 1.098385 0.089573 1.243385
9 TRST
2013 32965 116609 29058 87551 -54586 1709677 1742642 -0.03132 -1.87852 1.532334 -0.37751
2014 30084 139839 30098 109741 -79657 1761493 1791577 -0.04446 -2.64659 1.377845 -1.3132
2015 25314 143696 33538 110158 -84844 1956920 1982234 -0.0428 -2.52979 1.39529 -1.1773
10 TKIM
2013 1970453 899902 434839 465063 1505390 8499858 10470311 0.143777 3.461948 0.711145 4.31687
2014 2121091 5571576 1502941 4068635 -1947544 9817476 11938567 -0.16313 -1.29582 1.771711 0.312758
2015 2057695 5781410 1605934 4175476 -2117781 10938286 12995981 -0.16296 -1.31872 1.75831 0.276631
11 AUTO
2013 1058015 1040621 497617 543004 515011 9588754 10646769 0.048373 1.034955 0.033774 1.117101
2014 956409 1291307 585641 705666 250743 10136557 11092966 0.022604 0.428151 -1.33562 -0.88487
2015 322701 1354658 597705 756953 -434252 10143426 10466127 -0.04149 -0.72653 2.376401 1.608378
12 BRAM
2013 1592491 1534231 560561 973670 618821 14177573 15770064 0.03924 1.103932 0.094147 1.237319
2014 3135216 2120566 814389 1306177 1829039 17646450 20781666 0.088012 2.245903 0.554745 2.88866
2015 1024121 2391092 1017500 1373592 -349471 18916765 19940886 -0.01753 -0.34346 3.911543 3.550558
107
NO KODE TAHUN IN BEBAN HC OUT VA EKUITAS VACA VAHU SC STVA VAIC
13 IMAS
2013 621139 2121378 471413 1649965 -1028826 6659870 7281009 -0.1413 -2.18243 1.458205 -0.86553
2014 -67093 2412110 817507 1594603 -1661696 6727022 6659929 -0.24951 -2.03264 1.491971 -0.79017
2015 -22489 2649341 916407 1732934 -1755423 6697091 6674602 -0.263 -1.91555 1.522043 -0.65651
14 SMSM
2013 338222 216463 89945 126518 211704 1006799 1345021 0.157398 2.353705 0.575138 3.086241
2014 420436 236901 99198 137703 282733 1146837 1567273 0.180398 2.850189 0.649146 3.679733
2015 461307 288833 119682 169151 292156 1440248 1901555 0.153641 2.441102 0.590349 3.185092
15 TRIS
2013 48195 118972 51947 67025 -18830 282306 330501 -0.05697 -0.36248 3.758736 3.339277
2014 35472 136278 34038 102240 -66768 309510 344982 -0.19354 -1.96157 1.509795 -0.64532
2015 37678 159940 73820 86120 -48442 329208 366886 -0.13204 -0.65622 2.523884 1.735631
16 BATA
2013 63391 296939 32739 264200 -200809 396853 460244 -0.43631 -6.13363 1.163036 -5.40691
2014 70781 346916 39607 307309 -236528 429115 499896 -0.47315 -5.97187 1.167452 -5.27758
2015 129519 370210 46893 323317 -193798 547187 676706 -0.28638 -4.13277 1.241968 -3.17719
17 IKBI
2013 1809842 1111426 559973 551453 1258389 77743574 79553416 0.015818 2.247232 0.555008 2.818058
2014 1883432 1248988 563672 685316 1198116 9393213 11276645 0.106248 2.125555 0.529535 2.761338
2015 1276968 1390128 634254 755874 521094 9566393 10843361 0.048057 0.821586 -0.21716 0.652484
18 SCCO
2013 104158 112576 42431 70145 34013 707611 811769 0.0419 0.801607 -0.24749 0.596014
2014 137618 105378 43084 62294 75324 814392 952010 0.079121 1.748306 0.428018 2.255444
2015 159119 114371 48594 65777 93342 922352 1081471 0.08631 1.920854 0.479398 2.486563
19 ICBP
2013 2235040 3691319 838467 2852852 -617812 13265731 15500771 -0.03986 -0.73684 2.357156 1.580464
2014 2531681 4996918 1134397 3862521 -1330840 15039947 17571628 -0.07574 -1.17317 1.852392 0.603484
2015 2923148 5711346 1268028 4443318 -1520170 16386911 19310059 -0.07872 -1.19885 1.834136 0.556566 Bersambung ke halaman berikutnya
108
NO KODE TAHUN IN BEBAN HC OUT VA EKUITAS VACA VAHU SC STVA VAIC
20 INDF
2013 3416635 8240716 2660136 5580580 -2163945 38373129 41789764 -0.05178 -0.81347 2.229299 1.364046
2014 5146323 10175461 3255892 6919569 -1773246 41228376 46374699 -0.03824 -0.54463 2.83612 2.253256
2015 3709501 10831049 3204476 7626573 -3917072 43121593 46831094 -0.08364 -1.22238 1.818079 0.512062
21 SKBM
2013 58266 117241 17987 99254 -40988 201124 259390 -0.15802 -2.27876 1.438836 -0.99794
2014 89115 105245 27553 77692 11423 317909 407024 0.028065 0.414583 -1.41206 -0.96942
2015 40150 82194 25653 56541 -16391 344087 384237 -0.04266 -0.63895 2.565066 1.883457
22 SKLT
2013 11440 19691 14312 5379 6061 139650 151090 0.040115 0.423491 -1.36133 -0.89772
2014 16480 26570 18091 8479 8001 153368 169848 0.047107 0.442264 -1.26109 -0.77172
2015 20066 33586 22756 10830 9236 152044 172110 0.053663 0.405871 -1.46384 -1.0043
23 GGRM
2013 4383932 2485937 434202 2051735 2332197 29416271 33800203 0.068999 5.371226 0.813823 6.254048
2014 5395293 2691651 805504 1886147 3509146 33228720 38624013 0.090854 4.35646 0.770456 5.21777
2015 6452834 3318160 383676 2934484 3518350 38007909 44460743 0.079134 9.170107 0.89095 10.14019
24 HMSP
2013 10818486 5471081 3285930 2185151 8633335 14155035 24973521 0.3457 2.627364 0.61939 3.592454
2014 10181083 6694643 3602590 3092053 7089030 13498114 23679197 0.299378 1.967759 0.491808 2.758945
2015 10363308 7716318 4086773 3629545 6733763 32016060 42379368 0.158892 1.647697 0.393092 2.199682
25 KLBF
2013 1970453 899902 434839 465063 1505390 8499858 10470311 0.143777 3.461948 0.711145 4.31687
2014 2121091 5571576 1502941 4068635 -1947544 9817476 11938567 -0.16313 -1.29582 1.771711 0.312758
2015 2057695 5781410 1605934 4175476 -2117781 10938286 12995981 -0.16296 -1.31872 1.75831 0.276631
26 DVLA
2013 125796 513220 96270 416950 -291154 914000 1039796 -0.28001 -3.02435 1.33065 -1.97371
2014 80929 488015 128691 359324 -278395 962000 1042929 -0.26694 -2.16328 1.46226 -0.96796
2015 107894 559395 150423 408972 -301078 973000 1080894 -0.27855 -2.00154 1.499615 -0.78047 Bersambung ke halaman berikutnya
109
NO KODE TAHUN IN BEBAN HC OUT VA EKUITAS VACA VAHU SC STVA VAIC
27 TCID
2013 160148 551224 160798 390426 -230278 1182990 1343138 -0.17145 -1.43209 1.698278 0.094735
2014 174314 641772 93436 548336 -374022 1283504 1457818 -0.25656 -4.00298 1.249814 -3.00972
2015 544474 155765 213171 -57406 601880 1714871 2259345 0.266396 2.823461 0.645825 3.735682
110
Lampiran 4
PENGUKURAN KUALITAS AUDIT
PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2013-2015
BIG4 atau NONBIG4
NO KODE TAHUN BIG4/NONBIG4
1 ARNA
2013 1
2014 1
2015 1
2 AMFG
2013 1
2014 1
2015 1
3 SMGR
2013 1
2014 1
2015 1
4 TOTO
2013 1
2014 1
2015 1
5 INAI
2013 0
2014 0
2015 0
6 EKAD
2013 0
2014 0
2015 0
7 AKPI
2013 1
2014 1
2015 1
8 TALF
2013 0
2014 0
2015 0
9 TRST
2013 1
2014 1
2015 1
10 TKIM
2013 1
2014 1
2015 1
11 AUTO
2013 1
2014 1
2015 1
12 BRAM
2013 1
2014 1
2015 1 Bersambung ke halaman berikutnya
111
NO KODE TAHUN BIG4/NONBIG4
13 IMAS
2013 1
2014 1
2015 1
14 SMSM
2013 1
2014 1
2015 1
15 TRIS
2013 0
2014 0
2015 0
16 BATA
2013 1
2014 1
2015 1
17 IKBI
2013 1
2014 1
2015 1
18 SCCO
2013 0
2014 0
2015 0
19 ICBP
2013 1
2014 1
2015 1
20 INDF
2013 1
2014 1
2015 1
21 SKBM
2013 0
2014 0
2015 0
22 SKLT
2013 0
2014 0
2015 0
23 GGRM
2013 1
2014 1
2015 1
24 HMSP
2013 1
2014 1
2015 1
25 KLBF
2013 1
2014 1
2015 1
26 DVLA
2013 1
2014 1
2015 1 Bersambung ke halaman berikutnya
112
NO KODE TAHUN BIG4/NONBIG4
26 DVLA
2013 0
2014 0
2015 0
113
Lampiran 5
PENGUKURAN MANAJEMEN LABA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2013-2015
TOTAL AKRUAL DISKROSIONER
NO KODE THN ΔREViT
ΔREViT
ΔRECit
ΔRECit
(ΔREVit-
ΔRECit)
PPEiT CFO TAC LN
t-1 t t-1 T
1 ARNA
2013 237697 158684 79013 306379 219605 86774 -7761 730139 278878 1001256 13.82
2014 261651 237697 23954 392855 306379 86476 -62522 751716 238937 928131 13.74
2015 71209 261651 -190442 413925 392855 21070 -211512 921601 111918 822007 13.62
2 AMFG
2013 338358 330224 8134 1089539 909885 179654 -171520 1559277 551871 1939628 14.48
2014 458635 338358 120277 1128865 1089539 39326 80951 1654663 564250 2299864 14.65
2015 341346 458635 -117289 404928 1128865 -723937 606648 2039094 366837 3012579 14.92
3 SMGR
2013 5354298 4926639 427659 2916059 2510142 405917 21742 20820773 6047147 26889662 17.11
2014 5573577 5354298 219279 3405048 2916059 488989 -269710 22666121 6721170 29117581 17.19
2015 4525441 5573577 -1048136 3600657 3405048 195609 -1243745 27614415 7288586 33659256 17.33
4 TOTO
2013 332815 235943 96872 62103 418580 -356477 453349 656379 320627 1430355 14.17
2014 298083 332815 -34732 546508 62103 484405 -519137 912284 307708 700855 13.46
2015 285236 298083 -12847 545589 546508 -919 -11928 1091478 240629 1320179 14.09
5 INAI
2013 5019 4922 97 161608 157564 4044 -3947 222647 77754 296454 12.60
2014 22058 5019 17039 225250 161608 63642 -46603 252903 81915 288215 12.57
2015 28615 22058 6557 448912 225250 223662 -217105 374793 47011 204699 12.23 Bersambung ke halaman berikutnya
114
NO KODE THN ΔREViT
ΔREViT
ΔRECit
ΔRECit
(ΔREVit-
ΔRECit)
PPEiT CFO TAC LN
t-1 t t-1 T
6 EKAD
2013 39450 36197 3253 62632 49703 12929 -9676 114560 23212 128096 11.76
2014 40756 39450 1306 73854 62632 11222 -9916 114909 4641 109634 11.60
2015 47040 40756 6284 71148 73854 -2706 8990 105639 100935 215564 12.28
7 AKPI
2013 34620 31155 3465 416206 298442 117764 -114299 1140961 -24262 1002400 13.82
2014 34690 34620 70 410044 416206 -6162 6232 1306914 374349 1687495 14.34
2015 27644 34690 -7046 468539 410044 58495 -65541 1867322 -50796 1750985 14.38
8 TALF
2013 38389053 41903401 -3514348 72257220 65487035 6770185 -10284533 89259135 42622507 121597109 18.62
2014 57653818 38389053 19264765 75240353 72257220 2983133 16281632 1.29E+08 57518834 202457708 19.13
2015 33717725 57653818 -23936093 81775777 75240353 6535424 -30471517 1.28E+08 9600345 107076969 18.49
9 TRST
2013 32965 61453 -28488 475834 339192 136642 -165130 2066462 135466 2036798 14.53
2014 30084 32965 -2881 485063 475834 9229 -12110 2078992 236909 2303791 14.65
2015 25314 30084 -4770 429236 485063 -55827 51057 2219592 135020 2405669 14.69
10 TKIM
2013 1592491 1322847 269644 771672 594377 177295 92349 7287235 -2078824 5300760 15.48
2014 3135216 1592491 1542725 951104 771672 179432 1363293 7798529 731470 9893292 16.11
2015 1024121 3135216 -2111095 1434348 951104 483244 -2594339 7749622 -2710701 2444582 14.71
11 AUTO
2013 1058015 1135914 -77899 1650635 1187937 462698 -540597 7588161 551756 7599320 15.84
2014 956409 1058015 -101606 1784532 1650635 133897 -235503 9242846 264565 9271908 16.04
2015 322701 956409 -633708 1686745 1784532 -97787 -535921 95442340 866768 95773187 18.38
12 BRAM
2013 1970453 1775099 195354 2273379 1938156 335223 -139869 3817742 927164 4605037 15.34
2014 2121091 1970453 150638 2464902 2273379 191523 -40885 4304227 2316126 6579468 15.70
2015 2057695 2121091 -63396 2434081 2464902 -30821 -32575 4947926 2456996 7372347 15.81 Bersambung ke halaman berikutnya
115
NO KODE THN ΔREViT
ΔREViT
ΔRECit
ΔRECit
(ΔREVit-
ΔRECit)
PPEiT CFO TAC LN
t-1 t t-1 T
13 IMAS
2013 621139 899090 -277951 5289309 4299809 989500 -1267451 10680067 793372 10205988 16.14
2014 -67093 621139 -688232 6861371 5289309 1572062 -2260294 11626027 525682 9891415 16.11
2015 -22489 -67093 44604 6410882 6861371 -450489 495093 12668683 -2354544 10809232 16.20
14 SMSM
2013 338222 254635 83587 561026 469292 91734 -8147 603951 449576 1045380 13.86
2014 420436 338222 82214 574653 561026 13627 68587 615665 449864 1134116 13.94
2015 461307 420436 40871 614004 574653 39351 1520 851550 536111 1389181 14.14
15 TRIS
2013 48195 44393 3802 109336 94087 15249 -11447 104182 51 92786 11.44
2014 35472 48195 -12723 141943 109336 32607 -45330 136048 22118 112836 11.63
2015 37678 35472 2206 136102 141943 -5841 8047 146069 61186 215302 12.28
16 BATA
2013 63391 69343 -5952 41153 32074 9079 -15031 245106 44680 274755 12.52
2014 70781 63391 7390 34908 41153 -6245 13635 284015 62179 359829 12.79
2015 129519 70781 58738 32941 34908 -1967 60705 274074 -19631 315148 12.66
17 IKBI
2013 1809842 1763019 46823 2697840 2615430 82410 -35587 2803452 1440007 4207872 15.25
2014 1883432 1809842 73590 3215476 2697840 517636 -444046 4938858 1098167 5592979 15.54
2015 1276968 1883432 -606464 3395309 3215476 179833 -786297 6747706 1249167 7210576 15.79
18 SCCO
2013 104158 169741 -65583 1098949 934204 164745 -230328 307410 20804 97886 11.49
2014 137618 104158 33460 1114731 1098949 15782 17678 362230 62171 442079 13.00
2015 159119 137618 21501 1007416 1114731 -107315 128816 392226 197980 719022 13.49
19 ICBP
2013 2235040 2282371 -47331 2549415 2384196 165219 -212550 9945755 1993496 11726701 16.28
2014 2531681 2235040 296641 2902202 2549415 352787 -56146 11306684 3860843 15111381 16.53
2015 2923148 2531681 391467 3363697 2902202 461495 -70028 12599124 3485533 16014629 16.59 Bersambung ke halaman berikutnya
116
NO KODE THN ΔREViT
ΔREViT
ΔRECit
ΔRECit
(ΔREVit-
ΔRECit)
PPEiT CFO TAC LN
t-1 t t-1 T
20 INDF
2013 3416635 4779446 -1362811 4959416 3641399 1318017 -2680828 45628292 6928790 49876254 17.73
2014 5146323 3416635 1729688 4340123 4959416 -619293 2348981 44943149 9269318 56561448 17.85
2015 3709501 5146323 -1436822 5116610 4340123 776487 -2213309 49014781 4213613 51015085 17.75
21 SKBM
2013 58266 12703 45563 139214 61525 77689 -32126 159183 19715 146772 11.90
2014 89115 58266 30849 112690 139214 -26524 57373 270037 48342 375752 12.84
2015 40150 89115 -48965 94582 112690 -18108 -30857 422760 62469 454372 13.03
22 SKLT
2013 11440 10654 786 73946 72877 1069 -283 147673 26893 174283 12.07
2014 16480 11440 5040 82114 73946 8168 -3128 164155 23398 184425 12.12
2015 20066 16480 3586 92173 82114 10059 -6473 187351 29666 210544 12.26
23 GGRM
2013 4383932 4068711 315221 2196086 1382539 813547 -498326 16165790 2472971 18140435 16.71
2014 5395293 4383932 1011361 1532275 2196086 -663811 1675172 19688000 1657776 23020948 16.95
2015 6452834 5395293 1057541 1568098 1532275 35823 1021718 20936982 3200820 25159520 17.04
24 HMSP
2013 10818486 5156838 5661648 1447427 1372753 74674 5586974 6156764 10802179 22545917 16.93
2014 10181083 10818486 -637403 1097937 1447427 -349490 -287913 7603116 11103195 18418398 16.73
2015 10363308 10181083 182225 4726827 1097937 3628890 -3446665 8203394 811163 5567892 15.53
25 KLBF
2013 1970453 1775099 195354 2273379 1938156 335223 -139869 3817742 927164 4605037 15.34
2014 2121091 1970453 150638 2464902 2273379 191523 -40885 4304227 2316126 6579468 15.70
2015 2057695 2121091 -63396 2434081 2464902 -30821 -32575 4947926 2456996 7372347 15.81
26 DVLA
2013 125796 148909 -23113 376000 389000 -13000 -10113 276000 106931 372818 12.83
2014 80929 125796 -44867 350000 376000 -26000 -18867 310000 104436 395569 12.89
2015 107894 80929 26965 397000 350000 47000 -20035 332000 214166 526131 13.17 Bersambung ke halaman berikutnya
117
NO KODE THN ΔREViT
ΔREViT
ΔRECit
ΔRECit
(ΔREVit-
ΔRECit)
PPEiT CFO TAC LN
t-1 t t-1 T
27 TCID
2013 160148 155765 93436 461975 926689 -464714 558150 584597 253581 1396328 14.15
2014 174314 160148 93436 320448 290266 30182 63254 979218 123551 1166023 13.97
2015 544474 174314 93436 487907 320448 167459 -74023 969424 120781 1016182 13.83
118
Lampiran 6
PENGUKURAN RETURN SAHAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2013-2015
NO KODE TAHUN P(t-1) P(t) D(t) (P(t)- P(t-1))+
D(t) RS
1 ARNA
2013 410 870 40 -420 -0.48
2014 870 500 16 386 0.77
2015 500 520 8 -12 -0.02
2 AMFG
2013 8300 7000 80 1380 0.20
2014 7000 8050 80 -970 -0.12
2015 8050 6550 80 1580 0.24
3 SMGR
2013 15850 14150 367.74 2068 0.15
2014 14150 16200 407.42 -1643 -0.10
2015 16200 11400 375.34 5175 0.45
4 TOTO
2013 6700 7700 200 -800 -0.10
2014 7700 3975 200 3925 0.99
2015 3975 6950 170 -2805 -0.40
5 INAI
2013 112.5 600 50 -438 -0.73
2014 600 350 50 300 0.86
2015 350 405 53 -2 0.00
6 EKAD
2013 350 390 8 -32 -0.08
2014 390 515 9 -116 -0.23
2015 515 400 9 124 0.31
7 AKPI
2013 800 810 40 30 0.04
2014 810 830 34 14 0.02
2015 830 875 8 -37 -0.04
8 TALF
2013 500 440 8 68 0.15
2014 440 520 3 -78 -0.15
2015 520 400 4 124 0.31
9 TRST
2013 345 250 20 115 0.46
2014 250 380 5 -125 -0.33
2015 380 310 5 75 0.24
10 TKIM
2013 1513.81 1250 25 289 0.23
2014 1250 1830 17 -563 -0.31
2015 1830 1320 19 529 0.40
11 AUTO
2013 3548.2 3650 87 -15 0.00
2014 3650 4200 105.5 -445 -0.11
2015 4200 1600 96 2696 1.69 Bersambung ke halaman berikutnya
119
NO KODE TAHUN P(t-1) P(t) D(t) (P(t)- P(t-1))+
D(t) RS
12 BRAM
2013 2250 3000 100 -650 -0.22
2014 5000 2250 75 2825 1.26
2015 4680 5000 100 -220 -0.04
13 IMAS
2013 5300 4900 29 429 0.09
2014 4900 1681 19 3238 1.93
2015 1681 633 10 1058 1.67
14 SMSM
2013 3055 3450 80 -315 -0.09
2014 3450 4750 140 -1160 -0.24
2015 4750 4760 125 115 0.02
15 TRIS
2013 340 400 9 -51 -0.13
2014 400 356 9.5 54 0.15
2015 356 300 9.5 66 0.22
16 BATA
2013 600 1060 2750 2290 2.16
2014 1060 1105 28.55 -16 -0.01
2015 1105 900 21.78 227 0.25
17 IKBI
2013 1520 920 20 600 0.65
2014 920 1040 20 -100 -0.10
2015 1040 1040 21 21 0.02
18 SCCO
2013 4050 4400 250 -100 -0.02
2014 4400 3950 250 700 0.18
2015 3950 3725 150 375 0.10
19 ICBP
2013 3900 5100 169 -1031 -0.20
2014 5100 6550 190 -1260 -0.19
2015 6550 6738 222 34 0.01
20 INDF
2013 5850 6600 185 -565 -0.09
2014 6600 6750 142 -8 0.00
2015 6750 5175 220 1795 0.35
21 SKBM
2013 390 480 12.44 -78 -0.16
2014 480 970 12.44 -478 -0.49
2015 970 945 12 37 0.04
22 SKLT
2013 155 180 3 -22 -0.12
2014 180 300 4 -116 -0.39
2015 300 370 5 -65 -0.18
23 GGRM
2013 56300 42000 800 15100 0.36
2014 42000 60700 800 -17900 -0.29
2015 60700 55000 800 6500 0.12
24 HMSP
2013 63500 62400 1300 2400 0.04
2014 62400 68650 3399 -2851 -0.04
2015 68650 94000 2008 -23342 -0.25 Bersambung ke halaman berikutnya
120
NO KODE TAHUN P(t-1) P(t) D(t) (P(t)- P(t-1))+
D(t) RS
25 KLBF
2013 1060 1250 19 -171 -0.14
2014 1250 1830 17 -563 -0.31
2015 1830 1320 19 529 0.40
26 DVLA
2013 1690 2200 52.5 -458 -0.21
2014 2200 1500 22 722 0.48
2015 1500 1300 30 230 0.18
27 TCID
2013 10450 11900 370 -1080 -0.09
2014 11900 17525 370 -5255 -0.30
2015 17525 16500 390 1415 0.09
121
Lampiran 7
PENGUKURAN FUTURE STOCK RETURN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2013-2015
NO KODE TAHUN P(t+1) P(t) D(t+1) (P(t+1)- P(t))+
D(t+1) FSR
1 ARNA
2013 820 870 16 -34 -0.04
2014 870 500 8 378 0.76
2015 500 520 5 -15 -0.03
2 AMFG
2013 8050 7000 80 1130 0.16
2014 6550 8050 80 -1420 -0.18
2015 6700 6550 80 230 0.04
3 SMGR
2013 16200 14150 407.42 2457 0.17
2014 11400 16200 375.34 -4425 -0.27
2015 9175 11400 304.91 -1920 -0.17
4 TOTO
2013 3975 7700 200 -3525 -0.46
2014 6950 3975 170 3145 0.79
2015 498 6950 120 -6332 -0.91
5 INAI
2013 350 600 50 -200 -0.33
2014 405 350 53 108 0.31
2015 645 405 45 285 0.70
6 EKAD
2013 515 390 9 134 0.34
2014 400 515 9 -106 -0.21
2015 590 400 10 200 0.50
7 AKPI
2013 830 810 34 54 0.07
2014 875 830 8 53 0.06
2015 900 875 9 34 0.04
8 TALF
2013 520 440 3 83 0.19
2014 400 520 4 -116 -0.22
2015 420 400 3 23 0.06
9 TRST
2013 380 250 5 135 0.54
2014 310 380 5 -65 -0.17
2015 300 310 5 -5 -0.02
10 TKIM
2013 1830 1250 17 597 0.48
2014 1320 1830 19 -491 -0.27
2015 1515 1320 19 214 0.16
11 AUTO
2013 4200 3650 105.5 656 0.18
2014 1600 4200 96 -2504 -0.60
2015 2050 1600 27 477 0.30 Bersambung ke halaman berikutnya
122
NO KODE TAHUN P(t+1) P(t) D(t+1) (P(t+1)- P(t))+
D(t+1) FSR
12 BRAM
2013 5000 2250 75 2825 0.14
2014 4680 5000 100 -220 0.02
2015 6675 4680 125 2120 -0.30
13 IMAS
2013 1681 4900 19 -3200 -0.65
2014 633 1681 10 -1038 -0.62
2015 602 633 10 -21 -0.03
14 SMSM
2013 4750 3450 140 1440 0.42
2014 4760 4750 125 135 0.03
2015 980 4760 185 -3595 -0.76
15 TRIS
2013 356 400 9.5 -35 -0.09
2014 300 356 9.5 -47 -0.13
2015 336 300 8 44 0.15
16 BATA
2013 1105 1060 28.55 74 0.07
2014 900 1105 21.78 -183 -0.17
2015 790 900 6.45 -104 -0.12
17 IKBI
2013 1040 920 20 140 0.15
2014 1040 1040 21 21 0.02
2015 336 1040 19 -685 -0.66
18 SCCO
2013 3950 4400 250 -200 -0.05
2014 3725 3950 150 -75 -0.02
2015 7275 3725 225 3775 1.01
19 ICBP
2013 6550 5100 190 1640 0.32
2014 6738 6550 222 410 0.06
2015 8575 6738 256 2093 0.31
20 INDF
2013 6750 6600 142 292 0.04
2014 5175 6750 220 -1355 -0.20
2015 7925 5175 168 2918 0.56
21 SKBM
2013 970 480 12.44 502 1.05
2014 945 970 12 -13 -0.01
2015 640 945 11.66 -293 -0.31
22 SKLT
2013 300 180 4 124 0.69
2014 370 300 5 75 0.25
2015 308 370 6 -56 -0.15
23 GGRM
2013 60700 42000 800 19500 0.46
2014 55000 60700 800 -4900 -0.08
2015 63000 55000 2600 10600 0.19
24 HMSP
2013 68650 62400 3399 9649 0.15
2014 94000 68650 2008 27358 0.40
2015 3800 94000 2225 -87975 -0.94 Bersambung ke halaman berikutnya
123
NO KODE TAHUN P(t+1) P(t) D(t+1) (P(t+1)- P(t))+
D(t+1) FSR
25 KLBF
2013 1830 1250 17 597 0.48
2014 1320 1830 19 -491 -0.27
2015 1515 1320 19 214 0.16
26 DVLA
2013 1500 2200 22 -678 -0.31
2014 1300 1500 30 -170 -0.11
2015 1755 1300 35 490 0.38
27 TCID
2013 17525 11900 370 5995 0.50
2014 16500 17525 390 -635 -0.04
2015 12500 16500 410 -3590 -0.22
124
Lampiran 8
HASIL UJI SPSS
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FSR 81 -94,00 105,00 4,6173 39,31494
IC 81 -541,00 1014,00 124,9877 266,71926
KA 81 0 1 ,70 ,459
ML 81 1144,00 1913,00 1469,7284 196,17760
RS 81 -73,00 216,00 13,3333 51,48786
Valid N (listwise) 81
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,359a ,129 ,083 37,64348 1,904
a. Predictors: (Constant), RS, IC, KA, ML
b. Dependent Variable: FSR
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 15958,712 4 3989,678 2,816 ,031b
Residual 107694,424 76 1417,032
Total 123653,136 80
a. Dependent Variable: FSR
b. Predictors: (Constant), RS, IC, KA, ML
125
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF B Std. Error Beta
1 (Constant) 47,846 34,414 1,390 ,168
IC ,034 ,017 ,232 2,033 ,046 ,877 1,141
KA -18,957 10,525 -,222 -1,801 ,076 ,757 1,320
ML -,025 ,025 -,124 -,979 ,331 ,709 1,411
RS ,186 ,085 ,244 2,197 ,031 ,933 1,072
a. Dependent Variable: FSR
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 81
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 36,69032983
Most Extreme Differences Absolute ,062
Positive ,045
Negative -,062
Test Statistic ,062
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
126