151
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2011-2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Suci Lailatuniyar NIM : 1113085000017 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP

JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM

SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

(Periode 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Suci Lailatuniyar

NIM : 1113085000017

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

ii

Page 3: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

iii

Page 4: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

iv

Page 5: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

v

Page 6: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Suci Lailatuniyar

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Agustus 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Smapal Kp. Babakan RT 006/ RW 002

Kelurahan Lengkong Gudang Kecamatan

Serpong Kota Tangerang Selatan

Telepon : 082298691910

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2001 – 2007 : MI Raudhatul Atfal

2007 – 2010 : SMP Islam Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor

2010 – 2013 : SMAN 7 Kota Tangerang Selatan

2013 – 2017 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Kemampuan

1. Mampu bekerja secara tim maupun individu.

2. Mampu mengoperasikan Microsoft Office (Word, Excel, dan Powerpoint)

Page 7: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

vii

ABSTRACT

This research aim to analyzes of the effect of inflation, exchage rate, and

BI rate to total saving of mudharabah Islamic Banks and Islamic Business Units

in Indonesia period January 2011 – December 2015. This research used

secondary data. The data used in this studyis the data monthly from January

2011 to December 2015. The study is using method of multiple linear regression

analysis. Technical sampling used in this research is purpose sampling, with a

sample of 34 Islamic Banks and Islamic Business Units recorder in data form

Bank Indonesia. This study uses a computery program SPSS version 20.0 and

Microsoft Excel 2010. The result in this research showed that exchange rate and

BI rate is partially have significant effect on the total saving of mudharabah.

While the partial inflation haven’t significant effect on the total saving of

mudharabah. Simultaneously inflation, exchange rate, and BI rate have

significant effect on the total saving of mudharabah.

Keywords : Inflation, Exchange Rate, BI Rate and Total Saving of Mudharabah.

Page 8: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, nilai tukar,

dan BI Rate terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode Januari 2011 – Desember 2015.

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data bulan Januari 2011 sampai

Desember 2015 dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda.

Teknis sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling,

dengan jumlah sampel 34 Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang

tercatat di data Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Penelitian ini

menggunakan program komputer SPSS versi 20.0 dan Microsoft Excel 2007.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi dan BI Rate secara parsial

berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah simpanan mudharabah.

Sedangkan inflasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah

simpanan mudharabah. Secara simultan inflasi, nilai tukar, dan BI Rate

berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap jumlah simpanan mudharabah.

Kata kunci : Inflasi, Nilai Tukar, BI Rate, dan Jumlah Simpanan Mudharabah.

Page 9: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat,

karunia, rezeki, dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan BI Rate

terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah di Indonesia periode 2011-2015” dengan baik. Shalawat serta

salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing

umatnya dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan dukungan,

bantuan, bimbingan, semangat, dan do‟a dari orang-orang terbaik yang ada

disekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin,

SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik,

Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid.

Administrasi Umum dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil

Dekan III Bid. Kemahasiswaan.

2. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA selaku Ketua Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

x

3. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag, selaku Pembimbing Akademik yang

telah memberikan arahan dan bimbingan serta motivasi untuk penulis.

5. Ibu Umiyati, SEI, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah memberikan solusi,

dukungan, bimbingan, dan arahan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

hingga selesai.

6. Keluarga terbaik dan tersayang yang saya miliki, Ibunda Nani Widiantika

yang selalu memberikan yang terbaik dan mencurahkan segala

perhatiannya selama ini, Ayahanda Mustami yang telah bekerja keras demi

anak-anak dan keluarga, Adikku Almas Haidar Ulwan yang selalu

menghibur serta memberikan dukungan di saat suka maupun duka. Tanpa

didikan, dukungan dan pengorbanan kalian saya tidak akan menjadi pribadi

seperti sekarang.

7. Windi Prabowo, SE., yang telah banyak membantu, meluangkan waktunya

untuk mendengarkan kesulitan saya, memberikan saran-saran yang

bermanfaat, dan memberikan dukungan dalam membantu pengerjaan skripsi.

8. Teman-teman seperjuangan ketika kuliah, yaitu Maulidya, Farida, dan Sri.

Terima kasih atas perjuangan dan waktu yang telah dihabiskan bersama saya

selama menjadi mahasiswa yang selalu mengingatkan bukan melarang,

merangkul bukan melepaskan, selalu sabar mengajarkan hal apapun yang

berkaitan dengan mata perkuliahan, dan selalu memberikan dukungan serta

do‟anya. Juga teman-teman Gincu, yaitu Muti, Hexa, Dwi, Uphi, Jamilah,

Page 11: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

xi

Mannik, Yesi dan Syifa. Terima kasih telah menjadi bagian terbaik dalam

masa perkuliahan penulis serta selalu mendengarkan dan mendukung

penulis.

9. Teman-teman PSY Kelas A 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Terima kasih atas empat tahun kebersamaan dengan kalian yang penuh

warna.

10. Sahabat SIMAR yaitu Akbariah, Nur, Jeane, Gilang, Idris, Faisal, Atin, dan

yang lainnya tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas semua kegilaan,

kebodohan, pembelajaran, canda dan tawa, serta ilmu yang dibagikan kepada

saya selama ini di masa putih biru. Terima kasih telah menjadi sahabat rasa

keluarga di masa putih biru.

11. Teman-teman KKN SAHITYA 2016 yang telah menghabiskan waktu hidup

satu bulan bersama dengan canda dan tawa serta pelajaran hidup yang sangat

berguna bagi saya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, baik

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, 25 Maret 2017

Penulis

(Suci Lailatuniyar)

Page 12: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Error! Bookmark

not defined.

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........... Error!

Bookmark not defined.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 14

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 14

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 17

A. Simpanan (Tabungan) Mudharabah Bank Syariah ..................................... 17

1. Pengertian Simpanan (Tabungan) Mudharabah Bank Syariah .. 22

2. Landasan Syariah tentang Tabungan Mudharabah..................... 27

B. Inflasi .......................................................................................................... 29

1. Pengertian Inflasi ........................................................................ 29

2. Macam – macam Inflasi .............................................................. 30

3. Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi ............................................. 31

4. Inflasi dalam Perspektif Islam ..................................................... 34

C. Nilai Tukar (Kurs) ...................................................................................... 34

1. Pengertian Nilai Tukar (Kurs) ..................................................... 34

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs .................................... 36

D. Suku Bunga (BI Rate) ................................................................................. 39

1. Pengertian Suku Bunga (BI Rate) ............................................... 39

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga ........................ 40

E. Bank Syariah ............................................................................................... 43

1. Pengertian Bank Syariah ............................................................. 43

2. Tujuan Bank Syariah ................................................................... 44

3. Fungsi Bank Syariah ................................................................... 46

Page 13: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

xiii

4. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ...................... 46

F. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 47

G. Hubungan Keterkaitan antara Variabel Independen dengan

Variabel Dependen............................................................................56

1. Pengaruh Inflasi terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah ......... 56

2. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah 57

3. Pengaruh BI Rate terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah ...... 57

H. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 59

I. Hipotesis .......................................................................................... 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 62

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 62

B. Populasi dan Penentuan Sampel ...................................................... 63

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 66

D. Metode Analisis Data ....................................................................... 67

1. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 68

2. Uji Hipotesis ............................................................................... 74

3. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 78

E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 79

1. Variabel Dependen (Y) ............................................................... 79

2. Variabel Independen (X) ............................................................. 80

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 82

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................... 82

B. Deskripsi Data .................................................................................. 86

1. Deskripsi Variabel Inflasi ........................................................... 86

2. Deskripsi Variabel Nilai Tukar ................................................... 87

3. Deskripsi Variabel Suku Bunga (BI Rate) .................................. 89

4. Deskripsi Variabel Simpanan (Tabungan) Mudharabah ............ 91

C. Analisis dan Pembahasan ................................................................. 93

1. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 93

2. Uji Hipotesis ............................................................................. 101

3. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................. 105

D. Interpretasi ..................................................................................... 107

1. Pengaruh Inflasi terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah ...... 107

2. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Jumlah Simpanan

Mudharabah .............................................................................. 108

3. Pengaruh BI Rate terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah .... 110

Page 14: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

xiv

BAB V PENUTUP .................................................................................. 112

A. Kesimpulan .................................................................................... 112

B. Saran .............................................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 115

LAMPIRAN ............................................................................................. 122

Page 15: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

xv

DAFTAR TABEL

1. 1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ..............................................................2

1. 2 Komposisi Simpanan Mudharabah, Inflasi, Kurs dan BI Rate

Periode 2011-2015 di Indonesia ....................................................................4

2. 1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ......................................46

2. 2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................59

3. 1 Data Bank Umum Syariah 2011-2015 ........................................................63

3. 2 Data Unit Usaha Syariah 2011-2015 ...........................................................64

4. 1 Data Inflasi Tahun 2011-2015 dalam Persentase (%) .................................86

4. 2 Data Nilai Tukar Tahun 2011-2015 dalam Puluhan Ribu Rupiah ..............88

4. 3 Data Suku Bunga (BI Rate) Tahun 2011-2015 dalam Persentase (%) ........90

4. 4 Data Jumlah Simpanan Mudharabah Tahun 2011-2015 dalam

Miliar Rupiah ..............................................................................................92

4. 5 Uji Normalitas Kolmogorv-Smirnov ...........................................................96

4. 6 Uji Multikolinieritas ....................................................................................97

4. 7 Uji Glejser ...................................................................................................99

4. 8 Uji Durbin-Watson ....................................................................................100

4. 9 Uji-t (Parsial) .............................................................................................101

4. 10 Uji F (Simultan) ........................................................................................103

4. 11 Uji Adjusted R Square (R2adj) ..................................................................104

4. 12 Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................105

Page 16: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

xvi

DAFTAR GAMBAR

2. 1 Skema Mudharabah Muthlaqah ..................................................................20

2. 2 Skema Mudharabah Muqayyadah ...............................................................21

2. 3 Kerangka Pemikiran .....................................................................................59

4. 1 Perkembangan Jumlah Simpanan Mudharabah tahun 2011-2015 ...............85

4. 2 Grafik Histogram ..........................................................................................95

4. 3 Grafik P-Plot .................................................................................................95

4. 4 Grafik Scatterplot .........................................................................................98

Page 17: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Sampel Penelitian ................................................................................122

2. Data Variabel Penelitian ..............................................................................123

3. Uji Normalitas ..............................................................................................126

4. Uji Multikolinieritas .....................................................................................127

5. Uji Heteroskedastisitas .................................................................................128

6. Uji Glejser ....................................................................................................128

7. Uji Autokorelasi ...........................................................................................128

8. Uji-t (Parsial) ................................................................................................129

9. Uji F (Simultas) ............................................................................................129

10. Uji Adjusted R Square (R2adj) .....................................................................129

11. Tabel F .........................................................................................................130

12. Tabel t ..........................................................................................................131

13. Tabel D-W ...................................................................................................132

Page 18: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT
Page 19: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank Syariah telah diatur dalam Undang-Undang No.21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah, sehingga dalam operasinya perbankan syariah

lebih leluasa dalam bergerak dikarenakan sudah mempunyai landasan hukum

yang jelas. Perkembangan industri perbankan syariah dalam satu dekade

terakhir masih ditandai dengan tingkat ekspektasi yang tinggi yang

menunjukkan adanya permintaan terhadap jasa perbankan yang cukup tinggi,

dan itu telah diperkirakan dalam berbagai kajian yang dilakukan. Faktor yang

berperan penting dalam perkembangan bank syariah adalah pola ketertarikan

masyarakat terhadap budaya menyimpan uangnya sebagai bentuk investasi.

Perkembangan tersebut didukung pula oleh kendali moneter dan kebajikan

perbankan yang kondusif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan yang signifikan

pada sejumlah indikator, seperti jumlah bank, jaringan kantor dan dana pihak

ketiga dan pembiayaan yang disalurkan.(Laporan Perkembangan Bank

Syariah Bank Indonesia, 2007).

Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor penggerak

kegiatan perekonomian. Kegiatan–kegiatan lembaga sebagai penyedia dan

penyalur dana akan menentukan baik tidaknya perekonomian suatu negara.

Dalam perkembangannya jasa perbankan telah mengalami kemajuan yang

cukup pesat. Pesaing-pesaing baru telah memasuki pasar dengan berbagai

Page 20: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

2

tawaran produk yang beraneka ragam dan memiliki daya tarik tersendiri.

(Siamat, 2004)

Dari sisi perkembangan jaringan kantor perbankan syariah saat ini

terdapat 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS), dan

163 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Total kantor BUS dan UUS

pada tahun 2015 mencapai 2.301 kantor. Berikut ini adalah perkembangan

kelembagaan perbankan syariah.

Tabel 1. 1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Kelompok Bank 2011 2012 2013 2014 2015

BUS 11 11 11 12 12

UUS 24 24 23 22 22

BPRS 155 158 163 163 163

Total Kantor BUS

dan UUS 1.737 2.262 2.588 2.283 2.301

Sumber : Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Indonesia

Karena Bank-bank Islam telah mengadopsi sistem dan prosedur dalam

perbankan konvensional, maka sepanjang praktik perbankan konvensional

tidak bertentangan dengan prinsip-prinsi Islam itu dinyatakan boleh dalam

Islam. Salah satu yang menjadi ciri khas dari perbankan syariah adalah sistem

bagi hasil (non bunga) untuk pembagian keuntungan, yang besarnya bagi

hasil (profit sharing) ditentukan diawal perjanjian kesepakatan. Berbeda

dengan bunga, yang prosentase bagi hasil belum tentu sama tiap bulannya.

Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam sesuai Al-Qur‟an dan Al-

Page 21: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

3

Hadist, tradisinya dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain

yang terkait. Prinsip-prinsip utama yang 2 diikuti oleh bank Islam adalah

larangan riba (suku bunga) dalam berbagai bentuk transaksi, melakukan

kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah

dan sesuai kesepakatan bersama. (Sudarsono, 2003).

Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat

Indonesia (BMI) yang berdiri pada tahun 1991. Pendirian bank syariah ini

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kemudian didukung

sepenuhnya oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan

beberapa pengusaha muslim lainnya. Kompetesi dunia perbankan di

Indonesia semakin semarak terhitung sejak hadirnya bank syariah yang

dipelopori oleh BMI tersebut. Paling tidak, hal ini bisa dilihat dari

menjamurnya bank-bank yang menerapkan prinsip syariah, baik yang

berbentuk Bank Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah. Per September

2008 terdapat 3 Bank Umum Syariah, 28 Unit Usaha Syariah dan 128 Bank

Perkreditan Rakyat Syariah. (Laporan Perkembangan Perbankan Syariah

Bank Indonesia, 2009)

Operasioanal bank syariah baik dalam menghimpun dana maupun

dalam penyalurannya menggunakan prinsip syariah. Adanya ketentuan bahwa

akad dalam penghimpunan dana dan penyaluran dana tersebut maka bank

syariah akan memberikan manfaat kepada semua pihak yang berkepentingan

terutama yang gilirannya akan mewujudkan pengelola bank syariah yang

sehat. Selain itu, kejelasan akad akan membantu dalam operasional bank

Page 22: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

4

sehingga menjadi lebih efisien dan akan meningkatkan kepastian hukum oleh

berbagai pihak termasuk bagi pengawas dan auditor bank syariah.

(Sholahuddin dan Hakim, 2008)

Dalam produk penghimpunan dana di bank syariah yang menggunakan

prinsip bagi hasil yaitu giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional

syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip

wadi’ah dan mudharabah. (Karim, 2014)

Salah satu produk yang ditawarkan oleh bank syariah yaitu tabungan

dengan menggunakan akad mudharabah. Mudharabah adalah transaksi

penanaman dana dari pemilik dana kepada pengelola dana untuk melakukan

kegiatan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian hasil usaha di antara

kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

(Rustam, 2013).

Tabel 1. 2

Komposisi Simpanan Mudharabah, Inflasi, Kurs dan BI Rate

periode 2011-2015 di Indonesia

Tahun Simpanan Mudharabah

(Milyar)

Inflasi

(%)

Kurs

(Rp)

BI Rate

(%)

2011 27.208 3.79 9.068 6.00

2012 37.623 4.30 9.670 5.75

2013 46.459 8.38 12.189 7.50

2014 51.020 8.36 12.440 7.75

2015 53.448 3.35 13.795 7.50

Sumber : Bank Indonesia, 2011-2015

Dari tabel 1.2, komposisi simpanan mudharabah tidak terlepas dengan

adanya perkembangan ekonomi di Indonesia secara makro pada tahun 2011-

Page 23: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

5

2015. Variabel makro tersebut yaitu inflasi, nilai tukar, dan BI Rate. Dapat

dilihat pada tabel komposisi simpanan mudharabah dari tahun 2011 sampai

2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini merupakan

dampak langsung dari perkembangan jaringan kantor dan layanan sistem

perbankan syariah.

Inflasi mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi juga

faktor lain yang mempengaruhi jumlah tabungan mudharabah. Hal tersebut

dapat dilihat dari krisis tahun 1997-1998 yang mengakibatkan terganggunya

sektor riil. Krisis ini diawali dari krisis di sektor moneter (depresiasi nilai

tukar rupiah dengan dolar) yang kemudian merambat kepada semua sektor

tanpa terkecuali. Tingkat inflasi ketika itu sebesar 77,60% yang diikuti

pertumbuhan ekonomi minus 13,20%. Adapun terganggunya sektor riil

terlihat pada kontraksi produksi pada hampir seluruh sektor perekonomian.

Tahun 1998, seluruh sektor dalam perekonomian (kecuali sektor listrik,

gas, dan air bersih) mengalami kontraksi. Sektor konstruksi mengalami

kontraksi terbesar yaitu 36,4%. Disusul kemudian sektor keuangan sebesar

26,6%. Inflasi sebenarnya mencerminkan kestabilan nilai sebuah mata uang.

Stabilitas tersebut tercermin dari stabilitas tingkat harga yang kemudian

berpengaruh terhadap realisasi pencapaian tujuan pembangunan ekonomi

suatu negara, seperti pemenuhan kebutuhan dasar, pemerataan distribusi

pendapatan dan kekayaan, perluasan kesempatan kerja, dan stabilitas

ekonomi.

Page 24: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

6

Terlihat dari tabel inflasi cenderung mengalami penurunan, pada tahun

2015 inflasi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014. Kepala Badan

Pusat Statistik (BPS) Suryamin didampingi Deputi Bidang Statistik Distribusi

dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengidentifikasi sebanyak tujuh

penyebab inflasi pada April 2015. Empat di antaranya yaitu penyumbang

inflasi tertinggi adalah naiknya harga bensin per 28 Maret 2015. Kontributor

inflasi terbesar kedua, bawang merah yang harganya naik 11,58% akibat

berkurangnya pasokan. Penyumbang ketiga adalah tarif angkutan dalam kota

sebesar 0,04%, dengan kenaikan harga 2,14%. Kenaikan tarif angkutan yang

menurut BPS terjadi di 28 kota, disebabkan oleh penyesuaian harga BBM.

Keempat adalah kelompok bahan bakar rumah tangga, yakni elpiji 12 kg yang

naik harganya Rp 8.000 per tabung atau 1,88% per 1 April 2015.

(www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150504124923-78-50973/bps-beberkan-

tujuh-penyebab-inflasi-april/)

Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi

perkonomian karena :

1. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi

tabugan (nilai simpan), fungsi pembayaran di muka, dan fungsi dari unit

perhitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset keuangan

akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah mengakibatkan

terjadinya inflasi kembali, atau dengan kata lain „self feeding inflation‟.

2. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari

masyarakat (turunnya marginal propensity to save).

Page 25: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

7

3. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk non-primer

dan barang-barang mewah (naiknya marginal propensity to consume).

4. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif yaitu penumpukan

kekayaan (hoarding) seperti : tanah, bangunan, logam muliah, mata uang

asing dengan mengorbankan investasi ke arah produktif seperti : pertanian,

industrial, perdagangan, transportasi, dan lainnya. (Karim, 2008)

Pada tataran makro, nilai uang terhadap barang memiliki peran penting

terhadap jumlah tabungan masyarakat di bank. Tingginya inflasi akan

menurunkan nilai kekayaan dalam bentuk uang. Inflasi merupakan salah satu

peristiwa moneter yang sangat penting dan hampir semua negara

mengalaminya baik negara miskin, berkembang bahkan negara maju

sekalipun tidak dapat lepas dari masalah ini. (Boediono, 2001)

Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, sumber tekanan inflasi Indonesia

tidak hanya berasal dari sisi permintaan yang dapat dikelola oleh Bank

Indonesia. Dari hasil penelitian, karakteristik inflasi di Indonesia masih

cenderung bergejolak terutama dipengaruhi oleh sisi penawaran (supply)

berkenaan dengan gangguan produksi, distribusi maupun kebijakan

pemerintah. Selain itu, shocks terhadap inflasi juga dapat berasal dari

kebijakan pemerintah terkait harga komoditas strategis seperti BBM dan

komoditas energi lainnya (administered prices). (www.bi.go.id)

Inflasi terhadap simpanan mudharabah tidak berpengaruh, artinya

tinggi rendahnya inflasi tidak memberi pengaruh terhadap simpanan

Page 26: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

8

mudharabah. Hal ini dikarenakan transaksi dalam perbankan syariah

menggunakan sistem bagi hasil di mana besar kecilnya pengembalian yang

didapat nasabah sesuai dengan kesepakatan antara bank dan nasabah di awal

perjanjian serta bagi hasil yang diberikan sesuai dengan keuntungan yang

diperoleh dari hasil usaha yang dikelola oleh nasabah (mudharib).

Faktor lain yang mendukung inflasi tidak berpengaruh terhadap

simpanan mudharabah yaitu inflasi pada tahun 2011 hingga 2014 antara

3,79% hingga 8,36% di mana inflasi tersebut dikategorikan jenis inflasi

moderate (laju inflasinya antara 7-10%) adalah inflasi yang ditandai dengan

harga-harga yang meningkat secara lambat. Dengan keadaan inflasi yang

termasuk kategori inflasi rendah sehingga masyarakat masih bisa memenuhi

konsumsinya tanpa harus menarik dana simpanannya untuk digunakan

sebagai konsumsi. Oleh sebab itu, tinggi rendahnya tingkat inflasi tidak

berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah yang ada di Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi jumlah tabungan

mudharabah adalah nilai kurs rupiah terhadap dollar AS (Amerika Serikat).

Kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda

yaitu perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Jadi,

dapat disimpulkan nilai tukar rupiah adalah suatu perbandingan antara nilai

mata uang suatu negara dengan negara lain.(Triyono, 2008)

Pada tabel nilai tukar di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp

13.795. Gubernur BI, Agus Martowardojo mengungkapkan, pelemahan nilai

Page 27: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

9

tukar rupiah tidak bisa dipisahkan dari perkembangan dunia yang penuh

dengan ketidakpastian. Lebih jauh dijelaskan Agus, ketidakpastian itu berasal

dari faktor kondisi pemulihan ekonomi Amerika dan spekulasi kenaikan suku

bunga acuan The Fed, selain karena anjloknya harga komoditas dan minyak

dunia. Pada tahun ini, kata Agus, terjadi fenomena super Dollar AS (Amerika

Serikat) karena spekulasi kenaikan Fed Fund Rate, pelemahan ekonomi

China, devaluasi Yuan sampai mata uang negara tetangga, seperti Ringgit

Malaysia. Beliau menerangkan, realisasi perekonomian dunia pada tahun ini

tidak secerah proyeksi. Di mana perekonomian dunia terkoreksi bertumbuh

menjadi 3,3% dari 3,8% mengingat perbaikan ekonomi AS tidak sesuai

perkiraan dan pertumbuhan ekonomi China terkoreksi selama tiga tahun yang

awalnya diramalkan 7,4% menjadi 6,8%.

(http://bisnis.liputan6.com/read/2300561/ini-penyebab-rupiah-ambruk-versi-

bi)

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diduga mempunyai pengaruh

terhadap perkembangan dana pihak ketiga bank syariah termasuk di dalamnya

tabungan mudharabah. Dana pihak ketiga perbankan syariah sensitif terhadap

fluktuasi nilai tukar rupiah. Kecenderungan menguatnya nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS dan ketika menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar

AS mencerminkan stabilitas perekonomian yang semakin menurun akan

risiko dalam menjalankan usahanya, sehingga para investor yang sebelumnya

menanamkan modalnya ke pasar uang beralih ke dunia perbankan. Dengan

Page 28: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

10

menyimpan sebagian modalnya di produk penghimpunan dana khususnya

dalam hal ini tabungan mudharabah. (Hadzami, 2011)

Suku bunga (BI Rate) juga faktor lain yang mempengaruhi tabungan

mudharabah. Namun, suku bunga mempunyai peranan yang sangat penting

dalam perekonomian, karena suku bunga merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi perekonomian secara makro. Suku bunga

mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan untuk meminjam sejumlah dana

serta pendapatan yang diperoleh karena meminjam dana tersebut. (Wibisono,

2006)

Terlihat dari tabel 1.2 di atas suku bunga cenderung mengalami

penurunan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015 suku

sebesar 7.50% dibandingkan tahun 2014 suku bunga sebesar 7.75%.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengakui, BI Rate sulit turun. Sebab

banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari kondisi internal dalam

negeri hingga eksternal alias luar negeri. Faktor eskternal yang paling

berpengaruh, kata Agus, adalah rencana kenaikan suku bunga Amerika

Serikat (AS) dan pelemahan ekonomi China. Kondisi tersebut yang

mempengaruhi arus dana mengalir ke luar Indonesia.

(http://finance.detik.com/moneter/d-3034209/bi-rate-susah-turun-ini-alasan-

agus-marto)

Tabungan menurut pandangan ekonomi klasik, merupakan fungsi dari

tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi akan semakin mendorong seseorang

untuk menabung dan mengorbankan konsumsi sekarang untuk dimanfaatkan

Page 29: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

11

bagi konsumsi di masa yang akan datang. Tingginya minat nasabah untuk

menabung dipengaruhi oleh tingkat bunga, hal ini menunjukkan bahwa pada

saat tingkat bunga tinggi, masyarakat lebih tertarik untuk mengorbankan

konsumsi sekarang guna menambah tabungannya. Konsep ini berbeda dengan

sistem perbankan syariah yang menggunakan sistem bagi hasil atas

penggunaan dana oleh pihak peminjam (baik oleh pihak nasabah atau bank).

(Wibowo, 2007)

Persoalan bunga bank yang kemudian disebut sebagai riba telah

menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama dan tokoh fiqih Islam. Dari

perdebatan mengenai bunga bank ini melahirkan sebuah konsekuensi logis

terhadap anggapan bahwa bunga bank yang berlaku dalam sistem perbankan

merupakan riba. Interpretasi ini berimplikasi terhadap setiap tambahan dari

pinjaman kepada pihak yang meminjami adalah riba. (Saeed, 2004)

Tingkat suku bunga secara umum telah digunakan dalam sistem

perbankan di Indonesia. Bank konvensional menawarkan tingkat suku bunga

yang dapat menarik nasabah menyimpan uangnya. Berbeda halnya dengan

bank konvensional, bank syariah pada kegiatan operasionalnya menolak

adanya sistem bunga. Hal ini disebabkan karena bank syariah menganggap

sistem bunga sama dengan riba, sehingga bank syariah menawarkan sistem

bagi hasil sebagai pengganti sistem bunga.

Keberadaan bank konvensional dan syariah secara umum memiliki

fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Namum, karakteristik dari kedua tipe bank

Page 30: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

12

(konvensional dan syariah) dapat mempengaruhi perilaku calon nasabah

dalam menentukan preferensi mereka terhadap pemilihan antara kedua tipe

bank tersebut. Selain itu, pengaruh kondisi perekonomian di Indonesia baik

variabel ekonomi makro maupun variabel moneter yang perkembangannya

dapat dikendalikan oleh bank sentral juga memiliki andil dalam penyerapan

dana masyarakat yang dilakukan oleh perbankan. Variabel-variabel tersebut

dapat berupa tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah. (Iswardono,

2004)

Secara regresi BI Rate tidak berpengaruh terhadap simpanan

mudharabah, artinya besar kecilnya BI Rate tidak memberi pengaruh

terhadap simpanan mudharabah. Penghimpunan dana berupa simpanan akan

di salurkan untuk kegiatan pembiayaan dengan akad yang disepakati di mana

pembagian keuntungan dalam perbankan syariah menggunakan bagi hasil.

Hal ini dikarenakan dalam kegiatan operasional bank syariah tidak

menggunakan sistem bunga melainkan menggunakan sistem bagi hasil.

Bunga dan bagi hasil memiliki perbedaan, di mana suku bunga simpanan

bank umum besarnya cenderung tetap sesuai dengan pokok simpanan

sedangkan untuk bagi hasil sendiri didapatkan dari pendapatan bank syariah

dari kegiatan penyaluran pembiaayaan sehingga bagi hasil tidak selalu tetap

pada bank syariah. Pada bank syariah tidak diperbolehkan menggunakan

sistem bunga karena sesuai dengan prinsip Islam dikatakan bahwa bunga

merupakan riba dan diharamkan oleh Islam. (Hidayanti, 2015).

Page 31: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

13

Pada penelitian-penelitian sebelumnya yang mengamati faktor-faktor

yang mempengaruhi jumlah simpanan mudharabah seperti Afif Rudiansyah

(2014) dengan variabel independen (inflasi, BI Rate, PDB dan nilai tukar

rupiah), Nurjanah dan Sumiyati (2010) dengan variabel independen (nisbah

bagi hasil, produk domestik bruto, suku bunga deposito dan inflasi), Reswari

dan Abdurahim (2010) dengan variabel independen (tingkat suku bunga,

jumlah bagi hasil dan LQ 45), Rizki Aulia Rachman, dkk. (2013) dengan

variabel independen (bagi hasil, bunga, ukuran bank dan jumlah cabang) dan

Miftakhul Aghnia (2015) dengan variabel independen (bagi hasil, tabungan,

bagi hasil deposito, suku bunga tabungan, suku bunga deposito dan inflasi).

Merujuk dari penelitian-penelitian tersebut, penulis dalam penelitian ini

menggunakan variabel independen inflasi, nilai tukar, dan BI Rate dengan

periode penelitian dimulai dari tahun 2011 sampai tahun 2015.

Ada beberapa poin yang membuat penulis termotivasi untuk melakukan

penelitian ini. Pertama, pada kenyataannya inflasi cenderung meningkat

sedangkan kecenderungan masyarakat untuk menabungpun juga terus

meningkat, hal tersebut biasanya berlaku di bank konvensional. Namun,

apakah hal tersebut berlaku juga di bank syariah. Kedua, profit and loss

sharing sangat berkaitan dengan bank syariah. Maka, dilihat dari sisi nilai

tukar apakah hal tersebut dapat berpengaruh terhadap simpanan mudharabah

jika sewaktu-waktu rupiah melemah terhadap dollar. Ketiga, seperti yang kita

ketahui BI Rate (suku bunga) menjadi suatu hal yang tidak asing lagi di bank

konvensional. Hal tersebut tentunya berbeda dengan bank syariah, dimana

Page 32: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

14

bank syariah tidak mengenal adanya BI Rate (suku bunga). Namun, BI Rate

menjadi suatu acuan bagi industri perbankan nasional. Disini saya ingin

mengetahui apakah BI Rate tersebut dapat mempengaruhi kegiatan perbankan

syariah khususnya dari sisi jumlah simpanan mudharabah.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dan mendalam, maka penelitian ini mengangkat judul

“Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan BI Rate terhadap Jumlah Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di

Indonesia (Periode 2011 – 2015)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh inflasi, nilai tukar, dan BI Rate jika dilakukan

secara parsial terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia?

2. Apakah terdapat pengaruh inflasi, nilai tukar, dan BI Rate jika dilakukan

secara simultan terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh inflasi, nilai tukar, dan BI Rate

jika dilakukan secara parsial terhadap jumlah simpanan mudharabah pada

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Page 33: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

15

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh inflasi, nilai tukar, dan BI Rate

jika dilakukan secara simultan terhadap jumlah simpanan mudharabah

pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan berkaitan dengan jumlah

simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

yang dipengaruhi oleh berbagai variabel. Penelitian ini memberikan

kontribusi terhadap pembaharuan pada aspek teoritis maupun praktisi. Aspek

teoritis dan aspek praktisi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Teoritis

a. Akademisi

Akademisi diharapkan dapat mengetahui wawasan di bidang

perbankan syariah, dalam hal ini yang berkaitan dengan jumlah

simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia.

b. Peneliti

Peneliti diharapakan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

di bidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah khususnya

perbankan syariah, serta sebagai ajang ilmiah untuk menerapkan

berbagai teori perbankan syariah yang telah diperoleh di bangku kuliah.

Page 34: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

16

2. Praktisi

a. Bagi Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam

mengambil keputusan yang akan diambil terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah sehingga kegiatan perbankan syariah

tetap berjalan.

b. Bagi Nasabah dan Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

informasi ketika memilih produk simpanan bank syariah. Sehingga

nasabah dan investor mempunyai gambaran tentang bagaimana kondisi

perbankan syariah yang dapat menguntungkan mereka.

Page 35: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penghimpunan Dana

1. Pengertian Penghimpunan Dana

Sebagai lembaga keuangan dana merupakan persoalan utama bank,

tanpa dana bank tidak dapat berbuat apa-apa artinya tidak berfungsi sama

sekali. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari

masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah

kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah

mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat

luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara

memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya

dalam bentuk simpanan. (Kasmir, 2005).

2. Jenis-jenis Simpanan Penghimpunan Dana

Jenis-jenis simpanan penghimpunan dana adalah sebagai berikut :

a. Simpanan Giro (Demand Deposit)

Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang

penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet

giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang

dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank

yang bersangkutan. Rekening giro bisa digunakan oleh para usahawan,

baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro

Page 36: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

18

merupakan dana murah karena bunga yang diberikan kepada nasabah

lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.

b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

Simpanan tabungan merupakan simpanan pada bank yang

penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank.

Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan, slip

penarikan, kuitansi, atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan

yang merupakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan

rekening giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang

bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa

giro.

c. Simpanan Deposito (Time Deposit)

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu

tertentu (jatuh tempo). Penarikannya pun dilakukan sesuai jangka waktu

terebut. Namun, saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas

deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Jenis deposito

pun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis

deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit

on call. (Kasmir, 2005).

3. Prinsip dalam Penghimpunan Dana Bank Syariah

Prinsip yang diterapkan dalam kegiatan penghimpunan dana adalah

wadi’ah dan mudharabah, meliputi :

Page 37: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

19

a. Wadi’ah

Wadi’ah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil

jika pemiliknya menghendaki. Secara umum terdapat dua jenis

wadi’ah, yaitu wadi’ah yad al-amanah dan wadi’ah yad adh-

dhamanah.

1) Wadi’ah yad al-amanah adalah pihak yang menerima titipan tidak

boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang

dititipkan. Pihak menerima titipan dapat membebankan biaya kepada

penitip sebagai biaya penitipan.

2) Wadi’ah yad adh-dhamanah adalah pihak yang menerima titipan

boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang

dititipkan. Pihak bank dalam hal ini mendapatkan hasil dari

pengguna dana dan bank dapat memberikan insentif kepada penitip

dalam bentuk bonus.

b. Mudharabah

Mudharabah adalah kerja sama antara pemilik dana (shahibul

maal) dan pengelola dana (mudharib). Secara garis besar, mudharabah

terbagi menjadi dua jenis yaitu :

1) Mudharabah Muthlaqah

Dalam mudharabah muthlaqah, shahibul maal tidak

memberikan batasan-batasan atas dana yang diinvestasikannya.

Mudharib diberi wewenang penuh mengelola dana tersebut tanpa

terikat waktu, tempat, jenis usaha, dan jenis pelayanannya.

Page 38: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

20

Aplikasi perbankan yang sesuai dengan akad ini ialah time deposit

biasa.

Skema mudharabah muthlaqah dapat digambarkan sebagai

berikut :

1. Titip Dana 2. Pemanfaat

Dana

4. Bagi Hasil 3. Pemanfaat

Dana

Gambar 2.1

Skema Mudharabah Muthlaqah

Keterangan :

(a) Penabung atau deposan di bank syariah adalah investor dengan

sepenuh-penuhnya makna investor.

(b) Bank memiliki dua fungsi, yaitu kepada penabung atau deposan

ia sebagai pengelola (mudharib), sedangkan kepada dunia usaha

ia sebagai pemilik dana (shahibul maal).

(c) Dunia usaha berfungsi sebagai pengguna dan pengelola dana

yang harus berbagi hasil dengan pemilik dana, yaitu bank.

Dalam pengembangannya, nasabah pengguna dana dapat juga

menjalin hubungan dengan bank dalam bentuk jual beli, sewa,

dan fee based services.

2) Mudharabah Muqayyadah

Dalam mudharabah muqayyadah, shahibul maal

memberikan batasan atas dana yang diinvestasikannya. Mudharib

hanya bisa mengelola dana tersebut sesuai dengan batasan yang

Penabung/

Deposan

BANK Dunia

Usaha

Page 39: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

21

diberikan oleh shahibul maal. Misalnya, hanya untuk jenis usaha

tertentu saja, tempat tertentu, waktu tertentu, dan lain-lain. Aplikasi

perbankan yang sesuai dengan akad ini ialah special investment.

Skema mudharabah muqayyadah dapat digambarkan sebagai

berikut :

1. Proyek Tertentu

4. Penyaluran Dana

5. Bagi Hasil

3. Invest Dana 2. Hubungi

Investor

6. Bagi Hasil

Gambar 2.2

Skema Mudharabah Muqayyadah

Keterangan :

Dalam investasi dengan menggunakan konsep mudharabah

muqayyadah, pihak bank terikat dengan ketentua-ketentuan yang

telah ditetapkan oleh shahibul maal. Misalnya, jenis investasi dan

waktu dan tempat.

Produk special investment based on restricted mudharabah

ini sangat sesuai dengan special high network individualis atau

company yang memiliki kecenderungan investasi khusus.

Special investment merupakan suatu modus funding dan

financing, sekaligus sangat cocok pada saat-saat krisis dan sektor

SPECIAL

Project

BANK

Mudharib

(Pengelola)

INVESTOR

Shahibul Maal

(Pemilik Modal)

Page 40: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

22

perbankan mengalami kerugian yang menyeluruh. Dengan special

investment, investor tertentu tidak perlu menanggung overhead

bank yang terlalu besar karena seluruh dananya masuk ke proyek

khusus dengan return dan cost yang dihitung khusus pula.

(Antonio, 2001).

B. Simpanan (Tabungan) Mudharabah Bank Syariah

1. Pengertian Simpanan (Tabungan) Mudharabah Bank Syariah

Produk perbankan syariah yang termasuk produk penghimpunan

dana (funding) adalah tabungan. Dalam Pasal 1 angka 21 Undang-undang

Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang menyebutkan

bahwa tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi

dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat lainnya yang

dipersamakan dengan itu. (Umam, 2016).

Berdasarkan Fatwa DSN-MUI Nomor 2 Tahun 2000 menyatakan

bahwa tabungan yang dibenarkan dalam syariah adalah tabungan yang

berdasarkan prinsip mudharabah. Dalam transaksi nasabah bertindak

sebagai shahibul maal (pemilik dana), dan bank bertindak sebagai

mudharib (pengelola dana). Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah

adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Bank

Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah

Page 41: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

23

bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana). Bank syariah dalam

kapastitasnya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan

berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan

pihak lain. Namun, bank syariah juga memiliki sifat sebagai seorang wali

amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta

beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul

akibat kesalahan atau kelalaiannya. (Karim, 2009).

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan

membagihasikan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam

mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian

yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi

adalah mismanagement (salah urus), bank bertanggung jawab penuh

terhadap kerugian tersebut. Dalam mengelola harta mudharabah, bank

menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah

keuntungan yang menjadi haknya. Di samping itu, bank tidak

diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah penabung tanpa

persetujuan yang bersangkutan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

PPH bagi hasil tabungan mudharabah dibebankan langsung ke rekening

tabungan mudharabah pada saat perhitungan bagi hasil. (Karim, 2009).

Page 42: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

24

Perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah dilakukan berdasarkan

saldo rata-rata harian yang dihitung di tiap akhir bulan dan di buku awal

bulan berikutnya. (Karim, 2009).

Rumus perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah adalah sebagai

berikut :

Dalam memperhitungkan bagi hasil tabungan mudharabah tersebut, hal-

hal yang perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut.

a. Hasil perhitungan bagi hasil dalam angka satuan bulat tanpa

mengurangi hak nasabah.

1) Pembulatan ke atas untuk nasabah.

2) Pembulatan ke bawah untuk bank

b. Hasil perhitungan pajak dibulatkan ke atas sampai puluhan terdekat.

Dalam hal pembayaran bagi hasil, bank syariah menggunakan metode end

of month, yaitu :

a. Pembayaran bagi hasil tabungan mudharabah dilakukan secara

bulanan, yaitu pada tanggal tutup buku setiap bulan.

b. Bagi hasil bulan pertama dihitung secara proporsional hari efektif

termasuk tanggal tutup buku, tapi tidak termasuk tanggal pembukaan

tabungan.

Page 43: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

25

c. Bagi hasil bulan terakhir dihitung secara proporsional hari efektif.

Tingkat bagi hasil yang dibayarkan adalah tingkat bagi hasil tutup buku

bulan terakhir.

d. Jumlah hari sebulan adalah jumlah hari kalender bulan yang

bersangkutan (28 hari, 29 hari, 30 hari, 31 hari).

e. Bagi hasil bulanan yang diterima nasabah dapat diafiliasikan ke

rekening lainnya sesuai permintaan nasabah.

Dari pembahasan di atas, dapat disarikan beberapa ketentuan umum

tabungan mudharabah sebagai berikut :

a. Dalam transaksi ini, nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau

pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola

dana.

b. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan

mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak

lain.

c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan

bukan piutang.

d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan

dituangkan dalam bentuk akad pembukaan rekening.

e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan

menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

Page 44: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

26

f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah

tanpa persetujuan yang bersangkutan.

Standarisasi akad tabungan mudharabah adalah sebagai berikut:

a. Pada setiap penerimaan nasabah baru, diwajibkan untuk menerangkan

esensi tabungan mudharabah serta kondisi penerapannya seperti bentuk

investasi nasabah ke bank, definisi dan terminologi, keikutsertaan term

dalam skema penjaminan, profit sharing atau profit revenue, and

conditions dan tata cara perhitungan bagi hasil.

b. Bank wajib meminta nasabah untuk mengisi formulir jika tidak terjadi

akad yang disertakan.

c. Nasabah wajib menandatangani formulir permohonan tersebut sebagai

bukti adanya kehendak dari pihak pemilik dana untuk menyerahkan

dananya kepada bank pengelola.

d. Apabila bank setuju, bank wajib menandatangani formulir tersebut

sebagai bukti adanya kesanggupan pihak bank sebagai pihak yang

mengelola dana.

e. Nasabah wajib menyetorkan dana sebesar nominal yang ditulis dalam

formulir permohonan sebagai bukti investasi tunai bukan utang serta

menegaskan jumlah investasi yang sesuai dengan yang disepakati.

f. Apabila terjadi adanya perubahan nisbah bagi hasil untuk periode

mendatang, maka bank wajib mengumumkan sebelum nisbah bagi hasil

tersebut diberlakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan

bank.

Page 45: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

27

g. Bank wajib mengumumkan pendapatan akan bagi hasil (basis angka,

share base) yang menjadi acuan pembagian hasil pada setiap

dilakukannya proses pembagian hasil oleh bank untuk periode tertentu.

h. Tabungan hanya dapat ditutup setelah periode investasi berakhir. (Aziz

dan Suharyanti, 2013).

2. Landasan Syariah tentang Tabungan Mudharabah

Landasan syariah tentang deposito telah diatur dalam Fatwa DSN

No. 02/DSN-MUI/IV/2000, tanggal 1 April 2000 yang menyatakan bahwa

dalam penyimpanan kekayaan memerlukan jasa perbankan. Salah satu

produk perbankan di bidang penghimpunan dana dari masyarakat adalah

tabungan, yaitu simpanan dana yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat

ditarik dengan cek, bilyet giro, dan alat lainnya yang dipersamakan dengan

itu. (www.dsnmui.or.id).

Dalil al-Qur‟an dan hadis Nabi SAW mengenai tabungan menurut

Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000, sebagai berikut :

a. Firman Allah SWT, dalam al-Qur‟an surat An-Nisa [4] : 29 :

“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan

(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di

antaramu...”.

Page 46: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

28

b. Hadis Nabi SAW, dalam riwayat Ibnu Abbas :

“Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai

mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak

mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli

hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus

menanggung risikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas

itu didengar Rasulullah, beliau membenarkannya” (HR. Thabrani

dari Ibnu Abbas). (Widayatsari, 2013).

Berdasarkan DSN-MUI ini tabungan yang dibenarkan secara syariah

adalah yang berdasarkan prinsip mudharabah. Adapun ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau

pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola

dana.

b. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari‟ah dan

mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak

lain.

c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan

bukan piutang.

d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan

dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

Page 47: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

29

e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan

menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah

tanpa persetujuan yang bersangkutan. (www.dsnmui.or.id).

C. Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga

barang dan jasa secara umum dan terus-menerus selama waktu tertentu.

(Karim, 2008).

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

diestemasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar,

layanan kesehatan dan listrik. (Madura, 2000).

Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah

yang telah diinvestasikan. Oleh karena itu, risiko inflasi juga bisa disebut

sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor

biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi

penurunan daya beli yang dialaminya. (Tandelilin, 2010).

Inflasi dapat dirumuskan sebagai kenaikan harga umum, yang

bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus

Page 48: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

30

barang. Angka inflasi dihitung oleh badan pusat statistik dari persentase

perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada suatu saat dibandingkan

dengan IHK pada periode sebelumnya. IHK adalah perbandingan

perbandingan relatif dari harga suatu paket barang dan jasa pada suatu saat

dibandingkan dengan harga-harga barang dan jasa tersebut pada tahun

dasar, dan dinyatakan dalam persen. (Gilarso, 2004).

2. Macam-macam Inflasi

a. Berdasarkan Ukuran Inflasi

Macam-macam inflasi berdasarkan ukuran adalah sebagai berikut :

1) Inflasi ringan adalah tingkat inflasi yang berada di bawah 10%

dalam setahun.

2) Inflasi sedang adalah tingkat inflasi yang berada di antara 10-30%

dalam setahun.

3) Inflasi berat adalah tingkat inflasi yang berkisar antara 30-100%

dalam setahun.

4) Inflasi tinggi (hyperinflation) adalah tingkat inflasi yang berkisar

dari 100% dalam setahun. (Boediono, 2014).

b. Berdasarkan Sebabnya

Jenis inflasi berdasarkan sebabnya adalah sebagai berikut :

1) Demand Pull Inflation

Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang

tinggi disatu pihak dan kondisi produksi telah mencapai kesempatan

kerja penuh (full employment) dipihak lain. Sesuai dengan hukum

Page 49: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

31

permintaan, bila permintaan banyak dan penawaran tetap, harga akan

naik. Bila hal ini berlangsung secara terus menerus akan

mengakibatkan inflasi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, untuk

mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru

dengan penambahan tenaga kerja baru.

2) Cost Push Inflation

Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya

produksi (naiknya biaya produksi dapat terjadi karena tidak

efisiennya perusahaan, nilai kurs mata uang negara yang

bersangkutan jatuh atau turun, kenaikan harga bahan baku industri,

adanya tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat, dan

sebagainya). Ada dua hal yang dapat dilakukan oleh produsen

sehubungan dengan naiknya biaya produksi, yaitu langsung

menaikkan harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama

atau harga produknya naik (tarik menarik permintaan dan

penawaran) karena penurunan jumlah produksi. (Putong, 2000).

3. Kelompok Teori Inflasi

Secara garis besar ada empat kelompok teori mengenai inflasi,

masing-masing dari teori ini menyatakan aspek-aspek tertentu dari proses

inflasi dan mencakup semua aspek penting dari proses kenaikan harga

dengan dikemukakan ahli ekonomi, yaitu antara lain sebagai berikut :

Page 50: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

32

a. Teori Kuantitas

Dalam teori ini hubungan antara uang harga digambarkan dalam

kuantitas dengan 2 jenis yaitu jenis Fisher dan jenis Cambridge. Jenis

Fisher merupakan teori inflasi yang paling tua, namun teori ini masih

sangat berguna untuk menerangkan proses inflasi di zaman modern ini,

terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Dimana teori ini

menjelaskan :

1) Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang

berbeda tanpa ada kenaikan jumlah uang yang beredar, misalnya

kegagalan panen hanya akan menaikkan harga untuk sementara.

2) Laju inflasi ditentukan oleh penambahan jumlah uang beredar dan

mencegah kenaikan harga barang-barang di masa yang akan datang.

b. Teori Keynes

Menurut Keynes inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup di

luar kemampuan ekonominya. Dengan proses melalui perebutan

pembagian antara kelompok sosial yang menginginkan barang dan jasa

yang lebih.

c. Teori Strukturalis

Teori ini berpusat pada fleksibilitas dari struktur perekonomian

negara-negara yang sedang berkembang. Teori strukturalis memberikan

titik tekan pada ketegaran atau infleksibilitas dari struktur

perekonomian negara-negara berkembang. Faktor strukturalis inilah

yang menyebabkan perekonomian negara sedang berkembang berjalan

Page 51: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

33

sangat lambat dalam jangka panjang. Menurut teori ini ada dua faktor

utama yang dapat menimbulkan inflasi.

d. Disagregasi Inflasi

Di samping pengelompokan berdasarkan COICOP (the

Classification of Individual Consumption by Purpose) tersebut, BPS

(Badan Pusat Statistik) saat ini juga mempublikasikan inflasi

berdasarkan pengelompokan lainnya yang dinamakan disagregrasi

inflasi. Disagregasi inflasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan suatu

indikator inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang

bersifat fundamental. (Dewi, 2011).

4. Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi

Kebijakan yang mungkin dilakukan pemerintah untuk mengatasi

inflasi adalah sebagai berikut :

a. Kebijakan fiskal yaitu dengan menambah pajak dan pengeluaran

pemerintah.

b. Kebijakan moneter yaitu dengan menaikkan suku bunga dan menaikkan

kredit.

c. Dari segi penawaran yaitu dengan melakukan langkah yang dapat

mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi

pajak impor atau pajak bahan mentah melakukan penetapan harga

menggalakan pertambahan produksi dan perkembangan teknologi.

(Huda, dkk., 2009).

Page 52: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

34

5. Inflasi dalam Perspektif Islam

Fenomena inflasi sebetulnya muncul sebagai akibat dari mulai

diberlakukan dan beredarnya dinar dan dirham yang tidak murni

(campuran). Kemudian, di masa sekarang fenomena inflasi semakin

bertambah dengan diterapkannya mata uang kertas. Sebetulnya hal ini

telah diperingatkan oleh ulama, seperti Imam Syafi‟i yang melarang

pemerintah mencetak dirham yang tidak murni karena akan merusak nilai

mata uang, menyebabkan naiknya harga, dan hal itu merugikan orang

banyak serta menimbulkan kerusakan-kerusakan. Ibnu Taimiyah pada

masa Daulah Bani Mamluk juga telah memperingatkan keadaan ini, beliau

menyatakan bahwa uang yang berkualitas baik dari peredaran. Apabila

uang dibiarkan beredar sebagai alat tukar, niscaya dinar dan dirham akan

menghilang dari peredaran. (Rozalinda, 2014).

D. Nilai Tukar (Kurs)

1. Pengertian Nilai Tukar (Kurs)

Exchange Rates (nilai tukar uang) atau yang lebih populer dikenal

dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari

mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik

(domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik

dalam mata uang asing. Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat harga

pertukaran dari satu mata uang ke mata uang yang lainnya dan digunakan

dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional,

turisme, investasi internasional, ataupun aliran uang jangka pendek

Page 53: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

35

antarnegara, yang melewati batas-batas geografis ataupun batas-batas

hukum. (Karim, 2008).

Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang

domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk

memperoleh satu unit mata uang asing. (Sukirno, 2004).

Nilai tukar rupiah atau kurs merupakan harga suatu mata uang

terhadap mata uang lainnya. Pada kurs, yakni suatu mata uang terhadap

mata uang lainnya, juga merupakan sebuah harga aktiva atau harga aset

(asset price), prinsip-prinsip pengaturan harga aset-aset lainnya juga

berlaku. Setiap negara memiliki sebuah mata uang yang menunjukkan atau

menetapkan harga-harga dari setiap barang dan jasa yang ada, misalnya

Indonesia dengan Rupiahnya, Amerika Serikat memiliki Dollar, Jerman

punya DM, di Inggris kita mendapatkan Poundsterling, dan seterusnya.

Kurs memainkan peranan penting dalam hubungan perdagangan

internasional, karena kurs memungkinkan kita untuk membandingkan

harga-harga segenap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai

negara. Perubahan kurs biasa disebut dengan apresiasi dan depresiasi.

Depresiasi mata uang suatu negara membuat harga-harga barangnya

menjadi lebih murah bagi pihak luar negeri, dengan anggapan bahwa

semua kondisi lainnya tetap (cateris paribus). Sebaliknya, jika terjadi

apresiasi mata uang suatu negara menyebabkan harga barang-barangnya

menjadi lebih mahal bagi pihak luar negeri dengan anggapan semua

kondisi lainnya tetap. (Krugman dan Obstfeld, 2005).

Page 54: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

36

2. Macam-macam Sistem Kurs

Ada tiga macam sistem kurs atau nilai tukar, antara lain sebagai

berikut :

a. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate), dalam sistem ini Pemerintah

menetapkan nilai tukar tetap mata uang lainnya, tanpa memperhatikan

permintaan ataupun penawaran terhadap valuta asing yang terjadi dan

repotnya di dalam sistem ini Pemerintah harus selalu siap dengan

cadangan devisa di dalam jumlah yang cukup.

b. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate), dalam sistem ini

nilai tukar mata uang semata-mata ditentukan oleh permintaan dan

penawaran akan mata uang tersebut dan yang terpenting bahwa

Pemerintah melalui Bank Sentral tidak ikut campur tangan di dalam

menjaga nilai tukar tersebut pada tingkat yang diinginkan.

c. Sistem kurs mengambang terkendali (managed floating exchange rate),

dalam sistem ini nilai tukar ditentukan oleh Bank Sentral tetapi lebih

flexible karena bisa berubah setiap hari tetapi di dalam kendali yang

diinginkan oleh Pemerintah. Di dalam sistem ini Pemerintah turut

campur baik di dalam penentuan kurs maupun tingkat intervensi yang

dilakukan agar kurs tersebut tidak mengalami gejolak yang terlalu

besar.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs

Perubahan dalam kurs valuta disebabkan oleh banyak faktor di

antaranya adalah sebagai berikut :

Page 55: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

37

a. Perubahan dalam Selera Masyarakat

Perubahan selera masyarakat akan mengubah corak konsumsi

mereka ke atas barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri

maupun yang di impor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri

menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat pula

menaikkan ekspor. Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor

menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah

besar. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan

penawaran valuta asing.

b. Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor

Harga sesuatu barang merupakan salah satu faktor penting yang

menentukan apakah sesuatu barang akan di impor atau di ekspor.

Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang

relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka

ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan

menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor

akan mengurangi impor. Dengan demikian perubahan harga-harga

barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam

penawaran dan permintaan ke atas mata uang negara tersebut.

c. Kenaikan Harga Umum (Inflasi)

Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta

asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk

menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini

Page 56: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

38

disebabkan efek inflasi yang berikut : (i) inflasi menyebabkan harga-

harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri dan

oleh sebab itu berkecenderungan menambah impor, (ii) inflasi

menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh

karena itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor. Keadaan (i)

menyebabkan permintaan ke atas valuta asing bertambah, dan keadaan

(ii) menyebabkan penawaran ke atas valuta asing berkurang, maka

harga valuta asing akan bertambah (berarti harga mata uang negara

yang mengalami inflasi merosot).

d. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting

peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat

pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan

modal dalam negeri mengalir ke luar negeri sedangkan, suku bunga dan

tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan modal

luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir

ke suatu negara, permintaan ke atas mata uangnya bertambah maka

nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan

merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri

karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi

di negara-negara lain.

Page 57: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

39

e. Pertumbuhan Ekonomi

Efek yang akan diakibatkan oleh sesuatu kemajuan ekonomi

kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan

ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu diakibatkan oleh

perkembangan ekspor, maka permintaan ke atas mata uang negara

bertambah lebih cepat dari penawarannya dan nilai mata uang negara

tersebut naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan

impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran mata uang

negara itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh

karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot. (Sukirno,

2004).

E. Suku Bunga (BI Rate)

1. Pengertian Suku Bunga (BI Rate)

Menurut Bank Indonesia BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang

mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate merupakan indikasi

suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam upaya

mencapai target inflasi. BI Rate digunakan sebagai acuan dalam operasi

moneter untuk mengarahkan agar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia

(SBI) 1 bulan hasil lelang operasi pasar terbuka berada di sekitar BI Rate.

(www.bi.go.id)

Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan

untuk dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai persentase per

Page 58: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

40

tahun). (Mishkin, 2008). Sedangkan suku bunga adalah penghasilan yang

diperoleh dari orang-orang yang memberikan kelebihan uangnya atau

surplus spending unit untuk digunakan sementara waktu oleh orang-orang

yang membutuhkan dan menggunakan uang tersebut untuk menutupi

kekurangannya atau defisit spending units. (Judisseno, 2005).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya suku bunga antara lain :

a. Kebutuhan Dana

Besarnya suku bunga dapat dipengaruhi oleh kebutuhan dana bagi

pihak yang memerlukannya. Sifat kebutuhan dana dibagi menjadi tiga

yaitu :

1) Keharusan, merupakan kebutuhan dana yang mendesak yang tidak

mungkin ditunda. Apabila pihak yang membutuhkan dana tersebut

pada kondisi sangat memerlukannya, maka akan berpengaruh pada

tingkat bunga dan pihak kreditor dapat meminjamkan dananya

dengan bunga yang lebih tinggi dibanding market rate.

2) Kebutuhan, merupakan kebutuhan dana yang harus ada akan tetapi,

kebutuhannya masih bisa ditunda untuk beberapa waktu. Sifat

kebutuhannya tidak mendesak, maka suku bunga yang diperoleh

akan sama dengan market rate.

3) Keinginan, merupakan kebutuhan dana yang tidak harus ada tetapi

merupakan tambahan dana untuk memperluas usaha nasabah.

Sifatnya tidak mendesak dan bisa diabaikan, oleh karena itu pihak

Page 59: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

41

debitur bisa memperoleh tingkat bunga yang lebih rendah dibanding

suku bunga di pasar.

b. Persaingan Antarbank

Bank tidak dapat menentukan suku bunga sesuai dengan keinginan

bank saja akan tetapi, ada faktor lain yang diperhatikan yaitu, suku

bunga yang diberikan oleh pesaing. Pada umumnya bank akan membeli

dan menjual bunga tidak jauh berbeda dengan tingkat suku bunga di

pasar. Bank akan menyalurkan kredit dengan suku bunga sesuai dengan

suku bunga di pasar.

c. Kebijakan Pemerintah

Bank harus mengikuti kebijakan pemerintah dalam menentukan

besarnya tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga sertifikat

Bank Indonesia 12%, maka bank umum tidak diperbolehkan

menawarkan produk pendanaannya dengan tingkat bunga yang lebih

tinggi dari BI Rate.

d. Jangka Waktu

Faktor jangka waktu merupakan faktor yang penting dalam

menetapkan suku bunga. Semakin lama jangka waktu yang

diperjanjikan akan semakin besar kemungkinan adanya fluktuasi bunga

dalam market rate, sehingga semakin lama jangka waktunya akan

semakin besar tingkat bunganya.

Page 60: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

42

e. Kualitas Jaminan

Dalam menentukan besarnya bunga kredit yang akan diberikan

kepada debitur, bank juga melihat jaminannya. Terdapat beberapa

kekayaan yang dapat digunakan sebagai agunan atau jaminan. Apabila

agunan tersebut marketable, mudah diperjual belikan, serta nilai agunan

tersebut stabil atau meningkat maka bank dapat memberikan bunga

kredit yang lebih rendah, karena risiko tidak tertagihnya kredit debitur

dapat ditutup adanya agunan yang layak.

f. Reputasi Nasabah

Bank akan lebih aman dalam memberikan kredit kepada nasabah

yang mempunyai reputasi usaha, karena jaminan pembayaran atas

kredit yang diberikan akan lebih besar. Biasanya bank akan

memperebutkan debitur yang mempunyai reputasi usaha yang baik.

Oleh karena itu, bank sebagai kreditur tidak dapat membebankan bunga

sesuai dengan pasar akan tetapi, akan lebih rendah dengan bunga di

pasar.

g. Produk

Produk yang ditawarkan oleh bank sangat bervariasi sehingga,

bunga yang akan diberikan kepada nasabah peminjam dana maupun

bunga yang dibebankan kepada nasabah peminjam juga tergantung

pada jenis produknya. Semakin banyak fasilitas yang diberikan dalam

produk tertentu akan semakin menarik bunga yang ditawarkan.

Page 61: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

43

h. Hubungan Bank

Hubungan antara bank dan nasabah juga akan berpengaruh pada

besarnya bunga. Apabila nasabah tersebut merupakan nasabah prima,

nasabah yang telah memiliki hubungan baik dengan bank dan selama

menjadi nasabah bank tidak pernah wan prestasi, maka bank akan

memberikan bunga lebih rendah.

i. Risiko

Risiko merupakan faktor penting yang digunakan oleh bank untuk

menentukan besarnya suku bunga. Risiko kredit terkait dengan

beberapa aspek antara lain, tujuan penggunaan kredit, sektor usaha, dan

jangka waktu. (Ismail, 2011).

F. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut UU No 21 Tahun 2008 Bank Syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah. (www.ojk.go.id)

Bank syariah adalah bank yang dijalankan berdasarkan syariah,

ajaran atau syariah Islam bukan syariah agama lain. Kandungan ajaran

Islam ada 3 besaran, yakni aqidah, akhlak, dan syariah. Aqidah terkait

dengan keimanan seseorang, dan akhlak berkaitan dengan perbuatan yang

etis dan normatif. Ketiganya harus diterapkan di dalam semua sendi

kehidupan termasuk dalam perbankan. Namun sebagai sebuah sistem,

Page 62: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

44

bank syariah diatur dalam ajaran syariah. Syariah itu bersumber dari al-

Qur‟an dan hadis yang kemudian ditafsirkan oleh ulama. Penafsiran ulama

ini disebut dengan fikih. Fikih ada dua jenis, yakni yang mengatur

hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan yang disebut fikih ibadah

serta fikih muamalah yang mengatur hubungan horizontal antara manusia

dengan makhluk. Dalam muamalah terdapat ekonomi, dalam ekonomi

terdapat sistem keuangan. Bank syariah merupakan bagian dari sistem

ekonomi dan keuangan syariah (Islam). (Ifham, 2015).

Dijelaskan dalam al-Qur‟an surat Ar-Ruum : 39 yang menerangkan

tentang riba :

“Dan, sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah

pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan,

apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk

mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-

orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (Antonio, 2001).

2. Tujuan Bank Syariah

Bank Syariah mempunyai beberapa tujuan di antaranya sebagai

berikut :

a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalah secara

Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar

terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usaha atau

perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan), di mana

Page 63: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

45

jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga telah

menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi masyarakat.

b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang

membutuhkan dana.

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang usaha yang lebih besar, terutama kelompok miskin yang

diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya

kemandirian usaha.

d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, pada umumnya merupakan

program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. Upaya

bank syariah di dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan

nasabah seperti : program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan

pedagang perantara, program pembinaan konsumen, program

pengembangan modal kerja dan program pengembangan usaha

bersama.

e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter, dengan melalui aktivitas

perbankan syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi yang

diakibatkan oleh adanya inflasi, menghindari persaingan usaha yang

tidak sehat antara lembaga keuangan.

f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap terhadap

bank non syariah. (Sudarsono, 2008).

Page 64: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

46

3. Fungsi Bank Syariah

Dalam menjalankan operasinya, fungsi bank Islam terdiri dari :

a. Sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi atas dana-dana

yang dipercayakan oleh pemegang rekening investasi atau deposan atas

dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan investasi bank.

b. Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik dana

(sahibul maal) sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki oleh

pemilik dana (dalam hal ini bank bertindak sebagai manajer investasi).

c. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya

sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

d. Sebagai pengelola fungsi sosial, seperti pengelolaan dana zakat dan

penerimaan serta penyaluran dana kebajikan (fungsi optional).

(Muthaher, 2012).

4. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 2. 1

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank Syariah Bank Konvensional

1. Melakukan investasi-investasi

yang halal saja.

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,

jual-beli, atau sewa.

3. Profit dan falah (mencari

kemakmuran di dunia dan

kebahagiaan di akhirat)

oriented.

1. Investasi yang halal dan haram.

2. Memakai perangkat bunga.

3. Profit oriented.

4. Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

kreditur-debitur.

Page 65: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

47

4. Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

kemitraan.

5. Penghimpun dan penyaluran

dana harus sesuai dengan fatwa

Dewan Pengawas Syariah.

5. Tidak terdapat dewan sejenis.

Sumber : Muhammad Syafi‟i Antonio (2001)

G. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun

ruang lingkup hampir sama tetapi karena objek, periode, waktu dan alat

analisis yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak sama

sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Berikut

beberapa ringkasan penelitian terdahulu :

Page 66: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

48

Tabel 2. 2

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Afif

Rudiansyah

(2014).

Pengaruh

Inflasi, BI

Rate, PDB

dan Nilai

Tukar

Rupiah

terhadap

Simpanan

Mudhara-

bah pada

Bank

Syariah di

Indonesia.

Variabel

Dependen:

Simpanan

Mudharabah

pada Bank

Syariah di

Indonesia.

Variabel

Independen:

Inflasi, BI

Rate, Nilai

Tukar

Rupiah.

Alat Analisis:

SPSS

Analisis

regresi linier

berganda.

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Metode

purposive

sampling.

Variabel

Independen:

PDB.

Sampel:

4 bank

syariah.

Objek

Penelitian:

Publikasi

Bank

Indonesia dan

Badan Pusat

Statistik

Hasil

penelitian

menunjukkan

variabel

inflasi, BI

Rate, PDB dan

nilai tukar

rupiah secara

simultan

mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap

simpanan

mudharabah.

Variabel PDB

secara parsial

berpengaruh

signifikan

dengan

koefisien

positif

terhadap

simpanan

mudharabah.

Variabel nilai

Tukar, Inflasi,

Page 67: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

49

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

dan BI Rate

secara parsial

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

simpanan

mudharabah.

2. Nurjanah

dan

Sumiyati

(2010).

Pengaruh

Nisbah Bagi

Hasil, Produk

Domestik

Bruto, Suku

Bunga

Deposito dan

Inflasi

terhadap

Simpanan

Mudharabah

di Perbankan

Syariah

Indonesia

periode

2004-2009.

Variabel

Dependen:

Simpanan

Mudharabah

di Perbankan

Syariah

Indonesia.

Variabel

Independen:

Inflasi.

Alat Analisis:

Analisis

regresi

berganda

Variabel

Independen:

Nisbah Bagi

Hasil,

Produk

Domestik

Bruto dan

Suku Bunga

Deposito.

Hasil

penelitiannya

variabel nisbah

bagi hasil,

suku bunga

deposito dan

inflasi tidak

berpengaruh

terhadap

tabungan

mudharabah.

Variabel

produk

domestik bruto

berpengaruh

terhadap

tabungan

mudharabah.

Page 68: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

50

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Yustitia

Agil

Reswari

dan Ahim

Abdura-

him

(2010).

Pengaruh

Tingkat

Suku

Bunga,

Jumlah

Bagi Hasil,

dan LQ 45

terhadap

Simpanan

Mudhara-

bah pada

Bank

Syariah di

Indonesia.

Variabel

Dependen:

Simpanan

Mudharabah

pada Bank

Syariah di

Indonesia.

Variabel

Independen:

Suku Bunga

(BI Rate)

Alat Analisis:

SPSS Analisis

regresi linear

berganda.

Objek

Penelitian:

Data statistik

keuangan BI.

Variabel

Independen:

Jumlah

Bagi Hasil

dan LQ 45.

Sampel:

BMI, BSM,

dan Bank

Mega

Indonesia.

Objek

Penelitian:

Data

laporan

keuangan di

BMI, BSM,

Bank Mega

Indonesia,

dan data LQ

45.

Teknik

Pengambi-

lan Sampel:

Metode

convenience

sampling.

Secara simultan

variabel tingkat

suku bunga (BI

Rate), jumlah

bagi hasil, dan

LQ 45

berpengaruh

terhadap

variabel

simpanan

mudharabah.

Secara parsial

variabel jumlah

bagi hasil dan

LQ 45

berpengaruh

positif terhadap

simpanan

mudharabah,

sedangkan

variabel BI Rate

tidak

berpengaruh

terhadap

simpanan

mudharabah.

Page 69: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

51

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

4. Rizki

Aulia

Rachman

dkk

(2013).

Pengaruh

Bagi Hasil,

Bunga,

Ukuran

Bank, dan

Jumlah

Cabang

terhadap

Simpanan

Mudhara-

bah.

Variabel

Dependen:

Simpanan

mudharabah.

Variabel

Independen:

Bunga.

Alat Analisis:

Analisis

regresi linear

berganda.

Objek

Penelitian:

Data statistik

keuangan BI.

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Metode

purposive

sampling.

Variabel

Independen:

Bagi Hasil,

Ukuran

Bank, dan

Jumlah

Cabang.

Sampel: 8

BUS di

Indonesia

periode

tahun 2010-

2012.

Objek

Penelitian:

Data

laporan

keuangan

triwulanan

di 8 BUS

periode

tahun 2010-

2012.

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa tingkat

bagi hasil dan

jumlah kantor

cabang

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

simpanan

mudharabah,

tingkat suku

bunga

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

simpanan

mudharabah,

serta ukuran

bank syariah

tidak

berpengaruh

terhadap

simpanan

mudharabah.

Page 70: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

52

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Miftakhul

Aghnia

(2015).

Analisis

Faktor-

Faktor yang

Mempenga-

ruhi

Simpanan

Mudhara-

bah Bank

Syariah

Mandiri

(BSM)

tahun 2006-

2013

Variabel

Indepen-

den:

Inflasi.

Alat

Analisis:

Analisis

regresi

linear

berganda.

Variabel

Dependen:

Simpanan

Mudharabah

Bank Syariah

Mandiri

(BSM).

Variabel

Independen:

Bagi Hasil

Tabungan,

Bagi Hasil

Deposito,

Suku Bunga

Tabungan,

dan Suku

Bunga

Deposito.

Objek

Penelitian:

Data laporan

keuangan

BSM, data

Statistik Eko

nomi dan

Keuangan

Indonesia

(SEKI), dan

data Badan

Hasil penelitian

secara simultan

menunjukkan

variabel bagi hasil

tabungan, bagi

hasil deposito

mudharabah, suku

bunga tabungan,

suku bunga

deposito dan

inflasi maupun

secara parsial

berpengaruh

signifikan terhadap

simpanan

mudharabah.

Page 71: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

53

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Pusat

Statistik

(BPS).

Sampel:

BSM.

6. Vivi

Setyawati,

dkk

(2016).

Pengaruh

Suku Bunga

Acuan, Bagi

Hasil,

Inflasi,

Ukuran

Bank, NPF,

dan Biaya

Promosi

terhadap

Simpanan

Mudhara-

bah pada

Bank

Syariah di

Indonesia

tahun 2010-

2014.

Variabel

Dependen:

Simpanan

mudhara-

bah pada

Bank

Syariah di

Indonesia.

Variabel

Indepen-

den: Suku

bunga

acuan dan

inflasi.

Alat

Analisis:

Regresi

linear

berganda.

Objek

Penelitian:

Data

laporan

publikasi

Variabel

Independen:

Bagi Hasil,

Ukuran

Bank, NPF,

dan Biaya

Promosi.

Hasil penelitian

secara simultan

menunjukan

variabel suku

bunga acuan, bagi

hasil, inflasi,

ukuran bank, NPF

dan biaya promosi

berpengaruh

signifikan terhadap

simpanan

mudharabah.

Secara parsial

variabel bagi hasil,

ukuran bank, NPF

dan biaya promosi

berpengaruh

Page 72: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

54

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

OJK dan BI.

Sampel:

Perusahaan

perbankan

syariah terdiri

dari BUS dan

UUS.

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Metode

purposive

sampling.

signifikan dan

variabel suku

bunga acuan dan

inflasi tidak

berpengaruh

signifikan.

7. Rahma

Hidayanti

(2015)

Pengaruh

BI Rate,

Inflasi,

dan

Jumlah

Kantor

Cabang

terhadap

Simpanan

Mudhara-

bah pada

Bank

Umum

Syariah

tahun

Variabel

Dependen:

Simpanan

Mudharabah

pada Bank

Umum

Syariah

Variabel

Independen:

Jumlah

Kantor

Cabang.

Sampel :

10 BUS

Hasil Penelitian

secara simultan

menunjukkan

variabel BI Rate,

inflasi, dan jumlah

kantor cabang

berpengaruh

signifikan terhadap

simpanan

mudharabah.

Secara parsial

menunjukkan

variabel jumlah

kantor cabang

berpengaruh

signifikan terhadap

Page 73: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

55

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2011-2014. Variabel

Independen:

BI Rate dan

Inflasi.

Alat

Analisis:

SPSS

Analisis

regresi

linear

berganda

Teknik

Pengambi-

lan Sampel:

Metode

purposive

sampling.

Objek

Penelitian:

Data

statistik

perbankan

syariah

yang sudah

dipublikasi

Bank

Indonesia.

periode

2011-2014.

Objek

Penelitian:

Neraca

laporan

keuangan

tahunan BUS

simpanan

mudharabah

sedangkan variabel

BI Rate dan inflasi

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

simpanan

mudharabah.

Page 74: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

56

H. Hubungan Keterkaitan Antara Variabel Independen dengan Variabel

Dependen

1. Pengaruh Inflasi terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

diestemasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar,

layanan kesehatan dan listrik. (Madura, 2000).

Dalam penelitian Rahma (2015), Afif (2014) dan Vivi, dkk. (2016)

menjelaskan bahwa inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

jumlah simpanan mudharabah artinya tinggi rendahnya inflasi tidak

memberi pengaruh terhadap simpanan mudharabah.

Faktor lain yang mendukung inflasi tidak berpengaruh terhadap

simpanan mudharabah yaitu inflasi pada tahun 2011 hingga 2014 antara

3,79% hingga 8,36% di mana inflasi tersebut dikategorikan jenis inflasi

moderate (laju inflasinya antara 7-10%) adalah inflasi yang ditandai

dengan harga-harga yang meningkat secara lambat. Dengan keadaan

inflasi yang termasuk kategori inflasi rendah sehingga masyarakat masih

bisa memenuhi konsumsinya tanpa harus menarik dana simpanannya

untuk digunakan sebagai konsumsi. Oleh sebab itu, tinggi rendahnya

Page 75: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

57

tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah

yang ada di Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

2. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah

Kurs merupakan faktor eksternal (luar) yang juga mempengaruhi

jumlah dana pihak ketiga. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar

AS (Amerika Serikat), mencerminkan kondisi perekonomian yang tidak

menentu sehingga meningkatkan risiko berusaha yang akan direspon oleh

dunia usaha dengan menitipkan uangnya pada bank syariah. (Sujatna,

2010).

Nilai tukar berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah simpanan

mudharabah. Dana pihak ketiga bank syariah termasuk di dalamnya

tabungan mudharabah sensitif terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan

kecenderungan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar.

Sebaliknya ketika menurunnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar,

mencerminkan stabilitas perekonomian yang semakin menurun akan risiko

dalam menjalankan usahanya, sehingga para investor yang sebelumnya

menanamkan modalnya ke pasar uang beralih ke dunia perbankan. Dengan

menyimpan sebagian modalnya di produk penghimpunan dana khususnya

dalam hal ini tabungan mudharabah. (Hadzami, 2011).

3. Pengaruh BI Rate terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah

Suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh oleh orang-orang

yang memberikan kelebihan uangnya atau surplus spending unit untuk

digunakan sementara waktu oleh orang-orang yang membutuhkan dan

Page 76: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

58

menggunakan uang tersebut untuk menutupi kekurangannya atau defisit

spending units. (Judisseno, 2005)

BI Rate tidak berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah.

Artinya besar kecilnya BI Rate tidak memberi pengaruh terhadap jumlah

simpanan mudharabah. Penghimpunan dana berupa simpanan yang

nantinya disalurkan untuk kegiatan pembiayaan dengan akad yang

disepakati di mana pembagian keuntungan dalam perbankan syariah

menggunakan bagi hasil. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan operasional

bank syariah tidak menggunakan sistem bunga melainkan menggunakan

sistem bagi hasil. Antara bunga dan bagi hasil memiliki perbedaan, di

mana suku bunga simpanan bank umum besarnya cenderung tetap sesuai

dengan pokok simpanan sedangkan untuk bagi hasil sendiri di dapatkan

dari pendapatan bank syariah dari kegiatan penyaluran pembiaayaan

sehingga bagi hasil tidak selalu tetap pada bank syariah. Pada bank syariah

tidak diperbolehkan menggunakan sistem bunga karena sesuai dengan

prinsip Islam dikatakan bahwa bunga merupakan riba dan diharamkan

oleh Islam. (Hidayanti, 2015).

Page 77: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

59

I. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

“ Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan BI Rate terhadap Jumlah Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di

Indonesia (Periode 2011-2015)”

Data Statistika Perbankan Syariah

Sumber Bank Indonesia dan OJK Tahun 2011-2015

Penghimpunan Dana

Ha1 Ha2 Ha3

Ha4

Inflasi (X1) Nilai Tukar (X2) BI Rate (X3)

Jumlah Simpanan Mudharabah pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia (Y)

Metode Analisis Data :

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolinieritas

c. Uji Heteroskedastisitas

d. Uji Autokorelasi

2. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

b. Uji F (Simultan)

c. Uji Adjusted R Square

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Implikasi

Page 78: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

60

J. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu korelasi yang sifatnya masih sementara atau

pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan

harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesa merupakan

dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya

melalui analisa data (Suharsimi, 2002). Adapun hipotesis yang diajukan

peneliti ini adalah sebagai berikut :

1. Ho1 : Diduga tidak berpengaruh secara parsial inflasi terhadap jumlah

simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia.

Ha1 : Diduga berpengaruh secara parsial inflasi terhadap jumlah simpanan

mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di

Indonesia.

2. Ho2 :Diduga tidak berpengaruh secara parsial nilai tukar terhadap jumlah

simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia.

Ha2 : Diduga berpengaruh secara parsial nilai tukar terhadap jumlah

simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia.

3. Ho3 : Diduga tidak berpengaruh secara parsial BI Rate terhadap jumlah

simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia.

Page 79: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

61

Ha3 :Diduga berpengaruh secara parsial BI Rate terhadap jumlah simpanan

mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di

Indonesia.

4. Ho4 :Diduga tidak berpengaruh secara simultan antara inflasi, nilai tukar

dan BI Rate terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia.

Ha4 : Diduga berpengaruh secara simultan antara inflasi, nilai tukar dan BI

Rate terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia.

Page 80: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian yang digunakanan adalah penelitian kuantitatif, yaitu

penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan. (Sugiyono, 2015). Semua data dalam bentuk bulanan pada

periode Januari 2011-Desember 2015 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jenis penelitian ini berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat

kejelasan) yaitu penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian

asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini

maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Metode yang digunakan adalah

metode kausal-asosiatif yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan

setelah terjadinya suatu peristiwa. Identifikasi terhadap peristiwa tersebut

berkenaan dengan variabel independen yaitu: inflasi, nilai tukar, dan BI Rate

dan variabel dependen yaitu: jumlah simpanan mudharabah.

Tempat penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS) di Indonesia yaitu semua BUS dan UUS yang ada di

Indonesia. Waktu penelitian ini adalah periode Januari 2011-Desember 2015.

Page 81: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

63

B. Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,

2015).

Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang akan dijadikan

populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yang telah

terdaftar di Bank Indonesia dari tahun 2011-2015 yang terdiri dari Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Bank Umum Syariah menurut

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah bank yang secara penuh bertransaksi

secara syariah dan bukan merupakan unit usaha.

Di bawah ini merupakan tabel yang menampilkan daftar Bank Umum

Syariah di Indonesia.

Tabel 3. 1

Data Bank Umum Syariah 2011-2015

No. Nama Perusahaan Kode

1. PT. Bank Muamalat Indonesia BMI

2. PT. Bank Victoria Syariah BVS

3. PT. Bank BRI Syariah BRIS

4. PT. Bank Jabar Banten Syariah BJBS

5. PT. Bank BNI Syariah BNIS

6. PT. Bank Syariah Mandiri BSM

7. PT. Bank Mega Syariah BMS

8. PT. Bank Panin Syariah BPS

9. PT. Bank Syariah Bukopin BSB

10. PT. BCA Syariah BCAS

Page 82: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

64

11. PT. Maybank Syariah Indonesia MIS

12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah BTNS

Sumber Data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Unit Usaha Syariah adalah unit

kerja dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank

yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang

pembantu syariah atau unit syariah. Saat ini, jumlah Unit Usaha Syariah yang

beroperasi di Indonesia sebanyak dua puluh dua unit usaha. Di bawah ini

merupakan tabel yang menampilkan daftar Unit Usaha Syariah di Indonesia.

Tabel 3. 2

Data Unit Usaha Syariah 2011-2015

No. Nama Perusahaan

1. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

2. PT. Bank Permata, Tbk

3. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk

4. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk

5. PT. Bank OCBC NISP, Tbk

6. PT. Bank Sinarmas

7. PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

8. PT. BPD DKI

9. PT. BPD Daerah Istimewa Yogyakarta

10. PT. BPD Jawa Tengah

11. PT. BPD Jawa Timur, Tbk

12. PT. Bank Aceh

Page 83: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

65

13. PT. BPD Sumatera Utara

14. PT. BPD Jambi

15 PT. BPD Sumatera Barat

16. PT. BPD Riau dan Kepulauan Riau

17. PT. BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

18. PT. BPD Kalimantan Selatan

19. PT. BPD Kalimantan Barat

20. PT. BPD Kalimantan Timur

21. PT. BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

22. PT. BPD Nusa Tenggara Barat

Sumber Data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. (Sugiyono, 2015). Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling, merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.

(Sugiyono, 2011). Adapun pertimbangan yang dimaksud sebagai berikut :

1. Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia menyampaikan laporan

publikasi perbankan syariah yang dirilis pada website resminya.

2. Bank Indonesia menyampaikan statistik perbankan syariah yang dirilis

secara rutin dalam website resminya.

3. Jumlah simpanan mudharabah merupakan akumulasi dari Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah dalam satu sumber yaitu website resmi

Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia yang diambil dalam bentuk

laporan bulanan dalam rentang waktu 5 tahun, jadi total data dalam

penelitian ini adalah 5 tahun x 12 bulan = 60 data.

Page 84: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

66

4. Bank Indonesia sudah mempublikasikan laporan bulanan inflasi, nilai

tukar, dan BI Rate.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penelitian ini merupakan sekunder, data sekunder

adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian, peneliti

mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan

berbagai cara atau metode, misalnya adalah pada peneliti yang menggunakan

data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah. (Musyafak, 2015). Data

penelitian ini diperoleh langsung dari laporan situs resmi Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan, seperti Laporan Bulanan Statistik Perbankan Syariah

(Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

Penelitian ini menggunakan data time series (berkala), data time series

adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau

periode secara historis, misalnya data perkembangan nilai tukar Dollar

Amerika terhadap Euro Eropa dari tahun 2010 sampai 2011. (Zulfikar dan

Budi antara, 2014). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk

melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu

(time series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data

bulanan Statistik Perbankan Syariah dengan rentang waktu dari bulan

Januari 2011-Desember 2015 dan data bulanan inflasi, nilai tukar, dan BI

Rate yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia.

Page 85: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

67

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang

berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya memperoleh data

yang valid.

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau

pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau

kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu,

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan

penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga berkembang yaitu

internet. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sesuai dengan

perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu di mana data

yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dan penelitian ini

menganalisis bagaimana pengaruh : inflasi, nilai tukar, dan BI Rate terhadap

jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi

linier berganda dengan menggunakan program komputer (software) SPSS

versi 20 dan Microsoft Excel 2010.

Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data

pada penelitian ini:

Page 86: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

68

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji asumsi klasik

penting dilakukan untuk menghasilkan estimator linier tidak bisa dengan

varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang

berarti model regresi tidak mengandung masalah. Terorama Gauss-

Markow memperkirakan bahwa OLS harus memenuhi kriteria BLUE,

yaitu:

a. Best, yang terbaik. Hasil regresi dikatakan Best apabila garis regresi

yang dihasilkan guna melakukan estimasi atau peramalan dari sebaran

data, menghasilkan eror yang terkecil.

b. Linier, merupakan kombinasi dari data sampel. Linier dalam model

artinya model yang digunakan dalam analisis regresi telah sesuai

dengan kaidah model OLS di mana variabel-varibel penduganya hanya

berpangku satu.

c. Urbiased, rata-rata nilai harapan (E/b) harus sama dengan nilai

sebenarnya (b1).

d. Estimator, memiliki varians yang minimal di antara pemerkira lain

yang tidak bias. (Gujarati, 1995).

Untuk itu diperlukan pendektesian lebih lanjut di antaranya :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Page 87: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

69

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,

2013). Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual

terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya.

Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi berdistribusi

normal atau tidak, maka dapat digunakan metode analisis grafik dan

metode statistik. (Suliyanto, 2011)

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan meilhat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya jumlah sampel yang kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan

ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.

Jika distribusi data residual normal maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya. (Ghozali, 2013).

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak

Page 88: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

70

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik

bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dianjurkan di samping uji grafik

dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat

dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov

(K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

H0 = Data residual berdistribusi normal.

Ha = Data residual tidak berdistribusi normal.

Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak normal

digunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Nilai Kolmogorov-

Smirnov digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal

data, jika :

Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(Ghozali, 2013).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau

sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model

regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna

di antara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan

mengandung gejala multikolinieritas. (Suliyanto, 2011).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Page 89: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

71

multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran

ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen

(terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih

yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF

= 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance >

0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak

terdapat gejala multikolinieritas (Ghozali, 2013).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada

beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas,

yaitu:

1) Melihat Grafik Scatterplot antara lain nilai prediksi variabel terikat

Page 90: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

72

(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah

di studentized.

Dasar analisis :

(a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas.

(b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas. (Ghozali, 2013).

2) Melakukan uji glejser, uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai

absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika

probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5%, dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas. (Ghozali, 2013).

d. Uji Autokorelasi

Uji auotkorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

Page 91: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

73

linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan

kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena ressidual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal

ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena

“gangguan” pada seseorang individu atau kelompok cenderung

mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama

pada periode berikutnya. (Ghozali, 2013).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi, yaitu menggunakan metode Durbin-Watson

dan metode Run Test sebagai salah satu uji statistik non-parametik. Uji

Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat populer untuk

menguji ada tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang

diestimasi. (Suliyanto, 2011).

Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dapat dilihat

melalui nilai Durbin Watson (D-W) yang bisa dijadikan patokan untuk

mengambil keputusan adalah :

1) Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Bila nilai D-W di antara -2 sampai dengan +2, berarti tidak terjadi

autokorelasi.

3) Bila nilai D-W +2, berarti ada auotokorelasi negatif.

Page 92: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

74

Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang

seharusnya signifikan (lihat angka F dan signifikannya), menjadi tidak

layak untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatasi dengan berbagai cara

antara lain dengan melakukan transformasi data dan menambah data

observasi. (Oramahi, 2007).

2. Uji Hipotesis

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-

variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan software

Microsoft Excel 2010 dan SPSS 20. Dalam pengujian ini menggunakan

Uji Statistik meliputi Uji-F, Uji-t dan Uji Koefisien Determinasi (Adjusted

R Square).

a. Uji Simultan (Uji-F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat.(Ghozali, 2013). Pengujian ini dilakukan untuk

menguji apakah variabel inflasi, nilai tukar, dan BI Rate secara

simultan atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

jumlah simpanan mudharabah, yaitu dengan cara sebagai berikut

(Purwanto dan Suharyadi, 2013) :

Page 93: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

75

1) Membandingkan F hitung dengan F tabel.

(a) Jika F hitung > F tabel maka Ho di tolak dan Ha di terima. Hal

ini berarti variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan dengan variabel terikat.

(b) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha di tolak. Hal

ini berarti variabel bebas secara simultan tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2) Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf

signifikansi (α) sebesar 0,05 (5%).

(a) Sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

berarti menunjukkan bahwa variabel bebas secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

(b) Sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas secara simultan tidak

mempunyai pengaruh signifikan dengan variabel terikat.

Nilai sig. penelitian dapat diperoleh dengan melihat tabel ANOVA

output statistik. Jika Ho ditolak, berarti minimal ada satu variabel bebas

yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan model layak

digunakan. Jika Ho diterima, maka tidak ada satupun variabel bebas

yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

b. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel

(independen) secara masing-masing parsial atau individual memiliki

Page 94: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

76

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependen) pada

tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan menganggap variabel bebas

bernilai konstan.(Nachrowi dan Usman, 2006).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

inflasi, nilai tukar, dan BI Rate secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel jumlah simpanan mudharabah, yaitu dengan cara

sebagai berikut :

1) Membandingkan t hitung dengan tabel

(a) Jika T hitung > T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal

ini berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan

dengan variabel terikat.

(b) Jika T hitung < T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal

ini berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan dengan variabel terikat.

2) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probability

(a) Bila Probability βi –value > 0,05 maka tidak signifikan, H0

diterima dan Ha ditolak.

(b) Bila Probability βi –value < 0,05 maka signifikan, H0 ditolak dan

Ha diterima.

Jika H0 ditolak maka variabel bebas secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya, jika H0 diterima

berarti variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat. (Purwanto dan Suharyadi, 2013).

Page 95: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

77

c. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien

determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya (Suliyanto,

2011).

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi, di mana

setiap penambahan satu variabel bebas dan pengamatan dalam model

akan meningkatkan R2 meskipun variabel yang dimasukkan itu tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk

mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi

yang telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2 adj). Koefisien

determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut

telah dikorelasi dengan memasukkan unsur jumlah variabel dan

ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien

determinasi yang disesuaikan, maka nilai koefisien determinasi yang

disesuaikan itu dapat naik atau turun akibat adanya penambahan

variabel baru dalam model. (Suliyanto, 2011).

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi

yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan

kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2015) :

Page 96: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

78

Tabel 3. 3

Kriteria untuk Memberikan Interpretasi

terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis asosiasi yang

digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih

variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval.

Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda,

yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. (Narimawati, 2008).

Pengaruh regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut :

Berdasarkan pemaparan di atas maka model persamaan analisis

regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Jumlah Simpanan Mudharabah

a = Intercept (konstanta)

b = Koefisien regresi dari variabel independen

Y = a + b1X1 + b2X2 + .... + bnXn + e

Jumlah Simpanan = a + b1LnInflasi + b2LnNilaiTukar + b3LnBIRate + e

Mudharabah

Page 97: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

79

LnX1 = Logaritma Natural Inflasi

LnX2 = Logaritma Natural Nilai Tukar

LnX3 = Logaritma Natural BI Rate

e = Nilai residu

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti

dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada

dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel peneliti yang diperoleh

melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.

1. Variabel Dependen (Y)

Jumlah simpanan mudharabah, simpanan (tabungan) mudharabah

merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah.

Bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan

nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana). Bank syariah

dalam kapasitasnya sebagai mudharib mempunyai kuasa untuk melakukan

berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

serta mengembangkannya, termasuk akad mudharabah dengan pihak lain.

(Karim, 2009).

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah bank syariah akan

membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. (Karim,

2014). Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari Bank Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah dan Otoritas Jasa

Page 98: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

80

Keuangan yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan dari

Januari 2011 sampai dengan Desember 2015 yang dinyatakan dalam

bentuk miliar rupiah.

2. Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel independen antara

lain sebagai berikut:

a. Inflasi (X1)

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

diestemasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks

harga konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar

produk konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar

produk konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan,

bahan bakar, layanan kesehatan dan listrik. (Madura, 2007). Data

operasionalnya yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Bank Indonesia yaitu data inflasi berdasarkan perhitungan bulanan,

yaitu dari Januari 2011 sampai dengan Desember 2015 yang dinyatakan

dalam bentuk persentase.

b. Nilai Tukar (X2)

Nilai tukar adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang

asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic

currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik dalam

mata uang asing. Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat harga

Page 99: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

81

pertukaran dari satu mata uang ke mata uang yang lainnya dan

digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan

internasional, turisme, investasi internasional, ataupun aliran uang

jangka pendek antar negara yang melewati batas-batas geografis

ataupun batas-batas hukum. (Karim, 2008). Data operasional yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia yaitu

Informasi Kurs berdasarkan perhitungan bulanan dari Januari 2011

sampai dengan Desember 2015 yang dinyatakan dalam bentuk puluhan

ribu rupiah.

c. BI Rate (X3)

Menurut Bank Indonesia BI Rate (suku bunga) adalah adalah suku

bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate

merupakan indikasi suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank

Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi. BI Rate digunakan

sebagai acuan dalam operasi moneter untuk mengarahkan agar suku

bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan hasil lelang operasi

pasar terbuka berada di sekitar BI Rate. (www.bi.go.id).

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari Bank Indonesia yaitu data BI Rate berdasarkan perhitungan

bulanan dari Januari 2011 sampai dengan Desember 2015 dinyatakan

dalam bentuk persentase.

Page 100: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

82

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bank syariah pertama di

Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan

dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akta pendiriannya di

tanda tangani tanggal 1 November 1991. Sejak tanggal 1 Mei 1992, BMI

resmi beroperasi dengan modal awal sebesar Rp 106.126.382.000,-.

(www.ojk.go.id)

Dalam perkembangan selanjutnya kehadiran bank syariah di Indonesia

khususnya cukup menggembirakan di samping BMI, saat ini juga telah lahir

bank syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah Mandiri (BSM).

Pendirian Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi pertaruhan bagi bankir

syariah. Bila BSM berhasil maka bank syariah di Indonesia dapat

berkembang sebaliknya, bila BSM gagal maka besar kemungkinan bank

syariah di Indonesia akan gagal. Hal ini disebabkan karena BSM merupakan

bank syariah yang didirikan oleh Bank BUMN milik pemerintah ternyata,

BSM dengan cepat mengalami perkembangan. Pendirian Bank Syariah

Mandiri diikuti oleh pendirian beberapa bank syariah atau unit usaha syariah

lainnya. (Ismail, 2011).

Semenjak itu, pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan dual

banking system. Komitmen pemerintah dalam usaha pengembangan

perbankan syariah baru mulai sejak tahun 1998 yang memberikan kesempatan

Page 101: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

83

luas kepada bank syariah untuk berkembang. Undang-undang Perbankan

Syariah No 21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah

segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS),

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). (Ismail, 2011).

Berdasarkan data statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia tahun 2015,

sumber dana utama yang ada di perbankan syariah khususnya BUS dan UUS

yaitu dana dari pihak ketiga yaitu sebesar 80%. Ini berarti dana terbesar yang

dimiliki oleh perbankan bersumber dari masyarakat umum yang menyimpan

uangnya di perbankan syariah tersebut. Selain itu, sumber dana dari modal

sendiri sebesar 15% dan kewajiban kepada bank lain sebesar 4%. Dari tahun

2011-2015 kinerja penghimpunan dana perbankan syariah (BUS dan UUS)

selalu mengalami peningkatan. (Umiyati dan Syarif, 2016).

Pengembangan perbankan syariah di Indonesia dilakukan dengan

strategis pengembangan bertahap yang berkesinambungan yang sesuai

dengan prinsip syariah. Tahap pertama dimaksudkan untuk meletakkan

landasan yang kuat bagi pertumbuhan industri. Tahap kedua memasuki fase

untuk memperkuat struktur industri perbankan syariah. Tahap ketiga

perbankan syariah diarahkan untuk dapat memenuhi standar keuangan dan

mutu pelayanan internasional. Sedangkan tahap keempat mulai terbentuknya

Page 102: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

84

integrasi lembaga keuangan syariah. Pada tahun 2015 diharapkan perbankan

syariah Indonesia telah memiliki pangsa yang signifikan yang ikut ambil

bagian dalam mengembangkan ekonomi Indonesia yang mensejahterakan

masyarakat luas. (Ascarya, 2008).

Salah satu produk bank syariah adalah simpanan (tabungan) mudharabah

yang merupakan salah satu jenis simpanan pada bank syariah yang

mempengaruhi besarnya total dana pihak ketiga syariah. Hal ini

dimungkinkan karena tabungan sebagai salah satu komponen yang paling

banyak digunakan oleh masyarakat.

Tabungan mudharabah ini adalah tabungan yang berdasarkan prinsip

mudharabah muthlaqah di mana, bank syariah mengelola dana yang

diinvestasikannya oleh penabung secara produktif, menguntungkan dan

memenuhi prinsip-prinsip syariah Islam. Hasil keuntungannya akan dibagikan

kepada penabung dan bank sesuai perbandingan bagi hasil atau nisbah yang

disepakati bersama. Apabila tabungan hanya ditimbun tanpa diinvestasikan,

hal tersebut bagaikan harta yang tidak berguna karena Islam tidak menyukai

adanya tindakan penimbunan harta yang sia-sia atau tidak diinvestasikan.

(Ascarya, 2008).

Dana pihak ketiga tabungan mudharabah di sini adalah kumpulan dana

yang diperoleh dari nasabah, dalam arti nasabah sebagai masyarakat,

individu, perusahaan, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang

rupiah maupun valuta asing yang dialokasikan atau dikelola oleh perbankan

Page 103: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

85

syariah dan kemudian keuntungan tersebut akan dibagi antara kedua belah

pihak baik bank dan nasabah.

Di bawah ini adalah gambar 4.1 perkembangan jumlah simpanan

mudharabah yang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari periode tahun

2011 sampai dengan tahun 2015.

Sumber : Statistika Perbankan Syariah Bank Indonesia

Gambar 4.1

Perkembangan Jumlah Simpanan Mudharabah Tahun 2011-2015

Dari gambar di atas bisa dilihat bahwa jumlah simpanan mudharabah

mengalami kenaikan dari bulan Desember tahun 2011 sampai dengan bulan

Desember tahun 2015. Pada bulan Desember 2011 sebesar Rp 27.208 miliar,

kemudian terjadi kenaikan pada bulan Desember 2012 sebesar Rp 37.623

miliar. Pada bulan Desember 2013 terjadi kenaikan sebesar Rp 46.459 miliar,

kemudian pada bulan Desember 2014 terjadi kenaikan sebesar Rp 51.020

miliar. Pada bulan Desember 2015 terjadi kenaikan kembali sebesar Rp

53.448 miliar. Perkembangan simpanan mudharabah dari tahun ke tahun

Page 104: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

86

mengalami peningkatan yang cukup stabil. Peningkatan ini merupakan

dampak langsung dari perkembangan dari jaringan kantor dan layanan sistem

perbankan syariah. Kemudian, hal ini juga dipengaruhi oleh minatnya

masyarakat yang menabung di bank syariah semakin meningkat.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Variabel Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

diestemasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar,

layanan kesehatan dan listrik. (Madura, 2007).

Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah

yang telah diinvestasikan. Oleh karena itu, risiko inflasi juga bisa disebut

sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor

biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi

penurunan daya beli yang dialaminya. (Tandelilin, 2010).

Tabel 4. 1

Data Inflasi Tahun 2011-2015

dalam Persentase (%)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 7,02 3,65 4,57 8,22 6,96

Februari 6,84 3,56 5,31 7,75 6,29

Maret 6,65 3,97 5,90 7,32 6,38

April 6,16 4,50 5,57 7,25 6,79

Page 105: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

87

Mei 5,98 4,45 5,47 7,32 7,15

Juni 5,54 4,53 5,90 6,70 7,26

Juli 4,61 4,56 8,61 4,53 7,26

Agustus 4,79 4,58 8,79 3,99 7,18

September 4,61 4,31 8,40 4,53 6,83

Oktober 4,42 4,61 8,32 4,83 6,25

November 4,15 4,32 8,37 6,23 4,89

Desember 3,79 4,30 8,38 8,36 3,35

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, nilai inflasi tertinggi pada tahun 2011

terjadi pada bulan Januari sebesar 7,02% dan terendah pada bulan

Desember sebesar 3,79%. Pada tahun 2012 inflasi tertinggi terjadi pada

bulan Oktober sebesar 4,61% dan terendah pada bulan Februari sebesar

3,56%. Pada tahun 2013 inflasi tertinggi terjadi pada bulan Agustus

sebesar 8,79% dan terendah pada bulan Januari sebesar 4,57%. Pada tahun

2014 inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember 8,36% dan terendah

pada bulan Juli sebesar 4,53% dan bulan September sebesar 4,53%. Pada

tahun 2015 inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 7,26% dan

bulan Juli sebesar 7,26% dan terendah pada bulan Desember sebesar

3,35%. Sedangkan selama periode penelitian inflasi tertinggi terjadi pada

bulan Desember 2014, yaitu sebesar 8,365 dan nilai terendah terjadi pada

bulan Desember tahun 2015, yaitu sebesar 3,35%.

2. Deskripsi Variabel Nilai Tukar

Exchange Rates (nilai tukar uang) atau yang lebih populer dikenal

dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari

Page 106: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

88

mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik

(domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik

dalam mata uang asing. Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat harga

pertukaran dari satu mata uang ke mata uang yang lainnya dan digunakan

dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional,

turisme, investasi internasional, ataupun aliran uang jangka pendek antar

negara yang melewati batas-batas geografis ataupun batas-batas hukum.

(Karim, 2008).

Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang

domestik yang dibutuhkan yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk

memperoleh satu unit mata uang asing. (Sukirno, 2004).

Tabel 4. 2

Data Nilai Tukar Tahun 2011-2015

dalam Puluhan Ribu Rupiah

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 9,057,00 9,000,00 9,698,00 12,226,00 12,625,00

Februari 8,823,00 9,085,00 9,667,00 11,634,00 12,863,00

Maret 8,709,00 9,180,00 9,719,00 11,404,00 13,084,00

April 8,574,00 9,190,00 9,722,00 11,532,00 12,973,00

Mei 8,537,00 9,565,00 9,802,00 11,611,00 13,211,00

Juni 8,597,00 9,480,00 9,929,00 11,969,00 13,332,00

Juli 8,508,00 9,485,00 10,278,00 11,591,00 13,481,00

Agustus 8,578,00 9,560,00 10,924,00 11,717,00 14,027,00

September 8,823,00 9,588,00 11,613,00 12,212,00 14,657,00

Oktober 8,835,00 9,615,00 11,234,00 12,082,00 13,639,00

November 9,170,00 9,605,00 11,977,00 12,196,00 13,840,00

Page 107: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

89

Desember 9,068,00 9,670,00 12,189,00 12,440,00 13,795,00

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, nilai tukar tertinggi pada tahun 2011

terjadi pada bulan November sebesar Rp 9,170,00 dan terendah pada bulan

Mei sebesar Rp 8,537,00. Pada tahun 2012 nilai tukar tertinggi terjadi pada

bulan Desember sebesar Rp 9,670,00 dan terendah pada bulan Januari

sebesar Rp 9,000,00. Pada tahun 2013 nilai tukar tertinggi terjadi pada

bulan Desember sebesar Rp 12,189,00 dan terendah pada bulan Februari

sebesar Rp 9,667,00. Pada tahun 2014 nilai tukar tertinggi terjadi pada

bulan Desember sebesar Rp. 12,440,00 dan terendah pada bulan Maret

sebesar Rp 11,404,00. Pada tahun 2015 nilai tukar tertinggi terjadi pada

bulan September sebesar Rp 14,567,00 dan terendah pada bulan Januari

sebesar Rp 12,625,00.

3. Deskripsi Variabel Suku Bunga (BI Rate)

Suku bunga adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan

kepada publik. BI Rate merupakan indikasi suku bunga jangka pendek

yang diinginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi. BI

Rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk mengarahkan

agar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan hasil lelang

operasi pasar terbuka berada di sekitar BI Rate. (www.bi.go.id)

Page 108: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

90

Sedangkan suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang

dibayarkan untuk dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai

persentase per tahun). (Mishkin, 2008).

Tabel 4. 3

Data Suku Bunga (BI Rate) Tahun 2011-2015

dalam Persentase (%)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75

Februari 6,75 5,75 5,75 7,50 7,50

Maret 6,75 5,75 5,75 7,50 7,50

April 6,75 5,75 5,75 7,50 7,50

Mei 6,75 5,75 5,75 7,50 7,50

Juni 6,75 5,75 6,00 7,50 7,50

Juli 6,75 5,75 6,50 7,50 7,50

Agustus 6,75 5,75 7,00 7,50 7,50

September 6,75 5,75 7,25 7,50 7,50

Oktober 6,50 5,75 7,25 7,50 7,50

November 6,00 5,75 7,50 7,50 7,50

Desember 6,00 5,75 7,50 7,75 7,50

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, nilai BI Rate tertinggi pada tahun 2011

terjadi pada bulan Februari sampai bulan September sebesar 6,75% dan

terendah pada bulan November sampai bulan Desember sebesar 6,00%.

Pada tahun 2012 BI Rate tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar

6,00% dan terendah pada bulan Februari sampai bulan Desember sebesar

5,75%. Pada tahun 2013 BI Rate tertinggi terjadi pada bulan November

sampai bulan Desember sebesar 7,50% dan terendah pada bulan Januari

Page 109: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

91

sampai bulan Mei sebesar 5,75%. Pada tahun 2014 BI Rate tertinggi

terjadi pada bulan Desember sebesar 7,75% dan terendah pada bulan

Januari sampai bulan November sebesar 7,50%. Pada tahun 2015 BI Rate

tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 7,75% dan terendah pada bulan

Februari sampai bulan Desember sebesar 7,50%. Sedangkan selama

periode penelitian BI Rate tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014 dan

bulan Januari 2015, yaitu sebesar 7,75% dan nilai terendah terjadi pada

bulan Februari sampai bulan Desember 2012 dan bulan Januari sampai

bulan Mei 2013, yaitu sebesar 5,75%.

4. Deskripsi Variabel Jumlah Simpanan (Tabungan) Mudharabah

Tabungan mudharabah adalah tabungan yang dijalankan

berdasarkan akad mudharabah. Bank syariah bertindak sebagai mudharib

(pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal

(pemilik dana). Bank syariah dalam kapastitasnya sebagai mudharib,

mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk

melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Namun, bank syariah

juga memiliki sifat sebagai seorang wali amanah (trustee), yang berarti

bank harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung

jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya.

(Karim, 2009).

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan

membagihasikan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah

Page 110: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

92

disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam

mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian

yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi

adalah mismanagement (salah urus), bank bertanggung jawab penuh

terhadap kerugian terebut. Dalam mengelola harta mudharabah, bank

menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah

keuntungan yang menjadi haknya. Di samping itu, bank tidak

diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah penabung tanpa

persetujuan yang bersangkutan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

PPH bagi hasil tabungan mudharabah dibebankan langsung ke rekening

tabungan mudharabah pada saat perhitungan bagi hasil. (Karim, 2014).

Tabel 4. 4

Data Jumlah Simpanan Mudharabah Tahun 2011-2015

dalam Miliar Rupiah

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 19,210 27,193 37,315 44,992 50,081

Februari 19,193 27,642 37,579 45,013 49,840

Maret 19,776 29,054 38,586 44,827 48,726

April 20,224 28,738 39,145 45,073 49,079

Mei 20,857 29,569 39,159 44,253 49,508

Juni 21,480 31,466 39,810 44,137 48,307

Juli 21,916 31,626 41,156 45,603 49,345

Agustus 22,728 32,531 42,042 46,095 49,525

September 23,589 33,678 42,846 46,298 49,875

Oktober 23,687 33,819 43,477 47,126 49,968

November 24,552 34,455 43,503 47,708 50,296

Page 111: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

93

Desember 27,208 37,623 46,459 51,020 53,448

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, nilai simpanan mudharabah tertinggi

pada tahun 2011 terjadi pada bulan Desember sebesar Rp 27.208 miliar

rupiah dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp 19.210 miliar rupiah.

Pada tahun 2012 simpanan mudharabah tertinggi terjadi pada bulan

Desember sebesar Rp 37.623 miliar rupiah dan terendah pada bulan

Januari sebesar Rp 27.193 miliar rupiah. Pada tahun 2013 simpanan

mudharabah tertinggi terjadi pada bulan Rp 46.459 miliar rupiah dan

terendah pada bulan Januari sebesar Rp 37.315 miliar rupiah. Pada tahun

2014 simpanan mudharabah tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar

Rp 51.020 miliar rupiah dan terendah pada bulan Juni sebesar Rp 44.137

miliar rupiah. Pada tahun 2015 simpanan mudharabah tertinggi terjadi

pada bulan Desember Rp 53.448 miliar rupiah dan terendah pada bulan

Juni sebesar Rp 48.307 miliar rupiah. Sedangkan selama periode

penelitian simpanan mudharabah tertinggi terjadi pada bulan Desember

2015, yaitu sebesar Rp 53.448 miliar rupiah dan nilai terendah terjadi pada

bulan Januari 2011, yaitu sebesar Rp 19.210 miliar rupiah.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Keseluruhan data variabel dalam penelitian ini diolah atau

ditransformasikan kedalam bentuk Ln (Logaritma Natural). Untuk

menstandarkan data yang dikarenakan data memiliki satuan yang berbeda

Page 112: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

94

agar menjadi sama, maka model ditransformasikan ke dalam bentuk

persamaan logaritma natural (Ln), pada prinsipnya model ini merupakan

hasil transformasi dari suatu model tidak linier menjadi model linier,

dengan jalan membuat model dalam bentuk logaritma. (Algifari, 2013).

Variabel dependen yang digunakan yaitu jumlah simpanan

mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dalam

bentuk miliar rupiah. Variabel independen yang digunakan yaitu inflasi

dalam bentuk persentase, nilai tukar dalam bentuk puluhan ribu rupiah,

dan BI Rate dalam bentuk persentase. Seluruh data tersebut dapat

ditransformasikan sehingga parameternya berbentuk linier.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak. Data berdistribusi normal jika data akan mengikuti arah garis

diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal. Nilai residual

dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik dan uji

Kolmogorov-Smirnov. Berikut adalah hasil dari uji normalitas :

Page 113: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

95

1) Analisis Grafik Histogram

Sumber : Data yang diolah

Gambar 4.2

Grafik Histogram

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, histogram Regression

Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual

tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.

2) Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Sumber : Data yang diolah

Gambar 4.3

Grafik P-P Plot

Page 114: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

96

Berdasarkan gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa penyebaran

data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal yang berarti bahwa data berdistribusi normal atau

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3) Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4. 5

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .11165976

Most Extreme Differences

Absolute .093

Positive .059

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .718

Asymp. Sig. (2-tailed) .681

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa nilai Sig. (2-

tailed) sebesar 0,681 > 0,05 (Sig. > α). Hal itu berarti nilai residual

terstandarisasi dikatakan menyebar secara normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna

di antara variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada

Page 115: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

97

atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat

dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas

adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka model

dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas.

Tabel 4. 6

Uji Multikolinieritas

Berdasarkan output pada Coefficients dalam Tabel 4.6 di atas,

terlihat bahwa nilai Tolerance menunjukkan terdapat ketiga variabel

independen yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 yaitu inflasi

dengan nilai 0,659 nilai tukar dengan nilai 0,421 dan BI Rate dengan

nilai 0,347. Hasil dari perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF)

juga menunjukkan hal yang sama, yaitu ketiga variabel independen

yang memiliki nilai VIF lebih kurang dari 10. Pada variabel inflasi

dengan nilai VIF sebesar 1,518, variabel nilai tukar dengan nilai VIF

sebesar 2,375 serta pada variabel BI Rate dengan nilai VIF sebesar

2,881. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinieritas.

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Ln_INFLASI .659 1.518

Ln_NILAI_TUKAR .421 2.375

Ln_BI_RATE .347 2.881

a. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data yang diolah

Page 116: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

98

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi

yang tidak sama (konstan) sebaliknya, jika varian variabel pada model

regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut dengan

homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi adalah yang

homoskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji heterokedastisitas :

1) Analisis Grafik dengan Scatterplot

Sumber : Data yang diolah

Gambar 4.4

Grafik Scatterplot

Berdasarkan tampilan pada grafik scatterplot dalam gambar

4.4 di atas, terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun

di bawah nol pada sumbu Regression Studentized Residual. Oleh

karena itu maka berdasarkan uji heteroskedastis menggunakan

metode analisis grafik pada model regresi yang terbentuk dinyatakan

tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Page 117: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

99

2) Uji Glejser

Uji glejser merupakan uji lain selain melihat scatterplot, uji ini

dapat dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala

heteroskedastisitas pada model. Jika nilai sig > 0,05 (5%), maka

dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

Tabel 4. 7

Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.779 .763 -1.021 .312

Ln_INFLASI .069 .041 .268 1.706 .093

Ln_NILAI_TUKAR .033 .083 .077 .395 .695

Ln_BI_RATE -.004 .129 -.007 -.033 .974

a. Dependent Variable: ABS_RES1

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa model regresi tidak

terjadi gejala heterokedastisitas. Hal ini dikarenakan nilai probabilitas

lebih besar dari nilai alpha (Sig > α). Nilai Sig. Variabel inflasi

terhadap absolut residual sebesar 0,093 > 0,05, nilai Sig. Variabel nilai

tukar terhadap absolut residual sebesar 0,695 > 0,05, nilai Sig. Variabel

BI Rate terhadap absolut residual sebesar 0,974 > 0,05.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut

waktu (times-series) atau ruang (cross section). Beberapa penyebab

Page 118: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

100

munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data times-series dalam

analisis regresi adalah adanya kelembaman (inertia) artinya data

observasi pada periode sebelumnya dan periode sekarang kemungkinan

besar akan mengandung saling ketergantungan (interdependence).

Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat populer

untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris

yang diestimasi. Berikut adalah hasil dari uji autokorelasi :

Tabel 4. 8

Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .933a .870 .863 .11461 .314

a. Predictors: (Constant), Ln_BI_RATE, Ln_INFLASI, Ln_NILAI_TUKAR

b. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, nilai Durbin-Watson sebesar 0,314.

Jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson dengan (n) = 60 dan

jumlah variabel indepeden (k=4) diperoleh nilai dL (lower) = 1,4443

dan dU (upper) = 1,7274 sehingga nilai 4-dU sebesar 4 – 1,7274 =

2,2726 sedangkan nilai 4-dL sebesar 4 – 1,4443 = 2,5557. Oleh karena

itu, nilai DW = 0,314 ini berada di antara -2 sampai dengan +2 dapat

dikatakan bahwa sudah tidak ada gejala autokorelasi pada persamaan

model penelitian.

Page 119: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

101

2. Uji Hipotesis

a. Uji-t (Parsial)

Uji-t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel

inflasi, nilai tukar, dan BI Rate memberikan pengaruh yang signifikan

atau tidak terhadap jumlah simpanan mudharabah. Untuk

mengetahuinya dilakukan uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t

hitung dengan t tabel dan nilai signifikansi level.

Tabel 4. 9

Uji-t (Parsial)

1) Uji t terhadap variabel Inflasi:

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.9 di atas, variabel

inflasi secara statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada

nilai lebih besar dari α (0,268 > 0,05). Sedangkan nilai t hitung X1 =

1,119 dan t tabel sebesar 1,671 ((df = n-k-1) 60-4-1 = 57, α = 0,05),

sehingga t hitung < t tabel (1,119 < 1,672). Maka H0 diterima dan Ha

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi secara

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -14.062 1.299 -10.829 .000

Ln_INFLASI .077 .069 .066 1.119 .268 .659 1.518

Ln_NILAI_TUKAR 2.235 .141 1.174 15.824 .000 .421 2.375

Ln_BI_RATE -1.066 .219 -.397 -4.862 .000 .347 2.881

a. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data yang diolah

Page 120: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

102

parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah

simpanan mudharabah.

2) Uji t terhadap variabel Nilai Tukar :

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.9 di atas, variabel

nilai tukar secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada

nilai lebih kecil dari α (0,000 < 0,05). Sedangkan nilai t hitung X2 =

15,824 dan t tabel sebesar 1,671 ((df = n-k-1) 60-4-1 = 57, α = 0,05),

sehingga t hitung > t tabel (15,824 > 1,672). Maka H0 ditolak dan Ha

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar

secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah

simpanan mudharabah.

3) Uji t terhadap variabel BI Rate

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.9 di atas, variabel

BI Rate secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai

lebih kecil dari α (0,000 < 0,05). Sedangkan nilai t hitung X3 = 4,862

dan t tabel sebesar 1,671 ((df = n-k-1) 60-4-1 = 57, α = 0,05),

sehingga t hitung > t tabel (4,862 > 1,672). Maka H0 ditolak dan Ha

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel BI Rate secara

parsial berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah simpanan

mudharabah.

b. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis II yaitu apakah secara

simultan variabel inflasi, nilai tukar, dan BI Rate memberikan pengaruh

Page 121: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

103

yang signifikan atau tidak terhadap jumlah simpanan mudharabah.

Untuk mengetahuinya dilakukan uji F yaitu dengan membandingkan

nilai F hitung dengan F tabel dan melihat nilai signifikansi level (sig),

jika nilai sig. < 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 4. 10

Uji F (Simultan) ANOVA

a

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 4.930 3 1.643 125.112 .000b

Residual .736 56 .013

Total 5.666 59

a. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

b. Predictors: (Constant), Ln_BI_RATE, Ln_INFLASI, Ln_NILAI_TUKAR

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, nilai Fhitung sebesar 125,112

dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima dan nilai Fhitung >

Ftabel (125,112 > 2,77) dengan nilai Ftabel df : α, (k-1), (n-k) atau 0,05,

(4-1), (60-4) = 2,77. Dapat disimpulkan bahwa inflasi, nilai tukar dan

BI Rate secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap jumlah

simpanan mudharabah.

c. Uji Adjusted R Square

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien

determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya. (Suliyanto,

2011).

Page 122: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

104

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi, di mana

setiap penambahan satu variabel bebas dan pengamatan dalam model

akan meningkatkan R2 meskipun variabel yang dimasukkan itu tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien

determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2 adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti koefisien

tersebut telah dikorelasi dengan memasukkan unsur jumlah variabel

dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien

determinasi yang disesuaikan, maka nilai koefisien determinasi yang

disesuaikan itu dapat naik atau turun akibat adanya penambahan

variabel baru dalam model. (Suliyanto, 2011). Berikut adalah hasil uji

Adjusted R Square :

Tabel 4. 11

Uji Adjusted R Square (R2adj)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .933a .870 .863 .11461 .314

a. Predictors: (Constant), Ln_BI_RATE, Ln_INFLASI, Ln_NILAI_TUKAR

b. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa besarnya

Adjusted R Square adalah 0,863 atau sebesar 86,3%. Dapat disimpulkan

bahwa pengaruh inflasi, nilai tukar, dan BI Rate adalah 86,3%.

Page 123: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

105

Sedangkan sisanya 13,7% (100% - 86,3%) dipengaruhi oleh variabel-

variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini, misalnya

seperti Return On Equity (ROE), Non Performing Finance (NPF) dan

Financing Debt to Ratio (FDR) dan lain-lain.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas, selanjutnya

akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS 20.0 untuk mengetahui

besarnya pengaruh inflasi, nilai tukar, dan BI Rate terhadap jumlah

simpanan mudharabah.

Hasil pengolahan data dengan SPSS 20.0 dapat dilihat pada tabel 4.12

dibawah ini :

Tabel 4. 12

Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, maka diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut :

LnY = -14,062 + 0,077 LnX1 + 2,235 LnX2 – 1,066 LnX3

Keterangan :

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -14.062 1.299 -10.829 .000

Ln_INFLASI .077 .069 .066 1.119 .268

Ln_NILAI_TUKAR 2.235 .141 1.174 15.824 .000

Ln_BI_RATE -1.066 .219 -.397 -4.862 .000

a. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data yang diolah

Page 124: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

106

LnY = Logaritma natural jumlah simpanan mudharabah

LnX1 = Logaritma natural inflasi

LnX2 = Logaritma natural nilai tukar

LnX3 = Logaritma natural BI Rate

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi di

atas adalah sebagai berikut :

1) Apabila inflasi, nilai tukar, dan BI Rate bernilai 0, maka nilai jumlah

simpanan mudharabah adalah -14,062%. Maksudnya adalah jika

inflasi, nilai tukar, dan BI Rate tidak melakukan kegiatan operasional

dapat dikatakan bahwa dalam periode Januari 2011 sampai Desember

2015 jumlah simpanan mudharabah sebesar -14,062%.

2) X1 = 0,077 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X1 akan

menyebabkan meningkatnya Y sebesar 0,077% dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

3) X2 = 2,235 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X2 akan

menyebabkan meningkatnya Y sebesar 2,235% dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

4) X3 = -1,066 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X3 akan

menyebabkan menurunnya Y sebesar -1,066% dengan catatan varaibel

lain dianggap konstan.

Page 125: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

107

D. Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pengaruh Inflasi terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah

Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas, variabel inflasi mempunyai nilai

signifikansi sebesar 0,268 > 0,05. Hal ini berarti menolak Ha1 atau

menerima H01 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah simpanan

mudharabah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Afif (2014), Rahma (2015), dan Vivi, dkk. (2016) bahwa

inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah simpanan

mudharabah.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ali, et al. (2012)

bahwa pada saat terjadi inflasi pemerintah cenderung mengambil

kebijakan dengan menaikan suku bunga untuk mengurangi jumlah uang

yang beredar. Dengan dinaikannya suku bunga acauan maka bank syariah

juga akan menaikan nisbah bagi hasilnya kepada nasabah. Hal ini berarti

jika inflasi naik tidak akan berpengaruh signifikan terhadap keinginan

masyarakat untuk mengubah penempatan dananya dalam bentuk tabungan

pada bank syariah.

Jadi, hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak

berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum

Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Hal ini kemungkinan

Page 126: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

108

disebabkan oleh perkembangan inflasi di Indonesia dari tahun ke tahun

yang menunjukan pola yang sama yakni cenderung naik turun secara

konsisten sehingga masyarakat tidak khawatir inflasi akan berdampak

serius terhadap nilai riil uang yang disimpan pada bank syariah.

Faktor lain yang mendukung inflasi tidak berpengaruh terhadap

simpanan mudharabah yaitu inflasi pada tahun 2011 hingga 2014 antara

3,79 hingga 8,36 di mana inflasi tersebut dikategorikan jenis inflasi

moderate (laju inflasinya antara 7-10%) adalah inflasi yang ditandai

dengan harga-harga yang meningkat secara lambat. Dengan keadaan

inflasi yang termasuk kategori inflasi rendah sehingga masyarakat masih

bisa memenuhi konsumsinya tanpa harus menarik dana simpanannya

untuk digunakan sebagai konsumsi. Oleh sebab itu, tinggi rendahnya

tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah

yang ada di bank umum syariah dan unis usaha syariah.

2. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah

Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas, variabel inflasi mempunyai nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha2 atau

menolak H02 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap jumlah simpanan mudharabah.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian

(2011) dan Hadzami (2011).

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Affandi (2016) bahwa

depresiasi atau melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD dapat

Page 127: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

109

menyebabkan capital out flow atau pelarian modal masyarakat keluar

negeri karena jika dibandingkan dengan mata uang negara lain maka

ekspektasi return investasi di Indonesia lebih rendah. Berdasarkan hal

tersebut, perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD dapat mempengaruhi

pertumbuhan jumlah rekening maupun dana pihak ketiga di perbankan

syariah Indonesia. Dengan menurunnya pertumbuhan jumlah rekening

maupun dana pihak ketiga perbankan syariah juga akan berdampak

terhadap penurunan jumlah simpanan mudharabah.

Jadi, hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel nilai tukar

berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum

Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Hal ini disebabkan karena

bila kurs atau nilai tukar naik, maka produksi barang dan jasa yang

dihasilkan negara tersebut akan menjadi lebih mahal bila dihitung dengan

mata uang negara lain tersebut. Sehingga permintaan akan barang atau jasa

mengalami penurunan dan menekan permintaan, jika permintaan turun

akan disikapi oleh produsen dengan mengurangi produksi.

Bila produksi mengalami penurunan, maka masyarakat selaku

penerima balas jasa faktor produksi akan mengalami penurunan

pendapatan. Akibatnya dana yang tersedia untuk diinvestasikan dan

disimpan akan berkurang. Hal tersebut mengakibatkan bank kesulitan

dalam melakukan pengimpunan DPK, salah satunya penghimpunan

produk tabungan mudharabah. Sedangkan produk-produk simpanan di

perbankan syariah memiliki return yang relatif kurang pasti dibandingkan

Page 128: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

110

dengan Bank Konvensional, sehingga pelemahan Rupiah akan berdampak

signifikan terhadap DPK.

3. Pengaruh BI Rate terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah

Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas, variabel BI Rate mempunyai nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha3 atau

menolak H03 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel BI Rate secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap jumlah simpanan mudharabah.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizki

Aulia Rachman, dkk. (2013) yang menyatakan bahwa BI Rate

berpengaruh signifikan terhadap jumlah simpanan mudharabah.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Syafri (2009)

berdasarkan teori loanable funds ada beberapa faktor yang mempengaruhi

tabungan. Faktor pertama adalah pendapatan, semakin besar pendapatan

seseorang semakin besar kemampuan orang tersebut untuk menabung.

Faktor yang kedua adalah tingkat bunga, tingkat bunga merupakan balas

jasa terhadap tabungan, semakin besar tingkat bunga semakin besar pula

keinginan masyarakat ingin menabung.

Jadi, hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel BI Rate

berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum

Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Hal ini disebabkan karena

suku bunga acuan menjadi pengaruh terhadap simpanan mudharabah pada

bank syariah karena tingginya suku bunga acuan BI Rate akan

menyebabkan masyarakat lebih memilih produk simpanan bank

Page 129: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

111

konvensional dengan harapan mendapat suku bunga simpanan yang lebih

tinggi daripada simpanan di bank syariah. Hal ini juga akan berpengaruh

sebaliknya, jika suku bunga acuan BI Rate turun maka dimungkinan

simpanan mudharabah akan meningkat.

4. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan BI Rate terhadap Jumlah

Simpanan Mudharabah

Berdasarkan pada tabel 4.10 di atas, variabel inflasi, nilai tukar, dan

BI Rate mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Hal ini

berarti menerima Ha4 atau menolak H04 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel inflasi, nilai tukar, dan BI Rate secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap jumlah simpanan mudharabah.

Jadi, secara simulatan (bersama-sama) bahwa variabel inflasi, nilai

tukar, dan BI Rate berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah

pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Hal ini

dapat dilihat dari apabila keseluruhan variabel X naik atau turun maka

menyebabkan pengaruh terhadap variabel Y.

Page 130: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka

dapat diambil kesimpulan :

1. Variabel nilai tukar secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia. Variabel BI Rate secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap jumlah simpanan mudharabah pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. Sedangkan variabel inflasi

secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah simpanan mudharabah

pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia.

2. Variabel inflasi, nilai tukar, dan BI Rate secara simultan atau bersama-

sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah simpanan

mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di

Indonesia.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, maka

penulis mencoba mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat di

antaranya :

1. Nasabah

Bagi nasabah apabila ingin menyimpan dananya dalam bentuk

simpanan mudharabah tidak harus melihat berapa besar tingkat inflasi

Page 131: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

113

yang terjadi, karena inflasi tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah

simpanan mudharabah. Sedangkan bagi nasabah apabila ingin menyimpan

dananya dalam bentuk simpanan mudharabah harus melihat berapa besar

tingkat nilai tukar yang terjadi, karena nilai tukar memberikan pengaruh

terhadap jumlah simpanan mudharabah. Pada variabel BI Rate bagi

nasabah yang ingin menyimpan dananya dalam bentuk simpanan

mudharabah harus melihat berapa besar tingkat BI Rate yang terjadi,

karena BI Rate memberikan pengaruh terhadap jumlah simpanan

mudharabah. Penelitian ini dapat digunakan oleh nasabah sebagai acuan

dalam menghimpun dananya pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah agar memperhatikan terlebih dahulu tingkat Inflasi, Nilai Tukar,

dan BI Ratenya sebelum menghimpun dananya dalam bentuk simpanan

mudharabah.

2. Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi tambahan bagi

kepustakaan pihak kampus. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya

memperbanyak jumlah variabel seperti : Bagi Hasil Mudharabah, Jumlah

Kantor Bank, Deposito Mudharabah dan lainnya. Periode penelitian dapat

diperbaharui atau lebih lama agar hasil yang didapat lebih dapat

menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi berkaitan dengan penelitian

ini.

Page 132: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

114

3. Perbankan

Adapun implikasi dari penelitian ini diharapkan setiap Perbankan

Syariah di Indonesia dapat mengoptimalkan produk penghimpunan

dananya terutama simpanan serta dapat mempertahankan tingkat BI Rate

yang rendah agar banyak nasabah yang menabung terutama produk

simpanan mudharabah dan mempertahankan nilai tukarnya agar tetap

rendah sehingga banyak nasabah yang menabung di bank syariah terutama

di produk simpanan mudharabah.

Page 133: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

115

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Faisal. 2016. Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, BI Rate

dan Suku Bunga Bank Konvensional terhadap Margin Bagi Hasil

Deposito Mudharabah Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-

2015. Jurnal At-Tawassuh Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Vol 1(1)

Aghnia, Miftakhul. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Simpanan Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2006-2013 . Jurnal

Universtias Negeri Semarang.

Algifari. 2013. Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi. BPFE. Yogyakarta.

Ali et al., 2012. Macroeconomics Variables and Its Impact to Mudharabah

Investment Deposits in Malaysia. Elixir International Journal (52):

108666-10868.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik.

Gema Insani. Jakarta.

Ariestya, Dian. 2011. Analisis Pengaruh Imbal Bagi Hasil, Jumlah Kantor

Cabang, Suku Bunga, Kurs, dan SWBI terhadap Jumlah Tabungan

Mudharabah. Skripsi.

Ariyanti, Fiki. “Ini Penyebab Rupiah Ambruk Versi BI” diakses pada tanggal

5 November 2016 dari : http://bisnis.liputan6.com/read/2300561/ini-

penyebab-rupiah-ambruk-versi-bi.

Ascarya. 2008. Akad dan Produk Bank Syariah. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Aziz, Roikhan Moch dan Surhayanti, Siti. 2013. Determinan Tabungan

Mudharabah di Indonesia. Jurnal Signifikan 2(2).

Bank Indonesia. Laporan Perkembangan Bank Syariah Bank Indonesia”

diakses pada tanggal 27 Oktober 2016 dari :

http://www.bi.go.id/publikasi/perbankan-

danstabilitas/syariah/Pages/lpps2007.aspx.

Bank Indonesia. “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah” diakses pada

tanggal 27 Oktober 2016 dari :

http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-

stabilitas/syariah/Pages/lpps_09.aspx.

Boediono. 2001. Ekonomi Makro. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.

Page 134: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

116

______. 2014. Ekonomi Moneter. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Dewi, Murti Sari. 2011. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Inflasi

di Indonesia Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Kebijakan Inflation

Targeting Framework Periode 2002-2010. Media Ekonomi 19(2).

Fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000. Tabungan. Tanggal 26

Dzulhijjah 1420 H/ 1 April 2000 M. Jakarta. Diakses pada tanggal 21

Februari 2017 dari www.dsnmui.or.id.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 21. Universitas Diponegoro. Semarang.

Gilarso, T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Kanisius. Yogyakarta.

Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Erlangga. Jakarta.

Hadzmi, Muhammad Ihsan. 2011. Analisis Pengaruh Nisbah Bagi Hasil dan

Nilai Tukar Rupiah terhadap Tabungan Mudharabah pada Perbankan

Syariah di Indonesia. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hidayanti, Rahma. 2015. Pengaruh BI Rate, Inflasi dan Jumlah Kantor

Cabang terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah

Tahun 2011-2014. Jurnal Universitas Negeri Surabaya.

Huda, Nurul dkk. 2009. Ekonomi Makro Islam. Kencana. Jakarta.

Idris, Muhammad. “BI Rate Susah Turun, Ini Alasan Agus Marto” diakses

pada tanggal 6 November 2016 dari :

http://finance.detik.com/moneter/d-3034209/bi-rate-susah-turun-ini-

alasan-agus-marto.

Ifham, Ahmad. 2015. INI LHO BANK SYARIAH! Memahami Bank Syariah

dengan Mudah. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ismail. 2011. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Kencana.

Jakarta.

Iswardono. 2004. Uang dan Bank. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.

Judisseno, Rimsky K. 2005. Sistem Moneter dan Perbankan Indonesia.

Cetakan Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Junaidi. “Tabel Durbin-Watson (DW) Lengkap” diakses pada tanggal 8 April

2017 dari :

http://junaidichaniago.wordpress.com/2010/04/24/download-tabel-

durbin-watson-dw-lengkap/

Page 135: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

117

Karim, Adiwarman A. 2008. Ekonomi Makro Islami. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

______, ______. 2009. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. PT Raja

Grafindo. Jakarta.

______, ______. 2014. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. PT Raja

Grafindo. Jakarta.

Kasmir. 2005. Pemasaran Bank. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Prenada

Media. Jakarta.

Madura, Jeff. 2000. International Financial Management. Erlangga. Jakarta.

Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan.

Salemba Empat. Jakarta.

Musyafak, Akhmad. 2015. Mapping Agroekosistem dan Sosial Ekonomi

Untuk Pembangunan Pertanian Pembatasan Bengkayang Serawak

Kalimantan Barat. Deepublish. Yogyakarta.

Muthaher, Osmed. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Nachrowi, Djalal dan Usman, Hardius. 2006. Pendekatan Populer dan

Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.

Universitas Indonesia. Jakarta.

Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,

Teori dan Aplikasi. Agung Media. Bandung.

Nurjanah dan Sumiyati. 2010. Pengaruh Nisbah Bagi Hasil, Produk Domestik

Bruto, Suku Bunga Deposito dan Inflasi Terhadap Simpanan

Mudharabah di Perbankan Syariah Indonesia periode 2004-2009.

Jurnal Media Ekonomi 18(1).

Oramahi, H.A. 2007. Analisis Data dengan SPSS & SAS. Ardana Media.

Yogyakarta.

Purwanto dan Suharyadi. 2013. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern. Salemba Empat. Jakarta.

Putong, Iskandar. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Ghalia

Indonesia. Jakarta.

Page 136: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

118

Rachman, Rizki Aulia. 2013. Pengaruh Bagi Hasil, Bunga, Ukuran Bank, dan

Jumlah Cabang Terhadap Simpanan Mudharabah. Jurnal Universitas

Negeri Semarang.

Reswari, Yustitia Agil dan Abdurahim, Ahim. 2010. Pengaruh Tingkat Suku

Bunga, Jumlah Bagi Hasil, dan LQ 45 Terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan

Investasi 11(1).

Rozalinda. 2014. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas

Ekonomi. Rajawali Pers. Jakarta.

Rudiansyah, Afif. 2014. Pengaruh Inflasi, BI Rate, PDB dan Nilai Tukar

Rupiah terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Syariah di

Indonesia. Jurnal Universitas Negeri Surabaya.

Rustam, Bambang Rianto. 2013. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di

Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

Saeed, Abdullah. 2004. Menyeol Bank Syariah: Kritik atas Interpretasi

Bunga Bank Kaum Neo Revivalis. Paramadina. Jakarta.

Setyawati, Vivi dkk. 2016. Pengaruh Suku Bunga Acuan, Bagi Hasil, Inflasi,

Ukuran Bank, NPF, dan Biaya Promosi Terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia Tahun 2010-2014.

Journal of Accounting 2(2).

Sujatna, Yayat. 2006. Analisis Faktor Internal dan Eksternal yang

Mempengaruhi Jumlah Pembiayaan Bagi Hasil: Studi Kasus Bank

Syariah Mandiri. Thesis. Pascasarjana Universitas Indonesia. Jakarta.

Syafri. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tabungan

Masyarakat pada Bank Umum. Jurnal Kajian 14(1).

Sholahudin, Muhammad dan Hakim, Lukman. 2008. Lembaga Ekonomi dan

Keuangan Syariah Kontemporer. Muhammadiyah University Press.

Surakarta.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Intermedia. Jakarta.

Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Page 137: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

119

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisia.

Yogyakarta.

______, ______. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan

Ilustrasi. Edisi Ketiga. Cetakan Pertama. Ekonisia. Yogyakarta.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Pusat Bahasa Depdiknas.

Bandung.

______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Bandung.

______. 2015. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan

Praktek. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

ANDI. Yogyakarta.

Supriadi, Agus. “BPS Beberkan Tujuh Penyebab Inflasi April” diakses pada

tanggal 4 November 2016 dari :

www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150504124923-78-50973/bps-

beberkan-tujuh-penyebab-inflasi-april/.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi-Teori dan Aplikasi.

Kanisius. Yogyakarta.

Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Vol 9(2).

Umam, Khotibul. 2016. Perbankan Syariah Dasar-dasar dan Dinamika

Perkembangannya di Indonesia. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Umiyati, dan Syarif, Shella Muthya. 2016. Kinerja Keuangan dan Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Vol 4(4).

Page 138: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

120

Undang-Undang Republik Indonesia No 21 Tahun 2008. Perbankan Syariah.

16 Juli 2008. Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 94. Jakarta.

Wibisono, Sunlip. 2006. Pengaruh Tingkat Bunga dan PDRB Terhadap

Tabungan pada Bank Umum di KBI Jember Tahun (1994)I-(2003)IV.

Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Bisnis 4(2).

Wibowo, Muhammad Ghofur. 2007. Potret Perbankan Syariah di Indonesia

Terkini (Kajian Kritis Perkembangan Perbankan Syariah). Biruni

Press. Yogyakarta.

Widayatsari, Any. 2013. Akad Wadiah dan Mudharabah dalam

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah. Jurnal Ekonomi dan

Hukum Islam 3(1).

Zulfikar dan Budi Antara, I. Nyoman. 2014. Manajemen Riset dengan

Pendekatan Komputasi Statistika. Deepublish. Yogyakarta.

Page 139: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT
Page 140: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

122

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Sampel Penelitian

1. Data Bank Umum Syariah 2011-2015

No. Nama Perusahaan Kode

1. PT. Bank Muamalat Indonesia BMI

2. PT. Bank Victoria Syariah BVS

3. PT. Bank BRI Syariah BRIS

4. PT. Bank Jabar Banten Syariah BJBS

5. PT. Bank BNI Syariah BNIS

6. PT. Bank Syariah Mandiri BSM

7. PT. Bank Mega Syariah BMS

8. PT. Bank Panin Syariah BPS

9. PT. Bank Syariah Bukopin BSB

10. PT. BCA Syariah BCAS

11. PT. Maybank Syariah Indonesia MIS

12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah BTNS

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015

2. Data Unit Usaha Syariah 2011-2015

No. Nama Perusahaan

1. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

2. PT. Bank Permata, Tbk

3. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk

4. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk

5. PT. Bank OCBC NISP, Tbk

6. PT. Bank Sinarmas

7. PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

8. PT. BPD DKI

9. PT. BPD Daerah Istimewa Yogyakarta

10. PT. BPD Jawa Tengah

Page 141: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

123

11. PT. BPD Jawa Timur, Tbk

12. PT. Bank Aceh

13. PT. BPD Sumatera Utara

14. PT. BPD Jambi

15 PT. BPD Sumatera Barat

16. PT. BPD Riau dan Kepulauan Riau

17. PT. BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

18. PT. BPD Kalimantan Selatan

19. PT. BPD Kalimantan Barat

20. PT. BPD Kalimantan Timur

21. PT. BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

22. PT. BPD Nusa Tenggara Barat

Sumber Data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015

Lampiran 2 : Data Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

a. Inflasi (dalam persentase)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 7,02 3,65 4,57 8,22 6,96

Februari 6,84 3,56 5,31 7,75 6,29

Maret 6,65 3,97 5,90 7,32 6,38

April 6,16 4,50 5,57 7,25 6,79

Mei 5,98 4,45 5,47 7,32 7,15

Juni 5,54 4,53 5,90 6,70 7,26

Juli 4,61 4,56 8,61 4,53 7,26

Agustus 4,79 4,58 8,79 3,99 7,18

September 4,61 4,31 8,40 4,53 6,83

Oktober 4,42 4,61 8,32 4,83 6,25

November 4,15 4,32 8,37 6,23 4,89

Page 142: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

124

Desember 3,79 4,30 8,38 8,36 3,35

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

b. Nilai Tukar (dalam puluhan ribu rupiah)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 9,057,0

0

9,000,00 9,698,00 12,226,00 12,625,00

Februari 8,823,00 9,085,00 9,667,00 11,634,00 12,863,00

Maret 8,709,00 9,180,00 9,719,00 11,404,00 13,084,00

April 8,574,00 9,190,00 9,722,00 11,532,00 12,973,00

Mei 8,537,00 9,565,00 9,802,00 11,611,00 13,211,00

Juni 8,597,00 9,480,00 9,929,00 11,969,00 13,332,00

Juli 8,508,00 9,485,00 10,278,00 11,591,00 13,481,00

Agustus 8,578,00 9,560,00 10,924,00 11,717,00 14,027,00

September 8,823,00 9,588,00 11,613,00 12,212,00 14,657,00

Oktober 8,835,00 9,615,00 11,234,00 12,082,00 13,639,00

November 9,170,00 9,605,00 11,977,00 12,196,00 13,840,00

Desember 9,068,00 9,670,00 12,189,00 12,440,00 13,795,00

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

c. BI Rate (dalam persentase)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 6,50 6,00 5,75 7,50 7,75

Februari 6,75 5,75 5,75 7,50 7,50

Maret 6,75 5,75 5,75 7,50 7,50

April 6,75 5,75 5,75 7,50 7,50

Mei 6,75 5,75 5,75 7,50 7,50

Juni 6,75 5,75 6,00 7,50 7,50

Juli 6,75 5,75 6,50 7,50 7,50

Agustus 6,75 5,75 7,00 7,50 7,50

September 6,75 5,75 7,25 7,50 7,50

Page 143: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

125

Oktober 6,50 5,75 7,25 7,50 7,50

November 6,00 5,75 7,50 7,50 7,50

Desember 6,00 5,75 7,50 7,75 7,50

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

2. Variabel Dependen

a. Jumlah Simpanan Mudharabah (dalam miliar rupiah)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 19,210 27,193 37,315 44,992 50,081

Februari 19,193 27,642 37,579 45,013 49,840

Maret 19,776 29,054 38,586 44,827 48,726

April 20,224 28,738 39,145 45,073 49,079

Mei 20,857 29,569 39,159 44,253 49,508

Juni 21,480 31,466 39,810 44,137 48,307

Juli 21,916 31,626 41,156 45,603 49,345

Agustus 22,728 32,531 42,042 46,095 49,525

September 23,589 33,678 42,846 46,298 49,875

Oktober 23,687 33,819 43,477 47,126 49,968

November 24,552 34,455 43,503 47,708 50,296

Desember 27,208 37,623 46,459 51,020 53,448

Sumber : Data Bank Indonesia yang diolah

Page 144: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

126

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Sumber : Data diolah

Sumber : Data diolah

Page 145: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

127

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .11165976

Most Extreme Differences

Absolute .093

Positive .059

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .718

Asymp. Sig. (2-tailed) .681

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data diolah

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Ln_INFLASI .659 1.518

Ln_NILAI_TUKAR .421 2.375

Ln_BI_RATE .347 2.881

a. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data diolah

Page 146: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

128

Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data diolah

Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.779 .763 -1.021 .312

Ln_INFLASI .069 .041 .268 1.706 .093

Ln_NILAI_TUKAR .033 .083 .077 .395 .695

Ln_BI_RATE -.004 .129 -.007 -.033 .974

a. Dependent Variable: ABS_RES1

Sumber: Data diolah

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .933a .870 .863 .11461 .314

a. Predictors: (Constant), Ln_BI_RATE, Ln_INFLASI, Ln_NILAI_TUKAR

b. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data diolah

Page 147: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

129

Lampiran 4 : Uji Hipotesis

Uji-t (Parsial)

Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 4.930 3 1.643 125.112 .000b

Residual .736 56 .013

Total 5.666 59

a. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

b. Predictors: (Constant), Ln_BI_RATE, Ln_INFLASI, Ln_NILAI_TUKAR

Sumber: Data diolah

Uji Adjusted R Square (R2adj)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .933a .870 .863 .11461 .314

a. Predictors: (Constant), Ln_BI_RATE, Ln_INFLASI, Ln_NILAI_TUKAR

b. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data diolah

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -14.062 1.299 -10.829 .000

Ln_INFLASI .077 .069 .066 1.119 .268 .659 1.518

Ln_NILAI_TUKAR 2.235 .141 1.174 15.824 .000 .421 2.375

Ln_BI_RATE -1.066 .219 -.397 -4.862 .000 .347 2.881

a. Dependent Variable: Ln_JUMLAH_SIMPANAN_MUDHARABAH

Sumber: Data diolah

Page 148: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

130

Lampiran 5 : Tabel F

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk penyebut

(N2

)

df untuk

pembilang

(N1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89

47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87

51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87

52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86

53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85

56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84

59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84

61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83

62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83

63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82

66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82

67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81

70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81

Sumber : Data diproduksi oleh Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com)

Page 149: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

131

Lampiran 6 : Tabel t

Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 70)

Sumber : Data diproduksi oleh Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com)

Pr

Df

0.25

0.50

0.10

0.20

0.05

0.10

0.025

0.050

0.01

0.02

0.005

0.010

0.001

0.002

41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595

43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089

44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607

45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148

46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710

47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291

48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508

50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789

52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451

53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127

54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815

55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515

56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226

57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948

58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421

60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171

61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930

62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696

63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471

64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253

65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041

66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837

67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639

68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446

69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260

70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079

Page 150: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

132

Lampiran 7 : Tabel Durbin-Watson

Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%

N

k=

1

k=2 k=3 k=4 k=5

dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

6 0.6102 1.4002

7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964

8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866

9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881

10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217

11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446

12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061

13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897

14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959

15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198

16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567

17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041

18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600

19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226

20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908

21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635

22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400

23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196

24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018

25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863

26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727

27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608

28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502

29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409

30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326

31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252

32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187

33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128

34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076

35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029

36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987

37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950

38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916

39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886

40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859

41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835

42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814

43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794

44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777

45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762

46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748

47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736

48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725

Page 151: PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35419/2/SUCI... · JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

133

49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716

50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708

51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701

52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694

53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689

54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684

55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681

56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678

57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675

58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673

59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672

60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671

61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671

62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671

63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671

64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672

65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673

66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675

67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676

68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678

69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680

70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683

Sumber : Data diproduksi oleh Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com)