45
1 PENGARUH IMPLEMENTASI BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIMEDIASI KEYAKINAN-DIRI ATAS KOMPUTER, KEINOVATIFAN PERSONAL, PERSEPSI KEGUNAAN, DAN PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI BALI I MADE SADHA SUARDIKHA ( Universitas Udayana ) SUTRISNO T. EKO GANIS SUKOHARSONO BAMBANG PURNOMOSIDHI ( Universitas Brawijaya ) Abstract This study aims to examine and analyze the influence of Tri Hita Karana (THK) culture on the use of Accounting Information System (AIS), either directly or indirectly mediated by the main Technology Acceptance Model (TAM) variables (perceived usefulness and perceived ease of use) and external variables of TAM (computer self-efficacy and personal innovativeness); the influence of THK culture on computer self-efficacy, and personal innovativeness; influence perceived usefulness and perceived ease of use on the use of AIS as an expression of the success of AIS. This research is located in Bali with the object of Rural Banks (Bank Perkreditan Rakyat). Variables examined consisted of six, namely: THK Culture, computer self-efficacy, Personal innovat- iveness, Perceived usefulness, Perceived ease of use, and Use of AIS. This study look at the entire population of Rural Banks in Bali. Required data collected by census using a list of questions asked to the respondents. The data has been collected was analyzed using an analysis tool SEM, PLS Smart 2.0 M3 approach. The results of this study show that: 1) THK culture influences computers self-efficacy, personal innovativeness, and the use of AIS as an expression of the success of AIS; 2) THK Cultural affect the use of AIS is mediated by computer self-efficacy, personal innovativeness, perceived usefulness, and perceived ease of use; 3) Computer self-efficacy affects the perceived usefulness and perceived ease of use; 4) Personal innovativeness affects perceived usefulness and perceived ease of use; and 5) the perceived usefulness and perceived ease of use affect the use of AIS. Keyword: THK Culture, Computer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness, Perceived ease of use, and Use of AIS.

pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

1

PENGARUH IMPLEMENTASI BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP PENGGUNAAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIMEDIASI KEYAKINAN-DIRI ATAS KOMPUTER,

KEINOVATIFAN PERSONAL, PERSEPSI KEGUNAAN, DAN PERSEPSI KEMUDAHAN

PENGGUNAAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI BALI

I MADE SADHA SUARDIKHA

( Universitas Udayana )

SUTRISNO T.

EKO GANIS SUKOHARSONO

BAMBANG PURNOMOSIDHI

( Universitas Brawijaya )

Abstract

This study aims to examine and analyze the influence of Tri Hita Karana (THK) culture on

the use of Accounting Information System (AIS), either directly or indirectly mediated by the main

Technology Acceptance Model (TAM) variables (perceived usefulness and perceived ease of use)

and external variables of TAM (computer self-efficacy and personal innovativeness); the influence of

THK culture on computer self-efficacy, and personal innovativeness; influence perceived usefulness

and perceived ease of use on the use of AIS as an expression of the success of AIS.

This research is located in Bali with the object of Rural Banks (Bank Perkreditan Rakyat).

Variables examined consisted of six, namely: THK Culture, computer self-efficacy, Personal innovat-

iveness, Perceived usefulness, Perceived ease of use, and Use of AIS. This study look at the entire

population of Rural Banks in Bali. Required data collected by census using a list of questions asked to

the respondents. The data has been collected was analyzed using an analysis tool SEM, PLS Smart 2.0

M3 approach.

The results of this study show that: 1) THK culture influences computers self-efficacy, personal

innovativeness, and the use of AIS as an expression of the success of AIS; 2) THK Cultural affect the

use of AIS is mediated by computer self-efficacy, personal innovativeness, perceived usefulness, and

perceived ease of use; 3) Computer self-efficacy affects the perceived usefulness and perceived ease

of use; 4) Personal innovativeness affects perceived usefulness and perceived ease of use; and 5) the

perceived usefulness and perceived ease of use affect the use of AIS.

Keyword: THK Culture, Computer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness,

Perceived ease of use, and Use of AIS.

Page 2: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

2

1. Pendahuluan

1.1 Latar belakang

SFAC No. 2 menyatakan bahwa Sistem Informasi (SI) mempunyai peranan penting dalam

akuntansi. FASB, Bodnar and Hopwood (1990), Halim (1994: 30), dan Hartono (1994: 47)

menjelaskan bahwa akuntansi sebagai SI karena tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi bagi

pengambil keputusan. Setiap perusahaan berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan.

Informasi yang memadai (akurat, tepat waktu, dan tepat nilainya) merupakan solusinya yang

umumnya dihasilkan oleh SI berbasis komputer.

SI berbasis komputer atau Teknologi Informasi (TI) disebut SIA (Hartono, 1994: 48 dan

McLeod, 1996). Informasi dihasilkan oleh SIA yang dikembangkan perusahaan diadakan untuk

menunjang aktivitas usaha di semua tingkatan organisasi. Faktor manusia merupakan hal penting

dalam pengembangan sistem (Burch et. al., 1991) dan faktor manusia sangat menentukan kesuksesan

penerapan SIA (Halim, 1994: 259). Oleh karena itu perlu dipertimbangkan faktor budaya dalam

penerimaan dan penggunaan SIA karena budaya mempunyai dampak besar terhadap prilaku dan

praktik manusia di dalam melaksanakan kegiatannya.

Faktor budaya merupakan faktor penting dalam membentuk konteks utilisasi teknologi dan

kinerja telah lama diakui (Lippert and Volkmar, 2007). Budaya secara luas dipercaya mempunyai

dampak besar terhadap perilaku dan praktik individu di seluruh dunia (McCoy et. al., 2007). Salah

satu dari dimensi budaya Hofstede: individualisme-kolektivisme memengaruhi orang-orang dalam

membentuk kepercayaan yang mungkin memengaruhi kerelaan orang-orang untuk percaya kepada SI

yang berbasis TI (Doney et. al., 1998). Nilai budaya dapat memengaruhi ciri-ciri dan kepercayaan

yang berhubungan dengan TI (Srite et.al., 2008).

Kesuksesan SI digambarkan dengan adanya kepuasan yang dirasakan oleh pengguna SI, atau

dapat digambarkan dengan adanya penggunaan SI oleh pengguna secara berkesinambungan (Choe,

1996; McGill et. al., 2003; Iivary, 2005; Radityo dan Zulaikha, 2007). Penelitian ini dilakukan di Bali

dengan objek penelitian: Bank Perkreditan Rakyat (BPR) karena adanya fenomena yang menarik

untuk diteliti pada BPR yang beroperasi di Bali. Penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan

Page 3: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

3

model DeLone and McLean dan model Technology Acceptance Model (TAM) yang satu sama lainnya

menunjukkan hasil yang tidak konsisten berkaitan dengan pengukuran kesuksesan SI/TI.

Bertolak dari hal tersebut di atas, penelitian ini menganalisis penggunaan SIA yang

mengekpresikan kesuksesan SIA dengan menggunakan TAM ditambah dan diintegrasikan dengan

variabel eksternal, seperti keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan budaya THK.

Keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal merupakan variabel ekternal yang

menunjukkan perbedaan-perbedaan (ciri-ciri) individual yang dapat memengaruhi penggunaan SIA.

Budaya THK merupakan budaya lokal yang diduga dapat memengaruhi penggunaan SIA baik secara

langsung maupun tidak langsung melalui keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal,

persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan.

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan penjelasan tersebut di atas, maka masalah

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah budaya THK berpengaruh terhadap

keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan penggunaan SIA; (2) Apakah budaya THK

berpengaruh terhadap penggunaan SIA dimediasi keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan

personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan; (3) Apakah keyakinan-diri atas

komputer dan keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kegunaan; (4) Apakah keyakinan-

diri atas komputer dan keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan;

dan (5) Apakah persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap

penggunaan SIA.

1.2 Motivasi Penelitian

Belum banyak yang mau menerima dan menggunakan SI berbasis TI (Darsono, 2005). Pada

hal, SI berbasis TI dewasa ini merupakan suatu tuntutan dalam rangka menunjang kelancaran

operasional suatu perusahaan. Demikian halnya, BPR sangat membutuhkan SI berbasis TI khususnya

SIA dalam mengelola bisnisnya. Namun SIA yang digunakan tidak didukung oleh aparat BPR

sehingga BPR banyak yang kecolongan dalam hal mengelola keuangannya.

Penelitian yang dilakukan di Indonesia telah banyak menggunakan variabel kepuasan

pengguna untuk mengukur kesuksesan SI. Penelitian tersebut dilakukan oleh Chandrarin dan

Page 4: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

4

Indriantoro (1997), Budiartha (2006), Restuningdiah (2006), Radityo dan Zulaikha (2007), dan

Handayani (2007).

Pemerintah Daerah Bali mengembangkan visi pembangunan berdasarkan budaya THK

(Windia dan Dewi, 2007: 23). Oleh karena itu, budaya THK seharusnya mampu dijabarkan dan

dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat di Bali, termasuk kalangan pengusaha yang

mengembangkan usahanya di Bali dan khususnya BPR di Bali.

1.3 Tujuan dan Konstribusi Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini secara umum adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh implementasi budaya

THK terhadap penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA, baik langsung maupun tidak

langsung dimediasi oleh variabel utama TAM (persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan

penggunaan) dan variabel eksternal TAM (keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal).

Selain tujuan tersebut di atas, penelitian ini juga mempunyai konstribusi, yaitu: 1) Konstribusi

teoretis penelitian ini adalah penerapan budaya THK mempunyai pengaruh terhadap fenomena

penggunaan dan penerimaan SIA, hal ini memperkuat teori TAM; 2) Konstribusi bagi dunia praktik,

yaitu: (a) sebagai petunjuk bagi pengambil keputusan untuk menerapkan secara konsisten budaya

THK dalam pengembangan SIA sehingga dapat memperkecil kegagalan pengembangan SIA, (b)

dapat digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki praktik operasional BPR berkaitan dengan

penggunaan SIA; dan 3) Konstribusi kebijakan bagi dunia usaha khususnya usaha BPR di Bali dalam

menentukan kebijakan perusahaan pihak manajemen perlu memperhatikan faktor-faktor strategik

khususnya budaya THK untuk mendukung kesuksesan pengembangan SIA.

2. Kerangka Teoretis dan Pengembangan Hipotesis

2.1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi (SI)

a. SI versus Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan SIA

Penerapan SI di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua

tingkatan manajemen disebut sebagai SIM (Hartono, 1994: 39). SIM dalam organisasi yang kecil

hampir semuanya diwakili oleh SIA, sedangkan dalam organisasi yang lebih besar SIA merupakan

Page 5: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

5

subsistem dari SIM (Wilkinson et. al., 2000: 15). SIA merupakan subsistem yang terbesar dari SIM

karena sebagian besar sumber informasi yang dibutuhkan manajemen dihasilkan oleh SIA.

b. Pengembangan SI

Teknis dan Kualitas SI telah berkembang dengan kemajuan yang cukup pesat (Jogiyanto,

2007). SI yang berhasil adalah SI yang dapat memberikan kepuasan bagi pemakainya dan digunakan

seccra berulang-ulang (Radityo dan Zulaikha, 2007; Ives et. al., 1983; Iivary, 2005; DeLone dan

McLean, 1992). Keberhasilan SI perlu dijaga karena SI mempunyai keterbatasan sehinga SI menjadi

usang. Setiap organsasi yang mengembangkan SI, siklus hidup pengembangan SI (System

Development Life Cycles/SDLC) pasti dilalui (Bodnar dan Hopwood, 1990).

c. Penggunaan SI/TI sebagai Ekspresi Kesuksesan SI/TI

Davis (1989) meletakkan model dasar penerimaan teknologi berbasis pada penggunaan

teknologi dan dampaknya pada individu. Teknologi dikatakan sukses (berhasil) jika dapat diterima

yang ditandai dgn keinginan utk menggunakan dan bermuara pada penggunaan. DeLone and McLean

(1992) menunjukkan bahwa sekitar 27 penelitian menggunakan penggunaan dan 38 penelitian

menggunakan dampak individu sbg dimensi pengukur kesuksesan SI. Nugroho (2008) menjelaskan

bahwa telah banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan variabel penggunaan sistem

dan kepuasan pemakai sebagai indikator kesuksesan suatu sistem, misalnya Alavi and Henderson

(1981), Ginzberg (1981), dan Raymond (1985).

2.2 Model Penerimaan Teknologi (TAM)

Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model/TAM) pertama kali

dikembangkan oleh Davis, 1986 merupakan model SI yang dikembangkan untuk memprediksi

pengadopsian dan penggunaan SI. TAM merupakan aplikasi dari teori tindakan beralasan /Theory of

Reasoned Action (TRA) yg diadopsi secara luas. TAM menambahkan dua konstruk utama ke dalam

model TRA, yaitu: kegunaan dan kemudahan penggunaan disamping kontstruk lainnya, yaitu minat

untuk menggunakan dan penggunaan (Davis,1989). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan

faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan dan penggunaan

teknologi informasi itu sendiri.

Page 6: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

6

Beberapa studi telah berfokus kepada penambahan atau evaluasi model TAM, daya tarik dan

manfaatnya telah didukung secara, misalnya (1) Deg et. al. (2005) mereview 40 studi TAM dan

menemukan dukungan umum terhadap model inti, (2) Analisis meta King dan HE (2006)

menunjukkan TAM sebagai model prediktif kuat yang tepat untuk bermacam-macam kategori

teknologi (McCoy et. al., 2007). Dalam perkembangannya para peneliti mencoba mengekstensi TAM

dengan menambah variabel eksternal (misal: keyakinan-diri atas computer, keinovatifan personal,

kecemasan komputer, budaya dll.) sebagai anteseden variabel utama (kegunaan dan kemudahan

penggunaan): Compeau and Higgins (1995), Karahana et. al. (1999), Agarwal and Karahanna (2000),

Tatcher and Perrewe (2002), Hong et. al. (2002),Thatcher et. al. (2003), Verkantesh et. al., 2003,

Mao, et. al. (2005), Ndubisi et. al. (2005), Darsono (2005), Hassan (2006), Yi et. al. (2006), Hassan

(2007), Wang et.al. (2008), dan Srite, et. al. (2008).

2.3 Budaya

Budaya adalah sebuah pemrograman pikiran kolektif yang membedakan anggota satu

kelompok atau kategori orang-orang dari lainnya. Budaya mencerminkan gabungan sifat manusia dan

kepribadian (Hofstede 1991). Budaya didefinisikan sebagai norma, kepercayaan dan nilai yang

menyebar dan luas di mana memandu kehidupan sehari-hari dari kelompok (Kotter and Heskett,

2002). Orang-orang beraktivitas di dunia bisnis perlu menyadari bahwa setidaknya ada tiga level

budaya yang mungkin memengaruhi aktivitas suatu perusahaan. Level budaya ini meliputi budaya

nasional, budaya bisnis, dan budaya organisasional serta pekerjaan (Kotter and Heskett, 2002).

Budaya nasional adalah budaya yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat yang tinggal di

sebuah wilayah (negara) (Hofstede, 1991). Kotter and Heskett (2002) mendifinisikan budaya nasional

tersebut adalah budaya dominan dalam batas politik negara, yang biasanya menampilkan budaya

orang-orang dengan populasi terbesar atau kekuatan ekonomi atau politik terbesar. Dengan demikian,

budaya THK merupakan budaya lokal yang bersumber dari kearifan lokal, sehingga dapat dikatakan

sebagai budaya nasional karena berbagai faktor seperti etnis, ekonomi, politik, agama, ataupun bahasa

memberikan kontribusi dalam pembentukan budaya nasional (Kotter and Heskett, 2002).

a. Budaya THK

Page 7: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

7

Filosofi THK dikenal dalam dimensi hidup orang Bali yang merupakan tradisi masyarakat

Hindu di Bali. Prinsip THK merupakan filosofi yang diajarkan di dalam Bhagawadghita, yaitu

mengajarkan tentang 3 hal pokok kepada manusia untuk mencapai kebahagiaan tertinggi:

dharma/kebenaran Tuhan dan hakekat manusia, meningkatkan kekeyakinan hati akan kebenaran

Tuhan, dan bagaimana berbuat di dalam kebenaran Tuhan (Palguna, 2007). THK diartikan sebagai

tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara: manusia dengan

Tuhannya (parahyangan), manusia dengan alam lingkungannya (palemahan), dan manusia dengan

sesamanya (pawongan) (Kaler, 1983; Surpha, 1991; Pitana, 1994; Dalem, 2007; Palguna, 2007; dan

Agung, 2009).

THK sesungguhnya mengandung nilai-nilai universal karena THK merupakan filosofi tentang

harmoni dan kebersamaan yang dalam konsep maupun penerapannya tidak mengenal perbedaan ras,

suku, keturunan, agama, dan ada pada semua ajaran agama di dunia (Arif. 1999 dan Pusposutardjo,

1999 dalam Windia dan Dewi, 2007; Agung, 2009). Ini menunjukkan implementasi budaya THK

pada bisnis merupakan bukti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam budaya nasional telah

digunakan dan diimplementasikan di dalam praktik budaya organisasi. Koentjaraningrat (2008)

menjelaskan bahwa konsep THK ini pada dasarnya analog dengan sistem kebudayaan yang memiliki

3 elemen, yaitu: 1) elemen/subsistem pola pikir/konsep/nilai, 2) subsistem sosial, dan 3) subsistem

artifak/kebendaan. Demikian halnya Schein (2004) menyatakan bahwa budaya ditunjukkan oleh tiga

tingkatan, yaitu: perilaku dan artifak, kepercayaan dan nilai, dan asumsi-asumsi dasar.

b. Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai yang dirasakan maknanya oleh seluruh orang

dalam organisasi. Nilai-Nilai inilah yang berfungsi sebagai landasan untuk berperilaku bagi setiap

jajaran yang ada dalam organisasi dalam setiap gerak dan langkah akvitasnya (Susanto et. al., 2008:

7). Budaya organisasi terdiri atas beberapa elemen, seperti yang disebutkan oleh beberapa pakar

organisasi dan budaya. Adapun pandangan para pakar tersebut, antara lain: 1) berdasarkan tulisan

Inkeles dan Levinson, Hofstede menyebut 4 culture dimensions tesebut sebagai jarak kekuasaan,

individualisme versus kolektivisme, maskulinitas versus femininitas, dan penghindaran

ketidakpastian. Dikemukakan bahwa agama merupakan salah satu cara manusia untuk bertindak di

Page 8: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

8

dalam melakukan pilihan untuk menghindari ketidakpastian (uncertainty avoidance) Hofstede (1991);

2) Schein (2004) menyebutkan ada 3 tingkatan elemen budaya organisasi, yaitu: a) artifacts, b)

espoused beliefs and values, dan c) underlying assumptions; dan 3) sebagai suatu sistem kebudayaan,

budaya memiliki tiga elemen, yaitu: a) subsistem nilai, b) subsistem sosial, c) dan subsistem artifak

(Koentjaraningrat, 2008). Elemen budaya Hofstede (1991), Schein (2004), dan Koencaraninggrat

(2008) telah tercakup di dalam elemen budaya THK, yaitu: parahyangan, pawongan, dan palemahan

(Windia dan Dewi, 2007). Oleh karena itu, budaya THK telah dapat dipergunakan sebagai suatu tata

nilai atau kebiasaan yang menjadi pegangan anggota organisasi dalam melaksanakan kewajiban dan

berperilaku di dalam organisasi.

Dinamika dan kreativitas masyarakat Bali baik secara individu maupun organisasional ingin

mewujudkan kehidupan yang harmonis, meliputi pembangunan manusia seutuhnya, yang astiti bhakti

(hormat) terhadap Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), cinta kepada pelestarian

lingkungan, dan rukun serta damai dengan sesamanya. Nilai-Nilai inilah merupakan nilai budaya yang

melekat pada filosofi THK (Windia, 2007), yang merupakan landasan bagi individu maupun

organisasi dalam setiap gerak langkah aktivitasnya dalam dunia bisnis. Ini mencerminkan bahwa

budaya THK merupakan budaya organisasi.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian empiris yang menggunakan model DeLone and McLean (1992) dan

model TAM untuk mengekspresikan kesuksesan SI telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya. DeLone and McLean (1992) mengembangkan suatu model untuk melihat kesuksesan SI

yang dikembangkan dalam perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kesuksesan SI

dipengaruhi oleh perceived information quality dan perceived system quality merupakan prediktor

bagi kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna juga merupakan prediktor bagi intended use dan

perceived individual impact. Temuan DeLone and McLean (1992) ini sama dengan temuan McGill

et. al. (2003), tetapi bertentangan dengan temuan Iivary (2005), serta Radityo dan Zulaikha (2007).

Selanjutnya, penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Radityo dan Zulaikha (2007)

menunjukkan bahwa intensitas penggunaan SI berpengaruh positif terhadap individual impact;

Page 9: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

9

individual impact berpengaruh positif terhadap organizational impact; variabel information quality

dan system quality tidak berpengaruh terhadap intensitas penggunaan SI dan kepuasan pengguna; dan

kepuasan pengguna tidak berpengaruh terhadap intensitas penggunaan SI. Temuan Radityo dan

Zulaikha (2007) ini menunjukkan perbedaan dengan temuan McGill et. al. (2003) dan Iivary (2005)

dalam hal pengaruh variabel information quality dan system quality terhadap intensitas penggunaan

SI dan kepuasan pengguna, dan juga pengaruh kepuasan pengguna dengan intensitas penggunaan SI.

Penelitian Handayani (2007) menunjukkan bahwa minat untuk menggunakan SI tidak berpengaruh

terhadap penggunan SI. Temuan lain dari penelitiannya adalah kemudahan penggunaan menunjukkan

pengaruh langsung terhadap minat untuk menggunakan dan tidak mempunyai pengaruh langsung

terhadap kegunaan. Hasil penelitian Handayani (2007) ini berbeda dengan temuan Davis et. al.

(1989) dan Thomson et. al. (1991) yang menemukan bahwa dengan adanya manfaat yang dirasakan

oleh pengguna maka akan menimbulkan minat untuk menggunakan SI tersebut. Selain itu, hasil

penelitiannya juga menunjukkan bahwa minat untuk menggunakan teknologi komputer berpengaruh

terhadap penggunaan teknologi komputer. Temuan Davis et. al. (1989) dan Thomson et. al. (1991)

ini konsisten dengan temuan Venkatesh et. al. (2003) yang menunjukkan bahwa keyakinan-diri tidak

berpengaruh langsung terhadap minat, dan ditemukan adanya pengaruh langsung antara minat untuk

menggunakan SI terhadap penggunaan SI.

Igbaria et. al. (1997) melakukan penelitian tentang penerimaan personal komputer yang salah

satu temuannya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan

berpengaruh langsung terhadap penggunaan sistem dan persepsi kegunaan berpengaruh langsung

terhadap persepsi kemudahan penggunaan. Penelitian Davis et. al., (1989); Igbaria et. al. (1997); dan

Venkatesh et. al. (2003); mengadaptasi teori TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989). Lain

halnya penelitian Hasan (2006, 2007) menguji pengaruh variabel keyakinan-sendiri dalam

membangun variabel persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, minat untuk

menggunakan, dan penggunaan TI. Temuannya menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas komputer

berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan dan perceived system

complexity; persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan, sikap dan

minat untuk menggunakan; serta persepsi kegunaan berpengaruh terhadap sikap, dan minat untuk

Page 10: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

10

menggunakan. Hasil penelitian ini mendukung temuan Agarwal dan Karahanna (2000) kecuali

pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap persepsi kegunaan mendukung temuan Davis et.

al. (1989) yang menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap

persepsi kegunaan. Cognitive absorption yang telah dikontrol keyakinan-diri berpengaruh positif dan

sebagai prediktor dari persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kegunaan. Hal ini sesuai dengan

temuan Hasan (2007).

2.5 Rerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, masalah penelitian, kajian teori dan penjelasan

di atas, maka dapat dibangun rerangka konseptual penelitian seperti pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1: Rerangka Konseptual Penelitian

a. Pengaruh Budaya THK terhadap Keyakinan-diri atas Komputer, Keinovatifan Personal, dan

Penggunaan SIA.

Teori menunjukkan bahwa nilai budaya seharusnya memengaruhi ciri/praktik, seperti

keinovatifan, computer anxiety, dan keyakinan-diri atas komputer (Straub et. al. 2002 dalam Srite et.

al. 2008). Demikian halnya, budaya THK mungkin memengaruhi ciri dan kepercayaan seseorang

terhadap penggunaan SIA karena nilai budaya yang melekat pada filosofi THK kemungkinan

memberikan sinyal tentang respon yang tepat terhadap penggunaan SIA. Srite et. al. (2008)

mengungkapkan bahwa ciri TI spesifik mungkin memengaruhi pengembangan persepsi kegunaan dan

persepsi kemudahan penggunaan. Ciri TI spesifik dan kepercayaan tercermain dalam keyakinan-diri

Penggunaan

SIA

Persepsi

kemudahan

penggunaan

Persepsi

kegunaan

Teori keyakinan-diri

dan Budaya

Teori Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan

dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang diderivasi dari

Teori Sikap yang mempelajari Sikap dan Perilaku yang

berasal dari Teori Psikologi

Keinovatifan

personal

Budaya THK

Keyakinan-

diri atas

komputer

Page 11: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

11

atas komputer dan keinovatifan personal yang ada pada diri seseorang merupakan variabel eksternal

TAM. Para peneliti menyatakan bahwa budaya merupakan variabel penting yang berhubungan dan

berinteraksi di dalam penerimaan dan penggunaan SI/TI. Ada interaksi antara budaya khususnya

budaya nasional dengan proses penerimaan teknologi (McCoy et. al., 2007). Sehubungan dengan itu,

Srite et al (2008) menyatakan bahwa nilai budaya dapat memengaruhi ciri dan kepercayaan yang

berhubungan dengan TI. Penelitiannya menunjukkan bahwa dimensi budaya maskulinitas/femininitas

memengaruhi keyakinan-diri atas komputer, dan keinovatifan personal. Budaya

Individualisme/kolektivisme tidak memengaruhi keyakinan-diri atas komputer dan menunjukkan

pengaruh yang lemah terhadap keinovatifan personal. Dari hal tersebut di atas dapatlah dirumuskan

hipotesisnya sebagai berikut:

H1a Budaya THK berpengaruh terhadap keyakinan-diri atas komputer

H1b Budaya THK berpengaruh terhadap keinovatifan personal.

H1c Budaya THK berpengaruh terhadap penggunaan SIA

b. Pengaruh Budaya THK terhadap Penggunaan SIA Dimediasi Variabel-Variabel Eksternal dan

Utama TAM.

Ada interaksi antara dua penomena, yaitu proses penerimaan dan budaya nasional (McCoy et.

al., 2007). Dimensi budaya maskulinitas/femininitas dan individualisme /kolektivisme berpengaruh

langsung terhadap qualitative dan quantitative overload, tetapi tidak memiliki pengaruh langsung

terhadap keinovatifan personal (Thatcher et. al., 2003). Budaya maskulinitas/femininitas dan

individualisme/kolektivisme secara langsung memengaruhi keinovatifan personal, keyakinan-diri atas

komputer, dan kecemasan komputer, serta mempunyai efek mediasi terhadap persepsi kegunaan, dan

persepsi kemudahan penggunaan, serta penggunaan TI (Sirite, et. al., 2008). Dari hal tersebut di atas

dapatlah dirumuskan hipotesisnya:

H2 Budaya THK berpengaruh terhadap penggunaan SIA dimediasi keyakinan-diri atas computer,

keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan.

c. Pengaruh Keyakinan-Diri atas Komputer terhadap Persepsi Kegunaan dan Persepsi

Kemudahan Penggunaan.

Page 12: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

12

Hasil penelitian Darsono (2005) menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas komputer

berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan dan terhadap minat menggunakan internet.

Temuan ini konsisten dengan temuan Hong, et al. (2002), Lewis et al (2003), dan didukung oleh

Hassan (2006) yang menemukan bahwa keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap

kemudahan penggunaan. Penelitian Thompson et al (2006), Hassan (2007) dan Srite et al (2008) juga

menemukan bahwa keyakinan-diri atas komputer berpengaruh terhadap persepsi kemudahan

penggunaan. Temuan lainnya dari Hassan (2007) dan Srite et al (2008) adalah keyakinan-diri atas

komputer menunjukkan pengaruh yang positif terhadap persepsi kegunaan. Demikian halnya temuan

Thompson et al (2006) pada test periode 1. Namun temuan ini berlawanan dengan temuan Wang, et

al. (2008) yang menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas komputer tidak berpengaruh terhadap

persepsi kegunaan. Demikian halnya, temuan Thompson et al (2006) pada test periode 2. Bertolak

dari uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H3a Keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan.

H3b Keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan.

d. Pengaruh Keinovatifan PErsonal terhadap Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan

Penggunaan.

Lewis et. al. (2003) dan Mao et. al. (2005) menemukan bahwa keinovatifan personal

berpengaruh langsung terhadap persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan. Penelitian

ini didukung oleh penelitian Thompson et. al. (2006) pada test periode 1 yang menunjukkan bahwa

keinovatifan personal berpengaruh kuat secara positif terhadap kemudahan penggunaan TI, tetapi

pada test periode 2 hasilnya berlawanan, yaitu keinovatifan personal tidak berpengaruh terhadap

kemudahan penggunaan TI. Selanjutnya hasil penelitian Srite et. al. (2008) menunjukkan bahwa

keinovatifan personal berpengaruh positif dan kuat terhadap persepsi kegunaan dan kemudahan

penggunaan. Begitu juga, penelitian Wang, et al. (2008) menemukan hal yang sama dengan Mao et.

al. (2005), dan Thompson et. al. (2006) pada test periode 1. Srite et. al. (2008) mengemukakan

bahwa seorang individual yang lebih inovatif akan lebih mampu untuk melihat cara alternatif dalam

menggunakan teknologi dan lebih mampu mengidentifikasi kegunaan aplikasi dari teknologi. Bertolak

dari uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

Page 13: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

13

H4a Keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kegunaan.

H4b Keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan.

e. Pengaruh Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Penggunaan SIA.

Persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh terhadap

penggunaan sesungguhnya (Davis, 1989; Davis et. al., 1989; Adam et. al., 1992). Persepsi kegunaan

berpengaruh terhadap penggunaan sistem. Namun, kemudahan penggunaan tidak berpengaruh (Starub

et. al. (1995) dan Szajna (1996). Persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap persepsi

penggunaan. Namun, persepsi kemudahan penggunaan hanya berpengaruh tidak langsung terhadap

persepsi penggunaan (Igbaria et. al.,1995; Igbaria et. al., 1996). Persepsi kegunaan berpengaruh

langsung terhadap penggunaan sesungguhnya, persepsi kemudahan penggunaan juga berpengaruh

langsung terhadap penggunaan sesungguhnya (Igbaria et. al., 1997). Persepsi kegunaan secara

signifikan berhubungan dengan penggunaan TI. Persepsi kemudahan penggunaan tidak berhubungan

langsung dengan penggunaan TI (Ndubisi et. al., 2005). Persepsi kemudahan penggunaan secara

positif memengaruhi penggunaan TI, Persepsi kegunaan tidak memengaruhi penggunaan TI (Srite et.

al., 2008 dan Wiyono, 2008). Dari hal tersebut di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5a Persepsi Kegunaan berpengaruh terhadap penggunaan SIA

H5b Persepsian Kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap penggunaan SIA

3. Metode Penelitian

3.1 Objek, Lokasi , Populasi, dan Pendekatan Penelitian

Objek penelitian adalah BPR di Bali karena peranannya signifikan dalam membantu usaha

mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali. Penelitian ini mengamati seluruh populasi BPR (138

BPR) di Bali dengan pertimbangan bahwa hanya di Bali budaya THK secara nyata dan sadar

diterapkan (Arif, 1999 dalam Windia dan Dewi 2007: 25). Subjek penelitian ini adalah profesional di

lingkungan BPR di Bali yang terkait penggunaan SIA, yaitu direksi (direktur utama dan direktur) dan

kepala bagian akuntansi. Dengan demikian, responden penelitian ini menjadi 414 orang.

Penelitian ini membahas hubungan sebab aktbat antara budaya THK dengan variabel ekstemal

TAM (keyahinan-diri atas kompuler dan keinovatifan personal) dan variabel utama TAM (penggunaan

Page 14: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

14

SIA), serta hubungan sebab akibat antar variabel utama TAM, yaitu persepsi kegunaan dan persepsi

kemudahan panggunaan dengan penggunaan SIA. Dengan demikian, penelitian ini dapat digolongkan

sabagai penelitian kausal komparatif atau penelitian ekplanatori (Indriantoro dan Supomo, 1999: 27).

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan alat analisis Structural Equation

Modelling (SEM) yang berbasis variance based atau component based dengan Partial Least Square

(PLS) Smart 2.0 M3.

3.2 Jenis Data dan Teknik Pengumpulannya

Penelitian ini menggunakan jenis data subjek karena data dikumpulkan menggunakan daftar

pertanyaan/pernyataan yang diajukan kepada subjek penelitian dengan pendekatan atau cara survei.

Daftar pertanyaan/pernyataan dalam penelitian ini disampaikan dan dikumpulkan secara langsung

oleh peneliti dari subjek (responden) penelitian. Dikaitan dengan sumber data, maka penelitian ini

menggunakan data primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli

(tidak melalui media perantara).

3.3 Definisi Operasional Variabel dan Teknik Pengukurannya

Ditinjau dari dapat tidaknya suatu variabel diamati atau diukur, maka variabel dapat

dikelompokan menjadi dua (Solimun, 2002: 57), yaitu: 1) unobservable atau latent atau construct

variable dan 2) observable variable atau variabel manifest atau indikator. Berdasarkan

pengelompokan variabel tersebut enam variabel penelitian ini merupakan latent variable karena

variabel-variabel ini dibentuk tidak dapat diukur secara langsung melainkan dibentuk melalui

beberapa dimensi yang ditentukan oleh pengelompokan indikator-indikator. Enam variabel tersebut

adalah: a) Budaya THK sebagai variabel bebas eksogen adalah aktualisasi tingkah laku seseorang

dalam aktivitasnya termasuk aktivitas penggunaan SIA karena keputusan yang diambil dipengaruhi

oleh identitas budaya yang merupakan nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang dijunjung tinggi bagi

masyarakat di daerah Bali (Dalem, 2007; Windia dan Dewi, 2007: 11, Windia, 2007; Palguna, 2007;

dan Gde Agung, 2009). b) Keyakinan-diri atas kommputer adalah karakteristik individual yang

merefleksikan kepercayaan diri dalam kemampuannya untuk melakukan tugas dalam penggunaan SIA

Page 15: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

15

(Compeau and Higgins, 1995; dan Compeau et al, 1999). c) Keinovatifan personal adalah suatu ciri

yang mencerminkan seseorang bersedia untuk mencoba sesuatu (TI) yang baru manapun (Agarwal

and Karahana, 2000; Thatcher and Perrewe, 2002; Agarwal and Prasad, 1998 dalam Srite et al, 2008;

dan Thatcer, et al., 2003). d) Persepsi kegunaan merupakan tingkat keyakinan individu bahwa

penggunaan SIA akan meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989 dan Hartono, 2007: 114). e) Persepsi

kemudahan penggunaan adalah keadaan saat mana seseorang yakin bahwa penggunaan SIA

merupakan hal yang mudah dan akan bebas dari usaha penggunanya (Davis, 1989 dan Hartono, 2007:

115). f) Penggunaan SIA merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang berhubungan

dengan SIA atau interaksi antara seseorang dengan SIA (Hartono, 2007: 117).

Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan

dalam bentuk daftar pertanyaan/pernyataan. Budaya THK diukur dengan 3 indikator, yaitu

parahyangan, pawongan, dan palemahan masing-masing masing-masing terdiri atas 8 item.

instrumen ini diadopsi dari Windia dan Dewi (2007: 52), dan Riana (2010) yang dimodifikasi dan

ditambahkan agar sesuai dengan kontek penelitian ini. Sedangkan lima variabel lainnya diukur dengan

indikator-indikator yang dikonstrusi sendiri, antara lain: a) keyakinan-diri atas komputer diukur

dengan 3 indikator, yaitu: kemampuan, dukunan perusahaan, dan fasilitas penjelas masing-masing

masing-masing terdiri atas 3 item; b) keinovatifan personal diukur dengan 3 indikator, yaitu:

penggunaan aplikasi baru, penggunaan cara baru, dan penciptaan desain baru masing-masing masing-

masing terdiri atas 3 tem; c) persepsi kegunaan diukur dengan tiga indikator, yaitu: kinerja,

produktivitas, dan efektivitas masing-masing terdiri atas 4 item; d) persepsi kemudahan penggunaan

diukur dengan 3 indikator, yaitu: pembelajaran, interaksi, dan pengalaman masing-masing terdiri atas

4 item; dan e) penggunaan SIA diukur dengan tiga indikator, yaitu: siklus proses transaksi, pembuatan

anggaran/rencana kerja, dan proses pengendalian intern masing-masing terdiri atas 5 item.

Pertanyaan/pernyataan dalam daftar pertanyaan/pernyataan diukur dengan menggunakan skala Likert

dengan cara meminta responden untuk menyatakan persepsinya dengan memilih salah satu dari

alternatif jawaban berupa lima angka penilaian: (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) netral, (2) tidak

setuju, (1) sangat tidak setuju yang tertera dalam daftar pertanyaan/pernyataan.

Page 16: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

16

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum daftar pertanyaan dikirimkan kepada responden, maka daftar pertanyaan

diujicobakan teriebih dahulu kepada para profesional perusahaan. Pengujian instrumen penelitian

dimulai dengan uji validitas dengan kriteria r ≥ 0,3 menyatakan instrumen penelitian dianggap valid

(Masrun, 1979 dalam Solimun, 2002: 81 dan Hartono, 2004: 129). Selanjunya, dilakukan uji

reliabilitas instrumen dengan menggunakan alpha Cronbach dengan kriteria α ≥ 0.6 menyatakan

suatu instrumen dianggap sudah cukup reliabel (Malhotra, 1996 dalam Sohmun. 2002: 81).

3.5 Metode Analisis Data

a. Proses Pengolahan Data

Proses pengolahan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan, yaitu: a) memberikan

nomor urut pada daftar pertanyaan yang telah diterima dari responden, b) memeriksa kelengkapan

pengisian daftar pertanyaan yang telah diterima dari responden, c) input data ke komputer

menggunakan program Excell for Window XP, d) melakukan perhitungan statistik deskriptif dengan

program SPSS, dan e) mengolah data dengan program PLS Smart 2.0 M3 dan menganalisisnya.

b. Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji menggunakan SEM dengan pendekatan variance based atau component based

dengan PLS. Penggunaan PLS sebagai metode analisis memerlukan beberapa langkah pemodelan

persamaan struktural, yaitu: 1) Merancang Model Struktural (inner model), 2) Merancang Model

Pengukuran (outer model), 3) Mengonstruksi diagram Jalur, seperti terlihat dalam Gambar 3.1 di

bawah ini, 4) Konversi diagram Jalur ke dalam Sistem Persamaan, 5) Estimasi, dan 6) Goodness of Fit

dengan kriteria, seperti terlihat dalam Tabel 3.1 di halaman 17.

Gambar 3.1

Diagram Jalur Antar Variabel

η2

γ2

ξ

η1

γ1

η5

η4

η3

γ3

X11

X12

X13

X21

ε1

X22

ε2

X23

ε3

X41

ε7

X42

ε8

X43

ε9

Y1

Y2

ε1

Y3

ε1

ε13 β2

β4

β3

β1

β6

β5

λx11

λx12

λx13

λx21

λx22 λx23

λx41

λx42 λx43

λx51

λy3

λy2

λy1

ζ5

δ1

ζ2

ζ1

ζ1

ζ3

ζ4

Page 17: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

17

Keterangan:

ξ = Ksi adalah variabel laten eksogen, yaitu Budaya THK (X1)

η = Eta adalah variabel endogen, yaitu η1 = Keyakinan-diri atas komputer (X2), η2 = Keinovativan

personal (X3), η3 = Persepsi kegunaan (X4), η4 = Persepsi kemudahan penggunaan (X5), dan

η5 = Penggunaan SIA (Y)

γ = Gamma (kecil) adalah koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen

β = Beta (kecil) adalah koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen

λx = Lamnda (kecil) adalah matrix loading factor variabel laten eksogen

λy = Lamnda (kecil) adalah matrix loading factor variabel laten endogen

δ = Delta (kecil) adalah galat pengukuran pada variabel manifest untuk variabel laten eksogen

ε = Epsilon (kecil) adalah galat pengukuran pada variabel manifest untuk variabel endogen

Tabel 3.1

Kriteria Pengujian Model Pengukuran/outer model dan Pengujian Model Struktural/inner model

(Parameter Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Ketepatan Model, dan Uji Hipotesis)

Keterangan Parameter Kriteria Uji

Pengujian Model Pengukuran ):

1. Uji Validitas: a. Konvergen

b. Diskriminan

Faktor loading

1) Akar AVE dan korelasi variabel laten

2) Cross loading

> 0,5

Akar AVE > korelasi variabel laten

Cross loading indikator variabel

bersangkutan > cross loading variabel

laten lainnya

2. Uji Reliabilitas:

Reliabilitas konstruk

Composite Reliability

≥ 0,7

Pengujian Model Struktural:

1. Uji Ketepatan Model:

Tingkat variasi variabel

independen terhadap variabel

dependen

Q-square

0 < Q2 < 1

2. Uji Hipotesis:

Signifikansi koefisien

parth/inner model

Statistik-t dan t-table

Nilai Statistik-t > 1,96 (hipo- tesis two

taliled) atau > 1,65 (hipotesis one

tailed) dengan confidence coefficient

95% atau level of significance (α) 5%

4. Hasil dan Pembahasan

Pengujian validitas menunjukkan bahwa semua instrumen yang digunakan adalah valid

karena r ≥ 0,3. Demikian halnya, instrumen (keseluruhan indikator) dianggap sudah cukup reliabel

karena pengujian reliabilitas data menunjukkan angka di atas 0,60 (α ≥ 0.6). Selanjutnya dilakukan

Page 18: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

18

evaluasi outer model dan inner model berdasarkan SEM dengan pendekatan PLS Smart 2.0 M3. Hasil

eksekusi PLS Smart 2.0 M3 dari data yang terkumpul dapat dilihat pada Gambar 4.1 di halaman 18.

Evaluasi outer model berdasarkan outer loading untuk indikator reflektif dari penelilian ini

telah memenuhi convergent validity karena lidak ada nilai loading < 0,5 dan nilai t-statistik lebilh

besar dari 1,96. Evaluasi outer model barasarkan cross loding menunjukkan bahwa variabel laten

telah memenuhi discriminant validity karena nilai cross loading setiap indikator pada variabel

bersangkutan terbesar dibandingkan dengan cross loading variabel lalen lainnya. Demikian halnya,

Gambar 4.1 Model Persamaan Setruktural Penelitian

Sumber: Lampiran 2 Hasil eksekusi/analisis PLS (output PLS)

evaluasi berdasarkan perbandingan nilai akar AVE setiap variabel laten dengan korelasi antar variabel

laten lainnya mengindikasikan bahwa model telah mempunyai discriminant validity yang cukup

karena akar AVE variabel laten lebih besar dari korelasi seluruh variabel laten lainnya. Evaluasi ouler

model berdasarkan composite reliability menunjukkan bahwa variabel laten penelitian telah reliabel,

yaitu composite reliability > 0,70.

Evaluasi inner model menunjukkan bahwa model cukup baik, yaitu mampu menjelaskan

fenomena variabel penggunaan SIA sebesar 86,91%. Sedangkan sisanya 13,09% dijelaskan oleh

variabel lain yang belum masuk ke dalam model dan eror. Selanjutnya pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa sembilan jalur langsung yang menggambarkan hipotesis dinyatakan signifikan

Page 19: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

19

dan satu jalur tidak langsung yang menggambarkan hipotesis dinyatakan signifikan. Hasil perhitungan

jalur secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 1 di halaman 19.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh budaya THK terhadap

keyakinan-diri atas komputer adalah signifikan. Ini berarti bahwa budaya THK memengaruhi

keyakinan-diri atas komputer. Hasil ini mengindikasikan bahwa budaya THK berperan sebagai kunci

yang dapat menumbuhkan keyakinan-diri alas komputer, karena dengan menghayati dan

mengamalkan nilal-nilai budaya THK akan semakin meningkatkan keyakinan-diri atas komputer

dalam aktivitas penggunaan SIA. Temuan ini mendukung penelitian Srile et. al. (2008). Namun ada

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Hipolesis dan Pengujian Tambahan

Hipo-

tesis Variabel Bebas

(independen)

Variabel

Tergantung

(dependen)

Variabel Antara

(mediasi) Pengaruh

Koefisien

Jalur

(Statistik-T)

Keputusan:

Diterima atau

Ditolak

H1a Budaya THK Keyakinan-diri atas

komputer

- Langsung 0,415221

(9,058774)

Diterima

H1b Budaya THK Keinovatifan

personal

- Langsung 0,332049

(7,216938)

Diterima

H1c Budaya THK Penggunaan SIA - Langsung 0,173635

(3,343689)

Diterima

H2 Budaya THK Penggunaan SIA - Keyakinan-diri atas

komputer

- Keinovatifan personal

-Persepsi kegunaan

-Persepsi kemudahan

penggunaan

Langsung +

Tidak

Langsung

(pengaruh

total)

0,343395

(7,130873)

Diterima

H3a Keyakinan-diri atas

komputer

Persepsi kegunaan - Langsung 0,445018

(8,203219)

Diterima

H3b Keyakinan-diri atas

komputer

Persepsi kemudahan

penggunaan

- Langsung 0,346149

(6,999197)

Diterima

H4a Keinovatifan personal Persepsi kegunaan - Langsung 0,324753

(6,038883)

Diterima

H4b Keinovatifan personal Persepsi kemudahan

penggunaan

- Langsung 0,409476

(7,965439)

Diterima

H5a Persepsi kegunaan Penggunaan SIA - Langsung 0,346557

(6,349930)

Diterima

H5b Persepsi kemudahan

penggunaan

Penggunaan SIA - Langsung 0,244381

(4,323773)

Diterima

Sumber: Lampiran 2 Hasil eksekusi/analisis PLS (output PLS)

sedikit perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Srite et. al. (2008), yaitu penelitian ini

menggunakan variabel budaya THK yang merupakan budaya lokal masyarakat Bali yang mencakup

dimensi yang lebih luas (sumber daya ilahi/parahyangan, sumber daya manusia/pawongan, dan

sumber daya alam/palemahan, sedangkan penelilian Srite et. al. (2008) menggunakan variabel budaya

Hofstede (1980) yang menekankan sumber daya manusia sebagai dasar kajiannya. Perbedaan inilah

Page 20: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

20

yang merupakan hal baru atau hal yang spesifik dalam penelitian ini. Hasil analisis deskriptif

menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali telah mengimplementasikan budaya THK dan keyakinan-

diri atas komputer dengan baik dalam melaksanakan akiivitas penggunaan SIA.

Tabel 4.1 di atas juga menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh budaya THK

terhadap keinovatifan personal adalah signifikan, Ini berarti bahwa budaya THK memengaruhi

keinovatifan personal. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya THK berperan sebagai kunci yang

dapat membangkitkan keinovatifan personal, karena dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai

budaya THK akan semakin meningkatkan rasa keinovatifan personal dalam aktivitas penggunaan SIA.

Temuan ini mendukung hasil penelitian Srite et. al. (2008). Hasil analisis deskriptif menunjukkan

bahwa budaya THK dan keinovatifan personal telah dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di

Provinsi Bali. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali merasa yakin bahwa dengan

penggunaan aplikasi baru, penggunaan cara baru, dan penciptaan desain baru mereka akan mampu

melaksanakan tugas-tugasnya sesuai harapan.

Hasil pengujian hipotesis dalam Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh

budaya THK terhadap penggunaan SlA adalah signifikan. Ini berarti bahwa budaya THK

memengaruhi penggunaan SlA. Hasil ini mengindikasikan bahwa budaya THK berperan sebagai

kunci yang dapat memberikan keyakinan kepada para pengelola BPR bahwa penggunaan SIA dalam

melaksanakan tugas-tugasnya akan memberikan manfaat untuk pembuatan keputusan. Temuan ini

mendukung visi pembangunan Provinsi Bali tahun 2006-2026, yakni: “Bali Dwipa Jaya, Adil dan

Demokratis, serta Aman dan Bersatu, dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Berlandaskan Tri Hita Karana” yang pada hahekatnya memaparkan bahwa tradisi masyarakat Hindu

di Bali baik secara individu maupun kelompok organisasi dalam kehidupan sehari-hari

mengedepankan prinsip-prinsip kebersamaan, keselarasan, dan keseimbangan yang tercermin dalam

tiga dimensi, yaitu parahyangan, pawongan. dan palemahan (Windia dan Dewi, 2007: 23). Hasil

analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali telah mengimplementasikan budaya

THK dengan baik dalam aktivitas penggunaan SIA. Demikian halnya, penggunaan SIA juga telah

dipersepsikan baik.

Page 21: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

21

Hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa budaya THK memengaruhi

penggunaan SIA dimediasi oleh keyakinan-diri alas komputer, kemovatifan personal, persepsi

kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan. Koefisien jalur pangaruh total budaya THK terhadap

penggunaan SIA melalui keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan

persepsi kemudahan penggunaan mengindikasikan bahwa pengaruh tak langsungnya (0,169760)

memperkuat pengaruh langsungnya (0,173635). Hal ini bermakna bahwa keyakinan-diri atas

komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan SIA

merupakan variabel antara yang menguatkan pengaruh budaya THK terhadap penggunaan SIA.

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keyakinan-diri atas

komputer terhadap persepsi kegunaan adalah signifikan. Ini berarti bahwa kayakinan-diri atas

komputer memengaruhi persepsi kegunaan. Koefisien jalur menunjukkan arah yang posrtif. Ini berarti

bahwa terdapat hubungan yang searah antara keyakinan-diri atas komputer dengan persepsi kegunaan,

yaitu semakin tinggi kepercayaan terhadap keyakinan-diri atas kompuler semakin tinggi pula persepsi

kegunaan yang ditumbuhkan. Hasil ini mengindikasikan bahwa keyakinan-diri atas komputer

berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan persepsi kegunaan, karena dengan memiliki

kemampuan untuk menggunakan komputer maka kegunaan SIA akan dapat dirasakan dalam aktivitas

penggunaan SIA. Temuan ini mendukung hasil penelitian Hong et. al. (2002), Thompson et. al.

(2006) pada test periode 1, Hassan (2007), dan Srite et el. (2006). Namun temuan ini berlawanan

dengan temuan Thompson et. al. (2006) pada test periode 2 dan temuan Wang el. al. (2008). Hasil

analisis deskriptif menunjukkan bahwa keyakinan-diri alas komputer dan persepsi kegunaan telah

dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Bali.

Hasil pengujian hipotesis dalam Tabel 4.1 menunjukhan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh

keyakinan-diri atas komputar terhadap persepsi kemudahan penggunaan adalah signifikan. Ini berarti

bahwa kayakinan-diri atas komputer memengaruhi persepsi kemudahan penggunaan. Koefisien jalur

menunjukhan arah yang positif. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang searah antara keyakinan-

diri atas komputer dengan persepsi kemudahan penggunaan, yaitu semakin tinggi kepercayaan

terhadap keyakinan-diri atas komputar semakin tinggi pula persepsi kemudahan penggunaan yang

ditumbuhkan. Hasil ini mengindikasikan bahwa keyakinan-diri atas komputer berperan sebagai kunci

Page 22: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

22

yang dapat menumbuhkan persepsi kemudahan penggunaan, karena dengan memiliki kemampuan

untuk menggunakan komputer maka penggunaan SIA akan menjadi mudah. Temuan ini mendukung

hasil penelitian Hong et. al. (2002), Lewis et. at. (2003), Darsono (2005), Thompson et. al. (2006),

Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). Hasil analisis deskriptif menunjukkan babwa persepsi

kemudahan penggunaan telah dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Provinsi Bali. Hal ini

didukung oleh status pendidikannya sebagian besar berada pada jenjang pendidikan formal dan

frequensi pendidikan informal yang tinggi sebagai hasil proses pembelajaran, serta pengalaman baik

pengalaman kerja pada perusahaan dan pengalaman kerja yang berhubungan dengan penggunaan SIA

memungkinkan para pengelola BPR di Bali memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai

tentang SIA, sehingga mereka merasa yakin akan mudah untuk menggunakan SIA dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keinovatifan personal terhadap

persepsi kagunaan adalah signifikan. Ini berarti bahwa keinovatifan personal memengaruhi persepsi

kegunaan. Hasil ini rnengindikasikan bahwa keinovatifan personal berperan sebagai kunci yang dapat

memicu meningkatnya persepsi kegunaan, karena dengan berinovasi dalam menggunakan SIA maka

kegunaan SIA akan dapat dirasakan. Temuan ini sesuai dengan temuan Lewis et. al. (2003), Mao et.

al. (2005), Wang et. al.. (2008), dan Srite et. al. (2008), yaitu bahwa keinovatifan personal

berpengaruh langsung terhadap persepsi kegunaan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa

keinovatifan personal dan persepsi kegunaan telah dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Bali.

Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keinovatifan personal

terhadap persepsi kemudahan penggunaan adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa keinovatifan

memengaruhi persepsi kemudahan penggunaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa keinovatifan

personal berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan persepsi kemudahan penggunaan, karena

dengan berinovasi dalam penggunaan SIA maka penggunaan SIA akan menjadi hal yang mudah.

Temuan ini konsisten dengan temuan Lewis et. al. (2003), Mao et. al. (2005), Wang et. al. (2008),

Thompson et. al. (2006) pada test periode 1, dan Srite et. al. (2008). Namun sebaliknya temuan

Thompson et. al. (2006) pada test periode 2 hasilnya berlawanan, yaitu keinovatifan personal tidak

berpengaruh terhadap kemudahan penggunaan TI. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa

Page 23: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

23

persepsi kemudahan penggunaan dan keinovatifan personal telah dipersepsikan baik oleh pengelola

BPR di Bali.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh persepsi kegunaan terhadap

penggunaan SIA adalah signifikan. Ini berarti bahwa persepsi kegunaan memengaruhi penggunaan

SIA. Hasil ini mengindikasikan bahwa persepsi kegunaan berperan sebagai kunci yang dapat

meningkatkan keyakinan seseorang bahwa SIA berguna dalam aktivitas bisnisnya, sehingga mereka

akan menggunakan SIA tersebut. Temuan ini sesuai dengan temuan Davis (1989), Davis et. al.

(1989), Szajna (1996), Igbaria et. al. (1997), dan Ndubisi et. al. (2005). Namun Srite et. al. (2008) dan

penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Wiyono (2008) menemukan bahwa persepsi kegunaan

tidak memengaruhi penggunaan TI. Walaupun demikian, temuan Davis (1989), dan Ndubisi et. al.

(2005) manegaskan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh terhadap penggunaan sesungguhnya, yang

menunjukkan pengaruh lebih kuat dibandingkan dengan konstruk manapun. Analisis deskriptif

menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali telah mempersepsikan secara baik parsepsi kegunaan dan

penggunaan SIA.

Hasil pengujian hipotesis dalam Tabel 4.1 menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh

persepsi kemudahan penggunaan SIA terhadap penggunaan SIA signifikan. Ini menunjukkan bahwa

persepsi kemudahan penggunaan SIA memengaruhi penggunaan SIA. Hasil ini mengindikasikan

bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA berperan sebagai kunci yang dapat meningkatkan

keyakinan seseorang bahwa SIA mudah untuk digunakan, sehingga mereka akan menggunakan SIA

tersebut. Temuan ini mendukung temuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et.

al. (1997), Venkatesh et. al. (2003), Ndubisi et. al. (2005), Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008)

yang menemukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA memengaruhi secara langsung

penggunaan sesungguhnya. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali telah

mempersepsikan secara baik persepsi kemudahan penggunaan dan penggunaan SIA.

5. Simpulan, Keterbatasan dan Saran

5.1 Simpulan

Page 24: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

24

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulan, yaitu: 1) Budaya THK

memengaruhi keyakinan-diri atas komputer. Bukti empirik ini konsisten dengan hasil penelitian Srite

et. al. (2008). 2) Budaya THK memengaruhi keinovatifan personal. Bukti empirik ini konsisten

dengan hasil penelitian Srite et. al. (2008). 3) Budaya THK memengaruhi penggunaan SIA. Bukti

empirik ni mendukung visi pembangunan Provinsi Bali tahun 2006-2026, yakni: "Bali Dwipa Jaya,

Adil dan Demokratis, serta Aman dan Bersatu, dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Berlandaskan Tri Hita Karana”. 4) Budaya THK memengamhi penggunaan SIA dimediasi oleh

keyakinan-diri atas computer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan

penggunaan. 5) Keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan. Bukti

empirik ini konsisten dengan penelitian Hong et. al. (2002), Thompson et. al. (2006) pada test periode

1. Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). 6) Keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif

terhadap kemudahan penggunaan SIA. Bukti empirik ini konsisten dengan penelitian Hong et. al.

(2002), Lewis et. al. (2003), Darsono (2005), Thompson et. al. (2006), Hassan (2007), dan Srite et. al.

(2008). 7) Keinovatifan personal memengaruhi persepsi kegunaan. Bukti empirik ini mendukung

penemuan Lewis et. al. (2003). Mao et. al. (2005), Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008). 8)

Keinovatifan personal memengaruhi kemudahan penggunaan. Bukti empink ini konsisten dengan

temuan Lewis et. al. (2003). Mao et. al. (2005), Thompson et al. (2006) pada test periode 1, Wang et.

al. (2006), dan Srite et. al. (2008). 9) Persepsi kegunaan memengaruhi penggunaan SIA. Bukti

empirik ini mendukung penemuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et. al.

(1997), dan Ndubisi et. al. (2005). 10) Persepsi kemudahan penggunaan memengaruhi penggunaan

SIA. Bukti empirik ini konsisten dengan penemuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996),

Igbaria et, al, (1997). Ndubisi et. al. (2005). Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008).

5.2 Keterbatasan dan Saran

Saran yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi untuk mengembangkan SIA bagi peneliti

dalam bidang SIA maupun bagi BPR di Bali, yaltu: 1) Penelitian ini meneliti budaya THK bersifat

unik dan universal pada BPR di Provinsi Bali karena sesungguhnya filosofi THK ada pada semua

ajaran agama di dunia. Berdasarkan hal ini maka penelitian yang akan datang dapat melakukan hal

Page 25: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

25

yang serupa dengan mengambil objek yang berbeda dengan ruang lingkup lebih luas baik nasional

maupun intenasional. 2) Penelitian ini tidak melakukan pemisahan kelompok BPR berdasarkan ling-

kup operasionalnya, yaitu lingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat provinsi.

Berdasarkan hal tersebut penelitian yang akan datang dapat memisahkan BPR sesuai dengan lingkup

operasionalnya, sehingga memperoleh hasil yang lebih spesifik unkuk masing-masing kelompok

BPR. 3) Penelitian yang akan datang perlu mengeksploitasi secara lebih mendalam pengaruh nilai-

nilai budaya THK dalam kaitannya dengan penggunaan SIA. Hal ini dimaksudkan untuk menguji

kembali temuan empirik penelitian yang mengintenalisasi budaya nasional (budaya THK) dalam

budaya organisasi yang memengaruhi secara langsung penggunaan SIA. 4) Temuan dalam penelitian

ini menunjukkan bahwa, budaya THK mempunyai peranan penting di dalam aktivitas penggunaan

SIA, menumbuhkan keyakinan-diri atas homputer, dan meningkatkan keinovatifan personal.

Berdasarkan temuan ini manajemen BPR semestinya mengembangkan suatu pola penghayatan dan

implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya THK yang dapat meningkatkan kepercayaan

atas nilai-nilai budaya THK tersebut. 5) Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas

komputer berperan penting dalam menumbuhkan persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan

penggunaan. Oleh karena itu, manajemen BPR di Provinsi Bali perlu meningkatkan keyakinan-diri

atas komputer melalui peningkatan kemampuan di bidang SIA, memberi dukungan dalam

pengembangan SIA, dan penyediaan fasilitas penjelas tentang SIA sehingga pengguna SIA

mempunyai keyakinan bahwa SIA bermanfaat dan mudah digunakan dalam operasionai BPR.

Demikian halnya, BPR di Provinsi Bali perlu menumbuhkan keinovatifan personal melalui

penggunaan aplikasi baru, penggunaan cara baru, dan penciptaan desain baru sehingga pengguna SIA

merasa bahwa SIA bannanfaat dan mudah untuk digunakan dalam operasional BPR. 6) Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA

berperan penting dalam meningkatkan motivasi pengguna untuk menggunakan SIA. Oleh karena itu,

manajemen BPR di Bali perlu berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan agar persepsi kegunaan

dan persepsi kemudahan penggunaan dapat ditingkatkan sehingga pengguna SIA merasa yakin bahwa

SIA bermanfaat dan mudah untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. 7) Penelitian ini juga

menunjukkan pentingnya peran keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi

Page 26: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

26

kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan yang memediasi pengaruh budaya THK terhadap

penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA. Berdasarkan temuan ini manajemen BPR di Bali

harus berusaha melakukan tindakan-tindakan yang dapat membangkitkan keyakinan-diri atas

komputer, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya berinovasi, menumbuhkan kepercayaan bahwa

SIA bermanfaat, dan menumbuhkan kepercayaan bahwa SIA mudah untuk digunakan dalam

penyelesaian tugas-tugas sesuai harapan.

Page 27: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

27

REFERENSI

Adam, Dennis A.; Nelson, R. Ryan; and Todd, Peter A. 1992. Perceived Usefulness, Ease of Use, and

Usage of Information Technology: A Replication, MIS Quarterly, Vol. 16, No. 2, June, p. 227-

247.

Agarwal, Ritu and Karahanna, Elena. 2000. Time Flies When You’are Having Fun: Cognitive

Absorption and Beliefs about Information Technology Usage, MIS Quarterly, Vol.24, No. 4,

December, p. 665-694.

Agung, Anak Agung Gde. 2009. Bawa Tri Hita Karana Go World, Bali Post, Minggu Pon, 5 April

2009.

Ahuja, Manju K. and Thatcher, Jason Bennett. 2005. Moving Beyond Intentions and Toward the

Theory of Trying: Effects of Work, MIS Quarterly, Vol. 29, No. 3, September, p. 427-459.

Ashrama, B. dan Seekings, Karen. 2001. Buku Panduan/Hand Book Tri Hita Karana Tourism Awards

2001, Bali Travel News, Denpasar.

Babbie, Earl. 1983. The Practice of Social Research, Third Edition, Wadsworth Publishing Company,

California.

Bodnar, G.H. and Hopwood, W.S. 1990. Accounting Information Systems, Fourth Edition, Allyn

Bacon, Boston.

Bodnar, G.H. dan Hopwood, W.S. 2006. Accounting Information Systems, 9nd

. Saputra, Julianto

Agung dan Setiawati, Lilis. (penerjemah). Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Budiartha, I Ketut. 2006. Pengaruh Kemampuan terhadap Partisipasi dan Penerimaan Sistem serta

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi pada Hotel Berbintang di Provinsi Bali, Disertasi,

Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.

Burch, John and Garry. 1991. Information System: Theory and Practice, 5th

Ed., Willey & Sons.

Chandrarin, Grahita dan Nur Indriantoro. 1997. Hubungan antara Partisipasi dengan Kepuasan

Pemakai dalam Pengembangan Sistem Berbasis Komputer: Suatu Tinjauan Dua Faktor

Kontijensi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12 No. 2, hal. 15-34.

Choe, Jong-Min. 1996. The Relationship Among Performance of Accounting Information System,

Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems, Journal of Management

Information Systems, Spring, Vol. 12, No. 4, pp 215-239.

Chueke, R. and Amstrong, R. 2000. The Learning Oganization in Small and Medium-sized

Enterprises. A Destination or a journey?, International Journal of Entrepreneurial Behavioral &

Research, Vol. 4, No. 2, pp 129-140.

Compeau, Deborah R. and Higgins, Christopher A. 1995. Computer Self-Efficacy: Development of a

Measure and Initial Test, MIS Quarterly, Vol. 19, No. 2, June, p. 189-211

Compeau, Deborah R.; Higgins, Christopher A.; and Huf, Sid. 1999. Social Cognitive Theory and

Individual Reactions to Computing Technology: a Longitudinal Study, MIS Quarterly, Vol. 23,

No. 2, June, p. 145-158

Dalem, A.A.G. R. 2007. Implementasi Tri HitaKarana dalam bidang Pariwisata Menuju

Pembangunan Berkelanjutan, Jurnal lingkungan Hidup Bumi Lestari PPLH-UNUD Denpasar,

Vol. 7, No. 1, hal. 78-84.

Darsono, Li. 2005. Examining Information Technology Acceptance by Individual Professionals,

Gajah Mada International Journal of Business, Vol. 7, No. 2, p. 155-178.

Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information

System Technology, MIS Quarterly, Vol.13, No.3, p. 319-340.

Page 28: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

28

Davis, Fred D.; Bagozzi, Richard P.; and Warshaw, Paul R. 1989. User Acceptance of Computer

Technology: A Comparison of Two Theoretical Models, Management Science, Vol. 35, No. 8,

Agustus, p. 982- 1003.

DeLone, W.H. and E.R. Mc Lean. 1992. Information System Success: The Quest for the Dependent

Variable Infomation System Research 3 (Marach).

Doney, Patricia M.; Cannon, Joseph P.; and Mulen, Michael R. 1998. Understanding the Influence of

National Culture on the Development of Trust, The Academy of Management Review, Vol. 23,

No. 3, July, p. 601-620.

Gefen, David and Straub, Detmar W. 1997. Gender differences in the perception and use of E-mail:

An extension to the Technology Acceptance Model, MIS Quarterly; Vol. 21, No. 4, December,

p. 389-400.

Halim, Abdul. 1994. Bunga rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Handayani, Rini. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat untuk menggunakan Sistem

Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di

Bursa Efek Jakarta), Materi SNA X Unhas Makasar, 26 – 28 Juli 2007.

Hartono, Jogiyanto. 1994. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan

Komponen, Buku 1, BPFE, Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman, Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keprilakuan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto dan Abdillah, Willy. 2009. Konsep & Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk

Penelitian Empiris, BPFE, Yogyakarta.

Hasan, Bassam. 2006. Effectiveness of Computer Training: The Role of Multilevel Keyakinan-diri

atas komputer, Journal of Organization and End User Computing, Vol. 18, No. 1, p. 50-68.

Hasan, Bassam. 2007. Examining the Effect of Computer Self-Efficacy and System Complexity on

Technology Acceptance, Information Resources Management Journal, Vol. 20, Issue 3, p. 76-88.

Hofstede, Geert. 1991. Culture and Organizations: Software of the Mind, McGraw-Hill International

(UK) Limited, London.

Hong, Weiyin; Thong, James YL; Wong, Wai-Man; and Tam, Kar-Yam. 2002. Determinants of User

Acceptance of Digital Libraries: An Empirical examination of Differences and System

Charateristics, Journal of Management Information Systems, Vol. 18, No. 3, Winter, p. 97-124.

Igbaria, Magid; Guimaraes, Tor; and Davis Gordon B. 1995. Testing the Determinants of

Microcomputer Usage via a Structural Equation Model, Journal of Management Information

Systems, Spring 1995, Vol. 11, No. 4, p. 87-114.

Igbaria, Magid; Parasuraman, Saroj; and Baroudi, Jack J. 1996. A motivational model of

microcomputer usage, Journal of Management Information Systems; Vol. 13, No. 1, Summer, p.

127-143.

Igbaria, Magid; Zinatelli, Nancy; Cregg, Paul; and Cavaye, Angele L.M. 1997. Personal Computing

Acceptance Factors in Small Firms: A Structural Equation Model, MIS Quarterly, September,

Vol. 21, No. 3, p. 279-302.

Iivary, Juhani. 2005. An Empirical Test of The DeLone-McLean Model of Information System

Success, Database for Advance in Information System, Spring 2005, Volume 36. No. 2, p. 8-27.

Indriantoro, Nur dan Supomo Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Kaler, G.K. 1983. Butir-butir Tercecer Tentang Adat Bali Vol II (Scattered Thoughts on Balinese

Custom Vol II), Bali Agung, Denpasar.

Koentjaraningrat. 2008. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Kotter, J.P. and Heskett, J.L., 2002. Corporate Culture and Performance, Free Press, New York.

Kusuma, IB. 2000, THK dalam Kehidupan Masyarakat Bali, Makalah disampaikan dalam seminar

THK tahun 2000, Pusaka, Denpasar.

Lewis, William; Agarwal, Ritu; and Sambamurthy, V. 2003. Soursces of Influence on Beliefs about

Information Technology Use: An Empirical Study of Knowledge Workers, MIS Quarterly, Vol.

27, No. 4, December, p. 657-678.

Page 29: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

29

Lippert, Susan K. and Volkmar, John A. 2007. Cultural Effects on Technology Performance and

Utilization: a Comparison of U.S. and Canadian Users, Journal of Global Information

Management, Vol. 15, No. 2, April-June, p. 56-90.

Mao, En; Srite, Mark; Thatcher, Jason Bennet; and Yaprak, Onur. 2005. A Research Model for

Mobile Phone Service Behaviors: Empirical Validation in the U.S. and Turkey, Journal of

Global Information Technology Management, Vol. 8, No. 4, p. 7-28.

McCoy, Scott; Galletta, Dennis F.; and King, William R. 2007. Applying TAM Across, Culture: The

Need for Cauton, European Journal of Information Systems, Vol. 16, p. 81–90

McGill, Tanya; Hobbs, Valerie; and Klobas, Jane. 2003. User-Developed Aplications and Information

Systems Success: A Test of DeLone and McLean’s Model, Information Resources Management

Journal, January-March, Vol. 16, No. 1, p. 24-45.

McLeod, Raymond. 1996. Management Information System, Simon & Schuster (Asia) Pte, LTd.

Ndubisi, Nelson Oly; Gupta, Omprakash K.; and Ndubisi, Gibson C. 2005. The Moguls' Model of

Computing: Integrating the Moderating Impact of Users' Persona into the Technology

Acceptance Model, Journal of Global Information Technology Management, Vol. 8, No. 1, p.

27-47.

Nugroho, Mahendra Adhi. 2008. Kesuksesan Katalog Elektronik Perpustakaan Akademik: Pengaruh

Ketakutan Komputer Pemakai dan Kualitas Pelayanan Pustakawan dengan Kualitas Sistem

Informasi sebagai Variabel Kendali, Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 11, No. 2, Mei, hal. 186-211.

Palguna, A.A.B. 2007. Budaya Tri Hita Karana dan Trikaya Parisudha, Wahana, Edisi No. 59 Th.

XXIII Nopember 2007, Hal. 14-17.

Perbarindo Bali. 2007. Buku Petunjuk Rapat Kerja Daerah Perbarindo Bali, Singaraja, 14 Desember

2007.

Pitana, IG. 1994. Desa Pekraman dalam arus Moderenisasi, In G. Pitana (Ed.): Dinamika

Masyarakat dan Kebudayaan Bali (The Dynamic of Balinese Culture and Society), Denpasar:

Bali Post Press) pp.137-169.

Poniman, F.; Nugroho, I.; dan Azzaini, J. 2008. Kubik Leadership, Solusi Esensial Meraih Sukses dan

Hidup Mulia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Pragatha, R., 1995. “Memperkuat Budaya Perusahaan”, Majalah Manajemen dan Usahawan No. 4

Tahun XXIV, April, Jakarta.

Putra, IGM. 2000. THK dalam Arsitektur Bali, dalam kumpulan makalah Konsep dan Implementasi

THK dalam Pembangunan Bali Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah, Pusat Kajian Bali.

Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan

Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus), Materi SNA X Unhas Makasar, 26 – 28

Juli 2007.

Restuningdiah, Nurika. 2006. Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi

pada Perusahaan yang Mengembangkan Sistem Informasi yang Berbasis Komputer, Disertasi,

Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang.

Riana, I Gede. 2010. Dampak Penerapan Budaya Tri Hita Karana terhadap Orientasi

Kewirausahaan dan Orientasi Pasar serta Konsekuensinya terhadap Kinerja Usaha (Studi pada

IKM Kerajinan Perak di Bali), Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang.

Schein, Edgar, H. 2004. Organizational Culture and Leadership, John Wiley and Sons, Inc

Setianingsih, Sunarti dan Nur Indriantoro. 1998. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan

Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam

Pengembangan Sistem Informasi, JRAI, Juli 1998, hal. 192-207.

Solimun. 2002. Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel dan Amos

(Aplikasi di Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Psikologi, Sosial, Kedokteran dan

Agrokompleks), Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang.

Solimun. 2010. Pemodelan Persamaan Struktural Pendekatan PLS (Dilengkapi Pembahasan

Variabel Moderator), Program Studi Statistika FMIPA, Program Doktor Ilmu Manajemen FE

Universitas Brawijaya Malang.

Srite, Mark; Thacher, Jason Bennett; and Galy, Edith. 2008. Does Within-Culture Variation Matter?,

An Empirical Study of Computer Usage, Journal of Global Information Management, Vol. 16,

Issue 1, p. 1-25.

Page 30: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

30

Straub, Detmar; Limayem, Moez; and Karahanna-Evaristo, Elena. 1995. Measuring System Usage:

Implications for IS Theory Testing, Management Science, Vol. 41, No. 8, Agustus, p. 1328-1342.

Surpha, W. 1991. Eksistensi Desa Adat di Bali (The Existence of Desa Adat in Bali), Upada Sastra,

Denpasar.

Susanto, A.B.; Sujanto, F.X.; Wijanarko, Himawan; Susanto, Patricia; Mertosona, Suwahjuhadi; dan

Ismangil, Wagiono. 2008. A Strategic Management Approach Corporate Culture &

Organization Culture, The Jakarta Consulting Group, Jakarta.

Szajna, Bernadette. 1996. Emperical Evaluation of the Revised Technology Acceptance Model,

Management Science, Vol. 42, No. 1, January, p. 85-92.

Thatcher, Jason Bennett; Srite, Mark; Stepina, Lee P.; and Liu, Yongmei. 2003. Culture, Overload

and Personal Innovativeness with Information Technology: Extending the Nomological Net, The

Journal of Computer Information Systems, Vol. 44, No. 1, Fall, ProQuest Computing, p. 74-81.

Thatcher, Jason Bennett and Perrewe, Pamela L. 2002. An Empirical Examination of Individual Traits

as Antecendents to Computer Anxeity and Computer Self-Efficacy, MIS Quarterly; Vol. 26, No.

4, December, p. 381-396.

Thompson, Ronald L.; Higgins, Christopher A.; and Howell, Jane M. 1991, Personal Computing:

Toward a Conceptual Model of Utilization, MIS Quarterly, March, Vol.15, No.1, p.125-143.

Thompson, Ron; Compeau, Deborah; and Higgins, Chris. 2006. Intentions to Use Information

Technologies: An Integrative Model, Journal of Organizational and End User Computing, Vol.

18, No. 3, p. 25-46.

Venkatesh, V.; Morris, M.G.; Davis, G.B.; and Davis, F.D. 2003, User Acceptance of Information

Technology: Toward a Unified View, MIS Querterly, Vol.27, No.3, September, p. 425-478.

Wang, Wei; Hsieh, J.J. Po-An; Butler, John E.; and Hsu, Sheng-Hsun. 2008. Innovate with Complex

Information Technologies: A Theoretical Model and Empirical Examination, The Journal of

Computer Information Systems; Fall, Vol. 49, No. 1, ProQuest Computing, p. 27-36.

Wiana, I Ketut. 2007. Tri Hita Karana Menurut Konsep Hindu, Paramita Surabaya, Surabaya.

Wilkinson, Joseph W.; Cerullo, Michael J.; Raval, Vasant; and Wong-On-Wong, Bernard. 2000.

Accounting Information Systems (Essential Concepts and Ap.lications), Fourth Edition, John

Wiley and Sons, Inc., New York.

Windia, Wayan. 2007. Analisis Bisnis yang Berlandaskan Tri Hita Karana (Sebuah Kasus

Pelaksanaan/Penjabaran PIP Kebudayaan UNUD), Wahana, Edisi No. 57 Th. XXIII Mei 2007,

Hal 4-6.

Windia, Wayan dan Dewi, Ratna Komala. 2007. Analisis Bisnis yang Berlandaskan Tri Hita Karana,

Penerbit Universitas Udayana, Denpasar.

Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2009. Structural Equation Modeling, Belajar lebih Mudah

Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel – PLS, Buku Aplikasi Statistik Seri 2, Penerbit

Salemba Infotek, Jakarta.

Yi, Mun Y.; Fiedler, Kirk D.; and Park, Jae S. 2006. Understanding the Role of Individual

Innovativeness in the Acceptance of IT-Based Innovations: Comparative Analysis of Models and

Measures, Decision Sciences, August, Vol. 37, No. 3, p. 393-426.

Page 31: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

31

Lampiran 1: Daftar Pertanyaan atau Pernyataan Hal: Permohonan Menjadi Responden Denpasar, 9 Nopember 2010.

Kepada:

Yth. Bapak/Ibu Direksi/Kepala

Bagian Akuntansi PT BPR

Di

Tempat.

Dengan hormat,

Bersama ini dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan Bapak/Ibu

berpartisipasi untuk menjadi responden dalam penelitian saya. Penelitian saya berjudul

“Pengaruh Implementasi Budaya Tri Hita Karana (THK) terhadap Penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) Dimediasi Keyakinan-diri atas Komputer, Keinovatifan Personal,

Persepsi Kegunaan, dan Persepsi Kemudahan Penggunaan pada Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) di Bali”. Adapun tujuan pelelitian yang saya lakukan adalah untuk menguji dan

menganalisis pengaruh budaya THK terhadap penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan

SIA melalaui variabel eksternal TAM (keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan

personal) dan melalui kegunaan persepsian ataupun melalui kemudahan penggunaan

persepsian SIA. Sehubungan dengan hal ini saya berharap Bapak/Ibu sudi meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesrioner yang saya sampaikan. Informasi yang disampaikan

dalam kuesioner hanya semata-mata untuk tujuan akademis dan tidak akan digunakan untuk

tujuan yang lainnya serta akan saya jaga kerahasiaannya.

Demikianlah hal ini saya sampaikan dan atas bantuan serta perhatian Bapak/Ibu, saya

menyampaikan ucapan terima kasih.

Hormat saya,

I Made Sadha

Suardikha

Peneliti

Page 32: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

32

DAFTAR PERTANYAAN

I. Penjelasan ringkas tentang Pengisian Daftar Pertanyaan

Daftar pertanyaan ini berisi dua jenis pertanyaan, yaitu: a) pertanyaan tertutup dan b) pertanyaan

terbuka. Pertanyaan tertutup meminta Bapak/Ibu mengisi jawaban sesuai dengan pilihan yang tersedia. Adapun

cara mengisinya adalah dengan memberi tanda lingkaran (0) atau tanda silang (X) pada bidang yang paling

sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu. Pertanyaan terbuka meminta Bapak/Ibu untuk mengisi sendiri jawaban

Bapak/Ibu. Adapun cara pengisiannya adalah dengan mengisi jawaban pada bidang (.............................).

Daftar pertanyaan ini diharapkan diisi oleh Direksi dan Kepala Bagian Akuntansi atau yang setara.

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan kondisi sebenarnya yang ada di perusahaan

Bapak/Ibu dengan jawaban yang objektif, karena penelitian ini dilakukan untuk penyusunan disertasi yang

diharapkan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bisnis. Semua data yang Bapak/Ibu berikan

dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

II. Materi Pertanyaan

1. Identitas Responden

Nama : ............................................................................................... ......................

(boleh tidak diisi)

Umur Bapak/Ibu : di bawah 20 tahun 20 s.d. 25 tahun

26 s.d. 30 tahun 31 s.d. 35 tahun

36 s.d. 40 tahun di atas 40 tahun

Pendidikan terakhir Bapak/ibu:

a. Formal : SMU Diploma S1 S2 S3

b. Informal*) : Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 1-2 kali

Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 3-4 kali

Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 5-6 kali

Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 7-8 kali

Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 9-10 kali

Di atas 10 kali

*)Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya yang dimaksud adalah kursus: komputer, akuntansi,

komputer akuntansi, dan manajemen serta informasi yang lainnya

Berapa lama pengalaman Bapak/Ibu bekerja dalam perusahaan?

< 5 tahun 11 – 15 tahun

6 – 10 tahun > 15 tahun

Berapa lama pengalaman sebagai direksi atau di bagian akuntansi?

< 5 tahun 11 – 15 tahun

6 – 10 tahun > 15 tahun

Jabatan : .............................................................................................. ........................

Apakah perusahaan tempat Bapak/Ibu bekerja?

Mengembangkan SIA sendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan

Merancang dan mendesain SIA oleh pihak luar perusahaan

Membeli SIA yang telah jadi

Lainnya ...................................................................................

Apakah selama implementasi/menggunakan SIA Bapak/Ibu menghadapi kesulitan?

Ya Tidak

Page 33: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

33

Jika Ya, apakah kesulitan yang Bapak/Ibu alami tersebut?

.........................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................... ................................

......................................................................................................................................................

Jelaskan secara ringkas, apa harapan Bapak/Ibu terhadap SIA yang dikembangkan di perusahaan

Bapak/Ibu tempat bekerja?

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

Apakah Bapak/Ibu menghendaki ringkasan hasil penelitian ini?:

Ya Tidak

Bila Ya, dikirim ke : .................................................................................................. .........................

2. Identitas Perusahaan

Nama BPR : ........................................................................................................................

Alamat BPR : .................................................................................. ......................................

Bentuk Badan Hukum: Perseroan Terbatas (PT) Koperasi

Perusahaan Daerah

Status Kepemilikan BPR: Keluarga Terbuka

3. Budaya Tri Hita Karana (THK)

Budaya THK adalah aktualisasi tingkah laku seseorang dalam aktivitasnya karena keputusan yang

diambil dipengaruhi oleh identitas budaya yang merupakan nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang dijunjung

tinggi oleh masyarakat. Beberapa pertanyaan/pernyataan berikut bertujuan untuk mendapatkan informasi

tentang pengaruh Budaya THK terhadap penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dalam pengembangan

Sistem Informasi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Bali. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan

tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala

nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat

setuju.

No. Parahyangan Skala pengukuran

1. Saya percaya bahwa kesuksesan/keberhasilan melaksanakan tugas dalam

penggunaan SIA bukan semata-mata karena kemampuan kita sendiri, tetapi juga

atas kehendak/ridho Tuhan

1

2

3

4

5

2.

Melaksanakan tugas dalam penggunaan SIA mempunyai tujuan tertentu, yaitu

sukses (berhasil) menyelesaikan tugas yang merupakan yadnya (pengorbanan

tanpa pamerih) berdasarkan prinsip ngayah bagi setiap insan ciptaan Tuhan

1

2

3

4

5

3.

Saya meyakini bahwa melaksanakan tugas dalam penggunaan SIA adalah

perbuatan yang mendapat kontrol dari Tuhan Yang Maha Esa

1

2

3

4

5

4.

Sebagai insan ciptaan Tuhan, dalam melaksanakan tugas penggunaan SIA kita

harus menjunjung tinggi nilai-nilai harmoni dan kebersamaan

1

2

3

4

5

5. Saya selalu berdoa sesuai dengan agama saya setiap akan mulai melaksanakan

tugas penggunaan SIA

1

2

3

4

5

6. Saya selalu ikut serta melaksanakan aktivitas rutin keagamaan secara bersama-sama 1 2 3 4 5

7. Melakukan ritual keagamaan (yadnya) setiap hari pada lingkungan pelaksanaan

tugas dalam penggunaan SIA sesuai kepercayaan

1

2

3

4

5

8. Melaksanakan acara siraman rohani/dharma wacana secara berkala dapat

menciptakan/membangkitkan ketenangan jiwa

1

2

3

4

5

Page 34: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

34

No. Pawongan

1.

Tenggang rasa dan saling hormat menghormati antar karyawan dalam

melaksanakan tugas penggunaan SIA merupakan sikap Tat Twam Asi yang yang

perlu dijaga karena pada hakekatnya bahwa manusia sebagai insan ciptaan Tuhan

yang satu dengan yang lainnya adalah sama

1

2

3

4

5

2.

Hukum Karma Phala hendaknya menjadi pegangan dalam melaksanakan tugas

penggunaan SIA untuk menjaga harmoni secara internal dan dikalangan luar

perusahaan

1

2

3

4

5

3.

Hubungan harmonis atas dasar prinsip kebersamaan antara karyawan satu dengan

karyawan yang lain dan antara karyawan dengan pengelola perlu mendapat

perhatian dalam penggunaan SIA

1

2

3

4

5

4. Ada kesempatan yang sama bagi karyawan untuk berprestasi dalam pekerjaan

penggunaan SIA

1

2

3

4

5

5.

Ada keterbukaan dalam menilai hasil kerja dan berbagai hak karyawan dalam

penggunaan SIA sebagai wujud bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan perlu

dihargai dan dihormati

1

2

3

4

5

6. Partisipasi karyawan pada setiap kegiatan manajemen selalu diperhatikan dan

ditumbuh kembangkan

1

2

3

4

5

7. Perusahaan dan jajarannya dalam melaksanakan tugas khususnya penggunaan SIA

selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar

1

2

3

4

5

8. Selalu mengantisipasi perubahan dalam tugas penggunaan SIA denganmelakukan

pembelajaran

1

2

3

4

5

No. Palemahan

1. Ada bangunan suci (tempat pemujaan: pelinggih atau pura di areal bangunan,

pelangkiran di ruangan kerja atau tempat ibadah) di tempat melaksanakan tugas

dalam penggunaan SIA sebagai wujud rasa bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa

1

2

3

4

5

2.

Menghindari adanya konflik dengan masyarakat sekitarnya berkaitan dengan

masalah lingkungan dalam pelaksanaan tugas penggunaan SIA

1

2

3

4

5

3.

Disain bangunan dan ruangan tempat pelaksanaan tugas dalam penggunaan SIA

diatur sedemikian rupa agar tercapai suasana yang kondusif dalam pelaksanaan

tugas

1

2

3

4

5

4.

Keindahan dan kebersihan lingkungan di sekitar tempat pelaksanaan tugas dalam

penggunaan SIA perlu dijaga, sehingga memancarkan kedamaian yang dapat

menunjang suasana kerja yang kondusif untuk mencapai harmoni

1

2

3

4

5

5. Meningkatkan peran dan kepedulian dalam membangun kesejahteraan sosial dan

pelestarian lingkungan

1

2

3

4

5

6. Karyawan disediakan sarana untuk melaksanakan ritual sesuai dengan

kepercayaannya

1

2

3

4

5

7. Tersedianya fasilitas tertentu yang cukup bagi keperluan karyawan dalam

penggunaan SIA

1

2

3

4

5

8. Memelihara dan menjaga keamanan dan kontinuitas penggunaan SIA perlu

dilakukan secara berkelanjutan

1

2

3

4

5

4. Keyakinan-Diri Atas Komputer

Keyakinan-Diri Atas Komputer adalah karakteristik individual yang merefleksikan kepercayaan diri

dalam kemampuannya untuk melakukan tugas dalam penggunaan SIA. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan

tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala

nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat

setuju.

No. Kemampuan Skala pengukuran

1.

Saya merasa yakin bahwa saya bisa mengoperasikan aplikasi SIA untuk entri data

keuangan dan data lainnya

1

2

3

4

5

2. Saya merasa yakin bahwa dengan SIA saya mampu melaksanakan siklus

pemrosesan transaksi

1

2

3

4

5

Page 35: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

35

3. Saya merasa yakin bahwa saya mampu menjalankan SIA dalam penyusunan

laporan keuangan (neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan

catatan atas laporan keuangan)

1

2

3

4

5

No. Dukungan Perusahaan

1. Saya merasa bahwa perusahaan telah memberi peluang kepada saya untuk ikut

serta dalam pengembangan SIA

1

2

3

4

5

2. Saya merasa bahwa perusahaan telah memberi kesempatan kepada saya untuk

mengembangkan diri terkait penggunaan SIA

1

2

3

4

5

3. Perusahaan menyediakan sumber daya yang saya perlukan untuk menggunakan

SIA secara cepat

1

2

3

4

5

No. Fasilitas penjelas

1. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas jika saya dapat memanggil

seseorang untuk membantu saya dalam kesulitan terkait penggunan SIA

1

2

3

4

5

2. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas jika mempunyai manual SIA untuk

referensi

1

2

3

4

5

3. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas jika seseorang membantu saya untuk

memulai menggunakan SIA dalam pelaksanaan tugas

1

2

3

4

5

5. Keinovatifan Personal

Keinovatifan Personal adalah suatu ciri yang mencerminkan seseorang bersedia untuk mencoba

teknologi yang baru manapun. Keinovatifan Personal terdiri atas tiga indikator, yaitu: penggunaan baru,

menggunakan dengan cara baru, dan menciptakan desain baru. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda

silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1

sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.

No. Penggunaan aplikasi baru Skala pengukuran

1. Saya percaya bahwa penggunaan aplikasi SIA yang baru dapat meningkatkan

produktivitas saya dalam melaksanakan tugas rutin

1

2

3

4

5

2. Saya percaya bahwa penggunaan aplikasi SIA yang baru dapat meningkatkan

effektifitas saya dalam melaksanakan tugas rutin

1

2

3

4

5

3. Saya percaya bahwa penggunaan aplikasi SIA yang baru mempermudah

pelaksanaan tugas rutin saya dalam perusahaan

1

2

3

4

5

No. Penggunaan cara baru

1. Saya biasanya orang pertama yang mencoba menggunakan cara baru dalam

melaksanakan tugas

1

2

3

4

5

2. Saya berusaha mencari cara baru dalam melaksanakan tugas rutin menggunakan

SIA

1

2

3

4

5

3. Saya suka melakukan eksperimen dengan cara baru dalam tugas rutin

menggunakan SIA

1

2

3

4

5

No. Penciptaan desain baru

1. Saya berusaha membuat desain baru laporan keuangan sesuai dengan format

standar akuntansi keuangan dengan penggunaan SIA

1

2

3

4

5

2. Saya merasa mampu membuat desain baru anggaran/rencana kerja dengan

penggunaan SIA dalam pekerjaan saya

1

2

3

4

5

3. Saya suka mencoba menciptakan desain baru dalam pekerjaan saya 1 2 3 4 5

6. Persepsi Kegunaan SIA

Persepsi Kegunaan SIA adalah tingkat keyakinan individu bahwa penggunaan SIA akan

meningkatkan kinerjanya. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk

jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat

tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.

No. Kinerja Skala pengukuran

Page 36: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

36

1. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya dapat membantu memperbaiki kinerja

kerja/hasil kerja saya

1

2

3

4

5

2. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya dapat menunjukkan kemampuan kerja

saya

1

2

3

4

5

3. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya dapat menunjukkan prestasi kerja yang

dicapai

1

2

3

4

5

4. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya meningkatkan kualitas kerja saya 1 2 3 4 5

No. Produktivitas

1. Penggunaan SIA membantu saya dalam tugas menyusun laporan keuangan 1 2 3 4 5

2. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya bermanfaat dalam penyusunan laporan

mingguan, bulanan, triwulanan, smesteran dan tahunan untuk Bank Indonesia

1

2

3

4

5

3. Penggunaan SIA dapat membantu saya dalam melaksanakan penyusunan

anggaran/rencana kerja

1

2

3

4

5

4. Penggunaan SIA dapat membantu menyediakan infomasi keuangan (laporan

keuangan) dan informasi bukan keuangan (informasi intern untuk keperluan

perencanaan dan pengendalian)

1

2

3

4

5

No. Efektivitas

1. Penggunaan SIA mempermudah saya dalam melaksanakan pekerjaan saya 1 2 3 4 5

2. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya dapat membantu penyelesaian pelaporan

keuangan tepat pada waktunya

1

2

3

4

5

3. Penggunaan SIA dalam pekerjaan memungkinkan saya dapat bekerja lebih

efektif

1

2

3

4

5

4. Penggunaan SIA dalam pekerjaan memungkinkan penyediaan informasi yang

diperlukan lebih cepat

1

2

3

4

5

7. Persepsi Kemudahan Penggunaan SIA

Persepsi Kemudahan Penggunaan SIA adalah tingkat keyakinan seseorang bahwa penggunaan SIA

merupakan hal yang mudah dan akan bebas dari usaha penggunanya. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan

tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala

nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat

setuju.

No. Pembelajaran Skala pengukuran

1. Saya merasa bahwa pendidikan formal bermanfaat dalam pelaksanaan tugas saya

menggunakan SIA

1

2

3

4

5

2. Saya sering mengikuti pendidikan/kursus dan pelatihan yang berkaitan dengan SIA 1 2 3 4 5

3. Pendidikan/Kursus dan pelatihan terkait SIA yang saya ikuti selama ini bermanfaat

bagi saya dalam pelaksanaan tugas

1

2

3

4

5

4. Mempunyai orang kepercayaan yang telah berpengalaman di bidang SIA sebagai

pembimbing yang berperan untuk memberi bimbingan dan saran dalam

penggunaan SIA

1

2

3

4

5

No. Interaksi

1. Interaksi saya dengan SIA sangat jelas dan dapat dipahami oleh karena itu belajar

mengoperasikan SIA adalah mudah bagi saya

1

2

3

4

5

2. Interaksi dengan SIA saya lakukan setiap saat secara kontinu 1 2 3 4 5

3. Sering berinteraksi dengan SIA akan mudah bagi saya menjadi ahli dalam

menggunakan SIA

1

2

3

4

5

4. Interaksi dengan SIA dapat memudahkan saya melakukan apa yang ingin saya

lakukan terkait dengan SIA tersebut

1

2

3

4

5

No. Pengalaman

1. Saya merasa bahwa belajar dari pengalaman menggunakan SIA merupakan hal

penting

1

2

3

4

5

2. Saya merasa bahwa mempunyai pengalaman menggunakan SIA pada perusahaan

Page 37: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

37

lain dapat membantu tugas saya dalam penggunan SIA di perusahaan 1 2 3 4 5

3. Saya merasa setiap kali mengalami kejadian kritis dalam penggunaan SIA, akan

menjadi pengalaman yang berharga bagi saya dalam pengembangan SIA di

masa-masa yang akan datang

1

2

3

4

5

4. Saya merasa SIA mudah digunakan dalam tugas saya 1 2 3 4 5

8. Penggunaan SIA

Penggunaan SIA adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang berhubungan dengan SIA

atau interaksi antara seseorang/profesional dengan SIA. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda silang (X)

atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1 sampai

dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.

No. Siklus Pemrosesan Transaksi Skala pengukuran

1. Transaksi yang berhubungan dengan distribusi barang atau jasa dan pengumpulan

kas terkait dengan distribusi barang atau jasa tersebut dilakukan setiap hari

1

2

3

4

5

2. Transaksi yang berhubungan dengan perolehan barang atau jasa dari entitas lain

dan pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang atau jasa tersebut

dilakukan setiap hari

1

2

3

4

5

3. Transaksi yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi barang atau jasa

(penentuan suku bunga, seperti: bunga kredit, bunga tabungan, dan deposito

dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan

1

2

3

4

5

4. Transaksi yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan dana, termasuk kas

dilakukan setiap hari

1

2

3

4

5

5. Pelaporan keuangan dibuat dan dilaporkan secara berkala (harian, mingguan,

bulanan, triwulan, smesteran, dan tahunan)

1

2

3

4

5

No. Pembuatan Anggaran/rencana kerja

1. Anggaran/rencana kerja disusun berdasarkan laporan keuangan periode

sebelumnya dan laporan operasi lainnya, sebelum aktivitas dimulai

1

2

3

4

5

2. Anggaran/rencana kerja disusun berdasarkan anggaran/rencana kerja seluruh

subunit organisasi

1

2

3

4

5

3. Anggaran/rencana kerja dipakai sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan

operasional perusahaan

1

2

3

4

5

4. Anggaran/rencana kerja dipakai sebagai alat kendali yang berguna untuk

mengotorisasi aktivitas transaksi

1

2

3

4

5

5. Anggaran/rencana kerja dipakai sebagai dasar untuk menilai kinerja organisasi

dan karyawan

1

2

3

4

5

No. Proses Pengendalian Intern

1. Adanya Struktur organisasi yang memadai atau menjamin kelancaran operasi

perusahaan

1

2

3

4

5

2. Regulasi dan hukum atau peraturan-peraturan yang baru untuk akuntansi

mempunyai pengaruh terhadap proses penyusunan laporan dan pelaporan

keuangan

1

2

3

4

5

3. Adanya otorisasi, keakuratan, dan kelengkapan transaksi dalam siklus pemrosesan

transaksi keuangan

1

2

3

4

5

4. Prosedur akuntansi ditetapkan dalam manual prosedur akuntansi sehingga

kebijakan dan intruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara

konsisten

1

2

3

4

5

5. Pengawasan/monitoring termasuk supervisi manajemen dan tindakan lainnya

dilaksanakan secara berkesinambungan dari waktu ke waktu

1

2

3

4

5

Page 38: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

38

.………..……………………, ……………….. 2010.

(………………………………………………)

NB: Mohon bubuhkan tanda tangan dan cap Bank

Page 39: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

39

Lampiran 2: Hasil Eksekusi/Analisis PLS (output PLS) Output PLS

Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)

Original Sample (O)

Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV)

Standard Error (STERR)

T Statistics (|O/STERR|)

x11 -> X1 0,515767 0,506603 0,104125 0,104125 4,953330

x12 -> X1 0,834099 0,825253 0,057652 0,057652 14,467781

X13 -> X1 0,895145 0,889019 0,042044 0,042044 21,290632

X21 <- X2 0,779139 0,778937 0,032407 0,032407 24,042679

X22 <- X2 0,834108 0,833967 0,019639 0,019639 42,471229

X23 <- X2 0,768035 0,770764 0,026633 0,026633 28,838211

X31 <- X3 0,763879 0,761827 0,026917 0,026917 28,379479

X32 <- X3 0,852268 0,854050 0,015100 0,015100 56,439915

X33 <- X3 0,794687 0,794411 0,027761 0,027761 28,625749

X41 <- X4 0,747628 0,746202 0,026970 0,026970 27,720232

X42 <- X4 0,830795 0,831908 0,019419 0,019419 42,783288

X43 <- X4 0,849927 0,848966 0,018222 0,018222 46,642805

X51 <- X5 0,706101 0,709730 0,032885 0,032885 21,472138

X52 <- X5 0,775590 0,777286 0,026209 0,026209 29,592703

X53 <- X5 0,819384 0,817589 0,020337 0,020337 40,290015

Y1 <- Y 0,737569 0,733935 0,037184 0,037184 19,835695

Y2 <- Y 0,768166 0,768665 0,036015 0,036015 21,329044

Y3 <- Y 0,808753 0,808335 0,022738 0,022738 35,568307

Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values)

Original Sample Mean (M) Standard Deviation Standard Error T Statistics

Page 40: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

40

Sample (O) STDEV) (STERR) (|O/STERR|)

x11 -> X1 0,038095 0,030135 0,114602 0,114602 0,332411

x12 -> X1 0,501711 0,495957 0,096567 0,096567 5,195453

X13 -> X1 0,627692 0,625725 0,101057 0,101057 6,211272

X21 <- X2 0,385219 0,383937 0,020549 0,020549 18,746224

X22 <- X2 0,437586 0,435428 0,019096 0,019096 22,914874

X23 <- X2 0,436005 0,437681 0,025699 0,025699 16,965848

X31 <- X3 0,423683 0,420423 0,026226 0,026226 16,154968

X32 <- X3 0,443364 0,444255 0,022047 0,022047 20,109893

X33 <- X3 0,375611 0,376876 0,026311 0,026311 14,275872

X41 <- X4 0,377127 0,378362 0,018366 0,018366 20,533806

X42 <- X4 0,438551 0,438637 0,020191 0,020191 21,720050

X43 <- X4 0,416157 0,414972 0,017065 0,017065 24,386486

X51 <- X5 0,398721 0,399708 0,024375 0,024375 16,357933

X52 <- X5 0,412067 0,412940 0,023098 0,023098 17,839696

X53 <- X5 0,486789 0,482641 0,022142 0,022142 21,984413

Y1 <- Y 0,404641 0,402543 0,031511 0,031511 12,841198

Y2 <- Y 0,393939 0,395243 0,029200 0,029200 13,491153

Y3 <- Y 0,493276 0,494005 0,033859 0,033859 14,568506

Cross Loadings

x1 x2 x3 x4 x5 Y

x11 0,515767 0,198869 0,186741 0,209656 0,233584 0,208133

x12 0,834099 0,315769 0,278289 0,286387 0,311491 0,362489

X13 0,895145 0,397044 0,295232 0,368963 0,331354 0,331149

X21 0,233792 0,779139 0,428962 0,497192 0,432499 0,459232

X22 0,365664 0,834108 0,424331 0,530768 0,456983 0,428806

X23 0,378782 0,768035 0,524668 0,480472 0,497562 0,399126

X31 0,264112 0,472328 0,763879 0,549688 0,435111 0,343614

X32 0,309064 0,490840 0,852268 0,481665 0,526890 0,222511

X33 0,221298 0,431153 0,794687 0,362813 0,511647 0,173913

X41 0,281836 0,471773 0,511016 0,747628 0,492222 0,366055

X42 0,304519 0,564145 0,442334 0,830795 0,494837 0,501996

X43 0,344655 0,499685 0,471021 0,849927 0,436083 0,474947

X51 0,257261 0,398382 0,429880 0,482650 0,706101 0,369373

X52 0,325300 0,440486 0,488865 0,373133 0,775590 0,326580

X53 0,280500 0,499523 0,487450 0,488757 0,819384 0,471983

Y1 0,280161 0,410890 0,263038 0,397179 0,376540 0,737569

Y2 0,297817 0,366444 0,190368 0,382804 0,354260 0,768166

Y3 0,338485 0,462105 0,259756 0,495335 0,445361 0,808753

Latent Variable Correlations

Page 41: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

41

x1 x2 x3 x4 x5 Y

x1 1,000000

x2 0,415221 1,000000

x3 0,332049 0,579683 1,000000

x4 0,383265 0,633272 0,582723 1,000000

x5 0,373165 0,583515 0,610133 0,584120 1,000000

y 0,397653 0,538565 0,309561 0,555853 0,511606 1,000000

AVE, Composite Reliability, R Square, Square Root AVE, dan Cronbachs Alpha

Composite Reliability

R Square AVE Square Root AVE Cronbachs Alpha

x1

x2 0,836625 0,172409 0,630891 0,77205 0,707179

x3 0,845926 0,110257 0,647133 0,80445 0,726596

x4 0,851494 0,471059 0,657182 0,81067 0,737796

x5 0,811680 0,451818 0,590503 0,76844 0,652383

y 0,815514 0,386708 0,596056 0,79429 0,662934

Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)

Original Sample (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

Standard Error (STERR)

T Statistics (|O/STERR|)

x1 -> x2 0,415221 0,422647 0,045836 0,045836 9,058774

x1 -> x3 0,332049 0,344666 0,046010 0,046010 7,216938

x1 -> y 0,173635 0,170564 0,051929 0,051929 3,343689

x2 -> x4 0,445018 0,442624 0,054249 0,054249 8,203219

x2 -> x5 0,346149 0,349857 0,049456 0,049456 6,999197

x3 -> x4 0,324753 0,330929 0,053777 0,053777 6,038883

x3 -> x5 0,409476 0,408058 0,051407 0,051407 7,965439

x4 -> y 0,346557 0,351212 0,054576 0,054576 6,349930

x5 -> y 0,244381 0,243018 0,056520 0,056520 4,323773

Total Effects (Mean, STDEV, T-Values)

Original Sample (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

Standard Error (STERR)

T Statistics (|O/STERR|)

X1 -> X2 0,415221 0,422647 0,045836 0,045836 9,058774

X1 -> X3 0,332049 0,344666 0,046010 0,046010 7,216938

Page 42: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

42

X1 -> X4 0,292615 0,301821 0,036254 0,036254 8,071300

X1 -> X5 0,279695 0,289219 0,034858 0,034858 8,023828

X1 -> Y 0,343395 0,346862 0,048156 0,048156 7,130873

X2 -> X4 0,445018 0,442624 0,054249 0,054249 8,203219

X2 -> X5 0,346149 0,349857 0,049456 0,049456 6,999197

X2 -> Y 0,238816 0,241871 0,034637 0,034637 6,894794

X3 -> X4 0,324753 0,330929 0,053777 0,053777 6,038883

X3 -> X5 0,409476 0,408058 0,051407 0,051407 7,965439

X3 -> Y 0,212614 0,213667 0,029870 0,029870 7,117997

X4 -> Y 0,346557 0,351212 0,054576 0,054576 6,349930

X5 -> Y 0,244381 0,243018 0,056520 0,056520 4,323773

Diagram Jalur

Page 43: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

43

CURRICULUM VITAE (CV)

1. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si., Ak.

NIP. : 19550910 198403 1 001

Tempat/Tgl Lahir : Denpasar, 10 September 1955

Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I / IV/b

Jabatan akademik ,tmt : Lektor Kepala, 1 April 2006

Alamat Rumah : Jl. Pemuda III No 22, Denpasar/0361-236724/ 08123805485

E-mail : [email protected]

2. PENDIDIKAN

a. SD tahun 1968 di Kesiman

b. SMEP Negeri tahun 1971 di Denpasar

c. SMEAN Jurusan Tata Buku tahun 1974 di Denpasar

d. S-1 di Fak.Ekonomi UNUD Denpasar, Jurusan Managemen, tahun 1982

e. S-1 di Fak. Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga Surabaya, tahun

1993

f. S-2 di Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada Jogyakarta, tahun 2003

g. S-3 di Program Doktor Akuntansi PPs. Fak.Ekonomi dan Bisnis UB, Malang,

tahun 2011

3. Kursus Singkat/Pelatihan/Loka Karya

1) Lokakarya Pelatihan Peningkatan Kemampuan Mengajar, diselenggarakan oleh

TPSDP-PS Akuntansi Fak.Ekonomi UNUD, tanggal 28 Mei dan 11 Juni 2005

2) Lokakarya Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dana PNBP Fakultas

Ekonomi UNUD Tahun Anggaran 2012, tanggal 6 Januari 2012.

4. Seminar

1) Simposium Nasional X IAI Kompartemen Akuntan Pendidik di Makasar tgl. 26

Juli s/d 28 Juli 2007.

2) Konsersium Akuntansi Internasional ke-3 diselenggarakan Fak.Ekonomi

Univ.Brawijaya, Malang Juni 2008.

5. Penelitian

1) Loans to Debt Ratio, Debt Equity Ratio, Interes Margin on Loans dan BOPO

Sebagai Prediktor Profit Margin Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten

Badung, tahun 2008

2) Pengaruh Budaya Tri Hita Karana (THK) terhadap Kesuksesan Penggunaan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA), (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di

Provinsi Bali), tahun 2011

6. Pengabdian Kepada Masyarakat

1) Pelatihan Akuntansi dan Manajemen Sebagai Usaha Peningkatan Kemampuan

Mengelola Usaha Bagi Pengusaha Kerajianan Bambu Di Kabupaten Gianyar,

tahun 2008

2) Penataran Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan Koperasi Menuju Koperasi

Sehat Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) Di

Kabupaten Tabanan, tahun 2008

7. Publikasi

1) Pengaruh Proses Politik pada Praktik Akuntansi, Jurnal Ekonomi dan

Pembangunan Fak. Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar, Volume 7,

No.13 Maret 2006.

Page 44: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

44

2) Pengaruh Sistem Perpajakan yang Kondusif terhadap Dunia Usaha, Jurnal

Akuntansi dan Bisnis “AUDI” , Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Udayana, Denpasar – Bali, Vol. 2 No. 1 Juli 2007.

Denpasar, 10 Juni 2012.

Hormat saya

Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si.,

Ak.

NIP. 19550910 198403 1 001

Page 45: pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap

45

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya sepanjang pengetahuan saya, artikel saya yang

berjudul: "Pengaruh Implementasi Budaya Tri Hita Karana Terhadap Penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi Dimediasi Keyakinan-Diri Atas Komputer, Keinovatifan Personal,

Persepsi Kegunaan, Dan Persepsi Kemudahan Penggunaan Pada Bank Perkreditan Rakyat Di

Bali", tidak pernah disampaikan atau dipublikasikan oleh jurnal lain.

Demikianlah peryataan ini saya buat untuk maklum dan apabila artikel ini temyata telah

pernah disampaikan atau dipublikasi oleh jurnal lain, maka artikel saya ini dapat dibatalkan

penyampaiannya atau publikasinya.

Denpasar, 10 Juni 2012.