Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
eJournal Administrasi Bisnis, 2019,7(4): 1-13 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2019
PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP
PEMBELIAN TIDAK TERENCANA (IMPULSE BUYING)
PADA TOKO HOSHY DI SAMARINDA
Sinta Aprilianti, Finnah Fourqoniah, Ana Noor Andriana
Fakultas, Universitas/instansi, Jl. Muara Muntai No. 1 Gunung Kelua Samarinda, E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
This study aims to determined and analyze how much influence the price
and promotion to impulse buying on Hoshy store at Samarinda. The research
methode used in this research is the method of interviews, questionnaires, and
literature study using a likert scale, accidental sampling and sample used as
many as 96 samples. Data analysis tools used a validity, reliability, classic
assumption, and multiple linear regression test. The result showed that the price
and promotiom had a significant effect to impulse buying on Hoshy store at
Samarinda by 11,8 %, the rest of which was determined by variabels not included
in this study. The promotion is the most influential variable on impulse buying on
Hoshy Store at Samarinda.
Keywords: Price, Promotion, Impulse Buying
Pendahuluan
Kegiatan pemasaran di Indonesia yang semakin berkembang membuat
metode pemasaran yang digunakan saat ini tidak hanya bersifat offline atau
konvensional yaitu suatu kegiatan jual beli dengan kondisi penjual dan pembeli
saling bertemu untuk melakukan transaksi. Seiring dengan berkembangannya
zaman dan teknologi maka secara perlahan membuat kegiatan pemasaran mulai
bergeser menjadi lebih modern yaitu kegiatan pemasaran dengan metode online
yang merupakan suatu kegiatan jual beli dengan kondisi penjual dan pembeli
tidak lagi saling bertemu untuk melakukan proses transaksi dengan bantuan alat
digital dan sistem internet. Penggunaan alat digital dan sistem internet ini sedikit
banyaknya memberikan kemudahan bagi mereka yang menggunakannya, karena
segala sesuatu saat ini bisa diakses dengan mudah melalui internet dan cepatnya
akses informasi yang bisa didapatkan. Saat ini banyak pengguna yang
memanfaatkan alat digital dan sarana internet untuk melakukan kegiatan
pemasaran secara online karena dinilai lebih efektif dan efisien.
Salah satu usaha dagang yang menggunakan alat digital dan sarana internet
sebagai media pemasaran online mereka adalah Toko Hoshy yang terletak di Kota
Samarinda yang menjual berbagai jenis pakaian. Pemilik toko hoshy juga
melakukan penetapan harga dan melakukan kegiatan promosi, namun perbedaan
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
2
harga yang lebih tinggi ditoko hoshy dibandingkan dengan toko lainnya membuat
konsumen akan lebih memilih untuk melakukan pembelian tidak terencana di
toko lain dengan harga yang relatif lebih murah namun memiliki kualitas yang
tidak jauh berbeda dengan toko Hoshy karena pada dasarnya konsumen akan
lebih konsumtif dalam melakukan tindakan pembelian tidak terencana jika
didukung dengan harga yang murah. Permasalahan ini kemudian dirasa
berpotensi untuk menghambat perkembangan pembelian tidak terencana yang ada
di toko hoshy karena adanya perbedaan harga yang cukup jauh dengan harga
produk di toko lain.
Selain itu, hal lain yang mendukung strategi pemasaran pada toko Hoshy
yakni dengan melakukan kegiatan promosi online untuk memasarkan produk
pakaiannya. Dalam hal ini toko Hoshy melakukan kegiatan promosi mereka
melalui media sosial instagram dengan cara menggunggah gambar produk yang
dijual dengan menyertakan keterangan harga dan jenis produknya, mengunggah
instagram story untuk mereview produk yang dijual dari segi bahan, model,
ukuran dan kelebihan produk yang dijual. Promosi yang dilakukan dengan hanya
menggunakan media sosial instagram dinilai kurang optimal, karena pada
dasarnya masih banyak jenis sosial media lain yang dapat digunakan oleh pemilik
toko Hoshy sebagai sarana media promosi mereka. Hal tersebut juga berpotensi
untuk menghambat efek pembelian tidak terencana di toko Hoshy. Pernyataan ini
juga didukung oleh wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa
responden yang secara umum memang beberapa dari mereka ternyata tidak
mengetahui tentang toko Hoshy dan produk apa yang dijual pada toko Hoshy.
Selanjutnya terdapat pula perbedaan hasil penelitian yang dilakukan antar
peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah dan Razak
menyatakan bahwa harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
pembelian tidak terencana (impulse buying) namun tidak secara parsial. Namun
menurut penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Ekawati menyatakan bahwa
variabel harga secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pembelian tidak terencana (impulse buying). Terdapat pula perbedaan antar hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan fakta yang didapat oleh
penulis dilapangan. Hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa harga yang
murah dan promosi yang menarik menjadi alasan seseorang melakukan pembelian
tidak terencana (impulse buying), sedangkan fakta yang didapatkan dari hasil
wawancara online kepada 8 orang yang pernah berbelanja di toko Hoshy baik
secara offline maupun online menyatakan bahwa mereka melakukan pembelian
tidak terencana (impulse buying) karena kualitas produk yang dinilai bagus,
model yang kekinian atau up to date serta produk yang terkesan limited edition..
Dari uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk
membahas lebih jauh tentang hal tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil
judul “Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Pembelian Tidak Terencana Pada
Toko Hoshy Di Samarinda”.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
3
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah harga dan promosi
secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap pembelian tidak terencana
(impulse buying) pada toko Hoshy di Samarinda, apakah harga dan promosi
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana
(Impulse Buying) pada toko Hoshy di Samarinda, dan diantara variabel harga dan
promosi, variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap pembelian tidak
terencana (Impulse Buying) pada toko Hoshy Samarinda.
Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk menguji dan menganalisis
signifikansi pengaruh harga dan promosi secara simultan terhadap pembelian
tidak terencana (Impulse Buying) pada toko Hoshy Samarinda, untuk menguji dan
menganalisis signifikansi pengaruh harga dan promosi secara parsial terhadap
pembelian tidak terencana (Impulse Buying) pada toko Hoshy Samarinda, dan
untuk menguji dan menganalisis variabel paling berpengaruh pada harga dan
promosi terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying).
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Dimana peneliti mencoba untuk menganalisis pengaruh harga dan
promosi terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada toko Hoshy di
Samarinda.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari harga dan
promosi (variabel independen) dan pembelian tidak terencana atau impulse buying
(variabel dependen). Dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui maka
peneliti menggunakan rumus Unknown Population untuk menentukan jumlah
sampel, sehingga didapatkan sampel sebesar 96 responden.
Hasil dan Pembahasan
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu instrument dapat dinyatakan valid apabila hasil perhitungan
koefisien korelasi menunjukkan sebesar 0,3 atau lebih (Sugiyono, 2014:188).
Tabel 4.21 Hasil Pengujian Validitas
No. Indikator R Hitung R tabel Keterangan
1 Harga
Indikator X1.1.1
Indikator X1.1.2
Indikator X1.2.1
Indikator X1.2.2
Indikator X1.3.1
Indikator X1.3.2
Indikator X1.4.1
Indikator X1.4.2
0,412
0,340
0,347
0,099
0,290
0,173
0,345
0,180
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid Valid
Valid
Valid Valid
2 Promosi
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
4
Indikator X2.1.1
Indikator X2.1.2
Indikator X2.2.1
Indikator X2.2.2
Indikator X2.3.1
Indikator X2.3.2
Indikator X2.4.1
Indikator X2.4.2
0,403
0,383
0,462
0,329
0,400
0,252
0,424
0,330
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
3 Pembelian Tidak
Terencana (Impulse
Buying)
Indikator Y.1.1
Indikator Y.1.2
Indikator Y.2.1
Indikator Y.2.2
0,279
0,173
0,326
0,204
0,20
0,20
0,20
0,20
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Sumber: Data penelitian yang diolah 2018
Keterangan: setiap item pernyataan diperoleh rhitung > rtabel = 0,20 (nilai r
tabel untuk n = 96) maka koefisien korelasi tersebut signifikan dan layak
digunakan untuk analisis selanjutnya, yakni menggunakan analisis regresi
berganda. Walaupun terdapat 5 item yang tidak valid yakni (indikator X1.2.2,
X1.3.2, X1.4.2, Y.1.2, Y.2.2) dikarenakan rhitung < rtabel sehingga butir item
tersebut dinyatakan gugur dan tidak dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2011). Dengan ketentuan Alpha Cronbach (α) suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach (α) > 0,6.
Tabel 4.22 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Kesimpulan
X1 0,654 Reliabel
X2 0,663 Reliabel
Y 0,763 Reliabel
Sumber: Data penelitian yang diolah 2018
Keterangan: Semua variabel mempunyai koefisien alpha cronbach yang
cukup besar yaitu lebih dari 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep
pengukur variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang andal. Secara
keseluruhan butir-butir pertanyaan dari tiap-tiap variabel dapat digunakan dan
dapat didistribusikan kepada seluruh responden (96 orang), karena tiap butir
menunjukkan hasil yang reliabel.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
5
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam hal ini digunakan untuk menguji apakah nilai residual
terdistribusi dengan normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan untuk uji
normalitas data adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: Grafik normalitas probability plot menunjukkan bahwa data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (X). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam regresi dapat diketahui dengan melihat Variance
Inflator factor (VIF) atau Tolerance. Batas VIF yang digunakan untuk
menyimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas adalah VIF < 10.
Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Penelitian VIF
X1 (Harga) 1,231
X2 (Promosi) 1,231
Sumber: Data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: variabel independen memiliki nilai VIF = 1,231 < 10. Maka
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi penelitian ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya gejala heterokedastisitas dengan ditunjukkan oleh grafik scatterplot pada
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
6
titik-titik yang tidak membentuk pola tertentu yang menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y.
Gambar 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t (t-1) sebelumnya.
Tabel 4.24 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,343a ,118 ,099 1,35417 1,881
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: output SPSS versi 21menghasilkan nilai d = 1,881. Selanjutnya
dari tabel DW dengan n (jumlah observasi) = 96. k (jumlah variabel bebas) = 2,
dan alpha = 0,05. Maka diperoleh dL = 1,6254 dan dU = 1,7103 serta (4-dU) =
2,289. Dengan demikian, d terletak di antara dU an (4-dU), yang berarti tidak
terjadi autokorelasi.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
7
Analisis Regresi Linier Berganda
1. Uji Persamaan Regresi Linier
Tabel 4.25 Hasil Koefisien Regresi Harga (X1), Promosi (X2) Terhadap
Pembelian Tidak Terencana (Impulse Buying) (Y)
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: persamaan regresi linear berganda dari variabel Harga (X1),
Promosi (X2) terhadap Pembelian Tidak Terencana atau Impulse Buying (Y)
adalah sebagai berikut: Y = 3,659 + (-0,013) X1 + (0,139) X2 + e
2. Uji Koefisien Korelasi (R)
Tabel 4.26 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi (R)
Model Summaryb
Model R Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,343a ,099 1,35417
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: nilai R sebesar 0,343 menunjukkan bahwa Secara keseluruhan
variabel independen yaitu variabel Harga (X1) dan Promosi (X2) memiliki
hubungan kategori rendah terhadap variabel pembelian tidak terencana (impulse
buying) (Y) pada toko Hoshy di Samarinda.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.27 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,118 ,099 1,35417
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,118. Maka
koefisien determinasinya adalah sebagai berikut:
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,659 1,366 2,678 ,009
X1 -,013 ,063 -,023 -,212 ,833
X2 ,139 ,042 ,353 3,264 ,002
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
8
Kd = x 100 %
= 0,118 x 100%
= 11,8 %
Hasil uji perhitungan koefisien determinasi didapatkan hasil persentase
sebesar 11,8% sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel harga dan
promosi dalam menjelaskan variabel Pembelian Tidak Terencana (Impulse
Buying) pada toko Hoshy amat terbatas. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti oleh peneliti.
Uji Hipotesis
1. Uji Simultan (F)
Tabel 4.28 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 22,793 2 11,397 6,215 ,003b
Residual 170,540 93 1,834
Total 193,333 95
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : Data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 3,09 sedangkan Fhitung
sebesar 6,215 dengan ketentuan Fhitung > Ftabel sehingga didapatkan 6,215 > 3,09
yang berarti variabel harga dan promosi secara simultan mempunyai pengaruh
terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying). Sedangkan Sig. Sebesar
0,003 dan α sebesar 0,05 dengan ketentuan Sig. < α sehingga didapatkan 0,003 <
0,05 yang berarti bahwa harga dan promosi secara simultan berpengaruh
siginifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying). Sehingga dapat
dinyatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak.
2. Uji Parsial
Tabel 4.29 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
1 (Constant) 3,659 1,366 2,678 ,009
X1 -,013 ,063 -,023 -,212 ,833
X2 ,139 ,042 ,353 3,264 ,002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah dari SPSS versi 21, 2018
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
9
Keterangan: Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel harga (X1) sebesar -
0,212 dan dengan nilai Sig. = 0,833. Karena thitung = -0,212 < ttabel = 1,661 serta
nilai Sig. = 0,833 > α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha
ditolak. Artinya variabel Harga (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap Pembelian Tidak Terencana atau Impulse Buying (Y). Nilai thitung
menunjukkan bahwa variabel promosi (X2) sebesar 3,264 dan nilai Sig. = 0,002.
Karena thitung = 3,264 > ttabel = 1,661 serta nilai Sig. = 0,002 < α = 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya variabel Promosi
(X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pembelian Tidak Terencana
atau Impulse Buying (Y).
3. Uji Variabel Paling Berpengaruh
Tabel 4.29 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
1 (Constant) 3,659 1,366 2,678 ,009
X1 -,013 ,063 -,023 -,212 ,833
X2 ,139 ,042 ,353 3,264 ,002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah dari SPSS versi 21, 2018
Keterangan: nilai standardized Coefficients beta terbesar adalah variabel
promosi (X2) sebesar 0,353 dibandingkan variabel harga (X1) yakni -0,023 yang
berarti bahwa variabel promosi merupakan variabel yang paling berpengaruh
terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) (Y) pada toko Hoshy
Samarinda. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak.
Pembahasan
a. Pengaruh Harga (X1) dan Promosi (X2) Secara Simultan Terhadap
Pembelian Tidak Terencana (Impulse Buying) (Y).
Dapat diketahui bahwa variabel harga (X1) dan promosi (X2) secara
simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana
(impulse buying) pada toko Hoshy di Samarinda, yang artinya harga dan promosi
dapat mempengaruhi pembelian tidak terencana (impulse buying) secara bersama-
sama. Hasil penelitian yang ada sejalan dengan keadaan atau fakta yang terdapat
pada toko Hoshy saat ini, dimana harga dan promosi yang telah dilakukan secara
bersama-sama mampu menimbulkan pembelian tidak terencana (impulse buying)
pada konsumen. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2015),
Razak (2013) menyatakan bahwa variabel harga dan promosi memiliki pengaruh
secara simultan terhadap pembelian tidak terencana, hasil penelitian itupun
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
10
b. Harga (X1) Secara Parsial Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulse
Buying) (Y)
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah bahwa variabel
harga (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak
terencana (impulse buying) pada toko Hoshy di Samarinda. Menurut teori yang
disampaikan oleh Hawkins tahun 2015, bahwa harga merupakan variabel yang
berpengaruh dan mampu menimbulkan pembelian tidak terencana (impulse
buying). Teori tersebut ternyata tidak sejalan dengan hasil penelitian ini. Berbeda
dengan teori milik Hawkins, hasil penelitian ini didukung dan sejalan dengan
penelitian terdahulu milik Hasanah (2015), dan Razak (2013) bahwa harga secara
tidak parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulse
buying).
Temuan dari penelitian ini adalah bahwa dari segi harga, produk pakaian
yang terdapat pada toko Hoshy memang cenderung lebih tinggi disbanding
dengan toko yang lain sehingga membuat efek pembelian tidak terencana
(Impulse Buying) yang ada di toko Hoshy kurang optimal. Hal ini dapat diketahui
dari indikator harga yang dipersepsikan dengan sub indikator persepsi terhadap
harga yang tinggi, responden memilih jawaban sangat setuju terhadap pernyataan
tersebut, selain itu mayoritas responden menjawab setuju untuk pernyataan dari
indikator kesesuaian harga, daftar harga dan potongan harga. Hasil penelitian dan
temuan ini juga sejalan dengan fakta yang ada di toko Hoshy bahwa harga yang
rendah tanpa mempertimbangkan aspek atau variabel lain bisa membuat
konsumen untuk melakukan pembelian tidak terencana, namun jika harga yang
sudah tinggi dan tidak ditunjang dengan faktor-faktor lain seperti promosi yang
baik dan menarik, maka tidak akan mampu untuk menimbulkan dan
meningkatkan efek pembelian tidak terencana yang ada disana.
c. Pengaruh Promosi (X1) Secara Parsial Terhadap Pembelian Tidak
Terencana (Impulse Buying) (Y)
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menyatakan bahwa promosi (X2)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana
(impulse buying). Dilihat dari segi teori, khususnya teori oleh Tjiptono (2008),
bahwa tujuan dari promosi penjualan sangat beragam, yakni melalui promosi
penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi
pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih
banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan pembelian tidak
terencana (impulse buying). Teori tersebut ternyata sejalan dengan hasil penelitian
ini bahwa promosi memang berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana
(impulse buying). Tidak hanya itu, hasil penelitian ini juga sejalan dan didukung
oleh penelitian terdahulu milik Hasanah (2015), Razak (2013), dan Pemayun
(2016) yang sama-sama menyatakan bahwa promosi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap pembelian tidak terencana.
Temuan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti adalah bahwa
promosi yang ada di toko Hoshy memang dapat dikatakan cukup baik dan
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
11
menarik, mereka melakukan promosi dengan rutin sehingga membuat orang-
orang mengetahui tentang keberadaan toko Hoshy dan jenis produk yang mereka
jual. Mereka juga memberlakukan potongan harga khusus dan potongan harga
regular, sehingga hal tersebut mampu menimbulkan pembelian tidak terencana
(impulse buying) yang ada ditoko Hoshy. hal ini dapat dilihat dari jawaban
responden yang mayoritas setuju terhadap pernyataan dari inikator modifikasi
tingkah laku, informing, persuading, dan reminding dalam memberikan efek
pembelian tidak terencana walaupun belum efisien atau optimal karena masih
minimnya sarana media sosial yang digunakan sebagai media promosi itu sendiri.
Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga (X1) dan promosi (X2) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulse
buying) pada toko Hoshy di Samarinda. Harga secara parsial tidak berpengaruh
terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada toko hoshy di
Samarinda sedangkan promosi parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian
tidak terencana (impulse buying) pada toko Hoshy di Samarinda. Dan hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada toko
Hoshy di Samarinda. Serta Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat
menemukan variabel-variabel lain yang lebih berpotensi memberikan pengeruh
yang lebih besar terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying).
Daftar Pustaka
Pustaka yang berupa judul buku:
Afifuddin. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Engel, James et al. 2008. Consumer Behaviour. Mason: Permissions Department,
Thomson Business and Economics.
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS “.
Semarang: UNDIP.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hawkins, Delbert dan David Mothersbaugh. 2015. Consumer Behavior: Building
Marketing Strategy. Edisi 12. New Jersey : McGraw-Hill.
Kartiwa, Asep. 2015. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Pustaka Setia.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran jilid I Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
12
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2014. Principle Of Marketing, 15th edition.
New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 13
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler Philip dan Gary Amstrong. 2013. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ke-12.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Managemen, 15th Edition.
New Jersey: Pearson Education,Inc.
Kurniawan, Albert. 2014. Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Oentoro, Deliyanti. 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: LakBang
PRESSindo.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Rangkuti, Freddy. 2010. Strategi Promosi Yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan
Praktis disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta:Andi.
Setiadi, Nugroho J. 2015. Perilaku Konsumen. Cetakan 4. Edisi Revisi. Jakarta:
Kencana.Engel.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Solomon, Michael R. 2015. Consumer Behavior: Buying, Having and Being, 11th
Edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Sunyoto, Danang. 2015. Perilaku Konsumen Dan Pemasaran.Yogyakarta:CAPS.
Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku
Konsumen.Yogyakarta: CAPS.
Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua,
Cetakan Ke-tigabelas. Yogyakarta: Liberty Offse.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. 2009. Service Marketing: Esensi & Aplikasi. Yogyakarta:
Marknesis.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta:
Penertbit Andi.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 4, 2019
13
Pustaka yang berupa skripsi:
Hasanah, Uswatun. 2015. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Penjualan Online Mahasiswa S1UIN Semarang”.Semarang:
UIN Walisongo.
Hotimah, Siti Hosnul. 2017. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Dan
Citra Merek Terhadap Loyalitas Merek Dan Impulse Buying Pada
Konsumen Oriflamme Di Jember. Jember: Universitas Jember.
Razak, Darmianti. 2013. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsumen Dalam Melakukan Impulse Buying Terhadap Produk Oriflame
Pt Orindo Alam Ayu Di Kota Makassar”. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Utami, Maqfira Dwi. 2013. ” Analisis Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap
Peningkatan Penjualan Tiket Pada Pt. Maniela Tour & Travel Di
Makassar”. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Pemayun, Tjokorda I. D. P. 2016. “Pengaruh Promosi, Atmosfer Gerai, Dan
Merchandise Terhadap Pembelian Impulsif Pada Hardy's Mall Gatsu
Denpasar”. Denpasar: Universitas Udayana.
Pustaka yang berupa jurnal:
Muruganantham, G. dan Bhakat R.S. 2013. “A Review of Impulse Buying
Behavior,” International Journal of Marketing Studies. Vol. 5, No.3, pp.
149-160.
Verplanken, B. dan A. G. Herabadi. 2015. “Individual Differences in Impulse
buying Tendency: Feeling and No Thinking,” European Journal of
Personality, Vol.15, pp. 71-83
Pustaka yang berupa alamat web:
Hidayat, Wicak. 2014. Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam
Dunia(https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-
indonesia-nomor-enam-dunia/0/sorotan_media, diakses 15 mei 2018).