50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia semakin pesat sehingga persaingan diantara para pengusaha juga semakin ketat. Masing- masing berusaha membenahi perusahaannya dalam segala aspek mulai dari produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dan juga pembenahan didalam organiasasi perusahaan. Oleh sebab itu diharapkan perusahaan dapat memenuhi tuntutan beroperasi seefektif dan seefisien mungkin agar dapat tetap bertahan menghadapi pesaingnya. Perusahaan yang dapat bertahan terhadap persaingan tersebut akan dapat berkembang dan tumbuh menjadi suatu perusahaan yang berskala besar. Tumbuhnya skala perusahaan akan mengakibatkan meluasnya kegiatan-kegiatan di perusahaan tersebut sehingga memerlukan banyak perubahan dalam bidang manajemen. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin kompleks pula masalah yang dihadapi dalam bidang manajemen. Kompleksitas masalah yang dihadapi manajemen ini akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan pimpinan yang memiliki kualitas tertentu. Dikatakan demikian karena seorang pemimpin merupakan salah satu unsur yang menentukan dalam mengembangkan suatu perusahaan, berhasil atau gagalnya suatu perusahaan banyak ditentukan oleh kualitas gaya kepemimpinan. Tanpa mengurangi arti penting dari unsur-unsur perusahaan lainnya, peranan manusia merupakan komponen dasar yang penting dari setiap organisasi, karena manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu pimpinan sebagai pengelola sumber daya manusia dituntut untuk memiliki gaya kepemimpinan dimana ia dapat bekerjasama dan dapat menekan kemungkinan konflik yang akan terjadi didalam kelompok kerja sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. 1

pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

  • Upload
    lecong

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Saat ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia semakin

pesat sehingga persaingan diantara para pengusaha juga semakin ketat. Masing-

masing berusaha membenahi perusahaannya dalam segala aspek mulai dari produksi,

pemasaran, keuangan, personalia, dan juga pembenahan didalam organiasasi

perusahaan. Oleh sebab itu diharapkan perusahaan dapat memenuhi tuntutan

beroperasi seefektif dan seefisien mungkin agar dapat tetap bertahan menghadapi

pesaingnya.

Perusahaan yang dapat bertahan terhadap persaingan tersebut akan dapat

berkembang dan tumbuh menjadi suatu perusahaan yang berskala besar. Tumbuhnya

skala perusahaan akan mengakibatkan meluasnya kegiatan-kegiatan di perusahaan

tersebut sehingga memerlukan banyak perubahan dalam bidang manajemen. Semakin

besar suatu perusahaan maka semakin kompleks pula masalah yang dihadapi dalam

bidang manajemen.

Kompleksitas masalah yang dihadapi manajemen ini akan mengakibatkan

peningkatan kebutuhan akan pimpinan yang memiliki kualitas tertentu. Dikatakan

demikian karena seorang pemimpin merupakan salah satu unsur yang menentukan

dalam mengembangkan suatu perusahaan, berhasil atau gagalnya suatu perusahaan

banyak ditentukan oleh kualitas gaya kepemimpinan. Tanpa mengurangi arti penting

dari unsur-unsur perusahaan lainnya, peranan manusia merupakan komponen dasar

yang penting dari setiap organisasi, karena manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu

pimpinan sebagai pengelola sumber daya manusia dituntut untuk memiliki gaya

kepemimpinan dimana ia dapat bekerjasama dan dapat menekan kemungkinan

konflik yang akan terjadi didalam kelompok kerja sehingga dapat mencapai tujuan

perusahaan.

1

Page 2: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

2

Dalam hal ini pengaruh seorang pemimpin sangat menentukan, karena untuk

merealisasikan tujuan, perusahaan perlu menerapkan gaya kepemimpinan atau pola

kerja yang konsisten terhadap situasi kerja yang dihadapi. Selain itu seorang

pemimpin didalam melaksanakan tugasnya harus berupaya menciptakan dan

memelihara hubungan yang baik dengan bawahannya agar mereka dapat bekerja

secara produktif. Dengan demikian, secara tidak langsung pun produktivitas

perusahaan dapat ditingkatkan. Keberhasilan seorang pemimpin dalam gaya

kepemimpinannya, dimana terdapat perbedaan perilaku antar individu yang dihadapi

akan menunjang terbentuknya suatu gaya kepemimpinan yang efektif. Keputusan

yang diambil oleh seorang pemimpin membawa pengaruh yang besar terhadap

kelangsungan kegiatan dan perkembangan perusahaan.

Melihat beberapa pentingnya pengaruh seorang pemimpin didalam

mengoperasikan perusahaan dengan individu yang berbeda-beda, maka seorang

pemimpin harus benar – benar berkualitas agar dapat memimpin bawahannya dengan

baik sehingga produktivitas dan tujuan perusahaan dapat dicapai secara efektif dan

efisien. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai

“ Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja

Menurut Persepsi Karyawan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company, Tbk ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Didalam suatu organisasi atau perusahaan, kerjasama yang baik diantara para

karyawan adalah suatu hal yang penting. Demikian juga kerjasama antara karyawan

dengan pimpinan perlu terus ditingkatkan agar tercipta suatu kerjasama yang serasi,

dimana masing-masing pihak saling menghormati, saling mengerti akan hak dan

kewajibannya, dan dapat bekerjasama dalam melaksanakan aktivitas perusahaan

untuk mencapai tujuan. Untuk dapat merealisasikan tujuan perusahaan, diperlukan

pimpinan yang berinisiatif untuk bertindak dan menghasilkan suatu pola kerja yang

Page 3: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

3

konsisten untuk dapat mempengaruhi bawahannya dalam menyelesaikan masalah

bersama yang diarahkan kepada pencapaian tujuan perusahaan.

Seni dalam menerapkan inisiatif yang menghasilkan pola kerja yang konsisten

untuk bertindak ini merupakan ciri khas dengan gaya kepemimpinan, sebagaimana

dinyatakan oleh Koontz dan O’donnell (1999 : 557), yang menyatakan :

“ Leadership is the art of inducing subort dinates to accomplish their assignment

with deal a confidence ”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mempengaruhi orang-

orang dalam suatu lingkungan kerja tertentu dibutuhkan suatu pola perilaku kerja

yang konsisten dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pola perilaku

yang konsisten inilah yang disebut dengan gaya kepemimpinan.

Pimpinan yang berhasil adalah pemimpin yang dapat memodifikasi dan

mengidentifikasi gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan situasi kerja,

diantaranya adalah menyangkut tentang penilaian yang dilakukan pada pimpinan oleh

bawahannya tentang bagaimana ia memimpin. Apabila gaya kepemimpinan itu sesuai

dengan yang dikehendaki bawahannya maka produktivitas kerja akan meningkat dan

akhirnya akan terjadi integrasi dengan jabatan atau perusahaannya.

Dengan dasar pemikiran diatas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan pada karyawan bagian

produksi PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk?

2. Bagaimana tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT.

Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk?

3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan tersebut terhadap tingkat

produktivitas kerja menurut persepsi karyawan bagian produksi PT. Ultrajaya

Milk Industry and Trading Company, Tbk?

Page 4: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi

yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap peningkatan produktivitas kerja menurut persepsi karyawan PT. Ultrajaya

Milk Industry and Trading Company, Tbk.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan pada karyawan

bagian produksi PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk.

2. Untuk mengetahui tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT.

Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk.

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap produktivitas kerja

menurut persepsi karyawan bagian produksi PT. Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company, Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoritis :

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas dan memperdalam wawasan serta

pengetahuan dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia yang telah

penulis dapatkan dalam kuliah selama ini.

2. Kegunaan praktis :

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu memberikan input bagi

perusahaan dalam mengembangkan gaya kepemimpinan yang telah ada

terhadap produktivitas karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan

kebijaksanaan guna mencapai tujuan perusahaan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai

peran terpenting dalam suatu organisasi, karena dalam kerangka pencapaian tujuan

organisasi perusahaan, faktor manusia menunjang peranan yang dominan.

Page 5: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

5

Suatu perusahaan didirikan karena adanya tujuan tertentu yang telah diterapkan atas

persetujuan bersama. Tujuan tersebut harus dicapai dengan efektivitas dan efisiensi

yang maksimal.

Untuk mencapai tujuan organisasi maka pimpinan tidak dapat mengabaikan

karyawan dan situasi lingkungan kerjanya, Agus Dharmo (1999:342),

mengemukakan bahwa :

“ Keefektifan kepemimpinan tergantung pada kecocokan antara tugas,

kekuasaan, sikap, dan persepsi ”.

Karena dalam suatu perusahaan tiap karyawan membawa seperangkat

kebutuhan yang berbeda-beda ke dalam situasi pekerjaan mereka, maka seorang

pemimpin harus dapat mengetahui dan memahaminya. Diantara hal tersebut, persepsi

karyawan merupakan hal yang harus dapat dipahami oleh seorang pemimpin.

1.5.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen.

Oleh karena itu kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya keterbatasan-

keterbatasan tertentu pada diri manusia. Dari sinilah timbul kebutuhan untuk

memimpin dan dipimpin.

Para ahli dalam bidang organisasi mengajukan pengertian tersendiri mengenai

kepemimpinan. Kepemimpinan didefinisikan ke dalam ciri individual, kebiasaan, cara

mempengaruhi orang lain, interaksi, kedudukan dalam administrasi, dan persepsi

mengenai pengaruh yang sah. Ada beberapa ahli kepemimpinan,diantaranya:

Menurut Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A. (2004 ; 2), dalam bukunya yang

berjudul “ Kepemimpinan dan Perilaku Organisasional ”, menyatakan bahwa:

“ Kepemimpinan (Leadership) adalah proses mempengaruhi atau

memberi contoh kepada pengikut-pengikutnya lewat proses komunikasi dalam

upaya mencapai tujuan organisasi ”.

Page 6: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

6

Menurut Ishak Arep,Hendri Tanjung (2003 ; 93), dalam bukunya yang

berjudul “ Manajemen Motivasi ”, menyatakan bahwa:

“ Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan seseorang untuk

menguasai atau mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang berbeda-beda

menuju pencapaian tertentu ”.

Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu proses

dimana seseorang mempengaruhi orang lain atau suatu kelompok dalam usahanya

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan sendiri, seorang pemimpin

yang berhasil di lingkungan kerja, dengan adanya kepemimpinan belum tentu cocok

bila diaplikasikan pada perusahaan lain karena keberhasilan gaya kepemimpinan

sangat tergantung pada situasi perusahaan yang dipimpinnya itu.

Dengan kata lain, seorang pemimpin yang berhasil mengusahakan

karyawannya untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, akan bergantung dengan

kemampuannya dalam menyesuaikan gaya kepemimpinannya pada situasi kerja yang

dihadapinya.

1.5.2 Gaya Kepemimpinan

Menurut George R. Terry yang dialihbahasakan oleh G.A. Ticoalu, (2001 ;

200-203), dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Manajemen”, terdapat enam

(6) tipe gaya kepemimpinan, yaitu:

1. Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership)

Kepemimpinan pribadi dilaksanakan melalui hubungan pribadi. Petunjuk-

petunjuk dan dorongan atau motivasi diberikan secara pribadi oleh pihak

pimpinan. Tipe ini sering dianut oleh perusahaan-perusahaan kecil, karena

kompleksitas tenaga kerja maupun kegiatannya amatlah kecil, sehingga

pelaksanaannya mudah dan sangat efektif untuk dilaksanakan.

Page 7: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

7

2. Kepemimpinan Non Pribadi (Non Personal Leadership)

Kepemimpinan jenis ini, segala peraturan dan kebijakan-kebijakan yang

berlaku pada perusahaan melalui bawahan-bawahannya atau mempergunakan

media non pribadi serta kepercayaan-kepercayaan, baik rencana-rencana. Pada

tipe ini sangatlah berperan program pendelegasian wewenang.

3. Kepemimpinan Otoritas (Authoritarian Leadership)

Kepemimpinan jenis ini didasarkan atas anggapan bahwa kepemimpinan

merupakan suatu hak dan pemimpin bersifat agak kaku. Tugas-tugas, fasilitas,

dan petunjuk-petunjuk diberikan tanpa mengadakan konsultasi dengan pekerja

yang melaksanakan tugas.

4. Kepemimpinan Demokrasi (Democrative Leadership)

Kepemimpinan jenis ini ditandai oleh partisipasi kelompok dan

diproduktifkan opini-opininya. Pihak pimpinan mengajukan tindakan-

tindakan tertentu, akan tetapi menunggu persetujuan kelompok dan berusaha

memenuhinya.

5. Kepemimpinan Peternalistis (Paternalistic Leadership)

Kepemimpinan tipe ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang paternal atau

kebapakan dalam hubungan antar pemimpin kelompok, tujuannya untuk

melindungi dan memberi arah.

6. Kepemimpinan Bakat (Indigenous Leadership)

Kepemimpinan yang timbul pada orang-orang dari kelompok organisasi sosial

informal. Kelompok ini membentuk saling mempengaruhi diri seseorang

dengan orang lain pada pekerjaan di rumah, di sekolah, pada permainan, dan

sering timbul secara spontan atau ditentukan oleh keaslian sifat dan

pembawaan.

Page 8: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

8

Menurut Ishak Arep, Hendri Tanjung, (2003 ; 93-94), dalam bukunya yang

berjudul “Manajemen Motivasi”, mengemukakan empat (4) gaya kepemimpinan

yang lazim digunakan, antara lain:

1. Democratic leadership

Yakni suatu gaya kepemimpinan yang menitikberatkan kepada kemampuan

untuk menciptakan moral dan kemampuan untuk menciptakan kepercayaan.

2. Dictatorial atau Authocratic Leadership

Yakni suatu gaya kepemimpinan yang menitikberatkan kepada kesanggupan

untuk memaksakan keinginannya yang mampu mengumpulkan pengikut-

pengikutnya untuk kepentingan pribadinya dan golongannya dengan kesedian

untuk menerima segala risiko apapun.

3. Paternalistik Leadership

Yakni bentuk gaya pertama (Democratic) dan kedua (Dictatorial) di atas.

Yang pada dasarnya kehendak pemimpin juga harus berlaku, namun dengan

jalan atau melalui unsur-unsur demokrasi. Sistem ini dapat diibaratkan

“Diktator” yang berselimutkan “Demokratis”.

4. Free Rein Leadership

Yakni salah satu gaya kepemimpinan yang 100% menyerahkan sepenuhnya

seluruh kebijaksanaan pengoperasian manajemen sumber daya manusia

kepada bawahannya dengan hanya berpegang kepada ketentuan-ketentuan

pokok yang ditentukan oleh atasan mereka. Pimpinan disini hanya sekedar

mengawasi dari atas dan menerima laporan kebijaksanaan pengoperasian yang

dilaksanakan oleh bawahan.

1.5.3 Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok

Page 9: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

9

harus lebih baik dari hari ini. Cara kerja kemarin harus, dan hasil yang dicapai esok

harus lebih banyak atau lebih baik dari yang diperoleh kemarin.

Sikap yang demikian membuat seorang selalu mencari perbaikan-perbaikan

dan peningkatan-peningkatan. Orang yang mempunyai sikap tersebut terdorong untuk

menjadi dinamis, kreatif, inovatif serta terbuka, tetapi kritis terhadap ide-ide baru dan

perubahan-perubahan.

Beberapa pengertian mengenai produktivitas menurut beberapa pakar akan

dikemukakan sebagai berikut:

Menurut Paul Mali, yang dikutip oleh Dr. Sedarmayanti, M.Pd. (2001 ; 57-

58), mengemukakan bahwa:

“ Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas sering diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu ”.

Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin,

dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Menurut Ravianto J (2000:4) secara

umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan peran serta tenaga kerja satuan waktu. Sumber daya manusia memegang

peranan penting dalam proses peningkatan produktivitas karena manusia bersifat

dinamis. Sedangkan alat produksi dan kemajuan teknologi lebih bersifat statis yang

hanya dapat digerakkan oleh manusia. Tingkat produktivitas yang tinggi merupakan

harapan bagi setiap perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja, banyak

sekali faktor yang mempengaruhi, seperti pemberian upah atau gaji yang adil dan

layak, suasana dan lingkungan kerja yang menyenangkan, kesempatan berkarir,

kesempatan untuk maju, fasilitas yang mendukung, dan lain-lain.

Page 10: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

10

1.5.4 Faktor Produktivitas Tenaga Kerja

Secara ringkas menurut Dr. Sedarmayanti, M.Pd. (2001 ; 72-76), faktor-

faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah sebagai berikut:

1. Sikap Mental

Sikap mental berupa motivasi kerja. Motivasi adalah daya dorong yang

dimiliki, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik yang membuat karyawan

mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga menggunakan seluruh

kemampuannya dalam mencapai tujuan.

2. Pendidikan

Pada umumnya organisasi yang mempunyai pendidikan (Formal atau Non

Formal) yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan lebih luas akan arti

penting produktivitas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas

dapat mendorong pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang

produktif.

3. Keterampilan

Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih

mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan

menjadi lebih terampil apabila mempunyai kecakapan (Ability) dan

pengalaman (Experience) yang cukup.

4. Manajemen

Pengertian manajemen disini dapat berkaitan dengan sistem yang diterapkan

oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengandalkan staf

atau bawahannya. Apabila manajemennya tepat maka akan menimbulkan

semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong pegawai untuk

melakukan tindakan yang paling produktif.

Page 11: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

11

5. Hubungan Industrial Pancasila ( H.I.P )

Dengan penerapan Hubungan Industrial Pancasila maka akan:

a. Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara

produktif sehingga produktivitas dapat meningkat.

b. Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga

menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan produktivitas.

c. Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong

diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan

produktivitas.

6. Tingkat Penghasilan

Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan kosentrasi

kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

produktivitas.

7. Gizi dan Kesehatan

Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan sehat, maka

akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang tinggi maka

akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

8. Jaminan Sosial

Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya

dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila

jaminan sosial pegawai mencukupi maka akan dapat menimbulkan

kesenangan bekerja sehingga mendorong pemanfaatan kemampuan yang

dimiliki unuk meningkatkan produktivitas kerja.

9. Lingkungan dan Iklim Kerja

Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong pegawai agar senang

bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan

dengan lebih baik menuju ke arah peningkatan produktivitas.

Page 12: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

12

10. Sarana Produksi

Mutu sarana produksi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas apabila

sarana produksi yang digunakan tidak baik, kadang-kadang dapat

menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai.

11. Teknologi

Apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju tingkatannya maka akan

memungkinkan:

a. Tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi.

b. Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu.

c. Memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa.

Dengan memperhatikan hal tersebut, maka penerapan teknologi dapat

mendukung peningkatan produktivitas.

12. Kesempatan Berprestasi

Pegawai yang bekerja tentu mengharapkan peningkatan karier atau

pengembangan potensi pribadi yang nantinya akan bermafaat bagi dirinya

maupun bagi organisasi. Apabila terbuka kesempatan untuk berprestasi, maka

akan menimbulkan dorongan psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta

pemanfaatan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.

1.5.5 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja

Seperti kita ketahui bahwa gaya kepemimpinan merupakan suatu proses

dimana seseorang mempengaruhi orang lain atau suatu kelompok dalam usahanya

untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan

sendiri. Seseorang pemimpin yang baik, sangat bergantung pada kemampuan

pemimpin tersebut dalam menyesuaikan gaya kepemimpinannya pada situasi kerja

yang dihadapinya.

Page 13: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

13

Tannanbaum dan Schmidt yang dikutip oleh Gibson (2001:285) mengatakan

bahwa :

“ Manajer yang baik adalah orang yang dapat memelihara keseimbangan yang tinggi dalam menilai secara tepat kekuatan yang menentukan perilakunya yang paling cocok bagi waktu tertentu dan benar-benar mampu bertindak demikian “.

Keberhasilan perusahaan pada dasarnya ditopang oleh kepemimpinan yang

efektif, dimana dengan kepemimpinannya itu dapat mempengaruhi bawahannya

untuk membangkitkan motivasi kerja mereka agar berprestasi terhadap tujuan

bersama.

Seperti yang dikatakan oleh Dale Timple (1999:31) mengatakan :

“ Pemimpin merupakan orang yang menerapkan prinsip dan teknik

yang memastikan motivasi, disiplin, dan produktivitas jika bekerjasama dengan

orang, tugas, dan situasi agar dapat mencapai sasaran perusahaan “.

Dengan mengerti dan mengetahui hal-hal yang dapat membangkitkan

motivasi dalam diri seseorang yang merupakan kunci untuk mengatur orang lain.

Tugas pemimpin adalah mengidentifikasikan dan memotivasi karyawan agar dapat

berprestasi dengan baik yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas

perusahaan.

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap produktivitas kerja karyawan.

Peranan faktor manusia senantiasa memeperhatikan keinginan dan

kemampuan setiap karyawan. Setiap karyawan didalam perusahaan harus senantiasa

dipelihara dan dikembangkan kemampuannya untuk menumbuhkan kemauan dan

kemampuan kerja karyawan adalah tugas pemimpin dalam mengidentifikasikan dan

mengaktifkan motivasi karyawan agar dapat berprestasi dengan baik yang akhirnya

akan meningkatkan produktivitas perusahaan.

Page 14: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

14

Dengan dasar pemikiran tersebut, penulis ingin mencoba mengadakan

penilitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

kerja menurut persepsi karyawan, dengan hipotesis :

“ Apabila pimpinan menetapkan gaya kepemimpinan yang tepat

menurut persepsi karyawan, maka produktivitas kerja karyawan akan

meningkat ”.

1.6 Metode Penelitian

Dalam menyelengggarakan penilitian ini penulis menggunakan metode

deskriptif analisis, yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

data-data yang mempunyai hubungan erat dengan permasalahan yang akan diteliti

dan membandingkannya dengan pengetahuan teori untuk merumuskan persoalan

serta kemungkinan untuk mencari pemecahannya.

Untuk keperluan tersebut, maka penulis menggunakan bentuk-bentuk

penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian lapangan

Penulis terjun langsung ke lapangan yang menjadi objek penelitian dan

meneliti secara langsung ditempat pelaksanaan kerja.

Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara :

a. Wawancara

Penulis mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu

secara tertulis maupun secara lisan mengenai masalah-masalah yang akan

diteliti kepada pimpinan perusahaan.

b. Kuesioner

Seperangkat pertanyaan yang diberikan secara langsung kepada seseorang

untuk diisi.

Page 15: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas

15

2. Studi literatur

Penulis melakukan pengumpulan data dengan membaca literatur-literatur serta

sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian kemudian

membandingkannya pelaksanaan yang sebenarnya.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian untuk penyusunan skripsi ini dilaksanakan pada PT. Ultrajaya Milk

Industry dan Trading Company, Tbk, yang beralamat di JL. Raya Cimareme 131

Padalarang, Bandung, 40552, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

Desember 2005 sampai dengan selesai.

Page 16: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 17: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 18: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 19: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 20: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 21: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 22: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 23: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 24: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 25: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 26: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 27: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 28: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 29: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 30: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 31: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 32: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 33: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 34: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 35: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 36: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 37: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 38: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 39: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 40: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 41: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 42: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 43: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 44: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 45: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 46: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 47: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 48: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 49: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas
Page 50: pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas