Upload
lamngoc
View
275
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KERJAMAHASISWA PROGRAM PROFESI DI RSGMP
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Anang PrayitnaNPM : 10.8.03.81.41.1.5.072
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR2014
PENGARUH FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KERJAMAHASISWA PROGRAM PROFESI DI RSGMP
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Oleh :
Anang PrayitnaNPM : 10.8.03.81.41.1.5.072
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Pembimbing I
drg.I Putu Indra Prihanjana, M.KesNIK : 828 207 372
Pembimbing II
drg. Gst Ayu Yohanna Lily, M.Kes.AAKNIK: 826 903 221
Tim Penguji Skripsi Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui carapembuatan skripsi dengan judul: “PENGARUH FASILITAS TERHADAPKEPUASAN KERJA MAHASISWA PROGRAM PROFESI DI RSGMPFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATIDENPASAR” yang telah dipertanggungjawabkan oleh calon sarjana yangbersangkutan pada tanggal 27 Februari 2014.
Maka atas nama Tim Penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigi FakultasKedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar dapat mengesahkan.
Denpasar, 27 Februari2014
Tim Penguji SkripsiFKG Universitas Mahasaraswati Denpasar
Ketua,
drg. I Putu Indra Prihanjana, M.KesNIK : 828 207 372
Anggota : Tanda Tangan
1. drg. Gst Ayu Yohanna Lily, M.Kes.AAK 1. ……………..NIK 826 903 221
2. drg. Yudha Rahina, M.Kes.Sert.KGI 2……………….NIK 826 693 189
Mengesahkan,Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Drg. P.A. Mahendri Kusumawati. M.Kes.FISIDNPK : 19590512 198903 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penelitian yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Terhadap
Kepuasan Kerja Mahasiswa Program Profesi di RSGMP Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar”, dapat penulis selesaikan pada
waktunya. Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan mencapai gelar Sarjana
Kedokteran Gigi (FKG) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Dalam penyusunan ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu, kemampuan, dan
pengetahuan yang dimiliki penulis, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang
begitu besar dari banyak pihak. Dalam kesempatan ini tidak berlebihan jika
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmatNya penelitian ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
2. Yang terhormat semua responden yang telah membantu untuk menjadi
sampel dalam penelitian ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
3. Yang terhormat drg, I Putu Indra Prihanjana M.Kes., selaku pembimbing I
dan drg. Gst Ayu Yohanna Lily,M.Kes.AAK., selaku pembimbing II yang
telah membimbing dan memberikan banyak masukan dalam penyelesaian
skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Serta yang terhormat
drg. Yudha Rahina,M.Kes.Sert.KGI., selaku dosen penguji yang ikut serta
memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Yang tercinta seluruh keluarga besar terutama kedua orang tua penulis Jojon
Suandi dan Hidayah, kakak penulis yosi indah purnama sari, adik penulis
Acep Prayoga serta kakak ipar penulis Yudhi Karim Gunawan yang telah
memberikan restu dan yang tidak henti-hentinya memberikan perhatian,
dukungan, doa, moril maupun materi.
5. Sahabat-sahabat tersayang M.Dhio Fandra, Kresna Korti, Nanda Petrick,
Bang Dede Candra, Kak Rahma Tika Dewi serta semua teman-teman
angkatan Cranter 2010, kakak kelas program profesi serta semua pihak yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu,
memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.
Sebagai akhir kata, penulis memohon maaf jika terdapat kekeliruan atau
kesalahan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Denpasar, Februari 2014
Penulis
PENGARUH FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KERJA
MAHASISWA PROGRAM PROFESI DI RSGMP
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
ABSTRAK
Kepuasan kerja mahasiswa pendidikan program profesi adalah perasaanyang menyenangkan dan nyaman yang dirasakan disaat maupun setelahmelakukan pekerjaannya didalam proses pendidikan profesinya di RSGMPFakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar karenapekerjaannya sudah dilakukan dengan baik dan maksimal. Kepuasan kerjatersebut dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah fasilitas. Fasilitasadalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerjadalam rangka mencapai suatu tujuan yang meliputi aspek sarana dan prasarana.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengaruh fasilitas diRSGMP Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar terhadapkepuasan kerja mahasiswa program profesinya. Jenis penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.Dari total responden yang berjumlah 115 orang yang menjadi sampel penelitiandidapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas berupa saranadengan kepuasan kerja mahasiswa program profesi dengan nilai p = 0,017(p<0,05) dengan kata lain bahwa sarana yang ada di RSGMP Fakultas Kedokterangigi UNMAS Denpasar berpengaruh terhadap kepuasan kerja mahasiswa programprofesi, sedangkan fasilitas berupa prasarana menunjukkan tidak terdapatpengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja mahasiswa program profesi diRSGMP dengan nilai p = 0,129 (p>0,05), atau dengan kata lain bahwa prasaranayang ada di RSGMP Fakultas Kedokteran gigi UNMAS Denpasar tidak secarasingnifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja mahasiswa program profesinya.
Kata Kunci : sarana dan prasarana, kepuasan kerja mahasiwa
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Halaman persetujuan pembimbing................................................................ ii
Halaman Persetujuan Penguji dan Pengesahan Dekan................................. iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
ABSTRAK.................................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 7
2.1 Fasilitas...................................................................................... 7
2.1.1 Definisi Fasilitas................................................................ 7
2.1.2 Bentuk-Bentuk Fasilitas.................................................... 8
2.1.3 Teori Fasilitas.................................................................... 10
2.2 Kepuasan Kerja......................................................................... 12
2.2.1 Definisi Kepuasan Kerja................................................... 12
2.2.2 Teori Kepuasan Kerja....................................................... 14
2.2.3 Faktor Yang Mempngaruhi Kepuasan Kerja.................... 16
2.2.4 Aspek Pengukuran Kepuasan Kerja................................. 22
2.3 Program Pendidikan Kedokteran Gigi..................................... 22
2.3.1 Program Sarjana Kedokteran Gigi ( SKG )...................... 22
2.3.2 Pendidikan Program Profesi............................................. 23
2.4 RSGMP ( Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan )............. 23
2.4.1 Definisi Dan Peranan RSGMP........................................ 23
2.4.2 Standar Dan Kreteria RSGMP........................................ 24
2.4.2.1 Standar I............................................................... 25
2.4.2.2 Standar II.............................................................. 26
2.4.2.3 Standar III............................................................ 29
2.4.2.4 Standar IV............................................................ 30
2.4.2.5 Standar V.............................................................. 32
2.4.3 Fasilitas Klinik di RSGMP Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar............................ 33
2.5 Kerangka Konsep Penelitian ……………………………… 35
BAB III HIPOTESIS............................................................................. 36
BAB IV METODE PENELITIAN......................................................... 39
4.1 Jenis Penelitian...................................................................... 39
4.2 Identifikasi penelitian............................................................ 38
4.3 Definisi Operasional............................................................. 40
4.4 Tempat Dan Waktu Penelitian.............................................. 41
4.5 Subjek Penelitian.................................................................. 41
4.6 Instrumen Penelitian............................................................ 42
4.7 Jalannya Penelitian............................................................... 43
4.8 Analisis Data........................................................................ 44
BAB V HASIL PENELITIAN............................................................ 48
5.1 Deskripsi Karateristik Responden....................................... 48
5.2 Analisis hubungan antar variable......................................... 57
BAB VI PEMBAHASAN…………………………………………….. 60
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.............................................. 67
7.1 Kesimpulan............................................................................ 67
7.2 Saran...................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 69
LAMPIRAN............................................................................................ 72
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar…………...49
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar………...........................49
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar……….......50
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Sarana di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar………………………………...........................................
50
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Prasarana
di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar………………………………...........................................
51
Tabel 5.6 Distribusi Responden Terhadap Kepuasan Kerja di RSGMP
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar……………………………………………………….......
51
Tabel 5.7 Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Kepuasan Kerja di RSGMP
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar…………………………………………………………...
52
Tabel 5.8 Distribusi Usia Terhadap Kepuasan Kerja di RSGMP Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar...................53
Tabel 5.9 Distribusi Angkatan Terhadap Kepuasan Kerja di RSGMP
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar……………………………………………………...........
54
Tabel 5.10 Distribusi Penilaian Responden Mengenai Sarana Terhadap
Kepuasan Kerja di RSGMP Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar………………..........................................
55
Tabel 5.11 Distribusi Penilaian Responden Mengenai Prasarana Terhadap
Kepuasan Kerja di RSGMP Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar…………………………..........................
56
Tabel 5.12 Uji Korelasi Person Antara Sarana dan Prasarana Terhadap
Kepuasan Kerja Di RSGMP Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar……….......
57
Tabel 5.13 Uji Regresi Antara Sarana Terhadap Kepuasan Kerja di RSGMP
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar……………………………………………………….......
58
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan memasuki era pasar bebas
Indonesia – China maka Indonesia dituntut melakukan peningkatan sumber
daya manusia untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki daya
saing yang tinggi. Peningkatan sumber daya manusia menjadi tugas dari
institusi pendidikan utama nya universitas yang berfokus menciptakan tenaga
terdidik dan profesional.
Dalam tahap pengembangan sumber daya manusia ini terdapat dua
aspek kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni
kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan sumber daya manusia itu
sendiri yang dimaksudkan agar potensi yang dimiliki seseorang dapat
digunakan secara efektif. Kegiatan pelatihan dipandang sebagai langkah awal
yaitu dengan pengadaan proses orientasi yang kemudian dilanjutkan secara
berkelanjutan selama berada di dalam organisasi maupun instansi tersebut
(Efendi, 2003).
Peningkatan sumber daya manusia merupakan suatu tujuan yang
hendak dicapai oleh semua institusi pendidikan termasuk pendidikan
kedokteran gigi. Untuk melakukan hal tersebut, lembaga pendidikan
kedokteran gigi memberikan standar pendidikan yang tinggi dengan cara
meningkatkan kualitas dosen, membenahi fasilitas laboratorium, membangun
fasilitas perpustakaan dan fasilitas lainnya untuk menunjang peningkatan
profesionalisme lulusan kedokteran gigi sesuai dengan konsil kedokteran
indonesia. (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006)
Untuk peningkatan sumber daya manusia pada institusi pendidikan
kedokteran gigi, praktek langsung merupakan salah satu hal yang penting
dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, institusi pendidikan kedokteran gigi
memberikan pendidikan profesi sebagai bagian dari praktek langsung bagi
lulusan kedokteran gigi. Tujuan dari pendidikan profesi adalah memberikan
adaptasi pada lulusan sarjana kedokteran gigi untuk mengalami interaksi
langsung dan menghadapi berbagai tantangan sebagai seorang dokter gigi.
Pendidikan pada tahap pendidikan program profesi berfokus pada
keterlibatan dan peran serta aktif mahasiswa pendidikan profesi dengan
pasien dan berbagai masalah yang dialami pasien. Dalam tahapan ini,
mahasiswa memiliki pengalaman menjadi seorang dokter gigi yang
sesungguhnya.
Berbagai keterampilan kerja yang bermanfaat pada saat menjalani
profesi kedokteran seperti pemeriksaan fisik, komunikasi dengan pasien, serta
profesionalisme kerja. Semua hal tersebut sangat tepat diberikan pada tahap
pendidikan profesi. Aplikasi langsung ilmu kedokteran dalam memberikan
pelayanan pada pasien menjadi motivasi pada mahasiswa untuk menjalani
tahapan pendidikan klinik ini. (Habiba et al. 2010)
Pendidikan program profesi dokter gigi merupakan pendidikan
akademik dan pendidikan professional yang diarahkan pada penguasaan ilmu
dan penerapan ilmu kepada masyarakat dalam bidang kedokteran gigi. Dalam
pembelajaran pendidikan program profesi diperlukan observasi langsung dan
pemberian umpan balik untuk membantu mahasiswa mencapai kompetensi
yang harapkan. Beberapa penelitian yang dilakukan pada pendidikan profesi
ditemukan adanya kesenjangan antara apa yang harus dilakukan dan apa yang
terjadi. Salah satunya kurangnya penilaian dan pemberian umpan balik
berdasarkan observasi langsung pada performa mahasiswa, dan menjadi salah
satu kekurangan terbesar dalam pendidikan dokter saat ini, sedangkan
observasi langsung dan pemberian umpan balik memiliki kekuatan dalam
mempengaruhi performa mahasiswa (Hombloe, 2004).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Khalid (2000), di Malaysia,
bahwa performa mahasiswa sangat dipengaruhi oleh kepuasaan kerja. Banyak
hal-hal yang berada pada lingkungan kerja memberikan kontribusi besar pada
munculnya ketidakpuasan kerja salah satunya adalah fasilitas. Menurut
Marihot Tua Efendi (2002) kepuasan kerja didefinisikan sejauh mana individu
merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari
tugas-tugas dalam pekerjaannya.
Menurut teori Burt (1992 cit. Heidjrachman dan Husnan 2002) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja salah satunya adalah
fasilitas. Menurut Lupioadi dkk. (2008) Fasilitas merupakan penampilan,
kemampuan sarana prasarana dan keadaan lingkungan sekitarnya dalam
menunjukkan eksistensinya kepada eksternal yang meliputi fasilitas fisik
(gedung) perlengkapan dan peralatan. Yang termasuk fasilitas dapat berupa
alat, benda-benda, perlengkapan, uang, ruang tempat kerja.
Banyak penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara
fasilitas dengan kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan Martianawati
(2009), Widitomo (2009), Wijaya (2010) menunjukkan fasilitas mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Kelengkapan sarana dan fasilitas
kerja akan mendorong timbulnya hasil kerja yang efektif dan efesien serta
mendorong peningkatan kualitas yang seiring dengan standar kerja yang ada.
Fasilitas kerja yang disediakan perusahaan harus disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga pekerjaan yang dikerjakan dapat berjalan dengan efektif
(Hasibuan 2007). Sedangkan menurut Soedarmayanti (1996 ) apabila fasilitas
yang digunakan mendukung maka akan memungkinkan ketepatan dalam
memproses suatu pekerjaan lebih cepat dan bermutu.
Pada dasarnya standar operasional prosedur tentang fasilitas di
dalam ruang kerja atau laboratorium klinik mahasiswa pendidikan program
profesi sudah diatur oleh setiap institusi kedokteran gigi masing-masing dan
mengacu pada Konsil Kedokteran (2006). Jika dikaitkan dengan fasilitas yang
tersedia di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar, fasilitas yang sudah tersedia masih
belum memberikan kepuasan kerja terhadap mahasiswa pendidikan program
profesi, karena menurut mahasiswa, jumlah fasilitas yang tersedia belum
memenuhi kebutuhan mahasiswa dan masih banyak keluhan yang dikemukan.
Salah satu contoh mahasiswa harus mengantre jika ingin mengerjakan pasien
dan membuat pasien bosan menunggu yang akhirnya harus menunda waktu
perawatan karena pasien segera ingin pulang. Hal ini dapat menjadi suatu
alasan mengapa fasilitas dapat mempengaruhi kepuasan kerja Mahasiswa
Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Didalam konteks rumah sakit atau klinik mahasiswa pendidikan
profesi, pemahaman yang detail dan mendalam mengenai kepuasan kerja
mahasiswa pendidikan profesi dapat membantu pihak managemen dalam hal
ini institusi pendidikan menentukan kebijakan pendidikan atau membenahi
berbagai permasalahan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Selain itu, hal ini
dapat membantu pemerintah dalam melakukan standarisasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja sehingga tidak terdapat perbedaan persepsi di
antara semua institusi pendidikan mengenai gambaran standar profesionalisme
yang ditetapkan pemerintah.
Saat ini penelitian yang berkaitan dengan Kepuasan kerja
khususnya mahasiswa profesi yang bekerja di klinik masih sangat sedikit.
Berdasarkan hal tersebut, Penulis tertarik melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Fasilitas Terhadap Kepuasan Kerja Mahasiswa Pendidikan
Program Profesi Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Pendidikan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar”.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh fasilitas terhadap kepuasan kerja
mahasiswa pendidikan program profesi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh fasilitas terhadap kepuasan kerja Mahasiswa Pendidikan Program
Profesi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas mahasiswa
klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati sehingga
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati dapat menciptakan
serangkaian kebijakan yang mampu meningkatkan kepuasan kerja bagi
mahasiswa pendidikan program profesi atau klinik Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Mahasaraswati dan menyelesaikan segala permasalahan
yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja mahasiswa pendidikan
profesi di klinik.
2. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dalam melatih diri befikir secara ilmiah pada
bidang sumber daya manusia yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan
menjadi syarat wajib untuk menyelesaikan pendidikan Kedokteran Gigi
di Universitas Mahasaraswati Denpasar.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Memberikan referensi mengenai kepuasan kerja utama nya pada
subjek mahasiswa klinik Fakultas Kedokteran Gigi. Selain itu, tulisan ini
memberikan persepsi berbeda mengenai penelitian kepuasan kerja pada
mahasiswa klinik Fakultas Kedokteran Gigi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fasilitas
2.1.1. Definisi Fasilitas
Dalam organisasi perusahaan baik jasa maupun produk, banyak hal
yang harus diperhatikan. Salah satu faktor yang menjadi perhatian pimpinan
organisasi perusahaan adalah fasilitas. Fasilitas merupakan salah satu bagian
penting dalam organisasi baik organisasi komersial maupun organisasi non
komersial. Menurut Zakiah Daradjat, fasilitas adalah segala sesuatu yang
dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai
suatu tujuan. Sedangkan menurut Suryo Subroto, fasilitas adalah segala
sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha
dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi tentang pengertian
fasilitas Suhaisimi Arikonto berpendapat, fasilitas dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang dapat memudahkan, memperlancar pelaksanaan suatu
usaha. (Supriyanto 2012).
Sedangkan Menurut Lupioadi (2008) mengenai definisi fasilitas
adalah sarana untuk melancarkan dan memudahkan pelaksanaan fungsi serta
fasilitas merupakan penampilan, kemampuan sarana prasarana dan keadaan
lingkungan sekitarnya dalam menunjukkan eksistensinya kepada eksternal
yang meliputi fasilitas fisik (gedung) perlengkapan dan peralatan. Fasilitas
juga merupakan alat untuk membedakan program lembaga pendidikan yang
satu dari pesaing yang lainnya.
Untuk menunjang aktivitas perusahaan maupun pendidikan, maka
dibutuhkan berbagai jenis dan bentuk fasilitas untuk memperlancar kerja
disuatu perusahaan maupun tempat pendidikan. Semakin kompleks dan rumit
proses kerja, maka fasilitas kerja yang digunakan menjadi semakin banyak
dan kompleks juga. Dalam fasilitas kerja terdapat berbagai karekteristik
(Lupioadi 2008).
Menurut Hartanto (2005) karakteristik dari sarana pendukung dalam
proses aktivitas perusahaan adalah:
a. Mempunyai bentuk fisik
Dipakai atau digunakan secara aktif dalam kegiatan normal
perusahaan. Mempunyai jangka waktu kegunaan atau umur relatif
permanent dari satu periode akuntansi atu lebih dari satu tahun.
b. Memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa sarana
pendukung dalam aktivitas perusahaan berbentuk fisik dan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, memiliki jangka
waktu kegunaan yantg relatif permanen dan memberikan manfaat
untuk masa yang akan datang.
2.1.2. Bentuk-Bentuk Fasilitas
Bentuk-bentuk fasilitas atau benda pendidikan dapat ditinjau dari 3
aspek yaitu, fungsinya, jenis dan sifatnya ( Gunawan 1996 ).
1. Ditinjau dari fungsinya
Ditinjau dari fungsinya fasilitas dibagi menjadi 2 jenis yaitu
fasilitas berfungsi tidak langsung dan fasilitas berfungsi langsung.
Fasilitas berfungi langsung adalah fasilitas yang kehadirannya
tidak sangat menentukan untuk suatu pekerjaan. Misalnya, tanah,
halaman, pagar, tanaman, jaringan jalan, air, listril, telepon, serta
parabot, sedangkan fasilitas berfungsi langsung adalah fasilitas
yang kehadirannya sangat menentukan untuk suatu pekerjaan.
Misalnya,gedung dan bangunan, alat pelajaran, alat peraga, alat
praktek dan media-media yang lainnya.
2. Ditinjau dari jenisnya
Fasilitas ditinjau dari jenisnya dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu fasilitas fisik dan fasilitas nonfisik. Fasilitas fisik
adalah segala sesuatu yang berwujud benda mati atau dibedakan
yang mempunyai peran untuk memudahkan atau melancarkan
suatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis atau komputer, dan
sebaginya. Sedangkan fasilitas nonfisik yakni merupakan suatu
yang bukan benda mati, atau kurang dapat disebut benda atau
dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau
melancarkan suatu usaha seperti, manusia, jasa, uang.
3. Ditinjau dari sifat barangnya
Fasilitas ditinjau dari sifat barangnya dibagi menjadi 2
yaitu, barang bergerak dengan barang tidak bergerak. Barang
bergerak atau barang berpindah atau dipindahkan dikelompokkan
menjadi 2 kelompok yaitu barang habis pakai dan barang tak
habis pakai. Barang habis pakai adalah barang yang susut
volumenya pada saat dipergunakan dan dalam jangka waktu
tertentu barang tersebut dapat susut terus menerus sampai habis
atau tidak berfungsi lagi seperti kapur tulis, spidol, kertas, sapu
dan sebagainya. Barang tak habis pakai ialah barang yang dapat
dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya semasa
digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi
memerlukan perawatan agar selalu siap pakai untuk pelaksanaan
tugas, seperti komputer, mesin praktek, mesin sterilk, kendaraan,
media pendidikan dan sebagainya. Sedangkan barang tidak
bergerak adalah barang yang tidak berpindah letaknya atau tidak
bisa dipindahkan seperti tanah, bangunan tau gedung an
sebagainya.
2.1.3. Teori-Teori Fasilitas
Menurut Wina Sanjaya (2009) fasilitas terbagi menjadi 2 macam
yaitu sarana dan prasarana. 1). Sarana, Dalam kamus bahasa indonesia sarana
adalah segala sesutu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan, menurut E.Mulyasa (2004), sarana pendidikan adalah peralatan
dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk menunjang
proses pendidikan , khususnya program belajar mengajar seperti gedung,
ruangan, meja, kursi, serta alat media pembelajaran lainnya. Sarana
pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar mengajar,
menurut Suharsimi (1993) yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah
semua fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran, baik yang
bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat
berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien. Menurut Munir (2006) saranan
pelayanan adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain
yang berfungsi sebagai alat utama atau pembentu dalam pelaksanan
pekerjaan, dan juga berfungsi sosial dalam rangka kepentingan orang yang
sedang berhubungan dengan organisasi kerja itu.
Fungsi sarana pelayanan antara lain: mempercepat proses
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu, meningkatkan
produktivitas baik barang maupu jasa, kualitas produk yang sangat terjamin,
lebih mudah atau sederhana dalam gerak para pelakunya, menimbulkan rasa
kenyamanan dan perasaaan puas terhadap pekerjaannya bagi para pelakunya
sehingga dapat mengurangi sifat emosional mereka. Oleh karena itu peranan
sarana pelayanan sangat penting disamping sudah tentu peranan unsur
manusianya sendiri (Munir 2006).
Dalam kehidupan masyarakat maju dengan peralatan serba
canggih, kegiatan dalam kehidupan manusia makin tergantung pada adanya
peralatan, meskipun hanya sebagian. Menyadari hal itu maka sarana kerja
yang ada harus senantiasa dipelihara sesuai standar, prosedur dan metodenya
sehingga siap digunakan. Bila tidak, maka sarana kerja akan terganggu
sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan bahkan dapat berakibat
fatal (Munir 2006).
Sarana kerja dapat ditinjau dari segi kegunaannya terdiri menjadi 3
golongan yaitu: a). Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi
langsung sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang atau berfungsi
memproses suatu barang menjadi barang lain menjadi barang yang berlainan
fungsi dan gunanya; b). Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang
berfungsi sebagai alat bantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat
proses, membangkitkan dan menanbah kenyamanan dalam pekerjaan; c).
Perlengkapan bantu, yaitu semua benda yang berfungsi membantu kelancaran
gerak dalam pekerjaan (Munir 2006). 2). Prasarana, menurut Drayanto
(2006), prasarana secara etimologis berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan,
lapangan, uang dan sebagainya. Menurut Ibrahim Bafadal (2003) prasarana
pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan. Dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran,
seperti halaman, kebun, taman, jalan tetapi dimanfaatkan secara langsung
untuk proses belajar mengajar, seperti lapangan basket sebagai tempat parkir,
komponen tersebut merupakan prasarana pendidikan.
2.2. Kepuasan Kerja
2.2.1. Definisi Kepuasan Kerja
Tingkat turn over dalam perusahaan sangat tergantung dengan
sumber daya manusia. Dalam konteks sumber daya manusia, banyak faktor
berpengaruh seperti pengembangan diri, keahlian, kepuasan kerja. Kepuasan
kerja menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan motivasi kerja
(Muhadi 2007).
Mathieu dan Hamel menyatakan kepuasan kerja adalah sebagai
konsep praktis yang sangat penting, karena merupakan dampak dari
keefektifan performance dan kesuksesan dalam bekerja, sementara kepuasan
yang rendah pada organisasi adalah sebagai rangkaian penurunan moral
organisasi dan meningkatnya absensi, sedangkan Chruden menyatakan
kepuasan kerja merupakan suatu refleksi atas terpenuhinya kebutuhan dan
keinginan individu yang didapat dari pekerjaannya (Muhadi 2007).
Banyak pakar memberikan definisi mengenai kepuasan kerja.
Robbins (2003) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap umum individu
pada pekerjaannya, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang
pekerja dengan banyaknya yang pekerja yakni seharusnya diterima. Defiisi
lain dikemukakan oleh Church (1995) yang menyatakan bahwa kepuasan
kerja merupakan hasil dan berbagai macam sikap (attitude) yang dimiliki oleh
karyawan. Dalam hal ini dimaksudkan dengan sikap tersebut adalah hal – hal
yang berhubungan dengan pekerjaan beserta faktor – faktor yang spesifik
seperti pengawasan atau supervisi, gaji, dan tunjangan. Kesempatan untuk
mendapatkan promosi dan kenaikan pangkat, kondisi kerja, pengalaman
terhadap kecakapan, penilaian pekerjaan yang baik, penyelesaian yang cepat
terhadap keluhan–keluhan dan perlakuan yang baik dan pimpinan terhadap
karyawan.
Sementara Mc Nesse Smith (1996) menyetakan bahwa kepuasan
kerja merupakan perasaan pekerja atau karyawan terhadap pekerjaannya, hal
ini merupakan sikap umum terhadap pekerjaan yang didasarkan penilaian
aspek yang berada dalam pekerjaan. Jurges (2003) berpendapat bahwa
kepuasan kerja adalah hasil yang penting dalam aktifitas pasar tenaga kerja.
Berdasarkan pendapat yang dinyatakan oleh beberapa ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja atau job satisfication ialah perasaan yang
dirasakan oleh karyawan terhadap pekerjaanya dan juga karena faktor- faktor
yang mendukung dalam menyelesaikan pekerjaannya seperti supervisi, gaji,
dan tunjangan, Kesempatan untuk mendapatkan promosi dan kenaikan
pangkat, kondisi kerja, pengalaman terhadap kecakapan, penilaian kerja yang
adil dan tidak merugikan, hubungan sosial di dalam pekerjaan yang baik,
penyelesaian yang cepat terhadap keluhan-keluahan dan perlakuan yang baik
dari pimpinan terhadap karyawan (Muhadi 2007).
2.2.2. Teori Kepuasan Kerja
Adapun teori-tori tentang kepuasan kerja, yaitu teori keseimbangan
(equity theory), teori perbedaan (discrepancy theory), teori pemenuhan
kebutuhan (needfulfillment theory), teori pandangan kelompok (social
reference group theory), teori pengharapan (expectancy theory), dan teori dua
faktor Herzberg (Anwar 2000).
a. Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory)
Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu
merupakan hasil dari perbandingan atau kesenjangan yang
dilakukan oleh diri sendiri terhadap berbagai macam hal yang
sudah diperolehnya dari pekerjaan dan yang menjadi harapannya.
Kepuasan akan dirasakan oleh individu tersebut bila perbedaan
atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang
diperoleh dari pekerjaan kecil, sebaliknya ketidakpuasan akan
dirasakan oleh individu bila perbedaan atau kesenjangan antara
standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan
besar
b. Teori Keadilan (Equity Theory)
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung
apakah orang tersebut merasakan adanya keadilan atau tidak atas
suatu situasi. Perasaan adil atau tidak adil atas suatu situasi
diperoleh seseorang dengan cara membandingkan dirinya dengan
orang lain yang sekelas, sekantor maupun ditempat lain.
c. Teori Dua-Faktor (Two Factor Theory)
Prinsip dari theori ini adalah bahwa kepuasan dan
ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Menurut
teori ini, karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua
kategori, yang satu dinamakan dissatisfier atau hygiene factors dan
yang lain dinamakan satisfier atau motivator.
Satisfier atau motivator adalah faktor-faktor atau situasi
yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri
dari prestasi, pengakuan, wewenang, tanggung jawab dan promosi.
Dikatakan tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti
membuktikan kondisi sangat tidak puas, tetapi kalau ada, akan
membentuk motivasi kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang
baik. Oleh sebab itu faktor ini disebut sebagai faktor pemuas.
Hygiene factor adalah faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber
kepuasan, terdiri dari gaji, insentif, pengawasan, hubungan pribadi,
kondisi kerja dan status. Keberadaan kondisi-kondisi ini tidak
selalu menimbulkan kepuasan bagi pegawai, tetapi
ketidakberadaannya dapat menyebabkan ketidakpuasan bagi
pegawai.
2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Burt (Anoraga 1992) faktor yang menentukan terbentuknya
kepuasan kerja adalah :
a. Work environment (Lingkungan kerja), terdiri dari tingkat
pekerjaan, isi pekerjaan, pimpinan yang penuh perhatian,
kesempatan promosi dan interaksi sosial (rekan kerja) dan bekerja
dalam kelompok.
b. Individual factors (Faktor individual), terdiri dari jenis kelamin,
lamanya bekerja dan tingkat pendidikan.
c. Sense of security (Rasa aman) merupakan situasi tentram dalam
kerja, rasa bebas dari tekanan kebijaksanaan, jaminan dan
kelangsungan pekerjaan yang dirasakan pekerja.
d. Fasilitas dan kondisi kerja (Working condition). Fasilitas
merupakan suatu penunjang proses pembelajaran yang memiliki
peran sangat penting karena menjadi kebutuhan di dalam pekerjaan
baik peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan
maupun tidak sedangkan kondisi kerja merupakan kenyamanan
ruang kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi aktivitas kerja,
luas sempitnya ruangan, pergantian udara, terbuka dan tertutupnya
ruangan dan suasana ketenangan kerja serta fasilitas yang tersedia
sehingga kondisi kerja menjadi lebih mudah dan lebih cepat.
Apabila fasilitas yang tersedia lengkap dan memadai serta kondisi
kerja bagus (lingkungan yang bersih dan menarik), akan membuat
pekerjaan dapat ditangani dengan mudah, cepat dan nyaman.
Sebaliknya, jika fasilitas yang tersedia kurang lengkap dan
memadai serta kondisi kerja tidak menyenangkan (panas dan
berisik) akan berdampak sebaliknya pula. Apabila kondisi bagus
maka tidak akan ada masalah dengan kepuasan kerja, sebaliknya
jika kondisi yang ada buruk maka akan buruk juga dampaknya
terhadap kepuasan kerja.
e. Interlude (Waktu istirahat), maksudnya adalah istirahat yang resmi
diberikan perusahaan, dan yang tidak resmi yang dibutuhkan oleh
pekerja.
Menurut Luthans (1998) menunjukkan adanya 6 faktor penting yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu:
a. The work it self (pekerjaan itu sendiri).
Unsur ini menjelaskan pandangan karyawan mengenai
pekerjaannya sebagai pekerjaan yang menarik, melalui pekerjaan
tersebut karyawan memperoleh kesempatan untuk belajar, dan
memperoleh peluang untuk menerima tanggung jawab.
b. Pay (Gaji).
Gaji yang ditetapkan perusahaan merupakan salah satu
sumber kepuasan bagi karyawan. Karyawan yang bekerja
diperusahaan pada dasarnya mempunyai serangkaian kebutuhan
yang harus dipenuhi. Gaji yang diterima setiap bulan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer sehari-hari.
Karyawan pada umumnya mengharapkan gaji yang ditetapkan
secara adil dan memadai untuk mencukupi kebutuhan setiap
bulannya. Tercukupinya kebutuhan primer tersebut akan
berdampak pada rasa puas dalm bekerja, sehingga karyawan dapat
bersemangat dalam bekerja yang pada akhirnya akan mendukung
tingkat produktivitas perusahaan.
c. Promotion opportunities (Kesempatan promosi).
kesempatan promosi mengakibatkan pengaruh yang
berbeda terhadap kepuasan kerja karena adanya perbedaan balas
jasa yang diberikan”. Menurut Nitisemito (2000) promosi adalah
“Proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan yang
lain yang lebih tinggi”. Dengan demikian promosi akan selalu
diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang lebih tinggi
daripada jabatan yang diduduki sebelumnya. Melalui promosi,
perusahaan akan memperoleh kestabilan dan moral karyawanpun
akan lebih terjamin.
d. Supervision (Pengawasan).
Pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki (Ranupandojo 1990).
Luthans (1998) berpendapat bahwa tugas pengawasan tidak dapat
dipisahkan dengan fungsi kepemimpinan, yaitu usaha
mempengaruhi kegiatan bawahan melalui proses komunikasi untuk
mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan organisasi. Menurut
Hasibuan (2001), kepemimpinan yang ditetapkan oleh seorang
manajer dalam organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi
dan mendorong gairah kerja karyawan untuk mencapai sasaran
yang maksimal. Oleh sebab itu aktivitas karyawan di perusahaan
sangat tergantung dari gaya kepemimpinan yang diterapkan serta
situasi lingkungan di dalam perusahaan tempat mereka bekerja.
Perlunya pengarahan, perhatian serta motivasi dari pemimpin
diharapkan mampu memacu karyawan untuk mengerjakan
pekerjaannya secara baik, seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan
(2001) bahwa gaya kepemimpinan pada hakikatnya bertujuan
untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas
kerja karyawan yang tinggi, agar dapat mencapai tujuan organisasi
yang maksimal.
e. Co-worker (Rekan kerja).
Rekan kerja yang bersahabat, kerjasama rekan sekerja atau
kelompok kerja adalah sumber kepuasan kerja bagi pekerja secara
individual. Sementara kelompok kerja dapat memberikan
dukungan, nasehat atau saran, bantuan kepada sesama rekan kerja.
Kelompok kerja yang baik mambuat pekerjaan lebih
menyenangkan. Baiknya hubungan antara rekan kerja sangat besar
artinya bila rangkaian pekerjaan tersebut memerlukan kerja sama
tim yang tinggi. Tingkat keeratan hubungan mempunyai pengaruh
terhadap mutu dan intensitas interaksi yang terjadi dalam suatu
kelompok. Kelompok yang mempunyai tingkat keeratan yang
tinggi cenderung menyebabkan para pekerja lebih puas berada
dalam kelompok. Kepuasan timbul terutama berkat kurangnya
ketegangan, kurangnya kecemasan dalam kelompok dan karena
lebih mampu menyesuaikan diri dengan tekanan pekerjaan.
f. Working condition (Kondisi kerja).
Apabila kondisi kerja bagus (lingkungan yang bersih dan
menarik), akan membuat pekerjaan dengan mudah dapat ditangani.
Sebaliknya, jika kondisi kerja tidak menyenangkan (panas dan
berisik) akan berdampak sebaliknya pula. Apabila kondisi bagus
maka tidak akan ada masalah dengan kepuasan kerja, sebaliknya
jika kondisi yang ada buruk maka akan buruk juga dampaknya
terhadap kepuasan kerja.
Selain faktor diatas, menurut penelitian yang dilakukan oleh Yulinda
dan Sri Wulan Harlyanti (2009) dengan judul Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepuasan Kerja Pegawai Pada Pegawai Dinas Luar Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Setiabudi Medan, mengungkapkan
bahwa ada dua faktor yang berpengaruh, yaitu:
a. Faktor motivator
Faktor motivator berhubungan dengan aspek aspek yang
terkandung dalam pekerjaan itu sendiri. Jadi berhubungan dengan
job content atau disebut juga sebagai aspek intrinsik dalam
pekerjaan yaitu faktor keberhasilan menyelesaikan tugas,
penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemungkinan
untuk mengembangkan diri, kesempatan untuk maju
b. Faktor hygiene.
Faktor hygiene ini adalah faktor yang berada di sekitar
pelaksanaan pekerjaan; berhubungan dengan job context atau aspek
ekstrinsik pekerja, yaitu faktor kebijakan perusahaan, pelaksanaan,
pengawasan, hubungan antar pribadi, upah/gaji dan kondisi kerja.
Menurut Parwanto dan Wahyuddin (2005), faktor faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam rangka peningkatan
kinerjanya adalah:
a. Faktor psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan
kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketenteraman dalam
kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan.
b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan
interaksi sosial baik sesama karyawan, dengan atasannya,
maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya.
c. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan,
meliputi. Jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu
istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu
penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan,
umur, dan sebagainya.
d. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan
jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan
besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan,
fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya.
2.2.4. Apek Pengukuran Kepuasan Kerja
Menurut Jewell dan Siegall (1998) beberapa aspek dalam mengukur
kepuasaan kerja:
a. Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan
meliputi minat, ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan
ketrampilan.
b. Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar
sesama karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang
berbeda jenis kerjanya serta hubungan dengan anggota keluarga.
c. Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja
dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan
waktu kerja, pengaturan waktu istirahat, keadaan ruangan, suhu udara,
penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.
d. Aspek finansial berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan
karyawan, yang meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial,
tunjangan, fasilitas dan promosi.
2.3. Program Pendidikan Kedokteran Gigi
Program pendidikan kedokteran gigi dibagi menjadi 2 tahapan
program, yaitu : (Katalog UNMAS 2007)
2.3.1. Program Sarjana Kedokteran Gigi ( SKG )
Program sarjana kedokteran gigi adalah program yang
ditempuh oleh mahasiswa selama 3,5 sampai 4 tahun ataupun
telah menyelesaikan 7-8 semester pembelajaran secara materi
maupun praktek guna mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran
Gigi ( SKG ).
2.3.1. Program Profesi ( Dokter Gigi )
Program profesi merupakan lanjutan dari program sarjana
kedokteran gigi, program ini ditempuh oleh mahasiswa guna
mendapatkan gelar Drg ( Dokter Gigi ) selama 18 bulan yang
dilakukan di RSGM setelah menyelesaiakan beberapa
persyaratan yang telah diatur oleh Fakultas Kedokteran Gigi
itu sendiri. Program studi ini berbentuk pengalaman belajar
klinik (kepaniteraan klinik) dan pengalaman belajar lapangan
dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata, khususnya
pelayanan medik di rumah sakit gigi dan mulut pendidikan
(RSGMP) serta di masyarakat. Di RSGMP, pengalaman
belajar klinik diperoleh dengan jalan melakukan kegiatan
akademik dan kegiatan profesionl dengan cara magang.
Mahasiswa belajar sekaligus bekerja di bawah arahan dan
bimbingan dosen atau dokter gigi senior rumah sakit
pendidikan tersebut ( katalog UNMAS 2007 ).
2.4. RSGMP ( Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Pendidikan )
2.4.1. Definisi Dan Peranan RSGMP
Rumah Sakit Gigi Dan Mulut sebagai RSGMP merupakan sebuah
RSGM pembelajaran yang dibangun untuk mendemontrasikan, memberikan
dorongan dan memberikan inspirasi dengan cara-cara inovatif melalui
aktifitas nyata untuk meningkatkan kualitas mahasiswa kedokteran gigi
secara mandiri (Noorhadi 2004). Sedangkan menurut konsil kedokteran
indonesia (2006) Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) adalah
Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut, yang juga digunakan sebagai sarana proses pembelajaran,
pendidikan dan penelitian bagi profesi kedokteran gigi dan tenaga kesehatan
lainnya dan terikat melalui kerjasama dengan fakultas kedokteran gigi.
Selain itu, RSGMP juga mempunyai peranan yang sangat komplek
terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Peranan tersebut menurut
Yudiasa (2003) antara lain : 1. Dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang disediakan untuk masyarakat; 2. Ikut berpartisipasi
sebagai tempat rujukan (rujukan pasien, rujukan model, rujukan tenaga ahli,
rujukan ilmu/tekhnologi); 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut secara optimal sesui dengan kelas Rumah Sakit; 4. Sebagai tempat
pendidikan, pelatihan dan penelitian; 5. Membuka lapangan kerja; 6. Tempat
pelayanan kesehatan alternatif bagi masyarakat.
2.4.2. Standar dan Kriteria Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) adalah Rumah
Sakit Gigi dan Mulut yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, yang juga digunakan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan
dan penelitian bagi profesi kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya dan
terikat melalui kerjasama dengan fakultas kedokteran gigi. RSGMP dikatakan
layak adalah RSGMP yang memenuhi syarat ataupun standar yang telah
ditentukan oleh Konsil Kesehatan Indonesia (2006), yaitu:
2.4.2.1. Standar I
Pada standar ini hal yang dibahas adalah Visi, Misi, Komitmen
dan Persyaratan Perijinan RSGMP, agar dapat berfungsi menjadi
rumah sakit gigi dan mulut pendidikan, pelayanan dan penelitian secara
efektif, Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Pendidikan harus
memiliki visi dan misi yang jelas, terkait dengan pendidikan profesi
tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang
didasarkan atas proses pembelajaran.
Pada standar I ini juga mempunyai kriteria tertentu, kriteria
tersebut adalah : 1). RSGM Pendidikan mempunyai visi, misi, azas dan
tujuan; 2). Visi dan misi dibuat oleh Direksi RSGM Pendidikan
bersama-sama dengan stakeholders terkait; 3). Bagi RSGM Pendidikan
yang kepemilikannya berbeda dengan Fakultas Kedokteran Gigi
diperlukan kerjasama tertulis antara RSGM Pendidikan dengan Fakultas
Kedokteran Gigi atau pihak terkait yang masih berlaku dalam kurun
waktu tertentu; 4). Bagi RSGM Pendidikan yang kepemilikannya sama
dengan Fakultas Kedokteran Gigi akan diatur melalui Hospital by Laws
(tidak diperlukan kerjasama tertulis); 5). Semua RSGM Pendidikan
dapat melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit lain untuk melakukan
penanganan rujukan; 6). RSGM Pendidikan terikat dengan satu
Fakultas Kedokteran Gigi sebagai RSGM Pendidikan Utama; 7).
RSGM Pendidikan mempunyai Surat Keputusan resmi perijinan
endirian dan operasional RSGM Pendidikan sebagai tempat pendidikan
di Fakultas Kedokteran Gigi sesuai ketentuan yang berlaku; 8). RSGM
Pendidikan mempunyai standar operasional prosedur yang
terdokumentasi dengan baik dan disosialisasikan.
2.4.2.2. Standar II
Pada standar ini hal yang dibahas adalah Manajemen dan
Administrasi, Penyelenggaraan manajemen dan administrasi merupakan
bagian penting dari operasionalisasi dan berlangsungnya proses
pendidikan profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga
kesehatan lainnya di rumah sakit gigi dan mulut pendidikan.
Manajemen dan administrasi ini menyangkut efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan proses pendidikan, pelayanan dan penelitian.
Pada standar II ini juga mempunyai kriteria tertentu, kriteria
tersebut adalah :
1. Penyelenggara RSGM Pendidikan adalah Fakultas
Kedokteran Gigi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
dan atau swasta.
2. Badan Hukum RSGM Pendidikan mengikuti Badan Hukum
pemiliknya. Jabatan direktur RSGM Pendidikan harus
dijabat oleh dokter gigi, warga negara Indonesia yang
diutamakan memiliki pengalaman dan atau pendidikan
dibidang Perumah sakitan.
3. RSGM Pendidikan yang kepemilikannya berbeda dengan
fakultas kedokteran gigi yang bersangkutan, harus
mempunyai badan koordinasi pendidikan.
4. RSGM Pendidikan dapat dijadikan sarana untuk
pendidikan, pelayanan dan penelitian di bidang kesehatan
gigi dan mulut dari tingkat dasar sampai spesialistik sesuai
dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan IPTEK
Kedokteran dan Kedokteran Gigi, serta menjadi sarana
upaya rujukan.
5. RSGM Pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan,
pelayanan dan penelitian kesehatan gigi dan mulut
memiliki prinsip dasar kemandirian dan kewirausahaan
yang bersifat nirlaba.
6. RSGM Pendidikan harus mempunyai struktur organisasi
dan tata kerja. Struktur organisasi ditetapkan bersama oleh
direktur RSGM Pendidikan dan pimpinan Fakultas
Kedokteran Gigi, serta diketahui oleh pemilik RSGM
Pendidikan dengan memperhatikan fungsi dan kebutuhan
rumah sakit.
7. Organisasi RSGM Pendidikan meliputi bidang pendidikan,
pelayanan, penelitian dan pengembangan kesehatan gigi
dan mulut, administrasi dan keuangan, dan pelayanan
penunjang, rekam medis, komite medis, staf medis
fungsional dan instalasi.
8. RSGM Pendidikan melaksanakan pendidikan, pelayanan
dan penelitian kesehatan gigi mulut dengan
mengutamakan kegiatan kuratif dan rehabilitatif tanpa
meninggalkan kegiatan promotif preventif yang
dilaksanakan secara terpadu dan melaksanakan upaya
rujukan dengan melindungi hak-hak pasien.
9. Fungsi RSGM Pendidikan menyelenggarakan pendidikan,
penelitian dan pelayanan medis gigi dasar, spesialistik,
pelayanan penunjang (farmasi, laboratorium klinik,
laboratorium teknik gigi dan radiologi gigi), rujukan,
gawat darurat kesehatan gigi dan mulut.
10. RSGM Pendidikan melaksanakan peraturan kebijakan dan
ketetapan tertulis mengenai pendidikan profesi tenaga
kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya,
sehingga dapat menjamin terselenggaranya pendidikan
yang berkualitas.
11. Peserta didik harus mengucapkan dan menandatangani
janji mengikuti program pendidikan profesi.
12. RSGM Pendidikan mempunyai administrasi khusus
peserta didik mengenai sistem dan alur pencatatan,
pengaturan alat, ruangan, jadwal, surat-menyurat yang
berkaitan dengan program pendidikan profesi. RSGM
Pendidikan mempunyai dokumen yang memuat Rencana
Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) RSGM Pendidikan
yang dilakukan secara rutin dan terkoordinasi dengan
FKG yang bersangkutan.
13. Sumber dana biaya pendidikan dapat berasal dari RSGM
Pendidikan, peserta didik, Fakultas Kedokteran Gigi dan
sumber lain yang tidak mengikat yang disepakati bersama.
14. RSGM Pendidikan melaksanakan evaluasi berkala
terhadap proses manajemen dan administrasi.
15. RSGM Pendidikan membuat laporan
pertangggungjawaban keuangan kepada pimpinan terkait.
2.4.2.3. Standar III
Pada standar ini hal yang dibahas adalah Sumber Daya
Manusia untuk Program Pendidikan Profesi, RSGM Pendidikan
berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi dalam mengatur tenaga
pendidik bidang kesehatan gigi dan mulut.
Pada standar III ini juga mempunyai kriteria tertentu, kriteria
tersebut adalah :
1. RSGM Pendidikan minimal memiliki 50% tenaga dokter
gigi, dokter gigi spesialis dan perawat gigi yang bekerja
secara sempurna, yang meliputi : Dokter Gigi, Dokter Gigi
spesialis yang meliputi 7 bidang spesialis ( Bedah Mulut,
Ortodonti, Konservasi Gigi, Prostodonsia, Kedokteran
Gigi Anak, Periodonsia, dan Penyakit Mulut).
2. RSGM Pendidikan dapat bekerja sama dengan RS lain
dalam menyediakan tenaga kesehatan lain yang meliputi:
Dokter/ Dokter Spesialis lainnya, yang meliputi: (Dokter
umum dengan pelatihan Program Pendidikan Gawat
Darurat (PPGD), Dokter Spesialis Anestesi, Dokter
Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Anak; Tenaga
Keperawatan (Perawat Umum dan Perawatan Gigi);
Tenaga Kefarmasian (Apoteker, Asisten Apoteker);
Tenaga Keteknisan Medis (Radiografer/PenataRadiologi
dan Radiodiagnostik, Teknisi Gigi, Analis kesehatan,
Perekam Medis, Tenaga Non Medis (Administrasi,
Kebersihan, Teknisi.
3. RSGM Pendidikan mempunyai peraturan mengenai
penugasan tenaga pendidik, bagi tenaga purna waktu
maupun paruh waktu yang mencakup tanggungjawab,
kewenangan dan hak.
4. RSGM Pendidikan mempunyai tenaga pendidik yang
ditetapkan sebagai pembimbing bagi peserta.
5. RSGM Pendidikan memiliki peraturan yang melindungi
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan sesuai
dengan kompetensi dan kewenangannya.
2.4.2.4. Standar IV :
Pada standar ini hal yang dibahas adalah Fasilitas Pendidikan
dan Pelayanan, RSGM Pendidikan harus memiliki fasilitas dan
peralatan fisik pendidikan, pelayanan dan penelitian untuk para staf dan
peserta didik yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan
kesuksesan dalam bekerja.
Pada standar IV ini juga mempunyai kriteria tertentu, kriteria
tersebut adalah :
1. RSGM Pendidikan harus mempunyai prasarana yang
meliputi (Ruang rawat jalan, Ruang gawat darurat, Ruang
rawat inap, Ruang operasi, Ruang pemulihan/recovery
room, Farmasi dan bahan kedokteran gigi, Laboratorium
klinik, Laboratorium teknik gigi, Ruang sterilisasi, Ruang
Radiologi, Ruang tunggu, Ruang administrasi, Toilet,
Prasarana lain meliputi tenaga listrik, pengadaan air
bersih, instalasi pembuangan limbah, alat komunikasi,
pemadam kebakaran dan tempat parkir.
2. RSGM Pendidikan harus mempunyai persyaratan peralatan
yang meliputi (50 buah dental unit, 50 buah dental chair, 3
buah tempat tidur, Peralatan medis seperti,1 unit Intra Oral
Camera, 1 unit Dental X-Ray, 1 unit Panoramic X-Ray, 1
unit Chepalometric X-Ray, 7 unit sterilisator).
3. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas
Kedokteran Gigi terkait dalam penggunaan perpustakaan.
4. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas
Kedokteran Gigi terkait dalam penyediaan alat
audiovisual.
5. RSGM Pendidikan menyediakan sarana pelayanan
kedokteran gigi dasar dan 7 bidang spesialistik.
6. RSGM Pendidikan menyediakan bahan kedokteran gigi dan
bahan farmasi (alat dan bahan habis pakai, serta obat)
sesuai dengan fungsi pendidikan, pelayanan dan
penelitian.
7. RSGM Pendidikan mengelola rekam medis
8. RSGM Pendidikan mengelola persetujuan tindakan medis
tertulis (informed consent) bagi tindakan tertentu
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.
9. RSGM Pendidikan mengupayakan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
10. RSGM Pendidikan mempunyai daftar tarif.
2.4.2.5. Standar V :
Pada standar ini hal yang dibahas adalah Perancangan dan
Pelaksanaan Program Pendidikan Klinik, Peran RSGM Pendidikan
sebagai sarana dalam proses pemelajaran memegang peran penting
dalam pencapaian kompetensi. Program pendidikan profesi akan
berhasil dengan memiliki target pemelajaran yang jelas, kegiatan yang
terstruktur dan berimbang serta sistem evaluasi yang jelas dan objektif.
Pada standar IV ini juga mempunyai kriteria tertentu, kriteria
tersebut adalah :
1. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas
Kedokteran Gigi terkait mempunyai dokumen program
pendidikan (buku panduan) yang terstruktur berisi
tujuan pendidikan yang jelas berbasis kompetensi.
2. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas
Kedokteran Gigi terkait mempunyai tata tertib proses
pemelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang
jelas dan tertulis.
3. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas
Kedokteran Gigi terkait menyelenggarakan pelayanan
kedokteran gigi berbasis bukti (evidence based
dentistry).
4. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas
Kedokteran Gigi terkait mengupayakan peningkatan
mutu pelayanan secara berkesinambungan.
5. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas
Kedokteran Gigi terkait mempunyai sistem kendali
mutu dan audit medis program pendidikan.
2.4.3. Fasilitas Klinik Di RSGMP Fakultas Kedokteran Gigi UNMAS
Denpasar
Fasilitas yang terdapat di klinik Fakultas Kedokteran Gigi
UNMAS Denpasar atau pun RSGMP adalah sebagai penunjang proses
pembelajaran yang memiliki peran sangat penting karena menjadi
kebutuhan dasar mahasiswa. Peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya
proses pembelajaran seperti gedung, ruang klinik, meja kursi, serta alat
dan media pembelajaran. Menurut mahasiswa program profesi sendiri
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar
menyediakan beraneka ragam alat yang mendukung pekerjaan di klinik
seperti dental chair dan dental unit, alat rotgen, alat scaler, light cure,
high speed, alat bedah, alat sterilisator dan instalasi pembuangan
limbah, depo penyediaan bahan kedokteran gigi serta beraneka ragam
alat lainnya. Fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pembelajaran di klinik, seperti tempat parkir, toilet, gazebo,
ruang tunggu, perpustakaan, loker room, dental depo dan lain-lain
(Bagian Pengajaran FKG UNMAS).
2.5 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang digunakan sebagai pola pikir dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :
tWork environment
Individual factors
Sense of security
Interlude
Kepuasan
Kerja
Mahasiswa
Sesuatu yang diteliti.
Sesuatu yang tidak diteliti. Terbagi
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Kepuasan Kerja Menurut Teori Burt Yang TelahDimodifikasi Sesuai Dengan Kepuasan Kerja Mahasiswa ProgramPendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Gigi di RSGMP UniversitasMahasaraswati Denpasar
Fasilitas
Sarana
Prasarana
Mempengaruhi
BAB III
HIPOTESIS
Untuk peningkatan sumber daya manusia pada institusi pendidikan
kedokteran gigi, praktek langsung merupakan salah satu hal yang penting
dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, institusi pendidikan kedokteran gigi
memberikan pendidikan profesi sebagai bagian dari praktek langsung bagi
lulusan kedokteran gigi. Tujuan dari pendidikan profesi adalah memberikan
adaptasi pada lulusan sarjana kedokteran gigi untuk mengalami interaksi
langsung dan menghadapi berbagai tantangan sebagai seorang dokter gigi
(Habiba et al. 2010).
Begitu hal nya yang dilakukan Fakultas Kedokteran Gigi Unmas
Denpasar, Pendidikan Program Profesi merupakan program lanjutan yang di
ikuti oleh mahasiswa setelah menyelesaikan Program Studi Sarjana
Kedokteran Gigi guna mendapatkan gelar sebagai seorang Dokter Gigi dan
mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari dalam Program Studi Sarjana
Kedokteran Gigi tersebut yang dilakukan di RSGMP FKG UNMAS Denpasar.
Untuk itu, sukses tidak nya mahasiswa saat menjalani pendidikan program
profesi sangat dipengaruhi oleh performa mahasiswa itu sendiri, Pada
penelitian yang dilakukan oleh Khalid (2000), di Malaysia, bahwa performa
mahasiswa sangat dipengaruhi oleh kepuasaan kerja. Menurut teori Burt (1992
cit. Heidjrachman dan Husnan 2002) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja salah satunya adalah fasilitas. Fasilitas merupakan suatu
penunjang proses pembelajaran yang memiliki peran sangat penting karena
menjadi kebutuhan di dalam pekerjaan baik peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung digunakan maupun tidak. Menurut Wina Sanjaya (2009)
fasilitas terbagi menjadi 2 macam yaitu sarana dan prasarana. Sarana, adalah
segala sesuatu yang secara langsung dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan, sedangkan Prasarana, adalah segala sesuatu
secara etimologis disebut alat yang secara tidak langsung dapat dipakai dalam
mencapai maksud dan tujuan. Menurut teori ibrahim bafadal (2003) sarana
dan prasarana pendidikan harus ada, tanpa adanya sarana dan prasarana
pendidikan suatu proses belajar mengajar tidak akan mencapai tujuan yang
maksimal. Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap dan
mendukung, maka mahasiswa akan mendapatkan kepuasan untuk belajar
maupun kepuasan dalam bekerja dengan sungguh-sungguh, sehingga proses
belajar mengajar dapat berjalan lancar, teratur, efektif dan efesien dan dapat
menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Fasilitas yang terdapat di klinik Fakultas Kedokteran Gigi UNMAS
Denpasar atau pun RSGMP adalah sebagai penunjang proses pembelajaran
yang memiliki peran sangat penting karena menjadi kebutuhan dasar
mahasiswa. Peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan
dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran seperti
gedung, ruang klinik, meja kursi, serta alat dan media pembelajaran. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar menyediakan beraneka
ragam alat yang mendukung pekerjaan di klinik seperti dental chair dan dental
unit, alat rotgen, alat scaler, light cure, high speed, alat bedah, alat sterilisator
dan instalasi pembuangan limbah, depo penyediaan bahan kedokteran gigi
serta beraneka ragam alat lainnya, sedangkan fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pembelajaran di klinik , seperti tempat
parkir, toilet, gazebo, ruang tunggu, perpustakaan, loker room, dental depo
dan lain-lain. Dengan tersedianya semua ini masih belum memberikan
kepuasan kerja terhadap mahasiswa pendidikan program profesi, karena
menurut mahasiswa, jumlah fasilitas yang tersedia belum memenuhi
kebutuhan mahasiswa dan masih banyak keluhan yang dikemukan. Salah satu
contoh mahasiswa harus mengantre jika ingin mengerjakan pasien dan
membuat pasien bosan menunggu yang akhirnya harus menunda waktu
perawatan karena pasien segera ingin pulang. Hal ini dapat menjadi suatu
alasan mengapa fasilitas dapat mempengaruhi kepuasan kerja Mahasiswa
Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar. Jika di nilai berdasarkan standar dan kriteria rumah sakit gigi dan
mulut yang ditetapkan oleh konsil kesehatan Indonesia (2006) fasilitas yang
tesedia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut fakultas kedokteran gigi universitas
mahasaraswati denpasar masih banyak yang kurang dan harus dilengkapi,
sebagai contoh kecil Konsil Kesehatan Indonesia menetapkan di sebuah
RSGMP minimal memiliki 50 dental unit dan dental chair sedangkan di
RSGMP FKG UNMAS Denpasar hanya memiliki 43 dental unit dan dental
chair berarti masih ada kekurangan 7 dental unit dan dental chair yang harus
ditambah.
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan maka hipotesis
yang dapat diambil adalah fasilitas sebagai salah satu pengaruh terhadap
kepuasan kerja mahasiswa pendidikan program profesi di RSGM Pendidikan
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode analitik yang digunakan
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan antara pengaruh
fasilitas terhadap kepuasan kerja mahasiswa pendidikan program profesi di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Sedangkan
penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dikarenakan rancangan
dalam penelitian ini pengukuran atau pengamatanya dilakukan secara
simultan pada satu itu saja (Hidayat, 2007).
4.2. Identifikasi Penelitian
a. Variabel Bebas adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya
variable terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah Fasilitas yang terdiri
dari sarana dan prasarana.
b. Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas, Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah Kepuaasan kerja.
4.3. Definisi Operasional
Definisi operasional dari tiap-tiap variable adalah sebagai berikut :
4.3.1 Kepuasan kerja mahasiswa pendidikan program profesi adalah segala
sesuatu yang menjadi penilaian dari kuesioner kepuasan kerja tersebut
yang meliputi beberapa topik yaitu : (a) kenyamanan kerja yang terdiri
dari keluhan dan kesenangan bekerja. (b) Waktu kerja yang terdiri dari
tepat waktu masuk kerja, tepat waktu pulang kerja, keberadaan
mahasiswa di jam kerja, serta ketidakhadiran (absen). (c) Kenyaman
kerja terdiri dari penolakan kerja, keberatan kerja. (d) tempat kerja. (e)
hubungan kerja.
4.3.2 Fasilitas merupakan peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan mahasiswa program profesi di
laboratorium klinik RSGM pendidikan yang terbagi menjadi 2 aspek,
yaitu : 1. Sarana, merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung digunakan dan menunjang dalam menjalankan proses
pendidikan mahasiswa program profesi di laboratorium klinik RSGM
pendidikan yang terdiri dari: (a) fisik gedung terdiri dari kelayakan
gedung, kelayakan ruangan, kenyamanan ruangan. (b) Kebersihan
gedung terdiri dari sterilisasi ruang klinik, tempat sampah. (c) Bahan
dan peralatan praktik terdiri dari memadainya peralatan dan bahan
sterilisasi perlengkapan, kelayakan peralatan praktek. 2. Prasarana,
merupakan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pembelajaran di klinik yang terdiri dari: (a) tempat parkir. (b)
toilet. (c) Gazebo terdiri dari kebersihan, kerapian, dan kenyamanan. (d)
ruang tunggu klinik. (e) perpustakaan yang terdiri dari kebersihan dan
kerapian, kelengkapan buku, kenyamanan. (f) loker yang terdiri dari
jumlah loker dan keamanan. (g) dental depo.
4.3.3 Alat ukur yang digunakan untuk kepuasan kerja adalah puas dan kurang
puas sedangkan alat ukur yang digunakan untuk fasilitas berupa sarana
dan prasarana menggunakan baik dan kurang baik.
4.4. Tempat Dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSGM pendidikan Fakultas Kedpkteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar Jalan Kamboja 11 A Denpasar.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 10-25 Januari 2014
4.5. Subyek Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang masih aktif
melaksanakan pendidikan profesinya di RSGM Pendidikan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar yang berjumlah 162
orang.
b. Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 orang. Jumlah ini
didapat dengan menggunakan sebuah rumus yaitu rumus slovin.
Rumus Slovin
keterangan :n = ukuran sampel N = ukuran populasie = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilansampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan ( e = 0.05 )
c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
teknik simple random sampling. Teknik ini digunakan karena semua
mahasiswa yang menjalani pendidikan program profesinya di RSGM
Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar mempunyai kemampuan yang sama untuk menjadi sampel
dalam penelitian ini.
4.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner tentang analisis pengaruh fasilitas terhadap kepuasan
kepuasaan kerja mahasiswa pendidikan program profesi di RSGM pendidikan
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Tujuan dari
kuesioner ini adalah untuk mengetahui seberapa puas mahasiswa program
profesi terhadap fasilitas yang meliputi aspek sarana dan prasarana yang
terdapat di RSGM pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar kemudian dihubungkan dengan kepuasan kerja yang
didapat oleh mahasiswa program profesi tersebut. Koesioner ini
n =N
1+N (e)2
Gambar 4.5.1. Rumus Slovin (Arikunto, 2006)
menggunakan pertanyaan valid yang sudah pernah digunakan sebelumnya
dan telah dimodifikasi yang terdiri dari 3 kategori yaitu sarana, prasarana dan
kepuasan kerja. Kuesioner sarana dan prasarana menggunakan kuesioner dari
penelitian I Gusti Agung Mirah Tresna Andayani tahun 2011 Dengan judul
kepuasan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap sarana dan prasarana di
rumah sakit gigi dan mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar. Kuesioner ini di modifikasi dengan menghilangkan
16 pertanyaan dari 42 pernyataan yang ada dikuesioner tersebut dan
disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian ini, dengan rincian kuesioner
tentang kategori sarana berjumlah 14 pertanyaan, dan tentang kategori
prasarana berjumlah 12 pertanyaan.
Kemudian untuk kuesioner kepuasan kerja menggunakan kuesioner
dari penelitian Muhammad Setiawan tahun 2007 dengan judul Hubungan
antara karekteristik individual dengan kepuasan kerja mahasiswa program
profesi terhadap kepuasan kerja di RSGM Pendidikan Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatra Utara. Didalam kuesioner ini peneliti mengambil
seluruh pertanyaan tanpa menghilangkan apapun. Jumlah pertanyaan untuk
kategori kepuasan kerja berjumlah 10 pernyataan.
4.7. Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian dalam penelitian ini dengan tahap sebagai berikut :
a. Mahasiswa pendidikan program profesi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasraswati Denpasar diminta waktu dan kesediaannya
untuk menjadi responden penelitian.
b. Kemudian setelah itu diminta mengisi kuesioner yang telah disediakan dan
didampingi oleh peneliti.
c. Kuesioner yang sudah diisi lengkap, dikembalikan lagi ke peneliti dan
dikumpulkan.
d. Setelah semua kuesioner memadai dengan jumlah yang dibutuhkan,
kumpulkan seluruh data yang didapat dan lakukan analisis pada data
tersebut.
4.8. Analisi Data
Setelah kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa dikumpulkan
kembali oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan dan analisa data. Sebelum data dianalisis, data diolah terlebih
dahulu.
1. Pengolah data
Menurut Arikunto (2006) untuk melakukan pengolahan data dilakukan
tahap-tahap sebagai berikut:
a. Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi data untuk melihat
kebenaran pengisian dan kelengkapan jawaban kuisioner dan
responden. Hal ini dilakukan ditempat pengumpulan data sehingga bila
ada kekurangan segera akan dapat dilengkapi.
b. Coding
Merupakan mengklarifikasi jawaban dari para responden kedalam
kategori-kategori. Klarifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing
masing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukan ke
dalam lembar tabel kerja. Untuk klarifikasi pengkodean untuk fasilitas
yang terdiri dari kategori sarana dan prasarana menggunakan 5
kategori pengukuran yaitu sangat puas ( nilai 5 poin ), puas ( nilai 4
poin ), netral ( nilai 3 poin ), tidak puas ( nilai 2 poin ) dan sangat tidak
puas ( nilai 1 poin ) sedangkan untuk kepuasan kerja menggunakan
skala Likert dengan 4 kategori pengukuran yaitu, tidak pernah ( nilai 4
poin ), jarang ( nilai 3 poin ), sering ( nilai 2 poin ), dan selalu ( nilai 1
poin ).
c. Saving
Merupakan proses penyimpanan data sebelum data diolah atau
dianalisis.
d. Tabulating
Merupakan proses menyusun data dalam bentuk tabel, selanjutnya
diolah menggunakan bantuan komputer.
2. Analisa data
Setelah data peneliti diperoleh peneliti memasukkan data yang
telah ditabulasi kedalam komputer dan dianalisis secara statistik. Analisa
data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Analisa univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian, yaitu untuk mengetahui karakteristik responden mahasiswa
(meliputi jenis kelamin, usia, dan angkatan), sarana, prasanana serta
kepuasan kerja. Pada umunya analisis ini hanya menghasilkan tabel
distribusi frekuensi dari tiap variabel. Khusus untuk menganalisa
variabel sarana dan prasarana menggunakan kategori baik dan kurang
baik. Sarana dikategorikan baik jika nilai rata-rata ≥ mean kelompok
sarana, dan kategori kurang baik jika nilai rata-rata < mean kelompok
sarana begitupula dengan kategori prasarana terdiri dari kategori baik
dan kurang baik. Prasarana dikategorikan baik jika nilai rata-rata ≥
mean kelompok prasarana, dan kategori kurang baik jika nilai rata-rata
< mean kelompok prasarana, sedangkan untuk kategori kepuasan kerja
terdiri dari kategori puas dan kurang puas. Kepuasan kerja
dikategorikan baik jika nilai rata-rata ≥ mean kelompok kepuasan kerja,
dan kategori kurang baik jika nilai rata-rata < mean kelompok kepuasan
kerja
b. Analisa bivariat
Analisa bivariat adalah analisis yang menggunakan dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat dengan bentuk tabulasi silang
(crosstab) (Arikunto, 2006). Teknik analisis bivariat digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu fasilitas berupa sarana
dan prasanan dan variabel terikat yaitu kepuasan kerja mahasiswa program
profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh antara sarana dan
prasarana terhadap kepuasan kerja adalah Uji linear tunggal atau ANOVA.
Jika diperoleh hubungan signifikan antara sarana dan kepuasan kerja dan
prasarana terhadap kepuasan kerja, maka dilakukan uji linear ganda untuk
melihat pengaruh 2 faktor, yaitu sarana dan prasarana terhadap kepuasan
kerja.
Keputusan yang diambil dari hasil uji linier tunggal adalah:
a. Bila nilai p < α, Ho ditolak, berarti data sampel mendukung adanya
pengaruh yang bermakna (signifikan).
b. Bila nilai p ≥ α, Ho gagal di tolak, berarti data sa mpel tidak
mendukung adanya pengaruh yang bermakna (tidak signifikan).
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1. Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar. Pengambilan data dan informasi dilakukan melalui
kuesioner yang disebarkan pada mahasiswa dan mahasiswi Program Profesi
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati. Jumlah populasi yang menjadi objek
penelitian adalah 162 orang. Dari jumlah populasi tersebut, sampel penelitian
berjumlah 115 orang. Sampel ini diambil menggunakan teknik simpel random
sampling.
Data dari proses kuesioner dimasukkan ke dalam program IBM SPSS
20.0. Sebelum dilakukan proses pengolahan data, peneliti melakukan checking
data. Adapun checking data yang dimaksud adalah suatu proses pengecekan data
terhadap isian data yang di luar pilihan jawaban yang disediakan kuesioner atau
isian data yang diluar kewajaran. Dari proses checking data, semua data yang
diperoleh memiliki kewajaran sehingga dimasukkan sebagai bagian dari data
penelitian. Selanjutnya hasil analisis data ini kemudian diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel frekuensi dan crosstab (tabulasi silang) sesuai dengan tujuan
penelitian dan disertai narasi sebagai penjelasan dari tabel. Berdasarkan hasil
pengolahan data yang telah dilakukan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Tabel 5.1. Distribusi responden menurut jenis kelamin di FakultasKedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun2014
Informasi StatistikJenis Kelamin
TotalLaki-Laki Perempuan
Frekuensi 28 87 115
Persen 24,3% 75,7% 100%
Tabel 5.1. memperlihatkan distribusi responden berdasarkan jenis
kelamin di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar
yaitu laki-laki sebanyak 28 orang (24,3%) dan perempuan sebanyak 87
orang (51,2%) dan terlihat bahwa sampel terbanyak adalah berjenis
kelamin laki laki.
2. Umur
Tabel 5.2. Distribusi responden menurut umur di Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun 2014
Informasi StatistikGroup Usia
Total22-24 tahun 25-27 tahun
Frekuensi 76 39 115
Persen 66,1% 33,9% 100%
Tabel 5.2. memperlihatkan distribusi responden berdasarkan umur
di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati, yaitu kelompok
usia 22-24 tahun sebanyak 76 orang (66,1%) dan kelompok usia 25-27
tahun sebannyak 39 orang (33,9%) terlihat untuk golongan usia ini
didominasi oleh kelompok usia 22-24 tahun.
3. Angkatan
Tabel 5.3. Distribusi responden menurut angkatan di Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun 2014
InformasiStatistik
AngkatanTotal
2007 2008 2009
Frekuensi 33 41 41 115
Persen 28,7 35,7 35,7 100
Tabel 5.3. memperlihatkan distribusi responden berdasarkan
angkatan masuk di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati,
yaitu Angkatan 2007 sebanyak 33 orang (28,7%), Angkatan 2008
sebanyak 41 orang (35,7%) dan Angkatan 2009 sebanyak 39 orang
(35,7%). Dari tabel terlihat bahwa angkatan responden terbanyak berasal
dari angkatan 2008 dan 2009, sedangkan responden paling sedikit berasal
dari angkatan 2007.
4. Sarana
Tabel 5.4. Distribusi responden menurut sarana di Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun 2014
InformasiStatistik
SaranaTotal
Baik Kurang Baik
Frekuensi 44 71 115
Persen 38,3% 61,7% 100
Tabel 5.4. memperlihatkan distribusi responden berdasarkan
penilaian mengenai sarana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati, yaitu responden yang menilai baik sebanyak 44 orang
(38,3%), dan responden yang menilai kurang baik sebanyak 71 orang
(61,7%).
5. Prasarana
Tabel 5.5. Distribusi responden menurut prasarana di FakultasKedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun2014
InformasiStatistik
PrasaranaTotal
Baik Kurang Baik
Frekuensi 53 62 115
Persen 46,1% 53,9% 100%
Tabel 5.5. memperlihatkan distribusi responden berdasarkan
penilaian mengenai prasarana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati, yaitu responden yang menilai baik sebanyak 53 orang
(46,1%), dan responden yang menilai kurang baik sebanyak 62orang
(53,9%).
6. Kepuasan Kerja di Klinik RSGM Pendidikan Universitas
Mahasaraswati Denpasar
Tabel 5.6. Distribusi Responden Menurut Kepuasan Kerja di KlinikRumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati Denpasar tahun 2014
InformasiStatistik
Kepuasan KerjaTotal
Puas Kurang Puas
Frekuensi 65 50 115
Persen 56,5% 43,5% 100%
Tabel 5.6. memperlihatkan distribusi responden berdasarkan
kepuasan bekerja dan praktek di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan,
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati, yaitu responden
yang menilai puas sebanyak 65 orang (56,5%), dan responden yang
menilai kurang puas sebanyak 50 orang (43,5%).
Tabel 5.7. Distribusi jenis kelamin responden terhadap kepuasan kerja diKlinik Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati Denpasar Tahun 2014
InformasiStatistik
Jenis Kelamin Kepuasan Kerja Total
Puas KurangPuas
Frekuensi Laki-laki 16 12 28
Persen 57,1% 42,9% 100%
Frekuensi Perempuan 49 38 87
Persen 56,3% 43,7% 100%
Frekuensi Total 65 50 115
Persen 56,5% 43,5% 100%
Tabel 5.7. memperlihatkan distribusi jenis kelamin responden
terhadap kepuasan bekerja dan praktek di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar, Tabel 5.7. menunjukkan kepuasan kerja terbanyak pada laki-
laki sebesar 57,1% (16 orang) sedangkan perempuan sebesar 56,3% (49
orang). Ketidakpuasan kerja terbanyak dialami oleh perempuan sebesar
43,7% (38 orang) dan paling sedikit dialami oleh laki-laki sebesar 42,9%
(12 orang).
Tabel 5.8. Distribusi kelompok usia responden terhadap kepuasan kerja diKlinik Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati Denpasar tahun 2014
InformasiStatistik
Kelompok Usia
Kepuasan Kerja
TotalPuas
KurangPuas
Frekuensi22-24 tahun
52 24 76
Persen 68,4% 31,6% 100%
Frekuensi25-27 tahun
13 26 39
Persen 33,3% 66,7% 100%
FrekuensiTotal
65 50 115
Persen 56,5% 43,5% 100%
Tabel 5.8. memperlihatkan distribusi kelompok usia responden
terhadap kepuasan bekerja dan praktek di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Pendidikan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati. Tabel
5.8. menunjukkan kepuasan kerja terbanyak pada kelompok usia 22-24
tahun sebesar 68,4% (52 orang) sedangkan kelompok usia 25-27 tahun
sebesar 33,3% (13 orang). Ketidakpuasan kerja terbanyak dialami oleh
kelompok usia 25-27 tahun sebesar 66,7% (38 orang) dan paling sedikit
dialami oleh kelompok usia 22-24 tahun sebesar 31,6% (12 orang).
Tabel 5.9. Distribusi angkatan responden terhadap kepuasan kerja diKlinik Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati Tahun 2014
InformasiStatistik
Angkatan
Kepuasan Kerja
TotalPuas
KurangPuas
Frekuensi2007
9 24 33
Persen 27,3% 72,7% 100%
Frekuensi2008
26 15 41
Persen 63,4% 36,6% 100%
Frekuensi2009
30 11 41
Persen 73,2% 26,8% 100%
FrekuensiTotal
65 50 115
Persen 56,5% 43,5% 100%
Tabel 5.9. memperlihatkan distribusi angkatan responden terhadap
kepuasan bekerja dan praktek di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan,
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati. Tabel 5.9.
menunjukkan urutan kepuasan kerja terbanyak pada angkatan 2009
sebesar 73,2% (30 orang), angkatan 2008 sebesar 63,4% (26 orang), dan
angkatan 2007 sebesar 27,3% (9 orang). Urutan ketidakpuasan terbanyak
pada angkatan 2007 sebesar 72,7% (24 orang), angkatan 2008 sebesar
36,6% (15 orang), dan angkatan 2009 sebesar 26,8%. Angkatan responden
yang mengalami kepuasan kerja terbanyak adalah angkatan 2009 dan
angkatan responden terbanyak yang mengalami ketidakpuasan kerja
adalah angkatan 2007.
Tabel 5.10. Distribusi penilaian responden mengenai sarana terhadapkepuasan kerja di Klinik Rumah Sakit Gigi dan MulutFakultas Kedokteran Gigi Universitas MahasaraswatiDenpasar tahun 2014
InformasiStatistik
Sarana
Kepuasan Kerja
TotalPuas
KurangPuas
FrekuensiBaik
31 13 44
Persen 70,5% 29,5% 100%
FrekuensiKurang Baik
34 37 71
Persen 47,9% 52,1% 100%
FrekuensiTotal
65 50 115
Persen 56,5% 43,5% 100%
Tabel 5.10. memperlihatkan distribusi penilaian responden
mengenai sarana terhadap kepuasan bekerja dan praktek di Rumah Sakit
Gigi dan Mulut Pendidikan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati. Tabel 5.10. menunjukkan kepuasan kerja terbanyak pada
penilaian kategori baik untuk sarana sebesar 70,5% (31 orang) sedangkan
penilaian kategori kurang baik untuk sarana sebesar 47,9% (34 orang).
Ketidakpuasan kerja terbanyak pada penilaian kategori kurang baik untuk
sarana, yaitu sebesar 52,1% (37 orang) dan paling sedikit pada kategori
baik untuk sarana, yaitu sebesar 29,5% (13 orang).
Tabel 5.11. Distribusi penilaian responden mengenai prasarana terhadapkepuasan kerja di Klinik Rumah Sakit Gigi dan MulutFakultas Kedokteran Gigi Universitas MahasaraswatiDenpasar Tahun 2014
InformasiStatistik
Prasarana
Kepuasan Kerja
TotalPuas
KurangPuas
FrekuensiBaik
34 19 53
Persen 64,2% 35,8% 100%
FrekuensiKurang Baik
31 31 62
Persen 50,0% 50,0% 100%
FrekuensiTotal
65 50 115
Persen 56,5% 43,5% 100,0
Tabel 5.11. memperlihatkan distribusi penilaian responden
mengenai prasarana terhadap kepuasan bekerja dan praktek di Rumah
Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati. Tabel 5.11. menunjukkan kepuasan kerja terbanyak pada
penilaian kategori baik untuk prasarana sebesar 64,2% (34 orang)
sedangkan penilaian kategori kurang baik untuk prasarana sebesar 50,0%
(31 orang). Ketidakpuasan kerja terbanyak pada penilaian kategori kurang
baik untuk prasarana, yaitu sebesar 50,0% (31 orang) dan paling sedikit
pada kategori baik untuk prasarana, yaitu sebesar 35,8% (19 orang).
5.2. Analisis Hubungan Antar Variabel
1. Uji Korelasi Person Sarana dan Prasarana Dengan Kepuasan Kerja
Tabel 5.12. Uji korelasi person antara sarana dan prasarana terhadapkepuasan kerja mahasiswa program profesi di RSGMPFakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati tahun2014
Variabel N R R2 Sig
Sarana
115
0,221 0,049 0,017
Prasarana 0,142 0,020 0,129
Pada Tabel 5.12. menunjukan setelah dilakukan uji korelasi person,
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel sarana dengan
kepuasan kerja mahasiswa program profesi dengan nilai p= 0,017 dimana
p<0,05. Untuk variabel prasarana menunjukan tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel prasarana terhadap kepuasan kerja
mahasiswa program profesi dengan nilai p=0,129 dimana p>0,05.
Dikarenakan terdapat nilai yang signifikan dari salah satu variabel yang
diteliti pada uji korelasi person yaitu sarana maka dilanjutkan dengan uji
regresi pada variabel sarana tersebut.
2. Uji Regresi Sarana dengan Kepuasan Kerja
Tabel 5.13. Uji Regresi Sarana Dengan Kepuasan Kerja MahasiswaProgram Profesi di RSGMP Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati Denpasar Tahun 2014
Model B Sig
Constant 1,070
0,017
Sarana 0,226
Tabel 5.13. menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji regresi pada
variabel sarana terhadap kepuasan kerja terdapat pengaruh yang signifikan
dengan nilai p = 0,017 dimana p<0,05. Hal ini juga akan dijelaskan dengan
menggunakan rumus regresi linier sederhana, sebagai berikut :
Y’ = a + bX
Keterangan:Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)X = Variabel independena = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Persamaan regresinya sebagai berikut:
Y’ = a + bXY’ = 1,070 + 0,226X
Persaman regresi pada sarana dengan kepuasan kerja menunjukkan
konstanta sebesar 1,070, hal itu artinya jika variabel sarana (X) nilainya
adalah 0, maka kepuasan kerja (Y’) nilainya positif yaitu sebesar 1,070
dan Koefisien regresi variabel sarana (X) sebesar 0,226; artinya jika sarana
mengalami kenaikan 1%, maka kepuasan kerja mahasiswa program profesi
(Y’) akan mengalami peningkatan sebesar 0,226% pula. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara sarana dengan kepuasan
kerja mahasiswa program profesi, maka dapat disimpulkan semakin bagus
sarana maka semakin meningkat pula kepuasan kerja mahasiswa program
profesi.
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Karekteristik Variabel Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 115 Mahasiswa yang sedang
menjalani program pendidikan klinik di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Maharasarwati Denpasar.
Kelompok yang menjadi sampel berasal dari usia 22-27 tahun dengan
keragaman jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan angkatan 2007, 2008,
dan 2009.
Dari distribusi responden berdasarkan jenis kelamin yang
dijelaskan pada tabel 5.1, didapatkan bahwa jumlah responden perempuan
lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-laki. Banyaknya jumlah
responden perempuan merupakan gambaran dari populasi mahasiswa
Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi. Minat dan keinginan untuk
memilih program Pendidikan Kedokteran Gigi lebih banyak dimiliki oleh
perempuan dibandingkan oleh laki-laki.
Karekteristik responden lainnya, pada tabel 5.2. yaitu berdasarkan
kelompok umur menunjukkan bahwa jumlah responden usia 22-24 tahun jauh
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden usia 25-27 tahun.
Gambaran ini terjadi dikarenakan responden dengan kelompok usia 25-27
tahun merupakan mahasiswa tingkat dua Program Profesi Kedokteran Gigi.
Umumnya sebagian dari kelompok usia 25-27 tahun telah menyelesaikan
Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi. Berdasarkan hal tersebut,
responden yang menjadi sampel untuk Kelompok usia 25-27 tahun berjumlah
kurang. Sedangkan, karekteristik responden berdasarkan angkatan atau tahun
masuk di Universitas Mahasaraswati yang dijelaskan pada tabel 5.3. dimana
distribusi responden terlihat merata untuk semua kategori angkatan, yaitu
angkatan 2007, 2008 dan 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara fasilitas
kerja, yaitu sarana dan prasana terhadap kepuasan kerja mahasiswa Program
Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi. Sarana dikategorikan menjadi 2
kategori, yaitu baik dan kurang baik. Berdasarkan tabel 5.4 disimpulkan
bahwa sebagian besar responden menilai sarana untuk Program Pendidikan
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati kurang baik, yaitu sebesar 61,7%
dan yang menilai baik hanya 38.3%.
Berdasarkan DEPKES (2009), parameter sarana dan prasarana
yang menjadi parameter penilaian untuk Rumah Sakit pendidikan adalah
adanya sarana, prasarana yang dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan
antara lain, ruangan pembelajaran, ruangan diskusi, perpustakaan, sistem
informasi rumah sakit, teknologi informasi, sistem dokumentasi, skill lab,
peralatan phantom dan audiovisual. Sarana tersebut menunjang secara
langsung penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi dan
menjadi salah satu indikator penilaian klasifikasi akreditasi Rumah Sakit
Pendidikan.
Variabel kedua yang menjadi fokus penelitian adalah variabel
prasarana. Berdasarkan tabel 5.5. dijelaskan bahwa distribusi responden yang
menyatakan prasarana dalam kategori kurang baik lebih banyak yang
berjumlah 53.9% jika dibandingkan dengan kategori baik berjumlah 41.1%.
Meskipun jumlah responden yang menyatakan prasarana kurang baik lebih
tinggi, namun jumlah tersebut tidak secara signifikan berbeda dengan
responden yang mengatakan prasarana dalam kondisi baik.
Menurut Wina Sanjaya (2009) ,prasarana adalah segala sesuatu
secara etimologis disebut alat yang secara tidak langsung dapat dipakai dalam
mencapai maksud dan tujuan. Prasarana merupakan segala sesuatu yang tidak
memberikan pengaruh secara langsung dalam aktivitas kerja praktek
mahasiswa Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar.
Tingkat kepuasan kerja mahasiswa Program Pendidikan Profesi
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati merupakan bagian yang diteliti
dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel 5.6. dijelaskan bahwa 56,5%
responden mendapatkan kepuasan kerja dan 43,5% responden tidak
memperoleh kepuasan kerja. Distribusi kepuasan kerja responden terlihat
merata.
Berdasarkan jenis kelamin yang dijelaskan pada tabel 5.7. tingkat
kepuasan kerja pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan kepuasan kerja pada
perempuan. Berdasarkan penelitian Masfiah (2008) menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan
kepuasan kerja pada perawat di RSUD Kota Semarang (p=0,704). Hasil yang
sama ditunjukkan dalam penelitian Setiawan (2007) yang menunjukkan tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan kepuasan kerja
(p=0,252) pada Rumah Sakit Banyumanik.
Pada tingkat kepuasan kerja mahasiswa Program Pendidikan
Profesi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati jika dilihat berdasarkan
usia yang dijelaskan pada tabel 5.8. maka tingkat kepuasan kerja tertinggi
terdapat pada kelompok usia 22-24 tahun. Hal ini terjadi karena tingkat stres
dan kecemasan kelompok usia 25-27 tahun yang umumnya merupakan
mahasiswa tingkat dua adalah tinggi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Masfiah (2008),
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara umur perawat di
RSUD Semarang dengan kepuasan kerja (p=0,008). Hasil yang sama
ditunjukkan dalam penelitian Setiawan (2007) yang memperoleh hubungan
yang signifikan antara jenis kelamin terhadap kepuasan kerja perawat RS
Banyumanik (p=0,017).
Berdasarkan angkatan yang dijelaskan pada tabel 5.9. didapatkan
bahwa tingkat kepuasan tertinggi terdapat pada angkatan 2009 dan tingkat
ketidakpuasan tertinggi pada angkatan 2007. Hal ini sangat dimungkinkan
karena angkatan 2007 merupakan angkatan yang sudah menjalani proses
Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga adaptasi terhadap situasi kerja
yang lebih tinggi dibandingkan dengan adaptasi yang dilakukan oleh
mahasiswa angkatan 2009.
Angkatan dapat diwakilkan sebagai masa kerja. Berdasarkan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Masfiah (2008), terdapat hubungan
yang signifikan antara masa kerja terhadap kepuasan kerja perawat RSUD
Kota Semarang (p=0,036). Hal berbeda terjadi pada penelitian yang
dilakukan oleh Setiawan (2007) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara masa kerja dengan kepuasan kerja perawat di RS Banyumanik
(p=0,816).
Tingkat kepuasan kerja berdasarkan sarana yang dijelaskan pada
tabel 5.10. menunjukkan bahwa responden yang menilai sarana dalam
kategori baik memiliki tingkat kepuasan kerja yang paling tinggi. Hal ini
dikarenakan sarana merupakan segala sesuatu yang menunjang dan
memberikan pengaruh secara langsung pada aktivitas kerja mahasiswa
Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati.
Sedangkan tingkat kepuasan kerja mahasiswa Program Pendidikan Profesi
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati berdasarkan penilaian terhadap
prasarana yang dijelaskan pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa mahasiswa
yang menilai baik prasarana memiliki kepuasan kerja yang tinggi pula. Hal
berbeda terjadi pada mahasiswa yang menilai kondisi prasarana yang tidak
baik. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dialami oleh mahasiswa yang
menilai kondisi prasarana yang tidak baik adalah sama, yaitu 50% (masing-
masing berjumlah 31 responden).
6.2 Hubungan antar Variabel Penelitian
6.2.1. Pengaruh antara sarana dengan kepuasan kerja mahasiswa
Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati
Berdasarkan tabel 5.12 menunjukan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara sarana dengan kepuasan kerja
mahasiswa. Pengaruh signifikan yang diperoleh disebabkan kareana
sarana merupakan peralatan atau segala sesuatu yang berkaitan secara
langsung terhadap proses kerja sehingga peningkatan kualitas sarana
dapat meningkatkan kepuasan kerja. Karena menurut Anogara 1992
apabila kondisi sarana bagus maka tidak akan ada masalah dengan
kepuasan kerja, sebaliknya jika kondisi yang ada buruk ataupun
kurang baik maka akan buruk juga dampaknya terhadap kepuasan
kerja.
6.2.2. Pengaruh antara Prasarana dengan Kepuasan Kerja Mahasiswa
Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati.
Berdasarkan tabel 5.12. menunjukan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara prasarana dengan kepuasan kerja
mahasiswa Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi di
Universitas Mahasaraswati Denpasar yaitu. Hal ini disebabkan karena
prasarana bukan merupakan fasilitas yang memberikan pengaruh
secara langsung pada proses kerja. Prasarana dapat diartikan sebagai
penunjang bagi sarana dalam melakukan proses kerja. Hal ini yang
menyebabkan prasarana tidak memberikan pengaruh yang signifikan
bagi kepuasan kerja.
BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
a. Jumlah responden yang menilai sarana di Rumah Sakit Pendidikan Gigi
dan Mulut Universitas Mahasaraswati dalam kategori baik adalah 44
orang dan responden yang menilai dalam kategori kurang baik adalah 71
orang.
b. Jumlah responden yang menilai prasarana di Rumah Sakit Pendidikan
Gigi dan Mulut Universitas Mahasaraswati Denpasar dalam kategori baik
adalah 53 orang dan responden yang menilai dalam kategori kurang baik
adalah 62 orang.
c. Jumlah responden yang memiliki kepuasan kerja dalam Program
Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi di Universitas Mahasaraswati
Denpasar berjumlah 65 orang dan responden yang memiliki
ketidakpuasan kerja berjumlah 50 orang.
d. Terdapat pengaruh signifikan sarana terhadap kepuasan kerja mahasiswa
Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi di Universitas
Mahasaraswati (p=0,017)
e. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan prasarana terhadap kepuasan
kerja mahasiswa Program Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi di
Universitas Mahasaraswati (p=0,129).
7.2. Saran
Terkait dengan hasil analisis penelitian ada beberapa hal yang dapat
disarankan yaitu :
a. Universitas Mahasaraswati Denpasar pada umumnya dan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati pada khususnya dapat
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana
dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja mahasiswa Program
Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi di Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
b. Diharapkan kepada mahasiswa Pendidikan Program Profesi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar selalu
bersemangat menyelesaikan pendidikan profesinya dan bersama-sama
menjaga sarana dan prasarana yang sudah disediakan dan
menggunakannya dengan baik agar bias difungsikan dengan baik juga
oleh adik kelas selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Mirah T A, I. Gusti. 2011, Kepuasan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik
Terhadap Sarana Dan Prasarana Kepaniteraan Klinik di Rumah Sakit
Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar, Skripsi, Universitas Mahasaraswati, Denpasar.
Arikunto. 2006, Metode-metode Penelitian, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anwar, M. 2000, Teori-teori Kepuasan Kerja, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Bafadal, Ibrahim. 2003, Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis
Sekolah, Manajemen Perlengkapan Teori dan Aplikasi, PT Bumi Karya,
Jakarta.
Biro Administrasi Perencanaan Dan System Informasi Universitas Mahasaraswati
Denpasar, 2007, Katalog UNMAS, Denpasar.
Daryanto, H.M, 2006, Administrasi Pendidikan, Cet.4, Rineka Cipta, Jakarta.
Efendi, M. 2003, Manajemen Peningkatan Sumber Daya Alam Dilingkungan
Kerja, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gunawan, Ary.H. 1996, Administrasi Sekolah, PT RinekaCipta, Jakarta.
Hartanto, M. 2005, Karateristik sarana pendukung dalam proses aktifitas
perusahaan, Cet.2, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Heidjrachman dan Husnan. 2002, Perilaku Organisasi, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Konsil Kedokteran Indonsia. 2006, Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi,
Jakarta.
Lupiyodi, Rambat, Hamdani. A. 2008, Manajemen Pemasaran Jasa, Samemba
Empat, Jakarta.
Masfiah. 2008, Hubungan antara Umur, Masa Kerja, dan Jenis Kelamin dengan
Kepuasan Kerja Perawat di RSUD Kota Semarang, Skripsi, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Muhadi, 2007, Faktor Penting Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Di
Lingkungan Perusaaan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyasa, E. 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Cet.7, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Munir, H.A.S. 2006, Manajemen PelayananUmum Di Indonesia, Ed. Ke-1, Cet.7,
bumiaksara, Jakarta.
Putro, Bayu Argo. 2013, Hubungan antara Kinerja, Sarana, Prasaranam dengan
Kepuasan Kerja Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar,
skripsi, Universitas Negeri Malang, Malang.
Setiawan, Teguh. 2007, Hubungan antara Karekteristik Individu Dengan
Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di RS Banyumanik, Skripsi,
Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Suharsimi, Arikunto. 1993, Organisasi Dan Administrasi Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan, Cet.2, PT Grafindo Persada, Jakarta.
Supriyanto, M. 2012, Fasilitas Sebagai Peningkatan Sumber Daya Alam di
Lingkungan Kerja, Cet.1, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 2005,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.1,Balai Pustaka, Jakarta.
Wahyu, K. A. 2011, Analisis Pengaruh Pelayanan, Harga, Dan Fasilitas
Terhadap Kepuasan Pasien, Tesis S1, Universitas Diponegoro, Semarang
SURAT KESEPAKATAN
Kepada Yth.
Mahasiswa Pendidikan Pogram Profesi di Fakultas Kedokteran Gigi
Univesitas Mahasaraswati Denpasar
Dengan Hormat,
Saya mohon kesediaannya untuk menjadi responden dan menjawabseluruh item pertanyaan dalam kousioner ini secara objektif sesuai denganpendapat saudara yang sesungguhnya dan petunjuk pelaksanaan. Dalam hal iniperlu diinformasikan bahwa tidak ada jawaban yang salah. Jawaban yang saudaraberikan tidak akan dipublikasikan dan tetap dijaga kerahasiaannya dan tidak akanberpengaruh pada hal-hal yang berhubungan dengan preklinik saudara, karenakuesioner ini semata-mata kepentingan keilmuan saja.
Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan saudara dan mohon maafmenganggu waktunya.
Hormat Saya,
Anang Prayitna
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomer Responden :
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Angkatan : Tahun ..........
4. Umur :
Denpasar,
KUESIONER
PENGARUH FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KERJA MAHASISWAPENDIDIKAN PROGRAM PROPESI DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITASMAHASARASWATI DENPASAR
Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang anda pilih
SP : Sangat Puas
P : Puas
N : Netral
TP : Tidak Puas
STP : Sangat Tidak Puas
A. Fasilitas ( Sarana )
No Pertanyaan SP P N TP STP
1 Saya merasa gedung klinik yangdimiliki Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati Denpasarsudah layak dan memadai
2 Saya merasa fasilitas fisik seperti ruangklinik yang dimiliki FakultasKedokteran Gigi UniversitasMahasaraswati telah memadai
3 Saya merasa fasilitas fisik seperti ruangklinik yang dimiliki FakultasKedokteran Gigi UniversitasMahasaraswati sudah nyamandigunakan
4 Saya merasa ruang klinik bebas daridebu dan sudah steril
5 Saya merasa diruang klinik sudahtersedia tempat sampah medis dan nonmedis
6 Saya merasa peralatan medis diFakultas Kedokteran Gigi UniversitasMahasaraswati sudah memadai danlengkap
7 Saya merasa peralatan medis diFakultas Kedokteran Gigi UniversitasMahasaraswati yang digunakan sudahbersih dan steril
8 Saya merasa Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati sudahmenyediakan bahan-bahan kedokterangigi dengan lengkap
9 Saya merasa dental chair yang tersediasudah memenuhi kebutuhan mahasiswa
10 Saya merasa dental chair yangdigunakan bisa berfungsi dengan baik
11 Saya merasa alat-alat bedah yangtersedia masih tajam dan berfungsidengan baik
12 Saya merasa jumlah light cure / scaler /highspeed sudah memadai danberfungsi dengan baik
13 Saya merasa alat rontgen radiologi yangtersedia di fakultas kedokteran gigiuniversitas mahasaraswati dapatberfungsi dengan baik
14 Saya merasa alat sterilitator yangtersedia di Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati sudah cukup
B. Fasilitas ( Prasarana )
No Pertanyaan SP P N TP STP
1 Saya merasa fasilitas parkir yangdimiliki Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati telahmemadai
2 Saya merasa fasilitas toilet yangdimiliki Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati bersih dannyaman digunakan
3 Saya merasa fasilitas gazebo yangyang dimiliki Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswati sudahbersih
4 Saya merasa fasilitas gazebo yangdimiliki Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati sudah rapi
5 Saya merasa fasilitas gazebo yangdimiliki Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati sudahnyaman digunakan
6 Saya merasa ruang tunggu klinikyang dimiliki Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswati sudahbersihdan nyaman
7 Saya merasa perpustakaan yangdimiliki Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati sudahbersih dan rapi
8 saya merasa buku-buku perpustakaanyang dimiliki Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswati sudahlengkap
9 saya selalu merasa nyaman jika beradadiperpustakaan
10 Saya merasa jumlah loker yangtersedia di Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Mahasaraswati sudahmemadai
11 Saya merasa barang-barang yang sayatitipkan diloket terjaga keamanannya
12 Saya merasa dental depo yangdisediakan di Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswatisangat membantu untuk memudahkanmahasiswa membeli kebutuhan klinik
C. Kepuasan Kerja
Isilah pertanyaan berikut dengan mengisi nomer di kotak yang telah disediakan
sesuai dengan nomer pilihan anda !
1. Apakah saudara mempunyai keluhan dalam pekerjaan ( klinik )?
(1) Tidak pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
2. Apakah saudara pernah merasa pekerjaan ( klinik ) yang dilakukan tidak
menyenangkan?
(1) Tidak pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
3. Apakah saudara pernah merasa dosen pembimbing saudara tidak
memberikan perhatian yang sungguh-sungguh saat saudara mendapat
kesulitan di pekerjaan ( klinik ) saudara ?
(1) Tidak pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
4. Apakah saudara pernah menunggu lama saat mau memperlihatkan hasil
kerja saudara dikarenakan dosen pembimbing anda terlambat atau tidak
hadir ?
(1) Tidak pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
5. Apakah saudara pernah merasa tidak dilayani dengan baik oleh perawat ?
(1) Tidak pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
6. Apakah dalam tiga bulan terakhir saudara pernah absen masuk kerja
(klinik)?
(1) Tidak pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
7. Apakah saudara merasa keberatan mengerjakan tugas ( klinik ) yang
diberikan?
(1) Tidak pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
8. Apakah saudara pernah pulang sebelum jam kerja ( klinik ) selesai ?
(1) Tidak pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
9. Apakah saudara merasakan ketidaknyamanan jika berada di ruang klinik
dalam waktu yang lama sekarang ini ?
(1) Tidak Pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
10. Apakah selama jam kerja saudara pernah tidak berada di tempat kerja
( klinik )?
(1) Tidak Pernah
(2) Jarang
(3) Sering
(4) Selalu
UJI VALIDITAS KUESIONER SARANA
RELIABILITY/VARIABLES=Fs1 Fs2 Fs3 Fs4 Fs5 Fs6 Fs7 Fs8 Fs9 Fs10 Fs11 Fs12 Fs13 Fs14/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:45:15
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\An
ang\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MatrixInput
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsed
Statisticsarebased on
allcaseswith valid data for
allvariablesintheprocedure.
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=Fs1 Fs2 Fs3
Fs4 Fs5 Fs6 Fs7 Fs8 Fs9 Fs10
Fs11 Fs12 Fs13 Fs14
/SCALE('ALL VARIABLES')
ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE
SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases
Valid 115 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 115 100,0
a. Listwisedeletionbased on allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,831 14
ItemStatistics
Mean Std. Deviation N
Fs1 2,86 ,782 115
Fs2 2,43 ,751 115
Fs3 2,38 ,683 115
Fs4 3,24 ,768 115
Fs5 3,17 ,858 115
Fs6 2,32 ,643 115
Fs7 3,63 ,681 115
Fs8 3,60 ,574 115
Fs9 1,90 ,513 115
Fs10 2,97 ,725 115
Fs11 3,17 ,760 115
Fs12 3,03 ,760 115
Fs13 4,06 ,566 115
Fs14 3,56 ,774 115
Item-TotalStatistics
ScaleMeanifItemDe
leted
ScaleVarianceifIte
mDeleted
CorrectedItem-
TotalCorrelation
Cronbach'sAlphaifI
temDeleted
Fs1 39,46 26,409 ,468 ,820
Fs2 39,89 25,540 ,616 ,809
Fs3 39,94 26,005 ,619 ,810
Fs4 39,08 26,599 ,454 ,821
Fs5 39,16 24,765 ,619 ,808
Fs6 40,00 27,754 ,386 ,825
Fs7 38,70 28,073 ,311 ,830
Fs8 38,72 28,168 ,375 ,825
Fs9 40,42 27,561 ,550 ,817
Fs10 39,36 25,705 ,619 ,809
Fs11 39,16 27,677 ,316 ,830
Fs12 39,29 27,031 ,401 ,824
Fs13 38,26 28,037 ,404 ,824
Fs14 38,77 27,094 ,383 ,826
ScaleStatistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
42,32 30,782 5,548 14
UJI VALIDITAS KUESIONER PRASARANA
RELIABILITY/VARIABLES=Fp1 Fp2 Fp3 Fp4 Fp5 Fp6 Fp7 Fp8 Fp9 Fp10 Fp11 Fp12/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:45:46
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\An
ang\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MatrixInput
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsed
Statisticsarebased on
allcaseswith valid data for
allvariablesintheprocedure.
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=Fp1 Fp2 Fp3
Fp4 Fp5 Fp6 Fp7 Fp8 Fp9
Fp10 Fp11 Fp12
/SCALE('ALL VARIABLES')
ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE
SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,01[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases
Valid 115 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 115 100,0
a. Listwisedeletionbased on allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,801 12
ItemStatistics
Mean Std. Deviation N
Fp1 2,18 ,874 115
Fp2 1,73 ,518 115
Fp3 2,40 ,735 115
Fp4 2,88 ,751 115
Fp5 2,87 ,744 115
Fp6 2,91 ,779 115
Fp7 3,28 ,756 115
Fp8 2,63 ,743 115
Fp9 3,37 1,003 115
Fp10 4,01 ,468 115
Fp11 3,97 ,529 115
Fp12 3,64 ,840 115
Item-TotalStatistics
ScaleMeanifItemDe
leted
ScaleVarianceifIte
mDeleted
CorrectedItem-
TotalCorrelation
Cronbach'sAlphaifI
temDeleted
Fp1 33,68 22,624 ,183 ,815
Fp2 34,13 23,623 ,202 ,804
Fp3 33,46 22,110 ,327 ,797
Fp4 32,98 20,666 ,539 ,777
Fp5 32,99 20,395 ,590 ,772
Fp6 32,95 20,980 ,466 ,784
Fp7 32,58 20,473 ,565 ,774
Fp8 33,23 20,479 ,577 ,774
Fp9 32,50 18,164 ,671 ,759
Fp10 31,85 22,162 ,574 ,782
Fp11 31,90 21,849 ,563 ,780
Fp12 32,22 22,207 ,253 ,807
ScaleStatistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
35,86 24,910 4,991 12
UJI VALIDITAS KUESIONER KEPUASAN KERJA
RELIABILITY/VARIABLES=kk1 kk2 kk3 kk4 kk5 kk6 kk7 kk8 kk9 kk10/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:46:10
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\An
ang\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MatrixInput
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsed
Statisticsarebased on
allcaseswith valid data for
allvariablesintheprocedure.
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=kk1 kk2 kk3
kk4 kk5 kk6 kk7 kk8 kk9 kk10
/SCALE('ALL VARIABLES')
ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE
SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,02[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Scale: ALL VARIABLES
CaseProcessingSummary
N %
Cases
Valid 115 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 115 100,0
a. Listwisedeletionbased on allvariablesintheprocedure.
ReliabilityStatistics
Cronbach'sAlpha N of Items
,779 10
ItemStatistics
Mean Std. Deviation N
kk1 2,70 ,546 115
kk2 2,77 ,551 115
kk3 2,86 ,782 115
kk4 2,43 ,751 115
kk5 2,38 ,683 115
kk6 2,70 ,565 115
kk7 2,76 ,571 115
kk8 1,90 ,513 115
kk9 2,97 ,725 115
kk10 3,14 ,782 115
Item-TotalStatistics
ScaleMeanifItemDe
leted
ScaleVarianceifIte
mDeleted
CorrectedItem-
TotalCorrelation
Cronbach'sAlphaifI
temDeleted
kk1 23,90 12,105 ,507 ,754
kk2 23,84 12,238 ,463 ,759
kk3 23,75 11,225 ,475 ,757
kk4 24,17 10,689 ,626 ,733
kk5 24,23 11,229 ,575 ,742
kk6 23,91 12,641 ,341 ,772
kk7 23,85 12,583 ,350 ,771
kk8 24,70 12,263 ,502 ,756
kk9 23,64 11,319 ,509 ,751
kk10 23,47 12,620 ,197 ,797
ScaleStatistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
26,61 14,328 3,785 10
ANALISA FREKUENSI RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN
FREQUENCIES VARIABLES=JenisKlamin/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE SUM/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:55:19
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\An
ang\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsedStatisticsarebased on
allcaseswith valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=JenisKlamin
/STATISTICS=MEAN
MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,03[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Statistics
JenisKlamin
NValid 115
Missing 0
Mean 1,76
Median 2,00
Mode 2
Sum 202
JenisKlamin
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercen
t
Valid
laki-laki 28 24,3 24,3 24,3
perempuan 87 75,7 75,7 100,0
Total 115 100,0 100,0
ANALISA FREKUENSI RESPONDEN MENURUT USIA
FREQUENCIES VARIABLES=Usia/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE SUM/ORDER=ANALYSIS
.Frequencies
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:55:31
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\An
ang\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsedStatisticsarebased on
allcaseswith valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=Usia
/STATISTICS=MEAN
MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Statistics
Usia
NValid 115
Missing 0
Mean 1,34
Median 1,00
Mode 1
Sum 154
Usia
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
Valid
22-24 76 66,1 66,1 66,1
25-27 39 33,9 33,9 100,0
Total 115 100,0 100,0
ANALISA FREKUENSI RESPONDEN MENURUT ANGKATAN
FREQUENCIES VARIABLES=Angkatan/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE SUM/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:55:47
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\Ana
ng\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsedStatisticsarebased on
allcaseswith valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=Angkatan
/STATISTICS=MEAN
MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Statistics
Angkatan
NValid 115
Missing 0
Mean 2,07
Median 2,00
Mode 2a
Sum 238
a. Multiplemodesexist. The smallestvalueisshown
Angkatan
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
Valid
2007 33 28,7 28,7 28,7
2008 41 35,7 35,7 64,3
2009 41 35,7 35,7 100,0
Total 115 100,0 100,0
ANALISA FREKUENSI RESPONDEN TERHADAP SARANA, PRASARANA,
KEPUASAN KERJA
FREQUENCIES VARIABLES=GroupSaranaGroupPrasaranaGroupKepuasan/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE SUM/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:56:57
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\An
ang\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsedStatisticsarebased on
allcaseswith valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=GroupSaranaGr
oupPrasaranaGroupKepuasan
/STATISTICS=MEAN
MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Statistics
GroupSarana GroupPrasarana GroupKepuasan
NValid 115 115 115
Missing 0 0 0
Mean 1,62 1,54 1,43
Median 2,00 2,00 1,00
Mode 2 2 1
Sum 186 177 165
Frequency Table
GroupSarana
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercen
t
Valid
Baik 44 38,3 38,3 38,3
Kurang Baik 71 61,7 61,7 100,0
Total 115 100,0 100,0
GroupPrasarana
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercen
t
Valid
Baik 53 46,1 46,1 46,1
Kurang Baik 62 53,9 53,9 100,0
Total 115 100,0 100,0
GroupKepuasan
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercen
t
Valid
Puas 65 56,5 56,5 56,5
Kurang Puas 50 43,5 43,5 100,0
Total 115 100,0 100,0
ANALISA TABULASI SILANG ANTARA JENIS KELAMIN DAN KEPUASAN KERJA
CROSSTABS/TABLES=JenisKlamin BY GroupKepuasan/FORMAT=AVALUE TABLES/CELLS=COUNT ROW TOTAL/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:57:47
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\Ana
ng\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsed
Statistics for eachtablearebased
on allthecaseswith valid data
inthespecifiedrange(s) for
allvariablesineachtable.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=JenisKlamin BY
GroupKepuasan
/FORMAT=AVALUE
TABLES
/CELLS=COUNT ROW
TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,03
DimensionsRequested 2
CellsAvailable 174762[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
CaseProcessingSummary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
JenisKlamin *
GroupKepuasan115 100,0% 0 0,0% 115 100,0%
JenisKlamin * GroupKepuasanCrosstabulation
GroupKepuasan Total
Puas Kurang Puas
JenisKlamin
laki-laki
Count 16 12 28
% withinJenisKlamin 57,1% 42,9% 100,0%
% of Total 13,9% 10,4% 24,3%
perempuan
Count 49 38 87
% withinJenisKlamin 56,3% 43,7% 100,0%
% of Total 42,6% 33,0% 75,7%
Total
Count 65 50 115
% withinJenisKlamin 56,5% 43,5% 100,0%
% of Total 56,5% 43,5% 100,0%
ANALISA TABULASI SILANG ANTARA USIA DAN KEPUASAN KERJA
CROSSTABS/TABLES=Usia BY GroupKepuasan/FORMAT=AVALUE TABLES/CELLS=COUNT ROW TOTAL/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:58:02
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\An
ang\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsed
Statistics for eachtablearebased
on allthecaseswith valid data
inthespecifiedrange(s) for
allvariablesineachtable.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=Usia BY
GroupKepuasan
/FORMAT=AVALUE
TABLES
/CELLS=COUNT ROW
TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
DimensionsRequested 2
CellsAvailable 174762
[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
CaseProcessingSummary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Usia * GroupKepuasan 115 100,0% 0 0,0% 115 100,0%
Usia * GroupKepuasanCrosstabulation
GroupKepuasan Total
Puas Kurang Puas
Usia
22-24
Count 52 24 76
% within Usia 68,4% 31,6% 100,0%
% of Total 45,2% 20,9% 66,1%
25-27
Count 13 26 39
% within Usia 33,3% 66,7% 100,0%
% of Total 11,3% 22,6% 33,9%
Total
Count 65 50 115
% within Usia 56,5% 43,5% 100,0%
% of Total 56,5% 43,5% 100,0%
ANALISA TABULASI SILANG ANTARA ANGKATAN DAN KEPUASAN KERJA
CROSSTABS/TABLES=Angkatan BY GroupKepuasan/FORMAT=AVALUE TABLES/CELLS=COUNT ROW TOTAL/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:58:11
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\Ana
ng\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsed
Statistics for eachtablearebased
on allthecaseswith valid data
inthespecifiedrange(s) for
allvariablesineachtable.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=Angkatan BY
GroupKepuasan
/FORMAT=AVALUE
TABLES
/CELLS=COUNT ROW
TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,03
DimensionsRequested 2
CellsAvailable 174762[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
CaseProcessingSummary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Angkatan *
GroupKepuasan115 100,0% 0 0,0% 115 100,0%
Angkatan * GroupKepuasanCrosstabulation
GroupKepuasan Total
Puas Kurang Puas
Angkatan
2007
Count 9 24 33
% within Angkatan 27,3% 72,7% 100,0%
% of Total 7,8% 20,9% 28,7%
2008
Count 26 15 41
% within Angkatan 63,4% 36,6% 100,0%
% of Total 22,6% 13,0% 35,7%
2009
Count 30 11 41
% within Angkatan 73,2% 26,8% 100,0%
% of Total 26,1% 9,6% 35,7%
Total
Count 65 50 115
% within Angkatan 56,5% 43,5% 100,0%
% of Total 56,5% 43,5% 100,0%
ANALISA TABULASI SILANG ANTARA SARANA DAN KEPUASAN KERJA
CROSSTABS/TABLES=GroupSarana BY GroupKepuasan/FORMAT=AVALUE TABLES/STATISTICS=CHISQ/CELLS=COUNT ROW TOTAL/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:58:35
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\Ana
ng\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsed
Statistics for eachtablearebased
on allthecaseswith valid data
inthespecifiedrange(s) for
allvariablesineachtable.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=GroupSarana BY
GroupKepuasan
/FORMAT=AVALUE
TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT ROW
TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,14
DimensionsRequested 2
CellsAvailable 174762
[DataSet1] C:\Users\YOSI\Documents\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
CaseProcessingSummary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
GroupSarana *
GroupKepuasan115 100,0% 0 0,0% 115 100,0%
GroupSarana * GroupKepuasanCrosstabulation
GroupKepuasan Total
Puas Kurang Puas
GroupSarana
Baik
Count 31 13 44
% withinGroupSarana 70,5% 29,5% 100,0%
% of Total 27,0% 11,3% 38,3%
Kurang Baik
Count 34 37 71
% withinGroupSarana 47,9% 52,1% 100,0%
% of Total 29,6% 32,2% 61,7%
Total
Count 65 50 115
% withinGroupSarana 56,5% 43,5% 100,0%
% of Total 56,5% 43,5% 100,0%
ANALISA TABULASI SILANG ANTARA PRASARANA DAN KEPUASAN KERJA
CROSSTABS/TABLES=GroupPrasarana BY GroupKepuasan/FORMAT=AVALUE TABLES/STATISTICS=CHISQ/CELLS=COUNT ROW TOTAL/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
OutputCreated 12-FEB-2014 08:59:09
Comments
Input
DataC:\Users\YOSI\Documents\Ana
ng\AnangSPSSLengkapx.sav
ActiveDataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
SplitFile <none>
N of RowsinWorking Data File 115
MissingValueHandling
Definition of Missing
User-
definedmissingvaluesaretreated
as missing.
CasesUsed
Statistics for eachtablearebased
on allthecaseswith valid data
inthespecifiedrange(s) for
allvariablesineachtable.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=GroupPrasarana
BY GroupKepuasan
/FORMAT=AVALUE
TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT ROW
TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,06
DimensionsRequested 2
CellsAvailable 174762
CaseProcessingSummary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
GroupPrasarana *
GroupKepuasan115 100,0% 0 0,0% 115 100,0%
GroupPrasarana * GroupKepuasanCrosstabulation
GroupKepuasan Total
Puas Kurang Puas
GroupPrasarana
Baik
Count 34 19 53
% withinGroupPrasarana 64,2% 35,8% 100,0%
% of Total 29,6% 16,5% 46,1%
Kurang Baik
Count 31 31 62
% withinGroupPrasarana 50,0% 50,0% 100,0%
% of Total 27,0% 27,0% 53,9%
Total
Count 65 50 115
% withinGroupPrasarana 56,5% 43,5% 100,0%
% of Total 56,5% 43,5% 100,0%
UJI KORELASI LINEAR PEARSONS SARANA DAN KEPUASAN KERJA.
Correlations
Notes
Output Created 11-MAR-2014 12:17:34
Comments
Input
Data
C:\Users\COACH
YUDHI\Downloads\Anang\Ana
ngSPSSLengkapx.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File115
Missing Value Handling
Definition of MissingUser-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used
Statistics for each pair of
variables are based on all the
cases with valid data for that
pair.
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=GroupSarana
GroupKepuasan
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,08
[DataSet1] C:\Users\COACH YUDHI\Downloads\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Correlations
GroupSarana GroupKepuasan
GroupSarana
Pearson Correlation 1 ,221*
Sig. (2-tailed) ,017
N 115 115
GroupKepuasan
Pearson Correlation ,221* 1
Sig. (2-tailed) ,017
N 115 115
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI KORELASI LINEAR PEARSONS PRASARANA DAN KEPUASAN KERJA
Correlations
Notes
Output Created 11-MAR-2014 12:20:20
Comments
Input
Data
C:\Users\COACH
YUDHI\Downloads\Anang\Ana
ngSPSSLengkapx.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File115
Missing Value Handling
Definition of MissingUser-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used
Statistics for each pair of
variables are based on all the
cases with valid data for that
pair.
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=GroupPrasarana
GroupKepuasan
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,08
Elapsed Time 00:00:00,08
[DataSet1] C:\Users\COACH YUDHI\Downloads\Anang\AnangSPSSLengkapx.sav
Correlations
GroupPrasarana GroupKepuasan
GroupPrasarana
Pearson Correlation 1 ,142
Sig. (2-tailed) ,129
N 115 115
GroupKepuasan
Pearson Correlation ,142 1
Sig. (2-tailed) ,129
N 115 115
UJI PENGARUH SARANA TERHADAP KEPUASAN KERJA
REGRESSION/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT GroupKepuasan/METHOD=ENTER GroupSarana.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 GroupSaranab . Enter
a. Dependent Variable: GroupKepuasan
b. All requested variables entered.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1,383 1 1,383 5,816 ,017b
Residual 26,877 113 ,238
Total 28,261 114
a. Dependent Variable: GroupKepuasan
b. Predictors: (Constant), GroupSarana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 1,070 ,158 6,770 ,000
GroupSarana ,226 ,094 ,221 2,412 ,017
a. Dependent Variable: GroupKepuasan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,221a ,049 ,041 ,488
a. Predictors: (Constant), GroupSarana
UJI PENGARUH PRASARANA TERHADAP KEPUASAN KERJA
REGRESSION/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT GroupKepuasan/METHOD=ENTER GroupPrasarana.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 GroupPrasaranab . Enter
a. Dependent Variable: GroupKepuasan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,142a ,020 ,012 ,495
a. Predictors: (Constant), GroupPrasarana
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression ,572 1 ,572 2,335 ,129b
Residual 27,689 113 ,245
Total 28,261 114
a. Dependent Variable: GroupKepuasan
b. Predictors: (Constant), GroupPrasarana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 1,217 ,150 8,123 ,000
GroupPrasarana ,142 ,093 ,142 1,528 ,129
a. Dependent Variable: GroupKepuasan