19
Pertahanan terhadap infeksi

ilmu kedokteran gigi dasa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sk 13 ikgd fkgui

Citation preview

Pertahanan terhadap infeksi

Pertahanan terhadap infeksi Tanda-tanda infeksiRubor: kemerahan, pertama terlihat saat peradangan.pelebaran arteriola yang mensuplai darah ke daerah peradangan. Sehingga lebih banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini disebut hiperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut. KalorKalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut. Kalor disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang memiliki suhu 37oC disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyak daripada ke daerah normal DolorPerubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Pengeluaran zat seperti histamin atau zat bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Rasa sakit disebabkan pula oleh tekanan yang meninggi akibat pembengkakan jaringan yang meradang.

TumorPembengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial Functio laesaBerdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang hilang . Functio laesa merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal. Akan tetapi belum diketahui secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jaringan yang meradang.

Pertahanan terhadap infeksi

1) Flora normal:-tubuh memiliki mikroorganisme yang ada pada lapisan permukaan dan didalam kulit, saliva, mukosa oral dan saluran gastrointestinal.-Flora tersebut bersaing dengan mikroorganisme penyebab penyakit untuk mendapatkan makanan. Flora normal juga mengekskresi substansi antibakteri dalam usus. Flora normal kulit menggunakan tindakan protektif dengan menghambat multiplikasi organisme yang menempel dikulit. Flora normal dalam jumlah banyak mempertahankan keseimbangan yang sensitive dengan mikroorganisme lain untuk mencegah infeksi

2) Pertahanan sistem tubuh:Organisme pathogen dengan mudah menempel pada permukaan kulit, di inhalasi melalui pernafasan atau dicerna melalui makanan. Mekanisme pertahanannya sebagai berikut:-inflamasi:reaksi protektif vaskular dengan menghantarkan cairan, produk darah dan nutrien ke jaringan interstisial ke daerah cidera. Proses ini menetralisasi dan mengeliminasi patogen atau jaringan mati (nekrotik) dan memulai cara-cara perbaikan jaringan tubuh . Tanda inflamasi termasuk bengkak, kemerahan, panas, nyeri/nyeri tekan, dan hilangnya fungsi bagian tubuh yang terinflamasi, bila sudah inflamasi sistemik maka yang muncul seperti demam,leukositas, malaise anereksia, mual dll.Respon imunPertama kali menyerang: monositSisa mikroorganisme tersebut yang akan memicu respon imun. Materi asing yang tertinggal (antigen) menyebabkan rentetan respon yang mengubah susunan biologis tubuh. . Setelah antigen masuk dala tubuh, antigen tersebut bergerak ke darah atau limfe dan memulai imunitas seluler atau humural.

1) Imunitas selularAda kelas limfosit, limfosit T (CD4T) dan limfosit B (sel B). Limfosit T memainkan peran utama dalam imunitas seluler. Ada reseptor antigen pada membran permukaan limfosit CD4T. Bila antigen bertemu dengan sel yang reseptor permukaannya sesuai dengan antigen, maka akan terjadi ikatan. Ikatan ini mengaktifkan limfosit CD4T untuk membagi diri dengan cepat untuk membentuk sel yang peka. Limfosit yang peka bergerak ke daerah inflamasi, berikatan dengan antigen dan melepaskan limfokin. Limfokin menarik & menstimulasi makrofag untuk menyerang antigen Imunitas humoralStimulasi sel B akan memicu respon imun humoral, menyebabkan sintesa imunoglobulin/antibodi yang akan membunuh antigen. Sel B plasma dan sel B memori akan terbentuk apabila sel B berikatan dengan satu antigen. Sel B mensintesis antibodi dalam jumlah besar untuk mempertahankan imunitas, sedangkan sel B memori untuk mempersiapkan tubuh menghadapi invasi antigen.AntibodiMerupakan protein bermolekul besar, terbagi menjadi imunoglobulin A, M, D, E, G. Imunoglobulin M dibentuk pada saat kontak awal dengan antigen, sedangkan IgG menandakan infeksi yang terakhir. Pembentukan antibodi merupakan dasar melakukan imunisasi.

KomplemenMerupakan senyawa protein yang ditemukan dalam serum darah. Komplemen diaktifkan saat antigen dan antibodi terikat. Komplemen diaktifkan, maka akan terjadi serangkaian proses katalitik.

InterferonPada saat tertentu diinvasi oleh virus. Interferon akan mengganggu kemampuan virus dalam bermultiplikasi.

Gambaran makroskopis dan mikroskopis infeksi

keterangan:Gambar 1: Pneumonia adalah penyakit infeksi paru-paru. Pneumococcal pneumonia adalah infeksi salura pernafasan bagian atas dan dapat menyebar ke darah, telinga tengah, paru-paru, dan sistim syaraf.Gambar 2: penyakit hubungan seksual akibat infeksi oleh treponema pallidum. Sifilis sekunder(S II) stadium kedua dari sifilis yang timbul setelah minggu ke 6-8.

gambar 8-10: Schistosomiasis adalah infeksi yang disebabkan terutama oleh tiga spesies schistosome; Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum dan Schistosoma haematobiumS.Gambar 8-11: Sel campak pada paru-paru

17Gambar 8-13: Cytomegalovirus(CMV) merupakan virus keluarga herpes (Herpesviridae family)Gambar 8-14: Virus varicella-zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar ular (herper-zoster)

Gambaran makroskopis CMV dan Varicella zoster