Upload
buithien
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN
BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN
(Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Oleh:
INTAN NUR HIDAYATUN
NIM. 072411029
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (eksemplar)
Hal : Naskah Skripsi A.n. Sdri. Intan Nur Hidayatun
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari’ah
IAIN Walisongo Semarang
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini
kami kirim naskah skripsi saudari:
Nama : Intan Nur Hidayatun
NIM : 072411029
Judul : PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN
BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN
(Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)
Dengan ini telah kami setujui dan mohon kiranya skripsi saudara tersebut
dapat segera dimunaqosahkan. Demikian atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
iii
iv
MOTTO
Artinya
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya
yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang
berakal, agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah:100)"1
1 Al-Qur’an al- Karim dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm.179.
v
PERSEMBAHAN
Setitik perjuangan dan segoresan tinta ini kupersembahkan untuk:
1. Allah yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Sukendar dan Ibu Tuti Nuryati tercinta, terima kasih atas segala
kesabaran, pengorbanan sekuat tenaga dan tak kenal lelah demi mendidik
putra putrinya dalam mengapai kesuksesan, do’a dan kasih sayang yang
tak pernah padam.
3. Ade-adeku: Yusuf Ahmadi dan Zidkon Abduruzid, terika kasih atas kasih
sayang yang kalian berikan.
4. Luv of my life (cipto roso), terima kasih kau telah dan akan selalu ada
untukku, yang keberadaannya menjadi spirit dalam tanggung jawab.
Dengan kekuatan cinta dan kasih sayang serta kesetiaan sehingga saya
mampu untuk menyelesaikan skripsi ini. I wish that you could be the one I
die with.. sa-rang-hae-yo... Bapak Wasman dan Ibu Jaenah, terima kasih
atas do’a dan restunya.
5. Serta keluarga besar Hj Fadholi dan Hj Aisyah yang senantiasa
memberikan do’a dan motivasi.
6. Keluarga besar “A.11 kost” (Puspa, Dia, Shela, Ida, Laras, Devi, Faik,
Tira, Nida, Syifa, Lia) terima kasih atas bantuan dan kebersamaan yang
kalian berikan.
7. Sahabat-sahabatku EIA’ 07
8. Keluarga besar Ono Swalayan, terima kasih atas bantuannya sehingga saya
mudah menyelesaikan tugas skripsi ini.
vi
ABSTRAK
Ketatnya persaingan bisnis industri makanan menuntut perusahaan untuk
lebih mengetahui hak-hak konsumen, yaitu meningkatkan produk-produk
makanan yang bermutu dan aman. Salah satu hak konsumen itu adalah adanya
informasi label halal pada produk makanan dalam kemasan. Untuk mengetahui
berapa besar pengaruh label halal, maka digunakan analisis faktor psikografis
dengan cara mengunjungi calon konsumennya. Psikografis adalah analisis gaya
hidup atau riset AIO adalah suatu bentuk riset konsumen yang memberikan profil
yang jelas dan praktis mengenai segmen-segmen konsumen, tentang aspekaspek
kepribadian konsumen yang penting, motif belinya, minatnya, sikapnya,
keyakinannya, dan nilai-nilai yang dianutnya. ONO Swalayan adalah salah satu
ritel yang memiliki area yang sangat luas yang menjual berbagai macam produk
makanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
analisis faktor psikografis yang terdiri dari aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3)
dan label halal (Z) terhadap keputusan pembelian (Y).
Dengan latar belakang diatas sehingga menimbulkan rumusan masalah
sebagai berikut: Apakah psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2),
opini (X3) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)?
Apakah psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3) secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)? Variabel psikografis
manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
Jenis penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deskriptif analisis.
Jumlah sampel sebanyak 75 responden yang diperoleh dari lima kali sub variabel,
yaitu 5 x 15, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
accidental sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode kuesioner,
wawancara dan dokumentasi. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan
uji reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan regresi linier
berganda dengan uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel aktivitas (X1), minat (X2),
opini (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
(Y). Berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial dapat diketahui bahwa
variabel aktivitas (X1), Ho yang mengatakan aktivitas tidak berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian ditolak, sedangkan Ha yang mengatakan
aktivitas berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian diterima. Dan
untuk uji t diketahui bahwa secara parsial variabel aktivitas (X1), minat (X2),
opini (X3) mempunyai pengaruh signifikan pula terhadap keputusan pembelian
(Y).
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Ta’ala, Tuhan pencipta alam
semesta pengatur hidup dan kehidupan manusia, yang menguasai alam raya
beserta isinya serta yang memberikan kasih sayangNya kepada setiap
makhlukNya. Sehingga dengan keridhoanNya skripsi dengan judul
“PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODAK MAKANAN DALAM KEMASAN BERLABEL
HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN (Studi Kasus Pada
Ono Swalayan Ngaliyan) dalam rangka menyelesaikan studi Strata Satu untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang dapat
diselesaikan. Untuk itu ucapan terima kasih disampaikan kepada;
1. Rektor IAIN Walisongo Semarang Bpk. Prof. Dr. H. Muhibin, MA yang telah
memberikan kebijaksanaan di lingkungan IAIN.
2. Dekan Fakultas Syari’ah Bpk. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, yang telah
memberikan kebijaksanaan teknis dilingkungan fakultas syaria’ah,
3. Bpk. Drs. H. Hasyim Syarbani, MM dan Bpk. Moh. Arifin, S.Ag, M. Hum
selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan
pikirannya untuk membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
4. Bpk. DR. Ali Murtadho, M.Ag dan Bpk. Nurfatoni, M.Ag, selaku Kajur dan
Sekjur Ekonomi Islam
5. Bpk. Johan Masruhan, H. Drs. MM selaku dosen wali studi, yang telah
memberikan saran serta dorongan selama kuliah.
viii
6. Para Dosen Pengajar Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah
membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu dosen selaku Pimpinan Perpustakan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang yang telah memberikan izin serta layanan kepustakaan
yang telah diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
8. Ketua dan para pengurus Ono Swalayan yang banyak membantu penulis
dalam memperoleh data Skripsi.
9. Kedua orang tuaku tercinta, yang telah membimbing serta memberikan
dorongan kepada penulis baik moral, material maupun spiritual.
10. Kekasih ku yang selama ini selalu berbagi duka ataupun suka dalam penulisan
skripsi.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
baik material maupun spiritual dan menberikan dorongan dalam penyelesaian
skripsi ini.
Semoga kebaikan yang telah diberikan oleh berbagai pihak kepada peneliti
mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya demi
sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik demi perbaikan sangat petulis
harapkan. Mudah-mudahan apa yang tertuang dalam skripsi ini bermanfaat.
Semarang, 12 Juni 2012
Peneliti
Intan Nurhidayatun
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
HALAMAN DEKLARASI ................................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ....................................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5
1.4 Sistematika Penelitian .......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori................................................................................... 8
2.1.1 Psikografis .................................................................................. 8
2.1.1.1Pengertian Psikografis ..................................................... 8
2.1.1.2 Komponen AIO .............................................................. 11
2.1.2 Keputusan Pembelian ................................................................. 13
2.1.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian ................................... 13
2.1.2.2 Pihak-Pihak yang Terlibat dalamKeputusan Pembelian15
2.1.2.3 Proses Keputusan Pembelian ......................................... 15
2.1.2.4 Kajian Sayariah Tentang Keputusan Pembelian ........... 18
2.1.3 Label ........................................................................................... 19
2.2.3.1 Pengertian Label .......................................................... 19
x
2.2.3.2 Fungsi Label ................................................................ 22
2.2.3.3 Tipe-tipe Label ............................................................. 22
2.2.3.4 Keuntungan Menggunakan Label yang Efektif ........... 23
2.2.3.5 Tujuan Pelabelan .......................................................... 24
2.2.3.6 Pengertian Label Halal ................................................. 25
2.2.3.7 Sertifikat halal .............................................................. 27
2.2.3.8 Kajian Syariah Tentang Label Halal ............................ 30
2.2 Kajian Pustaka ................................................................................... 33
2.3 Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................. 36
2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 38
3.2 Populasi dan Sample ........................................................................ 38
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 40
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 42
3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................... 46
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN.
4.1 Paparan Data Hasil Penelitian ........................................................... 49
4.1.1 Profil subyek penelitian.......................................................... 49
4.1.2 Struktur subjek penelitian ...................................................... 50
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 52
4.2.1 Karakteristik Responden ....................................................... 52
4.2.2 Gambaran Distribusi Item ..................................................... 56
4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 62
4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 64
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 67
4.3.1 Analisis dan Intepretasi Secara Simultan ............................... 67
4.3.2 Analisis dan Intepretasi Secara Parsial ................................. 70
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian dalam Perspektif Islam ....................... 77
xi
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 86
5.2 Saran ................................................................................................. 87
5.3 Penutup ............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang ......... 35
Tabel 4.1 Makanan dalam kemasan berlabel halal .................................... 51
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia .................................... 53
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin...................... 53
Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ............. 54
Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .......................... 55
Tabel 4.6 Karakteristik respondent berdasarkan pendapatan ....................... 55
Tabel 4.7 Distribusi frekruensi aktivitas ...................................................... 57
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi minat ............................................................ 58
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi opini ............................................................. 59
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi label halal .....................................................60
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi keputusan pembelian.....................................61
Tabel 412 Hasil Uji Validitas ......................................................................... 63
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilita .................................................................... 64
Tabel 4.14 Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda ........................... 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Industri makanan belakangan ini memang menjadi magnet yang
dilirik pengusaha arena potensinya cukup besar. Apalagi, di beberapa
pasar utama seperti makanan dalam kemasan. Dalam catatan Gabungan
Pengusaha Makanan dan Minuman, total pasar bisnis makanan dan
minuman di atas Rp 120 triliun, di luar bisnis rokok. Namun, di industri
ini persaingannya juga makin ketat, apalagi makin banyak pemain asing
yang hadir di industri ini. Tak mengherankan, bila ingin merebut pasar yang
signifikan di industri ini, butuh strategi pemasaran yang jeli, termasuk rajin
berpromosi untuk membangun merek dan mendekati konsumen. Tahun 2006
bisnis makanan diyakini bakal tetap tumbuh di atas 10%. 1
Sebagaimana diungkapkan Levitt yaitu persaingan sekarang bukanlah
apa yang diproduksi perusahaan dalam pabrik tetapi antara apa yang
mereka tambahkan pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk pengemasan,
iklan, dan hal-hal lainnya yang dipandang perlu.2 Dengan demikian
keberhasilan menjual suatu produk sangat ditentukan oleh ketrampilan
mengelola produk inti (core product), dan produk yang disempurnakan
yang berbeda dari persaingannya.
1 Sudarmadi, Bisnis yang Menjanjikan di 2006, swa.co.id, diakses pada 12 Januari
2012 2 Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid 2 (Jakarta: Prenhallindo, 2000), hlm.449
2
Perang produsen makanan yang terjadi sampai saat ini menjadi hal
yang amat penting dalam membangun persepsi konsumen. Caranya
dengan melempar produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Dalam hal ini dibutuhkan identifikasi yang tepat berbagai elemen,
karakteristik dan atribut produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Untuk
itu perlu dilakukan analisis psikografis (aktivitas, minat dan opini)
konsumen untuk mengetahui dan memberi kesan di benak konsumen bahwa
produk inilah yang mereka butuhkan.3
Adanya persaingan industri makanan tersebut, untuk memenangkan
persaingan, maka salah satunya adalah produsen harus tahu dan respek akan
hakhak konsumen. Kualitas hidup yang semakin baik, mendorong
meningkatnya tuntutan hak konsumen akan produkproduk makanan yang
bermutu dan aman. Salah satu hak konsumen itu adalah adanya informasi
label halal pada setiap produk yang dijual di pasar. Konsekuensi logis dari hal
itu adalah produsen harus melakukan sertifikasi dan mencantumkan label
halal pada setiap kemasan produknya. Bagi produsen, sertifikasi dan pelabelan
produk dibutuhkan biaya yang besar. Akan tetapi apabila produsen dapat
melakukannya, maka kepuasan konsumen akan dapat terpenuhi.4 Label
halal yang terpercaya dapat memberikan ketentraman bagi konsumen untuk
mengkonsumsi suatu produk.
Aisyah Girindra, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat
Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI),
3 Ibid
4 Jurnal Halal No.18 NovemberDesember 1997, hlm.13
3
menyatakan bahwa “Tuntutan konsumen akan produk halal belakangan
memang semakin besar. Diakui konsumen muslim saat ini makin kritis.
Mereka tidak sekedar menuntut produk yang higienis dan terjamin
kandungan gizinya, tetapi juga kehalalannya. Label halal pun menjadi
kunci yang memepengaruhi konsumen dalam memutuskan membeli atau
tidak suatu produk”.
Adanya label halal pada sebuah produk akan membantu kedua belah
pihak, baik produsen yang memproduksi maupun konsumen yang
mengkonsumsi. Kedua, adanya label halal melindungi pengusaha dari
tuntutan konsumen dikemudian hari. Ketiga, melindungi konsumen dari
keraguan dalam menyantap makanan. Keempat, dapat meningkatkan
kepuasan konsumen, Kelima adanya label halal juga dapat memperkuat
dan meningkatkan image produk yang secara langsung maupun tidak
mempengarui persepsi konsumen.5
Seperti diungkapkan Kotler keputusan untuk membeli pada
hakekatnya terdiri dari sekumpulan persepsi dan keputusan. Ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu sikap orang
lain dan faktor situasi yang tak terduga. Sikap orang lain positif maupun
negatif akan mempengaruhi alternatif konsumen, sehingga motivasi konsumen
dapat tunduk pada keinginan orang lain. Semakin kuat intensitas sikap
orang lain, semakin kuat orang lain tersebut mempengaruhi niat
konsumen untuk membeli atau tidak suatu barang. Sementara itu faktor
5 Syaiful Muslim, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.78
4
situasi yang tak terduga muncul untuk mengubah maksud pembelian.
Faktor ini menggambarkan kekecewaan terhadap produk tertentu. Tetapi
bukan merupakan faktor yang dapat diandalkan sepenuhnya untuk
memprediksi atau mengukur tingkah laku pembeli.6
Konsumen ONO Swalayan Ngaliyan adalah masyarakat Ngaliyan,
dimana masyarakat Ngaliyan terdiri dari akademisi IAIN Walisongo dan
masyarakat biasa, yang sebagian besar masyarakatnya paham akan ajaran
Islam, hal ini dapat menjadi perwakilan dari komunitas Muslim yang menjadi
konsumen produk tersebut.
Masyarakat Ngaliyan yang terdiri dari akademisi IAIN Walisongo dan
masyarakat biasa adalah komunitas kritis. Bila ditinjau dari sisi informasi
yang mereka peroleh dan kemampuan mereka untuk mencerna informasi
adalah komunitas yang bisa memilah-milah produk-produk yang mereka
konsumsi berdasarkan informasi yang mereka peroleh.
Agar dapat memperoleh informasi yang lebih jelas serta disertai bukti
ilmiah mengenai bagaimana pengaruh label halal terhadap keputusan
pembelian konsumen muslim Ngaliyan terhadap suatu produk tertentu, perlu
dilakukan suatu penelitian ilmiah. Untuk itu penulis akan melakukan
penelitian dengan menjadikan Masyarakat Ngaliyan sebagai studied
population. Penulis memberikan batasan bahwa produk makanan dalam
kemasan yang dimaksud adalah produk-produk seperti coklat, susu, mie
instan, snack, dan produk-produk makanan ringan lainnya yang diproduksi
6 Kotler dan Amstrong, PrinsipPrinsip Pemasaran. Jilid 1, (Jakarta: Erlangga,
2001), hlm. 98
5
dengan menggunakan kemasan dan menyertakan label halal di dalam
kemasannya. Penulis memberikan judul pada penelitian ini adalah
“PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN BERLABEL
HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN (Studi Kasus
Pada ONO Swalayan Ngaliyan)”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas
maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3)
secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)?
2. Apakah psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3)
secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)?
3. Variabel psikografis manakah yang paling dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah, dan
menganalisa data serta, menginterpretasikannya. Hasilnya akan digunakan
sebagai bahan penyusunan skripsi yang akan diajukan sebagai salah satu
syarat untuk menempuh ujian sarjana Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah
IAIN Walisongo Semarang.
6
Penelitian ini bertujuan untuk
1. Untuk mengetahui psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat
(X2), opini (X3) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan
pembelian (Y).
2. Untuk mengetahui psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat
(X2), opini (X3) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian (Y).
3. Untuk mengetahui variabel psikografis yang paling dominan.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan para akademisi
dan untuk masyarakat ngaliyan khususnya, dalam membeli produk makanan
dalam kemasan harus berhati-hati dalam memilih makanan harus ada
informasi label halal, nilai kandungan gizinya, dan manfaat dari makanan
tersebut.
1.4 Sistematika Penelitian
Skripsi ini terbagi kedalam lima bab, dan masing-masing bab
merupakan satu kesatuan yang utuh serta terdapat korelasi antara satu bab
dengan bab yang lain, dari bab pertama hingga bab terakhir.
Bab pertama, berisi tentang pendahuluan. Pada bab ini dibahas tentang
latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian dan
sistematika penelitian.
7
Bab kedua, berisi tentang tinjauan pustaka. Pada bab ini diuraikan
tentang landasan teori, kajian pustaka, kerangka berfikir dan hipotesis.
Bab ketiga, merupakan paparan detail tentang metode penelitian
skripsi. Pertama, jenis dan sumber data. Kedua, populasi dan sample. Ketiga,
metode pengumpulan data. Keempat, variabel penelitian dan pengukuran.
Kelima, teknik analisi data
Bab keempat, merupakan paparan analisis data dan pembahasan
penelitian. Dimana pada bab ini berisi tentang paparan data hasil penelitian,
hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian
dalam perspektif islam.
Bab kelima, merupakan akhir dari proses penulisan dan hasil penelitian
yang berpijak pada bab-bab sebelumnya, isinya berupa kesimpulan, saran-
saran dan penutup.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Psikografis
2.1.1.1 Pengertian Psikografis
Hawkins, dkk., dalam Hartanto, dkk. mengatakan
psikografis yang asli memfokus pada pengukuran aktifitas,
minat, dan opini yang terkandung dalam inventori AIO.1
Menurut Engel, dkk. psikografis (psychographics) adalah
teknik utama yang digunakan oleh peneliti konsumen
sebagai ukuran operasional dari gaya hidup. Psikografis
memberikan pengukuran kuantitatif dengan sampel besar
berlawanan dengan teknik penelitian lunak atau kualitatif
seperti wawancara kelompok fokus atau wawancara
mendalam. Psikografis bergerak di luar pandangan
konsumen yang diekspresikan di dalam pengukuran
demografi, perilaku, dan sosioekonomi.2
Mowen dan Minor menyatakan psikografis
mengandung ide yang menggambarkan (grafik)
faktorfaktor psikologis (psiko) yang membentuk
konsumen. Namun dalam praktiknya, psikologis
dipergunakan untuk mengukur gaya hidup konsumen dengan
1 Hartanto, dkk. Psikologi Ekonomi dan Konsumen. (Depok: Penerbit Bagian
Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, 2005), hlm.119 2 Angel dkk, Perilaku Konsumen, Jilid 1, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994), hlm. 385
9
menganalisis aktivitas, minat, dan opini (activities, interest,
dan opinion AIO). Tujuan riset psikologis biasanya
adalah untuk aplikasi dasar. Yaitu, studi pskologis
dipergunakan oleh para peneliti pasar untuk menguraikan
segmen konsumen yang nantinya akan membantu organisasi
mencapai dan memahami konsumennya. Studi psikologis
biasanya mencakup pertanyaanpertanyaan yang dirancang
untuk menilai gaya hidup pasar target, karakteristik
kepribadian, dan karakteristik demografi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa, psikografis adalah investigasi kuantitatif
atas gaya hidup konsumen, kepribadian, dan karakteristik
demografi.3
Schiffman dan Kanuk menyatakan profil psikologis
salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai
gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interest),
dan pendapat (opinion) (AIO) konsumen yang dapat diukur
sebagai cara untuk menyusun profil psikografis konsumen.
Dalam bentuk yang umum, studi psikografis AIO
menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan
psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek
yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat,
sikap, kepercayaan, dan nilainilai konsumen.
3 Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen, Jilid 1, Edisi kelima, (Jakarta: Erlangga, 2002),
hlm. 283
10
Menurut Sumarwan, psikografis adalah suatu
instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan
pengukuran kuantitatif dan biasa dipakai untuk menganalisis
data yang sangat besar. Psikografis analisis biasanya
dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografis
juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang
menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan
mereka, pekerjaan dan aktifitas lainnya. Psikografis berarti
menggambarkan (graph) psikologis konsumen (psyco).
Psikografis adalah pengukuran kuantitatif gaya hidup,
kepribadian dan demografik konsumen. Psikografis sering
diartikan sebagai pengukuran AIO (activity, interest,
opinion), yaitu pengukuran kegiatan, minat dan pendapat
konsumen.4
Schifmann dan Kanuk dalam Prasetijo menyatakan
psikografis disebut sebagai analisis gaya hidup atau riset
AIO adalah suatu bentuk riset konsumen yang memberikan
profil yang jelas dan praktis mengenai segmensegmen
konsumen, tentang aspekaspek kepribadian konsumen yang
penting, motif belinya, minatnya, sikapnya, keyakinannya,
dan nilainilai yang dianutnya.5 Lebih lanjut, Mowen
dalam Prasetijo mendefinisikan psikografis sebagai kajian
4 Sumarwan, Ujang, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), hlm. 58 5 Prasetijo, Ihalauw, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 53
11
tentang apa yang membentuk seorang konsumen secara
psikologis. Ada dua konsep, dalam psikografis. Pertama,
memberi gambaran mengenai ciriciri psikologis konsumen
yang lebih mengarah pada identifikasi kepribadian
konsumen (self-concept). Kedua, memandang psikografis
sebagai kajian tentang activities (kegiatan), interest (minat),
dan opinions (pendapat).6
2.1.1.2 Komponen AIO
AIO, istilah yang digunakan secara dapat
dipertukarkan dengan psikografis, mengacu pada pengukuran
kegiatan, minat, dan opini. Menurut Engel, dkk, AIO
(activities, interest, dan opinion)7 adalah:
1) Activities (kegiatan) adalah tindakan nyata seperti
menonton suatu medium, berbelanja di toko, atau
menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan yang
baru. Walaupun tindakan ini biasanya dapat diamati,
alasan untuk tindakan tersebut jarang dapat diukur secara
langsung. Aktivitas yaitu orang yang mudah atau tidak
bergerak dan bereaksi serta bertingkah laku secara
spontan.
2) Interest (minat) akan semacam obyek, peristiwa, atau
topik adalah tingkat kegairahan yang menyertai
6 Ibid
7 Angel dkk, Op. Cit, hlm.385
12
perhatian khusus maupun terusmenerus kepadanya.
Minat ialah usaha aktif menuju pelaksanaan suatu tujuan.
Tujuan pada umumnya yaitu titik akhir daripada gerakan
yang menuju ke sesuatu arah tetapi tujuan minat adalah
melaksanakan suatu tujuan.
3) Opinion (opini) adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang
orang berikan sebagai respons terhadap situasi stimulus
dimana semacam “pertanyaan” diajukan. Atau dapat
diartikan sebagai hasil pekerjaan pikir dalam
meletakkan hubungan antara tanggapan yang satu
dengan lainnya, antara pengertian satu dengan
pengertian lainnya dan dinyatakan dalam satu kalimat.
Opini digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran,
harapan, dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai
maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan
peristiwa masa datang, dan penimbangan konsekuensi
yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya
tindakan alternatif.
Sedangkan menurut Prasetijo, mengungkapkan AIO
(activities, interest, dan opinion)8 adalah:
1) Activities (kegiatan) yaitu apa yang dikerjakan
konsumen, produk apa yang dibeli atau digunakan,
8 Ihalauw Prasetijo, Op. Cit, hlm. 58
13
kegiatan apa yang mereka lakukan untuk mengisi waktu
luang.
2) Interest (minat) yaitu apa kesukaan, kegemaran dan
prioritas dalam hidup konsumen.
3) Opinion (opini) yaitu pandangan dan perasaan konsumen
dalam menanggapi isuisu global, lokal, moral, ekonomi,
dan sosial.
Schiffman dan Kanuk mengungkapkan riset AIO
mencari tanggapan konsumen terhadap sejumlah besar
pertanyaan yang mengukur AIO.
1) Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menggunakan waktu
2) Minat yaitu pilihan dan prioritas konsumen
3) Pendapat yaitu bagaimana konsumen memandang berbagai
macam kejadian dan persoalan.
Dalam bentuk yang umum, studi Psikografis AIO
menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan
psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek
yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat,
sikap, kepercayaan, dan nilainilai konsumen.
2.1.2 Keputusan Pembelian
2.1.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai
suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai
14
alternatif sesuai dengan kepentingankepentingan tertentu
dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling
menguntungkan. Kalau ada dua atau lebih pilihan alternatif,
dan dari dua pilihan tersebut konsumen harus memilih salah
satu dari dua atau lebih alternatif yang ada, maka pemilihan
salah satu dari alternatif yang ada tersebut tidak lain adalah
proses pengambilan keputusan. Menurut Boyd Walker
pengambilan keputusan pembelian merupakan sebuah
pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia
membeli suatu produk guna memenuhi keinginan dan
kebutuhannya.9
Dalam konteks perilaku konsumen, maka
pengambilan keputusan konsumen (consumer decision
marketing) dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana
konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif
pilihan dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang
diperlukan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu.
Definisi ini ingin menegaskan bahwa suatu keputusan tidak
harus memilih satu dari sejumlah alternatif, akan tetapi
keputusan harus didasarkan pada relevansi antara masalah
dan tujuannya.
9 Boyd L Walker, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Ahli Bahasa Oleh Imam Nurmawan,
(Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 123
15
2.1.2.2 PihakPihak yang Terlibat dalam Keputusan Pembelian
Menurut Angel ada beberapa peranan yang
dimainkan orang dalam sebuah pengambilan keputusan,
antara lain:
1) Initiator (pencetus): seorang inisiator dalam proses
pembelian.
2) Influence (pemberi pengaruh): individu yang opininya
sangat dipertimbangkan dalam memilih.
3) Deciden (pengambilan keputusan): orang dengan
sewenang/ kekuasaan untuk mendiktekan pilihan akhir.
4) Buyer (pembeli): individu yang melakukan transaksi
pembelian sesungguhnya.
5) User (pemakai): individu yang menggunakan barang atau
jasa yang dibelinya.10
2.1.2.3 Proses Keputusan Pembelian
Pengertian pengambilan keputusan dikemukakan
oleh Radford bahwa pengambilan keputusan pembelian
ialah perumusan beraneka pilihan yang tepat antara beberapa
alternatif yang tersedia. Setelah diadakan pengevaluasian
mengenai keefektifan masingmasing untuk mencapai
sasaran para pengambil keputusan. Dalam proses pengambil
keputusan tersebut, ada delapan tahap yang ditempuh
10
Angle, Op. Cit, hlm. 44
16
untuk dapat melakukan pengambilan keputusan, seperti
yang dikemukakan oleh Siagian, sebagai berikut:
1. Pengenalan dan perumusan masalah yang dihadapi dan
hendak dipecahkan.
2. Pengumpulan data pendahuluan
3. Penetapan kebijaksanaan umum untuk pencarian masalah.
4. Perkiraan serta telaah statif, kegiatan ini meliputi 5 aspek
yaitu:
a. Pengembangan alternatifalternatif
b. Penilaian tiap alternatif
c. Pengembangan antara konsekuen alternatifalternatif.
d. Pemilihan alternatif yang terbaik
e. Analisa cara bertindak yang berlawanan
5. Pengajuan saran
6. Pertimbangan atas saran
7. Pemilihan alternatif terbaik
8. Implementasi keputusan.
Demikian halnya dalam proses pengambilan
keputusan pembelian, konsumen telah melalui proses
pembelian yang dimulai dari pengenalan kebutuhan dan
keinginan hingga pada pemuasan atas kebutuhan dan
keinginan tersebut.
17
Kotler menyatakan bahwa “ada lima tahap dalam
proses keputusan konsumen”.11
Berikut ini adalah model lima
tahap proses pembelian yang dikemukakan oleh Kolter, yaitu:
Gambar 2.1
Model Lima Tahap Proses Pembelian
Menurut Kotler berdasarkan model proses keputusan
konsumen di atas, terdapat lima hal yang berkaitan dengan
proses keputusan konsumen.12
Berikut ini akan diuraikan
keputusan konsumen dan langkahlangkahnya:
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli
mengenali masalah atau kebutuhan tersebut dapat
dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak.
3. Evaluasi alternatif
Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan,
dan model model yang terbaru memandang proses
11
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Op.Cit, hlm. 224 12
Ibid
Pengenalan
Masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
aternative
Keputusan
pembelian
Perilaku paska
pembelian
18
evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi
kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap konsumen
membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar
dan rasional.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi para konsumen
membentuk preferensi atas merekmerek yang ada di
dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai.
5. Perilaku paska pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan
mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu.
Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk
dibeli. Peran pemasar harus memantau kepuasan paska
pembelian, tindakan paska pembelian, dan pemakaian
produk paska pembelian.
2.1.2.4 Kajian syari’ah tentang keputusan pembelian
Keterlibatan dalam proses apapun Allah melarang
umatnya dalam kerugian, seperti halnya dalam aktifitas
pembelian. Manusia harus dapat membedakan antara
kebutuhan dan keinginan, antara yang baik dan yang buruk.
19
Sedangkan menurut pandangan Islam mengenai
pengambilan keputusan berdasarkan Q.S AlMaidah ayat
100, yaitu:
Artinya: “Katakanlah: "tidak sama yang buruk dengan yang
baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik
hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-
orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.”
(QS. Al-Maidah: 100)
Preferensi pada apa yang disebut dengan thayyib (baik)
dan yang halal dengan dihadapkan dengan sesuatu yang
khabits (jelek) serta haram adalah salah satu cara yang bisa
dianggap sangat baik untuk pengambilan keputusan yang
sehat dan bijak tersebut. Sesuatu yang baik dan sesuatu yang
jelek tidak akan pernah sama. Bisnis yang menguntungkan
selalu diberikan pada hal yang thayyib, meskipun dalam
kuantitasnya ia lebih banyak dari yang jelek atau khabits.
2.1.3 Label
2.1.3.1 Pengertian label
Angipora mendefinisikan bahwa label merupakan suatu
bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal
tentang produk atau penjualnya.13
13
Marinus Angipora, DasarDasar Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2002), hlm.192
20
Menurut Tjiptono label merupakan bagian dari
suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai
produk dan penjual. Sebuah label biasa merupakan bagian
dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda
pengenal) yang dicantelkan pada produk.14
Kotler menyatakan bahwa label adalah tampilan
sederhana pada produk atau gambar yang dirancang dengan
rumit yang merupakan satu kesatuan dengan kemasan. Label
bisa hanya mencantumkan merek atau informasi.15
Nurbiyati dan Machfoedz mengungkapkan bahwa
label adalah bagian dari produk yang mengkomunikasikan
produk atau produsen secara verbal. Label dapat merupakan
bagian dari kemasan, atau cap yang direkatkan pada
produk. Karena itu terdapat hubungan erat antara
penerapan label, kemasan, dan penerapan merek.
Sedangkan Staton dan Lamarto menyatakan bahwa
label merupakan ciri lain dari produk yang perlu
diperhatikan. Label adalah bagian sebuah produk yang
membawa informasi verbal tentang produk atau tentang
penjualannya. Label bisa merupakan bagian dari kemasan,
atau merupakan etiketlepas yang ditempelkan pada produk.
14
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 2, (Yogyakarta: Andi, 1997), hlm.107 15
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Op.Cit, hlm. 477
21
Sewajarnya jika antara kemasan, label, dan merek terjalin
satu hubungan yang erat sekali.
Efendy mengatakan bahwa labeling adalah selembar
kertas, metal, atau benda lain yang dibutuhkan terdapat suatu
barang dan yang menunjukkan tanda sebagai isi, milik, dan
sumber tujuan. Label adalah suatu display dengan tulisan,
cetakan ataupun grafik yang segera menunjukkan kepada
isi dari suatu benda. Labeling adalah termasuk label, tapi
diperluas dengan tulisan, cetakan atau grafik yang
menerangkan sesuatu; 1) tentang suatu artikel, isinya, atau
bungkusnya, dan 2) menyertai artikel tertentu. Label dapat
berupa bagian dari produk yang menerangkan/ informasi
tentang produk atau yang menjual pabrikan atau middlemen
bagian dari package.16
Lebih lanjut, Irawan, dkk., mendefinisikan label
yaitu bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan
(katakata) tentang barang tersebut atau penjualnya. Jadi,
sebuah label itu mungkin merupakan bagian dari
pembungkusnya, atau mungkin merupakan suatu etiket
yang tertempel secara langsung pada suatu barang.17
16
Effendi Rustam, Marketing Management, (Malang : Penerbit IKIP, 1996), hlm. 100 17
Irawan, dkk, Pemasaran: Prinsip dan Kasus, Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 1996),
hlm. 93
22
2.1.3.2 Fungsi label
Menurut kotler, fungsi label adalah:
1. Label mengidentifikasi produk atau merek
2. Label menentukan kelas produk
3. Label menggambarkan beberapa hal mengenai produk
(siapa pembuatnya, dimana dibuat, kapan dibuat, apa
isinya, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana
menggunakan secara aman)
4. Label mempromosikan produk lewat aneka gambar
yang menarik. 18
Menurut Kotler dan Amstrong, pemberian label dipengaruhi
oleh penetapan, yaitu :
1) Harga unit (unit princing): menyatakan harga per unit
dari ukuran standar.
2) Tanggal kadaluarsa (open dating): menyatakan berapa
lama produk layak dikonsumsi.
3) Label keterangan gizi (nutritional labeling): menyatakan
nilai gizi dalam produk.
2.1.3.3 Tipe-tipe label
Secara garis besar, terdapat tiga macam label (Basu
swasta, Rustam Efendy, Staton dan Lamarto, Indriyo
Gitosudarmo menyebutkan hal yang sama, yaitu:
18
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Op.Cit, hlm. 478
23
1. Brand label adalah brand yang sederhana itu sendiri
yang diterapkan pada produk atau pengepakan.
2. Grade label adalah grade yang dicantumkan pada
produk atau pengepakannya mengidentifikasikan
kealitasnya dengan surat, nomor, suatu tulisan atau
katakata.
3. Descriptive label adalah informasi label, descriptive
label hanya lebih lengkap keterangannya. Dikelompokkan
menjadi satu dan digunakan secara sama. Label yang
memberikan tulisan/ ilustrasi, tulisan dari informasi
mengenai karakternya, kegunaannya, konstruksinya,
pemeliharaannya, penggunaan/ sifatsifat lain dari produk.
4. Informative label adalah label yang memberikan keterangan
pada suatu barang tertentu yang menjelaskan secara garis
besar atau pokokpokok yang penting atau perlu diketahui.
2.1.3.4 Keuntungan menggunakan label yang efektif
1. Memperbaiki pembelianpembelian pada retailer
2. Pengurangan pengembalian dan potongan harga
3. Pengaruh promosi yang lebih besar
4. Perlindungan terhadap konsumen
5. Perlindungan terhadap persaingan yang tidak baik
6. Sejalan dengan tujuan ekonomi.
24
2.1.3.5 Tujuan pelabelan
1. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label
tanpa harus membuka kemasan.
2. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada
konsumen tentang halhal yang perlu diketahui oleh
konsumen tentang produk tersebut, terutama halhal yang
kasat mata atau tak diketahui secara fisik.
3. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga
diperoleh fungsi produk yang optimum.
4. Sarana periklanan bagi produsen.
5. Memberi “rasa aman” bagi konsumen.
Mengingat label adalah alat penyampai informasi,
sudah selayaknya informasi yang termuat pada label
adalah sebenar benarnya dan tidak menyesatkan. Hanya saja,
mengingat label juga berfungsi sebagai iklan, disamping
sudah menjadi sifat manusia untuk mudah jatuh dalam
kekhilafan dengan berbuat “kecurangan” baik yang disengaja
maupun yang tidak disengaja, maka perlu dibuat
ramburambu yang mengatur. Dengan adanya ramburambu
ini diharapkan fungsi label dalam memberi “rasa aman”
pada konsumen dapat tercapai.
25
2.1.3.6 Pengertian label halal
Pencantuman halal pada suatu label produk pangan
adalah suatu keharusan yang harus dijalankan oleh pelaku
usaha untuk lebih memperhatikan hak konsumen. Seperti
halnya label pangan, label halal pun juga harus
mencantumkan halhal yang bersifat esensial pada bagian
utama label halal seperti adanya larangan tentang penulisan
label halal ditulis dalam bentuk tulisan yang sulit dilihat,
diamati atau dibaca yang hal itu akan berdampak pada
pelanggaran hakhak konsumen.
Label halal adalah jaminan yang diberikan oleh
suatu lembaga yang berwenang semacam LPPOM MUI
untuk memastikan bahwa suatu produk makanan itu sudah
lolos pengujian kehalalan.
Disebutkan pengertian tentang label secara jelas
dalam peraturan pemerintah tersebut juga mengisyaratkan
bahwa peraturan tentang label ini sangat penting diterapkan
karena hal itu merupakan salah satu upaya untuk mencapai
tertib pengaturan dibidang pangan yang dalam realita yang
selama ini bahwa memperoleh pengaturan sebagaimana
semestinya. Banyaknya peredaran pangan di masyarakat
yang mengesampingkan pencantuman label sangatlah
merugikan masyarakat yang notabenya adalah seorang
26
konsumen. Perdagangan pangan kadaluarsa, pemakaian
bahanbahan yang seharusnya tidak diperuntukkan bagi
pangan dan masih banyak lagi penipuan pada label dan iklan
pangan yang mengakibatkan perkembangan yang buruk pada
kesehatan manusia.
Dalam pencantuman peraturan label dimaksudkan
agar konsumen mendapatkan perlindungan hukum yang
jelas dan pelaku usaha lebih memperhatikan produk yang
akan disebarluaskan ke masyarakat luas karena Indonesia yang
sebagian besar konsumen adalah konsumen yang sangat
memegang syariat Islam yang melarang umat muslim untuk
mengkonsumsi makanan yang haram sehingga label halal
dalam masyarakat sangat diperlukan penerapannya.
Banyaknya pemalsuan dan label beredar di pasaran
sering memperdaya atau menyesatkan konsumen, dimana
juga akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat
sesama produsen, mendorong terbentuknya suatu badan
hukum yang mengatur tentang syarat pengemasan dan
pemberian label yang benar. Dimana dalam label harus
ada kejelasan yang dapat menunjang kenyamanan konsumen
dalam pemakaian suatu produk.
Pemberian label yang benar harus memuat
informasi yang dibutuhkan oleh konsumen seperti tanggal
27
kadaluarsa yang menginformasikan jangka waktu penggunaan
produk tersebut, label keterangan gizi yang terkandung dalam
pembuatan produk, penetapan harga per unit dari ukuran
standar dan penetapan label halal bagi masyarakat yang
mayoritas muslim19
2.1.3.7 Sertifikat halal
a. Pengertian sertifikat halal
Sertifikat Halal merupakan langkah yang di
dalamnya tertulis fatwa MUI yang menyatakan kehalalan
suatu produk sesuai dengan syariat Islam dan menjadi
syarat pencantuman label halal dalam setiap produk.
Sertifikat Halal adalah fatwa tertulis MUI yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan
syari’at Islam. Sertifikat Halal ini merupakan syarat
untuk mencantumkan label halal
Yang dimaksud dengan produk halal adalah produk
yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syari’at
Islam yaitu :
1. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari
babi.
19
Ibid, hlm. 479
28
2. Tidak mengandung bahanbahan yang diharamkan
seperti: bahanbahan yang berasal dari organ manusia,
darah, kotorankotoran dan lain sebagainya.
3. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang
disembelih menurut tata cara syari’at Islam.
4. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan,
pengolahan, tempat pengelolaan dan transportasinya
tidak boleh digunakan untuk babi. Jika pernah
digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal
lainnya terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tata
cara yang diatur menurut syari’at Islam.
5. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung
khamar.
Pemegang Sertifikat Halal MUI bertanggung jawab
untuk memelihara kehalalan produk yang diproduksinya,
dan sertifikat ini tidak dapat dipindah tangankan.
Sertifikat yang sudah berakhir masa berlakunya,
termasuk foto copynya tidak boleh digunakan atau
dipasang untuk maksudmaksud tertentu.
b. Proses sertifikat halal
1) Setiap produsen yang mengajukan Sertifikat Halal
bagi produknya, harus mengisi formulir yang telah
disediakan dengan melampirkan:
29
a. Spesifikasi dan Sertifikat Halal bahan baku, bahan
tambahan dan bahan penolong serta bagian alir
proses.
b. Sertifikat Halal atau Surat Keterangan Halal dari
MUI Daerah (produk lokal) atau Sertifikat Halal
dari Lembaga Islam yang telah diakui oleh MUI
(produk impor) untuk bahan yang berasal dari
hewan dan turunannya.
c. Sistem Jaminan Halal yang diuraikan dalam
panduan halal beserta prosedur baku pelaksanaannya.
2) Tim Auditor LPPOM MUI melakukan
pemeriksaan/audit ke lokasi produsen setelah formulir
beserta lampiranlampirannya dikembalikan ke LPPOM
MUI dan diperiksa kelengkapannya.
3) Hasil pemeriksaan/audit dan hasil laboratorium
dievaluasi dalam Rapat Tenaga Ahli LPPOM MUI.
Jika telah memenuhi persyaratan, maka dibuat laporan
hasil audit untuk diajukan kepada Sidang Komisi
Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya.
4) Sidang Komisi Fatwa MUI dapat menolak laporan
hasil audit jika dianggap belum memenuhi semua
persyaratan yang telah ditentukan.
30
5) Sertifikat Halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia setelah ditetapkan status kehalalannya oleh
Komisi Fatwa MUI.
6) Perusahaan yang produknya telah mendapat Sertifikat
Halal, harus mengangkat Auditor Halal Internal
sebagai bagian dari Sistem Jaminan Halal. Jika
kemudian ada perubahan dalam penggunaan bahan
baku, bahan tambahan atau bahan penolong pada proses
produksinya, Auditor Halal Internal diwajibkan segera
melaporkan untuk mendapat “ketidakberatan
penggunaannya”. Bila ada perubahan yang terkait
dengan produk halal harus dikonsultasikan dengan LP
POM MUI oleh Auditor Halal Internal.
2.1.3.8 Kajian syari’ah tentang label halal
AlQur’anul Karim memberikan kepada kita
petunjukpetunjuk yang sangat jelas dalam hal konsumsi.
Ia mendorong penggunaan barangbarang yang baik dan
bermanfaat serta melarang adanya pemborosan dan
pengeluaran terhadap halhal yang tidak penting, juga
melarang orang muslim makan makanan haram.
Sebenarnya, Islam banyak memberikan kebebasan
individual kepada manusia dalam masalah konsumsi.
Mereka bebas membelanjakan harta untuk membeli
31
barangbarang yang baik dan halal demi memenuhi
keinginan mereka dengan ketentuan tidak malanggar
“batasbatas ketentuan”. Walaupun begitu kebebasan yang
dimaksud disini terbatas pada barang barang yang baik dan
suci saja. Berdasarkan dalam surat AnNahl ayat 114 yang
berbunyi:
Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang
telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah
nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah” (An-Nahl:114)
Dari ayat AlQur’an yang dikutip diatas, kata yang
digunakan untuk barangbarang yang baik adalah berarti
segala sesuatu yang bersifat bersih, higienis, bergizi,
berkualitas dan bermutu. Dan kebutuhan akan makanan
tidak saja kehalalan produknya saja untuk dikonsumsi,
akan tetapi juga meliputi keadaan bahan makanan itu
sendiri yaitu bersih, higienis, bergizi, berkualitas dan bermutu.
…
Artinya:" Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di
bumi untuk kamu".(AlBaqarah:29)
32
Makanan dipandang sebagai kebutuhan pokok
manusia yang paling penting. Manusia dapat hidup tanpa
pakaian dan tanpa tempat tinggal dalam kondisikondisi
tertentu tapi tidak dapat hidup tanpa makanan. Dari ayat
tersebut dijelaskan bahwa Allah telah menyediakan segala
kebutuhan manusia di bumi ini. Sehingga manusia dapat
mengambil manfaatnya, dengan memakan makanan yang
halal untuk segala keperluannya.
Artinya: “Hai orangorang yang beriman, Sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
erbuatanperbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan". (AlMaidah: 90)
Berdasarkan ayat diatas yang berkaitan dengan
pembolehan dan pelarangan memakan atau meminum sesuatu,
maka para Ulama berkesimpulan dalam suatu kaidah bahwa:
“ Hukum asal sesuatu adalah boleh, sehingga
ada dalil lain yang mengharamkannya”
Dengan demikian, sepanjang tidak ada dalil yang
melarang memakan atau meminum sesuatu, maka hukum
memakan atau meminum sesuatu itu adalah boleh.
33
2.2 Kajian Pustaka
Wiwik Dianawati, Prapti Yulianti dan Nuri Herachwati dalam
penelitiannya mengkaji tentang “Analisis Perilaku Konsumen Dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian Makanan Waralaba Pangan Asing”.
Penelitian ini menjelaskan beberapa hal yang memaksa konsumen menikmati
produk waralaba asing (seperti KFC, dan McDonald) adalah gengsi,
penyajian makanan yang cepat dan praktis serta kesempatan bersosialisasi
bagi konsumen remaja. Alat analisa yang digunakan adalah Chi Square.
Sampel diambil dengan menggunakan Accidental Random Sampling. Hasil
penelitian tersebut menyebutkan bahwa variabel harga (X1), produk (X2),
promosi (X3),lokasi (X4) dan pelayanan (X5) yang mempunyai pengaruh
nyataterhadap keputusan pembelian (Y) makanan pada waralaba asing.
Sedangkan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan
pembelian adalah variabel harga. Hal ini menunjukkan bahwa harga produk
waralaba asing sebanding dengan gengsi yang diperoleh konsumen memiliki
peranan yang penting dalam menarik dan menentukan keputusan konsumen
dalam melakukan pembelian.
Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani dalam penelitiannya yang
mengkaji tentang “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen Dalam Pembelian Air Minum Mineral Di Kotamadya Surabaya”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara simultan,
parsial, dan yang dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian air minum mineral di kotamadya Surabaya. Sampel
34
diambil dengan menggunakan accidental sampling. Dari penelitian yang
dilakukan, menyatakan bahwa variabel bebas yang terdiri factor pendidikan
(X1), faktor penghasilan (X2), faktor harga (X3), faktor kualitas (X4), faktor
distribusi (X5), faktor promosi (X6), mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel perilaku konsumen (Y), sedangkan dari keenam variabel
yang dominan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen air minum mineral
adalah variabel harga (X3). Dalam hal ini untuk menghasilkan pembelian air
minum mineral yang meningkat, maka sebaiknya yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan adalah variabel harga (X3) dimana penentuan harga yang
bias terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Karena variabel harga (X3)
adalah variabel yang paling berpengaruh, artinya variabel harga (X3) yang
mendapat prioritas utama tanpa mengabaikan kelima variable bebas lainnya
yaitu faktor pendidikan (X1), faktor penghasilan (X2), faktor kualitas (X4),
faktor distribusi (X5), dan faktor promosi (X6). Perbedaan penelitian dahulu
dengan sekarang
Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah mengkaji tentang
“Pengaruh Faktor Psikografis Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Makanan dalam Kemasan Berlabel Khalal Pada Masyarakat Muslim
Ngaliyan. Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang kegiatan, minat,
dan opini pembeli sehingga dapat memutuskan untuk membeli sebuah produk
yang berlabel khalal.
35
Dalam penelitian kali ini tidak ada kesamaan yang mendetail dengan
penelitian terdahulu. Meskipun ada persamaan dalam pembahasan ataupun
penulisan, itu dikutip sesuai dengan kode etik penulisan ilmiyah ”.
Tabel 1.1
Perbedaan penelitian terdahulu
dengan penelitian sekarang
No Keterangan Penelitian terdahulu Penelitian sekarang
1 Judul 1) Analisis perilaku konsumen
dalam pengambilan
keputusan pembelian
makanan pada waralaba
pangan asing.
2) Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku
konsumen dalam pembelian
air minum mineral di
kotamadya Surabaya.
pengaruh faktor
psikografis terhadap
keputusan pembelian
produk makanan
dalam kemasan
berlabel halal pada
masyarakat muslim
Ngaliyan (studi kasus
pada ONO Swalayan
Ngaliyan)
2 Objek yang
diteliti
1) Makanan pada waralaba
pangan asing, meliputi pada:
harga, produk, promosi,
lokasi, dan pelayanan.
2) Perilaku konsumen dalam
pembelian air minum
mineral, meliputi pada:
factor pendidikan, faktor
penghasilan, faktor harga,
faktor kualitas, faktor
distribusi, dan factor
Produk makanan
dalam kemasan
berlabel halal di ONO
Swalayan Ngaliyan
36
promosi.
3 Alat analisa 1) Chi Square
2) Regresi linier berganda
Regresi linier
berganda
4 Hasil 1) Variabel produk tidak
mempengaruhi konsumen
dalam pengambilan
keputusan pembelian di
waralaba asing.
2) Terdapat pengaruh
Dalam proses
2.3 Kerangka berfikir
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir
Segmen
Psikografis Aktifitas
Minat Opini
Produk makanan dalam kemasan berlabel halal
Keputusan pembelian konsumen
1) Pengenalan masalah 2) Pencarian informasi 3) Evaluasi alternatif
37
2.4 Hipotesis
Gambar 2.3
Model hipotesa
Dari model hipotesis di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh secara parsial psikografis yang meliputi aktifitas
(X1), minat (X2), opini (X3) berpengaruh terhadap (Y) keputusan
pembelian.
2. Ada pengaruh secara simultan psikografis yang meliputi aktifitas
(X1), minat (X2), opini (X3) berpengaruh terhadap (Y) keputusan
pembelian.
3. dari psikografis yang meliputi aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3)
adanya dominasi yang mempengaruhi terhadap (Y) keputusan
pembelian.
Label halal (X)
Keputusan pembelian
(Y)
Aktifitas (X1)
Minat (X2)
Opini (X3)
Psikografis
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber Data
Jenis dan Sumber Data merupakan komponen yang terpenting dalam
penelitian. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi
dua kelompok, yaitu :
3.1.1 Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dan
hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden.1
3.1.2 Data Sekunder, yaitu data yang telah ada dan tersusun secara sistematis
serta merupakan hasil penelitian atau rangkuman dari dokumen-dokumen
perusahaan serta literature lain seperti buku, majalah, surat kabar,
makalah, dan situs web.2
3.2 Populasi dan sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.3 Populasi dalam
penelitian ini adalah semua orang yang berbelanja di ONO Swalayan
Ngaliyan.
3.2.2 Sample
Sampel adalah sebagian atau diwakili populasi yang diteliti.4
Random sampling adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel
1 Iqbal hasan, Pokok-Pokok Materi Penelitian Dan Aplikasinya,( jakarta: Ghalia Indonesia,
2002), hlm. 82 2 Ibid
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm, 130-131
39
dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk
menjadi anggota sampel.5 Oleh karena jumlah populasi tidak diketahui
maka pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan
rumus6
Keterangan:
n : Jumlah sampel yang dicari
N : Jumlah populasi
d : Nilai presisi (0,1)
Perhitungan Sampel
12)1,0(300
300
n
12)1,0(300
300
n
4
300n
n = 75.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan
accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui oleh peneliti
di tempat penelitian dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang
orang tersebut memiliki karakter sesuai dengan tujuan penelitian.7
4 Ibid
5 Ibid, hlm185
6 M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Kencana, 2004), hlm. 105
7 Ginting dan Situmorang, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Kencana, 2008),
hlm. 141
40
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data tentang pengaruh pencantuman label halal
terhadap perilaku pembelian masyarakat muslim, maka metode yang
digunakan adalah melalaui penyebaran angket (kuesioner) dan wawancara.
3.3.1 Metode kuesioner (angket)
Adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Kuesioner
yang dipakai disini model tertutup karena jawaban telah disediakan
dan penggukurannya menggunakan skala Likert, skala Likert
digunakan untuk sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.8 Dengan lima alternatif
jawaban dalam suatu daftar pertanyaan, responden diminta untuk
memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum
membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen
dengan menjabarkan variabel menjadi sub variabel yang akan diukur,
hal ini digunakan sebagai patokan untuk menyusun instrumen yang
berupa pertanyaan yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5 (lima) alternatif
jawaban, dengan jawaban masing-masing sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Ragu-Ragu
8 Sugiono, Op Cit, hlm 93-94
41
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Dengan menggunakan skala Likert masing-masing instrumen
jawaban memiliki nilai sebagai berikut:
SS = 5
S = 4
N = 3
TS = 2
STS = 1
3.3.2 Interviu (wawancara)
Adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-
keterangan.9
3.3.3 Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.10
Metode ini digunakan sebagai pelengkap guna memperoleh data
sebagai bahan informasi yang berupa latar belakang mini market ONO
Swalayan Ngaliyan, produk-produk yang dimiliki, serta data lain yang
mendukung.
9 Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.76.
10 Suharsimi Arikunto,Op.Cit, hlm. 231
42
3.3.4 Penelitian kepustakaan (library research)
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan kegiatan
pengumpulan bahan-bahan melalui buku-buku bacaan, catatan kuliah,
literatur lainnya yang berhubungan dengan topik penulisan ini. Tujuan
penelitian kepustakaan ini adalah untuk memperoleh data teoritis untuk
membangun landasan teori yang kuat untuk mendukung penelitian ini.11
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran
3.4.1 Variabel penelitian
Menurut Nazir definisi operasional adalah suatu definisi
yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara
memberi arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau
variabel tersebut. Sesuatu dengan perumusan masalah yang ada maka
dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat.12
1. Variabel Bebas (independent variable) (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.13
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini psikografis (X)
adalah suatu bentuk riset konsumen yang memberikan profil
11
Anton Bakker dan Ahmad Charis Zubair, Metode Penelitian Filsafat, (Yogyakarta:
Kanisus, 1994), hlm. 109 12
Ibid, hlm.126 13
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, ( Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 43
43
yang jelas dan praktis mengenai segmensegmen konsumen,
tentang aspekaspek kepribadian konsumen yang penting, motif
belinya, minatnya, sikapnya, keyakinannya, dan nilainilai yang
dianutnya. Variabel, indikator dan item dalam penelitian ini adalah:
a. Aktivitas (X1)
Adalah tindakan nyata seperti menonton suatu
medium, berbelanja di toko, atau menceritakan kepada
tetangga mengenai pelayanan yang baru. Dalam variabel ini
dapat diturunkan variabel itemitem yang diteliti berdasarkan
tindakan, yaitu:
1) Konsumen berbelanja produk daging sapi olahan dalam
kemasan
2) Konsumen melakukan aktivitas membeli
b. Minat (X2)
Adalah semacam obyek, peristiwa, atau topik adalah
tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun
terusmenerus kepadanya. Dalam variabel ini dapat
diturunkan variabel itemitem yang diteliti berdasarkan
preferensi dan prioritas, yaitu:
1) Pilihan utama memilih produk daging sapi olahan dalam
kemasan berlabel halal
2) Kelebihsukaan konsumen mengkonsumsi produk
daging sapi olahan dalam kemasan berlabel halal
44
c. Opini (X3)
Adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang
berikan sebagai respons terhadap situasi stimulus dimana
semacam “pertanyaan” diajukan. Opini digunakan untuk
mendiskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi seperti
kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi
sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan penimbangan
konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari
jalannya tindakan alternatif. Dalam variabel ini dapat
diturunkan variabel itemitem yang diteliti berdasarkan
pendirian dan pemikiran, yaitu:
1) Konsumen memilih produk daging sapi olahan dalam
kemsan sesuai dengan selera
2) Pandangan konsumen mengenai produk daging sapi
olahan dalam kemasan berlabel halal
2. Variabel moderating (Z)
Variabel moderating adalah variabel independent yang akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independent lainnya terhadap variabel dependen.14
Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel moderating adalah label
halal. Label halal (Z) adalah jaminan yang diberikan oleh suatu
lembaga yang berwenang semacam LPPOM MUI untuk
14
Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: UNDIP,
2005),hlm. 149
45
memastikan bahwa suatu produk makanan itu sudah lolos
pengujian kehalalan. Dalam variabel ini dapat diturunkan variabel
itemitem yang diteliti berdasarkan pesan kesehatan, pesan
keamanan, dan informasi tentang produk, yaitu:
1. Nilai kandungan gizi suatu produk
2. Sebagai jaminan keamanan suatu produk
3. Kepercayaan adanya informasi label halal atas produk
3. Variabel terikat (dependent variable) (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.15
Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan
pembelian. Keputusan pembelian (Y) yaitu suatu tindakan nyata
yang dilakukan oleh konsumen dalam menentukan pilihan suatu
produk, sehingga dapat diturunkan variabel item item yang
diteliti berdasarkan evaluasi produk, yaitu:
1) Konsumen membeli produk daging sapi olahan dalam
kemasan
2) Konsumen membeli ulang berkenaan dengan informasi
produk
3.4.2 Pengukuran
Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala likert
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang
15
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Op.Cit, hlm. 43
46
dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan.16
Adapun instrument skala Likert bisa di lihat sebagai berikut :
Jawaban Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
3.5 Teknis Analisis Data
3.5.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif yaitu metode penganalisisan data
yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa, dan
menginterpretasi-kan data sehingga memberi gambaran menyeluruh
mengenai masalah yang dihadapi.17
3.5.2 Regresi Linear Sederhana
Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dimana
jumlah variabel bebas da variabel terikat tidak lebih dari satu.18
16
Sugiyono, Op.Cit, hlm. 86 17
Ibid, hlm. 110 18
Wahid Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS: Contoh Kasus dan
Pemecahannya, Edisi 1,( Yogyakarta: Andi, 2010), hlm. 89
47
Peneliti menggunakan program SPSS 15.0 untuk mendapatkan hasil
yang terarah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian konsumen (variable dependen)
a= konstanta
b= Koefisien regresi sederhana
X= Labelisasi Halal
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana maka
terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk
memastikan apakah model regresi linier sederhana layak digunakan
atau tidak. Beberapa persyaratan asumsi klasik harus dipenuhi:
1. Uji Normalitas Data
Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi,
apakah variabel dependen dan independen memiliki distribusi
normal atau tidak.
2. Heteroskedastisitas
Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi
ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual
pengamatan yang lain. Jika varians residual dari pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika
48
varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling
baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.19
3.5.4 Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.
Jika Koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu)
menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana
0<R2<1. Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka
akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil
terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikat.20
19
Ibid, hlm. 90 20
Ibid
49
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Paparan Data Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
ONO Swalayan termasuk salah satu pemain baru dalam bisnis
ritel. Berawal dari latar belakang krisis moneter pada tahun 1997 yang
melanda Indonesia telah membuat Hari Darmana selaku pemilik ONO
Swalayan, menjual lebih dari 50% sahamnya kepada James T. Riyadi selaku
pemilik Lippo Grup. Dari situlah Lippo Grup mulai mengembangkan bisnis
ritelnya secara serius sehingga dari keseriusannya itu melahirkan sebuah
prestasi yang sangat mengagumkan, dimana dalam kurun waktu dua
setengah tahun terhitung sampai pada bulan September 2006 telah memiliki
12 gerai ONO Swalayan, hingga sekarang ONO Swalayan di seluruh
Indonesia berjumlah 20 gerai ONO Swalayan .
ONO Swalayan adalah format ritel yang memiliki area yang
sangat luas, barang yang dijual secara banyak, kategori produk beragam,
fasilitas memadai, dan harga relatif murah daripada format ritel lain seperti
supermarket, cut price, dan market place. Pada tanggal 26 Mei 2010, ONO
Swalayan, menambah gerai ritelnya yang berlokasi di Jl. Semarang-Boja
No.2 Ngaliyan. ONO Swalayan Ngaliyan ini adalah gerai ke 13 dari 12
50
gerai ONO Swalayan yang telah di buka di seluruh Indonesia. Dengan visi
“to be number one multi format retail in Indonesia” ONO Swalayan
memiliki semangat untuk terus mengembangkan bisnis ritelnya.
4.1.2 Personalia
Dari segi sumber daya manusia ONO Swalayan juga memiliki
karyawan yang lebih banyak dan terlatih. Matahari ONO Swalayan Malang
Town Square termasuk ONO Swalayan kelas sedang dengan luas area 6000
M 2 dengan jumlah Man Power sebanyak 160 orang yang terdiri dari:
1. Store General Management (SGM) = 1 orang
2. Devisi Manager = 5 orang
3. Department Manager = 19 orang
4. Tim Leader (Supervisor) = 25 orang
5. Staff (Pramuniaga) = 110 orang
Selain 160 orang tenaga kerja diatas, juga terdapat 40 orang Cleaning
Service dan Troly Boy. Dan Sales Promotion Girl (SPG) dan Sales
Promotion Man (SPM) yang berasal dari Supplier. Sehingga keseluruhan
jumlah tenaga kerja sekitar 300 orang.1
1 Data diambil dari buku administrasi ONO Swalayan Ngaliyan Semarang
51
4.1.3 Produk Makanan Dalam Kemasan
Tabel 4.1
Daftar makanan dalam kemasan bersertifikat halal
Di ONO Swalayan Ngaliyan
No Merek Jenis No sertifikat halal
1 Kue lapis Makanan ringan LP-POM MUI
No. 227510013516
2 Mie Abc Rebus Makanan LP-POM No.
00090005900797
3 Biskuat energi
coklat
Makanan ringan LP-POM No.
00100013080800
4 Hatori Makanan ringan LP-POM MUI
No. 227102398001
5 Inaco Makanan ringan LP-POM MUI
No. 234210004245
6 Choco crean Makanan ringan BPOM RI MO
227113024330
7 Lafonte Makanan ringan LP-POM MUI
No. 327609033114
8 Nissin Makanan ringan LP-POM MUI
No. 227111132003
9 Snack camilan Makanan ringan P-IRT
No.
215337402076.
10 Sozzis so good Makanan ringan
(daging)
LP-POM MUI
No. 215910022414
11 Wilco Makanan rinagan LP-POM MUI
No. 255413024041
12 Bakso sapi Makanan ringan
(daging)
LP-POM MUI
No.
2151133083138
13 Chicken naget Makanan ringan LP-POM MUI
NO. 215410033606
14 KDS popcron Makanan ringan Dinkes P-IRT
No. 215357801349
15 Room boter Makanan ringan P-IRT
No. 206337101028
16 Sus kering keju Makanan ringan P-IRT
No. 206337401548
17 Sambal ekstra
pedas
Sambal LP-POM MUI
No. 645310658017
52
18 Tiora Makanan ringan Depkes P-IRT
No.
2063374101538
19 Cendol keju Makanan ringan P-IRT
No. 215332001225
20 Camilan Makanan ringan P-IRT
No. 215337403841
21 Onde-onde Makanan ringan Dinkes P-IRT
No. 206332001387
22 Kwaci neri Makanan ringan P-IRT
No. 215337401600
Produk makanan dalam kemasan yang dijual di Ono Swalayan Ngaliyan
berjumlah sangat banyak, namun fokum produk makanan dalam kemasan yang
saya teliti berjumlah 22 macam dan termasuk produk lokal, dan salah satu ciri-ciri
produk yang benar-benar berlabel halal secara prosedur yaitu mencantumkan
nomor sertifikat halal dari LPPOM MUI.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen ONO
Swalayan Ngaliyan Semarang yang berjumlah 75 orang responden.2
Berdasarkan hasil penelitian kepada 75 orang responden melalui
kuesioner yang disebarkan telah didapat gambaran karakteristik
responden sebagai berikut:
2 Sampel didapat dari penghitungan pengelolaan di buku karya Suharsimi
Arikunto dengam judul prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Penghitungan
secara detail bisa dilihat di bab III pada sub sample
53
Tabel 4.2
Karakteristik responden berdasarkan usia
No Usia Jumlah Prosentase
1 ≤ 20 21 28%
2 21 – 30 39 49,3 %
3 31 – 40 6 8%
4 >40 9 12%
Jumlah 75 100%
Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar usia responden
adalah 21-30 tahun dengan jumlah 39 responden (49%), usia ≤ 20 tahun
dengan jumlah 21 responden (28%), usia 31-40 tahun dengan jumlah 6
responden (8%), dan usia > 40 tahun dengan jumlah 9 responden (12%).
Jadi usia konsumen produk makanan dalam kemasan berlabel halal di
dominasi oleh konsumen yang berusia 21-30 tahun.
Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah Prosentase
1 Laki-laki 31 41.3 %
2 Perempuan 44 58.6 %
Jumlah 75 100%
Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
54
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-
laki berjumlah 31 responden (41.3%), dan sebanyak 44 responden (58.6%)
berjenis kelamin perempuan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada responden
berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 4.4
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
No Pendidikan Jumlah Prosentase
1 SD 1 1.3 %
2 SLTP 4 5.3 %
3 SLTA 11 14.6 %
4 Diploma 7 9.3 %
5 Perguruan tinggi 52 69.3 %
Jumlah 75 100%
Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan
responden adalah Perguruan Tinggi dengan jumlah responden sebanyak
52 responden (69.3 %), 11 responden (14.6%) berpendidikan SLTA, 7
responden (9.3%) berpendidikan Diploma, 4 responden (5.3%)
berpendidikan SLTP, dan 1 responden (1.3%) berpendidikan SD.
Jadi konsumen yang terbanyak dalam melakukan keputusan
pembelian produk makanan dalam kemasan berlabel halal adalah
responden yang memiliki latar belakang berpendidikan perguruan tinggi
dengan jumlah 52 responden (69.3%).
55
Tabel 4.5
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 Pegawai negri 3 4 %
2 Pegawai swasta 5 6.6 %
3 Wiraswasta 10 13.3 %
4 Pelajar/ mahasiswa 46 61.3 %
5 Rumah tangga 8 10.6 %
6 Lain-lain 3 4 %
Jumlah 75 100 %
Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang terbanyak adalah pelajar/
mahasiswa dengan jumlah 46 responden (61.3 %), 10 responden (13.3%) Wiraswasta,
8 responden (10.6 %) Ibu Rumah Tangga, 5 responden (6.6 %) pegawai swasta, 3
responden (4%) lain-lain dan 3 responden (4%) Pegawai Negri.
Jadi konsumen yang terbanyak dalam melakukan keputusan pembelian
produk makanan dalam kemasan berlabel halal adalah pelajar/ mahasiswa dengan
jumlah 46 responden (61.3%).
Tabel 4.6
Karakteristik responden berdasarkan pendapatan
No Pendapatan Jumlah Prosentase
1 ≤ Rp 500.000 24 32 %
2 Rp 500.000 – Rp 1.000.000 30 40 %
3 Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 9 12 %
4 Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 7 9.3 %
5 > Rp 2.000.000 5 6.6 %
Jumlah 75 100%
Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
56
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpenghasilan Rp
500.000 Rp1000.000, perbulan berjumlah 30 responden (40%), sedangkan yang
berpenghasilan ≤ Rp 500.000, perbulan berjumlah 24 responden (32%), yang
berpenghasilan Rp1.000.000 - Rp1.500.000, perbulan berjumlah 9 responden (12%),
yang berpenghasilan Rp 1.500.000-Rp 2.000.000, perbulan berjumlah 7 responden
(9.3 %) dan yang berpenghasilan > Rp 2.000.000, perbulan berjumlah 5 responden
(6.6%).
4.2.2 Gambaran Distribusi Item
Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai distribusi item-item variabel
psikografis: aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) dan label halal (Z). Serta akan
dijabarkan pula item–item variabel keputusan pembelian (Y) : keputusan pembelian
produk.
4.2.2.1. Variabel Bebas
4.2.2.1.1 Variabel Aktivitas
Variabel aktivitas terdiri dari lima item, antara lain konsumen
berbelanja produk makanan dalam kemasan (X1.1), konsumen hanya membeli
makanan dalam kemasan (X1.2), konsumen melakukan aktifitas pembelian
karena ada informasi (X1.3), konsumen melakukan aktifitas pembeliyan
dengan adanya label halal (X1.4), konsumen melakukan aktifitas pembelian
jika ada informasi dan label halal (X1,5)
57
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi aktivitas
Item SS S N TS STS Total Statistik
F % F % F % F % f % f % Mean
X1.1 11 14.6 33 44 27 36 4 5.3 2 2.6 75 100 5.5
X1.2 17 22.6 18 24 23 30.6 15 20 1 1.3 75 100 3.8
X1.3 12 16 41 54.6 15 20 6 8 1 1.3 75 100 6.8
X1.4 16 23.3 36 48 13 17.3 5 6.6 1 1.3 75 100 6.0
X1.5 30 40 19 25.3 18 25.3 7 9.3 1 1.3 75 100 5.0
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari lima item aktivitas, distribusi rata-
rata tertinggi jawaban responden terletak pada item konsumen melakukan aktifitas
pembelian karena ada informasi (X1.3) dengan rata-rata 6.8 Ini berarti responden
beranggapan positif terhadap item konsumen melakukan aktifitas pembelian karena
ada informasi, sehingga berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item
konsumen melakukan aktivitas membeli (X1.2) dengan rata-rata 3,8 Ini berarti
responden menganggap rendah item konsumen melakukan aktivitas membeli
sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
4.2.2.1.2 Variabel Minat
Variabel minat terdiri dari lima item, antara lain pilihan utama memilih
makanan dalam kemasan (X2.1), lebih sukaan konsumen mengkonsumsi produk-
produk makanan dalam kemasan (X2.2), konsumen hanya menyukai makanan dalam
58
kemasan (X2.3), konsumen hanya menyukai produk yang berlabel halal (X2.4), dan
konsumen menyukai produk makanan yang ada informasi kehalalannya (X2.5)
Tabel 4.8
Distribusi frekuensi minat
Item SS S N TS STS Total Statistik
F % F % F % F % f % F % Mean
X2.1 7 9.3 21 28 35 46.6 8 10.6 4 5.3 75 100 5,83
X2.2 5 6.6 31 41.3 24 32 10 13.3 5 6.6 75 100 5.16
X2.3 3 4 27 36 24 32 15 20 6 8 75 100 6.00
X2.4 18 24 33 44 16 21.3 3 4 5 6.6 75 100 5.50
X2.5 31 41.3 23 30.6 14 18.6 5 6.6 2 2.6 75 100 5.16
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari dua item minat, distribusi rata-rata
tertinggi jawaban responden terletak pada item kelebih sukaan konsumen hanya
menyukai makanan dalam kemasan (X2.3) dengan rata-rata 6.00. Ini berarti
responden beranggapan positif terhadap item pilihan utama memilih makanan dalam
kemasan, sehingga berdampak pada keputusan pembelian.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item
konsumen mengkonsumsi produk-produk makanan dalam kemasan (X2.2), dengan
rata-rata 5,16. Ini berarti responden menganggap rendah item pilihan utama memilih
makanan dalam kemasan, sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian
konsumen.
59
4.2.2.1.3 Variabel Opini
Variabel opini terdiri dari dua item, antara lain konsumen memilih produk
makanan dalam kemasan sesuai dengan selera (X3.1), konsumen memilih dalam
kemasan karena citra rasanya (X3.2), konsumen memilih makanan dalam kemasan
karena higienis (X3.3), konsumen memilih produk makanan dalam kemasan karena
infomasi nilai gizinya (X3.4), pandangan konsumen mengenai produk makanan
dalam kemasan (X3.5).
Tabel 4.9
Distribusi frekuensi opini
Item SS S N TS STS Total Statistik
F % F % F % F % F % F % Mean
X3.1 12 16 38 50.6 14 18.6 8 10.6 3 4 75 100 6.33
X3.2 10 13.3 40 53.3 10 13.3 10 13.3 5 6.6 75 100 6.66
X3.3 22 29.3 32 42.6 12 16 8 10.6 1 1.3 75 100 5.33
X3.4 26 34.6 34 45.3 5 6.6 6 8 4 5.3 75 100 5.66
X3.5 25 33.3 36 48 7 9.3 5 6.6 2 2.6 75 100 6.00
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari dua item opini, distribusi rata-rata
tertinggi jawaban responden terletak pada item memilih produk makanan dalam
kemasan sesuai dengan selera (X3.2) dengan rata-rata 6.33. Ini berarti responden
beranggapan positif terhadap item memilih produk makanan dalam kemasan sesuai
dengan selera sehingga berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
60
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item
pandangan konsumen mengenai produk makanan dalam kemasan dengan rata-rata
5.33. Hal ini berarti responden menganggap rendah item pandangan konsumen
mengenai produk makanan dalam kemasan, sehingga kurang berdampak pada
keputusan pembelian konsumen.
4.2.2.2. Variabel Moderating
Variabel moderating hanya berupa label halal, Variabel tulisan halal terdiri
dari lima item, antara lain nilai kandungan gizi suatu produk (Z1), sebagai jaminan
keamanan suatu produk (Z2), kepercayaan adanya informasi label halal atas produk
(Z3), adanya pengesahan dari LPPOM MUI (Z4), dan label halal tidak diragukan
(Z5).
Tabel 4.10
Distribusi frekuensi label halal
Item SS S N TS STS Total Statistik
F % f % F % F % f % F % Mean
Z.1 45 60 22 29.3 5 6.6 2 2.6 1 1.3 75 100 7.50
Z.2 18 24 35 46.6 17 22.6 3 4 2 2.6 75 100 5.83
Z.3 13 17.3 37 49.3 16 21.3 6 8 3 4 75 100 6.16
Z.4 40 53.3 20 26.6 9 12 4 5.3 2 2.6 75 100 6.66
Z.5 15 20 31 41.3 22 29.3 4 5.3 3 4 75 100 5.16
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dari lima item tulisan halal, distribusi
rata-rata yang tinggi jawaban responden terletak pada item nilai kandungan gizi
suatu produk (Z1) dengan rata-rata 7.50. Ini berarti responden beranggapan positif
61
terhadap item nilai kandungan gizi suatu produk, sehingga berdampak pada
keputusan pembelian konsumen.
Sedangkan distribusi rata-rata yang rendah jawaban responden terletak pada
item sebagai produk makanan halal tidak diragukan lagi (Z5) dengan rata-rata 5.16.
Ini berarti responden menganggap rendah item sebagai jaminan keamanan suatu
produk, sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
4.2.2.3. Variabel Terikat
Pada variabel terikat terdiri dari satu item yaitu Keputusan pembelian
Variabel keputusan pembelian produk terdiri dari dua item, antara lain konsumen
membeli produk makanan dalam kemasan (Y1.1), konsumen membeli ulang
berkenaan dengan informasi produk (Y1.2), membeli produk makanan dengan
berlabel halal (Y1.3)
Tabel 4.11
Distribusi frekuensi keputusan pembelian
Item SS S N TS STS Total Statistik
F % F % F % f % F % f % Mean
Y.1 7 9.3 27 36 30 40 7 9.3 4 5.3 75 100 6.00
Y.2 7 9.6 26 34.6 28 37.3 9 12 4 5.3 75 100 4.66
Y.3 19 25.3 30 40 14 18.6 8 10.6 4 5.3 75 100 5.00
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
62
Dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari dua item keputusan pembelian,
distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak pada item konsumen membeli
ulang berkenaan dengan informasi produk (Y1.1) dengan rata-rata 6.00. Ini berarti
responden beranggapan positif terhadap item konsumen membeli ulang berkenaan
dengan informasi produk, sehingga berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item
konsumen membeli produk makanan dalam kemasan (Y1.2) dengan rata-rata 4.66. Ini
berarti responden menganggap rendah item konsumen membeli produk makanan
dalam kemasan, sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
4.2.3. Uji validitas dan reliabilitas
Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing
variabel pada penelitian yang dilakukan menggunakan program SPSS 13.0 for
Windows.
4.2.3.1 Uji Validitas
Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi
Product Moment dan di anggap valid jika nilai r ≥ 0,60 maka instrumen tersebut
dapat dikatakan valid dan apabila nilai r ≤ 0,60 maka instrumen tersebut dikatakan
tidak valid atau jika P ≤ 0,05 maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan
apabila P ≥ 0,05 maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan tidak valid.
63
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas
No Variabel No item R Keterangan
1 Aktifitas (X1) X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
0.986
0.987
0.984
0.900
0.983
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
2 Minat (X2) X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
0.923
0.832
0.934
0.986
0.957
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
3 Opini (X3) X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
X3.5
0.934
0.943
0.943
0.949
0.987
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
4 Label halal (Z) Z.1
Z.2
Z.3
Z.4
Z.5
0.976
0.986
0.967
0.965
0.956
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
5 Keputusan
pembelian (Y)
Y.1
Y.2
Y.3
0.987
0.956
0.954
Valid
Valid
Valid
Sumber: data diambil dari pengelolaan SPSS. 13.0
4.2.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi alat ukur yang
digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan.
64
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Alpha Keterangan
1
2
3
4
5
Aktifitas (X1)
Minat (X2)
Opini (X3)
Label halal (Z)
Keputusan pembelian (Y)
0.843
0.852
0.851
0.906
0.858
Realibel
Realibel
Realibel
Realibel
Realibel
Sumber: data diambil dari pengelolaan SPSS. 13.0
Hasil uji reliabilitas dinyatakan reliabel jika hasil perhitungan memiliki
koefisien keandalan (reliabilitas) sebesar α ≥ 0,06.
4.2.4. Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian melalui regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis faktor
psikografis terhadap keputusan pembelian. Sebagaimana hipotesis dalam penelitian
ini :
a. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel psikografis yang
terdiri dari aktivitas, minat, opini terhadap keputusan pembelian.
b. Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel psikografis yang
terdiri dari aktivitas, minat, opini terhadap keputusan pembelian.
Untuk menguji hipotesis di atas diperlukan analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan SPSS 13.0 for windows. Tingkat kepercayaan yang digunakan
dalam perhitungan korelasi linier berganda adalah 95% atau dengan tingkat signifikan
0,05 (a = 0,05). Pada analisis regresi linier berganda dilakukan uji F untuk simultan
65
dan uji t untuk parsial. Secara ringkas hasil analisis regresi linier berganda terdapat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.14
Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel
B
(kooviensi
regensi)
Beta t hitung t table Sing t Alpha Hipotesisi
Konstanta -0,371 - 0,354 - 0,725 - -
X1 0,326 0,293 2,773 2,005 0,008 0,05 Ho ditolak
Ha diterima
X2 0,315 0,335 2,843 2,005 0,006 0,05 Ho ditolak
Ha diterima
X3 0,223 0,453 2,856 2,005 0,034 0,05 Ho ditolak
Ha diterima
X4 0,120 0,234 2,354 2,005 0,093 0,05 Ho ditolak
Ha diterima
X5 0,100 0,342 2,355 2,005 0,066 0,05 Ho ditolak
Ha diterima
Z 0,139 0,238 2,395 2,005 0,020 0,05 Ho ditolak
Ha diterima
N : 55
R : 0,755
R Square= 0,571
Adjusted R Square= 0,536
F hitung= 16,607
F Tabel= 2,786
Sig F= 0,000
Alpha= 0,05
Sumber: data diambil dari pengelolaan SPSS. 13.0
Uji hipotesis secara simultan yaitu menguji pengaruh secara bersama-sama
variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F. Dari hasil perhitungan pada
tabel 4.14 diatas dapat dinilai F hitung 16,607 > F tabel 2,786 sedangkan signifikan
0,000 < dari alpha pada taraf 5% atau 0,05. Sehingga Ha yang berbunyi terdapat
pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel psikografis yang terdiri dari
aktivitas, minat, dan opini terhadap keputusan pembelian diterima. Sedangkan Ho
66
yang berbunyi tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel
psikografis yang terdiri dari aktivitas, minat, dan opini terhadap keputusan pembelian
ditolak, artinya variabel bebas (X) berpengaruh secara simultan terhadap variabel
terikat (Y).
Koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,536 atau 53,6%,
koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase
pengaruh variabel bebas aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3), dan label halal (Z)
terhadap variabel terikat keputusan pembelian (Y), dan besarnya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 53,6%. Sedangkan sisanya
yaitu 46,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji t yaitu untuk menguji
secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Pada tabel 4.13 dapat dilihat
hasil perhitungan dari setiap variabel X1, X2, X3 dan Z, apakah berpengaruh secara
signifikan terhadap perubahan nilai Y (variabel terikat) bahwa:
1. Variabel aktivitas (X1) nilai t hitung 2,773 > t tabel 1,980 sehingga Ha yang
berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel aktivitas terhadap
keputusan pembelian diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dari variabel aktivitas terhadap keputusan pembelian
ditolak.
2. Variabel minat (X2) nilai t hitung 2,843 > t tabel 2,005 sehingga Ha yang berbunyi
terdapat pengaruh yang signifikan variabel minat terhadap keputusan pembelian
67
diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel minat terhadap keputusan pembelian ditolak.
3. Variabel opini (X3) nilai t hitung 2,114 > t tabel 2,005 sehingga Ha yang berbunyi
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel opini terhadap keputusan
pembelian diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel opini terhadap keputusan pembelian ditolak.
4. Variabel tulisan label halal (Z) nilai t hitung 2,395 > t tabel 2,005 sehingga Ha
yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel tulisan label halal
terhadap keputusan pembelian diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel tulisan label halal terhadap
keputusan pembelian ditolak.
4.3.Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1. Analisis dan Interpretasi Secara Simultan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier pada tabel 4.14 maka
dihasilkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
4.3.1.1. Uji Interaksi
Y = a + b1x 1 + b2x2 + b3 x1 x2 + e
Y = 0,371 + 0,326X1 + 0,315X2 +0,223 X1 X2 + e
4.3.1.2. Uji Nilai Selisih Mutlak
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3 (x1 - x2)
Y = 0,371+ 0,326X1 + 0,315X2 +0,223 ( x1- x2)
68
4.3.1.3. Uji Rasidual
X2 = a + b1x1 + e (1)
X2 = 0,371+ 0,326X1 + e
e = a + b1Y (2)
e = 0,371+ 0,326 Y
Hasil analisis tersebut akan diinterpretasikan sebagai berikut :
a) a = 0,371
Konstanta 0,371 berarti bahwa keputusan pembelian akan konstan
sebesar 37,1%. Jika tidak dipengaruhi variabel aktivitas, minat, dan
opini. Hal ini dapat diartikan bahwa konsumen produk makanan dalam
kemasan kurang mendapatkan informasi, sehingga belum mengetahui
produknya terdapat label halal itu dari LP POM MUI atau hanya
dibuat oleh produsen semata.
b) b1 = 0,326
Berarti variabel aktivitas mempengaruhi keputusan pembelian sebesar
32,6% atau berpengaruh positif yang artinya jika aktivitas ditingkatkan
1% saja maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 32,6%.
Sebaliknya jika aktivitas diturunkan 1% saja maka keputusan
pembelian akan menurun sebesar 32,6%. Dengan asumsi variabel
bebas lainnya tetap (X2 dan X3 = 0) atau Ceteris Paribus.
69
c) b2 = 0,315
Berarti variabel minat mempengaruhi keputusan pembelian sebesar
31,5% atau berpengaruh positif yang artinya jika minat ditingkatkan
1% saja maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 31,5%.
Sebaliknya jika minat diturunkan 1% saja maka keputusan pembelian
akan menurun sebesar 31,5%. Dengan asumsi variabel bebas lainnya
tetap (X1 dan X3 = 0) atau Ceteris Paribus.
d) b3 = 0,223
Berarti variabel opini mempengaruhi keputusan pembelian sebesar
22,3% atau berpengaruh positif yang artinya jika opini ditingkatkan
1% saja maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 22,3%.
Sebaliknya jika opini diturunkan 1% saja maka keputusan pembelian
akan menurun sebesar 22,3%. Dengan asumsi variabel bebas lainnya
tetap (X1 dan X2 = 0) atau Ceteris Paribus.
Dari hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa F hitung 16,607 dan F tabel
dengan df1= derajat pembilang 3 dan df2= derajat penyebut 55 untuk taraf 5%
didapat 2,786 berarti F hitung ≥ F tabel. Dan dengan nilai p = 0,000 ≤ 0,05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya secara simultan variabel bebas yaitu variabel
aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu
keputusan pembelian(Y).
70
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi diatas dapat
disimpulkan bahwa faktor psikografis yang terdiri dari aktivitas, minat,
dan opini berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sebagaiman
Mowen dan Minor (2002:283) menyatakan psikografis mengandung ide
yang menggambarkan (grafik) faktor-faktor psikologis (psiko) yang
membentuk konsumen. Namun dalam praktiknya, psikologis
dipergunakan untuk mengukur gaya hidup konsumen dengan menganalisis
aktivitas, minat, dan opini (activities, interest, dan opinion AIO).
Tujuan riset psikologis biasanya adalah untuk aplikasi dasar. Yaitu,
studi pskologis dipergunakan oleh para peneliti pasar untuk menguraikan
segmen konsumen yang nantinya akan membantu organisasi mencapai dan
memahami konsumennya. Studi psiklogis biasanya mencakup
pertanyaanpertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya hidup pasar
target, karakteristik kepribadian, dan karakteristik demografi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa, psikografis adalah investigasi kuantitatif atas gaya
hidup konsumen, kepribadian, dan karakteristik demografi.
4.3.2. Analisis dan Interpretasi Secara Parsial
Dari hasil analisa secara simultan psikografis dapat mempengaruhi
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian terhadap produk
makanan dalam kemasan dengan jumlah prosentase 53,6%, akan tetapi
secara parsial apakah variabel X1, X2, X3 (variabel independen)
berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai Y (variabel
71
dependen). Hal ini dapat dilihat pada tabel Coefficient melalui pengujian
hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu N = jumlah
sampel 55 dengan α = 0,05 didapat t tabel sebesar 1,980. Maka dari hasil
analisis SPSS diperoleh hasil dari tiaptiap variabel, dan dapat diketahui
manakah yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat
dibuktikan pada hasil dibawah ini:
4.3.2.1 Aktivitas (X1)
Variabel aktivitas merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian (Y), dengan t hitung 2,773 t tabel 2,005,
sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara variabel
aktivitas dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan
diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel aktivitas dengan keputusan pembelian produk makanan dalam
kemasan ditolak, berarti secara parsial variabel aktivitas (X1) berpengaruh
terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
Item konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan (X1.1)
berdasarkan tabel 4.7 merupakan item yang memiliki distribusi rata-rata
tertinggi yaitu 3,64. Ini berarti konsumen berbelanja produk makanan dalam
kemasan adalah kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh konsumen karena
makanan dalam kemasan yang merupakan makanan pelengkap untuk
dikomsumsi dan ONO Swalayan adalah tempat belanja yang lokasinya bersih,
sehingga konsumen merasa nyaman. Oleh karena itu, penting bagi ONO
72
Swalayan untuk tetap mempertahankan kebersihan karena tempat memegang
peranan yang penting untuk kenyamanan saat konsumen melakukan belanja.
Item konsumen melakukan aktivitas membeli (X1.2) berdasarkan
tabel 4.7 memiliki nilai distribusi rata-rata terendah yaitu 3.8. Hal ini berarti
responden menganggap rendah item konsumen melakukan aktivitas membeli
sehingga kurang bisa mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk
makanan dalam kemasan. Ini karena adanya informasi yang tertera pada
produk makanan dalam kemasan tidak selalu dapat memicu calon konsumen
untuk melakukan aktivitas membeli.
Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan t
tabel dan penjabaran item aktivitas yang memiliki distribusi rata-rata tertinggi
dan rata-rata terendah, maka variabel aktivitas mempunyai pengaruh
signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian.
4.3.2.2. Minat (X2)
Variabel minat merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian dengan t hitung 2,843 t tabel 2,005 sehingga
Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara minat dengan
keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan diterima. Sedangkan
Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel minat
dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan ditolak, berarti
secara parsial variabel minat (X2) berpengaruh terhadap variabel keputusan
pembelian (Y). Jika dilihat dari koefisien regresi Beta 0,315 atau 31,5%
73
berarti telah terjadi perubahan keputusan pembelian sebesar 31,5% yang
disebabkan oleh minat.
Berdasarkan tabel 4.8 pada item kelebih sukaan konsumen
mengkonsumsi produk makanan dalam kemasan (X2.3) memiliki nilai
distribusi rata-rata tertinggi yaitu 6,0. Ini berarti responden beranggapan
produk yang sangat disukainya itu karena rasanya sesuai dengan keinginan
dan kemauan konsumen sehingga konsumen membeli produk makanan
tersebut.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak
pada item pilihan utama memilih produk makanan dalam kemasan (X2.1),
dengan rata-rata 5,16. Ini berarti responden menganggap rendah item pilihan
utama memilih produk makanan dalam kemasan. Konsumen menganggap
membeli produk makanan dalam kemasan bukan merupakan pilihan utama
meskipun konsumen itu menyukai makanan dalam kemasan karena ada
beberapa produk atau barang lain yang lebih penting untuk dibeli. Produsen
harus memberikan manfaat dan kualitas yang baik pada produk makanan
dalam kemasan sehingga konsumen akan memberikan pilihannya sebagai
pilihan utama dan tertarik untuk membelinya dan dapat dikomsumsi sehari-
hari.
Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan t
tabel dan penjabaran item minat yang memiliki distribusi rata-rata tertinggi
74
dan rata-rata terendah, maka variabel minat mempunyai pengaruh signifikan
secara parsial terhadap keputusan pembelian.
4.3.2.3. Opini (X3)
Variabel opini merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian dengan t hitung 2,114 ≤ t tabel 2,005
sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara variabel
opini dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan
diterima, sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel opini dengan keputusan pembelian produk makanan dalam
kemasan ditolak. Berarti secara parsial variabel opini (X3) berpengaruh
terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
Item opini memiliki distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden
terletak pada item memilih produk makanan dalam kemasan sesuai dengan
selera (X3.2) dengan rata-rata 6,66. Ini berarti responden beranggapan
positif karena produk yang dibeli cocok dengan rasa yang diinginkannya.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item
pandangan konsumen mengenai produk makanan dalam kemasan
mempunyai citra yang baik dengan rata-rata 5,33. Karena setiap konsumen
mempunyai persepsi yang berbeda, jadi pandangan setiap orang menilai
produk makanan dalam kemasan tidak selalu baik. Tergantung setiap orang
menilai dari segi kualitas, ataupun pihak yang memproduksi. Oleh karena
itu, produsen makanan dalam kemasan perlu meningkatkan image
75
produknya dengan memperbaiki kualitas produk baik dari segi harga, rasa,
manfaat, sehingga kualitas produk yang baik berdampak pada pembelian.
Tidak itu saja, akan tetapi perlu diketahui pula bahwa konsumen
memperhatikan pihak mana yang memproduksi. Produsen harus
memberikan gambaran profil perusahaan lewat media cetak atau elektronik
bahwa perusahaan yang memproduksi dapat menghasilkan produk makanan
dalam kemasan yang berkualitas dan bermanfaat. Dengan begitu, ini akan
menjadi stimulus untuk mempengaruhi calon konsumen agar memutuskan
pembelian.
Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan t
tabel memiliki distribusi rata-rata tertinggi dan rata-rata terendah, maka
variabel opini mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap
keputusan pembelian.
4.3.2.4. Tulisan halal (Z)
Variabel tulisan halal merupakan variabel yang berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian dengan t hitung 2,395 ≥ t tabel 2,005
sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara variabel
tulisan halal dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan
diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel tulisan halal dengan keputusan pembelian produk makanan
dalam kemasan ditolak, berarti variabel tulisan halal (Z) berpengaruh
terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
76
Item nilai kandungan gizi suatu produk (Z1) dengan rata-rata 7,50
berdasarkan tabel 4.10 memiliki nilai distribusi rata-rata yang tinggi yaitu
7,50. Ini berarti responden beranggapan positif terhadap item nilai
kandungan gizi suatu produk dinilai lebih penting karena menyangkut
informasi kesehatan, sehingga berdampak pada keputusan pembelian
konsumen.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak
pada item sebagai jaminan keamanan suatu produk (Z2) dengan rata-rata
5,83. Ini berarti responden menganggap bahwa tidak semua produk
berlabelkan halal memberikan jaminan kepada konsumen, karena ada
beberapa produsen makanan yang nakal mencantumkan label halal tanpa
memperoleh sertifikat dari pihak yang berwenang semacam LPPOM MUI
sehingga ini dapat menimbulkan keraguan pada konsumen akan nilai
kehalalan suatu produk makanan dalam kemasan tersebut. Oleh karena itu,
penting bagi pihak produsen makanan dalam kemasan sebelum
mencantumkan label halal, terlebih dahulu mendaftarkan merek produknya
ke BPOM dan LPPOM MUI akan keamanan dan nilai kehalalan suatu
produk makanan dalam kemasan secara prosedural.
Produk makanan dalam kemasan yang benarbenar terjamin kehalalan
dari LPPOM MUI dapat meyakinkan konsumen, sehingga untuk
mempengaruhi calon konsumen agar memutuskan pembelian dapat diraih.
Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan t tabel
77
dan penjabaran item tulisan halal yang memiliki distribusi rata-rata tertinggi
dan rata-rata terendah, maka variabel tulisan halal mempunyai pengaruh
signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian.
4.4.Pembahasan Hasil Penelitian Dalam Perspektif Islam
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
diatas, maka dapat disimpulkan dari 3 variabel yang ada dalam psikografis dan
variabel moderating pada produk makanan dalam kemasan, yaitu:
4.4.1 Aktivitas
Dalam variabel aktivitas, distribusi rata-rata jawaban responden
tertinggi dan terendah terletak pada item konsumen berbelanja produk
makanan dalam kemasan (X1.1) dan item konsumen melakukan aktivitas
membeli (X1.2) berdasarkan tabel 4.6 memiliki nilai rata-rata distribusi
tertinggi 3,64. Ini berarti responden beranggapan positif terhadap item
konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan.
Konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan adalah
kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh konsumen karena makanan dalam
kemasan yang merupakan makanan pelengkap untuk dikonsumsi dan ONO
Swalayan adalah tempat belanja yang lokasinya bersih, sehingga konsumen
merasa nyaman. Oleh karena itu, penting bagi ONO Swalayan untuk tetap
mempertahankan kebersihan karena tempat memegang peranan yang penting
untuk kenyamanan konsumen melakukan belanja.
78
Item konsumen melakukan aktivitas membeli (X1.2) berdasarkan tabel
4.6 memiliki nilai distribusi rata-rata terendah yaitu 3,45. Hal ini berarti
responden menganggap rendah item konsumen melakukan aktivitas membeli
sehingga kurang bisa mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk
makanan dalam kemasan. Ini karena adanya informasi yang tertera pada
produk makanan dalam kemasan tidak selalu dapat memicu calon konsumen
untuk melakukan aktivitas membeli.
Dari sisi pandangan Islam mengenai aktivitas membeli berdasarkan
Q.S Al-Maidah ayat 100, yaitu:
Artinya: “Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik,
meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka
bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu
mendapat keberuntungan."
Preferensi pada apa yang disebut dengan thayyib (baik) dan yang
halal dengan dihadapkan dengan sesuatu yang khabits (jelek) serta haram
adalah salah satu cara yang bisa dianggap sangat baik untuk pengambilan
keputusan yang sehat dan bijak tersebut. Sesuatu yang baik dan sesuatu
yang jelek tidak akan pernah sama. Bisnis yang menguntungkan selalu
diberikan pada hal yang thayyib, meskipun dalam kuantitasnya ia lebih
banyak dari yang jelek atau khabits.
79
4.4.2 Minat
Variabel minat memiliki ditribusi rata-rata jawaban responden yang
tertinggi dan rata-rata jawaban responden yang terendah. Berdasarkan tabel 4.7
pada item kelebihsukaan konsumen mengkonsumsi produk-produk makanan
dalam kemasan (X2.2) memiliki nilai distribusi rata-rata tertinggi yaitu 3,29. Ini
berarti responden beranggapan produk yang sangat disukainya itu karena
rasanya sesuai dengan keinginan dan kemauan konsumen sehingga konsumen
membeli produk daging olahan tersebut. Sedangkan distribusi rata-rata terendah
jawaban responden terletak pada item pilihan utama memilih produk makanan
dalam kemasan (X2.1), dengan rata-rata 3,27. Ini berarti responden
menganggap rendah item pilihan utama memilih produk makanan dalam
kemasan. Konsumen menganggap membeli produk makanan dalam kemasan
bukan merupakan pilihan utama meskipun konsumen itu menyukai makanan
dalam kemasan karena ada beberapa produk atau barang lain yang lebih penting
untuk dibeli. Berdasarkan dalam surat An-Nahl ayat 114 yang berbunyi:
Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Telah
diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika
kamu Hanya kepada-Nya saja menyembah.”
Dari ayat Al-Qur’an yang dikutip diatas, kata yang digunakan untuk
barang-barang yang baik adalah berarti segala sesuatu yang bersifat bersih,
80
higienis, bergizi, berkualitas dan bermutu. Dan kebutuhan akan makanan tidak
saja kehalalan produknya saja untuk dikonsumsi, akan tetapi juga meliputi
keadaan bahan makanan itu sendiri yaitu bersih, higienis, bergizi, berkualitas
dan bermutu.
4.4.3 Opini
Item opini memiliki distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden
terletak pada item memilih produk makanan dalam kemasan sesuai dengan
selera (X3.1) dengan rata-rata 3,62. Ini berarti responden beranggapan positif
karena produk yang dibeli sesuai dengan keinginan yang konsumen cari.
Gerai ONO Swalayan (Matos) telah menyediakan berbagai jenis, bentuk, rasa
makanan dalam kemasan sehingga konsumen sangat mudah untuk
menentukan pilihannya sesuai dengan selera konsumen.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item
pandangan konsumen mengenai produk makanan dalam kemasan mempunyai
citra yang baik dengan rata-rata 2,93. Karena setiap konsumen mempunyai
persepsi yang berbeda, jadi pandangan setiap orang menilai produk makanan
dalam kemasan tidak selalu baik. Tergantung setiap orang menilai dari segi
kualitas, ataupun pihak yang memproduksi. Oleh karena itu, produsen
makanan dalam kemasan perlu meningkatkan image produknya dengan
memperbaiki kualitas produk baik dari segi harga, rasa, manfaat, sehingga
kualitas produk yang baik berdampak pada pembelian.
81
Tidak itu saja, akan tetapi perlu diketahui pula bahwa konsumen
memperhatikan pihak mana yang memproduksi. Produsen harus memberikan
gambaran profil perusahaan lewat media cetak atau elektronik bahwa
perusahaan yang memproduksi dapat menghasilkan produk makanan dalam
kemasan yang berkualitas dan bermanfaat. Dengan begitu, ini akan menjadi
stimulus untuk mempengaruhi calon konsumen agar memutuskan pembelian.
Secara garis besar variabel opini ini sudah dijelaskan dari sisi ajaran
agama sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala
sesuatu.” (Al-Baqarah: 29)
Makanan dipandang sebagai kebutuhan pokok manusia yang paling
penting. Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah telah menyediakan segala
kebutuhan manusia di bumi ini. Sehingga manusia dapat mengambil
manfaatnya, dengan memakan makanan yang halal untuk segala
keperluannya.
4.4.4 Variabel moderating: tulisan halal
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari ketiga item tulisan
halal, distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak pada item nilai
kandungan gizi suatu produk (Z1) dengan rata-rata 4,42. Ini berarti responden
82
beranggapan kesehatan itu mahal, sehingga konsumen memilih produk yang
mencantumkan nilai kandungan gizi. Karena adanya keterangan nilai gizi
suatu produk makanan dalam kemasan dinilai penting bagi calon konsumen.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak
pada item sebagai jaminan keamanan suatu produk (Z2) dengan rata-rata 4,22.
Ini berarti responden menganggap bahwa tidak semua produk berlabelkan
halal memberikan jaminan kepada konsumen, karena ada beberapa produsen
makanan yang nakal mencantumkan label halal tanpa memperoleh sertifikat
dari pihak yang berwenang semacam LPPOM MUI sehingga ini dapat
menimbulkan keraguan pada konsumen akan nilai kehalalan suatu produk
makanan dalam kemasan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pihak
produsen makanan dalam kemasan sebelum mencantumkan label halal,
terlebih dahulu mendaftarkan merek produknya ke BPOM dan LPPOM MUI
akan keamanan dan nilai kehalalan suatu produk makanan dalam kemasan
secara prosedural.
Produk makanan dalam kemasan yang benarbenar terjamin kehalalan
dari LPPOM MUI dapat meyakinkan konsumen, sehingga untuk
mempengaruhi calon konsumen agar memutuskan pembelian dapat diraih.
Dari sisi ajaran Islam, Al-Qur’anul Karim memberikan kepada kita
petunjuk-petunjuk yang sangat jelas dalam hal konsumsi. Ia mendorong
penggunaan barang-barang yang baik dan bermanfaat juga melarang orang
muslim makan makanan haram.
83
Sebenarnya, Islam banyak memberikan kebebasan individual kepada
manusia dalam masalah konsumsi. Mereka bebas membelanjakan harta untuk
membeli barang-barang yang baik dan halal demi memenuhi keinginan
mereka dengan ketentuan tidak melanggar “batas-batas ketentuan”. Walaupun
begitu kebebasan yang dimaksud disini terbatas pada barang -barang yang
baik dan suci saja. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 90,
yaitu:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Berdasarkan ayat diatas yang berkaitan dengan pembolehan dan
pelarangan memakan atau meminum sesuatu, maka para ulama berkesimpulan
dalam suatu kaidah bahwa: yang Artinya: Hukum asal sesuatu adalah boleh,
sehingga ada dalil lain yang mengharamkannya.
Dengan demikian, sepanjang tidak ada dalil yang melarang memakan
atau meminum sesuatu, maka hukum memakan atau meminum sesuatu itu
adalah boleh. Ayat diatas menerangkan bahwa Allah melarang umatnya
untuk meminum khamr, berjudi, dan lainnya yang membahayakan atau
membawa mudorat. Karena itu adalah perbuatan syaitan. Jadi jelaslah bahwa
84
dalam mengkonsumsi makanan dan minuman haruslah halal, halal itu dapat
ditemukan dengan membaca keterangan pada kemasan produk yang
menyatakan bahwa barang itu adalah terjamin kehalalannya dan layak untuk
dikonsumsi serta tidak mengandung atau berasal dari bahan yang diharamkan
oleh agama. Adanya pencantuman label halal tersebut dapat melindungi
seseorang dari keraguan dalam menyantap makanan dan memperoleh rasa
aman dalam mengkonsumsi.
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang memakan setiap
binatang buas yang mempunyai taring dan memakan setiap
burung yang mempunyai kuku tajam”. (H.R Muslim )3
Menurut jumhur ulama, memakan hewan buas seperti serigala, singa,
harimau adalah haram, sebagaimana mereka juga mengharamkan memakan
burungburung buas, seperti elang dan sejenisnya, burung nasar serta
sejenisnya.
Adapun binatang yang dilarang membunuhnya juga haram dimakan,
sebab ia tidak mungkin dimakan kalau masih hidup. Bukan berarti bahwa
memakan hewan mertilah setelah ia mati dengan disembelih terlebih dahulu.
Dengan demikian, bila ada binatang tertentu yang dilarang membunuhnya
maka secara otomatis manusia tidak boleh memakannya, sebab tak mungkin
3 Imam Abi Muslim bin Hajad, Shohih Muslim, , (Mesir: Maktab
Abdurrahman, 261 H), hlm. 555
85
memakannya bila tidak dibunuh/ disembelih terlebih dahulu. Dengan
demikian, larangan Nabi membunuh sesuatu binatang maka secara tersirat
berarti Nabi melarang pula memakannya. Yang dilarang membunuhnya sabda
Nabi ialah semut, tawon, burung Hud-hud, dan burung Suradi. Hadits Nabi
SAW menyebutkan4:
Artinya: Bahwasanya Nabi SAW telah melarang membunuh empat
binatang, yaitu semut, tawon, burung Hud-hud, dan burung
Suradi. (H.R Abu Daud )
4 Ibid, hlm.556
86
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari analisis faktor psikografis terhadap
keputusan pembelian (survei pada produk makanan dalam kemasan berlabel
halal di ONO Swalayan Ngaliyan), maka disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel psikografis yang terdiri
dari aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable
keputusan pembelian (Y) pada produk makanan dalam kemasan
berlabel halal. Ini karena label halal yang ada pada kemasan produk
makanan mempunyai arti penting dan image positif di benak
konsumen sehingga konsumen mempunyai minat dan opini serta
melakukan aktivitas untuk membeli. Dan dapat disimpulkan bahwa
variabel label halal (Z) berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian (Y) pada produk makanan dalam
kemasan.
5.1.2. Berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial dapat diketahui
bahwa variabel aktivitas (X1), Ho yang mengatakan aktivitas tidak
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ditolak,
sedangkan Ha yang mengatakan aktivitas berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa aktivitas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
87
pembelian produk makanan dalam kemasan. Variabel minat (X2), Ha
yang mengatakan ada berpengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian diterima, sedangkan Ho yang berbunyi tidak
berpengaruh signifikan antara variabel minat terhadap keputusan
pembelian ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel minat (X2)
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian
produk makanan dalam kemasan. Sedangkan pada variable opini
(X3), Ha yang mengatakan terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian diterima, sedangkan Ho yang berbunyi
tidak berpengaruh signifikan antara variabel opini terhadap keputusan
pembelian ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variable
opini (X3) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan
pembelian produk makanan dalam kemasan.
5.1.3. Variabel aktivitas mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian produk makanan dalam kemasan dinyatakan diterima.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti
perlu memberikan saran-saran, antara lain:
5.2.1. Peneliti selanjutnya:
Dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam melakukan
penelitian berikutnya terutama mengenai pemasaran yang
berhubungan dengan perilaku konsumen khususnya mengenai faktor
88
psikografis terhadap keputusan pembelian dengan mengembangkan
variabel yang lebih luas.
5.2.2. Produsen industri makanan daging sapi olahan:
5.2.2.1.Sehubungan dengan pemasaran faktor psikografis pada produk
makanan dalam kemasan yang dijalankan selama ini, maka
penelitian yang berhubungan dengan perilaku konsumen
khususnya mengenai analisis faktor psikografis terhadap
keputusan pembelian sekiranya dapat dijadikan acuan dalam
mengambil kebijakan perusahaan.
5.2.2.2.Penting bagi produsen industri makanan menjual produk
makanan kepada konsumen dengan mencantumkan label halal
dari LPPOM MUI, karena selain dinilai positif oleh konsumen
dan mayoritas penduduk Indonesia adalah 85% muslim
sehingga konsumen akan merasa aman dalam mengkonsumsi
produk makanan dengan label sertifikat halal LPPOM MUI dan
untuk lebih mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
5.3.Penutup
Sebagai penutup, penulis ingin menegaskan kembali akan arti penting
penelitian ini, bahwa penelitian ini mencoba memberikan deskripsi secara
mendetail tentang pengaruh faktor psikografis terhadap keputusan pembelian
produk makanan dalam kemasan berlabel halal pada masyarakat muslim
Ngaliyan (Studi kasus pada ONO Swalayan Ngaliyan)
89
Terkait bahwa penelitian ini belum maksimal dan perlu tindak lanjuti
lebih detail, sehingga kedepan perlu diadakan pengembangan penelitian ini
agar mampu mengkaver konsep, aplikasi dan problematika prosesi psikografis
terhadap keputusan pembelian konsumen. Semoga penelitian ini dapat
memberikan deskripsi dan stimulus kepedulian kita dalam usaha
mengantisipasi dan mengatasi persoalan prosesi keputusan pembelian produk
makanan berlabel halal pada masyarakat pembeli ONO Swalayan Ngaliyan.
DAFTAR PUSTAKA
Anton Bakker dan Ahmad Charis Zubair, Metode Penelitian Filsafat, Yogyakarta:
Kanisus, 1994.
Angel dkk, Perilaku Konsumen, Jilid 1, Jakarta: Binarupa Aksara, 1994.
Boyd L Walker, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Ahli Bahasa Oleh Imam
Nurmawan, Jakarta: Erlangga, 1997.
Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Effendi Rustam, Marketing Management, Malang: Penerbit IKIP, 1996.
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Yogyakarta: Andi, 1997.
Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:
UNDIP, 2005.
Ginting dan Situmorang, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Kencana,
2008.
Hartanto, dkk. Psikologi Ekonomi dan Konsumen, Depok: Penerbit Bagian
Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi, Universitas
Indonesia, 2005.
Iqbal hasan, Pokok-Pokok Materi Penelitian Dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002.
Imam Abi Muslim Bin Hajad, Shohih Muslim, Mesir: Maktab Abdurrahman, 261
H.
Irawan, dkk, Pemasaran Prinsip dan Kasus, Edisi 2, Yogyakarta: BPFE,
1996.
Jurnal Halal No.18 NovDes 1997.
Kotler dan Amstrong, PrinsipPrinsip Pemasaran. Jilid 1, Jakarta: Erlangga,
2001.
M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Kencana, 2004.
Marinus Angipora, DasarDasar Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2002.
Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen. Jilid 1, Edisi kelima, Jakarta: Erlangga,
2002.
Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Jakarta: Prenhallindo, 2000.
Prasetijo, Ihalauw, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Andi, 2004.
Sudarmadi, Bisnis yang Menjanjikan di 2006, swa.co.id, diakses pada 12 Januari
2012
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2005.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Sumarwan, Ujang, Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.
Syaiful Muslim, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.
Wahid Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS: Contoh Kasus dan
Pemecahannya, Edisi 1, Yogyakarta: Andi, 2010.
90
Lampiran 1
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
A. WAWANCARA DENGAN KONSUMEN
1. Apakah saudara membeli prodak makanan dalam kemasan di Ono Suwalayan ini?
2. Kenapa saudara membeli prodak makanan dalam kemasan ?
3. Prodak makanan dalam kemasan yang mana yang paling anda suka?
4. Motivasi apa anda membeli makanan dalam kemaasan berlabel halal?
a. Apa karena adanya faktor aktifitas?
b. Apa karena adanya faktor minat?
c. Atau karena apa faktor opini?
5. Apakah anda membeli prodak makanan dalam kemasan karena ada informasi nilai
gizi?
a. Kalau iya alasannya apa?
b. Kalau tidak alasannya apa?
6. Pilih yang mana antara prodak dalam kemasan berlabel halal dengan prodak makanan
tidak berlabel halal?
a. Apa alasan anda membeli prodak makanan dalam kemasan yang ada label
halalnya?
b. Dan apa alasan anda membeli prodak makanan dalam kemasan tidak ada
labelisasi halalnya?
7. Kenapa anda membeli prodak makanan di Ono Suwalayan Ngalian?
8. Ada pengaruh apa anda beli makanan di Ono Suwalayan Ngalian?
9. Berapa kali dalam satu bulan anda membeli prodak makanan Ono Suwalayan
Ngalian?
B. WAWANCARA DENGAN KARYAWAN ONO?
1. Beralama lama saudara kerja di tempat ini? Paling lama berapa tahun?
2. Berapa banyak karyawan yang kerja di tempat ini?
3. Apakah ada konsumen yang mengeluh dengan produk yang di jual di Ono
Suwalayan?
4. Banyak mana konsumen yang membeli produk berlabel halal dengan produk yang
tidak ada label halalnya?
5. Ada faktor apa saja konsumen memutuskan untuk membeli produk maanan?
91
Lampiran 2
Data hasil penelitian
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3 Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1
1 5 4 4 5 4 22 5 4 2 3 3 18 5 4 3 4 4 20 5 3 4 5 4 21 5 5 4 14
2 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 5 22 4 4 5 5 5 23 5 4 5 5 4 22 3 5 5 13
3 4 3 4 5 4 20 3 4 3 5 5 20 3 3 5 5 3 24 5 5 5 5 4 24 4 4 4 12
4 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 2 2 2 2 2 10 5 5 5 5 5 25 4 4 4 12
5 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 4 4 4 12
6 2 2 2 2 2 10 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15 5 5 5 5 5 25 4 4 4 12
7 4 3 5 4 5 21 4 4 3 3 4 18 4 4 3 5 5 21 5 3 5 3 5 21 3 2 3 8
8 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 4 4 4 12
9 3 3 3 3 3 15 1 1 1 3 3 9 5 2 1 1 1 10 5 3 3 3 3 14 3 3 1 7
10 4 4 5 5 4 22 4 4 4 5 5 22 4 4 4 5 4 21 5 5 4 4 4 22 4 4 4 12
11 4 4 4 4 3 19 3 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 12 3 3 3 9
12 4 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 5 2 2 4 4 17 4 2 2 8
13 4 2 2 4 4 16 4 4 2 2 4 16 5 5 5 5 5 25 5 1 2 4 5 12 5 4 4 13
14 4 3 4 5 5 21 3 3 2 4 4 16 3 2 4 4 4 17 4 4 4 5 5 22 3 4 4 11
15 3 2 3 4 5 17 3 2 2 3 3 13 2 2 2 4 3 13 4 4 4 3 2 18 3 3 4 10
16 4 2 3 2 4 15 4 4 3 3 4 18 4 3 4 3 4 18 4 5 4 5 4 22 4 5 3 12
17 4 2 4 5 4 19 4 4 3 3 4 18 3 4 3 2 3 15 5 3 3 4 3 18 2 4 4 10
18 3 3 4 3 3 13 2 2 2 3 3 12 1 1 2 3 4 11 3 3 3 3 1 10 1 2 2 5
19 3 1 3 2 5 15 1 2 3 4 5 15 5 4 3 2 1 15 5 4 3 2 1 15 1 2 3 6
20 4 3 3 4 4 18 4 3 3 3 3 16 4 2 3 4 4 17 4 4 3 2 2 15 4 3 4 11
21 2 2 4 4 3 15 3 2 3 3 4 15 3 3 2 1 4 13 3 2 4 4 4 17 3 3 3 9
22 4 2 5 5 5 21 3 3 2 4 4 16 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 3 19 4 3 3 14
23 4 3 5 3 3 18 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 19 4 3 4 11
24 4 2 4 4 4 18 2 2 2 4 4 14 4 2 4 4 4 18 4 2 4 4 4 18 3 4 2 9
25 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 9
26 3 2 4 5 5 19 2 3 2 5 4 16 4 3 5 5 4 21 5 2 5 4 3 19 4 4 3 11
27 3 4 5 4 3 19 3 3 4 4 4 18 4 4 4 5 4 21 5 4 3 5 3 20 3 2 3 8
28 5 5 4 4 2 20 3 3 4 4 4 18 4 5 4 4 4 21 5 4 2 4 5 20 3 1 2 6
29 3 5 4 4 3 19 3 3 4 5 4 19 5 4 1 5 3 18 5 4 1 5 3 18 3 5 2 10
30 4 5 4 5 3 21 3 3 4 5 5 20 4 5 4 4 4 21 5 5 3 4 4 21 4 3 3 13
31 4 5 5 2 2 18 3 3 4 4 5 19 3 3 4 4 5 19 5 4 2 5 3 19 4 5 3 12
32 5 3 4 4 5 21 3 3 2 4 5 20 4 4 5 4 2 19 5 5 4 5 4 23 3 3 4 10
33 5 3 4 4 5 21 3 4 3 4 5 19 3 4 4 5 3 19 5 4 3 4 4 20 3 4 5 12
34 3 3 4 4 5 19 3 3 3 4 5 18 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 20 3 4 4 11
35 3 3 4 4 5 19 3 4 3 4 5 19 4 4 4 4 3 19 4 4 5 5 4 22 3 4 5 12
36 2 1 2 4 2 11 1 2 2 2 4 11 2 2 4 2 2 12 4 3 4 3 3 16 2 1 4 7
37 3 3 3 3 3 15 4 4 4 5 5 22 5 4 2 5 4 20 5 5 5 5 5 25 3 3 5 11
38 4 4 1 1 1 11 5 1 1 5 5 17 1 1 3 1 1 7 4 1 5 5 5 20 5 1 1 7
39 4 3 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20 5 4 5 4 4 22 5 5 5 5 5 25 4 4 4 12
40 5 4 5 5 5 24 5 2 2 5 5 19 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 5 21 4 4 5 13
41 2 2 5 5 5 19 2 2 3 4 5 17 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 20 2 3 4 9
92
42 5 5 4 4 5 23 3 3 3 4 4 17 5 5 5 5 5 25 5 2 3 3 3 17 4 4 4 12
43 3 3 3 3 5 17 1 1 3 3 5 13 5 5 5 5 4 24 4 3 4 3 4 18 5 5 5 15
44 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 15
45 3 2 3 5 3 16 2 3 1 3 4 13 3 4 5 4 5 21 4 4 4 5 4 21 3 4 5 12
46 3 4 4 3 3 17 2 2 1 5 3 13 3 4 4 4 5 20 4 3 4 5 4 20 3 4 5 12
47 3 2 4 3 3 15 2 4 3 4 5 18 3 4 4 4 5 20 5 2 3 5 4 19 2 3 5 10
48 3 4 3 3 2 15 1 5 1 3 3 13 2 3 3 4 4 16 4 5 4 5 3 22 2 3 4 9
49 5 5 4 3 4 21 3 4 4 5 5 21 4 5 4 4 4 21 5 4 2 5 3 19 3 3 5 11
50 3 4 2 3 4 16 3 5 2 3 3 16 2 3 5 4 5 19 4 4 4 5 4 21 5 3 4 12
51 3 3 3 5 5 19 3 3 3 4 4 17 4 4 5 4 5 22 5 4 5 4 3 21 3 3 4 10
52 4 5 4 4 5 22 3 3 4 4 4 18 4 4 5 5 4 22 5 3 2 5 2 17 3 2 3 8
53 3 5 3 4 5 19 3 3 3 4 3 16 4 4 4 4 5 21 4 4 3 5 3 19 3 4 4 11
54 3 3 4 4 5 19 3 3 3 4 5 18 3 4 5 5 5 22 5 4 4 5 3 21 3 4 5 12
55 3 3 4 4 5 19 3 3 3 4 5 18 4 4 4 5 5 22 4 3 4 5 4 20 3 3 4 10
56 4 2 5 4 3 18 2 3 4 4 4 17 4 4 4 5 4 21 5 4 2 4 3 18 4 5 4 13
57 3 3 4 4 5 19 3 3 3 4 5 18 4 4 5 4 5 22 5 4 3 4 5 21 3 4 5 12
58 4 3 3 4 5 19 3 4 3 4 4 18 4 4 5 4 5 22 4 4 4 5 4 21 4 3 5 12
59 3 3 3 5 5 19 3 3 3 4 4 17 4 4 5 4 5 22 5 4 5 4 3 21 3 3 4 10
60 3 3 4 5 5 20 3 3 3 5 5 19 4 4 5 4 5 22 5 5 4 5 4 23 3 3 5 11
61 3 3 4 4 5 19 3 3 3 4 5 18 4 4 5 5 5 23 5 4 4 5 5 23 3 3 5 11
62 4 3 5 5 5 17 4 4 3 5 5 21 3 4 5 4 5 21 5 5 4 5 3 22 3 4 4 11
63 4 5 4 4 5 22 3 4 4 4 5 20 4 3 4 5 4 20 5 4 4 5 4 22 3 3 5 11
64 4 5 4 4 5 22 4 4 4 4 5 21 4 4 4 5 4 21 5 4 4 5 4 22 3 3 5 11
65 4 5 4 4 5 22 3 4 4 5 5 21 4 4 4 5 4 21 4 3 4 4 4 19 3 3 4 10
66 4 5 4 4 4 21 3 5 5 5 5 23 4 4 4 4 4 20 5 3 4 5 4 21 3 4 3 10
67 4 4 4 4 3 19 3 4 4 4 5 20 4 4 4 4 4 20 4 3 4 5 4 20 3 3 3 9
68 4 3 4 5 4 20 3 4 4 5 2 18 4 4 4 5 4 21 5 5 4 4 4 22 1 2 2 5
69 5 4 3 4 5 21 5 4 4 4 5 22 4 3 4 4 4 19 5 3 4 5 3 20 4 2 2 8
70 4 5 4 4 5 22 4 4 5 4 5 22 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 3 21 4 3 3 12
71 4 5 4 4 5 22 3 4 4 4 5 20 4 4 4 5 4 21 5 4 3 5 4 21 4 3 5 12
72 4 5 4 4 4 21 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 4 22 4 3 4 11
73 4 5 4 4 4 21 3 4 4 4 4 19 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 4 21 2 2 4 8
74 4 5 4 4 4 21 4 4 4 5 4 21 4 4 4 5 4 21 5 4 4 4 4 21 4 4 4 12
75 4 3 3 4 4 18 4 3 3 3 3 16 4 2 3 4 4 17 4 4 3 2 2 15 4 3 4 11
93
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas
1. Variabel X1
Correlations
Correlations X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1
X1.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
1
75
.846** .000 75
.609** .000 75
.748** .000 75
.798** .000 75
.919** .000 75
X1.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.760** .000 75
1
75
.604** .000 75
.671** .000 75
.801** .000 75
.900** .000 75
X1 .3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.778** .000 75
.746** .000 75
1
75
.876** .000 75
.673** .000 75
.985** .000 75
X1.4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.754** .000 75
.793** .000 75
.796** .000 75
1
75
.746** .000 75
.901** .000 75
X1.5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.723** .000 75
.849** .000 75
.746** .000 75
.843** .000 75
1
75
.920** .000 75
X1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.646** .000 75
.706** .000 75
.646** .000 75
.700** .000 75
.753** .000 75
1
75 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
2. Variabel X2 Correlations
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
X2.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
1
75
.898** .000 75
.709** .000 75
.848** .000 75
.598** .000 75
.719** .000 75
X2.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.799** .000 75
1
75
.904** .000 75
.671** .000 75
.841** .000 75
.909** .000 75
X2 .3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.778** .000 75
.766** .000 75
1
75
.971** .000 75
.873** .000 75
.985** .000 75
X2.4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.724** .000 75
.788** .000 75
.713** .000 75
1
75
.846** .000 75
.911** .000 75
X2.5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.623** .000 75
.649** .000 75
.646** .000 75
.743** .000 75
1
75
.620** .000 75
X2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.647** .000 75
.712** .000 75
.655** .000 75
.780** .000 75
.653** .000 75
1
75 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
94
3. Variabel X3 Correlations
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3
X3.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
1
75
.666** .000 75
.645** .000 75
.689** .000 75
.733** .000 75
.900** .000 75
X3.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.777** .000 75
1
75
.654** .000 75
.971** .000 75
.601** .000 75
.600** .000 75
X3 .3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.718** .000 75
.749** .000 75
1
75
.776** .000 75
.773** .000 75
.922** .000 75
X3.4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.714** .000 75
.733** .000 75
.794** .000 75
1
75
.646** .000 75
.601** .000 75
X3.5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.793** .000 75
.749** .000 75
.646** .000 75
.643** .000 75
1
75
.600** .000 75
X3 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.846** .000 75
.766** .000 75
.640** .000 75
.770** .000 75
.791** .000 75
1
75 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
4. Variabel Z Correlations
Correlations Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1
Z1.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
1
75
.646** .000 75
.709** .000 75
.741** .000 75
.711** .000 75
.600** .000 75
Z1.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.960** .000 75
1
75
.605** .000 75
.691** .000 75
.701** .000 75
.600** .000 75
Z 1.3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.758** .000 75
.646** .000 75
1
75
.876** .000 75
.673** .000 75
.685** .000 75
Z1.4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.784** .000 75
.693** .000 75
.896** .000 75
1
75
.796** .000 75
.601** .000 75
Z1.5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.720** .000 75
.749** .000 75
.946** .000 75
.643** .000 75
1
75
.620** .000 75
Z1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.676** .000 75
.806** .000 75
.686** .000 75
.700** .000 75
.759** .000 75
1
75 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
95
5. Variabel Y Correlations
Correlations
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1
Y1.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
1
75
.942** .000 75
.702** .000 75
.646** .000 75
.692** .000 75
.619** .000 75
Y 1.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.755** .000 75
1
75
.980** .000 75
.612** .000 75
.901** .000 75
600** .000 75
Y 1.3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.718** .000 75
.747** .000 75
1
75
.836** .000 75
.673** .000 75
.685** .000 75
Y 1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.654** .000 75
.893** .000 75
.706** .000 75
1
75
.646** .000 75
.609** .000 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
r tabel (0.05, 75) = 0,266
Hasil Uji Reliabilitas 1. Variabel X1
Reliability Case Processing Summary
N %
Cases Valid Excluded a Total
75 0
75
100.0 0
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
3.6364 3.4545 3.2540 3.1254 3.6523
.61955
.71345
.65473
.61213
.87654
75 75 75 75 75
ItemTotal Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
3.4545 3.9873 4.3235 3.5678 3.9873
.586
.593
.625
.576
.613
.746
.746
.786
.708
.756
. a
. a
. a
. a
. a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
96
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.843 5
2. Variabel X2 Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid Excluded a Total
75 0
75
100.0 0
100.0
b. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
3.6364 3.4545 3.2540 3.1254 3.6523
.65955
.73348
.65453
.71203
.97674
75 75 75 75 75
ItemTotal Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
3.4994 2.9845 4.9835 4.5678 3.9473
.686
.693
.525
.576
.553
.746
.756
.656
.705
.556
. a
. a
. a
. a
. a
b. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.863 5
97
3. Variabel X3 Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid Excluded a Total
75 0
75
100.0 0
100.0
c. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5
3.6364 3.5645 3.2540 3.1254 4.6523
.71956
.48345
.65473
.68213
.67654
75 75 75 75 75
ItemTotal Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5
3.4545 3.9873 3.3235 3.5678 3.9873
.586
.593
.625
.576
.613
.746
.746
.786
.708
.756
. a
. a
. a
. a
. a
c. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.852 5
4. Variabel Z
Reliability Case Processing Summary
N %
Cases Valid Excluded a Total
75 0
75
100.0 0
100.0
d. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5
3.6364 3.4545 3.2540 3.1254 3.6523
.61955
.71345
.64473
.61213
.87444
75 75 75 75 75
98
ItemTotal Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5
3.4545 4.9873 4.3235 3.5678 4.9873
.586
.593
.645
.576
.613
.746
.743
.786
.708
.756
. a
. a
. a
. a
. a
d. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.906 5
5. Variabel Y Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid Excluded a Total
75 0
75
100.0 0
100.0
e. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y1.1 Y1.2 Y1.3
3.6364 3.4545 3.2540
.61955
.71345
.65473
75 75 75
ItemTotal Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Z1.1 Z1.2 Z1.3
3.4545 3.9873 4.3235
.586
.593
.625
.746
.746
.786
. a
. a
. a
e. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.808 3
99
Lampiran 4
KUESIONER
Responden yang terhormat,
Sehubungan dengan penelitian skripsi yang sedang saya lakukan. saya
mengharapkan kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari
beberapa pertanyaan.
Penelitian ini merupakan salah satu metode pengumpulan data primer
yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang berjudul
“Pengaruh Faktor Psikografis Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Makanan Dalam Kemasan Berlabel Halal Pada Masyarakat Muslim Ngaliyan
(Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)”
Untuk itu mohon kesediaan Saudara guna mengisi koesioner ini
dengan jujur sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kesediaan Saudara dalam
mengisi kuesioner yang saya ajukan sangat berarti bagi penyelesaian
penelitian ini.
Atas perhatian dan partisipasi anda, kami ucapkan terima kasih.
Intan Nur Hidayatun
Peneliti
100
Nomor Responden :
Bagian I
Identitas Pribadi Responden
Isi dan beri tanda “√” pilihan jawaban-jawaban yang sesuai menurut
Bapak/ Ibu/ Saudara.
1. Nama : ___________________________________________
2. Alamat : ___________________________________________
3. Usia : ____ (tahun)
4. Jenis Kelamin : Lakilaki Perempuan
5. Pendidikan : SD SLTP SLTA
Diploma Perguruan Tinggi
6. Pendapatan : ≤ Rp 500.000
Rp 500.000 – Rp 1.000.000
Rp 1.00.000 – Rp 1.500.000
Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
> Rp 2000.000
7. Pekerjaan : Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Pelajar/ Mahasiswa
Ibu Rumah Tangga
Lain-lain (………………………)
Bagian II (Daftar Pertanyaan Kuesioner)
Berilah tanda “√” pada kolom yang tersedia untuk jawaban yang sesuai
dengan keputusan Anda:
Keterangan SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
101
STS : Sangat Tidak Setuju
PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN BERLABEL HALAL PADA
MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN
(Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)”
No Pernyataan Plihan Jawaban
SS S N TS STS
Aktivitas (X1)
1 Saya belanja produk makanan dalam
kemasan
2
Adanya informasi pada produk makanan
dalam kemasan memicu saya untuk
melakukan aktifitas pembelian
Minat (X2)
3 Pilihan utama saya memilih makanan
dalam kemasan
4
Saya lebih menyukai
mengkonsumsi produk makanan
dalam kemasan
Opini (X3)
5
Saya memilih produk makanan dalam
kemasan karena cocok dengan selera
saya
6 Saya memilih produk dalam kemasan
karena mempunyai citra yang baik
Label Halal (Z)
7
Menurut saya, informasi mengenai
kandungan gizi pada produk makanan
dalam kemasan berlabel halal sangat
Penting
8
Saya memperhatikan label halal
menjadi yakin akan keamanan
produk makanan dalam
kemasan tersebut
9
Menurut saya kepercayaan saya
dalam mengkonsumsi produk
Makanan dalam kemasan harus ada
informasi label halal
Keputusan Pembelian (Y)
10 Saya membeli produk makanan
dalam kemasan
11
Saya membeli ulang produk makanan
dalam kemasan berkenaan dengan
informasi produk yang tertera
102
103
Lampiran 5
104
105
106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Intan Nurhidayatun
Tempat/ tanggal lahir : Pemalang, 10 Juni 1988
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Kawin
Alamat : Desa Pegundan RT 04/07
Petarukan, Pemalang
No. Telp : 087731711809
Riwayat pendidikan :
1. SDN04 Klareyan Lulus Tahun 2001
2. MTsNRejosoPeterongan1 Jombang Lulus Tahun 2004
3. MAN Pemalang Lulus Tahun 2007
4. Fakultas Syari’ah angkatan 2007 jurusan Ekonomi Islam IAIN
Walisongo Semarang.
Demikian daftar riwayat pendidikan penulis dibuat dengan sebenar-
benarnya.
Semarang, 12 Juni 2012
Penulis
Intan Nurhidayatun
Nim. 072411029