Upload
ngonhu
View
229
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP
HARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSUMER GOODS
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
ERIK MAHFUD FATHONI
NIM : 1110046100119
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
PENGARI]II X'AI(TOR-I'AKTOR FTJNDAMENTAL TERHADAP
IIARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSTIMER GOODS
DI BI]RSA ETEK II\DOITMSIA PERIODE 2011.2013
SKRIPSIDiajukan rmtuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
ERIK MAT#T]D FATTIOMNIM: 1110046100119
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
M. Nur Rianto Al Arif. S.E* M.SLNIP. 1981 1013200801 1006
KONSENTRASI PERBAIYKAIY SYARIAII
PROGRAM STI]DI MUAMALAT
FAIruLTAS SYARIAII DAI\T HT]KT]M
TIIN SYARIF' HIDAYATTILLAII
JAKARTA
1435 H I 2014lM
PENGESAHAN PANTIIA UJIAN
Skripsi bedudul "PENGARIIH FAI(TOR-FAKTOR FIJI\TDAMENTALTERIIADAP HARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSUMER GOODSDI BIJRSA EFEK IhIX)I\IESIA PERIODE 2011-2013" telah diujikan dalemSidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (tltr{)Syarif Hidayatullah Jakarta pada07 Juli 2014. Skipsi ini telah diterima sebagai salahsatu syarat memperoleh gelar Sarj"na Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program StudiMuamalat @konomi Islam).
Jakart4 07 Juli 2014
Syariah dan Hukum
. 1968008121999O310t4
PANTTIA UJIAN
Ketua
Sekretaris
Pembimbing I
Pembimbing tr
Penguji I
Penguji II
Dr. EuisAmalia M.Ae.NrP. I 97 I 07 011998032002
Mu'min Rauf- S.Ag.. M.A.NrP. 1970M16199703r0m
M. Nur Rianto Al Arif. S.E.. M.Si.NIP- I 974 I 2"32W3121002
Aini Masrurah. M.M.
Ela Patriana M.M.. AAAIJ.NIP_ 1 9690 5282008012010
Yuke Rahmawati- M-A-NrP. 1 975 09032007 012023
'3lJ'
/
LEMBAR PER}I'YATAAI\
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri OfN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jika di kemudian hari terbul$i batrwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya oftrng lain, rnaka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
L
2.
J.
Jakart4 07 Jdi20l4
ABSTRAK
ERIK MAHFUD FATHONI. NIM : 1110046100119. Fundamental Factors Effect to Sharia Stock Price of Consumer Goods Sector in Indonesia Stock Exchange Period 2011-2013. Graduate One (1), Major of Islamic Banking, Program Studies of Muamalat, Faculty of Sharia and Law, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Problems in making decision on investment as the movement of stock price fluctuations, can be anticipated with fundamental analysis, see the company's financial performance, because make decisions on investment for investors in the capital market don’t be separated from the company’s fundamental condition. Purpose of this study to analyze effect fundamental factors to sharia stock price consumer goods sector 2011-2013. The research methode used in this research is a panel data regression. The research type is descriptive research with quantitative approach.
The result of analysis is the variables book value per share (BVS), earnings per share (EPS), price to book value (PBV) have a positive and significant effect to sharia stock price in consumer goods sector. While the variable return on assets (ROA), return on equity (ROE), partially don’t have a significant effect to sharia stock prices of consumer goods sector 2011-2013. Keywords: sharia stock price, book value per share (BVS), earnings per share (EPS), price to book value (PBV), return on assets (ROA), return on equity (ROE). Adviser Lecturer : M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si. and Aini Masrurah, M.M.
ABSTRAK
ERIK MAHFUD FATHONI. NIM : 1110046100119. Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Strata Satu (1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah danHukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Permasalahan dalam mengambil keputusan investasi karena pergerakan harga saham yang sangat fluktuatif, dapat diantisipai dengan melakukan analisis fundamental, melihat kepada kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan pengambilan keputusan investasi di pasar modal bagi investor tidak lepas dari kondisi fundamental suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap saham syariah sektor consumer goods periode 2011-2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Data Panel. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel book value per share (BVS), earning per share (EPS), price to book vaue (PBV) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham syariah pada sektor consumer goods. Sementara variabel return on asset (ROA), return on equity (ROE), secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah sektor consumer goods di bursa efek indonesia periode 2011-2013. Kata Kunci : harga saham syariah, book value per share (BVS), earning per share (EPS), price to book value (PBV), return on asset (ROA), return on equity (ROE). Pembimbing : M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si. dan Aini Masrurah, M.M.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah
Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013.”
Skripsi ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata
satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak tangan yang terulur
memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih yang tulus atas segala
kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan baik berupa kritik, masukan,
dorongan semangat, dukungan finansial maupun sumbangan pemikiran dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menghanturkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. JM. Muslimin, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Rauf, S.Ag., M.A., selaku
ketua dan sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
3. Bapak M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si. dan Ibu Aini Masrurah, M.M.,
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu luang, curahan
vii
pemikiran, pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan segenap staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya
kepada penulis.
5. Pertugas penjaga Perpustakaan Syariah dan Hukum dan Perpustakaan Utama
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah menyediakan
literatur kepada penulis, sehingga dapat membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua penulis, yang selalu memberikan doa, dukungan, motivasi,
pesan dan saran bagi penulis.
7. Teman-teman seperjuangan di UIN khususnya mahasiswa PS C angkatan
2010, Banyak sekali kenangan-kenangan yang telah kita lalui bersama-sama.
Semoga silaturahmi kita dapat terus terjalin dan kita semua mencapai
kesuksesan.
8. Teman-teman dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyyah (IMM), KKN Madani
dan sahabat-sahabat dari Badaris BSI yang selalu memberikan do’a dan
dukungan serta motivasi yang sangat berarti bagi penulis.
9. Ka Sari, yang selalu memberikan masukan dan saran bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Serta kepada seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu atas
semuabantuan dan masukannya kepada penulis. viii
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua
pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Aamiin....
Jakarta, 07 Juli 2014
Erik Mahfud Fathoni
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ...................................................... 7
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 10
E. Pedoman Penulisan Skripsi ....................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori Pasar Modal Syariah dan Harga Saham Syariah ............ 14
1. Pasar Modal Syariah ........................................................................... 14
2. Nilai Saham dan Harga Saham Syariah ............................................ 17x
B. Analisis Fundamental dan Variabel Fundamental Perusahaan ................ 21
1. Analisis Fundamental Perusahaan....................................................... 21
2. Variabel Fundamental Perusahaan ..................................................... 24
a. Return On Asset (ROA) ............................................................... 25
b. Return On Equity (ROE) .............................................................. 26
c. Book Value Per Share (BVS) ....................................................... 26
d. Earning Per Share (EPS) .............................................................. 27
e. Price To Book Value (PBV) ........................................................ 28
C. Hubungan Pengaruh Antar Variabel ........................................................ 30
D. Review Studi Terdahulu ............................................................................ 31
E. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 37
F. Hipotesis ................................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 40
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 41
C. Sumber Data ............................................................................................ 43
D. Variabel Penelitian ................................................................................... 44
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 47
1. Model Regresi Data Panel .................................................................. 48
a. Pendekatan Common effect (Pooling Least Square) .................... 48
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)........................................... 49
c. Pendekatan Efek Random (Random Effect) .................................. 51 xi
2. Pengujian Model ................................................................................ 52
a. Uji Chow ....................................................................................... 52
b. Uji Haussman .............................................................................. 53
3. Pengujian Statistik .............................................................................. 54
a. Uji t ............................................................................................... 54
b. Uji F .............................................................................................. 55
c. Koefisien Determinasi .................................................................. 56
d. Persamaan Model Regresi Data Panel ......................................... 56
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 58
1. Food and Beverages ........................................................................... 59
2. Pharmaceuticals ................................................................................. 59
3. Cosmetics and Houshold ................................................................... 60
4. Housware .......................................................................................... 60
B. Pergerakan Harga Saham Syariah dan Variabel Fundamental Perusahaan
Sektor Consumer Goods Periode 2011-2013 ........................................... 62
1. Harga Saham Syariah .......................................................................... 63
2. Nilai Fundamental Perusahaan ........................................................... 64
a. Return On Asset (ROA) ................................................................ 64
b. Return On Equity (ROE) .............................................................. 65
c. Book Value Per Share (BVS) ....................................................... 66
d. Earning Per Share (EPS) .............................................................. 67 xii
e. Price To Book Value (PBV) .......................................................... 68
C. Pengujian Model Regresi Data Panel ....................................................... 66
1. Uji Chow ............................................................................................. 69
2. Uji Haussman ..................................................................................... 70
D. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel ...................... 71
1. Pengaruh Variabel Fundamental (ROA, ROE, BVS, EPS, PBV)
Terhadap Harga Saham Syariah Secara Parsial (Uji t) ....................... 71
2. Pengaruh Variabel Fundamental (ROA, ROE, BVS, EPS, PBV)
Terhadap Harga Saham Syariah Secara Simultan (Uji F) .................. 74
3. Koefisien Determinasi ........................................................................ 76
4. Persamaan Model Regresi .................................................................. 78
E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 85
B. Saran ......................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 89
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu ...................................................................... 31
Tabel 3.1 Sampel Penelitian Saham Syariah sektor Consumer Goods ................ 43
Tabel 4.1 Saham sub sektor Food and Beverages ................................................ 59
Tabel 4.2 Saham sub sektor Pharmaceuticals ..................................................... 59
Tabel 4.3 Saham sub sektor Cosmetics and Houshold ........................................ 60
Tabel 4.4 Saham sub sektor Housware ................................................................ 60
Tabel 4.5 Sampel Penelitian Saham Syariah Sektor Consumer Goods ............... 61
Tabel 4.6 Uji Chow ............................................................................................... 69
Tabel 4.7 Uji Haussman ....................................................................................... 70
Tabel 4.8 Uji t ....................................................................................................... 72
Tabel 4.9 Uji F ..................................................................................................... 75
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi ........................................................................ 76
Tabel 4.11 Model Regresi .................................................................................... 78
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Rata-rata Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods
(Periode 2011-2013) ......................................................................... 5
Gambar 4.1 Pergerakan Harga Saham Syariah .................................................... 63
Gambar 4.2 Pergerakan ROA .............................................................................. 64
Gambar 4.3 Pergerakan ROE ................................................................................ 65
Gambar 4.4 Pergerakan BVS ............................................................................... 66
Gambar 4.5 Pergerakan EPS ............................................................................... 67
Gambar 4.6 Pergerakan PBV ............................................................................... 68
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah
memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai
dengan semakin banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan yang
mendaftarkan dan menjual saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan
membutuhkan dana yang sangat besar guna mengembangkan kegiatan
bisnisnya. Pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber dana eksternal
disamping sumber dana pinjaman.
Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber
pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen
keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas).
Pasar modal dapat menjadi wadah untuk melakukan investasi bagi
efek-efek yang diterbitkan oleh emiten. Tetapi sampai saat ini tidak semua
saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan prinsip
syariah. Saham menjadi halal jika saham tersebut kegiatan usahanya bergerak
di bidang yang halal dan dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk
investasi, bukan untuk spekulasi (judi).1
1 Ahmad Rodoni, Investasi syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 61. 1
2
Perbuatan spekulasi dalam bursa saham ini dilarang karena transaksi
spekulasi yang meliputi didalamnya unsur pertaruhan, dan unsur-unsur lain
pada hakikatnya dilarang oleh agama, seperti menjual sesuatu yang
tersembunyi (sesuatu yang belum dimiliki), dan menjual sesuatu yang sifatnya
tidak nyata, dan menjual sesuatu yang belum diterima.2
Perkembangan kebutuhan muamalah akan investasi berdasarkan
prinsip syariah diakomodir dengan adanya pasar modal syariah. Pasar modal
syariah (Islamic Stock Market) atau bursa efek syariah adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya
berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalah Islamiyah.3
Perbedaan mendasar antara bursa efek konvensional dengan bursa efek
syariah adalah bursa efek konvensional dalam perdagangan efeknya tidak
mempertimbangkan unsur syariah. Selain itu, perbedaan indeks konvensional
dengan indeks syariah adalah indeks konvensional memasukkan seluruh
saham yang tercatat dibursa dengan mengabaikan aspek halal haram, yang
penting saham emiten yang terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang
berlaku.4
2 Sya’ban Muhammad Islam al-Bawary, Bursa saham, (Kuala lumpur : Jasmin Enterprise, 2007), h. 217.
3 Abdul Hamid, Pasar Modal Syaria, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.1. 4 Ibid., h. 2.
3
Saham-saham yang tergabung didalam saham syariah, salah satunya
adalah saham-saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES). Ada
10 sektor saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diantaranya
adalah sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar dan Kimia, Aneka
Industri, Industri Barang Konsumsi, Manufaktur, Properti dan Real Estate,
Transportasi dan Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan, Jasa dan Investasi.
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang sifatnya
fluktuatif. Pergerakan harga saham yang fluktuatif dapat dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor. Baik dari internal perusahaan yakni kinerja perusahan
tersebut, maupun dari eksternal yakni dari ruang lingkup industri perusahaan
tersebut, serta kondisi perekonomian baik regional maupun global.
Investor dalam melakukan analisis dan menilai saham di pasar modal
secara umum menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu analisis fundamental
dan analisis teknikal, yang secara bersama-sama akan membentuk kekuatan
pasar dengan interaksi antara permintan dan penawaran yang berpengaruh
terhadap transaksi saham perusahaan sehingga harga saham akan mengalami
berbagai fluktuasi.
Metode analisis tersebut dapat digunakan untuk mengurangi risiko,
selain itu juga untuk menghindari spekulasi yang sangat dekat dengan maysir
yang dilarang dalam prinsip berinvestasi sesuai syariah Islam. Karena pada
dasarnya, kegiatan spekulasi dalam trading saham merupakan tindakan yang
tanpa dasar dan analisis yang jelas, hanya karena rumor atau ikut-ikutan
4
semata. Dengan adanya analisis yang cermat dalam mengambil keputusan
berinvestasi, kegiatan spekulasi dapat dihindari.
Investor memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang dalam
melakukan investasi di pasar modal. Informasi akurat yang diperlukan yaitu
mengetahui sejauh mana hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab
fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui
pengaruh variabel-variabel tersebut, investor dapat memilih strategi dalam
memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat
menanamkan modalnya. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga
saham suatu perusahaan, baik yang datang dari lingkungan eksternal ataupun
yang datangnya dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Variabel
fundamental dibagi menjadi dua yaitu variable fundamental yang bersifat
internal yang memberi informasi tentang kinerja perusahaan dan variable-
variabel yang bersifat eksternal yang meliputi kondisi perekonomian secara
umum.
Fluktuasi harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia berbeda-beda.
Ada yang sangat sensitif terhadap faktor-faktor fundamental yang bersifat
eksternal dan ada yang lebih cenderung mempunyai daya tahan yang cukup
baik. Berdasarkan data yang ada, menilik dari pergerakan indeks saham
sektoral selama 5 tahun terakhir diketahui bahwa emiten barang-barang
konsumsi (consumer goods) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai masih lebih
menarik dibandingkan saham sektor sejenis. Hal ini dikarenakan pertumbuhan
5
saham sektor consumer goods dinilai cukup cepat. Saham-saham unggulan
yang masuk sektor consumer goods mencatat kenaikan signifikan, tingkat
konsumsi nasional yang cukup tinggi turut mempengaruhi pergerakan harga
saham sektor consumer goods.5
Gambar 1.1
Rata-rata Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods
(Periode 2011-2013)
Tabel berikut merupakan pergerakan rata-rata harga saham syariah
sektor consumer goods pada periode 2011-2013. Sebagai contoh beberapa
pergerakan saham unggulan dalam sektor consumer goods ini, diantaranya
5 Parluhutan Situmorang, “Saham Consumer Goods di BEI Lebih Gurih”, Artikel diakses pada tanggal 15 februari 2014 dari http://www.investor.co.id /home/saham-consumer-goods-di-bei-lebih-gurih/66636
0
5000
10000
15000
20000
25000
I II III IV I II III IV I II III IV
0 2011 2012 2013
Harga Saham
Harga Saham
6
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mencatatkan kenaikan saham
47,72% menjadi Rp 30.800 pada 6 November 2013. Selain itu, saham PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 39,10% dari Rp 7.800 pada
28 Desember 2012 menjadi Rp 10.850 pada 6 November 2013. Sedangkan PT
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kenaikan sebesar 13,67%
menjadi Rp 6.650 per saham pada 6 November 2013. Kenaikan harga saham
sektor consumer goods ini didorong tingkat konsumsi yang tinggi. Ditambah,
emiten sektor consumer goods itu memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas
tinggi. Pada 6 November 2013, Unilever Indonesia mencatatkan kapitalisasi
pasar saham senilai Rp 235 triliun. Sedangkan Kapitalisasi pasar saham
Indofood CBP Sukses Makmur sebesar Rp 63 triliun.6
Berdasarkan latar belakang diatas sehingga penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL
TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSUMER
GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013”.
6 Agustina Melani, “Saham Unggulan Sektor Konsumsi Melesat pada 2013”, Artikel diakses pada tanggal 15 februari 2014 dari http://bisnis.liputan6.com saham-unggulan-sektor-konsumsi-melesat- /read/741304/ pada-2013
7
B. Identifikasi dan Pembatasan masalah
Pertumbuhan pasar modal syariah khususnya saham syariah mulai
tinggi. Saat ini jumlah saham syariah ada 322 saham dari total saham yang
ada 506 jumlah saham.7 Saat ini terdapat 10 sektor saham yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Diantaranya adalah sektor Pertanian,
Pertambangan, Industri Dasar dan Kimia, Aneka Industri, Industri Barang
Konsumsi, Manufaktur, Properti dan Real Estate, Transportasi dan
Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan, Jasa dan Investasi. Saat ini sudah
terdapat 10 sektor yang saham-sahamnya masuk ke dalam Daftar Efek
Syariah setelah masuknya saham panin syariah ke dalam Daftar Efek Syariah.
Permasalahan dalam mengambil keputusan investasi karena
pergerakan harga saham yang sangat fluktuatif dapat diantisipasi dengan
melakukan analisis fundamental, melihat kepada kinerja keuangan
perusahaan. Kita dapat melihat faktor-faktor yang mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap fluktuasi harga saham. Hal ini dikarenakan pengambilan
keputusan investasi di pasar modal bagi investor tidak dapat lepas dari kondisi
fundamental keuangan suatu perusahaan. Namun dalam kondisi tertentu harga
saham tidak selalu mencerminkan pergerakan kinerja keuangan perusahaan.
Hal ini disebabkan adanya kecenderungan faktor-faktor teknis yang terjadi
7 Arif Wicaksono, “OJK :322 Saham Masuk Daftar Efek Syariah”, Artikel diakses pada tanggal 23 mei 2014 dari http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/05/23/ojk-322-saham-masuk-daftar-efek-syariah.
8
seperti merger, akuisisi, kondisi ekonomi makro, situasi politik dan
keamanan.
Persoalan yang timbul adalah sejauh mana kinerja perusahaan mampu
mempengaruhi harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan faktor apa saja
yang dapat dijadikan indikator. Investor dapat menentukan sejauh mana
tingkat kepekaan ataupun sejauh mana tingkat reaksi atau respon yang terjadi
terhadap harga saham atas kondisi fundamental yang sedang terjadi pada saat
itu. Dalam kerangka inilah penelitian dilakukan, walaupun disadari bahwa
faktor-faktor fundamental sangat luas dan kompleks cakupannya tidak saja
meliputi kondisi internal perusahaan, tetapi juga kondisi makro ekonomi
secara keseluruhan (comprehensive).
Faktor fundamental yang digunakan untuk memprediksi harga saham
saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar. Rasio keuangan yang berfungsi
untuk memprediksi harga saham antara lain rasio liquiditas, rasio solvabilitas,
rasio aktifitas, rasio profitabilias, dan rasio pasar.
Penulis membatasi penelitian dengan hanya menggunakan variabel
fundamental dari rasio keuangan yang terdiri dari rasio profitabilitas dan rasio
pasar yang terdiri dari rasio return on asset (ROA), return on equity (ROE),
book value per share (BVS), earning per share (EPS), dan price to book
value (PBV). Alasan penulis membatasi variabel penelitian dengan hanya
melihat kepada variabel-variabel yang termasuk dalam rasio profitabilitas dan
rasio pasar karena penelitian ini ingin melihat dari sudut pandang investor
9
dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Investor dalam
melakukan invetasinya lebih melihat kepada tingkat profitabiltas yang
dihasilkan perusahaan dan rasio pasar dari saham perusahaan tersebut di pasar
modal.
Penulis juga membatasi sektor saham yang akan diteliti dengan hanya
memasukkan saham-saham yang tergabung dalam sektor consumer goods dari
322 saham syariah yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia dan di dalam
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Alasan penulis memilih saham yang
tergabung dalam sektor consumer goods dikarenakan saham-saham di
industri consumer goods saat ini tergolong defensive stock, pergerakan saham
di industri ini cenderung kebal krisis. Berdasarkan pengamatan ditemukan
bahwa tekanan krisis ekonomi global yang merembet ke sejumlah industri di
dalam negeri, serta terus melemahnya nilai tukar rupiah tidak menurunkan
pertumbuhan kinerja perusahaan di sektor barang-barang konsumsi. Ketika
sejumlah perusahaan bergejolak terkena imbas beralihnya investor pasar
modal ke pasar uang karena terus menurunnya nilai tukar rupiah,
industri consumer goods tetap mampu bertahan. Ini karena produk yang
dihasilkan merupakan barang kebutuhan sehari-hari. Sehingga penulis tertarik
untuk meneliti saham syariah pada sektor consumer goods.
10
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah analisis pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham syariah
pada sektor consumer goods. Dari rumusan masalah yang ada, maka dapat
dimunculkan beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah faktor-faktor fundamental yang terdiri dari Return on Asset
(ROA), Return on Equity (ROE), Book Value per Share (BVS), Earning
Per Share (EPS), dan Price to Book Value (PBV) secara individual
(parsial) mempunyai pengaruh terhadap harga saham syariah pada sektor
consumer goods ?
2. Apakah faktor-faktor fundamental yang terdiri Return on Asset (ROA),
Return on Equity (ROE), Book Value per Share (BVS), Earning Per Share
(EPS), dan Price to Book Value (PBV) secara bersama-sama (simultan)
mempunyai pengaruh terhadap harga saham syariah di sektor consumer
goods ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Secara umum, penelitian ini bertujuan :
a. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel fundamental yang
terdiri dari Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Book
Value per Share (BVS), Earning Per Share (EPS), dan Price to Book
11
Value (PBV) secara individual (parsial) terhadap harga saham pada
perusahaan sektor consumer goods di Bursa Efek Indonesia.
b. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel fundamental yang
terdiri dari Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Book
Value per Share (BVS), Earning Per Share (EPS), dan Price to Book
Value (PBV) secara bersama-sama (simultan) terhadap harga saham
pada perusahaan sektor consumer goods di Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan
bagaimana cara melakukan analisis fundamental perusahaan dengan
baik, dengan melihat kepada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
fluktuasi harga saham.
b. Bagi Investor
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk
pengambilan keputusan investasi bagi investor yang ingin
menginvestasikan dananya di pasar modal, melalui analisis
fundamental perusahaan.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan
yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-
karya penelitian dan menambah wawasan baru bagi pihak akademisi.
12
E. Pedoman Penulisan Laporan
Pedoman dalam penulisan laporan skripsi ini adalah menggunakan
“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatulah Jakarta 2013”.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun menjadi lima bab, masing-masing bab terdiri dari
beberapa sub bab, diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan
kesimpulan serta saran yang dianggap perlu. Adapun penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi
dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, pedoman penulisan laporan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas teori mengenai pasar modal syariah dan harga
saham syariah. Setelah itu, pembahasan mengenai analisis
fundamental saham dilakukan dengan melihat kepada teori-teori
terkait yang membahas mengenai pengaruh faktor fundamental
terhadap harga saham. Variabel fundamental terdiri dari variabel
Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Book Value per
Share (BVS), Earning Per Share (EPS), dan Price to Book Value
13
(PBV). Kemudian pembahasan pengaruh hubungan antara variabel,
review studi terdahulu, kerangka pemikiran dan rumusan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana penelitian ini dilakukan,
variabel-variabel apa saja yang digunakan, data-data yang akan
digunakan, serta metode analisis yang akan digunakan untuk
menganalisis data yang diperoleh.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai pengaruh factor-faktor fundamental
terhadap fluktuasi harga saham sektor consumer goods. Analisis
rasio profitabilitas perusahaan dan rasio pasar melihat kepada
variabel Return On Asset, Return On Equity, Book Value Per Share,
Earning Per Share, dan Price to Book Value.
BAB V PENUTUP
Bab ini memberikan penerangan tentang kesimpulan dari hasil
pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran yang sekiranya
dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dan kontribusi
pemikiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal Syariah dan Harga Saham Syariah
1. Pasar Modal Syariah
a. Pengertian Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah (Islamic stock exchange) adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya
berjalan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.1
b. Instrumen Pasar Modal Syariah
Instrumen dan transaksi yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar
modal yaitu:
1.) Saham (Ekuitas atau Shares)
Saham merupakan bentuk penyertaan modal kepemilikan dari investor
pada perusahaan. Mencari tambahan modal dengan mengikutsertakan pihak
lain atau masyarakat menanamkan modalnya di perusahaan tersebut dalam
bentuk saham dikenal dengan istilah penawaran umum (public offering).
Kepemilikan perseroan yang diwujudkan dalam lembaran saham berarti dapat
1Ahmad Rodoni, Investasi Syariah (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.62. 14
15
dialihkan dalam bentuk jual beli, yang secara otomatis kepemilikan dapat pula
berpindah atau dialihkan kepada pembeli yang lain atas saham tersebut.
Saham ditinjau dari prinsip ekonomi Islam merupakan konsep yang
memiliki banyak persamaan dengan syirkah. Syirkah atau al-musyarakah
(partnership, project financing participation) adalah akad kerja sama antara
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
2.) Obligasi Syariah (Islamic Bond)
Obligasi atau bonds secara konvensional merupakan bukti utang dari
emiten dengan janji pembayaran bunga serta pelunasan pokok pinjaman yang
dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pendapatan yang diperoleh pemegang
obligasi yaitu berupa bunga yang biasanya lebih tinggi dari pada bunga
tabungan atau deposito. Pemegang obligasi akan mendapatkan hak untuk
dilunasi terlebih dahulu apabila emiten bangkrut.2
Sedangkan obligasi syariah sesuai dengan fatwa dewan syariah
nasional No.32/DSN-MUI/IX/2002 adalah suatu surat berharga jangka
panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada
pemegang obligasi syariah, yang mewajibkan emiten untuk membayar
pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil, marjin atau
berupa fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
2 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), h.140.
16
Pendapatan yang diperoleh investor pemegang obligasi tergantung
kepada prinsip yang dipergunakan, apabila berdasar kepada mudharabah atau
musyarakah dengan skema bagi hasil maka akan memperoleh pendapatan
dalam bentuk return dengan penggunaan term indicative / expected return
karena sifatnya yang floating tergantung pada kinerja pendapatan yang
dihasilkan. Apabila menggunakan skim ijarah akan menerima pendapatan
dalam bentuk margin atau fee, demikian pula pada dasar murabahah atau
salam atau istishna sebagai bentuk jual beli dengan skema cost plus basis
akan memberikan fixed return.
Obligasi syariah yang juga dikenal dengan sukuk memiliki perbedaan
pokok dengan obligasi konvensional antara lain berupa penggunaan konsep
imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya suatu transaksi
pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah tertentu aset yang
menjadi dasar penerbitan sukuk, dan adanya akad atau perjanjian antara para
pihak yang disusun berdasarkan prinsip syariah.
3.) Reksadana Syariah
Reksadana adalah suatu sarana yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya di investasikan dalam bentuk
portofolio efek yang dikelola oleh manajer investasi.3 Sedangkan reksadana
syariah adalah reksadana yang pengelolaannya dan kebijakan investasinya
3 Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.78.
17
mengacu pada syariat Islam. Reksadana syariah tidak akan menginvestasikan
dananya pada instrumen investasi dari perusahaan yang pengelolaan atau
produknya bertentangan dengan syariat Islam, misalnya pabrik minuman
beralkohol, industri peternakan babi, jasa keuangan yaang melibatkan sistem
riba dalam operasionalnya serta bisnis hiburan yang berbau maksiat.
2. Nilai Saham dan Harga Saham Syariah
Menurut Jogiyanto bahwa setiap jenis saham memiliki beberapa nilai yang
terkandung dalam setiap lembar saham tersebut. Nilai yang terkandung dalam
setiap lembar saham terdiri dari : 4
a. Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukan aktiva bersih
(net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar
saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang
saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan
jumlah saham yang beredar.
b. Nilai Pasar (Market Value)
Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku
merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka
nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu
4 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2003), h. 79.
18
yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan
dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.
c. Nilai Intrinsik (Intrinsic Value)
Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai seharusnya dari suatu
saham, atau sering disebut dengan nilai wajar dari harga saham.
Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada
perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut, pemegang saham berhak
untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut. Konsep
penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Prinsip syariah mengenal konsep
ini sebagai kegiatan musyarakah atau syirkah. Berdasarkan analogi tersebut,
maka secara konsep saham merupakan efek yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham yang diterbitkan oleh
emiten dan perusahaan publik dapat disebut sebagai saham syariah. Suatu
saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut
diterbitkan oleh :5
a. Emiten dan perusahaan publik yang secara jelas menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha emiten dan perusahaan ublik
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
5 Diakses dari http://www.bapepam.go.id/syariah/pengenalan_produk_syariah.html pada 14 Juli 2014.
19
b. Emiten dan perusahaan publik yang tidak menyatakan dalam anggaran
dasarnya bahwa kegiatan usaha emiten dan perusahaan publik tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. Kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah
sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13, yaitu tidak melakukan
kegiatan usaha:
a.) Perjudian dan permainan yang tergolong judi;
b.) Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
c.) Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
d.) Bank berbasis bunga;
e.) Perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
f.) Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan
judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;
g.) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan
menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi),
barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)
yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan barang atau jasa yang merusak
moral dan bersifat mudarat;
h.) Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);
2. Rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak
lebih dari 82%, dan
20
3. Rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal
lainnya dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan
lainnya tidak lebih dari 10%.
Berdasarkan pengertian dan ketentuan diatas, dapat disimpulkan
bahwa saham syariah adalah saham sebagaimana yang dimaksud dalam
Undang-Undang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara
dan kegiatan usaha yang menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.6 Sedangkan harga saham
syariah adalah harga suatu saham yang terdaftar pada daftar efek syariah
(DES) pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek. Harga saham
syariah ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan
penjual. Besarnya permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain faktor internal perusahaan yang berhubungan dengan
kebijakan internal pada suatu perusahaan beserta kinerja perusahaan yang
telah dicapai. Sedangkan faktor eksternal perusahaan yaitu hal-hal diluar
kemampuan perusahaan atau diluar kemampuan manajemen untuk
mengendalikan, antara lain munculnya gejolak politik pada suatu negara,
perubahan kebijakan moneter, dan laju inflasi yang tinggi.7
6 Diakses dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah.aspx pada 14 Juli 2014.
7 Sunariyah, Pengetahuan Pasar Modal, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006), h. 126.
21
B. Analisis Fundamental dan Variabel Fundamental Perusahaan
1. Analisis Fundamental Perusahaan
Analisis fundamental adalah metode analisis berdasarkan kinerja suatu
perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk memastikan bahwa saham yang dibeli
merupakan saham perusahaan yang berkinerja baik. Dengan begitu, perusahaan
memiliki ekspektasi positif terhadap pertumbuhan harga sahamnya.
Menilai harga saham dengan melihat kepada rasio keuangan perusahaan
dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk
memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya utang yang cukup rasional, efesiensi
manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran, prestasi yang baik, dan struktur
modal yang sehat sehingga tujuan memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham dapat dicapai. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan,
analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam
menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.8
Analisis rasio dan analisis trend selalu digunakan untuk mengetahui
kesehatan keuangan dan kemajuan perusahaan setiap kali laporan keuangan
diterbitkan. Analisis rasio adalah membandingkan antara unsur-unsur neraca,
unsur-unsur laporan laba rugi, unsur-unsur neraca dan laporan laba rugi, serta
rasio keuangan emiten yang satu dan rasio keuangan emiten yang lainnya. 9
8 Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Empat, (Yogyakarta: BPFE, 2008), h. 113.
9 Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 143.
22
Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka
yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja, atau pada neraca dan
rugi laba. Setiap analisis keuangan bisa saja merumuskan rasio tertentu yang
dianggap mencerminkan aspek tertentu. Pemilihan aspek-aspek yang akan dinilai
perlu dikaitkan dengan tujuan analisis. Apabila analisis dilakukan oleh kreditur,
aspek yang dinilai akan berbeda dengan penilaian yang dilakukan oleh calon
pemodal. Kreditur akan lebih berkepentingan dengan kemampuan perusahaan
melunasi kewajiban finansial tepat pada waktunya, sedangkan pemodal akan lebih
berkepentingan dengan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan.10
Mamduh M. Hanafi mengemukakan bahwa, pada dasarnya analisis rasio
bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu: 11
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan
dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya
(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Rasio likuiditas
jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar (current ratio) dan
rasio cepat (quick ratio).
10 Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006), h. 70.
11 Mamduh M. Hanafin dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2009), h. 76.
23
b. Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa
tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu.
Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan
semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut.
Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang
lebih produktif. Empat rasio aktivitas diantaranya adalah rata-rata umur
piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total
aktiva.
c. Rasio Solvabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah
perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya.
Rasio solvabilitas ini akan mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan
dengan memfokuskan pada sisi kanan neraca. Ada beberapa macam rasio
yang bisa dihitung yaitu rasio total hutang terhadap total modal (debt to equity
ratio), rasio total hutang terhadap total aset (debt to total asset), rasio total
hutang jangka panjang terhadap modal (long term debt to equity ratio) dan
rasio time interest earned.
24
d. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham
yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan yaitu profit margin,
return on asset (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan
earning per share (EPS).
e. Rasio Pasar
Rasio pasar mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut
pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor (atau calon
investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-
rasio ini. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung yaitu PER (Price Earning
Ratio), dividend yield dan pembayaran dividen (dividend payout), dan PBV
(Price to Book Value).
2. Variabel Fundamental Perusahaan
Rasio profitabiltas dan rasio pasar dapat digunakan untuk mengetahui
sampai sejauh mana investasi yang akan di tanamkan oleh investor pada suatu
perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang di
inginkan oleh investor. Variabel fundamental yang terdiri dari rasio profitabiltas
dan rasio pasar adalah sebagai berikut :
25
a. Return on Asset (ROA)
Return on asset (ROA) merupakan rasio keuangan yang digunakan
untuk menilai kondisi keuangan dari suatu perusahaan dengan menggunakan
skala tertentu atau suatu alat untuk menilai apakah seluruh aset yang dimiliki
perusahaan sudah dipergunakan semaksimal mungkin untuk mendapatkan
keuntungan. 12
Return on Assets (ROA) adalah rasio keuangan perusahaan yang
berhubungan dengan aspek earning atau profitabilitas. ROA berfungsi untuk
mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
memanfaatkan aktiva yang dimiliknya. Semakin besar ROA yang dimilki
suatu perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan
memperbesar laba. Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan
memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi. Rasio return on asset
dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROA = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆 𝐴𝐴𝑃𝑃𝑆𝑆𝐵𝐵𝐴𝐴𝐿𝐿 𝑥𝑥 100 %
Para pemodal yang akan melakukan transaksi pembelian saham suatu
perusahaan, penilaian terhadap kemampuan emiten dalam menghasilkan laba
merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan apabila laba
perusahaan meningkat, maka harga saham perusahaan tersebut juga akan
meningkat dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham.
12 T. Andy Porman, Menilai harga saham, (Jakarta : PT Elex komputindo, 2007), h. 147.
26
b. Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur tingkat
profitabilitas perusahaan, yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan ekuitas (modal sendiri) yang ada.
Semakin tinggi nilai ROE maka akan semakin baik.13
Bagi para pemegang saham semakin tinggi rasio ini akan semakin baik
karena memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar untuk pemegang
saham. Rasio ini bisa dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah
ekuitas perusahaan. Rasio Return On Equity dapat dirumuskan sebagai
berikut:
ROE = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐸𝐸𝑃𝑃𝐸𝐸𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿𝐵𝐵 𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝑎𝑎 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐿𝐿𝐵𝐵𝐿𝐿
𝑥𝑥 100
c. Book Value Per Share (BVS)
Book Value (BV) adalah nilai/harga buku per lembar dari suatu saham
yang diterbitkan. Book Value per lembar saham yang diterbitkan pada
dasarnya mewakili jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan tersebut.
Menurut Sihombing, nilai buku suatu perusahaan adalah modal
pemegang saham (shareholder’s equity). Modal pemegang saham adalah
jumlah aset-aset perusahaan (company’s assets) dikurangi dengan
13 Franky Naibaho, Pengenalan Analisa Fundamental (Jakarta: PT. CIMB Securities Indonesia, 2011), h. 27.
27
kewajiban.14 Mengetahui book value dari suatu saham bukan saja penting
untuk mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham. Ini juga
penting untuk digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan wajar atau
tidaknya harga saham di pasar ( market value). 15
Book Value dihitung dari pembagian jumlah keseluruhan ekuitas
perusahaan dengan jumlah saham yang beredar pada perusahaan dalam satuan
mata uang rupiah.
𝐵𝐵𝐵𝐵𝑆𝑆 =Total Ekuitas Suatu Perusahaan
Jumlah Saham yang Beredar
d. Earning per share (EPS)
Laba per lembar saham atau earning per share (EPS) merupakan laba
bersih perusahaan dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.16
Informasi earning per share suatu perusahaan menunjukkan besarnya
laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. dalam manajemen keuangan, laba per saham (earning pe share
sama dengan EPS) disebut “the bottom line” (baris terbawah), yang
menandakan bahwa dari semua poin yang ada pada perhitungan rugi laba,
EPS yang terpenting.17 Manajemen perusahaan yang memperjuangkan
14 Gregorius Sihombing, Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham (Yogyakarta : Indonesia Cerdas, 2008), h. 93.
15 Tryfino, Pasar Modal Indonesia, (Jakarta : Transmedia, 2009), h. 9. 16 J. Fred Weston dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Jakarta:
Erlangga, 1989), h. 25. 17 Ibid, h. 281
28
kesejahteraan pemegang sahamnya saat ini, maka manajemen harus
memusatkan perhatian pada laba per lembar saham, bukan pada laba total.
Membeli saham berarti membeli prospek perusahaan, yang tercermin
pada laba per lembar saham. Jika laba per lembar saham lebih tinggi, maka
prospek perusahaan lebih baik, sementara jika laba per lembar saham lebih
rendah berarti kurang baik, dan laba per lembar saham negatif berarti tidak
baik.18
Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan
keuangan perusahaan. Meskipun tidak semua perusahaan mencantumkan
besarnya EPS dalam laporan keuangannya. Rumus untuk menghitung EPS
suatu perusahaan adalah sebagai berikut :19
𝐸𝐸𝑃𝑃𝑆𝑆 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑆𝑆𝐵𝐵𝐵𝐵𝐸𝐸𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝑎𝑎 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐿𝐿𝐵𝐵𝐿𝐿 𝑦𝑦𝐿𝐿𝑦𝑦𝑦𝑦 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿𝐵𝐵
e. Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga
pasar saham (nilai saham saat ini) dengan nilai buku per lembar saham (nilai
saham saat saham dijual pertama kali kepada investor).
Seorang investor tentunya mengharapkan keuntungan dari investasi
yang dilakukannya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli
suatu saham, seorang investor perlu mengetahui beban dari saham yang akan
dibeli, karena saham dengan tingkat beban yang lebih ringan tentunya akan
18 Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, h.167. 19 Fred Weston dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, h. 280.
29
lebih menarik minat investor dan akan memberikan keuntungan yang lebih
besar. Rasio untuk mengukur nilai shareholders’ equity atas setiap lembar
saham atau disebut juga dengan Book Value per Share, yang menggambarkan
perbandingan total modal (equity) terhadap jumlah saham. Semakin besar
rasio BVS, maka saham tersebut akan semakin menarik bagi investor
sehingga harga saham akan meningkat. Dengan rasio PBV, investor dapat
membandingkan langsung sudah berapa kali market value suatu saham
dihargai dari book value nya. Rasio PBV ini akan menunjukkan tingkat
kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang
diinvestasikan oleh pihak investor. 20 Rumus untuk menghitung PBV suatu
perusahaan adalah sebagai berikut :
𝑃𝑃𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝐻𝐻𝐿𝐿𝐵𝐵𝑦𝑦𝐿𝐿 𝑃𝑃𝐿𝐿𝐵𝐵𝐿𝐿𝐵𝐵 𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝑎𝑎
𝑁𝑁𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐸𝐸𝑃𝑃𝐸𝐸 𝑃𝑃𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐿𝐿𝐵𝐵𝑎𝑎𝐿𝐿𝐿𝐿𝐵𝐵 𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝑎𝑎
20 Lukas Setia Atmaja dan Thomdean, Who Wants To Be A Smiling Investor, (Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2011), h. 145.
30
C. Hubungan Pengaruh Antar Variabel
1. Hubungan pengaruh antara Return on Asset (ROA) terhadap harga saham
adalah positif, yaitu semakin besar hasil yang diperoleh dari asset, maka
semakin besar harga dari saham.
2. Hubungan pengaruh antara Return on Equity (ROE) terhadap harga saham
adalah positif, yaitu semakin besar hasil yang diperoleh dari equity, maka
semakin besar harga dari saham.
3. Hubungan pengaruh antara Book Value per Share (BVS) terhadap harga
saham adalah positif, yaitu semakin besar nilai equity per lembar saham, maka
semakin besar harga dari saham.
4. Hubungan pengaruh antara Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham
adalah positif, yaitu semakin besar laba yang diberikan dalam setiap lembar
saham, maka semakin besar harga dari saham.
5. Hubungan pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap harga saham adalah
positif, yaitu semakin tinggi rasio PBV, makin berhasil dan mampu
perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin
tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga
permintaan akan saham tersebut naik dan mendorong harga saham
perusahaan.
31
D. Review Studi Terdahulu
Penulis menyertakan review studi terdahulu berupa hasil penelitian
terdahulu mengenai analisis fundamental saham sebagai berikut :
Tabel 2.1
No Penelitian Isi Penelitian Terdahulu Perbedaan dengan Penulis
1. Maris Akfalia,
Skripsi FSH UIN
Jakarta, 2011.
Pengaruh Faktor
Fundamental
Perusahaan
Terhadap Beta
Saham Syariah
(Studi Pada
Jakarta Islamic
Index Tahun
2004-2010)
a. Variabel Penelitian
Independen (X) :
Return On Equity (ROE),
Debt to Equity Ratio
(DER), Earning Per
Share (EPS), dan Price
Earning Ratio (PER).
Dependen (Y) : Beta
Saham Syariah.
b. Metode Penelitian
Regresi Linear Berganda
c. Hasil Penelitian :
Secara simultan variabel
Return On Equity (ROE),
Debt to Equity Ratio
(DER), Earning Per
Share (EPS), dan Price
Earning Ratio (PER)
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap beta
Variabel
Perbedaan penulis dengan
penelitian dari Maris
Akfalia (2011) adalah
penulis menggunaan
variabel dependen harga
saham syariah, sedangkan
Maris Akfalia
menggunakan variabel
dependen beta saham
syariah. Selain itu bahwa
penelitian dari Maris
Akfalia menggunakan
metode penelitian regresi
linear berganda,
sedangkan penulis
menggunakan metode
penelitian regresi data
panel.
32
saham syariah. Namun,
secara parsial variabel
Return On Equity (ROE)
dan price earning ratio
(PER ) berpengaruh
signifikan terhadap Beta
saham.
2. M. Chaidir,
Skripsi FSH UIN
Jakarta, Tahun
2010.
“Analisis
Fundamental
Perusahaan dan
Variabel
Makro Ekonomi
Terhadap
Return Saham
Syariah”.
a. Variabel Penelitian:
Independen (X) : return
on equity (ROE), debt to
equity ratio (DER ),
inflasi dan nilai tukar
rupiah terhadap dollar
Dependen (Y) : Return
saham syariah
b. Metode Penelitian:
Regresi Linear berganda.
c. Hasil Penelitian:
Hasil penelitian yaitu
variabel
return on equity (ROE),
debt to equity ratio
(DER), tingkat
inflasi dan nilai tukar
rupiah terhadap dolar
secara simultan
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
Perbedaan penulis dengan
penelitian dari M. Chaidir
(2010) adalah penulis
menggunaan variabel
dependen harga saham
syariah, sedangkan M.
Chaidir menggunakan
variabel dependen return
saham syariah. Selain itu
Penulis menggunakan
variabel independen
Return on Asset (ROA)
Return on Equity (ROE),
Book Value Per Share
(BVS), Earning per share
(EPS), Price to Book
Value (PBV). Penulis
tidak menggunakan
variabel independen DER,
inflasi dan nilai tukar
rupiah terhadap dollar.
33
return saham syariah.
Dan variabel yang sangat
mempengaruhi
return saham syariah
adalah variabel Return
on Equity (ROE).
Kemudian perbedaan
metode yang digunakan,
pada penelitian terdahulu
menggunakan metode
penelitian regresi linear
berganda. Sedangkan
penulis menggunakan
metode penelitian regresi
data panel.
3. Mutdiyanti,
Skripsi, FE
Universitas
Pasundan
Bandung Tahun
2013.
“Pengaruh Price
to Book Value,
Earning Per
Share, Return on
Asset dan Debt to
Equity Ratio
Terhadap Harga
Saham. (Studi
Pada Perusahaan
Indeks LQ45
Yang Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia)”.
a. Variabel Penelitian:
Independen (X) :
Price to Book Value
(PBV), Earning Per
Share (EPS), Return on
Asset (ROA) dan Debt to
Equity Ratio (DER)
Dependen (Y) : Harga
Saham
b. Metode Penelitian:
Regresi Linear berganda.
c. Hasil Penelitian:
Hasil penelitian yaitu
Variabel Price to Book
Value (PBV), Earning
Per Share (EPS), Return
On Asset (ROA) dan
Debt to Equity Ratio
(DER) memiliki
Perbedaan penulis dengan
penelitian dari Mutdiyanti
(2013) adalah penulis
menggunaan variabel
independen Return on
Asset (ROA) Return on
Equity (ROE), Book Value
Per Share (BVS), Earning
per share (EPS), Price to
Book Value (PBV).
Penulis tidak
menggunakan variabel
Debt to Equity Ratio
(DER). Selain itu
perbedaan metode yang
digunakan, penelitian dari
Mutdiyanti menggunakan
metode penelitian regresi
linear berganda,
34
hubungan yang positif
dan signifikan terhadap
harga saham. sedangkan
secara parsial hanya
variabel Earning Per
Share (EPS) yang
mempengaruhi secara
signifikan terhadap harga
saham.
sedangkan penulis
menggunakan metode
penelitian regresi data
panel.
4. Susan Grace
Veranita
Nainggola, Tesis
FE Universitas
Sumatera Utara ,
2008. “Pengaruh
Variabel
Fundamental
Terhadap Harga
Saham
Perusahaan
Manufaktur yang
Terdapat di
Bursa Efek
Indonesia”.
a. Variabel Penelitian:
Independen (X) : Return
On Asset (ROA), Debt to
Equity Ratio (DER),
Return On Equity (ROE),
dan Book Value per
Share (BVS)
Dependen (Y) : Harga
saham
b. Metode Penelitian :
Regresi Linear Berganda
c. Hasil pengujian :
Variabel Return On Asset
(ROA), Debt to Equity
Ratio (DER), Return On
Equity (ROE), dan Book
Value per Share (BVS)
secara simultan tidak
mempengaruhi
Perbedaan penulis dengan
penelitian dari Susan
Grace Veranita Nainggola
(2008) adalah penulis
menggunaan variabel
independen Return on
Asset (ROA) Return on
Equity (ROE), Book Value
Per Share (BVS), Earning
per share (EPS), Price to
Book Value (PBV).
Penulis tidak
menggunakan variabel
Debt to Equity Ratio
(DER). Selain itu
perbedaan metode yang
digunakan, penelitian dari
Susan Grace Veranita
Nainggola menggunakan
35
pembentukan harga
saham. secara parsial,
hanya variabel Book
Value per Share (BVS)
yang mempengaruhi
harga saham,
metode penelitian regresi
linear berganda,
sedangkan penulis
menggunakan metode
penelitian regresi data
panel.
5. Ni luh Putu
Windarini, jurnal
warmadewa,
Volume 1, Nomor
1 Tahun 2013.
“Pengaruh
beberapa faktor
fundamental
keuangan
terhadap harga
saham pada
perusahaan
consumer goods
yang go public di
PT Bursa Efek
Indonesia”.
a. Variabel Penelitian:
Independen (X) :
Debt to Equity Ratio
(DER), Total Asset
Turnover, Return on
Asset (ROA), Return
on Equity ROE, dan
Earning Per Share
(EPS)
Dependen (Y) :
Harga Saham
b. Metode Penelitian :
Regresi Linear
Berganda
c. Hasil penelitian :
Faktor-Faktor
fundamental yang
terdiri dari Debt to
Equity Ratio (DER),
Total Asset Turnover,
Return on Asset
(ROA), Return on
Perbedaan penulis dengan
penelitian dari Ni luh Putu
Windarini (2013) adalah
penulis menggunaan
variabel independen
Return on Asset (ROA)
Return on Equity (ROE),
Book Value Per Share
(BVS), Earning per share
(EPS), Price to Book
Value (PBV). Penulis
tidak menggunakan
variabel Debt to Equity
Ratio (DER) dan Total
Asset Turnover. Selain itu
perbedaan metode yang
digunakan, jika penelitian
dari Ni luh Putu Windarini
menggunakan metode
penelitian regresi linear
berganda, sedangkan
penulis menggunakan
36
Equity (ROE), dan
Earning per Share
(EPS), tidak
berpengaruh secara
simultan terhadap
harga saham. Secara
parsial hanya
Earning per Share
(EPS) yang
berpengaruh secara
signifikan terhadap
harga saham.
metode penelitian regresi
data panel.
37
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran
Faktor Fundamental
ROE (X2)
BVS (X3)
EPS (X4)
Harga Saham Syariah (Y)
Model Regresi Data Panel Harga sahamit =β0i + β1 ROAit + β2 ROEit + β3 BVSit + β4 EPSit + β5 PBVit + εit
Uji Chow
PBV (X5)
ROA (X1)
Uji Hipotesis
Uji F Koefisien Determinasi
Uji t
Hasil dan kesimpulan
Uji Hausman
Hasil pengujian model
Fixed effect
Random effect
Common effect
Fixed effect
38
F. Hipotesis
Penyusunan Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan variabel-variabel
independennya terdiri dari :
X1 : Return On Asset (ROA)
X2 : Return On Equity (ROE)
X3 : Book Value Per Share (BVS)
X4 : Earning Per Share (EPS)
X5 : Price to Book Value (PBV)
Variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi variable dependen, yaitu:
Y : Harga Saham Syariah
Sehingga hipotesis yang diajukan adalah :
1. Variabel Return On Asset (X1)
H0 : tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Return On Asset
(ROA) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
Ha : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Return On Asset
(ROA) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
2. Variabel Return On Equity (X2)
H0 : tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Return On
Equity (ROE) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
Ha : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Return On Equity
(ROE) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
39
3. Variabel Book Value Per Share (X3)
H0 : tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Book Value Per
Share (BVS) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
Ha : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Book Value Per Share
(BVS) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
4. Variabel Earning Per Share (X4)
H0 : tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Earning Per
Share (EPS) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
Ha : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Earning Per Share
(EPS) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
5. Variabel Price to Book Value (X5)
H0 : tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Price to Book
Value (PBV) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
Ha : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Price to Book Value
(PBV) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (penelitian eksplanatif).
Penelitian eksplanatif merupakan penelitian untuk menjelaskan hubungan
kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.1 Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan mengenai
pengaruh variabel-variabel fundamental perusahaan terhadap harga saham
syariah sebagai variabel dependen.
Penelitian ini juga berbentuk penelitian kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah penelitian yang berkenaan dengan data kuantiatif berupa
angka yang dapat digunakan dengan operasi matematika.2 Penelitian ini
menggunakan data runtut waktu (time series) dengan data kuartal mulai dari
kuartal 1 tahun 2011 hingga kuartal 4 tahun 2013.
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Fokus penelitian merupakan saham emiten yang terdaftar dalam daftar
efek syariah (DES) di Bursa Efek Indonesia.
2. Objek yang diteliti adalah saham perusahaan yang termasuk dalam saham
syariah sektor consumer goods di Bursa Efek Indonesia.
1 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006), h. 9.
2 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 203. 40
41
3. Periode yang diteliti dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
4. Variabel dependen adalah harga saham syariah.
5. Variabel independen adalah variabel-variabel fundamental perusahaan
yang terdiri dari Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Book
Value per Share (BVS), Earning Per Share (EPS), dan Price to Book
Value (PBV).
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Definisi dari populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan
untuk di selidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu
yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.3 Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh saham-saham yang terdaftar ke dalam Daftar
Efek Syariah sektor Consumer Goods selama periode tahun 2011 hingga
tahun 2013 yaitu sejumlah 29 emiten.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi, Sampel juga harus
mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama.4
Sampel dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang
secara konsisten terdaftar dan tidak keluar dari Daftar Efek Syariah sektor
consumer goods selama periode tahun 2011 hingga tahun 2013, dan
3 Sutrisno Hadi, Statistik 2 (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1996), h. 220. 4 Ibid., h. 221.
42
perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas positif serta
mempublikasikan data-data perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
purposive sampling. Dalam purposive sampling pemilihan sekelompok subjek
didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya.5 Tujuannya yaitu untuk mendapatkan sampel yang
representatif yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
a. Saham tersebut terdaftar di dalam Daftar Efek Syariah sektor
consumer goods.
b. Perusahaan tetap masuk berturut-turut dan tidak keluar dari Daftar
Efek Syariah selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
c. Perusahan memiliki tingkat profitabilitas positif selama periode
2011-2013.
d. Perusahaan memiliki data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Setelah dilakukan seleksi dengan kriteria yang telah ditentukan,
diperoleh 15 emiten yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, seperti yang
tampak pada tabel di bawah ini :
5 Ibid., h. 226.
43
Tabel 3.1
Sampel Penelitian Saham sektor Consumer Goods (2011-2013)
No. Emiten Nama Perusahaan 1. ADES Akasha Wira International Tbk. 2. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. 3. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. 4. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 5. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 6. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. 7. MBTO Martina Berto Tbk. 8. MERK Merck Tbk. 9. MYRO Mayora Indah Tbk.
10. PYFA Pyridam Farma Tbk. 11. STTP Siantar Top Tbk. 12. TCID Mandom Indonesia Tbk. 13. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk. 14. ULTJ Ultrajaya Milk Industry Tbk. 15. UNVR Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
C. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.6
Data sekunder pada penelitian ini berupa data yang diperoleh dari
website masing-masing emiten atau perusahaan yang diteliti, yaitu data
laporan tahunan (annual report) emiten yang berisi data-data laporan
6 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, h. 19.
44
keuangan perusahaan untuk mencari nilai return on asset (ROA), return on
equity (ROE), Book Value Per Share (BVS), earning per share (EPS) dan
price to book value (PBV). Website mengenai pasar modal untuk mencari
informasi terkait penelitian, website yahoo finance, Bapepam, ojk, idx, dan
ipot indonesia, untuk memperoleh data-data harga saham dan memperoleh
informasi kinerja fundamental perusahaan.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel terikat (dependen variabel) adalah variabel yang nilai-
nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y.
Variabel itu merupakan yang diramalkan atau diterangkan nilainya. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah :.
Harga Saham Syariah (Y)
Harga saham syariah adalah harga suatu saham pada pasar yang
sedang berlangsung di bursa efek untuk saham-saham yang termasuk dalam
daftar efek syariah. Harga saham syariah ini juga merupakan pencerminan
kinerja perusahaan dalam satu periode laporan keuangan dan terbentuk
melalui permintaan dan penawaran.7
7 Diakses dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah.aspx pada 14 juli 2014
45
2. Variabel Independen
Varabel Independen merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi
atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala
yang akan diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa :
a.) Return on Asset / ROA (X1)
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan aktiva yang dimiliki.8 Dengan
mengetahui rasio ini kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam
memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini
juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena
menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk
memperoleh pendapatan. Variabel return on asset (ROA) dalam penelitian ini
secara matematis dapat dihitung sebagai berikut:
ROA = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆 𝐴𝐴𝑃𝑃𝑆𝑆𝐵𝐵𝐴𝐴𝐿𝐿 𝑥𝑥 100 %
b.) Return on Equity /ROE (X2)
Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.9
Rasio ini bisa dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ekuitas
8 T. Andy Porman, Menilai harga saham, (Jakarta : PT Elex komputindo, 2007), h. 147. 9 Franky Naibaho, Pengenalan Analisa Fundamental (Jakarta: PT. CIMB Securities
Indonesia, 2011), h. 27.
46
perusahaan. Variabel Return on Equity (ROE) dalam penelitian ini secara
matematis dapat dihitung sebagai berikut :
ROE = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐸𝐸𝑃𝑃𝐸𝐸𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿𝐵𝐵 𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝑎𝑎 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐿𝐿𝐵𝐵𝐿𝐿
𝑥𝑥 100 %
c.) Book Value Per Share / BVS (X3)
Rasio Book Value per share (BVS) menunujukkan nilai/harga buku
per lembar dari suatu saham yang diterbitkan.10 Book Value per lembar saham
yang diterbitkan pada dasarnya mewakili jumlah aset/ekuitas yang dimiliki
perusahaan tersebut. Book Value per Share (BVS) dihitung dengan rumus :
𝐵𝐵𝐵𝐵𝑆𝑆 =Total Ekuitas Suatu Perusahaan
Jumlah Saham yang Beredar
d.) Earning Per Share / EPS (X4)
Rasio ini menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap
dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.11 Jika laba per lembar
saham lebih tinggi, maka prospek perusahaan lebih baik, sementara jika laba
per lembar saham lebih rendah berarti kurang baik, dan laba per lembar saham
negatif berarti tidak baik.12 Earning Per Share (EPS) dapat dihitung dengan
rumus :
𝐸𝐸𝑃𝑃𝑆𝑆 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑆𝑆𝐵𝐵𝐵𝐵𝐸𝐸𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝑎𝑎 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐿𝐿𝐵𝐵𝐿𝐿 𝑦𝑦𝐿𝐿𝑦𝑦𝑦𝑦 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿𝐵𝐵
10 Gregorius Sihombing, Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham (Yogyakarta : Indonesia Cerdas, 2008), h. 93.
11 J. Fred Weston dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 281.
12 Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, h.167.
47
e.) Price to Book Value (X5)
Rasio Price to Book Value (PBV) menunjukkan perbandingan antara
harga saham dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Rasio ini menunjukkan
tingkat kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai relatif terhadap
jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor.13 Price to Book Value
(PBV) dapat dihitung dengan rumus :
𝑃𝑃𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝐻𝐻𝐿𝐿𝐵𝐵𝑦𝑦𝐿𝐿 𝑃𝑃𝐿𝐿𝐵𝐵𝐿𝐿𝐵𝐵 𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝑎𝑎𝑁𝑁𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿𝐵𝐵 𝐵𝐵𝐸𝐸𝑃𝑃𝐸𝐸 𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝑎𝑎
E. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan pemilihan sampel, membuat sebuah pemodelan,
menentukan variable-variabel yang digunakan dalam penelitian, dan membuat
hipotesis uji, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dengan
menggunakan analisis regresi untuk menguji hipotesis. Untuk membantu
penelitian, peneliti akan menggunakan software pengolah data statistik
EViews versi 7.0.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis regresi data panel. Data panel adalah kumpulan data yang terdiri atas
data seksi silang (beberapa variabel) dan data runtut waktu (berdasarkan
waktu).14
13 J. Fred Weston dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 25. 14 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga), h. 10.2.
48
Ada dua macam panel data yaitu data panel balance dan data panel
unbalance. Data panel balance adalah keadaan dimana unit cross-sectional
memiliki jumlah observasi time series yang sama. Sedangkan data panel
unbalance adalah keadaan dimana unit cross-sectional memiliki jumlah
observasi time series yang tidak sama.
1. Model Regresi Data Panel
Dalam membuat regresi data panel, kita dapat menggunakan tiga
pendekatan yaitu :
a. Pendekatan Common Effect (Pooling Least Square)
Pada model ini digabungkan data cross section dan data times series.
Kemudian digunakan metode OLS terhadap data panel tersebut. Pendekatan
ini merupakan pendekatan yang paling sederhana dibandingkan dengan kedua
pendekatan lainnya. Dengan pendekatan ini kita tidak bisa melihat perbedaan
antar individu dan perbedaan antar waktu karena intercept maupun slope dari
model sama. Terlihat bahwa baik intercept maupun slope tidak berubah baik
antara individu maupun antar waktu.15 Persamaan untuk Pooling Least Square
ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
Yit = β0 + βXit + εit
Dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
15 Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Ustman, Ekonometrika, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 312.
49
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β = Koefisien slope atau koefisien arah
β0 = Intersep model regresi
εit = komponen error pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)
Dalam menganalisis data runtut waktu, kita dapat memakai asumsi
berdasarkan lima kriteria berikut ini:
Konstanta koefisien regresor objek waktu sama Sama semua semua waktu berbeda Sama semua semua waktu sama Berbeda semua semua waktu berbeda Berbeda antarindividu semua waktu berbeda Berbeda antarindividu antarwaktu
Tehnik yang paling sederhana mengasumsikan bahwa data gabungan
yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi
dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu. Metode ini sering
disebut dengan common effect.
Kelemahan asumsi ini adalah ketidaksesuaian model dengan keadaan
yang sesungguhnya. Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek
pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada
waktu yang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu model yang dapat
menunjukkan perbedaan konstanta antarobjek, meskipun dengan koefisien
regresor yang sama. Model ini dikenal dengan model regresi fixed effect
50
(effect tetap). Efek tetap disini maksudnya adalah bahwa suatu objek,
memiliki konstanta yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu.
Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke
waktu (time invariant).16
Untuk membedakan satu objek dengan objek lainnya, digunakan
variabel semu (dummy). Oleh karena itu, model ini sering juga disebut
dengan Least Squares Dummy Variables dan disingkat LSDV. Persamaan
model ini adalah sebagai berikut :
Yit = β0i + βXit + εit ,
Dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β = Koefisien slope atau koefisien arah
β0i = Intersep model regresi pada unit observasi ke-i
εit = komponen error pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Perhatikan bahwa konstanta β0i sekarang diberi subskrip 0i, i
menunjukkan objeknya. Dengan demikian masing-masing objek memiliki
konstanta yang berbeda. Variabel semu d1i=1 untuk objek pertama dan 0
untuk objek lainnya. Variabel d2i=1 untuk objek kedua dan 0 untuk objek
lainnya. Variabel semu d3i=1 untuk objek ketiga dan 0 untuk objek lainnya.17
16 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, h. 9.14-9.15 17 Ibid., h. 9.15
51
c. Pendekatan Efek Random (Random Effect)
Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan model efek tetap
yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami ketidakpastian.
Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek random menggunakan
residual, yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan antarobjek.
Tidak seperti pada model efek tetap (β0 dianggap tetap), pada model
ini β0 diasumsikan bersifat random, sehingga dapat dituliskan dalam
persamaan :
β0 = β0 + ui , i = 1,...., n
sehingga persamaan model yang digunakan adalah
Yit = β0i + βXi,t + ui + εit
dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β = Koefisien slope atau koefisien arah
β0i = Intersep model regresi
ui = komponen error pada unit observasi ke-i
εi = komponen error pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
52
Namun untuk menganalisis dengan metode efek random ini ada satu
syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar dari pada banyaknya
koefisien. 18
2. Pengujian Model
Untuk menentukan model regresi data panel yang tepat untuk
digunakan dalam analisis regresi data panel, maka kita dapat melakukan 2
pengujian model, yaitu :
a. Uji Chow
Uji Chow (F statistik) adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah model yang digunakan adalah common effect atau fixed
effect.19 Rumus yang digunakan dalam test ini adalah:
𝐶𝐶𝐻𝐻𝐶𝐶𝐶𝐶 = 𝑁𝑁 − 1
𝑁𝑁𝑇𝑇 − 𝑁𝑁 − 𝐾𝐾
Dimana :
N = Jumlah data cross section
T = Jumlah data time series
K = jumlah variabel penjelas
Pengujian Uji Chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Model menggunakan pendekatan common effect
H1 : Model menggunakan pendekatan Fixed Effect
18 Ibid., h. 9.17. 19 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi, (Bogor : IPB
press, 2012), h. 193.
53
Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, dimana jika F statistik
lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak. Nilai Chow menunjukkan nilai F
statistik dimana bila nilai Chow yang kita dapat lebih besar dari nilai F tabel
yang digunakan berarti kita menggunakan model fixed effect.20 Atau kita
dapat melihat kepada nilai probabilitas cross section F dan Chi Square,
dengan ketentuan
- Jika probabilitas < 0,05, berarti H0 ditolak, dan menggunakan H1.
- Jika Probabilitas > 0,05, berarti H0 diterima.
b. Uji Haussman
Uji Haussman digunakan untuk menentukan apakah menggunakan
model fixed effect atau model random effect yang paling tepat.21 pengujian uji
hausman dilakukan dengan hipotesis berikut :
H0 : Random Effect Model
H1 : Fixed Effect Model
Statistik Uji Haussman ini mengikuti distribusi statistic Chi Square
dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel
independen. Jika nilai statistik Haussman lebih besar dari nilai kritisnya maka
H0 ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect, sedangkan
sebaliknya bila nilai statistik haussman lebih kecil dari nilai kritisnya maka
20 Ibid., h. 195. 21 Ibid., h. 195.
54
model yang tepat adalah model random effect. Atau dapat melihat kepada
nilai probabilitas cross section random, dengan ketentuan22 :
- Jika probabilitas < 0,05, maka tolah H0, dan terima H1
- Jika Probabilitas > 0,05, maka terima H0
3. Pengujian statistik
Untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel independen (X) kepada
variabel dependen (Y), maka dilakukan uji regresi data panel yang terdiri dari:
a. Uji t
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas / independen secara parsial dalam menerangkan variasi
variabel dependen.23 Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 = bi = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
H1 = bi ≠ 0, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
Nilai statistik t dapat dicari dengan rumus:
t hitung =Koefisien Regresi bi Standar Deviasi bi
22 Ibid., h. 197 23 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, ( Semarang :
Universitas Diponegoro, 2009, Edisi Keempat), h. 99.
55
Kriteria penerimaan H0 adalah sebagai berikut:
1.) Berdasarkan perbandingan t-statistik dengan t tabel
Untuk menentukan nilai statistik t tabel ditentukan tingkat signifikansi
5% dengan derajat kebebasan df = (n-k), dimana n adalah jumlah observasi
(elemen sampel), dan k adalah banyaknya perkiraan yang harus dibuat atau
banyaknya variabel yang tercakup, dengan kriteria uji adalah:
- Jika t hitung > t tabel ( a / 2 , n-k), maka H0 ditolak
- Jika t hitung < t tabel ( a / 2 , n-k), maka H0 diterima
2.) Berdasarkan probabilitas
- Jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0 diterima
- Jika probabilitas (p-value) < 0,05, maka H0 ditolak
b. Uji F
Uji statistik F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.24 Hipotesis untuk uji F
yaitu:
H0 = b1 b2 b3 b4 b5 b6 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 = b1 b2 b3 b4 b5 b6 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
24 Ibid., h. 98.
56
Untuk menentukan nilai F tabel dengan tingkat signifikansi sebesar
5%, dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (k-1) dan (n-k),
dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel dengan kriteria
uji yang digunakan adalah:
Jika F hitung > F tabel (k-1; n-k), maka H0 ditolak
Jika F Hitung < F tabel (k-1; n-k), maka H0 diterima
c. Koefisien Determinasi
koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat kontribusi
kemampuan menjelaskan dari variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel terikat, dimana nilai koefisiennya terletak antara 0 < x < 1.
Nilai R2 yang semakin besar mendekati nilai 1 merupakan indikator yang
menunjukkan semakin kuatnya kemampuan variabel independen menjelaskan
perubahan variabel dependen.25 Nilai Adjusted R square adalah suatu indikator
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel
independen ke dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2 telah
dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom).
d. Persamaan Model Regresi Data Panel
Penelitian dengan regresi data panel ini digunakan untuk melihat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hubungan
fluktuasi harga saham syariah dan faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhinya dapat diformulasikan sebagai berikut:
25 Ibid., h. 100.
57
Harga sahamit = β0i + β1 ROAit + β2 ROEit + β3 BVSit + β4 EPSit + β5
PBVit + εit
Dengan :
β0i = konstanta model regresi pada unit observasi ke i
β1 – β5 = koefisien regresi
Harga sahamit = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t
ROAit = ROA pada unit observasi ke i dan waktu ke t
ROEit = ROE pada unit observasi ke i dan waktu ke t
BVSit = BVS pada unit observasi ke i dan waktu ke t
EPSit = EPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t
PBVit = PBV pada unit observasi ke i dan waktu ke t
εit = Komponen error pada unit observasi ke i dan waktu ke t
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah saham syariah perusahaan yang
tergabung dalam sektor consumer goods di Bursa Efek Indonesia periode
2011-2013. Perusahaan consumer goods memiliki tingkat perdagangan saham
yang tinggi dan memiliki perubahan harga saham yang dinamis, sehingga
merupakan perusahaan yang paling diminati oleh para investor. Hal ini
dikarenakan produk yang dihasilkan merupakan barang kebutuhan sehari-hari,
sehingga memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang dan lebih tahan
terhadap gejolak faktor-faktor eksternal perusahaan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia diketahui
bahwa saham syariah perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar di
BEI selama tahun 2011 hingga tahun 2013 berjumlah 29 perusahaan. Jumlah
saham tersebut termasuk saham yang baru masuk maupun yang sudah
terdaftar sejak dibentuknya daftar efek syariah.
Saham syariah sektor industri barang konsumsi (consumer goods)
dapat dikelompokkan menjadi empat sub sektor, diantaranya :
58
59
1. Food and Beverages (Makanan dan Minuman)
Tabel 4.1
No. Emiten Nama Perusahaan 1. ADES Akasha Wira International Tbk. 2. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk. 4. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. 5. DAVO Davomas Abadi Tbk. 6. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 7. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 8. MYOR Mayora Indah Tbk. 9. PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.
10. SKBM Sekar Bumi Tbk. 11. SKLT Sekar Laut Tbk. 12. STTP Siantar Top Tbk. 13. ULTJ Ultrajaya Milk Industry Tbk.
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
2. Pharmaceuticals (Farmasi)
Tabel 4.2
No. Emiten Nama Perusahaan 1. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. 2. INAF Indofarma Tbk. 3. KAEF Kimia Farma Tbk 4. KLBF Kalbe Farma Tbk. 5. MERK Merck Tbk. 6. PYFA Pyridam Farma Tbk. 7. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. 8. SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. 9. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
60
3. Cosmetics and Houshold (Kosmetik dan Barang Kebutuhan Rumah
Tangga)
Tabel 4.3
No. Emiten Nama Perusahaan
1. MBTO Martina Berto Tbk.
2. MRAT Mustika Ratu Tbk.
3. TCID Mandom Indonesia Tbk.
4. UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
4. Housware (Barang Perabotan Rumah Tangga)
Tabel 4.4
No. Emiten Nama Perusahaan
1. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk.
2. KICI Kedaung Indah Can Tbk. 3. LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Setelah mengumpulkan populasi dalam penelitian ini, kemudian
dipilih saham perusahaan yang akan dijadikan sampel, dengan ketentuan
bahwa sampel dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang
secara konsisten terdaftar dan tidak keluar dari daftar efek syariah sektor
consumer goods selama periode tahun 2011 hingga tahun 2013, dan
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas positif selama periode 2011-
2013 serta mempublikasikan data-data perusahaan yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
61
Dari seleksi yang dilakukan, maka diambil sampel sebanyak 15 saham
syariah perusahaan sektor consumer goods, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Sampel Penelitian Saham Sektor Consumer Goods
No. Emiten Nama Perusahaan
1. ADES Akasha Wira International Tbk.
2. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. 3. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.
4. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
6. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk.
7. MBTO Martina Berto Tbk.
8. MERK Merck Tbk.
9. MYOR Mayora Indah Tbk. 10. PYFA Pyridam Farma Tbk.
11. STTP Siantar Top Tbk.
12. TCID Mandom Indonesia Tbk. 13. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.
14. ULTJ Ultrajaya Milk Industry Tbk.
15. UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Pada tabel diatas, terdapat 15 saham syariah sektor consumer goods, yang
terdiri dari 7 saham perusahaan yang masuk dalam sub sektor food and beverages
(makanan dan minuman) yaitu ADES (Akasha Wira International Tbk.), CEKA
(Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.), ICBP (Darya-Varia Laboratoria Tbk.),
62
INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk.), MYOR (Mayora Indah Tbk.), STTP
(Siantar Top Tbk.), dan ULTJ (Unilever Indonesia Tbk.). Kemudian terdiri dari 4
saham perusahaan yang masuk dalam sub sektor pharmaceuticals (farmasi) yaitu
DVLA (Darya-Varia Laboratoria Tbk.), MERK (Merck Tbk.), PYFA (Pyridam
Farma Tbk.) dan TSPC (Tempo Scan Pacific Tbk.). Kemudian terdiri dari 3
saham perusahaan yang masuk dalam sub sektor cosmetics and
houshold(kosmetik dan barang kebutuhan rumah tangga) yaitu MBTO (Martina
Berto Tbk.), TCID (Mandom Indonesia Tbk.), dan UNVR (Unilever Indonesia
Tbk.). Setelah itu terdiri dari 1 saham perusahaan yang masuk dalam sub sektor
housware (barang perabotan rumah tangga) yaitu saham KDSI (Kedawung Setia
Industrial Tbk.).
B. Pergerakan Harga Saham Syariah dan Variabel Fundamental
Perusahaan Sektor Consumer Goods Periode 2011-2013.
Penulis akan mendeskripsikan pergerakan dari rata-rata harga saham
syariah dan variabel fundamental perusahaan yang terdiri dari return on asset
(ROA), return on equity (ROE), book value per share (BVS), earning per
share (EPS), dan price to book value (PBV). Analisis pergerakan harga saham
syariah dan variabel fundamental perusahaan perusahaan sektor consumer
goods selama periode 2011-2013 adalah sebagai berikut :
63
1. Harga Saham Syariah
Harga saham syariah adalah harga suatu saham pada pasar yang
sedang berlangsung di bursa efek untuk saham-saham yang termasuk dalam
daftar efek syariah. Harga saham syariah ini juga merupakan pencerminan
kinerja perusahaan dalam satu periode laporan keuangan dan terbentuk
melalui permintaan dan penawaran.
Gambar 4.1
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Grafik diatas merupakan perkembangan harga saham syariah sektor
consumer goods periode 2011 sampai dengan tahun 2013. Rata-rata harga
saham terendah terjadi pada kuartal 1 tahun 2011. Grafik diatas menunjukkan
bahwa rata-rata harga saham mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini
mengindikasikan bahwa saham-saham syariah sektor consumers goods
mengalami pertumbuhan yang cukup baik dan dapat memberikan capital gain
bagi para investor.
0
5000
10000
15000
20000
25000
I II III IV I II III IV I II III IV
0 2011 2012 2013
Harga Saham
Harga Saham
64
2. Nilai Fundamental Perusahaan
a. Return on Asset (ROA)
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan asset yang dimiliki.
Gambar 4.2
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Grafik diatas merupakan perkembangan rata-rata ROA perusahaan
sektor consumer goods periode 2011 sampai dengan tahun 2013. Rata-rata
ROA terendah terjadi pada kuartal pertama setiap tahun. Kemudian terus
meningkat hingga mencapai titik tertinggi pada kuartal ke empat setiap
tahunnya. Sehingga membentuk pola yang sama setiap tahun. Hal ini
mengindikasikan bahwa ROA perusahaan sektor consumers goods
mengalami fluktuasi dengan pola yang sama setiap tahunnya.
02468
101214
I II III IV I II III IV I II III IV
0 2011 2012 2013
ROA
ROA
65
b. Return on Equity (ROE)
Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba yang dihasilkan dari ekuitas perusahaan.
Gambar 4.3
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Grafik diatas merupakan perkembangan rata-rata ROE perusahaan
sektor consumer goods periode 2011 sampai dengan tahun 2013. Rata-rata
ROA terendah terjadi pada kuartal pertama setiap tahun. Kemudian terus
meningkat hingga mencapai titik tertinggi pada kuartal ke empat setiap
tahunnya, sehingga membentuk pola yang sama setiap tahun. Hal ini
mengindikasikan bahwa ROE perusahaan sektor consumers goods
mengalami fluktuasi dengan pola yang sama setiap tahunnya.
05
1015202530
I II III IV I II III IV I II III IV
0 2011 2012 2013
ROE
ROE
66
c. Book Value per Share (BVS)
Rasio Book Value per share (BVS) menunujukkan nilai/harga
buku per lembar dari suatu saham yang diterbitkan.
Gambar 4.4
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Grafik diatas merupakan perkembangan rata-rata BVS perusahaan
sektor consumer goods periode 2011 sampai dengan tahun 2013. Rata-rata
BVS saham perusahaan mengalami kenaikan selama periode 2011 sampai
2013, walaupun sering terjadi fluktuatif pada nilai buku perusahaan.
Peningkatan BVS ini mengindikasikan bahwa saham-saham syariah sektor
consumers goods mengalami peningkatan nilai buku per lembar saham
yang di terbitkan.
01000200030004000
I II III IV I II III IV I II III IV
0 2011 2012 2013
BVS
BVS
67
d. Earning Per Share (EPS)
Rasio Earning Per Share (EPS) menunjukkan besarnya laba bersih
perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan
pada setiap lembar sahamnya.
Gambar 4.5
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Grafik diatas merupakan perkembangan EPS yang dapat diberikan
oleh saham syariah sektor consumer goods pada periode 2011 sampai
dengan 2013. Rata-rata harga saham terendah terjadi pada kuartal 1 tahun
2011. Kemudian terus meningkat hingga mencapai titik tertinggi pada
kuartal ke empat setiap tahunnya Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata
EPS pada saham syariah sektor consumers goods mengalami fluktuasi
setiap tahunnya dengan pola yang hampir sama, hal ini tentunya
dikarenakan EPS juga terkait dengan rasio ROA dan ROE yang di
hasilkan oleh perusahaan.
0200400600800
1000
I II III IV I II III IV I II III IV
0 2011 2012 2013
EPS
EPS
68
e. Price to Book Value (PBV)
Rasio Price to Book Value (PBV) menunjukkan perbandingan
antara harga saham dengan nilai buku ekuitas perusahaan, menunjukkan
tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah
modal yang di investasikan oleh pihak investor.
Gambar 4.6
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Grafik diatas merupakan perkembangan rata-rata PBV saham
perusahaan sektor consumer goods periode 2011 sampai dengan 2013.
Rata-rata PBV saham perusahaan mengalami kenaikan selama periode
2011 sampai 2013. Peningkatan PBV ini mengindikasikan bahwa saham-
saham syariah sektor consumes goods mengalami peningkatan dalam
kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal
012345678
I II III IV I II III IV I II III IV
0 2011 2012 2013
PBV
PBV
69
yang di investasikan oleh pihak investor. Hal ini juga berarti bahwa harga
saham di nilai semakin mahal atau semakin besar dari nilai buku nya.
C. Pengujian Model Regresi Data Panel
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel,
untuk menguji spesifikasi model dan kesesuaian teori-teori dengan kenyataan.
Pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan menggunakan perangkat
lunak Microsoft Excel 2007 dan Eviews 7.0.
1. Uji Chow
Uji chow dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan
adalah common effect (pooled least square) atau fixed effect. Uji chow
dilakukan dalam pengujian data panel dengan memilih fixed effect pada cross
section panel option. Dengan ketentuan jika probabilitas > 0,05 maka kita
menerima H0, berarti menggunakan pendekatan common effect (pool least
square). Tetapi jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak, dan menerima H1,
berarti menggunakan pendekatan Fixed Effect.
Tabel 4.6
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests Equation: REGRESI01 Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 8.164712 (14,160) 0.0000
Cross-section Chi-square 97.032657 14 0.0000 Sumber : Output EViews
70
Hasil pengujian tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai probabilitas
cross section adalah 0,000 atau < 0,05, maka H0 ditolak, dan menerima H1,
berarti menggunakan pendekatan Fixed Effect.
2. Uji Haussman
Uji Haussman digunakan untuk menentukan apakah model yang
paling tepat digunakan adalah model fixed effect atau model random effect.
Dalam penelitian ini uji haussman dilakukan dalam pengujian data panel
dengan memilihrandom effect pada cross section panel option. Dengan
ketentuan jika probabilitas > 0,05 maka kita menerima H0, berarti
menggunakan pendekatan random effect. Tetapi jika probabilitas < 0,05, maka
H0 ditolak, dan menggunakan H1, berarti menggunakan pendekatan Fixed
Effect.
Tabel 4.7
Uji Haussman
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: REGRESI03
Test cross-section random effects Test Summary
Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 101.072699 5 0.0000
Sumber : Output EViews
Hasil pengujian tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai probabilitas
cross section adalah 0,000 atau < 0,05, maka H0 ditolak, dan menerima H1,
berarti model penelitian menggunakan pendekatan Fixed Effect.
71
D. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel
1. Pengaruh Variabel Fundamental (ROA, ROE, BVS, EPS, PBV)
Terhadap Harga Saham Syariah Secara Parsial (Uji t)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel fundamental perusahaan
secaraparsialterhadap harga saham syariah digunakan Uji t. Pengujian parsial
atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh setiap variabel independen
terhadap variabel dependennya.
Apabila nilai t hitung > t tabel, maka tolak H0 dan dapat disimpulkan
bahwa variabel independen berpengaruh secara nyata terhadap variabel
dependennya.Apabila nilai t hitung < t tabel, maka terima H0 dan dapat
disimpulkan bahwa variabel independen tidak mempengaruhi variabel
dependennya secara nyata. Selain itu dapat dengan indikator lain yaitu apabila
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya signifikan berarti terdapat
pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen. Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji t, tertera pada tabel
berikut :
72
Tabel 4.8 Uji t
Dependent Variable: HARGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 07/12/14 Time: 13:58 Sample: 2011Q1 2013Q4 Periods included: 12 Cross-sections included: 15 Total panel (balanced) observations: 180
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3460.545 2747.871 1.259355 0.2097
ROA -763.2281 404.0923 -1.888747 0.0607 ROE 171.2248 172.0985 0.994923 0.3213 BVS 2.542339 0.666581 3.813998 0.0002 EPS 6.451650 1.271159 5.075406 0.0000 PBV 1006.736 308.5676 3.262609 0.0013
Sumber : Output Eviews
Penjelasan dari tabel diatas yaitu sebagai berikut:
a. Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham
Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel menunjukkan,
hasil t hitung untuk variabel independen ROA adalah sebesar -1.888747,
sementara nilai t tabel dengan α =5% dan df = (n-k), df = 174, dimana
nilai t tabel adalah sebesar 1,96 (uji 2 arah), yang berarti bahwa nilai
t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-1,888747 < 1,96), kemudian terlihat
dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0,0607 yang lebih besar dari 0,05,
sehingga H0 diterima. Hal ini berarti bahwa ROA tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap harga saham syariah.
b. Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham
Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel menunjukkan,
hasil t hitung untuk variabel independen ROE adalah sebesar 0,994923,
73
sementara nilai t tabel dengan α =5% dan df = (n-k), df = 174 adalah
sebesar 1,96 (uji 2 arah), yang berarti bahwa nilai t hitung lebih kecil dari
nilai t tabel (0,994923 < 1,96), selain itu juga terlihat dari nilai signifikansi
yaitu sebesar 0,3213 yang lebih besar dari 0,05, sehingga H0 diterima. Hal
ini berarti bahwa ROE tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
saham syariah.
c. Pengaruh Book Value Per Share (BVS) Terhadap Harga Saham
Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel menunjukkan,
hasil t hitung untuk variabel independen BVS adalah sebesar 3,813998,
sementara nilai t tabel dengan α =5% dan df = (n-k), df = 174 adalah
sebesar 1,96 (uji 2 arah), yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari
nilai t hitung (3,813998 > 1,96), selain itu juga terlihat dari nilai
signifikansi yaitu sebesar 0,0002 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga H0
ditolak. Hal ini berarti bahwa BVS memiliki pengaruh signifikan terhadap
harga saham syariah.
d. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham
Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel menunjukkan,
hasil t hitung untuk variabel independen EPS adalah sebesar 5,075406,
sementara nilai t tabel dengan α =5% dan df = (n-k), df = 174 adalah
sebesar 1,96 (uji 2 arah), yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari
nilai t tabel (5,075406 > 1,96), selain itu juga terlihat dari nilai signifikansi
74
yaitu sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 ditolak. Hal
ini menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
saham syariah.
e. Pengaruh Price to Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham
Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel menunjukkan,
hasil t hitung untuk variabel independen PBV adalah sebesar 3,262609,
sementara nilai t tabel dengan α =5% dan df = (n-k), df = 174 adalah
sebesar 1,96 (uji 2 arah), yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari
nilai t tabel (3,262609 > 1,96), selain itu juga terlihat dari nilai signifikansi
yaitu sebesar 0,0013 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 ditolak. Hal
ini berarti bahwa PBV memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
saham syariah.
2. Pengaruh Variabel Fundamental (ROA, ROE, BVS, EPS, PBV)
Terhadap Harga Saham Syariah Secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Atau untuk
mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen atau tidak.
Apabila nilai F hitung > F tabel maka tolak H0 dan dapat disimpulkan
bahwa variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel
dependennya. Apabila nilai F hitung < F tabel, maka terima H0 dan dapat
75
disimpulkan bahwa tidak ada variabel independen yang mempengaruhi
variabel dependennya. Uji hipotesis secara simultan menggunakan uji F,
tertera pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Uji F Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.959808 Mean dependent var 15381.07
Adjusted R-squared 0.955035 S.D. dependent var 38558.59 S.E. of regression 8176.359 Akaike info criterion 20.96032 Sum squared resid 1.07E+10 Schwarz criterion 21.31509 Log likelihood -1866.429 Hannan-Quinn criter. 21.10417 F-statistic 201.0972 Durbin-Watson stat 1.201675 Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews
Dengan hipotesis :
H0 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel fundamental (ROA,
ROE, BVS, EPS, PBV) secara simultan terhadap harga saham syariah
sektor Consumer Goods.
H1 = Terdapat pengaruh signifikan antara variabel fundamental (ROA,
ROE, BVS, EPS, PBV) secara simultan terhadap harga saham syariah
sektor Consumer Goods.
Berdasarkan hasil output EViews yang ditunjukkan tabel diatas, nilai F
hitung yaitu sebesar 201.0972 sementara F tabel dengan tingkat α =5% dan
df1 (k-1) =5 dan df2 (n-k) =174, didapat F tabel sebesar 2,21. Dengan
demikian F hitung > F tabel (201.0972 > 2,21). kemudian juga terlihat dari
nilai probabilitas (prob.) dari tabel diatas yaitu sebesar 0.0000 yang lebih kecil
76
dari tingkat signifikansi 0.05, sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa
variabel fundamental (ROA, ROE, BVS, EPS, PBV) secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
syariah, sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen.
3. Koefisien Determinasi (R-Square)
Koefisien determinasi dalam regresi data panel digunakan untuk
mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa
besar persentase variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.10
Koefisien Determinasi
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.959808 Mean dependent var 15381.07
Adjusted R-squared 0.955035 S.D. dependent var 38558.59 S.E. of regression 8176.359 Akaike info criterion 20.96032 Sum squared resid 1.07E+10 Schwarz criterion 21.31509 Log likelihood -1866.429 Hannan-Quinn criter. 21.10417 F-statistic 201.0972 Durbin-Watson stat 1.201675 Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output EViews
77
Berdasarkan tabel di atas besarnya angka Adjusted R-Squared ( R2 )
adalah 0,955035. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar
95%. Atau dapat diartikan bahwa variabel independent yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan sebesar 95% terhadap variabel dependennya.
Sedangkan sisanya 5% lainnya dipengaruhi faktor lain di luar model regresi
tersebut. Nilai koefisien determinasi sebesar 95% dapat dikatakan sangat
besar pengaruhnya, sehingga model regresi bisa digunakan untuk
memperkirakan harga saham. Artinya, hubungan variabel-variabel
fundamental (ROA, ROE, BVS, EPS dan PBV) tersebut dapat digunakan
untuk memprediksi harga saham. Kemudian sisanya sebesar 5% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Faktor tersebut yaitu faktor makro ekonomi, seperti tingkat inflasi, nilai tukar
rupiah terhadap dollar, produk domestik bruto (PDB), tingkat suku bunga.
Kemudian faktor fundamental lainnnya yang belum diteliti, seperti dividend
payout, pertumbuhan aktiva, likuiditas dan lain-lain. Selain itu faktor teknikal
yang terdiri dari volume transaksi perdagangan saham yang juga dapat
mempengaruhi pergerakan harga saham.
78
4. Persamaan Model Regresi
Penelitian dengan regresi data panel ini digunakan untuk melihat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hubungan
fluktuasi harga saham dan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya
dapat diformulasikan dengan melihat tabel berikut :
Tabel 4.11
Model Regresi
Dependent Variable: HARGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 07/12/14 Time: 13:58 Sample: 2011Q1 2013Q4 Periods included: 12 Cross-sections included: 15 Total panel (balanced) observations: 180
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3460.545 2747.871 1.259355 0.2097
ROA -763.2281 404.0923 -1.888747 0.0607 ROE 171.2248 172.0985 0.994923 0.3213 BVS 2.542339 0.666581 3.813998 0.0002 EPS 6.451650 1.271159 5.075406 0.0000 PBV 1006.736 308.5676 3.262609 0.0013
Sumber : Output EViews
Berdasarkan hasil Eviews di atas, maka diperoleh persamaan model
regresi antara variabel harga saham dan variabel return on asset (ROA),
return on equity (ROE), book value per share (BVS), earning per share
(EPS), price to book value (PBV), sebagai berikut :
Harga Sahamit = 3460.545 - 763.2281 ROAit + 171.2248 ROEit +
2.542339 BVSit + 6.451650 EPSit + 1006.736 PBVit + eit
79
Persamaan model yang digunakan adalah sebagai berikut :
Harga Sahamit = 3460.545 + 2.542339 BVSit + 6.451650 EPSit +
1006.736 PBVit + eit
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:
a.) Konstanta sebesar 3460.545 menunjukkan bahwa jika variabel independen
(ROA, ROE, BVS, EPS dan PBV) pada observasi ke i dan periode ke t
adalah nol, maka harga saham adalah sebesar 3460.545
b.) Koefisien regresi sebesar 2.542339 menunjukkan bahwa jika nilai BVS
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 rupiah akan menaikkan
nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 2.542339
rupiah.
c.) Koefisien regresi sebesar 6.451650 menunjukkan bahwa jika nilai EPS
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 rupiah akan menaikkan
nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 6.451650
rupiah.
d.) Koefisien regresi sebesar 1006.736 menunjukkan bahwa jika nilai PBV
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 kali, maka akan
menaikkan nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar
1006.736 rupiah.
80
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti akan membahas hasil pengujian statistik mengenai pengaruh
faktor fundamental yang terdiri dari return on asset (ROA), return on equity
(ROE), book value per share (BVS), earning per share (EPS), price to book
value (PBV) terhadap harga saham syariah sebagai berikut :
1. Return On Asset (ROA)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial
variabel ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan pengaruh yang positif dan signifikan antara return on
asset (ROA) terhadap harga saham syariah, yaitu semakin besar hasil yang
diperoleh dari asset, akan meningkatkan harga dari saham.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Mutdiyanti (2013) dan Ni Luh Putu Windarini (2013) yang menyatakan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA dengan harga
saham. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perilaku investor di pasar
modal saat ini yang lebih memilih untuk melakukan aktifitas trading
dibanding untuk investasi jangka panjang, sehingga variabel ROA tidak
dijadikan faktor utama dalam pengambilan keputusan investasi.
Kemungkinan para investor lebih tertarik terhadap capital gain dari
kegiatan trading saham, dibandingkan hasil deviden dari kegiatan
investasi.
81
Namun hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ricky Setiawan (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara ROA dengan harga saham. Perbedaaan ini
kemungkinan disebabkan oleh perbedaaan sample dan periode
pengamatan. Karena sampel yang digunakan hanya berpusat pada sektor
industri barang konsumsi dan juga karena penelitian dilakukan
menggunakan data kuartalan antara rentang tahun 2011-2013 sebagai
periode pengamatan.
2. Return On Equity (ROE)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial
variabel ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham syariah. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan pengaruh yang positif dan signifikan antara return on
equity (ROE) terhadap harga saham, yaitu semakin besar hasil yang
diperoleh dari asset, maka akan meningkatkan harga dari saham.
Hasil ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Nur Afifah (2012) dan Ni Luh Putu Windarini (2013) yang menyatakan
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara ROE dengan harga
saham. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perilaku para investor yang
tidak menjadikan ROE sebagai dasar dalam analisis fundamental. Harga
saham saat ini lebih dibentuk oleh rasio pasar dan volume transaksi yang
terjadi. Semakin besar permintaan suatu saham, maka akan turut
82
meningkatkan harga saham. Hal ini kemungkinan terjadi karena investor
lebih tertarik terhadap capital gain yang dihasilkan dari kegiatan trading
dibanding mendapatkan hasil dari pembagian deviden.
3. Book Value per Share (BVS)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial
variabel BVS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
syariah. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh yang positif dan signifikan antara book value per share (BVS)
terhadap harga saham, yaitu semakin besar nilai equity per lembar saham,
maka akan meningkatkan harga dari saham.
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susan
Grace Veranita Nainggolan (2008) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara BVS dengan harga saham. Hal
ini mengindikasikan bahwa ketika jumlah ekuitas dibagi dengan lembar
saham yang dibagikan mengalami peningkatan maka nilai buku per
lembar saham juga mengalami peningkatan. Setiap peningkatan pada nilai
buku per lembar saham, juga berkaitan dengan peningkatan harga saham
di pasaran. Semakin besar nilai equity per lembar saham, maka akan
semakin meningkatkan harga dari saham.
4. Earning Per Share (EPS)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial,
variabel EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
83
syariah. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara EPS dengan harga saham,
yaitu semakin besar laba yang diberikan dalam setiap lembar saham, maka
akan semakin besar harga dari saham.
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh
Putu Windarini (2013), Rowland Bismark Fernando Pasaribu (2008) dan
Mutdiyanti (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara EPS dengan harga saham. Hal ini dikarenakan EPS
merupakan salah salah satu rasio profitabilitas yang mencerminkan laba
bersih per lembar saham atau earning per share, yang menggambarkan
kekuatan manajemen dalam mengelola perusahaan. Investor sering
memusatkan perhatian kepada earning per share yang dibagikan
perusahaan sebagai landasan dalam berinvestasi di pasar modal.
5. Price to Book Value (PBV)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial
variabel PBV memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
syariah. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara PBV dengan harga saham, yaitu
semakin tinggi rasio PBV, makan semakin menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham, sehingga
permintaan akan saham tersebut naik dan mendorong harga saham
perusahaan.
84
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ricky
Setiawan (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara PBV dengan harga saham. Hal ini dikarenakan
peningkatan harga saham yang terjadi turut meningkatkan penilaian
terhadap nilai buku saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap
peningkatan pada nilai buku per lembar saham, berkaitan dengan
peningkatan harga saham di pasaran. Semakin tinggi rasio PBV, maka
semakin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai
bagi pemegang saham. Dimana ketika semakin tinggi tingkat kepercayaan
pasar terhadap prospek perusahaan, maka permintaan saham tersebut juga
akan meningkat dan mendorong kenaikan harga saham.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan
melakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi data panel, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara parsial faktor-faktor fundamental yang terdiri dari book value per
share (BVS), earning per share (EPS), price to book value (PBV)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah.
Ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap harga saham, dimana ketika suatu perusahaan mampu
meningkatkan BVS, EPS dan PBV, maka ini merupakan indikasi bahwa
harga saham akan mengalami kecenderungan untuk ikut naik. Sementara
variabel return on asset (ROA), return on equity (ROE), secara parsial
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah
sektor consumer goods periode 2011-2013.
2. Secara simultan hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang
signifikan antara return on asset (ROA), return on equity (ROE), book
value per share (BVS), earning per share (EPS), dan price to book value
(PBV) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods periode
2011-2013. Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 95%
85
86
menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh return on asset (ROA), return
on equity (ROE), book value per share (BVS), earning per share (EPS),
dan price to book value (PBV) dalam menjelaskan harga saham syariah
sebesar 95% dan sisanya sebesar 5% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
B. SARAN
Berkaitan dengan penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Bagi Investor sebelum mengambil keputusan berinvestasi pada saham,
sebaiknya perlu memperhatikan informasi-informasi yang diindikasikan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Investor dapat
menggunakan variabel Book Value Per Share (BVS) dan Earning Per
Share (EPS) dan Price to Book Value (PBV) sebagai pijakan dalam
berinvestasi, terutama untuk investasi jangka panjang. Karena dalam
penelitian ini ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham syariah, khususnya saham-saham pada
sektor consumer goods. Investor dapat mengestimasi harga suatu saham
perusahaan dengan melihat nilai Book Value Per Share (BVS) dan
Earning Per Share (EPS) dan Price to Book Value (PBV).
2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan. Pihak perusahaan dapat mempertahankan dan
meningkatkan nilai Earning per Share yang diberikan agar lebih menarik
87
bagi investor. Perusahaan juga perlu memperhatikan nilai Book Value Per
Share dan Price to Book Value karena kedua variabel tersebut juga
mengindikasikan bahwa jika harga saham tersebut tinggi, berarti saham
tersebut memiliki nilai yang lebih besar dari nilai bukunya. Hal ini
menandakan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, sehingga
menarik untuk dijadikan sebagai wadah investasi jangka panjang bagi
investor.
3. Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil
yang lebih baik lagi. Keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya
terdapat beberapa variabel fundamental yaitu rasio profitabilitas ROA dan
ROE yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Hal ini menandakan bahwa harga saham tidak dipengaruhi oleh tingkat
profitabiltas yang di hasilkan oleh perusahaan. Harga saham lebih
dipengaruhi oleh banyaknya volume transaksi perdagangan yang terjadi
dan pertumbuhan rasio pasar saham tersebut. Sehingga dalam penelitian
selanjutnya dapat memasukkan dalam model penelitian faktor-faktor
lainnya yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga saham. Faktor
tersebut diantaranya yaitu faktor teknikal seperti volume perdagangan
saham. Selain itu juga dapat memasukkan faktor makro ekonomi, seperti
tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar, Produk Domestik Bruto
(PDB), tingkat suku bunga, dan lain-lain. Kemudian juga faktor
88
fundamental perusahaan lainnnya yang belum diteliti, seperti dividend
payout, debt to quity ratio, pertumbuhan aktiva, likuiditas, dan lain-lain.
Penelitian selanjutnya juga dapat membandingkan harga saham syariah
dengan harga saham syariah dari kelompok sektor saham lain yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menggunakan rentang
waktu yang berbeda dan lebih lama agar diperoleh hasil yang lebih akurat,
serta melakukan pengembangan teori sehingga penelitian selanjutnya lebih
baik dan komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Akfalia, Maris. Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Beta Saham Syariah (Studi Pada Jakarta Islamic Index Tahun 2004-2010). Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011.
Al-Bawary, Sya’ban Muhammad Islam. Bursa saham. Kuala lumpur : Jasmin
Enterprise. 2007. Atmaja, Lukas Setia dan Thomdean. Who Wants To Be A Smiling Investor. Jakarta :
Kepustakaan Populer Gramedia. 2011. Chaidir, M. Analisis Fundamental Perusahaan dan Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Return Saham Syariah. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Keempat. Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro. 2009. Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
2009. Hanafin, Mamduh M. dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN. 2009. Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statisti. Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2006. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2006. Hadi, Sutrisno Statistik 2. Yogyakarta: ANDI OFFSET. 1996.
Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. 2003.
Juanda, Bambang dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu : Teori dan Aplikasi.
Bogor : IPB press. 2012.
89
90
Melani, Agustina. Saham Unggulan Sektor Konsumsi Melesat pada 2013. Artikel diakses pada tanggal 15 februari 2014 dari http://bisnis.liputan6.com saham-unggulan-sektor-konsumsi-melesat- /read/741304/ pada-2013.
Mutdiyanti. Pengaruh Price to Book Value, Earning Per Share, Return on Asset dan
Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham. (Studi Pada Perusahaan Indeks LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung. 2013.
Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Ustman. Ekonometrika. Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006. Naibaho, Franky. Pengenalan Analisa Fundamental. Jakarta : PT. CIMB Securities
Indonesia. 2011. Nainggolan, Susan Grace Veranita. Pengaruh variabel fundamental terhadap harga
saham perusahaan manufaktur yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia. Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara Medan. 2008.
Porman, T. Andy. Menilai harga saham. Jakarta : PT Elex komputindo. 2007.
Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
Samsul, Mohamad. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. 2006.
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Empat. Yogyakarta:
BPFE. 2008. Sihombing, Gregorius. Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham. Yogyakarta :
Indonesia Cerdas. 2008. Situmorang, Parluhutan. Saham Consumer Goods di BEI Lebih Gurih. Artikel
diakses pada tanggal 15 februari 2014 dari http://www.investor.co.id /home/saham-consumer-goods-di-bei-lebih-gurih/66636.
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana. 2009.
Sunariyah. Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2006.
Tryfino. Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Transmedia. 2009.
91
Weston, J. Fred dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. 1989.
Wicaksono, Arif. OJK : 322 Saham Masuk Daftar Efek Syariah. Artikel diakses pada
tanggal 23 mei 2014 dari http://www.tribunnews.com /bisnis/2014/05/23/ojk-322-saham-masuk-daftar-efek-syariah.
Windarini, Ni Luh Putu. Pengaruh beberapa faktor Fundamental keuangan terhadap
harga saham pada perusahaan consumer goods yang go public di PT Bursa Efek Indonesia. Volume 1, Nomor 1. jurnal manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Bali, 2013.
Wing Wahyu Winarno. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eview ed.
Ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. 2011.
www.bapepam.go.id
www.idx.co.id
www.ipotindonesia.com
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN
A. Harga Saham, ROA, ROE, BVS, EPS, PBV
1. Tahun 2011
a. Harga Saham
No Emiten 2011 I II III IV
1. ADES 1180 1390 1000 1010 2. CEKA 850 1050 1020 950 3. DVLA 1060 1120 1200 1150 4. ICBP 5300 5400 4925 5200 5. INDF 5400 5750 5050 4600 6. KDSI 190 225 200 245 7. MBTO 520 530 430 410 8. MERK 94000 120000 127000 132500 9. MYOR 11300 13000 12750 14250 10. PYFA 128 260 152 176 11. STTP 405 465 570 690 12. TCID 7600 9050 8500 7700 13. TSPC 1750 2175 2925 2550 14. ULTJ 1030 1350 1020 1080 15. UNVR 15300 14900 16500 18800
Terendah 128 225 152 176 Tertinggi 94000 120000 127000 132500 Rata-rata 9734,2 11777,67 12216,13 12754,07
b. ROA
No Emiten 2011 I II III IV
1. ADES 1,13 3,12 3,57 8,18 2. CEKA 1,6 3,63 6,95 11,7 3. DVLA 2,59 5,83 9,28 13,03 4. ICBP 3,08 6,81 10,47 12,98
5. INDF 1,51 3,01 4,38 5,74 6. KDSI 0,45 1,28 1,76 4,02 7. MBTO 1,88 4,26 6,05 7,88 8. MERK 9,27 20,45 25,54 39,56 9. MYOR 2,1 3,22 4,66 7,14 10. PYFA 4,33 5,44 4,57 4,38 11. STTP 1,9 2,82 3,59 4,57 12. TCID 5,05 6,32 11,01 12,38 13. TSPC 5,01 8,81 12,2 13,32 14. ULTJ 1,96 3,55 5,25 4,65 15. UNVR 9,55 17,84 28,82 39,72
Terendah 0,45 1,28 1,76 4,02 Tertinggi 9,55 20,45 28,82 39,72 Rata-rata 3,43 6,43 9,21 12,62
c. ROE
No Emiten 2011 I II III IV
1. ADES 3,42 8,86 9,59 20,57 2. CEKA 4,85 9,85 15,97 23,78 3. DVLA 3,37 7,71 11,79 16,61 4. ICBP 4,41 10,17 14,92 19,33 5. INDF 2,83 5,39 7,64 9,73 6. KDSI 1,04 3,03 3,92 8,46 7. MBTO 2,57 5,93 8,61 10,69 8. MERK 11,2 20,45 32,44 46,78 9. MYOR 4,35 6,97 11,69 19,93 10. PYFA 5,66 7,18 6,28 6,28 11. STTP 3,01 4,54 6,02 8,71 12. TCID 5,89 7,52 11,01 13,72 13. TSPC 6,77 12,81 17,13 18,83 14. ULTJ 3 5,28 7,64 7,24 15. UNVR 19,59 59,21 67,98 113,24
Terendah 1,04 3,03 3,92 6,28 Tertinggi 19,59 59,21 67,98 113,24 Rata-rata 5,464 11,66 15,50867 22,92667
d. BVS
No Emiten 2011 I II III IV
1. ADES 175,32 185,78 187,28 213,17 2. CEKA 1090,76 1151,17 1235,13 1361,54 3. DVLA 591,91 587,21 614,43 649,93 4. ICBP 1685,07 1669,47 1756,3 1752,17 5. INDF 2963,1 3340,75 3463,88 3600,08 6. KDSI 637,59 650,67 656,71 689,31 7. MBTO 364,13 377,14 377,27 372,87 8. MERK 18250,63 19881,4 17379,07 22061,68 9. MYOR 2715,18 2866,68 2793,66 3082,95 10. PYFA 152,99 155,49 154 153,99 11. STTP 351,93 357,55 363,18 373,91 12. TCID 5011,91 4734,77 4918,71 5075 13. TSPC 629,56 627,31 650,55 668,15 14. ULTJ 464,54 475,68 487,82 484,42 15. UNVR 660,1 457,8 583,27 481,86
Terendah 152,99 155,49 154 153,99 Tertinggi 18250,63 19881,4 17379,07 22061,68 Rata-rata 2382,9813 2501,258 2374,751 2734,735
e. EPS
No Emiten 2011 I II III IV
1. ADES 24 33 54 44 2. CEKA 52,93 113,34 197,3 324 3. DVLA 20 45 72 108 4. ICBP 74 170 262 339 5. INDF 84 180 265 350 6. KDSI 6,62 20 26 58,34 7. MBTO 9 22 32 40,35 8. MERK 2045 4065 5637 10320 9. MYOR 118 200 327 614
10. PYFA 8,66 11,16 9,68 9,67 11. STTP 10,6 16,23 21,86 32,58 12. TCID 295 358 541 696 13. TSPC 43 80 111 126 14. ULTJ 14 25 37 35 15. UNVR 129,51 271 397 546
Terendah 6,62 11,16 9,68 9,67 Tertinggi 2045 4065 5637 10320 Rata-rata 195,62 373,98 532,66 909,53
f. PBV
No Emiten 2011 I II III IV
1. ADES 6,73 7,48 5,34 4,74 2. CEKA 0,78 0,91 0,83 0,7 3. DVLA 1,79 1,91 1,95 1,77 4. ICBP 3,15 3,23 2,8 2,97 5. INDF 1,82 1,72 2,8 1,28 6. KDSI 0,3 0,35 0,3 0,36 7. MBTO 1,43 1,41 1,14 1,1 8. MERK 5,15 6,04 7,31 6,01 9. MYOR 4,16 4,53 4,56 4,62 10. PYFA 0,84 1,67 0,99 1,14 11. STTP 1,15 1,3 1,57 1,85 12. TCID 1,52 1,91 1,73 1,52 13. TSPC 2,78 3,47 4,5 3,82 14. ULTJ 2,22 2,84 2,09 2,23 15. UNVR 23,18 32,55 28,82 39,02
Terendah 0,3 0,35 0,3 0,36 Tertinggi 23,18 32,55 28,82 39,02 Rata-rata 3,8 4,75 4,45 4,88
2. Tahun 2012
a. Harga Saham
No Emiten 2012 I II III IV
1. ADES 1060 1300 1320 1920 2. CEKA 2050 2225 1710 1300 3. DVLA 1230 1290 1680 1690 4. ICBP 5450 5750 6350 7800 5. INDF 4850 4850 5650 5850 6. KDSI 255 345 590 495 7. MBTO 420 375 380 380 8. MERK 147000 145000 149000 152000 9. MYOR 19200 25300 22400 20200 10. PYFA 185 150 171 177 11. STTP 600 850 700 1050 12. TCID 9000 9000 8250 11000 13. TSPC 2700 2850 3050 3725 14. ULTJ 1170 1050 1140 1330 15. UNVR 20000 22900 26050 20850
Terendah 185 150 171 177 Tertinggi 147000 145000 149000 152000 Rata-rata 14344,67 14882,33 15229,4 15317,8
b. ROA
No Emiten 2012 I II III IV
1. ADES 4,19 9,94 17,06 21,43 2. CEKA 2,52 3,7 4,92 5,68 3. DVLA 3,58 7,46 10,14 13,86 4. ICBP 3,7 6,78 9,92 12,28 5. INDF 1,45 2,97 4,46 5,5 6. KDSI 1,45 4,24 5,67 6,46 7. MBTO 2,04 4,33 6,31 7,47
8. MERK 6,25 8,54 17,91 18,93 9. MYOR 2,12 4,31 6,57 8,79 10. PYFA 2,3 2,8 3,04 3,91 11. STTP 2,67 4,25 5,3 5,97 12. TCID 3,87 6,39 12,24 11,92 13. TSPC 4,98 8,74 12,17 13,55 14. ULTJ 2,17 6,55 10,95 14,58 15. UNVR 9,69 16,72 29,41 40,38
Terendah 1,45 2,8 3,04 3,91 Tertinggi 9,69 16,72 29,41 40,38 Rata-rata 3,53 6,51 10,40 12,71
c. ROE
No Emiten 2012 I II III IV
1. ADES 9,66 21,12 33,9 39,87 2. CEKA 5,93 8,38 11,06 12,59 3. DVLA 4,8 10,69 13,58 17,69 4. ICBP 5,47 10,98 15,21 18,18 5. INDF 4,03 8,61 12,46 9,55 6. KDSI 2,98 8,66 10,77 11,66 7. MBTO 2,64 5,78 8,65 10,48 8. MERK 7,3 10,65 25,62 25,87 9. MYOR 5,56 12,94 18,33 24,39 10. PYFA 3,23 3,97 4,61 6,05 11. STTP 5,29 8,73 10,84 13,22 12. TCID 4,49 7,44 12,24 13,71 13. TSPC 6,86 13,22 16,97 18,9 14. ULTJ 3,22 10,07 16,38 21,1 15. UNVR 24,03 62,16 71,56 121,95
Terendah 2,64 3,97 4,61 6,05 Tertinggi 24,03 62,16 71,56 121,95 Rata-rata 6,37 13,56 18,81 24,35
d. BVS
No Emiten 2012 I II III IV
1. ADES 235,97 270,23 322,48 354,51 2. CEKA 1447,45 1486,06 1530,92 1557,66 3. DVLA 682,7 692,43 715,57 751,38 4. ICBP 1853,79 1778,42 1867,45 2055,72 5. INDF 2305,02 2228,58 2329,97 3888,5 6. KDSI 710,45 754,62 772,49 780,26 7. MBTO 383,1 395,91 398,12 406,11 8. MERK 23798,96 17379,53 18542,91 18604,55 9. MYOR 3263,48 3390,82 3614,42 3902,62 10. PYFA 159,14 160,36 161,44 163,91 11. STTP 394,8 409,69 419,34 430,88 12. TCID 5314,58 5086,36 5366,14 5455,01 13. TSPC 718,02 687,88 719,34 738,28 14. ULTJ 500,56 506,34 534,81 579,14 15. UNVR 634,24 491,2 669,15 520,1
Terendah 159,14 160,36 161,44 163,91 Tertinggi 23798,96 17379,53 18542,91 18604,55 Rata-rata 2826,82 2381,23 2530,97 2679,24
e. EPS
No Emiten 2012 I II III IV
1. ADES 23 57 109 141 2. CEKA 85,91 124,52 169,37 196 3. DVLA 33 74 97 133 4. ICBP 101 195 284 374 5. INDF 93 192 290 371 6. KDSI 21,15 65,31 83,18 90,96 7. MBTO 10,12 22,88 34,42 42,54 8. MERK 1737 1852,69 4751 4813 9. MYOR 182 439 662 952 10. PYFA 5,15 6,37 9,92 7,45 11. STTP 20,89 35,79 45,44 56,98
12. TCID 239 379 657 748 13. TSPC 49 91 122 140 14. ULTJ 16 51,12 88,48 122 15. UNVR 152 305 479 634
Terendah 5,15 6,37 9,92 7,45 Tertinggi 1737 1852,69 4751 4813 Rata-rata 184,55 259,38 525,45 588,13
f. PBV
No Emiten 2012 I II III IV
1. ADES 4,49 4,81 4,09 5,42 2. CEKA 1,42 1,5 1,12 0,83 3. DVLA 1,8 1,86 2,35 2,25 4. ICBP 2,94 3,23 3,4 3,79 5. INDF 2,1 2,18 2,42 1,5 6. KDSI 0,36 0,46 0,76 0,63 7. MBTO 1,1 0,95 0,95 0,94 8. MERK 6,18 8,34 8,04 8,17 9. MYOR 5,88 7,46 6,2 5,12 10. PYFA 1,16 0,94 1,06 1,08 11. STTP 1,52 2,07 1,67 2,44 12. TCID 1,69 1,77 1,54 2,02 13. TSPC 3,76 4,14 4,24 5,05 14. ULTJ 2,34 2,07 2,13 2,3 15. UNVR 31,53 46,62 38,93 40,09
Terendah 0,36 0,46 0,76 0,63 Tertinggi 31,53 46,62 38,93 40,09 Rata-rata 4,55 5,89 5,26 5,44
3. Tahun 2013
a. Harga Saham
No Emiten 2013 I II III IV
1. ADES 4575 3500 2350 2000 2. CEKA 1660 1390 1300 1160 3. DVLA 2275 2800 2225 2200 4. ICBP 9600 12200 10250 10200 5. INDF 7450 7350 7050 6600 6. KDSI 620 430 320 345 7. MBTO 465 395 350 305 8. MERK 152000 210000 215000 189000 9. MYOR 27100 30150 31650 26000 10. PYFA 200 166 135 147 11. STTP 1000 1700 1510 1550 12. TCID 13250 10500 10500 11900 13. TSPC 3850 4150 3800 3250 14. ULTJ 2175 4400 4100 4500 15. UNVR 22800 30750 30150 26000
Terendah 200 166 135 147 Tertinggi 152000 210000 215000 189000 Rata-rata 16601,33 21325,4 21379,33 19010,47
b. ROA
No Emiten 2013 I II III IV
1. ADES 5,13 7,91 11,7 12,62 2. CEKA 1,5 3,37 4,3 6,08 3. DVLA 3,92 6,55 8,18 10,57 4. ICBP 3,48 6,26 9,24 10,46 5. INDF 1,19 2,62 2,61 3,21 6. KDSI 1,37 2,58 4,72 4,23 7. MBTO 1,15 2,94 4,97 2,64
8. MERK 12,26 18,92 22,75 25,17 9. MYOR 2,68 5,2 8,52 10,73 10. PYFA 1,09 0,99 1,36 3,54 11. STTP 2,55 2,89 6,28 7,79 12. TCID 2,87 5,9 13,68 10,92 13. TSPC 4,8 8,52 11,06 11,73 14. ULTJ 4,45 8,16 10,24 11,57 15. UNVR 11,1 19,9 30,66 40,1
Terendah 1,09 0,99 1,36 2,64 Tertinggi 12,26 19,9 30,66 40,1 Rata-rata 3,97 6,85 10,02 11,42
c. ROE
No Emiten 2013 I II III IV
1. ADES 9,28 13,27 19,3 21,43 2. CEKA 3,65 8,2 7,99 12,32 3. DVLA 4,95 8,92 10,59 13,75 4. ICBP 5,06 10,22 14,39 16,77 5. INDF 2,05 4,96 4,98 6,52 6. KDSI 2,69 5,49 9,48 10,23 7. MBTO 1,61 4 6,44 3,58 8. MERK 12,26 26,1 31,49 34,25 9. MYOR 6,69 12,8 20,78 26,45 10. PYFA 1,74 1,75 2,54 6,6 11. STTP 5,66 9,98 13,03 16,49 12. TCID 3,42 7,09 13,68 13,54 13. TSPC 6,55 12,43 15,1 16,43 14. ULTJ 6,43 11,59 14,14 16,14 15. UNVR 26,52 66,54 74,23 125,81
Terendah 1,61 1,75 2,54 3,58 Tertinggi 26,52 66,54 74,23 125,81 Rata-rata 6,57 13,56 17,21 22,69
d. BVS
No Emiten 2013 I II III IV
1. ADES 390,77 408,73 439,31 448,85 2. CEKA 1616,68 1696,74 1692,87 1775,71 3. DVLA 790,48 787,1 801,79 816,7 4. ICBP 2182,29 2107,6 2210,12 2275,05 5. INDF 4015,45 3908,03 4393,76 4370,3 6. KDSI 801,85 825,6 862,02 869,16 7. MBTO 412,75 423,11 434,9 421,79 8. MERK 29810,52 20345,55 21943,88 22866,9 9. MYOR 4295,79 4602,11 4780,3 4404,06 10. PYFA 166,81 166,83 168,19 175,49 11. STTP 456,9 491,59 508,82 529,87 12. TCID 5649,32 5478,24 5896,29 5883,57 13. TSPC 798,49 767,37 845,67 858,43 14. ULTJ 620,34 656,6 681,32 697,67 15. UNVR 707,78 556,2 722,21 557,62
Terendah 166,81 166,83 168,19 175,49 Tertinggi 29810,52 20345,55 21943,88 22866,9 Rata-rata 3514,42 2881,43 3092,1 3130,08
e. EPS
No Emiten 2013 I II III IV
1. ADES 36,27 54,23 84,8 95,35 2. CEKA 59,02 139,09 135,21 218,72 3. DVLA 39 70 85 112 4. ICBP 110,99 215 318 382 5. INDF 82 194 219 285 6. KDSI 21,59 45,34 81,76 88,9 7. MBTO 6,63 16,92 27,99 15,11 8. MERK 3654 5312,5 6909 7832 9. MYOR 287,32 589 993,09 1164 10. PYFA 2,9 2,92 11,58 4,27
11. STTP 25,85 49,08 66,3 87,38 12. TCID 192,93 388 806,66 796,36 13. TSPC 52 95,42 128 141 14. ULTJ 40 76 96 113 15. UNVR 188 370 536 701
Terendah 2,9 2,92 11,58 4,27 Tertinggi 3654 5312,5 6909 7832 Rata-rata 319,9 507,83 699,89 802,40
f. PBV
No Emiten 2013 I II III IV
1. ADES 11,71 8,56 5,35 4,46 2. CEKA 1,03 0,82 0,77 0,65 3. DVLA 2,88 3,56 2,78 2,69 4. ICBP 4,4 5,79 4,64 4,48 5. INDF 1,86 1,88 1,06 1,51 6. KDSI 0,77 0,52 0,37 0,4 7. MBTO 1,13 0,93 0,8 0,72 8. MERK 5,1 10,32 9,8 8,27 9. MYOR 6,31 6,55 6,62 5,9 10. PYFA 1,2 0,99 0,8 0,84 11. STTP 2,19 3,46 2,97 2,93 12. TCID 2,53 1,92 1,78 2,02 13. TSPC 4,82 5,41 4,49 3,79 14. ULTJ 3,51 6,7 6,02 6,45 15. UNVR 32,21 55,29 41,75 46,63
Terendah 0,77 0,52 0,37 0,4 Tertinggi 32,21 55,29 41,75 46,63 Rata-rata 5,44 7,51 6 6,12
B. Output Eviews (Regresi Data Panel) 1. Common Effect
Dependent Variable: HARGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 07/12/14 Time: 13:59 Sample: 2011Q1 2013Q4 Periods included: 12 Cross-sections included: 15 Total panel (balanced) observations: 180
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3433.574 1377.200 -2.493156 0.0136
ROA -675.7042 355.0633 -1.903053 0.0587 ROE 67.48416 164.1297 0.411164 0.6815 BVS 4.974530 0.304138 16.35615 0.0000 EPS 10.16468 1.363077 7.457161 0.0000 PBV 858.9367 171.0235 5.022333 0.0000
R-squared 0.931094 Mean dependent var 15381.07
Adjusted R-squared 0.929113 S.D. dependent var 38558.59 S.E. of regression 10266.04 Akaike info criterion 21.34384 Sum squared resid 1.83E+10 Schwarz criterion 21.45027 Log likelihood -1914.945 Hannan-Quinn criter. 21.38699 F-statistic 470.2327 Durbin-Watson stat 1.347019 Prob(F-statistic) 0.000000
2. Fixed Effect
Dependent Variable: HARGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 07/12/14 Time: 13:58 Sample: 2011Q1 2013Q4 Periods included: 12 Cross-sections included: 15 Total panel (balanced) observations: 180
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3460.545 2747.871 1.259355 0.2097
ROA -763.2281 404.0923 -1.888747 0.0607 ROE 171.2248 172.0985 0.994923 0.3213 BVS 2.542339 0.666581 3.813998 0.0002 EPS 6.451650 1.271159 5.075406 0.0000 PBV 1006.736 308.5676 3.262609 0.0013
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.959808 Mean dependent var 15381.07
Adjusted R-squared 0.955035 S.D. dependent var 38558.59 S.E. of regression 8176.359 Akaike info criterion 20.96032 Sum squared resid 1.07E+10 Schwarz criterion 21.31509 Log likelihood -1866.429 Hannan-Quinn criter. 21.10417 F-statistic 201.0972 Durbin-Watson stat 1.201675 Prob(F-statistic) 0.000000
3. Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Equation: FIXED_EFFECT Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 8.164712 (14,160) 0.0000
Cross-section Chi-square 97.032657 14 0.0000
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: HARGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 07/12/14 Time: 14:09 Sample: 2011Q1 2013Q4 Periods included: 12 Cross-sections included: 15 Total panel (balanced) observations: 180
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3433.574 1377.200 -2.493156 0.0136
ROA -675.7042 355.0633 -1.903053 0.0587 ROE 67.48416 164.1297 0.411164 0.6815 BVS 4.974530 0.304138 16.35615 0.0000 EPS 10.16468 1.363077 7.457161 0.0000 PBV 858.9367 171.0235 5.022333 0.0000
R-squared 0.931094 Mean dependent var 15381.07
Adjusted R-squared 0.929113 S.D. dependent var 38558.59 S.E. of regression 10266.04 Akaike info criterion 21.34384 Sum squared resid 1.83E+10 Schwarz criterion 21.45027 Log likelihood -1914.945 Hannan-Quinn criter. 21.38699 F-statistic 470.2327 Durbin-Watson stat 1.347019 Prob(F-statistic) 0.000000
4. Random Effect Dependent Variable: HARGA_SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 07/12/14 Time: 14:01 Sample: 2011Q1 2013Q4 Periods included: 12 Cross-sections included: 15 Total panel (balanced) observations: 180 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3433.574 1096.867 -3.130347 0.0020
ROA -675.7042 282.7892 -2.389427 0.0179 ROE 67.48416 130.7206 0.516247 0.6063 BVS 4.974530 0.242230 20.53639 0.0000 EPS 10.16468 1.085619 9.363032 0.0000 PBV 858.9367 136.2112 6.305920 0.0000
Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000
Idiosyncratic random 8176.359 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.931094 Mean dependent var 15381.07
Adjusted R-squared 0.929113 S.D. dependent var 38558.59 S.E. of regression 10266.04 Sum squared resid 1.83E+10 F-statistic 470.2327 Durbin-Watson stat 1.347019 Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics R-squared 0.931094 Mean dependent var 15381.07
Sum squared resid 1.83E+10 Durbin-Watson stat 1.347019
5. Uji Haussman
Dependent Variable: HARGA_SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 07/12/14 Time: 14:01 Sample: 2011Q1 2013Q4 Periods included: 12 Cross-sections included: 15 Total panel (balanced) observations: 180 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -3433.574 1096.867 -3.130347 0.0020
ROA -675.7042 282.7892 -2.389427 0.0179 ROE 67.48416 130.7206 0.516247 0.6063 BVS 4.974530 0.242230 20.53639 0.0000 EPS 10.16468 1.085619 9.363032 0.0000 PBV 858.9367 136.2112 6.305920 0.0000
Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000
Idiosyncratic random 8176.359 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.931094 Mean dependent var 15381.07
Adjusted R-squared 0.929113 S.D. dependent var 38558.59 S.E. of regression 10266.04 Sum squared resid 1.83E+10 F-statistic 470.2327 Durbin-Watson stat 1.347019 Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics R-squared 0.931094 Mean dependent var 15381.07
Sum squared resid 1.83E+10 Durbin-Watson stat 1.347019