Upload
vonhu
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH DUE PROFESSIONAL CARE, TIME BUDGET
PRESSURE, ETIKA AUDITOR DAN FEE AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan
Semarang)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi strata 1 pada
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
FITRIYATUL AISYAH
B 200 130 208
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah pulikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanahan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat pernah tertulis orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila terbukti ketidak benaran dalam pernyataan diatas, maka saya akan
pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 8 April 2017
Penulis
Fitriyatul Aisyah
1
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh due professional
care, time budget pressure, etika auditor dan fee auditor terhadap kualitas audit.
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik di Surakarta dan Semarang. Metode pengumpulan sampel dengan
menggunakan teknik convience sampling. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 54 responden. Dalam penelitian ini untuk menganalisis
data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa koefisien determinasi dalam analisis regresi berganda
diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2
sebesar 0,847. Hal ini
berarti bahwa 84,7% variasi variable due professional care, time budget pressure,
etika auditor, dan fee audit. Sedangkan sisanya yaitu 15,3% dijelaskan oleh faktor-
faktor lain diluar model yang diteliti. Hasil uji t menunjukkan bahwa due
professional care dan time budget pressure tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit, sedangkan etika auditor dan fee auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Kata kunci: Due Professional Care (DPC), Time Budget Pressure (TBP), Etika
Auditor (EA), Fee Auditor (FA, dan Kualitas Audit (KA).
ABSTRACT
Purpose of the research was to know effect of due professional care, time
budget pressure, auditor‘s ethics and auditor’s fee on quality of audit. Population
of the research was auditors working in Public Accountant Offices of Surakarta
and Semarang. Sample was taken by using convenience sampling. Sample of the
research was 54 respondents. Analysis data of the research used multiple
regression analysis. Results of the research indicated that coefficient of
determination of the multiple regression was adjusted R2 of 0.847. It means that
84.7% of variable variances consisting of due professional care, time budget
pressure, auditor‘s ethics and auditor’s fee and the rest of 15.3% were explained
by factors other than investigated in the research. Results of t-test indicated that
due professional care and time budget pressure had no significant effect on
quality of audit, whereas auditor’s ethics and auditor’s fee had significant effect
on the audit quality.
Key words: Due Professional Care (DPC), Time Budget Pressure (TBP),
Auditor‘s Ethics, Auditor’s Fee and Quality of Audit.
PENGARUH DUE PROFESSIONAL CARE, TIME BUDGET
PRESSURE, ETIKA AUDITOR DAN FEE AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor
Akuntan Publik Surakarta dan Semarang)
2
1. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti ini perkembangan dunia bisnis semakin
berkembang pesat. Dalam suatu bisnis, pelaporan keuangan adalah salah satu
hal yang penting dan menunjukkan bagaimana kondisi keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan perusahaan disajikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan, dan setiap
perusahaan ingin terlihat baik dari perusahaan lainnya dengan menyediakan
laporan keuangan yang relevan sebagai dasar penilaian bagi pemakai laporan
keuangan mengenai perusahaan tersebut baik pihak eksternal ataupun internal
perusahaan. Untuk mempermudah mendapatkan laporan keuangan yang relevan
adalah dengan menggunakan jasa akuntan publik (auditor) untuk mengaudit
laporan keuangan perusahaan.
Akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh
masyarakat. Masyarakat mengharapkan agar profesi akuntan publik melakukan
penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan
oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan
Puradiredja, 1998:3). Meski akuntan publik merupakan profesi yang
dipercaya oleh masyarakat, namun beberapa tahun terakhir profesi
auditor menjadi perhatian masyarakat akibat beberapa kasus diantaranya
kasus yang menimpa akuntan publik JAS yang diindikasi melakukan
kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT Great River, Tbk yang
mengakibatkan munculnya keraguan atas opini audit dan akibatnya
masyarakat mengkritik profesi auditor (Hutabarat,2012).
Oleh karena itu perusahaan tidak boleh asal dalam memilih Kantor
Akuntan Publik (KAP), karena hasil laporan audit yang dikelurkan oleh auditor
akan sangat mempengaruhi perkembangan serta kemajuan perusahaan.
Kualitas audit yang tinggi diharapkan dapat menghasilkan laporan hasil audit
yang dapat dipercaya sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan. Namun banyak isu tentang kualitas audit karena banyak faktor yang
dapat mempengaruhinya.
3
Agar hasil laporan audit berkualitas, auditor harus bekerja secara
professional, termasuk dalam menghadapi time budget preesure (Tekanan
anggaran waktu) menurut Woggoner et.al (1991) dalam Hutabarat (2012) jika
alokasi waktu penugasan tidak cukup, maka auditor mungkin
mengkompensasikan kinerja mereka dengan cepat, dan hanya menyelesaikan
tugas-tugas yang penting saja sehingga mungkin menghasilkan kinerja yang
tidak efektif.
Mengingat peran auditor sangat dibutuhkan oleh kalangan di dunia
bisnis, maka auditor mempunyai kewajiban untuk menjaga standar etis mereka
terhadap organisasi dimana mereka bekerja, profesi mereka, masyarakat dan
diri mereka sendiri (Anni, 2004, dalam Ma’rifatumbiilah dkk, 20016).Perilaku
etis auditor diatur dalam kode etik profesi yang berisi tentang tanggungjawab
profesi, perilaku profesional dan standar bagi auditor dalam menjalankan
profesinya agar menghasilkan laporan hasil audit yang berkualitas.
Auditor akan mengalami dilema etika ketika auditor mendapatkan fee.
Besarnya fee yang diterima oleh auditor dapat membuat auditor dilematis,
antara auditor harus bersikap independen dalam memberikan opini mengenai
kewajaran laporan keuanan yang berkaitan dengan mendahulukan kepentingan
banyak pihak atau memenuhi tuntutan klien agar kliennya merasa puas dan
tetap menggunakan jasanya diwaktu yang akan datang.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah rasa
bertanggung jawab dan kecermatan (Due Professional Care) dalam
menyelesaikan tugas. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan seksama dan
cermat, seperti yang tercantum dalam Pernyataan Standar Auditing (SPAP,
2001:150.1) bahwa salah satu syarat yang harus dimiliki oleh auditor adalah
keahlian dan due professional care. Due professional care dapat diartikan
dengan sikap cermat, hati-hatian, tidak ceroboh dan kritis yang harus dimiliki
oleh seorang auditor dalam menyelesaikan tugasnya sehingga dapat
menghasikan laporan hasil audit yang berkualitas.
4
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Amalina dan Suryono (2016).Tetapi terdapat perbedaan dengan penelitian
sebelumnya yaitu mengganti variabel kompetensi dan motivasi dengan etika
auditor dan fee auditor. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti
mengenai pengaruh due professional care, time budget pressure, etika auditor
dan fee auditor terhadap kualitas audit pada KAP di Surakarta dan Semarang.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitan kuantitatif dengan
metode survey, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner dan analisis data bertujuan untuk menguji
hipotesis.
2.2 Populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Surakarta dan Semarang.
Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada 2 Kantor
Akuntan Publik di Surakarta dan 8 Kantor Akuntan Publik di Semarang
yang bersedia menjadi objek penelitian. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah non probabilitas (non-probability
sampling), dengan metode pengumpulan convenience sampling. Penelitian
menggunakan teknik convenience sampling dengan alasan tidak semua
Kantor Akuntan Publik bersedia memberikan izin pada peneliti untuk
melakukan penelitian di Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan.
2.3 Data, sumber data dan teknik pengambilan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
diperoleh dengan mengumpulkan daftar jawaban kuesioner dari responden
yang terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari para
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan
Semarang. Selain menggunakan data primer, penelitian ini juga
menggunakan data sekunder yang berupa informasi mengenai daftar
5
Kantor Akuntan Publik yang berada si Surakarta dan Semarang.Data
sekunder diperoleh dari website IAPI (www.iapi.or.id).
Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berbentuk pertanyaan
yang diukur menggunakan skala likert dengan 5 skala.
2.4 Definisi dan Operasional Variabel
2.4.1 Variabel Dependen
Kualitas Audit (KA)
Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas dimana seorang
auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu
pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya (DeAngelo, 1981
dalam Singgih dan Bawono, 2010). Pengukuran variabel ini
menggunakan instrumen beberapa pertanyaan yang berjumlah 10
butir pertanyaan.Adapun dimensi dalam kualitas audit yaitu:
kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit dan laporan hasil audit.
2.4.2 Variabel independen
Due Professional Care (DPC)
Due professional care diartikan sebagai sikap cermat dan seksama
dalam menggunakan kemahiran profesional yang menuntut auditor
untuk melaksanakan skeptisme profesional (Singgih dan Bawono,
2010). Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen beberapa
pertanyaan yang dikembangkan Mansur (2007) dalam Singgih dan
Bawono (2010) yang berjumlah 7 butir pertanyaan. Adapun dimensi
dalam due professional care yaitu: sikap skeptic dan keyakinan yang
memadahi.
Time Budget Pressure (TBP)
Time budget pressure didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
menunjukkan auditor di tuntut untuk melakukan efisiensi terhadap
anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembatasan waktu
anggaran yang sangat ketat dan kaku (Nirmala, 2013 dalam Amalina
dan Suryono 2016). Pengukuran variabel ini mengggunakan
6
instrumen beberapa pertanyaan yang berjumlah 8 butir pertanyaan.
Adapun dimensi dalam time budget pressure yaitu: keterbatasan
waktu dalam penyelesaian tugas; pengkomunikasian anggaran waktu
dan penilaian kinerja oleh atasan.
Etika Auditor (EA)
Etika auditor menjelaskan sikap atau perilaku yang baik dan tidak
baik atau yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh
auditor dalam menjaga profesionalisme dalam bekerja. Dalam Halim
(2008:29) etika profesional meliputi standar sikap para anggota
profesi yang dirancang agar praktis dan realistis, tetapi sedapat
mungkin idealistis. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen
beberapa pertanyaan yang berjumlah 10 butir pertanyaan. Adapun
dimensi dalam etika auditor yaitu: kepribadaian; kecakapan
professional dan pelaksanaan kode etik.
Fee Audit (FA)
Fee adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk
lainnya yang diberikan atau diterima dari klien atau pihak lainnya
untuk memperoleh perikatan dari klien atau pihak lain. Pengukuran
variabel ini menggunakan instrumen beberapa pertanyaan yang
berjumlah 4 butir pertanyaan. Adapun dimensi dalam fee audit yaitu:
ketergantungan KAP terhadap klien yang memberikan audit fee yang
besar.
2.5 Metode Analisis Data
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih
dari satu variabel idependen terhadap satu variabel dependen dengan skala
pengukuran bersifatmetrik (interval atau rasio) untuk kedua variabel
tersebut (Ghozali, 2011). Uji regresi linier berganda digunakan untuk
menguji pengaruh Due Professional Care (DPC), Time Budget Pressure
(TBP), Etika Auditor (EA), Fee Auditor (EA), terhadap Kualitas Audit
(KA), dimana dirumusanya sebagai berikut:
7
KA = a + β1 DPC+ β2 TBP + β3 EA + β4 FA + ε
Keterangan :
DPC = Due Professional Care
TBP = Time Budget Pressure
EA = Etika Auditor
FA = Fee Auditor
Ε = Error term
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Instrumen
3.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam hal ini adalah seberapa tepat instrumen pengukur.
Kuesioner yang valid adalah jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan suatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali
2011:52). Teknik yang digunakan untuk melakukan uji validitas
adalah dengan menggunakan koefisien korelasi pearson product
moment correlation. Data dikatakan valid apabila korelasi antar skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor setiap
konstruknya signifikan pada level 0,05 atau 0,01 maka pertanyaan
tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2011).
3.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2011:47).
Untuk mengetahui realiabel atau tidaknya suatu variabel, dilakukan
uji statistik dengan melihat Cronbach’s Alpha, jika cronbach’s alpha
>0,70 maka konstruk atau variabel dapat dikatakan realiabel
(Ghozali, 2011:48).
8
3.2 Uji Asumsi Klasik
3.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah dalam model
refresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak (Ghozali, 2011:160). Uji normalitas data dalam penelitian
ini menggunakan uji Kolmogorov-Smienov karena uji ini tidak
menimbulkan perbedaan persepsi antara satu penelitian dengan
penelitian yang lain dan uji ini lebih sederhana.
3.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan
nilai VIF model regresi dikatakan bebas multikolinearitas jika:
mempunyai nilai tolerance ≤0,10 dan mempunyai nilai VIF ≥10
3.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:139). Uji
heteroskedastisitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Rank
Sparman. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
Heteroskedastisitas dengan kaidah pengambilan kesimpulan
probabilitas signifikan >0,05 (Ghozali, 2011:143).
3.3 Uji Hipotesis
3.3.1 Uji Adjusted R² (Koefisien Determinasi)
Hasil perhitungan untuk nilai koefisien determinasi dalam analisis
regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan
adjusted-R2 sebesar 0,847. Hal ini berarti bahwa 84,7% variasi
variabel due professional care, time budget pressure, etika auditor,
dan fee audit. Sedangkan sisanya yaitu 15,3% dijelaskan oleh faktor-
faktor lain diluar model yang diteliti.
9
3.3.2 Uji F
Berdasarkan data yang dihasilkan dari perhitungan SPSS, dapat
diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 74,166 > 2,010 dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti model regresi dinyatakan fit
(goodness of fit). Berdasarkan hasil tersebut, juga dapat dijelaskan
bahwa secara bersama-sama variabel due professional care, time
budget pressure, etika auditor, dan fee audit berpengaruh terhadap
kualitas audit.
3.3.3 Uji t
Dari hasil pengujian sebagai berikut :
(1)Dapat diketahui hasil uji t untuk variabel Due Professional Care
mempunyai nilai thitung (-0,391) lebih kecil daripada ttabel (-2,132)
atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,7697 > = 0,05. Oleh
karena itu, H1 ditolak, sehingga Due Professional Care tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Artinya meningkatnya due
professional care auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit
yang dihasilkan. (2) Dapat diketahui hasil uji t untuk variabel Time
Budget Pressure mempunyai nilai thitung (1,899) lebih kecil daripada
ttabel (2,132) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,064 > = 0,05.
Oleh karena itu, H2 ditolak, sehingga Time Budget Pressure tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Artinya semakin besar time
budget pressure (tekanan waktu) yang diterima oleh auditor tidak
akan berpengaruh terhadap kualitas hasil audit yang dihasilkan. (3)
Dapat diketahui hasil uji t untuk variabel Etika Auditor mempunyai
nilai thitung (15,483) lebih besar daripada ttabel (2,132) atau dapat
dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. Oleh karena itu, H3
diterima, sehingga Etika Auditor berpengaruh terhadap terhadap
kualitas audit. Artinya semakin besar etika yang dimiliki oleh
seorang auditor maka akan mempengaruhi kualitas audit yang
dihasilkan. (4) Dapat diketahui hasil uji t untuk variabel fee audit
mempunyai nilai thitung (2,346) lebih besar dari pada ttabel (2,132) atau
10
dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,023 < = 0,05. Oleh karena itu,
H4 diterima, sehingga fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit.
Artinya semaikin besar fee yang diterima oleh auditor maka akan
mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan.
3.4 Pembahasan Hasil Analisis
3.4.1 Hasil Uji Hipotesis 1 (Due Professional Care Tidak
Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama mendapatkan
hasil bahwa variabel due professional care mempunyai nilai thitung (-
0,391) lebih kecil daripada ttabel (-2,132) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,697 > = 0,00. Oleh karena itu H1 ditolak, sehingga
due professional care tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, meski auditor memiliki tingkat
kecermatan dan keterampilan yang tinggi belum tentu dapat
mendorong meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan. Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Amalina dan Suryono (2016) yang menunjukkan
hasil penelitian bahwa due professional care berpengaruh terhadap
kualitas audit.
3.4.2 Hasil Uji Hipotesis 2 (Time Budget Pressure tidak
Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua mendapatkan hasil
bahwa variabel time budget pressure mempunyai nilai thitung (1,899)
lebih kecil daripada ttabel (2,132) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,064 > = 0,05. Oleh karena itu, H2 ditolak, sehingga
time budget pressure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, ketepatan waktu dalam proses
auditing merupakan komponen penting dalam penilaian kinerja
auditor. Tekanan waktu merupakan salah satu cara mencapai
ketepatan waktu dalam melakukan auditing. Jika auditor profesional
dan berpengalaman maka tekanan waktu yang diberikan dalam
11
pelaksanaan audit tidak akan mempengaruhi hasil audit yang
dihasilkan. Hasil penelitian inisesuai dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan Kelly (2005) dalam Aisyah dan Sukirman (2015)
yang menunjukkan bahwa time budget pressuretidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Semakin tinggi time budget pressure yang
diberikan maka kualitas auditakan semakin rendah.
3.4.3 Hasil Uji Hipotesis 3 (Etika Auditor Berpengaruh terhadap
Kualitas Audit).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ketiga mendapatkan hasil
bahwa variabel etika auditor mempunyai nilai thitung (15,834) lebih
besar daripada ttabel (2,132) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi
0,000 < = 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima, sehingga etika auditor
berpengaruh terhadap terhadap kualitas audit.
Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, semakin tinggi etika profesi auditor
maka semakin baik pula kualitas audit. Dengan menjunjung tinggi
etika diharapkan tidak terjadi kecurangan diantara para auditor,
sehingga dapat memberikan pendapat auditan yang benar-benar
sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
Jadi, dalam menjalankan pekerjaannya, seorang auditor dituntut
untuk mematuhi Etika seorang auditor yang telah ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar tidak
terjadi persaingan diantara para akuntan yang menjurus pada sikap
curang. Dengan diterapkannya etika auditor diharapkan seorang
auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai dengan laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi, semakin tinggi
etika auditor, maka kualitas audit juga akan semakin bagus. Hasil
penelitian inisesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Ma’rifatumbillah, Kharis Raharjo dan Rita Andini (2016) yang
menunjukkan bahwa etika audit berpengaruh terhadap kualitas audit.
Dengan mematuhi etika audit yang ada maka hasil audit semakin
berkualitas.
12
3.4.4 Hasil Uji Hipotesis4 (Fee Audit Berpengaruh terhadap Kualiats
Audit).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan
hasil bahwa variabel fee audit mempunyai nilai thitung (2,346) lebih
besar dari pada ttabel (2,132) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi
0,023 < = 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, sehingga fee audit
berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, pemberian fee audit pada auditor
dapat menghasilkan audit yang berkualitas. Pemberian fee akan
memberikan semangat tersendiri bagi auditor dalam menyeleseikan
pekerjaanya. Semakin tinggi fee yang ditawarkan maka pekerjaan
auditor akan semakin maksimal pula. Kecermatan dan ketepatan
dalam melakukan audit sangat dibutuhkan dalam melakukan audit.
Kecermata dan ketepatan dalam melakukan audit dapat dipacu
dengan pemberian fee audit yang basar kepada auditor. Sehingga, fee
audit mempengaruhi kualitas hasil audit.
Hasil penelitian inisama dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Nuridin dan Dista Widiasari (2016) dan
Ma’rifatumbillah, Raharjo dan Andini (2016) yang menjelaskan
bahwa fee audit memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan
sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Due professional care tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai
thitung (-0,391) lebih kecil daripada ttabel (2,400) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,697 > = 0,05; Time budget pressure tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit. Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai thitung (1,896) lebih kecil
daripada ttabel (2,400) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,064 > = 0,05;
13
Etika auditor berpengaruh terhadapkualitas audit. Hasil tersebut dibuktikan
dengan nilai thitung (15,483) lebih besar daripada ttabel (2,400) atau dapat dilihat
dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05; Fee audit berpengaruh terhadap
kualitas audit. Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai thitung (2,346) lebih besar
dari pada ttabel (2,400) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,023 < = 0,05.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: sampel penelitian ini hanya terbatas
pada KAP yang terdapat di kota Surakarta dan Semarang saja, sehingga hasil
penelitian tidak bisa digeneralisir; Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel convenience, sehingga hanya responden yang berkenan
saja yang memberikan informasi yang diperlukan; Dalam penelitian ini, data
yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner
berdasarkan persepsi responden, tidak melakukan survei langsung, sehingga
ada kemungkinan mengandung kelemahan mengenai internal validity.
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka agar
dapat dijadikan acuan untuk memberikan saran guna meningkatkan kualitas
penelitian selanjutnya. Adapun saran-sarannya diantara lain, yaitu: Untuk
penelitian berikutnya disarankan peneliti memperluas jumlah sampel, sehingga
hasil penelitian dapat digeneralisir; Penelitian selanjutnya dengan tema yang
sama disarankan untuk menggunakan teknik pengambilan sampel yang lain,
yang lebih tepat dengan tema penelitian, sehingga akan menemukan responden
yang tepat digunakan sebagai sampel penelitian; Penelitian selanjutnya
diharapkan tidak hanya menggunakan kuesioner sebagai instrument
pengumpulan data, akan lebih baik jika ditambahkan dengan survei langsung
kepada responden yang menjadi sampel penelitian, sehingga data yang
dikumpulkan akan lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Edelweis Asti, Sukirman. 2015. “Hubungan Pengalaman, Time Budget
Pressure, Kompensasi Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan
Publik (KAP) di Kota Semarang”. Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-
6765.
Amalina, Zata Isma Rizki, Bambang Suryono. 2016. “Pengaruh Due Professional
Care, Time Budget Pressure, Kompetensi, Motivasi Terhadap Kualitas
14
Audit”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi: Volume 5, Nomor 4 April 2016
ISSN: 2460-0585.
Arens, Elder dan Beaslay. 2008. “Auditing dan Jasa Assurance”. Pendekatan
Terintergrasi: Jakarta: Erlangga.
Badjuri, Achmat. 2011. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas
Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa
Tengah”. Dinamika Keuangan dan Perbankan Volume 3, Nomor 2,
Nopember 2011, ISSN 1979-4878. Halaman 183-197.
Futri, Putu Septiani, Gede Juliarsa. 2014. “Pengaruh Independensi,
Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan
Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik Di
Bali”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2 (2014):444-461. ISSN:
2302-8556.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Habsari, Riana Eka. 2016. “ Pengaruh Independensi, Time Budget Pressure,
Skeptisme Profesional Auditor, Etika Auditor, dan Pengalaman Kerja
Auditor Terhadap Kualitas Audit Hasil Pemeriksaan Auditor Pemerintah
Daerah (Survei Pada Inspektorat Kota/Kabupaten Se- Eks Karisidenan
Surakarta). Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Halim, Abdul. 2008. “Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan)”.
Salemba Empat., Edisi 4. Yogyakarta.
Hutabarat, Goodman. 2012. “Pengaruh Pengalaman, Time Budget Pressure dan
Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Ilmiah ESAI Volume 6,
Nomor 1, Januari 2012 ISSN No. 1978-6034.
IAPI. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik Per 31 Maret 2011. Salemba
Empat. Jakarta.
IAPI. Daftar Kantor Akuntan Publik. (www.iapi.or.id). (diakses 12 November
2016 pukul 09.20 WIB).
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik Per 1
Januari 2011. Salemba Empat. Jakarta.
Mansur, T. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Ditinjau
dari Persepsi Auditor atas Pelatihan dan Keahlian, Independensi dan
Penggunaan Kemahiran Profesional”. Tesis TIdak Dipublikasikan. Program
Sudi Magister Sains Akuntansi Universitas Gadjah Mada.
Ma’rifatumbillah, Kharis Raharjo, Rita Andini. 2016. “Pengaruh Ukuran Kantor
Akuntan Publik, Fee Audit, Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Pada
Kantor Akuntan Publik di Semarang)”. Journal Of Accounting, Volume 2
No.2 Maret 2011.
Minanda, Riselvino. 2011. “Persepsi Manajer Perusahaan Waralaba Terhadap
Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik (Studi Empiris
Restaurant McDonald’s di Jakarta dan Singapura”. Skripsi. Jakarta. Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
15
Muhshyi, Abdul.2013. “Pengaruh Time Budget Pressure, Risiko Kesalahan dan
Kompleksitas Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Mulyadi & Kanaka Puradiredja. 1998. “Auditing” Edisi Kelima, Buku Satu,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Mulyadi. 2011. Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Nicholas, D.R. and K.H. Price. 1976. The Auditors Firm Conflict: An Analysis
Using Concept Of Exchange Theory. The Accounting Review.
Ningsih, A.A Putu Ratih Cahaya, P. Dyan Yuniartha S. 2013. “Pengaruh
Kompetensi, Independensi, Dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas
Audit”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013): 92-109.
ISSN:202-8556.
Nirmala, Rr Putri Arsiska, Nur Cahyonowati. 2013. “Pengaruh Independensi,
Pengalaman, Due Professional Care, Akuntabilitas, Kompleksitas Audit
dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro Journal
of Accounting Vol. 2 No. 3. Semarang.
Nurdin. Dista Widiasari. 2016. “Pengaruh Fee Audit dan Masa Perikatan Auditor
Terhadap Kualitas Audit”. ISSN: 2338-4794 Vol. 4 No. 1 Januari 2016.
Ratha I Made Dwi Kresna, I Wayan Ramatha. 2015. “Pengaruh Due Professional
Care, Akuntabilitas, Kompleksitas Audit, dan Time Budget Pressure
Terhadap Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
13.1.(2015). 311-339. ISSN:2302-8559.
Sarshima, Dyah Ken. 2016. “Pengaruh Kompetensi, Due Professional Care Dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (studi Empiris Pada KAP
Wilayah Surakarta dan Semarang)”. Skripsi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Sekaran, Uma. (2011). Research Methods For Business, Salemba Empat: Jakarta.
Singgih, Elisha Muliani, Icuk Rangga Bawono. 2010. “Pengaruh Independensi,
Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas
Audit”. Simposium Nasional Akuntansi XIII.