Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015
Wanti Ariyani
130462201025
Pembimbing : Jack Febriand Adel , Sri Ruwanti
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Gmail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah terdapat pengaruh asimetri
informasi, ukuran perusahaan dan kepemilikan institusional memiliki pengaruh
terhadap manajemen laba. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2015. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive
sampling yang menghasilkan 36 perusahaan dengan periode tahun pengamatan
2013-2015. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi berganda
dengan aplikasi SPSS 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba yaitu tingkat signifikan sebesar 0.556. Ukuran
perusahaan juga tidak berpengaruh terhadap manajemen laba yaitu tingkat
signifikan sebesar 0.259. sedangkan kepemilikan institusional berpengaruh
terhadap manajemen laba tingkat signifikan lebih kecil sebesar 0.002 yaitu (0.002
< 0.05).
Kata Kunci : Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional
dan Manajemen Laba
2
ABSTRACT
This research aims to examine whether there is influence of information
asymmetry, company size and institutional ownership has influence to earnings
management. The population in this research is the financial statements of basic
and chemical industry sectors wholisted in Indonesia stock exchange periode
2013-2015. Sampling technique with purposive sampling method that produces
36 companies with period of observation year 2013-2015. Data were analyzed by
using multiple regression analysis model with SPSS 21 application.
The results showed that the asymmetry of information has no effect to
earnings management namely significant level of 0.556. The size of the company
also has no effect on earnings management that the significant level is 0.259.
While institutional ownership has an effect on earnings management significantly
smaller level of 0.002 namely (0.002 < 0.05).
Keywords : Information Asymmetry, Company Size, Institutional Ownership and
Earnings Management.
PENDAHULUAN
Dalam di dunia bisnis, pihak manajemen selaku pihak pengelola perusahaan
(bertindak sebagai agent bagi perusahaan) selalu dihadapkan pada berbagai
tekanan. Tekanan-tekanan ini datangnya bisa dari luar perusahaan dan bisa juga
dari dalam, yang tentu saja baik secara langsung maupun tidak langsung akan
turut memengaruhi manajemen dalam proses pelaporan keuangan (Hery,
2015:58).
Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk
mengitervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan
dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan
kondisi perusahaan (Sulistyanto, 2008:6). Timbulnya manajemen laba sering kali
dianggap menjadi pemicu hal negatif oleh para banyak pihak karena pada
umumnya manajemen laba dapat menyebabkan informasi keuangan yang tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Banyak kasus yang terjadi akibat
praktik manajemen laba diantaranya PT Kimia Farma Tbk yaitu melakukan
kesalahan dalam melakukan pencatatan laporan keuangan yang diduga kuat
melakukan mark up laba bersih dalam laporan keuangan tahun 2001. Dalam
laporan tersebut, Kimia Farma menyebut berhasil meraup laba sebesar Rp 132,3
miliar. Bapepeam menilai pencatatan tersebut mengandung unsur rekayasa dan
telah terjadi penggelembungan. Terbukti setelah dilakukan audit ulang, laba
bersih 2001 seharusnya hanya sekitar Rp 100 miliar. Sehingga diperlukan lagi
audit ulang laporan keuangan per 31 Desember 2001 dan laporan keuangan per 30
Juni 2002 yang nantinya akan dipublikasikan kepada publik (Maiyusti, 2014).
Adanya kondisi yang melatarbelakangi manajemen laba adalah adanya
konflik agensi antara pihak manajemen dengan pemegang saham. Menurut
Kodrat & Herdinata, 2009:14) masalah keagenan antara pemegang saham
(pemilik perusahaan) dengan manajer potensial terjadi bila manajemen tidak
3
memiliki saham mayoritas perusahaan. Pemegang saham tentu menginginkan
manajer bekerja dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.
Sebaliknya, manajer perusahaan bisa aja bertindak tidak untuk memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham, tetapi memaksimumkan kemakmuran mereka
sendiri.
Manajemen laba di lingkup luas dapat didefinisikan sebagai tindakan
manajer dalam meningkatkan atau menurunkan laba saat ini, atas usaha dan
manajer bertanggung jawab tanpa peningkatan atau penurunan profitabilitas
ekonomi jangka panjang unit tersebut.
Menurut Yamaditya (2014) asimetri informasi yang terjadi antara agent dan
prinsipal ini dapat menimbulkan suatu peluang kepada agent untuk melakukan
praktik manajemen laba di perusahaan, karena dengan adanya informasi yang
dimiliki oleh agent lebih banyak daripada prinsipal maka agent dengan mudah
dapat memanipulasi informasi yang ada di perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya
ukuran perusahaan (Mahawyahrti & Budiasih, 2016). Menurut Mahiswari (2014)
ukuran perusahaan dapat menentukkan banyak sedikitnya praktik manajemen laba
perusahaan. Perusahaan dengan ukuran yang relatif besar akan dilihat kinerjanya
oleh publik sehingga perusahaan tersebut akan melaporkan kondisi keuangannya
dengan lebih berhati-hati, lebih informatif dan lebih transparan. Oleh karena itu,
perusahaan lebih sedikit dalam melakukan praktek manajemen laba. Sedangkan
perusahaan yang mempunyai ukuran yang lebih kecil mempunyai kecenderungan
untuk melakukan manajamen laba dengan melaporkan laba yang lebih besar untuk
menunjukkan kinerja perusahaan yang memuaskan. Ukuran perusahaan ini
menjadi faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan.
Menurut Gumilang, dkk (2015) Salah satu untuk dapat mengurangi
manajemen laba adalah dengan meningkatkan kepemilikan institusional yang
berfungsi untuk mengawasi agen. Kepemilikan institusional yang tinggi mampu
meningkatkan pengawasan yang ketat terhadap manajemen sehingga dapat
menghindari perilaku yang merugikan prinsipal oleh pihak manajemen.
Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak
manajemen melalui proses monitoring yang dilakukan secara efektif sehingga
dapat mengurangi manajemen laba (Ujiantho dan Pramuka, 2007). Berdasarkan
uraian diatas dapat dikatakan bahwa kepemilikan institusional dapat membantu
perusahaan untuk mengurangi manajemen dalam melakukan tindakan manajemen
laba.
Hasil penelitian Dwijayanti dan Suryanawa (2017) asimetri informasi
berpengaruh positif pada manajemen laba, karena semakin tinggi asimetri
informasi maka tingkat manajemen laba akan semakin tinggi.
Hasil penelitian (Apriyani, 2013), Putra, dkk (2014) ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap manajemen laba, karena perusahaan yang lebih besar
kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan
perusahaan-perusahaan kecil dan perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh
pemegang saham dan pihak luar.
Hasil penelitian (Gumilang, 2015) kepemilikan institusional berpengaruh
signifikan dengan hubungan negatif terhadap manajemen laba. Ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi kepemilikan institusional suatu perusahaan, tidak menutup
4
kemungkinan terjadinya manajemen laba karena manajer semakin cenderung
memberikan informasi yang tidak sebenarnya kepada investor.
Dengan adanya perbedaan hasil penelitian pada penelitian sebelumnya, maka
mendorong bagi penulis untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai
manajemen laba pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Asimetri informasi, Ukuran Perusahaan, dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba”. (Pada Perusahaan
Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2013-2015).
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Manajemen Laba
Menurut Hery (2015:58) manajemen laba dilakukan oleh manajer atau
penyusun laporan keuangan karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari
tindakan yang dilakukan. Manajemen laba dapat memberikan gambaran tentang
perilaku manajer dalam melaporkan kegiatan usaha pada suatu periode tertentu,
yaitu adanya kemungkinan motivasi tertentu yang mendorong mereka untuk
merekayasa data keuangan. Manajemen laba semacam ini memiliki dampak
negatif terhadap kualitas laba karena dapat mendistorsi informasi yang terdapat
dalam laporan laba rugi.
Asimetri informasi Menurut Kodrat & Herdinata (2009:16) Asymmetric information adalah
kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak
lain. Misalnya, pihak manajemen memiliki informasi yang lebih banyak
dibandingkan dengan pihak investor di pasar modal.
Menurut Dwijayanti dan Suryanawa (2017) asimetri informasi yang terjadi
antara agent dan principal ini dapat menimbulkan suatu peluang kepada agent
untuk melakukan praktik manajemen laba di perusahaan, karena dengan adanya
informasi yang dimiliki oleh agent lebih banyak daripada principal maka agent
dengan mudah dapat memanipulasi informasi yang ada di perusahaan.
H1 : Diduga asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan skala perusahaan. Ukuran perusahaan
dapat diukur oleh total aktiva (assets). Aktiva itu menurut Shatu (2016:73) adalah
harta kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Harta kekayaan ini yang
harus dapat diukur dengan jelas dengan satuan-satuan uang dan diurutkan
berdasarkan kecepatan perubahannya kembali menjadi uang kas.
Hasil penelitian (Apriyani, 2013), Putra, dkk (2014) bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba, karena perusahaan yang lebih
besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan
perusahaan-perusahaan kecil dan perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh
pemegang saham dan pihak luar.
5
H2 : Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba
Kepemilikan Institusional
Menurut Susanti dan Arfianti (2015:122) kepemilikian institusional
merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi atau lembaga, seperti
perusahaan bank, asuransi, dana pensiun, asset management, dan kepemilikan institusi
lainnya.
Hasil penelitian Gumilang, dkk (2015) kepemilikan institusional
berpengaruh terhadap manajemen laba. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
kepemilikan institusional suatu perusahaan, tidak menutup kemungkinan
terjadinya manajemen laba karena manajer semakin cenderung memberikan
informasi yang tidak sebenarnya kepada investor.
H3 : Diduga kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba
Skema Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel-Variabel penelitian ini terdiri dari dua kelompok utama yaitu
variabel dependen dan variabel independen. Berikut ini adalah pengukuran
masing-masing variabel yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari :
Variabel Dependen
Menurut (Sugiyono, 2013:40) Variabel dependen adalah variabel output,
kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.
6
Manajamen Laba
Menurut Hery (2015:58) manajemen laba dilakukan oleh manajer atau
penyusun laporan keuangan karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari
tindakan yang dilakukan.
Menurut Riahi (2007:203-204) model jones yang dimodifikasi dapat
mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model-model
lainnya. Model tersebut dituliskan sebagai berikut :
a. Menghitung total accrual
TAt = Nit – CFOt
Keterangan :
TAt = Total accruals perusahaan i pada periode t
Nit = Laba bersih perusahaan i pada periode t
CFOt = Arus kas operasi perusahaan i pada periode t
b. Menghitung nilai accruals dengan persamaan regresi linear sederhana
atau Ordinary Least Square (OLS):
TAt / At-1 = α1 (1 / At-1) + α2 ( ΔREVt /At-1) + β3 (PPEt / At-1)+ Et
At-1 = Total asset perusahaan i pada periode t – 1
ΔREVt = Perubahan pendapatan perusahaan i di tahun t dikurangi pendapatan di
tahun t – 1
PPEt = Nilai aktiva tetap – akumulasi penyusutan pada perusahaan i pada tahun
t
α1 = Parameter spesifik perusahaan
Et = Porsi pilihan spesifik perusahaan dalam total akrual
c. Nilai Non Discretionary Accrual (NDA) dapat dihitung dengan rumus :
NDAt = α1 (1/At-1) + α2 (ΔREVt– ΔRECt / At-1) + α3 (PPEt / At-1)
NDAt = Non Discretionary Accrual pada tahun t
At-1 = Total asset perusahaan i pada periode t – 1
ΔRECt = Perubahan piutang bersih i di tahun t dikurangi piutang bersih ditahun t-
1
d. Discretionary Accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:
DAt = TAt / At-1 – NDAt
DAt = Discretionary Accrual perusahaan i pada tahun t
TAt = Total Accruals perusahaan i pada tahun t
At-1 = Total asset perusahaan i pada periode t – 1
NDAt = Non Discretionary Accrual pada tahun
Menurut Sulisyanto (2008: 165) Discretionary accruals dapat bernilai nol,
positif dan negatif. Nilai nol menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan
7
pola perataan laba (income smoothing). Sedangkan nilai positif menunjukkan
adanyamanajemen laba dengan pola peningkatan laba (income maximization) dan
nilai negatif menunjukkan manajemen laba dengan penurunan laba (income
minimization).
Variabel Independen
Menurut (Sugiyono, 2013:39) Variabel independen ini sering disebut sebagai
variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
Asimetri Informasi
Asimetri informasi yang terjadi antara agent dan principal ini dapat
menimbulkan suatu peluang kepada agent untuk melakukan praktik manajemen
laba di perusahaan, karena dengan adanya informasi yang dimiliki oleh agent
lebih banyak daripada principal maka agent dengan mudah dapat memanipulasi
informasi yang ada di perusahaan (Dwijayanti dan Suryanawa, 2017).
Pengukuran asimetri informasi dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
proksi relative bid ask spread yang dihitung dengan mengambil harga ask
tertinggi dan bid terendah. Adapun rumus relative bid ask spread (Wardani dan
Masodah, 2011:130 ).
SPREAD = ((Askit– Bidit) /{(Askit+ Bidit) /2})
Keterangan :
SPREAD : Selisih harga permintaan dengan harga peanwaran perusahaan yang
terjadi pada t
Askit : Harga penawaran tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
Bidit : Harga permintaan terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan skala perusahaan. Ukuran perusahaan
dapat diukur oleh total aktiva (assets). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan
dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: Putra,dkk (2014), dan (Pujianingsih,
2011).
SIZE = Total Asset
Kepemilikan Institusional
Menurut Susanti dan Arfianti (2015:122) kepemilikian institusional
merupakan kepemilikan saham oleh pihak institusi atau lembaga, seperti
perusahaan bank, asuransi, dana pensiun, asset management, dan kepemilikan
institusi lainnya. Adapun proksi kepemilikan institusional dari penelitian ini
yaitu:
KI = Saham yang dimiliki oleh institusi atau perusahaan lain
total jumlah saham yang beredar 𝑥 100%
8
Populasi dan Sampel
Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:90). ). Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2013-2015. Jumlah populasi
penelitian ini sebanyak 61 pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia.
Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2013:91). Sementara itu sampel dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel atas dasar
kesesuaian antara sampel dengan kriteria pemilihan tertentu.
Kriteria-kriteria pemilihan sampel tersebut terdiri dari :
1) Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2013 – 2015.
2) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah di audit untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember mulai tahun 2013-2015.
3) Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah pada periode 2013 – 2015
4) Perusahaan menerbitkan data transaksi bid ask pada tahun 2013-2015.
5) Perusahaan yang memiliki jumlah kepemilikan institusional secara berturut-
turut pada tahun 2013-2015.
Hasil Pengambilan Sampel Periode 2013 – 2015
No. Kriteria Sampel Jumlah
1. Perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2013-2015.
61
2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan
keuangan yang telah di audit untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember mulai tahun
2013-2015.
(4)
3. Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang
Rupiah
(15)
4. Perusahaan yang tidak memiliki nilai bid ask
tahun 2013-2015
(3)
5. Perusahaan yang tidak memilki jumlah
kepemilikan institusional tahun 2013-2015
(3)
Total sampel yang memenuhi Kriteria 36
Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 108 sampel yang
terdiri dari 36 perusahaan dengan periode waktu selama 3 tahun.
9
METODE ANALISIS DATA
Uji Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara statistik
atas variabel –variabel independen dan dependen dalam penelitian ini. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah asimetri informasi, ukuran perusahaan dan
kepemilikan institusional . Sedangkan variabel dependen adalah manajemen laba.
Sedangkan variabel dependen adalah manajemen laba. Analisis deskrtiptif
yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan nilai minimum, nilai
maksimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi (Ghozali,
2013:19).
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya normalitas, uji
multikolineritas, uji heteroskedastis, dan uji autokorelasi.
Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda untuk
memprediksi atas pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
Regresi linear berganda merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu
menambah jumlah variabel bebas sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih
variabel bebas (Sanusi, 2014:134). Dalam penelitian ini akan melakukan uji
hipotesis dengan menggunakan uji t (parsial) dan uji f (simultan) dan uji koefisien
determinasi (R2). Model regresi yang dikembangkan untuk hipotesis-hipotesis
yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y = Manajemen laba
X1 = Asimetri informasi
X2 = Ukuran perusahaan
X3 = Kepemilikan institusional
β0 = Konstanta
β1- β3 = koefisen regresi
e = error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskrtiptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
membandingkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai maksimum, nilai rata-rata
dan standar deviasi (Ghozali, 2013:19).
10
Table 1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DA 108 -.03 .03 .0003 .00426 SPREAD 108 .12 2.00 .5912 .34638 SIZE 108 .13 34.31 4.5062 7.37040 KI 108 .06 .99 .6464 .21503
Valid N (listwise) 108
Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2018
Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah pengamatan
adalah 108 sampel yang didapat dari total sampel yang berjumlah 36 perusahaan
dengan periode penelitian selama 3 tahun yaitu 2013-2015. Variabel dependen
dari tabel 4.1 dalam analisis deskriptif yaitu manajemen laba (Y) di proksikan
dengan model jones yang dimodifikasi. Tabel 4.1 ini memiliki nilai minimum -
0.03 yang diperoleh perusahaan SIPD (Siearad Produce Tbk) pada tahun 2015 dan
nilai maksimum 0.03 yang diperoleh perusahaan BUDI (Budi Acid Jaya Tbk)
pada tahun 2015. Memiliki nilai rata-rata sebesar 0.0003 artinya perataan laba
dengan meningkatan laba, dan nilai standar deviasi sebesar 0.00426.
Variabel independen dari tabel 1 dalam analisis deskriptif yaitu asimetri
informasi (X1) diproksikan dengan relative bid ask spread yang memiliki nilai
minimum 0.12 yang diperoleh pada perusahaan ALDO (Alkindo Naratama Tbk)
pada tahun 2014 dan nilai maksimum 2.00 pada perusahaan SRSN (Indo Acitama
Tbk) pada tahun 2013-2015. Memiliki nilai rata-rata sebesar 0.5912 artinya
informasi yang dimiliki oleh perusahaan lebih banyak dimiliki oleh pihak
manajemen, dan standar deviasi sebear 0.34638.
Variabel independen dari tabel 1 dalam analisis deskriptif yaitu ukuran
perusahaan (X2) diproksikan dengan total asset perusahaan yang memiliki nilai
minimum 0.13 yang diperoleh pada perusahaan LMSH (Lionmesh Prima Tbk)
pada tahun 2015 nilai maksimum 34.31 diperoleh pada perusahaan SMGR
(Semen Gresik Tbk) pada tahun 2014. Memiliki nilai rata-rata sebesar 4.5062
artinya perusahaan tersebut telah memiliki asset senilai 4.5 triliun, dan standar
deviasi sebesar 7.37040.
Variabel independen dari tabel 1 dalam analisis deskriptif yaitu kepemilikan
institusional (X3) diproksikan jumlah saham yang dimiliki oleh institusi dibagi
total saham yang beredar yang memiliki nilai minimum 0.06 yang diperoleh pada
perusahaan MYRX (Hanson International Tbk) pada tahun 2013 dan nilai
maksimum sebesar 0.99 pada perusahaan TRST (Trias Sentosa Tbk) pada tahun
2014. Memiliki nilai rata-rata sebesar 0.6464 artinya perusahaan tersebut banyak
dimiliki oleh institusi, sisanya dimiliki oleh publik serta manajerial, dan standar
deviasi sebesar 0.21503.
11
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .02010622
Most Extreme Differences
Absolute .137
Positive .137
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .967
Asymp. Sig. (2-tailed) .307
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2018
Dari Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa data yang diuji setelah dilakukan
memiliki jumlah data sebesar 50 dan nilai Asym. Sig. (2-tailed) 0,307 lebih tinggi
dari probabilitas yang digunakan yaitu 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data
peneliti gunakan setelah dilakukan dapat terdistribusi normal.
Uji Multikoloniearitas
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
SQRT_SPREAD .959 1.043
SQRT_SIZE .983 1.017
SQRT_KI .968 1.033
a. Dependent Variable: DA
Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2018
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian uji diatas diketahui bahwa
masing-masing variabel memiliki nilai Tolerance > 0.10 dan memiliki nilai VIF <
10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi mutikolinearitas.
12
Uji Heterokedastisitas
Tabel 4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized Residual
Spearman's rho
SQRT_SPREAD
Correlation Coefficient .071
Sig. (2-tailed) .626
N 50
SQRT_SIZE
Correlation Coefficient .054
Sig. (2-tailed) .707
N 50
SQRT_KI
Correlation Coefficient .078
Sig. (2-tailed) .590
N 50
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient 1.000
Sig. (2-tailed) .
N 50
Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2018
Berdasarkan tabel 4 uji korelasi Spearman’s rho diatas dapat dilihat bahwa
nilai Sig (2-tailed) dari variabel Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, dan
Leverage lebih besar dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bebas
dari heteroskesdastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .466a .217 .166 .02075 1.994
a. Predictors: (Constant), SQRT_KI, SQRT_SIZE, SQRT_SPREAD b. Dependent Variable: SQRT_DA
Berdasarkan Tabel 5 yaitu uji Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai DW
sebesar -2 < 1.994< 2 berarti model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.
HASIL PENELITIAN
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi linear berganda dapat
dilihat pada tabel berikut :
Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
analisis regresi berganda. Adapun hasil persamaan analisis regresi berganda
dalam penelitian ini sebagai berikut:
13
Tabel 6
Hasil Uji Analisis Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .118 .033 3.578 .001
SQRT_SPREAD -.012 .020 -.079 -.593 .556
SQRT_SIZE .003 .002 .150 1.142 .259
SQRT_KI -.105 .032 -.440 -3.323 .002
a. Dependent Variable: SQRT_DA
Berdasarkan tabel diatas, maka analisis model regresi linear berganda
adalah sebagai berikut :
SQRT_DA = 0.118- 0.012SPREAD +0.003SIZE – 0.105KI + e
Maka dapat dijelaskan :
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta (a) sebesar 0.118 hal ini berarti jika variabel independen
yakni asimetri informasi, ukuran perusahaan, dan kepemilikan
institusional dianggap nol maka manajemen laba sebesar 0.118.
2. Koefisien Regresi (β1) Variabel Asimetri Informasi (X1)
Koefisien regresi (β1) asimetri informasi sebesar -0.012 dengan nilai
signifikan sebesar 0.556. Hal ini berarti jika asimetri informasi bertambah
1 satuan, maka manajamen laba akan berkurang sebesar 0.012 dengan
asumsi variabel lainnya konstan.
3. Koefisien Regresi (β2) Variabel Ukuran Perusahaan (X2)
Koefisien regresi (β2) ukuran perusahaan sebesar 0.03 dengan nilai
signifikan 0.259. Hal ini berarti jika ukuran perusahaan bertambah 1
satuan, maka manajemen laba akan bertambah sebesar 0.03 dengan
asumsi variabel lainnya konstan.
4. Koefisien Regresi (β3) Variabel Kepemilikan Institusional (X3)
Koefisien regresi (β3) Kepemilikan institusional sebesar -0.105 dengan
nilai signifikan 0.002. Hal ini berarti jika kepemilikan institusional
bertambah 1 satuan, maka manajemen laba berkurang sebesar 0.105
dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Uji Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 7
Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .466a .217 .166 .02075
14
a. Predictors: (Constant), SQRTX3, SQRTX2, SQRTX1 b. Dependent Variable: SQRTY
Sumber: Output SPSS 21,Data diolah 2018
Berdasarkan tabel 7 diatas memberikan nilai koefisien determinasi
sebesar 0.166 terlihat bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians variabel terikat adalah relative rendah yaitu hanya 16,6% saja pada model
penelitian. Terdapat 83.4% varians variabel terikat yang belum mampu dijelaskan
oleh ketiga variabel bebas dalam model penelitian ini.
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)
Tabel 8
Hasil Uji Parsial (Uji T) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .118 .033 3.578 .001
SQRT_SPREAD -.012 .020 -.079 -.593 .556
SQRT_SIZE .003 .002 .150 1.142 .259
SQRT_KI -.105 .032 -.440 -3.323 .002
a. Dependent Variable: SQRT_DA
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Berdasarkan hasil uji t ada tabel 8 dapat dijelaskan pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen sebagai berikut:
1. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap manajemen Laba
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah” Asimetri informasi
berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor industri
dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015”.
Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa asimetri informasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini dapat
dilihat dari tabel 4.10, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.556
dan nilai thitung -0.593. Nilai sig 0.556 dan nilai thitung -0.593. Nilai sig
0.556 lebih besar dari 0.05 dan nilai thitung -0.593 lebih besar dari ttabel-
2.01290. Dengan demikian kesimpulan yang ditarik adalah menolak
hipotesis 1 (H1), sehingga asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “ Ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahan sektor industri
dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015”.
Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh secara signifkan terhadap manajemen laba. Hal ini dapat
dilihat dari tabel 4.10, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.259
dan nilai thitung 1.142. Nilai sig 0.259 lebih besar dari 0.05 dan nilai thitung
1.142 lebih kecil dari ttabel 2.01290. Dengan demikian kesimpulan yang
ditarik adalah menolak hipotesis 2 (H2), sehingga ukuran perusahaan tidak
15
berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor industri
dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
3. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah” Kepemilikan
Institusional berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan
sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2015”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan terhadap
manajemen laba. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.10, dimana didapatkan
nilai signifikansi sebesar 0.002 dan nilai thitung-3.323. Nilai sig 0.002 lebih
kecil dari 0.05 dan nilai thitung-3.323 lebih kecil dari -2.01290. Dengan
demikian kesimpulan yang ditarik adalah menerima hipotesis 3 (H3),
sehingga kepemilikan institsuional berpengaruh terhadap manajemen laba
pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2013-2015.
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 9
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .005 3 .002 4.256 .010b
Residual .020 46 .000
Total .025 49 a. Dependent Variable: SQRT_DA b. Predictors: (Constant), SQRT_KI, SQRT_SIZE, SQRT_SPREAD
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Hasil statistik F pada model penelitian tabel 9 menyajikan bahwa nilai f-
hitung sebesar 4.256 dengan probabilitas 0.010 < 0.05. penelitian ini dengan
variabel independen yang terdiri dari asimetri informasi, ukuran perusahaan dan
kepemilikan institusional secara bersama-sama mempengaruhi manajemen laba.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap manajemen Laba
Hipotesis pertama yang diajukan oleh peneliti adalah asimetri informasi
berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama tidak dapat
diterima dengan hasil penelitian bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Mayusti, 2014). Adapun penyebab tidak berpengaruhnya asimetri informasi
menurut (Mayusti, 2014) dikarenakan tingkat asimetri informasi berkurang dari
tahun ke tahun sehingga dorongan manajer dalam melakukan tindakan manajamen
laba menurun, serta adanya pengawasan yang dilakukan oleh internal sangat kuat,
16
sehingga investor tidak memiliki peluang untuk melakukan tindakan-tindakan
untuk menutupi infomasi yang ada.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
Hipotesis kedua yang diajukan oleh peneliti adalah ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis kedua tidak dapat
diterima dengan hasil penelitian bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai
pengaruh terhadap manajemen laba. Ukuran perusahaan ini tidak dapat diterima
hipotesis dikarenakan bahwa pengelolaan laba pada perusahaan kecil cenderung
bersifat opurtunis, sedangkan perusahaan besar berkesempatan lebih kecil dalam
melakukan manajemen laba dikarenakan perusahaan besar memiliki peran sebagai
pemegang kepentingan yang luas sehingga lebih diperhatikan luas oleh
masyarakat. Sehingga perusahaan akan berhati dalam melakukan manajemen
laba. Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Mabrurah, dkk, 2017).
Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Hipotesis ketiga yang diajukan oleh peneliti adalah kepemilikan
institusional terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis ketiga dapat diterima
dengan hasil penelitian bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh
terhadap manajemen laba.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Gumilang, dkk, 2015), (Dwijayanti, dan Suryanawa, 2017) bahwa manajamen
laba memiliki hubungan negatif dengan kepemilikan institusional yang
menggunakan jumlah kepemilikan institusi. Artinya keberadaan investor yang
memiliki jumlah yang tinggi dapat diindentifikasi terjadinya tindakan, dimana
pihak manajer dituntut untuk melaporkan keadaan perusahaan secara transparan.
Adanya investor institusional mendorong manajer untuk lebih memfokuskan
perhatiannya terhadap kinerja perusahaan, yang dapat mengurangi perilaku
oportunistik yang dilakukan oleh manajer, sehingga manajer yang mendominasi
tidak bisa leluasa melakukan manipulasi laba yang dihasilkan oleh perusahaan.
Dengan demikian tingginya tingkat kepemilikan oleh institusi, tingkat
manajemen untuk melakukan manajamen laba akan semakin menurun.
Pengaruh Asimetri informasi, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan
Institusional Terhadap Manajemen Laba
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah asimetri informasi, ukuran
perusahaan, dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba.
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar4.256dan Ftabel 2.81 dengan
signifikan 0.010 dengan demikian dapat diketahui Fhitung > Ftabel (4.256 > 2.81)
dengan signifikansi 0.010< 0.05 yang secara bersama-sama variabel asimetri
informasi, ukuran perusahaan, dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap
manajemen laba.
17
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan uji hipotesis yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2013-2015.
2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2013-2015.
3. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2013-2015.
4. Asimetri informasi, ukuran perusahaan, dan kepemilikan institusional
secara bersama-sama berpengaruh signifikansi terhadap manajemen
laba pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dari penelitian ini untuk
kesempurnaan penelitian selanjutnya adalah :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel lain yang dapat
mempengaruhi manajemen laba.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang berbeda
selain perusahaan sektor industri dasar dan kimia
3. Dan peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode
penelitian lebih dari 4 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani, Lydia. 2013. Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Artikel Ilmiah
Mahasiswa.
Astari, Genis. 2015. Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014. Skripsi.Universitas
Negeri Surabaya.
Ajina, Ayen. 2015. Corporate Disclourse, Information Asymmetry And Stock-
Market Liquidity In France. Joural Of Apllied Business Vol.31 No.4
Juli/Agustus.
Dwijayanti, Ni Made Apsari dan I Ketut Suryanawa. 2017. Pengaruh Asimetri
Informasi, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Pada
18
Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.18.1,
2017:303-326.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Universitas Diponegoro.
Gumilang, Fidya.A, Suhadak, dan Sri Mangesti R. 2015. Pengaruh Kepemilikan
Institusional dan Asimetri Informasi Terhadap manajemen Laba (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Administrasi Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya Vol.23 No.1 Juni 2015.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan (Pendekatan Rasio Keuangan.
Yogyakarta: CAPS
Kodrat, D. S., & Herdinata, C. 2009. Manajemen Keuangan (based on Empirical
Research). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Libby, Robert, Patricia A. Libby, dan Daniel G.Short. 2007. Akuntansi
Keuangan. Yogyakarta: ANDI.
Mahiswari, Raras dan Paskah IkaNugroho.2014. Pengaruh Mekanisme
Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol.XVII No.1, April 2014.
Mayusti, Anisa. 2014. Pengaruh Asimetri Informasi, Kepemilikan Manajerial
Dan Employee Stock Ownership Program Terhadap Praktik
ManajemenLaba (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2007-2012). Skripsi.Universitas Negeri Padang.
Mahawyarti, Putu Tiya dan I Gusti Ayu Nyoman Budiasih. 2016. Asimetri
Informasi, Leverage dan Ukuran Perusahaan Pada Manajemen Laba. Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Universitas Udayana Vol.11 No.2, Juli 2016.
Mabrurah, Laila, Islahuddin , dan Muhammad Arfan. 2017. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Asimetri Informasi, Komposisi Dewan Komisaris, Dan Ukuran
Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2011dan 2014. Jurnal Megister
Akuntansi Universitas Syiah Kuala Volume 5, No. 2, Mei 2017.
Putra, Putu Adi, Ni Kadek sinarwati dan Nyoman Adi Surya Darmawan. 2014.
Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik
Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha
Vol.2 No.1.
Pujianingsih, Andiany Indra. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, Praktik Corporate Governance dan Kompensasi Bonus
Terhadap Manajemen Laba (Studi EmpirisPada Perusahaan Manufaktur
19
yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009). Skripsi.
Semarang: UniversitasDiponegoro
Priyanto, Duwi. Spss 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: Andi.
Qudratullah, Mohammad Farhan. 2013. Analisis Regresi Terapan: Teori, Contoh
Kasus, dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.
Riahi Ahmed – Belkaoui. 2007. Accounting Theory. Edisi Kelima Buku Dua.
Jakarta Salemba Empat.
Stice, Earl K, James D. Stice, and K. Fred Skousen. 2004. Intermediate
Accounting, 10th edition. Jakarta: Salemba Empat.
Scott, William. R. 2009. Financial Accounting Theory, Fourth edition. USA
Prentice Hall, Inc.
Shatu, Yayan Pudin. 2016. Kuasai Detail Akuntansi Perkantoran. Yogyakarta:
Pustaka Ilmu Semesta.
Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Disertai Contoh Proposal
Penelitian Bidang Ilmu Eonomi dan Manajemen. Salemba Empat.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R &
D. Bandung: Alfabeta.
Sulisyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba Teori dan Empiris. Grasindo.
Susanti, Evy dan Arfianti, Rizka Indri. 2015. Peran Mekanisme Corporate
Governance pada Pengaruh Konservatisme Terhadap Reaksi Pasar. Jurnal
Akuntansi Manajemen, Vol 4, No 2.
Ujiyantho, Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance,
Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan go publik
Sektor Manufaktur). Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.
www.idx.ac.id
Wibowo, Rianto. 2016. Pengaruh Asimetri Informasi, Kepemilikan
Institusional, dan Struktur Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba
(Studi Empiris Pada Perusahaan Industrri Food And Beverages Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013). Tanjungpinang:
Fakultas Ekonomi UMRAH.
Wiyadi, Rina Trisnawati, Noer Sasongkodan Ichwani Fauzi. 2015. The Effect Of
Information Asymmetry, Firm Size, Leverage, Profitability And Employee Stock
Ownership On Earnings Management With Accrual Model. International Journal
of Business, Economics and Law, Vol. 8, Issue 2 (Dec.).
20
Wardani, Dini Tri dan Masodah. 2011. PengaruhAsimetriInformasi, Struktur
Kepemilikan Manajerial, dan Leverage Terhadap Praktik Manajemen Laba
Dalam Industri Perbankan DiIndonesia. Depok: Universitas Gunadarma.
Yamaditya, Vanian. 2014. Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013).
Semarang: Universitas Diponegoro.