Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH ARANG SEKAM SEBAGAI MEDIA TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT
(Ipomoea reptans Poir)
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
NI LUH MEGA SWASTINI
NIM : 111434016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH ARANG SEKAM SEBAGAI MEDIA TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT
(Ipomoea reptans Poir)
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
NI LUH MEGA SWASTINI
NIM : 111434016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Kecil Ini Kupersembahan untuk :
- Ibu & bapak yang
telah mendukungku sepenuh hati.
- Kakak, Adik, Saudara, keluaraga, Sahabat, Kekasih dan Teman-teman
yang telah membantu dan memberi semangat
- Almamaterku
- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
“Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh
diantara bintang-bintang”.
(Soekarno)
“Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan
cara merawatnya”.
(Douglas Jerrold)
”Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda.
Melainkan apa yang Anda lakukan dengan kejadian yang Anda
alami”.
(Aldous Huxley)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat hasil karya atau bagian dari karya orang lain, sebagaimana yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebaiamana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 1 September 2015
Penulis,
Ni Luh Mega Swastini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Ni Luh Mega Swastini
Nomor Induk Mahasiswa : 111434016
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH ARANG SEKAM SEBAGAI MEDIA TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT
(Ipomoea reptans Poir)
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma untuk minyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang telah saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 1 September 2015
Yang menyatakan
Ni Luh Mega Swastini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Ni luh Mega Swastini. 2015. Pengaruh Arang Sekam sebagai
Media Tanam terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat
(Ipomoea reptans Poir). Program Studi Pendidikan Biologi,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arang sekam sebagai
media tanam terhadap pertumbuhan tanaman I. reptans Poir. Media yang
digunakan yaitu media TA/kontrol (tanah aluvial) dan media tanam TAS (tanah
aluvial + arang sekam). Penelitian dilaksanakan di kebun anggur Sanata Dharma
Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Waktu penelitian berlangsung selama
1bulan, dimulai dari bulan Mei – Juni 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian menggunakan
desain Rancangan Acak Lengkap. Dalam penelitian dilakukan 21 kali
pengulangan untuk masing-masing media tanam. Parameter yang diamati adalah
pertumbuhan tanaman kangkung yang meliputi: tinggi tanaman (induk + cabang),
jumlah daun dan berat basah. Data pertumbuhan tanaman yang diperoleh di uji
dengan t-test 2 group yang independen.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman(induk
+ cabang) berturut-turut pada media TA/kontrol (tanah aluvial) dan media TAS
(tanah aluvial + arang sekam) yaitu: 34,9 cm; 63,5 cm. Rata-rata pertumbuhan
jumlah daun yaitu: 20,6; 27,9. Sedangkan untuk rata-rata berat basah yaitu: 20,6
gr; 27,9 gr. Berdasarkan analisis statistik dapat disimpulkan bahwa media tanam
TAS berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan tanaman I. reptans
Poir meliputi: tinggi tanaman (induk + cabang), jumlah daun, dan berat basah
tanaman.
Kata Kunci : Jenis Media, Sekam, Ipomoea reptans Poir, Pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Swastini, Mega Ni luh. (2015). The Influence of Husk as a Growing Medium on
the Growth of Ipomoea reptans Poir. Yogyakarta: Biology Education Study
Program, Sanata Dharma University.
This research was intended to find out the influence of husk as a growing
medium on the growth of I. reptans Poir. There were two media used in this
research, namely TA/control (Tanah Aluvial or Alluvial Soil) growing medium
and TAS (Tanah Aluvial dan Arang Sekam or Alluvial Soil and Husk) growing
medium. This research was conducted in a vineyard of Sanata Dharma
University, Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta. This research lasted for one
month. It was started from May until June 2015.
This research was experimental research. The researcher used
Rancangan Acak Lengkap or Complete Random Design. There were 21
repetitions in conducting the research for each of the planting medium.
Parameter measured was the growth of I. reptans Poir including the height of
plant (main + branch), the number of leaves, and the wet weight. The findings of
the plant growth were tested by using the independent t-test 2 group.
The research result showed the averages of the plant height (main +
branch) successively on TA/control (Tanah Aluvial or Alluvial Soil) growing
medium and TAS (Tanah Aluvial dan Arang Sekam or Alluvial Soil and Husk)
growing medium were 34,9 cm; 63,5 cm. The averages of the increase of number
of leaves were 20,6; 27,9. Meanwhile, the averages of the wet weight were 20,6
gram and 27,9 gram. Based on the statistical analysis, it could be inferred that
TAS growing medium significantly influenced the growth of Ipomeae reptans
Poir, especially, on the height of plant (main + branch), the number of leaves and
the wet weight of plant.
Key Words: Type of Media, Husk, Ipomoea reptans Poir, Growth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kasih-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Media Tanam TA dan TAS Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir)”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan Terimakasih
kepada:
1. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dalam melaksanakan penelitian dan yang telah
sabar membimbing serta memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.
2. Dr.Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku dosen yang telah
memberikan pengarahan dalam penelitian.
3. Bapak Slamet selaku pengurus kebun yang telah banyak membantu
penulis dalam memberikan masukan dan membantu selama penelitian.
4. Segenap Dosen Pendidikan Biologi, Pengurus Laboratorium Pendidikan
Biologi dan staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
penulis secara tidak langsung.
5. Bapak I Wayan Egar dan Ibu Ni Luh Gendri selaku orang tua penulis yang
telah memberikan doa dan dukungan penuh demi terselesainya skripsi ini.
6. Segenap keluarga yang memberikan dukungan dan penyemangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan studi.
7. I Made Pandu Wirawan selaku adik penulis yang telah banyak membantu
selama penelitian
8. I Wayan Indra Septa Diana selaku kekasih penulis yang telah banyak
membantu menyiapakan alat-alat dan bahan yang dibutukan untuk
penelitian.
9. I Nyoman Putra Yasa selaku kakak sepupu penulis yang telah membantu
mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi.
10. Taman-teman penelitian yang melakukan penelitian di Kebun Anggur
Pendidikan Biologi (khususnya : Claudia, Ervin, Ricca, Brigita dan Fenti
D.) yang membantu penulis jika ada kesulitan dalam penelitian dan
penulisan skripsi.
11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi 2011 (Virion) yang telah
membantu penulis jika ada kesulitan dalam penelitian dan penulisan
skripsi.
12. Henny, Nining dan Natri selaku teman penulis yang selalu memberikan
semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Septria Gloria selaku teman penulis yang juga membantu jika penulis
mengalami kesulitan.
14. Sahabat yang selalu memberikan motivasi dan mengingatkan untuk segera
menyelesaikan skripsi terlebih untuk Ditya dan Dyah.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,
untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini dapat menjadi inspirasi dan dapat membantu bagi
dunia pendidikan serta dunia pertanian yang membacanya dan
menerapkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......... vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
D. Batasan Masalah ................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II DASAR TEORI ........................................................................ 6
A. Tanaman Kangkung ........................................................................... 6
B. Budidaya Tanaman Kangkung ........................................................... 11
C. Media Tanam ...................................................................................... 28
D. Arang Sekam ...................................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Penanaman Kangkung pada Tabulampot .......................................... 33
F. Kajian Empiris .................................................................................... 34
G. Hipotesa .............................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 36
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 36
B. Variabel Penelitian ............................................................................. 36
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 38
D. Desain Penelitian ................................................................................ 38
E. Alat dan Bahan ................................................................................... 40
F. Prosedur Kerja .................................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 56
A. Hasil dan Analisis Data Penelitian ..................................................... 56
B. Pembahasan ........................................................................................ 67
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN ........................... 73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 75
A. Kesimpulan ........................................................................................ 75
B. Saran ................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tanaman Kangkung Darat Varietas Bangkok ....................... 9
Gambar 2. Penanaman Kangkung Darat Sistem Sebar ........................... 14
Gambar 3. Peananaman kangkung Darat Sistem Barisan ....................... 15
Gambar 4. Penanaman Kangkung Darat Sistem Triangular ................... 16
Gambar 5. Penanaman Kangkung Darat Sistem Bujur Sangkar ............. 16
Gambar 6. Grafik Tinggi Tanaman I. reptans Poir Setiap Minggunya .. 58
Gambar 7. Jumlah Daun Tanaman I. reotans Poir Setiap Minggunya ... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan Gizi Kangkung dalam 100 gr Sayur Kangkung..... 10
Tabel 2. Fungsi Unsur Hara Makro ........................................................ 19
Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Tanah Aluvial dan pH ........................ 30
Tabel 4. Pola Penyusunan Pot ................................................................. 39
Tabel 5. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Tinggi Tanaman .......... 47
Tabel 6. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Jumlah Daun (helai) .... 48
Tabel 7. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran pH Tanah ..................... 49
Tabel 8. Contoh Data Kelembaban Tanah .............................................. 50
Tabel 9. Contoh Tabel Data Berat Basa Tanaman Kangkung ................ 52
Tabel 10. Tinggi Tanaman I (cm) I. reptans Poir selama 4 Minggu ...... 57
Tabel 11. Analisis t-test 2 Group yang Independen Pertumbuhan Tinggi
Tanaman (induk + cabang) I. reptans Poir ............................................. 60
Tabel 12. Jumlah Daun I.reptans Poir Selama 4 Minggu ....................... 61
Tabel 13. Analisis t-test 2 Group yang Independen untuk Jumlah Daun
Tanaman I. reptans Poir .......................................................................... 64
Tabel 14. Berat Basah Tanaman (gr) I. reptans Poir .............................. 65
Tabel 15. Analisis t-test 2 Group yang Independen untuk Berat Basah
Tanaman I. reptans Poir .......................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran .......................................................... 79
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................ 85
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................ 103
Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian ..................................... 107
Lampiran 5. Data Tinggi Tinggi Tanaman Ipomoea reptans Poir .......... 110
Lampiran 6. Data Jumlah Daun Ipomoea reptans Poir ........................... 111
Lampiran 7. Hasil Pengukuran pH Tanah ............................................... 112
Lampiran 8. Pengukuran Kelembaban Tanah ......................................... 113
Lampiran 9. Pengukuran Berat Basah ..................................................... 114
Lampiran 10. Uji Normalitas .................................................................. 115
Lampiran 11. Uji Homogenitas ............................................................... 116
Lampiran 12. Uji t-test 2 Group yang Independen ................................. 117
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian .................................................... 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanam merupakan
kebudayaan manusia yang paling tua. Sejalan dengan peningkatan peradaban
manusia, teknik budidaya tanaman juga berkembang menjadi berbagai sistem.
Mulai dari sistem yang sederhana sampai dengan sistem yang canggih. Berbagai
teknologi budidaya dikembangkan untuk mencapai produktivitas yang diinginkan
(Firdaus, 2014).
Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-kata
teknik, budidaya, tanaman.Teknik memiliki makna pengetahuan atau kepandaian
membuat sesuatu. Budidaya bermakna sebagai usaha memberikan hasil.
Sedangkan kata tanaman merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang
diusahakan manusia, yang biasanya telah melampaui proses domestikasi. Teknik
budidaya tanaman merupakan proses menghasilkan bahan pangan serta produk-
produk agroindustri dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan (Firdaus,
2014).
Tanaman kangkung darat diduga berasal dari kawasan Asia dan Afrika.
Tanaman ini dapat dikembangkan hampir diseluruh kawasan nusantara. Lokasi
yang cocok untuk tanaman kangkung darat adalah lokasi yang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terbuka, banyak mengandung air, subur, dan memiliki penyerapan yang baik
(Haryanto,2009)
Upaya untuk meningkatkan produksi tanaman kangkung kedepan masih dan
terus-menerus bertumpu pada perbaikan kesuburan tanah dan penggunaan media
yang efektif dan efisien. Kondisi tanah akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman kangkung. Keadaan tanah yang baik akan memberikan hasil
pertumbuhan tanaman kangkung yang baik pula.
Penyerapan nutrien atau unsur hara dalam tanah oleh tanaman berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman (Murwono, 2012). Jumlah unsure hara yang
tersedia dalam tanah tergantung pada kondisi tanah setempat. Pada tanah yang
subur unsur hara yang terkandung didalamnya melimpah. Pada tanah yang
demikian tanaman dapat tumbuh subur tanpa penambahan pupuk. Namun
kebanyakan unsur hara didalam tanah terbatas karena pemanfaatan tanah yang
terus-menerus sehingga unsur hara kurang memadai bagi pertumbuhan tanaman
secara optimal.
Pemanfaatan tanah yang terus menerus tanpa memperhatikan sama sekali
kandungan bahan organik tanah akan menyebabkan terjadinya kerusakan struktur
tanah atau tanah menjadi keras. Adanya arang sekam yang banyak apabila
dimanfaatkan sebagai pembenah tanah akan menurunkan pengaruh negatif yang
terjadi didalam tanah. Arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengikat air, tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang
sekam baik untuk media tumbuh tanaman sayuran maupun buah-buahan. Arang
sekam memiliki karakteristik yang istimewa, oleh karena itu dapat dimanfaatkan
sebagai media tanam (Sutanto,2002).
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melalukan penelitian untuk melihat
pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) pada dua jenis
media yang berbeda yaitu : media tanam dengan tanah aluvial (TA) dan media
tanam tanah aluvial + arang sekam (TAS).
B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan tanaman
kangkung?
2. Apakah Media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) cocok untuk
pertumbuhan tanaman kangkung?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh media terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat
varietas Bangkok
2. Mengetahui media tanam TAS (tanah aluvial+arang sekam)cocok untuk
pertumbuhan tanaman kangkung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas maka permasalahan dibatasi
sebagai berikut :
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah jenis kangkung darat varietas Bangkok.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah perbedaan media tanam yaitu media tanaman
tanah aluvial+ arang dan media tanah aluvial.
3. Teknik penanaman
Teknik penanaman tanaman kangkung adalah tabulampot (penanaman
menggunakan polybag).
4. Parameter
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman
kangkung dilihat dari tinggi (tanaman + cabang), jumlah daun, serta berat
basah tanaman yang diukur setelah panen.
E. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah mengetahui jenis media
yang cocok untuk tanaman kangkung , memperluas dan mengembangkan ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pengetahuan , khususnya di bidang pertanian dan pembudidayaan , melatih
kemampuan peneliti untuk memecahkan masalah dan menuangkan kedalam
karya tulis ilmiah, melatih dan mengembangkan potensi keterampilan proses
ilmiah, serta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat untuk
dikembangkan lebih lanjut.
2. Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah memberikan
pengetahuan barubagi masyarakat terkait budidaya tanaman kangkung, serta
memberi informasi kepada masyarakat mengenai jenis media yang paling
cocok untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat.
3. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Manfaat penelitian ini bagi perkembangan ilmu pengetahuan adalah
memberikan kontribusi pengetahuan ilmiah khususnya dibidang pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
DASAR TEORI
A. Tanaman Kangkung
Tanaman kangkung merupakan tanaman yang dapat hidup lebih dari setahun.
Tanaman yang diduga berasal dari kawasan Asia dan Afrika ini meliputi dua jenis
yang biasa di budidayakan petani, yakni kangkung darat dan kangkung air
(Haryoto, 2009).
Daerah penyebaran tanaman kangkung pada umumnya terpusat (terkosentrasi
di beberapa tempat atau negara, antara lain di Malaysia dan sebagaian kecil di
Australia. Dalam perkembangan selanjutnya tanaman ini meluas cukup pesat di
Asia Tenggara (Rukmana, 1994).
Beberapa negara yang merintis pembudidayaan tanaman kangkung secara
intensif dan komersial adalah Taiwan, Thailand, Filipina, dan juga mulai
mendapat perhatian di Indonesia. Di Taiwan pada tahun 1964 terdapat luas areal
pertanaman kangkung sekitar 2.342 hektar dengan produksi 20.815 metrik ton.
Daya hasil kangkung di Taiwan ini mencapai antara 40-90 ton per hektar.
Pada tahun 1985 terdapat luas areal pertanaman kangkung nasional 41.953
hektar, namun tahun-tahun berikutnya cenderung menurun, yaitu hanya 32,448 ha
(1988), baru mencapai 2,389 ton/ha (1985), 4,616 ton/ha (1988), dan 7,660 ton/ha
(1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Rendahnya hasil rata-rata kangkung di Indonesia antara lain disebabkan oleh
pola pengembangan usaha tani yang masih bersifat sampingan (sambilan).
Kangkung darat banyak ditanam di lahan-lahan pekarangan, di atas tumpukan-
tumpukan sampah, dan sebagian kecil ditanam secara intensif di lahan-lahan
kering.
. Dewasa ini kebutuhan sayuran daun seperti kangkung cenderung terus
meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
gizi dan naiknya pendapatan masyarakat rata-rata per kapita. Hal ini memberikan
isyarat (indikasi) bahwa selain peningkatan produksi sayuran kangkung masih
menjadi tantangan dalam mengimbangi kebutuhan, juga kualitas hasil yang baik
juga menjadi tuntutan pasar (konsumen).
Produksi sayuran kangkung telah menjadi mata dagang sehari-hari diberbagai
tempat (pasar) dengan tingkat harga yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan
masyarakat. Meskipun harga sayuran kangkung relatif murah, namun bila
dibudidayakan secara intesif dan berorientasi kearah agribisnis akan memberikan
keuntungan yang cukup besar bagi para petani. Kelebihan dari kangkung adalah
karena tanaman ini memiliki daya penyesuaian (adaptasi) yang luas terhadap
keadaan lingkungan tumbuh, mudah dalam pemeliharaannya, dan relatif murah
dalam penyediaan biaya usaha taninya. Disamping itu, pemungutan hasil (panen)
kangkung dapat dilakukan secara rutin (periodik) setiap 10 – 15 hari sekali,
sehingga dengan pemasukan uang dari hasil panen yang kontinu ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
memperkuat (meningkatkan) posisi petani dalam memenuhi kewajiban
finansialnya sehari-hari.
Peluang pemasaran kangkung makin luas karena tidak hanya dapat dijual di
pasar-pasar lokal di daerah, tetapi juga telah banyak dipesan oleh pasar-pasar elit
di kota-kota besar seperti swalayan. Dewasa ini produksi kangkung yang
kualitasnya prima sesuai dengan permintaan pasar (konsumen) dapat menembus
pasar-pasar elit tersebut. Misalnya saja kangkung Ampenan asal Lombok (NTB)
yang terkenal cita rasanya empuk telah menembus pasar-pasar di Surabaya
hingga Jakarta.
Usaha meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kangkung tidak hanya
memberikan nilai tambah untuk peningkatan pendapatan ekonomi rumah tangga
para petani, tetapi juga sangat mendukung perluasan kesempatan kerja dan
wirausaha, pengembangan agribisnis, dan penyediaan pangan bergizi bagi
penduduk (Haryoto, 2009).
1. Klasifikasi Kangkung Darat
Kedudukan tanaman kangkung dalam tanaman (sistematika) tumbuhan
diklasifikasikan ke dalam :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Devisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convulvulace
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptans Poir (kangkung darat).
Gambar 1. Tanaman Kangkung DaratVarietas Bangkok
2. Morfologi Tanaman Kangkung Darat Varietas Bangkok
Ipomoea reptans Poir merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu
tahun. Tanaman kangkung darat termasuk tanaman dikotil dan berakar tunggang.
Akarnya menyebar kesegala arah dan dapat menembus tanah sampai kedalaman
50 cm lebih. Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbaceous), berwarna putih kehijauan dan berongga-rongga
(Rukmana, 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Daun melekat pada buku-buku batang dan pada ketiak daun terdapat mata
tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Daun kangkung merupakan
daun tunggal dengan dan ujung daunnya rucing. Permukaan daun bagian atas
berwarna hijau tua, dan bagian bawah berwarna hijau muda.
Selama fase pertumbuhannya, tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah
dan bebiji. Bunga kangkung darat berwarna putih bersih. Buah muda berwarna
hijau keputih-putihan dan berubah menjadi cokelat tua setelah tua dan kering.
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang di dalamnya terdapat 3 biji yang
berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif (Haryoto, 2009).
a. Kandungan Gizi dan Manfaat Kangkung
Berikut adalah kandungan gizi kangkung dalam 100 gram sayuran segar :
Tabel 1. Kandungan Gizi Kangkung dalam 100 gr Sayur Kangkung
Kandungan Gizi Jumlah
Energi (kal) 729
Protein (g) 3,0
Lemak (g) 0,3
Kalsium (mg) 73
Fosfor (mg) 50
Zat besi ( mg) 2,5
Vitamin A (SI) 6.300
Vitamin BI (mg) 0,07
Vitamin C (mg) 32
Kandungan Gizi Jumlah
Air (g) 89,7
Karbohidrat (g) 5,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kegunaan utama kangkung adalah sebagai sumber makanan nabati yang
bergizi tinggi. Batang beserta daun mudanya dapat diolah menjadi berbagai
masakan. Kangkung juga berkhasiat sebagai obat penenang dan mengatasi susah
buang air besar (sembelit).
B. Budidaya Tanaman Kangkung
1. Syarat Tumbuh
Sumber daya dan ekosistem di wilayah Indonesia sangat bervariasi,
terutama kondisi jumlah curah hujan dan temperatur udara. Jumlah curah hujan
berkisar antara 500 – 5.000 mm per tahun, sedangkan temperatur udara
dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Setiap naik 100 meter tinggi tempat, maka
temperatur udara turun 1oC. Di permukaan laut temperatur rata-rata sekitar 28
oC,
dan dataran tinggi (pegunungan) ± 2.000 meter dari permukaan laut (dpl) sekitar
18oC.
Kangkung mempunyai daya adaptasi yang cukup luas terhadap kondisi
iklim dan tanah di daerah tropis, sehingga dapat ditanam (dikembangkan) di
berbagai daerah atau wilayah di Indonesia. Prasyarat tumbuh yang harus
diperhatikan dalam perencanaan budidaya kangkung adalah sebagai berikut
(Rukmana, 1994):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Syarat Iklim
Kangkung dapat tumbuh dan bereproduksi dengan baik di dataran rendah
sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2.000 m dpl, dan diutamakan lokasi
lahannya terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang
terlindungi (ternaungi), tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi)
namun kurus-kurus.
b. Syarat Tanah
Prasayarat tanah yang ideal untuk tanaman kangkung sangat tergantung
pada jenis atau varietasnya. Kangkung darat menghendaki tanah yang subur,
gembur banyak mengandung bahan organik, dan tidak mudah menggenang
(becek). Pada tanah yang becek, akar dan batang tanaman kangkung darat akan
mudah membusuk atau mati.
1. Penyiapan Bahan Tanam
a. Kangkung darat dikembangbiakan secara generatif menggunakan bahan
tanaman yang berasal dari biji (benih).
b. Kebutuhan benih kangkung darat untuk penanaman seluas satu hektar
(10.000m2) adalah ± 2,5 kg.
c. Benih yang dipilih memenuhi persyaratan : kulitnya bernas, tidak keriput,
sehat, murni (tidak tercampur dengan varietas lain), daya kecambahnya tinggi
(diatas 80%), dan berasal dari varietas unggul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Penyiapan Lahan
Sebelum penanaman kangkung dimulai, sebaiknya lahan dipersiapkan
terlebih dahulu. Pilih tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup. Bila
tidak tersedia lahan penanaman dengan sinar matahari langsung, pilih tempat
yang paling tidak mendapat pantulan atau biasan sinar matahari. Tahapan
penyiapan lahan untuk kangkung adalah:
a. Pembukaan Lahan
- Bersihkan lumpur liar (gulma) dan kerikil dari sekitar kebun.
b. Pengolahan Tanah
- Olah tanah dengan cangkul sedalam 20 - 30 cm sambil dibalikkan
kemudian dikeringkan selama 1 – 2 minggu.
- Olah tanah untuk kedua kalinya sambil membuat bedengan-bedengan
selebar 60-100 cm, dan jarak antar bedengan 30-40 cm.
- Sebarkan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20 – 30 ton per
hektar atau pupuk organik super TW plus 4 – 5 ton/hektar sambil
dicampur merata dengan tanah.
- Ratakan permukaan bedengan, hingga akhirnya lahan siap ditanami.
3. Penanaman
Waktu tanam yang baik adalah awal musim hujan, karena kebutuhan air
untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman kangkung tercukupi. Pada daerah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
lahan yang cukup airnya dapat melakukan sepanjang musim atau tahun
(Rukmana, 1994).
Penanaman benih kangkung darat dapat dilakukan dengan empat cara
yaitu:
a. Sistem sebar, yakni benih disebar (ditabur) secara merata diatas permukaan
bedengan, kemudian ditimbun (ditutupi) dengan tanah tipis.
- Keuntungan cara ini adalah : luas areal penanaman relatif sempit, jumlah
populasi tanaman lebih banyak dalam persatuan luas, waktu menaman
(menabur) lebih cepat dibangdingkan dengan cara lain.
- Kelemahannya adalah : penggunaan (kebutuhan) benih relatifbanyak,
pemeliharaan tanaman agak sulit terutama dalam hal penyiangan gulma,
dan memerlukan keterampilan dalam menyebar benih sehingga benih
yang disebar dapat merata.
Gambar 2. Penanaman Kangkung Darat Sistem Sebar
b. Sistem barisan, yakni benih disebar dalam larikan-larikan (alur-alur) pada
jarak tanam 20 cm antar barisan. Caranya adalah : mula-mula dibuatkan alur-
alur kecil dan dangkal dengan alat bantu solet bambu arah memanjang
X XX X X XXX X X XX XX
XXX X X X X X XX X X
XX XXXX X X X XX X X
X XX X XXXX X X XXX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bedengan. Jarak antar alur ± 20 cm, kemudian benih kangkung darat disebar
secara merata menurut alur (barisan), setelah itu ditutupi dengan tanah tipis.
- Keuntungan cara menanamini adalah : penggunaan benih relatif sedikit,
tidak memerlukan keterampilan khusus, dan penyiangan gulma relatif
mudah.
- Kelemahannya adalah : lebih banyak memerlukan waktu, lahan
(bedengan) relatif luas, dan benih seringkali tertimbun tanah terlalu dalam.
Gambar 3. Peananaman kangkung Darat Sistem Barisan
c. Sistem huntukala (triangular), yakni mengatur jarak taman 20 X 20 cm
berbentuk segi tiga. Caranya adalah : mula-mula dibuatkan lubang tanam 20
cm dalam barisan dan 40 cm jarak antar barisan, kemudian di tengah-tengah
empat lubang tanam dibuatkan lubang tanam baru dengan jarak 20 cm. Tiap
lubang tanamn diisi 2 – 3 butir benih kangkung darat, kemudian ditutupi
dengan tanah tipis sedalam ± 5 cm.
- Keuntungan cara ini adalah : dapat memperkecil persaingan antar tanaman
sehingga pertumbuhannya optimal, memudahkan pemeliharaan tanaman
dan pemungutan hasil (panen).
X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X X X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
- Kelemahannya adalah : memerlukan lahan cukup luas, benih seringkali
tertimbun tanah cukup dalam, dan memerlukan waktu yang cukup lama.
Gambar 4. Penanaman Kangkung Darat Sistem Triangular
d. Sistem bujur sangkar, yakni dengan mengatur jarak tanam 20 X 20 cm. Cara
penanamannya adalah mula-mula dibuatkan lubang tanam dengan alat bantu
tugal pada jarak tanam yang diinginkan, kemudian tiap lubang tanam di isi 2 –
3 benih kangkung darat, lalu segera ditutupi dengan tanah tipis. Keuntungan
dan kelemahan cara ini hampir sama dengan sistem huntukula ( triangular)
Gambar 5. Penanaman Kangkung Darat Sistem Bujur Sangkar
X X X X
X X X
X X X X
X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Pemeliharaan Tanaman Kangkung
b. Penyulaman
Benih kangkung darat setelah 2- 3 hari setelah tanam biasanya sudah mulai
tumbuh (bertunas). Tanaman yang kurang baik pertumbuhannya atau mati segera
diganti dengan bahan tanaman (bibit) yang baru.
c. Penyiangan
- Rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman kangkung menjadi
pesaing terhadap kebutuhan air, sinar matahari, dan unsur hara. Disamping
itu, gulma seringkali menjadi sarang hama yang dapat mengancam
tanaman kangkung harus disiangi.
- Penyiangan rumput-rumput liar ini dapat dilakukan dengan cara
mencabutnya atau menggunakan alat bantu parang, sabit dan lain-lain.
- Waktu penyiangan rumput-rumput liar sangat tergantung keadaan
populasi dan pertumbuhan gulma tersebut. Namun agar lebih menghemat
waktu, tenaga dan biaya, penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan
kegiatan pemupukan susulan.
d. Pemupukan
Dalam pengertian luas yang dimaksud pupuk adalah suatu bahan yang
digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi
lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Sedangkan dalam pengertian khusus pupuk
adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Bahan pupuk
selain mengandung hara tanaman juga mengandung zat pembawa dan senyawa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
senyawa lain berupa kotoran atau campuran lain yang relatif sedikit. (Agus,
2012).
Tujuan pemupukan adalah menyediakan unsur hara yang cukup sesuai
kebutuhan tanaman. Ada dua jenis pupuk yang kita kenal, yakni pupuk alami
(organik) dan pupuk buatan. Pupuk organik bersifat alamiah dan tidak
mengandung unsur kimia. Pupuk ini umumnya mengandung nutrisi lengkap, baik
unsur hara makro maupun mikro. Baik unsur hara makro maupun mikro sangat
dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Unsur hara makro nutrisi
yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak banyak, seperti N, P, K, S, Mg,
dan Ca. Sementara unsur hara mikro merupakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah kecil sekali seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, dan B.
Dalam penggunaan pupuk organik cair penggunaannya tergantung pada
tingkat kesuburan tanah. Semakin tidak subur kondisi tanahnya, semakin tinggi
dosis campuran pupuknya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemupukan. Jika
aplikasi pupuk organik dengan dosis 2 ml per liter air sudah menghasilkan
pertumbuhan tanaman yang optimal, berarti dosis itu sudah tepat. Jika tanaman
kangkung jadi tumbuh biasa tidak subur atau kerdil, berarti dosisnya terlalu encer.
Sehingga dosis perlu ditingkatkan/dipekatkan. Pemupukan bisa dilakukan 1
minggu sekali atau disesuaikan dengan kondisi tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel 2. Fungsi Unsur Hara Makro
Nama Fungsi
Nitrogen (N) Memacu pertumbuhan daun dan batang, membantu
pembebntukan akar
Fosfor (P) Membantu pembentukan bunga dan buah, mendorong
pertumbuhan akar muda
Kalium (K) Membantu pembentukan bunga dan buah, menguatkan tanaman
Kalsium (Ca) Membantu pertumbuhan ujung-ujung akar dan bulu akar
Magnesium
(Mg)
Ikut dalam pembentukan zat hijau daun dan menyebabkan
unsure fosfor keseluruh tanaman.
Belerang (S) Bersama unsur fosfor dapat
e. Penyiraman
Tanaman kangkung darat juga memerlukan air yang cukup banyak.Oleh
karena itu tanaman kangkung darat perlu disiram. Penyiraman dilakukan satu hari
sekali. Tetapi bisa disesuaikan juga dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat
dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 09.00 atau sore sesudah pukul 15.00.
Penyiraman bisa dilakukan menggunakan gembor atau selang plastik jika
menggunakan fasilitas pompa listrik. Penyemprotan diusahakan sampai media
basah merata (Rukmana, 1994).
f. Perempelan
Perempelan dilakukan terhadap daun yang telah menguning atau kering, serta
daun yang terserang hama penyakit yang parah. Perempelan berfungsi untuk
menjaga sanitasi lingkungan, sekaligus agar tanaman enak dipandang dan tampak
asri. Perempelan dapat dilakukan langsung dengan tangan atau dengan gunting
tajam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
g. Pengaturan
Agar tanaman kangkung tumbuh subur, atur tanaman tidak tumbuh saling
bertindihan. Dengan demikian, akar pada tiap ruas tanaman dapat menembus
tanah. Dengan cara demikian tanaman dapat mengisap sari makanan dari dalam
tanah secara optimal dan bisa tumbuh menjadi kangkung yang subur.
5. Panen Kangkung
Budidaya kangkung darat dari awal sebar hingga panen memakan waktu 30-
45 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dipotong dan dicabut.
Cara panen kangkung yang umum dilakukan para petani kita adalah dengan cara
mencabut langsung seakar-akarnya. Dengan tujuan untuk menjaga kesegaran hasil
panen. Panen dengan cara dipotong batang bawahnya memang mempercepat
kangkung menjadi layu. Tetapi jika panen sendiri dari pot, tidak ada masalah
dengan memotong langsung pada batangnya. Tujuan lain kenapa tidak dicabut
seakar-akarnya, karena tanaman itu nanti akan tumbuh kembali. Sehingga nanti
bisa dipanen lagi tanpa harus menanam dari awal. Sekali tanam bisa melakukan
panen sampai 3 kali.
6. Hama dan Penyakit
Serangan hama dan penyakit dapat terjadi setiap saat akibat serangannya
tanaman akan kurang produktif, bahkan dapat mati sebelum reproduksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Hama Tanaman Kangkung
1) Kutu daun (Myzus persicae Sulz.)
Kutu daun berukuran sangat kecil. Kutu ini ada 2 jenis : bersayap dan tanpa
sayap. Kutu daun yang tidak bersayap mempunyai warna yang bervariasi , atara
lain : kuning, merah dan hijau. Sementara, kutu yang bersayap hanya berwarna
hitam. Kutu ini cepat berkembang biak karena telurnya dapat menetas tanpa
perkawinan atau secara parthenogenesis.
Hama tanaman yang juga disebut aphid hijau ini menyerang tanaman dengan
mengisap cairan pada daun, pucuk tanaman, tangkai bunga, dan bagian tanaman
lainnya. Kutu daun suka berlindung dipermukaan bawah daun sambil mengisap
cairannya (Rukmana, 1994).
Binatang ini juga mengelurakan cairan manis. Oleh karena kehadiran kutu ini
biasanya diikuti oleh munculnya semut yang mengitarinya.Jadi lebih mudah
terdeteksi. Namun cairan manis itu sering diikuti dengan munculnya cendawan
hitam. Akibatnya proses fotosintesis dapat terhalang. Repotnya, selain menyerang
tanaman secara langsung, kutu daun ini juga berperan sebagai penular virus
penyebab penyakit.
Serangan tanaman ini akan menyebabkan daun tanaman akan menjadi keriput
dan kecil. Bila menyerang tangkai bunga, bunga akan mengering dan rontok.
Kutu daun menyerang tanaman tanpa mengenal waktu, namun ledakan kutu daun
terjadi pada musim kemarau. Daun yang terserang akan mengerut, keriting dan
rontok dan selanjutnya pertumbuhan tanaman akan terhambat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Cara mengatasi serangan hama ini, pangkas bagian tanaman yang terserang
berat. Bisa juga dilakukan pengendalian secara kimiawi dengan cara
penyemprotan insektisida.
2) Kumbang daun (Epilachna spp.)
- Ciri-ciri hama :
Berupa kumbang daun yang ukurannya kecil, mempunyai sayapberwarna
kuning tua polos atau merah berbintik-bintik hitam, aktif terbang pada senja
dan malam hari, serta bersifat pemangsa segala jenis tanam (polifag) daur
(siklus) hidupnya berlangsung selama 55 –71 hari.
- Gejala serangan :
Daun rusak atau berlubang-lubang bekas gigitan kumbang daun pada
tingkat serangga berat dapat menyebabkan kerusakan parah, karena jaringan
daun habis di mangsa sehingga tinggal urat-urat daun saja.
- Pengendalian :
Dapat dilakukan secara mekanis, yaitu mengumpulkan dan membunuh
langsung kumbang daun. Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dapat
disemprotksn insektisida efektif selektif, misalnya 2,5 E.C pada kosentrasi
0,5-1,0 ml/l.
3) Ulat daun seperti ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Eps.) dan ulat grayak
(Spodoptera litura F.).
Kedua hama ini menyerang tanaman kangkung dengan cara memangsa
(memakan) daun sehingga daun-daun menjadi rusak dan berlubang-lubang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Asalkan belum terlambat, hama ini dapat dikendalikan dengan cara disemprot
insektisida efektif dan selektif seperti Decis 2,5 EC pada kosentrasi 0,5-1,0 ml/l
atau Hostathion 40 EC 0,1-0,2%.
b. Penyakit Tanaman Kangkung
Penyakit yang sering menyerang tanaman kangkung antara lain adalah:
a) Karat daun dan karat putih
- Penyebabnya :
Adalah cendawan Albugo ipomoeae-panduratae (Schw.) Swing.
Penyakit ini umunya menyerang tanaman kangkung di Singapura,
Thailand dan Indonesia.
- Gejala serangannya :
Mula-mula terdapat bercak-bercak kuning pada daun-daun tua
kemudian berubah warna menjadi kecoklat-coklatan. Pada permukaan
daun sebelah bawah terdapat bintik-bintik atau bercak-bercak berwarna
putih, sehingga dinamakan penyakit karat putih. Bila menyerang batang,
maka gejala akibat infeksi serangannya menimbulkan pembengkakkan.
- Pengendalian :
Penyakit ini dapat dikendalikan dengan pemotongan
(pemangkasan) daun-daun tua yang sakit, dan disemprotkan fungisida
yang efektif, misalnya Dithane M-45 0,2%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b) Bercak daun
- Penyebabnya adalah cendawan Fusarium sp. dan Cercospora bataticola
Cif. Et Bruner.
- Gejala serangan:
Menimbulkan bercak-bercak daun secar tidak beraturan dan warna
cokelat atau kehitam-hitaman. Sedangkan serangan Coscopora sp.
menyebabkan daun menjadi bercak-bercak belang.
- Pengendalian
Kedua penyakit ini dapat dikendalikan dengan pencabutan tanaman
yang sakit, dapat disemprotkan fungsida yang efektif seperti Dithane M-
45 0,2%.
c) Busuk batang dan daun.
- Penyebabnya : Adalah cendawan Rhizoctonia solani Kuhn.
- Gejala seranganya : Menyebabkan busuk batang dan busuk daun kebasah
basahan.
- Pengendaliannya :
Penyakit ini dikendalikan dengan melakukan pergiliran (rotasi)
tanaman, mencabut tanaman yang sakit dan disemprotkan fungisida yang
efektif seperti Dithane M-45 0,2%.
d) Virus 24emper
Penyakit ini menimbulkan gejala belang-belang pad daun, kemudian tulang-
tulang daun memucat warnanya, dan bentuk daun kadang-kadang abnormal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(malformasi). Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan cara pergiliran (rotasi)
tanam atau peremajaan tanaman.
7. Pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,
kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Dalam pengertian khusus pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau
lebih hara tanaman. Berbicara tentang tanaman tidakakan lepas dari masalah
pupuk. Dalam pertanian modern, penggunan materi yang berupa pupuk adalah
mutlak untuk memacu tingkat produksi tanaman yang diharapkan (Adriani,
2011).
a. Pupuk Kompos
Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk
menguatkan struktur lahan kritis dengan meningkatkan kandungan bahan organik
tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan air
tanah, menggemburkan kembali tanah pertanian karena peningkatan aktivitas
mikroba dan sebagai media tanam. Kompos yang bermutu baik memiliki ciri
berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, tidak larut dalam air,
tidak berbau, suhu kurang lebih sama dengan suhu lingkungan (Alex, 2012).
Kompos yang memenuhi syarat C/N rasio < 20, kadar air dan nutrisi tertentu,
dikategorikan kedalam pupuk organik karena terbuat dari bahan alami yakni
bersal dari bahan makhluk hidup (Suwahyono, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Kompos secara alami terbentuk dari sampah organik yang terurai oleh
berbagai jenis mikrobia, binatang yang hidup ditanah, enzim dan jamur. Proses
terurai ini memerlukan kondisi yang tertentu, yaitu: suhu, udara dan kelembaban.
Waktu pembentukan kompos rata-rata dalam 4 – 6 minggu. Suhu optimal untuk
pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45– 650C.
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan tanah
dan akan meningkatkan kandungan tanah dan akan meningkatkan kemampuan
tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang
bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Selain
itu, aktivitas mikroba tanah juga dapat membantu tanaman menghadapi serangan
penyakit serta tanaman memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan
dengan tanaman yang dipupuk dengan bahan kimia. Berikut adalah fungsi
kompos bagi tanah/tanaman:
- Meningkatkan kesuburan tanah
- Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
- Meningkatkan aktivitas mikroba
- Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai, gizi, dan jumlah panen)
- Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
- Menekan pertumbuhan/serangan penyakit
- Meningkatkan retensi/ketersediaan hara dalam tanah (Alex, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Pupuk Organik
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan/ternak.
Susunan hara pupuk kandang tergantung macam dan jenis hewan ternak.Nilai
hara pupuk kandang dipengaruhi oleh makanan hewan yang bersangkutan. Fungsi
hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya saja, jenis
hewan dan jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang (Agus, 2012).
Pupuk kandang tidak hanya ditentukan berdasarkan pasokan bahan organik
tetapi besarnya pasokan nitrogen. Nitrogen yang dilepaskan oleh aktivitas
mikroorganisme kemudian dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk kandang
mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan kimia tanah. Penggunaan
pupuk kandang untuk mempertahankan kesuburan tanah merupakan bentuk
praktek pertanian organik (Sutanto, 2002).
c. Pupuk Cair
Pupuk cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang
berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur
haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat
secara cepat mengatasi defisiensi hara. Pupuk cair organik umumnya tidak
merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin (Alex, 2010).
Pupuk cair merupakan zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan
organik dan berwujud cair. Pupuk cair memiliki manfaat yaitu (Alex, 2010) :
- Untuk menyuburkan tanah
- Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
- Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organik yang
mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buahan dan sisa sayur-sayuran.
Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik maka proses pengurian
oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya
nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman (Alex, 2010).
C. Media Tanam
1. Fungsi Tanah Sebagai Media Tumbuh
Tanah sebagai media tumbuh yang ideal secar material tersusun oleh 4
komponen, yaitu bahan padatan yang terdiri dari bahan mineral dan bahan
28empera, air tanah dan udar tanah. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara
rerata terdiri dari (1) 50% padatan, 45% berupa bahan mineral (bahan hasil
pelapukan batuan induk, termasuk primer, mineral sekunder dan bahan amorf)
dan 5% bahan organik (flora dan fauna tanah perakaran tanaman serta hasil
dekomposisi/pengurai sisa vegetasi atau hewan hasil kegiatan mikroorganisme).
(2) 50% ruang pori berisi 20%-30% air dan 20% - 30% udara (Sutanto, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Menurut Hanafiah (2004) fungsi masing-masing komponen tanah yaitu :
a. Udara tanah berfungsi sebagai gudang dan sumber gas seperti O2 yang
dibutuhkan oleh sel-sel perakaran untuk melaksanakan respirasi, CO2bagi
mikroba fotosintetik dan N2 bagi mikroba peningkat N.
b. Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tanaman dan biota tanah,
sebagian besar penyerapan hara seperti N, K dan Ca oleh tanaman dimediasi
oleh air melalui mekanisme aliran massa air, baik kepermukaan akar maupun
transportasi ke daun.
c. Mineral tanah terutama berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara bagi
tanaman dan biota tanah.
b. Tanah Aluvial (Tanah Paingan)
Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah aluvial.Tanah
Paingan (aluvial) berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organiknya
jumlahnya berubah-ubah tidak teratur dengan kedalamannya. Lapisan disini
bukan horizon, karena bukan terbentuk secara pedogenesis ( perkembangan tanah
secara alami, pelapukan mulai dari atas, proses eluvasi dan iluvasi). Tetapi bahan
atau mineral yang diendapkan berbeda dari waktu ke waktu dan lama
pengendapan juga berbeda sehingga terbentuk lapisan yang berbeda (supriyono,
2009). Tanah ini tergolong masih muda, belum berkembang, berasal dari lauvium,
bentuk beraneka ragam, tidak berstruktur basah pekat, pH bervariasi, tingkat
kesuburan sedang sampai tinggi, biasanya banyak terdpat di tepi sungai, cekungan
dan pantai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Ciri pembentukan aluvial adalah bahan yang kasar (besar) akan diendapkan
tidak jauh dari sumbernya, Sedangkan semakin halus bahan yang akan
diendapkan lebih jauh dan tiap lapisan cenderung seragam. Sifat tanah aluvial
dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal, sehingga kesuburannya ditentukan
oleh bahan asal.
Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Tanah Aluvial dan pH
No Nama
Tempat
Diekstrak 25% HCL 2% as. Sitrat pH
H2O P2O5 K2O CaO MgO P2P5 K2O
1 Dataran
demak 0,006 0,055 Ib5 0,40 0,025 0,015
7,7 -
8,1
2 Endapan
Serang 0,055 0,060 Ib5 0,60 0,081 0,014
8,1-
8,4
3 Endapan
Tuntung 0,085 0,072 Ib5 0,75 0,028 0,021
7,9-
8,2
Kebanyakan tanah aluvial sepanjang aliran besar merupakan campuran dan
mengandung cukup banyak unsur hara tanaman, sehingga umumnya dianggap
tanah subur sejak dahulu. Permasalahannya adalah pengawasan tata air termasuk
perlindungan terhadap banjir, drainase dan irigasi. Tekstur tanahnya sangat
variabel, baik vertikal maupun horizontal, jika banyak mengandung lempung
tanahnya sukar diolah dan menghambat drainase. Di daerah kering seperti di
Timor, dataran rendah mempunyai tanah yang beragam dan dapat menggangu
pertumbuhan. Garam ini dapat dihilangkan dengan drainase memakai air yang
tidak bergaram seperti air irigasi atau penyiraman dengan air tawar. Jika masih
banyak mengabsorbsi Na atau garam lainnya. Pengolahan tanah harus hati-hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dan sambil diberi gips atau sulfur, dan untuk memberbaiki struktur tanah menjadi
granuler perlu dibenam bahan organik (Rosmarkam, 2001).
Tanah aluvial kurang dipengaruhi oleh iklim dan vegetasi, tetapi yang paling
terlihat pengaruhnya pada ciri dan sifat tanahnya adalah bahan induk topografi
sebagai akibat waktu terbentuknya tanah yang masih muda. Menurut bahan
induknya terdapat tanah aluvial pasir, debu, lempung dan kapur. Memperhatikan
cara terbentuknya maka fisiografi untuk terbentuknya tanah ini terbatas pada :
a) Lembah sungai
b) Dataran pantai, dan
c) Bekas danau (Supriyo, 2009).
Jenis tanah aluvial dapat dibedakan lagi atas dasar warnanya sebagai tanah
aluvial coklat,tanah aluvial kelabu dan lain-lain. Tanah aluvial dapat dibagi
menjadi 6 macam mineral yaitu :
a) Tanah aluvial yang memperlihatkan ciri-ciri hidromorfik mulai didalam
penampang pada kedalaman antara 50 – 100 cm dari permukaan kebawah :
Aluvial Gleiik (Ag).
b) Tanah aluvial mempunyai sulfidik pada kedalaman kurang dari 125 cm dari
permukaan : Aluvial Tionik (At).
c) Tanah aluvial lain yang mempunyai bahan organik karbon 12 kg atau lebih
(kecuali seresah lapisan atas) pada luas 1 m2sampai lapisan keras/sedalam
kurang dari 1 m permukaan tanah : Aluvial Humik (Ah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d) Tanah aluvial lain yang berkapur (“calcareous”), sekurang-kurangnya 20 – 25
cm dari permukaan : Aluvial Kalkarik (Ak).
e) Tanah aluvial lain yang mempunyai kejenuhan basa (NH4Oac) kurang dari
50% sekurang-kuranggnya pada beberapa bagian lapisan tanah antara 20 – 50
cm dari permukaan : Aluvial Distrik (Ad).
f) Tanah aluvial lain kejenuhan basa > 50% : Aluvial Eutrik (Ae) (Rosmarkam
dan Wongsoatmodjo, 2001).
D. Arang Sekam
Arang sekam merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari sekam padi
(kulit gabah) dengan warna hitam. Warna hitam pada arang sekam akibat
proses pembakaran tersebut menyebabkan daya serap terhadap panas tinggi
sehingga menaikkan suhu dan mempercepat perkecambahan.
Arang sekam sangat baik untuk membantu menyuburkan tanah. Arang sekam
bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah sehingga
tidak mudah tercuci oleh air dan sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau
diambil oleh akar tanaman. Bisa dikatakan arang sekam akan berfungsi seperti
zeolit. Zeolit adalah salah satu bahan mineral yang memiliki karakteristik khusus
sebagai bahan pencampur media tanam. Salah satu manfaat dari zeolit adalah
sebagai bahan pembenah tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Arang sekam mengandung unsur N, P, K dan Ca masing-masing 0.18;
0.08; 0.30 dan 0.14% serta unsur Mg yang besarnya tidak terukur dan
mempunyai pH 6-7 setelah mengalami perendaman selama 2 hari. Komposisi
arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2(52%), C (31%), Fe2O3,
K2O, MgO, Cao dan Cu (dalam jumlah kecil) sehingga arang sekam memiliki
sifat kimia menyerupai tanah (Wuryaningsih, 1997).
Media arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah mengikat air,
tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam baik
untuk media tumbuh tanaman sayuran maupun buah-buahan secara hidroponik.
Arang sekam dapat menahan air lebih lama dan membawa zat-zat organik yang
dibutuhkan oleh tanaman (Sutanto, 2002).
E. Penanaman Kangkungpada Tabulampot
Teknik penanaman dengan teknik tabulampot atau merupakan alternatif
penanaman tanamanyang dapat memberikan solusi untuk yang memilih lahan
terbatas, tetapi ingin memiliki banyak tanaman. Prinsip penanaman dengan teknik
ini yaitu memerlukan keseriusan dan ketelitian dalam merawat. Penanaman
tanaman kangkung disini tidak menggunakan pot, tetapi digantikan dengan
polybag.
Menurut Rahmat (2011) keuntungan memelihara tanaman dalam pot yaitu
area tanaman yang dibutuhkan tidak terlalu luas, dapat menghasilkan buah-buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
murni minim pestisida, mempercantik halaman rumah dan pekarangan
disekitarnya, pertumbuhan nutrisi tanaman dapat diperoleh maksimal, jika
terserang hama atau penyakit penanggulangannya lebih mudah dilakukan.
F. Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan Vertissa Widya Kirani pada tahun 2011 dengan
judul “Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bayam (Amaranthus sp.) Pada
Berbagai Macam Media Tanam Secara Hidroponik”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media tanam arang sekam menunjukkan hasil yang
palingbaik untuk pertumbuhan tiga varietas bayam dibandingkan dengan media
lain yaitu : media pasir, sekam padi dan pakis. Hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan tanaman bayam dengan parameter tinggi tanaman, luas daun,
panjang akar, volume akar, bobot segar tanaman,bobot kering tanaman.
Penelitian yang dilakukan Sylva Lestari pada tahun 2014 dengan judul
“Pemanfaatan Limbah Teh, Sekam Padi, dan Arang Sekam Sebagai Media
Tumbuh Bibit Trembesi (Samaneae saman)”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian limbah teh, sekam padi, dan arang sekam sebagai media
tumbuh memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap bobot kering tajuk, bobot
kering akar, pajang akar, indeks mutu bibit dibandingkan dengan perlakuan tanah
100% yang tidak memberikan pengaruh terhadap parameter tinggi dan diameter
batang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
G. Hipotesa
1. Jenis media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung
darat.
2. Media tanaman tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) baik untuk
pertumbuhan tanaman kangkung darat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalahpenelitian eksperimen dengan
melakukan percobaan dan pengujian pada penelitian yang dilakukan. Penelitian
eksprimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dalam penelitian
ini yaitu pengaruh arang sekam sebagai media tanam terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung darat varietas Bangkok.
B. Variabel Penelitian
Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam
suatu penelitian.Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan
dalam penelitian. Variabel sendiri berasal dari kata vary (berarti: berbeda) dan
able (berarti: dapat). Secara harafiah variabel dapat diartikan sesuatu yang
hasilnya dapat berbeda-beda. Dalam penelitian ini menggunakan 3 jenis variabel
yaitu : variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
1) Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel
terikat. Adapun variabel bebas yang digunakan adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
- Media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam).
2) Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam variabel terikat adalah tinggi
(induk + cabang), jumlah daun dan berat basah tanaman. Adapun ketentuan-
ketentuannya sebagai berikut :
- Tinggi tanaman induk + cabang (cm) : perhitungan dan pengukuran yang
digunakan untuk tinggi tanaman induk adalah pada bagian pangkal batang
(bawah) hingga bagian atas (pucuk) tanaman. Sedangkan untuk tinggi cabang
adalah diukur mulai dari bagian pangkal cabang hingga pucuk.
- Jumlah daun (helai) : menghitung banyaknya jumlah daun yang tumbuh
dibatang kangkung darat pada setiap minggunya.
- Berat basah (gr) : pengukuran yang digunakan untuk berat basah tanaman
adalah menimbang tanaman mulai daripangkal batang hingga pucuk dan
cabang-cabangnya.
3) Variabel Kontrol
Pada penelitian ini yang digunakan sebagai variabel kontrol adalah air,
cahaya, suhu, pupuk cair, pestisida, pH dan kelembaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kebun anggur Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma tepatnya di Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini dilakanakan kurang lebih selama 1 bulan yaitu pada tanggal 5 Mei
2015 – 7 Juni 2015.
D. Desain Penelitian
Rancangan Acak Lengkap (Complete Randomized Design) merupakan salah
satu rancangan paling sederhana dalam rancangan percobaan. Rancangan ini
disebut rancangan acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan
diseluruh unit percobaan. Ciri khas percobaan ini yaitu bahan percobaan yang
digunakan harus bersifat homogen (misalnya untuk percobaan di laboratorium, di
lapangan dan di rumah kaca) (Tanujaya 2013).
Penelitian ini menggunakan 2 macam media yaitu media tanam TA/kontrol
(tanah aluvial) dan media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam). Pengulangan
dilakukan sebanyak 21 kali. Pot disusun diberi nomor 1–21 seperti tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel4. Pola Penyusunan Pot
TA1 TA2 TA15
TAS1 TAS2 TA17
TA3 TA4 TA17
TAS3 TAS4 TA18
TA5 TA6 TA19
TAS5 TAS6 TA20
TA7 TA8 TA21
TAS7 TAS8 TAS15
TA9 TA10 TAS16
TAS9 TAS10 TAS17
TA11 TA12 TAS18
TAS11 TAS12 TAS19
TA13 TA14 TAS20
TAS13 TAS14 TAS21
Keterangan:
- TA = tanah aluvial - TAS = tanah aluvial +arang sekam
- TA1 = pengulangan 1 - TAS1 = pengulangan 1
- TA 2 = pengulangan 2 - TAS2 = pengulangan 2
- TA3 = pengulangan 3 - TAS3 = pengulangan 3
- TA4 = pengulangan 4 - TAS4 = pengulangan 4
- TA5 = pengulangan 5 - TAS5 = pengulangan 5
- TA6 = pengulangan 6 - TAS6 = pengulangan 6
- TA7 = pengulangan 7 - TAS7 = pengulangan 7
- TA8 = pengulangan 8 - TAS8 = pengulangan 8
- TA9 = pengulangan 9 - TAS9 = pengulangan 9
- TA10 = pengulangan 10 - TAS10 = pengulangan 10
- TA11 = pengulangan 11 - TAS11 = pengulangan 11
- TA12 = pengulangan 12 - TAS12 = pengulangan 12
- TA13 = pengulangan 13 - TAS13 = pengulangan 13
- TA14 = pengulangan 14 - TAS14 = pengulangan 14
- TA15 = pengulangan 15 - TAS15 = pengulangan 15
- TA16 = pengulangan 16 - TAS16 = pengulangan 16
- TA17 = pengulangan 17 - TAS17 = pengulangan 17
- TA18 = pengulangan 18 - TAS18 = pengulangan 18
- TA19 = pengulangan19 - TAS19 = pengulangan 19
- TA20 = pengulangan 20 - TAS20 = pengulangan 20
- TA21 = pengulangan 21 - TAS21 = pengulangan 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pengacakan pada penelitian ini dilakukan pada saat memilih tanaman yang
diberikan perlakuan. Penentuan tanaman yang akan diberi perlakuan tertentu
dilakukan secara acak dan tidak ada perbedaan khusus terhadap jenis media
tertentu.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Polybag - Penggaris
- Gunting - Alat tulis
- Semprotan - Kertas
- Cangkul -Cethok
- Sabit - Timbangan digital
- Bambu - Alat ukur pH dan kelembapan
- Tali raffia - Gelas Ukur
- Paku - Ember
- Plastik - Thermometer
- Paranet - Timbangan/neraca digital
- Meteran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Pupuk kandang
- Bibit kangkung
- Air
- Pestisida
- Pupuk cair
- Tanah aluvial
- Arang sekam
F. Prosedur Kerja
- Penyiapan Lahan
Lahan yang digunakan untuk meletakkan tanaman kangkung terletak di
kebun anggur Universitas Sanata Dharma, Paingan, Maguwoharjo, Sleman
Yogyakarta. Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan, pembuatan rumah
untuk tanaman kangkung agar terlindung dari hama dan pembuatan panggung
untuk meletakkan tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
- Penyiapan Media Tanam
a. Polybag
Polybag yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 30 cm x 30
cm. Bagian dasar dan bagian samping polybag memiliki lubang drainase yang
berfungsi untuk mengurangi kadar air agar tanaman tidak kelebihan air.
b. Media tanam
Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam
yaitu media tanam TA/kontrol dan media taman TAS. Media tanam TA terdiri
dari campuran tanah dan pupuk kandang. Sedangkan media tanam TAS terdiri
dari campuran tanah aluvial, arang sekam dan pupuk kandang.
c. Fasilitas Penunjang
Untuk pertumbuhan tanaman kangkung diperlukan berbagai fasilitas
pendukung antara lain semprotan, pupuk, pestisida, pagar pelindung tanaman
dari hama, plastik UV untuk melindungi tanaman dari hujan agar tanaman
tidak busuk dan cahaya matari masih bisa tembus, dan fasilitas penunjang
lainnya.
- Pencampuran Media Tanam
a. Media TA/Kontrol (tanah aluvial)
- Siapkan tanah aluvial dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1
- Campur tanah dan pupuk dengan menggunakan cangkul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
- Masukan medium ke dalam polybag dengan menggunakan sekop
- Letakkan media pada lahan yang sudah disiapkan
b. Media TAS (tanah aluvial + arang sekam)
- Siapkan tanah aluvial, arang sekam dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1:1
- Campur tanah aluvial, arang sekam dan pupuk kandang dengan
menggunakan cangkul
- Masukkan medium kedalam polybag dengan menggunakan sekop
- Letakkan media pada bahan yang sudah disiapkan
- Penyemaian dan Penanaman Bibit Kangkung
Penyemaian bibit kangkung langsung didalam media tanam yang digunakan.
Berikut adalah langkah-langkah penyemaian bibit kangkung :
- Media yang sudah disiapkan dilubangi kira-kira sedalam 1 cm
- Masukan bibit kangkung darat kedalam lubang kemudian tutup kembali
lubang dengan tanah
- Setelah semua selesai siram media tanam yang sudah berisi bibit.
- Prosedur perlakuan
Pemberian perlakuan dilakukan pada tanaman berumur 5 hari setelah
penyemaian. Dengan tinggi masing-masing tanaman 1 cm dan jumlah daun1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
helai. 21 tanaman kangkung darat ditanam pada media tanam TA/kontrol (tanah
aluvial) dan 21 tanaman pada media TAS (tanah aluvial + arang sekam). Berikut
adalah prosedur pemindahan tanaman dari media penyemaian ke media yang
dipakai sebagai perlakuan :
- Lubangi Media tanam yang digunakan
- Congkel tanaman kangkung darat dari media penyemaian
- Masukkan tanaman kangkung kedalam media tanam yang sudah dilubangangi
- Tutup lubang dengan menggunakan tanah
- Perawatan dan Pemeliharaan
a. Penempatan tanaman
Penempatan media taman diletakan pada tempat yang cukup terkena
sinar matahari. Tanaman kangkung diletakkan pada sebuah rumah yang
terbuat dari paranet dan atapnya terbuat dari plastik UV. Penggunaan plastik
UV sebagai atap dimaksudkan agar cahaya matahari masih bisa masuk
kedalam sehingga tanaman cukup cahaya. Disamping itu, lokasi penempatan
media tanam harus dekat sumber air dan serasi dengan lingkungan sekitarnya.
b. Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan tanaman kangkung membutuhkan air
dalam jumlah yang memadai. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan
kelembaban tanah. Kelembaban tanah harus dikontrol antara 40% - 80%. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kelembaban < 40% maka media harus disiram, sedangkan jika > 80% maka
tidak perlu disiram. Setiap tanaman harus memperoleh volume air yang sama.
Waktu penyiraman yang baik yaitu pada saat pagi sebelum pukul 09.00 atau
sore hari setelah pukul 15.00.
c. Pemupukan
Pupuk yang dipakai untuk pemupukan adalah pupuk cair. Pemberian
pupuk cair dilakukan sebagai berikut :
- Ambil 0,5 liter pupuk cair dan 10 liter air
- Campur larutan hingga homogen
- Ambil laarutan dengan menggunakan gelas ukur
- Siram pada tanaman kangkung
Pada minggu ke – 1 pengamatan yaitu tanaman kangkung berusia 10
hari setelah penyemaian pemberian pupuk dilakukan sebanyak 50 ml untuk
masing-masing tanaman. Pada minggu ke – 2 yaitu tanaman berusia 17 hari
dosis ditingkatkan menjadi 100 ml. Pada minggu ke – 3 dan ke - 4 yaitu usia
tanaman kangkung 24 hari dan 31 hari pemberian pupuk cair menjadi 200 ml.
Pemberian dosis pupuk yang terus meningkat dikarenakantanaman kangkung
sudah semakin besar sehingga nutrisi yang dibutuhkan juga semakin banyak.
Pemupukkan dilakukan satu minggu sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
d. Penanganan hama dan penyakit
Untuk pencegahan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan
penyakit maka dilakukan pencegahan dengan pemeberian pestisida. Pestisida
yang digunakan adalah pestisida organik (pesona). Berikut adalah cara
penggunaanya adalah:
- 10 ml pesona ditambahakan dengan I liter air
- Aduk/kocok hingga larutan homogen
- Semprotkan pada bagian daun dan batang tanaman
- Pemberian pestisida dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu
- Penyemprotan dilakukan pada waktu sore hari setelah matahari terbenam
e. Kebersihan tanaman
Kebersihan tanaman dilihat dari tidak adanya gulma yang tumbuh
disekitar tanaman. Gulma yang tumbuh disekitar tanaman harus dicabut agar
tidak menggangu pertumbuhan tanaman kangkung.
- Pengamatan
Pengambilan data dari pertumbuhan tanaman kangkung darat dilakukan
seminggu sekali. Data yang diambil setiap minggunya adalah tinggi batang,
jumlah daun, pH tanah, kelembaban tanah dan ketahanan terhadap hama dan
penyakit. Pada waktu sudah panen data yang diambil adalah berat basah tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk tabel dengan tujuan mempermudah
analisis.
a. Tinggi tanaman (induk + cabang)
Tinggi tanaman induk + tinggi cabang diukur dengan menggunakan
mistar.
Tabel 5.Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Tinggi Tanaman (cm)
NoNo No Tanah
Aluvial
Minggu ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
1 TA1 TAS1
2 TA2 TAS2
3 TA3 TAS3
4 TA4 TAS4
5 TA5 TAS5
6 TA6 TAS6
7 TA7 TAS7
8 TA8 TAS8
9 TA9 TAS9
10 TA10 TAS10
11 TA11 TAS11
12 TA12 TAS12
13 TA13 TAS13
14 TA14 TAS14
15 TA15 TAS15
16 TA16 TAS16
17 TA17 TAS17
18 TA18 TAS18
19 TA19 TAS19
20 TA20 TAS20
21 TA21 TAS21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Jumlah daun
Jumlah daun dihitung sebagai salah satu indikator pertumbuhan.Semua
daun pada tanaman kangkung dihitung, kecuali daun yang masih kuncup,
kemudian hasilnya dicatat pada tabel.
Tabel 6. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Jumlah Daun (helai)
NoNo No Tanah
Aluvial
Minggu Ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu Ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
1 TA1 TAS1
2 TA2 TAS2
3 TA3 TAS4
4 TA4 TAS4
5 TA5 TAS5
6 TA6 TAS6
7 TA7 TAS7
8 TA8 TAS8
9 TA9 TAS9
10 TA10 TAS10
11 TA11 TAS11
12 TA12 TAS12
13 TA13 TAS13
14 TA14 TAS14
15 TA15 TAS15
16 TA16 TAS16
17 TA17 TAS17
18 TA18 TAS18
19 TA19 TAS19
20 TA20 TAS20
21 TA21 TAS21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
c. Pengukuran pH dan kelembaban tanah
Selain mengukur indikator pertumbuhan dilakukan pengukuran pH dan
kelembaban tanah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya faktor lain yang
mungkin mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung.
1) Pengukuran pH
Cara pengukuran pH adalah sebagai berikut :
- Ukur jarak tanah 10 cm dari batang tanaman kangkung
- Beri tanda setinggi 10 cm lalu tancapkan pengukur pH sampai batas yang
telah dibuat
- Lakukan kalibrasi dengan mengukur pH meter lalu lap sampai kering
hingga penggunaan selanjutnya
- Catat hasil pada tabel
Tabel 7. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran pHTanah
NoNo No Tanah
Aluvial
Minggu ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
1 TA1 TAS1
2 TA2 TAS2
3 TA3 TAS3
4 TA4 TAS4
5 TA5 TAS5
6 TA6 TAS6
7 TA7 TAS7
8 TA8 TAS8
9 TA9 TAS9
10 TA10 TAS10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No Tanah
Aluvial
Minggu Ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu Ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
11 TA11 TAS11
12 TA12 TAS12
13 TA13 TAS13
14 TA14 TAS14
15 TA15 TAS15
16 TA16 TAS16
17 TA17 TAS17
18 TA18 TAS18
19 TA19 TAS19
20 TA20 TAS20
21 TA21 TAS21
2) Kelembaban
Cara pengukuran kelembaban adalah sebagai berikut:
- Ukur jarak tanah 10 cm dari batang tanaman kangkung
- Beri tanda pada moisturmeter setinggi 10 cm lalu tancapkan pengukuran
kelembaban pada batas yang telah dibuat
- Catat hasil pada tabel
Tabel 8. Contoh Tabel Data Kelembaban Tanah
NoNo No Tanah
Aluvial
Tanggal (Minggu ke – ) Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Tanggal (Minggu ke -)
1 2 3 4 1 2 3 4
1 TA1 TAS1
2 TA2 TAS2
3 TA3 TAS3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No Tanah
Aluvil
Minggu Ke - Tanah
Aluvia
+
Arang
Sekam
Minggu Ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
4 TA4 TAS4
5 TA5 TAS5
6 TA6 TAS6
7 TA7 TAS7
8 TA8 TAS8
9 TA9 TAS9
10 TA10 TAS10
11 TA11 TAS11
12 TA12 TAS12
13 TA13 TAS13
14 TA14 TAS14
15 TA15 TAS15
16 TA16 TAS16
17 TA17 TAS17
18 TA18 TAS18
19 TA19 TAS19
20 TA20 TAS20
21 TA21 TAS21
d. Penimbangan berat basah
Penimbangan tanaman kangkung dilakukan dengan cara menimbang
tanaman setelah dipanen.Pemanenan dilakukan dengan cara memotong bagian
pangkal batang tanaman. Berikut adalah cara penggunaan neraca/timbangan
digital:
- Penimbangan dilakukan setelah diperoleh keadaan seimbang pada neraca
- Timbangan diposisikan nol
- Letakan tanaman kangkung diatas timbangan
- Catat hasil pada tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
- Setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti
semula
Tabel 9. Contoh Tabel Data Berat Basah Tanaman Kangkung (gr)
NoNo No Tanah
Aluvial Berat
Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Berat
1 TA1 TAS1
2 TA2 TAS2
3 TA3 TAS3
4 TA4 TAS4
5 TA5 TAS5
6 TA6 TAS6
7 TA7 TAS7
8 TA8 TAS8
9 TA9 TAS9
10 TA10 TAS10
11 TA11 TAS11
12 TA12 TAS12
13 TA13 TAS13
14 TA14 TAS14
15 TA15 TAS15
16 TA16 TAS16
17 TA17 TAS17
18 TA18 TAS18
19 TA19 TAS19
20 TA20 TAS20
21 TA21 TAS21
1. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh merupakan data mentah hasil pengamatan yang terdiri
dari tinggi batang, jumlah daun dan berat basah. Setelah data hasil penelitian yang
telah diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas dan uji homogenetis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Homogenitas adalah persamaan variasi antarkelompok yang ingin
dibandingkan, sehingga kita akan berhadapan dengan kelompok yang dari
awalnya dalam kondisi yang sama. Uji homogenitas variasi sangat diperlukan
sebelum kita membandingkan dua kelompok atau lebih agar perbedaan yang ada
bukan disebabkan oleh adanya perbedaandasar (ketidak homogenan kelompok
yang dibandingkan) (Irianto, 2003). Pengujian homogenitas data hasil penelitian
ini menggunakan uji levene dengan rumus :
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas dilakukan analisisa
menggunakan uji t-test 2 group yang independen. Dua kelompok independen
dapat berupa dua kelompok yang terpisah, misalnya dua kelompok berbeda yang
dites, atau kelompok yang diberi perlakuan (treatment) berbeda. T-test digunakan
untuk membandingkan dua kelompok yang independen. Dalam sebuah penelitian,
lazim membandingkan dua treatment. Untuk membandingkan apakah hasil
eksperimen dengan media TAS lebih baik dari media TA, yang diperlukan adalah
mean dari sampel, standar deviasi sampel, dan besarnya sampel untuk dua
kelompok yang dibandingkan. Pada percobaan ini membandingkan pertumbuhan
tanaman kangkung pada media tanamn dengan tanah aluvial (TA) dan media
tanam tanah aluvial + arang sekam (TAS), parameter yang digunakan adalah
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tanaman kangkung (Suparno,
2011).
1. Statistik yang digunakan :
t = ( ) ( )
–
Kriteria pengujian normalitas, kesamaan varians (homogenitas) adalah :
2. Normalitas (Test of Normality)
- H0= variasi populasi adalah normal
- Hi= Variasi populasi adalah tidak normal
a. Jika Nilai Sig. < 0,05 maka H0 bahwa berdistribusi normal ditolak. Hal ini
berarti data sampel berdistribusi tidak normal.
b. Jika Nilai Sig. > 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti data sampel berasa
dari populasi yang berdistribusi normal.
3. Kesamaan varians (Test of Homogeneity of Variances)
- H0 = variasi populasi adalah sama
- Hi= Variasi populasi adalah tidak sama
e. Jika Nilai Sig. < 0,05 maka H0 bahwa varians kedua kelompok sama ditolak.
Hal ini berarti kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama.
f. Jika Nilai Sig. > 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti kedua kelompok
mempunyai varians yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4. t-test 2 group yang independen
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat nilai F hitung dengan
ketentuan jika F hitung > Ftabel untuk alpha 0,05 maka ada perbedaan yang
bermakna pada perlakuan yang diberikan. Sedangkan jika F hitung < F tabel
untuk alpha 0,05 maka tidak ada perbedaan yang berarti dari perlakuan.
5. Membuat kesimpulan
Membuat kesimpulan mengenai jenis media tanam yang paling cocok
untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat atau kedua media tanam memiliki
efek yang sama. Jika hasil tidak signifikan, berarti kedua media sama. Jika
perlakuan menghasilkan efek yang signifikan, setidaknya satu dari jenis media
cocok terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Analisis Data Penelitian
Uji t-test 2 group yang independenbertujuan untuk mengetahui apakah
data berbeda secara statistik atau tidak. Syarat untuk melakukan uji
menggunakan uji t-test 2 group yang independen adalah uji normalitas atau test
of normality dan uji homogenitas atau test of Homogeneityof variance. Test of
normality atau uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel
berasal dari populasi yang yang berdistribusi normal atau tidak. Test of
homogeneity of variance bertujuan untuk mengetahui apakahdua data atau lebih,
kelompok data sampel memiliki variasi yang homogen atau tidak.
1. Tinggi Tanaman (Induk + Cabang)
Sampel data yang diperoleh terlebih dahulu di uji normalitasdan
homogenitas. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan p value (sig) setiap
kelompok data > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas
diperoleh p value (sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga kesimpulannya
bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah homogen (lihat lampiran 10 dan
11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Rata-rata hasil pengukuran pertambahan tinggi tanaman(induk + cabang) I.
reptans Poir setiap minggunya selama 4 minggu dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 10. Tinggi Tanaman Induk + Cabang (cm) I. reptans Poir selama 4 Minggu
Tanah
Aluvial
Minggu ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
TA1 2 8 35,6 78,3 TAS1 2,3 8,5 47,4 183,6
TA2 1,2 7 26,5 75,2 TAS2 2,3 9 41,7 87,7
TA3 1,2 7,5 39,4 75 TAS3 2,4 9,2 32,3 64,3
TA4 1 7 27 68,7 TAS4 3,1 11 56,5 183
TA5 1,8 10 21,4 135,6 TAS5 2,5 9,5 50,4 187,6
TA6 2,4 11,1 25,2 60 TAS6 2,5 10,2 43,6 192,1
TA7 2,4 7,1 36,4 82,6 TAS7 1,9 10,8 23,3 140
TA8 2,4 9,5 37,6 138 TAS8 2,8 11,6 37,2 161,8
TA9 1,8 9,9 31.6 62,6 TAS9 2 11,8 39,1 110,2
TA10 1,2 9,3 40,9 76 TAS10 1,9 11,4 41 129,8
TA11 1,8 10 34,6 113,8 TAS11 3,4 9 63,9 200,7
TA12 1,8 11,3 26,3 116,6 TAS12 3,9 10,9 50,9 144,5
TA13 3,4 9,5 32,6 83,1 TAS13 2,4 11,4 66,7 226,9
TA14 2 9,6 40,1 91,5 TAS14 1,5 9 48,4 163,7
TA15 1,7 9,7 44,1 157,6 TAS15 1,8 10,9 34,5 121
TA16 1,3 10,2 40,7 111,8 TAS16 2,7 11,4 42,8 105,4
TA17 2 6 31,5 71,5 TAS17 3 12,8 45,2 183,9
TA18 1,7 10,2 33,8 78,3 TAS18 2,6 10,5 33,2 77,1
TA19 1,7 7 37,2 115,3 TAS19 1,7 10,4 40,6 103,8
TA20 2,8 8 39 91,4 TAS20 1,6 11,4 70,1 140,3
TA21 2 10,5 31,7 115,7 TAS21 2 10,8 37,3 105,6
Jumlah 39,6 188,4 718,6 1.998,6 Jumlah 50,3 221,5 946,1 3.013
Rerata
Setiap
Minggu
1,8 8,9 34,2 95,1
Rerata
Setiap
Minggu
2,3 10,5 45 143,4
Jumlah
total 140
Jumlah
Total 201,2
Rerata 35 rerata 50,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata pertumbuhan
tinggi tanaman(induk + cabang) kangkung darat setiap minggunya berbeda-beda
pada kedua jenis media. Berdasarkan perhitungan media tanam TAS (tanah
aluvial + arang sekam) pertumbuhan tinggi tanamana induk + cabang lebih baik
dibandingkan dengan media tanaman TA/kontrol (tanah aluvial). Rata-rata tinggi
(induk + cabang) tanaman kangkung darat pada media tanam TAS = 35
cm/minggu, sedangkan untuk media tanam TA rata-rata tinggi tanamannya adalah
= 50,3 cm/minggu.
Berdasarkan data hasil pengukuran selama 4 minggu pengukuran tinggi
tanaman (induk + cabang) dapat dibuatkan grafik pertambahan tinggi batang I.
reptans Poir. Berikut adalah grafik pertumbuhan tinggi tanaman (induk +
cabang)I. reptans Poir setiap minggu (cm/minggu) sebagai berikut :
Gambar 6. Grafik Tinggi Tanaman I. reptans Poir Setiap Minggunya
0
20
40
60
80
100
120
140
160
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
Tin
ggi
Tan
aman
(cm
)
Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kangkung Darat Selama 4 Minggu
TA
TAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan gambar 6 menunjukkan bahwa tinggi (induk + cabang)
tanaman I. reptans Poir masing-masing media mengalami pertumbuhan tinggi
yang berbeda setiap minggunya. Minggu ke – 1 menunjukkan masing-masing
tanaman pada setiap kedua media menunjukkan tinggi tanaman hampir sama, hal
ini dikarenakan tanaman masih melakukan penyesuaian diri terhadap media
tanaman dan kondisi lingkungan. Pada minggu ke – 2, ke – 3 dan ke – 4 tinggi
tanaman dari kedua media sudah memiliki tinggi yang bervariasi dan pertambahan
tinggi tanamn sangat cepat karena tamanan sudah bisa menyesuaikan diri dengan
media dan kondisi lingkungan. Dari awal sampai dengan akhir penelitian pada
media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) menunjukkan pertumbuhan tinggi
tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan media tanam TA/kontrol (tanah
aluvial).
Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas,
kemudian dilakukan analisis variasi dengan t-test 2 group yang independen untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata pertumbuhan
tinggi batang tanaman kangkung darat.
Berikut adalah tabel Analisist-test 2 Group yang independen pertumbahan
tinggi tanaman (induk + cabang) I. reptansPoir :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 11. Analisist-test 2 Group yang Independen
Pertumbuhan Tinggi Tanaman (induk + cabang) I. reptansPoir
Group Statistics
Perlakuan N Mean Std.
deviation
Std. Eror
Mean
Tinggi Tanaman
Induk + Cabang
Kangkung Darat
TA 84 35 39,43546 4,30276
TAS 84 50,3 63,53897 6,93267
Independent Samples Test
t-test for Euality of Means
t df Sig.
(2-tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Tinggi Tanaman
Induk + Cabang
Kangkung Darat
Equanal Variances
assumed
-2,032 166 ,044 -16,57738 8,15939 -32,68694 -,46782
Equanal Variances
not assumed
-2,032 128,68 ,044 -16,57738 8,15939 -32,71027 -,44449
Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika
sig. (2-tailed) < 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2
group yang Independen pertumbuhan tinggi tanaman (induk + cabang) diperoleh
sig. (2-tailed) = 0,04< 0,05 bahwa hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan
secara signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman pada 2 macam media tanam.
2. Jumlah Daun
Sampel data yang diperoleh terlebih dahulu di uji normalitas dan
homogenitas. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan p value (sig) setiap
kelompok data > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas
diperoleh p value (sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga kesimpulannya
bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah homogen (lihat lampiran 10 dan
11).
Rata-rata hasil pengukuran jumlah daun tanaman I. reptans Poir setiap
minggunya selama 1 bulan pada 2 jenis media tanaman yaitu media TA/kontrol
dan media Tanam TAS dapat dilihat pada tabel 12 (lihat juga lampiran 6).
Berikut adalah sampel data yang diperoleh dari pengamatan Jumlah daun :
Tabel 12. Jumlah Daun I. Reptans Poir Selama 4 Minggu
Tanah
Aluvial
Minggu ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
TA1 2 6 20 42 TAS1 4 10 20 55
TA2 2 6 16 44 TAS2 4 10 20 56
TA3 2 6 18 42 TAS3 5 10 21 57
TA4 1 5 22 47 TAS4 3 7 40 48
TA5 2 7 16 48 TAS5 4 10 25 60
TA6 2 7 21 49 TAS6 6 10 30 62
TA7 2 6 21 38 TAS7 3 8 32 51
TA8 2 7 24 38 TAS8 4 9 35 51
TA9 2 7 12 36 TAS9 3 10 26 54
TA10 2 7 25 40 TAS10 4 35 56
TA11 2 8 27 51 TAS11 5 12 37 59
TA12 2 7 25 54 TAS12 3 10 40 64
TA13 2 6 28 35 TAS13 5 8 42 60
TA14 2 7 30 58 TAS14 5 9 45 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tanah
Aluvial
Minggu Ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
1
Minggu Ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
TA15 2 8 23 61 TAS15 5 12 32 75
TA16 2 7 27 55 TAS16 5 8 40 63
TA17 2 6 30 42 TAS17 6 8 40 66
TA18 2 7 25 62 TAS18 6 10 35 70
TA19 3 7 18 66 TAS19 6 10 36 80
TA20 3 7 32 57 TAS20 7 11 40 74
TA21 2 9 41 82 TAS21 5 12 55 100
Jumlah 43 143 501 1.047 Jumlah 98 204 726 1.323
Rerata
Setiap
Minggu
2 6,8 23,8 49,8
Rerata
Setiap
Minggu
4,6 9,7 34,5 63
Jumlah
Total 82,4
Jumlah
Total 111,8
Rerata 20,6 Rerata 27,9
Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata pertumbuhan
jumlah daun tanaman kangkung darat berbeda-beda pada kedua media tanam.
Berdasarkan perhitungan rata-rata kecepatan pertumbuhan jumlah daun tanaman
kangkung darat pada media TAS (tanah luvial + arang sekam) lebih baik
dibandingkan dengan perlakuan dengan menggunakan media tanam TA/kontrol
(tanah aluvial). Hal ini dapat dilihat dari rata-rata setiap minggu pertumbuhan jumlah
daun tanaman kangkung darat pada media TA = 20,6 dan media TA 27,9.
Data hasil perhitungan jumlah daun I. reptans Poir pada 2 jenis media
tanam yaitu media tanam TA/kontrol (tanah aluvial) dan media tanamn TAS (tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
aluvial + arang sekam) dapat dibuatkan grafik pertumbuhan jumlah daun I. reptans
Poir setiap minggunya sebagai berikut :
Gambar 7. Grafik Jumlah Daun Tanaman I. reptans Poir Setiap Minggunya.
Berdasarkan gambar grafik 2 dapat diketahui bahwa pertumbuhan jumlah
daun tanaman kangkung darat setiap minggu mengalami pertambahan. Dari awal
sampai akhir pengukuran pertambahan jumlah daun pada media TAS lebih baik
dibandingkan dengan media tanam TA/kontrol.
Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas,
kemudian dilakukan analisis dengan t-test 2 group yang independen untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata pertambahan
jumlah daun tanaman kangkung darat seperti dapat dilihat sebagai berikut :
0
10
20
30
40
50
60
70
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
Jum
lah D
aun
Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kangkung Darat Selama 4 Minggu
TA
TAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 13. Analisist-test 2 Group yang Independen untuk
Jumlah Daun Tanaman I. reptans Poir
Group Statistics
Perlakuan N Mean Std.
deviation
Std. Eror
Mean
jumlah Daun
Tanaman Kangkung
darat
TA 84 20,6 19,94972 2,17669
TAS 84 27,9 24,42273 2,66474
Independent Samples Test
t-test for Euality of Means
t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Jumlah Daun
Tanaman
Kangkung
Darat
Equanal Variances
assumed
-2,135 166 ,034 -7,34524 3,44076 -14,13853 -,55195
Equanal Variances
not assumed
-2,135 159,64
1
0,34 -7,34524 3,44076 -14,14025 -,54996
Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika
sig. (2-tailed) < 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2
group yang Independen pertumbuhan jumlah daun diperoleh sig. (2-tailed) =
0,034< 0,05 hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada
pertumbuhan jumlah daun pada 2 macam media tanam.
3. Berat Basah
Sampel data yang diperoleh terlebih dahulu di uji normalitas dan
homogenitas. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan p value (sig) setiap
kelompok data > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas
diperoleh p value (sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga kesimpulannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah homogen (lihat lampiran 10 dan
11).
Berikut adalah sampel data yang diperoleh dari penimbangan berat basah
tanaman kangkung darat :
Tabel 14. Berat Basah Tanaman (gr) I. reptans Poir
Tanah Aluvial
Jumlah Rerata
Tanah Aluvial
+
Arang Sekam Jumlah Rerata
Pengula-
ngan
Berat Pengula-
ngan Berat
TA1 17
662 31,5
TAS1 45
942 44,8
TA2 30 TAS2 39
TA3 25 TAS3 33
TA4 30 TAS4 31
TA5 23 TAS5 37
TA6 25 TAS6 49
TA7 36 TAS7 41
TA8 35 TAS8 44
TA9 37 TAS9 54
TA10 26 TAS10 34
TA11 52 TAS11 56
TA12 23 TAS12 56
TA13 26 TAS13 43
TA14 32 TAS14 52
TA15 19 TAS15 61
TA16 40 TAS16 45
TA17 31 TAS17 38
TA18 43 TAS18 51
TA19 24 TAS19 31
TA20 33 TAS20 46
TA21 55 TAS21 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa secara umum berat basah pada tanaman
yang ditanaman di media TAS lebih berat dibandingkan dengan tanaman yang
ditanam pada media TA/Kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata berat basah
tanaman pada masing-masing perlakuan.Pada setiap perlakuan dilakukan
pengulangan sebanyak 21untuk masing-masing jenis media. Rata-rata berat
basah dari kedua media adalah TAS = 44,8 gr dan TA = 31,5 gr.
Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas,
kemudian dilakukan analisis dengan t-test 2 group yang independen untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata berat basah
tanaman kangkung darat seperti dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 15. Analisis t-test 2 Group yang Independen untuk
Berat Basah Tanaman I. reptans Poir
Group Statistics
Perlakuan N Mean Std.
deviation
Std. Eror
Mean
Berat Basah
Tanaman Kangkung
Darat
TA 21 31,5 9,89757 2,15983
TAS 21 44,8 9,02378 1,96915
Independent Samples Test
t-test for Euality of Means
t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Berat Basah
Tanaman
Kangkung
Darat
Equanal Variances
assumed
-4,562 40 ,000 -13.33333 2,92274 -19,24041 -7,42626
Equanal Variances
not assumed
-4,562 39,663 ,000 -13,33333 2,92274 -19,24197 -7,42469
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh p value (sig) setiap
kelompok data > 0,05(lihat lampiran 10 dan 11). Maka H0 tidak ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal
dan variasi pada setiap kelompok data adalah homogen.
Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika
sig. (2-tailed) < 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2
group yang Independen berat basah diperoleh sig. (2-tailed) = 0,00< 0,05 hasil
tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada berat basah
tamanan pada 2 macam media tanam.
B. Pembahasan
Pertumbuhan tanaman sangan dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor
lingkungan yang penting bagi pertumbuhan adalah media tanam. Media tanam
yang baik akan memberikan pertumbuhan secara optimal pada tumbuhan
(Sitompul dan Guritno, 2010).
Media tanam yang digunakan ada dua jenis yaitu media tanam TA/kontrol dan
media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam). Penambahan arang sekam
bertujuan untuk meperbaiki sifat tanah karena penggunaan tanah yang terus-
menerus.
Pertumbuhan tanaman dapat diartikan sebagai perubahan secara kuantitatif
siklus hidup tanaman yang tidak dapat dibalikkan (irreversible) atau peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
ukuran tanaman yang tidak akan dikembali akibat pembelahan sel. Pertambahan
ukuran tubuh tanaman secara keseluruhan merupakan pertambahan ruang atau
volume secara permanen atau pertambahan volume yang tidak dapat balik
(irreversible increase in volume). Proses pertumbuhan dikendalikan oleh dua
faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Pertumbuhan tanaman pada
faktor genetik mengandalkan kemampuan dan kapasitas dari tanaman tersebut
atau tanaman itu direkayasa melalui ilmu pemuliaan. Sedangkan pada faktor
lingkungan dipengaruhi oleh tempat, pH, kelembaban, media tanam, cahaya
matahari, waktu tanam, pupuk yang digunakan, strategi pengendalian hama dan
penyakit dan sebagainya. Interaksi dari kedua faktor ini dapat diukur melalui
tampilan tanaman di lapangan.
Pemanfaatan pemanfaatan arang sekam padi secara tidak langsung
memperbaiki sifat fisik tanah. Pengaruh utama terhadap struktur tanah adalah
berhubungan dengan pemadatan, aerasi, dan perkembangan akar. Media arang
sekam mempunyai porositas yang baik, mudah mengikat air, tidak mudah lapuk,
ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam dapat menahan air lebih
lama dan membawa zat-zat organik yang dibutuhkan oleh tanaman (Sutanto,
2002). Arang sekam mempunyai pengaruh yang baik sebagai media tanam dapat
dilihat dari data pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung. Dari analisis
statistik maka diperoleh media tanam TAS berpengaruh secara nyata terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung. Hal ini dapat dilihat dari rerata pertumbuhan
tinggi tanaman (induk + cabang), jumlah daun dan berat basah tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pertumbuhan tanaman kangkung darat dari 2 macam media tanam, yaitu media
TA/kontrol dan TAS. Dari kedua media tanam pertumbuhan tanaman kangkung
dari ketiga parameter yang diamati yaitu: tinggi tanaman (induk + cabang),
jumlah daun dan berat basah adalah media tanam TAS (tanah aluvial + arang
sekam).
Selain media tanam, pupuk juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
kangkung darat varietas Bangkok. Penambahan pupuk pada tanah aluvial akan
membuat tekstur tanah akan menjadi lebih ringan sehingga kelembapan pun tidak
akan terlalu tinggi (Saputra, 2013). Selain itu, pemberian pupuk pada tanaman
dimaksudkan agar unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dapat terpenuhi
sehingga tanaman tumbuh secara optimal. Pupuk yang dipakai dalam penelitian
ini adalah pupuk organik sehingga ramah lingkungan dan tidak akan merusak
lingkungan sekitar.
Kelembaban tanah dan pH tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu
tanaman. Kelembaban tanah dan pH tanah yang rendah akan berpengaruh
terhadap menurunnya jasad yang berada di dalam tanah. Apabila jasad-jasad yang
dapat merombak unsur hara dalam tanah yang merupakan asupan penting bagi
proses pertumbuhan tanaman.
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis media mana
yang mempunyai pengaruh lebih baik pada tanaman kangkung darat.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa pertumbuhan tanaman
dengan perlakuan dengan media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
baik diandingkan dengan media tanam TA/kontrol (tanah aluvial). Hal ini juga
diperkuat dengan hasil yang didapat setelah dilakuan pengujian dengan uji
statistic yaitu : t-test 2 group yang independen. Dari kedua media ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap
perbedaan media tanaman kangkung darat varietas Bangkok.
Pertumbuhan tinggi dan daun dipengaruhi oleh faktor luar pada tanaman
yaitu sinar matahari. Sinar matahari sangat diperlukan oleh kangkung sebagai
sumber energi untuk proses fotosintesis. Banyaknya daun yang dihasilkan pada
suatu tanaman mempengaruhi proses fotosintesis tanaman tersebut, selain itu
jumlah daun menunjukkan bahwa proses penyerapan nutrisi dalam tanah berjalan
dengan baik sehingga mendukung pertumbuhan tanaman (Haryanto, 2009).
Untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup tanaman kangkung
ditempatkan pada sebuah rumah yang terbuat dari paranet dan plastik UV.
Bagian setiap sisi rumah terbuat dari paranet dan bagian atas/atapnya
menggunakan plastik UV. Penggunaan plastik UV ini bertujuan agar sinar
matahari tetap bisa masuk dan melindungi tanaman agar tidak kelebihan air
danserangan terhadap hama dan penyakit. Karena pada saat itu penanaman
tanaman pada waktu itu curah hujan masih tinggi, sehingga dapat memicu
datangnya hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kangkung. Ketika
musim penghujan dapat menyebabkan tanaman kangkung tergenang oleh air
hujan sehingga tanah yang digunakan untuk menanam kangkung akan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pH yang tinggi. Selain pH yang tinggi, kelembapan tanah ketika musim
penghujan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung.
1. Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit
Pengamatan serangan hama dan penyakit pada penelitian ini adalah sebagai
data tamabahan. Penelitian mengenai budidaya tanaman kangkung darat dengan
menggunakan media TA/kontrol (tanah aluvial) terdapat beberapa tanaman yang
diserang oleh hama. Minggu ke – 1 tidak ada tanaman yang terserang hama,
minggu ke – 2 ada 2 tanaman, minggu ke – 3 ada 3 tanaman dan minggu ke – 4
ada 6 tanaman. Serangan hama yang terjadi hanya pada beberapa tanaman yang
ditandai dengan daun tanaman kangkung berlubang-lubang. Sedangkan untuk
media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) tidak tejadi serangan hama dari
awal penelitian sampai dengan selesai. Hama tersebut menyerang daun-daun
muda dan tua. Ditandai dengan adanya lubang-lubang pada daun. Nama hama
yang menyerang ialah Kumbang daun (Apogonia sp.). Kumbang ini memiliki ciri-
ciri berwarna hitam atau coklat mengkilat. Kumbang daun menyerang menyerang
tanaman pada malam hari, sejak matahari terbenam hingga menjelang fajar.Pada
siang hari kumbang bersembunyi dalam tanah.
Musim penghujan juga memicu datangnya hama yang dapat menyerang
daun tanaman kangkung darat. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan
penyemprotan pestisida pada tanaman kangkung. Selain pestisida ada beberapa
cara yang dapat dilakukan seperti pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
cara menangkapnya dengan alat penyerang (lampu) karena kumbang ini tertarik
dengan cahaya. Membersihkan rumput-ruput yang tumbuh disekitar polybag juga
merupakan salah satu cara untuk menghidari tanaman terserang hama karena
dibalik rerumputan tersebut digunakan oleh kumbang kumbang untuk tempat
bersembunyi. Tujuan pembuatan rumah dari paranet sebagai tempat peletakan
tanaman kangkung juga dapat menghalangi kumbang untuk menyerang tanaman.
Perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit yang paling efektif
sampai sekarang adalah dengan penggunaan senyawa kimia (pestisida). Namun,
penggunaan senyawa kimia dengan (pestisida) tersebut mengakibatkan berbagai
dampak negatif terhadap lingkungan hidup (Cahyono, 2010). Sehingga pestisida
pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (Pesona). Penggunaan pestisida
organik ini tidak mengakibatkan dampak yang negatif terhadap lingkungan hidup.
Pengendalian hama dan penyakit dapat berhasil jika ditunjang dengan
pengamatan tanaman anggur secara rutin dan teliti.
Hama yang menyerang tanaman kangkung ini dapat dikendalikan
meskipun masih ada beberapa tanaman yang diserang namun karena tanaman
diletakkan didalam sebuah rumah yang terbuat dari paranet dengan atap plastik
UV sehingga hama akan sulit untuk menyerang tanaman karena terhalang. Namun
masih ada beberapa hama yang masin bisa masuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
Dari hasil penelitian mengenai “Pengaruh Arang Sekam Sebagai Media
Tanama Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat” dapat menjadi
pengetahuan baru bagi masyarakat/petani/peneliti yang akan melakukan budidaya
tanaman anggur menggunakan polybag. Masih banyak yang dapat dikembangkan
dari penelitian ini, tidak hanya mengenai pertumbuhan dan perkembangannya,
melainkan mengenai mengenai prospek bagi gizi dan nilai ekonomi bagi
masyarakat.
Penelitian pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman
kangkung darat dikaitkan dengan materi pembelajaran yaitu dalam mata pelajaran
Biologi pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan (khususnya tanaman) kelas
XII semester ganjil.
Pada pembelajaran ini siswa diminta untuk menyusun rencana percobaan
mengenai pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan tanaman. Kemudian
melakukan percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat dan melaporkan
hasil penelitian. Gurudapat menyediakan tanaman atau memilihkan tanaman yang
pertumbuhannya cepat. Sebelum melakukan praktikum guru membekali siswa
dengan menggunakan metode yang sesuai serta dapat di integrasikan dengan
praktikum mengenai pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Pembelajaran mengenai materi tersebut menuntut siswa untuk dapat
mengetahui konsep perkembangan dan pertumbuhan pada tanaman (tidak hanya
memperoleh informasi dari buku, internet atau video, namun juga dapat belajar
secara langsung melalui pengamatan tanaman). Dalam pengamatan pertumbuhan
tanaman kangkung darat siswa juga dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan. Pada materi ini diharapkan siswa
menjadi semakin memahami pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru harus menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi ajar yang akan
diberikan. Kompetensi Dasar (KD) ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan
dalam silabus. Sedangkan RPP mencakup recana operasional dalam setiap kali
pertemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh jenis media tanam terhadap
pertumbuhan tanaman I. reptans Poir dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Jenis media mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung darat varietas Bangkok
2. Media TAS (tanah aluvial + arang sekam) cocok sebagai media tanam
kangkung darat varietas Bangkok. Hal ini karena media tanam tersebut
berpengaruhsecara nyata terhadap tinggi tanaman (induk + cabang),
jumlah daun dan berat basah tanaman kangkung darat.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini dapat disarankan untuk :
1. Pada musim penguhujan serangan hama akan lebih banyak dibandingkan
dengan musim kemarau, salah satu cara untuk menanggulangi resiko
terserang hama adalah dibuatkan rumah untuk melindungi tanaman.
2. Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum
matahari terbit atau sore hari setelah matahari terbenam.
3. Hasil penelitian dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi disekolah
khususnya mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, R. 2011. Pupuk Organik. Repository.usu.ac.id//Chapter%2011.pdf
tinjauan pustaka pengertian pupuk (29 Juli 2015).
Agus, C. 2012. Pengolahan Bahan Organik : Peran dalam Kehidupan dan
Lingkungan. Yogyakarta : BPFE.
Alex, S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.
Yoyakarta : Pustaka Baru.
Alex, S. 2012. Buah Konsumsi dalam Pot. Yogyakarta : Pustaka Baru press.
Cahyono, B. 2010. Cara Sukses Berkebun.Jakarta : Pustaka Mina.
Firdaus, M. 2014. Manajemen Agribisnis.Jakarta : Bumi Aksara.
Hanafiah, K. A. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Palembang : Rajawali Pers.
Haryoto. 2009. Bertanam Kangkung Raksasa di Pekarangan. Yogyakarta :
Kanisius.
Irianto, H. A. 2003. Statistik : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya.
Padang : Kencana.
Kirani, V.W. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bayam (Amaranthus
sp.) Pada Berbagai Macam Media Tanam Secara
Hidroponik.Yogyakarta :Skripsi UPN.
Murwono, 2003. Sistem Organik Rasional dalam Budidaya Pangan dengan
Model Mixed Farming. Yogyakarta : USD.
Rahmat, P. 2011. 21 Jenis Tabulampot Populer. Jakarta : Agromedia.
Rosmarkam, A., Wongsoatmodjo, S. 2001. Taksonomi dan KLasifikasi Tanah
Menurut USDA dan PPT Bogor. Yogyakarta : Fakultas Pertanian UGM-
UNS.
Rukmana, R. 1994. Kangkung. Yogyakarta : Kanisius.
Saputra, D. I. 2013. Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosisi Pupuk NPK
Terhadap Pertumbuhan BIbit Kakao Asal Kultur Jaringan. Yogyakarta
:Skripsi Instiper.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Sitompul.,Haryono. 2008. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia.
Yogyakarta : UGM Press
Sofyan. 2014. Pemanfaatan Limbah Teh, Sekam Padi, dan Arang Sekam Sebagai
Medaia Tumbuh Bibit Trembesi (Samaneae saman). Lampung :Skripsi
Universitas Lampung.
Suparno, P. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta : USD.
Supriyono, H., Karanto, C.A. D., Bale, A. 2009. Buku Ajar Klasifikasi Tanah.
Yogyakarta : UGM Press.
Sutanto, R. 2002. PenerapanPertanian Organik : Pemasyarakatan dan
Pengembangannnya. Yogyakarta : Kanisius.
Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik : Menuju Pertanian Alternatif dan
Berkelanjutan. Yogyakarta : Kanisius.
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Konsep dalam Kenyataan.
Yogyakarta : Kanisius.
Suwahyono, U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Suswono, H. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo.
Tanujaya, B. 2013. Penelitian Percobaan. Jakarta : Rosda.
Wuryanigsih, S. 1997. Pengaruh Media terhadap Pertumbuhan Setek Empat
Kultivar Melati. Jur. Penel. Pert. 16(2):99-105.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN 1. Silabus Pembelajaran
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Pelajaran : XII
Semester : Gasal
Kompetensi Inti
KI1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai)santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
I 4 : Mengolah, menalar dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Pertumbuhan dan Perkembangan
1.1
1.2
Mengagumi dan
memahami keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang proses
yang terjadi pada tubuh
makhluk hidup ditingkat
seluler dan menjaga
keteraturan tersebut
sebagai tindakan
pengamalan menurut
agama yang dianutnya.
Menghayati dan
mengagumi pola pikir
ilmiah dalam
1. Pertumbuhan dan
Perkembangan
Faktor luar dan faktor
dalam pada
pertumbuhan
1. Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
Mengamati :
Mengamati pertumbuhan pada
tumbuhan.
Membaca teks pertumbuhan pada
tumbuhan.
Menanya :
Siswa distimulasi untuk membuat
pertanyaan yang menuntut berfikir
kritis tentang konsep pertumbuhan
Observasi :
Keseriusan siswa
dan rasa ingin
tahu
Tes :
konsep
pertumbuhan dan
perkembangan
5 minggu
x
4 jp
Video
pertumbuhan
dan
perkemban
Buku
biologi
SMA kelas
XII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1.3
kemampuan mengamati
berproses.
Peka dan peduli terhadap
permasalahn lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manifestasi
pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
dan perkembangan makhluk hidup
dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
Mengumpulkan Data (Eksperimen
/eksplorasi) :
Menggali informasi tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup melalui tayang video
KMS.
Diskusi tentang konsep pertumbuhan
dan perkembangan
Diskusi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan.
Mengasosiasikan :
Membaca dan menganalisis grafik
pertumbuhan dari KMS untuk
mendapatkan konsep pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2.2
Peduli peduli terhadap
keselamatn diri dan
lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan
percobaan
dilaboratorium dan
2. Merencanakan
dan Melaksanakan
Percobaan
dan perkembangan.
Menarik kesimpulan tentang
pertumbuhan dan perkembangan serta
faktor – faktor yang
mempengaruhinya, kemudian
dipresentasikan di depan kelas.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil kajian dan
diskusi tentang konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
2. Melaksanakan Dan Melakukan
Percobaan Tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tumbuhan
Mengamati :
Mengkaji hasil kerja ilmiah (contoh
kerja ilmiah)
Bagaimana langkah-langkah
Observasi :
Kerja ilmiah,
sikap ilmiah dan
keselamatn kerja.
Portofolio :
Laporan
percobaan
Makalah,
artikel atau
laporan
hasil
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3.1
4.1
lingkungan sekitar.
Menganalisis hubungan
antara faktor internal dan
eksternal dengan proses
pertumbuhan dan
perkembangan makhluk
hidup berdasarkan hasil
percobaan.
Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman,
dan melaporkan secara
tertulis dengan
menggunakan tataccara
penulisan ilmiah yang
melakukan percobaan menurut kerja
ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji
contoh karya ilmiah dari berbagai
sumber
Menanya :
Memberi pertanyaan tentang langkah-
langkah eksperimen dan penyusunan
laporan hasil eksperimen.
Mengumpulkan Data (eksperimen
/eksplorasi) :
Mendiskusikan rancangan dan usulan
penelitian tentang faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan.
Melaksanakan eksperimen sesuai
dengan usulan yang disusun dan
sudah disepakati setiap kelompok.
Melakukan pengamatan eksperimen
Test :
Membuat
outline
perencanaan
Pemahaman
tentang hasil
percobaan dan
kesimpulan
Pemahaman
tentang hal-hal
yang harus
dilakukan
dalam
melakukan
percobaan
Pemahaman
tentang hal-hal
yang dilakukan
dalam
melakukan
percobaan.
Pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
benar.
dan mencatat data.
Mengasosiasikan
Mengolah data hasil eksperimen.
Menjawab permasalahn.
Menyimpulkan hasil pengamatn
Menarik kesimpulan dari hasil diskusi
mengenai usulan penelitian.
Mengkomunikasikan
Menyusun usulan penelitian tentang
faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan.
Melaporkan hasil eksperimen secara
lisan (presentasi) dan tertulis.
tentang faktor
luar dan faktor
dalam terhadap
pertumbuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajan : Biologi
Kelas / Semester : XII / 1
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit ( 2 x pertemuan)
1. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraktif secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, dan procedural
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencampaian Kompetensi
No kompetensi Dasar Indikator
1.3 Pekadan peduli terhadap permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai
manifestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
1.3.1Memiliki sikap peduli
lingkungan sebagai
pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, berkerjasama,
cinta damai, berendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas / laboratorium maupun diluar kelas/
laboratoriu.
2.1.1Menunjukkan perilaku
ilmiah yaitu :teliti,
tanggung jawab, jujur,
tekun, dan disiplin
dalam melakukan
pengamatandan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/
laboratorium.
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan
eksternal dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan Makhluk Hidup berdasarkan hasil
percobaan.
3.1.1Menjelaskan hubungan
antara faktor internal
dan eksternal pada
proses pertumbuhan
dan perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
tanaman.
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang
faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara
tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan
ilmiah yang benar.
4.1.1Membuat,melaksanakan
dan melaporkan hasil
percobaan secara tertulis
dengan tata cara
penulisan ilmiah
mengenai faktor luar
pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
3. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1 Siswa memiliki sifat peduli sebagai pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 1.1 Saat penelitian siswa dapat menunjukan perilaku ilmiah ilmiah yaitu : teliti, tanggung
jawab, tekun, jujur dan disiplin dalam melakukan pengamata/percobaan di dalam
kelas /laboratorium maupun diluar kelas / laboratorium.
2.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan hubungan antara faktor internal dan eksternal pada proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4.1.1.1 Siswa dapat membuat, melaksanakan dan melaporkan percobaan mengenai faktor luar
padapertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4. Materi Pembelajaran
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume secara ireversibel (menuju satu titik
dan tidak dapat kembali lagi), sedangkan perkembangan adalah pertumbuhan menuju
kedewasaan suatu organisme. Pertumbuhan pada tanaman yang dimulai dari biji akan
mengalami fase perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangan. Faktor-faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan menjadi faktor dalam
(internal) dan faktor luar (eksternal).
Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat
aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Akibat pertumbuhan
ini, akar dan batang bertambah panjang. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas
jaringan meristem sekunder yang menyebabkan bertambahnya diameter batang.
5. Metode / Pendekatan / Strategi / Model / Teknik Pembelajaran
Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode pembelajaran : Diskusi, Presentasi, Tanya – Jawab dan Eksperimen
6. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajran
Pertemuan Pertama
kegiatan
(Waktu) Fase kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
1. Menyiapkan kondisi
belajar
2. Melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
- Guru mengucapkan salam dan mengecek
kehadiran siswa
- Guru menampilkan beberapa gambar manusia
dari balita hingga dewasa dan juga
menampilkan gambar pertumbuhan tanaman
mulai dari biji hingga menjadi pohon
- Guru mengajukan pertanyaan “gambar tersebut
menunjukan proses apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Initi
(70)
Mengamati
Mengumpulkan Data
(eksperimen/Eksplorasi)
Mengasosiasikan/Menalar
Mengkomunikasikan
Menanya
- Siswa diminta untuk mengamati video tentang
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan yang ditayangkan oleh guru .
- Siswa diminta untuk membaca buku panduan
(bukupelajaran) mengenai pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman.
- Siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang
penting mengenai pertumbuhan dan
perkembangan, beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya,
- Mendiskusikan bersama kelompok mengenai
konsep pertumbuhan dan perkembangan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Siswa mengisi LKS terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman, beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi dari
kelompok masing-masing di depan kelas
- Siswa diberi pertanyaan mengenai konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Evaluasi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
serta menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
.
- Guru meminta salah satu siswa untuk
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
dan siswa yang lain menanggapinya.
Penutup
(10 menit)
Penghargaan - Guru memberikan hadiah pada siswa kelompok
yang bisa menjawab pertanyaan dengan baik
- Guru membimbing siswa merangkum
pemebelajaran hari ini
- Siswa diajak untuk merefleksikan hasil
belajarnya
- Siswa diberikan tugas untuk membaca materi
yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya.
- Guru meninggalkan kelas dengan mengucapkan
salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pertemuan Kedua (2 JP)
kegiatan
(Waktu) Fase kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
Melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
- Guru mengucapkan salam dan mengecek
kehadiran siswa
- Guru menampilkan beberapa gambar yang
menunjukkan langkah-langkah untuk
melakukan percobaan menurut kerja ilmiah
- Guru mengajukan pertanyaan “dari gambar
tersebut menunjukkan langkah-langkah dalam
melaksanakan apa ?”
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti
(70)
Mengamati
Mengumpulkan Data
(eksperimen/Eksplorasi)
danMengasosiasikan/
Menalar
Mengkomunikasikan
- Guru meminta siswa untuk mengamati alat dan
bahan yang akan dilakukan untuk percobaan
- Guru menjelaskan langkah-langkah percobaan
yang akan dilakukan oleh siswa.
- Siswa diminta untuk berdiskusi dan mengkaji
buku sumber
- Siswa menulis langkah-langkah percobaan di
buku kegiatan (log book)
- Siswa melakukan percobaan sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah di tulis
- Siswa diminta untuk membuat laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Menanya
Evaluasi
sementara.
- Membuat laporan resmi dari penelitian sesuai
format yang ditentukan.
- Siswa/kelompok lain dapat mengajukan
pertanyaan terkait dengan percobaan yang
dilakukan.
- Guru meminta beberapa siswa untuk
mnyebutkan langkah-langkah dalam
melakukan percobaan, serta alat dan bahan
yang dibutuhkan, dan hal lain terkait dengan
percobaan.
Penutup
(10 menit)
Penghargaan - Guru mengajak siswa untuk bertepuk tangan
atas kegiataan
- Guru membimbning siswa merangkum
pembelajaran hari ini
- Siswa dimbing oleh guru untuk melakukan
refleksi mengenai kegiatan hari ini
- Guru mengingatkan siswa untuk merawat
danmelakukan pengukuran atas percobaan
yang telah dilakukan.
- Guru menutup kegiatan dan mengucapkan
salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
1. Sumber Belajar
1. Adam, Ernawati, S., Irwan, S., 2008, BIOLOGI untuk SMA dan MA Kelas XII, Jakarta
Timur : Widya Utama, Halaman 1 – 13
2. LKS
3. Internet/referensi lain
2. Alat dan Bahan
1.Video pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2.Gambar pertumbuhan dan perkembangan
3.Alat tulis
4.Laptop + LCD proyektor
5.Tanaman kangkung
6.Tanah
7.Arang Sekam
8. Polybag
9. Air
10. Penggaris
3. Penilaian
1. Teknik penilaian : Pengamatan dan laporan percobaan
2. Prosedur Penilain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No Aspek yang diamati Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap
a. Berpikir dan berpendapat ilmiah
selama pembelajaran
b. Bertanggung jawab atas tugas yang
diberikan
c. Teliti, disiplin, tekun, jujur dan
tanggung jawab dalam melakukan
percobaan.
d. Menerapkan prinsip keselamatan kerja
Pengamatan
Pengamatan
Selama proses
kegiatan belajar
mengajar
berlangsung dan saat
diskusi kelompok
Pada saat melakukan
eksperimen
2 Keterampilan
b. Merencanakan penelitian
c. Keterampilan dalam menyajikan hasil
penelitian dan diskusi secara lisan
d. Melaporkan hasil penelitian secara
tertulis
Pengamatan Pada saat diskusi
kelompok, pada saat
presentasi
berlangsung, dan
pengumpulan
laporan penelitian
4 Pengetahuan
Mendeskripsikan hubungan faktor-
faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
Tes testulis Hasil tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
1. Instrumen Penilaian
1.Lembar Pengamatan Sikap
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 2 4 5
1
2
3
Dst..
Penilian analisis sikap :
21 – 25 = Sangat Baik (A)
16 – 20 = Baik (B)
11 – 15 = Cukup (C)
5 – 10 = Sangat Kurang (D)
2. Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang Dinilai Kriteria
1 berpikir kritis, berani
bertanya dan
mengemukkan pendapat
selama pembelajaran/
diskusi
5 : Menerima dan menyanggah pendapat teman
dengan sopan serta mampu bekerjasama
menyeluruh dengan kelompok
4 : Menerima dan menyanggah pendapat teman
dengan sopan dan hanya bekerjasama
dengan beberapa anggot adalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2 : Menerima dan menyanggah pendapat teman
dengan tidak sopan namun masih
bisa bekerjasama dengan beberapa anggota
dalam kelompok.
1 : Tidak bisa menerima dan menyanggah pendapat
teman serta tidak mampu bekerja sama dengan
anggota kelompok.
2 Peka dan peduli terhadap
lingkungan
5 : Ikut melestarikan lingkungan sekitar dan tidak
membuang sampah di lingkungan sekitar sekolah
4 : Menjaga lingkungan sekitar dengan tidak
menyakiti/membunuhnya (kecuali untuk
penelitian), dan tidak membuang sampah
di lingkungan sekitar
2 : Tidak menjaga lingkungan sekolah dengan baik
dan tidak membuang sampah pada tempatnya
1 : Memperlukan lingkungan sekitar secara berlebihan
(merusak/membunuh), tidak membuang sampah
sembarangan di lingkungan sekolah
3 Teliti, tekun dan jujur 5 : Memperhatikan hal-hal kecil yang berpengaruh
pada percobaan, jujur dan bertanggung jawab
terhadap hasil percobaan
4 : Kurang memperhatikan secara detail hal-hal yang
berpengaruh pada percobaan, jujur dan
bertanggung jawab terhadap hasil percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2 : Kurang memperhatikan secara detail hal-hal yang
berpengaruh pada percobaan dan kurang jujur
terhadap hasil percobaan
1 : Tidak memperhatikan secara detail hal-hal yang
berpengaruh pada percobaan dan tidak jujur
tehadap hasil percobaan
4 Disiplin dan tanggung
jawab atas tugas yang
diberikan
5 : Melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
4 : Dalam melaksanakan tugas belum menunjukkan
upaya terbaik dan menyelesaikan tugas dengan
tepat waktu
2 : Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas dan tidak menyelesaikan
tugas dalam waktu yang tepat
1 : Tidak berupayasungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas dan tidak menyelesaikan
tugas yang diberikan
5 Menerapkan prinsip
keselamatan kerja
5 : Menggunakan alat dan bahan yang digunakan
selama percobaan denagn baik (sewajarnya)
4 : Menggunakan alat dan bahan yang digunakan
selama percobaan untuk bercanda
2 : Menggunakan alat dan bahan yang digunakan
selama percobaan dan tidak menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
kerusakan
1 : Menggunakan alat dan bahan yang digunakan
selama percobaan untuk bercanda dan
menyebabkan luka fisik pada diri sendiri maupun
orang ain
3.Lembar Pengamatan Keterampilan Presentasi
No Nama
Kelopok
Aspek yang Dinilai *)
Penyajian Kekompakan
Kelompok Isi Presentasi
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
Jumlah
Rata- rata
*) Diisi dengan memberikan tanda chek list ( ) pada kolom yang sesuai dengan ketentuan
1. Sangat kurang
2. Kurang
4. Baik
5. Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Rubrik Penialian Keterampilan Presentasi
No Aspek yang
Dinilai Kriteria
1 Penyajian 5 : Suara lantang memanfaatkan meia untuk presentasi
sehingga menarik perhatian audience
4 : Suara lantang, memanfaatkan media untuk presentasi
namun kurang menarik audience
2 : Suara yang kurang lantang, kurang memanfaatkan media
presentasi sehingga hanya beberapa audience yang
memperhatikan
1 : Suara yang tidak lantang, tidak memanfaatkan media p
presentasi sehingga tidak menarik perhatian audience
2 kekompakan
kelompok
5 : Dapat menjawab pertanyaan dengan baik, mampu
berkomunikasi (diskusi) dengan kelompok, membagi rata
materi saat presentasi (tidak menjelaskan secara
individual).
4 : Dapat menjawab pertanyaan dengan baik, tidak mampu
berkomunikasi (diskusi) dengan kelompok, membagi rata
tugas presentasi.
2 : Tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik, tidak
mampu berkomunikasi (diskusi) dengan kelompok,
membagi rata tugas presentasi.
1 : Tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
mampu berkomunikasi (diskusi) dengan kelompok, tidak
membagi rata tugas presentasi sehingga mempresentasikan
secara individual.
3 isi presentasi 5 : Kesesuaian isi presentasi dengan topik, bahasa yang
digunakan mudah dimengerti, menyampaikan materi
secara urut.
4 : Kesesuaian isi presentasi dengan topik, bahasa yang
digunakan agak sulit, menyampaiakn materi secara urut.
2 : Isi materi yang kurang sesuai dengan topik, bahasa yang
digunakan mudah dimengerti, menyampaikan mater
secara urut.
1 : Isi materi yang tidak sesuai dengan topik, bahasa yang
digunakan sulit dimengerti, menyampaikan materi secara
tidak urut.
4.Lembar Pengamatan Lembar Kerja Siswa
No Kelompok
Aspek yang Dinilai *)
Rerata Hasil Diskusi
Kemampuan
Berdiskusi
Keterampilan
Praktikum/
Melakukan
Tugas
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
*) diisi dengan nilai :
1. Sangat Kurang
2. Kurang
4. Baik
5. Baik Sekali
Rubrik Penilaian LKS (Lembar Kerja Siswa)
No Aspek yang Dinilai Kriteria
1 Hasil diskusi 5 : Jawaban tepat, membuat kesimpulan dengan
baik, ketepatan kalimat/pemilihan kata.
4 : Jawaban tepat, membuat kesimpulan dengan
baik, kurang tepat dalam menyusun
kalimat/pemilihan kata.
2 : Jawaban kurang tepat, membuat kesimpulan
kurang tepat, kurang tepat dalam menyusun
kalimat/pemilihan kata.
1 : Jawaban tidak tepat (salah) , membuat
kesimpulan kurang tepat, pemilihan kalimat/
pemilihan kata tidak tepat.
2 Kemampuan
berdiskusi
5 : Dapat berinteraksi dengan kelompok, kemampuan
berpendapat dan menerima pendapat.
4 : Dapat berinteraksi dengan kelompok, berpendapat
kurang sesuai topik, dapat menerima pendapat.
2 : Kurang berinteraksi dengan kelompok, kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
berpendapat, dapat menerima pendapat.
1 : Tidak berinteraksi dengan kelompok, tidak mau
berpendapat dan tidak mau menerima pendapat.
3 Keterampilan
praktikum/melakukan
tugas
5 : Kemampuan menggunaan alat/bahan dengan tepat,
sikap ilmiah saat melakukan praktikum,
melaksanakan sesuai dengan petunjuk praktikum.
4 : Mampu menggunaan alat/bahan dengan tepat,
kurang bersikap ilmiah saat melakukan
praktikum, mampu melaksanakan sesuai dengan
petunjuk praktikum.
2 : Kurang mampu menggunaan alat/bahan dengan
tepat, kurang bersikap ilmiah saat melakukan
praktikum, melaksanakan tidak sesuai dengan
petunjuk praktikum.
1 : Tidak mampu menggunaan alat/bahan dengan
tepat, tidak bersikap ilmiah saat melakukan
praktikum, melaksanakan tidak sesuai dengan
petunjuk praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LEMBAR KERJA SISWA (Pertemuan Pertama)
A. Tujuan :
1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2. Mengetahui dan menyebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
3. Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
B. Soal
2. Proses apa yang terjadi pada tayangan video tersebut?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, (sebutkan
minimal 3 untuk masing-masing faktor)
4. Bagaimanafaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman?
C. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LEMBAR KERJA SISWA (Pertemuan Kedua)
Judul : Eksperimen Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
D. Tujuan :
1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Menganalisis hubungan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur, disiplin
dan bertanggung jawab dalam melakukan eksperimen
4. Siswa dapat membuat laporan secara tertulis dengan menggunakan tata cara
penulisan ilmiah.
E. Alat dan Bahan :
1. 6 kantong polybag ukuran kecil
2. Beberapa tanaman kangkung darat
3. Pupuk kandang
4. Tanah
5. Arang sekam
6. Air
7. Cutter/gunting
8. Alat tulis
9. Penggaris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
F. Cara Kerja :
1. Polybang 1,2,3 : Masukkan tanah dan pupuk kandang kedalam polybag dengan
perbandingan 2 : 1.
2. Polybag 4,5,6 : Masukkan tanah, pupuk kandang dan arang sekam kedalam
polybag dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
3. Lubangi media tanam pada polybag sedalam 1 cm.
4. Congkel tanaman kangkung dari media semai
5. Tanaman kangkung pada media tanam
6. Gunakanlah penggaris untuk mengukur pertumbuhan tanaman kangkung tersebut.
Ukurlah setiap hari selama 1 minggu.
7. Tambahkan air (siram) jika media tanam mulai mengering
8. Gambarlah pertumbuhan biji kacang hijau tersebut dengan grafik seperti berikut:
Tinggi (mm)
Hari ke –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
G. Hasil
H. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
...................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian
INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN
A. Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi Soal Tes Akhir
1. Nama Sekola : Sekolah Menengah Atas
2. Kelas/Semester : XXI/I
3. Mata Pelajaran : Biologi
4. Kurikulum Acuan : 2013
5. Alokasi Waktu : 90 Menit
6. Jumlah Soal : 4 Soal
7. Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan hubung antara faktor internal dan
eksternal pada proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
4.1 Membuat dan melaksanakanpercobaaan
tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang
benar.
8. Materi : Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
9. Jenis Soal : Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Indikator Nomor Soal Jumlah
(C!) (C2) (C) (C4) (C5) (C6)
3.1 Menjelaskan hubungan antara faktor internal
dan eksternal dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
1 4 2
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan
t tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
e pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
dan melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tata cara penulisan
ilmiah yang benar.
2,3 2
B. Soal
Jawablah Soal di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1. Di dalam suatu percobaan pengaruh media tanamn, hasil percobaan menunjukkan
bahwa pertumbuhan tanaman pada media tanam dengan arang sekam menunjukkan
hasil yang lebih baik dibangkan dengan media tanam 100% tanah. Berdasarkan
pernyataan tersebut, kesimpulan apakah yang dapat kita ambil?
2. Buatlah suatu perencanaan eksperimen mengenai pengaruhfaktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (selain media
taman/tanah)!
3. Tuliskan kembali secara singkat dan jelas (meliputi : judul, alat dan bahan, cara
kerja, pembahasan dan kesimpulan) hasil laporan percobaan mengenai pengaruh
media tanam terhadap pertumuhan dan perkembangan tanaman!
4. Sebutkan dan jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
C. Pedoman Penskoran
No Uraian Skor
1 Dapat membuat kesimpulan sesuai dengan percobaan yang
telah dilakukan 20
2 Dapat merancang suatau percobaan/eksperimen 30
3
Dapat menuliskan kembali hasil percobaan yang telah
dilakukan dengan tepat.
35
4 Dapat menyebutkan dan memnjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 15
Total 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN 5. Data Pengukuran Tinggi Tanaman Ipomoea reptans Poir
PENGUKURAN TINGGI TANAMAN PADA KANGKUNG (cm)
Tanah
Aluvial
Minggu ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
+
Minggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
TA1 2 8 35,6 78,3 TAS1 2,3 8,5 47,4 183,6
TA2 1,2 7 26,5 75,2 TAS2 2,3 9 41,7 87,7
TA3 1,2 7,5 39,4 75 TAS3 2,4 9,2 32,3 64,3
TA4 1 7 27 68,7 TAS4 3,1 11 56,5 183
TA5 1,8 10 21,4 135,6 TAS5 2,5 9,5 50,4 187,6
TA6 2,4 11,1 25,2 60 TAS6 2,5 10,2 43,6 192,1
TA7 2,4 7,1 36,4 82,6 TAS7 1,9 10,8 23,3 140
TA8 2,4 9,5 37,63 138 TAS8 2,8 11,6 37,2 161,8
TA9 1,8 9,9 31.6 62,6 TAS9 2 11,8 39,1 110,2
TA10 1,2 9,3 40,9 76 TAS10 1,9 11,4 41 129,8
TA11 1,8 10 34,6 113,8 TAS11 3,4 9 63,9 200,7
TA12 1,8 11,3 26,3 116,6 TAS12 3,9 10,9 50,9 144,5
TA13 3,4 9,5 32,6 83,1 TAS13 2,4 11,4 66,7 226,9
TA14 2 9,6 40,1 91,5 TAS14 1,5 9 48,4 163,7
TA15 1,7 9,7 44,1 157,6 TAS15 1,8 10,9 34,5 121
TA16 1,3 10,2 40,7 111,8 TAS16 2,7 11,4 42,8 105,4
TA17 2 6 31,5 71,5 TAS17 3 12,8 45,2 183,9
TA18 1,7 10,2 33,8 78,3 TAS18 2,6 10,5 33,2 77,1
TA19 1,7 7 37,2 115,3 TAS19 1,7 10,4 40,6 103,8
TA20 2,8 8 39 91,4 TAS20 1,6 11,4 70,1 140,3
TA21 2 10,5 31,7 115,7 TAS21 2 10,8 37,3 105,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN 6. Data Hasil Pengukuran Jumlah Daun Ipomoea reptans Poir
PENGUKURAN JUMLAH DAUN TANAMAN KANGKUNG (helai)
Tanah
Aluvial
Minggu ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
TA1 2 6 20 42 TAS1 4 10 20 55
TA2 2 6 16 44 TAS2 4 10 20 56
TA3 2 6 18 42 TAS3 5 10 21 57
TA4 1 5 22 47 TAS4 3 7 40 48
TA5 2 7 16 48 TAS5 4 10 25 60
TA6 2 7 21 49 TAS6 6 10 30 62
TA7 2 6 21 38 TAS7 3 8 32 51
TA8 2 7 24 38 TAS8 4 9 35 51
TA9 2 7 12 36 TAS9 3 10 26 54
TA10 2 7 25 40 TAS10 4 10 35 56
TA11 2 8 27 51 TAS11 5 12 37 59
TA12 2 7 25 54 TAS12 3 10 40 64
TA13 2 6 28 35 TAS13 5 8 42 60
TA14 2 7 30 58 TAS14 5 9 45 62
TA15 2 8 23 61 TAS15 5 12 32 75
TA16 2 7 27 55 TAS16 5 8 40 63
TA17 2 6 30 42 TAS17 6 8 40 66
TA18 2 7 25 62 TAS18 6 10 35 70
TA19 3 7 18 66 TAS19 6 10 36 80
TA20 3 7 32 57 TAS20 7 11 40 74
TA21 2 9 41 82 TAS21 5 12 55 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 7. Hasil Pengukuran pH Tanah
DATA HASIL PENGUKURAN pH TANAH
Tanah
Aluvial
Minggu ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4
TA1 6 5,8 6 5,8 TAS1 6 5,6 6 5,8
TA2 5,8 5,4 5,7 5,8 TAS2 5,3 5,4 5,8 5,2
TA3 5,7 5,4 5,7 5 TAS3 5,4 5,8 5,6 5
TA4 5,9 4,8 5,5 5,2 TAS4 5,8 5,2 5,8 5
TA5 5,5 4,4 5,3 4,9 TAS5 5,8 5,3 6 5,6
TA6 5,4 4,7 5 5,6 TAS6 5,7 5,6 5,4 5,2
TA7 5,3 4,5 5,4 6 TAS7 6,2 5,2 5,6 5,1
TA8 5,3 4,7 5,1 6,1 TAS8 6 5 5,2 5,2
TA9 5,1 4,6 5,1 4,9 TAS9 6 5,2 5,4 6
TA10 5,3 4,4 5,1 4,4 TAS10 5,8 6 6,3 6,2
TA11 6 4,5 5,2 5,2 TAS11 6,2 5,7 5,5 5,2
TA12 5,2 4,4 5 6 TAS12 6,2 5 5,6 5,3
TA13 5,1 4.2 5,2 5,3 TAS13 5,7 5,2 6,2 4,8
TA14 5,2 4,2 4,8 5,3 TAS14 5,6 5,2 5,4 5
TA15 5,2 4.3 4,6 5,2 TAS15 5,2 5 5 5,1
TA16 5 4,5 5 5 TAS16 5,7 6,3 5,2 6,1
TA17 6,1 4,6 4,8 5,1 TAS17 5,3 5,7 5,4 4,9
TA18 5 4,2 4,7 4,8 TAS18 5,5 5,1 5,5 5,4
TA19 5 4,4 5 5,6 TAS19 6,2 6 6,1 5,7
TA20 5 4,2 4,8 6 TAS20 5,2 5,2 5,2 5,8
TA21 5,4 4,3 5 5,1 TAS21 5,1 4,6 4,8 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN 8. Pengukuran Kelembaban Tanah
DATA HASIL PENGUKURAN KELEMBABAN TANAH
Tanah
Aluvial
Minggu ke - Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Minggu ke -
1 2 3
4 1 2 3 4
TA1 5,8 5,9 4 5,7 TAS1 5,6 6,4 6 5,1
TA2 5,8 5,6 4,5 5,1 TAS2 5,2 5,6 6,7 5
TA3 4,8 5,7 4 5,2 TAS3 5,6 5,7 4 6
TA4 5,8 5,6 4,2 5,2 TAS4 5,6 6,1 5 5,2
TA5 5,9 5,2 4,5 5,4 TAS5 5,6 6 5,8 5,6
TA6 4,7 5,2 4,5 5,3 TAS6 5,5 5 6 5,8
TA7 4,8 5,3 4,5 5 TAS7 6 6 6,1 5,3
TA8 5,6 5,2 4,7 5 TAS8 6 5,2 5 6,3
TA9 5,9 5,2 4,6 5,4 TAS9 5,8 5,2 5,5 5,9
TA10 6 5,2 4,5 5,5 TAS10 6,1 5,2 5,1 5,6
TA11 5,3 5,2 4,5 5,3 TAS11 6,2 5,2 5,1 5,7
TA12 5,7 5 4,2 5,3 TAS12 5,6 5 6,2 5,4
TA13 5,8 5,3 5,5 5 TAS13 5,4 5,3 5,5 5
TA14 5,2 5 4,5 6 TAS14 6,1 5 5,5 6,2
TA15 5 5 5,5 5,1 TAS15 5,6 5 6,1 5
TA16 6,1 5,1 4,2 5,2 TAS16 5,5 5,1 6,7 5,8
TA17 5 5 4,5 5,6 TAS17 6,2 5 6 6,4
TA18 5,3 4,8 4,4 5 TAS18 5,2 6,7 5 5,8
TA19 5,3 5 4 6 TAS19 5,7 5 5,3 5,4
TA20 5,7 4,9 4,6 5,9 TAS20 5,2 5,1 6,1 5,8
TA21 5,5 5 6 5,3 TAS21 5,6 6,7 6 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 9. Pengukuran Berat Basah
DATA HASIL PENGUKURAN BERAT BASAH (gr)
Tanah
Aluvial
Berat
(gr)
Tanah
Aluvial
+
Arang
Sekam
Berat
(gr)
TA1 17 TAS1 45
TA2 30 TAS2 39
TA3 25 TAS3 33
TA4 30 TAS4 31
TA5 23 TAS5 37
TA6 25 TAS6 49
TA7 36 TAS7 41
TA8 35 TAS8 44
TA9 37 TAS9 54
TA10 26 TAS10 34
TA11 52 TAS11 56
TA12 23 TAS12 56
TA13 26 TAS13 43
TA14 32 TAS14 52
TA15 19 TAS15 61
TA16 40 TAS16 45
TA17 31 TAS17 38
TA18 43 TAS18 51
TA19 24 TAS19 31
TA20 33 TAS20 46
TA21 55 TAS21 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LAMPIRAN 10. Uji Normalitas
Uji Normalitas pada Tinggi Tanaman Induk + Cabang, Jumlah Daun dan Berat Basah
Tanaman Kangkung Darat
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
Pertambahan
Tinggi Tanaman
Kangkung Darat
Pertambah jumlah
Daun Kangkung
Darat an Jumlah
Berat Basah
N 168 168 42
Nnormal
Parametersa,b
Mean 75,3899 35,8690 38,1905
Std. Deviation 48,47597 19,12629 11,53412
Absolute ,104 ,102 ,102
Positive ,104 ,102 ,102
Negative -,089 -,077 -,081
Kolmogorov-Smirnov Z 1,348 1,326 ,524
Asymp. Sig (2-tailed) ,053 ,059 ,946
a. Test distribution is Normal
b. Calculated from data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 11. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas Tinggi Tanaman Induk + Cabang, Jumlah Daun dan Berat Basah pada
Kangkung Darat
Test of Homogeneity of Variances
Tinggi Tanaman Induk + Tinggi Cabang Tanaman Kangkung Darat
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
3,105 1 166 ,080
Test of Homogeneity of Variances
Jumlah Daun Tanaman Kangkung Darat
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
3,719 1 166 ,056
Test of Homogeneity of Variances
Berat BasahTanaman Kangkung Darat
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
.009 1 40 ,925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LAMPIRAN 12. Uji t-test2 Group yang Independen
Uji t-test 2 Group yang Independen pada Tinggi Tanaman Induk + Cabang , Jumlah Daun
dan Berat Basah Tanaman Kangkung Darat
Group Statistics
Perlakuan N Mean Std.
deviation
Std. Eror
Mean
Tinggi Tanaman
(Induk + Cabang)
Kangkung Darat
TA 84 35 39,43546 4,30276
TAS 84 50,5 63,53897 6,93267
Independent Samples Test
t-test for Euality of Means
t df Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Tinggi Tanaman
Induk + Cabang
Kangkung Darat
Equanal Variances
assumed
-2,032 166 ,044 -16,57738 8,15939 -32,68694 -,46782
Equanal Variances
not assumed
-2,032 128,68 ,044 -16,57738 8,15939 -32,71027 -,44449
Uji t-test 2 Group yang Independenpada Jumlah DaunTanaman Kangkung Darat
Group Statistics
Perlakuan N Mean Std.
deviation
Std. Eror
Mean
Jumlah Daun
Kangkung Darat
TA 84 20,6 19,94972 2,17669
TAS 84 27,9 24,42273 2,66474
Independent Samples Test
t-test for Euality of Means
t df Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Jumlah Daun
Kangkung Darat
Equanal Variances
assumed
-2,135 166 ,034 -7,34524 3,44076 -14,13853 -,55195
Equanal Variances
not assumed
-2,135 159,641 0,34 -7,34524 3,44076 -14,14025 -,54996
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Uji t-test 2 Group yang Independen pada Berat Basah Tanaman Kangkung Darat
Group Statistics
Perlakuan N Mean Std.
deviation
Std. Eror
Mean
Berat Basah
Kangkung Darat
TA 21 31,5 9,89757 2,15983
TAS 21 44,8 9,02378 1,96915
Independent Samples Test
t-test for Euality of Means
t df Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Berat Basah
Kangkung Darat
Equanal Variances
assumed
-4,562 40 ,000 -13.33333 2,92274 -19,24041 -7,42626
Equanal Variances
not assumed
-4,562 39,663 ,000 -13,33333 2,92274 -19,24197 -7,42469
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN 13. Dokumentasi Penelitian
Peletakan media tanam pada rumah Pengamatn minggu ke – 1 :
yang terbuat dari paranet dan plastik UV pengukuran pH dan kelembapan tanah
Pengamatan minggu ke –1 : Pengamatan minggu ke – 2 :
pemberian pupuk cair pengukuran pH dan kelembaban tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Pertumbuhan tanaman kangkung Hama penyerang daun
pada minggu ke – 3 (kumbang daun)
Daun tanaman yang Pengamatan minggu ke – 4 :
berlubang- lubang akibat serangan pengukuran tinggi tanaman
dari hama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Pemanenan tanaman kangkung Penimbangan berat basah
tanaman kangkung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI