27
PENGANTA R FISIOLOG I MANUSIA dr. Annisa’Hasanah, M.Si Lab Ilmu Faal FK UMM

Pengantar Fisiologi dr.Annisa.ppt

  • Upload
    witri28

  • View
    238

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA

dr. Annisa’Hasanah, M.SiLab Ilmu Faal

FK UMM

TOPIK

1. Definisi fisiologi 2. Fisiologi manusia : sel ke sistem3. Homeostasis

FISIOLOGI

• FISIO (Physis) = FUNCTION/FAAL atau KERJA (sesuatu yg ada hub. dgn mekanisme) LOGI (Logos) = ILMU

Ilmu faal (Fisiologi) : ilmu yang mempelajari mekanisme fungsional “regulatory

system” yg menjaga secara optimal integritas “internal environment” dlm menunjang proses kehidupan makhluk hidup (the basic unit of living matter)

STRUKTUR TUBUH MANUSIA

SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH

YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA)

↓JARINGAN

(KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

YANG SAMA)↓

ORGAN (BAGIAN TUBUH/ ALAT MANUSIA

DGN FUNGSI KHUSUS)↓

SISTEM(SUSUNAN ALAT DGN

FUNGSI TERTENTU)

SEL satu unit dasar dari tubuh manusia setiap jenis sel dikhususkan melakukan suatu fungsi tertentu secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai

struktur dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus) ;ketiganya mempunyai komposisi kimia : air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat

oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi

hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi

JARINGAN

• Ada 4 dasar jaringan yang membentuk tubuh manusia : 1. Jaringan epitel Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ.

Fungsi :melindungi organ yg dilapisinya, sbg organ sekresi dan penyerapan. 2. Jaringan pengikat Fungsi : mengikat jaringan dan alat tubuh. 3. Jaringan otot Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot rangka, otot

polos dan otot jantung. 4. Jaringan saraf Fungsi : mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan

rangsangan

Jaringan Epitel

Jaringan Ikat

Jaringan Otot

WHAT IS THE DIFFERENT?

Jaringan Saraf

INTEGUMENTARYSYSTEM

MUSCULARSYSTEM

SKELETALSYSTEM

NERVOUSSYSTEM

ENDOCRINESYSTEM

CIRCULATORYSYSTEM

LYMPHATICSYSTEM

RESPIRATORYSYSTEM

DIGESTIVESYSTEM

URINARYSYSTEM

REPRODUCTIONSYSTEM

HOMEOSTASIS

HOMEOSTASIS

• homoios (sama), stasis, (menetap) “tetap sama” “keadaan yang bisa berubah, secara relatif konstan”

• Sel : untuk survive sehat–seluruh aspek lingkungan harus relatif konstan: komposisi kimia, tekanan osmosis, pH, suhu, dsb. –perubahan kecil fungsi sel tidak optimal –perubahan besar sel dan tubuh mati

Lingkungan Kehidupan Sel

• Tidak sama dengan lingkungan kehidupan tubuh– tubuh di dalam atmosfir; udara luar = lingkungan luar– sel di dalam cairan interstitium = lingkungan dalam

• Cairan ekstrasel (ECF) berada di :– intersel/interstisium, mengisi ruangan di antara sel – plasma, mengalir di pembuluh darah

HOMEOSTASIS : kekonstanan relatif ‘lingkungan dalam’

Dasar mekanisme homeostasis

• Perubahan lingkungan internal merangsang sensor– mengaktifkan respons pengembalian homeostasis– membalikkan perubahan ke homeostasis

• Respons pembentuk mekanisme homeostasis respons adaptif (penyesuaian)

• Adaptasi: penggabungan organisme - lingkungan– jika berhasil : survive– jika gagal : disease, morbidity, mortality

Mechanisms of Homeostasis

• Sensory receptors– Detect stimulus

• Integration– Selects response

• Effector– Carry out response

Water level homeostasis

NEGATIVE FEEDBACK• Umpan balik negatif melawan perubahan awal dan digunakan

secara luas untuk mempertahankan homeostasis

Regulation of glucose levels

POSITIVE FEEDBACK

Stress Sensor Control Center

EffectorIntensifies

Contoh :1. Childbirth2. Hemostasis system3. Potensial aksi syaraf

1. Homeostatic Regulation of Child Birth through Positive Feedback

Pressure of Fetus on the Uterine Wall

Nerve endings in the uterine wall carry afferent messages

to the Hypothalamus

Production and Release of Oxytocin into the

BloodIncreasing strength of uterine contractions

Intensifies

Uterine contraction

Positive feedback “mini-loops” are built into pathway to speed up production of chemicals needed to form the clot.

2. Positive Feedback in Coagulation

3. Potensial aksi

• Jika terdapat rangsang pada sel syaraf (neuron) akan menyebabkan perubahan permeabilitas membran sarafaliran ion sodium (Na+) masuk kedalam neuron menghasilkan respon depolarisasi yang menyebabkan aliran masuk ion Na+ lebih lanjut potensial aksi

Harmful Effects of Positive Feedback

Positive feedback can be harmful. Two specific examples of these harmful outcomes would be:

1.Fever can cause a positive feedback within homeostasis that pushes the body temperature continually higher. If the temperature reaches 45 degrees centigrade (113 degrees Fahrenheit) cellular proteins denature bringing metabolism to a stop and death.

2.Chronic hypertension can favor the process of atherosclerosis which causes the openings of blood vessels to narrow. This, in turn, will intensify the hypertension bring on more damage to the walls of blood vessels.