13
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK Tugas Matakuliah: Akuntansi Manajemen & Biaya Oleh: Amilya Putri R. Muhammad Apip Lita Permatasari Ramya Atyanta

Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Citation preview

Page 1: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

JANGKA PENDEK

Tugas Matakuliah: Akuntansi Manajemen & Biaya

Oleh:

Amilya Putri R.

Muhammad Apip

Lita Permatasari

Ramya Atyanta

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014

Page 2: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

Pengambilan keputusan jangka pendek (keputusan taktis) memiliki tujuan untuk

memilih strategi alternatif sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.

Pengambilan keputusan taktis yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat mencapai

tidak hanya tujuan terbatas tetapi juga berguna untuk jangka panjang. Sesungguhnya, tidak

ada keputusan taktis yang harus dibuat apabila keputusan tersebut tidak mendukung

sasaran strategis perusahaan secara keseluruhan.

Langkah-Langkah dalam Proses Pengambilan Keputusan

Enam langkah-langkah menandai dalam proses pengambilan keputusan:

1. Memperjelas masalah keputusan. Kadang-Kadang keputusan yang dibuat harus jelas.

Sebagai contoh, jika suatu perusahaan menerima suatu pesanan khusus untuk

produknya dibawah harga pada umumnya, masalah keputusan adalah untuk menerima

atau menolak pesanan. Tetapi masalah keputusan jarang terlihat jelas dan ambigu.

Barangkali menuntut untuk suatu produk perusahaan yang paling populer sedang

merosot. Seperti apa persisnya? apakah menyebabkan masalah ini? meningkatkan

kompetisi? merosotnya pengendalian mutu? Terdapat suatu produk alternatif baru pada

pasar? Sebelum suatu keputusan dapat dibuat, masalah perlu untuk diperjelas dan

digambarkan yang lebih terminologi spesifik. Ketrampilan managerial pantas

dipertimbang kan diperlukan untuk menggambarkan suatu masalah keputusan dalam

hal yang dapat ditujukan secara efektif.

2. Menetapkan ukuran. Sesekali keputusan masalah telah diperjelas, manajer perlu

menetapkan ukuran atas mana suatu keputusan akan dibuat. Apakah sasaran untuk

memaksimalkan laba, meningkatkan penguasaan pasar, memperkecil biaya, atau

meningkatkan jabatan dalam pemerintahan? Kadang-Kadang sasaran hasil masih dalam

konflik, seperti di suatu masalah keputusan dimana biaya produksi diharapkan untuk

bisa diperkecil tetapi mutu produk harus dirawat. Dalam. Kasus yang demikian, satu

sasaran ditetapkan ketika keputusan sesuai dengan kriteria contoh, meminimalkan

biaya. Sasaran lain dibentuk sebagai batasan contoh, mutu produk harus tidak jatuh di

bawah satu bagian cacat dari 1,000 unit yang dihasilakan.

Page 3: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

3. Identifikasi alternatif. Suatu keputusan atau alternatif. Jika suatu mesin rusak apakah

yang menjadi alternatif tindakan? Mesin dapat diperbaiki atau digantikan, atau suatu

penggantian dapat disewa. Tetapi barangkali perbaikan akan ternyata adalah yang lebih

mahal dibanding penggantian. Menentukan alternatif yang mungkin adalah suatu

langkah kritis didalam proses pengambilan keputusan.

4. Mengembangkan suatu model keputusan. Suatu model keputusan adalah suatu

penyederhanaan penyajian pilihan masalah. Secara detil elemen paling penting dari

masalah harus digaris bawahi. Seperti itu, model keputusan membawa bersama-sama

unsur-unsur yang terdaftar: ukuran, batasan, dan alternatif.

5. Mengumpulkan data. Walaupun akuntan managerial sering dilibatkan mulai langkah 1

sampai 4, dia yang bertanggung jawab untuk melangkah sampai langkah 5. Memilih data

yang bersangkutan ke keputusan adalah salah satu dari peran akuntan managerial yang

paling utama (dalam) suatu organisasi.

6. Membuat sebuah keputusan. Setelah mengumpulkan data dan merumuskan alternatif,

maka pilih suatu alternatif. Sekali ketika model keputusan dirumuskan dan data yang

bersangkutan dikumpulkan, manajer yang sesuai membuat suatu keputusan.

Konsep Biaya Relevan

Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing

alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu, hanya biaya

masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun, untuk menjadi relevan,

suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari

satu alternatif dengan alternatif lainnya.

Apabila biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya

tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan, dan biaya tersebut merupakan biaya

tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan

suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting.

Biaya relevan merupakan biaya yang patut dipertimbangkan oleh manajer untuk

kepentingan pengambilan keputusan jangka pendek. Biaya relevan mempunyai sifat:

a. Setiap alternatif berbeda jumlahnya

b. Dikeluarkan untuk kepentingan waktu yang akan datang

Page 4: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Penetapan Harga

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para

pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga adalah

fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat

atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian

adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan

kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga

dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang

dikehendaki. Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen

mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di

mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara

objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan

kualitas yang tinggi.

Dalam penetapan harga dibutuhkan pertimbangan antara aspek hukum dan

keadilan. Predatory pricing, merupakan praktik pengaturan harga yang lebh rendah dari

biaya dengan tujuan merugikan dan mengeleminasi pesaing. Diskriminasi harga, merupakan

tindakan membedakan harga terhadap konsumen untuk sebuah produk yang sama kualitas

dan mutunya. Sedangkan price gouging (eksploitasi harga), merupakan tindakan perusahaan

untuk memberikan harga “sangat tinggi” pada saat kondisi tertentu.

Dalam penetapan harga ini, dapat dilakukan dengan cara :

Mark-Up, adalah persentase yang dibebankan kepada biaya dasar, termasuk di antaranya

adalah laba yang di inginkan dan setiap biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar.

Traget Costing, atau perhitungan biaya target adalah suatu metode penentuan biaya produk

atau jasa berdasarkan harga (harga target) yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan. Target

costing disebut juga perhitungan biaya berdasarkan harga (price-driven costing)

Keputusan Membuat atau Membeli (Make or Buy Decesions)

Suatu keputusan make-or-buy adalah keputusan perusahaan untuk memperoleh jasa

atau barang-barang secara internal atau secara eksternal. Keputusan untuk membeli jasa

atau barang-barang secara eksternal dikenal sebagai "outsourcing".

Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :

Page 5: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri

produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok

luar.

Dengan keputusan ini, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen

dalam pengambilan keputusan ini, yakni :

a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk

dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar.

b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain

yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen

memilih alternatif membeli dari luar.

2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu

dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk

tersebut.

Sedangkan keputusan pada alternatif ini dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut:

a. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari

harga beli yang dapat dihindari, maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi

apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya

untuk membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.

b. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.

Contohnya :

Page 6: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Pertimbangan untuk membuat sendiri akan lebih menguntungkan, karena perusahaan tidak

memperhitungkan biaya depresiasi dan overhead pabrik umum, karena kapasitas produksi

masih belum mencapai over-full capacity.

Namun, bila kapasitas produksi telah full capacity, maka perusahaan perlu untuk

mempertimbangkan keputusan membeli dari luar.

Keputusan untuk Menjual atau Memproses Lebih Lanjut (Sell or Process Furthur

Decesions)

Produk gabungan (joint product) memiliki proses yang umum dan biaya produksi

sampai pada titik pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan.

Page 7: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Seringkali produk gabungan dijual pada titik pemisahan. Namun, kadangkala lebih

menguntungkan memproses lebih lanjut suatu produk gabungan, setelah titik pemisahan

sebelum menjualnya.

Contoh :

Produk Cocoa Powder dapat diproses lebih lanjut dan menghasilkan produk Instant Cocoa

Mix.

Cocoa Powder dapat dijual langsung saat split-off dengan harga $500 dengan biaya $440.

Sehingga, keuntungan hanya $60.

Page 8: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Namun, bila dilakukan proses lebih lanjut menjadi Instant Cocoa Mix, nilai jual menjadi

$2,000 dan biaya proses tambahan bertambah menjadi $800 (biaya tambahan $360).

Sehingga, keuntungan yang diperoleh mencapai $700.

Keputusan Meneruskan atau Menghentikan (Keep or Drop Decesions)

Dalam suatu perusahaan terdapat produk tertentu yang mengalami kerugian terus

menerus, sehingga hal ini manajemen perlu mempertimbangkan keputusan apakah akan

tetap melanjutkan produksi atau menghentikan produksi.

Kemungkinan alternative yang dipilih adalah :

a. Jika biaya terhindarkan > pendapatan yang hilang , maka Keputusan menghentikan

produksi yang harus dipilih. Sebaliknya,

b. Jika Biaya terhindarkan < pendapatan yang hilang, maka Keputusan menghentikan

produksi ditolak.

Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya variabel menyediakan

informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau menghentikan (keep or drop

deciosion). Margin kontribusi segmen dan margin segmennya sendiri bermanfaat dalam

mengevaluasi kinerja segmen. Namun, sementara laporan segmen menyediakan informasi

berharga untuk keputusan meneruskan atau menghentikan, perhitungan biaya relevan

menggambarkan bagaimana informasi tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu

keputusan.

Page 9: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Contoh :

Terdapat 3 alternatif dalam menentukan sebuah keputusan yang tepat untuk

permasalahan yang dialami oleh produk C, yaitu :

a. Menghentikan produksi produk C yang mengalami kerugian. Tentunya, akibat dari

penghentian produksi tersebut akan mengurangi pendapatan perusahaan secara total,

juga akan terjadi PHK atas tindakan tersebut, namun laba operasi akan meningkat

sebesar $35 atas penghentian produk C tersebut.

b. Tetap melanjutkan produksi produk C, dengan pertimbangan bahwa akan terjadi

penurunan pasar dan pendapatan diakibatkan oleh penghentian tersebut. Karena

berdasarkan riset pasar, sebagian konsumen membeli produk A dan B, akibat membeli

produk C, begitu pula sebaliknya. Sehingga, bila salah satu produk tersebut tidak ada,

maka kemungkinan konsumen akan beralih ke produsen lainnya yang menyediakan

produk-produk tersebut secara keseluruhan.

c. Menghentikan produksi produk C, namun mengganti produk C dengan produk lainnya.

Dengan mempertimbangkan aspek pasar yang kemungkinan masih terbuka.

Page 10: Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Keputusan Bauran Produk (Product Mix Decesions)

Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba

terkait. Seorang manajer harus memilih alternatif yang akan memaksimalkan total laba.

Karena biaya tetap tidak bergantung pada tingkat aktivitas, maka total biaya biaya tetap

akan sama pada semua bauran yang mungkin, dan karena itu, tidak relevan bagi keputusan.

Jadi, seorang manager perlu memilih alternatif yang memaksimalkan total margin

kontribusi.

Dalam sebuah perusahaan, bilamana memiliki beragam produk bauran, tentunya

tidak bisa diputuskan untuk memproduksi produk bauran yang memiliki margin kontribusi

tertinggi secara keseluruhan. Namun, pemilihan bauran yang optimal dibutuhkan dan dapat

secara signifikan dipengaruhi oleh hubungan antara sumberdaya yang berkendala dengan

produk individual. Hubungan ini mempengaruhi jumlah setiap produk yang seharusnya

diproduksi agar margin kontribusi dari produk bauran dapat diperoleh secara optimal.