Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pedoman Teknis
PENGADAAN BIBIT TANAMAN POHON MULTIGUNAUNTUK KONSERVASI DAN OPTIMASI
Farmland Management and Sustainable Agriculture PracticesFlood Management in Selected River Basins Sector Project CS 05
Direktorat Perluasan dan Perlindungan LahanDirektorat Jenderal Prasarana Dan Sarana PertanianKementerian Pertanian2018
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 1
KATA PENGANTAR
Salah satu upaya konservasi lahan dan optimasi lahan yang akan dilakukan FMSRB adalahpenanaman pohon multiguna. Pohon dimaksud akan berfungsi ganda, di samping mampumenahan laju erosi dan menjaga keseimbangan ekologi, juga diharapkan bermanfaatmenghasilkan nilai tambah ekonomi. Tentu saja diperlukan pengetahuan dan keterampilanyang memadai dalam hal teknik budidaya, terutama dalam hal memilih bibit pohon,menanam dan memelihara agar tumbuh dengan sempurna sehingga memberikan manfaatseperti yang diharapkan. Di samping itu, karena membutuhkan jumlah bibit yang banyakdengan kualitas unggul yang memadai, sehingga memerlukan transaksi sejumlah uang yangperlu dipertanggungjawabkan serta melibatkan pihak pembeli dan penjual bibit tanaman,maka diperlukan juga pengetahuan tentang system pengadaan barang dan jasa terkait.
Dengan demikian, sebuah Pedoman Teknis Penanaman (dan juga pengadaan) PohonMultiguna diperlukan. Penerbitan Pedoman Teknis ini dimaksudkan untuk memberikanacuan dan panduan bagi para petugas Dinas lingkup Pertanian baik Provinsi,Kabupaten/kota maupun petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan PenanamanPohon Multiguna yang dananya bersumber dari FMSRB. Dengan memahami PedomanTeknis ini, diharapkan tidak akan terjadi keraguan dalam implementasi kegiatan termaksuddi lapangan.
Demi kelancaran implementasi program penanaman pohon multiguna ini diharapkankomitmen berbagai pihak, terutama kelompok tani atau Gapoktan penerima bantuan,petugas Dinas Pertanian terkait, tenaga pendamping FMSRB dan petani pengguna danpemanfaat mendatang.
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1DAFTAR ISI................................................................................................................... 2I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang............................................................................................. 3B. Tujuan.......................................................................................................... 3C. Sasaran ....................................................................................................... 4D. Pengertian ................................................................................................... 4
II. RUANG LINGKUP DAN PELAKSANAAN KEGIATAN........................................ 5A. Ruang Lingkup Kegiatan.............................................................................. 5B. Survei dan Investigasi ................................................................................. 5
III. KETENTUAN TEKNIS ......................................................................................... 6A. Persyaratan Bibit ......................................................................................... 6B. Pemilihan Bibit ............................................................................................ 6
IV. PROSEDUR PENGADAAN, PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN POHONMULTIGUNA ....................................................................................................... 8A. Prosedur Pengadaan................................................................................... 8B. Prosedur Penanaman.................................................................................. 10C. Prosedur Pemeliharaan Tanaman ............................................................... 11
V. MONITORING DAN PELAPORAN .................................................................. 11A. Monitoring.................................................................................................... 11B. Pelaporan .................................................................................................... 12
DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Contoh SURAT PERJANJIAN SWAKELOLALampiran 2. Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Bibit TanamanLampiran 3. Form MonitoringLampiran 4. Laporan Adminstrasi KeuanganLampiran 5. Laporan Fisik dan Keuangan
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 3
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang
Salah satu kegiatan utama pada FMSRB adalah penanaman tanaman konservasi
produktif pada lahan kritis dan penanaman pohon multiguna yang mempunyai nilai
tambah ke masyarakat seperti: durian, manggis, melinjo, petai, jengkol, sirsak dan
lainnya yang ditanam di lahan kritis terpilih. Sehubungan dengan hal ini maka akan
dilakukan penanaman pohon multiguna sebanyak 1.045.000 pohon berbagai jenis.
Tentu saja diperlukan sejumlah bibit pohon yang melebihi jumlah tersebut, karena
dugaan adanya bibit yang tak bisa tumbuh, agar dapat mencapai target. Pohon
tersebut diharapkan tumbuh dan berkembang sehingga mampu merawat konservasi
lahan, mencegah erosi, dan juga menyediakan altenatif tambahan pendapatan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusun Pedoman Teknis Pemeliharaan dan
Pengadaan Bibit/Benih Tanaman pohon multiguna.
B. TujuanTujuan penyusunan Pedoman Teknis ini adalah:
1. Memberikan arahan dan batasan dalam pelaksanaan dan ruang lingkup
penanaman pohon multiguna dalam rangka FMSRB, mulai dari pengetahuan
tentang pemilihan bibit, pembenihan, cara pengadaan bibit tanaman dan
pemeliharaanya.
2. Memberikan panduan tentang penanaman tanaman multiguna dalam
peranannya sebagai salah satu faktor penunjang dalam melaksanakan
konservasi lahan dan air bagi petani dan petugas pendamping.
3. Memandu kelompok tani melalui konseling Dinas Pertanian Kabupaten dan
bantuan Ahli Pertanian dalam pengadaan bibit tanaman pohon multiguna sesuai
dengan aturan Pemerintah.
Sedangkan tujuan pengadaan bibit/benih dan penanaman pohon multiguna dalam
mendukung pelaksanaan FMSRB dalam upaya konservasi lahan dan air adalah:
1. Mengimplementasikan kegiatan bantuan tanaman pohon multiguna di lapangan
dengan memberikan pendampingan dan pembinaan kepada petani penerima
bantuan tanaman pohon terutama yang berkaitan dengan permasalahan,
potensi, perencanaan dan pelaksanaan penanaman dan pemeliharaan bantuan
tanaman pohon.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanaman dan
pemeliharaan tanaman pohon, mulai dari persemaian, perbenihan, penanaman
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 4
tanaman pohon multiguna agar dapat digunakan sebagai penahan konservasi
dan optimasi lahan serta sumber pendapatan.
3. Meningkatkan kapasitas petani dalam mengelola penanaman pohon multiguna
dan dampaknya terhadap lingkungan dan konservasi lahan dan air agar terwujud
system usaha tani yang menjamin kelestarian lingkungan dan kesehatan
masyarakat sekitar.
C. Sasaran
Sasaran dari pengguna petunjuk teknis penanaman pohon multiguna:
1. Tersosialisakannya informasi dan kebijakan pelaksanaan program berkaitan
dengan penanaman pohon multiguna pada kelompok tani konservasi dan
kelompok tani optimasi dalam program FMSRB
2. Terimplementasinya pelaksanaan program penanaman pohon muliguna oleh
kelompok tani konservasi dan kelompok tani optimasi sesuai dengan langkah-
langkah seprti diuraikan dalam pedoman
3. Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh seluruh pelaku di tingkat
pemerintah, konsultan dan kelompok tani penerima manfaat.
D. Pengertian
Benih adalah bagian tanaman yang digunakan untuk perbanyakan atau
perkembangbiakan, baik berupa biji ataupun bagian tanaman lainnya.
Biji adalah hasil pembuahan pada tanaman berbunga.
Sumber benih adalah suatu pohon baik yang tumbuh secara alami ataupun
yang ditanam dan dikelola sebagai sumber benih.
Bibit tanaman pohon adalah tumbuhan muda hasil perbanyakan dan atau hasil
perkembangbiakan dari benih dan merupakan calon pohon.
Penyediaan bibit adalah kegiatan penyediaan bibit melalui kegiatan
pengadaan/pembelian bibit dari pihak penyedia barang/bibit
Tanaman pohon multiguna adalah tanaman yang berbentuk pohon yang
berfungsi tidak saja sebagai penahan erosi dan penjaga kelestarian lingkungan,
tetapi juga sebagai penghasil produk/buah yang bernilai ekonomi.
Jenis tanaman unggulan local adalah jenis tanaman asli/eksotik yang disukai
masyarakat karena memiliki keunggulan dan kekhasan tertentu yang memiliki
nilai ekonomi. Jenis tanaman seperti ini ditetapkan berdasarkan SK Bupati.
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 5
II. RUANG LINGKUP DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Identifikasi CPCL (Calon Peserta Calon Lokasi).
List CPCL disusun oleh Dinas Pertanian menggunakan kriteria tekno-sosio-
ekonomi bahwa kelompok yang bersangkutan eligible dan valid untuk mengikuti
kegiatan FMSRB serta menerima bantuan bibit/benih tanaman pohon multiguna
untuk ditanam di lahan miliknya. Daftar CPCL ini kemudian diverifikasi dan
divalidasi oleh Tenaga Konsultan Kabupaten. Kemudian yang lolos uji ini akan
memperoleh Surat Penetapan yang ditetapkan oleh SK Bupati berdasarkan
usulan dari Dinas Pertanian.
b. Kriteria Kelompok Penerima Bantuan Bibit Pohon Multiguna
Kelompok tani Konservasi Lahan atau Optimasi Lahan peserta program
FMSRB yang sudah diverifikasi dan divalidasi dan sudah disahkan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten.
Kelompok penerima Benih/Bibit Tanaman Multiguna mempunyai kelengkapan
dokumen administratif yang lengkap, anggota yang aktif dan tata aturan
kelompok dalam memelihara dan mengelola tanaman yang jelas dan sudah
disepakati anggota.
Kelompok memiliki luasan lahan 25 ha per kelompok yang diupayakan
berada dalam satu hamparan.
Kelompok bersedia menanam pohon sesuai dengan ketentuan program.
Bersedia memelihara tanaman yang sudah ditanam sehingga tumbuh dan
berkembang dengan baik, mampu berperan sebagai penahan erosi dan
konservasi lahan serta menghasilkan dengan optimal sehingga menambah
pendapatan.
Bersedia menyusun dan membuat laporan kegiatan.
B. Survei dan Investigasi.
Dilakukan survey yang meliputi: (i) lokasi, (ii) luasan lahan serta (iii) kesesuaian
lahan dengan persyaratan yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembangnya
tanaman.
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 6
III. KETENTUAN TEKNISA. Persyaratan Bibit
Untuk memperoleh bibit yang berkualitas dalam jumlah yang cukup serta tepat waktu
diperlukan standar hasil. Aspek dalam penentuan standar hasil penyediaan bibit adalah:
1. KUALITAS BIBIT: mempunyai kualitas fisik/fisiologis serta kualitas genetis yang
tinggi.
2. JUMLAH BIBIT: jumlah yang disediakan Pembibit harus sesuai dengan kebutuhan
bibit yang telah direncanakan sehingga target penanaman dapat dicapai
3. JENIS BIBIT: sesuai dengan kebutuhan serta memperhatikan keinginan kelompok
tani dan sesuai dengan persyaratan tumbuh pada setiap lokasi.
Keseluruhan standar bibit tersebut harus tertuang dalam perjanjian kerja antara
pemesan bibit yaitu Dinas Pertanian dengan Penyedia Bibit yaitu petani/kelompok
masyarakat yang mengusahakan pembibitan tanaman pohon buah-buahan.
Kualitas bibit untuk penanaman konservasi dan optimasi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Bibit normal yaitu bibit yang sehat, berbatang tunggal dan leher akar berkayu serta
berdaun cukup minimal 5 helai.
2. Bibit dengan mutu fisik fisiologis, yaitu memiliki kualitas sebagai berikut:
a. Tinggi sekitar 20 - 25 cm dari permukaan tanah disesuaikan dengan jenisnya
b. Media pertanaman: kompak
3. Bibit dengan mutu genetik unggul yang ditentukan berdasarkan asal-usul benih yang
dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Instansi terkait.
B. Pemilihan Bibit
Dalam memilih bibit tanaman yang baik perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pada Bagian Daun
Warna daun bibit yang hijau cerah, atau pucuknya yang hijau/merah muda. Jika
sedang stagnan, daunnya tetap memperlihatkan hijau tua yang indah
mengkilat.
Ukuran daunnya bisa tampak besar atau justru mengecil? Lihat adakah bekas
serangan hama atau penyakit? Curigai bila ada yang menggulung (keriting).
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 7
2. Pada Bagian Batang
Bekas sambungan bibit, apabila ada benjolan pada sambungan berarti ada
ketidakcocokan antara batang bawah dan atas. Batang ataspun harus tegak
mengarah ke atas, tidak boleh bengkok atau merunduk ke bawah.
Apabila ketinggian bibit buah sudah 1 meter ke atas. Pilihlah bibit buah yang
sudah ada percabangannya. Perhatikanlah, adakah jamur yang menempel
dibatang yang berbentuk bulatan-bulatan putih? Apakah ada bekas sayatan
atau bekas penggerek batang?
Bibit tanaman buah yang baik biasanya memiliki batang utama yang lurus dan
tumbuh tegak, tidak melengkung, kulit batang yang cerah beralur, potongan
cabang/dahan tidak dipaksakan, bentuk proposional atas bawahnya.Pada
tanaman buah yang memiliki percabangan banyak, biasanya cabang tumbuh ke
segala arah secara merata. Pada pucuk tanaman dan ujung ranting tampak
kuncup daun yang menandakan adanya pertumbuhan.
3. Pada Bagian Akar
Perhatikanlah bagian akar, apa media tanam yang di pakai pada bibit tanaman
tersebut? campuran media tanam berasal dari apa saja? Jika perlu, Cobalah
dibongkar/keduk sedikit, dan perhatikanlah, adakah akar-akar serabutnya?
Bibit tanaman buah yang subur akan penuh dengan akar serabut. Akar serabut
ini biasanya sudah sampai ke tepian polybag atau sudah menembus polybag,
dan ujung akar tampak putih.
4. Pada Bagian Buah
Apabila bibit tanaman sudah berbuah, dan ini sering terjadi pada tanaman buah
tertentu yang mudah berbuah, yang harus diperhatikan adalah apakah daunnya
rontok? Bentuk buahnyapun harus sempurna, tidak berulat, proporsional, tidak
mengecil, warna kulit buah cerah atau biasanya berminyak atau ada bubuk
putihnya.
Ada catatan dari pakar bibit Durian dalam pemilihan bibitpohon buah-buahan seperti
disajikan dalam Box 1 yang penting untuk diperhatikan.
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 8
IV. PROSEDUR PENGADAAN, PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN POHONMULTIGUNA
A. Prosedur Pengadaan
Prosedur pengadaan bibit pohon untuk upaya konservasi dan optimasi lahan dapat
dilakukan melalui:
1. Pelelangan Umum. Pelelangan umum adalah metoda pemilihan penyedia bibit yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media masa
dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas
dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
2. Penunjukan Langsung. Dalam keadaan tertentu dan khusus, pemilihan penyedia
bibit dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia
jasa dengan cara melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya sehingga
diperoleh harga yang wajar. Kelebihan dari sistim penunjukan langsung adalah lebih
banyak memberikan peluang bagi para penyedia bibit profesional termasuk
penyedia bibit lokal untuk berpartisipasi dalam pengadaan bibit. Sedangkan
kelemahannya masih adanya muatan subyektivitas dalam pemilihan penyedia bibit
3. Metoda swakelola adalah pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi
sendiri oleh pelaksana swakelola dengan menggunakan tenaga sendiri dan atau
tenaga dari luar, baik tenaga ahli maupun tenaga borongan.
Tetapi menurut Pedoman Umum FMSRB1 pengadaan bibit pohon untuk kelompok petani
peserta FMSRB dilakukan dengan menggunakan metode Swakelola (Community
Participation in Procurement). Meskipun demikian dalam pengadaan pupuk harus dilakukan
menggunakan metode NCB (National Competitive Bidding) pelelangan umum.
1 Pedoman Umum FMSRB, DitJenPSP Kementan, Januari 2018
Box 1. Petunjuk pemilihan bibit pohon.
“jangan sampai dapat bibit durian yang tanah akarnya dikurangi sehingga tanah menjadisekepalan tangan dan membuat bibit lambat tumbuh, juga dapat bibit durian yang daundan cabang sedikit sehingga seperti tiang listrik kurus, oleh karena itu pembeli harus pintarsupaya aman.
Jangan terkecoh dengan pohon kecil yang sudah berbuah sekepalan tangan itu pastirontok karena pohon baru sejari telunjuk dan buah durian ukuran besar, akar tak akanmampu mencukupi makanan buahnya.Kenapa pohon kecil bisa buah? itu karena disiramhormon atau dibuat stress air dan dirangsang obat rangsang buah dipastikan pohon akanrusak, karena dipaksa buah , dan durian itu kelihatan bagus tapi semu …. mari kita lindungihak pembeli biar berkah” Ocu Amin petani durian dari Kampar Riau ( sumber : Regionalkompas).
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 9
Pengadaan bibit pohon multiguna secara swakelola oleh kelompok tani pelaksana
swakelola yang dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengadaan bibit harus dilebihkan 10% dari kebutuhan sebagai cadangan bila
tanaman mati untuk penyulaman.
2. Pengiriman bibit tanaman saat pengadaan seyogianya dilakukan pada awal musim
hujan untuk mengurangi resiko kematian.
3. Pelaksanaan swakelola oleh kelompok masyarakat pelaksana swakelola dilakukan
berdasarkan kontrak antara PPK pada K/L/D/I (Kementerian/Dinas/Lembaga/Intansi)
penanggung jawab anggaran dan kelompok masyarakat pelaksana swakelola;
4. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa hanya diserahkan kepada kelompok petani
pelaksana swakelola yang mampu melaksanakan pekerjaan.
5. Pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana yang dikeluarkan, dilaporkan oleh
kelompok tani pelaksana swakelola secara berkala kepada PPK;
6. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh kelompok masyarakat
pelaksana swakelola; dan
7. Pertanggungjawaban pekerjaan/kegiatan pengadaan disampaikan kepada K/L/D/I
pemberi dana swakelola sesuai ketentuan perundang-undangan.
Untuk memudahkan pelaksanaan pengadaan bibit pohon multiguna di lapangan akan
dilakukan sebagai berikut:
a). Dinas Pertanian akan mengadakan Pertemuan Pengadaan Bibit Tanaman Pohon
Multiguna dengan mengundang kelompok petani yang akan membeli bibit dan
juga para pengusaha pembibitan tanaman pohon multiguna.
b) Dinas Pertanian akan memfasilitasi proses pertemuan ini dengan
mempersilahkan kelompok petani bebas berbicara dan berunding dengan
pengusaha sehingga terjadi kesepakatan jual beli. Dengan demikian azas
partisipasi aktif kelompok petani sesuai kaidah Community Participation in
Procurement (CPP atau disebut juga Swakelola) dapat berjalan normal. Bila
pada pertemuan pertama belum ada kesepakatan, akan dilakukan pertemuan
kedua sampai dengan tercapai kesepakatan.
c) Bila sudah terjadi kesepakatan, Dinas Pertanian akan memfasilitasi pembuatan
Surat Perjanjian Kesepakatan Jual Beli, yang memuat antara lain: (i) harga bibit;
(ii) biaya transportasi; (iii) biaya survey kelayakan bibit yang akan melibatkan ahli
bibit yang ditunjuk oleh Dinas Pertanian; (iv) jaminan kesehatan dan kondisi bibit
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 10
sampai ke lokasi pertanaman; (v) system pembayaran mencakup berapa % uang
muka, kemudian sisanya dibayar sesudah bibit sampai ke lokasi penyimpanan
sementara dan sesuai dengan kondisi yang disepakati.
d) Dinas Pertanian akan mentransfer uang muka dan biaya survey ke rekening
kelompok sesudah Surat Perjanjian ditandatangani oleh kelompok tani selaku
Pihak Pembeli dan Pengusaha Pembibitan selaku Pihak Penjual serta diketahui
oleh Dinas Pertanian.
e) Sisa dana pengadaan akan ditransfer oleh Dinas Pertanian ke kelompok tani bila
penyerahan bibit sudah dilakukan sesuai dengan jumlah dan syarat yang
disepakati yang dibuktikan dengan Surat Tanda Terima penyerahan bibit pohon
ditandatangani yang diketahui dan disetujui oleh Dinas Pertanian Kabupaten.
f) System penyaluran dana seperti tercantum pada point (d) dan e) di atas akan
dimusyawarahkan bersama antara PPK selaku pemberi dana dengan Kelompok
selaku penerima dana mengingat dalam pengadaan bibit tanaman sistim
angsuran 40%, 20% dan 20% menurut CPP tidak dapat diaplikasikan.
Contoh Surat Perjanjian Swakelola dan Surat Perjanjian Jual Beli dapat dilihat pada
Lampiran.
B. Prosedur Penanaman
Langkah penanaman bibit sebagai berikut:
1. Kelompok menyediakan lahan untuk menempatkan bibit yang diterima sebelum
dilakukan penanaman sambil menunggu lahan pertanaman siap.
2. Tandai setiap bakal lubang tanaman pohon dengan ajir bambu. Pengajiran dilakukan
sebelum penanaman. Jarak antar ajir sesuai dengan jarak tanaman yang
dikehendaki. Ajir terbuat dari bambu berukuran panjang 50 cm, tebal 1 cm,
sedangkan alat untuk menentukan jarak dan barisan tanaman dibuat dari tambang
plastik yang biasa disebut kenca (kenten) atau pancang
3. Kemudian di titik tersebut digali lubang minimum 40 cm x 40 cm dengan kedalaman
40 cm. Tanah galian (disposal) di taruh ke samping lobang. Lubang dibiarkan terbuka
minimal 2 minggu.
4. Ke dalam lubang diberikan pupuk dasar yaitu pupuk kandang dan dolomit
(MgCaCO3) atau kapur pertanian (CaCO3), Setelah diberi pupuk, tanah (disposal)
yang disamping di masukkan kembali ke dalam lubang.
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 11
5. Kemudian bibit dikeluarkan dari polybag dan ditanamkan di tengah-tengah lubang
dengan posisi timbunan lahan agak tinggi agar tidak tergenang air.
6. Untuk tanaman tertentu (durian, manggis) yang baru ditanam di tempat terbuka yang
belum ada pohon pelindungnya, harus diberikan naungan dari bahan sederhana
(misal: daun kelapa) sampai jangka waktu tertentu
7. Pembiayaan terkait dengan penandaan ajir bambu, penggalian lobang, pemberian
pupuk dasar dan penanaman sampai pembuatan naungan/pelindung semuanya
dibebankan kepada petani penerima bibit.
C. Prosedur Pemeliharaan Tanaman
1. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiangan, penyulaman, pemupukan, pemberian
irigasi dan perlindungan tanaman (pengendalian hama dan penyakit). Biaya
pemeliharaan akan dibantu sebesar 30% dari kebutuhan (sesuai dengan standar
proyek).
2. Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik dan anorganik. Khusus penggunaan
pupuk anorganik dibantu proyek sebanyak 10% dari kebutuhan.
3. Bantuan pendanaan terkait dengan pemupukan anorganik dilakukan selama jangka
waktu proyek/selama dana tersedia.
V. MONITORING DAN PELAPORAN
A. MonitoringMonitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan
pengadaan bibit, penanaman, dan pemeliharaan dapat berjalan secara efektif, efisien
dan akuntabel.
Pengawasan kegiatan dilakukan oleh instansi terkait mulai dari tingkat Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/Kota sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Dinas Pertanian yang akan melakukan kegiatan monitoring menggunakan form yang
telah disusun sebelumnya dengan fasilitasi Konsultan Kabupaten. Pemantauan
dilakukan regular bulanan.
Dasar pemantauan adalah tahapan kegiatan yang tertera pada program kerja per satuan
waktu dan indicator kinerja.Tahapan kegiatan ini mengacu pada jadwal pelaksanaan
masing-masing kegiatan.
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 12
B. Pelaporan Format pelaporan: (a) laporan bulan pertama yang melaporkan proses pengadaan
bibit, proses penanaman dan pemeliharan sampai bulan pertama berakhir.
Dilaporkan tingkat pertumbuhan dan persen kematian, serta upaya penyulaman; (b)
laporan tengah tahunan yang melaporkan keadaan pertumbuhan tanaman; (c)
laporan tahunan; (d) Laporan akhir
Alur pelaporan:
1. Alur data dan informasi dari kelompok ke kabupaten dikoordinasikan oleh Asisten
Lapangan Kabupaten ke Asisten Ahli Pertanian di Kabupaten. Kompilasi data dan
penyusunan Laporan tingkat Kabupaten menjadi tanggungjawab Ahli Pertanian
Kabupaten. Laporan juga ditembuskan ke Dinas Pertanian Kabupaten.
2. Alur data dan informasi dari Kabupaten ke Ahli Pertanian Provinsi untuk kemudian
di olah dan dikompilasi oleh Tenaga Statisik dan Ahli Pertanian yang ada di
Provinsi. Kompilasi data dan penyusunan Laporan tingkat Provinsi menjadi
tanggungjawab Ahli Pertanian Provinsi. Laporan dibuat tembusan ke Dinas
Provinsi,
3. Selanjutnya alur data dan informasi dari Provinsi ke Pusat melalui Ahli M&E dan
Ahli Pertanian.
4. Di pusat, seluruh data dan informasi, juga Laporan Kabupaten dan Laporan
Provinsi dikonsolidasikan bersama-sama Laporan setiap Tenaga Ahli dan dibahas
serta dirangkum menjadi Laporan Nasional.
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 13
Lampiran 1. Contoh SURAT PERJANJIAN SWAKELOLA
KOP SURAT
SURAT PERJANJIANSWAKELOLA
ANTARAK/L/D/I …………………………………………………………………………………….
danKELOMPOK MASYARAKAT ……………………………………………………………………………………………
Nomor : …………………………………………………………………………………..
Tanggal : …………………………………………………………………………………..
Tentang
…………………………………………………………………………………
Surat perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut ‘’Kontrak”di buat danditandatangani di ……………………………, pada hari …………………………….., tanggal……………………….., bulan ………………………. Tahun ……………………………, antara (Nama)…………………………….. selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atasnama K/L/D/I ……………………………………………………, yang berkedudukan di…………………………………….. No. ….. Telp. (……………………………….) ………………….., berdasarkanSurat Keputusan …………………………………. No. …………………….. (selanjutnya disebut “Pihak I” )dan (Nama) ……………………………., Ketua Kelompok Masyarakat …………………………………, yangbertindak untuk dan atas nama Kelompok Masyarakat…………………………………………………………………………… …………………………………….., yangberkedudukan di ……………………………………………………Telp. (………….........) , (selanjutnyadisebut “Pihak II”).
MENGINGAT BAHWA :
a. Pihak I telah meminta Pihak II untuk melaksanakan kegiatan …………………………………….………………… sebagai mana diterangkan dalam kerangkan acuan kegiatan (KAK) yangterlampir dalam Kontrak ini ( selanjutnya disebut “Kegiatan Swakelola”).
b. Pihak II sebagaimana dinyatakan kepada Pihak I, memiliki sumber daya personal dansumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksakan Kegiatan Swakelola sesuaidengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
c. Pihak I dan Pihak II menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak inidan mengikat pihak yang diwakili;
d. Pihak I dan Pihak II mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan denganpenandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 14
1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;2. menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;4. telah mendapatkan kesempatan yang menandai untuk memeriksa dan
mengonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan dankondisi yang terkait.
Oleh karna itu, Pihak I dan Pihak II dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagaiberikut.
1. Kegiatan yang dimaksud dalam Kontrak ini adalah Pelaksanaan……………………………………………………….……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….2. Total Nilai Kontrak ini adalah sebesar Rp………………………………………………………………………………..
(…………………………………………………)3. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjajian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;4. Dokumen-dokumen berikut (selanjutnya disebut “Dokumen Kontrak”) merupakan satu-
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:a. Perjanjian;b. Kerangka Acuan Kerja (KAK);c. Daftar kuantitas dan harga (jika ada);d. Jadwal pelaksanaan;e. Dokumen lainnya (jika ada).
5. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadipertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dan ketentuan dalam dokumenyang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggiberdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
6. Hak dan kewajiban timbale-balik Pihak I dan Pihak II dinayatakan dalam Kontrak yangmeliputi khususnya :a. PIHAK I mempunyai hak dan kewajiban untuk :
i. Mengawasi dan memeriksa kegiatan yang dilaksanakan oleh Pihak II;ii. Meminta laporan-laporan secara periodic mengenai pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh Pihak II;iii. Menyerahkan dana sesuai dengan nilai yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan kepada Pihak II;b. Pihak II mempunyai hak dan kewajiban untuk:
i. Menerima dana untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan nilai biaya yang telahditentukan dalam Kontrak;
ii. Melaporkan pelaksanaan kegiatan secara periodic atau sesuai perminntaan daridan/atau kepada Pihak I;
iii. Merencanakan, melaksanakan, menyelesaikan pekerjaan, dan menyampaikanlaporan pengawasan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telahditetapkan dalam Kontrak;
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 15
iv. Melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan secara cermat, akurat dan penuhtanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,angkutan kea tau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen ataupunsementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikanpekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
v. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemerikasaanpelaksanaan yang dilakukan Pihak I;
vi. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yangtelah ditetapkan dalam Kontrak;
7. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam DokumenKontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimanadiatur dalam Dokumen Kontrak.
Dengan demikian, Pihak I dan Pihak II telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak inipada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
PIHAK I, Pihak II,
………………………………………………………………………………………………………………………………..... NIP. ………………………………………………………..
NIK.……………………………………………………………
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 16
Lampiran 2. Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Bibit Tanaman
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI
Yang bertandatangan dibawah ini:
1. Nama : FULAN BIN FULANPekerjaan : PEMILIK PEMBIBITAN Tanaman Pohon “ANEKA BIBIT”Alamat : DIMANA GW TINGGALDalam hal ini sebagai penjual yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : DARGAPekerjaan : KETUA KELOMPOK TANI KONSERVASI/OPTIMASI FMSRB “KUNCUP
HARAPAN”Alamat : LEBAKDalam hal ini sebagai pembeli yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pada hari ini tanggal ……………bulan ……….. tahun dua ribu delapan belas telahdilakukan jual beli bibt tanaman pohon multiguna dengan persyaratan dan ketentuansebagai berikut yang telah disepakati bersama antara kedua belah pihak yaitu PIHAKPERTAMA dan PIHAK KEDUA:
1. Obyek yang diperjualbelikan dalam perjanjian ini adalah, bibit tanaman pohon multigunasekurang-kurangnya tinggi minimal 30 cm, serta sehat dan tidak cacat. Jumlah bibityang diperjualbelikan adalah ………pohon dalam polybag dtambah 10% cadangangratis untuk menyulam bila ada pohon yang mati.
2. Kedua belah pihak mengetahui dan menyepakati harga pembelian bibit per pohonmultiguna yaitu sebesar Rp ……………………termasuk: biaya transportasi dan diterimadi lokasi kelompok “KUNCUP HARAPAN” …………………, Kabupaten Lebak.
3. Bibit tanaman yang menjadi obyek yang diperjual belikan tersebut sepenuhnya menjadimilik pembeli (PIHAK KEDUA).
4. Sistem Pembayaran disepakati Uang Muka sebesar …..% dari total nilai bibit tanaman.
5. Sisanya sebesar ….% akan dibayar setelah seluruh bibit tanaman sebanyak ,,,,,,,,pohon dtambah cadangan 10 % di terima PIHAK KEDUA di tempat penyimpanan bibitKelompok Tani LEBAK SAKTI dalam keadaan bibit tanaman sehat yang dibuktikandengan Surat Timbang Terima kepemilikan bibit pohon dari PIHAK KESATU ke PIHAKKEDUA yang diketahui dan disetujui oleh DINAS PERTANIAN.
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal yang disebut pada awal SuratPerjanjian, serta perjanjian ini dilakukan dengan keadaan sadar dan tidak ada paksaan.
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 17
Lebak, 2018
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
FULAN BIN FULAN DARGA
MENGETAHUI DAN MENYETUJUI:
DINAS PERTANIAN KABUPATEN LEBAK
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 18
Lampiran 3. Form Monitoring
PROGRAM PENANAMAN POHON MULTIGUNA FMSRB
Nama Kelompok Tani:…………………………………(Konservasi/Optimasi*)
Desa:……………………………………….Kecamatan………………………..Kabupaten……………………………………………….
No JenisTanaman
Tanam(tanggal/bulan /Tahun)
Jumlahpohon
(batang)
LuasTanam
(ha)
Bulan pertama Tanaman Bulan ketiga Tanaman Bulan Keenam Tanaman
Hidup(batang)
Mati(batang)
Keterangan** Hidup(batang)
Mati(batang)
Keterangan** Hidup(batang)
Mati(batang)
Keterangan**
*coret salah satu; **catat apa yang terjadi/yang dilakukan (gunakan lembar kertas lain bila dibutuhkan)
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 19
PEKERJAAN : …………………POKTAN : …………………DESA : …………………KECAMATAN : …………………KABUPATEN : …………………
…………… …………….
JUMLAH (Rp.)
…………………………………
Jumlah
Dinas PertanianKabupaten ………………
Konsultan Pendamping
………………………………
LAPORAN ADMINISTRASI
PENERIMAAN
Tgl-Bln-Thn JUMLAH (Rp.)
PENCAIRAN PENGGUNAAN
NO. SPKNO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
Tgl-Bln-Thn Tgl-Bln-Thn
Dibuat Oleh :Kelompok Tani
…………………………….
…………………..Ketua
FORM_DEDLampiran 4. Laporan Adminstrasi Keuangan
Pedoman Teknis Penanaman Pohon Multiguna 2018
FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 20
PEKERJAAN : ………………………
POKTAN : ……………………DESA : ……………………
MINGGU KE : ………………….. KECAMATAN : ……………………PERIODE : ……………... s/d ………………. KABUPATEN : ……………………
(%)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8 = 7 / 4 x 6) (9) (10 = 9 / 5 x 6 )
Dinas PertanianKabupaten ………………
………………………………… ………………………………
Kelompok Tani…………………………….
…………………..Ketua……………
Konsultan Pendamping
…………….
(2) (11)
Jumlah
………………………………Dibuat Oleh :
NO URAIAN PEKERJAAN/KEGIATAN SATUAN
RAB REALISASI
FISIK KEUANGAN
Volume Bobot (%) (Rp.) Bobot (%)
KETERANGANVOLUME JUMLAH
HARGA (Rp.)
BOBOT
LAPORAN FISIK DAN KEUANGAN FORM_DEDLampiran 5. Laporan Fisik dan Keuangan