Upload
nguyentram
View
242
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
[ PENERBITAN PENDAHULUAN ]
Pengetahuan , KAPUR sebagai Bahan-bangunan
oleh :
TIMBUL PURWOKO
lr. NADHIROH
LEMBAGA PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN · Direktorat Jenderal Cipta karya -Dept. Pekerjaan Umum dan Tenaga Listr ik
~alan Tamansari 124 - Tilpon 81082/81083 - Bandung
SERI PENGETA.HUAN TEI\l'JIK l'1ENENGAH
( Penerbitan Pendahuluan )
PENGETAHUAN KAPUR SEBAGAI BAHAN BAliGUNAN
Oleh Timbul Purwoko
Ir. Hadhiroh.
Departemen Pekerjaan U m u.m dan Tenaga Listrik
PERPUST AKAAN
~---~------~------------~~ Hak Cipta ?c. Hak Penerbitan
pada IErffi'iGA PEl·JYELIDIKMi I"LASALAH BAlJGill~Ai'J .Jl : Tamansari , 24 Bandnng
no. 9/100/21 375
~g .,=~-;;----HTE>\1i:!'! ·~:~;,;l~M lfrA t! " u ~~ ;_ ; ·~ fi f! !" (; \t~~1~ r · !:: H P U ~ : ;• v i-\ A N ._..._,_._ , ___ _ ~-· - ·- ·--·----- · .... ,_ ···- .. •. ..._,.._...._, DiterimcJ Ct.J: , "'5'/ HiT-It
N. I. : ,L I ' .-F
N.K.: '.]; . I L '-...
--------~ep~l;,.~;· ('1 I -.:l;cri~.?n.l':-:1u:••; p ~'~ p1~·~'~·~ ~ ~: N I
PEMBERITAHUAN DARI PENERBIT
Seri Pengetahuan Teknik Menengah dengan penjelasan IPene~bitan Pendahu
luan) adalah penerbitan perkenalan, dengan maksud mendapatkan saran-saran dan
usul-usul pemtempurnaan isi.
Redaksi yang tersusun seperti tertera pada "PENGANTAR KATA DARI
REDAKSI" akan menyusun naskah-naskah yang disempurnakan, kecuali 20 judul
penerbitan ini akan terbit pula SERI PELENGKAP sepertf tertera di bawah ini :
PENERBITAN PENDAHULUAN :
1. DASAR-DASAR PENGETAHUAN
BETON oleh : Bustami W. BSc
Sadimun BE.
2. AIR MINUM oleh lzdihar Ms.
lr. Fadjar Hadi
3. BATU BUAT AN YANG TIDAK DIBAKAR o\eh Nurman
Randing
4. KERAMI K SEBAGAI BAHAN
BANGUNAN oleh Kasma
Maman Sulaeman
5. DASAR·DASAR PERENCANAAN LINGKUNGAN oleh Dadi S. BE
Saleh R. BMuE
6. PENGETAHUAN DASAR KOOR· DINASI MODUL
oleh Wagiono Abrlurachman BMuE
7. PEMBUANGAN AIR KOTOR oleh Hisyam
lr. Fadjar Hadi
8. KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
'Jieh Wagiman
Jr. Nasrun A ivai
9. PENGETAHUAN KAPUR SEBAGAI
BAHAN BANGUNAN oleh Timbul Purwoko
lr. Nadhiroh
10. SEGI2 FISIKA BANGUNAN
oleh Wiyono
lr. Sutuh Kumoro
AKAN DITERBITKAN :
1. STANDARD MENGGAMBAR
ARSITEKTUR oleh Abdurachman BMuE
2. PERHICANAAN KOTA oleh Saleh R-. BMuE
3. PERENCANAAN GEDUNG oleh : Suwandojo Siddiq BAE
4. MANAGEMENT oleh Bambang Utojo SH
5. HIDROLIKA oleh Sakti Prajitno BMuE
6. MEKANIKA TANAH oleh Maman Sulaeman
11. KONSTRUKSI KAYU oleh : Djaelani
Newoto F:
12. KONSTRUKSI BETON DALAM BANGUNAN oleh 6edjo Hr.
Suwandojo Siddiq BAE
13. BAMBU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN o\eh Waras Masruchan
Newoto F.
14. DASAR·DASAR MERENCANA RUMAH
oleh Soeryanto Gundhi MaiWati BAE
15. LOGAM SEBAGAI BAHAN BANGUNAN oleh Marian
Sugianto
16. KESELAMATAN DALAM PELAKSANAAN
KERJA oleh : Mariadi
Bambang Utojo SH
17. TATA CARA PELAKSANAAN
BANGUNAN oleh : Bode Andi Njeppe
lr. Soearli Salam
18. MERENCANAKAN BENGKEL KAYU
oleh : Canar L. S. Drs. Rahim ldris
19. MERENCANAKAN BENGKEL
BATU DAN BETON oleh Anwar Maskoang
Drs. Rahim ldris
20. ARSITEKTUR
oleh Made Ali
Ark. Djauhari Sumintai'dja
Dl SAMPING ITU AKAN ADA :
7. ILMU UKUR TANAH
8. SEJARAH BANGUNAN
9. PERSPEKTIF & RENDERING
10. PERENCANAAN INTERIOR
11. PLASTIK DALAM ARSITEKTUR
12. MATHEMATIK
13. LOGAM NON-FERRO DALAM BANGUNAN
DAN LAIN-LAINNYA
Bandung, Maret 1975 ·
Penerbit,
LEMBAGA PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN
PENGANTAR KATA DAR I REDAKS I
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
dalam rangka melaksanakan salah satu proyek pembangunannya telah mengadakan
suatu kerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan untuk menye
lenggarakan Penataran Guru dan Peningkatan Tenaga Pembina Sekolah Teknologi
Proyek PGPT ) selama 4 bulan.
Untuk mendapatkan sert1fikat dari Penataran tersebut,para peserta
yang terdiri dari 20 guru-guru STM- Pembangunan berasal dari Jakarta,Yogj~
karta,Semarang,Surabaya dan Ujung Pandang diwajibkan menyusun sebuah kertas
kerja perihal bidang-bidang pelajaran yang telah diberikan didalam Penata -
ran tersebut.
Dengan pertimbangan bahwa disatu pihak,ada kebutuhan yang besar di -
bidang kepustakaan untuk menunjang pendidikan sekolah-sekolah teknik;dan d.!..
lain pihak ada pula kekurangan bahan bacaan bagi teknisi-teknisi menengah -
yang sudah terjun di masyarakat ; maka Lembaga Penyelidikan Masalah Bangu
nan mengambil prakarsa untuk menerbitkan SERI PENGETAHUAN TEKNIK MENENGAH
in i •
Seri Publ ikasi ini ,adalah naskah kerja para peserta yang disempurna
kari dan disesuai.kan untuk mencapai sasaran,oleh suatu panitia penilai dan
redaksi yang terdiri dari
Sutopo Ediwidjojo - dari Proyek Peningkatan Pendidi
kan Teknik (Counterpart World
Bank Dept. P & K )
Sugihardjo BAE - Penul is/Pengarang buku Teknik •
Ark.Djauhari Sumintardja.M.Bdg.Sc - Kepala Dinas Pembinaan di-Lem
baga Penyelidikan Masalah Bang~
nan •
Kami mengucapkan terima kasih kepada para penulis serta para pembim
bing,untuk bantuan mereka yang berhar.ga. Rasa terima kaslh kami tujukan pu
la kepada Perpustakaan The British Council Bandung dan Perpustakaan Belanda
Yayasan Budaya Mukt i .untuk bantuan me reka memi nj amkan kepustakaan-kepustak~
an yang diperlukan didalam Penataran.
Bandung Ma.ret 1975.
I.
II.
I V.
IS I
P E N D A H U L U A N
1. Definisi
Halaman
1
2
2
2 • f c) r j adinya ba tu l( a pur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
3 . Tempat ;:>eng.:m:bilan ba tu kapur • . . . . . . . . . . . . 3
1.~ . Zat - za t ba tu kapur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
5. Ty-.Pe dan l.;:FaJitet kapur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . h
6
1 • J3ahan baka:r· . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2 . -Pror.es lJerrlbal~aran . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . 6
3 • Cara mern.be.kar ba tu kapur . . . . . . . . . . . . . . . 7
h. Tempat pembalmran batu kapur . . . . . . . . . . . . . . 8
5. :l"ah: tor- f a}: tor yang rnempe ngaruhi pada pemba -
karan kapur
6. P emada m a 11 ............... . ... . . .. .. ..
PEli.AI\ALi.l:J D.'l.H P~~l~ GUJI.4.N • .• ••... . ..•. . •...•• . . . ....•
1.
2 .
3.
4.
Sya.ra t - syara·t, kapur untul; bahan bangu..'1an ..
Pengujian J(apur
lajn
Skema pengol a ha n batu kapur
- - - - - -- -- - S1,T - - ----- - -
1 7
19
23 23 26
31
32
I. PENDAHUI"UAN
Bila kita mengatakan tentang mortar untuk pasangan, umumnya telah ~
mengerti bahtrla mortar digunakan sebagai bahan penu tup a tau sebagai ba
han perel<a t pada pasangan. Sedangkan mortar adalah ca.rrtpuran yang ter
diri dari beberapa ,jenis bahan dasar dan diaduh secar<l merata. Penger
tian dari mortar dapatlah disebut juga : ~tel ; spes~ ; adukan atau
perekat dan mungkin masih ada sebutan-sebutan lain.
Sebenarnya rr1ortar telah lama digunakan orang untuk menyusun ba
tu dalam berbagai macam pasangari. Tetapi karena car.J. menc:::unpur dan P£
makaian jenis baha.n dasar yang berbeda-beda, hingga mendapatha.n ,jenis
mortar yang bermutu rendah dan jenis mortar yang burmutu tinggi.
Jenis mortar bermutu rendah dima.ksudkan : ialah mor"t<-1.r yang ti
dak tahan terhadap muatcm atau perubahan ihlim, hul ini disebabkan je
nis bahan dasar y.:mg sangat sederhana, misalnya mortar dari tanah liat;
tanah napal + pasir.
Jenis mortar bermutu tinggi dimaksudkan : inlah mortar yang t2;
han terhadap muatan atau perubahan H:limJ sebab mortar ini akan dapat
mengeras atau membatu, hal ini karena. jonis bahan d.J.sar yc:mg mempunyai
da.yn pelekat dan r.1engeras l-2gi pula. dengan adanyc:t penambahan bahc:m hi
drolis disap1ping bahan-bahan isian lain, misalnya morta.r dari campuran
an tara kapur + semen merah + pasir ; c.J.tau kupu.!:._::::_ trg._~ + pasir dan-
masih ada campuran mac3m lainny:l.
Pada mortar torsebut kapur seb<1gai bahan pelekat,_ s~1 morah atau
tras s.abagai bahan hidrolis ------ sedang pasir scbagai bahan isinn ( an-
ti susu t ) • J adi j elaslah bah~va kapur dalam adukc.n mortar merupakan
bahan utama.
Untuk mengetahui lebih lanjut perlu dijela.slmn tenta.ng ka.pur,
mulai dari bahan dasar sampai dengan pengolahannya ( pembakaran ),
hingga berupa bahan yang siap dj_g1mak<.m. Hal ini penting sel~ali aear
mendapa tkan sediki t penge tahuan ton ta.YJ.g pemilihan dG.n penggunaannya ka
pur bagi parn pengusaha atau para pemakai.
Nengingat jenisnya bahan dasar kapur yang terdapat adalah sa -
ngat banyak macamnya, bc;rhubung dengan macar.mya fQktor-faktor zat ki -
mia yang tarknndung, maka dons,an pengetahuan ini tidak al([ln mendapat -
kan kerugian-kerugiQn yang besc.r.
- 2 -
II. BAliiti·J DASAR BA'l'U KAPU.H
1 • .Q8finisi.-definisi
Pa .t~ 'lJsl-Pl!E AC::.alah suatu bahan yang terdiri keseluruhannya atau torutama dari ,.,-;n,~ '"al k., 1 s-it r C'"' CO ) lo.LI.. ... ,_.,.._. \..C4.- ....... \ U . 3 1 •
Ea")1'·-~ ·t.o~1cr _, _____ _ Ad..alah hasil pembo.k:.:.ran dari batu kJ.pur ptida suhu tortentu.
I<:ap'J.r tohor juga disebut kapur sirih ; · kapur koral ; kapur hidup.
1~~! padam
Ada:ah h.apur yang dihasillmn dari pernadaman (penyoduan) kapur to
t.or.
Js.a 1?:!.-l.!:.Y~g§!:!:~ Ialah lnpur padam, bila diaduk dengall c:dr setolah beberapa uaktu
hdnyQ dapat mengeras di udara.
Y9oP-l!.:r._l)ig~~I-is
Ialah kapur padaJn, bil0. diaduk dcng::m air setelah b<Jbura.pa liaktu
dapa t mengoras di ud<?.r.:l maupun di dalam air.
Kapur nagn~sia ., Ada1ah kapur yang mengandung magnesiun oksid:.1 ( Ng .0 ) ~ 5 ~b.
Tc;r,j.~d::i11J'd batu - batu1.n kapm· dapat disob:J.bkan
2.1" Pengendapan dalru1 air taliva .. r, disebahkan karena mineral-mine
ral yang ter:Kandtmg.
Hisalnya endapan travertine st-JJ.ae;nit d.::m stalagsj_t.
2.2. Pengendapa.n dala.rn air laut., disobabkan lu1ron.-t o.danya mineral
ka1si t yang berupa rnngka bin:--, tang korang-kc::.>angan <1tau bina
ta.ng-bil1o.tn.ng lunak yang hidup di dalam luut.
Setolah kedua poristilra ini ter,jadi ciengan penjJnbunan ya.nt;
meluas, kernudinn don8c.n adanya air hujan akan mempercepnt
proses-proses tcrjndiny.:c batu-ba'tuan kapur.
- 3 -
3. Tempa t pengambilan ba tu-kapur.
Telah diuraikan di muka bahlva bahan dasar kapur banyak ter
dapat di kepulauan Indonesia. Yang berupa batu kapur kebanyakan
terdapat di pulau. Jawa, misalnya didaerah-daerah hediri ; Surabaya
Surakarta ; Kla ten ,; tvonogiri ; Kedu ; Yogyakarta _; Priangan dan
dipegunungn.n .Selatan. Dipulau Sumatra pada pantai Barat Sumatra,
Padang dan di Buldttinggi. Batu kapur yang umumnya berbentuk gu
nung-gunung dengan cara penghancuran · didapat gumpal::m-gumpalan ke -
mudian diangku t ketempa t pemba}~nran.
Yang berupa batu. karc-ing didapat sepc1njang pantai pulau-pulau
besar dan kecil, car:1.nya seperti di atas_, ialah pengumpulan dari batu . . -
batu karang mati yang kemudhn diangkut ketempc.t pembetknran.
Penghancuran b:-ttu ko.pur tersebut dapat dild-;.uk<m dengan bahan
peledak a tau hanya mengQ;unakan ala t-ala t yang sederhana ant,aran~. dar:
d::mg (plancong) ; bodun ; lingeis dan cara yang sederhana ini keba
nyakan didapat pada perusahaan kecil-kecilan.
Kemudian bahan-bahan lwpur y.:mg telah terkumpnl diangkut de -
ngan menggunakan alat-alat pong<mghut seperti : (,ruck~ gerobak-he'tvan,
gorobak yang ditarik tennga mnnusia atau dipilml dengan kranjang
kranjang.
Henurut dCJ.ta-dato. tdmis bahan dasllr kapur dapat berbentuk
Batu kapur
T0rdapat dibeberapa kepulauan di Indonesi<',; tc:rut::nan dipul".U Jawa,
Batu karang
T·3rdapat di Sumatra, pulau Bangka, l<:epulauan NaluJ~u, Timor dan di
pulau-pulau Selat Ha.kasar.
Ke rang_ -kerang
Terdapa t dip an tai-pan tc::.L
Penp;r::ndapan da_ri air tD.Har
Tordapat dipulau Jawa.
4. Za t-za t ba tu kapur
Karena kapur termasuk batu-bo.tua.n, mo}:a unsur-unsur yang terkandung
pada kapur, unsur-unsur torsebut antara lain
- 4 -
- Co.lsium oksidr: (CaO) = 22 56 t..-1 jb
-· l1agnesium oksida ( NgO ) = 0 35 ,, /b
- Aluminium oksido. ( Al2.o3 - Ferro oksida (Fe2o3)
) = ) ) = dalo..m juml2.h sedikit )
Selain unsur-unsur di at2.s mo..sih terdapo.t unsur lainnyo., antara -lain :
Posphat ( P )
Sulphat ( S )
.. , Bi turnen ( C )
=
=
unm.1,r pospor
unsur belerang
unsur karbon ( arang ) •
Dengan acianya 1L11sur-unsur tersebut terjadilah pengotoran terhadap kapur dan menga!dba tkan Ha:rna pada kapur, misalnya
- hila kapur nuroi ua.rna ·m.1.tU1 ke2bu-abu.:m.
- hila mongand.ung oesi (Fe2o3 ), ·wo.rn:l kl.ming·, merah t."J.a atau coklat,
- bila mcm.gandung bitm12n carbon ( C ) warnr.1 hitam. - b:Ua morig.::mduni_S magr:::;sium (Hg) ~ >m:..·na abu-abu keputih
putil1a.n~
- bila mengandung SuJ.ph.at ( S )~ Narna kekuning--kuningan.
· 5. 'I:Vpe dan kwali to t_~_EF_l!!:
5.1. Analisa untuk menentukan typo kapu).' adalah sebar;ai berih.--ut
me I. I\apur dengan kada~ Calsit yang tinggiJ sifat : a • mudah . di pad arnk Em
b. men~:;erasnya la!!o.,
gunan;ya a. daln.m bahc:m bangLL'l.an untuk membuat morC.al, ple~
ter, labur:
b. clala:rn indtJStri kimia untuk penjernihan air"
type II. Kapur banyak mengandung magnesium, sj,fa t a. sukar dipadamkan
b. mengorasnya lama,
gunanya <.: Q dalam bahan bangunan (yang mongnndLL"lg ;-( 5 ,.6 HV>), tmtuk isolator, togel, dirid::i.ng,
b. untuk membm. t pa tung, tugu (ya:;.1g menGandung
( 35 :'b rvrg) .,
- 5 -
Type I~I. Kapur banyak"mengandung silikat (,:. 18 ~6 ), sifat
a. kapur hidrolis
b. dapat mengoras sGndiri
c. kolmatan besar,
gunanya : untuk mortel, beton, batu-cetak.
5.2. Adapun kvmlitet kapur juga dipengaruhi oleh ada:nya pengotoran
unsur-unsurnya, terutama adalah
a. Unsur silj.kat ( Si )
bila 2 );~ Si tidak akan mempengaruhi pt-mbalmrnn
bila terlalu 'lJanyak S:i_ akan membc:mtuk suatu ikat.an
sebagai beriku t
CaO = ohsida calsium = 3 % Si2o3 = o!csida "siJ.~.ka t 1 ;~
3. Ca9 .Si2o3 ( puzzolan ) dan dapat untuk membiJ.at [:er::\.m
puzzolan~
b. Zat-zat Y0-118 borsifat asam .• :
Zat-za.t tersebut menyebabkan butir:J.n·-butir-an ~npu::.~ tertutup,
hingga sulcar terurai bila dibaka.r,
I == zat as:<L\
II = ba tu ka:pu:~
L
6 -
III. PEMBAKAllitN DAN PEl'IJADAl'i.A.1'\J
1 • Bahan bakar
Kapur tohor dihas:lkan dengan mengadakan proses pembakaran
pada batu kapur. Has:ll pembakaran dapat ba.ik,; e.pabila jenis bc.han
baka!' digunakan cukup memberikan ka.lori pana.s.
Jenis bahan bakal~ yang diguna.lmn umumnya mengrunbil 'Qa!];D.n -
bahan yang paling deka t dengan tt?mpa t pe:m.'ba~a.r~m .•
Bahan-"uak'lr yang dapat d:Lgunakan
1. Benda pada t ba tu-bara ; k1yu.
2. Benda cair minynk ; i'esidu.
3. Berupa. gas.
Pada perusahaan pcmbakaran k<J.pur yang berupa pabrik keba -
nyakan i,!enggunakan baha.n bakar ba tu-ba:m ; minyal{ n. t1.u gas,
pada. pengusaha-pengusah<'. kecil biasanya menggtmakan h~han baka:.· ka
yu atat'.. residu.
2. Proses .;e~:Qak~.r~
liJaktu membakJ.r 'batu kapur yang perln dJ_perhC'..til;:an ialt'.h j_£
· ngan sampai banyak gas pan.:-,;.3 yc:-illg te:r·bUc1.ng~ sebab 1mt·cJ.: membentul:
kapur tohor gas panas tersebut. s<J.ngat diperlukan, Suhu pan.n3 ~?ang
baik untuk prosrss ini antm~a '1000° - 1200° C. S;;l<::.ma pambakn~:-an
ini seba:.knya suhu tersebut dibuat t.etap; dan di sini akan te:c·jadi
dissosiasi ba tu kapur ( daco3 ) rnenjudi oksida kalsium ( u~.o ) dan
karbon r'!.:i.oksj.d.a ( co2 ) , torjadinya roaksj_ se buGa.i be:l'iku t . '\
~- I caco3 ·---9oooc--!,J- caO + co2
batu !mpur yang menerima panas ak.1.n te!"lll'a:i. nenjad:i. oksida kalsimn
(kapur t_,ohor) dan karbon dioksida sebagai gas.
J elas bahl-ia
= batu kapur ( limestone = ka.lsium karbonat )
= kapu1~ tohor ( quicklime = oksidn kalsium )
= za t as am arang ( karbon dioksida ) ,,
Jadi proses pembakaran juga dapat menantukan baik··bur·uknya kn.p'..lr to
hor yang dihasilknno
- 7 -
Ka~au sela~a pembakarap terjadi penurunan panas, maka naik
nya tekanan partiel dari co2 , kemungkinan reaksi terdesak ~e arah
kiri (lihat proses reaksi di atas). Haka temperatur pembakaran ha
rus selalu ~· 900°C. Pada reaksi di atas tiap 1 gramol caco3 di
perlukan panas 42,5 kcal, dan sebaiknya co2 yang terlcandung harus
selalu di keluarkan.
3. Cara membakar batu kap~:
Ternyata menurut keadaan setempat d'ln besar-kecilnya perus!!
haan, car-a pembakaran bntu-kapur dapn.t dilaksanakan: sebagai beri
kut
3.1. Bahan bakar dari kayu disusun secar:1 berganti-ganti, lapis de
mi .lapis.dengari kapur.
Bagian bawah disusun seder~ikian rupa hinggu. ada ruangan untuk
menya.lakan api yang per·tama-tmna... Setelah api menyala kemudi
an batu kapur di atasnya terbakar dan lapisan kayu yo.ng ada
di ~'!. tasnya juga akan terbakar. Kojadicm. . ini akan . dialami la -
pisan-lapisan batu kapur dan k2.yu yang berilrutnya, hingga se -
mua akan terbakar.
Setelah selesai pembakara."l didiamkan sel::1ma 3 - 4 hari supaya
dingin, baru dibongkar dru:. dipisahkan anta.ra batu kapur dengan
arang kayu sisa pembakaran.
Cara. ini Sdng2.t sederh.::ma sekali, d-:m untuk pembakar.cu1 beriku~
nya harus disusun dulu sepcrti scmula. Supaya pembakaran da -
pat berjalan terus ( conUnu), maka tompat pembakaran harus dua
dan secara berganti, hinggn tidak ada waktu berhenti.
( Lihat gambar 1 ) •
3.2. Bahan bakar di bawah dengan menc:unbah secara menerus, hingga s~
mua batu kapur y;:mg ditirnbun di atasnya betul-betul telah rna -
sak semua, sedengk.:1n bahan bakar dapat clari kayu atau batu-bara.
Caranya, bagian bawah dibuatkan angsangan dangan menyusun batu
kapur yang berukuran besar, hingga di bt:i1,..ah ar.gsangnn terdapat
rongga untuk ruangen api.
Kemudian di atas angsangnn baru ditirnbuni bgtu kapur yang telah
diPGcah kecil-kecil, bila semua batu lmpur masak, pmabakaran di
- 8 ._ ..
hentikan, kemudinn didinginhan selami.l 3 - 4 hari.
Bila tela.h dingin bat.u knpur dibongkar, dan disusun seperti
semula u:i:l tuk dibakar lngi.
( I.ihat gambar · 2 ) • -
3. 3 o Pembakaran di.:lng::m bahan cair, dengn.n menggunnkan kompor, d.:m
npi seca!'a disemprotkan dari samping. Pada teBpr,~t pembakaran
dongan da:?ur-dapur yang sempurna bias.'J.nya lebih dari ·1 (satu)
kompor, tetapi pada pembakaran dengan bentt:tk-bentuk dapur
ynng agak sederhana hahya dengan sa tu lcompor.
Ba tu kapur yang akan dibakar di"llasukkan dalai11 dapur dengan
lubang yang berbcn tuk konis ( bag ian bm·mh ¢ < dari bag ian
atas ) •.
Bila ba tu kapur bagian bawa~1 tolah masak, kemud5.c::n digaruk ke
luar dari dapur, sodang bat,u kapur di c!t.asnyn menur·un dun me
n£alami peristiw.::i pmnbakaran yang s<J.ma, demJ.kian s0t0rusnya
hingga semua batu kapui' selesai terbakar.
( Lihat gambar 3· ) .- ·
4 o Tempa t pembaka.ran ta t'l! k1pur ..
Supn.ya hasil pembnl(C"..ran cukup baik a tau sempurna, maka tern
pat pemhakaran harus berdinding rt?.pat, dent;an· :mal{sud. agar :gas pa
nas jangan terlalu 1x:myc:k yang terbue.ne:4 UntliK kepcrlunn ini umum
nya tempa t pembakaran bn. t,u kapur berupn tuni~l.;:u a tau .9-QP~
Hengingat besar k•.:Jcilnya para pen[;usaha torut.:tmci kemampuan
biaya dan banyak -Si:Jdiki t j umlah b.:t tu kapur yar1g d.ibakar 3 ·maka j e -
nis tilllgku tersebut m1.ilai dari ,bt:Jntuk-bc:mtuk yang soderhnna sc.rnpai
dengan bentuk-bentuk tuneku modern, maccim1ya tungku antara lain
Dapur ladang ( primit;j_f kiln ) Box kiln Tungku.tegak berbentuk konis 'I'ungku tegak barbentu..'k · silindcr Tungku tegak borbentuk khusus Tungku putar ( Rotary kiln ) T\mgku vertikal ( shalf kiln ) Tungku pemhakar.~!n ba ta •
. Untuk jolasnyc.. dapatlah melihat be1x:Jrapc.. macmn tungku sepe£
ti pada gambar-grunbar .( 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 10u. - 11 - 11a -
12-13 dan 14 ).--
GAMBAR 2
Bahan Bakar
GAMBAR 3
Batu Kapur yang
tetah masak.
-9-GAMBAR 1
LoRo"''<::i Apl pE11\l3Ak ARA"'t 11\CJL A 2. n E.,.... G A 1'-i. e A T c.J - ~ A ;,.. p 1 IC.l <:;
Batu Kapur
Tetap
Lorong-lorong api
Kompor
0 I "4 ~ L 0 E3A N
l Lobang pengambilan Kapur -
dari pasangan . dari batu kapur
E~G.I<A
GAM BAR 4
GAMBAR 5
KETERANGAN
Gambar 4
Gambar 5
Air .. ~11J --____ ,_ __ ·"· ~ -
Kapurtohor
/ /~--
l ..:< ___ _ -·-~-.. ... --
II
~--/ /----/
I
- i
/
Setelah batu kapur dibentang, sedikit demi sedikit disiram air dan diaduk merata.
Pada bak I diisi air dulu, baru kapurnya ditumpah ke dalam bak tersebut
Kemudian bubur kapur dari bak I dialirkan ke dalam bak II.
_l __ _
-"1-GAMBAR 6
Lobang medan
pembakaran kapur
Batu kapur
Lorong api
GAMBAR 7
KETERANGAN:
Gambar 6
Gambar 7
Me dan Pembakaran
' Kapur
Ll;--. -------"~,
Medan pembakaran batu kapur dengan membuat lobang pada bukit-bukit
Medan pembakaran batu kapur dengan membuat lobang dalam tanah.
A = Bahan-bakar
B = Batu-kapur
T I
- i 2-
I ~---------..-
I H .i
j_§
GAM BAR 8 A
D
I: I I
!
·------·-···· -------r ~
I
' L,_-r,-:----.--.,-
I
I I
1
:T,_J-<1' •' : ..L..; .., l i
IJ ~_l_ili i
l I: I I ----l...L. __ --1..,,1_ --T-J_-___ -I __ li
KETERANGAN:
A = Ruang pembakaran kapur B Lobang api c Ruang api 0 Kisi-kisi api E Lobang pengeluaran abu F Ruang abu G Lobang pemasukan dan pembongkaran kapur
yang telah masak (ditutup pasangan sementara bila selama pembakaran).
H Dinding dapur dengan pasangan = Tangga.
GAM BAR
\ I I
9
\ \ I I
I
I I J I
I I
I I 1
_A r I I
I I I I I
L_ L-L __ I ,-r-r- --1-- -L_
I_-·
- 1 '3 -
-----------+----r I
~ ;
H-t·-~
tfre~ 'eT.L ~ -,-JP i ' :
I I i I i
.. -~-----------~-------t+J' 'r. !
I r __ j._ -lL-- --,. I I \
I
KETE RANGAN :
A = RuaAg pembakaran kapur
8 = Tempat kompor untuk membakar kapur
C ·- Lobang untuk mengeluarkan kapur yang telah masak.
0 Oinding dapur dari pasangan E Tangga
F lantai aw untuk mengisi.
r-;.11 ____________ r ___ ~ r// '· r "';:'/ • I/ ·' --- r7 ·_.: . I : '
! " 1\ :-· -·-1 --· \ .', (. i
~~ I I
// I / I
I/>'
/:. - .--1 \ , __ , A
~~
/-;· ·o l /:
~-,-..............
r 0
GAMBAR 10
I
:
-14-
If 11
I
I
->-
I
I
I I t I
:
'
I
I I I
--t--r-+-I :-n+r-I
I I I I T T1 II I I II II I ,, II
Gt A /1\ 5A R iO.ct
KETERANGAN :
A Ruang pembakaran kapur B Lorong api C Kisi-kisi D Lobang untuk mengeluarkan kapur yang telah masak. E Tangga (dari pasangan atau dari perancah kayu) F Dinding dapur dari pasangan
GAMBAR 10 GAMBAR 10a
dapur dari pasangan dapur bentuk Iimas.
I II I
I
I ! II r--.--r--o--...---;r--T"""--r-~
~ E :1 I I H-
GAM BAR 11
/
.....
'
....
~_, \\
.....
'
'\_] r ' '
-115-
I : D !
' r::-.
.,
' i
1
1--- J _b.Y
GAMBAR 11a
KETERANGAN :
A = Ruang pembakaran kapur 8 = Lorong api C = Kisi-kisi
A.
c
'
X \
D = Lobang untuk mengeluarkan kapur yang telah masak. E = Dinding dapur dari pasangan
GAMBAR 11 GAMBAR 11a
= dapur bentuk silinder = dapur bentuk prisma.
(/ 1 ,~·, I /I
lJJ •/
~ ....
'1-/
/
' ! !
....;,. , I
/"I / !
' l . I . I /
\
. ,. - ,b-
GAMBAR 12
KETERANGAN :
A = Ruang pembakaran kapur B Ruang tempat kompor C Lobang pengambilan kapur yang telah masak. D Lobang untuk masuk batu kapur.
= Batu tahan api
Pengisi tanah liat
Pasangan batu
-16 a-
II /!
\\ .. \ \' \\
GAMBAR 13
GAMBAR 14
'A' I I •1/lllln.._J _____ -417711.'12 ·
KETERANGAN :
GAMB.13
GAMB. 14
Batu tahan api
Pengisi dari tanah liat
= Pasangan batu
= Bahan bakar coke campur batu kapur A = Ruang pembakaran kapur B = Lobang bahan bakar C = Lobang masuk batu kapur D = Lobang pengambilan kapur yang telah masak.
Dapur pembakar kapur yang dianjurkan.
GAMBAR 15
1 0 9cm '-~ ------ --t""-
.qp!j!Uilllrl!!mro. ,-t 1 em
ALAS k'ACA
Kueh Kapur -+-(adukan 1 kp + 3 ps}
KETERANGAN :
A Kueh kapur yang diuji
B Kawat kasa dalam bejana C Air yang direbus
D Lobang pengeluaran uap air
GAMBA A 16
j6 9 em } • ----f I
~-~·~' -;f-1cm t:::::==":" . IT-
Ala$ kaca ·--------
Kueh kapur (adukan 1 kp + 3 ps)
KETERANGAN ;
-16 b-
~~~+ F-l·s- ~~r·fi. --=---- ----..- -.... -_ -~-- _--
-- _- 01
- ~· -- - to- I
-- II
c : ~'
---i'--1 I
L. <f> 2.S?~- ---~--'1
Bejana dengan air mendidih (Direbus 1 jam)
Bejana berisi air dingin (suhu ruangan)
A Kueh kapur yang diuji
B Air untuk merendam kueh kapur.
--16 c -
GAMBAR 17
GAMBAR. 18
---+ -r-L I I ,.' I
1-~- I
1r -t-I
I c' (g
_J ~ -~ 110
i
i' f
- 17 -
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada pembakaran kapur
Sebenarnya pada waktu membakar kapur ada beberapa faktor
yang langsung dapat mempengaruhi hasilnya. Faktor-faktor terse
but ialah
a. Temperatur pembakaran.
Peristiwa ini disebnbkan oleh bahan bnkarnya, terut<lma ada -
nya kadar nir yang masih terkandung dalam bnhnn baka:c terse
but" Knrena lmdar air yang tinggi makn tempera t'_lr n;;Tala reg
dah akiba tnya kapur tiidak masak sa.mpni bagian dalam, lebih
lebih bila butiran kapur ngnk besar. Jndi yang masak bagian
luar sa.ja.
b. Pernanasan yang terlalu lama.
I bagi.2n luar m'lsak se'Tlpurna
II hnginn yang ku:r..::mg mc::.salc
III == bag:L:m tak te:: ~2Jmr (rr9n
tah ::: care) n
Peristiwa mi disebabkan lmrenn lamanya dal21ll ruang pemba.kar
an hingga te:dalu banyak pnnas yang di ter:Lrna bntirc:m kapm·,
maka kapur akan menggnmpal, hasil pembakaran adalah but.:tr.:m
kapur yang lceras ~
I - bagian kapur yang mengeras
karena banyaknya panas yaDg
membakar.
II
c. Besar l~ccilnya butiran batu ~<:apur.
bagian kapur yang masak
( CaO ),
Apabila -v.raktu mGmccnh bntu kapur yang nkan dibakar mempunyai
ukuran-ukuran yang hampir tidak samaJ ada yang te:clnlu besar
dan ada yang terlalu kecil, hingga diantnra butu-bntu kapur
ada rongga·-rongga yang sempi t dan 1onggar" Ke.renn ini ter ja
dilnh saluran-saluran panns yang tid.::ik meratno
- 18 :..
Akibntnya terjadilah salurcm pnnas dan udnrn yang tidak merata pula, dengan demikian ad<:. sekalompok batu kapur yang mcnerima panas terlalu banyak dan ad<1 yang :r.wnerima panas kurang. Ha -silnya ada batu kapur yang terbnlmr sempurna dan tidak sempurna ( terlalu masak a tau ment<lh ) ,
d. Cara pembakaran.
kelcmpok batu kapur dengan
panas kurang •.
besar penghalang perataan Danas.
Seperti tela~1 di'.l tarnkc..n di o. tas bahwa cara pembakaran juga d~ pat men en tukan buik <J. tau buruknya he.s il p embakb.ran • Hal ini. bj_asanya sanga t tergantung Sr:;)mpurna dan bidalmya nynla api: m?:_
ka bila bahan baka:r digunakan kayu sobaiknyG. ma:railih kayu y.A;ng
keras da.'1 :::nempunyni kalori panas · cukup, jang.:m manggunakan ran ting-ranting.
e. TP.Jilpa t pemba~ aran.
Henurut kenyat._1.an tompa t pembakarm ini mulai dari pongusaha -pengusaha. tidak samn mc'?Dgcnaj bcntuk maupuu ukurannya misal Pfl;.
da perusahaan pembaL<lran k.apur rahyat (kGcil) dengan perusahaan bGsar (pabrik-pabrik). Tetapi yang p._,mtinG c~us-::thak.m membuat dapur/tungku pGmbakaran kapur yang betul-betul ro.pat (seE! purna), lfalaupun ben tuk Sl1dorhana, hingga tidak terlalu banyak kalori panas dari bahan balmr yang terbuang, dengan domikicm pemba.ko.ran borha.sil baik.
Dengnn faktor di f\tas aka.n t<::rja.di
a = Terdapat butiran-out:ircn kecil yn.ng masih mentah b B::1tu kapur sul\ar hancur -vraktu dipndamknn.
c.= Batu kapur ada yang nnsih me:::1tah
d = Hasil pembnkamn keseluruhnn tidak sempurna.
e Hasil pembakaran kusoluruhan t.idak 38lilpurna.
- 19 -
6. P e m a d a m a n
Kapur yang telah masa.k dari hasil pemb:ll,aran (ka.pur tohor) masih berupa butiran-butirnn kecil, w<:.:.laupun ada sebagiari yang telah hancur, totapi kapur torsebut belum dapnt digunnkan untuk mombunt mortal. Untul::: kepcrluan ini kapur harus diha.ncurkan hingga mendapa tkan te.E'!ng ]en pur dengar~ bu tiran hal us. Topung kapur juga disebut. .kapu:c }m'WU.r at3.u kapur padam.
Sup&.ya kita menclapatkan kapur padam, maka perlu mcnambah
sejumlah air pada kapur tohor terse'uut sehingga semua butiran-bu -tiran hancur. Carr!. penghancuran j_nila4 yc:.ng disebut menyedu kapur atau pemauaman ko.pur. Hasil pem<l.darrrm l~apm:· toh:b~, dino.makan ka
£.Ur padam. Se telo.h L:1pur padrun didiu.Jl!..l<an su.mpai dingin maka telah siap untuk digunakc:m.
Karena d.:1ya pengikat dari lmpur juga terg<intung dari kehalusan butir, maka p(:Jrlu diporhu.tikan vmktu melaksanak.::m p~:rrno..daman kapur tersebut., hingge1 tidalc ada sisa-~sisa butiran yang mas:ih tm·tinggal (torcampur).
11elaksanakcm pemaJc-,m.::n k.1.pur dapa t dong an dua macmn cara
6. 1 • Per.1adamal!~ar2 kering
Pacta pemndaman. inj_ ju.'Tilah air yang dipo:duknn _.:. 1/3 jumlah kapur yang dipadam. Kapur padam yang dihasilk.::.n berupa te -pung kapur l<:cring udarn.
~ranya
a = Kapur tchor discbarkan di a tas lantai S<:Jtebal 15 - 20
em meratn_, dengm1 bentangan segi empat. panjang.
b = Air disirar.1l<an sedildt dt-3mi sedikit secara lctornta pula
dan disortai pengadukan dengan siknp pengc'.duk.
c Pengaduknn clengan jctl~m menggCJ.ruk da:a membolc.Lk-balikCJ.n kapur, sampai scrnu:1 tursirarn airo
Yang perlu diperhatiknn
a = Jika kur<.~ng air pemadaman tid.ak sompurna, ada baginn -
bar;ian yang b("llum. torpadam, dan blgian ini mengernbang
pada peker.jaan hingca terjadi pecah-1)ecah,.
-- 20
b = Jika kebanyaLan air makn kapur'a.Lan menggth'llpal hingga su
ka:r di ayak.
( Lihat grunbar 4 ) • - ··
6.2. ·Pemadaman secara basah
Pada panada."Tlan secara: basah jumlah air yang diperlu -
kan culrup banyak ,: 3 x bera t kapur yang dipadam, hingga hasil
pemada.man berupa. bubur kapur.
Caranya
a = Sediakan bak dari papan atau besi plat, pada pekorjaan per
manen dap4 t dnri pasane;an. Ukur.::m bak jnngnn terlalu dala.m.
b = Sejurr~ah kapur tohor kita masukan dalam bal-<: tersebut dan
kemudian ki k. tm:mg .c:dr se cukupnya.
c - Bila kapur telah hancm'i semua dan bdrbentuk bubur perlu di
diamkan beberapa hari, agar ba tu-ba tu y<mg tidak hancur
mengondap dibazian bawah.
d = Untuk mendapatkan bubur kapur ynng bebc:.s dari butir.an batu,
perlu kita alirkan ke bilk beriku.tnya~ Sedang kelebihan air
dapa t d:i.buang. Setelah hubur kapur agnk lembel-;: maka siap
digunakan.
Ca. tatan ----Cara pomadaman basC',h jarang dijumpai kecuali pada peke_!:
jaan-pekerjaan tertcntu, sobab kapur yang tc::rlalu lama terendam
air daya pengilmtnya sudah kurang, hinc;ga untuk mor~1.l tidak
mcnguntungkan.
( Lihat gambar S ) .-
Jelaslah bah\va vmktu mcngL'~dnhnn pema.damnn kapu;r- c1irla.h yang dapa t me
nguraikan kapur tohor torsobut menjacli lmpur padam, ntalm di bm-vah ini
dituliskan jalnnny:~ reaksi poraadaman sebagni bo:cikut
Ca 0 + Ca ( OH )2
Co. 0 kP.L)Ur tohor (kalsiUt-n oksida)
~0 ~i:r. (hidroksida)
Ca(OH)2 = kapur pndan (kalsium hidroksid.:-.).
.,.. 21 -
,Sebalikpya ~pabil~ k~pur te:r~ebut tidak disimpan secara baik (rapat), maka kapur akan langsun~ :berhubm1gan dengan udara yang me -ngandung zat-zat C02 dan H20 akibatnya terjadi:pros.es-pl'C?S6S peng~ rasan di mana sifat hidrolisnya almn hiiang a tau berkurang~ ...
Reaksi pengerasan berjalan sehagai berikut
Sedangkan proses ·pengerasan kap,:ur padam yangr/!D~rh.~bungan dengan air dalam mortal dapatlah terjadi sebagai berilrut
J adi dengan mengerasnya kaplir · karena lang sung· .. · r,>engaruh · za t ~rsebut di atas_, .hingga.kapur se.akan-akan berubah kembali, seperti sifat Semula ialah batu kapUJ;' ·( C~ CO) ) ;Sebelum.mengala~i pembakaran.
- 23 -
IV. PF(iAKAIAN DAW PENGUJDU~
1. Syarat-syarat kapur untuk bahan bangunan
Pada standar telah mengatur syarat-syarat kapur yang dapat digunakan untuk bahan bangunan agar tidak marugikan sipemakai, dimana kapur sebagai bahan pelapis- c;t_tau bahan mortal.
Dalam penggunaan kapur dapat berupn kapur padam atau kapur
tohor, yang dibedakan menjadi 2 macam ;
I. Kapur pemutih.
II. Kapur aduk. ·
Kedua jenis kapur tersebut masih dibagi dalam 3 (tiga) ting
kat, dan syarat-syaratnya harus dipenuhi seperti keterangan di ba -
wah / /:~-=-==~) 1\
A. Dalam bentuk kapU:!--~::::~:.:_: _____ . __ __.,.
Syarat a. Kehalusan butir
Sisa di atas ayakan- dengan penampang lobang 0,8~. nun.
Tingkat I _,;. 5 % Tingkat II ~ 10 % Tingkat rn ~.15 %.
Syarat b. Kadar bagian yang aktip.
Yaitu kadar CaO + 11gQ + (Si02 + Al2o3 + Fe2o3 yang da
pat larut), setel,ih terhitung adanya C02 dan so3 •
Tingkat I ~ 90 % Ti!lgka t II ~ 85 .·.t
Tingkat III ~ 80 %.
Syarat c. Untuk kapurhidrolis berlaku syarat mekanik sbb.:
Kekua tan aduk norma dari 1 bag. kapur dan 3 bag. pasir
norma yang dihitung dalam bagian berat, setelah menge
ras 7 (tujuh) hari di udara lembab, kekuatan tekan ha-' rus ~ 15 kg/cm2.
- 24 - ..
B. Dalam bentuk kapur.·padam ....
s,yarat a. Kehalusan.butir.
. Sisa di a tas a.iitkart ·~ngiin penampang Io~ ·:0~09 liin: '
Syarat
.. ... Tin;gkat I
~kat· II
T~kat i!£"· .. ·r'"!
<1o %: --<;15 % <"20 % •
b. Kadar bagiflll ya:ng. aktip.
, I;: f I '; '~'
Yaitu kadar CaO + MgO + (&~j". + --~~93- + ~203 yang
dapat larut), setelah diper~~un.~~ ~~: co2. dan
~3· . ... :;
Tingkat I ,> 90 %··· Tingka t II .> 65 %
Tingkat II~i:, '< '.:.>::~9 % •. ·.' . " ~-- . -~ ... · ·· .. ~-- . .•, ~ ....•
Perhitungan prosentase berdasarkan atas ·contoh yang ' ' . . .. . .
telah dipijarkan.
Syara t c. Unt~ kapur hidrol~ .berlaku syara t-syara. t mekanik
s~'bagai berikut· . :
Kekuatan aduk noma dari 1 bag kapU.r dan 3 bag pasir
no:nna. yang dihi tung chlam bagian berat, setelah menge
ras 7 ( tujuh) hari di udara. "'1eritbab/kekuatan tekan ha
rus ~ 15 kg/em2. - ..
Syara·t .d. Ketetapan:: bentuk •.
Banda•benda percobaan~ yang·diUji, tidak boleh menunjuk
kan (memperlihatkan) adanya retak-retak, pecah-pecah
a.tau kerusa.kan-kerusakan lainnya yang berarti •.
II. Kapur aduk.
A. Dalam ben tuk kapur tohor •·.
Syara t a. Kehalusan butir •
. Sisa di atas ·ayakan ci6ngan penampang lubang 0;84 mm.
Tingkat I
'l'ingkat II
Tingkat In
. . .
~ 10%
< 15% -~20%
- 25 -
s,yarat b. Kadar bagian yang aktip.
Yait~ kadar CaO + MgO + (Si02 + Al2o3 + Fe2o3 yang da
pat larut), setelah diperhitungkan adanya co2 dan oo3•
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
~ 90 ~g
.?85% . ~80 %-
s,yarat c. Untuk J<B.PUr hidrolis berlaku syarat-syarat sbb.:
Kekua tan aduk norma d.ari 1 bag. kapur dan 3 bag. pasir
norma dihitung dalam bagian berat, setelah mengeras
1 (tujuh) hari di.U.dara lernbab, kekuat.:m tekan·
15 kg/cm2.
B. Dalam bentuk kapur padam
SYarat a. Kehalusan kapur padam
Semua kapur padarn harus dapat rnelalui ayakan 1 mm, si
sa di atas ayakan 4,8 mm.
Untuk . : Tingka t I
Tingkat II
1~ngkat III
Syarat b. Kadar bagian yang aktip.
Yaitu kadar CaO + r1g0 + (Si02 + Al2o3 + Fe2o3 yang da
pat laru.t), setelah diperhitungkan adanya co2 dan so3•
Tingkat I
I'ingkat II
Tingkat III
~ 90%
~85% -~so%.
Perhitungan prosentase berdasark1m atas contoh yang te
lab dipijarkan.
Syarat c. Untuk kapur hidrolis berlaku syarat mekanik sbb.:
Kekua tan aduk nonna 1 bag. kapur dan 3 bag. pasir nor
ma yang dihitung dalam bagian berat, setelah mengeras
7 ( tujuh) hari di udara lembab, kekua tan tekan harus
~15 kg/cm2.
Syarat d. Ketetapan bentuk
Benda-bendanya tidak boleh rnenurijukkan adanya retak-re
tak, pecah-pecah atau kerusakan-kerusakan lain yang be!
arti.
- 26 -
2. Pcngu.iian kapur
Sebenarnya kapur.yang akan digunakan untuk bahan bangunan,
supaya mendapa tkan jenis dan kwali tet yang memenuhi syara t harus ~
adakan pengujian.
Cara menguji kapur meliputi
1. Tingkat kehalusan
2. Ketetapan bentuk.
3. Bobot isi.
4. Kuat aduk.
Pengambilan contoh kapur yang diuji dapatlah berbentuk :
a). Kapur tohor berupa brangkal atau terbungkus.
b). Kapur padam berupa terbungkus atau tak terbungkus.
- Ambilah dari 12 tempa t tu'Tlpukan kapur bern t .!. 200 kg dengan
cJ butir ~ 5 c:n.
- Batu--batu dicamr;:.1r n:.3ra ta dan diletal{kan di lantai dengan bentuk
bundaran, bagi jadi 4 tagian kemudian ambil 2 bagian yang berhada£
an.
- Dna be.gian yang db.n:b:i 1 dicHmpu:r- lagi samp::d mera ta, dilet'akkan di
lantai be:rJ.ttllc jJ.nr;ke.ran, dibagi 4 lagi, ambil 2 bagian lagi yang
berl1a0..3:')ar.. PP1{erjnan :l.ni dilakukan berul<:mg, hingga 2 bagian pe
ngam~ilan te~~~hi~ seb0rat.!. 20 kg ( lihat gambar di bawah )
- Kapu:~ sober::1t 20 kg b<:nmlah ke tempat pengujian, misal ke laborato
riUc!l un tLlk di.uji.
~ 200 kg .. +
ambil
3+3
yang diuji
~ 20 kg.
T
- 27 -
Kapur tohor yang terbungkus
- Ambilah 12 bungkus dengan berat .:::_ 200 kg.-
- Setelah dic~pur mereta dibagi-bagi lagi menjadi 4 bagian, ambil
lagi 2. bagian dan campur lagi sampai merata. Cara ini dilakukan
seper~i di atas, hingga terakhir ! 20 kg.
Kapur padam yang berbentuk kawur.
Yang terbungkus·maupun tak terbungkus cara pengambilan se
perti pada kapur tohor, beda:rtya di sini pengambilan dilakukan dengan
sendok. Penyampuran dan pengambilan terakhir sampai .:!: 20 kg.
Selanjutnya pelnl::sanaan pengujian sebagui beriku t
2.1, Pengujian tingkat kehalusan
a. Kapur tohor.
Kapur tohor yang telah jadi bubur kapur diambil 250 gr, dan
diletakkan di atas ayakan 0,84 mm, garis tengah ayakan. yang
berukuran 20 em. Pengayakan dilakukan secara basah· di bawah
kran. Bila air yang keluar jernih maka p•mgayakan berhenti.
··t Waktu pengayakan 4 30 menit • ... Sisa kapur di atas ayakan dikeringkan dalam open dengan suhu
105° ! 5° C sampai berat tetap.
Berat timbangan dikntakan tGtap bila selisih berat L 0,5 gr.
Cara ini diulangi hingga ki ta menghasilkffil rata-rata, dengan
angka yang hampir tetap ( selisih ~ 10 % ) •
Cara menghitung X =
X
a
b
c
d
·=·
= = = =
·c.a.
kadar siso. di atas ayakan sotelah dikoringkan ( ;; )
banyaknya kapur tohor ( kg )
hasil pemadaman a kg kapur tohor ( kg )
banyaknya kapur padam ya!lg diayak ( gr )
sisa di ata.s ayalmn hasil pengayakan c setelah dike -
ringkan ( gr ) •
- 28 -
b. Kapur pndam.
Dinmbil 100 gr. untuk pcngaya:kan basah •
. Untuk kapur pemutih dipalmi ayakan 0,09 mm.
Untuk_kapur. adul-~ dipalmi ayakan 7,00 dan 4,80 mm.
Cara menentukan kehalusan seperti pada kapur tohor.
Cara menghitungnya X -= a.d x100 ;b
b.c.
X = kada~ sisa di atas ayakan ( 'ctai~ % dari ·co~-toh ~~li) a = banya:Ynya kapur padam ( gr )
b = berat kapur setelah dikeringkan
c = banyaknya lmpur padam yang diayak ( gr _)
d = baLycl(nya kapur sisa di Q~~s ayakan setelah _dikeringkan
pada 105° + 5° C.
2.2. Pengu.iian ke~etaJ?an bontuk
Cara pengujian ini dapat dilaksanakan dongan cCJ.ra cepat dan cara
lambat. Bila contoh kapur padam diuji socara capat su.dah meme -
nuhi syarat, maka secara lambat tidak perlu dilakukan lagi. Te -
tapi bila tidak, ternya~ p8ngujian secara lambat akan lebih me
nentukano
a. Cara cep~t.:..
Ambil bubuk kapur padam sebanyak 100 gr (contoh kering 105° ~
5°C) diaduk dengan air hingga berupa bubur kent<J.l dan plastis.
Kemudian diberat . 11 kuih11 kapur dengan ukuran _: fj 9 em tebal
1 em., letakan di atas kaca simpan seJ.ama 24 jam.
Se telah 21-t- jam kuoh-kueh kapur diletakkan terbalik di a tas
kasa (angsangan) pada bejana yang berisi air mendidih. Kueh
tersebut dipanasi solama 1 (satu) jam air mondidih.
Kueh-kueh disebut tetap. bentulmya bila telah selesai pemanas
an tidak mengalami atau menunjukko.n retak-retak, pecah-pecah
atau kerusakan-lcerusakan lain yang barartL
( Lihat gambar 15 ).
- 29 -
b. Cara lambat.
Arnbil 150 gr.: :kapur padam, berupa bubulc ditambah 450 gr. pa
sir norma dan tambah-air, diaduk hingga mendapat adulcan yang
menyerupai bubur kapur k~n~l d~n,plastis.
Campuran ki ta bagi 5 yang. isinya sam a, kemudian tiap bagian
dibua.t kueh kapur dengan ¢ 9 em dan tebal 1 em, jadi ada 5 buah kueh kapur, untuk pereoqaan ~sing-mas~g diletakkan di
atas pelat keea. :
tJntuk kapur udara
Ditempatkan dalam udara ruangan bias~ dan setiap 7 hari die~
lupkan ke dalam air selama 1 (satu) menit bersama-sama alas
pelat kaca tersebut.
Kapur udara disebut berketetapan b::mtuk bila setelah 28 (be!
arti 4 x dieelup ke dalam air ) , dan ditempat udara ruang311
tidak mengalami perobahan bentuk.
Untuk kapur hidr~
Ditempa tkan diudaru ruangan bias a selama 2 mri, kemudinn di
rendmn air selama 10 hari, dinynt:lkan berketetapan bentuk j_,! ka tidn.k memperliha tk.:.n atnu menunjukkan retak-retak, peeah
pecah atnu kerusakan-kerus::J.kan lain yang berarti.
Catatan Air yang digunakan untuk merendam harus air minum
biasa yang bersuhu runngan.
Pereobnnn ini dapnt juga untulc membedalmn sifat-si
fat kapur mengenai daya mengerasnya &•lam air ( si
fat hidrolis ) •
( Lihat gambar 16 ).-
2.3. Pengujian bobot isi
Pengujian bobot isi hanya dilakukan terhadap kapur padam. Ada
dua macam pengujian bobot isi, yaitu dalam keadaan gembur dan
dalam keadaan padat•
a. Bobot isi dalam keadaan geinbur.
~1enggunakan nla t 11 Bouart BohmG11 a tau ·yang semo.eam.
( Lihat gambar 1 7 ) .-
- 30 -
Caranya sebagai berikut
Bagian pertama (bagian (3.tas) alat ipi diisi dulu dengan bubuk
kapur yang akan ditentukan bobot isinya. Permukaannya dira -
takan,. kemudian ditut~p.
Se).anju tnya bagia.n ini dile tn.kkan di a ta.s bag ian kedua, yai tu
oejana bent,uk sHinder isi 1 (sat~) liter.
Ka tup dibuka ( depgan menekan penyungga ka tup), dengan ha ti-ha
ti bagian atas ini diangkat.
Bubuk kapur yang berlebihnn diratakan dengan permukaan bejana
dengan penyipat datar.
Seterusnya kapur padam ini ditimbang yang ketelitiannya sam -
pai 1 (satu) gram.
Dalam penetapan ini diusahahm agar goncnngnn-goncnngan se -
dildt mungkin.
b. Bobot isi dala~ keadaan padat.
Henggunnkan alat 11 Tetmajer11 ( Liha t gambar 18 ) • -
Bejana takaran 1 (satu) liter ili1.ri "Tetmajer11 diisi penuh
dengan bubuk kapur pndmn y'lng akan ditentukan, komudian dike
tuk-ketukan secara tet:.1.p seban;yak 6000 kali ketukan, tinggi
ketulmn 1 (sa tu) em diukur dari alas bej:mn.
2. L.. Pengu.i ian kun t aduk
Kuat aduk ditent.uk:m torutn.ma terhadap knpur hidrolis.
a. Benda-benda percobaan untuk kuat aduk untuk menentul<an kuat
teknn dibuat benda-benda percobaan d<1ri adukan 1 bagian berat
kapur padam dan 3 bagian berat pasir norma, dengan air. Se -
dangkan penyampuran bahan kering hingga betul-betul merata.
Penyampuran dengan sendok aduk.
b. Pencetakan benda-benda percobaan untuk percobaan tekarr.
Cetakan dibersihk:m dan diminyaki pada bagian dalamnya (memu
dahkan pelepasnn cetakan). Aduknn sebanyak 860 gram tersebut
dimasuklmn dalam cetakan dan dipadatkan dengan palu 11 BC5hme 11
sebnnyak 150 knli pukulan. Perrnukaannya kemudian dira takan
dengan pisau/sendok aduk.
- J1 -
c. P~ng~r:2san benda-benda percobaan untlj.}( percobaan te~~an.
Benda-benda tersebut disimpan sel~a 24 jam dalam cetakannya
dan di atas dasar yang tidak meng~isap air. Ruangan harus
~en~? uap air dan terh~dar d~ri perubahan udara atau suhu.
Kemudian benda-benda percobaan dikeluarkan·dari cetakannya
· · dan dile takkan di a tas dasar yang · di dalam ruangan seperti
di atas selama 6 hari.
d~ Penekanan benda~benda percobaan,
Kemudian dilakukan penekanan dengan alat yang mempunyai ke -
telitian 2 %. -Kel;\uatan tel:an dengan kecepata.n mor.1.ta 1 kg/
cm2.
Setelah benda ·· berumur 7 hari kekua tan tekan ~ 15 kg/ cm2.
--J. Pemakaiap lain
Kapur bartyak. digunakp.n pnda!
a. Pabrik-pabrik gul.a.
b. Pabrik-pabrik rnetallurgi.
c. Pabrik-pabrik kertas.
d-.- -Pabrik-pabrik gelas.
e. Indus tri kimia.
f. Industri keramik.
g. Industri tekstil.
h. Pertanian.
i. Bahan bangurian ; digunahan sebagai
mortal, plester, mongapur, batu qetak dan elemen-elemen bangun
an misal : semen tras-kapur, semen portl~nd dan lain-lainnya.
- 32 -
4. Skema Cara penelitian dan pengolahan batu - knpur.
Al\IALISA KIMIA
'~ ............ __,, SURVEY f---+· I PENGETESAN f --------
/
EEJ '
1 l DAPUR I I
~ II I !
l ~ L::_j
AN
\. ~ I
l II DA.PUR I . III I
~~l/ I p E u A D A M A N l 'T---'.__ __ .....__ -:----- [G u D. A N G .f
l KEMIS/HEKAIUS
f G u DANG _____ ,~~I PENGETES.Ii.N I
l . tPEMAKAib.NJ
LAMPl RAN FOTO
lndustri kecil pembakaran kapur. Latar belakang gunu·ng kapur.
Tungku mini pembakaran kapur di Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan sebagai proyek percontohan untuk mem
perba_iki cara pembakaran di industri-indus
tri rakyat.
Kapur yang telah dibakar.
Kapur yang telah jadi ditakar dan dibungkus secara sederhana.
KLAS
PENGARANG
JUDUL
No. STB.
Nama
Peminjam
.
Ala mat
Peminjam
TGL. PINJAM
Tanggal Tanggal
Peminjaman K e m b a I i
£/{__e,_CJ?-4 P-oaR -4R. ~C/- 12'-<?~• ~~-~z-l?..,~ h «··~ ld ~? -p /Zt • L rJ_ ~ ~-& r ~ f. -r -?6
•
TGL. KEMBAU
I